Vol /0 2 / No. 02 / Mei 2013
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KEBUMEN Iman Ponco Ariyanto
[email protected] Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Iman Ponco Ariyanto. “Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara (Pengalaman Pribadi) Bahasa Jawa dengan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 2 Karanganyar Kebumen”. Skripsi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2013 Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah penerapan pembelajaran cerita pengalaman pribadi bahasa Jawa menggunakan metode Demonstrasi Kelas VIII D SMPN 2 Karanganyar; (2) Bagaimanakah peningkatan kemampun bercerita pengalaman priabadi bahasa Jawa siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Karanganyar setelah mendapat pembelajaran menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini merupakan tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII D dan guru bahasa Jawa SMP N 2 Karanganyar Kebumen. Objek penelitian ini adalah hasil belajar siswa berupa keterampilan berbicara pengalaman pribadi bahasa Jawa sesuai dengan unggahungguh. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi, catatan lapangan, dan dokumentasi. Hasil tes keterampilan berbicara pengalaman pribadi Bahasa Jawa pada kegiatan prasiklus menunjukan rata-rata nilai kelas sebesar 66, mengalami peningkatan rata-rata kelas sebesar 72,7 pada kegiatan siklus I. Rata-rata nilai siswa meningkat kembali menjadi 78.8 pada kegiatan siklus II. Pada kategori nilai ketuntasan siswa pada kegiatan prasiklus adalah 26,47% atau sebanyak 9 siswa, mengalami peningkatan ketuntasan menjadi 50% atau sebanyak 17 siswa pada siklus I, kategori ketuntasan siswa pada siklus II meningkat lagi menjadi 88,2% atau sebanyak 30 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran berbicara (pengalaman pribadi) bahasa Jawa. Kata kunci : keterampilan berbicara, metode demonstrasi A. PENDAHULUAN Berdasarkan pengalaman empris di lapangan diketahui bahwa kemampuan berbicara siswa di SMP Negeri 2 Karanyanyar terutama kelas VIII D dalam proses pembelajaran masih rendah dan kenyataan pada saat pembelajaran di kelas di antaranya : 1) Siswa kurang memahami tentang unggah-ungguh bahasa Jawa, Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
112
Vol /0 2 / No. 02 / Mei 2013
2) Pembelajaran monoton, 3) Guru kurang kreatif memilih metode pembelajaran. Permasalahan-permasalahan yang timbul
di antaranya: masih rendahnya
pemahaman siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Karanganyar Kebumen terhadap pembelajaran bercerita pengalaman pribadi bahasa Jawa; Masih rendahnya kemampuan bercerita pengalaman pribadi bahasa Jawa siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Karanganyar; Kurang efektifnya penggunaan media atau metode pembelajaran yang ada di SMP Negeri 2 Karanganryar. Berdasarkan
identifikasi
masalah
dibuat
batasan
masalah
yaitu
mendeskripsika pengaruh penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran cerita pengalaman pribadi bahasa Jawa menggunakan metode Demonstrasi Kelas VIII D SMPN 2 Karanganyar Melihat identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis membuat perumusan masalah yaitu: Bagaimanakah penerapan pembelajaran cerita pengalaman pribadi bahasa Jawa menggunakan metode Demonstrasi Kelas VIII D SMPN 2 Karanganyar; Bagaimanakah peningkatan kemampuan bercerita pengalaman pribadi bahasa Jawa siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Karanganyar setelah mendapat pembelajaran menggunakan metode Demonstrasi. Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu: Mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran unggah-ungguh Bahasa Jawa menggunakan metode Demonstrasi Kelas VIII D SMPN 2 Karanganyar; Mendeskripsikan peningkatan kemampuan unggah-ungguh bahasa Jawa siswa kelas VIII D SMP Negeri 2 Karanganyar setelah mendapat pembelajaran menggunakan metode Demonstrasi. Menurut Tarigan (2008:16) telah mengemukakan bahwa berbicara adalah kemampuan seseorang dalam mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata yang bertujuan untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan orang tersebut. B. KAJIAN PUSTAKA a. Berbicara Menurut Tarigan (2008:16) telah mengemukakan bahwa berbicara adalah kemampuan seseorang dalam mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
113
Vol /0 2 / No. 02 / Mei 2013
atau kata-kata yang bertujuan untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan orang tersebut. b. Metode Demonstrasi Dalam KBBI dijelaskan pengertian metode, yaitu cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode demonstrasi juga dapat menjawab beberapa pertanyaan yang timbul dari siswa melalui proses demonstrasi itu sendiri Wahyu Lilik (2007: 123) Metode demonstrasi adalah metode pengajaran dengan cara memperagakan benda, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan Syah M. dalam Martiningsih ( 2007: 2). Metode
demonstrasi
adalah
metode
yang
digunakan
untuk
memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan ajar Djamarah dalam M. Ali, (2006:3).
C. METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research ) yang berfokus pada upaya untuk mengubah kondisi nyata yang ada sekarang ke arah kondisi yang diharapkan. Penelitian ini merupakan salah satu bentuk penelitian tindakan kelas yang berupaya membantu memecahkan persoalan praktis dalam pembelajaran dan untuk menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam bidang pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian yang mendapatkan data dari lapangan dan berupa deskriptif mendalam tentang penggunaan metode demonstrasi
untuk peningkatan prestasi siswa SMP N 2 Karanganyar
Kebumen. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 2 Karanganyar semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian akan dilaksanakan sebanyak 2 siklus dan pelaksanaannya tanggal 29 Oktober -12 November + 3minggu
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
114
Vol /0 2 / No. 02 / Mei 2013
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran berbicara pengalaman pribadi dilakukan dalam tiga pertemuan (tiap siklus satu pertemuan). Secara umum, langkah pembelajaran dengan metode demonstrasi adalah: (1) kegiatan awal, berisi apersepsi, motivasi, dan penyampaian tujuan pembelajaran; (2) kegiatan inti, meliputi penjelasan materi mengenai teknik berbicara yang baik,persiapan demonstrasi, pelaksanaan, penilaian demonstrasi; (3) kegiatan akhir, berisi penyimpulan hasil belajar,, serta refleksi, penyampaian rencana pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan refleksi pada siklus II, penggunaan metode demonstrasi memberikan pengaruh positif terhadap perubahan aktivitas siswa kelas VIII D SMPN 2 Karanganyar Kebumen. Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa ketertarikan, keseriusan, keaktifan, respons, dan sikap siswa dalam berbicara mengalami peningkatan ke arah yang positif setelah dilakukan pembelajaran dengan metode demonstrasi. Dari hasil tes, diketahui bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berbicara pengalaman pribadi. Di bawah ini disajikan hasil tes prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Tabel 1 Hasil Kemampuan Siswa dalam Pembelajaran Berbicara Pengalaman Pribadi pada Kegiatan Prasiklus, Siklus I, Siklus II N o. 1. 2. 3.
Aspek yang dinilai Kesesuaian isi pembicaraan Ketepatan logika urutan berbicara Ketepatan detil bebicara
Ratarata Skor Praiklus 3,7
Ratarata Skor Siklus I 4,1
Ratarata Skor Siklus II 4,1
3,9
4,2
4,3
4,2
4,9
5,0
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
115
Vol /0 2 / No. 02 / Mei 2013
4. 5 6 7
Ketepatan makna keseluruhan bicara Ketepatan Kata Ketepatan kalimat Kelancaran
3,3
3,5
4,0
2,6 2,4 2,5
3,6 2,9 2,3
3,9 3,3 2,7
Tabel 2 Hasil Kemampuan Berbicara Pengalaman Pribadi Sesuai Kategori dan Rentang Nilai pada Kegiaan Prasiklus, Siklus I, Siklus II Rentang Frekuensi Frekuensi Frekuensi NO Kategori Nilai Prasiklus Siklus I Siklus II 1 Sangat Baik 87-100 9 1 2 2 Baik 75-86 7 18 3 Cukup 62-74 10 23 14 4 Kurang 45-61 14 3 5 Sangat Kurang < 44 1 Jumlah 34 34 34 Rata – rata 66 72,2 78,8 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai rata-rata kelas pada prasiklus adalah 66 yang artinya belum mencapai KKM dan pada siklus I mencapai 72,2 yang termasuk ke dalam kategori cukup. Setelah pembelajaran berbicara pengalaman pribadi dengan metode demonstrasi pada siklus II, diperoleh nilai rata-rata sebesar 78,8 dan termasuk dalam kategori baik. Agar lebih jelas, di bawah ini disajikan diagram perbandingan nilai rata-rata siswa kelas VIII D SMPNN 2 Karanganyar Kebumen pada prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
116
Vol /0 2 / No. 02 / Mei 2013
Nilai Rata-Rata Prestasi belajar (78,7)
80 75
(72,7)
70
(66) 65 60 55 prasiklus
siklus I
siklus II
Gambar 1. Diagram Hasil Perbandingan Nilai Rata-Rata Kelas Dalam Pembelajaran Berbicara pengalaman Pribadi Pada Kegiatan Prasiklus, Siklus I, Siklus II Berdasarkan diagram diatas, dapat diketahui bahwa nilai ratarata kelas dari prasiklus ke siklis I, kemudian dari I ke siklus II juga mengalami peningkatan. Nilai rata-rata pada prasiklus yaitu 66, kemudian meningkat pada siklus I menjadi 72, peningkatan nilai ratarata terjadi kembali pada siklus II menjadi 78,7. Ketuntasan nilai berbicara siswa juga tejadi peningkatan, rekapitulasi ketuntasan belajar siswa pada kegiatan prasiklus, siklus I dan
