UNIVERSITAS INDONESIA
PERANCANGAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI ADAPTIF PADA UNIVERSITAS LAMPUNG
KARYA AKHIR
GIGIH FORDA NAMA 1106041975
FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI JAKARTA JANUARI 2013
UNIVERSITAS INDONESIA
PERANCANGAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI ADAPTIF PADA UNIVERSITAS LAMPUNG
KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi
GIGIH FORDA NAMA 1106041975
FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI JAKARTA JANUARI 2013
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama
: Gigih Forda Nama
NPM
: 1106041975
Tanda Tangan :
Tanggal
: Januari 2013
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Akhir ini diajukan oleh: Nama
: Gigih Forda Nama
NPM
: 1106041975
Program Studi
: Magister Teknologi Informasi
Judul Karya Akhir
: Perancangan Infrastruktur Teknologi Informasi Adaptif pada Universitas Lampung
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Dr. Bob Hardian
(.................................)
Penguji
: Wahyu Catur Wibowo, Ph.D.
Penguji
: Rizal Fathoni Aji, M.Kom.
Ditetapkan di Tanggal
: :
Jakarta Januari 2012
iii
(.................................)
(.................................)
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Karya Akhir ini yang berjudul Perancangan Infrastruktur Teknologi Informasi Adaptif pada Universitas Lampung. Penulisan Karya Akhir ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Magister Teknologi Informasi di Universitas Indonesia. Saya menyadari sangatlah sulit bagi saya dalam menyelesaikan penelitian ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1.
Bapak Dr. Bob Hardian selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah memberikan bimbingan selama pembuatan Karya Akhir.
2.
Bapak Wahyu Catur Wibowo, Ph.D. , Rizal Fathoni Aji, M.Kom. , selaku dosen penguji.
3.
Bapak Dr. Ahmad Nizar Hidayanto selaku Ketua Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia, beserta segenap dosen dan karyawan.
4.
DIKTI selaku pemberi beasiswa BPPS.
5.
Prof. Dr. Sugeng P. Harianto, M.S. selaku Rektor Universitas Lampung atas segala bantuan dan dukungan selama ini.
6.
Bapak M. Komarudin, S.T, M.T. , selaku Ketua UPT Puskom Universitas Lampung atas segala informasi data dan bantuannya.
7.
Bapak Dr. Eng. Lukmanul Hakim, Ibu Mardiana, S.T, M.T. dan rekan rekan di Unila atas diskusi dan sharing pengetahuannya.
8.
Istri tersayang Nurul Huda, S.T. dan ananda Ahmad Rasya Algifarda atas segala dukungan selama ini.
9.
Papa, Mama, Umi, Abi (Alm) atas segenap doa untuk keberhasilan ananda.
10.
Rekan-rekan seperjuangan MTI 2011 atas sharing informasinya.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan bangsa ini di masa yang akan datang. Jakarta, Januari 2013 Gigih Forda Nama
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama NPM Program Studi Departemen Fakultas Jenis Karya
: Gigih Forda Nama : 1106041975 : Magister Teknologi Informasi :: Ilmu Komputer : Karya Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusice Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
Perancangan Infrastruktur Teknologi Informasi Adaptif pada Universitas Lampung
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database). Merawat, dan mempublikasikan karya akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Pada tanggal
: Jakarta : Januari 2013
Yang menyatakan
Gigih Forda Nama
v
ABSTRAK
Nama
: Gigih Forda Nama
Program Studi
: Magister Teknologi Informasi
Judul
: Perancangan Infrastruktur Teknologi Informasi Adaptif pada Universitas Lampung
Perguruan tinggi menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 merupakan sebuah organisasi yang berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Tridharma) serta memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya. Demi mewujudkan proses Tridharma berkualitas maka perguruan tinggi juga harus merencanakan infrastruktur teknologi informasi guna mendukung keselarasan penerapan Teknologi Informasi (TI) terhadap strategi bisnis organisasi. Universitas Lampung (Unila) sebagai perguruan tinggi negeri di Lampung telah memiliki infrastruktur TI dan dikelola secara mandiri. Hingga saat ini TI di Unila menjadi sesuatu yang kompleks, pola pengelolaan konvensional dan tidak terintegrasi berakibat pada infrastruktur TI yang tidak adaptif dalam menjawab solusi atas perubahan bisnis dan aplikasi. Selain itu dengan adanya inovasi pengembangan layanan TI yang berkesinambungan, berdampak pada tingginya beban kerja pengelola. Penelitian ini bertujuan merancang infrastruktur teknologi informasi yang bersifat adaptif berdasarkan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM) dengan studi kasus di Unila. Menggunakan konsep penelitian kualitatif melalui studi literatur dan melakukan wawancara. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut; (1) Dari hasil perancangan menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM diperoleh 9 area fungsional bisnis, dan 12 kandidat aplikasi yang diusulkan untuk dikembangkan Unila.(2) Menghasilkan 11 prinsip pengembangan arsitektur teknologi informasi. (3) Mengacu pada portofolio aplikasi masa depan (Mc Farlan Grid) , dihasilkan 6 aplikasi dalam kuadran strategic (SIAKAD-T, E-LIBRARY, SIPADU-T, DSS, SIPPM-T, KMS), 2 aplikasi kuadran operasional (PMS-T, CRM), 4 aplikasi kuadran support (MNC-T, NOPEC-T, EMAIL-SYSTEM, SSO). (4)Hasil perancangan infrastruktur pada penelitian ini menghasilkan rancangan infrastruktur TI yang bersifat adaptif berbasis teknologi cloud computing. (5) Hasil perancangan cloud computing merumuskan 5 cluster private cloud terdiri 104 node Virtual Machine (VM) mengadopsi prinsip failover dan redundancy layanan. (6)Pemodelan arsitektur enterprise penelitian ini dapat menjadi acuan dalam membuat cetak biru pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi di Universitas Lampung. Kata kunci: TOGAF ADM, infrastruktur teknologi informasi, adaptive enterprise architecture, cloud computing
vii
Universitas Indonesia
ABSTRACT
Name
: Gigih Forda Nama
Study program
: Magister of Information Technology
Title
: Design an Adaptive Information Technology Infrastructure at University of Lampung
Higher Education according to Laws No.20 2003 is an Organization with core activity consist of academic, research, and community service (Tridharma) and have autonomy to manage their own institution. In order to realize Tridharma, Higher Education should also planning information technology (IT) infrastructure to support alignment process between IT strategy and organization's business strategy. Universitas Lampung (Unila) as a government university in Lampung, was already had IT infrastructure and managed independently. Now IT Unila is more complicated, conventional and disintegrated IT management have consequences that IT infrastructure is not adaptive to response the change of business solutions and applications. In addition of innovative development and sustainable IT service was impacting the high workload for administrator. This research intend to design adaptive IT infrastructure based on framework The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM) with case study on Unila. Using qualitative research concepts through literature studies and interviews. The results of this research are as follows: (1) From the design of framework TOGAF ADM acquired 9 functional areas of business, and 12 candidate applications are proposed to be developed Unila. (2) Generate 11 principles of the development of information technology architecture. (3) Refers future applications portofolio (Mc Farlan Grid), produced 6 applications in the strategic quadrant (SIAKAD-T, E-LIBRARY, SIPADU-T, DSS, SIPPM-T, KMS), 2 application quadrant operation (PMS- T, CRM), 4 quadrant application support (MNC-T, T-NOPEC, EMAIL-SYSTEM, SSO). (4) The results of infrastructure design produces an adaptive IT infrastructure based on cloud computing technology. (5) The Cloud Computing design are formulate five private clusters, consist of 104 nodes Virtual Machine (VM) and adopting the principle of failover and redundancy service. (6) The result of enterprise architecture modeling could be a reference in making of a blueprint of information system development and information technology at the University of Lampung.
Key word: TOGAF ADM, information technology infrastructure, adaptive enterprise architecture, cloud computing viii
Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................................... v ABSTRAK ........................................................................................................... vii ABSTRACT ........................................................................................................ viii DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xiii BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1 1.1. Latar belakang.......................................................................................... 1 1.2. Perumusan masalah.................................................................................. 3 1.3. Tujuan ...................................................................................................... 3 1.4. Manfaat .................................................................................................... 3 1.5. Ruang lingkup penelitian ......................................................................... 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 4 2.1. Arsitektur teknologi informasi ................................................................. 4 2.1.1. Arsitektur perusahaan ....................................................................... 4 2.1.2. Tujuan dan Manfaat Arsitektur Perusahaan ..................................... 4 2.1.3. Definisi Arsitektur Teknologi Informasi .......................................... 5 2.1.4. Kerangka Kerja Arsitektur Teknologi Informasi. ............................ 7 2.1.4.1. Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF).................. 7 2.1.4.2. Zachman framework ...................................................................... 9 2.1.4.3. The Open Group Architecture Framework (TOGAF). ................ 12 2.1.5. Pemilihan framework arsitektur perusahaan .................................. 15 2.2. Infrastruktur teknologi informasi (TI) adaptif ....................................... 17 2.3. Cloud computing .................................................................................... 18 2.3.1. Konsep cloud computing ................................................................ 18 2.3.2. Karakteristik cloud computing ....................................................... 19 2.3.3. Jenis layanan cloud computing ....................................................... 20 2.3.4. Model penerapan cloud computing ................................................ 21 2.3.5. Komponen cloud computing........................................................... 23 2.4. Service Oriented Architecture (SOA) .................................................... 23 2.4.1. Definisi Service .................................................................................. 23 2.4.3. Definisi Service Oriented Architecture (SOA) .................................. 23 2.5. Value chain ............................................................................................ 26 2.6. Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) ................................... 27 2.7. Capacity planning .................................................................................. 28 2.8. Penelitian terdahulu ............................................................................... 30 2.8.1. Research of Information System Technology Architecture (Minli Jin, Decai Kung, Wuliang Peng, 2010). ........................................................ 30 2.8.2. Building and Managing Adaptive e-Business Solution Infrastructure (David L. Cohn, 2003) ........................................................... 31
ix
Universitas Indonesia
2.8.3. European Organization for Nuclear Research (CERN) data centre evolution (Gavin McCance, 2012) ............................................................... 32 2.9. Teoritical framework ............................................................................. 34 BAB 3 .................................................................................................................. 36 3.1. Tahapan penelitian ................................................................................. 36 3.2. Kerangka pikir penelitian...................................................................... 38 3.2.1. Fase preliminary: framework and priciples ................................... 38 3.2.2. Fase requirements management ..................................................... 38 3.2.3. TOGAF Architecture Development Method (ADM) ..................... 38 3.2.3.1. Fase A : Architecture Vision ................................................... 38 3.2.3.2. Fase B : Bussiness architecture............................................... 39 3.2.3.3. Fase C : Information system architecture ............................... 39 3.2.3.4. Fase D : Technology architecture ........................................... 39 3.2.3.5. Fase E : Opportunities and solutions ...................................... 40 3.3. Metode pengumpulan data. .................................................................... 40 3.4. Metode Analisis Data............................................................................. 40 BAB 4 PROFIL ORGANISASI ........................................................................ 41 4.1. Sejarah Organisasi .............................................................................. 41 4.2. Visi dan Misi ...................................................................................... 43 4.3. Sasaran Strategis ................................................................................ 43 4.4. Fasilitas .............................................................................................. 44 4.4.1. Layanan Informasi ...................................................................... 45 4.4.2. Perpustakaan ............................................................................... 46 4.5. Organisasi ........................................................................................... 47 4.5.1. Bagan struktur organisasi Universitas Lampung. ....................... 47 4.5.2. Tugas dan Fungsi ........................................................................ 48 4.6. Statistik Mahasiswa ............................................................................ 50 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 51 5.1. Fase preliminary: framework and principles ......................................... 51 5.1.1. Menentukan framework dan metodologi ........................................ 52 5.1.2. Komitmen manajemen .................................................................. 52 5.2. Fase requirements managements ............................................................ 52 5.2.1. Architecture vision .......................................................................... 53 5.2.2. Business architecture ...................................................................... 54 5.2.3. Information system architecture ...................................................... 54 5.2.4. Architecture technology .................................................................. 55 5.2.5. Opportunities and solutions ............................................................ 55 5.3. Fase architecture vision .......................................................................... 55 5.3.1. Visi dan Misi Unila ......................................................................... 55 5.3.2. Tujuan bisnis (business goals)........................................................ 56 5.3.3. Sasaran bisnis (business objective) ................................................. 58 5.3.4. Ruang lingkup (scope) .................................................................... 59 5.3.5. Struktur Organisasi ......................................................................... 59 5.3.6. Stakeholder ..................................................................................... 59 5.4. Fase business architecture ...................................................................... 60 5.4.1. Analisis lingkungan bisnis Universitas Lampung .......................... 60 5.4.1.1. Analisis bisnis internal Unila .................................................. 60 5.4.1.2. Analisis bisnis eksternal Unila ................................................ 65
x
Universitas Indonesia
5.4.2. Alternatif strategi bisnis ................................................................. 68 5.5. Fase information system architecture ..................................................... 69 5.5.1. Arsitektur aplikasi .......................................................................... 69 5.5.1.1. Arsitektur aplikasi saat ini ....................................................... 69 5.5.1.2. Arsitektur aplikasi yang diharapkan ........................................ 72 5.5.2. Arsitektur data ................................................................................ 78 5.5.2.1. Arsitektur data saat ini ............................................................ 78 5.5.2.2. Arsitektur data usulan ............................................................. 82 5.6. Fase technology architecture ................................................................. 88 5.6.1. Kondisi technology architecture saat ini ........................................ 89 5.6.1.1. Data center .............................................................................. 89 5.6.1.2. Jaringan Data ........................................................................... 93 5.6.1.3. Keamanan ................................................................................ 94 5.6.1.4. Fasilitas pendukung infrastruktur TIK .................................... 95 5.6.1.5. Disaster recovery .................................................................... 95 5.6.1.6. Hasil pemetaaan kondisi infrastruktur berdasar subdimensi infrastruktur PeGI ...................................................................................... 95 5.6.2. Usulan technology architecture ...................................................... 96 5.6.2.1. Mengidentifikasi prinsip teknologi ......................................... 96 5.6.2.2. Mengadopsi tren teknologi ...................................................... 97 5.6.2.3. Mendefinisikan platform teknologi ...................................... 102 5.7. Fase Opportunities and Solutions ........................................................ 106 5.7.1. Pola solusi pengembangan aplikasi .............................................. 106 5.7.2. Pola solusi pengembangan teknologi .......................................... 109 5.7.3. Migration planning ....................................................................... 126 5.7.4. Rancangan arsitektur teknologi informasi Unila .......................... 127 5.7.5. Perancanganteknologi cloud computing ..................................... 128 5.7.5.1. Rancangan private cloud Unila ............................................. 128 5.7.5.2. Summary report node megatron ............................................ 134 5.7.5.3. Summary report VM eng.unila.ac.id ..................................... 137 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 140 6.1. Kesimpulan .......................................................................................... 140 6.2. Saran .................................................................................................... 141 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... xix LAMPIRAN ....................................................................................................... xxii
xi
Universitas Indonesia
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan framework arsitektur perusahaan .................................. 16 Tabel 2.2 Penilaian subdimensi infrastruktur PeGI (KOMINFO) ....................... 28 Tabel 4.1 Sasaran strategis Universitas Lampung ................................................ 43 Tabel 4.2 Daftar fasilitas ...................................................................................... 45 Tabel 4.3 Data statistik Mahasiswa ...................................................................... 50 Tabel 5.1 Prinsip arsitektur TI Universitas Lampung .......................................... 51 Tabel 5.2 Tujuan strategis Universitas Lampung ................................................. 56 Tabel 5.3 Sasaran strategis Universitas Lampung .............................................. 58 Tabel 5.4 Stakeholders Universitas Lampung ...................................................... 59 Tabel 5.5 Portofolio aplikasi Universitas Lampung............................................. 69 Tabel 5.6 McFarlan grid as is aplikasi Universitas Lampung.............................. 71 Tabel 5.7 Pemetaan critical success factor (CSF) SI Universitas Lampung ...... 72 Tabel 5.8 Portofolio aplikasi yang akan datang ................................................... 75 Tabel 5.9 McFarlan grid portofolio aplikasi masa depan..................................... 76 Tabel 5.10 Data penyelenggaraan pendidikan ...................................................... 78 Tabel 5.11 Data penelitian .................................................................................... 79 Tabel 5.12 Data Pengabdian ................................................................................. 80 Tabel 5.13 Data Administrasi akademik .............................................................. 80 Tabel 5.14 Data pengembangan SDM.................................................................. 80 Tabel 5.15 Data Keuangan ................................................................................... 81 Tabel 5.16 Data Aset ............................................................................................ 81 Tabel 5.17 Data kerjasama ................................................................................... 81 Tabel 5.18 Data sumber daya TI .......................................................................... 81 Tabel 5.19 Prinsip pengembangan SI/TI .............................................................. 96 Tabel 5.20 Perbandingan sistem cloud computing ............................................. 105 Tabel 5.21 Landscape aplikasi as is dan to be ................................................... 107 Tabel 5.22 Daily hits, bulan Agustus 2012 ........................................................ 113 Tabel 5.23 Hourly statistik detail web unila ....................................................... 115 Tabel 5.24 Tabel Estimasi kapasitas per aplikasi per tahun ............................... 118 Tabel 5.25 Pola solusi teknologi, mengacu kerangka subdimensi infrastruktur PeGI .................................................................................................................... 120 Tabel 5.26 Virtual Machine (VM) Node ............................................................. 130
xii
Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Enam disiplin arsitektur ..................................................................... 7 Gambar 2.2 Struktur komponen FEAF .................................................................. 8 Gambar 2.3 Matriks arsitektur FEAF ..................................................................... 9 Gambar 2.4 Kerangka kerja arsitektur perusahaan Zachman ............................... 10 Gambar 2.5 TOGAF Arsitecture Development Method (ADM) .......................... 13 Gambar 2.6 Model TOGAF ADM ...................................................................... 14 Gambar 2.7 Jenis layanan cloud computing ......................................................... 20 Gambar 2.8 Cloud computing Model ................................................................... 22 Gambar 2.9 Perbedaan arsitektur 3-tier dengan SOA .......................................... 24 Gambar 2.10 Aplikasi-aplikasi yang berdiri sendiri............................................. 25 Gambar 2.11 Service dari aplikasi dan digunakan dalam proses bisnis ............... 25 Gambar 2.12 Value Chain Diagram ..................................................................... 26 Gambar 2.13 Proses dalam merencanakan kapasitas ........................................... 29 Gambar 2.14 TOGAF ADM Iteration................................................................. 30 Gambar 2.15 Reference Model of a Coal-dressing Plant..................................... 31 Gambar 2.16 Data centre by number CERN....................................................... 32 Gambar 2.17 New Building Block, arsitektur cloud CERN ................................ 33 Gambar 2.18 Teoritical framework penelitian ..................................................... 34 Gambar 3.1 Tahapan penelitian ............................................................................ 37 Gambar 4.1 Struktur Organisasi ........................................................................... 47 Gambar 5.1 Internal value chain Universitas Lampung ...................................... 61 Gambar 5.2 Eksternal value chain Universitas Lampung ................................... 65 Gambar 5.3 Arsitektur sistem informasi mendatang ............................................ 77 Gambar 5.4 Use case pendidikan ......................................................................... 82 Gambar 5.5 Class diagram pendidikan ................................................................ 83 Gambar 5.6 Use case penelitian ........................................................................... 84 Gambar 5.7 Class diagram penelitian .................................................................. 84 Gambar 5.8 Use case pengabdian ........................................................................ 85 Gambar 5.9 Class diagram pengabdian ............................................................... 85 Gambar 5.10 Use case penyelenggaraan akademik ............................................. 86 Gambar 5.11 Class diagram penyelenggaraan akademik .................................... 87 Gambar 5.12 Use case operasional SI/TI ............................................................. 87 Gambar 5.13 Class diagram operasional SI/TI .................................................... 88 Gambar 5.14 Sebaran perangkat switching Unila ................................................ 90 Gambar 5.15 Sebaran sistem operasi data center ................................................ 91 Gambar 5.16 Sebaran alokasi storage data center ............................................... 92 Gambar 5.17 Rack server diagram data center Unila .......................................... 93 Gambar 5.18 Hasil self assesment subdimensi infrastruktur PeGI...................... 95 Gambar 5.19 Social media strategy.................................................................... 101 Gambar 5.20 Katalog layanan bisnis Unila ........................................................ 106 Gambar 5.21 Kondisi penyimpanan web server Unila ....................................... 109 Gambar 5.22 Query top pada web server Unila ................................................. 110 Gambar 5.23 Statistik web server Website Unila ............................................... 111 Gambar 5.24 Daily usage web server Unila bulan Agustus ............................... 112 Gambar 5.25 Hourly usage web server Unila .................................................... 114 xiii
Universitas Indonesia
Gambar 5.26 Virtual server running on bare-metal hardware .......................... 116 Gambar 5.27 Basic cloud infrastructure ............................................................ 117 Gambar 5.28 Rancangan Arsitektur Teknologi Informasi Unila ....................... 127 Gambar 5.29 Perancangan infrastruktur private cloud Unila………. ……….128 Gambar 5.30 Megatron node report ................................................................... 134 Gambar 5.31 Summary megatron ....................................................................... 134 Gambar 5.32 Cpu utilization megatron .............................................................. 135 Gambar 5.33 Server load megatron ................................................................... 135 Gambar 5.34 Memory usage megatron .............................................................. 136 Gambar 5.35 Network traffic megatron ............................................................. 136 Gambar 5.36 Service megatron .......................................................................... 137 Gambar 5.37 Node eng.unila.ac.id ..................................................................... 137 Gambar 5.38 Cpu usage eng .............................................................................. 138 Gambar 5.39 Memory usage eng........................................................................ 138 Gambar 5.40 Network traffic eng ....................................................................... 139 Gambar 5.41 Disk IO Eng .................................................................................. 139
xiv
Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, permasalahan yang ingin diselesaikan serta tujuan dan manfaat penelitian 1.1.
Latar belakang Perguruan tinggi menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 merupakan
sebuah organisasi yang berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Tridharma) serta memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya. Demi mewujudkan proses Tridharma berkualitas maka perguruan tinggi juga harus merencanakan infrastruktur
teknologi
informasi guna menjaga menunjang keselarasan penerapan Teknologi Informasi (TI) terhadap strategi bisnis organisasi. Komponen penting dan menentukan handalnya layanan TI pada sebuah organisasi adalah infrastruktur teknologi informasi yang digunakan, namun untuk memiliki infrastruktur teknologi yang handal, organisasi harus mengeluarkan biaya cukup besar, sehingga banyak organisasi tidak mampu untuk mengadakan infrastruktur TI secara mandiri karena keterbatasan anggaran dan sumber daya. Universitas Lampung (Unila) sebagai perguruan tinggi
negeri di
Lampung telah memiliki infrastruktur TI dan dikelola secara mandiri. Hingga saat ini TI di Unila menjadi hal yang kompleks, dari hasil identifikasi terdapat 32 server utama, 6 perangkat SAN, 102 switching distribusi, akses point, dan perangkat pendukung lainnya tersebar pada seluruh unit kerja, setiap tahunnya sering terjadi kerusakan fisik dan nonfisik pada perangkat, beragamnya jenis/merk perangkat membutuhkan penanganan khusus dari pengelola terutama untuk mempelajari karakteristik dari masing-masing perangkat. Pola pengelolaan konvensional masih diberlakukan pada sebagian besar perangkat server, dimana masing-masing server menjalankan satu sistem operasi, selanjutnya diatas sistem operasi tersebut berjalan aplikasi tertentu (tidak dilakukan pemisahan proses komputasi dan penyimpanan data), sehingga ketika
1
Universitas Indonesia
2
terjadi masalah seperti kerusakan memory/processor/hardisk pada server aplikasi, membutuhkan waktu cukup lama untuk mengaktifkan kembali layanan tersebut. Selain itu aktifitas penetrasi test (pentest) dari cracker terhadap aset informasi unila, menyulitkan pengelola dalam proses investigasi dan langkah penyelamatan data, beberapa kali terjadi peristiwa cracker melakukan deface pada beberapa website fakultas, butuh waktu cukup lama untuk menormalkannya kembali pada kondisi semula, selain itu seringnya dilakukan pemadaman listrik oleh pihak PLN secara tiba tiba dan dalam waktu cukup lama, berakibat pada sering terjadinya kerusakan hardware pada data centre dan mengganggu layanan TI. Saat ini sistem informasi yang digunakan masih berdiri sendiri dan belum saling terintegrasi, aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) yang telah dibangun sejak tahun 2000 berbasis php dan oracle belum tergabung dengan aplikasi keuangan, kepegawaian, perencanaan sehingga berakibat pada lamanya proses tabulasi data ketika pimpinan ataupun stakeholder meminta laporan secara menyeluruh atas unit kerja (contoh:EPSBED, akreditasi). Infrastruktur TI saat ini dirasakan tidak cukup adaptif dalam menjawab solusi atas perubahan bisnis dan aplikasi secara cepat dan tepat. Terlihat pada saat munculnya beberapa aplikasi baru, membutuhkan waktu ekstra bagi pengelola untuk mengaktifkannya, mulai dari instalasi server, sistem operasi, instalasi database, dsb, berdampak juga kepada bertambahnya tanggung jawab pengelolaan server fisik bagi pengelola. Karya Akhir ini membahas perancangan infrastruktur teknologi informasi adaptif pada Universitas Lampung menggunakan kerangka kerja The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Perancangan infrastruktur dilakukan dengan membatasi ruang lingkup yang terdiri atas enam fase awal dari TOGAF ADM yang mencakup: preliminary, architecture vision, business architecture, information systems architectures, technology architecture, opportunities and solutions.
Universitas Indonesia
3
1.2. Perumusan masalah Pada penelitian ini dirumuskan permasalahan yang akan dicapai, y a i t u sebagai berikut: “Bagaimana rancangan infrastruktur teknologi informasi adaptif yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Universitas Lampung? 1.3. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk merancang infrastruktur teknologi informasi adaptif pada Universitas Lampung, sebagai solusi menjawab permasalahan yang dideskripsikan pada latar belakang. 1.4. Manfaat 1. Memberikan gambaran mengenai arsitektur teknologi informasi dan sistem informasi yang dimiliki Unila saat ini. 2. Membantu dan menganalisa permasalahan-permasalahan yang ada pada infrastruktur TI saat ini. 3. Rekomendasi dari hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk pengembangan infrastruktur Unila yang lebih fleksibel dan efektif (adaptif). 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan ide pengembangan sistem informasi baru untuk mendukung proses bisnis Unila. 1.5. Ruang lingkup penelitian Penelitian ini dilakukan pada Universitas Lampung, pengambilan data dilakukan secara langsung di Unila,
serta melakukan studi literatur terkait
dengan topik bahasan karya akhir. Perancangan yang dihasilkan bersifat spesifik sesuai dengan proses bisnis di Unila dan tidak berlaku general untuk organisasi ataupun Perguruan Tinggi lain. Peneliti menggunakan
kerangka kerja TOGAF
untuk menyelaraskan arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi dan arsitektur teknologi pada Unila. Perancangan infrastruktur dilakukan dengan membatasi ruang lingkup yang terdiri atas enam fase awal dari TOGAF ADM yang mencakup: preliminary, architecture vision, business architecture, information systems architectures, technology architecture, opportunities and solutions.
Universitas Indonesia
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Arsitektur teknologi informasi
2.1.1. Arsitektur perusahaan Menurut Zachman (1997), Arsitektur perusahaan merupakan sekumpulan representasi yang diperlukan untuk menggambarkan sebuah sistem atau perusahaan berkenaan dengan konstruksi, pemeliharaan, dan perkembangannya. Dijelaskan
juga
oleh
Federal
Enterprise
Architecture
Program
Management Office (FEAPMO, 2003), Arsitektur perusahaan merupakan pusat aset informasi strategis yang mendefinisikan misi bisnis, informasi yang diperlukan untuk menjalankan misi, teknologi yang diperlukan untuk melakukan misi, dan proses-proses transisional untuk mengimplementasikan teknologi baru sebagai respon terhadap perubahan kebutuhan-kebutuhan misi. Sedangkan menurut Schekkerman (2004) bahwa arsitektur perusahaan merupakan pernyataan lengkap dari perusahaan, sebuah master plan yang ”bertindak sebagai kekuatan kolaborasi” di antara aspek-aspek dari perencanaan bisnis seperti tujuan, visi, strategi, dan prinsip-prinsip tata kelola, aspek-aspek dari kegiatan bisnis seperti syarat-syarat bisnis, struktur organisasi, proses, dan data, aspek-aspek otomasi seperti sistem informasi dan basis data, serta infrastruktur berbasis teknologi dari bisnis seperti komputer, sistem operasi, dan jaringan. 2.1.2. Tujuan dan Manfaat Arsitektur Perusahaan Menurut Joachim Schelp dan Matthias Stutz apabila dilakukan prinsip tata kelola untuk mengontrol perkembangan dan implementasi arsitektur tersebut maka akan didapat keuntungan dari arsitektur perusahaan yang dikelompokkan dalam 5 (lima) keuntungan sebagai berikut: 1. Mengurangi
biaya-biaya
teknologi
informasi
melalui
penggabungan,
standarisasi, dan pengintegrasian sistem informasi korporat.
4
Universitas Indonesia
5
2. Meningkatkan responsif teknologi informasi melalui penggunaan kembali komponen-komponen yang sudah matang. 3. Mengurangi risiko dan memenuhi keperluan akan peraturan dengan sistem informasi yang digunakan saat ini. 4. Meningkatkan penyampaian nilai tambah dengan mempertinggi kepuasan manajerial dan membantu pembuatan keputusan. 5. Memungkinkan tujuan-tujuan strategis bisnis melalui keunggulan operasional yang lebih baik, hubungan dengan pelanggan yang lebih baik, serta kepemimpinan produk. 2.1.3. Definisi Arsitektur Teknologi Informasi ITIL v3 (Information Technology Infrastructure Library v3. 2011), mendifinisikan arsitektur teknologi informasi
adalah seluruh aspek meliputi
piranti keras, piranti lunak, perangkat jaringan dan fasilitas lainnya yang diperlukan untuk pengembangan, ujicoba, pengaturan dan daya dukung terhadap aplikasi dan layanan teknologi informasi. Seluruh aspek harus dikelola ketika dijalankan untuk memastikan elemen-elemen tersebut beroperasi sebagaimana mestinya dan membentuk satu operasi yang lancar sehingga memenuhi kebutuhan pengguna. International Business Machine (IBM) mendefinisikan 6 (enam) jenis disiplin arsitektur teknologi informasi sebagai berikut 1.
Arsitektur perusahaan (enterprise architecture). Seorang arsitek perusahaan berfokus pada pemetaan kemampuan-kemampuan teknologi informasi dengan kebutuhan-kebutuhan bisnis. Arsitek bertanggung jawab terhadap keseluruhan
sistem
intensif
perangkat
lunak perusahaan, termasuk
hubungan di antara berbagai aplikasi, berbagi data di antara aplikasi, integrasi dari aplikasi, dan infrastruktur untuk menjalankan aplikasi tersebut. 2.
Arsitektur aplikasi (application architecture). Arsitek aplikasi berfokus pada
desain aplikasi
untuk mengotomatisasikan proses
bisnis
dan
menyediakan fungsionalitas yang membantu pengguna untuk melakukan pekerjaan bisnis. Tanggung jawab arsitek meliputi merancang aplikasi untuk memenuhi kebutuhan fungsional pengguna dan keperluan kualitas pelayanan yang meliputi
performansi
(performance), ketersediaan
Universitas Indonesia
6
(availability), skalabilitas (scalability), keamanan (security), dan integritas (integrity). Tanggung jawab juga meliputi mengevaluasi dan memilih perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi, termasuk perangkat dan metodologi
untuk
mengembangkan
aplikasi. 3.
Arsitektur informasi (information architecture). Arsitek informasi berfokus pada data yang digunakan berbagai aplikasi, termasuk struktur, integritas, keamanan,
dan
kemampuan akses dari data. Tanggung jawab
arsitek
meliputi merancang, membangun, menguji, menginstalasi, menjalankan, dan memelihara sistem untuk mengelola data tersebut. Desain dari sistem tersebut harus memperhitungkan keperluan data dari sisi sumber, lokasi, integritas, ketersediaan, performansi, dan usia data. 4.
Arsitektur infrastruktur (infrastructure architecture). Arsitek infrastruktur berfokus pada rancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak server yang meliputi middleware,
komputer perangkat
server, lunak non
media aplikasi,
penyimpanan, workstation, jaringan,
serta fasilitas-
fasilitas fisik yang mendukung aplikasi dan proses-proses bisnis yang dibutuhkan perusahaan. Tanggung jawab arsitek meliputi pengevaluasian dan
pemilihan
komponen-komponen
tersebut,
memodelkan,
mensimulasikan, dan menguji untuk menvalidasi rancangan dan produk yang dipilih; serta performansi, ketersediaan, dan skalabilitas infrastruktur yang dihasilkan. 5.
Arsitektur integrasi (integration architecture). Arsitek integrasi berfokus pada rancangan solusi yang memungkinkan aplikasi saat ini, penawaran paket perangkat lunak, jaringan, dan sistem-sistem bekerja bersama
di
dalam maupun di antara organisasi. Solusi tersebut boleh menggunakan teknologi, vendor, platform, maupun gaya pemrograman yang berbeda. 6.
Arsitektur operasi (operation architecture). Arsitek operasi berfokus pada rancangan solusi untuk mengelola infrastruktur dan
aplikasi
yang
digunakan perusahaan. Tanggung jawab arsitek meliputi pendefinisian rencana, strategi, dan arsitektur untuk instalasi, operasi, migrasi, dan tata kelola dari sistem informasi yang kompleks
Universitas Indonesia
7
Arsitek-arsitek tersebut tidak bekerja sendiri-sendiri karena domain-nya saling melengkapi atau waktunya bersamaan. Arsitek infrastruktur merancang fondasi dimana sistem dijalankan. Arsitek aplikasi merancang program untuk pengguna, arsitek integrasi memastikan program-program dapat diintegrasikan, dan
arsitek
informasi
memastikan ketersediaan data.
Arsitek
operasi
memastikan semuanya berjalan sebagaimana mestinya dan arsitek perusahaan mengawasi (mengatur) semua aspek tersebut dan memastikan semuanya bekerja bersamaan. Ilustrasi gambar berikut ini menggambarkan hubungan antara keenam disiplin arsitektural, seperti yang diidentifikasikan oleh IBM.
Gambar 2.1 Enam disiplin arsitektur (Bobby Woolf) 2.1.4. Kerangka Kerja Arsitektur Teknologi Informasi. Pemilihan
kerangka
kerja
yang
tepat
dapat
memfasilitasi
pengimplementasian arsitektur teknologi informasi pada organisasi. Banyak kerangka kerja tersedia dan kesemuanya mempunyai tujuan utama yang sama, yaitu menggambarkan struktur dimana hubungan dari objek kompleks dapat berinteraksi untuk menghubungkan stakeholder, proses, dan teknologi. Sebagai contoh, Zachman Enterpise Architecture Framework dan The Open Group Architecture Framework (TOGAF), keduanya menyediakan sebuah acuan yang memungkinkan untuk menggambar hubungan antar komponen yang dapat membantu menyelaraskan kebutuhan bisnis dengan pelayanan teknologi informasi. 2.1.4.1. Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF) Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF) merupakan sebuah framework yang diperkenalkan pada tahun 1999 oleh Federal CIO Council.
