Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
PERILAKU INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KINERJA MANAJERIAL Muhammad Abduh Fakultas Ekonomi UMI email:
[email protected] Abstrak Manajemen akuntansi perilaku informasi untuk mengambil keputusan dan korelasinya dengan pertunjukan pekerjaan manajerial. Informasi akuntansi manajemen yang berguna harus memenuhi kriteria sebagai berikut: ruang lingkup, ketepatan waktu, agregasi, dan integrasi. Sementara itu, pendekatan yang digunakan untuk Sistem Akuntansi Manajemen adalah pendekatan kontingensi. Faktor-faktor dalam pendekatan ini biasanya terhubung dengan Sistem Akuntansi Manajemen, terutama dalam pengambilan keputusan dan pertunjukan pekerjaan manajerial. Berdasarkan penelitian sebelumnya, Sistem Akuntansi Manajemen dapat membantu manajer dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan kinerja kerja manajerial. Kata kunci: Sistem manajemen akuntansi, Pendekatan kontingensi, Pengambilan keputusan, Kinerja manajerial. Abstract Management accounting information behavior to take the decision and its correlation with managerial work performances. The management accounting information which is useful must meet the following criteria: scope, timeliness, aggregation, and integration. Meanwhile, the approach employed for Management Accounting System is contingency approach. The factors in this approach are usually connected with Management Accounting System, especially in decision making and managerial work performances. Based on the previous researches, Management Accounting System is able to assist the managers in decision making and improving the managerial work performances. Keywords : Management accounting system, Contingency approach, Decision making, Managerial performance. sesuai untuk semua organisasi. Selain PENDAHULUAN harus berkarakteristik, SAM juga A. Latar Belakang Sebagai suatu sistem informasi harus memiliki peran dalam membantu maka sistem akuntansi manajemen manajerial dalam pengambilan (SAM) haruslah memiliki karakteristik keputusan dan peningkataan kinerja. agar membawa manfaat bagi Artikel ini membahas tentang penggunanya. Berkaitan dengan SAM, karakteristik SAM dalam pengambilan menurut pendekatan kontinjensi keputusan dan peningkatan kinerja bahwa tidak ada SAM yang paling manajerial. 237
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
Salah satu fungsi sistem akuntansi manajemen adalah sebagai informasi penting untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnya serta mengurangi ketidakpastian guna mencapai tujuan (Atkinson dkk, 1995). Informasi manajemen sebagai salah satu produk sistem akuntansi manajemen memiliki peranan dalam memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi atas berbagai alternatif tindakan yang dapat dilakukan pada berbagai aktivitas seperti perencanaan, pengawasan dan pengambilan keputusan. Menurut Chenhall dan Morris (1986), karakteristik informasi yang bermanfaat berdasarkan persepsi manajer untuk pembuatan keputusan adalah informasi yang memiliki scope, timeliness, aggregation, and integration. Informasi agregasi perlu dalam organisasi desentralisasi, dapat mencegah kemungkinan terjadinya overload informasi. Informasi yang teragregasi dengan tepat akan memberikan masukan penting dalam proses pengambilan keputusan, karena waktu yang dibutuhkan untuk mengevaluasi informasi lebih sedikit dibandingkan dengan informasi yang tak teragregasi. Kebutuhan informasi yang dapat mencerminkan area pertanggungjawaban dapat diperoleh dari informasi teragregasi (Hongren 1982; Chenhall dan Morris 1986). Dengan adanya informasi yang jelas mengenai area tanggung jawab fungsional para manajer, maka akan mengurangi kemungkinan terjadinya konflik (Chenhall dan Morris 1986).
