Unlocking Our Values
Laporan Tahunan 2010 2010 Annual Report
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Daftar Isi
Table of Contents
2 3 8 20 26 28 34 36 51 79 96 103 107 111 119 122 130 131
IKHTISAR KEUANGAN DAN OPERASIONAL FINANCIAL AND OPERATIONAL HIGHLIGHTS IKHTISAR CADANGAN RESERVES HIGHLIGHTS PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE LAPORAN DEWAN KOMISARIS GREETINGS FROM THE BOARD OF COMMISSIONERS PROFIL DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE LAPORAN DIREKSI REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS PROFIL DIREKSI BOARD OF DIRECTORS’ PROFILE TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL OVERVIEW PEMBAHASAN DAN ANALISA MANAJEMEN MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE REPORT MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN (K3LL) HEALTH AND SAFETY AT WORK AND ENVIRONMENTAL PROTECTION TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES INFORMASI SAHAM SHARE INFORMATION PERBENDAHARAAN KATA TERMINOLOGI PERTAMBANGAN MINERAL SERTA UNIT PENGUKURAN GLOSSARY OF MINERAL MINING AND MEASUREMENT PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISSIONERS’ AND DIRECTORS’ STATEMENT LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Perseroan adalah perusahaan di Indonesia yang memiliki portofolio aset tambang mineral terdiversifikasi sejak awal berdirinya. Aset-aset Perseroan meliputi tembaga, emas, seng, timah hitam, bijih besi, berlian dan logam berharga lainnya yang tersebar di berbagai kawasan Indonesia dan Afrika Barat. Untuk mengembangkan seluruh prospek tambang tersebut, pada akhir tahun 2010 Perseroan berhasil menyelesaikan salah satu tahapan penting dari serangkaian program pengembangan yang telah direncanakan, yakni menyelesaikan program penawaran saham perdananya, mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan berhasil menghimpun dana hasil Initial Public Offering (IPO), bersih sebesar Rp 2,07 triliun. Dengan keberhasilan tersebut Perseroan di akhir tahun 2010 kini memiliki struktur debt to equity lebih sehat, sebesar 0,1x dan siap mewujudkan rencana-rencana besarnya untuk menjadi pemain utama di sektor pertambangan.
The Company is an Indonesian Company which holds a portfolio of diversified mineral assets since its inception. The Company’s assets include such mineral products as copper, gold, zinc, lead, iron ore, diamond and other precious metals within the various regions of Indonesia and West Africa. To facilitate full development of the mining prospects, at the end of 2010 the Company successfully completed one important stage of a series of planned development programs, completing its initial public offering and becoming a publicly listed company, successfully raising funds from its Initial Public Offering (IPO) amounting to Rp 2.07 trillion. With this success, during the Financial Year End 2010, the Company has a healthy debt to equity structure at 0.1x and is ready to realize the full magnitude of its plans to become a world class player in the mining sector.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
1
Ikhtisar Keuangan dan Operasional Financial and Operational Highlights
2008
2009
2010
(Rp Ribu)
(Thousand of Rupiah)
Pendapatan
Revenue
20,702,700
17,885,118
148,509,144
N.A.
122,355
108,211,581
-
487,596,720
2,132,402,109
Equity in net income of Associated Company
Laba (Rugi) bersih
(1,683,155)
(209,214)
764,603,892
Net profit (Loss)
Kas dan setara kas
EBITDA Bagian atas laba bersih Perusahaan Asosiasi
EBITDA
535,985
47,779,551
913,750,630
Cash & cash equivalent
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya
-
-
159,519,806
Restricted cash in banks
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
-
6,519,931,693
9,174,826,484
Investment in Associated Company
Kewajiban jangka pendek dan jangka panjang
-
75,009,490
2,261,647,030
Short term and long term
(2,842,379)
(319,949,723)
16,720,092,070
Ekuitas (Defisiensi Modal)
Equity (Capital Deficiency)
Return on equity
Laba terhadap ekuitas
N.A
N.A.
4.57%
Marjin EBITDA
N.A
0.68%
72.86%
Hutang terhadap ekuitas
N.A
N.A.
0.1x
Hutang netto terhadap ekuitas
N.A
N.A.
0.08x
Volume produksi tembaga Batu Hijau (juta lb)
284
494
542
Batu Hijau copper production volume (mio lb)
Volume produksi emas Batu Hijau (ribu oz)
269
560
737
Batu Hijau gold production volume (thou oz)
1.7
0.8
0.9
Batu Hijau copper production cost (US$/lb)
499
269
300
Biaya produksi tembaga Batu Hijau (US$/lb) Biaya produksi emas Batu Hijau (US$/oz)
EBITDA Margin Debt to equity Net debt to equity
Batu Hijau gold production cost (US$/oz)
Produksi emas dari area Newmont Nusa Tenggara
Produksi tembaga dari area Newmont Nusa Tenggara
Gold production from Newmont Nusa Tenggara area (dalam ribu oz in thousand oz)
Copper production from Newmont Nusa Tenggara area (dalam juta lb in millions of lb)
737 560 494
284
269
2008
542
2009
2010
2008
2009
2010
Catatan : BRM memiliki 18% kepemilikan saham pada PT NNT melalui proses akuisisi pada bulan November 2009 dan Maret 2010. Notes: : BRM owns 18% shares in PT NNT through acquisition in November 2009 and March 2010.
2
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Ikhtisar Cadangan
Reserves Highlights
Cadangan Emas Terbukti dan Terkira di area Batu Hijau, Newmont Nusa Tenggara, 31 Desember 2010 Proven and probable gold reserves in the area of Batu Hijau, Newmont Nusa Tenggara, December 31, 2010 Deposit cadangan Deposit reserves
TONASE BIJIH (1) ORE TONNAGE 100%
Equity(3)
KADAR EMAS(4) GOLD GRADE
EMAS TERKANDUNG(2) CONTAINED GOLD 100%
Equity(3)
(’000 tons)
(’000 tons)
(’oz/ton)
(’000 oz)
(’000 oz)
Terbukti Proven
348,500
62,640
0.014
4,872
877
Terkira Probable
609,000
109,620
0.004
2,436
438
Terbukti dan Terkira Proven and Probable
957,000
172,260
0.008
7,656
1,378
Catatan: (1) Tonase dihitung berdasarkan 48,50% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, termasuk penyisihan biaya terkait kerugian dari metode penambangan. Tonase dibulatkan ke bilangan 100.000 an yang terdekat. (2) Emas terkandung dihitung berdasarkan 48,50% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. (3) “ Ekuitas” atau “ Ton Ekuitas” berarti bahwa bagian dari emas yang diproduksi, dijual atau dimasukkan ke dalam Cadangan Terbukti dan Terkira sesuai dengan kepemilikan efektif saham Perseroan sebesar 18% di NNT yang mengoperasikan Tambang Batu Hijau. (4) Kadar emas berdasarkan rata-rata tertimbang. Notes: (1) Tonnage is calculated based on 48.50% ownership of Newmont in NNT based on 10-K form for the year ending 31 December, 2010, including allowance for loss related expenses from the mining method. Tonnage is rounded up to the nearest 100,000. (2) Contained gold is calculated based on 48.50% ownership of Newmont in NNT based on 10-K form for the year ending 31 December, 2010. (3) “Equity” or “Ton Equity” means the part of the gold produced, sold or entered into Proven and Probable Reserves in accordance with the effective ownership of Company shares amounting to 18% in NNT operating Batu Hijau mine. (4) Gold grade is based on weighted average.
Cadangan Tembaga Terbukti dan Terkira di area Batu Hijau, Newmont Nusa Tenggara, 31 Desember 2010 Proven and probable copper reserves in the area of Batu Hijau, Newmont Nusa Tenggara, December 31, 2010 Deposit cadangan Deposit reserves
TONASE BIJIH (1) ORE TONNAGE 100%
Equity(3)
(’000 tons)
(’000 tons)
KADAR TEMBAGA(4) COPPER GRADE
TEMBAGA TERKANDUNG(2) CONTAINED COPPER 100%
Equity(3)
(%)
(mm lbs)
(mm lbs)
645
Terbukti Proven
348,500
62,640
0.5
3,584
Terkira Probable
609,000
109,620
0.35
4,125
743
Terbukti dan Terkira Proven and Probable
957,000
172,260
0.40
7,709
1,388
Catatan: (1) Tonase dihitung berdasarkan 48,50% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, termasuk penyisihan biaya terkait kerugian dari metode penambangan. Tonase dibulatkan ke bilangan 100.000 an yang terdekat. (2) Tembaga terkandung dihitung berdasarkan 48,50% kepemilikan Newmont dalam NNT berdasarkan Formulir 10-K untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. (3) “ Ekuitas” atau “ Ton Ekuitas” berarti bahwa bagian dari emas yang diproduksi, dijual atau dimasukkan ke dalam Cadangan Terbukti dan Terkira sesuai dengan kepemilikan efektif saham Perseroan sebesar18% di NNT yang mengoperasikan Tambang Batu Hijau. (4) Kadar tembaga berdasarkan rata-rata tertimbang. Notes: (1) Tonnage is calculated based on 48.50% ownership of Newmont in NNT based on 10-K form for the year ending 31 December, 2010, including allowance for loss related expenses from the mining method. Tonnage is rounded up to the nearest 100,000. (2) Contained copper is calculated based on 48.50% ownership of Newmont in NNT based on 10-K form for the year ending 31 December, 2010. (3) “Equity” or “Ton Equity” means the part of the copper produced, sold or entered into Proven and Probable Reserves in accordance with the effective ownership of Company shares amounting to 18% in NNT operating Batu Hijau mine. (4) Copper grade is based on weighted average.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
3
Perkiraan Cadangan Seng dan Timah hitam dari area Dairi Prima Mineral, Sumatera Estimated Zinc and Lead Reserves from Dairi Prima Mineral area, Sumatera Total cadangan ekuitas seng di Prospek Anjing Hitam Total zinc equity reserves at Anjing Hitam Prospect Deposit cadangan Deposit reserves
(2)
Terbukti Proven
TONASE BIJIH(1) ORE TONNAGE
KADAR SENG ZINC GRADE
100%
Equity(3)
(’000 tons)
(’000 tons)
4,400
3,500
SENG TERKANDUNG CONTAINED ZINC 100%
Equity(3)
(%)
(mm lbs)
(mm lbs)
13.9
1,354
1,083
Terkira Probable
1,000
800
12.7
293
235
Total cadangan seng (4) Total zinc reserves
5,400
4,300
13.70
1,648
1,318
Catatan: Total cadangan ekuitas seng dan timah hitam Perseroan di prospek Anjing Hitam berdasarkan Laporan Studi Tambang Anjing Hitam yang dikeluarkan oleh Mining Plus Pty. Ltd, tanggal 26 Juli 2010. (1) Tonnase dibulatkan ke 100.000 an terdekat. (2) Setelah dilusi dan pemulihan. 24,56% zinc equivalent cut-off. (3) Tonase(‘dalam ekuitas’) yang dimaksud adalah merupakan bagian dari Cadangan Terbukti dan Terkira sesuai dengan kepemilikan saham efektif Perseroan sebesar 80,0% di PT DPM. (4) Perkiraan total logam yang dapat dipulihkan: seng = 0,75 juta Mt. Notes: The Company’s total zinc and lead equity reserves at Anjing Hitam prospect based on a Study of Anjing Hitam Mine issued by Mining Plus Pty. Ltd, dated 26 July, 2010. (1) Tonnage rounded up to the nearest 100,000. (2) Post dilution and recovery. 24.56% zinc equivalent cut-off. (3) Tonnage (‘in equity’) is that part of the Proven and Probable Reserves in accordance with the Company’s effective share ownership amounting to 80.0% of PT DPM. (4) Estimated total recoverable metal: zinc = 0.75 million Mt.
Total cadangan ekuitas timah hitam di Prospek Anjing Hitam Total lead equity reserves at Anjing Hitam Prospect Deposit cadangan Deposit reserves
(2)
Terbukti Proven
TONASE BIJIH(1) ORE TONNAGE 100%
KADAR TIMAH HITAM LEAD GRADE
Equity(3)
100%
Equity(3)
(’000 tons)
(’000 tons)
(%)
(mm lbs)
(mm lbs)
4,400
3,500
8.4
818
655
Terkira Probable
1,000
800
7.4
171
137
Total cadangan timah hitam(4) Total lead reserves
5,400
4,300
8.20
989
791
Catatan: Total cadangan ekuitas seng dan timah hitam Perseroan di prospek Anjing Hitam berdasarkan Laporan Studi Tambang Anjing Hitam yang dikeluarkan oleh Mining Plus Pty. Ltd, tanggal 26 Juli 2010. (1) Tonnase dibulatkan ke 100.000 an terdekat. (2) Setelah dilusi dan pemulihan. 24,56% zinc equivalent cut-off. (3) Tonase (‘dalam ekuitas’) yang dimaksud adalah merupakan bagian dari Cadangan Terbukti dan Terkira sesuai dengan kepemilikan saham efektif Perseroan sebesar 80,0% di PT DPM. (4) Perkiraan total logam yang dapat dipulihkan: timah hitam = 0,45 juta Mt. Notes: The Company’s total zinc and lead equity reserves at Anjing Hitam prospect based on a Study of Anjing Hitam Mine issued by Mining Plus Pty. Ltd, dated 26 July, 2010. (1) Tonnage rounded up to the nearest 100,000. (2) Post dilution and recovery. 24.56% zinc equivalent cut-off. (3) Tonnage (‘in equity’) is that part of the Proven and Probable Reserves in accordance with the Company’s effective share ownership amounting to 80.0% of PT DPM. (4) Estimated total recoverable metal: lead = 0.45 million Mt.
4
TIMAH HITAM TERKANDUNG CONTAINED LEAD
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Total sumber daya seng dan timah hitam pada Proyek Dairi berdasarkan Laporan Peninjauan Ulang Teknis Independen Studi Kelayakan untuk Proyek Dairi Zn-Pb Total zinc and lead resources at Dairi Project based on an Independent Technical Review Report Feasibility Study Dairi Zn-Pb Project Deposit
Anjing Hitam
TONASE(1) TONNAGE
Sumber Daya(2) Resources
Equity(3)
(000 Mt)
(000 Mt)
(Zn%)
(Pb%)
Terukur Measured
5,400
4,300
16.5
10.2
Terkira Indicated
2,300
1,800
14.7
8.7
Tereka Inferred
300
200
10.3
5.4
8,000
6,400
15.8
9.6
Terukur Measured
-
-
-
-
Terkira Indicated
-
-
-
-
Tereka Inferred
800
600
7.2
4.3
Sub Total
800
600
7.2
4.3
-
-
-
-
Terkira Indicated
7,400
5,900
10.8
5.8
Tereka Inferred
3,900
3,100
9.8
5.5
Sub Total Base Camp
Lae Jahe
Kandungan Contained
100%
Terukur Measured
Sub Total
11,300
9,000
10.5
5.7
Total(4)
20,100
16,000
12.5
7.2
Catatan : Data dikeluarkan oleh SRK Consulting (Australia) Pty. Ltd. Maret 2010 (1) Tonnase dibulatkan ke 100.000an terdekat. (2) 5% seng equivalent cut-off tidak terdilusikan. (3) Tonase (dalam ekuitas) yang dimaksud adalah merupakan bagian dari cadangan Terbukti dan Terkira sesuai dengan kepemilikan saham efektif perseroan sebesar 80,0% di PT DPM. (4) Perkiraan total kandungan seng: 2,51 Mt dan timah hitam: 1,45 juta Mt. Notes: Data issued by SRK Consulting (Australia) Pty. Ltd., in March 2010. (1) Tonnage rounded up to the nearest 100,000. (2) Undilluted mineral resources 5% zinc equivalent cut-off (3) Tonnage (‘in equity’) is that part of the Proven and Probable Reserves in accordance with the Company’s effective share ownership amounting to 80.0% of PT DPM. (4) Estimated total zinc reserves: 2.51 million Mt and lead: 1.45 million Mt.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
5
Perkiraan Cadangan Mineral di Proyek Gorontalo Minerals (GM) Estimated Mineral Reserves at Gorontalo Minerals Project KADAR MINERAL MINERAL GRADE
BIJIH(1) ORE
Cadangan Mineral Mineral Inventory
KANDUNGAN LOGAM CONTAINED METAL
Equity(1)
100%
100%
Equity(1)
0.55 g/tonne
2.4 mm oz
1.9 mm oz
0.75%
2,067 mm lbs
1,653 mm lbs
(‘000 tons)
Proyek Gorontalo Gorontalo Project
Emas Gold 125,000
100,000 Tembaga Copper
Catatan: (1) Tonase (‘dalam ekuitas’) yang dimaksud adalah merupakan bagian dari cadangan sumber daya sesuai dengan kepemilikan saham efektif Perseroan sebesar 80,0% di GM Sumber: SRK Consulting (Australia) Pty. Ltd., pada Maret 2010. Notes: (1) Tonnage (‘in equity’) is that part of the Proven and Probable Reserves in accordance with the Company’s effective share ownership amounting to 80.0% of GM Source: SRK Consulting (Australia) Pty. Ltd., March 2010
Perkiraan Cadangan Mineral di Proyek Citra Palu Minerals (CPM) Estimated Mineral Reserve at Citra Palu Mineral Project Cadangan Mineral Mineral Inventory
Proyek Citra Palu Citra Palu Project
KADAR MINERAL MINERAL GRADE
BIJIH(1) ORE
KANDUNGAN LOGAM CONTAINED METAL
Equity(1)
100%
100%
Equity(1)
7.5 g/tonne
0.7 mm oz
0.6 mm oz
0.14%
8 mm lbs
7 mm lbs
(‘000 tons)
2,500
2,400
106,000
103,000
Emas Gold
Molybdenum
Catatan: (1) Tonase (‘dalam ekuitas’) yang dimaksud adalah merupakan bagian dari cadangan sumber daya sesuai dengan kepemilikan saham efektif Perseroan sebesar 96,97% di CPM, Berdasarkan hasil penyelidikan umum dan eksplorasi melalui kegiatan pemetaan geologi, pengambilan contoh batuan, pemboran, pembuatan sumur uji dan analisa atas contoh batuan. Notes: (1) Tonnage (‘in equity’) is that part of the Proven and Probable Reserves in accordance with the Company’s effective share ownership amounting to 96.97% in CPM, Based on public investigation and exploration carried out by geological mapping, taking of rock samples, drilling, test wells and analysis of rock samples.
6
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Perkiraan Cadangan Mineral di Proyek Bumi Mauritama (BM) Estimated Mineral Reserve at Bumi Mauritania Project Cadangan Mineral Mineral Inventory Proyek Bumi Mauritania Bumi Mauritania Project
KADAR MINERAL MINERAL GRADE
BIJIH(1) ORE
KANDUNGAN LOGAM CONTAINED METAL
Equity(1)
100%
100%
Equity(1)
58,000 Mt
34,800 Mt
(‘000 tons)
100,000
60,000
Besi Iron
58%
Catatan: (1) Tonase (‘dalam ekuitas’) yang dimaksud adalah merupakan bagian dari cadangan Terbukti dan Terkira sesuai dengan kepemilikan saham efektif Perseroan sebesar 60,0% pada BM. Berdasarkan hasil penyelidikan umum dan eksplorasi melalui kegiatan pemetaan geologi, pengambilan contoh batuan, pemboran, pembuatan sumur uji dan analisa atas contoh batuan.
Notes: (1) Tonnage (‘in equity’) is that part of the Proven and Probable Reserves in accordance with the Company’s effective share ownership amounting to 60.0% in BM. Based on public investigation and exploration carried out by geological mapping, taking of rock samples, drilling, test wells and analysis of rock samples.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
7
Profil Perusahaan Company Profile
8
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Lokasi Aset-Aset yang dioperasikan oleh BRM Assets locations operated by BRM
DAIRI PRIMA MINERALS Stake: 80%. Type: Zinc, lead Reserve (100%): 5.4 mio ton ore (Anjing Hitam). Resource (100%): 20.1 mio ton ore (Anjing hitam, Base Camp, Lae Jahe). Grade: 13.7% Zn, 8.2% Pb.
BUMI MAURITANIA Stake: 60%. Type: Iron ore. Mineral Inventory (100%): 100 mio ton. Grade: 60% Fe.
GORONTALO MINERALS
AFRICA
INDONESIA
Stake: 80% (1) Type: Copper & Gold. Mineral Inventory (100%): 125 mio ton Grade: 0.55 g/tonne Au, 0.75 Cu.
CITRA PALU MINERALS Stake: 96.97% Type: Gold, Moly. Mineral Inventory (100%): 2.5 mio ton (gold), 106 mio ton(moly). Grade: 7.5 g/ton Au, 0.14% Moly.
KONBLO BUMI (LIBERIA) Stake: 94.1% (2) Type: Diamonds, precious metals. Exploration stage with 7 exploration leases obtained.
NEWMONT NUSA TENGGARA Stake: 18% Type: Copper & Gold. Reserve (100%): 7.7 bio lbs copper & 7.6 mio oz gold (3) Grade: 0.6% Cu. 0.5 g/t Au (Phase 6) 2010 Batu Hijau Prod: 542 Mio lbs copper & 737 thd oz gold.
Sumber: BRM. (1) Sesuai dengan divestasi progresif untuk 49,0% mulai dari akhir tahun kelima setelah dimulainya produksi di proyek Gorontalo (2) Sesuai dengan dilusi ke 80,0% (3) Per 31 Desember 2010 Source: BRM. (1) In accordance with 49.0% progresive divestment at the end of the fifth year after the commencement of the projected production Gorontalo (2) Accordance with 80.0% dilution (3) Per 31 December 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
9
Perseroan adalah perusahaan dengan portofolio aset pertambangan terdiversifikasi sejak awal pendiriannya di Indonesia. Seperti tergambar pada ringkasan peta, Perseroan memiliki aset pertambangan mineral terdiversifikasi di berbagai wilayah di Indonesia dan di Afrika. Nama Proyek, lokasi proyek dan jenis prospek mineral bahan tambang yang dapat dikembangkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut: NAMA PROYEK DAN DAERAH PROSPEK PROJECT NAME AND PROSPECT SITE
PROSPEK TAMBANG MINERALS MINED
Newmont Nusa Tenggara (Batu Hijau, Elang dan Rinti) Newmont Nusa Tenggara (Batu Hijau, Elang and Rinti)
Tembaga dan Emas Copper and Gold
Dairi Prima Indonesia (Anjing Hitam, Lae Jehe dan Base Camp) Dairi Prima Indonesia (Anjing Hitam, Lae Jehe and Base Camp)
Seng dan Timah Hitam Zinc and Lead
Bumi Mauritania (Tamagot, S’fariat, Bababe dan Makhana) Bumi Mauritania (Tamagot, S’fariat, Bababe and Makhana)
Bijih Besi Iron ore
Gorontalo Minerals (Tulabolo, Sungai Mak, Cabang Kiri, Molatabu)
Tembaga, emas dan perak Copper, gold and silver
Citra Palu Minerals (Poboya, Moutong)
Emas dan Molybdenum Gold and Molybdenum
Konblo Liberia (Magribi, Mafa Coast, Dugbe dan Zoi) Konblo Liberia (Magribi, Mafa Coast, Dugbe and Zoi)
Seiring dengan telah selesainya pelaksanaan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering / IPO) yang dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2010, maka kini Perseroan memiliki anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, dengan rincian sebagai berikut:
10
The Company is an Indonesian miner holding a diversified mineral mining portfolio from its inception. As shown on the map, the Company owns diverse mineral mining assets in areas across Indonesia and Africa. The names of the projects, their locations and type of minerals to be mined by the Company are as follows:
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Berlian dan Emas Diamonds and Gold
Having completed its Initial Public Offering (IPO) on 9 December, 2010, the Company now owns subsidiary and associate companies, as detailed below:
Rincian Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi PT Bumi Resources Minerals, Tbk per 31 Desember 2010 Details of the Subsidiary Companies and Associate Companies of PT Bumi Resources Minerals, Tbk per 31 December, 2010 TAHUN PENYERTAAN YEAR INVESTMENT
NAMA PERUSAHAAN COMPANY NAME
LOKASI USAHA OPERATIONAL LOCATION
KEGIATAN USAHA OPERATIONAL ACTIVITY
PT. Citra Palu Minerals (“CPM”)
Sulawesi, Indonesia
Pertambangan tembaga dan emas Copper and gold mining
96.97%
2010
PT Multi Capital (“MC”)
Jakarta, Indonesia
Perdagangan Trading
99.99%
2010
PT Multi Daerah Bersaing
Jakarta, Indonesia
Investasi* Investment*
75.00%
2010
PT Newmont Nusa Tenggara (“NNT”)
Sumbawa Barat, Indonesia
Pertambangan tembaga dan emas Pertambangan tembaga dan emas
18.00%
2010
International Minerals Company LLC (“IMC”)
Delaware, USA
Investasi* Investment*
100.00%
2010
PT Gorontalo Minerals (“GM”)
Gorontalo, Indonesia
Pertambangan Tembaga dan emas Copper and gold mining
80.00%
2010
Calipso investment Pte. Ltd. (“Calipso”)
Singapura Singapore
Investasi* Investment*
99.99%
2010
PT Sarkea Prima Minerals
Aceh, Indonesia
Pertambangan Mining
100.00%
2010
Herald Resources Ltd. (“Herald”)
Australia
Pertambangan seng dan timah hitam Zinc and lead mining
100.00%
2010
Gain and Win Pte. Ltd.
Singapura Singapore
Investasi* Investment*
100.00%
2010
PT Dairi Prima Mineral (“PT DPM”)
Indonesia
Pertambangan seng dan timah hitam Zinc and lead mining
80.00%
2010
Lemington Investments Pte. Ltd. (“Lemington”)
Singapura Singapore
Investasi* Investment*
99.99%
2010
Konblo Bumi Inc (“Konblo”)
Liberia
Pertambangan berlian dan emas Diamond and gold mining
94.10%
2010
Bumi Holding SAS (“BH”)
Paris, Perancis France
Investasi* Investment*
60.00%
2010
Bumi Mauritania SA
Mauritania
Pertambangan bijih besi Iron ore mining
60.00%
2010
Bumi Resources Japan Co. Ltd.
Jepang Japan
Jasa Pemasaran Marketing Service
100.00%
2010
% KEPEMILIKAN EFEKTIF EFFECTIVE OWNERSHIP
* Merupakan Anak Perusahaan yang didirikan khusus untuk kepentingan investasi, tidak beroperasi secara komersial dan khusus memiliki investasi berupa kepemilikan pada Anak Perusahaan yang melakukan kegiatan Operasional. * subsidiary companies established specifically for investment purposes, not commercial operations and has a special investment in conducting operation subsidaries.
Strategi Pengembangan
Development Strategy
Dengan mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur saat ini dan kondisi di lapangan dan prospek pasar dari produk yang akan dihasilkannya, Perseroan telah menetapkan tahap-tahap pengembangan dari seluruh area penambangan yang dikelolanya. Tahap pengembangan tersebut pada dasarnya dibagi dalam dua fase, secara ringkas disajikan pada diagram berikut :
Bearing in mind the current availability of infrastructure, conditions in the field and market prospects for the products generated, the Company has decided on development stages for all the mining areas it manages. These development stages are basically in two phases, as summarized below:
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
11
FASE KEDUA SECOND PHASE
FASE PERTAMA FIRST PHASE Asset
2010
2011
2012
Produksi Production
NNT (Batu Hijau) Mauritania
Eksplorasi Exploration
Dairi
2014
2015
Produksi Production Pengembangan Development
Produksi DSO Production
Pengembangan Development
Production Production Production Production
Gorontalo
Studi Kelayakan Feasibility Studies
Pengembangan Development
Production Production
Citra palu
Studi Kelayakan Feasibility Studies
Pengembangan Development
Production Production
Eksplorasi dan Aktivitas Pengembangan Exploration and development activities
Konblo Bumi (Liberia)
Fase Pertama: Fase pertama dari proses pengembangan aset proyek penambangan Perseroan difokuskan pada upaya melanjutkan serta memperpanjang kegiatan penambangan dari proyek yang telah beroperasi dan merintis tahap komersial temuan cadangan pada area tambang yang sebelumnya telah diidentifikasi. Ringkasan pengembangan fase pertama yang akan dilaksanakan Perseroan adalah sebagai berikut:
Phase One: The first phase of the development process for the Company’s mining assets is focused on efforts to continue and extend mining operations at the operational projects and initiate the commercialization stage for reserves already identified in some mining areas. A summary of the development phases to be implemented by the Company are as follows:
•
•
•
•
•
•
Proses Penambangan fase 6 pada area Batu Hijau, mulai tahun 2011. Penyelesaian seluruh rangkaian Tahap Eksplorasi, dilanjutkan dengan pelaksanaan Tahap Eksploitasi dan produksi yang akan dimulai pada tahun 2013 dari area Dairi Prima di Sumatera, dengan asumsi diperolehnya ijin pinjam pakai secara tepat waktu. Penyelesaian persiapan tahap produksi awal di area Mauritania dengan target produksi komersial di awal tahun 2012, dengan asumsi diperolehnya ijin eksploitasi dari Pemerintah Mauritania secara tepat waktu. Penyelesaian tahap Feasilibilty Study secara menyeluruh untuk area proyek Gorontalo dan Citra Palu. Penyelesaian Tahap Eksplorasi menyeluruh di area Liberia.
Fase Kedua: Pada fase kedua, seluruh upaya akan difokuskan pada penentuan langkah berikutnya sebagai tindak lanjut atas seluruh temuan dari Tahap Eksplorasi yang dilakukan pada Fase Pertama.
12
2013
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
•
•
• •
Process Mining Reserves for Stage 6 at Batu Hijau, starting in 2011. Completion of Exploration Stage, followed by implementation of Exploitation Stage commencing in 2013 from Dairi Prima in Sumatera, with the assumption that the exploitation permit is obtained in a timely manner. Completion of production preparation in Mauritania with targeted commercial production early in 2012, with the assumption that the exploitation permit is obtained from the Government of Mauritania in a timely manner. Completion of Feasibility Study for project areas in Gorontalo and Citra Palu. Completion of Exploration Stage in Liberia.
Phase Two: In the second phase, all efforts will be focused on determining follow up stages to findings made in the Exploration Stage carried out in Phase One.
Realisasi dari seluruh rencana pengembangan tersebut, akan sangat tergantung pada realisasi perolehan perizinan yang menjadi prasarat pada tiaptiap tahap pelaksanaan kegiatan lanjutan dari proses penambangan, yang harus dilakukan bertahap mulai dari tahap eksplorasi, penyusunan studi kelayakan, dan tahap eksploitasi. Pada setiap tahap diperlukan izin yang prosesnya akan sangat tergantung pada otoritas yang berwenang pada masing-masing wilayah. Semakin lama izin diperoleh, maka akan semakin lama kegiatan komersialisasi potensi cadangan tambang di wilayah pengelolaan Perseroan dapat direalisasikan.
Struktur Organisasi Organization Structure
Realization of all the development plans will depend greatly on obtaining permits which are a pre-condition of each progressive step in mining operations starting from the exploration stage, to feasibility studies, and the exploitation stage. Each step requires permits to be processed which depend on the relevant authorities in each area. The longer a permit takes to obtain, the longer it takes for the Company to realize the commercial potential of these mine reserves.
General Meeting of Shareholders
General Meeting of Shareholders Board of Commissioner
Board of Commissioners Risk Management & Governance Committee
Audit Committee
Remuneration & Nomination Committee
Board Directors BOARDof OF DIRECTORS
Risk Management
Risk Management and Governance Committee
President Director
Risk Management
Internal Audit
Audit Committee
Board of Commissioner
Board of Commissioner
Internal Audit
Director
Remuneration and Nomination Committee
Board of Commissioner
Director
Board of Commissioner
Director
Board Of Director
Chief Executice Officer
Chief Financial Officer
Corporate Finance
Accounting
Budget and Controller
Payroll
Chief Operating Officer
Business Units
Health, Safety and Environment
Business Development
Merger and Acquisitions
Investor Relations
Corporate Secretary
Legal
Government Relations
Human Resources
Investor Relations
Corporate Secretary
Corporate Legal
Government Relations
Benefit and Compensation
Public Relation and Communication
Corporate Government
Compliance
Corporate social Responsbility
Recruitment & Organizational Development
Information Technology
Procurement
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
13
Struktur Usaha dan Struktur Kepemilikan Anak Perusahaan Group Business Structure and Subsidiary Structure
PT Bumi Resources Minerals Tbk
99.99%
99.99%
PT Multi Capital 75%
100%
PT Multi Daerah Bersaing (”MDB”) 24%
100%
Calipso Investment Pte. Ltd. (”Calipso”)
Herald Resources Ltd (”Herald”)
20% 80%
PT Sarkea Prima Minerals (”Sarkea”)
96.97%
International Minerals Company LLC (”IMC”) 80%
100%
Lemington Investments Pte. Ltd. (”Lemington”)
60%
PT Gorontalo Minerals (”Gorontalo”)
100%
PT Newmont Nusa Tenggara
99.99%
PT Citra Palu Minerals (”Citra Palu”)
Bumi Holding S.A.S
Bumi Resources Japan Company Limited 94.1%
Konblo Bumi Inc (Liberia Project)
99%
Bumi Mauritania SA
Gain and Win Pte Ltd 80%
LEGEND
PT Dairi Prima Mineral (”Dairi”)
Investment Holding Companies Operating / Developing Companies Marketing Service Company
Kepemilikan Saham per 31 Desember 2010 Share Ownership as of December 31, 2010 NO
KEPEMILIKAN OWNERSHIP
1
PT BUMI RESOURCES Tbk.
2
PUBLIK PUBLIC
81.84% 18.16%
PUBLIC 18%
PT BUMI RESOURCES Tbk. 82%
Pada tanggal 31 Desember 2010, saham Perseroan dimiliki oleh 6.732 Investor institusi dan individual.
14
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
As of 31 December, 2010, the Company’s shares were owned by 6,732 institutional and individual investors.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
Sebagai perusahaan induk yang merintis pengembangan berbagai proyek pertambangan, Perseroan menyadari bahwa keberhasilan operasional dan keuangan secara berkelanjutan sangat tergantung dari tim sumber daya manusia (SDM) yang tepat. Hal ini merujuk pada ketepatan penempatan karyawan sesuai kompetensinya, pada peran dan pemberian tanggung jawab yang tepat pula. Berkaca pada keberhasilan PT Bumi Resources Tbk (induk perusahaan) yang berhasil mengelola dan mengembangkan SDM berjumlah 21.500 pekerjaan (terdiri dari Anak Perusahaan dan kontraktor), Perseroan bertekad mengambil pelajaran dan akan menerapkan beberapa hal pokok menyangkut sistem pengelolaan SDM yang diyakini sesuai dengan kondisi Perseroan. Hal ini dilandasi dengan kemiripan struktur usaha, yang sama-sama bergerak di bidang pertambangan.
As a holding company pioneering development of several mining projects, the Company is aware that its operational and financial success on a longterm basis greatly depends on having the right human resources. This refers to the placement of the accuracy of employees based on competition, on the role and proper responsibility. Reflecting on the success of PT Bumi Resources Tbk (holding company) which successfully manages and develops 21,500 employees (consisting of subsidiaries and contractors), the Company has taken on board the lessons and will apply various basic human resources management systems which are believed to suit the Company’s condition. This is based on the similarities of business structure and involvement in the same field, i.e. mining.
Untuk menerapkan sistem yang sesuai dengan kondisi internal, Perseroan akan selalu menjaga hubungan industrial yang produktif, melakukan proses perekrutan dari bakat-bakat terbaik serta mempertahankan bakat-bakat tersebut. Dalam kegiatan normal, sifat pertambangan, yang memanfaatkan alat berat untuk pengupasan, penggalian dan reklamasi di wilayah pertambangan, membutuhkan perawatan ekstra dalam masalah lingkungan hidup dan keselamatan kerja. Hal ini memerlukan keahlian teknis berkualitas tinggi untuk dapat memecahkan masalah-masalah kompleks yang berhubungan dengan produksi dan rehabilitasi daerah pertambangan.
To apply these systems in line with internal conditions, the Company will maintain productive industrial relations, recruit from the most skilled and retain these skills. In normal operations, the nature of mining, which utilizes heavy machinery for stripping, excavation and reclamation of the mining area, requires extra care to environmental issues and safety. This requires high quality technical expertise to resolve complex issues related to production and rehabilitation of the mining area.
Untuk mencapai tujuan pengembangan SDM tersebut, Perseroan melaksanakan program-program untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kebijakan pengembangan SDM secara umum yang akan diterapkan seperti tertera dalam peraturan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Perseroan memberikan program pelatihan sesuai dengan kebutuhan bisnis Perseroan. 2. Identifikasi kebutuhan pelatihan merupakan tanggung jawab atasan bersama dengan Departemen Sumber Daya Manusia. 3. Perseroan mensyaratkan kepatuhan akan program pengembangan dan penempatan SDM sesuai dengan perkembangan perusahaan, tanpa kecuali.
To achieve the required development of human resources, the Company implements programs to improve the quality of its human resources. Generally, human resources development policies are applied based on company regulations, as follows: 1. The Company provides training programs in accordance with its business requirements. 2. The identification of training needs is the joint responsibility of managers alongside the Human Resources Department. 3. The Company requires compliance with its human resources development and placement programs, without exception, in accordance with the Company’s development.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
15
16
Rekrutmen
Recruitment
Perseroan telah merancang kebijakan dan pola rekrutmen SDM dimasa mendatang sebagai langkah antisipasi bagi pengembangan perusahaan. Dalam menjalankan fungsinya, Human Resources Department (HRD) menetapkan kebijakan umum mengenai sourcing, proses seleksi dan administrasi penerimaan pegawai. Perseroan menetapkan beberapa kriteria dasar dalam seleksi SDM, yakni: kapasitas calon SDM yang meliputi lulus uji kemampuan berpikir (analisa, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan); kemampuan kerjasama tim (komunikasi dan kepemimpinan) dan energi calon SDM (motivasi, adaptasi, kemauan belajar). Perseroan menggariskan kebijakan rekrutmen yang menetapkan bahwa penerimaan pegawai berawal dari kebutuhan satuan kerja (user) dan dalam bagian akhir (wawancara) juga melibatkan user. HRD akan bertindak sebagai fasilitator dan regulator proses penerimaan.
The Company has designed policies for human resources recruitment to encompass future steps anticipated in the Company’s development. In carrying out its function, Human Resources Department (HRD) will set general policies on sourcing, the selection process and administrative requirements for hiring. The Company stipulates various basic criteria in the selection of human resources, including the ability to pass specific tests (analysis, problem solving and making decisions); ability to work in a team (communication and leadership); and personal energy (motivation, adaptation, desire to learn). The Company outlines the recruitment policy which provides for hiring from work unit needs (user) and ends with an interview also involving the user. HRD will act as a facilitator and regulator in the hiring process.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Pelaksanaan program peningkatan SDM melalui pelatihan, pemberian remunerasi yang kompetitif dan penanaman motivasi melalui manajemen kinerja untuk menjamin pertumbuhan jangka panjang. The implementation of a program to develop human resources through training, competitive remuneration, and developing motivation through performance management to guarantee long-term growth.
Perseroan akan melaksanakan rekrutmen berdasarkan rencana kebutuhan tenaga kerja jangka panjang (3 tahun kedepan untuk lulusan S-1 dan 1 tahun ke depan untuk lulusan setingkat SLTA). Perseroan memperkirakan 75-80% karyawan pada anak-anak perusahaan Perseroan adalah pada tingkat pelaksana, sehingga pemberdayaan masyarakat lokal akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ini. Untuk menjamin kebutuhan SDM pelaksana yang terampil di masa-masa mendatang, Perseroan telah menggalang pendirian Sekolah Menengah Khusus vokasi survei dan pemetaan serta pelatihan di bidang eksplorasi pertambangan, bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Nasional dan Balai Latihan Kerja Kementrian Tenaga Kerja.
The Company carries out recruitment based on planned long-term workforce requirements (3 years ahead for university graduates and 1 year ahead for high school graduates). The Company estimates that 75-80% of its employees in its subsidiaries are operators, as such the local communities are empowered to fulfill these needs. To ensure requirements for skilled operators are met in the future, the Company has established a Secondary School specializing in vocational survey and mapping and also mining exploration training in co-operation with the Ministry of National Education and Training Centers and the Manpower Ministry.
Sementara untuk tingkat penyelia keatas strategi rekrutmen akan dilakukan melalui beberapa cara yaitu cara konvensional dengan menggunakan media cetak
Meanwhile, for supervisor level and above, the recruitment strategy uses traditional methods of print media and direct tests, as well as modern
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
17
18
dan tes langsung maupun dengan cara modern yaitu dengan menggunakan tehnologi informasi. Penggunaan head hunter dikhususkan pada posisi tinggi dan atau posisi yang sulit didapatkan di pasar tenaga kerja.
methods utilizing information technology. The use of head hunters is specifically for high level positions and or positions which are difficult to fill.
Pelatihan dan Pengembangan
Training and Development
Perseroan menerapkan standar dan membangun sistem pelatihan dan pengembangan SDM dengan mengacu pada Sistem Kompetensi Profesi Nasional Bidang Geologi dan Pertambangan ESDM (Energi dan Sumberdaya Mineral). Dalam pelaksanaannya perusahaan akan bekerjasama dengan beberapa institusi terkait dalam negeri yaitu Pusdiklat Minerba dan intitusi lain yang dapat melakukan sertifikasi profesi baik bertaraf nasional dan internasional.
The Company applies standards and has developed human resources training and development systems which refer to the System of National Professional Competence in Geology and Mining of the Ministry of Energy and Mineral Resources. In its implementation, the Company works alongside various related local institutes including the Mining Training Center and other institutions which can award both national and international professional standards certification.
Diluar sarana pendidikan dan pelatihan pegawai, peningkatan kualitas pegawai dilakukan melalui supervisi/pendampingan, pemberian proyek dan pengiriman karyawan pada program pelatihan yang dilakukan oleh penyelenggara luar/pihak ke tiga.
Aside from employee education and training, employee quality is also raised through supervision /coaching, projects and sending staff on training programs carried out by third parties.
Pada Tahun 2010, sebagai bagian dari persiapan dan antisipasi kebutuhan SDM yang terampil untuk menjalankan realisasi pengembangan usaha, Perseroan telah melakukan beberapa program pelatihan untuk tingkat manajerial dan eksekutif. Training yang dilakukan menyangkut topik-topik yang relevan dengan posisi Perseroan yang tengah merintis pembukaan area-area penambangan baru. Beberapa topik training yang dilaksanakan mencakup “Conference and workshop for 2nd Indonesia Mining. Exploring investment opportunities & business growth potential”, “Update on Forestry utilization issues in Energy & Mining Industry” dan “Mining and Minerals course”.
In 2010, in preparation for and anticipation of the need for skilled employees to realize business development, the Company carried out several training programs for managerial and executive staff. This training involved topics relevant to employee position. The Company is in the midst of initiating the opening of new mines, so topics included “Conference and workshop for 2nd Indonesia Mining. Exploring investment opportunities & business growth potential”, “Update on Forestry utilization issues in Energy & Mining Industry” and “Mining and Minerals course”.
Kesejahteraan
Welfare
Perseroan memberikan fasilitas kesejahteraan karyawan meliputi: standar gaji memenuhi ketentuan upah minimum, jamsostek, bonus tahunan, uang bantuan cuti, fasilitas kesehatan (rawat inap dan rawat jalan), uang bantuan kaca mata, bantuan program keluarga berencana, bantuan pemakaman, program pensiun, tunjangan transportasi, tunjangan makan dan fasilitas pinjaman untuk keperluan darurat.
The Company provides welfare for its employees, including: salaries meeting minimum wage standards, jamsostek, annual bonus, holiday allowance, health cover (inpatient and outpatient), financial support for spectacles, family planning aid, funeral aid, pension, transport allowance, meal allowance, and emergency loan facilities.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Perseroan juga telah memenuhi peraturan di bidang ketenagakerjaan, antara lain pemberian standar gaji memenuhi ketentuan upah minimum, pembayaran gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) tepat waktu, program Jamsostek untuk seluruh karyawan, fasilitas kesehatan, pembayaran lembur diberikan kepada karyawan pada tingkat pelaksana, hak-hak cuti karyawan telah diatur di dalam Peraturan Perusahaan.
The Company also fulfills manpower requirements, including provision of salaries meeting the national minimum level, on-time payment of salaries and annual bonus, jamsostek for all employees, health facilities, payment of overtime for operator level employees, holiday entitlements are regulated in the Company Regulations.
Terkait kesepakatan kerja, Perseroan telah memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disyahkan oleh Direksi Perseroan pada tanggal 1 September 2010. Saat ini Peraturan Perusahaan telah terdaftar di Departemen Tenaga Kerja.
In relation to work agreements, the Company Regulations have been ratified by the Company’s Board of Directors as of 1 September, 2010. At this time, the Company Regulations are being registered with the Manpower Ministry.
Demografi
Demographics
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perseroan dan Anak Perusahaan mempekerjakan 241 (dua ratus empat puluh satu) orang karyawan. Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan berdasarkan status karyawan dan kewarganegaraan.
As of 31 December, 2010, the Company and its Subsidiaries employ 241 (two hundred fourty one) staff. Following is the composition of these staff based on status and nationality.
INDONESIA
EXPATRIATE
TOTAL
PT Bumi Resources Minerals Tbk.
27
3
30
PT Gorontalo Minerals
23
2
25
PT Citra Palu Minerals
12
2
14
PT Multi Daerah Bersaing
13
1
14
Bumi Resources Japan Company Limited
1
2
3
Bumi Mauritania SA
1
4
5
Konblo Bumi, Inc-Liberia
0
48
48
PT Dairi Prima Mineral
94
8
102
Total
171
70
241
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
19
Laporan Dewan Komisaris Greetings From The Board Of Commissioners
20
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Tahun 2010 merupakan tahun pemulihan ekonomi global yang pada awal tahun 2009 mengalami krisis keuangan skala global. Tanda-tanda pemulihan perekonomian global tersebut sebenarnya telah dimulai sejak semester kedua tahun 2009. Walaupun angka pertumbuhan yang terjadi tidak setinggi angka prediksi para pakar ekonomi sebelumnya, perekonomian global mencatat pertumbuhan positif, dengan kawasan Asia Pasifik menjadi kontributor terbesar dari terjadinya pertumbuhan perekonomian global tersebut. Sejumlah negara dikawasan Pasifik, di antaranya China, India, dan Korea Selatan menjadi motor pertumbuhan ekonomi dengan pertumbuhan GDP rata-rata di atas 5%.
The year 2010 was documented by global recovery from the financial crisis that started in early 2009 and crossed the globe. The signs of global economic recovery actually started in the second half of 2009. Althought not as high as previous predictions by economists, the global economy recorded positive growth with the Asia Pacific region being the largest contributor to this growth. A number of countries in the Pacific region, including China, India and South Korea, drove economic growth with an average GDP increase of 5%.
Mengikuti tren pertumbuhan yang membaik tersebut, perekonomian Indonesia turut tumbuh secara positif. Meningkatnya perekonomian di kawasan Asia Pasifik, mendorong permintaan komoditas primer Indonesia kembali meningkat khususnya dari sektor pertambangan dan perkebunan. Seiring meningkatnya aktivitas usaha di sektor-sektor terkait, harga komoditas juga kembali membaik karena tingginya permintaan.
Following this trend of improving growth, the Indonesian economy also showed positive expansion. The growth of the economies of the Asia Pacific region in turn pushed demand for Indonesia’s prime commodities, in particular those related to mining and plantations. In line with the increase in business activity in related sectors, commodity prices also rose due to increased demand.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Saptari Hoedaja Komisaris Utama President Commissioner
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
21
22
Akibat peningkatan konsumsi domestik, kegiatan investasi dan perbaikan kinerja ekspor, GDP Indonesia di tahun 2010 mencatat kenaikan sebesar 6,1%, lebih tinggi dari tahun 2009 yaitu sebesar 4,5%. Inflasi relatif terkendali pada kisaran 6,94%, suku bunga rujukan BI tetap terjaga di kisaran 6,5% dan cadangan devisa meningkat mencapai angka US$ 96,21 miliar dan kurs Rupiah menguat 4,4% menjadi Rp8.991/US$ di akhir tahun 2010. Pasar modal Indonesia kembali mencatatkan kinerja terbaik di Asia Pasifik dengan meraih kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 46,13%, ditutup pada posisi 3.703,51 dari angka 2.534,36 di akhir tahun 2009.
As a result of strengthened domestic consumption, investment activity and improved export performance, Indonesia’s GDP for 2010 increased to by 6.1%, an improvement from 2009 which was recorded at 4.5%. Relative inflation was sustained at approximately 6.94%, reference interest rates from Bank Indonesia were relatively competitive at around 6.5%, while foreign exchange reserves rose to US$96.21 billion with the Rupiah exchange rate strengthening by 4.4% to Rp8,991/ US$ at the end of 2010. The Indonesian capital markets booked the best performance in the Asia Pacific region with an increase in the Composite Stock Price Index (IHSG) of 46.13%, closing at 3,703.51 at the end of 2010 from 2,534.36 at the end of 2009.
Prospek Perseroan
The Company’s Prospects
Perbaikan kondisi perekonomian global maupun nasional tersebut membuat permintaan berbagai mineral logam dasar terus meningkat. Peningkatan dilandasi oleh kebutuhan yang kembali meningkat, pasca krisis perekonomian global di akhir tahun 2008 sampai pertengahan tahun 2009. Kegiatan perekonomian yang membaik membuat kegiatan industri kembali bergairah sehingga meningkatkan kembali kebutuhan logam-logam dasar, seperti besi, tembaga, timah dan sebagainya.
Improvements in both global and the national economy have seen a consistent growth in the demand for a variety of base metal minerals. This demand growth is due to the improved economic and industrial activity post the global economic crisis consequently, the global demand for base metals such as iron, copper, tin and others increase.
Disamping itu, peningkatan kegiatan perekonomian dan membaiknya bursa saham, membuat pendapatan perkapita masyarakat di negara-negara emerging countries di kawasan Asia Pasifik, seperti China, India, Taiwan, Korea Selatan juga termasuk Indonesia meningkat pesat. Peningkatan pendapatan masyarakat ini mendorong peningkatan permintaan berbagai barang perhiasan yang terbuat dari emas, perak maupun platina. Selain peningkatan permintaan logam-logam mulia tersebut sebagai perhiasan, permintaan juga meningkat sebagai akibat perubahan pola investasi masyarakat berpenghasilan tinggi secara global.
Alongside this, the growth in economic activity and improvements in stock exchanges have resulted in a sharp increase in the per capita income of populations in the emerging countries of the Asia Pacific region, such as China, India, Taiwan, South Korea and Indonesia. This increased income has driven a demand for jewelry and decorative products made from Gold, Silver and Platinum. Aside from the increase in demand for precious metals as decoration, demand has also increased as a result of the changing investment patterns of high-income earners across the globe.
Kondisi perekonomian negara-negara industri utama, seperti Amerika dan negara-negara di kawasan Eropa, belum pulih benar dari dampak krisis keuangan di tahun 2009 tersebut. Kawasan Uni-Eropa, bahkan sempat dilanda guncangan moneter interkawasan karena
The economies of the major industrial countries, such as America and those in the European Union, have not fully recovered from the financial crisis of 2009. The European Union has been hit by monetary crises due to the financial problems of some of its member
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
masalah finansial di beberapa negara kawasan tersebut. Hal tersebut membuat pilihan investasi pada surat berharga berdenominasi dollar maupun Euro, menjadi kurang menarik. Akibatnya investasi pada emas batangan maupun logam mulia lainnya menjadi pilihan utama. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan harga emas yang terus bergerak mencetak rekor-rekor baru sepanjang sejarah perdagangan emas di LME (London Metal Exchange).
states. This has resulted in investment in securities based in US dollars and Euros to be unattractive. As a result, investment in gold bullion and other precious metals is prepared. This has seen the price of gold rise to new heights, in fact reaching its highest level in the recorded history of the LME (London Metal Exchange).
Dengan latar belakang perekonomian dan permintaan logam dasar maupun logam mulia yang demikian kondusif, pada akhir tahun 2010, Perseroan berhasil menyelesaikan salah satu tahapan penting dalam sejarah pendiriannya. Tanggal 9 Desember 2010, Perseroan telah merubah statusnya menjadi sebuah perusahaan terbuka dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan berhasil menghimpun dana tunai sebesar setara dengan Rp2.095,5 miliar.
With this economic condition and the demand for base and precious metals being so strong, at the end of 2010 the Company successfully completed an important step in its history. On 9 December 2010, the Company was listed in the Indonesian Stock Exchange, raising funds amounting to the equivalent of Rp2,095.5 billion net.
Keberhasilan tersebut tentu sangat bermakna bagi terlaksananya berbagai rencana pengembangan Perseroan di bidang pertambangan mineral logam dasar maupun pengolahannya yang telah dipersiapkan dengan seksama.
This is an important milestone achieved as a part of the Company’s plan to develop and grow its portfolio and to monetize its reserves.
Pengawasan dan Penilaian Atas Kinerja Manajemen
Management Performance
Sebagai Perseroan yang dirancang memiliki berbagai aset di bidang pertambangan, Dewan Komisaris senantiasa melakukan pengawasan atas pelaksanaan tahap-tahap pembangunan kawasan tambang secara seksama. Pemenuhan atas segala regulasi yang menyertai pengembangan kawasan pertambangan senantiasa menjadi titik perhatian utama dalam pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris.
As a Company owning various mining assets, the Board of Commissioners carefully supervises the implementation of development stages in mining areas. The implementation of all regulations that accompany development in mining areas remains the prime concern of the Board of Commissioners in carrying out its duties.
Untuk membantu pelaksanaan tugas pengawasan tersebut, Perseroan secara bertahap melengkapi perangkat di jajaran Komisaris agar didapat masukan yang jelas dan akurat atas persoalan yang dihadapi Perseroan berikut cara-cara mengatasinya. Pada tahap pertama, telah dibentuk Komite Audit yang akan membantu tugas pengawasan Dewan Komisaris dalam bidang keuangan maupun mekanisme kerja yang memungkinkan didapatnya akuntabilitas dan transparansi yang tinggi atas kualitas pengawasan yang dijalankan.
To support the implementation of this supervisory activity, the Company has been increasing the tools available to the Commissioners to enable clear and accurate input regarding problems faced by the Company, as well as methods to manage such problems. The first phase has seen the formation of an Audit Committee to support the supervisory function of the Board of Commissioners with regard to Company finances, as well as a mechanism which allows for high quality accountability and transparency for supervisory duties.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
23
“Perseroan tetap bertekad menerapkan seluruh prinsip dasar GCG yang meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian dan kesetaraan secara best practices. The Company continues to apply all the basic principles of GCG, including transparency, accountability, responsibility, independence and best practices”.
24
Sesuai perkembangan dan kebutuhannya, pada masa mendatang Dewan Komisaris akan melengkapi jajaran aparatnya dengan membentuk komite-komite lain di bawah kendali Dewan Komisaris agar kualitas penerapan tata kelola yang baik semakin meningkat. Pada saat ini, sekalipun aparat dijajaran Dewan Komisaris belum lengkap, Perseroan tetap bertekad menerapkan seluruh prinsip dasar praktek GCG (Good Corporate Governance) yang meliputi transparansi, akuntabilitas, reponsibilitas, kemandirian dan kesetaraan secara best practices agar kesinambungan usaha maupun kinerja Perseroan dalam jangka panjang akan terjaga.
In line with development and requirements, in future the Board of Commissioners will complete their lineup by forming various committees under the control of the Board of Commissioners; this will ensure a high quality, and continually improving, level of governance. Currently, while the tools available to the Board of Commissioners remain incomplete, the Company continues to apply all the basic principles of Good Corporate Governance, including transparency, accountability, responsibility, independence and best practices to ensure the Company’s long-term continued performance.
Melalui pengawasan yang efektif, kami dari jajaran Dewan Komisaris menilai bahwa dalam menjalankan operasional perusahaan yang masih terhitung baru ini, Direksi telah menjalankan seluruh tugas operasional dengan baik, seperti ditunjukkan dari keberhasilan proses ’Initial Public Offering’ dan berjalannya sesuai rencana berbagai kegiatan proyek pembangunan kawasan pertambangan Perseroan.
Through effective supervision, we, the Board of Commissioners, view that the Board of Directors has performed their operational duties well, as evidenced by the success of the Initial Public Offering process, as well as the effective implementation of various development projects in the Company’s mining areas given the early age of the company.
Tanggung Jawab Perusahaan
The Company’s Responsibilities
Selain mengawasi pelaksanaan tugas-tugas operasional, Dewan Komisaris mengamanatkan Direksi untuk merintis dan kelak menjaga keseimbangan pencapaian kinerja ekonomi dan upaya memelihara kelestarian lingkungan dan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.
In addition to its duty of operational supervision, the Board of Commissioners oversees the Directors to establish and ensure continued economic performance and the efforts to maintain environmental sustainability while meeting the Company’s corporate social responsibilities at the same time.
Dalam kaitan ini, Dewan Komisaris mendukung penuh pelaksanaan berbagai kegiatan dalam rangka menunjukkan tanggung jawab perusahaan, sekalipun sebagian besar kegiatan perusahaan belum menghasilkan manfaat ekonomi. Dewan Komisaris juga mengamanatkan agar seluruh kegiatan pengembangan yang tengah dan akan dijalankan senantiasa memperhatikan kelestarian lingkungan dan keamanan serta kesehatan kerja baik para pegawai maupun masyarakat sekitarnya. Dewan Komisaris yakin bahwa penerapan standar K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) maupun kelestarian lingkungan sejak dini, akan memberikan dampak positif bagi Perseroan dalam jangka panjang.
In relation to this, the Board of Commissioners fully supports the implementation of various activities focusing on corporate social responsibility, despite its non profitable status of which do not yet show economic benefit. The Board of Commissioners also ensures that all the Company’s activities, both ongoing and in the future, prioritize environmental sustainability, as well as the security and occupational health of the workforce and the surrounding community. The Board of Commissioners believes that the implementation of health and safety at work standards and environmental sustainability enforced from the early stages will ensure a long-term positive result for the Company.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Penutup
Closing
Menghadapi tahun 2011 Dewan Komisaris berpesan agar Direksi memberikan perhatian lebih seksama pada pemenuhan ketentuan sesuai peraturan perundangan pada setiap pelaksanaan pembangunan kawasan pertambangan Perseroan. Selain itu, kegiatan menyangkut pelaksanaan tanggung jawab sosial tetap layak untuk ditingkatkan, mengingat beberapa proyek pengembangan Perseroan akan segera memasuki tahapan-tahapan kritis yang substantial dalam realisasinya.
Looking forward to 2011, the Board of Commissioners has instructed the Directors to prioritize and give increased attention to the fulfillment of all regulations related to the implementation of the Company’s mining development. Also, activities related to corporate social responsibility must be increased bearing in mind that the Company has various substantial development projects entering a critical stage of realization.
Akhir kata, mewakili Dewan Komisaris, Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada para investor, masyarakat dan mitra usaha Perseroan atas dukungan dan partisipasinya sehingga perusahaan dapat terus melangkah merealisasikan rencanarencana besarnya dibidang pertambangan mineral dimasa-masa mendatang.
In closing, on behalf of the Board of Commissioners, we would like to thank our investors, the public and the Company’s business partners for their support and participation which has enabled the Company to continue to realize its plans to mine minerals into the future.
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris For and on behalf of the Board of Commissioners.
Saptari Hoedaja Komisaris Utama President Commissioner
PT PTBUMI BUMIRESOURCES RESOURCESMINERALS MINERAL Tbk 2010 ANNUAL REPORT
25 25
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Profile
Saptari Hoedaja Komisaris Utama President Commissioner
Nalinkant Amratlal Rathod Komisaris Commissioner
Kanaka Puradiredja Komisaris Independen Independent Commissioner
26
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
• • • •
• • • •
• • •
Komisaris Utama PT Energi Mega Persada Tbk (Mei 2007- sekarang). Komisaris Utama PT Kaltim Prima Coal (Juni 2007 - sekarang). Komisaris Utama PT Arutmin Indonesia (Juni 2007 - sekarang). Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk.
•
20 tahun berpengalaman menjadi top executive pada Perusahaan Bakrie Group. Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers, Tbk (2008 – 2010). Presiden Direktur PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia (2007 – Sekarang). Komisaris PT Bumi Resources, Tbk dan beberapa Perusahaan Bakrie Group (2005 – Sekarang).
•
Berpengalaman dalam akuntan publik selama 30 tahun. Mantan Managing Partner dan Chairman KPMG Indonesia. Mantan Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Akuntansi Indonesia.
• •
• • •
• • •
•
President Commisioner of PT Energi Mega Persada Tbk (May 2007-present). President Commissioner of PT Kaltim Prima Coal (June 2007-present). President Commisioner of PT Arutmin Indonesia (June 2007-present). President Director of PT Bumi Resources Tbk.
20 years experience as Top Exceutive in Bakrie Group. President Director of PT Bakrie & Brothers, Tbk (2008-2010). President Director of PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia (2007-present). Commissioner of PT Bumi Resources, Tbk and others Bakrie Group (2005-present).
30 years experience in public accounting. Former Managing Partner and Chairman of KPMG Indonesia. Former Honorary Chairman of Ikatan Akuntansi Indonesia
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
27
Laporan Direksi
Report from the Board of Directors
28
Para Pemegang Saham Yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Tahun 2010 merupakan tahun penting bagi Perseroan. Pada tahun yang ditandai dengan semakin menguatnya kembali perekonomian dunia maupun nasional, Perseroan berhasil menuntaskan beberapa dasar penting bagi kelanjutan usahanya di masa mendatang. Upaya yang mulai dirintis sejak awal tahun 2009, berupa konsolidasi berbagai potensi pengembangan berbagai kawasan tambang potensial menjadi satu paket group usaha tambang terdiversifikasi, mencapai puncaknya di akhir tahun 2010, dengan keberhasilan program ‘go public’ di bulan Desember 2010.
The year 2010 has been an important year for the Company. In a year that has seen global and national economies strengthen, the Company has successfully completed several important basic steps for its future continuation. Efforts that started in the beginning of 2009 for the consolidation of various potential mining areas under one diversified mining business group, culminated at the end of 2010 with the success of the ‘go public’ program in December 2010.
Program go public tersebut didahului dengan serangkaian road-show untuk mencari dukungan para investor. Dari perjalanan road-show tersebut dan dari proses book-building yang dilakukan, Manajemen berbesar hati dan berterima kasih atas tingginya kepercayaan investor yang diberikan. Catatan pihak penjamin pelaksana emisi menyebutkan bahwa penawaran saham perdana perseroan sebanyak 3.300.000.000 (tiga miliar tiga ratus juta saham) dengan harga penawaran sebesar Rp635 per lembar mengalami over subscribed hingga 29 kali.
The ‘go public’ program was preceded with a series of road-shows to seek investor support. From the road-shows and from the book-building process undertaken, the management is very grateful for the depth of investor trust given. The underwriters have stated that the 3,300,000,000 (three billion three hundred million) shares offered at a price of Rp635 per share were oversubscribed by a factor of 29 times in the IPO.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Kenneth P. Farrell Direktur Utama President Director
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
29
30
Melalui penawaran saham perdana tersebut Perseroan berhasil menghimpun dana sebesar Rp2,07 triliun. Dengan keberhasilan tersebut, Perseroan akan semakin mantap untuk menapakkan langkah besar dan merintis realisasi berbagai rencana besar dibidang pertambangan mineral di Indonesia. Salah satu tahap yang segera dilaksanakan adalah dengan memperkuat struktur permodalan dan posisi keuangan. Seluruh kewajiban yang berhubungan dengan pelaksanaan program penawaran perdana segera diselesaikan untuk mendapatkan kepercayaan para kreditur. Dengan demikian maka struktur keuangan Perseroan kini lebih sehat dengan posisi debt to equity menjadi sebesar 0,1x di akhir tahun 2010.
Through this initial share offering, the Company successfully raised Rp2.07 trillion. With this success, the Company is sufficiently stable to take major steps towards realizing its plans for mineral mining in Indonesia. One of these steps is to quickly strengthen the capital structure and financial position. All liabilities related to the IPO program has been deleveraged to ensure the trust of our creditors. As such, the Company’s financial structure now has a healthy debt to equity structure of 0.1x in the end of 2010.
Merealisasikan Nilai Perusahaan
Unlocking the Values
Dengan posisi keuangan yang lebih sehat Perseroan kini memiliki kemampuan lebih untuk segera merealiasikan rencana pengembangan kawasan tambang di bawah konsesinya. Manajemen bertekad untuk membayar kepercayaan investor dengan segera mengambil langkah-langkah kongkrit untuk merealisasikan potensi-potensi yang terkandung dalam wilayah tambang menjadi hasil-hasil mineral olahan yang bernilai ekonomis tinggi.
In this healthy financial position, the Company now has the ability to quickly monetize its mining concessions. The management is committed to repaying investor trust by taking concrete steps to realize the potential inherent in its mining areas and to produce high economic value refined minerals.
Sesuai dengan kondisi dan kesiapan prasarana maupun pasar yang paling tersedia, Perseroan berkonsentrasi untuk segera merealisasikan pengolahan tambang besi di Mauritania dan melanjutkan upaya realisasi pembangunan kawasan tambang seng di kawasan Dairi.
In accordance with the conditions, the readiness of infrastructure and the most available market, the Company will concentrate on realizing operations at its iron mine in Mauritania and continuing development of the zinc mine in Dairi.
Kawasan tambang Mauritania di dahulukan mengingat permintaan bijih besi yang kini dan beberapa tahun mendatang diperkirakan semakin baik, dimana kualitas bijih besi dari kawasan Mauritania sesuai dengan permintaan pasar. Produksi melalui Direct Shipping Ore yang akan diterapkan membutuhkan dana yang relatif sedikit dan memberikan hasil yang cepat.
The mining area in Mauritania is being prioritized considering the present demand for iron ore, which is forecasted to continue rising for several years to come. The quality of the iron ore produced in Mauritania also suits market demand. The Direct Shipping Ore (DSO) program which will be applied requires relatively low funding and will provide a fast return on investment.
Kawasan Dairi diprioritaskan untuk dikembangkan, mengingat seluruh data potensi mineral telah lebih lengkap, seluruh peralatan pertambangan telah tersedia dan detail rencana penambangan bawah tanah pun telah tersedia dan telah di kaji ulang. Kondisi pasar yang membaik dalam beberapa tahun terakhir
Dairi area is also being prioritized for development bearing in mind that the potential mineral data is more complete, all the mining equipment is available and detailed development plans for underground mining are available and have been revisited. Market conditions have been improving over the last few
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
“Dengan posisi keuangan yang lebih sehat Perseroan kini memiliki kemampuan lebih untuk segera merealisasikan rencana pengembangan kawasan tambang di bawah konsesinya. In this healthy financial position, the Company now has the ability to quickly monetize its mining concessions”.
meyakinkan Manejemen bahwa PT DPM akan mampu membuktikan potensi besarnya pada saat produksi komersial dimulai.
years and this has convinced the Management that PT DPM will be able to prove its size when commercial production commences.
Perseroan juga segera memulai program eksplorasi detail pada berbagai kawasan potensial dalam wilayah konsesinya sehingga segera didapat gambaran detail, tersertifikasi, seluruh potensi besar dan nilai ekonomis dari kandungan mineral berharga didalamnya.
The Company will also soon start detailed exploration in various promising areas in its concessions to obtain a detailed certified picture of the great potential and economic value of the mineral content contained therein.
Pembenahan Tata Kelola
Improving Governance
Perseroan juga telah melangkah dengan melakukan pembenahan tata kelola perusahaan. Perseroan memulai membenahi tata kelola perusahaan dengan memperkuat fungsi-fungsi pengawasan, sehingga dalam pelaksanaan proyek pengembangan kawasan tambang dapat dicegah timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan.
The Company has also taken steps to improve corporate governance. This has started by strengthening supervisory functions to enable project implementation in the mines to take place without any unexpected incidents occuring.
Perseroan menetapkan pengelolaan risiko sebagai hal yang harus benar-benar diperhatikan dalam pengembangan kawasan tambang. Oleh karenanya dalam melakukan kegiatan pengembangan, Manajemen terlebih dahulu mengenali seluruh risiko yang akan dihadapi dan mendapatkan langkahlangkah jitu untuk memitigasi risiko yang ada.
The Company considers risk management to be of great importance in developing mining areas. Therefore, during development, Management has identified all risks being faced and has taken precise steps to mitigate these risks.
