Upaya meningkatkan daya ingat anak .... (Catur Ismawati) 337
UPAYA MENINGKATKAN DAYA INGAT ANAK MELALUI METODE ONE DAY ONE AYAT PADA ANAK KELOMPOK B1 DI TK MASYITHOH AL-IMAN BANDUNG JETIS PENDOWOHARJO SEWON BANTUL THE EFFORTS TO IMPROVE CHILDREN’S MEMORY THROUGH ONE DAY ONE VERSE METHOD IN GROUP B1 CHILDREN TK MASYITHOH AL-IMAN BANDUNG JETIS PENDOWOHARJO SEWON BANTUL Oleh: catur ismawati, paud/pgpaud fip uny
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan daya ingat anak melalui metode One Day One Ayat di TK Masyithoh Al-Iman Bandung Jetis Pendowoharjo Sewon Bantul. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas secara kolaboratif. Subyek dalam penelitian ini adalah anak-anak kelompok B1 sebanyak 17 anak. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes lisan dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar penilaian tes lisan. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila perhitungan persentase menunjukkan 78,3% dari 17 anak memiliki daya ingat pada kriteria Tinggi (T). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya ingat anak dapat meningkat melalui metode One Day One Ayat. Hal ini dapat dibuktikan pada kondisi awal anak sebelum dilakukan tindakan menunjukkan sebagian besar anak berada pada kriteria Rendah (R) dengan persentase 76,47%. Pada Siklus I daya ingat anak meningkat berada pada kriteria Tinggi 23,52% anak berhasil mencapai kriteria Tinggi (T), pada Siklus II daya ingat anak pada kriteria Tinggi (T) mengalami peningkatan dengan persentase 88,23% anak berhasil mencapai indikator-indikator daya ingat pada kriteria Tinggi(T). Jadi daya ingat anak meningkat setelah dilakukan tindakan. Langkah-langkah yang ditempuh untuk meningkatkan daya ingat anak yaitu : 1). Guru menggunakan media dalam mengajak anak membaca dan menghafal ayat, 2).Guru mengajak anak untuk mengulangi bacaan, 3). Guru mengajak anak bermain dan membacakan kandungan ayat dengan bercerita, 4). Anak-anak melakukan tes hafalan maju ke depan dan pemberian reward. Kata kunci: daya ingat, metode one day one ayat Abstract This research aimed to improve thechildren’s memory through One Day One verseMethod for Grup B1 children at TK Masyithoh Al-Iman Bandung Jetis Pendowoharjo Sewon Bantul. This research used acollaborativeclassroom action research. The subjects of this research were 17Group B1. The data collection method in this research were A method of test oral and documentasion. The data were analyzed with descriptive qualitative and quantitative methods. Indicators of success in this research if the percentage calculations indicate 78.3% of the 17 children had a memory on the criterion High (T). The results showed that the child's memory can be increased via the method of One Day One verse. This can be evidenced in the initial conditions of children before the action showed the majority of children are on the criterion Low (R) with percentage 76,47%. In the first cycle of the memory of children are on the rise High-criteria 23.52% of the children managed to reach the criterion High (T), the second cycle of the memory of children at High criteria (T) increases with the percentage of 88.23% of children reached indicators High memory on criteria (T). So the memory of children increased after the action. Steps taken to improve children's memory, namely: 1). Teachers use the media to encourage children to read and memorize verses, 2) Teachers invites children to repeat readings, 3). Teachers invite children to play and read the content of paragraph with storytelling, 4). Kids do rote tests came forward and reward. Keywords: memory, one day one verse method
338 Jurnal Pendidikan GuruPAUD S1 Edisi 3 Tahun ke 5 2016
Perkembangan kognitif adalah istilah
PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini merupakan
yang digunakan oleh ahli psikologi untuk
jenjang pendidikan yang sangat penting bagi
menjelaskan
setiap manusia untuk mengembangkan seluruh
berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan,
aspek perkembangan. Undang-undang Nomor 20
dan pengolahan informasi yang memungkinkan
Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional
seseorang
Pasal 1 ayat 14, menyatakan bahwa: “Pendidikan
memecahkan masalah dan merencanakan masa
anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan
depan (Desmita, 2009: 97-98). Senada dengan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
pendapat Robert Gagne (Slamet Suyanto, 2005:
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
86) menyebutkan dalam teori kognitif bahwa
pemberian
rangsangan
untuk
belajar adalah proses memperoleh informasi,
membantu
pertumbuhan
perkembangan
mengolah informasi, menyimpan informasi dan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
mengingat kembali informasi yang dikontrol
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.
dalam otak. Salah satu aspek kognitif yang harus
pendidikan dan
Usia dini merupakan masa yang sangat penting dalam keseluruhan tahap perkembangan manusia. Slamet Suyanto, (2005: 7) menjelaskan
semua
aktivitas
mental
memperoleh
yang
pengetahuan,
dikembangkan dalam perkembangan kognitif anak adalah Memori. Memori
merupakan
unsur
inti
dari
usia dini yaitu usia 0-8 tahun yang sering disebut
perkembangan kognitif. Dengan memori yang
juga dengan usia emas atau golden age. Dalam
dimiliki, individu dimungkinkan untuk dapat
usia emas ini merupakan kesempatan untuk dapat
menyimpan informasi yang di terima sepanjang
mengembangkan seluruh aspek perkembangan
waktu (Desmita, 2009: 121). Memori anak usia
dan potensi anak, karena dalam usia emas (golden
dini masih sangat bersih dan belum ternoda oleh
age) anak akan mudah menerima, mengikuti,
berbagai kesalahan kesalahan. Oleh karena itu
melihat dan mendengar segala sesuatu yang
perlu pemberian rangsangan dan pengetahuan
dicontohkan, diperdengarkan serta diperlibatkan.
