Upaya Peningkatan Ekspor Nasional melalui Diplomasi Ekonomi Bandung, 15 Maret 2016 Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Pendahuluan
• Ketidakstabilan pertumbuhan ekonomi global • Peningkatan supply minyak negara non OPEC, khususnya Amerika Serikat, menyebabkan harga minyak dunia turun
Perlambatan ekonomi global di 2014
Penurunan daya beli masyarakat
Nilai Ekspor non migas Indonesia mengalami penurunan 9.75% di tahun 2015
• Kebijakan Perdagangan diarahkan pada fasilitasi dan pengembangan berbagai produk baik dalam rangka meningkatkan ekspor maupun perlindungan bagi konsumen dalam negeri. • Fokus ekspor diarahkan pada produk yang bernilai tambah dan berdaya saing.
• Sementara itu, untuk mempercepat alur informasi dan sebagai media promosi, dilakukan pengoptimalan media online (cyber physical system).
STRUKTUR PRODUK EKSPOR
... sampai 2014 Indonesia : Manufaktur 37% Primer 63%
STRUKTUR PRODUK EKSPOR Pasar Dunia : Manufaktur 67% Primer 33%
... 2019 Indonesia : Manufaktur 65% Primer 35%
Catatan: Klasifikasi berdasarkan UNCTAD
Saat ini, ekspor Indonesia : produk primer vs. produk manufaktur 63% vs. 37%. Pasar dunia : produk primer vs. produk manufaktur 33% vs. 67%. Untuk meningkatkan pangsa di pasar dunia, Indonesia harus mendorong ekspor ke arah produk manufaktur yang menjadi permintaan utama dunia. Pengembangan produk ekspor dilakukan dengan peningkatan daya saing, salah satunya melalui pengembangan desain
DJPEN| 3
ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN PERDAGANGAN PEMBANGUNAN SEKTOR PERDAGANGAN TAHUN 2015 – 2019
1. Mengamankan pangsa ekspor di pasar utama
2. Memperluas Pangsa Pasar Ekspor di Pasar Prospektif dan Hub Perdagangan Internasional
3. Meningkatkan Diversifikasi Produk Ekspor
8. Meningkatkan Fasilitasi dan Iklim Usaha Perdagangan
4. Mengamankan Pasar Domestik Untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Nasional
5. Meningkatkan Kontribusi Usaha Dagang Kecil Menengah (UDKM)
6. Meningkatkan Perlindungan konsumen
7. Meningkatkan Efesiensi Sistem Distribusi & Logistik
Sumber : Rencana Strategis Kementerian Perdagangan 2015 - 2019
DJPEN|4
KONSEP dan STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR 1. Mengembangkan ekspor ke target pasar-pasar baru (pasar alternatif), khususnya negara-negara yang berada di kawasan Amerika Latin, Afrika, Eropa Timur, Timur Tengah dan Asia Tenggara
Pengembangan Pasar Ekspor
2. Melakukan diversifikasi produk ekspor dengan meningkatkan kontribusi ekspor komoditikomoditi di luar 10 produk utama terhadap total ekspor non-migas
Diversifikasi Produk Ekspor
Mengembangkan Diversifikasi Produk Ekspor, melalui Adaptasi Produk dan Pengembangan Disain
3. Meningkatkan pencitraan Indonesia dipasar Internasional melalui program Nation
Branding
Pengembangan Citra Indonesia
Peningkatan Ekspor Nasional
