UJI STABILITAS FISIK DAN ANTISEPTIK TERHADAP TABLET HISAP EKSTRAK KERING DAUN SOSOR BEBEK (Kalanchoe pinnata Pers.) Kartiningsih, Anastasia Aty Jayantie Sudarno, Novi Yantih Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila, Jakarta, Indonesia Email :
[email protected] Abstrak Ekstrak etanol daun sosor bebek (Kalanchoe pinnata) pada penelitian sebelumnya memiliki aktivitas antiseptik 4 kali lebih tinggi dari ekstrak air terhadap bakteri Streptococcus mutans. Tablet hisap dari ekstrak etanol kering daun sosor bebek telah dibuat sebagai tablet antiseptik mulut. Ekstrak kental etanol daun sosor bebek dikeringkan dengan metode pengeringan beku menggunakan maltodekstrin 10%. Serbuk kering daun sosor bebek diformulasi menjadi tablet hisap dengan metode granulasi basah menggunakan PVP sebagai pengikat dengan konsentrasi 5% (formula I) dan 7,5% (formula II), serta penambahan essence lemon 0,4 % dan sunset yellow 0,03%. Formula terbaik diperoleh pada penggunaan PVP 5% dengan karakteristik tablet berwarna putih sedikit kecoklatan, rasa manis sedikit asam, bau lemon, keseragaman bobot 2,5098 g, keseragaman ukuran dengan diameter 22,90 mm dan tebal 6,64 mm, friabilitas 0,4091%, kekerasan tablet 11,750 kg/cm2, dan waktu hancur 15.43 menit, serta DDH tablet hisap ekstrak kering daun sosor bebek sebesar 0,78 cm. Berdasarkan uji statistik terhadap stabilitas kekerasan dan waktu hancur tablet yang menggunakan metode ANVA 2 arah didapat hasil bahwa tidak ada perbedaan bermakna kekerasan dan waktu hancur formula I maupun formula II yang disimpan pada suhu kamar dan suhu 40°C selama 0 bulan dengan 1, 2, dan 3 bulan (α(sign) > 0,05). Kata kunci : Kalanchoe pinnata, antiseptik, pengeringan beku, granulasi basah, tablet hisap Pendahuluan
kemampuan menghambat Streptococcus
Kalanchoe pinnata, Pers. adalah salah
mutans 4 kali lebih besar dari povidon
satu
diketahui
iodin yang diketahui sebagai antiseptik
mengandung saponin yang beraktivitas
[3], sehingga hasil tersebut dijadikan
sebagai antiseptik [1]. Pada penelitian
dosis untuk tablet hisap ekstrak kering
sebelumnya diketahui ekstrak etanol daun
daun sosor bebek. Teknik pengeringan
sosor bebek memiliki daya antiseptik
ekstrak
terhadap Streptococcus mutans empat kali
metode freeze drying, karena metode
lebih besar dari ekstrak airnya [2].
ini menunjukkan hasil serbuk dengan
Serbuk ekstrak etanol daun sosor bebek
karakteristik lebih baik dibandingkan
dengan
dengan metode spray drying maupun
tanaman
hias
maltodextrin
yang
10%
diketahui
pada konsentrasi 520 mg/mL memiliki
yang dipilih adalah dengan
metode penambahan adsorben [3].
1 Presentasi Oral pada POKJANAS TOI 2012, Jawa Barat
Kartiningsih (2010) melaporkan tablet
Omron H3CR); Alat uji waktu hancur
hisap dengan metode granulasi basah
(Guoming BJ-2); Alat uji kekerasan tablet
menggunakan pengikat PVP 5 dan 7,5%
(Hardness Tester Stokes Monsato); Alat
memberikan mutu fisik tablet yang
pengayakan bertingkat (Sieve Shaker
memenuhi syarat FI IV[3], sehingga pada
BBS
penelitian
ini
kerenyahan
diketahui
stabilitas
diuji
stabilitas fisik
agar
Product,
BCL-601);
tablet
Alat
uji
Friabilator-Roche
produk
(Erweka, tipe TA/TAD), cawan petri
pada penyimpanan suhu kamar dan
steril, erlenmeyer steril, pipet volume
40°C. Disamping itu, tablet juga
steril, tabung reaksi steril, kertas cakram,
diuji
aktivitas antiseptiknya terhadap bakteri Streptococcus mutans melalui metode difusi agar.