siklus
II
pembelajaran
berbicara
pengalaman
pribadi,
menggunakan metode demonstrasi disajikan dalam diagram berikut ini.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
117
Vol /0 2 / No. 02 / Mei 2013
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa (%) 90
(88,2)
80 70 60
(50)
50 40 30
26,47
20 10 0 prasiklus
siklus I
siklus II
Gambar 7. Diagram Persentase Ketuntasan belajar siswa Dari rekapitulasi pelaksanaan tindakan kelas menunjukkan bahwa persentase ketuntasan pada prasiklus mencapai 26,47%, ketuntasan pada siklus I meningkat menjadi 50%, dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 88,2%. Pelaksanaan tindakan kelas ini dikatakan berhasil, karena sudah memenuhi indikator keberhasilan pembelajaran yaitu rata – rata nilai prestasi belajar siswa sudah memenuhi KKM (72) dan tindakan pembelajaran ini mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Maka peningkatan kemampuan berbicara
pengalaman
pribadi
dengan
menggunakan
metode
demonstrasi berhasil meningkatkan prestasi siswa kelas VIII D SMPN 2 Karanganyar. E. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, dan hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1). Penerapan pembelajaran berbicara pengalaman pribadi menggunakan metode demonstrasi dilakukan dalam tiga tahap, yaitu (a) proses pembelajaran berbicara pengalaman pribadi pada kegiatan prasiklus tanpa menggunakan metode demonstrasi; (b) Pelaksanaan Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
118
Vol /0 2 / No. 02 / Mei 2013
siklus I menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran berbicara pengalaman pribadi; dan (c) pelaksanaan siklus II menggunakan metode demonstrasi
dalam
pembelajaran
berbicara
pengalaman
pribadi.(2).
Kemampuan siswa dalam pembelajaran berbicara pengalaman pribadi dengan menggunakan
metode
demonstrasi
pada
kegiatan
prasiklus
hanya
memperoleh rata-rata 66 termasuk katagori kurang karena hanya 9 siswa yang nilainya diatas KKM dan 25 siswa yang nilainya dibawah KKM, sedangkan pada kegiatan siklus I nilai rata-rata kelas memperoleh 72,7 termasuk dalam katagori cukup karena hanya 17 siswa yang nilainya diatas KKM dan masih ada 17 siswa yang nilainya dibawah nilai batas KKM. Pada kegiatan siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 78,8 ini menunjukan meningkatan yang cukup signifikan walaupun masih ada siswa yang nilainya di bawah batas KKM yaitu hanya 4 siswa yang nilainya di atas batas KKM sudah mencapai 30 siswa, dibanding dengan kegiatan prasiklus, dan siklus I, kegiatan siklus II sudah mencapai nilai yang memuaskan. Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan saran (1). Guru harus inovatif dan kreatif dalam memberikan pengajaran kepada siswa, agar siswa
tidak
menggunakan
bosan metode
dalam
kegiatan
demonstrasi
belajar
dalam
mengajar,
upaya
diantaranya
peningkatan
hasil
pembelajaran berbicara pengalaman pribadi, karena terbukti metode ini dapat meningkatkan kemampuan berbicara pengalaman pribadi bagi siswa. (2). Bagi siswa agar lebih meningkatkan keterampilan berbicara pengalaman pribadi dengan dengan belajar dengan rutin dan menambah porsi latihan. (3). Praktisi atau peneliti di bidang pendidikan dan bahasa dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan rujukan untuk melakukan penelitian yang lain dengan menggunakan media pembelajaran yang berbeda sehingga dapat berbagi alternatif lain.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
119
Vol /0 2 / No. 02 / Mei 2013
Ali, Muhammad. 2006. Penetapan metode demonstrasi, dalam http:// ejournalsunas-ampel.ac.id/index.php/JPTK/article/view/368/305. Diakses pada 14 Agustus 2012. Arikunto, Suharsimi dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Martiningsih., 2007. Macam-Macam Metode Pembelajaran, dalam blogspot.com. Diakses pada 6 September 2012 Tarigan, Henry Guntur.2008.Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa Tim Penyusun Kamus. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Utomo, Lilik Wahyu. 2007. Psikologi Belajar. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo
120