SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR, PRAMBANAN & RATU BOKO NOMOR : SK. l5/DIREKSV2009
TENTANG
PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO DIREKSI PT TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR, PRAMBANAN & RATU BOKO Menimbang
:
a. bahwa dalam pengelolaan perusahaan sering dihadapkan
pada resiko-
resiko yang mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tduan dan melaksanakan strategi yang ditetapkan;
v
b. bahwa pesatnya perkembangan lingkungan ekstemal dan internal perusahaan menyebabkan semakin kompleksnya resiko kegiatan
usaha, oleh karena itu agar mencapai tujuan perusahaan dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks, manajemen dituntut tidak hanya mampu meningkatkan kinerja tetapi juga manajemen
mengelola resiko dengan meminimalkan ancaman
dan
memaksimalkan peluang yang ada;
Mengingat
\-,
c.
bahwa untuk mengidentifikasi, mengendalikan dan mengurangi risikorisiko dan menerapkan manajemen risiko tersebut maka dipandang perlu adanya Pedoman Manajemen Resiko, yang harus diketahui, ditaati, dan di pedomani oleh semua insan perusahaan;
d.
bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka Pedoman Manajemen Resiko perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi;
: 1. Undang -
Undang Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara tanggal tanggal l9 Juni 2003;
2.
Keputusan Menteri BUMN Nomor : ll7lM-MBUl2002 tanggal I Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek Good Coorporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara;
3. Akte Pendirian Perusahaan yang dibuat oleh Notaris
Soeleman Ardjasasmita, SH Nomor : l9 tanggal 15 Juli 1980 beserta perubahanperubahannya terakhir Nomor : ll, tanggal 8 Agustus 2008 oleh Notaris Yulida Desmartiny, SH;
KANTOR PUSAT
KANTOB PERWAKILAN
JL. RAYA YOGYA - SOLO KM. 16, PRAMBANAN, YOGYAKARTA, 55571 Telp. 496402, 496406 Fax. 496404 E-mail : candi@ indo.net.id E-mail :
[email protected] Web site : http:/Arvww.borobudurpark.com JL. HAJI SAIP NO.23 GANDARIA SELATAN, JAKARTA SELATAN Telp. (021) 7507444 E-mail :
[email protected]
t't
4.
5.
Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (persero) PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko Nomor : KEP-2L2|MBU/2008, dan Nomor : KEP-2I3lMBUl2008 tanggal 3l Oktober 2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggotaanggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko;
l98l tanggal 6
Surat Keputusan Direktur Utama Nomor :l Tahun Maret l98l tentang Peraturan Kepegawaian Perusahaan;
Surat Keputusan Direktur Utama Nomor : SK.03/DIREKSV2009 tanggal 27 Jarruari 2009 tentang perubahan Struktur Organisasi PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan & Ratu Boko; 7.
Surat Keputusan Direksi Nomor : SK.15/DIREKSV2005 tanggal 26 September 2005 tentang Pemeriksa pada Satuan Pengawasan Intern;
MEMUTUSKAN Menetapkan
SURAT KEPUTUSAN
DIREKSI TENTANG PEDOMAN
MANAJEMEN RBSIKO; PERTAMA
Menetapkan Pedoman Manajemen Resiko PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko;
KEDUA
Pelaksanaan Pedoman Manajemen Resiko ini berlaku bagi insan perusahaan agar dapat mencapai tujuan perusahaan;
KETIGA
Surat Keputusan
KEEMPAT
Jika dikemudian hari temyata terdapat kekeliruan dan atau kesalahan dalam Surat Keputusan ini akan diadakan perubahan/perbaikan
ini berlaku sejak tanggal ditetapkan;
sebagaimana mestinya;
v
di : Yogyakarta Pada tanggal : 15 Mei 2009 Ditetapkan
RNOMO
&ogrowaKruR UTAMA 7 ill
SAMBUTAN DIREKSI
Pedoman Manajemen Resiko ini merupakan salah satu langkah manajemen yang harus dan yang akan dilakukan untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) di PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko.
Untuk itu diharapkan dengan penerapan Manajemen Resiko di lingkungan perusahaan akan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan lebih memperhatikan resiko yang akan timbul untuk dikelola dengan sebaik-baiknya.
Direksi merasa yakin, bahwa dengan komitmen, semangat dan dedikasi serta kompetensi yang tinggi dari segenap jajaran PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu
Boko, proses implementasi Manajemen Resiko sebagai salah satu pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (GCG) dapat terlaksana dengan baik.
\./ Yogyakarta, 15 Mei 2009
PURNOMO SISWOPRASETJO TJ DIREKTUR UTAMA
\-/
@Manag Resiko Twc 09
DAFTAR ISI
Halaman
Sambutan Direksi
BAB
I
Pendahuluan
BAB
II
Fungsi Organisasi Resiko
4
BAB
III
Identifikasi Resiko
6
BAB
IV
Kriteria Penilaian Resiko
BAB
V
Pengelolaan dan Evaluasi Resiko
l6
BAB
VI
Penutup
t7
\./
\./
@Manag Resrko Iurc 09
a
J
t4
PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PT
TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR, PRAMBANAN, & RATU BOKO
\./
\-/
YOGYAKARTA 2009
@Manag Resiko Twc 09
BAB
I
PEI\DAHULUAN PT.TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR, PRAMBANAN
&
RATU BOKO
merupakan sebuah perusahaan yang dalam pengelolaannya sering dihadapkan pada resikoresiko yang mempengaruhi kemampuannya dalam mencapaitujuan dan melaksanakan strategi
yang ditetapkan. Pesatnya perkembangan lingkungan eksternal dan internal menyebabkan semakin kompleksnya resiko kegiatan usaha oleh karena
perusahaan
itu agar
mencapai
tujuan perusahaan dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks, manejemen dituntut tidak hanya mampu meningkatkan kinerja tetapi juga mengelola resiko dengan meminimalkan ancaman dan memaksimalkan peluang yang ada.
