UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI MEDIA DINDING (Improve Learning Outcomes Service Backhand In The Game Table Tennis Through The Instrument)
Syeftryadi Ersya Putra Universitas Bina Darma JL. Jend. A. Yani No 12 Seberang Ulu I, kota Palembang, Sumatera Selatan, 30264
[email protected]
ABSTRACT: Problems in the research of this large number of students who are not yet able to perform servicing backhand in the game of table tennis. The purposeof this research is to know the result of increased learning table tennis at students of class VIII Madrasah Tsanawiyah (MTs) Country Bumiayu. This research is expected to benefit from the capabilities of students in doing service backhand can be increased through the implementation of modifications to the learning tool by using the instrument wall. Methods in this study using a research methods class action. The results of this research show the cycle I with the application of the instrument wall of achievement class VIII backhand service namely 71,43% categorized has been completed, and in cycle II increased 89,28% including categorized very well. Based on the results of the research can be concluded thourgh the application of learning instrument wall can improve learning outcomes service backhand in the game of table tennis on a grade VIII Madrasah Tsanawiyah (MTs) Country Bumiayu. Keywords: service backhand, the instrument wall, table tennis. ABSTRAK: Masalah dalam penelitian ini banyaknya siswa/siswi yang belum mampu melakukan servis backhand dalam permainan tenis meja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tenis meja pada siswa/siswi kelas VIII MTs Negeri Bumiayu. Manfaat dari penelitian ini diharapkan kemampuan siswa/siswi dalam melakukan servis backhand dapat meningkat melalui penerapan modifikasi alat pembelajaran dengan menggunakan media dinding. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian ini menunjukan pada siklus I dengan penerapan media dinding pencapaian servis backhand kelas VIII yaitu 71,43% dikategorikan tuntas, dan pada siklus II meningkat 89,28% termasuk dikategorikan sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pembelajaran melalui penerapan media dinding dapat meningkatkan hasil belajar servis backhand dalam permainan tenis meja pada siswa kelas VIII MTs Negeri Bumiayu. Kata kunci: servis backhand, media dinding, tenis meja. 1. PENDAHULUAN
emosional, pengetahuan dan perilaku hidup
1.1 Latar Belakang
sehat yang aktif, sportif, serta kecerdasan
Pendidikan
jasmani,
olahraga
dan
siswa tersebut. Pembelajaran olahraga dan
kesehatan meupakan proses pembelajaran
kesehatan ini diharapkan dapat mengarahkan
melalui kegiatan fisik yang dirancang untuk
siswa agar lebih aktif dalam belajar dan
meningkatkan
kebugaran
jasmani,
beraktivitas yang positif supaya tercipta
mengembangkan
keterampilan
motorik
generasi
(kemampuan), keterampilan berfikir kritis, keterampilan
sosial,
penalaran,
muda
yang
sehat
dan
kuat.
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
stabilitas
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
1
yang diajarkan di sekolah-sekolah memiliki peranan yang sangat penting bagi siswa. Pendidikan merupakan
jasmani
bagian
kegiatan proses belajar mengajar pada Guru
olahraga
terpisahkan
Olahraga
(Bunyamin),
mata
pelajaran
dari
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
pendidikan umum. Tujuannya adalah untuk
dalam permainan tenis meja di MTs Negeri
membantu anak agar tumbuh dan berkembang
Bumiayu, fasilitas yang dimiliki belum cukup
secara wajar sesuai dengan tujuan pendidikan
memadai
nasional, yaitu menjadi manusia indonesia
pembelajaran dan kurangnya minat siswa
seutuhnya. Menurut (Husdarta, 2009: 1),
dalam proses belajar mengajar khususnya
bahwa pencapaian tujuan tersebut berpangkal
dalam permainan tenis meja serta masih
pada perencanaan pengalaman gerak yang
banyak yang kurang baik dan benar dalam
sesuai dengan karakteristik anak. Pendidikan
melakukan tehnik dasar bermain tenis meja
jasmani dan olahraga pada hakikatnya adalah
dengan
proses
backhand. Tingkat keberhasilan siswa dalam
pendidikan
tak
dan
Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan
yang
memanfaatkan
untuk
menjalankan
menggunakan
pukulan
servis
aktivitas fisik (jasmani) dan olahraga untuk
melakukan
menghasilkan
memporoleh nilai rata-rata 60-70, jauh dari
perubahan
dalam
kualitas
servis
proses
kriteria
backhand
ketuntasan
hanya
individu, baik dalam hal fisik, mental serta
pencapaian
maksimal
emosional.
(KKM) 75, ketuntasan ini belum tercapai
Tenis meja juga termasuk salah satu
karena siswa menganggap pembelajaran tenis
cabang olahraga yang dapat membangun
meja itu tidak menarik dan susah dimainkan.
moral dan kreativitas siswa dalam melakukan
Proses
aktivitas di sekolah, karena olahraga ini
menonton
mempunyai
akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil
permainan
karakter
cepat,
kegiatan dan
belajar kurang
sehingga bagi seseorang yang bermain tenis
belajar
meja
permainan tenis meja.
diperlukan
tertentu, seperti
kemampuan-kemampuan ketangkasan, kecerdesan,
reflek, dan daya bereaksi tinggi. Tenis meja merupakan salah satu jenis
pukulan
servis
mengajar
yang
bervariasi,
yang
backhand
pada
Media dinding adalah suatu alat bantu penyajian yang digunakan oleh peneliti untuk mengajarkan tehnik dasar servis backhand
permainan bola kecil sebagai materi yang
dalam
permainan
tenis
diajarkan di Sekolah Menengah Pertama
siswa/siswi, agar pelajaran tersebut dapat
(SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTs).
dipahami serta diaplikasikan secara baik dan
Tenis meja merupakan suatu permainan yang
benar. Dengan pemilihan media mengajar
harus melmiliki teknik dasar yang harus dilatih
yang tepat maka akan membuat proses
dan dipahami secara baik dan benar untuk
pembelajaran
memporoleh hasil yang maksimal.
menyenangkan. (Alamsyah, 2013: 3).
menjadi
meja
menarik
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
kepada
dan
2
Media pantulan dinding merupakan salah
Kabupaten Babat Toman Musi Banyuasi
satu variasi latihan dalam permainan tenis
Tahun Ajaran 2014-2015”
meja, dimana media dinding dijadikan sebagai
2. LANDASAN TEORI
sasaran dalam melakukan pukulan servis
2.1. Pengertian Pembelajaran
backhand yang telah ditentukan sebelumnya.
