Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016
EKSTRAK KULIT BUAH HAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) sebagai PEWARNA ALAMI PREPARAT SECTION TUMBUHAN SIRSAK (Annona muricata) Skin Extract Red Dragon Fruit (Hylocereus Polyrhizus) As Natural Dyes Mixture Section Of Plants Soursop (Annona Muricata) Choirul Anam, Nurul Mahmudati, Atok Miftachul Hudha Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang e-mail :
[email protected] Abstrak Penggunaan pewarna saat ini banyak dilakukan khususnya dalam bidang penelitian. Pewarnaan dilakukan untuk memperjelas penampang jaringan dan bagian-bagian jaringan dapat dibedakan dengan jelas. Jaringan tumbuhan yang transparan yang sulit dibedakan bagian-bagiannya akan mudah diamati dengan pemberian warna. Eksplorasi pemanfaatan bahan pewarna alami alternatif yang murah dan mempunyai afinitas tinggi terhadap komponen sel dan jaringan sangat penting, sehingga penggunaan kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai pewarna alternatif alami diharapkan menghasilkan alternatif pewarnaan alami untuk menggantikan pewarna biasa. Selain itu juga untuk mengembangkan pengolahan limbah berupa kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) agar tidak terbuang percuma. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan menganalisis kualitas pigmen kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) Penelitian ini menggunakan konsentrasi 30%, 50%, 70%, 90% dan 100% dengan 3 kali pengulangan. Bagian jaringan yang diamati pada tumbuhan sirsak (Annona muricata) adalah jaringan dermal, korteks, berkas pembuluh dan empulur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pigmen kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai pewarna alami preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricaata) mempunyai kualitas yang baik. Hal ini dibuktikan dengan jelasnya bagian jaringan dan bagian-bagian jaringan dapat dibedakan dengan jelas. Kata Kunci : Pewarna Alami, Hylocereus polyrhizus, Section tumbuhan, Jaringan Abstract The use of dyes currently more in particular in the field of research. Staining is done to clarify the cross-section of tissue and tissue sections can be distinguished. Transparent plant tissue that are difficult to distinguish the parts will be easily observed with color application. Exploration of alternative utilization of natural dyes are inexpensive and have a high affinity for components of cells and tissues is essential, so the use of leather red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) as a natural alternative dyes are expected to produce natural coloring alternatives to replace the usual coloring. It is also to develop waste treatment that skin is red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) from being wasted. This research is a qualitative descriptive study aimed to analyze the quality of the skin pigment red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) This study used a concentration of 30%, 50%, 70%, 90% and 100% with 3 repetitions. Tissue sections were observed in plants soursop (Annona muricata) is a dermal tissue, cortex, vascular bundle and pith. The results showed that the skin pigment red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) as a natural dye plant preparations section soursop (Annona muricaata) have a good quality. This is evidenced by the details of the network and parts of the network can be distinguished Keywords: Natural dyes , Hylocereus polyrhizus , Section plants, Tissue 812
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016
PENDAHULUAN Buah naga (Dragon Fruit) merupakan buah pendatang yang banyak digemari oleh masyarakat karena memiliki khasiat dan manfaat serta nilai gizi cukup tinggi. Bagian dari buah naga 30-35% merupakan kulit buah namun seringkali hanya dibuang sebagai sampah. Kulit buah naga mengandung zat warna alami antosianin cukup tinggi. Antosianin merupakan zat warna yang berperan memberikan warna merah berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pengganti pewarna sintetis yang lebihaman bagi kesehatan (Citramukti, 2008). Jenis buah naga yang telah dibudidayakan ada empat, antara lain Buah Naga Daging Putih (Hylocereus undatus), Buah Naga Daging Merah (Hylocereus polyrhizus), Buah Naga Daging Super Merah (Hylocereus costaricensis), dan Buah Naga Kulit Kuning Daging Putih (Selenicereus megalanthus) (Winarsih, 2007). Antosianin adalah kelompok pigmen yang berwarna merah sampai biru yang tersebar dalam tanaman (Abbas, 2003). Antosianin dapat digunakan sebagai pengganti pewarna alami safranin dalam kegiatan pengamatan jaringan. Kegiatan pengamatan jaringan tumbuhan di SMA biasanya dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Jaringan yang umum diamati adalah jaringan pada tanaman dikotil dan monokotil. Pengamatan jaringan tumbuhan akan lebih mudah jika menggunakan pewarna untuk mewarnai jaringan tersebut. Pewarnaan bertujuan agar pembedaan sel atau jaringan dapat dilakukan dengan baik (Nurwanti dkk, 2013).Menurut Gunarso (1989) dalam Gresby (2013), pewarnaan bertujuan agar dapat mempertajam dan memperjelas berbagai elemen tisu, terutama sel-selnya, sehingga dapat dibedakan dan ditelaah dengan