Untuk Kalangan Internal
Page 1
DAFTAR ISI : MAHKOTA DEWA : OBAT PUSAKA INDONESIA Kometar Orang Pintar Pendahuluan Obat Tradisional Indonesia Tembus Pasar Dunia Industri Jamu Indonesia Peluang Pasar Dunia
BAB I : MAHKOTADEWA OBAT PUSAKA INDONESIA , POHON YANG BERKHASIAT OBAT
Obat Pusaka Indonesia Kaya Kandungan Kimia
BAB II : EFEK SAMPING MAHKOTADEWA.
Bagian Dari Toga
BAB III : PENGOLAHAN MAHKOTA DEWA Mahkotadewa Instant Minyak Mahkotadewa Madu Mahkotadewa BAB IV : PEMANFAATAN JAMU MAHKOTADEWA
DOSIS PEMAKAIAN JAMU UNTUK ANAK-ANAK
Penyembuhan Penyakit Kanker
JAMSI – Jamu Diabetesi JAMKHO - JAMU KHOLESTROL TINGGI SETARA DENGAN OBAT MODERN Jamu Darah Tinggi Jamu Rematik dan Asam Urat Biodata Penulis Produk Unggulan Profile PT. Mahkotadewa Indonesia
Untuk Kalangan Internal
Page 2
MAHKOTA DEWA : OBAT PUSAKA INDONESIA Percaya tidak percaya, suka tidak suka Mahkotadewa adalah milik Indonesia bukan milik Negara tetangga karena asal usulnya dari Papua. Meski awal usaha mendapat tanggapan negative dari sebagian masyarakat namun the show must go on. Saya terus berjuang menekuni pembuatan JAMU dengan bahan buah Mahkotadewa. Bukan sekedar testimony namun penelitian-penelitian ilmiah terus membuktikan JAMU dengan bahan utama Mahkotadewa bisa atasi berbagai penyakit. DIBALIK DERITA PANJANG Bila kanker diabet datang dan meradang Benarkah kematian sudah menjelang? Haruskah akal dan asa hilang? Bila kanker diabet tiba-tiba menyerang Manakah jalan yang hendak dipandang? Operasi atau ramuan nenek moyang? Resah dan bingung bisa dibayang Terpikir hidup hendak melayang Terasa dunia terkoyak dan guncang Namun, jangan lupa Tuhan begitu sayang, Pasti ada hikmah di balik derita yang panjang Sesungguhnya alam menyimpan obat untuk menghadang Mahkotadewa buah yang khas milik Indonesia Mahkotadewa jadi perantara penolong kesembuhan Mahkotadewa obat pusaka Indonesia. Jakarta, 19 Februari 2004 Ning Harmanto Semoga Tuhan memberikan jalan terbaik untuk pengembangan JAMU menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menjadi komoditi produk kesehatan yang bisa diterima di manca Negara. Semoga.
Untuk Kalangan Internal
Page 3
KOMENTAR ORANG PINTAR: Anda mungkin pernah membaca kalimat ini, “Ketika dunia memberikan seribu alasan untuk menangis, berikanlah sejuta kesempatan untuk tersenyum”. Saya melihat motto itu ada di penulis buku ini. Ning Harmanto, sahabat Rumah Perubahan, yang secara inovatif menemukan kembali kekayaan biodiversiti Indonesia, lalu dengan dasar literatur dan eksperimen yang terstruktur, memecahkan satu per satu masalah kesehatan yang dihadapi manusia. Ia sungguh mencintai manusia, bahkan percaya setiap masalah selalu ada jalan keluarnya karena Tuhanlah dokter yang terbaik. Sebuah buku kesehatan yang perlu dijadikan hadiah bagi Anda yang ingin membuat mereka yang memiliki keturunan masalah gula darah tersenyum.” Prof. Rhenald Kasali, Guru Besar UI, Founder Rumah Perubahan Tadinya saya tidak terlalu memperhatikan pengobatan dengan herbal Indonesia. Di awal tahun, setelah saya ditelepon penyidik Polres Bekasi yang sudah dua hari berturut-turut mencari saya dengan alasan tidak jelas menanyakan Jamsi O2HbA1c dan saya berusaha menghindar. Namun, akhirnya ketemu juga. Saya ditanya tentang O2HbA1c dan saya menjawab apa adanya. Saya hanya ingin menolong orang yang terkena diabetes. Bapak tersebut menanyakan produsennya? Ternyata banyak saudaranya yang kena diabetes dan sembuh setelah mengonsumsi Jamsi O2HbA1c yang saya berikan. Tantenya yang sudah tidak bisa ke manamana, hanya tergeletak saja di rumah, ternyata sudah bisa beraktivitas kembali menghadiri arisan dan ke pasar sendiri. Akhirnya, saya antusias mendukung Bu Ning yang mengembangkan pengobatan herbal karena saya menyadari banyak sekali orang yang kurang mampu menderita penyakit diabetes dan ternyata herbal menjadi salah satu solusinya. Budijanto Achwan, Konsultan Bisnis As you know that my dad had Pankreas cancer and the specialist here suggested to have operation or having kemotheraphy. My family did not agree with operation as the specialist told us that eventhough my dad has the operation, he can guarantee that he can get the cancer out. I did not agree with kemotheraphy as I was told that having kemotheraphy can kill the good cell as well as the bad cells. He had finally had the stent put on. At that time my dad cancer level was around 1500. We went to Indonesia and saw Bu Ning and told the story about my dad. He also had diabetes and heart problem. I started giving the Mahkota Dewa to him little bit by bit as I discussed with Bu Ning. I really gave fully attention to my dad when I gave Mahkota Dewa products though the first week he had trouble and from my own idea I gave him a lot of water to drink and increased again the dose and finally he was o.k. After one and a half month we saw the specialist and the result from the scan that the cancer is getting smaller. We were very thrilled. I kept on giving him the Mahkota Dewa 3 x a day and other herbs was given by Bu Ning. After 3 months, the specialist had another scan and told me that the cancer was shrink and the ca level down to 36 as normal people like us the Ca level is 35. The specialist was so surprised. I told him that I gave him Mahkota Dewa herbal and gave him yr web address. Neni, Sydney
Untuk Kalangan Internal
Page 4
PENDAHULUAN Puji syukur pada Tuhan akhirnya para cerdik cendekia khususnya para peneliti dalam maupun luar negeri berlomba melakukan penelitian tentang kandungan dan khasiat Mahkotadewa. Terlebih lagi pada tgl 16 Mei 2016 BPOM menyelenggarakan seminar khusus pemanfaatan tanaman Mahkotadewa menjadi bahan obat tradisional dengan mengundang para peneliti dan pakar tanaman obat menjadi nara sumbernya. Ini membuktikan kepedulian pemerintah Republik Indonesia ingin mengangkat potensi tanaman obat menjadi bahan obat tradisional atau JAMU. Sungguh saya sering terharu dan benar-benar bersyukur pada Tuhan karena setiap kali mendapat anugerah Tuhan boleh menjadi perantara dan alat kesembuhan Tuhan. Dari awal mula saya menekuni membuat ramuan JAMU Mahkotadewa selalu ada saja jalan yang membuat saya dipercaya masyarakat. Meski dengan peralatan sederhana ramuan yang saya buat bisa berkembang dan dinikmati oleh masyarakat di seluruh penjuru tanah air bahkan mancanegara. Ramuan JAMU Mahkotadewa yang kini banyak dipercaya masyarakat adalah JAMSI (Jamu Diabetesi) dan JAMKHO (Jamu Kholestrol). Selain sudah dilakukan penelitian ilmiah dalam bentuk jurnal juga dilakukan penelitian uji toksisitas akut dan kronis juga uji manfaat di Pusat Study Biofarmaka, IPB Bogor. Meski ada Peraturan Pemerintah 103 th 2014 tentang hak dan wewenang pengobat/penyehat tradisional tidak boleh mengobati namun pengalaman saya akhir-akhir ini banyak didatangi orang sakit yang minta obat dari berbagai negara, seperti Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Australia, Jerman, dan Belanda. Mereka tertarik terhadap JAMU atau ramuan tradisional Indonesia untuk menyembuhkan penyakitnya setelah memperoleh informasi dari website kami www.mahkotadewa.com atau www.ningharmanto.com , bahkan sebagian dari mereka telah merasakan khasiat dan manfaatnya. Masyarakat juga lebih percaya karena bisa membandingkan kondisi kesehatannya secara terukur melalui pemeriksaan darah di laboratorium yang terpercaya. Sebelum dan sesudah minum jamu bisa dibandingkan hasilnya secara terukur. Saat ini saya merasa prihatin dengan banyaknya pengobatan alternatif yang hanya ingin mencari untung pada saat orang lain sedang membutuhkan. Saya juga melihat mulai adanya pematenan potensi keanekaragaman hayati bangsa kita oleh negara lain. Namun, saya bersyukur ternyata ungkapan rasa keprihatianan yang saya tuangkan dalam bentuk tulisan, dimuat oleh Harian Kompas, tanggal 10 Desember 2003 dengan judul “Obat Tradisional Indonesia Tembus Pasar Dunia?”. Di balik judul tersebut tersirat sikap optimis dari dalam diri saya, bahwa produk JAMU atau obat tradisional Indonesia sebenarnya mampu bersaing dengan obat tradisional dari negara lain. Masalahnya, tinggal bagaimana cara menjalin kerja sama untuk mengenalkannya kepada masyarakat luas baik di dalam maupun di luar negeri. Bagi pembaca yang belum sempat membacanya, dapat menyimaknya dalam buku ini.
Untuk Kalangan Internal
Page 5
Obat Tradisional Indonesia Tembus Pasar Dunia? Akhir-akhir ini pengobatan alternatif mempergunakan JAMU atau ramuan tradisional Indonesia tidak hanya diminati oleh masyarakat pedesaan, tetapi juga kalangan menengah ke atas di perkotaan. Pengobatan tradisional menjadi semacam trend di tengah masyarakat yang selama ini lebih banyak mengandalkan sistem pengobatan modern dan ilmu kedokteran dari Barat. Seiring dengan tren “back to nature” yang kini merebak di dunia, khususnya dunia pengobatan, mampukah JAMU atau obat tradisional menembus pasar ekspor dunia? Masyarakat kini seolah menyadari, bahwa ternyata obat tradisional yang sebenarnya sudah lama dikenal dan dipraktikkan sejak beribu tahun lalu itu tidak kalah hebat dari obat modern. Kalau dulu, kesembuhan dari suatu penyakit hanya bergantung dari pengobatan dokter, dan seolah-olah kata-kata dokter seperti sebuah “aturan yang tak terbantahkan serta mutlak harus dituruti”, maka kenyataan itu mulai bergeser. Kini di mana-mana mulai banyak bermunculan klinik-klinik pengobatan tradisional. Bahkan tempat praktik-praktik paranormal pun mulai banyak dikunjungi para “pasien” yang ingin beroleh kesembuhan dengan cara yang terkadang tidak masuk akal. Kenyataan ini tidak hanya terlihat di kota-kota kecil, akan tetapi juga di kota besar seperti Jakarta. Pengetahuan tentang pengobatan tradisional dari nenek moyang, kini mulai banyak digali. Meskipun demikian, ada pula sebagian orang yang lebih bijak dan realistis, dengan tetap melakukan diagnosis serta terus mengikuti perkembangan penyakitnya melalui dokter modern, tetapi sehari-hari proses pengobatan yang dilakukannya menggunakan obat-obat tradisional. Di Indonesia, penggunaan obat alami yang selama ini lebih dikenal sebagai jamu, sebenarnya telah meluas dipraktikkan oleh nenek moyang kita. Masyarakat kini terus melestarikannya sebagai salah satu warisan budaya kita. Dan memang sebenarnya, bangsa kita yang terdiri dari berbagai suku bangsa ini memiliki keaneka-ragaman obat tradisional yang terbuat dari bahanbahan alami Indonesia sendiri, termasuk di antaranya tanaman-tanaman obat. Potensi yang amat besar dari negeri kita ini membuat banyak pihak ingin meneliti dan memanfaatkan bahan-bahan alami dan tanaman obat ini untuk berbagai kegunaan lain, seperti kosmetik, pengharum, penyegar, pewarna, ataupun senyawa model yang lain lagi yang bisa disimak dalam perkembangan berbagai produk semacam itu akhir-akhir ini. Upaya ini, selain melestarikan warisan budaya nenek moyang kita, juga akan menggali berbagai faedah yang ada di dalam kekayaan alami kita sendiri, yang selama ini kita tidak manfaatkan sebaik-baiknya.
Industri Jamu di Indonesia Pada dasarnya, jamu terbagi atas tiga jenis, yaitu jamu tradisional warisan nenek moyang, jamu yang dikembangkan berdasarkan referensi, dan fitofarmaka. Khusus untuk fitofarmaka, konsepnya tidak berbeda dengan obat modern karena merupakan obat yang berasal dari tanaman yang telah melalui proses uji klinis, serta pra-uji klinis persyaratan formal produk pengobatan. Selama ini industri jamu bertahan tanpa dukungan memadai dari pemerintah maupun industri farmasi. Dokter dan apotek belum dapat menerima jamu sebagai obat yang dapat mereka rekomendasikan kepada pasien, sehingga produk jamu tidak termasuk dalam produk yang dipasarkan tenaga-tenaga detailer seperti halnya produk-produk obat modern. Di pihak dokter yang mempraktikkan pengobatan, pendidikannya juga masih mengacu kepada pengobatan modern, dan tidak menyentuh substansi pengobatan dengan bahan-bahan alam (fitofarmaka).
Untuk Kalangan Internal
Page 6
Dengan kondisi di atas, tak heran apabila pasar industri jamu tradisional sulit berkembang pesat. Padahal dengan jumlah masyarakat Indonesia yang mencapai lebih dari 200 juta jiwa, sesungguhnya potensi pasar bagi produk-produk jamu sangatlah besar. Terlebih lagi, saat ini kalangan masyarakat menengah ke atas mulai terlanda tren “back to nature”, menggunakan produk-produk yang berasal dari alam. Sebagai cerminan, dapat kita bandingkan dengan data yang dimuat oleh mingguan berita Tempo (4—10 Agustus 2003) tentang situasi pasar obat kimia di Indonesia. Mereka sebutkan bahwa pasar obat kimia di Indonesia mengalami kenaikan 20 persen, sayangnya 90 persen bahan bakunya masih berupa bahan impor dari Cina dan India. Meski sudah memiliki 2.250 disteributor, 5.670 apotek, dan 5.500 toko obat, toh konsumsi obat farmasi masih sangat rendah, yakni Rp 60 per kapita per tahun. Hal lain yang menghambat berkembangnya pasar obat kimia adalah aturan dan birokrasi yang berbelit-belit serta pajak berganda atas bahan baku, sehingga mengakibatkan melambungnya harga obat. Dari data di atas, tampak bahwa perkembangan obat farmasi begitu banyak hambatannya. Apalagi untuk dikembangkan oleh industri kecil. Seharusnya, kenyataan ini dijadikan kajian, untuk lebih meningkatkan serta mengoptimalkan potensi kekayaan alam Indonesia sebagai produk obat alami khas Indonesia. Perkembangan obat tradisional, saat ini justru menggembirakan. Saat ini, mulai banyak penelitian obat-obat tradisional yang dilakukan secara serius. Contoh, penelitian tentang obat penurun kadar kolesterol dan penurun gula darah oleh sebuah perusahaan obat besar di Indonesia dan penelitian obat-obat tradisional yang mempunyai khasiat anti-kanker. Namun demikian, biaya untuk membuat obat tradisional menjadi fitofarmaka sungguh sangat tinggi. Untuk biaya uji klinis, per-item-nya bisa mencapai 300 juta rupiah, bahkan 400 juta rupiah sehingga produsen lebih memilih memproduksi jamu racikan atau ekstrak ketimbang fitofarmaka. Namun, jika dibandingkan dengan obat alami asal Cina atau negara-negara lain, mengapa obat alami Indonesia tidak sepesat perkembangan obat-obat alami asal Cina tersebut? Harus diakui, memang masih ada beberapa titik lemah dalam upaya pengobatan mempergunakan obat alami Indonesia, sehingga perkembangannya tidak sepesat obat-obat tradisional Cina, India, Korea, dan Jepang. Selain faktor ketidak atau kekurangpercayaan masyarakat, pengobatan dengan bahan alami Indonesia tidak atau belum memiliki tradisi pendokumentasian. Hal ini berbeda dengan pengobatan Cina yang pendokumentasiannya lengkap dan penggunaan, khasiat, serta pentabibannya terakumulasi selama berabad-abad. Pemraktikannya pun melalui proses sosialisasi panjang, serta memiliki unit disiplin tersendiri untuk kemudian membentuk semacam “tradisi keilmuan” Timur dengan standar-standar yang khusus pula. Selain itu, penyebab ketertinggalan pengobatan dengan bahan alami Indonesia adalah pengembangannya yang masih relatif baru, yaitu pada tahun 1985. Itupun dananya terbatas dan belum mendapatkan prioritas (Kompas, 2000). Namun apapun kendalanya, saat ini banyak pihak mulai melirik potensi pasar obat tradisional ini, sehingga dari segi bisnis, prospek pemasarannya sangat menggiurkan. Memang idealnya, harus ada pembuktian terlebih dulu mengenai khasiat obat alami terhadap suatu penyakit sebelum obat tersebut dinyatakan dapat digunakan sebagai pengobatan suatu penyakit.
Untuk Kalangan Internal
Page 7
PELUANG PASAR DUNIA Pengembangan obat alami ini memang patut mendapatkan perhatian yang lebih besar, bukan saja disebabkan potensi pengembangannya yang terbuka, tetapi juga karena adanya peningkatan permintaan pasar akan bahan baku obat-obat tradisional untuk kebutuhan domestik dan internasional. Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan petani serta penyerapan tenaga kerja, baik dalam usaha tani maupun usaha pengolahannya. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) yang dikeluarkan pada bulan Juli 2002, perkembangan pemanfaatan penggunaan obat-obat tradisional di bebeberapa negara dapat dilihat dalam daftar berikut ini. Perancis Jerman Amerika Cina India Indonesia Jepang Thailand
75 persen penduduknya menggunakan pengobatan alternatif, paling tidak satu kali. 77 persen dari klinik terapi menggunakan akupuntur. Pasar untuk pengobatan alternatif mencapai 60 juta dollar Amerika per tahun. 95 persen rumah sakit di Cina memiliki klinik tradisional. Obat tradisional digunakan sekitar 70 persen penduduknya. 40 persen penduduknya menggunakan obat tradisional, 70 persennya di pedesaan. Pasar obat tradisional mencapai sekitar 2,5 juta dollar Amerika. Memiliki sistem terpadu untuk pengobatan tradisional di 1.120 health centre.
Dari data di atas, tampak bahwa tingkat kepercayaan masyarakat dunia terhadap tanaman obat sebenarnya begitu besar. Tinggal bagaimana cara kita untuk membuat sebuah terobosan, agar potensi besar ini tidak diambil oleh negara lain. Di negeri kita pun akhir-akhir ini sebenarnya perhatian terhadap obat alami meningkat tajam. Penelitian mengenai potensi dan khasiat obat alami juga mengalami peningkatan. Hal ini tentunya merupakan sebuah perkembangan yang menggembirakan, mengingat potensi kekayaan alam Indonesia sangat berlimpah. Bahan baku yang ada, diolah dan dikembangkan menjadi aneka produk jamu, mulai dari jamu yang digosokkan, ditempelkan, dikumur, sampai diminum. Bentuk ramuan ada yang bubuk, kapsul, instan, ada juga simplisia kering. Semuanya kini ada. Penggunaannya pun bervarisasi, dari encok, pegel linu, jerawat, pelangsing, penggemuk, sampai penghancur batu ginjal dan penghalau kanker dan diabetes. Maka, ada baiknya produk yang ada didukung oleh kebijakan pemerintah, serta berbagai pihak terkait guna mengembangkan pelayanan kesehatan, tidak semata-mata tergantung pada obat-obat kimiawi modern. Sebagai catatan akhir, ingin saya kemukakan bahwa negara Indonesia dengan keanekaragaman kekayaan hayati melimpah, sebenarnya mempunyai peluang amat besar untuk lebih dikembangkan potensinya. Tidak hanya memiliki potensi pasar di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Untuk hal ini, diharapkan ada kerja sama yang terintegrasi antara pemerintah dan masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri. Sehingga, dengan demikian bahan baku obat alami akan diakui keabsahannya secara medis maupun klinis. Selain melestarikan warisan budaya nenek moyang kita sendiri, hal ini juga dapat untuk menghindari dicuri atau dikembangkannya warisan berharga oleh negara lain hingga akhirnya bangsa kita jugalah yang rugi.
Untuk Kalangan Internal
Page 8
Cita-cita besar agar produksi obat tradisional kita diterima dan mendapat kepercayaan masyarakat dunia, semoga bukan hanya sekadar mimpi. Seiring dengan itu, harapan lainnya adalah agar apabila cita-cita ini terwujud, maka devisa negara pun bisa ditingkatkan.