Universitas Indonesia
8
FEAF ini ditujukan untuk mengembangkan EA dalam Federal Agency atau sistem yang melewati batas multiple inter-agency. FEAF menyediakan standar untuk mengembangkan dan mendokumentasikan deskripsi arstitektur pada area yang menjadi prioritas utama. FEAF ini cocok untuk mendeskripsikan arsitektur bagi pemerintahan Federal. FEAF membagi arsitektur menjadi area bisnis, data, aplikasi dan teknologi, dimana sekarang FEAF juga mengadopsi tiga kolom pertama pada Zachman framework dan
metodologi perencanaan
arsitektur enterprise oleh Spewak.
Gambar 2.2 Struktur komponen FEAF (CIO Council, 2001) Pada FEAF arsitektur yang ada (Gambar 2.2) diperuntukkan sebagai reference point untuk memfasilitasi koordinasi yang efektif dan efisien dariproses bisnis yang
umum, penyisipan teknologi, aliran informasi dan
investasi pada Federal Agencies. FEAF menyediakan sebuah struktur untuk mengembangkan, memelihara dan menerapkan lingkungan operasional pada toplevel dan mendukung penerapan dari sistem TI. Pada gambar 2.3 menunjukkan gambaran matriks 5 x 3 FEAF dengan tipe-tipe arsitektur pada sumbu mendatar dan perspektif pada sumbu lainnya. Hubungan antara produk
arsitektur
enterprise terdapat pada cells matriks.
Universitas Indonesia
9
Gambar 2.3 Matriks arsitektur FEAF (CIO Council, 2001).
Karakteristik dari FEAF: a) Merupakan arsitektur enterprise Reference Model b) Standar yang dipakai oleh pemerintahan Amerika Serikat c) Menampilkan perspektif view yang menyeluruh d) Merupakan tool untuk perencanaan dan komunikasi 2.1.4.2. Zachman framework Zachman framework diajukan tahun 1990-an untuk membantu dalam menyediakan sebuah model
yang
memungkinkan
organisasi
untuk
mengidentifikasi hubungan di antara bisnis dan teknologi informasi. John A. Zachman meyakini bahwa terlalu mudah bagi teknologi informasi untuk mengabaikan kebutuhan-kebutuhan bisnis dan menciptakan teknologi informasi untuk kepentingan teknologi informasi. Walaupun merupakan praktik baik untuk memastikan bahwa terdapat prinsip-prinsip rancangan di antara praktik teknologi informasi, juga penting untuk memastikan semua layanan dan produk yang disediakan infrastruktur teknologi informasi diselaraskan dengan strategi bisnis dari organisasi. Sebaliknya, dapat berakhir pada jurang pemisah
yang
mengarah
pada
disfungsi layanan
Kenyataannya, Zachman berargumen bahwa
teknologi
informasi.
tanggung jawab dari teknologi
informasi sehari-hari adalah berfokus pada perangkat keras dan perangkat lunak yang
membangun
komponen-komponen
yang
mendasarinya,
sedangkan
tanggung jawab arsitektur adalah berfokus pada isi yang akan dicakupi oleh
Universitas Indonesia
10
infrastruktur. Jadi, kerangka dan model harus dilihat sebagai perangkat yang dapat membantu untuk mengidentifikasi isi dari sistem, kemudian memandu dalam pemilihan dan pengimplementasian dari komponen-komponen yang akan mendukung isi sistem (Danielle Ruest dan Nelson Ruest 2006).
Gambar 2.4 Kerangka kerja arsitektur perusahaan Zachman (Danielle, Nelson, 2006) Zachman framework terdiri dari 6 (enam) kolom dan 6 (enam) baris. Tiap baris menyajikan perspektif dari sudut pandang perencana (planner), pemilik (owner), perancang (designer), pengembang (builder), subkontraktor (subcontractor) dan functioning enterprise. Tiap kolom merepresentasikan fokus, abstraksi, atau topik arsitektur enterprise, yaitu: data, fungsi, jaringan, manusia, waktu, dan motivasi. Secara rinci, setiap baris dalam kerangka kerja Zachman merepresentasikan perspektif berikut: Perencana (planner): menetapkan konteks, latar belakang, dan tujuan. Pemilik (owner): menetapkan model konseptual dari enterprise. Perancang (designer): menetapkan model sistem informasi sekaligus
Universitas Indonesia
11
menjembatani hal yang diinginkan pemilik dan hal yang dapat direalisasikan secara teknis dan fisik. Pengembang (builder):
menetapkan model teknis dan fisik
yang
digunakan dalam mengawasi penerapan teknis dan fisik. Sub kontraktor (sub-contractor): menetapkan peran dan rujukan bagi pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pembangunan sistem informasi. Functioning enterprise: merepresentasikan perspektif pengguna dan wujud nyata hasil penerapan. Dan untuk tiap kolom dalam kerangka kerja Zachman merepresentasikan fokus, abstraksi atau topik arsitektur enterprise, yaitu: What (data). Menggambarkan kesatuan yang dianggap penting dalam bisnis.
Kesatuan tersebut adalah hal-hal yang informasinya perlu
dipelihara. How (function). Mendefinisikan fungsi atau aktivitas. Input dan output juga dipertimbangkan di kolom ini. Where (networks). Menunjukkan lokasi geografis dan hubungan antara aktivitas dalam organisasi, meliputi lokasi geografis bisnis yang utama. Who (people). Mewakili manusia dalam organisasi dan metric untuk mengukur kemampuan dan kinerjanya. Kolom ini juga berhubungan dengan antar muka pengguna dan hubungan antara manusia dan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. When (time). Mewakili waktu atau kegiatan yang menunjukkan kriteria kinerja. Kolom ini berguna untuk mendesain jadwal dan memproses arsitektur. Why (motivation).Menjelaskan motivasi dari organisasi dan pekerjanya. Disini terlihat tujuan, sasaran, rencana
bisnis,arsitektur
pengetahuan,
alasan pikiran dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
Universitas Indonesia
12
2.1.4.3. The Open Group Architecture Framework (TOGAF). TOGAF
merupakan
sebuah
kerangka
(metoda)
terperinci
dan
sekumpulan perangkat pendukung untuk mengembangkan sebuah arsitektur teknologi informasi perusahaan. Kerangka
menyediakan sebuah klasifikasi
untuk menghubungkan konsep-konsep yang menggambarkan dunia nyata pada konsep-konsep yang menggambarkan sistem informasi dan implementasinya. Kerangka digunakan dengan
untuk mengelompokkan
tujuan untuk menjelaskan
menyimpan
informasi
keseluruhan
yang diperlukan
perusahaan
dan untuk
informasi tersebut, biasanya didukung oleh perangkat tempat
penyimpanan yang tepat. TOGAF merupakan standar industri untuk metoda pengembangan arsitektur dan basis sumber daya yang dapat digunakan secara bebas oleh setiap organisasi yang ingin mengembangkan arsitektur perusahaan untuk digunakan di perusahaan
itu sendiri. TOGAF telah dikembangkan dan berevolusi secara
berkesinambungan sejak pertengahan 90-an oleh perwakilan dari beberapa organsisasi dan vendor teknologi informasi terkemuka, bekerja sama dalam The Open Group’s Architecture Forum Release TOGAF saat ini adalah versi 9.1.
TOGAF ADM seperti ditunjukkan pada Gambar 2.5, juga merupakan metode yang fleksibel yang dapat mengidentifikasi berbagai macam teknik pemodelan yang
digunakan dalam perancangan,
karena metode ini bisa
disesuaikan dengan perubahan dan kebutuhan selama perancangan dilakukan.
Universitas Indonesia
13
Gambar 2.5 TOGAF Arsitecture Development Method (ADM) (open group) TOGAF ADM juga menyatakan visi dan prinsip yang jelas tentang bagaimana melakukan pengembangan arsitektur enterprise, prinsip tersebut digunakan sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan dari pengembangan arsitektur enterprise oleh organisasi (Open Group, 2011). Prinsip-prinisip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Prinsip Enterprise Pengembangan arsitektur yang dilakukan diharapkan mendukung seluruh bagian organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang membutuhkan.
b.
Prinsip Teknologi Informasi (TI). Lebih mengarahkan konsistensi penggunaan TI pada seluruh bagian organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang akan menggunakan.
Universitas Indonesia
14
c.
Prinsip Arsitektur Merancang arsitektur sistem berdasarkan kebutuhan proses bisnis dan bagaimana mengpenerapan kannya. TOGAF ADM terdiri dari 8 (delapan) fase yang berbentuk siklus (cycle)
yaitu architecture vision, business architecture, information system architecture, technology architecture, opportunities and
solution,
migration
planning,
implementation governance, dan architecture change management. TOGAF ADM juga merupakan metode yang bersifat generik dan mudah diterapkan pada banyak organisasi, baik organisasi industri ataupun industri akademik seperti perguruan tinggi (Mutyarini & Sembiring, 2006). Berdasarkan uraian diatas maka, bisa dimodelkan secara umum bagaimana tahapan- tahapan dari TOGAF ADM tersebut dilaksanakan dalam model perancangan arsitektur enterprise, hal ini bisa dilihat pada Gambar 2.6
Gambar 2.6 Model TOGAF ADM (Open Group, 2009).
Universitas Indonesia
15
2.1.5. Pemilihan framework arsitektur perusahaan Untuk memilih sebuah arsitektur perusahaan terdapat kriteria yang berbeda yang bisa dijadikan sebagai acuan (Setiawan. 2009), yaitu:
Tujuan dari arsitektur perusahaan dengan melihat bagaimana definisi arsitektur dan pemahamannya, proses arsitektur yang telah ditentukan sehingga mudah untuk diikuti, serta dukungan terhadap evolusi arsitektur.
Input untuk aktivitas arsitektur perusahaan seperti pendorong bisnis dan input teknologi.
Output dari aktivitas arsitektur perusahaan seperti model bisnis dan desain transisional untuk evolusi dan perubahan.
Framework merupakan sebuah bagian penting dalam pendesainan arsitektur enterprise yang seharusnya memiliki kriteria: a) Reasoned. Framework yang masuk akal
yang dapat memungkinkan pembuatan
arsitektur yang bersifat deterministik ketika terjadi perubahan batasan dan tetap menjaga integritasnya walaupun menghadapi perubahan bisnis dan teknologi serta demand yang tak terduga. b) Cohesive. Framework yang kohesif memiliki sekumpulan perilaku yang akan seimbang dalam cara pandang dan ruang lingkupnya. c) Adaptable framework Haruslah bisa beradaptasi terhadap perubahan yang mungkin sangat sering terjadi dalam organisasi. d) Vendor-independent. Framework haruslah tidak tergantung pada vendor tertentu untuk benar- benarmemaksimalkan benefit bagi organisasi. e) Technology-independent. Framework haruslah tidak tergantung pada teknologi yang ada saat ini, tapi dapat menyesuaikan dengan teknologi baru. f) Domain-neutral.
Adalah atribut
penting
bagi
framework
agar
memiliki peranan dalam pemeliharaan tujuan organisasi.
Universitas Indonesia
16
g) Scalable. Framework haruslah beroperasi secara efektif pada level departemen, unit bisnis, pemerintahan dan level korporat tanpa kehilangan fokus dan kemampuan untuk dapat diaplikasikan. Perbandingan ketiga framework yang banyak digunakan dapat dilihat pada Tabel 2 . 1. Dalam prakteknya EA Framework yang ada tidak ada yang sempurna, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Bahkan penggunaan EA framework di masing-masing enterprise bisa menjadi berbeda. Hal ini tergantung dengan karakteristik dari enterprise itu sendiri, fokus yang ingin dicapai dan lain lain.
Tabel 2.1 Perbandingan framework arsitektur perusahaan (Setiawan, 2009) FEAF
Zachman
TOGAF
ada
parsial
Pada fase preliminary
tidak
ada
ada
tidak
tidak
tidak
Delapan fase detail pada ADM Pada fase migration planning Ada
ada
Tidak
ada
ada ada
parsial tidak
ada
tidak
ada Hanya untuk Karakteristik FEAF
ada
Ada Ada Pada fase migration planning Ada
tidak
ada
Definisiarsitekturdan Pemahamannya Proses arsitektur yang detail Supportterhadapevolusi Arsitektur Standardisasi ArchitectureKnowledge Base Pendorongbisnis Inputteknologi Desaintradisional Modelbisnis Menyediakanprinsip arsitektur
Dari hasil pemetaan kriteria pada table 2.1 tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan untuk studi kasus enterprise dimana masih belum terdapat arsitektur enterprise dan memiliki keperluan untuk pengembangan arsitektur enterprise yang mudah dan jelas serta sesuai maka arsitektur enterprise framework yang cocok digunakan adalahTOGAF.
Universitas Indonesia
17
2.2.
Infrastruktur teknologi informasi (TI) adaptif Infrastruktur teknologi informasi berasal dari kata "infra" berarti bawah,
"struktur" berarti sesuatu yang disusun dengan pola tertentu, "teknologi" berarti ilmu pengetahuan terapan , "informasi" berarti pemberitahuan tentang sesuatu, "adaptif" berarti mudah menyesuaikan (diri) dengan keadaan (kamus KBBI). Secara lengkap infrastruktur TI adaptif merupakan sesuatu yang disusun menggunakan pola tertentu untuk mendukung penerapan informasi dan bersifat mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Kebutuhan infrastruktur TI adaptif yaitu bagaimana infrastruktur dapat mengikuti setiap perubahan dalam lingkungan bisnis. Manifestasi dari infrastruktur TI adaptif menurut buku The Adaptive Enterprise: IT Infrastructure Strategies to Manage Change and Enable Growth, Bruce Robertson and Val Sribar adalah: 1. Efficiency,dengan tersedianya komponen-komponen yang dapat dimanfaatkan bersama oleh berbagai sistem aplikasi (lama dan baru) 2. Effectiveness, menggunakan komponen-komponen yang mudah dipadukan (interoperable) dan diintegrasikan. 3. Agility, dengan komponen-komponen yang mudah dirombak, diupgrade, atau diganti. Sedangkan tolak ukur dari adaptiveness infrastruktur adalah 1. Time to market, kecepatan dalam implementasi layanan baru. 2. Scalibility, mampu mengakomodasi peningkatan penggunaan/beban 3. Extensibility, kemudahan menambah komponen baru. 4. Complexity partitioning, partisi arsitektur aplikasi kedalam komponenkomponen yang dapat dikelola secara terpisah (modular) 5. Reusability, pemanfaatan ulang/silang komponen-komponen infrastruktur oleh berbagai layanan TI organisasi. 6. Integration, pemanfaatan teknologi openstandard yang memungkinkan integrasi antar komponen infrastruktur.
Universitas Indonesia
18
Permasalahan umum yang sering timbul adalah penerapan infrastruktur teknologi informasi (TI) yang tidak terencana secara baik dan
tidak secara
tangkas mengikuti perubahan strategi bisnis organisasi. Ketidak selarasan antara perencanaan infrastruktur dan strategi bisnis dapat berakibat pada terciptanya kompleksitas yang tinggi, tidak terfokus, serta biaya operasional dan pemeliharaan yang tinggi. Penyelesaian dari permasalahan tersebut diatas menurut Bruce and Val diantaranya ; Plan your infrastructure end to end. Melakukan perencanaan infrastruktur secara menyeluruh. Design an adaptive infrastructure. Merancang infrastruktur adaptif yang mampu secara tangkas mengikuti setiap perubahan bisnis organisasi. Execute a reuse centric strategy. Memaksimalkan penggunaan ulang dan silang komponen infrastruktur, termasuk didalamnya sumber daya manusia. Choose the right technology and products. Pemilihan teknologi yang tepat dengan mempertimbangkan teknologi masa depan, serta teknologi yang efisien dan menjamin interoperabilitas antar komponen. Balance immediate needs with long-term goals. Menyeimbangkan kebutuhan yang mengacu pada tujuan jangka panjang. 2.3.
Cloud computing
2.3.1. Konsep cloud computing Cloud computing merupakan teknologi internet-based service yang dapat digunakan untuk mensupport business process, Kata “Cloud” sendiri merujuk kepada simbol awan yang di dunia teknologi informasi digunakan untuk menggambarkan jaringan internet (internet cloud). Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi computer berbasis internet (awan). Cloud atau awan
(komputasi) dan pengembangan merupakan metafora dari internet,
sebagaimana awan yang sering digambarkan pada diagram jaringan komputer. Awan (cloud) dalam cloud computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya yaitu suatu moda komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a
Universitas Indonesia
19
service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat internet (di dalam awan) tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. 2.3.2. Karakteristik cloud computing Tidak semua aplikasi berbasis web dapat dimasukkan ke dalam kategori cloud computing. Ada lima kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem untuk bisa di kategorikan sebagai teknologi cloud computing, yaitu :
Swalayan (on demand self service) Seorang pelanggan dimungkinkan untuk
secara langsung
memesan
sumber daya yang dibutuhkan, seperti processor time dan kapasitas penyimpanan melalui control panel elektronis yang disediakan. Jadi tidak perlu berinteraksi dengan personil customer service, jika perlu menambah atau mengurangi sumber daya komputasi yang diperlukan.
Akses pita lebar (broadband network access) Layanan yang tersedia terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama untuk dapat diakses secara memadai melalui jaringan internet, baik menggunakan thin client, thick client ataupun media lain seperti smartphone.
Sumber daya terkelompok (resource pooling) Penyedia layanan cloud computing, memberikan layanan melalui sumber daya yang dikelompokkan dalam satu atau berbagai lokasi data center yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant. Mekanisme multi-tenant ini memungkinkan sejumlah sumber daya komputasi tersebut digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user, di mana sumber daya tersebut baik yang berbentuk fisik maupun
virtual, dapat dialokasikan
secara dinamis untuk kebutuhan pengguna/pelanggan sesuai permintaan. Dengan demikian, pelanggan tidak perlu tahu bagaimana dan darimana permintaan akan sumber daya komputasinya dipenuhi oleh penyedia layanan. Yang penting, setiap permintaan komputasi ini meliputi media
dapat dipenuhi. Sumber daya
penyimpanan, memori, prosessor, pita
jaringan dan mesin virtual.
Universitas Indonesia
20
Elastis (rapid elasticity) Kapasitas komputasi yang disediakan dapat secara elastis dan cepat disediakan, baik itu dalam bentuk penambahan
ataupun pengurangan
kapasitas yang diperlukan. Untuk pelanggan sendiri, dengan kemampuan ini seolah-olah kapasitas yang tersedia tak terbatas besarnya.
Layanan yang terukur (measured service) Sumber daya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya, dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur penggunaan
dari
setiap
sumber
daya
komputasi
yang
digunakan
(penyimpanan, memori, prosessor, lebar pita, aktivitas user, dan lainnya). Dengan demikian, jumlah sumber daya yang digunakan dapat secara transparan diukur yang akan menjadi dasar bagi user untuk membayar biaya penggunaan layanan. 2.3.3. Jenis layanan cloud computing
Gambar 2.7 Jenis layanan cloud computing (Cloud Computing Principles & Paradigm, Willey) Teknologi cloud computing memiliki tiga jenis layanan utama yang dapat dipilih dan digunakan sesuai dengan kebutuhan penggunanya, antara lain :
Software as a Service (SaaS). Software as a Service ini merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP (Application Service Provider). Sesuai namanya, SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumber daya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga
tidak perlu mengeluarkan
Universitas Indonesia
21
investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi. Dengan cara berlangganan via web, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan. Hanya saja dengan konsep SaaS ini, pelanggan tidak
memiliki kendali penuh atas aplikasi
yang mereka sewa. Hanya fitur-fitur aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa oleh pelanggan. Dan karena arsitektur aplikasi SaaS yang bersifat multi tenant, memaksa penyedia untuk hanya menyediakan fitur yang bersifat umum, tidak spesifik terhadap kebutuhan pengguna tertentu. Semakin berkembangnya pasar dan kemajuan teknologi pemrograman, keterbatasan-keterbatasan tersebut akan dapat diatasi.
Platform as a Service (PaaS). Seperti namanya, PaaS adalah layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan di atas platform tersebut. Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memori, media penyimpanan, processing power dan lain-lain, yang semuanya diatur oleh provider layanan ini. Pionir di area ini adalah Google App Engine, yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman phyton dan django.
Infrastructure as a Service (IaaS). IaaS terletak satu level lebih rendah dibanding PaaS. IaaS merupakan sebuah layanan yang menyewakan sumber daya teknologi informasi dasar, yang meliputi media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya. Model bisnisnya mirip dengan penyedia data center yang menyewakan ruangan untuk co-location, tapi ini lebih ke level mikronya. Penyewa tidak perlu tahu, dengan hardware apa dan bagaimana caranya penyedia layanan menyediakan layanan IaaS.
2.3.4. Model penerapan cloud computing Berdasarkan penerapannya, layanan cloud computing dibagi menjadi tiga model penerapan, yaitu:
Universitas Indonesia
22
Gambar 2.8 Cloud computing Model (Cloud Computing Principles & Paradigm, Willey)
Private cloud Model ini merupakan sebuah infrastruktur
layanan cloud computing yang
dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi tertentu. Infrastruktur cloud computing bisa saja dikelola oleh internal organisasi atau oleh pihak ketiga. Lokasinya pun bisa on-site ataupun off-site. Biasanya organisasi dengan skala besar saja yang mampu memiliki/mengelola private cloud ini.
Public cloud Sesederhana namanya, jenis cloud ini diperuntukkan untuk umum oleh penyedia layanan.
Hybrid cloud Untuk jenis ini, infrastruktur cloud yang tersedia merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Di mana meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi atau mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar cloud tersebut. Misalnya, mekanisme load balancing antar cloud, sehingga
alokasi sumber daya bisa
dipertahankan pada level yang optimal.
Universitas Indonesia
23
2.3.5. Komponen cloud computing Perangkat keras serta jalur komunikasi; Sebagai media fisik pendukung cloud. contoh: Server & Storage (SAN - iSCSI), High Speed Switch (Gigabit Switch), Copper (Cat 5E - Cat 6) atau Fiber Ethernet Cable. Virtual Infrastructure Manager (IaaS), contoh:
Project OpenStack,
CloudStack, OpenNebula, ProxmoxVE Cloud Enabled Services (PaaS), contoh: DB : MongoDB, Apache Hadoop, OpenSesame (RDF), Distributed FS : GlusterFS Cloud Enabled Applications (SaaS); contoh:GoogleDocs, FengOffice 2.4.
Service Oriented Architecture (SOA)
2.4.1. Definisi Service Menurut Schekkerman (2006) sebuah service (layanan) adalah suatu implementasi dari fungsi bisnis yang telah didefinisikan dengan baik beroperasi secara independen bersama service lainnya di dalam sebuah sistem. Service memiliki interface yang telah didefinisikan dengan baik dan beroperasi melalui kesepakatan yang telah didefinisikan antara client dari service dan service itu sendiri. Menurut Michelson (2006), service layaknya aplikasi yang diperuntukkan memenuhi suatu tujuan, seperti mengambil informasi sampai dengan tingkat kompleksitas menjalankan sebuah proses bisnis. Contoh paling umum yang dikenal saat ini mengenai service adalah pada web service yang merupakan komponen-komponen aplikasi yang mudah digabung-gabungkan dan dijalankan melalui teknologi standar Internet. 2.4.3. Definisi Service Oriented Architecture (SOA) Menurut Michelson (2006), istilah Service Oriented Architecture (SOA) digunakan secara bergantian untuk tiga jenis konsep yang berbeda: konsep arsitektur, gaya dari hasil solusi bisnis, dan infrastruktur pendukung. Namun yang dimaksudkan disini adalah SOA sebagai konsep arsitektur TI untuk solusi bisnis (dan solusi infrastruktur) yang diterapkan berdasarkan
konsep
berorientasi layanan. Konsep arsitektur ini memungkinkan komunikasi antar service, penyedia
Universitas Indonesia
24
(provider) dengan peminta (requestor), sehingga sang peminta hanya tahu apa kerja dari service itu dan bagaimana memintanya. Namun aplikasi berbasis web hanyalah salah satu bentuk aplikasi yang menggunakan SOA, meskipun harus diakui bahwa pada saat ini basis yang paling cocok untuk SOA adalah berbentuk portal atau web.
Gambar 2.9 Perbedaan arsitektur 3-tier dengan SOA (Tibco 2007) Gambar
2.9
memperlihatkan perbedaan
antara
arsitektur
3-tier
dengan SOA yang memungkinkan aplikasi yang beragam (heterogeneous) untuk saling berkomunikasi. SOA juga
menguntungkan karena tidak bergantung
kepada satu bahasa pemograman, sebaliknya SOA memungkinkan kebebasan memilih bahasa pemograman. Aplikasi yang dibangun selama ini cenderung menggunakan prinsip tier dengan menempatkan pada satu atau dua server dengan dibedakan antara server aplikasi dan server basis data, namun dengan SOA, service dari aplikasi yang dibangun dapat terpisah dari aplikasi induk atau ditaruh di server SOA untuk didistribusikan dan dipergunakan oleh aplikasi lain. Aplikasi yang dibangun pun cenderung
terfokus
pada
pemrogramannya
(coding) yang berakibat aplikasi cenderung berdiri sendiri namun dengan SOA fokus diarahkan pada kerjasama antara bisnis dan TI sehingga aplikasi yang dibangun dengan landasan SOA cenderung saling berkomunikasi secara lebih luwes dan merupakan integrasi semua aplikasi yang ada. Selain itu terjadi penambahan teknik komunikasi dari aplikasi yang selama ini adalah
Universitas Indonesia
25
meminta (request) dan dibalas (reply), kini diperkaya dengan kemampuan menerbitkan (publish), mendaftar untuk menggunakanservice (subscribe), dan membuat service dijalankan apabila terdapat keadaan (event) yang merupakan pemicu. Selama ini aplikasi-aplikasi perusahaan mungkin beragam, namun setiap aplikasi berdiri sendiri-sendiri
Gambar 2.10 Aplikasi-aplikasi yang berdiri sendiri (FileNet 2006) Gambar 2.10 memperlihatkan bagaimana tiga aplikasi yang merupakan aplikasi back-office (ERP) sebenarnya terpisah dengan aplikasi
front-office
untuk layanan pelanggan (CRM) dan layanan pemasok (SCM). Gambar 2.11 memperlihatkan bagaimana teknologi SOA
memungkinkan service
yang
merupakan komponen dari aplikasi-aplikasi tersebut digunakansebagai bagian dari sebuah proses bisnis.
Gambar 2.11 Service dihasilkan dari aplikasi dan digunakan dalam proses bisnis (FileNet 2006)
Universitas Indonesia
26
2.5. Value chain Rantai nilai (value chain) porter dapat
dijadikan sebagai langkah awal
dalam memodelkan bisnis dengan mendefinisikan area fungsional utama dan pendukung. Gambar 2.12
menunjukan rantai nilai porter yang terdiri dari
aktivitas utama (primary activities) dan aktivitas pendukung (support activities) (Porter 1985).
Gambar 2.12 Value Chain Diagram (Porter)
Aktivitas utama (primary activities) pada rantai nilai ini adalah sebagai berikut: a. Inbound
logistic:
aktivitas
yang
dilakuka n
berhubungan
dengan
penerimaan, penyimpanan, dan penyebaran. b. Operations: aktivitas yang mentransformasikan masukan jadi keluaran. c. Outbound logistic: aktivitas yang berhubungan dengan menyebarkan produk/jasa kepada pelanggan d. Marketing dan sales: kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran dan penjualan, diantaranya penelitian pasar dan promosi. e. Service: kegiatan yang berhubungan dengan penyedia layanan untuk meningkatkan pemeliharaan produk seperti instalasi, pelatihan, perbaikan, suplai bahan, dan perawatan.
Universitas Indonesia
27
Aktivitas pendukung mendukung
(support
activities)
adalah
kegiatan
yang
aktivitas utama, tidak terlibat langsung dalam produksi, namun
memiliki potensi meningkatkan efesiensi dan efektifitas. Kegiatan pendukung yang digambarkan Porter adalah sebagai berikut: a. Firm infrastructure: terdiri atas sistem dan fungsi pendukung, diantaranya finance, planning, quality control, dan general senior management. b. Human resources management: berhubungan dengan aktivitas rekruitment, pengembangan, pelatihan, memotivasi, serta pemberian penghargaan kepada tenaga kerja. c. Technology development: aktivitas yang terkait produk, proses perbaikan, perancangan peralatan, pengembangan perangkat lunak komputer, sistem telekomunikasi, kapabilitas basis data baru, dan pengembangan dukungan sistem berbasis komputer. d. Procurement : kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana sumber daya diperoleh diantaranya fungsi pembelian input yang digunakan dalam value chain organisasi. 2.6. Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) merupakan kegiatan yang diadakan oleh Direktorat e-Government di dalam Direktorat Jenderal Aplikasi dan Telematika, Kementrian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO). Kegiatan PeGI pada tahun 2007 merupakan yang pertama kalinya diadakan dalam rangka untuk melihat peta kondisi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh lembaga pemerintah secara nasional. Harapan dari PeGI adalah untuk meningkatkan pengembangan
dan pemanfaatan TIK di lembaga
pemerintah di seluruh wilayah Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Kementrian KOMINFO juga bekerjasama dengan berbagai kalangan
baik dari unsur
komunitas TIK, perguruan tinggi maupun instansi pemerintah yang terkait (Dokumen PeGI). Salah satu dimensi pengukuran PeGI adalah
dimensi infrastruktur.
Dimensi infrastruktur berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung pemanfaatan TIK yang terdiri dari antara lain: perangkat keras komputer dan
Universitas Indonesia
28
piranti lunak, jaringan komunikasi, service delivery channel (web, telepon, sms dan lain lain), dan fasilitas pendukung (AC, UPS, Genset,Access Control).
Tabel 2.2 Penilaian subdimensi infrastruktur PeGI (KOMINFO) SKOR PENILAIAN No
Sangat Kurang
Kurang
Baik
Baik Sekali
1
2
3
4
Tidak memiliki data center
Memiliki data center namun kurang didukung fasilitas dan aplikasi yang memadai
Memiliki data center yang sudah didukung fasilitas dan aplikasi yang memadai
Memiliki data center yang terintegrasi dengan baik, memiliki fasilitas dan aplikasi pendukung yang memadai serta mempunyai backup data center
Jaringan Data
Tidak memiliki infrastruktur jaringan
Memiliki infrastruktur jaringan dan memberikan kemudahan akses pada user namun penggunaan dan kapasitas layanannya masih terbatas
Memiliki infrastruktur jaringan, adanya kemudahan akses pada user serta penggunaan dan kapasitas layanannya sudah cukup memadai
Memiliki infrastruktur jaringan, memberikan kemudahan akses pada user, penggunaan dan kapasitas layanan sudah baik serta adanya back up layanan bila terjadi gangguan
3
Keamanan
Tidak memiliki mekanisme keamanan informasi
Sudah memiliki mekanisme keamanan namun belum terencana dengan baik
Sudah memiliki mekanisme keamanan yang sudah terencana dengan baik namun tidak dilakukan evaluasi secara periodik
Sudah memiliki mekanisme keamanan yang sudah terencana dengan baik dan dievaluasi secara periodik
4
Fasilitas pendukung infrastruktur TIK
Tidak mempunyai fasilitas pendukung infrastruktur TIK
Mempunyai fasilitas pendukung namun masih kurang memadai
Mempunyai fasilitas pendukung infrastruktur TIK yang sudah memadai
Mempunyai fasilitas pendukung infrastruktur TIK yang sudah memadai dan terencana dengan baik
5
Disaster Recovery
Tidak memiliki dokumen disaster recovery
Disaster recovery sudah terdokumentasi namun tidak dilakukan testing terhadap dokumen tersebut
Dokumen disaster recovery sudah terdokumentasi dengan baik dan sudah dilakukan testing terhadap dokumen tersebut
Dokumen disaster recovery sudah terdokumentasi dengan baik dan sudah dilakukan testing serta dilakukan evaluasi dan revisi secara periodik
6
Pemeliharaan TIK
Tidak melakukan pemeliharaan infrastruktur TIK
Pemeliharaan infrastruktur TIK belum dilakukan dengan baik
Pemeliharaan infrastruktur TIK sudah dengan baik namun belum dilakukan secara rutin
Pemeliharaan infrastruktur TIK sudah dilakukan dengan baik dan dilakukan secara rutin
7
Inventarisasi Peralatan TIK
Tidak ada inventarisasi peralatan TIK
Kegiatan inventarisasi peralatan TIK belum terdokumentasi dengan baik
Kegiatan inventarisasi peralatan TIK sudah terdokumentasi dengan baik namun belum dilakukan secara periodik
Kegiatan inventarisasi peralatan TIK sudah terdokumentasi dengan baik dan dilakukan secara periodik
1
2
SUB DIMENSI
Data Center
2.7. Capacity planning Capacity planning atau perencanaan kapasitas dibentuk dari dua kata yaitu perencanaan dan kapasitas, menurut KBBI perencanaan berarti proses
Universitas Indonesia
29
merencanakan, dan kapasitas diartikan sebagai ruang yang tersedia, sehingga apabila digabungkan perencanaan kapasitas adalah proses untuk merencanakan ketersediaan. Tujuan dilakukannya perencaan kapasitas adalah untuk memastikan kapasitas saat ini dan masa depan serta tuntutan kinerja penyediaan layanan TI dapat sesuai dengan kebutuhan bisnis, dan biaya yang “justifiable” atau dapat dijustifikasi. Manajemen kapasitas adalah tentang menemukan keseimbangan yang tepat antara sumber daya (resource) dan kapasitas (capacity), dan kebutuhan (demand). Manajemen kapasitas menyediakan prediksi indikator kapasitas yang diperlukan untuk menyelaraskan kapasitas dengan permintaan/beban. Kapasitas infrastruktur yang ideal adalah yang cukup memadai untuk memikul beban kerja dalam suatu jangka waktu ke depan. Agar perencanaan rancangan arsitektur yang telah dikemukakan diatas adaptif terhadap perubahan baik perubahan internal/eksternal maka diperlukan perencanaan strategis untuk kapasitas dimaksud. Menurut John AllSpaw (The Art of Capacity Planning.Oreilly, 2008), kerangka kerja untuk
melakukan
perencanaan kapasitas digambarkan pada gambar 2.13
Gambar 2.13 Proses dalam merencanakan kapasitas (John AllSpaws,2008) Dari gambar 2.13 dapat diidentifikasi bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan pengukuran kapasitas yang ada saat ini kemudian melakukan justifikasi apakah kapasitas saat ini masih reliable atau
Universitas Indonesia
30
tidak, apabila dirasakan perlu melakukan peningkatan reliability maka dibuat strategi peningkatan kapasitas yang mencakup hardware, software, architecture, dsb. 2.8.
