PENGARUH EKSTRAK BUNGA DAN EKSTRAK KULIT BUAH Delonix regia SEBAGAI ZAT ANTI-Plasmodium DENGAN UJI IN VIVO PADA MENCIT Swiss Webster YANG DIINFEKSI Plasmodium berghei Pratika Dewi1, Fatmawaty2 1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2. Staff Departemen Kimia Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Abstrak Resistensi Plasmodium terhadap obat antimalaria merupakan masalah yang harus diatasi. Salah satu caranya dengan mencari obat baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bunga dan ekstrak kulit buah Delonix regia dalam menurunkan densitas Plasmodium. Penelitian menggunakan desain uji eksperimental. Berdasarkan hasil uji fitokimia diketahui kadar alkaloid dalam ekstrak kulit buah lebih tinggi dibandingkan kadar alkaloid dalam ekstrak bunga. Hal ini sesuai dengan hasil uji in vivo pada mencit yang diinfeksi Plasmodium berghei. Mencit yang mendapatkan ekstrak kulit buah dengan dosis 2,8 mg/mencit, 8,4 mg/mencit dan 14 mg/mencit mengalami penurunan densitas Plasmodium sedangkan pada mencit yang mendapatkan ekstrak bunga terjadi kenaikan densitas Plasmodium. Berdasarkan uji Post Hoc LSD didapatkan adanya perbedaan perubahan densitas Plasmodium yang signifikan pada mencit yang mendapatkan kontrol negatif dibandingkan dengan mencit yang mendapatkan ekstrak kulit buah dosis kecil, sedang maupun besar dengan nilai p 0,00; 0,03 dan 0,022. Sedangkan perbedaan yang tidak signifikan di dapatkan saat perubahan densitas Plasmodium pada mencit yang mendapatkan kontrol negatif dibandingkan dengan mencit yang mendapatkan ekstrak bunga dengan nilai p 0,156; 0,064 dan 0,923. Dapat disimpulkan ekstrak kulit buah dapat menurunkan densitas Plasmodium. Abstrak The effect of Delonix regia’s flowers extract and rinds extract as antiplasmodial substance with in vivo test in Swiss Webster mice infected by Plasmodium berghei. Resistance of Plasmodium to anti-malaria drugs is a problem that necessary to be solved. One of the way is create new drugs. The purpose of this study to determine the effect of flowers extracts and rinds extracts of Delonix regia to decrease density of Plasmodium. This study use experimental design. Based on the results of phytochemical test known that alkaloid levels in rind’s extract is higher than flower’s extract. This is consistent with the results of in vivo test in mice infected by Plasmodium berghei. The mice whom get rind’s extract dose ie 2,8 mg/mice, 8,4 mg/mice dan 14 mg/mice shown decrease of parasitemia, mean while mice whom get flowers shown increase of parasitemia. Based on Post
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
Hoc LCD test, there is significantly difference in density change of plasmodium in mice whom get negative control compare with mice whom get small dose, medium dose and high dose of rinds extracts with the value of p 0,00; 0,03 and 0,022. While there is no significantly difference when mice whom get negative control compare with mice whom get small dose, medium dose and high dose of flowers extracts with the value of p 0,156; 0,064 and 0,923. It can be concluded that rind’s extract of Delonix regia can decrease parasitemia. Keywords: rind’s extract of Delonix regia, flower’s extract of Delonix regia, Plasmodium berghei, phytochemical, dose, parasitemia
Pendahuluan
Malaria sebenarnya suatu penyakit yang
Malaria
adalah
penyakit
infeksi
sudah
pencegahannya.
permasalahan
berfungsi
terutama
Negara
di
dunia
berkembang
cara
penyembuhannya termasuk juga cara
Plasmodium yang menjadi salah satu kesehatan
diketahui
untuk
menghambat
Obat-obatan
yang
membunuh
atau
pertumbuhan
dan
termasuk Indonesia. Berdasarkan data
reproduksi Plasmodium sudah beredar
Departemen Kesehatan RI disebutkan
di pasaran. Akan tetapi di lain pihak
bahwa sekitar 500 juta penduduk
terdapat
mengalami
setiap
resistensi Plasmodium terhadap obat
tahunnya dan 1 dari penduduk yang
terutama obat golongan klorokuin.3
sakit meninggal dunia.1
Parasit malaria yang telah mengalami
infeksi
malaria
masalah
peningkatan
resistensi dapat menyebar dan hal ini Tahun 2007 dilaporkan bahwa 80%
merupakan masalah yang berat bagi
dari seluruh kabupaten yang ada di
dunia kesehatan. Cara yang dapat
Indonesia
dilakukan untuk mengatasi hal ini
malaria.
merupakan Persebaran
endemis
penduduk
di
adalah dengan menemukan obat anti-
daerah endemis malaria juga cukup
Plasmodium yang mampu membunuh
besar yaitu 45% dari seluruh jumlah
parasit yang telah resisten.