yang dapat meningkatkan memori anak. Bimo
Semua informasi itu akan disimpan dalam
Walgito (2004: 144) mengatakan bahwa, ingatan
memori otak anak secara tahan lama. Oleh karena
merupakan alih bahasa dari memory, disamping
itu pendidikan anak usia dini sangat penting dan
ada yang menggunakan istilah ingatan ada pula
merupakan
yang menggunakan istilah memori sesuai dengan
pondasi
mengembangkan
aspek
pertama perkembangan
dalam anak
dalam menghadapi perkembangan selanjutya.
ucapan dari memory. Daya ingat adalah kemampuan mengingat
memberikan
kembali data-data yang telah tersimpan didalam
rangsangan yang dapat mengembangkan seluruh
memori (Masagus, 2015: 48). Ingatan sebagai
aspek perkembangan anak secara keseluruhan
kecakapan untuk menerima, menyimpan, dan
termasuk aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
mereproduksikan
Pendidikan
harus
mampu
kesan–kesan
(Sumadi
Suryabrata, 2006: 44). Cara yang dapat dilakukan
Upaya meningkatkan daya ingat anak .... (Catur Ismawati) 339
dalam meningkatkan daya ingat ini dengan cara menghafal.
Amirulloh
Heri
terletak di Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul,
Gunawan, (2014) mengungkapkan bahwa usia
Daerah Istimewa Yogyakarta. TK Masyithoh Al-
golden age atau umrun dzahabiyun ini ditandai
Iman Bandung Jetis merupakan sebuah lembaga
dengan tingkat kecerdasan dan hafalanya yang
Islam yang dinaungi oleh Yayasan Muslimat NU
kuat. Oleh karenanya, anak akan sangat mudah
Kecamatan Sewon. TK Masyithoh Al-Iman ini
menghafal, walaupun ia belum paham sekalipun.
merupakan lembaga Islam yang mengedepankan
Fungsi
terhadap
pendidikan karakter yang sesuai nilai-nilai Islam
perkembangan kognitif dan afektif anak secara
dan budaya. Peneliti melakukan observasi pada
umum ialah meningkatkan perkembangan moral
saat pembelajaran berlangsung serta wawancara
dan kemampuan anak untuk menghafal Al-Quran
dengan guru kelas di Kelompok B1 TK
sehingga
Masyithoh Al-Iman Bandung Jetis.
pendidikan
secara
Syarbini
dan
TK Masyithoh Al-Iman Bandung Jetis
Al-Quran
tidak
langsung
akan
mengembangkan daya ingat anak.
Dari hasil observasi yang dilakukan
Menghafal Al-Quran adalah menyimpan
menunjukkan anak yang mengalami kesulitan
kata demi kata di dalam benak dan hati (Dina Y
dalam mengingat hafalannya. Masih terdapat
Sulaeman,
Winkel
anak yang belum dapat mengulangi hafalan yang
(Masagus, 2015) ciri khas hafalan adalah
diberikan oleh guru sampai tiga kali pengulangan.
reproduksi secara harfiah dan terbentuknya skema
Masih banyak
kognitif dalam ingatan yang dapat diputar
membacakan dari ayat 1 sampai selesai. Guru
kembali saat dibutuhkan. Memori anak yang
masih sering memancing awalan ayat kemudian
masih bersih dan belum banyak menyimpan
anak melanjutkanya. Hanya terdapat beberapa
memori akan lebih mudah dalam menghafal.
anak yang sudah lancar dan dapat membacakan
Kekuatan otak dan daya ingat anak yang sangat
urut sesuai urutan ayat per ayat dalam hafalannya
luar biasa, akan lebih mudah menangkap dan
sampai selesai. Ketika guru menunjuk beberapa
mengingat materi rangsangan yang diberikan oleh
anak maju kedepan kelas untuk mengulangi dan
pendidik.
membacakan hafalannya seperti yang telah
2007:
132).
