PL 4005 Seminar Studi Futuristik
Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)
Sumber : google.com
Amin Nur Rasyid 15407087
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung 2010
[Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)]
2010
Abstrak
Negara Indonesia merupakan negara yang cukup besar, baik itu dari segi jumlah penduduk maupun dari segi luas negaranya. Namun yang paling terlihat saat ini adalah jumlah penduduk Indonesia yang selalu meningkat dan sangat signifikan. Wilayah yang mengalami peningkatan yang cukup besar adalah Ibu Kota Negara yaitu kota Jakarta. Di dalam kota ini memiliki persoalan yang sangat kompleks terutama masalah transportasi. Banyak sekali transportasi yang digunakan didalam kota ini dan semua itu memberikan dampak terhadap lingkungan (pemanasan global), seperti gas buang yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Oleh karena itu, diperlukan alat transportasi yang ramah lingkungan tetapi tettap mempertahankan alat transportasi lama yaitu sepeda. Untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap sepeda maka dapat dibuat semacam wisata agar masyarakat lebih tertarik. Wisata sepeda selain dapat memberikan damapak yang cukup signifikan terhadap masyarakat kota Jakarta. Namun dalam jangka panjang dapat memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap keadaan lingkungan di dunia ini.
Kata Kunci : Alat transportasi, sepeda, pemanasan global, wisata
PL 4005 Seminar Studi Futuristik
1
[Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)]
2010
1. Latar Belakang Pada saat ini, bidang kepariwisataan merupakan salah satu bidang yang cukup menarik untuk di bahas. Oleh karena itu, banyak sekali pengertian mengenai pariwisata yang diungkapkan baik oleh beberapa ahli maupun undangundang yang ada. Pengertian pertama antara lain menurut
Undang-undang
Nomor 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan, pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela, serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata tersebut. Namun, karena tidak sesuai lagi dengan tuntutan dan perkembangan kepariwisataan sehingga perlu diganti dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009. Beberapa pengertian yang ada pada Undang-Undang terbaru tersebut adalah : •
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
•
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
•
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesame wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha. Sedangkan menurut beberapa ahli, pengertian pariwisata adalah sebagai
berikut, (Mc.Inthosh), Mendefinisikan pariwisata sebagai ilmu, seni dan bisnis tentang menari, memindahkan, mengakomodasikan dan secara ramah memenuhi kebutuhan dan kegiatan para pengunjung. (Jafari), Menjelaskan bahwa pariwisata adalah suatu studi tentang orang yang meninggalkan habitatnya dan suatu studi tentang industri yang memenuhi
PL 4005 Seminar Studi Futuristik
2
[Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)]
2010
kebutuhannya dan tentang dampak yang ditimbulkannya terhadap sosial-budaya, ekonomi dan lingkungan. (Mathieson & Wall), Mengatakan bahwa pariwisata adalah kegiatan perpindahan orang untuk sementara waktu ke destinasi diluar tempat tinggal dan tempat kerjanya dan melaksanakan kegiatan selama di destinasi dan penyiapan fasilitas-fasilitas untuk memenuhi kebutuhan mereka. (Indra Mulyana), Mengatakan bahwa pariwisata merupakan perpidahan seseorang atau sekelompok orang ke tempat lain, diluar tempat tinggalnya untuk sementara waktu dengan maksud untuk melakukan rekreasi ataupun studi dalam memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat diketahui bahwa pariwisata merupakan salah satu aspek yang cukup penting dalam kehidupan manusia, di masa yang akan datang yaitu untuk menyeimbangkan antar kepentingan jasmani dan rohani. Dari latar belakang inilah saya lebih menyoroti bidang kepariwisataan pada kepentingan jasmani setiap manusia yang bersifat Futuristik. Seperti yang telah kita ketahui bersama, setiap manusia memerlukan keadaan jasmani yang kuat sehingga dapat melakukan segala aktivitas setiap harinya. Dengan begitu, saya mengambil tema pada laporan mata kuliah Seminar Studi Futuristik ini adalah Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming. Setelah ini akan lebih dijelaskan mengenai transportasi Sepeda dan meningkatkan fungsi sepeda ini menjadi “Wisata Sepeda”. Yang pada nantinya, diharapkan dapat membantu dan mengurangi dampak dari pemanasan global yang sudah sangat meresahkan bagi seluruh Negara di dunia. Sepeda merupakan alat transportasi yang pertama lahir sejak lebih kurang 2 abad yang lalu. Oleh karena itu, sebenarnya sepeda sudah menjadi alat transportasi yang digunakan manusia pada zaman dahulu. Dengan begitu, tidak ada alasan bagi manusia untuk meninggalkan alat transportasi ini. 2. Data Pendukung Sebagai pengetahuan, sebelum kita masuk pada pembahasan mengenai wisata sepeda, maka saya akan membahas mengenai keberadaan sepeda di muka bumi, diambil dari Wikipedia, Sepeda adalah alat transportasi yang dikenal