penduduk Indonesia sehingga dapat dipastikan
penyakit
malaria
Tumbuh-tumbuhan
sekarang
ini
merupakan salah satu masalah yang
sedang popular digunakan sebagai
harus menjadi perhatian pemerintah
obat alami untuk mengatasi berbagai
Indonesia.2
penyakit termasuk malaria, terutama setelah ditemukan adanya resistensi
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
malaria
klorokuin.4,5
terhadap
Tumbuhan
yang
manfaatnya
sudah
sebagai
Metode Penelitian
diteliti
obat
anti-
Desain Penelitian
Plasmodium adalah Citrus grandis, buah merah (Pandanus conoideus),
Penelitian ini menggunakan desain
Strychnos
eksperimental
voyronii,
myrtoides,
Hazomalania
dan Delonix regia. Delonix
untuk
mengetahui
pengaruh ekstrak bunga dan ekstrak
regia merupakan salah satu bagian
kulit
dari
menurunkan jumlah parasit malaria
AM-1
antimalaria
decoction, yang
suatu
obat
baru-baru
ini
yaitu
buah
Delonix
Plasmodium
regia berghei
untuk yang
ditemukan di Afrika.5,6 Di Indonesia
disuntikkan pada mencit jenis Swiss-
Delonix regia atau yang lebih akrab
webster. Plasmodium berghei dipilih
dengan
karena memilki beberapa kesaamaan
nama
Flamboyan
telah
digunakan oleh penduduk di Nusa
sifat
Tenggara Timur.
yang
dengan Plasmodium falciparum menyebabkan
malaria
pada
manusia.3,7 Berdasarkan beberapa hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengetahui
yang
bertujuan
Lokasi dan Waktu Penelitian
untuk
potensi bunga dan kulit
Penelitian ini dilakukan di Departemen
buah tanaman Delonix regia sebagai
Kimia Fakultas Kedokteran Universitas
obat anti malaria. Pada penelitian ini
Indonesia,
dilakukan 2 uji yaitu uji in vitro dan uji
Pengembangan
in vivo yang bertujuan mengetahui
Kesehatan Republik Indonesia, dan
jenis senyawa aktif anti malaria yang
Departemen
terkandung dan pengaruh dari bunga
Kedokteran
Delonix regia dan kulit batang Delonix
Penelitian ini dilakukan dalam 24
regia dalam bentuk ekstrak untuk
bulan, yaitu dari bulan Desember 2010
menurunkan densitas Plasmodium sp.
sampai bulan Desember 2012.
Pusat
Penelitian
dan
Departemen Parasit
Universitas
Fakultas Indonesia.
Hewan Coba Penelitian ini menggunakan Hewan coba
mencit
jenis
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
Swiss-webster,
berjenis kelamin jantan, sehat, berusia
Alat
2-3 bulan dan dengan berat badan 20-
1. Mesin maserasi
30 gram.
2. Mortil 3. Gelas kimia 4. Tabung reaksi dan rak tabung
Besar sampel
5. Neraca 3 lengan Penelitian
ini
dilakukan
terhadap
6. Neraca mikrogram
delapan kelompok perlakuan yaitu 6
7. Spuit 2,5 cc
kelompok uji, 1 kelompok kontrol
8. Gunting
negatif,
dan
9. Tabung semprot
positif.
Besar
1
kelompok
kontrol
sampel
dihitung
10. Mikroskop cahaya 11. Object glass
menggunakan rumus Frederer. (t-1)(n-1) ≥ 15
12. Counter number
(8-1)(n-1) ≥ 15
13. Pipet tetes 14. Blender
7(n-1) ≥ 15
15. Kompor listrik
7n-7 ≥ 15 7n ≥22
16. Timbangan
n ≥ 3,14
17. Gelas ukur
n≈4 Berdasarkan
perhitungan
di
atas
Bahan
besar sampel yang diperlukan untuk
1. Bunga dan kulit batang Delonix
setiap perlakuan adalah 4 mencit.
regia 2. Etanol
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3. Kloroform
Kriteria inklusi: Mencit jantan yang
4. Ammonia 10%
sehat dengan berat badan 20-30 gram
5. Pelarut Meyer’s
yang berusia 2 sampai 3 bulan dan
6. Akuades
pada
7. Bubuk magnesium
sediaan
darah
tepi
mencit
tersebut di temukan parasit malaria
8. HCl pekat
(stadium apapun) setelah dilakukan
9. Amil alkohol
inokulasi Plasmodium berghei.
10. Asam asetat anhidrida
Kriteria eksklusi: Mencit yang mati saat
11. H2SO4 pekat
percobaan.
12. FeCl3 1% 13. Klorokuin
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
14. Plasmodium berghei
menggunakan rotator evaporator yang
15. Mencit Swiss-Webster
berkecepatan 50 rpm pada suhu <50o
16. Buffer
C sampai menjadi kental dan pekat.
