Gesture
TORTOR ILAH MAJETTER PADA MASYARAKAT SIMALUNGUN KAJIAN TERHADAP NILAI
SITI KHODIJAH BB Prodi Pendidikan Tari Abstract
Tortor Ilah Majetter an entertainment dance originating from the area Simalungun are often present at the party Rondang Bittang. Tortor Ilah Majetter a Tortor Ilah/singing. This study aims to determine how Tortor Ilah Majetter in Simalungun of values. To discuss the purpose of the study above, use the theories related to the topic of this research is the theory of value is made up ofreligious values, aesthetic values, social values, ethics values. Time spent in discussing Tortor Ilah Majetter in Simalungun of values research on the study of public during three monhs from june 2016 to august 2016. The location where the research is desa Purba Tongah Kecamatan Purba,
Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Data analysis in this research use descriptive qualitative data collection techniques by observation, library research, interviews, and documentation. The result of research based on the data collected can be seen that Tortor Ilah Majetter a young dance game on the night when the bright moon full moon that came with the singing. Tortor Ilah Majetter describe the joy of young people Simalungun. Though not much in the range of motion, but Tortor Ilah Majetter have values which are : 1) religious values which can be seen through poetry, 2) social values can be seen through the movement made jointly and simultaneously indicating Simalungun society very closely in togetherness, 3) aesthetic values can be seen through the motions, the pattern of the floor is well ordered and tidy. But it also can be seen through clothing and makeup dancer, 4) ethical values can be seen through the motions, the pattern of the floor, the clothes are limits and rules. Keywords:
.
Tortor
Ilah
Majetter,
value,Simalungun
Gesture
Simalungun. Tortor Ilah Majetter
PENDAHULUAN Simalungun memiliki kesenian
merupakan tari permainan muda-
yang biasanya digelar dan diperingati
mudi pada malam terang bulan saat
dengan
bulan
sebutan
Pesta
Rondang
purnama
yang
disertakan
Bittang. Kegiatan Pesta Rondang
dengan nyanyian berpantun. Tortor
Bittang ini biasanya dilakukan para
Ilah
nenek
saling
kegembiraan suka-cita muda-mudi
memberikan
masyarakat Simalungun. Oleh karena
nasihat serta melakukan kesenian
itu, Tortor Ilah Majetter berfungsi
yang
sebagai hiburan bagi masyarakat
moyang
bersilaturahmi
untuk
dan
terlahir
masyarakat
dari
kebiasaan
Simalungun
dimalam
Majetter
Simalungun.
menggambarkan
Akan
tetapi
tidak
bulan purnama. Kegiatan ini juga
diketahui siapa penciptanya. Tortor
merupakan ajang untuk mengenalkan
Ilah Majetter di tarikan berpasangan
kesenian adat istiadat dan menjaga
dan tidak terbatas.
kelestariannya. Pada Pesta Rondang
Yang membedakan Tortor Ilah
Bittang banyak sekali pertunjukkan
Majetter dengan Tortor Ilah
yang
lainnya
ditampilkan
seperti
tradisional
Simalungun
Gonrang
Somba,
musik
yaitu
pada
yang
gerakan
yaitu
mangonjab-onjab serta syair. Busana
Gonrang
yang digunakan pada Tortor Ilah
Simonang-monang, Gonrang Sipitu-
Majetter yaitu Ragi Paneh atau bisa
pitu. Sedangkan tari-tarian yang di
juga dengan menggunakan Ragi
tampilkan adalah Tortor Sombah,
Cantik
Tortor
Tortor
wanita dan bagi penari pria biasanya
Manduda, Tortor Sitalasarai, Tortor
menggunakan celana pendek hitam,
Toping-toping/Huda-huda,
Tortor
kain sarung, Suri-suri, Ragi Paneh.
Ilah yang salah satunya yaitu Tortor
Rias yang dipakai dalam Tortor Ilah
Ilah Majetter.