Ny. Ning Harmanto
Ibu Rumah Tangga, Membuka Klinik Pengobatan Alternatif di Jakarta Utara. Sumber: Harian Kompas, Kolom Ilmu Pengetahuan, Rabu 10 Desember 2004
Dari pengalaman para Penyehat Tradisional (HATTRA) yang pernah saya wawancara menginformasikan bahwa dengan tanaman obat yang dimiliki Indonesia sesungguhnya penyakit Diabet bisa ditaklukkan dan disembuhkan hingga tuntas. Ini sesungguhnya merupakan peluang yang sangat menarik untuk pengembangan obat tradidioal yang ada di Indonesia. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap therapy pengobatan tradisional hendaknya para HATTRA perlu bersikap realistis dan mempunyai catatan yang konkrit untuk bisa memonitor perkembangan pasiennya. Ketika saya bertemu dengan DR. Maman Daljusman Malik Spr, Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberi informasi yang sangat menarik bahwa kalangan dokter di Indonesia menyadari bahwa masyarakat sekarang sangat kritis dan cenderung Back to nature. Kalau sekarang ini obat tradisional sebatas menjadi pendamping pengobatan modern atau sekedar alternative, namun kesempatan mendatang obat tradisional akan menjadi obat utama dan pengobatan modern akan menjadi pendamping saja. Mewujudkan impian obat tradisional akan menjadi obat utama untuk kesembuhan penyakit maka perlu diambil langkah-langkah konkrit oleh para BATRA. Seperti halnya prakter dokter ataupun perawatan di Rumah Sakit perlu dibuat status sederhana pasien. Kepercayaan pasien akan lebih kuat bila kita mempunyai data konkrit tentang perkembangan penyakit pasiennya. Pada ceramah Dr. Henry Naland SP.B (K) Onk tgl 2 Mei 2004 di depan anggota Asosiasi Pengembangan Tanaman Obat Indonesia (APTOI) dijelaskan mengenai manfaat dan tata cara membuat status pasien secara sederhana. Status pasien adalah Catatan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan semua keluhan atau penyakit seorang pasien, pemeriksaan yang dilakukan dan pengobatan yang diberikan serta bersifat rahasia. Yang dimaksud dengan rahasia di sini adalah tidak semua orang boleh mengetahui tentang isi catatan pasien yang bersangkutan. Hanya Pengobat, pasien sendiri dan keluarga pasien yang mendapat izin bila perlu izin tertulis. Dalam dunia Medis, pembocoran kerahasiaan sakit seorang pasien dapat diancam dengan hukuman badan dan atau denda yang berat. Di klinik tradisional Mahkota Dewa sendiri sering kali kita harus mengikuti keinginan pasien yang ingin berbicara empat mata saja dengan saya pribadi. Kadang kala kitapun juga harus benar-benar menjaga agar justru pasien sendiri tidak boleh tahu tentang penyakitnya karena permintaan keluarga yang tidak menginginkan pasien jadi shock bila tahu penyakitnya berat atau parah. Mempunyai catatan yang lengkap dan rinci ternyata memberikan banyak manfaat. Di Griya Sehat Mahkotadewa kini mempunyai data base semua pasien yang datang, sehingga dengan mudah kita bisa memberikan laporan secara periodik kepada Suku Dinas Kesehatan sebagai
Untuk Kalangan Internal
Page 9
persyaratan keberadaan klinik tradisional untuk bisa dipantau terus menerus. Yang memprihatinkan kini masyarakat sering tergiur janji-janji penyakitnya akan hilang dalam sekejap mata dengan membayar dana sekian juta namun ternyata setelah dicek secara medis justru penyakitnya semakin berat. Saat saya berjumpa dengan PROF. DR. IGN. Wila Wirya MSc.SpA (K) di Kantor Buana Minggu, dia menceriterakan pengalaman pahitnya menangani pasien anak-anak umur 7 tahun yang menderita batu ginjal. Pasien sudah disarankan operasi namun menolak karena memilih pengobatan tradisional China. Dua bulan kemudian pasien dan keluarganya datang lagi dengan wajah berseri-seri karena keluhan sakit di pinggang sudah tak terasa lagi lalu ingin mencari kepastiannya. Betapa terkejutnya keluarga mengetahui hasil USG menunjukkan batu ginjalnya ternyata tidak hilang, bahkan lebih mengejutkan lagi ginjalnya malah mengkerut mencengkeram batu ginjalnya. Memang benar selama minum ramuan pasien tidak merasa sakit namun ternyata rasa sakit yang hilang tidak serta merta menghilangkan penyakitnya. Sayapun sering juga kedatangan pasien yang menceriterakan pengalaman pahitnya berobat menghabiskan dana puluhan juta setelah di cek secara medis ternyata penyakitnya justru semakin parah
Untuk Kalangan Internal
Page 10
BAB I MAHKOTADEWA OBAT PUSAKA INDONESIA POHON YANG BERKHASIAT OBAT
Buah Mahkota Dewa
Mahkota Dewa adalah tanaman asli Indonesia. Habitat asalnya di tanah Papua. Namun, entah bagaimana caranya, tanaman ini masuk ke Keraton Mangkunegara di Solo dan Keraton Yogyakarta. Di kedua tempat itu Mahkota Dewa dikenal sebagai tanaman obat. Dulu memang hanya kedua keraton itu yang mengenal khasiat mahkota dewa untuk keperluan pengobatan. Lambat laun, dari mulut ke mulut, berita mengenai khasiat pohon ini menyebar ke luar keraton. Pohon ini sebetulnya pantas dianggap memiliki ‘kesaktian’.
Soalnya, berbagai jenis penyakit, dari yang ringan sampai yang berat, bisa disembuhkan dengan buah dari pohon ini. Bahkan, dalam cerita wayang purwa, pohon ini konon begitu dikeramatkan. Pohon ini sangat dihormati. Siapa saja yang berkeinginan untuk memetik buahnya harus menyembahnya terlebih dulu. Para prajurit yang hendak pergi ke medan laga pun harus memakan buahnya agar sehat, kuat, dan selamat. Sebagian orang meyakini bahwa pohon mahkotadewa memancarkan ‘aura’ yang sangat bagus untuk kesehatan. Ada juga yang percaya bahwa siapa pun yang menanam pohon ini sampai berbuah akan dilimpahi rezeki yang berlimpah. Kini dengan pemberitaan di media cetak dan elektronik yang terus menerus, masyarakat mulai berlomba-lomba menanam. Di daerah Purworejo, Jawa Tengah hampir semua penduduk punya tanaman ini. Bahkan masyarakat yang tadinya menanam cengkeh atau tanaman lain kini diganti dengan Mahkotadewa. Saya amat bersyukur dengan kenyataan ini walau masih harus terus menerus disosialisasikan. Saya terus berjuang untuk memperkenalkan dan menginformasikan manfaat tanaman Mahkotadewa diseluruh pelosok Tanah air dan bahkan ke segenap penjuru dunia. Saya terus ingin berkarya melalui tulisan, talk show, ataupun seminarseminar di berbagai daerah. Dari website www.mahkotadewa.com dan www.ningharmanto.com masyarakat dunia mulai tertarik mencoba ramuan tradisional Indonesia untuk mengobati penyakitnya. Saya amat terharu ketika banyak orang asing datang ke klinik Mahkotadewa untuk konsultasi dan meminta ramuan yang saya olah secara sederhana. Sayangnya, masih banyak juga orang Indonesia sendiri yang tidak tahu kegunaan pohon ini dan terbukti saat di aula Departemen Kesehatan digelar acara Seminar Tanaman Obat, kami menyebar questioner ternyata dari 150 peserta ada sekitar 50% yang belum tahu tentang Mahkotadewa.
Untuk Kalangan Internal
Page 11
Jangankan orang awam, banyak ahli pengobatan tradisional pun masih ada yang meragukannya. Alasannya, antara lain, penelitian ilmiah secara klinis mengenai kegunaan pohon ini belum menghasilkan sebuah kesimpulan yang memuaskan. Akibatnya, tidaklah mengejutkan jika di beberapa daerah pohonnya banyak ditebangi karena dianggap hanya sebagai sarang ular. Buahnya pun dibuang begitu saja karena rasanya tidak enak. Hal-hal seperti itu membuat ketersediaan mahkotadewa, yang memang sulit didapat, semakin sulit dipenuhi. Padahal, dari waktu ke waktu, kebutuhan pengobatan alternatif terhadap pohon ini semakin banyak.
OBAT PUSAKA INDONESIA Sebagian ahli botani menamai mahkota dewa berdasarkan tempat asalnya, yaitu
Phaleria papuana Warb. var. Wichannii (Val.) Back. Namun, sebagian yang lain menamainya berdasarkan ukuran buahnya yang besar-besar (makro), yaitu Phaleria macrocarpa (Scheff.)
Boerl. Sebutan atau nama lain untuk Mahkota dewa cukup banyak. Ada yang menyebutnya Pusaka dewa, Derajat, Mahkota Ratu, Mahkota Raja, Trimahkota. Di Jawa Tengah, orang menyebutnya dengan nama makuto dewo, makuto rojo, atau makuto ratu. Orang Banten menyebutnya raja obat. Nama ini diberikan karena pohon ini mampu mengobati aneka penyakit. Sementara itu, orang Cina lebih suka menyebutnya pau yang berarti obat pusaka. Tidaklah mengejutkan jika beberapa orang pun meng-Inggris-kan namanya menjadi The Crown of GOD. (Dokter Henry Naland spesialis Ongkologi yang memberi nama ini). Nama-nama lain yang sangat bagus itu umumnya dimunculkan berdasarkan khasiat yang dikandung pohon ini. Nama-nama lain itu juga mengandung daya tarik. Meskipun banyak yang memberikan nama berkonotasi bagus kepada pohon ini, ada juga orang yang memberikan nama berkonotasi sebaliknya. Contohnya, di Depok, Jawa Barat, nama lain mahkotadewa adalah buah simalakama. Walaupun cukup mengagetkan, sebutan ini sebetulnya cukup beralasan. Soalnya, bagi penderita suatu penyakit, jika dimakan melebihi takaran, buah mahkotadewa akan menyebabkan efek negatif yang tidak diharapkan, dari sariawan hingga pusing dan mual-mual. Namun, jika tidak dimakan, penyakitnya malah mungkin tidak bisa disembuhkan. Memang, dalam mengonsumsi buah ini, dosis yang benar-benar tepat harus diperhatikan. Sampai saat ini banyak penyakit yang berhasil disembuhkan dengan mahkotadewa. Beberapa penyakit berat (seperti sakit lever, kanker, sakit jantung, kencing manis, asam urat, reumatik, sakit ginjal, tekanan darah tinggi, lemah syahwat dan ketagihan narkoba) dan penyakit ringan (seperti eksim, jerawat, dan luka gigitan serangga) bisa dibantu penyembuhannya dengan buah dari pohon ini. Mahkota dewa bisa digunakan sebagai obat dalam, dengan cara dimakan atau direbus dan diminum, dan sebagai obat luar, dengan cara dioleskan atau dilulurkan. Melihat begitu banyak penyakit yang bisa disembuhkannya, sebutan Pusaka Indonesia memang layak disematkan untuk pohon ini.
KAYA KANDUNGAN KIMIA Saat saya merintis usaha dengan bahan baku Mahkotadewa (th 1999) masalah yang mengganjal terhadap pemakaian mahkotadewa sebagai tanaman obat adalah terbatasnya pembuktian-pembuktian ilmiah akan kegunaan buah dari pohon ini. Selama ini pembuktian yang ada sebagian terbesar masih berupa pembuktian empiris, pembuktian yang hanya berdasarkan pada pengalaman pengguna. Literatur-literatur yang membahasnya pun sangat
Untuk Kalangan Internal
Page 12
terbatas. R. Broto Sudibyo, Kepala Bidang Pelayanan Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, menguatkan keterbatasan literatur ini. Dalam literatur kuno pun, keterangan mengenai mahkota dewa sangat terbatas. Hanya kegunaan biji buah yang bermanfaat sebagai bahan baku obat luar, misalnya untuk obat kudis, yang dibahas. Ketika saya mengikuti tour tanaman obat yang diselenggarakan oleh suatu Majalah Pertanian pada bulan Juni th 2003 yang lalu bertemu dengan Pak Broto alm, saya amat berterima kasih atas pemberian dukungannya. Meski awalnya Pak Broto tidak percaya namun begitu saya ceriterakan beberapa kasus penyakit yang secara nyata bisa dibantu penyembuhannya, maka beliau malah memberi semangat pada saya untuk terus menekuni khasiat Mahkotadewa.Ya saya berjanji untuk terus memperjuangkan Tanaman Obat Indonesia agar bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan memperoleh pengakuan dunia. Yang sangat saya syukuri tanggal 16 Mei tahun 2016 Mahkotadewa diseminarkan BPOM sebagai tanaman yang berkhasiat obat dan dipresentasikan penelitiannya oleh para peneliti kalangan akademisi. Dari penelitian ilmiah diketahui bahwa mahkotadewa memiliki kandungan kimia yang kaya. Itu pun belum semuanya terungkap. Dalam daun dan kulit buahnya terkandung alkaloid, saponin, dan flavonoid. Selain itu, di dalam daunnya juga terkandung polifenol. Seorang ahli farmakologi dari Fakultas Kedokteran UGM, dr. Regina Sumastuti, berhasil membuktikan bahwa mahkota dewa mengandung zat antihistamin. Zat ini merupakan penangkal alergi. Dengan begitu, dari sudut pandang ilmiah, mahkotadewa bisa membantu penyembuhan aneka penyakit alergi yang disebabkan histamin, seperti biduren, gatal-gatal, selesma, dan sesak napas. Penelitian dr. Regina juga membuktikan bahwa mahkota dewa mampu berperan seperti oxytosin atau sintosinon yang dapat memacu kerja otot rahim sehingga persalinan berlangsung lebih lancar. Pembuktian empiris yang ada cukup banyak. Kasusnya juga berbeda-beda, dari yang sepele sampai yang berat. Pembuktian empiris juga dapat ditemui di sebuah pesantren yang getol menangani korban obat-obat psikotropika. Bahkan, beberapa dokter yang mengidap penyakit cukup gawat pun sudah membuktikan khasiat mahkota dewa. Pembuktian ilmiah ramuan tradisional atau JAMU yang dilakukan PT Mahkotadewa Indnesia dengan menggunakan bahan Mahkotadewa bila digabung dengan tanaman obat lain seperti Umbi Dewa, Sambiloto, Mahkotadewa, Temulawak, Mengkudu dan lain-lain terbukti bisa atasi kanker, diabet, kholestrol, asam urat, rematik. Terlebih bila dengan dosis yang tepat dan menggunakan pengolahan menggunakan tehnologi mutakhir seperti NANO TEHNOLOGI ternyata bisa setara dengan obat modern.
Untuk Kalangan Internal
Page 13
BAB II EFEK SAMPING MAHKOTADEWA. Sangat tidak dianjurkan untuk memakan buah mahkota dewa mentah-mentah. Soalnya, akibat yang ditimbulkannya cukup serius. Di Depok pernah ada yang mencoba memakan buahnya begitu saja. Hasilnya, orang itu langsung mabuk. Di Yogyakarta juga pernah ada yang mencoba menelan bijinya mentah-mentah. Hasilnya lebih parah. Dia merasakan tubuhnya sangat panas, seperti terbakar api, dan buang-buang air terus-menerus. Namun, setelah tidur, keesokan harinya, tubuhnya terasa sangat segar. Memang, hanya orang-orang tertentu yang merasa tidak bermasalah dalam mengonsumsi mahkotadewa mentah-mentah. Racikan Mahkota Dewa Ibu-ibu yang hamil muda dilarang mengonsumsi mahkotadewa. Soalnya, kemampuan mahkota dewa yang bisa meningkatkan kontraksi otot rahim bisa membuat keguguran. Efek yang biasanya muncul setelah mengkonsumsi mahkota dewa adalah serangan rasa kantuk. Efek seperti ini normal-normal saja. Efek yang lain adalah mabuk. Untuk menghilangkan efek ini, perbanyaklah minum air putih. Dosis mahkotadewa pun perlu dikurangi jika meminumnya lagi. Jika mabuk lagi, hentikan pemakaian sementara. Untuk penyakit-penyakit dalam dan sangat serius seperti misalnya kanker rahim setelah mengkonsumsi Mahkotadewa badan bisa panas dingin dan kadang kala mengeluarkan gumpalan darah yang berbau busuk. Hal ini merupakan proses membersihkan penyakit.
Suatu hari seorang dokter yang memberikan therapy pasiennya yang menderita kanker rahim dengan ramuan paket Mahkotadewa dari kami, agak panik juga karena sang pasien mengeluarkan gumpalan daging dari vagina sebesar bola kasti disertai pendarahan. “Waduh bu Ning, bagaimana ini koq pasien saya pendarahan dan mengeluarkan gumpalan daging?, kata dokter via telpon. “Okey dari pengalaman saya selama ini, pasien kanker rahim memang bisa mengalami hal seperti itu, tenang aja dokter”, kata saya menenangkan. “Sebaiknya menurut bu Ning, pasienku tak bawa ke Rumah sakit apa nggak?” “Menurut saya begini dok, coba di cek tekanan darahnya lalu periksa kondisi fisiknya, lemas apa tidak?”. “Ya saya sudah cek, semuanya baik dan pasien malah merasa lebih enakan”.
Untuk Kalangan Internal
Page 14
“Puji Tuhan kalau begitu ini proses penyembuhan.Lanjutkan minum ramuannya dan bila kondisi pasien sehat-sehat saja ya tak perlu opname RS. Untuk mencari kepastian bisa dicek dengan pemeriksaan USG, tumornya sudah hilang atau belum”. Benar dugaan saya, setelah dilakukan pengecekan ternyata hasilnya sungguh menggembirakan. Penyakit tumor di kandungan pasien dokter itu benar-benar hilang lenyap tak berbekas. Kasus seperti ini sudah seringkali terjadi.Karena pasien saya yang mengalami hal seperti ini banyak, lama lama saya hafal betul proses kesembuhan beberapa penyakit. Awalnya, selain sebagai tumbuhan obat, mahkotadewa berfungsi sebagai pohon peneduh. Karena pohon ini juga tampak indah, terutama bunga dan buahnya, banyak orang yang memfungsikannya sebagai pohon hias. Meskipun indah, pohon ini sebenarnya mengandung racun. Racun ini terutama tersimpan di dalam bijinya. Karenanya, sikap berhati-hati perlu dikembangkan dalam menanam, mengonsumsi, dan mengolah hasil pohon ini. Bahkan setelah menjadi ramuan obat sekalipun, jika pemakaiannya melebihi dosis yang dianjurkan, efek-efek negatif yang tidak diharapkan bisa tetap muncul. Uniknya, menurut seorang peneliti dari Gajah Mada, tanaman yang beracun biasanya justru sangat bagus untuk menanggulangi tumor dan kanker ganas. Analoginya, ular kobra terkenal dengan bisanya yang sangat mematikan, tetapi empedunya sangat manjur untuk pengobatan. Sebetulnya, bukan hanya mahkotadewa yang beracun. Beberapa pohon obat lain pun beracun. Dalam buku Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Kanker, alm. dr. Setiawan Dalimarta menuliskan dua belas pohon beracun yang manjur untuk menyembuhkan kanker. Pohon-pohon itu adalah bidara laut, tapak dara, ceguk, daun encok, jarak, kamboja merah, kayu manis cina, ki tolod, leunca, pacar air, sikas, dan tali putri. Selain itu tanaman keladi tikus juga amat beracun.
BAGIAN DARI TOGA Ada yang mendefinisikan pohon atau tanaman obat sebagai pohon yang salah satu, sebagian, atau seluruh bagiannya mengandung zat atau bahan yang berkhasiat menyembuhkan penyakit. Bagian yang dimaksud bisa daun, batang, akar, umbi, buah, atau bunga. Dari definisi di atas, yang termasuk pohon obat yang tumbuh di Indonesia ternyata setidaknya terdiri dari 940 jenis pohon. Mahkota dewa hanyalah satu satu jenisnya. Dalam penanamannya, pohon-pohon obat itu bisa dibentuk menjadi suatu taman obat. Istilah yang populer untuk menyebut taman ini adalah TOGA, taman obat keluarga. TOGA ini bisa dirancang di kebun kecil, pekarangan, atau di dalam rumah. Salah satu patokan yang harus dipegang dalam merancang TOGA, terutama yang di pekarangan atau di dalam rumah, adalah faktor estetika atau keindahan taman dan rumah. Jangan sampai kehadirannya justru merusak pemandangan. Untuk itu, harus ada semacam ‘penyesuaian’ antarpohon serta antara pohon dan benda-benda lain, seperti kolam, lampu, jalan setapak, atau kandang-kandang. ‘Penyesuaian’ ini bersifat sangat relatif, tergantung pada selera pemilik. TOGA sangat bermanfaat bagi keluarga. Selain sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan sendiri untuk menyembuhkan aneka penyakit, hasil TOGA juga bisa dijual. Sayangnya, minat masyarakat Indonesia dalam membuat TOGA masih kurang. Penyebabnya antara lain sebagai berikut. : Masyarakat Indonesia terbiasa dengan hal-hal yang praktis. Harus diakui, meramu TOGA membutuhkan waktu dan juga pengetahuan tanaman obat, sedangkan obat-obatan modern
Untuk Kalangan Internal
Page 15
bersifat sangat praktis. Kepraktisan ini juga digembar-gemborkan oleh aneka media massa melalui iklan. Kurangnya lahan untuk merancang TOGA. Padahal, ini bukan alasan. Soalnya, TOGA bisa dirancang di atas kamar sekalipun. Sulitnya mendapatkan bibit-bibit pohon obat. Memang ada beberapa pohon obat yang bibitnya sulit didapat. Namun, banyak juga yang bibitnya sangat gampang didapat. Kurangnya pemahaman akan manfaat dan cara pengolahan TOGA. Kendala ini hanya bisa diatasi dengan kesadaran sendiri untuk mencari informasi tentang manfaat dan cara mengolah atau merancang TOGA. Dilihat dari polanya, penanaman pohon obat di TOGA ada dua cara. Pertama, penanaman secara monokultur. Artinya, satu jenis tanaman obat ditanam secara berkelompok di satu areal tanam. Kedua, penanaman secara tumpang sari. Artinya, beberapa jenis obat ditanam secara berbarengan di satu areal tanam. Kedua pola di atas memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Salah satu kelemahan monokultur adalah adanya kesan monoton. Mahkotadewa bisa ditanam secara monokultur ataupun secara tumpang sari. Untuk menghindari kesan monoton, sebaiknya mahkota dewa ditanam secara tumpang sari. Mahkota dewa bisa ditanam dengan daun dewa, sambiloto, atau kumis kucing. Dalam penanaman di dalam pot, mahkota dewa bisa disandingkan dengan handeuleum, cengkaruk, atau keji beling.