PT.TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR, PRAMBANAN
\-/
&
RATU BOKO
sadar bahwa perusahaan dalam menjalankan operasinya menghadapi berbagai resiko. Perusahaan akan
(wajib) berupaya untuk mengidentifikasi, mengendalikan dan mengurangi
resiko-resiko tersebut dan menerapkan manajemen resiko atau prinsip-prinsip manajemen resiko. Resiko dipertimbangkan sampai pada level minimal yang dapat ditoleransikan oleh Perusahaan.
Manajemen resiko dilakukan secara strata unit kerja dalam bentuk masukan, analisa dan pertimbangan atas baik buruknya dan untung ruginya suatu kebijakan dan proses analisis
resiko pada unit kerja. Kaidah dan analisa resiko yang sistematis dikembangkan secara bertahap menjadi prosedur dan aturan baku manajemen resiko. Mekanisme yang memadai
untuk mengidentifikasikan dan melakukan assessment terhadap berbagai kendala hambatan dalam mencapaitujuan yang menjaditanggung jawab unit kerja.
\./
@Manag Resiko Twc 09
dan
BAB
II
FUNGSI ORGANISASI RESIKO
Peran
l.
aktif Komisaris dalam manajemen resiko meliputi:
Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen resiko yang dilakukan sekurangkurangnya satu kali dalam setahun.
2.
Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen resiko yang dilakukan secara berkala.
3.
Mengevaluasi dan memutuskan permohonan usulan Direksi yang berkaitan dengan transaksi atau kegiatan usaha yang melampaui kewenangan Direksi.
4.
Komisaris memantau pelaksanaan pengelolaan resiko Perusahaan.
Wewenang Direksi:
\-/
l.
Menyusun strategi dan kebijakan manajemen resiko secara tertulis dan komprehensif sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.
2.
Penetapan dan persetujuan
limit resiko
secara keseluruhan, per
jenis resiko dan
per
aktivitas fungsional (kegiatan usaha) Perusahaan.
3. 4.
Mengevaluasi dan memberikan arahan strategis manajemen resiko. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban manajemen resiko kepada Komisaris.
Tanggung Jawab Direksi:
l.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen resiko dan eksposur resiko yang diambil oleh Perusahaan secara keseluruhan.
\,/
2. Direksi melakukan kajian terhadap resiko dan pengelolaan resiko Perusahaan. 3. Direksi memberikan informasi hasil analisa resiko kepada Komisaris sesuai dengan tingkat kebutuhan.
4.
Direksi menetapkan kebijakan pencegahan terjadinya resiko kecurangan dan perlindungan bagi pelapor kecurangan.
5. 6.
Melaporkan pengelolaan resiko kepada Komisaris. Penetapan wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang
terkait dengan penerapan manajemen resiko.
@Manag Resiko Twc 09
7.
yang dapat Membangun dan memelihara sistem pengendalian intemal (builtin control) mengurangi celah resiko sampai pada tingkat yang dapat ditolerir.
Peran Manajemen:
l.
operasional Melakukan identifikasi dan pengujian resiko agar keputusan dan kegiatan Perusahaan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan'
2.
yang dikelola dan Mengetahui resiko-resiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha menilai celah-celah yang dapat meminimalkan resiko tersebut.
3. 4.
Peningkatan kompetensi personil yang terkait dengan manajemen resiko.
Membantu dan memberi dukungan sepenuhnya kepada
sPI dalam
melaksanakan
SPI. tugasnya, serta melakukan koreksi ataupun tindak lanjut atas hasil temuan
5.
pengelolaan Menyampaikan laporan kajian resiko kepada Direksi secara berkala atas
resiko untuk menjadi masukan dalam pengambilan keputusan.
\./
\-/
@Manag Resrko
lwc 09
BAB
III
IDENTIFIKASI RESIKO
a. Borobudur No
Pengelolaan Taman
Jenis Resiko
\
Kel Resiko
Borobudur
Klr"ifika;:h\1
Resiko Keuangan
4
3
2
1
Resiko Pasar
1.
Nilai tukar $ terhadap Rupiah terhadap karcis terjual
Saldo kas terlalu besar
Resiko Liquiditas
Saldo kas terlalu kecil Piutang Piutang Piutang Piutang
Resiko Kredit
Kios
TravelAgent Asita dagang lainnya
Hutang Pajak Hutang Dagang
\-/ 2
Resiko Operasional
SDM
Pegawai Pensiun Rekruitmen pegawai Sistem pembinaan Pegawai
Produktivitas
Banyak pegawai yang mendekati usia pensiun Sarana / prasarana kerja
Resiko Tehnologie
Kemampuan SDM dalam penguasaan tehnologi
lnovasi
Terbatasnya lnovasi untuk pengembangan usaha karena misi pelestarian
Sistem
\./
8
I
10 11
12 13 14
@Manag Resriko
lwc 09
Akuntansi Pengelolaan kendaraan SOP Pemeliharaan SOP Keamanan Laporan Keuangan & Anggaran Perkiosan (Kebakaran Aset) AseU lnventaris
Proses
15
Gangguan Pedagang Asongan terhadaP pengunjung
16
Gangguan keamanan & ketertiban Kelancaran arus pengunjung & kendaraan
17 Resiko Strategis
3
Bisnis
1
Kerjasama investasi dengan pihak ke 3
Everage OPS
2
Deviasi perubahan penjualan terhadap perubahan laba
28
Jumlah Resiko Unit
Borobudur per Desember 2008
b. Prambanan
\-/
\ No
Jenis Resiko
Pengelolaan Taman
Kel Resiko
Prambanan
*,,or)"i.-,*-;-.-
1
1
5
2
3
Resiko Keuangan
Resiko Pasar
Nilai tukar $ terhadaP RuPiah terhadap karcis terjual
Resiko Liquiditas
Saldo kas terlalu besar Saldo kas terlalu kecil
Resiko Kredit
4 5
6 7
I 9
\-r
2
