UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TRANSPORTASI DENGAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)
MANAJEMEN OPERASI
DISUSUN OLEH : M. CHUSNUL SYAICHUDIN
(55108120016)
Universitas Mercu Buana Program Pasca Sarjana Megister Manajemen Nopember 2009
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ……………………………………………………………………… 1
Pendahuluan …………………………………………………………………… 3 Tinjauan Pustaka …………………………………………………………….. 4 Pengertian Jasa ………………………..……………………………….. 4 Pengertian dan Konsep Dasar Kualitas ………………......………….. 4 Quality Function Deployment (QFD) ………………………………… 5
Metodologi ……………………………………………………………………… 6 Obyek ……………………………………………………..…………… 6 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ………………..……………… 6
Pengolahan dan Analisis Data ………………….………..………………. Pengumpulan Data ………………………………….…………….…..
7 7
Pengolahan dengan Metode QFD …………………….……………… 7
Analisa Hasil Pengolahan Data ………………………………………..… 13 Penutup ………………………………………………………………………… 14 Daftar Pustaka ………………………………………………..…………….. 15 Lampiran 1. Gambar House of Quality Profile Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran Tangerang
ABSTRAKSI
Badan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Departemen Perhubungan adalah badan pelaksana tugas bidang pendidikan dan pelatihan sektor Perhubungan yang memiliki sifat tidak tercakup baik oleh unsur pembantu pimpinan, unsur pelaksana maupun unsur pembantu pengawasan Departemen yang berada langsung di bawah Menteri. Badan Pendidikan dan Pelatihan Perhubungan dipimpin oleh Kepala Badan yang bertanggung jawab langsung kepada Menteri. Badan Diklat Perhubungan yang dibentuk melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I nomor KM.091/ OT.002/Phb‐80 telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 43 tahun 2005 JO KM. 47 Tahun 2005 dan KM. 62 tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, selama ini banyak melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan dan memenuhi kebutuhan sumber daya manusia Perhubungan. Badan Diklat Perhubungan mempunyai visi dan misi, kedudukan, tugas pokok dan fungsi dalam rangka pelaksanaan tugas bidang pendidikan dan pelatihan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia sektor Perhubungan yang unggul secara nasional dan internasional.
Sesuai dengan harapan konsumen (siswa didik yang disebut juga sebagai Taruna/Taruni). Makalah ini membahas penerapan metode Quality Function Deployment (QFD), yang berfungsi untuk menentukan kebutuhan pelanggan sehingga setiap area fungsional dan level organisasi / lembaga dapat bertindak terhadap layanan fungsional yang ada. Hasil dari makalah ini adalah suatu penetapan target berdasarkan perhitungan kepentingan teknik. Setiap respon teknik dapat dijadikan sebagai masukan bagi Badan Diklat Perhubungan dan Unit
1
Pelaksana Teknis untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Respon teknik tersebut meliputi: 1) Informasi yang efektif 2) Metode belajar yang handal 3) Kedisiplinan dosen/instruktur dalam mengajar 4) Fasilitas penunjang yang aman dan lengkap 5) Sarana dan prasarana belajar mengajar yang mendukung.
2
Pendahuluan Peningkatan kualitas merupakan salah satu strategi bisnis yang ditekankan pada pemenuhan keinginan konsumen. Di sisi lain, kinerja perusahaan dan kepuasan konsumen merupakan satu kesatuan yang sulit untuk dipisahkan. Kinerja berpengaruh langsung terhadap kepuasan konsumen. Oleh karena itu, suatu unit bisnis diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya, dimulai dengan mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen.
Badan Diklat Perhubungan merupakan salah satu instansi pemerintah dibidang pendidikan dan pelatihan transportasi yang terus melakukan perbaikan kinerja dengan meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan pelatihan yang ada. Dalam hal ini, Makalah ini akan membahas upaya untuk mengetahui tingkat keinginan konsumen (dalam hal ini adalah siswa didik yang disebut juga sebagai Taruna/Taruni) dalam rangka untuk peningkatan mutu pelayanan serta kinerja Unit Pelaksana Teknis dilingkungan Badan Diklat Perhubungan.
3
Tinjauan Pustaka Pengertian Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. (Kotler, 1997: 83). Pengertian jasa dapat diperjelas dengan mengetahui karakteristik utama yang membedakannya dengan barang, yaitu: 1.
Intangibility (tidak berwujud), berbeda dengan barang yang merupakan obyek, alat atau benda sedangkan jasa adalah perbuatan, kinerja atau usaha.
2.
Inseparability (tidak dapat dipisahkan), pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi bersamaan.
3.
Variability (berubah-ubah), bersifat variabel artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenisnya tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
4.
Perishability (daya tahan), tidak dapat disimpan, hal ini tidak menjadi masalah jika permintaannya tetap karena untuk menyiapkan pelayanan permintaan tersebut mudah tapi apabila berfluktuasi, berbagai masalah muncul (Kotler, 1997: 84).
Pengertian dan Konsep Dasar Kualitas
Beberapa ahli memberikan definisi yang berbeda tentang kualitas. Dalam Yamit (2001: 7), Goetsch Davis mendefinisikan kualitas sebagai suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Deming mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan Juran menyatakan kualitas sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi. Konsep dasar kualitas dari suatu pelayanan (jasa) ataupun kualitas dari suatu produk dapat didefinisikan sebagai pemenuhan yang dapat melebihi dari keinginan ataupun harapan dari pelanggan (konsumen). Zeithami, Berry dan Parasuraman 4
(Yamit, 2001:10) telah melakukan berbagai Makalah terhadap beberapa jenis jasa, dan berhasil mengidentifikasi lima dimensi karakteristik yang digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan. Kelima dimensi karakteristik kualitas pelayanan tersebut adalah: 1.
Tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
2.
Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan.
3.
Responsiveness (daya tangkap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
4.
Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko ataupun keraguraguan.
5.
Empaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan.
Quality Function Deployment (QFD)
Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu proses atau mekanisme terstruktur untuk menentukan kebutuhan pelanggan dan menerjemahkan kebutuhan kebutuhan itu ke dalam kebutuhan teknik yang relevan, dimana masing-masing area fungsional dan level organisasi dapat mengerti dan bertindak (Nasution, 2001: 52). QFD merupakan metode perencanaan dan pengembangan produk secara terstruktur dan memungkinkan tim pengembangan mendefinisikan secara jelas kebutuhan dan harapan pelanggan, dan mengevaluasi kemampuan produk atau jasa secara sistematik untuk memenuhi kebutuhan dan harapan tersebut. QFD merupakan praktek perbaikan proses yang memungkinkan organisasi untuk memenuhi harapan pelanggan (Wahyu, 1999: 88).
5
Metodologi Obyek
Makalah ini mengambil obyek pada salah satu Unit Pelaksana Teknis dilingkungan Badan Diklat Perhubungan, yaitu Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang yang beralamatkan di jalan Jln. Raya Karang Serang Nomor: 1, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang 15530 Propinsi Banten. Responden dalam Makalah ini adalah Taruna/Taruni (BP2IP) Tangerang.
Teknik Pengolahan dan Analisa Data Tahap-tahap yang digunakan dalam analisis data antara lain: 1.
Penentuan atribut kebutuhan konsumen. Atribut kebutuhan konsumen yang digunakan dalam Makalah ini merupakan kebutuhan konsumen yang memiliki tingkat kepentingan tinggi namun dengan tingkat kepuasan konsumen yang masih rendah.
2.
Metode Quality Function Deployment. Pada metode ini dilakukan beberapa langkah berikut: a.
Menghitung jumlah kuesioner yang masuk berdasarkan hasil analisis kwadran.
b.
Menentukan Tingkat kepentingan masing-masing keinginan.
c.
Menentukan kepuasan dari setiap atribut pelayanan.
d.
Menentukan nilai target, rasio perbaikan, bobot dari setiap atribut pelayanan dan normalisasi bobot.
e.
Identifikasi parameter teknik sebagai terjemahan dari atribut pelayanan ke dalam tindakan teknik operasional.
f.
Menentukan hubungan yang terjadi antara atribut pelayanan dengan parameter teknik.
g.
Menentukan hubungan yang terjadi diantara parameter teknik.
h.
Menentukan prioritas dari setiap parameter teknik.
i.
Penggambaran dalam House of Quality.
6
Pengolahan dan Analisis Data Pengumpulan Data
Makalah ini dilakukan dengan responden adalah Taruna/Taruni Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang. Atribut kebutuhan konsumen yang diteliti, merupakan hasil Makalah Djunaidi, dkk. (2006), yang menggunakan metode SERVPERF untuk menggolongkan kebutuhan konsumen berdasar tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan pelanggan. Atribut kebutuhan konsumen yang digunakan memiliki tingkat kepentingan tinggi, namun tingkat kepuasan masih rendah, seperti terlihat pada tabel 1.
Tabel 1. Daftar atribut kebutuhan konsumen No Dimensi 1 Tangible
2 3
4 5
Atribut / Faktor -Ketersediaan tempat ibadah (mushola) -Kelengkapan sarana belajar mengajar (white board, PROJECTOR, spidol) -Ketersediaan tempat parkir yang aman
Reliability
-Kedisiplinan waktu penyampaian materi yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan Responsiveness -Staf memberikan pelayanan sebaiknya sesuai dengan kondisi dan kemampuan dari pelanggan -Petugas memberikan informasi yang jelas kepada anak didik Kemampuan dosen/instruktur dalam menyampaikan materi dengan baik Assurance Emphaty
-Penyampaian materi pelajaran dengan mantap -Selalu tanggap dengan apa yang diinginkan pelanggan
Pengolahan dengan Metode QFD Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kepuasan Konsumen, untuk tiap atribut konsumen, diperoleh dengan dengan perhitungan rata-rata. Adapun data-data tersebut diperoleh dari 67 responden untuk masing-masing keinginan konsumen, baik tingkat kepentingan relatif maupun tingkat kepuasan pelanggan. Adapun hasil rekapitulasi perhitungan keseluruhan butir dapat dilihat pada tabel 2. Skala
evaluasi
(competitive
satisfaction
performance),
berdasarkan
perhitungan kinerja atribut pelayanan, maka dapat ditentukan skala evaluasi kinerja
7
pelayanan pihak Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang saat ini sekaligus penetapan ranking evaluasi seperti pada tabel 3. Nilai target (goal) dan rasio perbaikan, berdasarkan atribut yang dianggap penting oleh konsumen,
maka pihak manajemen instansi/lembaga
perlu
menentukan nilai target kinerja pelayanannya. Penetapan nilai target harus sesuai dengan kekuatan dan kelemahan lembaga serta kesempatan dan ancaman dari luar. Berdasarkan nilai target yang telah ditentukan oleh pihak manajemen Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang, selanjutnya dapat diketahui perhitungan besarnya rasio perbaikan. Rasio perbaikan bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai yang harus dicapai oleh pihak instansi/lembaga atau perusahaan untuk mencapai nilai target yang ditetapkan. Dari hasil pengumpulan data dari pihak manajemen Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang maka dapat ditentukan nilai target yang terlihat pada tabel 4.
Tabel 2. Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kepuasan Atribut Pelayanan Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang No. Atribut / Keinginan / Kebutuhan Konsumen Tingkat Tingkat KepenKeputingan asan 1 Ketersediaan tempat ibadah (mushola) 3,51 2,90 2 Kelengkapan sarana belajar mengajar (white 3,48 3,12 board, PROJECTOR, spidol) 3 Ketersediaan tempat parkir yang aman 3,46 2,96 4 Kedisiplinan waktu penyampaian materi yang 3,52 2,88 sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan 5 Staf memberikan pelayanan sebaiknya sesuai 3,51 3,10 dengan kondisi dan kemampuan dari pelanggan 6 Petugas memberikan informasi yang jelas 3,55 2,97 kepada anak didik 7 Kemampuan dosen/instruktur dalam 3,48 3,00 menyampaikan materi dengan baik 8 Penyampaian materi pelajaran dengan mantap 3,57 3,07 9 Selalu tanggap dengan apa yang diinginkan 3,46 3,09 pelanggan
8
Tabel 3. Skala Evaluasi No.
Keinginan/kebutuhan konsumen 1
Ranking 2 3
4
1 2
Ketersediaan tempat ibadah (mushola) Kelengkapan sarana belajar mengajar (white board, PROJECTOR, spidol) 3 Ketersediaan tempat parkir yang aman 4 Kedisiplinan waktu penyampaian materi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yang 5 Staf memberikan pelayanan sebaiknya sesuai dengan kondisi dan kemampuan dari pelanggan 6 Petugas memberikan informasi yang jelas kepada anak didik 7 Kemampuan dosen/instruktur dalam menyampaikan materi dengan baik 8 Penyampaian materi pelajaran dengan mantap 9 Selalu tanggap dengan apa yang diinginkan pelanggan Keterangan: = Instansi BP2IP Tangerang Tabel 4. Rasio Perbaikan No.
1 2 3 4
5
6 7
8 9
Atribut / Keinginan Konsumen
Tingkat Nilai Rasio Kepu- Target Perba asan -ikan Ketersediaan tempat ibadah (mushola) 2,90 3 1,04 Kelengkapan sarana belajar mengajar 3,12 4 1,28 (white board, PROJECTOR, spidol) Ketersediaan tempat parkir yang aman 2,96 2 0,68 Kedisiplinan waktu penyampaian materi 2,88 2 0,69 yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan Staf memberikan pelayanan sebaiknya 3,10 4 1,29 sesuai dengan kondisi dan kemampuan dari pelanggan Petugas memberikan informasi yang jelas 2,97 3 1,01 kepada anak didik Kemampuan dosen/instruktur dalam 3,00 2 0,67 menyampaikan materi dengan baik Penyampaian materi pelajaran dengan 3,07 4 1,30 mantap Selalu tanggap dengan apa yang diinginkan 3,09 3 0,97 pelanggan 9
Sales point ataupun nilai jual dapat menginformasikan mengenai kemampuan dalam memberikan pelayanan yang didasarkan pada seberapa jauh keinginan atau kebutuhan pelanggan atau konsumen dapat dipenuhi. Sales point ditentukan oleh pihak instansi/lembaga atau perusahaan berdasarkan pada setiap atribut yang mempengaruhi pada nilai penjualan pada perusahaan. Atribut pelayanan yang telah diberikan oleh pihak Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Tangerang akan dikembangkan untuk menentukan bobot dari setiap atribut pelayanan. Bobot setiap atribut pelayanan dapat dihitung dengan mengalikan ketiga factor yaitu: (1) tingkat kepentingan, (2) rasio perbaikan, serta (3) nilai sales point. Setelah didapatkan nilai bobot dari masing-masing atribut keinginan konsumen maka langkah selanjutnya adalah mencari nilai dari normalitas bobot. Perhitungan normalitas bobot setiap atribut keinginan konsumen ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam menentukan prioritas pengembangan. Normalisasi bobot dihitung dengan membagi bobot dengan total bobot. Rekapitulasi dari perhitungan seluruh atribut dapat dilihat pada tabel 5. Adapun parameter teknik yang berhasil dirumuskan di atas dapat dijelaskan secara spesifik masing-masing item seperti dijelaskan pada tabel 6.