Buku Mengenai Pemanfaatan Buah Mahkota Dewa
Untuk Kalangan Internal
Page 16
BAB III PENGOLAHAN MAHKOTA DEWA Setelah dipanen, setiap bagian pohon mahkota dewa, terutama yang berkhasiat obat, mendapat perlakuan tertentu. Perlakuan yang diberikan meliputi penyortiran, pencucian, pemotongan, pengeringan, penyangraian, dan perebusan. Perlakuan-perlakuan ini sebaiknya segera diberikan setelah mahkota dewa dipanen. Jangan ada penundaan waktu. Soalnya, penundaan dapat mempengaruhi keoptimalan khasiat mahkota dewa. Penyortiran berarti pemilahan bagian-bagian pohon berkhasiat obat berdasarkan kualitasnya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kualitas misalnya adalah ulat atau hama lainnya. Bagian pohon yang dirusak ulat atau hama lain sebaiknya disingkirkan saja. Hanya bagian pohon yang bersih dan tidak dirusak yang dipilih. Setelah disortir, bagian-bagian pohon yang terpilih dibersihkan dengan menggunakan air mengalir. Air yang digunakan tentu saja harus air bersih. Sekotor apa pun bagian yang dicuci, jangan gunakan deterjen atau sabun. Soalnya, keduanya mengandung bahan kimia yang dapat mempengaruhi kualitas bagian pohon. Buah Mahkota Dewa ini bila sudah bersih bisa langsung diangin-anginkan selama satu hari kemudian dijemur langsung dibawah terik sinar matahari dan sering dibolak-balik. Pengeringan buah Mahkota Dewa secara utuh ini memang agak sulit namun mempermudah pengukuran mengkonsumsinya, misalnya mau rebus satu atau tiga buah. Konsumen asing sering memesan buah Mahkota Dewa yang kering dan utuh serta memudahkan mengenali penampilan buahnya. Bila ingin cepat kering bisa dilakukan pemotongan. Lakukan pemotongan terhadap bagian pohon yang sudah bersih. Pemotongan harus dilakukan dengan menggunakan pisau anti-karat atau stainless steel agar tidak terjadi reaksi kimia yang merugikan. Kulit dan daging buah dipotong kotak-kotak berukuran sekitar 0,5 cm x 0,5 cm x 0,5 cm. Cangkang juga dipotong dengan ukuran sekitar 0,5 cm x 0,5 cm. Segera keringkan bagian-bagian pohon yang sudah dipotong-potong. Pengeringan bertujuan untuk menghilangkan unsur-unsur racun yang terdapat di bagian-bagian pohon mahkota dewa. Pengeringan sebaiknya dilakukan secara bertahap. Jangan langsung menggunakan sinar matahari. Kalaupun terpaksa langsung menggunakan sinar matahari, usahakan sinarnya itu tidak terlalu terik. Dalam pengeringan daun, sebelum dijemur dengan sinar matahari, daun perlu diangin-anginkan dulu kurang lebih 1- 2 hari agar mulut daun tertutup. Dalam pengeringan buah, proses mengangin-anginkannya memakan waktu sekitar 2—3 hari. Proses mengangin-anginkan ini bisa pula menggunakan kipas angin. Dengan alat ini, prosesnya bisa lebih cepat. Setelah itu, baik untuk daun maupun untuk buah, pengeringan dengan sinar matahari memakan waktu sekitar tiga hingga enam hari, tergantung pada cuaca. Pengeringan ini harus membuat bagian pohon yang dijemur benar-benar kering. Tanda bahwa bahan yang kita jemur sudah kering benar bila dipegang dan dipatahkan mudah atau bisa juga menggunakan ukuran timbangan. Misalnya apabila bahan mentah 1 kg maka bila sudah kering benar tinggal 1 ons atau hampir sepersepuluhnya.
Untuk Kalangan Internal
Page 17
Dalam pengeringan, cuaca amat berpengaruh. Cuaca buruk bisa mempengaruhi kualitas buah yang dijemur. Cuaca buruk akan membuat jemuran buah berjamur. Jemuran buah yang berkondisi seperti ini tidak boleh dipakai sebab sangat berbahaya. Pada musim penghujan, pengeringan bisa dilakukan dengan menggunakan rak setinggi dua meter yang diletakkan di atas perapian. Sering-seringlah lakukan pembalikan untuk menghindarkan jamur. Setelah dirasa kering, ambillah bagian-bagian pohon yang dijemur itu. Sangrailah selama kurang lebih lima menit di atas api kecil. Penyangraian ini berguna untuk mematikan bakteri-bakteri yang menempel selama penjemuran. Bagian pohon berkhasiat obat baru bisa digunakan jika sudah kering dan sudah disangrai. Cara penggunaan yang umumnya dipakai adalah dengan merebusnya terlebih dahulu. Perebusan sebaiknya menggunakan kuali tanah, panci keramik, panci gelas, panci email, atau panci stainless. Lamanya perebusan kurang bisa ditentukan berdasarkan menit atau jamnya. Patokannya adalah seberapa banyak pengurangan jumlah air yang terjadi. Biasanya, pengurangannya sekitar separuhnya. Agar bisa berkurang sebanyak itu, setelah mendidih, rebusan tetap ditaruh di atas api, tetapi nyalanya kecil saja. Air rebusan ini rasanya pahit. Yang paling pahit adalah rebusan cangkang buah. Ada beberapa cara pengolahan untuk menghilangkan atau meminimalkan rasa pahit itu. MAHKOTA DEWA INSTANT Maksud mahkota dewa instan adalah JAMU atau ramuan instan berbahan baku buah mahkotadewa. Biasanya, bagian yang digunakan adalah kulit dan daging buah. Perlu diperhatikan, kulit dan daging ini harus berasal dari buah yang benar-benar matang. Bahan ini dicampur dengan gula. Dengan adanya campuran gula, rasa mahkota dewa instan tidak lagi pahit, tetapi manis seperti kacang hijau yang dicampur dengan karamel.
Instant Mahkotadewa
Sebagaimana ramuan instan lainnya, seperti jahe instan atau sirih instan, ramuan instan ini juga sangat mudah pembuatannya.
Air rebusan yang telah dibuat dicampur dengan gula. Biarkan terus campuran itu di atas api bernyala kecil sampai tampak berbusa-busa. Setelah itu aduk-aduklah. Pengadukan dilakukan sampai campuran itu mengkristal dan mengering. Padamkan api. Biarkan sampai menjadi dingin. Setelah dingin, kristal itu akan berwarna cokelat muda. Ayaklah kristal yang sudah dingin. Pisahkan yang berbentuk butiran halus dengan yang berbentuk butiran kasar. Yang masih berbentuk butiran kasar ditumbuk sampai halus. Mahkota dewa instan pun sudah jadi. Agar awet, masukkan ke dalam toples atau kantung plastik lalu taruhlah di tempat yang sejuk tetapi kering. Pemakaiannya dilakukan dengan menyeduhnya menggunakan air panas. Takaran mahkota dewa instan yang dipakai adalah satu sendok teh. Sengaja hanya satu sendok teh, karena dosis ini adalah dosis standar yang aman. Jika belum ada efek yang memuaskan, takarannya bisa ditambah menjadi satu sendok makan. Minumlah satu gelas satu hari menjelang tidur. Untuk penyakit yang agak parah, dosis minumnya bisa ditambah menjadi dua gelas satu hari.
Untuk Kalangan Internal
Page 18
Ada dua jenis mahkota dewa instan. Pertama, yang digunakan untuk minuman kesehatan. Ramuannya terbuat dari 1 bagian mahkota dewa dan 4 bagian gula. Kedua, yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Ramuannya terbuat dari 1 bagian mahkota dewa dan 1 bagian gula. Mahkota dewa instan ini awet disimpan selama 2 tahun,apabila pembuatannya benar. Instan Mahkotadewa tidak bisa dikonsumsi lagi bila warnanya berubah, aromanya tengik dan timbul cairan. Beberapa kali saya menerima telpon dari pembaca buku saya yang gagal dalam membuat instant Mahkotadewa. Hal ini patut dimaklumi karena belum pengalaman membuat instant. Awalnya sayapun mengalami banyak kegagalan, namun tak boleh berputus asa. Coba lagi coba lagi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Pilih buah yang benar-benar matang Merajang buahnya jangan sampai mengenai bijinya yang beracun Memasukkan gula setelah air rebusan Mahkotadewa tinggal sedikit Bila adukkan terasa terasa agak berat, kecilkan apinya. Gunakan wajan khusus untuk pengolahan instant
Apabila mengalami kegagalan dalam membuat instant, ramuan itu masih bisa digunakan untuk dibuat syrup Mahkotadewa dengan menambahkan air. Bila gula yang dipakai 1 kg, untuk pembuatan syrup bisa ditambahkan air 1 liter. MINYAK MAHKOTADEWA PPPK TRADISIONAL Untuk penyakit kulit, luka baru, luka bakar, bisa kita manfaatkan buah Mahkota Dewa menjadi minyak oles dengan menggabungkan tanaman obat lain dengan resep sebagai berikut: Bahan-bahan: 3 buah Mahkotadewa 200 ml Minyak kelapa hijau 1 sendok teh bubuk daun Sambiloto 1 sendok teh bubuk umbi daun dewo 1 sendok teh bubuk daun mimba
Langkah awal dalam membuatnya adalah mengeringkan buah sudah dipotong. Setelah itu, bu disangrai sampai gosong, lalu dibuat menjadi bubuk. Kemudian campurkan dengan minyak kelapa hijau, minyak cengkeh, bubuk sambiloto, dan bubuk umbi daun dewa dan bubuk daun dewa. Minyak ini berwarna hijau kecokelatan. Cara pemakaiannya adalah dengan mengoleskannya di kulit. Bila kasus atau lukanya agak parah gunakan kassa perban tuangi minyak ini kemudian tempelkan di tempat yang luka, ikat dengan kain perban, tiap hari perban diganti. Minyak ini sebaiknya disimpan di dalam wadah atau botol yang tertutup. Tujuannya agar tidak mudah tertumpah dan tahan lama.
Untuk Kalangan Internal
Page 19
Minyak PPPK ini sangat manjur untuk mengobati aneka penyakit kulit dan herpes. Minyak ini juga bermanfaat untuk mempercepat pengeringan luka baru dan luka bakar. Dengan menggunakan minyak ini, luka-luka itu tidak menninggalkan bekas. Khasiat minyak ini tak kalah dibandingkan dengan obat merah, ataupun salep kulit yang paling mahal sekalipun. KISAH DIBALIK MINYAK PPPK
Sungguh suatu hal yang tidak pernah saya duga bahwa ramuan minyak yang sangat sederhana itu dikomentari banyak kalangan medis “minyak ajaib”. Ketika menghadiri seminar yang diselenggarakan Karyasari di halaman mesjid Pondok Indah Jakarta Selatan, bulan Oktober th 2003 seorang dokter ahli bedah kecantikan yang menjadi pembicara seminar tentang tanaman obat untuk kecantikan memberi komentar. “Minyak Mahkotadewa ini benar-benar “dahsyat,” saya sudah mencoba untuk penyembuhan pasien saya pasca operasi, ternyata luar biasa khasiatnya”. Biasanya dua atau tiga minggu baru kering bila menggunakan obat modern, ternyata dengan minyak ini hanya butuh waktu 3 (tiga) hari luka operasi bisa pulih kembali”. Bahkan seorang peneliti dari LIPI menunjukkan kakinya yang bertahun-tahun menderita sakit exim tak pernah sembuh kini sudah halus d an tidak pernah kambuh lagi. “Wah minyak ini benar-benar “ruuuuarrrrrr biasa”, padahal penyakit ini saya derita sejak saya SMA lho bu Ning”, ujarnya dengan penuh rasa syukur. “Lho selama ini diobati pakai apa saja pak?” “Pokoknya sudah segala macam salep dari dokter ahli penyakit kulit yang ngetop hasilnya nanti sembuh, kumat lagi sembuh, kumat lagi begitu ceriteranya tahun demi tahun sampai bosen ngobatinya. Tapi kalau tak diobati penyakit ini nampaknya sepele kenyataannya sangat mengganggu.” GABUNGAN MADU DAN MAHKOTA DEWA Secara universal Madu diakui sangat bagus untuk kesehatan. Selain madu sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan ternyata bagi orang yang menderita sakit bisa membantu mempercepat memulihkan stamina tubuh. Menggabungkan Madu dengan buah Mahkotadewa dan tanaman obat lain bisa dibuat sendiri. Bahan-bahan yang diperlukan: Madu Murni 1 liter Buah Mahkotadewa yang matang 1ons Temulawak 1 ons Cara membuat: Buah Mahkotadewa dicuci bersih dipotong kecil-kecil. Temulawak dikupas, dicuci dan dipotong kecil-kecil. Campurkan Madu, irisan buah Mahkotadewa, irisan temulawak ke dalam wadah kaca. Biarkan selama tiga minggu Madu dengan rasa penuh sensasi dan berkhasiat obat bisa dikonsumsi satu sendok makan setiap hari.
Untuk Kalangan Internal
Page 20
Suatu hari seorang bapak muda datang ke klinik Mahkotadewa dengan wajah menyedihkan datang dengan keluhan kanker tulang rahang stadium IV. Dia sudah lelah mendatangi dokterdokter ahli maupun ke pengobat alternatif yang bertarif tinggi namun belum ada hasil nyata yang dirasa. Dari majalah Trubus dan membaca buku Mahkotadewa karangan Ny.Ning Harmanto, dia mendatangi klinik Mahkota Dewa. Saat datang mulutnya tak bisa dibuka dan makanan yang bisa masuk ke mulutnya hanya cairan saja yang dimasukkan lewat sela-sela giginya. Dari klinik Mahkota Dewa diberi paket ramuan kanker, MADU MAHKOTA DEWA dan juga Bubuk Kedelai untuk makanan tambahannya dan sepuluh hari kemudian diminta untuk kembali. Sungguh ajaib, seperti ada mukjijat Tuhan, bapak itu kembali ke klinik dengan wajah berseri-seri, bercerita bahwa dia kini telah bisa makan nasi karena rahangnya bisa dibuka kembali dan tubuhnya terasa segar.
Untuk Kalangan Internal
Page 21
BAB IV PEMANFAATAN JAMU MAHKOTADEWA Buah Mahkota dewa bisa dimanfaatkan dalam dua bentuk. Pertama, dalam bentuk tidak diolah atau dimakan langsung mentah-mentah. Pemanfaatan seperti ini sangat berbahaya. Efek sampingnya cukup serius, dari luka-luka di bibir dan di mulut, mati rasa di lidah, sampai mabuk dan keracunan. Karena itu, pemanfaatan dengan cara seperti ini sangat tidak dianjurkan. Kecuali ada alasan-alasan khusus seperti petunjuk mimpi . Beberapa orang memang tak mengalami reaksi buruk namun hal ini tidak berlaku untuk semua orang. Pernah suatu kali seorang tamu saya dengan penuh keyakinan makan buah Mahkotadewa mentah-mentah seperti makan jambu. Juga ada beberapa orang yang tahan makan buah ini dicolek sambel seperti makan rujak. Kedua, dalam bentuk sudah diolah menjadi JAMU atau ramuan tradisional yang bisa dikombinasikan dengan tanaman obat lain. Bila seseorang sedang minum obat-obatan modern dari dokter, bisa seiring sejalan mengkonsumsi jamu dengan jarak waktu minum 2 jam. Pengombinasian dengan ramuan atau obat lain ini sangat bagus dalam upaya saling melengkapi. Unsur-unsur yang tidak terdapat di dalam mahkotadewa bisa diperoleh dari obat lain, baik tradisional maupun modern. Dalam bentuk JAMU atau ramuan tradisional, mahkota dewa bisa dipergunakan untuk menyembuhkan aneka penyakit, dari penyakit ringan sampai penyakit berat. Sebagaimana obat lainnya, pemakaian JAMU atau ramuan mahkotadewa juga tidak seperti sulap. Begitu meminum satu kali, penyakit langsung sembuh. Tidak seperti itu tentu saja. Pemakaian mahkotadewa harus dilakukan beberapa kali. Bahkan untuk penyakit berat yang sangat kronis, harus berturutturut secara teratur. Namun, patut diingat, dosis yang tepat juga harus diperhatikan. Soalnya, jika over dosis atau melampaui dosis yang dianjurkan, efek yang tidak diharapkan pun bisa muncul. Dalam pengobatan, baik modern maupun tradisional, over dosis memang sangat tidak dianjurkan. Semua jenis obat pasti memiliki batas toleransi maksimal pemakaian. Dalam memakai ramuan mahkotadewa, agar penyakit bisa cepat sembuh, ada empat hal yang mesti dilakukan.
Memohon kesembuhan dari Yang Maha Pengasih dengan cara berdoa. Menggunakan JAMU atau ramuan mahkotadewa dengan dosis yang tepat. Mensugesti atau meyakinkan diri sendiri bahwa dengan minum Jamu atau ramuan tradisional penyakit bisa disembuhkan Tuhan. Selain itu, memeriksakan diri atau kontrol ke dokter atau para medis juga perlu dilakukan. Tujuannya antara lain agar perkembangan kesehatan bisa terpantau.
Untuk memastikan dan mengukur perkembangan penyakit seseorang memang perlu diagnosis secara modern dan kerja sama dengan tenaga medis. Di klinik Mahkotadewa sejak awal dilengkapi dengan pelayanan konsultasi medis pertama kali dibantu dr. Wijih Haririh Utami lalu beliau pensiun 2003 digantikan dokter Jamal dan kini dibantu dokter Vivi Kurniawan lulusan S2 Herbal Universitas Indonesia. Dengan demikian akan lebih memudahkan untuk memberikan
Untuk Kalangan Internal
Page 22
ramuan yang tepat kepada masing-masing pasien karena ada kepastian penyakitnya dan juga lebih terukur. Kita juga dengan mudah menganalisa data pasien yang hadir dari bulan ke bulan juga mengetahui berapa pasien yang kembali berobat dan yang tidak kembali kita cari tahu apa sebabnya. Data-data yang terkumpul juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap ramuan JAMU yang kita buat karena perkembangan kesembuhannya terukur secara ilmiah. Bagi para HATTRA, mempunyai status pasien yang baik akan mempunyai manfaat sangat banyak antara lain:
Merupakan bukti/dokumentasi yang dapat dipercaya dan bisa dipertanggung jawabkan Sebagai bahan penelitian dari keberhasilan dan kegagalan pengobatan yang dilakukan Menjadi bukti ilmiah atau Semi ilmiah dari apa yang kita lakukan. Mempermudah memberikan therapy lanjutan, Meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menggunakan ramuan tradisional sebagai pengobatan yang utama bukan alternatif lagi. Sebagai analisa sebab dan akibat terjadinya reaksi yang muncul
Kelemahan pengobatan tradisional selama ini adalah justru sifat menyembunyikan apa yang ditemukan dan semua tindakan yang dilakukan malah dirahasiakan. Masih sangat sedikit dokumen pengobatan tradisional yang tertulis dan informasi ramuannya hanya berdasarkan perkiraan, misalnya segenggam, sejimpit dan sebagainya. Hal seperti ini justru merupakan salah satu kelemahan yang menyebabkan pengobatan tradisional ketinggalan dibandingkan pengobatan konvensional modern yang sudah terukur dan teruji secara nyata khasiatnya. Kebalikannya dengan Ilmu Kedokteran konvensional, tidak ada bahkan tidak boleh ada sesuatu yang dirahasiakan bagi kalangan kedokteran. Kecuali bagi yang tidak berhak mengetahui harus dijaga kerahasiannya. Status pasien atau catatan pasien secara lengkap akan bisa juga mengukur berapa lama pasien bisa sembuh dari sakitnya juga bisa juga untuk meningkatkan dan mempelajari khasiat ramuan yang diberikan dan juga mengetahui reaksi-reaksi yang muncul setelahnya. Mengkonsumsi ramuan tradisional sesungguhnya lebih aman karena meski kadang bereaksi negatif seperti misalnya badan panas dingin, lemas, mual dan sebagainya namun tidak membahayakan. Sebaliknya apabila therapy pengobatan modern salah obat atau kelebihan dosis akibatnya sering fatal. Masyarakat mulai kritis bila kini sering terjadi pasien salah obat. Seperti misalnya contoh kasus Sukma Ayu. Saat datang ke rumah sakit kondisinya bagus dan hanya mengalami luka di siku tangannya karena jatuh. Setelah dioperasi entah karena apa ternyata kondisinya justru memburuk dan bahkan kini koma berminggu –minggu dan selanjutnya tak bisa tertolong. Juga pernah terjadi seorang penyanyi pria yang cukup terkenal Reynold Panggabean. Ketika datang ke rumah sakit kondisinya masih segar bugar dan hanya menderita penyakit yang tidak terlalu berat namun begitu di rawat di Rumah Sakit malah jadi koma beberapa hari. Untung bisa segera dipulihkan. Juga ketika saya mengadakan kegiatan talk show di Jember Jawa Timur, seorang bapak mendatangi saya secara khusus untuk berterima kasih karena saya mau menuliskan semua pengalaman saya menangani pasien dan menuangkannya ke dalam buku. Dari buku tersebut pak Adi namanya merasa ada harapan lain untuk mengobati penyakit gagal ginjal yang menyebabkan istrinya harus menjalani cuci darah seminggu dua kali. Dia merasa Tuhan benar-benar menuntunnya ketika menemukan buku MENAKLUKKAN PENYAKIT
Untuk Kalangan Internal
Page 23
BERSAMA MAHKOTA DEWA di toko buku Gramedia. Dari buku itulah pak Adi bisa memperoleh informasi mencari ramuan Mahkotadewa yang saya buat. Pak Adi menceriterakan kisah penyakit isterinya yang justru semakin rumit dan sulit disembuhkan karena ada kesalahan mengkonsumsi obat kimia ketika di rawat di Rumah Sakit. Awalnya sang isteri hanya menderita sakit darah tinggi. Karena kondisinya cukup serius maka dibawa ke rumah sakit agar tekanan darahnya bisa segera diturunkan. Apapun saran dan nasehat dokter diikuti dengan patuh. Sebulan dirawat di Rumah Sakit tekanan darahnya sudah mendekati normal namun terjadi hal yang mengagetkan karena hasil test laboratorium menunjukkan sesuatu yang buruk untuk pemeriksaan ureum dan creatinin pada air kencingnya. Hal ini menunjukkan ada sesuatu yang salah untuk kesehatan ginjalnya. Lebih mengejutkan lagi sang isteri harus menjalani cuci darah seminggu dua kali. Yang membingungkan pak Adi, ketika masuk ke rumah sakit, isterinya hanya menderita darah tinggi namun sebulan dirawat koq penyakitnya justru bertambah berat. Meski dokter sudah memberi penjelasan secara ilmiah namun Pak Adi merasa sulit menerima kenyataan ini. Pak Adi hanya tahu waktu datang penyakit isterinya tidak parah namun begitu dirawat malah semakin parah dan penyakitnya bertambah. Ya akibat kesalahan mengkonsumsi obat modern entah karena salah obat atau mungkin kelebihan dosis sering menimbulkan penyakit lain yang lebih parah. Beda halnya bila suatu saat ada pasien yang salah minum ramuan tradisional dari tanaman obat, akibatnya tidak akan membahayakan si pasien dan mengatasinya lebih mudah karena masih alami. Misalnya minum ramuan Mahkota Dewa kelebihan dosis, reaksinya mungkin lemas. Bila terjadi seperti ini pasien terus minum susu atau minum air putih yang lebih banyak, reaksi lemas akan segera mudah diatasi dan tidak akan menimbulkan gangguan penyakit lain yang membahayakan seperti yang terjadi bila over dosis minum obat modern. Saya dan Tim konsultan serta para Mitra Usaha mempunyai komitmen yang sama memberi pesan kepada semua pasien agar ”segera memberi kabar bila terjadi reaksi yang negatif. Bukan hanya itu saja, di buku status dan kartu status pasien kita selalu mencatat apapun yang terjadi pada pasien setelah minum ramuan. Ini juga sangat penting untuk mengukur kemampuan masing-masing pasien menyerap ramuan yang kita berikan.Dosis yang kita berikan selalu dimulai dari dosis yang ringan dan aman setelah itu baru dosis ditingkatkan tahap demi tahap. DOSIS PEMAKAIAN JAMU UNTUK ANAK-ANAK Dosis pemakaian untuk anak-anak dari pengalaman secara empiris dan informasi dari mulut ke mulut untuk pengobatan anak-anak sebaiknya memanfaatkan buah ini dengan menggunakan buahnya secara utuh satu buah saja dan merebusnya dengan air tiga gelas, tinggalkan satu gelas, minum sedikit demi sedikit. Bila penyakitnya serius cukup mencocol-cocok buahnya dengan garpu atau bisa pula menggunakan satu buah utuh yang sudah dikeringkan. Buah yang sudah dikeringkan dengan benar lebih aman dikonsumsi oleh anak-anak. Yang harus diperhatikan untuk mengeringkan buah secara utuh hendaknya setelah dicuci buah dianginanginkan sampai kurang lebih 5 – 7 hari, kemudian baru dikeringkan di sinar matahari. Perlakuan seperti ini dimaksudkan agar kandungan air dari buah secara bertahap bisa dihilangkan dan khasiat buahnya tetap terjaga. Bila langsung dijemur di terik matahari justru kualitasnya kurang baik dan buah mudah busuk. Pasar mancanegara banyak yang meminta buah Mahkota Dewa yang kering secara utuh.
