Tujuan Lokasi Belanja Oleh Penduduk Wanita Di Kecamatan Sukmajaya Hendry Nugroho(1), Ratna Saraswati(2), Tuty Handayani(2) (1)
Mahasiswa Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
[email protected] (2) Dosen Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus UI Depok 16424
Abstrak Letak Kecamatan Sukmajaya yang strategis mampu meningkatkan mobilitas penduduknya ke lokasi belanja yang berada di dalam wilayah dan di luar wilayah Kota Depok. Penelitian ini mengkaji mengenai tujuan lokasi belanja oleh penduduk wanita di Kecamatan Sukmajaya yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah dan di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah berdasarkan kelompok usia penduduk. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan keruangan dan analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan lokasi belanja oleh penduduk wanita yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah dan yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah memiliki kecenderungan yang sama untuk setiap kelompok usia penduduk. Namun, perbedaan yang cukup jelas dapat terlihat pada alasan dan moda transportasi yang digunakan oleh penduduk wanita di Perumnas Depok II Tengah dan permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah untuk ke tujuan lokasi belanja. .
Abstract The strategic location of Sukmajaya District would increase the mobility of the resident to shopping locations within the region and outside the region of Depok. This study reviewing about the destination of shopping location by women resident in Sukmajaya for each age group of population that living in Perumnas Depok II Tengah and in non-regular settlements around the Perumnas Depok II Tengah. This research was conducted using the spatial approach and descriptive analysis. The results indicate that the destination shopping location by women resident who living in Perumnas Depok II Tengah and women resident who are living in non-regular settlements around the Perumnas Depok II Tengah are tend to have the same trend for each age group of population. However, the difference is quite clearly visible
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
on the reasons and modes are used for the destination of shopping location by women resident in Perumnas Depok II Tengah and non-regular settlements around the Perumnas Depok II Tengah. Keywords: shopping, shopping locations, women resident.
PENDAHULUAN Kota pada hakekatnya adalah keseluruhan bangunan, jalan dan sejumlah manusia di suatu tertentu. Unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan satu sama lain. Kesatuan dari unsur-unsur tersebut serta kaitan antara satu dengan yang lainnya akan memberikan corak terhadap kehidupan manusianya, yaitu cara hidup dan sikap mental (Sandy, 1978). Tumbuh dan berkembangnya suatu kota dipicu oleh pertumbuhan dari unsur-unsur yang menopangnya seperti sistem pemerintahan, struktur perekonomian, pola perdagangan, interaksi sosial yang berkembang pada masyarakatnya, dan unsur-unsur pendukung lainnya. Daya tarik kota dan segala kelengkapan fasilitas yang dimilikinya menjadikan kota sebagai pilihan hidup bagi sebagian besar masyarakat. Hal ini tentu saja mengakibatkan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi yang diikuti dengan permintaan kebutuhan akan barang dan jasa yang juga semakin tinggi. Tingginya permintaan terhadap barang dan jasa pada akhirnya akan merangsang besarnya pertumbuhan pusat-pusat pelayanan ekonomi. Kota Depok yang merupakan pintu gerbang bagi Provinsi Jawa Barat serta letaknya yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta diharapkan mampu menjadi secondary growth center serta menjadi kota baru dalam wilayah itu. Upaya pembangunan kota baru tersebut ditujukan untuk pembentukan kota mandiri, yaitu suatu permukiman yang memiliki kegiatan ekonomi (tempat kerja) serta