UJIAN TENGAH TRIWULAN AKUNTANSI MANAJERIAL AGRIBISNIS [AMA] ANGKATAN REGULER 41 WAKTU 120 MENIT - OPEN BOOK Perhatian : Anda diminta untuk memilih dan menjawab hanya 3(tiga) soal dari soal2 yang tersedia Jika menjawab lebih dari 3 soal maka yang diperhitungkan hanya 3 nilai tertinggi yang diperoleh
Soal 1 Pak Umar berusaha sebagai petani singkong. Kebun singkong yang diolahnya seluas 120 ha. Tiap bulan pak Umar panen untuk 10 ha. Hasil panen singkong dijual ke pabrik tepung tapioka dengan kontrak. Harga jual per ton adalah Rp 1.250.000 Dengan bibit unggul yang dimiliki, pak Umar berhasil memperoleh hasil panen rata-rata 50 ton per ha. Panen dilakukan setelah 10 bulan sejak tanam. Biaya-biaya untuk 10 ha kebun singkong termasuk biaya panen dan pasca panen sampai dengan singkong diserahkan kepada pembeli adalah sebgai berikut: Jenis biaya Sewa Lahan Pengolahan tanah Pemupukan awal tanam Pemupukan setelah 4 bulan Pemeliharaan tanaman Gaji karyawan dan mandor Anti Hama By. Panen dan pasca panen Transportasi Beban Umum & Adm Total
Satuan Biaya Jumlah Satuan ha 10 ha 10 kg 6,000 kg 4,000 ha 10 bln 10 kaleng 80 kg 500,000 kg 500,000 bln 10
Harga Satuan 3,750,000 5,250,000 3,250 3,750 6,250,000 7,500,000 75,000 100 150 3,000,000
Total Biaya 37,500,000 52,500,000 19,500,000 15,000,000 62,500,000 75,000,000 6,000,000 50,000,000 75,000,000 30,000,000 423,000,000
Menurut pak Umar titik pulang Pokok dihitung sebagai berikut: Pendapatan: 500 ton @ Rp. 1.250.000 = 625,000,000 Total Biaya yang terjadi 423,000,000 Laba per bulan 202,000,000 Titik Pulang Pokok = 423.000.000 / 1.250 = 338,400 kg Diminta: Berikan penilaian anda atas per hitungan pak Umar diatas. Berapa sebenarnya titik pulang pokoknya? Apa benar pada 338.400 kg dicapai BE? Jelaskan jawaban anda kepada pak Umar dengan bahasa yang sederhana dan hitungan yang jelas!
Soal. 2 Untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik, manajemen merencanakan untuk menetapkan harga jual hasil panen Cabe merah. Panen akan dilakukan pada awal Oktober 2009 Biaya yang terjadi adalah sbb: Biaya sewa lahan 4 ha = Rp.12.000.000,-
Biaya bibit dan penanaman: 40.000 batang @ Rp.1.600 per batang Biaya pemeliharaan (sampai dengan panen) Rp.32.000.000 Biaya pupuk 5.300 kg @Rp. 6.200 per kg Biaya panen (memetik dan mengumpulkan) @Rp. 230 per kg Biaya sortir Rp. 165 per kg Pada umumnya 1 batang pohon rata menghasilkan 1.400 gram cabe dengan berbagai ukuran Cabe kuallitas A dan B dikemas dlm kotak steriofoam @ 1 Kg, dg biaya @ Rp.800 per kotak Cabe kualitas C dikemas dalam kntong plastik (isi 20kg) biaya = Rp. 3.500 per kantong Biaya pengiriman ke pusat grosir di Jakarta rata-rata Rp.425 per kg Dengan sortir akan dihasilkan Cabe kualitas A = 20 % ; B 45 % ; C = 30 % Sisanya 5% merupakan cabe kualitas 'jelek' dan diputuskan untuk dibuang saja. Diminta: [a] Hitunglah berapa Biaya bersama (Joint Cost) yang akan dialokasikan ke masing2 kualitas [b] Hitung harga pokok per kilogram A,B dan C jika Joint cost dialokasikan dengan metode rata-rata tertimbang dengan perbandingan A : B : C = 8 : 5 : 2 [c] Hitung harga pokok per Kotak kualitas A dan B franko Jakarta [d] Hitung harga pokok kualitas C franko Jakarta [e] Harga jual di jakarta Kualitas A= Rp. 12.000/ kg B= Rp. 9.000/ Kg dan C =Rp. 4.000 / kg Berapa Keuntungan yang diperoleh untuk setiap panen? [f] Pedagang besar dari jakarta ada yang ingin membeli langsung di kebun dengan harga borongan Rp. 5.000 per kg dalam kondisi tanpa dipetik dan tanpa dipilih. Menurut anda kebijakan mana yang sebaiknya, Menjual sendiri ke Jakarta atau menjual ditempat (dikebun) ?