Menghadapi kendala wilayah operasi yang luas, lintas pulau bahkan lintas benua Perseroan telah mempersiapkan dan mendisain sistem teknologi informasi dan komunikasi yang memungkinkan seluruh kegiatan di lapangan di monitor, diawasi dengan akurat setiap saat, sehingga segala perubahan kritis yang terjadi dapat diikuti dan dicarikan tindakan yang tepat.
Facing the challenges of a large operating area, crossing islands and even crossing continents, the Company has prepared and designed an information technology and communication system that allows all activities in the field to be monitored and supervised accurately at any time, so all critical changes that occur can be followed and appropriate actions can
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
31
“Perseroan mulai mempersiapkan SDM agar mampu menangani operasional tambang yang berjalan lintas benua. The Company is preparing the human resources in its effort to handle the current mining operations across the continent”.
32
Perseroan secara berangsur juga mempersiapkan seluruh kebijakan dan aturan organisasi agar seluruh program pengembangan kawasan tambang tersebut dapat berjalan secara teratur dan terkoordinir dengan baik melalui sistem yang didesain dengan cermat.
be taken. The Company is also gradually preparing all its organization policies and rules so that the development programs in the mining areas will run in an organized and coordinated manner based on a well designed system.
Tanggung Jawab Sosial
Corporate Social Responsibility
Perseroan berkomitmen untuk menjaga agar pertumbuhan usaha berjalan seiring dengan perkembangan kehidupan kemasyarakatan di kawasan pertambangan. Oleh karenanya, sejak awal Perseroan telah merancang dan menjalankan berbagai program CSR yang melibatkan masyarakat sekitar kawasan tambang. Pelibatan masyarakat tersebut tidak hanya dalam pelaksanaan, namun dalam perancangan program yang diperlukan, sehingga mereka tidak merasa sebagai obyek, namun merupakan subyek dari kegiatan yang dilakukan. Cara ini diyakini memberikan hasil yang paling optimal.
The Company is committed to maintaining business growth in balance with the development of local communities in its mining areas. As such, the Company has, from the beginning, designed and put in place various CSR programs involving the local communities around the mines. These communities are not only involved in the implementation but also in the planning of the necessary programs, so that they can identify with the activities taking place. This way is expected to achieve the best results.
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Seusai dengan perkembangan, Perseroan mulai mempersiapkan SDM agar mampu menangani operasional tambang yang berjalan lintas benua. Sebagian SDM yang kelak akan bertugas di kawasan tambang dengan sistem tambang bawah tanah telah disiapkan program-program latihan terutama dengan aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Perseroan menetapkan bahwa penambahan SDM akan disesuaikan dengan perkembangan pembangunan kawasan tambang yang dilakukan.
In line with its development, the Company is preparing the human resources in its effort to handle the current mining operations across the continent. Training programs have been prepared prioritizing aspects of health and safety at work for the personnel who will be assigned to underground mines. The Company has determined that additional personnel will be taken on as developments in the mining areas require.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Penutup
Closing Message
Menghadapi tahun 2011 dan tahun-tahun mendatang, Direksi merasa optimis bahwa potensi pemasaran produk yang akan dihasilkan oleh Perseroan semakin terbuka. Kondisi perbaikan perekonomian global diyakini akan membuat permintaan mineral dasar maupun barang perhiasan akan semakin besar.
Looking ahead to 2011 and beyond, the Directors are optimistic that the market potential for the Company’s products will continue to grow. Global economic conditions are improving, which is sure to see demand for minerals and jewelry increase.
Terkait dengan kondisi Perseroan yang semakin baik, Direksi mengucapkan terimakasih kepada seluruh karyawan atas dedikasi dan kerja kerasnya. Direksi meyakini dan meminta agar seluruh karyawan terus bekerja dengan penuh kesungguhan dan dengan seluruh kemampuannya mendukung rencana Perseroan.
Related to the improving condition of the Company, the Directors would like to thank all the employees for their dedication and hard work. The Directors trust and request that all employees will continue to work wholeheartedly and to the best of their ability to support the Company’s plans.
Direksi juga mengucapkan terima kasih kepada para investor dan pemangku kepentingan lain atas kepercayaan dan dukungannya sehingga Perseroan berkesempatan mewujudkan potensi bijih mineral yang tersimpan dalam kawasan tambang menjadi produk-produk olahan bernilai ekonomis tinggi bagi kepentingan pembangunan dan peningkatan nilai perusahaan.
The Directors would also like to thank all the investors and stakeholders for their trust and support, which has given the Company the opportunity to realize the potential of its assets and to monetize its assets reserves which is expected to add value to all the stakeholders.
Untuk dan atas nama Direksi For and on behalf of the Directors
Kenneth P. Farrell Direktur Utama President Director
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
33
Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Kenneth Patrick Farrell Direktur Utama President Director
Yuanita Rohali Direktur Director
Endang Ruchijat Direktur Director
Febriansyah Marzuki Direktur Tidak Terafiliasi Non-Affiliated Director
34
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
•
• •
• • • •
• •
• •
•
Direktur PT Bumi Resources Tbk (Induk perusahaan BRM) sejak 2004 dan Chairman Herald Resources. Komisaris PT Kaltim Prima Coal dan PT Arutmin Indonesia sejak 2001. 21 tahun berpengalaman kerja di BHP Billiton di berbagai posisi eksekutif dan manajemen sebelum bergabung pada group ini.
•
Direktur Keuangan Bakrie Energy International Pte. Ltd. Sebelumnya Direktur Keuangan PT Bakrie & Brothers Tbk (2004 – 2009). Sebelumnya kepala Corporate Banking, Bank Credit Lyonnais, Indonesia (1995 – 2002). Anggota Indonesia Stock Exchange (IDX) Listing Committee.
•
Saat ini sebagai Chief Executive Officer di PT Kaltim Prima Coal. Pengalaman yang luas dalam operasi pertambangan, pembangunan proyek dan manajemen operasi.
• •
Chief Executive Officer of PT Kaltim Prima Coal. Has extensive experience in mining operation, project development and management operation.
Menjabat sebagai direktur tidak terafiliasi. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Corporate Finance PT Capitalinc Investment (Juli 2009 – Juni 2010). Asisten wakil presiden di divisi Corporate Finance PT Recapital Securities.
• •
Non-affiliated director. Previously was a Corporate Finance Director PT Capitalinc Investment (July 2009 – June 2010). Assistant Vice President of PT Recapital Securities in Corporate Finance division.
• •
• • •
•
Director of PT Bumi Resources Tbk (parent company of BRM) since 2004 and Chairman of the Herald Resources. PT Kaltim Prima Coal and PT Arutmin Indonesia Commissioner since 2001. 21 years experience working at BHP Billiton in various executive and management positions before joining this group.
Finance Director of Bakrie Energy International Pte. Ltd. Finance Director of PT Bakrie & Brothers Tbk (2004-2009). Corporate Banking Head of Credit Lyonnais Bank, Indonesia (1995-2002). A member of Indonesia Stock Exchange (IDX) Listing Committee.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
35
Perkembangan operasional dari seluruh Wilayah Konsesi Perseroan Progress of operations from all Concession Areas
36
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Tinjauan Operasional Operational Overview
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
37
Batu Hijau Tambang Tembaga dan Emas Copper and Gold Mining
Operator
:
PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT)
Kepemilikan Ownership
:
BRMS memiliki kepemilikan secara tidak langsung efektif sebesar 18% di PT NNT, melalui PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB). BRMS has an effective indirect ownership of 18% in PT NNT, through PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB).
Mitra Partners
:
Newmont Indonesia LTd & Sumitomo JV (56%), PT Pukuafu Indah (17,8%), PT Indonesia Masbaga Investama (2,2%).
Luas Area Konsesi Concession Area
:
87.540 hektar.
U LOMBOK
LEGEND LEGEND
SUMBAWA
Mataram
Prospect Prospect Location Mine Operation Mine Batu Hijau Batu
V
III II
Selodong
Drilling Program Drilling
IV
VI
ELANG
RINTI
60 km
CoW (Contract Block CoW of Work) Block
Pinjam Pinjam Pakai Area Project Area Project
BATU HIJAU
Index Map Struktur Kepemilikan Ownership Structure
NUSA TENGGARA BARAT, INDONESIA
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk.
99,99% PT MULTI CAPITAL
75% PT MULTI DAERAH BERSAING (PT MDB)
24% PT MULTI DAERAH BERSAING (PT MDB)
24%
NEWMONT/ SUMITOMO
56%
PT PUKUAFU INDAH (MERUKH FAMILY)
PT INDONESIA MASBAGA INVESTAMA
17,8%
2,2%
PT NNT (BATU HIJAU)
38
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
KETERANGAN UMUM
GENERAL INFORMATION
• PT NNT mengelola kawasan tambang Batu Hijau yang
• PT NNT operates the Batu Hijau mining area which
memproduksi tembaga dengan volume produksi terbesar
produces copper with the third highest capacity in the
ketiga (tahun 2009) setelah Freeport (Indonesia) dan Mt
Asia Pacific (in 2009) after Freeport (Indonesia) and Mt
Isa (Australia), di Asia Pasifik.
Isa (Australia).
• PT NNT melakukan proses penambangan deposit emas
• PT NNT mines the gold and copper deposit using the
dan tembaga dengan metode penambangan terbuka
open pit method through several mining phases, which is
(open pit) melalui beberapa fase penambangan, dimana saat ini sedang berlangsung fase penambangan tahap 5. • Sesuai data yang tersedia, biaya produksi penambangan emas dan tembaga di Batu Hijau adalah salah satu yang terendah di dunia.
currently in mining phase 5. • According to available data, the cost of gold and copper mining production at Batu Hijau is one of the lowest in the world. • As of the end of 2010, the potential for gold and copper
• Sampai akhir tahun 2010, potensi cadangan emas dan
reserves in the Batu Hijau area is 7.6 million oz of gold and
tembaga dari area Batu Hijau adalah masing-masing
7.7 billion lb of copper, with an estimated production life
sebesar 7,6 juta oz emas dan 7,7 miliar lb tembaga, dengan
of between 10 and 14 years based on the 2010 production
masa produksi diperkirakan antara 10 sampai 14 tahun
rates. (See ”Reserve Summary”).
berdasarkan rata2 produksi tahun 2010. (Lihat kembali ”Ikhtisar Cadangan”).
RINGKASAN PERKEMBANGAN • Tahun
2011,
mulai
dilakukan
fase
DEVELOPMENT SUMMARY penambangan
tahap ke-6.
• Mining phase 6 commenced in 2011. • Gold production in 2010 was 737,000 oz while copper
• Produksi emas tahun 2010 adalah sebesar 737 ribu oz dan tembaga adalah sebesar 542 juta Lb.
production was 542 million lb. • The production cost of gold and copper at Batu Hijau is
• Biaya produksi emas dan tembaga di Batu Hijau sangat rendah. Pada akhir tahun 2010, biaya produksi emas adalah sebesar US$ 300/oz dan untuk tembaga adalah sebesar US$0,9/lb.
very low. At the end of 2010, the production cost of gold was US$300/oz and US$0.90/lb for copper. • The selling price on the spot market at the end of 2010 was quite high at US$1,400/oz for gold and US$4.41/
• Harga jual emas dan tembaga di pasar spot pada akhir tahun 2010 cukup tinggi, yakni sebesar US$1.400/oz untuk
lb for copper. (See also the MD&A analysis ”Marketing Prospects”).
emas dan US$4,41/lb untuk tembaga. (Lihat juga uraian MD&A ”Prospek Pemasaran”).
PROSPEK PENGEMBANGAN
DEVELOPMENT PROSPECTS
• Dekat area Batu Hijau, yakni Blok Elang terdapat prospek
• Near the Batu Hijau area – in the Elang Block – there are
pengembangan
mineral
dengan
kandungan
utama
mineral development prospects with the main contents
• Luas area konsesi Blok Elang adalah 25 ribu Ha, berjarak
• The Elang Block concession area is 25,000 hectares, and is
sekitar 60 km dari Blok Batu Hijau. NNT telah memperoleh
located approximately 60 kms from the Batu Hijau Block.
izin ekplorasi untuk prospek Elang yang berlaku dari 27
NNT has obtained exploration permission for Elang which
tembaga dan emas.
September 2010 sampai dengan 28 Februari 2030.
being copper and gold.
is valid from 27 September 2010 until 28 February 2030.
• Studi awal berdasarkan hasil analisa atas 116 lubang
• Preliminary studies based on analysis results of 116 bore
pemboran inti menunjukkan potensi kandungan Blok
holes show far better potential at Elang than at Batu
Elang, jauh lebih besar dari Blok Batu Hijau.
Hijau.
• Prospek lainnya adalah Blok Rinti, yang terletak 80 km dari
• Other prospects include Rinti Block which is located 80 kms
Batu Hijau dan 20 km dari blok Elang. Kegiatan eksplorasi
from Batu Hijau and 20 kms from Elang Block. Exploration
akan dilakukan setelah tahap eksplorasi di Blok Elang
activities will be undertaken after the exploration phase is
selesai dilaksanakan.
finished at Elang.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
39
Dairi Prima Tambang Seng dan Timah Hitam Zinc and Lead Mining
Operator
:
PT Dairi Prima Mineral (PT DPM)
Kepemilikan Ownership
:
BRMS memiliki kepemilikan secara tidak langsung efektif sebesar 80% di PT DPM, melalui Gain and Win Pte Ltd. BRMS has an effective indirect ownership of 80% in PT DPM, through Gain and Win Pte Ltd.
Mitra Partners
:
PT Aneka Tambang (Persero), Tbk (20%)
Luas Area Konsesi
:
27.420 Ha
Concession Area
Medan
U
Kuala Tanjung LEGEND Anjing Hitam Prospect CoW (Contract of Work) Block
Danau Toba
ANJING HITAM Singkil
Index Map Struktur Kepemilikan Ownership Structure PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk.
99,99% CALIPSO INVESTMENT Pte Limited
100% HERALD RESOURCES
100% GAIN AND WIN Pte Limited
80%
PT ANEKA TAMBANG (PERSERO) Tbk.
20%
PT DAIRI PRIMA MINERAL
40
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
SUMATERA UTARA, INDONESIA
KETERANGAN UMUM
GENERAL INFORMATION
• Dairi berokasi di Sumatera Utara, memiliki cadangan deposit mineral seng bermutu tinggi dan direncanakan beroperasi melalui kegiatan penambangan bawah tanah. • Mutu cadangan mineral sangat baik karena rendahnya kandungan bahan pengotor maupun kandungan unsur besi, sehingga akan memudahkan proses peleburan. • Total cadangan terukur bijih mineral di area prospek Anjing Hitam, sesuai studi Mining Plus Pty Ltd per Juli 2010 adalah 5,4 juta ton dengan kandungan rata-rata logam Seng (Zn) 13,7%, Timah hitam (Pb) 8,2% dan Perak (Ag) 9,9 gr/Mt. • Lokasi aktifitas penambangan cukup strategis, dekat dengan pantai dan infrastruktur pendukung lain sehingga memudahkan proses pengapalan maupun proses peleburan. • Seluruh peralatan produksi utama telah dipesan dan telah disimpan. • Total biaya yang telah dikeluarkan mencapai sekitar 41% dari seluruh kebutuhan investasi agar PT DPM beroperasi komersial, sehingga Perseroan tinggal menganggarkan tambahan 59%.
• Dairi is located in North Sumatra with high quality mineral deposit reserves of zinc and plans to operate though underground mining activities. • The quality of mineral reserves is very good because of the low level of impurities and iron content, making the smelting process easy. • Total reserves of mineral ore in the Anjing Hitam prospect area, according to the Mining Plus Pty Ltd study in July 2010 were estimated at 5.4 million tonnes with an average metal content of 13.7% for Zinc, 8.2% for lead and 9.9 gr/ Mt for silver. • The location for mining activity is quite strategic, as it is close to the coast and other support infrastructure which will make the shipping and smelting process easy. • All main production equipment has been ordered and is already in place. • Total expended costs have reached 41% of all investment needs to commence first production from PT DPM. The Company is budgeting the remaining 59% of investment requirements.
RINGKASAN PERKEMBANGAN
DEVELOPMENT SUMMARY
• Perseroan mendapatkan kepemiilkan mayoritas atas PT DPM melalui proses akuisisi terhadap Herald Resources. • Kontrak dengan Pemerintah untuk pengelolaan area PT DPM telah ditanda-tangani pada tahun 1998 dan berlaku untuk masa 30 tahun setelah produksi komersial dimulai. • Perseroan telah mendapatkan Ijin Pinjam Pakai wilayah Kawasan Hutan Lindung dan Hutan Produksi Terbatas untuk kegiatan eksplorasi Perseroan, melalui surat No SK.573/Menhut-II/2010 tertanggal 11 Okt 2010. • Perseroan telah mempersiapkan peralatan pemboran di area prospek Bongkaras untuk melakukan pemboran eksplorasi lanjutan. • Perseroan telah mempersiapkan seluruh persyaratan, seperti detail penambangan bawah tanah, perhitungan ulang biaya penambangan, studi Amdal yang diperlukan bagi diperolehnya izin eksploitasi penambangan bawah tanah dari Pemerintah.
• The Company has obtained majority ownership in PT DPM through the acquisition of Herald Resources. • A contract with the government for the management of the PT DPM area was signed in 1998 and is valid for a 30 year period after commercial production commences. • The Company has obtained a ”Borrow and Use Permit” over the Protected Forest Area and the Limited Production Forest for the Company’s exploration activities, through the Minister for Forestry Decree No. SK.573/Menhut-II/2010 of 11 October 2010. • The Company has prepared drilling equipment in the Bongkaras prospect area to undertake ongoing exploration drilling activities. • The Company has prepared all requirements, such as details on underground mining, recalculating the cost of mining, and an Environmental Impact Analysis (Amdal) which is needed to obtain an underground mining exploitation permit from the government.
PROSPEK PENGEMBANGAN
DEVELOPMENT PROSPECTS
• Perseroan saat ini merencanakan proses penambangan di area Anjing Hitam. Masa eksploitasi dengan pola penambangan bawah tanah adalah 7 tahun, berdasarkan total cadangan terbukti adalah 5,4 juta ton. • Perseroan akan melanjutkan proses penambangan di wilayah prospek Lae Jehe yang berdekatan dengan area Anjing Hitam. • Selain area prospek Lae Jehe, Perseroan juga akan mengembangkan area prospek di dekatnya yaitu area Base Camp. Ketiga area (Anjing Hitam, Lae Jehe dan Base Camp) dalam konsesi PT DPM tersebut, sesuai laporan SRK Consulting Pty, Ltd (Australia) memiliki sumber daya bijih mineral/ore (terbukti, terkira dan tereka) sebesar 20,1 juta ton, dengan kandungan seng 7,2-10,8% dan timah hitam 4,3 – 5,7%. (lihat ”Ihktisar Cadangan”).
• The Company is currently planning the mining process in the Anjing Hitam area. The exploitation period using underground mining is 7 years, based on proven total reserves of 5.4 million tonnes. • The Company will continue to mine in the Lae Jehe prospect area which is next to the Anjing Hitam area. • In addition to the Lae Jehe prospect area, the Company will develop the adjacent prospect area at Base Camp. These three areas (Anjing Hitam, Lae Jehe and Base Camp) in this PT DPM concession, according to the report from SRK Consulting Pty Ltd (Australia) have a mineral ore resource (proven, estimated and possible) of 20.1 million tonnes, with a zinc content of 7.2–10.8% and 4.3–5.7% for lead. (See ”Reserves Summary”).
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
41
Mauritania Tambang Bijih Besi Iron Ore Mining
Operator
:
Bumi Mauritania (BM)
Kepemilikan Ownership
:
BRMS memiliki kepemilikan secara tidak langsung efektif sebesar 60% di BM, melalui Lemington Investments, Pte Ltd. BRMS has an effective indirect ownership of 60% in BM, through Lemington Investments, Pte Ltd.
Mitra Partners
:
Rubis International Limited (40%)
Luas Area Konsesi
:
6.777 Km2
Concession Area
ALGERIA
U WESTERN SAHARA
ATLANTIC OCEAN
SFARIAT-ZEDNES
Zouirat
LEGENDS LEGEND
TOMAGOD
Iron
Iron
MAURITANIA
Gold
Gold
Diamond
Diamond
Nouakchott
Other Company Permit
Other Company Permit
MALI
City
Index Map Dakar
SENEGAL
Struktur Kepemilikan Ownership Structure PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk.
99,99%
LEMINGTON INVESTMENTS Pte Ltd.
RUBIS INTERNATIONAL LIMITED
60%
40%
BUMI HOLDING S.A.S
99% BUMI MAURITANIA (IRON ORE)
42
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
MAURITANIA, AFRICA
KETERANGAN UMUM
GENERAL INFORMATION
• Perseroan mengelola prospek tambang di Mauritania melalui kepemilikan 60% atas Bumi Holding S.A.S seperti tampak pada struktur kepemilikan diatas. • Perseroan memiliki hak konsesi penambangan pada beberapa area di Mauritania, yakni: Tamagot seluas 1.298 km2, Tamagot Barat seluas 1.440 km2, S’fariat-Zednes seluas 1.238 km2 pt, Babae seluas 669 km2 dan Makhana seluas 972 km2. • Perseroan berencana melakukan penambangan bijih besi pada area prospek di Tamagot secara open pit, lalu menjual hasil penambangan secara langsung, dengan pola Direct Shipping Ore (DSO), tanpa melaui proses ekstraksi (pemurnian dan sebagainya). • Proses produksi yang dilakukan hanya terbatas pada crushing dan penyaringan sesuai ukuran yang dikehendaki pasar. • Sampel dari area prospek Otoy Main dan Kabayan telah dianalisa, dengan kandungan besi antara 46% dan 58%. • Hasil pengujian sampel bijih besi dari area prospek S’fariatZednes yang telah dilakukan menunjukkan kandungan mineral kadar tinggi hematit/magnetit dengan kadar besi hingga 67,4%. • Total sumber daya deposit bijih besi berdasarkan hasil eksplorasi awal adalah sebesar 100 juta ton inventaris mineral.
• The Company manages its mining prospects in Mauritania through a 60% ownership in Bumi Holding S.A.S as shown in the ownership structure above. • The Company has mining concession rights to several areas in Mauritania, namely: Tamagot (1,298 km2), West Tamagot (1,440 km2), S’fariat-Zednes (1,238 km2), Babae (669 km2) and Makhana (972 km2). • The Company plans to mine for iron ore in the prospect area at Tamagot by open pit, and sell the ore directly using the Direct Shipping Ore (DSO) method without going through an extraction process (smelting and so forth). • The production process will be limited to crushing and screening according to the size required by the market. • Samples form the Otoy Main and Kabayan prospect areas have been analyzed, with an iron content between 46% and 58%. • The outcome of testing of iron ore samples from the S’fariat-Zednes prospect area show a high-grade mineral content for hematite/magnetite with an iron content up to 67.4%. • The total iron ore deposit based on the results of the preliminary exploration is 100 million tonnes mineral inventory.
RINGKASAN PERKEMBANGAN
DEVELOPMENT SUMMARY
• Pada area Tamagot, Perseroan berkonsentrasi melakukan eksplorasi pada area Otoy Main, Propek Otoy North dan Prospek Kabayan. • Pada seluruh area prospek tersebut Perseroan telah melakukan kegiatan eksplorasi mendetail, mulai dari sampling permukaan hingga kegiatan reverse circulation maupun diamond core drilling. • Dari hasil eksplorasi yang telah cukup detail tersebut, Perseroan berencana segera melakukan produksi bijih besi dari ketiga prospek tersebut, dengan jumlah produksi meningkat bertahap, sesuai dengan kondisi infrastuktur pelabuhan yang tersedia. • Untuk area S’fariat, Perseroan telah berancana melakukan studi ekplorasi lanjutan baik melalui survei topologi darat, program reverse circulation sedalam 2000 meter dengan diamond drilling, pengujian metalurgi dengan sampel massal, pembuatan pemodelan geologi tiga dimensi dan pemeriksaan geologi.
• In the Tamagot area, the Company is concentrating on exploration in the Otoy Main, Otoy North and Kabayan areas. • The Company is conducting detailed exploration activities across the entire prospect area, commencing with surface sampling to reverse circulation activities and diamond core drilling. • From the results of this quite detailed exploration, the Company plans to immediately undertake the production of iron ore from these three prospect areas, with total production in increasing phases, according to the condition of available port infrastructure. • In the S’fariat area, the Company plans to conduct further exploration studies through a surface topology survey, reverse circulation program at a depth of 2,000 meters by diamond drilling, metallurgy testing using mass samples, three dimensional geology modeling and geology checking.
PROSPEK PENGEMBANGAN
DEVELOPMENT PROSPECTS
• Perseroan mendapatkan izin eksplorasi phospate untuk area prospek Babane dan Makhana. • Perseroan telah melakukan tahap eksplorasi dimaksud dan akan segera menindak lanjuti hasil eksplorasi dengan tahapan pemboran eksploitasi. • Perseroan berancana menggunakan jalur transportasi sungai sebagai sarana pengangkutan produk ke pantai Barat Mauritania.
• The Company has obtained a phosphate exploration permit for the Babane and Makhana prospect areas. • The Company has undertaken the intended exploration phase and will immediately follow-up the exploration outcome with the exploitation drilling phase. • The Company plans to use river transportation to move the product to the coast of West Mauritania.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
43
Gorontalo Tambang Tembaga, Emas dan Perak Copper, Gold and Silver Mining
Operator
:
PT Gorontalo Minerals (PT GM)
Kepemilikan Ownership
:
BRMS memiliki kepemilikan secara tidak langsung efektif sebesar 80% di PT GM, melalui International Minerals Company LLC BRMS has an effective indirect ownership of 80% in PT GM through International Minerals Company LLC
Mitra Partners
:
PT Aneka Tambang (Persero), Tbk (20%)
Luas Area Konsesi
:
36.070 Ha
Concession Area
18 16
19
U
7
BLOK II
17
MOLOTABU 13
12
7,360 Ha
9
8 11
3
10
4
BLOK I
TOMBULILATO 15
14
28,710 Ha Bungala
LEGEND
1
Taludaa
2
Town
Tomini Bay
CoW (Contract of Work) Block
Tombulitato
National Park Boundary
6
5
Index Map Struktur Kepemilikan Ownership Structure GORONTALO, SULAWESI, INDONESIA PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk.
100% INTERNATIONAL MINERALS COMPANY LLC
PT ANEKA TAMBANG (PERSERO) Tbk.
80%
20%
GORONTALO MINERALS (COPPER/GOLD)
44
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
KETERANGAN UMUM
GENERAL INFORMATION
• Berdasarkan data eksplorasi awal yang telah dilkakukan,
• Based on preliminary exploration data, the prospect area
pada area prospek di kawasan konsesi terdapat beberapa
in the concession area contains several gold, silver, and
sistem deposit mineral emas, perak dan tembaga, yakni:
copper mineral deposit systems:
»» Empat sistem deposit tembaga dan emas
»» Four copper and gold deposit systems
»» Tiga sistem deposit emas, perak dan tembaga
»» Three gold, silver and copper deposit systems
»» Empat sistem deposit emas dan perak.
»» Four gold and silver deposit systems.
• Eksplorasi awal yang dilakukan mencakup pengumpulan
• Preliminary exploration undertaken covers the collection
sampel permukaan (termasuk bahan singkapan, tanah
of surface samples (including exposed material, furrowed
parit), ground magnetic survey dan 33.000 meter
land), ground magnetic survey and 33,000 meters of
pemboran pada 137 titik.
drilling at 137 points.
• Perseroan telah merencanakan tahap eksplorasi lanjut dari
• On the basis of the results of the preliminary exploration
hasil proses eksplorasi awal dan menyusun studi kelayakan
process, the Company has planned the next exploration
untuk proyek tersebut. • Hasil
studi
awal
phase and is preparing a feasibility study for this project.
mengindikasikan
bentuk
deposit
• The results of the preliminary study indicate a large-scale
mineral tipe porphyry skala besar seperti terdapat di
form of mineral deposit of porphyry of the kind found at
area Batu Hijau.
Batu Hijau.
RINGKASAN PERKEMBANGAN • Perseroan
mendapatkan
kepemilikan
DEVELOPMENT SUMMARY atas
• The Company has obtained majority ownership of Gorontalo
Gorontalo Minerals melalui pembelian atas International
mayoritas
Minerals through its acquisition of the International Minerals
Minerals Company dari BHP Minerals pada tahun 2005. • Perseroan telah melakukan pemboran awal di area sebelah utara dari area konsesi.
Company from BHP Minerals in 2005. • The Company has conducted preliminary drilling in the northern part of the concession area.
• Perseroan memfokuskan kegiatan eksplorasi pada area
• The Company is focusing its exploration activity on the
Cabang Kiri dan Sungai Mak untuk memastikan keberadaan
Cabang Kiri and Sungai Mak areas to confirm the presence
deposit porphyry tembaga dan tipe deposit epithermal
of copper porphyry deposits and a type of epithermal
pada area Tolabolo.
deposit in the Tolabolo area.
• Perseroan menargetkan sertifikasi Cadangan sesuai JORC
• The Company is targeting the completion of the
diselesaikan pada tahun 2012 dan memasuki masa produksi
certification of reserves according to JORC in 2012 and
pada tahun 2014.
entering the production stage in 2014. PT DPM through a
• Perseroan
telah
menyiapkan
model
pengembangan
process of acquisition acquired Herald Resources.
area pemrosesan berkapasitas 25 juta ton bijih mentah
• The Company has prepared a development model for the
per tahun untuk mengolah material dengan kandungan
processing area with a capacity of 25 million tonnes of
tembaga hingga sebesar 0,6% tembaga dan 0,6 gram/
unprocessed ore per year with a copper content of 0.6%
ton emas.
and 0.6 gram/tonne of gold.
PROSPEK PENGEMBANGAN
DEVELOPMENT PROSPECTS
• Area prospek yang lebih cepat dikembangkan pada daerah
• The prospect area which can be developed more quickly
konsesi ini adalah area Tulabolo, dengan topologi tanah
in this concession area is the Tulabolo area with a soft land
yang lembut dan kedangkalan deposit mineral sehingga
topography and shallow mineral deposit making it easier
lebih memungkinkan dilakukan penambangan terbuka,
to undertake open-pit mining, rather than the Cabang Kiri
selain area Cabang Kiri maupun Sungai Mak. • Area lain yang juga memiliki prospek untuk dikembangkan dalam jangka panjang adalah area Blok II Molatabu.
and Sungai Mak areas. • Another area which also has prospects for long-term development is the Molatabu Block II area.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
45
Citra Palu Tambang Emas dan Molybdenum Gold and Molybdenum Mining
Operator
:
PT Citra Palu Minerals (PT CPM)
Kepemilikan Ownership
:
BRMS memiliki kepemilikan secara langsung di PT CPM sebesar 96,97%. BRMS has a direct ownership of 96.97% in PT CPM.
Luas Area Konsesi
:
138.889 Ha
Concession Area
U
Block V
GORONTALO
Block IV
TOMINI BAY
Block VI Block I
LEGEND PALU
City
Block III
CoW (Contract of Work) Block
KOTA CITY
Block II
Index Map
Struktur Kepemilikan Ownership Structure PALU, SULAWESI, INDONESIA PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk.
96.97%
PT CITRA PALU MINERALS
46
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
KETERANGAN UMUM
GENERAL INFORMATION
• Perseroan mendapatkan hak kepemilikan atas PT CPM
• The Company obtained ownership rights to PT CPM in
pada tahun 2005, melalui akuisisi dari Newcrest Mining.
2005 through acquisition from Newcrest Mining.
• Area konsesi yang tercakup dalam Kontrak Kerja terdiri atas
• The concession area covered in the Contract of Works
enam blok yang terpisah, dimana blok Poboya adalah area
consists of six separate blocks. The Poboya Blok is the best
prospek paling baik dengan kandungan mineral emas.
prospect area with gold mineral content.
• Blok I, III, IV, V dan VI berlokasi di Sulawesi Tengah, sedang Blok II berlokasi di Sulawesi Selatan.
• Blok I, III, IV, V and VI are located in Central Sulawesi, while Blok II is located in South Sulawesi.
• Indikasi jumlah mineral awal pada seluruh area adalah:
• The indicative volume of mineral across the entire area is:
»» Blok I: 2,5 juta ton deposit mineral dengan kadar emas 7,5g/ton.
»» Blok I: 2.5 million tonnes of mineral deposit with a gold content of 7.5g/tonne.
»» Blok IV: 106 juta ton deposit mineral dengan kadar molybdenum 0,14%.
»» Blok IV: 106 million tonnes of mineral deposit with a molybdenum content of 0.14%.
• Perseroan saat ini tengah menyelesaikan kajian awal
• The Company is currently completing a preliminary
menyangkut aspek ekonomi, sosial, kesehatan kerja dan
analysis of the economic, social, environment and
lingkungan pada area prospek Blok I, II dan IV. Studi awal
workplace health aspects of the Blok I, II and IV prospect
tersebut akan ditindak lanjuti dengan program pemboran
areas. This preliminary study will be followed up with a
pada tahun 2011. Sebagai bagian dari persiapan pemboran,
drilling program in 2011. As part of the preparation for the
Perseroan
2
drilling, the Company has installed 2 Longyear 44 drilling
unit mesin bor Longyear 44 dan melakukan rekrutmen
units and recruiting the local community. In addition,
masyarakat
the Company is conducting an analysis of airborne
telah
melakukan
setempat.
Selain
pemasangan itu,
instalasi
Perseroan
telah
melakukan analisis terhadap data hasil survei topografi lintas udara. • Perseroan menargetkan sertifikasi perhitungan cadangan sesuai standar JORC, dapat diselesaikan pada tahun 2012 dan masa produksi dimulai pada tahun 2014.
topographical survey data. • The Company is targeting the certification of the reserve estimate according to the JORC standard for completion in 2012 and for production to commence in 2014. • The Company is concentrating its efforts to develop
• Perseroan memusatkan upaya pada pengembangan pola
underground mining and is continuing the process
penambangan bawah tanah dan saat ini melanjutkan
of completing the ”Borrow and Use Permit” for the
proses penyelesaian izin pinjam pakai wilayah kehutanan
forestry area from the Ministry of Forestry in undertaking
dari Departemen Kehutanan dalam rangka pelaksanaan
exploration activities in the prospect areas in Central and
kegiatan eksplorasi di wilayah prospek di Sulawesi Tengah dan Selatan. • Telah Mendapatkan Ijin Pinjam Pakai Kegiatan Eksplorasi
South Sulawesi. • Has granted “Borrow and Use Permit” of exploration activities in December 2010.
pada Desember 2010.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
47
Bumi Liberia Tambang Emas dan Berlian Gold and Diamond Mining
Operator
:
Konblo Bumi Inc (KB)
Kepemilikan Ownership
:
BRMS memiliki kepemilikan secara tidak langsung efektif sebesar 94,1% di KB, melalui Lemington Investments Pte Ltd. BRMS has an effective indirect ownership of 94.1% in KB, through Lemington Investments Pte Ltd.
Mitra Partners
:
Trinity Business Corp. (5,9%)
Luas Area Konsesi
:
3.610 Km2
Concession Area
U
SIERRA LEONE
GUINEA Morro-Lofa
Weasua Williamstown Bopulu
LEGEND
WESTERN LIBERIA Robertsport
Diamond occurences Ancient river course Target for Marine Terraces
Kakata Mafa Coast
LEGENDS
CoW (Contract of Work) Block
Monrovia Diamond occurences Ancient river course Target for Marine Terraces
City
Buchanan ATLANTIC OCEAN
Struktur Kepemilikan Ownership Structure
Index Map
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk.
100%
LEMINGTON INVESTMENTS Pte Ltd.
94,1%
TRINITY BUSINESS CORP.
5,9%
KONBLO BUMI INC.
48
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
LIBERIA, AFRICA
KETERANGAN UMUM
GENERAL INFORMATION
• Seluruh area prospek pada konsesi penambangan di
•
Liberia, berada pada tahap awal eksplorasi. • Perseroan mendapatkan izin ekplorasi pada tujuh area
Liberia is in the preliminary exploration phase. •
prospek, dua izin diperoleh pada tahun 2009 sementara
five others in January 2010. •
of Agreement (HOA) yang ditanda tangani pada
The Company is working in cooperation with Trinity through a Heads of Agreement (HOA) that was signed
tahun 2007. • Fokus kegiatan saat ini adalah pada pelaksanaan survey
The Company obtained exploration permission for seven prospect areas – two permits were obtained in 2009 and
lima lainnya diperoleh pada bulan Januari 2010. • Perseroan bekerja sama dengan Trinity, melalui Heads
The entire prospect area in the mining concession in
in 2007. •
The current focus of activity is on conducting an
udara borne magnetic survey dengan menggunakan
airborne magnetic survey by helicopter to the north of
helikopter di sebelah utara ibukota Monrovia dan sebelah
the capital Monrovia and east of the city of Kakata. The
timur kota Kakata. Fokus kegiatan adalah mencari area
focus of activity is on locating diamond prospect areas
prospek berlian pada wilayah indikatif yang memiliki jalur
in indicative areas that have Kimberlite mineral deposits
mineral Kimberlite seluas lima hektar. • Perseroan telah menambah peralatan survey berupa
of five hectares. •
track mounted dan rotary sonic drill rig untuk melakukan
of track mounted and rotary sonic drill rigs to conduct
pemboran awal yang cukup dalam. • Sementara itu, hasil survei awal mengindikasikan bahwa
The Company has added survey equipment in the form preliminary drilling that is quite deep.
•
The results of the preliminary survey indicate that the
area konsesi di sebelah selatan Liberia sangat potensial
concession area in the southern part of Liberia has
memiliki kandungan emas yang sangat ekonomis.
significant potential of containing very economical deposits of gold.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
49
50
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Pembahasan dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
51
52
Prospek ekonomi global dan Nasional
Global and National Economic Prospects
Tahun 2010 perekonomian global mulai pulih dari krisis keuangan di tahun 2008-2009 dengan tingkat pertumbuhan terbesar terutama terjadi di kawasan Asia Pasifik, yang dimotori oleh China dan India. Sedang perbaikan perekonomian di kawasan Eropa, terhambat oleh krisis fiskal di negara Portugal, Irlandia, Italia, Yunani dan Italia. Amerika Serikat, masih mengalami kendala dengan defisit ganda dan tingkat pengangguran yang relatif tinggi.
In 2010 the global economy started its recovery from the financial crisis of 2008-2009 with the largest level of growth occurring mainly in the Asia Pacific region, driven by China and India. Meanwhile, the economic recovery in Europe was stalled by the fiscal crises in Portugal, Ireland, Italy, and Greece. The United States continued to experience problems with its double deficit and relatively high rate of unemployment.
Sehingga tingkat pertumbuhan perekonomian global di tahun 2010 tidak setinggi perkiraan semula. Namun demikian, kebijakan moneter negara-negara maju yang mempertahankan suku bunga rendah dan disertai paket stimulus moneter yang besar diperkirakan akan membuat pasar finansial tetap longgar untuk mendorong peningkatan investasi maupun kegiatan pasar modal.
This hindered global economic growth in 2010 such that it was not as high as earlier predictions. However, monetary policy in developed nations which implemented low interest rates alongside large monetary stimulus packages are expected to keep the financial markets moving by encouraging increased investment and capital market activity.
Kajian ekonomi dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), yakni organisasi yang mewadahi 34 negara maju dari berbagai kawasan memprediksikan tingkat rata-rata pertumbuhan ekonomi negara-negara kelompok OECD adalah berkisar 2,3% (2011) dan 2,8% (2012). Tingkat pertumbuhan perekonomian kawasan Asia Pasifik justru meningkat lebih tinggi, mencapai ratarata 5%.
An economic study by the Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), an organization encompassing 34 developed countries from various regions, predicts an average rate of economic growth for the OECD nations of around 2.3% (2011) and 2.8% (2012). Economic growth in the Asia Pacific region will be much stronger at an average of 5%.
Peningkatan perekonomian kawasan Asia Pasifik yang tinggi mendorong permintaan dan harga berbagai komoditas utama Indonesia seperti bahan mineral, produk perkebunan (CPO dan karet) dan bahan tambang lain (batubara dan sejenisnya) kembali meningkat. Pertumbuhan konsumsi domestik, peningkatan kegiatan investasi dan perbaikan kinerja ekspor membuat GDP Indonesia mencatat kenaikan sebesar 6,1%, lebih tinggi dari tahun sebelumnya, 4,5%. Inflasi berada pada kisaran 6,94%, suku bunga rujukan BI tetap di kisaran 6,5%, cadangan devisa meningkat mencapai angka US$96,21 miliar serta kurs rupiah ditutup menguat 4,4% menjadi Rp8.991/US$.
The high rate of economic growth in the Asia Pacific region is pushing demand and raising the price of various commodities significant to Indonesia, including minerals, plantation products (CPO and rubber) and mining products (coal, etc.). Increased domestic consumption, rising levels of investment and improved export performance have seen Indonesia’s GDP rise to 6.1%, higher than the previous year which recorded 4.5%. Inflation has been held at around 6.94%, while reference interest rates from Bank Indonesia were controlled at around 6.5%, foreign exchange reserves rose to US$96.21 billion, with the Rupiah exchange rate closing up 4.4% at Rp8,991/US$.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Peningkatan perekonomian kawasan Asia Pasifik yang tinggi mendorong permintaan dan harga berbagai komoditas utama Indonesia kembali meningkat. The high rate of economic growth in the Asia Pacific region is pushing demand and raising the price of various commodities significant to Indonesia. Kinerja perekonomian Indonesia tersebut membuat peringkat utang luar negeri Indonesia naik. Lembaga pemeringkat Standard & Poors meningkatkan peringkat utang luar negeri dari BB- menjadi BB, dengan outlook positif dan lembaga pemeringkat Fitch telah meningkatkan peringkat utang tersebut menjadi BB+ (satu tingkat dibawah investment grade). Dengan demikian keseluruhan indikator ekonomi makro menunjukkan perekonomian Indonesia berada pada kondisi yang mantap dan siap berkembang lebih lanjut di masa mendatang.
Indonesia’s economic performance has caused its sovereign debt rating to rise. The credit ratings agency Standard and Poor’s has increased Indonesia’s sovereign debt rating from BB- to BB, with a positive outlook, while the credit ratings agency Fitch has raised the sovereign debt rating to BB+ (one level below investment grade). As such, all the macroeconomic indicators show the Indonesian economy is in a strong position and ready for further growth in the coming years.
Beberapa pakar ekonomi meyakini perekonomian Indonesia kini memasuki tahap awal ekspansi yang akan berlangsung sampai beberapa tahun mendatang.
Several economists believe that Indonesia’s economy is now entering the beginning of an expansion phase that will last for several years.
Prospek Industri dan Pemasaran Produk Bahan Tambang Mineral
Industry Prospects and Marketing of Mineral Products
Dengan latar belakang kondisi perekonomian global yang mulai pulih dikawasan Asia Pasifik, namun masih dibayangi dengan ketidak pastian kondisi makro ekonomi, terutama kondisi fiskal moneter di kawasan Eropa dan Amerika, maka terjadi perubahan pola investasi secara global. Investasi pasar keuangan dan saham di kawasan “new emerging” market di negaranegara kawasan Asia Pasifik semakin meningkat diikuti dengan naiknya investasi pada logam mulia.
Based on a background of the global economic condition, with recovery starting in the Asia Pacific region, the uncertainty of the macro economy, particularly the fiscal conditions in Europe and the United States, it is not surprising to see a change in global investment patterns. Investments in financial markets and shares in the new emerging markets in the Asia Pacific region are increasing along with investments in precious metals.
Peningkatan perekonomian Pasifik, yang dimotori China dan India juga menyebabkan naiknya kembali kebutuhan akan logam dasar seperti besi, timah, tembaga dan lain-lain untuk mendukung proses industrialisasi yang tengah berlangsung di negaranegara tersebut.
The rise in the Pacific region economies, driven by China and India, have also resulted in an increasing demand for base metals such as iron, tin, copper and others to support the industrialization that is taking place in these countries.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
53
54
Kondisi inilah yang oleh para pengamat perekonomian ditengarai menjadi salah satu penyebab terus meningkatnya harga berbagai logam mulia, terutama emas dan perak hingga menembus harga tertingginya selama 30 tahun terakhir. Dengan perkembangan terkini di kawasan Timur Tengah, kondisi beberapa negara kawasan Eropa yang masih belum pulih benar dari krisis fiskal serta kondisi Amerika Serikat yang masih menghadapi persoalan ekonomi dalam negeri, kecenderungan penguatan harga komoditas logam mulia dimasa mendatang masih terbuka.
These conditions are characterized by economic observers as one of the reasons behind the continuing rise in price of various precious metals, especially gold and silver, which are now at their highest levels in the last 30 years. With the current situation in the Middle East and with various countries in Europe still not fully recovered from the fiscal crisis, as well as the United States still facing domestic economic problems, the opportunity for precious metal commodity prices to continue to rise remains open.
Prospek Industri dan Pemasaran Emas
Industry Prospects and Marketing of Gold
Selain digunakan untuk pembuatan barang perhiasan dan bahan penolong industri tertentu, emas digunakan sebagai aset investasi, seperti halnya saham maupun
As well as being used to make jewelry and for certain industrial use, gold is used as an investment asset in the same way as shares and securities. For this reason,
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
surat berharga. Oleh karenanya pasokan emas dipasar global maupun lokal adalah sama dengan permintaan emas. Pasokan emas berasal dari kegiatan penambangan (sumber pasokan terbesar), divestasi emas, penjualan emas dari bank sentral suatu negara dan proses daur ulang emas.
the supply of gold marketed globally and locally is equal to the demand for gold. The gold supply is derived from mining operations (the largest market supplier), gold divestments, sales of gold by central banks and gold recycling.
Sementara itu, permintaan emas kebanyakan berasal dari permintaan pembuatan perhiasan, aset investasi dan bahan penolong untuk industri. Pada tahun 2009, permintaan investasi emas melonjak karena investor semakin meyakini keunggulan emas sebagai aset investasi yang menguntungkan, sehingga permintaan emas sebagai aset investasi diperkirakan meningkat lebih dari 300%. Permintaan emas untuk investasi terdiri dari pembelian bersih oleh bank sentral, individu dan para pengelola dana investasi.
Meanwhile, the demand for gold is derived from demand for jewelry, asset investment and supporting certain industrial uses. In 2009, the demand for investment gold jumped as investors trusted the security of gold as a profitable investment, this caused demand for investment gold to rise by over 300%. Demand for gold as an investment originates from central banks, individuals and investment fund managers.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
55
Meskipun merupakan bagian yang lebih kecil dari seluruh permintaan dibandingkan permintaan perhiasan, permintaan investasi adalah penentu fundamental dari harga emas. Pada tahun-tahun 2009-2010 beberapa hal yang membuat permintaan emas sebagai aset investasi semakin meningkat diantaranya: • Kondisi perekonomian global yang mulai kondusif. • Pertambahan penduduk kelas menengah di kawasan Asia Pasifik. • Investasi keuangan di kawasan Eropa menjadi kurang menarik karena adanya guncangan moneter di beberapa negara kawasan pasar tunggal Eropa. • Kondisi perekonomian Amerika Serikat yang belum pulih benar dari krisis keuangan yang bersumber dari kredit subprime mortgage dan masih dibayangi dengan tingkat defisit yang cukup tinggi, sehingga instrumen investasi surat berharga kurang diminati. • Kondisi keamanan kawasan tertentu yang bergejolak, seperti krisis Korea. • Imbal hasil investasi emas yang menjanjikan.
Even though it is a smaller part of total demand than that for jewelry, demand for investment is a fundamental part of the gold price. In 2009-2010 there were various reasons for gold becoming more popular as an investment, including: • Conducive global economic conditions. • Increasingly large middle class populations in the Asia Pacific region. • Financial investment opportunities in Europe were unattractive due to the monetary crisis in various member states of the European Union. • Late economic recovery in the United States from the financial crisis originating from subprime mortgages and still suffering from double digit deficit led to its investment securities being unattractive. • Security conditions in various regions, such as the crisis in Korea. • Promising returns on investment in gold.
Perkembangan Permintaan dan Harga Emas
Growth in Demand and the Price of Gold
Kondisi-kondisi tersebut memicu terjadinya pergeseran persentasi penggunaan emas sebagai aset investasi yang semakin meningkat. Laporan AME yang dirilis pada bulan Agustus 2008 menunjukkan kecenderungan tersebut, seperti tampak pada 2 diagram dibawah.
These conditions have triggered a shift in the percentage of gold used as an investment, a percentage which continues to rise. The AME report released in August 2008 showed this tendency, as seen in the two diagrams below.
GOLD INVESTMENT 25%
Perkiraan Permintaan Emas menurut segmen
GOLD INVESTMENT 6%
PRODUCER DE-HEDGING 2%
PRODUCER DE-HEDGING 15%
Estimated Demand for Gold by Segment 2009
JEWELRY 41%
Sumber : Kajian AME, Agustus 2008
2012
JEWELRY 56%
Source : AME study, August 2008
OTHER & INDUSTRIAL 36%
56
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
OTHER & INDUSTRIAL17%
Pergeseran segmen penggunaan emas tersebut membuat harganya terus melambung, sehingga pada tahun 2010, harga emas memecahkan rekor tertinggi sepanjang perdagangan emas di LME. Kecenderungan peningkatan harga emas ini terus terjadi pada tahun 2011, saat disusun-nya laporan ini, hingga pada akhir triwulan I (QI) sempat menembus angka US$1450/oz. Berikut adalah gambaran harga emas di LME selama 30 tahun terakhir.
The shift in segments showing gold use has resulted in the increasing price trend, such that in 2010 it broke the record for the highest price in recorded history on the London Metals Exchange (LME). This tendency for the price of gold to rise has continued into 2011, and at the time of writing this report at the end of the first quarter (Q1) it has broken through US$1,450/oz. Following is a diagram showing the price of gold trading on the LME for the last 30 years.
800
Harga Emas, $ per oz (London PM Fix)
700
600
Gold Price, $ per oz (London PM Fix)
500
400
300
Sumber Source : www.kitco.com
200
100
0 Jan-71
Jan-74
Jan-77
Jan-80
Dari grafik tersebut tampak, bahwa harga emas selama beberapa tahun terakhir terus meningkat menuju pemecahan tingkat harga emas tertinggi yang pernah terjadi di tahun 80’an, saat berkecamuknya perang Iran dan Irak. Peningkatan harga emas sangat fenomenal terjadi sejak sepuluh tahun terakhir, seperti tampak pada grafik berikut.
Jan-83
Jan-86
Jan-89
Jan-92
Jan-95
Jan-98
Jan-01
Jan-04
This graphic shows that the price of gold over the last few years has continued to rise breaking the previous highest level in the 1980s, during the height of the Iran-Iraq war. There has been a phenomenal rise in gold price over the last ten years, as shown in the next graph.
1.400 1.300
Gold - London PM Fix 2000 - Present
1.200 1.100
Sumber Source : www.kitco.com
US$ per ounce
1.000 900 800 700 600 500 400 300
Jan-11
Jul-10
Jan-10
Jul-09
Jul-08
Jan-09
Jul-07
Jan-08
Jul-06
Jan-07
Jul-05
Jan-06
Jul-04
Jan-05
Jul-03
Jan-04
Jul-02
Harga emas di LME pada akhir tahun 2010 sempat menembus angka US$1.400/oz, dengan kecenderungan meningkat, seperti tampak pada grafik diatas.
Jan-03
Jul-01
Jan-02
Jan-01
Jul-00
Jan-00
200
The price of gold trading on the LME as of the end of 2010 broke through US$1,400/oz and continues to rise, as shown in the above graph.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
57
58
Biaya Produksi dan Peluang Investasi
Production Costs and Investment Opportunities
Peningkatan harga emas tersebut membuat minat investasi tambang emas kembali meningkat. Studi AME bulan Agustus menunjukkan bahwa pada tahun 2009 lalu, pasokan emas dari tambang emas Grasberg (Freeport, Indonesia) adalah yang terbesar diseluruh dunia, diikuti oleh tambang Yanacocha (Peru) dan Nevada Complex (USA). Pada beberapa tahun mendatang suplai emas dari tambang-tambang baru akan kembali meningkat.
The rise in gold price has also seen an increase in demand for gold mine investment. An AME study in August showed that in 2009 the supply of gold from the Grasberg gold mine (Freeport, Indonesia) was the largest in the world, followed by that of Yanacocha (Peru) and Nevada Complex (USA). In the coming years the supply of gold from new mines will continue to rise.
Studi AME juga menunjukkan bahwa tergantung dengan kondisi geografis, sifat mineral bijih, kandungan mineral, metode pengolahan dan kondisi pemerintahan setempat maka biaya pengolahan emas bervariasi. Berdasarkan studi yang dilakukannya, AME memprakirakan biaya produksi emas di Batu Hijau (PT NNT) adalah yang terendah. Dengan biaya produksi per oz adalah berkisar US$300 sementara harga emas per oz saat ini adalah sekitar US$1.400 maka investasi pada tambang emas di Batu Hijau sangat menjanjikan.
The AME study also showed that depending on geographic conditions, mineral ore properties, mineral content, mining method and local government conditions, the cost of production varies. Based on this study, the AME estimated that gold production costs at Batu Hijau (PT NNT) were the lowest. With a production cost per oz of around US$300 and the price per oz of gold at around US$1,400, investment in the Batu Hijau gold mine is very promising.
Dekat dengan area tambang Batu-Hijau, adalah blok Elang dan Rinti yang juga dikelola oleh PT NNT dan ditengarai memiliki kandungan emas, perak dan tembaga dengan jumlah yang lebih besar dari area Batu Hijau.
In the vicinity of the Batu Hijau mine are the Elang and Rinti blocks, which are also managed by PT NNT and suspected to contain greater amounts of gold, silver and copper than Batu Hijau.
Selain di Batu Hijau, Perseroan mengelola dan tengah mengembangkan area prospek lain dengan kandungan mineral emas cukup baik. Area prospek lain tersebut berada pada lokasi proyek Citra Palu dan Gorontalo Mineral.
Aside from Batu Hijau, the Company also manages, and is the midst of developing, other prospective areas with potentially good gold mineral content. These prospective areas are located at the Citra Palu and Gorontalo Mineral projects.
Prospek Industri dan Pemasaran Tembaga
Industry Prospects and Marketing of Copper
Tembaga adalah logam dasar kedua yang paling banyak dikonsumsi setelah aluminium. Sifat
Copper is the second most consumed base metal after aluminum. The resilient, flexible, corrosion resistant
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
tembaga yang ulet, lentur, tahan korosi dan mampu menghantarkan panas dan listrik membuatnya cocok digunakan untuk berbagai elemen listrik, otomotif maupun konstruksi. Tembaga juga bisa dibaur dengan logam lain seperti seng untuk membuat kuningan, juga dibaur dengan aluminium atau timah hitam untuk membuat perunggu atau nikel untuk paduan khusus termasuk koin dan aplikasi di laut.
and heat and electricity conducting nature of copper make it suitable for use for electrical elements, and in the automotive and construction industries. Copper can also be mixed with other metals, such as zinc to make brass, with aluminum or lead to make bronze or nickel to specific blends including for coins and marine related applications.
Dalam kegiatan perekonomian, sektor konstruksi adalah pengguna terbesar tembaga. AME memperkirakan bahwa sektor konstruksi mengkonsumsi hingga 40% dari penggunaan akhir tembaga, diikuti oleh pembuatan barang-barang konsumsi tahan lama dan listrik (35-40%). Sektor transportasi merupakan sektor terbesar ketiga, yakni sekitar 10%.
For economic activity, the construction sector is the largest user of copper. The AME estimates that the construction sector consumes up to 40% of final use copper, followed by the manufacture of durable consumer goods and electricity (3540%). The transportation sector is the third largest consumer at 10%.
Pasokan terbesar tembaga berasal dari kegiatan penambangan yakni mencakup 84% pasokan tembaga sisanya, sekitar 16% berasal dari tembaga sekunder, yaitu daur ulang tembaga dari berbagai produk yang mengandung tembaga.
The largest supply of copper derives from mining operations at 84%, with the remaining 16% from secondary copper which is recycled from various products that contain copper.
Tembaga di alam, didapat dalam bentuk bijih tembaga oksida dan bijih tembaga sulfida, dengan bijih oksida memerlukan biaya pemrosesan yang lebih ekonomis. Bijih ini dihasilkan melalui proses penukaran yang disebut Solvent Extraction Electro-Winning atau SXEW. Dengan proses SXEW, bijih tembaga diproses menjadi produk olahan yang dapat dijual.
Copper found naturally can be in the form of copper oxide ore and copper sulfide ore; copper oxide ore has the more economic processing costs. This ore is obtained through an exchange process called Solvent Extraction Electro-Winning (SXEW). The SXEW process results in copper ore refined to saleable form.
Kegiatan perekonomian yang kembali meingkat, pasca krisis finansial global ditahun 2008-2009, diyakini akan kembali membuat permintaan tembaga di pasar global meningkat.
As economic activity has improved post 2008-2009 global financial crisis, the global demand for copper is certain to increase.
Pasokan tembaga
Copper Supply
Chili adalah pemasok tembaga terbesar di dunia, memproduksi 5,4 juta Mt atau lebih dari sepertiga pasokan tambang global pada 2009. Setelah itu, berturut-turut diikuti oleh Peru, AS dan Cina yang
Chile is the largest producer of copper in the world producing 5.4 million Mt, more than one third of the global production in 2009. Following, in order, are Peru, the United States and China, each producing 1.3
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
59
masing-masing memproduksi 1,3 juta, 1,2 juta dan 1,0 juta Mt. Studi yang dilakukan AME memperkirakan negara-negara tersebut terus mendominasi pasokan tembaga global selama periode 2010-2012.
million, 1.2 million and 1 million Mt. A study produced by AME estimates that these countries will dominate global copper supplies for the 2010-2012 period.
ASIA 19%
Prakiraan pasokan tembaga menurut negara Estimated copper supply by country
OCEANIA 8% NORTH AMERICA 11%
CENTRAL & SOUTH AMERICA 38%
Sumber : Laporan AME, Agustus 2008
EU-15 1% EU-12 4%
Source : AME Report, August 2008
EUROPE-OTHER 1% CIS 10% MIDDLE EAST 2% AFRICA 7%
60
Indonesia, saat ini merupakan salah satu pemasok tembaga olahan ke pasar global, melalui dua lokasi tambang tembaga utama, yakni di Grasberg, Papua dan di Batu Hijau, Nusa Tenggara Timur. Produksi tembaga dari area Grasberg adalah yang terbesar ke dua di dunia, sementara produksi Batu Hijau masuk diantara 15 besar produsen tembaga terbesar.
Indonesia is currently a copper supplier in the global market through two locations, Grasberg, Papua and Batu Hijau, Nusa Tenggara Timur. Copper production in Grasberg is the second largest in the world, while that of Batu Hijau is within the 15 largest copper producers.
Perkembangan Permintaan dan Harga Tembaga
Development of Copper Demand and Price
Tembaga diperdagangkan di London Metals Exchange (LME), Shanghai Futures Exchange (SHFE) dan Copper Metal Exchange (COMEX). Seiring dengan perkembangan industri masing-masing negara, selama beberapa tahun terakhir telah terjadi pergeseran permintaan tembaga menurut negaranegara konsumen utama tembaga di pasar global. China dan beberapa negara kasawasan Asia Pasifik lain, secara pasti mulai menggeser posisi negaranegara kawasan Amerika Utara dan Eropa sebagai konsumen utama tembaga.
Copper is traded on the London Metals Exchange (LME), Shanghai Futures Exchange (SHFE) and Copper Metal Exchange (COMEX). In line with industrial development in various countries, over the last few years there has been a shift in demand of main consumer countries in the global market. China and several countries in the Asia Pacific region have started to move ahead of America and European countries in demand for copper.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
CHINA 40%
CHINA 22%
Perkiraan permintaan tembaga menurut wilayah
OCEANIA 1%
OCEANIA 1%
NORTH AMERICA 11%
NORTH AMERICA 18%
Estimated demand for copper by area
CENTRAL & SOUTH AMERICA 3% CENTRAL & SOUTH AMERICA 3%
EU-15 15%
2010
2005
EU-12 2% EU-15 21% EUROPE-OTHER 2% EU-12 2%
CIS 3%
EUROPE-OTHER 2%
Sumber : Kajian AME, Agustus 2008 Source : AME study, August 2008
MIDDLE EAST 2%
CIS 4%
AFRICA 2%
MIDDLE EAST 2%
ASIA (ex. CHINA) 19%
AFRICA 2% ASIA (ex. CHINA) 23%
Trend ini diperkirakan terus berlanjut di masa-masa mendatang seiring dengan tumbuhnya perekonomian di negara-negara kawasan Asia-Pasifik. Pertumbuhan perekonomian di kawasan Asia-Pasifik yang lebih cepat akan mendorong pertumbuhan berbagai sektor perekonomian, seperti pembangunan infrastruktur kelistrikan, kantor, apartemen maupun sarana pendukung lain. Disamping itu, akan mendorong naiknya kebutuhan produksi peralatan transportasi maupun produk elektronika yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan permintaan tembaga.
This trend is expected to continue in future in line with economic development in countries in the Asia Pacific region. Economic growth in the Asia Pacific region is rapid and will drive growth in various economic sectors, such as the construction of offices, apartments, electricity supply and other supporting infrastructure. Alongside this, there will be an increase in demand for transportation equipment and electronics, which will in turn drive an increase in demand for copper.
Perekonomian global yang kembali pulih dari dampak krisis keuangan global, membuat permintaan dan harga tembaga juga kembali membaik. Seperti tampak pada grafik berikut, stok tembaga LME meningkat secara substansial pada akhir 2008 dan 2009 karena permintaan turun, dengan perekonomian global.
The recovering global economy is expected to trigger the improved demand and price of copper. As shown in the following diagram, copper stocks on the LME rose significantly at the end of 2008 and 2009 as demand dropped with the global economy.
Perkembangan harga dan posisi stok tembaga di LME Price development and stock positions for copper on the LME
$/t
t
10.000
600.000
9.000 500.000
8.000 7.000
400.000
6.000 5.000
300.000
4.000 200.000
3.000
Sumber : Kajian AME, Agustus 2008 Source : AME study, August 2008
2.000 100.000 1.000 0
0 Jan-07
Jul-07
Jan-08
Jul-08
LME Closingcopper stocks (RHS)
Jan-09
Jul-09
Jan-10
Jul-10
LME spotcopper price (LHS)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
61
Namun pemulihan perekonomian dunia sejak kuartal ke tiga 2009 dan sepanjang tahun 2010, telah mendorong kembalinya permintaan dan harga tembaga ke tingkat sebelum krisis, seperti tergambar pada grafik berikut.
However, the recovery of the world economy since quarter three 2009 and during 2010 has driven the increased demand, and the price of copper, up to precrisis levels, as shown in the following diagram.
5 Year Copper Spot 5.000
Perkembangan harga spot tembaga, lima tahun terakhir 4.000
USD/lb
Development of copper spot price for the last five years
3.000
2.000
Sumber Source : www.kitco.com
62
Oct-10
May-10
Nov-09
May-09
Nov-08
Jun-08
Dec-07
Jul-07
Jan-07
Jul-06
Jan-06
1.000
Perkembangan harga yang membaik tersebut, diperkirakan akan terus terjadi dalam beberapa tahun mendatang selaras dengan kecenderungan peningkatan permintaan.
The increase in price is expected to continue for the coming years in line with increased demand.
Biaya Produksi dan Peluang Investasi
Production Costs and Investment Opportunities
Kegiatan penambangan tembaga membutuhkan investasi yang cukup besar. Namun demikian, mengingat penambangan tembaga biasanya juga menghasilkan emas dalam jumlah yang sangat ekonomis, maka kegiatan penambangan dan pengolahan tembaga tetap menarik investasi baru. Prospek permintaan yang membaik seiring kondusifnya perekonomian global membuat proyek-proyek penambangan tembaga tetap marak. Studi AME menunjukkan dalam periode 2010-2012 terdapat 37 proyek penambangan tembaga yang tengah maupun akan direalisasikan di berbagai wialayah, terutama di kawasan Amerika Selatan, Australia dan Afrika.
Mining copper requires significant investment. However, bearing in mind copper mining usually also produces gold in very economic quantities, copper mining and processing remain attractive new investments. The prospect of increased demand along with the conducive global economic situation makes the future of copper mining bright. An AME study showed that the period 2010-2012 has 37 copper mining projects coming on line in various areas across South America, Australia and Africa.
Di kawasan Asia Pasifik, Batu Hijau merupakan produsen tembaga terbesar ke dua setelah Grasberg.
In the Asia Pacific region, Batu Hijau is the second largest producer after Grasberg. Production costs
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Dengan biaya produksi tembaga yang relatif rendah, yakni US$0.9/lb sementara harga tembaga kini berkisar US$4.4/lb, maka investasi pada tambang Batu Hijau sangat menarik.
Estimated costs of copper mining, 2010
Sumber: AME, Agustus 2008 Asumsi harga tembaga US350c/lb dan Emas
400
400
380
380
360
360
340
340
320
320
300
300
280
280
260
260
240
240
220
220
200
200
180
180
160
160
140
140 Batu Hijau
Perkiraan biaya tambang tembaga, tahun 2010
for copper are relatively low at US$0.9/lb, while the price of copper is now around US$4,4/lb, making investment in Batu Hijau mine very attractive.
120 100 80
120 100 80
US$1.150/oz.
60
60
Source : AME, August 2008
40
40
Assumed price of copper US350c/lb and Gold US$1.15/oz.
20
20
00
00
100
100
200
200
300
300 0
2000
4000
6000
8000
10.000
12.000
14..000
16.000
Prospek Industri dan Pemasaran Bijih Besi
Industrial Prospects and Marketing of Iron Ore
Bijih besi merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan baja. Ada dua jenis bijih besi yang digunakan dalam produksi baja: hematit dan magnetit. Hematit adalah bijih besi kelas tinggi yang umumnya ditemukan di lapisan besar batuan hematit, dan sering ditemukan dalam bentuk kumpulan bijih besi (banded iron formation – BIF). Umumnya kandungan Fe minimum (cut offgrade) untuk hematit adalah diatas 60%. Bijih besi hematit biasanya ditemukan dalam skala besar di Brasil, Australia, China dan India.
Iron ore is one of the main constituents required to produce steel. There are two types of iron ore used in the production of steel: hematite and magnetite. Hematite is a high class iron ore generally found in rock layers of hematite and often found in banded iron formation (BIF). Generally the iron cutoff grade for hematite is over 60%. Hematite is usually found on a large scale in Brazil, Australia, China and India.
Bijih besi magnetit biasanya memiliki kadar Fe yang relatif lebih rendah dari hematit. Magnetit umumnya ditemukan dalam bentuk banded iron formation dan sebagian besar terdiri dari kandungan magnetit dan silika. Bijih magnetit dapat ditemukan di berbagai negara termasuk Australia, Afrika Selatan, India dan Chile. Karena kadar bijih besinya lebih rendah, magnetit memerlukan proses pemurnian sebelum dijual. Kandungan akhir dari hasil olahan yang kemudian dijual biasanya adalah 66% Fe atau lebih.
Magnetite is usually found with a lower cutoff grade of iron than hematite. Magnetite is generally found in the banded iron formation and most of it consists of magnetite and silica. Magnetite can be found in various countries, including Australia, South Africa, India and Chile. As the cutoff grade is lower, magnetite has to undergo a purification process before being sold. The final content after this purification is around 66% iron or higher.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
63
Bijih besi diperdagangkan dalam tiga bentuk utama: butiran halus (fines), bongkahan (lump), dan gumpalan padat (pellet), untuk digunakan dalam tungku pembuatan baja.
Iron ore is traded in three forms – fines, lump and pellet – for use in steel making.
Fines (butiran) terdiri dari berbagai macam produk, yang terbagi ke dalam tiga kategori ukuran: • Butiran alami, yang terdiri dari partikel-partikel yang umumnya berdiameter kurang dari 6.3mm, dan dengan ukuran kurang dari 10-15% di bawah 150mm (mikron); • Konsentrat, yang mengalami proses pengekstrakan/pemurnian (beneficiation) untuk menghasilkan ukuran butiran yang berdiameter kurang dari 1mm; • Bahan berbutir terbaik, biasanya di bawah 75mm dengan proporsi tinggi di bawah 45mm, digunakan untuk pembuatan plat/lempengan.
Fines consist of various products divided into three categories: • Natural grain which consist of particles generally of a diameter under 6.3mm and measuring no less than 10-15% under 150mm (microns); • Concentrate, which has undergone an extraction/ purification process (beneficiation) to produce pellets with a diameter less than 1mm; • Best grained material, usually under 75mm with a high proportion under 45mm, used to make plate
Lump (bongkahan) pada dasarnya adalah tumpukan atau gumpalan yang terbentuk secara natural tanpa proses ektraksi mineral pada bijih besi. Cadangan dalam bentuk bongkahan bijih besi ini hanya sedikit, sehingga harga jualnya lebih mahal bila dibandingkan dengan bijih besi dalam bentuk butiran.