Mengurangi ketergantungan pasar tujuan ekspor ke negaranegara tertentu, dengan membuka pasar-pasar tujuan ekspor baru lainnya yang juga potensial
Implementasi Nation Branding di media internasional
5
STRATEGI PENINGKATAN EKSPOR INDONESIA OLEH DITJEN PEN 1
Peningkatan Daya Saing • Meningkatkan Nilai Tambah Produk • Pengembangan Capacity Building • Meningkatkan Kerjasama Perdagangan
Pengembangan Pasar Ekspor Non Tradisional
2
• Mengembangkan nilai dan pangsa pasar ekspor ke pasar dunia, dengan cara membuka dan mengembangkan ekspor ke pasar-pasar ekspor baru, atau yang lebih dikenal ekspor ke pasar non tradisional dilakukan dengan cara melakukan penetrasi pasar. Sebagaimana diketahui bahwa pasar non tradisional adalah pasar-pasar ekspor baru, yang selama ini masih belum digarap secara intensif, yang tersebar luas dan berada di beberapa kawasan, antara lain Timur Tengah, Afrika, Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Tengah, dan Amerika Latin; dan • Menjaga nilai dan pangsa pasar ekspor di pasar-pasar utama Indonesia atau pasar-pasar ekspor yang telah terbangun dengan baik selama ini. Pasar ekspor ke pasar utama ini biasanya disebut ekspor ke pasar tradisional
3
Penetrasi Pasar • Pameran dagang internasional. Dalam pameran dagang internasional, Kemendag menyediakan lahan minimal 200m2 dengan disain khusus yang dapat dipergunakan oleh para pelaku ekspor; • Misi dagang, ialah kunjungan dagang tingkat tinggi yang dipimpin Menteri untuk melakukan pendekatan atau lobi kepada pemerintah negara setempat serta pelaku usaha besar (chamber of commerce) di pasar akreditasi; • Misi pembelian. Dalam Buying Mission tersebut, Ditjen PEN memfasilitasi buyer berupa Tiket PP luar dan dalam negeri (maksimum US$ 1.500,-/org/prs, akomodasi, transportasi lokal maupun tiket pesawat dan transportasi lokal di daerah (bila diperlukan kunjungan ke daerah) serta penterjemah; • Pendirian House of Indonesia atau distribution center adalah satu satu upaya Kementerian Perdagangan dalam menyediakan sarana promosi dan pemasaran yang permanen bagi produk-produk Indonesia langsung di negara tujuan ekspor, dengan tujuan untuk lebih memperkenalkan, mempromosikan serta mendekatkan produk-produk Indonesia kepada konsumen dan masyakarat di negara akreditasi pasar; • Penguatan dan Optimalisasi Permanent trade display. Permanent trade display memanfaatkan ruang kantor ITPC secara optimal yang salah satunya berfungsi sebagai ruang display. Permanent Trade Display khusus produk ekspor juga dibangun di gedung Kementerian Perdagangan yang pengelolaannya dibawah Ditjen PEN; dan • Konsep promosi dan pemasaran inisiasi baru yang akan coba diangkat, ialah dengan menjajaki dan mendorong produk-produk unggulan ekspor Indonesia masuk dalam bagian produk Global Value Chain dari perusahaanperusahaan internasional (global) yang dapat dibuat dan dipasok (disuplai) oleh pelaku usaha Indonesia.
