UPAYA MENINGKATKAN MonvASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN KARTU SKOR PARTISIPASI SISWA (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islamiyah Ciputat)
Oleh:
EUIS NURMALASARI NIM: 102017023984
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIYAH Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Euis Nurmalasari
NIM
: 102017023984
Jurusan/Semester
: Pendidikan MatematikaIX (sepuluh)
Angkatan Tahun
: 2002
Alamat
: JI. Raya Pebayuran RT/RW. 09/01 No. 64 Desa Kertasari Kec. Pebayuran Kab. Bekasi - Jawa Barat.
MENYATAKANDENGANSESUNGGUHNYA Bahwa skripsi
yang
berjudul Upaya
Meninglmtkan Motivasi BeIajar
Matematika Melalui Pemberian Kartu Skor Partisipasi Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islamiyah Ciputat) adalah benar hasil karya sendiri dibawah bimbingan dasen: 1. Nama
: Dra. Zikri Neni Iska, M. Psi
NIP
: 150275290
Dasen Jurusan
: Kependidikan Islam Manajemen Pendidikan (KIMP)
2. Nama
: Dra. MUhlisrarini, M.Pd
NIP
: 150293220
Dasen Jurusan
: Pendidikan Matematika
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima konsekwensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, Mei 2007 Yang Me yatakan
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI Skripsi beljudul "Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pemberian Kartu Skor Pal·tisipasi Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islamiyah Ciputat)" disusun oleh Euis Numlalasari NomoI' Induk Mahasiswa: 102017023984• .Jurusan Pendidikan Matematika. Telah melalui bimbingan dinyatakan syah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada siclang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan fakultas.
Jakarta. Mei 2007
Yang Mengesahkan
Pembimbing I
-t~
Dra. Zi~ri Neni Iska. M.Psi NIP. 150275 290
LEMBAR PENGESAHAN Skripsi beljudul: "Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pemberian Kartu Skor Partisipasi Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islamiyah Ciputat)" diajllkan kepada Fakliitas Ilmll Tarbiyah dan Kegllrllan (FITK) UIN Syarif I-lidayatlillah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasyah pada II jllni 2007 di hadapan dewan penglIji. Karena itu, penlilis berhak memperoleh gelar Sarjana S 1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Matematika. Jakarta, Juni 2007 Panitia Ujian Munaqasyah Ketlla Panitia (Ketlla Jurlisan/Program Stlldi) Tanggal
Maifalinda Fatra. M.Pd NIP. 150277 129
Tanda Tangan
o............... t? ' 09 - dCo". :;.
Sekretaris (Sekretaris JlIrlisan/Prodi)
Otong SlIhvanto. M.Si NIP. 150293239
oc; - ..09. ' ?-DO").. , .... -/
,
..
Penguji I
Dr. Kadir. M.Pd NIP. 150265632
l>'1:. 99 .-.~r..
Penguji 11
Otong Suhyanto. M.Si NIP. 150293239
9.~:R9:.W't...
• da.M.A
.. .
..
/{etlfip li'atllr li'arl ini utuli'Jiu e;sea!iPn terli'f11ffJ3a8 .rBmUUbeban itu J3eban y~ me".JIi'i"tJ'it cfa/am rut17!.'1 cfan 1V'alttu e;setelali'88San lama e;seribu lan.!Jfipli'tIl cfa/am teria/ibali'!iPn /eliili' e;seribu a.rayan.!J te7J1eti/ibali'/itm /eliili' e;seribu cfufip cfa/am air mata '!ft,~ ra1V'an teruc«jJ ta/i;pacfad«jJu
e;suJucf/iu tet«jJ beruC«jJ cfo ~ Ian.!Jfipli'/iu tet«jJ menebar a.ra /{arena /iu;percaya 'delali'/iu ~uli'88.!Ja/a u.ruli'a :J5a/am.!Jera/ilan.!Jfipli'IiiJaliPana /{etlfip li'atllr li'arl ini J3et«jJa incfali'li'icfu;p /iuJa/ani J3et«jJa 88muaJerili';payali'menJatll.raJ
Jfu peMetnD.aIifUm, IUvu;a ini uniuIi JWdua Cl4atlfJ faa Iiu yatlff WtfuJJtttUU JlaIWJi dan adiIi yatlff WMayang SaJialiat-MJUdi.at yatlff WtDaiJl" dan (9'ta1lfJ-Cl4atlfJ yatlff Iiucintai dan mencintai Iiu ("J I'
r7 1/1/
11
ABSTRAK EUIS NURMALASARI, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Melalui Pemberian Kartu Skor Partisipasi Siswa (penelitian Tindakan Kelas di SMP Islamiyah Ciputat). Skripsi , Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, Mei 2007. Latar belakang dilakukannya penelitian ini disebabkan oleh rendahnya motivasi belajar matematika siswa di SMP Islamiyah Ciputat, sehingga menyebabkan rendah pula hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan sebagai upaya untuk menyelesaikan masalah rendahnya motivasi dan hasil belajar matematika siswa melalui pemberian kartu skor partisipasi di Sekolah Menengah Pertama Islamiyah Ciputat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Action Research atau lebih dikenal dengan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan dua siklus dengan tiap siklus terdiri dari empat tahap yang saling berkaitan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tindakan yang dilakukan selama penelitian adalah pembelajaran matematika dengan pemberian kartu skor partisipasi siswa. Kartu penskoran berisi 13 aktivitas siswa yang dilakukan selama proses pembelajaran dan diberi skor. Jenis aktivitas dan besar kualifikasi skor merupakan hasil diskusi antara guru (peneliti) dengan siswa. Kartu penskoran yang digunakan pada kegiatan siklus I adalah kartu perskoran individu. Mekanisme pengisian skor dilakukan secara mandiri yaitu setiap siswa memegang kartu penskoran masing-masing dan menuliskan skor sesuai dengan aktivitas yang dilakukannya. Jumlah skor yang diperoleh siswa dikonversi ke dalam bentuk nilai harian siswa. Tidakan yang dilakukan pada siklus II adalah dengan memberikan kartu penskoran individu dan kelompok. Metode pembelajaran pada siklus II adalah pembelajaran kelompok. Siswa mendiskusikan soal kemudian menuliskan dan menjelaskan penyelesaian soal di depan. Kartu penskoran kelompok berisi aktivitas siswa selama diskusi kelompok dan pada saat menyampaikan penjelasan di depan. Dengan pemberia kartu skor partisipasi siswa (KSPS) dalam pembelajaran matematika diperoleh adanya peningkatan motivasi belajar siswa. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran semakin meningkat. Kenyataan ini dituojukkan dengan perolehan rata-rata aktivitas siswa selama siklus I dan II berturut-turut adalahlO,36 dan 12,49. selain itu didukung dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai kegiatan penelitian pendahuluan dan rata-rata nilai tiap siklus, yaitu 4,77 pada kegiatan penelitian pendahuluan, 5,52 pada siklus I dan 6,56 pada siklus II. Berdasarkan pada hasil penelitian yaitu pembelajaran matematika dengan pemberian kartu skor partisipasi siswa didapatkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat dengan disertai adanya peningkatan hasil belajar.
KATAPENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim
Puji syukur kehadirat Allah SWT penguasa alam semesta, yang telah memberikan
hidayah,
taufik
dan
karuniaNya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan menuju zaman cerah penuh ilmu dan kebajikan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan matematika Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis Menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai atas bantuan banyak pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan dorongan dan semangat baik moril maupun materil. Ucapan terima kasih yang sedalamdalamnya penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatulah Jakarta. 2. Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd, selaku ketua jurusan Pendidikan Matematika dan Bapak Otong Suhyanto, M.Si, selaku sekretaris jurusan Pendidikan Matematika, yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan dan nasehat kepada penulis. 3. Ibu Tita Khalis Maryati, M.Kom, selaku dosen penasehat akademik yang telah banyak membimbing penulis selama proses perkuliahan. 4. Ibu Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi dan Ibu Dra. Muhlisrarini, M.Pd, selaku dosen pembimbing I dan II dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih untuk semua arahan, bimbingan dan semangat yang diberikan kepada penulis. 5. Bapak dan ibu dosen Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya dosendosen Jurusan Pendidikan Matematika, Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd, Ibu rita Khalis Maryati, M.Kom, Ibu Dra. Afidah Mas'ud, Ibu Muhlisrarini, M.Pd, Bapak Drs. Ali Hamzah, Bapak Otong Suhvanto, M.Si, Baoak Bambang
Terima kasih semoga Allah membalas atas semua jasa baik bapak/ibu dosen sekalian. 6. Pimpinan dan staflkaryawan perpustakaan umum, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan UNJ, yang telah menyediakan fasilitas kepustakaannya. 7. Bapak Mudalih, S.Ag, kepala sekolah SMP Islarniyah Ciputat yang telah memberikan kesempatan dan membantu penulis dalarn melakukan penelitian. 8. Ayahanda M. Cholid dan Ibunda Djuariyah tercinta yang tak pernah Ielah mendidik dan mendo'akan serta memberikan motivasi kepada penulis, Aa dan teteh tersayang (A Dodi, A Isaf, A Engkos, Teh Ani, Teh Yanti dan Teh Feby), adik penulis Asep Jarnaludin serta keponakan penulis (Bayu, Yusuf, Ayang Dini, Wildan dan Salman Faris), mereka semua selalu menghibur dan memberikan semangat kepada penulis. 9. Ternan-ternan jurusan pendidikan matematika angkatan 2002, Ifat, Alfi, Yeti, Rarnlah, Neneng, Siti Nurlela, Laksmy, Elawati, Laila, Ima, Erma, Zahra, Rosy, Feby, lis Fauziyah, lis Aisyah, Zulfa, Nurdiana, Novi, Lulu, Arfah, Dedi, Sule, Agus, Iman, Dwi, Susilo dan semuanya, mereka semua selalu memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 10. Ternan-ternan kos "BUNGA" khususnya kamar Edelwise (Atirah, Putri dan Lili), Yani, Nur, K'Iyet, Nurasiah, Ratna dan semuanya. Terima kasih atas suport yang selalu diberikan kepada penulis. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis hanya dapat berdo'a semoga amal kebaikan dan ketulusan mereka semua menjadi amal shaleh dan dibalas oleh Allah SWT dengan kebaikan yang berlipat ganda. Amin. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca sekalian serta dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi dunia pendidikankhusunya dan pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya. Jakarta, Mei 2007
DAFTARISI ABSTRAK
.
KATA PENGANTAR...................................................................................
1I
DAFTAR lSI
IV
DAFTARTABEL
VI
DAFTAR GRAFIK....................................................................................... vii DAFTAR BAGAN
viii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................
ix
DAFTAR LAMPlRAN
x
BABI
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian
6
C. Pembatasan Fokus Penelitian.................................................
6
D. Rumusan Masalah..................................................................
7
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian..................................
7
KAJIAN TEORITIK A. Hakikat Motivasi Belajar I. Pengertian Motivasi belajar
9
2. Jenis-jenis Motivasi
19
3. Fungsi Motivasi
21
4. Mengukur Motivasi Belajar
22
B. Hakikat Matematika.................
23
C. Hakikat Skor Partisipasi.........................................................
25
D. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) .....
27
.,
BAB III
9
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................
33
C. Subjek dan Partisipan Yang Terlibat Dalarn Penelitian......... 35 D. Peran dan Posisi Peneliti Dalarn Penelitian
36
E. Tahapan Intervensi Tindakan.................................................
36
F.
Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan......................... 44
G. Data dan Sumber Data
46
H. Instrumen Pengumpulan Data................................................ 46
BA VI
I.
Teknik Pengumpulan Data..................................................... 49
1.
Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Study 49
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis
50
1. Tindak Lanjut Pengembangan Hasil Analisis
51
PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data
52
B. Temuan Penelitian
90
C. Pembahasan............................................................................ 90
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
96
B. Saran
97
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... LAMPIRAN - LAMPIRAN
98
DAFTARTABEL Tabell
Perolehan Nilai Tes Pendahuluan
Tabel2
Rekapitulasi dan Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Matematika Siklus I
Tabel3
53
61
Perolehan Total Skor dan Nilai Hasil Konversi Skor Siswa Pada Kegiatan Siklus I.....
66
Tabel4
Perolehan Nilai Tes Siklus I
67
Tabel5
Rekapitulasi dan Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Matematika Siklus II
Tabel6
75
Perolehan Total Skor dan Nilai Hasil Konversi Skor Siswa Pada Kegiatan Siklus II
80
Tabel7
Perolehan Skor dan Nilai Kelompok
81
Tabel8
Perolehan Nilai Tes Siklus II
82
Tabel9
Perbandingan Perolehan Nilai Tes Siklus I dan II
84
TabellO: Perolehan Nilai Tes Akhir Penelitian
88
DAFTAR GRAFIK Grafik 1
: Perolehan Nilai Tes Siswa pada Penelitian Pendahuluan, Siklus I, II, dan Tes Akhir............................................................ 89
Grafik 2
: Perolehan Rata-rata Skor Aktivitas Siswa dan. Nilai Hasil Konversi skor Pada Siklus I dan II.............................................................. 89
DAFTAR BAGAN Bagan 1: Model Desain PTK dari Kemmis dan Taggart
33
Bagan 2: Desain Penelitian Tindakan Kelas
35
Bagan 3: Urutan Kegiatan Penelitian
37
Bagan 4: Tahap Intervensi Tindakan Siklus I................................................ 38 Bagan 5: Tahap Intervensi Tindakan Siklus II............................................... 39
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Aktivitas Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru Pada Siklus I
63
Gambar 2 : Aktivitas Siswa ke Depan Mengerjakan Soal Pada Siklus I........ 64 Gambar 3 : Aktivitas Siswa Mencatat Materi Pelajaran Pada siklus I
64
Gambar 4 : Aktivitas Siswa Mengerjakan Soal-soal Latihan Yang Diberikan Oleh Guru Pada Siklus I
66
Gambar 5 : Aktivitas Siswa Mengerjakan Soal Dengan Cepat Pada Siklus II Gambar 6 : Aktivitas Siswa Mencatat Materi Pelajaran Pada Siklus II
76 77
Gambar 7 : Aktivitas Siswa Melakukan Diskusi Kelompok Pada Siklus II... 82
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Rencana Pembelajaran Siklus 1 dan II
100
Lampiran 2
Kartu Skor Partisipasi Siswa Individu
Lampiran 3
Kartu Skor Partisipasi Siswa Kelompok...................................... 125
Lampiran 4
Soal Tes Siklus 1.......................................................................... 126
Lampiran 5
Soal Tes Siklus II
,
,
Lampiran 6 : Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
124
127 128
Lampiran 7 : Soal Tes Hasil Belajar.................................................................. 129 Lampiran 8 : Kisi-kisi Instrumen Angket Motivasi Belajar
131
Lampiran 9 : Angket Motivasi Belajar.............................................................. 132 Lampiran 10: Format Pertanyaan Terbuka Siklus I
134
Lampiran 11: Format Pertanyaan Terbuka Siklus II
136
Lampiran 12: Format PenilaianiPedoman Observasi Untuk Guru..................... 138 Lampiran 13: Kode Siswa
139
Lampiran 14 : Daftar Nilai Ulangan Harian Bab Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Pada Penelitian Pendahuluan
140
Lampiran 15: Daftar Nilai Tes Siklus I dan II.................................................... 141 Lampiran 16: Daftar Nilai Tes Hasil Belajar
142
Lampiran 17: Daftar Perolehan Skor dan Nilai Hasil Konversi Siklus I dan II. 143 Lampiran 18: Daftar Hasil Angket Motivasi Belajar
144
Lampiran 19: Hasil Ujicoba Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar
146
Lampiran 20: Hasil Ujicoba Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar
147
Lampiran 21: Hasil Ujicoba Validitas Instrumen Angket Motivasi Belajar
148
Lampiran 22: Hasil Ujicoba Reliabilitas Instrumen Angket Motivasi Belajar. 149 Lampiran 23: Gambar Posisi Tempat Duduk Siswa Kelas VIII. 7
150
Lampiran 24: Lembar Observasi Siswa
151
Lampiran 25: Lembar Perhitungan Simpangan Baku
153
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan
merupakan
salah
satu
aspek
yang
diprioritaskan
pelaksanaannya dalam pembangunan. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam pembangunan yang dapat menunjang perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya, dengan demikian akan
menimbulkan
perubahan
dalam
diri
peserta
didik
yang
memungkinkannya untuk berfungsi secara optimal dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan merupakan uSaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Pengajaran bertugas mengarahkan proses pendidikan agar sasaran dari pendidikan dapat tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat membawa pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam pembangunan, sehingga perhatian khusus diberikan untuk perkembangannya. Peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan terus dilaksanakan. Berbagai usaha diupayakan agar tercipta pendidikan yang benar-benar berkualitas tinggi sehingga tujuan utama dari pendidikan dapat tercapai dengan baik. Pendidikan
Nasional
berfungsi
mengembangkan
kemampuan
dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnyapotensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman danbertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kteatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demoktatis serta bertanggungjawab.'
2
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut perlu adanya peninjauan berbagai aspek yang mendukung usaha tersebut, terutama dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Karena proses pembelajaran akan berpengaruh besar terhadap tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Berbicara tentang hasil belajar siswa, erat hubungannya dengan motivasi belajar yang menjadi salah satu faktor penentu tingkat keberhasilan siswa dalam belajar. Motivasi belajar merupakan seni mendorong peserta didik untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan belajar dapat tercapai. Hal ini berarti dalam proses pembelajaran adakalanya guru membangkitkan dorongan, desire, incentive, atau iradah siswa untuk ambil bagian dalam kegiatan belajar. Proses pembelaj aran merupakan suatu proses hubungan timbal balik antara guru yang mengajar dan siswa yang belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini guru memegang peranan penting dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga untuk memperoleh hasil belajar yang baik diperlukan guru yang dapat menciptakan suasana pembelajaran aktif dan kreatif serta dapat memotivasi siswa untuk dapat belajar dengan baik. Keberadaan guru dalam suatu sekolah tidaklah dapat disangkali lagi, karena tanpa adanya guru sekolah tidak akan dapat beIjalan. Namun peran guru tidaklah hanya berhenti sebagai tenaga pengajar yang melakukan transfer ilmu saja, melainkan juga sebagai seorang motivator yang dapat membangkitkan motivasi belajar siswa. oleh karena itu guru harus menjadi seorang guru yang efektif. Hamacheck dalam Soemanto menyatakan guru yang efektif adalah guru-guru yang manusiawi, yaitu manusia yang mempunyai rasa humor, adil, menarik, lebih demokratis dan mereka harus mampu berhubungan dengan mudah dan wajar terhadap siswa baik secara kelompok atau perseorangan. 2 Hakikat pekerjaan mengajar bukanlah melakukan sesuatu bagi siswa, tetapi lebih berupa menggerakkan siswa melakukan hal-hal yang dimaksudkan dalam tujuan pendidikan. Tujuan utama seorang guru bukanlah menerangkan
3
hal-hal yang terdapat dalam buku-buku, tetapi mendorong, memberikan informasi, memberikan motif-motif dan membimbing siswa
dalam usaha
mencapai tujuan yang diinginkan. Guru harns mengetahui dorongan batin mereka, mengapa mereka berbuat sebagai mana yang mereka perbuat. Untuk menggerakkan seseorang dalam melakukan sesuatu, kita harns berusaha menimbulkan padanya kebutuhan untuk melakukan sesuatu itu. Inilah tugas utama pekerjaan mengajar. Menimbulkan motif pada seorang siswa adalah menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau untuk ingin melakukan sesuatu. Proses pembelajaran di sekolah tentunya tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kesulitan belajar siswa. Oleh karena itu seorang guru harus dapat menentukan teknik pembelajaran yang tepat sesuai dengan keadaan siswa yang dihadapinya yang dapat memotivasi siswa dalam belajar. Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar. Begitu pentingnya motivasi dalam proses belajar, maka tugas guru yang terpenting adalah membangun motivasi siswa terhadap apa yang dipelajari siswa. Bangkitnya motivasi siswa untuk meraih suatu prestasi merupakan bagian dari keberhasilan seorang guru sebagai pemberi motivasi dan merupakan suatu kebanggaan apabila melihat siswa yang dibimbingnya mendapatkan suatu prestasi yang optimal. Dalam pembelajaran matematika di sekolah, sudah menjadi gejala umum bahwa mata pelajaran matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Mereka menganggap bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit sehingga mereka kurang termotivasi untuk belajar matematika. Hal
Illl
tentunya akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Berdasarkan fenomena di atas maka diperiukan adanya suatu pendekatan yang dilakukan oleh sem'ang guru untuk dapat meningkatkan motivasi belajar khususnya bagi siswa yang mempunyai motivasi rendah dalam belajar matematika. Motivasi bukan saja menggerakkan tingkah laku tetapi juga mengarahkan dan memperkuat tingkah laku. Sikap
d~m
tingkah laku tersebut
4
menjadi kompetitif dan demokratis, yaitu dengan jalan menumbuhkan suatu persaingan yang sehat dan kebebasan siswa untuk mengeluarkan pendapat tanpa ada rasa takut salab dalam menjawab ataupun bertanya. DaTi hasH observasi awal di SMP Islamiyab Ciputat kelas VIII.7, diperoleh informasi dan data babwa sebagian besar siswa kurang termotivasi daIam belajar matematika. Siswa terlihat malas dan kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini merupakan masalab yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian. Pra penelitian diawali dengan melakukan observasi di kelas selama dua minggu daIam enam kaIi pertemuan dengan setiap pertemuan dua jam pelajaran, dan mengadakan wawancara dengan beberapa siswa kelas VIII.7 SMP Islamiyab Ciputat. HasH pra penelitian tersebut adalab sebagai berikut: 1. Tidak terdapat persiapan belajar yang dilakukan oleh siswa pada saat
pelajaran matematika akan dimulai. Hal ini ditandai masih banyak siswa yang berada di luar kelas saat menunggu datangnya guru matematika. 2. Ketika guru akan memulai pelajaran matematika, terlihat hanya beberapa orang siswa yang mempersiapkan buku sedangkan yang lain masih ada yang bercanda dan mengobrol dengan ternan lainnya serta belum mempersiapkan buku matematika. 3. Hanya beberapa orang siswa yang siap memperhatikan ketika guru menjelaskan materi pelajaran, sedangkan yang lainnya masih berbicara dengan ternan sebangkunya dan ada yang diam saja. 4. Proses pembelajaran pasif. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tidak langsung menjawab apabila ditanya oleh guru, hanya beberapa orang siswa yang mau maju mengerjakan soal di papan tulis tanpa ditunjuk terlebih dabulu, siswa tidak mau bertanya tentang materi pelajaran dan lain sebagainya. 5. HasH belajar matematika siswa rendab dan belum tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyak siswa yang mendapatkan nHai kurang dari standar ketuntasan hasH belaiar minimum
5
(SKHBM) yang ditetapkan oleh sekolah pada hasil tes penelitian pendahuluan. 6. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal ini ditunjukkan hanya beberapa orang siswa yang berani bertanya mengenai materi pelajaran dan sebagian besar siswa tidak menguasai materi yang diberikan oleh guru serta masih banyak siswa yang malas mengerjakan PRo
Berdasarkan permasalahan siswa kelas VIII.7 SMP Islamiyah Ciputat tersebut, terlihat motivasi belajar matematika siswa rendah. Hal ini ditunjukkan dengan persiapan siswa, ketekunan siswa dan antusias siswa yang kurang dalam mengikuti pembelajaran matematika. Selain itu dari hasil identifikasi di atas terdapat beberapa indikator yang menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang menimbulkan hambatan dalam proses belajar seseorang. Hambatan tersebut menyebabkan siswa kurang berhasil dalam mencapai tujuan belajar serta mengalami kegagalan. Kesulitan belajar tersebut dapat dilihat dari kondisi kepribadian siswa. Jika dalam pembelajaran siswa tersebut menunjukkan gejala-gejala tidak tenang, tidak betah diam, tidak bisa berkonsentrsi, tidak bersemangat (termotivasi), apatis dan lain sebagainya.3 Dari berbagai gejala kesulitan belajar tersebut salah satunya adalah motivasi belajar siswa, oleh karena itu diperlukan usaha untuk meningatkan motivasi belajar siswa. Usaha yang akan dilakukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan pada kelas VIII.7 SMP Islamiyah Ciputat adalah
dengan melakukan
penelitian tindakan melalui pemberian kartu skor partisipasi siswa. Yaitu sebuah kartu yang berisikan berbagai aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang disertai dengan skor/nilai yang berbeda sesuai dengan tingkat aktivitas atau partisipasi siswa. Dipilihnya penerapan kartu skor partisipasi siswa karena beberapa indikator pemlasalahan yang muncul menunjukkan motivasi belajar matematika siswa rendah. Pemberian skor atau
6
nilai ini dilakukan pada setiap partisipasi siswa dalam melakukan beberapa aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung. Diharapkan dengan pemberian skor atau nilai aktivitas siswa dapat memacu motivasi siswa dalam belajar matematika.
B. Identifikasi Area dan Folms Penelitian
I. Identifikasi area Area penelitian daIam penelitian tindakan ini adalah kelas VIII.7 SMP Islamiyah Ciputat pada tahun ajaran 2006-2007. Jumlah siswa dalam kelas penelitian ini 39 orang yang terdiri dari 20 putra dan 19 putri. Secara umum kemampuan akademik siswa kelas VIII.7 ini masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari nilai rapot semester satu dimana masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar ketuntasan hasil belajar minimum (SKHBM) yang ditetapkan sekolah untuk beberapa mata pelajaran. Sebagian besar siswa masih tergolong pasif dalam mengikuti proses pembelajaran dan motivasi siswa dalam belajar masih tergolong rendah. 2. Fokus Penelitian Fokus penelitian pada penelitian tindakan ini adalah "Upaya meningkatkan motivasi belajar matematika melalui pemberian kartu skor partisipasi siswa di SMP Islamiyah Ciputat n. Dalam hal ini peneliti ingin
mengetahui apakah motivasi belajar matematika siswa meningkat dengan adanya kartu skor partisipasi siswa dalam pembelajaran.
C. Pembatasan Fokus Penelitian
Yang dimaksud motivasi belajar matematika siswa dalam penelitian ini adalah keinginanan atau semangat siswa dalam belajar matematika yang ditandai dengan adanya aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran. Adapun kartu skor yang digunaI(an dalam penelitian ini adalah kartu vanl!: dibuat oleh neneliti vanl!: berisi aktivitas siswa se'ama
7
penelitian pendahuluan yang kemudian didiskusikan dengan salah seorang guru matematika di lokasi penelitian.
D. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini adalah: I. Apakah motivasi belajar matematika siswa meningkat dengan pemberian kartu skor partisipasi dalam proses pembelajaran? 2. Apakah keaktivan siswa dalam belajar matematika meningkat dengan adanya pemberian kartu skor partisipasi siswa? 3. Bagaimanakah pendapat siswa mengenai kartu skor partisipasi yang diterapkan dalam pembelajaran?
E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian I. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjadi salah satu upaya dalam mengatasi rendahnya motivasi belajar matematika siswa kelas VIIf7 SMP Islamiyah Ciputat dengan pemberian kartu skor partisipasi siswa. Selain itu penelitian ini juga bertujuan: a. Mengetahui
seberapa
besar
siswa
bersemangat
mengikuti
pembelajaran matematika dengan adanya kartu skor partisipasi. b. Mengetahui apakah motivasi belajar matematika siswa meningkat dengan adanya pemberian kartu skor partisipasi. c. Mengetahui bagaimana keaktivan siswa dalam belajal' dengan menggunakan kartu skor partisipasi siswa. d. Mengetahui apakah dengan pemberian kartu skor partisispasi siswa dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar Slswa dengan disertai hasil belajar yang meningkat pula. e. Mengetahui
pendapat
dan
kesan
Slswa
tentang
pelaksanaan
pembelajal'an dengan menggunakan kartu skor partisipasi siswa.
8
2. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna antara lain: a. Bagi siswa, dapat memotivasi belajar matematika dengan mengurangi rasa enggarmya terhadap matematika dan mengubahnya menjadi pelajaran yang menarik dan menyenangkan serta dapat lebih aktif dalarn mengikuti proses pembelajaran matematika. b. Bagi guru, diharapkan dapat menentukan strategi pembelajaran yang efektif dan dapat menerapkarmya pada proses belajar mengajar, sehingga permasalahan yang ada dapat diminimalkan. Selain itu guru diharapkan dapat lebih mengenal penelitian tindakan, dan terbiasa melakukan penelitian-penelitian kecil yang bermanfat bagi perbaikan pembelajaran matematika. c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai informasi dalarn rangka upaya perbaikan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika. d. Bagi peneliti, menjadi tarnbahan pengetahuan yang bermanfaat dan menarnbah wawasan peneliti serta dapat lebih memahami tugas berat yang diemban seorang guru.
BABII KAJIAN TEORITIK A. Hakikat Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berasal dari bahasa Inggris motivation yang berarti dorongan. Kata kerjanya adalah to motivate yang bermii mendorong, menyebabkan dan merangsang. Motive berarti alasan dan daya penggerak, motiv. menunjukkan suatu dorongan yang berasal dad dalam did seseorang yang menyebabkan orang tersebut mau bertindak untuk melakukan sesuatu. Menurut pengertian psikologi, bahwa motif (motive, berasal dad bahasa latin motivum atau movere), berarti segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk berbuat atau bertindak melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan. 1 Motiv adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivita-aktivitas tertentu guna mencapai sesuatu tujuan. Menurut Nasution dalam bukunya Didaktik Asas-Asas Mengajar, motiv adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.z Sedangkan menurut Wood Worth dan Marquis yang dikutip oleh Abdul Latif, motiv adalah suatu tujuan jiwa yang mendorong individu untuk aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk mencari tujuan-tujuan tertentu. Motif sama saja dengan apa yang disebut dalam bahasa Inggrisnya drive atau need yakni sesuatu yang ada dalam diri manusia yang mendorongnya untuk berbuat menuju sesuatu tujuan tertentu. 3 Drive adalah sesuatu perubahan dalam struktur neurofisiologis seseorang yang menjadi dasar organis daI'i perubahan energi, yang disebut motivasi. Jadi timbulnya
'Aminuddin Rasyad, Teori Be/ajar dan Pembe/ajaran, (Jakarta: Uhamka Press, 2003), Cet. III, h. 89.
,-
.
10
motivasi dikarenakan terjadinya perubahan perubahan neurofisiologis. 4 Sedangkan need atau kebutuhan adalah kecendrungan-kecendrungan permanen dalam diri seseorang yang menimbulkan dorongan dan menimbulkan kelakukan untuk mencapai tujuan. 5 Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu, kekuatan pendorong inilah yang kita sebut motif. Dengan demikian motif ini merupakan pendorong yang kuat yang timbul dalam diri seseorang untuk berbuat sesuatu dan mempengaruhi penampilan dirinya, yang tampak dari tingkah laku raganya (overt behavior).
Segala sesuatu yang berkaitan dengan timbul dan berlangsungnya motiv disebut motivasi. Timbulnya motivasi adalah suatu reaksi adanya kebutuhan yang dirasakan sehingga timbul keinginan untuk memenuhi kebutuhan tersebut secara memuaskan. Motivasi dimaksudkan sebagai sesuatu yang dapat membangkitkan suatu organisme untuk bertindak atau bertahan serta memberikan arah untuk suatu kegiatan yang telah membangkitkan semangat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakim dengan suatu tujuan tertentu. 6 Berikut ini disampaikan pendapat dari. beberapa pakar mengenai pengertian motivasi: Menurut Me Donald yang dikutip oleh Wasty Soemanto dalam bukunya psikologi pendidikan, motivasi adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan. 7 Sedangkan menurut Muhibbin Syah, pengertian motivasi ialah keadaan internal organisme baik 'Oemar Hamalik. Proses Be/ajar Mengajar. (Jakarta: Bumi Aksara. 2003). Cet. II. h. 160. 'Oemar Hamalik. Proses Be/qjal'...• h. 159-160. 'Oepartemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besal' Bahasa Indonesia. (Jakarta:
11
manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. 8 Dalam pengertian ini motivasi berarti pemasok daya untuk bertingkah laku secara terarah. Alisuf Sabri dalam bukunya pengantar psikologi umum dan
perkembangan memberikan pengertian motivasi sebagai segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan. 9 Cofer dan Appley (1996) mengatakan bahwa motivasi adalah proses untuk meningkatkan tindakan, memelihara aktivitas untuk berkembang dan mengatur pola aktivitas. lO lni juga berarti bahwa semua tindakan dan aktivitas manusia itu pasti bermotivasi. Crider mengatakan bahwa motivasi adalah sebagai hasrat, keinginan dan minat yang timbul dari seseorang dan langsung ditujukan kepada suatu obyek. ll Sedangkan menurut Drs. Sumadi Surya Brata, motivasi adalah keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan. 12 James O. Whittaker dalam Wasty memberikan pengertian secara umum tentang motivasi, yalmi kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada mahluk untuk bertingkah laku mecapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut. 13 lvor K. Davies mengemukakan bahwa motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita, yang mendorong diri kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas. 14
'Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), h. 136. 9H. M. Alisuf Sabri, Pengantar PsikologiUmlim dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), Cet. I, h. 129. IOSudibyo Setyobroto, Psikologi 80sial Pendidikan, (Percetakan Solo, 2003), h. 47 "Ramayulis, lImli Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 33 12Sumadi Surya Brata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV Rajawali, 1989), Cet. IV, h.
