TOKOH SENTRAL DAN PENOKOHANNYA DALAM NOVEL SAM KOK (三国演义 sānguó yǎnyì) KARYA LUÓ GUÀNZHŌNG (罗贯中)
MAKALAH-NON SEMINAR Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan memperoleh gelar Sarjana Humaniora
Ratih Ayu Wulandari 0806393706
PROGRAM SARJANA SASTRA CINA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2015
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
TOKOH SENTRAL DAN PENOKOHANNYA DALAM NOVEL SAM KOK (三国演义 sānguó yǎnyì) KARYA LUÓ GUÀNZHŌNG (罗贯中) Ratih Ayu Wulandari (0806393706) Program Studi Cina, FIB, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia E-mail:
[email protected] Abstrak Tokoh sentral dan penokohannya dalam dunia sastra merupakan suatu hal yang penting untuk dikaji. Tokoh sentral memegang peran penting di dalam cerita. Penokohan menggambarkan tentang sifat dan sikap dari tokoh sentral. Kedua hal ini dikaji bertujuan untuk mempermudah pembaca mengetahui isi cerita secara singkat melalui pengenalan tokoh sentral dan penokohannya. Oleh karena itu, makalah non seminar ini bertujuan untuk memaparkan lima tokoh sentral dan penokohannya dalam novel Sam Kok (三国演义 sānguó yǎnyì) karya Luó Guànzhōng (罗贯中) dan mereka adalah Liú Bèi (刘备), Zhūgě Liàng (诸葛亮), Guān Yǔ (关羽), Zhāng Fēi (张 飞) dan Cáo Cāo (曹操). Makalah ini diharapkan dapat menjadi kajian dasar dan analisis awal. Kata kunci : Tokoh Sentral, Penokohan, novel Sam Kok (三国演义 sānguó yǎnyì), Luó Guànzhōng (罗贯中)
Abstract Central characters and their characterization in the literary world is an important thing to be studied. The central character plays an important role in the story. The characterization implied nature and behaviour from the central characters. Both of these are studied aiming to facilitate readers, know the story briefly through the introduction of the central character and their characterization. Therefore, this non seminary paper aims to describe all five central characters and their characterization in the novel Sam Kok (三国演义 sānguó yǎnyì) by Luó Guànzhōng (罗贯中) and they are Liú Bèi (刘备), Zhūgě Liàng (诸葛亮), Guān Yǔ (关羽), Zhāng Fēi (张飞) dan Cáo Cāo (曹操). This paper is expected to be a basic study and preliminary analysis. Key Words: Central Character, Characterization, novel Sam Kok (三国演义 sānguó yǎnyì), Luó Guànzhōng (罗 贯中)
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Tokoh dan penokohan dalam dunia sastra merupakan suatu hal yang penting untuk dikaji. Tokoh-tokoh yang muncul dalam suatu novel dapat merupakan tokoh sentral dalam suatu cerita. Biasanya dalam sebuah cerita terdapat tokoh sentral dan tokoh bawahan. 1 Ada juga tokoh protagonis dan antagonis. 2 Penokohan sebuah novel atau cerpen juga merupakan hal yang penting. Dalam penokohan sifat, karakter, watak mengenai tokoh-tokoh dalam suatu novel dibahas lebih dalam.
1 2
Sudjiman, Memahami Cerita Rekaan, 1986: 61 Ibid, 18-19
Novel Sam Kok ( 三 国 演 义 sānguó yǎnyì) ini merupakan salah satu karya terbaik dalam karya sastra Cina. Berlatar belakang periode masa pergolakan tiga negara. Novel ini menceritakan tentang strategi-strategi perang yang sangat cerdik dan siasat-siasat unik yang digunakan oleh para penguasa ambisius saat mereka saling berperang demi sebuah kekuasaan tertinggi. Kejadian-kejadian dalam cerita ini memberikan pelajaran peperangan dan politik yang sangat berharga untuk masyarakat modern saat ini. Apa yang membuat novel Sam Kok menjadi karya sastra yang besar adalah kenyataan bahwa di antara strategi-strategi perang yang cerdik dan siasat-siasat yang unik, terdapat orang-orang dengan kekuatan dan kelemahan mereka, yang 1
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
tetap menjadi fokus utama. Orang-orang ini adalah fokus utama saya untuk menganalisis tokoh sentral. Dengan melihat hal tersebut dapat memberi kemudahan untuk mengetahui bagaimana perwatakannya. Aspek penting dari novel ini adalah kemampuan menyajikan kebajikan seperti keadilan, persaudaraan, penghormatan, kesabaran serta kesetiaan, nilai-nilai kuno yang dihormati juga diaspirasikan agar tertanam di dalam generasi bangsa. Novel ini juga menggambarkan tentang kesuksesan dan kegagalan, kebijaksanaan dan kebodohan, serta keberanian dan rasa pengecut. Pesan moral cerita ini adalah kebaikan menang atas kejahatan. Hal-hal diatas inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian sebagai kajian dasar dan analisis awal mengenai Tokoh Sentral dan Penokohannya dalam novel Sam Kok karya Luó Guànzhōng (罗贯中). 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah makalah ini adalah bagaimana cara untuk menganalisis tokoh sentral dan penokohannya dalam novel Sam Kok karya Luó Guànzhōng (罗贯中). 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan adalah untuk memaparkan tokoh sentral dalam novel Sam Kok, serta menjelaskan mengenai penokohan tokoh sentral dalam novel tersebut. Tokoh Sentral dan Penokohannya dalam novel Sam Kok yang menjadi judul makalah non seminar ini diharapkan menjadi kajian dasar dan analisis awal. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian makalah mengenai Tokoh Sentral dan Penokohannya dalam novel Sam Kok memiliki 2 manfaat yakni manfaat umum dan khusus. Manfaat umum dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada masyarakat luas tentang tokoh sentral dan penokohan sebuah karya sastra terkenal di dalam sejarah Cina. Manfaat
khusus dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara lebih rinci tentang 5 tokoh sentral dan penokohannya dari 400 tokoh yang berperan di dalam cerita. 1.5 Sistematika Penulisan Dalam penyusunan makalah ini, penulis membagi atas empat bab, untuk mencapai tujuan penulisan. Adapun penyusunan bab-bab ini adalah sebagai berikut : Bab 1. Diawali dengan pendahuluan yang memaparkan mengenai latar belakang dan permasalahan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penelitian, sistematika penulisan, metode penulisan dan teknik penelitian, serta sumber data yang digunakan dalam makalah non seminar ini. Bab 2. Berisi gambaran singkat tentang cerita novel Sam Kok karya Luó Guànzhōng (罗贯中). Bab 3. Berisi penjabaran mengenai Tokoh Sentral dan Penokohannya dalam novel Sam Kok. Dalam bab 3 ini dapat dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu 3.1 Dasar teori/pendekatan serta 3.2 Analisis Tokoh Sentral dan Penokohannya. Bab 4. Kesimpulan merupakan akhir penulisan makalah ini yang ditutup dengan daftar acuan. 1.6 Metode Penelitian
Penulisan
dan
Teknik
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah non seminar ini adalah ekspositoris. 3 Dalam upaya menjabarkan tentang Tokoh Sentral dan Penokohannya dalam novel Sam Kok, penulis mempergunakan metode deskriptif dramatik. 4
3
http://www.bimbie.com/menulis-paragrafekspositoris.htm 4 Sudjiman, Memahami Cerita Rekaan, 1991: 23-27
2 Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
Penelitian secara deskriptif 5 adalah suatu metode yang menggambarkan kenyataan-kenyataan yang ada di dalam sastra, sedangkan metode penelitian secara dramatik 6 adalah watak tokoh dapat disimpulkan pembaca dari pikiran, cakapan, dan lakuan tokoh yang disajikan pengarang, juga dari penampilan fisiknya serta dari gambaran lingkungan atau tempat tokoh. Untuk membangun cerita diperlukan beberapa unsur karya sastra yaitu tema, alur, penokohan, latar dan sudut pandang. 7 Dalam menganalisis novel Sam Kok penulis hanya membahas tokoh sentral dan penokohannya. Teknik penelitian yang digunakan dalam menulis makalah non seminar ini adalah teknik kepustakaan. 1.7 Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini ada 2 macam. Dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Pertama yaitu buku yang berjudul 中国连环画优秀作品读本: 三国 演 义 (zhōngguó liánhuánhuà yōuxiù zuòpǐn dúběn: sānguó yǎnyì). Kedua yaitu 4 seri novel Sam Kok. Semuanya merupakan karya dari penulis yang bernama Luó Guànzhōng (罗贯中). 2. Gambaran Singkat Cerita Kisah Tiga Negara atau Sam Kok adalah salah satu dari empat karya sastra klasik Cina yang paling dikenal. Tiga lainnya adalah Perjalanan Ke Barat (西游 记 xīyóu jì), Tepi Air ( 水 浒 传 shuǐhǔzhuàn), dan Impian di Bilik Merah (红楼梦 hónglóumèng). Kisah Tiga Negara (Romance of the Three Kingdoms) adalah sebuah roman berlatar-belakang sejarah dari 5
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127127RB13M423p-Pencarian%20dan%20pemaknaanMetodologi.pdf 6 Sudjiman, Memahami Cerita Rekaan, 1991: 26 7 http://penulisfiksi.blogdetik.com/2013/05/12/uns ur-unsur-intrinsik/
