TOPIK UTAMA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DALAM MENYUSUN BUTIR SOAL PILIHAN GANDA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI SEKOLAH BINAAN DI KABUPATEN BREBES
Kasno (Pengawas Sekolah di Kabupaten Brebes)
[email protected] ABSTRAK Rumusan masalah penelitian ini adalah apakah pembimbingan kelompok dari pengawas dapat meningkatkan kemampuan guru Bahasa Inggris dalam menyusun butir soal pilihan ganda. Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus. Hasil yang diperoleh adanya peningkatan kemampuan guru Bahasa Inggris dalam menyusun butir soal pilihan ganda. Hasil siklus 1, yaitu rata-rata skor 84 dan pada hasil siklus 2 meningkat 94. Kata kunci: pembimbingan kelompok, soal pilihan ganda, kemampuan guru ABSTRACT This research was aimed at increasing the English teachers’ abitility in developing multiple choice item tests through group guidance. This research used 2 cycles. There was an increasing the English teachers’ abitility in developing multiple choice item test. The average score was 84 in cycle 1 and increased into 94 in cycle 2 Key words: group guidance, multiple choice item, English teachers’ ability
dilakukan selanjutnya. Hasil penilaian juga
PENDAHULUAN Penilaian penting
dalam
melakukan pengelola
merupakan
bagian
pembelajaran.
penilaian, kegiatan
pendidik
yang
dapat memberikan motivasi kepada peserta
Dengan
didik untuk berprestasi lebih baik, apakah
sebagai
ulangan harian, ulangan tengah semester,
pembelajaran
dapat
maupun ulangan kenaikan kelas.
mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik,
ketepatan
metode
mengajar
Berdasarkan
yang
lapangan
hasil
terhadap
pengamatan
di
instrumen-instrumen
digunakan, dan keberhasilan peserta didik
penilaian pencapaian kompetensi, yakni butir-
dalam
telah
butir soal khususnya mata pelajaran Bahasa
penilaian,
Inggris di sekolah binaan saat melaksanakan
meraih
ditetapkan.
kompetensi
Berdasarkan
yang
hasil
pendidik dapat mengambil keputusan secara
pengawasan
tepat untuk menentukan langkah yang harus
penyusunan tes dan pengembangan butir soal
67
akademik,
ditemukan
bahwa
Kasno
masih banyak yang tidak valid dan reliabel.
tidak sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau
Dalam mengadakan ulangan harian, ulangan
tingkat kelas; tabel, gambar, grafik, peta, atau
tengah semester, dan ulangan semester, guru-
yang sejenisnya masih banyak yang disajikan
guru bahasa Inggris hanya menyalin soal-soal
dengan tidak jelas keterbacaannya; ada pokok
dari LKS (lembar kerja siswa) dan atau
soal yang masih memberi petunjuk pada kunci
menyalin
tanpa
jawaban; masih banyak yang menggunakan
memperhatikan apakah soal-soal sesuai dengan
pernyataan yang bersifat negatif ganda; ada
indikator-indikator dan kompetensi dasar yang
butir soal yang panjang pilihan jawaban tidak
telah ditentukan atau tidak. Mereka menyusun
relatif sama; masih banyak yang menuliskan
tes dan mengembangkan butir soal terkesan
pilihan jawaban menggunakan pernyataan
asal-asalan tidak sesuai dengan indikator-
"semua jawaban di atas salah/benar" dan
indikator dan kompetensi dasar yang telah
sejenisnya; masih ada pilihan jawaban yang
ditentukan.
berbentuk
dari
Dan
juga
buku-buku
lainnya
beberapa
guru
dalam
mengembangkan tes belum menggunakan
angka/waktu
tidak
disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya; dan sebagainya
langkah-langkah yang semestinya dilakukan,
Melihat kenyataan ini penulis selaku
seperti (1) menentukan tujuan penilaian, (2)
pengawas berkeinginan untuk membantu guru
menentukan kompetensi yang diujikan (3)
mata pelajaran bahasa Inggris di sekolah
menentukan
pendukung
binaan dalam membuat butir soal-- khususnya
kompetensi (urgensi, kontinuitas, relevansi,
butir soal pilihan ganda--yang valid dan
keterpakaian), (4) menentukan jenis tes yang
reliabel melalui bimbingan kelompok.
materi
penting
tepat (tertulis, lisan, perbuatan), (5) menyusun
Masalah utama dalam penelitian ini
kisi-kisi, butir soal, dan pedoman penskoran,
adalah: Apakah melalui bimbingan kelompok
(6) melakukan telaah butir soal.
dari
Hal ini dibuktikan pula dengan adanya:
pengawas
kemampuan
guru
dapat Bahasa
meningkatkan Inggris
dalam
butir soal yang masih banyak yang tidak sesuai
membuat butir soal pilihan ganda yang valid
dengan indikator; materi yang ditanyakan ada
dan reliabel? Untuk itu bagaimana proses
yang tidak sesuai dengan kompetensi (urgensi,
pelaksanaan
relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari
diberikan kepada guru-guru Bahasa Inggris di
tinggi); isi materi yang ditanyakan ada yang
sekolah binaan dan bagaimana kemampuan
68
bimbingan
kelompok
yang
68 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris dalam Menyusun Butir Soal Pilihan Ganda melalui Bimbingan Kelompok di Sekolah Binaan di Kabupaten Brebes
guru Bahasa Inggris di sekolah binaan
membuat butir soal pilihan ganda yang valid
membuat butir soal pilihan ganda yang valid
dan reliabel melalui bimbingan kelompok serta
dan reliabel setelah mengikuti bimbingan
sekolah memiliki guru-guru bahasa Inggris
kelompok
yang memiliki kemampuan membuat butir soal
Adapun tujuan utama penelitian tindakan
pilihan ganda dalam meningkatkan mutu
ini adalah untuk mengetahui keefektifan
pendidikan di sekolah yang menjadi tanggung
bimbingan kelompok dalam meningkatkan
jawabnya.
kemampuan guru mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah binaan dalam membuat butir
KAJIAN PUSTAKA Butir Soal yang Valid dan Reliabel
soal pilihan ganda yang valid dan reliabel. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan bimbingan kelompok dan untuk mengetahui kemampuan guru-guru Bahasa Inggris di sekolah binaan dalam membuat butir soal pilihan ganda yang valid dan reliabel setelah mengikuti bimbingan kelompok.
