UNIVERSITAS INDONESIA
TUGAS KONSEP HERBAL INDONESIA KONSEP PEMAKAIAN MINYAK ESSENSIAL DALAM AROMATERAPI
SYAVIKA AYUNI TASLIM 1106107510
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DEPARTEMEN FARMASI PROGRAM MAGISTER HERBAL 2011
I.
PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki luas hutan terbesar di dunia, walaupun bukan di urutan pertama dari ukuran luas, namun hutan Indonesia memiliki kelebihan yaitu selain cahaya matahari yang tersedia sepanjang tahun disertai curah hujan yang relatif tinggi, hutan Indonesia berada pada variasi geografi, topografi dan sejarah geologis yang dinamis sehingga membentuk berbagai macam formasi hutan, mulai dari hutan pantai, hutan mangrove/payau, hutan rawa, hutan rawa gambut, hutan hujan dataran rendah, hutan hujan pegunungan bawah, hutan hujan pegunungan atas, hutan musim bawah, hutan musim tengah dan atas, hutan kerangas, hutan savana, hutan pada tanah kapur, hutan pada batuan ultra basa dan hutan riparian atau tepi sungai, yang pada akhirnya menghasilkan tingkat keanekaragaman hayati tumbuhan yang tinggi. Dunia mengakui bahwa hutan Indonesia memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan paling besar di dunia. Ada laporan bahwa hutan tropik Indonesia memiliki lebih dari 30.000 jenis tumbuhan berbunga, dan ini merupakan suatu potensi yang luar biasa khususnya dilihat dari kaca mata kesehatan, sebagai sumber bahan obat-obatan. Sementara itu, dari 171 suku tumbuhan tinggi yang mencangkup 2799 jenis tumbuhan berguna dilaporkan sebanyak 1306 jenis dari 153 suku dinyatakan sebagai tumbuhan obat, data ini diluar tumbuhan rendah, sementara itu PT Essai Indonesia melaporkan adanya 3689 jenis tumbuhan obat. Terkait dengan tanaman obat tersebut, di Indonesia terdapat tumbuhan penghasil minyak esensial/atsiri dimana tempat tumbuhnya tersebar dari dataran rendah hingga daerah pegunungan. Tumbuhan atsiri tersebut juga merupakan kekayaan alam Indonesia.1 Kajian
etnofarmakologi
secara
empirik
tentang
tumbuhan
aromaterapi
menunjukan bahwa Indonesia memiliki 49 jenis tumbuhan aromatik dari 22 jenis suku, 12 jenis di antaranya digunakan secara empirik sebagai aromaterapi dengan efek menenangkan dan menyegarkan untuk kesehatan tubuh.2 Penggunaan minyak essensial/atsiri mulai dikembangkan lagi sejak masyarakat mulai merasakan manfaat dari pengobatan secara aromaterapi. Padahal menurut sejarah pengobatan cara ini adalah pengobatan kuno, namun tertinggal sejak mulai dikembangkannya obat-obatan sintetik. Ternyata dalam beberapa dekade terapi aroma dengan minyak atsiri tersebut kembali digemari, karena masyarakat menilai bahwa terapi obat-obatan sintetis membawa dampak buruk pada tubuh manusia akibat akumulasi bahan-bahan sintetis tersebut pada organ penting tubuh manusia seperti ginjal liver dan sebagainya.