Tabel 5. Perhitungan Bobot Sales Norm Tingkat Rasio Atribut/Keinginan/ point alNo Kepen- perbaBobot Kebutuhan Konsumen isasi tingan ikan bobot 1 Ketersediaan tempat ibadah 3,51 1,04 1,2 4,38 0,117 (mushola) 2 Kelengkapan sarana belajar 3,48 1,28 1 4,45 0,118 mengajar (white board, PROJECTOR, spidol) 3 Ketersediaan Tempat parkir 3,46 0,68 1 2,35 0,063 yang aman
10
4
5
6
7
8 9
Kedisiplinan waktu penyampaian materi yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan Staf memberikan pelayanan sebaiknya sesuai dengan kondisi dan kemampuan dari pelanggan Petugas memberikan informasi yang jelas kepada anak didik Kemampuan dosen / instruktur dalam menyampaikan materi dengan baik Penyampaian materi pelajaran dengan mantap Selalu tanggap dengan apa yang diinginkan pelanggan Total Bobot
3,52
0,69
1,2
2,91
0,078
3,51
1,29
1,5
6,79
0,181
3,55
1,01
1
3,59
0,095
3,48
0,67
1,2
2,80
0,074
3,57
1,30
1,5
6,96
0,185
3,46
0,97
1
3,36
0,089
37,60
1,000
Matriks interaksi merupakan penggabungan atribut keinginan yang dianggap penting oleh responden dengan parameter teknik yang telah disusun. Adapun tipe hubungan yang digunakan adalah kuat (
= nilai 9), sedang (
= nilai
3) dan lemah ( = nilai 1). Identifikasi hubungan antar respon teknik dilakukan guna mengetahui adanya pertukaran antara masing-masing atribut pada respon teknik. Bentuk hubungan tersebut adalah hubungan positif (bila dua atribut masing-masing saling mendukung dalam tercapainya keinginan konsumen) dan hubungan negatif (bila kedua atribut tidak saling mendukung atau bertentangan dalam tercapainya keinginan konsumen). Dari hasil identifikasi pola hubungan antara atribut keinginan konsumen dan respon teknik yang diusulkan, dihitung total nilai kepentingan respon teknik yang merupakan penjumlahan dari hasil perkalian antara nilai kepentingan atribut keinginan konsumen dengan tipe hubungan antara atribut keinginan dan respon tekniknya. Rekapitulasi total nilai kepentingan, nilai relatif, serta urutan prioritas untuk masing-masing respon teknik, seperti terlihat pada tabel 7.
11
Tabel 6. Parameter Teknik dan Spesifikasinya No 1 2
Parameter Teknik Ketersediaan tempat ibadah (mushola) Ketersediaan tempat parkir yang aman
3
Kelengkapan sarana belajar mengajar (white board, PROJECTOR, spidol)
4
Kedisiplinan waktu penyampaian materi yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
5
6
7
Kemampuan dosen/instruktur dalam menyampaikan materi dengan baik Staf memberikan pelayanan sebaiknya sesuai dengan kondisi dan kemampuan dari pelanggan Petugas memberikan informasi yang jelas kepada anak didik
8
Selalu tanggap dengan apa yang diinginkan pelanggan
9
Penyampaian materi pelajaran dengan mantap
Spesifikasi - Mushola berjumlah 2 buah. -Tempat parkir yang luas dengan ukuran ±(9 x5)m. Terdapat pagar besi sebagai penutup pintu parkir. -PROJECTOR merk TOSHIBA sebagai pelengkap pengajar. -White board dengan ukuran _ (2,5 x 1,15)m.
-Ketepatan waktu dosen/instruktur dalam mengajar. -Dosen/instruktur mengajar sesuai dengan jadwal. -Penyampaian materi dengan jelas dan dapat dimengerti.
Respon teknik Ketersediaan fasilitas penunjang yang aman dan lengkap. Pemberian sarana dan prasarana belajar mengajar yang mendukung.
Kedisiplinan proses pengajaran bagi setiap staf akademik.
-Kemudahan administrasi bagi setiap siswa -Peraturan yang tidak memberatkan siswa. -Penyampaian info setiap saat berdasarkan perkembangan informasi. -Konsultasi setiap saat bebas. - Menerima dan mempertimbangkan kritik, saran dan usulan dari setiap siswa. -Memberikan metode belajar “Smart Solution”. -Pemberian “rumus praktis” dalam pemecahan soal.
Pemberian informasi terkini bagi siswa didik.
Pemberian metode pengerjaan yang handal.
12
Tabel 7. Nilai Matrik Interaksi No 1 2 3 4 5
Parameter Teknik
Nilai
Pemberian sarana dan prasarana 62,64 belajar mengajar yang mendukung. Ketersediaan fasilitas penunjang yang 93,87 aman dan lengkap. Kedisiplinan proses pengajaran bagi 126,82 setiap staf akademik. Pemberian informasi terkini bagi 157,95 siswa didik. Pemberian metode pengerjaan yang 134,06 handal. Total 575,34
Nilai Prioritas Relatif 10,89 5 16,32
4
22,04
3
27,45
1
23,30
2
Pada akhirnya perusahaan ataupun instansi (lembaga) telah memiliki sebuah gambaran yang menunjukkan bagaimana kebutuhan pelanggan diterjemahkan kedalam bahasa teknik dan desain. Format matrik QFD secara detail dapat dilihat pada rumah mutu (House Of Quality), seperti ditunjukkan pada lampiran 1.
Analisa Hasil Pengolahan Data Dari hasil perhitungan kepentingan teknik tersebut diatas, akan digunakan sebagai penentuan perhitungan prioritas dari masing-masing item parameter teknik (technical response). Berdasarkan hasil perhitungan yang didapatkan dari (seperti terlihat pada House of Quality), didapat nilai kepentingan teknik dengan urutan terbesar beserta besarnya nilai yang didapatkan sebagai berikut: 1.
Pemberian informasi yang terkini bagi setiap siswa didik (157,95),
2.
Pemberian metode pengerjaan ujian yang handal (134,06),
3.
Kedisiplinan proses pengajaran bagi setiap staf akademik (126,82),
4.
Ketersediaan fasilitas penunjang yang aman dan lengkap (93,87),
5.
Pemberian sarana dan prasarana belajar mengajar yang mendukung (62,64).
13
Penutup Upaya peningkatan mutu pelayanan untuk memenuhi keinginan konsumen perlu terus dilakukan, dengan mempertimbangkan kemampuan innstitusi/organisasi untuk mewujudkannya. Langkah perbaikan yang memiliki hubungan sangat kuat dengan atribut keinginan konsumen yang perlu diutamakan. Metode Quality Function Deployment (QFD) dapat digunakan sebagai metode untuk menentukan urutan prioritas tersebut.
14
Daftar Pustaka Arikunto, S. 2001. Prosedur Makalah Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, S. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Cohen, L. 1999. How to Make QFD Work For You. USA: Addison Wesley.
Djunaidi, M., Alghofari, A.K. dan Rahayu, D.A. 2006. Penilaian Kualitas Jasa Pelayanan
Lembaga Bimbingan Belajar Berdasar Preferensi Konsumen. Jurnal Ilmiah Teknik Industri ISSN : 1412-6869 Vol. 05 No. 01 edisi Agst 2006 hal 31-38. Surakarta, IUMS.
Kotler, P. 1994. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Marzuki. 2002. Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE-UII.
Nasution, M.N. 2001. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sallis, E. 2006. Total Quality Manajemen In Education: Manajemen Mutu Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD.
Sugiyono. 1994. Metode Makalah Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sutanto, Y., Singgih, M., Pawitra, T. 2004. Peningkatan Kualitas Layanan di RSUD XX. Surabaya: Teknik Industri Universitas Surabaya. 15
Umar, Husein. 1999. Metodologi Makalah Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wahyu, A. Dorothea. 1999. Manajemen Kualitas. Yogyakarta: Universitas Atmajaya.
Yamit, Zulian. 2001. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonesia.
16
Lampiran 1. Gambar House of Quality
Dormitory (Asrama)
Refectory ( Ruang Makan)
Class room
2.
3.
2
1
1.
FASILITAS
NO
C. SARANA DAN PRASARANA
14
1
2
3
JUMLAH
420
352
312
4
TOTAL KAPASITAS
311
1. Meningkatkan efektifitas pencapaian standar kompetensi peserta didik. 2. Meningkatkan kemitraan kerja dan usaha dengan Perusahaan Pelayaran, Industri Maritim, Organisasi Profesi Pelaut, Lembaga Pendidikan dan Instansi terkait. 3. Mengoptimalkan sumber daya pemeliharaan dan pengembangan fasilitas Diklat. 4. Mengembangkan jaringan pemasaran lulusan BP2IP Tangerang di Kawasan Regional dan wilayah International. 5. Terus menerus meningkatkan keunggulan kualitas kinerja organisasi, agar pada waktunya mampu memberikan pelayanan berkualitas kompetitif dan nilai tambah serta nilai guna kesejahteraan bagi Sivitas Akademik BP2IP Tangerang
MISI
Menghasilkan Pelaut dengan keunggulan daya saing kompetensi, sesuai Standar Nasional dan International.
VISI
B. VISI & MISI
BP2IP Tangerang adalah sebuah lembaga pendidikan dan pelatihan maritim di bawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Departemen Perhubungan. Pembangunan BP2IP Tangerang dimulai 27 Oktober 2002 di atas lahan yang luasnya kurang lebih 19 Hektar dan diselesaikan 27 Pebruari 2004. BP2IP Tangerang telah diresmikan pengoperasiannya, berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan, KM. No. 45 tanggal 16 Oktober 2003, oleh Presiden RI, Ibu Megawati Sukarnoputri pada tanggal 27 Pebruari 2004. Pengoperasian BP2IP Tangerang ditujukan untuk penyedian jasa pendidikan dan pelatihan di bidang maritim bagi para generasi muda pada tingkat menengah dan dasar yang disesuaikan dengan peraturan international, STCW 1978 amended 1995.
A. SEJARAH
PROFIL
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
I.
Jln. Raya Karang Serang Nomor: 1, Kecamatan Sukadiri, Kabupaten Tangerang 15530 Propinsi Banten Telepon 021 59370327, 59370328, 59370329 Fax 021 59370330 Situs web: http://www.bp2ip-tng.sch.id Email:
[email protected]
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN (BP2IP) TANGERANG 3
Steering Trainer Equipment Communication Trainer Equipment Electric & Electronic Labarotory Model Laboratory Multi Media Laboratory Language Laboratory
f. g. h. i. j. k.
Diesel Generator Refrigerator Main Switchboard ( Synchronization Panel)
b. c. d.
1
Saw Machine Grindstone
c. d.
Accetelyne Weld
Gravity Davit Liferaft
b. c.
Derrick Boom Derrick Post
b. c.
b.
Tennis Court
17.
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Soccer Field
Volley ball
Policlinic 16.
15.
14.
Table Tennis
Basket Ball
b. c.
Badminton Field
a.
Sport Hall
Closed Type Open Type
a.
13.
Fire Ground
11.
Library
Rubber Boat
12.
1
Rescue Boat
c. d.
1
2
1
4
1
2
1
1
1
1
1
Jetty
2
Cutter (Rowing Boat) b.
1
1
1
1
1
2
1
1
a.
Boat House & Jetty
Pump Room
a.
Cargo Handling
Enclosed Type lifeboat
a.
1
5
Portable Electrical Weld
f. g.
Water pit
5
Permanent Electrical Weld
1
1
Drill Machine
b.
e.
2
Lathe machine
3
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
a.
Workshop
Auxiliary Boiler
a.
Engine Hall
Audio Visual Class room
Chart Room Laboratory
Radar Observation Equipment
e.
l.
1
Control Trainer Equipment
1
Deck Department equipment
c. d.
1
1 1
10.
9.
8.
7.
6.
5.
2
Survival Trainer Equipment
Practice Building Fire Fighting Training Equipment
b.
a.
1 4.
4
24 Trainee
8 Trainee
10 Trainee
40 Trainee
20 Trainee
5 Trainee
25 Trainee
25 Trainee
10 Trainee
5 Trainee
20 Trainee
15 Trainee
30 Trainee
30 Trainee
30 Trainee
30 Trainee
30 Trainee
30 Trainee
30 Trainee
30 Trainee
30 Trainee
30 Trainee
30 Trainee
30 Trainee
30 Trainee
10 room
312
16 Seat
21 Seat
50 Seat
4
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
313
b) Jurusan Tehnika Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kompetensi sehingga mampu melaksanakan tugas yang berkaitan dengan permesinan dan kelistrikan kapal, perawatan dan perbaikan mesin kapal dan pengendalian kapal dan personil kapal di kapal dengan aman pada tingkat operasional sebagai perwira kapal atau pada tingkat manajerial sebagai KKM di perairan kawasan Indonesia.
a) Jurusan Nautika. Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kompetensi sehingga mampu melaksanakan kegiatan bernavigasi, penanganan dan penataannnya serta pengendalian pengoperasian kapal dan personil di kapal dengan aman pada tingkat operasional sebagai perwira kapal atau pada tingkat manajerial sebagai nakhoda di perairan kawasan Indonesia.
TUJUAN KURIKULER
2. Jurusan Tehnika Diklat ini mengacu kepada ketentuan STCW amandemen 1995 Aturan I/3 dan Koda STCW amandemen 1995 Seksi A-III/1 dan A-III/3. Ketentuan – ketentuan tersebut mencakup keseluruhan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman minimal yang harus dimiliki untuk memperoleh sertifikat kompetensi ATT – IV bagi para masinis kapal dengan ukuran 750 kW – 3000 kW yang berlayar di perairan kawasan Indonesia.
1. Jurusan Nautika Diklat ini mengacu kepada ketentuan STCW amandemen 1995 Aturan I/3 dan Koda STCW amandemen 1995 Seksi A-II/3. Ketentuan – ketentuan tersebut mencakup keseluruhan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman minimal yang harus dimiliki untuk memperoleh sertifikat kompetensi ANT – IV bagi para perwira kapal dengan ukuran 500 GT atau lebih yang berlayar di perairan kawasan Indonesia.
DESKRIPSI SINGKAT
1. DIKLAT TEKNOLOGI PELAYARAN NUSANTARA – I (DTPN – I)
A. DIKLAT PEMBENTUKAN KEAHLIAN PELAUT
II. PROGRAM DIKLAT
Ambulance
1
1
Minibus Izuzu
c.
d.
1 1
Bus (medium)
Transportation
21.
1 1
Bus (besar)
Mushola
20.
3 1
b.
Cafetaria
19.
2
a.
Registration Centre
1
18.
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
314
1. Berusia minimal 15 tahun 2. Memiliki serendah rendahnya ijasah SLTP atau sederajat 3. Lulus seleksi penerimaan yang meliputi tes potensi akademik, tes kesehatan dan kesamaptaan, tes psikologi dan tes wawancara
PERSYARATAN PESERTA
Pebruari – Juli untuk setiap tahunnya.
PENDAFTARAN
6 semester (3 tahun) diantaranya 4 semester (2 tahun) di kampus dan 2 semester( 1 tahun) di kapal niaga untuk melaksanakan praktek laut. Selama Diklat di kampus peserta diklat di asramakan.