Belajar merupakan proses atau usaha
Adapaun metode pelaksanaan ini adalah
yang
sebagi berikut : (a) memegang bat di tangan
memporoleh suatu perubahan tingkah laku
yang satu dan tangan lainnya memegang bola,
baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan
(b) servis diarahkan ke dinding dengan terget
maupun sikap dan nilai yang positif sebagai
yang telah dibuat peneliti, (c) bola harus
pengalaman untuk mendapatkan sejumlah
memantul ke lantai, sudah itu langsung
kesan dari bahan yang telah dipelajari.
melakukan pukulan backhand ke dinding
Sedangkan
dengan menembak sasaran yang telah dibuat,
intereaksi antara pendidik dan peserta didik
sebanyak 3 kali perobaan, (d) sasaran yang
dalam suatu lingkungan belajar, tidak hanya
dipantulkan adalah tebok yang rata dan telah
sekedar
mempunyai target yang disediakan. Dengan
membentuk karakter, sikap dan lain-lain.
menggunakan metode dinding setidaknya
Dalam proses pembelajaran ini seorang guru
dapat membantu dan meningkatan hasil
harus
pembelajaran pada siswa dalam bermain tenis
dengan peserta didik, agar ketika kedepannya
meja (Alamsyah, 2013: 3).
seorang siswa dapat menjadi orang bisa
Untuk meningkatkan belajar siswa dalam berolahraga
khususnya
di
tenis
dilakukan
tiap
individu
pembelajaran
mencari
benar-benar
ilmu
adalah
tetapi
langsung
untuk
proses
belajar
berintereaksi
membanggakan nama baik bangsa indonesia.
meja
Sedangkan menurut beberapa para ahli
Madrasah Tsanawiyah Negri Bumiayu, maka
tentang pembelajaran dapat di jelaskan sebagai
diperlukan sebuah inovasi yang menjadikan
berikut :
siswa bersemangat dan kreatif dalam proses
a. Menurut Warsita (2008: 85), Pembelajaran
belajar, salah satunya dengan modifikasi alat
adalah suatu usaha untuk membuat peserta
olahraga berupa media dinding yang dapat
didik belajar atau suatu kegiatan untuk
digunakan dalam pembelajaran pendidikan
membelajarkan psesrta didik.
jasmani.
b. Menurut Trianto (2010: 17), Pembelajaran
Uraian permasalahan di atas, penulis tertarik
untuk
meneliti
“Upaya
kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat
meningkatkan hasil belajar servis backhand
dijelaskan. Sedangkan secara simple dapat
dalam permainan tenis meja melalui media
diartikan
dinding pada siswa kelas VIII MTs Negeri
berkelanjutan antara pengembangan dan
Bumiayu
pengalaman hidup.
Kecamatan
tentang
merupakan aspek kegiatan manusia yang
Lawang
Wetan
sebagai
produk
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
intereaksi
3
c. Menurut
163),
b. Lingkungan sosial budaya di luar sekolah
Pembelajaran adalah suatu peristiwa atau
ternyata sisi kehidupan yang mendatangkan
situasi yang sengaja dirancang dalam
masalah tersendiri bagi kehidupan anak
rangka
didik di sekolah.
poses
(Nazarudin,
membantu belajar
2007:
dan
dengan
mempermudah harapan
dapat
membangun kreatifitas siswa.
menurut Slameto (2010 : 5) dapat dibagi
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar mempunyai suatu perbedaan dan
persamaan
dalam
arti
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar
yang
luas,
menjadi dua macam yaitu : a. Faktor
yang berasal
dari
diri
siswa
(internal)
perbedaan yang terdapat belajar adalah proses
Faktor jasmani : kesehatan agar seseorang
atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk
dapat belajar dengan baik haruslah mengusaha
memporoleh suatu perubahan tingkah laku
kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara
baik
dan
selalu menjaga pola hidup yang sehat,
positif.
misalnya, istirah yang cukup, tidur yang
Pembelajaran itu adalah proses dari tidak tahu
sesuai, makan makanan sehat, olahraga yang
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
teratur, rekreasi dan ibadah.
mengerti yang didasarkan pada pengalaman
b. Faktor yang berasal dari luar diri siswa
dalam
keterampilan
bentuk
pengetahuan
yang
bernilai
dan dapat merubah tingkah laku seseorang.
(eksternal)
Jadi, persamaan yang terdapat dalam arti
Seperti cacat tubuh, keadaan cacat tubuh
belajaran dan pembelajaran adalah sama-sama
juga mempengaruhi hasil belajar. Siswa yang
merubah tingkah laku yang buruk menjadi
cacat badannya, belajarnya juga terganggu.
baik untuk kedepannya setelah mengikuti
2.3. Ciri-Ciri Pembelajaran
belajar
dan
pembelajaran
yang
secara
langsung. 2.2. Faktor
ciri-ciri dalam pembelajaran sebagai berikut : yang
Mempengaruhi
Menurut Djamarah (2008 : 176-202), yang
(a) Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar, (b) Perubahan bersifat kontinu dan
Pembelajaran
faktor
Menurut Sugihartono (2011 : 13), adapun
mempengaruhi
pembelajaran
fungsional, (c) Perubahan bersifat aktif dan positif. (d) Perubahan bersifat permanen, (e)
adalah sebagai berikut :
Perubahan
2.2.1. Faktor lingkungan antara lain :
terarah,
a. Lingkungan
alami
(lingkungan
hidup)
adalah lingkungan tempat tinggal anak
(f)
dalam
belajar
Perubahan
bertujuan
mencakup
dan aspek
tingkah laku. 2.4. Pengertian Tenis Meja
didik, hidup, dan berusaha di dalamnya.
