Akuntansi Manajerial Agribisnis [AMA] Instruktur: Hamdani M Syah (koordinator) Djoni Tanopruwito
Copy right R DT’04
SILABUS MATA KULIAH Deskripsi mata kuliah: Akuntansi manajerial agribisnis merupakan matakuliah pendukung keakhlian manajemen didalam pengelola bisnis. Mata kuliah ini akan membahas/mempelajari perhitungan biaya dan harga pokok serta analisis lainnya didalam menunjang perencanaan danpengambilan keputusan oleh manajemen Literatur: 1. Garison/Norren , Managerial Accounting, Mc Grawhill Companies.Inc 2. Hansen, Don R., Management Accounting, PWS Konst Publishing Co, Boston 3. Atkinson, Anthony dkk, Management Accounting, Preticehall Inc 4. Usry Milton, F Hammer, Cost Accountng Planning and Control, South western Publshing Co Penilaian: 1. Paper/ partisipasi
20%
2. Ujian tengah Triwulan
40%
3. Ujian Akhir triwulan
40%
Copy right R DT’04
1
MATERI KULIAH Instruktur: Hamdani M Syah
Instruktur : Djoni Tanopruwito
Penjelasan Akuntansi Manajemen – Akuntansi Biaya Konsep Biaya dan Perilaku biaya Laba kontribusi Sistem Harga pokok Variabel Analisis Titik Impas dan Biaya Volume Laba Masalah Pajak didalam bisnis Akuntansi Pertanggung jawaban Sistem disentralisasi dan laporan segemen Sistem Harga transfer Biaya berbasis Aktivitas (AB Costing) Biaya target Pengendalian Biaya kontemporer Sistem Budget Vs AB Costing Program mengurangan Biaya Biaya Life cycle Biaya metode Kaizen Pengendalian perusahaan secara benar
Penjelasan Akuntansi manajerial / akuntansi keuangan Konsep Biaya dan Klasifikasi Biaya Perhitungan harga Pokok: Job Order Proses /Departemen Back flush Joint Cost Sistem standar Pengendalian Biaya (konvensional) Penetapan harga jual Harga pokok perusahaan lainnya Mengoptimalkan penggunakan Sumber daya Ek Analisis Biaya relevan didalam keputusan manajemen
Copy right R DT’04
Akuntansi Manajerial Agribisnis [AMA]
Instruktur: Djoni Tanopruwito
Copy right R DT’04
2
Topik 1 Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
INPUT Dokumen transaksi keuangan yang berupa: Bon, Faktur, Sales Order, Purchase Order Material report Daftar Upah
PROSES AKUNTANSI Menganallisis dokumen Jurnal Posting ke dalam Ledger Pembuatan Laporan
OUTPUT Neraca (Balance sheet) Income Statement Capital Statement Cash Flow statement
Membuat Interpretasi
Delivery Order Dll.