Lump is basically a pile or clump which has formed naturally without extraction of minerals from the iron ore. There are few reserves of iron ore lump and subsequently the selling price is much higher than that of iron ore pellets.
Pellet (gumpalan padat), merupakan hasil proses aglomerasi yang melibatkan bijih murni yang sangat halus (pellet feed), dicampur dengan bahan pengikat (misalnya bubur bentonit), dibentuk menjadi gumpalan menyerupai bola-bola “hijau”, untuk kemudian dibakar dalam sebuah tungku dengan suhu sekitar 1.200°C.
Pellets are the result of an agglomeration process involving very pure ore pellets (pellet feed) mixed with a binding agent (e.g. bentonite powder), formed into “green” balls which are then burned in a furnace at around 1,200°C.
Pasokan Bijih Besi
Supply of Iron Ore
Tabel di bawah ini menunjukkan perkiraan produksi bijih besi selama tiga tahun terakhir serta prakiraan produksi untuk tahun 2010-2012 (jutaan Mt):
The table below shows the estimated production of iron ore over the last three years, alongside estimated production for the years 2010-2012 (millions of Mt).
2007
2008
2009
2010
2011
2012
1,993
2,223
2,288
2,488
2,739
2,970
Sumber : Laporan AME, Agustus 2008 Source : AME Report, August 2008
64
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Dalam produksi bijih besi mentah, Cina merupakan produsen bijih besi terbesar saat ini, maupun dalam beberapa tahun kedepan. Setelah China, produsen bijih besi terbesar di dunia adalah Brasil, Australia, India, Rusia dan Afrika Selatan, dengan rata-rata perkiraan kadar Fe yang lebih tinggi dari kadar bijih besi dari Cina.
China is the largest producer of raw iron ore currently and is expected to remain so for some time to come. After China, the next biggest producers of iron ore are Brazil, Australia, India, Russia and South Africa, with an average percentage iron content higher than that of China.
Perkembangan Permintaan dan Harga Bijih Besi
Development of Iron Ore Demand and Price
Perkiraan & Proyeksi Konsumsi Bijih Besi Dunia (jutaan Mt) Estimated & Projection of World Iron Ore Consumption (million Mt) 2007 1,992
2008 2,218
JEWELRY 56%
2009
2010
2011
2012
OTHER AND INDUSTRIAL 17%
2,237
2,469
2,720
2,953
Sumber : Laporan AME, Agustus 2008 Source : AME Report, August 2008 GOLD INVESTMENT 25%
Peningkatan kegiatan perekonomian yang terjadi, membuat pertumbuhan industri baja akan kembali kuat pada periode tahun 2010-2012 dengan CAGR sebesar 10 - 12%, setelah sebelumnya sempat turun menjadi sebesar -4% pada periode tahun 2007-2009.
The increase in economic activity taking place has resulted in the steel industry returning to a strong position for the 2010-2012 period with a Compound Annual Growth Rate (CAGR) of 10-12%, this despite having fallen to -4% in the 2007-2009 period.
OTHER AND INDUSTRIAL 15%
CHINA 42% MIDDLE EAST 1%
GOLD INVESMENT 5%
Produksi baja yang meningkat akan mendorong EU-12 1% Increased steel production has driven demand for PRODUCED DEHEDGING 15% AFRICA 2% permintaan bijih besi sejalan dengan berlanjutnya iron ore in line with the continuing industrialization EURO OTHER 2% proses industrialisasi di Cina. Selain itu, pemulihan process in China. Aside from this, the recovery of EU-15 3% ASIA (EX CHINA) 3% perekonomian Eropa Barat dan Amerika Serikat pasca European and American economies after the JEWELRYwest 41% CIS 4% krisis keuangan 2008-2009 dapat mendorong kembali 2008-2009 financial crisis has also driven a rising CENTRAL & SOUTH AMERICA 12% meningkatnya permintaan bijih besi. Kondisi tersebut demand for iron ore. These conditions have seen a membuat terjadinya pergeseran permintaan bijih besi, shift in demand with China becoming the dominant 14% dengan Cina semakin mendominasi permintaan bijih consumer in the years to come. This can OCEANIA be seen in besi di tahun-tahun mendatang. Hal ini tergambarkan the following diagrams. NORTH AMERICA 16% pada data berikut.
CHINA 65%
CHINA 50%
OCEANIA 1%
OCEANIA 2%
Perkiraan permintaan bijih besi regional
EU-15 4%
EU-15 7%
EU-12 1%
EU-12 1%
EUROPE 5% CIS 5% NORTH AMERICA 2%
EUROPE 9%
Estimated regional demand for iron ore Sumber : Kajian AME, Agustus 2008 Source : AME study, August 2008
CIS 7%
CENTRAL & SOUTH AMERICA 4%
NORTH AMERICA 4%
2007
CENTRAL & SOUTH AMERICA 4% MIDDLE EAST 1%
MIDDLE EAST 2% 2012
ASIA (ex. CHINA) 11%
ASIA (ex. CHINA) 15%
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
65
Produksi Baja
Steel Production
Faktor penggerak permintaan bijih besi terbesar adalah produksi baja. Cina merupakan produsen baja global terbesar. Pertumbuhan produksi baja Cina telah melampaui rata-rata produksi dunia setiap tahunnya sejak 2007-2009. Industrialisasi Cina yang sedang berlangsung, pembangunan proyek konstruksi baru dan proyek-proyek infrastruktur yang ada, disertai dengan pemulihan di pasar ekspor akan membuat produksi baja Cina tetap dominan selama beberapa tahun kedepan.
The most significant factor driving demand for iron ore is steel production. China is the largest world producer of steel. The growth rate of steel production in China has surpassed that of the average annual world production for 2007-2009. The Chinese industrialization taking place, new construction and infrastructure projects, as well as the strengthened export market, all see steel production in China remaining dominant in the coming years.
280
240
Perkiraan dan proyeksi harga bijih besi dunia berdasarkan produk US$/dmtu
Estimated and price projection of world iron ore based on product
200
160
120
80
40
Fines
66
Lumps
2012
2011
2010
2009
0 2008
Source : AME study, August 2008
2007
Sumber : Kajian AME, Agustus 2008
Pellets
Seluruh kondisi tersebut mempengaruhi fluktuasi harga bijih besi. Setelah sempat turun selama periode krisis tahun 2008-2009, permintaan yang meningkat membuat harga bijih besi kembali meningkat sejak akhir tahun 2009. Peningkatan ini diperkirakan bertahan sampai beberapa tahun mendatang.
All these conditions result in fluctuations in iron ore price. Having fallen during the crisis period of 20082009, rising demand has seen iron ore prices increase since the end of 2009. This price rise is expected to continue in the coming years.
Perseroan memiliki proyek penambangan bijih besi di Mauritania. Analisa yang telah dilakukan menunjukan bijih besi dari area konsesi Perseroan (melalui Bumi Mauritania) adalah dari jenis hematit/magnetit dengan kadar high-grade sekitar 67,5%. Dengan kualitas bijih yang baik tersebut, Perseroan berencana menjual bijih secara langsung, setelah dihaluskan sesuai permintaan pasar. (lihat “Tinjauan Operasional”)
The Company owns an iron ore mine in Mauritania. Analysis which has been carried out shows that iron ore in the Company’s concession area (through Bumi Mauritania) is from high grade hematite/ magnetite at around 67.5%. With iron ore quality this good, the Company plans to sell its iron ore directly after purification in line with market demand. (see “Operational Review”).
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Prospek Industri dan Pemasaran Seng
Industrial Prospects and Marketing of Zinc
Seng adalah logam dasar ketiga yang paling banyak digunakan setelah aluminium dan tembaga. Seng digunakan terutama sebagai pelindung korosi untuk baja, melalui proses galvanisasi. Selebihnya, senyawa seng digunakan dalam produksi bahan kimia untuk cat dan dalam pembuatan produk-produk lain seperti karet.
Zinc is the third most used base metal after aluminum and copper. Zinc is mainly used as a corrosion inhibitor for steel through the galvanization process. Furthermore, zinc compounds are used in the production of chemicals for the manufacture of paints and other products, such as rubber.
Dari sisi perekonomian, sektor konstruksi adalah sektor pengguna seng terbesar, yakni sekitar 45%, diikuti oleh sektor transportasi (sekitar 25%), serta pembuatan barang-barang konsumsi tahan lama dan barang-barang elektronik (20-25%).
On the economic side, the construction industry is the largest user of zinc at 45%, followed by the transportation sector at around 25%, with the production of durable consumer goods and electronics taking up 20-25%.
TRANSPORTATION
Persentasi penggunaan seng menurut sektor ekonomi
OTHER
Percentage use of zinc according to economic sector
Sumber : Kajian AME, Agustus 2008 Source : AME study, August 2008
CONSTRUCTION
CONSUMER DURABLES & ELECTRICAL
Seng dapat didaur ulang, namun total pasokan seng daur ulang hanya kurang dari 4% dari total pasokan seng. Sebagian besar seng dunia diekstrak dari bijih sulfida yang ditambang dari tambang bawah tanah dan tambang terbuka. Bijih sulfida seng biasanya diekstraksi dari bijih mineral dengan kandungan seng antara 2% sampai 20%, tergantung pada produk sampingan dalam bijih tersebut. Timah hitam adalah logam sampingan yang paling umum ditemukan dalam bijih seng.
Zinc can be recycled, however zinc obtained from recycling is less than 4% of total supply. Most zinc in the world is extracted from sulfidic ore deposits mined from both open-pit and underground mines. Sulfidic ore deposits are usually extracted from mineral ores with a zinc content of between 2% and 20%, depending on the byproduct of the ore in question. Lead is the most commonly found metal byproduct in zinc ore.
Pasokan Seng
Zinc Supply
Cina adalah pemasok seng hasil olahan tambang terbesar di dunia, memproduksi sekitar 3,1 juta Mt atau sekitar 27% dari pasokan global di tahun 2009,
China is the largest supplier of mined refined zinc in the world, producing around 3.1 million Mt or around 27% of global supply in 2009. This is followed by
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
67
diikuti oleh Peru, Australia dan Amerika Serikat dengan produksi masing-masing sebesar 1,5 juta, 1,3 juta dan 0,7 juta Mt. Diperkirakan negara-negara tersebut akan terus mendominasi produksi seng global selama periode 2010-2012.
Peru, Australia and America each with respective production of 1.5 million, 1.3 million and 0.7 million Mt. It is predicted that these countries will continue to dominate world production of zinc in the period 2010-2012.
Cina juga merupakan negara dengan jumlah cadangan bijih seng terbesar di dunia, mencapai 17% total cadangan sumber daya yang berjumlah 1,9 miliar ton, diikuti oleh Australia, sebesar 11%.
China is also the country with the largest reserves of zinc ore in the world, with 17% of total reserves, amounting to 1.9 billion tons, followed by Australia with around 11%.
OCEANIA 11%
Perkiraan persentasi produksi seng menurut wilayah, 2009
NORTH AMERICA 17% CENTRAL & SOUTH AMERICA 20%
Estimated percentage zinc production by region, 2009
Sumber : Kajian AME, Agustus 2008 Source : AME study, August 2008
EU-15 6% EU-12 1% EUROPE-OTHER 1% CIS 6% MIDDLE EAST 1% AFRICA 1% ASIA 36%
68
Di Indonesia, saat ini hanya ada satu proyek pertambangan bijih seng yang tengah dilaksanakan, yakni Dairi Prima Mineral (PT DPM), yang dikelola oleh Perseroan. Diharapkan saat telah beroperasi secara penuh, PT DPM akan mampu memasok seng ke pasar global maupun nasional sebesar 115 ribu ton per tahun.
In Indonesia, at present, there is only one zinc ore mine, Dairi Prima Mineral (PT DPM), which is operated by the Company. It is expected that when this mine is fully operational, PT DPM will be capable of supplying 115 thousand tons of zinc per year to the national and global markets.
Perkembangan Permintaan dan Harga Seng
Development of Zinc Demand and Price
Permintaan seng di pasar global didominasi oleh Asia. Pada tahun 2009, Cina diperkirakan merupakan pengguna seng utama dengan jumlah permintaan mencapai 44% dari total permintaan seng secara global. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan industri-nya, negara-negara industri utama maupun industri baru kawasan Asia-Pasifik tumbuh menjadi pengguna seng yang terus meningkat dengan pesat.
The demand for zinc on the global market is dominated by Asia. In 2009, China was the dominant zinc consumer taking up 44% of global demand. In line with the current economic and industrial growth, the major industrial nations and new industries in the Asia Pacific region are rapidly driving increased demand for zinc.
Modernisasi dan urbanisasi di kota-kota utama di kawasan Asia-Pasifik membuat angka permintaan
The modernization and urbanization of cities in the Asia Pacific region are impelling demand, while the
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Peningkatan kualitas bangunan yang dipersyaratkan juga membuat permintaan produk seng galvanisasi terus meningkat. The improving quality of construction required has also seen an increasing demand for galvanized zinc.
dan pembangunan gedung-gedung perkantoran, apartemen, pusat perbelanjaan dan kawasan hunian baru terus bertambah yang pada akhirnya meningkatkan permintaan seng di kawasan ini. Peningkatan kualitas bangunan yang dipersyaratkan juga membuat permintaan produk seng galvanisasi terus meningkat.
construction of office buildings, apartments, shopping centers and new housing estates continues, all of which maintains the demand for zinc in the region. The improving quality of construction required has also seen an increasing demand for galvanized zinc.
Perbaikan taraf hidup juga membuat permintaan produk-produk rumah tangga yang terbuat atau membutuhkan seng dalam jumlah siginifikan juga meningkat, termasuk permintaan akan kebutuhan alat-alat transportasi. Keseluruhan kondisi tersebut membuat permintaan seng di kawasan Asia-Pasifik terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sehingga jika digambarkan dalam satu periode waktu tertentu, maka akan terlihat terjadinya pergeseran permintaan seng global menurut negara penggunanya seperti berikut.
Improvements in living standards have also created demand for household products made of or requiring significant amounts of zinc, as well as the demand for greater amounts of transportation. All these conditions have been causing the demand for zinc in the Asia Pacific region to rise in the last few years, such that a snapshot of a certain period will show the shift in global demand for zinc by region, as follows.
CHINA 50%
CHINA 47%
OCEANIA 2%
NORTH AMERICA 11%
NORTH AMERICA 4%
Perkiraan permintaan seng menurut wilayah
CENTRAL & SOUTH AMERICA 4%
CENTRAL & SOUTH AMERICA 4%
Demand for zinc by region 2005
2012
EUROPE-OTHER 2%
EU-12 1%
Sumber : Kajian AME, Agustus 2008 Source : AME study, August 2008
EU-15 15% EU-12 1%
EU-15 7%
CIS 2%
EUROPE-OTHER 9% CIS 7%
MIDDLE EAST 1%
MIDDLE EAST 1%
AFRICA 2%
AFRICA 50%
ASIA (ex. CHINA) 19%
ASIA (ex. CHINA) 15%
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
69
Kondisi krisis perekonomian global tahun 20082009 yang tidak berpengaruh signifikan terhadap perekonomian beberapa negara di Asia, seperti Cina, India dan Indonesia, diperkirakan akan semakin mempercepat pola pergeseran permintaan seng global yang semakin didominasi oleh negara-negara di kawasan Asia.
The global economic crisis of 2008-2009, which did not significantly affect the economies of various Asian countries, including China, India and Indonesia, is expected to drive the shift in global zinc demand such that it is dominated by Asian countries.
Seng diperdagangkan di London Metals Exchange (LME) dan Shanghai Futures Exchange (SHFE), sehingga harga seng dapat dipantau sewaktu-waktu. Harga seng pernah mengalami titik tertinggi pada tahun 2007, mencapai US$2/lb, namun kemudian sempat turun mencapai titik terendah sekitar US$0,5/ lb pada akhir tahun 2008 seiring dengan terjadinya krisis keuangan global, namun kemudian cenderung meningkat selama dua tahun terakhir, seperti ditunjukkan pada grafik berikut.
Zinc is traded on the London Metals Exchange (LME) and Shanghai Futures Exchange (SHFE), so the price of zinc can be monitored at any time. Zinc prices reached their peak in 2007 when they were US$2/lb, however this price dropped to its lowest point of US$0.5/lb at the end of 2008 due to the global financial crisis. However, over the last two years the price has tended to rise, as shown in the following graph.
2500
2000
5 year zinc spot 5 tahun seng spot
Sumber Source :
1500
1000
www.kitco.com 0.500
70
Oct 10
May 10
Nov 09
May 09
Nov 08
Jun 08
Dec 07
Jun 07
Jan 07
Jul 06
Jan 06
0.00
Pemulihan perekonomian dunia sejak akhir triwulan ke III tahun 2009 yang terus berlanjut di tahun 2010, diperkirakan akan kembali meningkatkan permintaan seng di pasar global, sehingga kembali meningkatkan harga seng.
The recovery of the world economy, which started in Q3 2009, has continued through 2010 and the demand for zinc on the global market is predicted to rise, driving up the price.
Biaya Produksi dan Peluang Investasi
Production Costs and Investment Opportunities
Kegiatan penambangan seng membutuhkan investasi yang cukup besar. Namun demikian, pengolahan seng yang biasanya disertai dengan didapatnya produk
Zinc mining operations require large investment. However, zinc processing usually results in economically valuable byproducts, such as lead,
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
samping yang bernilai ekonomis, yakni timah hitam, membuat penambangan seng menarik minat investor. Besar kecilnya produk samping (terutama timah hitam) yang dihasilkan akan sangat mempengaruhi besaran biaya produksi pengolahan seng dari tambang.
which makes zinc mining attractive to investors. The amount of byproduct produced (especially lead) has a significant effect on zinc mining and processing production costs.
Berdasarkan pola perhitungan yang umum digunakan tersebut, maka proyek pengembangan dan pengolahan seng milik Perseroan di area Anjing Hitam, atau proyek PT DPM, termasuk rendah, seperti tergambar pada grafik berikut.
Based on calculating patterns most commonly used, the Company’s zinc mining and processing project in Anjing Hitam area, or the PT DPM project, has quite low costs, as shown in the graph below.
Perkiraan perbandingan biaya penambangan dan pengolahan seng, 2012 Estimated comparative zinc mining and processing costs, 2012
Catatan: Berdasarkan harga konstan (Usc/lb, 2010) Asumsi harga Tembaga U$c350 /lb, seng Usc100/lb dan timah hitam Usc/100 Sumber : Kajian AME, Agustus 2008 Note: Based on consistent price (Usc/lb, 2010)Assuming copper price of U$c350 /lb, zinc USc100/lb and lead USc/100 Source : AME Study, August 2008
200
200
160
160
120
120
80
80
40
40
PT DPM
0
0 -200
-200
-400
-400
-600
-600 -800
-800 0
2.000
4.000
6.000
8.000
10.000
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
71
Kinerja Keuangan
Financial Performance 2008
2009
2010
(Rp Ribu)
Pendapatan
(Thousand of Rupiah)
17,885,118
148,509,144
N.A.
122,355
108,211,581
-
487,596,720
2,132,402,109
Equity in net income of Associated Company
Laba (Rugi) bersih
(1,683,155)
(209,214)
764,603,892
Net profit (Loss)
Kas dan setara kas
Bagian atas laba bersih Perusahaan Asosiasi
EBITDA
535,985
47,779,551
913,750,630
Cash & cash equivalent
Kas di bank yang dibatasi penggunaannya
-
-
159,519,806
Restricted cash in banks
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
-
6,519,931,693
9,174,826,484
Investment in Associated Company
Kewajiban jangka pendek dan jangka panjang
-
75,009,490
2,261,647,030
Short term and long term
(2,842,379)
(319,949,723)
16,720,092,070
Laba terhadap ekuitas
N.A
N.A.
4.57%
Ekuitas (Defisiensi Modal)
Equity (Capital Deficiency)
Return on equity EBITDA Margin
Marjin EBITDA
N.A
0.68%
72.86%
Hutang terhadap ekuitas
N.A
N.A.
0.1x
Hutang netto terhadap ekuitas
N.A
N.A.
0.08x
Volume produksi tembaga Batu Hijau (juta lb)
284
494
542
Batu Hijau Copper production volume (mio lb)
Volume produksi emas Batu Hijau (ribu oz)
269
560
737
Batu Hijau Gold production volume (thou oz)
1.7
0.8
0.9
Batu Hijau Copper production cost (US$/lb)
499
269
300
Biaya produksi tembaga Batu Hijau (US$/lb) Biaya produksi emas Batu Hijau (US$/oz)
Perusahaan membukukan peningkatan EBITDA yang cukup signifikan menjadi Rp108 milyar dari kinerja di tahun 2009. Kenaikan tersebut didorong oleh pendapatan jasa pemasaran yang dibukukan oleh Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ) untuk memasarkan produk-produk batu bara dan mineral lainnya ke Jepang. Laba bersih BRMS meningkat menjadi Rp764 milyar dari kinerja tahun 2009. Hal ini disebabkan oleh kenaikan laba bersih yang dibukukan oleh PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) yang merupakan perusahaan asosiasi dari BRMS. Pada saat ini sebagian besar pendapatan dan
72
Revenue
20,702,700
EBITDA
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Debt to equity Net debt to equity
Batu Hijau Gold production cost (US$/oz)
The Company booked a dramatic increase in EBITDA to Rp 108 billion from its 2009 results. This was mainly driven from the fees generated by its 100% owned subsidiary, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), for marketing the coal and mineral products in Japan. The Company’s net profit increased significantly to Rp 764 billion from its 2009 results. This was due to the increased profit recorded by BRMS’ associated company, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Currently the main revenue and cash flow drivers come from the Company’s investments in BRJ and NNT. NNT’s copper and gold production showed 10%
arus kas Perusahaan masih didominai oleh investasi BRMS di BRJ dan NNT. Produksi tembaga dan emas oleh NNT mengalami kenaikan sebesar 10% dan 31% ditahun 2010 dari tahun sebelumnya. Dalam 24 bulan kedepan Perusahaan berharap Bumi Mauritania, S.A. dapat segera memproduksikan bijih besinya dan PT Dairi Prima Minerals dapat segera memproduksikan seng dan timah hitamnya. Perusahaan telah berhasil menyelesaikan transaksi Penawaran umum perdananya (IPO) di akhir tahun 2010. dana hasil IPO tersebut telah sebagian digunakan untuk pelunasan pinjaman dan untuk memperkuat ekuitas Perusahaan. Selain itu berdasarkan peraturan akuntansi PSAK, pinjaman sebesar US$546 juta mandatory convertible note yang dikonversikan oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi ekuitas kepemilikan di BRMS telah dibukukan dilaporan keuangan terkonsolidasi BRMS periode 31 Des 2010. Oleh karenanya rasio pinjaman tehadap modal Perusahaan membaik menjadi 0.1x.
and 31 % increase in 2010 from the previous year. In the next 24 months, BRMS expects to commence the first commercial productions from Bumi Mauritania S.A. (iron ore) and PT Dairi Prima Minerals (zinc and lead). The Company has successfully completed its Initial Public Offerings transaction (IPO) in late 2010. The IPO fund enables the Company to recapitalize and de-leverage its balance sheet. On top of that, based on the Indonesian Accounting GAAP (PSAK), the US$ 546 million mandatory convertible note conversion by PT Bumi Resources Tbk (BUMI) into equity ownership in BRMS has been booked in our consolidated 31 Dec 2010 financial accounts. Consequently, BRMS’ Debt to Equity Ratio improved significantly to 0.1x.
Saldo dan Transaksi dengan Pihak Hubungan Istimewa
Balance and Transactions with Special Relationship Parties
Pinjaman PT Multi Daerah Bersaing Pada tanggal 16 November 2009, PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB) (“Peminjam”), Anak perusahaan dan BUMI (“Pemilik Dana”) menandatangani Perjanjian Pinjaman (Pinjaman PT MDB) dimana BUMI bersedia menyediakan dana untuk PT MDB sebesar US$850 juta yang akan digunakan untuk mengakuisisi 24% saham PT Newmont Nusa Tenggara (Catatan 9 dan 31d di laporan keuangan).
PT Multi Daerah Bersaing Loan On 16 November 2009, PT Multi Daerah Bersaing (PT MDB) (“Borrower”), Subsidiary, and BUMI (“Funds Owner”) signed a Loan Agreement (PT MDB Loan) with PT Bumi Resources Tbk. prepared to provide PT MDB with US$850 million in funding to be used for the acquisition of 24% of the shares in PT Newmont Nusa Tenggara (Note 9 and 31d in financial report).
Pinjaman PT MDB tanpa jaminan dan akan dilunasi dalam 16 angsuran setiap triwulan yang angsuran pertamanya jatuh pada tiga (3) bulan setelah tanggal perjanjian ini. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan November 2014.
The PT MDB loan is unsecured and will be repaid in 16 quarterly installments with the first installment due three months after the date of the agreement. The loan will be due in November 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman kepada PT MDB sebesar Rp5.808 miliar. Pada tanggal 16 November 2010, BUMI telah mengalihkan piutangnya kepada PT MDB sebesar Rp4.959.032.500 (setara dengan US$547.655.701 pada tanggal perjanjian) kepada Perseroan setelah memenuhi beberapa persyaratan seperti yang dijelaskan pada Conditional
As of 31 December 2009, the balance of the loan to PT MDB was Rp5,808 billion. On 16 November 2010, PT Bumi Resources Tbk. transferred the debt of Rp4,959,032,500 (equivalent to US$547,655,701 as of the agreement date) to the Company after fulfilling several conditions in the Conditional Sale and Purchase of Receivable Agreement. The balance transferred
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
73
74
Sale and Purchase of Receivable Agreement. Saldo yang ditransfer termasuk piutang bunga sebesar Rp303.161.883 (setara dengan US$33.479.985 pada tanggal perjanjian).
included interest payable of Rp303,161,883 (equivalent to US$33,479,985 as of the date of agreement).
Sisa hutang bunga yang belum dibayar kepada PT Bumi Resources Tbk. sebesar Rp513,8 miliar (setara dengan US$57,1 juta pada tanggal 31 Desember 2010) tidak dikenakan bunga berdasarkan surat yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 15 November 2010. Hutang tersebut tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang tetap. Saldo tersebut adalah bersih setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp136,3 miliar pada tanggal 31 Desember 2010.
The remaining interest debt that has not been paid to PT Bumi Resources Tbk. of Rp513.8 billion (equivalent to US$57.1 million as of 31 December 2010) is not changed interest on the basis of the letter signed by the two parties on 15 November 2010. This debt does not have a fixed repayment period. This balance is net of an unamortized discount of Rp136.3 billion as of 31 December 2010.
Pinjaman PT Citra Palu Minerals Pada tanggal 10 Desember 2010, PT Citra Palu Minerals (PT CPM), anak perusahaan, dan PT Bumi Resources Tbk. menandatangani perjanjian pinjaman dimana PT CPM mengakui pinjaman tanpa bunga kepada PT Bumi Resources Tbk. sebesar US$7.979.333. PT CPM akan melunasi pinjamannya dengan cara angsuran sebagai berikut: • pada saat atau sebelum berakhirnya enam (6) bulan dari permulaan produksi utama, pertengahan atau produk akhir, PT CPM harus membayar jumlah sebesar US$5.500.000 kepada PT Bumi Resources Tbk., dan • sesegera mungkin (dan dalam kondisi apapun dalam waktu 7 hari) setelah tanggal di mana total produksi dari PT CPM telah mencapai 600.000 oz, PT CPM harus membayar jumlah sebesar US$2.479.733 kepada PT Bumi Resources Tbk.
PT Citra Palu Minerals Loan On 10 December 2010, PT Citra Palu Minerals (PT CPM), Subsidiary, and BUMI signed a loan agreement with PT CPM acknowledging an interest-free loan from PT Bumi Resources Tbk. of US$7,979,333. PT CPM will repay this loan in the following manner: • In or six months after the commencement of the main production, the middle or the final product, PT CPM has to pay an amount of US$5,500,000 to PT Bumi Resources Tbk.; and • As soon as possible (and in whatever condition in a time of 7 days) after the date when PT CPM’s total production reaches 600,000 ozs, PT CPM has to pay an amount of US$2,479,733 to PT Bumi Resources Tbk.
Pada tanggal 31 Desember 2010, biaya amortisasi atas pinjaman sebesar Rp55,7 miliar adalah bersih setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp16,1 miliar.
As of 31 December 2010, the amortization cost of the loan was Rp55.7 billion which is net after the unamortized discount of Rp16.1 billion.
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Initial Public Offering
Utilization of the Funds Received from the Initial Public Offering
Dana sebesar Rp2,095,5 miliiar yang dihimpun melalui program Initial Public Offering (IPO) seluruhnya telah diterima pada bulan Desember 2010. Setelah dikurangi
The IPO fund of Rp2,095.5 billion was received in full in December 2010. After deducting the costs related to the program management, the Company received net
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
biaya-biaya sehubungan dengan pelaksanaan program, Perseroan menerima dana bersih senilai Rp2.067,7 miliar. Perseroan berencana menggunakan dana tersebut untuk pembayaran hutang, belanja modal dan modal kerja. Perseroan telah merealisasikan penggunaan dana hasil IPO sebesar Rp1.359,6 miliar untuk pelunasan hutang.
funds of Rp2,067.7 billion. The Company plans to use these funds to repay debt, and for capital expenditure and working capital. The company has realized the use of Rp1,359.6 billion of the funds from the IPO for debt payments.
Sisa dana sebesar Rp708,1 miliar rencananya akan digunakan untuk belanja modal dan modal kerja. Saat ini dana tersebut disimpan diberbagai bank dalam bentuk deposito, yakni pada Bank BII, BRI Syariah, Bank Danamon, CIMB Bank, Bank Mandiri dan di Bank Mega.
It is planned to use the remaining funds of Rp708.1 billion for capital expenditure and working capital purpose. At the present time, these funds are kept in several banks in the form of deposits, including the Bank BII, BRI Syariah, Bank Danamon, CIMB Bank, Bank Mandiri and Bank Mega.
Laporan hasil penggunaan dana Hasil Penawaran Umum Reports on use of funds from Initial Public Offering
JENIS PENAWARAN UMUM TYPE OF PUBLIC OFFERING
Penawaran Umum (IPO) Initial Public Offering
TANGGAL EFEKTIF EFFECTIVE DATE
9 Desember 2010 December 9, 2010
NILAI REALISASI HASIL PENAWARAN UMUM
RENCANA PENGGUNAAN DANA MENURUT PROSPEKTUS
VALUE REALIZATION OF PUBLIC OFFERING
PROPOSED USE OF FUNDS BY THE PROSPECTUS
JUMLAH HASIL PENAWARAN UMUM
BIAYA PENAWARAN UMUM
NUMBER OF PUBLIC OFFERING
COST OF PUBLIC OFFERING
2,095,500,000,000.00
27,774,938,179.31
HASIL BERSIH NET RESULT
2,067,725,061,820.69
PEMBAYARAN HUTANG PAYMENT OF LOANS
1,341,432,000,000.00
BELANJA MODAL DAN MODAL KERJA
TOTAL
USAGE OF FUNDS BY THE PROSPECTUS PEMBAYARAN HUTANG PAYMENT OF LOANS
CAPITAL EXPENDITURE AND WORKING CAPITAL
726,293,061,820.69
REALISASI PENGGUNAAN DANA MENURUT PROSPEKTUS
2,067,725,061,820.69
1,341,432,000,000.00
BELANJA MODAL DAN MODAL KERJA
TOTAL
CAPITAL EXPENDITURE AND WORKING CAPITAL
18,183,519,570.09
SISA DANA HASIL PENAWARAN UMUM REST OF FUND FROM PUBLIC OFFERING
1,359,615,519,570.09
Transaksi Benturan Kepentingan
Transactions Involving a Conflict of Interest
Tidak ada transaksi benturan kepentingan pada periode pelaporan.
There were no transactions involving a conflict of interest during the reporting period.
Kejadian Setelah Tanggal Neraca
Subsequent Events
Konversi atas Mandatory Convertible Note Pada tanggal 9 Maret 2011, Mandatory Convertible Note yang diterbitkan oleh Perseroan kepada PT Bumi Resources Tbk. dikonversi menjadi 7.401.541.000 saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp670 (angka penuh). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, kepemilikan PT Bumi Resources Tbk. di Perusahaan sebesar 87.11%.
Conversion of the Mandatory Convertible Note On 9 March 2011, the Mandatory Convertible Note issued by the Company to PT Bumi Resources Tbk. was converted to 7,401,541,000 ordinary shares at a nominal value of Rp670 per share (full value). At the date of the consolidated financial report, PT Bumi Resources Tbk. owned 87.11% of the Company.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
708,109,542,250.60
75
Kebijakan Dividen PT Bumi Resources Minerals Tbk.
Dividend Policy PT Bumi Resources Minerals Tbk.
Pembatasan Atas Dividen
Restriction On Dividends
Para pemegang saham mengakui pembatasanpembatasan berikut sehubungan dengan pembagian dividen:
The shareholders acknowledge the following restrictions in respect of the distribution of dividends:
A. Perusahaan setiap waktu akan mematuhi seluruh ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada ketentuan UU 40/2007, yang mengatur mengenai pembagian dividen dalam suatu perusahaan. Dalam hal terdapat ketentuan perundang-undangan yang melarang, membatasi, atau bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Kebijakan Dividen ini, maka ketentuan perundang-undangan tersebut yang akan berlaku dan Perseroan akan melakukan penyesuaian atas ketentuan Kebijakan Dividen ini.
A. The Company shall at all times comply with all applicable laws and regulations, including but not limited to stipulations of the Law No. 40/2007, which regulates distribution of dividends in a company. In the event of any law and regulation that prohibits, restricts, or conflicts with the terms of this Dividend Policy, such law and regulation shall prevail and the Company shall make adjustments to the terms of this Dividend Policy.
B. Dalam hal Perusahaan menentukan bahwa terdapat ketentuan perundang-undangan yang mempengaruhi pelaksanaan pembayaran dividen sebagaimana diatur dalam Kebijakan Dividen ini, Perusahaan akan memberikan penjelasan kepada pemegang saham mengenai hal tersebut sebelum tanggal yang dijadwalkan untuk melakukan pembayaran dividen.
B. If the Company determines that there are stipulations of laws and regulations which will effect the execution of payment of dividends as laid down herein, the Company shall provide the shareholders with an explanation prior to the date that is scheduled for payment of dividends.
Prosedur
Procedure
1.
Penyisihan laba bersih untuk cadangan Perseroan akan dilakukan sampai dengan cadangan Perseroan mencapai jumlah minimum 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor Perseroan. Rasio pembayaran dividen Perseroan adalah sampai dengan 40% dari laba bersih konsolidasi Perseroan setiap tahunnya, Kecuali ditentukan lain, dari waktu ke waktu oleh Pemegang Saham Perseroan.
1.
Allocation of net earnings for Company’s reserve will be done until the Company’s reserve has reached a minimum amount of 20% of the Company’s issued and paid up capital.
2.
The dividend payment ratio shall be up to 40% out of the Company’s consolidated earnings annually, Unless otherwise specified from time to time by the Company Shareholders.
Presiden Direktur Perseroan, berdasarkan hasil rapat Direksi Perseroan, akan menentukan jumlah kas yang ada untuk melakukan pembayaran dividen kepada para pemegang saham Perseroan.
3. The Company’s President Director, based on minutes of meeting of the Company’s Directors shall determine the amount of cash available for payment of dividends to the Company’s shareholders.
2.
3.
76
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
4.
Apabila dividen ditentukan oleh Presiden Direktur untuk dibayarkan pada bulan tertentu:
4.
When a dividend is determined by the President Director to be paid in any given month:
a.
b.
5.
Perseroan akan memberikan pemberitahuan kepada pemegang saham mengenai jumlah keseluruhan dividen yang wajib dibayar pada masing-masing pemegang saham; dan
a.
The Company will give notice to the shareholders of the aggregate amount of the dividend payable to each shareholder; and
Waktu pembayaran dividen kepada para pemegang saham.
b.
Time for payment of dividends to the shareholders.
Perusahaan akan membagikan dividen sesuai dengan perjanjian mana pun yang berlaku (termasuk, tanpa pembatasan, perjanjian pinjaman, perjanjian gadai saham, dan perjanjian pengalihan dividen) antara para pemegang saham yang Perusahannya telah diberitahu secara patut.
5.
The Company shall distribute the dividends in accordance with any applicable agreements (including, without limitation, loan agreements, share pledge agreements, and dividend assignment agreements between or among the shareholders of which the Company has been properly notified.
Penerapan Standar Akuntansi untuk Instrumen Keuangan
Application of Accounting Standards for Financial Instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.
Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries applied PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurements”, which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Certain Invesments in Securities”, and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
77
78
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
79
80
Tujuan
Aims
Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya senantiasa menerapkan dan mengembangkan GCG dengan cara membuat suatu peraturan/ketentuan yang menjadi pedoman bagi semua unit usaha Perseroan dan menentukan kebijakan, sistem, prosedur dan aktivitas usaha lainnya.
The Company, in running its business, continues to implement and develop Good Corporate Governance (GCG) creating rules and regulations which serve as guidelines for all Company business units and determine policies, systems, procedures and other business activities.
Tujuan penerapan kebijakan GCG adalah untuk: • Memaksimalkan nilai perusahaan dan pemegang saham dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, pertanggung-jawaban, tanggung jawab, kemandirian dan kewajaran dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing Perseroan baik secara nasional maupun internasional guna menciptakan suatu lingkungan yang mendukung investasi/penanam modal. • Mendorong manajemen Perseroan agar bersikap secara professional, terbuka dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan mengembangkan kemandirian dari Dewan Komisaris, Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham. • Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan Direksi agar membuat keputusan dan bertindak dengan dilandasi moralitas yang tinggi, sesuai dengan tanggung jawab sosial mereka terhadap berbagai pihakpihak berkepentingan serta perlindungan terhadap lingkungan.
The aim of applying GCG policies are as follows: • Maximizing the value of the company and shareholders by increasing the principles of openness, accountability, responsibility, independence and fairness in order to improve the competitiveness of the Company, both nationally and internationally, in order to create an environment that supports investment. • To encourage the management of the Company to act in a professional, open and efficient manner, empowering the function and development of independence of the Board of Commissioners, Directors and General Meeting of Shareholders. • To encourage shareholders, members of the Board of Commissioners and Board of Directors to make decisions and act with a high level of morality, according to their social responsibilities to the various interested parties, while protecting the environment.
Pelaksanaan
Implementation
Perseroan telah menyusun serta melengkapi aturan bagi penerapan GCG, Code of Conduct, termasuk diantaranya: Keselamatan Kerja, Kebijakan larangan penerimaan/pemberian donasi. Aturan tersebut dituangkan dalam suatu kebijakan tata kelola perusahaan yang disebut “Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik”. Pedoman tersebut disusun sesuai dengan Tata Kelola Perusahaan berstandar internasional. Pedoman ini akan menjadi panduan bagi Perseroan dan Anak Perusahaan dalam penentuan peraturan perusahaan, sistem, prosedur, dan aktifitas bisnis lainnya.
The Company has compiled and completed its rules for the application of GCG, a Code of Conduct which includes: Health and Safety at Work, and a Policy forbidding the acceptance/giving of donations. These rules are contained in a company management policy entitled “Guidelines for Good Corporate Governance”. This manual has been compiled in accordance with international standards of Corporate Governance. This manual will be the guideline for the Company and its Subsidiaries for the formation of company policies, systems, procedures and other business activities.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik berisi kebijakan-kebijakan atas visi, misi dan Pedoman Perilaku; rencana strategis, rencana usaha, perencanaan keuangan (anggaran) dan pengawasan kinerja; hubungan dengan pemegang saham; Fungsi dan tugas Dewan Komisaris dan Direksi; kebijakan dan pelaksanaan sistem manajemen risiko, pengendalian internal dan audit; prosedur keterbukaan (transparansi) dan pengungkapan (disclosure), dan aturan benturan kepentingan.
The Guidelines for Good Corporate Governance contain policies related to vision, mission and Code of Conduct; strategic plans, business plans, financial plans (budgets) and performance supervision; relations with shareholders; function and duties of the Boards of Commissioners and Directors; policies and implementation of risk management, internal control and audits; transparency and disclosure procedures, and conflict of interest rules.
Perseroan telah menetapkan struktur tata kelola sebagai pedoman bagi pengelolaan perusahaan sesuai kaidah GCG, sebagai berikut.
The Company has established a corporate governance structure to manage the company according to the rules of GCG, as follows.
Struktur Tata Kelola
Governance Structure General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners
Board of Directors
President Director
Risk Management and Governance Committee
Risk Management
Audit Committee
Internal Audit Director
Director
Director
Remuneration and Nomination Committee
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Seperti tampak pada struktur diatas, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perusahaan yang memiliki kekuasaan tertinggi atas keberlangsungan Perseroan. RUPS merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang kewenangannya tidak diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris sesuai yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Seluruh keputusan RUPS kemudian secara operasional akan dijalankan oleh
As shown in the above structure, the General Meeting of Shareholders (GMS) is a company organ with a high level of power over the Company’s survival. The GMS is a forum for shareholders to make important decisions with authority unmatched by the Boards of Directors and Commissioners, according to stipulations in the Articles of Association and valid regulations. All decisions made at the GMS are operationally implemented by the Directors
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
81
82
Direksi, dibawah pengawasan dan arahan Dewan Komisaris.
under the supervision and guidance of the Board of Commissioners.
Peranan RUPS yang demikian penting kemudian dituangkan dalam anggaran dasar Perseroan. Beberapa ketentuan penting menyangkut penyelenggaraaan RUPS diantaranya adalah: • RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. • Direksi wajib memanggil dan menyelenggarakan RUPS luar biasa atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari satu pemegang saham atau lebih yang memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. • Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang lain dengan surat kuasa. • Dalam rapat, setiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. • Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS namun tidak mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara.
This role of the GMS is so important that it is contained in the Company’s Articles of Association. Several important provisions regarding the running of the GMS are: • An annual GMS must be held within 6 months of the closing of the financial year. •
The Directors must call and hold an extraordinary GMS at the written request of the Board of Commissioners or one or more shareholders holding at least one tenth (1/10) of total shares with valid voting rights.
•
Shareholders may be represented by another shareholder or another person with power of attorney. In the meeting, each share gives the right to its owner to one vote.
•
•
Shareholders with voting rights who attend the GMS but abstain from voting are assumed to have voted in favor of the majority of voting shareholders.
Adapun wewenang RUPS terhadap Perseroan sangat luas, mencakup pengambilan keputusan strategis seperti: keputusan untuk ’go public’, melakukan penggabungan usaha, divestasi, menjaminkan harta perusahaan dan keputusan sejenis lainnya.
The authority of the GMS over the Company is very broad, encompassing the taking of strategic decisions such as the decision to ‘go public’, form mergers, divest, put up company assets as guarantee and other similar decisions.
Penyelenggaraan RUPS
Implementation of GMS
Selama tahun 2010, Perseroan melakukan satu kali RUPS dan dua kali RUPSLB dengan keputusan utama adalah: • RUPST diadakan untuk pertanggungjawaban tahun buku yang berakhir per tanggal 31 Desember 2009. • RUPSLB keputusan dilaksanakan Initial Public Offering. • RUPSLB untuk perubahan susunan Direksi dan Komisaris Perseroan.
During 2010, the Company held one GMS and two extraordinary GMS with the main decisions being:
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
•
• •
The annual GMS was held to take responsibility for the closing financial year as of 31 December 2009. A decision made at one of the extraordinary GMS decided to implement the Initial Public Offering. A decision made at one of the extraordinary GMS was to change the composition of the Company’s Boards of Directors and Commissioners.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas untuk melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi. Pengawasan dan pemberian nasihat dilakukan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Dewan Komisaris yang terdiri lebih dari 1 orang anggota merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris.
The Board of Commissioners is an organ of the Company which is responsible for supervising management policies, the general management of the business be it regarding the Company or the Company’s business, and to provide advice to the Board of Directors. The supervision and advice is given in the Company’s best interests and in accordance with the Company’s aims and objectives. A Board of Commissioners which consists of more than one member is a committee and each member of the Board of Commissioners may not act alone, but be guided by the decisions of the Board.
Tanggung Jawab Dewan Komisaris dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: • Tanggung jawab ke dalam (internal liability) Yakni melaksanakan tugas pengawasan di dalam Perseroan dengan laporan pertanggungjawabannya diberikan sekali dalam setahun, yaitu pada waktu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. • Tanggung jawab ke luar (external liability). Muncul pada saat timbul kerugian pihak ketiga dalam hal terjadi kepailitan yang timbul sebagai akibat kesalahan atau kelalaian Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap Direksi (Pasal 115 UUPT).
The responsibilities of the Board of Commissioners are divided into two types: • Internal liability To carry out supervisory duties within the Company, reporting on its responsibilities once a year at the annual GMS. • External liability This occurs in the event of third party losses in the case of bankruptcy occurring due to the errors or negligence of the Board of Commissioners in carrying out their supervision of the Directors (Article 115 Company Law).
Agar tanggung jawab tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, maka Dewan Komisaris memiliki Tugas dan wewenang, mencakup diantaranya:
So that these responsibilities can be carried out correctly, the Board of Commissioners has duties and authority, which cover:
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris
Duties and Authority of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi. • Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.
The Board of Commissioners supervises the policies of the Directors in running the Company as well as advising the Directors. • The Board of Commissioners are entitled at any time during Company office hours to enter the building and grounds or other locations used or controlled by the Company and have the right to check all the records, documents and other evidence, to check and account for cash and other valuables, as well as to know all actions taken by the Directors.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
83
•
•
84
Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
•
•
The Board of Directors and all its members are required to provide explanations to anything asked by the Board of Commissioners. The Board of Commissioners have the right to temporarily stop one or more of the Directors if such Directors are going against the Articles of Association and or other valid regulations.
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris Perseroan dibantu oleh perangkat Komisaris, yakni Komite Komisaris. Perseroan berencana melengkapi keberadaan komite Komisaris ini sesuai ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan perkembangan Perseroan. Sebagai langkah awal, Perseroan telah membentuk Komite Audit.
In carrying out its duties, the Company’s Board of Commissioners is assisted by the Commissioner Committee. The Company plans to increase the Commissioner committees in accordance with valid stipulations and in line with the Company’s development. As a first step, the Company has formed an Audit Committee.
Komisaris Independen
Independent Commissioners
Jumlah Komisaris Independen Perseroan adalah satu orang, dari total tiga orang anggota komisaris, atau 30%, yang berarti telah memenuhi peraturan perundangan yang berlaku. Komisaris Independen Perseroan tidak pernah memiliki hubungan usaha apapun maupun hubungan afiliasi dan hubungan keluarga dengan anggota Direksi maupun anggota Komisaris lainnya.
The Company has one Independent Commissioner from a total of three Commissioners, or 30%. This fulfils the legal requirements. The Company’s Independent Commissioner has never had any business connection, affiliation or family connection with the members of the Board of Directors or the other Commissioners.
Dengan dipenuhinya seluruh syarat dasar tersebut Perseroan meyakini anggota komisaris independen akan mampu memberikan masukan dan pengawasan yang kredibel dan independen.
In fulfilling all these basic conditions, the Company is certain that the Independent Commissioner will be capable of providing credible and independent input and supervision.
Pemilihan dan Susunan Dewan Komisaris
Election and Composition of the Board of Commissioners
Perseroan melaksanakan pemilihan anggota Dewan Komisaris setiap 4 (empat) tahun sekali, namun tidak mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain. Selanjutnya Dewan Komisaris terpilih diangkat dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan. Dewan Komisaris Perseroan saat ini terdiri atas seorang Komisaris Utama, seorang Komisaris dan seorang Komisaris Independen.
The Company holds an election for members of Board of Commissioners once every 4 (four) years, this does not however reduce the right of the GMS to decide differently. Further the Board of Commissioners is selected, approved and terminated by the GMS through a transparent process. The Company’s Board of Commissioners at this time consists of a President Commissioner, a Commissioner and an Independent Commissioner.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Susunan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:
Composition of Commissioners:
the
Company’s
JABATAN POSITION
NAMA NAME
Komisaris Utama President Commissioner
Saptari Hoedaja
Komisaris Commissioner
Nalinkant Amratlal Rathod
Komisaris Independen Independent Commissioner
Kanaka Puradiredja
Board
of
Rapat Dewan Komisaris
Meetings of the Board of Commissioners
Proses pengawasan terhadap kegiatan operasional Perseroan dilakukan melalui rapat-rapat, evaluasi laporan operasional bulanan dan diskusi dengan komite terkait sesuai dengan masalah yang dihadapi. Ketentuan mengenai pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris, pada dasarnya sama dengan ketentuan untuk pelaksanaan Rapat Direksi.
The supervisory process over the Company’s operational activities is carried out through meetings, evaluation of monthly operational reports and discussion with the relevant committees involved with problems being faced by the Company. The provisions concerning the running of Board of Commissioner meetings are basically the same as those to run Board of Director meetings.
Selama tahun 2010, keputusan yang diambil oleh Dewan Komisaris yaitu melalui keputusan sirkular Dewan Komisaris, sehingga keputusan yang dihasilkan tetap diketahui oleh seluruh anggota Komisaris dan keputusan tersebut mengikat untuk ditindak lanjuti.
During 2010, the decisions the Board of Commissioners held in the form of Circular Commissioners decisions which ensured that all the Commissioners were aware of the decisions made and these decisions were binding for further action.
Direksi
The Board of Directors
Direksi sebagai Organ Perusahaan melaksanakan tugasnya mengurus Perseroan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
The Board of Directors is an organ of the Company empowered to manage the Company in its best interests and in accordance with its aims and objectives, as well as to represent the Company both in and out of court with respect to valid legislation, the Articles of Association and the Decisions made by the GMS.
Tugas dan Wewenang Direksi
Duties and Authority of the Directors
Untuk melaksanakan kepengurusan Perseroan, Direksi memiliki serangkain tugas dan wewenang mencakup diantaranya. • Mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan
In order to manage the Company, the Directors have a range of duties and authority, including: •
Representing the Company both in and out of court on all matters and in any event, binding the Company with other parties and other parties to the Company, as well as to execute all actions regarding management and ownership, within
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
85
Direksi sebagai organ Perusahaan melaksanakan tugasnya mengurus Perseroan untuk kepentingan perusahaan. The Board of Directors is an organ of the Company empowered to manage the Company.
•
•
•
86
pembatasan bahwa dalam batas-batas tertentu yang ditetapkan, harus dengan persetujuan Dewan Komisaris. Melakukan perbuatan untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan RUPS yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat. Direksi berhak untuk perbuatan tertentu mengangkat seorang atau lebih kuasa dengan syarat yang ditentukan oleh Direksi dalam suatu surat kuasa khusus; kewenangan yang diberikan itu harus dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Dewan Komisaris.
the restrictions set out and with the agreement of the Board of Commissioners. •
Act to transfer, dispose or pledge debt that is more than 50% (fifty percent) total net worth of the Company within one financial year, be it in one sole transaction or several individual or related transactions with the approval of the GMS attended by representatives of the shareholders who own no less than three quarters (3/4) of total shares with valid voting rights and approved by no less than three quarters (3/4) of the total votes validly made at the GMS.
•
The Directors have the right to take certain actions to appoint one or more persons with power of attorney as specified by the Board of Directors; the authority given must be in accordance with the Articles of Association and current legislation of the Republic of Indonesia.
•
In the case that the Company has a conflict of interest with the personal interests of a Director, the Company will be represented by another Director, and in the case that the Company has a conflict of interest with all members of the Board of Directors the Company will be represented by the Board of Commissioners.
Direktur Tidak Terafiliasi
Non Affiliated Directors
Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Keputusan Direksi BEI no Kep-305/
The Company has fulfilled stipulations regulated in the Decision of the Directors of the Indonesian Stock
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 tentang “Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat“, yang mensyaratkan adanya anggota Direksi berstatus tidak terafiliasi. Perseroan telah menetapkan satu orang Direktur Tidak Terafiliasi, yakni Bapak Febriansyah Marzuki.
Exchange (BEI) No. Kep-305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 regarding “The Listing Of Shares (Stock) And Equity-Type Securities Other Than Stock Issued By The Listed Company” which stipulates that there must be a non affiliated director. The Company has appointed one Non Affiliated Director, Mr Febriansyah Marzuki.
Anggota Direksi Perseroan tersebut, sesuai bunyi peraturan dimaksud Pasal III.1.6, tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham pengendali perusahaan sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan, tidak memiliki afiliasi dengan Komisaris atau Direksi lain dari Perseroan, tidak bekerja rangkap sebagai Direksi di grup Perseroan dan tidak pernah menjadi Orang Dalam pada lembaga atau profesi penunjang pasar modal yang jasanya digunakan oleh Perseroan selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai Direktur. Jumlah Direktur Tidak Terafiliasi tersebut telah memenuhi jumlah mininum Direktur Tidak Terafiliasi sebagaimana diatur dalam Pasal III.1.5.
This member of the Company’s Board of Directors, as per the regulation in Article III.1.6, has had no affiliation with the controlling shareholders of the Company for at least six months prior to his appointment, has no affiliation to the Commissioners and other Directors of the Company, does not concurrently work as a Director within the Company’s group and has never been an Insider in an institution or profession supporting the capital market services widely used by the Company for at least six months prior to appointment. The number of Non Affiliated Directors meets the minimum requirements as regulated in Article III.1.5.
Pemilihan dan Susunan Direksi
Election and Composition of the Board of Directors
Perseroan melaksanakan pemilihan anggota Direksi setiap 4 (empat) tahun sekali, namun tidak mengurangi hak RUPS untuk menentukan lain. Selanjutnya susunan Direksi terpilih diangkat dan diberhentikan oleh RUPS melalui proses yang transparan. Direksi Perseroan saat ini terdiri atas seorang Direktur Utama, dua orang Direktur dan seorang Direktur Tidak Terafiliasi.
Susunan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
The Company holds elections for the Board of Directors once every 4 (four) years, however this does not detract from the rights of the GMS to decide otherwise. Further, the Board of Directors are selected, approved and terminated by the GMS through a transparent process. The Company’s Directors at this time consist of a Managing Director, two Directors and one Non Affiliated Director. Composition of the Company’s Board of Directors:
JABATAN POSITION
NAMA NAME
Direktur Utama President Director
Kenneth Patrick Farrell
Direktur Director
Yuanita Rohali
Direktur Director
Endang Ruchijat
Direktur Tidak Terafiliasi Non-afilliated Director
Febriansyah Marzuki
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
87
88
Rapat Direksi
Meetings of the Board of Directors
Untuk menselaraskan kegiatan operasional di lapangan dengan tujuan Perseroan dan arahan Dewan Komisaris, Direksi melaksanakan Rapat Direksi dengan ketentuan umum mencakup diantaranya:
To harmonize operational activities in the field with corporate objectives and with the direction of the Board of Commissioners, the Board of Directors holds meetings with general provisions including:
•
Penyelenggaraan rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu: - apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi; - atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau - atas permintaan tertulis dari 1 (satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
• Meetings of the Board of Directors can be held at any time that: - It is considered necessary by one or more of the Directors; - On the written request of one or more of the Board of Commissioners; - On the written request of one or more of the shareholders who jointly represent 1/10 (one per ten) or more of the total shares with valid voting rights.
•
Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat Direksi dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang hadir.
• Meetings of the Board of Directors are led by the Managing Director, in the case that the Managing Director cannot attend or is held up without the need for third party confirmation, the meeting will be led by a Director attending the meeting.
•
Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari satu per dua dari jumlah anggota Direksi yang sedang menjabat hadir atau diwakili dalam rapat.
• The Board of Director’s meeting is legal and has the right to make binding decisions when more than half the total number of serving Directors are present or represented in the meeting.
•
Keputusan rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, ketua rapat Direksi yang akan menentukan.
• Decisions in the meeting can be taken based on deliberation and consensus. In the case of an equal vote, the chair of the Director’s meeting has the deciding vote.
•
Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. - Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam rapat Direksi.
• The Directors can also make legal decisions without holding a meeting in the case that all the Directors have been informed in writing and all the Directors give their approval regarding the written proposal by signing the proposal. - Any decision made in this way has the same strength as decisions taken legally in a meeting of the Board of Directors.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Pada tahun 2010 keputusan Direksi diadakan dalam bentuk keputusan sirkular direksi. In 2010 the decision the Board of Directors held in the form of circular Directors decision.
Seorang anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun, baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, harus menyatakan sifat kepentingannya dalam suatu rapat Direksi dan dia tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi tersebut kecuali jika rapat Direksi menentukan lain.
• Any Director who has any form of personal interest in a transaction, be it direct or indirect, must state the nature of his interest in a meeting of the Board of Directors and has no right to join the vote regarding matters related to this interest unless the Meeting decides otherwise.
Pada tahun 2010 keputusan Direksi diadakan dalam bentuk keputusan sirkular Direksi, namun demikian setiap keputusan yang diambil senantiasa secara penuh disetujui oleh seluruh Direksi Perseroan. Rekomendasi atau persetujuan yang diambil adalah persetujuan atas aksi korporasi yang akan dilakukan Perseroan.
In 2010 the decision the Board of Directors held in the form of circular Directors decision, however, each decision made was always fully approved by all the Company’s Directors. The recommendations or approvals taken were approvals for corporate actions undertaken by the Company.
Mekanisme pergantian Komisaris dan Direksi
Mechanism to Replace Commissioners and Directors
Selain melalui RUPS, pergantian Komisaris dan Direksi dapat juga terjadi jika ada anggota Komisaris dan Direksi yang mengundurkan diri. Dalam hal ini, maka berlaku ketentuan umum, diantaranya sebagai berikut: • Anggota Dewan Komisaris atau Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan paling singkat 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal efektif pengunduran dirinya. - Seorang anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang mengundurkan diri baru bebas dari tanggung jawabnya, setelah RUPS memutuskan demikian.
Other than by means of GMS, Commissioners and Directors may also be replaced if a member of the Boards of Commissioners or Directors resigns. In this case, general provisions are in place, including:
•
• Members of the Boards of Commissioners and Directors are permitted to resign from their post by informing the Company in writing at least 60 (sixty) days prior to the effective date of their resignation. - Any member of the Boards of Commissioners or Directors who resigns is only released from his responsibilities after a GMS has made this decision.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
89
•
•
90
Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) Pasal ini, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut, pengunduran diri anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS.
• The Company is obliged to hold a GMS to decide on the request to resign made by a member of the Boards of Commissioners or Directors within no more than 60 (sixty) days after receiving the resignation letter. • In the case that the Company does not hold a GMS within the timeframe laid out in subsection (6) of this article, the passing of this period of time means that the resignation of the member of the Board of Commissioners or Directors is ratified without the need for the approval of the GMS.
Kepemilikan Saham Perseroan oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Company Share Ownership by Members of the Boards of Commissioners and Directors
Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
None of the Board of Commissioners or Directors owns Company shares either directly or indirectly.
Komite-Komite
Committees
Komite Audit Pada tanggal 25 Oktober 2010, Perseroan telah membentuk Komite Audit, yang salah satu tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: • Menyampaikan laporan tertulis kepada Dewan Komisaris paling sedikit sekali dalam satu kuartal, yang menyajikan aktifitas dan rekomendasi Komite Audit, jika ada, serta masalah-masalah signifikan yang membutuhkan perhatian Dewan Komisaris; • Menyiapkan laporan yang akan dimasukkan ke dalam laporan tahunan yang antara lain merinci aktifitas-aktifitas Komite Audit; • Membuat laporan khusus kepada Dewan Komisaris, jika diminta.
Audit Committee On 25 October 2010, the Company formed an Audit Committee, the duties and responsibilities of which include: • To submit a written report to the Board of Commissioners at least once a quarter, which studies the activities and makes recommendations, if any, as well as studying significant problems which require the attention of the Board of Commissioners; • To prepare a report to be included in the annual report including details of the Audit Committee’s activities; • To make special reports to the Board of Commissioners, if requested.
Uraian tugas dan Tanggung Jawab secara detail akan dituangkan dalam suatu Charter (Piagam) Komite Audit yang tengah disusun.
A detailed description of the duties and responsibilities will be outlined in a Charter of the Audit Committee which is being compiled.
Anggota Komite Audit yang menjabat saat ini yaitu Kanaka Puradiredja, Indra Safitri dan Setiyono Miharjo.
Audit Committee members who served at this time is Kanaka Puradiredja, Indra Safitri dan Setiyono Miharjo.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Perseroan berencana melengkapi Perangkat Komisaris ini dengan membentuk Komite-komite lain yang relevan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan perusahaan.
The Company plans on completing the Commissioners support by forming other committees relevant to the needs and development of the Company.
Satuan Pengawasan Internal Saat ini Perseroan dalam proses pembentukan Internal Audit dan proses penyelesaian piagam Internal Audit. Namun demikian, Internal Audit yang dibentuk akan bertugas dan bertanggung jawab untuk: • Menyusun serta melaksanakan rencana internal audit tahunan; • Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen resiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; • Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasioanal, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya; • Memberi saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; • Membantu memantau pelaksanaan code of conduct di lingkungan BRM dan bila dibutuhkan turut menindak-lanjuti masukan-masukan dari SPEAK UP system; • Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Dewan Direksi dan Dewan Komisaris; • Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah direkomendasikan; • Bekerja sama dengan Komite Audit; • Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; • Berdasarkan hasil-hasil pemeriksaan, turut memberikan masukan penyempurnaan Enterprise Risk Management; • Melakukan pemeriksaan khusus bila diperlukan.
Internal Audit Unit At this time, the Company is in the process of forming an Internal Audit unit and is in the process of completing the Internal Audit charter. However, the Internal Audit Unit being formed will have the following duties and responsibilities: • Compiling and implementing planned annual internal audits; • Studying and evaluating the implementation of internal controls and risk management systems in accordance with company policies; • Checking and evaluating efficiency and effectiveness in the areas of finance, accountancy, operations, human resources, marketing, information technology, and other activities; • To provide advice on improving and objective information regarding the activities which have been evaluated at all levels of management; • To assist in observing the code of conduct in the BRM environment and if necessary to follow up on suggests for the SPEAK UP system; • To make reports on audit results and submit such reports to the Boards of Directors and Commissioners; • To monitor, analyze and report on follow up repairs which have been recommended; • To work alongside the Audit Committee; • To compile programs to evaluate the quality of internal audits carried out; • Based on evaluation results, to provide advice to Enterprise Risk Management; • To do special evaluations, if required.
Auditor Eksternal Eksternal Auditor ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Perseroan secara independen dan memberikan opini atas kewajaran Laporan Keuangan Perseroan. Periode Pelaksanaan, untuk Tahun Buku Perseroan yang berakhir per 31 Desember 2010.
External Auditor An external auditor will be appointed to examine the Company’s Financial Statements independently and to provide an opinion on the fairness of the Company’s Financial Statements. The Implementation Period for the Company’s Financial Year ended on 31 December 2010.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
91
92
Audit umum atas laporan keuangan Perseroan tahun buku 2010, dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tjiendradjaja & Handoko Tomo yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
The public audit on the Company’s financial statement for the financial year 2010 was carried out by the Public Accountant’s office Tjiendradjaja & Handoko Tomo who was appointed by the annual General Meeting of Shareholders.
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan mempunyai fungsi serta tanggungjawab dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan pengendalian komunikasi perseroan, dan hubungan investor. Fungsi Sekretaris Perusahaan antara lain: • memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan para pemangku kepentingan, • menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar para pemangku kepentingan, • memenuhi kewajiban Perseroan terkait dengan pasar modal dan pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku, • membina identitas dan citra perseroan untuk menunjang peningkatan nilai perseroan, • mengelola media komunikasi internal dan eksternal perseroan dan mengarahkan anak perusahaan dalam aktivitas komunikasi korporat yang dilaksanakan.
Corporate Secretary The Corporate secretary has the function and responsibility to compile policies and plans, and to control corporate communication and investor relations. The functions of the Corporate secretary include: • Ensuring smooth communication between the company and its stakeholders, • To ensure the availability of information which should be accessible to the stakeholders in accordance with stakeholders’ fair needs, • To fulfill the Company’s obligations in relation to the capital markets and shareholders in accordance with current legislation, • To establish the identity and image of the company to support the promotion of corporate values, • To manage the company’s media communication internally and externally to guide the company’s subsidiaries in their corporate communications.
Fungsi Sekretaris Perusahaan tersebut wajib diimplementasikan dalam beberapa fungsi, yakni: • Compliance officer • Stakeholders relation • Liaison officer/contact person • Business information
The function of the Corporate secretary must be utilized in various functions, including: • Compliance officer • Stakeholder relations • Liaison officer/contact person • Business information
Perseroan telah menetapkan Muhammad Sulthon sebagai Sekretaris Perusahaan.
The Company has appointed Muhammad Sulthon as its Corporate secretary.
Selanjutnya sebagai penghubung perusahaan dengan komunitas pasar modal dan pihak eksternal lain yang berkepentingan, Perseroan telah membentuk Bagian Hubungan Investor yang memiliki tanggung jawab untuk memastikan dipenuhinya aspek keterbukaan sebagai salah satu prinsip GCG kepada komunitas pasar modal, membina hubungan dengan para
Further, as the company’s connection to the stock market community and other important external parties, the Company has appointed an Investor Relations officer who is responsible for ensuring fulfillment of all aspects of transparency as one of the principles of GCG with the capital market community, fostering relations with investors in shares and bonds
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
investor saham dan obligasi maupun surat berharga lainnya, para analis, jurnalis, wali amanat, lembaga pemeringkat, Self Regulatory Organization (SRO), serta komunitas keuangan terkait lainnya.
and other securities, analysts, journalists, trustees, rating agencies, Self Regulatory Organization (SRO), as well as other related financial communities.
Kegiatan keterbukaan informasi yang dilaksanakan oleh Perseroan, tahun 2010 Transparency activities implemented by the Company in 2010 BULAN MONTHS
KEGIATAN ACTIVITY
PARA PIHAK PARTIES
Desember 2010 December
•
BEI IDX
•
Keterbukaan informasi pendirian Unit Usaha Perseroan yaitu PT Sarkea Prima Minerals Disclosure of information on the establishment of the Company Business Unit, PT Sarkea Prima Minerals
Kebijakan Pokok Perusahaan dan Praktek-Praktek GCG
Basic Policies and Practices of GCG in the Company
Perseroan telah menyusun pokok-pokok kebijakan Perusahaan yang terkait dengan penerapan praktek GCG, dalam bentuk ”Pedoman Kode Etik (Code of Conduct)”, Pedoman GCG dan Kebijakan Umum Perseroan dengan butir-butir kebijakan pokok menyangkut diantaranya:
The Company has compiled the main points of its policies in relation to the implementation of GCG practices in the form of a “Code of Conduct”, GCG manual and Public Policy for the Company with basic points of policy including:
Pengelolaan Risiko
Risk Management
Perseroan tengah mengembangkan sistem pengelolaan risiko secara terintegrasi di tingkat korporasi, mengacu pada sistem terakreditasi ISO 31000: Risk Management – Principles and Gudelines. (Lihat uraian ”Manajemen Risiko”)
The Company is in the process of developing an integrated risk management system at corporate level, based on the ISO 31000 accredited system: Risk Management – Principles and Guidelines. (See overview in ”Risk Management”)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
93
94
Transaksi Benturan Kepentingan
Conflict of Interest Transactions
Untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan, Perseroan menetapkan prinsip-prinsip kebijakan sebagai berikut: • Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi harus mengungkapkan kepemilikan saham di Perseroan atau di perusahaan lain dalam daftar khusus sebagaimana dipersyaratkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Setiap individu Jajaran Perseroan dilarang menggunakan informasi penting dan rahasia bagi kepentingan pribadi atau untuk kepentingan orang lain atau pihak lain yang merugikan kepentingan Perseroan. • Setiap individu Jajaran Perseroan sebaiknya menghindari kepentingan ekonomi dalam perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan ekonomi.
To avoid conflict of interest, the Company applies policy principles as follows:
Dengan demikian seluruh elemen Perseroan dapat terhindar dari dominasi oleh satu pihak terhadap pihak lainnya, bebas dari segala pengaruh dan tekanan pihak lain sehingga pengambilan keputusan mengenai transaksi yang mengandung benturan kepentingan dapat dilakukan secara obyektif.
As such, all parties in the Company can avoid one party dominating any other, remain free from all outside influences and pressure, and be able to make decisions regarding transactions with conflicts of interest in an objective manner.
Transaksi Orang Dalam
Insider Trading
Aturan mengenai transaksi orang dalam diatur dalam Panduan Kode Etik. Aturan tersebut menyatakan bahwa Perseroan memegang teguh peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai informasi orang dalam khususnya dalam hal akses informasi yang sensitif dan bersifat rahasia.