PL 4005 Seminar Studi Futuristik
3
[Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)]
2010
di Indonesia dengan nama Kereta Angin, karena digerakkan tanpa menggunakan motor. Dari bangunan itulah Sepeda motor itu berasal. Konon nenek moyang sepeda berasal dari Prancis. Sejak awal abad ke-18, alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede dikenal di negara tersebut. Kontruksinya pun masih sangat sederhana, karena belum menggunakan besi. Dengan model yang masih sangat “primitif”, sepeda saat itu tidak menggunakan tongkat kemudi (setang), dan konstruksinya dari kayu. Baron Karls Drais von Sauerbronn seorang pria Jerman. Atas dasar pengabdian kerjanya (penjaga hutan), dia menyempurnakan velocipede. Sepeda modern mulai terbentuk pada tahun 1839, oleh seorang warga negara
Skotlandia
yang
bernama
Kirkpatrick
MacMillan.
Sedangkan
penyempurnaan sepedadi lakukan oleh Ernest Michaux, Prancis pada tahun 1855, dengan membuat pemberat engkol. Kesempurnaan Sepeda modern lebih diperkuat lagi oleh seorang warga Negara Prancis juga yang bernama Pierre Lalle ment
pada tahun 1865,
dimana dia memperkuat roda dengan
menggunakan lingkaran besi disekelilingnya (pelek atau velg). Lellement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang.1 Kemudian, pada abad ke 18 sepeda menjadi pembeda antara orang orang berada dan mempunyai kelas sosial tertentu di masyarakat, sejak akhir abad 19, di negara negara yang tingkat polusi tinggi kembali melirik sepeda sebagai alat transportasi seperti Jepang, China, Amerika Serikat, Negara-negara Eropa, termasuk Indonesia. GAMBAR 1 SEPEDA
Sumber : google.com
1
www.wikipedia.com
PL 4005 Seminar Studi Futuristik
4
[Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)]
2010
Setelah kita mengetahui sejarah sepeda pada zaman dahulu, ternyata pada zaman sekarang, alat transportasi tersebut sudah banyak yang meninggalkan. Hal
tersebut
dapat
sedikit
dibuktikan
dengan
membandingkan
data
perkembangan jumlah pengguna Kendaraan Bermotor dari tahun 1987-2008 dengan jumlah penduduk di Negara Indonesia pada tahun 2009. Data nya dapat dilihat dari tabel di bawah ini. TABEL 1 PERKEMBANGAN JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENIS TAHUN 1987-2008 Tahun
Mobil Penumpang
Bis
Truk
Sepeda Motor
Jumlah
1987
1 170 103
303 378
953 694
5 554 305
7 981 480
1988
1 073 106
385 731
892 651
5 419 531
7 771 019
1989
1 182 253
434 903
952 391
5 722 291
8 291 838
1990
1 313 210
468 550
1 024 296
6 082 966
8 889 022
1991
1 494 607
504 720
1 087 940
6 494 871
9 582 138
1992
1 590 750
539 943
1 126 262
6 941 000
10 197 955
1993
1 700 454
568 490
1 160 539
7 355 114
10 784 597
1994
1 890 340
651 608
1 251 986
8 134 903
11 928 837
1995
2 107 299
688 525
1 336 177
9 076 831
13 208 832
1996
2 409 088
595 419
1 434 783
10 090 805
14 530 095
1997
2 639 523
611 402
1 548 397
11 735 797
16 535 119
1998
2 769 375
626 680
1 586 721
12 628 991
17 611 767
1999*)
2 897 803
644 667
1 628 531
13 053 148
18 224 149
2000
3 038 913
666 280
1 707 134
13 563 017
18 975 344
2001
3 261 807
687 770
1 759 547
15 492 148
21 201 272
2002
3 403 433
714 222
1 865 398
17 002 140
22 985 193
2003
3 885 228
798 079
2 047 022
19 976 376
26 706 705
2004
4 464 281
933 199
2 315 779
23 055 834
30 769 093
2005
5 494 034
1 184 918
2 920 828
28 556 498
38 156 278
2006
6 615 104
1 511 129
3 541 800
33 413 222
45 081 255
2007
8 864 961
2 103 423
4 845 937
41 955 128
57 769 449
2008
9 859 926
2 583 170
5 146 674
47 683 681
65 273 451
Sumber : Kantor Kepolisian Republik Indonesia *)
sejak 1999 tidak termasuk Timor-Timur
Dari data diatas, diketahui bahwa pengguna kendaraan bermotor di Negara Indonesia semakin lama semakin meningkat, terutama pada pengguna sepeda
PL 4005 Seminar Studi Futuristik
5
[Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)]