12
Menurut Hoy dan Miske! motivasi adalah kekuatan-kekuatan yang kompleks,
dorongan-dorongan,
kebutuhan-kebutuhan,
pemyataan-
pemyataan ketegangan (tension states), atau mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegitan-kegiatan yang diinginkan kearah pencapaian tujuan personal. IS Clifford T. Morgan menemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal
yang sekaligus merupakan
aspek-aspek motivasi . ketiga hal tersebut adalah keadan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang didorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior) dan tujuan dari tingkah laku tersebut (goals or end ofsuch behavior).16
Dari berbagai pengertian motivasi tersebut di atas dapatlah diambil kesimpulan pengertian motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Menurut beberapa definisi motivasi mengandung tiga komponen pokok yaitu
menggerakkan,
mengarahkan,
dan
menopang tingkah
laku
manusia. 17 a. Menggerakkan
berarti
menimbulkan
kekuatan
pada
individu,
memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif, dan kecendrungan mendapat kesenangan. b. Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu. c. Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.
15
Abdul Rahman Shaleh, dkk., Psik%gi Suatu Pengantar Da/am Perspektif Is/am,
13
Dengan demikian motivasi merupakan suatu usaha yang disaclari untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku seseorang agar terdorong hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Mengarahkan dan menjaga tingkah laku di sini dimaksudkan agar tindakan yang dilakukan sesuai dengan apa yang diinginkan dan mencapai hasil sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam pembelajaran c1ikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar merupakan hasrat belajar dari seorang individu. Di dalam kegiatan belajar mengajar motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Dengan demikian siswa yang termotivasi untuk belajar dengan sendirinya akan mencnrahkan selnruh pikiran dan tenaganya selama kegiatan belajar tersebut. Aminuddin Rasyad menyatakan bahwa dalam konsep pembelajaran motivasi berarti seni mendorong peserta didik untuk terdorong melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai. 18 Hal ini berarti dalam proses pembelajaran adakalanya guru membangkitkan dorongan,
desire, incentive atau iradah siswa untuk aktif ambil bagian dalam kegiatan belajar. Winkels dalam Imron menyatakan bahwa motivasi belajar adalah keselnruhan daya penggerakpsikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan. Upaya menggerakkan, mengarahkan dan mendorong kegiatan siswa untuk belajar dengan penuh semangat danvitalitas dinamakan memberi motivasi. Dengan demikian motivasi belajar adalah usalla dari pihak luar dalam hal ini adalah guru untuk menclorong, mengaktifkan dan menggerakkan peserta didiknya secara sadar untuk terlibatsecara aktif dalam proses belajar mengajar. 19 Secara umumdapat dikatakan bahwa
14
tujuan memotivasi peserta didik adalah untuk menggerakkan, menggugah, menimbulkan keinginan yang kuat serta menyadarkan mereka untuk belajar sungguh-sungguh mengikuti proses belajar mengajar, karena dapat menimbulkan kemauan, memberi semangat, menimbulkan kesadaran untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Dari penjelasan di atas selanjutnya dapat diberikan pengertian tentang motivasi belajar adalah segala sesuatu yang mendorong individu untuk belajar dengan baik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Jadi motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Ada beberapa ciri siswa mempunyai motivasi belajar tinggi, dan ini dikenal melalui proses belajar mengajar di kelas yaitu sebagai berikut: a. Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau acuh tak acuh. b. Tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan. c. Memiliki antusias yang tinggi. d. lngin selalu bergabung dalam kelompok kelas. e. lngin identitas dirinya diakui oleh orang lain. f.
Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri.
g. Selalu mengingat pel'liaran dan mempelajarinya kembali. Sadiman mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang adalah: a. Tekun dalam menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam waktu lama. b. Viet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus asa. c. Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin. d. Dapat mempertahankan pendapatnya. Motivasi dalam belajar pada diri siswa ada kalanya meningkat dan ada kalanya menurun. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar dapat dilihat dari tingkah lakunva seperti menuniukkan minat yang besar
15
diberikan guru tanpa mengenal perasaan bosan apalagi menyerah, sedangkan siswa yang memiliki motivasi rendah akan cepat bosan dan berusaha menghindar dari kegiatan belajar. Motivasi siswa itu dapat diupayakan oleh guru sebagai upaya guru untuk mengantarkan murid atau siswa kepada pengalaman yang memungkinkan mereka dapat belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Memotivasi siswa tidak hanya menggerakkan siswa agar aktif dalam belajar, tetapi juga mengarahkan serta menjadikan siswa terdorong untuk belajar dengan baik. Berbagai cara dapat ditempuh oleh guru untuk memotivasi peselia didiknya. Misalnya dengan memberi contoh, pujian, nasihat, memberi pekerjaan rumah, mengerjakan tugas bersama, diskusi, memberikan tugas baca dan sebagainya. Memotivasi peserta didik adalah salah satu tugas guru dalam proses belajar mengajar dalam upaya mencapai tujuan belajar. Ahmad Rohani mengatakan bahwa ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa yaitu dengan:
proses pembelajaran yang
berval'iasi, mengadakan
pengulangan informasi, memberikan pertanyaan kepada siswa untuk menyalurkan keinginan belajar, menggunakan media dan alat bantu seperti gambar, foto, diagram dan lain sebagainya. 20 Menurut pakar psikologi Donal O. Hebb, bahwa memotivasi peserta didik adalah salah satu tugas guru dalam proses belajar mengajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Dalam bukunya Drives and C.N.S (Conceptual Nervous System) Donal O. Hebb mengemukakan ada empat cara yang dapat
dilakukan setiap guru untuk memotivasi peserta didiknya, yaitu: a. Arousal, yaitu membangkitkan minat belajar. Menurut Hebb bahwa dengan arousal gum mencoba menciptakan suasana hati yang menggembirakan, kesiapsiagaan selalu untuk belajar, responsive terhadap tugas-tugas yang diberikan dan tiada had
16
tanpa belajar. Arousal menurut Hebb bagaikan energizer atau kekuatan jiwa yang tidak memerlukan bimbingan lagi. b. Expectancy, yaitu memberikan dan menimbulkan harapan. Expectancy adalah suatu keyakinan yang secara seketika timbul
untuk terpenuhinya suatu harapan yang mendorong seseorang untuk me1akukan kegiatan. Harapan akan terpenuhinya suatu hasrat atau tujuan akan tercapai dapat menjadi motivasi yang ditimbulkan guru ke dalam diri peserta didik. Guru yang arif dan bijaksana akan mampu memberikan harapan akan berhasil peserta didiknya yang bodoh dalam kegiatan
belajar
dengan
mengatakan
kepadanya
antara
lain,
"sebenamya kamu bapak lihat tidak begitu bodoh, hanya tinggal usahamu yang sungguh-sungguh. Bila kamu sungguh saja sedikit lagi, bapak percaya dan yakin kamu dapat seperti temanmu yang lain". Ungkapan kata-kata yang mengandung harapan di atas akan dapat menjadi pemicu ia akan lebih rajin dan sungguh-sungguh dalam aktivitas belajamya. c. Incentive, (dorongan semangat atau memberikan sesuatu) Dorongan semangat atau memberikan sesuatu sebagai penghargaan atas tercapainya tujuan belajar kepada peserta didik dinamakan incentive. Peserta didik oleh guru didorong dan digerakan dengan
memberikan kepada mereka perangsang-perangsang tertentu. mereka dirangsang dengan berbagai isyarat yang dapat menggerakkan mereka untuk belajar lebih giat. d. Punishment (hukuman) Richard
dan
Solomon
dalam
bukunya Punishment
(1961)
mendevinisikan Punishment adalah perangsang yang menyebabkan peserta didik atau seseorang menghindar diri darinya. Menurut Solomon bahwa pengaruh hukuman besar sekali terhadap sikap belajar peserta didik, karena umumnya mereka akan berupaya tidak memneroleh hukuman bila hasil belaiamva tidak baik.
17
Sedangkan menurut Oemar Hamalik ada beberapa cara untuk menggerakaan motivasi belajar siswa, diantaranya: 21 a. Memberi angka Umumnya setiap slswa mgm mengetahui hasil pekerjaannya, yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Siswa yang mendapat angka yang baik akan mendorong motivasi belajarnya menjadi lebih besar, sebaliknya siswa yang mendapat angka kurang mungkin menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar lebih baik. b. Pujian memberikan pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian menimbulkan rasa puas dan senang. c. Hadiah Cara ini dapat juga dilakukan oleh guru dalarn batas-batas tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada para siswa yang mendapat atau menunjukkan hasil belajar yang baik. d. Kerja kelompok Dalam kelja kelompok dimana siswa melakukan keIja sama dalam belajar, setiap anggota kelompok ingin mempertahankan nama baik kelompoknya, ini dapat menjadi pendorong yang kuat dalam belajar. e. Persaingan Baik kerja kelompok maupun persaingan memberikan motif-motif sosial kepada siswa. Hal ini dapat menjadikan siswa lebih semangat dalam belajar. f.
Tujuan dan level ojaspiration Dari keluarga akan mendorong kegiatan siswa.
g. Sarkasme Yaitu dengan jalan mengajak para siswa yang mendapat hasil belajar yang kurang. Dalam batas-batas tertentu sarkasme dapat mendorong
18
h. Penilaian Penilaian secara kontinu akan mendorong murid-murid belajar, oleh karena setiap anak mempunyai kecendrungan untuk memperoleh hasil yang baik. i.
Karya wisata dan ekskrusi Cara ini dapat membangkitkan motivasi belajar oleh karena dalam kegiatan ini siswa akan mendapat pengalaman langsung dan bermakna baginya.
J.
Film Pendidikan Setiap siswa merasa senang menonton film. Gambaran dan isi cerita film lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar.
k. Belajar melalui radio Mendengarkan radio lebih menghasilkan dari pada mendengarkan ceramall guru. Adapun proses pemberian motivasi guru kepada slswa mempunyai fungsi antara lain: a. Memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap bemlinat dan siaga. b. Memusatkan
perhatian
anak
pada
tugas-tugas
tertentu
yang
berhubungan dengan pencapaian hasil belajar. c. Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangkan panjang. 22 Seorang siswa dapat belajar dengan giat karena motivasi dari luar dirinya seperti dorongan orang tua atau guru, janji-janji yang diberikan apabila ia berhasil dan sebagainya, tetapi akan lebih baik lagi apabila motivasi belajar itu datang dari dalam diri siswa. Motivasi merupakan faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Begitu pentingnya motivasi maka tugas guru yang terpenting adalah membangun motivasi siswa terhadap apa yang dipelajari siswa.
19
2. Jenis-Jenis Motivasi Dalam masalah belajar motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat penting yang dapat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Motivasi yang dimiliki siswa merupakan energi untuk melakukan perbuatan menuju tujuan atau cita-cita yang diharapkan. Dilihat dari jenisnya terdapat dua jenis motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. a. Motivasi Intrinsik Yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri individu tanpa ada rangsangan dari luar.
23
Misalnya siswa mempunyai keinginan dari
dalam dirinya untuk belajar matematika, bukan untuk mendapat hadiah atau dipuji oleh orang tua melainkan atas dasar kebutuhan siswa. Motivasi intrinsik adalah hal atau keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi, dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan. 24 Menurut H. M. Alisuf Sabri, motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam did seseorang yang erat hubungannya dengan tujuan belajar. Misalnya ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh suatu pengetahuan, ingin memperoleh kemampuan dan sebagainya. 25 Menurut Tajab, motivasi intrinsik yaitu bahwa suatu aktivitas atau kegiatan belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar pada penghayatan kebutuhan siswa, kemudian siswa berupaya untuk memenuhi kebutuhan itu melalui kegiatan belajar, dan belajar merupakan satu-satunya cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan?6 23Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan ..., h. 71. 24,.., • "' •.
""
•
.....,.
. ....
20
S. Nasution berpendapat bahwa, orang yang belajar dikatakan memiliki motivasi intrinsik jika ia ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan itu. Misalnya siswa belajar karena ingin menjadi orang yang terdidik atau karena ingin menjadi ahli dalam bidang tertentu, maka untuk memenuhi semua itu hanya dapat dicapai dengan cara belajar. 27 Siswa yang temlOtivasi secara intrinsik dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan belajar. b. Motivasi Ekstrinsik Yaitu motivasi yang keberadaannya karena pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan mempakan perasaan atau keinginan sebenarnya yang ada di dalam diri siswa melainkan karena adanya dorongan dari luar. Sebagai contoh seseorang belajar matematika karena osok akan ada ujian dengan harapan mendapat nilai yang baik. Menumt Tadjab, motivasi ekstrinsik dalam belajar adalah suatu aktivitas belajar dimulai dan ditemskan berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar itu sendiri. Muhibbin Syah mengartikan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah , peraturan/tata tertib sekolah, suri teladan orang tua, gum dan setemsnya mempakan contoh-contoh konkret motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar. 28 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik dalam belajar adalah daya penggerak yang mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan yang bukan berasal dari dalam dirinya.
21
Sebagian besar guru menginginkan keadaan kelas dimana semua siswanya memiliki motivasi intrinsik yang tinggi untuk belajar. Namun kenyataannya hal itu jarang terjadi, oleh karena itu seorang guru harus mampu menghadapi tantangan untuk membangkitkan motivasi ekstrinsik
siswa,
membangkitkan
minatnya,
menarik
dan
mempertahankan perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung agar siswa dapat belajar dengan baik. Tanpa adanya motivasi dalam belajar, tidak akan memberikan hasil yang diinginkan. Oleh karena itu perlu adanya motivator-motivator seperti kenaikan tingkat, penghargaan, pembedan umpan balik, skor, pujian dan reward yang dipergunakan untuk mendorong siswa agar bersemangat dalam belajar. Membangkitkan motivasi itu tidak mudah, oleh larena itu guru perlu mengenal murid, dan mempunyai kesangupan kreatifuntuk menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan dan minat anak. Di sekolah sering digunakan motivasi ekstrinsik seperti angkaangka, pujian, ijazah, kenaikan tingkat, celaan, hukuman dan sebagainya. Motivasi ekstrinsik ini dipakai oleh sebab pelajaranpelajaran sering tidak dengan sendirinya menarik dan guru sering kurang mampu untuk membangkitkan minat anak. Kekurangan atau ketiadaan motivasi baik yang bersifat internal maupun eksternal, akan menyebabakan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran baik di sekolah maupun di rumah. 3. Fungsi Motivasi Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam proses belajar, dan dengan motivasi itu pulalah kwalitas hasil belajar siswa juga kemungkinannya dapat diwujudkan. Siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat danjelas pasti akan tekun dan berhasil belaiarnva. Keoastian tersebut dimullllkinkan
22
a. Sebagai pendorong manusia untuk berbuat dalam mencapai tujuan. b. Penentu arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak di capai. c. Sebagai penyeleksi perbuatan, sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai. 29 Berdasarkan arti dan fungsi motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi itu bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu perbuatan, tetapi juga merupakan penentu hasil perbuatan. Sejalan dengan arti dan fungsi motivasi tersebut, dalam agama islam ada sejenis motivasi yang arti dan fungsinya sama yaitu: "niat". Seperti yang dikemukakan oleh Rosulullah SAW dalam sebuah hadits, "sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niat, dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu (balasan perbuatan) sesuai dengan niatnya". Selain itu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya· motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik pula, dengan kata lain usaha yang tekun terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. 4. Mengukur Motivasi Belajar Seorang guru perlu mengetahui dengan lebih jelas interaksi antara tingkat motivasi siswa dengan pembelajaran agar dapat melakukan intervensi pengajaran yang tepat dalam proses pembelajaran. Guru perlu berusaha mencari strategi yang tepat untuk dapat membantu siswa belajar apapun kecendrungan jenis motivasi yang mendorongnya belajar. Motivasi belajar sangat berhubungan dengan hasil belajar siswa. Hasil beberapa temuan penelitian yang dilakuakan oleh para ahli mengenai hubungan antara motivasi dengan hasil belajar antara lain: 30 29H. M. Alisllf Sabri, (Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional lAIN ••. 1~ __ 'T'_ •• L:•. _1.
D~I
IT_l._~__
T\_..J ••••• __
11-
't__
,
...
23
a. Terdapat hubungan antara tingkat motivasi siswa dan hasil belajar, baik terhadap hasil belajar pada suatu waktu tertentu maupun terhadap hasil belajar selanjutnya. Tingkat motivasi belahar cenderung berkorelasi positif dengan hasil belajar, artinya semakin tinggilkuat tingkat motivasi belajar, semakin baik hasil belajar siswa. Demikian pula hasil belajar yang baik akan berpengaruh terhadpa hasil belajar berikutnya. Hal ini terjadi karena hasil belajar yang baik akan membuahkan motivasi yang lebih kuat pula daJam didi siswa, yang akan mempengaruhi hasil belajar selanjutnya. b. Terdapat interaksi antara cara mengajar guru dengan pola motivasi siswa, yang selanjutnya berpengaruh pula terhadap hasil belajar. c. Guru dapat mengubah (meningkatkan) motivasi belajar siswa, dengan pengeliian guru dapat melakukan tindakan tertentu di dalam kelas untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
B. Hakikat Matematika
Istilah mathematics (Perancis),
(Inggris),
matematico
(!tali),
mathamatik
(Jerman),
matematiceski
mathematique
(Rusia),
atau
mathematicklwiskunde (Belanda) berasal dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dan perkataan Yunani, matematike, yang berarti
"relating to learning". Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Perkataan mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu
mathanein yang mengandung arti belajar (berpikir).31 Berdasarkan etimologis (Elea Tinggih, 1972:5), perkataan matematika berarti "ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar". Hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi
dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio
(penalaran), sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau
24
eksperimen disamping penalaran. Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses dan penalaran (Ruseffendi ET, 1980: 148). Johnson dan Rising (1972) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi. Reys, dkk. (1984) dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir , suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. Matematika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh karena itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika. Logika adalah masa bayi dari matematika, sebaliknya matematika adalah masa dewasa dari logika. Matematika merupakan bidang k:yian disiplian ilmu yang selalu diajaran di setiap jenjang pendidikan, mulai dari Taman kanak-kanak (TK) sampai jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan sampai perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat berperan dalam kehidupan manusia. Seperti yang dikemukakan oleh Ruseffendi yaitu: "kita hams menyadari bahwa matematika itu penting, baik sebagai alat Bantu, sebagai ilmu, sebagai pembimbing pola pikir, maupun sebagai bentuk sikap".32 Matematika dengan obyek yang abstrak telah berhasil mengembangkan suatu bentuk bahasa yang disebut dengan bahasa numerik. Bahasa numerik menggunakan angka-angka untuk menjelaskan dan meramalkan secara eksak dengan
mengembangkan
konsep-konsep pengukuran
seperti
mengali,
mengurangi, menjumlah dan membagi. Matematika mengembangkan bahasa numerik memungkinkan untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Sifat kuantitatif ini meningkatkan daya prediktif dan kontrol dari ilmu sehingga
25
dapat memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak yang memungkinkan pemecahan masalah secara tepat dan cermat. Pembelajaran matematika berarti proses interaksi antara guru dengan murid dalam rangka mengembangkan pola pikir (nalar) siswa dengan menggunakan logika. Pembelajaran matematika diarahkan untuk pembentukan kepribadian dan pembentukan kemampuan berpikir yang bersandar pada hakikat matematika.
C. Hakikat Skor Partisipasi Belajar merupakan suatu proses yang timbul dari dalam diri, maka faktor motivasi memegang peranan penting, karena semakin tinggi motivasi yang ada dalam diri siswa semakin tinggi pula intensitas siswa dalam belajar. Sehubungan dengan pemeliharaan dan peningkatan motivasi siswa, De Cecco dan Grawford dalam Slameto mengajukan empat fungsi pengajar yaitu: I. Menggairahkan siswa 2. Memberikan arahan realistis 3. Memberikan insentif 4. Mengarahkan. Dalam menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa, sesuai dengan uraian di atas guru hendaknya dapat memberikan insentif. Pemberian insentif ini salah satunya dapat berupa pemberian
nilai atas keberhasilan
siswa dalam belajar, sehingga siswa akan terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu pemberian skor dan nilai dad setiap aktivitas siswa, dapat dijadikan salah satu a1tematif sebagai usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Skor adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap aktivitas atau tindakan yang sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Sedangkan nilai adalah angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu, yakni acuan normal atau standar. 33
26
Pemberian skor dan nilai terhadap setiap kegiatan atau aktivitas siswa, diharapkan akan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat, sehingga akan memberikan efek positif bagi mereka yang dapat mengumpulkan skor terbanyak, dan sebaliknya yang mendapatkan skor sedikit akan kecewa. Untuk itu diharapkan mereka yang mendapat skor sedikit akan terpacu untuk belajar lebih giat lagi. Subekti mengemukakan bahwa dalam diri siswa selalu ada dorongan untuk memperoleh hasil yang baik dalarn setiap penilaian. Banyak siswa yang meningkat kegiatan belajarnya karena dia tahu akan ada penilaian dan ingin mendapatkan nilai yang baik. Oleh karena itu dengan pemberian skor ini diharapkan akan menumbuhkan motivasi siswa dalarn belajar sehingga mereka berusaha untuk saling bersaing untuk mendapatkan nilai yang diharapkan. Pemberian skor dan nilai kepada siswa harus dilakuakan secara bijaksana. Slarneto menyatakan bahwa, "pemberian skor dan nilai harus secara bijaksana yaitu untuk memberikan informasi kepada siswa dan untuk menilai penguasaan
dan
kemajuan
siswa,
bukan
untuk
menghukum
atau
mebandingkan dengan siswa lain. Selain itu memberikan skor dan nilai itu harus konsisten. Penskoran dan penilaian itu akan efektif jika siswa tahu bahwa skor itu sarna bagi semua siswa, tanpa adanya rasa pilih kasih. 34 Dari uraian di atas, jelaslah kiranya bahwa pemberian skor dan nilai menjadikan suatu kekuatan untuk memotivasi siswa dalarn belajar. Siswa akan termotivasi untuk belajar jika ada keuntungan yang diasosiasikan dengan skor dan nilai yang tinggi. Dengan demikian memberikan skor dan nilai akan memberikan efek dalarn memotivasi belajar . Menurut Karnus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), partisipasi adalah hal turut berperan serta dalarn suatu kegiatan, keikutseliaan atau peran serta. Sedangkan partisipasi dalam lingkup observasi adalah kegiatan dalarn riset yang berupa pengarnatan yang aktif dan turut serta dalarn kehidupan lapangan
28
Salah satu definisi Action research dikemukakan oleh Stepphen Kemmis seperti yang dikutip oleh Tim Pelatih Proyeksi PGSM Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi dalarn buku Penelitian Tindakan Kelas dari D. Hopkins dalarn bukunya yang berjudul A Teacher's Guide To Classroom Research. Bahwa : "Action research is a form of self-reflective inquiry undertaken by participants in a social (including educational) situations in order to improve the rationality and justice of (a) their own social or educational practices, (b) their understanding of these practices, and (c) the situations in which the practices are carried out. ,,36 Dari uraian di atas kita dapat mencermati pengertian penelitian tindakan kelas (classroom action research) sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalarn melaksanakan tugas, memperdalarn pemaharnan terhadap tindakantindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Jika kita cermati pengertian di atas seCaI'a seksama, kita akan menemukan sejumlah ide pokok sebagai berikut: a. Penelitian tindakan adalah suatu bentuk iukuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri. b. penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalarn situasi yang teliti, seperti guru, siswa atau kepala sekolah. c. Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan. d. Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki: dasar pemikiran dan kepantasan dari praktek-praktek, pemaharnan terhadap praktek tersebut,
serta situasi
dilaksanakan.
atau
lembaga tempat praktek tersebut
29
Dari keernpat ide pokok di atas dapat diarnbil pengertian bahwa penelitian tindakan rnerupakan penelitian dalam bidang sosial yang rnenggunakan refleksi diri sebagai rnetode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk rnelakukan perbaikan. Classroom action research, dari namanya sudah rnenunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Dalam hal ini ada tiga pengertian yang dapat diterangkan: 37 a. Penelitian, rnenunjuk pada suatu kegiatan rnencermati suatu objek dengan rnenggunakan
cara dan aturan rnetodologi tertentu untuk
rnernperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam rneningkatkan rnutu suatu hal yang rnenarik rninat dan penting bagi peneliti. b. Tindakan, rnenunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaJa dilakukan dengan tujuan tertentu. c. Kelas, sekelornpok siswa yang dalarn waktu yang sarna, rnenerirna pelajaran yang sarna dari guru yang sarna pula. Dengan rnenggabungkan batasan pengeltian tiga kata inti, yaitu (l) penelitian, (2) tindakan dan (3) kelas, segera dapat disirnpulkan bahwa peneIitian tindakan kelas merupakan suatu pencerrnatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dirnunculkan dan teIjadi dalam sebuah kelas secara bersarna. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Action research menunjuk pada action artinya tindakan. Penelitian tindakan adalah suatu bentuk usaha penelitian yang dapat rnerefleksikan sendiri kebersarnaan anggota dalarn situasi sosial agar dapat rneningkatkan rasionalitas dan kebenaran dari praktek pendidikan. Metode ini rnerupakan penggabungan ide dari sejurnlah orang yang berada pada situasi tertentu. Ebutt dalam Rochiati rnengernukankan penelitian tindakan adalah kajian sisternatik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelornpok guru dengan rnelakukan tindakan-tindakan dalarn
30
pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakantindakan tersebut. 38 Penelitian tindakan merupakan suatu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat saling mendukung satu sama
lain,
dilengkapi
dengan
fakta-fakta
dan
mengembangkan
kemampuan analisis. Selama penelitian tindakan peneliti melakukan suatu tindakan yang secara khusus diamati terus menems, dilihat kelebihan dan kekurangannya, kemudian diadakan pembahan terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat. Keutamaan dalam action research adalah pada tindakan situasi yang alami untuk memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran serta mampu memberi solusi pada masalah yang ada baik secara perorangan maupun menyelumh. Penelitian tindakan ini terdiri dari beberapa siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yang berkaitan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanan tindakan, pengamatan atau observasi dan refleksi. Suhardjono mengatakan tidak ada ketentuan tentang berapa kali siklus hams dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti sendiri, namun ada saran sebaiknya tidak kurang dari dua siklus. 39 a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan berdarsarkan tujuan penelitian. Peneliti membuat rencana dan skenario pembelajaran yang akan disajikan dalam materi penelitian. Selain itu dalam tahap ini juga peneliti menyiapkan instmmen penelitian yang terdiri dari kartu skor partisipasi siswa, soal yang hams dikerjakan oleh siswa, lembar obsevasi dan lembar wawancara. b. Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalall melaksanakan rencana dan skenario pembelajaran yang telah dibuat sebelulllnya.
31
c. Pengamatan atau Observasi Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung. Peneliti dengan dibantu oleh dua observer mengamati segala aktivitas siswa
selama
dimaksudkan
proses sebagai
pembelajaran kegiatan
berlangsung.
mengamati,
Observasi
mengenali,
dan
mendokumentasikan semua gejala atau indikator dari proses, hasil tindakan terencana maupun efek sampingnya. d. Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis bersama oleh peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan. Refleksi ini dilakukan untuk memperoleh masukan bagi rencana tindakan siklus berikutnya. Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki kegiatan penelitian sebelumnya. 2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas PTK bertujuan untuk perbaikan dan atau peningkatan praktik pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasamya "melekat" pada penuaian misi profesional kependidikan yang diemban oleh guru. Borg (1986) menyebutkan secara eksplisit seperti yang dikutip oleh tim pelatih proyek PGSM dalam buku penelitian tindakan kelas, bahwa tujuan utama dalam PTK adalah pengembangan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulallgi berbagai permasalahall pembelajaran aktual yang dihadapi di kelasnya atau di sekolahnya sendiri, dengan atau tanpa masukan khusus berupa berbagai program pelatihan yang eksplisit. 40
32
3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas PTK bennanfaat bagi guru, pembelajaranlsiswa, serta bagi sekolah. a. Manfaat bagi guru I. Membantu guru memperbaiki pembelajaran 2. Membantu guru berkembang secara profesional 3. Meningkatkan rasa percaya diri guru 4. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pegetahuan dan keterampilan. b. Manfaat bagi pembelajaranlsiswa PTK bennanfaat untuk meningkatkan proses/hasil belajar siswa, di samping guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi model bagi para siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya. c. Manfaat bagi sekolah PTK membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatanlkemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islamiyah Ciputat yang beralamat di Jln. Kihajar Dewantara no. 23 Ciputat Tangerang. Penelitian tindakan ini dilakukan terhadap seluruh siswa kelas VIII.7 SMP Islamiyah Ciputat sebanyak 39 siswa pada tahun ajaran 2006/2007 semester genap. Kegiatan belajar menggajar dilakukan pada pagi hari yaitu mulai pukul 07.00 sampai dengan 12.20 BBWI.
B. Metode dan Desain intervensi Tindakan Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau lebih dikenal dengan Classroom Action Research dengan mengikuti model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1988). Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart tersebut digambarkan dalam bagan di bawah ini: I
Bagan 1 Model Desain PTK dari Kemmis dan Taggart
34
Penelitian ini terdiri dari dua siklus dimana pada setiap siklus terdiri dad empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanan (plan), pelaksanaan tindakan (act), observasi (observe) dan refleksi (reflect).
I. Perencanaan Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Peneliti membuat rencana dan skenario pembelajaran yang akan disajikan dalam materi penelitian. Selain itu pada tahap ini juga peneliti menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari kartu skor partisipasi siswa, soal yang hams dikerjakan oleh siswa, lembar obsevasi dan lembar wawancara. 2. Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan rencana dan skenario pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. 3. Observasi Observasi atau pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung. Peneliti dengan dibantu oleh dua observer mengamati segala aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati, mengenali, dan mendokumentasikan semua gej ala atau indikator dari proses, hasil tindakan lerencana maupun efek sampingnya. 4. Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis bersama oleh peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan. Refleksi ini dilakukan untuk memperoleh masukan bagi rencana tindakan siklus berikutnya. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mertijuk pada desain yang dikemukakan oleh Suhardjono: 2
35
Pra penelitian (observasi awal) Perencanaan tindakan
Pelaksanaan.tindakan siklus I dengan KSPS individll
siklllS I dengan KSPS individu
- Rendahnya Motivasi Belajar - Rendahnva Hasil Belaiar
Pengamatan/Pengumpulan data
SiklusI ¥
Pennasalahan bam hasil 'etleksi siklus I
~
Perencanaan Tindakan siklllS II dengan KSPS individll dan kelompok
Retleksi II
Siklus II
I I
~
Pelaksanaan tindakan Siklus II dengan KSPS individu dan kelompok
1
I Pengamatan/pengumpulan data
t I Permasalahan terselesaikan I
Permasalah beillm terselesaikan
Dilanjutkan ke siklus berikutnya
Bagan 2 Desain Penelitian Tindakan Kelas
C. Subjek / Partisipan Yang Terlibat Dalam Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian tindakan ini adalah seluruh siswa kelas VIII. 7 Sekolah Menengah Pertama. Islamiyah Ciputat yang berjumlah 39 orang yang terdiri dari 20 orang putra dan 19 orang putri. Dua orang observer terlibat dalam penelitian ini sebagai pengamat jalannya penelitian. Dua observer tersebut adalah: I. Guru Matematika di lokasi penelitian SMP Islamiyah Ciputat. 2. Guru Bahasa Inggris di lokasi penelitian SMP Islamiyah Ciputat. Pada saat pelaksanaan tindakan guru matematika membantu peneliti mengamati aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses
36
saat melakukan tindakan. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kualitas pengajaran yang dilakukan oleh peneliti pada sast melakukan tindakan dan untuk mendapatkan infonnasi dalam rangka perbaikan pada pelaksanaan tindakan berikutnya. Jadi ada keseimbangan antara guru yang mengajar dan siswa yang mengajar. Guru bahasa Ingris membantu peneliti dalam melakukan pengamatan terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi seperti halnya guru matematika. Namun guru bahasa Inggris tidak melakukan penilaian terhadap peneliti pada saat melakukan tindakan.
D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian
Penelitian kualitatif menuntut kehadiran peneliti karena pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dalam situasi yang sebenarnya. peran peneliti dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai perencana dan pelaksana kegiatan. Peneliti bekerja melakukan pengamatan dalam penelitian ini dibantu oleh dua orang observer sebagai pengamat kegiatan yang telah disiapkan oleh peneliti sekaligus sebagai sumber data guna menguji keabsahan data.
E. Tahapan Intervensi Tindalmn Tahap penelitian tindakan ini diawali dengan dilakukannya pra penelitian atau penelitian pendahuluan dan akan dilanjutkan dengan tindakan pertama yang berupa sildus, terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaJuasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada tindakan I, penelitian akan dilanjutkan dengan tindakan II, jika data yang diperoleh masih memerlukan penyempumasn akan dilanjutkan kembali pada tindakan III, dan setetusnya. Bagan urutan kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
37
I
•
Kegiatan Pendahuluan :
•
•
Observasi awal proses KBM di kelas penelitian. Wawancara siswa Tes diagnosa awal
Tahap Pereneanaan Perencanaan pendekatan pembelajaran dengan menggunakan KSPS individu. Tahap Pelaltsanaan Tindakan Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan KSPS individu pada pokok bahasan)kuadrat dan akar kuadrat suatu
I Siklus I
I I
bilangan, Luas persegi dan'" luas segitiga, pembuktian dalil pythagoras, menghitung panjang sisi segitiga siku~siku. menentukan jenis segitigajika diketahui pajang sisinya dan tripe! pythagoras.
•
•
Tahap Observasi dan Evalnasi Pengamatan proses pembelajaran Evaluasi proses dan hasil Tahap Analisis dan Reneksi
AnaJisis dan refleksi terhadap hasil pengamatan dan evaluasi pembelajaran siklus I.
Tahap Pereneanaan .. Hasil reVISI proses pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan KSPS individu dan kelompok pada pokok bahasan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30', 45' dan 60', menggunakan daHl pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang, menyelesaikan soal-soal cerita dengan menggunakan dalil pythagoras.
.