Untuk Kalangan Internal
Page 24
KISAH DIBALIK JAMU UNTUK ANAK-ANAK Awalnya saya tidak menduga kalau pasien yang harus saya hadapi ternyata banyak juga anakanak. Mulai dari yang badannya kurus karena tidak nafsu makan sampai yang mengalami gangguan aneka macam kanker. Berulangkali kakak saya, ibu Agatha, juga meminta untuk membuat ramuan yang bisa diberikan untuk anak-anak kecil.
“Bikin ramuan yang disenangi anak-anak tante Ning”, kata kakak saya sambil terus membujuk agar saya merancang ramuan anak-anak.” “Berhari-hari saya merenung dan mohon petunjuk Tuhan untuk membuat suatu ramuan yang bermanfaat bagi anak-anak sekaligus enak rasanya”. Penyakit yang sering menimpa anak kecil biasanya mulai dari diare, flu, pilek, batuk dan panas tinggi. Namun ternyata banyak pula anak-anak yang menderita gangguan penyakit yang cukup serius seperti tumor dan gangguan ginjal. Akhirnya saya mengambil keputusan untuk meramu Mahkotadewa dengan Temu Mangga dan Daun Pegagan. Ketiga herbal ini rasanya tidak ada yang pahit dan manfaatnya sangat bagus untuk memperbaiki sel yang rusak dari Mahkotadewa, memperbaiki pencernaan dari temu mangga, bermanfaat sebagai vitamin otak dari tanaman pegagan. Berat badan naik, sehat dan ranking sekolah pun naik. Ramuan yang saya buat untuk anak-anak diberi nama MADE III atau Instant Briliant. Begitu gembiranya bapak dan ibu Waluyo mengabarkan mengenai kondisi kesehatan anaknya.
“Sungguh saya amat bersyukur lho bu Ning,anak saya tadinya kurus, sakit-sakitan dan belajar malas, kini sehat berat badannya naik dan ranking sekolah juga naik”. “Syukurlah bu, apa rahasianya bu?” “Saya beri instant briliant atau Made III setiap hari pagi dan sore”. “Oh ya, berat badannya naik berapa kilo?” “Dalam waktu dua bulan naik 4 kg, terus jarang ke dokter karena sehat terus”. “Apakah anak ibu mudah di suruh minum ramuan saya?” “Berkah Tuhan anak saya malah seneng koq bu. Sekarang sehari minumnya sekali saja. Kalau badannya terasa nggak enak atau dia kecapekan baru minum dua kali atas kesadaran sendiri. Dia terus cerita-cerita ke teman-temannya. Meski ramuan saya ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan anak=anak ternyata orang tua atau usia lanjut juga merasakan khasiatnya. Seorang ibu berumur 60th bernama ibu Titi dengan riang gembira menelpon.
“Wah habis minum instant briliant, saya jadi tidak merasa capek meski bekerja seharian”. Juga sahabat saya seorang suster menginformasikan bahwa dia kini bisa kerja hingga larut malam tanpa merasakan badan loyo.
Untuk Kalangan Internal
Page 25
“Heboh banget tuh ramuan bu Ning. Biasanya aku mudah teler kalau kerja sampai malam. Kini begitu aku rutin minum ramuan bu Ning, koq tak terasa capek ya kerja sampai malam. Lain lagi dengan pengalaman ibu Luluk yang menurut saya terlalu fanatik dengan Jamu instant Made III. “ Anak saya sakit apapun juga solusinya Jamu Mahkotadewa no III (Made III)
JAMU PENYAKIT KANKER Penyakit kanker merupakan penyakit yang benar-benar menyusahkan. Pengidap akan merasakan penderitaan yang bisa berakibat pada kematian. Celakanya, pengobatan secara modern sangat mahal. Lebih celakanya lagi, pengobatan ini belum menjamin kesembuhan. Namun, ajaibnya, pengobatan secara tradisional dengan menggunakan ramuan dari berbagai pohon obat, menurut pengakuan beberapa mantan penderita, justru lebih memberikan hasil. Mahkota dewa termasuk ke dalam daftar pohon obat yang manjur dalam mengobati penderita kanker. Penderita kanker yang telah membuktikan kemanjuran mahkotadewa sangat banyak. Berikut ini beberapa di antaranya. KISAH PRIA YANG PERUTNYA SEPERTI HAMIL 9 BULAN.
Bila seorang isteri bisa hamil, hal ini tentu merupakan anugerah yang patut disyukuri. Terlebih bila sudah hamil tua perutnya membuncit, suami dan seluruh keluarga akan terus menjaganya dengan penuh kebahagiaan. Namun bila seorang pria dan sudah berumur perutnya membuncit seperti wanita yang sedang hamil sembilan bulan, semua orang akan jatuh iba dan hanya kata “kasihan” yang bisa terungkap.Terlebih lagi ketika badannya tinggal seperti tulang berbalut kulit dengan perut membuncit, berupaya mencari kesembuhan ternyata tak satupun Rumah Sakit yang mau menampungnya. Bahkan semua dokter angkat tangan tak berdaya. “Maaf pak, jujur saja saya ungkapkan, penyakit seperti ini tak ada obatnya, jadi sesungguhnya percuma saja diopname di RS.” ungkap seorang dokter berkata jujur apa adanya karena secara medis penyakit sirosis atau kanker hati hingga saat ini belum ada obatnya. “Jadi sebaiknya bagaimana dokter? Apa tak ada jalan keluar yang lain?” “Ya apa boleh buat, kami tak bisa membantu. Sebaiknya dibawa pulang ke rumah saja dan berikan apa saja yang dia mau agar senang hatinya”, ungkap dokter lebih lanjut. “Menurut perkiraan dokter masih bisa berapa lama saudara kami bisa bertahan hidup?”, ungkap keluarga penasaran. “Maaf dengan berat hati saya perkirakan tinggal “menghitung hari”. Dari Rumah Sakit yang satu ke Rumah Sakit yang lain dicoba untuk mengupayakan mencari pengobatan ternyata semua dokter memberi penjelasan yang sama .Semua dokter memberi jawaban yang sama. “Ya tak ada obatnya”. Akhirnya dengan penuh kekecewaan keluarga pak Yusuf membawanya pulang ke rumah. Seperti pepatah mengatakan “sudah jatuh tertimpa tangga”. Kisah pak Yusuf (60th) yang berasal dari Ujung Pandang dan tinggal di Bekasi begitu mengharu biru dan membuat prihatin seluruh keluarga. Dengan membawa beban perut membuncit dan bersusah payah ke sana kemari ingin mengupayakan kesembuhan ternyata tak satupun dokter dan Rumah Sakit yang mau menampungnya. Di awali dari kondisi badan yang mudah lemas, mual-mual lalu nafsu makan tak ada. Semula hanya disangka sakit maag, namun ternyata meski berbotol-botol obat maag sudah diminum, keluhannya tidak bisa teratasi.Hari demi hari kondisi tubuhnya malah makin buruk. Keinginan
Untuk Kalangan Internal
Page 26
untuk makan dan tuntutan perut tidak bisa nyambung. Mulutnya menuntut untuk makan, tetapi perutnya ‘berkata’ sebaliknya. Perut rasanya kenyang terus. Akibatnya, buang hajat pun tidak lancar. Bahkan bisa sampai berhari-hari dia tidak buang hajat. Lebih parah lagi, rongga perut ternyata berisi cairan yang tidak dibutuhkan tubuh, bahkan mengganggu.Secara medis bila cairan di perut itu disedot dan dibuang keluar akan mengurangi penderitaan namun hanya untuk sementara waktu. Cairan itu akan muncul lagi semakin banyak.Jadi seperti menguras air sumur yang mata airnya tetap aktif mengalir. Aktivitas harian pun mulai terganggu. Bahkan untuk tidur pun susah. Batuk-batuk dan sesak nafas selalu datang bila dia tidur terlentang. Akhirnya hanya dengan posisi duduk diganjal bantal tinggi punggungnya, baru bisa membuatnya terlelap meski hanya sekejap. Untuk bernafaspun tak bisa dinikmatinya dengan leluasa. Setiap kali bila salah posisi tubuhnya lalu nampak tersengal-sengal. Linangan air matanya justru menambah deritanya. Asanya nyaris tak ada. Bila tak didukung doa dan semangat dari keluarga rasanya ingin mati saja. Selain perut yang membuncit ternyata dari ujung jari-jari kaki,betis hingga pangkal paha membengkak dan mengeras seperti batu. Untuk berjalan ke kamar mandipun harus dua orang memapahnya. Tensi darah selalu naik turun dan hb pun sangat rendah.Juga menurut hasil laboratorium SGPT dan SGOT juga sangat tinggi. Berbagai macam obat dokter sudah pula dikonsumsi dengan penuh ketekunan dan harapan ingin sembuh namun impiannya untuk bisa sembuh belum bisa terwujud. Untunglah salah satu keluarga membaca berita di majalah “Trubus” dan membaca kisah sembuhnya seorang pramugari kereta. Kala itu bulan November th 2001 juga telah terbit buku “MAHKOTA DEWA Obat pusaka para Dewa”. Seluruh keluarga bersepakat bulat untuk mencari upaya pengobatan alternatif ramuan Mahkotadewa. Kami memberikan ramuan yang terdiri dari Teh racik Cangkang Made, Instant Temulawak,Kapsul Umbi Daun Dewa, Kapsul Sambiloto dan kapsul Temu Putih. Saat keluarga menanyakan: “Apakah ramuan seperti ini bisa menyembuhkan ya bu?” “Semuanya kita serahkan pada Tuhan, ini upaya ya pak. Bila Tuhan ijinkan semoga ramuan ini bisa menjadi sarana kesembuhan pak Yusuf”, jawab saya. “Ya, kami sadari bahwa semuanya harus kita serahkan kepada yang di Atas.” “Kita akan sama-sama berusaha dan mencoba memberikan yang terbaik. Doa adalah dokter di atas segala dokter. Semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik”. Ya kepada semua Tim Konsultan Mahkota Dewa dan Semua Mitra Usaha yang memberikan layanan konsultasi kepada pasien selalu saya tekankan bahwa kita tak boleh memberikan janji semua pasien pasti sembuh.Kita selalu meminta kepada pasien dan keluarganya untuk mengutamakan DOA. Hari demi hari berlalu dan saya sungguh bersyukur setiap kali mendengar kabar kemajuan kesehatan pak Yusuf. Dalam waktu dua minggu perutnya yang membuncit mulai kempes. Begitu cepat perubahan terjadi, ini sungguh menakjubkan. Ketika saya mencari tahu kronologis kisah kesembuhannya. Ternyata begitu dramatis dan menegangkan. “Ya kami memang sedikit nekat bu”. “Lho nekad bagaimana maksudnya?” “Ya karena semua Rumah sakit sudah menolak dan semua dokter bilang tinggal menghitung hari, maka kami sepakat menggunakan Cangkang Mahkotadewa dengan dosis tinggi” “Apakah tidak ada reaksi yang negatif?”, tanya saya penasaran. “Memang waktu itu pak Yusuf terus buang air kecil dan diare terus menerus bu” “Lalu apa tidak kekurangan cairan?”
Untuk Kalangan Internal
Page 27
“Kami perhatikan karena terus menerus bisa kencing, perutnya yang buncit terus lembek dan kempes. Meski kami semua sebenarnya kasihan tapi melihat perutnya semakin kempes pak Yusuf malah minta minum rebusan Mahkotadewa terus menerus setiap haus. Jadi tidak pakai aturan minumnya kecuali ketiga kapsul yang ibu berikan diminum 3 x satu kapsul sehari. Kami benar-benar bersyukur dan berterima kasih, saudara saya benar-benar bisa sembuh hanya dalam waktu dua bulan, ceriteranya dengan penuh rasa syukur. Bulan November tahun 2003 ketika saya bertemu salah satu keluarganya menanyakan kondisi pak Yusuf sekarang ini, mereka menjawab dengan penuh antusias. “Wah pak Yusuf sudah sehat wal afiat sejak minum ramuan bu Ning. Saudara saya yang terkena kanker otak dan harus dioperasi juga sudah sembuh minum ramuan bu Ning. Ini saya bawa teman yang ibunya kena kanker rahim stadium IV. Saya amat bersyukur dan berterima kasih kepada para pasien dan keluarga pasien yang sudah sembuh, semuanya dengan rela hati mau menceriterakan kisah kesembuhannya kepada semua orang yang dijumpai.Kini dari hari ke hari klinik tradisional Mahkota Dewa yang saya pimpin semakin banyak mendapat kepercayaan masyarakat luas. Lebih membahagiakan lagi kini banyak dokter maupun kalangan medis yang mempercayai klinik saya menjadi rujukan pasien dari berbagai Rumah Sakit. Meski sebagian besar pasien yang dikirim ke klinik saya rata-rata pasien kanker yang sudah stadium lanjut. Hal ini justru menjadi tantangan saya untuk terus menekuni tanaman obat milik Indonesia dengan lebih baik. Saya bersama Team Konsultan Mahkota Dewa mencoba mengumpulkan data para pasien yang sudah sembuh atau juga yang gagal kami tangani. Semoga Tuhan senantiasa menuntun dan membimbing kami semua. JAMU KANKER PAYUDARA WANITA :
“Saya pernah menderita penyakit kanker payudara. Sudah dua kali saya dioperasi. Namun, kanker itu tidak juga hilang”. “Maksud ibu apakah setelah operasi tumornya tumbuh lagi. Apakah begitu ibu?” “Ya benar sekali bu Ning. Saya jadi bingung. Mesti berapa kali saya harus terus menerus operasi.Di payudara kanan saya tetap saja ada benjolan yang mengeras.” “Dokternya bilang apa bu?” “ Menurut dokter yang memeriksa, saya harus menjalani operasi lagi” Untuk menjalani operasi lagi, saya sudah tidak kuat. Selain tidak kuat dengan sakit yang harus saya rasakan, saya juga tidak kuat dengan biaya yang harus saya keluarkan. Untungnya, saya mendapat informasi tentang Ibu Ning yang bisa membuat ramuan dari mahkota dewa untuk menyembuhkan kanker” Pada bulan Februari 2001 saya mendatangi rumahnya. Saya ceritakan semua penderitaan saya. Ibu Ning mengatakan kepada saya bahwa hidup ini sudah diatur oleh Tuhan, manusia hanya bisa berupaya. Ibu Ning tidak berani menjamin saya bisa sembuh. Ibu Ning juga mengajak saya untuk memasrahkan hidup kepada Tuhan. Singkatnya, Ibu Ning memberi saya ramuan buah mahkota dewa yang dicampur dengan kapsul ramuan daun dewa beserta umbinya. Dengan keyakinan penuh, saya minum ramuan-ramuan itu. Dalam waktu dua minggu, rasa sakit yang selalu berdenyut di payudara saya mulai hilang. Sebulan kemudian, benjolannya juga mulai lembek. Tiga bulan setelah itu, Rumah Sakit Dharmais yang memeriksa saya menyatakan saya sudah sembuh sama sekali. Untuk mencegah kambuhnya kanker payudara saya tetap mengkonsumsinya sehari sekali menjelang tidur malam”
Ibu Diana, Bekasi
Untuk Kalangan Internal
Page 28
“Kami sekeluarga sudah pasrah menyaksikan kakak kandung saya menderita kanker rahim stadium 4 (empat). Aroma tubuhnya berbau busuk dan sudah amat lemah. Melalui sebuah mimpi bertemu seorang tua berjanggut putih memberikan buah Mahkota Dewa untuk obat kakak saya. tengah malam saya menemui bu Ning dan menceriterakan keadaan kakak saya. Kami disarankan berdoa bersama sesuai keyakinan kami setiap kali memberikan ramuan JAMU Mahkotadewa dengan ramuan tanaman obat lainnya. Hari pertama mengkonsumsi ramuan Mahkotadewa badan kakak panas dingin. Hari berikutnya lagi mengeluarkan gumpalan darah yang berbau busuk. Sungguh ajaib karunia Tuhan, hari demi hari kakak saya berangsur mulai membaik kesehatannya. Alhamdulilah kini setelah 5 bulan, kakak saya sudah bisa beraktifitas kembali seperti biasa Ny. Retno, Bekasi. JAMU KANKER RAHIM Penyakit kanker rahim tentu saja hanya menyerang kaum wanita.Gejala awal biasanya keputihan yang terus menerus atau pendarahan yang berkepanjangan. Hal ini tentu saja selain sangat mengganggu aktifitas sehari-hari juga hubungan suami isteri mejadi kacau. Seorang isteri benar-benar serba salah dan sangat menderita karena tak mampu melayani sang suami. Juga bagi yang beragama Islam sungguh suatu beban yang berat karena tak bisa sholat atau menjalankan perintah agamanya.
Suatu hari serombongan keluarga datang ke klinik Mahkotadewa yang saya kelola. Ketika ditanya siapa yang sakit? Mereka menjawab dengan wajah sendu. “Yang sakit ada di Rumah Sakit Islam bu, namanya ibu Aisyiyah” “Sakitnya apa dan kondisinya bagaimana?”. “Kanker rahim stadium IV dan kata dokter sudah nggak ada harapan.” “Lalu kondisinya bagaimana?” “Sekarang ini sudah tidak bisa apa-apa bu”, jawab mereka dengan berurai air mata. “Apakah masih bisa makan?” “Makannya disonde bu, pokoknya saat ini yang bisa digerakkan tinggal matanya” Mendengar penjelasan seperti ini sesungguhnya dalam hati saya pesimis untuk bisa membantu. “Ya Tuhan mungkinkah pasien seperti ini bisa ditolong?, sambil menuliskan data pasien, dalam hati saya kebingungan, apa yang harus saya lakukan? “Bagaimana ya bu, tolonglah kami. Apa yang harus kami perbuat?” “Maaf, kasus seperti ini sangat sulit. Bagaimana caranya minum ramuan saya? “Masih bisa bu, nanti disonde saja.” “Disonde? Apa dokter membolehkan?” “Pokoknya kami akan usahakan ramuan ibu bisa diminum.Tapi kira-kira menurut ibu apakah ibu Aisyiyah masih bisa disembuhkan?” “Semuanya kita serahkan pada Tuhan, saya tak berani memberi janji apapun. Bila Tuhan ijinkan semoga ramuan saya bisa meringankan beban penderitaannya. Mari kita usaha bersama-sama. Saya mohon seluruh keluarga terus mendukung dengan doa.Semoga yang terjadi adalah yang terbaik menurut kehendak Tuhan. Setiap kali harus menangani kasus yang demikian berat sesungguhnya saya sering tegang menunggu kabar bagaimana perkembangannya. Bersama Tim Konsultan Mahkotadewa saya selalu melakukan doa bersama untuk kesembuhan semua pasien.Sebulan kemudian saya hampir tak percaya ketika diberi kabar ibu Aisyiyah yang terkena kanker rahim stadium IV di
Untuk Kalangan Internal
Page 29
rawat di Rumah Sakit dan tinggal matanya yang bisa digerakkan ternyata kini bisa membaik.Ini benar-benar seperti “mukjijat”. Mereka berceritera dengan penuh rasa syukur. Meski sudah bisa membaik saya selalu menganjurkan untuk setidaknya konsumsi paket kanker Mahkotadewa minimal 3 sampai 6 bulan. Bila secara medis sudah dinyatakan sembuh Ramuan boleh dikurangi dosisnya namun jangan langsung berhenti sama sekali. Kasus semacam ini sering saya jumpai dan dari data yang saya kumpulkan ternyata kasus kanker rahim meski sudah stadium IV masih ada harapan. Dalam memberikan pengobatan herbal Mahkotadewa saya selalu mengajak pasien untuk bersikap realistis. Selain terus mengandalkan doa saya meminta untuk tetap kontrol dokter untuk kasus yang bisa diukur bisa dicek melalui pemeriksaan laboratorium atau USG. Seperti halnya kasus Ibu Hj. Yanti Setiawan (45th) yang tinggal di Bandung.
