Warta
TUBERKULOSIS INDONESIA
Wadah Informasi Gerakan Terpadu Nasional TB
Buletin Tiga Bulanan
Volume 26 • Jan-Mar 2014 • 26/I/2014
Rangkaian Acara Peringatan Hari TB Sedunia 2014 “Temukan dan Sembuhkan Pasien TB!”
H
ari TB sedunia diperingati setiap tanggal 24 Maret sebagai momen untuk meningkatkan kewaspadaan dan komitmen seluruh elemen masyarakat tentang pentingnya pengendalian TB. Peringatan TB Day 2014 mengusung tema “Reach The Three Million. A TB test, treatment and cure for all” yang diterjemahkan dalam tema Nasional menjadi “Temukan dan Sembuhkan Pasien TB”. Rangkaian Kegiatan untuk memperingati Hari TB Sedunia 2014 antara lain: 1. Temu Media/Pers Briefing tanggal 21 Maret 2014 yang dihadiri oleh Dirjen PP & PL dalam rangka sosialisasi rangkaian kegiatan Hari TB Sedunia, launching lomba blogger dan lomba kompetisi jurnalis yang bekerjasama dengan Pusat Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan RI. 2. Message TB Day bekerja sama dengan Puskomlik, Kemeninfokom dan NGO TB untuk menyebarluaskan pesan Hari TB Sedunia pada tanggal 24 Maret 2014 melalui Website, Facebook, BlackBerry Massager, dan Twitter. 3. Sambutan Menteri Kesehatan RI dalam rangka memperingati Hari TB Sedunia 2014 dan Exhibition Promosi TB yang bekerja sama dengan Hukormas Ditjen PP & PL dan Promkes pada Rapat Kerja Kesehatan Nasional Regional Timur di Manado, Sulawesi Utara tanggal 24 Maret 2014. 4. Talkshow Stasiun Televisi TVOne tanggal 24 Maret 2014 dengan Tema “TB Resistant Obat atau TB MDR” dengan Nara sumber dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P (K), dr. Yeni Purnamasari dari LKC (Layanan kesehatan Cuma-Cuma), dan Budi mantan pasien TB resistant obat/TB MDR. 5. Talkshow Stasiun Televisi MetroTV tanggal 27 Maret 2014 dengan Tema “Tuberkulosis” dengan Narasumber Menteri Kesehatan RI, dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH dan Apriudin mantan Pasien TB MDR dari Surakarta.
Daftar Isi:
6. Press Conference tanggal 29 Maret 2014 di Gedung Menara 165 disampaikan oleh Dirjen PP & PL Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE dan WHO representatives, Dr. Khanchit Limpakarnjanarat. 7. Seminar sehari dengan tema “Temukan dan Sembuhkan Pasien TB” yang dilaksanakan tanggal 29 Maret 2014 di Gedung Menara 165, Jakarta Selatan. Sebagai koordinator adalah FK UI RSCM/PAPDI-PERPARI. 8. Kampanye Pengendalian TB melalui media elektronik (TV dan radio) dan cetak, kerjasama dengan Pusat Promosi Kesehatan dan Kementerian Komunikasi dan Informasi sepanjang tahun 2014. 9. Promosi HTBS 2014 melalui penyebarluasan media: poster, leaflet, kaos, dan pin yang didistribusikan ke Dinas Provinsi dan Mitra serta NGOs. Salah satu rangkaian kegiatan peringatan HTBS 2014 adalah Simposium Nasional Hari TB Sedunia 2014. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama Kementerian Kesehatan RI dengan FK UI RSCM/PAPDI-PERPARI. Kegiatan ini dihadiri oleh dokter, perawat, NGO/CSOs/FBOs, Organisasi Profesi (IDI, PAPDI, PDPI, IDI, IAKMI, PPNI, IAI), Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi, Lintas Program Kementerian, Mahasiswa, Masyarakat, Mitra (WHO, KNCV, FHI, MSH), dengan jumlah peserta kurang lebih 3000 orang. Jumlah peserta ini meningkat 2 kali lipat dibandingkan dengan peringatan HTBS 2013.
Antrian Peserta untuk Registrasi HTBS 2014 di Lobby Menara 165, Jakarta Selatan.
