UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI NUR AHMAD MUHARRAM DOSEN PENJASKESREK – UNP KEDIRI ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar servis atas dalam permainan bolavoli pada siswa kelas VI SD Negeri Wonokerso I melalui model pembelajaran cooperative learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK ). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Wonokerso I yang berjumlah 36 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan penilaian hasil belajar servis atas bolavoli. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif kualitatif dengan hasil prosentase.Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh peningkatan yang signifikan dari pra tindakan ke siklus I dan siklus II. Prestasi belajar servis atas bolavoli pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 63,89% atau 23 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase prestasi belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 77,78% atau sejumlah 28 siswa.Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran cooperative learning dapat meningkatkan hasil belajar servis atas dalam permainan bolavoli pada siswa kelas VI SD Negeri Wonokerso I.
Kata kunci : model pembelajaran, cooperative learning, servis atas bolavoli. PENDAHULUAN
menyeluruh.
A. Latar Belakang Masalah
pendidikan jasmani tidak hanya pada
Pendidikan jasmani merupakan suatu
aspek jasmani saja tetapi juga aspek
proses pembelajaran melalui aktivitas
kognitif,
jasmani yang dirancang dan disusun
Selain itu pendidikan jasmani juga
secara sistematik untuk meningkatkan
mencakup aspek mental, emosional,
kebugaran jasmani, mengembangkan
sosial,
keterampilan
jasmani diajarkan dari tingkat Sekolah
motorik,
pengetahuan
Artinya,
afektif,
dan
spiritual.
Pendidikan
Dasar
sikap sportif serta kecerdasan emosi.
Pertama (SMP), Sekolah Menengah
Tujuan yang ingin dicapai melalui
Atas
pendidikan
Kejuruan
pengembangan
individu
mencakup secara
(SMA),
Sekolah
psikomotor.
dan perilaku hidup sehat dan aktif,
jasmani
(SD),
dan
cakupan
Sekolah
(SMK),
Menengah
Menengah
bahkan
juga
Perguruan Tinggi.
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
40
Penjas sebagai komponen pendidikan
Dalam
secara keseluruhan telah di sadari oleh
Penjas, diajarkan beberapa macam
banyak
dalam
cabang
Penjas
dalam kurikulum Penjas pada tiap-tiap
berjalan belum efektif seperti yang di
sekolah. Salah satu cabang olahraga
harapkan.
Penjas
yang di ajarkan adalah bolavoli.
yaitu
Bolavoli merupakan salah satu cabang
pembelajaran yang berpusat pada guru
olahraga permainan yang termasuk
saja, di mana siswa di tuntut untuk
dalam
mengikuti perintah dari guru. Padahal
jasmani. Sesuai dengan kompetensi
orientasi
di
dasar yang termuat dalam silabus
sesuaikan dengan perkembangan anak,
pendidikan jasmani untuk SD Kelas VI
serta isi dan urusan materi serta cara
yaitu “Mempraktikkan keterampilan
penyampaian
sesuaikan
bermain salah satu permainan dan
sehingga menarik dan menyenangkan,
olahraga beregu bola besar serta nilai
sebab sasaran pembelajaran di tujukan
kerjasama,
bukan
semangat, dan percaya diri”. Olahraga
kalangan.
pelaksanaanya
Namun,
pengajaran
Pembelajaran
cenderung
konvensional,
pembelajaran
harus
hanya
keterampilan
di
harus
mengembangkan
olahraga
materi
pembelajaran
yang
pokok
kejujuran,
terangkum
pendidikan
menghargai,
tetapi
permainan ini dapat dijadikan sebagai
perkembangan pribadi anak seutuhnya.
olahraga pendidikan, rekreasi maupun
Jadi konsep dasar Penjas dan model
olahraga prestasi. Sebagai olahraga
pengajaran Penjas yang efektif perlu di
pendidikan,
pahami oleh mereka yang hendak
permainan bolavoli diajarkan melalui
mengajar Penjas.
proses
Materi pelajaran Penjas yang meliputi :
jasmani. Proses pembelajarannya lebih
pengalaman
menekankan
pada
keterampilan dasar permainan dan
pembelajaran.