I Siklus II
I I
Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan proses belajar mengajar hasH revisi pada pokok bahasan perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30', 45' dan 60', menggunakan dalil pythagoras pada bangun rdatar dan bangun mang, menyelesaikan soal-soal cerita dengan menggunakan dalil pythagoras dengan mengunakan KSPS individu dan kelompok.
• •
Tahap Observasi dan Evalnasi Pengamatan proses pembelajaran Evaluasi proses dan hasH pembelajaran
Tahap Anatisis dan Reneksi AnaHsis dan relleksi terhadap hasil pengamatan dan evaluasi pembelajaran siklus II.
Bagan 3 Urutan Kegiatan Penelitian
38
Tahap-tahap penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:
SIKLUSI
1.
2. 3.
4. 5. 6. 7.
Perencanaan Membuat rencana pembelajaran Menyiapkan media pembelajaran Membuat kartu skor partsipasi siswa Membuat lembar kerja siswa Membuat pedoman observasi Membuat format pertanyaan wawahcar(l Membuat soal tes akhir siklus I
Tindakan 1. Melaksanakan skenario dan rencana pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan dengan menggunakan kartu skor partisipasi siswa individu 2. Menjelaskan materi a. Kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan b. Luas persegi dan luas segitiga c. Pembuktian dalil pythagoras d. Menghitung panjang sisi segitigasiku-siku e. Menentukan jenis segitiga j ika diketahui panjang sisinya dan tripel pythagoras. 3. Tes akhir siklus l.
I.
2. 3.
4.
Observasi Mengamati jalannya proses pembelajaran Mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran Mendokumentasikan kegiatan siswa Mengamati hasH tes siklus I
Refleksi HasH dari pengamatan dianalisis dan direfleksikan untuk memperoleh masukan bagi tindakan siklus berikutnya.
Bagan 4
39
SIKLUS TT
~ 1.
2. 3. 4.
5. 6.
Perencanaan Membuat rencana dan skenario pembelftiaran sesuai dengan hasil refleksi siklus I dengan menggunakan KSPS individu dan kelompok. Menyiapkan media pembelajaran Membuat kartu skor partsipasi siswa Membuat lembar kerja siswa Membuat pedoman observasi Membuat soal tes akhir siklus II
~ Tindakan skenario rencana 1. Melaksanakan dan pembelajaran sesuai dengan rencana tindakan dengan menggunakan kartu skor partisipasi siswa individu dan kelompok. 2. Menjelaskan materi a. perbandingan sisi-sisi segitiga sikusiku yang salah satu sudutnya 30°, 45° dan 60°. b. menggunakan dalil pythagoras pada bangun datar dan bangun mango c. menyelesaikan soal-soal cerita dengan menggunakan dalil pythagoras 3. Tes akhir siklus II.
L Observasi Mengamati jalannya proses pembelajaran aktivitas selama 2. Mengamati slswa pembelajaran 3. Mendokumentasikan kegiatan siswa 4. Mengamati hasil tes siklus II 1.
L Refleksi HasH dari pengamatan dianalisis dan direfleksikan untuk memperoleh masukan apakah tindakan yang dilaksanakan berhasil atau tidak dan untuk memperoleh masukan apabila akan dilakukan siklus berikutnya Bagan 5
40
Adapun uraian rencana kegiatan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Penelitian Pendahuluan a. Pelaksanaan penelitian pendahuluan Waktu pelaksanaan: 28, 30 November dan I, 5, 7 Desember 2006 Pada
pelaksanaan
penelitian
pendahuluan
ini
dilakukan
observasi terhadap kagiatan belajar mengajar matematika di kelas penelitian. Pelaksanaan penelitian pendahuluan ini dilakukan oleh peneliti tanpa bantuan observer. Hal ini dikarenakan penelitian pendahuluan ini dilakukan untuk dapat mengetahui tindakan yang tepat yang akan diberikan dalam rangka meningkatkan motivasi belajar matematika siswa. b. Tes penelitian pendahuluan Waktu pelaksanaan : 8 Desember 2006 Tes penelitian pendahuluan ini merupakan ulangan harian siswa pada materi sebelumnya. Tes ini dilaksanakan untuk mengukur kemampuan siswa terhadap materi yang dipelajari. Apabila motivasi belajar siswa tinggi diharapkan hasil tes penelitian pendahuluan akan tinggi pula. Hasil tes ini akan menjadi masukan bagi peneliti dalam membuat rencana pembelajaran pada penelitian selanjutnya. 2.
Kegiatan Penelitian a. Siklus I
I) Kegiatan I : Perencanaan tindakan siklus I Waktu pelaksanaan : 8 - 9 Januari 2007 Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah pembuatan rencana pembelajaran dan skenario pembel'\iaran yang akan disajikan dalam materi penelitian kegiatan siklus I dengan menggunakan kartu skor partisipasi siswa individu. Pada kegiatan ini peneliti yang dalam hal ini juga sebagai oerencana dan oelaksana tindakan memner
41
aktivitas apa saja yang akan dieantumkan dalam kartu skor partisipasi siswa . 2) Kegiatan 2 : Pelaksanaan tindakan Waktu pelaksanaan : 16 - 19 Januari 2007 Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah pelaksanaan skenario
dan reneana pembelajaran
yang
telah
dibuat
sebelumnya. Dalam tahap ini peneliti yang dalanl hal ini sebagai pelaksana tindakan menyampaikan materi tentang kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan, luas persegi dan luas segitiga, pembuktian dalil pythagoras, menghitung panjang sisi segitiga siku-siku, menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang sisinya dan tripel pythagoras.
Pada saat peneliti
melaksanakan tindakan pengamatan dilakukan oleh dua orang observer yang telah disiapkan sebelumnya. 3) Kegiatan 3 : Pelaksanaan tes akhir siklus I Waktu pelaksanaan : 23 Januari 2007 Kegiatan yang dilaksanakan adalah melaksanakan tes akhir siklus I yang telah direneanakan kepada seluruh siswa kelas VIII.7. Hasil tes tersebut akan digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa. 4) Kegiatan 4: Pembagian Format Pertanyaan wawaneara Waktu pelaksanaan : 23 Januari 2007 Kegiatan penyebaran format wawaneara dilakukan setelah selesai diadakan tes akhir siklus I. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
tanggapan
Slswa
terhadap
pembelajaran
matematika dengan pemberian kartu skor partisipasi siswa. Format wawaneara tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan tentang pendapat siswa mengenai kartu skor partisipasi siswa dan pemyataan-pernyataan tentang aktivitas siswa. Pada tanggal 27 Januari 2007 diadakan wawaneara dengan
42
mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi lebih banyak mengenai aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Setelah semua rangkaian siklus I selesai, selanjutnya dilakukan analisis dan refleksi untuk memperoIeh masukan bagi rencana tindakan siklus berikutnya. Hal ini dimaksudkan untuk
memperbaiki
pelaksanaan
kegiatan
penelitian
sebeIumnya dan hasil refleksi kegiatan siklus I ini akan diaplikasikan pada siklus II. b. SikIus II
I) Kegiatan I : Perencanaan tindakan siklus II Waktu pelaksanaan : 29 Januari 2007 Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan ini adalah membuat skenario dan rencana pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II dengan menggunakan KSPS individu dan kelompok. Pada kegiatan ini peneliti mempersiapkan halhal apa saja yang diperlukan pada saat pelaksanaan siklus II. Hal-hal tersebut adalah materi apa saja yang akan dibahas, hasil refleksi dari siklus I, bagaimana cara melaksanakannya dan juga aktivitas-aktivitas apa saja yang harus diperbaiki dari siswa dan guru sehingga pada siklus II motivasi siswa lebih meningkat dari siklus I dan keinginan siswa untuk belajar matematika menjadi lebih besar. Mengenai aktivitas apa saja yang harus diperbaiki pada siklus II ini peneliti berdiskusi dengan siswa untuk menentukan aktivitas-aktivitas tersebut. 2) Kegiatan 2 : Pelaksanaan Tindakan Waktu pelaksanaan: 30 Januari - 06 Februari 2007 Kegiatan
yang
dilakukan
pada
tahap
ini
adalah
melaksanakan skenario dan rencana pembelajaran yang telah direncanakan. Pada siklus ini oeneliti membagi siswa meniadi
43
perbadingan sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30°, 45° dan 60°, Menggunakan dalil pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang, dan menyelesaikan soal-soal cerita dengan menggunakan dalil pythagoras. Pada pelaksanaan tindakan siklus II ini guru akan memberikan beberapa soal untuk dikerjakan dalam batas waktu tertentu, siswa yang telah menyelesaikan soal-soal yang diberikan dapat dibawa ke depan dan dinilai oleh guru. Tetapi setelah waktu yang ditetapkan habis, siswa yang belum selesai tidak mendapat nilai dari guru, berarti jika siswa tidak mendapat nilai dari guru siswa tersebut tidak mendapat skor dan sebaliknya jika siswa mendapatkan nilai dari guru mereka mendapat skor untuk aktivitas siswa yaitu "mengerjakan soal dengan cepat". Dalam pembelajaran kelompok pada siklus ini setiap kelompok akan mendapatkan soal yang berbeda yang harus didiskusikan dan diselesaikan pada hari itu juga
serta
kemudian dibahas di depan. Dalam hal ini guru dan dua observer
sebagai
Pengamat
jalannya
kegiatan.
Waktu
ditetapkan seefektif mungkin sehingga tidak banyak waktu yang akan terbuang. 3) Kegiatan 3 : Pelaksanaan Tes Akhir Siklus II Waktu pelaksanaan : 8 Februari 2007 Kegiatan yang dilaksanakan adalah melakukan tes akhir siklus II kepada selmuh siswa kelas VIII.7. Hasil tes tersebut akan digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa.
44
3) Kegiatan 4: Pembagian Format Pertanyaan Wawancara Waktu pelaksanaan : 9 Februari 2007 Format pertanyaan diberikan kepada seluruh siswa kelas VIII.7 untuk mengetahui tanggapan dan pendapat siswa tentang metode yang telah dilaksanakan. Tanggal 10 Februari 2007 kegiatan wawancara dilakukan di luar jam pelajaran,
untuk mendapatkan
informasi
dan
mengetahui pendapat siswa mengenai penerapan kartu skor individu
dan
kelompok
selama
proses
pembelajaran
berlangsung. Wawancara ini dilakukan terhadap beberapa orang siswa yang dipilih dari kelas tinggi, sedang dan rendah untuk meminta tanggapan mereka tentang pelaksanaan tindakan pada siklus II. Selain itu untuk mengetahui pendapat kelompok tentang bagaimana penerapan kartu skor partisipasi siswa yang digunakan pada saat diskusi ke1ompok dilakukan wawancara dengan perwakilan dari enam kelompok yang ada. Format pertanyaan diberikan kepada se1uruh siswa kelas VIII.7 untuk mengetahui tanggapan dan pendapat siswa tentang melode yang telah dilaksanakan. Analisis dan refleksi siklus II kembali dilakukan untuk menilai pelaksanaan metode-metode dengan penggunaan kartu skor partisipasi siswa. Refleksi ini dilakukan untuk menilai apakah pelaksanaan penelitian tindakan ini telah dapat meningkatkan
motivasi
belajar
siswa
dalam
pelajaran
matematika atau masih terdapat kekurangan. Penyempumaan akan dilakukan apabila data yang diperoleh masih terdapat kekurangan melalui siklus berikutnya.
F. HasH Intervensi Tindakan Yang diharapkan Penelitian ini mengungkaokan masalah rendahnva motivasi siswa dalam
45
diperoleh
dari
hasi
observasi
awal
penelitian.
Kemudian
dengan
memanfaatkan teori-teori yang ada sebagai bahan pendukung, dilakukan penelitian tindakan yang aplikatif yaitu pemberian kartu skor partisipasi dalam proses pembelajaran.
Penerapan teknik ini dilakukan berdasarkan asumsi
bahwa motivasi belajar matematika siswa akan meningkat setelah diterapkan teknik tersebut dalam proses pembelajaran. Hasil intervensi tindakan yang diharapkan pada penelitian tindakan ini adalah meningkatnya motivasi siswa dalam belajar matematika. Sedangkan yang menjadi tolak ukur keberhasilan dalam penelitian ini adalah adalah tercapainya standar ketuntasan hasil belajar minimum (SKHBM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 6. Selain itu skor siswa yang diperoleh dari kartu skor partisipasi selama pelaksanaan tindakan dijadikan sebagai informasi peningkatan aktivitas siswa selama pembelajaran. Pada penelitian ini untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, diciptakan suasana kelas yang kompetitif yaitu dengan meberikan kartu skor partisipasi siswa, yang berisi tentang penskoran aktivitas-aktivitas siswa selama pembelajaran. Sebelumnya penentuan skor untuk setiap aktivitas-aktivitas siswa, ditentukan berdasarkan diskusi antara peneliti dengan salah seorang guru matematika di lokasi penelitian yang juga bertindak sebagai observer. Agar siswa mau mengumpulkan skor sebanyak-banyaknya, maka skor yang telah dikumpulkan oleh siswa dikonversi ke dalam nilai, kemudian dijadikan sebagai nilai tugas siswa. Dengan demikian diharapkan siswa dapat termotivasi dalam belajar matematika. Sehingga perolehan skor yang banyak menunjukkan suasana kelas yang kompetitif dan persaingan yang sehat. Pada penelitian ini diupayakan untuk memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi, yakni termotivasinya siswa dalam belajar matematika. Dengan pemberian kartu skor partisipasi dalam pembelajaran matematika diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Suciati, dkk dalam buku belajar dan pembelajaran 2 bahwa terdapat hubungan antara
46
waktu tertentu maupun terhadap hasil belajar selanjutnya. Tingkat motivasi belajar cenderung berkorelasi positif dengan hasil belajar, artinya semakin tinggi/kuat tingkat motivasi belajar, semakin baik hasil belajar siswa3•
G. Data dan Sumber Data I. Data
Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa: a. Data tes awal (pra penelitian) merupakan hasillJlangan harian siswa. b. Skor partisipasi siswa yang termuat dalam bentuk kartu skor yang memuat beberapa jenis aktivitas siswa yang diberi nilai atau skor. c. Data tentang aktivitas siswa merupakan hasil pangamatan pada saat dilaksanakan tindakan, diambil dengan menggunakan lembar observasi pada setiap siklus. d. Catatan lapangan, yaitu mencatat seluruh perubahan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas. e. Data hasil belajar siswa merupakan hasil ulangan harian (tes) kepada seluruh siswa pada setiap akhir siklus dan tes akhir hasil belajar di akhir penelitian. f.
Hasil wawancara dengan siswa mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki dalam poses belajar mengajar di kelas, baik berupa kritik ataupun saran yang akan dipertimbangkan kemudian sebagai langkah perbaikan.
g. Dokumentasi aktivitas siswa diambil pada setiap siklus.
2. Sumber Data Sumber data pada penelitian tindakan ini adalah siswa, peneliti dan observer.
H. Instrumen Pengumpulan Data
I. Kartu skor partisipasi siswa 2. Lembar tes akhir setiap siklus dan tes hasil belajar
47
3. Lembar observasi perubahan tingkah laku siswa setiap siklus 4. Angket wawancara (pectanyaan terbuka) untuk seluruh siswa 5. Angket motivasi belajar siswa Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasi hams valid. Oleh karena itu sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen tes hasil belajar dan angket motivasi belajar terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui dan mengukur validitas dan reliabilitasnya. a. Validitas Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalarn bahasa Indonesia "valid disebut dengan istilah sahih'. Sebuah item tes dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor totaU Skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain dapat dikemukakan bahwa sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total.
Kesejajaran ini dapat diartikan dengan
korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi. Dalarn menghitung validitas instrumen tes hasil belajar peneliti menggunakan rumus korelasi biseriae
_Mp-M'H s, -q
rbi, Ybis
Mp M, S, P
koefisien korelasi biserial : rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya : rerata skor total : standar deviasi dari skor total : proporsi siswa yang menjawab benar :
P = banyaknya siswa yang menjawab benar Jumlah seluruh siswa q
: proporsi siswa yang menjawab salah (q = l-p)
48
Adapun untuk menghitung validitas instrumen angket digunakan rumus product moment sebagai berikut: 5 N
LXY -(LXX'Ly)
N : Jumlah responden X : Skor item total Y : Skor total b. Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. jUntuk menghitung besarnya reliabilitas instmmen hasil belajar penelitr menggunakan mmus Kuder Richardson (K-R. 20) sebagai berikut :6
r 11
=
[_k ][S' -S'Lpq] k-l
Keterangan : : Reliabilitas tes secara keseluruhan : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = I - p) : jumlah hasil perkalian antara p dan q : banyaknya item yang valid : Varians tes Untuk mengetahui reliabilitas instrumen angketdigunakan rumus Alpha Cronbach, yaitu: 7
'Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Eva/uasi ... , h. 72.
'-
49
Ii I
:
k
: banyaknya butir pertanyaan yang valid
L u,' L
U t2
reliabilitas instrumen
: jumlah varians skor tiap-tiap item :
varians total
Dimana rumus varians yang digunakan adalah:&
u'
: Varians
LX
:Jumlah nilai data
LX'
: Jumlah kuadrat dari nilai data
N
: Jumlah data
I. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengamati setiap aktivitas siswa pada saat pembelajaran dengan menggunakan kartu skor partisipasi pada setiap siklus dan mencatat setiap kejadian yang teIjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Di akhir siklus peneliti memberikan soal tes, dan format pertanyaan terbuka mengenai pendapat siswa tentang kartu skor partisipasi. Selain itu peneliti juga memberikan tes hasil belajar diakhir penelitian dan memberikan angket motivasi untuk seluruh siswa. Dokumentsi mengenai aktivitas siswa selama pembelajaran dilakukan pada setiap siklus.
J. Telrnik Pemeriksaan Keterpercayaan (Truswortltiness) Stndi Pemeriksaan keabsahan atau keterpercayaan hasil temuan dari penelitian tindakan ini menggunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar
50
data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. 9 Dalam pengecekan keabsahan data ini digunakan teknik triangulasi sumber, penyidik dan teorL Triangulasi sumber yaitu teknik membandingkan dan mengecek balik deraj at kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitataii: sedangkan triangulasi penyidik yaitu dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya uutuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Untuk triangulasi
teori
yaitu
digunakan sebagai
penjelasan banding (rival
explanation).
K. Analisis Data dan Interpretasi HasH Analisis Analisis data dilakukan setelah semua data yang diperlukan terkumpul. Proses analisis data ini diawali dengan mendata seluruh data yang ada dari berbagai sumber, baik berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Setelah itu mengadakan
reduksi
data,
menyusunnya
dalam
satuan-satuan
serta
mengkategorikannya. Data yang diperoleh berupa kalimat-kalimat dan data-data tentang aktivitas guru dan siswa, diubah menjadi kalimat yang bermakna dan ilmiah. Analisis data tersebut berlangsung pada saat pengumpulan data dengan pertimbangan analisis dilakukan berdasarkan analisis logis. Data yang berupa aktivitas siswa yang tercantum dalam lembar observasi didiskusikan terlebih dalmlu dengan observer. Data yang terkumpul berupa kalimat-kalimat dan data-data tentang aktivitas guru dan siswa ditulis menjadi kalimat yang bermakna dan ilmiah. Analisis data ini berguna uutuk membuat perbaikan pada kegiatan siklus selanjutnya. Menurut Hopkins dalam bukunya Introduction to Action Research yang dikutip oleh Wati, bahwa proses analisis data memiliki empat tingkatan yaitu: pengumpulan data, dimana mengumpulkan informasi-informasi bempa hasil
kerja siswa, hasil wawancara atau penelaah dokumen. Validasi, proses
51
sinkronisasi hasil temuan yang diperoleh. Proses tersebut dilakukan dengan mengkaji hasil temuan dari berbagai sudut pandang dan berbagai pendapat pihak yang berkaitan. Interpretasi, yakni kerja yang meliputi pengambilan hipotesis
yang
telah
divalidasikan dan tindakan mencocokkan dan
menghubungkan dengan teori yang ada. Yang terakhir adalah merencanakan kembali perlakuan pada subjek untuk mendapatkan data yang lebih baik lagi terhadap bukti-bukti yang diperoleh.
M. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan tindakan Dalam penelitian tindakan ini karena keterbatasan peneliti dan dinilai sudah adanya peningkatan motivasi belajar disertai dengan peningkatan hasil belajar siswa maka penelitian dihentikan sampai dengan siklus II. Apabila penelitian ini dilanjutkan maka akan dilakukan pengembangan dalam penggunaan kartu skor partisipasi, yaitu penggunaan KSPS kelompok disertai dengan pe1aksanaan teknik tutor sebaya dalam pembelajaran kelompok. Ini berdasarkan temuan dalam penelitian yaitu secara tidak langsung siswa sudah menerapkan teknik ini pada saat belajar kelompok. Beberapa siswa memberikan penjelasan kepada anggota kelompoknya yang memang terlihat memerlukan bimbingan untuk dapat memahami pelajaran atau soal yang sedang didiskusikan. Sehingga untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya teknik tutor sebaya sangat tepat dilakukan dalam diskusi kelompok.
BABIV PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Pellelitian pendahuluall
Pelaksanaan penelitian pendahuluan dilakukan selama enam kali pertemuan yaitu pada tangal 28, 30 November dan 1, 5, 7, 8 Desember 2006. Penelitian pendahuluan ini terdiri dari lima kali tatap muka dan satu kali tes pada pokok bahasan persamaan linear dua variabeL Selama penelitian pendahuluan peneliti mengamati segala aktivitas siswa selama pembelajaran tanpa bantuan observer. Adapun hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Tidak terdapat persiapan belajar yang dilakukan oleh siswa pada saat pelajaran matematika akan dimulai. Hal ini ditandai masih banyak siswa yang berada di luar kelas saat menunggu datangnya guru matematika sambil bercanda dengan temannya. b. Ketika guru akan memulai pelajaran matematika, terlihat hanya beberapa orang siswa yang mempersiapkan buku sedangkan yang lain masih ada yang bercanda dan mengobrol dengan ternan lainnya serta belum mempersiapkan buku matematika. Mereka menunggu instruksi dari guru terlebih dahulu untuk mempersiapkan buku dan alat tulis lainnya. c. Hanya beberapa orang siswa yang siap memperhatikan ketika guru menjelaskan materi pelajaran, sedangkan yang lainnya masih berbicara dengan ternan sebangkunya dan ada yang diam sElia. d. Proses pembelajaran pasif. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tidak langsung menjawab apabila ditanya oleh gum, hanya beberapa orang siswa yang mau maju mengerjakan soal di papan tulis tanpa ditunjuk terlebih dahulu oleh guru sedangkan yang lain masih terlihat malu dan
53
menemui kesulitan. Hal ini menyebabkan kurangnya interaksi antara siswa dan gum. e. Hasil belajar matematika siswa rendah. Hal ini ditunjukkan dengan hasil ulangan harian didapatkan masih banyaknya siswa yang mendapat nilai di bawah standar ketuntasan hasil belajar minimum (SKHBM) yang ditetapkan oleh sekolah, sehingga SKHBM belum tercapainya. f.
Siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal ini ditunjukkan hanya beberapa orang siswa yang berani bertanya mengenai materi pelajaran dan sebagian besar siswa tidak menguasai materi yang diberikan oleh gum serta masih banyak siswa yang malas mengerjakan tugas atau PR yang diberikan oleh gUlU.
g. Siswa tidak bersemangat mengikuti pelajaran matematika. Hal ini ditunjukkan masih banyak siswa yang tidak memperhatikan gUlU ketika sedang menjelaskan materi, beberapa orang siswa malas mencatat pelajaran dan mengantuk pada saat belajar di kelas. Adapun hasil tes penelitian pendahuluan pada pokok bahasan persamaan linear dua variabel adalah sebagai berikut: Tabell. Perolehan Nilai Tes Pendahuluan Interval Nilai
Frekuensi
Persentaase
?: 8,0
2
5,71
7,5-7,9
1
2,86
7,0 -7,4
-
-
6,5 - 6,9
3
8,57
6,0 - 6,4
2
5,71
5,5 - 5,9
4
11,43
5,0 - 5,4
4
11,43
< 5,0
19
54,29
54
Keterangan: Rata-rata NiIai tertinggi NiIai terendah SD Siswa yang hadir Siswa tidak hadir Jumlah siswa
: 4,77 : 8,5 :2 : 1,03 : 35 Orang : 4 orang : 39 orang
Berdasarkan tabel di atas, terlihat nilai rata-rata ulangan harian siswa masih sangat rendah, niIai rata-rata tersebut kurang dari 5. Bahkan masih banyak siswa yang mendapat nilai kurang dari 6, sedangkan standar ketuntasan hasiI belajar minimum
(SKHBM) yang ditetapkan oleh
sekolah adalah 6,00. Hal ini menunjukkan tujuan pembelajaran belum tercapai karena hanya 8 orang siswa yang tuntas dalarn belajar yaitu siswa yang mendapat nilai sesuai dengan SKHBM yang ditentukan. Delapan orang siswa yang mendapat niIai sesuai dengan SKHBM yang ditentukan tersebut antara lain siswa yang mendapat nilai 6,0 - 6,4 sebanyak 2 orang (5,71 %), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9 sebanyak 3 orang (8,57%), siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7,9 sebanyak I orang (2,86%), dan siswa yang mendapat nilai lebih dari sarna dengan delapan sebanyak 2 orang (5,71%). Dari hasiI penelitian pendahuluan didapatkan bahwa hasil belajar siswa rendah dikarenakan siswa malu bertanya jika menemui kesulitan, malas mengerjakan latihan atau tugas dan PR yang diberikan oleh guru serta semangat siswa dalam belajar sangat rendah. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu tindalcan agar motivasi belajar siswa meningkat. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan tersebut maka dilakukan suatu tindakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu pemberian kartu skor partisipasi siswa. Pemberian kartu skor partisiapsi ini dilakukan pada saat pembelajaran matematika siklus 1. Dengan pemberian kartu skor partisispasi ini diharapkan akan dapat memotivasi siswa dalarn belajar
dan
ne:mhp:l::tl::tr::ln
dalam
melakukan
segala
aktivitas
selarna
proses
55
2. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada siklus I mated yang dibahas mengenai Dalil Pythagoras dengan pokok bahasan kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan, luas persegi dan luas segitiga siku-siku, pembuktian dalil pythagoras, menghitung panjang sisi segitiga siku-siku, menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang sisinya dan tdpel
pythagoras.
DaIam
penyampaian mated pada siklus satu ini peneliti menggunakan metode ekspositod, yaitu guru menjelaskan mated pelajaran kemudian dilanjutkan dengan latihan soal. Selain itu dalam menyajikan mated peneliti juga menggunakan metode demonstrasi dan pendekatan konstruktivisme, yaitu menjelaskan mated dengan menggunakan alat peraga yang terbuat dad karton dan dengan alat peraga tersebut peneliti mengkonstruksi siswa untuk menemukan konsep dasar rumus dan lain sebagainya. Kartu penskoran aktivitas siswa yang diterapkan pada siklus satu ini adalah kartu skor partisipasi siswa individu. Adapun aktivitas siswa yang dinilai dalam kartu skor partisipasi ini antara lain: I) Siswa sudah berada di dalam kelas pada saat guru memasuki kelas 2) Menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis 3) Menjawab pertanyaan guru tentang mated sebelumnya 4) Menjawab pertanyaan guru tentang materi yang dibahas 5) Memperhatikan guru 6) Ke depan mengeljakan soal 7) Mengerjakan soal dengan cepat 8) Mencatat materi pelajaran 9) Bertanya pada guru tentang materi pelajarall 10) Mellgerjakan soal-soallatihan yang debedkan guru II) Mengerjakan pekerjaan rumah 12) Mengeriakan semua oekeriaan rumah
56
Penentuan aktivitas siswa pada siklus satu ini berdasarkan permasalaban yang ditemukan oleh peneliti pada saat penelitian pendahuluan dikelas
VIII.7
SMP
Islarniyab Ciputat.
Adapun
pemberian skor pada tiap-tiap aktivitas tersebut berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan guru matematika di sekolab. Bentuk kartu skor partisipasi siswa individu ini dapat dilihat pada larnpiran 2. Pada siklus satu ini peneliti ingin melihat dan mengetabui apakab dengan pemberian skor pada aktivitas siswa selarna pembelajaran melalui kartu skor partisipasi siswa individu dapat meningkatkan semangat siswa dalarn belajar matematika sehingga motivasi siswa untuk belajar matematika dapat meningkat. b. Tabap Pelaksanaan Tabap pelaksanaan siklus I terdiri dari empat kali pertemuan. Pokok babasan yang disajikan adalab kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan, luas persegi dan luas segitiga siku·-siku, pembuktian dalil pythagoras, menghitung panjang sisi segitiga siku-siku, menentukan jenis segitiga jika diketabui panjang sisinya dan tripel pythagoras. Rencana pembelajaran siklus I dapat dilihat pada larnpiran I. Adapun uraian proses pembelajaran siklus I adalab sebagai berikut: I) Pertemuan pertarna, Selasa / 16 Januari 2007 Kegiatan pembelajaran matematika pada siklus satu ini dimulai pada hari selasa, tanggal 16 Januari 2007. Kegiatan pembelajaran ini dilaksanakan dalam waktu dua jam pelajaran dengan 40 menit untuk setiap jam pelajaran. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama ini dimulai pada pukul 08.20 sampai dengan 09.40 BBW\. Terdapat 5 orang siswa yang tidak hadir pada pertemuan ini, dua orang diantaranya sakit dan tiga orang lail111ya tidak ada keterangan. Dua orang observer satu diantaranya guru matematika hadir untuk membantu oeneliti dalarn melakukan oenelitian.
~ehin
57
pembelajaran guru matematika juga memberikan penilaian terhadap peneliti pada saat mengajar di kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran dan pembelajaran pada tahap berikutnya. Jadi ada keseimbangan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan peneliti memberikan penjelasan materi mengenai kuadrat dan akar kuadarat suatu bilangan kemudian memberikan latihan soal. Kemudian peneliti melanjutkan menjelaskan materi mengenai luas persegi dan luas segitiga siku-siku dengan menggunakan alat peraga yang terbuat dari karton dan mengkonstruksi siswa untuk dapat menemukan konsep luas persegi dan luas segitiga. Setelah itu peneliti kembali memberikan latihan soal dan diakhir pembelajaran peneliti memberikan PR sebanyak tiga soal. Pemberian skor pada siswa dimulai pada saat peneiti memasuki ke1as. Bagi siswa yang sudah berada di dalam kelas pada saat peneliti (guru) memasuki kelas mendapat skor 1 point sesuai yang tertera dalam kartu skor partisipasi. Kemudian siswa menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis sebelum pelajaran dimulai dan sebelurn diperintahkan oleh guru mendapat skor 2 sesuai yang ada dalam kartu skor. Selama proses pembelajaran berlangsung dua observer mengamati setiap aktivitas siswa dan memberikan skor bagi siwa yang melakukan aktivitas-aktivitas sesuai dengan yang ada dalam kartu skor partisipasi siswa. 2) Pertemuan kedua, Kamis /18 Januari 2007 Pertemuan kedua kegiatan belajar mengajar siklus satu dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Januari 2007. Kegiatan pembelajaran ini dimulai pada pukul 08.20 sampai dengan 09.40 BBWl. Jumlah siswa yang tidak hadir pada pertemuan ini ada dua
58
kali ini adalah pembuktian dalil pythagoras dan menghitung panjang sisi segitiga siku-siku. Diawal
pertemuan
peneliti
meminta
siswa
untuk
mengumpulkan PRo Bagi siswa yang mengerjakan PR mendapat skor "mengerjakan pekerjaan rumah" sesuai kriteria yang ada dalam kartu skor. Pada saat itu ada tujuh orang siswa yang tidak mengumpulkan PR karena tidak masuk waktu pertemuan pertama dan ada yang lupa membawa buku PR nya. Kegiatan
pembelajaran
kali
ini
agak
berbeda
dengan
pembelajaran sebelumnya. Pembelajaran dimulai dengan peneliti (guru) menuntun siswa untuk menemukan konsep dalil pythagoras kemudian sebelum peneliti memberikan contoh soal mengenai penerapan dalil pythagoras untuk menghitung sisi segitiga sikusiku, peneliti membagikan lembar kerja siswa yang berisi satu soal menghitung panjang sisi segitiga siku-siku. Peneliti meminta siswa untuk mengeJjakan soal tersebut dalam batas waktu yang ditentukan, yaitu lima menit. Bagi siswa yangdapat menyelesaikan soal tersebut dalam batas waktu yang telahditentukan mendapat skor tiga point sesuai dengan yang ada dalam kartu skor partisipasi yaitu " mengeJjakan soal dengan cepat". Pada saat itu ada enam orang siswa yang dapat menyelesaikan soal dalam batas waktu tersebut. Hal ini dilakukan untuk menguji kemampuan siswa dan untuk memberikan motivasi kepada siswadalam belajar sehingga siswa saling bersaing dalam belajar. Diakhir pembelajaran peneliti memberikan PR sebanyak dua soal. 3) Pertemuan ketiga, Jum'at /19 Januari 2007 Jum'at, 19 Januari 2007 pertemuan ketiga untuk siklus I dilaksanakan. Kegiatan bel'\iar mengajar kali ini dimulai pada pukul 10.00 sampai dengan 11.20 BBWI. Materi yang diajarkan pada pertemuan ini mengenai menentukan jenis segitiga jika
59
Sebelum memasuki materi terlebih dahulu peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan PR dan beberapa orang siswa diminta untuk mengeIjakannya di papan tulis. Siswa yang maju ke depan mengerjakan PR mendapat skor "ke depan mengerjakan soal". Ada empat orang siswa yang bersedia maju ke c1epan untuk mengerjaka PR pada saat ini. Penjelasan materi pembelajaran dimulai
dengan peneliti
menunjukkan jenis-jenis segitiga yang terbuat dari karton yang telah dibuat sebelunmya, setelah itu dilanjutkan menjelaskan materi dan memberikan contoh soal. Dua soal diberikan kepada siswa untuk dikerjakan dalam waktu lima menit. Ada sepuluh orang siswa yang berhasil pada saat ini dan sepuluh orang siswa tersebut mendapat skor "mengerjakan soal dengan cepat". Setelah
membahas
soal
bersama,
peneliti
melanjutkan
menjelaskan materi mengenai tripel Pythagoras. Pembelajaran berakhir setelah peneliti memberikan latihan soal kemudian beberapa orang siswa diminta untuk mengerjakannya di papan tulis dan membahasnya bersama. Di akhir pembelajaran peneliti memberikan PR sebanyak tiga soal. 4) Pertemuan keempat, Selasa/23 Januari 2007 Siklus I berakhir pada hari selasa, 23 Januari 2007. Peneliti memberikan soal tes kepada seluruh siswa kelas VIII.7 sebanyak lima soal dalam bentuk soal esay. Tes tersebut dilaksanakan dalam dua jam pelajaran. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah diajarkan dalam tiga kali pertemuan. Setelah pelaksanaan tes selesai, pada jam istirahat peneliti membagikan format pertanyaan terbuka kepada seluruh siswa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai kartu skor partisipasi siswa yang digunakan dalam pembelajaran matematika.