Copy right R DT’04
Perbandingan Akuntansi Keuangan vs Akuntansi Manajerial
Aspek
Akt.Keuangan
Akt.Manajerial
Pengguna
Kalangan Eksternal manajemen
Kalangan Internal Manajemen
Orientasi Informasi
Kondisi masa lalu (historis)
Kondisi masa depan (Projeksi)
Tingkat ketelitian
Ketepatan secara matematis
Mementingkan ketepatan Waktu
Sifat Informasi
Mementingkan pada Objektifitas
Mementingkan Relevansi terhdp
dan difersifikasi data keuangan
keputusan yang diambil
Cakupan Informasi
Memberikan gambaran menyeluruh
Memberi gambaran segmented
Standar yg dipakai
Terkiat pada PABU
Fleksibel tergantung manajemen ybs
Keberadaan dlm bisnis
Merupakan ‘Kewajiban’
Tidak Wajib
Copy right R DT’04
3
Topik 2 KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA
Apa yg dimaksud dgn; Biaya (Cost) , Beban (Expense) dan Kerugian (Loss) ? Proses terjadi
sifat terjadi
Sengaja dgn rencana Pengorbahan Sumber daya Ekonomi
Tanpa rencana / tdk terkendali
Tujuan
Terminology
Mendapatkan barang/ jasa yang mempunyai manfaat dimasa datang (Future benefit) Mendapatkan barang/ jasa yang langsung ‘habis’ dikonsumsi didalam kegiatan perusahaan dalam rangka menciptakan penghasilan
BIAYA / COST
BEBAN / EXPENSE
KERUGIAN /LOSS`
Copy right R DT’04
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA
a.Berdasarkan fungsi Manufacturing Cost (Biaya pabrik)
: Biaya bahan langsung (direct material) Biaya Upah langsung (direct labor) Biaya Overhead pabrik (factory overhead)
Non Manufacturing Cost
: Biaya pemasaran (marketing) Biaya umum dan Adm (general administratif)
b. Berdasarkan pelaporan akuntansi
: Product Cost Period Cost
c. Berdasarkan perilaku
: Biaya Tetap Biaya variabel : - True Variable - Semi variable - Step variable
Copy right R DT’04
4
PERILAKU BIAYA Hubungan fungsional Y=f(x) , antara total biaya (Y) dengan pemicu biaya (x)
True Variable
Semi Variable
1600
Fixed Cost
800 500
1000
50
50
80
Y
500
120
50
150
Step Variable
X
Copy right R DT’04
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA
d. Menurut Objek biaya
: Biaya langsung Biaya Tidak langsung
e. Untuk pengambilan keputusan
: Biaya diferensial Biaya incremental Biaya kesempatan (Oportunity cost) Biaya terbenam (sunk cost)
f. Untuk pertanggung jawaban
:
Biaya terkendali (Controllable cost) Biaya tidak terkendali (Un-controlable)
Copy right R DT’04
5
LATIHAN KE 1 BIAYA VARIABEL DAN BIAYA TETAP
Biaya variab el : Total b iaya b er ub ah-ub ah dipengaruhi kapasitas Biaya tetap : Total b iaya "TETAP" tidak dipengaruhi perub ahan kapasitas
Dari catatan biaya produksi diketahui biaya per unit produk pada kapasitas normal sebanyak 10.000 unit per bulan adalah sbb: Biaya per unit produk Jenis biaya B.Variabel B.Tetap .Total Bahan baku 2,000 2,000 Upah langsung 1,800 1,800 Biaya overhead 1,200 600 1,800 Biaya pemasaran 1,000 200 1,200 Biaya Umum Adm 400 500 900 6,400
1,300
7,700
A> Hitunglah total biaya produksi jika diproduksi sebanyak 10.000 unit berapa harga pokok per unit B> Hitunglah total biaya produksi jika diproduksi sebanyak 8.000 unit berapa harga pokok per unit C> Perhatikan Harga pokok setiap unit produk pada jawaban A> dan B> mengapa berbeda ????