ini adalah secara teoritis diharapkan dapat khasanah
pengembangan
keilmuan dan dapat dijadikan masukan untuk kajian lebih lanjut bahwa bimbingan kelompok pengawas sekolah sangat membantu untuk memberikan bantuan kepada guru dalam membuat butir soal pilihan ganda yang valid dan reliabel. Dan juga diharapkan guru memiliki kemampuan membuat butir soal pilihan ganda yang valid dan reliabel dan pengawas meningkatkan
tertulis (bentuk uraian, pilihan ganda, jawaban singkat, isian, menjodohkan, benar-salah), dan tes
perbuatan
yang
meliputi:
kinerja
(performance), penugasan (project) dan hasil karya (product). Prinsip-prinsip penyusunan butir soal pilihan ganda yang valid dan reliabel antara
Sedangkan manfaat penelitian tindakan
memperkaya
Jenis dan bentuk tes meliputi tes lisan,
mendapatkan kemampuan
pengalaman guru
69 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
dalam
lain (1) valid--mengujikan materi/kompetensi yang tepat (UKRK + Measurable); (2) reliabel-Konsisten hasil pengukurannya; (3) fair-Jujur
[tingkat
kesukar an
soal,
tidak
menjebak, materi yang diujikan sesuai dengan jenis tes dan bentuk soal yang digunakan, menetapkan penskoran yang tepat], seimbang [materi yang diujikan = materi yang diajarkan, waktu
untuk
mengerjakan
soal
sesuai,
mengurutkan soal dari yang mudah – sukar, mengurutkan level kognitif dari yang rendah – tinggi, mengurutkan/mengelompokkan jenis bentuk soal yang digunakan], 0rganisasi [jelas
69
Kasno
petunjuk dan perintahnya, urutan materi dalam
kompetensi dasar dan penyebaran soalnya.
tes = urutan materi yang diajarkan, lay out
Kisi-kisi merupakan deskripsi kompetensi dan
soal jelas dan mudah dibaca, berpenampilan
materi yang akan diujikan. Tujuan penyusunan
profesional], transparan
[Jelas apa yang
kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang
diujikan, tugasnya, dan kriteria penskorannya],
lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis
autentik [harus hasil kerja peserta didik dan
soal.
sesuai dengan dunia riil/nyata. Langkah-langkah
Menulis soal bentuk pilihan ganda sangat tes,
diperlukan keterampilan dan ketelitian. Hal
antara lain (1) menentukan tujuan penilaian;
yang paling sulit dilakukan dalam menulis soal
(2) menentukan kompetensi yang diujikan; (3)
bentuk pilihan ganda adalah menuliskan
menentukan
pendukung
pengecohnya. Pengecoh yang baik adalah
kompetensi [urgensi, kontinuitas, relevansi,
pengecoh yang tingkat kerumitan atau tingkat
keterpakaian]; (4) menentukan jenis tes yang
kesederhanaan,
tepat [tertulis, lisan, perbuatan]; (5) menyusun
relatif sama dengan kunci jawaban. Untuk
kisi-kisi, butir soal, dan pedoman penskoran;
memudahkan dalam penulisan soal bentuk
(6) melakukan telaah butir soal.
pilihan ganda, perlu mengikuti langkah-
materi
Penentuan
materi
pengembangan
penting
penting
dilakukan
serta
panjang-pendeknya
langkah seperti: (1) menuliskan pokok soalnya;
dengan memperhatikan kriteria, antara lain (1)
(2)
urgensi, yaitu mater i secar a teor itis mutlak
jawabannya; (3) langkah ketiga menuliskan
harus
pengecohnya.
dikuasai
oleh
peserta
didik;
(2)
langkah
kedua
menuliskan
kunci
kontinuitas, yaitu mater i lanjutan yang
Kaidah penulisan soal pilihan ganda
merupakan pendalaman dari satu atau lebih
adalah (1) materi : soal harus sesuai dengan
materi yang sudah dipelajari sebelumnya; (3)
indikator, pengecoh harus bertungsi, setiap
relevansi, yaitu mater i yang diper lukan
soal harus mempunyai satu jawaban yang
untuk mempelajari atau memahami, mata
benar, materi yang ditanyakan harus sesuai
pelajaran lain; (4) keterpakaian, yaitu r nater i
dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat
yang memiliki nilai terapan tinggi dalam
kelas; (2) konstruksi : (a) pokok soal harus
kehidupan sehari--hari.
dirumuskan secara jelas dan tegas, (b) rumusan
Sebelum menyusun kisi-kisi dan butir soal perlu ditentukan jumlah soal setiap
70
pokok
soal
dan
pilihan
jawaban
harus
merupakan pernyataan yang diperlukan saja,
70 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris dalam Menyusun Butir Soal Pilihan Ganda melalui Bimbingan Kelompok di Sekolah Binaan di Kabupaten Brebes
(c) pokok soal jangan memberi petunjuk ke
bantuan kepada individu melalui kegiatan
arah jawaban yang benar, (d) pokok soal
kelompok.
jangan mengandung pernyataan yang bersifat
merupakan
negatif ganda, (e) pilihan jawaban harus
perkembangan
homogen dan logis ditinjau dari segi materi, (f)
individu, yang diharapkan dapat mengambil
panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif
manfaat dari pengalaman pendidikan ini bagi
sama, (g) pilihan jawaban jangan mengandung
dirinya sendiri (dalam Winkel & Sri Hastuti,
pernyataan “Semua pilihan jawaban di atas
2004: 565).