fasilitas-fasilitas kehidupan sosial dan ekonomi yang lengkap bagi penduduknya. Struktur ruang Kota Depok terdiri atas tiga kelompok, yaitu wilayah berciri usaha tani, wilayah berciri pelayanan, dan wilayah berciri industri atau permukiman yang dibangun oleh pengembang (Rahardjo & Saraswati, 2002). Kota Depok yang dahulu direncanakan sebagai kota satelit, dalam pertumbuhannya ternyata menjadi kota dormitory yang mana penduduknya bekerja di luar Kota Depok, namun mereka tidur dan hidup dengan keluarganya di Kota Depok. Pada akhir tahun 2009, Kota Depok mengalami pemekaran wilayah kecamatan yang semula adalah enam kecamatan kemudian menjadi 11 (sebelas) kecamatan. Wilayah yang mengalami pemekaran ada lima kecamatan, terdiri atas Kecamatan
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
Tapos yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Bojongsari pemekaran dari Kecamatan Sawangan, Kecamatan Cilodong pemekaran dari Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Cipayung pemekaran dari Kecamatan Pancoran Mas, dan Kecamatan Cinere pemekaran dari Kecamatan Limo. Kota Depok pun telah mengalami perubahan fungsi dari kota yang hanya mampu memenuhi kebutuhan harian menjadi wilayah yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan lainnya. Kelengkapan fungsi Kota Depok terlebih dengan adanya pusat perbelanjaan sangat mungkin memberikan pengaruh terhadap tujuan lokasi belanja untuk kebutuhan penduduknya, sehingga jarak perjalanan penduduk untuk berbelanja kebutuhan bukan harian cenderung menjadi lebih pendek. Biaya transportasi dan waktu yang dibutuhkan penduduk untuk berbelanja ke pusat pelayanan ekonomi menunjukkan perbedaan yang nyata (Saraswati, 1999). Kecamatan Sukmajaya terletak di tengah-tengah Kota Depok, selain itu letaknya yang dekat terhadap Jalan Margonda Raya sebagai pusat lokasi belanja Kota Depok (Saraswati, 1999) dan keberadaan pintu tol Cijago di dekat wilayah ini semakin meningkatkan pilihan dan aksesibilitas penduduknya untuk melakukan mobilitas ke lokasi belanja di dalam wilayah dan ke luar wilayah Kota Depok. Dengan demikian penduduk menjadi semakin mudah untuk berinteraksi terhadap wilayah sekitar dan juga semakin mudah untuk mencapai beberapa pilihan lokasi belanja yang berada di dalam Kota Depok maupun yang berada di luar Kota Depok. Kecamatan Sukmajaya meliputi wilayah kerja Kelurahan Sukmajaya, Kelurahan Tirtajaya, Kelurahan Baktijaya, Kelurahan Cisalak, Kelurahan Abadijaya, dan Kelurahan Mekarjaya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (2012), Kecamatan Sukmajaya pada tahun 2012 merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi di Kota Depok dengan angka 14.062 jiwa/km2. Kecamatan Sukmajaya memiliki jumlah penduduk 253.687 jiwa dengan luas wilayah 18,04 km2, angka jumlah penduduk tersebut merupakan tertinggi kedua setelah Kecamatan Cimanggis (264.248 jiwa) yang memiliki luas wilayah sebesar 21,22 km2. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan oleh Branityo (2011) dalam penelitiannya, Kecamatan Sukmajaya memiliki luas permukiman teratur yang paling besar di Kota Depok dibandingkan kecamatan lainnya, yaitu 271,306 hektar dan luas permukiman tidak teraturnya sebesar 585,783 hektar. Menurut Lowe dan Moyardas (1975), setiap penduduk membutuhkan pergerakan untuk memenuhi kebutuhannya. Setiap pergerakan yang dilakukan oleh penduduk membutuhkan upaya yang secara fisik dapat diukur melalui jarak. Dickenson (1992) menyatakan bahwa
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
