INTISARI UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH SUPER (Hyclocereus Costaricencis) DENGAN METODE DPPH Riki Nirwan Baharsyah1; Rakhmadhan Niah2; Siska Musiam3 Buah naga merupakan tumbuhan yang cocok dibudidayakan di daerah iklim tropis, salah satunya indonesia. Di Indonesia sendiri, mulai banyak perkebunan buah naga yang di tanam oleh para petani. Salah satu jenis yang ditanam itu ialah buah naga merah super (Hyclocereus Costaricencis). Sebanyak 30-35 % bagian buah naga tersebut adalah kulit buah yang merupakan produk sampingan yang belum dimanfaatkan secara optimal dan seringkali hanya dibuang menjadi sampah. Padahal banyak kandungan yang terdapat pada kulit buah naga, salah satunya antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui % aktivitas antioksidan dan nilai IC50 yang terdapat pada ektrak kulit buah naga. Jenis penelitian ini adalah dekskriptifdengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan juni-juli 2016 dilaboratorium fitokimia ULM Banjarbaru dan Laboratorium Kimia Farmasi AKFAR ISFI Banjarmasin. Pembuatan ekstrak buah naga dilakukan dengan cara maserasi. Ektrak yang dipakai adalah ektrak kental yang terbagi menjadi konsentrasi 1%, 0,5%, ,25%, 0,125%, dan 0,0625. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH dengan analisis Spektrofotometer UV - Vis dan nilai IC50 didapat setelah memasukan nilai y (y=50) pada persamaan garis y = bx + a. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa nilai % aktivitas paling besar terdapat pada konsentrasi 1 % yaitu sebesar 36,73 % dan nilai % aktivitas paling rendah adalah pada konsentrasi 0,0625% yaitu sebesar 10,48%. Nilai IC50 yang didapat sebesar 1,583 % atau 15.830 ppm. Yang artinya memiliki aktivitas antioksidan yang sangat lemah. Kata Kunci : Ektrak Buah Naga, Aktivitas Antioksidan, Nilai IC50 1
Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin
2
ABSTRACT THE TEST OF RED DRAGON (Hylocereus Costaricencis) FRUIT PEEL EXTRACT FOR ANTIOXIDANT ACTIVITY USING DPPH METHOD Riki Nirwan Baharsyah1; Rakhmadhan Niah2; Siska Musiam3 Dragon fruit is a plant that is suitable to be cultivated in the tropical climate, one Indonesian. In Indonesia alone, many start dragon fruit plantations being planted by farmers. One type is planted it is super red dragon fruit (Hyclocereus Costaricencis). As many as 3035% of the dragon fruit is the fruit skin which is a byproduct that has not been used optimally and is often simply dumped into the trash. Even though a lot of the content in the dragon fruit, is antioxidants. This study aims to determine% antioxidant activity and IC50 values containes in extract of super red dragon fruit peel. This type of research is descriptive by using purposive sampling method.The research was conducted in June-July 2016 in the laboratory of phytochemical ULM Banjarbaru and Pharmaceutical Chemistry Laboratory AKFAR ISFI Banjarmasin. Production of dragon fruit extract conducted by maceration. This research is use a condensed extract that is divided into a concentration of 1%, 0.5%, 25%, 0.125%, and 0.0625. Determination of antioxidant activity by DPPH method with analysis Spectrophotometer UV - Vis and IC50 values obtained after entering a value y (y = 50) in the equation y = bx + a. The result of research shows that the greatest value of% activity present in a concentration of 1% is equal to 36.73% and the lowest value is % activity at a concentration of 0.0625% in the amount of 10.48%. IC50value obtained for 1.583% or 15.830 ppm. This means an antioxidant that is classified as very weak. Keywords : Extract Of Dragon Fruit, Antioxidant Activity, IC50 Value 1
Academy of Pharmacy ISFI Banjarmasin
3 BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Buah naga adalah buah yang berbentuk lonjong atau agak bulat yang memiliki sirip
