eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2016, 4 (2) 451-458 ISSN 2477-2623, ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2016
UPAYA INDONESIA MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN RUSIA TAHUN 2006 - 2013 Pitriani Nur Aulia1 Nim. 1002045051 Abstract Indonesia is one of the archipelago which has a variety of famous sights. Natural and cultural resources is an important component of tourism in Indonesia. The author discusses the number of Russian tourists who come to visit Indonesia as the focus of research to find out the results of the efforts made by the Indonesian government to increase the number of tourists from Russia to Indonesia. The survey results revealed what efforts have been made by the Indonesian government as well as the number of Russian tourists who come to visit Indonesia. Keywords : Tourism of Indonesia, Russian tourists Pendahuluan Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi penting di Indonesia. Pariwisata sebagai salah satu sektor penting juga memiliki dampak terhadap perekonomian, dampak ekonomi yang ditimbulkan pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat lokal dapat dikategorikan menjadi 8 kelompok besar, yaitu dampak terhadap penerimaan devisa, dampak terhadap pendapatan masyarakat, dampak terhadap kesempatan kerja, dampak terhadap harga – harga, dampak terhadap distribusi manfaat / keuntungan, dampak terhadap kepemilikan dan “control”, dampak terhadap pembangunan pada umumnya, dan dampak terhadap pendapatan pemerintah. Dalam UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan “Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Tahun 2009, pariwisata menempati urutan keempat dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi (US$ 19,018.30juta), batubara (US$ 13,817.30juta), serta minyak kelapa sawit (US$ 10,367.62juta) dan pariwisata (US$ 6,298.02juta). Indonesia adalah termasuk salah satu negara tropis yang memiliki keanekaragaman dan kekayaan alam yang sangat beraneka dan istimewa merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Tiga alasan utama wisatawan mengunjungi sebuah negara, termasuk Indonesia yang memiliki banyak destinasi menarik. Survei global ini diharapkan menjadi acuan bagi pariwisata Indonesia. Data tersebut didapatkan lewat hasil survei bertajuk “Global Tourism Intentions Survey” yang 1
Mahasiswa Program S1 Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman, Email :
[email protected]
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 2, 2016: 451-458
dilakukan oleh Visa. Dengan 11.620 responden dari 23 negara di dunia, survei mengungkapkan bahwa stabilitas politik, penawaran wisata yang menarik, dan keindahan alam merupakan faktor utama wisatawan mancanegara datang ke Indonesia. Ketiga faktor utama ini menjadi penilaian dan informasi yang dicari wisatawan bila ingin berkunjung ke sebuah destinasi. Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan kesenian dan kerajinan diantaranya ada batik, keris, kain songket, tarian adat dari berbagai daerah, serta adat istiadat dari berbagai suku yang ada serta Indonesia juga merupakan salah satu Negara yang memiliki beragam makanan tradisional dari berbagai daerah yang sangat khas, bahkan salah satu masakan Padang yang berasal dari Indonesia yaitu rendang telah dinobatkan oleh CNN travel sebagai masakan terenak di dunia. Sejak awal Indonesia merdeka telah dibuka hubungan kerjasama antara Rusia dengan Indonesia, hal tersebut terlihat pada dibukanya perwakilan diplomatik di kedua negara. Perdana Menteri Sastroamidjoyo pada tanggal 16 Agustus 1954 memberikan laporan kepada Dewan Perwakilan Rakyat tentang pelaksanaan keputusannya mengenai pertukaran perwakilan diplomatik dengan Uni Soviet. Sejak dibuka hubungan diplomatik kedua negara telah menyepakati berbagai kerjasama bilateral diberbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata. Kerjasama di sektor pariwisata antara pemerintah Indonesia dan Rusia ditandai dengan adanya MoU kesepakatan