Resiko Operasional
SDM
1
2 3
@Manag ResikoTwc09
Piutang Piutang Piutang Piutang
Kios
TravelAgent Asita dagang lainnYa
Hutang Pajak Hutang Dagang Pegawai Pensiun Rekruitmen pegawai Sistem pembinaan Pegawai
Produktivitas
Banyak pegawai yang mendekati usia pension Sarana / prasarana kerja yang sudah tidak laYak
Resiko Teknologi
Kemampuan SDM dalam penguasaan teknologi
lnovasi
Sistem
Terbatasnya inovasi untuk pengembangan usaha
8
I
10 11
12 13
Proses
14
Gangguan Pedagang Asongan terhadap pengunjung
15
Gangguan keamanan & ketertiban Kelancaran arus pengunjung & kendaraan
16
3
Resiko Strategis
\./
Akuntansi Pengeloaan kendaraan SOP Pemeliharaan SOP Keamanan Laporan Keuangan & Anggaran Perkiosan (Kebakaran Aset)
Bisnis
Kerjasama investasi dengan pihak ke 3
Everage OPS
Deviasi perubahan penjualan terhadap perubahan laba
Jumlah Resiko Unit
28
Prambanan per
Desember 2008
c. Ratu Boko
No
X*"''*o Resiki\-
KelResiko
2
3
Resiko Keuangan
Resiko Pasar
Pengelolaan Taman Ratu Boko
Klasifikasi
1
\./ 1
Resiko Liquiditas
Resiko Kredit
@Manag Resiko Twc 09
6
'1 2 3 4 5 6 7
Nilai tukar $ terhadap Rupiah terhadap karcis terjual
Saldo kas terlalu besar Saldo kas terlalu kecil Piutang Piutang Piutang Piutang
Kios
TravelAgent Asita dagang lainnya
Hutang Pajak Hutang Dagang
8
I 2
Resiko Operasional
SDM
Pegawai Pensiun Rekruitmen pegawai Sistem pembinaan pegawai
1
2 3
Produktivitas
Banyak pegawai yang mendekati usia pension Sarana / prasarana kerja yang sudah tidak layak
Resiko Teknologi
Kemampuan SDM dalam penguasaan tehnologi
lnovasi
Terbatasnya lnovasi untuk pengembangan usaha
Sistem
8 9 10 11
12
\./
13
Proses
3
Resiko Strategis
Akuntansi Pengelolaan kendaraan SOP Pemeliharaan SOP Keamanan Laporan Keuangan & Anggaran Restoran Kedai Boko (Kebakaran Aset)
14
Gangguan Pedagang Asongan terhadaP pengunjung
15
Gangguan keamanan & ketertiban Kelancaran arus Pengunjung & kendaraan
Bisnis
Kerjasama investasi dengan pihak ke 3
Everage OPS
Deviasi perubahan penjualan terhadaP perubahan laba
\-/ Jumlah Resiko Unit Ratu Boko per Desember 2008
@Manag Resiko Twc 09
28
d.
Teater dan Pentas
Resiko Keuangan
Resiko Pasar
Saldo kas terlalu besar
Resiko Liquiditas
Saldo kas terlalu kecil Resiko Kredit Piutang TravelAgent Hutang Pajak Hutang Dagang Resiko Operasional
SDM
1
2 3
\-/
PegawaiPensiun Rekruitmen pegawai Kontiniuitas keberadaan Sanggar Tari
Produktivitas
Banyak pegawai yang mendekati usia pension Sarana / prasarana kerja yang sudah tidak layak
Resiko Teknologi
Kemampuan SDM dalam penguasaan tehnologi Terbatasnya lnovasi untuk pengembangan usaha karena misi pelestarian
@Manag Resljko hvc 09
8 9 10 11 12 13
Akuntansi Pengelolaan kendaraan SOP Pemeliharaan SOP Keamanan Laporan Keuangan & Anggaran Restoran Cafee Terace (Kebakaran Aset)
14
Kelayakan panggung & properties
15 16
Kelayakan pentas group tari Penanganan gangguan cuaca
l0
Kerjasama investasi dengan pihak ke 3
Resiko Strategis
Deviasi perubahan penjualan terhadap perubahan laba
Everage OPS
Teater dan Pentas per Desember 2008
e. Princess
Manohara Resort
Pengelolaan Princess Manohara Resort
Resiko Keuangan
Resiko Pasar
\-/ Saldo kas terlalu besar
Resiko Liquiditas
Saldo kas terlalu kecil Resiko Kredit 3
Piutang TravelAgent
4
Hutang Pajak Hutang Dagang
5
Resiko Operasional
1
2 3
Produktivitas
\-/
Pegawai Pensiun Rekruitmen pegawai Sistem pembinaan pegawai
Banyak pegawai yang mendekati usia pension Sarana / prasarana kerja yang sudah tidak layak Kemampuan SDM dalam penguasaan tehnologi Terbatasnya lnovasi untuk pengembangan usaha
Akuntansi Pengeloaan kendaraan
@Manag Resriko
lwc 09
ll
10 11
12 13
Proses
Resiko Strategis
3
SOP Pemeliharaan SOP Keamanan Laporan Keuangan & Anggaran Pengelolaan restoran (Kebakaran Aset)
14
Gangguan Pedagang Asongan terhadap pengunjung
15
Keterbatasan jumlah kamar
Bisnis
Kerjasama investasi dengan pihak ke 3
everage OPS
Deviasi perubahan penjualan terhadap perubahan laba
Jumlah Resiko Princess Manohara
Z2
Resort per Desember 2008
\-/
f. Usaha Jasa Transportasi
No
Jenis Resiko \ Kt".ink";:.k-;\-
Kel Resiko
2
1
1
Resiko Keuangan
3
Pengelolaan UJT 9
Resiko Pasar
Resiko Liquiditas
Saldo kas terlalu besar Saldo kas terlalu kecil
Resiko Kredit
Piutang TravelAgent
\-/ Hutang Pajak Hutang Dagang
2
Resiko Operasional
@Manag Resiko Twc 09
SDM
Sistem pembinaan personil/ kepegawaian
Produktivitas
Banyak pegawai yang mendekati usia pension
t2
Sarana / prasarana kerja Resiko Teknologi
Kemampuan SDM dalam penguasaan tehnologi
lnovasi
Terbatasnya lnovasi untuk pengembangan usaha karena misi pelestarian
Sistem
6 7 8 9 10 11
Proses
12 13
3
Resiko Strategis
Jumlah Resiko UJT per Desember 08
Total Resiko
Kelayakan kendaraan Kelayakan pengemudi
Bisnis
Deviasi perubahan penjualan terhadap perubahan laba
Everage OPS
\-/
Akuntansi Pengeloaan kendaraan SOP Pemeliharaan SOP Keamanan Laporan Keuangan & Anggaran Kecelakaan Kendaraan
19
146
Perusahaan per
Desember 2008
\l
@Manag Resrko Itvc 09
l3
BAB IV
KRITERIA PENILAIAI\ RESIKO
a.