Majetter juga rias sehari-hari sesuai
Haroan
Tortor
Bolon,
dan Suri-suri bagi penari
Ilah
Majetter
dengan zaman dahulunya. Walaupun
merupakan tari kreasi
yang sering
dalam gerakan Tortor Ilah Majetter
dan selalu di tampilkan dalam setiap
tidak terdapat banyak ragam dan
acara-acara tertentu oleh masyarakat
gerakan, akan tetapi mengandung
1
Gesture
nilai-nilai melalui gerak, syair dan
dalam Dharsono (2007 : 13), nilai
suasana.
sosial menurut Notonegoro (2000),
Berdasarkan
uraian
diatas
dan nilai moral atau etika menurut
penulis tertarik untuk menjadikan
Widjaja (1985 : 154).
pengkajian nilai Tortor Ilah Majetter
Lokasi dan Waktu Penelitian
sebagai topik penelitian ilmiah yang
Sesuaidenganjudulpenelitian
berjudul “Tortor Ilah Majetter Pada
“Tortor
Masyarakat Simalungun Kajian
Masyarakat
Terhadap Nilai “.
Terhadap
Tujuanpenelitian
yang
Ilah
Majetter
Simalungun
Pada Kajian Nilai”,
makapenelitianakandilakukan
di
hendakdicapaipenulisadalah :
Kabupaten Simalunguntepatnya di
1.
Kec. Purba, Desa Purba Tongah.
Mendeskripsikan nilai yang
terdapat dalam Tortor Ilah Majetter
Waktupenelitianakandilaksanakanpa
di desa Purba Tongah Kecamatan
dabulanJuni
Purba Kabupaten Simalungun.
2016sampaidenganbulanAgustus 2016.
LANDASAN TEORI Untuk membahas Tortor Ilah Majetter
Pada
Populasi dan Sampel
Masyarakat
Populasi
Simalungun Kajian Terhadap Nilai,
Populasidalam penelitian ini
maka penulis menggunakan teori
adalah
nilai menurut Mardiatmadja (1986 :
DesaPurba
105) yang membagi aspek-aspek nilai
sertapelakupenarinya.
terdiri dari nilai religi, nilai sosial,
Sampel
nilai estetikia, dan nilai moral atau
masyarakatSimalungun
Sampel
etika.
di
Tonga
dalam
penelitian
ini
adalahnarasumber, tokoh adat dan
Dalam mengupas nilai yang telah
seniman yang ada di Kabupaten
dijabarkan oleh Mardiatmadja,
Simalungun.
penulis menggunakan teori nilai
Teknik Pengumpulan Data
religi menurut Koentjaraningrat
Teknik pengumpulan data yang
(1974), nilai estetika menurut Khan
dilakukan adalah sebagai berikut:
2
Gesture
1. Observasi
kecamatan Purba tepatnya di Desa
2. Wawancara
Purba Tongah. Alasan pemilihan
3. Dokumentasi
tempat ini karena di desa ini terdapat
4. StudiKepustakaan
tokoh
Setelah keseluruhan dapat dikumpulkan maka
dan
seniman
yang
mengetahui Tortor Ilah Majetter dan
Teknik Analisis Data
penelitian,
adat
data
di kecamatan Purba tersebut Tortor
dari lokasi pada
Ilah Majetter berasal.
akhir
2.
Suku Simalungun
penelitian penulis mendeskripsikan
Kata “Simalungun” berasal dari
dan menganalisis keseluruhan data-
dua pengertian, yaitu berasal dari
data yang diperoleh dalam bentuk
kata “sima” dan “lungun”. Sima
tulisan ilmiah untuk membuat sebuah
artinya
kesimpulan yang dapat menjawab
lungun
seluruh
menurut
pertanyaan
didalam
penelitian.
adalah
peninggalan,
adalah
dan
sepi.
Sehingga
pengertian
diatas
Simalungun adalah peninggalan yang sepi. Pengertian yang kedua adalah
ISI
“si” dan “malungun”, si artinya
Gambaran Umum Lokasi
orang yang, dan malungun artinya
Penelitian
dirindukan,
dengan
pengertian
kedua
dari
kata
Simalungun
adalah
orang
yang
1. Letak Geografis Kabupaten
Simalungun
kata
lain
secara goegrafis terletak antara 3 18°
dirindukan. Dari pengertian kedua
- 9 36° LU dan 98 32° - 99 35° BT.
diatas, Simalungun dapat diartikan
Dengan luas 438.66 ha atau 6,12 %
sebagai
luas
Sumatera
dirindukan.
Utara. Kecamatan Purba merupakan
3. Sistem
salah satu dari kecamatan yang
Agama
wilayah
Provinsi
peninggalan Kepercayaan
yang dan
berada di Kabupaten Simalungun.