LAMA DIKLAT
a) Jurusan Nautika a. Sebagai Perwira Jaga (Deck Watchkeeping Officer) di kapal niaga untuk setiap ukuran kapal pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. b. Sebagai Mualim 1 (Chief Officer) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 3000 GT pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. c. Sebagai Nakhoda (Master) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 3000 GT pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. b) Jurusan Tehnika. d. Sebagai Masinis 3 (Third Engineer) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 3000 kW pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. e. Sebagai Masinis 2 (Second Engineer) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 3000 kW pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. f. Sebagi KKM (Chief Engineer) di kapal niaga dengan batasan diatas 750 kW dan kurang dari 3000 kW pada daerah pelayaran Indonesia atau pada kapal niaga dengan batasan kurang dari 750 kW pada daerah pelayaran lokal. c) Bekerja pada industri maritim seperti di galangan kapal, pemerintahan, perusahaan pelayaran dsb.
PELUANG KERJA
Jumlah/Semester
Prosentase
240
140
320 480 40 60 % % 800
Jumlah
260
20 -
20 -
40
40 40 40 40 20 -
120
100 20 40 40 20 -
P 60 40
320 480 40 60 % % 800
180
20 -
40 60 -
Sub Jumlah
40 20 -
20 20 40
20
20
40 -
20 20 20 -
20
20 20 20 20 -
100
40 40 20 20 20 -
Smt-II T 20 20 -
40 -
140
60
20 -
100 40 40 40 20 -
120 20 20 20 -
Pemeliharaan Kapal Bahasa Inggris Maritim Basic Safety Training (BST) Adv. Fire Fighting (AFF) Med. Emerg. First Aid MEFA) Surv. Cr. & Res. Boats(SCRB) 10. GOC-GMDSS
4. 5. 6. 7. 8. 9.
3. Pengendalian Operasi Kapal a. Pencegahan polusi b. Bangunan kapal c. Stabilitas kapal d. Hukum maritim e. Perlengkapan kapal f. Tali menali
2. Penanganan & Pengaturan Muatan
1. Navigasi a. Ilmu Pelayaran Datar b. Ilmu Pelayaran astronomi c. Peralatan navigasi d. Dinas jaga e. Komunikasi & isyarat f. Olah gerak & Peng. Kapal g. Meteorologi h. Prosedur darurat/SAR
Sub Jumlah 1. Matematika 2. Fisika dan Kimia 3. Komputer 4. Bahasa Inggris 5. Pengantar Permesinan Kapal 6. Manajemen Kapal
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Produktif
Adaptif
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Normatif
Smt-I T P 40 40 20 60 20 40
360
20 20 -
40 40 20 -
20
40 40 40 20 20 40
0
40 -
400 400 50 50 % % 800
340
40 20 -
20 20 40 -
20
20 20 20 40 40 20
40
20 40 -
Smt-III T P 20 40
320
20 20 80
40 40 -
40
20 20 20 20 -
0
0 -
P -
480 320 60 40 % % 800
420
40 20 60
20 20 -
20
40 40 40 20 20 40
40
20 40
Smt-IV T 20 -
Smt V&VI
1180
315
40 40 60 20 20 20 40
20 40 80 0 100 40
53%
1680
3200
48%
1520
1080
0 80 40 20 20 20 60
20 20 40 60 100 0
120
100 60 100 40 40 100 20 40
100
260
80 60 60 20 40 100 80 60
240 60 80 80 40 0 0
240
200 60 40 20 40 40 40
Jumlah T P 40 0 40 0 80 0 0 120 40 0 0 120
UJIAN KERTAS TUGAS – TUGAS PRAKTEK LAUT SELAMA 1 BULAN
PRAKTEK LAUT SELAMA 1 TAHUN (2 SEMESTER)
60 -
40 -
Prosentase
60 %
480
800
40 %
Jumlah
Jumlah/Semester
140 320
Sub Jumlah
240
-
20 20 -
3. Pengendalian Operasi Kapal a. Pencegahan polusi b. Bangunan kapal c. Hukum maritim d. Keselamatan kerja e. Dinas jaga 4. Perawatan & perbaikan permesinan kapal 5. Bahasa Inggris Maritim 6. Basic Safety Training (BST) 7. Adv. Fire Fighting (AFF) 8. Med. Emerg. First Aid MEFA) 9. Surv. Cr. & Res. Boats(SCRB)
20 -
20
40 %
60 %
480
260
20
-
40
40 40 40
40 40 20
-
120
P 60 40 100 20 40 40 20 -
800
320
180
20
-
20
40
20 20 20
20 20 -
60 60 20 20 -
40
-
100
-
140
-
60
2. Listrik, elektronika & teknik pengukuran a. Tehnik listrik b. Elektronika c. Tehnik pengukuran
1. Permesinan Kapal a. Mesin penggerak utama 1) Tenaga Peng. Motor 2) Tenaga Peng. Uap b. Permesinan Bantu 1) Boiler/ketel uap 2) Permesinan bantu c. Gambar mesin d. Kerja bengkel e. Tehnologi bahan
T 20 20 40 40 20 20 20 -
P 60 40 100 40 40 40 20 -
T 40 40 20 20 120 20 20 20 -
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Produktif
Adaptif
1. Pendidikan Pancasila 2. Bahasa & sastra Indonesia 3. Pendidikan agama 4. Pend. Jasmani & kesehatan 5. Sejarah nasional & umum 6. Pend. Mental & Moral Sub Jumlah 1. Matematika 2. Fisika dan Kimia 3. Komputer 4. Bahasa Inggris 5. Pengantar Nautika 6. Manajemen Kapal
Normatif
Smt-II
Smt-I
50 %
360
20 20 -
40
40 -
40 20 -
20 40 40 20
20 20
0
P 40 40 -
50 %
400
800
400
340
40 20 -
20
20 -
20 40 -
40 20 20 40
40 40
40
T 20 20 40 -
Smt-III
60 %
320
20 20 -
20
20 20 -
-
40 40 40 -
40 40
0
P 0 -
40 %
320
800
480
420
40 20 -
40
40 40 -
-
40 40 40 20
40 40
40
T 20 20 40
Smt-IV
KURIKULUM PROGRAM DTPN – I JURUSAN TEHNIKA Mata Pelajaran
Kelompok
Smt V&VI
PRAKTEK LAUT SELAMA 1 TAHUN (2 SEMESTER)
KURIKULUM PROGRAM DTPN – I JURUSAN NAUTIKA
Pendidikan Pancasila Bahasa & sastra Indonesia Pendidikan agama Pend. Jasmani & kesehatan Sejarah nasional & umum Pend. Mental & Moral
Mata Pelajaran
Kelompok
UJIAN KERTAS TUGAS – TUGAS PRAKTEK LAUT SELAMA 1 BULAN
1180
316
40 60 20 20 20
40
20 20 0 60 40
53%
1680
3200
48%
1520
1080
80 40 20 20 20
80
20 40 60 60 20
80 60 80
60 100 80 180 60
80 40 60 100 60
40 60 40
60 60
260
240
80 80
P 0 0 0 120 0 120 240 60 80 80 40 0 0
T 40 40 80 0 40 0 200 60 40 20 40 40 40
Jumlah
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
317
4 semester (2 tahun) diantaranya 2 semester (1 tahun) di kampus dan 2 semester( 1 tahun) di kapal niaga untuk melaksanakan praktek laut. Selama Diklat di kampus peserta diklat di asramakan.
LAMA DIKLAT
c) Bekerja pada industri maritim seperti di galangan kapal, pemerintahan, perusahaan pelayaran dsb.
b) Jurusan Tehnika. x Sebagai Masinis 3 (Third Engineer) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 3000 kW pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. x Sebagai Masinis 2 (Second Engineer) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 750 kW pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. x Sebagi KKM (Chief Engineer) di kapal niaga dengan kurang dari 750 kW pada daerah pelayaran kawasan Indonesia dan daerah pelayaran lokal.
a) Jurusan Nautika. x Sebagai Perwira Jaga (Deck Watchkeeping Officer) di kapal niaga untuk ukuran kapal kurang dari 500 GT pada daerah pelayaran kawasan Indonesia atau di kapal niaga untuk ukuran kapal kurang dari 3000 GT pada daerah pelayaran Lokal. x Sebagai Mualim 1 (Chief Officer) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 500 GT pada daerah pelayaran kawasan Indonesia dan daerah pelayaran lokal. x Sebagai Nakhoda (Master) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 500 GT pada daerah pelayaran kawasan Indonesia.
PELUANG KERJA
b) Jurusan Tehnika Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kompetensi sehingga mampu melaksanakan tugas yang berkaitan dengan permesinan dan kelistrikan kapal, perawatan dan perbaikan mesin kapal dan pengendalian kapal dan personil kapal di kapal dengan aman pada tingkat operasional pada kapal yang beroperasi di perairan lokal Indonesia.
a) Jurusan Nautika. Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kompetensi sehingga mampu melaksanakan kegiatan bernavigasi, penanganan dan penataannya serta pengendalian pengoperasian kapal dan personil di kapal dengan aman pada tingkat operasional pada kapal yang beroperasi di perairan lokal Indonesia.
TUJUAN KURIKULER
2. Jurusan Tehnika Diklat ini mengacu kepada ketentuan STCW amandemen 1995 Aturan I/3 dan Koda STCW amandemen 1995 Seksi A-III/1 dan A-III/3.2. Ketentuan – ketentuan tersebut mencakup keseluruhan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman minimal yang harus dimiliki untuk memperoleh sertifikat kompetensi ATT – V bagi para masinis kapal dengan ukuran dibawah 3000 kW yang berlayar di perairan lokal Indonesia.
1. Jurusan Nautika Diklat ini mengacu kepada ketentuan STCW amandemen 1995 Aturan I/3 dan Koda STCW amandemen 1995 Seksi A-II/3.6. Ketentuan – ketentuan tersebut mencakup keseluruhan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman minimal yang harus dimiliki untuk memperoleh sertifikat kompetensi ANT – V bagi para perwira kapal dengan ukuran dibawah 500 GT yang berlayar di perairan lokal Indonesia.
DESKRIPSI SINGKAT
1. Navigasi a. Ilmu Pelayaran Datar b. Ilmu Pelayaran astronomi c. Peralatan navigasi d. Dinas jaga e. Komunikasi & isyarat f. Olah gerak & Peng. Kapal g. Meteorologi h. Prosedur darurat/SAR
Produktif
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
180 320 320 480 40% 60% 800
Sub Jumlah Jumlah Prosentase Jumlah/Semester
20 20
20 40
20
20 20 20 -
P 40 40 80 20 20 20 60
340 180 480 320 60% 40% 800
20 20 20
20 60 40 -
20 40 20 -
20
20 20 20 40 20 20 20 20
Smt-II T 20 20 20 20 80 20 20 20 60
20 20 40 40 4. Pemeliharaan Kapal 5. Bahasa Inggris Maritim 6. Basic Safety Training (BST) 7. ROC-GMDSS
20
20 20 20 20 20 -
P 40 40 80 20 20 20 20 80
20 -
-
20 20 20 20 20 20 -
Smt-I T 20 20 20 20 80 20 20 20 60
3. Pengendalian Operasi Kapal a. Pencegahan polusi b. Bangunan kapal c. Stabilitas kapal d. Hukum maritim e. Perlengkapan kapal f. Tali menali
2. Penanganan & Pengaturan Muatan
1. Pendidikan Pancasila 2. Bahasa & sastra Indonesia 3. Pendidikan agama 4. Pend. Jasmani & kesehatan 5. Sejarah nasional & umum 6. Pend. Mental & Moral Sub Jumlah 1. Matematika 2. Fisika dan Kimia 3. Komputer 4. Bahasa Inggris 5. Pengantar Permesinan Kapal 6. Manajemen Kapal
Normatif
Adaptif
Mata Pelajaran
Kelompok
Smt III&IV
KURIKULUM PROGRAM DTPN –II JURUSAN NAUTIKA
520 800 50%
20 20 40 20
0 20 40 40 0 0
20
40 40 40 40 40 40 40 20
1600
Jumlah T 40 40 40 0 40 0 160 40 40 0 20 0 20 120
500 800 50%
20 20 60 20
20 20 40 0 20 80
40
40 40 20 0 20 40 0 0
P 0 0 0 80 0 80 160 40 40 20 20 20 0 140
318
PERSYARATAN PESERTA a) Berusia minimal 16 tahun b) Memiliki serendah rendahnya ijasah SLTP atau sederajat c) Lulus seleksi penerimaan yang meliputi tes potensi akademik, tes kesehatan dan kesamaptaan, tes psikologi dan tes wawancara
April – Juli untuk setiap tahunnya.
PENDAFTARAN
PRAKTEK LAUT SELAMA 1 TAHUN (2 SEMESTER)
2. DIKLAT TEKNOLOGI PELAYARAN NUSANTARA – II (DTPN – II)
UJIAN KERTAS TUGAS – TUGAS PRAKTEK LAUT SELAMA 1 BULAN
20 -
20 -
2. Listrik, elektronika & teknik pengukuran a. Tehnik listrik b. Elektronika c. Tehnik pengukuran
3. Pengendalian Operasi Kapal a. Pencegahan polusi b. Bangunan kapal c. Hukum maritim d. Keselamatan kerja e. Dinas jaga
20 -
60
40 180 320 320 480 40% 60% 800
Sub Jumlah Jumlah Prosentase Jumlah/Semester
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
20
20
-
4. Perawatan & perbaikan permesinan kapal 5. Bahasa Inggris Maritim 6. Basic Safety Training (BST) 20 -
-
20 -
20 20
20 20 20 20 -
20 -
60
80 20 20 20 -
340 180 480 320 60% 40% 800
20 20 20 40
20 20 20 -
20 20 20
20 20 20 20 -
20 20 40 20
20 20 20
20 20 -
20 40
20 20
60
20 20
80
60
Produktif
80 20 20 20
Smt-II T P 20 20 20 40 20 40
1. Permesinan Kapal a. Mesin penggerak utama 1) Tenaga Peng. Motor 2) Tenaga Peng. Uap b. Permesinan Bantu 1) Boiler/ketel uap 2) Permesinan bantu c. Gambar mesin d. Kerja bengkel e. Tehnologi bahan
80 20 20 20 20 -
80 20 20 20 -
Sub Jumlah 1. Matematika 2. Fisika dan Kimia 3. Komputer 4. Bahasa Inggris 5. Pengantar Nautika 6. Manajemen Kapal
Adaptif
1. Pendidikan Pancasila 2. Bahasa & sastra Indonesia 3. Pendidikan agama 4. Pend. Jasmani & kesehatan 5. Sejarah nasional & umum 6. Pend. Mental & Moral
Normatif
P 40 40
Smt-I T 20 20 20 20 -
Smt III&IV
KURIKULUM PROGRAM DTPN – II JURUSAN TEHNIKA
Mata Pelajaran
Kelompok
UJIAN KERTAS TUGAS – TUGAS PRAKTEK LAUT SELAMA 1 BULAN
PRAKTEK LAUT SELAMA 1 TAHUN (2 SEMESTER)
140
120
20 60
20
20 20 0 40 0
40 20 20
40 40 20 60 20
520 500 800 800 50% 50% 1600
20 40
20
0 20 40 20 40
40 20 20
40 40 20 20 20
40 20
160 40 40 20 20 20 0
160 40 40 0 20 0 20
40 60
P 0 0 0 80 0 80
Jumlah T 40 40 40 0 40 0
319
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
320
a) Berusia minimal 17 tahun, maksimal 30 tahun. b) Memiliki serendah rendahnya ijasah SLTP atau sederajat. c) Lulus seleksi penerimaan yang meliputi tes potensi akademik, tes kesehatan dan kesamaptaan, tes psikologi dan tes wawancara.