60
Hari sabtu, 27 Januari 2007 pada saat jam istirahat peneliti melakukan wawancara dengan beberapa orang siswa yang dipilih dari kelas tinggi, rendah dan sedang. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan inforrnasi yang lebih valid mengenai pendapat siswa tentang penerapan kartu skor partisipasi dalam pembelajaran matematika. Selama kegiatan siklus I peneliti dibantu oleh dua observer untuk mengamati aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi. Dua observer tersebut adalah: 1) Guru Matematika yang mengajar di lokasi penelitian, SMP Islamiyah Ciputat. 2) Guru Bahasa Inggris yang mengajar dilokasi penelitian, SMP lslamiyah Ciputat. Guru matematika membantu peneliti mengamati aktivitas-aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi. Selain itu guru matematika juga melakukan observasi dan penilaian terhadap peneliti pada saat melakukan tindakan, guna mendapatkan inforrnasi untuk peningkatan kualitas pengajaran dalam rangka perbaikan pada pelaksanaan tindakan berikutnya. Guru bahasa ingris membantu peneliti dalam melakukan pengamatan terhadap aktivitas-aktivitas
yang
dilakukan
oleh
siswa
selama
proses
pembelajaran dengan menggwlakan lembar observasi seperti halnya guru matematika. Namun guru bahasa inggris tidak melakukan pengamatan dan penilaian terhadap peneliti pada saat melakukan tindakan. Hasil pengamatan aktivitas siswa selama siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
61
Tabel2. Rekapitulasi dan Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Matematika Siklus I Banyak Siswa Yang Melakukan Aktivitas No
1
2
3
4 5
6 7 8
9
10
11
12
13
Aktivitas Siswa
Pada Pertemuan Ke-
Siswa Sudah berada di dalam kelas pada saat guru memasuki kelas Menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis Menjawab pertanyaan guru tentang materi sebelumnva Menjawab pertanyaan guru tentang materi yang dibahas Memperhatikan guru
Ke depan mengerjakan soal Mengerjakan dengan eepat Meneatat pelajaran
soal
materi
Bertanya pada guru tentang materi pelajaran Mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru MengeQakan pekeQaan rumah
Persentase
1 33
2 35
3 37
(97,06%)
(94,59%)
(100%)
28
31
36
(82,35%)
(83,78%)
(97,3%)
6
8
7
(17,65%)
(21,62%)
(18,92%)
5
6
7
(14,71%)
(16,22%)
(18,92%)
29
32
35
(85,29%)
(86,49%)
(94,59%)
2
4
6
(5,88%)
(10,81%)
(16,22%)
4
6
10
(11,76%)
(16,22%)
(27,03%)
30
33
35
(88,24%)
(89,19%)
(94,59%)
3
4
4
(8,82%)
(10,81%)
(10,81%)
26
30
34
(76,47%)
(81,1%)
(91,89%)
-
28
30
(75,68%)
(81,08%)
23
27
(62,16%)
(72,97%)
8
19
(21,62%)
(51,35%)
Mengerjakan semua pekerjaan rumah
-
Mengerjakan semua pekerjaan rumah dan iawaban benar
-
Rata-rata
97,22%
87,81%
19,40%
16,62%
88,79%
10,97%
18,34%
90,67%
10,15%
83,15%
78,38%
67,57%
36,49%
62
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh infonnasi bahwa rata-rata persentase siswa yang sudah berada di dalam kelas pada saat guru memasuki kelas sebanyak 97,22%. Pada saat guru memasuki kelas terlihat siswa sudah berada di tempat duduknya masing-masing. Pada kegiatan penelitian pendahuluan banyak siswa yang bercanda di luar kelas sambil menunggu gum datang. Mereka masuk kelas ketika guru sudah datang dan setelah mendapat teguran dari guru untuk masuk kelas. Rata-rata persentase siswa pada aktivitas menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis sebanyak 87,81 %. Hal ini juga menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan dengan penelitian pendahuluan. Pada kegiatan penelitian pendahuluan siswa akan menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis setelah mendapat: perintah dari guru. Berdasarkan hasil pada siklus I ini menunjnkkan bahwa siswa terlihat sudah siap untuk mengikuti proses pembelajaran matematika. Aktivitas selanjutnya menjawab pertanyaan gum tentang materi sebelumnya sebesar 19,40% dan menjawab pertanyaan guru tentang materi yang dibahas sebesar 16,62%. Dari tabel di atas diperoleh infonnasi bahwa ada siswa yang bertanya pada guru tentang materi pelajaran pada setiap pertemuan. Hal ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan penelitian pendahuluan. Pada kegiatan penelitian pendahuluan hanya ada 2 orang siswa yang berani menjawab pertanyaan dari guru, karena sebelumnya mereka malu dan takut salah. Hal itu pun mereka lakukan apabila terlebih dahulu ditunjuk oleh guru. Aktivitas memperhatikan guru sebesar 88,79%. Persentase ini cukup besar dan ini memberikan infonnasi bahwa adanya peningkatan jika dibandingkan dengan penelitian pendahuluan. Pada kegiatan penelitian pendahuluan, pada saat guru menjelaskan hanya beberapa orang siswa saja yang memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Masih hanvak siswa van" hercancla clen"an ternan sehan"kllnva clan
63
pelajaran. Dengan adanya persentase yang cukup besar pada aktivitas ini menunjukkan bahwa siswa sudah mempunyai motivasi untuk belajar. Dokumentasi aktivitas siswa memperhatikan guru pada sildus I dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambal'1. Aktivitas Siswa Memperhatilmn Penjelasan Guru Pada Siklus I Aktivitas ke depan mengerjakan soal pada kegiatan siklus I ini sebesar 10,97% yaitu sebanyak 12 orang dengan perinciarl 2 orang pada pertemuan pertama, 4 orang pada pertemuan kedua dan 6 orang pada peltemua
ketiga.
Jika
dibandingkan
dengan
penelitian
pendahuluan aktivitas ini mengalami kemajuan. Pada penelitian pendahuluan siswa melakukan aktivitas ini apabila ditunjuk terlebih dahulu oleh guru, itu pun hanya beberapa orang siswa saja yang bersedia sedangkan siswa laitltlya masih terlihat malu dan takut salah. Aktivitas laitltlya yaitu mengeJjakan soal dengan cepat sebesar 18,34%. Aktivitas ini merupakan aktivitas barn dimana peneliti memberikan batas waktu mengeljakan soal kepada siswa. Pada saat penelitian pendahuluan aktivitas ini dilakukan namtltl peneliti tidak memberikan batas waktu kepada siswa. T"<>
1
. '
1,·
••
64
Gambar2. Aktivitas 8isvva Ke Depan Mengerjakan 80al Pada Sildus I
Aktivitas selanjutnya mencatat materi pelajaran, rata-rata persentase aktivitas ini sebesar 90,67%. Persentase yang cukup besar. Pada aktivitas illi didapat hanya 2 sampai 3 orang siswa yang tidak mencatat pada saat belajar. Ini menunjukkan adanya peningkatan dimana pada saat penelitian pendahuluan masih ada 6 sampai 10 orang siswa yang tidak mencatat. Apabila gum berkeliling untuk memeriksa catatan siswa bamlah mereka mencatat. Pada penelitian pendahuluan siswa masih terlihat malas untuk melakukan aktivitas ini. Apabila peneliti menegur siswa tersebut baru kemudian mereka mencatat. Dokumentasi aktivitas siswa mencatat materi pelajaran pada siklus I dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
65
Aktivitas siswa bertanya tentang materi pelajaran, dari tabel di atas didapatkan rata-rata persentase sebesar 10,15% yaitu sebanyak 11 orang dengan rincian 3 orang pada pertemuan pertama, 4 orang pada pertemuan kedua dan 4 orang pada pertemuan. ketiga.. Persentase ini mungkin terbilang masih kurang, namun apabila dibandingkan dengan penelitian pendahuluan ini bisa dinilai lebih baik. Pada saat penelitian pendahuluan hanya ada 2 orang siswa yang berani bertanya sedangkan yang lainnya hanya diam saja. Pada siklus I ini siswa sudah mulai berani untuk mengungkapkan kesulitannya walaupun masih terlihat malu-malu. Rata-rata persentase aktivitas mengeljakan latihan soal yang diberikan oleh guru sebesar 83,15% dengan perincian 26 orang pada pertemuan pertama, 30 orang pada peliemuan kedua dan 34 orang pada pertemuan
ketiga.
lni
menunjukkan
adanya peningkatan jika
dibandingkan dengan penelitian pendahuluan dimana masih banyak siswa yang tidak melakukan aktivitas ini. Padapenelitian pendahuluan siswa masih terlihat malas untuk melakukan aktivitas ini. Aktivitas selanjutnya pada kegiatan siklus I yang mengalami peningkatan yaitu pada aktivitas mengerjakan pekerjaan rumah terlihat pada tabel sebesar 78,36%, mengerjakan semua pekerjaan rumah sebesar 67,57% dan mengerjakan semua pekerjaan rumah dan jawaban benar sebesar 36,49%. Pada kegiatan penelitian pendahuluan masih banyak siswa yang tidak melakukan aktivitas ini mereka terlihat cuek dan santai walaupun belum mengerjakan PR nya. Pada saat peneliti melakukan pemeriksaan dan meminta siswa untuk mengumpulkan PR nya, banyak . I" "B u.. ga b'lsa, saaInya Slswa yang mengat akan "8aya Iupa, Bu.......,
susah But" serta masih banyak siswa yang mengeljakan PR nya pada saat peneliti memasuki kelas untuk memulai belajar. Dokumentasi aktivitas siswa mengerjakan soal-soal latihan yang rHhprilnm 0111'11 rhm!-lt r1ilih~t n~rl~ a::lmh~l' hp.rilt-llt·
66
Gambar4. Aktivitas Siswa Mengel'jakan Soal-Soal Latihan Yang Dibel'i1rnn Oleh Gum Pada Sildus I
HasH total perolehan skor pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel3. Perolehan Total Skor dan Nilai HasilKonversi Skor Siswa
pada
Kegiatan Siklus I No
Interval Pel'Olehan Total Skol'
Nilai
1
21 -24
9
-
-
2
17 - 20
8
1
2,56
3
13 - 16
7
11
28,21
4
9 - 12
6
14
35,90
5
5-8
5
12
30,77
6
1-4
4
1
2,56
Keterangan: Skor tertmggl Skor terendah Rata-rata skor Jumlah siswa
: 19 :4 : 10,44 : 39
Fl'ekuensi Persenta5e
Rata-rata mlal konversl : 5,97 Nilai konversi tertinggi : 8 Nilai konversi terendah : 4
SD
: 0,89
Berdasarkan tabel di atas perolehan nilai hasil konversi skor selama tiga kali pertemuan terlihat cukup baik karena lebih dari 50% siswa mendapat
67
orang mendapat nilai 7 dan 1 orang mendapat nilai 8. Daftar total perolehan nilai hasil konversi skor siswa dapat dilihat pada lampiran 17. Hasil belajar siswa selarna siklus I diperoleh dari tes siklus pada pertemuan ke empat. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel4. Perolehan Nilai Tes Siklus I Interval Nilai
Frekuensi
Persentaase
3
8,11
7,5-7,9
I
2,70
7,0 -7,4
2
5,41
6,5 - 6,9
2
5,41
6,0 - 6,4
4
10,81
5,5 - 5,9
5
13,51
5,0 - 5,4
8
21,62
< 5,0
12
32,43
~
8,0
Keterangan: Rata-rata Nilai tertinggi N i1ai terendah SD Siswa yang hadir Siswa tidak hadir Jum lah siswa
: 5,52
: 8,8 :4
: 1,09 : 37 orang : 2 orang :39 orang
Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata pada siklus I mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas pada penelitian pendahuluan yaitu 4,77 pada penelitian pendahuluan dan 5,52 pada siklus 1. Siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan SKHBM yang ditetapkan pada siklus I ini sebanyak 12 orang, dengan rincian siswa yang mendapat nilai 6,0 - 6,4 sebanyak 4 orang (10,81%), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9 sebanyak 2 orang (5,41 %), siswa yang mendapat nilai 7,0
7,4 sebanyak 2 orang
(5,41 %), siswa yang mendapat nilai 7,5
7,9 sebanyak 1 orang
(2,70%) dan siswa yang mendapat nilai lebih dad sarna dengan
68
siswa yang mendapat nilai sesuai dengan SKHBM yang ditetapkan sebanyak 8 orang yang terdiri dmi siswa yang mendapat nilai 6,0 - 6,4 sebanyak 2 orang (5,71%), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9 sebanyak 3 orang (8,57%), siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7,9 sebanyak I orang (2,86%) dan siswa yang mendapat nilai lebih dari smna dengan delapan sebanyak 2 orang (5,71 %) c. Tahap Analisis Selasa, 16 Januari 2007 ketika pertmna kali pembelajaran matematika dilaksmlakan masih ada beberapa orang yang belum mendapatkan kartu skor partisipasi karena pada saat peneliti mensosialisasikan kartu skor tersebut beberapa orang siswa itu tidak masuk sekolah. Hal ini menyebabkan tergmlggunya waktu belajar, karena peneliti haInS terlebih dahulu membagikan kartu skor partisipasi kepada beberapa orang siswa tersebut. Pada saat itu suasana kelas menjadi rmnai. A2: "Bu ... saya belurn, bu 1", F2: "Bu ... saya dong, Bu 1", HI: Bu ... (disebutkan nama salah satu siswa..) belurn nih, Bu.. ! ". Suasana tersebut dapat diatasi beberapa saat kemudian setelah
salah seorang siswa mengingatkan supaya tidak berisik. Pada saat beberapa orang siswa maju ke depan untuk mengerjakan soal latihan dan jawabannya salah siswa lain cenderung mengejeknya. H4: "Hey ... (disebutkan siswa) itukan jawabannya salah", "Bu ...,
itukan jawabannya salah ya bu ", "Saya aja deh bu yang rnaju ", Coba tadi saya rnaju kan bisa dapet skor", EI: Bu ... jawabannya 5 kan Bu.. 1". Hal ini bisa diatasi setelah peneliti mengingatkan siswa agar
jangan mengejek temannya dan memberi kesempatan kepada siswa tersebut untuk memperbaikijawabalmya. Masih pada siklus 1 Kmnis, 18 Januari 2007 ketika menjawab pertanyaan mengenai materi sebelumnya, beberapa orang siswa menjawabnya dengan sengaja berteriak sangat keras sehingga membuat kelas meniadi lmduh. Pada saat neneliti memherikan soal
69
yang pindah tempat duduk karena ingin bertanya kepada siswa yang lebih pandai. Hal ini membuat kelas menjadi tidak kondusif karena ada beberapa orang siswa yang berjalan-jalan menuju tempat duduk siswa lain. Pada saat waktu yang ditentukan habis siswa yang dapat menyelesaikan soal tersebut berkerumun di depan meja guru untuk mengetahui hasH koreksian dan ini membuat suasana kelas tidak kondusif. Jum'at 19, Januari 2007 pada waktu peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan PR, semua siswa mengumpulkan dan ketika peneliti menanyakan PR tersebut di kerjakan di rumah atau di sekolah, semua siswa kompak menjawab "di rumah, Bu.. ". Pada waktu peneliti memberikan 1atihan soal untuk dikerjakan dalarn batas waktu tertentu, siswa cenderung meminta tarnbahan waktu karena pada waktu pengerjaan soa1 sebe1umnya mereka merasa terlalu terburu-buru. d. Tahap Refleksi Rarnainya siswa menjawab pertanyaan pada saat guru memberikan pertanyaan mengenai materi pelajaran membuat suasana kelas tidak kondusif. Untuk mengatasi hal ini perlu digunakan cara atau metode bertanya yaitu memberikan pertanyaan secara individu kepada tiap-tiap siswa atau memberikan pertanyaan terbuka kepada siswa, siswa boleh menjawab dengan terlebih dahulu menunjuk tal1gan. Banyak siswa pindah tempat duduk ketika peneliti memberikan latihan soal, ini menunjukkan siswa membutuhkan bantuan siswa lain untuk dapat menyelesaikan soa1 yang diberikan oleh guru. Untuk sik1us II pembelajaran akan dilakukan dengan metode diskusi kelompok sehingga siswa bisa dengan bebas mendiskusikan soal-soal dengan ternan sekelompoknya. Hal ini juga untuk menjadikan siswa tidak bosan dengan suasana pembelajaran yang baru. Untuk lebih meningkatkan motivasi dan keaktivan siswa dalarn pembe1aiaran. pada siklus II selain kartu skor nartisinasi individu imm
70
berdasarkan temuan peneliti pada siklus I dimana dalam mengerjakan latihan beberapa siswa membutuhkan bantuan dari ternan yang lain untuk menjelaskan cara penyelesaian soal-soallatihan tersebut. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan siklus I dan hasil evaluasi siklus I maka dapat dikemukakan bahwa motivasi siswa dalam pembelajaran matematika sudah ada peningkatan namun tidak terlalu tinggi dan belum mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini terlihat dari siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan SKHBM yang ditetapkan hanya 12 orang dengan rincian antara lain siswa yang mendapat nilai 6,0 - 6,4 sebanyak 4 orang (10,81%), siswa yang mendapat nilai 6,56,9 sebanyak 2 orang (5,41%), siswa yang mendapat nilai 7,0 - 7,4 sebanyak 2 orang (5,41%), siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7,9 sebanyak I orang (2,70%) dan siswa yang mendapat nilai lebih dari sarna dengan delapan sebanyak 3 orang (8,11%). Berdasarkan pengamatan yang terjadi di dalam kelas selama pembelajaran, masih ada siswa yang belum menggunakan kesempatan yang diberikan oleh guru untuk melakukan beberapa aktivitas .seperti bertanya tentang materi pelajaran, menjawab pertanyaan guru dan lain sebagainya. Hasil observasi/pengamatan observer terhadap peneliti pada saat melaksanakan tindakan terlihat cukup baik. Hanya saja peneliti masih harus lebih meningkatkan penguasaan ruang, teknik dan volume serta nada berbicara pada saat mengajar. Hasil pengamatan observer terhadap peneliti dapat dilihat pada lampiran.
3. Sildus II a. Tahap perencanaan Pada siklus II kartu penskoran yang akan digunakan adalah kartu skor partisipasi individu dan kelompok, hal ini dilakukan atas dasar tenman penelitian pada siklus I dimana siswa cenderung membutuhkan bantuan siswa lain dalam belajar terutama dalam menyelesaikan soalsoal
yang
diberikan
oleh
guru
dan
pennintaan
siswa
yang
71
pada siklus 11 ini mengenai perbandingan sisi·sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30°, 60° dan 45°, menggunakan dalil Pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang dan menyelesaikan soal-soal cerita dengan menggunakan dalil Pythagoras. Metode yang akan digunakan oleh peneliti dalam menyampaikan pelajaran pada siklus 11 ini adalah metode akspositori dan diskusi kelompok. Pembelajaran dimulai dengan terlebih dahulu peneliti memberikan penjelasan materi, kemudian memberikan beberapa soal untuk didiskusikan oleh tiap-tiap kelompok dan hasilnya dibahas di depan. Aktivitas yang tercantum dalam kartu skor partisipasi kelompok pada siklus 11 ini antara lain: 1) Pembagian tugas yang jelas antar anggota kelompok 2) Anggota kelompok saling bekerja sama 3) Dapat menyelesaikan tugas tepat waktu 4) Langkah-langkah perhitungan lengkap dan benar 5) Penjelasan jawaban dapat dimengerti 6) Menjawab pertanyaan kelompok lain Penentuan aktivitas siswa pada kartu skor partisipasi kelompok ini berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan guru matematika yang merupakan observer pada penelitian inL Pada siklus 11 ini peneliti ingin mengetahui apakah motivasi siwa dapat lebih meningkat dari siklus 1 dengan pemberian kartu skor partisipasi individu dan kelompok. Bentuk kartu skor partisipasi kelompok ini dapat dilihat pada lampiran 3. b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran matematika pada siklus 11 dimulai pada hari selasa, 30 Januari 2007. Pertemuan pertanla untuk siklus 11 ini seharusnya dilaksanakan pada hari kamis 25 Januari 2007, namun
72
dilihat pada lampiran 1. Adapun uraian proses pembelajaran siklus II adalah sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama, Selasa / 30 Januari 2007 Materi yang disampaikan pada pertemuan pertama ini adalah perbandingan sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30°, 60° dan 45°. Empat orang siswa tidak hadir pada pertemuan ini, dua diantaranya sakit dan dua orang izin. Pada tahap pelaksanaan ini gum matematika hadir untuk kembali memberikan penilaian kepada peneliti pada saat mengajar dan membantu peneliti mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran Pembelajaran
dimulai
dengan
terlebih
dahulu
peneliti
memberikan penjelasan materi mengenai perbandingan sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 30°, 60° dan 45°, kemudian memberikan eontoh soal dan mengerjakarmya bersama dengan siswa. Setelah itu peneliti membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan setiap kelompok terdiri atas 6/7 orang. Setelah semua kelompok terbentuk peneliti memberikan latihan soal dan meminta tiap-tiap kelompok untuk mengerjakan dan mendiskusikarmya. Setelah selesai peneliti meminta tiap-tiap kelompok untuk mengumpulkan hasilnya, menuliskarmya di papan tulis serta menjelaskan jawaban tersebut kepada kelompok lain. Pada saat ini setelah kelompok yang mandapat giliran maju ke depan menuliskan jawaban di papan tulis dan menjelaskan jawabarmya, kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya dan kelompok yang didepan hams siap menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Aktivitas ini dilakukan sesuai dengan aktivitas yang ada dalam kartu skor partisipasi kelompok.. Penilaian kelompok dilakukan oleh kelompok lain yang ditentukan oleh peneliti sebelumnya. Diakhir pembelajaran peneliti memberikan PR sebanyak dua soal.
73
2) Pertemuan kedua, Kamis/Ol Februari 2007 Kamis, 01 Februari 2007 pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk yang kedua kalinya pada siklus II dilakukan. Setelah membahas PR selama 10 menit peneliti memberikan penjelasan materi mengenai penerapan dalil Pythagoras pada bangun datar dan bangun ruang. Setelah itu peneliti meminta siswa untuk berkumpul sesuai dengan kelompoknya yang telah ditentukan pada pertemuan sebelwnnya. Kemudian membagikan LKS yang berisi satu soal essay yang berbeda untuk tiap-tiap kelompok. Peneliti memintan tiap-tiap kelompok untuk mendiskusikan soal tersebut dalam waktu 10 menit. Setelah itu masing-masing kelompok diminta untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan menjelaskannya secara bergantian.
Apabila jawabannya
benar
ke1ompok
tersebut
mendapatkan skor "ke depan mengerjakan soal" dan "mengeIjakan soal dengan cepat". Penilaian ke1ompok dilakukan pada saat iui seperti halnya pada pertemuan pertama. 3) Pertemuan ketiga, Selasa/06 Februari 2007 Selasa, 6 Februari 2007 pembelajaran siklus II dilakukan untuk yang ketiga kalinya. Materi yang dipelajari pada pertemuan kali ini adalah menyelesaikan soal-soal cerita dengan menggunakan dalil Pythagoras. Di awal pembelajaran setelah peneliti meminta siswa untuk duduk berkumpul dengan ke1ompoknya masing-masing, peneliti langsung membagikan LKS kepada tiap-tiap kelompok. LKS tersebut bersisi satu soal yang berbeda untuk tiap-tiap kelompok. Kartu penskoran kelompok digunakan pada saat ini. Tiap-tiap kelompok diminta untuk menye1esaikan soal tersebut dalam waktu yang ditentukan kemudian membahasnya di depan. Pada saat diskusi kelompok sampai membahas soal di depan, satu orang perwakilan kelompok lain diminta untuk menilai dengan memHwnakan kartu skor nartisinasi kelomnok.
74
4) Pertemuan keempat, Kamis/08 Februari 2007 Pertemuan keempat merupakan pelaksanaan tes siklus II. Pelaksanaan tes ini pada hari Kamis, 08 Februari 2007. Peneliti memberikan soal tes kepada seluruh siswa kelas VIII.7 sebanyak lima soal dalam bentuk soal esay. Soal yang dibuat disesuaikan dengan materi yang telah dibahas pada saat pelaksanaan siklus II. Tes tersebut dilaksanakan dalam dua jam pelajaran. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah diajarkan dalam tiga kali pertemuan dan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasH bel:uar al1tara siklus I dengan siklus II. Hari Jum'at, 09 Februari 2007 peneliti membagikan format pertanyaan terbuka kepada seluruh siswa mengenai pembelajaran matematika dengan menggunakan kartu skor partisipasi siswa individu dan kelompok selama pembelajaran siklus II.
Hal ini
dilakukan wltuk mengetahui pendapat siswa mengenai penerapan kartu skor partisipasi siswa individu dan kelompok
yang
digunakan dalam pembelajaran matematika. Hari sabtu, 10 Februari 2007 pada saat jam istirahat peneliti melakukan wawancara dengan beberapa orang siswa yang dipilih dari kelas tinggi, rendah dan sedang. Hal ini dilakukan untuk memberikan informasi yang lebih valid mengenai pendapat siswa selama pembelajaran siklus II dengan menggunakan kartu skor partisipasi siswa individu dan kelompok. Se1ama kegiatan siklus II peneliti dibantu oleh dua observer untuk mengamati aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi. Dua observer tersebut adalah juga observer pada saat pelaksanaan siklus I. Hasil pengamatan aktivitas siswa selama siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
75
Tabel5. Rekapitulasi dan Rata-rata Persentase Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Matematika Siklns II No
1
2
3 4
5 6 7
8 9
10
11
12
Aktivitas Siswa Siswa Sudah berada di dalam kelas pada saat guru memasuki kelas Menyiapkan buku pelajaran dan alat tulis Menjawab pertanyaan guru tentang materi sebelumnva Menjawab pertanyaan guru tentang materi vang dibahas Memperhatikan guru Ke depan mengeljakan soal Mengeljakan soal dengan eepat Meneatat pelajaran
materi
Bertanya pada guru tentang materi pelajaran Mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru MengeDakan pekeDaan rumah Mengerjakan semua pekerjaan rumah
Banya" Siswa Yang Mela"u"an A"tivitas Pada Pertemuan Ke-
Persentase
1
2
3
35
39
36
(100%)
(100%)
(100%)
35
37
36
(100%)
(94,87%)
(100%)
5
7
6
(14,29%)
(17,95%)
(16,67)
6
8
8
(17,14%)
(20,51 %)
(22,22%)
33
35
35
(94,29%)
(89,74%)
(97,22%)
3
3
-
5,42%
(8,57%)
(7,69%)
18
19
-
33,38%
(51,43%)
(48,72%)
35
39
36
100%
(100%)
(100%)
(100%)
7
6
10
(20,00%)
(\5,38%)
(27,78%)
32
35
34
(91,43%)
(89,74%)
(94,44%)
-
37
36
(94,87%)
(100%)
32
27
(82,05%)
(75,00%)
-
-
Mengerjakan semua 22 pekerjaan rumah dan (56,41%) iawaban benar Keterangan : Jumlah Slswa pada pertemuan ke I - 35 orang
13
Rata-rata
19 (52,78%)
100%
98,29% 16,30%
19,96%
93,75%
21,05%
91,87%
97,44%
78,53% 54,60%
76
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa persentase aktivitas siswa pada kegiatan siklus II mengalarni peningkatan dari persentase kegiatan siklus 1. Pada kegiatan siklus II rata-rata persentase aktivitas siswa mengeljakan soal dengan cepat sebesar 33,38%, sedangkan pada kegiatan siklus I rata-rata persentase aktivitas ini sebesar 18,34%. Berdasarkan pengarnatan dan wawancara terhadap siswa mengenai aktivitas
1m,
siswa
merasa
sangat
teltantang
untuk
dapat
menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru dalarn waktu yang ditentukan dan mereka merasa ini adalah sebuah persaingan atau kompetisi yang harus dimenangkan. Menurut mereka apabila mereka dapat menyelesaikan soal tersebut sesuai waktu yang ditetapkan dan jawaban mereka benar, mereka sangat senang dan puas atas usaha mereka. Selain itu termotivasinya siswa dalam melakukan aktivitas ini juga dikarenakan besarnya skor yang ada dalanl kartu skor untuk aktivitas ini. Meningkatnya al(tivitas ini juga didukung oleh hasil angket pada pemyataan saya berusal1a untuk mendapatkan nilai yang lebih tinggi diantara ternan-ternan, siswa menjawab selalu (52,63%), sering (28,95%) dan kaClang-kadang (18,42%). Hasil angket dapat dilihat pada lampiran 18. DokUll1entasi al(tivitas siswa mengerjakan soal dengan cepat pada siklus II dapat dilihat pada garnbar di bawah ini.
77
Aktivitas selanjutnya yang diamati pada siklus II adalah mencatat mated pelajaran. Siswa yang melakukan aktivitas tersebut sebanyak 11 0 orang dengan rata-rata persentase 100% dengan pedncian 35 orang pada pertemuan pertanla, 39 orang pada pertemuan kedua dan 36 orang pada pertemuan ketiga. Sedangkan pada siklus I siswa yang melakukan aktivitas ini sebanyak 98 orang dengan rata-rata persentase 90,67% yaitu 30 orang pada pertemuan pertan1a, 33 orang pada pertemuan kedua dan 35 orang pada pertemuan ketiga. Menmut pengarnatan dan hasil wawancara dengan siswa bahwa aktivitas ini dilakukan oleh siswa karena merasa perIu akan catatan agar bisa belajar di rumall U11tuk dapat lebih mengerti tentang mated yang dipelajari sehinga apabila ada latihan mereka bisa mengerjakan dan bisa mendapatkan skor yang besar. Aktivitas illi juga didukU11g dengan hasil angket pada pemyataan saya mencatat mated pelajaran dengan baik, siswa menjawab selalu(89,47%) dan sering (10,53%). Dokumentasi aktivitas siswa mellcatat mated pelajaran pada siklus II dapat dilihat pada garnbar di bawah ini:
Gambar6. Aktivitas Siswa Mencatat Materi Pelajaran Pada SikIus II
Aktivitas lain yang diarnati dan mengalami pellingkatan adalah Aktivitas bertanva tentang mated pelaiaran. Aktivitas ini dilakukan
78
pertemuan pertama, 6 orang pada pertemuan kedua dan 10 orang pada pertemuan ketiga dan dengan rata-rata persentase salama tiga kali pertemuan sebesar 21,05%. Sedangkan pada kegiatan siklus I aktivitas siswa bertanya tentang materi pelajaran ini dilakukan oleh siswa sebanyak 11 orang dengan perincian 3 orang pada pertemuan pertama, 3 orang pada pertemuan kedua dan 4 orang pada pertemuan ketiga dengan rata-rata persentase salama tiga kali pertemuan sebesar 10,15%. Berdasarkal1 hasil pengamatan pada siklus II dan hasil wawancara dengan siswa bahwa siswa terlihat termotivasi dalam melakukan aktivitas bertanya pada gum tentang materi pelajaran dikarenakan besamya skor yang tercanturn dalam kartu skor. Berdasarkan pengamatan selama kegiatan siklus II aktivitas bertanya pada gum tentang materi pelajaran ini dilakukan oleh siswa tanpa ditunjuk terlebih dahulu oleh guru, siswa sudah berani mengacungkan tangan sendiri. Aktivitas ini juga didukung oleh hasil angket pada pemyataan saya bertanya pada guru apabila ada materi yang belum dimengerti, siswa menjawab selalu (23,68%), sering (55,26%), sedang (10,53%) dan tidak pemah (10,53%). Aktivitas mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh gum juga menunjukkan adanya peningkatan. Siswa yang melakukan aktivitas ini pada siklus II sebanyak 32 orang pada pertemuan pertama, 35 orang pada pertemuan kedua dan 34 orang pada pertemuan ketiga dengan rata-rata persentase dalam tiga kali pertemuan sebesar 91,87%. Sedangkan pada siklus I siswa yang melakukan aktivitas ini sebanyak 26 orang pada pertemuan peliama, 30 orang pada pertemuan kedua dan 34 orang pada pertemuan ketiga dengan rata-rata persentase dalam tiga kali pertemuan sebesar 83,15%. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa mereka melakukan aktivitas ini karena termotivasi ingin mendapatkan skor dan sebagian dari mereka juga mengatakan bahwa rnprplr~
t'npl!-llrnlt'!::m ~kti"it~~ tp.l°c.:p.hllt ill(J~ kf':l'p.i1f1 mereka inQ'in hisa dan
79
persentase pada aktivitas ini didukung oleh hasil angket pada pemyataan saya mengerjakan latihan soal yang diberikan guru, siswa menjawab selalu (60,53%), sering (15,79%), kadang-kadang (23,68%). Dokumentasi aktivitas siswa mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru pada siklus II dapat dilihat pada gambar di bawah 1m: Aktivitas terakhir yang diamati
pada kegiatan siklus II ini adalah
mengerjakan pekerjaan rumah. Siswa yang mengeJjakan pekerjaan rumah pada siklus II sebanyak 37 orang pada pertemuan kedua dan 36 orang pada pe1iemuan ketiga dengan rata-rata persentase 97,44%. sedangkan pada siklus I sebanyak 28 orang pada pertemuan kedua dan 32 orang pada pertemuan ketiga dengan rata-rata persentase 78,36%. Kemudian aktivitas siswa mengerjakan semua pekerjaan rumah dan jawaban benar pada siklus II sebanyak 22 orang (56,41%) pada pertemuan pertama dan 19 orang (52,78%) pada pertemuan kedua. sedangkan pada siklus I sebanyak 8 orang (21,62%) pada pertemuan pertama dan 19 orang (51,35%) pada pertemuan kedua. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara dengan siswa bahwa siswa melakukan aktivitas ini selain karena ingin bisa juga karena ingin mendapat skor yang tinggi. Menurut pemyataan mereka aktivitas mengerjakan pekerjaan rumah ini mereka kerjakan sendiri di rumah bukan di sekolah dan ada juga yang kerja kelompok untuk menyelesaikannya.