Kriteria Penilaian Resiko Keterangan
Kriteria
Nilai
Peluang
Sangat
mungkin
leriadi/hamnir naqti Mungkin terjadi
Tidak biasa namun masih dapat terjadi Kecil kemungkinannya Sangat kecil Kemungkinannya
\-/
secara praKteK tidak munqkin teriadi
Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 10 kali kesemoatan) Dapat terjadi atau bukan sesuatu hal yang tidak mungkin untuk teriadi (oeluano teriadinva 1 kali dalam 100 kali kesemoatan) Dapat merupakan sesuatu yang tidak biasanya akan terjadi namun kemungkinan itu tetap ada (peluang terjadinya 1 kali dalam 1000 kali kesempatan) Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu kebetulan (oeluano teriadinva 1 kali dalam '10.000 kali kesempatan) Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi atau terjadi setelah bertahun{ahun terpapar (peluang terjadinya 1 kali dalam 100.000 kali kesemoatan) Secara praktek tidak mungkin terjadi atau hampir tidak mungkin untuk teriadi (kemunokinannya 1 kali dalam seiuta kesempatan)
10
6 3
1
0,5 0,2
Pemaparan Terus menerus (kontinyu) Serino kali Kadano-kadano Tidak biasa Jarano Sanoal iarano
Sanoat serino atau oekeriaan vano rutin dilakukan Teriadi sekali samoai beberapa kali sehari Sekali seminoou samoai beberaoa kali sebulan Sekali dalam sebulan sampai sekali dalam setahun Sekali dalam beberaoa tahun Belum pernah teriadi pemaparan
10
6 3 2 1
0.5
Akibat Menimbulkan banvak korban iiwa (fatalitv) Menimbulkan beberapa korban iiwa (fatality) Menimbulkan satu kematian (fatalitv)
Malapetaka Bencana Sanqat serius Serius
Menimbulkan cedera serius (menyebabkan cacat anggota atau sebaoian anooota tubuh)
Perawatan medis
Menimbulkan cedera yang memerlukan perawatan medis I
Perawatan P3K
menoakibatkan hilano hari keria Cedera bersifat minor atau hanva memerlukan oenoobatan P3K
Rlsiko = Peluang x Pemaparan
\-/
400 400 70 -200 20 -70 Di bawah 20 Di atas 200 -
: : : : :
Risiko Risiko Risiko Risiko Risiko
't00 40 15 7
3 1
r Akibat
sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera tinggi, tindakan perbaikan segera (keterlibatan manajemen) penting atau substansial, perlu tindakan perbaikan sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan rendah
Sumber:
-
DNV dan NSCA (national safety Council
@Manag Resiko Twc 09
of Australia)
t4
b. Penilaian Resiko MATRIKS PENILAIAN RESIKO AS/NZS 4360 : 1995 Tabel. 1 Peluang/Kemungkinan
Tinqkatan A B
c
Kriteria
Penielasan
Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua
AImost certain zHamoir oasti
kondisi/setiao keoiatan vano dilakukan.
Likely
Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir
/Munokin teriadi
semua kondisi Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu. Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi tertentu, namun kecil kemungkinan teriadinva Suatu insiden mungkin dapat terjadi pada suatu kondisi yang khusus/luar biasa/setelah bertahun-
Moderate zSedano
D
Unlikely
E
kemunokinannva Rare /Jarang sekali
l1{lecil
tahun.
Tabel.2 Akibat Tinokatan
v'
Kriteria
I
lnsignificanttf idak
2
sionifikan MinorlMinor
Penielasan Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil
Memerlukan perawatan
P3K, kerugian
materi
sedano 3
Memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan hilang hari kerja/hilangnya fungsi anggota tubuh
ModeratelSedang
untuk sementara waktu, kerugian materi cukup besar
Cidera yang mengakibatkan cacaUhilang fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya proses
4
MajorlMayor
5
CatastropiclBencana
produksi,keruqian materi besar
Menyebabkan kematian, kerugian materi sangat besar
Tabel.3 Matriks Penilaian Risiko Akibat Peluanq
1
A
S
B
M R R R
c
\-/
D E
2 S S M R R
3
4
5
T S S
T T T
T T T
M M
S
T
S
S
Keterangan : Tinggi, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak dan penanganan dengan segera/kondisi darurat Signifikan, memerlukan perhatian dari pihak manajemen senior dan melakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
T S
M R
@Manag
Moderat, tidak melibatkan manajemen puncak namun sebaiknya segera diambiltindakan penanganan/kondisi bukan darurat Rendah, resiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku
Res*o Iwc 09
l5
BAB V
PENGELOLAAI\ DAII EVALUASI RESIKO
A.
