PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE QUESTIONS STUDENTS HAVE PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010
Disusun Guna Menyusun SKRIPSI
Oleh : ZAKIATUL WAKHIDAH
_______________________________________
NIM : 111 06 037
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapkan sidang munaqosah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, …. Juni 2010 Penulis
Zakiatul Wakhidah 111 06 037
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
َاس ِ ِّن ْ لّل ُم ُه َع ْف َن ِ ا َاس ُ الّن ْر َي خ “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”
Dengan Ilmu Hidup Menjadi mudah Dengan Seni Hidup akan Menjadi Indah Dan dengan Agama Hidup akan Lebih Tenang
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, Aku persembahkan skripsi ini untuk: Orang tuaku tercinta Bapak Mukhtar dan Ibu Istianah, Teman-teman al-Fasa trima kasih atas persahabatannya selama ini, Kerabat-kerabatku dan almamaterku.
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT. Tuhan seluruh alam yang telah memberi nikmat begitu melimpah dan tanpa batas. Sehingga rasa syukur hanya patut dihaturkan kepada-Nya. Shalawat salam atas Rasul-Nya nabi Muhammad SAW, yang telah membawa sinar terang ke dunia, sehingga semakin jelas yang hak dan batil. Amin. Waba’du Dengan selesainya skripsi ini. Penulis menyadari peran dari banyak pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini dihaturkan rasa terima kasih, terutama kepada : 1. Bapak Ketua Sekolah tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Dr. Imam Sutomo, M.Ag. 2. Dosen Pembimbing Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd. atas bimbingan, arahan, dan motivasi yang diberikan. 3. Kepada program studi Pendidikan Agama Islam, Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. 4. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Bapak K.H Zoemri RWS yang telah membina, mendidik dan mencurahkan ilmunya kepada penulis selama studi di ponpes. 5. Bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bandongan yang telah memberikan ijin penelitian bagi penulis.
6. Bapak Mukhtar dan Ibu Istianah tercinta yang telah mencurahkan pengorbanan dan doa restu yang tiada henti bagi keberhasilan studi penulis. 7. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis hanya bisa berdoa, semoga semua amal dan kebaikan semua pihak dapat diterima dan dicatat disisi Alah sebagai amal yang sholeh dan mendapatkan balasan sebaik-baiknya. Dan penulis berharap semoga skripsi ini mempunyai nilai guna dan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Terakhir kalinya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kebaikan penulis dan skripsi ini.
Salatiga, ..Juni 2010
Penulis
ABSTRAK
Wakhidah, Zakiatul. 2010. Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melauli Metode Questions Students Have Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bandongan Magelang Tahun 2010. Skripsi Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra. Nur Hasanah, M.Pd. Kata Kunci: Prestasi Belajar dan Metode Questions Students Have Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1). Bagaimana prestasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandongan, Magelang Tahun 2010 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebelum menggunakan Questions Students Have ? 2). Apakah penerapan metode Question Students Have dapat merubah perikalaku siswa kelas VII SMP N 1 Bandongan, Magelang tahun 2010? 3). Sejauh mana penerapan metode Questions Students Have dapat meningkatkan prestasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandongan, Magelang Tahun 2010 ? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandongan, Magelang Tahun 2010 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebelum menggunakan metode Questions Students Have. 2). Untuk mengetahui penerapan metode Questions Students Have dapat merubah perikalaku siswa kelas VII SMP N 1 Bandongan, Magelang tahun 2010. 3). Sejauh mana penerapan metode Questions Students Have dapat meningkatkan prestasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandongan, Magelang Tahun 2010. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Subyek penelitian sbanyak 30 responden. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan tes. Setelah data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis rata-rata. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan ada peningkatan prestasi Pendidikan Agama Islam setelah adanya pengajaran dengan menggunakan metode Questions Students Have, dari perhitungan persentase dapat disimpulkan bahwa peningkatan prestasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam setelah menggunakan metode Questions Students Have mengalami peningkatan sebesar 60,33. hasil tes pra tindakan sebelum penelitian dilakukan. Rata-rata kelas yang dicapai 57,66. dan pada siklus I meningkatkan sebesar 60,33, Siklus II meningkat 70 dan pada Siklus III meningkat lagi sebesar 86,33. berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan, bahwa peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandongan Magelang mengalami kenaikan setelah menggunakan metode Questions Students Have. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “ada peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandongan Magelang setelah adanya pengajaran dengan menggunakan metode Questions Students Have” diterima.
DAFTAR ISI
………………………………………………
i
HALAMAN DEKLARASI ………………………………………...
ii
……………………………..
iii
……………………………………..
iv
…………………..
v
……………………………………………..
vi
………………………………………………………...
ix
………………………………………………………
x
…………………………………………………
xi
HALAMAN JUDUL
HALAMAN NOTA PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL BAB I
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………...
1
B. Rumusan Masalah
……………………………...
5
C. Tujuan Penelitian
……………………………….
5
D. Hipotesis ………………………………………...
6
……………………………...
6
……………………………
7
………………………………
9
…………………………..
16
E. Manfaat Penelitian F. Definisi Operasional G. Metode Penelitian
H. Sistematika Penulisan
BAB II
: KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)………………...
18
1. Sejarah Penelitian Tindakan Kelas …………...
18
2. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ………..
19
3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas ………….
19
B. Prestasi Belajar
…………………………………
20
………………….
20
1. Pengertian Prestasi Belajar
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi ………………………………………
23
……………………...
27
…………………
29
………………………
30
………..
30
2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam ...
31
Belajar
3. Fungsi Prestasi Belajar
4. Teori-Teori tentang Belajar C. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
3. Unsur Pokok dan Materi Pendidikan Agama Islam
………………………………………..
32
D. Metode Questions Students Have 1. Pengertian Metode Questions Students Have…
37
2. Penggunaan Metode Questions Students Have terhadap
Peningkatan
Prestasi
Belajar
Pendidikan Agama Islam ……………………..
38
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Questions Students Have ………………………………. BAB III
39
: PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 01 Bandongan Magelang Tahun 2010 …………………………...
41
1. Tinjauan Historis ……………………………..
41
2. Letak Geografis
……………………………...
42
3. Karakteristik Siswa …………………………..
42
B. Prosedur Penelitian 1. Proses Tindakan Siklus I …………………….
43
2. Proses Tindakan Siklus II ……………………
49
C. Instrumen 1. Instrumen Tes ………………………………...
52
2. Instrumen Non Tes …………………………...
55
D. Uji Instrumen
……………………………………
E. Tehnik Pengumpulan Data
57
……………………...
58
……………………………
60
G. Indikator Keberhasilan …………………………...
61
F. Tehnik Analisis Data
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Penelitian
…………………………
62
BAB V
2. Pelaksanaan Siklus I
………………………...
63
3. Pelaksanaan Siklus II
………………………..
72
4. Pelaksanaan Siklus III ……………………….
83
: PENUTUP DAN SARAN A. Kesimpulan ……………………………………….
95
B. Saran-Saran ……………………………………..
96
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1
Jadwal Penelitian
2. Tabel II
Hasil Perolehan nilai prasiklus dan nilai tes formatif siklus I
3. Grafik I
Perolehan nilai pra siklus
4. Grafik 2
Perolehan nilai tes siklus I
5. Tabel III Hasil perolehan nilai pra siklus, nilai siklus I dan siklus II 6. Grafik 3
Perolehan nilai pra siklus
7. Grafik 4
Perolehan nilai tes siklus I
8. Grafik 5
Perolehan niali tes siklus II
9. Tabel IV Hasil perolehan nilai pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III 10. Grafik 6
Perolehan nilai pra siklus
11. Grafik 7
Perolehan nilai siklus I
12. Grafik 8
Perolehan nilai siklus II
13. Grafik 9
Perolehan nilai siklus III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Terminologi pendidikan selalu menempatkan kajian tentang metode sebagai bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan. Bahkan seringkali terjadi perdebatan dan tarik menarik antara mana yang lebih penting, materi yang baik ataukah metode yang baik untuk tujuan Proses pembelajaran.
Namun terlepas dari hasil mana yang lebih penting dari
keduanya, perdebatan tersebut menunjukkan metode tidak dapat dipandang sebelah mata dalam keberhasilan proses belajar mengajar. "Metode ialah salah satu alat atau cara yang ditempuh oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran" (Bahri Djamarah & Zain, 1997 : 85). Metode merupakan rencana yang menyeluruh yang berhubungan dengan penyajian materi pelajaran secara teratur dan tidak saling bertentangan. Oleh karena itu setelah guru memikirkan cara penyampaian materi pelajaran tersebut dengan memperhatikan tujuan umum dan tujuan khusus serta memperhatikan keadaan murid, guru perlu memikirkan variasi metode yang paling sesuai dengan materi dan kondisi siswa. Karena dalam satu metode di samping mempunyai kelebihan juga memiliki kekurangan. Pemilihan dan penggunaan metode pengajaran hendaklah didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai, materi yang disampaikan, kondisi anak serta metode tersebut mampu membangkitkan dan mengembangkan aktivitas 1
belajar siswa. Bahkan karena begitu pentingnya ketrampilan guru untuk memilih metode yang tepat dan sesuai dengan proses belajar mengajar. Penggunaan metode yang tidak disukai oleh siswa adalah salah satu penyebab siswa kurang memahami materi yang diajarkan atau disampaikan. Mayoritas guru dalam mengadakan proses belajar menggunakan metode yang monoton seperti hanya menggunakan metode ceramah dan tugas dalam pembelajaran setiap hari. Demikian juga tentang prestasi belajar Pendidikan Agama Islam adalah sebagai perwujudan dari usaha belajar yang merupakan masalah utama dalam proses belajar mengajar. Penilaian dilakukan hasil belajar siswa berupa kompetensi sebagaimana tercantum dalam kegiatan belajar mengajar setiap mata pelajaran dengan memperhatikan tiga ranah yaitu : pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan ketrampilan (psikomotorik). Misalnya : kognitif meliputi seluruh materi pembelajaran Al-Qur'an, keimanan, akhlak, ibadah dan tarikh. Aspek afektif sangat dominan pada materi pembelajaran akhlak. Aspek psikomotorik dan pengamatan sangat
dominan pada materi
pembelajaran ibadah dan membaca Al-Qur'an. Untuk menggali, memotivasi dan mengawasi perkembangan tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, maka siswa harus diikutsertakan aktif dalam pembelajaran agar hal tersebut dapat terealisasi maka guru harus memilih metode yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam, metode yang memungkinkan terjadi komunikasi langsung antara guru dengan siswa ataupun antara siswa
dengan siswa yaitu metode Questions Students Have karena metode tersebut sangat berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran, antara lain : a. Mengetahui penguasaan siswa terhaap pengetahuan yang telah lalu agar guru dapat menghubungkannya dengan topik bahasan atau memeriksa efektifitas pengajaran yang dialaminya. b. Menguatkan pengetahuan dan gagasan pada siswa dengan memberi kesempatan untuk mengajukan persoalan yang belum dipahami dan guru mengulang bahan pelajaran yang berkaitan dengan persoalan tersebut. c. Memotivasi siswa untuk aktif berfikir, memperhatikan jalannya proses belajar mengajar dan melakukan pembahasan guna mencapai kebenaran. d. Mendorong
siswa
untuk
berbuat,
menunjukkan
kebenaran
dan
membangkitkan semangat untuk maju. Mulai tahun 2004/2005 SMP Negeri 01 Bandongan sudah menerapkan kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum 2004 ini berarti Active Learning telah diterapkan dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam, yang berarti pula bahwa sebelum tahun pelajaran itu Active Learning belum digunakan, sehingga dalam proses belajar masih berpusat pada guru bukan pada siswa. Dengan adanya perubahan kurikulum tersebut diharapkan siswa akan lebih aktif dan siswa setelah lulus akan memiliki ketrampilan khusus yang diperoleh dari sekolahnya. "Metode Questions Student Have merupakan salah satu metode yang cukup efektif untuk dipilih sebagai alternatif bagi pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Karena metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk
berlatih aktif di dalam kelas dan hal ini merupakan salah satu cara yang tidak membuat siswa takut untuk mempelajari apa yang mereka butuhkan dan harapkan. Metode ini memanfaatkan tehnik yang mengundang partisipasi melalui penulisan, bukannya pembicaaran atau lisan". (Silberman, 2004:96) Metode Questions Students Have dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam dilakukan setelah guru selesai mengajarkan satu topik tertentu. Identifikasi beberapa situasi secara umum di mana siswa dituntut untuk membuat pertanyaan yang baru dibahas. Siswa dikelompokkan sesuai dengan jumlah keperluan siswa. Jika kelas terlalu besar sehingga waktunya tidak cukup untuk membagikan kartu ke seluruh kelompok, maka kelas dibagi menjadi sub-sub kelompok. Metode ini sangat digunakan untuk pengajaran pendidikan Islam terhadap siswa SMP Negeri 1 Bandongan dan lebih efektif apabila dibandingkan dengan metode lain, dikarenakan siswa dituntut untuk aktif dan mampu memahami suatu materi yang telah diajarkan. Berangkat dari realtia diatas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian ilmiah di SMP Negeri 1 Bandongan Kabupaten Magelang. Secara sederhana peneliti memberi judul : "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE QUESTIONS STUDENTS HAVE PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2010".
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana prestasi siswa kelas VII SMP N 01 Bandongan, Magelang tahun 2010 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebelum menggunakan metode Questions Students Have ? 2. Apakah penerapan metode Question Students Have dapat merubah perilaku siswa kelas VII SMP N 1 Bandongan, Magelang tahun 2010 ? 3. Sejauh mana penerapan metode Questions Students Have dapat meningkatkan prestasi siswa kelas VII SMP N 1 Bandongan, Magelang tahun 2010 ?
C. Tujuan Penelitian Permasalahan tersebut diatas, kemudian dijadikan sebagai pijakan penelitian dan akan dijawab melalui proses penelitian yang dilakukan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Pendidikan agama Islam melalui metode Questions Students Have pada siswa kelas VII SMP Negeri 01 Bandongan, magelang tahun 2010 yang meliputi : 1. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas VII SMP N 01 Bandongan, Magelang tahun 2010 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebelum menggunakan metode Questions Students Have. 2. Untuk mengetahui penerapan metode Questions Students Have dapat merubah perilaku siswa kelas VII SMP N 1 Bandongan, Magelang tahun 2010.
3. Untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode Questions Students Have dapat meningkatkan prestasi siswa kelas VII SMP N 1 Bandongan, Magelang tahun 2010. D. Hipotesis Secara definitif hipotesis adalah dugaan yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Jadi, "bahwa hipotesis yang dirumuskan dapat naik status menjadi tesa ataupun sebaliknya tumbang menjadi hipotesis bila tidak terbukti kebenarannya". (Arikunto, 1993:67) Hipotesis adalah suatu kesimpulan tetapi kesimpulan belum final yang akan dibuktikan setelah ada bukti atau data yang membenarkannya, sehingga perlu diadakan pembuktian secara jelas kebenaran yang dapat teramati dan terukur empiris pada analisis data untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : ada peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VII SMP Negeri 01 Bandongan setelah adanya pengajaran dengan menggunakan metode Questions Students Have.
E. Manfaat Penelitian Dari penulisan ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan antara lain :
1. Manfaat Teoritis Diharapkan adanya pemahaman akan arti pentingnya penguasaan berbagai metode pembelajaran khususnya metode Questions Students Have. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai bahan masukan bagi para guru agar menggunakan metode Questions Students Have untuk mendorong para siswa agar lebih berprestasi dalam belajar. b. Sebagai bahan masukan bagi lembaga untuk memperhatikan penggunakan metode pembelajaran untuk menunjang keberhasilan dalam belajar bagi siswa.
F. Definisi Operasional Untuk mengetahui secara jelas dan untuk menghindari kesalah pahaman pengertian terhadap judul skripsi yang penulis bahas, maka akan penulis sampaikan batasan-batasan istilah yang terdapat pada judul, yaitu : 1. Prestasi Belajar Menurut Sardiman (2000:26), "belajar adalah kegiatan yang berproses secara sistematis dan merupoakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan". Dalam arti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan snagat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarga sendiri.
Begitu juga menurut Winkel (1996:53), "belajar adalah aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai sikap, sehingga perubahan tersebut bersifat relatif konstan dan berbekas". "Prestasi belajar atau hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalami pengalaman belajar". Prestasi belajar yang dimaksud penuis di sini adalah prestasi yang diperoleh oleh siswa dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru setelah menggunakan pembelajaran dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 01 Bandongan Magelang. 2. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam yaitu suatu usaha yang disengaja untuk membimbing anak didik agar menjadi muslim sejati, beramal sholeh, berakhlaq mulia dan berguna bagi masyarakat, agama dan negara sesuai dengan Pendidikan Agama Islam atau sesuai dengan bidang studi yang diajarkan di SMP Negeri 01 Bandongan Magelang. Selain itu, Pendidikan Agama Islam juga diartikan sebagai suatu usaha bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan ajaran-ajaran
agama Islam yang telah dianutnya sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dunia dan akherat kelak. 3. Metode Questions Students Have siswa kelas VII SMP Negeri 01 Pabelan Semarang Tahun 2010 Questions Students Have adalah metode pengajaran yang dilaksanakan dengan cara guru memberikan kartu indeks kosong, dan memerintahkan siswa untuk menuliskan pertanyaan tentang materi pelajaran yang telah dibahas. Sebagai alternatif dari pengajuan pertanyaan pada kartu indeks tersebut, guru memerintahkan siswa untuk menuliskan harapan tentang materi yang diajarkan, topik yang mereka harapkan akan dibahas oleh guru di kemudian hari.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Pada tahap ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu diperhatikan khusus untuk diamati. Selanjutnya peneliti membuat instrument pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Secara rinci pada tahap perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut : a. Mengidentifikasi data dan menganalisa masalah yaitu secara jelas dapat dimengerti masalah apa yang akan diteliti.
b. Menetapkan alasan mengapa penelitian dilakukan. c. Merumuskan masalah secara jelas baik dengan kalimat tanya maupun kalimat pertanyaan. d. Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban berupa rumusan hipotesis tindakan. e. Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan. f. Membuat secara rinci rancangan tindakan. g. Untuk membandingkan antara siklus satu dengan siklus lainnya. 2. Subyek Penelitian Yang menjadi subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 01 Bandongan Magelang tahun 2010 dengan menggunakan metode Questions Students Have. Waktu penelitian Siklus I
: 22 Maret 2010
Siklus II
: 24 Maret 2010
Siklus III
: 25 Maret 2010
Lama penelitian : 2 bulan (dari bulan Maret sampai April 2010) 3. Siklus Penelitian Siklus I a. Perencanaan Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah meliputi :
1) Perencanaan pembelajaran yang akan ditetapkan dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). 2) Menentukan pokok bahasan. 3) Menyiapkan sumber belajar. 4) Mengembangkan format evaluasi. 5) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran. b. Pelaksaan Tindakan Kelas 1) Memberi penjelasan materi / contoh cara kerjanya metode Questions Students Have 2) Peneliti memberi kartu indeks kosong kepada setiap siswa 3) Peneliti memberikan batasan waktu tertentu untuk lebih efektif dan efesien dalam proses belajar mengajar (Suharjono, 2007;93) c. Pengamatan Tindakan Kelas 1) Peneliti mengamati jalannya proses belajar mengajar yang berlangsung dengan memakai format observasi 2) Peneliti menilai dan mengamati apa kelebihan dan kekurangan dalam proses belajar mengajar dengan metode Questions Students Have. Adapun aspek yang nilai dalam metode Questions Students Have ; 1) Kesesuaian pelatihan metode Questions Students Have dengan materi Pendidikan Agama Islam 2) Urgensi pertanyaan relevansinya dengan tema materi 3) Ketepatan dalam mengajukan pertanyaan
4) Penggunaan bahasa yang tepat dan simple 5) Kesesuaian dengan topik atau materi yang telah di bahas. d. Refleksi 1) Peneliti mengungkapkan dan mengevaluasi apa yang di lakukan setelah melakukan tindakan meneliti diri sendiri, kekurangan dan kelebihan guru saat penelitian tindakan kelas berlangsumg 2) Peneliti mengamati dan meneliti tindakan apa yang sudah berhasil san tindakan apa yang belum berhasil 3) Tindakan-tindakan yang belum berhasil maka harus di perbaiki kembali untuk pemelitiam siklus berikutnya. Siklus II a. Perencanaan masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah. b. Tindakan Pelaksanaan program tindakan II. c. Pengamatan Pengumpulan data tindakan II. d. Refleksi Evaluasi tindakan II. 4. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini digunakan lembar soal berbentuk : Tes dan non tes.
5. Teknik Pengumpulan Data Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesa. Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data menggunakan field research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan jalan penelitian langsung terjun ke kancah penelitian atau di tempat fenomena terjadi. Adapun metode dalam field research ini peneliti menggunakan beberapa metode untuk kelancaran penelitian. Metode-metode tersebut antara lain : a. Observasi Metode observasi adalah "sesuatu cara untuk mengumpulkan keterangan-keterangan yang diinginkan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung". Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang pembelajaran penelitian tindakan kelas di sekolah SMP Negeri 01 Bandongan Magelang. b. Instrumen Untuk melihat nilai Pendidikan Agama Islam digunakan lembar tes yang dikerjakan siswa. c. Dokumentasi Menurut Arikunto (1993:88), "dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya". Metode ini digunakan untuk mendapatkan data yang bersifat dokumenter, yaitu : tentang keadaan guru, siswa, letak geografis, nilai mata pelajaran, prosentase hasil lulusan dan sarana prasarana pendidikan yang dimiliki. d. Interview atau Wawancara Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data tentang respon siswa terhadap materi Pendidikan Agama Islam melalui metode Questions Students Have. 6. Analisis Data Analisis Data menurut Arikunto (1993:191), "mengumpulkan data, dan diolah serta dianalisis dengan meliputi tiga langkah yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai penelitian. Tahapan sesudah pengumpulan data adalah menganalisis data yang telah diperoleh. Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan peneliti. a. Data kwantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara deskriptif. b. Data kwalitatif Yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran ekspresi tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif) pandangan atau sikap siswa terhadap
suatu metode belajar yang baru (afektif) aktifitas siswa dalam mengikuti pelajaran, antusias dalam belajar, motivasi belajar dan sejenisnya. 7. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Jadwal penelitian dimulai tanggal 04 Januari 2010. No.
Rencana Penelitian
1.
Persiapan
2.
Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan Tindakan b. Pelaksanaan dan Tindakan c. Observasi d. Analisis
3.
Pelaksanaan Siklus II a. Perencanaan Tindakan b. Pelaksanaan dan Tindakan c. Observasi d. Analisis dan Refleksi
4.
Penyusunan Laporan Hasil Penelitian a. Menyusun Draft Hasil Penelitian b. Menyelenggarakan Draft Hasil Penelitian
5.
Perbaikan Laporan
6.
Ujian
Minggu Ke I II III IV
H. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi untuk mempermudah jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi skripsi. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II diuraikan beberapa hal yang berhubungan dengan kajian pustaka yang meliputi sejarah penelitian tindakan kelas, pengertian penelitian tindakan kelas, manfaat penelitian tindakan kelas, pengertian prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi prstasi belajar. Pendidikan Agama Islam meliputi : pengertian Pendidikan Agama Islam, dasar dan tujuan Pendidikan Agama Islam, metode Questions Students Have meliputi : pengertian metode Questions Students Have terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, kelebihan dan kekurangan metode
Questions
Students Have. Bab III merupakan pelaksanaan yang meliputi gambaran umum SMP Negeri I Bandongan Magelang tahun 2010, tinjauan historis, letak geografis, karakteristik siswa, laporan hasil penelitian meliputi : prosedur penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus III, instrumen tes dan instrumen non-tes, uji instrumen tekhnik pengumpulan data, tekhnik analisis data, indikator keberhasilan.
Bab IV merupakan hasil penelitian data pelaksanaan yang berisi tentang paparan data hasil penelitian, pelaksanaan siklus I, pelaksanaan siklus II dan pelaksanaan siklus III. Bab V merupakan penutup yang berisi kesimpulan, saran dan penutup.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 1. Sejarah Penelitian Tindakan kelas Lahirnya rancangan penelitian tindakan kelas dapat ditelusuri dari awal penelitian dalam ilmu pendidikan yang diinspirasi melalui pendekatan ilmiah yang diadvokasi oleh filsuf John Dewey. Pendekatan ilmiah yang digunakan Dewey sangat ideal, akan tetapi pendekatan demikian tidak mampu menyelesaikan masalah menjadi inquiri sosial maupun kependidikan yang merupakan sebuah upaya kolaboratif dengan munculnya suatu kebutuhan yang mendesak dalam ilmu pendidikan yang lebih memfokuskan pada masalah praktik bukan teori. Pada akhir tahun 1970 di Amerika Serikat muncul keinginan mewujudkan kolaborasi dengan demikian mampu mengembangkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan. Upaya kolaboratif ini dikenal sebagai suatu penelitian tindakan Action Research. Menurut sejarah kelahiran penelitian tindakan sesungguhnya sudah digunakan untuk memperbaiki taraf kehidupan etnik Indian Amerika dan kekuatan dari penelitian tindakan terletak pada fokus penelitian yaitu masalah sosial. (Arikunto, 2008:101)
18
2. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses pembelajaran di kelas dengan melihat kondisi siswa. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Aqib, 2009 : 3) Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga sulit dibenarkan apabila terdapat anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas diperoleh dari persepsi seorang peneliti. 3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bermanfaat bagi guru, pembelajaran siswa dan bagi sekolah. Manfaat PTK antara lain: a. Membantu guru memperbaiki pembelajaran b. Membantu guru berkembang secara profesional c. Meningkatkan rasa percaya diri guru d. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu penelitian tindakan kelas yang lazim disebut PTK. Dengan demikian, penelitian ini sifatnya berbasis kelas. Karena dilakukan dengan melibatkan komponen yang
terdapat di dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, meliputi siswa, materi pelajaran dan teknik pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini tidak lain adalah untuk meningkatkan prestasi belajar pendidikan agama Islam. Diharapkan dari penelitian ini hasil belajar dapat lebih maksimal. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya PTK terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi (Suhardjono, 2008:74). Keempat tahap dalam sebuah PTK dapat digambarkan sebagai berikut:
B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Dalam dunia pendidikan istilah prestasi tidaklah aneh dan tidak asing di telinga kita, apalagi di masa sekarang sesuatu diukur dengan prestasi. Seorang pendidik yang bertanggung jawab terhadap prestasi anak
didiknya, tentu dia akan mencurahkan semua daya upaya dalam rangka meningkatkan prestasi anak didiknya. Bertolak dari masalah tersebut, maka seharusnya lembaga pendidikan selain mengharapkan kelima faktor yang kita kenal sekarang seperti: faktor cita-cita atau tujuan, anak didik, pendidik, alat dan alam sekitar (Imam Barnadig, 1982:35). Harus diperhatikan juga hasil yang telah diperoleh oleh anak didik selama pendidikan berlangsung. Sebelum mebicarakan lebih lanjut tentang prestasi belajar, terlebih dahulu penulis kemukakan pengertian prestasi dan pengertian belajar. a. Pengertian Prestasi Prestasi belajar dari bahasa Belanda "prestatie" yang berarti: apa yang telah diakukan atau diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan, hasil diperoleh dengan keuletan bekerja. b. Belajar 1) Menurut Zainal Arifin Prestasi belajar terdiri dari dua golongan kata, yaitu kata prestasi dan belajar. Kata ”prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestatie” kemudian dalam bahasa indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Jadi prestasi adalah kemampuan, ketrampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Arifin, 1990:3). Prestasi disini hanya dibatasi dalam bidang pendidikan khususnya pengajaran. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi adalah
hasil yang telah dicapai. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Kemudian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah merupakan hasil dari suatu kegiatan yang talah dilakukan melalui pendidikan dan latihan yang sistematis dan terencana sehimgga terjadi perubahan tingkah laku dan kepribadian ke arah yang lebih baik atau yang ingin dicapai dalam pembelajaran atau lathan. Dapat dikatakan pula bahwa prestasi belajar merupakan produk dari belajar itu sendiri atau merupakan hasil dari proses belajar. 2) Menurut S. Nasution Belajar adalah perubahan-perubahan dalam sistem urat syaraf yaitu pembentukan-pembentukan kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar (Bahri Djamarah, 1994:23). Sedangkan belajar menurut Oemar hamalik adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Bahwa belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yaitu mangalami (Hamalik, 1995:36). Dalam beberapa pernyataan, kaitannya dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a) Prestasi belajar adalah nilai atau angka yang diperoleh peserta didik sebagai hasil dari penguasaan sejumlah mata pelajaran yang diberikan oleh pendidik. b) Prestasi belajar lazimnya diberikan oleh pendidik pada waktu tertentu dan dituangkan dalam buku raport masing-masing peserta didik. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Belajar sebagai proses atau aktifitas diisyaratkan oleh banyak faktor. Secara global, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a. Faktor Internal (faktor dari dalam siswa) Yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari diri siswa dibagi menjadi dua aspek yaitu: 1) Aspek Fisiologis (yang bersifat jasmaniah) Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan panca indera, sangat mempengaruhi siswa dalam menyerap informasi dan ilmu pengetahuan yang disajikan di kelas. 2) Aspek Psikologis Faktor yang termasuk aspek psikologis dibagi menjadi lima, yaitu: a) Faktor Intelegensi Siswa Faktor intelegensi siswa merupakan faktor bawaan sejak lahir. Untuk itu dapat dilihat di lapangan, ada anak yang
cerdas dan ada anak yang kurang cerdas yang keduanya memerlukan perlakuan yang berbeda dalam bimbingan belajar. Anak yang intelegensinya tinggi biasanya lebih cepat menguasai pelajaran, sehingga prestasinya akan cenderung lebih tinggi. Sedangkan anak yang intelegensinya rendah, mereka membutuhkan waktu yang relatif lama untuk memahami materi pelajaran yang diajaran oleh guru. b) Sikap Siswa Sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi efektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (respon tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap positif siswa terhadap materi pelajaran dan guru yang mengajar dapat memicu kesulitan belajar siswa, sehingga prestasinya pun akan menurun. c) Bakat Siswa Bakat merupakan kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Bakat sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. d) Minat Siswa Adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Anak yang memiliki
minat yang besar terhadap pelajaran tertentu pasti akan senang mempelajarinya, sehingga akan mendorong tercapainya prestasi belajar yang baik. e) Motivasi Belajar Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan internal organisme, baik manusia atau hewan yagn mendorongnya untuk berbuat sesuatu dalam belajar, siswa bisa memperoleh motivasi dari dalam diri siswa, seperti perasaan menyenangi materi pelajaran, maupun motivasi tersebut sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. b. Faktor Eksternal Siswa Faktor eksternal siswa dapat dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Faktor Lingkungan Sosial Yang termasuk dalam lingkungan sosial siswa adalah lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan teman sepermainan. Lingkungan sosial yang banyak berpengaruh terhadap kegiatan belajar siswa adalah lingkungan keluarga. 2) Lingkungan Non Sosial Yang termasuk lingkungan non sosial anatara lain: gedung sekolah, tempat tinggal siswa, sarana prasarana belajar dan lainlain.