Rangkaian Acara Peringatan Hari TB Sedunia 2014 “Temukan dan Sembuhkan Pasien TB!” Integrasi Program TB dalam Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Temu Media dalam rangka Launching Lomba Blogger dan Kompetisi Jurnalistik TB 2014 Peringatan Hari TB Sedunia 2014 Community Empowerment of People Againts Tuberculosis - Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU-CEPAT) TB Care Aisyiyah Sumut Ajak “Iron Man” Kampanye TB Memperingati Hari TB Sedunia 2014, PKPU memprakarsai Berdirinya Kampung Bebas TB Indonesia Tuan Rumah Pertemuan Ke-2 Forum Stop TB Patrnership Kawasan Asia Tenggara, Pasifik Barat dan Mediterania Timur. Rekomendasi Pertemuan Ke-2 Forum Stop TB Partnership Kawasan Asia Tenggara, Pasifik Barat dan Mediterania Timur. Pojok Foto : Kaledoiskop Kegiatan TB HIV di Indonesia
Dalam kegiatan Peringatan HTBS Sedunia Bapak Dirjen PP dan PL Prof. Tjandra Yoga Aditama, menyampaikan kepada peserta simposium mengenai situasi dan capaian program TB, tantangan dan inovasi serta strategi yang akan dilakukan kedepannya. Pada kegiatan simposium Peringatan HTBS 2014 ini kegiatan seminar dibagi menjadi 4 kelas statelit simposia yang dilakuakan secara pararel dengan topik yang berbeda atara lain; TB Diagnostic, Sharing Experience, Riset Operasional TB-New Approach in Diagnosis TB Prevention and Management (Current Research Results), Sesi Awam. Tema-tema yan disampaikan di masing-masing kelas tersebut antara lain;
WARTA TUBERKULOSIS INDONESIA • Volume 26 • Jan-Mar 2014 • 26/I/2014
1
2. Satelit simposia Sharing Experience. - Pelaksanaan Program Pengendalian TB - Pengobatan TB: Masalah Nyata di Lapangan - TB Extra Paru: Masalah Nyata di Lapangan, 3. Satelit simposia Riset Operasional TB-New Approach in Diagnosis TB Prevention and Management (Current Research Results). - Understanding Indonesian TB Burden (view from various national Surveys) - Challengers in Translating TB Research into Practice - Lesson learnt from pilot implementatin of xpert MTB/Rif in 5 sites - The future of TB diagnostic in Indonesia, Keeynote Speech oleh Drijen PP dan PL Kemenkes RI
1. Satelit simposia TB Diagnostic, dengan bahasan - Diagnostic of TB: New Tools Versus Old Tools - Novel Diagnostic Approach to Child Tuberculosis - New Version of of ISTC (Third Version) and lts’s implementation,
4. Satelit simposia untuk Kelas Awam. - Kenali Batuk dan Terapinya, Anakku bisa tertularkah? - TB pada ODHA: Siapa takut? - Kiat-kiat menjaga kepatuhan pasien - Peran Kader dalam mendamingi pengbatan pasien - Peran Masyarakat dalam mendampingi pasien MDR
Peserta mengunjungi Exhibition HTBS 2014
-
Peserta Mengikuti Simposium HTBS 2014
Dalam kegiatan simposium juga dilaksanakan pameran Kegiatan Pengendalian TB oleh Kementerian Kesehatan dan Mitra TB yang telah mendukung program TB. Ada sekitar 20 mitra yang ikut dalam pameran. Selain itu juga ada Sesi Poster dan Exhibition. (Silvia Dini).
Integrasi Program TB dalam Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
T
ranformasi PT. Askes menjadi BPJS kesehatan sebagai pelaksana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah diimplementasikan pada awal Januari 2014. Hal ini merupakan langkah awal pencapaian Universal Health Coverage (UHC) tahun 2019. Diharapkan dengan JKN masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan yang lebih baik dan terjangkau. JKN memiliki keterkaitan erat dengan program pengendalian tuberkulosis (TB) sebagai bagian dari layanan kesehatan. Oleh karena itu, perlu dilakukan integrasi program pengendalian TB dalam program JKN. Berdasarkan hal tersebut, Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan (KPMAK), Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai sub-recepient (SR) Global Fund (GF) dan Subdit TB Kementerian Kesehatan bersama TB CARE I (MSH, KNCV, WHO) bersama-sama mengadakan rangkaian diskusi terkait integrasi TB dalam JKN. Langkah awal yang dilakukan adalah membangun MoU antara Kementerian Kesehatan dan BPJS Kesehatan terkait
2
pelayanan TB dalam jaminan kesehatan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2014. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melanjutkan kerjasama antara Kemenkes dengan BPJS pasca transformasi BPJS dari PT. Askes dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan TB bagi peserta JKN. Kerjasama ini dilatarbelakangi oleh telaah Kementerian Kesehatan, bahwa pelayanan kasus TB merugikan peserta Jaminan Kesehatan akibat dari tatalaksana pelayanan TB yang tidak sesuai standar terutama di fasilitas kesehatan swasta yang bekerjasama dengan Jaminan Kesehatan.