Dengan
olahraga di sajikan untuk membantu
pembelajaran tersebut, banyak siswa
siswa
yang
agar
olahraga,
pelaksanaan
mempraktikan
memahami
mengapa
mengalami
mengikuti
melakukan
bolavoli
secara
aman,
dasar
pembelajaran
manusia bergerak dan bagaimana cara gerakan
teknik
proses
dalam
pendidikan
proses
kesulitan
ciri
dalam
pembelajaran
efisien, efektif dan menyenangkan. Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
41
Langkah
awal
dalam
proses
tersebut
secara
umum
pembelajaran permainan bolavoli yaitu
kemampuan
memperkenalkan
macam-macam
disamping beberapa siswa memiliki
teknik dasar bolavoli agar siswa
intelegensi diatas rata-rata. Dalam
memahami
dan
observasi kelas yang dilakukan, dapat
Berdasarkan
hasil
menguasainya.
kebawah,
yang
diketahui bahwa siswa - siswi kelas VI
Negeri
memiliki minat dan motivasi yang
Wonokerso I khususnya siswa-siswi
kurang terhadap pelajaran pendidikan
kelas VI masih mengalami kesulitan
jasmani. Masih tampak beberapa siswa
dalam melakukan servis atas bolavoli.
yang ngobrol dengan temannya sendiri
Hal tersebut didukung oleh pencapaian
dan tidak semangat dalam mengikuti
hasil belajar servis atas bolavoli yang
proses pembelajaran.
masih rendah dari 36 siswa hanya 13
Selain faktor dari siswa, ada faktor lain
siswa yang mampu memenuhi target
yang dapat mempengaruhi hasil belajar
pencapaian pembelajaran servis atas
servis atas bolavoli pada siswa yaitu
bolavoli.
kurang kreatifnya guru pendidikan
dilakukan
peneliti
observasi
menengah
memiliki
di
Rata–rata
SD
nilai
kelas
menunjukkan angka hanya 36,11%
jasmani
dari jumlah siswa yang mendapatkan
mengembangkan media pembelajaran.
nilai tuntas. Banyaknya siswa yang
Faktor pembelajaraan dan tingginya
tidak mampu mencapai batas kriteria
tingkat
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75
memahami materi servis atas bolavoli
menjadi
efektifnya
memaksa guru untuk mengembangkan
pembelajaran teknik dasar servis atas
media dan model pembelajaran dengan
bolavoli yang diberikan.
mempertimbangkan
Banyak faktor yang mempengaruhi
siswa.
hasil belajar siswa, salah satunya
kemampuan siswa dalam menerima
penguasaan teknik dasar servis atas
materi pembelajaran berbeda antara
bolavoli. Dari hasil wawancara salah
satu siswa dengan siswa yang lain,
satu guru mata pelajaran pendidikan
terkadang siswa itu cenderung malu
jasmani di SD Negeri Wonokerso I,
apabila disuruh memperagakan suatu
menunjukkan bahwa siswa-siswi SD
gerakan, guru perlu menggunakan
bukti
kurang
dalam
kesulitan
membuat
siswa
dan
dalam
karakteristik
Mempertimbangkan
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
tingkat
42
pendekatan pembelajaran yang dapat
selama
mempermudah
berlangsung. Melalui kooperatif di
siswa
menerima
proses
pembelajaran
pelajaran dengan baik.
kembangkan juga unsur kompetitif,
Melihat dari uraian permasalahan di
sehingga
atas,
menunjukkan
kemampuannya
hasil
diharapkan
dapat
meningkatkan
belajar servis atas bolavoli dengan
penguasaan
servis
atas
dalam
menggunakan model
permainan
bolavoli
dan
untuk
peran
aktif
siswa,
maka
penulis
mengupayakan
yang
pada
berencana
peningkatan
pembelajaran,
kenyataannya
belum
siswa
meningkatkan
saling
berlomba yang
digunakan dengan maksimal oleh guru
partisipasi siswa dalam mengikuti
penjas di SD Negeri Wonokerso I dan
pembelajaran servis atas bolavoli.
pada guru penjas pada umumnya.