Meningkatnya persentase pada aktivitas
ini
didukung oleh hasil angket pada pemyataan saya mengeJjakan tugas/PR yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh, siswa menjawab selalu (44,74%), sering (18,42%), kadang-kadang (34,21%) dan tidak pemah (2,63%).
Pemyataan lainnya yang mendukung
aktivitas ini adalah apabila ada PR saya kerjakan dengan baik, siswa menjawab selalu (31,58%), sering (47,37%), kadang-kadang (13,16%) rhm tirblr npnu:ah (7
RQo/nl
~?1:'11n
1tn n~rnvBtHan vanQ
mendukunQ
80
saya kerjakan, siswa menjawab selalu (47,37%), sering (28,95%) dan kadang-kadang (23,68%). Hasil total perolehan skor pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel6. Perolehan Total Skor dan Nilai Hasil Konversi Skor Siswa Pada Kegia tan Siklus II No
Interval Perolehan Total Skor
Nilai
Frekuensi
Persentase
1
21-24
9
2
5,13
2
17 -20
8
8
20,51
3
13 - 16
7
12
30,77
4
9 - 12
6
11
28,21
5
5-8
5
6
15,38
6
I -4
4
-
-
Keterangan: Skor tertmggl Skor terendah Rata-rata skor Jumlah siswa
: 22 :7 : 13,31 : 39
Rata-rata nlial konversl : 6,72 Nilai konversi tertinggi : 9 Nilai konversi terendah : 5 SO
: I,ll
Berdasarkan tabel di atas perolehan total skor siswa dan nilai hasil konversi
skor
siswa
menunjukkan
adanya
peningkatan
jika
dibandingkan dengan sik1us 1. Banyaknya siswa yang mendapat nilai hasil konversi skor lebih dari sarna dengan enam pada siklus II adalah 33 Orang, yaitu 11 orang mendapat nilai 6 dengan perolehan interval total skor antara 9 - 12, 12 orang siswa mendapat nilai 7 dengan perolehan interval total skor antara 13 - 16, 8 orang siswa mendapat nilai 8 dengan perolehan interval total skor antara 17 - 20 dan 2 orang siswa mendapat nilai 9 dengan perolehan interval total skor antara 21 24. Sedangkan pada siklus 1 banyak siswa yang mendapat nilai hasil konversi skor lebih dari sama dengan enam adalah 26 orang dengan tidak ada siswa yang mendapat nilai 9. Rata-rata perolehan total skor siswa pada siklus II adalah 13,31 dan
81
jika dibandingkan dengan rata-rata perolehan siklus I yaitu rata-rata perolehan skor sebesar 10,44 dan rata-rata nihil hasil konversi sebesar 5,97. Selain kartu skor partisipasi individu pada siklus II juga menggunakan kartu skor partisipasi kelompok. Hasil perolehan sko1' dan nilai kelompok dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel7. Perolehan Skor dan NiJai Kelompok No
I
2 3 4 5 6
Kelompok
I 11 111 IV V VI Rata-rata
Pertemuao ke-l Jumlah Nila! Skor
18 19 16 14 17 13
16,17
80 80 70 70 80 70 75,00
Pertemu80 ke-2 Jumlah Nila! Skor
17 18 17 16 18 16 17,00
80 80 80 70 80 70 76,67
Pertemuao ke-3 Jumlah Nilai skor
19 21 18 16 19 16 18,17
80 90 80 70 80 70 78,33
Berdasarkan tabel di atas jumlah skor dan nilai yang diperoleh tiaptiap kelompok selama siklus II dalam tiga kaH pertemuan cukup baik. Semua kelompok mendapatkan nilai di atas 60. Rata-rata jumlah skor pada pertemuan ke-I adalah 16,17 dengan rata-rata nilai 75,00. Pada pertemuan ke-2 rata-rata jumlah skor yang diperoleh adalah 17,00 dengan rata-rata nilai 76,67. Sedangkan pada pertemuan ke-3 rata-rata jumlah skor yang diperoleh dari kartu skor kelompok adalah 18,17 dengan rata-rata nilai 78,33. Rata-rata ini menunjukkan adanya peningkatan walaupun
tidak
terlalu
besar.
Berdasarkan
hasil
wawancara dengan beberapa siswa didapatkan informasi bahwa selama belajar kelompok siswa terlihat serius karena mereka menginginkan kelompoknya mendapatkan nilai yang tinggi diantara kelompokkelompok yang lain. Mereka ingin mendapat skor yang besar sehingga nilai yang mereka perolehpun akan besar pula. Dokumentasi aktivitas siswa Dada saat diskusi kelomook daDat
82
Gambar7. Aktivitas Siswa Melakukan Diskusi kelompok Pada Siklus II
Hasil belajar siswa pada siklus II ini diperoleh dari tes siklus pada pertemuan keempat. Hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel8. Perolehan Nilai Tes Siklus II Interval Nilai
Frekuensi
Persentaase
2: 8,0
8
21,62
7,5 -7,9
3
8,1l
7,0 - 7,4
5
13,51
6,5 - 6,9
3
8,1l
6,0 - 6,4
7
18,92
5,5 - 5,9
2
5,41
5,0 - 5,4
4
10,81
< 5,0
5
13,51
Keterangan: Rata-rata : 6,56 Nilai tertinggi : 9,2 Nilai terendah : 4,2 SD : 1,23 Siswa yang hadir: 37 orang
83
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan informasi bahwa nilai ratarata kelas pada siklus II mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan rata-rata kelas pada pada siklus 1. Rata-rata perolehan nilai pada siklus II adalah 6,56 sedangkan rata-rata nilai pada siklus I adalah 5,56. Pada siklus II siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan Standar Ketuntasan Hasil Belajar Minimum (SKHBM) yang ditetapkan sekolah (6,00) sebanyak 26 orang yaitu sekitar 70,27 % dari jumlah siswa yang ada. Ini menunjukkan adanya peningkatan yang cukup berarti karena lebih dari 50% siswa mendapatkan nilai yang memenuhi standar ketuntasan belajar dan bisa dikatakan tuntas daIam belajar. 26 siswa tersebut diantaranya siswa yang mendapat nilai 6,0 6,4 sebanyak 7 orang (18,92%), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9 sebanyak 3 orang (8,11 %),
siswa yang mendapat nilai 7,0 - 7,4
sebanyak 5 orang ( 13,51%), siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7.9 sebanyak 3 orang (8, II %) dan siswa yang mendapat nilai lebih dari sarna dengan delapan sebanyak 8 orang (21,62%). Pada siklus I siswa yang mendapat nilai sesuai SKHBM sebanyak 12 orang. Ini. menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II jika dibandingkan dengan siklus 1. Daftar perolehan tes siklus yang diperoleh siswa selama kegiatan pembelajaran siklus II dapat dilihat pada lampiran 15. Jika dibandingkan dengan hasil tes siklus I , hasil tes siklus II ini menunjukkan
adanya
peningkatan
yang
berarti.
Perbandingan
perolehan nilai tes siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
84
Tabel9. Perbandingan Perolehan Nilai Tes siklus I dan II Interval Nilai
Siklus I
Siklus II
Frekuensi Persentase
Frekuensi
Persentase
2: 8,0
3
8,11
8
21,62
7,5-7,9
1
2,70
3
8,11
7,0 -7,4
2
5,41
5
13,51
6,5 - 6,9
2
5,41
3
8,11
6,0 - 6,4
4
10,81
7
18,92
5,5 - 5,9
5
13,51
2
5,41
5,0 - 5,4
8
21,62
4
10,81
< 5,0
12
32,43
5
13,51
Berdasarkan tabel di atas diperoleh inforrnasi bahwa perolehan nilai siswa pada siklus II rnengalarni peningkatan. Siswa yang rnendapat nilai lebih dari sarna dengan delapan pada sikIus I sebanyak 3 orang sedangkan pada siklus II sebanyak 8 orang. Siswa yang rnendapat nilai 7,5 - 7,9 pada siklus I sebanyak 1 orang sedangkan pada siklus II sebanyak 3 orang, siswa yang rnendapat nilai 7,0 - 7,4 pada sikIus I sebanyak 2 orang sedangkan pada siklus II sebanyak 5 orang, siswa yang rnendapat nilai 6,5 - 6,9 pada siklus I sebanyak 2 orang sedangkan pada siklus II sebanyak 3 orang. Dan siswa yang mendapat nilai 6,0 - 6,4 pada siklus I sebanyak 4 orang sedangkan pada siklus II sebanyak 7 orang. Selain itu yang menunjukkan adanya peningkatan hasil tes siklus II dibandingkan dengan siklus I berdasarkan tabel di atas adalah jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah SKHBM menurun yaitu sebanyak 25 orang pada siklus I menjadi II orang pada siklus II. Ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. c. Tahap Analisis
85
orang siswa. Pembagian kelompok dilakukan berdasarkan data hasil tes siklus I. pembagian kelompok seperti ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan agar tiap kelompok merata terdiri dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Diharapkan siswa yang mempunyai kemampuan sedang dan rendah bisa terbantu oleh siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dalam hal memahami pelajaran.
Sehingga semua siswa dapat berperan aktif dalam
pembelajaran. Pada saat pembentukan kelompok banyak siswa yang mengeluh karena merasa tidak cocok dengan anggota kelompoknya. H4: "Ya.. bu
! ko saya sama dia sih, Bu ... ", D3: "Bu ... dia (disebutkkan nama
siswa) sama saya aja bu ... ", C3: " Bu ... saya engga mau sekelompok sama dia , bu.. ". Hal ini menjadikan suasana kelas menjadi ramai dan ribut serta terbuangnya waktu belajar, namun hal ini bisa diatasi setelah peneliti memberikan penjelasan mengapa pembentukan kelompok dilakukan seperti itu. Ketika peneliti menjelaskan itu semua, beberapa siswa mengatakan " oh ... begitu bu.. ". Pada saat peneliti menyebutkan nama-nama kelompok dan meminta siswa untuk bergabung dengan kelompoknya masing-masing, ada beberapa orang siswa yang menggunakan kesempatan ini untuk keliling kelas. Melihat itu salah seorang siswa berteriak 05: "Hey ... !
(disebutkan nama siswa) kamu kelompok berapa?, ko dari tadi jalajalan terus?", E4: "kelompok 5", 05: ya udah langsung gabung sama kelompoknya, jangan jalan-jalan terus ". Hal ini membuat waktu pembentukkan kelompok menjadi lebih lama dari yang ditargetkan sebelumnya. Kamis, I Februari 2007 pembelajaran dilakukan masih secara berkelompok. Pada pertemuan kali ini semua siswa tidak ada yang mengeluh lagi mengenai anggota kelompoknya, hal ini dikarenakan
86
membagikan LKS dan beberapa kelompok mengetahui bahwa soal yang
diberikan berbeda untuk tiap-tiap kelompok, mereka banyak
yang bertanya : F4: "Bu ... soalnya ko beda?", H4: "Bu ... soalnya
emang ga sarna ya Bu ... ?". Diantara kelompok juga ada yang saling menanyakan mengenai soal kelompok mereka. G3: "Coba lihat soal
kelompok kamu.. ", D5: "ini ... ada gambar layang-layangnya.. ", "kelompok kamu mana soalnya?", G3: "ni ..., kalau kelompok ku ada gambar kubusnya ". Hal ini menyebabkan ada beberapa kelompok yang tidak langsung mendiskusikan soal mereka. Namun setelah satu orang siswa mengingatkan, G5: "udah dong... kerjain aja ... intinya
sarna aja ko, buruan kerjain.. tar ga dapet skor lho ... ". Setelah itu semua kelompok langsung mendiskusikan soal kelompok mereka masing-masing. Pada saat diskusi berlangsung peneliti berkeliling untuk melihat pekerjaan tiap-tiap kelompok dan semua kelompok melakukan diskusi dengan baik.. Banyak siswa yang bertanya mengenai soal mereka.
E5"Bu ... ini begini ya.. ? ", D2: "Bu inikan yang ditanyakan sisi penyiku ya bu... ? Berarti AB2 = BC - AC ". d. Tahap Refleksi Ramainya suasana kelas pada saat pembentukan kelompok sehingga banyak waktu belajar yang terbuang, dalam hal ini diperlukan suatu metode pembagian kelompok yang tepat dan pengawasan dari guru yang ketat agar ketika disebutkan namanya siswa langsung menuju pada kelompoknya, tidak ada yang menggunakan waktu ini untuk berjalan-jalan dan lain sebagainya. Sehingga suasana kelas tetap kondusif walaupun siswa pindah tempat duduk menuju kelompoknya masing-masing. Selain itu diperlukan adanya penjelasan diawal mengenai cara pembentukkan kelompok yang dilakukan, sehingga tidak akan ada siswa yang mengeluh tentang kelompoknya. "Rer~r1Hmnv~ kem~mmmn ~n""ota
kelomnok dan adanva anggota
87
lainnya yang lebih pandai memungkinkan untuk memilih tutor sebaya dalam
tiap-tiap
kelompok.
Dalam
pembentukkan
kelompok
diusahakan salah satu diantara anggota kelompok tersebut adalah siswa yang pandai dan mampu membantu anggota lainnya dengan cara memberi penjelasan tentang materi yang sedang dibahas atau berkenaan dengan soal yang harus dikerj akan. Dengan teknik seperti ini maka pelaksanaan diskusi kelompok akan lebih terfokus karena perhatian anggota kelompok hanya pada satu orang. Tutor akan berusaha menjelaskan sampai anggota kelompoknya benar-benar mengerti tentang materi yang sedang dibahas atau soal yang sedang didiskusikan. Hasil pengamatanlobservasi yang dilakukan oleh observer kepada peneliti pada saat peneliti melaksanakan tindakan siklus II ini menunjukkan bahwa penguasaan ruangan sudah cukup baik, namun peneliti masih harus meningkatkan kontrol emosi pada saat mengajar. Untuk mendapatkan informasi yang benar-benar valid mengenai peningkatan hasil belajar siswa dari mulai penelitilill pendahuluan, siklus I dan siklus II, maka diakhir penelitian peneliti memberikan tes hasil belajar kepada seluruh siswa. Tes ini mencakup semua materi siklus I dan II. Soal yang diberikan kepada siswa terlebih dahulu diujikan kepada siswa lain dan dihitung validitas dan reliabilitasnya.. Dari 25 butir soal pilihan ganda yang penulis buat, 2I soal valid dan 21 soal itulah yang penulis berikan kepada seluruh siswa kelas VIII.7 sebagai tes hasil belajar di akhir penelitian. Soal tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 7. Adapun perolehan nilai hasil tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
88
TabellO. Perolehan Nilai Tes Akhir Penelitian (Tes Hasil Belajar) Frekuensi
Persentaase
::: 8,0
9
23,08
7,5 - 7,9
3
7,69
7,0 -7,4
6
15,38
6,5 - 6,9
5
12,82
6,0 - 6,4
10
25,64
5,5 - 5,9
2
5,13
5,0 - 5,4
-
-
<5,0
4
10,26
Interval Nilai
Keterangan: Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah SD Siswa yang hadir Jumlah siswa
: 6,81 : 10 : 4,3 : 1,07 : 39 onmg : 39 orang
Berdasarkan tabel di atas terlihat nilai rata-rata kelas tes hasil belajar lebih tinggi dari rata-rata kelas siklus II. Perolehan nilai rata-rata kelas pada tes akhir ini adalah 6, 81 sedangkan pada siklus II 6,52. Siswa yang mendapat nilai sesuai dengan Standar Ketuntasan Hasil Belajar Minimum (SKHBM) yang ditetapkan sekolah sebanyak 33 orang, yaitu sekitar 84,62 % dari jumlah siswa yang ada. Persentase ini menunjukkan adanya
peningkatan dari siklus I dan II, dimana pada siklus I siswa yang memperoleh nilai sesuai dengan SKHBM sebanyak 12 orang (32,43%) dan pada siklus II 26 orang (70,27%). 33 siswa yang dinyatakan tuntas dalam belajar ini antara lain siswa yang mendapat nilai 6,0 - 6,4 sebanyak 10 orang (25,64%), siswa yang mendapat nilai 6,5 - 6,9 sebanyak 5 orang (12,82%),
siswa yang mendapat nilai 7,0 - 7,4 sebanyak 6 orang
(15,38%), siswa yang mendapat nilai 7,5 - 7.9 sebanyak 3 orang (7,69%)
89
berdasarkan kajian teori pada bab dua maka dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa meningkat. Grafik perolehan nilai tes siswa pada penelitian pendahuluan, siklus I dan II, tes akhir serta Perolehan total skor dan nilai hasil konversi skor siswa dapat dilihat di bawah ini:
Grafik 1. Perolehan Nilai Tes Siswa pada Penelitian Pendahuluan, SikIus I, II dan Tes Akhir 7 6
.l!! 5 ~
• 4 .l!! m
...
3
'iii
z
2 1
0
Pendahuluan
Siklus I
Siklus II
Tes Akhir
Grafik 2. Perolehan Rata-rata Skor Aktivitas Siswa dan Nilai Hasil Konversi Skor pada Siluus I dan II 14 12 10 8 6 4
2
0-1-Siklus I
rn Rata-rata Perolehan Skor
Siklus II
90
B. Temuan Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa pada siklus I pada saat pembelajaran berlangsung yaitu ketika siswa mengerjakan latihan soal yang diberikan guru, beberapa siswa terlihat memerlukan bantuan dari temannya untuk dapat menyelesaikan latihan soal tersebut. Oleh karena itu pada siklus II pembelajaran matematika dilakukan dengan metode diskusi kelompok agar siswa dapat dengan mudah berdiskusi dalam mengerjakan soal mengenai materi yang sedang dibahas dengan ternan sekelompoknya. Pada saat pelaksanaan diskusi kelompok terlihat beberapa siswa sangat membutuhkan bimbingan dari teman-temannya yang lebih pandai untuk dapat menjelaskan mengenai materi pelajaran kepada mereka dan membantu mereka dalam
menyelesaikan
soal sampai
siswa tersebut mengerti.
Dalam
pelaksananaan diskusi kelompok ini secara tidak langsung siswa sudah menerapkan teknik tutor sebaya dimana salah seorang siswa yang lebih pandai terlihat memberikan penjelasan kepada ternan kelompoknya yang belum mengerti tentang materi atau soal yang sedang dibahas. Oleh karena itu apabila pembelajaran ini dilanjutkan pelaksanaan teknik tutor sebaya dalam diskusi kelompok dapat dilakukan, sehingga seluruh :mggota kelompok akan lebih terfokus
menerima penjelasan dari tutor di kelompoknya serta
diharapkan siswa dapat memahami materi
dengan baik dan dapat
menyelesaikan soal dalam waktu yang ditentukan.
C. Pembahasan Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Siswa yang memiliki antusias yang tinggi dalam belajar, selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kernbali, tekun dalam menghadapi tugas dan tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, hal itu menandakan adanya motivasi belajar pada diri siswa tersebut. Dr. Suciati. dkk. menvatakan bahwa terdapat
91
motivasi belajar semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Dengan demikian siswa yang diketahui mendapat nilai yang terus meningkat maka dapat dikatakan motivasi belajamya meningkat . Selanjutnya akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan peningkatan motivasi belajar siswa seperti aktivitas siswa, perolehan skor dan nilai hasil konversi, perolehan skor dan nilai kelompok serta nilai tes siklus selama pembelajaran. I. Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran siklus I dan II mengalami peningkatan yaitu aktivitas menyiapkan buku pelajarana dan alat tuIis. Rata-rata persentase siswa yang melakukan aktivitas ini pada siklus I adalah 87,81% dan 98,29% pada siklus II. Peningkatan ini menunjukkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika meningkat. Siswa telah menyiapkan buku dan alat tulis sebelum pembelajaran dimulai, hal ini menunjukkan siswa telihat lebih siap untuk mengikuti pembelajaran. Ini berarti bahwa pada diri siswa sudah ada motivasi untuk belajar. Aktivitas memperhatikan guru juga mengalami peningkatan. Siswa yang melakukan aktivitas ini pada siklus I sebanyak 88,79% dan siklus II sebanyak 93,75%. Persentase yang cukup besar dan semakin meningkat pada setiap siklus, hal ini menunjukkan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran cukup besar. Siswa tidak bercanda dan mengobrol lagi pada saat guru memberikan penjelasan materi. Aktivitas ke depan mengeljakan soal pada siklus I sebesar 10,97%. sedangkan pada siklus II aktivitas ini menUlUn dari siklus I yaitu sebesar 5,42%. Hal ini dikarenakan pada siklus II aktivitas ini hanya dilakukan pada pertemuan pertama dan kedua dan dengan waktu yang cukup singkat, karena pembelajaran pada siklus II dilakukan dengan metode kelompok dimana waktu belajar lebih banyak digunakan untuk diskusi kelompok. Siswa maiu ke deoan menlleriakan soal atas nama kelomnok hnkAn
~tR'
92
Aktivitas lainnya yang menunjukkan adanya peningkatan adalah mencatat materi pelajaran. Persentase aktivitas ini pada siklus I sebesar 90,67% dan pada siklus II sebesar 100%. Aktivitas ini dilakukan siswa tanpa harus terlebih dahulu diperintah atau ditegur oleh guru. Pada aktivitas ini terlihat siswa sudah mempunyai kesadaran dan rasa perlu untuk mencatat. Dari sini terlihat bahwa siswa benar-benar termotivasi untuk belajar. Aktivitas bertanya tentang materi pelajaran meningkat pada kegiatan siklus I dan II. Yaitu sebesar 10,15% pada siklus I dan 21,05% pada siklus II. Berdasarkan pengamatan pada siklus I dan II bahwa siswa sudah berani mengungkapkan kesulitan yang dihadapi dalam memahami pelajaran. Aktivitas ini didukung dengan hasil angket pada pemyataan saya bertanya kepada guru apabila ada materi yang belum dimengerti, siswa menjawab selalu (23,68%), sering (55,26%), kadang-kadang (10,53%) dan tidak pemah (10,53%). Aktivitas selanjutnya yang menunjukkan adanya peningkatan adalah mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru. Persentase aktivitas. tersebut pada kegiatan siklus I sebesar 83,15% dan 91,87% pada siklus II. Aktivitas ini juga didukung oleh hasil angket pada pemyataan saya mengerjakan latihan soal yang diberikan oleh guru, siswa menjawab selalu (60,53%), sering (15,79%) dan kadang-kadang (23,68%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan adanya peningkatan dari setiap siklus. Hal ini berarti siswa telIDotivasi untuk melakukan aktivitas dalanl proses pembelajaran matematika. Aktivitas mengerjakan pekerjaan rumah meningkat pada siklus I dan II yaitu 78,38% pada siklus I dan 97,44% pada siklus II. Peningkatan persentase ini didukung dengan hasil angket pada pemyataan saya mengerjakan tugas/PR yang diberikan guru dengan bersunggu-sungguh, siswa menjawab selalu (44,74%), sering (18,42%) dan kadang-kadang (34.21 %). Pernyataan lain yang mendukung aktivitas ini adalah saya
93
merasa tidak tenang jika tugas/PR belum saya keI:iakan, siswa menjawab selalu (47,37%), sering (28,95%) dan kadang-kadang (23,68%). Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa dari mulai siklus I-II dapat dikemukakan bahwa motivasi belajar siswa meningkat. Siswa berpartisipasi aktif dalarn proses pembelajaran dan aktivitas siswa tersebut semakin meningkat. Metode pembelajaran kelompok dan kartu skor partisipasi
kelompok
yang diterapkan
dalam
pembelajaran
dapat
menumbuhkan tanggunag jawab antal" anggota kelompok dan dapat menumbuhkan semangat siswa dalam belajar sehingga motivasi belajar siswapun meningkat. Dengan adanya pemberian kartu skor partisipasi dalarn proses pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga proses pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan. 2. Perolehan Skor dan Nilai Hasil Konversi Perolehall skor dan nilai hasil konversi siklus I clan II clapat clilihat pada larnpiran 17. Perolehan skor clan nilai hasil konversi siklus II meningkat jika clibanclingkan clengan siklus I. Selarna kegiatan siklus I skor tertinggi yang diperoleh siswa dalarn tiga kali pertemuan adalah 19 clengan konversi nilai 8, rata-rata perolehan skor adalah 10,44 dan rata-rata nilai konversi adalah 5,97. Sedangkan pada siklus II skor tertinggi yang cliperoleh siswa selarna tiga kali pertemuan adalah 22 dengan konversi nilai 9, rata-rata perolehan skor adalah 13,31 clan rata-rata nilai konversi 6,72. Peningkatan skor dan nilai hasil konversi tersebut dikarenakan motivasi siswa dalarn melakukan aktivitas meningkat dari setiap siklus, sehingga siswa berpartisipasi aktif dalanl proses pembelajaran. Siswa termotivasi karena setiap aktivitas yang dilakukan menclapatkan skoT. Nilai hasil konversi dari perolehan skor dijadikall nilai harian siswa. Penerapan skor yang cliberikan untuk setiap aktivitas yang tercantum clalarn kartu skor partisipasi siswa clikonversi ke dalam bentuk nilai harian siswa sehingga nilai tersebut merupakan hasil usaha siswa dalam melakukan aktivitas yang berlangsung selama proses pembelaiaran.
94
3. Perolehan Skor dan Nilai Kelompok Pemberian skor dan nilai kelompok ini hanya dilakukan pada siklus II, karena selain menggunakan kartu skor partisipasi individu pada siklus II ini diterapkan kartu skor partisipasi kelompok. Perolehan skor dan nilai kelompok pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan pada tiap pertemuan. Rata-rata perolehan skor kelompok pada pertemuan pertarna siklus II adalah 16,17 dengan rata-rata nilai 75,00. Pada pertemuan kedua rata-rata skor kelompok yang diperoleh siswa adalah 17,00 dengan ratarata nilai 76,67. Sedangkan pada pertemuan ketiga rata-rata perolehan skor kelompok adalah 18,17 dengan rata-rata nilai 78,33. Hal ini menunjukkan bahwa dengan kaltu skor partisipasi baik individu ataupun kelompok, siswa dapat lebih termotivasi dalarn mengikuti proses pembelajaran. Dengan adanya skor dalarn setiap aktivitas yang c1ilakukan, siswa terlihat lebih bersemangat dalam belajar. 4. Perolehan Nilai Tes Siklus Perolehan nilai tes siklus I dan II dapat dilihat pada larnpiran. Perolehan nilai tes siklus ini menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada siklus I rata-rata kelas perolehan nilai tes adalah 5,52 clan jumlah siswa yang mendapatkan nilai lebih dari sama dengan enam sebanyak 12 Orang. Sedangkan pada siklus II rata-rata nilai tes yang diperoleh siswa adalah 6,56 dan jumlah siswa yang mendapat nilai lebih dari sarna dengan enarn sebanyak 26 orang. Nilai tes siswa yang diperoleh pada siklus I mengalarni peningkatan jika dibandingkan clengan kegiatan penelitian penclahuluan. Rata-rata nilai yang diperoleh oleh siswa pacla siklus I adalah 5,52 clan jumlah siswa yang menclapatkan nilai sesuai stanclar ketuntasan hasil belajar minimum (SKHBM) yang ditetapkan sekolah yaitu lebih clari sarna dengan enam sebanyak 12 Orang. Sedangkan rata-rata nilai yang cliperoleh siswa pada kegiatan penelitian pendahuluan adalah 4,77 clan jumlah siswa yang memperoleh nilai lebih dari sama dengan enam sebanvak 8 orang. Hal ini
95
dilakukan dengan pemberian kartu skor partisispasi siswa. Peningkatan aktivitas atau motivasi siswa dalam belajar disertai dengan peningkatan hasil belajar. 5. Perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Nilai tes hasil belajar yang diperoleh siswa menunjukkan rata-rata kelas yang cukup yaitu 6,81. jika dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas pada kegiatan penelitian pendahuluan yaitu 4,77
menunjukkan adanya
peningkatan. Dalam mengerjakan soal pada tes hasH belajar siswa terlihat lebih serius. Menurut hasil pengamatan dan wawancara dengan siswa, mereka berusaha untuk dapat menjawab semua soal dengan baik. Ini mereka lakukan karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi. Motivasi siswa untuk mendapatkan nilai yang tinggi terlihat cukup besar. Berdasarkan paparan data dan pembahasan dapat dikatakan bahwa motivasi siswa meningkat setelah adanya pembelajaran dengan pemberian kartu skor partisipasi siswa. Ini ditandai dengan aclanya aktivitas dan nilai hasil tes yang diperoleh siswa pada setiap siklus yang terus meningkat.
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan paparan data dan pembahasan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: I. Pemberian kartu skor partisispasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari semakin tingginya peran serta siswa dalam pembelajaran, keaktifan siswa dalam pembelajaran semakin meningkat, siswa terlihat lebih serius dalam mengikuti pembelajaran terlebih ketika siswa mengerjakan soallatihan yang diberikan oleh guru. 2. Pemberian kartu skor partisipasi dalam pembelajaran baik kartu skor partisipasi individu ataupun kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari nilai tes yang diperoleh siswa tiap siklus dan nilai rata-rata kelas yang meningkat dan lebih tinggi dari hasil tes yang mereka peroleh pada materi sebelumnya. 3. Pemberian skor pada setiap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan keaktifan, komunikasi, semangat dan persaingan yang sehat antara siswa dalanl belajar matematika. 4. Penerapan kartu skor partisipasi kelompok dapat menumbuhkan semangat dan tanggung jawab antara anggota kelompok. 5. Interaksi antara guru dan siswa meningkat pada setiap siklus. Siswa lebih aktif dalam melakukan aktivitas seperti ke depan mengerjakan soal, mengerjakan soal dengan cepat, bertanya tentang materi yang sulit dan lain sebagainya. 6. Interaksi antara siswa dengan siswa meningkat. Siswa tidak takut dan malu lagi untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya.
97
B. Saran
I. Diperlukan adanya variasi penggunaan metode dalam pembelajaran matematika yang sesuai dengan kondisi siswa dan materi pelajaran yang akan diajarkan dalam upaya mendukung penerapan kartu skor partisipasi siswa sehingga siswa dapat lebih berperanaktif
dalam proses
pembelajaran. 2. Selama proses pembelajaran guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk meyampaikan usulan dan pendapatnya mengenai metode dan aktivitas-aktivitas yang akan dilaksanakan. 3. Dalam
proses
pembelajaran
di
kelas
perin
diciptakan
suasana
kompetitif/bersaing antar siswa agar dapat memberikan semangat belajar yang lebih tinggi dan dapat meningkatkan motivasibelajar siswa. 4. Hendaknya guru memberikan soal secara bertahapkepada siswa, mulai dari yang mudah terlebih dahulu sampai akhimya pada soal yang sulit dan dapat diterima oleh siswa.
(
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1997. Arikunto, Suharsimi, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. II,2006. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995. E. T. Ruseffendi, Pengajaran Matematika Moderen Untuk Orang Tua, Guru dan SPG, Bandung: Transito, Cet. l, 1980. Hakim, Thurstan, Belajar Efektif, Jakarta: Rineka Cipta, 200 I. Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. II, 2003. K. Davies, lvor, Pengelolaan Belajar, Jakarta: CV Rajawali Pers, Cet. II, 1991. Latif, Abdul, Psikologi Pendidikan, Cirebon: Badan Penerbit Fakultas Tarbiyah lAIN Sunan Gunung Jati, 1996. Malunud, M. Dimyati, Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Terapan, Yogyakarta: BPFE, 1990. Moleong, J. Lexy , Metode Penelitian Kualitataif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000. Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. XI, 1996. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002. Rasyad, H. Aminuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Uhamka Press, 2003. Rohani, Ahmad, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1995. S. Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: BumiAksara, Cet. II, 2000. Sabri, H. M. Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. I, 1993.
99
Saleh, Abdul Rahman, dkk, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2004. Setyobroto, Sudibyo, Psikologi Sosial Pendidikan, Solo: Percetakan SoI0,2003. Soemanto, Wasti, Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pimpinan Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1990. Suciati, dkk., Belajar dan Pembelajaran 2, Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Cet. II, 2002. Suherman, Erman, dkk., Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: FP MIPA UPI, 2003. Surya Brata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV Rajawali, Cet. IV, 1989. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, Edisi Revisi, 2002. Tadjab, Ilmu Jiwa Pendidikan, Surabaya: Karya Abditama, Cet. I, 1994. Tim Pelatih Proyek PGSM, Penelitian Tindakan Kelas, Depdikbud: Direktorat Jendral Pendidikan dan Kebudayaan, 1999. Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatuUah Jakarta 2007. UU SISDIKNAS RI No. 20 Th. 2003 Bab II Pasal 3, Jakarta: Sinar Grafika, 2005. Wiriaatmaja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. II, 2006.