zaman dinasti Hàn (汉, 206 SM-220 M) dan Tiga Negara. Di kalangan Tionghoa di Indonesia, kisah ini dikenal dengan nama Samkok yang merupakan dialek Hokkian dari sanguo atau tiga negara. 8 Novel Sam Kok ditulis oleh Luó Guànzhōng (罗贯中) pada zaman dinasti Míng ( 明 ). Penulis roman yang sudah berusia begitu panjang itu hidup pada akhir zaman Yuán ( 元 , 1260-1368) dan permulaan zaman Míng (明, 1368-1644). Novel ini umumnya dianggap hasil sastra zaman Míng ( 明 ), walaupun ada juga sedikit kemungkinan roman ini telah lahir pada akhir zaman Yuán (元). Novel Sam Kok menceritakan siklus pendirian dinasti: kejatuhan dinasti Hàn ( 汉 ) (206 SM-220 M), pembagian kekuasaan menjadi tiga kerajaan yaitu Wèi (魏,220-265), Shǔ Hàn (蜀汉, 221-263) dan Wú (吴,222-280). Di dalam sejarah Cina biasanya hanya boleh ada kaisar tunggal yang dianggap menjalankan mandat langit untuk berkuasa, namun pada zaman ini karena tidak ada satu pun negara yang dapat menaklukkan negara lainnya untuk mempersatukan Cina, maka muncullah tiga negara dengan kaisar masing-masing. Cina akhirnya dipersatukan oleh keluarga Sīmǎ ( 司 马 ) yang merebut kekuasaan dari negara Wèi ( 魏 ) dan menaklukkan Wú ( 吴 ) serta mendirikan dinasti Jìn (晋). 9 Penyatuan di bawah penguasa baru yaitu pada masa dinasti Jìn (晋) tahun 280 M. Ketiga negara ini berdiri dan saling bersaing memperebutkan kekuasan atas seluruh Cina. Masa itu merupakan masa kacau: tatanan lama ambruk, peperangan melanda seluruh negeri, dan tiap orang berusaha melalui krisis dengan berbagai cara. Kisahnya dimulai di penghujung dinasti Hàn ( 汉 ), ketika rakyat 8
http://www.tionghoa.info/kisah-3-negara-samkok/ 9 ibid
3 Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
pemberontak yang dikenal sebagai selendang kuning (黄巾军 huángjīn jūn) melawan pemerintah. Pada saat itu ada tiga orang yaitu seorang pemuda bangsawan yang bernama Liú Bèi ( 刘 备 ), seorang buronan yang bernama Guān Yǔ (关羽) dan penjagal babi yang bernama Zhāng Fēi ( 张 飞 ). Mereka bertiga berkumpul di Taman Persik untuk menjadi saudara angkat dan menyatakan kesetiaan pada pemerintah yang terkepung. Kisah ini kemudian diangkat menjadi roman dan intrik politik dalam salah satu karya sastra terkenal dalam sejarah sastra Cina. Kisah Tiga Negara sebagai masa petualangan dan kesatriaan, perjuangan penuh keberanian dan petualangan mencekam yang menjadikan Cáo Cāo (曹 操 ) sebagai penjahat, Liú Bèi ( 刘 备 ) sebagai pahlawan, dan Zhūgě Liàng (诸葛 亮) sebagai penasihat Liú Bèi (刘备) yang setia dan cerdik. Kisah ini telah menghibur pembaca dengan tema kepahlawanan, persaudaraan dan kehormatan, serta kejujuran dan kesetiaan. Dalam novel Sam Kok diceritakan mengenai berbagai pertempuran, siasat, dan intrik yang dilakukan oleh tokohtokohnya, para bangsawan, panglima perang, dan ahli strategi yang saling beradu keahlian. Karena terpengaruh budaya feodal pada zamannya, novel ini cenderung mengelukan Liú Bèi ( 刘 备 ) kerabat kaisar Dinasti Hàn ( 汉 ) yang merupakan raja Shǔ Hàn (蜀汉, 221-263) dan mencela Cáo Cāo (曹操) tokoh yang merebut takhta kaisar terakhir Dinasti Hàn (汉) yang merupakan Raja Wèi (魏). Tokoh-tokoh sentral yang dibahas dalam penokohan ini hanya lima tokoh sentral yang telah disebutkan sebelumnya yaitu Liú Bèi (刘备), Zhūgě Liàng (诸葛 亮), Guān Yǔ (关羽), Zhāng Fēi (张飞) dan Cáo Cāo ( 曹 操 ). Berbagai tokoh digambarkan dengan sifat-sifat khas seperti Liú Bèi (刘备) yang welas-asih dan murah hati; Zhūgě Liàng (诸葛亮) yang bijak dan
banyak akal; Guān Yǔ ( 关 羽 ) yang menjadi lambang keteguhan hati dan kesetiaan; Zhāng Fēi (张飞) yang berani dan blak-blakan; serta Cáo Cāo ( 曹 操 ) yang licik dan pencuriga. 3. Tokoh Sentral dan Penokohannya dalam novel Sam Kok karya Luó Guànzhōng (罗贯中) 3.1 Dasar Teori/Pendekatan Tokoh adalah pelaku dalam karya sastra. Menurut Panuti Sudjiman, tokoh adalah individu ciptaan atau rekaan pengarang yang mengalami peristiwaperistiwa dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namun dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Seperti telah dikatakan, tokoh binatang atau benda itu bertingkah laku seperti manusia, dapat berpikir dan berbicara seperti manusia (Sudjiman, 1991: 16). Menurut Ludwig tokoh merupakan „pembuat‟, ia mengemban sebuah atau beberapa peran dalam struktur alur. Tokoh juga merupakan suatu kumpulan ciri-ciri yang mempunyai nama yang berlaku sebagai tiang yang digunakan untuk menggantungkan atribut-atributnya (Julia, 1966: 13). Tokoh merupakan unsur penting dalam sebuah cerita. Derajat kepentingan tersebut terutama dilihat dalam kaitannya dengan peristiwa (Suud, 1993: 42). Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian (Wicaksono, 2014: 181). Semua unsur cerita rekaan, termasuk tokohnya bersifat rekaan semata-mata. Tokoh itu di dalam dunia nyata tidak ada. Boleh jadi ada kemiripannya dengan individu tertentu di dalam hidup ini; artinya, ia memiliki sifat-sifat yang sama 4
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
dengan seseorang yang kita kenal di dalam hidup kita. Memang, supaya tokoh dapat diterima pembaca, ia hendaklah memiliki sifat-sifat yang dikenal pembaca, yang tidak asing baginya, bahkan yang mungkin ada pada diri pembaca itu sendiri. Dengan kata lain harus ada relevansi tokoh itu dengan pembaca. Maksud dari tokoh relevan dengan pembaca atau dengan pengalaman pembaca jika tokoh itu seperti si pembaca atau seperti seseorang yang dikenal pembaca. Setidak-tidaknya ada sesuatu pada diri tokoh yang juga ada pada dirinya; bahkan pada tokoh-tokoh yang aneh pun ada sesuatu di dalam dirinya yang relevan dengan diri pembaca. Hanya dengan demikian tokoh itu berterima (Sudjiman, 1991: 17). Pada novel-novel tertentu, tokoh utama senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap halaman buku cerita yang bersangkutan (Nurgiyantro, 2007: 176). Tokoh utama dapat saja hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap halaman buku cerita yang bersangkutan. Tetapi, tokoh utama juga bisa tidak muncul dalam setiap kejadian atau tidak langsung ditunjuk dalam setiap bab. Ternyata dalam kejadian atau bab tersebut tetap erat kaitannya atau dapat dikaitkan dengan tokoh utama. Tokoh utama dalam sebuah novel mungkin saja lebih dari seorang, walau kadar keutamaannya tidak selalu sama. Keutamaan mereka ditentukan oleh dominasi, banyaknya penceritaan, dan pengaruhnya terhadap perkembangan plot secara keseluruhan (Wicaksono, 2014: 182). Berdasarkan fungsi tokoh di dalam cerita. Menurut Panuti Sudjiman, tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu tokoh sentral dan tokoh bawahan. Tokoh yang memegang peran pimpinan disebut tokoh utama atau protagonis. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan pencitraannya dalam cerita yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang
paling banyak diceritakan baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian (Sudjiman, 1986: 61). Tokoh utama adalah tokoh terpenting, pria atau pun wanita, dalam sebuah karya sastra. Tokoh utama tidak dengan sendirinya mewakili sifat-sifat yang luhur karena ia juga bisa bersifat negatif, namun karena ia tokoh sentral dalam cerita, ia pun disebut sebagai tokoh utama (Budianta, dkk., 2003: 191). Kriterium yang digunakan untuk menentukan tokoh utama bukan frekuensi kemunculan tokoh itu di dalam cerita, melainkan intensitas keterlibatan tokoh di dalam peristiwa yang membangun cerita (Sudjiman, 1991: 18). Tokoh sentral protagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif. Tokoh sentral antagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif (Wijaya, 2010: 1). Protagonis dapat juga ditentukan dengan memperhatikan hubungan antar tokoh. Protagonis berhubungan dengan tokoh-tokoh yang lain, sedangkan tokohtokoh itu sendiri tidak semua berhubungan satu dengan yang lain. Judul cerita seringkali juga mengungkapkan siapa yang dimaksudkan sebagai protagonis. Akan tetapi, patut diteliti lebih lanjut apakah maksud menokohutamakan tokoh tertentu ditunjang oleh penokohan dan pengaluran cerita. Artinya, apakah tokoh yang namanya tercantum di dalam judul itu benar-benar ditampilkan sebagai tokoh utama (Sudjiman, 1991: 18). Adapun tokoh yang merupakan penentang utama dari protagonis. Menurut Panuti Sudjiman, disebut antagonis atau tokoh lawan. Antagonis termasuk tokoh sentral. Di dalam karya sastra tradisional seperti cerita rakyat, biasanya pertentangan di antara protagonis dan antagonis jelas sekali. Protagonis mewakili yang baik dan 5
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
yang terpuji karena itu biasanya menarik simpati pembaca, sedang antagonis mewakili pihak yang jahat atau yang salah. Di dalam fungsinya sebagai sumber nilai, cerita rakyat selalu memenangkan protagonis yang menjadi tokoh teladan itu (Sudjiman, 1991: 19). Penokohan dalam karya sastra ialah cara seorang pengarang menampilkan para pelaku melalui sifat, sikap, dan tingkah lakunya (Sunardjo, dkk., 2001: 6). Karena tokoh-tokoh itu rekaan pengarang, hanya pengaranglah yang „mengenal‟ mereka. Maka tokoh-tokoh perlu digambarkan ciri-ciri lahir dan sifat serta sikap batinnya agar wataknya juga dikenal oleh pembaca. Yang dimaksud dengan watak ialah kualitas tokoh, kualitas nalar dan jiwanya yang membedakannya dengan tokoh lain (Sudjiman, 1986: 80). Jones juga menyatakan, “Penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2007: 165). Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh. Ada beberapa metode penyajian watak tokoh, antara lain yaitu pertama metode analitis/langsung/diskursif yaitu penyajian watak tokoh dengan cara memaparkan watak tokoh secara langsung, kedua metode dramatik/tak langsung/ragaan yaitu penyajian watak tokoh melalui pemikiran, percakapan, dan lakuan tokoh yang disajikan pengarang, bahkan dapat pula dari penampilan fisiknya serta dari gambaran lingkungan atau tempat tokoh, ketiga metode kontekstual yaitu penyajian watak tokoh melalui gaya bahasa yang dipakai pengarang (Wijaya, 2010: 1). Ada beberapa metode penyajian watak tokoh atau metode penokohan, masingmasing dengan kelebihan dan kekurangannya. Ada kalanya pengarang melalui pencerita mengisahkan sifat-sifat tokoh, hasrat, pikiran, dan perasaannya, kadang-kadang dengan menyisipkan