Dengan menyadari arti pentingnya
Model pembelajaran yang penulis
model
yang
tepat
gunakan adalah model pembelajaran
pembelajaran
bagi
kooperatif.
pembelajaran
berdasarkan latar belakang di atas,
kooperatif adalah salah satu cara
maka peneliti bermaksud mengadakan
belajar yang dalam pelaksanaannya
Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom
menekankan
Action Research ) pada siswa kelas VI
Model
kepada
olahraga/sport berkelompok,
pembelajaran
education yang
di
dalam siswa
proses dan
secara
SD Negeri Wonokerso I dengan judul
harapkan
“Upaya Peningkatan Hasil Belajar
mampu mengatasi berbagai kelemahan
Servis
pembelajaran yang selama ini sering
Pembelajaran Cooperative Learning
di lakukan oleh para guru penjas.
Dalam Permainan Bolavoli Pada Siswa
Dalam model pembelajaran kooperatif
Kelas VI SD Negeri Wonokerso I
siswa
Tahun Pelajaran 2014/2015”.
di
beri
kebebasan
mengekspresikan
untuk
kemampuannya
Atas
Melalui
Model
PEMBAHASAN
terhadap tujuan pembelajaran yang
Pembelajaran
telah
cara
Pembelajaran mempunyai pengertian
kooperatif di harapkan siswa dapat
yang mirip dengan belajar walaupun
memiliki kreativitas dan inisiatif untuk
mempuyai konotasi yang berbeda.
memecahkan masalah yang muncul
Dalam
di
tetapkan.
Dengan
konteks
pendidikan,
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
guru 43
mengajar supaya peserta didik dapat
Pembelajaran merupakan suatu proses
belajar dan meguasai isi pembelajaran,
kegiatan menyampaikan informasi atau
sehingga siswa mampu mencapai suatu
pengetahuan dari seorang guru kepada
objektif atau tujuan yang ditentukan.
siswa. Berdasarkan hal tersebut maka
Menurut
bahasa
dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri
Indonesia (2003 : 17) ”pembelajaran
tertentu. Ciri-ciri pembelajaran pada
adalah
dasarnya
kamus
proses,
besar
cara,
perbuatan
merupakan
tanda-tanda
menjadikan orang atau makhluk hidup
upaya
belajar”.
dinamis dalam pembelajaran, sehingga
Pendapat
tersebut
menunjukkan
guru mengatur unsur-unsur
dapat
mengaktifkan
siswa
dalam
bahwa, prinsip-prinsip pembelajaran
kegiatan belajar mengajar agar terjadi
meliputi tujuh aspek yaitu perhatian
proses belajar dan tujuan belajar dapat
dan motivasi, keterlibatan langsung
tercapai.Menurut Gino, menyatakan
atau
bahwa, “ciri-ciri pembelajaran terletak
berpengalaman,
pengulangan,
tantangan, balikan dan penguatan serta
pada
adanya
unsur-unsur
perbedaan individual. Untuk mencapai
dalam proses belajar siswa yaitu (1)
hasil belajar yang optimal, maka
motivasi belajar, (2) bahan belajar, (3)
prinsip-prinsip pembelajaran tersebut
alat bantu belajar, (4) suasana belajar,
harus di terapkan dalam pembelajaran
(5) kondisi subyek belajar” (1988 :
dengan baik dan benar. Untuk lebih
36). Berdasarkan ciri-ciri pembelajaran
jelasnya prinsip-prinsip pembelajaran
tersebut
tersebut di uraikan secara singkat
pembelajaran dapat dijelaskan sebagai
sebagai berikut:
berikut:
maka
secara
1) Perhatian dan Motivasi Belajar
1) Motivasi Belajar
2) Keaktifan Siswa
2) Bahan Belajar
3) Keterlibatan Langsung Siswa
3) Alat Bantu Belajar
4) Pengulangan Belajar
4) Suasana Belajar
5) Tantangan
5)
6) Balikan dan Penguatan
6) Hasil Belajar
dinamis
singkat
Kondisi Siswa Yang Belajar
7) Perbedaan Individu Ciri-Ciri Pembelajaran
Pembelajaran Cooperatif Learning
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
44
Pembelajaran adalah sesuatu yang
kelompok harus saling bekerja sama
dilakukan oleh siswa, bukan dibuat
dan
untuk
pada
memahami materi pelajaran. Dalam
dasarnya merupakan upaya pendidik
cooperative learning, belajar dikatakan
untuk
didik
belum selesai jika salah satu teman
melakukan kegiatan belajar. Tujuan
dalam kelompok belum menguasai
pembelajaran
adalah
bahan pelajaran.