mikroskop.Penggunaan bahan pewarna dalam kegiatan praktikum dan pengamatan sel/jaringan di dunia akademik, baik di tingkat SMP, SMA dan Perguruan Tinggi biasanya hanya bersifat terbatas. Sehingga dibutuhkan bahan pewarna yang bersifat alternatif sebagai pengganti atau sebagai pilihan lain dari bahan pewarna yang biasanya digunakan seperti safranin. Pewarnaan alternatif merupakan pewarnaan pengganti yang lebih efisien untuk menggantikan pewarna yang biasanya digunakan (Gresby, 2013). Eksplorasi untuk pemanfaatan bahanpewarna alternatif yang murah dan mempunyai afinitas tinggi terhadap komponen sel sangat penting guna menekan kendala yang terjadi dalam proses praktikum atau pengamatan sel dan jaringan tumbuhan. Bahan pewarna alternatif yang dapat digunakan adalah bahan pewarna dari alam. Bahan pewarna dari alam dapat diperoleh dari proses ekstraksi bagian-bagian tanaman seperti buah, biji, daun, kulit kayu, atau kelopak bunga (Wismaji dkk, 2010). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pigmen antosianin dalam kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai pewarna alami preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricata) METODE PENELITIAN Terdapat 2 tahap dalam proses pemanfaatan daur ulang limbah kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) seabagi pewarna alami preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricata). Adapun tahap yang pertaman yaitu pembuatan ekstrak kulit buah naga merah 813
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016
(Hylocereus polyrhizus) dan tahap yang kedua yaitu pembuatan preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricata). Prosedur dalam metode ini adalah sebagai berikut. 1. Tahap pembuatan pewarna alternatif ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%.Tahap pembuatan preparat jaringan tumbuhan, membuat preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricata) dengan metode parafin yang diwarnai menggunakan pewarnaan alami dari ekstrak kulit buah naga merah dengan konsentrasi 30%, 50%, 70%, 90%, dan 100% dan yang diwarnai dengan pewarnaan sintetis safranin. 2. Tahap pengamatan preparat dilakukan oleh para penelaah dari instruktur dan asisten Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang serta peneliti sendiri pada preparat section batang tumbuhan sirsak (Annona mricata) hasil pewarnaan alami ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan hasil pewarnaan safranin. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung menggunakan mikroskop, dan didokumentasi dengan kamera langsung dari mkroskop. Data yang terkumpul kemudian dianalisis deksriptif kualitatif dari hasil pengamatan dan dokumentasi langsung dari mikroskop. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Ringkasan Data Kejelasan Preparat dan Kekontrasan Warna pada Preparat Section Bagian Organ Batang Tumbuhan Sirsak (Annona muricata) dengan Pewarnaan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dan Dengan Pewarnaan Safranin. No.
1 2 3 4 5 6
Perlakuan Kejelasan Preparat (%) Pewarnaan Sangat Jelas Tidak Jelas Jelas 30% 20 53,33 26,66 50% 33,33 46,66 20 70% 40 46,66 13,33 90% 20 26,66 53,33 100% 20 46,66 33,33 Safranin 60 40 0
Kekontrasan Warna (%) Sangat Kontras Tidak Kontras Kontras 6,66 40 53,33 33,33 46,66 20 20 46,66 33,33 46,66 26,66 26,66 13,33 46,66 40 60 40 0
b
a
c
Gambar 1. Foto preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricatat) dengan pewarnaan eskstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan konsentrasi 30% menggunakan perbesaran 4x10. a) ulangan 1, b) ulangan 2, c) ulangan 3. 814
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016
a
b
Gambar 2. Foto preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricatat) dengan pewarnaan eskstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan konsentrasi 50% menggunakan perbesaran 4x10. a) ulangan 1, b) ulangan 2, c) ulangan 3
b c a Gambar 3. Foto preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricatat) dengan pewarnaan eskstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan konsentrasi 70% menggunakan perbesaran 4x10. a) ulangan 1, b) ulangan 2, c) ulangan 3
c c
b
a
Gambar 4. Foto preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricatat) dengan pewarnaan eskstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan konsentrasi 90% menggunakan perbesaran 4x10. a) ulangan 1, b) ulangan 2, c) ulangan 3
a
b
c
Gambar 5. Foto preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricatat) dengan pewarnaan eskstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dengan konsentrasi 100% menggunakan perbesaran 4x10. a) ulangan 1, b) ulangan 2, c) ulangan 3 815
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016