komentar pernyataan setuju tidaknya akan sifat-sifat tokoh itu. Jadi, di dalam cerita rekaan pengarang dapat memaparkan saja watak tokohnya, tetapi dapat juga menambahkan komentar tentang watak tersebut. Metode ini disebut metode analitis, metode langsung, metode perian, atau metode diskursif. Cara yang mekanis sifatnya ini memang sederhana dan hemat, tetapi tidak menggalakkan imajinasi pembaca. Pembaca tidak dirangsang untuk membentuk gambarannya tentang si tokoh (Sudjiman, 1991: 23-24). Senada dengan pendapat tersebut Abrams juga menyatakan, tokoh cerita adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan (Nurgiyantoro, 2007 : 165). Metode yang kedua ialah metode tidak langsung; juga disebut metode ragaan, atau metode dramatik. Watak tokoh dapat disimpulkan pembaca dari pikiran, cakapan, dan lakuan tokoh yang disajikan pengarang, bahkan juga dari penampilan fisiknya serta dari gambaran lingkungan atau tempat tokoh. Cakapan atau lakuan tokoh demikian pula pikiran tokoh yang dipaparkan oleh pengarang dapat menyiratkan sifat wataknya (Sudjiman, 1991: 26). Teknik dramatik berbentuk cakapan merupakan proses penggambaran tokoh dengan menggunakan cakapan atau dialog antar tokoh (Nurgiyantoro, 2005: 201). Penampilan fisiknya gondrong atau rapi, pakaian mahal tetapi tidak serasi, dan sebagainya dapat menyarankan tokoh itu acuh tak acuh, atau suka keteraturan, atau punya selera tertentu, dan sebagainya. Demikian pula gambaran tentang lingkungannya; keadaan rumahnya, misalnya, memberitahukan sifat watak tertentu dari si tokoh. Metode dramatik ini disukai pengarang abad XX pada umumnya. Penokohan dengan metode 6
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
dramatik lebih hidup dan memberi kesan “seperti di dalam hidup ini”. Berbeda dengan metode diskursif, metode dramatik menggalakkan pembaca untuk menyimpulkan watak tokoh. Namun, metode ini tidak ekonomis; makan waktu lebih lama untuk mengenal tokoh. Lagi pula, ada kemungkinan pembaca salah menafsirkan watak tokoh (Sudjiman, 1991: 26). Disamping kedua metode penokohan ini, mengemukakan metode konstektual. Dengan metode ini, watak tokoh dapat disimpulkan dari bahasa yang digunakan oleh pengarang di dalam mengacu kepada tokoh. Kalau, misalnya, pengarang menggambarkan lakuan tokoh A dengan kata-kata “serigala itu menjilati seluruh tubuh wanita itu dengan pandangannya yang liar” maka dapat diperkirakan bagaimana watak tokoh A itu (Sudjiman, 1991: 26). Untuk dapat mengenali karakter tokoh dalam sebuah cerita, ada beberapa jalan antara lain yaitu pertama melalui apa yang diperbuatnya, tindakan-tindakannya, terutama sekali bagaimana sikapnya dalam situasi kritis. Kedua melalui ucapanucapannya. Dari apa yang diucapkan oleh seorang tokoh cerita, kita dapat mengenali apakah ia orangtua, orang yang berpendidikan rendah atau tinggi, suku, wanita atau pria, orang berbudi halus atau kasar dan sebagainya. Ketiga melalui penggambaran fisik tokoh. Keempat melalui pikiran-pikirannya. Kelima melalui penerangan langsung, dalam hal ini pengarang membentangkan panjang lebar watak tokoh secara langsung (Suud, 1993: 9-10). Penokohan melukiskan gambaran yang nyata tentang seorang seperti telah disebut sebelumnya mempunyai dua cara yaitu penokohan dramatik dan penokohan analitis novel Sam Kok dalam hal ini dapat dikategorikan sebagai penokohan dramatik, dimana pengarang menghadirkan tokohtokohnya sedemikian rupa, sehingga pembaca dapat mengkritiknya sesuai
dengan pandangannya (Sudjiman, 1991: 23-27).
masing-masing
Metode deskriptif dan analisis, yaitu dengan jalan mendeskripsikan unsur-unsur yang membangun karya tersebut serta menganalisisnya (Suud, 1993: 9). 3.2 Analisis Tokoh Sentral dan Penokohan dalam novel Sam Kok karya Luó Guànzhōng (罗贯中) Novel Sam Kok secara tertulis sudah beredar kurang lebih lima abad yang lalu. Dalam roman panjang ini tokohnya tidak kurang dari 400 tokoh. Tokoh sentral yang akan dibahas dalam makalah non seminar ini antara lain adalah Liú Bèi ( 刘 备 ), Zhūgě Liàng (诸葛亮), Guān Yǔ (关羽), Zhāng Fēi (张飞) dan Cáo Cāo (曹操). Kriteria untuk mengambil 5 tokoh sentral ini adalah karena intesitas keterlibatan kelima tokoh ini di dalam peristiwa-peristiwa yang membangun cerita. Hubungan antar kelima tokoh sentral ini sangat erat. Kelima tokoh sentral ini sering muncul di dalam 4 novel Sam Kok karya Luó Guànzhōng (罗贯中). Terjemahan kutipan dalam analisis tokoh sentral dan penokohan yang tercantum di bawah ini diterjemahkan oleh penulis makalah non seminar sendiri. 3.2.1
Liú Bèi (刘备)
Dalam novel Sam Kok ini tokoh sentral Liú Bèi ( 刘 备 ) adalah orang Zhuōzhōu ( 涿 州 ) sekarang termasuk provinsi Héběi ( 河 北 ), ia adalah keturunan dari raja Liúshèng (刘胜) dari daerah Zhōngshānjìng ( 中 山 靖 ) di Han Barat ( 西 汉 xīhàn). Ia adalah seorang panglima perang di akhir dinasti Han Timur (东汉 dōnghàn) yang mendirikan negara Shǔ Hàn ( 蜀 汉 , 221-263) pada periode Tiga Negara dan menjadi penguasa pertama. Liú Bèi (刘备) mengatasi banyak kekalahan untuk mengukir wilayah kekuasaannya sendiri, kini membentang di Sìchuān ( 四 川 ), Chóngqìng ( 重 庆 ), 7
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
Guìzhōu (贵州), Húnán (湖南), Húběi (湖 北), dan Gānsù (甘肃). Liú Bèi ( 刘 备 ) penuh ambisi sejak kecil. Ia pernah berkata kepada temantemannya bahwa dia ingin menjadi seorang kaisar. Pada usia 14 tahun, Liú Bèi (刘备), yang dibantu oleh seorang kerabat yang lebih kaya darinya serta melihat potensi kepemimpinannya pergi untuk belajar di bawah bimbingan Lǚ Zhì (呂雉) seorang sarjana terkemuka, mantan pejabat Jiǔjiāng (九江). Di sana ia bertemu dan berteman dengan Gōngsūn Zàn (公孫瓚), yang akan menjadi panglima perang terkemuka di Cina utara. Remaja Liú Bèi ( 刘 备 ) dikatakan sebagai orang yang antusias dalam mempelajari sesuatu dan ditampilkan sangat memiliki minat dalam berburu, musik dan berpakaian, ringkas dalam berpidato, tenang dalam bersikap, dan baik kepada teman-temannya. Liú Bèi ( 刘 备 ) sangat disukai oleh orang sezamannya. Dalam sejarah Cina, Liú Bèi (刘备) adalah seorang politikus brilian. Ia digambarkan memiliki tinggi tujuh chǐ (尺) dan lima cùn ( 寸 ) , dengan lengan panjang yang melampaui lutut, wajah yang adil dan tampan, telinga begitu besar sehingga menyentuh bahunya bahkan ia bisa melihat telinganya sendiri, dan bibir yang begitu merah tampak seolah-olah ia mengenakan lipstik. Liú Bèi (刘备) pandai untuk memilih penasihat yang baik untuk pemerintahannya. Ia juga pintar karena cepat tanggap berperang. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 诸葛亮道:“来讨荆州。”刘备问他如何对 付 , 诸 葛 亮 轻 轻 说 了 一 个 办 法 。 (Luo, 2010:207) Zhūgě Liàng (诸葛亮) berkata: “Mengirim pasukan ke Jīngzhōu (荆州).” Liú Bèi (刘备) bertanya kepadanya bagaimana menangani hal ini, Zhūgě Liàng (诸葛亮) berkata dengan santai ada satu cara.
Liú Bèi (刘备) bersenjatakan sepasang pedang panjang yang selalu menemaninya dalam perang yang ia jalani. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 随后,立刻雇了铁匠打造兵器。刘备打了 双股剑,关于打了八十二斤的青龙偃月 刀,张飞打了一支八蛇矛,客人又制了一 身铠甲。(Luo, 2010:11) Kemudian, segera mengupah seorang pandai besi untuk membuat senjata. Liú Bèi (刘备) membuat sepasang pedang panjang, Guān Yǔ (关羽) membuat pisau tajam berbentuk sabit lambang penjaga kekuatan Daoisme, Zhāng Fēi (张飞) membuat sebuah tombak 8 ular, para tamu juga membuat baju besi untuk setiap orang.
Liú Bèi (刘备), Guān Yǔ (关羽) dan Zhāng Fēi (张飞) berjanji persaudaraan di bawah pohon persik. Liú Bèi ( 刘 备 ) merupakan kakak pertama. Sifat setia Liú Bèi (刘备) dapat terlihat dari kutipan di bawah ini. 第二天,张飞准备了青年白马,作为祭品, 三个人一起来到桃园,焚香礼拜,还立了 誓。立誓完毕,三个人按年岁认了兄弟,刘 备年长作了大哥,关羽第二,张飞最小,做 了弟弟。(Luo, 2010:10) Kesokan harinya, Zhāng Fēi ( 张 飞 ) telah menyiapkan kuda putih yang masih muda, untuk dijadikan kurban, ketiga orang ini secara bersamaan datang ke taman persik, membakar dupa untuk menghormati leluhur, lalu mengangkat sumpah. Setelah sumpah selesai, ketiga orang ini berdasarkan umur memperkenal kakak beradik ini, Liú Bèi (刘备) umurnya paling tua menjadi kakak tertua, Guān Yǔ (关羽) menjadi kakak kedua, Zhāng Fēi (张飞) paling kecil umurnya menjadi adik.
Liú Bèi (刘备) atau yang juga dikenal dengan nama Xuán dé (玄德) dibesarkan di sebuah keluarga miskin, setelah kehilangan ayahnya ketika ia masih anakanak. Liú Bèi ( 刘 备 ) merupakan orang yang rajin, sabar ketika hidup bersama ibunya. Untuk mendukung diri mereka sendiri, Liú Bèi (刘备) dan ibunya menjual sepatu dan jerami-anyaman tikar. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 8
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
榜文行到涿县,引出一个人来。这人姓刘 名备,字玄德。因为家境贫寒,靠着贩麻 鞋、织草席为生。(Luo, 2010:5) Pengumuman telah sampai di provinsi Zhuō (涿), menarik seseorang untuk datang. Orang ini bermarga Liú (刘) bernama Bèi (备), nama lainnya adalah Xuán dé (玄德). Karena kondisi ekonomi keluarga miskin, bergantung dengan menjual sepatu dan membuat anyaman tikar dari jerami.