efisiensi
efektivitas
siswa.
Pembelajaran
membantu
dan
peserta
terwujudnya kegiatan
saling
membantu
untuk
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas
belajar yang dilakukan pesrta didik.
belajar dengan model kooperatif dapat
Pihak-pihak
dalam
diterapkan untuk memotivasi siswa
pendidik
berani mengemukakan pendapatnya,
yang
pembelajaran
terlibat
adalah
(perorangan dan/atau kelompok) serta
menghargai
pendapat
pesrta didik (perorangan, kelompok
saling memberikan pendapat (sharing
dan/ atau komunitas) yang berinteraksi
ideas).
edukatif antara satu dengan lainnya. Isi
biasanya
kegiatan adalah bahan (materi) belajar
latihan
ytang bersumber dan kurikulum suatu
masalah. Oleh sebab itu, cooperative
program pendidikan. Proses kegiatan
learning
adalah langkah-langkah atau tahapan
dilaksanakan
yang dilalui pendidik dan peserta didik
bekerja
dalam pembelajaran.
menolong
Selain
itu
siswa
teman,
dalam
atau
sangat
dan
pada
pemecahan
baik
karena
sama
belajar
diharapkan
soal-soal
dan
untuk
siswa
dapat
saling tolong-
mengatasi
tugas
yang
atau
dihadapinya.
pembelajaran kooperatif adalah salah
SIMPULAN
satu
yang
Penelitian Tindakan Kelas pada siswa
konstruktivis.
kelas VI SD Negeri Wonokerso I
Cooperative
learning
bentuk
pembelajaran
berdasarkan
faham
Cooperative
learning
merupakan
Tahun
Pelajaran
2014/2015
strategi belajar dengan sejumlah siswa
dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap
sebagai anggota kelompok kecil yang
siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu:
tingkat
(1)
Dalam
kemampuannya menyelesaikan
berbeda. tugas
kelompoknya, setiap siswa anggota
perencanaan,
(2)
pelaksanaan
tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan
(4)
analisis
dan
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
refleksi. 45
Berdasarkan
hasil
analisis
yang
2.
Model
pembelajaran
dengan
diperoleh pembahasan hasil penelitian
kooperatif (cooperative learning),
disimpulkan
model
sangat baik untuk meningkatkan
pembelajaran kooperatif ( cooperative
hasil belajar servis atas bolavoli
learning
meningkatkan
siswa
atas
dalam
Wonokerso I. Dari hasil analisis
permainan bolavoli pada siswa kelas
yang diperoleh terjadi peningkatan
VI SD Negeri Wonokerso I Tahun
yang dari siklus I dan siklus II.
