Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Endah Tri Wahyuningsih) 279
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PAPAN FLANEL IMPROVE THE ABILITY TO KNOW THE ENGLISH VOCABULARY THROUGH THE USE OF MEDIA FLANNEL BOARDS Oleh: endah tri wahyuningsih, pgpaud uny
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal kosakata Bahasa Inggris melalui penggunaan media papan flanel pada anak Kelompok B2 di TK ABA Ambarbinangun. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang dilakukan secara kolaboratif. Metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah apabila kemampuan mengenal kosakata Bahasa Inggris anak dengan kategori baik sudah mencapai persentase minimal sebesar 75%. Keberhasilan tersebut dilakukan dengan cara: 1) Guru menyajikan materi pengenalan kosakata Bahasa Inggris menggunakan media papan flanel; 2) Anak meniru mengucap kata Bahasa Inggris sesuai gambar dalam papan flanel; 3) Anak menyebutkan kata dalam Bahasa Inggris sesuai gambar dalam papan flanel; 4) Anak mencocokkan suara kata Bahasa Inggris yang didengar dengan gambar yang melambangkannya dalam papan flanel; dan 5) Anak menghubungkan gambar dan tulisan kata Bahasa Inggris di papan flanel. Peningkatan tersebut dapat dilihat perubahan untuk kriteria baik disetiap siklusnya, pada saat pra tindakan menunjukkan hasil 16,67%, kemudian mulai meningkat pada Siklus I sebesar 50%% dan pada Siklus II sebesar 83,33%. Kata kunci: mengenal kosakata, kosakata Bahasa Inggris, media papan flanel Abstract This study aimed to improve the ability to know the english vocabulary through the use of the flannel board media in kindergarten ABA B2 group Ambarbinangun Kasihan Bantul.This research was a collaborative classroom action research developed by Kemmis and Mc. Taggart. The data were collected by observation and interviews. The data analysis conducted qualitative and quantitative descriptive. Indicators of success in this research if the child's ability to know the english vocabulary good category has reached the minimum percentage of 75%. This success was made by steps: (1) The teacher presented the material introduction of english vocabulary using the flannel board media; (2) Children imitated pronounce the word in english according to the picture in the flannel board; (3) Children mentioned the word in english according to the pictures in the flannel board; (4) Children matched the voice of the english word with the pictures symbolizes in the flannel board; (5) Children connected the pictures and the english word in thatflanel board. Such improvements could be seen both changes to the criteria in each cycle, during the pre-action shows the result of a 16,67%%, then began to increase in the first cycle of 50%% and the second cycle of of 83,33%. Keywords: to know vocabulary, english vocabulary, the flannel board media
PENDAHULUAN Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun
oleh Suyadi (2014: 30), bahwa temuan di bidang neurosains
mengantarkan
psikolog
pada
2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1
kesimpulan bahwa usia dini selalu diwarnai
ayat 14, bahwa Pendidikan Anak Usia Dini
dengan keberhasilan dalam belajar mengenai
(PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
segala hal. Pendidikan
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
Anak
Usia
Dini
jalur
usia 6 tahun. Masa usia dini merupakan masa
pendidikan formal untuk usia 4-6 tahun adalah
golden ages, seperti halnya yang dikemukakan
Taman
Kanak-kanak.
Dalam
struktur
280 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun ke-5 2016
program pembelajaran di Taman Kanak-
dalam berbagai pertemuan penting pada
kanak, terdiri dari bidang pengembangan
tingkat internasional.
kemampuan dasar yang tertuang dalam
Pembelajaran Bahasa Inggris sebagai
Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional
bahasa kedua diberikan di Taman Kanak-
Nomor 58 dimana lingkup perkembangan
kanak
yang dikembangkan di Taman Kanak- kanak
pengoptimalan stimulasi bahasa, penyiapan
salah satunya adalah aspek Bahasa.
SDM yang berkualitas dan menyiapkan
Menurut
bentuk
pengenalan,
Welton
dan
Mallon
kesiapan anak dalam melanjutkan jenjang
2004:
18),
bahasa
pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi di
utama
dalam
mana
(Moeslichatoen, merupakan
sebagai
bentuk
tantangan
kedepan
mengharuskan
mengekspresikan pikiran dan pengetahuan
seseorang untuk menguasai Bahasa Inggris
bila anak mengadakan hubungan dengan
dengan pembelajaran yang sesuai dengan
orang lain. Di era globalisai saat ini, salah
karakteristik dan prinsip belajar anak usia
satu
dini yang menyenangkan serta memiliki
sarana
komunikasi
yang
berperan
penting dan diperlukan untuk kompetisi
esensi bermain. Hal tersebut sesuai dengan tujuan
global adalah penguasaan Bahasa asing. bahwa
PAUD menurut UNESCO ECCE (Suyadi,
penguasaan Bahasa Inggris sangat penting
2014: 25) yang menyatakan bahwa PAUD
karena hampir semua sumber informasi
bertujuan untuk membangun fondasi awal
global dalam berbagai aspek kehidupan
dalam meningkatkan kemampuan anak untuk
menggunakan
dini
menyelesaikan pendidikan lebih tinggi dan
dalam
PAUD bertujuan menanaminvestasi SDM
penerimaan bahasa kedua, Teori Neuorosains
yang menguntungkan, baik bagi keluarga,
(Suyadi, 2014: 210) menyatakan bahwa
bangsa, negara, maupun agama. Dengan
kemahiran
bahasa
demikian, belajar Bahasa Inggris bentuk
asingdapat ditentukan oleh seberapa awal
stimulasi agar siap menghadapi tantangan
bahasa asing tersebut dikenalkan.