antara Indonesia dengan Rusia yang ditandatangani oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia dan Badan Federal Bidang Pariwisata (Federasi Rusia) pada tanggal 01 Desember 2006 di Moskow mengenai kerjasama sektor pariwisata. Adapun program yang dicantumkan dalam kerjasama tersebut ialah mempermudah visa, ketentuan kepabeanan, pertukaran kelompok ahli, menghadiri festival musik dan teater, mempromosikan pariwisata melalui pertemuan, pameran, simposium dan kongres, serta saling meningkatkan pertukaran statistik, referensi, periklanan dan informasi. Hal ini ditandai oleh penandatanganan MoU yang berisikan 13 pasal oleh Presiden Rusia, Vladimir V. Putin dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007. Wisatawan Rusia merupakan tipe wisatawan yang terkenal sangat royal. Wisatawan Rusia termasuk wisatawan yang suka belanja, mereka hanya tertarik dengan daerah pantai dan kebanyakan ingin ke Bali. Informasi didapatkan dari VITO (Visit Indonesia Tourism Officer) di Rusia. Umumnya wisatawan Rusia menginap di hotel bintang lima dan mereka datang berkunjung ke Indonesia tidak segan untuk mengeluarkan uangnya dalam jumlah besar. Turis dari Rusia paling banyak datang ke Indonesia berasal dari kota Moskow, Saint Petersburg dan beberapa teritori SeveroZapadniy Federalniy Okrug (Distrik Federasi Barat Laut), Siberia Barat dan daerah Ural. Ini dapat dilihat dari banyaknya chartered flight yang terbang dari Moskow, Ekaterinburg, Krasnoyarsk, Khabarovsk dan Novosibirsk. Lama kunjungan wisatawan Rusia di Indonesia biasanya adalah 12 hari. Selama itu rata-rata mereka membelanjakan US$ 1776 dengan pengeluaran harian US$ 148 per orang. Kerangka Dasar Teori dan Konsep Konsep Pariwisata (Tourism) Pariwisata merupakan konsep yang sangat multidimensional, pariwisata dipakai oleh para praktisi dengan tujuan dan perspektif yang berbeda sesuai tujuan yang ingin
452
Upaya Indonesia Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Rusia (Pitriani Nur Aulia)
dicapai. Sebagai contoh, menurut Leiper dalam mendefinisikan pariwisata sebagai berikut “Tourism comprises the ideas and opinions people hold which shape their decisions about going on trips, about where to go (and where not to go) and what to do or not to do, about how to relate to other tourists, local and service personnel. And it is all the behavioural manifestations of those ideas and opinions”. Ada beberapa komponen pokok yang secara umum disepakati di dalam batasan pariwisata (khususnya pariwisata internasional), yaitu sebagai berikut: 1. Traveler, yaitu orang yang melakukan perjalanan antar dua atau lebih lokalitas. 2. Visitor, yaitu orang yang melakukan perjalanan ke daerah yang bukan merupakan tempat tinggalnya, kurang dari 12 bulan, dan tujuan perjalanannya bukanlah untuk terlibat dalam kegiatan untuk mencari nafkah, pendapatan, atau penghidupan di tempat tujuan. 3. Tourist, yaitu bagian dari visitor yang menghabiskan waktu paling tidak satu malam (24 jam) di daerah yang dikunjungi (WTO, 1995). Semua definisi yang dikemukakan selalu mengandung beberapa unsur pokok, yaitu : 1. Adanya unsur travel (perjalanan), yaitu pergerakan manusia dari satu tempat ke tempat lain; 2. Adanya unsur ‘tinggal sementara’ di tempat yang bukan merupakan tempat tinggal yang biasanya; dan 3. Tujuan utama dari pergerakan manusia tersebut bukan untuk mencari penghidupan/pekerjaan di tempat yang di tuju. Seperti yang telah dijelaskan dalam konsep ini pariwisata merupakan suatu ide dan opini individu mengenai tujuan tempat dan apa yang akan dia lakukan berkaitan dengan manifestasi perilaku individu tersebut. Wisatawan Rusia yang datang berkunjung ke Indonesia juga merupakan sebagai salah satu contoh traveler yaitu individu tersebut melakukan perjalanan ke suatu tempat atau beberapa lokasi wisata yang menarik di Indonesia. Konsep Diplomasi Budaya Diplomasi merupakan cakupan dari lima hal yang berbeda yaitu politik luar negeri, negosiasi, mekanisme pelaksanaan negosiasi, cabang dinas