c. Metode Belajar Dalam memilih metode pembelajaran harus disesuaikan pada tujuan yang hendak dicapai, materi yang diajarkan dan fasilitas atau pelengkap yang digunakan. Prinsip dalam metode belajar antara lain: 1) Asas
maju
berkelanjutan
Continudus
Progress
Memberi
kemungkinan kepada murid untuk mempelajari sesuatu sesuai dengan kemampuannya. 2) Penekanan pada belajara mandiri artinya peserta didik diberikan kesempatan untuk mempelajari dan mencari sendiri bahan pelajaran lebih banyak dari pada yang diberikan oleh guru. 3) Bekerja secara team, siswa mengerjakan suatu pekerjaan yang memungkinkan anak bekerja sama. 4) Multidisipliner artiya siswa mempelajari sesuatu ditinjau dari berbagai sudut. 5) Fleksibel, dapat dilakukan menurut keperluan dan keadaan (Engkuswaya, 1988 : 46) Demikian beberapa faktor internal dan eksternal yang berinteraksi baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi prestasi belajar. Jadi terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan hasil belajar yaitu yang dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa. Faktor tersebut adalah yang ada pada diri siswa itu sendiri (faktor internal)
dan faktor dari luar diri siswa (eksternal ). Adapun faktor internal antara lain keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Selanjutnya faktor eksternal yang berpengaruh terhadap hasil belajar dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial, dan faktor lingkungan non sosial. Kemudian yang dimaksud prestasi disini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam pendidikan agama Islam melalui daftar pertanyaan yang merupakan aplikasi pengetahuan yang tersimpul dalam materi Pendidikan Agama Islam (Slameto, 1991:56). 3. Fungsi Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat urgen dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupan manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masingmasing . Bila demikian halnya, kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan tertentu pada manusia, khususnya manusia yang berada pada bangku sekolah. Prestasi belajar semakin penting untuk dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain : a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan asumsi bahwa para psikologi biasanya menyebut hasil ini sebagai tendensi keingintauan dan merupakan kebutuhan umum para
manusia termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan peran sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsimya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi-rendahya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik dimasyarakat. Asumsinya bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan pembangunan masyarakat. e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum (Arifin, 1990:3).
4. Teori-teori tentang Belajar a. Teori belajar menurut Faculty-psychologi (Ilmu Jiwa Daya) Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari berbagai daya seperti daya pikir, mengingat, mengenal dan mengamati. Daya ini dapat berkembang dan berfungsi apabila dilatih dengan bahan dan cara tertentu. Berdasarkan pandangan ini, yang dimaksud dengan belajar ialah usaha melatih daya agar berkembang, sehingga kita dapat berfikir dan mengingat. Cara yang digunakan ialah menghafal, memecahkan soal-soal dan berbagai jenis kegiatan lainnya. b. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Assosiasi Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari assosiasi dari berbagai tanggapan yang masuk ke dalam jiwa kita. Assosiasi terbentuk berkat adanya hubungan stimulus-response.Menurut pandangan ini, belajar adalah membentuk hubungan stimulus response dan melatih hubungan agar bertalian erat. c. Teori belajar menurut Ilmu Jiwa Gestalt (Organis) Menurut teori ini jiwa manusia merupakan satu keseluruhan yang bulat. Jiwa manusia bersifat hidup dan aktif, berinteraksi dengan lingkungan. Belajar menurut pandangan ini berarti mengalami, berbuat dan berfikir secara kritis (Ahmadi, 1991:15-16).
C. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pengertian Pendidikan Agama Islam menurut Abdul Rohman Saleh, seperti dikutip Zuhairini, Pendidikan Agama adalah usaha untuk membimbing dan mengasuh terhadap anak didik supaya kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai way of life (jalan kehidupannya) (Zuhairini, 1993:10). Pendidikan agama adalah usaha untuk membimbing ke arah pertumbuhan kepribadian peserta didik secara sistematik dan pragmatis supaya mereka hidup sesuai denga ajaran Islam sehingga terjalin kebahagiaan di dunia dan akhirat. Sedangkan menurut Marimba (1992:24) dikutip dalam bukunya Ahmad Tafsir menyatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidk terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses dan gejala usaha uutuk membimbing dan menuntun ajaran-ajaran Islam menuju terbentuknya suatu kepribadian utama (keribadian muslim yang memilki sikap dan perbuatan bedasarkan nilai-nilai Islam serta menjadikannya sebagai jalan kehidupan.
2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam a. Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam Dasar ideal Pendidikan Agama Islam sudah sangat jelas dan tegas yaitu dalam firman Allah dan sunnah Rasulullah SAW, kalau pendidikan diibaratkan bangunan, maka isinya adalah Al qur'an dan hadits lah yan menjadi fundamennya. Sedangkan objek pendidikan agama islam mencakup fakta-fakta yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan agama islam baik formal, maupun non formal (Zuhairini, 1986:2). Al Qur'an adalah sumber kebenaran dalam Islam, kebenarannya tidak diragukan lagi. Sedangkan sunnah Rasulullah yang dijadikan landasan Pendidikan Agama Islam adalah berupa perkataan., perbuatan, atau pengakuan Rasulullah SAW dalam bentuk isyarat. Firman Allah dalam surat Al Ahzab ayat 71:
… ...Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia akan sebenar-benarnya bahagia. (Departemen
Agama). b. Tujuan Pendidikan Agama Islam Setiap usaha tentu memiliki suatu tujuan karena tujuan merupakan arah dari usaha itu sendiri. Begitu pula pendidikan agama islam yang memiliki tujuan, diantaranya adalah:
1) Menurut Imam Al Ghozali, tujuan Pendidikan Agama Islam adalah :
a) Untuk kesempurnaan manusia yang puncaknya adalah dekat dengan Allah. b) Kesempatan manusia, yang puncaknya kebahagian dunia dan akhirat. Karena itu berusaha mengajar manusia agar mencapai tujuan-tujuan yang dirumuskan. 2) Menurut Athiyah Al-abrosi, tujuan Pendidikan Agama Islam adalah : a) Untuk pembentukan akhlaq mulia. b) Persiapan untuk kehidupan dunia akhirat. c) Persiapan
memberi
rizqi
dan
pemeliharaan
dari
segi
kemanfaatannya. d) Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan keinginan hati untuk mengetahui dan memungkinkan ia untuk mengkaji ilmu demi ilmu itu sendiri. e) Menyiapkan pelajar dari segi profesional, teknik supaya dapat mencari rizki dalam hidupnya. (Zuhairini, 1986:43) 3. Unsur Pokok dan Materi Pendidikan Agama Islam Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam yang dijabarkan menjadi kemampuan dasar pada setiap jenjang pendidikan serta yang ditunjukkan dengan delapan indikiasi keberhasilannya. Pendidikan Agama Islam mengandung tujuh unsur pokok, yaitu keimanan, ibadah, Al Qur'an, akhlaq, mu'amalah, syari'ah dan tarikh.
Adapun materi dari unsur-unsur pokok Pendidikan Agama Islam menurut Zuhairini (1986:69) sebagai berikut: a. Keimanan, ruang lingkup materinya meliputi : 1) Rukun Iman 2) Kisah para Rasul 3) Iman kepada Allah SWT 4) Iman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT 5) Iman kepada para Rasul 6) Iman kepada kitab-kitab Allah SWT 7) Iman kepada kitab suci al Qur'an 8) Iman kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul yang terakhir 9) Iman kepada hari Qiyamat 10) Iman kepada Qadha dan Qadar 11) Tanda-tanda orang beriman 12) Hal-hal yang merusak iman b. Ibadah meliputi: 1) Syahadatain 2) Rukun Islam 3) Thaharah 4) Berwudlu 5) Salat fardlu 6) Adzan dan Iqomah 7) Salat berjamaah
8) Zikir dan do'a setelah salat 9) Shalat Jama' dan Qashar 10) Shalat sunnah 11) Penyelenggaraan jenazah 12) Puasa 13) Zakat dan pajak 14) Haji dan Umroh c. Alqur'an, yang mencakup: 1) Hafalan surat-surat pendek 2) Pengenalan huruf dan tanda baca Al Qur"An 3) Membaca Al Qur'an dengan tajwid 4) Menulis huruf Al Qur'an 5) Surat-surat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, IPTEK, kejadian manusia, alam semesta, buah-buahan, hewan, kesehatan, kedokteran. d. Akhlaq meliputi: 1) Hal-hal yang berkenaan dengan adab 2) Sifat-sifat terpuji 3) Sifat-sifat tercela 4) Syukur nikmat 5) Hal-hal
yagn
berkenaan
kepribadian muslim. 6) Cinta ilmu pengetahuan
dengan
pembentukan
sikap
dan
7) Cinta pekerjaan e. Syari'ah mencakup: 1) Makanan dan minuman 2) Penyembelihan hewan 3) Sedekah daging hewan 4) Infak 5) Munakahat 6) Wakaf 7) Musyawarah dalam Islam 8) Ishlah 9) Mawaris f. Mu'amalah, meliputi: a) Jual beli b) Pinjam meminjam c) Sedekah d) Hutang piutang e) Sewa menyewa f) Tuntutan tentang hak dan kewajiban g) Riba h) Kerukunan umat beragama g. Tarikh Islam, meliputi: 1) Sejarah Nabi Muhammad SAW 2) Khulafaurrasyidin
3) Sejarah pembukuan Al Qur'an 4) Penyebaran Islam setelah Khulafaurrasyidin 5) Cendekiawan muslim 6) Islam di Indonesia 7) Islam di Asia 8) Islam di beberapa benua 9) Peradaban Islam dan ilmu pengetahuan Ruang lingkup unsur-unsur pokok Pendidikan Agama Islam di atas hanyalah merupakan garis-garis besarnya saja, namun secara rinci dapat dilihat daam Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) pada kurikulum Pendidikan Agama Islam dari setiap jenjang pendidikan (Hafni, 2005:27). Pokok bahasan ini merupakan bentuk-bentuk amalan ibadah yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat ringan dan mudah dilaksanakan khususnya bagi anak-anak. Selain itu penulis juga mempunyai harapan yaitu adanya perubahan perkembangan pada siswa khususnya dalam beribadah. Karena adanya keterbatasan waktu dan dikhawatirkan akan mengganggu jalannya proses belajar-mengajar maka penulis tidak mengambil semua pokok bahasan.