Liú Bèi ( 刘 备 ) secara luas dikenal sebagai orang yang dermawan, penguasa ideal yang peduli terhadap orang lain. Ia bersama-sama dengan Guān Yǔ (关羽) dan Zhāng Fēi ( 张 飞 ) berbagi kebahagian setelah mereka bersumpah di taman persik. Penduduk desa disuguhkan dengan makanan dan minuman yang membuat mereka bahagia. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 祭祀完了,又预备了一些酒肉,邀集乡中 青 壮 年 三 百 多 人 , 在 桃 园 里 痛 饮 。 (Luo, 2010:17) Mempersembahkan kurban untuk sumpah persaudaraan telah selesai, lalu mereka telah menyediakan beberapa makanan dan minuman, mengundang orang-orang di dalam desa untuk berkumpul baik anak muda maupun orang tua sebanyak 300 orang lebih, merasakan hal yang sama di taman persik.
Liú Bèi (刘备) digambarkan sebagai orang yang welas asih dan murah hati. Ia sangat sayang dan cinta kepada saudara, sahabat dan penduduknya. Dalam ilustrasi dibawah ini menggambarkan sifatnya yang penyayang mampu merasakan kesedihan orang lain. Ia adalah orang baik yang pantas menjadi penguasa. Orang yang sangat dihormati oleh banyak orang. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 刘备见赵云血满征袍,也顿时哭泣起来。 (Luo, 2010:108) Liú Bèi ( 刘 备 ) melihat Zhàoyún ( 赵 云 ) berlumuran darah memohon jubah, seketika itu juga ia mulai menangis.
Liú Bèi (刘备), Guān Yǔ (关羽) dan Zhāng Fēi (张飞) memiliki sifat yang setia. Mereka berani melakukan sumpah
persaudaraan walaupun mereka lahir pada hari dan tempat yang berbeda-beda, tetapi mereka bersumpah dan bersedia mati bersama-sama dalam satu hari yang sama. Jika mereka ingkar janji, mereka siap dikutuk oleh Tuhan (天 tiān), sebagai bukti kesetiaan mereka terhadap sumpah persaudaraan mereka. Dalam ilustrasi dibawah ini menggambarkan kesetiaan Liú Bèi (刘备) terhadap teman-temannya. 张飞道:“我三人既然志同道合,不如明日 到园中祭告天地,结成异姓兄弟。”刘备、 关羽都很赞同。(Luo, 2010:9) Zhāng Fēi ( 张 飞 ) berkata: “Kami bertiga memiliki tujuan yang sama, tidak hanya memahami persembahan kurban kepada Tuhan di taman persik, melainkan membentuk orang yang berbeda marga menjadi saudara.”
Liú Bèi (刘备) adalah seorang yang berjiwa patriotisme karena ia bersama dengan kedua saudaranya yaitu Guān Yǔ ( 关 羽 ) dan Zhāng Fēi ( 张 飞 ) ikut berperang melawan para penjahat untuk menegakkan keadilan di negaranya. Mereka memiliki sifat keteguhan hati yang kuat dalam mencapai tujuan yang sama. Mereka banyak memperoleh kesuksesan. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 第兄三人齐心协力,征战中,他们立下了 许多功绩。(Luo, 2010:12) Ketiga bersaudara ini satu hati untuk mencapai tujuan, dalam melancarkan ekspedisi, mereka telah mendapatkan banyak jasa dan prestasi.
Liú Bèi (刘备) dapat dikatakan sebagai orang yang bijaksana karena ia berpikir sebelum melakukan sesuatu. Ia juga memikirkan nasib Zhāng Fēi (张飞) yang terlalu emosi ketika itu yang dapat menyebabkan ia ingin melukai Zhūgě Liàng (诸葛亮). Serta sikap Guān Yǔ (关 羽) yang setuju dan mendukung rencana jahatnya. Maka dari itu, ia bersikeras mencegah niat Zhāng Fēi ( 张 飞 ) untuk melakukannya pada saat itu. Ia menasehati mereka dan menceritakan kisah yang baik 9
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
sebagai contoh kepada mereka. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 刘备听了非常生气,训斥了他们一顿,还 把春秋时候齐桓公东郭野人,去五次才见 一面的故事讲给他们听。(Luo, 2010:77) Liú Bèi (刘备) sangat marah mendengarnya, menegur mereka, serta menceritakan mereka cerita tentang adipati Huán (桓) dari dinasti Qí (齐) saat musim semi menemui orang barbar yang bernama Dōngguō (东郭) yang pergi sebanyak 5 kali barulah bisa menemuinya. 刘备听张飞这样说,便嘱咐他不得无礼。 (Luo, 2010:78) Liú Bèi (刘备) mendengar Zhāng Fēi (张飞) berkata demikian, segera menasihatinya tidak boleh tidak sopan.
Liú Bèi (刘备) digambarkan sebagai orang sensitif. Ia memiliki perasaan yang halus. Walau begitu ia tetap lah seorang Raja dan saudara yang tegas, baik dan murah hati. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 谁知刘备沉默了一阵,忽然放声大哭起 来。(Luo, 2010:174) Siapa sangka Liú Bèi (刘备) sesaat diam, tibatiba mulai menangis .
3.2 .2 Zhūgě Liàng (诸葛亮) Dalam novel Sam Kok ini Zhūgě Liàng (诸葛亮) dikenal dengan sebutan Zhūgé Kǒngmíng (诸葛孔明). Ia lahir di Yáng dǔ (羊肚), daerah Láng yá (狼牙) sekarang merupakan kota Yí nán (沂南), provinsi Shāndōng ( 山 东 ). Dia menjadi yatim piatu pada usia dini dan dibesarkan oleh pamannya yang bernama Zhūgé Xuān ( 诸 葛 宣 ). Kemudian, ia mengikuti pamannya untuk hidup di Provinsi Jīngzhōu (荆州) yang diatur oleh Liúbiǎo ( 刘 表 ). Setelah pamannya meninggal, Zhūgě Liàng ( 诸 葛 亮 ) dan saudarasaudaranya menetap di Wòlóng gǎng (卧 龙岗) di masa kini bernama Hénán (河南) selama sepuluh tahun ke depan atau lebih, ia menjalani hidup sederhana dengan
bertani di siang hari dan belajar di malam hari. Menurut teks-teks sejarah, Zhūgě Liàng ( 诸 葛 亮 ) berperawakan tinggi delapan chǐ ( 尺 ), kira-kira antara 1,85 meter (6 kaki dan 1 inci). Zhūgě Liàng (诸 葛 亮 ) menikmati membaca Liángfù Yín (梁 父 吟), sebuah lagu rakyat populer di Shāndōng (山东), tempat kelahirannya. Ia mengembangkan persahabatan dengan anggota sastrawan lokal, seperti Xùshù (叙 述) dan Shítāo (石涛). Zhūgě Liàng (诸葛 亮) juga memelihara hubungan erat dengan intelektual terkenal lainnya seperti Sīmǎ Huì (司马惠), Páng Dégōng (庞德公) dan Huáng Chéngyàn (黃承彥). Zhūgě Liàng ( 诸 葛 亮 ) sering digambarkan mengenakan jubah dan memegang kipas tangan yang terbuat dari bulu bangau. Zhūgě Liàng (诸葛亮) tidak hanya seorang ahli strategi militer penting dan negarawan; dia juga berhasil menjadi seorang sarjana dan penemu. Reputasinya sebagai seorang sarjana yang cerdas dan tumbuh dalam pengasingan sehingga ia mendapatkan julukan "Wòlóng 卧龙" atau "Fù lóng 富龙" (baik secara harfiah berarti "Crouching Dragon/Naga Tidur"). Zhūgě Liàng (诸葛亮) dapat dikatakan sebagai orang yang baik, agung dan sopan. Ia membantu orang yang membutuhkan keahliannya dalam meramal dan memberikan strategi perang. Saat itu ia tidak tega untuk membantu menjadi penasihat Liú Bèi (刘 备) yang jujur. Ia juga memikirkan tentang dunia yang sedang kacau ini, saat ini dibutuhkan orang baik untuk menjadi seorang pemimpin. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 诸葛亮看刘备这样诚恳,极为感动。他想 了一会,觉得天下战乱,百姓若难深重, 便答应了刘备的邀请。(Luo, 2010:85) Zhūgě Liàng (诸葛亮) melihat Liú Bèi (刘备) sangat jujur, sangat tersentuh. Dia berpikir sebentar, merasakan dunia dalam peperangan, beberapa kesulitan masyarakat
10 Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
yang mendalam, segera permintaan Liú Bèi (刘备).
menyetujui
Zhūgě Liàng ( 诸 葛 亮 ) merupakan orang yang pandai dalam strategi perang serta dapat meramal, dia tahu apa yang harus dilakukan Liú Bèi (刘备) agar dia tidak lagi terombang-ambing dibutuhkan seorang penasihat yang cocok disampingnya. Dia juga bisa tahu alasan kenapa Liú Bèi ( 刘 备 ) bisa datang ketempatnya. Perbuatannya ini membuat Liú Bèi (刘备) sangat mengaguminya. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 诸葛亮从董卓专权谈起,谈到目前的天下 大势,推测了今后的变化,把几十年来的 混乱局面说得清清楚楚。刘备拱手听着, 越听越是佩服。(Luo, 2010:83) Zhūgě Liàng ( 诸葛 亮 ) menceritakan sejak monopoli kekuasaan Dǒngzhuō (董卓) hingga situasi politik saat ini, menerka perubahan yang akan terjadi mulai saat ini, membicarakan dengan jelas situasi kekacauan beberapa tahun belakangan ini. Liú Bèi (刘备) mendengarkan dengan hormat, semakin lama mendengar semakin mengaguminya.
Zhūgě Liàng (诸葛亮) adalah orang yang tampak ahli dan berbakat. Ia tampak elegan dan cerdas lain daripada yang lain. Sehingga membuat orang menghormati dirinya. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 刘备这才真个看到诸葛亮,见他一表人 才 , 风 度 不 凡 , 赶 忙 上 前 见 礼 。 (Luo, 2010:82) Liu Bei (刘备 liúbèi) kali ini baru benar-benar bisa melihat Zhūgě Liàng ( 诸 葛 亮 ), melihatnya tampak ahli dan berbakat, penampilan elegan lain daripada yang lain, membuatnya segera memberi hormat didepannya.
