1
INTISARI UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hyclocereus Polyrhizus) DENGAN METODE DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) Helda Handayani1; Rakhmadhan Niah2; Anna Khumaira Sari3 Buah naga merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah beriklim tropis kering.Buah naga mulai banyak dibudidayakan dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat.Tingginya tingkat konsumsi masyarakat terhadap buah naga membuat limbah kulit buah naga semakin banyak.Kulit buah naga memiliki banyak manfaat salah satunya dalam produksi pangan sebagai pewarna makanan alami dan sebagai bahan dasarpembuatan kosmetik.Selain itu kulit buah naga memiliki kandungan senyawa-senyawa yang dapat bermanfaatsebagai antioksidan yaitu antosianin yang diduga terdapat didalamnya. Penelitian inibertujuan menentukan aktivitas antioksidanekstrak etanol kulit buah naga merah. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan denganmetode DPPH menggunakan analisis spektrofotometer UV-Visibel, dimana hasil dari absorbansi dimasukan dalam rumus persen aktivitas antioksidan. Setelah didapatkan persen aktivitas antioksidan dilakukan perhitungan IC50menggunakan regresi linier, konsentrasi dengan persen aktivitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentasi peredaman rata-rata antioksidan pada konsentrasi 0,0625 gram sebesar 6,468%, pada konsentrasi 0,125 gram sebesar 9,738%, pada konsentrasi 0,25 gram sebesar 12,286%, pada konsentrasi 0,5 gram sebesar 13,141% dan pada konsentrasi 1 gram sebesar 20,867% dengan nilai IC50 3,14 gram/100 ml . Panjang gelombang maksimal DPPH berada pada gelombang 518 nm. Kata kunci : Aktivitas Antioksidan,Buah Naga Merah, IC50, 1
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
2
ABSTRACT TEST ACTIVITY ANTIOXIDANT RED DRAGON FRUIT EXTRACT PEELS (Hylocereus Polyrhizus) USING DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) Helda Handayani 1; Rakhmadhan Niah2; Anna Khumaira Sari3 Dragon fruit is a plant that originated from dry tropical climates. Dragon fruit is widely cultivated and consumed by many people. The high level of consumption of the dragon fruit dragon fruit peel makes waste more and more. Peel dragon fruit has many benefits one of them in food production as a natural food coloring and as the manufacture of cosmetics. Besides peel dragon fruit contains compounds that can be useful as an antioxidant anthocyanin which allegedly contained therein. This study aimed to determine the antioxidant activity of ethanol extract of red dragon fruit peel. Determination of antioxidant activity by DPPH method using UV-Visibel analysis, where the results of absorbance included in the formula percent antioxidant activity.Having obtained percent antioxidant activity IC50 calculation using linear regression, with the percent concentration of activity. The results showed that the percentage reduction of the average antioxidant at a concentration of 0.0625 gramsof 6.468% , at a concentration of 0.125 grams of 9.738%, at a concentration of 0.25 grams of 12.286%, at a concentration of 0.5 grams of 13.141% and the concentration 1 gram amounted to 20.867% with IC50 values of 3.14 g / 100 ml. DPPH maximum wavelength is at 518 nm wave. Keywords: Antioxidant Activity, Red Dragon Fruit, IC50 1
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
xiv
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar belakang Buah kaya akan vitamin, serat dan mineral yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Oleh