globalisasi, anak tidak kaku atau kaget saat ia
Durand
(2006:
merupakan
7)
menyatakan
bahasa usia
ini.
yang
dalam
Usia tepat
mempelajari
Pembelajaran bahasa asing sebagai bahasa
kedua
di
Indonesia
adalah
memasuki belajar Bahasa Inggris di Sekolah Dasar,
agar
tidak
asing
ketika
anak
pembelajaran Bahasa Inggris. Richards dan
menjumpai simbol tulisan Bahasa Inggris di
Rodgers
bahwa
tempat-tempat umum, seperti tulisan Zoo,
Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa
Giraffe, Bird saat ia berkunjung di Kebun
internasional yang diajarkan secara luas di
Binatang, tulisan rambu- rambu lalu lintas
berbagai negara di dunia ini. Banyak
(turn left, turn right, stop, traffic light) saat ia
penduduk di berbagai negara memakai
di jalan raya, dan lain lain.
(1986:
1)
menyatakan
Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi
Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Endah Tri Wahyuningsih) 281
Dalam proses berbahasa, terdapat dua
tersebut yaitu kosakata (Martini Jamaris,
proses pemerolehannya. Abdul Chaer (2009:
2006: 31). Kosakata menjadi salah satu yang
45)
berbahasa
menjadi unsur penting dalam berbahasa.
merupakan gabungan berurutan antara dua
Gorys Keraf (2009: 64) mengemukakan
proses yaitu proses produktif dan proses
bahwa kosakata adalah unsur bahasa yang
reseptif. Dalam kaitannya dengan proses
memiliki
pemerolehan bahasa kedua pada anak TK
pengembangan keterampilan bahasa yang
Kelompok B yang masih bersifat pengenalan,
meliputi berbicara, mendengar, membaca dan
proses tersebut termasuk dalam proses
menulis
berbahasa reseptif.
kesatuan perasaan dan fikiran yang dapat
menyebutkan
bahwa
Abdul Chaer (2009: 46) menjelaskan
peran
yang
penting
merupakan
dalam
perwujudan
digunakan dalam penggunaanya.
bahwa proses reseptif dimulai dengan tahap
Penelitian ini berlangsung di TK
rekognisi atau pengenalan akan arus ujaran
ABA Ambarbinangun yang beralamat di Jl.
yang disampaikan. Mengenal (rekognisi)
Ambarbinangun,
berarti menimbulkan kembali kesan yang
Bantul,
pernah ada. Tahap pengenalan dilanjutkan
Ambarbinangun terdapat 4 kelas yang dibagi
dengan tahap identifikasi, yaitu proses
berdasarkan usianya. Masing-masing kelas
mental yang dapat membedakan bunyi yang
diampu
kontrastif,
dan
penelitian ini ditujukan kepada anak-anak
sebagainya. Setelah tahap identifikasi ini
Kelompok B2 yaitu anak yang berusia 5-6
dilalui,
tahun
frase, maka
kalimat,
sampailah
teks, pada
tahap
Tirtonirmolo,
Yogyakarta.
oleh
di
satu
TK
Di
orang
ABA
Kasihan,
TK
guru.
ABA
Fokus
Ambarbinangun.
pemahaman, sebagai akhir dari suatu proses
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 14
berbahasa.
Desember 2015 di kelompok B2 yang
Abdul Chaer (2009: 46) menjabarkan
berjumlah 12 anak menunjukkan bahwa
bahwa proses reseptif atau dekode dimulai
kemampuan
mengenal
dengan dekode fonologi, yakni penerimaan
Inggrisnya
paling
unsur- unsur bunyi itu melalui telinga
berkembang baik.
kosakata rendah,
Bahasa 2
anak
pendengar. Kemudian dilanjutkan dengan
Berdasarkan hasil pengamatan, anak
proses dekode gramatikal, yakni pemahaman
bingung melihat tulisan kata Bahasa Inggris
bunyi itu sebagai satuan gramatikal. Lalu
dikarenakan
diakhiri dengan dekode semantik, yakni
ucapannya berbeda, anak memiliki kesulitan
pemahaman akankonsep-konsep atau ide- ide
memaknai kata sederhana dari tulisan atau
yang dibawa oleh kode tersebut. Proses
bunyi
dekode ini terjadi dalam otak pendengar.
