UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK KULIT BUAH MAJA (Aegle marmelos (L.) Correa SEBAGAI INHIBITOR ALFA GLUKOSIDASE
HYPOGLICEMIC ACTIVITY TEST OF RIND OF MAJA FRUIT (Aegle marmelos (L.) Correa EXTRACT AS ALPHA GLUCOSIDASE INHIBITOR
Yustina Siama, Gemini Alam, Elly Wahyudin Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin Makassar
Alamat Korespondensi : Yustina Siama Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Makassar Makassar, 90245 HP : 085250994134 Email :
[email protected]
Abstrak Adanya peningkatan jumlah penderita diabetes mellitus setiap tahunnya mendorong masyarakat untuk mencari obat tradisional sebagai alternatif pengobatan seperti tanaman maja (Aegle marmelos (L.) Correa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hipoglikemik ekstrak kulit buah maja (Aegle marmelos (L.) Correa sebagai inhibitor alfa glukosidase. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yaitu ekstraksi secara bertingkat kulit buah maja, kromatografi lapis tips, uji in vitro ekstrak kulit buah maja dengan menguji aktvitas inhibisi ekstrak terhadap alfa glukosidase dengan mengukur serapan secara spektrofotometri dan uji hipoglikemik ekstrak kulit buah maja secara in vivo dengan mengukur kadar gula darah hewan uji mencit jantan yang dibebani glukosa. Hasil penelitian pada uji inhibisi alfa glukosidase menunjukkan persentase penghambatan ekstrak etanol terhadap enzim alfa glukosidase pada konsentrasi 1000 bpj sebesar 53,13% dan ekstrak eti asetat sebesar 66,30%. Kata kunci : Kulit buah maja (Aegle marmelos (L.) Correa, inhibitor alfa glukosidase, efek hipoglikemik Abstract The increasing number of diabetic patiens every year urges community to search for a traditional medicine as an alternative treatment such as the extract of the rind of maja plant (Aegle Marmelos (L.) Correa. This study therefore aims to investigate hypoglycemic activity of the extract of the rind of maja plant as alpha – glucosidase inhibitor.It also uses multilevel experimental extraction of the rind of maja fruit, thin layer chromatography, in vitro alpha glucosidase inhibition assays to test activity of maja rind extract against alpa glucosidase inhibition by measuring the absorption with spectrophotometry and hypoglycemic test of the extract in vivo by measuring the blood glucose of the tested male mice loaded with glucose.The alphaglucosidase inhibition test indicates the percentage of inhibition of ethanol extract of alpha glucosidase enzym with a concentration of1000 ppm is 53.13% and of ethyl acetate extract is 66.30%. Keywords: Rind maja (Aegle Marmelos (L.) Correa fruit rind, alpha-glucosidase inhibitors, hypoglycemic effect
PENDAHULUAN Adanya peningkatan jumlah penderita Diabetes Mellitus setiap tahunnya serta biaya pengobatan diabetes mellitus yang mahal terutama apabila disertai dengan komplikasi klinis mendorong masyarakat untuk mencoba obat tradisional yang dapat dipakai sebagai alternatif pengobatan. Salah satu tanaman tersebut adalah tanaman maja Aegle marmelos (L.) Correa. Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan tanaman maja (Aegle marmelos (L.) Correa mempunyai aktivitas hipoglikemik. Ekstrak metanol daun maja memiliki aktifitas hipoglikemik pada kelinci diabetes yang diinduksi oleh streptozotosin (Arumugam et al., 2008), dan tikus galur Wistar diabetes yang diinduksi oleh aloksan (Sabu and Kuttan, 2004). Ekstrak air buah maja dosis 250 mg/Kg pada tikus galur Wistar lebih efektif daripada glibenklamid sebagai obat hipoglikemik (Kamalakkannan and Prince, 2003). Menurut Kesari et al (2006), ekstrak air biji tanaman maja dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus diabetes menggunakan uji toleransi glukosa pada dosis 250 mg/kgBB setelah 6 jam pemberian . Ekstrak alkohol akar maja mempunyai aktivitas hipoglikemik (Dhankar et al., 2011). . Buah maja mengandung komponen tanin 9%, sedangkan pada kulit buah mencapai 20% (Chavda et al., 2012). Komponen kimia tanin yang terdapat pada kulit buah maja dapat dimanfaatkan sebagai obat. Tanin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder golongan senyawa fenol yang diketahui mempunyai beberapa khasiat yaitu sebagai astringen, anti diare, anti bakteri dan antioksidan (Hagerman, 2002). Astringen dapat mengendapkan protein selaput lendir di permukaan usus halus dan membentuk suatu lapisan yang melindungi usus, sehingga menghambat penyerapan glukosa dan laju peningkatan glukosa darah tidak terlalu tinggi, oleh karena itu kadar glukosa darah menurun (Anggraeni, 2006). Selain menghambat penyerapan glukosa, tanin juga dapat menurunkan daya cerna dengan cara mengikat protein di intestinum (Widodo, 2005). Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas hipoglikemik kulit buah maja (Aegle marmelos (L.) Correa sebagai dari beberapa ekstrak secara in vitro sebagai inhibitor alfa glukosidase
BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biofarmaka Pusat kegiatan Penelitian Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Desain penelitian ini adalah studi eksperimental Pengambilan dan Pengolahan Sampel Lokasi pengambilan sampel di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Sampel yang digunakan adalah bagian kulit buah maja (Aegle marmelos (L.) Correa yang sudah masak. Buah maja dikeluarkan isinya dan dipisahkan dengan kulit buahnya. Kulit buah maja dibersihkan, kemudian dikeringkan tanpa terkena sinar matahari langsung. Setelah kering kemudian ditumbuk kasar. Selanjutnya dihaluskan dengan mesin penggiling dengan ukuran serbuk mesh 40. Ekstraksi sampel Ekstraksi sampel dilakukan secara bertingkat. Pertama sampel di maserasi dengan etil asetat, kemudian filtrat yang diperoleh diuapkan. Ampas yang tersisa dimaserasi kembali dengan etanol 70% dan filtrat yang diperoleh diuapkan Uji Kromatofrafi Lapis Tipis Ekstrak etanol dan etil asetatdielusi menggunakan eluen hexan : etil asetat (5 : 1) dan hexan : etil asetat (1 : 5). Kemudian diamati nodanya pada lampu UV 254 nm dan 366 nm. Selanjutnya disemprot dengan H2So4 10% dan diamati nodanya. Uji Inhibisi Alfa Glukosidase Ekstrak etanol dan etil asetat konsentrasi 1000 bpj diuji aktivitasnya penghambatannya pada enzim alfa glukosidase. Sebagai standar digunakan tablet glucobay 50 mg. Pengumpulan Data Pengumpulan data didasarkan pada aktivitas penghambatan enzim alfa glukosidase berupa nilai absorban dan pengukuran kadar gula darah. Analisis Data Analisis data berupa persen inhibisi, kadar glukosa darah.yang dianalisis secara statistik menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL).
HASIL PENELITIAN Hasil pengujian kadar air dan kadar abu sampel kulit buah maja (Aegle marmelos (L.) Correa diperoleh 0,9% dan kadar abu 0,19%. Pada ekstraksi sampel diperoleh berat ekstrak etil asetat sebesar 4,01 g dengan rendemen 0,40%, dan ekstrak etanol 22,011 g dengan rendemen 2,20%. Tabel 1 memperlihatkan efek penghambatan ekstrak kulit buah maja terhadap enzim alfa glukosidase pada konsentrasi 1000 bpj diperoleh hasil ekstrak etil asetat 66,30%, ekstrak etanol 53,13%, Tabel 2 memperlihatkan efek penghambatan kontrol positif glukobay terhadap enzim alfa glukosidase diperoleh hasil pada konsentrasi 1000 bpj persentase penghambatan 80,0%, 500 bpj (66,14%), 250 bpj (61,21%), 125 bpj (57,62%), 62,5 bpj (51,27%), 31,25 bpj (43,96%) dan 15,625 bpj (36,16%). Analisis regresinya dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1 memperlihatkan profil kromatogram ekstrak etil asetat dan etanol menggunakan cairan pengelusi hexan : etil asetat (5 :1) yang diamati pada sinar UV 366 nm diperoleh 3 noda pada ekstrak etil asetat dan 2 noda pada ekstrak etanol, sedangkan yang diamati pada sinar UV 254 nm noda yang nampak tidak jelas. Pada penampak noda H2SO4 10% diperoleh 4 noda pada ekstrak etil asetat dan 2 noda pada ekstrak etanol. Pada cairan pengelusi hexan : etil asetat (1 : 5) noda tidak nampak jelas pada sinar UV 254 nm, 366 nm dan penampak noda H2SO4 10%.
PEMBAHASAN Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas penghambatan ekstrak etil asetat dan etanol kulit buah maja (Aegle marmelos (L.) Correa pada konsentrasi 1000 bpj terhadap enzim alfa glukosidase sebesar 66,30% dan 53,13%. Aktivitas penghambatan kontrol positif tablet glukobay terhadap enzim alfa glukosidase pada konsentrasi 1000 bpj diperoleh persentase inhibisi 80,0%, 500 bpj 66,14%, 125 bpj 61,21%, 62,5 bpj 51,27%, 31,25 b[j 43,96% dan 15,625 bpj 36,16%. Dari hasil tersebut diperoleh nilai IC50
sebesar 106,11 bpj. Hasil uji aktivitas ini
menunjukkan bahwa aktivitas inhibisi kontrol positif tablet glukobay pada konsentrasi 1000 bpj dibandingkan dengan ekstrak etil asetat dan etanol masih lebih tinggi aktivitas kontrol positif.. Kontrol positif tablet glucobay memiliki potensi inhibisi tinggi,
sedangkan ekstrak etil asetat dan etanol memiliki potensi inhibisi sedang. Nilai IC50 kontrol positif yang diperoleh dinyatakan aktif karena nilai IC50 < 200 g/ mL (Dewi, 2007), sedangkan nilai inhibisi memiliki potensi inhibisi yang tinggi (>75%), rendah (< 50 %) dan sedang (40-75%) (Gholamhoseinian, 2008). Pada uji kromatografi lapis tipis ekstrak etil asetat dan etanol menggunakan cairan pengelusi hexan : etil asetat (5 :1) yang diamati pada sinar UV 366 nm diperoleh 3 noda pada ekstrak etil asetat dan 2 noda pada ekstrak etanol, sedangkan yang diamati pada sinar UV 254 nm noda yang nampak tidak jelas. Pada penampak noda H2SO4 10% diperoleh 4 noda pada ekstrak etil asetat dan 2 noda pada ekstrak etanol. Pada cairan pengelusi hexan : etil asetat (1 : 5) noda tidak Nampak jelas pada sinar UV 254 nm, 366 nm dan penampak noda H2SO4 10%.
KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etil asetat kulit buah maja (Aegle marmelos (L.) Correa mempunyai aktivitas penghambatan terhadap enzim alfa glukosidase sebesar 66,30% dan ekstrak etanol sebesar 53,13%. Adapun saran dari penelitian ini adalah dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengisolsi komponen kimia yang mempunyai aktivitas inhibitor enzim alfa glukosidase
DAFTAR PUSTAKA Anggraeni A.D. (2006). Pengaruh Pemberian Infusa Biji Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar yang Diberi Beban Glukosa. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Diponegoro. Semarang. Arumugam S., Kavimani S., Kadalmani B., Ahmed A.B.A., Akbarsha M.A., et al. (2008). Antidiabetic Activity of Leaf and Callus Extracts of Aegle marmelos in Rabbit. Science Asia, 34 : 317-321. Chavda N., Mujapara A., Mehta S.K and Dodia P.P. (2012). Primary Identification of Certain Phytochemical Constituents of Aegle Marmelos (L.) Corr. Serr Responsible for Antimicrobial Acticity Againts Selected Vegetable and Clinical Phatogen. International Journal of Physical and Social Sciences, (Online), Volume 2, Issue 6 : 194, (http://www.ijmra.us, diakses pada 16 September 2013 ). Dewi R.T. (2007). Inhibitory effect of Koji Aspergillus terreus on glucosidase activity and postprandial hyperglycemia. Pakistan Journal of Biological Science, 18: 3131-3135. Dhankar S., Ruhil S., Balhara M., Dhankar S and Chhillar A.K. (2011). Aegle marmelos (Linn.) Correa: A potential Source of Phytomedicine. Journal of Medicinal
Plants Research, (Online) Vol. 5(9), pp. 1497-1507, (http://www.academicjournals.org/JMPR, diakses pada 16 September 2013). Gholamhoseinian A. (2008). Inhibibitory effect of some iranian plans extracts on the glucosidase. Iranian Journal of Basic Medical Science, 11(1):1-9. Hagerman A.E. (2002). Tannin Handbook. Department of Chemistry and Biochemistry. Miami University. Kamalakkannan N and Prince P.S. (2003). Hypoglycemic of Water Extracts of Aegle marmelos Fruits in Streptozotocin Diabetic Rats. J Ethnopharmacol. 87: 207. Kesari A.N., Gupta R.K., Singh S.K., Diwakar S and Watal G. (2006). Hypoglycemic and Antihypergycemic Seed Extractin Normal and Diabetic Rats. J Ethnopharmacol, 107 : 374. Sabu M.C. and Kuttan R. (2004). Antidiabetic Activity of Aegle marmelos and Its Relationship With Its Antioxidant Properties. Indian J Physiol Pharmacol. 48(1) : 81–88. Widodo W. (2005). Tanaman Beracun Dalam Kehidupan Ternak. Universitas Muhammadiyah Malang Press. Tabel 1. Efek penghambatan ekstrak dan fraksi kulit buah maja (Aegle marmelos (L.) Correa terhadap enzim alfa glukosidase pada konsentrasi 1000 bpj Ekstrak Etil asetat Etanol
% inhibisi 66,30 53,13
Tabel 2. Efek penghambatan kontrol positif tablet glukobay terhadap enzim alfa glukosidase Konsentrasi 1000 bpj 500 bpj 250 bpj 125 bpj 62,5 bpj 31,25 bpj 15,625 bpj
% inhibisi 80,0 66,14 61,21 57,62 51,27 43,96 36,16
Hexan : etil asetat ( 5 : 1 )
UV 254 nm
UV 366 nm Hexan : etil asetat ( 1 : 5 )
UV 254 nm
UV 366 nm
H2SO4 10%
H2SO4 10%
Keterangan: EtOAc = ekstrak etil asetat EtOH = ekstrak etanol
Gambar 1. Profil KLT ekstrak etil asetat dan etanol kulit buah maja (Aegle marmelos (L.) Correa dengan penampak noda sinar UV 254 nm, 366 nm dan H2SO4 10%