Tenis meja adalah olahraga semua umur
Pencernaan lingkungan hidup merupakan
dan bisa dianggap sebagai rekreasi maupun
malapetaka bagi anak didik yang hidup di
sebagai pemacu prestasi di sekolah. Keduanya
dalamnya.
bisa
dinikmati
sekaligus,
tetapi
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
untuk
4
memperlakukannya sebagai olahraga, perlu
bola juga naik sekurang-kurangnya 16 cm,
dipahami dulu berbagai teknik dan gaya
setelah lepas dari telapak tangan bebas dan
permainan yang ada. Permainan tenis meja
kemudian jatuh tanpa bersentuhan dengan
merupakan permainan yang menggunakan bat,
sesuatu sebelum dipukul.
permainan ini sangat unik dan bersifat kreatif, sehingga
permainan
digemari
oleh
tenis
Menurut Z. Hartawan (2011: 2), Servis
meja
banyak
adalah pukulan pertama yang dilakukan
besar
lapisan
pemain untuk memulai permainan tenis meja.
masyarakat Indonesia baik oleh anak-anak,
Servis yang baik merupakan salah satu syarat
remaja dan orang dewasa (Larry, 2007: 1).
untuk bermain dengan baik pula. Dalam
2.5. Pengertian Servis
pertandingan, setiap kesalahan dalam servis
sebagian
Servis adalah pukulan tanda dimulainya
berarti akan menjadi tambahan poin bagi
permainan tenis meja. Pukulan ini harus
lawan, maka dari itu, menguasai tehnik servis
melambung melampaui atas net. Servis bisa
yang merupakan keharusan bagi tiap pemain.
juga menjadi serangan awal pemain yang sulit
Semakin banyak variasi servis juga makin
diterima oleh pihak lawan (Anne,2012: 4).
baik, karena dengan servis yang bervariasi,
Servis merupakan salah satu teknik yang
pemain dapat mengatur strategi untuk memulai
paling penting, kita harus menguasai servis
menyerang.
yang baik karena servis adalah kesempatan
Servis panjang adalah tehnik servis yang
pertama untuk menguasai permainan dan
mutlak dikuasai secara mahir oleh setiap juara.
memegang inisiatip (kendali), yang utama
Pemain berkelas juara dunia harus menguasai
pada servis adalah “Pergelangan Tangan”,
tehnik yang mahir dan berani melakukan
bukan lengan yang harus bekerja tetapi
servis tersebut pada setiap event pertandingan.
peranan utama dipegang oleh pergelangan
Saat melakukan servis, gerakan dan kecepatan
tangan.
adalah
Servis
adalah
suatu
gerakan
hal
yang
harus
benar-benar
di
yang
manfaatkan. baik saat melakukan servis
membutuhkan kecepatan. Pergerakan tangan
panjang atau pendek, setiap pergerakan harus
adalah bagian dari tangan yang sanggup
diupayakan serupa.
bergerak paling cepat, dengan pergerakan
Sebelum melakukan persiapan menyervis
pergelangan tangan, kita dapat merubah besar
bola, hal yang pertama harus diawasi adalah
sudut
(bad)
posisi dan gerak-gerak lawan yang lincah.
menyentuh bola. Servis harus dimulai dengan
Perkirakan arah pengembalian yang bisa
bola diam bebas (resting freely) dalam telapak
dipilihnya, bisa mempersulitkan pengembalian
tangan terbuka dari tangan bebas (free hand)
bola dengan sempurna. Amati setiap ketidak
yang leluasa dari server. Server (pemain)
seimbangan posisi kakinya, Bila ia menyervis
kemudian melambungkan bola ke atas nyaris
bola, cari posisi pengembalian tersulit baginya,
vertikal, tanpa memberikan putaran (spin),
misalnya dengan melihat tehnik gripnya. Baru
raket
(bad)
waktu
raket
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
5
lakukanlah servis menguntungkan
ke
arah
dan
yang
paling
mendapatkan
point
e. Pergelangan tangan sedikit ditekuk ke belakang
(angka).
f. Bad tegak lurus dengan meja
2.5.1. Teknik Servis yang baik
g. Lempar bola vertikal (ke atas) minimal 16
Menurut (Asepta Yoga Pratama, 2008:
cm
8) cara melakukan servis adalah sebagai
h. Posisi bad terbuka
berikut :
i. Dorong bola ke depan sehingga bola
a. Servis harus dimulai dengan bola diam
melewati net lawan
bebas (resting freely) dalam telapak tangan
j. Gerakan pronasi pada lengan bawah
terbuka dari tangan bebas (free hand) yang
2.5.3. Aturan
leluasa dari server.
Dasar
dalam
Melakukan
Servis
b. Server kemudian melambungkan bola ke
Menurut
Asepta
Yoga
Parmana
atas nyaris vertikal, tanpa memberikan
(2008:26), berikut ini adalah cara melakukan
putaran (spin), bola juga naik sekurang-
servis dengan benar, yaitu :
kurangnya 16 cm, setelah lepas dari telapak
a. Bola harus dipegang di atas ketinggian
tangan bebas dan kemudian jatuh tanpa
meja, sehingga dapat dilihat oleh lawan
bersentuhan
maupun wasit.
dengan
sesuatu
sebelum
dipukul.
b. Bola harus diletakkan di atas telaapak
c. Bola jatuh dari lambungan server harus
tangan yang datar, kemudian dilemparkan
memukul bola, sehingga bola pertama kali
ke atas lurus (hampir vertikal) dengan
menyentuh bagian meja server, kemudian
ketinggian sekurang-kurangnya 16 cm.
setelah melewati net, langsung menyentuh
c. Bola dipukul ketika bergerak turun
bagian meja receiver.