Gambar 6. Foto preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricatat) dengan pewarnaan sintetis safranin 100% Pewarnaan preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricata) dengan konsentrasi 30% menunjukkan hasil yang hampir sama di tiap pengulangan. Ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) yang diberikan pada setiap pengulangan kurang teresap sempurna sehingga jaringan kurang kurang terwarnai dengan baik. Kurang sempurnanya pewarnaan dengan konsentrasi 30% tetapi jaringan-jaringan pada batang masih dapat dibedakan. Hal berbeda didapatkan dari pewarnaan preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricata) dengan konsentrasi 50%. Pewarnaan yang diberikan terserap dengan baik pada ulangan 1, ulangan 2 maupun ulangan 3 dan bagian-bagian jaringan pada batang dapat dibedakan dengan jelas. Hasil serupa juga didapatkan dari pewarnaan dengan konsentrasi 70% yang jaringan-jaringan pada batang dapat menyerap warna dengan baik. Bagianbagian jaringan pada batang preparat ulangan 1, ulangan 2 dan ulangan 3 dapat dibedakan dengan jelas. Pewarnaan dengan konsentrasi 90% pada jaringan batang baik ulangan 1, ulangan 2 maupun ulangan 3 terwarnai dengan baik namun melekatnya warna kurang kuat sehingga sedikit pudar. Konsentrasi yang diberikan pada preparat batang ulangan 1 memberikan hasil yang baik dan bagian-bagian jaringan dapat dibedakan cukup jelas. Namn pada ulangan 2 dan ulangan 3 terlihat pewarnaan kurang sempurna karena warna tidak mengikat kuat meskipun bagian-bagian jaringan masih dapat dibedakan. Berbeda hal nya pada pewarnaan dengan safranin yang pewarna terikat sempurna sehingga bagian-bagian jaringan dapat dibedakan dengan jelas. Pemberian ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) mempengaruhi kualitas preparat section tumbuhan sirsak (Annona muricata). Pada setiap konsentrasi yaitu 30%, 50%, 70%, 90% dan 100%, preparat ulangan 1, ulangan 2 dan ulangan 3 mempunyai kualitas preparat yang berbeda-beda. Pewarnaan ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizys) yang mempengaruhi kualitas preparat section tumbuhan sirsak (Annona mricata) menandakan bahwa kandungan antosianin pada kulit buah naga merah mempunyai pH asam, sedangkan bagian jaringan tumbuhan pada preparat section tumbuhan sirsak yang terwarnai oleh pewarna alami dari ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) mempunyai pH basa. Proses pewarnaan pada preparat jaringan tumbuhan dikarenakan adanya reaksi ikatan elektrostatik antara muatan ion zat warna dan bagian sel berbeda muatan sehingga jaringan tumbuhan tidak terwarnai menjadi merah. Zat warna basa memiliki muatan ion negatif dan 816
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016
zat warna asam mempunyai muatan ion positif (Bisri, 2014). Menurut Gresby (2013), bahwa zat warna asam mewarnai bagian sel yang bersifat basa dan sebaliknya, zat warna basa mewarnai bagian sel yang bersifat asam. Nurwanti (2013) mengemukakan bahwa antosianin yang memiliki pH asam mewarnai dinding sel berselulosa yang memiliki pH basa. Ion positif pada zat akan terlepas dan berikatan kovalen dengan ion negatif yanng ada pada dinding sel jaringan. PENUTUP Kesimpulan Hasil penelitina menunjukkan pigmen kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) mempunyai kualitas yang baik sebagai pewarna alami preparat section tumbuhan sirsak (Annona mricata). Konsentrasi 50% adalah konsentrasi terbaik dari pigmen kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai pewarna alami preparat section tumbuhan sirsak (Annona mricata) yang didasarkan pada kejelasan preparat yang dapat menyerap pigmen dan kekontrasan warna yang dihasilkan. Saran Dilakukannya pengubahan ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dari yang bersifa cair menjadi bubuk agar dapat digunakan setiap saat. Diperlukannya zat pangawet bahan pewarna dalam penggunaan sebagai pewarna preparat agar pewarnaan dapat bertahan lama. Aplikasi pewarnaan alternatif ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dianjurkan digunakan pada preparat section bagian batang tumbuhan sirsak (Annona muricata) yang bersifat preparat segar, bukan bersifat sebagai preparat permanen. DAFTAR PUSTAKA Abbas, A. 2003. Identifikasi dan Pengujian Stabilitas Antosianin Bunga Kana Serta Aplikasinya pada Produk Pangan. Skripsi. Unversitas Muhammadiyah Malang. Bisri, Chasan, dkk. 2014. Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Pewarnaan Alternatif Alami Preparat Section Tanaman Cabe Merah Besar (Capsicum annuum L.). Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah MalangTryono, Kharis.2013. Keanekaragaman Hayati Dalam Menunjang Ketahanan Pangan. Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 11 No. 1. Hal. 214-221. Citramukti, I. 2008. Ekstraksi dan Uji Kualitas Pigmen Antosianin pada Kulit Buah Naga Merah (Kajian Masa Simpan Buah dan Penggunaan Jenis Pelarut). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang. Gresby, Aknesia. 2013. Pemanfaatan Filtrat Daun Jati Muda (Tectona grandis) sebagai Bahan Pewarna Alternatif Pembuatan Preparat Maserasi Batang Cincau Rambat (Cyclea Barbata) Skripsi. Fakultas Keguruann dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang. Nurwanti, M., Budiono, J.D., & Pratiwi P., Rinie.2013. Pemanfaatan Filtrat Daun Muda Jati sebagai Bahan Pewarna Alternatif dalam Pembuatan Preparat Jaringan Tumbuhan. Jurnal BioEdu Vol. 2/No. 1. 817
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016
Wismaji, G., Winingsih, E., & Cahya P., A.N. 2010.Pemanfaatan Pewarna Alam Nabati sebagai Agen Pewarna Alternatif untuk Pengamatan Mikroskopis Jaringan Tumbuhan. Program Kreatifitas Mahasiswa. Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta.
818