Menurut
Maimunah Hasan (Muhammad Fadillah dan
Lilif
Muakifatu
Khorida,
2013:
48)
anak yang tidak bisa urut
dilakukan guru, anak
masih banyak
yang
mengalami kelupaan.
berpendapat bahwa pada usia dini, 90% dari fisik
Kegiatan pembelajaran menghafal di TK
otak anak sudah terbentuk. Oleh sebab itu potensi
Masyithoh
yang ada dalam diri setiap anak dan kemampuan
berlangsung
anak sangat penting untuk dioptimalkan. Masa
menggunakan metode mulut ke mulut yang
golden age ini sebagai upaya untuk pembinaan,
dipimpin langsung oleh guru. Kegiatan lainnya
pengarahan, pengajaran serta pembimbingan agar
dalam menghafal yang lebih menyenangkan
anak memiliki kemampuan yang maksimal.
seperti dengan menggunakan kegiatan bermain agar
anak
Al-Iman
Bandung
umumnya
tidak
Jetis
dilakukan
bosan
sesuai
yang dengan
dengan
340 Jurnal Pendidikan GuruPAUD S1 Edisi 3 Tahun ke 5 2016
pembelajaran anak usia dini pun tidak ada, guru
guru kalah dengan suara anak-anak. Hanya anak
hanya membaca ayatnya kemudian anak-anak
tertentu saja yang memiliki hafalan yang sangat
menirukan guru. Hal ini dilakukan secara terus
bagus. Mengajarkan hafalan kepada anak-anak
menerus yang menyebabkan anak menjadi bosan
dengan kondisi yang ramai cukup sulit . Padahal
dalam kegiatan menghafal yang terbukti banyak
salah satu tujuan TK Masyithoh Al-Iman
anak yang tidak berkonsentrasi dan memilih
Bandung Jetis adalah mencetak anak yang hafal
untuk ramai sendiri saat kegiatan menghafal.
banyak surat dalam Al-Quran.
Kegiatan menghafal dilakukan dengan
Melihat permasalahan yang diuraikan di
posisi guru duduk di depan dan sekali-kali guru
atas, maka peneliti berkolaborasi dengan guru
berdiri dengan harapan anak mendengarkan dan
mencoba menggunakan metode One Day One
menirukan bacaan guru, namun masih ada anak
Ayat untuk meningkatkan daya ingat anak.
yang tidak terkondisikan dan tidak menirukan
Metode menghafal One Day One Ayat perlu
bacaan guru. Anak susah dalam berkosentrasi
dibuat semenarik dan menyenangkan untuk
untuk memperhatikan guru. Lebih banyak anak
membantu mengoptimalkan daya ingat anak
yang ramai dari pada menirukan bacaan guru. Hal
terhadap hafalan dan kemampuan anak dalam
ini yang menyebabkan anak susah menyimpan
menghafal Al-Quran.
hafalan ke dalam memorinya dan anak kesulitan
Metode One Day One Ayat adalah tekhnik
mengingat dalam pembelajaran menghafal karena
menghafal Al-Quran dengan cara satu hari satu
kondisi pembelajaran yang tidak nyaman.
ayat, Jika ayat yang cukup panjang dapat dihafal
Materi hafalan yang diberikan kepada
dalam waktu 2 hari (Sukman Hermawan & Evi
anak juga terlalu banyak, setiap hari guru
Luthfianty, 2011: 9). Setiap hari jadi hanya satu
memberikan tambahan hafalan 3-4 ayat kepada
ayat saja yang diberikan kepada anak. Anak
anak. Padahal masih terlihat banyak anak yang
menghafal satu ayat yang di ulang-ulangi
belum hafal dengan ayat yang pertama tetapi guru
sehingga
tetap menambahkan materi hafalannya. Dengan
mengingat hafalan. Metode One Day One Ayat
banyaknya materi hafalan yang diberikan oleh
merupakan
guru
akan
menyenangkan bagi anak karena dapat dilakukan
mengakibatkan anak yang belum lancar menjadi
dengan berbagai cara dan teknik yang dapat
kesulitan mengikutinya.
berpengaruh baik pada perkembangan jiwa anak.
kepada
Dari
anak
hasil
setiap
wawancara
hari,
dengan
akan
memudahkan
metode
anak
menghafal
dalam
yang
guru
Pengulangan sebuah tekhnik yang digunakan
Kelompok B1, diketahui bahwa kebosanan anak
akan menjaga informasi di dalam memori tetap
dalam kegiatan menghafal
aktif (Sternberg, 2008: 185).
memang sering
terjadi. Anak sering ramai dan memilih untuk
Metode
One
Day
One
Ayat
dapat
bermain ketika kegiatan menghafal sedang
memaksimalkan otak kanan, otak kiri serta
berlangsung. Terlebih kondisi murid yang banyak
memori anak karena dalam proses menghafalnya
dengan hanya satu guru yang menyebabkan suara
dengan cara menggabungkan kekuatan otak kiri
Upaya meningkatkan daya ingat anak .... (Catur Ismawati) 341
dan kanan secara seimbang. Selain itu kelebihan
karena anak akan lebih terfokuskan materi
metode One Day One Ayat ini dari metode
hafalannya
lainnya yaitu hafalannya dapat tahan lama, anak
mengingat hafalannya.
akan
dimudahkan
dalam
menghafal
dan
serta
anak
akan
Berdasarkan penelitian
lebih
mudah
ini diharapkan
mengingat hafalanya. Anak juga akan cepat
pada kemampuan Daya Ingat
menangkap pesan dan kesan dari ayat ayat yang
Masyithoh
dihafalnya. Metode One Day One Ayat juga tidak
meningkat sesuai dengan tahapan perkembangan
akan membebani anak karena dilakukan hanya
yang baik dan benar. Oleh karena itu peneliti
satu ayat setiap hari, jadi tidak banyak materi
mengambil judul “Upaya Meningkatkan Daya
hafalan yang diberikan setiap harinya.