Dalam
bimbingan
kelompok
untuk
menunjang
sarana
optimal
masing-masing
salah" atau "Semua pilihan jawaban di atas
Tujuan bimbingan adalah perkembangan
benar", (h) pilihan jawaban yang berbentuk
optimal. Perkembangan yang sesuai dengan
angka atau waktu harus disusun berdasarkan
potensi dan sistem nilai tentang kehidupan
urutan
yang baik dan benar. Ditandai dengan kondisi
besar
kecilnya
nilai
angka
atau
kronologis, (i) gambar, grafik, tabel, diagram,
dinamik
wacana, dan sejenisnya yang terdapat pada
menghadapi lingkungan yang berubah dan
soal harus jelas dan berfungsi, (j) rumusan
berkembang.
pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang, (k) butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya; (3) bahasa/budaya : (a) setiap soal harus
menggunakan
bahasa
yang
sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia; (b) bahasa
karena
individu
berada
dalam
KERANGKA BERFIKIR Penilaian penting
merupakan
dalam
melakukan pengelola
bagian
pembelajaran.
penilaian, kegiatan
pendidik pembelajaran
yang Dengan sebagai dapat
mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik.
yang digunakan harus komunikatif;(c) pilihan jawaban jangan yang mengulang kata/frase yang
bukan
merupakan
satu
kesatuan
Berdasarkan hasil penilaian, pendidik dapat mengambil keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan
pengertian.
selanjutnya. Bimbingan kelompok Menurut menyebutkan
penilaian
juga
dapat
memberikan motivasi kepada peserta didik
Tohirin bahwa
Hasil
(2007:
definisi
170)
bimbingan
kelompok adalah suatu cara memberikan
71 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
untuk berprestasi lebih baik Pada kenyataannya dalam melaksanakan penilaian, banyak guru yang masih mengalami 71
Kasno
dan
Brebes. Jumlah guru 9 orang yang tersebar di
mengembangkan butir soal yang valid dan
empat sekolah, yakni SMK Muhammadiyah
reliabel.
dan
Larangan 1 orang guru, SMK Nurul Islam
mengembangkan butir soal terkesan asal-
Larangan 6 orang guru, SMK Ma’arif NU 3
asalan tidak sesuai dengan indikator-indikator
Larangan
dan kompetensi dasar yang telah ditentukan.
Mustamidiyah Larangan 1 orang guru.
kesulitan
untuk
menyusun
Mereka
Padahal
tes
menyusun
untuk
tes
mengetahui
tingkat
1
orang
Sedangkan
dan
pelaksanaan
menyusun
dan
persiapan minggu ke-2 sampai dengan minggu
mengembangkan butir soal yang valid dan
ke-3 September 2012, siklus I minggu ke-4
reliabel. Untuk pembuatan kisi-kisi dan butir
September
soal yang valid dan reliabel, maka dibutuhkan
Oktober 2012, siklus II minggu ke-2 Oktober
orang lain yang ahli dalam bidang ini.
sampai dengan minggu ke-3 Oktober 2012,
benar
sampai
bulan,
tindakan
dilakukan
dengan
3
SMK
pencapaian kompetensi, guru harus dapat kisi-kisi
selama
guru,
dengan
yaitu
minggu
tahap
ke-1
adalah
dan analisis data dan penyusunan pelaporan
membimbing guru yang menjadi binaannya.
dilaksanakan minggu ke-4 Oktober sampai
Salah
satu
tugas
pengawas
Oleh karena itu, penulis selaku pengawas berkeinginan untuk membantu guru mata
dengan minggu ke-2 November 2012. Subjek Penelitian
pelajaran bahasa Inggris di sekolah binaan
Subjek penelitian dalam penelitian ini
untuk membuat butir soal-- khususnya butir
adalah guru-guru bahasa Inggris di sekolah
soal pilihan ganda--yang valid dan reliabel
binaan, yaitu SMK Muhammadiyah Larangan
melalui
1 orang guru, SMK Nurul Islam Larangan 6
bimbingan
kelompok
dengan
pendekatan direktif.
orang guru, SMK Ma’arif NU 3 Larangan 1 orang guru, dan SMK Mustamidiyah Larangan
METODE PENELITIAN
1 orang guru tahun pelajaran 2012/2013.
Setting Penelitian Penelitian
tindakan
sekolah
ini
Sumber Data
dilaksanakan di sekolah binaan, yakni SMK
Sumber data dalam penulisan ini adalah
Muhammadiyah Larangan, SMK Nurul Islam
(1) Dokumen butir soal pilihan ganda; (2)
Larangan, SMK Ma’arif NU 3 Larangan, dan
Kuesioner guru untuk mengetahui respon
SMK
mereka terhadap penyusunan butir soal melalui
72
Mustamidiyah
Larangan
kabupaten
72 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris dalam Menyusun Butir Soal Pilihan Ganda melalui Bimbingan Kelompok di Sekolah Binaan di Kabupaten Brebes
bimbingan kelompok; (3) Wawancara oleh
menuliskan pokok soal yang tidak memberi
kepala sekolah kepada guru bahasa Inggris
petunjuk ke arah jawaban yang benar; (6)
untuk mengetahui kesan dan pendapat mereka
menuliskan pokok soal yang mengandung
selama proses penelitian.
pernyataan yang bersifat negatif ganda.; (7) membuat pilihan jawaban yang homogen dan
Teknik Pengumpulan data Adapun
teknik
pengumpulan
data
melalui (1) telaah dokumen butir soal pilihan ganda yang dibuat guru; (2) Pemberian kuesioner sebelum dan sesudah diberikan
logis ditinjau dari segi materi; (8) menuliskan Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi; (9) membuat panjang rumusan pilihan jawaban yang relatif sama; (10) membuat pilihan jawaban yang tidak
tindakan; dan (3) Wawancara
mengandung Analisis Data
pernyataan
“Semua
pilihan
jawaban di atas salah" atau "Semua pilihan
Sedangkan analisis data adalah (1) hasil
jawaban di atas benar"; (11) menyusun pilihan
telaah dokumen butir soal pilihan ganda buatan
jawaban yang berbentuk angka atau waktu
guru dianalisis secara deskriptif; (2) Kuesioner
disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai
sebelum dan sesudah tindakan masing-masing
angka atau kronologis; (12) membuat butir
siklus. Hasilnya dianalisis secara deskriptif;
soal tidak bergantung pada jawaban soal
dan (3) Hasil wawancara juga dianalisis secara
sebelumnya; (13) menuliskan rumusan pokok
deskriptif.
