BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. Krama yudha ratu motor (KRM) 2.1. Sejarah perusahaan PT. Krama yudha ratu motor (KRM) didirikan pada tanggal 1 Juni 1973 sebagai perusahaan swasta dengan 100% modalnya merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN). PT. KRM sudah mendapatkan serfitikat ISO 9001 sjak tahun 2002 untuk sistem prosedur yang digunakan dan mempunyai dokumen proses bisnis yaitu SSP (standar sistem prodsedur) dan manual mutu, dan ISO 14001-1996 sejak tahun 2003. Pendirian PT.KRM tersebut berdasarkan akte notaris abdul latif no 16 tanggal 1 Juni tahun 1973, perizinan dan dapertemen perindustrian dalam bidang teknis no 27/IIA/D/IV/74 tanggal 21 Maret 1974 (pada saat itu perusahaan ini masuk dalam kelompok assembling, mesin dan perbengkelan yang kini menjadi kelompok otomotif (beroda 4 atau lebih). PT.KRM merupakan perseroan terbatas yang bergerak dalam bidang perakitan kendaraan bermotor jenis niaga. PT.KRM ini merupakan dari bagian krama yudha mitsubishi group (KYMG). Awal berdirinya KYMG adalah akibat dari banyakanya kendaraan bermotor dari eropa yang diimpor ke Indonesia untuk mengurangi pengimporan kendaraan tersebut maka para pengusaha melakukan pertemuan dan sepakat
mendirikan suatu perakitan kendaraan bermotor diindonesia dengan
menggunakan lisensi dari mitsubushi motor corporation Jepang. PT. Krama Yudha ini juga memiliki anak perusahaan di beberapa tempat, yaitu PT. Krama yudha ratu motor (KRM), PT. Mitsubishi krama yudha motor dan manufacturing (MKM) I dan II, PT. Krama yudha tiga berlian (KTB), PT. Krama yudha kesuma motor (KKM) dan PT. Krama yudha mojopahit motor (KSMM).
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2. Visi dan misi perusahaan Visi perusahaan: 1. Menjadikan perusahaan yang global dengan memproduksi dan tetap bertahan dalam persaingan yang keras dan muncul didalam pasar asia yang pertumbuhannya sangat sekali. 2. Mengelola pabrik yang aman dan maju dengan melaksanakan control QDC ( Quality,Cost,delivery) dengan mempunyai tanggung jawab terhadap lingkungan dan menempatkan prioritas utama untuk mendapatkan kepercayaan konsumen. 3.Meningkatkan kepuasan kepada pemilik saham,pemegang saham, pemerintah, direktur, dan seluruh karyawan. Misi perusahaan: 1. penurunan biaya. 2. peningkatan kualitas. 3. pengawasan terhadap jadwal pengiriman. 4. mengadakan persiapan yang lancar dan baik untuk produk modal baru. 5. peningkatkan dalam bidang manajemen, keselamatan, dan lingkungan. 2.3. Tugas PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) Tugas jangka pendek :
Meningkatkan volume produksi (ekspansi, investasi baru, dll)
Mengurangi biaya
Menjaga kepatuhan
Tugas jangka menengah-panjang :
Memperbaiki dan meningkatkan kesadaran serta motivasi kerja
Mempelajari dunia pabrik baru dan mengatur lini di pabrik berdasarkan
pada model produksi masa depan dan volume produksi.
6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.4. Sejarah dan Perkembangan PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM) Pada era 70- an, Indonesia terutama area sekitar Jakarta sedang giat melakukan pembangunan termasuk salah satunya adalah fasilitas transportasi. Di tahun yang sama berdirinya KRM, pemerintah Indonesia memulai pembangunan Tol Jagorawi. Tol Jagorawi adalah jalan tol pertama yang menghubungkan Jakarta-Bogor-Ciawi. Selain itu, pada tahun 1972 proyek Taman Mini Indonesia Indah memulai pembangunannya di areal seluas 150 hektar. Dalam massa pembangunan yang sedang giat di lakukan oleh pemerintah itu, PT Krama Yudha Ratu Motor atau yang biasa kita sebut KRM resmi berdiri pada tanggal 1 Juni 1973, berdasarkan Akte Pendirian Perusahaan, Akte Notaris Abdul Latif No. 16/1973. Namun demikian produksi baru mulai dilakukan di pabrik ini pada Januari 1975. Selama 42 Tahun KRM mengalami begitu banyak perubahan. Secara tampilan fisik maupun apa yang ada di dalamnya, KRM berbenah di berbagai bidang. Awal mula berdirinya KRM, yang menjabat sebagai Komisaris Utama adalah Bapak Dr. H. Ibnu Sutowo dan di kursi komisaris adalah Bapak H. Sjarnoebi Said. Seiring berjalannya waktu sosok pemimpin KRM pun berubah-ubah dan kini yang menjabat sebagai presiden Direktur PT. Krama Yudha Ratu Motor adalah Ir. Lambertus Hutahuruk. Model kendaraan yang diproduksi di KRM pada masa awal hanya T.120, T200/210, dan truk FUSO. Jumlah total produksi pada tahun pertama produksi, yaitu tahun 1975 adalah 7.882 unit. Bandingkan dengan kondisi tahun 2014 lalu diman kita memproduksi 6 model yang terdiri dari ZC (Outlander Sport) L.100 (CJM), L300, SLI, TD, dan FM (Truk FUSO) dengan total produksi tahun itu sebanyak 116.580 unit mobil.