Dewasa ini sekitar 200 jenis minyak essensial/atsiri diperdagangkan di pasar dunia dan tidak kurang dari 80 jenis diantaranya diproduksi secara kontinyu. Sekitar 20 jenis minyak atsiri Indonesia dikenal di pasar dunia, 15 diantaranya sudah menjadi komoditi ekspor yaitu minyak serai wangi, nilam, akar wangi, kenanga, ylang-ylang, kayu putih, daun cengkeh, gagang cengkeh, cendana, pala, massoi, kruing, gaharu, lawang, dan terpentin; sedangkan potensinya lebih dari 40 jenis. Minyak atsiri digunakan dalam pembuatan obat-obatan, parfum, kosmetika, sabun, detergen, flavor dalam makanan dan minuman, dan aromaterapi.3
II. Konsep Pemakaian Minyak Essensial Dalam Aromaterapi A. Pengertian 1. Minyak Essensial (minyak atsiri)
Minyak atsiri merupakan zat yang memberikan aroma pada tumbuhan. Minyak atsiri memiliki komponen volatil pada beberapa tumbuhan dengan karakteristik tertentu. Saat ini, minyak atsiri telah digunakan sebagai parfum, kosmetik, bahan tambahan makanan dan obat.4 Minyak atsiri adalah minyak yang mudah menguap pada temperatur kamar tanpa mengalami dekomposisi,5 tetapi minyak atsiri dapat rusak karena penyimpanan jika minyak atsiri dibiarkan lama. Minyak atsiri akan mengabsorpsi oksigen dari udara sehingga akan berubah warna, aroma, dan kekentalan sehingga sifat kimia minyak atsiri tersebut akan berubah.6 Minyak atsiri tidak larut dalam air, larut dalam pelarut organik, dan berbau harum sesuai dengan tanaman penghasilnya. Minyak atsiri secara umum dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, minyak atsiri yang senyawa komponen penyusunnya sukar untuk dipisahkan, seperti minyak nilam dan minyak akar wangi. Minyak atsiri kelompok ini lazimnya langsung digunakan tanpa diisolasi komponen-komponen penyusunnya sebagai pewangi berbagai produk. Kedua,
minyak atsiri yang komponen-komponen senyawa penyusunnya dapat dengan mudah dipisahkan menjadi senyawa murni, seperti minyak sereh, minyak daun cengkeh, minyak permen dan minyak terpentin. Senyawa murni hasil pemisahan biasanya digunakan sebagai bahan dasar untuk diproses menjadi produk yang lebih berguna. Komponen aroma dari minyak atsiri cepat berinteraksi saat dihirup, senyawa tersebut secara cepat berinteraksi sistem syaraf pusat dan langsung merangsang pada sistem olfactory, kemudian sistem ini akan menstimulasi syaraf-syaraf pada otak dibawah kesetimbangan korteks serebral.7 Senyawa-senyawa berbau harum atau fragrance dari minyak atsiri suatu bahan tumbuhan telah terbukti pula dapat mempengaruhi aktivitas lokomotor.4 Aktivitas lokomotor merupakan aktivitas gerak sebagai akibat adanya perubahan aktivitas listrik yang disebabkan oleh perubahan permeabelitas membran pascasinaptik dan oleh adanya pelepasan transmitter oleh neuron prasinaptik pada sistem syaraf pusat.8 2. Aromaterapi
Aromaterapi merupakan aplikasi terapi yang menggunakan aroma atau wewangian segar yang diperoleh dari beberapa jenis tumbuhan.1 Aromaterapi merupakan teknik perawatan tubuh dengan menggunakan/memanfaatkan minyak atsiri (essential oil) yang berkhasiat; dapat dengan cara penghirupan, pengompresan, pengolesan di kulit, perendaman dan akan lebih efektif disertai dengan pijatan. Bahan yang digunakan adalah zat aktif yang diambil dari sari tumbuh-tumbuhan aromatik (ekstraksi dari bunga, daun, akar, batang/ranting, buah biji dll) yang memberikan efek stimulasi atau relaksasi.9
