Antologi PGPAUD Volume 1, Nomor 3, Oktober 2013
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK MELALUI STRATEGI BERMAIN AKTIF Rima Puspita Ernalis1 PGPAUD Kampus Cibiru Universitas Pendidikan Indonesia
[email protected] Abstrak: Salah satu tujuan dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris di Taman Kanak-kanak ialah menumbuhkan minat anak dalam mengenal bahasa Inggris. Penguasaan bahasa Inggris anak usia dini tidak dapat disamakan dengan orang dewasa. Bahasa Inggris untuk anak usia dini hanyalah sebatas pengenalan kosakata yang kerap dijumpai di lingkungannya. Dalam membelajarkan kosakata bahasa Inggris di TK haruslah dilaksanakan secara menyenangkan agar anak tidak jenuh. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan strategi bermain aktif agar dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk anak. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B TK Yasmi Kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi bermain aktif dapat meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak. Kata kunci : anak usia dini, kosakata bahasa Inggris, bermain aktif Abstract: One of the goals in implementing learning English in kindergarten children is growing interest in knowing the English language. Mastery of the English language early childhood can not be equated with an adult. English for early childhood vocabulary was limited recognition that are often encountered in the environment. In teaching English vocabulary in kindergarten should be implemented enjoyable so that children are not saturated. Therefore, researchers conducted a study using a strategy of active play in order to create learning interesting and fun for children. Classroom action research was conducted on children in group B Yasmi kindergarten Ujungberung District of Bandung. The results show that the strategy can improve the ability to play an active vocabulary of English children. Keywords: early childhood, English vocabulary, play an active
1
Penulis Penanggung Jawab
1
Rima Puspita, Meningkatkan Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak
Masa usia dini merupakan masa emas tumbuh-kembang seorang anak, bukan hanya fisiknya tetapi juga kognitif, sosial-emosional dan jiwanya. Pada masa ini terdapat potensi dan aspek-aspek perkembangan anak yang sebisa mungkin harus dirangsang diantaranya perkembangan kognitif, perkembangan sosial-emosional, perkembangan fisikmotorik, perkembangan moral agama dan juga perkembangan bahasa. Bahasa merupakan aspek perkembangan yang penting untuk distimulus sejak usia dini. Bahasa akan digunakan anak sebagai alat komunikasi pada kesehariannya. Dengan bahasa anak dapat mengutarakan perasaan dan keinginannya pada orang lain. Dalam kaitannya dengan perkembangan bahasa anak, belajar bahasa asing pun menjadi hal yang sebaiknya dikenalkan selain bahasa ibu yang dipakai oleh anak untuk berkomunikasi sehari-hari. Bahasa Inggris merupakan bahasa asing yang diperkenalkan di Taman Kanakkanak. Salah satu individu yang berperan dalam upaya pemberian rangsangan guna mengoptimalkan perkembangan anak ialah guru. Guru di lembaga pendidikan anak usia dini sebaiknya memiliki keterampilan dalam berkomunikasi dengan peserta didiknya dan memiliki kemampuankemampuan tertentu yang dapat menunjang keberhasilan tugasnya dalam mendidik peserta didiknya. Namun kenyataannya di lapangan, tidak sedikit guru PAUD yang kurang memperhatikan standar kompetensi tersebut. Padahal dalam proses pembelajaran bahasa Inggris memerlukan pendekatan yang tepat dan sesuai dengan karakteristik anak salah satunya ialah melalui bermain. Bukan hanya sekedar mempelajari vocabulary kemudian membuat anak mampu menghapal dan mengucapkan vocabulary tersebut dengan tepat, namun pemerolehan bahasa anak pun harus dipertimbangkan. Sebelum mendapatkan pemahaman dari kosakata