Pengelolaan Resiko
Resiko yang telah diidentifikasi per Desember 2008 sebagaimana yang tersebut dalam Bab
tI harus dikelola sedemikian rupa agar beresiko minimal
Hasil identifikasi resiko dalam Bab
II tersebut akan dilakukan
.
evaluasi untuk
dilakukan penyesuaian (bisa ditambah atau dikurangi) setiap tahunnya sesuai skala prioritas perusahaan. Perubahan identifikasi resiko dimaksud akan ditetapkan dengan Keputusan
Direksi. Semua Unit dan Satker yang terkait dengan pengelolaan Manajemen Resiko harus memperhatikan dan mengelola Resiko tersebut sedemikian
rupa agar mencapai
resiko minimal. SPI diberi kewenangan untuk memantau pelaksanaan pengelolaan
\-/
Manajemen Resiko di perusahaan dan membuat laporan atas pelaksanaan manajemen Resiko kepada Direksi
.
B. EvaluasiResiko Setiap akhir tahun SPI melakukan evaluasi terhadap pengeloaan manajemen
resiko dengan menggunakan PENILAIAN RISIKO AS/NZS 4360
:
1995 seperti
dalam Bab IV dan laporan hasil evaluasinya disampaikan kepada Direksi. Manajemen unit/
Satker
akan menindaklanjuti atas saran /rekomendasi SPI sebagai
usaha untuk mengelola /meminimalkan resiko yang akan timbul.
Dari laporan SPI tersebut Direksi menyampaikan Laporan Manajemen Resiko pada awaltahun berikutnya kepada Dewan Komisaris
.
v
@Manag Resrko
Iwc 09
t6
I
BAB VI PEIYUTUP Pedoman managemen resiko
ini merupakan
salah satu alat manejemen dalam
pengelolaan resiko supaya dapat dikelola dengan resiko kejadian seminim mungkin.
Semua resiko yang telah diidentifikasi akan ditinjau setiap tahunny4 dan dalam perkembangannya apabila terdapat resiko baru yang teridentifikasi akan dimasukkan dengan ketetapan Direksi yang menjadi satu kesatuan dengan Kebijakan Manajemen
Resiko.
-!-\r/
\-/
@Manag Resiko
Trarc
09
t7
PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PT
TAMAN WISATA CANDT BOROBUDUR, PRAMBANAN, & RATU BOKO
\-/
\.r/
YOGYAKARTA
2009
@Manag Resiko Twc 09
DAFTAR ISI
Halaman
Sambutan Direksi
\,/
BAB
I
Pendahuluan
3
BAB
II
Fungsi Organisasi Resiko
4
BAB
III
Identifikasi Resiko
6
BAB
IV
Kriteria Penilaian Resiko
BAB
V
Pengelolaan dan Evaluasi Resiko
t6
BAB
VI
Penutup
t7
\./
@Manag Resiko Twc 09
t4
BAB
I
PENDAHTJLUAI\
PT.TAMAN WISATA CANDI BOROBI.JDUR, PRAMBANAN
& RATU BOKO
merupakan sebuah perusahaan yang dalam pengelolaannya sering dihadapkan pada resikoresiko yang mempengaruhi kemampuannya dalam mencapai tujuan dan melaksanakan strategi
yang ditetapkan. Pesatnya perkembangan lingkungan eksternal dan intemal menyebabkan semakin kompleksnya resiko kegiatan usaha oleh karena
perusahaan
itu agar mencapai
tujuan perusahaan dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks, manejemen dituntut tidak hanya mampu meningkatkan kinerja tetapijuga mengelola resiko dengan meminimalkan ancaman dan memaksimalkan peluang yang ada.
PT.TAMAN WISATA CANDI BOROBUDUR, PRAMBANAN
\-/
& RATU BOKO
sadar bahwa perusahaan dalam menjalankan operasinya menghadapi berbagai resiko. Perusahaan akan (wajib) berupaya untuk mengidentifikasi, mengendalikan dan mengurangi
resiko-resiko tersebut dan menerapkan manajemen resiko atau prinsip-prinsip manajemen resiko. Resiko dipertimbangkan sampai pada level minimal yang dapat ditoleransikan oleh Perusahaan.
Manajemen resiko dilakukan secara strata unit kerja dalam bentuk masukan, analisa dan pertimbangan atas baik buruknya dan untung ruginya suatu kebijakan dan proses analisis
resiko pada unit kerja. Kaidah dan analisa resiko yang sistematis dikembangkan secara bertahap menjadi prosedur dan aturan baku manajemen resiko. Mekanisme yang memadai
untuk mengidentifikasikan dan melakukan assessment terhadap berbagai kendala hambatan dalam mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawab unit kerja.
\,
@Manq Resiko Twc 09
dan
BAB
II
FT]NGSI ORGAI\ISASI RESIKO
Peran
aktif Komisaris
dalam manajemen resiko meliputi:
1. Menyetujui dan mengevaluasi
kebijakan manajemen resiko yang dilakukan sekurang-
kurangnya satu kali dalam setahun.
Z.
Mengevaluasi pertanggungiawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan manajemen resiko yang dilakukan secara berkala'
3.
Mengevaluasi dan memutuskan permohonan usulan Direksi yang berkaitan dengan transaksi atau kegiatan usaha yang melampaui kewenangan Direksi.
4.
\-/
Komisaris memantau pelaksanaan pengelolaan resiko Perusahaan.
Wewenang Direksi:
1.
Menyusun strategi dan kebijakan manajemen resiko secara tertulis dan komprehensif sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.
2.
Penetapan dan persetujuan
limit resiko
secara keseluruhan, per
jenis resiko dan
per
aktivitas fungsional (kegiatan usaha) Perusahaan.
3. 4.
Mengevaluasi dan memberikan arahan strategis manajemen resiko. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban manajemen resiko kepada Komisaris.
Tanggung Jawab Direksi:
l.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen resiko dan eksposur resiko yang diambil oleh Perusahaan secara keseluruhan.
\-/
Z. Direksi melakukan kajian terhadap resiko dan pengelolaan resiko Perusahaan. 3. Direksi memberikan informasi hasil analisa resiko kepada Komisaris sesuai dengan tingkat kebutuhan.