Penelitian terdahulu
2.8.1. Research of Information System Technology Architecture (Minli Jin, Decai Kung, Wuliang Peng, 2010). Minli Jin, Decai Kung, Wuliang Peng melakukan publikasi atas hasil penelitian mereka dan disubmit pada “2010 2nd International Conference on Industrial and Information Systems”. Penelitian ini mengadopsi framework TOGAF ADM dalam membangun infrastruktur teknologi informasi pada perusahaan coal-dressing, dengan fase-fase iterasi analisis yang dilakukan tampak pada gambar 2.14
Gambar 2.14 TOGAF ADM Iteration
TOGAF dipilih atas kelengkapan dan panduannya yang terperinci dalam menterjemahkan bentuk arsitektur dan pilihan teknologi informasi yang ideal untuk menjalankan proses bisnis yang sudah ada, hasil akhir perancangan infrastruktur TI adalah sebagai berikut
Universitas Indonesia
31
Gambar 2.15 Reference Model of a Coal-dressing Plant (Minli, Decay) Pada gambar 2.15, terlihat bahwa penulis menggunakan API sebagai perantara system users coal-dressing plant dengan layanan di bawahnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah TOGAF telah terbukti sebagai framework yang berhasil dan secara baik
memetakan strategi bisnis
ke dalam bentuk
strategi teknologi informasi pada perusahaan coal-dressing.
2.8.2. Building and Managing Adaptive e-Business Solution Infrastructure (David L. Cohn, 2003) Dalam penelitian ini David mendefinisikan bahwa perusahaan harus dapat dengan cepat memodifikasi dan mengadaptasikan proses bisnis untuk mempertahankan competitive advantage perusahaan, integrasi proses bisnis dan manajemen adalah kunci untuk membangun dan mengelola infrastruktur e-bisnis yang adaptif. Sebagai sebuah teknologi yang memungkinkan integrasi proses bisnis, web service menyediakan cara standar untuk memungkinkan aplikasi heterogen untuk berkomunikasi dengan satu sama lain. Standard interface dan mekanisme komunikasi web service digunakan untuk membangun infrastruktur e-bisnis termodulasi dan adaptif yang mendukung lingkungan bisnis yang berkembang.
Universitas Indonesia
32
2.8.3. European Organization for Nuclear Research (CERN) data centre evolution (Gavin McCance, 2012) Gavin McCance dalam pemaparannya menjelaskan bagaimana perubahan strategi TI yang dilakukan pada CERN demi mengantisipasi berbagai permasalahan strategis organisasi, manajemen akhirnya memutuskan untuk beralih menggunakan teknologi cloud computing sebagai infrastruktur TI utama pada data centre mereka, alasan utama perubahan strategi ini dilandasi karena semakin kompleknya permasalahan pengelolaan data centre, seperti konsep pengelolaan sumber daya yang masih konvensional berakibat pada inefisiensi sumber daya dan kerumitan dalam pengelolaan sumber daya, deskripsi identifikasi permasalah tampak pada gambar berikut
Gambar 2.16 Data centre by number CERN (McCance, 2012) Dari pemaparan McCance terlihat bahwa dari total hampir 7000 hardware, hampir 1800 diantaranya rusak setiap tahun, tentu saja hal ini menjadi masalah sangat serius untuk mempertahankan performance layanan. Sekitar
Universitas Indonesia
33
12.000 server, dedicated computed, dedicated disk server, dedicated service nodes, mostly running on real hardware, memerlukan upaya pemeliharaan yang rumit. Sebagai solusi untuk menjawab permasalah ini maka digunakan teknologi cloud computing.
Gambar 2.17 New Building Block, arsitektur cloud CERN (Mc Cance, 2012) Dari blok diagram 2.17 arsitektur CERN yang baru, terlihat bahwa OpenStack Nova digunakan sebagai Virtual Interface Manager (VIM), dan Puppet yang difungsikan sebagai config provisioning control. Teknologi cloud computing sudah digunakan dalam rancangan arsitektur yang baru, menggantikan pola pengelolaan konvensional sebelumnya.
Universitas Indonesia
34
2.9. Teoritical framework Berdasarkan studi literatur yang dilakukan peneliti, maka penulis melakukan proses dekomposisi atas seluruh teori, selanjutnya menuangkannya dalam bentuk teoritical framework penelitian yaitu pada gambar 2.18 berikut
SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE
SOAP
ENTERPRISE ARCHITECTURE FRAMEWORK
TOGAF, ZACHMAN, FEAF
Buku:Mc Farlan Grid
PERANCANGAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI BERSIFAT ADAPTIF
PERANCANGAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI
PORTOFOLIO SISTEM INFORMASI ORGANISASI
PROGRAM KERJA TI
STRATEGI BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG Buku:John AllSpaw
e-Business Solution Infrastructure
CAPACITY PLANNING
Penelitian: David L Chon
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY Penelitian: Gavin Mc Chance
Pemeringkatan EGovernment Indonesia (PeGI) Subdimensi Infrastruktur Dokumen:Sub -dimensi infrastruktur PeGI (KOMINFO)
UU. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS
Gambar 2.18 Teoritical framework penelitian
Universitas Indonesia
35
Pada
gambar
2.18,
penulis
mencoba
merumuskan
bagaimana
menghasilkan rancangan infrastruktur adaptif berdasarkan penelusuran pustaka dari berbagai sumber. Rancangan infrastruktur adaptif dipengaruhi oleh beberapa variable utama yaitu konsep e-business solutions
(David L Chon), service
oriented architecture (SOA), pemilihan enterprise architecture framework, cloud computing technology, capacity planning, panduan PeGI, dukungan kuat dari management terhadap program kerja TI yang akan dicanangkan Berdasarkan kerangka teori yang sudah dibangun selanjutnya akan diterapkan untuk melakukan perancangan infrastruktur teknologi informasi yang bersifat adaptif dengan objek penelitian adalah pada Universitas Lampung.
Universitas Indonesia
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai tahapan penelitian, kerangka pikir penelitian dan metoda pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini. Dalam penelitian ini setiap tahapan berdasarkan kerangka TOGAF 9.1 3.1.
Tahapan penelitian Dalam memecahkan masalah penelitian ini, serangkaian metode-metode
berupa alur kerja yang dilakukan selama penelitian adalah sebagai berikut; 1. Perumusan masalah: mengumpulkan permasalahan yang ditemukan dan disatukan dalam suatu research question. Selanjutnya research question ini digunakan sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari penelitian 2. Studi literarur. Melakukan review, pembandingan dan melihat literarur yang terkait dengan penelitian. Literarur berupa:hasil penelitian terkait, jurnal ilmiah, dan buku teks. 3. Penentuan dan penyusunan kerangka penelitian: dari studi literarur yang telah dilakukan, peneliti melakukan penyusunan kerangka penelitian yang sesuai untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan. 4. Pengumpulan data: Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data secara kualitatif dengan melakukan wawancara dan analisis dokumen. 5. Analisa data dan perancangan: penggunaan tools dan metodologi terhadap data yang didapat. Pada tahap ini penulis menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM. Hasil dari tahap ini berupa rancangan infrastruktur teknologi informasi yang adaptif. Pada tahap ini penulis melakukan beberapa kali proses iterasi validasi kepada stakeholder mengenai rancangan sistem informasi dan teknologi informasi yang akan menjadi solusi pada Universitas Lampung. 6. Kesimpulan dan saran: penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian berupa usulan infrastruktur teknologi informasi.
36
Universitas Indonesia
37
Secara lengkap tahapan penelitian digambarkan pada gambar 3.1
MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
STUDI LITERATUR
ENTERPRISE ARCHITECTURE TOGAF ZACHMAN CLOUD COMPUTING PeGI VALUE CHAIN PENELITIAN TERKAIT
OBSERVASI, WAWANCARA, ANALISIS DOKUMEN
PENGAMBILAN DATA PRIMER DAN SEKUNDER
Focus Group Discussion (FGD) UPT Puskom
APAKAH DATA CUKUP
PRELIMINARY:FRAMEWORK AND PRINCIPLES Input: Renstra, Visi Misi, RPJP Proses: Analisis Dokumen, wawancara VISION ARCHITECTURE OUTPUT: RUMUSAN VISI ARSITEKTUR YANG AKAN DIBANGUN
Input: output fase vision architecture Proses: Wawancara, observasi, analisis dokumen, value chain, SWOT, CSF BUSINESS ARCHITECTURE OUTPUT: PROSES BISNIS UNILA, INTEROPERABILITAS ANTAR UNIT KERJA
T O G
REQUIREMENT MANAGEMENT WAWANCARA KAPUSKOM
Input: output fase business architecture Proses:Wawancara, observasi, analisis kebutuhan SI INFORMATION SYSTEM ARCHITECTURE
A F
OUTPUT: KEBUTUHAN SISTEM INFORMASI UNIT KERJA KEBUTUHAN ARSITEKTUR DATA APLIKASI
Input: output fase information system architecture Proses: Identifikasi infrastruktur saat ini dan kebutuhan, PeGI, FGD TECHNOLOGY ARCHITECTURE OUTPUT: PLATFORM TEKNOLOGI INFORMASI, ARSITEKTUR JARINGAN
A D M
Input: Fase technology architecture Proses: Identifikasi pola solusi OPPORTUNITIES AND SOLUTION OUTPUT PEMETAAN PELUANG DAN SOLUSI
KESIMPULAN/SARAN
Gambar 3.1 Tahapan penelitian
Universitas Indonesia
38
3.2.
Kerangka pikir penelitian Dalam penelitian ini setiap tahapan akan disesuaikan dengan kerangka
kerja TOGAF. Berdasarkan tahap-tahap yang ada pada TOGAF ADM maka diharapkan akan didapatkan sebuah model arsitektur teknologi informasi yang melingkupi keempat komponen penting yaitu business architecture, data architecture, application architecture, dan technology architecture. Proses yang digunakan adalah dari fase
preliminary sampai dengan
opportunities and solutions. Fase TOGAF ADM yang akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut 3.2.1. Fase preliminary: framework and priciples Fase ini merupakan tahap persiapan dan permulaan untuk mendefinisikan kerangka
dan
prinsip, bertujuan untuk
mengkonfirmasi
komitmen
dari
stakeholder, penentuan framework dan metodologi detail yang akan digunakan pada pengembangan arsitektur enterprise. Dalam penelitian ini framework yang dipakai adalah The Open Group Architecture Framework (TOGAF) dengan metodologi Architecture Development Method (ADM) untuk membuat rancangan arsitektur teknologi informasi adaptif pada Universitas Lampung. 3.2.2. Fase requirements management Pada
fase
organisasi serta
ini
dilakukan
penggalian
kebutuhan
(requirements)
mendokumentasikan kebutuhan user. Tujuan fase ini
menyediakan proses pengelolaan kebutuhan arsitektur sepanjang fase pada siklus ADM, mengidentifikasi kebutuhan enterprise, menyimpan lalu memberikannya kepada fase yang relevan. Requirements yang diperlukan pada fase ini diantaranya administrasi
akademik,
penyelenggaraan
keuangan, proses
penelitian dan pengabdian. Pengembangan sistem informasi harus sesuai dengan requirement management untuk mencapai tujuan organisasi. 3.2.3. TOGAF Architecture Development Method (ADM) 3.2.3.1. Fase A : Architecture Vision Mendefinisikan ruang lingkup, tujuan bisnis, sasaran bisnis, profil organisasi, struktur organisasi, identifikasi stakeholder, visi misi organisasi, dan memperoleh persetujuan, serta memetakan semua strategi yang akan dilakukan.
Universitas Indonesia
39
Pada fase ini juga bertujuan menciptakan keseragaman pandangan mengenai pentingnya arsitektur enterprise untuk mencapai tujuan organisasi yang dirumuskan dalam bentuk strategi serta menentukan lingkup dari arsitektur yang akan dikembangkan. Pada tahapan ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan arsitektur yang ideal. 3.2.3.2. Fase B : Bussiness architecture Mendeskripsikan arsitektur bisnis saat ini, sasaran, dan menentukan celah (gap) diantara arsitektur bisnis. Pada fase ini dilakukan pendefinisian kondisi awal arsitektur bisnis. Pada fase ini juga dilakukan pemodelan bisnis dengan memilih tool yang tepat untuk menggambarkan arsitektur bisnis. Pemodelan arsitektur bisnis dilakukan dengan mengidentifikasikan area fungsional utama, menetapkan fungsi bisnis, dan area fungsionalitas pendukung. 3.2.3.3.
Fase C : Information system architecture
Menekankan pada bagaimana arsitektur sistem informasi dibangun yang meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh organisasi. Pada arsitektur data, dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh komponen data yang akan digunakan oleh aplikasi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi berdasarkan kebutuhan area fungsional bisnis yang telah ditetapkan. Indentifikasi yang dilakukan adalah menentukan kandidat entitas data, mendefinisikan entitas data, dan membuat relasi antara
fungsi
bisnis dan entitas data. Teknik yang bisa digunakan adalah ER-Diagram, class diagram, dan object
diagram. Pada arsitektur
aplikasi, dilakukan dengan
mengidentifikasi kandidat aplikasi, menentukan jenis aplikasi yang dibutuhkan untuk memproses data dan mendukung bisnis, serta membuat pemodelan arsitektur aplikasi. 3.2.3.4.
Fase D : Technology architecture Pada fase ini didefinisikan kebutuhan teknologi untuk mengolah
data. Langkah awal yang dilakukan adalah menentukan kandidat teknologi yang akan digunakan untuk menghasilkan pemilihan teknologi untuk platform teknologi yang ada dalam aplikasi meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. Teknik yang digunakan adalah dengan mengidentifikasikan prinsip platform
Universitas Indonesia
40
teknologi, yang terdiri atas tujuh area yang meliputi sistem operasi, manajemen data, aplikasi, perangkat keras, komunikasi, komputasi pemakai, dan keamanan. Teknik ini memberikan gambaran tentang jaringan yang terdapat pada suatu organisasi. Secara umum arsitektur
teknologi
akan
membandingkan perencanaan dan pembangunan teknologi yang lama dan baru. Analisis gap ini akan menempatkan infrastruktur teknologi baru yang akan dibutuhkan dalam penerapan kedepannya. Teknik yang bisa digunakan adalah environment and location diagram, dan network computing diagram. 3.2.3.5. Fase E : Opportunities and solutions Pada fase ini menekankan pada manfaat yang diperoleh dari arsitektur enterprise. Dilakukan evaluasi gap dari arsitektur arsitektur
enterprise yang meliputi
bisnis, data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi untuk
selanjutnya membuat strategi untuk solusi. Evaluasi dan strategi untuk solusi ini dapat dijadikan dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang akan diterapkan. 3.3.
Metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data untuk penelitian ini akan dilakukan dengan
wawancara dan studi literatur dokumen formal organisasi Unila. Untuk mendapatkan data yang tepat dan akurat dan akan dijadikan sebagai input dalam analisis data, maka pemilihan nara sumber yang akan diwawancarai harus dipertimbangkan secara matang, minimal dengan kualifikasi narasumber seperti berikut; 1.
Memahami persis terhadap fakta yang ingin diketahui data dan informasinya.
2.
Memiliki waktu yang cukup untuk berdiskusi secara intensif terhadap fakta yang diperlukan.
3.4.
Metode Analisis Data Metode analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif melalui studi literatur dan hasil melakukan wawancara dengan nara sumber untuk melakukan analisa data.
Universitas Indonesia
BAB 4 PROFIL ORGANISASI
4.1. Sejarah Organisasi Universitas Lampung merupakan Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Lampung yang berdiri berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi Ilmu Pendidikan (PTIP) Nomor 195 Tahun 1965, pada tanggal 23 September 1965, kemudian dikukuhkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri dengan Keputusan Presiden Nomor 73 Tahun 1966, yang diawali dengan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum. Tahun 1968 IKIP Jakarta Cabang Tanjung Karang diintegrasikan ke dalam Unila berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Nomor: 1 Tahun 1968. Kemudian, dengan Keppres Nomor 043 Tahun 1982 menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Selanjutnya, beberapa fakultas dibentuk, yaitu Fakultas Pertanian didirikan berdasarkan SK Presidium Nomor 756/KPTS/1967 dan dikukuhkan Mendikbud Nomor 16 Tahun 1973. Kemudian menyusul Fakultas Teknik yang didirikan berdasarkan SK Presidium Unila Nomor 227/KPTS/IRES/1968. Sejak tahun 1972 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pendidikan Tinggi Nomor 101/B-1/II/1972 (karena adanya beberapa alasan yang sangat teknis) Fakultas ini tidak menerima mahasiswa baru lagi dan mahasiswa yang ada disalurkan ke Fakultas lain. Pada
tanggal
08/KPTS/R/1979
13
dibentuk
Januari
1978
Fakultas
dengan
Teknik
SK
Rektor
Persiapan.
Nomor
Perkembangan
selanjutnya, berdasarkan SK Presiden Nomor 43/M/1987 fakultas ini ditetapkan sebagai Fakultas Non Gelar
Teknologi (FNGT). Pada perkembangan
selanjutnya, dengan SK Mendikbud Nomor 0132/O/1991, tanggal 6 April 1991 FNGT ini diubah menjadi Fakultas Teknik. Perkembangan selanjutnya, pada Tahun Akademik 1986/1987 dibuka persiapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), yang kemudian pada tanggal 11 November 1995, dikukuhkan menjadi salah satu fakultas di Unila berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 0333/O/1995.
41
Universitas Indonesia
42
Pada Tahun Akademik 1988/1989 dibentuk Persiapan Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Alam (FMIPA), yang kemudian pada tanggal 15 November 1995, dikukuhkan sebagai fakultas berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 0334/O/1995. Pada tahun 2002, Program Studi Pendidikan Dokter yang bernaung di bawah Fakultas MIPA, telah memulai kegiatannya sesuai dengan Izin Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter yang diterbitkan oleh Dirjen Dikti Depdiknas dengan nomor Nomor 3195/D/T/2002 tanggal 28 Oktober 2002. Program Pascasarjana Universitas Lampung didirikan bersamaan dengan pengangkatan Direktur Program Pascasarjana berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Lampung Nomor 94/J26/KP/2002 tanggal 3 Juli 2002. Sampai dengan Tahun Akademik
2005/2006, enam program magister telah
beroperasi. Program Studi Magister Hukum
merupakan program magister
pertama didirikan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nomor 387/Dikti/Kep/1999 tanggal 19 Agustus 1999. Program magister kedua adalah PS Magister Teknologi
Agroindustri yang berdiri
berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 452/Dikti/Kep/1999 tanggal 23 Nopember 1999. Program magister ketiga yaitu Program Studi
Magister Manajemen
berdiri berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 87/Dikti/Kep/2000 tanggal 14 April 2000. Program Magister Agronomi yang merupakan PS magister keempat yang berdiri berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 251/Dikti/Kep/2000 tanggal 4 Agustus 2000. Program magister kelima yaitu Magister Teknologi Pendidikan
yang
berdiri
berdasarkan
Keputusan
Dirjen
Dikti
Nomor
82/Dikti/Kep/2001 tanggal 3 April 2001. Program
magister
keenam
yaitu
Program
Magister
Ekonomi
Pertanian/Agribisnis berdiri berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 3004/D/T/2004 tanggal 4 Agustus 2004. Pada tahun akademik 2007/2008 telah dibuka juga dua buah program studi pascasarjana yaitu PS Magister Teknik Sipil dan PS Magister Ilmu Pemerintahan, berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 4925/D/T/2006 tanggal 26 Desember 2006.
Universitas Indonesia
43
4.2. Visi dan Misi Visi jangka panjang unila di tahun 2025 adalah : Pada Tahun 2025 Unila Menjadi Perguruan Tinggi Sepuluh Terbaik di Indonesia. Sedangkan misi Unila untuk mewujudkan visi tersebut adalah : 1. Mewujudkan
penyelenggaraan
Tri
Dharma
Perguruan
Tinggi
yang
berkualitas. 2. Mewujudkan budaya akademik yang kondusif, dinamis, dan bermoral. 3. Mewujudkan tata kelola organisasi Unila yang baik (good university governance). 4. Mewujudkan aksesibillitas dan equitas pendidikan tinggi. 5. Menjadi agen perubahan dan menjaga kebenaran dan keadilan bagi kepentingan masyarakat. 6. Mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak antara lain pemerintah, masyarakat, dunia usaha, lembaga nonpemerintah, dalam dan luar negeri, yang saling memberikan manfaat secara berkelanjutan. 4.3. Sasaran Strategis Tabel 4.1 Sasaran strategis Universitas Lampung (dokumen restra) M.1 Mewujudkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berkualitas S.1 Meningkatnya kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi S.2 Meningkatnya fungsi pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi S.3 Meningkatnya prestasi mahasiswa S.4 Terjalinnya kemitraan dengan pemangku kepentingan M.2 Mewujudkan budaya akademik yang kondusif, dinamis, dan bermoral S.1 Terselenggaranya Merit System S.2 Berkembangnya budaya akademik mahasiswa S.3 Tersedianya sarana pendukung budaya akademik S.4 Tersedianya sarana pendukung budaya akademik M.3 Mewujudkan tata kelola yang baik (good university governance) S.1 Terbinanya tenaga akademik dan kependidikan
Universitas Indonesia
44
S.2 Meningkatnya kinerja lembaga S.3 Meningkatnya kinerja lembaga kemahasiswaan S.4 Tumbuhnya kepercayaan pemangku kepentingan M.4 Mewujudkan aksesibillitas dan equitas pendidikan tinggi S.1 Terbukanya kesempatan belajar secara adil S.2 Tersedianya daya dukung yang memadai S.3 Terjalinnya kemitraan dengan pemangku kepentingan M.5 Menjadi penggerak perubahan (agent of change) dengan menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan S.1 Tumbuhnya sinergi antara teori dan aksi S.2 Berkembangnya pusat-pusat stud S.3 Meningkatnya aksi sosial mahasiswa S.4 Meningkatnya citra publik terhadap pusat pusat studi M.6 Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan, dalam dan luar negeri, yang saling memberikan manfaat secara berkelanjutan S.1 Terjalinnya kemitraan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi S.2 Terbinanya kerjasama dengan pemangku kepentingan S.3 Meningkatnya kerjasama dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lain 4.4. Fasilitas Sarana administrasi akademik, pembelajaran, penelitian, dan pengabdian, tersedia gedung, laboratorium, bengkel, studio, dan kebun percobaan. Fasilitas fisik gedung/ruang yang ada saat ini seluas 102.122 m², dengan rincian ruang kuliah seluas 23.499 m²; laboratorium 16.697 m², perpustakaan 6.407 m², ruang kerja dosen 6.689 m², ruang administrasi 15.989 m², dan ruang lainnya 32.831 m². Fasilitas fisik berupa lahan tersebut yang ada di dalam Kampus Unila Gedung Meneng seluas 77,845 ha, di Kampus Jalan Panglima Polem, Bandar Lampung ada 4 ha, di Jalan Suprapto, Bandar Lampung (YP Unila) 2.300 m², dan 4 ha berada di Metro. Kebun percobaan Unila tersebar di beberapa tempat yaitu di Natar, Lampung Selatan seluas 3,5 ha, di Sukadanaham, Bandar Lampung, seluas 5,5 ha (status hak milik) di Tanjungan, Lampung Selatan seluas 100 ha (sedang diperpanjang proses hak guna pakainya), di Liwa, Lampung Barat, seluas 20 ha (hak guna pakai) dan hutan pendidikan yang berada di Gunung Betung, Bandar Lampung, seluas 1.000 ha.
Universitas Indonesia
45
Tabel 4.2 Daftar Fasilitas (Unila dalam angka, 2011) UNIVERSITAS LAMPUNG
LUAS RUANG DAN PERUNTUKANNYA
Tabel
: 59
UNIVERSITAS LAMPUNG
Lembar
: 01
DALAM ANGKA No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
TAHUN 2011
Fakultas
FE (m2) FH (m2) FKIP (m2) FP (m2) FT (m2) FISIP (m2) FMIPA (m2) FK (m2) Universitas(m2)
Ruang Kuliah Laboratorium Perpustakaan Ruang Studio Kegiatan Kemahasiswaan Ruang Dosen Kantor/Administrasi Ruang Serbaguna Ruang Olahraga Ruang Penelitian Ruang Pengabdian Masyarakat Ruang Percetakan Koperasi Mahasiswa Bursa Mahasiswa Poliklinik Sarana Ibadah Kantin Toilet Ruang Lain - Lain Perpustakaan Universitas
1,920 16,010 580 176 210 73 280 121 1,101 835 779 489 78 44 20 49 52 240 310 243 6,950 Total
12,280
18,280
3,090 2,303 820 3,999 86 1,135 - 9,892 54 18,971 2,036 2,345 1,012 1,209 166 19 35 1,702 418 207 1,946 463 9,663
42,245
1,420 7,555 225 447 5,033 1,396 200 260 -
500
250 70 90 120 807 338 150 70 -
1,687 44,282 151 616 492 168 138 -
16,536
3,395
47,534
-
5,000
2,321
5,000
568 929 28
33 127 327 52
61
196 -
sumber data : BAUK
Pada tabel 4.2 diidentifikasi spesifikasi detail fasilitas yang tersebar pada level fakultas maupun hingga unit kerja 4.4.1. Layanan Informasi Universitas Lampung
mengembangkan berbagai kemudahan untuk
pelayanan administrasi, seperti nilai-nilai yang diperoleh mahasiswa. Dengan demikian setiap mahasiswa dapat dengan mudah memperoleh informasi tentang prestasi akademik yang dimilikinya melalui internet atau memanfaatkan website yang ada. Disisi lain, untuk pengambilan matakuliah dan pemberian nilai mahasiswa dapat dilaksanakan secara online menggunakan akses intranet/internet. Pelayanan informasi terus
dikembangkan melalui sistem informasi online,
sehingga setiap saat masyarakat luas dan mahasiswa dapat mengakses berbagai informasi kegiatan di universitas baik itu akademik maupun non akademik.
Universitas Indonesia
46
4.4.2. Perpustakaan Perpustakaan Universitas Lampung merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berfungsi memberikan pelayanan informasi kepustakaan kepada civitas akademika dalam menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Berikut layanan yang ada pada perpustakaan
Layanan Peminjaman Buku Teks. Layanan peminjaman buku teks merupakan salah satu jenis layanan perpustakaan, dimaksudkan agar pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan buku teks lebih leluasa dengan memberikan kemudahan waktu dan tempat.
Layanan Koleksi Buku Cadangan. Layanan ini menyediakan 1 (satu) eksemplar buku dari seluruh judul buku teks yang dikoleksi oleh Perpustakaan Unila. Layanan ini dimaksudkan apabila buku tertentu yang berada di ruang sirkulasi telah habis dipinjam maka pengguna yang memerlukan buku yang sama masih bisa membacanya pada layanan ini. Buku teks yang berada pada layanan ini hanya bisa dibaca di tempat atau di foto copy.
Layanan Koleksi Karya Ilmiah. Layanan ini menyediakan koleksi karya ilmiah hasil karya sivitas akademika dan karyawan Unila. Koleksi yang disajikan terdiri dari disertasi, skripsi, dan tugas akhir. Koleksi tersebut dapat dibaca ditempat dan difoto copy dengan mengikuti aturan yang berlaku.
Layanan penelusuran artikel ilmiah melalui journal dan CD-ROM Layanan ini didukung dengan koleksi majalah ilmiah terbitan luar dan dalam negeri, berbentuk cetak dan dalam kemasan CD-ROOM.
Layanan WARINTEK. Layanan ini merupakan hasil kerja sama antara Perpustakaan Unila dengan Kantor Kementerian Riset dan Teknologi dengan memberikan jasa penelusuran informasi yang bersumber pada database dan koleksi yang dihimpun oleh PDII-LIPI dan Kantor Menristek.
Universitas Indonesia
47
4.5.
Organisasi
4.5.1. Bagan struktur organisasi Universitas Lampung.
Gambar 1.2 Organisasi Unila Gambar 4.1Struktur Struktur Organisasi
Universitas Indonesia
48
4.5.2. Tugas dan Fungsi a.
Rektor Rektor dan Pembantu Rektor adalah unsur pimpinan utama Universitas yang
secara
bersama-sama bertanggung jawab menetapkan kebijakan dan memimpin
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. b. Pembantu Rektor 1, bidang akademik. Memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Mengkoordinasikan pembinaan seluruh komponen bidang akademik untuk menciptakan lingkungan kerja yang inovatif dan kondusif. Menjalin hubungan kerja sama dengan lembaga luar institut dalam usaha pengembangan akademik. Mengidentifikasi berbagai strategi dan kebutuhan di bidang akademik. Mengkoordinasi evaluasi jaminan mutu akademik. Mengidentifikasi pengembangan strategi kurikulum dan silabus. Berperan aktif dalam pengembangan, implementasi dan pengelolaan kebijakan serta rencana dan tujuan jangka pendek dan panjang di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan dan menyusun laporan bidang akademik yang mempunyai tugas membantu rektor dalam memimpin pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. c. Pembantu Rektor 2, bidang keuangan. Membantu Rektor
dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang
administrasi keuangan, perencanaan, kepegawaian/ketenagaan, administrasi umum dan perencanaan. Mengidentifikasi berbagai perencanaan strategi dan kebutuhan di bidang administrasi, keuangan, Sumber Daya Manusia, sarana-prasarana, dan pelayanan hukum. Mengatur dan mengelola semua sumber daya manusia dan sarana-prasarana agar efektif dan tepat sasaran dalam mencapai tujuan.
Universitas Indonesia
49
Mengkoordinasikan seluruh komponen di bidang administrasi umum, keuangan dan usaha bisnis. Merencanakan dan menjalin hubungan kerja sama dengan pihak lain untuk kemajuan institut; Berperan aktif dalam perencanaan pengembangan, implementasi
dan
pengelolaan kebijakan serta rencana dan tujuan jangka pendek dan panjang di bidang administrasi umum, ketenagaan dan keuangan. Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan dan menyusun laporan bidang administrasi umum dan keuangan. Membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang keuangan dan administrasi umum. d. Pembantu Rektor 3, bidang kemahasiswaan. Membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan
mahasiswa
dalam
pengembangan
kecerdasan
intelektual,
kecerdasan emosional, kedalaman spiritual, minat, bakat, kreatifitas, akhlak, kultur akademik serta kesejahteraan mahasiswa. Membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan kegiatan pembinaan alumni, pemetaan alumni, penyusunan data base alumni dan pemberdayaan alumni; Merencanakan dan menjalin hubungan kerjasama dengan pihak lain yang dapat membantu pengembangan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kedalaman spiritual, minat, bakat, kreatifitas, akhlak, kultur akademik serta kesejahteraan mahasiswa. Melakukan pengendalian, pengawasan dan penilaian prestasi serta proses penyelenggaraan kegiatan. Pelaksanaan evaluasi kinerja dan penyusunan pelaporan; membantu Rektor dalam memimpin pelaksanaan di bidang pembinaan dan pelayanan kesejahteraan mahasiswa serta kerjasama. e. Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan (BAAK) BAAK adalah pembantu pimpinan
Unila dibidang administrasi akademik,
kemahasiswaan, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Rektor dan sehari-hari pembinaanya dilakukan oleh pembantu Rektor I (yang menyangkut administrasi akademik, perencanaan), oleh pembantu Rektor III (yang menyangkut administrasi kemahasiswaan).
Universitas Indonesia
50
f. Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK). BAUK adalah pembantu pimpinan Unila
di bidang administrasi umum dan
keuangan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor Unila dan sehari-hari pembinaanya dilakukan oleh pembantu Rektor II. g. Biro Administrasi Perencanaan Sistem Informasi dan Kerjasama (BAPSIK) BAPSIK adalah pembantu pimpinan Unila di bidang administrasi perencanaan sistem informasi dan kerjasama, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor dan sehari-hari pembinaannya dilakukan oleh Pembantu Rektor I (yang menyangkut administrasi akademik), oleh Pembantu Rektor II (yang menyangkut administrasi). 4.6. Statistik Mahasiswa Unila merupakan salah satu perguruan tinggi besar di Indonesia. Data statistik mahasiswa Unila disajikan untuk menggambarkan jumlah mahasiswa Unila.
Profil
Mahasiswa baru Universitas Lampung per tahun dijelaskan seperti pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Data statistik Mahasiswa (Unila dalam angka, 2011) 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 L P L P L P L P L P L P L P Ekonomi 187 121 399 304 422 327 229 165 151 81 209 237 410 426 Hukum 260 75 397 119 509 236 384 180 298 169 302 167 292 175 Kip 221 402 309 695 445 807 446 847 455 880 396 841 436 821 Pertanian 105 48 190 180 239 283 300 278 261 288 307 339 329 384 Kedokteran 2 8 19 19 20 42 39 55 46 72 41 78 39 97 Teknik 189 30 417 80 486 94 334 81 298 62 308 114 389 118 Mipa 62 51 172 147 222 209 196 148 145 124 123 181 144 192 Isip 139 66 214 183 374 312 360 200 294 223 334 316 323 323 Jumlah 1165 801 2117 1727 2717 2310 2288 1954 1948 1899 2020 2273 2362 2536 FAKULTAS
Universitas Indonesia
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1.
Fase preliminary: framework and principles Fase preliminary merupakan tahap persiapan perencanaan
arsitektur
enterprise. Tahapan ini dilakukan agar proses pemodelan arsitektur dapat terarah dengan baik. Pada tahap ini didefinisikan bagaimana arsitektur enterprise akan dibuat. Tujuan dari fase preliminary adalah untuk mengkonfirmasi komitmen dari manajemen, penentuan framework dan metodologi yang akan digunakan dalam pengembangan arsitektur enterprise. Beberapa prinsip arsitektur awal yang didapat dari aktifitas fase ini adalah sebagai berikut Tabel 5.1 Prinsip arsitektur TI Universitas Lampung No
Prinsip
Keterangan Infrastruktur harus senantiasa tersedia pada saat dibutuhkan
1
Ketersediaan
2
Kompatibilitas
Infrastruktur harus dapat beradaptasi menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis organisasi
3
Aksesibilitas
Harus dapat diakses kapan pun dan dimanapun, dan menggunakan media apapun
4
Standarisasi
Seluruh infrastruktur harus menggunakan teknologi yang sudah terstandarisasi
5
Integritas
Integritas dan dan layanan harus diutamakan
6
Keamanan
7
Handal
8
Optimal
Optimalisasi pemanfaatan seluruh sumber daya SI/TI
9
Akurat
Informasi yang diberikan harus akurat dan tepat
10
Efektif
Infrastruktur harus berjalan secara efektif sesuai dengan kebutuhan dan tanggap dalam mengatasi tantangan bisnis
11
Efisien
Infrastruktur yang berjalan harus efisien sesuai dengan asas ketepatan dan kebermanfaatan
Seluruh aset teknologi dan informasi harus dilindungi dengan sebaik-baiknya Infrastruktur yang digunakan dapat berfungsi dengan baik dan reliable
51
Universitas Indonesia
52
5.1.1. Menentukan framework dan metodologi Framework yang digunakan dalam perancangan arsitektur teknologi informasi adaptif pada Universitas Lampung adalah framework TOGAF dengan metodologi mengacupada TOGAFADM yang merupakan metode detil bagaimana membangun dan mengelolas serta menerapkan arsitektu renterprise dan sistem informasi. 5.1.2. Komitmen manajemen Dukungan manajemen merupakan salah satu faktor suksesnya pembuatan arsitektur enterprise. Oleh karena itu sebelum masuk ke dalam tahapan selanjutnya dari perencanaan arsitektur enterprise perlu dipastikan terlebih dahulu komitmen dari manajemen agar proses selanjutnya berlangsung baik. Pada tahapan ini telah diperoleh dukungan dan komitmen dari unsur manajemen dalam bentuk policy management yang disajikan pada Lampiran SK Puskom. Secara kongkrit komitmen manajemen untuk mengembangkan teknologi informasi telah dimulai sejak tahun 1997 dengan didirikannya P usat Komput er (P us kom ) Unil a. Saat pertama kali dimulai, teknologi informasi dikembangkan hanya untuk mendukung proses pembelajaran, fasilitas komputer dan aspek bisnis. Namun dengan kemajuan teknologi informasi
saat ini yang terus berkembang,
teknologi informasi diharapkan bisa mendukung seluruh aspek aktifitas bisnis. Komitmen d a r i m a n a j e m e n U n i l a s a n g a t dibutuhkan karena akan berpengaruh pada kebutuhan personil, anggaran, dan waktu. 5.2.