100 Lampiran 1.
Rencana Pembelajaran
RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus I) Satuan pendidikan Mata Pelajaran Pokok Bahasan
: Sekolah Menengah Pertama : Matematika : 5. Dalil Pythagoras 5.1 Kuadrat dan Akar Kuadrat Suatu Bilangan 5.2 Luas Persegi dan Luas Segitiga
Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi
: VIII/2 : 2 x 40 menit (Pertemuan ke I) : Memahami dan dapat menemukal1 sifat dan unsur segitiga serta meggul1akal1l1ya dalam pemecahan masalah
A. Kompetel1si Dasar Menemukan dalil Pythagoras B . Indikator Hasil Belajar 1. Menghitung akar kuadrat suatu bilangan 2. Mel1ghitung luas persegi dan luas segitiga C. Uraian Materi
s. DALIL PYTHAGORAS 5.1 Kuadrat dan Akar Kuadrat Suatu Bilangan 5.1.1 Kuadrat Suatu Bilangan 2
Untuk sebarang bilangan a, maka a = a x a
Contoh: 1. 52 = 5 x 5
3. 1,5 2 = 1,5 xl,S
=25 2. 122 = 12 x 12 = 144
4. 0,3 2 = 0,3 x 0,3 = 0,09
=2,25
5.1.2 Akar Kuadrat Suatu Bilangan Jika a
2
= b, maka Jb = a
Contoh: 1. 52 = 25
~.J25
2. 0.3 2 = 0,09 - -.... ~
~0,09
= 5 =
0,3
101 Menentukan Akar Kuadrat dengan eara Menghitung
Contoh: I)
.)225 = IS I x I = _1_ 125 25 x 5 = 125
.)1024
2) 3x3
=.2-
62 x 2 =
o
Jadi, .)225 = 15
32
124 124
o
JalJi, .)1024 = 32
5.2 Luas Persegi dan Luas Segitiga a. Luas Persegi Luas persegi = sisi x sisi =S2
A
s
B
Contoh: I. Sebuah persegi mempunyai panjang sisi 6 em. Hitunglah luas persegl tersebut! Jawab:
L= sxs
=6emx6em =
36 em 2
2. Luas suatu persegi adalah 144 em2 • Hitunglah panjang sisi persegi tersebut! Jawab:
L
= S2
144 =
S2
s = .)144 s = 12 em b. Luas Segitiga Siku-siku
D~C A
B
LJ.
Luas Segitiga =
a
Luas Segitiga =
A
B
.!. 2
Luas Persegi
· . = -I S·· lSI Luas Segltlga 2
X
S·· lSI
.!. alas x tinggi 2
102 Contoh: Luas segitiga di samping adalah
R
I.
Dik. : alas
= 6 em
Jawab: L = .!- alas x tinggi 2 1 =-.6emx8em 2
Tinggi = 8 em p
6cm
Q
.
Dit. : Luas segitiga?
2. Sebuah segitiga siku-siku mempunyal alas 16 em dan luas 160 em2 • Hitunglah tinggi segitiga tersebut! T b L Jawa:
Dik. : Alas = 16 em Luas = 160 em 2
. . = -1 a1as x tmggl 2
160 = .!-.l6xt 2
Dit. : Tinggi ?
t
160 =20 em 8
5.3 Menemukan Dalil Pythagoras Pada segitiga di sarnping luas A = 9 satuan, luas B = 16 satuan dan luas C = 25 satuan. Didapatkan: luas C = luas A + luas B 25= 16+9
52 = 42 + 32 Pada sebuah segitiga siku-siku luas persegi B
pada sisi miring/hipotenusa sarna dengan jumlah luas persegl. pada sisi lainnya. Pemyataan
Pythagoras. Seeara umum clapat dirumuskan : C
BC2 BC
=
AB 2 + AC 2
=
.JAB+AC
ml
dinarnakan
daW
103 C
BC2 = AC2 + AB2 atau a2 = b2 + C2 b
A
a
c
2
atau b2 = a2 _ c2
AC 2
atau c2 = a2 _ b2
AC2 = BC2
_ AB
AB2
_
=
BC2
B
D. Proses Pembelajaran I.
Apersepsi (10 menit) • Guru mengawali pertemuan dengan terlebih dahulu menyampikan tujuan pembelajaran. • Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai perkalian dua bilangan yang sama.
II. Kegiatan Inti (60 menit) • Guru memberikan penjelasan mengenai kuadrat dan akar kuadrat suatu bilangan (Siswa yang memperhatikan penjelasan guru mendapat skor " memperhatikan guru" sesuai yang tertera dalam KSPS). • Guru memberikan contoh soal dan mengerjakannya bersama dengan siswa • Guru menanyakan tentang kepahaman siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa uutuk bertanya. (Siswa yang bertanya mendapatkan skor " bertanya tentang materi pelajaran" sesuai dengan yang ada dalam KSPS) • Memberikan kesempatan kepada siswa uutuk mencatat. • Mengabsen siswa • Memeriksa catatan siswa sambil berkeliling. (siswa yang benar-benar mencatat "mendapat skor mencatat materi pelajaran") • Guru melanjutkan materi mengenai luas persegi dengan menggunakan alat peraga yang terbuat dari karton. • Guru memberikan contoh soal dan mengerjakannya bersama dengan siswa. • Mengacu pada bangun dan luas persegi guru mengkonstruksi siswa untuk menemukan luas segitiga. • Memberikan contoh soal dan mengerjakannya bersamadengan siswa. • Menanyakan kepahaman siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa
104 • Memeriksa eatatan siswa sambil berkeliling. • Guru memberi satu soal untuk dikerjakan oleh siswa dalam batas waktu yang ditentukan. Siswa yang dapat menyelesaikan soal tersebut dalam batas waktu yang ditentukan mendapat skor "mengerjakan soal dengan eepat") Soal: 1. Diketahui sebuah segitiga siku-siku mempunyai tinggi &em dan luas 32 em2. Hitunglah panjang alas segitiga siku-siku tersebut! Dik. : tinggi = &em
Jawab: L
Luas= 32 em2
=.!. alas x tinggi 2
I 32 = -.a x & 2 32 a= =&em
Dit. : alas?
4
• Memberikan latihan soal
untuk dikerjakan oleh siswa. (Siswa yang
mengerjakan latihan soal mendapat skor " mengerjakan soal-soallatihan yang diberikan oleh guru").
I. Hitunglah hasil kuadrat bilangan di bawah ini: a. 24 2 = 24 x 24 = 576 b. 0,6 2 = 0,6 x 0,6 = 0,36 2. Dengan eara menghitung tentukan akar kuadrat dari bilangan di bawah ini: a. ,11&49 =43
b. ,1676 =26
3. Diketahui sebuah persegi mempunyai luas 64 em2. Berapakah panjang sisi persegi tersebut? Jawab: L =S2 64 = S2
s=
.J64
s= & em 4. Sebuah segitiga siku-siku mempunyai alas 15 em dan tinggi 12 em. hitunglah luas segitiga siku-siku tersebut! Jawab: L = .!. a x t 2 = .!. 15 x 12 2 2 = 90 em • Guru meminta beberapa orang siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.
lOS IV. Penutup (10 menit) • Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang dibahas. • Guru memberikan pekerjaan rumah Soal: I. Hitunglah: a. 262
c. -../729
b. 3f
d. -../3364
2. Sebuah persegi mempunyai luas 169 cm. Hitunglah panjang sisi persegi tersebut! 3. Sebuah segitiga siku-siku mempunyai panjang alas 5 cm dan luas 30 cm
2
.
hitunglah tinggi segitiga siku-siku tersebut! E. Metode yang digunakan Ekspositori, Pendekatan konstruktivisme dan demonstrasi. F. Media dan Sumber Bahan Ajar Media
: Bangun persegi dan segitiga yang terbuat dari karton
Sumber bahan ajar
: - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi. - Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas
2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004. - LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1
G. Penilaian •
Jenis Tagihan
: Latihan soal dan PR
•
Bentuk Tagihan
: Essay
106
RENCANA PEMBELAJARAN (Siklns 1) Satuan pendidikan Mata Pelajaran Pokok Bahasan
: Sekolah Menengah Pertama' : Matematika : 5. Dalil Pythagoras 5.3 Pembuktian Dalil Pythagoras 5.4 Menghitung Panjang Sisi Segitiga Siku-siku : VllI/2 : 2 x 40 menit (Pertemuan ke 2) : Memahami dan dapat menemukan sifat dan unsur segitiga serta meggunakannya dalam pemecahan masalah
Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi
A.. Kompetensi Dasar
I. Menemukan dalil pythagoras 2. Menggunakan dalil pythagoras B. Indikator HasH Belajar
I. Menjelaskan dan menemukan dalil Pythagoras dan syarat berlakunya 2. Menuliskan dalil Pythagoras untuk sisi-sisi segitiga
3. Menghitung panjang sisi segitiga siku-sikujika sisi lain diketahui C. Uraian Materi 5.3 Menemukan Dalil Pythagoras Pada segitiga di samping luas A = 9 satuan, luas B = 16 satuan dan luas C = 25 satuan. Didapatkan: luas C = luas A + luas B 25=16+9
52 =42 +3 2 Pada sebuah segitiga siku-siku luas persegi B
pada sisi miring/hipotenusa sama dengan jumlah luas persegi pada sisi lainnya. Pernyataan
Pythagoras. Secara umum dapat dirumuskan : C
~
BC 2 = AB 2 + AC2 BC = ,JAB+AC
1111
dinamakan
dalil
107
c BC 2 = AB2 + AC2 atau a2 = e2 + b2 AC2 = BC2 _AB 2 atau b2 = a2 _ e2 AB2 = BC2 _AC2 atau e2 = a2 _b2
a
b
A
B
c
Contoh:
v
1. Tuliskanlah dalil pythagoras untuk sisi-sisi segitiga di bawah ini! P 2 2 2 a) M L b) Jawab: a) KM = KL + LM KL2 = KM2 _LM2 q r LM 2 = KM2 _KL2
~
b) r 2 =p2 + ~ Il=f2-q q2 = r2_p2
K
5.4 Menghitung Panjang Sisi Segitiga Siku-siku
Contoh:
I. Hitung panjang BC! C Jawab: BC2 3cm A
~ 4cm
B
AB2 + AC2 2 2 = 4 + 3 = 16 + 9 BC2 =25 BC = J25 BC = 5 em =
2. Ditanyakan panjang P? Jawab: p 2 = 15 2 _ 122 p2 = 225 _ 144 p2 = 81
p~ 12
p =
1fil
P =gem D. Proses Pembelajaran I. Apersepsi (15 menit) • Guru bertanya mengenai materi sebelumnya kepada siswa,bagi siswa yang bisa menjawab diberi skor "menjawab pertanyaan guru tentang materi sebelumnya" sesuai dengan yang tertera dalam KSPS. • Memeriksa PR dan meminta beberapa orang siswa untuk mengerjakan di papan tulis.( siswa yang mengerjakim PR mendapat skor "Mengerjakan pekeIjaan rumah sesuai dengan kriteria yang tertera dalam KSPS). • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. II. Kegiatan Inti (55 menit) • Guru memasang gambar segitiga siku-siku yang terbuat dari karton di papan tulis dan menuntun siswa untuk dapat menemukan dalil Pythagoras. _. .
108
•
•
Guru menggambarkan segitiga siku-siku PQR dengan sudut siku-siku di P di papan tulis, kemudian meminta siswa untuk menuliskan dalil Pythagoras untuk segitiga tersebut. (siswa yang dapat menjawab mendapatkan skor "menjawab pertanyaan guru tentang materi yang dibahas"). Guru memberikan LKS yang berisi satu soal yang harus dikerjakan oleh siswa dalam batas waktu yang ditentukan.(Siswa yang bisa mengerjakan soal tersebut dalam batas waktu yang ditentukan mendapat skor "mengerjakan soal degan eepat"). Soal: I. Sebuah segitiga siku-siku ABC mempunyai panjang AB = 8 em dan AC = 6 em. Hitunglah panjang BC! Jawab: Diket. : AB = 8 ern c AC = 6 ern Ditanya : BC? 6cm BC2 = AB2 +Ad = 82 + 62 = 64 + 36 A 8cm B 2 BC = 100 BC BC
= .JIOO =
10 em
• Guru membahas soal tersebut bersama siswa. • Guru mernberikan eontoh soal menghitung salah satu sisi segitiga siku-siku dengan menggunakan dalil Pythagoras.
• Menanyakan kepahaman siswa dan rnemberi kesempatan kepada siswa • •
• •
untuk bertanya. (siswa yang bertanya mendapat skor "bertanya kepada guru tentang rnateri pelajaran"). Memberi kesempatan kepada siswa untuk meneatat. Mengabsen siswa Memeriksa eatatan siswa sambiI berkeliling. (Siswa yang meneatat rnendapat skor " Meneatat rnateri pelajaran"). Memberikan latihan soal: Soal: u Tuliskanlah dalil pythagoras untuk setiap sisi segitiga di samping! I.
{7
2. Sebuah L'. diketahui panjang salah satu sisi penyikunya 9 em dan panjang sisi hipotenusanya 15 ern. Hitunglah panjang sisi penyiku yang lain!
3'10~
Hitung nilai p pada gambar di samping!
24
4.
0""12
Hitung nilai
Q pada
segitiga di samninl1!
109 Memeriksa pekerjaan siswa sambi! berkeliling. (Siswa yang benar-benar mengerjakan soal latihan mendapat skor "Mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru" sesuai dengan kriteria yang ada dalam KSPS). • Beberapa orang siswa diminta untuk maju mengerjakan soal dipapan tulis. (Siswa yang berani maju mengeJjakan soal mendapat skor "ke depan mengeJjakan soal") • Menanyakan kepahaman siwa. III. Penutup (10 menit) • Guru dan siswa memberi kesimpulan tentang materi yang dibahas. • Memberikan pekerjaan rumah. Soal: 1. Gunakan dalil Pythagoras untuk membuat persamaan-persamaan tentang panjang sisi-sisi segitiga siku-siku berikut ini: •
a.
k~
p2 =
b.
......
p
q
I 2
m
r
= .........
2. Gunakan dalil Pythagoras untuk menghitung nilai x pada tiap-tiap gambar berikut:
a.
x
12
b.
17
15
5
E. Metode yang digunakan Ekspositori, Pendekatan konstruktivisme, dan demonstrasi.
F.. Media dan Sumber Bahan Ajar Media
: Bangun persegi dan segitiga yang terbuat dari karton
Sumber bahan ajar
: - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas
VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulmll 2004 Berbasis Kompetensi. - Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas
2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004. - LKS
Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1
G. Penilaian
•
Jenis Tagihan
: Kuis, Latihan soal dan PR
•
Bentuk Ta!!ihan
: Essav
110
RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus I) Satuan pendidikan Mala Pelajaran Pokok Bahasan Sub. Pokok Bahasan
: Sekolah Menengah Pertama ; Matematika ; 5. Dalil Pythagoras : 5.5 Menentukan Jenis Segitiga Jika diketahui Panjang Sisinya dan Tripel Pythagoras.
Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi
: VIIV2 : 2 x 40 menit (pertemuan ke 3) : Memahami dan dapat menemukan sifat dan unsur segitiga serta meggunakarmya dalam pemeeahan masalah
A.. Kompetensi Dasar Menggunakan Dalil Pythagoras B. Indikator 1. Menentukan jenis segitiga jika diketahui panjang sisi-sisillya C. Uraian Materi 5.5.1 Menentukan Jenis Segitiga Jika Diketahui Panjang Sisinya. Dalam segitiga ABC berlaku: Jika a2 = b2 + e2 , maka segitiga ABC siku-siku Jlka a2 < b2 + e 2 , maka segitiga ABC laneip JIka a2 > b2 + e2 , maka segitiga ABC tumpul Dengan a = adalah sisi terpanjang/sisi miring (hipotenusa). Contoh: 1. Segitiga berukuran 4 em, 3 em dan 5 em.Apakah segitiga tersebut sikusiku? Juwub: Misal sisi terpanjang adalah a, maka: a= 5 em, b=4em,e= 3 em
a2 = 52 =25
b2 +e2 =42 +3 2 = 16+9
=25
i=b2 +
e2 Karena a = b2 + e2 berarti segitiga tersebut adalah siku-siku. 2. Sebuah L',. berukuran 7 em, 9 em dan 10 em. apakah segitiga tersebut sikusiku? Juwub: Misal sisi terpanjang adalah a, maka: a = 10 em, b = 7 em, e = 9 em a2 = 102 = 100 2
b2 + e2 = 72 + 92 =49+ 81 = 130 2 2 a :;i: b + e2 dan a2 < b2 + e2 TT ~_~_~ ... 2
..... \..2
_L
.... 2 t.. .........
-4-: ..........,,:.: .......
+L>...... ""hn+ "'ri .... 1". ... A 1 .........; ....
III
Jawab:
Misal sisi terpanjang adalah a, maka: a = 12 ern, b = 8 ern, e = 7 ern a2 =122 =144 b2 + e2 = 82 + 72 = 64+49 = 113 a2 i= b2 + e2 dan a2 > b2 + e2 Karena a2 > b2 + e2 berarti segitiga tersebut adalah !:l. tumpul.
5.5.2 Tripel Pythagoras Ukuran segitiga siku-siku sering dinyatakan dalarn tiga bilangan yang tepat memenuhi rurnus teorema Pythagoras. Tiga bilangan seperti itu dinarnakan tigaan Pythagoras (tripe! Pythagoras)
Tripel (tigaan) pythagoras adalah tiga bilangan asli yang tepat untuk menyatakan panjang sisi-sisi suatu segitiga aiku-siku. Contoh: 1. Panjang sisi suatu !:l. siku-siku adalah 3, 4, 5 satuan. Angkan 3, 4, dan 5 disebut tripel Pythagoras karena 52 = 32 + 4 2 2. Ukuran suatu !:l. adalah 4, 5, 7 satuan. Apakall tiga bilangan itu merupakan tripel Pythagoras? Jawab: 72 = 49 42 + 52 = 16 + 25 = 41 72 i= 4 2 + 52 ,jadi 4, 5, dan 7 bukan merupakan tripel pythagoras. 3. Panjang sisi suatu D. adalah 5 em, 12 ern, 13 ern. Apakah tiga bilangan itu merupakan tripel pythagoras? Jawab: 132 = 169 122 +5 2 = 144+25=169 13 2 = 122 + 52 ,jadi 13, 12 dan 5 disebut tripel pytagoras. D. Proses Pembelajaran I. Apersepsi (10 menit) • Guru meminta siswa untuk mengurnpulkan PR (siswa yang mengeIjakan PR mendapatkan skor "mengerjakan pekerjaan rurnah" sesuai dengan kriteria yang ada dalarn KSPS) • Menanyakan tentang materi sebelumnya. (Siswa yang dapat menjawab mengenai materi sebelumnya mendapat skor "menjawab pertanyaan tentang materi sebelurnnya") • Menyarnpaikan tujuan pembe!ajaran. II. Kegiatan inti (65 menit) • Guru memberikan eontoh jenis-jenis segitiga dengan memperlihatkan garnbar dari karton yang telah dibuat sebelurnnya. • Guru memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis segitiga jika diketahui panjang sisinya melalui eontoh soal yang dibahas. • Guru menuntun siswa untuk mengerjakan eontoh soal yang lain. • Guru menanyakan tentang pemahaman siswa dan memberi kesempatan 1_·
__
L_
112 • • •
•
• •
• •
• •
Guru mengabsen siswa Memeriksa eatatan siswa sambil berkeliling. (Siswa yang benar-benar meneatat mendapat skor "meneatat materi pelajaran"). Memberikan latihan soal (siswa yang mengerjakan latihan soal mendapat skor" MengeIjakan soal-soallatihan yang diberikan guru") Soal: 1. Dalam t>KLM diketahui KL = 10 em, LM = 16 em, dan KM = 18 em. Tunjukkan bahwa t>KLM merupakan segitiga laneip! 2. Dalam t>ABC diketahui, AB = 18 em, BC = 30 em, dan AC = 24 em. a. Tunjukkan bahwa MBC siku-siku! b. Sudut manakah yang merupakan sudut siku-siku? Guru meminta beberapa orang siswa maju ke depan mengeIjakan soal. (Siswa yang mengerjakan soal di depan mendapat skor "ke depan mengerjakan soal") Guru melanjutkan menjelaskan materi mengenai tripel Pythagoras. Siswa diminta untuk memberikan eontoh lain mengenai bilangan yang merupakan tripel pythagoras. (Siswa yang memberiklrn eontoh dengan benar mendapat skor "menjawab petanyaan guru tentang materi yang dibahas"). Memberi kesempatan kepada siswa untuk meneatat. Guru memberikan dua soal untuk dikeIjakan oleh siswa dalam batas waktu yang ditentukan. .(Siswa yang bisa mengeIjakan soal tersebut dalam batas waktu yang ditentukan mendapat skor "mengeIjakan soal degan eepat"). Soal: I. Sebuah segitiga mempunyai sisi-sisi yang panjangnya 10 em, 24 em dan 26 em. Apakah segitiga itu siku-siku? Jawab: Misal sisi terpanjang adalah a, maka: a = 26 em, b = 24 em, e = 10 em a2 = 262 = 676 b2 + e2 = 242 + 102 = 576+ 100 =676 2 a = b2 + e2 Karena a2 = b2 + e2 berarti segitiga tersebut adalah siku-siku. 2. Apakah tiga bilangan berikut merupakan tripel Pythagoras? a. 14,6, dan 10 (bukan tripel pythagoras) b. 10,20, dan 10.J3 (tripel pythagoras) (tripel pythagoras) e. 12,9, dan 15
Guru dan siswa membahas soal tersebut. Menanyakan tentang pemahaman siswa dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. (Siswa yang bertanya mendapat skor "Bertanya pada guru tentang materi pelajaran"). • Guru memerintahkan siswa yang belum selesai mengerjakan soal untuk meneatat jawaban soal yang telah dibahas bersama. III. Penutup (5 menit) • Guru meminta siswa untuk memberi kesimpulan tentang materi yang dibahas.
113 1. Dalam b.PQR diketahui PQ = 18 em, QR = 21 em, dan PR = 30 em. Tunjukkan bahwa b.PQR merupakan segitiga tumpul! 2. Perhatikan I:iXYZ pada gambar di samping, Z panjang XY = 13 em dan YZ = 12 em. ~ a. Tunjukkan bahwa b.XYZ adalah segitiga siku-siku b. Sudut manakah yang merupakan sudut siku-siku X y
3. Dari tigaan-tigaan berikut manakah yang nmerupakan tripel pythagoras: a. 8,15,17 b. 10,24,26 e. 7,5,8 •
Guru mengingatkan siswa untuk belajar dan memberitahukan bahwa untuk pertemuan selanjutnya akan diadakan tes. E. Metode yang digunakan Ekspositori, Pendekatan konstruktivisme dan demonstrasi.
F.. Media dan Sumber Bahan Ajar Media
: Bangun persegi dan segitiga yang terbuat dad karton
Sumber bahan ajar
: - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas VIIl Semester 1 2A, Erlangga: kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi. - Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas 2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004. - LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1
G. Penilaian •
Jenis Tagihan
: Kuis, Latihan soal dan PR
•
Bentuk Tagihan
: Essay
114
RENCANA PEMBELAJARAN (SikluSi II) Satuan pendidikan Mata Pelajaran Pokok Bahasan Sub. Pokok Bahasan
: Sekolah Menengah Pertama : Matematika : 5. Dalil Pythagoras : 5.6 Perbandingan Sisi-Sisi Segitiga Siku-Siku Yang Salah Satu Sudutnya 30°, 45° dan 60° : VIII/2 : 2 x 40 menit (Pertemuan ke 1) : Memahami dan dapat menemukan sifat dan unsur segitiga serta meggunakannya dalam pemecahan masalah
Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi
A.. Kompetensi Dasar Menggunakan Dalil Pythagoras B. Indikator 1. Menghitung perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku khusus (salah satu
sudutnya 30, 45 dan 60 derajat) C. Uraian Materi 5.6 Perbandingan Sisi-Sisi Segitiga Siku-Siku Yang Salah Satu Sudutnya 30°, 45 0 'dan 60° 5.6.1 Perbandingan Sisi-Sisi Segitiga Siku-Siku Yang Salah Satu Sudutnya 30° dan 60°
Dalam setiap !!. siku-siku yang salah satu sudutnya 30°,panjang sisi dihadapan sudut 30° adalah
.!- hipotenusa (sisi miring) 2
C
Dalam segitiga ABC siku-sikudengan
60 30 A
B
AC = .!- BC 2 =
AB2 = BC2 - AC2
1
-.2
2 =1 Jadi, panjang AC = 1 satuan
=4 - 1
AB2 =3
AB
=.J3
Jadi, pahjang AB
=.J3 satuan
Dari hasH di atas dapat dibuat perbandingan :
Perbandingan antara sisi dil/Odapan sudut 9tf, sisi dilladapan sudut 6tfdan sisi dihadapan sudut 30° ada/all 2 : .J3 : 1
At"" HC : AH: AC = 2 : J3 : 1
115
Jawab:
a). BC : AB = 2 : .[3
C
~cm
~B
A
BC = AB
6 AB
=
2
.[3 2
.[3
1
b).AC= -BC 2 =
1
-.6 2
=3 em
2AB = 6.[3 6.[3 AB = 2 AB = 3.[3 em 5.6.2 Perbandingan Sisi Segitiga Siku-siku Yang Salah Satu Sudutnya 45° C
Ll ABC siku-siku sarna kaki, sehingga AB = AC
BC2 = AB2 + AC2 B A Bc2 =1 2 +1 2 BC2 =2 BC =.J2 Berdasarkan hasil di atas dapat dibuat perbandingan sebagai berikut: '15°
Perbandingan sisi di Iladapan sudut 9f1 dan sisi dilladapan sudut 4:;0 ada/all .J2: 1 atau BC : AB : AC = .J2 : 1 : 1 Contoh: I. Dikethui MEC siku-siku dengan panjang AB = 4 em. Hitunglah panjang BC!
Jawab: C
~
A
4cm
BC =.J2 AB 1 BC = .J2 B
4 1 BC = 4.J2em
D. Proses Pembelajaran I. Apersepsi (lO menit) • Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dengan tiap-tiap kelompok terdiri dari 6/7 orang. • Guru menyarnpaikan tujuan pembelajaran. II. Kegiatan inti (65 menit) •
~~_~~n!.:~~~~_~~:::! ~~~~!.~~~~g~::n~~fe;~:~~~~~~~s~~~~~:::.~~=~
116
• • • •
• •
Guru menjelaskan materi pelajaran mengenai perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku yang salah satu sudutnya 45°. Memberikan contoh soal dan membahasnya bersama dengan siswa. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencatat. Guru mengabsen siwa. Memeriksa catatan siswa sambil berkeliling. (Siswa yamg mencatat mendapat skor "mencatat materi pelajaran"). Guru memberikan latihan soal kelompok untuk didiskusikan dengan anggota kelompoknya masing-masing dan kemudian menuliskan jawabannyanya di papan tulis dan membahasnya. (Ke1ompok lain diminta untuk menilai pada saat ada kelompok yang maju). Soal: c 1. Diketahui MBC sama kaki dengan AC = BC = 18 cm. Hitunglah luas L\ABC !
A
2.~R ~
P
~ D
B
Pada persegi panjang PQRS, panJang diagonal PR = 20 cm. Hitunglah: a. Kelilingnya b. Luas persegi panjang PQRS
Q
•
Menanyakan kepahaman siswa dan memberi kese:mpatan kepaela siswa untuk bertanya.(Siswa yang bertanya mendapat skor "Bertanya tentang materi pelajaran"). • Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencatat soal elan pembahasan elari kelompok lain Ill. Penutup • Guru memberikan PR individu kepada siswa. Soal: I. M Diketahui L\KLM siku-siku di K dengan
~
Jawab:
KL=..)3
a.
KM
KL
-
2.
b.
1
-
..)3
15 1 KL = 15..)3 cm
LM=2xKM =2 x 15 =30cm
Pada L\PQR siku-siku di Q. Panjang PR 10 Ji . Dan
=
117
Jawab: a.
PR
=..fi
PQ
1
10..fi
=
PQ
..fi 1
b. QR=PQ=IOcm 1 c. Luas L':.PQR = lax t
..fi PQ = 1O..fi
•
PQ
=
1O..fi ..fi
PQ
=
10cm
1
= -
2
.10.10
Guru memberi kesimpulan mengenai materi yang dibahas.
E. Metode yang digunakan Ekspositori dan diskusi kelompok. F.. Media dan Sumber Bahan Ajar Media Sumber bahan ajar
: - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi. - Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas
2 SMP Semester Pertama. Yudhistira: KBK 2004. - LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1
G. Penilaian
•
Jenis Tagihan
: Tugas kelompok dan PR
•
Bentuk Tagihan
: Essay
118
RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus II) Satuan pendidikan Mata Pelajaran Pokok Bahasan Sub. Pokok Bahasan
: Sekolah Menengah Pertarna : Matematika : 5. Dalil Pythagoras : 5.7 Menggunakan Dalil Pythagoras Pada Bangun Datar dan Bangun Ruang
Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi
: VIIII2 : 2 x 40 menit (Pertemuan ke 2) : Memaharni dan dapat menemukan sifat dan unsur segitiga serta meggunakannya dalarn pemeeahan masalah
A.. Kompetensi Dasar Menggunakan Dalil Pythagoras
B. Indikator
1. Menghitung panjang diagonal sisi dan diagonal ruang kubus dan balok C. Uraian Materi 5.7 Menggunakan Dalil Pythagoras Pada Bangun Datar dan Bangun Ruang Contoh soal: 1. Sebuah persegi panjang berukuran panjang 16 em dan lebar 12 em. Hitunglah panjang salah satu diagonalnya! Jawab: x2 = 162 + 122
c=:g12 16
x2 = 169 + 144 = 400
x2 x = .J400 x = 20 em
2. Pada balok ABCD.EFGH berikut ini, panjang AB = 12 em, BC = 9 em dan
~Gi~:::g:::mgHB
'~~ ~
A
Jawab:
2
2
2
2
a. BD2 = AB + AD BD2 = 122 + 92 = 144 + 81 2 BD = 225
b. HB = BD + DH2 2 2 HB = 152 + 20 =225 + 400 2 HB = 625
BD = .J225 BD = IS em
HB = .J625 HB = 25 em
t,
s~ B
119
D. Proses Pembelajaran I. Apersepsi (15 menit) • Membahas PR dan menanyakan kepada siswa mengenai materi sebelumnya. (Siswa yang mengeJjakan PR mendapat skor mengerjakan pekerjaan rumah" sesuai dengan kriteria yang ada dalam KSPS) • Menyampaikan tujuan pembelajaran. II. Kegiatan inti (60 menit) • Guru menjelaskan materi melalui eontoh soal. • Guru memberikan satu soal untuk dikeJjakan oleh tiap-tiap kelompok dalam batas waktu yang ditentukan. (Kelompok yang dapat menyelesaikan soal dalam batas waktu yang ditentukan dan jawaban benar mendapatkan skor " tepat waktu mengeJjakan soal"). Soal: 1. W V Pada Kubus PQRS.TUVW berikut ini Panjang PQ = 9 em. Hitunglah: a. Panjang PR R b. Panjang diagonal ruang TR Q T b : a. PR2 =PQ2+QR2 Jawa PR2 = 92 + 92 P
PR2 = 81 + 81 PR2 = 162
• • • • •
b. TR2 = PR2 + TP2 TR2 = (9..fi)2 + 92 TR2 = 162 + 81 TR2 = 943
PR = J162
TR = J943
PR = J81x2
TR = .J81x3
PR = 9..fi em
TR =
9J3
Membahas soal bersama dengan siswa. Menanyakan tentang kepahaman siswa dan memberi kesempatan kepada siswa untuk meneatat. Mengabsen siswa. (Memeriksa eatatan siswa sambil berkeliling. ( siswa yang meneatat dengan baik mendapat skor "meneatat materi pelajaran"). Memberikan latihan soal dengan LKS yang dibuat oleh guru untuk dikeJjakan oleh tiap-tiap kelompok dan hasilnya dibahas di papan tulis oleh kelompok masing-masing. ( Penskoran kelompok dilakukan oleh kelompok lain yang ditunjuk pada saat diskusi dan membahas soal di depan). Bagi kelompok yang melakukan diskusi dengan baik, tiap-tiap anggota kelompok mendapat skor "mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru" sesuai dengan kriteria yang ada dalam KSPS) Soal Latihan Kelompok:
1. 1'I.,f--+'::---7C
Pada layang-layang ABCD di samping, panjang diagonal AC = 12 em dan BD = 20 em. Jika panjang DE = 8 em, hitunglah panjang sisi-sisi yang lainnya!