kebanyakan perpindahan pada masyarakat untuk mencukupi kebutuhannya berlangsung pada jarak dekat. Kegiatan berbelanja identik dilakukan oleh kaum perempuan. Penduduk wanita yang tinggal di permukiman teratur cenderung memiliki standar kualitas dan hasrat yang lebih tinggi dibandingkan penduduk wanita yang tinggal di permukiman tidak teratur dalam memenuhi kebutuhannya. Hal ini terjadi karena secara umum tingkat ekonomi penduduk yang tinggal di permukiman teratur cenderung lebih tinggi daripada penduduk yang tinggal di permukiman tidak teratur. Sebab, keluarga dengan tingkat ekonomi yang lebih tinggi memiliki keleluasaan berbelanja yang lebih pula, baik dalam hal jumlah pengeluaran belanja maupun pengeluaran biaya. Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tujuan lokasi belanja oleh penduduk wanita di Kecamatan Sukmajaya. TINJAUAN TEORITIS Interaksi dan Struktur Ruang Ciri esensial setiap struktur keruangan menurut Dickenson (1992) ialah adanya pusat, pertalian, dan hirarki. Pusat atau nodes merupakan titik-titik tempat pertukaran dan pengendalian, dan muncul di tempat-tempat keterjangkauan melalui linkages (jalan, telekomunikasi, dan lain-lain) dengan daerah belakangnya. Menurut Gould (dalam Lowe & Mayordas, 1975), adanya lokasi suatu tempat dalam suatu wilayah dengan sendirinya berhubungan langsung dengan wilayah lainnya dikarenakan adanya perbedaan nilai variasi suatu ruang dalam wilayah itu yang memiliki potensi menarik terhadap wilayah lain. Oleh karena itu, pada hakekatnya mobilitas penduduk merupakan refleksi perbedaan dan ketidakmerataan fasilitas pembangunan antara satu daerah dengan daerah lainnya, orang dari daerah yang fasilitas pembangunannya kurang akan bergerak menuju ke daerah yang mempunyai pembangunan lebih baik. Teori Lowe dan Mayordas (1975) menyatakan bahwa ada empat hal yang menyebabkan interaksi manusia dalam ruang sehingga menimbulkan pergerakan sebagai bagian dari kajian aspek spasial, diantaranya adalah : 1. Place and time utility, utility yang dimaksud merupakan kemampuan suatu komoditas atau pelayanan untuk memuaskan keinginan manusia. Adapun yang dimaksud yaitu:
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
Place utility adalah pertambahan manfaat ekonomi dari suatu komoditas dengan memindahkannya dari suatu tempat atau wilayah yang memiliki sedikit atau tidak sama sekali manfaat atas suatu barang ke wilayah yang memiliki manfaat kegunaan yang lebih banyak. Time utility adalah adanya kemampuan pemindahan yang mempertinggi kemampuan suatu barang untuk memuaskan keinginan manusia dengan tidak hanya membuatnya berada pada barang tersebut dibutuhkan, tetapi juga kapan barang tersebut dibutuhkan. 2. Complementary, adanya region yang berbeda kemampuan sumber daya di suatu wilayah yang mana ada wilayah yang surplus dan ada wilayah yang minus. Kemudian kedua wilayah tersebut terjalin dengan adanya permintaan dan penawaran. Kondisi ini memungkinkan terjadinya hubungan timbal balik keruangan di suatu wilayah. 3. Intervening opportunity, merupakan perlawanan dari kondisi complementary yang memungkinkan terjadinya pergerakan akibat dari perbedaan keruangan. Intervening opportunity menekankan pada pergerakan yang terjadi akibat adanya alternatif lain yang cukup baik dari perbedaan keruangan tersebut, walaupun alternatif tersebut bukan yang terbaik. 4. Spatial Transferability, adanya kemudahan perpindahan dalam ruang. Kemudahan perpindahan dalam ruang adalah fungsi jarak yang diukur dalam biaya dan waktu dan termasuk juga karakteristik benda yang dipindahkan. Reginald dan Robert (1997) membedakan aktivitas keruangan bagi setiap individu didominasi oleh tiga hal, yaitu : 1. Pergerakan yang dekat dari rumah; 2. Pergerakan dari dan ke lokasi aktivitas regular seperti perjalanan untuk bekerja, belanja, sosialisasi, dan lain-lain; 3. Pergerakan di dalam dan di sekitar lokasi terjadinya aktivitas. Dalam kaitannya dengan aktivitas belanja, maka McCabe (dalam Reginald & Robert, 1997) menyatakan bahwa perilaku konsumen dalam hubungannya dengan definisi wilayah pasar terkait dengan tujuan perjalanan, frekuensi perjalanan, jarak ke pusat-pusat perdagangan pada tingkat hirarki berbeda, dan prinsip interaksi keruangan secara umum.