PERSYARATAN PESERTA
Setiap 2 (dua) bulan sekali diawali bulan Januari untuk setiap tahunnya.
PENDAFTARAN
9 bulan diantaranya 3 bulan di kampus dan 6 bulan di kapal niaga untuk melaksanakan praktek laut. Selama Diklat di kampus peserta diklat di asramakan.
LAMA DIKLAT
a) Jurusan Nautika Juru mudi, AB deck atau kelasi untuk setiap jenis dan ukuran kapal pada semua daerah pelayaran. b) Jurusan Tehnika Oiler, AB engine atau wiper untuk setiap jenis dan ukuran kapal pada semua daerah pelayaran.
PELUANG KERJA
b) Jurusan Tehnika Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kompetensi sehingga mampu melaksanakan tugas sebagai anggota dinas jaga di kamar mesin.
a) Jurusan Nautika Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kompetensi sehingga mampu melaksanakan tugas sebagai anggota dinas jaga di anjungan.
TUJUAN KURIKULER
2. Jurusan Tehnika Diklat ini mengacu kepada ketentuan STCW amandemen 1995 Aturan III/4 dan Koda STCW amandemen 1995 Seksi A-III/IV. Ketentuan – ketentuan tersebut mencakup keseluruhan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman minimal yang harus dimiliki untuk memperoleh sertifikat kompetensi ATT – D bagi para anak buah kapal yang dinenai tugas jaga laut di kamar mesin.
1. Jurusan Nautika Diklat ini mengacu kepada ketentuan STCW amandemen 1995 Aturan II/4 dan Koda STCW amandemen 1995 Seksi A-II/4. Ketentuan – ketentuan tersebut mencakup keseluruhan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman minimal yang harus dimiliki untuk memperoleh sertifikat kompetensi ANT – D bagi anak buah kapal yang dikenai tugas jaga laut di anjungan.
DESKRIPSI SINGKAT
3. DIKLAT TEKNOLOGI PELAYARAN DASAR (DTPD)
160 240 30%
Prosentase
70%
560
560
400
-
Jumlah
60
30 10
20
10 20 10
30 40
20 10
10
Sub Jumlah
4. Bahasa Inggris Maritim 5. Basic Safety Training (BST) 6. Kapal Latih
3. Pengendalian Operasi Kapal a. Tali temali b. Bangunan kapal c. Perawatan kapal
2. Penanganan dan pengaturan muatan
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Produktif 20 10 20
0
60
Sub Jumlah 1. Matematika 2. Fisika dan Kimia 3. Hukum Maritim 4. Pengantar Nautika
1. Navigasi a. Dinas Jaga b. Pengemudian kapal c. Prosedur darurat
0 -
20 20 20 10 10
1. Pendidikan agama 2. Pendidikan Pancasila
Normatif
Adaptif
T 10 10
800
720
400
30 100
30 20 20
30
30 30 30
60
20 20 20 10 10
JAM PELAJARAN P JUMLAH 10 10
KURIKULUM PROGRAM DTPD JURUSAN TEHNIKA
Mata Pelajaran
Kelompok
100 %
89 %
8%
3%
PROSENTASE
321
Prosentase
Jumlah
Sub Jumlah
10. Bahasa Inggris Maritim 11. Basic Safety Training (BST) 12. Kapal Latih
9. Pengendalian Operasi Kapal d. Dinas jaga e. Bangunan kapal f. Keselamatan kerja
8. Tehnik Listrik & sistem kontrol
7. Permesinan Kapal d. Tenaga penggerak kpl e. Permesinan Bantu f. Kerja bengkel
Sub Jumlah 5. Matematika 6. Fisika dan Kimia 7. Hukum Maritim 8. Pengantar Nautika
3. Pendidikan agama 4. Pendidikan Pancasila
30%
240
160
-
30 40
20 20 10
10
20 10 -
60
20 20 20 10 10
T 10 10
70%
560
560
400
60
10 10
20
20 10 30
0
0 -
800
720
400
30 100
30 20 20
30
40 20 30
60
20 20 20 10 10
JAM PELAJARAN P JUMLAH 10 10
KURIKULUM PROGRAM DTPD JURUSAN TEHNIKA Mata Pelajaran
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Produktif
Adaptif
Normatif
Kelompok
100 %
89 %
8%
3%
PROSENTASE
322
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
9 bulan ( 2 semester ). Selama mengikuti diklat, peserta diklat dapat diasramakan.
LAMA DIKLAT
323
a) Jurusan Nautika x Sebagai Perwira Jaga (Deck Watchkeeping Officer) di kapal niaga untuk setiap ukuran kapal pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. x Sebagai Mualim 1 (Chief Officer) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 3000 GT pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. x Sebagai Nakhoda (Master) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 3000 GT pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. b) Jurusan Tehnika x Sebagai Masinis 3 (Third Engineer) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 3000 kW pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. x Sebagai Masinis 2 (Second Engineer) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 3000 kW pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. x Sebagi KKM (Chief Engineer) di kapal niaga dengan batasan diatas 750 kW dan kurang dari 3000 kW pada daerah pelayaran Indonesia atau pada kapal niaga dengan batasan kurang dari 750 kW pada daerah pelayaran lokal.
PELUANG KERJA
b) Jurusan Tehnika Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kompetensi sehingga mampu melaksanakan tugas yang berkaitan dengan permesinan dan kelistrikan kapal, perawatan dan perbaikan mesin kapal dan pengendalian kapal dan personil kapal di kapal dengan aman pada tingkat operasional sebagai perwira kapal atau pada tingkat manajerial sebagai KKM di perairan kawasan Indonesia.
a) Jurusan Nautika. Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kompetensi sehingga mampu melaksanakan kegiatan bernavigasi, penanganan dan penataannnya serta pengendalian pengoperasian kapal dan personil di kapal dengan aman pada tingkat operasional sebagai perwira kapal atau pada tingkat manajerial sebagai nakhoda di perairan kawasan Indonesia.
TUJUAN KURIKULER
b) Jurusan Tehnika Diklat ini mengacu kepada ketentuan STCW amandemen 1995 Aturan I/3 dan Koda STCW amandemen 1995 Seksi A-III/1 dan A-III/3. Ketentuan – ketentuan tersebut mencakup keseluruhan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman minimal yang harus dimiliki untuk memperoleh sertifikat kompetensi ATT – IV bagi para masinis kapal dengan ukuran 750 kW – 3000 kW yang berlayar di perairan kawasan Indonesia.
a) b) c) d) e)
a) Jurusan Nautika Diklat ini mengacu kepada ketentuan STCW amandemen 1995 Aturan I/3 dan Koda STCW amandemen 1995 Seksi A-II/3. Ketentuan – ketentuan tersebut mencakup keseluruhan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman minimal yang harus dimiliki untuk memperoleh sertifikat kompetensi ANT – IV bagi para perwira kapal dengan ukuran 500 GT atau lebih yang berlayar di perairan kawasan Indonesia.
JUMLAH
Bahasa Inggris Maritim
4.
Sub Total
Pengendalian Operasi Kapal a. Pencegahan Polusi b. Bangunan dan Stabilitas Kapal c. BST (*) d. AFF (*) e. PSCRB (*) f. Bantuan Medis (Medical First Aid) (*) g. Hukum Maritim h. ORU GMDSS (*)
3.
Penanganan & Pengaturan Muatan
2.
Sub Total
Sub Total
Navigasi a. Ilmu Pelayaran b. Peralatan Navigasi c. Meteorologi d. Dinas Jaga e. Prosedur Darurat dan SAR f. Olah Gerak dan Pengendalian Kapal g. Isyarat Visual / Komunikasi h. Permesinan Kapal
Matematika Fisika
Pendidikan Pancasila Bahasa Indonesia
1.
1. 2.
1. 2.
MATA KULIAH
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
PROFESI
PENUNJANG PROFESI
UMUM
KELOMPOK
902 1126
64
32 128 32 16 16 16 64 86
96
64 32 32 64 32 64 32 32
128
64 64
96
32 64
TEORI
1574
416 448
64
32 32 16 16 8 56
64
32 32 32 32 32 -
32
32
-
-
PRAKTEK
JAM PELAJARAN
KURIKULUM PROGRAM DTPK - IV JURUSAN NAUTIKA
1574
1318
128
32 160 64 32 32 24 64 142
160
96 64 32 96 32 96 64 32
160
64 96
96
32 64
JUMLAH
324
Berusia minimal 18 tahun Memiliki serendah rendahnya ijasah SLTP atau sederajat Memiliki Ijasah ANT – V atau ATT – V sesuai dengan jurusan yang ditempuh. Memiliki masa layar dengan menggunakan ANT – V/ ATT – V selama 24 bulan ( 2 tahun). Lulus seleksi penerimaan yang meliputi tes potensi akademik, tes kesehatan, tes psikologi dan tes wawancara
PERSYARATAN PESERTA
Juni – Agustus untuk setiap tahunnya.
PENDAFTARAN
DESKRIPSI SINGKAT
1. DIKLAT TEKNIS PROFESI KEPELAUTAN (TPK) TINGKAT IV
B. DIKLAT PENJENJANGAN KOMPETENSI
Permesinan Kapal a. Mesin Penggerak Utama b. Permesinan Bantu c. Teknologi Bahan d. Gambar Mesin e. Kerja Bengkel
Listrik, Elektronik dan Sistem Kontrol a. Tehnik Listrik b. Elektronika c. Sistem Kontrol
1.
2.
Bahasa Inggris Maritim
5. Sub Total
Perawatan dan Perbaikan Mesin
4.
JUMLAH
Pengendalian Operasi Kapal a. Bangunan Kapal b. Hukum Maritim c. Dinas Jaga d. Keselamatan Kerja e. SCRB (*) f. Advance Fire Fighting (AFF) (*)
3.
Sub Total
Matematika Fisika Terapan
1. 2.
Sub Total
Pendidikan Pancasila Bahasa Indonesia
1. 2.
MATA KULIAH
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
PROFESI
PENUNJANG PROFESI
UMUM
KELOMPOK
576 704
32
32
32 32 32 32 -
32 32 32
96 96 32 32 32
64
32 32
64
32 32
TEORI
1216
480 512
32
64
32 -
32 32 32
64 32 32 64 64
32
32
-
-
PRAKTEK
JAM PELAJARAN
KURIKULUM PROGRAM DTPK - IV JURUSAN TEHNIKA
1216
1056
64
96
64 32 32 32 -
64 64 64
160 128 64 96 96
96
32 64
64
32 32
JUMLAH
325
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Setiap 3 (tiga) bulan sekali dimulai bulan Januari untuk setiap tahunnya.
PENDAFTARAN
3 bulan ( 1 semester ). Selama mengikuti diklat, peserta diklat dapat diasramakan.
LAMA DIKLAT
326
a) Jurusan Nautika. x Sebagai Perwira Jaga (Deck Watchkeeping Officer) di kapal niaga untuk ukuran kapal kurang dari 500 GT pada daerah pelayaran kawasan Indonesia atau di kapal niaga untuk ukuran kapal kurang dari 3000 GT pada daerah pelayaran Lokal. x Sebagai Mualim 1 (Chief Officer) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 500 GT pada daerah pelayaran kawasan Indonesia dan daerah pelayaran lokal. x Sebagai Nakhoda (Master) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 500 GT pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. b) Jurusan Tehnika. x Sebagai Masinis 3 (Third Engineer) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 3000 kW pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. x Sebagai Masinis 2 (Second Engineer) di kapal niaga dengan ukuran kurang dari 750 kW pada daerah pelayaran kawasan Indonesia. x Sebagi KKM (Chief Engineer) di kapal niaga dengan kurang dari 750 kW pada daerah pelayaran kawasan Indonesia dan daerah pelayaran lokal.
PELUANG KERJA
b) Jurusan Tehnika Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kompetensi sehingga mampu melaksanakan tugas yang berkaitan dengan permesinan dan kelistrikan kapal, perawatan dan perbaikan mesin kapal dan pengendalian kapal dan personil kapal di kapal dengan aman pada tingkat operasional pada kapal yang beroperasi di perairan lokal Indonesia.
a) Jurusan Nautika. Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kompetensi sehingga mampu melaksanakan kegiatan bernavigasi, penanganan dan penataannya serta pengendalian pengoperasian kapal dan personil di kapal dengan aman pada tingkat operasional pada kapal yang beroperasi di perairan lokal Indonesia.
TUJUAN DIKLAT
b) Jurusan Tehnika Diklat ini mengacu kepada ketentuan STCW amandemen 1995 Aturan I/3 dan Koda STCW amandemen 1995 Seksi A-III/1 dan A-III/3.2. Ketentuan – ketentuan tersebut mencakup keseluruhan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman minimal yang harus dimiliki untuk memperoleh sertifikat kompetensi ATT – V bagi para masinis kapal dengan ukuran dibawah 3000 kW yang berlayar di perairan lokal Indonesia.
a) Jurusan Nautika Diklat ini mengacu kepada ketentuan STCW amandemen 1995 Aturan I/3 dan Koda STCW amandemen 1995 Seksi A-II/3.6. Ketentuan – ketentuan tersebut mencakup keseluruhan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman minimal yang harus dimiliki untuk memperoleh sertifikat kompetensi ANT – V bagi para perwira kapal dengan ukuran dibawah 500 GT yang berlayar di perairan lokal Indonesia.
DESKRIPSI SINGKAT
2. DIKLAT TEKNIS PROFESI KEPELAUTAN (TPK) TINGKAT V
Navigasi a. Ilmu Pelayaran b. Peralatan Navigasi c. Dinas Jaga d. Isyarat Visual / Komunikasi e. Olah Gerak dan Pengendalian Kapal f. Meteorologi g. Prosedur Darurat
1.
Bahasa Inggris Maritim
4. Sub Total
Pengendalian Operasi Kapal a. Pencegahan Polusi b. Bangunan dan Stabilitas Kapal c. BST (*) d. Hukum Maritim
3.
JUMLAH
Penanganan & Pengaturan Muatan
2.
Sub Total
Matematika Fisika
1. 2.
Sub Total
Pendidikan Pancasila
1.
MATA KULIAH
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
PROFESI
PENUNJANG PROFESI
UMUM
KELOMPOK
270 300
20
20 30 30 10
20
20 20 20 20 20 20 20
20
10 10
10
10
TEORI
460
160 160
20
10 20 30 10
20
10 10 20 10 -
-
-
-
-
PRAKTEK
JAM PELAJARAN
KURIKULUM PROGRAM DTPK – V JURUSAN NAUTIKA
460
430
40
30 50 60 20
40
30 30 20 40 30 20 20
20
10 10
10
10
JUMLAH
327
a) Berusia minimal 18 tahun b) Memiliki serendah rendahnya ijasah SLTP atau sederajat c) Memiliki ANT D atau ATT D sesuai dengan jurusan yang ditempuh d) Memiliki masa layar dengan menggunakan ANT D/ATT D selama 24 bulan (2 tahun). e) Lulus seleksi penerimaan yang meliputi tes potensi akademik, tes kesehatan, tes psikologi dan tes wawancara
PERSYARATAN PESERTA
JUMLAH
Sub Total
Perawatan dan Perbaikan Mesin
4.