PROGRAM KEGIATAN DITJEN PEN TAHUN 2016 1
2
Pengembangan SDM Ekspor • Diklat Ekspor • Coaching Program • Pengembangan kurikulum dan silabus Pengembangan Informasi Ekspor
5
6
Pengembangan Produk Ekspor
7
• Designer Dispatch Service (DDS) & Adaptasi Produk • Rebranding UKM • Fasilitasi HKI
4
Pengembangan Pasar Ekspor • Analisa Pengembangan Pasar Tujuan Ekspor • Penyediaan Informasi Ringkas Pasar Tujuan Ekspor • Diseminasi informasi ekspor
Partisipasi Pameran dalam dan luar negeri Misi Dagang Misi Pembelian (Buying Mission) Pameran Besar (CAEXPO Nanning , SCAA, dan Cairo Int’l Fair • Aktivasi Nation Branding • Trade Expo Indonesia dan Pameran Spesial Produk di DN
Penguatan Kelembagaan Ekspor • Kerja sama DN & LN • Pemberdayaan Perwakilan perdagangan Indonesia di LN (ATDAG, ITPC, dan Konsul) • Penghargaan Ekspor (Primaniyarta & Primaduta Award)
• Customer Service Center (CSC) • Permanent Trade Display • Membership Services & Publikasi ekspor
3
Promosi Ekspor • • • •
8
Perumusan Kebijakan Pengembangan Ekspor Nasional • Standardisasi Pembentukan Kantor Promosi Perdagangan Indonesia di Luar Negeri • Pembukaan ITPC baru di Negara-Negara potensial • Penyusunan SOP Penyelenggaraan & partisipasi pameran
New Initiatives • Persiapan Pembentukan • Pembukaan House of Badan Promosi Nasional Indonesia • Pembentukan Pusat • Kegiatan Promosi Pengembangan Disain melalui Digital (Indonesia Design Marketing Center)
7
1
Pengembangan SDM Ekspor
Program Pengembangan Diklat Ekspor, meliputi pembuatan kurikulum dan silabus pengembangan ekspor, konsultasi dan pengembangan kurikulum dan silabus, penyusunan makalah standar untuk pelatihan yang tersertifikasi ISO, perekrutan dan presentasi fasilitator baru, pembinaan fasilitator dan narasumber, peningkatan kompetensi fasilitator, identifikasi dan analisa kebutuhan diklat di daerah, pembuatan buku istilah, pembuatan database kurikulum dan pembuatan sistem simulasi ekspor impor on line
Coaching Program adalah program pendampingan pengembangan ekspor, meliputi pendampingan dalam preparing business, market development, dan market entry
8
2 Pengembangan Informasi Ekspor • Customer Service Center (CSC) Merupakan fasilitas pelayanan satu atap yang disediakan oleh DJPEN kepada para eksportir, pembeli luar negeri dan masyarakat luas pada umumnya berupa penyediaan informasi yang terkait dengan ekspor, konsultasi bisnis, dan memfasilitasi pertemuan antara eksportir dengan pembeli luar negeri.
• Permanent Trade Display Merupakan salah satu fasilitas CSC yang diberikan kepada produsen/eksportir untuk dapat menampilkan produk/contoh yang dihasilkan untuk mempermudah visualisasi pada saat kunjungan buyer dalam rangka pembelian produk Indonesia.
• Membership Services & Publikasi ekspor Dimaksudkan untuk membangun komunikasi dua arah sekaligus memberi manfaat lebih kepada anggota yang adalah pelaku usaha maupun stakeholder DJPEN secara elektronik (berbasis online).
9
3
Pengembangan Produk Ekspor
• Designer Dispatch Service (DDS) - Peningkatan daya saing dan nilai tambah produk melalui pengembangan desain dengan mempertemukan desainer dengan pelaku usaha yang berorientasi ekspor - Penciptaan prototype yang memiliki nilai tambah dan daya saing di pasar tujuan ekspor melalui pengembangan potensi lokal - TA 2016 Program DDS fokus pada Produk Homedecor, Furniture dan Handicraft yang melibatkan UKM dari NTT, Palangkaraya, Bogor, Solo, Purwakarta, Jambi, Medan, Cilacap, Madura, Surabaya dan Gorontalo
• Adaptasi Produk Seminar dan kunjungan perusahaan dalam rangla meng-update informasi perkembangan produk di pasar ekspor, dari hasil Pengamatan Produk Pasar Ekspor meliputi : 1. Selera dan Permintaan Konsumen; 2. Trend produk, life style, isu lingkungan, standardisasi; 3. Persyaratan impor di negara tujuan ekspor;
• Rebranding UKM Meningkatnya daya saing produk Indonesia melalui pengembangan merek, dengan mengembangkan Brand positioning; Brand personality; Brand Identity; dan Rekomendasi komunikasi Merek.