d. Bola harus dipukul berada dibelakang garis
2.5.2. Teknik
Cara
Melakukan
Servis
Backhand Menurut (Tomoliyus, 2012: 13) adapun cara melakukan servis bckhand yaitu sebagai berikut :
lebar meja. e. Pukul bola ke atas meja pantulan pertama (mengenai
permukaan
meja
mengenai permukaan meja lawan. 2.5.4. Kesalahan Yang Biasa Dilakukan
a. Posisi siap seperti forehand
Ketika Melakukan Servis
b. Berdiri seimbang dengan kaki kanan sedikit
Menurut
di depan dan titik berat badan di tengah.
sendiri)
Asepta
Yoga
Parmana
(2008:27), berikut ini kesalahan-kesalahan
c. Tangan kiri memegang bola
yang sering terjadi saat melakukan servis,
d. Putar pinggang ke kanan dan diikuti lengan
yaitu :
serta bat mendekat di depan pusar dengan
a. Bola dipegang dengan jari.
menunjuk posisi jam 9
b. Bola diletakkan di atas jari.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
6
c. Bola
dilempar
ke
atas
tidak
lurus
(melenceng)
d. Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan
d. Bola tidak terpukul dan jatuh ke lantai.
garis putih selebar 3 mm. garis tengah ini
e. Bola langsung mengenai meja lawan.
pararel dengan batas sisi dan akan diberi
f. Melakukan servis di atas meja.
nama “batas tengah” (centre line) batas
2.6. Perlengkapan Permainan Tenis Meja
tengah yang sudah digambarkan secara
2.6.1. Meja
permanen ini tak perlu dihapus.
Menurut (Asepta Yoga Permana, 2008:
e. Dalam istilah permukaan meja ini masih
16), adapun ukuran dan ketentuan lapangan
diikutsertakan ujung meja di ke empat
tenis meja yang bisa dipakai adalah sebagai
sudutnya. Tetapi semua ujung meja di sisi
berikut :
lain tak dianggap sah sebagai bagian dari
a. Permukaan atas meja yang secara umum
permukaan saja.
diistilahkan sebagai “Playing surface”
2.6.2. Net (Jaring)
harus berbentuk segi empat dengan ukuran
Rakitan net (net assembly) terdiri atas
panjang 2.74 m dan lebar 1.525 m.
jaring (net), gantungan jaring (suspension),
permukaan ini harus terletak horizontal
dan
pada ketinggian 76 cm di atas lantai.
termasuk penjepit-penjepit (clamps) yang
tiang
penopang
(supporting
posts),
b. Permukaan atas meja itu dapat terbuat dari
diletakkan ke meja. Jaring (net) digantung
material apapun juga, asalkan kemungkinan
regang (suspended) dengan batang (cord) di
pantulan bola setinggi 220 sampai 250 mm
setiap
dengan
bersama penyangga (post) setinggi 15,25 cm.
menggunakan
(Sebaiknya
yang
jenis
bola
standar
medium)
ujungnya,
diletakkan
tegak
lurus
dan
Batas ukuran tiang luar penyangga berjarak
dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari
15,25 cm dari luar garis tepi (side line).
atas permukaan meja.
Bagian atas (top) sepanjang jaring (net)
c. Permukaan meja ini harus berwarna gelap,
setinggi 15.25 cm berada di atas permukaan
kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja
main. Bagian bawah (bottom) sepanjang jaring
ini tak boleh berkilat, dan dibatasi dengan
(net)
garis putih selebar 20 mm di semua sisinya.
permukaan main, dibagian kedua ujung jaring
1. Garis putih yang membatasi lebar
(net) harus serapat mungkin dengan tiang
permukaan meja sepanjang 1.525 Meter
penyangga. (Sumber : Asepta Yoga Permana,
akan diberi nama “Batas akhir” (end
2008: 17)
lines)
2.6.3. Bad
berada
serendah
mungkin
dengan
2. Garis putih yang membatasi panjang
Menurut (Asepta Yoga Permana, 2008:
permukaan meja sepanjang 2.74 m akan
18 ), adapun ukuran dan ketentuan bad yang
diberi nama “Batas sisi” (side lines)
benar adalah sebagai berikut :
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
7
a. Ukuran bad bebas, demikian juga bentuk dan beratnya
karet, mungkin dengan lekukan keluar maupun kedalam yang tebal keseluruhannya terhitung
b. “Blade” (Bagian bad yang bundar, dengan mana kita memukul bola) harus terbuat dari kayu keseluruhannya, rata tebalnya, datar
juga lem perekat tak boleh lebih dari pada 4 mm. 1) “Pimpled rubber” adalah selapis karet
dan kaku.
berselulosa yang tidak mengandung
c. Bagian permukaan dari setiap sisi blade
selulosa. Mungkin alamiah mungkin
tersebut, dipakai ataupun tidak dipakai
juga sintetis, dan mempunyai lekukan-
untuk memukul bola, harus berwarna gelap
lekukan
suram.
hiasan
tersebar rata di seluruh permukaannya
dipinggir blade tidak boleh berwarna putih
dengan kepadatan tidak kurang dari 10
atau berefleksi.
per cm².
Setiap
pinggiran
atau
(tonjolan-tonjolan)
yang
d. Salah satu sisi dari blade bad yang dipakai
2) “Sandwich rubber” adalah selapis karet
untuk memukul bola boleh dilapisi lagi
berselulosa yang dilapisi lagi dengan
dengan salah satu material yang diijinkan,
bad yang termasuk jenis “Pimpled
baik
seluruh
rubber” dan tebal keseluruhan dari
permukaan sisi tersebut. Tebal lapisan itu
pimpled rubbernya sendiri tak boleh
harus rata di seluruh permukaan.
lebih dari 2 mm.
sebagian
saja
ataupun
e. Sisi dari blade bad yang dipakai untuk
3) Bagian blade yang paling dekat dengan
memukul bola tapi tak diberi lapisan lagi
pegangan dan masih tersentuh oleh jari-
harus memiliki warna gelap alamiah atau
jari boleh dilapisi dengan gabus atau
warnai gelap sedemikian rupa sehingga tak
materi
akan mengubah karakteristik gesekan dari
memudahkan dan menguatkan grip.