17. Petroleum eter
Filtrat yang sudah kental kemudian
18. Giemsa
dikeringkan
19. Methanol
oven yang bersuhu 30-40o hingga
20. Minyak emersi
didapatkan berat yang tetap.
dengan
menggunakan
Tahapan Penelitian 2. Penapisan Fitokimia 1.
Ekstraksi
dan
isolasi
senyawa
dalam Delonix regia
Penapisan fitokimia yang dilakukan adalah
Bahan
yang
digunakan
secara
semikuantitatif.
untuk
Penapisan fitokimia ini bertujuan untuk
penelitian diperoleh dari Kebun Raya
mengetahui komponen zat kimia yang
Bogor dan Balitro (Balai Penelitian
terkandung dalam bunga dan kulit
Tanaman
buah
Tropis).
Bahan
tersebut
Delonix
regia.
Penapisan
dibersihkan lalu dijemur sampai kering.
fitokimia
Kemudian
sampai
menggunakan metode Cuilei (1982).8
menjadi serbuk. Serbuk diekstraksi
Komponen kimia yang diidentifikasi
secara maserasi. Maserasi merupakan
merupakan komponen yang diduga
suatu
mempunyai
bahan
cara
digiling
ekstraksi
mendapatkankandungan
untuk senyawa
aktif dalam bahan yang dimaserasi
alkaloid,
dalam
sifat
penelitian
antimalaria
flavonoida,
fenolik,
ini
yaitu dan
terpen.
dengan cara direndam dan diaduk menggunakan
pelarut
tertentu.
Penelitian ini menggunaakan pelarut etanol.
Bahan-bahan
yang
3. Penentuan besar dosis ekstrak dan kontrol
sudah
menjadi serbuk direndam dan diaduk
Dosis ekstrak yang diberikan pada
dengan etanol secara berkala selama
mencit didasarkan pada dosis Delonix
48 jam. Kemudian direndam berkali-
regia pada tikus yang digunakan suatu
kali sampai berbentuk maserat yang
percobaan. Dosis tersebut adalah 200
artinya
Maserat
mg/kgBB dan 400 mg/kgBB.9 Dosis
dengan
lethal Delonix regia belum diketahui
tersari
kemudian
sempurna. diuapkan
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
sehingga peneliti memilih dosis yang
penelitian ini klorokuin diberikan setiap
lebih rendah, dosis diantaranya dan
hari sehingga dosis perharinya adalah
dosis yang lebih tinggi. Dosis tersebut
200 mg/hari. Konversi dosis klorokuin
yaitu 100 mg/kgBB (dosis kecil), 300
untuk mencit diperoleh dari dosis
mg/kgBB (dosis sedang) dan 500
manusia.
mg/kgBB (dosis besar). Dosis yang
mengalikannya
diberikan pada mencit diperoleh dari
Sehingga rumus penghitungan dosis
hasil konversi dosis tikus dengan cara
klorokuinnya adalah:
dikalikan dengan 0,14 (angka konversi
Dosis manusia/hari x 0,0026 = 200
dari tikus ke mencit).10 Pada penelitian
mg/hari x 0,0026 = 0, 52 mg/mencit
tersebut menggunakan tikus dengan
Jadi berdasarkan perhitungan di atas
berat badan 200 gram (0,2 kg).
didapatkan dosis ekstrak bunga dan
sehingga
rumus
esktrak kulit buah yang diberikan pada
penghitungan dosis ekstrak bunga dan
mencit adalah 2,8 mg/mencit, 8,4
ekstrak
mg/mencit dan 14 mg/mencit. Dosis
ditentukan kulit
buah
Delonix
regia
Caranya
dengan
dengan
0,0026.10
adalah:
klorokuin yang diberikan pada mencit
BB tikus (dalam kg) x dosis tikus x
adalah 0,52 mg/mencit.
0,14 Dari rumus tersebut diperoleh hasil perhitungan dosis:
5. Uji Efektifitas senyawa aktif Delonix regia secara in vivo
- Dosis kecil 0,2 kg x 100 mg/kg x 0,14 = 2,8 mg/mencit
a.
Inokulasi
mencit
menggunakan
Plasmodium berghei
- Dosis sedang
Plasmodium berghei disuntikkan ke
0,2 kg x 300 mg/kg x 0,14 = 8,4
mencit donor secara intraperitoneal
mg/mencit
dalam bentuk suspen si yang diacirkan
- Dosis besar
dengan akuades sebanyak 0,2 ml.