melambangkannya, masih ada anak yang
ke
tulisan
dalam
kata
dan
gambar
bunyi
yang
Dalam proses berahasatersebut, terdiri
belum mau dan belum jelas dalam meniru
dari beberapa aspek bahasa yang merupakan
mengucap kata sederhana dalam Bahasa
bagian dari program bahasa. Salah satu aspek
Inggris, dan anak kurang lancar dalam
282 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun ke-5 2016
menyebutkan kembali kosakata sederhana dalam Bahasa Inggris sesuai gambar. Hal
Inggris, dan menghubungkan gambar dan kata di LKA.
tersebut karena keterbatasan kosakata Bahasa
Berdasarkan uraian tersebut maka
Inggris yang dimiliki anak. Hal ini menjadi
perlu adanya usaha untuk memberikan media
permasalahan bagi anak kelompok B2 terkait
yang menarik, melibatkan keaktifan anak,
dengan
dan
kemampuan
mengenal
kosakata
mendukung
dalam
pembelajaran
mengenal kosakata Bahasa Inggris kepada
Bahasa Inggris. Dari hasil pengamatan diperoleh hasil
anak
kelompok
bahwa kosakata Bahasa Inggris anak paling
Ambarbinangun
rendah
mengenal
dibandingkan
dengan
kosakata
B2
di
sehingga
Bahasa
ABA
kemampuan
Inggris
dapat
cara
untuk
meningkat.
mana ketiga bahasa tersebut diajarkan di TK
meningkatkan
Ambarbinangun. Hasil dari semester 1 yaitu,
kosakata Bahasa Inggris yaitu penggunaan
(1) Bahasa Indonesia, 10 anak berkembang
media pembelajaran yang tepat dan menarik
baik; (2) Bahasa Jawa, 8 anak berkembang
minat serta perhatian anak. Salah satu media
baik; dan (3) Bahasa Inggris, 3 anak
tersebut adalah media papan flanel.
baik.
Dengan
demikian,
Arif
satu
anak
Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Jawa, di
berkembang
Salah
TK
kemampuan
Sadiman,
dkk
mengenal
(2006:
49)
semakin memperjelas bahwa kemampuan
menjelaskan bahwa media papan flanel
mengenal kosakata Bahasa Inggris anak di
adalah media grafis yang efektif untuk
TK Kelompok B2 Ambarbinangun masih
menyajikan pesan-pesan tertentu kepada
terbatas atau rendah.
sasaran tertentu dengan cara memasang dan
Dari hasil pengamatan terlihat bahwa
melepas baik itu gambar, grafik, tulisan,
penyebab kurang maksimalnya anak dalam
skema dan simbol lainnya yang akan
mengenal kosakata Bahasa Inggris karena
disajikan sehingga dapat di pakai berkali-kali
anak kurang memiliki perhatian dan minat
dengan cara di lepas dan di pasang.
terhadap
penjelasan
guru.
Minimnya
Kasihani
Suyanto
(2007:
21-22)
perhatian tersebut sebagai konsekuensi dari
menyebutkan bahwa salah satu yang menjadi
kurang optimalnya penggunaan media oleh
faktor yang mempengaruhi pembelajaran
guru dalam pembelajaran. Media yang
Bahasa Inggris yaitu media pembelajaran,
digunakan guru kurang bervariasi sehingga
pembelajaran akan lebih efektif jika guru
anak merasa bosan dan jenuh dalam belajar.
menggunakan
Guru mengenalkan kosakata Bahasa Inggris
kegiatan belajar mengajar karena anak-anak
melalui ceramah, digambar di papan tulis,
menyukai hal-hal yang
gambar poster yang terbatas dan gambar dari
penggunaan
LKA yang kurang menarik, berukuran kecil
membuat penyajian materi lebih menarik dan
dan tanpa warna. Selain itu, kegiatan anak
menyenangkan, Kasihani Suyanto (2007: 78)
hanya diisi dengan menulis kata Bahasa
menambahkan bahwa kosakata anak terbatas,
media
media
untuk
menunjang
bersifat visual,
pembelajaran
dapat
Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Endah Tri Wahyuningsih) 283
karena itu perlu disertai gambar-gambar.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, papan flanel
Jenis Penelitian
terdiri dari item gambar dan item tulisan kata
Penelitian
ini
merupakan
jenis
Bahasa Inggris (tulisan bacaan, tulisan bunyi
penelitian tindakan kelas (classroom action
pelafalan dan tulisan arti) dapat digunakan
research) secara kolaboratif, yang bersifat
untuk penyajian materi, membandingkan
reflektif
objek, dimainkan anak dan sebagai lembar
tindakan tertentu untuk memperbaiki dan
kerja. Kelebihan media papan flanel yaitu
meningkatkan praktik pembelajaran di kelas
memiliki
warna
secara lebih berkualitas sehingga siswa dapat
disentuh
secara
yang
menarik,
langsung,
dapat
dipindah-
pindahkan, dan mudah ditempel dan dilepas. Penggunaan
papan
flanel
dengan
melakukan
tindakan-
memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Waktu dan Tempat Penelitian
dapat
Pelaksanaan
penelitian
dilakukan
membuat sajian lebih efisien dan menarik
pada semester dua tahun ajaran 2015/2016
perhatian
dapat
pada bulan Februari-Maret dan dilaksanakan
termotivasi dan menimbulkan minat untuk
di TK ABA Ambarbinangun yang beralamat
mengikuti pembelajaran mengenal kosakata
di Ambarbinangun, Tirtonirmolo, Kasihan,
Bahasa Inggris. Melalui penggunaan media
Bantul. Setting penelitian dilakukan di dalam
papan flanel maka anak akan memperoleh
ruang kelas kelompok B2.