autoklaf, dan sengkelit. Metode Tablet hisap dengan metode granulasi
Metodologi
basah
Bahan
Bahan aktif yaitu ekstrak kering daun
Daun
sosor
bebek,
maltodekstrin
sosor bebek. Bahan tambahan (eksipien)
(PT. Pafa Mandiri Sakti), manitol, PEG
antara lain: manitol sebagai pengisi dan
6000, polivinil pirolidon (PVP), etanol
pemanis, PEG 6000 sebagai glidan,
96%, essence lemon, sunset yellow, air
polivinil
suling, kaldu pepton, darah domba,
pengikat, essence lemon dan sunset
muller hinton agar, nutrient agar, suspensi
yellow sebagai flavouring agent. Tablet
bakteri Streptococcus mutans.
hisap
pirolidon
diformulasi
(PVP)
dalam
2
sebagai
formula
dengan bobot 2,5 g (Tabel 1).
Alat
Tabel 1. Formula Tablet Hisap
Timbangan analitik (AND tipe GR-200);
(Pyrex); Stopwach; Alat pengering beku
Ekstrak kering sosor bebek
Bobot (g) pada I II 0,520 0,520
(LABCONCO); Desikator; Rotavapor;
PVP
0,130
0,188
Mortir dan stamfer; Oven (Memmert);
PEG 6000
0,124
0,124
Pengayak no. 12 mesh; Pengayak no. 16
Essence lemon
0,010
0,010
Sunset yellow
0,001
0,001
Manitol (sampai)
2,50
2,50
Alat
gelas
dan
alat-alat
volumetrik
mesh; Mesin cetak tablet (RIMEX Mini Press II); Jangka sorong (Tricle Brand
Formula Bahan
0,095); Alat pengukur sudut diam dan
PVP sebagai pengikat dilarutkan dalam
kecepatan alir (LES-Autonics); Alat uji
etanol 96%, kemudian tambahkan sunset
kompresibilitas (Bulk Density Tester
yellow. Serbuk ekstrak daun sosor bebek
2 Presentasi Oral pada POKJANAS TOI 2012, Jawa Barat
ditambah manitol, kemudian ditambah
Uji keseragaman ukuran
(ditetesi) larutan pengikat yang sudah
Sebanyak 20 buah diambil secara acak
dicampur sunset yellow sampai terbentuk
tablet hisap, diukur diameter dan tebalnya
massa granul yang kompak.
dengan menggunakan jangka sorong.
Massa granul yang diperoleh kemudian
Uji keseragaman bobot
diayak menggunakan pengayak mesh 12,
Sebanyak
setelah itu dikeringkan dalam oven
dihitung bobot rata-rata tiap tablet hisap.
selama 30 menit pada suhu 40°C. Granul
Uji friabilitas
yang didapat diayak kembali dengan
Sebanyak 20 tablet ditimbang yang
menggunakan pengayak no 16. Massa
diambil secara acak dan dibersihkan dari
granul dievaluasi sifat alir, distribusi
debu. Kemudian letakan dalam alat
ukuran partikel, kompresibilitas, dan
friabilator, nyalakan, jalankan selama 4
kadar lembab. Selanjutnya, ditambahkan
menit (kecepatan: 25 putaran/menit).
essence lemon dan PEG 6000 dicampur
Tablet hisap yang telah diuji dibersihkan
homogen. Massa granul dicetak menjadi
kemudian ditimbang ulang. Syarat: <1.
tablet hisap [4,5].
Uji kekerasan
20 tablet
ditimbang, lalu
Sebanyak 20 tablet diambil secara acak, Uji stabilitas tablet
ditentukan kekerasannya dengan alat
Tablet hisap ekstrak kering daun sosor bebek diuji stabilitasnya dengan cara disimpan selama 3 bulan pada suhu kamar
dan
suhu
40°C.