• Fasilitasi HKI Pemberian fasilitasi HKI, dengan tujuan: - Meningkatan kesadaran akan pentingnya HKI ; - Perlindungan hukum terhadap produk ekspor/potensial ekspor Indonesia
10
4 Pengembangan Pasar Ekspor
• Analisa Pengembangan Pasar Tujuan Ekspor Penyusunan analisa pengembangan pasar di 12 negara tujuan ekspor. Berdasarkan hasil desk study dan survey lapangan untuk tiap wilayah pasar tujuan ekspor
• Penyediaan Informasi Ringkas Pasar Tujuan Ekspor Penyediaan laporan informasi ringkas pasar tujuan ekspor sebanyak 12 laporan. Berdasarkan desk study untuk memberikan informasi terkini mengenai kondisi pasar negara tujuan ekspor untuk produk tertentu
• Diseminasi informasi ekspor Penyebarluasan informasi pasar tujuan ekspor kepada pelaku usaha di daerah-daerah Indonesia.
11
Promosi Ekspor 5 • • • • • •
Partisipasi Pameran dalam dan luar negeri Misi Dagang Misi Pembelian (Buying Mission) Pameran Besar (CAEXPO Nanning , SCAA, dan Cairo Int’l Fair Aktivasi Nation Branding Trade Expo Indonesia dan Pameran Spesial Produk di DN
1
Pameran Luar Negeri Aktif • 13 pameran
2
Pameran Besar •Cairo International Fair , Multi produk •Special Coffee Assosiation of America (SCAA), Produk Coffee •CAEXPO Nanning)
3
Misi Dagang • 5 kegiatan misi dagang
4
Pameran Dalam Negeri
5
Buying Mission
9 pameran
12
PROGRAM PROMOSI DALAM DAN LUAR NEGERI TAHUN 2016 Pameran Aktif No.
Nama Pameran
Tanggal
Lokasi
Produk Pameran
1
Hongkong Toys & Games Fair
11-14 Jan
Hongkong, RRT
Toys
2
Arab Health
25-28 Jan
Dubai, UAE
Medical Equipment
3
Ambiente
12-16 Feb
Frankfurt, Jerman
Household, Interior
4
Hongkong Int’l Jewelry Fair
3-7 Maret
Hongkong
Jewelry
5
Automechanica Istanbul
7 – 10 April
Istanbul, Turkey
Automotive Parts
6
Hongkong Gift & Premium Fair
April
Hongkong
Gift Product
7
China Import Expo 2016
Mei
Kunshan, China
Consumer Goods, Metal Working,
8
22-26 Mei
Ryadh, Saudi Arabia
Multi Product
9
15th Trade Fair of The OIC Member States SPOGA + GAFA
4-6 Sept
Frankfurt, Jerman
Furniture
10
COTECA
7-9 September
Hamburg, Jerman
F&B, Kopi, teh, kakao
11
Texworld Paris
12-15 September
Paris, France
TPT
12
Infra Oman
10-12 Okt
Oman
Building Material
13
Canton Fair
15-19 Oktober
Guanzho-RRT
Electronic, Lighting, Spare part
Pameran Besar No.
Nama Pameran
1.
Specialty Coffee Assiation of America (SCAA)
2.
CA Expo Naning
3
Cairo International Fair (CIF)
Pelaksanaan
Lokasi
14-17 April
Atlanta, USA
23-26 September
Nanning, RRT
16-25 Maret
Cairo, Mesir
Misi Dagang No.