238
TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Informasi akuntansi manajemen sendiri dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni informasi akuntansi penuh (full accounting information), informasi akuntansi diferensial (Differential Accounting Information), dan informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility Accounting Information) (Wibisono, 2005). 1. Informasi Akuntansi Penuh Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk: pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost type contract. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk: penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah. 2. Informasi Akuntansi Diferensial Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain.Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
akuntansi diferensial yang hanya pertanggungjawaban merupakan bersangkutan dengan biaya disebut informasi yang penting dalam proses biaya diferensial (differential costs), pengendalian manajemen karena yang hanya bersangkutan dengan informasi tersebut menenkankan pendapatan disebut dengan pendapatan hubungan antara informasi keuangan diferensial (differential revenue), dan dengan manajer yang yang bersangkutan dengan aktiva bertanggungjawab terhadap disebut aktiva diferensial (differential perencanaan dan pelaksanaannya. assets). Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian 3. Informasi Akuntansi merupakan dasar untuk menganalisis Pertanggungjawaban Informasi akuntansi kinerja manajer dan sekaligus untuk pertanggungjawaban merupakan memotivasi para manajer dalam informasi aktiva, pendapatan, dan/atau melaksanakan rencana mereka yang biaya yang dihubungkan dengan dituangkan dalam anggaran mereka manajer yang bertanggungjawab atas masing-masing. Berikut disajikan tipe pusat pertanggungjawaban tertentu. informasi akuntansi manajemen dan Informasi akuntansi manfaatnya. Tabel. Tipe Informasi Akuntansi Manajemen dan Manfaatnya Tipe Informasi Akuntansi (Aktiva, Pendapatan, dan atau Biaya) Informasi Akuntansi Penuh (Full accounting information)
Manfaat Informasi Masa Yang Informasi Masa Lalu Akan Datang Pelaporan informasi keuangan Analisis kemampuan menghasilkan laba Jawaban atas pertanyaan: “Berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu ?” Penentuan harga jual dalam cost type contract
Informasi akuntansi diferensial (Differential accounting information) Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility accounting information)
Tidak Ada
Penilaian kinerja manajer Pemotivasian manajer
Penyusunan program Penentuan harga jual normal Penentuan harga transfer Penentuan harga jual dalam perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah Pengambilan keputusan pemilihan alternatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang Penyusunan anggaran
Sumber : Wibisono, 2005.
239
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
bahwa model mungkin tidak efisien dan tidak cukup sehingga dikembangkan model kontinjensi sebagai suatu perspektif (Mardiyah, 2003). Penggunaan rerangka kontinjensi untuk menganalisis SAM dikembangkan mulai tahun 1960-an tetapi tidak ada preferen dalam akuntansi sampai dengan tahun 1970-an. Selama lima tahun terakhir publikasi literatur didominasi oleh keperilakuan dan aspek organisasi dalam akuntansi manajemen. Pendekatan kontinjensi untuk akuntansi manajemen berdasarkan premis yang tidak universal, tetapi tergantung pada sirkumnya atau dengan kata lain pendekatan kontinjensi harus mengidentifikasi aspek khusus dalam sistem akuntansi yang dihubungkan dengan sirkum dan matching-nya. Meskipun pendekatan kontinjensi relatif baru tetapi manajemen akuntansi sudah mengakui adanya hubungan antara organisasi dengan faktor keperilakuan, seperti yang dikemukakan oleh Horngren’s (1972) yaitu efek desain SAM dan desain struktur organisasi. Demikian pula dengan Dermer (1977) dalamMardiyah (2003) secara eksplisit mengadopsi rerangka pendekatan kontinjensi yang menekankan pada perencanaan dan sistem kontrol secara spesifik. PEMBAHASAN A. Hubungan Sistem Akuntansi Manajemen Dengan Pengambilan Keputusan Dan Kinerja Telah banyak penelitian tentang sistem akuntansi manajemen. Penelitian-penelitian tersebut berusaha menggunakan pendekatan kontinjensi untuk menguji hubungan antara variabel-variabel kontekstual (teknologi