Zhūgě Liàng ( 诸 葛 亮 ), 181-234) adalah pejabat dari negara Shǔ Hàn (蜀汉, 221-263) selama periode Tiga Negara. Dia diakui sebagai ahli strategi terbesar dan paling berhasil di zamannya dan telah dibandingkan dengan ahli strategi Cina besar kuno, yang bernama Sūnzi (孙子). Keahliannya telah dikagumi oleh banyak
orang bahkan orang seperti Guān Yǔ (关羽) dan Zhāng Fēi ( 张 飞 ) yang awalnya meragukan kemampuannya. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 曹兵死伤无数,夏侯惇收拾残兵败卒回许 昌去了。这时,关羽、张飞才佩服诸葛亮 的才能。(Luo, 2010:90) Para prajurit Cáo (曹) mati dan terluka tak terhitung jumlahnya, Hóu dūn (侯惇) dari dinasti Xià (夏) mengumpulkan para prajurit yang tersisa kembali ke Xǔchāng (许昌). Saat ini, Guān Yǔ (关羽) dan Zhāng Fēi (张飞) barulah mengagumi kemampuan Zhūgě Liàng (诸葛亮).
Zhūgě Liàng (诸葛亮) adalah orang yang cerdik. Ia tidak mudah percaya dengan perkataan orang lain, terutama musuhnya. Hal ini dilakukan olehnya untuk memastikan kabar itu benar atau tidak. Ataukah hal ini merupakan sebuah jebakan yang dapat mengancam nyawa orang. Karena kecerdikannya ini, ia sangat disukai oleh Liú Bèi (刘备). Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 诸葛亮主张借吊丧为名,亲自到江东去探 探虚实。刘备却不伤心。(Luo, 2010:194 ) Zhūgě Liàng ( 诸 葛 亮 ) berpendapat menggunakan pernyataan bela sungkawa sebagai popularitas, ia datang sendiri ke Jiāngdōng ( 江 东 ) untuk menyelidiki kebenarannya. Liú Bèi (刘备) justru tidak sakit hati.
Zhūgě Liàng (诸葛亮) adalah seorang pemikir. Ia suka sekali merenung untuk mencari jalan keluar dari suatu masalah. Sifatnya yang pendiam memberikan dia banyak waktu untuk berpikir. Pikirannya selalu tepat dan luar biasa hebat bisa memberikan masukan yang baik bagi para pejabat pada masa itu. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 诸葛亮沉思片刻,便领众官走上城头,远 远望去,果然尘土飞扬,魏兵分两路杀 来。(Luo, 2010:303) Zhūgě Liàng ( 诸 葛 亮 ) merenung sejenak, segera mengantarkan banyak pejabat berjalan ke menara gerbang kota,
11 Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
memandang dari kejauhan, ternyata debudebu berterbangan, prajurit negara Wèi (魏) membagi dua jalan lalu mulai membunuh.
3.2.3 Guān Yǔ (关羽) Dalam novel Sam Kok ini tokoh sentral Guān Yǔ (关羽) didewakan sejak Dinasti Suí ( 隋 ) dan masih dipuja oleh banyak orang Cina saat ini, terutama di bagian selatan Cina, Táiwān (台湾), Hong Kong (香港 Xiānggǎng), dan di antara banyak komunitas Cina di luar negeri. Dia adalah seorang tokoh agama dalam cerita rakyat Cina, yang menganut Konfusianisme populer, Daoisme, dan Buddhisme Cina, dan kuil-kuil kecil untuk Guān Yǔ (关羽) hampir ditemukan di mana-mana bahkan di toko-toko tradisional Cina dan restoran. Dia sering disebut Adipati Guan ( 关 公 Guāngōng) dan Kaisar Guan (关帝 Guān dì). Guān Yǔ (关羽) meninggal pada tahun 220 M. Ia adalah seorang jenderal yang melayani panglima perang bernama Liú Bèi (刘备) pada akhir dinasti Han Timur (东汉 Dōnghàn). Ia memainkan peran penting dalam perang saudara yang menyebabkan runtuhnya dinasti dan pembentukan negara Shǔ Hàn (蜀汉, 221263) yang didirikan oleh Liú Bèi (刘备) pada periode Tiga Negara. Kabar buruk ini membuat Liú Bèi (刘备) sangat terpukul. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 东吴孙权联合魏国,夺去了刘备的荆州, 又将关羽杀死。消息报到成都,刘备哭倒 在地。(Luo, 2010:237) Sūnquán (孙权) dari negara Wu Timur (东吴 Dōng wú) bergabung bersama Negara Wèi (魏), merebut daerah Jīngzhōu (荆州) milik Liú Bèi (刘备), juga membunuh Jendral Guān Yǔ (关羽). Kabar sampai di pusat kota, Liú Bèi (刘备) menangis hingga terjatuh di lantai.
Guān Yǔ (关羽), Liú Bèi (刘备) dan Zhāng Fēi (张飞) berjanji persaudaraan di bawah pohon persik. Guān Yǔ ( 关 羽 ) merupakan adik pertama. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini.
第二天,张飞准备了青年白马,作为祭品, 三个人一起来到桃园,焚香礼拜,还立了 誓。立誓完毕,三个人按年岁认了兄弟,刘 备年长作了大哥,关羽第二,张飞最小,做 了弟弟。(Luo, 2010:10) Kesokan harinya, Zhāng Fēi ( 张 飞 ) telah menyiapkan kuda putih yang masih muda untuk dijadikan kurban, ketiga orang ini secara bersamaan datang ke taman persik, membakar dupa untuk menghormati leluhur, lalu mengangkat sumpah. Setelah sumpah selesai, ketiga orang ini berdasarkan umur memperkenal kakak beradik ini, Liú Bèi (刘备) umurnya paling tua menjadi kakak tertua, Guān Yǔ (关羽) menjadi kakak kedua, Zhāng Fēi (张飞) paling kecil umurnya menjadi adik.
Guān Yǔ (关羽) digambarkan sebagai seorang prajurit berwajah merah dengan jenggot subur panjang, bermata sipit, berperawakan tinggi 9 chǐ ( 尺 ), bibir merah dan alisnya mirip ulat sutra. Dia memiliki aura yang bermartabat dan tampak cukup megah. Ide wajahnya yang merah bisa saja dipinjam dari representasi opera, di mana wajah merah menggambarkan kesetiaan dan kebenaran. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 刘备留神一看,这人有九尺高,胸前长须 飘飘,脸色好像红枣一样,生就一双丹凤 眼,两条卧蚕眉,相貌非常威武雄伟。刘 备连忙起身,邀他过来同坐,请问姓名。 (Luo, 2010:8) Liú Bèi (刘备) melihat dengan hati-hati, orang ini memiliki tinggi badan 9 chǐ (尺), didepan dadanya terdapat jenggot panjang yang melayang-layang, wajahnya tampak seperti buah kurma berwarna merah, matanya tampak seperti sepasang mata burung phoenix, 2 buah alis mata yang berbaris seperti ulat sutera, penampilan wajahnya sangat perkasa dan agung. Liú Bèi (刘备) segera berdiri, memintanya untuk duduk bersama-sama, menanyakan nama dan marganya.
Guān Yǔ ( 关 羽 ) bersenjata pisau tajam berbentuk sabit dengan pegangan tangan yang panjang. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 随后,立刻雇了铁匠打造兵器。刘备打了 双股剑,关于打了八十二斤的青龙偃月
12 Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
刀,张飞打了一支八蛇矛,客人又制了一 身铠甲。(Luo, 2010:11)
karena itu mereka bersama-sama ke desa untuk berunding.
Kemudian, segera mengupah seorang pandai besi untuk membuat senjata. Liú Bèi (刘备) membuat sepasang pedang panjang, Guān Yǔ (关羽) membuat pisau tajam berbentuk sabit lambang penjaga kekuatan Daoisme, Zhāng Fēi (张飞) membuat sebuah tombak 8 ular, para tamu juga membuatkan baju besi untuk setiap orang.
Guān Yǔ ( 关 羽 ) juga digambarkan sebagai orang yang setia. Guān Yǔ (关羽), Liú Bèi ( 刘 备 ) dan Zhāng Fēi ( 张 飞 ) memiliki sifat yang setia. Mereka berani melakukan sumpah persaudaraan walaupun mereka lahir pada hari dan tempat yang berbeda-beda, tetapi mereka bersumpah dan bersedia mati bersamasama. Jika mereka ingkar janji, mereka pun siap dikutuk oleh Tuhan (天 tiān), sebagai bukti setia mereka terhadap sumpah persaudaraan mereka. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini.
Guān Yǔ (关羽) atau nama lainnya adalah Yúncháng (云长) dapat dikatakan bersifat pembela kebenaran. Ia dihormati sebagai lambang kesetiaan dan kebenaran. Karena ia telah membunuh seorang hartawan jahat yang sering mengganggu rakyat. Demi membela rakyat karena mereka tidak bersalah, akhirnya ia harus membunuh hartawan itu supaya keadilan dapat ditegakkan. Sebagai salah satu tokoh sejarah Cina terkenal di seluruh Asia Tenggara, cerita kehidupannya sebagian besar diturunkan dari generasi ke generasi, di mana perbuatan dan kualitas moralnya telah menjadi penting. Ia berjiwa patriotisme, demi menegakkan kebenaran di negaranya ia bergabung bersama temannya untuk membasmi kejahatan dan menegakkan keadilan. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 那人道:“我姓关名羽,字云长,河东解良 人。因乡里恶霸仗势欺人,我一怒杀了恶 霸,逃到外乡避难已有五六年了。”刘备听 了很敬佩,就将自己的志愿告诉了他。关 羽非常高兴,很愿意和刘备、张飞同干一 番事业,于是他们一起到张飞的庄上去商 谈。(Luo, 2010:8-9) Orang itu berkata: “Marga saya Guān (关) nama saya Yǔ (羽), nama lain saya Yúncháng ( 云 长 ), merupakan orang Jiěliáng ( 解 良 ) provinsi Hédōng (河东). Karena di desanya penguasa setempat yang kejam menggunakan kekuasaan untuk mengganggu orang, saya marah hingga membunuh penguasa lalim itu, lalu melarikan diri keluar desa dan mengungsi sudah selama 5-6tahun.” Setelah mendengarnya Liú Bèi (刘备) sangat menghargai, lalu memberitahu keinginannya. Guān Yǔ (关羽) sangat senang, sangat setuju melakukan pekerjaan bersama-sama dengan Liú Bèi (刘备) dan Zhāng Fēi (张飞), oleh
张飞道:“我三人既然志同道合,不如明日 到园中祭告天地,结成异姓兄弟。”刘备、 关羽都很赞同。(Luo, 2010:9) Zhāng Fēi ( 张 飞 ) berkata : “Kami bertiga memiliki tujuan yang sama, tidak hanya seperti memahami persembahan kurban kepada Tuhan di taman persik, melainkan membentuk orang yang berbeda marga menjadi saudara.”