Lokasi
Pelaksanaan
Keterangan
1
Kuwait & Oman
Maret/April
Bersamaan dengan Indonesia solo exhibition di Kuwait
2
Nigeria & Ghana
April
Bersamaan dengan Indonesia solo exhibition di Nigeria
3
Kazakhstan & Uzbekistan
Mei
Kajian Ses Ditjen PEN
4
Jerman & Rep. Ceko
5
Myanmar, Vietnam & Kamboja
Agustus November
Mendag bertanggung jawab pada wilayah Eropa Kajian Ses Ditjen PEN
Pameran Dalam Negeri No
Nama Promosi
Tanggal
Lokasi
Product
1
INACRAFT
20-24 April
2
Indobuild
3 – 7 Juni
ICE
Building Material
3
Sail Karimata
12-15 Juni
Kalimantan
Multi Product
4
Dekranas
5
ICRAFT
14-18 September
6
TEI Furniture
8-11 September
7
The 3rd BIMP-EAGA and IMT-GT Trade Fair
21-23 Oktober
Makasar
Multi Product
8
Yogya Expo
27-31 Oktober
Yogyakarta
Multi Product
9
IHBF
8-11 Desember
JCC
Halal Product
Tanggal
Lokasi
Product
12-16 Oktober 2016
Jakarta
Multi Produk
No 1
Nama Promosi The 31 th Trade Expo Indonesia
1-3 Juni
JCC
JCC JCC
Jakarta
Handicraft
Handicraft Furniture & Home Deco Furniture
6 Penguatan Kelembagaan Ekspor • Kerja sama DN & LN
Dalam Negeri • APINDO, KADIN, ASEI, Bank Mandiri, HIPPI, IWAPI, P3ED, Marketing Point, Disperindag 33 Provinsi
Luar Negeri • HKTDC Hong Kong, ALGEX – Algeria , JEDCO – Jordania, TFO – Canada, Kemendag Madagaskar, Peru, SIPPO – Swiss, IPD – Jerman, ATPF (Asian Trade Promotion Forum), TCEB – Thailand, DITP – Thailand, ITPO – Iran, AJC (ASEAN Japan Center), CBI - Belanda
Penguatan Kelembagaan Ekspor
Vancouver
Otta wa
Chica Los Angles Washingtongo
DC Mexico City
Santiago
Bruss Moscow Kopenhagen els Den Haag Geneva Berlin Hamburg Lyon Budap Seoul Par Beijing Tokyo Mil Madrid est is Osak Barcelona Romaan Busa a Brussels Jeddah n Dubai New Delhi Causeway Bay Kairo Bangkok Riyadh Manila Chennai Kuala Lumpur Lagos Singapura
Sao Paulo
Johannesb urg
Sydney Canberra International Representatives Office
Pemberdayaan Perwakilan perdagangan Indonesia di LN (ATDAG, ITPC, dan Konsul) Atase Perdagangan, di 24 ibukota negara dunia Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), di 19 kota dagang utama dunia)
Tugas dan Fungsi Atase Perdagangan Tugas Atdag Membantu Menteri Perdagangan untuk kegiatan promosi, kerjasama, fasilitasi, pengamatan pasar dan diplomasi di bidang industri dan perdagangan luar negeri. Fungsi Atdag 1. Pemberian fasilitasi dalam kegiatan sebagai berikut: a. peningkatan hubungan dagang (kontak bisnis) dan pemberian bantuan/advokasi kepada dunia usaha di negara akreditasi. b. penyelesaian sengketa dagang (dumping subsidi, safeguards dan lain lain); c. pengaturan misi dagang baik untuk pejabat pemerintah maupun dunia usaha; d. peningkatan kerjasama bilateral, regional dan multilateral dengan negara akreditasi di bidang industri dan perdagangan.