Regulations regarding insider trading are regulated in the Code of Ethics Manual. These regulations state that the Company strictly enforces all regulations regarding insider trading, in particular with regard to sensitive and confidential information.
Sesuai Panduan Kode Etik, individu jajaran Perseroan yang memiliki akses informasi material yang belum dipublikasikan secara luas dilarang menyalahgunakan jabatan dan kewenangannya dengan mengungkapkan informasi dimaksud kepada pihak tertentu untuk digunakan sebagai dasar membeli, menjual atau menahan saham Perseroan.
In accordance with the Code of Ethics manual, all individuals in the Company have access to material which has not yet been widely published and are forbidden to misuse their position and authority to disclose this information to certain parties to be used as a basis to buy, sell or hold Company shares.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
•
•
•
Members of the Boards of Commissioners and Directors must declare share ownership in the Company or in other companies included on a specific list as required by current legislation. Each individual within the Company is forbidden from using important and confidential information for personal benefit or the benefit of other persons or parties or against the interests of the Company. Each individual within the Company should avoid economic interests in the company which could cause economic conflicts of interest.
Pemberian dan Penerimaan Hadiah
Giving and Receiving Gifts
Pada prinsipnya pemberian maupun penerimaan hadiah dilarang oleh Perseroan, kecuali jika pelaksanaannya sesuai dengan peraturan yang ditetapkan secara khusus oleh Perseroan atau peraturan perundangundangan yang berlaku.
On principle, the giving and receiving of gifts is forbidden by the Company, except where done in accordance with regulations specifically set out by the Company or valid legislation.
Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi serta Informasi Orang Dalam
Disclosure and Confidentiality of Information and Insider Information
Perseroan menyediakan dan memberitahukan informasi-informasi yang harus segera disampaikan kepada shareholder maupun stakeholder lainnya dalam rangka proses pengambilan keputusan yang cepat. Sedang informasi yang bersifat rahasia tidak boleh disampaikan, kecuali melalui otoritas khusus oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
The Company provides information which must be given to its shareholders and stakeholders to enable quick decisions to be made. Confidential information may not be disclosed, except through special authority given by the Boards of Commissioners and Directors.
Perkara Hukum
Legal Cases
Perseroan tidak sedang terlibat dalam perkara hukum dengan pihak manapun juga sepanjang tahun pelaporan.
The Company is not involved in any legal cases with any party anywhere in this reporting year.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
95
Manajemen Risiko Risk Management
96
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Perseroan memiliki komitmen untuk menerapkan manajemen risiko secara berkesinambungan di seluruh proses bisnis dan pengelolaan perusahaan. Untuk meminimalisasi risiko, manajemen puncak melakukan penilaian atas risiko usaha melalui metode penilaian risiko yang terstruktur guna memastikan sistematika identifikasi, evaluasi dan mitigasinya, dengan tujuan: • Memperkecil komponen biaya dan konsekuensi dari risiko. • Memberikan kemampuan untuk melakukan perbaikan dan pemulihan dalam hal adanya keadaan yang mengganggu kelangsungan usaha.
Companies have a commitment to applying balanced risk management throughout all business and corporate management processes. To minimize risk, senior management must undertake risk assessments to consider the risks to their business by using systematic risk assessment methods structured to confirm systematic identification, evaluation and risk mitigation with the goals of: • Reducing the costs and consequences of risk; • Providing capacity for repair and rehabilitation under circumstances that may threaten business continuity.
Perseroan merintis pembentukan Risk Management Group (RMG), yang bertugas mengidentifikasi dan merekomendasikan cara-cara mengatasi atau meminimalisir dampak negatif yang ada. Selanjutnya Perseroan dan Anak Perusahaan akan menerapkan kerangka Manajemen Risiko sesuai dengan ISO 31000: Risk Management – Principles and Guidelines.
Business risk forged the path for establishing Risk Management Group (RGM), which is tasked with identifying and recommending ways of containing and overcoming the negative impacts of prevailing risks. Moreover, a business entity and its subsidiaries must implement an appropriate risk management framework in compliance with ISO 31000: Risk Management – Principles and Guidelines.
Kebijakan Manajemen Risiko
Risk Management Policy
Perseroan menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko untuk memenuhi prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Kebijakan Manajemen Risiko digunakan sebagai acuan dalam penerapan dan pengelolaan risiko, serta merupakan dasar bagi pengambilan keputusan yang terkait dengan pengelolaan risiko Perseroan.
Businesses decide upon risk management policies to implement a system of responsible management (Good Corporate Governance). Risk management policies are used as reference in controlling and managing risk and also dictate decisions made under circumstances that may pressure a company.
Kebijakan ini diterapkan pada seluruh proses pengelolaan Perseroan, anak usaha dan proyek, serta pihak-pihak dan individu yang bekerja untuk dan/atau atas nama Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dan sasaran Perseroan.
Policies applied in risk management processes, subsidiary companies, projects and for individuals that work for or under the name of the company, directly or indirectly, influence the accomplishment of the objectives and the goals of the company.
Penilaian Risiko Perusahaan Tingkat Tinggi
High Level Corporate Risk Assessment
Perseroan telah mengidentifikasi dan mengelola 52 jenis risiko yang dihadapi perusahaan dan anak perusahaan. Risiko yang dihadapi terbagi atas
Companies have already identified and organized 52 types of risks that confront their firms and their firm’s subsidiaries. Risks confronting companies can be
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
97
98
risiko Perseroan secara keseluruhan dan risiko di tingkat anak usaha baik yang sifatnya risiko strategis maupun risiko operasional. Pembahasan selanjutnya dititikberatkan pada risiko usaha spesifik yang dihadapi dan dapat dikelola, dengan tidak mengesampingkan upaya untuk terus memonitor dan mendefinisikan dampak risiko di luar kendali Perseroan, seperti risiko politik, perubahan peraturan, kebijakan moneter (pajak, suku bunga dan fluktuasi nilai tukar). Pengelolaan keseluruhan risiko tersebut di bagi dalam dua kelompok besar, yakni pengelolaan risiko umum dan pengelolaan risiko keuangan.
apportioned between subsidiary firms and the parent company given considerations of both strategic risk and operational risk. Further specific discourse should be emphasized regarding confronting and managing risk without belittling efforts to monitor and identify risks that are beyond the managerial realm of control. Companies may face political risk, risks of changes to regulations and changes in monetary policy (taxes, interest rates and exchange rates). Managing all of these above-mentioned risks can be divided into two main categories, namely – managing general risk and managing financial risk.
Pengelolaan Risiko Umum
Managing General Risk
Risiko Umum merupakan kelompok risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam usaha penambangan terdiri dari berbagai sub kelompok risiko meliputi risiko ekplorasi, risiko sosial, risiko operasional dan risiko hukum. Adapun beberapa risiko yang masuk dalam kategori ini meliputi: • Risiko ketidaksesuaian proyeksi dan perkiraan, terdiri dari risiko ketidaktepatan atas penentuan: - Estimasi jumlah cadangan dan sumber daya, perkiraan mengenai potensi eksplorasi di masa yang akan datang dan sensitivitas dari mulai perubahan cadangan sampai perubahan harga logam; - Estimasi biaya eksplorasi, hasil, cadangan dan sumber daya - Rencana pengembangan, produksi dan penjualan; - Estimasi biaya modal, pengembangan proyek, jangka waktu pengembangan / ekplorasi / produksi yang dibutuhkan, produksi awal; - Estimasi biaya operasional, biaya-biaya lainnya dan perpajakan; dan lain-lain
General risk factors facing resource extraction enterprises can be viewed from the perspective of a number of sub-categories involving risks associated with exploration, social risks, operational risks and legal risks. A number of these risks include: • Risks of uncertainty over projections and forecasts due to inaccurate determinations: - Deposit and resource estimates, forecasts about future exploration potential and market sensitivity caused by volatile metal prices; - Estimations of the costs of exploration, exploitation and resources required. - Development, production and marketing plans. - Capital expenditure estimates, development capital, timeframe needed for development / exploration / initial production. - Estimates of operational costs and additional expenses, taxes, and others.
•
•
Risiko Operasional: Eksplorasi sumber daya alam dan pengembangan serta produksi dari suatu usaha penambangan merupakan suatu aktifitas yang mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi dan sulit untuk diprediksi. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh atas Risiko Operasional termasuk namun tidak terbatas pada faktorfaktor sebagai berikut:
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Operational Risks: Exploration of natural resources, development, production under one development constitutes certain activities that carry a high degree of uncertainty and unpredictability. Risk factors associated with operational risk include, but are not limited to, the following:
- - -
- - -
Kondisi geologis dan geoteknis yang tidak diharapkan; Kerusakan pada mine pit slopes dan tailings dams; Kecelakaan berupa runtuhnya tanah permukaan pada kegiatan penambangan bawah tanah; Kemungkinan terjadinya berbagai macam kecelakaan operasional; Kerusakan lingkungan termasuk pencemaran limbah logam; Ketidakmampuan dalam memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku.
-
Unanticipated geologic and geotechnical conditions;
-
Damage to mine pit slopes and tailings dams;
-
Accidents such as landslides associated with underground mining activity;
-
The ever-present possibility of a number of operational accidents;
-
Environmental
damage
caused
by
the
effluence of refuse; -
The potential inability to always meet all prevailing laws and regulations.
•
Risiko Pengembangan Proyek : Terjadi karena pengembangan suatu tambang umumnya membutuhkan waktu dan belanja modal yang besar selama tahap pengembangannya sebelum mencapai tahapan produksi. Proyek penambangan pada umumnya melalui proses eksplorasi (identifikasi bijih besi), studi kelayakan (metode penambangan, proses dan rekayasa desain, manajemen proyek, perkiraan biaya modal dan evaluasi investasi) dan tahapan konstruksi. Dalam setiap tahapan ini, terdapat faktor-faktor risiko dominan, seperti misalnya: perubahan kuantitas dan kualitas mineral tambang, perubahan peraturan dan pendanaan yang tidak tepat waktu maupun jumlah.
•
Project Development Risks: Developing any mine requires time and access to huge amounts of capital during the stages before eventual production. Mining projects in general proceed with the processes of exploration (identification of alloy resources), feasibility study (mining methodology, process and engineering design, project management, capital outlay and investment evaluation) and construction phase. During each stage there are certain dominant risk factors, for example: changes in the quantity and the quality of mineral resources; regulatory changes and financing arrangements that may not be on time or in the right amount.
•
Risiko keterbatasan Peralatan dan Tenaga Kerja Yang Berpengalaman.
•
Risks of limited access to mining equipment and experienced human resources.
•
Risiko Penurunan Harga Logam, berupa potensi penurunan pendapatan karena penurunan harga jual produk tambang, yang dipengaruhi berbagai faktor seperti misalnya: - Resesi atau penurunan kondisi ekonomi; - Kenaikan pasokan dari produksi; - Spekulasi jangka pendek yang dilakukan oleh para investor/trader; - Forward sale oleh produsen dalam transaksi hedging atau transaksi lain yang serupa; - Perubahan substansial pada kebijakan moneter dan manajemen persediaan logam.
•
Risks of a fall in the price of metals and the potential impact of decreasing profit potential due to declining prices for mining products which are affected by several different factors, such as: - Recession or declining economic conditions; - Rising costs of production provisions; - Short-term investor/trader speculation; - Forward sale by the producer by hedging or similar transactions; - Substantial changes in monetary policy and management of supply of mining appropriations.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
99
•
Risiko Pendanaan Proyek. Pengembangan, konstruksi dan operasional dari proyek-proyek masa datang, termasuk Dairi, Gorontalo, Palu, Bumi Mauritania dan Konblo akan tergantung pada pendanaan yang cukup besar, pendanaan tersebut selain berasal dari arus kas internal, juga diperlukan tambahan dari sumber-sumber eksternal lainnya.
•
Project Finance Risk: Developing, constructing and operating additional projects, including Dairi, Gorontalo, Palu, Bumi Mauritania and Konblo will depend on significant finance from both internal cash flow and external sources.
•
Risiko Hukum - Perizinan dan Persetujuan Kegiatan operasional Perusahaan dan Anak perusahaan sangat bergantung pada kemampuan untuk mempertahankan, dan memperbaharui izin-izin dan persetujuan-persetujuan serta mempertahankan konsesi yang dimilikinya, termasuk namun tidak terbatas pada Kontrak Karya dan ijin eksplorasi. Contoh aktual dari faktor risiko ini adalah Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 mengenai penggunaan kawasan hutan (GR24), khususnya yang berkaitan dengan proyek penambangan yang dilakukan oleh PT Dairi Prima Mineral (PT DPM) berdasarkan Kontrak Karya yang dimiliki PT DPM.
•
Legal Risk: Licensing and operational project
Risiko Operasional Global - Aktivitas eksplorasi, pengembangan dan produksi Perusahaan dan Anak perusahaan adalah aktivitas yang dilakukan secara global dan sangat bergantung terhadap kondisi politik dan risiko ekonomi.
•
•
100
agreements for the company and its subsidiaries depends heavily on the ability to maintain and renew agreements while maintaining the entitled concession, including but not limited to the Contract of Work and exploration permits. One actual example involves risk factors associated the Government Regulation No. 24, 2010 on the use of forest area (GR24), in particular related to the mining project PT Dairi Prima Mineral (PT DPM) based upon the Contract of Work held by PT DPM.
Global Operational Risk: Exploration, development and production activities of the company and its subsidiaries are global and are highly exposed to political conditions and economic risk.
Pengelolaan Risiko Keuangan
Financial Risk Management
Kebijakan Perusahaan yang berkaitan dengan manajemen risiko keuangan telah dijabarkan dengan jelas dan diterapkan secara konsisten. Manajemen risiko keuangan adalah bagian mendasar dari strategi jangka panjang Perusahaan meliputi bidang seperti risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan pengelolaan modal.
Company policies related to financial risk management have already been clearly clarified and implemented consistently. Financial risk management is a fundamental aspect of long-term company strategy which includes factors such as foreign exchange risk, interest risk, liquidity risk and capital management.
Manajemen risiko keuangan berada dibawah pengawasan langsung dari Direksi dan terutama Chief Financial Officer. Beberapa risiko bidang keuangan yang diidentifikasi, dimonitor dan dimitigasi diantaranya adalah:
Financial risk management is under the direct supervision of the Chief Financial Officer. Among several financial risks identified, monitored and mitigated include:
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
•
Risiko Nilai Tukar. Sumber pendapatan Perusahaan berasal dari anak Perusahaan yaitu BRJ dan penghasilan deviden melalui MDB merupakan penghasilan dalam mata uang dalam Dollar AS. Sedangkan kebutuhan dana Perusahaan dan anak perusahaan, terutama untuk pembiayaan aktivitas investasi umumnya dalam Dollar AS.
•
Exchange Rate Risk. Company income from subsidiary companies such as BRJ and dividend returns through MDB constitute US dollar denominated proceeds while the financial requirements of the company and its subsidiaries, especially for operational expenses and general investment are normally US dollar denominated.
Dalam jumlah tertentu beban operasional rutin perusahaan dan anak perusahaan menggunakan mata uang lain selain dari Dollar AS, berdasarkan mata uang pada masing-masing negara.
In specific amounts the burden of the company’s and its subsidiary companies’ routine operational expenditures are US dollar denominated but transactions are normally in the currency of each country of operation.
•
Risiko harga Komoditas Perusahaan dan Anak perusahaan menghadapi risiko komoditas karena emas dan logam lainnya merupakan produk yang diperdagangkan di pasar global. Fluktuasi dari harga komoditas tersebut langsung mempengaruhi pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan. Untuk melindungi posisi keuangan, Perusahaan dan Anak perusahaan mengadakan perjanjian lindung nilai dengan pihak ketiga.
•
Commodity Price Risk The company and its subsidiaries face commodities risk because gold and other metals are products that are traded on global markets. Fluctuations in the prices of these global commodities directly impact the income of the company and its subsidiary companies. Protecting the position and value of the company and its subsidiaries requires arrangements and commitments with third parties.
•
Risiko Likuiditas Manajemen risiko likuiditas yang memadai dilakukan dengan menjaga kas dan setara kas untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Perusahaan dan Anak perusahaan mempertahankan fleksibilitas pendanaan dengan menjaga posisi agar senantiasa dibawah komitmen kredit.
•
Liquidity Risk Liquidity risk management is undertaken safeguarding cash equivalents to support business activities on schedule. The company and its subsidiary companies maintain capital flexibility by continually protecting its position under credit commitments.
•
Interest Rate Risk Perusahaan dan Anak Perusahaan dibiayai melalui pinjaman bank jangka panjang dan pinjaman lainnya, seperti kredit dan uang muka dari pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sehingga menghadapi risiko fluktuasi tingkat suku bunga. Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah untuk mendapatkan suku bunga tersedia yang paling menguntungkan.
•
Interest Rate Risk The company and subsidiary companies are financed by long-term bank loans and other credit instruments and special interest third party deposits. This involves interest rate fluctuations. The policy of the company and its subsidiaries is to find the most lucrative available interest rate.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
101
Mitigasi Risiko
Risk Mitigation
Sepanjang tahun 2010 Perseroan telah melakukan pengkajian dan melakukan mitigasi atas seluruh risikorisiko yang akan atau kemungkinan besar memberi dampak negatif terhadap operasional. Mitigasi atas risiko langsung dilakukan terhadap risiko-risiko yang tergolong ekstrim dan risiko tinggi. Upaya mitigasi atas beberapa risiko-risiko tinggi dimaksud ditampilkan pada tabel berikut.
Throughout the year 2010 the firm conducted a mitigation audit considering all risks that may or will have significant negative operational impacts. Mitigation was undertaken in consideration of direct risks categorized as high or extreme. Mitigation efforts for several high risk factors are presented in the following table.
JENIS RISIKO
KETERANGAN ASAL RISIKO
MITIGASI YANG TELAH DILAKUKAN
RISK TYPE
EXPLANATION OF RISK SOURCE
MITIGATION UNDERTAKEN
Risiko Izin Explorasi
Lokasi proyek dalam hutan lindung
Exploration License Risk
Project located in protected forest area
Perseroan mengembangkan pola tambang bawah tanah, dan mempresentasikan rencana pada seluruh jajaran Pemerintah yang terkait
Temuan cadangan tidak ekonomis Finding reserves that were not economical
Risiko Likuiditas Liquidity Risk
Kurang detail-nya tahap pemboran eksplorasi dan metoda tidak terakreditasi Insufficient details during exploratory drilling and unaccredited methodology
Pinjaman dari perbankan maupun grup perusahaan yang besar untuk konsolidasi awal Large bank and business group loans required initial consolidation
Risiko Operasional, kekurangan tenaga ahli berpengalaman
Proyek perseroan tersebar dan terdiversifikasi pada berbagai jenis mineral logam
Operation Risk, lack of experienced expert staff
Company projects spread and diversified across several types of alloy
Risiko nilai tukar
Penghasilan dalam mata uang asing, sebagian pengeluaran menggunakan mata uang lokal/setempat
Exchange Rate Risk
Income in foreign denominated currency, a portion of expenditures use local currency at each site
102
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
The company developed an underground mining model that it presented to all relevant branches of government Perseroan melakukan pola pemboran terakreditasi dan penentuan cadangan berdasarkan sertifikasi JORC (Joint Ore Reserves Committee) yang banyak digunakan pada berbagai tambang di Dunia. The company implemented an accredited model to confirm deposits based on JORC (Joint Ore Reserves Committee) certification which is regularly used by mining operations throughout the world. Menjual saham ke publik dan konversi hutang dari grup menjadi kepemilikan saham di Perseroan Sold stock to the public and converted group debt to company stock Melakukan kerjasama dengan mitra berpengalaman diluar tambang baturbara, seperti dengan Antam Carried out cooperation with partners with experience beyond coal, such as Antam
Perseroan melakukan hedging melalui pihak ketiga The company used third party hedging
Teknologi Informasi Information Technology
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
103
104
Teknologi informasi Perseroan dikembangkan untuk mendukung kegiatan operasional yang berlangsung di berbagai lokasi berbeda dengan tingkat perkembangan operasional yang berbeda. Dengan demikian, Perseroan merancang sistem teknologi informasi dengan berbagai tujuan utama, yakni: aman, dapat diandalkan, produktif dan terintegrasi secara global.
Company information technology was enhanced to support ongoing operational activities at several locations with varying operational capacities. As such, the company prepared information technology with several specific primary objectives, namely safety, reliability, integrity and productivity globally.
Sistem teknologi informasi Perseroan akan didesain mampu mengakomodasi dan menggambarkan kondisi-kondisi operasional yang berbeda tersebut, mudah dioperasikan dan diakses/didata serta bersifat terbuka terhadap kajian dan perbaikan bersifat terus-menerus sesuai dengan perkembangan usaha. Sistem Teknologi Informasi tersebut didesain mampu memberikan data dan informasi real time mengenai kondisi seluruh operasi Perseroan agar dapat segera diambil tindakan perbaikan.
The company information technology systems are designed to accommodate and illustrate the different operational conditions in a user-friendly operational manner for accessing and inputting data openly for study and continual upgrading in accordance with company developments. Such information technology is designed to be capable of providing real-time data and information about all operational conditions in order to ensure that the best actions are taken to appropriately address circumstances.
Sasaran dan kebijakan pengembangan Teknologi Informasi Perseroan dijabarkan dalam satu pernyataan, yakni ”Untuk mendukung pencapaian tujuan Perseroan melalui pemberian infrastruktur dan jasa informasi teknologi yang berkualitas dan dapat diandalkan, memungkinkan pengguna mengelola informasi yang dibutuhkan dengan aman dimanapun berada dan dikelola oleh para profesional di bidang TI yang terpercaya dan mampu memberikan jasa pelayanan pemrosesan data terbaik ”
The targets and policies for developing company information technology can be reduced to one statement, which is “To support the achievement of company objectives through provision of quality and reliable information technology services and infrastructure by enabling reliable management of necessary information from a group of trusted and competent IT professionals capable of providing the best data access service.”
Direksi Perseroan telah membentuk IT Steering Committee untuk meyakinkan proses penyelarasan teknologi informasi dengan proses bisnis berjalan dengan baik dan untuk meyakinkan bahwa teknologi informasi mampu memberikan dukungan yang baik pada proses bisnis dengan tingkat risiko dan kinerja yang dapat dipertanggung jawabkan.
Company directors have formed an IT Steering Committee to ensure attuned procedures for matching information technology with ongoing business processes to make certain that information technology provides support for business process at minimal risk and reliable performance.
Rencana Pelaksanaan
Implementation Plan
Setelah mengidentifikasi seluruh tantangan dan kebutuhan yang diharapkan dari teknologi informasi dalam beberapa tahun mendatang, Perseroan menetapkan beberapa strategi inisiatif untuk dijalankan dalam beberapa tahun mendatang, yakni:
After identifying all information technology challenges and requirements for several years to come, the company has established several strategic initiatives to be implemented over the next few years, including:
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
•
•
•
•
•
• • •
•
• •
• • •
Merancang sistem teknologi informasi yang selaras dengan perkembangan usaha dalam beberapa tahun mendatang. Mengkaji penggunaan sistem aplikasi jarak jauh (seperti CITRIX) yang memungkinkan akses terhadap sistem informasi teknologi dari rumah maupun dari tempat lain menggunakan perangkat komputer jinjing/laptop. Merancang sistem pengiriman berita terstandar yang memungkinkan terintegrasinya fitur-fitur penggunaan telpon genggam, video conference, layanan pesan singkat, e-mail, voice-mail dan peralatan telpon di atas meja sehingga interaksi antar pegawai dapat ditingkatkan dan dikontrol dengan baik. Mencari solusi bagi dimungkinkannya hubungan langsung secara massal jika kondisi luar biasa terjadi (misalnya SMS massal jika terjadi kondisi darurat di area tambang). Menciptakan kerangka standar yang terbuka agar antara sistem TI yang digunakan dengan perangkat TI bisa saling menunjang. Merancang portal khusus bagi pengguna untuk memasuki sistem TI yang dikembangkan. Mempelajari kemungkinan penggunaan jasa komunikasi luar ruang seperti Skype. Menerapkan sistem TI berkecepatan tinggi, aman dan mudah di akses dari seluruh lokasi area pertambangan. Melakukan kajian dimana dan bagaimana cara memperoleh tenaga outsourcing bagi fungsifungsi help desk, service delivery, desktop support, application management, dan sebagainya. Mendirikan pusat data cadangan dan fasilitas pendukungnya. Melanjutkan rencana peningkatan kapasitas bandwidth pengolahan data pada perangkat desktop dan kemampuan jangkauan komunikasi nirkabel antara kantor pusat dengan kantor di site tambang. Merasionalisasi dan menstandarisasi kemampuan komunikasi data nirkabel antar site tambang. Meningkatkan kapasitas untuk melakukan log in jarak jauh melalui jasa VPN. Mengembangkan kebijakan informasi dan mensosialisasikan kebijakan ini agar tercipta budaya informasi yang aman.
•
•
•
•
• • • • •
• •
• • • •
•
Prepare a congruent information technology system suited for company developments in the years to come. Study the use of long distance applications (such as CITRIX) that make possible access to the information technology system from home or elsewhere using either hand or laptop computers. Prepare a standard system for sending information which enables integration of hand phones, video conferencing, short messaging service, e-mail, voice-mail and desk phones so that interaction between employees can be maintained reliably. Seek solutions for the possibility of direct mass communications in the event of extraordinary circumstances (for example, mass SMS in the event of an emergency at a mining site). Create a standard open plan so that the IT system and IT equipment are mutually supportive. Establish a special portal for those using the IT system. Study the possibilities of using other communications services such as Skype. Arrange a safe, secure, easily-accessible highspeed IT system at all mining locations. Conduct analysis on where and how to access outsourced resources for functions such as help desk, service delivery, desktop support, application management, among others. Establish a reserve data headquarters and supporting facilities. Continue plans to raise bandwidth capacity for accessing data by desktop and the reach capability of cable communication between the central office and offices at mine sites. Rationalize and standardize cable communications between mine sites. Raise capacity for long-distance login by VPN. Enhance information policy and socialize the policy to create a sound information environment. Study and choose encrypted equipment suitable for laptops, USB and cable to protect sensitive and confidential information. Upgrade identification and access tools so that only employees can access information in line with their position and needs.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
105
•
•
•
•
•
Mengkaji dan memilih perangkat enkripsi yang cocok untuk laptop, USB dan perangkat nirkabel lain untuk melindungi informasi-informasi yang bersifat sensitif dan rahasia. Mengembangkan perangkat identifikasi dan perangkat akses sehingga pegawai hanya dapat mengakses informasi sebatas kewenangan dan kebutuhannya. Menjamin agar seluruh layanan baru yang dikembangkan kemudian akan dapat dipadukan dengan mudah namun aman untuk menjaga keberlangsungan operasi. Menjamin kemudahan akses jarak jauh yang memungkinkan pegawai menunaikan tugas tertentu dari rumah jika diperlukan. Memfinalisasi rencana anggaran belanja perangkat maupun sistem TI sesuai skala prioritas. Beberapa hal yang akan menjadi prioritas meliputi: - Membangun jaringan infrastruktur utama di seluruh site. - Mengatur seluruh menu komputer utama (seperti direktori aktif, layanan pesan / messaging, pengamanan dan sebagainya). - Merancang sistem dasar bagi pengelolaan dokumen, list management, forms dan formulir-formulir dan bagan alur kerja serta portal intranet (misalnya Share point) - Merancang sistem yang spesifik untuk mendukung divisi Eksplorasi dan Mining. - Mengkaji dan mengimplementasikan sistem standar untuk perencanaan dan pembuatan anggaran (seperti misalnya Hyperion, Cognos, Khalix dan sebagainya). - Mengembangkan struktur organisasi Teknologi Informasi, struktur pendukung dan servis, aturan dan kebijakan TI dan menentukan rekanan yang mampu. - Mengembangkan Model Enterprise dan mengkaji sistem informasi bisnis yang dapat mendukung model tersebut.
Perseroan akan berkonsentrasi pada pengelolaaan dan pengembangan sistem teknologi informasi utama dan melakukan outsourcing pada aktivitas TI lainnya.
106
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
•
•
•
Guarantee all new services being developed can later be easily and safely adapted while guarding operational continuity. Guarantee ease of long-distance access that enables employees to address specific tasks from home if necessary. Finalize budget plans for equipment and the overall IT system in accordance with a priority scale. Several factors to be prioritized include: - Enhancing primary networking infrastructure at every site. - Organizing all primary computer menus (including active directories, services for requests and messaging, security and others). - Preparing a basic document management system, list management, forms and portal intranet (such as Share Point) - Preparing a specific system supporting exploration and mining. - Studying and implementing a system standard for planning and budgeting (such as Hyperion, Cognos, Khalix and others). - Improving Information Technology organizational structure, support and service structure, IT policies and regulations and identifying capable assistants. - Developing a model enterprise by studying business information systems that use the aforementioned models.
The company will concentrate on developing and managing its primary information technology system and outsource other IT activities.
Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Perlindungan Lingkungan (K3LL) Health and Safety at Work and Environmental Protection
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
107
Perseroan tengah merintis penerapan sistem-sistem kerja yang mengarah pada pengelolaan kesehatan kerja dan pengelolaan lingkungannya sesuai dengan standar terakreditasi OHSAS 18001 dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja serta sesuai dengan standar terakreditasi ISO 14001 untuk pengelolaan lingkungan.
The Company is pioneering the application of work systems which lead to health and safety at work and environmental protection in accordance with accredited standard OHSAS 18001 for health and safety at work and accredited standard ISO 14001 for environmental protection.
Perseroan telah mengeluarkan Kebijakan Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (K-3), dimana dengan jelas disebutkan bahwa Perseroan bertangggung-jawab untuk menyediakan tempat keja yang aman bagi karyawan, kontraktor dan tamu, serta bertanggungjawab atas sistem kerja yang aman, mendorong agar semua karyawan bekerja secara aman sesuai dengan prosedur-prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan standar K-3 Pemerintah maupun standar internasional.
The Company has issued policies for Health and
Sementara dalam Kebijakan Lingkungan, Perseroan berkomitmen untuk meminimalkan dampak-dampak yang merugikan lingkungan selama tahap Eksplorasi, Operasional (konstruksi dan produksi) dan Penutupan Tambang dengan mempertahankan standar yang tinggi dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan, serta mematuhi peraturan lingkungan yang ada di Indonesia.
Meanwhile, in the Environmental Policy, the Company is committed to minimizing damaging effects on the environment during the stages of Exploration, Construction and Operations as well as in Closing the Mine, and maintains high standards to protect and manage the environment, as well as fulfilling all related legal requirements in Indonesia.
Pelaksanaan Kegiatan K-3
Implementation of Health & Safety at Work
Pada tahun 2010, Perseroan melalui anak perusahaan PT DPM telah melakukan beberapa kegiatan berkaitan dengan K-3, yakni: • Pelatihan sistem perlindungan kebakaran Tombak Manjolor. Perseroan melakukan kaji ulang atas keandalan komponen-komponen peralatan utama dan kuantitas dari seluruh komponen pembangunan proyek yang ada di lapangan. • Liputan pelayanan keamanan. Peta pelayanan keamanan di lokasi Parongil telah selesai dibuat. PT NPN, rekanan penyedia pelayanan keamanan secara teratur melakukan inspeksi keamanan dan pengamatan setiap saat. Untuk menjamin bahwa inspeksi secara teratur dilakukan dengan baik, maka saat ini di seluruh wilayah tersebut telah terpasang chip tur penjaga
108
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Safety at Work which clearly state that The Company is responsible for providing a safe workplace for its employees, contractors and guests, as well as being responsible for safe work procedures, encouraging all employees to practice safe work patterns in line with Government and International Health and Safety at Work standards.
In 2010, the Company, through its subsidiary PT DPM, has carried out several Health and Safety at Work activities, including: • Fire protection training at Tombak Manjolor. The Company reviewed the reliability of the main equipment components and the quantity of equipment in the field. •
Involvement of Security Services.
A map of security services at the Parongil location has been completed.
PT NPN, our partner in
supplying security services, routinely carries out safety and observation inspections at any time. To ensure the quality of these routine inspections, the whole area currently has inspection tools installed.
•
sebagai alat inspeksi. Pelayanan keamanan tersebut kini mencakup juga seluruh aset yang ada di dalam bangunan. Kerjasama keamanan dengan aparat setempat. Perseroan telah menjalin kerjasama erat dengan Polmas/Polsek Parongil untuk berkoordinasi mengamankan seluruh aset perusahaan yang tersimpan di wilayah tersebut. Sehingga selama tahun pelaporan tidak terdapat kejadian serius terkait dengan keamanan proyek.
This security service now covers all assets within the buildings. • Security Co-operation with Local Officials. The Company works closely with the local police at all levels in Parongil in coordinating security for all the Company’s assets held in this area. During this reporting period there have been no serious events related to project security.
Seusai dengan perkembangan kegiatan usaha saat ini, selain pelaksanaan kegiatan terkait K-3 tersebut, Perseroan telah menyusun rencana pelaksanaan kegiatan keselamatan kerja dalam jangka pendek maupun panjang.
In line with the Company’s current business development, aside from implementing the above health and safety at work procedures, the Company has compiled both short-term and long-term health and safety at work plans.
Dalam jangka pendek, Perseroan melakukan audit kesehatan di daerah pertambangan, baik terhadap kesehatan para pekerjanya dan kesehatan lingkungan sekitarnya. Sedangkan dalam jangka panjang, Perseroan telah membangun fasilitas-fasilitas perawatan kesehatan dan percaya bahwa pekerja harus sehat untuk menjadi produktif dan masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang bahagia.
In the short term, the Company will carry out a health audit in the mine area, both for its employees and the local community. Meanwhile, in the long term, the Company has built health care facilities and believes that its employees must be healthy to be productive and that a healthy community is a happy community.
Untuk jangka panjang, Perseroan juga telah membentuk budaya perusahaan yang berorientasi pada keselamatan kerja, melalui penerapan Kode Perilaku (code of conduct) dan sosialisasi program tersebut yang dilakukan secara intensif. Dalam kegiatan operasional sehari-hari, mekanisme pemeriksaan dan audit keselamatan dilakukan guna memastikan bahwa semua karyawan dan kontraktor mematuhi prosedur tersebut. Dengan adanya program ini, Perseroan bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan pekerja, lingkungan dan masyarakat disekitarnya baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.
For the long term, the Company is also creating a company culture oriented toward health and safety at work through the application of its Code of Conduct and intensive work to raise awareness of its programs. In its day-to-day operations, check mechanisms and safety audits are used to ensure that all employees and contractors fulfill the requirements. Through this program, the Company takes full responsibility for the safety of its employees, the environment and the local community, in both the short and long term.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
109
110
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
111
112
Perseroan memastikan sepenuhnya bahwa semua pemangku kepentingan terlibat dan memperoleh manfaat dari kegiatan operasional. Dalam upaya menyeimbangkan operasi pertambangan yang bersifat invasif, Perseroan telah melakukan program pengembangan masyarakat yang komprehensif dan luas untuk membantu meningkatkan kehidupan masyarakat sekitarnya dengan proyek-proyek pengembangan komunitas.
The Company fully ensures that all stakeholders are involved and benefit from operational activities. In an effort to balance its invasive mining operations, the Company has carried out an intensive and extensive community development program to help raise living standards for the local community with community development projects.
Perseroan senantiasa memastikan untuk meningkatkan nilai semua pemangku kepentingan dalam setiap tahapan pengembangan usaha. Melalui berbagai program pengurangan produk limbah, menciptakan infrastruktur multiguna, menyediakan lapangan kerja bagi penduduk setempat dan menjadi bagian dari komunitas lokal dan nasional, Perseroan menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial dapat berjalan selaras dengan pengembangan usaha. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Perseroan melalui anak perusahaan berkaitan dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial diuraikan sebagai berikut:
The Company always strives to increase value
Dairi Prima Mineral
Dairi Prima Mineral
Pengembangan Masyarakat
Community Development
Kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan Perseroan melalui anak perusahaan pada tahun 2010 diantaranya adalah:
Activities implemented by the Company through its subsidiary in 2010 include:
• Pengembangan benih padi baru Program pengembangan benih padi baru dipromosikan bulan Juni 2010 dan telah dipanen. Berdasarkan hasil monitoring di lokasi dan laporan dari PPL Pertanian menunjukkan bahwa pada seluruh area penanaman benih padi baru tersebut terjadi peningkatan produksi sampai dengan 25%. • Rehabilitasi sarana penyediaan air bersih Melalui kerjasama dengan masyarakat setempat, Perseroan telah melakukan perbaikan sarana penyediaan air bersih termasuk perangkat saluran kran dan sebagainya di Dusun Sopokomil. • Pemberian sumbangan Selain pembangunan sarana fisik, Perseroan mengalokasikan sejumlah dana untuk memperkuat program-program yang berhubungan dengan pengembangan masyarakat seperti HUT RI, perayaan hari besar keagamaan dan partisipasi pada kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah setempat.
• Development of new strain of rice The program to develop a new strain of rice was promoted in June 2010 and has been harvested. Based on monitoring at the location and reports from PPL Pertanian, the entire area planted with the new strain of rice saw 25% higher production. • Repair of water supply facilities In cooperation with the local community, the Company has repaired clean water facilities, including taps and the like, in Sopokomil village. • Donations As well as building physical infrastructure, the Company allocated funds to support programs related to community development, such as celebrations of Independence Day and major religious holidays, as well as participating in local government activities.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
for its stakeholders at every stage of its business development. Through various programs to reduce waste, create multipurpose infrastructure, provide employment for the local community and to be a part of the local and national community, the Company shows its sense of social responsibility can run smoothly with its business operations. Several activities carried out by the Company through its subsidiaries related to corporate social responsibility are as follows:
Kegiatan Hubungan Masyarakat
Community Relations
• Klaim dan keluhan. Perseroan telah menyelesaikan berbagai klaim dan keluhan masyarakat sekitar, yakni kerusakan saluran air karena pengaruh badai angin dan hujan yang melanda wilayah setempat. • Kunjungan lapangan anggota DPRD Provinsi. Anggota DPRD Provinsi (Komisi B DPRD) mengunjungi lokasi proyek Parongil untuk melihat dari dekat situasi dan kondisi hutan lindung dan wilayah izin pinjam pakai. Perseroan telah memberikan penjelasan yang memadai mengenai situasi dan kondisi yang dihadapi di lapangan. • Penerbitan berita. Perseroan memberikan siaran pers mengenai perkembangan perusahaan. • Peringatan HUT RI yang dilakukan bersama masyarakat sekitar, karyawan dan kontraktor lokal. • Kunjungan lapangan staf ESDM. Dalam rangka kunjungan Staf Kementrian ESDM di wilayah Parongil, Perseroan memberikan penjelasan tentang kebijakan dan program-program yang dilakukan perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang no. 5 tahun 2009. • Sosialisasi program-program pemberdayaaan. Pada tanggal 16 Agustus 2010, staf Dirjen Minerba Pabum, Kementrian ESDM bersama staf Dinas Pertambangan Dairi melakukan sosialisasi UU no. 4 tahun 2009 dengan topik fokus kebijakan pemberdayaan setempat. Sosialisasi ini dihadiri oleh supplier dan perusahaan setempat yang bekerja sama dengan PT DPM.
• Claims and complaints. The Company has settled all claims and complaints from the local community; this included damage to the water supply due to local storms. • Visit from member of the local provincial government. Members of the local provisional government (Commission B DPRD) visited the project at Parongil to see firsthand the condition of the protected forest and area covered by land use permit. The Company has provided a satisfactory explanation regarding the situation and conditions faced in the field. • News. The Company has provided press releases regarding its business development. • Independence Day celebrations were carried out with the local community, employees and local contractors. • Visit from the Ministry of Energy and Mineral Resources. During the visit by staff from the Ministry to Parongil, the Company explained its policies and programs, which are in accordance with Law No. 5 / 2009. • Raising awareness of empowerment programs. On 16 August, 2010, staff from the Directorate General of Mining, the Ministry of Energy and Mineral Resources and staff from Dairi Mining Service held a talk on Law No. 4 / 2009 focusing on policies to empower the community. This awareness program was attended by suppliers and the local community, in cooperation with PT DPM.
Program Tanggung Jawab Sosial
Social Responsibility Program
Perseroan, melalui anak perusahaan, PT DPM, melakukan kegiatan tanggung jawab sosial di wilayah konsesinya, Dairi. Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan meliputi bidang-bidang pertanian, peternakan, pembangunan prasarana, sosial, budaya, lingkungan dan sektor pelayanan publik. Total dana yang telah dialokasikan dan bersumber dari dana investasi adalah sebesar Rp1.042.829.000.
The Company, through its subsidiary PT DPM, carried out social responsibility activities in its concession area at Dairi. This involved farming, animal husbandry, infrastructure construction, social, cultural, environmental and public service sectors. Funds allocated for these programs from investment funds amounted to Rp1,042,829,000.
Pelaksanaan kegiatan CSR
Corporate Social Responsibility
Bagi pelaksanaan program CSR yang berbentuk fisik, maka tenaga pelaksananya melibatkan pekerja/ masyarakat lokal dalam bentuk pemberdayaan lokal.
Physical implementation of CSR programs involved empowering employees/ the local community. The Company has now also fulfilled its logistical
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
113
114
Perseroan kini juga telah memenuhi kebutuhan logistik yang dipasok dari pengusaha lokal. Lebih jauh lagi Perseroan mengambil kebijakan untuk memberdayakan pengusaha lokal dalam pengerjaan proyek fisik yang tidak membutuhkan teknologi khusus atau ketrampilan khusus.
requirements that are to be supplied by local tradesmen. Further, the Company is following a policy of empowering local tradespeople by employing them on physical projects that do not require special technology or skills.
Lokasi kegiatan CSR
CSR locations
Sebagian besar lokasi kegiatan tanggung jawab sosial berada di area lingkar tambang 1 yang meliputi empat desa dan satu kelurahan, kecuali kegiatan pengembangan budidaya padi.
Most of the locations involved in the CSR projects are in Ring 1 and involve four villages and one regency, with the exception of rice field development.
Rencana ke depan
Future Plans
Kebijakan kegiatan tanggung jawab sosial di masa mendatang bertema ”Pembangunan lingkar tambang berkelanjutan yang bersinergi dengan program Pemerintah” hal ini didasari pemikiran bahwa barang tambang adalah sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat diperbaharui sehingga bagi masyarakat sekitar diperlukan suatu kegiatan atau bentuk ketrampilan yang bisa diperbarui dan dikelola masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan.
The policy going forward for social responsibility programs is themed “Sustainable development around a mine in synergy with Government programs”. This is based on the belief that mining of non-renewable natural resources means that the local community needs an activity or skill which can be renewed and managed independently and continually by the community.
Target Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Targets for Social Responsibility
Sesuai dengan kondisi topografis dan lingkup usaha yang sudah lama digeluti masyarakat sekitar, maka kegiatan CSR Perseroan akan difokuskan pada sektor budidaya pertanian (perkebunan dan peternakan) yang diikuti pengembangan bisnis lokal dengan target meliputi diantaranya: • Ketahanan/swasembada pangan menuju kemandirian lokal, • Mengurangi ketergantungan masyarakat lokal terhadap perusahaan, • Pengembangan usaha dan produk lokal unggulan, • Membangun jaringan usaha dan akses pasar yang lebih luas, • Diversifikasi usaha lokal yang mampu bersaing di pasar regional, • Pengembangan sentra produk unggulan yang hasilnya bisa diserap daerah,
In line with the topography and business scope that has been long been cultivated by the local community, the Company’s CSR activities are focused on agriculture (farming and animal husbandry) that support local businesses. Targets encompass:
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
• • • • • •
Self sufficiency in food supplies leading to local independence, Reducing the community’s dependence on the company, Developing top quality local businesses and products, Building a business network and broad market access, Diversifying local businesses able to compete in the regional market, Developing a product center for quality products, the results of which can be absorbed into the local area,
• •
Terciptanya pembangunan pusat pengolahan produk unggulan, Terciptanya sinergi pengembangan CSR bidang pendidikan, pengembangan prasarana dan kesehatan dengan program Pemerintah Daerah.
• •
Creation of a processing center for quality products, Creation of synergetic CSR development in the fields of education, infrastructure development and health care with local Government programs.
Citra Palu Minerals
Citra Palu Minerals
Kegiatan Perseroan di area CPM masih terbatas pada eksplorasi awal, menuju ke kegiatan eksplorasi lebih detil berupa pemboran, sehingga kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan masih terbatas. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahun 2010 mencakup: • Melaksanakan kegiatan kemasyarakatan berupa acara buka puasa bersama dan pengajian bersama dengan Masyarakat Poboya, Kodya Palu dan masyarakat di Desa Malala, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli. Biaya yang dikeluarkan CPM untuk melaksanakan kegiatan tersebut adalah Rp12.000.000. • Dalam rangka HUT RI ke 64, CPM melaksanakan serangkaian kegiatan bersama masyarakat di Kelurahan Poboya (Blok I CPM), masyarakat di sekitar kantor dan masyarakat di Desa Malala, Kecamatan Dondo, Kabupaten Tolitoli. Adapun jenis kegiatan yang dilaksanakan adalah panjat pinang, cerdas cermat SD, dan pemberian beasiswa bagi siswa SD yang berprestasi dengan hadiah berupa uang tunai 300 ribu - 1,5 juta, sepeda VCD Player dll. Total biaya yang dikeluarkan CPM untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sekitar Rp35.000.000.
Company activities in the CPM area are still limited to early exploration, leading to more detailed exploration requiring drilling. As such, the CSR programs implemented in the area remain limited. Some activities that took place in 2010 include: • Community activities to break the fast along with Quran recital with the communities of Poboya, Kodya Palu and Malala village in Dondo subdistrict, Tolitoli regency. The cost of this to CPM was Rp12,000,000. • To celebrate Indonesia’s 65th Independence Day, CPM held several activities with the community of Poboya (Block I CPM), as well as the community around the office and that in Malala village, Dondo sub-district, Tolitoli regency. Activities included climbing a greasy pole, elementary school quiz, and scholarships for high-achieving elementary school students from Rp300,000 to Rp1.5 million, and sundry goods. Total costs to CPM amounted to approximately Rp35,000,000.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
115
•
•
•
•
116
Mengadakan acara buka puasa bersama pada tanggal 18 dan 22 Agustus 2010 di masjid Kelurahan Poboya dengan penceramah yang di fasilitasi CPM yaitu KH.DR. Zainal Abidin (Ketua MUI Kota Palu) dan Drs. Mahmud M.Ag (Dosen Univ. Al-Khairaat, Palu). Acara buka bersama dihadiri oleh Syahrial Suandi, Anas Husaini, dan karyawan CPM di Palu. Biaya yang dikeluarkan CPM untuk melaksanakan kegiatan ini adalah Rp11.122.000. Melaksanakan acara halal bi halal bersama masyarakat Kelurahan Poboya di Kecamatan Palu Timur, Palu. Acara dihadiri oleh Camat Palu Timur, Lurah Poboya, Ketua Adat Poboya, Tokoh Masyarakat, Pemuda dan Wanita. Jumlah yang hadir pada acara tersebut sekitar 450 orang. Biaya yang dikeluarkan CPM untuk melaksanakan kegiatan ini adalah Rp15.000.000. Berpartisipasi pada kegiatan pameran pembangunan Celebes Fair tanggal 27-31 Oktober 2010 di Makassar dengan cara mengisi stand Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan dengan memberikan informasi kegiatan ekplorasi CPM di Blok II yang terletak di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan melalui roll-up banner dan fotofoto core. Pada kegiatan ini CPM menyewa stand dan petugas dengan harga Rp30.000.000. Pada hari raya Idul Adha CPM melakukan pemotongan hewan Qur’ban sebanyak 1 ekor sapi (yang dipotong di Kelurahan Poboya), dan 5 ekor kambing yang diserahkan dan dipotong di 5 masijid yang terdapat di Kelurahan Poboya. Hewan yang dipotong dan dibagi-bagikan kepada karyawan dan masyarakat di Kelurahan Poboya dan di sekitar kantor CPM di Palu.Pada kegiatan ini, CPM mendonasikan Rp25.000.000.
•
•
•
•
A joint breaking of the fast was held from 18-22 August, 2010 at Poboya mosque, with CPM bringing in distinguished guests to read the sermon, KH.DR. Zainal Abidin (Chairman of the Indonesian Ulema Council for Palu) and Drs. Mahmud M.Ag (Lecturer at University Al-Khairaat, Palu). The event was also attended by Syahrial Suandi, Anas Husaini, and CPM employees in Palu. Cost to CPM was Rp11,122,000. A post-fast gathering was held with communities from Poboya in East Palu, Palu. This was attended by the sub-district Head of East Palu, Cultural Head of Poboya, community figures, youth and women. The event was attended by around 450 people with a cost to CPM of around Rp15,000,000. From 27-31 October, the Company participated in the Celebes Fair exhibition in Makassar, taking a Ministry of Energy and Mineral Resources stand for South Sulawesi province and providing information on roll-up banners and photographs about CPM’s exploration of Block II located in Luwu Utara, South Sulawesi. CPM rented the stand and hired officials at a cost of Rp30,000,000. On the Idul Adha (Islamic Day of Sacrifice) holiday, CPM took part in the sacrifice rituals and donated one cow (slaughtered in Poboya), and five goats divided among five mosques in Poboya area. The animals were slaughtered and the meat shared out to employees and the community in Poboya and around the CPM office in Palu. CPM donated Rp25,000,000 for this program.
Total biaya yang telah dikeluarkan CPM untuk berbagai kegiatan tersebut adalah sebesar Rp210.122.000.
Total costs paid by CPM in these various activities totaled around Rp210,122,000.
Gorontalo Minerals
Gorontalo Minerals
Sama halnya dengan CPM, Kegiatan Perseroan di area Gorontalo Minerals masih terbatas pada eksplorasi awal, menuju ke kegiatan eksplorasi lebih detil berupa kegiatan pemboran, sehingga kegiatan tanggung jawab sosial yang dilakukan masih terbatas. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahun 2010 mencakup: • Berpartisipasi pada acara wisuda Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan menyerahkan bantuan
As with CPM, Company operations in the area of Gorontalo Minerals are still at the early exploration phase, leading up to more detailed exploration using drilling, and social responsibility programs are still limited. Some of the activities undertaken in 2010 include: • Participation in the graduation program for Gorontalo State University (UNG) and
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
•
•
•
•
•
perlengkapan lapangan geologi kepada Pusat Pengkajian Ilmu dan Teknologi Kebumian ”John Ario Katili” Universitas Negeri Gorontalo. Acara dihadiri oleh Suseno Kramadibrata, Sumardiman DW, Syahrial Suandi. Bantuan disampaikan oleh Suseno Kramadibrata kepada Rektor UNG yang disaksikan langsung oleh Gubernur Gorontalo. Total biaya yang dikeluarkan GM untuk kegiatan ini adalah Rp81.990.110 Berpartisipasi pada perayaan peringatan HUT ke 64 RI di beberapa desa yang berada di sekitar lokasi KK GM yang terletak di Kabupaten Bone Bolango. Biaya yang dikeluarkan GM untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sekitar Rp25.000.000. Berkontribusi langsung pada kegiatan perayaan HUT RI ke 65 bersama masyarakat di desa-desa yang berada di sekitar lokasi GM. Beberapa desa menyampaikan sambutan yang sangat baik karena secara langsung kegiatan yang dilakukan mengklarifikasi isu yang berkembang bahwa GM telah beralih kepemilikan kepada perusahaan lain. Biaya yang dikeluarkan GM untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sekitar Rp68.925.000. Mengadakan acara buka puasa bersama dengan masyarakat sekitar pada tanggal 25 Agustus 2010 (untuk Kecamatan Bone Raya dan Bulawa) dan 26 Agustus 2010 (Kecamatan Suwawa Timur). Biaya yang dikeluarkan GM untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sekitar Rp55.000.000. Melaksanakan bakti sosial bersama Wagub Gorontalo dalam bentuk pemberian sembako dan perlengkapan shalat kepada rakyat yang tidak mampu di sekitar lokasi GM, dalam rangka peringatan Nuzulul Qur’an. Biaya yang dikeluarkan GM untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sekitar Rp355.500.000. Pada hari raya Idul Adha GM melakukan pemotongan hewan Qur’ban sebanyak 6 ekor sapi dengan perincian, 3 ekor dipotong dan dibagi-bagikan kepada karyawan dan masyarakat sekitar kantor GM, 2 ekor dipotong bersama tokoh masyarakat Bone Bolango (Kris Wartabone dan Yos Wartabone) serta 1 ekor dipotong disalah satu mesjid yang terletak di Selatan Blok I, yaitu di Kecamatan Bone Raya. Pada kegiatan ini, GM mendonasikan Rp25.000.000.
Total biaya yang telah dikeluarkan GM untuk berbagai kegiatan tersebut adalah sebesar Rp666.415.110.
•
•
•
•
•
donation of geological field equipment to the Center for Studies for Earth Science and Technology “John Ario Katili” at Gorontalo State University. This event was attended by Suseno Kramadibrata, Sumardiman DW and Syahrial Suandi. The aid was donated by Suseno Kramadibrata to the Rector of UNG and witnessed directly by the Gorontalo Governor. Total cost to GM amounted to Rp81,990,110. The Company participated in celebrations of Indonesia’s 65th Independence Day in several villages around the KK GM location in Bone Bonlango sub-district. Costs to GM amounted to approximately Rp25,000,000. Direct contributions to celebrate Indonesia’s 65th Independence Day with villages around the GM location. Several villages welcomed this support as the activities clarified rumors that had been spreading that GM was intending to transfer ownership to another company. Costs to GM for these activities amounted to approximately Rp68,925,000. Joint breaking-of-the-fast programs were held with local communities on 25 August, 2010 (in Bone Raya and Bulawa sub-districts) and on 26 August, 2010 (in East Suwawa subdistrict). The cost to GM was approximately Rp55,000,000. Social welfare activities to commemorate Nuzulul Qur’an with the Deputy Governor of Gorontalo were the distribution of food parcels and prayer mats, etc., to the needy around the GM location. Cost to GM was around Rp355,500,000. On the Idul Adha religious holiday, GM sacrificed six cows, three of which were slaughtered and the meat divided among employees and the community around the office, two were slaughtered with community figures from Bone Bolango (Kris Wartabone and Yos Wartabone), while one was slaughtered at a mosque in Block I south, in Bone Raya. GM donated Rp 5,000,000 for this event.
Total costs paid by GM for the various programs above amounted to Rp666,415,110.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
117
118
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Informasi Saham Share Information
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
119
Pergerakan Harga Saham Share Price Movement TANGGAL
STOCK PRICE (Rp)
VOLUME
IPO
635
-
9 December 2010
700
690,288,000
10 December 2010
680
120,121,504
13 December 2010
680
60,289,500
14 December 2010
690
74,527,000
15 December 2010
670
46,457,000
16 December 2010
650
29,067,500
17 December 2010
670
21,838,000
20 December 2010
660
17,614,500
21 December 2010
660
14,315,000
22 December 2010
650
7,170,000
23 December 2010
660
6,779,500
27 December 2010
650
11,717,000
28 December 2010
660
11,680,000
29 December 2010
660
7,409,000
30 December 2010
670
9,821,500
DATE
635
-
STOCK PRICE
120
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
VOLUME
30 DEC
100,000,000
29 DEC
645
28 DEC
200,000,000
27 DEC
655
23 DEC
300,000,000
22 DEC
665
21 DEC
400,000,000
20 DEC
675
17 DEC
500,000,000
16 DEC
685
15 DEC
600,000,000
14 DEC
695
13 DEC
700,000,000
10 DEC
705
9 DEC
(Volume)
IPO
(Rp)
TANGGAL
WARRANT PRICE (Rp)
VOLUME
9 December 2010
76
459,158,016
10 December 2010
78
104,865,504
13 December 2010
95
266,911,008
14 December 2010
122
307,206,496
DATE
15 December 10
113
68,051,504
16 December 2010
109
26,469,500
17 December 2010
113
33,741,000
20 December 2010
106
16,003,000
21 December 2010
106
11,950,500
22 December 2010
103
8,286,000
23 December 2010
102
4,862,000
27 December 2010
99
4,258,000
28 December 2010
108
26,796,000
29 December 2010
111
7,756,000
30 December 2010
114
11,291,000
(Rp)
(Volume)
140
500,000,000 450,000,000
120 400,000,000 100
350,000,000 300,000,000
80
250,000,000 60
200,000,000 150,000,000
40
100,000,000 20 50,000,000 -
WARRANT PRICE
30 DEC
29 DEC
28 DEC
27 DEC
23 DEC
22 DEC
21 DEC
20 DEC
17 DEC
16 DEC
15 DEC
14 DEC
13 DEC
10 DEC
9 DEC
0
VOLUME
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
121
Perbendaharaan Kata Terminologi Pertambangan Mineral serta Unit Pengukuran Glossary of Mineral Mining and Measurement
122
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Sumber Daya Mineral:
Mineral Resources:
Suatu konsentrasi atau kejadian material dari kepentingan ekonomi intrinsik dalam atau pada kerak bumi dalam bentuk, kualitas dan kuantitas tertentu sehingga terdapat prospek yang layak untuk dilakukannya suatu kegiatan penambangan/ekstraksi yang bernilai ekonomis. Lokasi, kuantitas, kadar, karakteristik geologi dan kontinuitas sumber daya mineral ini diketahui, diperkirakan atau ditafsirkan dari bukti dan pengetahuan geologi yang spesifik. Istilah sumber daya mineral meliputi mineralisasi, termasuk dumps dan tailing, yang telah diidentifikasi dan diperkirakan melalui eksplorasi dan pengambilan sampel dan di mana cadangan bijih dapat didefinisikan dengan pertimbangan dan aplikasi pertambangan, metalurgi, ekonomi, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial dan peraturan pemerintah. sumber daya Mineral dapat dibagi, dalam rangka meningkatkan keyakinan geologi, kedalam kategori sumber daya tereka, terindikasi dan terukur.
A specific concentration of natural materials of intrinsic economic importance formed within the Earth’s crust of a specific quality or quantity with sound prospects for mining activity/extraction of economic value. Location, quantity, grade, geologic characteristics and continutity of mineral resources is known, can be estimated, decifered by proof and specific geologic knowledge. The term mineral resources includes mineralization, dumps and tailings, which has been identified and guaged through exploration and consideration of samples of where ore deposits have been defined with deliberation and application of mining, metalurgy, economics, marketing, law, environment, society and government regulation. Mineral resources can be apportioned by a framework to increase geologic certainty in a recorded resource category defined and measured.
Sumber Daya Mineral Tereka:
Measured Mineral Resources:
Bagian dari sumber daya mineral dengan tonase, kadar dan kandungan mineral yang diestimasikan dengan tingkat kepercayaan yang rendah. Perkiraan tersebut disimpulkan bukti geologi dan diasumsikan namun bukan geologi dan/atau kontinuitas kandungan yang terverifikasi. Hal ini didasarkan pada informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang tepat dari lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan lubang bor yang mungkin terbatas atau memiliki kualitas dan kehandalan tidak pasti. Sebuah Sumber Daya Mineral Tereka menunjukkan tingkat yang lebih rendah dibandingkan yang berlaku untuk suatu sumber daya mineral yang ditunjukkan.
Mineral resources by tonnage, grade and estimated content with reasonable confidence in estimation deduced by geologic evidence and assumption, although not verified by geologic and/or content continuity. This circumstance is determined by geology and assumptions based on specific techniques from the location such as revealment, open pit mining, perforation, activity and possible limited cavity drilling showing quality but unconfirmed certainty. A recorded mineral resource indicating a lower grade compared with existing demonstrated mineral resources.
Sumber Daya Mineral Terindikasi:
Indicated Mineral Resources:
Bagian dari sumber daya mineral dengan tonase, kerapatan, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral yang dapat diestimasikan dengan tingkat kepercayaan yang memadai. Perkiraan tersebut didasarkan pada hasil eksplorasi, sampling dan pengujian informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang tepat dari lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan lubang bor. Walaupun lokasi yang diteliti terlalu luas atau memiliki jarak yang tidak sesuai untuk
Mineral resources by tonnage, density, type, physical characteristics, grade and mineral content that can be estimated with a satisfactory degree of confidence. This estimation is based on the results of exploration, sampling and analysis of information gathered by precise techniques at the location such as revealment, open pit mining, perforation, activity and drilling. Although the location being analyzed may be too vast or at a distance unsuitable for
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
123
124
mengkonfirmasi keadaan geologi dan/atau kontinuitas kandungan, namun cukup cukup dekat untuk sebuah asumsi kontinuitas. Sebuah Sumber Daya Mineral Terindikasi menunjukkan tingkat keyakinan yang lebih rendah dibandingkan yang berlaku untuk suatu Sumber Daya Mineral Terukur, namun memiliki tingkat keyakinan yang lebih tinggi dari yang berlaku untuk suatu Sumber Daya Mineral Tereka.
confirming geologic conditions and/or continuity of content, while accessible enough for an assumption of continuity. Indicated mineral resources demonstrate a level of confidence lower than confirmed for measured mineral resources, although may possess a degree of confidence that is higher than some recorded mineral resources.
Sumber Daya Mineral Terukur:
Recorded Mineral Resource:
Bagian dari sumber daya mineral dengan tonase, kerapatan, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral yang dapat diestimasikan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Perkiraan tersebut dibuat berdasarkan eksplorasi rinci dan dapat diandalkan, hasil sampling dan pengujian informasi yang dikumpulkan melalui teknik yang tepat dari lokasi seperti singkapan, parit, lubang, kerja dan lubang bor dan lokasi yang berjarak cukup dekat untuk mengkonfirmasi kondisi geologi dan/atau kontinuitas kandungannya.
Reserve of mineral resources by tonnage, density, type, physical characteristics, grade and mineral content that can be estimated with a satisfactory degree of confidence. This estimation is based on reliable detail, sampling results and analysis of technical information gathered from the location by revealment, open pit mining, perforation, activity and drilling and a location that is sufficiently accesible for confirming geologic conditions and/or continuity of content.
Cadangan Bijih:
Ore Deposits:
Bagian ekonomis yang dapat ditambang dari bagian Sumber Daya Mineral Terukur dan/atau terindikasi. Cadangan Bijih merupakan bagian dari sumber daya mineral, yang setelah dilakukannya penerapan semua faktor pertambangan mengakibatkan perkiraan tonase dan kadar menurut pendapat Pihak Kompeten yang membuat estimasi (sebagaimana didefinisikan dalam tahun Kode JORC 2004) dapat digunakan sebagai dasar penentuan proyek yang layak setelah memperhitungkan semua faktor pertambangan yang relevan, antara lain metalurgi, sisi ekonomis, pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan pemerintah. Cadangan Bijih meliputi bahan dilusian dan cadangan untuk kerugian yang mungkin terjadi ketika material ditambang. Penilaian dan studi yang tepat telah dilakukan yang mencakup pertimbangan dan modifikasi terhadap faktor-faktor realistis penambangan yang diasumsikan termasuk metalurgi, sisi ekonomis, hukum, lingkungan, sosial, dan faktor pemerintah. Penilaian ini menunjukkan bahwa pada saat pelaporan, kegiatan penambangan /ekstraksi dapat dipertanggungjawabkan. Cadangan Bijih dapat terbagi menjadi sub-bagian dalam rangka meningkatkan kepercayaan menjadi Cadangan Bijih Terbukti dan Cadangan Bijih Terkira.
Economic reserves that can be mined from measured and/or indicated mineral resources. Ore deposits constitute the portion of mineral resources that have already applied all mining considerations resulting in an estimation of tonnage and grade according to the judgement compontent of preparing an estimation (as identified in Kode JORC 2004) for use as a basis for appropriate project determination after considering all relevant mining mining factors, including among others metalurgy, economic viability, marketing, legal, environment, society and government. Ore content covers dilutied material and reserves to cover potential losses when materials are mined. Accurate study and analysis already conducted includes consideration and modification of realistic mining factors and assumptions about metalurgy, economic, legal, environmental, social and government factors. This assessment indicates that at the time of reporting, planned mining activity/extraction is accounted for. Ore deposits are apportioned as a sub-component in a plan to boost confidence in estimated and proven ore reserves.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Cadangan Bijih Terkira:
Estimated Ore Deposits:
Bagian ekonomis yang dapat ditambang dari Sumber Daya Terindikasi dan pada sebagian kasus termasuk bagian Sumber Daya Terukur. Termasuk diantaranya bahan dilusian dan cadangan kerugian yang mungkin terjadi ketika material ditambang. penilaian dan studi yang tepat telah dilakukan yang mencakup pertimbangan dan modifikasi atas asumsiasumsi ralistis terhadap penambangan, metalurgi, sisi ekonomis, hukum, lingkungan, sosial, dan pemerintah. Penilaian ini menunjukkan bahwa pada saat pelaporan, ekstraksi yang cukup dapat dibenarkan/ dipertanggungjawabkan. Sebuah Cadangan Bijih Terkira menunjukkan tingkat kepercayaan yang lebih rendah dari Cadangan Bijih Terbukti namun cukup berkualitas untuk menjadi dasar keputusan pada pengembangan deposit.
The economic component for mining indicated resources and partially in the case of measured reserves, including among others diluted material and unprofitable deposits if material is mined. Accurate study and analysis already conducted concerning consideration and modification of realistic assumptions regarding mining, metalurgy, economic aspects, law, environmental, social and government. This assessment shows that at the time of reporting, extraction is responsibly justified. Estimated ore deposits indicate the level of confidence that is lower than proven deposits but are of a quality that becomes the basis of the decision on whether or not to develop the deposit.
Cadangan Bijih Terbukti:
Proven Ore Deposits:
Bagian ekonomis yang dapat ditambang dari Sumber Daya Terukur, termasuk diantaranya bahan dilusian dan cadangan kerugian yang mungkin terjadi ketika material ditambang. Penilaian dan studi yang tepat telah dilakukan yang mencakup pertimbangan dan modifikasi atas asumsi-asumsi realistis terhadap penambangan, metalurgi, sisi ekonomis, hukum, lingkungan, sosial, dan pemerintah. Penilaian ini menunjukkan bahwa pada saat pelaporan, ekstraksi yang cukup dapat dibenarkan/dipertanggungjawabkan. Sebuah Cadangan Bijih Terbukti merupakan kategori tingkat keyakinan tertinggi dari suatu estimasi cadangan.
The economic component for mining measured mineral deposits, including diluted materials and unprofitable deposits that may occur when material has been mined. Accurate study and analysis already conducted concerning consideration and modification of realistic assumptions regarding mining, metalurgy, economic aspects, law, environment, society and government. This assessment shows that at the time of reporting, extraction is responsibly justified. Proven ore deposits indicate the highest catagory of confidence in a deposit estimation.
Eksplorasi mineral:
Mineral Exploration:
Tahap ini meliputi tahapan pemilihan daerah untuk pekerjaan tanah yang lebih mendalam; umumnya menunjuk titik di mana tanah diakuisisi. Tahap perencanaan meliputi pemilihan komoditi, jenis cadangan, metode eksplorasi, dan pembentukan sebuah organisasi eksplorasi. Proses pemilihan target pengeboran dalam blok yang dikuasai untuk percobaan pengeboran (drill testing). Cadangan tersebut kemudian pada tahap pre-development diikuti dengan studi kelayakan.
This stage involves the phases of choosing a deeper working land area; generally to designate the point of land acquisition. The planning stage includes the choice of commodity, the type of deposit, the method of exploration, the establishment of an exploration organization, and the process for choosing a drilling target within an acquired block for drill testing. The deposit is then in the pre-development phase to be followed by a feasibility study.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
125
126
Pemboran Eksplorasi:
Exploration Drilling:
Kegiatan pemboran yang dirancang untuk menguji validitas penafsiran awal dan untuk melakukan konfirmasi adanya kandungan deposit mineral dalam sebuah formasi yang belum dibor.
Drilling activities planned to test the validity of initial interpretations and confirmation of the mineral content within a formation that has not been drilled.
Endapan Mineral:
Mineral Deposits:
Kumpulan mineral dengan kandungan logam secara alami yang memiliki nilai jual.
Aggregation of minerals with natural alloy with sales value.
Bijih:
Ore:
Bagian dari endapan mineral deposit yang diekstraksi.
The alluvium from a mineral deposit that is extracted.
Tambang terbuka:
Open pit mining:
Jenis pertambangan di mana seluruh kegiatan penambangannya dilakukan di permukaan tanah.
Type of mining where all mining activity is carried out on the surface.
Tambang bawah tanah:
Underground mining:
Jenis pertambangan di mana seluruh kegiatan penambangannya dilakukan dibawah permukaan tanah, biasanya penambangan dilakukan melaui lorong-lorong galian, dengan bekas galian bahan tambang ditutup kembali dengan tanah penutup/ tailing dan diperkuat.