Copy right R DT’04
Total Biaya berubah2
Jenis biaya Bahan baku Variable Upah langsung Variable Biaya overhead Variable Biaya pemasaran Variable Biaya Umum Adm Variable Biaya overhead Tetap Biaya pemasaran Tetap Biaya Umum Adm Tetap Total biaya------- >
Pada Pada Kapasitas 10.000 Kapsitas 8.000 Total Per unit Total Per unit 20,000,000 2,000 16,000,000 2,000 18,000,000 1,800 14,400,000 1,800 12,000,000 1,200 9,600,000 1,200 10,000,000 1,000 8,000,000 1,000 4,000,000 400 3,200,000 400
Beban per unit “Tetap”
Copy right R DT’04
6
Total Biaya “Tetap”
Jenis biaya Bahan baku Variable Upah langsung Variable Biaya overhead Variable Biaya pemasaran Variable Biaya Umum Adm Variable Biaya overhead Tetap Biaya pemasaran Tetap Biaya Umum Adm Tetap Total biaya------- >
Pada Kapasitas 10.000 Total Per unit
6,000,000 2,000,000 5,000,000
600 200 500
Pada Kapsitas 8.000 Total Per unit
6,000,000 2,000,000 5,000,000
750 250 625
Beban per unit ber-ubah2
Copy right R DT’04
Jenis biaya Bahan baku Variable Upah langsung Variable Biaya overhead Variable Biaya pemasaran Variable Biaya Umum Adm Variable Biaya overhead Tetap Biaya pemasaran Tetap Biaya Umum Adm Tetap Total biaya------- >
Pada Kapasitas 10.000 Total Per unit 20,000,000 2,000 18,000,000 1,800 12,000,000 1,200 10,000,000 1,000 4,000,000 400 6,000,000 600 2,000,000 200 5,000,000 500 77,000,000 7,700
Pada Kapsitas 8.000 Total Per unit 16,000,000 2,000 14,400,000 1,800 9,600,000 1,200 8,000,000 1,000 3,200,000 400 6,000,000 750 2,000,000 250 5,000,000 625 64,200,000 8,025
Perubahan Biaya produksi per unit dari 7,700 menjadi 8,025 disebabkan karena pembebanan ‘BOP Tetap’ kedalam tiap unit yang ber ubah2 sbg pengaruh dari Volume Makin besar volume prod Æ makin kecil biaya per unit nya dan sebaliknya Makin kecil volume prod Æ makin besar biaya per unit nya
Copy right R DT’04
7
Topik 3 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Apa yang di maksud dengan Harga pokok produksi ?
Harga pokok produksi (Cost of Goods manufactured) ialah biaya yang terserap oleh produk ketika produk itu selesai diproses. Biaya yang terserap terdiri dari 3 komponen yaitu : Biaya Bahan langsung Biaya upah langsung Biaya overhead pabrik Apakah Harga pokok produksi “BEDA” dengan Biaya produksi ?
Secara prinsip “Beda”… Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dimasukkan kedalam proses ketika produk itu dibuat, jika diterapkan untuk satu buah produk nilai kedua nya adalah sama besar. Prod Selesai = Biaya Prod = Rp. 250.000.000
Rp. 180.000.000
= H Pk Produksi
PROSES PRODUKSI
Blm selesai = Rp. 70.000.000
Copy right R DT’04
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Apa Manfaat Harga pokok produksi didalam bisnis ?
1. Sebagai dasar didalam menentukan harga jual 2. Sebagai alat kontrol (feed back) atas kinerja yang dilakukan 3. Sebagai alat motivasi untuk meningkatkan produktivitas. Kapan sebaiknya perusahaan menghitung harga pokok produksi ?
Tergantung kepada pola bisnis, jenis komoditi , pola persaingan. Secara umum dpt dikategorikan kedalam (1) product price taker dan (2) produk price maker Price maker: perusahaan harus menentukan harga sendiri, untuk dapat bersaing maka setiap saat perusahaan harus selalu memonitor perkembangan harga pokok produksi nya (perlu menghitung setiap saat). Price taker :
Harga jual ditentukan oleh pasar, perusahaan tidak perlu menentukan harga sehingga didalam proses produksi perusahaan tidak perlu setiap saat menghitung harga pokok produksi nya.
Bagaimana cara menghitung harga pokok produksi ?
Menghitung Harga pokok Produksi dapat dilakukan menurut “SISTEM” dan “METODE” yang digunakan oleh perusahaan Sistem = tata cara / prosedur
Metode = teknik menghitung
Copy right R DT’04
8
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Biaya apa saja yang termasuk dalam Harga pokok produksi? 1. Bahan langsung
: Bahan baku yang secara nyata dipergunakan untuk membuat produk
2. Upah langsung
: Upah yang dibayarkan untuk membuat produk yang hitungan per unitnya dapat di tentukan secara jelas dan tepat.