Para Peserta sedang berdiskusi membahas integrasi pelayanan TB dalam Program JKN
WARTA TUBERKULOSIS INDONESIA • Volume 26 • Jan-Mar 2014 • 26/I/2014
Pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang diwakili oleh Surmiyati, SKM, MPH mengatakan bahwa MoU antar lembaga ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang nantinya akan diterima oleh pasien. Didalam MoU akan dipisahkan peran masing-masing pihak sehingga jelas setiap kewenangannya. Pelayanan yang sifatnya UKM akan dikeluarkan dan berfokus pada pelayanan UKP saja. Kegiatan sosialisasi TB bisa masuk ke dalam program promosi kesehatan pada pasien TB. Lebih lanjut, pihak National Casemix Centre (NCC), Kemenkes dalam rangkaian diskusi untuk membahas mekanisme pembayaran penyedia pelayanan kesehatan untuk TB dalam era JKN yang diselenggarakan pada tanggal 27 Februari 2014 mengatakan bahwa “Di era JKN ini tidak lagi menggunakan sistem plafon”, rumah sakit mempunyai wewenang cukup besar untuk mengatur layanan yang diberikan. Fenomena subsidi silang perlu dipahami oleh rumah sakit, supaya bisa mengatur beban biaya masing-masing. Penghitungan satuan biaya dilakukan dengan sistem top down costing. Tetapi karena variasi
pelayanan yang cukup lebar, tarif jasa medis belum standar. Terkait dengan pengelompokan kasus TB, terutama MDR-TB dalam INA-CBGs belum dapat dilakukan secara khusus, perlu dilakukan kajian mendalam dan proses modifikasi software. Pada awalnya, MoU yang akan dikembangkan dijadikan sebagai payung kerjasama antara PP&PL dan BPJS sebagai bentuk kelanjutan MoU sebagaimana dengan PT. Askes sebelumnya. Penandatanganan MoU direncanakan pada saat TB Day tahun 2014. Namun setelah mendapatkan masukan dari pihak biro hukum dan organisasi, agar MoU memiliki kekuatan hukum yang mengikat, maka isi MoU tersebut secara garis besar dimasukkan ke dalam pedoman pelaksanaan jaminan kesehatan yang telah diinisiasi oleh Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (PPJK), Kementerian Kesehatan. Secara rinci,
petunjuk teknis (Juknis) dikembangkan oleh program TB untuk menjelaskan pedoman pelaksanaan tersebut. Ruang lingkup petunjuk teknis terdiri dari 1) Pelayanan Tuberkulosis; 2) Mekanisme Pelayanan Rujukan; 3) Tatakelola Logistik; 4) Monitoring dan Evaluasi Juknis; dan 6) Pedoman Diagnosis. Telah dilakukan 2 kali pertemuan untuk memfinalisasi Juknis bersama pihak
terkait terutama PPJK Kementerian Kesehatan, dan BPJS. Dalam acara tersebut telah didapatkan kesepakatan mengenai detail pembiayaan yang ditanggung dalam kapitasi dan INA CBG’s untuk layanan tuberkulosis di fasilitas kesehatan yang dikontrak oleh BPJS, dan berbagai masukan dari para ahli sebagai arahan dalam penyusunan buku petunjuk teknis yang berkualitas. (tw/vy/fh-KPMAK FK UGM)
Para Peserta Diskusi Mekanisme Pembayaran mekanisme pembayaran penyedia pelayanan kesehatan untuk TB dalam era JKN.
Temu Media dalam rangka Launching Lomba Blogger dan Kompetisi Jurnalistik TB 2014
D
alam rangka menyambut Hari TB Sedunia (HTBS) yang diperingati tanggal 24 Maret 2014, salah satu rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan adalah Lomba Blogger dan Kompetisi Jurnalistik bertemakan tentang TB. Mengusung tema Nasional “Temukan dan Sembuhkan Pasien TB “, rangkaian acara ini bermaksud untuk memberikan edukasi yang lebih kepada masyarakat luas terkait informasi dan upaya penanggulangan bersama permasalahan TB di Indonesia. Sasarannya melalui para penulis (blogger dan jurnalis) dan melalui media yang lebih luas serta mengikuti perkembangan jaman di era milenium seperti sekarang ini, yaitu media internet.
Media Online. Sebut saja Harian Jawa Pos, Kedaulatan Rakyat, Seputar Indonesia TV (SindoTV), Jak TV, Radio Chanel, Sindo Trijaya, Detik.com, Liputan6.com serta masih banyak lainnya.
Pada tanggal 21 Maret 2014 bertempat di Hotel Puri Denpasar Jakarta, Kementerian Kesehatan menyelenggarkan acara “Temu Media” untuk launching lomba blogger dan kompetisi jurnalis. Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal PP dan PL, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE. Kasubdit TB, drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH , perwakilan Subdit TB, Puskomlik, KNCV, FHI, WHO, PETA (Pejuang Tangguh-Organisasi Mantan Pasien TB MDR di Jakarta), Tim Juri HTBS (perwakilan Juri dari kalangan Blogger HTBS),
Penyapaian Materi oleh Dirjen PP dan PL, Kementerian Kesehatan RI
Paparan tentang situasi terkini Tuberkulosis oleh Dirjen PP dan PL mengawali rangkaian acara Launching Lomba Blogger dan Kompetisi Jurnalistik TB. Saat itu beliau berulangkali mengingatkan audiens mengenai beban permasalahan TB di Indonesia yang masih sangat tinggi, dan tak lupa menghimbau seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif menanggulangi penyakit ini bersama-sama. Salah satunya melalui kegiatan “menulis” ini.
