Putri Wulandari dan Sumaarsono ; Metode Drill......
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR ILUSTRASI MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE DRILL KELAS V SDN No.105280 DESA LAMA Kec.HAMPARAN PERAK T.A 2011/2012
PUTRI WULANDARI dan SUMARSONO ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) kemampuan menggambar ilustrasi pada siswa melalui model pembelajaran kooperatif metode drill (latihan), 2) seberapa besar peningkatan hasil nilai menggamabar ilustarsi dengan menggunakan model pembelajaran koopetarif metode drill (latihan), 3) hasil peningkatan aktivitas siswa di SDN No. 105280 Desa Lama Kec.Hamparan Perak denngan metode pembelajaran drill (latihan). Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 105280 Desa Lama Ket.Hamparan Perak. Subjeknya adalah siswa SD kelas V yang terdiri dari 30 orang siswa. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes hasil praktek menggambar ilustrasi siswa dan lembar pengamatan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research), dengan menggunakan 3 (tiga) siklus. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) hasil kemampuan menggambar ilustrasi siswa pada siklus I rata-rata (66.5), 2) hasil kemampuan siswa pada siklus II rata-rata (73.6), 3) hasil keampuan siswa pada silus III rata-rata (80.7), hasil nilai menggambar ilustrasi (yang bertemakan hewan dan lingkungannya) semakan meningkat dari siklus I, II sampai dengan siklus ke III terlihat pada bentuk gambar hewan yang semakin terlihat serta aktivitas siswa dalam berkelompok semakin meninggkat, sehingga dapat dikatakan melalui model pembelajaran kooperatif metode drill (latihan). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui metode pembelajaran metode drill (latihan) dapat meningkatkan hasil nilai menggambar ilustrasi siswa. Kata kunci: Menggambar Ilustrasi, Kooperatif, Drill (latihan)
1
Putri Wulandari dan Sumaarsono ; Metode Drill......
BAB I PENDAHULUAN Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi, tetapi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pendidikan. Dimana pendidikan formal itu mereka dapat pada saat di Sekolah Dasar (SD). Diharapkan pada tahap ini para siswa diberikan latihan pengembangan pendidikan, pengetahuan, keterampilan dan seterusnya. Mengingat pentingnya peranan pendidikan dasar serta kualitas pada pendidikan SD yang makin lama semakin tinggi penilaianya, khususnya pada bidang pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Dalam Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP), Pendidikan SBK memiliki beberapa ruang lingkup seperti pembelajaran Seni Rupa. Pembelajaran Seni Rupa adalah bidang studi yang mengasah daya kreasi dan daya apresiasi siswa terhadap bidang seni. Seperti yang ditemukan oleh para ahli pendidikan yang mengatakan bahwa otak manusia terdiri dari belahan otak kiri dan otak kanan. Kedua otak itu bekerja menurut fungsinya masing-masing. Model pembelajaran untuk usaha perbaikan dan peningkatan kemampuan mengajar guru serta aktivitas belajar siswa adalah pembelajaran kooperatif. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode latihan (drill), dimana pembelajaran ini menekankan pada penggunaan teknik latihan yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa yang menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil. Pembelajaran kooperatif dengan metode drill merupakan pembelajaran kelompok dimana siswa saling bekerjasama dalam memahami suatu masalah dan berusaha untuk memecahkan masalah dengan berkalompok. Dalam pembelajaran ini aktivitas dalam proses belajar mengajar siswa semakan aktif dan mereka bertanggung jawab atas hasil pembelajarannya. Dengan pembelajaran kooperatif ini maka aktivitas siswa dapat meningkat. aktivitas siswa yang dimaksud adalah aktivitas dalam bekerja sama, menyelesaikan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti akan mengadakan penelitian tentang Upaya Meningkatan Hasil Belajar Menggambar Ilustrasi Melalui Model Pembelajaran kooperatif Metode Drill. IDENTIFIKASI MASALAH 1. 2. 3. 4. 5.
Pembelajaran cenderung monoton Metode pembelajaran yang dipakai masih konvensional Masih rendahnya aktivitas belajar siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Siswa kurang terampil dalam menggambar ilustrasi. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru seni budaya dalam menyampaikan pokok pembahasan menggambar ilustrasi .
RUMUSAN MASALAH Apakah penerapan Model Kooperatif dengan Metode Latihan (Drill) ini dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa dalam bidang pembalajaran Menggambar Ilustrasi?. TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui hasil belajar dan aktivitas siswa pembelajaran seni rupa pokok bahasan menggambar ilustrasi setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif metode latihan (drill).
2
Putri Wulandari dan Sumaarsono ; Metode Drill......
MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi guru sebangai model kooperatif metode drill untuk memperoleh mengalaman baru serta mempermudah guru dalam proses PBM. 2. Bangi siswa sebangai untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam PBM.