B. Pemakaian Minyak Essensial dalam Aromaterapi Minyak atsiri (Minyak essensial) sebagai bahan yang dipergunakan untuk aromaterapi harus alami, dan perlu memperhatikan jenis dan kemasan produk jadi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Persyaratan : 9 1. Minyak Atsiri Produk minyak atsiri (essential oil) yang digunakan minimal berkualitas dan atau berlabel “Therapeutical grade” dan “Natural”. 2. Bentuk produk minyak atsiri (essential oil) yang lebih tinggi kualitasnya harus berlabel “Pure plant essential oil”. 3. Minyak atsiri yang berkualitas dan atau berlabel “Fragrance oil” dan “Parfume oil” sama sekali tidak boleh digunakan pada perawatan aromaterapi. 4. Pada kemasan harus ada informasi tentang nama latin tanaman asal, cara pengolahan dan konsentrasi minyak esensial atau untuk produk import tercantum peraturan CIHP2 tahun 1994 (Chemical Hazard Information and Packaging for Supply) dengan memuat nama dan lokasi supplier, identifikasi produk, komposisi kandungan, untuk perlindungan konsumen dari akibat negatif bahaya penggunaan bahan kimia. 5. Tidak dibolehkan/dilarang menggunakan minyak atsiri bukan dari hasil sulingan (steam distilasi) dan hasil Rekonstruksi atau RCO/Reconstructed Oil (minyak ini khusus untuk produk minyak wangi), berhubung minyak atsiri jenis RCO telah ditambah atau dikurangi unsur aslinya di laboratorium guna penyesuaian bagi pengunaan dalam industri makanan dan wewangian. 6. Wadah minyak atsiri harus terbuat dari gelas berwarna gelap, dengan tutup yang rapat dan mempunyai pipet. 7. Harus disimpan ditempat yang sejuk dan kering (kelembaban kecil), tidak terkena sinar matahari langsung dan aman dari jangkauan anak-anak. Untuk stock/persediaan harus terisi penuh dan tertutup rapat. 8. Bahan penutup kemasan harus tahan terhadap minyak atsiri. Tidak menggunakan plastik atau logam sebab minyak atsiri dapat melarutkan plastik dan menyebabkan karat dan harus berwarna gelap dan tidak dari gabus (dengan sil). Cara Penggunaan : 9 1. Produk minyak atsiri campuran, hanya boleh digunakan selama 3 bulan. 2. Untuk penghirupan tidak boleh menggunakan minyak atsiri yang dapat mengiritasi lapisan mukosa (seperti : kamfer, adas, uregano, penny royal, timi (thyme), kemangi (basil) dll. 3. Minyak atsiri tidak boleh digunakan tanpa diencerkan. Pengencerannya harus sesuai dosis yang tepat.
4. Tidak semua minyak atsiri dapat digunakan pada ibu hamil dan ada dosis tertentu dalam penggunaannya. 5. Dosis dan jenis minyak atsiri harus diperhatikan untuk bayi, anak, ibu menyusui, dan manula. 6. Gunakan minyak atsiri alam yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan dan perhatikan sifat serta efeknya. 7. Penggunaan minyak atsiri harus dilakukan uji kepekaan kulit terlebih dulu. 8. Untuk mencegah efek samping dan mendapatkan efek yang diharapkan, penggunaan minyak atsiri harus bervariasi (tidak boleh satu jenis terus menerus), untuk menghindarkan kejenuhan. Satu jenis minyak atsiri hanya boleh digunakan maksimal selama 2 minggu berturut-turut. 9. Perhatikan reaksi tubuh yang muncul (efek samping seperti rasa mual, pening, iritasi ruam kulit, gangguan emosional, atau perasaan tidak nyaman). 10. Penggunaan minyak atsiri yang mengenai mata dinetralisir dengan minyak nabati dan jangan menggunakan air. 11. Tidak boleh menggunakan minyak mineral yang terbuat dari bahan sintetis (seperti baby oil) sebagai minyak pembawa karena bersifat toksis. Ukuran molekulnya besar sehingga menyumbat pori kulit dan mengakibatkan alergi serta iritasi kulit. 12. Jika minyak atsiri tumpah, harus segera dibersihkan dengan air/lap basah, tisue.
Minyak esensial bersifat concentrate sehingga pemakaiannya hanya butuh beberapa tetes.
Inhalasi : 4 tetes essential oil dalam 1-2 liter air panas, lalu hirup uapnya.
Vaporizer: 2-5 tetes essential oil dalam tungku pemanas, untuk menyegarkan ruangan.
Berendam: 3-5 tetes essential oil dalam bak perendam.