informasi tentang tulisan bacaan, tulisan arti,
Target/Subjek Penelitian
dan
anak,
tulisan
sehingga
bunyi
anak
pelafalan
dengan
dilengkapi gambar serta pengetahuan tentang bunyi suatu kata dapat diperoleh dari guru. Hal tersebut akan tersimpan dalam memori otak anak yang sudah merekam bentukbentuk kata beserta pelafalannya,sehingga timbul minat anak untuk belajar mengenal kosakata Bahasa Inggris dan kemampuan
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah anak TK kelompok B2 di TK ABA Ambarbinangun berjumlah 12 anak. Sedangkan objek yang akan diteliti adalah upaya meningkatkan kemampuan mengenal kosakata Bahasa Inggris melalui penggunaan media papan flanel. Model Penelitian
mengenal kosakata Bahasa Inggris anak dapat meningkat. Berdasarkan
93), hal
tersebut,
maka
peneliti mengadakan penelitian dengan judul “Upaya
Meningkatkan
Kemampuan
Mengenal Kosakata Bahasa Inggris Melalui Penggunaan Media Papan Flanel Pada Anak Kelompok B2 Di TK ABA Ambarbinangun, Kasihan, Bantul”.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: model
Penelitian
Tindakan
Kelas
menggambarkan adanya empat kegiatan dalam tiga tahap (dan pengulangannya). Model penelitian Kemmis dan Mc Taggart jika divisualisasikan akan tampak seperti gambar di bawah ini.
284 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun ke-5 2016
Tabel 1. Kisi- kisi Instrumen Kemampuan Mengenal kosakata Bahasa Inggris Variabel Kemampuan Mengenal Kosakata Bahasa Inggris Gambar 1. Model Penelitian Kemmis dan Mc Taggart (Suharsimi Arikunto, 2006: 93) Data, Instrumen, Pengumpulan Data Menurut teknik
dan
Sugiyono
pengumpulan
Teknik
(2007:
data
308),
merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah memperoleh data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) Observasi menggunakan lembar pengamatan
untuk
mengamati
proses
pembelajaran berlangsung, 2) Wawancara, dilakukan oleh observer terhadap guru yaitu untuk mengetahui bagaimana perkembangan bahasa anak dan kemampuan mengenal kosakata Bahasa Inggris anak sebelum dilakukan tindakan. Penelitian
Teknik Analisis Data Analisis data pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. NP =
R X 100% SM Keterangan: NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum 100 = Bilangan tetap Dari
hasil
presentase,
kemudian
dijabarkan kedalam setiap kriteria.Berikut pedoman acuan menurut Acep Yoni (2010: 175) yang dikembangkan oleh penelitidan dijadikan acuan dalam penelitian:
ini
menggunakan
Tabel 2. Kriteria Mengenal Kosakata Bahasa
instrumen yang berlandaskan teori berbahasa
Inggris
reseptif (penerimaan bahasa yang dimulai
Persentase 75% - 100% 50% - 74.99% 25% - 49,99% 0% - 24,99%
dari rekognisi atau pengenalan).
Berikut
akan disajikan tabel kisi- kisi instrumen kemampuan
Indikator Meniru MengucapKata Bahasa sesuai Gambar Menyebutkan Kata dalam Bahasa Inggrissesuai Gambar Mencocokkan kata Bahasa Inggris yang didengar Dengan gambar yang melambangkannya Menghubungkan Gambar dan Tulisan KataBahasa Inggris
menganal
kosakata
Inggris pada anak usia 5- 6 tahun.
Bahasa
Kriteria Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Endah Tri Wahyuningsih) 285
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN 1. untuk
Dari hasil pengamatan saat Pra
DAN
Tindakan diperoleh hasil bahwa anak yang
Pra Tindakan
mendapat kriteria Baik hanya terdapat 2
Kegiatan Pra Tindakan dilakukan
anak. Kesulitan yang dialami anak untuk
mendapatkan
data
awal
anak
indikator meniru mengucap kata Bahasa
sebelum dilakukannya penelitian tindakan
Inggris
kelas. Guru sebagai pelaksana pembelajaran
pelafalannya panjang dan terkecoh dengan
dan bekerjasama dengan peneliti sebagai
pelafalan
observer melakukan Pra Tindakan pada
hampir mirip.
tanggal
12
Februari
2016.