Fase requirements managements Tujuan dari fase ini adalah untuk menyediakan proses pengelolaan
kebutuhan
arsitektur
sepanjang
fase
pada
siklus
ADM,
mengumpulkan,
menginventarisir dan mengidentifikasi seluruh kebutuhan enterprise, menyimpan lalu memberikannya kepada
fase TOGAF ADM
yang relevan. Referensi yang
dibutuhkan pada fase ini diantaranya administrasi akademik, anggaran keuangan, Standard
Operasional Procedure (SOP). Fase requirement management termasuk
fase yang penting karena terkait dengan rencana strategis dan kebijakan manajemen. Pengembangan sistem informasi nantinya management organisasi.
harus sesuai dengan requirements
Detail requirements management terkait dengan system
informasi yang akan dibangun adalah sebagai berikut:
Universitas Indonesia
53
5.2.1. Architecture vision Visi Universitas Lampung Pada Tahun 2025 Unila Menjadi Perguruan Tinggi Sepuluh Terbaik di Indonesia. Untuk
mewujudkan visi tersebut, rencana strategis
yang dilakukan oleh Unila adalah dengan 3 (tiga) pilar kegiatan pendidikan di Unila (dokumen renstra Unila) a. Pemerataan dan perluasan akses Pemberian bantuan pembiayaan untuk kelompok masyarakat yang miskin tetapi potensial untuk belajar di Unila. Membangun kemitraan antara Unila dan pemangku kepentingan nasional dan internasional. Pengembangan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan multimedia. b. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing Peningkatan pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi Penerapan otonomi keilmuan untuk mendorong fakultas melaksanakan tugasnya sebagai pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta eningkatkan kualitas/kuantítas dan diverifikasi bidang penelitian. Pengembangan kurikulum dan pembelajaran efektif dalam kelompok mata kuliah : iman dan takwa serta ahlak mulia, Ipteks, estetika serta kepribadian. Pemberdayaan masyarakat (community development) berbasis keunggulan dan kearifan lokal dengan penyediaan tenaga terampil untuk industri lokal, nasional dan global serta pengembangan kewirausahaan. c. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik Mempersiapkan
dan
mengembangkan
Universitas
Lampung
sebagai
perguruan tinggi yang otonom Mengembangkan
satuan
pengendalian
internal
untuk
meningkatkan
akuntabilitas dan transparasi Membangun pencitraan yang positif (brand image) Universitas Lampung untuk mendorong peningkatan partisipasi masyarakat. Peningkatan kapasitas pengelolaan yang ditunjang dengan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
Universitas Indonesia
54
5.2.2. Business architecture Arsitektur bisnis merupakan gambaran kegiatan yang dilakukan setiap hari secara sistematis berdasarkan visi dan misi organisasi. Dengan arsitektur bisnis dapat diketahui proses bisnis yang berkaitan dengan proses di Unila. Dengan diketahuinya proses bisnis maka dapat dilakukan penetapan tugas dan tanggung jawab, sehingga fungsibisnis yang ada dapat berjalan dengan baik. 5.2.3. Information system architecture Pada fase ini lebih menekankan pada bagaimana arsitektur sistem informasi dikembangkan. Requirements management pada
fase
information
system
architecture ditinjau dari 2 (dua) aspek, yaitu application architecture dan data architecture. Aspek application
architecture dan data architecture dijelaskan
sebagai berikut: Application architecture Kebutuhan manajemen pada arsitektur
aplikasi
adalah
manajemen
membutuhkan aplikasi yang mendukung aktifitas Tridharma perguruan tinggi agar dapat berjalan dengan maksimal dan juga online. Dengan aplikasi sistem informasi online diharapkan dapat diakses kapan dan dimanapun. Aplikasi yang dibutuhkan bersifat platform standar. Selain aplikasi
terintegrasi bersifat
dan berjalan pada suatu online
dan
terintegrasi,
manajemen menginginkan aplikasi yang bersifat dinamis dan realtime system. Dengan adanya aplikasi yang bersifat dinamis dan
realtime
diharapkan informasi yang di sajikan akurat, tepat waktu, dan up to date. Data architecture Pada data architecture, manajemen membutuhkan sumber-sumber data yang terpusat dan terintegrasi dengan tujuan meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dari operasi pengolahan data serta dapat menyediakan informasi multilevel, cross functional, tepat waktu, akurat, relevan. Dengan data yang terintegrasi diharapkan informasi yang nantinya disajikan benar dan akurat.
Universitas Indonesia
55
5.2.4. Architecture technology Pada arsitektur teknologi, difokuskan pada
pembangunan
arsitektur
teknologi yang dibutuhkan. Manajemen mengharapkan teknologi yang ada saat ini dapat lebih di optimalkan untuk pengembangan sistem dan penggunaannya. Manajemen akan mendukung penambahan peralatan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan untuk pengembangan sistem
informasi Tridharma Unila agar dapat
berjalan secara maksimal dan untuk jangka waktu yang lama sampai dilakukan pengembangan selanjutnya dikarenakan adanya perkembangan teknologi informasi baru. Manajemen juga menginginkan adanya peremajaan infrastruktur secara berkala sesuai dengan kebutuhan Unila. 5.2.5. Opportunities and solutions Pada
opportunities and solutions, manajemen menginginkan pembuatan
rencana untuk pengembangan sistem informasi Tridharma Unila. Dengan adanya perencanaan, pengembangan sistem informasi dan investasi teknologi informasi akan lebih terarah serta sesuai kebutuhan bisnis Unila. Manajemen menginginkan pengembangan sistem informasi melibatkan pihak internal Unila terutama UP T P us k om d a n BAP S IK , agar kontrol pelaksanaan pengembangan sistem informasi dapat dilakukan. 5.3.
Fase architecture vision Sebelum melakukan perancangan arsitektur enterprise terlebih dahulu
dilakukan identifikasi requirements management untuk
visi arsitektur. Identifikasi
yang dilakukan pada fase ini direpresentasikan melalui aspek visi dan misi, tujuan bisnis (business goals), sasaran bisnis (business objective) dan ruang lingkup (scope). 5.3.1. Visi dan Misi Unila Visi 2025 : Pada Tahun 2025 Unila Menjadi Perguruan Tinggi Sepuluh Terbaik di Indonesia Misi 1. Mewujudkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berkualitas. 2. Mewujudkan budaya akademik yang kondusif, dinamis, dan bermoral. 3. Mewujudkan tata kelola organisasi Unila yang baik (good university governance). 4. Mewujudkan aksesibillitas dan equitas pendidikan tinggi.
Universitas Indonesia
56
5. Menjadi agen perubahan dan menjaga kebenaran dan keadilan bagi kepentingan masyarakat. 6. Mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak antara lain pemerintah, masyarakat, dunia usaha, lembaga nonpemerintah, dalam dan luar negeri, yang saling memberikan manfaat secara berkelanjutan. 5.3.2. Tujuan bisnis (business goals) Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, Unila telah menetapkan tujuan bisnis yang merupakan penterjemahan terhadap visi yang telah ditetapkan tersebut. Adapun tujuan bisnis Unila dijabarkan pada tabel 5.2
Tabel 5.2 Tujuan strategis Universitas Lampung (dokumen restra) M.1 Mewujudkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berkualitas T.1 Mewujudkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berkualitas. T.2 Meningkatnya kualitas lulusan T.3 Meningkatnya produktivitas dan kualitas penelitian T.4 Meningkatnya produktivitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat T.5 Berfungsinya Standard Operating Procedure (SOP) tentang proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat T.6 Terlaksananya sistem pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan institusi. T.7 Meningkatnya partisipasi dan prestasi dalam bidang penalaran T.8 Meningkatnya partisipasi dan prestasi dalam bidang minat dan bakat baik ditingkat lokal/nasional/regional/ global T.9 Meningkatnya jumlah mitra dan kegiatan kerjasama dengan lembaga eksternal. T.10 Meningkatnya jumlah lembaga donor M.2 Mewujudkan budaya akademik yang kondusif, dinamis, dan bermoral T.1 Mewujudkan budaya akademik yang kondusif, dinamis, dan bermoral. T.2 Meningkatnya pelaksanaan PBM dengan metoda Student Center Learning (SCL) dan Problem Based Learning (PBL) T.3 Meningkatnya kinerja melalui pemberian penghargaan dan
Universitas Indonesia
57
M.3
M.4
M.5
M.6
penerapan sanksi T.4 Meningkatnya kegiatan yang mendukung budaya akademik T.5 Terjalinnya kerjasama dengan pihak eksternal yang mendukung budaya akademik Mewujudkan tata kelola yang baik (good university governance) T.1 Misi Mewujudkan tata kelola yang baik (good university governance) T.2 Meningkatnya kesejahteraan tenaga akademik dan kependidikan T.3 Terakreditasinya institusi dengan nilai yang tinggi T.4 Meningkatnya keterbukaan penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan T.5 Meningkatnya kemanfaatan hasil kerjasama dengan mitra (pihak eksternal) Mewujudkan aksesibillitas dan equitas pendidikan tinggi T.1 Mewujudkan aksesibillitas dan equitas pendidikan tinggi T.2 Terlaksananya diversivikasi pola penerimaan mahasiswa T.3 Tersedianya beasiswa bagi mahasiswa tidak mampu T.4 Meningkatnya peran Pemerintah dan Swasta dalam penyediaan beasiswa Menjadi penggerak perubahan (agent of change) dengan menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan T.1 Menjadi penggerak perubahan (agent of change) dengan menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan T.2 Tumbuhnya integritas keilmuan dikalangan akademisi T.3 Meningkatnya peran pusat-pusat studi dalam pengembangan ilmu dan pembangunan baik regional maupun nasional T.4 Tumbuhnya pusat-pusat studi baru di lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat. T.5 Meningkatnya peran mahasiswa dalam perubahan sosial T.6 Meningkatnya kegiatan pusat-pusat studi Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan, dalam dan luar negeri, yang saling memberikan manfaat secara berkelanjutan T.1 Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan, dalam dan luar negeri, yang saling memberikan manfaat secara berkelanjutan T.2 Meningkatnya partisipasi pemangku kepentingan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi T.3 Meningkatnya partisipasi pemangku kepentingan dalam pengembangan institusi T.4 Meningkatnya jumlah pertukaran mahasiswa dengan perguruan tinggi lain
Universitas Indonesia
58
5.3.3. Sasaran bisnis (business objective) Universitas Lampung sebagai sebuah perguruan tinggi mempunyai tugas dan fungsi pokok Tridharma yaitu meliputi penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dapat disimpulkan core business Unila adalah menyelenggarakan layanan Tridharma perguruan tinggi berkualitas dengan sasaran strategis dijabarkan pada table 5.3 berikut
Tabel 5.3 Sasaran strategis Universitas Lampung (dokumen renstra) M.1 Mewujudkan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berkualitas S.1 Meningkatnya kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi S.2 Meningkatnya fungsi pelayanan Tri Dharma Perguruan Tinggi S.3 Meningkatnya prestasi mahasiswa S.4 Terjalinnya kemitraan dengan pemangku kepentingan M.2 Mewujudkan budaya akademik yang kondusif, dinamis, dan bermoral S.1 Terselenggaranya Merit System S.2 Berkembangnya budaya akademik mahasiswa S.3 Tersedianya sarana pendukung budaya akademik S.4 Tersedianya sarana pendukung budaya akademik M.3 Mewujudkan tata kelola yang baik (good university governance) S.1 Terbinanya tenaga akademik dan kependidikan S.2 Meningkatnya kinerja lembaga S.3 Meningkatnya kinerja lembaga kemahasiswaan S.4 Tumbuhnya kepercayaan pemangku kepentingan M.4 Mewujudkan aksesibillitas dan equitas pendidikan tinggi S.1 Terbukanya kesempatan belajar secara adil S.2 Tersedianya daya dukung yang memadai S.3 Terjalinnya kemitraan dengan pemangku kepentingan M.5 Menjadi penggerak perubahan (agent of change) dengan menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan S.1 Tumbuhnya sinergi antara teori dan aksi S.2 Berkembangnya pusat-pusat stud S.3 Meningkatnya aksi sosial mahasiswa S.4 Meningkatnya citra publik terhadap pusat pusat studi M.6 Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan, dalam dan luar negeri, yang saling memberikan manfaat secara berkelanjutan
Universitas Indonesia
59
S.1 S.2 S.3
Terjalinnya kemitraan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Terbinanya kerjasama dengan pemangku kepentingan Meningkatnya kerjasama dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lain
5.3.4. Ruang lingkup (scope) Ruang lingkup penelitian Karya Akhir ini, yang akan dianalisa dan dilakukan perancangan infrastruktur teknologi informasi mencakup arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi. 5.3.5. Struktur Organisasi Lihat gambar 4.1 mengenai struktur organisasi Unila. 5.3.6. Stakeholder Menurut Kotler dan Fox (1995), stakeholder Universitas terdiri dari antara lain : peserta didik/mahasiswa baik yang aktual maupun potensial, badan akreditasi, orang tua/wali, dosen, peneliti, karyawan serta staf pimpinan, dewan penyantun, universitas sejenis, pemasok, organisasi bisnis dan publik, yayasan, alumni, masyarakat setempat dan media masa. Stakeholder Unila adalah sebagai berikut
Tabel 5.4 Stakeholders Universitas Lampung No
Stakeholder
Keterangan
1
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Proses akreditasi Perguruan Tinggi
2
Orang tua mahasiswa
Sharing informasi perbaikan penyelenggaraan pendidikan
3
Mahasiswa
Sharing informasi
4
Peneliti
Melakukan penelitian
5
Dosen
6
Perguruan Tinggi lain
7
Senat Universitas
Salah satu penentu kebijakan akademik
8
Manajemen Perguruan Tinggi
9
Alumni
10
Masyarakat dan Industri
Manajemen penyelenggara pendidikan tinggi Mahasiswa yang telah menyelesaikan studi Pihak yang menggunakan resource alumni
Supervisi Perguruan Tinggi
Menyelenggarakan proses belajar mengajar Benchmarking proses penyelenggaraan pendidikan
Universitas Indonesia
60
5.4.
11
Pemasok
Memberik pasokan material untuk support tridharma
12
Organisasi lainnya
Kerjasama dengan organisasi/instansi lain
13
Media masa
Media penyampaian informasi aktifitas perguruan tinggi
Fase business architecture Fase ini bertujuan untuk memahami kondisi saat ini dari proses bisnis Unila
dan selanjutnya membuat usulan perbaikan dengan melakukan pemodelan arsitektur bisnis. Adapun tahapan yang dilakukan pada fase ini mencakup: 5.4.1. Analisis lingkungan bisnis Universitas Lampung Analisis lingkungan bisnis baik internal maupun mengetahui
eksternal digunakan untuk
masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan bisnis yang akan
digunakan dalam pembuatan perencanaan infrastruktur TI. Mempelajari faktor-faktor internal penting dilakukan karena setiap organisasi memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dengan organisasi lain. Aspek
eksternal juga harus dipelajari
karena aspek tersebut sangat kuat dalam menentukan kelangsungan hidup organisasi. Sebagai contoh yaitu tanpa ada produk dan
jasa yang laku dijual di pasaran,
perusahaan akan merugi dan dapat mengalami kebangkrutan. Oleh karena itu diperlukan strategi khusus untuk dapat mengantisipasi setiap pergerakan dinamis yang
mungkin terjadi pada komponen-komponen eksternal. Perubahan pada
komponen luar cenrung akan akan mengubah komponen-komponen internal baik secara langsung maupun tidak langsung. Teknologi informasi, sebagai salah satu komponen internal, harus mampu mengantisipasi perubahan tersebut. 5.4.1.1. a.
Analisis bisnis internal Unila
Analisis value chain internal Rantai nilai (value chain) Porter digunakan dalam memodelkan bisnis dengan
mendefinisikan area fungsional utama (primary activities) dan area fungsionalitas pendukung (support activities) (Porter1985). Gambar 5.1 merupakan value chain yang ada pada Universitas Lampung.
Universitas Indonesia
61 Proses Bisnis Utama
Pengabdian Masyarakat
Administrasi Akademik Pengelolaan dan Pengembangan SDM Pengelolaan Keuangan, Akuntansi dan Audit Pengelolaan dan Manajemen Aset Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya SI/TI
Gambar 5.1 Internal value chain Universitas Lampung Dari analisis pada gambar 5.1, terdapat enam aktifitas pendukung dan tiga aktivitas utama Universitas Lampung. Penjelasan mengenai hasil analisis value chain tersebut sebagai berikut. Aktivitas Pendukung Administrasi
Akademik;
mempunyai
fungsi
melaksanakan
kegiatan
administrasi akademik baik melibatkan mahasiswa, dosen, maupun stakeholder lain di luar Unila. Pengelolaan dan pengembangan SDM; berfungsi untuk melaksanakan kegiatan administrasi pegawai, pemberdayaan, pengembangan dan penilaian kinerja pegawai, juga termasuk mempertimbangkan peningkatan kualitas dosen/peneliti. Pengelolaan
keuangan,
akuntansi
dan
audit;
mempunyai
fungsi
melaksanakan kegiatan akuntansi dan keuangan termasuk di dalamnya membuat anggaran dan melakukan pengawasan internal. Pengelolaan dan manajemen aset, berfungsi untuk melaksanakan kegiatan pengadaan Sarana dan Prasarana serta inventarisasi aset untuk penunjang aktifitas akademik Hubungan masyarakat dan kerjasama; berfungsi untuk melaksanakan kerjasama di luar Unila seperti masyarakat, organisasi pemerintahan, dan organisasi lainnya baik didalam maupun diluar negeri.
Universitas Indonesia
Penyelenggaraan Tridharma Berkualitas
Dokumetasi & Publikasi Hasil Pengabdian Masyarakat
Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Masyarakat
Pemetaan Sumber Daya Pengabdian Masyarakat Pengabdian
Dokumetasi & Publikasi Hasil Penelitian
Kegiatan Penelitian
Penelitian
Penyelenggaraan Pendidikan Proses Bisnis Pendukung
3 Pemetaan Sumber Daya Penelitian
Layanan Alumni
Manajemen Aset Pengetahuan
Kegiatan Akademik
2 Penerimaan Mahasiswa
1
62
Pengelolaan sumber daya teknologi informasi/sistem informasi; berfungsi untuk menyusun, mengoperasikan, memelihara, memantau dan mengendalikan sumber daya SI/TI. Aktifitas Utama Penyelenggaraan pendidikan.
Penerimaan mahasiswa baru; Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin setiap awal tahun ajaran baru yang diselenggarakan Unila. Pola penerimaan terdiri dari jalur SPMB, SNMPTN, Ujian Mandiri, PBUD, proses seleksi calon mahasiswa baru dilakukan sepenuhnya oleh panitia penerimaan mahasiswa baru. Proses seleksi melalui jalur SNMPTN diserahkan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kegiatan akademik; Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan proses belajar mengajar dapat berjalan baik, didalamnya mencakup penyusunan jadwal perkuliahan, pengisian KRS, pemilihan Mata Kuliah, entri data kurikulum, entri data mahasiswa, pemasukan nilai mata kuliah. Dosen pembimbing
akademik ditugaskan untuk membimbing mahasiswa mulai
dari semester awal hingga mahasiswa
menyelesaikan
studinya
di
Universitas Lampung. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa nantinya akan menyelesaikan studinya tepat waktu. Dosen pembimbing akademik dalam melaksanakan tugasnya yaitu membimbing mahasiswa akan dibantu oleh sistem informasi PA (Pembimbing Akademik) yang terintegrasi juga dengan aplikasi SIAKAD, sehingga dengan cepat dosen bisa memantau data kehadiran dan nilai mahasiswa bimbingannya. Dengan demikian jika terjadi penurunan prestasi mahasiswa, akan segera dapat ditindak lanjuti. Aktifitas selanjutnya yaitu ujian semester, kerja praktek, dan kuliah kerja nyata (KKN), tesis/disertasi dan wisuda.
Manajemen aset pengetahuan; Kegiatan ini merupakan pengelolaan aset pengetahuan untuk menunjang kepentingan akademik, seperti koleksi buku, jurnal, karya tulis ilmiah, maupun sumber lainnya.
Layanan alumni; Kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan data alumni berupa data tracer studi alumi.
Universitas Indonesia
63
Penelitian
Pemetaan sumber daya penelitian; Aktifitas yang berfungsi untuk memetakan karakteristik kepakaran dari dosen/peneliti, membaca peluang berbagai macam riset penelitian pada berbagai bidang ilmu
Kegiatan penelitian; Aktifitas penelitan terhadap bidang ilmu tertentu sesuai dengan tingkat kepakaran dari peneliti itu sendiri, bisa melibatkan banyak stakeholder baik dari kalangan internal Unila maupun kompoenen ekstenal.
Dokumentasi
dan
publikasi
hasil
penelitian;
Aktifitas
berupa
identifikasi, dokumentasi dan publikasi hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk mengetahui bobot kualitas dan kuantitas penelitian Pengabdian
Pemetaan sumber daya pengabdian; Aktifitas yang berfungsi untuk memetakan karakteristik kepakaran dari dosen/peneliti, membaca peluang berbagai macam kemungkinan pengabdian pada berbagai bidang ilmu terhadap masyarakat maupun organisasi lain diluar Unila.
Kegiatan pengabdian; Aktifitas pengabdian yang bersesuaian dengan bidang ilmu tertentu baik melibatkan personel/kelompok dari Unila, maupun melibatkan dari luar Unila.
Dokumentasi dan publikasi hasil pengabdian; Aktifitas berupa identifikasi , dokumentasi dan publikasi hasil pengabdian yang telah dilakukan, untuk mengetahui bobot kualitas dan kuantitas penelitian.
b.
Analis SW (strenght-weakness) Dalam melakukan analisis bisnis internal selain menggunakan analisis value chain
juga digunakan analisis SW (strenght-weakness), yang menggambarkan pemetaan kondisi kekuatan dan kelemahan Universitas Lampung. Berdasarkan hasil analisis dari berbagai sumber yaitu Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Unila 20052025, dan hasil observasi serta wawancara, maka hasil analisis SW dijelaskan sebagai berikut.
Universitas Indonesia
64
Kekuatan (Strenght) Faktor internal yang menjadi elemen kekuatan yang dimiliki oleh Universitas Lampung saat ini dalam hal pengembangan aktifitas bisnis, dapat dijabarkan dalam butir-butir berikut. Komitmen
pimpinan
menyediakan
resource
Unila
untuk
mengembangkan,
dana
untuk
mendukung
memanfaatkan,
kegiatan
universitas
(Manajemen). Tersedianya Infrastruktur teknologi informasi. Unila cukup dikenal sebagai universitas yang konsisten dan terdepan di Sumatera dalam pengembangan teknologi informasi. Adanya kerjasama dengan beberapa lembaga organisasi di luar unila dalam pengembangan kurikulum, kerjasama penelitian. Adanya dukungan pendanaan yang bersumber dari proyek proyek hibah seperti A2, IMHERE (Finansial). Tersedianya sumber daya manusia yang tersebar pada berbagai unit kerja dan fakultas (SDM ). Kinerja peneliti pada setiap jurusan memiliki kemampuan yang baik(Peneliti). Berdasarkan tingkat keketatan SNMPTN Unila Merupakan Perguruan tinggi yang menjadi pilihan utama. Proses administrasi akademik telah menggunakan sistem administrasi akademik yang online . Kelemahan (weakness) Selain memiliki kekuatan, terdapat juga sejumlah kelemahan. Berikut butir-butir kelemahan yang dikelompokkan dalam beberapa kriteria. Hasil akreditasi institusi Unila Masih belum memuaskan dengan nilai C. Rendahnya komitmen sebagian dosen dalam melengkapi administrasi akademik pembelajaran, media pembelajaran dan produktifitas dosen dalam penulisan buku teks. Dampak hasil dari pengabdian masyarakat masih belum maksimal Ketersediaan materi pendukung aktifitas belajar mengajar seperti buku teks, jurnal dan artikel masih belum maksimal.
Universitas Indonesia
65
Belum efektif nya proses knowledge sharing antar SDM di unit kerja dan fakultas yang ada di Unila. Kemampuan peneliti belum mampu dimanfaatkan untuk membangun kerjasama dengan berbagai institusi potensial khususnya di propinsi Lampung (Peneliti). Calon mahasiswa unila yang masuk melalui jalur SNMPTN sebagian besar memiliki kualitas sedang. Produktifitas kelulusan Unila (18,97%) masih dibawah standar produktifitas nasional (21%) (Unila dalam angka, 2011) 5.4.1.2. Analisis bisnis eksternal Unila a.
Analisis external value vhain Analisis eksternal value chain menggambarkan bagaimana organisasi lain di luar
Unila mempunyai hubungan dengan proses bisnis organisasi. Dengan analisis ini dapat diketahui bagaimana aliran informasi dari luar organisasi yang mempunyai pengaruh terhadap bisnis internal organisasi dengan fokus utama dari bisnis outcome adalah masyarakat dan lulusan yang berkualitas. Analisis eksternal value chain Unila dapat dilihat pada gambar 5.2. berikut
Gambar 5.2 Eksternal value chain Universitas Lampung
Universitas Indonesia
66
Dari hasil analisis eksternal value chain tersebut, maka dapat dilihat bahwa Unila tidak bekerja sendiri dan melibatkan banyak stakeholder eksternal, dijalin juga kerjasama dengan instansi lainnya guna mewujudkan tujuan organisasi. Organisasi yang menjalin kerja sama dengan Unila dan bentuk kerja samanya diantaranya dielaskan sebagai berikut. Lembaga sponsor beasiswa. Lembaga ini merupakan organisasi di luar Unila yang memberikan dukungan beasiswa bagi mahasiswa Unila. Organisasi tersebut diantaranya adalah beasiswa Pertamina, PPM, Djarum, BPPS Dikti, dan sebagainya. Kerjasama dengan universitas lain, diantaranya :
Kentucky University, dengan menyelenggarakan program double degree. Mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Universitas Kentucky dan memperoleh dua buah gelar dari Unila dan Universitas Kentucky. Saat ini pembukaan program double degree ini baru dibuka di fakultas ekonomi.
Yokohama InternationalUniversity, dengan menyelenggarakan program energi biomasa (program energi terbarukan). Program ini lebih banyak bekerjasama dalam bidang penelitian. Selain itu setiap bulan diselenggarakan suatu konsorsium Sustainable Living with Environmental Risk (SLER) yaitu suatu konsorsium yang membahas mengenai isu-isu lingkungan dan energi terbarukan. Dalam konsorsium tersebut Unila mengirimkan salah satu narasumber, bergantian secara periodik dengan anggota lainnya. Unila menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia.
Badan Kerjasama PTN Wilayah Barat. Kerjasama ini meliputi pembahasan standarisasi kurikulum, isu-isu kebijakan organisasi, arah pengembangan, dan lain sebagainya. Anggota dari badan ini adalah universitas negeri yang berdomisili di wilayah barat Indonesia. Kerjasama dengan perusahaan swasta dan BUMN. Kerjasama ini merupakan program dalam menyalurkan lulusan menuju dunia kerja. Unila mempunyai Unit Pelayanan Teknis yang bertugas dalam menyalurkan lulusan ke dunia kerja. Kerjasama ini dijalin dengan beberapa perusahaan swasta dan BUMN.
Universitas Indonesia
67
b.
Analisis OT (opportunities-threat). Analisis bisnis eksternal
selanjutnya adalah menggunakan analisis OT
(Opportunities-Threat). Pada analisis OT terdapat aspek yang akan ditinjau, yaitu: Peluang (Opportunities), ancaman (Threat). Berdasarkan hasil analisis dari berbagai sumber yaitu Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Unila 2005 - 2025, dan hasil observasi dan wawancara, maka hasil analisis OT dijelaskan sebagai berikut.
Peluang (opportunities) Berikut rincian peluang yang ada saat ini maupun akan datang yang seharusnya menjadi bahan pertimbangan. Kerjasama dalam bidang pengabdian masyarakat cukup terbuka luas. Banyaknya tawaran kerjasama penelitian nasional maupun internasional. Adanya dana dana kompetitif baik dari direktorat pendidikan tinggi Kementerian pendidikan dan kebudayaan maupun dari sumber lainnya yang dapat digunakan untuk pengadaaan prasarana dan peningkatan Kemampuan Sumber Daya Manusia. Tuntutan akan akuntabilitas keuangan Unila memerlukan monitoring/audit internal secara rutin dan transparan untuk menghindari sedini mungkin praktik penyalahgunaan anggaran.
Ancaman (threat). Berikut rincian peluang yang ada saat ini maupun akan datang yang seharusnya menjadi bahan pertimbangan. Semakin ketatnya kompetisi antar LPM di indonesia dalam menjalin kerjasama atau mendapatkan hibah pengabdian masyarakat. Persaingan yang semakin ketat antara perguruan tinggi yang berpotensi menurunkan tingkat popularitas Unila. Persaingan antar Universitas yang semakin tinggi menuntut pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar. Tingkat kompetisi kegiatan kemahasiswaan dalam event event baik tingkat nasional maupun tingkat internasional semakin kompetitif sementara kemampuan mahasiswa Unila belum maksimal serta masih kurangnya kemampuan soft skill.
Universitas Indonesia
68
Dari hasil analisis bisnis internal (value chain, analisis SW) dan
analisis bisnis
eksternal (value chain eksternal, analisis OT), maka dipetakan alternatif strategi yang diusulkan. 5.4.2. Alternatif strategi bisnis a.
Strategi pemetaan kekuatan yang dimiliki terhadap peluang (SO) Meningkatkan Kerjasama Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (SO1). Mendukung
peningkatan akuntabilitas keuangan dengan
meningkatkan
kualitas kegiatan monitoring/audit internal yang didukung oleh kebijakan pimpinan (SO2). Meningkatkan layanan perencanaan yang mengintegrasikan antar unit kerja (SO3). Meningkatkan peran lembaga kemahasiswaan dan Unit Kegiatan Mahasiswa (SO4). b. Strategi pemetaan kekuatan terhadap ancaman (ST) Meningkatkan peran dan kinerja LPM Unila (ST1). Memaksimalkan peran Teknologi Informasi untuk berkompetisi dengan perguruan tinggi lain (ST2). Meningkatkan kualitas kurikulum melalui kerjasama dengan lembaga dan universitas lain (ST3). Memaksimalkan berbagai sumber pendanaan dalam mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana pendukung aktifitas akademik (ST4). c. Strategi pemetaan kelemahan terhadap peluang (WO) Peningkatan dan Pemberdayaan menuju SDM yang berkualitas melalui kerjasama dengan Institusi di luar Unila (WO1). Meningkatkan
hasil
akreditasi
Institusi
Unila
melalui
peningkatan
akuntabilitas keuangan, pengembangan SDM dan Pemanfaatan dana bantuan (WO2). Meningkatkan kerjasama penelitian dengan berbagai institusi (WO3). d. Strategi pemetaan kelemahan terhadap ancaman (WT) Meningkatkan peran dosen dalam kegiatan administrasi akademik (WT1) Meningkatkan produktifitas kelulusan Unila (WT2).
Universitas Indonesia
69
e. Pemetaan critical success factor (CSF) Dari hasil analisis bisnis eksternal dan internal serta pemetaan strategi alternative SO, ST, WO, WT selanjutnya dipetakan kedalam CSF untuk memetakan kebutuhan informasi pada unit kerja dan indikator kinerja (Lampiran 13) 5.5.
Fase information system architecture Fase ini bertujuan untuk membuat pemodelan arsitektur sistem informasi. Fase
ini terdiri dari 2 arsitektur, yaitu aplikasi dan data. Arsitektur aplikasi membahas tentang aplikasi yang ada saat ini dan aplikasi yang akan
dirancang sedangkan
arsitektur data meliputi arsitektur data existing saat ini dan arsitektur data usulan, mengacu pada bisnis architecture yang telah dijabarkan sebelumnya. 5.5.1. Arsitektur aplikasi 5.5.1.1. Arsitektur aplikasi saat ini Aplikasi yang ada saat ini umumnya dikembangkan secara bersama oleh para sistem analis dan programmer di UPT Puskom, dan terkadang melibatkan sub bag perencaan sistem informasi BAPSIK. Dalam mengerjakan sistem informasi tersebut dilakukan analisis terlebih dahulu untuk mengetahui proses bisnis dan kebutuhan pada unit kerja. Tabel 5.5 Portofolio Aplikasi Universitas Lampung No
1
2 3 4
Aplikasi
Sistem Informasi Akademik
Sistem Informasi Wisuda Online Sistem Informasi Keuangan Sistem Informasi Kepegawaian
Kode Aplikasi
Unit Kerja
SIAKAD
BAAK
SI-WO
BAAK
SI-KEU
BAUK
SI-PEG
BAUK
5
SIM RKAKL
SI-RKAKL
BAUK
6
Sistem Informasi Aset
SI-ASET
BAUK
Deskripsi / Fungsi Daftar Nama Kelas ; Jadwal Kuliah; Peserta Kuliah; Pengisian KRS (Kartu Rencana Studi); Mata Kuliah Universitas; Mata Kuliah Fakultas; Kurikulum; Informasi Mahasiswa. Berfungsi menunjang proses wisuda Merekam Transaksi keuangan Unila Merekam informasi Pegawai Aplikasi input data RKAKL Berfungsi mencatat seluruh aset
Sifat
Critical
Critical Critical Critical Critical Critical
Universitas Indonesia
70
7
Sistem Informasi Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT)
SI-PDPT
BAUK
Interkoneksi data perguruan tinggi
Critical
8
Sistem Informasi EPSBED
SI-EPSBED
BAUK
Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri
Critical
9
Sistem SIMAK BMN
SI-SIMAK
BAUK
Sistem Informasi Manajemen Dan Akuntansi Barang Milik Negara
Critical
10
Sistem Pengadaan Online LPSE
SI-LPSE
BAUK
Sistem Informasi pengadaan barang dan jasa secara Online
Critical
11
Sistem RKAKL
SI-RKAKL
BAUK
Sistem informasi rencana anggaran
Critical
12
Sistem SERDOS
SI-SERDOS
BAUK
Sistem sertifikasi dosen
Critical
13
Website Unit Kerja
SI-UK
Portal Informasi Fakultas
Critical
14
Sistem Informasi LEMLIT
SI-LEMLIT
Data dan publikasi penelitian
Critical
15
Sistem Informasi Pengabdian Masyarakat
SI-LPM
Melayani pengajuan pengabdian masyarakat
Critical
16
Sistem Informasi kendali Mutu
SI-MUTU
PPMU
Audit internal Mutu Akademik
Critical
17
Sistem Informasi perpustakaan
SI-Dynix
UPT PERPUSTA KAAN
Sirkulasi, peminjaman, katalog Buku
Critical
19
Sistem Informasi Journal Online
SI-JOURNAL
UPT PUSKOM
Menampung data jurnal penelitian
Critical
20
E-Learning
SI-LEARNING
UPT PUSKOM
Mendukung proses belajar mengajar Online
Critical
21
Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru
SI-SPM
UPT PUSKOM
Melayani informasi penerimaan mahasiswa
Critical
22
Website Portal Unila
SI-WWW
UPT PUSKOM UPT PUSKOM
Portal informasi Universitas Lampung
Critical
Menyimpan arsip Digital
Critical
Melayani pengaduan IT
Support
Melayani transaksi VoIP
Support
Melayani transaksi E-mail
Support
Memantau kondisi Jaringan Intranet/Internet
Support
23 18 24 25 26
Sistem Informasi Repository Sistem Informasi pengaduan IT (Help Desk) Sistem Informasi VOIP Sistem informasi Email Sistem Informasi Monitoring Jaringan
SI-REPOSITORY SI-HELPDSEK SI-VOIP SI-MAIL SI-NETMON
FAKULTAS, JURUSAN LEMLIT LPM
UPT PUSKOM UPT PUSKOM UPT PUSKOM UPT PUSKOM
Universitas Indonesia
71
27
Sistem Informasi Wireless LAN
SI-WIFI
UPT PUSKOM
Registrasi dan pengelolaan Wireless LAN
Support
28
Simpel
SIMPEL
UPT PUSKOM
Sikronisasi Siakad dan eLearning
Critical
Dari portofolio aplikasi tersebut, dipetakan ke dalam matriks McFarlan. Matriks McFarlan merupakan matriks yang menggambarkan bagaimana SI/TI memberikan kontribusi terhadap strategi organisasi (Ward & Peppard: 2002). Distribusi aplikasi ke dalam matriks tersebut dapat dilihat pada tabel 5.6 Tabel 5.6 McFarlan grid as is aplikasi Universitas Lampung Strategic
High Potential
Key Operational
Support
Sistem Informasi Akademik
Sistem Informasi pengaduan IT
Sistem Informasi Wisuda Online
Sistem Informasi VOIP
Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi E-mail
Sistem Informasi Kepegawaian
Sistem Informasi Monitoring Jaringan
SIM RKAKL
Sistem Informasi Wireless LAN
Sistem Informasi Aset Sistem Informasi Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Sistem Informasi EPSBED Sistem SIMAK BMN Sistem Pengadaan Online LPSE Sistem SERDOS Website Fakultas Sistem Informasi LEMLIT Sistem Informasi Pengabdian Masyarakat Sistem Informasi kendali Mutu Sistem Informasi perpustakaan Sistem Informasi Journal Online E-Learning Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru Website Portal Unila Sistem Informasi Repository Simpel
Universitas Indonesia
72
5.5.1.2. Arsitektur aplikasi yang diharapkan Hasil analisis SWOT dan CSF digunakan untuk mencari pola solusi SI masa depan yang sesuai dengan proses bisnis yang dijalankan oleh Unila dengan mengidentifikasi kebutuhan sistem informasinya. Berikut hasil analisis mengenai kebutuhan sistem informasi di Unila. Critical success factor dan pola solusi SI Tabel 5.7 Pemetaan critical success factor (CSF) SI Universitas Lampung Unit Kerja
Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaa n (BAAK).