Bahasa Inggris Maritim
Pengendalian Operasi Kapal a. Bangunan Kapal b. Hukum Maritim c. Dinas Jaga d. Keselamatan Kerja
3.
4.
Listrik, Elektronik dan Sistem Kontrol a. Tehnik Listrik b. Elektronika c. Sistem Kontrol
2.
Sub Total
Sub Total
Permesinan Kapal a. Mesin Penggerak Utama b. Permesinan Bantu c. Gambar Mesin d. Kerja Bengkel e. Tehnologi Bahan
Matematika Fisika Terapan Pengantar Kenautikaan
Pendidikan Pancasila
1.
1. 2. 3.
1.
MATA KULIAH
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
PROFESI
PENUNJANG PROFESI
UMUM
KELOMPOK
260 310
20
20
10 20 20 20
20 10 10
40 40 10 10 10
40
20 10 10
10
10
TEORI
550
230 240
20
20
10 -
20 20 10
40 20 20 30 20
10
10 -
-
-
PRAKTEK
JAM PELAJARAN
KURIKULUM PROGRAM DTPK – V JURUSAN TEHNIKA
550
490
40
40
20 20 20 20
40 30 20
80 60 30 40 30
50
20 20 10
10
10
JUMLAH
328
329
Berusia minimal 18 tahun Memiliki serendah rendahnya ijasah SLTP atau sederajat Memiliki sertifikat BST Memiliki masa layar minimal 6 bulan. Lulus seleksi penerimaan yang meliputi tes potensi akademik, tes kesehatan, tes psikologi dan tes wawancara
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
a) b) c) d) e)
PERSYARATAN PESERTA
Setiap 1 (satu) bulan sekali dimulai bulan Januari untuk setiap tahunnya.
PENDAFTARAN
JUMLAH
Basic Safety Training (BST) (*)
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
7.
3 bulan Selama Diklat di kampus peserta diklat di asramakan.
Prosedur Darurat
5.
Bahasa Inggris Maritim
4.
6.
Keselamatan Kerja
3.
Hukum Maritim Dinas Jaga
2.
LAMA DIKLAT
MATA PELAJARAN
Permesinan dan Listrik Kapal
a) Jurusan Nautika. Juru mudi, AB deck atau kelasi untuk setiap jenis dan ukuran kapal pada semua daerah pelayaran. b) Jurusan Tehnika. Oiler, AB engine atau wiper untuk setiap jenis dan ukuran kapal pada semua daerah pelayaran.
1.
NO
-
84 84
-
-
-
-
PRAKTEK
30
16
14
24
TEORI
JAM PELAJARAN
152
-
32
16
24
24
24
32
TEORI
KURIKULUM PROGRAM DIKLAT KPD JURUSAN TEHNIKA
PELUANG KERJA
b) Jurusan Tehnika Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kompetensi sehingga mampu melaksanakan tugas sebagai anggota dinas jaga di kamar mesin.
a) Jurusan Nautika. Meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kompetensi sehingga mampu melaksanakan tugas sebagai anggota dinas jaga di anjungan.
TUJUAN DIKLAT
Bahasa Inggris Maritim
4.
JUMLAH
Prosedur Darurat
3.
Pengemudian Kapal
2.
b) Jurusan Tehnika Diklat ini menagcu kepada ketentuan STCW amandemen 1995 Aturan III/4 dan Koda STCW amandemen 1995 Seksi A-III/IV. Ketentuan – ketentuan tersebut mencakup keseluruhan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman minimal yang harus dimiliki untuk memperoleh sertifikat kompetensi ATT – D bagi para anak buah kapal yang dinenai tugas jaga laut di kamar mesin.
Dinas Jaga
1.
a) Jurusan Nautika Diklat ini mengacu kepada ketentuan STCW amandemen 1995 Aturan II/4 dan Koda STCW amandemen 1995 Seksi A-II/4. Ketentuan – ketentuan tersebut mencakup keseluruhan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman minimal yang harus dimiliki untuk memperoleh sertifikat kompetensi ANT – D bagi anak buah kapal yang dikenai tugas jaga laut di anjungan.
MATA PELAJARAN
NO
KURIKULUM PROGRAM DIKLAT KPD JURUSAN NAUTIKA
DESKRIPSI SINGKAT
3. DIKLAT KETRAMPILAN PELAUT DASAR (KPD)
84
30
16
14
24
JUMLAH
330
SURVIVAL
Sekoci/ rakit penolong dan perahu penyelamat (Survival craft and Rescue Boat)
Alat-alat keselamatan jiwa (Personal life-safing appliances)
Survival di laut dan helikopter bantuan (Survival at sea and helicopter assistances)
x
x
x
x
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Situasi darurat (Emergency situation)
Evakuasi (evacuation)
x
Pengenalan, keselamatan dan survival (Intruduction, safety and survival)
(PERSONAL
x
TEKNIK PERSONAL TECHNIQUE)
1 SURVIVAL
MATERI PELAJARAN
30 orang / kelas
1.5
0.75
0.75
1.5
0.75
0.75
-
-
-
-
-
JAM PELAJARAN P JML 3 4 15.25
0.75
T 2
KURIKULUM PELATIHAN DASAR KESELAMATAN (BASIC SAFETY TRAINING)
312
Berusia tidak kurang dari 17 tahun. Lulus SLTP. Memiliki sertifikat COC untuk pelaut atau calon Kadet Kapal. Berbadan sehat untuk keselamatan selama diklat. Meluangkan seluruh waktu dan perhatian untuk mengikuti diklat selama 75 jam atau lebih kurang 10 hari.
JUMLAH PESERTA
1. 2. 3. 4. 5.
PERSYARATAN
75 Jam Pelajaran (10 hari)
LAMA PENDIDIKAN
Meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang kompeten dalam melaksanakan penyelamatan personil, pencegahan dan penanggulangan kebakaran, pertolongan pertama, keselamatan personil dan tanggung jawab sosial termasuk tindakan untuk mencegah polusi di lingkungan laut.
TUJUAN KURIKULER
Diklat ini mengacu kepada ketentuan pada Bab VI dan Kode STCW Seksi A-VI/2 dari Amandemen 1995 Konvensi STCW 1978. Ketentuan-ketentuan ini mencakup keseluruhan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman sebagai standar minimum yang harus dimiliki agar cakap menangani prosedur darurat, keselamatan, P3K dan penyelamatan di laut.
DESKRIPSI SINGKAT
1. PELATIHAN DASAR KESELAMATAN (BASIC SAFETY TRAINING)
Diklat Ketrampilan Keahlian Pelaut (DKKP) adalah Diklat yang diselenggarakan untuk menunjang Diklat Kompetensi. DKKP untuk setiap pelaut disesuaikan dengan jabatan dan jenis kapal dimana bekerja. Jenis – jenis DKKP yang diselenggarakan oleh BP2IP Tangerang adalah sebagai berikut:
DESKRIPSI SINGKAT
C. DIKLAT KETRAMPILAN KHUSUS PELAUT (DKKP)
Menggunakan fasilitas terbaik dari survival craft (Best use of survival craft facilities) Latihan dalam menggunakan alat-alat keselamatan jiwa (Drill in the use of personal life-safing appliances) Latihan menurunkan dan menaikan sekoci (Drill in launching and recovering boats) Meninjau kembali dan penilaian akhir (Review and final assessment)
x x x x x
Pencegahan kebakaran (Fire prevention) Deteksi kebakaran (Fire detectors) Sistem pemadam kebakaran tetap Bermacam-macam alat pemadam kebakaran (Fixed fire extinguishing systems) Organisasi/team pemadam kebakaran (Miscellaneous fire fighting equipment)
Metode memadamkan kebakaran (Fire fighting methods) Latihan memadamkan kebakaran (Fire fighting drills) Meninjau kembali dan penilaian akhir (Review and final assessment)
x x x x x x x x
Menolong dan pengankutan korban pingsan (Rescue and transport of casualty) Topik lain (palang merah dan meninjau ulang) (Red cross and review)
x x
x
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Prosedur darurat (Emergency procedures) Pencegahan polusi dan perlindungan prevention and protection at sea)
x
laut (Pollution
KESELAMATAN PERSONIL DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (PERSONAL SAFETY AND SOCIAL RESPONSIBILITIES)
Luka bakar dan kecelakaan karena pingsan (Burns and scald, and accidents caused be electricity)
x
x
Manajemen shock (Management of shock)
Korban pingsan (The unconsciousness casualty) Penyelamatan (Resuscitations)
x
Pendarahan (Bleeding)
Posisi korban (Positioning of victims)
x
x
Struktur dan fungsi tubuh (Body structure and functions)
x
x
Prinsip umum (General principles)
x
DASAR PERTOLONGAN PERTAMA (ELEMENTARY FIRST AID)
kapal
Teori dari kebakaran (Theory of fire)
x
di
Pengenalan dan prinsip keselamatan (Introduction and safety principles)
x
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN (FIRE PREVENTION AND FIRE FIGHTING)
Peralatan radio darurat ( Emergency radio equipment) Peralatan signal dan mercon (Signalling equipment and pyrotechnics)
x
Sekoci penolong bermotor dan kelengkapannya (Lifeboat Engines and accessories)
x
1
5.25
3.00
1
0.5
1
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
1
0.5
3
-
1.5
0.75
1
2.25
0.75
1.5
1.5
0.75
1.5
-
-
-
0.75
0.75
2 0.5
1.50
0.75
-
1
-
0.5
1
1.5
1
0.5
-
-
-
4.5
-
-
0.5
-
-
-
-
-
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
3 1
30
12
17.75
4
313
3.00
7.50
1.50
2 3.75
-
2.25
0.75
3 0.75
75
4
Regu darurat (Emergency squad)
Laporan kecelakaan dan tidak terpenuhinya keselamatan dan kesehatan kerja (Reporting of accident and occupational health and safety discrepancies)
x
x
Pembuangan cairan berbahaya (Discharge of noxious liquid substances)
Pembongkaran, pengeringan dan operasi pencucian kembali (Unloading, stripping and prewash operations)
Dokumentasi (Documentations)
x
x
x
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Annex II – Substansi (Annex II – Substances)
Kontrol pembuangan minyak dari ruang mesin (Control of oil discharge from machinery spaces)
x
MARPOL 73/78 dan Annex I (MARPOL 73/78 and Annex I)
x
x
Prinsip pencegahan polusi dari tanker (Principles of preventing pollution from tankers)
x
PENCEGAHAN POLUSI DAN PENJAGAAN DI LAUT (POLLUTION PREVENTION AND PROTECTION AT SEA)
MATERI PELAJARAN
Keadaan darurat dan alat-alat darurat emergencies and emergency equipment)
x (Shipboard
Hak dan kewajiban secara umum (General duties and rights)
x
1 PROSEDUR DARURAT (EMERGENCY PROSEDURES)
MATERI PELAJARAN
-
0.75
-
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
-
-
-
0.75
-
-
-
JAM PELAJARAN T P JML 6.75
0.75
0.75
0.75
JAM PELAJARAN T P JML 2 3 4 3.75 0.75 -
2) Untuk subjek KESELAMATAN PERSONIL DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL, jumlah jam : =30 jam x 60 menit atau =40 jam x 45 menit Dan dibagi sebagai berikut :
314
1) Untuk calon cadet laut jumlah jam pelatihan menjadi 100 jam x 60 menit dengan rincian sebagai berikut : a) Teknik personal survival = 30 jam b) Pencegahan dan penanggulangan kebakaran = 18 jam c) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) = 22 jam d) Keselamatan personil dan tanggung jawab social = 30 jam
:
Meninjau kembali seluruh topic dan evaluasi (Review and evaluation)
x
Catatan
Hubungan antar manusia di lingkungan kapal (Human relationship on board society)
x
TOTAL
Komunikasi (Communication)
x
1
Praktek keselamatan kerja, kesehatan kerja serta keselamatan individu (Safe work practices and health hazards on board)
x
Metode untuk meningkatkan komunikasi (Methods to improve communication) Situasi di atas kapal (Shipboard situations)
x x
x
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
TOTAL
TINJAUAN KEMBALI DAN EVALUASI
Tanggung jawab pribadi (Individual responsibility)
Disiplin (Dicipline)
x
x
Privasi (Privacy) Penggunaan alcohol dan obat-obatan (The use of alcohol and drugs)
x
Hubungan antar manusia di kapal (Human relationship aboard ship)
ship x
(Organizing
Status (Status)
x
kapal
Peran konflik (Role conflict)
x
Organisasi manajemen management)
Sistem social (Social system)
x
x
Pengembangan dari perilaku organisasi (Development of organization behaviour)
x
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA DAN MASYARAKAT (HUMAN RELATIONSHIPS ON BOARD SOCIETY)
Dasar-dasar komunikasi communications)
x
of
Masuk dan bekerja di ruang tertutup (Entering and working in enclosed or confined spaces)
x
(Fundamentals
Bekerja di dapur, pantry dan area makanan (Working in galleys, pantries and other food handling area)
x
KOMUNIKASI (COMMUNICATION)
Bekerja di ruang mesin (Working in machinery space) Bekerja dengan alat-alat listrik dan tehnik listrik (Working with electricity and electrical equipment)
x
Bekerja dengan zat kimia yang berbahaya dan mengganggu serta radiasi (Working with dangerous and irritating substances and radiation)
x
x
Bekerja di atas kapal dan di palka (Working on deck or in cargo spaces)
x
1 PRAKTEK KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN DI KAPAL (SAFE WORK PRACTICES AND HEALTH HAZARD ON BOARD)
-
24
6
-
3
-
-
-
-
-
-
1.5
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
-
-
0.75
0.75
0.75
-
-
-
0.75
-
-
-
3
-
0.75
-
0.75
0.75
0.75
0.75
0.75
2
30
3.0
9.75
2.25
4 4.5
315
x
Meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang kompeten dalam persiapan, menaikkan orang-orang dan meluncurkan survical craft dan rescue boat, serta mengetahui langkah-langkah yang diambil untuk menangani orang-orang yang selamat.