Pijat: 10-15 tetes essential oil dalam 30 ml minyak nabati.
Pelaksanaan: 9 Perlu perhatian khusus pada kemungkinan reaksi yang dapat timbul dan perlu mendapat perhatian seperti; keluhan pusing, berdebardebar, pucat, mual atau gatal-gatal. Perlu diperhatikan : 9 1. Penerapan teknik penghirupan (langsung, penguapan), aplikasi topikal (massage, campuran produk kosmetik), kompres, rendaman/emersion (seluruh tubuh, bagianbagian tubuh tertentu).
2. Minyak esensial/atsiri (konsentrasi dan dosis) dan jenis minyak pembawa yang digunakan. 3. Sifat dan efek minyak esensial yang akan digunakan, apakah peka terhadap sinar matahari, mengiritasi kulit/lapisan mukosa atau beracun. 4. Waktu pemberian (lama kontak), harus dianjurkan untuk tidak dibersihkan selama 4-8 jam, untuk memaksimalkan penyerapan minyak esensial. 5. Perlu memperhatikan kemungkinan adanya / timbulnya alergi pada indra penciuman atau kemungkinan menambah keluhan misal adanya rhinitis Pengenceran10 Minyak essensial/atsiri harus diencerkan terlebih dahulu sebelum diaplikasikan ke kulit untuk memastikan keamanan, memperlambat tingkat penguapan, dan meningkatkan luas permukaan yang akan dibaluri. Metode Persentase adalah metode pengenceran yang paling akurat, terutama dengan minyak essensial yang bersifat iritan seperti minyak cengkeh, minyak daun kayu manis, atau minyak mahal seperti chamomile Romawi, minyak mawar murni, atau melati. Sebagai contoh, campuran 2,5%, sesuai untuk wajah dan tubuh. 2,5% = kira-kira 50 tetes dalam 100 ml fixed oil atau 15 tetes (approx) dalam satu ons minyak pembawa. Minyak Pembawa (carrier oil) atau base oil (minyak dasar)10 Minyak pembawa atau base oil (minyak dasar) adalah bagian asam lemak dari tanaman. Minyak sayuran (nabati), minyak kacang atau minyak biji merupakan pelumas dan emolien sempurna. Karena minyak nabati dapat teroksidasi dan menjadi lebih cepat tengik setelah terpapar oksigen, penting untuk menggunakan kualitas yang terbaik yang tersedia dan membuat campuran dalam jumlah kecil untuk dapat digunakan segera. (Kelapa yang telah difraksinasi atau disempurnakan atau jojoba tidak menjadi tengik, sehingga dapat digunakan lebih lama).
Minyak Zaitun
Minyak Jojoba
Minyak Kelapa
Tabel.1 Beberapa cara pengenceran minyak essensial:10 Semprot (Water- Sprays) Mandi (Bath)
Dalam botol semprot (penyegar udara, semprotan wajah, kompres) (tambahkan 5-10 tetes dalam 4 ons air) (5 tetes minyak esensial atau campuran ke dalam garam, madu, krim)
Alkohol
menggosok dengan alkohol ampuh tetapi vodka yang terbaik (tidak berbau, campuran lebih mudah) tambahkan 5 tetes minyak esensial ke dalam 5 ml alkohol untuk di oleskan pada bintik-bintik.
Garam (Salts): untuk digunakan dalam air mandi atau scrub dengan garam.
Mandi garam: garam Epsom dan garam laut alami dengan takaran yang sama; larutkan setengah cangkir di air mandi. scrub garam: tambahkan minyak zaitun dengan garam untuk membuat tekstur yang creamy
Lotion/salep/cream
tanpa pewangi, krim atau lotion alami siap pakai; tambahkan 2-5% minyak esensial, aduk rata.