permukaan tersebut. Misalnya : dengan
lainnya
dengan
maksud
4) Kalau warna dari blade ataupun lapisan
membercakinya dengan warna gelap, bukan
teratas
mengalami
penuaan
karena
dengan mengecetnya.
sering dipakai, sehingga warna mungkin
f. Material yang dipakai untuk melapisi sisi
menjadi kurang gelap atau lapisan agak
blade yang dipakai untuk memukul dapat
terkikis, masih dianggap sah selama
terdiri dari dua jenis bad.
perubahan
Pertama, karet yang diistilahkan dengan “Pimpled rubber” yaitu karet yang mempunyai
tersebut
tak
berubah
karekteristik dari permukaan itu sendiri. 2.6.4. Bola
lekukan-lekukan kecil mengarah keluar. Tebal
Menurut (Asepta Yoga Permana, 2008:
keseluruhan terhitung juga lem pelekatnya tak
17),
boleh lebih dari 2 mm.
digunakan dalam permainan tenis meja adalah
Kedua : apa yang diistilahkan dengan
adapun
ketentuan
bola
yang
bisa
sebagai berikut :
“Sandwich rubber”, yaitu dua buah lapisan
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
8
a. Bola
harus
berbentuk
bulat,
dengan
memilih
dan
menerapkan
teknik
serta
diameter 40 mm
penggunaan alat bantu yang tepat dalam
b. Berat bola 2,7 Gram
proses pembelajaran. Mengingat bahwa dalam
c. Bola harus terbuat dari bahan celluloid
permainan
tenis
ataupun bahan plastik serupa dan harus
sangatlah
penting,
berwarna putih atau orange, dan kasat/tidak
permainan tenis meja. Diharapkan dengan
licin mengkilap (matt).
latihan intensif dan terprogram siswa/siswi
meja
servis
karena
backhand
sebagai
dasar
MTs Negeri Bumiayu dapat mempunyai
2.7. Media Dinding Media dinding sangatlah penting untuk
kemampuan
ketepatan
dalam
melakukan
merepkan masalah yang dihadapi di kelas VIII
servis backhand yang baik. Untuk itu pula
MTs Negeri Bumiayu, dengan menggunakan
agar masalah ini dapat teratasi maka penulis
perepan
dapat
berupaya melakukan berbagai cara baik untuk
membantu pembelajaran siswa yang lebih
meningkatkan hasil servis backhand bermain
efekif dan baik. Oleh karena itu, pendekatan
tenis meja melalui penerapan media dinding.
media dinding ini bertujuan agar siswa mampu
2.8. Hipotesis
media
dinding
semoga
melakukan servis backhand dengan benar dan
Hipotesis adalah dugaan atau pernyataan
akurat. Disamping itu agar siswa dapat
sementara yang diungkapkan secara deklaratif
mengetahui
yang
betapa
pentingnya
servis
menjadi
jawaban
dari
sebuah
backhand ini sebelum melakukan permainan
permasalahan. Berdasarkan tujuan penelitian,
tenis meja. Adapun penggunaan media dinding
maka hipotesis tindakan ada peningkatan
ini dilakukan sebagai berikut :
teknik
a. Siswa dibariskan dengan rapi
pembelajaran pada siswa kelas VIII MTs
b. Siswa di bagi menjadi 4 kelompok, setiap
Negeri Bumiayu dapat meningkatkan teknik
kelompok terdiri dari 7 orang
servis
backhand
melalui
media
servis backhand dengan baik.
c. Memeriksa peralatan yang akan dipakai d. Memberi pengarahan kepada siswa cara melakukan pantulan ke dinding dengan benar. e. Melakukan pantulan ke dinding dengan cara bergantian sampai benar f. Media dinding digunaka untuk melatih
3. METODE PENELITIAN 3.1. Metode
Penelitian
dan
Desain
Penelitian 3.1.1. Metode penelitian Penelitian
ini
dilaksanakan
dengan
metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
akurasi atau ketepatan dalam melakukan
Penelitian
tindakan
kelas
merupakan
servis backhand.
terjemahan dari Classroom Action Research
a. Kerangka Berpikir
yang dilakukan di kelas, penelitian tindakan
Hasil belajar yang tercapai oleh siswa
kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh
tidaklah terlepas dari peranan guru dalam
guru, sedangkan yang melakukan pengamatan
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
9
terhadap
berlangsungnya
proses
tindakan
(planning), (2) Pelaksanaan tindakan (Action),
adalah peneliti, bukan guru yang sedang
(3) mengamati (Observation), (4) Refleksi
melakukan tindakan. Pelaksanaan penelitian
(Reflection)
ini melibatkan pengajar dan peserta didik.
2013:58).
Proses penelitian merupakan tindak lanjut dari
3.2.
siklus peneliti sebelumnya, penelitian tindakan
3.2.1. Tempat Peneltian
ini dilakukan melalui putaran yang setiap
dalam
penelitian
(Haryani,
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
tindakan
kelas
ini
siklus terdiri dari tes awal, rencana, tindakan,
dilaksanakan di sekolah MTs Negeri Bumiayu
observasi,
dan
refleksi
Kecamatan Lawang Wetan Kabupaten Musi
diharapkan
hasil
belajar
dengan siswa
PTK menjadi
meningkat.