Guān Yǔ (关羽) adalah seorang yang berjiwa patriotisme, karena ia bersama dengan kedua saudaranya yaitu Liú Bèi (刘 备 ) dan Zhāng Fēi ( 张 飞 ) menjalankan peperangan melawan para penjahat untuk menegakkan keadilan di negaranya. Mereka memiliki sifat keteguhan hati yang kuat dalam mencapai tujuan yang sama. Mereka banyak memperoleh kesuksesan. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 第兄三人齐心协力,征战中,他们立下了 许多功绩。(Luo, 2010:12) Ketiga bersaudara ini satu hati untuk mencapai tujuan, dalam melancarkan ekspedisi, mereka telah mendapatkan banyak jasa dan prestasi.
Guān Yǔ (关羽 ) adalah orang yang memegang teguh kebenaran dan kejujuran. Selain itu, ia juga merupakan orang yang berani mengakui kesalahan. Dalam hal ini, ia termasuk orang yang bertanggung jawab mengakui telah membunuh seseorang 13
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
karena telah membahayakan dirinya. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 关于道:“军士不用惊慌,我杀孔秀是不得 已,与你们无干。你们告诉曹丞相,说孔 秀要害我,我才杀了他。(Luo, 2010:47) Guān Yǔ (关羽) berkata: “Prajurit tidak perlu panik, saya terpaksa membunuh Kǒng xiù (孔 秀), tidak ada urusan dengan kalian. Kalian beritahu perdana menteri Cáo (曹), katakan Kǒng xiù (孔秀) membahayakan saya, saya baru membunuhnya.
Guān Yǔ (关羽) adalah orang yang sopan. Ia selalu menghormati orang yang ditemuinya. Namun, jika dia orang jahat maka ia tidak segan-segan untuk membunuhnya. Ia adalah seorang pembela kebenaran dan ksatria sejati. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 把关将卞喜听说关羽来到,连忙出关迎 接。见了关羽,非常恭敬,就请关羽进 关。(Luo, 2010:50) Penjaga pintu Biànxǐ (卞喜) mendengar Guān Yǔ (关羽) telah tiba, segera keluar untuk menjemputnya. Melihat Guān Yǔ ( 关 羽 ) sangat hormat, langsung mempersilakannya masuk.
Guān Yǔ (关羽) adalah orang yang baik. Ia tidak cinta dengan kekayaaan dan kedudukan. Ia lebih cinta membela kebenaran tanpa penghargaan. Ia adalah sosok pahlawan yang banyak dikagumi orang. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 胡班看完信,方才知道关于是个不爱功名 利禄、不怕权贵威势的硬汉,心里非常佩 服,就把王植预备陷害他的事说了出来。 (Luo, 2010:56) Húbān (胡班) setelah selesai membaca surat, baru saja mengetahui bahwa Guān Yǔ (关羽) adalah orang yang tidak cinta kedudukan dan kekayaan, tidak takut orang kuat yang berkuasa dan berpengaruh, dalam hati sangat kagum, lalu mempersiapkan Wángzhí (王植) untuk membuat tuduhan palsu yang dikatakan terhadapnya.
Dalam novel Sam Kok ini tokoh sentral Zhāng Fēi (张飞) adalah seorang jenderal militer yang bertugas di bawah panglima perang bernama Liú Bèi (刘备) pada akhir dinasti Han Timur (东汉 Dōnghàn) dan awal periode Tiga Negara. Zhāng Fēi (张 飞) dan Guān Yǔ (关羽) merupakan orang yang paling awal untuk bergabung bersama dengan Liú Bèi (刘备), mereka berbagi hubungan persaudaraan dengan Liú Bèi ( 刘 备 ) dan menemaninya pada sebagian besar perjuangan awal. Zhāng Fēi ( 张 飞 ) berjuang dalam berbagai pertempuran untuk Liú Bèi ( 刘 备 ), termasuk kampanye Red Cliffs ( 赤 壁 Chìbì, 208-209) dan Kampanye Hànzhōng ( 汉 中 , 218-219). Zhāng Fēi ( 张 飞 ) meninggal pada tahun 221 M, nama lainnya adalah Yī dé (伊德). Dia dibunuh oleh bawahannya pada tahun 221 M setelah menjalani hanya beberapa bulan kerja di negara bagian Shǔ Hàn ( 蜀 汉 , 221-263) yang didirikan oleh Liú Bèi (刘 备) awal tahun itu. Zhāng Fēi (张飞) adalah cendekiawan berkulit gelap dan seorang pejuang yang menggunakan sebuah tombak ular. Ia memiliki tinggi tubuh 8 chǐ ( 尺 ) , kepalanya tampak seperti seekor macan, bermata bulat dan memiliki jenggot yang sangat lebat disekitar pipinya. Dia terlihat sangat pemberani dengan suara lantangnya. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 忽然身后有个人大声喝道:“大丈夫不给国 家出力,叹息什么?”刘备回头一看,这人 身高八尺,豹子头,圆眼睛,满腮钢须, 声音像洪钟,威势像奔马。 (Luo, 2010:5) Tiba-tiba dari belakang ada seorang berteriak dengan keras dan berkata: “Laki-laki tidak memberikan negara seluruh tenaganya, mengeluh apa? ” Liú Bèi (刘备) menolehkan kepalanya dan melihat, orang ini tinggi tubuhnya 8 chǐ (尺), kepala seperti macan kumbang, bermata bulat, pipi dipenuhi jenggot yang lebat, suara seperti lonceng besar, kuasa dan pengaruhnya seperti kuda yang berlari dengan cepat.
3.2.4 Zhāng Fēi (张飞) 14 Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
Zhāng Fēi ( 张 飞 ) bersenjatakan sebuah tombak 8 ular. Tombak ini menjadi ciri khasnya yang sangat kuat. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 随后,立刻雇了铁匠打造兵器。刘备打了 双股剑,关于打了八十二斤的青龙偃月 刀,张飞打了一支八蛇矛,客人又制了一 身铠甲。 (Luo, 2010:11) Kemudian, segera mengupah seorang pandai besi untuk membuat senjata. Liú Bèi (刘备) membuat sepasang pedang panjang, Guān Yǔ (关羽) membuat pisau tajam berbentuk sabit lambang penjaga kekuatan Daoisme, Zhāng Fēi (张飞) membuat sebuah tombak 8 ular, para tamu juga membuat setiap orang baju besi.
Zhāng Fēi (张飞), Liú Bèi (刘备) dan Guān Yǔ (关羽) berjanji persaudaraan di bawah pohon persik. Zhāng Fēi ( 张 飞 ) merupakan adik terakhir. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 第二天,张飞准备了青年白马,作为祭品, 三个人一起来到桃园,焚香礼拜,还立了 誓。立誓完毕,三个人按年岁认了兄弟,刘 备年长作了大哥,关羽第二,张飞最小,做 了弟弟。(Luo, 2010:10 Kesokan harinya, Zhāng Fēi ( 张 飞 ) telah menyiapkan kuda putih yang masih muda untuk dijadikan kurban, ketiga orang ini secara bersamaan datang ke taman persik, membakar dupa untuk menghormati leluhur, lalu mengangkat sumpah. Setelah sumpah selesai, ketiga orang ini berdasarkan umur memperkenal kakak beradik ini, Liú Bèi (刘备) umurnya paling tua menjadi kakak tertua, Guān Yǔ (关羽) menjadi kakak kedua, Zhāng Fēi (张飞) paling kecil umurnya menjadi adik.
Zhāng Fēi (张飞) adalah seorang yang berjiwa patriotisme. Karena ia bersama dengan kedua saudaranya yaitu Liú Bèi (刘 备 ) dan Guān Yǔ ( 关 羽 ) melakukan peperangan melawan para penjahat untuk menegakkan keadilan di negaranya. Mereka memiliki sifat keteguhan hati yang kuat dalam mencapai tujuan yang sama. Mereka banyak memperoleh kesuksesan. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini.
第兄三人齐心协力,征战中,他们立下了 许多功绩。(Luo, 2010:20) Ketiga bersaudara ini satu hati untuk mencapai tujuan dalam melancarkan ekspedisi, mereka telah mendapatkan banyak jasa dan prestasi.
Zhāng Fēi ( 张 飞 ) digambarkan sebagai orang yang setia. Liú Bèi (刘备) dan Guān Yǔ (关羽) memiliki sifat yang setia. Mereka berani melakukan sumpah persaudaraan walaupun mereka lahir pada hari dan tempat yang berbeda-beda, mereka bersumpah dan bersedia mati bersama-sama. Jika mereka ingkar janji, mereka siap dikutuk oleh Tuhan (天 tiān), sebagai bukti setia mereka terhadap sumpah persaudaraan mereka. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 张飞道:“我三人既然志同道合,不如明日 到园中祭告天地,结成异姓兄弟。”刘备、 关羽都很赞同。(Luo, 2010:9) Zhāng Fēi ( 张 飞 ) berkata: “Kami bertiga memiliki tujuan yang sama, tidak hanya seperti memahami persembahan kurban kepada Tuhan di taman persik, melainkan membentuk orang yang berbeda marga menjadi saudara.”
Zhāng Fēi (张飞) digambarkan sebagai orang yang pemarah. Pertama Zhāng Fēi ( 张 飞 ) sangat marah ketika mendengar cerita prajurit Cáo Cāo ( 曹 操 ) datang berniat membunuh dirinya dan Guān Yǔ (关羽). Meluaplah amarah Zhāng Fēi (张 飞 ) yang memang orangnya berangasan sekali itu. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 关羽回头一看,果然一支人马滚滚而来, 再看旗号,正是曹军。张飞越发大怒,又 一矛搠将过来。 (Luo, 2010:62) Guān Yǔ ( 关 羽 ) menoleh kebelakang, ternyata pasukan datang bergelombang, melihat nomor bendera, tepat merupakan tentara Cáo (曹). Zhāng Fēi (张飞) semakin marah, lalu tombak menusuk pejabat itu.
15 Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
Zhāng Fēi ( 张 飞 ) dikatakan sebagai orang yang tidak sabaran dan pemarah yaitu saat ia sedang menunggu Zhūgě Liàng ( 诸 葛 亮 ), tetapi ia sangat susah untuk ditemui. Dalam kondisi lelah dengan perjalanan jauh serta cuaca dingin, ia merasa marah dan meminta untuk segera pulang. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 张飞叫道:“风大雪大,那先生既不在,还 是早些回去。” (Luo, 2010:75) Zhāng Fēi (张飞) berkata:“Angin kencang salju lebat, bapak itu tidak ada, masih pagi mari kita pulang.”
Zhāng Fēi (张飞) adalah orang yang berangasan dan blak-blakan. Ia lebih suka menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Maka dari itu, ketika ia tidak suka dengan perilaku seseorang, orang itu akan segera dihukumnya. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 关羽劝他不要去,张飞却打算去把诸葛亮 捆来。(Luo, 2010:77) Guān Yǔ (关羽) menasehatinya untuk tidak pergi, Zhāng Fēi ( 张飞) malah berencana untuk pergi mengikatnya.
memeriksa apa yang terjadi sebenarnya. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 张飞在门外的等得久了,心里渐渐地不耐 烦起来,几次跑进去张望,见刘备一直在 阶前站着,不由火起。(Luo, 2010:79) Zhāng Fēi ( 张 飞 ) menunggu cukup lama didepan pintu, dalam hati perlahan-lahan timbul ketidaksabaran, berkali-kali berlari masuk mengintip ke dalam, melihat Liú Bèi (刘备) terus menerus berdiri di depan tangga, akhirnya ia tidak bisa menahan amarahnya.