Dasar, atau minyak pembawa
Minyak sayur almond (manis), kelapa halus, anggur, zaitun, safflower, wijen, bunga matahari, dll mentega: kakao, shea lilin Sayur (Vegetable wax): jojoba (keuntungannya tidak tengik seperti minyak pembawa lain)
Tabel.2 Formulasi Aromaterapi:10 Massage oil
15 tetes minyak esensial atau campurkan ke dalam satu ons pembawa dasar (bisa minyak, krim, lotion, salep)
Mandi (Bath)
5 tetes minyak esensial atau campurannya lalu dimasukkan ke dalam air setelah air memenuhi bathtub, aduk sebentar untuk meratakannya.
Inhalasi (gunakan hanya pure essential oils, single notes atau campuran dalam diffuser, tidak memakai minya pembawa)
Tarik napas dekat nebulizer dari diffuser listrik, atau dari setetes di tangan atau pada tisu/ kapas; Untuk inhalasi uap gunakan mangkuk berisi air panas, teteskan beberapa tetes di permukaan, lalu hirup
Pengharum ruangan
Metode Terbaik: diffuser; kipas jenis pembersih dan penyaring udara,tisu di ventilasi, semprotan air atau alkohol
Parfum (Perfume)
Gunakan hanya minyak yang aman untuk kulit. Encerkan 10-30% ke dalam minyak jojoba atau olahan (difraksinasi) minyak kelapa.
C. Cara Kerja Aromaterapi Menurut Dr. Alan Huck (neurology psikiater dan Direktur Pusat Penelitian Bau dan Rasa di Chicago), bau berpengaruh langsung terhadap otak manusia, mirip narkotika. Hidung memiliki kemampuan untuk membedakan lebih dari 100.000 bau yang berbeda yang mempengaruhi individu dan itu terjadi tanpa disadari. Bau-bauan tersebut mempengaruhi bagian otak yang berkaitan dengan mood (suasana hati), emosi, ingatan, dan pembelajaran. Misalnya, dengan menghirup aroma lavender maka akan meningkatkan gelombang-gelombang alfa di dalam otak dan gelombang inilah yang membantu individu untuk merasa rileks. Sementara dengan menghirup aroma bunga melati maka akan meningkatkan gelombang-gelombang beta dalam otak yang meningkatkan ketangkasan dan kesiagaan.
Cara kerja aromaterapi D. Minyak Essensial/Atsiri dan Sifat Terapetiknya 11 1. Minyak Essensial/Atsiri Sebagai Antiseptik, Antimikroba, Antivirus, dan Antijamur 2. Minyak Essensial/Atsiri Sebagai Zat Analgesik 3. Minyak Essensial/Atsiri Sebagai Zat Antiradang 4. Minyak Essensial/Atsiri Sebagai Zat Antitoksin 5. Minyak Essensial/Atsiri Sebagai Zat Balancing 6. Minyak Essensial/Atsiri Sebagai Zat Immunostimulan Daya Tahan Tubuh 7. Minyak Essensial/Atsiri Sebagai Zat Pembunuh dan Pengusir Serangga 8. Minyak Essensial/Atsiri Sebagai Zat Mukolitik dan Ekspektoran.