BAB II TINJUAN TEORITIS A. Hakikat Belajar, Aktivitas Siswa, Model dan Metode Pembelajaran. 1.1. Hakikat Belajar “Beralajar merupakan modifikasi atau pengaruh kelakuan melalui pengalaman. (learning is defined as the modification or strengthening of behavior therough expperiencing).” William Burton (dalam Oemar Hamalik 2011:36). Menurut pengertian ini, belajar adalah merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas akan itu, yakni mengalami hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan dalam pebelajaran. 1.2. Hakikat Hasil Pembelajaran Belajar merupakan proses perubahan dari tidak tahu menjadi tahu. Anak yang awalnya tidak dapat mengerti menjadi bisa mengerti karena adanya proses belajar. Menurut Kolb (dalam Trianto, 2010:177) “belajar adalah proses pengetahuan dikreasi melalui trasformasi pengalaman”. 1.3. Hakikat Aktivitas Siswa Menurut Arikunto, (2005) aktivitas siswa merupakan keterlibatan peserta didik dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan peoses pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
B. Tinjauan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Metode Latihan (Drill)
1. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif Terdapat 6 (enam) langkah uatama dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif, sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam mata pelajaran yang dipelajari dan memberikan motivasi belajar kepada peserta didik. 2. Guru menyampaikan informasi pembelajaran menggambar ilustrasi kepada peserta didik, baik dengan peragaan atau teks. 3. Siswa dikelompokan kedalam kelompok-kelompok belajar. 4. Bimbingan kelompok-kelompok belajar pada saat peserta didik bekerja sama dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas mereka. 5. Setiap akhir pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk mengetahui seberapa keberhasilan pembelajaran oleh peserta didik yang telah berlangsung. 6. Hasil penilaian tersebut disampaikan guru kepada kelompok, agar anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan, dan yang dapat member bantuan. Nilai kelompok didasarkan oleh rata-rata hasil belajar semua. a.
Pengertian Metode Latihan (Drill)
3
Putri Wulandari dan Sumaarsono ; Metode Drill......
Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. C. Tinjauan Tentang Menggambar Ilustrasi 1. Karakteristik dan Periodisasi Seni Rupa Anak Memahami tipologi dan periodisasi karya seni rupa anak pada masa pra dan pasca SD amat penting. Karena dengan pemahaman tersebut akan mendasari kebijakan seorang guru untuk dengan tepat memilih materi dan strategi pembelajaran dengan tepat. Secara umum karya seni rupa anak bersifat ekspresif dan dinamis. Karya seni rupa mereka merupakan ungkapan yang kuat, jujur, langsung dan berangkat dari dalam diri mereka tanpa ditutup-tutupi.
2. Pengertian Menggambar Ilustrasi Menggambar adalah sebuah seni visual yang menggunakan suatu instrumen yang menggambarkan apapun untuk menandai media 2 dimensi. Instrumen-instrumen pada umumnya termasuk pinsil grafis, pena, dan tinta, kuas, pensil warna, krayon, kapur, pastel, spidol, dan sebagainya. Seorang perupa/seniman yang berlatih dengan menggambar dapat disamakan dengan seorang yang menggambar dengan sketsa atau coretan. BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Setting Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK, sebagai berikut: 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri No.105280 Desa Lama yang beralamat di Jalan Umar Usman Dusun II Desa Lama Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang, adapun alasan yaitu masalah penelitian haruslah disekolah ini, kemampuan siswa relatif homogen, rendah luas ruang tes standar sehingga memudahkan proses penelitian. 2. Waktu Penelitian Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan awal tahun ajaran baru 2011/2012, yaitu bulan pada bulan Maret sampai dengan bulan April tahun ajaran 2011/2012.
3. Siklus PTK Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki praktik pembelajaran dikelas. “a form of self-reflective inquiry undertaken by participants in a social (in-cluding educational) situation in odeder to improve the rationality and justice of: (a) their own social or educational practices, (b) their understanding of these, and (c) the
4
Putri Wulandari dan Sumaarsono ; Metode Drill......
situation in which practices are carried out ”. (David Hopkins dalam Kunandar 2010:45-46). Dari definisi tersebut, dalam konteks kependidikan PTK mengandung pengertian bahwa PTK adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi dari yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: (a) praktik-praktik kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktik-praktik Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui tiga siklus tersebut, dan (c) situasi dimana peraktik-pratik tersebut dilaksanakan. (David Hopkins dalam Kunandar 2010:4546).