Awal mulanya th.2001 bulan Oktober,mengalami menstruasi yang tidak teratur. Kadang mens kadang tidak.Bila ingin mensnya lancar harus dipancing dengan pemberian hormon. Akhir th. 2001 terjadi pendarahan hebat dan harus dikuret. Setelah diperiksa hasilnya disimpulkan penyakit ENDOMETRIUM TYPE SIMPLEX. Mau tidak mau harus dilakukan pengobatan dengan hormon selama 6 (enam) bulan terus menerus. Namun sayang sekali “untung tak dapat di raih malang tak bisa ditolak”. Setelah selesai therapy hormon, ibu hj.Yanti malah mengalami pendarahan lagi dan kembali lagi seperti semula dan harus suntik hormon lagi selama 6 bulan. Sudah terbayang lagi dana yang harus dikeluarkan sekali suntik 1,3 juta rupiah. Atau pilihan lainnya secara medis harus angkat rahim dengan biaya 11 juta rupiah. Ibu Hj.Yanti bersama suami kemudian berunding dan terus berdoa memohon petunjuk Allah. Puji syukur mereka baca majalah Trubus dan membaca buku Mahkotadewa yang saya tulis. Hari demi hari pendarahan mulai berkurang dan lama kelamaan menghilang. Dua bulan kemudian setelah di cek secara medis penyakitnya hilang tak berbekas. Karena merasakan khasiat yang begitu nyata, sang suami yang menderita pegal-pegal di punggung selama 3 tahun kini sehat wal afiat setelah ikutan minum teh racik Made. Begitu pula dengan anaknya yang sudah remaja dan sering mengalami pilek-pilek sejak kecil,diberi minum 2 hari sekali kini alhamdullilah sehat dan ceria. Hj.Yanti Setiawan 45th - Bandung. Pertengahan September 2002 yang lalu dalam sebuah seminar di Walikota Jakarta Utara saya begitu terkejut dan terkaget-kaget ketika Dr. Ir. Didiek Goenadi MSc. APU dari Kantor Menteri Negara Riset dan Tehnologi, mengungkapkan rasa terima kasihnya pada saya. Saat itu saya sebagai peserta seminar dan Dr. Didiek sebagai pembicara.
“Oh anda ibu Ning Harmanto yang membuat ramuan Mahkota Dewa?, terima kasih ya bu”., ungkapnya lebih lanjut. “Lho terima kasih untuk apa?. Tanya saya tidak mengerti. “Isteri saya terkena kanker rahim stadium III, kini dinyatakan telah sembuh oleh dokter setelah mengkonsumsi 3 paket kanker dari Ibu”. “Syukurlah bila begitu, saya ikut senang”. Sungguh suatu hal yang sangat membanggakan dan menggembirakan bila seorang ilmuwan atau orang terpandang berkenan mengungkapkan kesaksiannya tentang manfaat ramuan herbal Indonesia di depan umum. Bila hal ini sering terjadi dan terlebih kalangan medis berani mengungkap khasiat herbal Indonesia secara terbuka, maka pamor dan kepercayaan
Untuk Kalangan Internal
Page 30
masyarakat.akan semakin tinggi. Indonesia tidak perlu menggantungkan obat-obatan dari mancanegara bila kita sendiri punya berlimpah. Kemudian setiap rumah sakit ada layanan pengobatan alternatif dengan tanaman obat. JAMU KANKER PARU-PARU Satu hal lagi yang cukup menarik, kini banyak pasien yang dirawat di Rumah Sakit menggabungkan pengobatan modern dan alternatif. Seorang pasien kanker paru-paru stadium 3B bernama Bpk Anton Sondakh dari Fakfak, Irian Jaya dibawa berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dalam kondisi yang sangat mengenaskan.
Awal mulanya Pak Anton yang terkena kanker paru-paru mencoba membuat ramuan buah Mengkudu dibuat jus atas informasi saudaranya. Entah karena over dosis atau salah mengolahnya, setelah minum jus Mengkudu tubuhnya bereaksi negatif.. Dari atas kepala hingga ujung kaki langsung bengkak semua dan nafas tersengal-sengal. Tentu saja isteri dan anak-anaknya kebingungan, lalu membawanya ke Rumah Sakit. Ketika dirawat di RS seluruh keluarga amat prihatin dengan keadaannya. Mereka terus memanjatkan doa mohon kesembuhan. Suatu hari secara kebetulan sang isteri membaca artikel tentang Mahkotadewa di majalah Intisari edisi bulan Januari 2002, kemudian menghubungi saya. Mendengar ceritera riwayat penyakitnya awalnya saya juga ragu apakah ramuan saya bisa membantu. Selanjutnya melalui kurir saya kirim ramuan ke RS sambil memberi pesan bila mengalami sesuatu yang negatif saya minta diberi kabar, juga saya sarankan bila tak mengalami reaksi apa2 dosis pemakaian ditingkatkan. Seminggu kemudian ibu Anton memberi kabar kemajuan yang menggembirakan bahwa bengkak-bengkak di tubuh suaminya sudah mulai mengempis. Saya sarankan untuk terus mengikuti saran-saran dokter dan terus menjalani therapy medis disamping minum ramuan saya dengan selang waktu satu hingga dua jam. Ramuan yang saya berikan Teh Cangkang Made, Teh Temu Mangga, Kapsul Umbi Daun Dewa, Kapsul Pegagan. Semula dosis kapsulnya 3 x 1 kapsul, lalu tiga hari kemudian jadi 3 x 2 kapsul. Teh Cangkang Made dan Teh Temu Mangga yang direbus dari awalnya 1 sendok teh menjadi 1 sendok makan. Reaksi yang muncul, pak Sondakh mengalami buang air kecil terus menerus. Memang amat merepotkan namun hal ini membawa berkah karena bengkak di tubuhnya langsung kempes. Ya dalam satu minggu semua bengkak di tubuhnya hilang dan kondisinya terus makin baik dan benar-benar melegakan seluruh keluarganya. Ketika harus menjalani therapy penyinaran/kemotherapy bapak Anton tidak mengalami reaksi negatif yang berarti dibandingkan pasien lain.Dokternya juga kagum dengan kondisi pak Anton. Akhirnya sebulan kemudian kesehatannnya semakin membaik dan dokter mengijinkan untuk pulang dan tiga bulan berikutnya diminta kontrol lagi ke Jakarta. Mengetahui proses kesembuhan yang dramatis saya menyempatkan diri mengunjungi Pak Anton di RSCM dan saya hampir tak percaya melihat kondisi tubuhnya yang sedemikian nampak sehat. Hari demi hari saya memang banyak mendapat pesanan pasien dari beberapa rumah sakit untuk membantu mempercepat proses penyembuhan. Ada beberapa dokter yang memberi ijin
Untuk Kalangan Internal
Page 31
untuk memberikan obat alternatif ada juga yang tidak. Bagi pasien yang dokternya melarang diberikan macam-macam, mereka biasanya secara sembunyi-sembunyi mengkonsumsinya. JAMU KANKER PAYUDARA PRIA Kanker payudara merupakan momok yang mengerikan bagi kaum perempuan. Dari anak-anak remaja sampai orang tua usia lanjut juga bisa menderita sakit ini. Bahkan para priapun ada juga yang menderita tumor atau kanker payudara. Saya begitu prihatin ketika seorang bapak berusia lanjut berpenampilan agak aneh di bagian dadanya.
“Bapak sakit apa?” “Saya bingung bu, kenapa saya harus mengalami ini?” “Bapak tidak usah bingung, silahkan ceritera dengan santai. Beritahukan apa saja yang menjadi gangguan kesehatan bapak tanpa kecuali?” “Biasanya ini dialami perempuan bu tapi entah kenapa saya koq jadi kena.Ibu lihat payudara saya jadi seperti perempuan.” “Apakah pernah periksa ke dokter?” “Sudah bu tapi anjurannya harus operasi,saya tidak mau.” “Mengapa tidak mau pak”. “Dari banyak kasus yang saya jumpai ternyata operasi tidak jadi jaminan sembuh.Teman-teman saya banyak yang mengalami penderitaan semakin berat karena meski operasi tapi penyakitnya tumbuh lagi. Belum kalau harus sinar dan kemotherapy. Biayanya nggak terjangkau jaminan sembuh juga tidak ada.” Memang aneh ya kaum pria bisa terkena tumor payudara. Saya berikan paket kanker payudara sekaligus meminta pantang beberapa hal sebagai berikut: Sayur : Tauge, sawi putih, kangkung, dan cabe Buah : Durian, nangka, nenas, duku, anggur,lengkeng. Minuman : Es, soft drink, minuman beralkohol Makanan : Daging merah, cumi, udang,ikan asin, makanan yang diawetkan, makanan yang dibakar dan mengandung vetsin. Selain itu saya meminta mengandalkan kekuatan DOA. Dari banyak kasus yang saya hadapi beberapa pasien yang secara medis tak tersembuhkan dan tak ada harapan ternyata dengan kekuatan DOA sebagian pasien bisa lepas dari maut. Ya DOA memang luar biasa. Sebulan mengkonsumsi paket kanker payudara ternyata penyakitnya bisa hilang lenyap tak berbekas. Kesembuhan masing-masing pasien memang tidak sama. Kadang bisa cepat kadang lambat. Bahagia dan haru bila tahu beberapa kasus yang secara medis tak bisa diobati ternyata berkah Tuhan ada yang bisa bertahan hidup dan sembuh namun air mata tak kuasa menetes bila saya gagal membantu pasien yang benar-benar tak ada harapan akhirnya Tuhan memanggilnya. Lamanya pengobatan penyakit kanker untuk setiap orang tidak sama, tergantung pada jenis kanker dan kondisi penyakitnya. Untuk mengobati penyakit kanker yang tidak terlalu parah dan untuk mencegah berjangkitnya penyakit ini sebenarnya cukup dengan mengonsumsi mahkota dewa instan murni setiap pagi dan sore hari. Dosisnya cukup satu sendok makan yang diseduh dengan satu gelas air minum. Jika penyakitnya serius, gunakan paket pengobatan kanker mahkota dewa yang terdiri dari Teh Racik Mahkota dewa ditambah dengan kapsul sambiloto, kapsul daun dewa, dan kapsul kunyit putih. Ketiga ramuan tambahan itu diminum 3 x 1 setiap hari. Jika penyakitnya sudah parah, ketiga kapsul itu diminum 3 x 2 setiap hari.
Untuk Kalangan Internal
Page 32
Selain dengan cara di atas, ada juga cara lain untuk mengobati kanker, yaitu dengan menggunakan teh racik mahkota dewa dan kunyit putih instant dari curcuma zadoaria. Rebuslah teh racik mahkota dewa dalam tiga gelas air. Jumlah teh racik yang dipakai adalah satu sendok teh. Perebusan dilakukan sampai air yang direbus bersisa separuhnya. Bubuhkan satu sendok teh kunyit putih instan. Minumlah sedikit demi sedikit pada pagi, siang, dan sore hari. Jika sakitnya amat serius, dosis pemakaiannya bisa dua kali lipat atau sampai satu sendok makan untuk teh Racik Made. Mengobati penyakit kanker paling sedikit memerlukan waktu 3—6 bulan. Namun, jika sebelum batas waktu tersebut penyakitnya sudah sembuh, ramuan tetap dikonsumsi dengan dosis dikurangi. Selanjutnya, untuk menjaga jangan sampai kambuh atau muncul lagi, minumlah teh tacik mahkota dewa sehari sekali atau mengonsumsi kapsul daun dewa dan umbinya sehari satu kapsul atau memanfaatkan kapsul kunyit putih (curcuma zadoaria) JAMU JANTUNG ANAK YANG BOCOR
Bapak Marsudi dari Cileduk dengan pakaian sederhana mengendarai sepeda motor butut datang ke klinik Mahkotadewa dengan penuh haru mencucurkan air mata sebagai ungkapan syukur. “Allah Maha Besar, Allah Maha Pemurah”, kata pak Asep dengan berlinangan air mata. “Ya Pak, bagaimana kabar anaknya?” “Saya benar-benar bersyukur bu, anak saya kini dinyatakan sembuh dari sakit jantung bocor dan kata dokter tidak perlu lagi operasi jantung.” “Saya turut gembira dan bersyukur pada Tuhan mendengar kabar gembira dari bapak”> “Maaf pak, kalau boleh saya tahu, anak bapak selama ini mengkonsumsi apa saja?”. “Anak saya Cuma minum Instant Made I (Made Murni)”. “Lho, obat dokter juga diminum ‘kan? “Tidak bu.,katanya penuh kemantaban. “Lho selama ini apakah tidak kontrol ke dokter pak? “Begini bu ceriteranya. Saya ingin anak saya sehat dan normal tapi buat beli obat nggak cukup uangnya bu. Lalu saya Bismillah saja menggunakan ramuan Made Murni buatan bu Ning. Kontrol ke dokter tetap saya lakukkan tapi resep obatnya saya simpan di lemari. Pagi sore saya berikan ramuan itu secara terus-menerus. Alhamdulilah setelah tiga bulan dokter memberi kabar sakitnya anak saya sudah dinyatakan sembuh. Untuk mengobati penyakit jantung yang tidak terlalu parah dan mencegah penyakit ini, ramuan yang bisa dipakai adalah Instant Mahkotadewa murni dan kapsul Daun Dewa dengan umbinya. Sehari cukup satu kali,minum satu sendok makan instant dengan air hangat satu gelas, minum menjelang tidur malam. Bila tersedia kapsul Daun Dewa minumlah sehari tiga kapsul ukuran 500 ml. Bila senang lalap, gunakan daun Dewa Segar sebagai lalap untuk makan sehari-hari. Bila gangguan jantung cukup serius bisa menambahkan daun sambung nyowo segar atau dalam bentuk kapsul. JAMU PENYAKIT LEVER Penyakit lever merupakan penyakit yang mengerikan. Penyakit ini tidak hanya akan menggerogoti tubuh, tetapi juga turut menguras dana karena pengobatannya sangat mahal. Biaya jutaan rupiah seperti tidak ada artinya dalam mengobati penyakit ini lewat cara
Untuk Kalangan Internal
Page 33
pengobatan modern. Celakanya, biaya yang sangat mahal ini hanya untuk biaya pengobatan, biaya kepastian sembuhnya belum tentu ada. Karena biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan modern sangat mahal, tidak sedikit penderita penyakit lever yang berpaling ke pengobatan tradisional. Uniknya, justru lewat pengobatan yang berbiaya jauh lebih murah ini, banyak penderita yang berhasil sembuh. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan dengan menggunakan ramuan dari pohon-pohon yang berkhasiat obat. Salah satu pohon itu adalah mahkota dewa. Penderita lever yang telah membuktikan kemanjuran mahkota dewa sangat banyak. Berikut ini salah satu di antaranya.
“Saya pernah menderita penyakit lever. Sejak tahun 1998, segala macam pengobatan modern telah saya coba. Dana yang harus dikeluarkan sudah jutaan rupiah. Bayangkan, sekali suntik saja biayanya Rp200.000; sekali minum obat biayanya puluhan ribu. Namun, harapan saya untuk sembuh tak terkabul juga. Beruntung, suatu hari saya membaca sebuah tulisan mengenai mahkota dewa dari majalah Trubus. Setelah membaca tulisan itu, saya tertarik untuk mencoba mahkota dewa. Singkat cerita, saya mulai mengonsumsi mahkota dewa instan tanpa campuran bahan lain, pagi dan sore. Saya mengonsumsi mahkota dewa selama enam bulan. Hasilnya, luar biasa, penyakit lever saya benar-benar sembuh. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan SGPT dan SGOT saya normal kembali.” Bp. Gregorius Ismubroto, Kayu Putih, Pulo Mas, Jakarta Timur
Pengalaman pengobatan penyakit lever yang sangat serius bisa dibaca di halaman depan dari Bapak Yusuf - Bekasi. Perutnya berulangkali membesar seperti orang hamil sembilan bulan, kini setelah 2 bulan mengkonsumsi seduhan Mahkota Dewa, Instant Temulawak, Kapsul Kunyit Putih, Kapsul Sambiloto dan Kapsul Umbi Dewa. Alhamdulilah tubuhnya sudah sehat kembali. Untuk mengobati penyakit lever yang tidak terlalu parah dan untuk mencegah kambuhnya penyakit ini, sebenarnya mengonsumsi mahkota dewa instan murni dengan takaran satu sendok makan, sehari sekali sudah mencukupi. Namun, untuk lebih baiknya, penderita dapat mengonsumsi paket ramuan lever. Paket ramuan lever ini terdiri dari mahkota dewa instan, kapsul temulawak, kapsul sambiloto, kapsul daun dewa, dan kapsul temu putih. Cara mengonsumsinya, keempat jenis ramuan itu diminum berbarengan, 3 x 1 setiap hari. Jika penyakitnya sudah parah, Teh racik Mahkota Dewa , kapsul sambiloto, dan kapsul daun dewa diminum 3 x 2 setiap hari, Selain dengan campuran ramuan di atas, penyakit lever yang sudah parah juga dapat diobati dengan campuran teh racik mahkota dewa dan racikan temulawak yang dapat dikonsumsi bersamaan. Jumlah teh racik mahkota dewa dan racikan temulawak (temulawak yang diiris kecil-kecil dan dikeringkan) yang digunakan adalah sebanyak satu sendok teh. Rebuslah kedua bahan itu dengan tiga gelas air. Rebusan jangan diangkat sampai airnya tinggal separuhnya. Minumlah sedikti demi sedikit, pagi dan sore hari. Jika levernya sudah stadium lanjut, sebaiknya dosis teh racik dan temulawak ditambahkan menjadi satu sendok makan. Pengobatan penyakit lever setidaknya memerlukan waktu 3—6 bulan. Jika sebelum tiga bulan ternyata sudah sembuh, ramuan itu tetap diminum tetapi dosisnya dikurangi. Selanjutnya, untuk menjaga jangan sampai penyakit lever itu kambuh atau muncul lagi, minumlah teh racik mahkota dewa sehari sekali atau konsumsilah kapsul daun dewa dan umbinya sehari satu kapsul.
Untuk Kalangan Internal
Page 34
MAHKOTADEWA MEMBANTU MATA BUTA BISA MELIHAT LAGI.
Mico 19th (bukan nama sebenarnya) merasa dunia mau kiamat karena matanya divonis buta seumur hidup. Ini kisahya yang dramatis. “Maaf saya tidak bisa berbuat banyak karena syaraf matanya sudah rusak. Jujur saya harus sampaikan bahwa kamu akan buta permanen nggak bisa diperbaiki lagi. Ini organ levernya juga sudah cukup serius karena racun dari minuman oplosan”, kata dokter ahli mata sebuah rumah sakit di Jakarta Utara. Apa boleh buat saya harus menerima kenyataan pahit yang terjadi, saya sangat menyesal telah mengikuti tantangan teman-teman. Siapa yang berani minum paling banyak, dialah sang juara sejati. Mulanya begitu bangga disebut sang juara namun begitu sampai rumah langsung ambruk dan tak ingat apa-apa lagi. Saya baru sadar setelah terbangun di kamar Rumah sakit. Saat dia membuka mata dunia gelap gulita. Saya pikir mati lampu ternyata mata saya yang buta tak bisa melihat kembali. Ringkas cerita saya bisa selamat dari cengkeraman minuman oplosan namun matanya tak bisa ditolong lagi dan 2 minggu opname di Rumah Sakit. Keluarganya begitu terpukul mengetahui kenyataan yang membuat saya tak bergairah hidup lagi. Berulangkali saya mengatakan ingin mati saja. Puji syukur pada Tuhan ada tetangga yang memberitahu keberadaan klinik herbal Ny Ning Harmanto dan diberi ramuan jamu kapsul Mahkotadewa, daun pegagan temulawak dan angelica serta teh daun Sirsak. Dari tim klinik disarankan untuk berdoa dan mohon ampun pada Tuhan yang Maha Pengasih lagi penyayang. Pelan tapi pasti hari demi hari kesehatan saya makin baik dan 2 minggu kemudian bisa melihat lagi. Saat keluarga dihubungi oleh tim klinik kami begitu bersyukur dan terharu, saya bisa melihat lagi. Terjadi perubahan besar yang luar biasa karena akhirnya saya mau mengabdikan hidup untuk Tuhan. Saya jadi penginjil dan member kesaksian kemana-mana. Tuhan begitu baik dan teramat baik. KasihNya mengalir seperti sungai, mengalir tiada henti.
Mico – Jakarta Utara
Untuk Kalangan Internal
Page 35
JAMSI : JAMU DIABETESI
Produk Jamsi
Penyakit Diabetes (Diabetes Melitus) atau kencing manis juga termasuk penyakit yang mendirikan bulu roma. Soalnya, akibat yang ditimbulkannya membuat ngeri, dari amputasi sampai kematian. Memang penyakit ini harus benar-benar dicegah dan disembuhkan. Masalahnya, dengan pengobatan modern, biaya yang harus dikeluarkan sangat tinggi. Tidak semua orang mampu mengeluarkan biaya yang tinggi itu. Akibatnya, banyak yang dengan sangat terpaksa tidak mengobatinya secara tuntas. Kondisi seperti itu sebetulnya tidak perlu terjadi selama penderita diabetes mengetahui adanya pengobatan tradisional yang bisa menghilangkan penyakit ini seratus persen dengan biaya jauh lebih murah dan waktu jauh lebih cepat. Mahkota dewa adalah salah satu pohon obat yang manjur digunakan untuk menyembuhkan penderita diabetes. Berikut ini beberapa kesaksian tentang kemanjuran mahkota dewa dalam memberantas diabetes.
Kini sudah dikembangkan formula jamu untuk menurunkan gula darah dengan teknologi tinggi yakni NANO Tehnologi. Ada dalam bentuk kapsul namanya kapsul Madedem dan bentuk cairan namanya Jamsi. Sudah ada penelitian observasi klinis cek darah dulu lalu minum Jamsi dan cek ulang lagi satu jam sesudahnya. Berbagai kasus kebutaan karena Diabet bisa melihat normal kembali dan yang menarik bila Jamsi diminum rutin selama 3 bulan maka HBA1C yang tinggi bisa normal kembali. Banyak penderita Diabet yang telah terbantu dan bangkit dari penyakit yang memicu kematian ini. Inovasi Jamsi yang dikembangkan PT. Mahkotadewa Indonesia milik Ning Harmanto ini berhasil masuk jurnal ilmiah international berkat dukungan dr. Willie Japaries dan dr. Prapti Utami. Melalui terobosan observasi klinis terhadap relawan penderita diabet akan membuka mata dunia bahwa Indonesia “BISA”. Dengan penuh rasa syukur penulis perkenalkan Jamsi sebagai solusi aman dan efektif untuk menaklukkan Diabetes Melitus APAKAH JAMSI ITU ? Jamsi merupakan formula jamu yang dibuat dengan teknologi tinggi selama satu bulan penuh sehingga menghasilkan bakteri baik yang bisa diserap usus halus. Selanjutnya, bakteri baik ini akan memakan gula dan lemak sehingga bisa dengan cepat menurunkan kadar gula darah dan kolesterol seseorang. Jamsi terbuat dari nektar madu yang disenyawakan dengan saripati pepohonan, seperti gula aren, air hexagonal, dan aneka herbal buah, seperti mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dan mengkudu (Morinda citrifolia L.) serta dedaunan berkhasiat obat seperti Andrographis paniculata, Centela asiatica, dan Curcuma domestica.