0,2 kg x 500 mg/kg x 0,14 = 14
Selanjutnya mencit diinkubasi selama
mg/mencit
7 hari atau sampai ditemukan adanya stadium parasit. Kemudian jantung
Dosis klorokuin yang digunakan pada
dari mencit donor diambil darahnya.
penelitian ini didasarkan pada dosis
Darah tersebut disuntikkan ke mencit
klorokuin pada manusia yaitu 600 mg
sampel secara intraperitoneal. Mencit
yang diberikan selama 3 hari. Pada
kemudian
diinkubasi
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
sampai
ditemukan adanya stadium parasit
memenuhi
dalam sediaan darah tepinya melalui
terinfeksi parasit dan yang kedua
pemeriksaan mikroskopis.
setelah 3 kali pemberian larutan uji dan
kriteria
kontrol
inklusi
untuk
mengetahui
b. Pembuatan sediaan apus darah
\pengaruh
Pada
menurunkan densitas parasit.
penelitian
ini
dilakuakn
larutan
yaitu
tersebut
untuk
pembuatan sediaan darah tebal dan c. Pemeriksaan mikroskopik
sediaan darah tipis.
Sediaan
• Sediaan darah tipis
apus
darah
Darah mencit yang diperoleh dengan
menggunakan
memotong ekor mencit di teteskan di
dengan perbesaran 1000 kali. Parasit
ujung kaca objek. Kemudian darah di
dihitung pada 1000 eritrosit kemudian
disapukan
hasilnya
secara
merata
mikroskop
diperiksa
dijadikan
dalam
cahaya
bentuk
menggunakan kaca objek lain sampai
densitas (persen parasitemia) dengan
terbentuk gambaran seperti lidah api.
menggunakan rumus
Sediaan dikeringkan kemudian ditetesi methanol
dan
ditunggu
kembali
sampai kering.
!"#$%ℎ !"#"$%& !"#"$ 1000 !"#$"%$ ! 100 % 1000
• Sediaan darah tebal Darah mencit diteteskan di ujung lain object
glass
kemudian
diratakan
hingga membentuk daerah lingkaran. Sediaan
darah
ditunggu
sampai
Pengujian aktivitas anti Plasmodium berghei dilakukan dalam 8 kelompok perlakuan yaitu 3 kelompok mencit yang diberikan ekstrak bunga dengan
kering. Pewarnaannya menggunakan giemsa. Caranya
sediaan
di
tetesi
cairan
giemsa 3% sampai seluruh permukaan tertutupi cairan kemudian ditunggu selama 30 menit. Sediaan di cuci dengan air mengalir menggunakan botol
c. Pengujian aktivitas antimalaria
semprot.
Kemudian
tunggu
sampai kering. Sediaan darah di buat
dosis berbeda, 3 kelompok mencit yang diberikan ekstrak kulit buah dengan dosis berbeda, kontrol negatif dan kontrol positif. Bahan uji dan kontrol yang diberikan antara lain: Kelompok 1: diberikan larutan uji ekstrak bunga Flamboyan dosis 2,8 mg/ mencit
2 kali, yaitu setelah masa inokulasi untuk
mengecek
apakah
mencit
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
Kelompok 2: diberikan larutan uji
Analisis Data
ekstrak bunga Flamboyan dosis 8,4 mg/ mencit
Data yang digunakan adalah selisih
Kelompok 3: diberikan larutan uji
H3 dikurangi H0.
ekstrak bunga Flamboyan dosis 14
menggunakan analisis varians satu
mg/ mencit
arah (one way Annova) pada batas
Kelompok 4: diberikan larutan uji
kepercayaan
ekstrak kulit buah Flamboyan dosis 2,8
mengetahui adanya penurunan jumlah
mg/ mencit
parasit
Kelompok 5: diberikan larutan uji
parasit. Selanjutnya data dianalisis
ekstrak kulit buah
menggunakan uji Post Hoc LSD untuk
Flamboyan dosis
0,95
atau
Data dianalisis
(α=0,05)
penambahan
8,4 mg/ mencit
mengetahui
kelompok
Kelompok 6: diberikan larutan uji
memberikan
ekstrak kulit buah Flamboyan dosis 14
penghambatan
mg/ mencit
yang paling bermakna.
untuk jumlah
uji
yang
perbedaan pertumbuhan parasit
Kelompok 7: diberikan kontrol negatif berupa akuades
Hasil dan Pembahasan
Kelompok 8: diberikan kontrol positif
Hasil uji fitokimia
yaitu klorokuin dengan dosis 0,52 mg/ Penelitian
mencit
ini
menggunakan
uji
kontrol
fitokimia untuk mengetahui kandungan
dilakukan setelah dipastikan mencit
senyawa kimia pada bunga dan kulit
sudah
buah Delonix regia. Uji kimia yang
Pemberian
bahan
uji
berhasil
dan
terinfeksi
yaitu
ditemukan stadium Plasmodium pada
dilakukan
sediaan darah tepinya. Bahan uji
semikuantitatif. Senyawa kimia yang
diberikan
sonde
diteliti antara lain alkaloid, flavonoid,
sebanyak 2,8 cc (bahan uji dilarutkan
terpen dan fenolik. Hasil uji fitokimia
menggunakan akuades). Teknik sonde
yang
dilakukan dengan cara mencit difiksasi
tabel di bawah ini.
dengan
teknik
menghasilkan
diperoleh
pada bagian punggung dengan mulut terbuka kemudian berikan larutan uji menggunakan
spuit
ke
dalam
mulutnya. Bahan uji diberikan 1 kali sehari selama 3 hari berturut-turut.