Pada sesi tanya jawab ada beberapa pertanyaan mengenai bagaimana proses untuk merujuk suspek yang dikhawatirkan terjangkit penyakit TB, mengenai obat gratis dari pemerintah dan dimana saja tersedianya layanan untuk penyakit TB di fasilitas layanan kesehatan yang tersedia dari pemerintah. Selain itu salah satu perwakilan dari PETA, sebagai organisasi mantan pasien TB Resistan Obat di Jakarta, membagikan kisah suka dukanya dalam menjalani pengobatan penyakit TB Resistan Obat/TB MDR dan berulangkali menyampaikan pada undangan yang hadir bahwa penyakit TB bisa disembuhkan. Dengan layanan fasilitas obat gratis dari Pemerintah, serta kepatuhan minum obat dari penderita penyakit TB, ditambah dukungan dari keluarga dan lingkungan, penyakit ini pasti sembuh. Dia juga berulangkali menyerukan semangat untuk sembuh kepada seluruh pasien TB yang sedang melakukan proses pengobatan dan penyembuhan.
Sharing Pengalaman oleh Mantan Pasien TB MDR
WARTA TUBERKULOSIS INDONESIA • Volume 26 • Jan-Mar 2014 • 26/I/2014
3
Undangan Media saat mewawancarai Dirjen PP dan PL Kementerian Kesehatan RI
Pengumuman dan peresmian lomba blogger dan kompetisi jurnalistik TB, disampaikan oleh Tim Juri dengan penjelasan-penjelasan sebagai berikut ; 1. Lomba Blogger TB dilaksanakan dari 24 Maret s/d 19 Juli 2014. Tersedia 8 serial tema yang akan dilombakan setiap kurun waktu 2 minggunya. Adapun judul tema tiap serial yang dilombakan adalah sebagai berikut; a. Temukan Pasien TB b. Obat TB Gratis c. TB Bisa Disembuhkan d. TB Resistan Obat e. TB dan HIV f. Beban Ekonomi dan Kematian Akibat TB g. Peran Masyarakat dalam Pengendalian TB h. Stigma dan Diskriminasi Terhadap Pasien TB
Pemenang per serial nya akan diambil 2 orang dari yang terbaik dan akan mendapatkan masing-masing uang Rp. 500.000,- . Penilaian meliputi, selain dari dewan juri Tim Blogger itu sendiri, ada beberapa juri lain yakni perwakilan dari Puskomlik, Subdit TB, KNCV, WHO dan FHI. Hadiah utamanya nanti akan diambil 3 yang terbaik yang mengikuti seluruh serial tema dengan rincian hadiah adalah : Laptop, Tablet dan Smartphone. 2. Kompetisi Jurnalistik, dengan tema khusus “Temukan dan Sembuhkan Pasien TB (Peran Masyarakat dalam Pengendalian TB) dilaksanakan dalam kurun waktu 24 Maret s/d Agustus 2014. Dengan juri utama adalah pihak perwakilan dari Puskomlik, Subdit TB, KNCV, FHI dan WHO. (Dangan Prasetya)
Peringatan Hari TB Sedunia 2014 Community Empowerment of People Againts Tuberculosis Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU-CEPAT)
C
ommunity Empowerment of People Against Tuberculosis – Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU-CEPAT) merupakan program kerjasama antara LKNU dan USAID di Indonesia untuk melakukan pengendalian TB berbasis Masyarakat. Dalam rangka memperingati Hari TB sedunia 2014, LKNU-CEPAT mengadakan 2 kegiatan besar yaitu Sosialisasi TB oleh anggota Tim LKNU melalui kunjungan dari rumah ke rumah dan Launching Buku Pintar Penanggulangan TB-Kupasan Para Kyai. Kegiatan Penyadaran Masyarakat dilakukan pada tanggal 20 Maret 2014 oleh 200 anggota tim LKNU-CEPAT di 6 Wilayah kerja program LKNU-CEPAT yakni Jakarta, Kediri, Blitar, Cirebon, Depok, dan Bandung Barat secara bersamaan. Kegiatan ini dilakukan dengan mengetuk pintu rumah dan membagikan flyer atau leaflet kepada 3.000 rumah di 6 Wilayah tersebut. Kegiatan ini dilatarbelakangi masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB.
