Upaya pencegahan Demo Buruh: suatu tinjauan psiko-sosial
Sarlito W. Sarwono
[email protected] Forum HRD Bekasi, 23 Januari 2014
1
Permasalahan • Demo buruh terjadi berkali-kali • Isyu yang diusung: – minta kenaikan UMP, – anti outsourcing, – THR extra (sehubungan dg kenaikan BBM) – bahkan anti UU 40/2011 ttg BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) 2
Ciri : Anarkis
Sweeping buruh yg gak mau demo
3
Ciri Neo-Komunisme?
4
Ciri Neo-Komunisme?
5
Ciri Neo-Komunisme?
6
Ciri Neo-Komunisme?
7
Sangat terorganisir
8
Dampaknya: Konflik Horisontal (Perlawanan dari anggota masyarakat yang lain) Perlawanan dari penduduk
Perlawanan dari penggguna jalan raya
9
Konflik vertikal: Melawan aparat
10
Pemerintah mau mendengar buruh, tetapi buruh tidak mau mendengar pemerintah
11
Pertanyaan? • Mengapa demo buruh terjadi berulang-ulang tanpa penyebab yang jelas? • Mengapa bisa sangat terorganisir? • Bagaimana menanggulangi/ mencegahnya? 12
Teori Deprivasi Relatif: Ted Robert Gurr, Why Men Rebel, Princeton U. Press, 1970
• Deprivasi Relatif bukan frustrasi (gagal mencapai yg diharapkan) • Deprivasi relatif adalah kesenjangan antara kepuasan yang diharapkan dan kepuasan yang aktual.
13
Penyebab Deprivasi Relatif • Kepuasan aktual tetap/ menurun, tetapi harapan naik terus: – Ada kendala yang mengambat perbaikan kondisi yang selama ini terus membaik. – Membandingkan dengan perusahaan lain, iklan TV, sehingga gaji yang tadinya dirasa gukup jadi kurang – Provokasi/agitasi/hasutan – Dan lainnyan
14
Enam prasyarat perilaku kolektif (Neil Smelser) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Structural strain (deprivasi relatif) Structural conduciveness Generalized belief Mobilization for action Lack of Social Control Triggering/precipitating factor
15
1. Structural strain Janji-janji politik • Deprivasi relatif karena: – – – – – –
Inflasi Janji-janji politik Pengangguran UMP provinsi lain lebih baik Aspirasi kurang didengar dll
16
2. Structural conduciveness Demo buruh masuk TV • Situasi yang membolehkan/ mendukung demo: – Pelaku demo tidak ditangkap/dihukum – Polisi justru mengawal demo – Media massa sediakan panggung untuk pimpinan demo – Silent majority
17
3. Generalized belief • Percaya pada isyu-isyu bahwa: – Pengusaha memeras buruh dg upah rendah dan kerja kontrak – Pemerintah memihak pengusaha, bukan buruh – Pemerintah bisa ditekan agar mengubah kebijakannya, atau diturunkan liwat demo 18
4. Mobilization for action Media Sosial • Massa mudah dihasut karena: – Sebagian terbesar adl floating mass – Mudah percaya pada isyu tanpa mengecek kebenarannya – Jaringan media sosial dan media massa menjangkau semua lapisan masyarakat
19
5. Lack of Social control • Pemerintah dan aparat sangat lemah karena: – Tidak punya kontrol atas media massa dan media sosial – Ragu-ragu dalam penindakan hukum di lapangan – Eksekutif (pemerintah) dan legislatif lemah, dirongrong terus oleh korupsi – Presiden tidak punya wibawa – Partai-partai politik dirundung isyu korupsi 20
6. Trigering factor (faktor pemicu) • Dalam keadaan kelima faktor pendahulu sudah ada, maka kejadian apapun bisa menjadi faktor pemicu: – PHK massal – THR tidak dibayarkan – Pelanggaran HAM oleh manajemen thd karyawan – Hari Buruh Internasional – Calon pegawai ex-outsourcing tidak diterima sbg pegawai tetap (terjadi juga pada CPNS yang tidak diterima sbg PNS) 21
Penanggulangan/pencegahan: MAKRO (Nasional) • Mengurangi structural strain dan conduciveness: perlu proses politik tingkat tinggi • Mengurangi mobilization for action: mengurangi floating mass (kualitas Parpol, UU Keormasan dll) • Meng-counter generalized belief dan memperkuat social control: perlu pemerintah yang kuat dan kompak, mengembalikan fungsi Kenterian Penerangan, mengembalikan hubungan perburuhan Pancasila (Tripartit) 22
Penanggulangan/ pencegahan: MIKRO (Perusahaan) Model Sistem Ekologi dari Broffenbrenner: • Individu • Sistem Mikro: keluarga, sekolah, perusahaan • Sistem Meso: Komunitas tetangga, komunitas kerja • Sistem Exo: Fasilitas umum, Pelayanan Masyarakat • Sistem Makro: Norma, Politik, Agama, Media massa, Media Sosial
Sistem Makro Sistem Exo Sistem Meso
Sistem Mikro Indivi du
Model Sistem Ekologi dari Broffenbrenner:
23
Penanggulangan/pencegahan: MIKRO (Perusahaan) • Perusahaan adalah bagian dari sistem Makro • Perusahaan terkena imbas dari sistem Makro • Strategi: – Internal perusahaan: memperkuat sistem mikro agar bisa mengalahkan sistem makro. – Kembalikan Hubungan Industrial Pancasila Deklarasi Industri Bekasi 2013: Buruh, Pengusaha, Pemda 24
Langkah-langkah untuk cegah Demo: Teori Maslow & Herzberg
25
Jaga baik-baik faktor Higienis (sumber ketidak puasan/deprivasi relatif) • Kebutuhan dasar dan fisiologik: – Dicerminkan dalam UMP hitung baik-baik UMP (Upah Minimum Perusahaan) yang layak, yang bisa diterima buruh
• Kebutuhan akan rasa aman: – Ancamannya: PHK, outsourcing – Siapkan asuransi/fasilitas kesehatan dan dana pensiun
• Kebutuhan untuk ikut memiliki: – – – –
Lomba-lomba intra/inter-perusahaan Outbound Perayaan hari-hari besar (Direksi terlibat) Pakaian seragam dengan logo-logo perusahaan
26
Dorong dengan faktor motivator • Kebutuhan untuk memiliki: – Pemberian saham – Sediakan fasilitas pendidikan/bea siswa untuk keluarga buruh – Bulletin untuk komunikasi intern
• Kebutuhan akan Ego status: – Berikan sebutan dan tunjangan untuk setiap jabatan (termasuk yang terendah, misal: Juru Bayar kelas II, Juru Gudang kelas I dll) – Umumkan pekerja/staf terbaik setiap bulan
• Kebutuhan Aktualisasi diri: – Berikan kesempatan pd yg punya ide-ide kreatif untuk menguji-coba idenya dlm pilot project – Beri kesempatan pendidikan untuk yg pandai – Promosi cepat untuk yang berprestasi 27
Terimakasih
28