Keadaan darurat (Emergency situations)
x
Sekoci/ rakit penolong dan perahu penyelamat (Survival craft and rescue boats)
Alat-alat peluncur (Launching arrangements)
Mesin sekoci penolong dan perlengkapannya (Lifeboat engine and accessories)
x
x
x
Langkah-langkah yang dilakukan di ats sekoci/ rakit penolong (Action to be taken aboard survival craft)
Pertolongan pertama (First aid)
x
x
x
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Evakuasi (Evacuation)
Alat-alat semboyan dan pyroteknik (Signalling equipment and pyrotechnics)
x
of
Metode mengenai pertolongan dengan helikopter (Methods of helicopter rescue)
(Use
x
penyelamat
x
alat-alat
Prinsip-prinsip penyelamatan (Principles of survival)
Menggunakan equipment)
x survival
Pendahuluan dan keselamatan (Introduction and safety)
x
1
MATERI PELAJARAN
0.75
1.5
0.25
0.75
1
0.75
0.75
1
-
1
1.25
0.75
-
0.5
-
0.5
-
-
0.5
3
-
-
1.5
1.5
0.75
0.75
1.5
0.75
0.75
1.5
3
1
1.25
JAM PELAJARAN T P JML 2 3 4 0.75 0.75
KURIKULUM KETERAMPILAN MENANGANI SEKOCI/ RAKIT DAN PERAHU PENOLONG (PROFICIENCY IN SURVIVAL CRAFT AND RESCUE BOATS)
30 orang / kelas
JUMLAH PESERTA
316
a) Pelaut yang telah telah menyelesaikan diklat dasar tentang penyelamatan personil, dan para perwira senior serta orang-orang yang mengendalikan operasi penyelamatan. b) Peserta diklat harus dalam keadaan sehat yang dinyatakan oleh dokter yang telah ditunjuk.
PERSYARATAN
30 jam
LAMA PENDIDIKAN
Latihan meluncurkan rakit penolong (Drills in launching liferafts)
x
6 18.25
11,75
3
1
-
3 3
-
-
0.5
1.5
2 -
30
6
3
1.5
1.5
4 3
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
30 orang / kelas
JUMLAH PESERTA
317
a) Diklat ini dibuka untuk para pelaut yang telah menyelesaikan diklat dasar pemadaman kebakaran, para Nakhoda, Chieef engineer, perwira senior dan personil-personil lain yang harus memimpin ooperasi pemadaman kebakaran. b) Peserta harus berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter yang ditunjuk.
PERSYARATAN
42 jam
LAMA PENDIDIKAN
Meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang kompeten dalam memimpin, mengorganisir personil secara efektif dan mengendalikan pelaksanaan pemadaman kebakaran, menggunakan teknik-teknik yang telah diajarkan. Peserta juga akan memperoleh pengetahuan mencegah kebakaran dan mempunyai kemampuan memeriksa dan merawat sistem-sistem pemadam kebakaran dan peralatan-peralatan.
TUJUAN KURIKULER
Diklat ini meliputi pelatihan yang dianjurkan didalam Annex 2 IMO Kumpulan resolusi A. 437 (XI) “Training of Crews in Fire Fighting”
DESKRIPSI SINGKAT
3. PELATIHAN PEMADAM KEBAKARAN TINGKAT LANJUT (ADVANCED FIRE FIGHTING)
Melakukan praktek dan evaluasi (Practical exercises and evaluating) TOTAL
Peralatan radio (Radio equipment)
x
Meluncurkan dan menangani sekoci/ rakit penolong pada cuaca buruk (Launching and handling survival craft in rough weather)
x
1 Latihan meluncurkan dan mengangkat kembali perahu penolong (Drills in launching and recovering boats)
x
TUJUAN KURIKULER
Diklat ini dilaksanakan berdasarkan persyaratan Aturan VI/ 2-1 dan Kode STCW Seksi A-IV/ 2-1, Amandemen 1995, meliputi survival craft dan rescue boats selalin fast rescue boat.
DESKRIPSI SINGKAT
2. KETERAMPILAN MENANGANI SEKOCI / RAKIT DAN PERAHU PENOLONG (PROFICIENCY IN SURVIVAL CRAFT AND RESCUE BOATS)
Sifat-sifat material yang mudah terbakar (Properties of flammable materials)
Bahaya kebakaran dan penyebaran api (Fire hazard and spread of fire)
Kalsifikasi kebakaran dan bahan pemadam yang sesuai (Classification of fires and appropriate extinguishing agents)
x
x
x
x
Perhatian terhadap kebakaran (Fire precautions)
x
Kapal tangki minyak (Oil tankers)
x
x
Pakaian pemadaman kebakaran (Firemen’s outfit)
Bagan pengendalian kebakaran (Fire control plans)
x
x
Reaksi kimia (Chemical reactions)
Kebakaran pada boiler uptake (Boiler uptake fires)
x
x
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Distilasi kering (Dry distillation)
x
KEBAKARAN
(FIRE
Alat-alat pemadam kebakaran jinjing dan dapat dipindah (Portable and mobile fire-extinguishing equipment)
x
BAHAYA PROSES PEMADAMAN FIGHTING PROCESS HAZARDS)
Pemadam utama (Fire main, hydrants, hoses and nozzles)
fire
x
(Fixed
x tetap
Alat pendeteksi kebakaran (Fire-detection equipment)
Alat-alat pemadam kebakaran extinguishing equipment)
x
Alarm kebakaran (Fire alarm)
x
MATERI PELAJARAN
PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN ALAT-ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN (INSPECTION AND SERVICING OF FIRE APPLIANCES AND EQUIPMENT)
Kapal di pelabuhan (Ship in port)
Kapal mengangkut muatan berbahaya (Ship having cargo of dangerous goods)
x
Kapal di tengah laut (Ship at sea)
x
REGU PEMADAM KEBAKARAN DI KAPAL (SHIP FIRE – FIGHTING ORGANIZATION) PELATIHAN PEMADAMAN KEBAKARAN BAGI PELAUT (TRAINING OF SEAFARERS IN FIRE FIGHTING) PRPSEDUR PEMADAMAN KEBAKARAN (PROCEDURES FOR FIRE FIGHTING)
Daerah bahaya kebakaran (Areas of fire hazard)
x
MENGENDALIKAN KEBAKARAN DI ATAS KAPAL (FIRE CONTROL ABOARD SHIPS)
Kondisi kebakaran (Condition of fire)
Prinsip-prinsip pemadaman kebakaran (Principles of fire fighting)
x
1 PENDAHULUAN, KESELAMATAN DAN PRINSIP-PRINSIP (INTRODUCTION, SAFETY AND PRINCIPLES) TEORI KEBAKARAN (THEORY OF FIRE)
MATERI PELAJARAN
-
-
3
-
-
-
0.75
0.75
0.75
0.75
3
1.5
0.75
0.75
0.25
0.25
0.25
0.5
0.25
0.75
0.75
0.75
0.25
0.5
0.5
0.5
1
0.5
-
-
-
-
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5
0.75
0.75
0.75
0.25
1
1
1
1.5
1
JAM PELAJARAN T P JML 0.5 0.5 1
0.75
0.75
0.75
-
-
1.5
0.75
-
-
-
-
-
-
0.75
0.75
0.25
0.25
0.25
0.5
0.25
JAM PELAJARAN T P JML 2 3 4 0.75 0.75
KURIKULUM PEMADAM KEBAKARAN TINGKAT LANJUT (ADVANCED FIRE FIGHTING)
318
1 Kebakaran di dalam water - tube boiler fire in water – tube boilers)
3 13.5
3 28.5
TINJAUAN ULANG DAN PENILAIAN AKHIR (REVIEW AND FINAL ASSESSMENT) TOTAL
42
6
1.5
1.5
3 6
4 0.75
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
30 orang / kelas
JUMLAH PESERTA
319
Diklat ini dibuka bagi perwira dan pelaut lain yang telah menyelesaikan dikat IMO Model Course 1.13 tentang Medical Emergency – Basic Training.
PERSYARATAN
21 jam
LAMA PENDIDIKAN
Meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang kompeten dalam pertolongan pertama (first aid) yang harus diberikan secepatnya secara efektif pada saat terjadi kecelakaan, atau keadaan sakit yang mungkin terjadi di kapal sampai datang orang yang berwenang memberikan penanganan medis.
TUJUAN KURIKULER
Diklat ini dilaksanakan berdasarkan persyaratan Aturan VI/ 4 dan Kode STCW Seksi A-VI/ 4, STCW 1978, Amandemen 1995.
DESKRIPSI SINGKAT
4. PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA MEDIS DALAM KEADAAN DARURAT (MEDICAL EMERGENCY FIRST AID)
-
1.5
-
Laporan kebakaran yang pernah terjadi dan pembahasan (Documented reports of fires on ship and lessons learned)
1.5
x
kapal
1.5 3
3 -
Pengalaman peserta mengenai kebakaran (Trainee’s experience of fires on ships)
di
1.5 3
2 0.75
x
PERTOLONGAN PERTAMA (FIRST AID) INVESTIGASI TERHADAP KEBAKARAN DAN PELAPORAN (FIRE INVESTIGATION AND REPORTING) STUDI KASUS (CASE STUDIES)
x
Pertolongan medis kepada personil yang diselamatkan, termasuk marabahaya, menurunnya suhu badan dan pengaruh hawa dingin (Medical care of Rescued Person, Including Distress, Hypotermia and Cold Exposure)
Pelayanan medis melalui radio (Radio Medical Advice)
x
x
x
12.25
0.5
0.5
1
1
1
1
1
1
1
1
2
0.25
8.75
1
0.5
0.5
-
-
1
1.75
1
0.5
0.5
0.5
0.5
21
1.5
1
1.5
1
1
2
2.75
2
1.5
1.5
2.5
0.75
JAM PELAJARAN T P JML 1 1 2
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
320
Diklat ini dibuka untuk para pelaut yang telah menyelesaikan diklat pelatihan sebagaimana persyaratan dalam Resolusi A. 483 (XII) dan bagi yang sedang mengikuti diklat untuk menjadi perwira yang melaksanakan tugas jaga navigasi sebagaimana tercantum dalam Kode STCW seksi A-II/ 1.2, STCW 1995.
PERSYARATAN
30 jam
LAMA PENDIDIKAN
Meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang kompeten dalam menggunakan radar secara efisien dan efektif sebagaimana alat bantu navigasi di perairan padat, perairan terbatas, mengetahui bahayabahaya yang ada dan mengambil keputusan untuk menghindari tubrukan berdasarkan hasil plotting, untuk memenuhi peraturan PIMTL 1972.
TUJUAN KURIKULER
Diklat ini terdiri dari beberapa macam latihan dengan radar simulator. Di dalam setiap latihan dilaksanakan pengamatan pada gerakan kapal-kapal lain yang terlihat pada layar radar, meliputi adanya bahaya tubrukan dan mengambil tindakan yang perlu untuk mencegah tubrukan. Diklat ini memenuhi persyaratan minimum kompetensi, sebagaimana yang diharuskan dalam Kode STCW Seksi A-II/ 1, STCW 1995.
DESKRIPSI SINGKAT
5. SIMULASI RADAR (RADAR SIMULATOR)
TOTAL
Gangguan jantung, tenggelam dan sesak nafas (Cardiac Arrest, Drowning and Asphyxia)
Patah tulang, terkilir dan cedera pada otot (Fractures, Dislocations, and Muscular Injures)
x
x
Luka bakar, terkena cairan panas, sengatan panas dan kedinginan (Burns, Scalds, and Effect f Heat and Cold)
x
Pengetahuan tentang obat-obat (Pharmacolgy)
Cedera tulang belakang (Spinal Injures)
x
Sterilisasi (Sterilization)
Pemeriksaan terhadap pasien (Examination of Patient)
x
x
Bahaya keracunan di kapal (Toxicological Hazards Aboard Ship)
x
x
Perangkat pertolongan pertama (First Aid Kit)
Struktur dan fungsi tubuh manusia (Body Structure and Function)
x
Langkah yang segera dilakukan (Immediate Action)
x
MATERI PELAJARAN
KURIKULUM PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA MEDIS DALAM KEADAAN DARURAT (MEDICAL EMERGENCY – FIRST AID)
Identifikasi gema yang lemah (Identification of critical echoes) Plotting radar (Radar plotting) Navigasi dengan pararel indeks (Parallel index navigation) Bahaya dari perlatan radar, pemeliharan radar dan mencari kerusakan (Danger of radar equipment, maintenance of radar and trouble shooting)
x x x x
= Teori = Audio Visual = PC Simulasi = Laboratorium
TOTAL
T
11
1
2
1
1
1
1
1
0.5
0.5
6
1
-
1
1
1
-
1
-
-
30
1
-
-
1
-
-
-
-
-
-
JAM PELAJARAN AV PS
12
1
2
3
1
2
1
2
-
-
LAB
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
321
Diklat ini dibuka untuk para pelaut yang telah menyelesaikan diklat Radar Observer atau yang sedang mengikuti diklat perwira yang akan melaksanakan tugas jaga navigasi sebagaimana tercantum dalam Kode STCW Seksi A-II/ 1-2.
PERSYARATAN
30 jam
LAMA PENDIDIKAN
Meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang kompeten dalam melaksanakan tugas jaga navigasi di kapal yang dilengkapi dengan ARPA. Peserta akan memahami keterbatasan-keterbatasan pengamatan dengan ARPA, dan bahaya yang timbul jika terlalu mempercayai alat ini. Juga akan mampu meyetel radar, menggunakan fasilitas-fasilitas ARPA untuk memperoleh informasi mengenai kapal-kapal lain yang ada di sekitar.
TUJUAN KURIKULER
Diklat ini ini memberikan pelatihan dasar teori dan kegunaan ARPA bagi mereka yang akan melaksanakan tugas jaga navigasi di kapal yang dilengkapi ARPA, dan meliputi persyaratan minimum sesuai anjuran dari Annex 2 IMO Kumpulan Resolusi A. 482 (XII) dan persyaratan Kode STCW Seksi A-II/ 1, STCW 1995.
DESKRIPSI SINGKAT
6. SIMULASI ARPA (ARPA SIMULATOR)
T AV PS LAB
Keterangan:
Jarak dan baringan (Range and bearing)
x
SUB TOTAL
Menyetel dan menjaga tampilan (Setting-up and maintaining display) Gambar yang tidak diinginkan dan gema palsu (Unwanted and spurious response)
x
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dan ketelitian (Factors affecting performance and accuracy)
x x
Pendahuluan (Introduction)
x
MATERI PELAJARAN
KURIKULUM SIMULASI RADAR (RADAR SIMULATOR)
Jumlah peserta dibatasi oleh kemampuan radar simulator dan tidak lebih dari 3 peserta untuk setiap unit kapal sendiri.
JUMLAH PESERTA
Tijauan ulang mengenai dasar-dasar radar dan plotting (Review of basic radar and plotting)
Latihan di perairan terbuka untuk mengaplikasikan PIMTL 1972 dengan Amandemen 1989 (Open water exercises in the application of COLREG 1972 and the 1989 Amendment)
Latihan navigasi dan pencegahan tubrukan di perairan sempit dan ramai (Exercises in navigation and collision avoidance in confined and congested waters)
Latihan di dalam dan dekat bagan pemisah (Exercises in and near traffic separation schemes)
x
x
x
x 5
1
1
1
1.5
0.5
T
25
5
9
5
4.5
1.5
30
6
10
6
6
2
JAM PELAJARAN P JML
Pelaut yang memegang ijazah Nakhoda, Chieef Officer dan perwira yang menjalankan tugas jaga. Dapat mengoperasikan komputer. Dapat berbahasa inggris. Berbadan sehat dan pendengaran baik serta berbicara jelas.
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Maksimal 15 orang / kelas
JUMLAH PESERTA
1. 2. 3. 4.