Type of mining where all mining activity is carried out below the surface, usually involving excavation passageways, with former diggings resealed and reinforced with tailings from closed mines.
Lapisan Sisa:
Overburden:
Lapisan sisa bernilai rendah yang harus dibuang untuk mencapai bijih di daerah pertambangan.
Remnant layer of low value that must be disposed to to reach granuals of economic value at a mining area.
Tanur Pereduksi:
Reduction Kiln:
Tabung panjang berputar dengan diameter besar yang digunakan untuk memanaskan bijih sampai 750 derajat Celcius dan pada titik tersebut, bijih bereaksi secara kimiawi dan sudah siap untuk dimasukkan kedalam tanur peleburan listrik.
Long hollow cylinder with large diameter used for heating granuals of value to 750 degrees Celcius during with time the granuals react chemically and are ready to enter an electric furnace.
Reklamasi:
Reclamation:
Persiapan dan pembentukan permukaan tanah dari daerah purna tambang untuk mengatur erosi dan memungkinkan revegetasi.
Preparation and reformation of surface ground area that has been mined to prevent erosion and facilitate revegetation.
Revegetasi:
Revegetation:
Penanaman dengan tanaman penutup dan pelopor pada daerah paska reklamasi.
Planting new covering vegetation at reclaimed areas.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Rehabilitasi:
Rehabilitation:
Penanaman tanaman lokal di daerah revegetasi setelah satu sampai dua tahun untuk mengembalikan daerah ke bentuk alaminya.
Planting folliage native to the area for revegetation for a period of one to two years to restore the natural environment.
Stasiun penyaring:
Screening Station:
Lokasi pada pertambangan, dimana bahan mentah dimasukkan ke dalam proses pengolahan awal untuk melalui proses penyaringan, termasuk pembersihan dari batu-batuan dan lain lainnya.
Mining location where unfinished material enters the initial preperation process through sifting, including filtering rocks and other material.
Peleburan:
Smelting:
Proses pengolahan kalsin, sebagai hasil dari tanur pereduksi, dilebur dengan tanur listrik untuk memisahkan terak dari campuran logam-sulfur yang terdapat dalam kalsin. Proses ini menghasilkan matte tanur listrik.
Process of kalsin preparation from the output of furnace pre-reduction with an electric furnace to seperate slag from the mixture of sulphur and metal from kalsin. This process produces electric furnace matte.
Matte tanur:
Furnice matte:
Matte tanur adalah hasil dari proses peleburan, dan digunakan sebagai umpan untuk alat pengubah.
Furnace matte is the result of the smelting process and is used for as a changing agent.
Ton basah:
Wet tonne:
Satu ton material, termasuk berat air yang terkandung di dalamnya.
One ton of material, including heavy water contained within.
ROM Pad:
ROM Pad:
Wilayah (Pad) yang disisihkan sebagai tempat penampungan sementara bijih tambang (Run of Mine Ore - ROM) dari tambang bawah tanah maupun tambang terbuka sebelum dibawa ke concentrating circuit. Hal ini memungkinkan concentrating circuit untuk terus beroperasi walaupun ketika ada gangguan pasokan dari tambang.
Area (Pad) designated as the temporary receiving station for Run of Mine Ore – ROM for an underground or open pit mine before being brought to the concentrating circuit for further processing notwithstanding disruption of mining provisions.
Jaw Crusher:
Jaw Crusher:
Jenis penghancur (crusher) berbentuk seperti rahang, yang digunakan untuk mengurangi ukuran material dari 1 meter sampai ke 250mm sebelum disaring dan dimasukkan ke dalam unit penggiling (grinding circuit)
A crusher shaped like a jawbone used to reduce the size of material from one meter to 250 millimeters before being sifted and placed in the grinding circuit unit.
Cone Crusher:
Cone Crusher:
Sebuah jenis penghancur (crusher) berbentuk kerucut yang digunakan untuk mengurangi ukuran material, umumnya dari 250 mm menjadi 25 mm.
A crusher shaped like a cone used to reduce material size generally from 250 mm to 25 mm.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
127
128
Stockpile:
Stockpile:
Area yang digunakan untuk menyimpan bahan sebelum dimasukkan ke dalam unit penggiling (grinding circuit).
Area used to store material before it is entered in the grinding circuit.
Sirkuit Penggiling:
Grinding circuit:
Rangkaian yang terdiri dari Semi Autogenous Grinding Mills (SAG) dan Ball Mills yang digunakan untuk menggiling bahan-bahan tambang melalui beberapa tahap hingga menjadi berukuran 25 mikron. Rangkaian ini berupa drum-drum besar yang diisi dengan bola-bola penghalus yang memutar dan mengurangi ukuran bijih tambang agar dapat diperoleh kandungan mineralnya.
A sequence consisting of Semi Autogenous Grinding Mills (SAG) and Ball Mills used for grinding mined material over several stages until it measures 25 micron. The sequence is shaped as several large refining drums that spin to reduce granular size to reach the core mineral content.
Cyclone separator:
Cyclone separator:
Adalah peralatan yang digunakan untuk lumpur berisi kadungan bahan-bahan tambang yang akan dipisahkan menjadi beberapa bagian yang berbeda ukuran berdasarkan gaya sentrifugal.
An instrument used for sludge containing mining material to be separated into different parts by centrifuge.
Pb Rougher Flotation dan Pb Cleaner Flotation:
Pb Rougher Flotation and Pb Cleaner Flotation:
Adalah flotation cell dimana berbagai bahan kimia digunakan untuk membuat mineral timah sulfida menempel pada gelembung udara dan mengapung ke permukaan untuk kemudian dipisahkan dari materi yang tidak digunakan. Proses ini dibuat dalam beberapa tahap untuk memastikan hasil yang maksimal.
A floatation cell where several chemicals are used to make the mined mineral sulfide stick within an air bladder at the front end for subsequent separation from unneeded material. This process is conducted through several stages to ensure maximum results.
Zn Rougher Flotation dan Zn Cleaner Flotation:
Zn Rougher Flotation and Zn Cleaner Flotation:
Adalah flotation cell dimana berbagai bahan kimia digunakan untuk membuat mineral zinc sulfida menempel pada gelembung udara dan mengapung ke permukaan untuk kemudian dipisahkan dari materi yang tidak digunakan. Proses ini dibuat dalam beberapa tahap untuk memastikan hasil yang maksimal.
A flotation cell where several chemicals are used to retrieve the mineral zinc sulfide captured in an air bladder to be separated from unusable material. This process is conducted through several stages to ensure maximum results.
Pengentalan dan Penyaringan:
Condensing and Filtering:
Adalah alat yang digunakan untuk meningkatkan tingkat viskositas lumpur tambang sebelum penyaringan dimana kelembaban sebanyak mungkin dikurangi dari bahan konsentrat akhir.
Equipment is used to increase the viscosity of sludge before filtering where as much moisture as possible is reduced from the final concentrate.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Bursa Logam London:
London Metal Exchange (LME):
Adalah pasar komoditas untuk perdagangan bahan dasar dan logam, termasuk emas, perak, besi, seng, tembaga dan timah hitam. Setiap hari, produsen, pembeli dan penjual mengunakan LME sebagai akses ke harga nikel di pasar terbuka yang banyak digunakan di industri sebagai harga acuan dalam transaksi.
A commodities market for sale of base metals, including gold, silver, iron, zinc, copper, and black tin. Each day, producers, buyers and sellers use the LME as access to the open metals market which is used by industry as a transaction reference.
Megawatt (MW):
Megawatt (MW):
1.000.000 watt, ukuran untuk tenaga listrik.
1,000,000 watts, an electricity measurement.
Unit Pengukuran
Measurement Units
Oz atau oz:
Oz or Oz:
Jumlah satuan berat satu oz sama dengan 28,35 g.
A weight measurement equal to 28.35 grams.
Pound (lb):
Pound (lb):
Jumlah satuan berat setara dengan 0,4536 kilogram.
A weight measurement equal to 0.4536 kilogram.
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
129
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi Board of Commissioners’ and Directors’ Statement Sesuai dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 67 dan Peraturan Bapepam No.X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik, dengan ini kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bumi Resources Minerals Tbk, menyatakan telah menyetujui dan bertanggung-jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2010.
In accordance with Corporate Law No.40/2007, Chapter 67, and Capital Market Supervisory Board Regulation No. X.K.6 on Annual Report Submission Requirements for Public Companies, we, the Board of Commissioners and Directors of PT Bumi Resources Minerals Tbk, hereby state that we have approved and are fully responsible for the validity of the Company’s 2010 Annual Report.
Laporan Tahunan ini juga memuat Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The Company’s Annual Report contains the Board of Commissioners’ Monitoring Report and Consolidated Financial Statement for the years ending 31 December 2010 and 2009.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Saptari Hoedaja
Nalinkant Amratlal Rathod
Kanaka Puradiredja
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris Independen
President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Yuanita Rohali
Endang Ruchijat
Febriansyah Marzuki
Direktur
Direktur
Direktur Tidak Terafiliasi
Director
Director
Non-Affiliated Director
Direksi Board of Directors
Kenneth Patrick Farrell Direktur Utama President Director
130
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Laporan Keuangan konsolidasi Consolidated Financial Statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
131
132
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
133
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page Surat pernyataan direksi
Statement of directors
Laporan auditor independen
134
Independent auditors’ report
Neraca konsolidasian
1
Consolidated balance sheets
Laporan laba rugi konsolidasian
3
Consolidated statements of income
Laporan perubahan ekuitas (defisiensi modal) konsolidasian
4
Consolidated statements of changes in equity (capital deficiency)
Laporan arus kas konsolidasian
5
Consolidated statements of cash flows
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
7
Notes to consolidated financial statements
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
135
136
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
137
138
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, otherwise stated)
2010
2009
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Wesel tagih Piutang usaha - hubungan istimewa Piutang lain-lain - pihak ketiga Aset lancar lainnya
ASSETS 2d,2m,5 2e,2m,6 2m,7 2f,2m,2n,28a 2m 2g,8
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Piutang hubungan istimewa Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp12.924.756 pada tahun 2010 dan Rp2.585.823 pada tahun 2009) Biaya eksplorasi tangguhan Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan Aset tidak lancar lainnya pihak ketiga
unless
913.750.630
47.779.551
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents
37.329.537 1.000.362.016 30.452.409
725.595 1.749.177 1.526.928
Restricted cash in banks Notes receivable Trade receivables - related parties Other receivables - third parties Other current assets
1.981.894.592
51.781.251
Total Current Assets NON-CURRENT ASSETS
2e,2m,6 2m,2n,28b 2h,9,28c 2i,10
122.190.269 29.248.299 9.174.826.484
2.652.872 6.519.931.693
908.746.608 2.490.446.643
886.801.917 2.385.556.837
4.902.618.539
4.911.393.086
486.149.583
481.019.683
Restricted cash in banks Due from related parties Investment in associated company Fixed assets (net of accumulated depreciation of Rp12,924,756 in 2010 and Rp2,585,823 in 2009) Deferred exploration costs Deferred exploration and development costs Other non-current assets third parties
Jumlah Aset Tidak Lancar
18.114.226.425
15.187.356.088
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
20.096.121.017
15.239.137.339
TOTAL ASSETS
2j,11 2j,12 2k,13
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
1
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
139
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, otherwise stated)
2010
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - pihak ketiga Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Kewajiban derivatif
LIABILITIES AND EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) 2m,14 2m,15 2m,16 2q,27a
19.866.802 9.396.354 73.471.795 81.846.418
26.000.026 3.162.729 457.491 12.429.996
CURRENT LIABILITIES Trade payables - third parties Other payables Accrued expenses Taxes payable
2m,17 2m,18
79.391.466 31.170.089
-
Current maturities of long-term loans Derivative liabilities
295.142.924
42.050.242
Total Current Liabilities
460.679.583
15.333.260.963
NON-CURRENT LIABILITIES Due to related parties
2.182.255.564 5.384.154
75.009.490 4.640.827
Long-term loans - net of current maturities Other non-current liabilities
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
2.648.319.301
15.412.911.280
Total Non-Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
2.943.462.225
15.454.961.522
Total Liabilities
104.125.540
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
520.000 -
EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) Capital stock - Rp0.625 par value per share in 2010 and Rp1,000 par value per share in 2009 Authorized 56,000,000,000 shares in 2010 and 1,000 shares in 2009 Issued and fully paid 18,168,608,000 shares in 2010 and 520 shares in 2009 Discount on share capital
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang hubungan istimewa Kewajiban pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Kewajiban tidak lancar lainnya
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) Modal saham - nominal Rp0,625 per lembar saham pada tahun 2010 dan Rp1.000 per lembar saham pada tahun 2009 Modal dasar - 56.000.000.000 lembar saham pada tahun 2010 dan 1.000 lembar saham pada tahun 2009 Modal ditempatkan dan disetor penuh 18.168.608.000 lembar saham pada tahun 2010 dan 520 lembar saham pada tahun 2009 Disagio atas modal saham Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
2m,2n,28d
2m,17 2m,19
2b,20
21 22a
432.566.722
11.355.380.000 (2.853.785)
2r
(216.653.213)
2c,3,4
(50.997.205)
(116.697.657)
4.874.183.974 761.032.299
(200.200.473) (3.571.593)
Translation adjustments Difference in value from restructuring transactions of entities under common control Proforma equity from restructuring transactions of entities under common control Other capital reserves Retained earnings (deficit)
Ekuitas (Defisiensi Modal) - Bersih
16.720.092.070
(319.949.723)
Equity (Capital Deficiency) - Net
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
20.096.121.017
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Cadangan modal lainnya Saldo laba (defisit)
2c,3,4 22b
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
140
unless
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
-
15.239.137.339
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
2
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN
2o,23,28e
BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2o,25
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Laba selisih kurs - bersih Keuntungan atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi - bersih Laba atas pelepasan investasi Kerugian atas transaksi derivatif Pendapatan bunga Beban bunga dan keuangan Lain-lain - bersih
2010
2009
148.509.144
17.885.118
REVENUES
-
13.511.940
COST OF REVENUES
148.509.144
4.373.178
GROSS PROFIT
40.309.810
1.071.844 3.178.979
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
40.309.810
4.250.823
Total Operating Expenses
108.199.334
122.355
OPERATING INCOME
2o,24
LABA KOTOR
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
OTHER INCOME (EXPENSES) Equity in net income of associated company Gain on foreign exchange - net Unrealized gain on fair value changes - net Gain on sale of investments Loss on derivatives transactions Interest income Interest and finance charges Others - net
2.132.402.109 170.917.733
487.596.720 35.391.244
83.512.263 33.742.312 (31.170.089) 7.447.507 (1.081.781.554) (1.515.314)
(100.059.386) (621.759)
Penghasilan Lain-lain - Bersih
1.313.554.967
422.306.819
Other Income - Net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
1.421.754.301
422.429.174
INCOME BEFORE INCOME TAX EXPENSE
298.644.227
27.670
INCOME TAX EXPENSE
422.401.504
INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
322.376.259
110.036.629
MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
800.733.815
312.364.875
NET INCOME BEFORE PROFORMA ADJUSTMENT
(36.129.923)
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2h,9 2r
2m,18 17,26,28f
2q,27b
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
1.123.110.074
2b,20
LABA BERSIH SEBELUM PENYESUAIAN PROFORMA PENYESUAIAN PROFORMA
2c,4
LABA (RUGI) BERSIH
(312.574.089)
PROFORMA ADJUSTMENT
764.603.892
(209.214)
NET INCOME (LOSS)
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
2s,29
0,0596
(0,2515)
BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE
LABA (RUGI) PER SAHAM DILUSIAN
2s,29
0,0555
(0,2515)
DILUTED EARNINGS (LOSS) PER SHARE
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
3
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
141
142
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
Saldo 31 Desember 2008
11.355.380.000
-
-
-
-
-
11.354.860.000
520.000
-
-
-
520.000
-
-
-
-
-
(2.853.785)
-
-
-
-
-
(2.853.785)
Disagio atas Modal Saham/ Discount on Share Capital -
(216.653.213)
-
(99.955.556)
-
-
-
-
(116.697.657)
-
-
(116.697.657)
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan/ Translation Adjustments -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
200.200.473
-
-
(200.200.473)
-
-
-
-
-
-
-
4.874.183.974
-
-
-
-
4.874.183.974
Cadangan Modal Lainnya/ Other Capital Reserves
761.032.299
764.603.892
-
-
-
-
-
(3.571.593)
(209.214)
-
-
(3.362.379)
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit)
16.720.092.070
764.603.892
(99.955.556)
(50.997.205)
200.200.473
4.874.183.974
11.352.006.215
(319.949.723)
(209.214)
(200.200.473)
(116.697.657)
(2.842.379)
Ekuitas (Defisiensi Modal)/ Equity (Capital Deficiency)
4
Balance as of December 31, 2010
Net income
Translation adjustments
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
Proforma equity arising from restructuring transactions of entities under common control
Issuance of mandatory convertible note
Issuance of shares during the period
Balance as of December 31, 2009 restated
Net loss
Proforma equity arising from restructuring transactions of entities under common control
Translation adjustments
Balance as of December 31, 2008
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
(50.997.205)
-
-
(200.200.473)
Proforma Ekuitas dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Proforma Equity from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
(50.997.205)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Saldo 31 Desember 2010
Laba bersih
2r
2c,3,4
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
2c,3,4
22b
21,22a
2c,3,4
2r
Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Penerbitan mandatory convertible note
Penerbitan saham selama periode berjalan
Saldo 31 Desember 2009 disajikan kembali
Rugi bersih
Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Catatan/ Notes
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital Stock
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lain-lain Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran beban bunga dan keuangan
149.234.739
24.303.861
(90.630.270) (225.619.222) (239.947.519)
(174.663.419) -
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITES Receipt from customers Payment to suppliers, employees and others Payment of income taxes Payment of interest and finance charges
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(406.962.272)
(150.359.558)
Net Cash Used in Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan investasi jangka pendek Penerimaan dari penjualan atas investasi jangka pendek Penempatan wesel tagih Pembelian saham perusahaan asosiasi Penerimaan dividen bersih Pembayaran bersih atas perolehan Anak perusahaan Pembelian aset tetap Penerimaan dari penjualan aset tetap Pembayaran biaya pengembangan dan eksplorasi Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penempatan kas di bank yang dibatasi penggunaannya Penerimaan bersih pinjaman Kenaikan piutang hubungan istimewa Kenaikan (penurunan) hutang hubungan istimewa Hasil penerbitan saham Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan PENGARUH KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS
(2.105.036.490) 1.582.543.808
(6.032.334.973) -
(496.999.443) (62.412.022) 116.883
(935.869.276) -
(325.160.350)
(7.728.003.040)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Placement of short-term investments Proceeds from sale of short-term investments Placement of notes receivable Acquisitions of shares of associated company Net dividend received Net cash paid for the acquisition of Subsidiaries Acquisitions of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets Disbursements for development and exploration costs
(2.371.757.001)
(14.696.207.289)
Net Cash Used in Investing Activities
(1.026.379.000)
-
1.060.121.312 (998.551.699)
-
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES (159.519.806) 2.104.353.247 (36.235.201)
75.009.490 (1.564.332)
(9.530.399.873) 11.267.157.689
14.821.447.205 -
Placement of restricted cash in banks Net proceeds of loans Increase in due from related parties Increase (decrease) in due to related parties Proceeds from stock issuance
3.645.356.056
14.894.892.363
Net Cash Provided by Financing Activities
(665.704)
(1.081.950)
EFFECT OF EXCHANGE RATES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
865.971.079
47.243.566
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
47.779.551
535.985
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
913.750.630
47.779.551
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
5
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
143
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010 Informasi tambahan untuk aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Akuisisi atas saham Anak perusahaan melalui timbulnya hutang hubungan istemewa Beban bunga akrual yang dibebankan kepada pihak hubungan istimewa Kapitalisasi atas biaya bukan kas ke biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan Pembayaran atas perolehan Anak perusahaan - bersih: Aset bersih Anak Perusahaan saat perolehan Hak minoritas aset bersih Anak perusahaan saat perolehan Selisih nilai transaksi restrukurisasi entitas sepengendali Penyertaan saham Kas dibayar untuk perolehan Anak perusahaan Dikurangi: Saldo kas Anak perusahaan pada saat perolehan Pembayaran bersih atas perolehan Anak perusahaan
2009
589.781.533
-
535.245.804
82.874.198
38.881.014
2.585.823
1.302.402.172
-
Additional information for non-cash activities: Acquisition of Subsidiaries' shares through incurrence of liability to related parties Accrual of interest expense charged to related parties Capitalization of non-cash expenses to deferred exploration and development costs Net cash paid for the acquisition of Subsidiaries: Net assets of the Subsidiaries at acquisition Minority interest in net assets of Subsidiaries at acquisition Difference in value of restructuring transactions between entities under common control Investment in shares of stocks
(200.669.844)
-
50.997.205 (589.781.533)
-
499.500.000
-
65.948.557
-
Cash paid for acquisition of Subsidiaries Less: Cash balance of the Subsidiaries at acquisition
433.551.443
-
Net cash paid for the acquisition of Subsidiaries
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
144
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
The accompanying notes to consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
6
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM
1.
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
GENERAL a. Establishment and General Information
PT Bumi Resources Minerals Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 3 tanggal 6 Agustus 2003 yang dibuat dihadapan Syafrudin S.H., notaris, dan telah mendapat pengesahan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-29705HT.01.01.TH 2003 tanggal 22 Desember 2003 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 23 tanggal 19 Maret 2004, Tambahan No. 2878. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir adalah dengan Akta No. 102 tanggal 22 Juni 2010 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., notaris, mengenai perubahan, antara lain:
PT Bumi Resources Minerals Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia based on Notarial Deed No. 3 dated August 6, 2003 made by Syafrudin S.H., notary, and approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia on December 22, 2003 per its Decision Letter No. C-29705HT. 01.01.TH 2003 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 23 dated March 19, 2004, Supplement No. 2878. The Company’s Articles of Association have been amended several times, the most recent being based on Notarial Deed No. 102 dated June 22, 2010 made by Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., notary, regarding the change in the Company’s Articles of Association, among others:
i. perubahan status Perusahaan dari bukan perusahaan terbuka menjadi perusahaan terbuka sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham; ii. komposisi Direksi dan Komisaris; iii. perubahan nama Perusahaan dari PT Bumi Resources Minerals menjadi PT Bumi Resources Minerals Tbk.
i. the change in Company’s status from being a non-public into a public company in connection with the Initial Public Offering; ii. composition of the Boards of Directors and Commissioners; iii. change in name of the Company from PT Bumi Resources Minerals to PT Bumi Resources Minerals Tbk.
Perubahan ini telah mendapat pengesahan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU32114.AH.01.02.Tahun 2010 pada tanggal 24 Juni 2010.
The amendment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia per its Decision Letter No. AHU-32114.AH.01.02.Year 2010 dated June 24, 2010.
Perusahaan merupakan perusahaan induk atas anak perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas pertambangan meliputi eksplorasi dan pengembangan pertambangan atas sumber daya mineral. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Wisma Bakrie 2 Lantai 15, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.
The Company is a holding company of subsidiaries engaged in mining activities such as exploration and development of mining sites for minerals. The Company’s head office is located at Wisma Bakrie 2 Building, th 15 Floor, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta 12920.
7 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
145
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan) b. Penawaran Umum Saham Perdana
GENERAL (Continued) b. Initial Public Offering
Berdasarkan surat dari Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada tanggal 26 November 2010, No. S-10639/BL/2010, Bapepam-LK menyetujui penawaran umum saham perdana atas 3,3 milyar saham biasa Perusahaan dengan harga penawaran Rp0,635 per saham dan penerbitan 2,2 milyar Waran Seri I secara cuma-cuma dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 3 saham baru akan memperoleh 2 Waran Seri I. Setiap pemegang Waran Seri I berhak membeli saham Perusahaan dengan harga Rp0,700 setiap saham selama periode dari tanggal 2 Juni 2011 sampai dengan 30 November 2012. Saham dan waran tersebut tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 9 Desember 2010. c. Anak perusahaan dan Perusahaan Asosiasi Rincian Anak perusahaan dan perusahaan asosiasi pada tanggal 31 Desember 2010, and 2009 adalah sebagai berikut:
Based on the letter of the Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) dated November 26, 2010 No. S-10639/BL/2010, Bapepam-LK approved the initial public offering of 3.3 billion of the Company’s ordinary shares at the offering price of Rp0.635 per share and 2.2 billion Series I Warrants with ratio of two Series I Warrants for every three offering shares purchased. Each Series I Warrant entitles the holder to purchase one share of the Company at a price of Rp0.700 during the period from and including June 2, 2011 to and including November 30, 2012. The shares and warrants were listed in the Indonesia Stock Exchange on December 9, 2010.
c. Subsidiaries and Associated Company Details of Subsidiaries and associated company as of December 31, 2010 and 2009 were as follows: Persentase Kepemilikan Efektif/ Percentage of Effective Ownership 2009 2010
Jumlah Aset/ Total Assets
Nama Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi / Name of Subsidiaries and Associated Company Kepemilikan secara langsung / Direct ownership International Minerals Company, LLC (IMC)
Delaware, USA
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
100,00
100,00
421.887.657
420.573.653
Bumi Resources Japan Company Limited
Jepang / Japan
Pemasaran / Marketing
100,00
100,00
338.877.764
5.896.202
Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso)
Singapura / Singapore
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
99,99
100,00
5.914.523.649
5.908.420.316
Lemington Investments Pte. Ltd.
Singapura / Singapore
Entitas Bertujuan Khusus / Special Purpose Company
99,99
100,00
1.782.153.947
1.803.797.105
PT Multi Capital (MC)
Jakarta, Indonesia
Perdagangan / Trading
99,90
99,99
10.204.398.566
6.927.585.702
PT Citra Palu Minerals (CPM) a)
Palu, Indonesia
Pertambangan Emas / Gold Mining
96,97
99,99
147.570.927
133.050.241
Lokasi/ Location
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity
(%)
(%)
(c)
2010
2009
8
146
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
Nama Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi / Name of Subsidiaries and Associated Company Kepemilikan secara tidak langsung / Indirect Ownership Melalui / Through Calipso Herald Resources Limited. (Herald) PT Sarkea Prima Minerals
Lokasi/ Location
Melalui / Through IMC PT Gorontalo Minerals (GM) a) Melalui / Through MC PT Multi Daerah Bersaing (MDB) Melalui / Through Herald PT Dairi Prima Mineral (Dairi) a) Melalui / Through Lemington Bumi Holdings SAS (Bumi Holdings) Melalui / Through Bumi Holdings Bumi Mauritania SA (BM) a)
Melalui / Through MDB PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) b)
a) b) c)
Persentase Kepemilikan Efektif/ Percentage of Effective Ownership 2009 2010
Kegiatan Usaha Utama/ Principal Activity
(%)
(%)
(c)
Australia
Pertambangan Coal Seam Gas/ Coal Seam Gas Mining
99,99
100,00
Aceh, Indonesia
Pertambangan/ Mining
100,00
Monrovia, Liberia
Pertambangan Emas/ Gold Mining
Sulawesi, Indonesia
2010
Jumlah Aset/ Total Assets
2009
1.330.116.897
1.293.487.345
-
6.250.000
-
94,10
94,10
24.706.747
5.503.202
Pertambangan Emas/ Gold Mining
80,00
80,00
45.202.858
24.695.332
Jakarta, Indonesia
Investasi / Investment
75,00
75,00
9.760.827.977
6.473.096.006
Sumatera, Indonesia
Pertambangan Timah dan Seng/
80,00
80,00
1.210.088.938
1.166.169.584
Paris, France
Entitas Bertujuan Khusus/ Special Purpose Company
60,00
60,00
122.563.669
39.774.543
Republik Islam Mauritania/ Islamic Republic of Mauritania
Pertambangan Bijih Besi/ Iron Ore Mining
60,00
60,00
129.066.465
76.034.513
Jakarta, Indonesia
Pertambangan / Mining
18,00
12,75
33.616.063.287
32.694.675.800
Melalui / Through Lemington Konblo Bumi, Inc. (Konblo) a)
GENERAL (Continued)
a) As of December 31, 2010, the Subsidiaries are under exploration or development stage. b) NNT started its operation in year 2000. c) As a result of the restructuring, the Company’s effective ownership in the abovementioned Subsidiaries in 2009 is the percentage of ownership of PT Bumi Resources Tbk (Note 4).
Pada tanggal 31 Desember 2010, Anak perusahaan masih dalam tahap eksplorasi atau pengembangan. NNT memulai operasinya tahun 2000. Karena restrukturisasi ini, kepemilikan Perusahaan atas Anak perusahaan yang disebutkan di atas pada tahun 2009 adalah persentase kepemilikan dari PT Bumi Resources Tbk (Catatan 4).
d. Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan
d. Boards of Commissioners and Directors and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010 and 2009 were as follows: 2010
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
Saptari Hoedaja Nalinkant Amratlal Rathod Kanaka Puradiredja Kenneth Patrick Farrell Endang Ruchijat Yuanita Rohali Febriansyah Marzuki
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Board of Directors President Director Director Director Non-affiliated Director
2009 Komisaris Direktur Utama Direktur
Saptari Hoedaja Kenneth Patrick Farrell Raden Eddie Junianto Subari
Commissioner President Director Director
9 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
147
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM (Lanjutan)
GENERAL (Continued)
Remunerasi yang dibayarkan untuk komisaris dan direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp1.270.459 dan nihil.
Total remuneration paid to commissioners and directors for the years ended December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp1,270,459 and nil, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah karyawan tetap Perusahaan dan Anak perusahaan masing-masing adalah 188 dan 71 (tidak diaudit).
As of December 31, 2010 and 2009 the Company and Subsidiaries had 188 and 71 permanent employees (unaudited), respectively.
Sesuai dengan keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 25 Oktober 2010, Perusahaan telah membentuk Komite Audit. Anggota dari Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
In accordance with the resolution of the Board of Commissioners dated October 25, 2010, the Company had established its Audit Committee. The members of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2010 were as follows:
2010 Ketua Anggota Anggota
Kanaka Puradiredja Indra Safitri Setiyono Miharjo
e. Area Eksplorasi dan Eksploitasi/ Pengembangan
Nama Lokasi/ Location
Nama Pemilik Izin Lokasi/ Owner of Concession
Chairman Member Member
e. Exploration and Exploitation/Development Areas
Perolehan Izin Eksplorasi/ Date of Concession
Tanggal Jatuh Tempo/ End Date
Persentase Kepemilikan Atas Lokasi/ Percentage of Ownership in the Area of Interest %
Jumlah Biaya Eksplorasi Yang Telah Dibukukan sampai dengan Tanggal Neraca/ Total Exploration Cost that has been Recognized as of Balance Sheet Date
Dairi, North Sumatera
PT Dairi Prima Mineral
11 Oktober 2010/ October 11, 2010
11 Oktober 2014/ October 11, 2014
1)
100
4.902.618.539
Block-I Tombolilato Block-II Molotabu
PT Gorontalo Minerals
19 Juli 2009/ July 19, 2009
18 Juli 2010/ July 18, 2010
2)
100
426.306.141
Poboya
PT Citra Palu Minerals
29 Januari 2010/ January 29, 2010
28 Januari 2011/ January 28, 2011
2)
100
186.230.398
Spariat-Zednes Tomagod Quest
Bumi Mauritania SA
100
1.718.441.284
27 Februari 2008/ February 27, 2008
27 Februari 2011/ February 27, 2011
Tomagod Sud
27 Februari 2008/ February 27, 2008
27 Februari 2011/ February 27, 2011
Makhama
11 Februari 2010/ February 11, 2010
11 Februari 2013/ February 11, 2013
Bababe
11 Februari 2010/ February 11, 2010
11 Februari 2013/ February 11, 2013
3 Desember 2008/ December 3, 2008
3 Desember 2033/ December 3, 2033
100
159.468.820
Mafa Cost, Kakata, Liberia
Konblo Bumi, Inc
1)
Kegiatan eksplorasi PT Dairi Prima Mineral telah diperpanjang. Saat ini, Dairi memasuki tahap pengembangan.
1)
Exploration permit of PT Dairi Prima Mineral (Dairi) has been extended. Dairi is currently in the development stage.
2)
Kegiatan eksplorasi PT Gorontalo Minerals dan PT Citra Palu Minerals telah selesai dan saat ini, memasuki tahap studi kelayakan.
2)
Exploration activities of PT Gorontalo Minerals and PT Citra Palu Minerals are completed and currently, in the feasibility study stage.
10
148
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008 tertanggal 31 Januari 2008 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum. Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian, yaitu sebagai berikut:
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the generally accepted accounting principles and practices in Indonesia established by the Indonesian Institute of Accountants and Capital Market and Financial Institution Agency (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 for the Financial Statements Presentation Guidelines and Circular Letter No. SE-02/BL/ 2008 Bapepam-LK dated January 31, 2008 for the Presentation and Disclosure Guidelines for Financial Statements Issuer or Public Company General Mining Industry. The accounting principles applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements were as follows:
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
a. Basis of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas, disusun dengan dasar akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan dasar lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun terkait.
The consolidated financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting, with the measurement basis being historical cost, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (“Rp”).
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (“Rp”).
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas disajikan dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statements of cash flows present receipts and payments of cash classified into operating, investing and financing activities. Cash flows are presented using the direct method.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan seluruh Anak perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung (melalui Anak perusahaan), lebih dari 50% hak suara pada suatu Anak perusahaan. Walaupun Perusahaan memiliki hak suara 50% atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada apabila salah satu kondisi berikut terpenuhi:
b. Principles of Consolidation The consolidated financial statements include all Subsidiaries that are controlled by the Company. Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly (through Subsidiaries), more than 50% of the voting rights of the Subsidiaries. Even when the Company owns 50% or less of the voting rights, control exists when one of the following conditions is met:
11 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
149
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) a) b)
c) d)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
mempunyai hak suara yang lebih dari 50% berdasarkan suatu perjanjian dengan investor lainnya; mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional Anak perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus Anak perusahaan;
a)
mampu menguasai suara dalam rapat pengurus.
d)
mayoritas
b)
c)
having more than 50% of the voting rights by virtue of agreement with other investors; having the right to govern the financial and operating policies of the Subsidiaries under the articles of association or an agreement; ability to appoint or remove the majority of the members of the Subsidiaries’ management; ability to control the majority of votes at meetings of management;
Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” pada neraca konsolidasian, sedangkan proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas laba atau rugi bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Laba atau Rugi Bersih Anak perusahaan yang Dikonsolidasi” pada laporan laba rugi konsolidasian.
The minority shareholders’ proportionate share in the equity of the consolidated Subsidiaries is presented under “Minority Interests in Net Assets of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated balance sheets, while the minority shareholders’ proportionate share in the net income or loss of consolidated Subsidiaries is presented under “Minority Interests in Net Income or Loss of Consolidated Subsidiaries” in the consolidated statements of income.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and balances have been eliminated.
c. Penggabungan Usaha Akuisisi dicatat dengan metode pembelian sesuai dengan PSAK No. 22, “Penggabungan Usaha.” Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban Anak perusahaan dinilai dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian perusahaan atas nilai wajar aset bersih yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh (20) tahun.
c. Business Combination Acquisitions are accounted for using the purchase method in accordance with PSAK No. 22, “Business Combination.” On acquisition, the assets and liabilities of Subsidiaries are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line basis over twenty (20) years.
12
150
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Akuisisi Anak perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan standar ini, akuisisi Anak perusahaan dicatat berdasarkan penyatuan kepemilikan (pooling of interest) dimana aset dan kewajiban Anak perusahaan dicatat sesuai dengan nilai bukunya. Selisih antara harga penyerahan dan bagian Perusahaan atas nilai buku Anak perusahaan, jika ada, dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan secara terpisah sebagai salah satu komponen ekuitas. d. Kas dan Setara Kas
Acquisitions of Subsidiaries that represent a restructuring transaction of entities under common control are accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transactions of Entities Under Common Control.” Based on this standard, acquisition of Subsidiaries is accounted for based on the pooling of interest, wherein assets and liabilities of Subsidiaries are recorded at their book values. The difference between the transfer price and the Company’s interest in the Subsidiaries’s book values, if any, is recorded as “Difference in Value from Restructuring Transactions of Entities under Common Control” and presented as a separate component of equity. d. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank, serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya. e. Kas di Bank yang Dibatasi Penggunaannya
Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and time deposits with maturities within three months or less and not pledged as collateral nor restricted in use. e. Restricted Cash in Bank
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk membayar hutang yang jatuh tempo dalam satu tahun disajikan sebagai aset lancar. Rekening bank dan deposito berjangka lainnya yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset tidak lancar. f. Piutang Piutang disajikan sebesar nilai realisasi bersih. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. g. Biaya Dibayar Di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya.
Restricted cash in banks which will be used to pay currently maturing obligations are presented under current assets. Other current accounts and time deposits which are restricted in use are presented under noncurrent assets. f.
Receivables Receivables are stated at their net realizable value. Allowance for doubtful accounts is provided based on a review of the status of individual receivable accounts at the end of the year.
g. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the periods benefited.
13 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
151
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) h. Investasi pada Perusahaan Asosiasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Investment in Associated Companies
Investasi pada perusahaan asosiasi dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dan tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan, atau jika Perusahaan atau Anak perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap perusahaan asosiasi, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, investasi pada perusahaan asosiasi dinyatakan sebesar biaya perolehannya dan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atau Anak perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan dividen kas yang diterima. Investasi dengan kepemilikan saham kurang dari 20% akan diakui sebesar biaya perolehan (cost method).
Investments in associated companies with an ownership interest of at least 20% but not exceeding 50% and with no ability to control, or when the Company or Subsidiaries have significant influence over the associated companies, are accounted for under the equity method whereby the costs of the investments are increased or decreased by the Company’s or Subsidiaries’ equity in the net income or loss of the associated companies since the date of acquisition and decreased by cash dividends received. Investment with ownership interest of less than 20% is carried at cost.
i. Aset Tetap
i.
Fixed Assets
Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” (PSAK 16 Revisi). Berdasarkan PSAK 16 Revisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetapnya. Perusahaan dan Anak perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetapnya.
The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets” (Revised PSAK 16). Based on Revised PSAK 16, an entity shall choose between the cost model and revaluation model as the accounting policy for its fixed assets measurement. The Company and Subsidiaries have chosen the cost model as the accounting policy for fixed assets measurement.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk bangunan dan jalan serta metode saldo menurun ganda untuk peralatan pabrik dan kantor selama taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, adalah sebagai berikut:
Depreciation is computed using straight-line method for buildings and roads, and doubledeclining balance method for vehicles and plant and office equipment over the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
Tahun / Years Bangunan Jalan Kendaraan Peralatan pabrik Peralatan kantor Pada setiap akhir tahun, nilai residu dan umur manfaat ekonomis aset dievaluasi, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
10 10 4 3-8 3-8
Buildings Roads Vehicles Plant equipment Office equipment At each end of year, the assets’ residual value and useful lives are reviewed, and if appropriate, adjusted prospectively.
14
152
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” dalam neraca konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Construction-in-progress is stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated balance sheets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is completed and the assets are ready for their intended use.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya; biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan dan Anak perusahaan, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis di masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The cost of repairs and maintenance is charged to the consolidated statements of income as incurred; replacement or major inspection costs are capitalized when incurred and if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and Subsidiaries, and the cost of the item can be measured reliably. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset is included in the consolidated statements of income in the year the asset is derecognized.
j. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan
j.
Deferred Exploration and Development Costs
Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration expenditure incurred is capitalized and carried forward, on an area of interest basis, provided one of the following conditions is met:
(i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau (ii) kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.
(i) such costs are expected to be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale; or
Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan meliputi biaya-biaya penelitian umum, eksplorasi, biaya pinjaman, pembiayaan kembali, studi kelayakan dan pengembangan tambang yang terjadi sebelum dimulainya operasi komersial. Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan ini diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi sejak tanggal produksi komersial dari masingmasing area of interest yang bersangkutan sepanjang umur tambang atau sisa Kontrak Karya, mana yang lebih pendek.
Deferred exploration and development expenditures incorporate costs related to general surveys, exploration, borrowing cost, refinancing, feasibility studies and development of the mine incurred prior to the commencement of operations. Deferred exploration and development costs are amortized using the unit-of-production method basis from the date of commercial production of the respective areas of interest over the life of the mine or the remaining term of the Contract of Work (COW), whichever is shorter.
(ii) exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage that permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing.
15 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
153
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Nilai tercatat biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan untuk setiap area of interest dievaluasi secara berkala dan, apabila ternyata nilainya melebihi nilai jika dapat diperoleh kembali, maka selisihnya akan dihapuskan pada periode dimana keputusan tersebut dibuat. k. Proyek Pengembangan Usaha
The net carrying value of the deferred exploration and development costs of each area of interest is reviewed regularly and to the extent this value exceeds its recoverable value, the excess is expensed or written-off in the period the decision is made. k. Business Development Projects
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan rencana pengembangan proyek Perusahaan dan Anak perusahaan dikelompokkan sebagai proyek pengembangan usaha. Biaya-biaya ini akan dikapitalisasi ke proyek yang bersangkutan berdasarkan realisasinya atau dihapuskan bila proyek tersebut gagal. l. Penurunan Nilai Aset Nilai aset ditelaah terhadap kemungkinan adanya penurunan nilai pada saat kejadiankejadian atau perubahan-perubahan keadaan mengindikasikan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan kembali. Apabila nilai tercatat aset melebihi jumlah yang dapat diperoleh kembali, maka selisihnya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai suatu aset. m. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.
Expenses incurred in connection with the Company and Subsidiaries’ ongoing projects are classified as business development projects. These expenses will be capitalized to the corresponding projects upon their realization or written-off if the project is abandoned. l.
Impairment of Asset Values Asset values are reviewed for any impairment and possible write-down to fair value whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable. Whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, an impairment loss is recognized in the current year consolidated statement of income. Recoverable amount is the higher of an asset’s net selling price and its value in use.
m. Financial Instruments Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries applied PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities”, and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities.”
16
154
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) 1. Aset keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) 1. Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi yang pada awalnya diukur dengan nilai wajar. Klasifikasi aset keuangan antara lain sebagai aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS). Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal dan, sepanjang diperbolehkan dan diperlukan, ditelaah kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal neraca.
Financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss which are initially measured at fair value. Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL), held-to-maturity investments (HTM), loans and receivables or available-for-sale financial assets (AFS). The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluate the designation of such assets at each balance sheet date.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan atau Anak perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e. the date that the Company or Subsidiaries commit to purchase or sell the assets.
17 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
155
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)
•
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL jika aset keuangan diperoleh untuk diperdagangkan atau ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang ditetapkan sebagai FVTPL disajikan dalam neraca konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian termasuk dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. •
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL) Financial assets are classified as at FVTPL where the financial assets are either held for trading or they are designated as FVTPL at initial recognition. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at FVTPL are carried in the consolidated balance sheets at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of income. The gains or losses recognized in the consolidated statements of income include any dividend or interest earned from the financial assets.
•
Held-to-maturity (HTM) investments Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Company and Subsidiaries have the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method less any impairment. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
18
156
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) •
Pinjaman yang diberikan dan piutang
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) •
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. •
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal neraca.
Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method, less any impairment. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
•
Available-for-sale (AFS) financial assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial recognition, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains and losses being recognized as a component of equity until the financial assets are derecognized or until the financial assets are determined to be impaired at which time the cumulative gains or losses previously reported in equity are included in the consolidated statements of income. These financial assets are classified as non-current assets unless the intention is to dispose such assets within twelve months from the balance sheet date.
19 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
157
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Perusahaan dan Anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika: hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan dan Anak perusahaan mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan; atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan tertentu. Ketika Perusahaan dan Anak perusahaan mentransfer aset keuangan, maka Perusahaan dan Anak perusahaan mengevaluasi sejauh mana Perusahaan dan Anak perusahaan tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.
The Company and Subsidiaries shall derecognize financial assets when, and only when: the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire; or the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset are transferred to another entity or the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset are retained but a contractual obligation is assumed to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement that meets certain conditions. When the Company and Subsidiaries transfer a financial asset, they shall evaluate the extent to which they retain the risks and rewards of ownership of the financial asset.
Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas
2. Financial liabilities and equity instruments
Pengakuan awal
Initial recognition
Perusahaan dan Anak perusahaan menetapkan klasifikasi kewajiban keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen hutang dan ekuitas dikelompokkan sebagai kewajiban keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.
The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangement.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau sebagai derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Kewajiban keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi seluruh kewajibannya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan dicatat sebesar hasil yang diperoleh, dikurangi biaya penerbitan instrumen ekuitas.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Company and Subsidiaries are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.
20
158
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Instrumen keuangan majemuk, seperti obligasi atau instrumen sejenis yang dapat dikonversi oleh pemegangnya menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan, dipisahkan antara kewajiban keuangan dan ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual. Pada tanggal penerbitan instrumen keuangan majemuk, nilai wajar dari komponen kewajiban diestimasi dengan menggunakan suku bunga yang berlaku di pasar untuk instrumen non-convertible yang serupa. Jumlah ini dicatat sebagai kewajiban dengan dasar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan kewajiban tersebut berakhir melalui konversi atau pada tanggal instrumen jatuh tempo. Komponen ekuitas ditentukan dengan cara mengurangkan jumlah komponen kewajiban dari keseluruhan nilai wajar instrumen keuangan majemuk. Jumlah tersebut diakui dan dicatat dalam ekuitas, dikurangi dengan pajak penghasilan, dan tidak ada pengukuran setelah pengakuan awal.
Compound financial instruments, a bond or similar instrument convertible by the holder into a fixed number of ordinary shares, are classified separately as financial liabilities and equity in accordance with the substance of the contractual arrangement. At the date of issuance of compound financial instruments, the fair value of the liability component is estimated using the prevailing market interest rate for a similar non-convertible instrument. This amount is recorded as a liability on an amortized cost basis using the effective interest method until extinguished upon conversion or at the instrument’s maturity date. The equity component is determined by deducting the amount of the liability component from the fair value of the compound financial instruments as a whole. This amount is recognized and included in equity, net of income tax effects, and is not subsequently remeasured.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan kewajiban keuangan tergantung klasifikasi sebagai berikut:
awal pada
• Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Kewajiban keuangan yang diukur pada FVTPL termasuk kewajiban keuangan untuk diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada FVTPL. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika kewajiban keuangan tersebut diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali kewajiban derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Kewajiban keuangan yang diukur pada FVTPL dinyatakan sebesar nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan atau kerugian yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian termasuk bunga yang dibayar atas kewajiban keuangan.
The subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification as follows: •
Financial liabilities at fair value through profit or loss (FVTPL) Financial liabilities at FVTPL include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at FVTPL. Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of income. The gains or losses recognized in the consolidated statements of income incorporate any interest paid on the financial liabilities.
21 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
159
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) • Pinjaman dan hutang Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) •
Loans and borrowings After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
Derecognition of financial liabilities
Perusahaan dan Anak perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan jika, dan hanya jika, kewajiban Perusahaan dan Anak perusahaan dihentikan, dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Company and Subsidiaries derecognize financial liabilities when, and only when, the Company and Subsidiaries’ obligations are discharged, cancelled or expire.
3. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam neraca konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikannya secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. 4. Instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. 5. Instrumen Keuangan Derivatif Instrumen derivatif dicatat pada pengakuan awal sebesar nilai wajar pada tanggal perjanjian derivatif ditandatangani dan diukur kembali setiap tanggal neraca. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat nilai wajar positif dan kewajiban keuangan saat nilai wajar negatif.
3. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheets if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
4. Financial instruments measured at amortized cost Amortized cost is computed using the effective interest method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
5. Derivative Financial Instruments Derivative instruments are initially recognized at fair value as at the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured to their fair value at each balance sheet date. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative. 22
160
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau kewajiban tidak lancar jika sisa periode jatuh tempo dari instrumen tersebut lebih dari dua belas bulan dan tidak diharapkan untuk direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan.
A derivative is presented as a non-current asset or a non-current liability if the remaining maturity of the instrument is more than twelve months and it is not expected to be realized or settled within twelve months.
PSAK No.55 juga mengharuskan keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui sebagai pendapatan tahun berjalan, kecuali seluruh persyaratan khusus (contoh, dokumen formal, penetapan dan pengukuran keefektifan transaksi) untuk diakui sebagai “Other Comprehensive Income” sesuai dengan tipe akuntansi lindung nilai, seperti yang dimaksud dalam PSAK 55, terpenuhi.
PSAK No. 55 also requires that gains or losses arising from changes in the fair value of the derivative instrument be recognized currently in earnings, unless meeting all the specific requirements (i.e., formal documentation, designation and assessment of the effectiveness of the transaction) to allow deferral as “Other Comprehensive Income” under certain types of hedge accounting, as provided for in PSAK 55.
Seperti yang diterangkan oleh PSAK 55 untuk kriteria khusus bagi akuntansi lindung nilai, seluruh instrumen derivatif Perusahaan dan Anak perusahaan yang disebutkan di atas tidak memenuhi syarat dan, oleh karenanya, tidak ditentukan sebagai transaksi lindung nilai untuk kepentingan akuntansi.
In reference to such specific criteria for hedge accounting provided under PSAK No. 55, none of the derivative instruments of the Company and Subsidiaries qualify and, therefore, are not designated as hedges for accounting purposes.
n. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
n. Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa, sebagaimana yang didefinisikan oleh PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.”
The Company and Subsidiaries have transactions with certain parties, which have a related party relationship, as defined in PSAK No. 7 “Related Party Disclosures.”
Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga ataupun tidak diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All significant transactions with related parties whether or not conducted under the same terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the notes to consolidated financial statements.
o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pelumas Penjualan diakui sebagai pendapatan ketika hak kepemilikan atas pelumas beralih kepada pembeli dan harga jual sudah ditentukan atau dapat diperkirakan secara wajar.
o. Revenue and Expense Recognition Lubricants Sales are recognized when the title of the lubricants passes to the customer and selling prices are known and can be reasonably estimated.
23 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
161
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Jasa Pendapatan jasa merupakan jasa pemasaran dan diakui pada saat jasa telah dilakukan.
Service Service revenue represents marketing fee and is recognized when the service has been performed.
Beban Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
p. Imbalan Kerja Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” (“PSAK 24 Revisi”) untuk menentukan kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang”) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai PSAK 24 Revisi, beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak. q. Pajak Penghasilan
p. Employee Benefits The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 24 (Revised 2004) on “Employee Benefits” (“Revised PSAK 24”) to determine their employee benefits obligation under the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (“the Law”). Under Revised PSAK 24, the cost of employee benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the higher of 10% of the defined benefit obligation and 10% of the fair value of plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis method over the expected average remaining working lives of the employees. Past-service cost arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefits obligation of an existing plan is required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested. q. Income Taxes
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode/tahun berjalan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the period/year.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
24
162
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima dan/atau, jika Perusahaan dan Anak perusahaan mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat hasil atas keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received and/or, if objected to and/or appealed against by the Company and Subsidiaries, when the result of the objection and/or appeal is determined.
r. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing
r.
Foreign Exchange Transactions and Translation
Transaksi dalam mata uang selain Rupiah dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, seluruh aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang timbul diakui pada laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.
Transactions in currencies other than Rupiah are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions. As of balance sheet date, all foreign currency monetary assets and liabilities are translated at the middle exchange rates quoted by Bank Indonesia on that date. The resulting net foreign exchange gains or losses are recognized in current year’s consolidated statements of income.
Pembukuan beberapa Anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang selain Rupiah. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban Anak perusahaan pada tanggal neraca dijabarkan kedalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs ratarata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan”.
The books of accounts of certain Subsidiaries are maintained in currencies other than Rp. For consolidation purposes, assets and liabilities of the Subsidiaries at balance sheet date are translated into Rp using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of equity as “Translation Adjustments.”
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, the rates of exchange used were middle rates published by Bank Indonesia as follows:
Satuan penuh / Full amount 2010 2009 1 Dolar AS 1 Euro 1 Dolar Australia 1 Yen Jepang
8.991 12.161 9.143 110
9.400 13.510 8.432 102
1 US Dollar 1 Euro 1 Australian Dollar 1 Japanese Yen
25 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
163
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) s. Laba per Saham
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) s. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar selama periode yang bersangkutan.
Earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of issued and outstanding shares of stock during the period.
t. Informasi Segmen
t.
Informasi segmen disajikan menurut PSAK No. 5 Revisi “Segmen Operasi”. Perusahaan dan Anak perusahaannya melaporkan segmen usaha sebagai bentuk pelaporan primer dan segmen geografis sebagai bentuk pelaporan sekunder.
Segment information is presented based on Revised PSAK No. 5, “Operating Segment.” The Company and Subsidiaries’ primary reporting segment information is based on business segment, while the secondary reporting segment information is based on geographical segment.
u. Kontinjensi
u. Contingencies
Kewajiban kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali kemungkinan arus keluar sumber daya kecil. Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan apabila terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.
Contingent liabilities are recognized in the consolidated financial statements, unless the possibility of an outflow of resources is remote. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed when an inflow of economic benefits is probable.
v. Penggunaan Estimasi
v. Use of Estimates
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. 3.
AKUISISI ANAK PERUSAHAAN a. Calipso Investment Pte. Ltd. Berdasarkan Assignment of Debt Agreement tertanggal 31 Desember 2009, Perusahaan menerima piutang atas Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso) sejumlah USD667.099.594 yang diperoleh dari PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Atas transaksi tersebut, Perusahaan mengakui hutang dalam bentuk promissory note kepada BUMI yang telah dilunasi oleh Perusahaan pada bulan Februari 2010.
Segment Information
The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates.
3.
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES a. Calipso Investment Pte. Ltd. Based on the Assignment of Debt Agreement dated December 31, 2009, the Company obtained receivables from Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso) amounting to USD667,099,594 secured from PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Based on such transaction, the Company acknowledged an indebtedness, in the form of promissory note to BUMI which was settled by the Company in February 2010.
26
164
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (Continued)
Pada tanggal 26 Februari 2010, berdasarkan Conversion of Debt into Capital Participation Agreement, Perusahaan mengkonversikan sebagian hak tagihnya kepada Calipso menjadi penyertaan dalam modal saham Calipso sebesar SGD100.000 atau sejumlah 100.000 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham. Investasi ini merupakan 99,99% kepemilikan di Calipso.
On February 26, 2010, based on the Conversion of Debt into Capital Participation Agreement, the Company converted part of its claims against Calipso into share capital of Calipso amounting to SGD100,000, composed of 100,000 shares at a nominal value of SGD1 per share. This investment constitutes 99.99% ownership in Calipso.
Calipso didirikan sebagai perusahaan investasi. Calipso memiliki PT Dairi Prima Mineral, melalui Herald Resources Limited (Catatan 1c) yang bergerak dalam bidang yang meliputi diantaranya, eksplorasi dan ekstraksi atas seng dan timah.
Calipso was established as an investment company. Calipso owns PT Dairi Prima Mineral, through Herald Resources Limited (Note 1c), which is engaged in the exploration and extraction of zinc and lead, among others.
b. PT Multi Capital
b. PT Multi Capital
Perusahaan melakukan investasi pada PT Multi Capital (MC) sebesar Rp499.500.000 atau sejumlah 499.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham. Investasi ini telah dimuat dalam Akta Notaris No. 31 dibuat tanggal 23 Februari 2010 dihadapan Humberg Lie S.H., S.E., Mkn., notaris. Akta ini ini telah mendapat persetujuan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-10076.AH.01.02.TH 2010 pada tanggal 24 Februari 2010.
The Company made an investment in PT Multi Capital (MC) amounting to Rp499,500,000 comprising of 499,500 shares at a nominal value of Rp1,000 per share. This investment is stipulated in Notarial Deed No. 31 dated February 23, 2010 by Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn., notary. This deed was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. AHU-10076. AH.01.02.TH 2010 on February 24, 2010.
Pada 31 Desember 2010, Perusahaan memiliki 99,90% kepemilikan di MC.
As of December 31, 2010, the Company has 99.90% ownership interest in MC.
MC memiliki 75% saham PT Multi Daerah Bersaing yang memiliki 24% kepemilikan pada PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). NNT terlibat di bidang pertambangan tembaga dan emas (Catatan 1c dan 9).
MC owns 75% shares in PT Multi Daerah Bersaing which has 24% ownership in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). NNT is involved in the mining of gold and copper (Notes 1c and 9).
c. Lemington Investments Pte. Ltd. Berdasarkan Debt of Assignment Agreement tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan menerima pengalihan piutang kepada Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington) sejumlah USD177.263.690, yang diperoleh dari BUMI. Atas transaksi tersebut, selanjutnya Perusahaan mengakui hutang dalam bentuk promissory notes kepada BUMI yang telah dilunasi oleh Perusahaan pada bulan Februari 2010.
c. Lemington Investments Pte. Ltd. Based on Assignment of the Debt Agreement dated December 31, 2009, the Company obtained receivables from Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington) in the amount of USD177,263,690 secured from BUMI. Based on such transaction, the Company acknowledged indebtedness in the form of promissory notes to BUMI, which were settled by the Company in February 2010.
27 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
165
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan)
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (Continued)
Pada tanggal 26 Februari 2010, berdasarkan Conversion of Debt into Capital Participation Agreement, Perusahaan mengkonversikan sebagian hak tagihnya kepada Lemington menjadi penyertaan dalam modal saham Lemington sebesar SGD100.000 atau sejumlah 100.000 lembar saham dengan nilai nominal SGD1 per lembar saham. Investasi ini merupakan 99,99% kepemilikan di Lemington.
On February 26, 2010, based on the Conversion of Debt into Capital Participation Agreement, the Company converted part of its claims against Lemington into share capital of Lemington in the amount of SGD100,000 composed of 100,000 shares at a nominal value of SGD1 per share. This investment constitutes 99.99% ownership in Lemington.
Lemington memiliki Bumi Holdings SAS, Konblo Bumi dan Bumi Mauritania SA, yang antara lain, bergerak dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi atas intan dan bijih besi (Catatan 1c).
Lemington owns Bumi Holdings SAS, Konblo Bumi, and Bumi Mauritania SA, which are engaged in the exploration and exploitation of diamond and iron ore, among others (Note 1c).
d. International Minerals Company LLC
d. International Minerals Company LLC
Berdasarkan Debt of Assignment Agreement tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan menerima piutang atas International Minerals Company LLC (IMC) sebesar USD42.095.034 yang diperoleh dari BUMI. Atas transaksi tersebut Perusahaan mengakui hutang dalam bentuk promissory note kepada BUMI yang telah dilunasi oleh Perusahaan pada bulan Februari 2010.
Based on Assignment of the Debt Agreement dated December 31, 2009, the Company obtained receivables from International Minerals Company LLC (IMC) in the amount of USD42,095,034 secured from BUMI. Based on such transaction, the Company acknowledged indebtedness in the form of promissory note to BUMI, which were settled by the Company in February 2010.
Pada tanggal 23 Februari 2010, berdasarkan Exchange Agreement, Perusahaan melakukan pertukaran sebagian piutang sebesar USD3.232.653 dengan unit penyertaan saham baru yang diterbitkan oleh IMC sebanyak 200 saham. Pada saat yang bersamaan IMC telah melakukan pembatalan 200 saham penyertaan atas transaksi penarikan investasi yang dilakukan oleh BUMI yang dibayarkan dengan dana yang berasal penerimaan setoran saham dari Perusahaan. Atas transaksi ini maka proporsi unit penyertaan yang dimilki oleh Perusahaan adalah setara dengan 100%.
On February 23, 2010, pursuant to the Exchange Agreement, the Company exchanged a part of the receivables amounting to USD3,232,653 to 200 new shares issued by IMC. At the same time, IMC cancelled the participation in 200 shares through an investment withdrawal transaction by BUMI from the proceeds of capital issuance derived from the Company. Based on this transaction, the participation owned by the Company is equivalent to 100%.
IMC didirikan sebagai perusahaan investasi. IMC memiliki 80% saham PT Gorontalo Minerals, yang memiliki konsesi tambang emas (Catatan 1c).
IMC was established as an investment company. IMC owns 80% share in PT Gorontalo Minerals, which has a gold mine concession (Note 1c).
28
166
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) e. PT Citra Palu Minerals
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (Continued) e. PT Citra Palu Minerals
Berdasarkan Perjanjian Pengalihan Piutang tertanggal 20 Agustus 2009 dan Perjanjian Konversi tanggal 20 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh piutang atas PT Citra Palu Minerals (CPM) sejumlah USD800.000 yang diperoleh dari BUMI. Piutang tersebut merupakan piutang yang dapat dikonversi menjadi penyertaan saham pada CPM. Atas transaksi tersebut Perusahaan mengakui hutang kepada BUMI dengan jumlah yang sama.
Pursuant to the Assignment of Receivables Agreement dated August 20, 2009 and Conversion Agreement dated August 20, 2009, the Company obtained receivables from PT Citra Palu Minerals (CPM) amounting to USD800,000 secured from BUMI. Such receivables are convertible into capital share in CPM. Based on such transaction, the Company acknowledged indebtedness to BUMI in the same amount.
Dengan telah terpenuhinya seluruh syarat konversi, piutang Perusahaan sebesar USD800.000 dikonversi seluruhnya menjadi 800.000 lembar saham seri B dengan nominal Rp10.145 per lembar saham CPM setara USD1 per lembar saham yang telah dimuat dalam Akta Notaris No 109 pada tanggal 29 Januari 2010, dibuat dihadapan Humberg Lie S.H., S.E., Mkn., notaris. Akta ini telah disahkan oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusannya No. AHU-07730.AH.01.02 tahun 2010. Konversi atas piutang tersebut merupakan 96,97% kepemilikan di CPM (Catatan 1c).
Upon fulfilling the requirements for conversion, the Company’s receivables of USD800,000 were all converted into 800,000 series B shares of CPM at a nominal value of Rp10,145 per share, equivalent to USD1 per share, as contained in Notarial Deed No. 109 dated January 29, 2010 by Humberg Lie S.H., S.E., Mkn., notary. This deed was approved by Ministry of Law and Human Rights through its Decision Letter No. AHU-07730.AH.01.02 of 2010. The debt conversion constitutes 96.97% ownership in CPM (Note 1c).
CPM memiliki konsesi tambang emas.
CPM has a gold mine concession.
f. Bumi Resources Japan Company Limited
f. Bumi Resources Japan Company Limited
Pada tanggal 28 Juni 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) dengan BUMI. Berdasarkan PJBS, Bumi menjual kepada Perusahaan atas 100% kepemilikannya pada Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ) dengan harga pembelian sebesar USD7.000.000.
On June 28 2010, the Company signed the Share Sale and Puchase Agreement (SPA) with BUMI. Based on the SPA, BUMI agreed to sell to the Company 100% shareholding in Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ) for a total consideration of USD7,000,000.
BRJ merupakan perusahaan dengan tujuan khusus yang didirikan berdasarkan hukum Jepang. Kegiatan usaha utama BRJ adalah menyediakan jasa dalam pemasaran batubara dan mineral lainnya di Jepang.
BRJ is a special purpose company established under the laws of Japan. BRJ is primarily engaged in providing marketing services for coal and other minerals in Japan.
29 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
167
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
AKUISISI ANAK PERUSAHAAN (Lanjutan) g. PT Sarkea Prima Minerals
4.
ACQUISITION OF SUBSIDIARIES (Continued) g. PT Sarkea Prima Minerals
PT Sarkea Prima Minerals (SPM) didirikan berdasarkan akta No. 61 tanggal 29 November 2010 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, S.H, S.E Mkn, notaris, yang mendapatkan pengesahan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, melalui surat keputusan No. AHU-59498.AH.01.01 tahun 2010 tanggal 21 Desember 2010 dengan modal dasar senilai Rp25.000.000 dan modal diterbitkan sebesar Rp6.250.000 yang terdiri dari 6.250 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 per lembar saham. Calipso Investment Pte. Ltd., Anak perusahaan, memiliki 80% saham senilai Rp5.000.000 sementara sisanya sebesar 20% dengan nilai nominal sebesar Rp1.250.000 dimiliki oleh Perusahaan.
PT Sarkea Prima Minerals (SPM) was established based on Notarial Deed No. 61 dated November 29, 2010 made by Humberg Lie S.H, S.E Mkn, notary, and approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia on December 21, 2010 per its Decision Letter No. AHU-59498. AH.01.01 year 2010 with authorized capital amounting to Rp25,000,000 and issued capital amounting to Rp6,250,000 consisting of 6,250 shares with par value at Rp1,000 per share. Calipso Investment Pte. Ltd., a Subsidiary, owns 80% shares amounting to Rp5,000,000 while the remaining 20% of nominal value Rp1,250,000 is owned by the Company.
SPM didirikan untuk mendapatkan Ijin Usaha Pertambangan atau IUP atas logam dasar di Sumatera Utara, Indonesia. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, perolehan IUP masih dalam proses.
SPM was established to obtain a mining license or IUP for base metal prospect in North Sumatra, Indonesia. As of the completion date of the consolidated financial statements, the application for IUP is still in process.
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI Pada tahun 2010, Perusahaan mengakuisisi kepemilikan mayoritas di Calipso Investement Pte. Ltd., Lemington Investments Pte. Ltd., International Minerals Company LLC, PT Multi Capital, PT Citra Palu Minerals dan Bumi Resources Japan Company Limited (secara bersamaan disebut sebagai “Anak perusahaan”). Akuisisi ini memenuhi kriteria sebagai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan dicatat berdasarkan PSAK No.38. Berdasarkan PSAK No.38, Perusahaan menerapkan metode penyatuan kepemilikan (Pooling of Interest), dan selisih antara harga penyerahan dan nilai buku aset atau kewajiban bersih Anak perusahaan sebesar Rp50.997.205 dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebagai bagian dari ekuitas pada tahun 2010.
4.
RESTRUCTURING TRANSACTIONS In 2010, the Company acquired majority shareholdings in Calipso Investment, Pte. Ltd., Lemington Investments Pte. Ltd., International Minerals Company LLC, PT Multi Capital, PT Citra Palu Minerals and Bumi Resources Japan Company Limited (collectively referred to as the “Subsidiaries”). The acquisition of shares represents restructuring transactions of entities under common control in accordance with PSAK No. 38. In accordance with PSAK No. 38, the Company applied “Pooling of Interests” method, and the difference between the transfer prices and the net book values of the net assets/liabilities of the Subsidiaries of Rp50,997,205 is presented as “Difference In Value from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control” as part of equity in 2010.
30
168
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI (Lanjutan)
RESTRUCTURING TRANSACTIONS (Continued)
Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun 2009 telah disesuaikan dengan pengaruh dari peristiwa tersebut bila Anak perusahaan telah diakusisi pada tanggal 31 Juli 2009, tanggal mulai berlakunya transaksi. Ekuitas Anak perusahaan pada awal perolehan kendali disajikan di bagian ekuitas sebagai “Proforma Ekuitas dari Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Pengaruh dari penyesuaian Proforma terhadap neraca konsolidasian adalah saldo debit sebesar Rp200.200.473.
The consolidated financial statements for 2009 have been adjusted for the effects of these events as if the Subsidiaries had been acquired on July 31, 2009, the effective date of the transactions. The Subsidiaries’ equity at the date on which control is acquired is presented in equity as “Proforma Equity from Restructuring Transactions of Entities Under Common Control.” The effect of the proforma adjustment in the consolidated balance sheets amounted to a debit balance of Rp200,200,473.