sebab itu manusia sering mengkonsumsi buah-buahan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya. Masyarakat Indonesia sendiri sering mengkonsumsi buah-buahan untuk cuci mulut maupun sebagai pengganti cemilan, kebiasaan tersebut membuat petani sendiri berlombalomba untuk menghasilkan buah-buahan yang berkualitas dan juga mengembangkan berbagai spesies buah-buahan (Kristanto, 2009). Salah satu spesies buah yang saat ini mulai banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia adalah buah naga. Selain karena nama dan bentuknya yang unik, buah naga juga memiliki banyak manfaat. Buah naga merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah beriklim tropis kering.Habitat asli buah naga berasal dari negara Meksiko, Amerika Utara dan Amerika Selatan bagian utara (Kristanto, 2009). Tingginya tingkat konsumsi masyarakat terhadap buah naga membuat limbah kulit buah naga juga semakin banyak.Padahal hal yang cukup menarik adalah manfaat dari kulit buahnya.Keunggulan dari kulit buah naga yaitu kaya polifenol dan merupakan sumber antioksidan. Selain itu aktivitas antioksidan pada kulit buah naga cukup besar, sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi sumber antioksidan alami (Wu ,et al 2006). Peneltian ini menggunakan kulit buah naga spesies Hylocereus polyrhizus (daging merah) karena spesies ini paling sering dijumpai, terutama di toko buah.Hylocereus polyrhizus (daging merah) memiliki kadar kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Hylocereus undatus (daging putih) dan kadar kemanisannya sama dengan buah naga Hylocereus costaricensis(super red). Keunggulan yang paling penting adalah karena bunga
1
4
tanaman buah naga merah selalu muncul setiap saat sehingga produksi setiap musimnya selalu melimpah (Kristanto, 2009). Buah naga di peroleh dari perkebunan di Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut yang mana daerah tersebut umumnya merupakan daerah dataran tinggi dan bergunung-gunung serta dataran rendah yang beriklim tropis.Temperaturnya bergantung pada tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai.Batu Ampar sendiri merupakan daerah dataran rendah sehingga keadaan tanah disana cukup kering dan cocok untuk perkebunan buah naga yang tumbuh pada daerah tropis kering (BPS Kabupaten Tanah Laut, 2015). Hasil yang ingin dilihat pada penelitian ini adalah persentase antioksidan dan mengitung Inhibitor concentration (IC50).Aktivitas Antioksidan yaitu zat yang dapat menetralisir radikal bebas dengan memberikan elektron kepadanya sehingga tidak lagi menjadi radikal bebas dan IC50merupakan konsentrasi zat yang bersifat antioksidan yang dapat melumpuhkan efektifitas radikal bebas sebesar 50% (Kosasih, 2004). Untuk mengukur aktivitas antioksidan dan menghitung IC50kulit buah naga dimaserasi untuk mendapatkan ekstrak kental, maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan HCL 1% dengan perbandingan 9:1. Etanol 96% dipilih sebagai pelarut karena lebih stabil dalam penyimpanan dan sifatnya yang semi polar mengarah ke non polar yang dapat melarutkan kandungan fenolik dan flavonoid pada kulit buah naga merah yang bersifat non polar.Penambahan HCL 1% bertujuan untuk memberikan suasana asam pada pelarut, karena senyawa antosianin yang diduga terdapat didalamnya stabil pada suasana asam (Winarsih, 2007). Metode yang digunakan untuk mengukur aktivitas antioksidan dan menghitung IC50adalah metode DPPH atau 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl yang merupakan pereaksi yang bersifat radikal bebas. Pada metode ini antioksidan (AH) bereaksi dengan radikal bebas
5
DPPH dengan cara mendonorkan atom hidrogen, lalu diukur aktivitas penghambatan radikal bebasnya. Metode ini merupakan metode yang mudah, cepat, sensitif untuk pengujian antioksidan dan hanya memerlukan sedikit sampel dibanding metode yang lain (Amelia, 2011). Pengukuran aktivitas antioksidannya dilihat dari hasil absorbansi panjang gelombang menggunakan spektrofotometri UV-Vis,karena Spektrofotometri UV-Vis memiliki jangkauan panjang gelombang yang lebih besar dibandingkan Spektofotometri UV, sensitivitasnya tinggi, dan mudah membaca analit yang sangat kecil.Spektrofotometri UV-Vis juga lebih mudah digunakan dibanding HPLC (High Performance Liquid Chromatography) yang juga dapat mengetahui aktivitas antioksidan (Gandjar dan Abdul, 2007). Berdasarkan hal tersebut peneliti akan melakukan penelitian uji aktivitas antioksidan kulit buah naga merah yang diperoleh dari kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.