Peran akuntansi manajemen dalam mendukung sistem informasi perusahaan ditunjukkan oleh penelitian Armono (2002), dengan responden para manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer produksi dan manajer riset dan pengembangan di beberapa perusahaan besar yang berkantor pusat di Jakarta. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa intensitas peran akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas pelayanan sistem informasi perusahaan. B. Pendekatan Kontinjensi Dan Sistem Akuntansi Manajemen Pendekatan yang banyak digunakan untuk menganalisis dan mendesain sistem akuntansi manajemen adalah pendekatan kontinjensi. Pendekatan ini didasarkan pada promis bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen yang secara universal dapat digunakan dalam berbagai lingkungan atau organisasi (Otley, 1980; Emmanuel et al, 1990). Hal tersebut dikarenakan sistem akuntansi manajemen yang diterapkan pada setiap organisasi juga tergantung pada faktor situasional baik yang ada di luar dan di dalam perusahaan. Pendekatan ini juga berasumsi bahwa sistem akuntansi manajemen yang diadopsi digunakan untuk membantu manajer dalam mencapai tujuan perusahaan. Jika manajer tepat dalam menggunakan sistem akuntansi manajemen tersebut maka dapat meningkatkan keputusan yang diambil dan kemudian mencapai tujuan organisasi (Haldma dan Laats, 2002). Pendekatan kontinjensi dalam sistem akuntansi menjadi sesuatu yang signifikan. Berdasarkan survei 240
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
Misalnya melihat bagaimana biaya, struktur biaya, produktifitas, kualitas, harga, pelayanan customer dan profitabilitas. Sedangkan monitoring berupa feedback dari pengimplementasian strategi-strategi perusahaan untuk mencapai faktorfaktor yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai benchmarking perusahaan (Bromwich,1990). Menurut Bromwich (1990) penggunaan benchmarking dan monitoring yang dihasilkan SAM dapat digunakan manajer untuk membantu mereka dalam menghadapi tekanan persaingan. Menurut Kohli dan Jaworski (1990) semakin besar derajat persaingan maka orientasi manajer unit bisnis untuk mengadopsi dan mengejar berbagai strategi yang dapat meningkatkan kinerja mereka akan semakin tinggi pula. SAM sebagai suatu sistem yang menghasilkan informasi dapat memberikan benchmarking dan monitoring serta membantu perusahaan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengimplementasikan strategi-strategi yang tepat serta memperbaiki kinerja perusahaan. Dengan kata lain informasi SAM merupakan mediator hubungan antara persaingan dengan kinerja perusahaan (Mia dan Clarke, 1999). Penggunaan informasi benchmarking dan monitoring yang disediakan SAM dapat membantu manajer untuk memperbaiki kinerja organisasi dengan dua cara: Pertama, memberikan informasi tentang posisi perusahaan dalam lingkungan persaingan. Informasi positioning merupakan hal yang krusial, mengingat kemampuan perusahaan untuk mempertahankan (sustain) produknya tergantung kepada informasi tersebut.
informasi, strategi, dan ketidakpastian) terhadap sistem akuntansi manajemen dan kinerja, seperti Abernethy dan Guthrie (1996), Chenhall dan Morris (1996) serta Abernethy dan Bouwens (2000). Kesimpulan hasil penelitian tersebut adalah bahwa organisasi perlu mempertimbangkan variabel-variabel kontekstual tersebut agar informasi dari sistem akuntansi manajemen yang dihasilkan menjadi efektif. Secara tradisional, informasi akuntansi manajemen didominasi oleh informasi finansial, tetapi dalam perkembangannya juga menyediakan informasi non finansial. Dengan demikian SAM menyajikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan. Selain itu SAM juga akan membawa pengaruh pada kinerja manajerial. Berikut disajikan hasil-hasil penelitian tentang perilaku informasi akuntansi manajemen kaitannya dengan pengambilan keputusan dan kinerja manajerial. 1. Sistem Akuntansi Manajemen dan Respon Lingkungan Persaingan Hasil penelitian Mia dan Clarke (1999) menyatakan bahwa penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen (SAM) dapat membantu manajer dan organisasi untuk mengadopsi dan mengimplementasikan rencana-rencana mereka dalam merespon lingkungan persaingan. Dalam penelitian ini, SAM dilihat sebagai suatu sistem yang dapat memberikan informasi benchmarking dan monitoring dari informasi internal dan historis yang secara tradisional dihasilkan oleh SAM. Benchmarking merupakan upaya perusahaan untuk memperbandingkan kondisi internal mereka dengan perusahaan pesaingnya.