B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Persiapan sebelum Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dibuat berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberikan perlakuan dalam PTK, yaitu kompetensi dasar (KD): 1. Mengekpresikan diri melalui karya seni rupa 2. Mengekpresikan diri melalui gambar iluatrasi dengan tema hewan dan lingkungannya 3. Lembar obserpasi (terlampir) 4. RPP (terlampir) C. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa/i SD dan guru kelas pada SD Negeri No.105280 Desa Lama. Siswa terdiri dari 30 siswa yaitu 16 perempuan dan 12 laki-laki, alasan pemilihan karena rendahnya hasil nilai mit semester siswa pada mata pelajaran menggangar ilistrasi, sehingga penulis mencoba membantu dengan metode pembelajaran kooperatif metode drill. D. Sumber Data Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari beberapa sumber yakni: 1. Siswa Untuk mendapatkan data tentang hasil menggambar ilustrasi dengan menggunakan menggunakan metode drill. 2. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran model Kooperatif metode latihan (drill) dan hasil belajar serta aktivitas siswa dalam proses belajarmengajar.
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 1. Tes Praktek Tes dipakai merupakan berupa tes praktek untuk mendapatkan data kerja belajar yang telah berlangsung. Tes praktek berupa menggambar ilustrasi yang bertemakan hewan dan kehidupannya. 2. Observasi Dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam model pembelajaran kooperatif metode latihan (drill). 3. Dokumentasi
5
Putri Wulandari dan Sumaarsono ; Metode Drill......
Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk memperoleh gambar aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
F. Indikator Kinerja Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yang akan dilihat indikator hasil menggambar ilustrasi dan aktivitas proses belajar mengajar sebangai indikator mengacu pada rata-rata nilai pri tes. Nilai pir tes menjadi acuan untuk melihat peningkatan hasil belajar setelah melalui peoses metode drill baik pada siklus I, II dan III. Hasil belajar siklus I, II, III harus di atas rata nilai pertes nilai harian guru sebelum dilakukan penelitian. G. Analisis Data Setelah data hasil pengamatan selama pembelajaran dan penilain hasil praktek siswa dikumpulkan maka dilakukan analisis data. Data hasil belajar siswa diambil dengan cara memberikan tes menggambar ilustrasi yang bertemakan hewandan lingkungannya kepada siswa. Indikator penilaian untuk tes menggambar ilustrasi sebagai berikut:
Kelo mpo k
Tabel Kriteria Penelitian Ativitas Siswa Skor kerjasam keseriusa keaktifan Perolehan a n
Skor Ideal
Pers entas e (%)
Keretang an
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 A B C D E F Juml ah Rata -rata
12 12 12 12 12 12 -
Tabel Kriteria Penilaian Mengambar Ilustrasi Kriteria Penilaian/Bobot Aspek-aspek yang dinilai 1 2 3 4 Kesesuaian gambar dengan tema cerita Komposisi Bentuk
6
Skor
Putri Wulandari dan Sumaarsono ; Metode Drill......
Warna Kerapian
Keterangan : 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik Perolehan skor dapat dicapai dengan:
Jumlah sekor yang dicapai Nilai : _______________________ X 100% Skor maksimum (Arikunto, 2006 : 182)
Tabel Skor Penilaian No. 1 2 3 4
Jumlah Skor 15 – 16 13 – 14 11 – 12 5 – 10
Rentang Nilai 90 – 100 80 – 89 70 – 79 0 – 69
Keterangan
Huruf
Sangat Baik Baik Cukup Kuranng
A B C D
A. Prosedur Penelitian Secara umum, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang-ualang, empat bagian utama yang ada dalam setiap siklus adalah sebangai berikut: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing) dan (4) refleksi (reflecting). Ada pun proses kerjanya seperti dibawah ini
7
Putri Wulandari dan Sumaarsono ; Metode Drill......
Identifikasi Masalah
Perencanaan I Pelaksanaan Siklus I
Refleksi
Pengamatan
Pelaksanaan Baru Hasil Refleksi
Perbaikan Perencanaan II Pelaksanaan Siklus II
Refleksi
Pengamatan
Dilanjudkan Ke Siklus Berikut?
Gambar 1. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Suhardjono dalam Iskandar 2011:113) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Siklus I Pelaksanaan siklus I pertama ini dapat dikatagorikan berjalan cukup
baik. Rencana pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Model dan metode yang digunakan oleh guru juga cukup
8
Putri Wulandari dan Sumaarsono ; Metode Drill......