Zhāng Fēi (张飞) adalah orang yang yang suka merendahkan orang lain. Ia tidak berpikir panjang ketika berbicara. Ia mudah menertawakan kekurangan orang lain. Ia pandai berperang tapi tidak pandai dalam berpikir dan bergaul dengan orang lain. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 张飞一听,便大笑着说:“我们都去厮杀, 你却在家里坐着,好自在!” (Luo, 2010: 88) Zhāng Fēi (张飞) begitu mendengar, segera tertawa lalu berkata: “Kita semua pergi untuk berperang, kamu justru duduk dirumah, sangat nyaman!”
3.2.5 Cáo Cāo (曹操) Zhāng Fēi (张飞) adalah orang yang tidak bisa diatur. Ia tidak bisa mendengarkan nasehat orang lain. Ia hanya mau mengerjakan apa yang dia anggap benar. Sikapnya kadang bertentang dengan kedua saudaranya. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 当下只叫关羽相随,不要张飞同去。张飞 却不肯答应。 (Luo, 2010:77) Saat itu juga hanya memanggil Guān Yǔ (关羽) untuk ikut bersama, tidak ingin Zhāng Fēi (张 飞) ikut pergi. Zhāng Fēi (张飞) malah tidak mau menghiraukan.
Zhāng Fēi (张飞) adalah orang yang tidak sabaran. Ia tidak bisa lama menunggu seseorang. Ia selalu memiliki pikiran yang salah sehingga membuatnya mudah tidak percaya dan langsung marah. Ia segera
Dalam novel Sam Kok ini tokoh sentral Cáo Cāo ( 曹 操 ) digambarkan sebagai seorang pria yang bertubuh gemuk dan bermata sipit juga memelihara jenggot. Ia penguasa negeri Wèi (魏,220-265) di periode Tiga Kerajaan. Cáo Cāo ( 曹操 ) nama kesopanannya adalah Méng dé (蒙 德 ). Ia adalah seorang panglima perang dari dinasti Han Timur (东汉 Dōnghàn). Cáo Cāo (曹操) telah dipuji sebagai penguasa brilian dan jenius militer. Ia bisa memikirkan hal-hal baik saat perang, hal yang tidak pernah dipikirkan oleh musuhnya. Inilah yang membuatnya menjadi penguasa hebat pada zamannya. Kehebatannya ini dapat dilihat dalam kutipan di bawah ini. 16
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
曹操听了,呵呵大笑,说道:“你们哪里知 道,火攻要靠风力。现在这是冬天,只有 西北风,江东要是用火攻,被西北风一 吹,岂不是自己烧自己?”众谋士都佩服曹 操好见识。(Luo, 2010:123) Setelah mendengar Cáo Cāo (曹操) tertawa, lalu berkata: “Kalian tahu darimana, menyerang dengan api harus bergantung pada kekuatan angin. Sekarang ini adalah musim dingin, asalkan ada angin barat laut, asalkan daerah Jiāngdōng ( 江 东 ) menggunakan serangan api, ditiup angin barat laut, bukankah akan membakar diri sendiri?” banyak penasihat seluruh nya mengagumi Cáo Cāo ( 曹 操 ) sangat memperluas pengetahuan dan pengalaman.
Cáo Cāo ( 曹 操 ) memperlakukan bawahannya seperti keluarga. Ia tidak membenci orang yang telah menghkianatinya. Jika orang itu kembali datang untuk menemuinya, ia menerima dengan sangat baik. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 曹洪回报曹操,曹操十分赞叹,心想这样 的虎将真是难得,要是归了自己,岂不甚 好。(Luo, 2010:105) Cáohóng (曹洪) membalas kebaikan Cáo Cāo (曹操), Cáo Cāo (曹操) sangat kagum, dalam hati berkata Jendral pemberani seperti ini benar-benar jarang, jika telah kembali sendiri, bukankah sangat baik.
Cáo Cāo (曹操) sering digambarkan sebagai tiran yang kejam dan tanpa ampun. Ia tidak memikirkan perasaan lawannya. Ia bertindak sesuka hatinya dan bangga atas apa yang ia lakukan. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 一切布置完成以后,曹操想到孙权、刘备 马上要被消灭,心里高兴,就命在船上摆 下酒席,满心得意起来。(Luo, 2010:121) Setelah selesai mengatur semuanya, Cáo Cāo (曹操) berpikir Sūnquán (孙权) dan Liú Bèi (刘备) akan segera dimusnahkan, dalam hati sangat senang, nyawa di dalam kapal mempersiapkan pesta, mulai merasa sangat bangga.
Cáo Cāo ( 曹 操 ) termasuk orang periang, dibalik sifatnya yang kejam ia
suka sekali tertawa. Terutama tertawa ketika tidak ada yang tahu rencana apa yang harus dilakukan kecuali dirinya. Ia juga merupakan orang yang pandai dan jenius. Dia bisa memikirkan cara yang tepat untuk menghabiskan lawannya. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 曹操说:“我笑的是这么多大官,竟想不出 一条对付董卓的计策!” (Luo, 2010:16) Cáo Cāo (曹操) berkata: “Apa yang saya tertawakan adalah begini banyak pejabat, malah tidak bisa memikirkan cara bagaimana menangani Dǒngzhuō (董卓)!” 看这情形,这地方不能再呆下去了。就匆 匆出店上马,一溜烟逃奔去。(Luo, 2010: 36) Melihat situasi ini, tempat ini tidak bisa ditinggali lagi. Langsung tergesa-tergesa keluar dari penginapan naik kuda, pergi diamdiam melarikan diri.
Cáo Cāo ( 曹 操 ) adalah orang yang ambisius. Ia memiliki kepercayaan diri yang kuat terhadap dirinya, ia selalu percaya dia bisa melakukan suatu hal penting. Sewaktu ia percaya maka ia akan terus berupaya memikirkan cara agar upaya itu berhasil. Contohnya seperti ilustrasi di bawah ini ketika ia telah memikirkan cara bagaimana untuk membunuh Dǒngzhuō (董卓). 曹操又说:“我早有心杀掉董卓,近来对他 奉承,就是为了骗取信任。听说司徒有口 七星宝刀,请借给我,拼死干他一下!” (Luo, 2010:17) Cáo Cāo (曹操) lalu berkata lagi: “Saya sejak awal memiliki kepercayaan bisa membunuh Dǒngzhuō ( 董 卓 ), belakangan ini saya mengambil hati dirinya, itu dikarenakan demi menipu kepercayaanya. Dengar-dengar perdana menteri memiliki pisau berharga, tolong pinjamkan pada saya, untuk membunuhnya sekuat tenaga dalam waktu singkat!”
Cáo Cāo ( 曹 操 ) orang yang pandai berpura-pura. Ia bisa tahu dalam situasi apa ia berperan sebagai orang yang tampak baik, dan dalam situasi tertentu ia berdarah dingin untuk melakukan suatu hal buruk. 17
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
Ia orang yang cerdik dan banyak pengalaman, ia tahu dalam keadaan terancam ia tak mau menyusahkan dirinya sendiri maka ia memilih untuk menunda kejahatannya dan berpura-pura baik. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 曹操惊慌之下,情急智生,忙把刀一捧, 上前跪下说:“我有一口宝刀,特来献给恩 相。” (Luo, 2010:19) Cáo Cāo (曹操) sesaat panik, mendapatkan ide dalam keadaan itu, buru-buru menggenggam pisau, berlutut didepanya dan berkata: “Saya memiliki sebuah pisau berharga, khusus dihadiahkan untuk Anda yang baik.”
Cáo Cāo ( 曹 操 ) juga digambarkan sebagai orang yang kejam. Ia memiliki sikap tak pandang bulu bagi siapa saja yang menghalangi pekerjaannya. Ia orang yang bersih dalam mengerjakan sesuatu. Ia orang yang tak memiliki perasaan, tidak merasa bersalah untuk membunuh orang. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 曹操一连杀了男女八口,最后搜到厨房, 却见一条肥猪,捆倒地上。陈官恍然大悟 道:“孟德多疑,错杀好人了!” 曹操惊慌 之下,情急智生,忙把刀一捧,上前跪下 说:“我有一口宝刀,特来献给恩相。” (Luo, 2010:29) Cáo Cāo (曹操) bahkan telah membunuh 8 orang termasuk laki-laki dan perempuan, terakhir ia menggeledah dapur, malah melihat seekor babi gemuk, diikat terbalik ke tanah. Pejabat Chén (陈) tiba-tiba sadar dan berkata: “Mèng dé (孟德) ragu-ragu, telah membunuh orang baik yang tidak bersalah!”
Cáo Cāo ( 曹 操 ) adalah orang yang egois. Ia selalu merasa dirinya paling benar. Walau ia bersalah, ia tidak akan merasa menyesal karena melakukan hal yang tidak baik. Ia malah memikirkan cara untuk kabur tanpa diketahui orang lain. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 曹操说:“杀已杀了,还说什么,快走 吧!”这时,天已黑了,四下里静悄悄的不 见一人。曹操惊慌之下,情急智生,忙把 刀一捧,上前跪下说:“我有一口宝刀,特 来献给恩相。” (Luo, 2010:30)
Cáo Cāo (曹操) berkata:“Sudah terlanjur membunuh, harus bilang apa, cepet berangkat!” saat ini, langit sudah gelap, tidak tampak orang disekitar sini sangat sepi.
Cáo Cāo (曹操) adalah orang yang apatis. Tidak merasakan penderitaan orang lain. Ia tidak memedulikan perasaan atau keadaan orang lain. Seperti terlihat dalam kutipan di bawah ini. 陈官听他言词恳切,更不敢回头看他,心 里只是是替他难过。曹操却不管这些,打 马就走。曹操惊慌之下,情急智生,忙把 刀一捧,上前跪下说:“我有一口宝刀,特 来献给恩相。” (Luo, 2010:31) Pejabat Chén (陈) mendengar perkataannya yang tulus, lebih tidak berani menoleh kebelakang untuk melihatnya, dalam hati hanya merasakan kesedihannya. Cáo Cāo (曹 操 ) malah tidak peduli hal ini, memacu kudanya pergi.