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
ditampilkan
data
dalam
Tabel 1. Hasil uji fitokimia senyawa
350
aktif dalam Delonix regia
Alkaloid
Kulit buah
+
++
++++
++
Terpen
+
++
Fenolik
+++
++
Flavonoid
Tabel diatas ekstrak
menjelaskan bahwa
kulit
buah
Delonix
regia
densitas Plasmodium
Bunga
Kulit buah dosis kecil
300
mempunyai kandungan alkaloid dan
250
Kulit buah dosis sedang
200
Kulit buah dosis besar Bunga dosis kecil
150
Bunga dosis sedang
100
terpen yang lebih tinggi daibandingkan dengan kadungannya pada ekstrak bunga.
Sedangkan
Bunga dosis besar
50
kandungan
flavonoid dan fenolik pada bunga
Kontrol nega:f
0
Delonix regia lebih tinggi dibandingkan
H0
H3
waktu (hari)
dengan kandungannya dalam ekstrak kulit buah.
Gambar 1. Grafik perubahan densitas
Hasil uji in vivo
Plasmodium
Pada uji in vivo pengamatan dilakukan pada
H0
atau
sebelum
mencit
mendapat perlakuan dan H1 atau setelah
mencit
perlakuan. pada
grafik
mendapat
Hasilnya
kali
digambarkan
perubahan
Plasmodium (gambar 1).
3
densitas
Pembahasan Uji fitokimia semikuantitatif bunga dan kulit
buah
Delonix
regia
yang
ditampilkan
pada
tabel
menunjukkan
bahwa
kandungan
alkaloid
bunga
dibandingkan
(+)
1
lebih
kecil
kandungannya
pada
kulit buah (++) dan pada ekstrak bunga (+) kandungan terpennya juga lebih
rendah
dibandingkan
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
pada
ekstrak kulit buah (++). Alkaloid dan
mencit yang diberikan ekstrak bunga.
terpen berdasarkan literature yang ada
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
sebelumnya diketahui mempunyai efek
karena efek dari kedua zat tersebut
antimalaria.11,12
fitokimia
bukan
menghambat
sesuai dengan uji in vivo pada mencit.
parasit
namun
Mencit
antioksidan
yang
Hasil
uji
diberikan
perlakuan
pertumbuhan
memberikan dan
efek
modulasi
dengan diberikan ekstrak kulit buah
imunitas.11,13
dalam berbagai dosis baik dosis besar,
dapat meningkatkan imunitas mencit
dosis sedang maupun dosis kecil
dan membuang oskidan-oksidan yang
mengalami
densitas
menyebabkan kerusakan pada sel
sedangkan
dan jaringan. Adanya imunomodulasi
penurunan
Plasmodium
berghei
mencit
mendapat
yang
dengan
diberikan
perlakuan
ekstrak
bunga
dan
antioksidan
dapat
Delonix regia mengalami peningkatan
densitas
densitas Plasmodium berghei. Hal
tinggi.
tersebut
digambarkan
pada
kedua
efek
tersebut
membuat
bertahan
hidup
mencit
walaupun
Plasmodium-nya
cukup
grafik
perubahan densitas Plasmodium pada
Dosis kulit buah Delonix regia yang
gambar 1.