3.2.2. Waktu Penelitian
Menurut Mendefinisikan
Suhardjono penelitian
(2007:
58),
tindakan
kelas
adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas
Banyuasin Tahun Pelajaran 2014/2015.
dengan
memperbaiki/meningkatkan
tujuan mutu
pratik
pembelajaran. Sedangkan menurut Suharsimi
Waktu Penelitian dilaksanakan sebagai berikut : 1. Siklus I dilakasanakan pada tanggal 28 April 2015 2. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2015
(2007:3), penelitian tindakan kelas dapat
3.3.
dilakukan tidak hanya di dalam ruangan kelas
3.3.1. Pupulasi
saja, tetapi bisa di mana saja tempatnya yang
Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah
penting ada sekelompok anak yang sedang
siswa/siswi kelas VIII MTs Negeri Bumiayu.
belajar. Jadi, penelitian tindakan kelas dapat
3.3.2. Sampel Penelitian
dilakukan di laboratorium,di perpustakaan, di
Sample adalah sebagian dari objek yang
lapangan olahraga, atau di tempat kunjungan
diteliti. Berdasarkan hasil observasi yang
studi, yang penting di tempat itu ada sejumlah
peneliti lakukan, ditemukan nilai rata-rata
siswa yang sedang belajar.
siswa dari kelas VIII adalah nilai rata-ratanya
3.1.2. Desain Penelitian
yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan
Diperlukan desain dalam melakukan penelitian
tindakan
kelas
agar
dapat
Maksimal (KKM). Maka dari itu peneliti mengambil sample kelasVIII yang berjumlah
memberikan petunjuk kepada guru pada saat
28 orang yang terdiri dari 21 putra, 7 putri.
melakukan penelitian, sehingga menghasilkan
3.4. Langkah
-
Langkah
Penelitian
PTK yang baik sesuai dengan harapan yang
Tindakan
diinginkan oleh peneliti dan guru. Secara
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam
umum PTK dilaksanakan melalui beberapa
model proses penelitian tindakan kelas yakni,
siklus dan masing-masing siklus terdiri dari 4
setiap proses putaran mempunyai kegiatan
tahap yaitu : (1) Menyusun perencanaan
yang berbeda dalam arti proses penelitian
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
10
putaran pertama merupakan awal dari proses, sedangkan
penelitian
putaran
kedua
3.4.5. Refleksi Untuk
mengamati
pelaksanaan dan
merupakan tindak lanjut dari putaran pertama,
tindakan
pembelajaran
siswa/siswi
pada
dan begitu seterusnya. Dalam arti putaran
kegiatan
awal/prasiklus.
Sehingga
perlu
kedua dilakukan setelah mengetahui hasil dari
adanya perbaikan-perbaikan, diantaranya :
putaran pertama untuk mencapai peningkatan
memberikan
hasil. Penelitian ini menggunakan tes awal dan
pembelajaran
siklus.
berikutnya dengan cara : penugasan mencari
3.4.1. Tes awal
bahan atau materi pelajaran yang akan
a. Peneliti menginstruksikan siswa untuk
diberikan seperti, tugas membaca buku paket,
melakukan teknik servis backhand dengan
mencari materi pembelajaran tenis meja di
benar
internet, membuat
b. Peneliti
mendiskusikan
hasil
dari
penjelasan yang
akan
tes servis backhand.
3.5. Proses
menyiapkan
pembelajaran,
memusatkan perhatian siswa/siswi terhadap pembelajaran tenis meja.
a. Peneliti
proses
berlangsung
alat-alat
kemampuan awal siswa dalam melakukan
3.4.2. Perencanaan (Planning)
tentang
Pelaksanaan
Penelitian
Tindakan alat-alat
yang
berkaitan dengan proses pembelajaran
Siklus I 1) Perencanaan
b. Peneliti menyiapkan semua sarana dan
a) Menyiapkan materi program latihan media
prasarana yang akan digunakan dalam
dinding
proses
siswa/siswi pada siklus pertama. Program
pembelajaran
servis
backhand
melalui media dinding.
backhand yang akan diberikan pada siswa memberikan
masukan
materi
latihan servis backhand
menggunakan
media
dinding dan servis backhand.
a. Peneliti mengamati proses pelaksanaan latihan teknik servis backhand
penilaian
melakukan terhadap
1) Pelajaran dilakukan 1 kali seminggu 2) Pelajaran dilaksanakan setiap hari rabu 3) Pelajaran dilaksanakan pada waktu jam
pengamatan kemampuan
4) Menyusun
rencana
pembelajaran
(RPP)
pelaksanaan pada
materi
pelajaran tenis meja
3.4.4. Pengamatan (Observasi)
b. Peneliti
kepada
pelajaran sekolah
c. Peneliti memberikan pengenalan materi dengan
diberikan
Dengan rincian sebagai berikut :
a. Peneliti mengidentifikasi materi servis
latihan
akan
ini dilaksanakan selama 13 kali pertemuan.
3.4.3. Tindakan (Acting)
b. Peneliti
yang
5) Menyusun
lembar
observasi
siswa
tentang
kegiatan
guru
selama
pembelajaran berlangsung dan
b) Menyiapkan alat-alat dan bahan yang
teknik
dibutuhkan dalam pelaksaan tes awal dan
siswa dalam latihan servis backhand.
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
11
siklus
I
kepada
siswa
berupa
tes
d. Bola diletakkan di belakang garis batas
kemampuan teknik servis backhand
meja tepi meja
c) Menyiapkan sarana yang digunakan dalam
e. Servis Backhand dilakukan dengan
proses pembelajaran untuk meningkatkan
tidak menyentuh meja sampai bola
kemampuan teknik dasar servis backhand
melampui net permainan tenis meja.
dengan media dinding.
f. Apabila bola masuk dan dilakukan dengan
2) Pelaksanaan a. Mengidentifikasi
materi
peningkatan
tidak
net/melewati
menyangkut
net,
servis
di
backhand
kemampuan teknik dasar servis backhand
dinyatakan sah dan mendapat nilai
melalui media dinding.
sesuai dengan ketepatan pada meja yang
b. Melaksanakan tes awal dan tes akhir siklus
telah diberi nilai dan apabila tidak
I kepada siswa berupa tes kemampuan servis backhand.
masuk mendapatkan nilai 0. g. Indikasi
keberhasilan tindakan dari
Sebelum melakukan tes ini ada beberapa
kemampuan teknik dalam melakukan
hal yang perlu disiapkan yaitu sebagai berikut
servis backhand siswa keberhasilan 80
:
dengan kategori baik.