Soal. 3 PT. Mandiri Pangan Sejahtera memproduksi dan mengekspor "Bekicot Kaleng". Setelah 5 tahun berdiri perusahaan punya pengalaman dalam mengelola bisnis bekicot. Sampai akhir tahun proyeksi produksi, biaya dan harga jual adalah sbb.: a. Harga jual per kaleng isi 200 gram Rp 57.500 b. Biaya produksi variabel per tahun dengan kapasitas 24.000 kaleng adalah Rp 660.000.000 c. Biaya non produksi variabel per tahun dengan kapasitas 24.000kaleng Rp 120.000.000 d. Total Biaya Produksi dan non-produksi tetap per tahun adalah Rp 405.000.000 Sebenarnya perusahaan memiliki mesin dengan kapasitas 2.500 kaleng per bulan. Tetapi dengan harga jual Rp 57.500 hanya 2.000 kaleng yang dapat dipasarkan. Bulan lalu, bagian riset dan pengembangan mengemukakan bahwa dengan teknologi baru dan manajemen baru, maka biaya-biaya variabel akan dapat dihemat sebesar 15%, sedangkan biaya tetapnya akan naik sebesar 5%. Padahal jika harga jual diturunkan 10%, maka permintaan akan menjadi 2.500 kaleng sebulan. Diminta: [a] Hitunglah jumlah unit yang harus diproduksi dan dijual untuk mencapai break-even. sesaui kondisi saat ini (sebelum perubahan) [b] Hitunglah besarnya Laba operasional sebelum pajak pada kondisi sekarang per tahunnya [c] Jika diterapkan teknologi dan manajemen baru dan BE unit tetap seperti semula, berapa harga jual baru yang anda x [d] Dengan harga baru tsb apakah permintaan yang 2.500 mungkin diperoleh? [e] Bagaimana dengan penurunan harga 10%? Berapa laba operasional per tahun?
x
Soal.4 Untuk menghitung harga pokok produksi Bulan Mei dan Bulan Juni tahun 2009 telah tersedia data akuntansi Biaya berikut ini Catatan: BDP Awal bulan Juni merupakan nilai BDP akhir Bulan Mei 2009 Mei
BDL awal (unit) Kandungan Biaya BDP Awal : Bahan langsung Rp. Upah langsung Rp. BOP Rp. Bln Berjalan ( Unit) Bahan langsung Upah langsung BOP
Juni
15,363
…….?........
81,250,000 66,745,000 56,780,000
…….?........ …….?........ …….?........
121,560 927,500,000 712,250,000 698,450,000
Rp. Rp. Rp.