Ingat Anak melalui Metode One Day One Ayat
Menghafal Al-Quran dengan metode One Day One Ayat merupakan metode termudah dari
Al-Iman
Bandung
anak di TK Jetis
akan
pada anak kelompok B1 di TK Masyithoh AlIman Bandung Jetis”.
metode yang pernah ada. Metode One Day One Ayat ini dapat memaksimalkan otak karena kerja
METODE PENELITIAN
otak semakin bertambah dalam hitungan detik
Jenis Penelitian
dan menit, hal ini menyebabkan sel-sel pada otak
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
anak akan selalu berfungsi secara optimal.
tindakan kelas (classroom action research) yang
(Masagus, 2015: 21)
berarti penelitian yang dilakukan oleh guru
Metode
One
Day
One
Ayat
di
didalam kelas melalui refleksi diri dengan tujuan
kembangkan oleh ustadz Yusuf Mansur sejak
untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran
tahun 2008 yang sudah di uji cobakan di PPPA
dikelas, sehingga hasil belajar siswa dapat
Darul Quran dan sudah berkembang di seantero
ditingkatkan (Daryanto, 2011: 4). Penelitian
dunia. Adapun cara yang dapat dilakukan agar
tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan
kegiatan menghafal Al-Quran dengan metode
daya ingat anak melalui metode One Day One
One Day One Ayat menjadi menyenangkan
Ayat.
dengan menggunanakan berbagai model melalui
Waktu dan Tempat Penelitian
kegiatan membaca 1 ayat secara bersama-sama,
Penelitian ini dilaksanakan pada semester
melakukan bentuk permainan sederhana, dan
ganjil pada bulan Oktober dan November 2015
cerita bergambar. Melalui berbagai model dalam
tahun pelajaran 2015/2016. Kegiatan penelitian
metode One Day One Ayat akan membuat anak
dilakukan di TK Masyithoh Al-Iman Bandung
tertarik dan tidak bosan dalam pembelajaran
Jetis Pendowoharjo Sewon bantul.
hafalan, Karena anak tidak hanya berpikir abstrak
Target/Subjek Penelitian
atau meraba-raba dan terus menghafal materi dengan meniru bacaan guru. Metode One Day One Ayat dipilih oleh peneliti karena dirasa metode ini efektif bagi anak
Subjek dalam penelitian ini adalah 17 anak Kelompok B1 TK Masyithoh Al-Iman dengan usia 5-6 tahun, yang terdiri dari 7 anak perempuan dan 10 anak laki-laki.
342 Jurnal Pendidikan GuruPAUD S1 Edisi 3 Tahun ke 5 2016
Prosedur Penelitian Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus, Siklus I terdiri dari lima kali pertemuan dan Siklus II terdiri dari lima kali pertemuan.
Tabel1. Kisi-kisi Instrumen Tes Lisan tentang Daya Ingat Anak Variabel Meningkat kan daya ingat
Sub variabel Memasukkan informasi ke dalam ingatan.
Indikator Apabila anak dapat menirukan dan menghafal ayat alquran yang diberikan kedalam ingatan. Apabila anak dapat membaca kan kembali keseluruhan ayat Al-Quran yang sudah diberikan.
Penelitian ini menggunakan model penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart
Menimbulkan/ mengingat kembali informasi
yang dapat disajikan dalam bagan Gambar 1 berikut ini:
Deskripsi Anak dapat menghafal 1 ayat 1 hari.
Butir 1
Anak dapat membacak an kembali seluruh ayat hafalan yang sudah diberikan.
1
Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Adapun rumus yang digunakan dalam analisa data penelitian ini yaitu dengan Gambar 1.Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart
kategorisasi jenjang (ordinal). Hal ini sesuai
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipakai
individu ke dalam kelompok-kelompok yang
dalam penelitian ini menggunakan metode tes lisan. Melalui metode tes lisan peneliti menguji kemampuan daya ingat anak setelah dilakukan tindakan.
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
menggunakan instrumen lembar tes lisan untuk mendapatkan data. Aspek yang diamati dalam penelitian ini kemampuan anak dalam menghafalkan 1 hari 1 ayat dan mengulang kembali hafalan yang sudah diberikan dengan lancar, tepat dan benar.
dengan tujuan kategorisasi yaitu menempatkan
posisinya berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur (Saifuddin Azwar, 2012: 147). Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif karena peneliti
mencoba
sebenarnya
menggambarkan
tentang
intensitas
keadaan
pelaksanaan
kegiatan menghafal tentang kemampuan daya ingat anak Kelompok B1 TK Masyithoh Al-Iman Bandung Jetis. Rumus dan kriteria terlihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Rumus dan Kriteria Peningkatan Daya Ingat
Penelitian ini menggunakan instrumen yang terdapat pada Tabel 1 berikut ini:
Rumus
Keterangan: X = nilai anak atau kelompok = Mean teoritik = satuan deviasi
Skor X<3.3
Kriteria Rendah
3.3≤X<4.7
Sedang
4.7 ≤ X
Tinggi
Upaya meningkatkan daya ingat anak .... (Catur Ismawati) 343
Kriteria keberhasilan penelitian tercapai
kemampuan yang diinginkan yaitu ≥ 78,3%,
apabila rata-rata kelas kemampuan anak daya
sehingga perlu dilaksanakan suatu tindakan agar
ingatlebih dari 78,3% dari 17 anak.