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan komparasi keruangan. Gambar 3.1. adalah gambar alur pikir penelitian ini mengenai tujuan lokasi belanja oleh penduduk wanita di Kecamatan Sukmajaya. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan untuk mendapatkan kesimpulan dari hasil penelitian, tahapan tersebut antara lain adalah pengumpulan data, pengolahan data, dan analisa data.
Gbr 1. Alur Pikir Penelitian Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Penggunaan tanah, yaitu permukiman teratur dan permukiman tidak teratur 2. Kelompok usia penduduk, yaitu kelompok usia penduduk tidak produktif muda (<15 tahun), kelompok usia penduduk produktif (15 – 64 tahun), dan kelompok usia penduduk tidak produktif tua (>64 tahun).
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah wilayah administratif Kecamatan Sukmajaya yang meliputi wilayah kerja Kelurahan Abadijaya, Kelurahan Bhaktijaya, Kelurahan Cisalak, Kelurahan Mekarjaya, Kelurahan Sukmajaya, dan Kelurahan Tirtajaya. Pengumpulan Data Penentuan responden penduduk wanita dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan langkah sebagai berikut : 1. Menentukan permukiman teratur yang pertama dibangun di Kecamatan Sukmajaya sebagai daerah penelitian dalam memenuhui kebutuhan penelitian terhadap keberadaan penduduk wanita kelompok tidak produktif tua ( > 64 Tahun). Berdasarkan informasi yang didapatkan dari wawancara dengan Kepala Dinas Kantor Kecamatan Sukmajaya dan survey lapang, Perumnas Depok II Tengah yang terletak di Kelurahan Mekarjaya merupakan permukiman teratur yang pertama dibangun di Kecamatan Sukmajaya. 2. Menentukan permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah yang juga terletak di Kecamatan Sukmajaya sebagai daerah penelitian. 3. Menentukan tempat tinggal pada daerah penelitian yang di dalamnya terdapat perwakilan penduduk wanita untuk masing-masing kelompok usia produktif penduduk (kelompok penduduk usia tidak produktif muda, kelompok penduduk usia produktif, dan kelompok penduduk usia tidak produktif tua) serta tercatat secara resmi dan menetap di tempat tinggal tersebut. 4. Data tempat tinggal didapatkan berdasarkan pengamatan data Kartu Keluarga dari Kantor Kelurahan Mekarjaya. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan sebanyak 11 tempat tinggal di Perumnas Depok II Tengah yang di dalamnya terdapat perwakilan penduduk wanita dari masing-masing kelompok usia produktif penduduk sebagai tempat tinggal responden, serta sebanyak delapan (8) tempat tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah yang di dalamnya terdapat perwakilan penduduk wanita dari masing-masing usia produktif penduduk sebagai tempat tinggal responden. Sehingga jumlah responden penduduk wanita di Perumnas Depok II Tengah adalah 33 responden dan jumlah responden penduduk wanita di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah adalah 24 responden.
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
Menurut hasil survey yang telah dilakukan pada penduduk wanita yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah dan permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah, lokasi belanja yang termasuk dalam penelitian adalah Pasar Agung, Kaget di Jl. Ir. H. Djuanda, Pasar Kaget di Jl. Merdeka, Pasar Segar, Depok Town Square, ITC Depok, Mall Depok, Mall Cimanggis, Margo City, Ramayana Depok, Blok M Plaza, Cibubur Junction, Mall Ambassador, Mall Kalibata, Mall of Indonesia, Plaza Indonesia, Plaza Semanggi, Pasar Tanah Abang, Pondok Indah Mall, Tamini Square, dan Thamrin City. Berdasarkan hal tersebut, lokasi belanja oleh penduduk wanita pada penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu lokasi belanja yang berada di wilayah administratif Kecamatan Sukmajaya (selanjutnya disebut Kategori I), lokasi belanja yang berada di luar wilayah administratif Kecamatan Sukmajaya yang masih berada di wilayah administratif Kota Depok (selanjutnya disebut Kategori II), dan lokasi belanja yang berada di luar wilayah administratif Kota Depok (selanjutnya disebut Kategori III). Lokasi belanja Kategori I adalah Pasar Agung, Kaget di Jl. Ir. H. Djuanda, Pasar Kaget di Jl. Merdeka, dan Pasar Segar. Untuk lokasi belanja Kategori II adalah Depok Town Square, ITC Depok, Mall Depok, Mall Cimanggis, Margo City, dan Ramayana Depok. Sedangkan untuk lokasi belanja yang termasuk Kategori III adalah Blok M Plaza, Cibubur Junction, Mall Ambassador, Mall Kalibata, Mall of Indonesia, Plaza Indonesia, Plaza Semanggi, Pasar Tanah Abang, Pondok Indah Mall, Tamini Square, dan Thamrin City.