Tujuan
Terselenggaranya aktifitas administrasi akademik dan kemahasiswaan yang efektif, efisien dan akuntabel
CSF Ketersediaan data akademik dan kemahasiswaan yang akurat.
Penyampaian informasi akademik dan kemahasiswaan yang cepat
Indikator Kinerja
Pola Solusi
Akurasi data akadamik dan kemahasiswaan.
Tenggat waktu proses permintaan dan penyajian data akademik dan kemahasiswaan.
Solusi SI
SI -PDPT Sistem informasi terintegrasi yang mampu menyediakan dan menyampaikan data dan informasi akademik dan kemahasiswaan
SI-SWMP SI-EPSBED SI-WISUDA SI-SIAKAD SI-SSO ** SI-DSS ** SI-KMS ** SI-FORUM **
Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK).
Biro Administrasi PerencanaanSi stem Informasi dan Kerjasama (BAPSIK)
Tersedianya data administrasi umum dan keuangan yang akurat dan transparan untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.
Tersedianya informasi secara komprehensif mengenai arah kebijakan pengembangan sistem informasi
Ketersediaan data Aset, keuangan dan kepegawaian yang akurat.
Penyampaian informasi Aset, keuangan dan kepegawaian yang cepat
Akurasi data asset, keuangan, dan kepegawaian.
Waktu pengolahan data asset, keuangan, dan kepegawaian.
SI-RKAKL
Sistem informasi terintegrasi yang mampu menyediakan dan menyampaikan data dan informasi asset, keuangan, dan kepegawaian.
SI-KEU SI-PEG SI-ASET SI-SSO ** SI-Knowledge Managemen ** SI-DSS ** SI-SIAKAD SILABORATORI UM **
Ketersediaan data akademik dan kemahasiswaan yang akurat.
Akurasi data akademik dan kemahasiswaan.
Penyampaian informasi
Waktu pengolahan data
Sistem informasi terintegrasi yang mampu menyediakan dan menyampaikan data dan informasi mengenai
SI-SSO ** SI-DSS ** SI-SIAKAD
Universitas Indonesia
73
dan kebijakan kerjasama dengan institusi lain.
akademik dan kemahasiswaan yang cepat
akademik dan kemahasiswaan.
perencanaan dan kerjasama luar negeri.
SI-Carier Management Centre ** Data WareHouse ** SI-LEARNING SI-ORANGTUA ** SI-SERDOS SI-ALUMNI ** SISMSGATEWA Y ** SI-Knowledge Managemen ** SIKERJASAMA ** SI REPOSITORY
UPT PERPUSTAK AAN
UPT PELAYANAN PENDIDIKAN (PP)
Terciptanya layanan kepustakaan yang cepat, efektif, efisien, dan terbaharukan untuk melayani civitas akademika Unila Tersedianya pusat bantuan pelayanan pendidikan yang berjalan efektif untuk melayani kepentingan internal dan eksternal Unila.
Ketersediaan data kepustakaan yang akurat. Penyampaian informasi kepustakaan yang cepat
Ketersediaan pusat pelayanan pendidikan yang optimal.
Akurasi data kepustakaan
Waktu pengolahan data kepustakaan.
Jumlah layanan pendidikan yang diberikan kepada pihak luar.
Sistem informasi terintegrasi yang mampu menyediakan dan menyampaikan data dan informasi kepustakaan, jurnal, dan tugas akhir. Sistem informasi terintegrasi yang mampu menyediakan dan menyampaikan data dan informasi mengenai pelayanan pendidikan/pembelaj aran.
Availability Reliability
UPT PUSAT KOMPUTER (PUSKOM)
Terciptanya infrastruktur TI handal (fokus pada high availability,) untuk mendukung aplikasi strategis akademik.
Layanan infrastruktur TI yang handal untuk mendukung aktifitas akademik.
Maintanability
Sistem informasi terintegrasi yang mampu menjamin kelancaran proses pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
SI-OPAC SI-WARINTEK ** SI-SSO ** SI-DSS ** SI-SIAKAD SI-SSO ** SI-DSS ** SI-SIAKAD SIPELAYANAN PENDIDIKAN ** SI-Knowledge Managemen ** SI-MAIL SI-HELPDESK SIBWMANAGER SI-VOIP SIVIDEOCONFE RENCE ** SIWIFI/PROXY SI-NETMON SI-DNS SI-FIREWALL
Universitas Indonesia
74 SI-SSO ** SI-DSS ** SI-SIAKAD SI-LEARNING SI-Knowledge Managemen ** SI-MGT WEB UNIT KERJA SI-MGT WEB UNILA
UPT PUSAT PENJAMINA N MUTU (PPMU)
Tersedianya standarisasi baku terhadap mutu penyelenggaraan program studi, laboratorium dan fakultas.
Penyelenggaran program studi, laboratorium, fakultas yang berkualitas dan terstandarisasi.
Dokumen penyelenggaraan program studi laboratorium yang terstandarisasi.
Sistem informasi terintegrasi yang mampu menyediakan dan menyampaikan data dan informasi mengenai program studi, laboratorium, dan fakultas
Jumlah penelitian yang dilakukan dosen/peneliti dan terakreditasi nasional
LEMBAGA PENELITIAN (LEMLIT)
Terjadinya peningkatan kualitas dan kuantitas hasil penelitian yang dilakukan civitas akademika Unila.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas penelitian yang dihasilkan Unila
Jumlah penelitian yang dilakukan dosen/peneliti dan terakreditasi internasional. Jumlah institusi yang terlibat dalam aktifitas penelitian gabungan.
SI-MUTU SI-SSO ** SI-DSS ** SI-SIAKAD SI-Knowledge Managemen **
SI-LEMLIT
Sistem informasi terintegrasi yang mampu menyediakan dan menyampaikan data dan informasi mengenai penelitian
SI-SSO **
SI-DSS **
SI-SIAKAD Jumlah HAKI yang dihasilkan.
LEMBAGA PENGABDIA N (LPM)
Terjadinya peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pengabdian Masyarakat yang dilakukan civitas akademika Unila.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Unila.
Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat perkotaan, pedesaan, pesisir dan perbatasan.
SI-Knowledge Managemen ** Sistem informasi terintegrasi yang mampu menyediakan dan menyampaikan data dan informasi mengenai kegiatan pengabdian masyarakat.
SI-LPM ** SI-SSO ** SI-DSS ** SI-Knowledge Managemen ** SI-SIAKAD
Universitas Indonesia
75
Portofolio aplikasi akan datang Dari hasil analisis kebutuhan SI Unila, maka didapat portofolio aplikasi ke depan (to…be) yang menjadi kesatuan dari strategi SI Unila. Portofolio aplikasi tersebut merupakan daftar aplikasi yang diajukan untuk diterapkan di Unila. Berikut daftar aplikasi yang menjadi strategi
SI untuk menunjang strategi bisnis Unila guna
mendukung tujuan organisasi. Tabel 5.8 Portofolio aplikasi yang akan datang NO
NAMA APLIKASI TERINTEGRASI
1
SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERPADU (SIAKAD-T)
2
E-LIBRARY
3
SITEM INFORMASI PENYELENGGARAAN AKADEMIK TERPADU (SIPADU-T)
4
5
6
7
APLIKASI SINGLE SIGN ON (SSO) SISTEM INFORMASI PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT TERPADU (SIPPM-T) APLIKASI MULTIMEDIA & CONFERENCE SYSTEM TERPADU (MNC-T) APLIKASI NETWORK OPERATION CENTER TERPADU (NOPEC-T)
MODUL YANG DIGUNAKAN SI-SIAKAD SI-WISUDA SI-BEASISWA ** SI-KP ** SI-KKN ** SI-LAB ** SI-LEARNING SI-EDOM (Evaluasi Dosen) ** Aplikasi OPAC ** Aplikasi Warintek ** SI-REPOSITORY SI-KEUANGAN SI-ASET SI-PDPT SI-MUTU SI-EPSBED SI-SERDOS SI-SWMP SI-RKAKL SI-PEG SI-SSO **
SIFAT
CRITICAL
CRITICAL
CRITICAL
CRITICAL
SI-LEMLIT CRITICAL
SI-EJOURNAL SI-LPM ** SI-VOIP
SUPPORT SI-VIDEO CONFERENCE ** SI-BWMGT SI-FIREWALL SI-PROXY/WIRELESS SI-DNS
SUPPORT
Universitas Indonesia
76 SI-HELPDESK SI-FILE SHARING DATAWAREHOUSE ** SI-SMS GATEWAY ** SI-ORANGTUA ** SI-KERJASAMA ** SI-ALUMNI ** SI-Carier Management System ** SI-PORTAL UNIT KERJA SI-PORTAL WEB UNILA SI-SOCIAL NETWORK ** SI-MOBILE INFORMATION ** SI-FORUM **
8
CRM
9
PORTAL MANAGEMENT SYSTEM TERPADU (PMS-T)
10
EMAIL SYSTEM
SI-MAIL
SUPPORT
11
DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS )
DATAWAREHOUSE **
CRITICAL
KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM (KMS)
SI-KMS **
CRITICAL
12
SUPPORT
CRITICAL
Pemetaan Mc Farlan Grid untuk sistem informasi akan datang Tabel 5.9 McFarlan grid portofolio aplikasi masa depan STRATEGIC
HIGH POTENTIAL
SIAKAD-T E-LIBRARY SIPADU-T DSS SIPPM-T KMS
KEY OPERASIONAL
SUPPORT SSO
PMS-T
MNC-T
CRM
NOPEC-T EMAIL-SYSTEM
Universitas Indonesia
77
Landscape aplikasi mendatang
SSO EDOM LEARNING LAB KKN KP
SSO
BEASISWA
SSO WARINTEK
LPM
SSO
OPAC
LIT
KMS
E-LIBRARY
SIPPM-T
KMS
WISUDA SIAKAD SIAKAD-T
EJOURNAL
Proses Bisnis Utama Proses Bisnis Pendukung
ALUMNI KARIER
KERJASAMA ORANGTUA
NOPEC-T
SIPADU-T
SSO
MNC-T
CRM
SMS-GW
SSO BWMGT FW BWMGT
REPOSITORY
DATA WAREHOUSE
VOIP VID CONF
KEUANGAN ASET
PROXY/WIFI
PDPT
DNS
MUTU
HELPDESK
EPSBED
FILESHARING
SERDOS
SSO
SSO
DSS
DATA WAREHOUSE
PMS-T
EMAIL
UNIT KERJA
EMAIL
SWMP
WEB UNILA
SSO
RKAKL
SOC. NET
PEG
MOBILE INFO
SSO
FORUM SSO
Gambar 5.3 Arsitektur sistem informasi mendatang
Universitas Indonesia
78
5.5.2. Arsitektur data 5.5.2.1. Arsitektur data Saat ini a. Aktifitas Utama Penyelenggaraan pendidikan. Tabel 5.10 Data penyelenggaraan pendidikan Aktifitas Penerimaan mahasiswa baru. (Online)
Data Data calon_mahasiswa (nidn, nama, alamat, id_asal_sekolah, konsentrasi, nilai_raport, sttb) Data pilihan_program-studi (id_program_studi, nama_program_studi) Data jalur_masuk penerimaan (id_jalur, nama_jalur_masuk) Data ujian masuk (tanggal, tempat, pengawas) Data kelulusan (npm_mahasiswa, nama, id_program_studi, id_jalur, status_kelulusan)
Kegiatan Akademik. (Online)
Data pembimbing_akademik (nip_dosen, npm_mahasiswa,id_program_studi) Data daftar_hadir_mahasiswa (nip_dosen, npm_mahasiswa, id_program_studi, id_mata_kuliah, pertemuan_kuliah, tgl_kuliah, Data Bukti_pembayaran (npm_mahasiswa, status_pembayaran, id_program_studi, biaya_spp) Data Kurikulum (id_program_studi, id_mata_kuliah, tahun_akademik) Data Nilai (npm_mahasiswa, id_program_studi, id_mata_kuliah, tahun_akademik, nilai_mahasiswa) Data Jurusan (id_program_studi, id_fakultas, nama_program_studi) Data Kalendar_akademik (tahun_akademik, calendar_akacemik) Data Kelas (id_kelas, id_fakultas, id_program_studi, tahun_akademik, npm_mahasiswa_kelas) Data Registrasi (npm_mahasiswa, status_pembayaran, id_fakultas, id_program_studi, persetujuan_pa, data_mahasiswa) Data Mata_Kuliah (id_mata_kuliah, id_fakultas, id_program_studi, nama_mata_kuliah) Data Dosen (nip_dosen, id_fakultas, id_program_studi, nama_dosen, bidang_keahlian, biodata_dosen) Data Daftar_hadir_dosen (nip_dosen, id_fakultas, id_program_studi, id_mata_kuliah, id_ruang_kelas, tanggal_kuliah)
Universitas Indonesia
79 Data Kerja_Praktek (npm_mahasiswa, id_fakultas, id_program_studi, nip_dosen_pembimbing, tujuan_kp) Data KKN (npm_mahasiswa, id_fakultas, id_program_studi, nip_dosen_pembimbing, tujuan_kkn) Data Mahasiswa (npm_mahasiswa, nama_mahasiswa, id_fakultas, id_program_studi, identitas_mahasiswa) Data Ruang_kuliah (id_ruang_kelas, id_fakultas, id_program_studi, fasilitas_ruang) Data Biaya (id_fakultas, id_program_studi, total_biaya, status_pembayaran) Data Wisuda (npm_mahasiswa, id_fakultas, id_program_studi, tgl_lulus) Data laboratorium (id_laboratorium, nama_lab, id_fakultas, id_program_studi) Data e_learning (npm_mahasiswa, nip_dosen, id_matakuliah, id_fakultas, id_program_studi) Manajemen aset pengetahuan (NOTOnline)
Data koleksi_jurnal_digital (id_koleksi_jurnal, nama_jurnal) Data koleksi_buku (id_buku, nama_buku, pengarang, info_buku) Data koleksi_penelitian (id_penelitian, jenis_penelitian, nama_peneliti)
Layanan alumni (NOT-Online)
Data alumni (id_alumni, nama, id_fakultas, id_program_studi, tahun_lulus, ipk, tempat_kerja, gaji)
Penelitian Tabel 5.11 Data penelitian Aktifitas Pemetaan sumber daya penelitian (Online)
Data Data sumber_daya_penelitian (id_jenis_penelitian, nama_penelitian, id_institusi_penyelenggara_penelitian, nip_dosen, id_kepakaran, skim_pembiayaan, id_objek_penelitian)
Kegiatan penelitian (Online)
Data peneliti (id_peneliti, id_jenis_penelitian, waktu_penelitian, tempat_penelitian, deskripsi_penelitian, rencana_pembiayaan)
Dokumentasi dan publikasi hasil penelitian (Online)
Data hasil_penelitian (id_hasil_penelitian, nip_peneliti, judul_penelitian, tempat_publikasi_penelitian, jenis _publikasi_penelitian, tahun_publikasi)
Universitas Indonesia
80
Pengabdian Tabel 5.12 Data Pengabdian Aktifitas
Data Data sumber_daya_pengabdian (id_jenis_pengabdian, nama_pengabdian, id_institusi_penyelenggara_pengabdian, nip_dosen, id_kepakaran, skim_pembiayaan, id_tempat_pengabdian)
Pemetaan sumber daya pengabdian (NOTOnline)
Data peneliti (id_pengabdian, id_jenis_pengabdian, waktu_pengabdian, tempat_pengabdian, deskripsi_pengabdian, rencana_pembiayaan)
Kegiatan pengabdian (NOT-Online)
Data hasil_pengabdian (id_hasil_pengabdian, nip_pengabdian, judul_pengabdian, tempat_publikasi_pengabdian, jenis _publikasi_pengabdian, tahun_publikasi_pengabdian)
Dokumentasi dan publikasi hasil pengabdian (NOT-Online)
b. Aktifitas pendukung Administrasi Akademik Tabel 5.13 Data Administrasi akademik Data Data administrasi_akademik Data panduan_akademik Data statuta_akademik Data penyelenggaraan_kegiatan_akademik Data SWMP Data Sertifikasi_dosen Data EPSBED Data kendali_MUTU
Pengelolaan dan pengembangan SDM Tabel 5.14 Data pengembangan SDM Data Data karyawan Data dosen Data cuti_karyawan Data kenaikan_pangkat Data pelatihan Data keahlian_karyawan
Universitas Indonesia
81
Pengelolaan keuangan, akuntansi dan audit Tabel 5.15 Data Keuangan Data Data rencana_anggaran Data penggunaan_anggaran Data akuntansi_keuangan Data audit_keuangan
Pengelolaan dan manajemen aset Tabel 5.16 Data Aset Data Data inventarisasi aset
Kerja sama dan hubungan masyarakat Tabel 5.17 Data kerjasama Data Data kerja_sama_instansi Data kerja_sama_masyarakat
Pengelolaan sumber daya teknologi informasi/sistem informasi Tabel 5.18 Data sumber daya TI Data Data aset_sistem_informasi Data aset_infrastruktur_teknologi_informasi Data network_operation_centre Data layanan_gangguan Data operational_TI Data video_conference Data keamanan_informasi Data active_directory_civitas
Universitas Indonesia
82
5.5.2.2. Arsitektur data usulan a. Aktifitas utama Penyelenggaraan pendidikan
Use case diagram pendidikan
Gambar 5.4 Use case pendidikan
Universitas Indonesia
83
Class diagram pendidikan
Gambar 5.5 Class diagram pendidikan
Universitas Indonesia
84
Penelitian
Use case penelitian
Gambar 5.6 Use case penelitian
Class diagram penelitian
Gambar 5.7 Class diagram penelitian
Universitas Indonesia
85
Pengabdian
Use case pengabdian
Gambar 5.8 Use case pengabdian
Class diagram pengabdian
Gambar 5.9 Class diagram pengabdian
Universitas Indonesia
86
b. Aktifitas pendukung Penyelenggaraan kegiatan akademik
Use case penyelenggaraan kegiatan akademik
Gambar 5.10 Use case penyelenggaraan akademik
Universitas Indonesia
87
Class diagram penyelenggaraan kegiatan akademik
Gambar 5.11 Class diagram penyelenggaraan akademik Operasional SI/TI
Use case operasional SI/TI
Gambar 5.12 Use case operasional SI/TI
Universitas Indonesia
88
Class diagram operasional SI/TI
Gambar 5.13 Class diagram operasional SI/TI 5.6.
Fase technology architecture Tahapan ini bertujuan untuk mengidentifikasikan platform teknologi saat ini
dan melihat secara langsung penggunaan platform teknologi saat ini terhadap aplikasi yang digambarkan dalam bentuk matriks, serta membuat usulan platform teknologi terkait kebutuhan Universitas Lampung. Infrastruktur TI terdiri dari peralatan, sistem, perangkat lunak, dan servis yang digunakan secara umum di seluruh organisasi. Dokumen PeGI dari kementrian kominfo pada subdimensi infrasktruktur merumuskan 7 aspek pembentuk infrastruktur, yaitu; 1.
Data center
2.
Jaringan data
3.
Keamanan
4.
Fasilitas pendukung infrastruktur TIK
5.
Disaster recovery
6.
Pemeliharaan TIK
7.
Inventarisasi peralatan TIK
Universitas Indonesia
89
5.6.1. Kondisi technology architecture saat ini Penilaian arsitektur teknologi mengacu pada kerangka kerja subdimensi penilaian infrastruktur PeGI (5 komponen teknologi, yaitu data center, Komputer desktop, perangkat jaringan, peranti keras tambahan, perangkat lunak, peranti penyimpanan data, ruang dan fasilitas pendukung) dengan penjabaran sebagai berikut 5.6.1.1. Data center Menurut dokumen PeGI subdimensi data center adalah sebagai berikut; server, komputer desktop, jaringan data dan peralatan jaringan data, peranti lunak tambahan (printer,scanner), peranti lunak sistem operasi, peranti lunak basis data, peranti penyimpanan data, ruangan dan fasilitas pendukungnya (AC, listrik, kontrol akses). a. Server Saat ini teridentifikasi total terdapat 32 server yang beroperasi pada data center, dengan spesifikasi dan fungsionalitas beragam, detail bisa dilihat pada lapiran data server, operasional server selama ini masih menganut konsep pengelolaan konvensional dimana hanya ada satu sistem operasi tertanam pada server, padahal menurut jenis spesifikasi server, mayoritas server dapat difungsikan dalam mode virtualisasi, brand HP rack server adalah mayoritas type server. b.
Komputer desktop Terdata hampir 2000 komputer desktop yang terhubung dalam jaringan Local
Area Network (LAN) Unila,hasil dari berbagai pengadaan komputer dari DIPA Universitas maupun dana bantuan hibah dari luar, semuanya disitribusikan pada seluruh fakultas dan unit kerja. Pada level Fakultas ada laboratorium komputer khusus untuk digunakan dosen dan mahasiswa dalam mendukung proses belajar mengajar. c.
Perangkat jaringan Perangkat jaringan yang digunakan untuk membentuk jaringan intranet terdiri
atas beragam produk vendor, untuk menghubungkan antar node unit kerja digunakan perangkat switching, hingga dilevel fakultas seluruh switching dengan mode manageable switch dengan modul Gigabit yang support Fiber Optik, pada unit kerja dan program studi sebagian besar menggunakan mode switch Fast Ethernet. Sebaran perangkat jaringan yang digunakan terlihat pada pada gambar 5.14
Universitas Indonesia
90
Gambar 5.14 Sebaran perangkat switching Unila Dari gambar 5.14, sebaran perangkat switching komponen paling banyak berada di Gedung Rektorat, rincian topologi jaringan yang ada saat ini ada pada lampiran 16 d.
Peranti keras tambahan (printer, scanner,etc) Demi kelancaran penyelenggaraan proses akademik disetiap fakultas dan unit
kerja telah disediakan perangkat keras pendukung seperti printer, mode printer yang digunakan sebagian besar adalah printer desktop baik inkjet maupun laserjet e.
Perangkat lunak sistem operasi dan sistem basis data. Saat ini Unila bekerja sama dengan microsoft untuk pengadaan software
pendukung kegiatan akademik (Microsoft-Aggrement) sehingga mayoritas sistem operasi komputer desktop yang tersebar menggunakan microsoft window. Dalam pengoperasionalan data centre sistem operasi yang digunakan terdiri dari bermacam platform, namun sebagian besar menggunakan sistem operasi open source, dengan rincian seperti pada gambar 5.15 berikut
Universitas Indonesia
91
Gambar 5.15 Sebaran sistem operasi data center Aplikasi basis data yang dipergunakan pada sistem informasi exsting di data center adalah MySQL dan Oracle. Aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) sepenuhnya menggunakan data base server Oracle, diluar aplikasi SIAKAD menggunakan data base MySQL. f.
Peranti penyimpanan data Data center memiliki perangkat penyimpanan data dalam bentuk SAN (Storage
Area Network) type SAN-QNAP sebanyak 6 unit, dan NAS-DROBO sebanyak 1 unit dengan rekap pada gambar 5.16
Universitas Indonesia
92
Gambar 5.16 Sebaran alokasi storage data center
Kapasitas media storage SAN beragam seperti terlihat pada grafik diatas, penggunaannyapun belum optimal, selain menggunakan media SAN, Data Center juga menggunakan media CD/DVD untuk penyimpanan data
g.
Ruang dan fasilitas pendukung (ac, listrik, control akses) Ruangan data center memiliki dua lokasi, pertama digedung puskom lama
Rektorat dengan fungsi sebagai ruangan penyimpanan server SIAKAD, dan ruang Network Operation Center (NOC) di gedung puskom baru, dengan layout posisi perangkat sebagai berikut
Universitas Indonesia
93
Gambar 5.17 Rack server diagram data center Unila Ruangan data centre dilengkapi dengan 4 pendingin ruangan bertipe split dengan kapasitas masing-masing 2 PK, dan bekerja secara bergantian, untuk sistem pengkabelan listrik masih belum mengikuti kaidah standar data centre. Ruangan NOC termasuk restricted area, hanya orang berkepentingan saja yang dapat memasuki ruangan ini untuk mengantisipasi sabotase. 5.6.1.2. Jaringan Data Jaringan intranet Unila menggunakan fiber optic sebagai media backbone utama, dengan kapasitas kanal bandwidth 1 Gbps, menghubungkan seluruh gedung fakultas dan unit kerja, hingga saat ini seluruh unit kerja telah terhubung dengan jaringan intranet. Media wireless juga digunakan sebagai infrastruktur jaringan untuk menghubungkan perangkat terminal dosen dan mahasiswa. Seluruh fakultas dan unit kerja sebagian besar telah mendukung koneksi wireless, namun beberapa titik pada
Universitas Indonesia
94
program studi masih belum tercover teknologi wireless, hanya menggunakan kabel saja. Untuk layanan internet saat ini Unila berlangganan dengan PT Moratelindo dengan kapasitas bandwidth sebesar STM-1 (155Mbps) dengan rincian 100 Mbps untul link ke Indonesia Exchange, dan 55 Mbps untuk internasional Exchange, untuk dapat menikmati layanan internet ini, civitas akademika harus memiliki ID-LOGIN baik melalui proxy ataupun wireless. Jaringan intranet dan internet Unila saat ini juga telah terhubung dengan mode dual IPv4/IPv6 dan dapat berjalan bersamaan, untuk penggunaan IPv4 tidak menggunakan DHCP, sedangkan IPv6 menggunakan mode stateless untuk mendistribusikan kepada client. Beberapa layanan TI yang dikelola oleh UPT Puskom; registrasi data IDLOGIN proxy maupun wireless, email dosen dan mahasiswa, website fakultas dan unit kerja, blog dosen dan mahasiswa, hosting data hasil penelitian, penyelenggaraan akademik dengan sistem SIAKAD Online, layanan Trial VPN, pengoperasionalan firewall. Topologi jaringan intranet saat ini terlampir pada lampiran 14. 5.6.1.3. Keamanan Keamanan akses masuk ke data center masih menggunakan mode konvensional,
ruangan data centre diamankan dengan 1 pintu utama dengan
pengaman kunci manual, masing-masing pengelola memegang kunci untuk dapat ruangan. Teknologi CCTV belum digunakan dalam pemantauan aktifitas ruangan. Saat ini untuk memproteksi jaringan intranet administrator menggunakan gabungan teknologi firewall mikrotik dan packet filter FreeBSD, yang bertujuan membatasi akses terhadap resource internal dari luar. Intrution Prevention System (IPS) masih belum dipergunakan, untuk monitoring kejadian keamanan masih dilakukan secara manual.
Belum ada kebijakan khusus mengenai penggunaan
antivirus di lingkungan Unila, sepenuhnya diserahkan kepada pengguna menggunakan software antivirus yang disukai.
Universitas Indonesia
95
5.6.1.4. Fasilitas pendukung infrastruktur TIK Data center juga telah dilengkapi fasilitas pendukung berupa UPS dan Genset, untuk penggunaan genset sering bermasalah, karena sering kejadian kehabisan bahan bakar sehingga tidak dapat dipergunakan. 5.6.1.5.
Disaster recovery
Saat ini Unila belum memiliki dokumen Disaster Recovery Plan (DRP) terkait perencanaan terhadap antisipasi gangguan keamanan, Disaster Recovery Center (DRC) juga belum digunakan 5.6.1.6.
Hasil
pemetaaan
kondisi
infrastruktur
berdasar
subdimensi
infrastruktur PeGI Secara umum hasil pemetaan infrastruktur TIK di Universitas Lampung sudah berjalan cukup baik dengan hasil penilaian self assessment terlihat berikut
Gambar 5.18 Hasil self assesment subdimensi infrastruktur PeGI
Manajemen sepakat untuk meningkatkan kualitas pada masing-masing subdimensi menuju ke level 4, dengan berbagai strategi yang akan dijabarkan selanjutnya.
Universitas Indonesia
96
5.6.2. Usulan technology architecture 5.6.2.1. Mengidentifikasi prinsip teknologi Tahapan ini dilakukan untuk mengidentifikasikan prinsip-prinsip mendasar bagi platform teknologi yang diperlukan untuk mendukung lingkungan dalam berbagi data (shared). Prinsip-prinsip tersebut digunakan untuk menentukan platform dan arahan penyediaan teknologi untuk mendukung proses bisnis Unila. Hasil dari identifikasi prinsip-prinsip (Tabel 5.19) itu meliputi perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat komunikasi yang disesuaikan dengan arsitektur teknologi saat ini, arsitekturdata, dan arsitektur aplikasi yang didefinisikan pada fase information system architecture.
Tabel 5.19 Prinsip pengembangan SI/TI No
1
2
Jenis Perangkat Keras
PerangkatLunak
Prinsip • Mendukung teknologi client server • Independen terhadap vendor dan brand tertentu • Mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi di masa yang akan datang • Didasarkan pada kebutuhan dan tujuan bisnis Unila • Dapat beradaptasi dengan seluruh unit kerja • Sistem operasi mendukung penggunaan perangkat keras dan perangkat lunak aplikasi yang dibangun • Mendukung jaringan • Memiliki Lisensi • Menggunakan konsep standar terbuka (open standart) • Bersifat multiplatform (dapat beroperasi pada semua platform) • DBMS harus dapat mengakomodasi kebutuhan transaksidata • Data dibuat sekali, tidak redundan, dan harus konsisten • Data merupakan milik bersama bukan milik unit organisasi tertentu • Pengaksesan data dibatasi oleh hak aksesuser • Data mudah dipelihara dan dibackup • Bahasa pemrograman dapat menghasilkan aplikasi yang bersifat GUI • Bahasa pemrograman mendukung teknik pengembangan berorientasi obyek • Jaminan terhadap keamanan data aplikasi atas resiko kehilangan dan penyalahgunaan data.
Universitas Indonesia
97
3
• Teknologi komunikasi mendukung komunikasi client server • Jaringan yang dibangun harus handal dan akses internet harus cepat • Internet digunakanuntuk mendukung keteraksesasan seluruh aplikasi • Teknologi komunikasi mampu mendukung fungsi bisnisdi masa yang akan datang • Mode perangkat komunikasi harus redundant dan saling melakukan backup antara satu lainnya.
Perangkat Komunikasi
5.6.2.2. Mengadopsi tren teknologi a. Tren hardware Hardware (perangkat keras) sebagai komponen dari infrastruktur TI harus mengadopsi teknologi baru untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas dari perangkat tersebut. Sebagai contoh teknologi RAID (Redundant Array of Independent Disk)
yaitu
teknologi penyimpanan data
yang dapat
meminimalkan resiko terjadinya kehilangan data apabila terjadi kerusakan salah satu harddisk (Disk Failed). Teknologi ini perlu diadopsi Unila untuk meningkatkan kinerja sistem. Tren teknologi lain yang muncul saat ini adalah teknologi backup. Sebagai solusi backup terdapat teknologi Storage Area Network (SAN) yaitu teknologi yang
memungkinkan media penyimpanan data terintegrasi dengan sistem
operasi sendiri dan dapat dikelola sesuai dengan keinginan. b. Tren teknologi jaringan Teknologi Web Cache dipandang perlu untuk diimplementasikan, bertujuan mengoptimalkan penggunaan badwidth, fasilitas content filter juga terdapat pada service web cache sehingga pengelola TI dapat memberlakukan content filtering terhadap trafik data internet Unila. Deep packet inspection diperlukan untuk melakukan analisis secara mendalam terhadap prilaku penggunaan bandwidth civitas akademika Unila, hasil analisis akan dijadikan bahan pertimbangan pembuatan kebijakan dan standar operational prosedur penggunaan internet di Unila. Tren jaringan komputer saat ini juga mengarah kepada teknologi open standard berbasiskan protokol pengelolaan jaringan
TCP/IP. Untuk memudahkan dalam
(Network Management) sebaiknya menggunakan
Universitas Indonesia
98
perangkat
jaringan (Network Device) yang bersifat managable. Topologi
jaringan usulan pada lampiran 17 c. Tren teknologi database Dalam hal optimalisasi pengolahan dan pemanfaatan aset data akademik yang sudah berjalan selama ini dapat memanfaatkan teknologi data mining. Teknologi ini digunakan untuk mendukung proses pengambilan keputusan demi menunjang keberlanjutan aktifitas bisnis masa depan. Penggunaan data mining erat kaitannya dengan data warehouse. d. Tren cloud computing Berbagai
organisasi
memberikan
perhatian
yang
besar
terhadap
penghematan dan sumber daya terkait penggunaan teknologi informasi. Sebagai salah satu layanan yang menjadi solusi dari permintaan diatas adalah dengan menerapkan teknologi cloud computing. Dimana komponen utamanya adalah adanya virtualisasi. Virtualiasi merupakan sebuah teknik untuk menyembunyikan karakteristik
fisik dari sumber daya komputer. Saat ini
banyak alat bantu atau perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan virtualisasi baik itu bersifat open source maupun propietary. e. Tren web 2.0 dan e-Learning 2.0, mobile computing Istilah e-Learning 2.0 digunakan untuk merujuk kepada cara pandang baru terhadap pembelajaran elektronik yang terinspirasi oleh munculnya teknologi Web 2.0. Web 2.0 adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O’Reilly Media pada tahun 2003. Istilah ini kemudian populer pada konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004 (Oreilly:2003). E-learning 2.0 erat hubungannya dengan Web 2.0, social networking
(Jejaring Sosial) dan
Personal Learning Environments (PLE). Sistem konvensional pembelajaran elektronik biasanya berbasis pada paket pelajaran yang disampaikan kepada mahasiswa dengan menggunakan teknologi internet (biasanya melalui LMS).