D. Metode Questions Students Have 1. Pengertian Metode Questions Students Have Metode Questions Students Have adalah suatu metode pengajaran yang dilaksanakan dengan cara guru memberikan kartu indeks kosong kepada setiap siswa dan memerintahkan untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran yang telah diajarkan. Metode Questions Students Have merupakan salah satu metode mengajar yang dikembangkan oleh Meil Silberman, seorang yang memang berkompeten dalam psikologi pendidikan. Metode ini merupakan sekumpulan dari 101 strategi pengajaran. Sebuah metode yang menitikberatkan pada kemampuan siswa untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, karena metode ini merupakan cara yang tidak membuat siswa takut untuk mempelajari apa yang mereka butuhkan dan harapkan. Metode ini memanfaatkan teknik yang mengundang pertisipasi melalui penulisan, bukan pembicaraan (Silberman, 2004:96). Selanjutnya langkah-langkah yang dipakai adalah sebagai berikut: a. Pertama, setelah pembelajaran suatu topic tertentu, berikan kartu indeks kosong kepada seetiap siswa. b. Kedua, perintahkan kepada setiap siswa untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi pelajaran ysng telah diberikan. c. Ketiga, bagikan kartu tersebut ke seluruh kelompok searah jarum jam. Ketika masing-masing kartu diberikan kepada siswa berikutnya, dia harus membaca dan memberi tanda centang pada kartu tersebut jika
berisi pertanyaan yang merupakan persoalan yang dihadapi siswa yang membacanya. d. Keempat, ketika semua kartu sudah kembali kepada pemiliknya, setiap siswa harus meninjau semua pertanyaan, kenali pertanyaan yang menerima banyak suara (tanda centang). e. Kelima, perintahkan siswa berbagi pertanyaan mereka secara sukarela, sekalipun pertanyaan mereka tidak mendapatkan suara (tanda centang) paling banyak. f. Keenam, kumpulkan semua kartu. 2. Penggunaan Metode Questions Students Have Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam. Penggunaan metode merupakan suatu unsur penunjang dalam hubungannya dengan mutu pendidikan. Metode pendidikan dapat ditinjau sebagai proses dan sebagai produk. Sebagai proses karena metode pendidikan berfungsi sebagai produk. Sebagai produk karena metode pendidikan berfungsi sebagai alat penunjang dalam instruksional yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam konteks ilmiah, keberhasilan akan diperoleh sebagaimana yang diharapkan jika proses instruksional itu didukung oleh metode yang relevan. Alasan berikutnya mengapa melangsungkan metode pembelajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran yaitu berkenaan dengan taraf berfikir siswa. Taraf berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berfikir kompleks.
Keberhasilan belajar pada hakekatnya adalah tumpuan dan arah utama dalam segala bentuk pengajaran yang dilakukan oleh guru atau pengajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Keberhasilan belajar juga berkaitan dengan usaha peningkatan mutu (produk) dan mutu (proses). Setelah mengetahui pengertian tentang prestasi belajar serta macammacamnya dan Pendidikan Agama Islam, maka penggunaan metode pembelajaran khususnya metode Questions Students Have dapat menunjang keberhasilan belajar. 3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Questions Students Have Metode ini mempunyai kelebihan sebagai berikut : a. Memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa b. Mendidik siswa berbahasa yang baik dan dapat menyatukan pikiran dengan tepat dan jelas c. Mau menerima dan menghargai pendapat orang lain d. Memupuk perkembangan berfikir anak e. Cara yang tidak membuat siswa takut untuk mempelajari apa yang mereka butuhkan dan apa yang mereka harapkan, karena metode ini mengundang partisipasi melalui penulisan bukan pembicaraan. Sedangkan kelemahan metode Questions Students Have adalah sebagai berikut: a. Pemecahan problem yang di sampaikan oleh siswa belum tentu relevan dengan materi yang diajarkan
b. Karena keterbatasan waktu, maka kesempatan untuk bertanya kurang terpenuhi c. Tidak semua pertanyaan dapat terjawab pada saat itu juga karena masing-masing pertanyaan akan mendapatkan jawaban yang berbeda, misalnya: 1) Memberikan jawaban yang langsung dam singkat 2) Menunda pertanyaan hingga waktu yang tepat.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri I Bandongan 1. Tinjauan Historis SMP Negeri I Bandongan telah berdiri sejak tahun 1978. pada tahun itu juga SMP Negeri Bandongan mulai melaksanakan penerimaan siswa baru. Pada tahun ajaran 2001/2002 telah dirintis berbagai cara untuk meningkatkan kualitas lulusannya. Selain melaksanakan program-program standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. SMP Negeri I Bandongan juga merencanakan program-program khusus yang tidak dilakukan sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan mutu pendidikan, antara lain: a. Meningkatkan kedisiplinan dan peningkatan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. b. Memberikan kecakapan hidup pada
siswa untuk memasuki dunia
kerja. c. Komputerisasi administrasi sekolah yang berorientasi pada efesiensi dan efektifitas. d. Memberikan program ekstra kurikuler yang diperlukan antara lain meliputi: Pramuka, Drum band, Olahraga, PMR (Palang Merah Indonesia).
41
Dengan penerapan berbagai program unggulan tersebut, maka sejak tahun 2001/2002 sampai tahun 2010/2011 animo masyarakat masuk ke SMP Negeri I Bandongan mulai meningkat. SMP Negeri I Bandongan menjadi model peningkatan mutu pendidikan ditingkat kabupaten Magelang. Bahkan layak dijadikan model ditingkat Propisi Jawa tengah khususnya dan di Indonesia pada umumnya. 2. Letak Geografis SMP Negeri I Bandongan adalah sekolah yang sangat strategis karena terletak disentral wilayah tersebut dekat dengan pasar, kantor kecamatan, kantor koramil, kantor Kepala Desa, dan dekat dengan wilayah perkampungan SMP Negeri I Bandongan menempati area tanah seluas 15.430 m2 terdiri dari 15 ruang kelas, 1 ruang kantor, 1 ruang Perpustakaan, ruang laboraturium IPA ruang ketrampilan, ruang multimedia, ruang laborat bahasa dan ruang serbaguna. 3. Karakteristik Siswa SMP Negeri I Bandongan merupakan lembaga pendidikan yang berbasis Islam, akan tetapi komponen-komponen dari sekolah tersebut belum menunjukkan bahwa lembaga pendidikan itu berbasis Islam. Hal ini terlihat jelas dari karakteristik anak didik, yang mana banyak anak didik perempuan yang belum mengenakan jilbab atau pakaian Islami. Tidak hanya beragama Islam yang bisa masuk ke sekolah tersebut, akan tetapi banyak siswa yang beragama non-Islam juga mengenyam
pendidikan disekolah tersebut, pengetahuan tentang ke-Islaman masih kurang terutama dalam hal baca tulis Al-Qur’an.
B. Prosedur Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan Tahap ini dimulai dengan refleksi awal. Kegiatan diawali dengan pikiran terhadap wawancara siswa kelas VII. Kegiatan dilanjutkan dengan perencanaan pembelajaran yang dilakukan sebagai upaya memecahkan segala permasalahan yang ditemukan pada kegiatan refleksi awal dan segala hal yan perlu dilakukan pada tahap tindakan. Dengan adanya perencanaan, tindakan pembelajaran yang dilakukan akan lebih terarah dan sistematis. Langkah-langkah pembelajaran ini antara lain: 1) Menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan tindakan yang akan di lakukan. 2) Menyusun pedoman pengamatan yaitu meliputi tes lisan dan tertulis, observasi siswa, wawancara dan jurnal siswa. 3) Menyusun rancangan evaluasi. b. Tindakan Tindakan yang dilakukan peneliti adalah peningkatan prestasi belajar pendidikan agama Islam sesuai tindakan dengan perencanaan yang telah disusun.
Tindakan yang dilakukan peneliti secara garis besar adalah melaksanakan proses pembelajaran pendidikan agama Islam dengan metode Question Students Have. Tindakan ini meliputi juga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dam tahap tindak lanjut. Tahap persiapan yaitu tahap pengkondisian siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran. Tahap persiapan ini berupa kegiatan
guru,
menyapa
siswa,
menanyakan
keadaan
siswa,
memancing siswa menyampaikan hambatan yang dialaminya selama proses pembelajaran berlangsung. Tahap
pelaksanaan
yaitu
tahap
melakukan
kegiatan
pembelajaran pendidikan agama Islam. Tahap ini meliputi beberapa kegiatan antara lain: 1) Peneliti memberi tahu siswa tentang kegiatan yang hendak dilakukan. 2) Peneliti memberi petunjuk terhadap siswa tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh siswa agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar. 3) Peneliti memberi penjelasan materi (contoh cara kerjanya metode Question Students Have). 4) Peneliti memberi kartu Indeks kosong kepada setiap siswa. 5) Peneliti meminta kepada setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan.
6) Peneliti memberi batasan waktu tertentu untuk lebih efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar (Zaeni, 2002;17). c. Pengamatan Pengamatan sering disebut observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam pengamatan ini akan diungkap segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran, baik aktivitas siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran maupun respon siswa terhadap teknik pembelajaran (Arikunto, 2007:19). Dalam proses pengamatan ini, data diperoleh melalui beberapa cara antara lain: 1) Tes lisan dan tertulis digunakan untuk mengetahui prestasi belajar pendidikan agama Islam serta peningkatannya setelah dilakukan selama dua siklus. 2) Observasi siswa untuk mengetahui semua perilaku atau aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Data yang berasal dari tes, menunjukkan bahwa prestasi pendidikan agama Islam dengan metode Questions Students Have pada siswa kelas VII SMP Negeri I Bandongan masih dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata kelas sebesar 60, 33. Pada siklus I terjadi peningkatan untuk perolehan tiap aspek sudah termasuk kategori baik. Sedangkan aspek kesesuaian dengan topic atau materi yang telah dibahas termasuk dalam kategori kurang.
Berdasarkan data instrument non tes observasi siswa yang dilakukan pada siklus I diketahui bahwa sebagian siswa sebanyak 60% dari seluruh siswa (30 siswa) memperhatikan penjelasan guru, begitu juga saat kartu dibagikan mereka berusaha untuk menuliskan pertanyaan, sisanya 40% dari jumlah siswa tampak memperhatikan penjelasan guru dan merespon teknik Question Students Have, namun masih tampak bingung sehingga kartu yang mereka pegang hanya dipakai untuk bermain. Dari hasil observasi siswa, tampak bahwa hampir semua siswa yang memperoleh nilai rendah menunjukkan perilaku negatif pada saat proses pembelajaran, seperti mengobrol dan bermain-main bahkan melamun sangat mempengaruhi hasil tes. Hasil jurnal siswa menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran siklus I ada beberapa siswa yang belum sepenuhnya mengikuti pembelajaran, sebab mereka menganggap metode tersebut tidak begitu penting. Metode Question Students Have yang dijadikan teknik pembelajaran merupakan teknik baru, sehingga anak masih ragu-ragu dan merasa bingung untuk menerapkan permainan tersebut. Prestasi pendidikan agama Islam perlu ditingkatkan adalah siswa diarahkan untuk lebih berkonsentrasi saat mengikuti pelajaran sehingga dapat memperoleh hasil yang diharapkan.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Proses tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. perbaikan pada proses pembelajaran siklus II terletak pada persiapan pembelajaran, pengkondisian, suasana pembelajaran agar lebih tenang dan konsentrasi (Suhardjono, 2007:74). Langkah-langkah
siklus
II
adalah
perencanaan
tindakan
pengamatan refleksi atau evaluasi. a. Perencanaan Langkah-langkah proses perencanaan antara lain: 1) Mengadakan perbaikan rencana pembelajaran sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan. Dengan menekankan pada penjelasan tentang pentingnya pembelajaran pendidikan agama Islam. 2) Menyusun pedoman pengamatan meliputi tes lisan dan tertulis, observasi siswa, wawancara dan jurnal siswa. 3) Menyusun rancangan evaluasi. b. Tindakan Tindakan yang dilakukan peneliti adalah melaksanakan proses pembelajaran pendidikan agama Islam dengan metode Question Students Have. Tindakan ini meliputi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap tindak lanjut. Tahap persiapan yaitu tahap pengkondisian siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran. Tahap persiapan ini berupa
kegiatan guru, menyapa siswa, menyakan keadaan siswa, memancing siswa menyampaikan hambatan yang dialaminnya saat proses pembelajaran berlangsung. Tahap pelaksanaan yaitu tahap melakukan pembelajaran pendidikan agama Islam. Tahap ini meliputi beberapa bagian antara lain: 1) Peneliti memberi tahu siswa tentang kegiatan yang hendak dilakukan. 2) Peneliti memberi petunjuk terhadap siswa tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh siswa agar kegiatan tersebut berjalan lancar. 3) Peneliti memberi penjelasan materi atau contoh cara kerja atau metode Questions Students Have. 4) Peneliti memberi kartu indeks kosong kepada setiap siswa. 5) Peneliti meminta kepada setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. 6) Peneliti memberi batasan waktu tertentu untuk lebih efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar (Hisyam Zaeni, 2002: 17). c. Pengamatan Pengamatan sering disebut observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam pengamatan ini akan diungkap segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran, baik aktivitas siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran maupun respon siswa terhadap teknik pembelajaran. Pengambilan data
dilakukan melalui tes dan non tes. Dalam proses pengamatan data diperoleh melalui beberapa cara, antara lain; 1) Tes lisan dan tertulis digunakan untuk mengetahui prestasi belajar pendidikan agama Islam serta peningkatannya setelah dilakukan selama dua siklus. 2) Observasi siswa untuk mengetahui semua perilaku atau aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Data diperoleh dengan memperhatikan hasil tes dan hasil non tes yang meliputi observasi siswa, wawancara dan jurnal siswa. Data yang diperoleh dari hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa prestasi belajar pendidikan agama Islam dengan metode Questions Students Have. Sudah termasuk dalam kategori baik dengan nilai ratarata kelas sebesar 70 yang berarti telah terjadi peningkatan dari nilai rata-rata siklus I sebesar 60,33. Pada siklus II terjadi peningkatan untuk perolehan tiap aspek sudah termasuk dalam kategori baik. 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III Proses tindakan siklus III merupakan kelanjutan dari siklus II. Perbaikan pada proses pembelajaran siklus III pada persaiapan belajar dan pengkondisian agar lebih terarah dan sistematis. Langkah-langkah pengamatan dan refleksi:
siklus
III
adalah
perencanaan,
tindakan,
a. Perencanaan Langkah-langkah pembelajaran antara lain: 1) Mengadakan perbaikan rencana pembelajaran sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan 2) Menyusun pedoman pengamatan yaitu melalui tes lisan dan tertulis, observasi siswa dan wawancara. 3) Menyusun rancangan evaluasi. b. Tindakan Tindakan yang dilakukan peneliti meliputi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap tindak lanjut. Tahap persiapan yaitu pengkondisian siswa agar siap melaksanakan proses pembelajaran. Tahap ini berupa kegiatan guru menyapa siswa, memancing siswa untuk menyampaikan hambatan selama pembelajaran berlangsung. Tahap pelaksanaan meliputi beberapa bagian antara lain: 1) Peneliti memberi tahu siswa tentang kegiatan yang hendak dilakukan. 2) Peneliti memberi petunjuk terhadap siswa tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh siswa agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar. 3) Peneliti memberi penjelasan materi (contoh cara kerjanya metode Question Students Have). 4) Peneliti memberi kartu Indeks kosong kepada setiap siswa.
