UJI KINERJA ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR (KEPRAS PINTAR) PROTOTIPE-2
RIKKY FATURROHIM F14104084
2009 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
vii
UJI KINERJA ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR (KEPRAS PINTAR) PROTOTIPE-2
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
RIKKY FATURROHIM F14104084
2009 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
viii
UJI KINERJA ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR (KEPRAS PINTAR) PROTOTIPE-2
RIKKY FATURROHIM F14104084
2009 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
vii
UJI KINERJA ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR (KEPRAS PINTAR) PROTOTIPE-2
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
RIKKY FATURROHIM F14104084
2009 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
viii
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN ISTITUT PERTANIAN BOGOR
UJI KINERJA ALAT KEPRAS TEBU TIPE PIRINGAN BERPUTAR (KEPRAS PINTAR) PROTOTIPE-2
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh : RIKKY FATURROHIM F14104084 Dilahirkan pada tanggal 1 Juni 1986 di Bogor Tanggal lulus: Bogor, Jnuari 2009 Menyetujui, Pembimbing Akademik,
Dr. Ir. Radite Praeko Agus Setiawan, M.Agr NIP. 131 578 822 Mengetahui, Ketua Departemen Teknik Pertanian
Dr. Ir. Desrial, M.Eng NIP. 131 956 693
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi dengan judul “Uji Kinerja Alat Kepras Tebu Tipe Piringan Berputar (kepras PINTAR) Prototipe-2” ini dapat diselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian. Skripsi ini dapat tersusun atas kerjasama dan bimbingan pihak-pihak yang telah membantu penulis selama penyusunannya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan dan bimbingannya kepada: 1. Dr. Ir. Radite Praeko Agus Setiawan, M.Agr sebagai dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan memberi banyak nasihat dalam penyusunan skripsi ini. 2. Prof. Dr. Ir. Asep Sapei, MS sebagai dosen penguji yang telah memberi banyak masukan terhadap penyusunan skripsi ini. 3. Dr. Ir. I Nengah Suastawa, M.Sc sebagai dosen penguji yang telah memberi banyak masukan terhadap penyusunan skripsi ini. 4. Ibunda tercinta yang selalu memberi dukungan dan motivasi serta membimbing penulis tanpa henti. 5. Ayahanda tercinta yang selalu memberi dukungan dan nasihat. 6. Kakakku tercinta Teteh, Kakang dan A tutus serta keluargaku yang selalu memberi dukungan. 7. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). 8. PT PG Rajawali II Cirebon yang telah memberi ijin penelitian. 9. Seluruh direksi dan karyawan PG Jatitujuh Majalengka yang telah banyak membantu dalam penelitian ini. 10. Bapak Abas, bapak Wana, bapak Parma, ibu Sri, ibu Ratna, dan seluruh staf Departemen TEP yang telah banyak membantu. 11. Teman-teman seperjuangan TEP 41, teman-teman Lab. Mesin, teman-teman Komando, teman-teman Cemara, dll. 12. Semua pihak yang ikut membantu dan memberi motivasi.
x
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Tidak ada yang sempurna kecuali Allah. Semua ujian yang kita hadapi harus disikapi dengan sabar, ikhlas, dan penuh perjuangan. Semua itu semata-mata adalah proses menuju pendewasaan diri untuk menjadi manusia yang lebih baik dan lebih bersyukur dan akhirnya kita akan semakin paham akan kebesaran-Nya. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua.
Bogor, Januari 2009
Rikky Faturrohim
xi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 1 Juni 1986, putra ketiga dari 3 bersaudara dari pasangan Bapak Aris Marianto dan Ibu Epon Supriani. Penulis menempuh pendidikan dasar di SDN Panaragan II Bogor dan menamatkannya pada tahun 1998. Selanjutnya penulis meneruskan pendidikan lanjutan di SLTPN 4 Bogor dan menyelesaikannya pada tahun 2001. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMUN 5 Bogor dan lulus pada tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan Program Sarjana di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI pada tahun 2004. Penulis diterima di Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian pada tahun 2004. Pada tahun 2007 penulis melakukan praktek lapangan di PTPN VIII, Ciater, Jawa Barat dengan judul "Mempelajari Operasi dan Pemeliharaan Alat dan Mesin Produksi Teh di PTPN VIII Ciater". Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian, penulis menyelesaikan Skripsi berjudul "Uji Kinerja Alat Kepras Tebu Tipe Piringan Berputar (Kepras Pintar) Prototipe-2".