tercapai kriteria yang diinginkan. 2. Siklus I
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan tindakan dan pengamatan
Hasil Penelitian
Siklus I dilakukan selama lima kali pertemuan,
1. Pra tindakan
yaitu pada Senin, 26 Oktober 2015; Selasa, 27
Kegiatan Pra tindakan dilaksanakan pada
Oktober 2015; Rabu, 28 Oktober 2015; Kamis,
Senin, 19 Oktober 2015 dan Selasa 20 Oktober
29 oktober 2015; dan Jumat, 30 Oktober 2015.
2015. Kegiatan Pra tindakan ini menggunakan
Pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan pada
teknik pengumpulan data tes lisan dan melalui
saat kegiatan pembelajaran awal berlangsung
pengamatan. Pelaksanaan kegiatan Pra tindakan
sesuai dengan RKH yang telah dirumuskan
berupa
dengan durasi waktu ±60 menit yaitu pada pukul
kegiatan
menghafal.
Keadaan
awal
tentang daya ingat anak kelompok B1 TK Masyithoh
Bandung
Jetis
berdasarkan
08.00-09.00 WIB. Hal-hal
yang
dilakukan
pada
tahap
pengamatan peneliti yaitu anak kurang dapat
perencanaan ini sebagai berikut:
mengingat kembali dan mengulang hafalan yang
a. Langkah pertama, guru menulis satu ayat
sudah diberikan guru. Masih banyak anak yang
dipapan tulis. Kemudian guru membacakan
mengalami lupa. Anak baru dapat membacakan
ayat yang ditulis dipapan tulis dengan suara
kembali hafalannya setelah guru memancing
yang lantang yang diulang-ulang sambil
awalan ayat terlebih dahulu. Masih juga terdapat
diikuti oleh anak-anak. Anak-anak menirukan
anak yang susah menambah hafalan setiap hari.
hafalan yang diberikan oleh guru. Setelah
Anak tidak dapat membacakan secara urut setiap
anak hafal satu persatu tulisan dipapan tulis
ayatnya (misalnya hafalan dari ayat 1,2,3 dan
dihapus.
seterusnya).
b. Langkah kedua, untuk menguatkan hafalan
Tabel 3. Rekapitulasi Daya Ingat Anak Pra Tindakan. No. 1 2 3
Skor 4.7 ≤ X 3.3 ≤ X ≤ 4.7 <3.3 Jumlah
Kriteria Tinggi Sedang Rendah
∑ 1 3 13 17
% 5,89% 17,65% 76,47% 100%
Keterangan: Tinggi = 1 Sedang = 3 Rendah = 13
anak,
guru
bahwa kemampuan anak belum mencapai kriteria
anak
melakukan
permainan. Permainan didesain dengan guru membagi dua kelompok. Kelompok Abu Bakar dan kelompok Aisyah. Guru mengajak anak menghafal dengan persaingan antara dua kelompok. Anak-anak akan berebut dalam menghafalkan untuk dapat memenangkan dalam permainan. c. Langkah
Dari hasil Pra tindakan menunjukkan
mengajak
ketiga,
guru
menceritakan
kandungan ayat pertama surat Al-Fiil dengan bercerita.
Masing-masing
anak
diberi
344 Jurnal Pendidikan GuruPAUD S1 Edisi 3 Tahun ke 5 2016
kesempatan untuk melakukan tanya-jawab.
dengan durasi waktu ±60 menit yaitu pada pukul
Disela-sela bercerita guru mengajak anak
08.00-09.00 WIB.
mengulang kembali hafalannya. d. Langkah keempat,
Melihat
guru menunjuk satu
keadaan
dalam
pelaksanaan
Siklus I masih terdapat kendala, maka perlu
persatu anak untuk mengulang kembali
diadakannya
hafalannya dengan cara maju satu persatu.
kendala dari Siklus I yang dilakukan pada
Guru
pelaksanaan Siklus II adalah Media papan tulis
menilai
sesuai
dengan
indikator
penilaian.
Adapun
perbaikan
diganti dengan media bergambar dengan gambar-
Hasil pengamatan dan tes lisan pada Pertemuan
perbaikan.
Pertama,
Pertemuan
Kedua,
gambar yang sesuai dengan kandungan ayat, agar memudahkan anak untuk memahami.
Pertemuan Ketiga, pertemuan keempat, dan
Hasil tes lisan pada Pertemuan Pertama,
pertemuan kelima pada Siklus I menunjukkan
Pertemuan Kedua, Pertemuan Ketiga, Pertemuan
bahwa kemampuan daya ingat anak meningkat
Keempat dan Pertemuan Kelima dan pada Siklus
secara bertahap. Hasil tes lisan pada Siklus I yang
II menunjukkan bahwa kemampuan daya ingat
dilakukan selama lima kali pertemuan dapat
anak meningkat secara bertahap. Hasil data pada
dilihat pada Tabel 4 berikut:
Siklus II yang dilakukan selama lima kali
Tabel 4. Rekapitulasi hasil Daya Ingat Anak Siklus I No 1. 2. 3.