PERSYARATAN
132 jam
LAMA PENDIDIKAN
322
Meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang kompeten dalam mengoperasikan peralatan GMDSS secara efisien dan bertanggung jawab terhadap komunikasi radio pada waktu terjadi kecelakaan. Juga akan mempunyai teknik untuk menghindari transmisi marabahaya yang tidak disengaja dan prosedur yang diikuti untuk mengurangi efek yang ditimbulkan setelah terjadi transmisi marabahaya yang tidak sengaja tersebut.
TUJUAN KURIKULER
Diklat ini ini memberikan pelatihan pada tingkat General Operator bagi Nakhoda dan perwira bagian dek untuk semua area perairan mencakup program pelatihan khusus sesuai dengan Bagian IV Konvensi Solas 1974 dan Bab IV STCW 1978 Amandemen 1995. Melalui diklat ini akan diperoleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas jaga radio di kapal, berkaitan dengan Peraturan Radio relevan dengan Annex 3, Resolusi No. A. 703 (17); juga memberikan keterampilan untuk menjalankan tugas-tugas dan tanggung jawab sebagaimana yang ditentukan dalam Kode STCW Amandemen 1995, terutama dalam situasi marabahaya dan komunikasi lain berkaitan dengan keselamatan.
DESKRIPSI SINGKAT
7. OPERATOR RADIO UMUM UNTUK GMDSS (GENERAL RADIO OPERATOR’S FOR GMDSS / GLOBAL MARITIME DISTREES AND SAFETY SYSTEM)
TOTAL
Familiarisasi dengan simulasi karakteristik kapal sendiri (own ship) dan pengontrol (Familiarization with the simulator’s “Own ship” characteristics and controls)
x
MATERI PELAJARAN
KURIKULUM SIMULASI ARPA (ARPA SIMULATOR)
Jumlah peserta diklat ini disesuaikan dengan kemampuan dan jumlah ARPA atau simulator yang tersedia, dimana untuk setiap unit dipakai latihan praktek paling banyak oleh 3 peserta.
JUMLAH PESERTA
Latar belakang dan maksud/ tujuan dari GMDSS dan persyaratanpersyaratan sertifikasi (The course, background and purpose of GMDSS and certificate requirements)
Prinsip-prinsip dan uraian tentang pelayanan satelit stasiun maritim bergerak (Principles and features of the maritime mobile satellite service) Sistem marabahaya dan keselamatan global (The GMDSS)
x x
SART (SART) Pelayanan MSI (MSI service)
x x
Memahami dan menggunakan peralatan stasiun kapal (Knowkedge and practical use of ship station equipment) Lokasi salah di dalam peralatan elektronik maritim (Fault location and rectification on maritime electronic equipment)
x x x
Urgency marabahaya lewat satelit dan prosedur komunikasi keselamatan dalam GMDSS (Satellite distress urgency and safety communication procedures in GMDSS) Pengamanan terhadap frekwensi marabahaya (Protection of distress frequencies)
x x
x
Prosedur dan pelaksanaan yang wajib diikuti (Obligatory procedures and practices)
8 66
1
1
3
1
-
4
2
2
5
1
0.5
3
8
4
15
3.5
T
66
1
3
8
1
3
14
4
2
17.5
2
0.5
3
-
-
-
-
8 132
2
4
12
2
3
18
6
4
22.5
3
1
6
8
4
15
3.5
JAM PELAJARAN P JML
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
323
Diklat ini ini memberikan pelatihan prinsip dasar dan mampu berkomunikasi dengan menggunakan peralatan GMDSS serta dalam biaya pengawasan dalam area pelayaran A1. meliputi persyaratan
DESKRIPSI SINGKAT
8. OPERATOR RADIO RESTRIKSI UNTUK GMDSS (RESTRICTED RADIO OPERATOR’S (ROC) FOR THE GMDSS)
PENILAIAN DAN DISKUSI (ASSESSMENT AND DISCUSSION) TOTAL
Pengetahuan praktek dan teori prosedur komunikasi umum (Practical and theoritical knowledge of general communications procedures)
x x
Kemampuan menggunakan bahasa inggris tulis dan lisan untuk berkomunikasi relevan dengan SOLAS (Ability use English language, written and spoken for the exchange of communications relevant to the SOLAS)
x
MACAM-MACAM KETERAMPILAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL UNTUK KOMUNIKASI UMUM (MISCELLANEOUS SKILLS AND OPERATIONAL PROCEDURES FOR GENERAL COMMUNICATION)
SAR (Search and Rescue) Prosedur komunikasi marabahaya GMDSS lewat udara (GMDSS terrestrial distress urgency safety communication procedures)
x
PEMANCARAN MARABAHAYA (DISTRESS ALERTING)
Prinsip umum dari NBDP (Narrow Band and Direct Printing) (General principles of NBDP) Memahami dan menggunakan sistem inmarsat (Knowledge and use of inmarsat system)
x
Maksud dan cara penggunaan fasilitas DSC (Purpose and use of DSC facilities)
x
SISTEM KOMUNIKASI GMDSS (GMDSS COMMUNICATION SYSTEM)
EPIRB (EPIRBs)
x
PERALATAN-PERALATAN GMDSS (OTHER GMDSS EQUIPMENT)
Prinsip-prinsip dan uraian tentang pelayanan stasiun maritim bergerak (Principles and basic features of the maritime mobile service)
x
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI (PRINCIPLES OF COMMUNICATION)
x
PENDAHULUAN (INTRODUCTION)
MATERI PELAJARAN
KURIKULUM OPERATOR RADIO UMUM UNTUK GMDSS (GENERAL RADIO OPERATOR’S (GOC) FOR THE GMDSS)
Latar belakang dan maksud/ tujuan dari GMDSS dan persyaratanpersyaratan sertifikasi (The course, background and purpose of GMDSS and certificate requirements)
Memahami dan menggunakan peralatan atasiun kapal VHF (Knowledge and practical use of VHF ship station equipment)
x
Memahami SART’s (SART’s)
Pelayanan MSI (MSI service)
x
x
Prosedur komunikasi marabahaya GMDSS (GMDSS distress, urgency and safety communication procedures)
x
Prosedur dan pelaksanaan yang wajib diikuti (pelayanan maritim bergerak dan pelayanan satelit maritim bergerak {now obligatory procedures and practices (The maritime mobile service and the maritime mobile satellite service)}
Pengetahuan praktek dan prosedur pelayanan maritim bergerak (Practical knowledge of the obligatory procedures and practices)
Pengetahuan praktek dan teori prosedur komunikasi umum (Knowledge of the practical and theoritical procedures in general communication)
x
x
x
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
TOTAL
PENILAIAN DAN DISKUSI (ASSESSMENT AND DISCUSSION)
Kemampuan menggunakan bahasa Inggris tulis dan lisan untuk berkomunikasi relevan dengan SOLAS (Demonstrated the ability use of the English language, written and spoken, for the exchange of communication relevant to the SOLAS)
x
MACAM-MACAM KETERAMPILAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL UNTUK KOMUNIKASI UMUM (MISCELLANEOUS SKILLS AND OPERATIONAL PROCEDURES FOR GENERAL COMMUNICATION)
Memahami operasi SAR (Knowledge of Search and Rescue operation))
x
PEMANCARAN MARABAHAYA (DISTRESS ALERTING)
Memahami EPIRBs (EPIRBs)
x
PERALATAN-PERALATAN GMDSS (OTHER GMDSS EQUIPMENT)
Memahami tujuan dan cara penggunaan fasilitas DSC (Know purpose and use of DSC facilities)
x
17.5
-
0.5
0.5
0.5
0.5
2
1
2
0.5
1.5
1
2.5
15.5
-
0.5
0.5
0.5
0.5
5
-
2
0.5
0.5
2
2.5
-
2
global
Memahami sistem marabahaya dan keselamatan maritim (Knowledge of the global maritime distress and safety system)
x
SISTEM KOMUNIKASI GMDSS (GMDSS COMMUNICATION SYSTEM)
-
2
-
37
4
1
1
1
1
7
1
4
1
2
3
5
2
2
1
JAM PELAJARAN P JML
Prinsip-prinsip dan uraian tentang pelayanan stasiun maritime bergerak (Principles and basic features of the maritime mobile service)
1
T
x
PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI (PRINCIPLES OF COMMUNICATION)
x
PENDAHULUAN (INTRODUCTION)
MATERI PELAJARAN
KURIKULUM OPERATOR RADIO RESTRIKSI UNTUK GMDSS RESTRICTED RADIO OPERATOR’S (ROC) FOR THE GMDSS
324
1. Pelaut yang mempunyai ijazah ANT (Deck Officer). 2. Dapat berbahasa inggris. 3. Berbadan sehat, baik penglihatan dan pendengaran yang dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter yang ditunjuk.
PERSYARATAN
37 jam
LAMA PENDIDIKAN
Meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang kompeten dalam pengawasan di kapal yang berada dalam area A1, serta mampu berkomunikasi dengan stasiun radio lainnya dalam penggunaan peralatan dan prosedur yang benar serta mampu menghindari kesalahan transmisi serta mampu memberikan tanggapan dari penangkapan pesan-pesan keselamatan.
TUJUAN KURIKULER
minimum sebagaimana tercantum dalam Seksi A-IV/ 2, serta kebutuhan Regulasi Radio sebagaimana tercantum dalam Seksi B-IV/ 2 paragrap 37 sampai 44 dari Kode STCW 1995. KIMIA
DAN
GAS)
/
TANKER
Berusia tidak kurang dari 17 tahun. Lulus SLTP atau yang lebih tinggi. Telah menyelesaikan Basic Safety Training yang telah disyahkan. Memiliki sertifikat COC untuk pelaut atau calon pelaut. Berbadan sehat. Sanggup mengikuti diklat selama paling sedikit 80 jam.
Tipe-tipe kapal dan penataannya (Ship type and arrangement) PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Sifat-sifat dan bahaya dari muatan (Properties and hazard of cargoes) x
TANKER Pendahuluan (Introduction)
(CHEMICAL
x
KIMIA x
TANGKI
Tinjauan ulang (Review)
x
FAMILIARISASI KAPAL FAMILIARIZATION)
Pencemaran laut (Marine pollution)
x
Keselamatan (Safety)
Pengoperasian kapal tangki minyak (Oil tanker operation)
x
x
Penyimpanan dan penanganan muatan minyak (Oil cargo containment and handling)
x
x
Kapal tangki minyak (The oil tanker) Sifat-sifat minyak bumi dan bahaya-bahayanya (Petroleum properties and hazards)
x
FAMILIARISASI KAPAL TANGKI MINYAK (OIL TANKER FAMILIARIZATION)
1
MATERI PELAJARAN
24
26
2
T
6
4
3
30
30
4
JAM PELAJARAN P JML
KURIKULUM PELATIHAN FAMILIARISASI KAPAL TANGKI (MINYAK, KIMIA DAN GAS) TANKER FAMILIARIZATION COURSE/ TFC (OIL, CHEMICAL AND GAS TANKER)
30 orang / kelas
JUMLAH PESERTA
a) b) c) d) e) f)
PERSYARATAN
80 JAM
LAMA PENDIDIKAN
325
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang kompeten dalam melaksanakan tugas-tugas di kapalkapal tangki minyak (oil tanker), kimia (chemical tanker), atau gas cair (liquefied tanker) dalam kapasitas sebagai Nakhoda, Chief Engineer, Chief Mate, atau Second Engineer dan melaksanakan tugas khusus serta bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang ada kaitannya dengan muatan, alat-alat muat bongkar, tetapi tidak bertanggung jawab langsung terhadap kegiatan memuat, membongkar dan memelihara muatan selama pelayaran.
TUJUAN KURIKULER
Diklat ini mencakup Basic Safety dan pencegahan pencemaran, bagan berbagai tipe kapal tangki, jenisjenis muatan, bahaya yang ditimbulkan dan peralatan untuk menanganinya, urutan operasional secara umum dan terminologi kapal tangki.
Diklat ini untuk perwira dan bawahan yang belum pernah bekerja di kapal tangki minyak (oil tanker), kimia (chemical tanker) atau gas cair (liquefied tanker), meliputi persyaratan minimum sebagaimana tercantum di dalam Kode STCW Seksi A-V.1 paragrap 1 sampai 7.
DESKRIPSI SINGKAT
9. PELATIHAN FAMILIARISASI KAPAL TANGKI (MINYAK, FAMILIARIZATION (OIL, CHEMICAL AND GAS TANKER)
Interface kapal/darat (Ship/shore interface)
Operasi dalam keadaan darurat (emergency operation)
Tinjauan ulang (Review)
Penilaian akhir dan diskusi (Final assessment and disussion)
x
x
x
x 66
16
2
14
4
3
80
20
4
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
30 orang/kelas
JUMLAH PESERTA
a) Berusia minimal 20 tahun b) Pelaut yang memegang sertifikat perwira deck atau mesin c) Berbadan sehat dan pendengaran baik serta berbicara jelas
PERSYARATAN
26 jam (4 hari efektif)
LAMA PENDIDIKAN
326
Membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai kualifikasi sebagai Perwira Keamanan Kapal (Ship Security Officer) serta meningkatkan pengetahuan serta kemampuan secara teknik untuk mencegah maupun mengatasi situasi keamanan kapal.
TUJUAN KURIKULER
Diklat ini memberikan pelatihan bagi perwira deck atau mesin yang mempunyai pengetahuan yang cukup dan pengalaman dalm mengoperasikan kapal niaga, yang akan ditugaskan atau akan ditugaskan oleh suatu perusahaan pelayaran sebagai Perwira Keamanan Kapal (Ship Security Officer) ISPS-CODE Part A Konvensi IMO tentang SOLAS dan Mandatory sesuai Chapter XI-2.