yang dipelajarinya hendaknya dimulai dengan kemampuan menyimak terlebih dahulu. Salah satu metode yang dapat digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris ialah Respon Psikomotorik-Menyeluruh (Total Physical Respons atau TPR). Pelaksanaan pembelajaran dalam metode TPR ini mengutamakan kegiatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan fisik (phisic) dan gerakan (movement) yang memungkinkan terciptanya pembelajaran bahasa Inggris yang efektif dan menyenangkan bagi anak. Pelaksanaan metode TPR yang dapat dikemas melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan aktivitas tubuh memungkinkan guru untuk menggunakan strategi bermain aktif dalam mengadakan pembelajaran bahasa Inggris bagi anak usia dini. Strategi bermain aktif diterapkan dengan merencanakan, menyusun, menyiapkan aktivitas bermain yang bervariasi yang melibatkan banyak aktivitas tubuh, dan kemudian melaksanakan kegiatan bermain yang dapat menumbuhkan kesenangan dan kepuasan pada diri anak melalui aktivitas fisiknya. TK Yasmi telah melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris bagi anak didiknya. Namun berdasarkan observasi, ternyata pembelajaran yang dilaksanakan masih bersifat konvensional dengan kegiatan tanya jawab dan metode menghapal. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) di TK Yasmi dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak melalui Strategi Bermain Aktif”. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, secara umum dapat dirumuskan: Bagaimanakah Upaya Meningkatkan Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak melalui Strategi Bermain Aktif? Sedangkan secara khusus, rumusan masalah yang menjadi pokok penelitian yaitu sebagai berikut :
Antologi PGPAUD Volume 1, Nomor 3, Oktober 2013
1.
Bagaimana proses pembelajaran kosakata Bahasa Inggris anak melalui strategi bermain aktif di kelompok B TK Yasmi Kecamatan Ujungberung Kota Bandung? 2. Bagaimana kemampuan kosakata Bahasa Inggris anak melalui strategi bermain aktif di kelompok B TK Yasmi Kecamatan Ujungberung Kota Bandung? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui upaya meningkatkan kemampuan kosakata Bahasa Inggris anak melalui strategi bermain aktif. Sedangkan secara khusus, tujuan penelitian adalah: 1. Untuk menjelaskan bagaimana proses menstimulasi kemampuan membaca dini anak kelompok B TK Sukarapih dengan menggunakan buku bacaan anak. 2. Untuk mengidentifikasi perkembangan kemampuan membaca dini anak kelompok B TK Sukarapih dengan menggunakan buku bacaan anak dalam proses pembelajaran.
bahasa dapat memudahkan manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. b. Fungsi Bahasa Bahasa merupakan keterampilan yang penting yang digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan berbahasa harus diajarkan sejak usia dini mengingat fungsi bahasa berperan dalam membantu individu dalam mengekspresikan perasaan dan pikirannya. Hal ini sejalan dengan pendapat Izzan (2010: 4) bahwa fungsi bahasa bagi individu, diantaranya: a) Bahasa berfungsi untuk mengekspresikan atau menyatakan emosi, perasaan, cita-cita, keinginan dan pikiran seseorang. Bahasa pun berperan sebagai alat untuk menghayati dan mengerti harapan, perasaan, pikiran dan keinginan orang lain. Anak usia dini mempelajari katakata untuk dapat mengatakan perasaan ataupun keinginannya. b) Bahasa berperan sebagai alat untuk berpikir. Bahasa belum mempunyai bentuk tertentu jika masih berupa gagasan atau ide yang timbul dalam pikiran. Namun jika gagasan itu telah dituangkan dan diatur dalam bentuk kata ataupun kalimat yang diucapkan melalui lisan ataupun dicatat dengan simbol-simbol berupa tulisan, maka gagasan itu berubah menjadi bahasa dikarenakan sudah berwujud. Anakanak belajar berpikir untuk menyusun kalimat yang akan dipakainya untuk disampaikan pada orang lain sesuai dengan maksud ataupun gagasan yang dimilikinya. c) Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi seseorang dengan orang lain, juga menjadi sarana penghubung antara masyarakat bangsa yang satu dengan bangsa yang lainnya. Dengan demikian bahasa adalah salah satu faktor yang mampu mempererat hubungan dan memunculkan sikap saling pengertian antarbangsa. Anakanak mempelajari bahasa untuk saling
Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini a. Makna Bahasa Bahasa adalah sesuatu yang penting bagi individu. Hal ini dikarenakan bahasa merupakan alat yang digunakan individu untuk menyampaikan perasaan, pesan, ataupun informasi untuk individu yang lainnya. Tanpa bahasa seseorang tak akan dapat mengkomunikasikan apa yang diinginkannya. Dengan adanya bahasa manusia dapat berinteraksi dan bersosialisasi satu sama lain. Beberapa orang mendefinisikan bahasa dengan berbagai pengertian, Yusuf (2004: 118) menyatakan bahwa “Bahasa merupakan anugerah dari Allah SWT, yang dengannya manusia dapat mengenal atau memahami dirinya, sesama manusia, alam dan penciptanya serta mampu memposisikan dirinya sebagai makhluk berbudaya dan mengembangkan budayanya”. Dari pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa 3
Rima Puspita, Meningkatkan Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak
mengerti keinginan orang lain disekitarnya pun dapat dijadikan sebagai sarana yang akan dipakai untuk berkomunikasi dalam kesehariannya. c. Bentuk Bahasa Nida dan Haris (Tarigan, 2008:1) menyatakan bahwa keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills) dan keterampilan menulis (writing skills). Sebagaimana dikemukakan oleh Cameron (2001: 17) bahwa “In applied linguistics over the last decades, it has been common to divide language into ‘the Four Skills’: Listening, Speaking, Reading and Writing, and then to add Grammar, Vocabulary and Phonology to them.” Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa ada empat komponen dalam membelajarkan keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis dan kemudian dapat menambahkan pembelajaran mengenai tata bahasa, kosakata, dan fonologi. d. Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Perkembangan bahasa menurut Yusuf (2004: 119) mengemukakan bahwa ada 4 tugas yang harus dituntaskan oleh anak. Dimana tugas-tugas ini saling berkaitan satu sama lainnya. Adapun tugastugas tersebut yaitu : 1) Pemahaman, yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain. 2) Pengembangan perbendaharaan kata. 3) Penyusunan kata-kata menjadi kalimat. 4) Ucapan. Kemampuan mengucapkan adalah hasil peniruan suara-suara yang didengar dari orang lain. Sehubungan dengan pendapat di atas mengenai tahap perkembangan anak Cameron (2001) mengungkapkan bahwa anak usia dini ditemukan dapat mempelajari bahasa kedua lebih baik daripada orang
dewasa dan ini dapat mendukung pengenalan awal pengajaran bahasa asing untuk anak. Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak Usia Dini Kosakata dalam bahasa Inggris disebut vocabulary, merupakan himpunan kata-kata yang dimiliki, dimengerti oleh seseorang yang kemudian akan digunakan dalam menyusun kalimat. Kaya akan kosakata dapat meningkatkan kualitas berbahasa dan berkomunikasi seseorang. Dengan demikian kosakata merupakan hal utama yang sebaiknya dipelajari dalam pengembangan bahasa. Kosakata dasar (basic vocabulary) adalah kata-kata yang tidak mudah berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa lain (Tarigan, 1993: 3). Sejalan dengan pernyataan di atas, Subana dan Sunarti (Purwati, 2012: 17) mengungkapkan bahwa ‘kosakata berarti pembendaharaan kata atau kekayaan kata yang dipakai. Bermain dalam Konteks PAUD a. Makna Bermain Prasetyono (2008: 23) mengungkapkan bahwa dalam bermain anak dapat menerima banyak rangsangan selain dapat membuat dirinya senang juga dapat menambah pengetahuan anak. Dalam proses belajar, anak-anak mengenalnya melalui permainan karena tidak ada cara yang lebih baik yang dapat merangsang perkembangan kecerdasan otaknya melalui kegiatan melihat, mendengar, meraba dan merasakan, yang semuanya itu dapat dilakukan melalui kegiatan bermain. b. Bermain Aktif Bermain aktif merupakan salah satu dari dua kategori bermain yang diungkapkan oleh Elizabeth B. Hurlock (Abidin, 2009). Bermain aktif adalah aktivitas bermain yang melibatkan pergerakan tubuh sehingga membutuhkan energi atau tenaga dan menimbulkan rasa senang pada diri anak. Sebagaimana dikemukakan oleh Abidin (2009: 13) bahwa