luar negeri, dan interpretasi yang terakhir merupakan kualitas abstrak pemberian yang mencakup keahlian dalam pelaksanaan negosiasi internasional. Salah satu dari bentuk Soft power yang lazim digunakan oleh banyak negara adalah diplomasi. Ada berbagai macam jenis diplomasi diantaranya adalah diplomasi publik, diplomasi preventif serta diplomasi budaya. Sarana diplomasi budaya adalah segala macam alat komunikasi, baik media elektronik maupun cetak, yang di anggap dapat menyampaikan isi atau misi politik luar negeri tertentu, termasuk didalamnya adalah sarana politik maupun militer. Akan lebih baik jika suatu Negara mampu mengesankan Negara lain dengan warisan kebudayaanya dan mengekspornya ke bagian dunia lain. Dengan mengikuti analisis konsep diplomasi budaya ini maka diplomasi budaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia yaitu menggunakan sektor pariwisata sebagai suatu alat untuk mencapai suatu kepentingan nasional negara yang juga bertujuan untuk terus berupaya untuk
453
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 2, 2016: 451-458
meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan Rusia yang ingin berwisata di Indonesia. Diplomasi sendiri merupakan salah satu cara suatu negara untuk mengedepankan kepentingan nasionalnya. S.L. Roy menyebutkan bahwa diplomasi dalam hubungan antar negara adalah seni mengedepankan kepentingan nasional suatu negara melalui negosiasi dengan cara-cara damai tehadap negara lain. Secara Konvensional, Pengertian dari Diplomasi adalah “Sebagai usaha sesuatu Negara bangsa untuk memperjuangkan kepentingan nasional di kalangan masyarakat internasional”. Sedangkan secara umum pengertian dari kebudayaan adalah “segala hasil dan upaya budi daya manusia terhadap lingkungan”. Hubungan budaya melibatkan hubungan antar manusia terjadi melintasi batas-batas nasional dan budaya. Mereka dipengaruhi oleh kekuatan sosial yang menciptakan konteks everchanging di mana diplomasi kebudayaan harus beroperasi. Kecenderungan ini adalah hasil sebagian dari teknologi, tetapi juga dari faktor intelektual, ekonomi, dan politik. Jadi dapat disimpulkan bahwa Diplomasi Budaya itu adalah “Usaha suatu negara untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, baik secara mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olah raga dan kesenian, ataupun secara makro sesuai dengan ciri-ciri khas yang utama, misalnya propaganda dan lain-lain, yang dalam pengertian konvensional dapat dianggap sebagai bukan politik, ekonomi ataupun militer”. Diplomasi kebudayaan biasanya berisi tentang segala hal yang secara makro maupun mikro dianggap sebagai pendayagunaan aspek budaya (dalam politik luar negeri). Tentang hal-hal yang dianggap pantas untuk di identifikasikan sebagai fenomenafenomena diplomasi kebudayaan dapat di kelompokkan sebagai berikut: a) Kajian terhadap setiap usaha diplomasi yang menggunakan media kebudayaan dalam arti mikro yang menganggap kebudayaan hanya sebatas kesenian saja, seperti eksebisi, kompetisi, penukaran misi pendidikan, olah raga, kesenian dan lainnya. Walaupun bersifat mikro, arti kebudayaan itu justru merupakan pengertian yang paling umum dan khas. b) Kajian terhadap setiap usaha diplomasi yang menggunakan media kebudayaan dalam arti makro yang menganggap kebudayaan secara lebih luas, sampai dengan nilai-nilai ideologi, nasionalisme, ataupun globalisasi, seperti propaganda, hegemoni kebudayaan dan banyak lagi. Metode Penelitian Untuk mencapai tujuan penelitian, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif case study yaitu penelitian yang menyajikan gambaran yang lengkap dan terperinci mengenai hubungan – hubungan yang terdapat dalam penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, dimana data primer diperoleh dari situs resmi Departemen Budaya dan Pariwisata yang bersumber dari Passenger Exit Survey dan BPS Indonesia dan data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, laporan, browsing internet dan lain-lain untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan jumlah kunjungan dari wisatawan Rusia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah melalui telaah pustaka (library research) yaitu dengan cara pengumpulan data dengan menelaah sejumlah literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Sedangkan Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu penelitian yang berdasarkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