soal tidak menggunakan ungkapan atau kata
Indikator Kinerja
yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, dari
umumnya, kadang-kadang; (14) menggunakan
pembimbingan butir soal pilihan ganda adalah
bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
>85% guru menulis butir soal sesuai dengan
Indonesia setiap soal; (15) menggunakan
indikator. Materi : (1) menuliskan pilihan
bahasa yang komunikatif; (16) menuliskan
jawaban homogen dan logis; (2) menentukan
Pilihan
setiap soal hanya mempunyai satu jawaban
kelompok kata yang sama, kecuali merupakan
yang benar; (3) merumuskan pokok soal secara
satu kesatuan pengertian; (17) mempunyai
jelas dan tegas; (4) menuliskan rumusan pokok
pikiran, perasaan, atau pendapat yang positif
soal
merupakan
terhadap bimbingan penyusunan butir soal
saja;
yang valid dan reliabel oleh pengawas sekolah
Indikator
dan
pernyataan
pilihan yang
keberhasilan
jawaban diperlukan
73 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
(5)
jawaban
tidak
mengulang
kata/
73
Kasno
(hasil kuesioner); (18) antusias dan aktif dalam
akan dilakukan dalam penelitian tindakan.
menerima bimbingan penyusunan butir soal
Yang meliputi (a) menentukan kemampuan
yang valid dan reliabel (hasil wawancara).
apa yang akan ditingkatkan, (b) menentukan kegiatan apa yang akan dilakukan untuk
Prosedur Penelitian Tahapan penelitian tindakan sekolah ini terdiri atas dua tahap yaitu, perencanaan tindakan dan pelaksanaan tindakan. Pada tahap pelaksanaan tindakan terdapat serangkaian kegiatan yang dilakukan secara daur ulang mulai dari tahap orientasi
perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi, dan revisi (Mc. Niff, 1992; Kemmis, 1982;
Rancangan dasar penelitian tindakan sekolah yang dimaksud, secara ringkas penulis sajikan secara skematik dalam gambar berikut: Planning / perencanaan. Pada tahap planning penulis melakukan beberapa kegiatan seperti mencari referensi yang berkaitan dengan pedoman penulisan butir soal, kinerja guru, tupoksi guru. Dalam tahap perencanaan ini penulis juga melakukan kegiatan-kegiatan berikut:
sumber belajar/materi bimbingan, seperti hand out, pedoman penyusunan butir soal yang valid dan reliabel, dan media lain yang mendukung kegiatan
bimbingan,
(1)
Pembuatan
jadwal
(d)
mengembangkan
kriteria penilaian butir soal pilihan ganda yang valid dan reliabel. Langkah berikutnya adalah pengawas sekolah
Hopkins, 1993).
seperti
meningkatkan guru tersebut, (c) menyiapkan
(penulis)
bimbingan
menawarkan
kelompok
dengan
model
pendekatan
direktif untuk menyusun butir soal pilihan ganda
yang
valid
dan
reliabel,
yakni
pembimbingan yang dilakukan dengan cara pengawas datang ke tempat (salah satu sekolah binaan)
yang
pelaksanaan
telah
bimbingan
ditentukan
untuk
kelompok
untuk
membimbing guru mata pelajaran bahasa Inggris pada hari atau jam yang tidak mengganggu kegiatan pembelajaran.
penelitian; (2) Pedoman telaah dokumen butir
Pada langkah sebelumnya pengawas
soal yang valid dan reliabel; (3) Pembuatan
(penulis) melihat butir-butir soal dari para guru
pertanyaan untuk kuesioner ; (4) Pembuatan
bahasa Inggris. Butir-butir soal diidentifikasi
pedoman wawancara
letak kekurangan dan kelemahan dan yang
Acting/Tindakan.
Pengawas
sekolah
(penulis) dengan guru bahasa Inggris di sekolah binaan membahas tentang hal-hal yang 74
perlu ditingkatkan dari masing-masing butirbutir soal yang dimiliki guru bahasa Inggris. Kemudian pada siklus pertama pengawas
74 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris dalam Menyusun Butir Soal Pilihan Ganda melalui Bimbingan Kelompok di Sekolah Binaan di Kabupaten Brebes
memberikan bimbingan penyusunan butir soal
dan didiskusikan lagi, penulis mengamati dan
yang valid dan reliabel melalui bimbingan
membuat catatan-catatan untuk hal-hal yang
kelompok mulai dari (1) menentukan tujuan
perlu perbaikan untuk siklus berikutnya.
penilaian, (2) menentukan kompetensi yang diujikan
(3)
menentukan
materi
Tindakan pada siklus kedua bimbingan
penting
kelompok untuk menyempurnakan butir-butir
pendukung kompetensi (urgensi, kontinuitas,
soal berdasarkan temuan-temuan yang dicatat
relevansi, keterpakaian), (4) menentukan jenis
oleh
tes yang tepat (tertulis, lisan, perbuatan), (5)
penelaahan butir soal yang telah dibuat oleh
menyusun kisi-kisi, butir soal, dan pedoman
guru.
penskoran, (6) melakukan telaah butir soal. Pengawas (penulis) menyampaikan materi yang berupa hand out baik power point maupun
word.
Bimbingan
membutuhkan
waktu 2 – 3 jam (antara 120 – 180 menit). Setelah diberikan bimbingan, masing-masing guru bahasa Inggris diminta untuk menyusun butir soal pilihan ganda dengan diberikan kompetensi dasar, indikator, dan materi. Pengawas membimbingnya secara langsung kemudian dipresentasikan di depan temanteman dan anggota lainnya mengamati dan
pengawas
ketika
Observation/Pengamatan.
melaksanakan
Pengamatan
perkembangan kemampuan guru dilakukan pada setiap fase treatment, siklus pertama dan kedua. Data-data yang ada dianalisis secara deskriptif. Refelction/Refleksi. Setelah mendapatkan gambaran secara rinci tentang keberhasilan dan kendala yang dialami dalam penyusunan butir soal pilihan ganda ini, jika hasil yang diperoleh pada siklus pertama belum memuaskan, maka penulis melanjutkan tindakan siklus berikutnya dengan mengulang dari tahap perencanaan.