BDP akhir (Unit) Bahan langsung Upah langsung BOP
163,120 1,233,575,000 925,925,000 907,985,000
21,345 80% 60% 60%
32,900 75% 50% 50%
Diminta:
[a] Buatlah Perhitungan Harga pokok bulan Mei dan bulan Juni dengan metode Average yang terdiri dari Perhtungan Kuantitas, Equvalent unit ,biaya unit dan alokasi biaya [b] Berapa harga pokok produksi per unit yang terjadi dalam bulan Mei dan bulan Juni [c] Perhatikan kedua harga pokok pada jawaban [b], jelaskan mengapa nilainya berbeda? Jawaban soal. 1 Klasifikasi biaya: Biaya Variabel: By. Panen dan pasca panen Transportasi Total B .Variabel Biaya tetap: Sewa Lahan Pengolahan tanah Pemupukan awal tanam Pemupukan setelah 4 bulan Pemeliharaan tanaman Gaji karyawan dan mandor Anti Hama Beban Umum & Adm
50,000,000 75,000,000 125,000,000 37,500,000 52,500,000 19,500,000 15,000,000 62,500,000 6,000,000 30,000,000
Total B. Tetap …………………
BEP untuk lahan 10 ha
Jawaban soal. 2
223.000.000 ( 1.250 - 250 )
223,000,000
= 223 ton
x
Produksi
56,000
SORTIR
Joint Cost
@/Kg
Kualitas A
11,200
8
89,600
58,599,551
5,232
B
25,200
5
126,000
82,405,618
3,270
C
16,800
2
33,600
21,974,831
1,308
249,200
162,980,000
Joint Cost: Sewa lahan
12,000,000
Bibit
64,000,000
Pemeliharaan
32,000,000
Pupuk
32,860,000
Panen
12,880,000
sortir
9,240,000
Joint Cost:
162,980,000
Kualitas A
5,232
Tot HPP 800
425
6,457
Laba per kg 5,543
B
3,270
800
425
4,495
4,505
C
26,161
3500
8500
38,161
2,091.97
Laba per kg
Kapasitas
Laba total
Kualitas A
5,543
11,200
62,080,449
B
4,505
25,200
113,524,382
C
2,092
16,800
35,145,169 210,750,000
Hasil penjualan langsung
280,000,000
total Biaya s/d panen
140,860,000
Laba dari penjualan langsung
139,140,000
Lebih baik jual ke jakarta dariada jual langsung di kebun
Jawaban No.3 Harga jual per kaleng Biaya var per kaleng 780.000.000 / 24.000 Laba kontribusi Biaya tetap [a] BEP (unit) [b] Penjualan (24.000 kl) Biaya variabel Biaya Tetap Laba Operasional
57,500 =
32,500 25,000 405,000,000
16,200 Kaleng 1,380,000,000
780,000,000 405,000,000 195,000,000
[c] Harga baru = …? Biaya Variabel = 0,85 X 32.500 = Biaya tetap = 105 % X 405.000.000= 16.200 = 425.250.000 / ( HJ -27.625) HJ-27.635 = 26.250 ------> HJ =
27,625 425,250,000
53,875
[d] Tidak mungkin tercapai [e] Hjual turun 10 % B Var = B Tetap =
BDP awal
51,750 --------------> Quantitas = 30.000 kl 27,625 Penjualan 1,552,500,000 425,250,000 Biaya Variabe; 828,750,000 Biaya Tetap 425,250,000 Laba Operasi : 298,500,000
15,363
Masuk
121,560
Selesai
115,578
115,578
21,345
17,076
12,807
136,923
132,654
128,385
136,923 BDP akhir
115,578
Bhn
81,250,000
927,500,000
1,008,750,000
Uph
66,745,000
712,250,000
778,995,000
6,068
BOP
56,780,000
698,450,000
755,230,000
5,883
2,542,975,000
19,555
FG
115,578
19,555
WIP
21,345
13,254
7,604
2,260,076,721 282,898,279 2,542,975,000
BDP awal
21,345
Masuk
163,120
Selesai
151,565
151,565
32,900
24,675
16,450
184,465
176,240
168,015
184,465 BDP akhir
151,565
Bhn
129,852,210
1,233,575,000
1,363,427,210
7,736
Uph
77,708,369
925,925,000
1,003,633,369
5,973
BOP
75,337,700
907,985,000
FG
151,565
19,562
WIP
32,900
11,715
983,322,700
5,853
3,350,383,279
19,562
2,964,953,893 385,429,386 3,350,383,279