4.
Direksi menetapkan kebijakan pencegahan terjadinya resiko kecurangan dan perlindungan bagi pelapor kecurangan.
5. 6.
Melaporkan pengelolaan resiko kepada Komisaris. Penetapan wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang
terkait dengan Penerapan manajemen resiko.
@Manag Resiko
lwc 09
7.
Membangun dan memelihara sistem pengendalian internal (builtin control) yang dapat mengurangi celah resiko sampai pada tingkat yang dapat ditolerir.
Peran Manajemen:
l.
Melakukan identifikasi dan pengujian resiko agar keputusan dan kegiatan operasional Perusahaan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.
2.
Mengetahui resiko-resiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha yang dikelola dan menilai celah-celah yang dapat meminimalkan resiko tersebut.
3. 4.
Peningkatan kompetensi personil yang terkait dengan manajemen resiko.
Membantu dan memberi dukungan sepenuhnya kepada SPI dalam melaksanakan tugasnya, serta melakukan koreksi ataupun tindak lanjut atas hasil temuan SPL
5.
Menyampaikan laporan kajian resiko kepada Direksi secara berkala atas pengelolaan resiko untuk menjadi masukan dalam pengambilan keputusan.
\J
\-/
@Manag Resiko Twc 09
BAB
III
IDENTIFIKASI RESIKO
a. Borobudur No
\
*,,oh"*--.-
KelResiko
Resiko Keuangan
Borobudur 4
3
2
1
,|
Pengelolaan Taman
Jenis Resiko
Resiko Pasar
1.
Nilaitukar $ terhadap RuPiah terhadap karcis terjual Saldo kas terlalu besar
Resiko Liquiditas
Saldo kas terlalu kecil Piutang Piutang Piutang Piutang
Resiko Kredit
Kios
TravelAgent Asita dagang lainnYa
Hutang Pajak Hutang Dagang
\-/ 2
Resiko Operasional
PegawaiPensiun
SDM
Rekruitmen pegawai Sistem pembinaan Pegawai Produktivitas
Banyak pegawai Yang mendekati usia Pensiun Sarana / prasarana kerja
Resiko Tehnologie
Kemampuan SDM dalam penguasaan tehnologi
lnovasi
Terbatasnya lnovasi untuk pengembangan usaha karena misi pelestarian
Sistem
\-l
8 9 10 11
12 13 14
@Manag Resiko
lwc 09
Akuntansi Pengelolaan kendaraan SOP Pemeliharaan SOP Keamanan Laporan Keuangan & Anggaran Perkiosan (Kebakaran Aset) AseU lnventaris
Gangguan Pedagang Asongan terhadap pengunjung Gangguan keamanan & ketertiban Kelancaran arus pengunjung & kendaraan Kerjasama investasi dengan pihak ke 3
Resiko Strategis
Deviasi perubahan penjualan terhadap perubahan laba
b. Prambanan
\-/ No
XisResiko Ktasifikasi
1
1
Pengelolaan Taman
Kel Resiko
Prambanan
n".ir-ix5
2
3
Resiko Keuangan
Resiko Pasar
Nilai tukar $ terhadap Rupiah terhadap karcis terjual
Resiko Liquiditas
Saldo kas terlalu besar Saldo kas terlalu kecil
Resiko Kredit
Piutang Piutang Piutang Piutang
Kios
TravelAgent Asita dagang lainnya
Hutang Pajak Hutang Dagang
\-/
2
Resiko Operasional
@Manag ResikoTwc 09
SDM
Pegawai Pensiun Rekruitmen pegawai Sistem pembinaan pegawai
Produktivitas
Banyak pegawai yang mendekati usia pension Sarana / prasarana kerja yang sudah tidak layak
Resiko Teknologi
Kemampuan SDM dalam penguasaan teknologi
Terbatasnya inovasi untuk pengembangan usaha
lnovasi
Sistem
8
I
10 11
12
Gangguan Pedagang Asongan terhadap pengunjung
Proses
15
3
Resiko Strategis
Akuntansi Pengeloaan kendaraan SOP Pemeliharaan SOP Keamanan Laporan Keuangan & Anggaran Perkiosan (Kebakaran Aset)
Gangguan keamanan & ketertiban Kelancaran arus pengunjung & kendaraan
Bisnis
Kerjasama investasi dengan pihak ke 3
Everage OPS
Deviasi perubahan penjualan terhadap perubahan laba
\-/
Jumlah Resiko Unit Prambanan per Desember 2008
28
c. Ratu Boko
\
KelResiko
No
\-/
1
1
Pengelolaan Taman
Jenis Resiko
2
^,".,h"-,*-;---
3
Resiko Keuangan
Resiko Pasar
Resiko Liquiditas
Resiko Kredit
@Manag Resriko
luc
09
Ratu Boko 6
1
Nilai tukar $ terhadaP RuPiah terhadap karcis terjual
2 3
Saldo kas terlalu besar
4 5 6 7
Piutang Piutang Piutang Piutang
Saldo kas terlalu kecil Kios
TravelAgent Asita dagang lainnYa
Hutang Pajak Hutang Dagang
8
9
2
Resiko Operasional
SDM
Pegawai Pensiun Rekruitmen pegawai Sistem pembinaan pegawai
1
2 3
Produktivitas
Banyak pegawai yang mendekati usia pension Sarana / prasarana kerja yang sudah tidak layak
Resiko Teknologi
Kemampuan SDM dalam penguasaan tehnologi
lnovasi
Terbatasnya lnovasi untuk pengembangan usaha
Sistem
8
I
10 11
\-/
12 13
Proses
14
Gangguan Pedagang Asongan terhadap pengunjung
15
Gangguan keamanan & ketertiban Kelancaran arus pengunjung & kendaraan
16
3
Resiko Strategis
Bisnis
Kerjasama investasi dengan pihak ke 3
Everage OPS
Deviasi perubahan penjualan terhadap perubahan laba
\-/ Jumlah Resiko Unit Ratu Boko per Desember 2008
@Manag Resrko
lwc 09
Akuntansi Pengelolaan kendaraan SOP Pemeliharaan SOP Keamanan Laporan Keuangan & Anggaran Restoran Kedai Boko (Kebakaran Aset)
28
d.