Selama
penyimpanan dievaluasi mutu fisik tablet dan aktivitas antiseptiknya. Uji mutu fisik meliputi uji organoleptik, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, kerenyahan, dan waktu hancur. Evaluasi tablet hisap Uji organoleptik Uji organoleptik meliputi warna, bau, dan rasa.
pengukur kekerasan tablet. Syarat: 10-20 kg/cm². Uji waktu hancur Sebanyak 6 tablet disiapkan dan 1 tablet dimasukkan
ke
setiap
tabung
pada
keranjang, dimasukkan pada 1 cakram pada masing-masing tabung dan jalankan alatnya. Air bersuhu 37±2° digunakan sebagai media. Pada batas akhir waktu yang ditetapkan, keranjang diangkat dan amati semua tablet hisap dan harus hancur sempurna. Bila 1 atau 2 tablet hisap tak hancur sempurna maka ulangi dengan 12 tablet hisap lainnya. Tidak kurang dari 16 tablet hisap dari 18 tablet hisap hancur sempurna.
3 Presentasi Oral pada POKJANAS TOI 2012, Jawa Barat
Uji aktivitas antiseptik
asam disebabkan dari serbuk kering sosor
Kertas cakram dijenuhkan dengan larutan
bebek yang disebabkan oleh kandungan
uji, dan letakkan di atas media agar yang
asam organik di dalam ekstrak daun sosor
telah dilapisi bakteri uji dan diinkubasi
bebek, seperti asam kafeoat dan asam
pada suhu 37°C selama 24-48 jam. Zona
askorbat, sementara pada formula II tablet
bening disekitar larutan uji menunjukkan
hisap yang dihasilkan sedikit pahit karena
adanya aktivitas antiseptik dari larutan
konsentrasi PVP yang semakin tinggi,
uji. Kemudian diameter daya hambat
dimana rumus struktur PVP mengandung
tablet
gugus amin yang dapat memberikan rasa
hisap
dibandingkan
tersebut dengan
diukur
dan
diameter
daya
pahit
tersebut
[5].
Berdasarkan
uji
hambat (DDH) dari ekstrak kering daun
stabilitas organoleptik tablet hisap ekstrak
sosor bebek.
daun sosor bebek, baik formula I maupun formula II terhadap batch 1, 2, dan 3
Hasil dan Bahasan
stabil untuk warna dan rasa, tetapi tidak
Evaluasi Organoleptik
stabil untuk aroma lemon.
`Hasil
evaluasi
pemeriksaan
organoleptik tablet hisap ekstrak daun
Evaluasi Keseragaman Bobot Tablet
sosor bebek formula I dan formula II
Hasil evaluasi keseragaman bobot
terhadap batch 1, 2, dan 3 untuk warna
tablet hisap ekstrak daun sosor bebek
dan rasa tidak mengalami perubahan baik
formula I maupun formula II terhadap
tablet yang disimpan pada suhu kamar
batch 1, 2, dan 3 memenuhi syarat yaitu
(27°C) maupun pada suhu 40°C selama 3
bobot tablet tidak ada yang menyimpang
bulan. Namun, pada aroma lemon terjadi
lebih dari kolom A (5%) dan kolom B
perubahan. Pada suhu 40°C aroma lemon
(10%) dari bobot rata-rata masing-masing
mengalami penurunan yang cepat. Pada
formula tablet [6]. Hal ini disebabkan
formula II baik batch 1, 2, dan 3 suhu
oleh sifat alir dari granul yang sangat
40°C di bulan ke-3 sudah tidak memiliki
baik. Bila proses pengisian die baik dan
aroma lemon. Hal ini disebabkan aroma
partikel mengalir secara kontinyu dan
lemon
seragam dari hopper ke die, maka
menguap
pada
suhu
40°C.
Stabilitas dari essence lemon, yaitu
koefisien
essence lemon tidak boleh disimpan pada
Distribusi ukuran partikel yang seragam
suhu >25°C. Rasa yang manis dan sensasi
dan berbentuk sferis akan menghasilkan
dingin di mulut karena adanya manitol
tablet yang kompak dengan variasi bobot
sebagai pengisi dan pemanis. Rasa sedikit
yang relatif kecil.
4 Presentasi Oral pada POKJANAS TOI 2012, Jawa Barat
variasinya
semakin
kecil.