2010
motor. Dan hal itu juga didukung oleh peningkatan dari pengguna kendaraan bermotor yang lain yaitu berjumlah 65,273,451 (data tahun 2008). Bila kita bandingkan dengan jumlah penduduk Negara Indonesia pada tahun 2009, yaitu berjumlah 232,747,275 jiwa2. Dengan begitu, sekitar 30% dari jumlah penduduk di Indonesia menggunakan kendaraan bermotor untuk melakukan pergerakan. Berdasarkan perbandingan data diatas, maka pada nantinya dapat diambil beberapa analisis dan kesimpulan. Selanjutnya akan dikembangkan lebih luas mengenai kaitannya antara “Wisata Sepeda” dengan Pencegahan Global Warming. 3. Data Terkait Potensi di Indonesia (Kaitannya antara Wisata Sepeda dengan Pencegahan Global Warming) Jika kita melihat lebih luas mengenai pembahasan materi ini, dampak dari penggunaan kendaraan bermotor di dunia ini dapat menimbulkan pemanasan global. Data mengenai apa itu pemanasan global dan dampaknya terhadap bumi ini, maka akan ditampilkan beberapa fakta untuk menguatkan argument mengenai kaitan antara Wisata Sepeda dengan Pemanasan Global. Pada intinya, pemanasan global adalah peningkatan suhu udara di permukaan Bumi dan di lautan yang dimulai sejak abad ke-20 dan diprediksikan terus mengalami peningkatan. Selain itu, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global terjadi sejak pertengahan abad ke-20.
2
www.bps.go.id, 2009
PL 4005 Seminar Studi Futuristik
6
[Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)]
2010
GAMBAR 2 ILUSTRASI PEMANASAN GLOBAL
Sumber : google.com
Selain itu, berdasarkan sumber yang saya dapatkan, penyebab pemanasan global antara lain : a. Peternakan Sumbangan sektor peternakan terhadap pemanasan global sekitar 18%. b. Pembangkit Energi Sumbangan sektor energi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 25,9%. c. Industri Sumbangan sektor industri terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 19,4%. d. Pertanian Sumbangan sektor pertanian terhadap emisi gas rumah kaca sebesar 13,5%. e. Alih Fungsi Lahan Sumber lain C02 berasal dari alih fungsi lahan di mana ia bertanggung jawab sebesar 17.4%. f.
Hunian dan Bangunan Komersil Sektor hunian dan bangunan bertanggung jawab sebesar 7,9%.
g. Sampah
PL 4005 Seminar Studi Futuristik
7
[Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)]
2010
Limbah sampah menyumbang 3,6% emisi gas rumah kaca. h. Transportasi Sumbangan seluruh sektor transportasi terhadap emisi gas rumah kaca mencapai 13,1%. Sektor transportasi dapat dibagi menjadi transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. Sumbangan terbesar terhadap perubahan iklim berasal dari transportasi darat (79,5%), disusul kemudian oleh transportasi udara (13%), transportasi laut (7%), dan terakhir kereta api (0,5%). Berdasarkan data-data diatas mengenai sepeda maupun pemanasan global, maka menurut saya dapat dikaitkan diantara keduanya. Kedua pembahasan ini sebenarnya dapat disatukan untuk saling melengkapi. Bila dilihat, penyebab pemanasan global dari sisi transportasi, maka persentase nya cukup besar dan dapat lebih meningkatkan Global Warming. Oleh karena itu, perlu adanya peran lain yang dapat mengurangi dampak dari pemanasan global tersebut terutama di bidang transportasi. Setelah kita melihat penjelasan diatas, maka dapat dijawab pertanyaan mengenai peran lain apa yang dapat mengurangi dampak dari pemanasan global?.Menurut saya, sepeda sebagai salah satu potensi transportasi di dunia ini mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan masalah ini. Menurut saya, Wisata Sepeda merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan satu atau dua orang yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi untuk menikmati alam/pemandangan yang indah dengan rute tertentu. Tentu saja dikaitkan dengan fungsi wisata yang ada pada transportasi Sepeda. Pada kenyataannya, di Negara Indonesia sudah banyak wisata sepeda yang dikembangkan. Namun, dalam laporan ini, akan mengembil contoh kasus di wilayah Ibu Kota Negara yaitu kota Jakarta. Kota Jakarta merupakan kota dengan jumlah penduduk yang cukup besar bila dibandingkan dengan luas wilayahnya. Akan tetapi, di kota Jakarta telah ada Wisata Sepeda Keliling Kota Tua, hal ini merupakan salah satu potensi yang dapat lebih dikembangkan dikedepannya. Wisata kota tua ini membawa wisatawan pergi ke Pelabuhan Sunda Kelapa, Menara Syahbandar, Museum Bahari, jembatan Raden Inten dan lokasi Toko Merah dengan mengendarai sepeda ontel.