454
Upaya Indonesia Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Rusia (Pitriani Nur Aulia)
orang-orang atau perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif dalam pengumpulan datanya secara fundamental sangat tergantung pada proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti itu sendiri. Hasil Penelitian Dari penelitian yang dilakukan penulis, hasil penelitian menjelaskan bahwa Indonesia sebagai salah satu negara peserta juga diterima baik oleh pemerintah maupun masyarakat Rusia yang datang ke berbagai acara festival pameran pariwisata yang dilaksanakan oleh pemerintah Rusia dan diikuti oleh berbagai negara peserta dari seluruh dunia. Serta ada beberapa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Rusia terbagi dalam dua yaitu : 1. Upaya Internal merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia didalam negeri seperti : a. Pembebasan Visa. “Bebas Visa kunjungan diberikan kepada Orang Asing warga negara dari negara tertentu dan pemerintah wilayah administrasi khusus dari negara tertentu dengan memperhatikan asas timbal balik dan asas manfaat”. Dalam hal Orang Asing warga negara dari negara tertentu yang dibebaskan dari kewajiban memiliki Visa kunjungan akan tinggal lebih dari jangka waktu yang telah ditentukan, dan/atau akan melakukan kegiatan selain dalam rangka kunjungan wisata, yang bersangkutan dapat diberikan Visa kunjungan atau Visa kunjungan saat kedatangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Anggaran Belanja Fungsi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan pariwisata yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Realisasi anggaran belanja Pemerintah Pusat meliputi realisasi anggaran fungsi pariwisata dan budaya pada beberapa kementerian negara/lembaga sebagaimana tabel berikut: Perkembangan Alokasi Belanja Menurut Fungsi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahun 2008-2013 (triliun rupiah) 2008 2009 2010 2011 2012 2013 APBN 1,3 1,4 1,4 3,6 2,5 2,5 Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 0,6 0,6 0,9 1,3 1,5 0,7 Pengembangan Pariwisata dan 0,6 0,7 0,0 Budaya 0,1 0,1 0,1 0,0 0,0 0,0 Pembinaan Kepemudaan dan 0,1 0,1 0,0 OlahRaga 0,4 1,8 0,5 0,6 Pembinaan Penerbitan dan 0,4 0,4 1,2 Penyiaraan Litbang Pariwisata dan Budaya Pembinaan OlahRaga Prestasi Pariwisata dan Budaya Lainnya 2. Upaya Eksternal merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia diluar negeri seperti strategi diplomasi. Dalam strategi diplomasi yang dilakukan
455
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 2, 2016: 451-458
oleh pemerintah Indonesia dalam hal ini adalah Diplomasi Kebudayaan. Diplomasi budaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia yaitu menggunakan sektor pariwisata sebagai suatu alat untuk mencapai suatu kepentingan nasional negara yang juga bertujuan untuk terus berupaya untuk meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan Rusia yang ingin berwisata di Indonesia. Diplomasi sendiri merupakan salah satu cara suatu negara untuk mengedepankan kepentingan nasionalnya. Upaya Eksternal merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia diluar negeri seperti strategi diplomasi. Dalam strategi diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam hal ini adalah Diplomasi Kebudayaan. Diplomasi budaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia yaitu menggunakan sektor pariwisata sebagai suatu alat untuk mencapai suatu kepentingan nasional negara yang juga bertujuan untuk terus berupaya untuk meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan Rusia