Pengolahan Data Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Pengadaaan peta administrasi Kecamatan Sukmajaya dengan mengolah data dijital menggunakan perangkat lunak ArcGIS untuk menentukan batas daerah penelitian. 2. Pengadaaan peta permukiman teratur dan permukiman tidak teratur di Kecamatan Sukmajaya. 3. Pengadaan Peta Daerah Penelitian, yaitu Perumnas Depok II Tengah dan permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah yang berada di wilayah administratif Kelurahan Mekarjaya. 4. Melakukan proses plotting pada Peta Daerah Penelitian untuk lokasi tempat tinggal responden. 5. Melakukan input data dan pengolahan data dengan perangkat lunak Microsoft Excel.
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
6. Membuat Peta Daerah Penelitian 7. Membuat Peta Lokasi Tempat Tinggal Responden 8. Membuat Peta Tujuan Lokasi Belanja oleh Penduduk Wanita Di Kecamatan Sukmajaya berdasarkan barang belanja.
Analisis Data Penelitian ini menggunakan pendekatan komparasi keruangan dan analisis secara deskriptif. Pendekatan keruangan adalah suatu analisa yang diartikan sebagai metode analisis yang menekankan pada variabel ruang (Goodall, 1987). Pada pendekatan komparasi/perbandingan keruangan, minimal ada dua wilayah yang diteliti untuk dilakukan pembandingan. Tujuannya adalah sebagai upaya untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan yang ada pada masing-masing wilayah dalam hal yang sama sehingga dapat diketahui upaya yang menentukannya. Metode penelitian deskriptif adalah pembuatan deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematik, faktual, dan aktual mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Untuk mengetahui tentang bagaimana tujuan lokasi belanja oleh penduduk wanita, dilakukan menggunakan fungsi analisis tabulasi silang dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel. HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan Lokasi Belanja Oleh Penduduk Wanita 1. Barang Belanja Atasan Pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif muda (< 15 tahun) yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori II dengan ITC Depok sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori II adalah berdasarkan keragaman barang, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori II adalah kendaraan umum. Sedangkan pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif muda (< 15 tahun) yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori II dengan ITC Depok sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
belanja Kategori II adalah berdasarkan keragaman barang dan kualitas barang, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori II adalah kendaraan umum. Pada penduduk wanita kelompok usia produktif (15-64 tahun) yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori II dengan ITC Depok sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori II adalah berdasarkan kualitas barang dan harga barang yang murah, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori II adalah kendaraan umum. Sedangkan pada penduduk wanita kelompok usia produktif (15-64 tahun) yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori III dengan Cibubur Junction, Plaza Indonesia, Pasar Tanah Abang, dan Thamrin City sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori III adalah berdasarkan kualitas barang, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori III adalah mobil pribadi. Pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif tua (> 64 tahun) yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori I dengan Pasar Agung sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori I adalah berdasarkan letak lokasi belanjanya yang strategis, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori I adalah kendaraan umum. Sedangkan pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif tua (> 64 tahun) yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori I dengan Pasar Kaget di Jl. Merdeka sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori I adalah berdasarkan lokasi belanjanya yang strategis dan harga barangnya yang murah, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori I adalah dengan berjalan kaki.