kulit warna merah (terkecuali buah naga kulit kuning) yang memiliki sirip mirip naga yang mana buah ini juga dikenal dengan sebutan dragon fruit. Buah ini memiliki empat jenis yaitu Hylocereus undatus (buah naga daging putih), Hylocereus polyrhizus (buah naga daging merah), Hylocereus costaricencis (buah naga merah super) dan Selenicereus megalanthus (buah naga kuning) Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan . Buah naga ini sangat cocok dibudidayakan pada iklim tropis (Panjuantiningrum, 2009). Indonesia merupakan negara yang diberkahi kekayaan alam serta kesuburan tanah yang melimpah. Faktor ini menjadikan Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dalam hal bercocok tanam. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang memiliki iklim tropis. Maka dari itu buah naga sangat cocok dibudidayakan dan sekarang petani indonesia banyak yang beralih untuk membudidayakan buah naga karena iklim yang cocok juga perawatan tanaman yang cukup mudah. Buah naga ini pertama dibudidayakan pada tahun 2000 an dan banyak digemari oleh masyarakat karena nilai gizi yang cukup tinggi. Untuk di daerah Kalimantan Selatan sendiri sudah mulai cukup pesat perkebunannya, mulai dari perkebunan di Cempaka Banjarbaru, Bajuin, Batu Ampar, Jorong dan tempat lainnya (Idawati, 2013) Buah naga sangat baik untuk peredaran darah dan juga dapat mengurangi emosi dan juga menetralkan toksik dalam darah. Sedangkan manfaat lainnya adalah mencegah kanker usus dan juga menurunkan kadar lemak dalam darah.Buah naga mengandung flavonoid, polifenol, dan vitamin C yang berkhasiat sebagai antioksidan, tetapi setiap jenis buah naga memiliki kadar yang berbeda (Zain, 2006).Hal menarik dari buah naga adalah manfaat dari kulit buahnya, yaitu bisa bermanfaat dalam produksi pangan dan juga sebagai pewarna alami
4 untuk makanan dan juga bisa untuk minuman. Untuk dunia kesehatan kulit buah naga bisa dijadikan obat herbal yang berkhasiat sebagai antioksidan alami (Cahyono, 2009).Selain itu aktivitas antioksidan pada kulit buahnaga juga lebih besar dibandingkan aktivitas antioksidan pada daging buahnya, sehingga berpotensi untuk dikembangkan menjadi sumber antioksidan alami (Nurliyana et al, 2010). Antioksidan adalah senyawa yang dapat menunda, menghambat atau mencegah oksidasi lipid atau molekul lain dengan menghambat inisiasi atau propagasi dari reaksi rantai oksidatif . Antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (electron donor) atau reduktan (Javanmardi et al., 2003). Antioksidan juga mengikat radikal bebas dan molekul sangat reaktif. Akibatnya kerusakan sel akan dihambat (Winarsi, 2011). Pengukuran aktivitas antioksidan bisa dilakukan menggunakan 3 metode, yaitu DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil), FRAP (ferric reducing antioxidant power) dan CUPRAC (cupric ion reducing antioxidant capacity.Metode uji DPPH merupakan metode pengujian aktivitas antioksidan yang paling cocok bagi komponen antioksidan yang bersifat polar dan juga metodenya mudah dan cepat. Aktivitas antioksidan merupakan kemampuan suatu senyawa atau ekstrak untuk menghambat reaksi oksidasi yang dapat dinyatakan dengan persen penghambatan. Parameter yang dipakai untuk menunjukan aktivitas antioksidan adalah harga konsentrasi efisien atau efficient concentration (EC50) atau Inhibition Concentration (IC50) yaitu konsentrasi suatu zat antioksidan yang dapat menyebabkan 50% DPPH kehilangan karakter radikal atau konsentrasi suatu zat antioksidan yang memberikan penghambatan sebesar 50%. Zat yang mempunyai aktivitas antioksidan tinggi, akan mempunyai harga EC50 atau IC50 yang rendah (Brand-Williams, 1995). Daerah kalimantan Selatan masih sangat kurang untuk pemanfaatan kulit buah naga. Karena itulah peneliti ingin meneliti ekstrak kulit buah naga merah super sebagai antioksidan
5 yang diambil dari perkebunan buah naga Desa Tajau Pecah Kab Tanah Laut dengan menggunakan metode DPPH. Pemilihan tempat berdasarkan perkebunannya terbesar kedua di tanah laut dan juga daerah tersebut mudah ditinjau karena berada dipinggir jalan provinsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak kulit buah naga merah super yang ditanam di Kalimantan Selatan.