membuat catatan sebagai masukan untuk perbaikan demikian juga pengawas. Selanjutnya
pengawas
memberikan
HASIL PENELITIAN Kondisi awal sebelum diberi bimbingan
kompetensi dasar, indikator, dan materi yang
melalui
berbeda untuk dibuat butir soal pilihan ganda
kemampuan guru mata pelajaran bahasa
di rumah dan pada minggu berikutnya
Inggris sangat rendah dalam menyusun butir
pengawas akan datang kembali di tempat yang
soal yang valid dan reliabel. Dalam menyusun
ditentukan untuk mengamati butir soal yang
butir-butir soal ulangan harian, ulangan tengah
telah dibuat dan selanjutnya dipresentasikan
semester, dan ulangan semester, guru-guru
75 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
bimbingan
kelompok
ini
adalah
75
Kasno
bahasa Inggris hanya menyalin soal-soal dari
Rata-rata hasil kuesioner pra siklus
LKS (lembar kerja siswa) dan atau menyalin
yang diberikan kepada guru, guru yang
dari buku-buku lainnya tanpa memperhatikan
memiliki pemahaman dalam menyusun butir
apakah soal-soal sesuai dengan indikator-
soal pilihan ganda yang valid dan reliabel ada
indikator dan kompetensi dasar yang telah
60% dari jumlah guru bahasa Inggris dari
ditentukan atau tidak.
empat
sekolah
binaan.
Sedangkan
hasil
dan
kuesioner yang berkaitan dengan bimbingan
mengembangkan butir soal terkesan asal-
kelompok terdapat 4,94% sangat setuju,
asalan tidak sesuai dengan indikator-indikator
22,22% setuju, 41,98% ragu-ragu, dan 30,86%
dan kompetensi dasar yang telah ditentukan.
kurang setuju..
Mereka
Dalam
menyusun
tes
mengembangkan tes, guru belum
menggunakan
langkah-langkah
semestinya dilakukan, seperti (1) menentukan tujuan penilaian, (2) menentukan kompetensi yang diujikan (3) menentukan materi penting pendukung kompetensi (urgensi, kontinuitas, relevansi, keterpakaian), (4) menentukan jenis tes yang tepat (tertulis, lisan, perbuatan), (5) menyusun kisi-kisi, butir soal, dan pedoman penskoran, (6) melakukan telaah butir soal. Menurut
pengamatan
Deskripsi siklus I
yang
pengawas
Perencanaan. Dalam tahap perencanaan ini
penulis
seperti
melakukan
berikut:
(1)
kegiatan-kegiatan
Pembuatan
jadwal
penelitian; (2) Pedoman penyusunan soal yang baik (valid dan reliabel); (3) Pedoman telaah dokumen butir soal pilihan ganda yang valid dan reliabel; (4) Pembuatan pertanyaan untuk kuesioner; (5) Pembuatan pedoman wawancara Implementasi Tindakan. Dalam tahap implementasi tindakan ini penulis melakukan
(penulis), guru mata pelajaran bahasa Inggris
kegiatan-kegiatan
SMA di sekolah binaan yang menyusun butir
Pengawas
soal yang valid dan reliabel hanya sekitar 56%.
langkah minimal dari penyusunan butir soal
Berdasarkan telaah butir soal pilihan ganda
pilihan ganda yang valid dan reliabel, dimulai
yang dibuat guru pra siklus berdasarkan
dari (a) menentukan tujuan penilaian, (b)
kriteria penilaian yang telah ditentukan oleh
menentukan kompetensi yang diujikan (c)
penulis, dari masing-masing guru bahasa
menentukan
Inggris diperoleh nilai maisng-masing 54, 42,
kompetensi (urgensi, kontinuitas, relevansi,
45, 72, 53, 53,51, 78, dan 49.
keterpakaian), (d) menentukan jenis tes yang
76
seperti
sekolah
materi
berikut:
menjelaskan
penting
(1)
langkah-
pendukung
76 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris dalam Menyusun Butir Soal Pilihan Ganda melalui Bimbingan Kelompok di Sekolah Binaan di Kabupaten Brebes
tepat (tertulis, lisan, perbuatan), (e) menyusun
menimbulkan pengertian atau penafsiran yang
kisi-kisi, butir soal, dan pedoman penskoran,
berbeda dari yang dimaksudkan penulis. Setiap
(f) melakukan telaah butir soal; (2) Pengawas
butir soal hanya mengandung satu persoalan/
sekolah meminta guru untuk mengisikan
gagasan; (7) Rumusan pokok soal dan pilihan
lembar butir soal pilihan ganda yang telah
jawaban
dipersiapkan sebagai latihan; (3) Pengawas
diperlukan saja. Artinya apabila terdapat
sekolah meminta guru untuk menyusun lima
rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak
butir soal pilihan ganda yang valid dan reliabel
diperlukan, maka rumusan atau pernyataan itu
dengan diberi kompetensi dasar, indikator, dan
dihilangkan saja: (8) Pokok soal yang tidak
materi untuk dikerjakan dalam waktu satu
memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
minggu; (4) Guru mempresentasikan butir soal
Artinya, pada pokok soal tidak terdapat kata,
pilihan ganda yang telah dibuat guru di rumah;
kelompok kata, atau ungkapan yang dapat
(5) Penulis mengamati dan mencatat hal-hal
memberikan petunjuk ke arah jawaban yang
yang perlu untuk perbaikan butir soal.
benar; (9) Pokok soal yang mengandung
Observasi dan Evaluasi. Dalam tahap
pernyataan
merupakan
yang
pernyataan
bersifat
negatif
yang
ganda.
ini dilakukan pengamatan dan penilaian.