120 2. Pada balok PQRS.TUVW berikut ini panjang PQ = 8em, RS = 6 em dan RV = 15 em. / Hitunglah panjang PR dan PV! T p
p
w ~
s
/'
v
uil
~1re~l R 1'7 Q
III. Penutup • Guru meminta siswa untuk memberikan kesimpulan tentang materi yang dibahas. E. Metode yang digunakan Ekspositori dan diskusi kelompok. F.. Media dan Sumber Bahan Ajar
Media Sumber bahan ajar
M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi. - Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas 2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004. - LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1
G. Penilaian •
Jenis Tagihan
: Tugas kelompok
•
Bentuk Tagihan
: Essay
121
RENCANA PEMBELAJARAN (Siklus II) Satuan pendidikan Mata Pelajaran Pokok Bahasan Sub. Pokok Bahasan
: Sekolah Menengah Pertarna : Matematika : 5. Dalil Pythagoras :5.8 Menyelesaikan Soal-Soal. Cerita dengan Menggunakan Dalil Pythagoras : VIII/2 : 2 x 40 menit (pertemuan ke 3) : Memaharni dan dapat menemukan sifat dan unsur segitiga serta meggunakannya dalarn pemecahan masalah
Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi
A.. Kompetensi Dasar Menggunakan Dalil Pythagoras B. Indikator I. Menerapkan daIil Pythagoras dalarn kehidupan nyata. C. Uraian Materi 5.8 Menyelesaikan Soal-SoaI Cerita dengan Menggunakan Dalil Pythagoras Contoh soal: 1. Sebuah tangga yang panjangnya 5 meter bersandar pada tembok. Jarak ujung bawah tangga terhadap tembok 3 meter. Berapakah tinggi ujung atas tangga dari lantai?
c
Jawab: Sm
X2 =AC2 _AB2 = 52 _ 32 = 25 - 9 X 2 = 16
A
3m
B
X = Jl6 X = 4 m
D. Proses Pembelajaran I. Apersepsi (10 menit) • Guru meminta siswa untuk mengumpulkan PR dan meminta beberapa siswa untuk mengerjakannya di papan tuUs. (siswa yang mengerjakan PR mendapat skor "mengeljakan pekerjaan rurnah" sesuai kriteria yang tertera dalarn KSPS dan siswa yang mengerjakan soal di depan mendapat skor" ke depan mengerjakan soal") • Menyarnpaikan tujuan pembelajaran. II. Kegiatan inti • Guru membagikan LKS kepada tiap-tiap kelompok yang berisi satu soal yang berbeda untuk tiap-tiap kelompok. Soal: 0_1..." ... \... 1............. 1 h.o....ln'l'n ... t,..~ <:1t'o:lh h!lr!\t QP_l~l1h RO km_ kemudian ke arah
122 .
u 60 B
80
o
2. Pak Dani akan mengecat tembok seperti gambar berikut. Biaya setiap m2 adalah Rp750,00. Hitunglah biaya selurulmya untuk mengecat tembok tersebut!
4m
3. Sebuah tangga yang panjangnya 10 m bersandar pada pada sebatang pohon. Jarak ujung bawah tangga terhadap pangkal pohon adalah 6m. Hitunglah tinggi pohon tersebut! 4. Sebuah tiang Iistrik, agar dapat berdiri dengan tegak ditahan. oleh tali kawat baja. Jika jarak dari patok pengikat terhadap tiang Iistrik adalah 5 m dan tinggi tiang Iistrik adalah 4 m, tentukan panjang tali kawat baja minimal yang dibutuhkan! 5. Sebuah kapal berlayar ke arah ke arah Utara sejauh 120 km, kemudian ke arah Timur sejauh 50 km. Hitunglahjarak kapal dari tempat semula! 6. Seorang anak menaikkan layang-layang dengan benang yang panjangnya 170 m. jarak anak di tanah dengan titik yang berada tepat di bawah layang-Iayang adalah 8 m. Hitunglah tinggi layang-Iayang tersebut! •
Guru meminta tiap-tiap kelompok untuk mendiskusikan soal tersebut dan setelah selesai tiap-tiap kelompok membahasnya di depan. (Penskoran kelompok dilakukan pada saat siswa diskusi mengeIjakan soal dan membahas soal di depan, pemberian skor untuk satu kelompok dilakukan oleh kelompok lain yang ditunjuk). • Guru meminta tiap-tiap kelompok untuk mengumpulkan hasil pekeljaannya. • Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. • Guru memberikan penjelasan tambahan III. Penutup • Guru meminta siswa untuk memberikan kesimpulan tentang materi yang dibahas. • Mengingatkan siswa untuk belajar dan memberitahukan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan tes. E. Metode yang digunakan Ekspositori dan diskusi kelompok. F.. Media dan Sumber Bahan Ajar
123 Sumber bahan ajar
: - M. Cholik A., Sugijono, Matematika untuk SMP kelas VIII Semester 1 2A, Erlangga: kurikulurn 2004 Berbasis Kompetensi. - Husein Tampomas, Matematika Plus 2A Untuk Kelas
2 SMP Semester Pertama, Yudhistira: KBK 2004. - LKS Cakrawala Untuk SMP kelas VIII semester 1 G. Penilaian •
Jenis Tagihan
: Tugas kelompok
•
Bentuk Tagihan
: Essay
124
Lampiran2. KARTU SKOR PARTISIPASI SISWA INDIVIDU
Nama No. Induk Kelas Pertemuanffanggal No 1
Aktivitas Siswa
Skor
Siswa sudah berada di dalam kelas
1
pada saat guru memasuki kelas
2
Menyiapkan buku pelajaran dan
I
alat tulis 3
Menjawab pertanyaan guru tentang
2
materi sebelumnya 4
Menjawab pertanyaan guru tentang
2
materi yang dibahas 5
Memperhatikan guru
1
6
Ke depan mengerjakan soal
2
7
Mengerjakan soal dengan cepat
3
8
Mencatat materi pelajaran
I
9
Bertanya pada guru tentang materi
3
pelajaran 10
Mengerjakan soal-soallatihan yang
2
diberikan guru
11
Mengerjakan pekerjaan rumah
1
12
Mengerjakan
pekerjaan
2
semua pekerjaan
3
semua
rumah 13
Mengerjakan
rumah dan jawaban benar Jumlah
24
125
Larnpiran3. KARTU SKOR PARTISIPASI SISWA KELOMPOK (SIKLUS II)
Kelompok Pengarnat
Tanggal
Kelompok yang diarnati Sub. Pokok Bahasan Berilah tanda (-.J) sesuai dengan aktivitas yang dilakukan! No 1
Aktivitas Yang Dilakukan Pembagian tugas yang jelas antar anggota kelompok Anggota kelompok saling bekerja sarna Dapat menyelesaikan tugas tepat waktu Langkah-Iangkah perhitungan lengkap dan benar Penjelasan jawaban dapat dimengerti Menjawab pertanyaan kelompok lain Jumlah skor
2 3 4 5 6
****
***
**
*
.
NJlal:
Keterangan; * * * * : Sangat baik = 4 *** :Baik =3 * * : Cukup Baik = 2 * : Kurang Baik = 1 Jumlah skor
21-24
17 -20 13 -16 Q
1')
Ketua Kelompok
Nilai = = =
90 80 70 "Ii
(
\
126
Lampiran4. Soal Tes Sildus I
Nama :
Nilai:
.
Kelas :...•........
Petunjuk mengerjakan soal 1. Tulislah jawaban pada lembar jawaban yang telah disediakan 2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah 3. KeIjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah 4. KeIjakan soal seeara 1engkap 5. Periksa terlebih dahu1u jawaban anda sebvelum dikumpulkan SELAMAT BEKERJA 1. Hitung1ah nilai x pada gambar di bawah ini! 12 em
gem
x
2. Nilai p pada gambar di bawah ini adalah?
3. Sebuah segitiga mempunyai sisi-sisi yang panjangnya 10 em, 24 em dan 26 em. Apakah segitiga itu siku-siku?
4. Dalam L'.KLM diketahui KL
=
10 em, LM
'=
16 em, dan KM
=
18 em.
Tunjukkan bahwa L'.KLM merupakan segitiga lancip! ~.
Tentllkan anakah til!a bilanl!an di bawah ini merupakan tripel pythagoras atau
127
Lampiran 5. Soal Tes Siklus II
Nilai:
Nama :..•..............•.... Kelas :
..
Petunjuk mengerjakan soal 1. Tulislah jawaban pada lembar jawaban yang telah disediakan 2. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah 3. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah 4. Kerjakan soal seeara lengkap 5. Periksa terlebih dahulu jawaban anda sebvelum dikumpulkan SELAMAT BEKERJA F
Diketahui 1',DEF dengan panjang DF
1.
=
12 em dan
b. Panjang EF
2. Sebuah persegl panJang berukuran panjang 24 em dan panjang salah satu diagonalnya 30 em. Hitunglah: a. Lebar persegi panjang b. Luas persegi panjang 3. Pada balok ABCD.EFGH berikut ini,
~H!--
--" G
panjang AB = 12 em, BC = 9 em, dan CG = 20 em. Hitunglah:
o
c
a. Panjang BD b. Panjang diagonal ruang HB
A
B
4. Seorang anak menaikan layang-Iayang dengan benang yang panjangnya 130 m. larak anak di tanah denga titik yang debngan titik yang tepat berada dibawah layang-layang adalah 50 m. Hitunglah tinggi layang-layang tersebut! ).
~ehl",h
lan""a van" nanianva n m her~andar nada ~ehatan" nohon. Tin""i Dohon
128
Lampiran6. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar
NO
1
Kompetensi Dasar Menemukan Dalil Pythagoras
Indikator
No Item Soal
• Menjelaskan dan menemukan dalil 1 pythagoras dan syarat beriakunya
• Menuliskan dalil pythagoras untuk 2, 3 sisi-sisi segitiga 2
Menggunakan pythagoras
dalil • Menghitung panjang sisi segitiga 4, 5, 6, siku-siku jika sisi lain diketahui
7, 8, 9, 10
• Menentukan jenis
segitiga jika 11,
diketahui panjang sisi-sisinya
• Menghitung perbandingan sisi-sisi
12,
13
14,
15,
segitiga siku-siku khusus (salah satu 16 sudutnya 30, 45, dan 60 derajat)
• Menghitung panjang diagonal sisi 17, 18 dan diagonal ruang kubus dan balok
• Menerapkan da1i1 pythagoras dalam 19, kehidupan nyata
21
20,
129
iran 7.
Soal Tes Hasil Belajar Nilai:
Ijuk meugerjakan soal erilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang kamu anggap benar erjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah ~riksa terlebih dahulu jawaban anda sebelum dikumpulkan SELAMAT BEKERJA :buah tlABC mempunyai sisi-sisi a, b dan e. Ida segitiga tersebut dapat dinyatakan: ) jika a' = b' _e' , maka LB = 900 i) jika b' = d - e' , maka LB = 900 ii) jika e' = d - b' , maka LC = 900 v) jika e' = b - d, maka LA = 900 ari pemyataan di atas, yang benar adalah (i) e. (iii) (ii) d. (iv)
~P
Dalil pythagoras yang benar untuk gambar di samping adalah ..
P'=Q'-R' R'=P'+Q'
7. Panjang sisi miring segitiga siku-siku adalah 9 em dan panjang salah satu sisi siku-sikunya 6 em, maka panjang sisi siku-siku yang lain adalah ...
8.
V ~ ,'.
b.Sem
d. s.J3 em
Sebuah persegi, panjang sisinya 6 em. Panjang diagonal persegi tersebut adalah ....
m em b. m em
9.
---,
d.36
B
21 em
Be
pada gambar di samping adalah
a. 10 em
e. 13 em
b. 12 em
d. 15 em
Pada belah "etupat PQRS di bawah lUI, panjang PQ = 15 em dan panjang PR = 18 em. Panjang QS adalah.......
'ada gambar di bawah ini, !:>PQR merupakan egitiga sarna sisi dengan panjang sisi 12 em. 'anjang RS adalah ....
3.J2 em '. 3.J3 em 6.J2 em t. 6.J3 em
.\
n
Panjang
J O.
d. .J144 em
I I I I I
cf ::.> 'P.o,.;.;.
e. Mem
12 em C
0
lalam tlKLM siku-siku di L, KL dan LM dalah sisi penyikunya. Pemyataan yang enar adalah........ . LM'=KL'-KM' e.KM' = LM' - KL' . LM'=KL2 +KM2 d.KL' = KM' - LM' 'ada gambar di bawah ini nilai x adalah ... a 6 b.l2 . e.24
e.
a.
c. R' = P' _ Q' d. Q'=R'-P'
3..[5 em
a. 3 em
Q
~--+----7S
T
R a. b. J I.
144 em 12 em
e. 24em d. 9gem
Ketiga sisi segitiga yang dapat membentuk ___ ! ...!
!I... _!I. .. _.J_I_L
130
iketahui ukuran panjang sisi-sisi segitiga bagai berikut. 3 em,S em, dan 7 em 6 em, 8 em, dan 10 em I. 5 em, 12 em, dan 13 em ~gitiga di atas yang merupakan segitiga sikuku adalah ... I dan II hanya II hanya III II dan III
17. Pada balok ABCD.EFGH berikut ini, panjang AB = 12 em, BC = 9 em, dan CO = 20 em. Panjang BD = ....
--or
£f-t-"7'"
20
l:1Il
a. 25 em b. 15 em e.
d. A
12 em
-Jl5 em .J2S em
Ii
'alam LlKLM diketahui KL = 10 em, LM =
5 em, dan KM = 18 em. Maka LlKLM erbentuk ...... Segitiga sarna kaki Segitiga laneip sebarang Segitiga tumpul Segitiga siku-siku
a.
~CD= 30° dan CD = 10J3 em.
&
:'eliling MBC adalah .... 1.30em •. 40em
e. 50 em d. 60 em
.--------:7\" k::--
.J Q
Pada persegi panjang PQRS di atas, panjang PR = 20 em dan LQPR = 30°. Luas persegi panjang PQRS adalah ....
~. 50fi em b.
50-J3 em
d.
J8i em
a. b.
10 em 20em
. _ r;:
······t····· ........
../:~::::::::::::;;;;. ;~;;< H P 9 c;- Q
20. Seorang tukang kayu akan membuat kudakuda penyangga atap rumah seperti pada gambar di bawah sebanyak 10 buah. Berapakah panjang kayu seluruhnya yang diperlukan untuk membuat kuda-kuda penyangga atap tersebut. . 3m a. 120 m b. 12m e.60m d. 600m 4 III
~
d. 100-J3 em
fi , maka panjang QR adalah
P~
81-J3 em
e. 100fi em
Pada gambar di bawah ini panjang PR = 10
e.
T
19. Sebuah kapal berlayar ke arah Utara sejauh 120 km, keml1dian ke arab Timur sejauh 50 km. Hitunglah jarak kapal sekarang dari tempat semula! a. 13 Km e. 1300 Km b. 130Km d. 13.000Km
0
1)
9fiem
b. 9J3em
ada gambar di bawah, besar LJl.CD
A
18. Pada kubus PQRS.TUVW berikut ini, panjang PQ = 9 em. Panjang diagonal ruang TR adalah .... IV
..
21. Sebuah tangga yang panjangnya 6 m bersandar pada sebatang pohon. Tinggi pohon yang dieapai tangga adalah 3 m. Hitunglah jarak ujung bawah tangga terhadap pangkal pohon (bulatkan sampai em terdekat)! a.
mm
e.9m
131
Lampiran 8. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar
Indikator
Nomor Butir Pernyataan
No
Negatif
Positif
Jumlah
3
2
14
2
22
3
Tanggung jawab
6, 8, 13, 17, 11 21
6
5
Aktif dan kreatif
IS, 16, 19, 12 24
5
6
Menggunakan waktu
7,9,10
6
1
Disiplin
1
2 3
peralatan 2 Kesiapan bela,iar Mengikuti pelajaran 4,5
4
Jumlah
18,20,23
24
132
Lampiran 9. Angket Motivasi Belajar
Nama : Kelas :
. .
Petunjuk Pengisian 1. Tulis nama dan kelas anda pada tempat yang telah disediakan 2. Berilah tanda cek list C.J) pada jawaban yang sesuai dengan keadaan anda 3. Pilih salah satu jawaban yang terdapat pada kolom: a. Selalu (SL) b. Sering (SR) c. Kadang-kadang (KK) d. Tidak pemah (TP) 4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan yang anda rasakan 5. Jawaban yang anda berikan tidak mempengaruhi nilai anda No Pemyataan
Jawaban SL
1
Saya masuk kelas tepat waktu
2 3
Saya menyiapkan alat tulis dan buku sebelum pelajaran dimulai Saya mencatat materi pelajaran dengan baik
4
Saya terlambat datang ke sekolah
5
Saya mengerjakan latihan soal yang diberikan guru Saya mengeJjakan tugaslPR yang diberikan guru dengan bersungguh-sunguh Saya mengulang pelajaran yang telah dibahas oleh guru di rumah Disaat tidak masuk sekolah saya berusaha menanyakan pelajaran yang tertinggal kepada ternan Apabila ada ulangan malam harinya saya belajar agar mendapat nilai yang baik Jika ada waktu luang saya mempelajari buku paket matematika yang diwaiibkan Saya mencontek pekerjaan ternan apabila ada tugaslPR
6 7
8
9 10 11
.
.
-
..
SR
KK
TP
133
Saya malas membawa buku paket/LKS ke sekolah 15 Saya bertanya kepada guru apabila ada materi yang be1um dimengerti 16 Saya berdiskusi dengan teman apabila menemukan kesulitan pada pelajaran matematika 17 Saya tetap mengerjakan tugas sampai se1esai wa1aupun saya merasa capek 18 Saya tidak masuk pelajaran matematika apabila sedang malas 19 Saya berusaha untuk mendapat nilai yang tertinggi diantara teman-teman 20 Saya mengobrol dengan teman pada saat guru memberikan penielasan 21 Saya merasa tidak tenang jika tugas/PR belum saya keIj akan 22 Saya mengantuk pada saat belajar matematika di kelas 23 Saya ma1as untuk mengulang pelajaran di rumah 24 Ketika mendapat tugas matematika yang sulit saya mencari buku lain untuk mendapatkan jawabannya 14
134
Lampiran 10. Format Pertanyaan Terbuka Siklus I
Pertanyaan Untuk Seluruh Siswa Setelah Penggunaan Kartu Skor Partisipasi Individu
Nama :
.
Kelas :.........
©
lelaskan menurut pendapatmu tentang penggunaan kartu skor partisipasi dalam belajar! Apa pengaruhnya terhadap kamu?
©
Dengan adanya kartu skor tersebut apakah membuat kamu lebih rajin belajar?
©
Dengan menggunakan metode seperti ini apakah pelajaran matematika menjadi lebih menyenangkan?
©
Apakah guru yang lainnya pemah menggunakan metode seperti ini sebelumnya?
©
Apa tujuan kamu mengeljakan soal ke depan, untuk mendapat nilai atau berupaya untuk bisa? lelaskan!
..,
t
1
1
1'.
13,5
Q
Apakah latihan-Iatihan soal seperti kernarin dapat rnernbantu kamu dalam rnernahami pelajaran? Jelaskan!
Q
Apakah kamu rnerasa tertantang dan rnerasa bersaing dengan ternan-ternan yang lain untuk rnendapatkan nilai yang terbaik? Jelaskan!
Q
Apakah dengan penggunaan kartu skor rnernbuat kamu lebih bersernangat dalam belajar rnaternatika? Jelaskan!
Q
Bagairnana rnenurutrnu, apakah ternan-ternan kamu juga dapat rnenerirna rnetode belajar seperti itu? Jelaskan!
136
Lampiran II.
Format Pertanyaan Terbuka siluus II Nama:
.
Kelas: VIII.? ,j,. Bagaimana menurut pendapatmu mengenai penggunaan kartu skor partisipasi
kelompok dalam pembelajaran matematika?
".$. Bagaimana dengan sistem belajar kelompok, apakah kamu lebih senang
belajar seperti itu?
,j,. Dengan adanya kartu penskoran kelompok apakah kamu lebih bersemangat
dalam belajar?
.
,j,. Apakah karnu bekerja dengan baik dengan anggota kelompokmu?
,j,. Apakah soal yang kamu kerjakan dengan cara diskusi kelompok menjadi
lebih mudah untuk diselesaikan?
..............................................................................................
,j,. Bagaimana menurutmu pemberian skor yang diberikan oleh guru terhadap
aktivitas kelompok?
137
"j,.
Apakah kamu bersungguh-sungguh bekerja membanlu kelompokmu?
"j,.
Bagaiman menurutmu, apakah leman-lemanmu juga dapat berdiskusi dengan baik?
"j,.
Jika kamu bekeJja kelompok dengan baik, hal itu kamu lakukan karena ingin mendapatkan skor alau karena sungguh-sungguh ingin bisa? Jelaskall!
138
Lampiran 12. Format PenilaianlPedoman Observasi Untuk Guru
Pertelllluan/Siklus ke : Tanggal
Nama Materi
Berilah tanda (-I) sesuai dengan hasH pengamatan! No
Skor
Hal Penilaian
2
Ii
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keteramoilan membuka oelaiaran Keteramoilan memberikan aoerseosi Keteramoilan menvaiikan materi Penguasaan materi Kualitas penielasan materi Keielasan tulisan di papan tulis Ketepatan penggunaan metode Penguasaan menggunakan metode Kelengkaoan contoh soal Interaksi dengan siswa 11 Penguasaan ruangan dan pandangan mata 12 Gaya mengaiar dan ekspresi waiah 13 Kontrol emosi 14 Volume dan nada berbicara 15 Teknik berbicara 16 Keterampilan bertanya 17 Keterampilan meniawab pertanyaan 18 Penggunaan media/alat peraga 19 Ketepatan oenggunaan alat evaluasi 20 Keterampilan menutup oelaiaran Total skor .
Keterangan: 4 = Baik sekali, 3 = Baik, 2 = Cukup baik, 1 = Kurang baik
Pengamat
(
\
139
Lampira 13.
Kode Siswa Kelas VIII.7 No
Kode Siswa
1 2 3 4 5 6
Al A2 A3 A4 AS Bl B2 B3 B4 B5 Cl C2 C3 C4 C5
7
8 9 10 11
12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 ,Q
Dl
D2 D3
D4 D5 E1
E2 E3 E4 E5 Fl F2 F3 F4 F5 Gl
G2 G3
G4 G5 HI
H2 H3 H4
140
Lampiran 14. Daftar Nilai Ulangan Harian Bab Sistem Persamaan Linear Dna Variabel pada Penelitian Pendahnlnan No
Kode Siswa
Nilai Ulangan Harian
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Al A2 A3 A4 A5 Bl B2 B3 B4 B5 Cl C2 C3 C4 C5 Dl D2
2 4 2 5,3 2 6,3 4,5 5,5 4,5 4,7 5,5 6 3 5,5 5,8 3 4,6 8,5 4,6 3,2 2 4 6,8 4
11
12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 --
D3
D4 D5 El E2 E3 E4 E5 Fl F2 F3 F4 F5 G1
G2
G3 G4 G5 HI H2 ---
-
4,2 5 3,5 6,5 5 5 8 7,6 3,5
.-
141
Lampiran 15. Daftar Nilai Tes Sildus I dan II No
Kode Siswa
I 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Al A2 A3 A4 A5 BI B2 B3 B4 B5 CI C2 C3 C4 C5 01 02
11
12 13
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 111
D3
04 05 EI E2 E3 E4 E5 FI F2 F3 F4 F5 01 02 G3
04 05 HI H2
m
Nilai Tes Siklus I II 4,2 4 6,3 4 4,5 5 6,5 4,2 6,8 8 7,8 5,5 4 5,5 6,2 7 7,5 6 4,5 6,3 5,3 6,8 5,5 7 4 5 4,2 5,5 5 6,2 8,2 6,4 5,3 7,5 5 9,2 8,5 8 6 4 4,3 4 5,2 5 8,8 9 5,4 6,2 4,6 4,5 5,5 5,3 5,5 7 4 5,3 7,6 8 6,3 5 7,2 6,5 7,3 5,6 8 9 8,3 7,4 4,3 6 4.5 6.2
142
Lampiran 16 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar No I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 II 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 1Q
Kode Siswa Al A2 A3 A4 A5 BI B2 B3 B4 B5 CI C2 C3 C4 C5 DI D2 D3 D4 D5 EI E2 E3 E4 E5 FI F2 F3 F4 F5 01 02 G3 04 05 HI H2 H3 T-l4
Nilai Tes Akhil' 4,3 6,7 5,7 7,1 4,8 7, I 7,6 6,2 7,6 7,1 6,2 6,7 7,1 4,3 6,2 6,7 8,1 6,7 6,2 10 8,1 5,7 4,3 6,2 8,6 7,1 6,2 6,2 6,7 6,2 8,6 7,1 8,6 8,1 9,5 8,1 6,2 6,2 7.6
143
Lampiran 17 Daftar Perolehan SkOl· dan Nilai Hasil Konversi Sildus I dan II
No
Kode Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Al A2 A3 A4 AS Bl B2 B3 B4 B5 CI C2 C3 C4 C5 01 02 03 04 05 EI E2 E3 E4 E5 FI F2 F3 F4 F5
11
12 13
14 IS 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Gl
02 G3
04 05 HI H2
Total skor Siklus I II
4 8 8 16 7 15 13
5 11
II 5
7 12 8 13 13
17 17 10 16 IS 11
14 5
10 16 7
11
13
6 19 12 10 14
11
13
13
20 17 17 18 19
11
11
9 6 IS
11
11
8
10 II 9 8 8 10 11
14 16 10
Nilai Hasil Konversi Siklns I II
8 16 12 9 8 16 13
16 10
17 9 21 22 10
,
4 5 5 7 5 7 7 5 6 6 5 7 7 5 6 5 8 6 6 7 7 6 6 5 7 6 5 6 6 6 5 5 6 6 7 7. 6
5 6 5 7 7 8 8 6 7 7 6 6 7 5 7 6 8 8 8 8 8 6 5 6 7 6 6 5 7 7 7 6 8 6 9 9 6
144
Lampiran 18. Daftar Hasi! Angket Motivasi Belajar No
Pernyataan
I
Saya masuk kelas tepat waktu Saya menyiapkan alat tulis dan buku sebelum pelajaran dimulai Saya mencatat materi pelaiaran dengan baik Saya terlambat datang ke sekolah Saya mengeljakan latihan soal yang diberikan guru Saya mengeljakan tugasIPR yang diberikan guru dengan bersungguh-sunguh Saya mengulang pelajaran yang telah dibahas oleh guru di rumah Disaat tidak masuk sekolah saya berusaha menanyakan pelajaran yang tertinggal kepada teman Apabila ada ulangan malam harinya saya belajar agar mendapat nilai yang baik Jika ada waktu luang saya mempelajari buku paket matematika yang diwajibkan Saya mencontek pekeljaan teman apabila ada tugas/PR Saya malas untuk mengerjakan soal yang sulit Apabila ada saya PR mengerjakarmya dengan baik Saya malas membawa buku paketILKS ke sekolah Saya bertanya kepada guru apabila ada materi yang belum dimengerti
2
3 4 5 6
7
8
9
10
11 12 13 14 15
1(;
~~U!l
hpriti<:.1tl1~i
r1pn(J~n
Banvak siswa anl!: meniawab SL SR KK TP 4 33 1 (86,84%) (10,53%) (2,63%) 31 (81,58%)
6 (15,79%)
1 (2,63%)
-
34 (89,47%)
-
-
6 (15,79%) 9 (23,68%)
29 (76,32%)
23 (60,53%)
4 (10,53%) 3 (7,89%) 6 (15,79%)
17 (44,74%)
7 (18,42%)
13 (34,21%)
1 (2,63%)
5 (13,16%)
8 (21,05%)
20 (52,63%)
5 (13,16%)
10 (26,32%)
12 (31,58%)
7 (18,42%)
9 (23,68%)
17 (44,74%)
8 (21,05%)
13 (34,21%)
-
7 (18,42%)
12 (31,58%)
16 (42,11%)
3 (7,89%)
1 (2,63%) 1 (2,63%) 12 (31,58%)
-
4 (10,53%) 4 (10,53%) 18 (47,37%) 2 (5,26%)
8 (21,05%) 14 (36,84%) 5 (13,16%) 5 (13,16%)
25 (65,79%) 19 (50,00%) 3 (7,89%) 31 (81,58%)
9 (23,68%)
21 (55,26%)
4 (10,53%)
4 (10,53%)
-
-
145
17
Saya tetap mengerjakan tugas 11 sampai selesai walaupun saya (28,95%) merasa caoek 18 Saya tidak masuk pelajaran matematika apabila sedang malas 19 Saya berusaha untuk 20 mendapat nilai yang tertinggi (52,63%) diantara ternan-ternan 20 Saya mengobrol dengan ternan pada saat guru memberikan oenielasan 21 Saya merasa tidak tenang jika 18 tugas/PR belum saya (47,37%) keriakan 22 Saya mengantuk pada saat 1 (2,63%) belaiar matematika di kelas 23 Saya malas untuk mengulang 1 oelajaran di rumah (2,63%) 24 Ketika mendapat tugas matematika yang sulit saya 5 mencari buku lain untuk (13,16%) mendaoatkan iawabannva Keterangan: Slswa yang hadlr : 38 orang Siswa tidak hadir : I orang
15 (39,47%)
1
11 (28,95%)
(2,63%)
1
5
32
(2,63%)
(13,16%)
(84,21%)
11 (28,95%)
7 (18,42%)
-
4 (10,53%)
7 (18,42%)
(71,05%)
11 (28,95%)
(23,68%)
1
9
27
26
(2,63%)
10 (26,32%)
(68,42%)
2
12
23
(2,26%)
(31,58%)
(60,53%)
6
19
8
(15,79%)
(50,00%)
(21,05%)
0
valid
.75
11.10 14.07 0.60 OAO 12
00- 0-0 0-0 -
0040
11.10
valid
0.50
ILIO 12.85 0.53 0,47 14
valid
0.8\
11.10 13.7] 0.50 0.50 15
valid
0.55
11.10 12.76 0,47 0.53 16
12.41
0,50
_
0_
.50 15 -00
00_ 000 -
000
-00 000
-0- 000 00_
ILIO
12.00 0,63 0.37
11
invalid 0.20
ILiO
12.00 0.67 0.33
10
valid
10.91
11.10 16.00 0.73 0.27 8
valid
0.78
ILIO 14.00 10.57 0.43 13
valid
.83
11.10 14.90 0.67 0.33 10
0.56
ILIO
valid
10.63
11.10 13.44 0.5'1 0.43 13
valid
1.26
13.05 0.53 0.47
14
11.10 18.50 0.77 0.23 7
_
0
IL10 12.23 0.47 0.53 16
alid
0.60
11.10 12.79 0.43 0.57 17
0
__
0
0
16
Ivalid
10.65
ILIO 13.20
15
valid
10046
11.10 12.50 0,47 0.53
!valid
0.75
11.10 13.70 0.53
-
-
0
-
000 000 00- -
0
0
0
0
0 _ 0 .- 0
0
invalid
0.07
ILIO 10.80
.67 0.33 10
valid
.75
11.10 12.95
.37 0.63 19
valid
.74
11.10 13.82 10.57 0.43 13
000 -
0
0
__
__
000
00- -
0- -
0
0
000 -
0
0
0
0
w w w ~
0
~
w
0<:> _ _
0
__ 0_
00 - -
0
-
__
"
0-_
0
00_ 00 00 000 -
0
0
-
0
00- 0_
0
0_
- -
_
0
__
-
-
- -- - -
0-
~
0 -
0
0
0
-
00_ -
000 -
0 0
00- -00
00- 000 -
0
0
-
0
0
00-
0
0
00- 000 000 _
~ ~ ~ ~~~
(>~
QO
QO
:I:'t't
~
0_
-
0
0
0
w
--
-- - -
__
~
~
0
o
0
~
o -
~
0
0>
~
-- - - 0 - -- --:::
~
-
-
0-
00-
__
0
--~
--;:;
()
g. 0>
if 3 ~ OJ
"-
".
~
0
--:t: "-
__ 0_0
--V;
--
00_ --0
--0:;
0-
:I:
~
0-
- -__
-
-
0
__
0
0
-
0-
0
__
--::j
--::0
~
~
0
'0'0
0
000
-
0_ 00 -
0 00;; 0;;
2:~~ ~~g
oo~
0_
-
--
o-~
-
0-
00-
--~
0
__
--~
000 -00 -
0-
0
0
0_ 00-
-
- - - - -- -- - - - - --
000
--tJ:
==;:::; ;:;;:;:;;: Q;Q;oo _
00
N
~
000 ;:;0 00 ;:::;;:::;:;;: 000 00 00
--
~
e; or
III
:;III
2"
3
"'"
~~~ ~
~
~
N~W ~ ~ ~ ~~~
:I:
~
lD ~
--;;
--~
0- 0-0
-
;:
m
000
00 -
00_ 00 -
__
~
_
_
o
00- 0-0
00 00 00 000 -
0
~
__
-
__
0-0 -
~
0
N
0-
00- -0-
0_0
-
--
-
0- -
0
-00 0-0 -00 -
-
-
-
OO~
0-0 00 -
0
0
0-
__
_
_
-
-
0
-- 0
--
0
000 -00
-
---
0-0 00 -
0
~~
--
0-0
0
000 -
~~
0
__ 0
00 -
__
-0_
0-_ -
0
--
-00 00_
0_ 00 0-0 -
00_ 0-0 0-0 0- -
17
11.10 14.60 0,67 0.33 10
9v[
__
_
0
.76
0
0- 000 000 000
0
__
valid
-
0-0
0
0.57
0
000 0-0 000 -00 000 00 00 0_0 -
.47 14
.60 0040 12
ILIO 12,48 0.43
--
16
11.10 12.33
10049
0
-00 0-0 0-0 000 -
-
invalid 10.31
_
0_ 0- -
000
0-
0-0
valid
--
-
0
0.50 0.50
00
0-0 00 00
0_0 00- 0--
0
I LID 12.50 0,47 0.53
0
000 00- 000 0-_ 00 -
-
0,46
-
000
0
valid
~
0_ 00 0- 0_00 -
0-0
0
10.37
0
__
000 00_ 0-_
valid
-
0
000 0 - - 0-0 000 -00 00 0_
0 - - •.::::>
valid
000 0_ 0_
00_ -
0
invalid 0.21
0
'0 0_0 0-0
valid
0
-
>:
;dt~ ~ "
.!!!. 0> ~
147 .ampiran 20 HasH Uji Coba Reliabilitas Instrumen Tes HasH Belajar
SISWA I
I I
2 3 4 5 6 7 8 9 10 II 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0 I I 0 0 I 0 0 I I I 0 I 0 0 0 0 0 0 I 0 I 0 0 I 0 I 0 0
t:l.
"" t:l.