paling
besar
menurunkan
potensinya densitas
dalam
Plasmodium
fenolik
berghei adalah kulit buah dosis kecil
pada ekstrak bunga Delonix regia
(lihat gambar 1). Pada grafik dapat
(+++) berdasarkan hasil uji fitokimia
dilihat bahwa
secara semikuantitatif lebih besar
Plasmodium berghei pada mencit
dibandingkan
senyawa
yang mendapatkan ekstrak kulit buah
aktif fenolik pada ekstrak kulit buah
dosis kecil hampir sama dengan
Delonix regia (++) dan kandungan
penurunan
senyawa aktif flavonoid pada ekstrak
berghei pada mencit yang diberikan
bunga Delonix regia (++++) lebih
klorokuin
besar dari kandungan senyawa aktif
(kemiringan garisnya sama). Dosis
flavonoid dalam ekstrak kulit buah
ekstrak kulit buah Delonix regia yang
Delonix regia (+). Hasil uji
in vivo
paling
yang
mencit
menurunkan
Kandungan
senyawa
kandungan
dilakukan
menunjukan
aktif
pada
adanya
peningkatan
densitas Plasmodium berghei pada
berghei
penurunan densitas
densitas sebagai
rendah
Plasmodium kontrol
potensinya
densitas
positif
dalam
Plasmodium
ekstrak kulit buah dosis
besar. Hasil uji fitokimia dan in vivo
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
tersebut sesuai dengan hasil analisis
normalitas
statistik. Dosis kecil menjadi lebih
Kolmogorov-Smirnov. Pada penelitian
besar potensinya dalam menurunkan
ini
data
yang
dihasilkan
densitas Plasmodium kemungkinan
(p=0,975)
dan
tersebar
disebabkan oleh karena minimum
(p=540). Analisis menggunakan uji
inhibitory concentration (MIC) untuk
one way Annova dapat mengetahui
membunuh
apakah
Plasmodium
sudah
mengguankan
ada
normal
homogen
perbedaan
yang
dicapai oleh ekstrak kulit buah dosis
bermakna
kecil. Kemungkinan lain yang bisa
kenaikan
menyebabkan hal itu adalah dosis
densitas Plasmodium berghei pada
besar
sudah
semua kelompok uji. H1 menyatakan
mencapai dosis yang memberikan
terdapat perbedaan yang signifikan
efek toksik, namun hal tersebut masih
pada
belum bisa dipastikan. Hal lain yang
Plasmodium berghei pada semua
bisa
penurunan
kelompok uji. Sedangkan H0 adalah
densitas Plasmodium adalah densitas
kebalikan dari H1. H0 diterima apabila
Plasmodium pada mencit sebelum
nilai p>0,05. Sedangkan H1 diterima
diberikan perlakuan atau densitas
jika
awal.
awal
berdasarkan uji one way Annova (Terlampir), didapatkan hasil p=0,000
dan
dosis
sedang
mempengaruhi
Densitas
Plasmodium
mempengaruhi
dosis
minimal
perlakuan
harus
diberikan.
yang
Densitas Plasmodium kemungkinan
pada
uji
perubahan
maupun
penurunan)
perubahan
p<0,05.
Pada
(baik
densitas
penelitian
ini
yang artinya H1 diterima.
yang tinggi menyebabkan
Setelah diketahui terdapat perbedaan
penurunan imunitas mencit sehingga
yang bermakna pada uji one way
kemampuan sistem imunnya untuk
Annova dilanjutkan dengan uji Post
melawan Plasmodium menurun.
Hoc LSD. Uji Post Hoc LSD bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan
Data dari hasil uji in vivo dianalisa
yang signifikan antara 2 kelompok uji
menggunakan uji statistik one way
yang
Annova
terdapat perbedaan yang signifikan
kepercayaan
menggunakan 95%
batas (α=0,05).
dibandingkan.
Dinyatakan
jika nilai p<0,05.
Sebelumnya data harus memenuhi uji homogenitas menggunakan
Test of
Homogenity of Variances dan uji
Kontrol negatif dibandingkan dengan seluruh
kelompok
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
uji.
Pertama
dibandingkan dengan bunga dosis
Kontrol positif dibandingkan dengan
kecil (2,8 mg/20 gram), bunga dosis
semua
kelompok
sedang (8,4 mg/20 gram), dan bunga
negatif.
Saat
dosis besar (14 mg/20 gram) tidak
dibandingkan dengan ekstrak bunga
menunjukkan
yang
dosis kecil (2,8 mg/20 gram) memiliki
signifikan. Hal ini dapat terlihat dari
p=0,000, ekstrak bunga dosis sedang
nilai p pada tabel yaitu 0,156; 0,064
(8,4
dan 0,923. Sedangkan saat kontrol
p=0,000, dan ekstrak bunga dosis 14
negatif
kulit
mg/20 gram memiliki nilai p=0,000. Hal
buah dosis kecil (2,8 mg/20 gram)
tersebut menunjukan bahwa antara
memliki nilai p=0,000, kulit buah dosis
kontrol positif dan ekstrak bunga baik
sedang memiliki nilai p (8,4 mg/20
dosis kecil, dosis sedang maupun
gram) p= 0,03, kulit buah dosis besar
dosis besar terdapat perbedaan yang
(14 mg/20 gram) memiliki nilai p=0,022
signifikan.
dan
dibandingkan
perbedaan
dibandingkan
kontrol
positif
dengan
memiliki
nilai
mg/20
uji
dan
kontrol
kontrol
gram)
positif
memiliki
Sedangkan dengan
nilai
saat
ekstrak
kulit
p=0,000. Dari data tersebut dapat
buah dosis kecil (2,8 mg/20 gram)
terlihat
ekstrak
memiliki nilai p=0,657, ekstrak kulit
bunga dosis kecil, ekstrak bunga dosis
buah dosis sedang (8,4 mg/20 gram)
sedang, dan ekstrak bunga dosis
memiliki nilai p= 0,261, ekstrak kulit
besar sama dengan kontrol negatif.