Untuk
uji
stabilitas
keseragaman
dan tebal tablet hisap tidak mengalami
bobot tablet hisap ekstrak daun sosor
penyusutan
bebek baik formula I maupun formula II
bulan. Hal ini disebabkan peningkatan
terhadap batch 1, 2, dan 3 diperoleh
konsentrasi
keseragaman bobot yang stabil selama
sehingga variasi keseragaman ukurannya
penyimpanan 3 bulan pada suhu kamar
semakin kecil. Variasi ini berhubungan
(27°C)
Kestabilan
dengan distribusi ukuran partikel massa
keseragaman bobot dapat dilihat dari
cetak, dengan meningkatnya konsentrasi
setiap bobot tablet hisap tidak mengalami
PVP sebagai pengikat akan membentuk
penyusutan atau kenaikan setiap bulan.
massa yang kompak sehingga fines
Hal ini disebabkan pengikat PVP dapat
berkurang.
memberikan kohesi yang cukup pada
Evaluasi Kekerasan Tablet
dan
suhu
40°C.
serbuk sehingga memberi ikatan untuk membentuk
granul
pengempaan
akan
yang
di
membentuk
Hasil
atau
PVP
evaluasi
kenaikan
sebagai
setiap
pengikat,
kekerasan
tablet
bawah
hisap ekstrak daun sosor bebek baik
suatu
formula I maupun formula II terhadap
massa kohesif atau kompak.
batch 1, 2, dan 3 memenuhi persyaratan.
Evaluasi Keseragaman Ukuran Tablet
Syarat
dari
yaitu
10-20
Hasil
evaluasi
keseragaman
kekerasan kg/cm2.
tablet Hasil
hisap
evaluasi
ukuran tablet hisap ekstrak daun sosor
menunjukkan dengan adanya peningkatan
bebek baik formula I maupun formula II
konsentrasi PVP sebagai pengikat basah,
terhadap batch 1, 2, dan 3 memenuhi
terjadi ikatan yang kuat antar partikel
persyaratan. Syarat dari keseragaman
untuk membentuk granul yang kompak,
ukuran
sehingga tablet hisap yang dihasilkan
tablet
konvensional,
yaitu
diameter tidak lebih dari 3 kali dan tidak 1
kurang dari 1 /3 tebal tablet [6].
memiliki kekerasan yang semakin besar. Untuk uji stabilitas kekerasan dari
Untuk uji stabilitas keseragaman
tablet formula I maupun formula II
ukuran dari tablet formula I maupun
terhadap batch 1, 2, dan 3 diperoleh hasil
formula II terhadap batch 1, 2, dan 3
yang stabil karena tidak mengalami
diperoleh hasil yang stabil karena tidak
perubahan baik tablet yang disimpan pada
mengalami perubahan baik tablet yang
suhu
disimpan
(27°C)
disimpan pada suhu 40°C selama 3 bulan.
maupun yang disimpan pada suhu 40°C
Kestabilan kekerasan tablet hisap dapat
selama 3 bulan. Kestabilan keseragaman
dilihat dari setiap kekerasan tablet hisap
ukuran dapat dilihat dari setiap diameter
tidak
pada
suhu
kamar
kamar
(27°C)
mengalami
5 Presentasi Oral pada POKJANAS TOI 2012, Jawa Barat
maupun
kerapuhan
yang
atau
peningkatan
kekerasan.
Hal
ini
fines
akan
berkurang
dipengaruhi oleh pengikat PVP yang
membentuk
memberikan ikatan yang kuat antar
kemudian menghasilkan tablet yang tidak
partikel untuk membentuk granul yang
rapuh.
memiliki kadar lembab 0,75-2%.
massa
sehingga
yang
kompak
Untuk uji stabilitas kerenyahan dari
Uji stabilitas kekerasan tablet hisap
tablet formula I dan formula II terhadap
juga dilakukan analisa secara statistik
batch 1, 2, dan 3 diperoleh hasil yang
melalui metode ANVA 2 arah untuk
stabil karena tidak mengalami perubahan
membuktikan bahwa formula I maupun
baik tablet yang disimpan pada suhu
formula II terhadap batch 1, 2, dan 3
kamar (27°C) maupun yang disimpan
stabil dalam penyimpanan selama 3 bulan
pada suhu 40°C selama 3 bulan. Hal ini
pada suhu kamar (27°C) dan suhu 40°C.
dipengaruhi oleh pengikat PVP yang
Berdasarkan
statistik
memberikan ikatan yang kuat antar
tersebut, diketahui bahwa tidak ada
partikel untuk membentuk granul dan
perbedaan bermakna kekerasan antara
menghasilkan
formula I yang disimpan pada suhu kamar
kekerasan tinggi dan kerenyahan kecil.