Artinya, pada pokok soal tidak terdapat dua
Aspek-aspek yang diamati dan dinilai, antara
kata atau lebih yang mengandung arti negatif;
lain sebagai berikut: (1) Komponen butir soal
(10) Pilihan jawaban yang homogen dan logis
pilihan ganda yang valid dan reliabel; (2) Butir
ditinjau dari segi materi; (11) Gambar, grafik,
soal sesuai dengan indikator. Artinya soal
tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan
harus menanyakan perilaku dan materi yang
berfungsi; (12) Panjang rumusan pilihan
hendak
rumusan
jawaban yang relatif sama; (13) Pilihan
indikator dalam kisi-kisi; (3) Materi yang
jawaban yang tidak mengandung pernyataan
ditanyakan sesuai dengan kompetensi; (4)
“Semua pilihan jawaban di atas salah" atau
Pilihan jawaban homogen dan logis; (5) Setiap
"Semua pilihan jawaban di atas benar"; (14)
soal hanya mempunyai satu jawaban yang
Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau
benar. Artinya, satu soal hanya mempunyai
waktu disusun berdasarkan urutan besar
satu kunci jawaban; (6) Pokok soal secara jelas
kecilnya nilai angka atau kronologis; (15)
dan tegas. Artinya, kemampuan/materi yang
Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal
hendak diukur/ditanyakan harus jelas, tidak
sebelumnya; (16) Rumusan pokok soal tidak
diukur
sesuai
dengan
77 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
77
Kasno
menggunakan
ungkapan
atau
kata
yang
pokok soal yang jelas dan tegas, membuat
bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya,
rumusan
umumnya, kadang-kadang; (17) Bahasa yang
diperlukan saja. Dan mereka juga masih
dipakai sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
mengalami kesulitan dalam pembuatan pilihan
setiap soal; (18) Bahasa yang digunakan
jawaban yang homogen dan logis ditinjau dari
komunikatif, sehingga pernyataannya mudah
segi materi. Serta masih menuliskan masih
dimengerti warga belajar/peserta didik; (19)
menuliskan pilihan jawaban yang mengulang
Pilihan
kata/frase
jawaban
tidak
mengulang
kata/
kelompok kata yang sama, kecuali merupakan
pernyataan
yang
pokok
bukan
soal
merupakan
yang
satu
kesatuan pengertian.
satu kesatuan pengertian
Refleksi. Setelah penulis melakukan
Dari hasil penilaian melalui telaah butir
analisis data dari penilaian dan pengamatan,
soal, dari 9 orang guru diperoleh hasil masing-
dari 9 guru rata-rata sudah mengalami
masing 85, 86, 82, 88, 82, 82, 82, 92, dan 82.
peningkatan yang baik dalam menyusun soal
selama
pilihan ganda. Namun dari 9 guru masih perlu
tindakan penelitian melalui: (1) Wawancara
pembimbingan dalam membuat butir soal
dan kuesioner. Dari hasil kuesioner terdapat
sesuai
8,64% sangat setuju, 64,20% setuju, dan
memperoleh skor rata-rata 42, memilih materi
27,16%
bimbingan
yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi
pembuatan butir soal pilihan ganda melalui
karena baru memperoleh rata-rata skor 53,
bimbingan kelompok. Jadi setelah diberikan
menyusun pilihan jawaban homogen dan logis
tindakan siklus I terdapat perubahan sikap para
karena baru memperoleh rata-rata skor 69,
guru
binaan
menuliskan panjang rumusan pilihan jawaban
meningkat menjadi 72,84% setuju pembuatan
yang relatif sama karena baru memperoleh rata
butir soal melalui bimbingan kelompok.
-rata skor 73, dan penggunaan bahasa yang
Sikap
dan
pendapat
ragu-ragu
bahasa
menerima
Inggris
Sedangkan
guru
dari
di
sekolah
hasil
wawancara
dengan guru bahwa dalam menyusun butir soal pilihan ganda mereka mengalami kendala dalam pembuatan pengecoh pilihan jawaban yang berfungsi. Juga dalam merumuskan
78
dengan
indikator
karena
baru
dipakai sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia setiap soal karena baru memperoleh rata-rata skor 76. Hal ini belum sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan penulis yakni rata-rata skor > 80.
78 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris dalam Menyusun Butir Soal Pilihan Ganda melalui Bimbingan Kelompok di Sekolah Binaan di Kabupaten Brebes
Memberikan penjelasan tentang bagaimana
Deskripsi siklus II Perencanaan. Dalam tahap perencanaan
menuliskan panjang rumusan pilihan jawaban
siklus II ini penulis melakukan kegiatan-
yang harus relatif sama, dan (6) Memberikan
kegiatan seperti, mempersiapkan feedback dan
penjelasan tentang bagaimana penggunaan
materi untuk pembimbingan terhadap guru
bahasa yang dipakai yang harus sesuai dengan
dalam membuat butir soal yang harus sesuai
kaidah bahasa Indonesia setiap soal.
dengan
indikator,
yang
Observasi dan Evaluasi. Dalam tahap
dengan
ini dilakukan telaah dan penilaian. Aspek-
kompetensi, menyusun pilihan jawaban yang
aspek yang ditelaah dan dinilai, antara lain
harus homogen dan logis, menuliskan panjang
sebagai berikut: (a) Komponen butir soal
rumusan pilihan jawaban yang harus relatif
pilihan ganda yang valid dan reliabel: Soal
sama, dan penggunaan bahasa yang dipakai
sesuai
yang harus sesuai dengan kaidah bahasa
ditanyakan sesuai dengan kompetensi, Pilihan
Indonesia setiap soal.
jawaban homogen dan logis, Setiap soal hanya
ditanyakan
memilih
yang
harus
materi sesuai
Dalam tahap perencanaan siklus II ini penulis juga mempersiapkan
dengan
indikator,
Materi
yang
mempunyai satu jawaban yang benar dicek
lembar telaah
ulang, Pokok soal secara jelas dan tegas dicek
butir soal pilihan ganda, pertanyaan untuk
ulang; Rumusan pokok soal dan pilihan
kuesioner dan wawancara seperti pada siklus I.
jawaban
Implementasi
tahap
diperlukan saja dicek ulang, Pokok soal yang
implementasi tindakan siklus II ini penulis
tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang
melakukan kegiatan-kegiatan seperti berikut:
benar
(1) Memberikan feedback dari hasil telaah
mengandung pernyataan yang bersifat negatif
butir soal; (2) Memberikan penjelasan tentang
ganda dicek ulang, Pilihan jawaban yang
bagaimana membuat butir soal yang harus
homogen
sesuai dengan indikator; (3) Memberikan
materi,Gambar, grafik, tabel, diagram, atau
penjelasan tentang bagaimana memilih materi
sejenisnya jelas dan berfungsi dicek ulang,
yang ditanyakan yang harus sesuai dengan
Panjang rumusan pilihan jawaban yang relatif
kompetensi;
sama dicek ulang, Pilihan jawaban yang tidak
Tindakan.