Bila diselidiki lebih dalam
Kecamatan ini memiliki luas wilayah
suku Simalungun memiliki berbagai
sekitar 206,50 km2. Dalam penelitian
kepercayaan
ini, lokasi penelitian di lakukan di
dengan pemakaian mantera-mantera
3
yang
berhubungan
Gesture
dari
"Datu"
(dukun)
disertai
Simalungun.
Beberapa
kesenian
persembahan kepada Simagot yaitu
yang terdapat dalam kebudayaan
roh-roh nenek moyang yang selalu
Simalungun antara lain: seni musik,
didahului panggilan kepada Tiga
seni tari, seni rupa.
Dewa,
yaitu
Dewa
di
atas
Tortor Ilah Majetter
(dilambangkan dengan warna Putih), Dewa
di
tengah
Tortor
(dilambangkan
Ilah
Majetter
merupakan tari kreasi
yang sering
dengan warna Merah), dan Dewa di
dan selalu di tampilkan dalam setiap
bawah (dilambangkan dengan warna
acara-acara tertentu oleh masyarakat
Hitam).
Simalungun. Tortor Ilah Majetter
Dewasa
ini
masyarakat
merupakan tari permainan muda-
Simalungun telah mengenal dan
mudi pada malam terang bulan saat
menganut agama Kristen yang masuk
bulan
sekitar tahun 1860, dan masuknya
dengan nyanyian berpantun. Tortor
agama Islam sekitar tahun 1292.
Ilah
Setelah
pada
kegembiraan suka-cita muda-mudi
upacara
masyarakat Simalungun. Oleh karena
nenek
itu, Tortor Ilah Majetter berfungsi
moyang yang biasanya disembah
sebagai hiburan bagi masyarakat
oleh
Simalungun.
masuknya
masyarakat pemujaan
agama
Simalungun, Simagot
anak
cucu
(roh dan
semua
purnama Majetter
yang
disertakan
menggambarkan
Akan
tetapi
tidak
keturunannya) dilarang dilaksanakan
diketahui siapa penciptanya. Tortor
karena ajaran tersebut bertentangan
Ilah Majetter di tarikan berpasangan
dengan kedua ajaran agama tersebut,
dan tidak terbatas.
akan tetapi masyarakat Simalungun
Yang
Tortor
Ilah
masih
Majetter dengan Tortor Ilah
yang
ada
yang
melaksanakan
upacara pemujaan tersebut.
lainnya
4. Kesenian Pada
membedakan yaitu
pada
gerakan
mangonjab-onjab serta syair. Busana
masyarakat
Simalungun,
yang digunakan pada Tortor Ilah
kesenian merupakan bagian yang
Majetter yaitu Ragi Paneh atau bisa
sangat penting dalam kehidupan
juga dengan menggunakan Ragi
sehari-hari
Cantik
di
masyarakat
4
dan Suri-suri bagi penari
Gesture
wanita dan bagi penari pria biasanya
mereka. Syair tarian tersebut yang
menggunakan celana pendek hitam,
mengatakan “O.... Siharjurle o
kain sarung, Suri-suri, Ragi Paneh.
simonjab onjab-onjab”.
Rias yang dipakai dalam Tortor Ilah
Dalam
penampilan
Tortor
Majetter juga rias sehari-hari sesuai
Ilah Majetter lirik dari syair dapat
dengan zaman dahulunya. Walaupun
berubah-ubah atau tidak tetap. Hal
dalam gerakan Tortor Ilah Majetter
ini tergantung pada situasi dan
tidak terdapat banyak ragam dan
kondisi pada saat acara apa Tortor
gerakan, akan tetapi mengandung
Ilah Majetter di tampilkan. Jika
nilai-nilai melalui gerak, syair dan
Tortor Ilah Majetter ditampilkan
suasana.
pada saat Pesta Rondang Bittang
1.
maka
Gerak Tortor Ilah Majetter Gerak
dinyanyikan
tentang Rondang Bittang. Lirik
Mambere
“O... Siharjurle o simonjab-onjab”
Hormat Pembuka (memberi hormat
yang orang Simalungun sendiri
pembuka), Martopak tangan dan
tidak mengetahui artinya, akan
paha (menepuk tangan dan paha),
tetapi
Malakkah
menandakan
terdiri
Tortor
yang
Ilah
Majetter
dalam
syair
dari
Siamun
(melangkah
Siambilou
kekanan
dari
lirik
tersebut
adanya
suatu
kekiri),
kepercayaan terhadap roh ghaib.