sesuai dengan yang diharapkan, akan tetapi masih kurangnya keaktifan antara siswa dalam berkelompok 60%. 2. Siklus II Pelaksanaan siklus II guru sudah mulai optimal dalam menggunakan
model dan metode yang digunakan, serta melihat semua siswa cukup aktif dalam proses pembelajaran. Dan rata-rata nilai kesiapan apresiasi siswa terhadap pembelajaran ilustrasi sedikit meningkat dari siklus I, dimana guru pada siklus II dapat dikatagorikan baik untuk dapat melakukan penyampaian pembelajaran 75%. 3. Siklus III Pelaksanaan siklus III ini serta berdasarkan pengamatan kegiatan guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif dan metode pembelajaran drill (latihan) dapat dikatakan sangat baik. Kretivitas dan keaktifan siswa pasa tindakan ke III ini juga mengalami peningkatan yang sangat cukup terlihat dari hasil karya dan hasil penilaian yang tinggi 89%. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian belajar yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terbukti model pembelajaran kooperatif metode drill (latihan) dapat meningkatkan hasil belajar menggambar ilustrasi yang bertemakan hewan dan lingkungannya pada mata pelajaran SBK (Seni Kebudayaan dan Keterampilan) pada pokok pembahasan menggambar ilustrasi di kelas V SDN no.105280, Desa Lama Kec.Deli Serdang. Hal ini terbukti dari : 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif metode drill (latihan) dapat meningkatkan keaktifan serta menambah aktivitas dalam menggambar ilustrasi pada siswa. 2. Pembelajaran metode drill (latihan) terbukti dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar menggambar ilustrasi pada siswa. 3. Nilai hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklus, hal ini menunjukkan bahwa keaktifan dan aktivitas siswa semakin meningkat dari waktu kewaktu. 4. Hasil rata-rata penilaian pembelajaran pada siklus I adalah 1 orang siswa memperoleh hasil nilai sangat baik (33.3%), 3 orang siswa (10%) mendapatkan nilai baik, 14 orang siswa yang memperoleh nilai cukup (46,7%) dan 13 orang siswa yang memperoleh nilai kurang baik dan siswa yang memperoleh nilai kurang (43,3%) sehingga hasil perolehan nilai siklus I (66.5). 5. Sedangkan pada siklus II ini terdapat 2 orang siswa (6,6%) yang memperoleh hasil nilai sangat baik, 8 orang siswa (26,7%) yang memperoleh hasil nilai baik, 12 orang siswa (40%) yang memperoleh hasil nilai, dan 8 orang siswa yang memperoleh hasil nilai kurang (26,7%) sehingga hasil perolehan nilai siklus II (73.6). 6. Dan pada siklus III 6 oarang siwa (20%) yang memperoleh hasil nilai sangat baik. 12 orang siswa (40%) mendapatkan hasil nilai baik. Dan 12 orang siswa yang memperoleh hail nilai cukup (40%) sehingga hasil perolehan nilai siklus III (80.7).
9
Putri Wulandari dan Sumaarsono ; Metode Drill......
B.
Saran 1. Informasi pembelajaran yang dapat memacu pembelajaran berbasis siswa perlu dikembangkan guna meningkatkan meningkatkan kualitas pembelajaran. 2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran SBK (Seni Budaya dan Keterampilan) khususnya pada pokok bahasan menggambar ilustrasi guna unttuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 3. Aspek-aspek yang terdapat pada metode pembelajaran drill (latihan) adalah guna memudahkan dan melatih para siswa agar siswa lebih terlatih serta memudahkan mereka dari mengenali bentuk hewan dan lingkungannya yang sering mereka lihat. 4. Hasil penggunaan metode pembelajaran drill (latihan) dapat diinformasikan kepada siswa guna memotivasi siswa untuk terus mengembangkan bakat dan meningkatkan aktivitas mereka.
DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulijono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Reneka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Eswendi, dan Achyar Sikumbang. Jurnal Bhasa dan Seni. Tahun 2008 Vol.4.no.2 Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Hendratman, Hendi. 2006. Tips n Trix Computer Graphic Disain. Bandung : Iformatika. Iskandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Gaung Persada. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2001. Edisi ke Tiga. Karma, Sumarna. 2001. Hobi Menggambar. Effhah. Semarang. Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebangai Pembalajaran Propesi Guru. Jakarta : Rajawali Pers. Pamadhi, Hadjar. 2008. Pendidikan Seni di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Probesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali Pers. Sagala, Saiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Penerbit Alfabet Sagala, Syaiful. 2007. Manajemen Strategik dalm Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Sagala, Sofian. 2002. Menggambar Ilustrasi I. Unimed. Slavin. 1995. Cooperative Learning. USA. Allyn and Bacon. Sudarmadji. 1984. Seni Lukis Indonesia. STRI ASRI Indonesia : Yogyakarta. Trianto. 2010. Model Pembalajaran Terpadu. Jakarta : Rineka Cipta. http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/Tanggal 22/12/2011 jam 09:04.
10
Putri Wulandari dan Sumaarsono ; Metode Drill......
http://www.syafir.com/2011/01/09/metode-drill-latihan. http://etd.eprints.ums.ac.id/10907/ Tanggal 5/8/2012 jam 20:10. http://blog.codingwear.com/bacaan-82-Pengertian-Metode-Pembelajaran.html/jam10:30
11