Website
241
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
persediaan, pangsa pasar, volume penjualan, profitabilitas dan produktivitas (Kaplan, 1983) sekaligus memperbaiki kinerja perusahaan. Salah satu contoh informasi feedback yang disediakan informasi SAM adalah laporan perbandingan kinerja perusahaan pada kondisi terkini (current years) atas kos, pangsa pasar, tingkat persediaan dan volume penjualan dengan kinerja perusahaan tahun-tahun sebelumnya pada industri 2. Sistem Akuntansi Manajemen dan Ketidakpastian Lingkungan Ketidakpastian lingkungan yang dirasakan atau Perceived Environment Uncertainty (PEU) diidentifikasikan sebagai faktor penting karena kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan pengendalian. Perencanaan menjadi bermasalah dalam situasi operasi yang tidak pasti karena tidak terprediksinya kejadian masa mendatang (Dwirandra, 2007). Selain itu PEU mengacu pada persepsi manajer terhadap faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perusahaan seperti teknologi, pesaing, customer, supplier. Faktor-faktor tersebut menurut Chenhall dan Morris (1986) merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi seberapa banyak manajer membutuhkan informasi sistem akuntansi manajemen. Pada saat PEU tinggi manajer akan membutuhkan informasi dari SAM yang sophisticated untuk menghadapi ketidakpastian lingkungan dan untuk membuat keputusan yang tepat. Sebaliknya, pada saat PEU rendah manajer kurang membutuhkan informasi dari SAM yang sophisticated. Bukti empiris menyatakan bahwa penggunaan informasi dari SAM yang sophisticated pada kondisi PEU yang
Pencapaian keunggulan harga atas pesaing merupakan dasar untuk menentukan posisi perusahaan dalam persaingan (Bromwich dan Bhimani,1994). Untuk mencapai keberhasilan dalam persaingan tersebut, perusahaan dapat menggunakan informasi SAM. Misalnya, informasi SAM dapat digunakan untuk mengukur besaran (magnitude) ancaman dari produk substitusi dari sisi harga dan kos. Bargaining power customer atau peluang untuk memilih bagi customer sangat tergantung pada atribut-atribut produk alternatif dan harga yang ditawarkan oleh kompetitor. Informasi benchmarking dan monitoring dapat digunakan untuk menilai bargaining power customer dan kompetitor. SAM dapat mengidentifikasi peluang perusahaan untuk meningkatkan nilai kustomer serta pangsa pasar. Kedua hal tersebut umumnya merupakan tujuan utama jangka panjang perusahaan. Kedua, penggunaan informasi SAM juga dapat meningkatkan kinerja organisasi karena informasi SAM dapat memberikan feedback atas pengimplementasian rencana perusahaan. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa feedback dapat membantu manajer untuk memperbaiki kinerja mereka karena feedback memberikan peluang bagi mereka untuk dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta mengurangi tingkat ketidakpastian tugas (task uncertainty) (Vroom, 1964). Informasi benchmarking dan monitoring dapat memberikan feedback pada berbagai aspek penilaian kinerja, seperti biaya, struktur biaya, tingkat
Website
242
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
pasarnya dibutuhkan informasi yang timeliness. Dengan demikian informasi timeliness yang dihasilkan SAM sangat tepat untuk perusahaan dengan strategi defender (Abernethy dan Guthrie,1994). Perusahaan yang menerapkan strategi prospector (differentiation), secara konstan mengembangkan peluang-peluang pasar baru sehingga membutuhkan struktur yang fleksibel dan inovatif. Konsekuensinya informasi eksternal, non finansial dan informasi yang berorientasi kedepan sangat dibutuhkan manajer untuk pembuatan keputusan. Dengan demikian informasi broad scope yang disediakan SAM akan sangat bermanfaat dalam pembuatan keputusan. B. Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Manajerial Penelitian yang menjelaskan hubungan SAM dengan kinerja manajerial telah banyak dilakukan. Penelitian Muslichah (2003) terhadap kinerja manajerial menunjukkan bahwa kinerja manajerial dapat ditingkatkan melalui SAM dengan karakteristik informasi yang cukup luas (broad scope). Dalam penelitian ini Muslichah (2003) menemukan bahwa semakin tinggi saling ketergantungan maka semakin dibutuhkan informasi lingkup luas. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi saling ketergantungan semakin dibutuhkan SAM lingkup luas. Saling ketergantungan yang tinggi akan menyebabkan peningkatan tugas yang dihadapi manajer. Manajer tidak hanya memfokuskan pada aktivitas sub unitnya sendiri, tetapi juga aktivitas unit lain. Kondisi ini akan meningkatkan kompleksitas tugas yang dihadapi oleh