sesuai
Teknik
gambar,
Bahasa
yaitu
bunyi
Indonesianya
karena
Untuk indikator menyebutkan kata
pengumpulan data yang digunakan dalam
dalam
penelitian Pra Tindakan ini yaitu observasi.
kebanyakan kata tersebutbunyi pelafalannya
Berdasarkan pembelajaran
aspek
pengamatan bahasa
dalam mengenal
Bahasa
Inggris
sesuai
gambar,
panjang sehingga cenderung sulit anak ingat dan
lupa
bagaimana
menyebutkannya.
kosakata Bahasa Inggris, dapat terlihat
Seperti untuk kata Field, anak lupa bila tidak
bahwa
dilakukan
terlebih dahulu dipancing guru dengan
dengan suasana yang menyenangkan. Media
bantuan seperti “fi..” anak kemudian baru
yang digunakan untuk pembelajaran kurang
mengingat bahwa yang dimaksud adalah
menarik karena hanya gambar kriteria biasa,
Field (Fild).
pembelajaran
kurang
tanpa warna, ukuran kecil, dan tanpa
Untuk indikator mencocokkan suara
dilengkapi tulisan pelafalan dan tulisan arti.
Bahasa
Inggris
Sebagian besar anak, masih salah saat
gambar
yang
memaknai kata, bingung saat mengubungkan
mudah mencocokkan bila bunyi Bahasa
gambar dan tulisan kata, karena anak
Inggris yang didengar hampir mirip denga
bingung membedakan tulisan kata dan bunyi
buni Bahasa Indonesia. Dan anak kesulitan
pelafalannya, dan kebanyakan anak hanya
untuk kata- kata tertentu karena lupa, tidak
diam, bermain sendiri dan mengobrol dengan
tertarik dengan kata, bunyinya yang susah
teman. Hasil kemampuan mengenal kosakata
dan bunyinya terlalu asing.
Bahasa Inggris pada Pra Tindakan dapat
yang
didengar
melambangkannya,
Untuk indikator
dengan anak
menghubungkan
dilihat pada tabel 3. dibawah ini:
gambar dan tulisan kata, anak kesulitan saat
Tabel
tulisan bacaan dan bunyi pelafalan berbeda
No 1 2 3 4
3.
Hasil Observasi kemampuan Mengenal Kosakata Bahasa Inggris Pra Tindakan
Kriteria Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik
Pra Tindakan 2 anak (16,67%) 4 anak (33,33%) 6 anak (50%) -
atau tidak mirip antara bunyi dan tulisan Bahasa Inggrisnya sehingga anak bingung dan sulit untuk anak tangkap. Dari hasil pengamatan saat Pra Tindakan tersebut, maka dari itu perlu dilakukan
tindakan
perbaikan
agar
286 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun ke-5 2016
kemampuan mengenal kosakata Bahasa
kemudian dipasang di papan flanel.
Inggris dapat meningkat. Peneliti melakukan
c) Penggunaan
penelitian
mengenai
- Anak bermain kata dan gambar dengan
Bahasa
kegiatan menghubungkan gambar dan
tindakan
kemampuan
kelas
mengenal
kosakata
Inggris melalui penggunaan media papan
tulisan
kata
flanel.
papanflanel.
Bahasa
Inggris
dalam
Dari hasil observasi setiap indikator
2) Siklus I
dan setiap kata, dari keempat indikator
Pelaksanaan tindakan pada Siklus I
kemampuan
mengenal
kosakata
Bahasa
ini dilaksanakan selama tiga kali kali
Inggris terlihat bahwa indikator meniru
pertemuan
pertama
mengucap kata Bahasa Inggris sesuai gambar
dilaksanakan pada hari Selasa 16 Februari
mendapat persentase paling tinggi dan
2016 (Police, Doctor, Teacher), pertemuan
indikator menyebutkan kata dalam Bahasa
kedua dilaksanakan pada hari Rabu 17
Inggris mendapat skor rata- rata yang paling
Februari 2016 (Farmer, Driver, Painter), dan
rendah. Kata yang mendapat persentase
pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari
keberhasilan paling tinggi yaitu Doctor
Jumat 19 Februari 2016 (Chef, Fisherman,
(Dakter) serta Chef (Syef) dan kata yang
yaitu:
pertemuan
Pelaksanaan
Carpenter).
kegiatan
mendapat persentase keberhasilan paling
pembelajaran English Time berlangsung
rendah
sesuai dengan Rencana Kegiatan Harian
Fisherman (Fisyermen). Akan tetapi secara
yang telah disusun oleh peneliti dan guru.
keseluruhan
Hal-hal
peningkatan dalam kemampuan mengenal
yang
dilakukan
pada
tahap
yaitu
Driver
serta
(Draiver)
anak-anak
mengalami
perencanaan sebagai berikut:
kosakata Bahasa Inggris pada Siklus I.Hal
a) Penyajian Materi
tersebutdapat dilihat pada tabel 4. dibawah
- Mengenalkan media pembelajaran papan
ini:
flanel
beserta
menyampaikan Bahasa
Inggris,
item-itemnya,
Guru
tujuan
pembelajaran
guru
mencontohkan
melafalkan setiap kata Bahasa Inggris. b) Praktik - Anak meniru mengucap kata Bahasa Inggris sesuai gambar dalam papan flanel - Anak menyebutkan kata Bahasa Inggris
Tabel
No 1 2 3 4
4.