1. Perlengkapan
3) Pengamatan
a. Meja tenis dan net
a. Peneliti
mengamati
proses
latihan
b. 8 buah bola ping pong
melakukan Servis Backhand melalui media
c. 4 buah bet
dinding
d. 4 buah media dinding yang telah dibuat dan dikasih target
pengamatan
dan
melakukan Servis Backhand
f. Alat tulis
4) Refleksi
2. Petugas
Peneliti menyimpulkan hasil dari tindakan
a. Petugas
observasi
teknik
dalam
melakukan servis backhand
pada siklus ini, maka menjadi bahan untuk
3. Pelaksanaan Tes
mengetahui tahapan pada siklus berikutnya.
a. Siswa dikumpulkan empat
pada siklus pertama sebagai implikasi dari kekurangan yang nampak pada siswa terdapat
b. Pengawas atau pencatat skor
dengan formasi
berbanjar
dan
diberi
pengarahan b. Siswa
melakukan
penilain terhadap hasil dari keterampilan
e. Stopwatch dan peluit
baris
b. Peneliti
dipanggil
Siklus II Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua
satu
persatu
kelompok c. Siswa berdiri di belakang meja
tiap
pun
terdiri
dari
perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Materi perancanaan latihan Servis Backhand melalui media dinding akan di modifikasi dengan menggunakan target dan ketepatan agar dapat
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
12
memperbaiki hasil proses dari siklus pertama
siklus II keterampilan melakukan servis
dalam
backhand.
peningkatan
kemampuan
Servis
Backhand.
4) Refleksi Dalam melakukan refleksi pada siklus ini,
1) Perencanaan a. Menyiapkan
materi
program
latihan
peneliti mengkaji dan menganalisis setiap
melakukan Servis Backhand melalui media
pelaksanaan tindakan pada siklus 2 dengan
dinding.
cara mengidentifikasi sejauh mana kemajuan
b. Menyiapkan alat-alat dan bahan yang
yang
telah
dicapai
maupun
kekurangn-
dibutuhkan dalam pelaksanaan siklus II
kekurangan atau hambatan apa yang masih
kepada siswa berupa tes kemampuan teknik
dihadapi. Hasil dari refleksi dapat disimpulkan
Servis Backhand dalam permainan tenis
apakah sudah sesuai dengan tujuan penelitian
meja.
tindakan kelas atau masih perlu diadakan
c. Menyiapkan semua sarana prasarana yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran
perbaikan kembali. Apabila
pada
pelaksanaan
penelitian
untuk meningkatkan kemampuan teknik
tindakan kelas siklus 2 tujuan penelitian
Servis Backhand dalam permainan tenis
tindakan kelas sudah tercapai sesuai dengan
meja melalui media dinding.
target keberhasilan yaitu 70% kelulusan dari 25 orang siswa dengan KKM mencapai 75.
2) Pelaksanaan a. Mengidentifikasi
materi
peningkatan
Maka
siklus
berikutnya
tidak
perlu
kemampuan teknik Servis Backhand
dilanjutkan. Hasil refleksi dapat dijadikan
permainan tenis meja melalui media
masukan
dinding
perencanaan
atau
b. Melakukan tes akhir siklus II kepada
berikutnya.
siswa berupa tes kemampuan teknik
Dengan
dalam melakukan Servis Backhand c. Indikasi
keberhasilan tindakan dari
kemampuan teknik dalam melakukan servis
backhand
siswa
dengan
keberhasilan 80 dengan kategori baik.
acuan
dalam
untuk
melakukan
tindakan
perbaikan
seterusnya
sampai
tujuan
penelitian tindakan kelas dapat dicapai. 3.6. Alat Pengumpulan Data 3.6.1. Observasi Observasi meningkatkan
dilakukan kesulitan
yang
untuk dialami
siswa/siswi ataupun guru penjaskes. Sebelum mengadakan
3) Pengamatan a. Peneliti
mengamati
selama
proses
dahulu
penelitian,
mengadakan
peneliti
terlebih
observasi
untuk
latihan melakukan servis backhand
mengetahui keterampilan dalam meningkatkan
melalui media dinding
servis backhand permainan tenis meja.
b. Peneliti dan kolaborator melakukan
3.6.2. Tes
pengamatan dan penilaian terhadap hasil
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
13
Tes yang dilakukan untuk mengetahui
Untuk melihat nilai rata-rata siswa
keterampilan dasar dalam bermain tenis meja.
dalam evaluasi servis backhand permainan
Tes yang dilakukan untuk mengumpul data
tenis meja sebagai berikut :
hasil keberhasilan siswa dalam meningkatkan
∑
servis backhand permainan tenis meja.
M=
3.6.3. Lembar Observasi Siswa
(Sumber : Sarwono 2006: 140)
Instrumen
ini
digunakan
untuk
memporoleh data tentang hasil belajar siswa selama proses pembelajaran tenis meja sedang berlangsung. Lembar observasi ini sebagai
Keterangan : M = Skor rata-rata ∑X = Skor yang diporoleh N = Banyak kesempatan
bahan pelatihan pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa (Kemendiknas 2010: 9)
Tabel 3.6 Penentu Taraf Keberhasilana Tindakan
3.6.4. Memeriksa Hasil Tes Hasil tes setelah perhitungan selesai,
Presentase Keberhasilan
Taraf Keberhasilan
Nilai Dengan Huruf
Nilai Dengan Angka
80-100
Sangat Baik
A
4
60-79
Baik
B
3
40-59
Cukup
C
2
10-39
Kurang
D
1
maka hasil dari perhitungan itu adalah nilai yang
diporoleh
oleh
masing-masing
responden. Prosentase keberhasilan tes di hitung dengan rumus :
P=
(Sumber: Sukrisdiyana, 2009 : 38)
100%
(Sumber: Sukrisdiyana Erlianingsih 2009)
4. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Keterangan : P = Presentase keberhasilan
4.1. Hasil Penelitian
F = Jumlah yang berhasil
4.1.1. Diskripsi Tempat Penelitian
N = Jumlah siswa yang melakukan tes
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Bumiayu Kecamatan Lawang Wetan Kabupaten Musi Banyuasin dengan subjek
Tabel 3.5. Format Penilaian No 1.