DESKRIPSI SINGKAT
10. SHIP SECURITY OFFICER (SSO)
TOTAL
Kontrol terhadap lingkungan tangki-tangki (Tank environmental control)
Perhatian dan langkah-langkah keamanan (Safety precautions and measures)
Perlengkapan dan peralatan muat bongkar (Cargo equipment and instrumentation)
x
x
Kapal tangki gas cair (The liquefied gas tanker)
x
x
Sistem-sistem penempatan muatan (Cargo containment systems)
x
GAS
Pendahuluan (Introduction)
(LIQUEFIED
Sifat-sifat dan bahaya dari gas cair (Poperties and hazard of liquefied gas tanker)
CAIR
x
GAS
x
Tinjauan ulang (Review)
Operasi dalam keadaan darurat (Emergency operations)
x
FAMILIARISASI KAPAL TANGKI TANKER FAMILIARIZATION)
Interface kapal/darat (Ship/shore interface)
x
x
Perhatian dan langkah-langkah keamanan (Safety precaution and measures)
x
x
Pengoperasian kapal tangki kimia (General chemical tanker operation)
1
Perlengkapan dan instrumentasi muat bongkar (Cargo equipment and instrumentation)
x
x
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
JUMLAH JAM PELAJARAN
Pendahuluan: x Tinjauan Diklat x Kompetensi yang diharapkan x Latar belakang x Ancaman keamanan x Keadaan dan operasional kapal dan pelabuhan Kebijaksanaan keamanan maritim: x Konvensi internasional, peraturan dan rekomendasi yang relevan x Peraturan dan perundang-undangan pemerintah yang relevan x Definisi-definisi x Tugas dan tanggungjawab petugas keamanan x Menangani informasi dan komunikasi keamanan yang sensitif Tanggung jawab keamanan: x Negara anggota x Organisasi keamanan yang diakui x Perusahaan pelayaran x Kapal x Fasilitas pelabuhan x Perwira keamanan kapal x Perwira keamanan perusahaan x Perwira keamanan fasilitas pelabuhan x Awak kapal dengan tugas khusus keamanan x Petugas fasilitas pelabuhan dengan tugas khusus keamanan x Petugas-petugas lain Penilaian keamanan kapal: x Metode penilaian terhadap resiko x Alat penilaian x Survey tentang keamanan x Dokumentasi penilaian keamanan Peralatan keamanan: x Peralatan dan system keamanan x Operasional peralatan dan system keamanan x Pengujian kalibrasi dan perawatan dari peralatan dan system x keamanan Rencana keamanan kapal: x Tujuan rencana keamanan kapal x Isi rencana keamanan kapal x Kerahasiaan dokumen x Penerapan rencana keamanan kapal x Pemeliharaan dan perubahan rencana keamanan kapal Identifikasi, pengenalan dan respon terhadap ancaman: x Pengenalan dan deteksi senjata api dan bahan-bahan berbahaya lainnya x Metode pemeriksaan fisik dan inspeksi yang tidak mengganggu x Penerapan dan koordinasi pemeriksaan x Mengenali orang yang mencurigakan x Teknik penggunaan langkah-langkah keamanan x Manajemen kerusuhan dan cara mengendalikannya Tindakan keamanan kapal: x Tindakan yang diperlukan pada tingkat keamanan yang berbeda x Pemeliharaan keamanan di lingkungan kapal/pelabuhan x Penggunaan pernyataan keamanan x Penerapan prosedur keamanan Persiapan, praktek lapangan dan pelatihan dalam situasi darurat: x Perencanaan dalam situasi darurat x Praktek dan latihan keamanan x Penilaian dalam praktek dan latihan keamanan Administrasi keamanan: x Dokumentasi dan pencatatan x Pelaporan insiden keamanan x Pemantauan dan control x Audit dan inspeksi keamanan x Pelaporan ketidaksesuaian Pelatihan keamanan: x Persyaratan pelatihan
MATERI PELAJARAN
26
1
3
3
2
3
2
2
2
3
2
3
T
JAM PELAJARAN
KURIKULUM PERWIRA KEAMANAN KAPAL (SHIP SECURITY OFFICER)
327
Persyaratan peserta : memiliki sertifikat keahlian pelaut baik Nautika dan Tehnika.
Lama Diklat 12 jam.
x
x
Komponen pemuatan
Sistem bekerjanya sistem pemuatan
Perawatan pemuatan
Inspeksi keselamatan sistem pemuatan
Penilaian peserta
3
4
5
6
7
keberhasilan
sistem
sistem
Fungsi dan dampak sistem pemuatan
2
sistem
Persyaratan pemuatan
1
TRAINING TOPICS
keterampilan
yang
kompeten
6
Menguraikan fungsi sistem pemuatan di kapal dan menguraikan dampak yang terjadi apabila sistem pemuatan mengalami kerusakan
sistem
1
15
Evaluasi efektifitas sasaran pelatihan
TOTAL
Menguraikan inspeksi – inspeksi terhadap sistem pemuatan untuk menjamin keselamatan pengoperasian
Menguraikan perawatan pemuatan di kapal
Mengoperasikan sistem pemuatan
6
2
Menguraikan komponen – komponen sistem pemuatan di atas kapal
bagi
peserta
42
27
1
6
10
10
PRACTICAL
HOURS REQUIRED TEORITICAL
Memahami persyaratan – persyaratan sistem pemuatan di atas kapal
LEARNING OBJECTIVES
KURIKULUM CARGO CRANE OPERATOR
Minimal lulusan SMP atau sederajat
PERSYARATAN
42 jam
LAMA PENDIDIKAN
Meningkatkan kemampuan serta mengoperasikan crane crane kapal.
TUJUAN KURIKULER
CARGO CRANE OPERATOR
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
1.
diklat
328
dalam
Diklat khusus ini bukan merupakan persyaratan dari STCW 1978 amandemen 1995 akan tetapi Diklat khusus ini diadakan untuk mengakomodasi tuntutan pasar akan kompetensi – kompetensi tambahan lainnya yang diperlukan untuk mengoperasikan kapal yang aman. Jenis – jenis Diklat khusus yang diselenggarakan oleh BP2IP Tangerang adalah sebagai berikut:
DESKRIPSI SINGKAT
D. DIKLAT KHUSUS
Persyaratan dari SOLAS ’74 Ch. XI-1 and ISM Code.
x
11. INTERNATIONAL SAFETY MANAGEMENT CODE (ISM CODE)
Penilaian peserta
Inspeksi keselamatan steering system
6
7
Perawatan system
5
keberhasilan
steering
Sistem bekerjanya steering system
steering
dampak
steering
4
Komponen system
Fungsi dan steering system
2
3
Persyaratan system
1
TRAINING TOPICS
yang
kompeten
TOTAL
Evaluasi efektifitas sasaran pelatihan
Menguraikan inspeksi – inspeksi terhadap steering system untuk menjamin keselamatan pengoperasian
Menguraikan perawatan steering system di kapal
Mengoperasikan steering system
Menguraikan komponen – komponen steering system di atas kapal
Menguraikan fungsi steering system di kapal dan menguraikan dampak yang terjadi apabila steering system mengalami kerusakan
Memahami persyaratan – persyaratan steering system di atas kapal
LEARNING OBJECTIVES
bagi
peserta
58
28
30
10
6
1
10
10
PRACTICAL
6
6
6
2
1
TEORITICAL
HOURS REQUIRED
KURIKULUM STEERING TRAINER
Minimal lulusan SMP atau sederajat
PERSYARATAN
58 jam
LAMA PENDIDIKAN
Meningkatkan kemampuan serta keterampilan mengoperasikan peralatan kemudi kapal.
TUJUAN KURIKULER
STEERING TRAINER OPERATOR
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
2.
diklat
329
dalam
Fungsi dan pengelasan
Komponen pengelasan
Sistem pengelasan
Perawatan pengelasan
Inspeksi keselamatan peralatan pengelasan
Penilaian peserta
2
3
4
5
6
7
keberhasilan
peralatan
dampak
Persyaratan pengelasan
1
TRAINING TOPICS
KURIKULUM WELDER
perawatan
perlatan
1
28
TOTAL
6
6
6
6
2
1
TEORITICAL
58
30
10
10
10
PRACTICAL
HOURS REQUIRED
Evaluasi efektifitas sasaran pelatihan
Menguraikan inspeksi – inspeksi terhadap peralatan pengelasan untuk menjamin keselamatan pengoperasian
Menguraikan pengelasan
Mengelas dengan menngunakan berbagai jenis pengelasan
Menguraikan komponen – komponen pengelasan
Menguraikan fungsi pengelasan di kapal dan menguraikan dampak yang terjadi terhadap kesalahan pengelasan
Memahami persyaratan – persyaratan pengelasan
LEARNING OBJECTIVES
Minimal lulusan SMP atau sederajat
PERSYARATAN
58 jam
LAMA PENDIDIKAN
330
Meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang kompeten bagi peserta diklat dalam melakukan pekerjaan las.
TUJUAN KURIKULER
WELDER
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
3.
Denny Erlando
Romulo Edison
Ni Nyoman Karyani
Daviq Wiratno
Samsul Huda
12
13
14
15
16
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Sahar Saleh
Suhardi
Sultan
Arizal Hendriawan
Budi mantoro
Wisnu Handoko, M.Sc
Antoni Arif Priadi, M.Sc
Anugrah Nur Prasetyo
Rachmat Tjahjanto
Sidrotul Muntaha
2 Suwondo, ST, MM.
NAMA
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1 1
NO.
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. Strata B ANT II TOT 6.09 TOT 3.12 Strata B ANT II TOT 6.09 Strata A ANT III TOT 6.09 TOT 3.12 D IV ANT III TOT 6.09 TOT 3.12 D IV ANT III TOT 6.09 TOT 3.12
S2 ATT I Akta IV TOT 6.09 TOT 3.12 Strata B ANT I Akta IV TOT 6.09 TOT 3.12 Strata B ANT I Akta IV TOT 6.09 TOT 3.12 Strata B ANT I Pekerti TOT 6.09 TOT 3.12 S2 - MET ANT I TOT 6.09 TOT 3.12 S2 - MET ANT I TOT 6.09 TOT 3.12 Strata B ANT II TOT 6.09 TOT 3.12 Strata B ANT II Akta III TOT 6.09 TOT 3.12 Strata B ANT II TOT 6.09 TOT 3.12 Strata B ANT II TOT 6.09 TOT 3.12 Strata B ANT II TOT 6.09 TOT 3.12
3
KUALIFIKASI PENDIDIKAN
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Tehnika
4
MATA PELAJARAN YG DIAMPU
TENAGA INSTRUKTUR DAN PENGAJAR DI BP2IP TANGERANG
331
Agus Herlambang, SE
Muhlis Kaharuddin
Antaris Fahrisani
Nursyamsu
Suryanto
Suriadi
Rino Fakhrudi
Amirullah
Fahri Ihsan
Syaparudin
Darwis
Supardi
Ignatius Kristianto
Suyuti
Eko Sudarmanto
Hari Sunanto
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
2 Jaka Dwi Cahyanta, SE
1 17
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
1. 2.
1. 2.
1. 2. 3.
1. 2. 3.
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3.
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Strata B ATT I TOT 6.09 TOT 3.12 Strata B ATT I TOT 6.09 TOT 3.12 Strata B ATT II TOT 6.09 TOT 3.12 Strata B ATT II TOT 6.09 TOT 3.12 Strata B ATT II TOT 6.09 TOT 3.12
Strata B ATT I TOT 6.09 TOT 3.12
ANT IV TOT 6.09
ANT III TOT 6.09
D III ANT III TOT 6.09
D III ANT III TOT 6.09
D III ANT II TOT 6.09 TOT 3.12 D III ANT III TOT 6.09 TOT 3.12 D III ANT III TOT 6.09
D III ANT II TOT 6.09 TOT 3.12
Strata A ANT III TOT 6.09 TOT 3.12
S1 Ekonomi ANT II TOT 6.09 TOT 3.12
3 S1 Ekonomi ANT II TOT 6.09 TOT 3.12
Bidang Tehnika
Bidang Tehnika
Bidang Tehnika
Bidang Tehnika
Bidang Tehnika
Bidang Tehnika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
Bidang Nautika
4
332
37
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Indah Purnangningrati Dorris Marlina
56
Jamroni
55
54
Harri Mochamad Dorothy Haward Gurusinga, SKM
53
Untari Ratna Ika
52
51
Dwi Endah
Tuti S. S.Pd
49
50
Goentoer S.Pd
Syairi Anwar S.Sit 48
47
Aji amanto
Jaja Miharja
45
46
dr. Dewi Senja Murni
Kusharyanto
Nursyam, S.Pd
Giri Atmoko, SS
Afrizal, S.Sos
Imran Jaya
2
44
43
42
41
40
39
Dwi Arriwibowo
Iman Syafei
36
38
Albert Wiweko Anton Budiman
35
Miran
1 34
1. 2. 3. 1. 2. 1. 2.
1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 1. 2. 3. 1. 2. 1. 2. 3.
1.
1.
1. 2.
1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 1. 2. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. 1. 2.
D III Listrik TOT 6.09 TOT 3.12 D III Elektronika TOT 6.09 D III Perawat TOT 6.09
S1 Pend. Olah raga Akta IV TOT 6.09 TOT 3.12 S1 Pend. Olah raga Akta IV TOT 6.09 TOT 3.12 S1 Psikologi TOT 6.09 D IV ATNU TOT 6.09 TOT 3.12 D III Bahasa Inggris S1 - Komunikasi D III Perawat S1 – Kes. Masyarakat TOT 6.09
D IV ATNU
D IV Tata Laksana
S1 Adm. Negara Akta IV
3 Strata A S1 - Manajemen ATT II TOT 6.09 TOT 3.12 Strata B ATT II D IV ATT II D IV ATT II TOT 6.09 TOT 3.12 Strata A ATT III TOT 6.09 TOT 3.12 Strata A ATT III TOT 6.09 TOT 3.12 S1 Adm. Negara ATT IV TOT 6.09 TOT 3.12 S.1 Sastra Inggris Pekerti TOT 6.09 TOT 3.12 S1 Pendidikan B. Inggris Akta IV TOT 6.09 TOT 3.12 D IV Tata Laksana S1 Ekonomi TOT 6.09 S1 Kedokteran TOT 6.09
4
Bahasa Inggris Umum Bahasa Inggris Maritim
Bahasa Inggris Umum Bahasa Inggris Maritim
Diklat Ketrampian Khusus Pelaut (DKKP)
Elektronika
Listrik
1. Bahasa Inggris Umum 2. Bahasa Inggris Maritim Diklat Ketrampian Khusus Pelaut (DKKP)
Fisika
Bahasa Indonesia
Olah raga
Olah Raga
Elektronika
Bahasa Indonesia
Pancasila
Diklat Ketrampian Khusus Pelaut (DKKP)
Sejarah
1. 2.
1. 2.
Bidang Tehnika
Bidang Tehnika
Bidang Tehnika
Bidang Tehnika
Bidang Tehnika
Bidang Tehnika
Bidang Tehnika
333
Purwanti
Ni Luh Putu Aryani *)
Finda Ambita *)
Arie Puji Astuti*)
Indra Bayu Primadya *)
Deni Nurpahmi *)
Ernando S. Gultom *)
Abdullah Hamidi S.Ag. *)
Heriyanti, S.Pd *)
Siti Royani, S.Pd *)
Anjani, S.Pd *)
EX. Sukiswanto *)
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERHUBUNGAN LAUT
Keterangan : *) Pengajar Tidak Tetap
Agung Budiyarto
Hengky Aries Maulana
58
2 Endang Nurkotimah
1 57
1.
1. 2.
1. 2.
1. 2.
1. 2.
1. 2.
1. 2.
1. 2.
1. 2.
1. 2.
1.
1. 2.
1.
1.
1. 2.
D III Pend. Agama
S1. Pend. Matematika Akta IV
S1 Pend. B. Indonesia Akta IV
S1. Pend. Sejarah Akta IV
S1. Pend. Agama Islam Akta IV
S1. Pend. Agama Akta IV
S1. Pend. Olah raga Akta IV
S1. Pend. Agama Islam Akta IV
S1 Pend. Matematika Akta IV
S1 Pend. B. Inggris Akta IV
S1 Pendidikan Ag. Hindu
D III TOT 6.09
D III Manajemen Informatika
D III Tehnik Informatika
3 D III Perawat TOT 6.09
Bahasa Inggris Umum Bahasa Inggris Maritim
Agama Kristen
Matematika
Bahasa Indonesia
Sejarah
Agama Islam
Agama Kristen
Olah Raga
Agama Islam
Matematika
1. 2.
Agama Hindu
Fisika
Komputer informatika
Komputer informatika
4 Diklat Ketrampian Khusus Pelaut (DKKP)
334