5) Peneliti meminta kepada setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. 6) Peneliti memberi batasan waktu tertentu untuk lebih efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar (Zaeni, 2002;17). c. Pengamatan Dalam pengamatan ini akan diungkapakan segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran, baik aktivitas siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran maupun respon siswa terhadap teknik pembelajaran. Dalam proses pengamatan, data diperoleh dari cara antara lain: 1) Tes lisan dan tes tertulis digunakan untuk mengetahui prestasi belajar Pendidikan Agama Islam serta peningkatannya setelah dilakukan selama dua siklus. 2) Observasi siswa untuk mengetahui semua prilaku atau aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Data diperoleh dengan memperhatikan hasil tes dan non-tes yang meliputi observasi siswa. Data yang diperoleh dari hasil tes pada siklus III menunjukkan bahwa prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan metode Questions Students Have sudah termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata kelas sebesar 86,33, berarti terjadi peningkatan dari nilai rata-rata siklus II sebesar 70.
C. Instrumen 1. Instrumen Tes Tes yang digunakan adalah tes performance yaitu menugasi siswa untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang telah diajarkan. Nilai akhir adalah jumlah keseluruhan skor dari masingmasing aspek yang dinilai. Aspek-aspek penilaian tes disesuaikan dengan kriteria aspek penilaian dalam landasan teori dan indikator yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Hal-hal yang dinilai meliputi: kesesuaian pelatihan metode questions students have dengan materi pendidikan agama Islam, ketepatan dalam mengajukan pertanyaan, penggunaan bahasa yang tepat dan simple, keaktifan saat berdiskusi, keaktifan mengikuti petunjuk guru dan keaktifan bekerjasama antar kelompok. Pada tabel 1 dibawah ini akan diuraikan skor penilaian tiap-tiap aspek: Tabel 1 Skor Penilaian No
Aspek yang dinilai
Skor Maksimal
Kesesuaian Pelatihan Metode Questions 1.
Student Have Dengan Materi Pendidikan
25
Agama Islam 2.
Kesesuaian dengan Topik atau materi yang telah dibahas
3.
Penggunaan bahasa yang tepat dan simple
25
25
4.
Keaktifan dalam berdiskusi
5.
Keaktifan mengikuti petunjuk guru
5
6.
Keaktifan bekerjasama antar kelompok
5
Unsur Penilaian Kesesuaian Pelatihan
Kriteria Penilaian - Memahami dan menguasai
Metode Questions
materi pendidikan agama
Students Have Dengan
islam melalui metode
Materi Pendidikan
questions students have
Agama Islam.
10
Kategori Sangat Baik
Baik
- Memahami tetapi kurang menguasai materi pendidikan agama Islam
Cukup
- Kurang memahami tetapi menguasai materi pendidikan agama Islam
Kurang
- Kurang memahami dan kurang menguasai materi pendidikan agama Islam Kesesuaian dengan
- Pertanyaan sesuai dengan
topik atau materi yang
materi dan kadang-kadang
telah dibahas.
memberikan pendapat - Pertanyaan sesuai dengan materi, tetapi kurang
Sangat Baik
Baik
memberikan pendapat - Pertanyaan kurang sesuai
Cukup
dengan materi dan kurang memberikan pendapat - Pertanyaan tidak sesuai
Kurang
dengan materi dan tidak memberikan pendapat Penggunaan bahasa yang tepat dan simple
- Dapat menggunakan bahasa
Sangat Baik
yang baik dan simple - Dapat menggunakan bahasa
Baik
yang tepat tetapi kurang simple
Cukup
- Cukup dapat menggunakan bahasa yang tepat dan simple
Kurang
- Tidak dapat menggunakan bahasa yang tepat dan simple Keaktifan saat berdiskusi
- Aktif berdiskusi dan aktif
Sangat Baik
memberikan pendapat - Aktif berdiskusi tetapi kurang
Baik
memberi pendapat - Kurang aktif berdiskusi dan
Cukup
tidak memberi pendapat - Membuat gaduh dan
Kurang
mengganggu teman Keaktifan
mengikuti - Aktif mengikuti petunjuk guru Sangat Baik
petunjuk guru
- Aktif mengikuti petunjuk guru Baik dan kadang-kadang bertanya - Aktif mengikuti petunjuk guru Cukup tetapi tidak pernah bertanya - Kurang aktif mengikuti
Kurang
petunjuk guru Kerjasama antar anggota kelompok
- Dapat bekerjasama dan
Sangat Baik
menjadi pemimpin kelompok - Dapat bekerjasama dengan baik - Cukup dapat bekerjasama
Baik Cukup Kurang
- Tidak dapat bekerjasama
Melalui pedoman penelitian tersebut, peneliti dapat mengetahui hasil tes siswa. Tes dilakukan satu kali dalam tiap siklus. Siswa dikatakan mencapai kategori sangat baik jika memperoleh nilai antara 85-100, kategori baik nilai 75-84, kategori cukup nilai 60-74 dan kategori kurang nilai 0-59. 2. Instrumen Non Tes Teknik non tes adalah penilaian yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan tanpa menggunakan alat tes teknik non tes dipergunakan untuk mendapatkan data yang tidak atau
paling tidak secara tidak langsung berkaitan dengan tingkah laku kognitif. Instrumen ini berbentuk observasi siswa, wawancara dan jurnal guru. a. Pedoman Observasi Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan untuk siswa. Dengan observasi seluruh aktivitas siswa selama proses pembelajaran akan terpotret. Lembar pengamatan digunakan untuk mendapatkan data tentang perilaku dan respon siswa selama proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Aspek perilaku yang menjadi objek pengamatan peneliti dalam penelitian ini lebih ditekankan pada inti pembelajaran yaitu aktivitas pada saat menggunakan metode Questions Students Have berlangsung. Perilaku yang diamati meliputi perilaku positif dan negatif siswa yang berkaitan dengan kegiatan. Seperti sikap siswa terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru. Observasi disini dilakukan oleh peneliti sebagai pengamat. b. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara berisi beberapa pertanyaan untuk siswa sebagai responden. Pertanyaan yang bertujuan untuk memperoleh data tentang respon siswa terhadap materi pendidikan agama Islam melalui metode Questions Students Have. Dalam penelitian ini aspek yang diungkap melalui teknik wawancara antara lain: perasaan siswa saat mengikuti pembelajaran, pendapat siswa mengenai metode Questions Students Have dan
kesulitan yang dirasakan dalam penerapan metode Questions Students Have. c. Pedoman Jurnal Guru Pedoman jurnal guru digunakan untuk mengetahui hal yang terjadi pada proses pembelajaran. Jurnal dibuat oleh guru setiap akhir pembelajaran pada sebuah lembar kertas yang telah dipersiapkan. Jurnal guru berisi tentang uraian pendapat dan seluruh kejadian yang dianggap penting selama pembelajaran berlangsung secara tertulis. Aspek pertanyaan yang digunakan dalam jurnal guru meliputi kesan yang dirasakan setelah mengikuti pembelajaran dengan metode Questions Students Have.
D. Uji Instrumen Dalam penelitian ini instrumen yang diujikan berupa tes dan non tes instrument tersebut dilaksanakan dengan uji validitas permukaan. Dalam uji validitas ini peneliti melaksanakannya dengan menyesuaikan aspek-aspek yang akan dinilai, kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing rekan sejawat pada pelaksanaannya penilaian dalam instrumen tes diubah beberapa kali untuk diperbaiki. Pengubahan dilakukan sesuai dengan landasan teori yang ada, tepatnya pada kriteria aspek yang ditentukan dalam menilai peningkatan prestasi belajar uji validitas permukaan dilakukan dengan konsultasi terhadap
pembimbing, diperoleh kesepakatan bersama bahwa instrumen yang digunakan telah valid. Uji instrumen non tes yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi siswa wawancara dan jurnal terdapat beberapa perbaikan mengenai item, instrumen observasi yang sebelumnya hanya bersifat umum
saja
menjadi lebih fokus pada sikap siswa terdapat penggunaan metode Questions Students Have. Perbaikan pada instrumen wawancara terdapat pada pertanyaan yang sebelumnya masih umum menjadi lebih fokus pada pendapat siswa setelah adanya penerapan metode Questions Students Have.
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan berupa tes lisan untuk memperoleh data tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada siklus I dan siklus II. Bentuk tes yang dilakukan berupa perintah untuk menuliskan pertanyaan pada kartu indeks tentang materi yang telah diajarkan. Bentuk tes dan kriteria penilaian yang digunakan dalam siklus I dan siklus II sama yaitu berbentuk tes performance dengan bentuk aktivitas menuliskan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang telah dibahas. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengambilan data dengan teknik tes adalah: 1. menyiapkan kartu indeks kosong yang akan digunakan dalam metode Questions Students Havesebagai teknik dalam proses pembelajaran. 2. Mengelompokan siswa menjadi 6 kelompok.
3. Memberi petunjuk kepada siswa untuk melakukan permainan Questions Students Have. 4. Siswa diberi batas waktu yang telah ditetapkan oleh guru untuk melaksanakan kegiatan. 5. Menilai dan mengolah data dari hasil penelitian Teknik non tes dilakukan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya telah terjadi selama proses pembelajaran di dalam kelas. Data diperoleh dari hasil instrumen non tes yang berupa observasi siswa, wawancara dan jurnal guru. Observasi digunakan untuk mengamati perubahan-perubahan tingkah laku siswa pada saat proses pembelajaran. Observasi dilakukan pada siswa SMP Negeri 01 Bandongan kelas VII dengan cara memberikan tanda centang (V) pada lembar observasi. Wawancara dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Wawancara dilakukan pada 3 orang siswa yaitu 1 orang siswa yang memiliki prestasi tinggi, 1 siswa yang memiliki prestasi cukup dan 1 siswa yang memiliki nilai rendah.Untuk wawancara disediakan 4 buah pertanyaan yang harus dijawab oleh 3 siswa yang di wawancarai. Jurnal adalah buku catatan yang dimiliki oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan jurnal siswa. Jurnal siswa berisi pendapat atau kesan siswa mengenai proses pembelajaran yang telah berlangsung.
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu secara kuantitatif dan kualitatif. 1. Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisa data kuantitatif. Data diperoleh dari hasil tes melalui siklus I, II dan siklus III, langkah perhitungannya sebagai berikut: a. Menghitung skor yang diperoleh siswa b. Menghitung skor kumulatif dari seluruh aspek c. Menghitung skor rata-rata d. Menghitung skor presentase nilai Presentase nilai secara individual dihitung dengan rumus:
Sp
:
Skor Presentase
Sk
:
Skor Kumulatif
R
:
Responden
Hasil perhitungan nilai tes tersebut dari tes siklus I, suklus II dan siklus III, dibandingkan sehingga diketahui peningkatan prestasi belajar pendidikan agama Islam melalui metode Question Students Have. 2. Teknik Kualitatif digunakan untuk menganalisa hasil wawancara, observasi dan jurnal. Siklus I, II dan III dibandingkan. Dari hasil perbandingan tersebut dapat diketahui peningkatan prestasi belajar pendidikan agama Islam dengan Question Students Have.
G. Indikator Keberhasilan Penelitian tindakan kelas ini menetapkan indikator keberhasilan sebagai berikut: 1. Jika siswa telah menunjukkan hasil tes dengan rata-rata kelas sebesar 70 2. Telah terjadi perubahan perilaku setelah mengikuti pembelajaran yang terlihat dari data non tes baik melalui observasi siswa, wawancara maupun jurnal siswa.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Penelitian Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode Questions Students Have (pertanyaan yang dimiliki oleh siswa). Penerapan dalam penelitian ini menggunakan siklus. Permasalahan dalam penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar pendidikan Agama Islam kelas VII. Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti terlebih dahulu membuat instrument penelitian. Tahapan pertama sebelum siklus I, terlebih dahulu peneliti melakukan refleksi awal. Dengan tujuan untuk mengetahui keadaan siswa yang meliputi prestasi belajar dalam mata pelajaran pendidikan Agama Islam. Setelah mengetahui hal tersebut, maka akan mudah melakukan perencanaan dalam penelitian. Selain itu refleksi awal bertujuan untuk mengetahui kesulitan, kekurangan dan dan kelebihan dalam pembelajaran sebelum dilaksanakan penelitian. Observasi awal bertujuan sebagai pengantar agar siswa memahami tujuan penelitian dan metode pembelajaran yang akan dipakai untuk lebih memudahkan siswa dalam mengikuti setiap kegiatan dalam penelitian. Dengan keadaan seperti ini, maka peneliti dapat berjalan dengan baik.