rendah akan dapat menghindari dysfunctional behavior dalam menilai kinerja manajer (Muslichah, 2003). Menurut Chenhall dan Morris (1986) PEU dapat mempengaruhi kinerja melalui informasi SAM yang broad scope, integration, timeliness dan aggregat. Gul dan Chia (1994) menegaskan bahwa persepsi tentang ketidakpastian lebih baik daripada ketidakpastian yang dinyatakan. Chenhall dan Morris (1986) menyakan bahwa ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan (PEU) merupakan faktor kontijensi yang penting sebab PEU dapat menyebabkan proses perencanaan dan kontrol menjadi lebih sulit. Gordon dan Narayanan (1984) menyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan berhubungan dengan kinerja organisasi 3. Sistem Akuntansi Manajemen dan Penerapan Strategi SAM yang digunakan oleh manajer dapat pula dijadikan alat untuk menyusun strategi perusahaan. Porter (1980) mengelompokkan strategi menjadi cost leadership, differentiation dan focus. Ketiga strategi tersebut menjadi dasar bagi perusahaan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Penelitian Sim, Teoh dan Thong (1993) menyatakan bahwa perusahaan yang menerapkan strategi defender (cost leadership) beroperasi dengan menekankan pada efisiensi kos yang membutuhkan sistem informasi akuntansi yang sophisticated dengan memonitor informasi atau tren pasar. Untuk mempertahankan stabilitas pasarnya, perusahaan harus memiliki historical information. Untuk memonitor informasi dan mempertahankan stabilitas pangsa
Website
243
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
mempunyai pengaruh positif pada kinerja manajer yang memiliki tingkat persepsi ketidakpastian lingkungan tinggi. SIMPULAN Sebagai suatu informasi, SAM haruslah memiliki karakteristik yang dapat memberikan manfaat bagi penggunanya. Maka untuk karakteristik informasi yang bermanfaat berdasarkan persepsi manajer untuk pembuatan keputusan adalah informasi yang memiliki scope, timeliness, aggregation, and integration. Sehingga dengan demikian SAM tidak hanya bermanfaat untuk informasi masa lalu tetapi juga untuk informasi masa depan. SAM juga selalu dikaitkan dengan pendekatan kontinjensi karena memang tidak ada SAM yang secara universal sesuai untuk semua organisasi atau perusahaan. Pendekatan ini telah banyak digunakan dalam penelitianpenelitian akuntansi keperilakuan seperti penelitian tentang hubungan SAM dengan respon lingkungan persaingan, SAM dengan ketidakpastian, SAM dengan penerapan strategi, dan SAM kaitannya dengan peningkatan kinerja manajerial. Dengan demikian perilaku SAM dapat membantu dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan kinerja manajerial. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang ada maka perilaku informasi SAM yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dan kinerja manajerial adalah pada saat PEU tinggi maka manajer membutuhkan perilaku informasi SAM yang sophisticated, sedangkan pada saat PEU rendah penggunaan perilaku informasi SAM yang sophisticated akan menghindari dysfunctional behavior
manajer dan menyebabkan perlunya koordinasi dan kontrol yang lebih baik. Oleh karena itu, untuk menghadapi situasi tersebut manajer membutuhkan informasi broad scope untuk mengatasi kompleksitas tugas yang dihadapi dan meningkatkan pengambilan keputusan. Akibatnya kinerja manajerial dapat ditingkatkan. Penelitian ini juga menghasilkan temuan bahwa semakin tinggi teknologi informasi dan saling ketergantungan akan semakin meningkatkan kebutuhan akan informasi SAM scope, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja manajerial. Penelitian Susanto (2007), memberikan bukti bahwa dalam kondisi intensitas kompetisi pasar tinggi maka penggunaan informasi SAM yang sophisticated akan meningkatkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja, akan tetapi dalam kondisi intensitas kompetisi pasar rendah akan menurunkan kinerja unit bisnis dan kepuasan kerja. Penelitian Susanto (2007) ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dwirandra (2003) yang menghasilkan temuan terdapat pengaruh interaksi ketidakpastian lingkungan, desentralisasi, dan luas lingkup informasi sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja manajerial, (2) interaksi derajat desentralisasi yang tinggi dan lingkup informasi sistem akuntansi manajemen yang luas akan mempunyai pengaruh negatif pada kinerja manajer yang memiliki tingkat persepsi ketidakpastian lingkungan rendah, (3) interaksi derajat desentralisasi yang tinggi dan lingkup informasi sistem akuntansi manajemen yang luas akan