Untuk Kalangan Internal
Page 36
Persenyawaan ini akan menghasilkan manfaat yang luar biasa. Karena terjadi proses kimiawi yang sempurna, tumbuhlah mikroba-mikroba positif dengan membawa oksigen yang sangat tinggi dan dibantu molekul-molekul lainnya. Jamsi mampu menghasilkan polipeptida yang bersumber dari protein dan bisa membawa lemak utama. Lemak utama yang dimaksud adalah gliserofosfolipid yang menghasilkan Omega 3 dan 6 yang berfungsi memberikan saripati protein untuk otak terutama DHA. Bagi penderita diabetes, Jamsi bermanfaat untuk memperbaiki kerusakan sel-sel beta pancreas akibat diabetes dan meningkatkan daya tahan tubuh. Jamsi juga mampu menurunkan kadar gula yang tinggi di dalam darah, sehingga mampu mencegah terjadinya diabetes. Jamsi dapat menetralisir penyakit akibat bahan-bahan anorganik yang mengakibatkan kerusakan terhadap jaringan sel dan kelenjar dalam tubuh, seperti hipertensi, asam urat, kolesterol, dan trigliserida. Ketika diminum, Jamsi akan langsung memberikan efek hangat di badan, sedikit pahit, manis, dan asam. Bagi yang sensitif, efeknya akan terasa mengantuk serta akan buang air besar dan air kecil lebih banyak. Perlu dipahami dengan benar bahwa setiap orang memiliki reaksi yang berbeda. Reaksinya, ada yang gula darah dan kolesterolnya bisa langsung turun banyak, ada juga yang penurunannya hanya sedikit. Bahkan, ada juga yang tidak bisa turun seketika karena mungkin sudah terbiasa minum obat kimia terlalu banyak. Karena perbaikan metabolisme tubuh perlu waktu dan proses. Untuk mengetahui besarnya penurunan kadar gula darah seseorang bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut. Sebelum minum Jamsi, cek dahulu gula darahnya, lalu minum 1 sloki Jamsi. Setelah itu, pasien disarankan untuk jalan-jalan dengan hati yang gembira. Satu jam kemudian, cek lagi kadar gula darahnya. Bagi yang tidak bisa turun kadar gula darah dan kolesterolnya, besar kemungkinan sudah menderita diabetes cukup lama dan obat medis langsung dilepas. Mungkin juga dosis dan waktu minumnya tidak tepat atau bisa juga pasien gampang marah atau stres. Karena itu, disarankan untuk pasien yang masih mengonsumsi obat medis tidak langsung menghentikannya, tetapi tetapi dikonsumsi dengan memberikan jarak waktu 1 jam. Bagi penderita diabetes kronis (tak pernah bisa normal, tetap di atas 300 mg/dL walaupun sudah minum obat) dianjurkan untuk tidak buru-buru menghentikan konsumsi obat medis. Namun, bisa mengurangi dosisnya secara bertahap. Untuk memastikan kesembuhan penyakit diabetes sebaiknya lakukan cek darah HBA1C (6,5 persen normal), lebih bagus dicek sebelum dan sesudah minum Jamsi 3 bulan. Selanjutnya, bila benar-benar sudah normal, Jamsi tetap diminum sehari sekali sebagai upaya pencegahan dan jalani pola hidup yang sehat. Apabila perbaikan terjadi dalam ekologi tubuh, akan terjadi pula perubahan kimiawi tubuh. Dengan demikian, timbullah proses detoxification ofiyet organic. Ketika proses detoks terjadi, pembuangan racun-racun di tubuh yang sudah mengendap beberapa tahun lamanya akan dikeluarkan keluar tubuh berupa: buang air besar menjadi mencret seperti diare, buang air kecil menjadi sering, bahkan cenderung sangat kotor dan baunya sangat aneh, serta keluar bintik-bintik merah di dalam lubang pori–pori.
Untuk Kalangan Internal
Page 37
Inilah proses yang terjadi saat sistim metabolisme manusia diperbaiki kembali. Sudah terbukti, berapa banyak pasien yang terselamatkan oleh teori ini dan disertai dengan data-data kongkrit yang bisa untuk dipertanggungjawabkan. Hasil Penelitan Percobaan Konsumsi Jamsi Selama 1 Jam Relawan yang memenuhi kriteria dan telah diperiksa berjumlah 34 orang, berasal dari para pengunjung stan jamu pada tanggal 16 dan 23 Februari 2013 di Jakarta. Mereka terdiri atas 20 wanita dan 14 pria (tabel 1). Usia termuda 22 tahun dan tertua 74 tahun dengan rata-rata 52,26 tahun (SD 10,10 tahun). Riwayat diketahui mengidap penyakit DM 9,36 ± 8,27 tahun. Mayoritas (21 orang dari 34 orang) sedang memakai obat medis penurun gula darah. Rata-rata nilai gula darah sebelum minum Jamsi adalah 243,03 ± 97,97 mg/dL dan 1 jam sesudahnya adalah 197,94 ± 100,01 mg/dL. Selisih keduanya sangat signifikan (P < 0,001), lihat tabel 2. Tidak ada keluhan efek buruk menonjol, kecuali 2 orang mengalami pening temporer ketika duduk dan hilang setelah bergerak. Jika relawan dibagi menjadi dua subkelompok berdasarkan kadar gula darahnya, yaitu kelompok gula darah 200 mg/dL atau lebih dan kelompok < 200 mg/dL, tampak bahwa penurunan gula darah 1 jam sesudah minum Jamsi keduanya sangat signifikan. Namun, derajat penurunan gula darah lebih signifikan pada kelompok dengan gula darah awal lebih tinggi (tabel 3). Grafik 1 memperlihatkan penurunan kadar gula darah sebelum dan 1 jam sesudah minum Jamsi. Jika relawan dibagi menjadi dua subkelompok berdasarkan pengakuan sedang memakai terapi medis barat (n = 21) dan tidak sedang diterapi medis barat (n = 13), tampak bahwa penurunan gula darah kapiler 1 jam sesudah minum Jamsi pada kedua subkelompok tersebut sangat signifikan (tabel 4). Tidak terdapat perbedaan signifikan antara kedua subkelompok tersebut dalam hal nilai gula darah sewaktu sebelum maupun 1 jam sesudah minum Jamsi. Tabel 2. Distribusi kelamin dan usia relawan yang diteliti Jenis kelamin Jumlah Persentasi (%) Pria 14 41,18 Wanita 20 58,82 Tabel 3. Kadar gula darah kapiler sebelum dan 1 jam sesudah minum Jamsi. Kadar gula darah Sebelum Sesudah Sewaktu (n=34) 243,03 ± 97,97 197,94 ± 100,01 mg/dL mg/dL* * uji t berpasangan tipe one tail, p= 3,8877 x10-8, sangat signifikan. Tabel 4. Perubahan nilai gula darah sewaktu sebelum dan 1 jam sesudah minum Jamsi pada subkelompok relawan berbeda. Subkelompok relawan Jumlah Sebelum Sesudah P* Gula darah sewaktu < 200 14 154,21 ± 27,71 117,93 ± 27,71 0,00069 mg/dL mg/dL mg/dL Gula darah sewaktu ≥ 200 20 305,2 ± 79,15 mg/dL 253,95 ± 94,07 0,00001 mg/dL mg/dL
Untuk Kalangan Internal
Page 38
* sangat signifikan (P < 0,001), uji t berpasangan, tipe one tail Tabel 5. Perubahan nilai pada subkelompok relawan mengonsumsi obat medis Subkelompok relawan Tidak mengonsumsi obat medis
gula darah sewaktu sebelum dan 1 jam sesudah minum Jamsi yang mengonsumsi obat medis dan relawan yang tidak Jumlah 13
Mengonsumsi obat medis
21
Sebelum 229,54 ± mg/dL** 251,38 ± mg/dL**
Sesudah 113,13 186,77 ± mg/dL** 89,26 204,86 ± mg/dL
P* 111,85 0,000174 94,16 0,0000354
Grafik 1. Perubahan nilai gula darah kapiler sewaktu sebelum dan 1 jam sesudah minum Jamsi pada subkelompok relawan berbeda Lebih lanjut mengenai Jamsi akan dibahas pada bab “Ramuan Ajaib Penakluk Diabetes”. Berikut beberapa kesaksian para relawan yang menggunakan Jamsi. Rinni (Jakarta) Sadar akan penyakit gula darah yang tidak normal, Ibu Rinni sering kali mengeluhkan cairan remah-remah seperti kelapa yang keluar melalui vaginanya. Rasa gatal kerap kali beliau alami ketika penyakitnya kambuh. Namun, kini ia telah terbebas dari segala keluhan sejak rajin meminum Jamsi. Senang dengan kabar baik tersebut, Ibu Rinni mulai mengajak sang suami yang juga penderita diabetes untuk meminumnya. Bosan dengan obat-obatan yang tak kunjung menurunkan gula darahnya. Sang suami pun mulai rajin meminum Jamsi. Tak disangka, gula darahnya yang selalu di atas 300 mg/dL kini beranjak turun menjadi 200 mg/dL.
“Bu Ning, alhamdulillah sejak minum Jamsi vagina saya tidak lagi mengeluarkan remah-remah yang kayak kelapa itu. Sekali lagi terima kasih. Suami saya juga penderita diabetes yang harus
Untuk Kalangan Internal
Page 39
minum obat terus-menerus, tetapi gula darah tetap tinggi di atas 300 mg/dL. Namun, setelah rutin minum Jamsi gula darah sudah bisa di angka 200 mg/dL. Alhamdulilah.”
Ria S. (Jakarta)
Suami Ibu Ria telah menderita diabetes sejak lama. Setiap hari suami Ibu Ria selalu minum obat medis. Namun, ternyata obat tersebut tak kunjung memberikan kesembuhan. Beberapa waktu yang lalu, ia mencoba mengecek darah di stand pameran yang diikuti Ibu Ning. Gula darahnya mencapai 342 mg/dL. Ia pun mencoba minum jamu Jamsi. Tak lama setelah meminum Jamsi dan mengecek gula darahnya. Ternyata, kadar gula darah sudah turun 330 mg/dL. Senang dan terkejut, itulah reaksi suami Ibu Ria. Lantaran dalam waktu yang singkat, kadar gula darahnya bisa turun. Akhirnya, suami Ibu Ria mulai berani mengonsumsi Jamsi tanpa tambahan obat-obatan medis. Kini, setelah rajin meminum Jamsi selama 8 hari gula darahnya turun menjadi 302 mg/dL. “Jadi suamiku, hanya minum Jamsi, tok! Alhamdulillah lumayan turun 40 poin sejak minum tanggal 9 Februari hingga 17 Februari 2013,” lapor Ibu Ria
Pak Soni melaporkan kisah suami istri (Ibu Jujuk dan Pak Purwanto) dari Wates yang mengalami diabetes. Ibu Jujuk saat dicek gula darahnya sempat tidak terdeteksi. Setelah meminum Jamsi pada sore dan pagi keesokan harinya ternyata gula darahnya dapat terdeteksi hingga 478 mg/dL. Sang suami, Pak Purwanto saat dicek gula darahnya mencapai 210 mg/dL. Setelah mengonsumsi Jamsi sebanyak dua kali, gula darahnya turun menjadi 135 mg/dL.
Soni (Penjual Jamu di Pasar Beringharjo, Yogyakarta)
Seperti kebanyakan wanita lain yang mengalami diabetes, Ibu Retno juga kerap mengeluhkan cairan remah-remah yang keluar dari vaginanya. Setelah rajin mengonsumsi jamu Jamsi, kini dirinya terbebas dari segala keluhan tersebut. Cara mengonsumsinya mudah sekali, sebelum tidur pastikan meminum Jamsi dan tidak makan camilan lagi setelahnya.
Retno
“Bu Ning, alhamdulilah tubuhku yang semula serasa remuk-redam, kini sudah sehat. Makan enak, tidur nyenyak setelah minum herbal angelica, pegagan, dan Jamsi.” Begitulah pemaparan Ibu Indarti kepada bu Ning.
Ibu Indarti (Yuyun), Rawamangun, Jakarta Timur
Keluhan Ibu Indarti memang cukup banyak. Saat dicek darah di ITC Cempaka Mas LG 88, Jakarta Pusat terdata gula darah sewaktu 450 mg/dL, asam urat 10 dan kolestrol 285. Begitu mau mengubah pola makan dengan nasi merah dan mengganti gula putih dengan gula aren, kondisi kesehatannya terus berangsur membaik. Gula darah bisa terkendali di angka 200 mg/dL, asam urat menjadi 7, dan kolestrol total normal di angka 185.
“Biasanya, kadar gula saya sekitar 313 mg/dL setiap hari tanpa minum obat dokter. Saya mencoba minum Jamsi. Ternyata mengejutkan karena kadar gula darah bisa turun menjadi 214 mg/dL. Belum normal memang, tetapi saya percaya ini akan terus membaik.”
Eko (Jakarta)
Untuk Kalangan Internal
Page 40
“Bu Ning, pagi ini saya seneng banget. Pada pagi hari, kadar gula darah suamiku biasanya di atas 300 mg/dL, tetapi pagi ini bisa 108 mg/dL. Terima kasih Bu Ning.”
Bu Rini
“Kemarin saya dicari polisi penyidik Polres Bekasi, namanya Hasugian. Pada saat di Polres Bekasi, ternyata dia mendengarkan cerita saya tentang herbal untuk diabetes. Dia minta ke saya untuk pengobatan bibinya yang sudah bertahun-tahun bolak-balik ke dokter, tetapi belum ada perkembangan yang menggembirakan. Akhirnya, saya kasih satu botol Jamsi. Setelah menghabiskan satu botol Jamsi, ternyata gula darahnya turun dari 245 mg/dL menjadi 160 mg/L.” Pak Budiyanto
“Saya dan keluarga besar memang punya keturunan diabetes. Gula darah memang bisa terkontrol karena minum obat medis. Namun, semakin bertambah usia menjadi mudah stres dan pola makan yang tidak terkontrol. Meskipun minum obat medis, kadar gula darah bisa melejit tinggi.” Begitulah penuturan Bu Waty. Bu Waty, Jakarta Utara.
Hingga suatu hari, Bu Ning meminta agar Bu Waty mau cek gula darah sewaktu dan mencoba minum Jamsi satu sloki. Satu jam setelahnya, harus cek gula darah lagi. Bu Waty cukup terkejut karena hasilnya cukup fantastik. Sebelum minum Jamsi, kadar gula darah Bu Waty 184 mg/dL. Namu, satu jam setelah minum Jamsi, kadar gula darahnya menjadi 149 mg/dL. Akhirnya Bu Waty, memutuskan untuk mengonsumsi jamu diabetesi tersebut. Setelah rutin minum Jamsi, Bu Waty mulai merasakan hasilnya, badannya terasa lebih nyaman.
Dalam kurun waktu 10 hari, kadar gula darah sewaktu pasien Bu Alexia turun 174 poin dan kolestrol turun 41 poin. “Benar-benar dahsyat! Tak bisa dipercaya produk jamu fermentasi dari Mahkotadewa Indonesia ini bisa membebaskan saya dari ketergantungan insulin yang merepotkan setiap hari. Belum lagi saya masih harus minum berbagai macam obat. Meskipun sudah patuh pada anjuran dokter, kadar gula darah saya tetap masih tinggi (385 mg/dL) dan kolesterol 315. Benar-benar membuat saya nyaris frustasi sebelumnya karena sepulang dari opname di rumah sakit, badan saya masih lemas tak bertenaga, pusing, dan mual”, cerita Bu Wanah kepada Bu Alexia dengan antusias. “Saya memang nekad saja melepas insulin, lalu minum Jamsi 2 x 1 sendok makan dan minum kapsul Madedem 2 x 1 kapsul. Obat medis yang tetap saya minum adalah metformin 1 x 1. Ternyata, dalam waktu 10 hari, kadar gula darah saya yang semula 385 mg/dL turun menjadi 211 mg/dL. Sedangkan kolesterol dari 315 mg/dL menjadi 174. Terima kasih Tuhan, badan saya jadi terasa enteng dan enak. Sekarang saya semakin yakin bahwa produk jamu Indonesia bisa membantu pengobatan diabetes.” Bu Alexia, ITC BSD Lantai Dasar Blok C3 no 7, Serpong
"Saya seorang dokter yang sudah menderita diabetes selama lebih dari 10 tahun. Saya nyaris putus asa karena kadar gula darah tak pernah bisa normal, meskipun sudah minum segala macam obat. Mungkin karena pola makan saya yang salah. Perut saya bengkak, seluruh tubuh bentol-bentol, dan gatal. Suatu hari, anak saya membawakan jamu Jamsi. Saya minum sehari setengah botol. Dalam waktu 3 hari, kondisi saya mulai membaik. Semua keluhan berangsur hilang. Alhamdulilah, benar-benar dahsyat.” Dokter A (Namanya Tidak Mau Disebutkan)
Untuk Kalangan Internal
Page 41
“Tetangga saya hampir saja menjual rumahnya untuk membiayai operasi amputasi kakinya yang nyaris membusuk gara-gara diabetes. Ternyata dana hasil penjualan rumahnya itu masih kurang. Saya pun berinisiatif menghubungi tetangga satu kompleks mencarikan dana bantuan. Uang yang terkumpul ternyata tetap tidak mencukupi untuk biaya operasi yang berjuta-juta rupiah. Untunglah saya bertemu dengan Ny. Binatun, salah satu anggota KWT Bunga Lili pimpinan Ibu Ning. Ny. Binatun menyarankan kepada saya agar tetangga saya mencoba ramuan mahkota dewa. Tetangga saya pun mencobanya. Dia meminum rebusan buah mahkota dewa. Ampas rebusan itu dia tempelkan di bagian kakinya yang luka. Minyak mahkota dewa pun dia pakai dengan cara mengoleskannya di kakinya yang nyaris membusuk itu. Alhamdulillah, secara berangsur-angsur penyakitnya sembuh. Gula darahnya normal kembali. Dia pun tidak jadi diamputasi.” Ir. Imam Wahyudi, Bekasi “Sekian lama saya menderita sakit kencing manis dan menurut dokter penyakit ini sulit untuk bisa disembuhkan dan harus terus mengkonsumsi obat seumur hidup..Selain kencing manis, saya punya penyakit asam urat, dan darah tinggi. Setelah mengonsumsi teh racik mahkota dewa secara rutin, menurut dokter yang memeriksa saya, data kencing manis saya yang tinggi turun hampir saparuhnya.Tidur saya menjadi nyenyak, badan semakin segar” Ibu Parlan, Balikpapan Untuk mengobati penyakit diabetes yang tidak terlalu parah dan mencegah diabetes, ramuan yang bisa dipakai adalah Daun salam 3 lembar direbus bersama dengan Teh Racik Mahkota Dewa tiga-lima iris kecil dengan air tiga gelas jadikan satu setengah gelas minum tiga hari atau seminggu sekali. Mengobati diabetes yang cukup serius dengan mahkota dewa bisa dilakukan dengan memanfaatkan teh racik mahkota dewa yang diminum bersama dengan kapsul sambiloto, kapsul daun salam. Bisa juga dengan memanfaatkan Teh Racik Mahkota Dewa sebanyak satu sendok teh direbus EFEK SEGERA
Untuk Kalangan Internal
Page 42
JAMKHO - JAMU KHOLESTROL TINGGI SETARA DENGAN OBAT MODERN. Setelah berhasil melakukan penelitian khasiat JAMSI Jamu Diabetesi dibantu dokter Willie Japaries terbukti kadar gula darah bisa turun dalam waktu satu jam dan terukur secara ilmiah, saya jadi penasaran melakukan penelitian khasiat Jamu untuk penyakit lain. Akhirnya saya, Tim klinik Ny Ning Harmanto, sahabat saya Jeng Jumaroh dari Griya Herbal Palembang serta dokter Willie Japaries meneliti JAMKHO Jamu Kholestrol yang bisa menurunkan kholestrol hanya dalam waktu satu hari, bahkan satu jam. Hal ini terbukti dengan penelitian ilmiah terhadap 41 relawan pasien klinik Ny Ning Harmanto yang mempunyai kadar kholestrol tinggi. Hasilnya JAMKHO dengan tehnologi Nano bisa menurunkan kholestrol secara signifikan rata-rata dari angka 232,98 menjadi 196. Bahkan pembuktian langsung penurunan kadar kholestrol tinggi disaksikan bersama-sama dalam acara kopi darat anggota TDA Jakarta Utara tgl 17 Desember 2014 di Klinik Ny Ning Harmanto, Jl Cemara Angin no 37, Jakarta Utara. Diawali pembuktian oleh ketua TDA Jakut Achmad Fauzi (35th).. Sebelum minum JAMKHO dicek kadar kholestrolnya 252 lalu satu jam setelah minum JAMKHO dicek lagi hasilnya jadi 206, turun 56 point. Yang lebih menarik lagi saat pengecekan kholestrol ibu Femmy 256 lalu minum JAMKHO dan dalam waktu 15 menit melakukan stretching dibantu mas Nasrulloh praktisi Fitness kemudian satu jam kemudian dicek lagi jadi 141. Turun 111 point. Komentar para member TDA Jakut yang hadir: “It’s amazing. Tidak masuk akal tapi kok bisa terjadi”. Terdapat beberapa golongan obat yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Namun, beberapa golongan obat tersebut memiliki efek samping yang berbahaya. Golongan obat statin dapat menimbulkan kerusakan hati dan gangguan otot seperti nyeri dan peradangan. Golongan inhibitor absorpsi kolesterol selektif dapat menimbulkan ruam, pankreatitis, dan alergi. Golongan nikotinat dapat menimbulkan kelainan hati. Efek samping yang ditimbulkan oleh obat-obat sintetis membuat masyarakat mencari obat alternatif yang lebih aman untuk dikonsumsi. Saat saya mengikuti acara 6th Jamu Brand Indonesia yang dibuka ibu Puan Maharani selaku Kemenko Perekonomian bulan November 2014 yang lalu saya jadi termenung-menung dan merenung. Terlebih ketika dalam acara seminar dengan moderator ibu dokter Lula Kamal yang menurut saya tersirat kesimpulan JAMU posisinya hanya menyehatkan bukan mengobati. Peraturan perijinan BadanPOM juga ada satu larangan tidak boleh ada iklan Jamu sebagai obat Kanker, Diabet, Hipertensi. Semua perijinan jamu hanya boleh menuliskan khasiat SECARA TRADISIONAL DIGUNAKAN untuk membantu pengobatan a b c d dst. Ketika suatu kali saya bertemu dengan pakar jamu yang cukup terkenal juga memberi ungkapan: Jamu itu memang untuk menjaga kesehatan saja bukan untuk mengobati. Saat saya
Untuk Kalangan Internal
Page 43
tanya lebih lanjut: Jadi DOSA ya bu kalau jamu bisa mengobati penyakit? Sebagai pengobat tradisional Indonesia, saya merasa Indonesia ini aneh ya. Potensi Jamu Indonesia sebagai obat ini sebenarnya luar biasa tapi malah diabaikan. Tidak berani mengakui? Apa karena malu atau takut mengakui kehebatan Jamu milik Indonesia? Percaya tidak percaya, suka tidak suka Jamu Indonesia itu sebenarnya terbukti bisa mengobati beberapa penyakit yang secara medis malah sudah angkat tangan. Seperti ungkapan testimony pak Jaya Suprana seorang temennya yang gagal ginjal bisa sehat kembali meski tanpa penangananan medis. Saya yakin temen2 ASPETRI (Asosiasi Pengobat Tradisional Indoneisa) banyak yang mengalami hal yang sama dengan pengalaman masing2 menjadi pengobat. Dari ceritera karyawan saya Roni yang berasal dari Malimping, temannya satu desa pernah mengalami tabrakan kakinya patah tiga. Dibawa berobat ke ahli patah tulang Malimping tanpa penanganan medis tapi diobati dengan Jamu kakinya bisa pulih dan bisa jalan kembali dengan normal. Menurut Roni kalau soal patah tulang dibawa ke dukun patah tulang di Malimping Insya Allah sembuh semua, nggak ada yang gagal. Biaya pengobatan se ikhlasnya saja. Meski jujur saya akui banyak juga para pengobat tradisional yang menyalah gunakan cara2 pengobatan yang tidak benar dan menipu masyarakat. Mereka menjanjikan kesembuhan dengan biaya puluhan juta namun hasilnya nol, banyak yang memanfaatkan ilmu sulap. Namun sebaliknya untuk para pengobat tradisional yang dengan tulus ingin menolong masyarakat yang sakit dengan biaya terjangkau bahkan ada yang membayar sukarela apakah DOSA kalau hasil yang dicapai benar-benar pasien sembuh dengan terapi dan jamu yang dibuatnya? Dari pengalaman saya sebagai pengobat tradisional sungguh rasanya saya ingin menangis bahagia bisa menolong banyak orang yang bermasalah dengan kesehatannya meski sudah disimpulkan secara medis "hopeless" tak ada harapan sembuh. Kalau kita hanya menuliskan testimoni tentu banyak yang komentar "ah omong kosong. cuma untuk promosi dst." Dari pengalaman yang tidak mengenakkan itu meski sudah usia pensiun saya kuliah lagi mengambil jurusan Dharma Usada di STAB Nalanda. Dibimbing oleh Kaprodi Dokter Willie Japaries saya terus melakukan penelitian ilmiah untuk meyakinkan dunia bahwa: menggabungkan terapi tradisional dan Jamu Indonesa, sungguh luar biasa hasilnya.