Tugas dan Fungsi Atase Perdagangan (lanj)
Fungsi Atdag 2. Pelaksanaan bisnis intelijen tentang kebijakan dan perkembangan teknologi serta penyusunan market analysis untuk mencari peluang pasar produk Indonesia di negara akreditasi; 3. Pelaksanaan promosi investasi industri dan perdagangan dalam rangka menarik investor asing agar bersedia menanamkan modalnya di Indonesia; 4. Penyebaran informasi tentang kebijakan nasional dibidang industri dan perdagangan (impor, tarif, standar) di negara akreditasi; 5. Pengembangan dan penguatan jejaring kerja (network) baik dengan instansi pemerintah maupun swasta di negara akreditasi; 6. penyusunan program kerja berikut anggarannya serta melakukan pengelolaan tertib administrasi dan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Tugas dan Fungsi ITPC
Tugas ITPC Sebagai pelaksana teknis kegiatan promosi perdagangan di luar negeri dalam rangka peningkatan ekspor non migas komoditi barang dan jasa. Fungsi ITPC 1. Melakukan pemasaran komoditi ekspor Indonesia di luar negeri 2. Memberikan informasi pemasaran komoditi ekspor Indonesia 3. Melakukan usaha-usaha terjadinya kerjasama antara pengusaha Indonesia dengan pengusaha di wilayah kerjanya, 4. membantu pengusaha Indonesia dalam memasarkan barang-barangnya di wilayah kerjanya, 5. Melakukan usaha-usaha peningkatan kegiatan promosi dan melakukan usaha kegiatan penerobosan pasar.
New Initiatives
Indonesia Design Center Identifikasi 1. Desain sebagai bentuk inovasi dan kreatifitas memegang peranan kunci dalam pengembangan produk. 2. Dukungan pemerintah yang masih terbatas terhadap desain. 3. Dengan penguasaan desain, Indonesia akan terlepas dari hanya mengandalkan ekonomi manufacturing serta berpotensi mendapatkan margin yang cukup besar dalam rantai nilai ekonomi.
Menciptakan produk berkualitas, bernilai tambah dan berdaya saing dalam menghadapi persaingan global.
Tujuan Pusat Pengembangan Desain Merupakan “wahana untuk berkolaborasi” bagi dunia usaha, desainer, asosiasi, dan juga akademisi dalam menciptakan produk berkualitas, bernilai tambah, dan berdaya saing ;
Fasilitas yang bertujuan untuk menginspirasi dan merangsang pola pikir kreatif di dunia desain Indonesia
Membangun kesadaran akan nilai desain kepada masyarakat dan dunia bisnis mengenai pentingnya desain
Sebagai wadah stimulus yang mendidik dan memberikan pengalaman kepada penggunanya untuk memicu imajinasi mereka dalam berkarya
Stakeholder Pusat Pengembangan Desain Peranan pemerintah sebagai fasilitator
Dunia usaha memerlukan inovasi dan kebaruan dalam mengembangkan bisnisnya
Govern ment
Society
Business
Intellectuals; (Designers, Association, Academics)
Masyarakat sebagai ‘end user’ yang menikmati hasil perkembangan desain
Kalangan Intelektual (Akademisi, asosiasi dan desainer) membutuhkan perangkat untuk berkarya
Rekomendasi Fungsi Pusat Pengembangan Desain Pola design centre (berdasarkan Love, 2007)
Pusat Promosi Desain
Menjelaskan ke dunia usaha bagaimana memperoleh keuntungan dari pemanfaatan desain dan dukungan pemerintah terhadap aktivitas desain
Pusat Konsultasi Desain
Menyediakan konsultasi langsung terkait desain dan akses ke sumber daya terkait desain. Dapat melayani keahlian di bidang desain produk, proses desain, hak desain, dan pengembangan usaha.
Pusat Pelayanan Desain
Menyediakan fasilitas dan ahli di bidang desain, prototyping, dan akses luas ke informasi yang dibutuhkan untuk proses desain 24
Milestone Program Pusat Pengembangan Desain
Jangka Panjang 2019-2024 Jangka Menengah 2017-2019 2015-2017 • Pembangunan Infrastruktur • Pelayanan Klinik Desain • Meluncurkan Website • Memperkuat Database Desainer • Pendampingan desainer mengembangkan produk ekspor • Memulai program desain unggulan Indonesia
• Penyediaan referensi material dan desain nasional • Intensifkan publikasi kegiatan dan pendampingan desain • Membuka akses pasar hasil pendampingan desain pada design week internasional
• Menjadikan program Pusat Pengembangan Desain sebagai program unggulan untuk pengembangan produk yang inovatif dan daya saing • Pengembangan Design Center di beberapa daerah yang potensial.