62
Sebelum tindakan dirancang dan dikenalkan pada subyek penelitian terlebih dahulu dilakukan refleksi awal. Refleksi awal dilaksanakan untuk mengetahui masalah nyata yang dihadapi peneliti dan kemungkinan penyebab masalah tersebut sehingga lebih lanjut dapat dipikirkan cara pemecahannya. Untuk itu, pada tahap refleksi awal atau persiapan, dilakukan beberapa kegiatan. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah mengajak siswa merenungkan kembali masalah-masalah yang dirasakan di dalam kelas dan menominasi masalah tersebut menurut tingkat kepentingannya untuk ditangani. Kegiatan kedua adalah mengecek kebenaran tentang adanya masalah yang dirasakan oleh guru dengan mengadakan tes, pengamatan dan wawancara terhadap siswa. Setelah kebenaran adanya masalah dapat diyakini. Kegiatan ketiga adalah mengidentifikasi berbagai kemungkinan penyebab dari masalah yang dihadapi oleh siswa. 2. Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan siklus I
bertujuan untuk mengetahui tingkat
pemahaman awal siswa terhadap materi pendidikan Agama Islam. Tahapan pada siklus I yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Hasil tindakan pada siklus I digunakan sebagai refleksi untuk pelaksanaan siklus II. Tahap-tahap dalam siklus I akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Perencanaan Pada tahap pertama peneliti menggunakan metode Questions Studenst Have pada mata pelajaran Agama Islam kelas VII SMP Negeri 1 Bandongan dengan materi Shalat Jamak dan Qosor. Oleh karena itu peneliti mempersiapkan buku materi dan alat pembelajaran lainnya yaitu lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi, lembar evaluasi, lembar tes, buku jurnal, menyiapkan tempat untuk melaksanaan pembelajaran, menyiapkan soal yang akan diujikan melalui lembar tes Shalat Jamak dan Qosor, mempersiapkan pedoman evaluasi pembelajaran, instrumen penelitian dan materi pembelajaran serta mengatur kondisi kelas agar efektif dan kondusif. b. Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I dalam pembelajaran terdapat 3 langkah antara lain: 1) Kegiatan awal a) Salam pembuka b) Absensi c) Apersepsi d) Menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Kegiatan inti a) Siswa Qashar.
diminta mencatat materi tentang shalat Jamak dan
(1) Pengertian Shalat Jamak dan Qashar (2) Shalat yang boleh dijamak dan Qashar (3) Macam-macam shalat jamak b) Guru membagikan kartu indeks kosong kepada setiap siswa c) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk menuliskan pertanyaan mengenai Shalat Jamak dan Qashar pada kartu indeks yang telah disediakan. 3) Kegiatan penutup a) Guru bersama siswa membuat kesimpulan b) Siswa mengerjakan tes formatif c) Peneliti menilai dan menganalisa hasil tes formatif d) Guru mengucapkan salam penutup Pada pelaksanaan siklus I, siswa belum mampu menguasai materi tentang shalat jamak dan qashar. Untuk meningkatkan pemahaman siswa, maka peneliti memperbaiki penerapan metode Questions Students Have agar siswa lebih konsentrasi pada pembelajaran. c. Pengamatan Selama
proses
pembelajaran
berlangsung
dilakukan
pengamatan yang melibatkan peran aktif siswa, guru mengamati peran aktif siswa dan siswa juga mengamati perilaku siswa lain dalam mengikuti pembelajaran.
Hasil pengamatan yang ditemukan pada peneliti sebagai berikut: 1) Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru belum maksimal. 2) Proses pembelajaran bersifat monoton karena penerapannya belum optimal. Hasil pengamatan yang ditemukan pada siswa sebagai berikut: 1) Kurang perhatian dan kurang konsentrasi dalam pembelajaran. 2) Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. 3) Dalam mengerjakan tes kurang maksimal. 4) Banyak siswa yang masih belum paham dengan proses belajar mengajar dengan metode Questions Students Have. 5) Keaktifan dalam bertanya tentang materi pembelajaran masih kurang. Hasil analisa dari pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa proses pembelajaran masih bersifat monoton karena penerapan metode Questions Students Have belum optimal. Prestasi yang dicapai belum memuaskan dari hasil tes menunjukkan ada 10 siswa yang masih belum tuntas dalam mengerjakan tes. d. Refleksi Dari hasil pengamatan dan hasil tes menunjukkan belum ada peningkatan yang signifikan dalam prestasi belajar siswa. Masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki pada siklus selanjutnya.
Penggunaan metode Questions Students Have ternyata belum bisa dipahami siswa dalam pembelajaran. Dari refleksi dari siklus I digunakan untuk melaksanakan pembelajaran pada
siklus II.
Permasalahan yang muncul dan perlu dipahami adalah: 1) Peran aktif siswa masih rendah pada saat berlangsungnya pembelajaran. 2) Penggunaan metode belum tepat. 3) Guru dengan siswa kurang komunikatif sehingga pembelajarannya terkesan monoton. Dari masalah di atas, maka peneliti merencanakan untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II. a. Hasil tes Tabel 2. Hasil perolehan nilai pra siklus dan nilai tes formatif siklus I. Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas
: VII
Semester
: 2
Rentan Nilai NO
Kegiatan
Jumlah
Rata-
40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
9-100
Nilai
rata
6
4
11
9
-
-
1730
57,66
5
5
6
12
2
-
1810
60
Pra 1. siklus 2.
Siklus I
Grafik 1 perolehan nilai pra siklus
30
Jumlah Siswa
25 20 15 10 5 0 40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
90-100
Rentang Nilai Grafik 2. Perolehan nilai tes siklus I
30
Jumlah Siswa
25 20 15 10 5 0 40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
Rentang Nilai
90-100
b. Hasil non tes Hasil non tes pada siklus I didapatkan dari observasi siswa, jurnal siswa dan wawancara. Hasil selengkapnya dijelaskan pada uraian berikut: 1) Hasil observasi siswa Hasil observasi dalam penelitian ini adalah observasi siswa yang dilakukan oleh teman peneliti sebagai observer. Pengambilan data observasi dilakukan selama proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII SMP Negeri 01 Bandongan Kab. Magelang. Pengambilan data observasi bertujuan untuk memotret respon perilaku siswa dalam menerima pembelajaran dengan menggunakan metode Questions Students Have. Objek sasaran yang diamati adalah observasi siswa meliputi perilaku positif maupun negatif yang muncul saat pembelajaran berlangsung. Adapun objek sasaran observasi sebagai berikut: a) Memperhatikan penjelasan guru. b) Aktif dalam diskusi kelompok. c) Bekerjasama dalam kelompok. d) Aktif memberikan pertanyaan. e) Aktif memberikan tanggapan. f) Mengganggu teman. g) Bercakap-cakap. h) Tidak mau bekerjasama dengan kelompoknya.
Berdasarkan data yang ada, diketahui bahwa sebagian siswa sebanyak 41% dan jumlah siswa seluruhnya (30 siswa) merespon penjelasan guru tentang bagaimana cara kerja metode Questions Students Have. Sisanya sebanyak 59% dari jumlah siswa tampak aktif tetapi terlihat bingung sambil membawa kartu indeks dan tidak mengerti apa yang harus dilakukan. Dari hasil observasi siswa dapat terlihat bahwa siswa yang mendapat nilai rendah merupakan perilaku negatif pada saat proses pembelajaran. c. Hasil jurnal siswa Jurnal yang dalam penelitian ini adalah jurnal siswa yang berisi uraian tentang pendapat atau kesan dari kejadian yang dapat ditangkap siswa selama proses pembelajaran berlangsung hal-hal yang menjadi objek junal siswa adalah: 1) Kesan yang dirasakan siswa terhadap materi Pendidikan Agama Islam. 2) Pendapat siswa terhadap metode Questions Students Have yang dipakai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 3) Kesan siswa terhadap cara mengajar guru. 4) Kesan siswa terhadap perilaku dan sikap guru selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan objek sasaran yang diamati dan dirasakan oleh siswa saat kegiatan pembelajaran yang tertulis dalam jurnal dapat dijelaskan bahwa siswa belum sepenuhnya memahami teknik
Questions Students Have. Hasil tes tertulis yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas pada siklus I sudah cukup baik. Ada respon positif yang ditujukan siswa saat proses pembelajaran berlangsung, siswa tampak senang dan menikmati pembelajaran. Setelah melakukan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode Questions Students Have kesan yang dirasakan siswa sangat menyenangkan. Pembelajaran dengan metode Questions Students Have dapat menciptakan suasana baru dan merespon siswa untuk aktif. d. Hasil Wawancara Pada siklus I sasaran wawancara difokuskan pada tiga orang siswa yaitu siswa yang memperoleh nilai tertinggi, sedang dan terendah dan dari hasil dari tes pembelajaran Pendidikan Agama Islam wawancara mengungkap lima pertanyaan sebagai berikut: 1) Bagaimana pendapat siswa tentang teknik pembelajaran yang baru saja digunakan oleh guru. 2) kesulitan siswa saat mengikuti proses pembelajaran. 3) Apakah metode Questions Students Have dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 4) Apakah siswa sudah dapat memahami materi Shalat Jamak dan Qashar. 5) Pembelajaran yang paling disukai siswa.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh siswa, ke-tiga siswa menyampaikan perasaan senang dan gembira. Kenyataan ini sangat relevan dengan respon yang terikat dari sikap siswa terhadap pembelajaran yang diberikan guru. Secara umum siswa menerima dan merespon positif terhadap pembelajaran yang diberikan siswa yang mendapat nilai tinggi terlihat semangat sementara siswa yang mendapatkan nilai sedang terlihat bingung perubahan strategi pembelajaran yang dilakukan guru ternyata memberi manfaat bagi siswa, mereka terlihat senang dan menikmati pembelajaran, menurut mereka metode Questions Students Have sangat menyenangkan karena metode tersebut sengaja dipilih peneliti untuk membantu proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 3. Pelaksanaan Siklus II Setelah melihat dari refleksi pada pelaksanaan siklus I, maka perlu dilakukan langkah-langkah pembelajaran pada siklus II . Metode yang akan dipakai adalah metode Questions Students Have yakni siswa diminta untuk menuliskan pertanyaan pada kartu indeks yang telah dibagikan oleh guru. Adapun tahapan-tahapan pada siklus II sebagai berikut: a. Perencanaan Pembelajaran pada siklus ini dilakukan pada pembelajaran Active Learning khususnya menggunakan metode Questions Students Have, dikarenakan pada siklus I masih perlu diadakan perbaikan agar pelaksanaan pembelajaran dapat berlangsung lebih baik.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam siklus II adalah sebagai berikut: (1) Lembar rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) (2) Perencanaan perbaikan pembelajaran. (3) Menyiapkan perlengkapan pembelajaran yang berupa kartu indeks kosong dan buku pelajaran yang menunjang untuk pembelajaran. (4) Menyiapkan lembar observasi. (5) Menyiapkan pedoman evaluasi pembelajaran yang berupa lembar tes. (6) Lembar tes. (7) Menyiapkan instrumen penelitian. (8) Menyiapkan materi pembelajaran. (9) Mengatur kondisi kelas agar efektif dan kondusif. b. Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dalam pembelajaran sebagai berikut: 1) Kegiatan awal a) Salam pembuka b) Absensi c) Apersepsi d) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada siklus II
2) Kegiatan inti a) Peneliti mengadakan tanya jawab tentang materi lanjutan dari pertemuan pada siklus I yaitu materi tentang shalat jamak dan Qashar. b) Peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdapat 5 orang. c) Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk mencari materi dan didiskusikan bersama teman sekelompoknya. d) Peneliti memberi tugas kepada siswa untuk menuliskan satu pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan pada kartu yang telah diberikan. 3) Kegiatan penutup a) Peneliti
bersama
siswa
membuat
kesimpulan
tentang
pelaksanaan tindakan pada siklus II. b) Peneliti memberi lembar kertas. c) Siswa mengerjakan tes. d) Peneliti memberi motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran selanjutnya. e) Salam penutup. c. Pengamatan Hasil pengamatan yang ditemukan pada peneliti selama proses pembelajaran sebagai berikut:
1) Penerapan model pembelajaran Active Learning dan metode Questions Students Have yang dilakukan peneliti masih kurang maksimal. 2) Model pembelajaran Active Learning yang dilakukan pada metode Questions Students Have sudah sesuai akan tetapi siswa masih dalam tahap penyesuaian dari metode ceramah dan metode Questions Students Have. Hasil pengamatan yang ditemukan pada siswa sebagai berikut: 1) Pelaksanaan model Questions Students Have secara umum dalam kelompok berjalan dengan baik. 2) Pelaksanaan diskusi untuk menyelesaikan tugas pada masingmasing kelompok sudah baik, namun masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan dengan serius pelaksanaan diskusi. 3) Kerjasama dalam kelompok sudah meningkat walaupun masih perlu bimbingan. 4) Dengan metode Questions Students Have proses pembelajaran sudah dapat dipahami dengan labih baik akan tetapi masih ada beberapa siswa yang masih belum aktif dan tertinggal dengan teman lainnya. 5) Dalam mengerjakan soal tes siswa kurang maksimal. Hasil dari tindakan pada siklus II sudah mengalami peningkatan namun belum maksimal, akan tetapi hasil tes pada siklus II lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I. hal ini dapat dilihat
dengan meningkatnya nilai tes dan dalam proses pembelajaran siswa sudah mulai memperhatikan dengan seksama. Adapun dari hasil tes bahwa terdapat beberapa siswa yang belum bisa mencapai nilai ketuntasan dan masih memerlukan bimbingan lebih lanjut. d. Refleksi Dari hasil tindakan siklus II masih terdapat kekurangan yang perlu diperbaharui. Secara kelompok memang sudah ada peningkatan pemahaman terhadap materi pembelajaran, namun masih ada beberapa siswa yang belum sepenuhnya paham dengan materi yang diajarkan. Maka peneliti perlu menganalisa masalah yang menyebabkan proses pembelajaran belum maksimal. Adapun masalah-masalah yang timbul dalam siklus II antara lain: 1) Motivasi guru untuk selalu mandiri dan menyesuaikan masalahnya sendiri belum maksimal sehingga kurang sesuai dengan rancangan dengan metode Questions Students Have. 2) Semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran sudah sangat baik akan tetapi terdapat siswa yang masih kurang memperhatikan tugas yang diberikan oleh guru. 3) Rancangan pembelajaran dengan metode Questions Students Have sudah sistematis akan tetapi siswa masih perlu adaptasi lagi. Ketika melihat dari hasil pembelajaran pada siklus II di atas, maka peneliti merencanakan untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan pembelajaran siklus III. Hasil dari refleksi pada siklus II digunakan untuk
membuat
rancangan pembelajaran
pada
tahap
siklus
III
untuk
meningkatkan proses pembelajaran dengan metode Questions Students Have. a. Hasil Tes Tabel 3.
Hasil perolehan nilai pra siklus, nilai siklus I dan siklus II. Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam Kelas
: VII
Semester
: 2 Rentan Nilai
NO
Kegiatan
Jumlah
Rata-
40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
9-100
Nilai
rata
6
4
11
9
-
-
1730
57,66
Pra 1. siklus 2.
Siklus I
5
5
6
12
2
-
1810
60,33
3.