Untuk Kalangan Internal
Page 44
EFEK SEGERA JAMU “JAMKHO” TERHADAP KADAR KOLESTEROL SUBJEK NORMO DAN HIPERKOLESTEROLEMIA Ning Harmanto*, Aryaprana Nando**, Willie Japaries*** * PT Mahkota Dewa Indonesia ** Pasca sarjana, Bag. Farmakologi klinis Tianjin Univ. of Chinese Medicine. *** Prodi S1 Dharma Usada/Kesehatan Tradisional, STAB Nalanda, Jakarta ABSTRAK Tujuan: Melakukan analisis deskriptif terhadap data kadar kolesterol darah subjek sebelum dan sesudah diberikan jamu JAMKHO. Metodologi: Subjek terdiri atas pasien yang diberikan jamu JAMKHO. Sebelum dan satu jam sesudah diberikan JAMKHO peroral, para subjek diperiksa kadar kolesterol total darah sewaktu. Dilakukan tes-t dua ekor untuk menguji perbedaan antara kadar kolesterol darah pasca pemberian dibandingkan pra pemberian JAMKHO. Hasil: Terdata 32 subjek yang terdiri atas 18 wanita dan 14 pria, dengan usia rata-rata 45,5±15,3 tahun. Kadar kolesterol darah sewaktu rata-rata sebelum diberikan JAMKHO adalah 229,94±40,53 mg/dl, dan sesudahnya adalah 196,72±36,99 mg/dl. Perbedaan keduanya sangat signifikan (P<0,01). Sedangkan perubahan kadar kolesterol darah pada subkelompok subjek dengan kadar kolesterol pra-pemberian JAMKHO setinggi 200mg/dl atau kurang (N=9), kadar kolesterol darah pasca pemberian JAMKHO tidak berubah signifikan (P>0,05). Kesimpulan: Jamu JAMKHO berefek menurunkan kolesterol darah secara sangat signifikan (P<0,01) pada subjek yang diobservasi, khususnya subjek dengan kadar kolesterol total di atas 200mg/dl. Pada subjek dengan kadar kolesterol darah awal 200mg/dl atau kurang, JAMKHO tidak menimbulkan perubahan kadar kolesterol darah secara signifikan (P>0,05). Latar belakang. Masalah kadar kolesterol darah tinggi atau hiperkolesterolemia sudah sejak lama menjadi perbincangan di kalangan ahli maupun masyarakat umum. Hal itu dikarenakan hiperkolesterolemia berkaitan dengan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit debilitatif lainnya. Jika upaya nonfarmakologik seperti pengaturan diet, olahraga kurang berhasil, maka untuk menurunkan kadar kolesterol darah diperlukan obat-obatan. Dewasa ini terdapat banyak produk obat penurun kadar kolesterol darah. Namun sesungguhnya tidak sedikit pula jamu atau herba alamiah Indonesia yang berkhasiat menurunkan kolesterol darah. Misalnya temulawak, mengkudu, daun salam, jahe, bawang merah, bawang putih, dll.(1). Salah satu produk jamu yang telah dipasarkan dan dipercaya berkhasiat menurunkan kolesterol darah adalah larutan oral JAMKHO (produk PT Mahkota Dewa Indonesia, nomor registrasi BPOM TR 133672511). Setiap 100ml larutan JAMKHO mengandung air oksigen 70ml, nektar madu 20ml, gula aren 10g, ekstrak Phaleria macrocarpa 120mg, ekstrak Centella asiatica 120mg, ekstrak Morindae citrifoliae 64mg, ekstrak Curcuma xanthorrhizae 40mg. Berbagai komponen jamu JAMKHO telah diteliti secara ilmiah berefek memperbaiki dislipidemia ataupun berefek hipokolesterolemik (2-7).
Untuk Kalangan Internal
Page 45
Dalam laporan ini akan dipaparkan hasil observasi klinis efek JAMKHO terhadap kadar kolesterol total darah para subjek dengan kadar kolesterol total darah sewaktu normal maupun tinggi. Metodologi Studi ini merupakan analisis deskriptif(8) eksploratif terhadap data kadar kolesterol total darah sewaktu subjek yang diberikan minum jamu JAMKHO. Subjek adalah klien/pasien praktisi kesehatan tradisional Bu Ning Harmanto yang didata selama bulan November dan Desember 2014. Kadar kolesterol total darah sewaktu sebelum dan satu jam sesudah minum JAMKHO diukur dari darah kapiler di ujung jari, memakai alat pengukur kadar kolesterol darah total portabel dengan tes strip (Easy Touch GCU). Jamu JAMKHO (Reg. Badan POM nomor TR133672511) yang digunakan dipasok oleh produsennya, PT Mahkota Dewa Indonesia. Perubahan kadar kolesterol total darah sebelum dan sesudah minum JAMKHO dianalisis dengan uji statistik student-t test 2 ekor. Batas kemaknaan (α) adalah 0,05. Hasil Subjek yang diukur kadar kolesterol darahnya total 32 orang, terdiri atas 14 pria dan 18 wanita (tabel-1), usia termuda 18 tahun, tertua 61 tahun, rata-rata usia 45,5±15,3 tahun. Kadar kolesterol sewaktu rata-rata sebelum diberikan JAMKHO adalah 229,94±40,53 mg/dl, dan sesudah adalah 196,72±36,99 mg/dl. Perbedaan keduanya adalah sangat signifikan (tes-t 2 ekor, P<0,01). Lihat tabel-2. Dilakukan analisis terpisah terhadap subjek dengan kadar kolesterol darah awal/ sebelum diberikan JAMKHO sebesar 200 mg/dl atau kurang (lihat tabel-3). Tampak bahwa pada subkelompok subjek tersebut (n=9), kadar kolesterol sebelum diberikan JAMKHO adalah 192±7,12mg/dl, dan sesudah diberikan JAMKHO adalah 176,89±37,39 mg/dl, selisih kadar kolesterol sesudah diberikan JAMKHO tidak bermakna (P>0,05). Tidak dijumpai reaksi buruk mencolok pada subjek yang diamati selama observasi klinis ini. Tabel-1: Distribusi subjek menurut jenis kelamin Jenis kelamin N=32
Pria 14 (43,75%)
Wanita 18 (56,25%)
Tabel-2: Kadar kolesterol darah semua subjek sebelum dan sesudah pemberian JAMKHO. Kadar kolesterol Pra pemberian JAMKHO Pasca pemberian JAMKHO Sewaktu, n=32 229,94±40,53 mg/dl 196,72±36,99 mg/dl* * tes t, 2 ekor, P=0,00038; sangat signifikan. Tabel-3: Kadar kolesterol darah subjek dengan kadar kolesterol darah awal ≤200mg/dl sebelum dan sesudah pemberian JAMKHO. Kadar kolesterol Pra pemberian JAMKHO Pasca pemberian JAMKHO Sewaktu, n=9 192±7,12mg/dl 176,89±37,39 mg/dl*
Untuk Kalangan Internal
Page 46
* tes t, 2 ekor, P= 0,25551; non-signifikan.
Tabel-4: Rincian data kadar kolesterol darah sewaktu para subjek pra dan pasca pemberian JAMKHO.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Gender F F F M M F F F M M M M M M F F F F F M
Usia (tahun) 40 48 56 52 55 33 50 54 57 57 30 58 51 29 61 57 27 36 49 26
Kadar kolesterol darah (mg/dl) Sebelum JAMKHO Sesudah JAMKHO 194 180 208 196 244 215 237 228 208 200 226 206 261 227 264 245 269 192 238 199 272 217 369 204 196 143 242 232 299 206 232 185 184 110 295 161 205 195 203 141
Untuk Kalangan Internal
Page 47
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
M M F F F F M F M M F F
50 18 57 19 76 74 39 55 20 30 36 56
203 229 200 197 230 244 180 231 221 194 185 198
188 184 155 172 121 228 188 266 267 208 201 235
Diskusi Studi ini merupakan studi awal upaya pengilmiahan pengalaman empiris terhadap jamu JAMKHO yang dipercaya secara empiris dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Hal ini sejalan dengan semangat yang termaktub dalam PP nomor 103 tahun 2014 tentang pelayanan kesehatan tradisional, yang mengatur tentang pengilmiahan pengalaman empiris agar dapat diterima setara dengan medis modern. Berbagai komponen aktif JAMKHO telah diteliti pada hewan berefek hipokolesterolemik, seperti Centella asiatica atau pegagan terbukti dapat menurunkan kadar LDL dan trigliserida serta menaikkan HDL darah pada tikus stres(2) maupun tikus dengan kerusakan hati(3); tapi pada dewasa sehat dapat menaikkan kadar eritrosit, gula darah, kolesterol serum dan protein total darah(4). Phaleria macrocarpa atau mahkota dewa telah diteliti mengandung zat aktif asam galat yang berefek menurunkan kadar kolesterol darah melalui peningkatan jumlah reseptor-LDL di membran sel sehingga lebih banyak kolesterol LDL dalam darah dapat diendositosis ke dalam sel sehingga kadarnya dalam darah turun(5). Ekstrak air-etanolik dari Morinda citrifoliae atau mengkudu juga telah dibuktikan berefek menurunkan kadar kolesterol total, LDL, trigliserida, dan menaikkan HDL pada hewan percobaan(6). Sedangkan temulawak atau Curcuma xanthorrizae telah dibuktikan berefek menurunkan kolesterol dan trigliserida pada kelinci percobaan(7). Dalam studi deskriptif eksploratif terhadap subjek pasien ini, tampak bahwa JAMKHO berefek hipokolesterolemik signifikan terhadap kadar kolesterol total darah sewaktu. Dan efek hipokolesterolemik tersebut bersifat selektif bidireksional, yaitu signifikan pada subjek dengan kadar kolesterol darah melebihi 200mg/dl, namun tidak signifikan pada subjek dengan kadar kolesterol darah 200mg/dl atau kurang. Hal ini mungkin merupakan petunjuk awal JAMKHO aman dikonsumsi jangka panjang, karena efeknya bersifat adaptif selektif. Dari 32 subjek yang diobservasi, 5 orang menunjukkan peningkatan kadar kolesterol darah pasca pemberian JAMKHO. Tiga dari lima subjek tersebut memiliki kadar kolesterol awal <200mg/dl dan 2 subjek dengan kadar kolesterol awal >200mg/dl. Fenomena ini agaknya menarik dikaji lebih dalam, untuk mengetahui apakah hal itu bersifat temporer ataukah jangka panjang; dan bagaimana dampak jangka panjangnya.
Untuk Kalangan Internal
Page 48
Hasil studi efek singkat ini menarik ditindaklanjuti dengan mengobservasi efek JAMKHO dalam jangka waktu lebih lama terhadap profil lipid darah (kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida) dan pada pasien yang lebih luas, jika mungkin dalam konteks uji klinis terkontrol, dibandingkan dengan obat medis barat. Seperti yang dilakukan China, sediaan obat herbal diuji klinis dibandingkan dengan obat medis barat yang luas digunakan dewasa ini (9,10), sehingga dapat dinilai efektivitas jamu secara objektif. Dengan terkumpulnya bukti ilmiah yang lebih solid akan memantapkan kepercayaan kalangan kesehatan dan kedokteran maupun masyarakat luas untuk memanfaatkan jamu sebagai salah satu pilihan obat antidislipidemia. Kesimpulan Hasil studi deskpriptif eksploratif ini menunjukkan jamu JAMKHO berefek menurunkan kolesterol darah secara sangat signifikan (P<0,01) dalam satu jam pada subjek diobservasi, khususnya subjek dengan kadar kolesterol di atas 200mg/dl. Penurunan kolesterol darah pasca pemberian JAMKHO tidak signifikan (P>0,05) pada subjek dengan kolesterol darah awal ≤200mg/dl.
Untuk Kalangan Internal
kadar yang kadar kadar
Page 49
JAMU DARAH TINGGI Darah tinggi adalah penyakit meningginya tekanan darah. Penyakit ini termasuk penyakit yang menakutkan. Apalagi jika gejalanya muncul secara tiba-tiba. Gejala yang biasanya muncul adalah sakit kepala, ada rasa pegal di tengkuk, ada perasaan berputar-putar, jantung berdebar lebih cepat, telinga berdenging. Celakanya, seringnya penyakit ini disertai juga dengan penyakit lain, seperti kencing manis, reumatik, asam urat, dan kolesterol. Lebih celakanya lagi, penderita kronis bisa mengalami stroke yang berakibat pada kelumpuhan hingga kematian. Beberapa penderita penyakit darah tinggi lebih suka melakukan pengobatan dengan ramuan tradisional. Soalnya, dengan pengobatan modern biaya yang harus dikeluarkan jauh lebih mahal, sedangkan hasilnya belum tentu menggembirakan. Mahkota dewa merupakan salah satu pohon obat yang bisa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit darah tinggi. Berikut ini pengalaman beberapa pengguna ramuan mahkota dewa untuk menyembuhkan darah tinggi.
“Ketika masih muda, saya mempunyai penyakit tekanan darah rendah. Setiap kali ke dokter selalu disarankan untuk makan sate daging kambing. Setelah usia saya di atas empat puluh, penyakit saya berubah menjadi tekanan darah tinggi, sehingga setiap kali harus minum obat untuk tensi tinggi. Leher saya akan terasa tegang dan kepala pusing kalau saya sering bandel mengonsumsi sate kambing jika ada job atau tugas sebagai pembawa acara di resepsi perkawinan di berbagai gedung. Setelah mengenal dan meminum ramuan buah mahkota dewa secara rutin, kini penyakit darah tinggi saya jarang sekali kambuh. Sekarang saya mulai meninggalkan obat-obatan modern untuk tekanan darah tinggi. Saya hanya mengonsumsi ramuah buah mahkota dewa. Namun, pergi ke dokter tetap saya lakukan.” Ibu Ani, Kayu Putih, Jakarta
Untuk mengobati penyakit darah tingi yang tidak terlalu parah dan mencegah penyakit ini, ramuan yang bisa dipakai adalah Instant Mahkota Dewa murni sehari cukup sekali. Bila tensinya sudah normal cukup minum 2 atau 3 hari sekali. Mengobati darah tinggi dengan mahkota dewa bisa dilakukan dengan memanfaatkan the Mashiwa atau racikan mahkotadewa yang dicampur dengan kunyit putih instan, kapsul sambiloto, kapsul daun dewa, dan kapsul daun salam. JAMU RHEMATIK DAN ASAM URAT Reumatik dan asam urat adalah penyakit yang disebabkan oleh makanan. Makanan yang biasanya menjadi penyebab penyakit ini antara lain adalah emping, jeroan, hati, otak, kerang, dan kacang-kacang. Makanan-makanan ini sebaiknya dipantang. Kebiasaan mandi malam juga bisa menjadi penyebab. Jika sudah terkena reumatik, si penderita bahkan sering tak bisa jalan. Ada beberapa obat modern yang sering dikonsumsi penderita reumatik. Namun, obat-obatan itu sering kali mempunyai efek samping berupa gangguan pada lambung atau munculnya penyakit maag. Untuk itu, penderita reumatik acap kali juga meminum obat untuk melindungi lambung. Pengguna ramuan tradisional juga banyak yang menggabungkan ramuan untuk penyakit reumatik dengan maag.
Untuk Kalangan Internal
Page 50
Sebagai ramuan tradisional, buah mahkota dewa juga sangat manjur untuk menyembuhkan penyakit reumatik dan asam urat. Hebatnya, ramuan ini tidak mengganggu lambung. Berikut ini pengalaman salah seorang pengguna mahkota dewa untuk menurunkan kadar asam uratnya.
“Emping goreng kesukaan saya nyaris tak pernah berani saya sentuh, juga jerohan ayam atau sapi tak pernah lagi saya nikmati karena asam urat di kaki saya. Ketika bertemu Bu Ning, ketua Kelompok Wanita Tani Bunga Lili yang menjadi salah satu binaan saya di Suku Dinas Pertanian Jakarta Utara, dianjurkan mengkonsumsi Instant Mahkota Dewa yang murni, alhamdulilah setelah saya minum pagi sore dalam waktu satu minggu asam urat saya berangsur-angsur membaik dan selanjutnya saya mengkonsumsi setiap sore. Selain tidur saya menjadi lebih nyenyak saya juga bersyukur bisa mengkonsumsi emping lagi. Bila pohon Mahkota Dewa saya di rumah berbuah saya manfaatkan untuk direbus langsung., Keluarga saya berikan informasi dan saya suruh mencoba mengkonsumsiramuanya ternyata sebagian besar merasa cocok. Ir. Rofine N. Jakarta Utara. “Pada awal tahun 2001 saya memeriksakan diri ke dokter. Hasilnya, kadar asam urat saya cukup tinggi, sekitar 15 mg/dl. Begitu juga dengan kolesterol. Dokter menyarankan saya untuk melakukan diet agar asam urat dan kolesterol saya bisa turun. Setelah melakukan diet ketat yang sedikit menyiksa, asam urat saya turun menjadi sekitar 7 mg/dl. Kolesterol saya juga menurun. Kemudian saya bertemu dengan Pak Harmanto yang menganjurkan agar mencoba mahkota dewa instan super untuk menjaga dan menurunkan asam urat. Setelah meminumnya selama satu bulan, asam urat saya turun menjadi 5 mg/dl. Saya pun lalu melonggarkan diet dan mulai mencoba lagi makanan kegemaran, tetapi tetap meminum mahkota dewa secara teratur dua kali sehari. Hasilnya, asam urat saya tidak pernah melampaui angka 7 mg/dl. Saya pun merasakan badan saya lebih segar dan lebih sehat.” Wiranto Partosudirdjo, Jakarta Timur. “ Setiap bangun tidur, saya tidak bisa langsung bisa berjalan karena sakit di setiap sendi tulang kaki. Minum obat dokter rasanya sudah jenuh, akhirnya isteri saya membuatkan ramuan Mahkota Dewa dicampur jahe merah dan rempah-rempah penghangat, dalam waktu 3 hari, berangsur-angsur kaki saya mulai ringan dan begitu bangun tidur tidak merasakan sakit lagi. Kini seminggu sekali isteri saya membuatkan ramuan Mahkota Dewa untuk mencegah gangguan penyakit asam urat. Meski umur saya sudah delapan puluh tahun namun saya tetap terus bisa bekerja dan memberikan ceramah-ceramah ilmiah di berbagai tempat tanpa gangguan penyakit asam urat . DR. Yan Riberu, Klender. “Ketika berkunjung ke rumah sahabat saya seorang dokter berinisial A, saya mengeluh sakit asam urat di kaki. Bila kambuh susah sekali jalan. Dokter mengatakan agar saya mengkonsumsi instant Mahkota Dewa karena sesuai dengan pengalamannya dokter A yang menderita asam urat di tangannya setelah minum 3 hari, sakit ditangannya berangsur-angsur sembuh kembali. Ternyata benar, setelah ikut mengkonsumsi instant Mahkota Dewa sehari dua kali penyakit saya bisa sembuh. Ini semua karena tentu Tuhan, berkenan campur tangan mengobati penyakit saya. Darwin, Pamulang.