xii
Rikky Faturrohim. F14104084. Uji Kinerja Alat Kepras Tebu Tipe Piringan Berputar (Kepras Pintar) Prototipe-2. Dibimbing oleh Dr. Ir. Radite Praeko Agus Setiawan, M.Agr
RINGKASAN Sejak tahun 1823, Indonesia menjadi salah satu eksportir gula utama dunia. Ekspor gula Indonesia terbesar terjadi pada tahun 1929 dengan kemampuan ekspor mencapai volume 2.4 juta ton. Tetapi pada perkembangan selanjutnya, Industri gula Indonesia semakin terpuruk bahkan tidak mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri. Pada tahun 2000 tidak kurang dari 1.5 juta ton gula yang mesti diimpor setiap tahunnya untuk mencukupi kebutuhan gula dalam negeri. Usaha untuk mencukupi kebutuhan gula nasional dapat dilakukan dengan peningkatan produktivitas tebu keprasan. Proporsi areal tanaman tebu kepras meningkat dari 31% pada tahun 1979 menjadi 67,9% pada tahun 1996 (Rosadi et al, 2004). Tanaman keprasan adalah tanaman tebu yang tumbuh kembali dari jaringan batang yang masih tertinggal dalam tanah setelah tebu ditebang dan dikepras. Pengeprasan tebu merupakan pemotongan sisa-sisa tunggul tebu setelah penebangan yang dilakukan pada posisi tepat atau lebih rendah dari permukaan guludan (Koswara, 1989). Lisyanto (2007) mengemukakan bahwa masalah yang timbul berkaitan dengan pengeprasan manual adalah masalah ketersediaan tenaga kerja untuk pengelolaan lahan tebu yang semakin sedikit dari tahun ke tahun. Persoalan lain yang dihadapi dalam pengeprasan manual adalah rendahnya keseragaman atau kualitas hasil pengeprasan. Untuk meningkatkan efisiensi kegiatan kepras tebu maka diperlukan suatu alat kepras tebu yang dapat memberikan hasil keprasan yang lebih baik dan efisien. Pada penelitian Saputro (2007) telah dikembangkan suatu alat mekanis untuk membantu kegiatan kepras tebu ini. Pengujian fungsional alat kepras telah dilakukan oleh Feri (2008). Pengujian dilakukan di Laboratorium Lapangan Leuwikopo IPB, Dramaga. Hasil pengujian yang didapatkan menunjukkan bahwa torsi pemotongan rata-rata terbesar 15.69 Nm terjadi pada pengeprasan rumpun tebu >6 tunggul dengan posisi pisau masuk ke tanah pada putaran piringan 1000 rpm. Namun demikian, penelitian uji kinerja di kebun tebu belum dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja alat kepras tebu tipe piringan berputar (kepras PINTAR) pada pengujian lapang di lahan tebu PG Jatitujuh, Majalengka. Selain itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui kondisi lahan tebu yang akan dikepras dan untuk mengamati perkecambahan dan pertumbuhan tanaman tebu setelah dikepras Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2008 di lahan PG Jatitujuh, Majalengka. Lahan yang diuji merupakan lahan keprasan ratoon I. Pelaksanaan penelitian terbagi dalam empat tahap yaitu persiapan instrumen/alat dan bahan yang diuji, pengukuran kondisi lahan dan pengujian prototipe alat kepras tebu, analisis data, dan pengamatan hasil keprasan selama 6 minggu. Alat dan bahan yang digunakan pada pengujian ini adalah prototipe-2 alat kepras tebu tipe piringan berputar, sensor strain gages, slip ring, bridge box, handy strain meter, kamera digital, traktor 4 roda, tanaman tebu varietas PSJT
xiii
941, dan juga alat-alat bantu pengukuran di lapang seperti: tachometer digital, multimeter digital, stop watch, tool kit, solder, dan relief meter. Alat kepras tebu tipe piringan berputar prototipe-2 merupakan pengembangan dari alat kepras prototipe-1. Prototipe ini mempunyai piringan pemotong berupa scalloped disc (piringan bercoak) yang digerakkan oleh tenaga putar dari PTO traktor yang ditransmisikan melalui gearbox. Gearbox yang dipakai mempunyai rasio 1:1 dan kecepatan putar piringan 540 rpm. Pada pengujian di Jatitujuh, alat kepras tipe piringan berputar bekerja pada kedalaman rata-rata pengeprasan 8.2 cm dengan kedalaman minimum 5 cm dan kedalaman maksimum 12.7 cm. Lebar pemotongan aktual antara 17 cm sampai 26 cm dengan rata-rata 21.7 cm, namun dengan lebar pemotongan tersebut masih banyak tebu yang tidak terkepras karena posisi rumpun tebu yang melebar tidak berada pada daerah pemotongan alat. Kapasitas lapang teoritis pengeprasan pada lahan tebu dengan PKP 135 cm adalah 0.116 Ha/jam dengan kecepatan maju pengeprasan 0.238 m/s. Torsi pemotongan pada kecepatan putar piringan pemotong 540 rpm berkisar antara 11.56 Nm sampai 32.35 Nm dengan rata-rata 20.60 Nm. Besarnya torsi pemotongan dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu kedalaman pengeprasan, banyaknya jumlah tunggul yang dikepras, dan kondisi tanah. Jumlah tunggul rata-rata tebu yang dikepras yaitu 2 tunggul. Bentuk keprasan alat kepras tipe piringan berputar adalah keprasan U atau miring. Pengamatan pertumbuhan tebu hasil keprasan menunjukkan bahwa banyaknya jumlah anakan dipengaruhi oleh banyaknya jumlah tunggul yang dikepras dan kualitas hasil keprasan. Semakin banyak tunggul yang dikepras maka jumlah anakan akan lebih banyak. Hasil keprasan yang bagus dan tidak pecah menghasilkan anakan lebih baik dari hasil keprasan yang pecah.
xiv