selama 0 bulan dengan 1, 2, dan 3 bulan,
Evaluasi Waktu Hancur Tablet
hasil
analisis
tablet
yang
memiliki
antara formula I pada suhu 40°C selama
Hasil evaluasi waktu hancur tablet
0 bulan dengan 1, 2,dan 3 bulan, antara
hisap ekstrak daun sosor bebek baik
formula II yang disimpan pada suhu
formula I maupun formula II terhadap
kamar selama 0 bulan dengan 1, 2, dan 3
batch 1, 2, dan 3 memenuhi per-syaratan.
bulan, antara formula II pada suhu 40°C
Syarat dari waktu hancur tablet hisap
selama 0 bulan dengan 1, 2, dan 3 bulan.
yaitu <30 menit. Tablet hisap diharapkan
Evaluasi Friabilitas Tablet
melarut
Hasil evaluasi kerenyahan tablet hisap
perlahan
di
dalam
mulut.
Formula I dan formula II mengandung
ekstrak daun sosor bebek baik formula I
pengikat
maupun formula II terhadap batch 1, 2,
dioptimasi konsentrasinya oleh penelitian
dan 3 memenuhi persyaratan. Syarat dari
sebelumnya, yaitu 5 dan 7,5%, sehingga
kerenyahan tablet hisap yaitu <1%. Hasil
diperoleh waktu hancur yang memenuhi
evaluasi menunjukkan dengan adanya
persyaratan. Dari hasil evaluasi yang
peningkatan konsentrasi PVP sebagai
diperoleh menunjukkan bahwa dengan
pengikat, semakin rendah kerenyahan
peningkatan konsentrasi PVP sebagai
tablet karena partikel akan berikatan
pengikat meningkatkan daya ikat partikel
membentuk granul yang kompak dan
membentuk
6 Presentasi Oral pada POKJANAS TOI 2012, Jawa Barat
yaitu
PVP
granul
yang
yang
sudah
kompak,
sehingga menghasilkan tablet dengan
membuktikan bahwa formula I maupun
kerenyahan yang rendah, kekerasannya
formula II terhadap batch 1, 2, dan 3
meningkat dan waktu hancurnya menjadi
stabil dalam penyimpanan selama 3 bulan
lebih lama. Untuk uji stabilitas waktu
pada suhu kamar (27°C) dan suhu 40°C.
hancur dari tablet formula I dan formula
Berdasarkan
II terhadap batch 1, 2,dan 3 diperoleh
tersebut, diketahui bahwa tidak ada
hasil yang stabil karena tidak mengalami
perbedaan bermakna waktu hancur antara
perubahan baik tablet yang disimpan pada
formula I yang disimpan pada suhu kamar
suhu
yang
selama 0 bulan dengan 1, 2, dan 3 bulan,
disimpan pada suhu 40°C selama 3 bulan.
antara formula I pada suhu 40°C selama 0
Waktu hancur untuk formula I tetap
bulan dengan 1, 2,dan 3 bulan, antara
sekitar 15 menit dan formula II tetap
formula II yang disimpan pada suhu
sekitar 25 menit selama 3 bulan.
kamar selama 0 bulan dengan 1, 2, dan 3
kamar
(27°C)
maupun
hasil
analisis
statistik
Uji stabilitas waktu hancur tablet
bulan, antara formula II pada suhu 40°C
hisap juga dilakukan analisa secara
selama 0 bulan dengan 1, 2,dan 3 bulan.