Skor 4,7 ≤ X 3,3 ≤ X≤4,7 <3,3 Jumlah
Kriteria Tinggi Sedang Rendah
∑ 4 7 6 17
% 23,52% 41,2% 35,3% 100%
pertemuan dapat dilihat pada Tabel 5 berikut: Tabel 5. Rekapitulasi hasil Daya Ingat Anak Siklus II No. 1. 1. 2. 2. 3. 3.
Pelaksanaan Siklus I yang dilaksanakan
Skor 4,7 ≤ X 3,3≤ X≤4,7 <3,3 Jumlah
Kriteria Tinggi Sedang Rendah
∑ 15 2 0 17
% 88,23% 11,76% 0% 100%
selama lima kali pertemuan sudah mengalami
Pelaksanaan Siklus II yang dilaksanakan
peningkatan yang dapat dibandingkan dengan
selama lima kali pertemuan sudah mengalami
hasil pelaksanaan Pra tindakan.
peningkatan yang dapat dibandingkan dengan
3. Siklus II
hasil pelaksanaan Pra tindakan. Rekapitulasi hasil
Pelaksanaan tindakan dan pengamatan
Pra tindakan, pelaksanaan tindakan Siklus I, dan
Siklus II dilakukan selama lima kali pertemuan,
pelaksanaan tindakan Siklus II dapat dilihat pada
yaitu pada Senin, 02 November 2015; Selasa, 03
Tabel 6 berikut:
November 2015; Rabu, 04 November 2015;
Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Daya Ingat Anak Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II
Kamis, 05 November 2015; Jumat, 06 November 2015. Pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan
No.
pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung
1 2 3
sesuai dengan RKH yang telah dirumuskan
Kriteria Tinggi Sedang Rendah Jumlah
Pra Tindakan ∑ % 1 5,89% 3 17,65% 13 76,47% 17 100%
∑ 4 7 6 17
Siklus 1 % 23,52% 41,2% 35,3% 100%
∑ 15 2 0 17
Siklus 2 % 88,23% 11,76% 0 100%
Upaya meningkatkan daya ingat anak .... (Catur Ismawati) 345
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa kemampuan daya ingat dalam pelaksanaan
Pembahasan Berdasarkan
hasil
pengamatan
pada
tindakan Siklus II yang dilaksanakan lima kali
Siklus I, Daya Ingat menunjukkan peningkatan
pertemuan sudah terjadi peningkatan. Hal ini
hasil jika dibandingkan dengan kondisi awal
dapat dibuktikan dengan hasil kemampuan daya
sebelum tindakan. Peningkatan hasil belum
ingat anak meningkat pada setiap siklusnya, pada
mencapai indikator keberhasilan, sehingga perlu
Pra tindakan kemampuan daya ingat anak berada
melakukan perbaikan-perbaikan pada tindakan
pada kriteria Rendah, kemudian meningkat
Siklus II dengan tujuan mencapai hasil sesuai
kembali pada Siklus I kemampuan daya ingat
indikator
anak kriteria Sedang. Kemudian pada Siklus II
Munawar Sholeh (2005: 94) berpendapat bahwa
kemampuan daya ingat anak secara rata-rata
perkembangan daya ingatan anak akan bersifat
meningkat kembali secara bertahap menjadi
tetap saat anak berusia kurang lebih 4 tahun.
88,23% yang termasuk dalam kriteria Tinggi.
Daya ingat anak akan mencapai intensitas terbaik
Gambaran
peningkatan
keberhasilan.
Abu
Ahmadi
dan
rata-rata
saat anak berusia kurang lebih 8-12 tahun. Pada
persentase kemampuan daya ingat anak dari
saat itu daya menghafal atau daya memorisasi
Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II dapat dilihat
dapat memuat banyak materi.
pada Gambar 1 berikut:
Dalam penelitian ini, daya ingat yang dimaksud
adalah
anak
dapat
menangkap
informasi yang diberikan oleh guru, kemudian menyimpan informasi tersebut didalam otak lalu dapat menimbulkan kembali. Winkel (2012: 87) menghafal adalah menanamkan suatu materi verbal di dalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksi Gambar 1. Grafik Peningkatan Kemampuan Daya Ingat Melalui One Day One Ayat Berdasarkan
perolehan
data
tersebut,
kembali
secara
harafiah,
sesuai
dengan yang asli. Informasi yang dimaksud adalah anak dapat menghafalkan ayat Al-Quran yang diberikan oleh guru, kemudian dapat
menunjukkan bahwa kemampuan daya ingat anak
mengulangi/mengingatnya
Kelompok B1 di TK Masyithoh Al-Iman
yang ditimbulkan kembali berupa ayat-ayat
Bandung Jetis mengalami peningkatan pada
hafalan yang sudah dihafalkan. Seperti yang
setiap
rata-rata
dijelaskan oleh Udik Abdullah, (2008:154)
persentase pada Siklus II yaitu 88,23% yang
bahwa masa anak-anak daya ingat dan daya
sudah melebihi indikator keberhasilan yang
tangkap anak masih kuat sehingga anak akan
diharapkan yaitu ≥78,3%. Oleh karena itu,
cocok untuk menampung Al-Quran.
pertemuan.