Teater dan Pentas No
\
Jenis Resiko
Pengelolaan Kel Resiko
^,"",,ik]}.;>'-2
1
1
Resiko Keuangan
Teater & Pentas
3
7
Resiko Pasar
Resiko Liquiditas
Saldo kas terlalu besar Saldo kas terlalu kecil
Resiko Kredit Piutang TravelAgent 4 5
2
Resiko Operasional
SDM
\//
,|
PegawaiPensiun
2
Rekruitmen pegawai Kontiniuitas keberadaan Sanggar Tari
3
Produktivitas
Banyak pegawai yang mendekati usia pension Sarana / prasarana kerja yang sudah tidak layak
Resiko Teknologi
Kemampuan SDM dalam penguasaan tehnologi
lnovasi
Terbatasnya lnovasi untuk pengembangan usaha karena misi pelestarian
Sistem
8
I
10 11
\-/
12 13
Akuntansi Pengelolaan kendaraan SOP Pemeliharaan SOP Keamanan Laporan Keuangan & Anggaran Restoran Cafee Terace (Kebakaran Aset) Kelayakan panggung & properties
Proses
@Manag Resiko Twc 09
Hutang Pajak Hutang Dagang
15
Kelayakan pentas group tari
16
Penanganan gangguan cuaca
l0
3
Resiko Strategis
1
Bisnis
Kerjasamainvestasidengan pihak ke 3
Everage OPS
2
Deviasi perubahan penjualan terhadap perubahan laba
Jumlah Resiko Unit Teater dan Pentas
23
per Desember 2008
e. Princess No
\-/
Manohara Resort
\
Jenis
resiko
I
1
^,".,0*r)h:-
1
Resiko Keuangan
Kel Resiko Pengelolaan Princess Manohara Resort
2
I
3
Resiko Pasar
Resiko Liquiditas
1
Saldo kas terlalu besar
2
Saldo kas terlalu kecil
Resiko Kredit Piutang TravelAgent 4
2
Resiko Operasional
SDM
5
Hutang Pajak Hutang Dagang
1
PegawaiPensiun
2 3
Rekruitmen pegawai Sistem pembinaan pegawai
Banyak pegawai yang
Produktivitas
mendekati usia pension Sarana / prasarana kerja yang sudah tidak layak
\-/ Resiko Tehnologie
Kemampuan SDM dalam penguasaan tehnologi
lnovasi
Terbatasnya lnovasi untuk pengembangan usaha
Sistem
8
9
@Manag Resiko Twc 09
Akuntansi Pengeloaan kendaraan
ll
10 11
12 13
Gangguan Pedagang Asongan terhadaP pengunjung
Proses
15
Resiko Strategis
3
SOP Pemeliharaan SOP Keamanan Laporan Keuangan & Anggaran Pengelolaan restoran (Kebakaran Aset)
Keterbatasan jumlah kamar
Bisnis
Kerjasama investasi dengan pihak ke 3
everage OPS
Deviasi perubahan penjualan terhadaP perubahan laba
Z2
Jumlah Resiko Princess Manohara Resort per Desember
\./
2008
f. Usaha Jasa Transportasi
No
\
Jenis Resiko
KelResiko
^,"o-)}h---
3
2
1
1
Resiko Keuangan
I
Resiko Pasar
Resiko Liquiditas
\-/
Pengelolaan UJT
Resiko Kredit
Saldo kas terlalu besar Saldo kas terlalu kecil Piutang TravelAgent Hutang Pajak Hutang Dagang
2
Resiko Operasional
SDM
Sistem pembinaan Personil/ kepegawaian
Produktivitas
Banyak pegawai yang
mendekatiusia Pension
@Manag Resrko
Inc
09
t2
Sarana / prasarana kerja Resiko Teknologi
Kemampuan SDM dalam penguasaan tehnologi
lnovasi
Terbatasnya lnovasi untuk pengembangan usaha karena misi pelestarian
Sistem
6 7
I 9 10 1',|
Proses
't2 13
3
Resiko Strategis
\./
Akuntansi Pengeloaan kendaraan SOP Pemeliharaan SOP Keamanan Laporan Keuangan & Anggaran Kecelakaan Kendaraan Kelayakan kendaraan Kelayakan pengemudi
Bisnis
Deviasi perubahan
Everage OPS
penjualan terhadap perubahan laba
Jumlah Resiko UJT per Desember 08
19
Total Resiko
146
Perusahaan per
Desember 2008
\-/
@Manag Resiko Twc 09
l3 I
,{ i
i I
BAB IV
KRITERIA PENILAIAI\ RESIKO
a.