Peran mahasiswa dalam
pembelajaran terdiri dari pembacaan dan mempersiapkan tugas. Kemudian tugas dievaluasi oleh dosen. Sebaliknya, e-learning 2.0 memiliki penekanan pada pembelajaran yang bersifat sosial dan penggunaan perangkat lunak sosial
Universitas Indonesia
99
(social networking) seperti blog, wiki, podcast dan second life. Fenomena ini juga telah disebut sebagai Long Tail learning. Disamping itu saat ini tengah berkembang teknologi mobile computing dimana transfer informasi bisa berjalan kapan dan darimana saja dengan bantuan perangkat mobile seperti smartphone, gadget. f. Tren protokol IPv6 Tujuan utama adanya IPv6 adalah
untuk menciptakan lebih banyak
ketersediaaan alokasi alamat IP publik. IPv4 memberi sekitar 4 milyar alamat, sedangkan IPv6 dapat memiliki 340000000000000 triliun triliun alamat yang unik. Unila perlu juga memetakan kebutuhan alokasi IPv6 pada
tingkat
fakultas dan unit kerja. Usulan alokasi IPv6 pada lampiran 7. g. Tren aplikasi sistem informasi Tren perkembangan sistem informasi juga berlangsung pesat. Berbagai aplikasi muncul dan menawarkan solusi atas permasalahan bisnis organisasi. Aplikasi ini mulai dari yang bersifat open source, modular/lossely couple, hingga ke aplikasi berbayar. Sebagian dari aplikasi tersebut mungkin dapat diimplementasikan dengan terlebih dahulu melakukan penyesuaian terhadap kondisi real bisnis organisasi. Usulan alokasi IPv6 pada lampiran Selain itu perkembangan teknologi aplikasi sebagai infrastruktur telah berkembang lebih jauh. Teknologi Service Oriented Architecture (SOA) memungkinkan aplikasi bisa berbagi pakai data dan informasi secara bersamasama. Dengan demikian penggunaan sumber daya lebih optimal dan biaya yang dikeluarkan dapat diminimalkan. h. Tren security Saat ini kebutuhan akan keamanan sistem informasi sangat dibutuhkan, kerangka kerja implementasi security bisa mengadopsi konsep standar ISO 27001, yang menjabarkan secara lengkap proses control terhadap aset informasi serta strategi mitigasi resiko atas aset register, serta perlunya implementasi IDS, IPS dan tuning NMS.
Universitas Indonesia
100
i. Tren high definition (HD) teleconference Kebutuhan akan fasilitas teleconference dengan kualitas bagus (High Definition) sudah menjadi kebutuhan, terutama untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh yang melibatkan universitas/instansi lain. Konsep penataan ruangan turut menjadi perhatian untuk menciptakan layanan video conference yang prima, serta didukung oleh koneksi internet broadband tentunya. j. Tren penggunaan smartcard Unila perlu mengadopsi teknologi smart card pada seluruh civitas akademika baik dosen, mahasiswa, karyawan, laboran, smart card berfungsi menyimpan informasi civitas akademika, dan digunakan sebagai media untuk mengakses seluruh layanan TI di Unila, bagi karyawan salah satunya dapat digunakan absensi karyawan, bagi mahasiswa dapat digunakan sebagai identitas mahasiswa, layanan perpustakaan, TI, dsb. k. Tren disaster recovery Dipandang perlu untuk mengimplementasikan layanan Disaster Recovery untuk menjaga agar layanan akademik tetap berjalan meskipun dengan berbagai insiden bencana, untuk itu diperlukan suatu disaster recovery plan (DRP) yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Unila. l. Tren social network Beberapa tahun terakhir ini merupakan era berkembangnya teknologi social network, sebagian besar organisasi telah memanfaatkan teknologi ini sebagai salah satu strategi dalam pengembangan bisnis organisasi. Araceli Perez (e-interactive) merumuskan social media strategy seperti gambar 5.19
Universitas Indonesia
101
Gambar 5.19 Social media strategy (Araceli Perez) Dari gambar 5.19 diatas, lebih lanjut Araceli memetakan terdapat 5 komponen penting sebagai social media strategy. Strategi tersebut adalah Step 1: Define measurable & actionable KPI’s Menentukan platform social network yang akan digunakan, selanjutnya menentukan Key Performance Indikator (KPI) masing masing social network seperti jumlah pengunjung atas informasi organisasi yang dipublish pada social network, dampak efisiensi biaya, dampak dalam efisiensi waktu, jumlah informasi yang bisa disampaikan, dan lain sebagainya. Step 2: Configure your analytics Secara kontinu memantau setiap aktifitas pada social network melalui tools analytics seperti jumlah pengunjung, total follower, topic terpopuler, statistic pengunjung tiap artikel, aktifitas forum diskusi, komentar dari anggota atas topic tertentu, masukan informasi dari anggota. Step 3: Use social media monitoring tools Mengidentifikasi seluruh tools social network analytics baik berbayar maupun tidak, selanjutnya memutuskan platform yang akan digunakan (Berbayar:Radian6,
Universitas Indonesia
102
Sysomos, melwater buzz, hootsuitepro, peer index . Free: Social Mentioning, whostalking, backtype thinkup). Step 4: Understanding each social metric Memahami secara komprehensif atas pengukuran metric masing-masing social media, dicontohkan 2 kompetitor terbesar saat ini yaitu; Facebook Quantitative data (new like, total like, page views (or tabs), referrals) Qualitative data (Users, Languange, Location, Comment (Sentiment) Activity Data (Post views, interactions, comments, interaction times) Twitter Profile Data (Followers, Following, Tweets, daily tweet average) Activity Data (Number of Clicks, Number of retweets, what time, whish tweet structure better, what type of content get more clicks, trending topics) Localty Data (Brand mentions, mention content, sentiment) Step 5: Revise your strategy Secara berkala melakukan evaluasi terhadap strategi yang dijalankan kemudian memutuskan apakah perlu melakukan perubahan strategi atau dengan meningkatkan kualitas strategi yang ada 5.6.2.3. Mendefinisikan platform teknologi Tujuan dari tahapan ini adalah menentukan strategi distribusi aplikasi dan data serta mendefinisikan platform teknologi yang akan menjadi lingkungan bagi aplikasi dan data yang
akan mendukung fungsi bisnis yang ada. Pada prinsip teknologi
teridentifikasi bahwa teknologi yang dibutuhkan adalah teknologi jaringan yang menghubungkan antar aplikasi
sehingga dalam menentukan platform teknologi,
lokasi antar unit organisasi dan gedung perlu di perhatikan. Aplikasi dan basis data yang dikembangkan sedapat mungkin menggunakan konsep open source, lisensi dan client server, diharapkan tidak ada lagi penggunaan aplikasi ilegal atau yang tidak berlisensi. Sedangkan untuk konsep client server, aplikasi dan data diletakkan pada satu lokasi yang dapat diakses oleh pengguna diseluruh bagian dan unit organisasi dengan pembatasan hak akses.Teknologi cloud
Universitas Indonesia
103
computing digunakan untuk mendukung seluruh layanan aplikasi. Berikut perangkat keras yang perlu dipersiapkan; a. Server Saat ini teridentifikasi total terdapat 32 server yang beroperasi pada data center, dengan spesifikasi dan fungsionalitas beragam, dirasakan belum perlu dilakukan penambahan server baru, cukup dengan melakukan upgrade memory server dengan kapasitas minimal RAM terpasang 32 GHz, dengan tujuan agar utilisasi server yang ada hingga dapat berjalan lebih maksimal. b. Smart card Saat ini teknologi smart card belum di adopsi Unila. Dirasakan perlu dilakukan pengadaan untuk implementasi smart card, sedapat mungkin informasi biometric seperti sidik jari digunakan untuk mengidentifikasi data pengguna. c. Personal komputer Saat ini jumlah PC yang ada sudah cukup memadai karena di semua unit organisasi telah terdapat PC, namun dibeberapa unit organisasi diperlukan penambahan dengan
requirement
yang
sesuai
dengan
PC
kebutuhan. Beberapa lokasi yang
memerlukan upgrading dan penambahan PC antara lain laboratorium komputer pada program studi, perpustakaan, training center puskom, rektorat. d. Access point Penambahan access point dimaksudkan agar seluruh civitas akademika Unila dapat dengan leluasa mengakses layanan internet dan aplikasi intranet, tanpa jaringan kabel. Penambahan perangkat access point dilakukan pada seluruh program studi, laboratorium, pusat studi, perpustakaan, students corner, area terbuka publik Unila. Terdapat kurang lebih 30% ruangan yang belum dapat
mengakses internet via
wifi. Untuk itu perlu dilakukan penambahan access point sehingga seluruh area kampus mendapatkan koneksi internet melalui jaringan wifi dengan baik. e. Router Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protokol kepada anggota jaringan yang lainnya sehingga sebuah protocol dapat di sharing ke perangkat jaringan lain. Tidak ada penambahan jumlah router namun dilakukan upgrade terhadap tipe router yang ada saat ini.
Universitas Indonesia
104
f. Network accelerator Perlu diadakan perangkat network accelerator untuk meningkatkan performa jaringan seperti aplikasi web cache, deep packet inspection, g. Switch Switch yang diusulkan adalah tipe Gigabit Ethernet dengan mode 40 GByte pada core switch utama dan 10 GB pada core switch distribusi. h. High definition (HD) video conference equipment Saat ini terdata total 7 perangkat video conference, dengan hanya 3 perangkat yang support mode HD, untuk mendukung program pembelajaran jarak jauh, collaboration research, long distance meeting, maka perlu dilakukan pengadaan perangkat video conference dengan mode HD minimal hingga seluruh level fakultas. i. Cloud computing Inti dari sebuah layanan cloud adalah adanya teknologi virtualisasi. Virtualisasi memberikan banyak manfaat dan cocok diadopsi organisasi sebagai salah satu pilihan infrastruktur teknologi informasi, berikut manfaat tersebut (Arthur Cole, 2011); Konsolidasi; Menggabungkan beberapa server menjadi satu menghemat biaya dengan keuntungan yang maksimal. Efisiensi energi; Sedikit hardware berarti sedikit pula konsumsi daya. Virtualisasi dapat memotong biaya konsumsi daya secara drastis. Pemanfaatan sumberdaya; Penggunaan sumber daya listrik, pendingin, menjadi lebih efisien. Manajemen; Mengurangi kompleksitas manajemen pengelolaan infrastruktur. Provisioning; Proses monitoring kinerja baik resource virtual maupun resource komputasi dapat berjalan lebih optimal. Alokasi sumber daya/Load Balancing; Prinsip berbagi pakai secara dinamis atas penggunaan resource. Otomatisasi; Virtualisasi menawarkan proses otomasi bagi organisasi. The Cloud Merupakan komponen penting pendukung terbentuknya cloud Disaster Recovery. Proses pembaharuan layanan dapat dilakukan dengan cepat. Storage, Jaringan, Desktop. Virtualisasi memberikan solusi alternative terhadap storage, jaringan, desktop, serta mengurangi ancaman terhadap kehilangan data.
Universitas Indonesia
105
Tabel 5.20 Perbandingan sistem cloud computing (http://www.proxmox.com/products/proxmox-ve/comparison)
VMware vSphere
Windows HyperV
Citrix Xen Server
Windows, Linux, UNIX
Modern Windows OS, Linux support is limited
Most Windows OS, Linux support is limited
(OpenVZ supports Linux only) Yes
No
No
No
Yes
No
No
No
Yes
Yes, but requires dedicated management server (or VM)
Yes, but requires dedicated management server (or VM)
Yes
Only one subscription pricing, all features enabled
No
No
No
Yes
Yes
Requires Microsoft Failover clustering, limited guest OS support
Yes
Yes
Yes
Limited
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
Yes
160 CPU/2 TB Ram
160 CPU/2 TB Ram
64 CPU/1 TB Ram
?
Proxmox VE Windows and Linux (KVM)
Guest operating system support
Open Source OpenVZ container (known as OS Virtualization) Single-view for Mangagement (centralized control) Simple Licensing Structure
High Availability
Live VM snapshots: Backup a running VM Bare metal hypervisor Virtual machine live migration Max. Ram and CPU per Host
Other operating systems are known to work and are community supported
Universitas Indonesia
106
5.7. Fase Opportunities and Solutions Pada fase ini dilakukan identifikasi parameter strategis dengan cara evaluasi gap dari arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur bisnis, data, arsitektur aplikasi,dan arsitektur teknologi untuk selanjutnya membuat strategi untuk solusi. Adapun yang dilakukan pada fase ini antara lain: 5.7.1. Pola solusi pengembangan aplikasi Berdasarkan hubungan antara fungsi bisnis dan modul aplikasi pada tabel 5.21 diperoleh gambaran tentang usulan modul-modul aplikasi yang seharusnya ada untuk mendukung layanan bisnis pada gambar 5.20
KATALOG LAYANAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG LAYANAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN AKADEMIK: - Penerimaan Mahasiswa Baru - Penyelenggaraan Kegiatan Akademik - Manajemen Aset Pengetahuan - Layanan Alumni
PENELITIAN: - Pemetaan sumber daya penelitian - Kegiatan penelitian - Dokumentasi dan publikasi hasil penelitian
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SDM: ADMINISTRASI AKADEMIK: - Rekrutmen pegawai - Administrasi dan mutasi - Absensi dan cuti - Pengembangan karir dan prestasi
- Administrasi akademik
PENGELOLAAN DAN MANAJEMEN ASET: - Inventarisasi aset - Pengelolaan aset
HUBUNGAN MASYARAKAT DAN KERJASAMA: - Kerjasama organisasi - Hubungan masyakarat - Dokumentasi dan publikasi hasil kerjasama
PENGABDIAN: - Pemetaan sumber daya pengabdian - Kegiatan pengabdian - Dokumentasi dan publikasi hasil pengabdian
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI DAN AUDIT: - Keuangan mahasiswa - Keuangan dosen dan pegawai - Keuangan anggaran - Keuangan akuntansi - Audit keuangan
PENGELOLAAN SUMBER DAYA SI TI: - Layanan multimedia - Layanan bantuan dan kebijakan TI - Layanan standarisasi SI - Layanan infrastruktur TI
Gambar 5.20 Katalog layanan bisnis Unila
Universitas Indonesia
107
Tabel 5.21 Landscape aplikasi as is dan to be AS IS
TO BE APLIKASI SISTEM INFORMASI
APLIKASI DSS
SIAKADT
SIAKAD
REPLACE
PDPT
REPLACE
SWMP
REPLACE
EPSBED
REPLACE
WISUDA
REPLACE
SERDOS
REPLACE
E-LEARNING
REPLACE
SIPPM-T
SIPADU-T
KEUANGAN
REPLACE
MUTU
REPLACE
ASET
REPLACE
RKAKL
REPLACE
KEPEGAWAIAN
APLIKASI SUPPORT ELIBRARY
KMS
NOPEC-T
EMAIL
CRM
MNC-T
SSO
PMS-T
REPLACE
LEMLIT
REPLACE
EJOURNAL
REPLACE
LPM
REPLACE
VOIP
REPLACE
BWMGT
REPLACE
FIREWALL
REPLACE
PROXY/WIFI
REPLACE
NETMON
REPLACE
DNS
REPLACE
HELPDESK
REPLACE
FILE SHARING PORTAL UNIT KERJA PORTAL WEB UNILA
REPLACE REPLACE REPLACE
Universitas Indonesia
108 MAIL
REPLACE
LPSE
REPLACE
DyNIX
REPLACE
SPM
REPLACE
REPOSITORY
REPLACE
BLOG
REPLACE
SIMPEL
REPLACE CREATE
Universitas Indonesia
109
5.7.2. Pola solusi pengembangan teknologi Dari hasil perbandingan platform teknologi yang ada saat ini dengan arsitekturidealyangdiusulkan,maka dibuat strategi pengembangan infrastruktur teknologi, sebagai berikut Perencanaan Kapasitas a. Pengukuran kapasitas saat ini Secara keseluruhan pengukuran kapasitas perangkat untuk saat ini masih cukup reliable, ditunjukkan pada analisis statistik (www, siakad) dibawah, namun diperlukan perhitungan lanjut estimasi kebutuhan untuk masa yang akan datang, untuk merumuskan strategi kapasitas, terutama
untuk
mengadopsi konsep redundancy dan failover. Pada penelitian ini penulis menggunakan tools webalizer untuk mengidentifikasi tren statistik pengunjung, mengambil sample pada web server yang berfungsi sebagai website resmi Universitas Lampung dengan domain www.unila.ac.id dan server SIAKAD, top dan df digunakan untuk mengidentifikasi tren konsumsi memory, processor dan konsumsi bandwidth. Kondisi media penyimpanan saat ini
Web Server Universitas Lampung
Gambar 5.21 Kondisi penyimpanan web server Unila Dari gambar diatas dapat didentifikasi bahwa kondisi storage web server adalah sebesar 453 GByte.dengan total hardisk yang digunakan sebagai 66 GByte dengan sisa media penyimpanan sebanyak 84%
Universitas Indonesia
110
Web Server Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Spesifikasi Web Server
SIAKAD-1, SIAKAD-2, SIAKAD-3,
SIAKAD-4 sama persis dengan perangkat server yang digunakan pada Web Server Unila dengan kapasitas storage terpasang adalah 453 GByte, namun penulis tidak mendapatkan detail penggunaan storage karena keterbatasan terhadap akses console ke server ini. Kondisi penggunaan memory dan processor saat ini
Web Server Universitas Lampung
Gambar 5.22 Query top pada web server Unila Total memory terpasang adalah
6 GByte, dengan rincian
pengunaan active 172 M, free 5411 M, terlihat bahwa penggunaan memory belum begitu maksimal, dan processor juga terlihat banyak space idle.
Web Server Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Spesifikasi Web Server
SIAKAD-1, SIAKAD-2, SIAKAD-3,
SIAKAD-4 sama persis dengan perangkat server yang digunakan pada Web Server Unila dengan kapasitas memory
terpasang adalah 6
Universitas Indonesia
111
GByte, namun penulis tidak mendapat rincian penggunaan resource memory karena keterbatasan akses console. Kondisi tren pengunjung dan pengunaan resource bandwidth
Web Server Unila Hasil kompilasi menggunakan webalizer adalah sebagai berikut
(data log web server merekam data log sejak bulan Agustus hingga bulan Desember).
Gambar 5.23 Statistik web server Website Unila Gambar diatas adalah hasil pengolahan statistik pada web server menggunakan tools webalizer, sampel data hanya dari bulan Agustus hingga Desember 2012 dengan tren hits terbesar pada bulan Agustus. Berdasarkan statistik data harian, pada bulan Agustus terdapat total
Universitas Indonesia
112
230.859 pengunjung, sebanyak 157.166 files, 62.464 total halaman yang dikunjungi, 5603 kunjungan. Sedangkan tren bulanan terdapat 35.609 jumlah site, 77.455.050 Kbyte data, 140.088 visit, 1.561.609 pages 3.929.166 files, 5.771.476 hit. Secara detail transaksi harian dan perjam sebagai berikut;
Gambar 5.24 Daily usage web server Unila bulan Agustus Dari gambar 5.24 terlihat bahwa log counter dimulai pada tanggal 7 (log sebelum tanggal tersebut sudah digenerate sebelumnya). Terlihat bahwa pengunjung tertinggi ada pada tanggal 19 Agustus, 31 Agustus untuk site visit, 31 Agustus untuk jumlah Kbyte data Kompilasi data harian aktifitas web server dapat dilihat pada tabel 5.22 dibawah
Universitas Indonesia
113
Tabel 5.22 Daily hits, bulan Agustus 2012
Webalizer menghasilkan rekaman statistik transaksi harian pada web server www.unila.ac.id dengan komponen pengamatan meliputi Hits, files, pages, visits, site, Kbyte seperti tampak pada tabel 5.24 , sedangkan tren statistik setiap jam digambarkan sebagai berikut
Universitas Indonesia
114
Gambar 5.25 Hourly usage web server Unila Pada gambar 5.25 terlihat tren statistik web sejak pukul 00.00 hingga pukul 23.00 WIB terlihat lonjakan aktifitas pada pukul 20.00 WIB, dengan rincian detail pada table 5.23
Universitas Indonesia
115
Tabel 5.23 Hourly statistik detail web unila
Dari hasil kompilasi tabel 5.23 diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengunjung website Unila rata-rata sekitar jamnya,
350.033 setiap
dengan kondisi penggunaan konsumsi byte data
upstream
4.744.801 Kbyte/jam.
Server Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) Pengamatan aktifitas pengunjung server SIAKAD-1 dilakukan pada pukul 14:32 WIB, tanggal 19 Desember 2012 (dengan asumsi belum memasuki masa pengisian nilai, krs) dengan menggunakan tool MONITOR yang tersedia pada aplikasi SIAKAD ketika berhasil login ke dalam sistem, hari ini tercatat total sebesar 260 akun login yang masuk ke server SIAKAD.
Universitas Indonesia
116
b. Perencanaan kapasitas masa depan Sesuai
dengan
prinsip
pengembangan
arsitektur
TI
yang
menggunakan cloud computing infrastructure maka diperlukan capacity planning mengacu pada kebutuhan pembangunan infrastruktur private cloud dan virtualisasi.
Gambar 5.26 Virtual server running on bare-metal hardware (John AllSpaws) Pada gambar 5.26 diketahui bahwa virtualisasi pada konsep baremetal hardware dapat dijadikan sebagai
Infrastructure as a Services
(IaaS) dengan melakukan virtualisasi terhadap platform sistem operasi, CPU, memory, disk diatas bare-metal system dengan kemampuan resizing terhadap seluruh guest OS secara cepat.
Universitas Indonesia
117
Gambar 5.27 Basic cloud infrastructure (John AllSpaws) Pada Gambar 5.27 diperlihatkan perancangan basic cloud infrastructure dengan melakukan pemisahan secara fisik cluster untuk peruntukan storage dan cluster komputasi dengan middleware yang digunakan adalah API/Management Tools bawaan dari bare-metal system. Perancangan kedepan Unila akan mengadopsi konsep cloud infrastructure ini. Sebagai dasar untuk melakukan estimasi ukuran dokumen yang disimpan maupun yang ditransmisikan, digunakan pendekatan dalil pareto. Untuk memperoleh estimasi angka transaksi digunakan asumsi bahwa 80%
transaksi data di unit kerja nantinya akan lebih banyak
berupa dokumen yang berhubungan dengan penyelenggaraan akademik, penelitian, pengabdian, perpustakaan
Estimasi ukuran data Sistem Informasi Total terdapat 12 aplikasi usulan yang akan diadakan, untuk itu
perlu diidentifikasi tren kebutuhan kapasitas untuk mendukung 12 aplikasi ini, dengan pendekatan pareto, asumsi bahwa total terdapat 25.000 jumlah mahasiswa dan 2000 karyawan+dosen, dan asumsi stake holder lain sebanyak 500 , sehingga total terdapat sejumlah 27.500 user potensial yang akan menggunakan sistem. Berdasar dalil pareto maka diambil maksimal hanya 80% saja atau berjumlah (80%x27.500) =
Universitas Indonesia
118
22.000, didapat tabel estimasi kebutuhan kapasitas penyimpanan data sebagai berikut Tabel 5.24 Tabel Estimasi kapasitas per aplikasi per tahun
No
Nama Aplikasi
Estimasi User Besar (Maks Frekwensi Data 80% Pertahun (Kbyte) dari total)
Stakeholder
1 SIAKAD-T
Dosen, Mahasiswa, Karyawan
2 SIPADU-T
Dosen, Karyawan
3 DSS
Karyawan, pimpinan
4 SIPPM-T
Dosen, karyawan, eksternal
Total Besar Data /tahun (Kbyte)
22,000
62,000
2
1,364,000,000
2,300
62,000
2
142,600,000
900
62,000
2
55,800,000
3,040
82,000
2
249,280,000
mahasiswa,dosen,karyawan,eksternal
25,000
300,000
2
7,500,000,000
6 KMS
dosen,karyawan,mahasiswa
22,000
300,000
2
6,600,000,000
7 NOPEC-T
dosen,karyawan,mahasiswa
22,000
62,000
2
1,364,000,000
8 EMAIL
dosen,karyawan,mahasiswa
22,000
500,000
2
11,000,000,000
9 CRM
dosen,karyawan,mahasiswa,eksternal
25,000
62,000
2
1,550,000,000
10 MNC-T
dosen,karyawan,mahasiswa
22,000
200,000
2
4,400,000,000
11 SSO
dosen,karyawan,mahasiswa
22,000
62,000
2
1,364,000,000
12 PMS-T
dosen,karyawan,mahasiswa,eksternal
25,000
600,000
2
15,000,000,000
5
ELIBRARY
Mahasiswa Dosen Karyawan
25000 1.273 875
TOTAL
57,189,680,000
Universitas Indonesia
119
Dari hasil analisa kapasitas penyimpanan media teridentifikasi total 57,189,680,000 Kbyte data 57,189 GigaByte atau senilai 58 TeraByte pertahun sehingga apabila aplikasi akan digunakan selama 5 tahun maka akan dibutuhkan sekitar 58x5= 290 Tera Byte storage
Estimasi kebutuhan bandwidth Dari hasil identifikasi tren pengguna terhadap akses web server
sebelumnya maka dapat diasumsikan terdapat rata-rata 5000 pengunjung (melalui laptop, pc, smartphone) secara bersamaan yang mengakses 12 aplikasi utama tadi, apabila rata rata satu koneksi sebesar 80bps. Dari data
tersebut
estimasi
bandwidth
melalui
web
server
sebesar
(5000x80(bit)) = 400.000 bps atau 400 Mbps c. Solusi usulan pengembangan teknologi Dari hasil pertimbangan analisis tren teknologi, prinsip arsitektur, platform teknologi, serta analisis capacity planning sebelumnya maka dirumuskan beberapa usulan strategi pengembangan teknologi terlihat pada tabel 5.25
Universitas Indonesia
120
Tabel 5.25 Pola solusi teknologi, mengacu kerangka subdimensi infrastruktur PeGI No
1
Sub Dimensi Infrastruktur Data Center
Level penilaian
Ekspektasi Level
3 (BAIK)
4 (BAIK SEKALI)
Strategi Pengembangan
Strategi Code
Upgrading RAM
SDC-1
Upgrading Processor
SDC-2
Mengadopsi konsep Insfrastructure as a services (IaAS)
SDC-3
Menjalankan proses monitoring data centre secara terpadu, baik, dan benar
Mengadopsi konsep redundant system
Universitas Indonesia
Keterangan Dilakukan penambahan kapasitas Memory (RAM) terpasang pada seluruh server yang ada, direncanakan minimal setiap server terpasang 32 Gbyte Upgrade Processor terhadap server yang memungkinkan proses upgrade, dengan kapasitas clock processor yang lebih baik Perancangan dan implementasi cloud computing berbasis teknologi virtualisasi sebagai pola solusi infrastruktur, dengan memetakan kebutuhan cluster private cloud
SDC-4
(Plan, Do, Check) Membuat rancangan monitoring data centre, membuat list aktifitas yang dilakukan, membuat list monitoring secara berkala
SDC-5
Terhadap komponen data centre critical dilakukan redundansi perangkat, seperti core switch utama pada masing-masing fakultas (Minimal Gbig), Core Switch Gateway, Alternatif internet Link.
121
SDC-6
Melakukan pengecekan dan upgrading pengkabelan listrik untuk memberikan supply listrik optimal terhadap perangkat
Upgrading Core-Switch
SDC-7
Melakukan upgrading Core Switch pada gedung distribusi utama (Fakultas, UPT), minimal terpasang Gigabit managable Switch.
Upgrading Printer/Scanner
SDC-8
Melakukan identifikasi kebutuhan perangkat pendukung seperti printer dan scanner pada seluruh unit kerja
SDC-9
Melakukan upgrading media penyimpanan terutama Storage Area Network (SAN), dari total 6 SAN yang ada perlu dilakukan penambahan
SDC-10
Untuk mengantisipasi perubahan massive terhadap bisnis, perlu melakukan upgrade ke teknologi Blade atas pertimbangan efisiensi resource (listrik, sdm, perawatan)
SDC-11
Perlu dilakukan penggabungan perangkat server pada satu ruangan khusus (perangkat server SIAKAD, dipindahkan ke Gedung puskom baru)
SDC-12
Sebagai alternatif energy listrik terbarukan, diperlukan pengadaan system kelistrikan berbasis tenaga surya, sebagai alternatif supply listrik cadangan dari PLN
Upgrade Electrical Wiring pada data centre
Upgrading Storage
Pengadaan Blade Server
Penyatuan Gedung Data Centre
Renewable Energy
Universitas Indonesia
122
2
Jaringan Data
3(BAIK)
4(BAIK SEKALI)
Membuat SOP pengelolaan DataCentre
SDC-13
Membuat SOP pengelolaan Data Centre meliputi Planning, Do, Check Item (dilakukan secara continue)
Network Accelerator
SDC-14
Perlunya pengadaan perangkat network accelerator seperti Webcache, dan Deep Packet Inspection
Upgrading Core Internet Router
SJD-1
Melakukan upgrading memory core internet router Unila
Expand fiber optic
SJD-2
Melakukan ekspansi fiber optik link untuk meningkatkan performa layanan hingga ke level paling rendah (lab, unit kerja, prodi)
SJD-3
Melakukan penambahan perangkat IPPhone untuk media komunikasi melalui VoIP, hingga ke level paling rendah (lab, unit kerja, prodi)
Penambahan perangkat Akses Point
SJD-4
Melakukan penambahan perangkat Akses Point terutama pada gedung yang belum memiliki akses koneksi ke jaringan LAN
Implementasi IPv6
SJD-5
Melakukan penetrasi penggunaan dual stack IPv4/IPv6 hingga ke level terendah
Impelementasi Multicast link
SJD-6
Membuat SOP Pengelolaan Jaringan Data
SJD-7
Penambangan perangkat VoIP
Universitas Indonesia
Untuk keperluan tranfer data multimedia, diperlukan pengaktifan link Multicast Membuat SOP pengelolaan Jaringan Data meliputi Planning, Do, Check Item (dilakukan secara continue) - (SOP perbaikan perangkat, SOP Penambahan perangkat,
123
3
4
Keamanan
Fasilitas Pendukung Infrastruktur TIK
3(BAIK)
3 (BAIK)
4(BAIK SEKALI)
4(BAIK SEKALI)
Upgrading Firewall
SK-1
Melakukan upgrading memory pada perangkat Firewall
Pengaktifan IDS/IPS
SK-2
Menjalankan IDS/IPS/HoneyPot untuk monitoring security
Pengadaan Antivirus
SK-3
Perlu dilakukan pengadaan Antivirus berbasis client server (terpusat) kemudian mendistribusikan hingga ke unit terendah untuk antisipasi virus/worm
Pengadaan CCTV
SK-4
Melakukan pengadaan perangkat CCTV terutama untuk memonitor data centre dan aset strategis universitas lainnya
Membuat SOP keamanan
SK-5
Membuat rekapitulasi resiko keamanan pada setiap aset register TI
SK-6
Menerapkan standar ISO 27001
SK-7
Upgrading Genset
SFP-1
Pengadaan UPS
Universitas Indonesia
SFP-2
Melakukan Planning, Do, Check item terkait dengan keamanan Membuat dokumentasi secara terperinci yang memetakan pola resiko keamanan terhadap aset register TI dan mitigasi resikonya Mengadopsi standar ISO 27001 untuk pemantapan proses keamanan informasi Melakukan peremajaan/perbaikan perangkat Genset yang ada serta penambahan perangkat Genset minimal pada setiap fakultas Melakukan pengadaan perangkat UPS terutama pada aset critical seperti server, switch, akses point
124
5
Disaster Recovery
2(SANGAT KURANG)
4(BAIK SEKALI)
Pengadaan Video Conference
SFP-3
Melakukan pengadaan perangkat Video Conferencence dengan kapasitas High Definition (HD) minimal hingga level fakultas
Pengadaan Ruang Video Conference
SFP-4
Membuat ruangan untuk video conference mengacu terhadap standar yang sudah ada (Ex;GDLN)
Pengadaan Smart Card
SFP-5
Melakukan pengadaan smart card sebagai single identification civitas akademika Unila terhadap seluruh layanan yang ada (TI, Perpus, Pembayaran, dll) berbasis BioMetric
Pengadaan Public Internet Corner
SFP-6
Melakukan pengadaan ruangan internet public yang tersedia fasilitas perangkat PC dan fasilitas Hotspot
Pengadaan perangkat Self Service Academic Process
SFP-7
Melakukan pengadaan perangkat smart device pada ruang publik untuk mengakses layanan siakad, perpustakaan
Membuat BCP
SDR-1
Membuat Bisnis Continuity Plan (BCP) terhadap keamanan
Membuat DRP
SDR-2
Membuat DRC
SDR-3
Membuat SOP Disaster Recovery
SDR-4
Universitas Indonesia
Membuat Disaster recovery Plan (DRP) Membuat Disaster Recovery Center (DRC) Membuat prosedur Disaster Recovery, dan secara berkala melakukan simulasi terdapat sistem yang sudah dibangun
125
6
Pemeliharaan TIK
7
Inventarisasi Peralatan TIK
3(BAIK)
4(BAIK SEKALI)
Melakukan audit tata kelola TI
SPT-1
Melakukan audit Tata Kelola TI menggunakan kerangka kerja COBIT
3(BAIK)
4(BAIK SEKALI)
Membuat Aplikasi Inventarisasi peralatan TIK
SIP-1
Membuat Aplikasi Inventarisasi peralatan TIK
Universitas Indonesia
126
5.7.3. Migration planning Tujuan dari tahapan ini adalah merencanakan proses migrasi atau peralihan dari system yang lama ke yang baru agar penerapan system informasi yang akan dibangun menjadi terarah dan berjalan dengan baik. Proses migrasi salah satunya meliputi meminimalisasi resiko. Meminimalisasi resiko Dalam penerapan
sistem informasi diharapkan seminimal mungkin
terjadi resiko akibat penerapan sistem ini. Untuk meminimalisasi resiko, ada beberapa hal yang harus dilakukan:
Melakukan testing terhadap modul aplikasi yang akan d i t e r a p kan kedalam system yang akan dibangun.
Mendokumentasikan seluruh sistem informasi secara lengkap dan terstruktur sehingga bila terdapat kesalahan dapat dengan mudah di telusuri.
Penerapan sistem informasi dilakukan secara pararel dengan beberapa aplikasi yang sudah ada saat ini. Bila selama satu periode penerapan
berjalan
tanpa
hambatan
maka
migrasi
data
mulaidilakukan.