E. Minyak Essensial Untuk Aromaterapi Tabel.3 Beberapa jenis tumbuhan minyak essensia/atsiri sebagai sumber aromaterapi1 No
Jenis Atsiri
Khasiat
Kel. Tumbuhan
1
Eucalyptus
2
Kayu putih ( Melaleuca leucodendron)
3
Cinnamon
4
Gardenia
5
Jasmine (melati), Jasminum sambach
6
Lavender (Lavandula officinalis)
7
Cendana/ Sandalwood
8
Pachouli (minyak nilam) (Pogostemon patchouli)
Wanginya dapat menghilangkan bau secara efektif, serta juga ampuh menghilangkan bakteri, antiseptik dan antiviral, berguna untuk membersihkan, menyegarkan dan mengatasi hidung tersumbat. Antiseptic dan anti virus. Mengatasi masalah asma, sinus, infeksi saluran pernafasan, bronchitis, demam dan flu. Berkhasiat sebagai mildly analgesic, antimicrobial, antineuralgic, antispasmodic, antiseptic (pulmonary, urinary, intestinal), anthelmintic, diaphoretic, carminative, expectorant, febrifuge, insecticide, sudorific, tonic. minyak atsirinya berkhasiat sebagai antibiotik, antiseptik dan antivirus yang dapat melindungi tubuh manusia Wanginya sangat identik dengan acara-acara besar dan mewah seperti pernikahan, prom night dan pesta eksotis lainnya, membuat orang merasa senang dan gembira menciptakan suasana romantis, tetapi jangan gunakan terlalu banyak, sebab aroma yang kuat bunga melati justru membuat udara menjadi tidak segar, bahkan bagi sebagian orang mungkin sedikit menyeramkan Untuk relaksasi, dan keseimbangan tubuh, sebagai detoks dan zat pengurang rasa sakit, berguna untuk mengurangi perasaan cemas dan gelisah, menyeimbangkan tekanan darah tinggi, anti depresi, menghilangkan rasa sesak atau hidung tersumbat, mengatasi insomnia, jerawat dan eksim. Berkhasiat sebagaianalgesic, anticonvulsant, antidepressant, antimicrobial, antirheumatic, antiseptic antispasmodic, antitoxic, carminative, cholagogue, choleretic, cicatrisant, cordial, cytophylactic, deodorant, diuretic, emmenagogue, hypotensive, insecticide, nervine, parasiticide, rubefacient, sedative, stimulant, sudorific, tonic, vermifuge, vulnerary. Aromanya dapat membantu menciptakan dan menuangkan kreatifitas, dapat mengurangi depresi, dapat mengatasi masalah sulit tidur serta masalah lain yang berhubungan dengan stres. Sangat bermanfaat digunakan saat meditasi. Bagi kebanyakan orang aromanya sangat eksotik. Menghilangkan kegelisahan, memperbaiki pembuluh darah, meredakan batuk, membantu menetralisir racun akibat kelebihan obat kimia dalam tubuh. Berkhasiat sebagaiantidepressant, anti-inflammatory, anti-emetic, antimicrobial, antiphlogistic, antiseptic, antitoxic, antiviral, aphrodisiac, astringent, bactericidal,
***
***
*** **
**
**
***
****
9
Pine (minyak pinus)
10 11
Mawar, neroli,clary sage, dan vanila. Oceane *)
12
Chamomile *)
13
cemara dan geranium
14
elemi dan myrhh.*)
15
ylang-ylang (bunga kenanga kering) (Cananga odorata)
16
Juniper dan lemon *)
17
Kemuning (Murraya Koenigi)
18
Rankincense dan Bergamot (Citrus bergamia)
19
Lemon (Citrus Limonum)
20
Rosemary dan peppermint *) Benzoin (Styrax benzoin)
21
22
Cedarwood (Cedrus deodara)
carminative, cicatrisant, deodorant, digestive, diuretic, febrifuge, fungicidal, nervine, prophylactic, stimulant (nervous), stomachic, tonic. bisa mengingatkan orang pada suasana luar ruangan yang begitu bersih sehingga menimbulkan rasa nyaman karena berbau kayu menenangkan diri dan pikiran
***
berguna untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi, memulihkan kejernihan pikiran dengan cepat, mengurangi kegelisahan dan menciptakan suasana tenang dan menyejukkan. Berkhasiat sebagai sistem anti peradangan yang cukup baik Untuk keseimbangan dan kestabilan emosi, dapat menstimulasi peredaran darah. Untuk mengoptimalkan proses meditasi
***
**
**** **
memberikan efek tenang, anti depresi dan anti insomnia, aphrodisiac, antidepressant, anti-infectious, antiseborrhoeic, antiseptic, euphoric, hypotensive, nervine, regulator, sedative (nervous), stimulant (circulatory), tonic. memiliki khasiat aroma yang menyegarkan