Kriteria Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Persentase
mencapai
sesuai gambar dalam papan flanel.
Hasil Observasi kemampuan Mengenal Kosakata Bahasa Inggris Siklus I
kriteria
Pra Tindakan 6 anak (50%) 4 anak (33,33%) 2 anak (16,67%) anak
yang
berhasil
baik
meningkat
jika
- Anak mencocokkan suara kata Bahasa
dibandingkan saat Pra Tindakan. Akan tetapi
Inggris yang didengar dengan gambar
persentase 50,00% masih menunjukan bahwa
yang
kemampuan
melambangkannnya,
gambar
mengenal
kosakata
Bahasa
Upayya Meningkatkaan Kemampuann .... (Endah Tr Tri Wahyuningssih) 287
Inggris I anaak masih teergolong ku urang dan belum b menccapai kriteriia keberhasilan yang
Tabel 5. Hasil Observassi kemamppuan Menggenal Kossakata Baahasa Inggrris Siklus I
telah t ditetappkan yaitu ≥75%, ≥ sehing gga masih No 1 2 3 4
perlu p dilakkukan Sikluus selanjutn nya yaitu Siklus II. 3) Siklus II Pelak ksanaan tinndakan padda Siklus II I
ini
d dilakukan
sebanyak
3
kali
yaitu pada tanggal 23 Februari pertemuan, p 2016 2 (Piloot, Tailor, Fire Fighhter), 24 Februari F 2016 (Army, Singer, S Nursee), dan 26 Februari F 20116 (Barber, Post P Man, Lawyer). L Perenncanaan yaang dilakukkan pada Siklus II ini sebenarnyaa hampir sam ma dengan perencanaan p n pada Siklus I. Perencannaan pada Siklus ini dimulai dengan d berkkoordinasi dengan d
guuru
kelas
untuk
meenjelaskan
Kriteria Baik Cukup Baaik Kurang Baaik Tidak Baikk Pada
menggenal
S Siklus kossakata
Pra Tindakan T 10 anaak (83,33%)) 2 anak k (16,67%) II,
kemamppuan
Baahasa
Ingggris
menggalami peniingkatan menjadi m 83,333% untukk anak yanng mendapatt kriteria bbaik. Perseentase terseebut dinyaatakan berhhasil karenna indikatoor yang ditetapkan ooleh penelliti adalah ≥775%. Oleh karena k itu, daapat diperj rjelas peninggkatan yangg terjadi selaama sikluss kedua. H Hal ini daapat diperjelas melallui grafik di bawah ini:
berbagai b reffleksi yang dilakukan d sebelumnya asikan pada Siklus II. agar a dapat diimplement d Refleksi R terssebut diantarranya: a) a
Guruu memberi penekanan p p pada kata
tertentu t den ngan mengu ulang kata yang y sulit dan d mempeerlihatkan gambar dann tulisan lebih l lama saat s mengennalkan kosakkata yang sulit untuk diingat d dan dilafalkan, guru juga memberi m peenekanan deengan menyyampaikan kata k diiringii dengan gerrakan tangann, ekspresi wajah, w dan gerakan g tubu uh.
Gambbar 1. Grafikk Persentase Kemampuaan Menggenal Kosakata Bahasa Inggrris Antara Prra Tindakan,, Sikluus I dan Siklu us II PEM MBAHASAN N
Men nggunakan papan p flaneel dengan
Berdasarkkan informasi tersebut, pada
ukuran u yang lebih bessar agar mu uat untuk
Sikluus II masih tterdapat 2 anak a yang belum
beberapa b iteem gambar dan d item tulissan.