Untuk Kalangan Internal
Page 51
BIODATA M. Wuryaning Setyawati, atau lebih dikenal dengan Ning Harmanto, dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 8 Mei 1957. Kini menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Mahkotadewa Indonesia sekaligus sebagai pimpinan klinik tradisional Mahkotadewa. Pendidikan formalnya Lulusan ABA Jurusan Bahasa Inggris dan kini sedang menekuni studi pengobatan tradisional timur di STAB Nalanda jurusan Dharma Usada semester VI. Ning memperdalam ilmu Tradisional Chinese Medecine seperti akupunktur, tuina chuchen dan herbal China. Mempunyai hobby bermacam-macam, antara lain menulis,membaca buku-buku kesehatan, meracik jamu dan bercocok tanam. Meskipun dia tidak mempunyai latar belakang pendidikan pertanian, namun pengalaman telah membuatnya cukup sukses dalam bidang pertanian. Dari pengalamannya bercocok tanam di tulis dalam sebuah buku pertanian yang dicetak oleh GRASINDO tahun 1999 yang berjudul "SAWAH MINI DIATAS KAMAR", penanaman secara Vertikultur dan buku-buku selanjutnya hingga tahun 2016 tentang Mahkotadewa ada 8 judul buku secara keseluruhan sudah menulis 20 judul buku yang diterbitkan berbagai penerbit Beberapa prestasi dibidang pertanian dan usaha yang pernah diraihnya adalah Juara I Lomba Pekarangan Produktif tingkat DKI Jakarta pada Expo Agribisnis tahun 1999, Juara I PRODUK UNGGULAN Jakarta Utara tahun 2000 dan 2002, Juara I PRODUK UNGGULAN DKI Jakarta tahun 2000 dan juara II USAHA KECIL dan MENENGAH TELADAN tingkat DKI Jakarta tahun 2003. Memberikan pelatihan-pelatihan tentang penanaman secara vertikultur dan pascapanen kepada masyarakat luas. Misalnya, Dia juga pernah menjadi fasilitator pelatihan pertanian di Kampung Sawah yang diselenggarakan oleh LPM Atmajaya, sebagai dosen tamu untuk mata pelajaran wirausaha. Selainn itu sering diminta sebagai pembicara di beberapa seminar nasional serta menjadi peserta undangan pada pertemuan APO (Asian Productivity Organization) di Lembang, Bandung bulan Oktober 2003 yang lalu. Wanita yang menikah dengan Harmanto ini dikaruniai 3 orang putra-putri (Bimo, Rani dan Wibi), mempunyai kegiatan Kegiatannya dibidang pertanian dan pengobatan tradisionil juga sudah di expose diberbagai media cetak seperti Tabloid NOVA, TRUBUS, Kompas, Buana Minggu, Suara Pembaruan, Warta Kota, Suara Pembaruan, Hidup, Senior, Intisari, tabloid Jamu, majalah Pengusaha dan beberapa media elektronik dan hampir disemua TV Swasta ternama dan lainnya.
Untuk Kalangan Internal
Page 52
Daftar Pustaka : Kardiman, Agus, Ir. Msc, APU; Ruhnayat, Agus, Ir. Budidaya Tanaman Obat Secara Organik. Agromedia Pustaka, Jakarta. 2003. Desiliyarni, Temmy, Ir. MSc, dkk. Vertikultur, Teknik Bertanam Di Lahan Sempit. Agromedia Pustaka, Jakarta. 2003. Junaedi, Edi. Bertani di Kota, Seri Pertanian Organik. KONPHALINDO, Jakarta, 2003. Agung S., Diabesitas: Menaksir Resistensi Insulin”, Majalah Farmacia Vol. II. No. 1., Jakarta: Penerbit PT Amythas Publicita, Agustus 2002. Anonim, “Booklet Tanaman Obat Keluarga (TOGA)”, Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Edisi I 1993. Anonim, “Konsep-konsep Pengobatan Klinik Herbalis Karya Sari”, Buku 1, Jakarta: Lembaga Pendidikan Pengobatan Herbal dan Alternatif Karyasari Anonim, “Kumpulan Makalah Seminar Sehari Mahkotadewa”, Jakarta: Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Jakarta, Gedung RNI, 6 Agustus 2003 Anonim, “Pahit Penawar Gula”, Majalah Trubus, Edisi 414 Mei 2004 Anonim, “Seri Diabetes”, Majalah Tanaman Herba, Panduan Pengembangan Tanaman Herba, Yayasan Pengembangan Tanaman Obat Karyasari, Edisi Juni/Juli 2002 Anonim, “Tanaman Obat”, Buku 2, Materi Pelatihan Profesional Tanaman Obat (Kelas Profesional), Kebun Tanaman Obat Karyasari, (tidak dipublikasikasikan) Dalimartha S., Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jakarta: Puspa Swara, Jilid 3, Juni, 2003 Dalimartha S., Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Diabetes Melitus, Jakarta: Panebar Swadaya, 2000 Darmono, Ilmu Penyakit Dalam, Seri Kuliah, Endokrinologi-Metabolik, Pokok Bahasan Diabetes Melitus, Semarang: Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, 1991 Guyton, Arthur C., Buku Teks Fisiologi Kedokteran, Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran, Edisi 5 Bagian 2, diterjemahkan oleh Adji Dharma dan P. Lukmanto, 1983 Harmanto N., Mahkota Dewa Obat Pusaka Para Dewa, Edisi Revisi, Jakarta: Agromedia Pustaka, Januari 2004 Harmanto N., Menaklukkan Penyakit Bersama Mahkota Dewa, Jakarta: Agromedia Pustaka, Januari 2004 Lembaga Biologi Nasional-LIPI, Tumbuhan Obat, Jakarta: PN Balai Pustaka, 1980 Ramali A M., Kamus Kedokteran, Arti dan Keterangan Istilah, Jakarta: Penerbit Djambatan, 2003 Ranakusuma, Asman Boedisantoso, Penyakit Kencing Manis Diabetes Melitus Awal Suatu Derita, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 1987 Ria H, Jhony, dkk., Inventaris Tanaman Obat Indonesia Jilid II, Departemen Kesehatan RI. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 1994 Sastroamidjojo S. Obat Asli Indonesia, Jakarta: Penerbit Dian Rakyat, 1997 Siswanto dan Widiyastuti Y., “Penanganan Hasil Panen Tanaman Obat Komersial”, Ungaran: Trubus Agriwidya, 1997 Soeparman, Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jilid I Edisi Kedua, 1987 Sumastuti R., “Efek Antihistamin Ekstrak Daun dan Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) pada Ileum Marmot Terpisah”, Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, 2002 Sumual A R, Pandelaki, Karel, dan Lukito, B., “Insulin Sekretagog: Era Baru dalam Manajemen Diabetes Melitus Tipe 2 (Peranan Repaglinide)”, Jakarta: Majalah Farmacia, Penerbit PT Amythas Publicita, Vol. II. No. 1., Agustus 2002 Supriadi, dkk., Tumbuhan Obat Indonesia Penggunaan dan Khasiatnya, Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2001 Suyono S, Dkk., “Pedoman Diet Diabetes Mellitus”, Sebagai Panduan Bagi Dietisien/Ahli Gizi, Dokter, mahasiswa dan petugas kesehatan lain, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2002 Tjokroprawiro A., Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes, Cetakan Keenam, Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2002 Wijayakusuma, Hembing, Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia, Ensiklopedia Milenium, Jakarta: Prestasi Insan Indonesia, Jilid 1, 2000 http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/414-tahun-2030-prevalensi-diabetes-melitus-di-indonesiamencapai-213-juta-orang.html http://health.kompas.com/read/2012/09/10/15360887/Pasien.Diabetes.Sering.Lupa.Cek.Kolesterol http://diabetesmelitus.org/olahraga-untuk-penderita-diabetes/#ixzz2LL5Wd13n http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/2254047-cara-membuat-minuman-herbalfermentasi/#ixzz24jNlZMg4
Untuk Kalangan Internal
Page 53
PRODUK UNGGULAN PT. MAHKOTADEWA INDONESIA Jamu Fermentasi JAMSI
Jamsi merupakan minuman fermentasi madu , gula aren dan herbal yang menggunakan teknologi nano. Secara tradisional JAMSI bermanfaat bagi penderita diabetes maupun untuk mencegah diabetes karena mampu memperbaiki sel-sel yang rusak dan mengandung bakteri baik yang dapat mengurangi kadar gula darah . Selain baik untuk diabetes , JAMSI juga baik untuk mengatasi hipertensi, asam urat, kolesterol dan Trigliserite. Komposisi : Air Oksigen : 70 ml Nektar madu : 20 ml Gula aren : 10gr Ekstrak Phaleria macrocarpa : 120mg Ekstrak Andrographis paniculata : 120mg Ekstrak Morindae citrifoliae : 64 mg Netto : 100ml (1 sendok makan = 15ml) Pantangan : Aneka Pemanis Yang Berwarna Putih, Seafood, Bubur ayam Pisang, Mangga, Sirsak, Anggur, Minuman Softdrink Dan Aneka Minuman Kemasan. Anjuran Makan : Konsumsi Beras Organik, Kentang, Ubi Jalar, Jagung, Buah Sukun Tales, Singkong, Labu Kuning Dan Lain Lain.
JAMKHO Jamu fermentasi, JAMKHO, terbuat dari embrio nektar madu, gula aren, air hexagonal dan campuran herbal pilihan yang diolah dengan Teknologi Nano. Mengapa Memilih JAMKHO ? JAMKHO adalah jamu tradisional yang menggunakan teknologi terkini yaitu bioteknologi nano yang dapat merubah partikel menjadi ribuan kali lebih kecil sehingga mudah diserap oleh tubuh manusia. Diracik oleh seorang praktisi herbal yang telah berpengalaman sejak tahun 1999 dan salah satu ramuannya juga telah diakui oleh dunia International sekelas INTERNATIONAL RESEARCH JOURNAL OF PHARMACY AND PHARMALOGY (IRJPP), (ISSN: 2251-0176). 100% terbuat dari bahan alami yang aman dikonsumsi meskipun dalam jangka panjang Tidak menyebabkan ketergantungan , hanya saja setelah gula darah normal disarankan untuk tetap menjaga pola makan. Pantangan : Gula Putih, Sarden, Mentega, Keju, Seafood, Jerohan, Gorengan, Minuman Softdrink, Makanan Kemasan. Anjuran : Konsumsi Jus Sayuran, Buah Naga, Lemon, apel, Pir, Melakukan Olahraga Ringan Minimal 10 Menit Sehari
Untuk Kalangan Internal
Page 54
KAPSUL MADECA Secara tradisional digunakan untuk mencegah dan mengatasi tumor, kista, mioma, dan kanker. Efektifitas MadeCa telah diuji oleh Departemen Kesehatan dengan hasil mampu menghambat pertumbuhan sel kanker hingga 50%. Sebagian ekstrak herbal dalam MadeCa juga menggunakan teknologi terbaru yaitu teknologi nano. Dengan teknologi nano, partikel herbal menjadi lebih kecil sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. Untuk penggunaan sehari-hari, MadeCa juga dapat digunakan sebagai antioksidan dan detoks yaitu mengeluarkan lendir pada perokok (aktif maupun pasif). Pantangan : Cabe, Taoge, Sawi Putih, Kangkung Durian, Nangka, Lengkeng, Nanas, Rambutan, Duku dll. Daging Sapi, Kerbau, Kambing, Babi, Ayam Negeri DII Minuman Sofdrink dan Beralkohol, Serta Minuman Kemasan Berbagai Merk. Anjuran : Konsumsi Jus Sayuran, Konsumsi Buah Naga, Lemon, Melon Apel, Pir dll. Upayakan Makan Buah Sehari 1 Kg Melakukan Olahraga Ringan Stretching
MADERIC Obat herbal / Jamu yang berisi bahan-bahan alami dan diproses dengan teknologi nano agar memudahkan penyerapan dalam tubuh dengan tujuan untuk membantu mengatasi masalah asam urat dan rematik secara cepat dan alami. Dibuat melalui proses bioteknologi Nano, kandungan herbal yang terdapat dalam kapsul Maderic akan lebih mudah diserap tubuh dan langsung masuk ke pembuluh darah . KHASIAT: Menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan cepat, aman dan nyaman Membantu mengatasi rasa sakit dan bengkak yang disebabkan oleh asam urat ataupun reumatik dengan cepat Pantangan : Jeroan, Seafood, Daging Kambing, Sapi, Kuda Abon, Dendeng DII Kacang-Kacangan, Keju, Telur, Es Kim, Kaldu Durian, Nanas, Air Kelapa Makanan Yang Digoreng, Bersantan. Hindari Stress dan Marah Anjuran : Oalahraga Ringan, Stretching, Aerobik Konsumsi Beras Organik Perbanyak Minum Air Putih Atau Air Teh Daun Sirsak Dan Daun Suqun
Untuk Kalangan Internal
Page 55
MADEDEM Secara tradisional, MadeDem digunakan bagi para penderita diabetes melitus Kapsul ini merupakan perpaduan beberapa ekstrak herbal yaitu : Mahkotadewa, Angelica, Sambiloto dan Mengkudu, yang telah diformulasi secara seimbang, sehingga tidak mengiritasi lambung. Dengan konsumsi 1 x 1 kapsul sehari atau maksimum 3 x 1 sehari akan membantu Anda untuk mengontrol kadar gula darah di angka normal. Sebagian ekstrak herbal dalam MadeDem juga menggunakan teknologi terbaru yaitu teknologi nano. Dengan teknologi nano , partikel herbal menjadi lebih kecil sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. Mengapa MADEDEM ? Terbuat dari bahan herbal yang alami dan aman dikonsumsi secara rutin. Praktis untuk dikonsumsi karena dalam bentuk kapsul. Menggunakan teknologi nano yang mampu memperkecil partikel sehingga lebih mudah diserap tubuh. Tidak menyebabkan ketergantungan , hanya saja setelah gula darah normal kami sarankan untuk menjaga pola makan atau bisa juga tetap mengkonsumsi MadeDem 1 kapsul sehari. Pantangan : Aneka Pemanis Yang Berwarna Putih, Seafood, Bubur ayam Pisang, Mangga, Sirsak, Anggur, Minuman Softdrink Dan Aneka Minuman Kemasan. Anjuran Makan : Konsumsi Beras Organik, Kentang, Ubi Jalar, Jagung, Buah Sukun Tales, Singkong, Labu Kuning Dan Lain Lain.
MADECOL MadeCol merupakan kapsul herbal alami yang antara lain terbuat dari ekstrak daun jati belanda dan akar alang-alang untuk menormalkan kadar kolesterol. Sebagian ekstrak herbal dalam MadeCol juga menggunakan teknologi terbaru yaitu teknologi nano. Dengan teknologi nano , partikel herbal menjadi lebih kecil sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh. Komposisi / Composition Extract Phaleria macrocarpa pericarpium (ekstrak kulit biji mahkota dewa) Extract Guazumae Folium (ekstrak daun jati belanda) Extract Curcuma xanthorrhiza rhizoma (ekstrak temulwak) Extract Andrographidis folium (ekstrak sambiloto) Extract Imperatac rhizoma (ekstrak alang-alang) Kemasan : 1 botol isi 30 kapsul Pantangan : Gula Putih, Sarden, Mentega, Keju, Seafood, Jerohan, Gorengan, Minuman Softdrink Makanan Kemasan. Anjuran : Konsumsi Jus Sayuran, Buah Naga, Lemon, apel, Pir Melakukan Olahraga Ringan Minimal 10 Menit Sehari
Untuk Kalangan Internal
Page 56
PRODUK TEH TEH CELUP SIRSAKTI Teh Sirsakti merupakan teh kesehatan yang sebagian besar terbuat dari daun sirsak dan dikombinasikan dengan teh hijau serta pegagan. Indikasi: Membantu memelihara kondisi pada penderita kanker. Komposisi: Annona Muricata (daun sirsak) 50% Camelia Sinensis (teh hijau) 20% Centella Asiatica (pegagan) 5% Angelica Keiskei 10% Other Herbs 15% Aturan Minum: Untuk menjaga kesehatan dapat meminum 1 gelas setiap hari (1 tea bag = 1 gelas) Untuk pengobatan dapat meminum 2 gelas saat pagi dan sore Jangan diminum saat perut kosong
TEH SUQUN Teh Suqun (d/h Teh Ostea) merupakan teh celup yang komposisi utamanya terbuat dari daun sukun, dimana menurut penelitian daun sukun sangat baik untuk menjaga kesehatan tulang, jantung, ginjal, dan hati. Selain itu daun sukun juga diketahui mampu menurunkan kolesterol dan asam urat. Khasiat: Sangat baik untuk menjaga kesehatan tulang, jantung, ginjal, dan hati, serta dapat menurunkan kolesterol dan asam urat. Komposisi/Composition: Artocarpus Altilis (daun sukun) 50% Camelia Sinensis (teh hijau) 25% Angelica Keiskei 15% Other Herbs 10% Isi: 25 kantong @1.8gr
Untuk Kalangan Internal
Page 57
PROFILE PT. MAHKOTADEWA INDONESIA PT. Mahkotadewa Indonesia berawal dari sekelompok ibu-ibu di KWT [Kelompok Wanita Tani] Bunga Lili yang didirikan dibulan November tahun 1999 dan memiliki bisnis di bidang herbal. Sebelum PT. Mahkotadewa Indonesia berdiri, sudah ada Klinik Tradisional Mahkota Dewa yang dimulai pada tanggal 3 November 2002. Untuk lebih menjamin hasil produk herbal dengan standar mutu yang tinggi dan memasarkan ke masyarakat luas maka didirikanlah PT. Mahkotadewa Indonesia pada tanggal 1 Januari 2003 yang berlokasi di Jalan Gaharu AA-1, Rawabadak Utara - Jakarta Utara , Indonesia.
PT. Mahkotadewa Indonesia PT. Mahkotadewa Indonesia memilih bergerak dibidang Herbal, dari pengolahan sampai memasarkan karena Indonesia dikenal sebagai Negara yang mempunyai kekayaan hayati no 2 di dunia setelah Brazil dan masih banyak kekayaan tersebut yang belum tergali dengan baik, atau malah terlupakan. VISI
Menjadi Perusahaan Terkemuka dalam penyediaan Produk Herbal yang berkualitas MISI Memberikan Nilai yang positif bagi Stakeholders Memberikan kontribusi bagi pertumbuhan dan perkembangan produk herbal Indoonsia
di pasar Internasional Memberikan layanan dengan Kualitas terbaik bagi konsumen
Griya Sehat : Griya Sehat Mahkotadewa/Klinik Herbal Ny. Ning Harmanto [dahulu Klinik Tradisional Mahkota Dewa] mulai beroperasi pada 3 November 2002 dan saat ini telah memiliki beberapa cabang di Jakarta serta luar kota. Penerimaan masyarakat Indonesia dan mancanegara yang diiringi dengan banyaknya kesembuhan serta perkembangan kesehatan para pasien membuat Griya Sehat Mahkotadewa terus berkembang dan hingga kini telah memiliki puluhan ribu pasien terdaftar.
Untuk Kalangan Internal
Page 58
Griya Sehat Mahkotadewa PT. Mahkotadewa Indonesia sendiri saat ini memposisikan Griya Sehat Mahkotadewa sebagai pusat dari pelayanan konsumen untuk melayani konsultasi kesehatan maupun konsultasi produk yang dilayani langsung oleh para konsultan herbal maupun dokter berpengalaman. Dengan perkembangan teknologi informasi, pelayanan kesehatan dari Griya Sehat Mahkotadewa tidak hanya sebatas dilakukan secara langsung tapi juga melalui Konsultasi Online yang ada di www.ningharmanto.com. Griya Sehat Mahkotadewa berlokasi di Jl. Cemara Angin AA-37, Rawabadak Utara, Jakarta Utara.
Prestasi yang telah dicapai : 2000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2009 2010 2011 2012
Juara Pertama Lomba Produk Unggulan Jakarta Utara - Dinas Pertanian Juara Pertama Lomba Produk Unggulan DKI – Dinas Pertanian Juara Pertama Lomba Produk Unggulan Jakarta Utara - Dinas Pertanian Juara II UKM tingkat Propinsi DKI Juara I GKM – UKM Tingkat Nasional di Jatim [Deperindag] Peringkat Bronze -Kompetisi Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional VIII “The Hottest Entrepreneur 2005” Majalah SWA Mendapat Sertifikasi HACCP [Perusahaan Herbal Pertama] Penghargaan Wanita Inspirasi NOVA 2006 Penghargaan ISMBEA 2007 – Majalah Wirausaha & Keuangan Bintang Keamanan Pangan – BPPOM Juara I Lomba Temu Karya PENAS KTNA, Palembang Finalis Dji Sam Soe Award 2009 Nominasi SNI Award 2009 Penghargaan SNI Award 2009 Penghargaan SNI Award 2010 Sertifikasi GMP Nominasi SNI Award 2011 Produk UKM Terbaik – Kementrian Perdagangan “103 innovation award” 2011 dari BIC MoU dengan Meda Distributor & Marketing Sdn Bhd untuk pasar China dan
Untuk Kalangan Internal
Page 59
2013 2014
Malaysia Eksport perdana ke China “104 innovation award” 2012 dari BIC “105 innovation award” 2013 dari BIC SME Award 2014 dari Deperindag
-
PRODUKSI Prasyarat yang ketat dari penanaman bahan baku yang dihasilkan oleh petani, pengolahan menjadi produk setengah jadi sampai menjadi produk jadi semua menjadikan produk yang dihasilkan oleh PT. Mahkotadewa Indonesia bermutu tinggi. Sejumlah lebih dari 60 item produk telah dihasilkan oleh PT. Mahkotadewa Indonesia.
Proses pembuatan Produk di PT. Mahkotadewa Indonesia
PT. Mahkotadewa Indonesia
Jl. Gaharu AA-1 Rawabadak Utara – Jakarta Utara 14230, Telp : [021]-4302762 Fax : [021]-43938420
www.mahkotadewa.com
Untuk Kalangan Internal
Page 60
Untuk Kalangan Internal
Page 61