Peluncuran Buku Pintar Penanggulangan TB-Kupasan Para Kyai
4
Kegiatan “Launching Buku Pintar Penanggulangan Tuberkulosis-Kupasan Para Kyai” sekaligus juga launching website (LKNU-CEPAT.org) dilaksanakan pada 26 Maret 2014 di Epicentrum Walk, Kuningan Jakarta. Kegiatan ini dibuka dengan pertunjukan musik “Hadroh Nurul Hidayah” dan Pembacaan Ayat Suci Al-Quran serta Sholawat Badar. Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan sambutanya. Dalam sambutan Prof. Tjandra menyampaikan 4 (empat) hal utama: 1. Kegiatan ini dilakukan dalam rangkaian Hari TB Seduia 2014 dengan tema global “reach the three million, find, treat, cure for all”, yang dalam bahasa Indonesia menjadi “Temukan dan Sembuhkan TB”. 2. Sebagian besar Target MDGs TB Indonesia sudah dapat dicapai di tahun 2012. 3. Masyarakat perlu mengetahui 2 hal penting . tentang penemuan dan penyembuhan tuberkulosis, yaitu: a. Mereka yang batuk berdahak 2 minggu atau lebih perlu segera memerikasakan dirinya. Bisa saja ada berbagai kemungkinan peyakit dapat terjadi, salah satu diantaranya tuberkulosis. b. Seseorang yang memang sakit tuberkulosis maka harus mengikuti
WARTA TUBERKULOSIS INDONESIA • Volume 26 • Jan-Mar 2014 • 26/I/2014
pengobatan sampai tuntas, setidaknya 6 bulan. Walau badan rasanya sudah enak dan tidak ada keluhan setelah 2-3 bulan misalnya, maka tidak boleh menghentikan mengkonsumsi obat, harus dikonsumsi terus sampai 6 bulan/sampai tuntas. 4. Kementerian Kesehatan meyampaikan terimakasih kepada LKNU yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, juga kepada USAID yang telah mendukungnya.
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, menyampaikan Sambutannya.
Sambutan juga dilakukan oleh Acting Mission Director US Agency for International Development (USAID) Derrick Brown dan Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Dr. KH Said Aqiel Siradj, MA. Brown menyampaikan bahwa Pemeritah Amerika Serikat melalui USAID, merasa bangga bekerja sama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam
memerangi TB. Brown juga berharap para tokoh agama dan tokoh masyarakat menggunakan buku dan informasi dari website untuk menjangkau mereka yang retan terkena TB Kegiatan peluncuran buku dan website ini diakhiri dengan happening art “STOP CHAIN REACTION” (Silvia Dini).
Happening art “ Stop Chain Reaction”
TB Care Aisyiyah Sumut Ajak “Iron Man” Kampanye TB
T
B Care Aisyiyah Sumut menggelar aksi peduli penyakit Tuberkulosis (TB). Aksi ini dilakukan dengan membagikan brosur tentang TB, yang dilakukan di kawasan lapangan Merdeka Medan dan perempatan Merdeka Walk, Minggu 20 April 2014. Menariknya lagi dalam aksi ini, komunitas Paper Replika Medan dan Costplay Medan juga ikut berpartisipasi untuk membagikan brosur TB kepada masyarakat pengguna jalan raya dan warga di lapangan merdeka. Komunitas Costplay Medan mengikutsertakan 'Iron Man' sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Menurut koordinator Program TB Care Aisyiyah Sumut, Ridha Yuanita Sutomo, kegiatan ini merupakan rangkaian acara dalam memperingati hari TB Sedunia
yang jatuh pada tanggal 24 Maret yang lalu. Pada tahun 2014 selama bulan Januari-Maret TB Care Aisyiyah Sumut telah menemukan 570 masyarakat yang terduga TB. Selanjutnya diketahui 102 orang positif TB. Oleh karena itu dalam kampanye hari TB Sedunia 2014 ini, TB Care Aisyiyah Sumut, mendesak pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap penanggulangan TB di Sumut serta mengajak pihak swasta berperan untuk menyumbangkan sedikit donasi untuk TB. Sementara itu, Ketua Komunitas Paper Replika Medan, Wahyu, yang menggunakan kostum Iron Man mengatakan keikutsertaan mereka dalam kegiatan ini merupakan bentuk kesadaran bersama agar warga Medan lebih peduli masalah TB. Masyarakat perlu tahu bahwa
“ ‘Iron Man’ sedang membagikan brosur kepada masyarakat ”
penyakit TB dapat disembuhkan apabila pasien minum obat secara teratur. Dirinya juga berpendapat dengan adanya kampanye TB dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemerintah untuk lebih peduli TB. (Aisyiyah dan Subdit TB).
Memperingati Hari TB Sedunia 2014, PKPU memprakarsai Berdirinya Kampung Bebas TB
B
erdirinya Kampung Bebas TB Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU memprakarsai berdirinya Kawasan Bebas Tuberkulosis (TB) di RW 07 Kelurahan Tengah, Jakarta Timur. Pendirian kampung Bebas TB dilakukan bersamaan dengan hari TB Sedunia, Sabtu 24 Maret 2014. Dalam sambutan pembukaan Kawasan Bebas TB di daerah tersebut, Ferry Suranto Manager PKPU menyampaikan pemberantasan TB bisa dilakukan dengan mengikut sertakan Kelompok Masyarakat Peduli TB di Kelurahan Tengah. Kelurahan ini dipilih sebagai kampung bebas TB karena terdapat KMP TB (Kelompok Masyarakat Peduli TB) serta stakeholder di wilayah ini juga mendukung, selain itu angka TB dan HIV juga tergolong tinggi di wilayah ini.