3.Biaya Overhead Pabrik: Biaya-biaya lainnya yang terjadi di pabrik yang sifatnya memberikan ‘bantuan’ didalam proses pembuatan produk Contoh Biaya overhead pabrik ..? Upah tidak langsung
Bahan tidak langsung
Biaya utilitas
Biaya Depresiasi
Supervisi(mandor) Biaya Supplies
Biaya pemeliharaan
Biaya Reparasi
Biaya bahan bakar
Biaya Asuransi
Biaya Desain produk
Biaya Pelumasan
Biaya Lembur
Biaya sara produksi
Biaya pengolah limbah
Biaya rupa-rupa pabrik.
Copy right R DT’04
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Ada berapa macam sistem perhitungan harga pokok? SISTEM PERIODIK : Perhitungan harga pokok dilakukan setiap akhir periode akuntansi Didasarkan kepaa nilai persediaan akhir yang tersisa di akhir periode Perhitungan (inventarisasi) fisik menjadi sangat dominan didalam perhitungan SISTEM PERPETUAL : Perhitungan dilakukan setiap saat (setiap kali terjadi mutasi) Nilai perhitungan selalu bersifat Up-todate Inventarisasi fisik pada akhir periode hanya merupakan alat uji ketepatan hitung. Apa kebaikan dan kelemahan dari kedua sistem tersebut? SISEM PERIODIK:
SISTEM PERPETUAL:
(+) Mudah dilaksanakan karena perhitungan
(+) Perhitungan lebih teliti dan up to date
dilakukan hanya di akhir periode (-) Ketelitian penghitungan biaya kurang akurat
(-) Membutuhkan tenaga/ peralatan yang lebih banyak karena harus melakukan perhitungan setiap saat
Copy right R DT’04
9
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Ada berapa macam metode yang tersedia?
1. Back flush costing
4. Job Order Costing
2. Process Costing
5. Joint Costing
3. Preditermined Costing
6. Standard Costing
Bagaimana sifat biaya yang di terkandung didalam Harga pokok produk ? METODE HPP
Biaya Bahan
Bach flush/ Fisik
AKTUAL
Hybride/ Perpetual
AKTUAL
Estimate / Standar
ESTIMATE
Biaya Upah
Biaya Overhead
AKTUAL
AKTUAL
AKTUAL
ESTIMATE
ESTIMATE
ESTIMATE
Copy right R DT’04
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI Apa yg dimaksud dengan “COST FLOW” ?
COST FLOW adalah aliran biaya yang terjadi didalam sebuah pabrik, yang dimulai sejak transaksi terjadi biaya, sampai dengan produk dihasilkan (selesai) PERSEDIAAN. BAHAN
Barang Jadi
Brg dlm proses Selesai 173.750
Beli. 80.000 Dipakai 75.000
Bhn L 65.000
173.750
Uph L 80.000
Biaya Overhead Pabr. Bhn TL 10.000 Uph TL 20.000
Upah langsung
BOP 85.000
Alokasi 85.000
Depresiasi Supplies
Bayar 100.000 Alokasi100.000
rupa2
Dalam sistem periodik Biaya overhead dipindahkan secara total pada akhir tahun menurut biaya yg sebenarnya Dalam sistem perpetual, biaya overhead dipindahkan ke Brg dl proses sebesar taksiran biaya (tarif X aktivitas yang terpakai)
Copy right R DT’04
10
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI:
LAPORAN Laba/Rugi
[SISTEM PERIODIK]
Penjualan
Bahan Baku: Persediaan awal Pembelian Bahan tersedia Persediaan akhir
:
175.000 5.655.000 (+) 5.830.000 5.280.000
Upah langsung
4.125.000
Biaya Overhead Pabrik (total) 4.165.000
Brg dalam proses (awal)
Persed. Brg jadi (awal)
425.000
Harga pokok produksi
13.525.000
Brg tersedia untuk dijual
. 350.000 (- )
Bahan yang dipakai
Total Biaya produksi
18.500.000
Beban Pokok Penjualan:
Persed. Brg jadi (akhir)
13.950.000 .