Website
244
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
Management Control, 2nd ed., London: Chapman & Hall, 1990. Gaidiena, Zina., Rimvydas Skyrius. 2006. The Usefulness Of Management Accounting Information: Users’ Attitudes. EKONOMIKA. ISSN 139 1258. Gul, F.A dan Yew Ming Chia, 1994, The Effects of Management accounting System, Perceived Environmental Uncertainty and Decentralization on Managerial Performance, Accounting Organization and Society, Vol. 19. 413-426. Haldma, Toomas., Kertu Laats. 2002. Influencing Contingencies On Management Accounting Practices In Estonian Manufacturing Companies. Faculty of Economics and Business Administration. University of Tartu. Hendrickson, H. 2001. Accounting. In: Encyclopedia of Business and Finance. Eds. Burton S., Kaliski. Vol.1. Macmillan. http://find.galegroup.com. Horngren, Ch., Datar, S., Foster, G. (2006). Cost Accounting: A Managerial Emphasis. 12th ed. Prentice-Hall, 868 p. Kaplan, R., Atkinson, A. 1998. Advanced Management Accounting. 3rd ed. Prentice Hall, p. 798. Mia, L dan Brian Clarke, 1999, Market Competition, Management Accounting Systems and Business Unit Performance, Management Accounting Research. Vol.10. 137-158. Mardiyah, Aida Ainul. 2003. Kerangka Teori Kontinjensi
dalam menilai kinerja manajer. Apabila dikaitkan dengan strategi perusahaan maka perusahaan dengan strategi cost leadership akan membutuhkan perilaku informasi SAM yang timelines, sedangkan bila perusahaan dengan strategi differentiation maka akan membutuhkan perilaku informasi akuntansi yang broadscope. Sedangkan bila dikaitan dengan kinerja manajerial, maka kinerja manajerial dapat ditingkatkan melalui perilaku informasi SAM yang broad scope. DAFTAR PUSTAKA Abernety, M.A dan Cameron H. Guthrie, 1994, An Empirical Assesment of the Fit between Strategy and Management Information System Design, Accounting and Finance. November. 49-66. Armono, Drajat. 2002. Pengaruh Intensitas Peran Akuntansi Manajemen Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kualitas Pelayanan Sistem Informasi Perusahaan. Tesis. Program Pasca Sarjana Ilmu-Ilmu Ekonomi UGM. Bromwich, M dan Bhimani A, 1994, Management Accounting Pathways to Progress (The Chartered Institute of Management Accountants). Dwirandra, AAA Bagus. 2007. Pengaruh Interaksi, Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi, dan Luas Lingkup Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial. BULLETIN STUDI EKONOMI. Vol 12 Nomor 2. ISSN 1410-4628. Emmanuel, C., Otley, D., Merchant, K. Accounting for 245
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/
Vol. 2 No.2 Apr-Jun 2017 [Jurnal Ilmiah KARIMAH STIE AMKOP Makassar] ISSN : 2089-9351
Achievement and Prognosis. Accounting Organization and Society. Vol. 5. 413-428. Porter, M.E, 1980, How Competitive Forces Shape Strategy, Harvard Business Review. March/April. 137-145. Susanto, Yulius Kurnia. 2007. Pengaruh Intensitas Kompetisi Terhadap Hubungan Antara Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Unit Bisnis dan Kepuasan Kerja. Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makasar, 26-28 Juli. Wibisono, Haris. 2005. Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen. Hand out Akuntansi Manajemen.
Dalam Penelitian Akuntansi Keperilakuan Pada Bidang Sistem Akuntansi Manajemen. Jurnal Akuntansi & Investasi. Vol. 4 No. 1. Januari. Jurusan Akuntansi FE Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Muslichah. 2003. Pengaruh Variabel Kontinjensi Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Manajerial Pada Unit Bisnis Industri Manufaktur di Jawa Timur. Disertasi. Program Doktor Ilmu Ekonomi Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya. Otley, David. T, 1980. The Contingency Theory of Management Accounting:
246
Website
http://journal.stieamkop.ac.id/