PL 4005 Seminar Studi Futuristik
8
[Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)]
2010
GAMBAR 3 PETA LOKASI KAWASAN KOTA TUA
Sumber : http://kotatua-jakarta.blogspot.com/2010/01/wisatasepeda-keliling-kotatua.html
Setelah ini, kita akan melihat analisis yang dapat diungkapkan mengenai Wisata Sepeda. 4. Analisis Berdasarkan data dan penjelasan diatas, persentase pengguna kendaraan bermotor cukup besar di Negara Indonesia sehingga dapat dianalisis bahwa penggunaan transportasi lain masih kurang di mata masyarakat Indonesia. Dengan begitu, hal yang saya tekankan dalam pembahsan materi ini adalah bagaimana transportasi sepeda ini dapat lebih digunakan oleh masyarakat Indonesia. Peningkatan penggunaan sepeda dapat dimaksimalkan dengan “ditanamkan“ budaya “wisata”. Budaya wisata sepeda ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat dalam menggunakan sepeda dan dalam jangka panjang dapat dijadikan upaya untuk mengurangi pemanasan global di bumi ini.
PL 4005 Seminar Studi Futuristik
9
[Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)]
2010
Dari pengamatan studi literatur, maka dapat dibuat SWOT wisata sepeda ini yaitu : TABEL 2 SWOT WISATA SEPEDA
• •
Strength Biaya yang murah untuk melakukan wisata sepeda ini Masih banyaknya pemandangan yang menarik di wilayah Indonesia, khusus nya kota Jakarta
•
•
•
Opportunity Masih adanya komunitas/pecinta/penggemar sepeda, seperti sepeda ontel
•
Weakness Minimnya perhatian masyarakat terhadap transportasi sepeda (banyak yang lebih cenderung menggunakan kendaraan bermotor) Belum adanya kesepakatan diantara beberapa pemerintah daerah untuk “sepeda” Threat Masih kurangnya infrastruktur yang mendukung, seperti jalan khusus sepeda, dll
Sumber : Hasil Analisis, 2010
Dari hasil analisis dan apabila kita melihat kedepannya, kondisi pariwisata di Indonesia pada masa yang akan datang (Trend Analysis) cukup berkembang secara signifikan, antara lain : •
Hal tersebut ditandai juga dengan makin banyaknya wisatawan yang datang ke Negara Indonesia dan Indonesia juga sepertinya sudah sangat mempromosikan Visit Indonesia 2020 di dunia internasional.
•
Di tambah lagi dengan keadaan kota Jakarta yang sudah sangat padat dengan kegiatan pekerjaan rutin, maka banyak warga kota Jakarta yang menginginkan beberapa kegiatan yang dapat melegakan dari semua aktivitas padat setiap harinya.
•
Yang paling penting adalah bagaimana kegiatan pariwisata ini dapat dilakukan oleh setiap warga kota Jakarta tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal serta dapat dilakukan di wilayah kota Jakarta itu sendiri, yang terkenal dengan kepadatannya. Setelah ini akan dibahas konsep, strategi dan gagasan kedepannya untuk
mengembangkan wisata sepeda ini di kota Jakarta.