yang ingin berwisata di Indonesia. Diplomasi sendiri merupakan salah satu cara suatu negara untuk mengedepankan kepentingan nasionalnya. Diplomasi budaya yang dilakukan pemerintah Indonesia di Rusia antara lain : a. Mengikuti Festival Golden Dolphin Moscow yang dilaksanakan pada 14 Februari 2013 Gedung Pameran Gostiny Dvor, yang merupakan tempat paling bergengsi untuk pameran-pameran besar di Moskow berstandar internasional. Destinasi yang ditawarkan kepada masyarakat Rusia mulai dari Pulau Weh di bagian Barat Indonesia, Wakatobi, Laut Banda, Teluk Lembeh, Alor, Halmahera, Bunaken hingga Raja Ampat dan masih banyak surga bawah laut Indonesia lainnya. Berlokasi di tengah gedung pameran, stand Indonesia sangat strategis untuk menarik perhatian banyak pengunjung. b. Mengikuti pameran Moscow International Travel and Tourism (MITT) dari tanggal 20 hingga 23 Maret 2013 dengan mendirikan anjungan peserta tour, operator dan hotelier Indonesia. Pada festival tersebut, para mahasiswa Indonesia juga menyajikan kuliner Indonesia seperti risoles, bakwan, es buah, lapis legit, dan godok pisang. c. Mengikuti pameran pariwisata Siberia International Travel and Tourism (SITT) di Novosibirsk, Federasi Rusia 11-13 April 2013 untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Rusia ke Tanah Air. Pameran SITT Novosibirsk merupakan ajang promosi pariwisata terbesar di wilayah Siberia dan Timur Rusia yang dikuti sekitar 200 peserta swasta dan badan promosi pariwisata daerah Rusia, industri pariwisata serta pemangku kepentingan terkait sektor wisata di Rusia dan mancanegara. Anjungan Indonesia menyediakan beragam informasi cetak dan visual serta pelaku bisnis pariwisata (tour operator) nasional dan juga menampilkan tari Legong Bali, tari Yapong Betawi, tari Bajidor Sunda dan Panji Semirang Bali. Tari Legong Bali pun menjadi tarian pembuka di acara pembukaan pameran. d. Mengadakan acara Wonderful Indonesia terselenggara berkat kerjasama antara Kementerian Pariwisata dengan KBRI Moskow dengan tujuan untuk memperkenalkan potensi pariwisata Indonesia selain Bali kepada para tur operator terkenal di St. Petersburg. e. Mengikuti pameran pariwisata Otdykh Leisure 2013 di Moskow, Rusia. Otdykh Leisure merupakan kegiatan pameran pariwisata internasional untuk musim gugur terbesar di Rusia dan CIS. Pameran yang berlangsung tanggal 17-20 September 2013 ini dikoordinir oleh Kemenparekraf RI bekerjasama dengan KBRI Moskow. Khusus untuk Indonesia, peserta Otdykh Leisure
456
Upaya Indonesia Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Rusia (Pitriani Nur Aulia)
diikuti oleh 18 industri antara lain perhotelan, tour and travel, serta perusahaan charter flight. Untuk menarik animo pengunjung ke paviliun Indonesia, pihak panitia Kemenparekraf menampilkan berbagai macam kesenian diantaranya angklung yang dibawakan oleh Saung Mang Udjo serta tari-tarian antara lain Tari Merak, Cakil Blambangan, dan Panyembrana oleh penari-penari dari Saggar Seni Sonobudoyo, Surakarta. f. Program Familiarization Trip (wisata pengenalan) merupakan suatu perjalanan yang dimaksudkan guna mengenal lebih lanjut bidang atau daerah yang mempunyai kaitan dengan pekerjaannya. Biasanya wisata jenis ini diikuti oleh para jurnalis, hotel, dan travel agent. Tujuan diselenggarakannya program ini adalah untuk memperkenalkan budaya serta destinasi wisata yang potensial di Indonesia. Sebanyak 3 wartawan dari media cetak ternama Rusia dan 4 tur operator Rusia datang berkunjung ke Indonesia selama seminggu penuh dengan jadwal yang sangat padat yaitu pada 3-11 Oktober 2013. Kesimpulan Melihat dari upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia cukup maksimal agar menarik minat wisatawan Rusia agar datang berkunjung ke Indonesia. Jumlah kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia belum mencapai target yang diinginkan oleh pemerintah akan tetapi walaupun tidak mencapai target jumlah yang datang berkunjung ke Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.