Siklus II
-
1
8
11
10
-
2100
70
Grafik 3. Perolehan nilai pra siklus
30
Jumlah Siswa
25 20 15 10 5 0 40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
Rentang Nilai
90-100
Grafik 3. Perolehan nilai tes siklus I
30
Jumlah Siswa
25 20 15 10 5 0 40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
90-100
Rentang Nilai
Grafik 3. Perolehan nilai tes siklus II 30
Jumlah Siswa
25 20 15 10 5 0 40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
Rentang Nilai
90-100
b. Hasil non tes Hasil penelitian non tes pada siklus II diperoleh dari data observasi, jurnal siswa dan wawancara. 1) Hasil observasi Kegiatan observasi siswa pada siklus II dilaksanakan selama pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode Questions Students Have objek sasaran dan cara pelaksanaan observasi siswa meliputi perilaku positif dan negatif siswa selama proses pembelajaran. Pengambilan data observasi bertujuan untuk memotret respon perilaku siswa dalam menerima pembelajaran dengan metode Questions Students Have. Siswa yang sebelumnya tidak dapat mengikuti dengan baik, pada siklus II siswa mulai mengerti akan pentingnya mengikuti pembelajaran yang diterapkan guru. Hal ini dapat dilihat pada data observasi yang menyebutkan bahwa 21 siswa sudah mengikuti mata
pelajaran dengan
baik.
Berarti siswa
sudah dapat
menyesuaikan diri dengan teknik Questions Students Have yang diberikan guru. Siswa sudah merespon positif pembelajaran dan mulai menyadari bahwa pembelajaran dengan metode Questions Students Have sangat menyenangkan. Berdasarkan data yang diketahui bahwa sebanyak 21 siswa konsentrasi mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru.
Sisanya sebanyak 9 siswa
merespon pembelajaran yang diberikan guru tetapi masih diselingi dengan mengobrol dan mengganggu temannya. Pada bagian akhir pembelajaran, guru melaksanakan tes tentang pembelajaran yang diajarkan guru. Seluruh siswa terlihat gembira saat mengerjakan soal tes, walaupun masih ada beberapa siswa kelihatan bingung dalam mengahadapi soal tes. Berdasarkan pengamatan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perilaku negatif siswa sudah dapat diminimalisir dan tergantikan dengan perilaku positif. Peneliti mengakui bahwa peningkatan kemampuan siswa secara umum belum mencapai nilai yang memuaskan. 2) Hasil jurnal siswa Jurnal yang digunakan dalam penelitian siklus II masih sama yaitu seperti yang dilakukan pada siklus I yaitu jurnal siswa. Jurnal siswa berisi uraian pendapat dan seluruh kejadian yang dianggap penting selama pembelajaran berlangsung secara tertulis. Siswa mengungkapkan kesan atau pendapat dan segala hal yang dirasakan siswa selama proses pembelajaran. Hal-hal yang menjadi objek sasaran jurnal siswa adalah: a) Kesan yang dirasakan siswa terhadap materi Pendidikan Agama Islam. b) Pendapat siswa terhadap metode Questions Students Have yang dipakai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. c) Kesan siswa terhadap cara mengajar guru.
d) Kesan siswa terhadap perilaku dan sikap guru selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan objek sasaran yang hendak diungkap peneliti melalui siswa saat pembelajaran, dapat dijelaskan bahwa siswa merasa puas terhadap hasil yang mereka capai pada siklus II sudah mencapai hasil yang baik. Jurnal siswa juga sesuai dengan hasil penilaian tes tertulis yang dilaksanakan guru yakni hasil yang dicapai pada siklus II yaitu 70. nilai rata-rata kelas yang diperoleh tersebut masih dapat ditingkatkan lagi secara maksimal. Saran siswa adalah agar setiap pembelajaran yang dilakukan oleh guru dapat dibuat lebih menarik, dalam hal ini menggunakan permainan karena dengan bermain siswa tidak merasa adanya tekanan dan beban. Walaupun proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan lancar, akan tetapi perlu adanya perbaikan sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal. 3) Hasil wawancara Wawancara siklus II dilakukan pada 3 orang siswa masingmasing seorang siswa yang memperoleh nilai tertinggi, sedang dan rendah. Tujuan dilakukannya wawancara pada siklus II ini untuk mengetahui sejauh mana, pendapat, kesulitan-kesulitan yang dirasakan siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode Questions Students Have. Teknik wawancara yang digunakan masih sama dengan siklus I yaitu siswa menjawab
semua pertanyaan yang dilontarkan peneliti. Adapun pertanyaan yang diajukan: a) Bagaimana pendapat siswa tentang teknik pembelajaran yang baru saja digunakan oleh guru. b) kesulitan siswa saat mengikuti proses pembelajaran. c) Apakah metode Questions Students Have dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran Pendidikan Agama Islam. d) Apakah siswa sudah dapat memahami materi shalat jamak dan Qashar. e) Pembelajaran yang paling disukai siswa. Secara
umum
kesan
yang
dirasakan
siswa
pada
pembelajaran siklus II masih sama dengan kesan yang dirasakan pada siklus I. ketiga siswa yang mewakili mengungkapkan adanya kesan senang dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Mereka senang dengan metode Questions Students Have, karena bisa bermain sambil belajar dan tidak membosankan. Cara guru mengajar juga dikomentari ada perubahan dalam mengajar dan guru tidak pilih kasih kepada siswa. Berdasarkan hasil wawancara ketiga siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa mereka sekarang sudah mampu memahami materi Pendidikan Agama Islam dengan metode Questions Students Have.
4. Pelaksanaan Siklus III Kegunaan siklus III untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran setelah dilakukan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran yang didasarkan pada refleksi siklus II. Dalam siklus III terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut: a. Perencanaan Siklus III digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan siklus III untuk perbaikan proses pembelajaran dengan metode Questions Students Have. Pada
siklus
III
akan ditekankan
pada
pengoptimalan
pembelajaran dengan metode Questions Students Have yaitu siswa diminta untuk menuliskan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan pada kartu Indeks yang telah disediakan. Dengan tujuan agar setiap siswa dapat memahami dan mengerti dengan materi pembelajaran. Hal-hal yang direncanakan dalam siklus III sebagai berikut: 1) Hasil refleksi pada siklus II dijadikan bahan pelaksanaan perbaikan pembelajaran. 2) Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3) Menyiapkan perlengkapan pembelajaran yang berupa buku dan bahan lain yang menunjang pembelajaran. 4) Menyediakan lembar observasi. 5) Menyediakan pedoman wawancara.
6) Menyediakan pedoman jurnal siswa. 7) Menyediakan lembar tes. 8) Menyediakan instrumen penelitian. 9) Mengatur kondisi kelas agar tetap efektif dan kondusif. b. Tindakan Dalam melakukan pembelajaran pada siklus III meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) Kegiatan awal a) Mengucapkan salam. b) Absensi. c) Apersepsi. d) Memberikan pengarahan dan motivasi dalam pembelajaran agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat. e) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran pada siklus III. 2) Kegiatan inti a) Peneliti memberitahu siswa tentang kegiatan yang hendak dilakukan. b) Peneliti memberi petunjuk terhadap siswa tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh siswa agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. c) Peneliti memberi penjelasan materi atau contoh cara kerja metode Questions Students Have. d) Peneliti memberi kartu Indeks kosong kepada setiap siswa.
e) Peneliti meminta siswa untuk menuliskan satu pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. 3) Kegiatan penutup a) Peneliti
bersama
siswa
membuat
kesimpulan
tentang
pelaksanaan tindakan pada siklus III. b) Peneliti memberikan lembar tes. c) Siswa mengerjakan tes. d) Peneliti menilai dan menganalisa hasil tes. e) Salam penutup. c. Pengamatan Hasil pengamatan yang ditemukan pada peneliti selama proses pembelajaran sebagai berikut: 1) Peneliti
melaksanakan pembelajaran dengan
model
Active
Learning yang difokuskan pada metode Questions Students Have sudah maksimal. 2) Metode Questions Students Have yang diterapkan pada siswa sudah maksimal sehingga peneliti dapat menerapkan metode tersebut pada pelajaran Pendidikan Islam Selanjutnya. 3) Penggunaan metode Questions Students Have sangat sesuai dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Sedangkan hasil pengamatan terhadap siswa sebagai berikut: 1) Pembelajaran dengan metode Questions Students Have secara umum sudah dilaksanakan dengan baik dan dengan metode tersebut sangat efektif karena siswa mudah untuk memahaminya. 2) Tugas yang diberikan guru kepada siswa selalu dipatuhi dan dilaksanakan dengan baik. 3) Siswa selama proses pembelajaran selalu tertib dan tidak membuat gaduh. 4) Semangat belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam sudah meningkat dan cukup baik. 5) Kerjasama dalam kelompok sudah berjalan dengan baik. 6) Dalam mengerjakan soal tes siswa mengerjakan dengan sungguhsungguh dan hasilnya sudah cukup baik. Hasil dari pelaksanaan siklus III ini dilihat dari nilai tes sangat signifikan dibuktikan dengan proses pembelajaran yang terasa lebih menyenangkan dan tingkat partisipasi siswa sudah cukup optimal. d. Refleksi Dari hasil tes pada siklus III menunjukkan peningkatan prestasi belajar ini berarti siswa mengalami peningkatan pemahaman terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal sebagai berikut:
1) Siswa memiliki motivasi yang tinggi. 2) Peningkatan perhatian siswa pada materi pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar. 3) Metode Questions Students Have mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif dan siswa mempunyai peran yang sangat besar dalam pembelajaran. 4) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan. 5) Siswa merasa mempunyai tanggung jawab dan memiliki kesadaran untuk melaksanakan tugas yang diberikan. a. Hasil tes Tabel 4.
Hasil perolehan silai pra siklus , nilai tes siklus I, siklus II, dan siklus III. Mata pelajaran :
Pendidikan Agama Islam
Kelas
:
VII
Semester
:
2
Rentan Nilai NO
Kegiatan
Jumlah
Rata-
40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
9-100
Nilai
rata
6
4
11
9
-
-
1730
57,66
Pra 1. siklus 2.
Siklus I
5
5
6
12
2
-
1810
60,33
3.
Siklus II
-
1
8
11
10
-
2100
70
4.
Siklus III
-
-
3
5
7
15
2590
86,33
Grafik 6. Perolehan nilai pra siklus
30 25
Jumlah Siswa
20 15 10 5 0 40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
90-100
Rentang Nilai
Grafik 7. Perolehan nilai tes siklus I
30
Jumlah Siswa
25 20 15 10 5 0 40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
Rentang Nilai
90-100
Grafik 8. Perolehan nilai tes siklus II
30
Jumlah Siswa
25 20 15 10 5 0 40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
90-100
Rentang Nilai
Grafik 9. Perolehan nilai tes siklus III
30
Jumlah Siswa
25 20 15 10 5 0 40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
Rentang Nilai
90-100
b. Hasil non tes Hasil penelitian non tes pada siklus III diperoleh dari data observasi, jurnal siswa dan wawancara. 1) Hasil observasi Kegiatan observasi siswa pada siklus ini dilaksanakan selama proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode Questions Students Have kelas VII SMP Negeri 01 Bandongan Kabupaten Magelang. Observasi siswa dilakukan oleh peneliti sebagai guru dengan bantuan teman sebagai observator kelas. Objek sasaran dan cara pelaksanaan observasi siswa meliputi perilaku positif dan negatif siswa selama proses pembelajaran. Pengambilan data observasi untuk memotret respon perilaku siswa dan menerima pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode Questions Students Have. Pada siklus III ini terdapat beberapa siswa yang terdeskripsi melalui
kegiatan
observasi.
Selama
melakukan
kegiatan
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode Questions Students Have, guru melihat adanya perubahan perilaku siswa. Siswa yang sebelumnya tidak dapat mengikuti dengan baik, pada siklus III ini siswa mulai mengerti akan pentingnya mengikuti pembelajaran yang diterapkan guru. Pada siklus III siswa sudah dapat menyesuaikan diri dengan metode Questions Students Have. Siswa sudah merespon positif pendidikan yang diberikan guru dan
menyadari bahwa pembelajaran Questions Students Have sungguh menyenangkan. Pada kegiatan pembelajaran, guru memberikan tugas untuk berdiskusi kelompok. Respon yang diberikan siswa pada saat itu siswa terlihat gembira. Sambil menikmati pembelajaran yang diberikan oleh guru. Siswa terlihat cukup aktif dan sekitar 85 % mampu memberikan pertanyaan yang tepat dan sesuai dengan materi
yang
diberikan
pada
akhir
pembelajaran,
guru
melaksanakan tes tentang materi yang disampaikan untuk mengukur sejauh mana kemampuan pemahaman siswa. Seluruh siswa terlihat gembira saat mengerjakan soal tes, akan tetapi masih ada beberapa anak yang masih kelihatan bingung saat menghadapi soal tes. Berdasarkan disimpulkan
bahwa
pengamatan perilaku
secara negatif
keseluruhan siswa
sudah
dapat dapat
diminimalisir dan tergantikan dengan perilaku positif. Peneliti mengakui bahwa peningkatan kemampuan siswa secara umum belum mencapai nilai yang memuaskan. 2) Hasil jurnal siswa Jurnal yang digunakan dalam penelitian siklus III masih sama seperti siklus II yaitu jurnal siswa. Jurnal siswa tersebut berisi tentang kesan atau pendapat dari keseluruhan kejadian yang
dapat dirangkap siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hal-hal yang menjadi objek jurnal siswa adalah: 1) Kesan yang dirasakan siswa terhadap materi Pendidikan Agama Islam. 2) Pendapat siswa terhadap metode Questions Students Have yang dipakai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. 3) Kesan siswa terhadap cara mengajar guru. 4) Kesan siswa terhadap perilaku dan sikap guru selama pembelajaran berlangsung. Berdasarkan objek sasaran yang diamati dan dirasakan oleh siswa pada saat kegiatan pembelajaran yang tertulis dalam jurnal dapat dijelaskan bahwa siswa sudah merasa puas terhadap proses pembelajaran karena hasil yang mereka capai pada siklus III sudah mencapai hasil yang baik. Siswa sudah memahami pembelajaran dengan metode Questions Students Have, hal ini sesuai dengan hasil yang diperoleh dari penilaian tes tertulis yang dilaksanakan guru yakni hasil yang dicapai pada siklus III telah mencapai target rata-rata kelas. Hasil yang dicapai sebesar 86,33 nilai rata-rata kelas yang dicapai tersebut itu masih dapat ditingkatkan secara maksimal. Tetapi peneliti merasa cukup signifikan antara hasil yang diperoleh dengan kesan yang disampaikan Saran siswa adalah agar setiap pembelajaran dilakukan oleh guru agar dibuat lebih menarik. Dalam hal ini menggunakan sutu
metode atau permainan karena dengan bermain siswa tidak merasa adanya tekanan dan beban. Walaupun proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan lancar akan tetapi masih perlu adanya perbaikan sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal. 3) Hasil wawancara Wawancara pada siklus III dilakukan kepada 3 orang siswa masing-masing siswa yang memperoleh nilai tertinggi , sedang dan rendah. Tujuan dilakukannya wawancara pada siklus III adalah untuk mengetahui sejauhmana pendapat kesulitan yang dirasakan siswa terhadap metode Questions Students Have. Adapun pertanyaan yang diungkap melalui wawancara antara lain perasaan siswa selama menerima pembelajaran dengan metode Questions Students Have. Teknik wawancara pada siklus III masih sama dengan siklus II. yaitu siswa menjawab pertanyaan yang dilontarkan peneliti, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa tidak jauh berbeda dengan pertanyaan siklus II. Adapun pertanyaan tersebut adalah: a) Bagaimana pendapat siswa tentang teknik pembelajaran yang baru saja digunakan oleh guru. b) kesulitan siswa saat mengikuti proses pembelajaran.