Rata-Rata Interval 85-100
Kategori Nilai Angka 4
Kategori Nilai Huruf Amat Baik
2.
70-84
3
Baik
3.
56-69
2
Cukup
4.
<56
1
Kurang
(Sumber : Ngalim Purwanto,2008: 112)
penelitian adalah kelas VIII dengan jumlah siswa/siswi
28
orang.
Kemudian
hasil
penelitian yang telah diperoleh melalui proses pembelajaran yang dilakukan dalam beberapa siklus dengan upaya meningkatkan hasil belajar servis backhand dalam permainan tenis meja melalui media dinding pada siklus I dan
3.6.5. Menghitung Nilai Rata-Rata Tes
II. Adapun identitas sekolah yaitu MTs Negeri
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
14
Bumiayu yang terletak di Jl. Desa Bumiayu
(dikreteriakan amat baik/tuntas karena
No 11 Dusun 2 Bumiayu Kecamatan Lawang
mendapatkan nilai 15,75 dari nilai yang
Wetan Kabupaten Musi Banyuasin (30752).
tertinggi 16)
Berdasarkan data pada tabel 4.6. diatas tentang
hasil
servis
backhand
dengan
menggunakan media dinding pada siswa kelas VIII MTs Negeri Bumiayu sebagai berikut : 1) Rata-rata pencapaian servis backhand kelasVIII adalah :
2) Rata-rata pencapaian servis backhand putra adalah
= 14,90 Poin (tuntas/amat baik)
3) Rata-rata pencapaian servis backhand putri adalah P=
= 10,21 Poin
= 14, 29. Poin (tuntas/baik)
100%
100%
(dikreteriahkan tuntas/cukup karena
P=
mendapatkan poin sebanyak 10,21).
P = 89, 28 %
2) Rata-rata pencapaian servis backhand putra = 10,76 Poin (tuntas/baik)
adalah
89,28% dengan hasil ini maka siklus II di
3) Rata-rata pencapaian servis backhand putri
nilai yang tercapai sudah sangat baik/tuntas.
100%.
P=
100 80 60 40 20 0
100%
P=
bilang berhasil dan tidak perlu mengadakan siklus berikutnya. Karena pada siklus II ini
= 9,42. Poin (tuntas/baik)
adalah
Hasil pencapaian pada siklus II adalah
Tes Awal Siklus II Siklus I
P = 71,43 %.
Hasil pencapaian siklus I adalah 71,43 %. 5. SIMPULAN
80 60
Berdasarkan hasil dari penelitian diatas,
40
maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
20
berikut :
0 TES AWAL SIKLUS 35,71% I 71,43%
1. Pada siklus I terjadi peningkatan signifikan yang cukup baik dengan nilai rata-rata
Berdasarkan data pada tabel 4.9. di atas
siswa dalam melakukan servis backhand
hasil servis backhand dengan menggunakan
adalah 71,43% dikategorikan tuntas/baik,
media dinding pada siswa/siswi kelas VIII
jumlah siswa yang tuntas adalah 20 siswa.
MTs Negeri Bumiayu adalah sebagai berikut :
2. Pada
siklus
II
terjadi
peningkatan
prosentase belajar dengan nilai rata-rata 1) Rata-rata pencapaian servis backhand kelas
VIII
adalah
= 14,75.
Poin
siswa melakukan servis backhand dalam permainan tenis meja adalah 89,28%
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
15
dikategorikan tuntas/sangat baik, dengan
http:
jumlah siswa yang tuntas 25 orang
//ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP/a
siswa/siswi.
rticle/download/2502/2459.(di
Berdasarkan analisis dilakukan
dan
data
pembahasan
yang
telah
yang
telah
unduh
tanggal 20/3/2015) Supriatna,
Eka,
2014.
Peningkatan
diungkapkan maka diporoleh simpulan bahwa
Pembelajaran
: Pembelajaran melalui penerapan modifikasi
Dalam Permainan Tenis Meja Melalui
alat pembelajaran, dapat meningkatkan hasil
Modifikasi Alat Pembelajaran. Dikases
belajar servis backhand dalam perrmainan
melalui
tenis meja pada siswa kelas VIII MTs Negeri
http://download.portalgaruda.org/article
Bumiayu
.php?.
Kecamatan
Lawang
Wetan
Kabupaten Musi Banyuasin.
(di
Pukulan
unduh
Forehand
pada
tanggal
20/3/2015). Tohaya, 2013. Jurnal Skripsi Servis Backhand Tenis
DAFTAR PUSTAKA
Meja.
Diakses
melalui
lib.unnes.ac.id/19465/1/6101911067.pdf
Hasan, Nurlaela Putrai, 2012. Jurnal Skripsi Metode Penelitian. Diakses melalui
. (di unduh tanggal 13/3/2015). Whandi, 2007. Pengertian Belajar menurut
skripsi.raw.googlecode.com/svn/trunk/..
para
./HARJO010809.KPhal19.pdf.
www.whandi.net/2007/05/16/pengertian
(di
Haswin, Alamsyah, 2010. Jurnal Skripsi Dinding.
Diakses
Diakses
melalui
http://
-belajar-menurut-ahli. (di unduh tanggal
unduh tanggal 25/2/2015).
Media
ahli.
13/3/2015).
melalui
digilib.unimed.ac.id/.../UNIMEDUndergraduate-26210-ABSTRAK.pdf. (di unduh tanggal 2/3/2015). Indra, 2013. Jurnal Skripsi Pukulan Backhand Dalam Permainan Tenis Meja. Diakses melalui repository.upi.edu/5740/1/s_pgsd_penja s_0700967_title. (di
unduh
tanggal
15/3/2015). Nofita, 2014. Jurnal Skripsi Penerapan Model Pembelajaran
Langsung
Untuk
Meningkatkan
Kemampuan
Bermain
Tenis Meja Siswa Kelas VI SD Negeri 09 Rumbai Pekan Baru. Diakses melalui
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Servis Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Melalui Media Dinding (Syeftryadi Ersya Putra)
16