(4)
Dalam
Memberikan
penjelasan
merupakan
dicek
dan
ulang,
logis
pernyataan
Pokok
ditinjau
yang
soal
yang
dari
segi
tentang bagaimana menyusun pilihan jawaban
mengandung
yang
jawaban di atas salah" atau "Semua pilihan
harus
homogen
dan
logis;
79 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
(5)
pernyataan
“Semua
pilihan
79
Kasno
jawaban di atas benar" dicek ulang, Pilihan
mereka sudah merasa mendapatkan gambaran
jawaban yang berbentuk angka atau waktu
yang
disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai
mengembangkannya.
angka atau kronologis dicek ulang, Butir soal tidak
bergantung
pada
jawaban
jelas
untuk
menyusun
dan
Refleksi. Setelah penulis melakukan
soal
analisis data dari penilaian dan pengamatan
sebelumnya dicek ulang, Rumusan pokok soal
dengan hasil yang sangat baik, maka penulis
tidak menggunakan ungkapan atau kata yang
menghentikan penelitian pada siklus II karena
bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya,
hasil yang diperoleh sudah sangat baik.
umumnya, kadang-kadang dicek ulang, Bahasa yang dipakai sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia setiap soal, Bahasa yang digunakan komunikatif, sehingga pernyataannya mudah dimengerti warga belajar/peserta didik dicek ulang, Pilihan jawaban tidak mengulang kata/ kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian dicek ulang Dari hasil penilaian melalui telaah butir soal pilihan ganda yang telah diperbaiki dan dipresentasikan, dari 9 orang guru diperoleh hasil masing-masing 97,95, 92, 94, 93, 93, 93, 97, dan 95. Dari hasil kuesioner terdapat 29,63% sangat setuju, 58,02% setuju, dan 12,35% ragu-ragu. Jadi setelah diberikan tindakan siklus II terdapat perubahan sikap para guru bahasa Inggris di sekolah binaan meningkat menjadi 87,65% setuju menerima bimbingan pembuatan butir soal melalui bimbingan
kelompok
dengan
pendekatan
direktif. Sedangkan dari hasil wawancara dengan guru bahwa dalam menyusun butir soal
80
Hasil Dan Pembahasan Tiap Siklus Dan Antarsiklus Siklus I Siklus I pengawas sekolah menjelaskan langkah-langkah minimal dari pembuatan butir soal yang valid dan reliabel, dimulai dari dimulai dari (1) menentukan tujuan penilaian, (2) menentukan kompetensi yang diujikan (3) menentukan
materi
penting
pendukung
kompetensi (urgensi, kontinuitas, relevansi, keterpakaian), (4) menentukan jenis tes yang tepat (tertulis, lisan, perbuatan), (5) menyusun kisi-kisi, butir soal, dan pedoman penskoran, (6) melakukan telaah butir soal. Pengawas sekolah meminta guru untuk mengisikan lembar butir soal yang telah dipersiapkan
sebagai
latihan.
Kemudian
meminta guru untuk menyusun lima (5) butir soal yang valid dan reliabel dengan diberi kompetensi dasar, indikator, dan materi dalam waktu satu minggu. Guru mempresentasikan
80 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris dalam Menyusun Butir Soal Pilihan Ganda melalui Bimbingan Kelompok di Sekolah Binaan di Kabupaten Brebes
butir soal yang di hadapan teman-temannya.
Dari hasil wawancara dengan guru
Penulis menelaah dan mencatat hal-hal yang
bahwa dalam pembuatan butir soal mereka
perlu untuk perbaikan butir soal yang valid dan
merasa terbantu dalam menyusun butir soal
reliabel.
yang valid dan reliabel. Para guru memiliki
Dalam kegiatan ini dilakukan telaah
gambaran dalam penyusunan kisi-kisi dan
dan pengamatan, telaah ditujukkan kepada
pengembangan butir soal yang valid dan
butir soal. Dari hasil telaah untuk penyusunan
reliabel.
dan pengembagan butir soal yang valid dan
Siklus II
reliabel dari 9 orang guru diperoleh hasil
Siklus II dilakukan pada minggu kedua
masing-masing 85, 86, 82, 88, 82, 82, 82, 92,
Oktober
sampai
dan 82 sehingga nilai rata-rata 85.
Oktober
2012.
dengan Setelah
minggu
ketiga
mendapatkan
Hasil ini sangat mengejutkan diyakini
penjelasan lebih detail untuk perbaikan butir
bahwa para guru bahasa Inggris di 4 SMK
soal dari pengawas, para guru memperbaiki
binaan termotivasi untuk membuat butir soal
dan mempresentasikan kembali di hadapan
yang valid dan reliabel dan meningkat
teman-temannya.
kesadarannya betapa pentingnya pembuatan
Dari hasil telaah untuk penyusunan dan
butir soal yang valid dan reliabel untuk
pengembangan butir soal yang valid dan
mengatahui tingkat pencapaian kompetensi
reliabel diperoleh nilai rata-rata 94.
peserta didik.
Dalam kegiatan ini dilakukan telaah
Dalam kegiatan pengamatan, pengawas sekolah/penulis
dalam
soal. Dari hasil telaah untuk penyusunan dan
mempresentasikan butir soal yang valid dan
pengembagan butir soal yang valid dan reliabel
reliabel
Penulis
dari 9 orang guru diperoleh hasil masing-
mengamati dan mencatat hal-hal yang perlu
masing 96, 95, 92, 94, 92, 93, 93, 96, dan 95
disampaikan dalam perbaikan butir soal.
sehingga nilai rata-rata 94.
di
mengamati
depan
guru
dan pengamatan, telaah ditujukan kepada butir
teman-teman.
Dari hasil kuesioner tentang sikap para
Hasil ini sangat memuaskan. Para guru
guru terhadap bimbingan kelompok 72,84%
bahasa Inggris di 4 Sekolah binaan dapat
setuju dan yang masih ragu 27,16%. Ini
dikatakan mampu menyusun butir soal yang
menunjukkan sikap positif bagi guru terhadap
valid dan reliabel setelah diberikan bimbingan
bimbingan kelompok
melalui bimbingan kelompok.
81 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
81
Kasno
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat
Dari hasil wawancara dengan guru bahwa dalam membuat butir soal, mereka
peningkatan
nilai
merasa paham dan mampu menyusun butir
pengembangan butir soal pilihan ganda per
soal yang valid dan reliabel untuk kompetensi
komponen indikator yang signifikan oleh guru
dasar-kompetensi dasar selanjutnya. Para guru
bahasa
sudah memiliki gambaran dalam pembuatan
bimbingan kelompok.