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
Tabel 1. Dominasi Tujuan Lokasi Belanja Oleh Penduduk Wanita Pada Barang Belanja Atasan Perumnas Depok II Tengah Kategori Usia
Lokasi Belanja
Alasan
Moda Transportasi
<15 tahun
Kategori II
Keragaman
Kendaraan umum
15-64 tahun
Kategori II
Kualitas barang, harga
Kendaraan umum
>64 tahun
Kategori I
Strategis
Kendaraan umum
Permukiman Tidak Teratur di Sekitar Perumnas Depok II Tengah Kategori Usia
Lokasi Belanja
Alasan
Moda Transportasi
<15 tahun
Kategori II
Keragaman, kualitas barang
Kendaraan umum
15-64 tahun
Kategori III
Kualitas barang
Mobil pribadi
>64 tahun
Kategori I
Strategis, harga barang
Jalan kaki
Sumber : Hasil Survey dan Pengolahan Data, 2013 2. Barang Belanja Bawahan Pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif muda (< 15 tahun) yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori II dengan Depok Town Square sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori II adalah berdasarkan keragaman barang, harga barang yang murah, dan kualitas barang, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori II adalah kendaraan umum dan mobil pribadi. Sedangkan pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif muda (< 15 tahun) yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori II dengan ITC Depok sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori II adalah berdasarkan harga barang yang murah, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori II adalah motor pribadi. Pada penduduk wanita kelompok usia produktif (15-64 tahun) yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori II dengan ITC Depok sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori II adalah berdasarkan keragaman barang, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori II adalah kendaraan umum dan mobil pribadi. Sedangkan pada penduduk wanita kelompok usia produktif (15-64 tahun) yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori II dengan ITC Depok sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori II adalah berdasarkan kualitas barang dan harga barangnya yang murah, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori II adalah dengan motor pribadi. Pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif tua (> 64 tahun) yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori I dengan Pasar Agung sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori I adalah berdasarkan letak lokasi belanjanya yang strategis dan harga barangnya yang murah, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori I adalah kendaraan umum. Sedangkan pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif tua (> 64 tahun) yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori I dengan Pasar Kaget di Jl. Merdeka sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori I adalah berdasarkan harga barangnya yang murah, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori I adalah dengan berjalan kaki. Tabel 2. Dominasi Tujuan Lokasi Belanja Oleh Penduduk Wanita Pada Barang Belanja Bawahan Perumnas Depok II Tengah Kategori Usia
Lokasi Belanja
Alasan
Moda Transportasi
<15 tahun
Kategori II
Keragaman, harga, kualitas barang
Umum, mobil pribadi
15-64 tahun
Kategori II
Keragaman
Umum, mobil pribadi
>64 tahun
Kategori I
Strategis, harga
Umum
Permukiman Tidak Teratur di Sekitar Perumnas Depok II Tengah Kategori Usia
Lokasi Belanja
Alasan
Moda Transportasi
<15 tahun
Kategori II
Harga
Motor pribadi
15-64 tahun
Kategori III
Kualitas barang, harga
Motor pribadi
>64 tahun
Kategori I
Harga
Jalan kaki
Sumber : Hasil Survey dan Pengolahan Data, 2013
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
3. Barang Belanja Sepatu/Sandal Pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif muda (< 15 tahun) yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori I dengan Pasar Kaget di Jl. Ir. H. Djuanda sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori I adalah berdasarkan keragaman barang, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori II adalah dengan berjalan kaki. Sedangkan pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif muda (< 15 tahun) yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori II dengan Depok Town Square dan Mall Cimanggis sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori II adalah berdasarkan kualitas barang, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori II adalah motor pribadi. Pada penduduk wanita kelompok usia produktif (15-64 tahun) yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori II dengan Depok Town Square sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori II adalah berdasarkan kualitas barang, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori II adalah mobil pribadi. Sedangkan pada penduduk wanita kelompok usia produktif (15-64 tahun) yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori I dengan Pasar Agung dan Pasar Kaget di Jl. Merdeka sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori I adalah berdasarkan harga barangnya yang murah, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori I adalah dengan kendaraan umum. Pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif tua (> 64 tahun) yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori I dengan Pasar Kaget di Jl. Merdeka sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori I adalah berdasarkan harga barangnya yang
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