Cáo Cāo ( 曹 操 ) adalah orang yang pembohong dan penipu. Ia sangat licik dalam berbuat sesuatu. Ia suka menipu lawannya untuk mendapatkan kesempatan membunuh mereka. Ia tidak peduli jika orang itu bersalah atau tidak bersalah ia tetap akan membunuhnya jika merasa dirinya terancam. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 走不几步,曹操忽然拔出宝剑,回过身来 向伯奢叫道:“那边来的是谁?”吕伯奢以 为真有人来,便回过头去。曹操乘他不 防,猛力一剑破去,只见吕伯奢没出一声 就倒在驴下。曹操惊慌之下,情急智生, 忙把刀一捧,上前跪下说:“我有一口宝 刀,特来献给恩相。” (Luo, 2010:32) Baru berjalan beberapa langkah, Cáo Cāo (曹 操 ) segera mengangkat pedangnya yang berharga, kembali menuju paman Shē (奢) memanggilnya dan berkata: “Yang datang disana itu siapa?” Lǚ bó shē ( 吕 伯 奢 ) mengira benar-benar ada orang yang datang, segera menolehkan kepalanya kebelakang. Cáo Cāo (曹操) memanfatkannya saat tidak waspada, dengan sekuat tenaga pedang menghunusnya, hanya melihat Lǚ bó shē (吕 伯奢) tidak mengeluarkan suara lalu terbalik jatuh dari keledainya.
18 Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
Cáo Cāo (曹操) adalah orang orang yang sangat perfeksionis, selalu bermain bersih tanpa meninggalkan bekas saksi ketika melakukan kesalahan. Ia tidak mau melakukan kesalahan dengan meninggalkan jejak dan akhirnya nanti tertangkap. Ia lebih memilih membunuh siapa saja yang ada di depannya dan menghalangi langkahnya untuk mencapai kesuksesan. Hal ini terlihat dari kutipan dibawah ini. 曹操说:“伯奢到家,见杀死多人,怎肯罢 休。如果领人来追赶,一定要受累了。”我 曹操一生做事,就喜欢干干净净。曹操惊 慌之下,情急智生,忙把刀一捧,上前跪 下说:“我有一口宝刀,特来献给恩相。” (Luo, 2010:33) Cáo Cāo (曹操) berkata: “Begitu paman Shē (奢) tiba dirumah, melihat banyak orang yang terbunuh, bagaimana mau istirahat. Jika memimpin orang untuk mengejar kita, pasti akan melelahkan.” Cáo Cāo (曹操) suka bersih dalam melakukan pekerjaan seumur hidupnya.
Dengan demikian gambaran keempat tokoh sentral ini memiliki karakter yang berbeda. Liú Bèi ( 刘 备 ) digambarkan sebagai orang yang baik, penguasa yang bijaksana dan sahabat yang setia. Zhūgě Liàng ( 诸 葛 亮 ) digambarkan sebagai orang yang cerdas, penasihat yang pintar dalam memberikan ide-ide yang cemerlang terutama dalam strategi perang. Guān Yǔ (关 羽 ) digambarkan sebagai orang yang jujur dan sopan, pembela kebenaran dan sahabat yang setia. Zhāng Fēi ( 张 飞 ) digambarkan sebagai orang yang pemarah, tidak sabaran, sahabat yang setia dan pahlawan yang pemberani. Cáo Cāo (曹操) digambarkan sebagai orang yang jahat, penguasa yang kejam, ambisius, dan pandai dalam strategi perang. 4.
Kesimpulan
Tokoh-tokoh yang muncul dalam suatu novel dapat merupakan tokoh sentral dan tokoh bawahan dalam suatu cerita. Penokohan sebuah novel memiliki tiga cara yaitu penokohan dengan cara analitis,
konstektual dan dramatik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode dramatik yang akhirnya mendapatkan penjabaran watak-watak penting para tokoh sentral. Dalam novel Sam Kok ini penokohan tokoh sentral Liú Bèi (刘备) adalah orang yang baik, sahabat yang setia, penguasa yang cerdas, tegas dan bijaksana. Namun dibalik ini semua, ia adalah orang yang sensitif memiliki perasaan yang halus. Zhūgě Liàng ( 诸 葛 亮 ) digambarkan sebagai orang yang agung dan sopan, mampu meramal, penasihat yang cerdas serta pandai dalam strategi perang. Guān Yǔ (关羽) digambarkan sebagai orang jujur dan sopan, sahabat yang setia, serta penguasa yang sangat membela kebenaran. Zhāng Fēi (张飞) digambarkan sebagai orang yang pemarah, berangasan dan blakblakan. Namun dibalik ini semua, ia adalah pahlawan yang pandai dalam berperang, sahabat yang setia dan berjiwa patriotisme. Cáo Cāo ( 曹 操 ) adalah orang yang licik, penguasa yang kejam dan jahat. Namun dibalik ini semua ia adalah penguasa yang pandai dalam strategi militer. Analisis Tokoh sentral dan penokohannya ini memaparkan dengan singkat kelima tokoh sentral ini beserta penokohan masing-masing. Karakter kelima tokoh ini cukup kuat untuk membangun alur cerita Sam Kok. Dari sini juga dapat ditarik kesimpulan bahwa Liú Bèi (刘备) adalah lambang dari seorang pemimpin yang bijaksana, Zhūgě Liàng ( 诸 葛 亮 ) adalah lambang dari seorang penasihat yang cerdas dan berwibawa, Zhāng Fēi ( 张 飞 ) adalah lambang dari seorang sahabat setia dan pemarah, Guān Yǔ (关羽) adalah lambang dari seorang sahabat setia yang jujur dan pembela kebenaran, dan Cáo Cāo ( 曹 操 ) adalah lambang dari seorang pemimpin yang 19
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
cerdik, licik dan jahat. Hal ini yang membuat tokoh sentral dan penokohannya sangat mempengaruhi cerita. Penokohan dan karakter yang muncul dalam cerita Sam Kok dapat menjadi bekal pengetahuan bagi pembaca mengenai kebaikan, kejahatan, kesetiaan, kejujuran, kesuksesan dan bagaimana karakter itu berpengaruh bagi jalan hidup seseorang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan analisis tokoh dan penokohan kelima tokoh sentral ini kita dapat mengetahui bahwa pembagian karakter dalam cerita Sam Kok cukup kuat untuk membuat alur cerita. Pembagian karakter yang cukup jelas membuat pembaca menjadi mudah untuk mengingat karakter dari kelima tokoh ini di dalam cerita. Kemunculan kelima tokoh sentral ini di dalam cerita cukup sering mucul sehingga pembaca lebih banyak akan mengenal karakter mereka dengan baik dibandingkan karakter tokoh-tokoh lainnya di dalam cerita. Cerita ini menjadi sangat menarik karena pembagian karakter dari kelima tokoh sentral ini, ini membuat kita menjadi tahu kisah tentang peperangan antara dua penguasa hebat. Penguasa yang baik dan bijaksana bernama Liú Bèi (刘备). Seorang penasihat kesayangannya yang cerdas bernama Zhūgě Liàng ( 诸 葛 亮 ). Kedua sahabat setianya dalam membela kebenaran bernama Guān Yǔ (关羽) dan Zhāng Fēi (张飞). Dan yang terakhir dan akan sangat kita ingat dan kenal dengan baik di dalam cerita ini adalah musuhnya yaitu seorang penguasa yang kejam dan licik, serta pandai dalam strategi perang bernama Cáo Cāo (曹操). Kisah ini selain memberikan gambaran tentang peperangan, permusuhan, perebutan kekuasaan juga memberikan gambaran tentang rasa setia kawan dan persahabatan. Untuk itu penulis memaparkan kelima tokoh sentral dan penokohannya bagi pembaca, agar pembaca mengetahui bahwa keunggulan dari cerita Sam Kok adalah pembagian karakter yang kuat dari kelima tokoh sentral yang telah saya sebutkan di atas. Oleh karena itu kisah ini sangat terkenal
dan diminati oleh para pembaca dari generasi ke generasi. Sekian tulisan dari saya semoga bisa bermanfaat bagi para pembaca. Daftar Acuan Acuan dari Buku dan Jurnal: 罗,贯中。(2010)。三国演义 (中国 连环画优秀作品读本)。上海:上 海人民美术出版社。 Budianta, Melani., Ida Sundari Husen, Manneke Budiman, Ibnu Wahyudi. (2003). Membaca Sastra: Pengantar Memahami Sastra Untuk Perguruan Tinggi. Magelang: Indonesia Tera. Julia, Tri. (1996). Fungsi Tokoh Utama Dalam „Grubetsch‟ Karya Anna Seghers. Depok: Universitas Indonesia. Luo, Guanzhong. (2001). Sam Kok. Jakarta: Gramedia. Nio, Joe Lan. (2004). Puncak-puncak “Kisah Tiga Negara” (Sam Kok). Jakarta: Gramedia. Nio, Joe Lan. (2004). Sastra Cina Sepintas Lalu. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Nurgiyantoro, B. (2005). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sudjiman, Panuti. (1991). Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya. Suud,
Syarifah. (1993). Tokoh-Tokoh Wanita dalam Kumpulan Hikayat Seribu Satu Malam (Analisis Tema, Penokohan dan Latar). Depok: Perpustakaan Universitas Indonesia.
Wicaksono M.Pd, Andri. (2014). Pengkajian Prosa Fiksi. Jakarta: Penerbit Garudhawaca. Yaohui. (2013). Strategi dari Kerajaan. Jakarta: Gramedia.
Tiga 20
Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015
Acuan dari Internet: http://www.bimbie.com/menulis-paragrafekspositoris.htm diakses pada 22 Januari 2015. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/127127RB13M423pPencarian%20dan%20pemaknaanMetodologi.pdf diakses pada 22 Januari 2015. http://penulisfiksi.blogdetik.com/2013/05/1 2/unsur-unsur-intrinsik/ diakses pada 22 Januari 2015. http://www.tionghoa.info/kisah-3-negarasam-kok/ diakses pada 22 Januari 2015. Sunardjo, Nikmah A., Sulistiati, Mulyani S. Yeni, Maret 2007, “Analisis Struktur dan Nilai Budaya Syair Bertema Sejarah: Syair Sultan Mahmud di Lingga, Syair Perang Banjarmasin, dan Syair Raja Siak”. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. https://books.google.co.id/books?id= tvksAAAAMAAJ&q=Metode+peno kohan&dq=Metode+penokohan&hl= en&sa=X&ei=753PVKSWEtTm8A WLuoGICg&ved=0CCcQ6AEwAjg K, 2 Februari 2015. Wijaya, Sitra., 2010, “Analisis Tokoh dan Penokohan dalam Cerpen Serial Gender Terpasung „AKAL‟ Karya Fatma Elly”. Universitas Sriwijaya: Pendidikan Bahasa dan Seni. http://jadibisa.blogspot.com/2014/02/analisistokoh-dan-penokohan-dalam.html, 2 Februari 2015.
21 Tokoh sentral..., Ratih Ayu Wulandari, FIB UI, 2015