buah dosis besar (14 mg/20 gram)
Sedangkan saat ekstrak kulit buah
memiliki
dosis kecil, ekstrak kulit buah dosis
menunjukkan bahwa antara kontrol
sedang dan kulit buah dosis kecil
positif dan ekstrak kulit buah baik
dibandingkan dengan kontrol negatif
dosis kecil, sedang maupun besar
menunjukan adanya perbedaan yang
tidak
signifikan. Ekstrak kulit buah saat
signifikan. Artinya ekstrak kulit buah
dibandingkan dengan kontrol negatif
dalam
mempunyai nilai p yang sama dengan
potensi yang sama dalam menurunkan
nilai p saat kontrol positif dibandingkan
densitas
dengan kontrol negatif yaitu p=0,000.
besarnya
Nilai
ekstrak
bahwa
p
yang
efektivitas
sama
menunjukkan
nilai
p=0,051.
terdapat
perbedaan
semua
dosis
Plasmodium. nilai kulit
Hal
p
yang
mempunyai Berdasarkan
dapat
buah
ini
diketahui
dosis
kecil
bahwa ekstrak kulit buah dosis kecil
mempunyai nilai p yang paling besar ,
dan
artinya
kontrol
negatif
efektivitas yang sama.
mempunyai
paling
perbedaannya.
tidak Ekstrak
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
signifikan kulit
buah
dosis besar berdasarkan besarnya
p=0,125 hal ini berrati tidak ada
nilai p saat dibandingkan dengan
perbedaan yang signifikan.
kontrol
positif
mempunyai untuk
maupun
potensi
negatif
paling
menurunkan
rendah densitas
Perbandingan
antara
ekstrak
kulit
buah dosis kecil dengan ekstrak bunga dosis kecil menunjukan nilai p=0,000,
Plasmodium.
saat dibandingkan dengan ekstrak Saat ekstrak kulit buah dosis besar
bunga dosis sedang menunjukan nilai
dibandingkan dengan bunga dosis
p=0,000,
kecil
dengan ekstrak bunga dosis besar
memiliki
nilai
p=0,001,
saat
dan
saat
dibandingkan dengan bunga dosis
menunjukan
sedang memilki nilai p=0,000, saat
terdapat perbedaan yang signifikan
dibandingkan
dosis
antara ekstrak kulit buah dosis kecil
besar memiliki nilai p=0,027) dan saat
dengan ekstrak bunga dalam berbagai
dibandingkan
dosis.
ekstrak dengan
bunga ekstrak
kulit
nilai
dibandingkan
p=0,000.
Artinya
buah dosis kecil memiliki nilai p=0,021. Namun saat ekstrak kulit buah dosis
Perbandingan antara ekstrak bunga
kecil dibandingkan dengan kulit buah
dosis besar dengan ekstrak bunga
dosis kulit buah dosis 8,4 mg/20 gram
dosis kecil memiliki nilai p=0,132, saat
(p=
dibandingkan
0,361)
tidak
menunjukkan
kestrak
bunga
dosis
sedang memiliki nilai p=0,053. Hal ini
perbedaan signifikan.
menunjukan tidak adanya perbedaan kulit
yang signifikan. Perbandingan ekstrak
buah dosis sedang dengan ekstrak
bunga dosis kecil dengan bunga dosis
bunga dosis kecil memiliki
sedang tidak menunjukkan perbedaan
Perbandingan
antara
ekstrak
nilai
p=0,000, saat dibandingkan dengan
signifikan (p=0,621).
ekstrak bunga dosis sedang memiliki nilai
p=0,000,
bunga
dosis
saat besar
dibandingkan nilai
dapat diketahui bahwa ekstrak kulit
p=0,004. Nilai p<0,05 menunjukkan
buah baik dosis kecil, sedang maupun
adanya
besar
perbedaan
memiliki
Berdasarkan analisis statistik tersebut
signifikan.
tidak
memiliki
perbedaan
Sedangkan saat dibandingkan dengan
signifikan saat dibandingkan dengan
kulit buah dosis kecil menunjukan nilai
kontrol
positif
Sedangkan
yaitu
saat
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
klorokuin. dibandingkan
dengan kontrol negatif yaitu akuades
Plasmodium
menujukan adanya perbedaan yang
skizont.12
fase
trofozoit
dan
signifikan. Dari hasil tersebut dapat diambil
makna
bahwa
kulit
buah
Kesimpulan
mempunyai pengaruh atau potensi yang sama atau hampir sama dengan
Ekstrak bunga Delonix regia tidak
klorokuin
dapat
yaitu
densitas
untuk
menurunkan
Plasmodium
menghambat
atau
pertumbuhan
menurunkan
Plasmodium
berghei
densitas pada
mencit
Swiss Webster sedangkan Ekstrak
Plasmodium. Hasil analisis statistik
kulit
tersebut sesuai dengan hasil dari uji
menurunkan
fitokimia.
berghei pada mencit Swiss Webster.