murah, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori I adalah dengan berjalan kaki. Sedangkan pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif tua (> 64 tahun) yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori I dengan Pasar Agung sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori I adalah berdasarkan keragaman barang dan lokasi belanjanya yang strategis, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori I adalah dengan kendaraan umum. Tabel 3. Dominasi Tujuan Lokasi Belanja Oleh Penduduk Wanita Pada Barang Belanja Sepatu/Sandal Perumnas Depok II Tengah Kategori Usia
Lokasi Belanja
Alasan
Moda Transportasi
<15 tahun
Kategori I
Keragaman
Jalan kaki
15-64 tahun
Kategori II
Kualitas barang
Mobil pribadi
>64 tahun
Kategori I
Harga
Jalan kaki
Permukiman Tidak Teratur di Sekitar Perumnas Depok II Tengah Kategori Usia
Lokasi Belanja
Alasan
Moda Transportasi
<15 tahun
Kategori II
Kualitas barang
Motor pribadi
15-64 tahun
Kategori I
Harga
Umum
>64 tahun
Kategori I
Keragaman, strategis
Umum
Sumber : Hasil Survey dan Pengolahan Data, 2013 4. Barang Belanja Aksesoris Wanita Pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif muda (< 15 tahun) yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori II dengan ITC Depok sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori II adalah berdasarkan harga barang yang murah dan kualitas barang, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori II adalah dan mobil pribadi. Sedangkan pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif muda (< 15 tahun) yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori I dengan Pasar Kaget di Jl. Merdeka, Pasar Kaget di Jl. Ir. H. Djuanda, Pasar Segar, dan Pasar Agung sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah untuk
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
tujuan lokasi belanja Kategori I adalah berdasarkan harga barang yang murah, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori I adalah motor pribadi. Pada penduduk wanita kelompok usia produktif (15-64 tahun) yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori II dengan ITC Depok sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori II adalah berdasarkan keragaman barang, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori II adalah motor pribadi. Sedangkan pada penduduk wanita kelompok usia produktif (15-64 tahun) yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori II dengan ITC Depok sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori II adalah berdasarkan harga barangnya yang murah, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori II adalah dengan motor pribadi dan mobil pribadi. Pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif tua (> 64 tahun) yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori I dengan Pasar Kaget di Jl. Merdeka sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori I adalah berdasarkan letak lokasi belanjanya yang strategis, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori I adalah dengan berjalan kaki. Sedangkan pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif tua (> 64 tahun) yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah, tujuan lokasi belanja paling banyak adalah pada lokasi belanja Kategori I dengan Pasar Agung sebagai tujuan lokasi belanja yang paling banyak. Alasan yang paling banyak digunakan penduduk wanita di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah untuk tujuan lokasi belanja Kategori I adalah berdasarkan lokasi belanjanya yang strategis, serta moda transportasi yang paling banyak digunakan untuk ke tujuan lokasi belanja Kategori I adalah dengan kendaraan umum.
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
Tabel 4. Dominasi Tujuan Lokasi Belanja Oleh Penduduk Wanita Pada Barang Belanja Aksesoris Wanita Perumnas Depok II Tengah Kategori Usia
Lokasi Belanja
Alasan
Moda Transportasi
<15 tahun
Kategori II
Harga, kualitas barang
Mobil pribadi
15-64 tahun
Kategori II
Keragaman
Motor pribadi
>64 tahun
Kategori I
Strategis
Jalan kaki
Permukiman Tidak Teratur di Sekitar Perumnas Depok II Tengah Kategori Usia
Lokasi Belanja
Alasan
Moda Transportasi
<15 tahun
Kategori I
Harga
Motor pribadi
15-64 tahun
Kategori II
Harga
Motor, mobil pribadi
Kategori I
Strategis
Umum
>64 tahun
Sumber : Hasil Survey dan Pengolahan Data, 2013 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tujuan lokasi belanja oleh penduduk wanita yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah dan tujuan lokasi belanja oleh penduduk wanita yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah memiliki kecenderungan yang sama. Tujuan lokasi belanja pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif muda dan penduduk wanita kelompok usia produktif didominasi pada lokasi belanja Kategori II, yaitu lokasi belanja yang berada di luar wilayah administratif Kecamatan Sukmajaya yang masih berada di wilayah administratif Kota Depok. Sedangkan tujuan lokasi belanja pada penduduk wanita kelompok usia tidak produktif tua didominasi pada lokasi belanja Kategori I, yaitu lokasi belanja yang berada di wilayah administratif Kecamatan Sukmajaya. Walaupun demikian, terdapat perbedaan yang jelas pada penduduk wanita yang tinggal di Perumnas Depok II Tengah dan penduduk wanita yang tinggal di permukiman tidak teratur di sekitar Perumnas Depok II Tengah mengenai alasan dan moda transportasi yang digunakan untuk tujuan lokasi belanjanya.. DAFTAR REFERENSI As’ad, M. (2000). Psikologi Industri. Liberty, Yogyakarta. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok (2012). Kota Depok Dalam Angka 2010. BPS, Depok.