Pelajaran
dengan
Pada siklus I hasil belajar servis
masing-masing
atas bolavoli siswa kelas VI SD
bahwa
)
dapat
penguasaan
servis
2014
pembahasan
/
dari
permasalahan
2015,
yang
ada
dalam
Negeri
penelitian sebagai berikut: 1.
Model
kelas
dengan
SD
Wonokerso
diberikan
pembelajaran
VI
peningkatan
I
Negeri
setelah
tindakan
terjadi
sebesar
27,78%,
kooperatif (cooperative learning),
dengan
prosentase
sangat baik untuk meningkatkan
63,89% atau 23 siswa. Pada siklus
kemampuan melakukan servis atas
II
bolavoli siswa kelas VI SD Negeri
41,67%,
Wonokerso I. Dari hasil analisis
ketuntasan 77,78% atau 28 siswa.
terjadi
ketuntasan
peningkatan dengan
sebesar
prosentase
yang diperoleh terjadi peningkatan dari siklus I dan siklus II. Pada
Berdasarkan simpulan penelitian yang
siklus I
kemampuan melakukan
telah dikemukakan di atas, maka dapat
servis atas bolavoli siswa kelas VI
diketahui bahwa penerapan model
SD Negeri Wonokerso I setelah
pembelajaran
diberikan
dengan
mengunakan
tindakan
terjadi
pembelajaran kooperatif (cooperative
sebesar
27,78%,
learning) merupakan salah satu cara
ketuntasan
yang efektif untuk meningkatkan hasil
63,89% atau 23 siswa. Pada siklus
kemampuan dan hasil belajar servis
II
atas
peningkatan dengan
terjadi
41,67%,
prosentase
peningkatan dengan
sebesar
prosentase
ketuntasan 77,78% atau 28 siswa.
bolavoli.
Dengan
demikian,
implikasi penelitian tindakan kelas ini adalah:
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
46
1.
Penelitian
ini
memberikan
siswa
dalam
proses
suatu gambaran yang jelas bahwa
pembelajaran yang berlangsung di
keberhasilan proses pembelajaran
kelas maupun di lapangan. Apabila
tergantung pada beberapa faktor.
guru memiliki kemampuan yang
Faktor-faktor tersebut berasal dari
baik dalam menyampaikan materi
pihak guru maupun siswa serta
dan dalam mengelola kelas serta
model
yang
didukung oleh teknik dan sarana
digunakan. Faktor dari pihak guru
dan prasarana yang sesuai, maka
yaitu
dalam
guru akan dapat menyampaikan
materi,
materi dengan baik. Materi tersebut
dalam
akan dapat diterima oleh siswa
menyampaikan materi, kemampuan
apabila siswa juga memiliki minat
guru dalam mengelola kelas, model
dan motivasi yang tinggi untuk
yang digunakan guru dalam proses
aktif dalam proses pembelajaran.
pembelajaran, serta teknik yang
Dengan demikian, kegiatan belajar
digunakan guru sebagai sarana
mengajar dapat berjalan dengan
untuk
materi.
lancar,
Sedangkan faktor dari siswa yaitu
efisien.
pembelajaran
kemampuan
guru
mengembangkan kemampuan
guru
menyampaikan
minat dan motivasi siswa dalam mengikuti
proses
Ketersediaan
pembelajaran. alat/media
3.
kondusif,
penerapan
juga membantu motivasi siswa
(cooperative
belajar
model
dengan kooperatif
learning)
dalam
sehingga
akan
pembelajaran servis atas bolavoli
belajar
yang
dapat meningkatkan kemampuan,
hasil
optimal.
dan hasil belajar siswa dalam servis
Faktor-faktor tersebut saling mendukung
dan
deskripsi yang jelas bahwa dengan
pembelajaran
siswa
efektif,
Penelitian ini juga memberikan
pembelajaran yang menarik dapat
diperoleh
2.
dan
satu
sama
lain,
atas bolavoli (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat
sehingga harus diupayakan dengan
digunakan
maksimal
pertimbangan bagi guru yang ingin
agar
semua
faktor
tersebut dapat dimiliki oleh guru
sebagai
mengembangkan
Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
suatu
proses 47
4.