H. Yudi sebagai perwakilan RW 07 menyambut baik ditetapkannya RW 07 sebagai ikon “Kawasan Bebas TB”. Apalagi PKPU akan melakukan pembinaan KMP-TB sebagai komunitas di masyarakat yang secara khusus dan fokus memberantas TB di masyarakat. RW 07 akan dijadikan sebagai RW percontohan sebagai kawasan bebas TB. Kegiatan dan gagasan Kawasan Bebas TB ini mendapatkan dukungan besar dari Puskesmas Kelurahan dan Kecamatan, sehingga bisa terus bekerjasama dalam memberantas TB. Peringatan HTBS 2014 ini melibatkan berbagai pihak antara lain Aisyiyah, Puskesmas, (KMP-TB) Kelurahan Tengah, aparat pemerintahan setempat, kader TB se- Jakarta Timur dan masyarakat sekitar yang tinggal di kawasan RW 07.
Peserta yang hadir cukup antusias dan memberikan apresiasi positif terkait kegiatan tersebut. Jumlah peserta dan tamu undangan yang hadir dalam acara ini mencapai kurang lebih 170 orang. Acara dimulai dengan kegiatan senam poco-poco, dilanjutkan dengan marawis, hadroh, pementasan seni teater, musik dan tari daerah, dan diakhiri dengan permainan (PKPU dan Subdit TB).
“ Suasana peringatan hari TB di RW 07, Kelurahan Tengah, Jaktim ”
WARTA TUBERKULOSIS INDONESIA • Volume 26 • Jan-Mar 2014 • 26/I/2014
5
Indonesia Tuan Rumah Pertemuan Ke-2 Forum Stop TB Patrnership Kawasan Asia Tenggara, Pasifik Barat dan Mediterania Timur.
I
ndonesia, terpilih sebagai tuan rumah Pertemuan ke-2 Forum Stop TB Partnership Kawasan Asia Tenggara, Pasifik Barat dan Mediterania Timur tanggal 3-4 Maret 2014 di Jakarta. Pertemuan dibuka Dr. Emil Agustiono, M.Kes., Deputi Bidang Koordinasi Kesehatan, Kependudukan dan Keluarga Berencana Kemenko Kesra RI. Pada kesempatan tersebut, Menteri Kesehatan RI Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A., MPH juga memberikan keynote speech.
Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, Menkes RI, sedang memberikan keynote speech
Dalam pertemuan yang diikuti 100 peserta dari 13 negara anggota WHO tersebut juga hadir dan memberikan sambutan Dr. Khanchit Limpakarnjanarat, Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia; Mark Dybul, Executive Director of Global Fund for AIDS, Tuberculosis and Malaria dan Dr. Lucica Ditiu, Executive Secretary of Global Stop TB Partnership.
Bapak Arifin Panigoro, Ketua Forum Stop TB Partnership Indonesia, sedang menyampaikan laporan pembukaan.
6
Menurut Arifin Panigoro, Ketua Forum Stop TB Partnership Indonesia (FSTPI) yang juga Ketua 2nd Forum dalam laporannya menyatakan tema pertemuan tahun ini : “AMPLIFY AND SUSTAIN OUR SUCCESSES IN TUBERCULOSIS CONTROL”. Tujuan pertemuan adalah untuk berbagi informasi tentang situasi terkini, pelaksanaan dan tantangan dalam upaya melibatkan kemitraan yang luas dalam program penanggulangan TB. Sedangkan hasil pertemuan adalah aksi strategis di tiap negara dengan diterbitkannya kebijakan atau peraturan tentang penanggulangan TB dari pimpinan tertinggi di Negara masing-masing dan menyepakati untuk melibatkan sektor swasta seperti sarana kesehatan dan mitra bisnis dalam program penanggulangan TB. Ketua FSTPI menambahkan, menurut laporan WHO Tahun 2012, Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan global. Diperkirakan 8,6 juta orang terjangkit penyakit TB dan 1,3 juta orang diantaranya meninggal (termasuk 320.000 kematian diantaranya adalah orang dengan HIV/AIDS atau ODHA. Sekitar 58% dari seluruh kasus TB di dunia berasal dari kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Hal ini dikarenakan sebagian besar negara yang memiliki beban TB tertinggi berada di kawasan Asia Tenggara, Pasifik Barat dan Mediterania Timur, ujar Ketua FSTPI. Karena besarnya tantangan TB global, pada tahun 2000 pertemuan the World Health Assembly (WHA) mengesahkan dibentuknya Global Partnership, yang dinamakan Stop TB Partnership, dengan tujuan untuk menghilangkan ancaman penyakit TB bagi kesehatan secara global. Stop TB Partnership melibatkan sekitar 1000 organisasi/mitra yang memiliki komitmen untuk mencapai tujuan yang sama. Mitra dibagi dalam kelompok kerja yang lebih spesifik yaitu : ekspansi Directly Observe Treatment short course (DOTS), TB/HIV, TB Multi Drug Resistance (MDR), Pengembangan Obat anti TB, Pengembangan Vaksin TB, Pengembangan diagnostik TB, dan upaya meningkatkan layanan dan kualitas laboratorium secara global.