****
Sebagai tonic, digestive, laxative, helps reduce blood sugar, excellent for prematuring of grey hair and to maintain natural pigmentation. Untuk yang ingin terinspirasi dan kembali bersemangat, berkhasiat untuk aktifkan sel otak Bergamot berkhasiat untuk analgesic, anthelmintic, antidepressant, antiseptic (pulmonary, genitourinary), antispasmodic, antitoxic, carminative, digestive, diuretic, deodorant, febrifuge, laxative, parasiticide, rubefacient, stimulant, stomachic, tonic, vermifuge, vulnerary. Sebagaianti - anaemi c (high in vitamin A, B & C contents), antimicrobial, antirheumatic, antisclerotic, antiscorbutic, antiseptic, antispasmodic, antitoxic, astringent, bactericidal, carminative, cicatrisant, depurative, diaphoretic, diuretic, febrifuge (malaria and typhoid), haemostatic, hypotensive, insecticidal, rubefacient, stimulates, white corpuscles, tonic, vermifuge. Membangkitkan semangat
**
Anti inflammatory, antioxidant, antiseptic, astringent, carminative, cordial, deodorant, diuretic, expectorant, sedative, styptic, vulnerary. Sebagai antiseptic, astringent, diuretic, expectorant, sedative, helps in respiratory infection, skin conditions,
****
****
****
** ***
***
23
Cinnamon Leaf (Cinnamomum verum)
24
Pala (Myristica fragrans)
25
Neem (Azadirachta indica) Pinus (Pinus longifolia)
26
27
Cendana (Santalum album)
28
Tea Tree (Melaleuca alternifolia)
29
Alpukat/Avocado oil (Persea americana)
30
Pyrethre *)
31
Feulille de menthe *)
32
Cyphre *)
33
Cedre du liban *)
venereal and urinary disorders. Sebagai anthelmintic, antidiarrhoeal, antidote (to poison), antimicrobial, antiseptic, antispasmodic, antiputrescent, aphrodisiac, astringent, carminative, digestive, emmenagogue, haemostatic, orexigenic, parasiticide, refrigerant, spasmolytic, stimulant- (circulatory, cardiac, respiratory), stomachic, vermifuge. Sebagai stomachic, digestive, carmative, good for diarrhoea, clears uterus, aphrodisiac, helps in fever, good for hair care, Analgesic, anti-emetic, anti-oxidant, antirheumatic, antiseptic, antispasmodic, aphrodisiac, carminative, digestive, emmenagogue, gastric secretory stimulant (indicated for flatulent dyspepsia, nausea, diarrhoea,dysentery),larvicidal,orexigenic,prostaglandin, inhibitor, stimulant, tonic. Sebagai antiseptic, antibacterial, blood purifier, very good for skin & hair care, good insect repellent. Analgesic (mild), antirheumatic, antiseptic, bactericidal, expectorant (respiratory diseases- influenza, asthma, sinus, bronchitis etc.), insecticidal, stimulant. Sebagai antidepressant, antiphlogistic, antiseptic (urinary & pulmonary), antispasmodic, aphrodisiac, astringent, bactericidal, carminative, cicatrisant, diuretic, expectorant, fungicidal, insecticidal, sedative, tonic. Sebagai anti infectious, anti inflammatory, antiseptic, antiviral, bactericidal, balsamic, cicatrisant, diaphoretic, expectorant, fungicidal, immuno-stimulant, parasiticide, vulnerary. This oil is known for its deep penetrating action. It is expressed from dry & dehydrated fruits. It is deep green in colour and dark red in reflected light. Avocado oil when bleached is not used for therapeutical purposes. One of the most serviceable massage oils as the break down suggests : Contains vitamins - A, B, d & Lecithin which have a healing effect on the skin. Minyak atsiri ini berguna untuk anti serangga dan antiseptic, melancarkan saluran pernafasan, membantu masalah encok, rematik dan sakit tulang lainnya, meringankan masalah jantung, darah tinggi, sakit kulit, gatal-gatal dan infeksi tenggorokan. Menyejukkan, menyegarkan dan membuat rileks, membantu mengurangi gejala mual dan masalah pencernaan, sakit kepala, kelelahan mental, gejolak selama menopause, efektif menyembuhkan flu. Menambah semangat dan menyejukkan jiwa, meredakan batuk, flu dan pilek serta melancarkan sirkulasi darah. Merangsang gairah, meredakan ketegangan, rasa gugup dan stress, meredakan radang tenggorokan dan batuk, membantu masalah kulit berminyak, jerawat, ketombe danrambut rontok.