c) Apakah metode Questions Students Have dapat membantu siswa dalam memahami pembelajaran Pendidikan Agama Islam. d) Apakah siswa sudah dapat memahami materi shalat jamak dan Qashar. e) Pembelajaran yang paling disukai siswa. Secara
umum,
kesan
yang
dirasakan
siswa
pada
pembelajaran siklus III masih sama dengan siklus II. Ketiga siswa yang mewakili nilai tertinggi, sedang dan rendah. Ketika diwawancarai mengungkapkan adanya kesan yang menyenangkan dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Mereka juga senang dengan metode Questions Students Have, karena ketika belajar tidak membosankan. Cara guru mengajar mereka komentari ada perubahan dalam mengajar karena guru tidak membedakan antara satu siswa ke siswa yang lain. Berdasarkan wawancara ketiga siswa dapat disimpulkan bahwa mereka sekarang sudah mampu memahami materi Pendidikan Agama Islam melalui metode Questions Students Have. Walaupun masih ada beberapa siswa yang kesulitan dan mendapat nilai rendah namun siswa tetap dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, siswa merasa senang dan mereka menemukan pengalaman baru dengan metode Questions Students Have.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Prestasi siswa kelas VII SMP N 01 Bandongan Magelang tahun 2010 dalam pembelajaran Pendidika Agama Islam sebelum menggunaklan metode Questions Students Have menunjukkan rata-rata kelas yang dicapai sebesar 57,66 2. Perilaku siswa kelas VII SMP Negeri 01 Bandongan Kabupaten Magelang setelah mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan mengguakan metode Questions Students Have mengalami perubahan. Perubahan perilaku ini dapat dibuktikan dari hasil data non tes yang meliputi observasi, jurnal siswa dan wawancara. Pada siklus I, siklus II dan siklus III. Perubahan perilaku siswa dapat dilihat saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data dari observasi siklus I kegiatan pembelajaran siswa kurang konsentrasi dan siswa kurang memperhatikan pembelajaran yang diterapkan guru. Akan tetapi pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II dan siklus III telah terjadi perubahan perilaku siswa. Perubahan perilaku adalah perubahan positif, mereka terlihat senang terhadap metode Questions Students Have. Dengan
95
demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Questions Students Have dapat meningkatkan perilaku positif siswa. 3. Peningkatan prestasi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VII SMP N 01 Bandongan Magelang setelah mengikuti pembelajaran dengan mengunakan metode
Questions Students Have
mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 60,33, siklus II meningkat sebesar 70 dan kemudian pada siklus III meningkat lagi sebesar 86,33.
B. Saran-saran Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Kepada para guru, hendaknya menggunakan metode Questions Students Have sebagai alternatif dalam Pembelajaran Agama Islam maupun pada pelajaran lain. Karena metode Questions Students Have memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih aktif di dalam kelas dan hal ini merupakan salah satu cara yang tidak
membuat siswa takut untuk
mempelajari apa yang mereka harapkan serta metode ini juga mengandung unsur bermain yang mampu mempengaruhi siswa untuk tertarik belajar. 2. Para peneliti dibidang pendidikan dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian lain dengan metode dan teknik pembelajaran yang berbeda sehingga didapatkan berbagai alternatif metode Pembelajaran Agama Islam maupun pada pembelajaran yang lain.
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal. 1990. Evalusasi Instruksional Prinsip-Prinsip Prosedur. Bandung : Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Rama Wijaya. Ali, Mohamad. t.th. Penelitian Kependidikan. Bandung : Angkasa. Ahmadi, Abu. 1979. Psikologi Sosial. Semarang : PT. Bina Ilmu. Departemen Agama RI. t.th. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang : PT. Karya Toha Putra. Djamarah, dkk. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Engkoswara. 1998. Dasar-dasar Metodologi Pengajaran. Jakarta : Bina Aksara. Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Ivor, Davies. 1987. Pengelolaan Belajar. Jakarta : Rajawali. L., Silberman Melvin. 2002. Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Yaipenda. Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Remaja Rosdakarya. Suhardjono, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Tafsir, Ahmad. 1992. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung : Remaja Rosdakarya. Zuhairini, dkk. 1986. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. Zaini, Hisyam, dkk. 2002. Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi. Yogyakarta : CTSD Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga.
INSTRUMENT PENELITIAN
3. Intrumen Tes Tes yang digunakan adalah tes performance yaitu menugasi siswa untuk menuliskan pertanyaan yang mereka miliki tentang materi yang telah diajarkan. Nilai akhir adalah jumlah keseluruhan skor dari masing-masing aspek yang dinilai. Aspek-aspek penilaian tes disesuaikan dengan kriteria aspek penilaian dalam landasan teori dan indikator yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. Hal-hal yang dinilai meliputi: kesesuaian pelatihan metode questionst students have dengan materi pendidikan agama Islam, ketetapan dalam mengajukan pertanyaan, penggunaan bahwa yang tepat dan simple, keaktifan saat berdiskusi, keaktifan mengikuti petunjuk guru dan keaktifan bekerjasama antar kelompok. Pada tabel 1 dibawah ini akan diuraikan skor penilaian tiap-tiap aspek: Tabel 1 Skor Penilaian No
Aspek yang dinilai Kesesuaian
1.
Student
Pelatihan
Have
Metode
Skor Maksimal Questions
dengan Materi Pendidikan
25
Agama Islam Kesesuaian dengan Topik atau materi yang 2.
telah dibahas
35
3. 4. 5. 6.
Penggunaan bahasa yang tepat dan simple
25
Keaktifan dalam berdiskusi
5
Keaktifan mengikuti petunjuk guru
5
Keaktifan bekerjasama antar kelompok
Unsur Penilaian Kesesuaian Pelatihan
5
Kriteria Penilaian
Kategori
- Memahami dan menguasai materi Sangat Baik
Metode Questions
pendidikan agama islam melalui
Students Have
metode questions students have
Dengan Materi
- Memahami
Pendidikan Agama
menguasai
Islam.
agama Islam
tetapi materi
kurang Baik pendidikan
- Kurang memahami dan kurang Cukup menguasai
materi
pendidikan
agama Islam Kesesuaian dengan topik atau materi yang telah dibahas.
- Pertanyaan sesuai dengan materi Sangat Baik yang telah dibahas - Pertanyaan kurang sesuai dengan Cukup materi yang diajarkan - Pertanyaan tidak sesuai dengan Sangat Kurang materi yang telah dibahas
Penggunaan Bahasa yang tepat dan simple
- Dapat menggunakan bahasa yang Sangat Baik tepat dan simple - Dapat menggunakan bahasa yang Baik tepat tetapi kurang simple - Tidak dapat menggunakan bahasa Sangat Kurang yang tepat dan simple
Penggunaan bahasa yang tepat dan simple
- Dapat menggunakan bahasa yang Sangat Baik baik dan simple - Dapat menggunakan bahasa yang Baik tepat tetapi kurang simple - Tidak dapat menggunakan bahasa Sangat Kurang yang tepat dan simple
Keaktifan saat berdiskusi
- Aktif
berdiskusi
dan
aktif Sangat Baik
memberikan pendapat - Aktif berdiskusi tetapi kurang Cukup memberi pendapat - Kurang aktif berdiskusi dan tidak Kurang memberi pendapat - Membuat gaduh dan mengganggu Kurang baik teman
Keaktifan mengikuti - Aktif mengikuti petunjuk guru petunjuk guru
Sangat Baik
- Aktif mengikuti petunjuk guru Baik dan kadang-kadang bertanya
- Aktif mengikuti petunjuk guru Cukup tetapi tidak pernah bertanya - Kurang aktif mengikuti petunjuk Kurang guru - Tidak
menghiraukan
petunjuk Sangat kurang
guru Kerjasama antar anggota kelompok
- Dapat bekerjasama dan menjadi Sangat Baik pemimpin kelompok - Dapat bekerjasama dengan baik
Baik
- Cukup dapat bekerjasama
Cukup
- Tidak dapat bekerjasama
Sangat kurang
Melalui pedoman penelitian tersebut, peneliti dapat mengetahui hasil tes siswa. Tes dilakukan satu kali dalam tiap siklus. Siswa dikatakan mencapai kategori sangat baik jika memperoleh nilai antara 85-100, kategori baik nilai 75-84, kategori cukup nilai 60-74 dan kategori kurang nilai 0-59.
4. Instrumen Non Tes Teknik non tes adalah penilaian yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan tanpa menggunakan alat tes teknik non tes dipergunakan untuk mendapatkan data yang tidak atau paling tidak secara tidak langsung berkaitan dengan tingkah laku kognitif. Instrumen ini berbentuk observasi siswa, wawancara dan jurnal guru.
d. Pedoman Observasi Pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan untuk siswa. Dengan observasi seluruh aktivitas siswa selama proses pembelajaran akan terpotret. Lembar pengamatan digunakan untuk mendapatkan data tentang perilaku dan respon siswa selama proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Aspek perilaku yang menjadi objek pengamatan peneliti dalam penelitian ini lebih ditekankan pada inti pembelajaran yaitu aktivitas pada saat menggunakan metode Questions Students Have berlangsung. Perilaku yang diamati meliputi perilaku positif dan negatif siswa yang berkaitan dengan kegiatan. Seperti sikap siswa terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru. Observasi disini dilakukan oleh peneliti sebagai pengamat. e. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara berisi beberapa pertanyaan untuk siswa sebagai responden. Pertanyaan yang bertujuan untuk memperoleh data tentang respon siswa terhadap materi pendidikan agama Islam melalui metode Questions Students Have. Dalam penelitian ini aspek yang diungkap melalui teknik wawancara antara lain: perasaan siswa saat mengikuti pembelajaran, pendapat siswa mengenai metode Questions Students Have dan kesulitan yang dirasakan dalam penerapan metode Questions Students Have.
f. Pedoman jurnal Guru Pedoman jurnal guru digunakan untuk mengetahui hal yang terjadi pada proses pembelajaran. Jurnal dibuat oleh guru setiap akhir pembelajaran pada sebuah lembar kertas yang telah dipersiapkan. Jurnal guru berisi tentang uraian pendapat dan seluruh kejadian yang dianggap penting selama pembelajaran berlangsung secara tertulis. Aspek pertanyaan yang digunakan dalam jurnal guru meliputi kesan yang dirasakan setelah mengikuti pembelajaran dengan metode Questions Students Have.
Pedoman Observasi Siklus I
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Mata pelajaran :
Pendidikan Agama Islam
Materi Pokok
:
Sholat Jamak dan Qashar
Kelas
:
VII
Observer
:
Zakiatul Wakhidah
Aspek Observasi Subjek Penelitian 1 2 3 4 5 6 7 8
Keterangan 4) Memperhatikan penjelasan guru. 5) Aktif dalam diskusi kelompok. 6) Bekerjasama dalam kelompok. 7) Aktif memberikan pertanyaan. 8) Aktif memberikan tanggapan 9) Mengganggu teman. 10) Bercakap-cakap. 11) Tidak mau bekerjasama dengan kelompok.
Pedoman Wawancara
Peneliti
:
Guru
:
Zakiatul Wakhidah
Respondn
:
SMP 1 Bandongan
Kelas
:
VII
Apakah anak-anak senang dengan teknik pembelajaran yang baru saja digunakan oleh guru?
Responden :
Peneliti
:
Apakah anak-anak mengalami kesulitan saat mengikuti proses pembelajaran?
Responden :
Peneliti
:
Apakah permainan metode Questions Students Have dapat membantu anak-anak dalam memahami pembelajaran Pendidikan Agama Islam?
Responden :
Peneliti
:
Apakah anak-anak sekarang sudah dapat memahami shalat jamak dan Qashar?
Responden :
Peneliti
:
Responden :
Pembelajaran yang bagaimana yang paling anak-anak sukai?
Pedoman Jurnal Siswa Guru Pengampu
: Zakiatul Wakhidah
Kelas
: VII
Materi Pokok
: Shalat Jamak dan Qashar
Jurnal siswa berisi uraian pendapat dan seluruh kejadian yang dapatt diungkapkan siswa selama proses pembelajaran. Hal-hal yang diungkap antara lain berupa :
(1) Bagaimana kesan kalian terhadap materi pendidikan Agama Islam. Apakah ada manfaatnya? Jawab :
(2) Bangaimana pendapat kalian terhadap teknik Questions Students Have yang dipakai dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam ? Jawab :
(3) Bagaimana menurut pendapat kalian terhadap cara guru mengajar dikelas yang baru saja berlangsung? Jawab :
(4) Bagaimana kesan kalian terhadap perilaku dan sikap guru selama pembelajaran berlangsung? Jawab :