Mambere
Lirik “O... Siharjurle o simonjab-
Hormat Panutup (memberi hormat
onjab” tetap disertakan karena
penutup).
masyarakat Simalungun memiliki
Nilai yang Terdapat dalam Tortor
banyak
Ilah Majetter
tersebut menjadi ciri khas dari
Mangonjab-onjab,
1.
dan
dalam
religi
setiap
Ilah
dan
lirik
Tortor Ilah Majetter selain itu juga
Nilai religi Nilai
Tortor
dapat
dilihat
syair
yang
sebagai mantra untuk memanggil roh Siharjurle.
dinyanyikan berisi permintaan atau
2.
Nilai Estetika
keinginan kepada Siharjurle yaitu
Nilai estetika dalam Tortor Ilah
roh ghaib yang mereka percayai
Majetter terlihat dalam setiap unsur
dapat
yang ada dalam pementasan baik itu
mengabulkan
keinginan
5
Gesture
dalam iringan, gerak tari, pola lantai,
tersebut.
Dimana
dalam
tata rias maupun busananya sehingga
gerakan
mereka
melakukannya
mampu
secara
bersama-sama
berperan
pemenuhan
sebagai
media
akan
suatu
batin
serempak
yang
setiap dengan
menggambarkan
keindahan. Nilai estetika pada gerak
bahwa
Tortor
juga
sangat erat dalam kebersamaan.
dipengaruhi oleh unsur estetik yang
4. Nilai Moral atau Etika
Ilah
Majetter
masyarakat
Simalungun
dilakukan oleh penari sendiri, artinya
Nilai etika dalam Tortor Ilah
bagaimana penari tersebut bergerak
Majetter terlihat dalam setiap
dalam melakukan suatu gerakan.
unsur
Unsur estetik dalam gerak dapat
pementasan
dilihat pada saat penari melakukan
iringan, gerak tari, pola lantai,
gerak
tata rias maupun busananya yang
yang
dibawakan
dengan
yang
ada
baik
itu
dalam dalam
serempak. Gerak yang dilakukan
memiliki
dapat terlihat dengan baik, tertata
harus
rapi, teratur, serta luwes.
kehidupan manusia, seperti selalu
3.
bersyukur
Nilai Sosial Dalam Tortor Ilah Majetter,
yang
aturan-aturan diterapkan
yang dalam
atas setiap rahmat
diberikan
oleh
Tuhan,
nilai sosial terbentuk karena tarian
saling menghormati satu sama
tersebut masih mempunyai fungsi
lain, serta sopan santun dalam
bagi masyarakat pendukungnya.Pada
segala tindakan maupun tingkah
saat
laku.
tersebut
semua
masyarakat
Simalungun khususnya desa Purba Tongah
berkumpul
PENUTUP
untuk
Dari
menyaksikan Tortor Ilah Majetter,
uraianhasilpenelitiandanpembahasan,
dan pada saat itu terjadilah interaksi
makadapatditarikbeberapakesimpula
di antaraanggota masyarakat yang
nsebagaiberikut:
menyaksikan Tortor Ilah Majetter.
1. Tortor Ilah Majetter telah ada
Selain itu, nilai sosial yang terdapat
sejak zaman dahulunya. Tortor
dalam Tortor Ilah Majetter juga terdapat
dalam
gerakan
Ilah
tarian
6
Majetter
merupakan
tari
Gesture
permainan
muda-mudi
pada
iringan, yang tertata dengan baik
malam terang bulan saat bulan
dan rapi, luwes dan serempak.
purnama yang disertakan dengan
Selain itu juga dapat dilihat
nyanyian berpantun. Tortor Ilah
melalui busana dan rias penari,
Majetter
dan 4) Nilai Moral atau Etika
menggambarkan
kegembiraan mudi
suka-cita
masyarakat
muda-
yang dapat dilihat melalui gerakan
Simalungun.
yang ada batasan dan aturan-
Oleh karena itu, Tortor Ilah
aturan
Majetter
berfungsi
busana.