Antologi PGPAUD Volume 1, Nomor 3, Oktober 2013
“Bermain jenis ini dilakukan seorang anak untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan dari aktivitas yang dilakukannya baik sendiri maupun dengan teman bermainnya”. Menurut Hurlock (Abidin, 2009: 13) beberapa aktivitas yang termasuk dalam bermain aktif diantaranya: a. Bermain bebas dan spontan b. Bermain peran (bermain khayal) c. Mengumpulkan benda-benda (colecting) d. Membangun dan menyusun (bermain konstruktif) e. Permainan (games) dan olahraga (sport) f. Bermain musik g. Melakukan penjelajahan (eksplorasi) h. Melamun i. Bermain komputer (video game)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen penilaian performa, lembar observasi, wawancara dan dokumentasi. 4. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data a. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, pengetesan dan dokumentasi. b. Teknik Analisis Data Analisis dari perolehan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran. Sedangkan analisis data kuantitatif didapat dari hasil belajar anak dari performa untuk meningkatkan kemampuan siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru yang kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif untuk menemukan persentase.
METODE PENELITIAN 1. Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelompok B TK Yasmi Kecamatan Ujungberung Kota Bandung tahun pelajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa 11 orang. 2. Metode dan Desain Penelitian a. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah suatu jenis penelitian yang dilaksanakan oleh guru di kelasnya karena adanya suatu permasalahan dalam proses pembelajaran dan bermaksud untuk memperbaiki proses atau hasil dalam pembelajaran. b. Desain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Elliot yang dalam pelaksanaannya akan menggunakan tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari tiga tindakan. 3. Instrumen Penelitian
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April dan Mei 2013. Setelah menggunakan strategi bermain aktif, kemampuan kosakata bahasa Inggris anak yang merupakan kemampuan gabungan dari kemampuan menunjukkan dan menyebutkan kosakata dalam bahasa Inggris mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Peningkatan-peningkatan itu terjadi karena dilakukan perbaikan dari hasil refleksi. Nilai rerata kemampuan kosakata bahasa Inggris anak pada siklus I yaitu sebesar 2,38; pada siklus II sebesar 2,58 dan pada siklus III sebesar 2,72. 2. Pembahasan Kegiatan pembelajaran dalam upaya meningkatkan pemahaman kosakata bahasa Inggris anak usia dini dengan menggunakan strategi bermain aktif di TK Yasmi telah mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan strategi 5
Rima Puspita, Meningkatkan Kemampuan Kosakata Bahasa Inggris Anak
bermain dapat menumbuhkan semangat anak dalam mempelajari sesuatu. Sesuai dengan apa yang diungkapkan Lestari (2012: 11) bahwa: Masa bermain adalah masa yang sangatlah disenangi oleh anak. Dengan bermain anak akan mempunyai semangat untuk belajar. Anak dapat bermain sambil berkreativitas. Bermain bagi seorang anak memang bukan hanya sekedar mengisi, tetapi media bagi anak untuk belajar. Sebab bermain memiliki nilai positif dalam perkembangan anak. Penggunaan media yang bervariasi pada tiap tindakan yang berupa gambargambar yang berhubungan dengan tema pembelajaran pun mampu menarik minat anak ketika pembelajaran berlangsung. Sesuai dengan yang diungkapkan Cameron (2001: 85) bahwa “beberapa cara yang dapat digunakan pada anak usia dini yaitu dengan menggunakan demonstrasi atau gambar-gambar dan dengan penjelasan verbal. Guru juga dapat menggunakan benda-benda dan menggunakan gerak atau isyarat.” Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan telah terbukti bahwa penggunaan strategi bermain aktif dapat meningkatkan pemahaman kosakata bahasa Inggris anak usia dini. Hal ini sejalan dengan Moeslichatoen (2004: 32) bahwa melalui bermain anak dapat melatih kemampuan bahasa melalui berbagai cara, diantaranya mendengarkan aneka bunyi, mengucapkan suku kata atau kata, dan memperluas kosakata. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan strategi bermain aktif untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak yang dilakukan pada kelompok B TK Yasmi, dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Proses pembelajaran kosakata bahasa Inggris anak melalui strategi bermain aktif di kelompok B TK Yasmi dilakukan dalam 3 tahap. Tahap pertama
yaitu introduction. Pada tahap ini, guru mengenalkan target kosakata pada anak sesuai dengan tema pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang sudah disiapkan melalui aktivitas listen and repeat. Tahap selanjutnya ialah melakukan permainan yang dapat mengembangkan kognitif, motorik dan afektif anak. Kemudian tahap terakhir adalah penilaian dimana guru menilai kemampuan bahasa Inggris anak yang terdiri dari kemampuan menunjukkan gambar dan menyebutkan kosakata bahasa Inggris yang tepat sesuai dengan instruksi guru. Dari proses pembelajaran yang telah dilakukan strategi bermain aktif telah memberikan hasil positif dengan menciptakan suasana belajar yang interaktif dan bermakna bagi anak. b. Kemampuan kosakata bahasa Inggris anak melalui strategi bermain aktif mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Hal ini terlihat dari peningkatan kemampuan gabungan dari kemampuan menunjukkan dan menyebutkan kosakata dalam bahasa Inggris. Nilai rerata kemampuan kosakata bahasa Inggris anak pada siklus I yaitu sebesar 2,38; pada siklus II sebesar 2,58 dan pada siklus III sebesar 2,72. Dengan adanya peningkatan tersebut, maka penerapan strategi bermain aktif dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak dapat dikatakan berhasil. 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan strategi bermain aktif untuk meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Inggris anak, saran-saran yang dapat digunakan dalam melaksanakan dan mengembangkan kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak yaitu hendaknya semua yang terlibat di dalam sekolah, khususnya guru dapat menggunakan strategi pembelajaran yang tepat pada saat proses pembelajaran berlangsung, termasuk membelajarkan kosakata bahasa Inggris pada anak. Strategi
Antologi PGPAUD Volume 1, Nomor 3, Oktober 2013
pembelajaran yang dikembangkan harus sesuai dengan karakteristik dan perkembangan anak. DAFTAR PUSTAKA Abidin,
Yunus. (2009). Bermain, Pengantar bagi Penerapan Pendekatan Beyond Centers and Circle Time (BCCT) dalam Dimensi PAUD. Bandung: RIZQI Press.
Cameron, L. (2001). Teaching Languages to Young Learners. Cambridge: University Press. Izzan,
Ahmad. (2010). Metodologi Pembelajaran Bahasa Inggris. Bandung: Humaniora.
Lestari, Sri. (2012). Aktivitas Cerdas Pengisi kegiatan PAUD. Jakarta: Platinum. Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: RINEKA CIPTA. Prasetyono, D.S. (2008). Biarkan Anakmu Bermain. Jogjakarta: DIVA Press. Purwati, A. (2012). Media Flash Card dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Kosakata Bahasa Inggris Anak Usia Dini. Skripsi UPI Jurusan PGPAUD Bandung: tidak diterbitkan. Tarigan, H.G. (2008). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Yusuf,
Syamsu. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.
7