Inggris
penyusunan
dari
4
sekolah
dan
melalui
Refleksi yang diperoleh dari siklus I
butir soal pilihan ganda.
sangat penting untuk mengetahui respon serta
Antar Siklus Berikut adalah tabel hasil telaah butir
permasalahan atau kesulitan yang dihadapi
soal pilihan ganda dari pra tindakan hingga
oleh guru selama tindakan. Tindakan pada
akhir siklus II.
siklus II berdasarkan hasil refleksi siklus I
Tabel 1 Nilai telaah butir soal pilihan ganda guru Bahasa
ternyata terdapat peningkatan kemampuan
Inggris Per Guru
guru dalam penyusunan dan pengembangan butir soal pilihan ganda yang valid dan reliabel
Kode Guru
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1
54
85
96
2
42
86
95
3
45
82
92
4
72
88
94
5
53
82
92
6
53
82
93
100
7
51
82
93
90
8
78
92
96
9
49
82
95
Rata-Rata
54
84
94
yang sangat signifikan. Prosentase
Hasil
Kuesioner
Guru
Bahasa Inggris di Sekolah Binaan yang setuju dalam
pembuatan
butir
soal
melalui
Bimbingan kelompok
87,65%
80 70
72,84%
60 50
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat peningkatan
nilai
penyusunan
dan
pengembangan butir soal pilihan ganda yang signifikan oleh masing-masing guru bahasa Inggris melalui bimbingan kelompok.
40 30 20
25,16%
10 0 Pra Siklus
82
Siklus I
Siklus II
82 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
Peningkatan Kemampuan Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris dalam Menyusun Butir Soal Pilihan Ganda melalui Bimbingan Kelompok di Sekolah Binaan di Kabupaten Brebes
Prosentase kuesioner sikap positif guru
Dari
hasil
pelaksanaan
tindakan,
pada pra siklus diperoleh 25,16% setuju
analisis, dan refleksi atas penerapan model
terhadap
melalui
pembimbingan melalui bimbingan kelompok
bimbingan kelompok. Hal ini berarti bahwa
dapat disimpulkan beberapa temuan sebagai
guru kurang atau tidak menunjukkan respon
berikut: (1) Model bimbingan kelompok dapat
positif terhadap bimbingan kelompok. Mereka
membantu meningkatkan kemampuan guru
menganggap bahwa menyusun butir soal tidak
dalam menyusun dan mengembangkan butir
perlu bertele-tele yang penting ada. Namun
soal yang valid dan reliabel; (2) Model
setelah tindakan siklus I dan II melalui
bimbingan
bimbingan kelompok respon positif mereka
keleluasaan guru untuk menanyakan hal-hal
meningkat menjadi 72,84%. Dan setelah
yang
model
pembimbingan
diberikan penguatan pada siklus II, meningkat menjadi
87,65
%.
Ini
menunjukkan
peningkatan yang sangat signifikan.
kelompok
berkaitan
dapat
dengan
memberikan fokus
yang
dibimbingkan kepadanya. SARAN Dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan
berikutnya
dan
meningkatkan
kemampuan guru dalam pembuatan butir soal
KESIMPULAN Pelaksanaan penelitian tindakan sekolah
pilihan ganda sebaiknya menerapkan model
tentang pembuatan butir soal pilihan ganda
bimbingan
yang dilaksanakan di empat sekolah binaan,
direktif.
kelompok
dengan
pendekatan
yakni SMK Muhammadiyah Larangan, SMK
Model bimbingan kelompok dengan
Nurul Islam larangan, SMK Ma’arif NU 3
pendekatan direktif merupakan salah satu
Larangan, dan SMK Mustamidiyah Larangan
alternatif yang perlu dikembangkan untuk
Kabupaten
menggunakan
meningkatkan mutu guru dalam pembuatan
bimbingan kelompok ini dilaksanakan dalam 2
butir soal pilihan ganda. Untuk keberhasilan
Brebes
dengan
siklus. Setelah diberikan bimbingan melalui bimbingan kelompok dalam menyusun butir soal yang valid dan reliabel dalam 2 siklus para
guru
bahasa
Inggris
menunjukkan
peningkatan kemampuan membuat butir soal yang valid dan reliabel yang signifikan.
pengembangan model ini perlu didukung oleh pandangan, kesanggupan dan kesediaan kepala sekolah dan atau pengawas untuk melakukan perubahan-perubahan dalam pola dan model pembimbingan dan pembinaan yang selama ini dipraktikkan dan dianggap sebagai suatu kerangka konseptual yang baku.
83 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015
83
Kasno
DAFTAR PUSTAKA Cohen, Dkk. 1992. Psychological Testing and A ssessment: A n Introduction to Test and Measurement, second edition. California: Mayfield Publishing Company. David and Steinberg, Lynne. 1997. A Response Model for Multiple-Choice Items dalam Wim J. van der Linden and Ronald K. Hambleton (Editor). Handbook of Modern Item Response Theory. New York: Springer-Verlag. Depdikbud, 1999. Pengelolaan Pengujian Bagi Guru Mata Pelajaran. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Haladyna, Thomas M. 1994. Developing and V alidating Multiple-choice Test Items. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publisher. Linn, Robert L. and Gronlund, Norman E. 1995. Measurement and A ssessment in Teaching. (Seventh Edition). Ohio: Prentice-Hall, Inc. Messick, Samuel. 1993. “V alidity”, Educational Measurement, Third Edition, ed. Robert L. Linn. New York: American Council on Education and Macmillan Publishing Company, A Division of Macmillan, Inc. Nitko, Anthony J. 1996. Educational A ssessment of Students, Second Edition. Ohio: Merrill an imprint of Prentice Hall Englewood Cliffs. Popham, W.James. 1995. Classroom A ssesment: W hat Teachers Need to Know. Boston: Allyn and Bacon Safari. 2000. Kaidah Bahasa Indonesia dalam Penulisan Soal. Jakarta: PT Kartanegara.
84
84 Widya Komunika Vol 5 No . 1 J uni 2015