WARTA TUBERKULOSIS INDONESIA • Volume 26 • Jan-Mar 2014 • 26/I/2014
FSTPI melibatkan sekitar 48 organisasi dan 8 perorangan yang dikelompokkan menjadi 9 kelompok yaitu Pemerintah, Organisasi Masyarakat Madani, Mitra Internasional, Swasta, Akademisi, Institusi Pelayanan Kesehatan, Ikatan Profesi, Mahasiswa dan Perorangan. Organisasi dibagi dalam 5 kelompok kerja yaitu Komunikasi Publik, Advokasi, Layanan Klinik, Komunitas dan Mobilisasi Sumber Daya. Pada 1st Forum of National Stop TB Partnerships kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat tanggal 22 - 23 November 2012 di Seoul, Korea Selatan, menetapkan Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan 2nd Forum of National Stop TB Partnership pada Tahun 2014. 2nd Forum berlangsung selama 2 hari dihadiri 13 negara peserta yaitu : Afghanistan, Bangladesh, Cambodia, China, India, Indonesia, Japan, Nepal, Pakistan, Philippines, South Korea, Thailand, dan Vietnam. Tiap negara diwakili 3 peserta terdiri dari Pengelola Program TB Nasional, National Stop TB Partnership dan NGO. Khusus untuk Indonesia sebagai tuan rumah akan diwakili 10 orang peserta dan 50 orang pengamat. Pada hari pertama, setelah acara pembukaan pertemuan membahas presentasi dari masing-masing Negara dan presentasi dari petinggi Global Fund untuk AIDS, TB dan Malaria (ATM). Sedangkan hari kedua, dilakukan diskusi kelompok untuk membahas keputusan dan rekomendasi pertemuan serta penutupan. (FSTPI).
Dr. Lucica Ditiu, Executive Secretary Global Stop TB Partnership sedang menyampaikan paparan
Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Dr. Emil Agustiono, M.Kes. (Deputi Bidang Koordinasi Kesehatan, Kependudukan dan Keluarga Berencana Kemenko Kesra RI) .
Peserta & Anggota Pertemuan 2nd Forum Of National Stop TB Partnership In South – East Asia, Western Pacific and East Mediterranean Regions.
Mark Dybul, Executive Director of GF-ATM sedang menyampaikan paparan kepada peserta.
Rekomendasi Pertemuan Ke-2 Forum Stop TB Partnership Kawasan Asia Tenggara, Pasifik Barat dan Mediterania Timur.
S
etelah berdiskusi yang cukup alot tentang berbagai isu penting dalam menghadapi tantangan pengendalian Tuberkulosis (TB) di negara kawasan Asia Tenggara, Pasifik Barat dan Mediterania Timur, pertemuan 2nd Forum Stop TB Partnership untuk kawasan negara tersebut telah menyepakati rekomendasi kunci. Selanjutnya rekomendasi tersebut akan diserahkan Bapak Arifin Panigoro, Ketua Forum Stop TB Partnership Indonesia kepada Dr. Lucica Ditiu, Executive Secretary of Global Stop TB Partnership untuk diedarkan kepada seluruh pimpinan negara di dunia, khususnya kepada 22 negara dengan beban TB tertinggi untuk ditindaklanjuti.
Bapak Arifin Panigoro, Ketua Forum Stop TB Partnership Indonesia menyampaikan laporan pada Penutupan.