3 I I I I I 0 I 0 0 I 0 I 0 0 0 I 0 I 0 I I 0 0 0 I 0 0 0 0 I
4 I I I I 0 I I 0 I I 0 I 0 I I 0 I 0 I I 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0
5 I I I I I I I I 0 I I 0 0 0 0 0 I 0 I I 0 I 0 0 0 0 0 I 0 I
~
::;
:!
::;
0
.
0
~
0
.,;
.,;
..
-'"
.,;
.,;
0
""
2 I I 0 I I I I I I 0 0 0 0 0 I 0 0 I I 0 0 I 0 I 0 I 0 0 I 0
~
~
'" .,;
0
M
0
.,;
.,;
.,;
;;;
N
~
~
0
.,;
,.,'"
N N
~
~
N
.,;
~
~
N
.,;
8 0 0 I 0 I I 0 0 0 0 I 0 I 0 0 I I 0 0 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 I 0 I I 0 I 0 I 0 0 0 I 0 I I 0 0 0 I 0 I I 0 0 0 I 0 I
~
:l
M
~
M
..
.,;
~
.,;
N
.. .,;
0
M M
.,;
~
.;: ~
>-
-
:;; ~
'"
~
N N
N
N N
N
0 I 0 0 I I I 0 0 I 0 0 I 0 0 0 0 I 0 0 I 0 0 0 I
:!
I I I
I I I
0 I 0 I I 0 0 0 I I I 0 I 0 0 0 0 I 0 0 0 0 0 I 0 I 0
0 0 0 0 I 0 I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 0 I 0 0 0 0
M
. ..
I I
-'"
.,;
.,;
0 N
,n
N N
~
~
~
.,;
N
.,;
.,;
N N
N
N N
N
N N
N
N N
N
~
N
~ ~
N
'" '" N N
N
N N
N
~ ~
.,;
0
~
..
M
~
.,;
.,;
.,;
.,;
~
~
N N
-
N
~
M
.,;
.,;
N N
N
~
N
'"
.,;
N N
N N
N
.,; '"
.,;
.,;
N
..
~
~
.,;
N
9::
~
M
.,;
.,;
:!
.,;
~
.,;
22 I 0 I I I I 0 I I I I I I I I 0 0 I I 0 0 0 0 I 0 I 0 0 I I
M
. .. .
M
.,;
:£
19 I I I 0 1 I I 0 0 0 0 0 I I 0 0 I 0 0 I 0 I 0 0 I 0 I 0 I 0
.,;
M
~
::;
18 I I 0 I I 0 I I I 0 I 0 I 0 I 0 0 I 0 0 0 0 I I I I 0 0 0 I
0
M
.,;
N
17 1 I 1 I I I 0 I I 0 0 0 I 0 0 0 I 0 1 I 0 I 0 I 0 0 I 0 0 0
.,;
M
~
~
~ ~
'"
.,;
.,;
N
!:
16 I I 0 I I I 0 0 I I I 0 I 0 0 0 I 0 I I 0 0 I 0 0 0 I I 0 I
~
M
.,;
15 I I 0 I 0 1 I 0 I 0 1 0 0 I I I I I 0 I I I 0 0 I I 0 0 0 0
.,;
.,;
'"
0 I I 0 I 0 I 0 0 I 0 I I I I 0 I I 0 I I 0 I 0 0 0 0 0
~
.,;
~
C
Nomor Butir Soal 13 12 14
II I I I I I
~
~
~ ~
10 I I I I I I 0 I 0 0 0 0 0 0 0 I 0 0 0 0 I I 0 0 0 0 0 0 0 0
c:!
~
~
N
'" N N
N
~
~
N
.,; N N
N
~
M
M
23 I I I 0 0 I 0 I I I I 0 I 0 0 I 0 0 0 0 I 0 0 I 0 0 0 I 0 0
:l M
"
0
~ ~
.,;
24 I I I I 0 0 0 0 I I I I I 1 I 0 0 0 I 0 0 0 0 I I 0 I I I 0
~
~ ~
. .,; M
.,;
25 I I I 0 I 0 0 I 0 0 0 0 I 0 0 I 0 I 0 0 I 0 0 0 0 0 0 I 0 0
=:
X
19 17 16 14 15 12 II II 10 II 10 8 10 9 8 9 9 7 8 8 9 8 6 7 6 7 6 7 5 7 0
~
N
M M
.,; ~
.,; '"
~I '" '" '" '" '" ~
N
N N
N
M
N
N N
N
~
N
N N
N
'n N
N N
N
N N
N N
N
X' 361 289 256 196 225 144 121 121 100 121 100 64 100 81 64 81 81 49 64 64 81 64 36 49 36 49 36 49 25 49
'" ~
M
3 4 5 4 3 4 4 4 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 3 4 3 1 4 4 4 4 1 2 2 4 2 4 4 4 3 4 1 4 2 3 4 4 3 3 3 2 4 100 105 99
6 7 8 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 2 3 1 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 2 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 2 3 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 2 4 2 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 95 108 102
"
-'"
"
"'"
!>
z
c:
~
"
"
0;
"
" '"'" "'"
z
z
z
z
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~
~ ~
"""" "
14 3 4 4 2 2 4 2 4 3 3 2 3 2 4 2 2 4 3 2 1 1 3 2 4 2 4 1 3 3 1 80
Nemer Item instrumen 16 17 18 19 20 1 4 3 2 2 4 4 3 3 1 1 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 1 4 1 2 3 3 2 3 3 1 3 4 2 3 3 1 2 4 3 3 3 2 3 3 3 1 4 2 2 2 1 4 3 3 3 1 1 3 2 3 3 4 2 3 2 3 4 2 3 3 2 4 2 3 3 1 4 4 2 3 2 3 2 3 2 1 2 3 2 3 3 1 4 2 2 1 1 3 2 1 2 3 3 3 2 2 4 2 4 3 2 3 2 3 3 1 3 2 2 3 1 1 3 2 3 3 1 1 4 1 2 3 2 2 3 2 4 3 4 2 -1 4 1 3 3 1 101 66 81 81 41
21 22 3 4 4 4 2 4 3 2 1 2 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 3 3 2 2 2 4 2 1 4 4 4 4 3 2 4 2 1 4 3 4 2 3 1 4 80 105
9 3 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 2 3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 91
10 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 4 2 3 1 4 4 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 2 88
11 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 2 2 3 3 2 97
12 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2
13 3 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 1 2 3 4 2 1 1 2
2
?
2 4 2 2 2 3 1 2 67
3 2 2 2 1 3 1 1 63
~
"
:,. "
:,.
'"
~
~
" '"
"
'"
,-, :,. :,. '""" ""'" ""'" "" " "" """ "'"' ""'" "'"'"
~
~
~
~
~
~
c:
~
c:
c:
c:
" " " "
~
~
~
15 3 2 2 3 1 4 4 2 4 4 2 4 2 3 2 2 4 3 4 2 1 ?
4 4 2 4 1 4 2 2 83
~
~
"""
z
~
c:
-
~
c:
~
c:
23 4 4 1 3 2 3 4 4 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 1 4 3 4 1 4 2 2 82
-
.~
c:
" " " "
z
~
~
~
~
~
..
~
~
~
24 4 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 1 4 3 3 4 4 3 2 3 4 2 3 96
25 3 4 1 4 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 4 2 2 2 2 4 4 3 4 2 3 2 1 80
26 4 4 2 3 3 3 2 2 4 3 3 4 2 2 2 3 4 4 3 2 4 3 2 2 2 4 3 4 2 4 89
"-
~
" "'"'" ""'"
-
~
~
z
~
~
~
~
~
27 28 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 .3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 1 2 2 3 1 1 4 3 3 -2 3 3 4 3 1 2 1 3 2 4 3 3 2 3 3 2 86 87
~
~
~ ~
"" """""
z
~
c:
~
c:
" "
29 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 3 2 4 2 4 4 3 3 2 3 1 2 3 2 2 86
~
~
32 2 3 3 1 2 3 3 3 3 2 1 2 3 3 4 4 1 3 2 1 2 3 1 4 2 3 3 4 3 3 77
33 34 35 2 2 1 4 4 3 3 3 3 4 3 4 1 3 2 4 3 3 3 1 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 2 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 4 4 4 2 2 2 3 2 4 4 2 3 3 2 4 3 3 2 4 4 1 1 3 3 2 3 2 1 4 4 1 2 1 3 3 3 1 3 2 1 1 1 84 90 72
"
"
"
"'" " "'" "'" '"
:,.
Z
~
~
~
30 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 2 1 3 3 3 3 2 4 1
3 3 2 88 ~
\~ ~
31 4 4 4 2 2 4 4 2 4 3 4 3 2 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 2 3 4 2 4 3 3 96 ~
~
~
~
"""
~
c:
c:
~
c:
" " "
"
~
~
"
y
y A2
109 119
11881 14161
100 104
10000 10816
77 113
118 115
5929 12769 11664 11449 13924 13225
101
10201
115 90 97
13225
108 107
105 109 121 99 97 85 95 94
8100 9409 11025 11881 14641
9801 9409 7225
9025 8836
110 103
12100 10609
88
7744 11881 6889 12996 8464 6889 3161.oi
109 83 114 92 83
3060
ex>
..,ex>
149 Lampiran
22 Hasil Uji Coba Reliabililas Inslrumen Angket lVIolivasi Belajar
Resp 1 2 3 4 5 6 7 6 9 10 11 12 13 14 15 16 17 16 19 20 21 22 23 24 25 26
Nomar Item instrumen
2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
8 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4
9 3 4 4 3 2 3 3 4
10 3 3 3 3 1 3 4 3
3 4
4 4 2 2 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4
4 2 2
4 3
3 3 4
2 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4
2 3 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 3 4 4
27 4 4 28 4 4 4 29 3 3 3 30 2 2 3 jumla 105 102 91
•<
~
• •"
0
"''"
0
'-'
'"
2 3 1 4 4 4 3 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 2 68
0
~
11 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 2 2 3
12 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 4 2 2
13 3 2 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 1 2 3 4 2 1 1 2 2 3 2 2 2
2 97
2 3 1 2 67
1 1 63
0
0
0
0
~
~
~
~
3
1 3
14 3 4 4 2 2 4 2 4 3 3 2 3 2 4 2 2 4 3 2 1 1 3 2 4 2 4 1 3 3
1 80 ~
"' '" '" " '" "'"
15 3 2 2 3 1 4 4 2 4 4
17 3 4 2 2 1 2 3 2 3 3
16 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3
19 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3
21 3 4 2 3 2 4 2 2 4 4
22 4 4 4 2 1 3 4 4 4 4
2 4 2 3 2 2 4 3 4 2 1 2 4 4 2 4
2 3 2
2 3 3
2 3 3
2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
3 3 3 3 3 3 1 1 3 4
2 3 3 4 2 3 4 2 2 3
3
3
2 2 1
2 3 1
3
2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 4 4 3
2 3 1 66
2 4 81
1 3 2 3 81
0
0
0
~
"''"
1 4 2 2 83
0;
;-
3
3
;~
2 1
23 4 4 1 3 2 3 4 4
24 4 4 2 4 2 4 3 3
4 4
2 3 2 3
3 3 3
4 4 4 4 4 4 3 2 4 1 4 4 2 4
2 2 2 2 4 2 2 4 2 4 1 4 3 4
4 2 4 4 3 4 4 1 4 3 3 4 4 3
25 3 4 1 4 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 4 2 2 2 2 4 4 3
26 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 1 3 2 3 3 1 3 4
4
4 1 4 4 3 2 2 1 4 2 60 105 82
2 3 4 2 3 96
2 1 60
3 3 2 87
0
0
0
0
3
0
''"" '"'"
~
:.. 0
'-' ~
2 3
'"'" "''"
29 4 4 1 4 1 4 4 4 4
30 2 3 3 4 3 4 3 3 3
31 4 4 4 2 2 4 4 2 4
33 2 4 3 4 1 4 3 4 3
4 2 4
4 3 4
3 4 3
3 3
2 2 2 3 2 4 2 4 4 3 3 2 3 1
3 3 3 4 4 2 2 1 3 3 3 3 2 4
2 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 2 3 4
2 3 2 2 66
1 3
2 4
3
3
2 88
3 3 96
3 1 84
0
0
-
~
0;
4 3 2 3 4 4 2 3
3 3 3 4 1 2 I
1
'" " "'" ~
~
34 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 2 2 4 2 3 4 3 3 4 2 3 2 1 90 0
0> ~
35 1 4 3 3 2 3 1 1 3 3 2 3 2 2 2 3 4 2 4 2 4 2 1 3 2
4 1 3 1 1
Y 73 64 67 73 47 60 74 71 79 62 66 76 56 61 67 73 66 64 63 60 61 63 74 76 60 74
49 78 60 47 72 2050
-" '"
';;;"
Y'2 5329 7056
4469 5329
2209 6400 5476 5041 6241 6724
4624 6064 3364 3721 4469 5329 7396 4096 3969
3600 3721 3969 5476 5776 3600 5476 2401 6084 3600 2209 143278 0
;;;
ISO
Lampiran 23 Gambar Posisi Tempat Duduk Siswa Kelas VIII.?
Papan Tulis
~ ~
Pintu Masuk
lEI
C5
I E5
B3
I F2
I B4
03
IDS
G4
103
C3
I H4
F4
A2
I D4
CI
I B5
I A4
Al
I
E2
I G5
m
C4
1H2
1
Dl
I A3
1
I F5 C2J
I
1
m
GI
I
I E~ AS B2 I I HI I F3 I I E4 H3 I
D2
Lembar Observasi Siswa vitas Siswa Idah berada di elas pada saat nasuki kelas Ikan buku l dan alat tulis lb pertanyaan mtang materi
Skor
Kode Siswa
Al
A2
A3
A4
A5
Bl
B2
B3
B4
B5
CI
C2
C3
C4
C5
DI
D2
D3
D4
D5
1
1
2
~ya
lb pertanyaan :ntang materi ahas hatikan guru
2
n mengeIjakan
2
soal
3
materi
I
guru matcri
3
akan soal-soal yang diberikan
2
akan pekeIjaan
I
semua akan n rumah semua akan n rumah dan benar
2
akan ,epat t
1
1 l
pada
1
nlah
3
24
~
VI
---~~
ritas Siswa
El :dab berada di ~las pada saat ~asuki kelas kan buku dan alat tulis b pertanyaan ntang materi lya b pertanyaan ntang materi mas ,atikan guru 1
mengerjakan
Jean
---
Skor
E2
E3
E4
E5
Fl
F2
F3
F4
F5
Gl
G2
G3
G4
G5
HI
H2
H3
H4
I
I
2
2
I
2
soal
3
materi
I
guru materi
3
tkail seal-seal 'ang diberikan
2
tkan pekerjaan
I
tkan semua ,rumab semua tkan rumab dan benar
2
,
3
ilah
24
~pat
pada
V1
IV
153
Lampiran 25 LEMBAR PERHITUNGAN SIMPANGAN BAKU (SD)
I. SD dari perolehan nilai tes pendahuluan SD =
lIft
2
N
= P7,I5 35 = -VIJ ,0614
1,03
Ket: Jumlah siswa yang hadir = 35 orang 2. SD dari perolehan nilai tes siklus I SD =
)I ft2
=
t
4
,25 = ..)1196 = I 09 N 37 ' , Ket: Jumlah siswa yang hadir = 37 orang
3. SD dari nilai hasil konversi skor siswa pada siklus I SD =
)Ift
2
= 30,9751 = ..)0794 N 39 ' Ket: Jumlah siswa yang hadir = 39 orang
= 089 ,
4. SD dari perolehan nilai tes siklus II SD =
)Ift
2
=
N
58,8925 = 39
IJ510
-yJ,JJV
I , 23
Ket: Jumlah siswa yang hadir = 39 orang 5. SD dari nilai hasil konversi skor siswa pada siklus II SD =
)Ift
2
=
N
47,8976 = 39
IJ23 =
-y 1,L.J
I II ,
Ket: Jumlah siswa yang hadir = 39 orang 6. SD dari perolehan nilai tes akhir
)Ift = t 2
SD =
4
,74 = ..)1147 = 1 07 39 ' , Ket: Jumlah siswa yang hadir = 39 orang
N
154
KARTU SKOR PARTISIPASI SISWA INDIVIDU
~ ~it;~-~---
%0?;;:p - ,'/,,-,
Nama No. Induk
1-
V III
Kelas
Pertemnanffanggal No
Aktivitas Siswa
Skor
1-
'g.
1\1
V
V
V
V
v' \.0'
Il./q \ ''/,/o \'1/0 I
Siswa sudah berada di dalam kelas
I
pada saa! guru memasuki kelas 2
Menyiapkan buku pelajaran dan
I
alat tulis 3
Menjawab pertanyaan guru tentang
2 V
materi sebelumnya 4
Menjawab pertanyaan guru tentang
2 V
materi yang dibahas 5
Memperhatikan guru
I
6
Ke depan mengerjakan soal
2
7
Mengerjakan soal dengan cepat
3
8
Mencata! materi pelajaran
I
9
Bertanya pada guru tentang materi
3
V
v' V
V
V
V
'/
V
V
V
pelajaran 10
Mengerjakan soal-soal latihan yang
2
V
diberikan guru II
Mengerjakan pekerjaan rumah
12
Mengerjakan
semua
pekerjaan
I
Mengerjakan
semua
pekerjaan
\/ l.V
\ ...,'"
V
V
2
rumah 13
V
3 V
rumah dan jawaban benar Jumlah
24
1\ Ii(
Ig
155
KARTU SKOR PARTISIPASI SISWA KELOMPOK (SIKLUS II) .~
Tanggal
Kelompok Pengarnat
:b
hbruo.r\ 2CC7
Kelornpok yang diamati : M.e.(\l6~\.....e<; ....iy:.a.Y\ Sw.1. -C,WL Cer\\:c<
Sub. Pokok Bahasan
0.')
Oo.L\\.. ?y\;\1it<JjO,c.>
('(\f;(\I1(1\H)Q\(UfI
Bcrilah h~nda (>I) scsuai dcngan aktivitas yang dilakukan! No
Aktivitas Yang Dilakukan
****
***
1* ,
**
- -I - - - - -
Pembagian tugas yang jelas antar anggota kelompok 2 Anggota kelompok saling bekerja sama r-:;--' 0 Dapat menyelesaikan tugas tepat waktu 4 perhitungan Langkah-langkah lengkap dan benar 5 dapat Penjelasan jawaban dimengerti 6 Menjawab pertanyaan kelompok lain Jumlah skor
1
V V
v· ---- -----
V
I
V V
llo
-
Nilal: 70 Kctcrangan;
* * * * : Sangat baik *** ** *
4 : Baik =3 : Cukup Baik = 2 : Kurang Baik = 1
Jumlah skor 21 - 24 17- 20 13 - 16 9 - II
=
Nilai 90 80 70 GO
Ketua Kelompok
(1)\. . . \. (
N
~
",-c\C!." C\
<; "-\"\
)
156
Pcrlanyaan untuk scluruh siswa sctclah pcnggunaan Karlu Skor Partisipasi Individll
Nama:.~?~\..~r~.~'::I.~t\ Q
Kclas
:.V.t.\\.-::1
Jelaskan l11enurut pendapatl11u tentang penggunaan kartu skor partisipasi dalal11 belajar! Afa pengaruhnya terhadap kal11u? . ~a '4
.. rt;:J)c\'1.~~ .. .iX1~ Mr. fA ~.~
s.q,IA~ .. .1t;M?l!)0 ~?-~t~ ..s.1;-.os~ ~~I;\.'?I \f.\:'.\.\1 .. ~ \21~ \~~.\
'.. .\e0
PI a ~
Dengan adanya kartu skor t~ebut apakah l11embuat kamu lebih rajin belajar?
.....wmr.v.~~ .. ~?:l~\0
Q
..I.~j~!. .. :t?(\.ty
:
. .
..
Dengan menggunakan metode seperti ini apakah pelajaran matel11atika menjadi lebih menyenangkan?
....:. 'MeA' '( ... A"Ki ~ ....~ \' . . . ~.... ds\~""
MeMpl.i2!~·· ~a"
a·············
•••••• I¢~R~ ••~I~t~:\A0:\::.:>.?(~\0:::i~\i:::~W;W::M~0.?~f~:~::.::::
...... Y: Q
Apakah
1
guru
yang
,
lainnya pemah
menggunakan
metode
seperti
. ini
se.b~.I~~~.~a;JJ~4~ao·e.g~M:·~~h·d~\·~·~·0~~f-g~j·~~~~1··\(\
·K.f' .{5,.;;\ \ti6··~ '2\'" 'w2lU" ~e\a>'" 'sly'::\" '1'''5'' '\2iil'i'" H4'2((c'" t ra:My',.···1 ,( ..
Q
Apa tujuan kamu mengerjakan soal ke depan, untuk mendapat nilai atau berupaya untuk bisa? Jelaskan!
157
Q
Apabila kalllu berupaya untuk bisa, apakah hal itu sudah terwujud?
:: .:::::::::l:e(0.J\H \AA::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
<.:c
Apakah latihan-Iatihan soal sepcrti kelllarin dapat Illclllbantu kalllu dalalll
tllctll~hallli ~~a~raIS~~~hka~e(,{\21\'Ya(Y)\ d\\c.\l: c\e(Y)\ sedlkll @.y
G)
.
Apakah kalllu Illerasa tertantang dan Illerasa bersaing dengan telllan-teman yang lain untuk Illendapatkan nilai yang terbaik? Jelaskan!
:::::1€:(\W.:Ot~M:::~~::J¥~0.~:::MZ\S~::SfM~:O:::P!~~:::s2j0:~::::
.....:ilc\2Jk
Q
.
Apakah dengan penggunaan kartu skor Illembuat kamu lebih bersemangat
dal~e~A~~ate~a.R~a~Jela~~\i (\\t~\ (\~ '2\ ............................. ~
Q
.
Bagaimana menurutmu, apakah teman-teman kamu juga dapat menerima
llle~~~b~ajM:R~~ ~? Jel'$.i\! j~0'2l heMa/\ te M().f\ Ya f)~
:::: \~\~:: :i.W~:::: ~~::: :~e.(Yi:2J;K.0.~I::: L:\~W~:(y)::: :~:e:(~j?t:R:::::::
159
-.l- Apakah kamu bersungguh-sungguh bekerja membantu kelompokmu?
::::::::j~:;:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
..... Bagaiman menurutmu, apakah teman-temanmu juga dapat berdiskusi dengan baik?
::::::::: i~ :,:: if.-;t;: :s;.;;~;~;.:: :'i.~r~; ;~~;\: 4i~0.~;:: :'P.~:\;:::::::::::::::::: ...!- Jika kamu bekerja kelompok dengan baik, hal itu kamu lakukan karena ingin mendapatkan skor atau karena sungguh-sungguh ingin bisa? Jelaskan!
::::: ~~:~ :~~:~~~~: :,:: i0.C)\~:: ~!~c;:: :¥.>:~::: !~~~;::: ;.;,:~~~ r.~;:: ~:~ r:::::::: ......I,\.'}j.':l~ ~~.'q.~Yl~~
':.'\q.\
.
160
Format Penilaian/Pedoman Observasi Untuk Guru
Pertemuan/Siklus ke: Tanggal
Nama Materi
I
Berilah tanda (-Y) sesuai dengan hasil pengamatan! No I
2 3
4
5 6 7 8 9
10 II
12 13
14 15 16 17 18 19
20
Hal Pellilaian Keterampilan membuka pelajaran Keterampilan memberikan apersepsi Keterampilan menyajikan materi Penguasaan materi Kualitas penjelasan materi Keielasan tulisan di papan tulis Ketepatan penggunaan metode Penguasaan menggunakan metode . Kelengkapan contoh soal Interaksi dengan siswa Penguasaan ruangan dan pandangan mata Gava mengaiar dan ekspresi waiah Kontrol emosi Volume dan nada berbicara Teknik berbicara Keterampilan bertanya Keterampilan menjawab pertanyaan Penggunaan media/alat peraga Ketepatan penggunaan alat evaluasi Keterampilan menutup pelaiaran Total skor
Skor 1
2
3
4
v v
v v v
v
v v
v v v v v v v
v v
v
v v
Keterangan: 4 = Baik sekali, 3 = Baik, 2 = Cukup baik, 1 = Kurang baik
Pengamat
161
Format Penilaian/Pedoman Observasi Untuk Guru
Nama Materi
Perltemuan/Siklus ke : Tanggal
ii
Berilah tanda (-I) sesuai dengan hasH pengamatan! No 1
2 3 4 5
6 7 8 9
10 11
12 13 14 15
16 17 18 19
20
Hal Penilaian Keterampilan membuka pelaiaran Keterampilan memberikan apersepsi Keteramoilan menvaiikan materi Penguasaan materi Kualitas oenjelasan materi Keielasan tulisan di papan tulis Ketepatan penggunaan metode Penguasaan menggunakan metode Kelengkapan contoh soal Interaksi dengan siswa Penguasaan ruangan dan pandangan mata Gava mengaiar dan ekspresi waiah Kontrol emosi Volume dan nada berbicara Teknik berbicara Keteramoilan bertanva Keterampilan meniawab pertanyaan Penggunaan media/alat peraga Ketepatan penggunaan alat evaluasi Keterampilan menutup pelaiaran Total skor
Skor
1
2
3
4
V v'
V
v v V V
v V
v V
v v V
v v
v
v V V
Keterangan: 4 = Baik sekali, 3 = Baik, 2 = Cukup baik, 1 = Kurang baik
Pengamat
162
LEMBAR UJI REFERENSI Nama
: Euis Nurmalasari
NIM
: 102017023984
Jurusan
: Pendidikan Matematika
Judul Skripsi :Upaya Meningkatkan Motivasi Bclajal" Matematika Mclalui Pembel"ian Kartu Skor Pal"tisipasi Siswa (Perielitial1l Tindakan Kelas di SMP Islamiyah Ciputat)
Pembimbing No
Judul dan Halaman Buku I
I
UU SISDIKNAS RI No. 20 Th. 2003 Bab II Pasal 3, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), h.5
2
Wasti Soemanto, Psik%gi Pendidikan, Landasan Kerja Pimpinan Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), h. 191, 205,206,220
3
Prof. DR. H. Aminuddin Rasyad, Teori Be/ajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Uhamka Press, 2003), Cel. IV, h. 89, 92, 93,96
4
Thurstan Hakim, Be/ajar Efektif, (Jakarta: • Rineka Cipta, 200 I), h. 22, 23
'~
5
Prof. DR. S. Nasution, M.A., Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Burni Aksara, 2000), Cel. II, h. 73, 77
1\
6
Drs. Abdul Latif, Psik%gi Pendidikan, (Cirebon: Badan Penerbit Fakultas Tarbiyah lAIN Sunan Gunung Jati, 1996), h.41 •
~
7
Prof. Dr. Demar Hamalik, Proses Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), r'a.f
n
l,
1 ~() 1 t:.f\
1 t:t:. 1 £0
II
I~
163
8
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), h. 666
9
Muhibbin Syah, M. Ed., Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), Edisi Revisi, h.136, 137
10
-
-
Drs. H. M. Alisuf Sabri, (Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman lImu Jaya, 1993), Cel. I, h. 13,129
II
Drs. H. M. Alisuf Sabri, (Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional lAIN Fakultas Tarbiyah, (Jakarta: Pedoman lImu Jaya, 1996), Cel. II, h. 86 ,b
12
Sudibyo Setyobroto, Psikologi Sosial Pendidikan, (Percetakan Solo: 2003), h. 47
~' ~.
----
~
.f
13
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 33 '"
14
Sumadi Surya Brata, Pendidikan, (Jakarta: CV 1989), Cet.IV, h. 85
15
Ivor K. Davies, Pengelolaan Belajar, (Jakarta: CV Rajawali Pers, 1991), Cel. II,h.214
16
Abdul Rahman Shaleh, dkk, Psikologi Suatu PengantarDalam Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 132-133 ,
17
Drs. M. Ngalim Purwanto, MP., Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), Cel. XI, h. 71, 72
18
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995). h. 11-12
Psikologi Rajawali,
\
d~
~ -~ 1~ ~
/~
-
~
164
19
Tadjab, llrnu Jiwa Pendidikan, (Surabaya: Karya Abditama, 1994), Cet. I, h. 104 .
20
Dr. Suciati, dkk., Belajar dan Pembelajaran 2, (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2002), Cet. III, h. 3.4
21
Drs. Erman Suherman AR., M. Pd., dick, Strategi Pembelajaran Maternatika Konternporer, (Bandung: FP MIPA UPI, 2003), h.l5 - 16
22
E. T. Ruseffendi, Pengajaran Maternatika Moderen Un/uk Orang Tua, Guru dan SPG, (Bandung: Transito, 1980), Cet. I, Seri ke-5, h. 39
23
Suharsimi Ari Kunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), h. 72, 79, 100, 109, 110, 241
24
M. Dimyati Mahmud, Psikologi Pendidikan, Suatu Pendekatan Terapan, (Yogyakarta: BPFE, 1990), h. 253 •
25
Prof. Dr. Rochiati Wiriaatmaja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. II, h. 11
26
Tim Pelatih Proyek PGSM, Penelitian Tindakan Kelas, (Depdikbud Direktorat Jendral Pendidikan dan Kebudayaan: 1999), h.6, 15
27
Prof. Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet.II, h. 2,3,12
28
Prof. Suhardjono, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet. II, h.75
-
,
-
165
29
Prof. Suharsimi Arikunto, Prof. Suhardjono, Prof. Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cel. II, h. 74
30
Dr. Suciati, dkk. Belajar dan 2, (Jakarta: Pusat Pembelajaran Penerbitan Universitas Terbuka, 2002), Cel. III, h. 3.4
31
Dr. J. Lexy Moleong, M.A., Metode Penelitian Kualitataif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), h. 178 •
•
Mengetahui
Pe
Dra. Zikri eni Iska M.Psi NIP. 150275290
Dra. Muhlisrarini. M. Pd NIP. 150293220
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
166
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KE(mRUAN Telp. omor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Nomor Lamp. HaI
: (62.21) 1443328, 7401925. Fax. (62.21) 7443328
Email: [email protected]
: ET/TL.02.11 X 12006 : AbstraksilOutline : BIMBINGAN SKRIPSI
Jakarta, 14 Oktober 2006
Kepada Yth. 1. Ora. Zikri Neni Iska, M.\5i 2. Ora Muklisrarini Oosen Pembimbing Skripsi Fakultas IImli Tarbiyah dan Keguruan U1N SyarifHidayatlillah Jakarta Assalamu 'alaikum wr. wb.
Oengan ini diharapkan kesediaan Saudara lIntuk menjadi Pembimbing 1/11 (materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
: Euis Nurmalasari
NIM
: 102017023984
Jurusan
: Pendidikan Matematika
Semester
: IX ( sembilan )
Judul skripsi :" Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar malematika Melalui Pemberian Karlll Skor Partisipasi Siswa ". Judul tersebut telah disetujui oleh JUrLIsan yang bersangkutan pada tanggal 14 Agustus 2006 dengan abstraksi/olltline sebagaimana terlampir. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktll 6 (enam) bulan, dan bisa di perpanjang lagi 6 (enam ) bulan berikutnya. Atas perhatian dan bantuan Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Tembusan: I. Oekan FITK 2. Ketlla JlIrlisan ybs..
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULILAH JAKARTA
167
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp.
)mor 95. Ciputat lS412,lndonesia
Nomor Lamp. I-! a I
; (62~21) 7443328. 7401925. Fax. (62.21) 7443328
Email: [email protected]
: ETffL.02.2/ XII2006 : Ou/line/Proposal : Permohonan Izin Penelitian
Jakarta, 20 Nopember 2006
Kepada Yth. Kepala S.~·q). ~.~.~!'!\\i~.\j. diTempat
Assalamu 'alaikum wr. wh. Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama
Euis Nurmalasari
NIM
102017023984
Jurusan
Pendidikan Matematika
Semester
IX ( sembilan )
Judul skripsi : "Upaya meningkalkan motivasi belajar matematika melalui pemberian karlu skor parlisipasi siswa ". adalah benar mahasiswa Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansi/sekolah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Alas perhatian dan banluan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu 'alaikum wr. wb.
Tembusan: I. Dekan FITK 2. Ketua Jurusan ybs. 3. Mahasiswa yang bersangkutan.
YAYASANlSLAMIYA.H.CIPI.ITA.T
168
Akta Nomor 16. Tanggal11 Agustus1918Barik:BRldanBPDRek.21201
SEKOLAH MENENGAHiPERTAMA ISLAMfYAH STATUS: TERAKREDITASI A Alamat : )1. Klhajar Dewantara No.n Clputat. Telp. 7409814
._-------'-----
SURAT i-\ETERANGAN Nomor : 091 /Ks. 02.00/05N/2007
Yang bertanda tangan di ba'Nah ini Kepala SMP Islamiyah Ciputat _ TangNang Banten 1.Nama 2. TempatlTgl.Lah.ir 3. Jebelan 4. Unit Karja 5. A I a mat
: !'J1udalih, S.Ag. : Tangerang, 08 - 02 - 1965 : Kepala Sekolah : SMP lslamiyah Ciputat JI. Kihajar Dewantara No. 23 Ciputat Tip. 7409814
Menerangkan bahw8 : l.Nama 2.NIM 3. Fakultas 4. Jurusal1IProgram 5. Semesler 6. Tahun akademik
: Euis Nurmalasari
: 102017023984 : IImu Tarbiyah dan Kegurual'l : Pendldlkfln Matematlka : X (Sepuluh)
: 2006/2007
Bah'wa nama lersebut dialas lelah melaksanakan penelitial1 di sekolah kami dari 28 November 2006 sid 13 Februari 2007, datam rangkalugas penyelesaian skripsi yang berjudlli "UPAYA rvlENINGKJ\TKANMOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MElALUI PEMBERIAN KARTU SKOR PARTISIPASI SISVIIA" ( Peneliliar< Tindakf1n Kelas di SMP Islamiyah Cipulal ) Demiklanlah surat keterangan inl kaml buat, agar dapat dlpergunakan sebagaimana rr,estinya ..