menccapai kriteriia baik, yaiitu berada pada
b) b
kemampuan
kriterria cukup baik. Hal ini disebaabkan
mengenal m k kosakata Bahasa B Ingggris pada
kemaampuan indivvidu pada seetiap anak dalam d
Siklus II menunjukkan m n bahwa kemampuan
meneerima pembeelajaran berb beda-beda yakni y
mengenal m k kosakata B Bahasa Ingggris anak
kemaampuan dalaam menerimaa pembelajarran
meningkat m signifikan. Hal tersebbut dapat
yang sudah diajarrkan belum dapat d diterim ma
Hasiil
pengam matan
d
t H li i
id
d
t
288 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun ke-5 2016
Sugihartono, menyebutkan antar
dkk
(2012:
macam-macam
individu
salah
40-41)
inderawi. Setelah melihat hasil dari persentase
perbedaan
satunya
adalah
kemampuan
mengenal
kosakata
Bahasa
perbedaan kemampuan, yang didefinisikan
Inggris sebagaimana tertera pada refleksi
sebagai prestasi komparatif individu dalam
Siklus II, bahwa kemampuan mengenal
berbagai
kosakata Bahasa Inggris dapat ditingkatkan
tugas,
termasuk
memecahkan
melalui penggunaan media papan flanel. Hal
masalah dengan waktu yang terbatas. kendala
yang
ini juga didukung dengan item-item papan
dihadapi pada Siklus I diantaranya
yaitu
flanel berupa item kata dengan item gambar
pengulangan
dapat membantu anak untuk mengenal
kosakata tertentu yang sulit saat anak
kosakata Bahasa Inggris dan memahami
sebutkan dan sulit anak ingat serta ukuran
setiap arti katanya. Hal ini membuktikan
papan flanel yang kurang besar sehingga
bahwa media pembelajaran yaitu papan
tidak muat ditempel untuk lebih dari satu
flanel dapat memudahkan anak dalam belajar
kelompok gambar dan tulisan. Kemudian
Bahasa Inggris seperti yang dikemukakan
dilakukan perbaikan pada Siklus II yaitu
Kasihani Suyanto (2007: 21-22)
memberikan perlakuan berupa penekanan
pembelajaran Bahasa Inggris akan lebih
dan pengulangan serta menyampaikan kata
efektif jika guru menggunakan media untuk
diiringi dengan gerakan tangan, ekspresi
menunjang kegiatan belajar mengajar, karena
wajah, dan gerakan tubuhuntuk mengenalkan
anak- anak menyukai hal- hal yang bersifat
kosakata yang sulit untuk diingat dan
visual, penggunaan
dilafalkan. Hal tersebut sesuai dengan yang
dapat membuat penyajian
dikemukakan oleh Kasihani Suyanto (2007:
menarik
23) bahwa kesulitan saat belajar Bahasa
pembelajaran Bahasa Inggris lebih baiknya
Inggris
dilengkapi dengan gambar.
Berkaitan kurangnya
dengan
penekanan
akan
dan
terbantu
jika
apayang
media pembelajaran materi lebih
menyenangkan
serta
Dalam penelitian ini membuktikan
disampaikan guru diiringi dengan gerakan tangan, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh.
dan
bahwa
bahwa
pemberian
stimulasi
pengenalan
Perbaikan juga dilakukan dengan
kosakata Bahasa Inggris melalui penggunaan
menggunakan ukuran Papan flanel yang
media papan flanel menghasilkan respon dari
lebih besar agar dapat digunakan untuk
anak berupa anak dapat melafalkan kata,
membandingkan objek serta memudahkan
meyimak kata, mengenal tulisan kata dan
anak untuk belajar kosakata.Hal ini sesuai
memahami arti kata. Hal tersebut sesuai
dengan teori manfaat media pembelajaran
dengan Teori Behavioristik (Dian Indihadi,
menurut Yudhi Munadi (2013: 37-48) bahwa
2007: 10) bahwa perkembangan bahasa
media
fungsi
dipandang sebagai suatu kemajuan dari
manipulatif, yaitu mengatasi batas- batas
pengungkapan verbal yang berlaku secara
ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan
acak sampai ke kemampuan yang sebenarnya
pembelajaran
memiliki
Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Endah Tri Wahyuningsih) 289
untuk
berkomunikasi
melalui
prinsip
setiap
kosakata
Bahasa
Inggris
dan
pertalian S – R (stimulus – respon) dan
menyimpannya dalam memori.Hal ini sesuai
proses peniruan-peniruan.
dengan yang dikemukakan oleh ahli Rita
Dalam penelitian ini, terlihat bahwa
Maryana (2005: 23) yang menyatakan bahwa
anak lebih mudah dan mendapat persentase
anak menyukai media yang memiliki warna
keberhasilan tinggi pada kosakata Bahasa
kontras dan mencolok, serta Moh. Fauzil
Inggris yang bunyi atau tulisannya seperti
Adhim (2004: 65) yang menyatakan bahwa
bunyi tulisan dalam Bahasa Indonersia. Hal
huruf-huruf yang dengan warna mencolok
tersebut sesuai dengan hiptesis teori analisis
tersimpan dalam otak anak secara fotografis.
kontrastif yang dikemukakan Klein (Abdul
SIMPULAN DAN SARAN
Chaer, 2009: 257), bahwa bahasa pertama
Simpulan
mempengaruhi bahasa kedua, dimana anak
Berdasarkan hasil penelitian, secara
akan mudah menerima transferisasi bahasa
umum dapat disimpulkan bahwa kemampuan
kedua apabila bahasa kedua yang dipelajari
mengenal Kosakata Bahasa Inggris dapat
tersebut memiliki kesamaan dengan bahasa
ditingkatkan
pertamanya.