PL 4005 Seminar Studi Futuristik
10
[Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)]
2010
5. Pariwisata Indonesia Tahun 2010-2030 a. Konsep Dari beberapa data dan penjelasan yang telah ditunjukkan sebelumnya, untuk mengembangkan wisata Indonesia khususnya wisata sepeda di kota Jakarta haruslah diterapkan konsep “Green Tourism with Bicycle”. Hal itu disebabkan karena faktor-faktor yang pada saat ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup di bumi yaitu alam. Alam ini harus dijaga agar pemanasan global yang sudah ada tidak bertambah parah dikedepannya. b. Strategi Strategi untuk mengembangkan wisata sepeda ini, khususnya di kota Jakarta sangatlah bergantung pada peran pemerintah kota. Banyak inovasi yang harus diterapkan, selain itu harus memanfaatkan peraturanperaturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah kota. Hal ini akan lebih diperjelas pada gagasan yang akan dilakukan kedepannya. c. Gagasan Futuristik (Gagasan pada Masa yang Akan Datang) Gagasan atau prospek kedepannya yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan wisata sepeda ini serta terkait dengan adanya isu pemanasan global, antara lain : a) Lebih memanfaatkan fasilitas yang sudah ada, seperti wisata sepeda kota tua di Jakarta. Selain itu, kita harus lebih memperdulikan keadaan fasilitas wisata sepeda kota tua tersebut, khususnya bagi pemerintah kota Jakarta. b) Berdasarkan kabar yang didapatkan, diketahui bahwa di kota Jakarta Kedepannya akan dibangun jalan khusus sepeda. Dengan begitu, maka hal ini dapat dijadikan gagasan kedepannya agar sepeda ini dapat dipakai setiap saat di kota Jakarta dan dapat ditanamkan budaya menggunakan sepeda pada setiap warga kota Jakarta. c) Menurut saya, gagasan ketiga ini adalah gagasan yang paling penting untuk diterapkan dalam pengembangan wisata sepeda di kota Jakarta yaitu memanfaatkan sebaik-baiknya event atau moment Car Free Day yang telah dijalankan oleh pemerintah kota Jakarta selama ini.
PL 4005 Seminar Studi Futuristik
11
[Transportasi Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)]
2010
Car Free Day atau CFD adalah “Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Hari Bebas Knalpot”. Di hari itu,seluruh kendaraan yang mengandung
atau
yang
berbau bau berbau-bau
dari
knalpot
sep seperti
mobil,motor mobil,motor,dll dilarang melintas di jalan yang telah ditentukan. Pelakasanaan CFD pertama kali di Indonesia yaitu di Dki Jakarta diselenggarakan sejak 27 April A 2008. CFD di Jakarta sering dilaksanakan pada minggu ke-4 ke setiap bulannya ya. Jalan yang ditentukan biasanya adalah jalan arteri primer di kota Jakarta, seperti Jalan Sudirman dan MH Thamrin. Menurut saya, moment ini dapat dimanfaatkan untuk diterapkan atau dilakukan Wisata Sepeda, seperti melihat gedung-gedung gedung gedung tinggi yang ada di kota ota Jakarta. Hal ini tentunya harus didukung penuh oleh pemerintah kota agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar. Hal yang seharusnya ditambahkan dalam penerapan Car Free Day untuk Wisata Sepeda ini adalah dengan menambahkan intensitas pelaksanaannya anaannya (misalnya : satu minggu sekali, dll). dll) Di bawah ini akan ditampilkan beberapa foto mengenai car free day di kota Jakarta. GAMBAR 4 KEADAAN KOTA JAKARTA PADA SAAT CAR FREE DAY
Sumber
: http://bubu_van_blog.blogspot.com/car--free-day-tahukah-
anda anda-sejarah-car_6080.html
PL 4005 Seminar Studi Futuristik
12
[Transportasi Sepeda Menjadi “Wisata Sepeda”(Sekaligus Upaya Untuk Mencegah Global Warming)]
2010
Semoga pemerintah terkait dapat memenfaatkan sebaik-baiknya event car free day untuk menyelamatkan bumi ini, serta dapat dimaksimalkan untuk penerapan wisata sepeda sebaga budaya masyarakat Indonesia kedepannya.
“Setiap perubahan akan lebih bermakna apabila kita mulai dari diri kita sendiri…”
6. Referensi
http://badruddin69.wordpress.com/?s=sepeda+alternatif
http://infopemanasanglobal.wordpress.com/
http://kotatua-jakarta.blogspot.com/2010/01/wisata-sepeda-kelilingkotatua.html
http://bubu_van_blog.blogspot.com/car-free-day-tahukah-anda-sejarahcar_6080.html
www.wikipedia.com
www.google.com
www.bps.go.id
PL 4005 Seminar Studi Futuristik
13