Daftar Pustaka Literatur Buku J.W Bakker SJ, 1984, “Filsafat Kebudayaan, Sebuah Pengantar”, Jakarta, BPK Gunung Mulia Holsti, K.J.,1978, “International Politics, A framework for Analysis”, third edition, New Delhi , Prentce Hail Of India Muljadi A.J, 2009, “Kepariwisataan Perjalanan”, Jakarta, Raja Grafindo Persada Pitana I Gde, M.Sc, I Ketut Surya Diarta, SP.,MA., 2009, “Pengantar Ilmu Pariwisata”, Yogyakarta, Andi Rosenau, James.N, Kenneth W. Thompson, Gavin Boyd, 1976, “World Politics An Introduction”, New York : A Division of Macmillan Publishing Co., Inc Roy, S.L., 1991, “Diplomasi”. Jakarta, Rajawali Pers -----------., 1995, “Diplomacy”, terjemahan oleh Harwanto Dahlan dan Mirsawati, Jakarta, Raja Grafindo Persada Internet Belanja Pemerintah Pusat dalam situs http://www.anggaran.depkeu.go.id/content/publikasi/buku%20dasar%20peny usunan%20apbn.pdf diakses pada 09 Maret 2016
457
eJournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 4, Nomor 2, 2016: 451-458
Familiarization Trip dalam situs http://www.kemlu.go.id/moscow/Lists/EmbassiesNews/DispForm.aspx?ID=2 90&ContentTypeId=0x0100574B2B380123F5488597FB3B64A2C806 diakses pada 03 Maret 2015 Festival Golden Dolphin dalam http://travel.detik.com/read/2013/02/21/091930/2175721/1382/rusiaterpukau-alam-bawah-laut-indonesia diakses pada 17 November 2013
situs
Indonesia dalam pameran MITT di Moskow pada situs http://www.rmol.co/read/2013/03/24/103555/Persaingan-Ketat-MerebutCalon-Turis-Rusia-dalam-MITT-2013- diakses pada 17 November 2013 Indonesia dalam pameran SITT di Novosibirsk dalam situs http://bola.kompas.com/read/2013/04/15/11572829/indonesia.tampil.di.sitt.no vosibirsk diakses pada 21 Desember 2015 Nota Kesepahaman antara Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia dan Badan Federal Bidang Pariwisata (Federasi Rusia) tentang Kerjasama Bidang Pariwisata dalam situs http:// www.budpar.go.id/userfiles/file/Rusia.pdf diakses pada 27 Februari 2013 Pameran Otdykh Leisure dalam situs http://www.tribunnews.com/internasional/2013/09/19/indonesia-ikut-dipameran-pariwisata-otdykh-leisure-2013 diakses pada 25 Januari 2015 Pembebasan Visa Kunjungan dalam situs http://setkab.go.id/resmi-wisatawan-dari45-negara-ini-bebas-visa-kunjungan-wisata-ke-indonesia/ diakses pada 07 Maret 2016 Pengertian Familiarization Trip dalam situs http://www.kemlu.go.id/kyiv/Pages/Embassies.aspx?IDP=166&l=id di akses pada 03 Maret 2015 Pariwisata sebagai salah satu sektor penting di Indonesia dalam situs http://www.parekraf.go.id/asp/detil.asp?c=117&id=1198 diakses pada 15 November 2014 Pertukaran perwakilan diplomatik dalam situs http://www.indonesia.mid.ru/relat_ind_04.html diakses pada 11 November 2013 Pesona
458
Angklung dalam acara Wonderful Indonesia dalam situs http://www.kemlu.go.id/moscow/Lists/EmbassiesNews/DispForm.aspx?ID=3 03&ContentTypeId=0x0100574B2B380123F5488597FB3B64A2C806 diakses pada 15 Maret 2015