****
***
*** ***
***
***
****
34
Caramel *)
35
Canelle *)
36
Bois de santal *)
37
Ambre *)
38
Antiacarien *)
Essensial oil ini berguna untuk mencerahkan pikiran, merangsang gairah, menghangatkan, memberi rasa nyaman dan kenangan manis masa kanak-kanak, membantu meredakan ketegangan, rasa gugup, dan stres. Berguna untuk membantu menghilangkan kelelahan dan depresi, memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi kejang otot serta mengurangi rasa sakit encok/rematik, membantu mengatasi perut kembung. Berguna untuk merangsang gairah, mengurangi stress dan gelisah, meredakan batuk, melancarkan buang air kecil. Untuk menenangkan pikiran, mencegah penuaan dini, memperbaiki sirkulasi darah, membantu menyehatkan tubuh, menghilangkan titik-titik hitam dan kerutan pada wajah. Berguna untuk membasmi tungau, serangga. Penggunaan minyak ini tidak boleh dicampur dengan aroma lainnya dan harus menggunakan diffuser khusus.
Keterangan : *) Nama jenis Aromaterapi yang digunakan dalam perdagangan, merupakan minyak atsiri yang bersumber dari tumbuhan, tetapi dimiliki oleh suatu perusahaan dengan paten (kadang berupa tunggal, ada juga berupa campuran); **) Kelompok tumbuhan hias ***) Kelompok tumbuhan kehutanan ****) Kelompok tumbuhan perkebunan
Daftar Pustaka 1. Kulsum U. dan Gusmailina. (2011). Manfaat Minyak Atsiri sebagai Sumber Aroma Terapi. 8 Desember 2011. http://www.scribd.com/doc/26657906/Manfaat-Minyak-Atsiri-Sbg-Aromaterapi 2. Sangat, H. dan Roematyo. (1996). Aromatherapy Plants: A Etnopharmacology Study. Proceeding Simposium Nasional I Tumbuhan Aromatik APINMAP; 22-23 Oktober 1996. 3. Anonimous. (2006). Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia. Impor. Vol. I. Biro Pusat Statistik. Jakarta. 804 p. 4. Buchbauer, G., Jager, W., Dietrich, H., Plank, Ch., and Karamat, E. (1991). Aromatherapy: Evidence for Sedative Effects of Essential Oil of Lavender after Inhalation. Journal of Biosciences; 46c, 1067-1072. 5. Doyle, M.P. and Mungall, W.S. (1980). Experimental Organic Chemistry. New York: John Wiley & Sons. 6. Ketaren. (1985). Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: Balai Pustaka. 7. Buckle, J. (1999). Use of Aromatherapy as Complementary Treatment for Chronic Pain. J. Alternative Therapies; 5, 42-51. 8. Gilman, A.G., Rall,T.W., Nies, A.S. and Taylor. (1991). The Pharmacological Basis of Therapeutics, 8th ed, New York : McGraw-Hill. 9. Peraturan Menteri Kesehatan RI (19 Oktober 2004). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1205/menkes/per/x/2004 Tentang Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan Sehat Pakai Air ( SPA ). 8 Desember 2011. http://bppt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/17.KepMenKes12052004_SPA_.pdf 10. National Association of Holistic Aromatherapy (NAHA). (2010). Methods of Application,
How
Are
Essential
Oils
Used?
15
Desember
2011.
http://www.naha.org/methods_of_application.htm 11. Koensoemardiyah. (2009). A to Z Minyak Atsiri untuk Industri Makanan, Kosmetik, dan Aromaterapi. Yogyakarta: Lily Publisher.