Layanan & Fasilitas Seminar / Workshop Desain
Klinik Desain
Database Desainer Indonesia Gallery Display
Design & Trend Resource Co-Work Space
Pustaka Desain & Material
Business Process Pengembangan Desain
Memberikan Informasi Trend Desain dan rujukan informasi lainnya
2
1
Menyediakan layanan Perpustakaan Desain
Memberikan Pelayanan Klinik Desain
Menyediakan Database Desainer
3 Meningkatkan Kemampuan dan Wawasan Desain
Menyelenggarakan Seminar Desain
7
4
5
Menseleksi desain unggulan Indonesia
Mendorong lahirnya produk unggulan pada Design Week
Memberikan Program Pendampingan Desainer
Menciptakan prototype baru
Memfasilitasi hasil pengembangan desain pada Design Award International
6
27
Timeline Program IDC Grand Launching
Fasilitasi G-Mark
3/24/2 016
10/30/2 016
Seminar Desain 1 3/12/2 016
Seminar Desain 2 7/29/2 016
Seminar Desain 3 10/28/2 016
Fasilitasi Red Dot
1/4/201 612/22/2 016
201 6 Jan
6/4/20 16
2016 Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
3/7/2016 10/23/2016
4/4/2016 8/4/2016
7/19/2016 9/22/2016
Inkubasi Desain
Good Design Indonesia 8/4/2016 - Partisipasi Festival 8/7/2016 Desain
Nov
Designer Dispatch Service
Dec Klinik Desain
Layanan Informasi Desain
Stylus merupakan layanan data yang menyediakan informasi mengenai trend desain
Euromonitor merupakan layanan data yang menyediakan informasi mengenai trend pasar
FASILITASI PENDAMPINGAN DESAIN/DDS
Identifikasi Potensi Ekspor
Seminar Produk Designer Recruitment
Designer Dispatch 3 Stage to Prototype
Promotion and exhibition
30
Fasilitasi Pendampingan Desain / DDS Persiapan
Pendampingan Tahap I - ide
Seleksi Desainer
Tahap II - produksi Briefing Desainer
Seleksi Pelaku usaha
Tahap III - prototype
Pameran
KONSEP GEDUNG DAN RUANGAN IDC
32
Workshop Area
Consultation Area
Brainstorming Area
Exhibition Area
Entrance Façade
Area Masuk & Design Milestone
KONDISI GEDUNG IDC Ruang Presentasi
Help Desk
34
Ruang Konsultasi & CoWork Space
KONDISI GEDUNG IDC Standing IT
Galeri
35
Workshop
Ruang Publikasi
KONDISI GEDUNG IDC Cafe
36
Diplomasi Ekonomi Diplomasi ekonomi secara singkat dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk mempromosikan potensi ekonomi suatu negara. Diplomasi ekonomi juga dapat diartikan sebagai upaya pemerintah beserta segenap pemangku kepentingan yang terlibat dalam suatu kegiatan di bidang ekonomi, yang mencakup perdagangan komoditas, investasi, pariwisata, ketenagakerjaan dan kerja sama teknik yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat, mendukung pembangunan nasional dan memajukan kepentingan Indonesia di kancah global. Dimensi diplomasi ekonomi sendiri dapat berupa bilateral, regional, maupun multilateral yang terdiri dari pemerintah (seperti kementerian luar negeri dan perdagangan) serta pihak swasta lainnya sehingga membuat hubungan ekonomi bersifat dinamis. Dengan demikian perwakilan Indonesia di luar negeri sebagai pelaksana diplomasi ekonomi, yang diwakili oleh para diplomat, harus dapat menjadikan dirinya tidak hanya sebagai marketers, tetapi juga sebagai opportunity seekers bagi berbagai peluang baik berupa perdagangan, turisme, serta investasi.