hiburan
bagi
sebagai
Dari
sela-sela
waktu
mereka
menghibur
dirinya
dengan
1. Penulis berharap dengan adanya
ragam
2. Kepada
melalui
lantai,
khusus
masyarakat nya
di
seniman
Simalungun
dipublikasikan sehingga menjadi
erat
kesenian yang tidak akan punah. Dengan mengajarkan tarian ini
dapat dilihat melalui gerakanpola
pada
Tortor Ilah Majetter agar dapat
kebersamaanya, 3) Nilai Estetika gerakan,
serta
diharapkan tetap terus menjaga
yang
masyarakat sangat
menjaga,
khususnya di Kecamatan Purba
gerakan yang dilakukan secara
Simalungun
masyarakat
Kecamatan Purba.
dilihat melalui syair, 2) Nilai
menandakan
untuk
Simalungun
Religi/Kepercayaan yang dapat
serempak
Simalungun
berada
diantaranya adalah : 1) Nilai
dan
ini
melestarikan tarian-tarian yang
Majetter memiliki nilai-nilai yang
bersama
penelitian
mengembangkan
geraknya, akan tetapi Tortor Ilah
dilihat
yang
sebagaiberikut :
2. Tortor Ilah Majetter walaupun dalam
tinjauan
makapenelitidapatmengajukan saran
bermain sambil bernyanyi.
dapat
dan
telahpenelitilakukan,
mudi masyarakat Simalungun di
Sosial
lantai
Saran
Tortor
Ilah Majetter berawal dari muda-
banyak
pola
masyarakat
Simalungun.Terciptanya
tidak
serta
secara baik dan benar sesuai
musik
7
Gesture
aturan-aturan
yang
telah
ada
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasardasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
kepada generasi penerus. 3. Dengan
mengingat
kepedulian
terhadap kesenian daerah, berarti Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Bina Aksara.
telah menyelamatkan anak cucu kita dari pengaruh budaya luar yang
akan
merusak
budaya
Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
sendiri. 4. Memperkenalkan warisan budaya
Dayanti, Nasution, Afni. 2014. Makna Teks Tortor Ilah Bolon dalam Upacara Rondang Bintang. Universitas Negeri Medan.
kepada masyarakat luas adalah salah satu wujud cara menghargai dan
juga
salah
satu
wujud
kecintaan kita terhadap budaya
Djelantik, A. A. M, 1990. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia bekerja saama dengan Arti.
daerah kita sendiri.
Gazalba. 1974. Antropologi Budaya I: Gaya Baru. Jakarta : Bulan Bintang Glock and Stark. 1965. Religion and Society in Tension. Chicago : Rand McNally Kaelan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner: Bidang Sosial, Budaya, Filsafat, Seni, Agama, dan Humaniora. Yogyakarta : Paradigma. Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Antropologi II. Jakarta. Universitas Indonesia (UIPress)
8
Gesture
Koentjaraningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta
Antropologi untuk SMU kelas 3. Jakarta: Erlangga. Sri, Ulina, Martha. 2012.Tortor Bodat Na Haudanan Sebaga Seni PertunjukkanDalam Pesta Rondang Bintang di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun. Universitas Negeri Medan.
Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan mentalitas dan Pembangunan, Jakarta : Gramedia. Koentjaraningrat. 1970. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Sapdodadi
Sudarsono. 1977. Tari-tarian Indonesia. Jakarta : Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan.
Mardiatmadja. 1986. Hubungan Nilai dan Kebaikan. Jakarta: Sinar Harapan. Maya, Sari, Fitri. 2015.Struktur Tortor Ilah Mardogei dalam Pesta Rondang Bintang pada Masyarakat Simalungun. Universitas Negeri Medan.
Sugiyono. 2005. MetodePenelitianPendidikan. Alfabeta : Bandung. Sugiyono. 2008. MetodePenelitianMasyarakat. Jakarta :Gramedia.
Richey, Robert W. 1973. Planning for Teaching. New York : MoGrawHil
Wahyuni, Sefrina. 2014. Makna Simbol Tortor Ilah Mardogei pada Masyarakat Simalungun. Universitas Negeri Medan.
Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian PublicRelations dan Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi, Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bandung : PT. Refika Aditama.
Widjaja. 1985. Pedoman Pokokpokok dan Materi Perkuliahan Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta : Akademika Pressindo. DAFTAR ACUAN
Selian, Khely. 2016. Bentuk Koreografi Tortor Ilah Mardidong di Kabupaten Simalungun. Universitas Negeri Medan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupat en_Simalungun
Simanjuntak, Posman. 2000. Berkenalan dengan
9