Rincian selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah sebagai berikut:
The details of the difference in value from restructuring transactions of entities under common control were as follows:
Entitas Asal/ Original Entities PT Multi Capital Calipso Investments Pte. Ltd. PT Citra Palu Minerals International Minerals Company LLC Lemington Investments Pte. Ltd. Bumi Reources Japan Company Limited
Entitas Tujuan/ Destination Entity
PT Green Resources PT Bumi Resources Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Bumi Resources Tbk PT Bumi Resources Tbk
PT Bumi Resources Minerals Tbk PT Bumi Resources Minerals Tbk PT Bumi Resources Minerals Tbk PT Bumi Resources Minerals Tbk PT Bumi Resources Minerals Tbk
PT Bumi Resources Tbk
PT Bumi Resources Minerals Tbk
Nilai Perolehan/ Acquisition Cost
Jumlah/Total
488.460.734 648.588 7.292.000 29.465.629 648.582
Nilai Buku/ Book Value
Selisih/ Difference
828.655.331 (307.052.166) (63.176.167) 4.109.759 648.523
(340.194.597) 307.700.754 70.468.167 25.355.870 59
63.581.000
75.914.048
(12.333.048)
590.096.533
539.099.328
50.997.205
Penyesuaian proforma pada laporan laba rugi konsolidasian merupakan laba/rugi Anak perusahaan sebelum restrukturisasi
The proforma adjustments in the consolidated statements of income represents income/losses of Subsidiaries before the restructuring
Neraca konsolidasian dan laporan laba rugi konsolidasian sebelum dan setelah restrukturisasi adalah sebagai berikut:
The consolidated balance sheet and statement of income before and after the restructuring are as follows:
Saldo sebelum Restrukturisasi/ Balance before Restructuring
2009
Saldo setelah Restrukturisasi/ Balance after Restructuring
NERACA ASET Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lancar lainnya Piutang hubungan istimewa Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap Biaya eksplorasi tangguhan Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan Aset tidak lancar lainnya JUMLAH ASET
BALANCE SHEET 1.389.991 242.494 239.260 372.478 9.231.798.688 -
47.779.551 725.595 1.749.177 1.526.928 2.652.872 6.519.931.693 886.801.917 2.385.556.837
94.853.842
4.911.393.086 481.019.683
ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Other current assets Due from related parties Investment in associated company Fixed assets Deferred exploration costs Deferred exploration and development costs Other non-current assets
9.328.896.753
15.239.137.339
TOTAL ASSETS
31 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
169
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI (Lanjutan)
Saldo sebelum Restrukturisasi/ Balance before Restructuring
RESTRUCTURING TRANSACTIONS (Continued)
2009
Saldo setelah Restrukturisasi/ Balance after Restructuring
KEWAJIBAN Hutang usaha - pihak ketiga Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Hutang pajak Hutang hubungan istimewa Pinjaman jangka panjang Kewajiban tidak lancar lainnya
5.766.232 3.120 46.465 9.326.132.530 -
26.000.026 3.162.729 457.491 12.429.996 15.333.260.963 75.009.490 4.640.827
LIABILITIES Trade payables - third parties Other payables Accrued expenses Taxes payable Due to related parties Long-term loans Other non-current liabilities
Jumlah Kewajiban
9.331.948.347
15.454.961.522
Total Liabilities
-
104.125.540
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
520.000
520.000
CAPITAL DEFICIENCY Capital stock
HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI DEFISIENSI MODAL Modal saham Selisih kurs penjabaran laporan keuangan Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Defisit
(3.571.594)
(200.200.473) (3.571.593)
Translation adjustments Proforma equity from restructuring transactions of entities under common control Deficit
Defisiensi Modal
(3.051.594)
(319.949.723)
Capital Deficiency
JUMLAH KEWAJIBAN DAN DEFISIENSI MODAL LAPORAN LABA RUGI Pendapatan Beban pokok pendapatan Laba kotor Beban usaha
-
(116.697.657)
9.328.896.753
15.239.137.339
TOTAL LIABILITIES AND CAPITAL DEFICIENCY
14.719.194 13.511.940
17.885.118 13.511.940
STATEMENT OF INCOME Revenues Cost of revenues
1.207.254 1.362.377
4.373.178 4.250.823
Gross profit Operating expenses
Laba (rugi) usaha Penghasilan (beban) lain-lain
(155.123) (54.091)
122.355 422.306.819
Operating income (loss) Other income (expenses)
Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
(209.214) -
422.429.174 27.670
Income (loss) before income tax expense Income tax expense
Laba (rugi) sebelum hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan yang dikonsolidasi
(209.214)
-
422.401.504
110.036.629
Income (loss) before minority interest in net income of consolidated Subsidiaries Minority interest in net income of consolidated Subsidiaries
Laba (rugi) bersih sebelum penyesuaian proforma Penyesuaian proforma
(209.214) -
312.364.875 (312.574.089)
Net income (loss) before proforma adjustment Proforma adjustment
RUGI BERSIH
(209.214)
(209.214)
NET LOSS
32
170
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5.
KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
Kas Bank Rupiah PT Bank Mayapada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Capital Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank, N.A. Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100.000) Sub-jumlah Dolar AS PT Bank Mega Tbk (USD16.476.130 pada tahun 2010 dan USD4.927 pada tahun 2009) Bank of Tokyo Mitsubishi (USD6.827.174 pada tahun 2010 dan nihil pada tahun 2009) Ecobank Transnational Incorporated (USD1.203.339 pada tahun 2010 dan nihil pada tahun 2009) Citibank, N.A. (USD647.571 pada tahun 2010 dan USD522.130 pada tahun 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (USD148.867 pada tahun 2010 dan nihil pada tahun 2009) BNP Paribas (USD82.745 pada tahun 2010 dan USD221.326 pada tahun 2009) Liberian Bank for Development (USD87.901 pada tahun 2010 dan USD234.041 pada tahun 2009) Credit Suisse Limited (USD141.258 pada tahun 2009 dan nihil pada tahun 2010) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp100.000) Sub-jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2009
86.755
493.255
Cash on hand
11.123.172 5.155.682 1.069.045 830.849
204.858 838.800
552.605
810.280
32.881
30.885
Cash in banks Rupiah PT Bank Mayapada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Capital Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Citibank, N.A. Others (each below Rp100,000)
18.764.234
1.884.823
Sub-total US Dollar
148.136.883
46.311
61.383.123
-
10.819.220
-
5.822.311
4.908.022
1.338.462
-
743.963
2.080.465
790.319
2.199.988
-
1.327.821
8.952
1.389.050
229.043.233
11.951.657
PT Bank Mega Tbk (USD16,476,130 in 2010 and USD4,927 in 2009) Bank of Tokyo Mitsubishi (USD6,827,174 in 2010 and nil in 2009) Ecobank Transnational Incorporated (USD1,203,339 in 2010 and nil in 2009) Citibank, N.A. (USD647,571 in 2010 and USD522,130 in 2009) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (USD148,867 in 2010 and nil in 2009) BNP Paribas (USD82,745 in 2010 and USD221,326 in 2009) Liberian Bank for Development (USD87,901 in 2010 and USD234,041 in 2009) Credit Suisse Limited (USD141,258 in 2009 and nil in 2010) Others (each below Rp100,000) Sub-total
33 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
171
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5.
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2010 Yen Jepang Bank of Tokyo Mitsubishi (JPY124.070.024 pada tahun 2010 dan JPY21.498.031 pada tahun 2009)
13.683.683
897.086
559.761
Citibank, N.A. (AUD98,123 in 2010 and AUD66,387 in 2009) Westpact Bank (AUD85,864 in 2010 and AUD813,302 in 2009) Macquarie Group Limited (AUD2,775,731 in 2009 and nil in 2010)
785.013
6.857.601
-
23.404.421
1.682.099
30.821.783
Sub-total
40.991
Euro BNP Paribas (EUR35,121 in 2010 and EUR3,034 in 2009)
427.100
Mauritania Ouguiya BNP Paribas (MRO1.987.175 pada tahun 2010 dan MRO12.305.535 pada tahun 2009)
Setara kas Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank ICB Bumiputera PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk
2.186.439
Bank of Tokyo Mitsubishi (JPY124,070,024 in 2010 and JPY21,498,031 in 2009) Australian Dollar
Euro BNP Paribas (EUR35.121 pada tahun 2010 dan EUR3.034 pada tahun 2009)
Jumlah bank
2009 Japanese Yen
Dolar Australia Citibank, N.A. (AUD98.123 pada tahun 2010 dan AUD66.387 pada tahun 2009) Westpact Bank (AUD85.864 pada tahun 2010 dan AUD813.302 pada tahun 2009) Macquarie Group Limited (AUD2.775.731 pada tahun 2009 dan nihil pada tahun 2010) Sub-jumlah
CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
Mauritania Ouguiya
63.526
400.603
263.663.875
47.286.296
BNP Paribas (MRO1,987,175 in 2010 and MRO12,305,535 in 2009) Total cash in banks
100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 75.000.000 50.000.000
-
25.000.000
-
Cash equivalents Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Bank ICB Bumiputera PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Jumlah setara kas
650.000.000
-
Total cash equivalents
Jumlah
913.750.630
47.779.551
Total
Setara kas merupakan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan. Kisaran suku bunga tahunan deposito berjangka adalah 4,00% sampai dengan 8,37% pada tahun 2010.
Cash equivalents represent time deposits with maturities within three (3) months. Annual interest of time deposits is 4.00% to 8.37% in 2010.
Seluruh kas dan setara kas ditempatkan pada pihak ketiga.
All placements of cash and cash equivalents are with third parties.
34
172
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
6.
6.
KAS DI BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
7.
RESTRICTED CASH IN BANKS
2009
Dolar AS Lancar Bank of New York Mellon (USD4.151.878 pada tahun 2010 dan nihil pada tahun 2009) Tidak Lancar Credit Suisse AG (USD13.590.287 pada tahun 2010 dan nihil pada tahun 2009)
37.329.537
-
122.190.269
-
US Dollar Current Bank of New York Mellon (USD4,151,878 in 2010 and nil in 2009) Non-current Credit Suisse AG (USD13,590,287 in 2010 and nil in 2009)
Jumlah
159.519.806
-
Total
Kas pada Credit Suisse AG, cabang Singapura (Credit Suisse) dibatasi penggunaannya sebagai debt reserve account untuk jaminan pembayaran atas hutang bunga yang jatuh tempo dari Credit Suisse (Catatan 17a).
The cash in Credit Suisse AG, Singapore branch (Credit Suisse) was restricted as a debt reserve account and to guarantee the payment of the maturing interest payable to Credit Suisse (Note 17a).
Kas yang dibatasi penggunaannya pada Bank of New York Mellon merupakan rekening escrow sehubungan dengan Perjanjian Kredit yang ditandatangani oleh Bumi Resources Japan Company Limited, Anak perusahaan, pada tanggal 18 Oktober 2010 (Catatan 17b).
The restricted cash in Bank of New York Mellon represents escrow accounts in accordance with the Credit Agreement entered into by Bumi Resources Japan Company Limited, a Subsidiary, on October 18, 2010 (Note 17b).
Seluruh kas di bank yang dibatasi penggunaannya ditempatkan pada pihak ketiga.
All placements of restricted cash in banks are with third parties.
WESEL TAGIH
7. 2010
NOTES RECEIVABLE 2009
Wesel tagih Pendapatan bunga ditangguhkan
1.045.769.434 (45.407.418)
-
Notes receivable Unearned interest income
Nilai Tercatat
1.000.362.016
-
Carrying Value
Pada tanggal 9 Desember 2010, Perusahaan dan UOB Kay Hian (UOB) menandatangani Subscription Agreement dimana UOB menerbitkan wesel dengan suku bunga tetap sebesar USD115 juta kepada Perusahaan. Wesel tersebut tidak terdaftar di bursa dan dikenakan bunga sebesar 2,25% per tahun. Wesel tersebut jatuh tempo pada tanggal 10 Juni 2012 tetapi dapat ditebus lebih awal sejak tanggal 10 Juni 2011. Pada saat penebusan, UOB akan membayar premi tetap sebesar USD1,3 juta.
On December 9, 2010, the Company and UOB Kay Hian (UOB) entered into a Subscription Agreement wherein UOB issued USD115 million fixed-rate notes to the Company. The notes are not listed in capital markets and bear interest of 2.25% per annum. The notes are due on June 10, 2012 but are redeemable on an earlier date starting June 10, 2011. Upon redemption, UOB shall pay a fixed premium of USD1.3 million.
35 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
173
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
8.
WESEL TAGIH (Lanjutan) Bunga yang telah dibayar dimuka oleh UOB kepada Perusahaan tidak dapat dikembalikan meskipun ada penebusan lebih awal yang dilakukan oleh salah satu pihak.
The interest was prepaid by UOB to the Company and is nonrefundable in case of early redemption by either parties.
Perusahaan berkeinginan untuk menebus wesel ini dalam waktu 12 bulan dimulai sejak tanggal neraca.
The Company intends to redeem the notes within 12 months from the balance sheet date.
Wesel tagih ditempatkan pada pihak ketiga.
Notes receivable are with a third partiy.
ASET LANCAR LAINNYA
8.
Akun ini terdiri dari:
OTHER CURRENT ASSETS This account consists of:
2010
9.
NOTES RECEIVABLE (Continued)
2009
Uang muka kepada pemasok Pajak Pertambahan Nilai Masukan Biaya dibayar di muka Persediaan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000)
14.049.028 6.370.903 4.201.325 4.528.380
1.411.434 88.947 -
1.302.773
26.547
Advances to suppliers Value-Added Tax Input Prepaid expenses Supplies Others (each below Rp1,000,000)
Jumlah
30.452.409
1.526.928
Total
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
9.
INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANY
Akun ini merupakan investasi Perusahaan pada PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dengan kepemilikan sebesar 24% dan 17% (kepemilikan efektif 18% dan 12.75%) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Catatan 31e dan 31f). Investasi pada NNT dicatat dengan menggunakan metode ekuitas karena Perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan asosiasi melalui PT Multi Daerah Bersaing, Anak Perusahaan. Saldo investasi pada perusahaan asosiasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp9.174.826.484 dan Rp6.519.931.693. Bagian atas laba bersih pada perusahaan asosiasi pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp2.132.402.109 dan Rp487.596.720 dan jumlah dividen yang diterima sebesar Rp1.582.543.808.
This account represents Company’s investment in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) with ownership interest of 24% and 17% (effectively 18% and 12.75%, respectively) as of December 31, 2010 and 2009, respectively (Notes 31e and 31f). The investment in NNT is accounted for using the equity method since the Company has significant influence over the associated company through PT Multi Daerah Bersaing, a Subsidiary. The balances of investment in associated company as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp9,174,826,484 and Rp6,519,931,693, respectively. Equity in net income of associated company in 2010 and 2009 amounted to Rp2,132,402,109 and Rp487,596,720, respectively, and dividend received amounted to Rp1,582,543,808.
Kepemilikan saham Perusahaan pada NNT digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Credit Suisse AG, cabang Singapura (Catatan 17a).
The Company’s shares in NNT are pledged as collateral for the loan obtained from Credit Suisse AG, Singapore branch (Note 17a).
36
174
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS
Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: Penambahan dari Pengambilalihan Anak Perusahaan/ Additions from Subsidaries Acquired
Saldo Awal/ Beginning Balance
Details and changes of fixed assets were as follows: 2010
Penambahan/ Additions
Selisih Kurs/ Translation Adjustments
Penggurangan/ Disposals
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Jalan Kendaraan Peralatan pabrik Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
39.538.681 16.061.705 2.906.381 767.787 958.099 829.155.087
-
5.863 188.546 321.584 571.227 5.070.835 56.253.967
22.712 -
(1.720.353) (698.855) (65.221) 221.317 19.505 (27.862.079)
37.824.191 15.551.396 3.140.032 1.560.331 6.048.439 857.546.975
Jumlah
889.387.740
-
62.412.022
22.712
(30.105.686)
921.671.364
Total
5.372.319 2.182.383 515.249 531.225 4.323.580
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Roads Vehicles Plant equipment Office equipment
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Jalan Kendaraan Peralatan pabrik Peralatan kantor Jumlah Nilai Buku
1.625.892 660.481 39.974 70.623 188.853
-
3.817.171 1.550.640 442.923 232.157 4.084.933
-
(70.744) (28.738) 32.352 228.445 49.794
2.585.823
-
10.127.824
-
211.109
886.801.917
Penambahan dari Pengambilalihan Anak Perusahaan/ Additions from Subsidaries Acquired
Saldo Awal/ Beginning Balance
Acquisition Cost Direct Ownership Buildings Roads Vehicles Plant equipment Office equipment Construction-in-progress
12.924.756
Total
908.746.608
Carrying Value
2009
Penambahan/ Additions
Selisih Kurs/ Translation Adjustments
Penggurangan/ Disposals
Saldo Akhir/ Ending Balance
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Jalan Kendaraan Peralatan pabrik Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
-
41.725.927 16.950.225 3.067.160 706.443 959.575 823.329.785
98.375 48.068 48.983.718
-
(2.187.246) (888.520) (160.779) (37.031) (49.544) (43.158.416)
39.538.681 16.061.705 2.906.381 767.787 958.099 829.155.087
Acquisition Cost Direct Ownership Buildings Roads Vehicles Plant equipment Office equipment Construction-in-progress
Jumlah
-
886.739.115
49.130.161
-
(46.481.536)
889.387.740
Total
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Jalan Kendaraan Peralatan pabrik Peralatan kantor
-
-
1.625.892 660.481 39.974 70.623 188.853
-
-
1.625.892 660.481 39.974 70.623 188.853
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings Roads Vehicles Plant equipment Office equipment
Jumlah
-
-
2.585.823
-
-
Nilai Buku
-
2.585.823
Total
886.801.917
Carrying Value
Perusahaan dan Anak perusahaan telah menelaah nilai residu dan umur manfaat dari aset tetap dan manajemen berkeyakinan bahwa estimasi yang diterapkan saat ini sudah memadai.
The Company and Subsidiaries have reviewed the residual value and useful lives of fixed assets and the management believes the existing estimates are appropriate.
Beban penyusutan aset tetap Anak perusahaan dalam tahap eksplorasi dan pengembangan pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp10.115.577 dan Rp2.585.823 dikapitalisasi ke biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan.
The depreciation expense of fixed assets from Subsidiaries under exploration and development stages amounting to Rp10,115,577 and Rp2,585,823 were capitalized to deferred exploration and development costs in 2010 and 2009, respectively.
Beban penyusutan aset tetap yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp12.247 dan nihil.
The depreciation expense charged to the consolidated statements of income as of December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp12,247 and nil, respectively.
37 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
175
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (Lanjutan)
10. FIXED ASSETS (Continued)
Aset dalam penyelesaian merupakan kapitalisasi biaya sehubungan dengan aset tetap PT Dairi Prima Mineral (Dairi) yang belum siap digunakan dalam operasi. Rincian akun aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
Construction-in-progress represents cost capitalized related to PT Dairi Prima Mineral’s (Dairi) fixed assets that are not yet ready for their intended use. The details of construction-inprogress accounts were as follows: 2010
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal neraca Bangunan Jalan Peralatan pabrik
Presentase Penyelesaian/ Percentage of completion
Estimasi tanggal penyelesaian/ Estimated completion date
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
7% 69% 28%
3.173.249 36.041.644 818.332.082
Jumlah
September 2012 September 2012 September 2012
857.546.975
Bangunan Jalan Peralatan pabrik
Presentase Penyelesaian/ Percentage of completion
242 3.857 829.150.988
Jumlah
2010
Laba Penjualan Aset Tetap
September 2012 September 2012 September 2012
829.155.087
Pelepasan adalah penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Harga jual Nilai buku
Estimasi tanggal penyelesaian/ Estimated completion date
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
5% 64% 27%
Buildings Roads Plant equipment Total
2009
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal neraca
Construction-in-progress that have not been completed at balance sheet date
Construction-in-progress that have not been completed at balance sheet date Buildings Roads Plant equipment Total
The disposals were sale of assets with the following details : 2009
116.883 (22.712)
-
Selling price Book value
94.171
-
Gain on Sale of Fixed Assets
Bangunan dan peralatan pabrik Dairi telah dilindungi oleh asuransi kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar USD6,4 juta dan AUD23,7 juta pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dimana manajemen Dairi berkeyakinan bahwa nilai tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
Buildings and plant equipment of Dairi are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to USD6.4 milllion and AUD23.7 million as of December 31, 2010 and 2009 which Dairi’s management believes to be adequate to cover possible losses from such risks.
Berdasarkan evaluasi manajemen tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan dan Anak perusahaan.
Based on the evaluation of the management, there are no events or changes in circumstances that indicate an impairment in the value of the Company’s and Subsidiaries’ fixed assets.
38
176
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
11. BIAYA EKSPLORASI TANGGUHAN
11. DEFERRED EXPLORATION COSTS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
2009
Tahap Eksplorasi - Belum Ada Cadangan Terbukti Anak perusahaan: Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc.
1.718.441.284 426.306.141 186.230.398 159.468.820
1.606.268.547 421.702.117 227.629.350 129.956.823
Deferred Exploration Non-proven Reserves Subsidiaries: Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc.
Jumlah
2.490.446.643
2.385.556.837
Total
Perbandingan antara saldo nilai buku biaya eksplorasi tangguhan dengan nilai tunai arus kas bersih yang diperoleh dari produksi yang diestimasikan adalah sebagai berikut:
The comparison between the book value of deferred exploration costs and net present value of future cash flows from estimated production is as follows:
Anak Perusahaan
Lokasi/ Location
Biaya Eksplorasi Tangguhan / Deferred Exploration Cost Nilai Tunai Bersih Arus Kas dari Estimasi Penyesuaian atas Produksi/ Biaya Eksplorasi Net Present Tangguhan/ Value of Future Cash Flows From Deferred Nilai Buku/ Estimated Exploration Cost Book Value Production Adjustment
Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc.
Mauritania Gorontalo Palu Liberia
1.718.441.284 426.306.141 186.230.398 159.468.820
12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN Akun ini terdiri dari:
8.284.902.613 9.611.795.497 2.018.246.465 1.149.546.916
-
Subsidiaries Bumi Mauritania SA PT Gorontalo Minerals PT Citra Palu Minerals Konblo Bumi, Inc.
12. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS This account consists of:
2010
2009
Biaya Eksplorasi Tangguhan Telah Menemukan Cadangan Terbukti Saldo awal Penambahan Selisih kurs
4.911.393.086 213.792.105 (222.566.652)
5.342.446.203 (431.053.117)
Saldo Akhir
4.902.618.539
4.911.393.086
Akun ini merupakan biaya ditangguhkan sehubungan dengan eksplorasi dan pengembangan area tambang di Sumatera, Indonesia, milik PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Anak perusahaan.
Deferred Exploration Cost Proven Reserves Beginning balance Additions Effect of foreign exchange Ending Balance
The account represents costs deferred in connection to the exploration and development of the mining site in Sumatera, Indonesia, owned by PT Dairi Prima Mineral (Dairi), a Subsidiary.
39 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
177
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
12. BIAYA EKSPLORASI DAN PENGEMBANGAN TANGGUHAN (Lanjutan)
12. DEFERRED EXPLORATION AND DEVELOPMENT COSTS (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Dairi tidak mengakui penurunan nilai biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan. Dairi berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi tentang penurunan nilai aset.
As of December 31, 2010 and 2009, Dairi did not recognize any impairment on deferred exploration and development costs. Dairi believes that there were no indications that would give rise to asset impairment.
Dairi belum melakukan amortisasi atas biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan karena Dairi belum berproduksi.
Dairi has not amortized the deferred exploration and development costs since it has not yet commenced production phase.
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
13. OTHER NON-CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
2009
Proyek pengembangan usaha Pajak Pertambahan Nilai Masukan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000)
407.601.968 75.632.058
407.601.968 72.083.129
2.915.557
1.334.586
Business development projects Value-Added Tax Input Others (each below Rp1,000,000)
Jumlah
486.149.583
481.019.683
Total
Biaya pengembangan usaha merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan Anak perusahaan sehubungan dengan pengembangan proyek baru. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, penyelesaian proyek masih berlangsung.
Business development projects represent the Company’s and Subsidiary disbursements in relation to the development of new projects. As of the completion date of the consolidated financial statements, the projects are still ongoing.
14. HUTANG USAHA
14. TRADE PAYABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
Pihak Ketiga Dolar AS Rinkai Construction (USD775.291 pada tahun 2010 dan USD968.098 pada tahun 2009) PT Patra Niaga (nihil pada tahun 2010, USD613.429 pada tahun 2009) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Sub-jumlah
2009 Third Parties US Dollar
6.970.641
9.100.121
-
5.766.232
2.586.378
4.370.264
9.557.019
19.236.617
Rinkai Construction (USD775,291 in 2010 and USD968,098 in 2009) PT Patra Niaga (nil in 2010, USD613,429 in 2009) Others (each below Rp1,000,000) Sub-total
40
178
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG USAHA (Lanjutan)
14. TRADE PAYABLES (Continued) 2010
Euro Sogeco SA (EUR231.698 pada tahun 2010 dan EUR254.434 pada tahun 2009) Holman Fenwick Willan LLP (EUR189.670 pada tahun 2010 and nihil pada tahun 2009 Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Sub-jumlah Mata uang lain-lain Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Jumlah
2009 Euro
2.770.149
3.437.323
2.267.669
-
3.189.632
1.439.299
Sogeco SA (EUR231,698 in 2010 and EUR254,434 in 2009) Holman Fenwick Willan LLP (EUR189,670 in 2010 and nil in 2009) Others (each below Rp1,000,000)
8.227.450
4.876.622
Sub-total
2.082.333
1.886.787
Other currencies Others (each below Rp1,000,000)
19.866.802
26.000.026
Total
Rincian umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
Details of aging schedule of trade payables were as follows:
2010
2009
Lancar Jatuh tempo 31 sampai dengan 60 hari Jatuh tempo 61 sampai dengan 90 hari Jatuh tempo lebih dari 90 hari
10.126.012
13.462.582
Current
-
-
31 to 60 days past due
9.740.790
12.537.444
61 to 90 days past due Over 90 days past due
Jumlah
19.866.802
26.000.026
Total
Hutang usaha merupakan pembelian pelumas, jasa konstruksi dan logistik. 15. HUTANG LAIN-LAIN
Trade payables represent purchases lubricants, construction and logistic services.
of
15. OTHER PAYABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
2009
Pihak Ketiga Dolar AS David Winowod Normandy Asia Pty, Ltd. Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000)
3.424.072 2.834.835
2.963.792
436.150
2.054
Third Parties US Dollar David Winowod Normandy Asia Pty, Ltd. Others (each below Rp1,000,000)
Sub-jumlah
6.695.057
2.965.846
Sub-total
149.410
Euro Others (each below Rp1,000,000)
252.341
47.473
Other currencies Others (each below Rp1,000,000)
9.396.354
3.162.729
Total
Euro Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Lain-lain kurs Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Jumlah
2.448.956
41 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
179
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
16. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
16. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
2009
Beban bunga Biaya kontraktor Pajak Pemasok Gaji dan upah Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000)
20.822.706 28.765.437 15.666.192 6.348.472 1.546.296
-
322.692
457.491
Interest expense Contractor fees Taxes Suppliers Salaries and wages Others (each below Rp1,000,000)
Jumlah
73.471.795
457.491
Total
Pada tanggal 21 November 2006, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Anak perusahaan, menandatangani perjanjian dengan Rinkai-PCI Consortium (Rinkai) untuk rancangan dan konstruksi fasilitas pelabuhan. Pada tahun 2009, Dairi memperdebatkan jumlah hutang kepada Rinkai berdasarkan sertifikat dari Ausenco, sebagai pengawas proyek, dimana Rinkai telah melakukan kelebihan penagihan atas pekerjaan dalam proses.
On November 21, 2006, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), a Subsidiary, entered into an agreement with Rinkai - PCI Consortium (Rinkai) for the design and construction of port facilities. In 2009, Dairi disputed the amount payable to Rinkai based on the certification from Ausenco, the project superintendent, that Rinkai had overbilled the work in-progress.
Pada tanggal 11 Februari 2011, Dairi dan Rinkai telah sepakat atas jumlah kontrak terhutang.
As of February 11, 2011, Dairi and Rinkai have agreed on the amount of the unpaid contract fee.
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG
17. LONG-TERM LOANS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
2009
Fasilitas Credit Suisse Fasilitas Nomura Rio Tinto Limited
2.079.573.884 182.073.146 -
75.009.490
Credit Suisse Facility Nomura Facility Rio Tinto Limited
Jumlah Dikurangi: Bagian jangka pendek
2.261.647.030 (79.391.466)
75.009.490 -
Total Less: Current portion
Bagian jangka panjang
2.182.255.564
75.009.490
Non-current portion
a. Fasilitas Credit Suisse 2010 Pada tanggal 23 Maret 2010, PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Anak perusahaan (Peminjam), Credit Suisse AG, cabang Singapura (sebagai the “Financial Institutions, the Original Lenders, Arranger, Facility Agent, Security Agent and Account Bank”) dan Credit Suisse International sebagai bank hedging, menandatangani Perjanjian Kredit, dimana Pemilik Dana setuju untuk menyediakan fasilitas kredit kepada Perusahaan sebesar USD200 juta (“Fasilitas A”), yang akan dibayar sepenuhnya dalam kurun waktu 24 bulan sejak penarikan dana.
a. Credit Suisse 2010 Facility On March 23, 2010, PT Multi Daerah Bersaing (MDB), a Subsidiary (the “Borrower”), Credit Suisse AG, Singapore branch (the “Financial Institutions, the Original Lenders, Arranger, Facility Agent, Security Agent and Account Bank”) and Credit Suisse International as hedging bank, entered into a Credit Agreement, wherein the Original Lenders agreed to provide to the Company a credit facility amounting to USD200 million (“Facility A”), which is payable in full 24 months following the utilization date.
42
180
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (Continued)
Pada tanggal jatuh tempo, MDB harus membayar redemption premium, yaitu jumlah yang menyediakan kepada pemberi pinjaman internal rate of return sebesar 15%.
On the maturity date of the loan, MDB shall pay a redemption premium, which is the amount that provides the lender with an overall internal rate of return of 15%.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah sebesar London Interbank Offered Rate (LIBOR) ditambah 7% per tahun dan jatuh tempo setiap triwulan.
The interest rate of the loan is London Interbank Offered Rate (LIBOR) plus 7% per annum and is payable every quarter.
Hasil dari pinjaman ini akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, membiayai debt reserve account dan membayar sebagian Pinjaman MDB (Catatan 28d).
The proceeds of the loan will be used for working capital requirements, funding of the debt reserve account and partial repayment of the MDB Loan (Note 28d).
Hutang ini dijamin dengan: - proceeds account dan debt reserve account; - saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) milik MDB dan kuasa untuk menjual saham tersebut; - penyerahan atau kuasa atas jaminan (yaitu antara lain, hipotik, jaminan, hak gadai, penyerahan/ hypothecation); dan
The loan was secured by: - proceeds account and debt reserve account; - share pledges by MDB over shares in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) and the Power of Attorney to sell the shares; - the assignment or charge evidencing Security Interests (i.e. mortgage, pledge, lien, assignment, hypothecation, among others); and - any other document evidencing or creating security over any assets of the MDB.
-
dokumen lain yang membuktikan atau menimbulkan penjaminan atas aset MDB. Pinjaman ini diatur dengan ketentuan berikut, dengan beberapa pengecualian: - MDB tidak diperbolehkan membuat atau melakukan penjaminan atas aset-aset nya; - tidak diperbolehkan menjual aset yang disyaratkan dimana terdapat kemungkinan diakuisisi oleh afiliasi MDB dalam transaksi terutama untuk membiayai pembelian aset; dan - tidak diperbolehkan menjual saham pada NNT, membuat perjanjian pinjaman keuangan, mengubah sifat usaha, memberikan pinjaman (kecuali pinjaman antar hubungan istimewa), membayar dividen atau menerbitkan saham kepada siapapun.
The loan was subject to the following covenants, with few exceptions: - MDB may not create or allow to exist any security interest over its assets; - may not dispose of its assets on terms where they may be acquired by MDB’s affiliates in transactions entered into primarily to finance the acquisition of the asset; and - may not dispose of its shareholding in NNT, incur any financial indebtedness, change the nature of its business, provide loans (except for intercompany loans), pay any dividends or issue shares to any person.
Pada tanggal 31 Desember 2010, MDB telah memenuhi ketentuan pinjaman.
As of December 31, 2010, MDB is in compliance with the loan covenants.
43 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
181
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (Continued)
Pada tanggal 1 April, 2010 MDB dan Credit Suisse AG, cabang Singapura ("Pemberi Pinjaman") menandatangani perubahan perjanjian pinjaman yang memberikan tambahan fasilitas pinjaman kepada MDB sebesar USD100 juta ("Fasilitas B") sehingga meningkatkan jumlah fasilitas pinjaman dari USD200 juta ("Fasilitas A") menjadi USD300 juta.
On April 1, 2010, MDB and Credit Suisse AG, Singapore branch (the “Lender”) entered into an amendment agreement granting MDB an additional loan facility in an amount of USD100 million (“Facility B”) increasing the amount of total loan facility from USD200 million (“Facility A”) to USD300 million.
Fasilitas baru ini akan dikenakan bunga sebesar LIBOR ditambah 7% dan dibayarkan setiap triwulan. Fasilitas B dibayar secara penuh setelah 24 bulan dari tanggal penggunaan Fasilitas A. Pada tanggal jatuh tempo, MDB akan membayar redemption premium kepada Pemberi Pinjaman dengan tingkat pengembalian keseluruhan sebesar 15%.
The new facility will be subject to an annual interest of LIBOR plus 7% and is payable every quarter. Facility B is payable in full after 24 months from the utilization date of Facility A. On the maturity date, MDB shall pay a redemption premium that is equivalent to an amount which provides the Lender with an overall rate of return of 15%.
Pada tanggal 31 Desember 2010, biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini adalah sebesar Rp2.079.573.884 (setara dengan USD231.295.060 pada tanggal 31 Desember 2010) dan diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp273.536.524 (setara dengan USD30.423.370 pada tanggal 31 Desember 2010). Beban bunga atas pinjaman sebesar Rp353.236.635 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 26).
As of December 31, 2010, the amortized cost of this loan amounted to Rp2,079,573,884 (equivalent to USD231,295,060 as of December 31, 2010) and the related unamortized discount is Rp273,536,524 (equivalent to USD30,423,370 as of December 31, 2010). The interest expense on the loan amounted to Rp353,236,635 for the year ended December 31, 2010 (Note 26).
b. Perjanjian Fasilitas Pinjaman Nomura
b. Nomura Loan Facility Agreement
Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), Anak perusahaan, menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sebesar USD21 juta pada tanggal 18 Oktober 2010 dengan Nomura International Plc (Nomura), sebagai pemberi pinjaman, facility agent dan security agent, Perusahaan sebagai penjamin, dan Nomura Singapore Limited sebagai arranger. Kewajiban BRJ pada perjanjian pinjaman ini tidak dapat dibatalkan dan dijaminkan tanpa syarat oleh Perusahaan.
Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), a Subsidiary, entered into a USD21 million loan facility agreement on October 18, 2010 with Nomura International Plc (Nomura), as lender, facility agent and security agent, the Company, as guarantor, and Nomura Singapore Limited, as arranger. BRJ’s obligations under the loan agreement are irrevocably and unconditionally guaranteed by the Company.
Dana dari pinjaman ini hanya bisa digunakan untuk pembayaran beban Perusahaan yang berhubungan dengan penawaran umum saham perdana, belanja modal dan modal kerja yang dibutuhkan Perusahaan dan Anak perusahaan. Suku bunga pinjaman sebesar 8% per tahun.
The proceeds of the loan may only be used to pay for the expenses of the Company in relation to the initial public offering, for capital expenditures and working capital requirements of the Company and Subsidiaries. The loan accrues interest of 8% annually.
44
182
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (Continued)
Pinjaman ini diangsur secara triwulan dimulai sejak tanggal 11 Januari 2011 dan akan jatuh tempo 27 bulan setelah penarikan pertama.
The loan is payable in quarterly installments commencing on January 11, 2011 and will mature 27 months after the initial drawdown.
Pada tanggal 31 Desember 2010, biaya perolehan diamortisasi atas pinjaman ini adalah sebesar Rp182,073,146 (setara dengan USD20.250.600 pada tanggal 31 Desember 2001) dan diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp6.737.854 (setara dengan USD749.400 pada tanggal 31 Desember 2010). Beban bunga atas pinjaman sebesar Rp3.842.335 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (Catatan 26).
As of December 31, 2010, the amortized cost of this loan amounted to Rp182,073,146 (equivalent to USD20,250,600 as of December 31, 2010) and the related unamortized discount is Rp6,737,854 (equivalent to USD749,400 as of December 31, 2010). The interest expense on the loan amounted to Rp3,842,335 for the year ended December 31, 2010 (Note 26).
c. Rio Tinto Limited
c. Rio Tinto Limited
Pada tanggal 1 September 1998, PT Citra Palu Minerals (CPM), Anak perusahaan, menandatangani perjanjian pinjaman dengan Rio Tinto Limited, Australia (Rio Tinto) dimana Rio Tinto setuju untuk memberikan pinjaman kepada CPM, untuk mendanai aktivitas eksplorasinya di Indonesia.
On September 1, 1998, PT Citra Palu Minerals (CPM), a Subsidiary, entered into a loan agreement with Rio Tinto Limited, Australia (Rio Tinto), whereby Rio Tinto agreed to provide loan advances to fund CPM in undertaking certain exploration activities in Indonesia.
Pada bulan Januari 2004, perjanjian pinjaman telah diubah sebagai berikut, antara lain:
In January 2004, the loan agreement was amended to effect the following, among others: • Rio Tinto shall not make any other future advances to CPM in addition to the outstanding balance of the loan amounting to USD8,027,348 at the time of variation. • The outstanding loan balance will not bear interest except on the failure of CPM to repay the amount on the date by which the payment is due. • The first repayment amounting to USD5.5 million will be due on the commencement of CPM’s operating period and the balance will be payable in the successive quarters calculated based on a certain percentage of CPM’s production and sales.
•
Rio Tinto tidak akan memberikan pinjaman lainnya kepada CPM sebagai tambahan atas pinjaman sebesar USD8.027.348.
•
Saldo pinjaman yang belum dilunasi tidak dikenakan bunga kecuali jika CPM gagal membayar kembali pinjaman pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran pertama sebesar USD5,5 juta dan akan jatuh tempo pada saat CPM mulai beroperasi dan sisanya akan dilunasi setiap triwulan dihitung berdasarkan persentase tertentu atas produksi dan penjualan dari CPM.
•
Tidak ada aset yang digunakan sebagai jaminan dalam perjanjian pinjaman ini.
There were no assets pledged as collateral under the loan agreement.
45 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
183
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
18. INSTRUMEN KEUANGAN
18. FINANCIAL INSTRUMENTS
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”.
Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries applied PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Certain Investments in Securities”, and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities.”
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan yang dicatat di neraca konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010:
The following table sets forth the carrying values and estimated fair values of the Company and Subsidiaries’ financial instruments that are carried in the consolidated balance sheet as of December 31, 2010:
Nilai Tercatat/ Carrying Amount
Nilai Wajar/ Fair value
Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Kas di bank yang dibatasi penggunaannya(1) Piutang hubungan istimewa Wesel tagih
913.750.630
913.750.630
159.519.806 26.846.753 1.000.362.016
159.519.806 36.387.912 1.045.769.434
Jumlah Aset Keuangan
2.100.479.205
2.155.427.782
Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Kewajiban derivatif
Financial Assets Loans and receivables Cash and cash equivalents (1)
Restricted cash in banks Due from related parties Notes recievable Total Financial Assets Financial Liabilities Financial liabilities at fair value through profit and loss
31.170.089
31.170.089
Kewajiban keuangan lainnya Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar (1) Pinjaman jangka panjang Hutang hubungan istimewa
19.866.802 9.396.354 73.471.795 2.261.647.030 460.679.583
19.866.802 9.396.354 73.471.795 2.541.921.408 621.987.190
Other financial liabilities Trade payables Other payables Accrued expenses (1) Long-term loans Due to related parties
Sub-jumlah
2.825.061.564
3.266.643.549
Subtotal
Jumlah Kewajiban Keuangan
2.856.231.653
3.297.813.638
Total Financial Liabilities
1) Termasuk bagian lancar dan tidak lancar.
Derivative liabilities
(1) Included current and non-current portion.
46
184
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
18. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
18. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan sepanjang nilai tersebut dapat diestimasi:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instrument for which it is practicable to estimate such value:
Aset dan kewajiban keuangan jangka pendek:
Short-term financial assets and liabilities:
•
Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang.
•
Instrumen keuangan ini diperkirakan sebesar nilai tercatat mereka karena sebagian besar merupakan jangka pendek. Aset dan kewajiban keuangan jangka panjang: •
Aset dan kewajiban keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap dan variabel. Nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan ini ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diamati untuk instrumen dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.
Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less. These financial instruments approximate their carrying amounts largely due to their short-term maturities.
Long-term financial assets and liabilities: •
Long-term fixed-rate and financial assets and liabilities.
variable-rate
The fair value of these financial assets and liabilities is determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
Instrumen Keuangan Derivatif
Derivative Financial Instruments
Pada tanggal 21 Oktober 2010, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), Anak perusahaan, menandatangani perjanjian lindung nilai dengan Nomura International Plc (Nomura). Para pihak sepakat untuk melakukan transaksi swap dan BRJ diberi put option atas kuantitas nosional penjualan batubara milik PT Kaltim Prima Coal (KPC), pihak hubungan istimewa, yang didasarkan pergerakan harga rata-rata batubara. Berdasarkan hasil evaluasi BRJ, derivatif tersebut tidak memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai.
On October 21, 2010, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), a Subsidiary, entered into a hedging agreement with Nomura International Plc (Nomura). The parties agreed in a swap transaction and BRJ was granted a put option on a notional quantity of coal sales of PT Kaltim Prima Coal (KPC), an affiliate, based on the average movement of coal prices. Based on assessment by BRJ, the derivative does not qualify for hedge acccounting.
Tabel berikut menyediakan informasi mengenai instrumen keuangan derivatif BRJ yang terhutang pada tanggal 31 Desember 2010 dan nilai wajar terkait:
The following table provides information about the BRJ’s derivative financial instrument outstanding as of December 31, 2010 and the related fair values:
2010
2009
Kewajiban derivatif Transaksi swap Put option
31.170.089 -
-
Derivative Liabilities Swap transaction Put option
Jumlah
31.170.089
-
Total
47 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
185
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
18. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
18. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)
•
•
Transaksi Swap
•
Swap Transaction
BRJ menandatangani perjanjian swap dengan Nomura untuk melindungi atas risiko fluktuasi harga batubara dengan jumlah kuantitas nosional swap sebesar 20.000 metrik ton atas penjualan batubara milik KPC berdasarkan tarif swap yang berbeda-beda mulai dari USD97 sampai dengan USD102,25. BRJ menentukan mark-to-market dengan rata-rata harga forward untuk periode triwulan setelah tanggal neraca seperti yang ditetapkan dalam kontrak.
BRJ has entered into a swap agreement with Nomura that economically hedges its exposures to fluctuation in coal prices, with a swap notional quantity of 20,000 metric tonnes of coal sales of KPC, based on different swap level ranging from USD97 to USD102.25. BRJ determines mark-to-market prices using the average forward price for quotational quarterly periods after balance sheet date stipulated in the contract.
Pada tanggal 31 Desember 2010, BRJ mengakui rugi atas transaksi derivatif sebesar Rp31.170.089 (setara dengan USD3.466.810 pada tanggal 31 Desember 2010) dan mencatat rugi tersebut dalam akun “Kerugian atas Transaksi Derivatif” dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2010.
As of December 31, 2010, BRJ recognized derivative loss amounting to Rp31,170,089 (equivalent to USD3,466,810 as of December 31, 2010) and recorded this loss under “Loss on Derivatives Transactions” account in the 2010 consolidated statement of income.
Transaksi Put Option
•
Put Option Transactions
Transaksi put option memberikan perlindungan terhadap risiko penurunan harga batubara untuk kuantitas nosional batubara sebesar 100.000 dan 75.000 metrik ton masing-masing untuk penjualan batubara milik KPC dari tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan tanggal 31 Maret 2011 dan dari tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan tanggal 31 Maret 2012, selama harga rata-rata batubara berada di bawah harga yang disepakati sebesar USD68 per metrik ton.
Based on the agreement, the put options provided a protection against the risk of decrease in coal prices for the notional coal quantity of 100,000 and 75,000 metric tonnes covering January 1, 2011 to March 31, 2011 and January 1, 2012 to March 31, 2012 coal sales of KPC, respectively, during which the average coal price is below the agreed put strike of USD68 per metric tonne.
Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar put option sebesar nihil.
As of December 31, 2010, the fair value of put option amounted to nil.
48
186
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
19. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LAINNYA
19. OTHER NON-CURRENT LIABILITIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
2009
Kewajiban imbalan kerja Kewajiban imbalan kerja jangka panjang lain-lain Lain-lain
4.987.594
4.201.870
215.104 181.456
438.957 -
Employee benefit obligation Other long-term employee benefits Others
Jumlah
5.384.154
4.640.827
Total
Kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2010 dihitung oleh PT Ricky Leonard Jasatama and PT Sentra Jasa Aktuaria, aktuaris independen, dalam laporannya masing-masing pada tanggal 11 Februari 2011 dan 12 Februari 2011, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The employee benefits obligations as of December 31, 2010 were calculated by PT Ricky Leonard Jasatama and PT Sentra Jasa Aktuaria, independent actuarial firms, in their reports dated February 11, 2011 and February 12 2011, respectively, using the projected unit credit method with the following assumptions:
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Tingkat pensiun normal Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
9.0%-9.5% per tahun / 9.0%-9.5% per annum 7%-10% per tahun / 7%-10% per annum 1999 Moralitas Indonesia / 1999 Indonesian Mortality Table 55-56 tahun / 55-56 years 5-10% dari Tabel Moralitas / 5-10% from Mortality Table % dan 6% sampai dengan / 5% and 6% up to age 40 and umur 40 dan 30 tahun dan 30, respectively, decreasing menurun secara linear sampai linearly to 0% at age 52-56 0% pada usia 52-56 tahun
Discount rate Salary growth rate Mortality rate Normal retirement age Disability Resignation rate
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalitas Tingkat pensiun normal Tingkat kemungkinan cacat Tingkat pengunduran diri
10% per tahun / 10% per annum 7% per tahun / 7% per annum 1999 Moralitas Indonesia / 1999 Indonesian Mortality Table 55 tahun / 55 years 10% dari Tabel Moralitas / 10% from Mortality Table 6% sampai dengan umur 30 / 6% up to age 30 decreasing tahun dan menurun secara linearly to 0% at age 52 linear sampai 0% pada usia 52 tahun
Discount rate Salary growth rate Mortality rate Normal retirement age Disability Resignation rate
49 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
187
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
19. KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan)
19. OTHER NON-CURRENT LIABILITIES (Continued)
Kewajiban imbalan kerja yang disajikan di neraca konsolidasian sebagai berikut:
Employee benefits obligation presented in the consolidated balance sheets was as follows:
2010 Nilai kini atas kewajiban imbalan pasti Nilai wajar aktiva program Nilai kini kewajiban imbalan pasti Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu - pengurangan Biaya jasa lalu - yang belum menjadi hak Nilai Kini atas Kewajiban Imbalan Pasti - Saldo Akhir
2009
5.413.350 -
4.278.300 -
5.413.350
4.278.300
(139.754) -
225.791 (258.218)
(286.002)
(44.003)
4.987.594
Komponen atas beban imbalan kerja adalah sebagai berikut:
4.201.870
Present value of the defined benefit obligation Fair value of plan assets Net present value of the defined benefit obligation Unrecognized actuarial gains (loss) Past service cost - curtailment Past service cost - non-vested Present Value of the Defined Benefit Obligation - Ending Balance
The components of employee benefits expense were as follows:
2010
2009
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi biaya jasa lalu akibat pengurangan Beban jasa masa lalu yang menjadi hak Amortisasi biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak Kerugian bersih aktuaria yang diakui
1.110.564 427.830
973.939 511.223
-
443.638
314.144
-
16.219 66.343
2.492 16.349
Past service cost - vested Amortization of past service cost non-vested Net actuarial loss recognized
Beban Imbalan Kerja
1.935.100
1.947.641
Employee Benefits Expense
Mutasi kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal Pernambahan dari pengambilalihan Anak perusahaan Beban imbalan kerja Manfaat yang dibayarkan Saldo akhir
4.201.870
Current service cost Interest cost Amortization of past service cost due to curtailment
The movements in the employee benefits obligation were as follows: 2009 -
1.935.100 (1.149.376)
3.128.073 1.947.641 (873.844)
4.987.594
4.201.870
Beginning balance Addition from Subsidiaries acquired Employee benefits expense Benefits paid Ending balance
50
188
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
20. HAK MINORITAS
20. MINORITY INTEREST
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
Hak minoritas atas aset bersih perusahaan yang dikonsolidasi
Anak
Minority interest in net assets of consolidated Subsidiaries
2010
2009
PT Daerah Maju Bersaing Rubis International Ltd.
432.081.077 485.645
103.846.059 279.481
PT Daerah Maju Bersaing Rubis International Ltd.
Jumlah
432.566.722
104.125.540
Total
Hak minoritas atas laba bersih perusahaan yang dikonsolidasi
Anak
Minority interest in net consolidated Subsidiaries
2010 PT Daerah Maju Bersaing
income
of
2009
322.376.259
21. MODAL SAHAM
110.036.629
PT Daerah Maju Bersaing
21. CAPITAL STOCK
Pemegang saham Perusahaan, jumlah saham yang ditempatkan dan disetor dan saldo yang terkait pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The Company’s shareholders, number of issued and paid shares and the related balances as of December 31, 2010 and 2009 were as follow: 2010
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor/ Number of Issued and Paid Shares
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)
Jumlah/ Total
Shareholders
PT Bumi Resources Tbk Masyakarat PT Lumbung Capital
14.868.606.400 3.300.000.000 1.600
81,8368 18,1631 0,0001
9.292.879.000 2.062.500.000 1.000
PT Bumi Resources Tbk Public PT Lumbung Capital
Jumlah
18.168.608.000
100,0000
11.355.380.000
Total
2009
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor/ Number of Issued and Paid Shares
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)
Jumlah/ Total
Shareholders
PT Bumi Resources Tbk PT Lumbung Capital
519 1
99,8077 0,1923
519.000 1.000
PT Bumi Resources Tbk PT Lumbung Capital
Jumlah
520
100,0000
520.000
Total
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan catatan dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
The composition of the Company’s shareholders as of December 31, 2010 was based on registration by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 1b, pada tanggal 28 November 2010, Bapepam-LK menyetujui penawaran umum saham perdana atas 3,3 milyar saham biasa Perusahaan.
As disclosed in Note 1b, on November 28, 2010, Bapepam-LK approved the initial public offering of 3.3 billion ordinary shares of the Company.
51 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
189
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
21. MODAL SAHAM (Lanjutan)
21. CAPITAL STOCK (Continued)
Berdasarkan Keputusan Sirkular Pemegang Saham Perusahaan yang dinyatakan dalam Akta No. 93 tertanggal 17 Juni 2010 yang dibuat di hadapan Humberg Lie S.H., S.E, Mkn., notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp1.000 per saham menjadi Rp0,625 per saham. Modal dasar Perusahaan meningkat dari 35 juta menjadi 56 milyar saham. Dengan pemecahan nilai saham, modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan menjadi sebesar 14.868.608.000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp0,625 per lembar saham dari 9.292.880 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan pemecahan nilai saham tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat Keputusan No. AHUAH.01.10.-15320 tertanggal 21 Juni 2010.
Based on the Shareholders’ Resolution stipulated in Deed No. 93 dated June 17, 2010 of Humberg Lie S.H., S.E., Mkn., notary in Jakarta, the shareholders agreed to execute a stock split up on the par value of the Company’s capital share from Rp1,000 to Rp0.625 per share. The authorized capital shares increased from 35 million to 56 billion shares. Through the stock split, the composition of the issued and fully paid capital of the Company was 14,868,608,000 shares at Rp0.625 par value per share from 9,292,880 shares at Rp1,000 par value per share. The amendment of the Company’s Articles of Association in relation to the stock split was approved by the Ministry of Law and Human Rights based on its Decision Letter No. AHUAH.01.10.-15320 dated June 21, 2010.
Pada tanggal 24 Februari 2010, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp1.000.000 menjadi Rp35.000.000.000. Bersamaan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melakukan investasi tambahan di Perusahaan yang kemudian meningkatkan modal yang ditempatkan dan disetor penuh dari Rp520.000 menjadi Rp9.292.880.000.
On February 24, 2010, the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia approved the increase of the Company's authorized capital from Rp1,000,000 to Rp35,000,000,000. Following the increase of the Company's authorized capital stock, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) made an additional investment in the Company resulting in an increase in the Company’s issued and fully paid capital from Rp520,000 to Rp9,292,880,000.
Berdasarkan Akta No. 128 tanggal 31 Juli 2009 yang dibuat dihadapan notaris Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., pemegang saham menyetujui penjualan seluruh saham milik David Desanan Anan Winowod sebanyak 260 lembar saham Perusahaan senilai Rp260.000 kepada BUMI.
Based on Notarial Deed No. 128 dated July 31, 2009 by Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., notary, the shareholders agreed to transfer all 260 shares owned by David Desanan Anan Winowod amounting to Rp260,000 to BUMI.
Berdasarkan Akta No. 130 and 131 tanggal 31 Juli 2009 yang dibuat dihadapan notaris Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., pemegang saham menyetujui penjualan seluruh saham milik Risty Istiana masing-masing sebanyak 259 lembar saham Perusahaan senilai Rp259.000 kepada BUMI dan sebanyak satu (1) lembar saham Perusahaan senilai Rp1.000 kepada PT Lumbung Capital.
Based on Notarial Deed No. 130 and 131 dated July 31, 2009 by Humberg Lie, S.H., S.E., MKn., notary, the shareholders agreed to sell all shares owned by Risty Istiana being 259 shares in the Company amounting to Rp259,000 to BUMI and one (1) share in the Company amounting to Rp1,000 to PT Lumbung Capital, respectively.
52
190
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
21. MODAL SAHAM (Lanjutan)
21. CAPITAL STOCK (Continued)
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No.1/1995 yang diterbitkan pada bulan Maret 1995, dan telah diubah dengan UndangUndang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan belum membentuk cadangan umum tersebut. 22. DISAGIO ATAS MODAL SAHAM DAN CADANGAN MODAL LAINNYA a. Disagio atas modal saham
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 introduced in March 1995, and amended by Law No. 40/2007 that was issued in August 2007 requires the establishment of a general reserve from net income amounting to at least 20% of a company’s issued and paid-up capital. There is no time limit on the establishment of that reserve. As of December 31, 2010, the Company has not yet established its general reserve.
22. DISCOUNT ON SHARE CAPITAL AND OTHER CAPITAL RESERVES a. Discount on share capital
Selisih biaya penerbitan saham dengan agio saham pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Selisih Lebih Harga Penerbitan atas Nilai Nominal Saham/ Excess of Price Over Par Value of Shares Penerbitan 3,3 milyar saham melalui penewaran umum saham (Catatan 1b)
33.000.000
b. Cadangan modal lainnya
The excess of issuance cost of shares over the share premium as of December 31, 2010 was as follows:
Biaya Penerbitan Saham/ Issuance Cost of Shares
35.853.785
Disagio atas Modal Saham/ Discount in Share Capital
(2.853.785)
Issuance of 3.3 billion shares through initial public offering (Note 1b)
b. Other capital reserves
Pada tanggal 16 November 2010, Perusahaan menerbitkan Mandatory Convertible Note (MCN) kepada BUMI sebesar Rp4.959.032.500 sebagai bagian dari pengalihan piutang oleh BUMI kepada Perusahaan berdasarkan Conditional Sale and Purchase of Receivable Agreement pada tanggal 23 Juni 2010 (Catatan 31l). MCN tersebut akan dikonversi ke modal saham Perusahaan dengan harga konversi 5% diatas harga IPO atau sebesar Rp670 (angka penuh) per saham setelah tiga (3) bulan dari tanggal pencatatan atau pada 9 Maret 2011.
On November 16, 2010, the Company issued a Mandatory Convertible Note (MCN) to BUMI amounting to Rp4,959,032,500 as a consideration for the receivables assigned by BUMI to the Company in accordance with the Conditional Sale and Purchase of Receivable Agreement dated June 23, 2010 (Note 31l). The MCN shall be converted to the capital stock of the Company at a conversion price of 5% above the IPO price or Rp670 (full amount) per share after three (3) months from the listing date or on March 9, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo MCN ini sebesar Rp4.874.183.974 setelah dikurangi biaya transaksi sebesar Rp84.848.526.
As of December 31, 2010, the balance of MCN is Rp4,874,183,974 net of the transaction costs amounting to Rp84,848,526.
Pada tanggal 9 Maret 2011, MCN dikonversi menjadi modal saham (Catatan 35).
On March 9, 2011, the MCN was converted into capital stocks of the Company (Note 35).
53 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
191
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PENDAPATAN
23. REVENUES 2010
2009
Jasa pemasaran Penjualan pelumas
148.509.144 -
3.165.924 14.719.194
Marketing services Lubricant sales
Jumlah
148.509.144
17.885.118
Total
a. Penjualan Pelumas
a. Lubricant Sales
Akun pendapatan ini merupakan penjualan pelumas kepada PT Darma Henwa Tbk (DEWA). Setelah PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengakuisisi Perusahaan pada tanggal 31 Juli 2009, DEWA menjadi pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 28e). Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan menghentikan kegiatan perdagangannya. b. Jasa Pemasaran
This represents sale of lubricants to PT Darma Henwa Tbk (DEWA). After PT Bumi Resources Tbk (BUMI) acquired the Company on July 31, 2009, DEWA became a related party to the Company (Note 28e). As of December 31, 2009, the Company ceased its trading activities.
b. Marketing Services
Pendapatan ini merupakan jasa yang dilakukan oleh Bumi Resources Japan Company Limited, Anak perusahaan, kepada BUMI dan Mitsubishi Corporation untuk memasarkan batubara yang diproduksi oleh PT Kaltim Prima Coal, Anak perusahaan dari BUMI (Catatan 31k and 31m).
This revenue pertains to the services rendered by Bumi Resources Japan Company Limited, a Subsidiary, to BUMI and Mitsubishi Corporation to market coal produced by PT Kaltim Prima Coal, a subsidiary of BUMI (Notes 31k and 31m).
Rincian pelanggan yang memiliki transaksi lebih dari 10% dari jumlah pendapatan adalah sebagai berikut:
The details of customers having transactions above 10% of the total of revenues were as follows:
2010
2009
95.784.441 52.724.703 -
3.165.924 14.719.194
PT Bumi Resources Tbk Mitsubishi Corporation PT Darma Henwa Tbk
148.509.144
17.885.118
Total
PT Bumi Resources Tbk Mitsubishi Corporation PT Darma Henwa Tbk Jumlah
24. BEBAN POKOK PENDAPATAN Akun ini merupakan pembelian pelumas dari PT Patra Niaga masing-masing sebesar nihil dan Rp13.511.940 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
24. COST OF REVENUES This account represents purchase of lubricants from PT Patra Niaga amounting to nil and Rp13,511,940 for the years ended December 31, 2010 and 2009, respectively.
54
192
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN USAHA
25. OPERATING EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
2009
Penjualan Gaji, upah dan tunjangan lain-lain Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000)
-
1.070.594
-
1.250
Selling Salary, wages and other benefits Others (each below Rp1,000,000)
-
1.071.844
Sub-total
25.408.514 6.281.885 1.437.728 2.873.844 1.843.443
75.715 1.178.751
Sub-jumlah Umum dan Administrasi Jasa profesional Gaji, upah dan tunjangan lain-lain Sewa Jamuan Perjalanan dinas dan transportasi Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000)
2.464.396
972.959
General and Administrative Professional fees Salary, wages and other benefits Rent Entertainment Travel and transporation Others (each below Rp1,000,000)
Sub-jumlah
40.309.810
3.178.979
Sub-total
Jumlah
40.309.810
4.250.823
Total
26. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
26. INTEREST AND FINANCE CHARGES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2010
PT Bumi Resources Tbk Credit Suisse AG, Singapore Bright Ventures Pte. Ltd. Nomura International Plc Lain-lain (masing-masing dibawah Rp1.000.000) Jumlah
951.554
2009
628.739.972 353.236.635 95.962.612 3.842.335
82.874.198 17.156.227 -
-
28.961
PT Bumi Resources Tbk Credit Suisse AG, Singapore Bright Ventures Pte. Ltd. Nomura International Plc Others (each below Rp1,000,000)
1.081.781.554
100.059.386
Total
27. PERPAJAKAN
27. TAXATION
a. Hutang Pajak
a. Taxes Payable 2010
2009
Hutang Pajak Pertambahan Nilai Pajak penghasilan: Pajak final Pajak penghasilan karyawan Pajak penghasilan dalam negeri Pajak penghasilan luar negeri Pajak penghasilan badan
2.858.322
-
44.497 1.198.604 4.316.093 395.801 73.033.101
72.947 12.348.953 8.096
Value-Added Tax payable Income taxes: Final tax Employee withholding tax Domestic withholding tax Foreign withholding tax Corporate income tax
Jumlah
81.846.418
12.429.996
Total
Saldo ini termasuk hutang pajak Perusahaan dan Anak perusahaan dalam negeri dan luar negeri.
The balance includes taxes payable of the Company and its local and foreign Subsidiaries.
55 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
193
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PERPAJAKAN (Lanjutan)
27. TAXATION (Continued)
b. Beban Pajak Penghasilan
b. Income Tax Expense
Beban pajak penghasilan Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut: 2010
Income tax expense of the Company and Subsidiaries was as follows: 2009
Pajak kini: Perusahaan Anak perusahaan
298.644.227
27.670
Current tax: Company Subsidiaries
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
298.644.227
27.670
Total Income Tax Expense
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan sesuai dengan laporan laba rugi konsolidasian dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laba rugi konsolidasian Dikurangi laba sebelum beban pajak penghasilan Anak perusahaan Laba (rugi) Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan Beda tetap: Bagian atas laba bersih Anak perusahaan Kerugian atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi Pendapatan bunga Beban bunga Jamuan Denda pajak Gaji dan upah Perjalanan dinas dan transportasi Lainnya Sub-jumlah Beda temporer: Penyisihan imbalan kerja Jumlah
Reconciliation between income before income tax expense (benefit), as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income for the years ended December 31, 2010 and 2009, was as follows: 2009
1.421.754.301
422.429.174
657.150.409
422.638.388
764.603.892
(901.247.129) 54.842.508 (7.292.077) 2.932.132 2.050.000 372.478 165.803 (848.176.285)
356.360 (847.819.925)
(209.214)
(8.509) 186 6.444 273.999 1.962 -
Consolidated income before income tax expense Less Subsidiaries' income before income tax expense The Company's income (loss) before income tax expense Permanent differences: Equity in net income of Subsidiaries Unrealized loss on fair value changes Interest income Interest expense Entertainment Tax penalties Salaries and wages Transportation and travel Others
274.082
Sub-total
-
Temporary differences: Provision for employee benefits
274.082
Total
Laba (rugi) sebelum kompensasi kerugian Kompensasi kerugian
(83.216.033) (2.546.480)
64.868 (2.611.348)
Income (loss) before loss carry forward Loss carry forward
Rugi fiskal
(85.762.513)
(2.546.480)
Fiscal loss
Hutang pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan
73.033.101
8.096
Corporate income tax payable Company Subsidairies
Jumlah
73.033.101
8.096
Total
56
194
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PERPAJAKAN (Lanjutan)
27. TAXATION (Continued)
Taksiran rugi fiskal Perusahaan tahun 2010 dan 2009 akan disesuaikan dengan rugi fiskal di atas.
The estimated tax losses of the Company for 2010 and 2009 will be adjusted to conform to the above fiscal loss.
c. Aset Pajak Tangguhan
c. Deferred Tax Assets
Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Details of deferred tax assets of the Company and Subsidiaries as of December 31, 2010 and 2009 were as follows:
2010 Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Manfaat karyawan Jumlah Dikurangi: Penyisihan nilai
2009
21.440.628 89.090
636.620 -
21.529.718 (21.529.718)
636.620 (636.620)
Bersih
Perusahaan tidak mengakui aset pajak tangguhan atas rugi fiskal yang dapat dikompensasikan karena manajemen berpendapat aset pajak tangguhan tersebut tidak dapat direalisasikan pada periode mendatang. d. Tagihan Pajak dan Surat Ketetapan Pada tanggal 8 September 2009, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Anak perusahaan, menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang menyatakan PPN Masukan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp62,1 milyar akan dikompensasikan ke masa pajak berikutnya. Pada tanggal 2 Desember 2009, Dairi mengajukan keberatan, dan pada tanggal 10 Mei 2010 Dairi menerima surat pemberitahuan dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus yang menyatakan bahwa PPN Masukan pada tanggal 31 Desember 2008 diusulkan untuk dikoreksi. Selanjutnya pada tanggal 15 Juni 2010, Dairi menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak (DJP) yang menolak keberatan Dairi dan mempertahankan SKP di atas yang tertanggal 8 September 2009 dan menghitung kembali PPN Masukan yang dapat dikreditkan.
-
Deferred tax assets Fiscal loss Employee benefits Total Less: valuation allowance
-
Net
The Company did not recognize deferred tax assets on tax losses carry-forward as the management believes the deferred tax assets cannot be utilized in future periods.
d. Tax Claims and Assessment On September 8, 2009, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Subsidiary, received Tax Assessment Letter (SKP) stating that VAT Input as of December 31, 2008 amounting to Rp62.1 billion will be compensated in the next taxable year. On December 2, 2009, Dairi issued an objection letter and on May 10, 2010, Dairi received a notification letter of objection review from the Directorate General of Tax - Special Regional Office (DGT-SRO) in Jakarta proposing a correction for the VAT Input as of December 31, 2008. Furthermore, on June 15, 2010, Dairi received a Decision Letter from the DGT that rejected Dairi’s objection, upheld the SKP dated September 8, 2009 and recalculated the creditable VAT Input.
57 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
195
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
27. PERPAJAKAN (Lanjutan)
27. TAXATION (Continued)
Pada tanggal 5 Mei 2010, Dairi menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) yang menyatakan PPN Masukan tahun 2009 sebesar Rp9,9 milyar sudah dikompensasi ke masa pajak berikutnya. Pada tanggal 3 Juni 2010, Dairi menerima surat pemberitahuan hasil pemeriksaan dari Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus yang menyatakan bahwa menurut SKP tertanggal 8 September 2009, Dairi hanya dapat melakukan kompensasi PPN Masukan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp62,1 milyar ke masa pajak berikutnya. Selanjutnya pada tanggal 16 Juni 2010, Dairi menerima SKP yang menyatakan PPN Masukan pada tanggal 30 November 2009 sebesar Rp71,9 milyar akan dikompensasikan ke masa pajak berikutnya.
On May 5, 2010, Dairi received an SKP stating that VAT Input for the year 2009 amounting to Rp9.9 billion compensated to the next tax year. On June 3, 2010, Dairi received a notification letter from the DGT-SRO in Jakarta stating that based on the SKP dated September 8, 2009, Dairi can compensate the VAT Input as of December 31, 2008 amounting to Rp62.1 billion to the next tax period. Furthermore, on June 16, 2010, Dairi received an SKP stating that the VAT Input as of November 30, 2009 amounting to Rp71.9 billion will be compensated to the next tax period.
Pada tanggal 27 Agustus 2010, Dairi mengajukan banding ke Pengadilan Pajak sebagai keberatan atas keputusan DJP yang dibuat atas PPN Masukan pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp62,1 milyar. Pada tanggal 29 November 2010, DJP menerbitkan Surat Uraian Banding atas keputusan DJP, yang mengusulkan Pengadilan Pajak untuk menolak banding Dairi. Kemudian, Dairi menyampaikan surat bantahan kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 3 Januari 2011.
On August 27, 2010, Dairi filed an appeal to the tax court to object to the decision of DGT-SRO in Jakarta made for the assessment of VAT Input as of December 31, 2008 amounting to Rp62.1 billion. Then, on November 29, 2010, DGT-SRO issued an appeal to the tax court to uphold its decision and rejects Dairi’s appeal. Subsequently, Dairi issued a rebuttal letter to the tax court on January 3, 2011.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Dairi masih menunggu tanggapan dari Pengadilan Pajak.
As of the completion date of the financial statements, Dairi is awaiting the response from the tax court.
Berdasarkan ketentuan dalam Kontrak Karya, Dairi dapat mengajukan permohonan pengembalian PPN Masukan. Dairi berkeyakinan akan dapat memperoleh kembali seluruh jumlah PPN Masukan yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada akun “Aset tidak lancar lainnya” (Catatan 13).
Based on the provisions of the Contract of Work, Dairi may submit a request for refund of VAT Input. Dairi believes they can recover all VAT Input amounts reflected in the consolidated financial statements under “Other non-current assets” account (Note 13).
e. Peraturan Pemerintah Pada bulan September 2008, Undangundang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Revisi ini berlaku efektif sejak 1 Januari 2009.
e. Government Regulation In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” were revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The revised Law became effective January 1, 2009.
58
196
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA
28. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Hubungan Istimewa
Hubungan istimewa/ Related parties PT Bumi Resources Tbk
Nature of Related Parties Sifat Hubungan istimewa/ Nature of relationship
Sifat transaksi/ Nature of transactions
Induk perusahaan/ Parent company
Pinjaman dan surat sanggup yang diterbitkan oleh Perusahaan dan pinjaman modal kerja serta pendapatan jasa pemasaran/ Loans and promissory notes issued by the Company and working capital advances, and revenue from marketing services.
Forerunner International Pte. Ltd.