Perolehan
data
pelaksanaan tindakan Siklus II dihentikan.
kembali.
Informasi
Berdasarkan teori tersebut berdasarkan hasil yang diperoleh selama penelitian, sebelum
346 Jurnal Pendidikan GuruPAUD S1 Edisi 3 Tahun ke 5 2016
adanya tindakan sampai setelah dilaksanakan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan
tindakan pada Siklus I terlihat bahwa kemampuan
kelas yang dilakukan dari siklus I hingga selesai
daya ingat anak mulai meningkat. Sebelum
Siklus II belum menunjukkan keberhasilan
tindakan masih banyak anak yang tidak dapat
hingga 100%. Masih terdapat anak yang belum
menghafalkan ayat yang diberikan, anak masih
mencapai indikator keberhasilan karena saat
sulit untuk mengulangi kembali ayat yang sudah
dilakukan tindakan kemampuan daya ingat anak
dihafalkan, anak masih sulit untuk berkosentrasi
masih berada dalam kriteria Rendah selain itu
dan fokus terhadap hafalannya. Pada Siklus I
anak tersebut juga kurang dalam berkonsentrasi
pertemuan pertama, kedua, ketiga, keempat, dan
serta mudah tidak fokus sehigga membutuhkan
kelima mulai ada peningkatan kemampuan daya
waktu lama dibanding teman-teman yang sudah
ingat anak seperti anak sudah dapat menirukan
mencapai indikator keberhasilan Tinggi (T).
dan menghafalkan ayat yang diberikan, anak sudah dapat mengulangi kembali hafalannya. Pelaksanaan
Siklus
II
Pada tindakan Siklus I, kemampuan daya ingat anak meningkat pada kriteria Tinggi (T)
menunjukkan
dengan jumlah 4 anak mencapai indikator
keadaan yang lebih baik dibandingkan sebelum
keberhasilan.
adanya tindakan dan Siklus I dengan adanya
mengalami peningkatan namun belum optimal.
kemauan diri sendiri dan semangat anak-anak
Kendala yang dihadapi saat Siklus I diantaranya
untuk
kegiatan
pada fase 1, anak-anak masih susah untuk
menghafal anak-anak sudah dapat menirukan dan
berkosentrasi dalam kegiatan menghafal, anak
menghafalkan dengan mudah dan cepat, serta
masih kebingungan ketika disuruh menirukan
dapat mengulangi kembali hafalan secara benar
bacaan guru, media papan tulis kurang menarik
dan urut sesuai dengan kriteria indikator yang
minat anak-anak, pada fase 2, anak-anak masih
digunakan dalam penelitian ini. Hal ini sesuai
membutuhkan
oleh teori Massagus (2015:6) bahwa manfaat
menghafal,
metode One Day One Ayat bagi anak yaitu anak-
bimbingan ketika melakukan tes hafalan, fase 3
anak dapat lebih mudah, lebih cepat dan lebih
saaat melakukan tes hafalan, anak-anak belum
menyenangkan dalam menghafal. Hal ini juga
dapat membacakan secara urut, masih sering
diperkuat oleh Wiwi Alawiyah Wahid (2015:155)
mengalami lupa, dan pada fase 4 masih ada anak-
yang menyatakan manfaat menghafal Al-Quran
anak yang masih sulit untuk diminta maju ke
bagi anak dapat mempertajam ingatan. Dengan
depan membacakan kembali hafalanya.
melakukan
menghafal
Al-Quran,
mengingat-ingat mencocokkan
hafalan.
Dalam
maka
hafalannya ayat-ayat
yang
akan dan
Perkembangan
banyak
anak-anak
daya
pengulangan masih
perlu
ingat
ketika banyak
selalu
Berdasarkan hal tersebut, peneliti dan
berupaya
kolaborator sepakat untuk melanjutkan pada
dihafal
serta
siklus II dengan tindakan yang sama yaitu
membandingkan ayat-ayat tersebut ke porosnya,
menggunakan metode One Day One Ayat namun
baik dari segi lafal maupun pengertiannya.
degan
perbaikan
pada
tahapan-tahapan
pelaksanaan One Day One Ayat. Perbaikan
Upaya meningkatkan daya ingat anak .... (Catur Ismawati) 347
tahapan-tahapanya antara lain pada fase 1 guru
menyenangkan dalam menghafal, serta anak lebih
mengubah setting ruangan, mengubah media
mudah dalam menghafal yang menyenangkan
papan tulis menjadi media bergambar yang dapat
SIMPULAN DAN SARAN
menarik minat anak, pada fase 2 guru mengajak
Simpulan
anak untuk menghafal dengan bermain yang
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
berbeda, sehingga memudahkan anak dalam
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa metode
menghafal. Fase 3 guru menambahkanan model
One Day One Ayat dapat meningkatkan daya
gerakan dengan praktek sholat agar anak tidak
ingat anak pada anak kelompok B1 TK
mudah lupa, dan fase 4 guru memberikan
Masyithoh Al-Iman Bandung jetis Pendowoharjo
motivasi
Sewon Bantul. Langkah-langkah yang ditempuh
anak
berupa
reward
agar
anak
termotivasi dalam kegiatan menghafal dan mau
untuk meningkatkan daya ingat anak yaitu :
untuk diminta melakukan tes hafalan di depan.