Mengapa Diplomasi Ekonomi diperlukan? 1. Proses internasionalisasi dan penguatan dependensi sistem ekonomi dunia mengarahkan pada dua hal, yaitu integrasi global dan regional.
2. Ekspansi pesat yang terjadi pada ekonomi pasar, liberalisasi perekonomian nasional, dan peningkatan interaksi negara melalui perdagangan dan investasi internasional, serta peningkatan aktor ekonomi global seperti perusahaan multinasional, bank, dan kelompok investasi. 3. Globalisasi ekonomi; gabungan antara proses internasionalisasi dan peningkatan peran perusahaan multinasional berdampak pada peningkatan peran diplomasi ekonomi. Dalam hal ini, diplomasi ekonomi berperan dalam mendorong perkembangan internasionalisasi di negara, namun disisi lain juga menahan kekuatan dari negara atau aktor lain yang berusaha memonopoli keuntungan dari globalisasi tersebut. 4. Perkembangan inovasi ekonomi negara terhadap keterbukaan ekonomi eksternal. Hal ini berdampak pada pembangunan image positif negara yang akan menarik wisata asing dan daya tarik investasi asing sehingga berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Faktor Kesuksesan Diplomasi Ekonomi
1. Hubungan ekonomi luar negeri melibatkan partisipasi aktif berbagai stakeholder. Tidak hanya kementerian luar negeri, perdagangan, dan industri negara yang bersangkutan, namun juga melibatkan segala unit bisnis di negara tersebut, seperti asosiasi perdagangan dan industri, sektor finansial, sekolah dan lembaga penelitian bisnis, industri pariwisata, dan aktor domestik yang merupakan stakeholder sekaligus penggerak utama. 2. Pengaturan ekonomi eksternal secara teringerasi dan selaras.
Kebijakan ini telah banyak diambil oleh negara-negara Skandinavia seperti Denmark, Finlandia, Norwegia, Swedia, Islandia, dan negara lain seperti Australia, Brunei, Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru dan beberapa negara di Karibia. Negara-negara Skandinavia telah secara utuh mengintegrasikan promosi perdagangan dan investasi, serta kebijakan perdagangan dan bantuan luar negeri. 3. Membuat prioritas kembar diplomasi ekonomi. Yaitu antara promosi ekspor dan mobilisasi kedalam investasi asing. Promosi ekspor mencakup bantuan terhadap perusahaan domestik yang mencari pasar di luar negeri; studi pasar, kunjungan delegasi bisnis, partisipasi dalam pertemuan perdagangan internasional, serta pertemuan pembeli-penjual.
Bagaimana sebaiknya Diplomat berperan? Pejabat perwakilan Indonesia harus memiliki kemampuan market intelligence untuk melihat potensi dan peluang kerja sama di negara akreditasinya. Para diplomat juga dituntut untuk bisa menjalankan perannya sebagai trade policy intelligence dengan cara pengamatan terhadap kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah setempat dan menyampaikan saran kepada pusat terkait kebijakan yang dapat Indonesia ambil dalam menyikapi kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah setempat. Jika kepentingan ekonomi Indonesia berpotensi terancam dengan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah tersebut, para diplomat kemudian harus dapat berperan sebagai negosiator untuk membela kepentingan Indonesia.
Kesimpulan dan Tindaklanjut
Diplomasi ekonomi Indonesia akan difokuskan pada upaya untuk membidik pasar non tradisional bagi produk-produk ekspor dari Indonesia.
Perwakilan Indonesia di luar negeri sebagai pelaksana diplomasi ekonomi, yang diwakili oleh para diplomat, harus dapat menjadikan dirinya tidak hanya sebagai marketers, tetapi juga sebagai opportunity seekers bagi berbagai peluang baik berupa perdagangan, turisme, serta investasi.
Sehubungan dengan banyaknya stakeholder yang terkait, maka diperlukan koordinator teknis dalam melaksanakan diplomasi ekonomi.