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
Branityo, J. G. (2011). Pola Keruangan Perkembangan Minimarket di Kota Depok. Skripsi Departemen Geografi FMIPA UI, Depok. Bruton, M. J. (1981). Introduction to Transport Planning. Hutchinson, London. Daldjoeni, N. (1998).Geografi Kota dan Desa Edisi Kedua. PT. Alumni, Bandung. Damapoli, I. W. (2002). Pola Aksesibilitas Berdasarkan Waktu Tempuh dan Biaya Transportasi di Kota Makassar. Skripsi Departemen Geografi FMIPA UI, Depok. Dewi, A. A. (2002). Pola Belanja Penduduk di Kota Depok. Skripsi Departemen Geografi FMIPA UI, Depok. Dickenson, J. P. (1992). Geografi Negara Berkembang. IKIP Semarang Press, Semarang. Glasson, J. (1990). Pengantar Perencanaan Regional. Sitohang P., penerjemah. Terjemahan dari An Introduction to Regional Planning. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok. Goodall, B. (1987). The Penguin Dictionary of Human Geography. Penguin Books, New York. Koestoer, R. H. (1995). Penduduk dan Aksesibilitas Kota. UI-Press, Jakarta. Koestoer, R. H. (1997). Perspektif Lingkungan Desa-Kota : Teori dan Kasus. Universitas Indonesia, Depok. Koestoer, R. H. (2001). Dimensi Keruangan Kota (Teori dan Kasus). UI Press, Jakarta. Lowe, J. C. & S. Moryadas. (1975). The Geography of Movement. Hughton Mifflin Company, Boston. Melanie, M. (1996). Struktur Permukiman Kotif Cimahi dan Kotif Depok. Skripsi Departemen Geografi FMIPA UI, Depok. Nasution, M. N. (1996). Manajemen Transportasi. Ghalia Indonesia, Bogor. Paulus, H. (2007). Sosiologi Kota Untuk Arsitek. Bumi Aksara, Jakarta. Rahardjo, S., & R. Saraswati. (2002). Struktur Ruang Kota Depok. Jurnal Geografi Edisi No. 3. Departemen Geografi FMIPA UI, Depok. Reginald, G. G. & Robert J. S. (1997). Spatial Behavior : A Geographic Perspective. The Guilford Press, New York. Sandy, I. M. (1978). Kota di Indonesia, Publikasi No. 113. Direktorat Tata Guna Tanah, Dirjen. Agraria. Jakarta. Saraswati, R. (1999). Persebaran Fasilitas Pelayanan Serta Dampaknya Terhadap Beban Hidup Penduduk Di Kotif Depok. Lembaga Penelitian UI, Depok. Saraswati, R. (2000). Perbandingan Kebutuhan Biaya dan Waktu Untuk Berbelanja di Depok. Jurnal Geografi, No. 1, 29-33. Universitas Indonesia, Depok.
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013
Sugiyanti. (1997). Pelayanan Pasar terhadap Penduduk di Kabupaten Bogor. Skripsi Jurusan Geografi FMIPA UI, Depok. Sukirno, S. (1998). Pengantar Teori Mikroekonomi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Taylor, P. (1977). Quantitative Methods in Geography. Houghton, Atlanta.
Tujuan lokasi…, Hendry Nugroho, FMIPA UI, 2013