Pelatihan dan training terhadap pengguna aplikasi.
Melakukan sosialisasi untuk semua stakeholder Unila.
Universitas Indonesia
127
5.7.4. Rancangan arsitektur teknologi informasi Unila
TARGET UNIVERSITAS LAMPUNG KE DEPAN
BUSINESS STRATEGY
ENTERPRISE ARCHITECTURE STRATEGY
VISI
MISI
IT STRATEGY
STRATEGI
KEBIJAKAN
KKN
KARYA AKHIR
EJOURNAL
PERPUSTAKAAN
MAHASISWA
DOSEN
KARIER
ALUMNI
REPOSITORY
PENGADAAN
SERDOS
SWMP
MUTU
SPESIFIK TERUKUR TERJANGKAU SESUAI SASARAN AKURAT HANDAL
KMS
APLIKASI
SESUAI RENSTRA
ORGANISASI DAN SDM
SOP
PENGABDIAN
PENELITIAN
SARANA PRASARANA
AKADEMIK
KEPEGAWAIAN
RENCANA MUTU
KEUANGAN
INFORMASI
EFISIEN TERUKUR
CRM CEPAT
MAIL SYSTEM
SIPADU-T
SIPPM-T
SSO
MNC-T
ELIBRARY
PMS-T
NOPEC-T
SIAKAD-T
DSS (Data Warehouse/ data mining)
STANDAR TERJANGKAU AMAN HANDAL
AKTIFITAS UTAMA
AKTIFITAS PENDUKUNG
MANAJERIAL
CENTRALIZED ENVIRONTMENT UNIVERSITAS LAMPUNG
KETERSEDIAAN KOMPATIBILITY
TEKNOLOGI
IMPLEMENTASI STRATEGI
PROSES
EFEKTIF
D R C
S E C U R I T Y
APLIKASI
COLLABORATION & WORK FLOW
MIDDLEWARE
INTRANET/ EXTRANET IPv6/IPv4
DATA MANAGEMENT
DISTRIBUTE ENVIRONMENT
AKSESIBILITAS STANDARISASI INTEGRITAS
PLATFORM
KEAMANAN BIRO/UPT/ UNITKERJA
CLOUD INFRASTRUCTURE
HANDAL OPTIMAL
Gambar 5.28 Rancangan Arsitektur Teknologi Informasi Unila
Universitas Indonesia
128
5.7.5. Perancanganteknologi cloud computing 5.7.5.1. Rancangan private cloud Unila Berdasarkan hasil publikasi Gavin McCance pada data centre CERN, telah berhasil mereduksi kompleksitas pengelolaan infrastruktur dengan teknologi cloud computing, kerusakan server/hardware tidak berdampak signifikan terhadap
layanan,
karena
infrastruktur
berjalan
tangkas/agile
dalam
mengantisipasi perubahan strategi CERN ke depan, konsep IaaS digunakan pada cloud CERN, berikut usulan rancangan private cloud Universitas Lampung.
ISP-X
Moratelindo
SW-Mora
Main-BGP
SW-ISP-X
Bridge/Firewall
Node-NS: (NS1,NS2,NS3) Cisco-Switch
Node-MX: (MX1,MX2,MX3) Node-MAIL-STAFF: (Staf1,Staff2,Staff3) Node-PROXY PRX1, PRX2 Node-HOTSPOT SPOT1, SPOT2
Node-MAIL-Students: (Std1,Std2,Std3) Node-SSO: Node-VoIP: NodeNode-Blog: MULTIMEDIA Node-
NETMON: Node-MILIS
Cloud-Cluster-TRANSFORMER VAS-Unilanet DMZ
Node-www.unila.ac.id: (WWW1-3) Node-E-Journal Node-LPSE (EJourn1-,..3) (LPSE1,..3) Node-SPM Node-Perpus (SPM1,..3) (Perpus1,..3) Node-LP/LPM (LP/LPM1,..3)
NodeResearch (Research1,..3)
Node-reserve (Reserve-1,..3)
Cloud-Cluster-KAMENRIDER Group-Reserve GiBig-Switch Net-DMZ
Node-UPT (UPT-1,..3)
Cloud-Cluster-STARWARS Group-WEB-ADM Node-FAK (FAK-1,..3) Node-SIAKAD (Siakad-1,..3) Node-DB-SIAKAD (DB-Siakad-1,..3) Node-LoadBalance-SIAKAD (LB-Siakad-1,..3)
Cloud-Cluster-POWERRANGER Group-FAKULTAS-UPT
Cloud-Cluster-DIGIMON Group-SIAKAD
Gambar 5.29 Perancangan infrastruktur private cloud Unila Diagram rancangan fisik secara terperinci masing-masing cluster sbb;
Universitas Indonesia
Secure-NFS
SAN-1
CLUSTER TRANSFORMER
129
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
VMA-1
VMA-2
VMA-3
VMA-4
VMB-1
VMB-2
VMB-3
VMB-4
VMC-1
VMC-2
VMC-3
VMC-4
VMD-1
VMD-2
VMD-3
VMD-4
VME-1
VME-2
VME-3
VME-4
Hypervisor
Hypervisor
Hypervisor
Hypervisor
Hypervisor
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Secure-NFS
SAN-2
CLUSTER STARWARS
Nic-1
CLUSTER POWER-RANGER
SAN-3
Nic-1
Nic-2
Nic-1
Nic-2
Nic-1
Nic-2
Nic-2
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
VMF-1
VMF-2
VMF-3
VMF-4
VMG-1
VMG-2
VMG-3
VMG-4
VMH-1
VMH-2
VMH-3
VMH-4
VMI-1
VMI-2
VMI-3
VMI-4
VMJ-1
VMJ-2
VMJ-3
VMJ-4
VMK-1
VMK-2
VMK-3
VMK-4
Hypervisor
Hypervisor
Hypervisor
Hypervisor
Hypervisor
Hypervisor
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Nic-1
Secure-NFS
Nic-1
Nic-2
Nic-1
Nic-2
Nic-1
Nic-2
Nic-1
Nic-2
Nic-1
Nic-2
Nic-1
Nic-2
Nic-2
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
VMQ-1
VMQ-2
VMQ-3
VMQ-4
VML-1
VML-2
VML-3
VML-4
VMM-1
VMM-2
VMM-3
VMM-4
VMN-1
VMN-2
VMN-3
VMN-4
VMP-1
VMP-2
VMP-3
VMP-4
VMO-1
VMO-2
VMO-3
VMO-4
Hypervisor Proc:8 Core, RAM:48GByte Nic-1
Proc:8 Core, RAM:48GByte Nic-1
Nic-2
CLUSTER KAMENRIDER
Secure-NFS
SAN-4
Hypervisor
Hypervisor
Proc:8 Core, RAM:48GByte Nic-1
Nic-2
Hypervisor
Hypervisor Proc:8 Core, RAM:48GByte Nic-1
Nic-2
Hypervisor
Proc:8 Core, RAM:48GByte Nic-1
Nic-2
Proc:8 Core, RAM:48GByte Nic-1
Nic-2
Nic-2
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
F-BSD
VMV-1
VMV-2
VMV-3
VMV-4
VMR-1
VMR-2
VMR-3
VMR-4
VMS-1
VMS-2
VMS-3
VMS-4
VMT-1
VMT-2
VMT-3
VMT-4
VMU-1
VMU-2
VMU-3
VMU-4
Hypervisor
Hypervisor
Hypervisor
Hypervisor
Hypervisor
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Proc:8 Core, RAM:48GByte
Nic-1
Nic-1
Nic-2
Nic-1
Nic-2
Nic-1
Nic-2
Nic-1
Nic-2
Nic-2
Secure-NFS
SAN-6 APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
APP
C-OS
C-OS
C-OS
C-OS
C-OS
C-OS
C-OS
C-OS
C-OS
C-OS
C-OS
C-OS
C-OS
C-OS
C-OS
C-OS
VMZ-1
VMZ-2
VMZ-3
VMZ-4
VMW-1
VMW-2
VMW-3
VMW-4
VMX-1
VMX-2
VMX-3
VMX-4
VMY-1
VMY-2
VMY-3
VMY-4
SAN-5 Secure-NFS
CLUSTER DIGIMON
Secure-NFS
Hypervisor
SAN-7
Proc:8 Core, RAM:48GByte Nic-1
Universitas Indonesia
Hypervisor
Hypervisor
Nic-2
Proc:8 Core, RAM:48GByte Nic-1
Nic-2
Hypervisor
Proc:8 Core, RAM:48GByte Nic-1
Nic-2
Proc:8 Core, RAM:48GByte Nic-1
Nic-2
130
Rincian sebaran virtual machine (VM) pada masing-masing node serta fungsi dan spesifikasi rancangan untuk virtual device adalah sebagai berikut
Tabel 5.26 Virtual Machine (VM) Node Cluster
ClusterTRANSFORMER
Node Number
Node-Name
Storage
1
OPTIMUS PRIME
6 TERA-NFS1
2
BUMBLE BEE
6 TERA-NFS1
3
IRONHIDE
6 TERA-NFS1
4
MEGATRON
6 TERA-NFS1
5
AUTOBOT
6 TERA-NFS1
6
DARTH-VADER
6 TERA-NFS2
7
YODA
6 TERA-NFS2
ClusterSTARWARS
Virtual Machine (VM)-Node
Processor
Memory
OS
Function
VMA-1 VMA-2 VMA-3 VMA-4 VMB-1 VMB-2 VMB-3 VMB-4 VMC-1 VMC-2 VMC-3 VMC-4 VMD-1 VMD-2 VMD-3 VMD-4 VME-1 VME-2 VME-3 VME-4 VMF-1 VMF-2 VMF-3 VMF-4 VMG-1 VMG-2 VMG-3
Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 8 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 8 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 8 Core Xeon 2 Core Xeon 8 Core Xeon 4 Core Xeon 8 Core Xeon 4 Core Xeon 8 Core Xeon 4 Core Xeon 8 Core
12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 32 GB 12 GB 12 GB 12 GB 32 GB 12 GB 12 GB 12 GB 32 GB 12 GB 32 GB 12 GB 32 GB 12 GB 32 GB 12 GB 32 GB
LINUX FreeBSD FreeBSD FreeBSD LINUX FreeBSD FreeBSD FreeBSD LINUX FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD
Mail-Exchanger-1 DNS-Serv-1 Hotspot-Gw-1 SSO-1 Mail-Exchanger-2 DNS-Serv-2 Hotspot-Gw-2 SSO-2 Mail-Exchanger-3 DNS-Serv-3 Proxy-1 LDAP-1 NOPEC-T-1 MNC-T-1 Proxy-2 LDAP-2 NOPEC-T-2 MNC-T-2 Proxy-3 LDAP-3 E-Library-1 SIPADU-T-1 PMS-T-1 DSS-1 E-Library-2 SIPADU-T-2 PMS-T-2
Universitas Indonesia
131
LUKESKYWALKER
6 TERA-NFS2
GREEDO
6 TERA-NFS2
10
PANAKA
6 TERA-NFS2
11
CHEW-BACCA
6 TERA-NFS2
12
MEGAZORD
6 TERA-NFS3
13
RANGER-PUTIH
6 TERA-NFS3
14
RANGERMERAH
6 TERA-NFS3
15
RANGER-HIJAU
6 TERA-NFS3
16
RANGER-PINK
6 TERA-NFS3
8
ClusterPOWERANGERS
VMG-4 VMH-1 VMH-2 VMH-3 VMH-4 VMI-1 VMI-2 VMI-3 VMI-4 VMJ-1 VMJ-2 VMJ-3 VMJ-4 VMK-1 VMK-2 VMK-3 VMK-4 VML-1 VML-2 VML-3 VML-4 VMM-1 VMM-2 VMM-3 VMM-4 VMN-1 VMN-2 VMN-3 VMN-4 VMO-1 VMO-2 VMO-3 VMO-4 VMP-1 VMP-2 VMP-3
Universitas Indonesia
Xeon 4 Core Xeon 8 Core Xeon 4 Core Xeon 8 Core Xeon 4 Core Xeon 8 Core Xeon 4 Core Xeon 4 Core Xeon 8 Core Xeon 4 Core Xeon 4 Core Xeon 4 Core Xeon 4 Core Xeon 4 Core Xeon 4 Core Xeon 4 Core Xeon 4 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core
12 GB 32 GB 12 GB 32 GB 12 GB 32 GB 12 GB 12 GB 32 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB
FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD
DSS-2 E-Library-3 SIPADU-T-3 PMS-T-3 DSS-3 E-Library-4 SIPPM-T-1 KMS-1 PMS-T-4 E-Library-5 SIPPM-T-2 KMS-2 DSS-4 SIPADU-T-3 SIPPM-T-3 KMS-3 KMS-4 WEB-FT-1 WEB-FP-1 WEB-FE-1 WEB-FKIP-1 WEB-FT-2 WEB-FP-2 WEB-FE-2 WEB-FKIP-2 WEB-FMIPA-1 WEB-FISIP-1 WEB-FK-1 WEB-FH-1 WEB-FMIPA-2 WEB-FISIP-2 WEB-FK-2 WEB-FH-2 WEB-UPT-1 WEB-HMJ-1 WEB-BLOG-DSEN
132
ClusterKAMENRIDER
ClusterDIGIMON
17
RANGERKUNING
6 TERA-NFS3
18
RX-BIO
6 TERA-NFS4
19
RX-ROBO
6 TERA-NFS4
20
RX-HITAM
6 TERA-NFS4
21
BELALANG TEMPUR
6 TERA-NFS4
22
PEDANGMATAHARI
6 TERA-NFS4
23
METALGREYMON
6 TERA-NFS5
24
GARUDAMON
6 TERA-NFS5
25
LILYMON
6 TERA-NFS5
VMP-4 VMQ-1 VMQ-2 VMQ-3 VMQ-4 VMR-1 VMR-2 VMR-3 VMR-4 VMS-1 VMS-2 VMS-3 VMS-4 VMT-1 VMT-2 VMT-3 VMT-4 VMU-1 VMU-2 VMU-3 VMU-4 VMV-1 WMV-2 VMV-3 VMV-4 VMW-1 VMW-2 VMW-3 VMW-4 VMX-1 VMX-2 VMX-3 VMX-4 VMY-1 VMY-2 VMY-3
Universitas Indonesia
Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 2 Core Xeon 8 Core Xeon 8 Core Xeon 8 Core Xeon 8 Core Xeon 8 Core Xeon 8 Core Xeon 8 Core Xeon 8 Core Xeon 8 Core Xeon 8 Core Xeon 8 Core
12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 12 GB 32 GB 32 GB 32 GB 32 GB 32 GB 32 GB 32 GB 32 GB 32 GB 32 GB 32 GB
FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD FreeBSD CentOS CentOS CentOS CentOS CentOS CentOS CentOS CentOS CentOS CentOS CentOS
WEB-CRM-1 WEB-UPT-2 WEB-HMJ-2 WEB-BLOG-DSN2 WEB-CRM-2 SI-NEW-1 APP-DEV-1 Spare-1 Spare-2 SI-NEW-2 APP-DEV-2 Spare-3 Spare-4 SI-NEW-3 APP-DEV-3 Spare-5 Spare-6 SI-NEW-4 APP-DEV-4 Spare-7 Spare-8 Spare-9 Spare-10 Spare-11 Spare-12 APP-SIAKAD-T-1 DB-SIAKAD-T-1 DEV-SIAKAD-T-1 MON-SIAKAD-T-1 APP-SIAKAD-T-2 DB-SIAKAD-T-2 DEV-SIAKAD-T-2 MON-SIAKAD-T-2 APP-SIAKAD-T-3 DB-SIAKAD-T-3 DEV-SIAKAD-T-3
133
26
ARMADIMON
6 TERA-NFS5
VMY-4 VMZ-1 VMZ-2 VMZ-3 VMZ-4
Universitas Indonesia
Xeon 8 Core Xeon 8 Core Xeon 8 Core Xeon 8 Core Xeon 8 Core
32 GB 32 GB 32 GB 32 GB 32 GB
CentOS CentOS CentOS CentOS CentOS
MON-SIAKAD-T-3 APP-SIAKAD-T-4 DB-SIAKAD-T-4 DEV-SIAKAD-T-4 MON-SIAKAD-T-4
134
5.7.5.2. Summary report node megatron a. VM and CT report megatron Menjalankan 4 host dengan mode openvz-CT dan 3 host dengan mode qemu-VM
Gambar 5.30 Megatron node report b. Summary detail report megatron
Gambar 5.31 Summary megatron
Universitas Indonesia
135
c. CPU utilization megatron
Gambar 5.32 Cpu utilization megatron
d. Server load megatron
Gambar 5.33 Server load megatron
Universitas Indonesia
136
e. Memory usage megatron
Gambar 5.34 Memory usage megatron
f. Network traffic megatron
Gambar 5.35 Network traffic megatron
Universitas Indonesia
137
g. Services megatron
Gambar 5.36 Service megatron 5.7.5.3. Summary report VM eng.unila.ac.id a. Summary report VM ENG Domain eng.unila.ac.id sebelumnya dijalankan secara konvensional pada server dibawah pengelolaan fakultas teknik Unila, server ini membawahi seluruh subdomain fakultas teknik yaitu program studi teknik elektro, teknik sipil, teknik kimia, teknik mesin. Telah diuji cobakan menjalankan domain eng ini pada private cloud dan di hosting pada Cluster TRANSFORMER tepatnya pada node megatron. Host eng berjalan pada mode Virtual Machine (VM), dan dialokasikann resource processor sebanyak 2 processor serta 768 MB memory, seperti tampak pada gambar 5.37
Gambar 5.37 Node eng.unila.ac.id
Universitas Indonesia
138
b. CPU Usage ENG
Gambar 5.38 Cpu usage eng
c. Memory usage ENG
Gambar 5.39 Memory usage eng
Universitas Indonesia
139
d. Network Traffik ENG
Gambar 5.40 Network traffic eng e. Disk IO ENG
Gambar 5.41 Disk IO Eng
Universitas Indonesia
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan 1. Penggambaran model bisnis Universitas Lampung menggunakan tool value chain untuk mengindentifikasi proses pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi Unila. Pemodelan bisnis menghasilkan fungsional
utama,
yaitu
penyelenggaraan
pendidikan,
3 area penelitian,
pengabdian masyarakat dan 6 area fungsionalitas pendukung yaitu administrasi
akademik,
pengelolaan
dan
pengembangan
SDM,
pengelolaan kuangan akuntansi dan audit, pengelolaan dan manajemen aset, hubungan masyarakat dan kerjasama, pengelolaan sumber daya SI/TI. 2. Manajemen Unila berkomitmen penuh dalam mendukung proses penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi yang optimal, efektif dan efisien dengan basis utama yaitu pemanfaatan TIK, dituangkan pada rencana strategis organisasi, dan mendirikan Unit Pelaksana Teknis Pusat Komputer serta Biro administrasi perencanaan sistem informasi dan kerjasama 3. Hasil analisis pada penelitian, memetakan 11 prinsip pengembangan arsitektur teknologi informasi Unila. 4. Berdasarkan hasil analisis menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM diperoleh 9 area fungsional, dan 12 kandidat aplikasi yang akan dikembangkan dalam mendukung Tridharma perguruan tinggi di Unila 5. Seluruh aplikasi yang akan dikembangkan berbasis Single Sign On (SSO), modular dan terintegrasi satu dengan lainnya. 6. Hasil perancangan aplikasi masa depan apabila dipetakan dalam matrik Mc Farlan, dapat didentifikasi terdapat 6 aplikasi dalam kuadran strategic (SIAKAD-T, E-LIBRARY, SIPADU-T, DSS, SIPPM-T, KMS), 2 aplikasi pada kuadran operasional (PMS-T, CRM), 4 aplikasi pada kuadran support (MNC-T, NOPEC-T, SSO, EMAIL-SYSTEM)
140
Universitas Indonesia
141
7. Platform teknologi yang ada saat ini sebagian besar mendukung aplikasi yang diusulkan namun perlu dilakukan optimalisasi melalui proses scaling up dan scalling out untuk meningkatkan performa. 8. Hasil perancangan infrastruktur teknologi informasi pada penelitian ini menghasilkan rancangan yang bersifat adaptif dengan mengadopsi konsep teknologi cloud computing, sehingga proses bisnis dapat berjalan efektif, efisien dan tangkas (agile) mengikuti pola perubahan yang diinginkan manajemen. 9. Berdasarkan hasil perancangan cloud computing yang telah dirumuskan, terdapat 5 cluster private cloud dan 104 jumlah Virtual Machine (VM) node sesuai pengelompokkan kebutuhan pattern aplikasi dengan prinsip failover dan redundancy layanan. 10. Pemodelan arsitektur enterprise dari penelitian ini dapat memberikan panduan dalam membuat cetak biru untuk pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi untuk mendukung Tridharma perguruan tinggi Unila. 6.2. Saran 1. Dengan adanya pengembangan sistem informasi baru yang bersifat modular dan terintegrasi maka proses pendokumentasian atas seluruh sistem informasi harus dilakukan dengan baik. 2. Dipandang perlu dilakukan penambahan sumber daya manusia pengelola TIK baik pada UPT Puskom dan BAPSIK dengan kualitas personil yang sesuai dengan kebutuhan, untuk menangani seluruh aplikasi yang diusulkan. 3. Untuk menghasilkan cetak biru perancangan strategis SI/TI Unila berdasarkan
konsep IT Strategic Plan
Ward and Peppard, maka
diperlukan analisis lebih lanjut utaman deliverables pola tata kelola SI/TI.
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
[CIO Council] Chief Information Officer Council. 2001, A Practical Guide to Federal Enterprise Architecture version 1.0.Boston: Springfield. [DEPKOMINFO]. Dokumen Pemeringkatan e-Govermnment Indonesia (PeGI), 2007. [IFEAD] Institute For Enterprise Architecture Development. 2005, Trends in Enterprise Architecture 2005: how are organizations progressing. Netherland: IFEAD. B. Sotomayor, R. S. Montero, I. M. Llorente, and I. Foster, Virtual infrastructure management in private and hybrid clouds, IEEE Internet Computing,13(5):1422, 2009. Blevins, T. J. et al. “TOGAF ADM and MDA: The Power of Synergy,” The Open Group and OMG, 2004. Borja Sotomayor, Rub´en S. Montero, Ignacio M. Llorente, and Ian Foster, “An Open Source Solution for Virtual Infrastructure Management in Private and Hybrid Cloud”s. IEEE Internet Computing, Special Issue On Cloud Computing, 2009. Bruce Robertson and Val Sribar, “The Adaptive Enterprise: IT Infrastructure Strategies to Manage Change and Enable Growth”, Intel Press IT Best Practices Series. Chase, N. 2006, Introducing The Open Group Architecture Framework (TOGAF), Part 2: Explore an industry standard for defining an enterprise architecture[Online], Available: http://www.ibm.com/developerworks/architecture/library/ar-togaf2/ , diakses pada April, 2012. Cloud Computing Principles & Paradigm. Willey. Cohn L. David, "Building and Managing Adaptive e-Business Solution Infrastructure", 2003. Iwan Cakrayana. "Perancangan Enterprise architecture menggunakan TOGAF ADM untuk penerapan standar nasional pendidikan di sekolah menengah atas (Studi Kasus: SMA Plus PGRI Cibinong) ". [Tesis], 2012. Jogiyanto.2005. Analisis & Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi, Yogyakarta. Jogiyanto.2007. Model kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
xix
John AllSpaws. “The Art of Capacity Planning”, Oreilly, 2008. Land MO. Proper E, Waage M, Cloo J, Steghuis C. 2009, Enterprise Architecture: Creating value by Informed Goverance, Berlin: Spinger. Lankhorst M. 2005, Enterprise Architecture Communication,and Analysis, Berlin: Springer.
at
Work:
Modelling,
M. Armbrust, A. Fox, R. Griffith, A. D. Joseph, and R. Katz, Above the Clouds: A Berkeley View of Cloud Computing, UC Berkeley Reliable Adaptive Distributed Systems Laboratory White Paper, 2009. McCance, Gavin. "European Organization for Nuclear Research (CERN) data centre evolution", 2012) Minli Jin, Decai Kung, Wuliang Peng. "Research of Information System Technology Architecture", 2nd International Conference on Industrial and Information Systems, 2010. Mutyarini K, Sembiring. J, 2006. Arsitektur Sistem Informasi untuk Institusi Perguruan Tinggi di Indonesia, Prosiding KNTI&K. Parizeu Y. 2002,” Enterprise Architecture for complex Government and The Challenge of Government On-Line in Canada”, Riset Master, Dalhousie University. Republik Indonesia. Peraturan mentri pendidikan nasional Nomor 38 tahun 2008 tentang pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan kementrian pendidikan nasional, 2008. Jakarta. Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, 2010. Jakarta. Republik Indonesia. Undang undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2003. Jakarta. Saha, P. “EA Information Base: Modeling Approaches and Standards” National University of Singapore, Singapore, 2006. Sessions, R. 2007, A Comparison of the Top Four Enterprise– Architecture Methodologies [Online], Available:http://msdn.microsoft.com/enus/library/bb466232.aspx , diakses pada April, 2012. Setiawan EB. 2009b. Perancangan Strategis Sistem Informasi IT TELKOM untuk menuju World Class University. Didalam: Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi: Yogyakarta, 20 Juni 2009. Hlm 97-101. Susanne M. Glissmann, Jorge Sanz. "An Approach to Building Effective Enterprise Architectures", Proceedings of the 44th Hawaii International Conference on System Sciences, 2011.
xx
The Open Group. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Version 9.1, Enterprise Edition. USA: The Open Group, 2011. Unila. Dokumen rencana strategis Universitas Lampung, 2011. Viswanathan, V. “Whereto From Practitioners’ Conference, 2003.
Zachman,”
Enterprise
Architecture
VMWare Inc., VMware vSphere, the First Cloud Operating, White Paper,2009. W. Voorsluys, J. Broberg, and R. Buuya. Introduction to Cloud Computing, Cloud Computing Principles & Paradigm, Willey , 2011. W. Voorsluys, J. Broberg, S. Venugopal, and R. Buyya, Cost of virtual machine live migration in clouds: A performance evaluation, in Proceedings 1st International Conference on Cloud Computing, Beijing, 2009, pp. 254265. Zachman JA. 1996. The Framework for Enterprise Architecture: background, description, and utility. Canada: Zachman International, Inc.
xxi
LAMPIRAN
Daftar Lampiran Lampiran 1 SK Rektor....................................................................................... xxiii Lampiran 2 Lampiran siskusi internal UPT Puskom ....................................... xxvii Lampiran 3 Follow up diskusi di group facebook BBS-Unilanet ................... xxviii Lampiran 4 Hasil diskusi pemetaan infrastruktur As IS dan To.Be .................. xxix Lampiran 5 Usulan perangkat video conference untuk fakultas........................ xxx Lampiran 6 Layout ruangan yang diusulkan mengacu standar GDLN ............. xxxi Lampiran 7 Rancangan prefix IPv6 Fakultas dan Unit Kerja di Unila ........... xxxiv Lampiran 8 Visualisasi, AS56237 IPv6 propagation Universitas Lampung ... xxxv Lampiran 9 Visualisasi AS56237 IPv4 propagation....................................... xxxvi Lampiran 10 Tabel Record host IPv4/IPv6 di DNS public Unila .................. xxxvii Lampiran 11 Rules firewall di server DMZ ........................................................ xlii Lampiran 12 Sebaran core switch di Unila .......................................................... lii Lampiran 13 Analisa strategi SWOT DAN CSF .................................................. lv Lampiran 14 Diagram intranet Unila saat ini........................................................ lii Lampiran 15 Topologi usulan jaringanUnila .......................................................liii Lampiran 16 Perangkat data centre ...................................................................... liv
xxii
Universitas Indonesia
Lampiran 1 SK Rektor
xxiii
xxiv
xxv
xxvi
Lampiran 2 Lampiran Diskusi internal UPT Puskom Minutes Of Meeting
Meeting Called Facilitator Attendees:
11-Nov-12 10.00 - 12.00 WIB Ruang rapat UPT Puskom
Gigih Forda Nama UPT Puskom DR. Eng Lukmanul Hakim (BBS Unilanet Coordinator)
Type Of Note Taker
Discussion Gigih Forda Nama
Gigih Forda Nama, S.T. (Senior System Integrator BBS Unilanet) Hendri Susanto, A.Md. (Senior network administrator MISTC) Tommy Pratama Zuhelmi (Senior network administrator BBS Unilanet) Hanang Priambodo (Junior network administrator Unilanet) M. Syafrudin (Junior system administrator Unilanet)
Discussion : Analisis current SI/TI condition Topic/Experts
Gigih
Kebijakan Data Centre
Main And Advisor
Jaringan Data
Main And Advisor
Security
Main And Advisor
Fasilitas Pendukung TIK
Main And Advisor
Disaster Recovery
Main And Advisor
Pemeliharaan TIK
Main And Advisor
Inventarisasi
Main And Advisor
Peralatan TIK
Main And Advisor
Lukmanul Main And Advisor
Hendri
Tommy
Hanang
Udin
Main And Advisor Main And Advisor
Main And Advisor
Main And Advisor
Main And Advisor
Main And Advisor Main And Advisor Main And Advisor
xxvii
Main And Advisor Main And Advisor
Main And Advisor
Lampiran 3 Follow up diskusi di Group Facebook BBS-Unilanet
xxviii
Lampiran 4 Hasil diskusi pemetaan infrastruktur As IS dan To.Be
No
SUB DIMENSI
Hasil penilaian diskusi internal
Keterangan
Ekspektasi Level
Keterangan
1
Data Center
3
BAIK
4
BAIK SEKALI
2
Jaringan Data
3
BAIK
4
BAIK SEKALI
3
Keamanan
3
BAIK
4
BAIK SEKALI
4
Fasilitas pendukung infrastruktur TIK
4
BAIK
4
BAIK SEKALI
5
Disaster Recovery
2
KURANG
4
BAIK SEKALI
6
Pemeliharaan TIK
2
KURANG
4
BAIK SEKALI
7
Inventarisasi Peralatan TIK
3
BAIK
4
BAIK SEKALI
Rata Rata
3
BAIK
4
BAIK SEKALI
xxix
Lampiran 5 Usulan perangkat video conference untuk fakultas
xxx
Lampiran 6 Layout ruangan yang diusulkan mengacu standar GDLN
xxxi
Lampiran 7 Rancangan prefix IPv6 Fakultas dan Unit Kerja di Unila
INTERNET INTERNET
BackUP-Link
IPv6:2400:dc00:fc01:3::1/64
Vlan9 2001:df0:230:5::/64
REKTORAT
Vlan10 Vlan11 2001:df0:230:19::/64 2001:df0:230:20::/64
PASCA
Vlan12 2001:df0:230:21::/64
UPT
External Router Unila – Mikrotik With -- ASN (56237) IPv6:2400:dc00:fc01:3::2/64
HMJ Prefix IPv6 : 2001:df0:230::/48
2001:df0:230:3::1/64
DMZ Area ..xxx..xxx.xxx..xxx/24 2001:df0:230:3::2/64
xxx..xxx.xxx..xxx/24 2001:df0:230:2::1/64 FreeBSD
2001:df0:230:4::1/64 Vlan1 2001:df0:230:4::1/64
Vlan1 2001:df0:230:4::2/64
2001:df0:230:6::1/64,2001:df0:230:7::1/64,2001:df0:230:8::1/64,xxxx
Vlan2: 2001:df0:230:10::/64
VLAN 2
Vlan3: 2001:df0:230:12::/64
VLAN 3
Vlan4: 2001:df0:230:15:/64
VLAN 4
Vlan5 2001:df0:230:18::/64
VLAN 5
Vlan6: 2001:df0:230:13::/64
VLAN 6
Vlan7 2001:df0:230:11::/64
VLAN 7
Vlan8 2001:df0:230:14::/64
VLAN 8
WebServ TEKNIK
PERTANIAN
MIPA
FISIP
HUKUM
TEKNIK
xxxiv
KIP
2001:df0:230:2::5/64
HotSpot
ProxyServ
2001:df0:230:2::7/64 2001:df0:230:2::6/64
Universitas Indonesia
Lampiran 8 Visualisasi, AS56237 IPv6 Propagation Universitas Lampung
Lampiran 9 Visualisasi AS56237 IPv4 Propagation
Lampiran 10 Tabel Record host IPv4/IPv6 di DNS public Unila @
IN 2012111909 10800 1800 604800 86400
SOA ; ; ; ; )
ns1.unila.ac.id. Serial Refresh Retry Expire ;
IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN
NS NS NS MX A MX MX MX MX MX AAAA
ns1.unila.ac.id. ns2.unila.ac.id. ns1.he.net. 10 103.3.46.1 20 30 40 50 60 2001:df0:230:2::5
GERBANG-6-KELUAR-AS56237-NOC-Cyber-MK670-AP GERBANG-6-MASUK-AS56237-NOC-Cyber-MK670-AP GERBANG-VLAN6-Rektorat-GiBig-10 GERBANG-6-Rektorat-GiBig-1-Core-InterVlanPUSKOM gateway-v6.mistc gateway-v6.ft1 gateway-v6.ft2 gateway-v6.fp gateway-v6.fh gateway-v6.fkip gateway-v6.fmipa gateway-v6.fk gateway-v6.fe gateway-v6.fisip
IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN
AAAA AAAA AAAA AAAA AAAA AAAA AAAA AAAA AAAA AAAA AAAA AAAA AAAA AAAA
2001:df0:230:9::1 2001:df0:230:9::2 2001:df0:230:2::20 2001:df0:230:2::1 2001:df0:230:5::1 2001:df0:230:10::1 2001:df0:230:11::1 2001:df0:230:12::1 2001:df0:230:13::1 2001:df0:230:14::1 2001:df0:230:15::1 2001:df0:230:16::1 2001:df0:230:17::1 2001:df0:230:18::1
mailgate
IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN
A MX A MX AAAA A MX AAAA A MX AAAA A MX AAAA A MX A MX AAAA
103.3.46.5 300 103.3.46.2 300 2001:df0:230:2::9 103.3.46.3 300 2001:df0:230:2::10 103.3.46.4 300 2001:df0:230:2::11 103.3.46.1 300 2001:df0:230:2::5 103.3.46.252 10 103.3.46.21 10 2001:df0:230:2::14
ns1
ns2
ns3
www
barracuda zimbra
gigih.unila.ac.id.