statistik melalui ANVA 2 arah untuk Tabel 2. Hasil evaluasi stabilitas tablet hisap formula I Evaluasi tablet Bulan kePemeriksaan Organoleptik -Warna
0
1
Suhu kamar 2
Suhu 40°C 2
3
Manis, sedikit asam
Putih, sedikit kecoklatan Cukup kuat Manis, sedikit asam
Putih sedikit kecoklatan Tidak berbau Manis, sedikit asam
3
1
Putih, sedikit kecoklatan Kuat
Putih, sedikit kecoklatan Sangat kuat Manis, sedikit asam
Putih, sedikit kecoklatan Sangat kuat Manis, sedikit asam
Putih, sedikit kecoklatan Kuat Manis, sedikit asam
Putih sedikit kecoklatan Cukup kuat Manis, sedikit asam
Keseragaman Bobot (g)
2,5098
2,5165
2,5152
2,5207
2,5083
2,5043
2,5094
Keseragaman Ukuran (mm) -Diameter -Tebal
22,90 6,64
22,80 6,63
22,90 6,79
22,90 6,75
22,90 6,65
22,90 6,79
22,80 6,75
11,750
11.600
11,575
11,575
11,575
11,575
11,525
0,4091
0,4172
0,4193
0,4194
0,4154
0,4160
0,4169
15.43
15.45
15.40
15.32
15.48
15.44
15.35
-Bau lemon -Rasa
Kekerasan (kg/cm²) Friabilitas (%) Waktu hancur (menit)
7 Presentasi Oral pada POKJANAS TOI 2012, Jawa Barat
Tabel 3. Hasil DDH Tablet hisap Konsentrasi 208 mg/mL
Sampel
DDH (cm)
Rata-rata
Tablet hisap
Serbuk ekstrak
0,800
0,752
0,780
0,760
0,758
0,788
0,779
0,767
Aktivitas Antiseptik Tablet Pada
penelitian
Simpulan
sebelumnya
telah
Formula tablet hisap dengan PVP 5%
dilakukan uji aktivitas tablet hisap ekstrak
(formula I)
eatanol
terhadap
stabil dengan bobot 2,5098 g, diameter
dengan povidon
22,90 mm dan tebal 6,64 mm, friabilitas
daun
sosor
Streptococcus mutans
bebek
merupakan formula yang
yang
0,4091%, kekerasan tablet 11,750 kg/cm2,
memiliki
dan waktu hancur 15.43 menit, serta
kemampuan daya antiseptik [3]. Pada
aktivitas antiseptik terhadap Streptococcus
penelitian ini, tablet hisap diuji kembali
mutans yang tidak berbeda nyata dengan
daya
ekstrak daun sosor bebek.
iodine
sebagai
menunjukkan
pembanding
bahwa
hambatnya
tablet
untuk
mengetahui
pengaruh dari formulasi setelah disimpan selama 3 bulan terhadap daya hambat
Daftar Pustaka
ekstrak sosor bebek dengan Streptococcus
1. Yantih N, Lisia M., Kartiningsih, 2011,
mutans.
Hal
ini
dilakukan
dengan
Isolasi
dan
karakterisasi
golongan
membandingkan DDH tablet hisap dengan
senyawa antiseptik dari ekstrak etanol
DDH serbuk ekstrak daun sosor bebek hasil
daun sosor bebek, Kongres IAI XIX dan
pengeringan beku. Hasil menunjukkan
Rakernas 2011 IAI, Manado, 28-29
bahwa
Oktober 2011, Indonesia.
penambahan
eksipien,
metode
pencetakan tablet, dan penyimpanan selama
2. Firdaus, Kartiningsih, and Yantih N,
3 bulan tidak mempengaruhi daya hambat
2010,
dari tablet hisap ekstrak kering daun sosor
concentration (MIC) of powder ethanol
bebek terhadap Streptococcus mutans. Hal
extract of kalanchoe pinnata against
tersebut dapat dilihat dari hasil uji T yang
streptococcus
menunjukkan tidak ada perbedaan nyata
International
antara DDH tablet hisap dan serbuk ekstrak
Mathematics and Natural Science 2010,
dengan nilai Pvalue = 0,48. 8 Presentasi Oral pada POKJANAS TOI 2012, Jawa Barat
Minimum
mutans,
inhibitory
The
Conference
3th on
November 23-25, Institut Teknologi Bandung,
Bandung,
West
Java
Province, Indonesia. 3. Kartiningsih, Lusiana A, Yantih N, Firdaus,
2011,
Flavouring
agent
optimation of kalanchoe pinnata, pers. crude
extract
lozenges,
The
2nd
International Conference on Pharmacy and Advanced Pharmaceutical Sciences 2011, Yogyakarta, Indonesia. 4. Augsburger LL, Hoag SW, 2008, Pharmaceutical dosage form: tablets, 3rd ed, new York: Informa healthcare, p.261-294(1): 364-365(3). 5. Aulton M.E., 2007, Pharmaceutics: the science of dosage form design, New York: Churchill Livingstone, p. 390395. 6. Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan
Obat
dan
Makanan,
h.6-7,506.
9 Presentasi Oral pada POKJANAS TOI 2012, Jawa Barat