Kriteria Penilaian Resiko Kriteria
Keterangan
Nilai
Peluang
Sangat
lroaK Dlasa namun maslh
Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 10 kali kesemoatan) Dapat terjadi atau bukan sesuatu hal yang tidak mungkin untuk teriadi (peluanq teriadinya 1 kali dalam 100 kali kesemoatan) Dapat merupakan sesuatu yang tidak biasanya akan terjadi namun
dapat terjadi
kemungkinan itu tetap ada (peluang terjadinya 1 kali dalam 1000
mungkin
teriadi/hamoir oasti Mungkin terjadi
10
6 3
kali kesemoatan) Kecil kemungkinannya
Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu kebetulan (peluang teriadinya 1 kali dalam 10.000 kali kesempatan)
sangat Kecrl Kemungkinannya
\-l
Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi atau terjadi setelah bertahun-tahun terpapar (peluang terjadinya 1 kali dalam 100.000
1
0,5
kali kesemoatan) Secara praktek tidak munokin teriadi
Secara praktek tidak mungkin terjadi atau hampir tidak mungkin untuk teriadi (kemunqkinannya 1 kali dalam seiuta kesempatan)
o,2
Sanqat serino atau oekeriaan vanq rutin dilakukan Teriadi sekali samoai beberaoa kali sehari Sekali seminqou samoai beberaoa kali sebulan Sekali dalam sebulan sampai sekali dalam setahun Sekali dalam beberaoa tahun Belum pernah teriadi pemaparan
10
Pemaparan Terus menerus (kontinvu) Serino kali Kadanq-kadanq Tidak biasa Jaranq Sanqat iaranq
6 3 2
0.5
Akibat Malapetaka Bencana Sanoat serius Serius
Menimbulkan banvak korban iiwa (fatalitv) Menimbulkan beberapa korban iiwa (fatalitv) Menimbulkan satu kematian (fatalitv)
Menimbulkan cedera serius (menyebabkan cacat anggota atau sebaoian anooota tubuh)
Perawatan medis
Menimbulkan cedera yang memerlukan perawatan medis /
Perawatan P3K
menoakibatkan hilano hari keria Cedera bersifat minor atau hanva memerlukan oenqobatan P3K
't00 40 15 7
3 1
Risiko = Peluang x Pemaparan x Akibat
\-,' Di atas 400 200 - 400 70 -200 20 -70 Di bawah 20
Risiko Risiko Rlsiko Risiko Risiko
sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera tinggi, tindakan perbaikan segera (keterlibatan manajemen) penting atau substansial, perlu tindakan perbaikan sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan rendah
Sumber:
-
DNV dan NSCA (national safety Council of Australia)
@Manag Resiko Twc 09
t4
b. Penilaian Resiko MATRIKS PENILAIAN RESIKO AS/NZS 4360: 1995 Tabel. 1 Peluang/Kemungkinan
Tingkatan A
Kriteria
Penielasan
Almost certain
Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua
zHamoir oasti
kondisi/setiap keqiatan yanq dilakukan.
Likely
Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua kondisi Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu. Suatu kejadian mungkin tefiadi pada beberapa kondisi tertentu, namun kecil kemungkinan teriadinva Suatu insiden mungkin dapat terjadi pada suatu kondisi yang khusus/luar biasa/setelah bertahuntahun.
B
/Munokin teriadi
c D
E
Moderate lSedanq
Unlikely zl(ecil kemunokinannva Rare /Jarang sekali
Tabel.2 Akibat Tinqkatan
\-/
Kriteria
1
lnsignificantlTidak
2
siqnifikan MinorlMinor
Penielasan Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil
Memerlukan perawatan
P3K, kerugian
materi
sedano
Memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan hilang hari kerja/hilangnya fungsi anggota tubuh untuk sementara waktu, kerugian materi cukup
3
ModeratelSedang
4
MajorlMayor
5
CatastropiclBencana
besar
Cidera yang mengakibatkan cacaUhilang fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya proses oroduksi.keruoian materi besar
Menyebabkan kematian, kerugian materi sangat besar
Tabel.3 Matriks Penilaian Risiko Akibat Peluang A
v
B
c D E
3
4
5
S
2 S
T
T
T
M R R R
S
S
M R R
S
1
T,
r r
M
S
T
M
s
S
Keterangan : Tinggi, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak dan penanganan dengan segera/kondisi darurat Signifikan, memerlukan perhatian dari pihak manajemen senior dan melakukan tindakan perbaikan secepat mungkin
T S
M R
Moderat, tidak melibatkan manajemen puncak namun sebaiknya segera diambiltindakan penanganan/kondisi bukan darurat Rendah, resiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku
@Manag ResikoTwc 09
l5
BAB V
PENGELOLAAI\ DAI\ EVALUASI RESIKO
A. Pengelolaan
Resiko
Resiko yang telah diidentifikasi per Desember 2008 sebagaimana yang tersebut dalam Bab
II
harus dikelola sedemikian rupa agar beresiko minimal
Hasil identifikasi resiko dalam Bab
.
II tersebut akan dilakukan evaluasi untuk
dilakukan penyesuaian (bisa ditambah atau dikurangi) setiap tahunnya sesuai skala prioritas perusahaan. Perubahan identifikasi resiko dimaksud akan ditetapkan dengan Keputusan
Direksi. Semua Unit dan Satker yang terkait dengan pengelolaan Manajemen Resiko harus memperhatikan dan mengelola Resiko tersebut sedemikian
rupa agar mencapai
resiko minimal. SPI diberi kewenangan untuk memantau pelaksanaan pengelolaan Manajemen Resiko di perusahaan dan membuat laporan atas pelaksanaan manajemen Resiko kepada Direksi
.
B. Evaluasi Resiko Setiap akhir tahun SPI melakukan evaluasi terhadap pengeloaan manajemen
resiko dengan menggunakan PENILAIAN RISIKO ASAIZS 4360 dalam Bab
:
IV dan laporan hasil evaluasinya disampaikan kepada Direksi
Manajemen unit/
Satker
1995 seperti .
akan menindaklanjuti atas saran /rekomendasi SPI sebagai
usaha untuk mengelola /meminimalkan resiko yang akan timbul.
Dari laporan SPI tersebut Direksi menyampaikan Laporan Manajemen Resiko pada awal tahun berikutnya kepada Dewan Komisaris
@Manag Resiko Twc 09
.
l6
BAB VI PEIYUTUP Pedoman managemen resiko
ini merupakan
salah satu alat manejemen dalam
pengelolaan resiko supaya dapat dikelola dengan resiko kejadian seminim mungkin. Semua resiko yang telah diidentifikasi akan ditinjau setiap tahunny4 dan dalam perkembangannya apabila terdapat resiko baru yang teridentifikasi akan dimasukkan dengan ketetapan Direksi yang menjadi satu kesatuan dengan Kebijakan Manajemen
Resiko.
\-/
@Manag Resiko Twc 09
t7