Rekomendasi Pertemuan 2nd Forum Stop TB Partnership yang berlangsung selama 2 hari tanggal 3 - 4 Maret 2014 diikuti 100 peserta dan pengamat dari 13 negara yaitu Afganistan, Bangladesh, Cambodia, China, India, Indonesia, Jepang, Nepal, Pakistan, Philipina, Korea Selatan, Thailand dan Vietnam adalah :
1. Membentuk atau memperkuat struktur/perangkat/mitra/forum kemitraan di tingkat nasional dengan bantuan dari Global Stop TB Partnership dalam rangka untuk memastikan tindakan yang efektif, efisien dan struktur yang terlibat dalam pengendalian TB di masing-masing negara. 2. Aktif melibatkan sektor swasta untuk berkontribusi secara substansial dalam mendukung pengendalian TB melalui berbagai mekanisme, advokasi, dukungan bisnis dan pendanaan. 3. Memastikan lingkungan yang kondusif di tingkat nasional untuk program pengendalian TB, meliputi : a. Adanya komitmen politik dengan diterbitkannya Keputusan Presiden atau Keputusan Tingkat Tinggi Pemerintahan sebagai landasan hukum/payung hukum bagi semua stakeholder. b. Menyusun dan melaksanakan peraturan bahwa TB merupakan penyakit yang wajib dilaporkan dengan cara : - Advokasi dan mengembangkan lingkungan yang kondusif untuk pelaporan wajib TB; - Mengatur sistem informasi untuk mendukung pelaporan wajib TB; - Melakukan ujicoba dan penyempurnaan sistem informasi. regulasi/peraturan untuk c. Membuat mengawasi penjualan obat anti TB. Menurut laporan WHO, pada tahun 2012 diperkirakan 8,6 juta orang terjangkit TB dan 1,3 juta meninggal termasuk 320.000 kematian diantaranya adalah ODHA (orang
Para peserta Pertemuan 2nd Forum Of National Stop TB Partnership In South – East Asia, Western Pacific and East Mediterranean Regions
dengan HIV/AIDS). Hal ini ironis, mengingat bahwa untuk mengendalikan penyakit TB sudah tersedia teknologi dan obat untuk menyembuhkannya. Laporan Global Tuberkulosis 2013 dan hitung mundur sampai Tahun 2015, masih diperlukan 5 tindakan prioritas untuk mempercepatnya. Ke-lima tindakan prioritas itu adalah: - Menjangkau kasus TB yang hilang, menjadikan TB-MDR sebagai krisis kesehatan masyarakat, - Mempercepat respon terhadap TB-HIV, - Meningkatkan pendanaan untuk menutup kesenjangan sumber daya, dan - Memastikan penyerapan yang cepat dan melakukan kegiatan-kegiatan yang inovatif. Data WHO, Wilayah Asia Tenggara dan Kawasan Pasifik Barat secara kolektif menyumbang 58% dari kasus TB di dunia pada tahun 2012. Setengah dari Negara dengan beban tertinggi TB berada di Asia Tenggara, Pasifik Barat dan Mediterania Timur yaitu 11 negara dari 22 negara dengan beban TB tertinggi.
WARTA TUBERKULOSIS INDONESIA • Volume 26 • Jan-Mar 2014 • 26/I/2014
7
Bapak Arifin Panigoro dan Dr. Lucica Ditiu melakukan Penutupan.
Pertemuan 2nd Forum Stop TB Partnership yang berlangsung selama 2 hari pada tanggal 4 Maret 2014 ditutup secara resmi oleh Bapak Arifin Panigoro dan Dr. Lucica Ditiu ditandai dengan membunyikan alat musik trasidional Jawa Barat yaitu angklung. Dalam acara penutupan yang berlangsung di Soehanna Hall The Energy Building Jakarta tersebut dimeriahkan dengan tari Saman dari Aceh, mengajak para hadirin untuk bermain angklung yang dipimpin oleh kunduktor dari Sanggar Angklung pimpinan Mang Ujo dari Bandung dan penampilan penyanyi Sastrani Dewantara and friend. (FSTPI)
Pelindung:
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P(K) (Direktur Jenderal PP & PL)
Penasehat:
Dr. Slamet, MHP (Direktur PPML)
Penaggung Jawab:
Pojok Foto : Kaledoiskop Kegiatan TB HIV di Indonesia
drg. Dyah Erti Mustikawati, MPH (Ka Subdit TB)
Dewan Redaksi: Ketua Redaksi dr. Vanda Siagian Redaksi dr. Triya Novita Dinihari Totok Haryanto, SKM Budiarti, S., SKM, M. Kes Nurul Badriyah, SKM drg. Devi Yuliastanti Silvia Dini, SKM Dangan Prasetya, S.I.P.
Dr. Triya Novita Dinihari (Kasie Bimbingan & Evaluasi Subdit TB Kemenkes RI) sedang membawakan presentasi pada pertemuan advokasi kolaborasi TB-HIV di Lapas/Rutan provinsi DI Yogyakarta.
Peserta sedang berdiskusimengenai kendala-kendala implementasi TB-HIV di layanan masing-masing dalam Pertemuan Validasi Data & MonEv TB-HIV di Kab. Mimika, Papua, Maret 2014.
Redaksi Kehormatan: Prof. Dr. dr. Sudijanto Kamso Administrasi: Harsana, SE Alamat Redaksi: Subdit TB, Dit PPML, Ditjen PP & PL, DEPKES RI Gedung B Lantai 4 Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560 Indonesia Telp/Fax: (62 21) 428 04154 Website: www.tbindonesia.or.id Email:
[email protected]
Tim Supervisi terpadu TB dan TB-HIV sedang menyampaikan feedback kepada tim DOTS RSUP Persahabatan, Jakarta, Februari 2014.
Peserta sedang memperhatikan salah satu narasumber memberikan materi dalam Workshop Pegenalan Program Pengobatan dan Pencegahan INH pada ODHA Jawa Barat, Maret 2014.
8
Peserta sedang memperhatikan salah satu narasumber menjelaskan dalam Pertemuan Peningkatan Kapasitas Kesehatan di Lapas & Rutan Provinsi Sulawesi Selatan, Maret 2014.
WARTA TUBERKULOSIS INDONESIA • Volume 26 • Jan-Mar 2014 • 26/I/2014