700.000
Beban pokok penjualan
13.250.000
Laba Kotor penjualan (+)
13.570.000 180.000
(+)
Brg dalam proses (akhir)
. 225.000
(-)
Harga Pokok Produksi
13.525.000
5.250.000
Beban Penjualan:
1.124.000
Beban Umum Adm
1.300.000
Total Beban usaha
2.424.000
Laba Usaha
2.826.000
Copy right R DT’04
LATIHAN 2 MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI SISTEM PERIODIK
Untuk menghitung harga pokok produksi dan Laba rugi periode tahun 2003
a. Persediaan : Awal Bahan baku 225.000 325.000 Barang dalam proses Barang jadi 156.000 b. Pembelian bahan
Akhir 140.000 300.000 240.000
1.985.000
c. Penjualan barang 4.125.000 d. Pembayaran biaya-biaya (melalui kas): Total Pabrik UM & Penj 145.000 100% Gaji administrasi dan penjualan Komisi penjualan 82.500 100% Upah langsung 210.000 100% Sewa 400.000 80% 20% Listrik 247.000 95% 5% Upah tidak langsung 42.300 100% Bahan tidak langsung 56.000 100% Biaya upa-rupa 48.900 60% 40% e. Biaya lainnya yang terjadi (non kas) Depresiasi 225.000 80% 20% Asuransi (expired) 32.500 55% 45% Diminta:
Copy right R DT’04
11
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHUN 2003 Bahan baku : Persediaan awal Pembelian bahan baku Bahan baku yang tersedia Persediaan akhir Bahan baku yang terpakai Upah langsung Biaya Overhead pabrik: Upah tidak langsung Bahan tidak langsung Listrik Sewa Depresiasi Asuransi Rupa-rupa Total Biaya overhead Total Biaya produksi [+] Brg dalam proses awal [ - ] Brg dalam proses akhir Harga pokok Produksi
Copy right R DT’04
LAPORAN LABA RUGI TAHUN 2003 Penjualan Beban pokok penjualan: Persediaan Brg jadi awal Haga pokok produksi Brg jadi tersedia untuk dijual Persediaan brg jadi akhir Beban pokok penjualan Laba kotor Beban operasional: Gaji administrasi dan penjualan Komisi penjualan Sewa Listik Depresiasi Asuransi (expired) Biaya upa-rupa Total beban operasional Laba usaha
Copy right R DT’04
12
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI TAHUN 2003 Bahan baku : Persediaan awal Pembelian bahan baku Bahan baku yang tersedia Persediaan akhir Bahan baku yang terpakai Upah langsung Biaya Overhead pabrik: Upah tidak langsung Bahan tidak langsung Listrik Sewa Depresiasi Asuransi Rupa-rupa Total Biaya overhead Total Biaya produksi
225.000 1.985.000 2.210.000 (140.000) 2.070.000 210.000 42.300 56.000 234.650,00 320.000,0 180.000,0 17.875,00 29.340,0 880.165 3.160.165
[+] Brg dalam proses awal [ - ] Brg dalam proses akhir Harga pokok Produksi
325.000 (300.000) 3.185.165 Copy right R DT’04
LAPORAN LABA RUGI TAHUN 2003 Penjualan Beban pokok penjualan: Persediaan Brg jadi awal Haga pokok produksi Brg jadi tersedia untuk dijual Persediaan brg jadi akhir Beban pokok penjualan
4.125.000
156.000 3.185.165 3.341.165 (240.000) 3.101.165
Laba kotor Beban operasional: Gaji administrasi dan penjualan Komisi penjualan Sewa Listik Depresiasi Asuransi (expired) Biaya upa-rupa Total beban operasional Laba usaha
1.023.835
145.000 82.500 80.000,0 12.350,00 45.000,0 14.625,00 19.560,0 399.035 624.800
Copy right R DT’04
13