1) guru menggunakan media papan tulis /media
Pada Siklus II kemampuan daya ingat
gambar, guru mengajak anak untuk membaca
anak meningkat pada kriteria Tinggi (T) dengan
bersama ayat yang ada di media, 2) guru
jumlah 15 anak mencapai indikator keberhasilan.
mengajak anak untuk mengulangi bacaan ayat
Sebagian besar anak sudah berkembang dengan
yag sudah dibaca dan menghafalkanya, 3) guru
baik. Anak-anak sudah terlihat dapat menirukan
mengajak
dan menghafalkan satu ayat dengan mudah dan
kandungan ayat, 4) guru meminta anak untuk
cepat tanpa banyak pengulangan dari guru, anak-
maju kedepan satu per satu melakukan tes hafalan
anak sudah dapat mengulangi hafalan tanpa
membacakan hafalanya dan pemberian reward.
bantuan
guru
dan
dan
membacakan
Penelitian ini dilaksanakan dua siklus
membacakanya. Hal ini sesuai dengan teori
dengan lima kali pertemuan setiap siklusnya
Ammar
yang
dengan waktu kurang lebih 60 menit dalam
menyatakan metode One Day One Ayat sangat
kegiatannya. Peningkatan daya ingat dapat dilihat
mudah
dari perbandingan hasil penelitian yang telah
diajarkan
(2015:
oleh
urut
bermain
dalam
Machmud
dapat
anak
99-100)
anak-anak
dan
memudahkan anak dalam menghafal.
dilakukan pada Pra tindakan, Siklus I dan Siklus
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
II yang hasilnya menunjukkan peningkatan.
diuraikan di atas maka disimpulkan bahwa
Kondisi awal anak sebelum dilakukan tindakan
melalui penggunaan metode One Day One Ayat
menunjukkan sebagian besar anak pada kriteria
berhasil meningkatkan daya ingat anak pada
Rendah (R) dengan persentase 76,47%. Pada
kelompok B1 TK Masyithoh Al-Iman Bandung
siklus I meningkat pada kriteria Tinggi (T)
Jetis. Peningkatan tersebut terjadi karena melalui
dengan
metode One Day One Ayat anak memiliki
mencapai
pengalaman baru dalam menghafal, anak dapat
indikator. Pada Siklus II daya ingat anak pada
menggunakan
kriteria Tinggi (T) mengalami peningkatan
berbagai
model
yang
dengan
persentase kriteria
persentase
23,52% Tinggi
88,23%
anak
(T)
berhasil
yang sesuai
anak
mencapai
348 Jurnal Pendidikan GuruPAUD S1 Edisi 3 Tahun ke 5 2016
indikator keberhasilan anak pada kriteria Tinggi (T). Dengan demikian proses pembelajaran
Desmita. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
menghafal dengan metode One Day One Ayat dapat dikatakan berhasil karena dari 15 anak di TK Masyithoh Al-Iman Bandung jetis telah mencapai indikator peningkatan daya ingat anak pada kriteria Tinggi (T). Saran Saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
Sebaiknya dapat mempertahankan metode One Day One Ayat dalam kegiatan menghafal. 2). Bagi peneliti selanjutnya
Masagus Fauzan Yayan. (2015). Quantum tahfidz metode cepat dan mudah menghafal alquran. Palembang: Emir. Muhammad Fadillah & Lilif Mualifatu Khorida. (2013). Pendidikan karakter anak usia dini: Konsep dan aplikasinya dalam PAUD. Yogyakarta: ArRuzz Media. Saifuddin Azwar. (2015). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
1). Bagi guru,
Peneliti
Dina Y Sulaeman. (2007). Doktor cilik hafal dan paham al-quran. Depok: Pustaka Iiman.
hendaknya
lebih
dapat mencari banyak referensi sumber buku tentang metode One Day One Ayat yang lebih
Slamet Suyanto. (2005). Dasar-dasar pendidikan anak usiadini. Yogyakarta: Hikayat. Sukman Hermawan & Evi Luthfiaty. (2011). Panduan tahfidz quran Jilid 5 one day one ayat. Tanggerang: PPPA Daarul Quran.
banyak sebagai bahan referensi yang lebih kuat.
Sumadi Suryabrata. (2006). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
DAFTAR PUSTAKA
Udik Abdulloh. (2008). Children to heaven menjadikan anak rindu surga. Yogyakarta: Pro U Media.
Abu Ahmadi & Munawar Sholeh. (2005). Psikologi perkembangan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Amirulloh Syarbini & Heri Gunawan. (2014). Mencetak anak hebat. Jakarta: PT Gramedia. Ammar Machmud. (2015). Kisah penghafal alquran. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Gramedia. Bimo Walgito. (2004). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi. Daryanto. (2011). Penelitian tindakan kelas dan penelitian tindakan sekolah beserta contoh-contohnya. Yogyakarta: Gava Media.
W.S. Winkel. (2012). Psikologi pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Wiwi
Alawiyah Wahid. (2015). Panduan menghafal al-quran super kilat. Yogyakarta: Diva Press.