Hasil
kemungkinan
yang
demikian
dipengaruhi
buah
Delonix densitas
regia
dapat
Plasmodium
oleh
Ekstrak yang memiliki potensi paling
kandungan alkaloid dan terpen pada
besar dalam menurunkan densitas
ekstrak kulit buah Delonix regia yang
Plasmodium
lebih besar dari ekstrak bunga Delonix
Swiss Webster adalah ekstrak kulit
regia. Dari suatu literature diketahui
buah Delonix regia dosis kecil (2,8
bahwa golongan alkaloid mempunyai
mg/20 gram mencit).
berghei
pada
mencit
efek analgesik dan narkotik. Dari literature lain menyebutkan bahwa senyawa kemampuan
alkaloid
mempunyai
untuk
menghambat
pertumbuhan
parasit
Daftar Pustaka 1. Kementrian
Kesehatan
Republik
melalui
Indonesia. Bersama Kita Berantas
mekanisme penghambatan transport
Malaria [Internet]. Cited 2012 March
intraseluler
3.
kolin.
Senyawa
kolin
Available
from:
merupakan senyawa yang digunakan
http://www.depkes.go.id/index.php/b
untuk
erita/press-release/1055-bersama-
biosintesis
pembentukan Plasmodium
fospolipid membran untuk
dalam sel
menutup
kita-berantas-malaria.html. 2. Kementrian
Kesehatan
Republik
parasitophorus vacuola, sitosol dan
Indonesia. Bebas Malaria Prestasi
subcellular compartement lainnya.23
Seluruh Anak Bangsa [Internet].
Sedangkan terpen berdasarkan suatu
Cited 6 March 2012. Available from:
sumber disebutkan mempunyai efek
http://www.depkes.go.id/index.php/b
menghambat sintesis dolichol pada
erita/press-release/221-bebas-
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
malaria-prestasi-seluruh-anak-
Edisi 5. Jakarta: BP FKUI; 2009:
bangsa.html.
556-70.
3. Praptiwi, Harapini M, Chairul. Uji
8. Chitra V, Ilango K, Rajanandh MG,
Aktivitas Antimalaria Secara In-Vivo
Soni D. Evaluation of Delonix Linn:
Ekstrak Ki Pahit (Picrasma javanica)
Flowers
Pada
Diinfeksi
antioxidant activity in female wistar
Plasmodium berghei. Biodiversitas
rats. Annals of biological research.
2007; 2: 111-113.
2010; 1 (2): 142-7.
Mencit
Yang
4. Lawal IO, Uzokwe NE, Igboanugo ABI,
Adio
Nwogwugwu
AF, JO
Awosan et
AE,
al.
Ethno
9. Paget
fot
GE,
antiarthritic
Barnes
and
JM.
dalam
Laurence DR & Bacharach AL. Evaluation
of
Drug
Activities.
medicinal information on collation
Pharmacometrics.
and identification of some medicinal
London: Academic Press;1964. H.
plants in Research Institutes of
161-2.
South-west Nigeria. African Journal
10. Hilou
A,
Volume
1.
Nacoulma
OG,
of Pharmacy and Pharmacology
Guiguemde TR. In vivo antimalarial
2010; 4: 001-007.
activities
5. Ndounga M. Traditional approach
of
Amaranthus
extracts
from
spinosus
and
and scientific evidence of remedies
Boerhaavia erecta in mice. Journal
used for the treatment of malaria in
of ethnopharmacology. 2006; 103:
the African context [Internet]. Cited
236-40.
2010 November 1. Available from:
11. Goulart HR, Kimura EA, Peres VJ,
http://www.unicam.it/archivio/eventi/i
Couto AS, Duarte FAA, Katzin AM.
ncontri_convegni/2008_Workshop_
Terpenen
Malaria/documenti/Ndounga_02.pdf.
development
6. Fujioka H, Nishiyama Y, Furukawa
biosynthesis
H, Kumada N. In vitro and in vivo activities
of
atalaphillinine
and
arrest and of
parasite inhibit
isoprenoid
in
Plasmodium falcifarum. 12. Simanjuntak P. tumbuhan sebagai
related acridone alkaloids against
zat
rodent
penelitian kesehatan. 23 (2); 1995.
malaria.
antimicrobial
Journal agent
of and
chemotherapy. 1989;33: 6-9. Farmakologi
dan
13. Wahyudi
antimalaria. P,
Bulletin
Djajanegara
I.
Pemakaian sel hela dalam uji
7. Syarif A, Sadikin ZD. Obat malaria dalam:
aktif
terapi.
sitotoksisitas fraksi kloroform dan ethanol kulit batang mahkota dewa
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013
(Phaleria
macrocarpa).
Jurnal
bioetika. 2009; 7: 53-60.
Pengaruh ekstrak bunga..., Pratika Dewi, FK UI, 2013