5.
pembelajaran servis atas bolavoli
proses pembelajaran berlangsung.
kepada para siswanya. Bagi guru
Namun,
kekurangan-kekurangan
bidang studi Pendidikan Jasmani
tersebut
dapat
dan Olahraga, hasil penelitian ini
pelaksanaan tindakan pada siklus-
dapat digunakan sebagai suatu
siklus
alternatif
pelaksanaaan
dalam
melaksanakan
diatasi
berikutnya.
pada
Dari
tindakan
proses pembelajaran. Apalagi bagi
kemudian
guru yang memiliki kemampuan
terhadap
yang lebih kreatif dalam membuat
dapat dideskripsikan terdapatnya
model-model pembelajaran yang
peningkatan kualitas pembelajaran
lebih banyak.
Penjas (baik proses maupun hasil)
Melalui diterapkannya model
dilakukan
yang
proses
refleksi
pembelajaran,
dan peningkatan motivasi belajar
pembelajaran dengan kooperatif
siswa.
learning
pembelajaran Penjas, penerapan
(cooperative
learning)
Dari
segi
proses
dalam pembelajaran servis atas
model
bolavoli, maka siswa memperoleh
kooperatif learning (cooperative
pengalaman
berbeda
learning) ini dapat merangsang
dalam proses pembelajaran Penjas.
aspek motorik siswa. Dalam hal ini
Pembelajaran
yang
siswa dituntut untuk aktif dalam
pada awalnya membosankan bagi
pembelajaran Penjas yang nantinya
siswa, menjadi pembelajaran yang
dapat
menyenangkan bagi siswa, dan
mengembangkan
siswa juga dapat mencermati lebih
jasmani,
jelas konsep gerak yang ada pada
kerjasama, mengembangkan skill
servis
dan
atas
baru
dan
Penjasorkes
bolavoli,
sehingga
pembelajaran
dengan
bermanfaat
untuk kebugaran
mengembangkan
mengembangkan
sikap
mampu memahami dan menirukan
kompetitif yang kesemuanya ini
dengan baik.
sangat penting dalam pendidikan
Pemberian tindakan dari siklus
jasmani.
I dan II memberikan deskripsi bahwa
terdapatnya
kekurangan
atau kelemahan yang terjadi selama Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
48
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, N. (2007). Panduan Olahraga Bola Voli. Surakarta : Era Pustaka Utama. Barbara L. Viera, MS & Fergusson Bonnie Jill. (2000). Bola Voli Tingkat Pemula. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Beutelstahl,
D.
(2009).
Belajar
Bermain Bola Volley. Bandung : CV. Pionir Jaya. Depdiknas. (2011). Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Depdiknas. Dimyati & Mujiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineke Cipta Fakultas
Huda,
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (2012). Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta : UNS Press. M. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni. (2011). Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta. Kristiyanto, A. (2010). Memperluas Permainan Bolavoli Di Masyarakat Kita. Cetakan 1. Surakarta : UNS Press.
Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta : UNS Press. Munasifah. (2008). Bermain Bola Voli. Semarang : Aneka Ilmu. Percailmu. (2010). Metode Pembelajaran Kooperatif. Diperoleh 15 Juli 2012, dari http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2086586metode-pembelajarankooperatif/#ixzz20i93z8LR Samsudin. (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMA/MA. Jakarta : Litera. Sugiyanto. (1994). Belajar Gerak. Surakarta : UNS Press. Suharno. (1974). Permainan Bola Volley. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rhineka Cipta. Suprijono, A. (2011). Cooperative Learning. Cetakan V. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Yunus, M. (1992). Olahraga Pilihan Bola Voli. Jakarta : Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi.
______________. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Nur Ahmad Muharram: Upaya Meningkatan Hasil Belajar Servis AtasMelalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Permainan Bolavoli, April 2015
49