Papan flanel pada kelompok B2 di TK ABA
Dalam penelitian ini, membuktikan pula
bahwa
anak
akan
lebih
mudah
melalui
penggunaan
media
Ambarbinangun. Keberhasilan
tersebut
dilakukan
memaharmi sesuatu yang diajarkan dengan
dengan cara: 1) Guru menyajikan materi
gambar simbolis dan tulisan- tulisan kata
pengenalan
serta
melibatkan
menggunakan media papan flanel; 2) Anak
keaktifan anak secara langsung yaitu dengan
meniru mengucap kata Bahasa Inggris sesuai
anak melihat, menyentuh, dan memainkan
gambar dalam papan flanel; 3) Anak
secara langsung dengan bendanya. Hal
menyebutkan
tersebut sesuai dengan teori Jean Piaget
sesuai gambar dalam papan flanel; 4) Anak
(Sofia Hartati, 2005: 17) bahwa proses
mencocokkan suara kata Bahasa Inggris yang
pembelajaran
didengar
proses
belajar
harus
yang
disesuaikan
dengan
kosakata
Bahasa
Inggris
kata dalam Bahasa Inggris
dengan
gambar
yang
tingkat pencapaian perkembangan anak.
melambangkannya dalam papan flanel; dan
Anak usia 5-6 tahun berada pada tahap pra
5) Anak menghubungkan gambar dan tulisan
operasional
kata Bahasa Inggris di papan flanel.
yaitu
anak
akan
mudah
memaharmi sesuatu dengan melihat benda
Hasil penelitian dapat dilihat dari
nyata berupa gambaran mental, simbolis dan
meningkatnya
imitasi.
mengenal kosakata Bahasa Inggris untuk
Dalam
kriteria Baik pada setiap Siklusnya yaitu
gambar
pada saat Pra Tindakan terdapat 2 anak
berwarna dan item tulisan kata berwarna-
(16,67%), Siklus I terdapat 6 anak (50,00%,),
dengan
ini
anak dalam
pula,
membuktikan
penelitian
kemampuan
adanya
warni dapat memudahkan anak mengingat
290 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun ke-5 2016
dan Siklus II terdapat 10 anak (83,33%). Pembelajaran
dikatakan
perhitungan
berhasil
persentase
Acep
Yoni, dkk. (2010). Menyusun penelitian tindakan kelas. Yogyakarta: Farmili.
Arief
Sadiman, dkk. (2009).Media pendidikan, pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.
Dian
Indihadi. (2007). Teori landasan pengajaran bahasa. Tasikmalaya: UPI.
karena
kemampuan
mengenal kosakata Bahasa Inggris sudah mencapai kriteria baik minimal 75%. Saran 1.
Bagi Guru Guru
dapat
menggunakan
media
papan flanel sebagai alternatif serta variasi kegiatan dalam pembelajaran khususnya untuk meningkatkan kemampuan mengenal kosakata Bahasa Inggris pada anak. 2.
Bagi Peserta Didik Anak dapat menggunakan media
papan flanel sebagai alternatif media bermain untuk mengenal kosakata Bahasa Inggris. 3.
Bagi Orangtua Peserta Didik Orangtua dapat menggunakan media
papan flannel sebagai alternatif anak untuk bermain di rumah dengan tujuan untuk menyampaikan materi mengenal kosakata Bahasa Inggris dengan cara belajar melalui bermain melalui penggunaan media papan flanel, sehingga membuat suasana belajar anak
lebih
menyenangkan
dan
tidak
monoton. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti
berikutnya
dapat
menggunakan media papan flannel untuk mengembangkan
penelitian
ini
dengan
meneliti aspek lain dalam berbahasa atau aspek lainnnya, seperti Kognitif, Motorik, Sosial Emosional dan Nilai Agama Moral. DAFTAR PUSTAKA Abdul Chaer. (2009). Psikolinguistik, kajian teoretik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Durand, Mark, (2006). Psikologi abnormal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Gorys Keraf. (2009). Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: PT Gramedia. Kasihani Suyanto. (2007). English for young learners. Jakarta: PT Bumi Aksara. Martini Jamaris. (2006). Perkembangan dan pengembangan anak usiataman kanak- kanak. Jakarta: PT. Grasindo. Moeslichatoen R. (2004). Metode pengajaran di taman kanak-kanak. Jakarta: PT Rineka Cipta. Muhammad FauzilAdhim. (2004). Membuat anak gila membaca. Bandung: MizanPustaka. Ngalim Purwanto. (2006). Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Permendiknas No.58. (2010). Standar pendidikan anak usia dini. Jakarta: Kemendiknas. Richard, J.C. and Rodgers, T. S. (1986). Approach and methods in language teaching. Cambridge.UK: Cambridge University Press. Rita Maryana. (2005). Strategi pengelolaan lingkungan belajar di taman kanakkanak. Jakarta: Depdiknas. Sofia
Hartati. (2005). Perkembangan belajar pada anak usia dini. Jakarta: Depdiknas.
Sugihartono.(2012). Psikologi pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Endah Tri Wahyuningsih) 291
Sugiyono. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Suyadi. (2014). Teori pembelajaran anak usia dini dalam kajian neurosains. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Jakarta:Kemendiknas.