Minimum
zimbra.unila.ac.id. mail.unila.ac.id. students.unila.ac.id. mailgate.unila.ac.id. mail.students.unila.ac.id. students-mail.unila.ac.id.
mailgate.unila.ac.id. mailgate.unila.ac.id.
mailgate.unila.ac.id.
mailgate.unila.ac.id.
mailgate.unila.ac.id.
barracuda.unila.ac.id. barracuda.unila.ac.id.
mail siakad mail.students students-mail students groups staff mahasiswa mailserv ifolder estudents teknokra e-proc lpse lemlit lemlit biomass satek repository isomass bgbd netmon e-learning kuliah mirror mirror repo lg lg mon vpn vpn2 planet.blog e-commerce member.puskom data ipv6 ipv6 maiser webmail imp inherent cas pendamas beasiswa komunitas ;hosting baitul-ummah mangrove
IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN
A MX A A MX A MX A MX A MX A AAAA A AAAA A A A A A A A AAAA A A A A A A A A A AAAA A A AAAA A A A A A A A AAAA A A A A A A A A A A A A
103.3.46.21 10 103.3.46.7 103.3.46.6 400 103.3.46.18 300 103.3.46.18 400 103.3.46.22 10 103.3.46.16 2001:df0:230:2::1111 103.3.46.17 2001:df0:230:2::1112 69.65.47.65 103.3.46.19 103.3.46.6 103.3.46.6 103.3.46.70 103.3.46.70 103.3.46.20 2001:df0:230:5::2 103.3.46.20 103.3.46.22 103.3.46.20 103.3.46.20 103.3.46.20 103.3.46.10 103.3.46.9 103.3.46.8 103.3.46.253 2001:df0:230:2::2 103.3.46.253 103.3.46.253 2001:df0:230:2::2 103.3.46.58 103.3.46.14 103.3.46.230 103.3.46.9 103.3.46.9 103.3.46.9 103.3.46.9 2001:df0:230:2::7 103.3.46.22 103.3.46.5 103.3.46.5 103.3.46.5 103.3.46.59 103.3.46.63 103.3.46.100 103.3.46.59 103.3.46.59 103.3.46.47 103.3.46.47 103.3.46.47
barracuda.unila.ac.id.
mail.students.unila.ac.id. students-mail.unila.ac.id. students-mail.unila.ac.id. groups.unila.ac.id.
imhere ejournal ;----------------hosting cigre pitapi2011 psw serdos upt-pp kerjasama opac greenmetric bauk akreditasi al-wasii library sim-lpm pplh kpmu diesnatalis spm pkab seminar-hepi www.pimnas20 pimnas20 bse ferro9 web cachebone member cache unilanet uwdc network virtual webmin digilib www.mca pasca mca komar ssc tapis cacti noc panlok27 msa mp3ei io e-proceeding sap info-jurnal star pjk pilrek ukm-pramuka
IN IN
A A
103.3.46.47 103.3.46.48
IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.20 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22
ukm-ksr-pmi ukm-kopma ukm-birohmah ukm-kristen ukm-hindu ukm-tapaksuci ukm-teknokra ukm-menwa ukm-bs ukpm-teknokra ukm-psm bem-u ukm-mapala ukm-zoom ukm-eso kedokteran bem.kedokteran jurnal.fmipa fmipa biomasa biologi.fmipa fisika.fmipa kimia.fmipa matematika.fmipa seminar.fmipa fp fp-bdp fp-horti fp-hpt fp-hutan fp-ikan fp-s2agr fp-s2agrbis fp-s2agrind fp-s2ta fp-sosek fp-tanah fp-tep fp-ternak fp-thp ishsfs2010 ae jurnal.fp ;--------fe fe-akuntansi fe-eng pia fe-manajemen fe-iesp d3-fe d3pemasaran d3keuangan fe-diploma mmfe fe-iup
IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN
A A A A A A A A A A A A
103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.22 103.3.46.47 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.41 103.3.46.74 EKONOMI 103.3.46.45 103.3.46.45 103.3.46.45 103.3.46.45 103.3.46.45 103.3.46.45 103.3.46.45 103.3.46.45 103.3.46.45 103.3.46.45 103.3.46.45 103.3.46.45
swmp muji staff-fe silabus.fe fkip1 fkip edu fkip-bhs fkip-bs fkip-ip fkip-ips fkip-pendidikan fkip-s2tekpend fkip-mipa fkip-pendidikan legalisir.fkip swmp.fkip adminjur.fkip digilib.fkip wisuda.fkip sertifikasi.fkip ppg.fkip fh magisterhukum tesbagus fisip negara niaga komunikasi sosiologi pemerintahan humas sekretari d3perpustakaan mip jurnal.fisip eng eng fossi-ft ee uro digilib.ee jurnal.ee sap.ee kurikulum.ee skripsi.ee himatro.ee himatro.eea forum.ee mts ft-kimia mesin ft-sipil labkendali ft-geofisika
IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN
A A A CNAME A A CNAME A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A MX AAAA A A A A A A A A A A A A A A A A A
103.3.46.45 103.3.46.45 103.3.46.45 muji 103.3.46.212 103.3.46.42 fkip 103.3.46.42 103.3.46.42 103.3.46.42 103.3.46.42 103.3.46.42 103.3.46.42 103.3.46.42 103.3.46.42 103.3.46.42 103.3.46.42 103.3.46.42 103.3.46.42 103.3.46.42 103.3.46.42 103.3.46.42 103.3.46.44 103.3.46.44 103.3.46.44 103.3.46.46 103.3.46.46 103.3.46.46 103.3.46.46 103.3.46.46 103.3.46.46 103.3.46.46 103.3.46.46 103.3.46.46 103.3.46.46 103.3.46.46 103.3.46.43 300 2001:470:35:2b8::2 103.3.46.22 103.3.46.43 103.3.46.43 103.3.46.43 103.3.46.43 103.3.46.43 103.3.46.43 103.3.46.43 103.3.46.43 103.3.46.43 103.3.46.43 103.3.46.43 103.3.46.43 103.3.46.43 103.3.46.43 103.3.46.43 103.3.46.43
mailgate.unila.ac.id.
;electrician electrician journal.eng ;;; ironhide ;;;VIA mistc tes1 ilkom pmpap uml tes2 tes3 tes puskom icsst baak journal lpm cluster bkd bapsik sisfotek AS56237-NOC-Cyber-VLAN2011-MK670-AP
IN IN IN
A A A
96.127.133.68 69.65.47.65 103.3.46.239
IN
A
103.3.46.15
IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN IN
A A A A A A A A A A A A A A A A A A
103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.71 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.23 103.3.46.253 103.3.46.254
Lampiran 11 rules firewall di server DMZ rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
xxx.xxx.xxx.x
port
{80,21,22,25}
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
xxx.xxx.xxx.x
port
{143,25,80,110,443}
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
xxx.xxx.xxx.x
port
{80,443,25}
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
xxx.xxx.xxx.x
port
{10000,995,993,7072,7 110,7995,7143,7993,46 5,587,143,25,80,110,44 3}
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
xxx.xxx.xxx.x
port
{80,443}
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
xxx.xxx.xxx.x
port
{80}
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
xxx.xxx.xxx.x
port
{80}
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
xxx.xxx.xxx.x
port
{80,81}
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
from
any
to
->
xxx.xxx.xxx.x
from
any
to
port
{80}
rdr
on
$eIF
inet
proto
{tcp,u dp}
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x
xlii
>
> >
>
> > > >
>
xxx.xxx.xxx.x
xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x
xxx.xxx.xxx.x
xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x
xxx.xxx.xxx.x
Universitas Indonesia
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x
xxx.xxx.xxx.x
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
{80,20,21}
xxx.xxx.xxx.x
port
{80}
port
{10000,995,993,7072,7 110,7995,7143,7993,46 5,587,143,25,80,110,44 3}
>
xxx.xxx.xxx.x
port
{25,80}
>
xxx.xxx.xxx.x
port
{80}
>
xxx.xxx.xxx.x
port
{80}
port
{80,21,22,443}
port
{80,22}
port
{80}
port
{21,80,22,8080,443}
port
{80,22}
xxx.xxx.xxx.x
xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x
> >
xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x
xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x
xliii
> >
port
> > > >
xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x xxx.xxx.xxx.x
Universitas Indonesia
xxx.xxx.xxx.x
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
port
{22,80,443}
>
xxx.xxx.xxx.x
xxx.xxx.xxx.x
port
{80,443}
>
xxx.xxx.xxx.x
xxx.xxx.xxx.x
port
{80,443}
>
xxx.xxx.xxx.x
xxx.xxx.xxx.x
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
binat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
rdr
on
$eIF
inet
proto
tcp
from
any
to
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
binat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
binat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
binat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
binat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
from
any
to
xxx.xxx.xxx.x
->
xxx.xxx.xxx.x
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
rdr
on
$eIF
inet
proto
nat
on
$eIF
inet
from
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
rdr
on
$eIF
inet
proto
rdr
on
$eIF
inet
proto
nat
on
$eIF
inet
from
nat
on
$eIF
from
172.16.1.23
{tcp,u dp} xxx.xx x.xxx.x to {tcp,u dp} {tcp,u dp} xxx.xx x.xxx.x to
rdr
on
$eIF
inet
proto
{tcp,u
from any
->
xxx.xxx.xxx.x
from
any
to
xxx.xxx.xxx.x
->
xxx.xxx.xxx.x
from
any
to
xxx.xxx.xxx.x
port
{22,80,443,3389}
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
any
->
xxx.xxx.xxx.x
from
any
to
->
172.16.1.23
103.3.46.252
xliv
xxx.xxx.xxx.x
>
xxx.xxx.xxx.x
Universitas Indonesia
dp} nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
binat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
nat
on
$eIF
from
xxx.xxx.xxx.x
to
any
->
xxx.xxx.xxx.x
xlv
->
Universitas Indonesia
Lampiran 12 sebaran core switch di Unila Spesifikasi No
Fakultas
1
Type
Merk
Port
FO
Rapier 16fi L2 Baseline 2928 Plus
AlliedTelesyn
18
yes
3Com
24
yes
3
AT-9000/28
AlliedTelesyn
24
yes
4
AT-GS950/48
AlliedTelesyn
48
5
AT-8026
AlliedTelesyn
6
AT-8026GB
AlliedTelesyn
7
AT-8026GB
2
8
Tahun
Lokasi
2006
mistc
sfp
2009
mistc
sfp
2009
mistc
yes
2008
mistc
24
no
2006
mistc
24
no
2006
BLU
AlliedTelesyn
24
no
2006
ADPC
AT-8024M
AlliedTelesyn
24
no
2006
ADPC
9
Fastethernet
Dlink
16
no
2006
ADPC
10
Hub
Dlink
16
no
2003
ADPC
11
Fastethernet
Dlink
16
no
2005
Perencanaan
12
AT-750FS
AlliedTelesyn
24
no
2010
BAAK
13
Fastethernet
Dlink
16
no
2006
BAUK
14
AT-750
AlliedTelesyn
16
no
2003
LPM
15
AT-
AlliedTelesyn
16
no
2006
KPMU
16
L2 Baseline 2024
3Com
24
no
2006
LP
17
AT-8026FC
AlliedTelesyn
24
yes
2005
UPT.PP
AT-8026FC
AlliedTelesyn
24
yes
2005
S3 FH
24
no
2005
S3 FH
18 19
REKTORAT
Balai Bahasa
AT-8024M
AlliedTelesyn
20
Fastethernet
Dlink
8
no
2005
Bahasa LT2
21
Corebuilder 3500
3Com
24
yes
2003
Matematik
22
Superstack 1100
3Com
16
yes
2003
Matematik
23
Fastethernet
Dlink
16
no
2005
Matematik
24
Fastethernet
Dlink
16
no
2005
Matematik
25
Fastethernet
Dlink
16
no
2005
Matematik
26
Fastethernet
Dlink
16
no
2005
Matematik
27
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
2009
Dekanat
28
Fastethernet
Dlink
16
no
2005
Dekanat
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
2009
Fisika
Fastethernet
3Com
16
no
2005
Lab Fisika
31
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
2009
Biologi
32
Fastethernet
Dlink
16
no
2005
Biologi
33
AT-8000
Alliedtelesyn
24
yes
2007
Kimia
34
Fastethernet
Dlink
8
no
2005
Kimia
35
AT-8000
Alliedtelesyn
16
yes
2007
Biomass
36
Fastethernet
Dlink
16
no
2007
Biomass
37
Fastethernet
Dlink
16
no
2007
Biomass
38
Fastethernet
Dlink
16
no
2005
D3
39
Fastethernet
Dlink
16
no
2005
D3
29 30
Mipa
lii
sfp
sfp
sfp
sfp
sfp
Keterangan
Converter FO
40
AT-8324SX
Alliedtelesyn
24
yes
2003
Dekanat
41
AT-8324SX
Alliedtelesyn
24
yes
2003
Ilmu Tanah
42
Fastethernet
Dlink
16
no
2005
Lab Tanah
43
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
2009
Bioteknologi
AT-8026FC
Alliedtelesyn
24
yes
2005
Menhut
2009
THP
2003
THP
44 45
Pertanian
sfp
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
46
sfp
Fastethernet
Dlink
16
no
47
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
2009
BDP
48
AT-8026FC
Alliedtelesyn
24
yes
2005
Sosek
49
Fastethernet
Dlink
24
no
2005
Sosek
50
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
sfp
2009
sfp
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
sfp
2009
Dekanat Teknik Elektro
52
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
sfp
2009
Lab Mesin
53
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
sfp
2009
Lab Teknik
54
AT-8024GB
Alliedtelesyn
24
no
2005
Lab Teknik
51
55
Fastethernet
Dlink
16
no
2003
Lab Teknik
56
Fastethernet
Dlink
16
no
2003
Lab Teknik
57
Fastethernet
Dlink
16
no
2003
Lab Teknik
58
Fastethernet
Dlink
16
no
2003
Lab Teknik
59
AT-8000
Alliedtelesyn
24
yes
2006
Lab Anstruk
60
Fastethernet
3Com
24
yes
2006
Teknik Kimia
61
Fastethernet
Dlink
16
no
2006
Teknik Kimia
62
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
2009
Dekanat
63
AT-8026FC
Alliedtelesyn
24
yes
2005
Dekanat
64
AT-8026FC
Alliedtelesyn
24
yes
2005
Management
65
AT-8024M
Alliedtelesyn
24
no
2005
Management
66
AT-8024M
Alliedtelesyn
24
no
2005
Management
67
AT-GS950/24
Alliedtelesyn
24
yes
2010
EP
68
AT-FS750 L2 Baseline 2928 Plus
Alliedtelesyn
24 24 GB
no
2009
EP
no
2010
EP
70
AT-8026FC
Alliedtelesyn
24
yes
2005
AKUTANSI
71
AT-8026FC
Alliedtelesyn
24
no
2005
AKUTANSI
72
AT-8026FC
Alliedtelesyn
24
no
2005
AKUTANSI
73
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
no
2009
D3
74
Fastethernet
Dlink
24
no
2005
D3
75
Fastethernet
Dlink
24
no
2005
D3
76
Procurve 2510
HP
48
yes
2010
Magister
77
AT-8026FC
Alliedtelesyn
24
yes
2005
Dekanat
AT-8026FC
Alliedtelesyn
24
yes
2005
Komunikasi
69
Teknik
Ekonomi
78 79
Fisip
3Com
sfp
sfp
sfp
sfp
Fastethernet
Dlink
16
no
2005
Komunikasi
80
Fastethernet
Dlink
8
no
2005
Komunikasi
81
AT-8000S
Alliedtelesyn
24
yes
2007
MIP
liii
sfp
Converter FO
82
AT-3716XL
Alliedtelesyn
16
no
2003
MIP
83
Fastethernet
3Com
16
no
2003
MIP
84
AT-8324SX
Alliedtelesyn
24
yes
2003
Dekanat
85
Fastethernet
Dlink
16
no
2005
Dekanat
AT-3716XL
Alliedtelesyn
16
yes
2003
IP
2009
Bahasa
2009
Mipa
86 87
Fkip
AT-8024
Alliedtelesyn
24
no
88
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
89
Fastethernet
Dlink
24
no
2009
Magister
90
Fastethernet
Dlink
16
no
2009
Magister
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
sfp
2009
Dekanat
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
sfp
2009
HAN
AT-FS750
Alliedtelesyn
24
yes
sfp
2009
TU FK
Fastethernet
Tplink
24
no
2009
GD B
2007
Library
91 92 93 94 95
Hukum
Kedokteran Library
sfp
AT-8000S
Alliedtelesyn
24
yes
96
AT-8026FC
Alliedtelesyn
24
yes
2005
CSC
97
Fastethernet
Alliedtelesyn
16
no
2005
CSC
98
Fastethernet L2 Baseline 2928 Plus L2 Baseline 2928 Plus L2 Baseline 2928 Plus
Dlink
24
no
2005
CSC
3Com
24
no
2010
CSC
3Com
24
no
2010
BBS
3Com
24
no
2010
BBS
SW-2960
Cisco
24
no
2010
BBS
99 100 101 102
Puskom
liv
sfp
sfp
Converter
Converter
Lampiran 13 analisa strategi SWOT DAN CSF Jabatan Organisasi
Tugas Dan Fungsi
Tujuan
Informasi
Informasi aktifitas akademik
Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan (BAAK).
Melakukan layanan administrasi di bidang akademik dan kemahasiswaan di lingkungan Universitas Lampung
Terselenggaranya aktifitas administrasi akademik dan kemahasiswaan yang efektif, efisien dan akuntabel
Informasi aktifitas kemahasiswaan
Strategi SWOT
CSF
Indikator Kinerja
WO2
Ketersediaan data akademik dan kemahasiswaan yang akurat.
Akurasi data akadamik dan kemahasiswaan.
SO4
Penyampaian informasi akademik dan kemahasiswaan yang cepat
Tenggat waktu proses permintaan dan penyajian data akademik dan kemahasiswaan.
SO2
Ketersediaan data Aset, keuangan dan kepegawaian yang akurat.
Akurasi data asset, keuangan, dan kepegawaian.
WO1
Penyampaian informasi Aset, keuangan dan kepegawaian yang cepat
Waktu pengolahan data aset, keuangan, dan kepegawaian.
ST3 ST4 WT1
Melakukan layanan bidang administrasi umum dan keuangan di lingkungan Universitas Lampung yang meliputi : Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK).
pelaksanaan urusan ketatausahaan kerumahtanggaa, hukum dan tata laksana perlengkapan; melaksanakan urusan kepegawaian;
Informasi Aset Tersedianya data administrasi umum dan keuangan yang akurat dan transparan untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.
Informasi keuangan
WO2 Informasi kepegawaian
melaksanakan urusan keuangan.
ST4 WT1
Kepala Biro Administrasi PerencanaanSistem Informasi dan Kerjasama (BAPSIK)
Melakukan layanan administrasi perencanaan , sistem informasi dan kerja sama
Melaksanakan pengumpulan informasi
Melaksanakan pelestarian informasi UPT Perpustakaan Melaksanakan pengolahan informasi Melaksanakan pengelolaan informasi
Tersedianya informasi secara komprehensif mengenai arah kebijakan pengembangan sistem informasi dan kebijakan kerjasama dengan institusi lain.
Terciptanya layanan kepustakaan yang cepat, efektif, efisien, dan terbaharukan untuk melayani civitas akademika Unila
Informasi perencanaan
WO2
Informasi pengembangan Sistem Informasi.
SO3
Informasi Kerjasama dalam/luar negeri.
ST2
Informasi kepustakaan.
ST2
Informasi Jurnal
WO2
Informasi Tugas Akhir
Melakansanakan penyebarluasan informasi
lv
Ketersediaan data akademik dan kemahasiswaan yang akurat. Penyampaian informasi akademik dan kemahasiswaan yang cepat
Ketersediaan data kepustakaan yang akurat. Penyampaian informasi kepustakaan yang cepat
Akurasi data akademik dan kemahasiswaan. Waktu pengolahan data akademik dan kemahasiswaan.
Akurasi data kepustakaan Waktu pengolahan data kepustakaan.
Melaksanakan urusan tata usaha perpustakaan UPT Pelayanan Pendidikan
Menyediakan pelayanan pembelajaran pada civitas akademik.
(PP)
Memberikan bantuan pada dosen dalam menyiapkan perangkat pembelajaran yang berbasis IT. Memberikan pelayanan pada praktisi pendidikan yang membutuhkan peningkatan mutu pembelajarantersertifikasi.
UPT Pusat Komputer
(Puskom)
Bersama dengan unit kerja yang relavan melakukan evaluasi hasil dan proses pembelajaran untuk peningkatan mutu berkelanjutan. Melayani program pendidikan kemasyarakatan berupa kursus bimbingan untuk masyarakat umum yang berkaitan dengan keterampilan mengajar, media pembelajaran dan evaluasi. Mengembangkan inovasi pembelajaran yang berstandar nasional/ internasional. Divisi CSC (Computer Service Centre), memberikan layanan akses computer publik untuk keperluan perkuliahan Divisi BBS Unilanet, memelihara infrastruktur. Divisi ADPC (Academic Data Processing Centre), mengelola data akademik.
UPT Pusat Penjaminan Mutu Universitas (PPMU)
Mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Program studi, laboratorium, dan fakultas yang berbasis pada BANPT
Lembaga Penelitian
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan mengevaluasi penelitian untuk meningkatkan mutu penelitian. Mengembangkan sistem manajemen mutu penelitian dan publikasi ilmiah secara berkelanjutan.
Tersedianya pusat bantuan pelayanan pendidikan yang berjalan efektif untuk melayani kepentingan internal dan eksternal Unila.
Terciptanya infrastruktur TI yang handal (focus pada high availability, reliability, maintainability) untuk mendukung aplikasi strategis akademik. Tersedianya standarisasi baku terhadap mutu penyelenggaraan program studi, laboratorium dan fakultas.
Terjadinya peningkatan kualitas dan kuantitas hasil penelitian yang dilakukan civitas akademika Unila.
Informasi kebutuhan akan pelayanan pendidikan/pembelajaran.
WO2
WO2 Informasi layanan teknologi informasi
ST2
Ketersediaan pusat pelayanan pendidikan yang optimal.
Jumlah layanan pendidikan yang diberikan kepada pihak luar.
Layanan infrastruktur TI yang handal untuk mendukung aktifitas akademik.
Availability
Reliability
Maintanability
Informasi mutu program studi, laboratorium, fakultas
WO2
WO2 Informasi data penelitian
SO1
lvi
Penyelenggaran program studi, laboratorium, fakultas yang berkualitas dan terstandarisasi.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas penelitian yang dihasilkan Unila
Dokumen penyelenggaraan program studi laboratorium yang terstandarisasi.
Jumlah penelitian yang dilakukan dosen/peneliti dan terakreditasi nasional Jumlah penelitian yang dilakukan dosen/peneliti dan terakreditasi internasional.
Mengembangkan jalinan kerjasama kelembagaan baik lokal, nasional maupun internasional yang saling menguntungkan. Mengembangkan dan memperbaiki sistem informasi dan manajemen penelitian yang efisien dan profesional.
WO3
Jumlah institusi yang terlibat dalam aktifitas penelitian gabungan.
ST4
Jumlah HAKI yang dihasilkan.
Membangun suasana dan budaya penelitian yang kondusif dan bermoral. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat perdesaan, perkotaan, pesisir dan perbatasan, serta bidang lainnya;
Lembaga Pengabdian Masyarakat
Merumuskan sasaran pengabdian masyarakat. Memadukan penyusunan rencana dan anggaran pengabdian masyarakat Pihak Ketiga (Pemerintah, Pemerintah Daerah Perguruan Tinggi lain, dan Pihak Swasta), berkoordinasi dengan Bagian Kerjasama;
WO2 Terjadinya peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pengabdian Masyarakat yang dilakukan civitas akademika Unila.
ST1 Informasi Data Pengabdian Masyarakat.
lvii
Meningkatnya kualitas dan kuantitas hasil pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Unila.
Jumlah kegiatan pengabdian masyarakat perkotaan, pedesaan, pesisir dan perbatasan.
Lampiran 14 Diagram intranet Unila saat ini 12/2/2012
Net-UNILA-Diagram
Moratelindo
Huawei
Main-BGP
AP-Perpus
AP-Puskom
Bridge/Firewall
AP-FKIP
AP-FISIP
AP-FK
AP-FMIPA
AP-FP
AP-FH AP-FE
Core-SW-Perpus Admin-PC Admin-PC
Cisco-Switch
AP-FT Admin-PC GW-235
AP-Rektorat
NS1
Core- SW-FT Core-SW-FE
Corer-SW-FKIP Core-SW-FH
WebProxy
GW-HOTSPOT
DMZ
Core-SW-Rektorat
FastETH-NetADMIN
Core-SW-FISIP
VPN VoIP
GiBig-Switch Net-DMZ
Maiser
LPSE
Core- SW-BalaiBahasa
GiBig-Switch Net1-BBS
WebServer:ENG,FE,FP, FK,FKIP,FMIPA, FH,FISIP,
WebServ
Core-SW-FK
PRTG Core-SW-FMIPA
Blog Staff/Mahasiswa
SW-GiBig Rektorat LT3/ FO-Concentrator
Web-UPT-UnitKerja
Zimbra-Mail
Core-SW-FP
SANQnap1-4 Drobo
TheDude
Radius Siakad-2 Siakad-1 Main-VLAN-Gate/ VLAN-Concentrator OS-Vyatta
Proxy
SW-TriCom
SW-Gbig-SCSC
SW-GiBig Rektorat LT3
SW-ADPC DB-Siakad
Students Group/MILIS Siakad-3 San-QNAP-ADPC
lii
Universitas Indonesia
Lampiran 15 Topologi usulan jaringanUnila NextNG-UnilaNET-Diagram Rev.1
ISP-X
Moratelindo
SW-Mora
Main-BGP
12/26/2012
SW-ISP-X
AP-Perpus
AP-Puskom
Bridge/Firewall
AP-FKIP
AP-FISIP
Node-NS: (NS1,NS2,NS3)
AP-FK
AP-FMIPA
AP-FP
Node-MX: (MX1,MX2,MX3) Node-MAIL-STAFF: (Staf1,Staff2,Staff3) Node-PROXY PRX1, PRX2 Node-HOTSPOT SPOT1, SPOT2
AP-FH
Node-MAIL-Students: (Std1,Std2,Std3) Node-SSO: Node-VoIP: NodeNode-Blog: MULTIMEDIA Node-
AP-FE
Core-SW-Perpus Admin-PC
Cisco-Switch
NETMON: Node-MILIS
AP-FT Admin-PC
Cloud-Cluster-TRANSFORMER VAS-Unilanet
AP-Rektorat Core- SW-FT
Node-www.unila.ac.id: (WWW1-3)
Admin-PC
Core-SW-FE
Node-Prodi (Prodi1-,..N) Node-E-Journal (EJourn1-,..3) Node-SPM (SPM1,..3)
Corer-SW-FKIP Core-SW-FH
Node-LPSE (LPSE1,..3)
Node-LP/LPM (LP/LPM1,..3)
Core-SW-Rektorat
GBig-NetADMIN
DMZ
Core-SW-FISIP
Node-Perpus (Perpus1,..3)
Cloud-Cluster-STARSWAR Group-WEB-ADM
Node-SIAKAD (Siakad-1,..3)
GiBig-Switch Net-DMZ
Core- SW-BalaiBahasa
GiBig-Switch Net1-BBS
Core-SW-FK
Node-DB-SIAKAD (DB-Siakad-1,..3)
Core-SW-FMIPA
Node-LoadBalance-SIAKAD (LB-Siakad-1,..3)
Link-FO-Utama Cloud-Cluster-DIGIMON Group-SIAKAD
Link-FO-BackUP
SW-GiBig Rektorat LT3/ FO-Concentrator
Core-SW-FP
Cisco-Gbig-Core-Router Node-UPT (UPT-1,..3) Node-Fak (Fak-1,..3)
Admin-PC
Node-Research (Research-1,..3) Node-Reserve (Reserve-1,..3)
SW-ADPC
Admin-PC
Cloud-Cluster-POWERRANGER Group-FAKULTAS-UPT Cloud-Cluster-KAMENRIDER Group-Reserve
Admin-PC
liii
Universitas Indonesia
Lampiran 16 perangkat data centre No
Perangkat
Asset Code
Jenis/Type
1
Server HP Proliant
B-SERV1
DL 160 G6
2
Server HP Proliant
B-SERV2
DL 160 G6
3
Server HP Proliant
B-SERV3
4
Server HP Proliant
B-SERV4
DL 160 G6
5
Server HP Proliant
B-SERV5
DL 160 G6
6
Server HP Proliant
B-SERV6
DL 160 G6
DL 160 G6
Spesifikasi
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz 6 GB 2 x 146 GB 2 X 1GbE NC362i 8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz 6 GB 2 x 146 GB 2 X 1GbE NC362i 8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz 6 GB 2 x 146 GB 2 X 1GbE NC362i 8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz 6 GB 146 GB 2 X 1GbE NC362i 8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz 6 GB 2 x 146 GB 2 X 1GbE NC362i 8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz 6 GB 2 x 146 GB 2 X 1GbE NC362i
liv
Fungsi
System Operasi
Virtualization Support ?
Proxy Server
FREEBSD
YES
Groups Server
FREEBSD
YES
Virtual Machine, Include : DNS Server, Mahasiswablog Sever, staff-blog server
PROXMOX
YES
WEB FAKULTAS EKONOMI Server
FREEBSD
YES
WEB FKIP Server
FREEBSD
YES
Mail Students Server
FREEBSD
YES
Universitas Indonesia
7
Server HP Proliant
B-SERV7
8
Server HP Proliant
B-SERV8
9
Server HP Proliant
B-SERV9
DL 160 G6
10
Server Cisco
B-SERV10
UCS C200 M2
11
12
Server Cisco
Server Cisco
B-SERV11
B-SERV12
DL 160 G6
DL 160 G6
UCS C200 M2
UCS C200 M2
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz 6 GB 2 x 146 GB 2 X 1GbE NC362i 8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz 6 GB 2 x 146 GB 2 X 1GbE NC362i 8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz 6 GB 2 x 146 GB 2 X 1GbE NC362i 8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.40 GHz 4 GB 3 X 320 GB 2 x 1 Gb 8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.40 GHz 4 GB 1 TB
PROCESSOR RAM HARDISK
2 x 1 Gb 8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.40 GHz 4 GB 1 TB
NETWORK CONTROLLER
2 x 1 Gb
lv
WEB FAKULTAS PERTANIAN Server
FREEBSD
YES
Virtualisasi Mesin ; Reasearch OpenStack
LINUX
YES
Virtualisasi Mesin, didalamnya : WEB UNILA,
PROXMOX
YES
Virtualisasi Mesin ; Reasearch OpenStack
LINUX
YES
Virtualisasi Mesin
PROXMOX
YES
Virtualisasi Mesin, Didalamnya : LPSE Server, Mail server mahasiswa, Research VPN Server, Research Web Desktop
PROXMOX
YES
Universitas Indonesia
13
14
15
16
17
18
19
20
Server IBM
Server IBM
Server IBM
Server IBM
Server IBM
Server Rakitan
Server Rakitan
Server Rakitan
B-SERV13
B-SERV14
B-SERV15
B-SERV16
B-SERV17
B-SERV18
B-SERV19
B-SERV20
System 3250 M3
System 3250 M3
System 3250 M3
System 3250 M3
Xseries 346
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER PROCESSOR RAM HARDISK
4 x Intel® Xeon® CPU X3430 @ 2.40 GHz 8 Gb 340 Gb
WINDOWS Server
WINDOW SERV
YES
Virtualisasi Mesin
PROXMOX
YES
Mail Staff Server
LINUX
YES
BGP PEER
FREEBSD
YES
Radius Server
FREEBSD
YES
2 x 1 Gb 8 x Intel Xeon 2 GB 240.3 GB
NS1 Server
FREEBSD
NO
2 x 1 Gb 8 x Intel Xeon 2 GB 240.3 GB
Web Proxy
MIKROTIK
NO
Hotspot
MIKROTIK
NO
2 X 1Gb 4 x Intel® Xeon® CPU X3430 @ 2.40 GHz 8 Gb 340 Gb 2 X 1Gb 4 x Intel® Xeon® CPU X3430 @ 2.40 GHz 8 Gb 340 Gb 2 X 1Gb 4 x Intel® Xeon® CPU X3430 @ 2.40 GHz 8 Gb 340 Gb 2 X 1Gb Intel Xeon 2 GB
2 x 1 Gb 8 x Intel Xeon 2 GB 245 MB
lvi
Universitas Indonesia
21
22
23
24
25
26
Server Rakitan
Server Rakitan
Server SUN
Server SUN
PC ACER
PC DELL
27
PC ACER
28
Server HP Proliant
NETWORK CONTROLLER PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
B-SERV21
B-SERV22
B-SERV23
B-SERV24
Sun Fire x4100
Sun Fire x4100
XPS 8300
B-SERV27
A-SERV1
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
B-SERV25
B-SERV26
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
DL 160 G6
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
2 x 1 Gb 8 x Intel Xeon 2GB 240.3 GB
VPN Server
FREEBSD
NO
2 x 1 Gb 8 x Intel Xeon 2 GB 240.3 GB
ASBR
MIKROTIK
NO
MailGate
FREEBSD
YES
DMZ
FREEBSD
YES
VOIP Server
LINUX
YES
Monitoring
WINDOW SERV
YES
VLAN GATE Internal (Vyyata)
VYATTA
YES
2 x 1 Gb Dual Core AMD Opteron(tm) Processor 275 @ 2.2GHz 1 Gb
4 x 1 Gb Dual Core AMD Opteron(tm) Processor 275 @ 2.2GHz 1 Gb
4 x 1 Gb Intel(R) Xeon(R) CPU E5506 @ 2.13GHz 3 Gb 298.9 GB 3 x 1 Gb Core i7 @ 3.40 GHz 3 GB 1 TB 1 x 1 Gb
2GB DDRII RAM 2 x Gigabit RJ45 Ethernet
lvii
SIAKAD-1
YES
Universitas Indonesia
port NETWORK CONTROLLER
29
Server HP Proliant
A-SERV2
DL 160 G6
30
Server HP Proliant
A-SERV3
DL 160 G6
31
Server HP Proliant
A-SERV4
DL 160 G6
32
Server HP Proliant
A-SERV5
DL 160 G6
33
NAS SERVER QNAP
B-NAS1
TS-659
34
NAS SERVER QNAP
B-NAS2
TS-809-U
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
35
NAS SERVER QNAP
B-NAS3
TS-809-U PROCESSOR
2 X 1GbE NC362i 8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz 6 GB 146 GB 2 X 1GbE NC362i 8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz 6 GB 146 GB 2 X 1GbE NC362i 8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz 6 GB 146 GB 2 X 1GbE NC362i 8 x Intel® Xeon® CPU E5620 @ 2.27 GHz 6 GB 146 GB 2 X 1GbE NC362i Intel Atom 1 Gb 6 x 1863.02 GB 1 x 100Mb Intel Processor Core 2 Duo 2.8 GHz 2GB DDRII RAM 2 x Gigabit RJ45 Ethernet port Intel Processor Core 2 Duo 2.8 GHz
lviii
SIAKAD-2
YES
SIAKAD-3
YES
SIAKAD-4
YES
SIAKADDIPLOMA
YES
DATA STORAGE
LINUX
NO
DATA STORAGE
LINUX
NO
DATA STORAGE
LINUX
NO
Universitas Indonesia
RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
36
NAS SERVER QNAP
B-NAS4
TS-809-U
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
37
NAS SERVER QNAP
B-NAS5
TS-809-U
PROCESSOR RAM HARDISK NETWORK CONTROLLER
38
Barracudda
B-BAR1
Model 200
39
Barakuda Load Balancer
A-BAR1
Barakuda
PROCESSOR
2GB DDRII RAM 2 x Gigabit RJ45 Ethernet port Intel Processor Core 2 Duo 2.8 GHz 2GB DDRII RAM 2 x Gigabit RJ45 Ethernet port Intel Processor Core 2 Duo 2.8 GHz 2GB DDRII RAM 2 x Gigabit RJ45 Ethernet port Intel Processor Core 2 Duo 2.8 GHz
lix
DATA STORAGE
LINUX
NO
DATA STORAGE
LINUX
NO
Filtering Mail
NO
Load Balancer SIAKAD
NO
Universitas Indonesia