Afiliasi/ Affiliate
Beban-beban tertentu Anak perusahaan yang dibayar dimuka oleh perusahaan afiliasi/ Certain expenses relating to Subsidiaries that were paid in advance by affiliated company.
PT Darma Henwa Tbk
Afiliasi/ Affiliate
Penjualan atas pelumas/ Sale of lubricants
PT Daerah Maju Bersaing
Bright Ventures Pte. Ltd.
Pemegang saham MDB/ Shareholder of MDB
Pemberian pinjaman / Loan granted
Afiliasi/ Affiliate
Penarikan pinjaman/ Loan availed
Perusahaan afiliasi merupakan entitas sepengendali yang memiliki pemegang saham dan/atau anggota direksi dan dewan komisaris yang sama dengan Perusahaan atau Anak perusahaan.
The affiliated companies are under common control of the same shareholders and/or same members of the boards of directors or commissioners as the Company or Subsidiaries.
Karena memiliki sifat hubungan istimewa, hal ini memungkinkan syarat dan kondisi transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga.
Because of these relationships, it is possible that the terms and conditions of these transactions are not the same as those that would result from transactions with third parties.
Transaksi Hubungan Istimewa
Transactions with Related Parties
a. Piutang Usaha
a. Trade Receivables
Saldo dan persentase terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
The balance and its corresponding percentage to the total assets were as follows:
2010
2009
PT Bumi Resources Tbk PT Darma Henwa Tbk
-
483.101 242.494
PT Bumi Resources Tbk PT Darma Henwa Tbk
Jumlah
-
725.595
Total
Persentase terhadap jumlah aset
-
0,005%
Percentage against total assets
59 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
197
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
28. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
b. Piutang hubungan istimewa
b. Due from related parties
Saldo dan persentase terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut: 2010
The balance and its corresponding percentage to the total assets were as follows: 2009
PT Daerah Maju Bersaing Uang muka karyawan Piutang karyawan
26.509.600 2.401.546 337.153
1.884.159 768.713
PT Daerah Maju Bersaing Advances to employees Employee receivable
Jumlah
29.248.299
2.652.872
Total
Persentase terhadap jumlah aset
0,146%
Piutang dari PT Daerah Maju Bersaing (DMB) merupakan pinjaman tanpa bunga berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara PT Multi Capital, Anak perusahaan, pada tanggal 23 Juli 2009 sehubungan dengan pendirian PT Multi Daerah Bersaing (MDB), Anak perusahaan, dan atas akuisisi PT Newmont Nusa Tenggara, perusahaan asosiasi. Piutang ini akan ditagih ketika MDB membayar dividen kepada pemegang saham. DMB merupkan salah satu pemegang saham MDB. c. Investasi pada perusahaan asosiasi (Catatan 9)
2010
Persentase terhadap jumlah aset
Percentage against total assets
The receivable from PT Daerah Maju Bersaing (DMB) represents non-interest bearing advances based on the Cooperation Agreement with PT Multi Capital, a Subsidiary, on July 23, 2009 related to the establishment of PT Multi Dearah Bersaing (MDB), a Subsidiary, and for acquisition of PT Newmont Nusa Tenggara, an associated company. The receivable shall be repaid when MDB pays dividend to its shareholders. DMB is a shareholder of MDB. c. Investment in associated company (Note 9)
Saldo dan persentase terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
Metode ekuitas: PT Newmont Nusa Tenggara
0,017%
9.174.826.484 45,655%
The balance and its corresponding percentage to the total assets were as follows: 2009 6.519.931.693 42,784%
Equity method: PT Newmont Nusa Tenggara Percentage against total assets
60
198
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
28. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
d. Hutang hubungan istimewa (Kewajiban Tidak Lancar)
d. Due to related parties (Non-Current Liabilities)
Saldo dan persentase terhadap kewajiban adalah sebagai berikut:
jumlah
2010
The balance and their corresponding percentage of the balances to the total liabilities were as follows: 2009
PT Bumi Resources Tbk Forerunner International Pte. Ltd.
460.056.471 623.112
15.332.609.505 651.458
PT Bumi Resources Tbk Forerunner International Pte. Ltd.
Jumlah
460.679.583
15.333.260.963
Total
Persentase terhadap jumlah kewajiban
15,651%
99,213%
Percentage against total liabilities
PT Bumi Resources Tbk
PT Bumi Resources Tbk
Pinjaman PT Multi Daerah Bersaing Pada tanggal 16 November 2009, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (“Peminjam”), Anak perusahaan dan BUMI (“Pemilik Dana”) menandatangani Perjanjian Pinjaman (Pinjaman MDB) dimana BUMI bersedia menyediakan dana untuk MDB sebesar USD850 juta yang akan digunakan untuk mengakuisisi 24% saham PT Newmont Nusa Tenggara (Catatan 9 dan 31d).
PT Multi Daerah Bersaing Loan On November 16, 2009, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (the “Borrower”), a Subsidiary, and BUMI (the “Lender”) entered into an interest-bearing loan facility agreement (MDB Loan) whereby BUMI made available to MDB an aggregate amount of USD850 million to be used for the acquisition of 24% shares of PT Newmont Nusa Tenggara (Notes 9 and 31d).
Pinjaman MDB tanpa jaminan dan akan dilunasi dalam 16 angsuran setiap triwulan yang angsuran pertamanya jatuh pada tiga (3) bulan setelah tanggal perjanjian ini. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan November 2014.
The MDB Loan is unsecured and shall be repaid in 16 equal quarterly installments commencing three (3) months after the agreement date until its maturity in November 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman kepada MDB sebesar Rp5.808 milyar.
As of December 31, 2009, the total amount loaned to MDB relating to this facility amounted to Rp5,808 billion.
Pada tanggal 16 November 2010, BUMI telah mengalihkan piutangnya kepada MDB sebesar Rp4.959.032.500 (setara dengan USD547.655.701 pada tanggal perjanjian) kepada Perusahaan setelah memenuhi beberapa persyaratan seperti yang dijelaskan pada Conditional Sale and Purchase of Receivable Agreement. Saldo yang ditransfer termasuk piutang bunga sebesar Rp303.161.883 (setara dengan USD33.479.985 pada tanggal perjanjian).
On November 16, 2010, BUMI transferred its receivable from MDB amounting to Rp4,959,032,500 (equivalent to USD547,655,701 on the date of the agreement) to the Company after complying with certain conditions as stated in the Conditional Sale and Purchase of Receivable Agreement. The balance transferred includes interest receivable amounting to Rp303,161,883 (equivalent to USD33,479,985 on the date of the agreement).
61 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
199
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
28. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Sisa hutang bunga yang belum dibayar atas MDB kepada BUMI sebesar Rp513,8 milyar (setara dengan USD57,1 juta pada tanggal 31 Desember 2010) tidak dikenakan bunga berdasarkan surat yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 15 November 2010. Hutang tersebut tidak memiliki jangka waktu pembayaran yang tetap. Saldo tersebut adalah bersih setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp136,3 milyar pada tanggal 31 Desember 2010.
The remaining oustanding unpaid interest payable of MDB to BUMI amounting to Rp513.8 billion (equivalent to USD57.1 million as of December 31, 2010) will not bear interest based on a letter signed by both parties on November 15, 2010. The outstanding payable has no fixed repayment schedule. The balance is net of unamortized discount of Rp136.3 billion as of December 31, 2010.
Pinjaman PT Citra Palu Minerals Pada tanggal 10 Desember 2010, PT Citra Palu Minerals (CPM), Anak perusahaan, dan BUMI menandatangani perjanjian pinjaman dimana CPM mengakui pinjaman tanpa bunga kepada BUMI sebesar USD7.979.333.
PT Citra Palu Minerals Loan On December 10, 2010, PT Citra Palu Minerals (CPM), a Subsidiary, and BUMI entered into a loan agreement wherein CPM acknowledges a non-interest bearing loan to BUMI amounting to USD7,979,333.
CPM akan melunasi pinjamannya dengan cara angsuran sebagai berikut:
CPM will repay the loan based on the following installments:
a.
pada saat atau sebelum berakhirnya enam (6) bulan dari permulaan produksi utama, pertengahan atau produk akhir, CPM harus membayar jumlah sebesar USD5.500.000 kepada BUMI, dan
a.
on or prior to the expiry of six (6) months from comencement of production of primary, intermediate or final product, CPM shall pay to BUMI the sum of USD5,500,000, and
b.
sesegera mungkin (dan dalam kondisi apapun dalam waktu 7 hari) setelah tanggal di mana total produksi dari CPM telah mencapai 600.000 ons, CPM harus membayar jumlah sebesar USD2.479.733 kepada BUMI.
b.
as soon as practicable (and in any event within 7 days) following the date upon which total quantity of gold derived from CPM’s production reaches 600,000 ounces, CPM shall pay to BUMI the sum of USD2,479,733.
Pada tanggal 31 Desember 2010, biaya amortisasi atas pinjaman sebesar Rp55,7 milyar adalah bersih setelah dikurangi diskonto yang belum diamortisasi sebesar Rp16,1 milyar.
As of December 31, 2010, the amortized cost of the loan amounted to Rp55.7 billion net of unamortized discount of Rp16.1 billion.
Surat Sanggup Pada tahun 2009, Perusahaan menerbitkan surat sanggup (Surat) kepada PT Bumi Resources Tbk (BUMI), induk perusahaan, sehubungan dengan Perjanjian Pengalihan Hutang antara kedua pihak sebesar Rp9.231,8 milyar pada tanggal 31 Desember 2009. Surat tersebut tidak dikenakan bunga dan harus dilunasi kepada BUMI tidak lebih dari satu (1) tahun. Selanjutnya, BUMI setiap saat bisa melakukan kapitalisasi menjadi modal saham Perusahaan sesuai dengan nilai nominal. Perusahaan melunasi Surat tersebut pada tahun 2010.
Promissory Notes In 2009, the Company issued promissory notes (Notes) to PT Bumi Resources Tbk (BUMI), the ultimate holding company, in connection with the Debt Assignment Agreements entered into by both parties amounting to Rp9,231.8 billion as of December 31, 2009. The Notes are noninterest-bearing and are payable on demand by BUMI not later than one (1) year. Furthermore, BUMI may at any time demand the capitalization of the amount due into shareholdings in the Company at par value. The Company paid the Notes in 2010.
62
200
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
28. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Lain-lain BUMI memberikan pinjaman kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan tanpa dikenakan bunga dan tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, biaya perolehan yang diamortisasi atas pinjaman tersebut masing-masing sebesar Rp26,9 milyar dan Rp292,3 milyar.
Others BUMI granted the Company and Subsidiaries non-interest bearing loans with no fixed repayment schedule. As of December 31, 2010 and 2009, the amortized cost of these loans amounted to Rp26.9 billion and Rp292.3 billion, respectively.
Rincian hutang kepada BUMI sebagai berikut:
The details of loan to BUMI were as follows:
2010
2009
Pinjaman MDB Pinjaman CPM Surat sanggup Lain-lain
377.447.483 55.688.641 26.920.347
5.808.501.849 9.231.798.685 292.308.971
MDB Loan CPM Loan Promissory notes Others
Jumlah
460.056.471
15.332.609.505
Total
Forerunner International Pte. Ltd.
Forerunner International Pte. Ltd.
Hutang hubungan istimewa kepada Forerunner International Pte. Ltd. merupakan hutang tanpa dikenakan bunga yang diberikan kepada Anak perusahaan untuk keperluan modal kerja. Hutang ini tidak memiliki jangka waktu pembayaran tetap.
Due to Forerunner International Pte. Ltd. represents non-interest bearing loans granted to a Subsidiary for their working capital requirements. The loans have no fixed repayment schedule.
e. Pendapatan (Catatan 23) Saldo dan persentase terhadap pendapatan adalah sebagai berikut:
e. Revenues (Notes 23) jumlah
2010
The balance and its corresponding percentage of the balances to the total revenues are as follows: 2009
PT Bumi Resources Tbk PT Darma Henwa Tbk
95.784.441 -
3.165.924 2.473.527
PT Bumi Resources Tbk PT Darma Henwa Tbk
Jumlah
95.784.441
5.639.451
Total
Persentase terhadap jumlah pendapatan
64,497%
f. Beban Bunga dan Keuangan (Catatan 26)
31,532%
Percentage against total revenues
f. Interest and Finance Charges (Note 26)
2010
2009
PT Bumi Resources Tbk Bright Ventures Pte. Ltd.
628.739.972 95.962.612
82.874.198 -
PT Bumi Resources Tbk Bright Ventures Pte. Ltd.
Jumlah
724.702.584
82.874.198
Total
Persentase terhadap jumlah beban bunga dan keuangan
66,992%
82,825%
Percentage against total Interest and finance charges
63 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
201
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan)
28. BALANCE AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Pada tanggal 26 Mei 2010, Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), Anak perusahaan, menandatangani perjanjian pinjaman dengan Bright Venture Pte. Ltd. (BV). Calipso memperoleh pinjaman sebesar USD148 juta dari BV yang telah dibayarkan pada tanggal 8 Desember 2010.
On May 26, 2010, Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), a Subsidiary, signed a Loan Agreement with Bright Venture Pte. Ltd. (BV). Calipso borrowed USD148 million from BV that was repaid on December 8, 2010.
Beban bunga dan keuangan atas pinjaman Bright Ventures Pte, Ltd. dan BUMI masingmasing sebesar 10% dan 12% per tahun.
The interest and finance charges were accrued from the loans from Bright Ventures Pte. Ltd. and BUMI at 10% and 12% per annum, respectively.
g. Anak perusahaan memiliki komitmen dan perjanjian penting dengan pihak hubungan istimewa sebagaimana dijelaskan pada Catatan 31 atas laporan keuangan konsolidasian.
g. The Subsidiaries have commitments and agreements with related parties as disclosed in Note 31 to the consolidated financial statements.
29. LABA (RUGI) PER SAHAM
29. EARNINGS (LOSS) PER SHARE
Berikut adalah perhitungan laba (rugi) per saham dasar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009:
The following is the computation of earnings per share as of December 31, 2010 and 2009:
2010 Laba (rugi) bersih untuk tahun berjalan
764.603.892
(209.214)
Net income (loss) for the year
Saham/Shares
Jumlah Saham Jumlah rata-rata tertimbang saham dasar Jumlah rata-rata tertimbang saham dilusian
2009
Number of shares
12.836.201.118
832.000
13.768.889.353
832.000
Weighted average number of ordinary shares Weighted average number of diluted shares
Laba (Rugi) per Saham Dasar
0,0596
(0,2515)
Basic Earnings (Loss) per Share
Laba (Rugi) per Saham Dilusian
0,0555
(0,2515)
Diluted Earnings (Loss) per Share
30. INFORMASI SEGMEN
30. SEGMENT INFORMATION
a. Segmen Usaha
a. Business Segment
Perusahaan dan Anak perusahaan membagi usahanya dalam tiga (3) segmen utama yaitu usaha penambangan dan jasa, investasi dan perusahaan induk.
The Company and its Subsidiaries classify their business into three (3) core business segments - mining and services, investments and holding company.
64
202
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
30. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
30. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Informasi tentang Perusahaan dan Anak perusahaan menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:
Information concerning the Company and Subsidiaries’ business segments is as follows:
Aktivitas/Activities
Segmen Investasi
Segment Investments
Investasi dalam bentuk penyertaan saham, pendanaan dan / atau pembiayaan / Investment in shares of stock, funding and/or financing. Perusahaan induk
Holding company Membentuk patungan modal dalam rangka pengembangan tambang / Setup of joint capital for the purpose of development of mines.
Penambangan dan Jasa
Kegiatan usaha pemasaran dan penambangan untuk timah, seng, emas, tembaga dan bijih besi masih dalam tahap eksplorasi dan pengembangan / The marketing services and mining activities of lead, zinc, gold, copper and iron ore are under exploration and development stages.
b. Informasi menurut segmen usaha
b. Information by business segment 2010
Jumlah/ Amount Jumlah Aset Investasi Perusahaan induk Penambangan dan jasa
Mining and Services
Persentase/ Percentage (%)
2009 Jumlah/ Amount
Persentase/ Percentage (%)
21.259.763.471 18.171.247.069 1.931.794.602
51,40 43,93 4,67
19.560.133.445 9.328.896.752 1.368.152.013
64,65 30,83 4,52
41.362.805.142 (21.266.684.125)
100
30.257.182.210 (15.018.044.871)
100,00
Eliminasi Jumlah
20.096.121.017
Jumlah Kewajiban Investasi Penambangan dan jasa Perusahaan induk
18.988.637.571 1.967.585.128 1.417.179.340
84,87 8,79 6,33
13.141.021.500 505.518.444 9.331.901.882
57,19 2,20 40,61
22.373.402.039 (19.429.939.814)
100
22.978.441.826 (7.523.480.304)
100,00
Eliminasi Jumlah
2.943.462.225
Eliminations
15.239.137.339
15.454.961.522
Total Assets Investment Holding company Mining and services
Total Total Liabilities Investment Mining and services Holding company Eliminations Total
65 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
203
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
30. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
30. SEGMENT INFORMATION (Continued)
2010 Segmen Pendapatan Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Pendapatan
Perusahaan Induk/ Holding Company
Investasi/ Investment
2.132.402.109 -
Jumlah Beban pokok pendapatan dan beban usaha
2.132.402.109
Hasil Segmen
2.118.281.482
(14.120.627)
Penambangan dan Jasa/ Mining and Services
Eliminasi/ Eliminations
Konsolidasian/ Consolidated
2010 Segment Revenues Equity in net income of associated company Revenues
-
148.509.144
-
2.132.402.109 148.509.144
-
148.509.144
-
2.280.911.253
(19.712.211) (19.712.211)
(6.476.972)
(40.309.810)
142.032.172
-
2.240.601.443
Total Cost of revenues and operating expenses Segment Result
Beban bunga dan keuangan Laba selisih kurs - bersih Laba atas pelepasan investasi Kerugian atas trasaksi derivatif Pendapatan bunga Keuntungan atas perubahan nilai wajar yang belum terealisasi - bersih Lain-lain bersih
(1.081.781.554) 170.917.733 33.742.312 (31.170.089) 7.447.507 83.512.263 (1.515.314)
Interest and finance charges Gain on foreign exchange - net Gain on sale of investment Loss on derivatives transactions Interest income Unrealized gain on fair value changes - net Others - net
Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
1.421.754.301 (298.644.227)
Income before income tax expense Income tax expense
(322.376.259)
Income before minority interest in net income of consolidated subsidiaries Minority interest in net income of consolidated subsidiaries
Laba bersih sebelum penyesuaian proforma Penyesuaian proforma
800.733.815 (36.129.923)
Net income before proforma adjustment Proforma adjustment
Rugi Bersih
764.603.892
Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi
1.123.110.074
INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal Penyusutan Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan
2009 Segmen Pendapatan Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Pendapatan
-
289.264 3.156
62.122.758 10.124.668
-
62.412.022 10.127.824
-
-
318.681.911
-
318.681.911
Perusahaan Induk/ Holding Company
Investasi/ Investment
Penambangan dan Jasa/ Mining and Services
Eliminasi/ Eliminations
OTHER INFORMATION Capital expenditures Depreciation Deferred exploration and development costs
Konsolidasian/ Consolidated
2009 Segment Revenues Equity in net income of associated company Revenues
487.596.720 -
14.719.194
3.165.924
-
487.596.720 17.885.118
Jumlah Beban pokok pendapatan dan beban usaha
487.596.720
14.719.194
3.165.924
-
505.481.838
-
(14.874.317)
(2.888.446)
Hasil Segmen
487.596.720
(155.123)
277.478
Net Loss
-
(17.762.763)
-
487.719.075
Total Cost of revenues and operating expenses Segment Result
(100.059.386) 35.391.244 (621.759)
Interest and finance charges Gain on foreign exchange - net Others - net
Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
422.429.174 (27.670)
Income before income tax expense Income tax expense
Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi
422.401.504 (110.036.629)
Income before minority interest in net income of consolidated subsidiaries Minority interest in net income of consolidated subsidiaries
Laba bersih sebelum penyesuaian proforma Penyesuaian proforma
312.364.875 (312.574.089)
Net income before proforma adjustment Proforma adjustment
(209.214)
Net Loss
Beban bunga dan keuangan Laba selisih kurs - bersih Lain-lain bersih
Rugi Bersih INFORMASI LAINNYA Pengeluaran modal Penyusutan Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan
-
-
935.869.276 2.585.823
-
935.869.276 2.585.823
-
-
7.728.003.040
-
7.728.003.040
OTHER INFORMATION Capital expenditures Depreciation Deferred exploration and development costs
66
204
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
30. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
30. SEGMENT INFORMATION (Continued)
c. Informasi menurut segmen geografis 2010 Jumlah/ Amount Jumlah Aset Indonesia Asia Aset yang tidak dialokasikan
c. Information by geographical segment Persentase/ Percentage (%)
2009 Jumlah/ Amount
Persentase/ Percentage (%)
17.436.113.243 1.378.075.919 17.810.571.670
47,61 3,76 48,63
9.236.314.968 938.969.784 14.459.557.491
37,49 3,81 58,70
36.624.760.832 (16.528.639.815)
100,00
24.634.842.243 (9.395.704.904)
100,00
Eliminasi Jumlah
20.096.121.017
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a. Kontrak Karya PT Dairi Prima Mineral
Total assets Indonesia Asia Unallocated assets
15.239.137.339
Eliminations Total
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS a. Contract of Work of PT Dairi Prima Mineral
Pada tanggal 19 Januari 1998, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), Anak perusahaan, menandatangani Kontrak Karya dengan Pemerintah Republik Indonesia.
On January 19, 1998, PT Dairi Prima Mineral (Dairi), a Subsidiary, signed a Contract of Work (COW) with the Government of the Republic of Indonesia (GOI).
Berdasarkan Kontrak Karya, Pemerintah Republik Indonesia menunjuk Dairi untuk menjadi Kontraktor tunggal dan memberikan hak eksklusif kepada Dairi untuk mengeksplorasi, menambang, serta mengolah dan memasarkan setiap mineral yang terdapat di dalam Wilayah Kontrak Karya yang pada awalnya seluas 27.520 hektar.
In accordance with the COW, the GOI designated Dairi as the sole Contractor and conferred exclusive rights on Dairi to explore, mine, as well as process and market any and all minerals existing in the COW Area which initially measured 27,520 hectares.
Berdasarkan Kontrak Karya, pengusahaan mineral dimulai dengan suatu periode yang disebut sebagai Periode Penyelidikan Umum yang dilakukan untuk jangka waktu 12 bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 12 bulan setelahnya. Setelah periode Penyelidikan Umum diselesaikan, pengusahaan mineral akan masuk dalam periode Eksplorasi yang dilakukan untuk jangka waktu 36 bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dua (2) kali 12 bulan. Selanjutnya, setelah periode Eksplorasi diselesaikan, kegiatan Kontrak Karya dilanjutkan dengan Periode Konstruksi. Setelah Periode Konstruksi diselesaikan, tahap kegiatan Kontrak Karya akan masuk dalam Periode Operasi yang akan berlangsung untuk jangka waktu 30 tahun
In accordance with the COW, development of minerals shall commence with the General Survey Period conducted for a period of 12 months and may be extended for a period of 12 months thereafter. Following completion of the General Survey period, development of minerals shall enter the Exploration period conducted for a period of 36 months and may be extended twice for each period of 12 months. Subsequently, following completion of the Exploration period, the next phase of activity under the COW shall be the Construction Period. Following completion thereof, the next phase under the COW shall be the Operations Period which shall continue for a period of 30 years.
67 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
205
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada akhir periode Penyelidikan Umum, akhir periode Eksplorasi dan akhir Periode Studi Kelayakan, wilayah Kontrak Karya akan diciutkan dalam beberapa tahap sehingga pada akhirnya wilayah Kontrak Karya yang dipertahankan pada Periode Operasi hanyalah 25% dari luas wilayah Kontrak Karya pada saat Kontrak Karya ditandatangani. Karena luas awal Kontrak Karya Dairi kurang dari 250.000 hektar, maka Dairi berhak untuk mempertahankan wilayahnya seluas 62.500 hektar dan penciutan wilayah akan ditetapkan kasus per kasus.
At the end of the periods of General Survey, Exploration and Feasibility Study, the COW area shall be gradually relinquished in several stages, leaving the total area of the COW to be maintained in the Operations period at only 25% of the size of the COW area at the signing thereof. As the initial area of Dairi’s COW is less than 250,000 hectares, Dairi will be entitled to maintain its area measuring 62,500 hectares and relinquishment of area shall be determined on a case-by- case basis.
Berdasarkan Kontrak Karya, Dairi berkewajiban untuk melakukan kewajibankewajiban pembayaran kepada Pemerintah berupa pajak dan deadrent (kontribusi tetap) atas wilayah Kontrak Karya dan royalti atas mineral yang diproduksi.
In accordance with the COW, Dairi shall be obliged to make payment obligations to the GOI, i.e. taxes and deadrent (fixed contributions) on the COW area and royalties on any minerals produced.
Selain kewajiban keuangan, pemegang Kontrak Karya juga memiliki kewajibankewajiban lain berupa kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup, kewajiban untuk mengutamakan penggunaan tenaga kerja lokal dan memberikan pelatihan kepada tenaga kerja lokal, kewajiban untuk mengutamakan penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri, kewajiban untuk mengutamakan dan memenuhi kebutuhan pasar mineral dalam negeri dan kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan pemurnian logam di dalam negeri.
In addition to financial obligations, the holders of COWs shall also have other obligations, e.g. the obligation to manage and protect the living environment, to prioritize the use of local manpower and provide training to local manpower, to prioritize the use of domestically produced goods and services, to prioritize and satisfy domestic market obligation on minerals and to conduct domestic processing and refining of metal.
Saat ini, kegiatan Kontrak Karya Dairi telah sampai pada tahap akhir Periode Konstruksi dengan wilayah yang dipertahankan seluas 27.520 hektar.
Currently, activities under Dairi’s COW have entered the final stage of the Construction Period with total area maintained measuring 27,520 hectares.
b. Kontrak Karya PT Citra Palu Minerals
b. Contract of Work of PT Citra Palu Minerals
Pada tanggal 28 April 1997, PT Citra Palu Minerals (CPM), Anak perusahaan, menandatangani Kontrak Karya dengan Pemerintah Republik Indonesia.
On April 28, 1997, PT Citra Palu Minerals (CPM), a Subsidiary, signed a COW with the GOI.
Berdasarkan Kontrak Karya, Pemerintah Republik Indonesia menunjuk CPM untuk menjadi Kontraktor tunggal dan memberikan hak eksklusif kepada CPM untuk mengeksplorasi, menambang, serta mengolah dan memasarkan setiap mineral yang terdapat di dalam Wilayah Kontrak Karya yang pada awalnya seluas 561.050 hektar.
In accordance with the COW, the GOI designated CPM as the sole Contractor and conferred exclusive rights on CPM to explore, mine, as well as process and market any and all minerals existing in the COW Area which initially measured 561,050 hectares.
68
206
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Berdasarkan Kontrak Karya, pengusahaan mineral dimulai dengan suatu periode yang disebut sebagai Periode Penyelidikan Umum yang dilakukan untuk jangka waktu 12 bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dua belas (12) bulan setelahnya. Setelah periode Penyelidikan Umum diselesaikan, pengusahaan mineral akan masuk dalam periode Eksplorasi yang dilakukan untuk jangka waktu tiga puluh enam (36) bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dua kali dua belas (12) bulan. Selanjutnya, setelah periode Eksplorasi diselesaikan, kegiatan Kontrak Karya dilanjutkan dengan Periode Konstruksi. Setelah periode Kontruksi diselesaikan, tahap kegiatan Kontrak Karya akan masuk dalam Periode Operasi yang akan berlangsung untuk jangka waktu tiga puluh (30) tahun.
In accordance with the COW, development of minerals shall commence with a period referred to as General Survey Period conducted for a period of 12 months and may be extended for a period of 12 months thereafter. Following completion of the General Survey period, development of minerals shall enter the Exploration period conducted for a period of 36 months and may be extended twice for each period of 12 months each. Subsequently, following completion of the Exploration period, the next phase of activity under COW shall be the Construction Period. Following completion thereof, the next phase of activity under COW shall be the Operations Period which shall continue for a period of 30 years.
Pada akhir periode Penyelidikan Umum, akhir periode Eksplorasi dan akhir Periode Studi Kelayakan, wilayah Kontrak Karya akan diciutkan dalam beberapa tahap sehingga pada akhirnya wilayah Kontrak Karya yang dipertahankan pada Periode Operasi hanyalah 25% dari luas wilayah Kontrak Karya pada saat Kontrak Karya ditandatangani. Karena luas awal Kontrak Karya CPM kurang dari 250.000 hektar, maka CPM berhak untuk mempertahankan wilayahnya seluas 62.500 hektar dan penciutan wilayah akan ditetapkan kasus per kasus.
At the end of the periods of General Survey, Exploration and Feasibility Study, the COW area shall be gradually relinquished in several stages, leaving the total area of the COW to be maintained in the Operations Period at only 25% of the size of the COW area at the signing thereof. As the initial area of CPM’s COW is less than 250,000 hectares, CPM will be entitled to maintain its area measuring 62,500 hectares and relinquishment of area shall be determined on a case-by- case basis.
Berdasarkan Kontrak Karya, CPM berkewajiban untuk melakukan kewajibankewajiban pembayaran kepada Pemerintah berupa pajak dan deadrent (kontribusi tetap) atas wilayah Kontrak Karya dan royalti atas mineral yang diproduksi.
In accordance with COW, CPM shall be obliged to make payment obligations to the GOI, i.e. taxes and deadrent (fixed contributions) on COW area and royalties on any minerals produced.
Selain kewajiban keuangan, pemegang Kontrak Karya juga memiliki kewajibankewajiban lain berupa kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup, kewajiban untuk mengutamakan penggunaan tenaga kerja lokal dan memberikan pelatihan kepada tenaga kerja lokal, kewajiban untuk mengutamakan penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri, kewajiban untuk mengutamakan dan memenuhi kebutuhan pasar mineral dalam negeri, dan kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan pemurnian logam di dalam negeri.
In addition to financial obligations, the holders of COWs shall also have other obligations, i.e. the obligation to manage and protect the living environment, to prioritize the use of local manpower and provide trainings to local manpower, to prioritize the use of domestically produced goods and services, to prioritize and satisfy domestic market obligation on minerals, and to conduct domestic processing and refining of metal.
69 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
207
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Saat ini, kegiatan Kontrak Karya CPM telah sampai pada tahap akhir Periode Eksplorasi dengan wilayah yang dipertahankan seluas 138.889 hektar dengan konsentrasi pengusahaan mineral pada emas, molybdenum dan mineral pengikutnya.
Currently, activities under CPM’s COW have entered the final stage of Exploration Period with total area maintained measuring 138,889 hectares with mineral development focusing on gold, molybdenum and associated minerals thereof.
Pada tanggal 26 Januari 2011, CPM telah mengajukan permohonan perpanjangan tahap studi kelayakan kepada Direktur Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi melalui surat No. 01/CPM/I/2011. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, CPM belum mendapatkan izin perpanjangan tahap studi kelayakan.
On January 26, 2011, CPM proposed an extension permit for the feasibility study level to the Director General of Minerals, Coal and Geothermal through letter No.01/CPM/I/2011. As of the completion of the consolidated financial statement, CPM has not yet obtained the extension permit for the feasibility study level.
c. Kontrak Karya PT Gorontalo Minerals
c. Contract of Work of PT Gorontalo Minerals
Pada tanggal 19 Februari 1998, PT Gorontalo Minerals (GM), Anak perusahaan, menandatangani Kontrak Karya dengan Pemerintah Republik Indonesia.
On February 19, 1998, PT Gorontalo Minerals (GM), a Subsidiary, signed a COW with the GOI.
Berdasarkan Kontrak Karya, Pemerintah Republik Indonesia menunjuk GM untuk menjadi Kontraktor tunggal dan memberikan hak eksklusif kepada GM untuk mengeksplorasi, menambang, serta mengolah dan memasarkan setiap mineral yang terdapat di dalam Wilayah Kontrak Karya yang pada awalnya seluas 51.570 hektar.
In accordance with the COW, the GOI designated GM as the sole Contractor and conferred exclusive rights on GM to explore, mine, as well as process and market any and all minerals existing in the COW Area which initially measured 51,570 hectares.
Berdasarkan Kontrak Karya, pengusahaan mineral dimulai dengan suatu periode yang disebut sebagai Periode Penyelidikan Umum yang dilakukan untuk jangka waktu 12 bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 12 bulan setelahnya. Setelah periode Penyelidikan Umum diselesaikan, pengusahaan mineral akan masuk dalam periode Eksplorasi yang dilakukan untuk jangka waktu 36 bulan dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu dua kali 12 bulan. Selanjutnya, setelah periode Eksplorasi diselesaikan, kegiatan Kontrak Karya dilanjutkan dengan Periode Konstruksi. Setelah periode Kontruksi diselesaikan, tahap kegiatan Kontrak Karya akan masuk dalam Periode Operasi yang akan berlangsung untuk jangka waktu 30 tahun.
In accordance with the COW, development of minerals shall commence with a period referred to as the General Survey Period conducted for a period of 12 months and may be extended for a period of 12 months thereafter. Following completion of the General Survey period, development of minerals shall enter the exploration period conducted for a period of 36 months and may be extended twice for each period of 12 months. Subsequently, following completion of the Exploration period, the next phase of acivity under the COW shall be the Construction Period. Following completion thereof, the next phase under the COW shall be the Operations Period which shall continue for a period of 30 years.
70
208
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada akhir periode Penyelidikan Umum, akhir periode Eksplorasi dan akhir Periode Studi Kelayakan, wilayah Kontrak Karya akan diciutkan dalam beberapa tahap sehingga pada akhirnya wilayah Kontrak Karya yang dipertahankan pada Periode Operasi hanyalah 25% dari luas wilayah Kontrak Karya pada saat Kontrak Karya ditandatangani. Karena luas awal Kontrak Karya GM kurang dari 250.000 hektar, maka GM berhak untuk mempertahankan wilayahnya seluas 62.500 hektar dan penciutan wilayah akan ditetapkan kasus per kasus.
At the end of the periods of General Survey, Exploration and Feasibility Study, the COW area shall be gradually relinquished in several stages, leaving the total area of the COW to be maintained in the Operations Period at only 25% of the size of the COW area at the signing thereof. As the initial area of GM’s COW is less than 250,000 hectares, GM will be entitled to maintain its area measuring 62,500 hectares and relinquishment of area shall be determined on a case-by- case basis.
Berdasarkan Kontrak Karya, GM berkewajiban untuk melakukan kewajiban-kewajiban pembayaran kepada Pemerintah berupa pajak dan deadrent atas wilayah Kontrak Karya dan royalti atas mineral yang diproduksi.
In accordance with the COW, the GM shall be obliged to make payment obligations to the GOI, i.e. taxes and deadrent (fixed contributions) on the COW area and royalties on any minerals produced.
Selain kewajiban keuangan, pemegang Kontrak Karya juga memiliki kewajibankewajiban lain berupa kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup, kewajiban untuk mengutamakan penggunaan tenaga kerja lokal dan memberikan pelatihan kepada tenaga kerja lokal, kewajiban untuk mengutamakan penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri, kewajiban untuk mengutamakan dan memenuhi kebutuhan pasar mineral dalam negeri; dan kewajiban untuk melakukan pengelolaan dan pemurnian logam di dalam negeri.
In addition to financial obligations, holders of COWs shall also have other obligations, i.e. the obligation to manage and protect the living environment, to prioritize the use of local manpower and provide trainings to local manpower, to prioritize the use of domestically produced goods and services, to prioritize and satisfy domestic market obligation on minerals, and to conduct domestic processing and refining of metal.
Saat ini, kegiatan Kontrak Karya GM telah sampai pada tahap akhir Periode Eksplorasi dengan wilayah yang dipertahankan seluas 36.070 hektar.
Currently, activities under GM’s COW have entered the final stage of the Exploration Period with total area maintained measuring 36,070 hectares.
Pada tanggal 1 November 2010, GM telah memperoleh izin perpanjangan tahap ke-2 studi kelayakan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 488.K/30/DJB/2010. Izin ini berlaku untuk 12 bulan dimulai dari 19 Juli 2010 sampai dengan tanggal 18 Juli 2011.
On November 1, 2010, GM has obtained a second extension permit for the feasibility study level based on the Decision Letter of the Minister of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia No. 488.K/30/ DJB/2010. This permit is valid for 12 months from July 19, 2010 until July 18, 2011.
71 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
209
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
d. Pinjaman Multi Daerah Bersaing dan Perubahannya
d. Multi Daerah Bersaing Loan and Amendment
Pada tanggal 16 November 2009, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) (“Pemberi pinjaman”), induk perusahaan, menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sebesar USD850 juta (Pinjaman MDB), dengan PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (“Peminjam”), Anak perusahaan, dimana BUMI setuju untuk memberikan fasilitas pinjaman dengan nilai pokok USD850 juta kepada MDB sehubungan dengan Perjanjian Penjualan Saham atas akuisisi 24% kepemilikan saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), sebuah perusahaan tambang emas dan tembaga di Indonesia (Catatan 9, 31e dan 31f).
On November 16, 2009, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) (the “Lender”), ultimate holding company, entered into an USD850 million credit facility agreement (the “MDB Loan”) with PT Multi Daerah Bersaing (MDB) (the “Borrower”), a Subsidiary, under which BUMI agreed to grant a loan facility of up to USD850 million to MDB in connection with the Shares Sale Agreement on the acquisition by MDB of up to 24% interest in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), a gold and copper mining company in Indonesia (Notes 9, 31e and 31f).
Pinjaman MDB tanpa jaminan dan akan dilunasi dalam 16 angsuran dengan jumlah tetap setiap tiga bulanan yang angsuran pertamanya jatuh pada tiga (3) bulan setelah tanggal perjanjian sampai dengan tanggal jatuh temponya pada bulan November 2014.
The MDB Loan is unsecured and shall be repaid in 16 equal quarterly installments commencing three (3) months after the agreement date until its maturity in November 2014.
Tingkat suku bunga pinjaman adalah 12% per tahun dan akan terhutang setiap tahunnya. Selanjutnya, BUMI memiliki hak, atas kebijakannya, untuk melakukan penyesuaian tingkat suku bunga sesuai dengan keadaan pasar.
The interest rate of the loan is 12% per annum and is payable every year. Moreover, BUMI has the right, at its sole discretion, to adjust the interest rate in view of the prevailing market conditions.
Berdasarkan ketentuan dari Pinjaman MDB, MDB akan menggunakan seluruh dana yang dipinjamkan oleh BUMI untuk mengakuisisi 24% kepemilikan saham di NNT.
Under the terms of the MDB Loan, MDB will use the entire amount lent by BUMI for the acquisition of up to 24% interest in NNT.
Perjanjian Pinjaman MDB ini kemudian diperbaharui dengan akta perubahan pada tanggal 16 Februari 2010 dengan perubahan antara lain :
The MDB Loan was subsequently amended on February 16, 2010 under a deed of amendment to effect the following, among others:
•
•
•
•
fasilitas pinjaman dapat digunakan dari paling lambat tiga (3) bulan menjadi empat (4) bulan sejak tanggal perjanjian; tanggal jatuh tempo telah diubah dari November 2014 menjadi tanggal yang akan ditentukan kemudian oleh para pihak secara tertulis; dan pelunasan pinjaman akan dilakukan dalam angsuran berkala, dimana MDB dapat melakukan pelunasan pinjaman setiap saat, menggantikan pembayaran dalam 16 angsuran tetap yang dimulai sejak tiga (3) bulan dari tanggal perjanjian.
•
•
the availability period of the loan was extended from three (3) months to four (4) months from the agreement date; the final maturity date was amended from November 2014 to a date that shall be determined by the parties in writing; and the repayment shall be made by periodic installments, whereby the MDB may repay the facility at any time, instead of a fixed quarterly payment of 16 equal installments commencing three (3) months after the agreement date.
72
210
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 16 November 2010, BUMI telah mengalihkan perjanjian fasilitas kredit kepada Perusahaan sesuai dengan Conditional Sale and Purchase of Receivables Agreement (Catatan 31l). e. Perjanjian Jual Beli Saham 2006 dan 2007
On November 16, 2010, BUMI assigned the credit facility agreement to the Company in accordance with the Conditional Sale and Purchase of Receivables Agreement (Note 31l). e. Shares Sale Agreement 2006 and 2007
Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan melalui Anak perusahaannya, PT Multi Daerah Bersaing (MDB) menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (PJBS) dengan Newmont Indonesia Ltd. (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) sehubungan dengan jual beli saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sebesar 10% yang terdiri dari 683.407 lembar saham (“Penjualan Saham 2006 dan 2007”), dengan harga perolehan sebesar USD391 juta. NIL dan NTMC menjual saham tahun 2006 dan 2007 miliknya kepada MDB sehubungan dengan kewajiban divestasi yang tercakup dalam Kontrak Karya dengan Pemerintah Indonesia kepada NNT untuk tambang Batu Hijau (“Kontrak Karya Batu Hijau”). NNT merupakan perusahaan tambang tembaga dan emas yang berlokasi di Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
On November 6, 2009, the Company, through MDB, signed a Shares Sale Agreement (SSA) with Newmont Indonesia Ltd. (NIL) and Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) regarding the sale and purchase of 10% interest in PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) consisting of 683,407 shares (the “2006 and 2007 Sale Shares”), for a total acquisition price of USD391 million. NIL and NTMC sold the 2006 and 2007 Sale Shares to MDB in connection with their divestiture obligations under the COW granted by the Indonesian Government to NNT for the Batu Hijau mine (the “Batu Hijau COW”). NNT is a copper and gold mining company located in West Nusa Tenggara, Indonesia.
Berdasarkan PJBS, kewajiban para pihak untuk menyelesaikan jual beli atas penjualan saham tahun 2006 dan 2007 tersebut belum menjadi efektif sampai dengan diperolehnya persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Direktorat Jendral Batubara dan Panas Bumi (DGMCG).
Under the SSA, the parties’ obligation to complete the sale and purchase of the 2006 and 2007 Sale Shares does not become effective until approval from Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) and the Directorate General of Minerals, Coal and Geothermal (DGMCG) have been obtained.
Pada tanggal 16 November 2009, setelah persetujuan dari BKPM dan DGMCG diperoleh, MDB membayar harga perolehan dan Akta Pemindahan Hak atas 10% saham yang diserahkan oleh NIL dan NTMC kepada MDB.
On November 16, 2009, after the approvals of the BKPM and DGMCG were obtained, MDB paid the acquisition price and the Deeds of Transfer of the 10% shares were issued by NIL and NTMC to MDB.
f. Perjanjian Jual Beli Saham 2008 dan 2009 Pada tanggal 23 November 2009, Perusahaan melalui Anak perusahaannya, MDB, menandatangani PJBS kedua dengan NIL dan NTMC sehubungan dengan jual beli 14% kepemilikan saham tambahan yang terdiri dari 956.770 lembar saham NNT (“Penjualan Saham 2008 dan 2009”), dengan harga perolehan sebesar USD493,6 juta.
f. Shares Sale Agreement 2008 and 2009 On November 23, 2009, the Company, through MDB, signed a second SSA with NIL and NTMC regarding the sale and purchase of additional 14% ownership consisting of 956,770 shares in NNT (the “2008 and 2009 Sale Shares”) for a total acquisition price of USD493.6 million.
73 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
211
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Penjualan saham 2008 terdiri dari 478.385 lembar saham atau untuk kepemilikan sebesar 7% dengan harga perolehan sebesar USD246,8 juta.
The 2008 Sale Shares consists of 478,385 shares or 7% interest with the acquisition price of USD246.8 million.
Penjualan saham 2009 terdiri dari 478.385 lembar saham atau untuk kepemilikan sebesar 7% dengan harga perolehan sebesar USD246,8 juta setelah dikurangi dengan jumlah penyesuaian dividen. Jumlah Penyesuaian Dividen adalah jumlah dividen yang dibayarkan untuk saham tahun 2009 sebesar 7% dari jumlah dividen yang diumumkan oleh NNT, berdasarkan keputusan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
The 2009 Sale Shares consists of 478,385 shares or 7% interest with the acquisition price of USD246.8 million less the dividend adjustment amount. The Dividend Adjustment Amount is the amount of dividends paid on the 2009 Sale Shares being 7% of the dividends declared by NNT, as a consequence of the resolution of shareholders at the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).
Berdasarkan PJBS, kewajiban para pihak untuk menyelesaikan jual beli atas penjualan saham tahun 2008 and 2009 tersebut belum menjadi efektif sampai dengan diperolehnya persetujuan dari BKPM dan DGMCG.
Under the SSA, the parties’ obligation to complete the sale and purchase of the 2008 and 2009 Sale Shares does not become effective until the approvals of BKPM and DGMCG have been obtained.
Kemudian, penyelesaian jual beli saham atas saham tahun 2009 belum menjadi efektif sampai dengan :
In addition, the parties’ obligation to complete the sale and purchase of the 2009 Sale Shares does not become effective until:
1. RUPSLB setuju atas pembelian saham tahun 2009 oleh MDB dan;
1. the EGMS has given approval to the purchase of the 2009 Sale Shares by MDB and; 2. NIL and NTMC have given notice to MDB of the Dividend Adjustment Amount within two (2) business days from the date of EGMS.
2. NIL dan NTMC memberitahukan kepada MDB mengenai Jumlah Penyesuaian Dividen dalam waktu dua (2) hari kerja sejak tanggal RUPSLB. Pada tanggal 14 Desember 2009, setelah persetujuan dari BKPM dan DGCMG diperoleh MDB membayar 7% saham sehubungan dengan penjualan saham tahun 2008 dengan harga perolehan sebesar USD246,8 juta dan Akta Pemindahan Hak atas saham tersebut telah diberikan oleh NIL dan NTMC kepada MDB.
On December 14, 2009, after the approvals of the BKPM and DGCMG were obtained on the 7% shares relating to the 2008 Sale shares, MDB paid the acquisition price amounting to USD246.8 million and Deeds of Transfer of the shares were issued by NIL and NTMC to MDB.
Pada tanggal 15 Maret 2010, setelah ketentuan penyelesaian transaksi jual beli saham sebesar 7% yang terdiri dari 478.385 lembar saham sehubungan dengan penjualan saham NNT tahun 2009 terpenuhi, MDB membayar harga perolehan sebesar USD246,8 juta dikurangi dengan penyesuaian dividen sebesar USD17,4 juta. Selanjutnya Akta Pemindahan Hak atas saham tersebut diterbitkan oleh NIL dan NTMC kepada MDB.
On March 15, 2010, after the conditions to complete the sale and purchase of the 7% interest consisting of 478,385 shares relating to the 2009 sale share in NNT were completed, MDB paid the acquisition price amounting to USD246.8 million less the dividend adjustment amount of USD17.4 million. Subsequently, the Deeds of Transfer of the shares were issued by NIL and NTMC to MDB.
74
212
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Sehubungan dengan jual beli saham tahun 2008 dan 2009, MDB menandatangani Perjanjian Operator Tambang dengan NNT, NIL dan NTMC yang akan menjadi efektif setelah penyelesaian penjualan saham tahun 2009 (Catatan 31g). g. Perjanjian Operator Tambang
In conjunction with the sale and purchase of the 2008 and 2009 Sale Shares, MDB entered into a Mine Operator Agreement with NNT, NIL and NTMC, which shall become effective upon completion of the sale of the 2009 Sale Shares (Note 31g). g. Mine Operator Agreement
Sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Saham antara MDB, NIL dan NTMC atas penjualan saham NNT tahun 2008 dan 2009 (Catatan 31f), maka pada tanggal 23 November 2009, MDB menandatangani Perjanjian Operator Tambang dengan NNT, NIL dan NTMC, yang mulai berlaku saat telah selesainya transaksi atas penjualan saham tahun 2009 dilaksanakan. Perjanjian operator tambang ini akan mengatur operasi tambang Batu Hijau serta tambang masa depan yang tercakup dalam konsesi pertambangan berdasarkan Kontrak Karya Batu Hijau.
In connection with the Share Sale Agreement between MDB, NIL and NTMC on the 2008 and 2009 Sale Shares of NNT (Note 31f), on November 23, 2009, MDB entered into a Mine Operator Agreement with NNT, NIL and NTMC, which will become effective upon completion of the sale of the 2009 Shares. This mine operating agreement shall govern the operation of the Batu Hijau mine and any future mine within the mining concession area under the Batu Hijau COW.
Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian Operator Tambang, NNT akan tetap menerapkan kebijakan, prosedur, praktek dan standar dari NlL dan NTMC yang akan diterapkan setiap saat untuk keperluan Perusahaan dan operasional kegiatan tambang Batu Hijau.
Under the terms of the Mine Operator Agreement, NNT will maintain all of NIL’s and NTMC’s policies, procedures, practices and standards in respect of corporate and operational matters for the operation of the Batu Hijau mine.
Selanjutnya, MDB setuju bahwa selama NIL dan NTMC (atau pihak terafiliasinya) adalah pemegang saham NNT untuk:
Furthermore, MDB will agree that for as long as NIL and NTMC (or any of their affiliates) are shareholders in NNT :
(i)
(i)
mengoperasikan tambang Batu Hijau serta setiap tambang masa depan dalam area konsensi Kontrak Karya Batu Hijau akan dilakukan oleh NNT sesuai dengan standar NIL dan NTMC; (ii) mengambil tindakan yang memadai untuk mendukung operasi tambang Batu Hijau dan setiap tambang masa depan sesuai dengan standar dan saran dari NIL dan NTMC;
the operation of the Batu Hijau mine and any future mine within the Batu Hijau COW concession area will be performed by NNT in accordance with NIL’s and NTMC’s standards; (ii) it will take all necessary actions to give effect to the operation of the Batu Hijau mine and any such future mine in line with NIL’s and NTMC’s standards and under the advice of NIL and NTMC;
75 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
213
214
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
(iii) tidak akan mengubah dan tidak akan berusaha untuk membuat perubahan terhadap cara NNT atau tambang Batu Hijau atau setiap tambang masa depan yang dioperasikan yang dapat mengakibatkan tambang Batu Hijau atau setiap tambang masa depan atau yang dioperasikan oleh NNT dengan cara yang tidak konsisten dengan Standar NIL dan NTMC, dengan memperhatikan dan tunduk pada ketentuan Kontrak Karya Batu Hijau, anggaran dasar NNT, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan (iv) akan terus mendukung dan mengambil segala tindakan untuk mendukung pengoperasian oleh NNT atas setiap tambang masa depan sesuai dengan standar NIL dan NTMC. MDB juga bersepakat untuk memastikan bahwa pembiayaan atau pengaturan-pengaturan lain yang disepakati oleh MDB atau pemerintah daerah untuk pembiayaan pembelian saham NNT dari NIL atau NTMC tidak akan mengandung kewajiban, ketentuan atau persyaratan yang akan mengharuskan MDB atau pemerintah daerah untuk mengubah cara NNT, tambang Batu Hijau atau tambang masa depan yang dapat mengakibatkan tambang Batu Hijau, tambang masa depan atau NNT dioperasikan dengan cara yang tidak konsisten dengan standar NIL dan NTMC.
(iii) it will not change or seek to make any change to the manner in which NNT or the Batu Hijau mine or any such future mine are operated that could result in the Batu Hijau mine or any such future mine or NNT being operated in a manner that is inconsistent with NIL’s and NTMC’s standards, observing and subject to the provisions of the Batu Hijau COW, NNT’s articles of association and the applicable laws and regulations; and
Perjanjian Operator Tambang mulai berlaku saat telah selesainya transaksi atas penjualan Saham tahun 2009 dilaksanakan dan berlaku untuk jangka waktu yang tidak terbatas, dengan ketentuan bahwa jika pemilik saham MDB (atau pihak terafiliasinya) atas sahamsaham dalam modal yang ditempatkan dan disetor penuh NNT menjadi sama dengan atau lebih besar dari kepemilikan saham NIL dan NTMC (atau pihak teraffiliasi mereka) bersama-sama (i) MDB dapat, dengan pemberitahuan tertulis kepada NIL dan NTMC dalam jangka waktu 90 hari, mengakhiri perjanjian ini; atau (II) NIL dan NTMC dapat, dengan pemberitahuan tertulis kepada MDB dalam jangka waktu 90 hari, mengakhiri Perjanjian Operator Tambang.
The Mine Operator Agreement shall become effective upon completion of the sale of the 2009 Shares and be applicable for an indefinite period, provided that if the shareholding of MDB (or its affiliates) in the issued and paid-up share capital of NNT is equal to or more than the shareholding of NIL and NTMC (or their affiliates) jointly (i) MDB may, by 90 days prior written notice to NIL and NTMC, terminate the Mine Operator Agreement or (ii) NIL and NTMC, by 90 days prior written notice to MDB, terminate the Mine Operator Agreement.
(iv) it will continue to support and take all necessary actions to support the operation by NNT of any such future mine in accordance with NIL’s and NTMC’s standards. MDB has also undertaken to ensure that any financing or other arrangements that either MDB or the regional governments enter into to finance the purchase of the shares of NNT from NIL or NTMC will not contain any obligation, provision or condition that would require MDB or the regional governments to make any change in the manner in which NNT, the Batu Hijau mine or any such future mine is operated which could result in the Batu Hijau mine, such future mine or NNT being operated in a manner that is inconsistent with NIL’s and NTMC’s standards.
76 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
h. Perjanjian Pengalihan Hutang
h. Debt Assignment Agreement
Berdasarkan beberapa Perjanjian Pengalihan Hutang yang dibuat di tahun 2009 antara BUMI sebagai pengalih dan Perusahaan sebagai penerima pengalihan, BUMI setuju untuk mengalihkan ke Perusahaan seluruh hak yang dimiliki oleh BUMI sehubungan dengan hutang-piutang antara BUMI sebagai pemberi pinjaman dengan beberapa penerima pinjaman, Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington), GM, CPM, PT Multi Capital (MC), International Minerals Company LLC (IMC), Herald Resources Limited, Bumi Holdings SAS (BH), Bumi Mauritania SA (BM), dan Konblo Bumi Inc. (“Para Penerima Pinjaman”).
In accordance with several Debt Assignment Agreements entered into in 2009 between BUMI (the “Assignor”) and the Company (the “Assignee”), BUMI agrees to assign to the Company all rights owned by BUMI in relation to the loan between BUMI as lender with several borrowers, Calipso Investment Pte. Ltd. (Calipso), Lemington Investments Pte. Ltd. (Lemington), GM, CPM, PT Multi Capital (MC), International Minerals Company LLC (IMC), Herald Resources Limited, Bumi Holdings SAS (BH), Bumi Mauritania SA (BM), and Konblo Bumi Inc. (collectively referred to as the “Borrowers”).
Salah satu hak yang dialihkan oleh BUMI kepada Perusahaan adalah hak untuk menagih piutang tersebut dengan cara tunai atau dengan mengkonversi seluruh atau sebagian piutang tersebut menjadi saham. Pada bulan Februari 2010, sebagai pelaksanaan hak yang melekat pada piutang, Perusahaan mengkonversi sebagian piutang tersebut menjadi kepemilikan mayoritas atas saham-saham Calipso, Lemington, CPM, MC dan IMC. Adapun sisa dari piutang yang tidak dikonversi menjadi saham, tetap menjadi tagihan Perusahaan atas Para Penerima Pinjaman sesuai dengan ketentuan dan syarat Akta Pengakuan Hutang.
One of the rights transferred by BUMI to the Company is the right to collect such receivables by cash or by conversion of all or part of such receivables into shares. In February 2010, exercising the rights attached to receivables, the Company converted part of such receivables into majority share ownerships in Calipso, Lemington, CPM, MC and IMC. As for the remaining receivables that were not converted into shares, they shall continue to be the Company’s claims against the Borrowers in accordance with the terms and conditions of the Acknowledgement of Indebtedness.
i. Sulawesi Joint Venture Agreement
i. Sulawesi Joint Venture Agreement
Pada tanggal 12 Februari 1986, IMC (dahulu bernama Utah Sulawesi Inc.), Anak perusahaan, menandatangani Joint Venture Agreement (“Sulawesi JVA”) dengan PT Aneka Tambang (“Antam”) dan Placer Development Indonesia Limited (“Placer’) dengan tujuan kerjasama eksplorasi dan eksploitasi mineral di Sulawesi.
On February 12, 1986, IMC (formerly Utah Sulawesi Inc.), a Subsidiary, signed a Joint Venture Agreement (“Sulawesi JVA”), a Subsidiary, with PT Aneka Tambang (“Antam”) and Placer Development Indonesia Limited (“Placer”) for the purpose of cooperation in the exploration and exploitation of minerals in Sulawesi.
Berdasarkan Sulawesi JVA, IMC memiliki tanggung jawab kepada Antam untuk memenuhi semua kewajiban terkait dengan wilayah Paleleh-Sumalata. Tanggung jawab tersebut meliputi:
Pursuant to the Sulawesi JVA, IMC shall be responsible to Antam for fulfilling any and all obligations relating to the Paleleh-Sumalata area. Such responsiblities shall include:
77 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
215
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
a. menyediakan dana dalam bentuk hutang atau modal untuk biaya eksplorasi dengan ketentuan bahwa sejumlah USD1.000.000 akan dianggap sebagai kontribusi modal dan setiap kontribusi dalam bentuk hutang tidak akan dikenai bunga sebelum berakhirnya masa Studi Kelayakan;
a. advancing funds in the form of loan or capital allocated for exploration costs on the condition that an amount of USD1,000,000 shall be deemed as capital contribution and every contribution in the form of a loan that shall not be subject to interest prior to the expiration of the Feasibility Study period;
b. menyediakan dana yang diperlukan oleh setiap perusahaan yang akan dibentuk dalam rangka pengembangan wilayah tambang;
b. advancing funds needed by each and every company that will be set up for the development of the mining area;
c. membebaskan Antam dari setiap kewajiban untuk berkontribusi dalam persiapan eksploitasi dan pengembangan sehubungan dengan kepemilikan sebesar 20% pada perusahaan, sampai dengan fasilitas penambangan mineral telah terbangun;
c. releasing and discharging Antam from each and every obligation to contribute in the preparation of exploitation and development in connection with its 20% ownership until mineral mining facilities have been constructed;
d. menanggung setiap biaya yang dikeluarkan dalam rangka mendapatkan dan mempertahankan Kuasa Eksplorasi atau Kuasa Eksploitasi dengan ketentuan bahwa untuk daerah yang telah ditentukan sebagai wilayah Kontrak Karya, biaya tersebut akan ditanggung oleh perusahaan yang menandatangani Kontrak Karya.
d. bearing any and all costs incurred from the obtaining and maintenance of the exploration license provided, however, that on any area determined as the COW area, such costs will be borne by the company holding the COW.
Berdasarkan Sulawesi JVA, Antam memiliki hak-hak sebagai berikut:
Based on the Sulawesi JVA, Antam has certain rights as follows:
a. memasuki wilayah eksplorasi; b. menunjuk wakilnya untuk menginspeksi; c. mendapatkan data eksplorasi apabila perjanjian ini dihentikan; d. menunjuk calon untuk menduduki suatu posisi yang diperlukan dalam operasi.
a. to enter the exploration area; b. to designate its representative to conduct inspection; c. to obtain exploration data in the event of termination of the agreement; d. to designate its candidate to sit on a position needed in operations.
Para pihak sepakat untuk membentuk GM untuk menjadi pihak dalam Kontrak Karya. Seluruh hasil eksplorasi yang telah dilakukan, akan dialihkan kepada GM setelah pendiriannya. Sebanyak 80% saham GM akan diambil oleh IMC, dan 20% sisanya akan diambil oleh Antam. Direksi dan dewan komisaris GM tersebut berjumlah lima (5) orang dan Antam dari waktu ke waktu dapat menunjuk minimal satu (1) orang pada direksi dan dewan komisaris. Pembiayaan dalam operasi disediakan oleh IMC.
The parties agreed to establish GM to become a party to the COW. The results of exploration will be transferred to GM after its establishment. IMC will take 80% of the shares while Antam will take the remaining 20% of GM. Directors and commissioners of GM shall consist of five (5) persons and Antam, from time to time, may appoint a minimum of one (1) person to serve on the boards of directors and commissioners. The funding for operations shall be provided by IMC.
78
216
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Apabila memungkinkan, seluruh emas dan perak yang diproduksi akan dimurnikan oleh Antam. Mineral lainnya akan dimurnikan oleh GM dan apabila GM tidak memurnikan, Antam dapat memilih untuk memurnikan mineral tersebut.
If possible, all gold and silver produced shall be refined by Antam. Other minerals shall be refined by GM and if GM shall not conduct the refining, Antam may opt to refine such minerals.
Apabila kepemilikan atas 50% hak suara dalam IMC dipegang oleh juridical entity, maka induk IMC harus menyampaikan pada Antam pernyataan tertulis.
If 50% of the voting rights in IMC are held by a juridical entity, the parent company of IMC must submit to Antam a written guarantee.
Pada tanggal 22 Oktober 1987, Sulawesi JVA diamandemen untuk menginkorporasi persetujuan Menteri Keuangan No. S-1194/ MK.011/1987 tanggal 22 Oktober 1987.
On October 22, 1987, the Sulawesi JVA was amended to incorporate the approval of the Minister of Finance No. S-1194/MK.011/1987 dated October 22, 1987.
Selanjutnya, pada tanggal 1 Juli 1992, Sulawesi JVA kembali diamandemen untuk :
Furthermore, on July 1, 1992, the Sulawesi JVA was amended in order to:
a. membuat IMC satu-satunya mining party dalam Sulawesi JVA; b. menambahkan beberapa wilayah Kontrak Karya di Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bolaang Mangondow sebagai wilayah Sulawesi JVA; c. menambahkan ketentuan bahwa IMC bertanggungjawab seluruhnya atas wilayah Kotamobagu dan Kwandang-Buroko.
a. make IMC the sole mining party to the Sulawesi JVA; b. add some COW areas in the Regency of Gorontalo and Regency of Bolaang Mangandow;
j. Mauritania Joint Venture Agreement
c. make IMC wholly responsible for the areas of Kotamobagu and Kwandang-Buroko. j. Mauritania Joint Venture Agreement
Pada bulan Juli 2007, Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner) dan Rubis International Limited (Rubis) menandatangani Joint Venture Agreement (Mauritania JVA) untuk mengatur manajemen dan operasi BH dan BM, Anak perusahaan.
In July 2007, Forerunner International Pte. Ltd. (Forerunner) and Rubis International Limited (Rubis) signed a Joint Venture Agreement (Mauritania JVA) over the management and operations of BH and BM, Subsidiaries.
Berdasarkan Mauritania JVA, para pihak sepakat untuk membentuk BH dengan porsi kepemilikan saham 40% pada Rubis dan 60% pada Forerunner. Modal BH adalah EUR37.000 terdiri atas 3.700 lembar saham.
In accordance with the Mauritania JVA, the parties agree to set up BH with 40% ownership by Rubis and 60% by Forerunner. BH’s capital shall amount to EUR37,000 consisting of 3,700 shares.
Forerunner dan Rubis juga sepakat membentuk BM dengan modal 5 juta Ouguiyas (MRO) dimana BH akan memegang 99% atas saham BM.
Forerunner and Rubis also agreed to set up BM with capital of 5 million Mauritania Ouguiyas (MRO) whereby BH shall hold 99% of the shares of BM.
79 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
217
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Forerunner dan Rubis setuju bahwa BH didirikan khusus untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi mineral melalui BM. Terkait dengan ini, Forerunner bertanggung jawab membantu BM dalam melakukan eksplorasi dan eksploitasi serta menyediakan manajemen yang diperlukan untuk operasi tersebut. Sedangkan Rubis bertanggungjawab atas perizinan dan persetujuan yang diperlukan BM dalam operasi.
Forerunner and Rubis agree that BH is specifially set up to explore and exploit minerals through BM. In relation thereto, Forerunner shall be responsible for providing BM with assistance in conducting such exploration and exploitation, as well as providing the management needed for such operations. In the meantime, Rubis shall be responsible for any and all licenses and approvals needed by BM for its operations.
Berdasarkan Mauritania JVA, modal kerja BM dapat diperoleh dari kas Perusahaan atau pinjaman pemegang saham. Sedangkan modal kerja BH dapat diperoleh dari penempatan saham baru, pinjaman pemegang saham secara proporsional atau pinjaman bank. Para pemegang saham tidak dapat mengalihkan tagihan atas pinjaman kepada pihak ketiga tanpa mengalihkan seluruh sahamnya dalam BH kepada pihak ketiga tersebut. Apabila ada pemegang saham yang tidak dapat berpartisipasi dalam pemberian pinjaman, pemegang saham lainnya dapat menanggung terlebih dahulu kewajiban tersebut.
In accordance with the Mauritania JVA, BM’s working capital may be obtained from the Company’s cash or shareholders’ loan. BH’s working capital may be obtained from the placement of new shares, proportional shareholders’ loan or bank loans. Shareholders may not assign claims over the loan to any third party without assigning all of its shares in BH to such third party. In the event of the inability of a shareholder to participate in the grant of the loan, other shareholders may bear such obligation first.
Jangka waktu operasi BH adalah 99 tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan para pihak enam (6) bulan sebelumnya.
The operating period of BH shall be 99 years and is extendable with the approval of the parties six (6) months beforehand.
k. Perjanjian Delegasi dan Perubahannya
k. Delegation Agreement and Amendment
Pada tanggal 24 September 2007, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), Anak perusahaan, dan BUMI menandatangani Perjanjian Delegasi dimana BUMI mendelegasikan sebagian dari kewajiban dan tanggung jawabnya atas kontrak dengan pihak ketiga kepada BRJ dengan imbalan yang besaran setiap bulannya tetap sebesar JPY4,7 juta.
On September 24, 2007, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), a Subsidiary, and BUMI entered into delegation agreement wherein BUMI delegates part of its obligations and duties under another contract with third parties to BRJ for a monthly fixed rate of JPY4.7 million.
Pada tanggal 1 Februari 2010, BRJ dan BUMI sepakat untuk mengadendum Perjanjian Delegasi. Berdasarkan perubahan perjanjian, BRJ menyediakan jasa pemasaran kepada BUMI atau salah satu afiliasinya dan Anak perusahaannya untuk menjual batubara dan mineral lainnya. BRJ akan menerima 100% komisi konsultasi yang diterima BUMI dari pihak ketiga.
On February 1, 2010, BRJ and BUMI agreed to amend the delegation agreement. According to the amended agreement, BRJ shall provide marketing assistance to BUMI or any of its affiliates and subsidiaries to sell coal and other minerals. BRJ shall receive 100% of the advisory fees earned by BUMI from third parties.
80
218
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
Pada tanggal 1 September 2010, BRJ mengakhiri perjanjian yang telah diubah dengan BUMI dan menandatangani Perjanjian Marketing Advisory dengan Mitsubishi Corporation. l. Pengalihan Tagihan dan Penerbitan Mandatory Convertible Note
On September 1, 2010, BRJ terminated the amended agreement with BUMI and entered into a Marketing Advisory Agreement with Mitsubishi Corporation. l. Transfer of Loan and Issuance of Mandatory Convertible Note
Pada tanggal 23 Juni 2010, Perusahaan menandatangani Conditional Sale and Purchase of Receivables Agreement yang kemudian dirubah pada tanggal 21 Oktober 2010.
On June 23, 2010, the Company and BUMI entered into a Conditional Sale and Purchase of Receivables Agreement which was subsequently amended on October 21, 2010.
Berdasarkan Perjanjian tersebut, BUMI akan mengalihkan piutang yang dimilikinya terhadap MDB, Anak perusahaan, kepada Perusahaan dengan persyaratan tertentu dengan jumlah sebesar USD547.655.701. Persyaratannya adalah sebagai berikut:
Based on the amended agreement, BUMI will transfer receivables from MDB, a Subsidiary, to the Company with certain conditions applied amounting to USD547,655,701.The conditions are as follows:
a. Perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk penerbitan Mandatory Convertible Note (MCN) dan penawaran umum saham perdana; b. Perusahaan dan BUMI telah mendapatkan persetujuan dari pejabat perusahaan yang berwenang; c. Penandatanganan MCN tersebut telah dilaksanakan.
a. the Company has obtained the approval of its shareholders for the issuance of the Mandatory Convertible Note (MCN) and initial public offering of its shares;
Perusahaan akan membayar piutang yang dialihkan tersebut dengan cara menerbitkan MCN senilai Rp4.959.032.500 kepada BUMI. Berdasarkan MCN tersebut, BUMI memiliki hak untuk mengkonversikan MCN dengan sejumlah saham Perusahaan dengan harga yakni 5% diatas harga penawaran. Seluruh MCN akan dikonversi dalam waktu tiga (3) bulan setelah tanggal pencatatan saham Perusahaan.
The Company shall pay the transferred receivable through the issuance of an MCN amounting to Rp4,959,032,500 to BUMI. Based on the MCN, BUMI has the right to convert the MCN into the Company’s shares at a price equal to 5% above the initial public offering price. The entire amount of MCN shall be converted three (3) months after the listing of the Company’s shares.
Pada tanggal 16 November 2010, piutang tersebut telah dialihkan oleh BUMI kepada Perusahaan setelah memenuhi persyaratan. Dengan demikian, Perusahaan menerbitkan MCN kepada BUMI.
On November 16, 2010, the receivables were transferred by BUMI to the Company after meeting the conditions. Consequently, the Company issued the MCN to BUMI.
b. the Company and BUMI have obtained corporate approvals; c. the MCN subscription has been executed;
81 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
219
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31. KOMITMEN DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
31. COMMITMENTS AND SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
m. Jasa Penasehat Pemasaran Pada tanggal 1 September 2010, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), Anak perusahaan, menandatangani Perjanjian Marketing Advisory dengan Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) dimana BRJ setuju untuk melakukan berbagai aktivitas pemasaran, penasehat dan jasa lainnya untuk membantu Mitsubishi dalam memasarkan batubara yang diproduksi oleh PT Kaltim Prima Coal (KPC), Anak perusahaan BUMI, sebagaimana yang dijelaskan pada adendum perjanjian pemasaran antara Mitsubishi dan KPC pada tanggal 9 Januari 2004 (“Perjanjian Pemasaran KPC”). Mitsubishi setuju untuk membayar BRJ sebesar 45% dari komisi pemasaran aktual yang diterima oleh Mitsubishi dari KPC atas jasa yang dilakukan. Perjanjian Marketing Advisory berlaku sampai dengan tanggal 8 Januari 2016, tanggal dimana Perjanjian Pemasaran KPC berakhir atau tanggal berakhirnya Perjanjian Marketing Advisory yang disetujui oleh BRJ dan Mitsubishi. 32. KONTINJENSI
m. Marketing Advisory Services On September 1, 2010, Bumi Resources Japan Company Limited (BRJ), a subsidiary entered into a Marketing Advisory Agreement with Mitsubishi Corporation (Mitsubishi) whereby BRJ agreed to undertake various marketing, advisory and other services to assist Mitsubishi in marketing coal produced by PT Kaltim Prima Coal (KPC), a Subsidiary of BUMI, as contemplated by the marketing agreement between Mitsubishi and KPC dated January 9, 2004 as amended (the “KPC Marketing Agreement”). Mitsubishi agreed to pay BRJ 45% of the actual marketing commissions received by Mitsubishi from KPC as consideration for the services rendered. The Marketing Advisory Agreement continues until the earliest of January 8, 2016, the date on which the KPC Marketing Agreement is terminated or the date the Marketing Advisory Agreement is terminated as agreed by BRJ and Mitsubishi.
32. CONTINGENCIES
a. Sebagian wilayah Kontrak Karya PT Dairi Mineral (Dairi), Anak perusahaan, berada pada kawasan hutan lindung. Berdasarkan Undangundang No. 41, yang efektif tahun 1999, pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan dengan pola penambangan terbuka, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelum deklarasi.
a. Certain contract areas under the Contract of Work (COW) of PT Dairi Prima Mineral (Dairi), a Subsidiary, fall within a protected forest. Forestry Law No. 41, which became effective in 1999, prohibits open-cast mining within areas of protected forest, including COWs that were granted prior to the declaration.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 463.K/40.00/MBP/2005 tanggal 28 Desember 2005, Pemerintah Pusat menyetujui tahap konstruksi Dairi, Anak perusahaan, efektif tanggal 8 November 2005 sampai tanggal 7 November 2008. Berdasarkan rencana penambangan Dairi, sebuah tambang bawah tanah dan fasilitasfasilitas penunjangnya akan dikembangkan di Kabupaten Dairi, Pakpak Barat dan Aceh Singkil, di propinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam. Namun, beberapa bagian dari wilayah kontrak termasuk sebagai kawasan hutan lindung.
Based on the Ministry of Energy and Mineral Resources Decision Letter No. 463.K/40.00/ MBP/2005 dated December 28, 2005, the Central Government approved the construction phase of Dairi effective from November 8, 2005 until November 7, 2008. Based on Dairi’s mine plan, underground mining and related facilities will be developed in Dairi, West Pakpak and Aceh Singkil Regencies, North Sumatera and Nanggroe Aceh Darussalam provinces. However, certain parts of the contract area fall within protected forest.
82
220
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
32. KONTINJENSI (Lanjutan)
32. CONTINGENCIES (Continued)
Pada tahun 2006, Dairi mengajukan izin pinjam pakai lahan untuk melakukan kegiatan di area hutan lindung. Pada tanggal 13 Februari 2007, dalam sebuah dengar pendapat Dairi mempresentasikan rencana tambangnya dihadapan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia. Walaupun belum mendapatkan keputusan, manajemen Dairi yakin bahwa izin yang diperlukan akan diberikan karena kegiatan Dairi didukung oleh pemerintah setempat dan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
In 2006, Dairi requested a land-use permit to undertake activities in the protected forest. On February 13, 2007, a hearing was held wherein Dairi made a presentation of its mine plan to the Indonesian Parliament. Although they received no decision, the management of Dairi believes that the necessary permit will be granted as Dairi activities have been supported by the local government and the Ministry of Energy and Mineral Resources.
Pada tanggal 20 Juli 2007, Dairi mengirimkan surat kepada Departemen Kehutanan guna memohon akselerasi izin pinjam pakai hutan lindung Batu Ardan yang mencakup 37 hektar yang berlokasi di wilayah Sopokomil, desa Silima Pungga-pungga, Provinsi Sumatera Utara. Pada tanggal 19 September 2007, Dairi menerima sebuah surat dari Departemen Kehutanan yang menyebutkan bahwa naskah Keputusan Presiden yang memuat persetujuan atas kegiatan penambangan bawah tanah Dairi telah disampaikan ke Sekretaris Kabinet.
On July 20, 2007, Dairi sent a letter to the Ministry of Forestry requesting acceleration of the land-use permit in protected forest Batu Ardan totaling 37 hectares, which is located in Sopokomil area, Silima Pungga-pungga sub-district, North Sumatera province. On September 19, 2007, Dairi received a letter from the Forestry Department stating that the draft of the Presidential Decree approving Dairi’s underground mining activites had been sent to the Secretary of the Cabinet.
Menanggapi surat di atas, Dairi mengajukan surat keberatan pada tanggal 29 Oktober 2007, dimana manajemen Dairi yakin bahwa mereka telah mentaati semua peraturan yang terkait dan tidak akan memberi dampak negatif terhadap lingkungan atas kegiatan penambangan bawah tanah di wilayah hutan lindung.
In response to the above letter, Dairi submitted an objection letter on October 29, 2007, as the management of Dairi believes that they have complied with all related regulations and there will be no negative environmental impact from the operation of underground mining in the protected forest.
Pada bulan April 2009, manajemen Dairi menghentikan sementara aktivitas konstruksi Proyek Dairi sementara menunggu persetujuan final Departemen Kehutanan yang menyebabkan pemberhentian beberapa karyawan dan perjanjian dengan para kontraktor. Untuk mengatasi hal ini, manajemen berencana untuk melanjutkan permohonan atas izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung.
In April 2009, the management of Dairi has temporarily suspended the construction activities for the Dairi Project while awaiting the final Ministry of Forestry approval resulting in the termination of several employees and agreements with contractors. In response to these matters, the management plans to continue its application for the land-use permit to undertake activities in protected forest.
Pada tanggal 11 Oktober 2010, Dairi memperoleh surat keputusan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia yang memberi izin pinjam pakai kepada Dairi kawasan hutan untuk kegiatan eksplorasi bahan galian emas dan mineral pengikutnya pada kawasan hutan lindung dan hutan produksi terbatas di Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat, Provinsi Sumatera Utara seluas kurang lebih 23.000 hektar.
On October 11, 2010, Dairi received a decision letter from Minestry of Forestry of the Republic Indonesia that granted Dairi a landuse permit to undertake exploration of gold and other supplemental minerals in a protected forest (kawasan hutang lindung dan hutan produksi terbatas) in Dairi and Pakpak Barat, North Sumatera province, with an area of approximately 23,000 hectars.
83 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
221
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
32. KONTINJENSI (Lanjutan)
32. CONTINGENCIES (Continued)
Pada tahun 2010, Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 (PP24) dikeluarkan untuk pelaksanan lebih lanjut atas Pasal 31 undangundang Kehutanan No. 41. Berdasarkan PP24 tambang bawah tanah dapat dilakukan dalam kawasan hutan lindung bila tidak menyebabkan turunnya permukaan tanah, berubahnya fungsi pokok kawasan hutan atau kerusakan akuifer air tanah.
In 2010, Government Regulation No. 24 Year 2010 (GR24) was issued to further implement Article 31 of Forestry Law No. 41. Under GR24, underground mining shall be allowed in areas within protected forest provided that the mining will not cause land subsidence or lowering of ground surface, changes or alterations to the main functions of the forest areas or damage to ground water aquifers.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Dairi belum memperoleh izin melalui Keputusan Presiden karena Peraturan Kehutanan tidak menjelaskan tentang pemberian izin kepada perusahaanperusahaan tambang bawah tanah.
As of the completion date of the financial statements, Dairi has not yet obtained the permit through the Presidential Decree on the basis that the Forestry Regulation is silent on how to issue permits to underground mining companies.
Manajemen beryakinan bahwa Dairi akan memperoleh izin dan melanjutkan kegiatannya di wilayah kontrak karena mereka memiliki dukungan dari pemerintah setempat serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
The management believes that Dairi will be able to obtain the permit and continue its activities in the contract area since they have the support of the local government and the Ministry of Energy and Mineral Resources.
b. PT Citra Palu Minerals (CPM), Anak perusahaan, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang meliputi sebuah area konsesi yang terletak di dalam Taman Nasional (hutan lindung). Undang-Undang Kehutanan No. 41 yang mulai berlaku sejak tahun 1999, melarang eksploitasi sumber daya alam di area Taman Nasional, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelumnya. Saat ini, CPM masih dalam proses untuk mendapatkan izin eksplorasi dari Pemerintah Indonesia. Selanjutnya, pemulihan atas pengeluaran eksplorasi di masa mendatang tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial. Untuk mengatasi hal ini, manajemen berencana untuk melanjutkan permohonan atas izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung. Oleh karena itu, CPM yakin akan mendapatkan izin dan melanjutkan aktivitas di area konsesi.
b. PT Citra Palu Minerals (CPM), a Subsidiary, entered into a COW that includes a concession area located within a National Park (a protected forest). Forestry Law No. 41, which became effective in 1999, prohibits the exploitation of natural resources within areas of National Park, including COWs that were granted prior to the declaration. Currently, CPM is in the process of obtaining special permits to explore from the GOI. Furthermore, the ultimate recovery of exploration expenditure carried forward is dependent on successful development and commercial exploitation in the future. In reponse to these matters, management plans to continue its application for the land-use permit to undertake activities in protected forest. Hence, CPM believes in its ability to be granted a permit and continue its activities in the concession area.
84
222
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
32. KONTINJENSI (Lanjutan)
32. CONTINGENCIES (Continued)
c. PT Gorontalo Minerals (GM), Anak perusahaan, melakukan perjanjian Kontrak Karya yang meliputi sebuah area konsesi yang terletak didalam Taman Nasional (hutan lindung). Undang-Undang Kehutanan No. 41 yang mulai berlaku sejak tahun 1999, melarang eksploitasi sumber daya alam di area Taman Nasional, termasuk wilayah Kontrak Karya yang diberikan sebelumnya. Saat ini, GM masih dalam proses untuk mendapatkan izin eksplorasi dari Pemerintah Indonesia. Selanjutnya, pemulihan atas pengeluaran eksplorasi di masa mendatang tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial. Untuk mengatasi hal ini, manajemen berencana untuk melanjutkan permohonan atas izin pinjam pakai untuk melakukan kegiatan di wilayah hutan lindung. Oleh karena itu, GM yakin akan mendapatkan izin dan melanjutkan aktivitas di area konsesi.
c. PT Gorontalo Minerals (GM), a Subsidiary, entered into a COW that includes a concession area located within a National Park (a protected forest). Forestry Law No. 41, which became effective in 1999, prohibits the exploitation of natural resources within areas of National Park, including COWs that were granted prior to the declaration. Currently, GM is in the process of obtaining special permits to explore from the GOI. Furthermore, the ultimate recovery of exploration expenditure carried forward is dependent on successful development and commercial exploitation in the future. In reponse to these matters, management plans to continue its application for the land-use permit to undertake activities in protected forest. Hence, GM believes in its ability to be granted a permit and continue its activities in the contract area.
Pada tanggal 1 November 2010, GM menerima persetujuan perpanjangan ijin untuk melanjutkan studi kelayakan sampai dengan tanggal 18 Juli 2011.
On November 1, 2010, GM received an extension of the permit to continue its feasibility studies until July 18, 2011
d. Kandar Boangmanalu dan Kadir Boangmanalu (Penggugat) mengugat Dairi untuk memberikan ganti rugi sebesar Rp155 juta (setara dengan USD16.802) untuk tanah di Delleng Sumungun, Desa Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-pungga, Kabupaten Dairi dengan luas wilayah sebesar 3.000 meter persegi. Penggugat menuntut bahwa Dairi telah menggunakan lahan tersebut tanpa dasar hukum yang jelas sejak tahun 1998.
d. Kandar Boangmanalu and Kadir Boangmanalu (the “Plaintiffs”) sued Dairi for compensation amounting to Rp155 million (equivalent to USD16,802) for the land in Delleng Sumungun, Longkotan Village, Silima Pungga-pungga subdistrict, Dairi Regency of area 3,000 square meters. The Plaintiffs claimed that Dairi has been using said land without any legal basis since 1998.
Pada tanggal 5 Desember 2001, Pengadilan Negeri Sidikalang menolak tuntutan Penggugat. Keputusannnya dinyatakan oleh Pengadilan Tinggi Sumatera Utara melalui surat keputusannya pengadilan tertanggal 23 Juli 2003. Pengugat kemudian naik banding, akan tetapi, pada tanggal 31 Januari 2007, Mahkamah Agung Indonesia mengumumkan keputusan final yang menguntungkan bagi Dairi.
On December 5, 2001, the Sidikalang District Court rejected the Plaintiffs’ claim. The decision was affirmed by the North Sumatera High Court in its decision letter dated July 23, 2003. The Plaintiffs appealed the decision, but, on January 31, 2007, the Indonesian Supreme Court ruled with finality in favor of Dairi.
85 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
223
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
33. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG YANG BUKAN RUPIAH
33. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang yang bukan Rupiah, sebagai berikut: Dalam mata uang asing/ Foreign Currencies Aset Kas dan setara kas
Aset lancar lainnya Kas di bank yang dibatasi pengunaanya Wesel tagih Piutang hubungan istimewa Aset tidak lancar lainnya
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and Subsidiaries had monetary assets and liabilities other than Indonesian Rupiah as follows: 2010 Jumlah/ Amount
Assets Cash and cash equivalent
AUD USD JPY MRO EUR USD EUR
183.987 25.474.723 124.070.024 225.870 35.121 669.059 29.224
1.682.099 229.043.233 13.683.683 63.526 427.100 6.015.511 355.392
USD USD USD USD
17.742.165 111.262.598 2.985.959 8.411.974
159.519.806 1.000.362.016 26.846.753 75.632.058
Restricted cash in banks Notes receivable Due from related parties Other non-current assets
1.513.631.177
Sub-total
Sub-jumlah Kewajiban Hutang usaha
Setara dengan/ Equivalent in Rp
Due to related parties Long-term loan
Sub-jumlah
2.879.727.700
Sub-total
Kewajiban Bersih
1.366.096.523
Net Liabilities
Beban masih harus dibayar
Hutang hubungan istimewa Pinjaman jangka panjang
1.062.954 676.545 744.640 201.378 6.221.401 503.272 620.325.596 51.237.858 251.545.660
Liabilities Trade payables
9.557.019 8.227.450 6.695.057 2.448.956 55.936.615 6.120.280 68.415.710 460.679.583 2.261.647.030
Hutang lain-lain
USD EUR USD EUR USD EUR JPY USD USD
Other current assets
Other payables Accrued expenses Taxes payable
86
224
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG YANG BUKAN RUPIAH (Lanjutan)
33. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (Continued) 2009
Dalam mata uang asing/ Foreign Currencies Aset Kas dan setara kas
Piutang usaha Piutang lain-lain Aset lancar lainnya Piutang hubungan istimewa Aset tidak lancar lainnya
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Setara dengan/ Equivalent in Rp
Jumlah/ Amount
AUD USD JPY MRO EUR USD JPY AUD USD USD USD
3.655.419 1.271.453 21.498.031 12.305.535 3.034 25.797 4.750.062 207.450 150.153 282.220 7.668.418
Sub-jumlah Kewajiban Hutang usaha Hutang lain-lain Hutang hubungan istimewa Pinjaman jangka panjang
30.821.783 11.951.657 2.186.439 400.603 40.991 242.494 483.101 1.749.177 1.411.434 2.652.872 72.083.129 124.023.680
USD EUR USD EUR USD USD
2.046.449 360.972 315.516 11.059 1.631.197.975 7.979.733
19.236.617 4.876.622 2.965.846 149.410 15.333.260.963 75.009.490
Assets Cash and cash equivalent
Trade receivables Other receivables Other current assets Due from related party Other non-current assets Sub-total Liabilities Trade payables Other payables Due to related parties Long-term loan
Sub-jumlah
15.435.498.948
Sub-total
Kewajiban Bersih
15.311.475.268
Net Liabilities
34. MANAJEMEN RISIKO
34. RISK MANAGEMENT
Risiko merupakan suatu pengaruh positif atau negatif yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan. Risiko ditimbulkan karena adanya kemungkinan tidak tercapainya tujuan Perusahaan yang dapat mempengaruhi secara material ataupun menyebabkan terjadinya kesalahan.
Risk is the positive or negative effect of uncertainty on objectives. Risk arises as much from the possibility that opportunities will not be realized as it does from the possibility that threats will materialize or that errors will be made.
Perusahaan dan Anak perusahaan mengakui bahwa penerapan Manajemen Risiko pada semua tingkat organisasi merupakan hal yang penting dalam corporate governance dan hal ini diperlukan untuk mencapai tujuan usaha. Selanjutnya Perusahaan dan Anak perusahaan akan menerapkan kerangka Manajemen Risiko sesuai dengan ISO 31000: Risk Management Principles and Guidelines.
The Company and Subsidiaries recognize that effective Risk Management at all levels of the organization is a core element of corporate governance and is necessary for the achievement of business objectives. The Company and Subsidiaries will be establishing a Risk Management Framework consistent with ISO 31000: Risk Management - Principles and Guidelines.
87 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
225
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (Continued)
Berdasarkan kajian atas risiko usaha, dalam menjalankan usahanya Perusahaan dan Anak Perusahaan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Risiko-risiko serta mitigasi risiko yang dapat mempengaruhi usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut:
In running its business, the Company and its Subsidiaries face risks that may affect the operating income of the Company and Subsidiaries, if this is not being anticipated and prepared for properly. The risks and mitigation plan that may affect the business of the Company and Subsidiaries in general can be grouped as follows:
Management Risiko Umum
General Risk Management
Risiko Ketidaksesuaian Proyeksi dan Perkiraan Sebagian besar aset Perusahaan dan Anak perusahaan saat ini berada dalam tahapan eksplorasi.
Operational risk Incompatibility Risk Projections and Estimates - Most of the assets of the Company and Subsidiaries are currently in the exploration stage.
•
•
Estimates of resource and reserves figures, statements regarding future exploration potential and the sensitivity of reserve to metal price changes;
•
Estimates regarding future exploration expenditure, results, resources and reserves; Future development plans, production output and sale figures; Estimates of capital cost, project development duration, exploration and commencement of production; and Estimates of operating costs, other expenses and taxes for the operations, etc.
• • • •
Estimasi jumlah cadangan dan sumber daya, perkiraan mengenai potensi eksplorasi di masa yang akan datang dan sensitivitas dari mulai perubahan cadangan sampai perubahan harga logam; Estimasi biaya eksplorasi, hasil, cadangan dan sumber daya; Rencana pengembangan, produksi dan penjualan; Estimasi biaya modal, pengembangan proyek, jangka waktu pengembangan / ekplorasi / produksi yang dibutuhkan, produksi awal; Estimasi biaya operasional, biaya-biaya lainnya dan perpajakan; dan lain-lain
Perkiraan ini dibuat dengan sumber dan dasardasar yang dapat dipercaya, dimana dibuat dengan itikad baik, namun demikian, seperti dalam industri pertambangan pada umumnya, perkiraan-perkiraan di atas memiliki risiko ketidakpastian yang tinggi atau karena pengaruh faktor lain dapat menyebabkan hasil aktual yang berbeda secara signifikan dari yang telah dinyatakan atau diproyeksikan.
• • •
Where an expectation or belief as to future events and results are adopted, such expectations and beliefs are expressed in good faith and believed to have a reasonable basis. However, as in the mining industry in general, these expectations have uncertainties and other factors that could cause actual results to differ materially from the future results expressed, projected or implied.
88
226
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Ketidaksesuaian Perkiraan Cadangan dan Sumber Daya - Portofolio aset yang dimiliki Perusahaan dan Anak perusahaan sangat rentan terhadap risiko ketidakpastian, baik dalam hal volume atau jumlah maupun kualitas. Perkiraan cadangan dan sumber daya yang dimiliki Perusahaan dan Anak perusahaan, termasuk cadangan terbukti (proven) dan terduga (probable) merupakan perkiraan yang dibuat berdasarkan pengetahuan, pengalaman dan praktik dalam industri. Perkiraan tersebut dapat mengalami perubahan yang cukup signifikan apabila terdapat informasi baru dikemudian hari. Terdapatnya risiko-risiko yang berkaitan dengan perkiraan tersebut, seperti risiko adanya perbedaan antara perkiraan dengan kondisi sesungguhnya, termasuk kemungkinan perbedaan dalam hal kuantitas, volume dan kondisi geologis lainnya, penurunan harga logam, peningkatan biaya produksi dan modal, dan lain-lain. Perkiraan tersebut berpotensi tidak akurat dan membutuhkan penyesuaian. Penyesuaian cadangan dan sumber daya logam, dapat mempengaruhi perkembangan rencana penambangan Perusahaan dan Anak perusahaan serta berpotensi menimbulkan dampak yang material bagi kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perusahaan dan Anak perusahaan.
Incompatibility Risk of Reserves and Resource Estimates - The portfolio of assets owned by the Company and Subsidiaries is very susceptible to the risks of uncertainty, both in terms of volume or quantity and quality. The estimated reserves and resources owned by the Company and Subsidiaries, including proven reserves and probable reserves, are estimates based on knowledge, experience and practice in the industry. The estimates could change significantly if there is new information in the future. The risks associated with these estimates include the risk of differences between the estimates and actual conditions, including possible differences in quantity, volume and other geological conditions, decline in metal prices, increased production costs and capital, among others. The estimates are potentially inaccurate and may need adjustment. Adjustment to the reserves and resources of metals can affect the development of the mining plans of the Company and Subsidiaries and may potentially cause a material impact on the operations, financial condition, results of operations and business prospects of the Company and Subsidiaries.
Risiko Atas Potensi Eksplorasi - Sebagian besar portofolio aset Perusahaan dan Anak perusahaan berada dalam tahap eksplorasi, walaupun hasil kajian sampai saat ini mengindikasikan bahwa seluruh aset tersebut berada pada lokasi geologis yang sangat menarik, namun karena terbatasnya eksplorasi yang telah diselesaikan hingga saat ini memberikan risiko dan ketidakpastian yang tinggi dalam menemukan cadangan yang bernilai ekonomis. Angka eksplorasi potensi tonase cadangan yang diberikan, akan diperlakukan hanya sebagai indikasi mengenai potensi aset tersebut.
Exploration Potential Risk - A number of assets in the portfolio of the Company and Subsidiaries are in varying stages of exploration. Even though work to date indicates all these are in geologically attractive locations, they carry significant risks and uncertainties in finding economic ore deposits because of limited exploration completed to date. The exploration potential and tonnage figures given are to be treated only as indicative of the potential of these assets.
Meskipun sejumlah besar tonase berhasil ditemukan melalui kegiatan eksplorasi, namun nilai ekonomisnya tergantung pada harga logam, bijih besi, sifat metalurgi (metallurgical properties), kondisi tambang, biaya operasi dan modal untuk pengembangan dan penempatan pelanggan.
Even if large tonnage is discovered through the exploration activities, economic viability depends on metal prices, ore grade, metallurgical properties, mining conditions, operating and capital costs for development and locating suitable customers.
Seluruh faktor tersebut di atas mengandung risiko dan ketidakpastian, sehingga terdapat kemungkinan adanya cadangan yang tidak bernilai ekonomis yang pada akhirnya akan dapat mempengaruhi rencana kerja dan prospek usaha Perusahaan dan Anak perusahaan di masa yang akan datang.
All these variables carry risks and uncertainties. Therefore it is probable that economic ore deposits would not be discovered and this would have a material impact on business plans of the Company and Subsidiaries in the future.
89 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
227
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Pengembangan Proyek Proyek pengembangan suatu tambang umumnya membutuhkan waktu dan belanja modal yang besar selama tahap pengembangannya sebelum mencapai tahapan produksi. Proyek penambangan pada umumnya melalui proses eksplorasi (identifikasi bijih besi), studi kelayakan (metode penambangan, proses dan rekayasa desain, manajemen proyek, perkiraan biaya modal dan evaluasi investasi) dan tahapan konstruksi. Dalam setiap tahapan ini, terdapat potensi risiko dan ketidakpastian yang dapat mempengaruhi secara material terhadap hasil yang diharapkan (project economics). Beberapa faktor tersebut antara lain:
Project Development Risk - Mine development projects typically require a number of years and significant expenditure during the development phase before commencement of production. Typical mining projects go through exploration (identification of an ore body), feasibility study (definition of mining method, process and engineering design, project management, capital cost estimate and investment evaluation) and construction phases. In each of these phases, there are a number of risks and uncertainties that could have a material impact on the expected outcomes (project economics). Some of these factors are:
•
•
Unanticipated changes in tonnage, grade, metallurgical properties and geotechnical conditions of the site to be mined;
•
Higher than estimated input material and labor costs; Construction delays affecting production commencement which are caused by lack of skilled labor, delay in critical equipment delivery, adverse weather and engineering scope change;
• •
• •
• • • • • •
Perubahan dalam jumlah (tonase), kualitas, sifat metalurgi (metallurgical properties), dan kondisi geo-teknikal dari lokasi yang akan di tambang yang tidak atau belum terantisipasi sebelumnya; Realisasi biaya bahan baku dan tenaga kerja yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya; Penundaan pembangunan atau konstruksi yang mengakibatkan terlambatnya awal produksi, yang antara lain terjadi akibat kurangnya tenaga kerja ahli, keterlambatan dalam pengiriman peralatan-peralatan vital, kondisi cuaca yang buruk, perubahan engineering scope; Kualitas atau keakuratan data dimana asumsiasumsi engineering bergantung padanya; Keterlambatan yang tidak terduga dalam memperoleh perizinan yang diperlukan, baik terkait perizinan lingkungan hidup maupun izin dari pemerintah; Perubahan peraturan dan perundangundangan yang berlaku; Rendahnya kinerja keamanan dan keselamatan tambang; Potensi keterlambatan dalam penanganan masalah sosial dan masyarakat; Fluktuasi terhadap inflasi dan perubahan nilai tukar; Ketersediaan dan ketentuan-ketentuan dalam sumber pendanaan proyek; Perubahan-perubahan yang terlalu cepat dalam tim manajemen proyek.
Semua faktor di atas dapat mengakibatkan kenaikan biaya pengembangan proyek, menunda pelaksanaan proyek dan mengakibatkan tidak tercapainya kinerja keuangan yang diharapkan. Salah satu dari risiko utama di masa datang adalah ketersediaannya tim manajemen yang berpengalaman.
•
• •
Quality or accuracy of data on which engineering assumptions are made; Unforeseen delays in obtaining the necessary environmental and government permits;
•
Change in the country’s laws and regulations;
•
Less than expected mine safety performance;
•
Potential delays relating to community and social issues; Fluctuations in inflation and currency exchange rates; Availability and terms of project financing; and
• • •
Changes in the senior project management team.
All these factors could increase the project development costs, delay project commencement leading to less than expected project financial outcomes. One of the key risks going forward is the availability of an experienced project management team.
90
228
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko Operasional - Eksplorasi sumber daya alam dan pengembangan serta produksi dari suatu usaha penambangan merupakan suatu aktifitas yang mengandung tingkat ketidakpastian yang tinggi dan sulit untuk diprediksi. Termasuk namun tidak terbatas pada faktor-faktor sebagai berikut:
Operational Risks - The exploration for natural resources and the development and production of mining operations are activities that involve high levels of uncertainty and these are difficult to predict. These factors include, but are not limited to the following:
•
•
• • • •
• •
Kondisi geologis dan geoteknis yang tidak diharapkan; Kerusakan pada mine pit slopes dan tailings dams; Kecelakaan berupa runtuhnya tanah permukaan pada kegiatan penambangan bawah tanah; Kemungkinan terjadinya berbagai macam kecelakaan operasional; Kerusakan lingkungan termasuk pencemaran limbah logam, polusi dan berbagai material berbahaya lainnya ke sungai atau sumber air bersih di sekitar lokasi tambang; Kejadian alam, seperti aktifitas seismik, banjir dan perubahan cuaca; dan Ketidakmampuan dalam memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku.
•
Unexpected geological and geotechnical conditions; Failure of mine pit slopes and tailings dams;
•
Rockfall ground accidents in underground mines;
•
Severe industrial accidents in the operation;
•
Environmental accidents including discharge of metal, pollutants and hazardous material into surrounding water ways;
•
Natural phenomena such as seismic activity, floods and inclement weather; and Non-compliance with government laws and regulations.
•
Terjadinya satu atau lebih kondisi di atas akan berakibat pada risiko kecelakaan yang dapat berakibat pada kematian, cedera dan kerugian produksi yang dapat berakibat pada ditutupnya tambang dan kehilangan pendapatan yang diharapkan.
The occurrence of one or more of these events could lead to multiple deaths, personal injury and severe loss of production which could lead to mine closure and loss of expected revenue.
Peralatan dan Tenaga Kerja Yang Berpengalaman - Kemampuan Perusahaan dan Anak perusahaan untuk beroperasi secara efektif dapat mengalami gangguan jika Perusahaan dan Anak perusahaan kehilangan tenaga kerja utama atau kontraktor yang ditunjuk tidak dapat menarik dan mempertahankan tenaga-tenaga terampil.
Skilled Labor and Equipment - The Company and Subsidiaries’ ability to operate effectively could be impaired if the Company and Subsidiares lose key personnel or contractors or if unable to attract and retain skilled personnel.
Perusahaan dan Anak perusahaan mengelola usahanya dengan dukungan dari sejumlah tenaga kerja utama dan hilangnya setiap tenaga kerja tersebut dapat memberikan dampak yang signifikan pada Perusahaan dan Anak perusahaan. Tidak ada jaminan bahwa tenaga kerja utama tersebut akan terus kerja untuk Perusahaan dan Anak perusahaan atau Perusahaan dan Anak perusahaan akan mampu menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas di masa depan. Ketidakmampuan untuk menarik, merekrut, melatih dan mempertahankan pegawai kunci dapat berdampak buruk terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perusahaan dan Anak perusahaan.
The Company and Subsidiaries manage their businesses with a number of key personnel and the loss of any such personnel could have a material adverse effect on the Company and Subsidiares. The Company and Subsidiaries cannot assure that its key personnel will continue to be employed or that the Company and Subsidiares will be able to attract and retain qualified personnel in the future. Inability to attract, recruit, train and retain key personnel could adversely affect its businesses, financial conditions, results of operations and prospects of the Company and Subsidiares.
91 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
229
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (Continued)
Pertambangan terus menjadi industri padat karya. Sejalan dengan terus berkembangnya proyekproyek, Perusahaan dan Anak perusahaan yakin bahwa keberhasilan masa depan akan sangat tergantung pada kemampuan para kontraktornya untuk menarik dan mempertahankan tenaga terampil dan berkualitas. Kurangnya tenaga terampil bisa berdampak negatif terhadap kemampuan dalam melakukan kegiatan eskplorasi, mengembangkan, mempertahankan atau memperluas produksi, yang dapat berdampak buruk terhadap kondisi keuangan.
Mining continues to be a labor-intensive industry. As the projects develop, the Company and Subsidiaries believe that future success will depend greatly on contractors’ continued ability to attract and retain skilled and qualified personnel. A lack of skilled personnel could have an adverse impact on the ability to explore, develop, maintain or expand production, which could adversely affect the financial condition.
Industri pertambangan telah dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan sumber daya utama seperti bahan baku, alat tambang, suku cadang tertentu dan tenaga kerja yang terampil. Mengingat ledakan komoditas saat ini diharapkan untuk berlanjut dalam jangka menengah, kekurangan tenaga kerja dan peralatan dapat berdampak negatif (berdampak pada peningkatan biaya dan penundaan proyek pembangunan) pada proyek-proyek pengembangan dan kegiatan operasional.
The mining industry has been impacted by increased demand for critical resources such as input materials, mining equipment, certain critical parts and skilled labor. Given that the current commodities boom is expected to continue in the medium term, labor and equipment shortages could impact negatively (increased cost and delay to project development) on project developments and operational activities.
Risiko Penurunan Harga Logam - Kinerja keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan sangat tergantung pada harga logam internasional, dimana harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diluar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan antara lain:
Metal Price Decline Risk - The financial performance of the Company and Subsidiares is highly dependent on international metal prices, where prices are influenced by several factors beyond the control of the Company and Subsidiares, among others:
▪
▪
▪
▪ ▪
▪ ▪ ▪ ▪
Resesi atau penurunan kondisi ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, negara-negara industri lainnya dan termasuk negara-negara berkembang (China, India dan negara-negara Asia Tenggara lainnya); Kenaikan pasokan dari produksi (baik produsen baru, maupun akibat dari ekspansi yang dilakukan produsen-produsen yang telah ada), divestasi dan skrap; Kenaikan pasokan dari produsen-produsen berbiaya murah yang cukup subtansial (besar); Spekulasi jangka pendek yang dilakukan oleh para investor/trader yang memiliki kekuatan signifikan, khususnya pada komoditi emas dan tembaga; Perubahan substansial pada kebijakan moneter dan manajemen persediaan logam (metal inventory management); Ketersediaan produk pengganti yang lebih murah; Forward sale oleh produsen dalam transaksi hedging atau transaksi lain yang serupa; dan Penguatan mata uang dollar Amerika Serikat.
▪
▪ ▪
Recession or reduced economic activity in the United States of America, other industrialized nations and developing countries (China, India and other Southeast Asian countries); Increased supply from production (new producer or as result of expansion of existing producers), divestments and scrap; Increased supply from substantially low-cost producers; Speculative short-term position taken by significant investors or traders in copper and gold;
▪
Substantial change in monetary policy and metal inventory management;
▪
Availability of cheaper substitutes;
▪
Forward sale by producers in hedging or similar transactions; and Strength of the US Dollar.
▪
92
230
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (Continued)
Setiap penurunan yang terjadi pada harga logam akan langsung mempengaruhi pendapatan, laba bersih dan arus kas.
Any decline in metal price adversely impacts revenue, net income and cash flows.
Setiap penurunan harga metal yang terjadi secara berkelanjutan dapat menghambat atau menunda program pengembangan proyek yang telah direncanakan, hal ini dapat mempengaruhi arus kas dan nilai usaha yang telah diproyeksikan sebelumnya. Selain itu, penurunan harga metal yang berkelanjutan dapat berpotensi mengakibatkan aset operasional menjadi tidak ekonomis dan berakibat pada tidak layaknya proyek tersebut dijalankan.
Any sustained low metal price could delay the proposed project development timing which would impact the projected cash flows and value of the business. Moreover, simultaneous low metal prices could also render operating assets uneconomic leading to closure of such operations.
Risiko Pendanaan Proyek - Pengembangan, konstruksi dan operasional dari proyek-proyek masa datang, termasuk Dairi, Gorontalo, Palu, Bumi Mauritania dan Konblo akan tergantung pada pendanaan yang cukup besar, pendanaan tersebut selain berasal dari arus kas internal, juga diperlukan tambahan dari sumber-sumber eksternal lainnya. Kemampuan Perusahaan dan Anak perusahaan dalam memperoleh dan pendanaan baru tergantung pada beberapa faktor, seperti: kondisi makroekonomi, harga logam, kemampuan menjaga efisiensinya, kredibilitas manajemen dan posisi hutang. Jika hal-hal tersebut dinilai kurang baik oleh para investor atau calon kreditur, maka perolehan pendanaan tersebut bisa menjadi sulit untuk dilakukan dan hal tersebut akan berdampak pada kemampuan menjalankan rencana usahanya di masa yang akan datang.
Project Construction and Development Funding The development, construction and operation of potential future projects including Dairi, Gorontalo, Palu, Bumi Mauritania and Konblo will require significant funding. In addition to operating cash flows, new sources of additional funding are required. The Company and Subsidiaries’ ability to raise and service the new sources of funding depends on a number of variables, such as macroeconomic conditions, metal prices, operating efficiency, management credibility and debt position. If these factors are negatively analysed by potential investors or creditors, then funding could be significantly constrained and this will impact the ability to meet business plan forecasts.
Risiko Hukum - Perizinan dan Persetujuan Kegiatan operasional Perusahaan dan Anak perusahaan sangat bergantung pada kemampuan untuk mempertahankan, dan memperbaharui izin-izin dan persetujuan-persetujuan serta mempertahankan konsesi yang dimilikinya, termasuk namun tidak terbatas pada Kontrak Karya dan ijin eksplorasi.
Legal Risk - Licenses and Approvals - The operations of the Company and Subsidiaries are dependent on the ability to maintain and renew licenses and approvals as well as to maintain their concessions from the government, including, in particular, the COW and exploration licenses.
Perusahaan dan Anak perusahaan juga membutuhkan berbagai macam izin dan persetujuan untuk menjalankan operasinya khususnya Kontrak Karya dan ijin eksplorasi.
The Company and Subsidiaries require various licenses and approvals to continue their operations, in particular, the COW and exploration licenses.
93 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
231
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (Continued)
Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki kewajiban untuk memperbarui izin dan persetujuan yang dimilikinya apabila masa berlakunya telah habis, termasuk mendapatkan izin-izin dan persetujuan-persetujuan baru lainnya apabila diperlukan. Tidak ada kepastian bahwa Perusahaan dan Anak perusahaan akan dapat memperoleh atau memperbarui izin dan persetujuan yang dibutuhkan. Tidak dapat dipastikan bahwa Perusahaan dan Anak perusahaan akan mampu mempertahankan atau memperoleh atau memperpanjang izin-izin atau persetujuan-persetujuan yang diperlukan yang telah habis masa berlakunya. Apabila Perusahaan dan Anak perusahaan tidak dapat memperoleh atau memperbaharui izin dan persetujuan yang dibutuhkan mereka untuk melakukan kegiatan usahanya, maka kegiatan usaha, hasil usaha, kondisi keuangan, dan prospek akan terkena dampak yang merugikan secara material.
The Company and Subsidiaries must renew certain licenses and approvals as they expire, as well as obtain new licenses and approvals when required. There is no assurance that the Company and Subsidiaries can obtain or renew the licenses and approvals required. There is no assurance that the Company and Subsidiaries can retain, obtain or renew licenses or approvals that have expired. If the Company and Subsidiaries fail to obtain or renew their licences and approvals required to continue operations, the business activities, result, financial conditions and projections may result in material losses.
Selain itu, dalam Kontrak Karya, izin eksplorasi dan izin kehutanan, menyebutkan beberapa ketentuan antara lain:
In addition, the provisions of the COWs, exploration licenses and forestry permits subject the Company and Subsidiaries to various risks among others:
Jika Perusahaan dan Anak perusahaan gagal untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Kontrak Karya, izin eksplorasi dan izin kehutanan, Pemerintah dapat menghentikan Kontrak Karya dan izin eksplorasi tersebut. Hak Perusahaan dan Anak perusahaan untuk mengeksplorasi dan menambang di areal konsesi tergantung pada berlakunya masa Kontrak Karya, izin eksplorasi dan izin kehutanan tersebut. Semua Kontrak Karya, izin eksplorasi dan izin kehutanan Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai tanggal kadaluwarsa, namun kontrak/ijin tersebut dapat dihentikan oleh Pemerintah sebelum tanggal kedaluwarsanya jika Perusahaan dan Anak perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban kontraknya. Kewajiban ini meliputi pembayaran royalti dan pajak kepada Pemerintah dan pemenuhan ketentuan-ketentuan tertentu dalam lingkungan hidup, keselamatan dan kesehatan kerja. Jika Kontrak Karya dan izin eksplorasi dihentikan atau hak-haknya dibatasi, Perusahaan dan Anak perusahaan tidak akan mampu atau akan mengalami kesulitan dalam melanjutkan kegiatan eksplorasi, pembangunan atau pertambangan dalam wilayah konsesi tersebut.
If the Company and Subsidiaries fail to comply with their obligations under the COWs, exploration licenses and forestry permits, the government may terminate the COWs and exploration licenses. The rights of the Company and Subsidiaries to explore and mine in the concession areas are dependent on the continued validity of the COWs, exploration licenses and forestry permits. All of the COWs, exploration licenses and forestry have expiry dates; however, they can be terminated by the government before the expiration date if the Company and Subsidiaries cannot satisfy their contractual obligations. These obligations include the payment of royalties and taxes to the government and the satisfaction of certain mining, environmental, safety and health requirements. If the COWs and exploration licenses are terminated or the rights under those agreements are restricted, the Company and Subsidiaries would be unable or have difficulties to continue exploration, development or mining within the concession areas.
94
232
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (Continued)
Pihak lain mungkin saja mempertanyakan keabsahan Kontrak Karya dan ijin eksplorasi Perusahaan dan Anak perusahaaan. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pejabat Pemerintah dan pihak lainnya telah mempertanyakan keabsahan kontrak pertambangan Perusahaan dengan Pemerintah. Perusahaan dan Anak perusahaan tidak bisa menjamin bahwa pejabat Pemerintah atau orang lain tidak akan mempertanyakan atau menggugat Kontrak Pertambangan Perusahaan dan Anak perusahaan karena alasan politik atau lainnya, atau Pemerintah tidak akan menghentikan Kontrak Karya dan ijin eksplorasi Perusahaan dan Anak perusahaan melalui nasionalisasi operasi atau cara lain atau Pemerintah akan terus memenuhi persyaratan Kontrak Karya dan ijin eksplorasi Perusahaan dan Anak perusahaan.
Third parties may challenge the validity of the COWs and exploration licenses. In recent years, some government officials and others have questioned the validity of mining contracts entered into by governments. The Company and Subsidiaries cannot assure that government officials or others will not challenge the validity of the Mining Agreements for political or other reasons, that the government will not terminate the COWs and exploration licenses through nationalization of operations or other means or that the government will continue to comply with the terms of the COWs and exploration licenses.
Pemenuhan Terhadap Undang-undang dan Peraturan Terkait Lingkungan Hidup - Eksplorasi, pengembangan proyek, aktifitas penambangan dan pengolahan Perusahaan dan Anak perusahaan diatur sesuai dengan peraturan pemerintah pusat, peraturan lingkungan hidup dan/atau peraturan propinsi/daerah dimana kegiatan operasional tersebut dilakukan, khususnya terkait perlindungan lingkungan hidup, termasuk penanganan kualitas udara dan air, perlindungan terhadap flora dan fauna yang dilindungi, reklamasi dan penanganan limbah berbahaya. Pemenuhan terhadap peraturan dan perundangan ini walaupun diwajibkan tetap membutuhkan tenaga, waktu dan biaya tambahan, selain itu, penundaan atau terlambatnya kemampuan Perusahaan dan Anak perusahaan memperoleh izin-izin yang dibutuhkan terkait lingkungan hidup ini dapat berpotensi menunda dimulainya kegiatan operasional dan pengembangan proyek Perusahaan dan Anak perusahaan.
Compliance With Environmental Laws and Regulations The exploration, project development, mining and processing operations of the Company and Subsidiaries are regulated in all countries in which they operate under various federal, state provincial, and local laws relating to the protection of environment, which includes air and water quality, protection of protected flora and fauna, hazardous waste management and reclamation. Compliance with these laws and regulations, though necessary, imposes substantial cost and management time. Moreover, delay or failure to obtain permits and approvals related to environmental issues may adversely impact the commencement of operations and development activities.
Kebijakan dan peraturan terkait lingkungan hidup bersifat dinamis dan sangat mungkin berubah sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan hal tersebut sulit untuk diprediksi. Perubahan-perubahan tersebut mungkin dapat mempengaruhi cara atau metode operasional yang telah dilakukan sebelumnya dan mungkin dapat mempengaruhi kinerja atau kondisi keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan.
The regulatory environment is constantly, changing in line with the community’s’ expectations and it is difficult to predict these changes. They may change in a way that could materially impact previous methods of operations, activities outcomes or the financial position of the Company and Subsidiaries.
95 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
233
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (Continued)
Salah satu masalah utama terkait lingkungan hidup adalah masalah perubahan iklim. Diskusi dan perbincangan yang cukup sering dilakukan adalah terkait masalah pemenuhan dan pengawasan “emisi gas rumah kaca”. Walaupun bentuk peraturan di masa yang akan datang masih belum cukup jelas saat ini, namun demikian penerapan peraturan-peraturan baru dikemudian hari mungkin dapat mempengaruhi kegiatan pengembangan dan aktifitas operasional Perusahaan dan Anak perusahaan.
One of the critical environmental issues is governing climate change. Extensive debate and discussions are taking place with respect to setting greenhouse gas emission targets and monitoring protocols. The future regulatory requirements are unclear, therefore there are significant uncertainties regarding the possible impacts on the operations and development activities of the Company and Subsidiaries.
Risiko Operasional Global - Aktivitas eksplorasi, pengembangan dan produksi Perusahaan dan Anak perusahaan adalah aktivitas yang dilakukan secara global dan sangat bergantung terhadap kondisi politik dan risiko ekonomi, termasuk namun tidak terbatas pada:
Global Operations Risks - The Company and Subsidiaries exploration, development and production activities are global and are subject to political and economic risks including but not limited to the following:
▪
▪
Changes in laws and regulations;
▪
Political and social tensions that may result in nationalization or expropriation of the activities of the Company and Subsidiaries;
▪
Royalty and tax increases and possible requests to renegotiate existing regulations or conditions in the project development and operating agreements with local governments;
▪
Delay or inability to obtain or maintain necessary governmental permits;
▪
Import and export regulations that impact on the export of certain products (e.g., gold and diamonds); Currency fluctuations, especially in countries with high inflation; Civil strife, act of war, insurrection, terrorism and epidemic health issues; and
▪
▪
▪ ▪ ▪ ▪ ▪
Perubahan pada peraturan dan perundangundangan; Ketegangan sosial dan politik yang dapat berakibat pada nasionalisasi atau pengambilalihan usaha Perusahaan dan Anak perusahaan; Kenaikan tarif royalti dan pajak dan kemungkinan adanya permintaan dari pemerintah setempat untuk menegosiasi ulang ketentuan-ketentuan atau kondisi dalam kontrak atas proyek pengembangan dan kegiatan operasional yang sedang berjalan; Keterlambatan atau ketidakmampuan dalam memperoleh izin-izin pemerintah yang diperlukan; Peraturan terkait ekspor dan impor yang dapat mempengaruhi ekspor atas beberapa produk (emas dan berlian); Perubahan nilai tukar, khususnya pada negara-negara dengan tingkat inflasi tinggi; Perang saudara, peperangan, revolusi, terorisme dan masalah epidemi kesehatan; dan Risiko lain diluar kendali Perusahaan dan Anak perusahaan yang mungkin timbul diluar negeri di daerah dimana operasional dilakukan, seperti pembatalan kontrak, izin-izin atau hak penambangan lain secara unilateral.
Terjadinya satu atau lebih kondisi di atas akan berakibat pada dihentikannya atau ditutupnya kegiatan atau hak penambangan baik sementara ataupun selamanya serta kehilangan pendapatan yang diharapkan.
▪ ▪ ▪
Other risks arising out of foreign sovereignty over the areas in which the operations are conducted such as unilateral cancellation of contracts, licenses and other mining rights.
The occurrence of one or more of the above conditions will result in the termination or closure of mining activities or the rights either temporarily or permanently, and the expected loss of revenue.
96
234
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (Continued)
Kegiatan operasi di Indonesia - Batu Hijau Pemerintah Indonesia telah menunjuk kawasan Batu Hijau sebagai “hutan lindung”. Kegiatan pertambangan dan/atau pengembangan tidak diperbolehkan di area “hutan lindung” tersebut. Manajemen Batu Hijau telah melakukan perundingan dengan Pemerintah untuk memperoleh izin tambahan pemanfaatan hutan yang diperlukan untuk merubah rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan di Batu Hijau, termasuk memodifikasi stabilitas atas lereng tambang pit dan pelebaran pit untuk dapat mengakses lebih banyak bijih besi dari dasar tanah.
Operations in Indonesia - Batu Hijau - The GOI has designated land surrounding Batu Hijau as a protected forest. No mining and/or development activities are permitted in the protected forest areas. Batu Hijau management has been in discussions with GOI to obtain additional forest-use permits necessary to make certain amendments to the Batu Hijau environmental management plan and environmental monitoring plan, including modification to the mine’s pit slope stability and widening of the pit to gain access to ore at its base.
Izin ini merupakan persyaratan utama bagi Batu Hijau agar dapat melakukan kegiatan secara efisien dan efektif dan untuk memperpanjang jangka waktu kegiatan operasi dan pemulihan cadangan. Sampai saat ini izin tersebut belum diperoleh. Tidak ada jaminan mengenai kapan atau apakah izin dan perubahannya dapat disetujui. Penundaan tersebut dapat mempengaruhi perencanaan tambang Batu Hijau dan dapat berdampak buruk terhadap kegiatan operasi dan hasil keuangan di masa yang akan datang, termasuk penundaan atau pembatalan pembangunan dan kegiatan operasi di masa yang akan datang.
This permit is a key requirement for Batu Hijau to operate efficiently and effectively and to extend the ultimate life of the operation and recoverability of the reserves. This permit has not been received to date. No assurances can be made regarding when or whether the permit and any planned amendments will be approved. The resulting delay may adversely impact the Batu Hijau mine plan and may impact adversely on future operations and financial results, including deferment or cancellation of future development and operations.
Kegiatan operasi di Indonesia - Dairi - Proyek seng/timah Dairi berlokasi dalam kawasan hutan lindung. Untuk menanggapi permintaan dari beberapa Gubernur di Indonesia mengenai peninjauan kembali hukum kehutanan kepada Pemerintah, Pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan. Perubahan ini tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 mengenai penggunaan kawasan hutan (GR24), khususnya yang berkaitan dengan proyek penambangan yang dilakukan oleh PT Dairi Prima Mineral (Dairi) berdasarkan Kontrak Karya yang dimiliki Dairi. GR24 diterbitkan untuk menunjang penerapan Pasal 31 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 (Undang-Undang Kehutanan). Pasal 31 Undang-Undang Kehutanan berhubungan dengan izin penggunaan kawasan hutan untuk tujuan usaha dan memerlukan izin tersebut untuk menjadi dasar pertimbangan kelestarian hutan dan kepastian usaha. Meskipun perubahan ini mendatangkan kepastian atas sejumlah persoalan seperti pertambangan bawah tanah yang diperbolehkan di kawasan hutan dan menetapkan dasar untuk ganti rugi, namun masih terdapat persolan lain yang dapat menimbulkan risiko dan ketidakpastian. Risiko dan ketidakpastian pengembangan antara lain:
Operations in Indonesia - Dairi - The Dairi Zinc/Lead project is located within a protected forest area. In response to requests by some Governors in Indonesia to the GOI for the review of the forestry laws, the GOI has issued regulations regarding changes to the designation and functions of forest areas. These changes are detailed in Government Regulation No. 24 of 2010 regarding utilization of Forest Areas (GR 24), particularly in respect of the mining project conducted by Dairi under its COW. GR 24 was issued to further implement Article 31 of Law 41 of 1999 on Forestry (the Forestry Law). Article 31 of the Forestry Law deals with licenses to utilize forestry areas for business purposes and requires such a license be based on considerations of forest sustainability and business certainty. Even though these changes provide some certainty regarding a number of issues such as underground mining being allowed in forest areas and sets out the basis for compensation, there are issues remaining that pose risks and uncertainty. There are risks and uncertainties for development because of the condition that mining can only occur provided:
97 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
235
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (Continued)
▪ ▪ ▪
Pertambangan dapat berlangsung jika tidak terdapat tanah longsor atau penurunan permukaan tanah; Tidak mengakibatkan perubahan atau mengubah fungsi utama kawasan hutan secara permanen; dan Tidak menyebabkan kerusakan air tanah akuifer.
▪
There is no land subsidence or lowering of ground surface;
▪
It does not cause changing or altering of the main functions of forest areas permanently; and It does not cause damage to ground water aquifers.
▪
GR24 membutuhkan ketentuan lebih lanjut terutama untuk penambangan bawah tanah dalam kawasan hutan untuk diatur lebih lanjut melalui Peraturan Presiden memiliki ketentuan ganti rugi. Peraturan tersebut masih dalam proses dan sementara diatur dengan Peraturan Menteri. Karena hal ini merubah peraturan kehutanan, maka terdapat sejumlah keluhan dari berbagai kelompok lingkungan hidup. Oleh sebab itu, terdapat risiko bahwa pengembangan proyek (Dairi akan menjadi proyek pertama yang akan dikembangkan dengan menggunakan peraturan kehutanan yang dimodifikasi) dapat terganggu dan selanjutnya akan mengganggu dimulainya proses produksi.
GR 24 requires further provisions especially for underground mining in forest areas to be regulated by a Presidential Regulation that has additional compensation provisions. The full extent of these regulations is not finalized and is to be regulated by Ministerial Regulations. Since these changes to the forestry regulations, there have been a number of protests from various environmental groups. Therefore, there is a risk that project development (with Dairi being the first project to be developed under the modified forestry regulations) could be interrupted, which could subsequently impact commencement of production.
Kegiatan operasi di Indonesia - Gorontalo dan Citra Palu - Untuk menanggapi permintaan dari beberapa Gubernur di Indonesia mengenai peninjauan kembali atas Undang-Undang kehutanan, Pemerintah telah mengeluarkan peraturan perubahan yang berkaitan dengan peruntukan dan fungsi kawasan hutan. Perubahan ini terdapat dalam Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 berkaitan dengan penggunaan Kawasan Hutan. Perubahan dalam peraturan tersebut adalah hanya mengizinkan penambangan bawah tanah dan melarang penambangan terbuka.
Operations in Indonesia - Gorontalo and Citra Palu - In response to requests by many governors in Indonesia for review of forestry laws, the GOI has issued regulations regarding changes to the designation and functions of forest areas. These changes are detailed in GR 24 regarding utilization of Forest Areas. The changes in regulation allow only underground mining and open pit mining is prohibited.
PT Gorontalo Minerals pemegang Kontrak Karya Generasi ke-7 dengan total kawasan pertambangan sebesar 36.070 hektar di Kabupaten Bone Bolango di Propinsi Gorontalo di Sulawesi Utara. Kontrak Karya ini diberikan pada tahun 1998. Pada tahun 1998 kira-kira satu setengah dari wilayah konsesi dinyatakan sebagai hutan cadangan, yang kemudian statusnya ditingkatkan menjadi Taman Nasional (hutan lindung) pada tahun 1991. Lokasi Palu terletak tepat bersebelahan dengan dan berada dalam hutan lindung.
PT Gorontalo Minerals (GM) holds a 7 Generation COW over a total of 36,070 hectares of mining concession area in the Bone Bolango Regency in the province of Gorontalo in Northern Sulawesi. This COW was granted in 1998. In 1998 approximately one-half of concession area was declared a forestry reserve, which was upgraded to a National Park (protected forest) status in 1991. The Palu prospect is located immediately adjacent to and within a forest conservation reserve.
th
98
236
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (Continued)
Walaupun Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 kemudian memperbolehkan dilakukannya penambangan bawah tanah di area "Hutan lindung", pembatasan untuk mengembangkan tambang terbuka pada kawasan ini menjadikan proyek membutuhkan biaya yang relatif lebih besar dan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pengembangan tambang terbuka.
Even though GR 24 now allows underground mining in protected forest areas, the limitation for developing open-pit mine under this regulation in these areas could make project expenses relatively higher and development times longer for underground mine development compared to open-pit development.
Manajemen Risiko Keuangan
Financial Risk Management
Kebijakan Perusahaan yang berkaitan dengan manajemen risiko keuangan dengan jelas dan diterapkan secara konsisten. Manajemen risiko adalah bagian mendasar dari strategi jangka panjang Perusahaan meliputi bidang seperti risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan pengelolaan modal.
The Company’s policies with regard to financial risk management are clearly defined and consistently applied. They are a fundamental part of the Company’s long-term strategy covering areas such as foreign exchange risk, interest rate risk, liquidity risk and capital management.
Manajemen risiko keuangan berada dibawah pengawasan langsung dari Dewan Direksi dan terutama Chief Financial Officer.
Financial risk management is under the direct supervision of the Board of Directors and especially the Chief Financial Officer.
Resiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Perusahaan dan Anak Perusahaan terekspos terhadap perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dalam mata uang dolar Amerika pada biaya-biaya tertentu, aset dan kewajiban yang timbul dari operasi sehari-hari.
The Company and Subsidiaries are exposed to foreign currency exchange rate movements primarily in United States Dollar (US Dollar) on certain expenses, assets and liabilities that arise from daily operations.
Sumber pendapatan Perusahaan berasal dari anak Perusahaan yaitu BRJ dan penghasilan deviden melalui MDB merupakan penghasilan dalam mata dalam Dollar AS. Sedangkan kebutuhan dana Perusahaan dan anak perusahaan, terutama untuk pembiayaan aktivitas investasi umumnya dalam Dollar AS.
The Company’s income derived from the revenue of Bumi Resources Japan Company Limited, and the dividend income through PT Multi Daerah Bersaing, are in US Dollar. In additon, the funding needs of Company and Subsidiaries, primarily for investment and financing activities, are generally in US Dollar.
Dalam jumlah tertentu beban operasional rutin perusahaan dan anak perusahaan menggunakan mata uang lain selain dari Dollar AS, berdasarkan mata uang pada masing-masing negara.
In certain amount, the rountine operational expenses of Company and Subsidiaries use other currencies besides US Dollar, based on currency of each country.
Sehubungan dengan resiko nilai tukar, resiko inherent atas terjadi atas pelaporan posisi keuangan konsolidasi Perusahaan. Saat ini pelaporan keuangan perusahaan menggunakan denominasi Rupiah.
In connection with the exchange rate risk, inherent risk occurred upon the reporting of the company’s consolidated financial position. Currently, the Company’s financial report is using Indonesian Rupiah (Rupiah).
99 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
237
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko harga Komoditas
Commodity Price Risk
Perusahaan dan Anak perusahaan menghadapi risiko komoditas karena batubara dan emas merupakan produk yang diperdagangkan di pasar global. Fluktuasi dari harga komoditas tersebut langsung mempengaruhi pendapatan Perusahaan dan Anak perusahaan. Harga untuk produk tersebut didasarkan pada harga global yang cenderung terpengaruh siklus dengan fluktuasi yang signifikan.
The Company and Subsidiaries face commodity price risk because coal and gold are commodity products bought and sold on the world markets. Fluctuations of the prices of these commodity products directly affects the Company and Subsidairies’ income. Prices for the products are based on global prices, which tend to behighly cyclical and subject to significant fluctuations.
Untuk melindungi posisi keuangan, Perusahaan dan Anak perusahaan mengadakan perjanjian lindung nilai dengan pihak ketiga.
To protect their financial position, the Company and Subsidiaries entered into hedging agreement with third party.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Kemampuan Perusahaan dan Anak perusahaan untuk membiayai eksplorasi kegiatan pengembangan usaha dan operasional rutin dan membayar hutang saat jatuh tempo ditentukan oleh likuiditas Perusahaan.
The ability of Company and Subsidaiaries to fund their exploration and development activities and their daily operations, and pay currently maturing debts are detemined by the liquidity of the Company.
Manajemen risiko likuiditas yang memadai dilakukan dengan menjaga kas dan setara kas untuk mendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Perusahaan dan Anak perusahaan mempertahankan fleksibilitas pendanaan dengan menjaga agar dibawah komitmen kredit.
Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents to support business activities on a timely basis. The Company and Subsidiaries maintain flexibility in funding by maintaining availability under committed credit lines.
Tabel berikut ini menunjukan rincian jatuh tempo atas kewajiban keuangan berdasarkan kontraktual arus kas yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2010:
The following table set forth the details of the maturities of the Company’s financial liabilities based on remaining contractual undiscounted cash flows as at December 31, 2010:
Kurang dari 1 tahun/ Less than 1 year Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Hutang hubungan istimewa Kewajiban derivatif
19.866.802 9.396.354 73.471.795 239.805.976 31.170.089
1-2 tahun/ 1-2 years 2.499.325.276 -
3-5 tahun/ 3-5 years 49.450.500 -
Diatas 5 tahun/ Over 5 years 572.536.690 -
Trade payables Other payables Accrued expenses Long-term loans Due to related parties Derivative liabilities
100
238
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
34. RISK MANAGEMENT (Continued)
Interest Rate Risk
Interest Rate Risk
Perusahaan dan Anak Perusahaan dibiayai melalui pinjaman bank jangka panjang dan pinjaman lainnya, seperti kredit dan uang muka dari pihak ketiga dan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
The Company and Subsidiaries are financed through long-term bank loans and other borrowings such as loans and advances from third and related parties.
Oleh karena itu, Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu terekspos terhadap risiko pasar untuk perubahan tingkat suku bunga terkait terutama terhadap kewajiban pinjaman jangka panjang dan aset yang dikenakan bunga. Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah untuk mendapatkan suku bunga tersedia yang paling menguntungkan.
Therefore, the Company and certain Subsidiaries’ exposures to market risk for changes in interest rates relate primarily to their long-term borrowing obligations and interestbearing assets. The Company and Subsidiaries’ policy is to obtain the most favorable interest rates available.
Perusahaan dan Anak Perusahaan menganalisis tingkat suku bunga mereka secara dinamis. Berbagai skenario simulasi dengan mempertimbangkan pembiayaan kembali, pertimbangan, pembaharuan posisi yang ada dan pendanaan alternatif. Berdasarkan skenario tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung dampak pada laporan laba rugi konsolidasi dari perubahan suku bunga yang ditetapkan. Pinjaman jangka panjang dan pinjaman lainnya Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah dalam mata uang dolar AS.
The Company and Subsidiaries analyze their interest rate exposure on a dynamic basis. Various scenarios are simulated taking into consideration refinancing, renewal of existing positions and alternative financing. Based on these scenarios, the Company and Subsidiaries calculate the impact on consolidated statements of income of a defined interest rate shift. The Company and Subsidiaries’ long-term bank loans and other borrowings are denominated in US dollar.
Pada tanggal 31 Desember 2010, berdasarkan simulasi sederhana yang dilakukan, jika suku bunga meningkat/menurun sebesar 1% dengan semua variabel lainnya tetap konstan, laba Perusahaan dan Anak Perusahaan sebelum pajak untuk tahun yang bersangkutan sekitar Rp21.090.111 lebih tinggi/rendah sebagai akibat dari lebih tinggi/rendah suku bunga pinjaman.
As of December 31, 2010, based on a simple simulation performed, if the interest rates increase/decrease by 1% with all other variables being constant, the Company and Subsidiaries’ income before income tax for the year would have been approximately Rp21,090,111 higher/lower as a result of higher/lower interest expense on these borrowings.
35. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
35. SUBSEQUENT EVENTS
Konversi atas Mandatory Convertible Note
Conversion of Mandatory Convertible Note
Pada tanggal 9 Maret 2011, Mandatory Convertible Note yang diterbitkan oleh Perusahaan kepada BUMI dikonversi menjadi 7.401.541.000 saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp670 (angka penuh). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, kepemilikan BUMI di Perusahaan sebesar 87.11%.
On March 9, 2011, the Mandatory Convertible Note issued by the Company to BUMI was converted to 7,401,541,000 ordinary shares at Rp670 (full amount) par value per each share. As of the completion date of the consolidated financial statements, BUMI has shareholding of 87.11% on the Company.
101 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
239
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 36. ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian.
The Indonesian Institute of Accountants (IAI) has released revisions to several accounting standards that may have certain impacts on the consolidated financial statements.
Revisi berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
The following revisions are effective for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2011:
-
PSAK 1 (Revisi 2010) - Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 2 (Revisi 2010) - Laporan Arus Kas.
-
PSAK 3 (Revisi 2010) - Laporan Keuangan Interim. PSAK 4 (Revisi 2010) - Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. PSAK 5 (Revisi 2010) - Segmen Operasi.
-
PSAK 7 (Revisi 2010) - Pengungkapan Pihakpihak Berelasi. PSAK 8 (Revisi 2010) - Peristiwa Setelah Periode Pelaporan. PSAK 12 (Revisi 2010) - Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. PSAK 15 (Revisi 2010) - Investasi pada Entitas Asosiasi. PSAK 19 (Revisi 2010) - Aset Tidak Berwujud. PSAK 22 (Revisi 2010) - Kombinasi Bisnis.
-
-
PSAK 23 (Revisi 2010) - Pendapatan. PSAK 25 (Revisi 2010) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
-
-
PSAK 48 (Revisi 2010) - Penurunan Nilai Aset.
-
-
PSAK 57 (Revisi 2010) - Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi. PSAK 58 (Revisi 2010) - Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. ISAK 7 (Revisi 2010) - Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus. ISAK 9 - Perubahan atas Liabilitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa.
-
ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan. ISAK 11 - Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik. ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer. ISAK 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web. ISAK 17 - Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai.
-
-
-
-
-
-
-
-
PSAK 1 (Revised 2010) - Presentation of Financial Statements. PSAK 2 (Revised 2010) - Statement of Cash Flows. PSAK 3 (Revised 2010) - Interim Financial Reporting. PSAK 4 (Revised 2010) - Consolidated and Separate Financial Statements. PSAK 5 (Revised 2010) - Operating Segments. PSAK 7 (Revised 2010) - Related Party Disclosures. PSAK 8 (Revised 2010) - Events after the Reporting Period. PSAK 12 (Revised 2010) - Interests in Joint Ventures. PSAK 15 (Revised 2010) - Investments in Associates. PSAK 19 (Revised 2010) - Intangible Assets. PSAK 22 (Revised 2010) - Business Combinations. PSAK 23 (Revised 2010) - Revenue. PSAK 25 (Revised 2010) - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors. PSAK 48 (Revised 2010) - Impairment of Assets. PSAK 57 (Revised 2010) - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets. PSAK 58 (Revised 2010) - Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations. ISAK 7 (Revised 2010) - Consolidation Special Purpose Entities. ISAK 9 Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities. ISAK 10 - Customer Loyalty Programmes. ISAK 11 - Distribution of Non-Cash Assets to Owners. ISAK 12 - Jointly Controlled Entities: NonMonetary Contributions by Venturers. ISAK 14 - Intangible Assets - Web Site Costs. ISAK 17 - Interim Financial Reporting and Impairment.
102
240
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. STANDAR AKUNTANSI YANG BARU (Lanjutan)
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 36. ACCOUNTING STANDARDS PRONOUNCEMENTS (Continued)
Revisi berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
The following revisions for financial statements for the period commencing from on or after January 1, 2012:
-
-
-
PSAK 10 (Revisi 2010) - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing. ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.
Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian. 37. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang diselesaikan pada tanggal 23 Maret 2011.
-
PSAK 10 (Revised 2010) - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates. ISAK 13 - Hedges of Net Investment in a Foreign Operation.
The Company and Subsidiaries are evaluating the potential impact on the consolidated financial statements as a result of the adoption of the above new accounting standards. 37. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements that were completed on March 23, 2011.
103 PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
241
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
242
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk 2010 ANNUAL REPORT
243
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk Wisma Bakrie 2, 15th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-2 Jakarta 12920 P. [+62.21] 5794.5698 F. [+62.21] 5794.5687
[email protected]
www.bumiresourcesminerals.com
244
PT BUMI RESOURCES MINERALS Tbk LAPORAN TAHUNAN 2010