Gambar 1. Mitsubishi L300
7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
KRM memulai produksinya dengan jumlah karyawan sebnyak 407 orang, dan sekarang telah berkembang menjadi 2025 orang (data terakhir tahun 2014). Angka penjualan di PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) pun menunjukkan prestasi yang baik. Pada bulan Agustus 1997, KTB mencapai penjualan yang ke-1,5 juta unit pada bulan September 2005. KTB pun mencapai angka penjualan yang ke-2 juta unit di bulan November 2011. Pada 25 Januari 2012, KTB menggelar acara Perayaan Pencapaian Penjualan yang ke-2 juta unit dan bersamaan dengan perayaan tesebut, KTB mengumumkan Peresmian Pabrik Kendaraan Penumpang (Pessenger car) Mitsubishi di Indonesia. Lalu pada bulan Juli 2012 Outlander Sport mulai di produksi di Indonesia dan menjadi passenger car Mitsubishi in-house (produksi lokal) yang pertama. Meski kondisi pasar kendaraan angkutan maupun penumpang sedang mengalami kelesuan, ditandai dengan menurunnya volume produksi, akan tetapi Mitsubishi tetap optimis bahwa pasar Indonesia akan berkembang. Terbukti dengan keputussan Mitsubishi Motors Corporation (MMC) untuk membangun pabrik baaru di kawasan GIIC Deltamas Bekasi, yang di umumkan pada bulan Maret lalu. Dijelaskan oleh CEO Mitsubishi Motors Corporation Mr. Osamu Masuko, pada 2013 Indonesia menjadi pasar dengan peenjualan terbaik di luar Jepang bagi Mitsubishi. Beliau mengatakan, “Pasar Indonesia menjadi semakin penting bagi Mitsubishi sehingga kami harapkan pertumbuhan akan terus berlanjut. Namun, jika dilihat, kapasitas produksi pabrik kami sudah tidak memadai lagi sehingga kami memutuskan akan membeli tanah dan membangun pabrik baru.” Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gakindo) menunjukkan, pada 2013, Mitsubishi membukukan penjualan 157.353 unit, bertumbuh 5,66% dari pencapaian setahun sebelumnya yang mencapai 148.918 unit. Perkembangan di dalam KRM sendiri salah satunya adalah masuknya model truk terbaru pengganti truk FUSO FM/FN. Truk ini sudah diluncurkan ke pasar Indonesia sejak September 2014. Truk dengan nama FJ2523 tersebut untuk saat ini masih di impor dalam kondisi CBU (Complete Built Up) dari India. Rencananya dalam beberapa tahun ini akan dibangun fasilitass untuk merakit truk ini di Indonesia.
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2. Truck mitsubishi colt diesel
2.5. Bidang Usaha Secara umum kegiatan yang dilakukan di PT. KRM merupakan proses perakitan kendaraan niaga seperti truk dan minibus. Kegiatan ini diawali dengan Perencanaan Bisnis, Proses Bisnis Utama dan Proses Bisnis Pendukung. a.
Proses Perencanaan Bisnis.
b.
Proses Bisnis Utama.
i.
Bagian Maintenance
ii.
Bagian Teknik Produksi
iii.
Bagian Quality Control
iv.
Bagian Part Control
v.
Bagian PPC
vi.
Bagian Produksi -
Proses Welding
-
Proses Painting
-
Proses Trimming
-
Inspeksi dan Pengendalian Ketidaksesuaian
-
Proses Pre-Delivery
vii.
Proses Delivery
viii.
Bagian Pembelian
ix.
Bagian Delivery
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.6. Struktur Organisasi Struktur Organisasi memiliki tugas dan wewenang mengawasi dan mengontrol jalannya operasional perusahaan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati sehingga tidak terjadi penyimpangan, bermuara dari : Direktur Utama membawahi : a.
Direktur Keuangan, memegang tanggung jawab mengenai masalah / hal-hal
mengenai keuangan perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh: Departemen Keuangan -
Bagian Keuangan
-
Bagian Akuntansi / Anggaran I dan Bagian Anggaran II
b.
Direktur Operasi, memiliki tugas dan tanggung jawab :
Mengkoordinir kelancaran jalannya proses produksi
Mengesahkan rencana kerja masing-masing kepala bagian dibawahnya.
Dalam melaksanakan tugasnya ini ia dibantu oleh : Departemen Teknik -
Bagian Teknik Produksi
-
Bagian Maintenance
-
Bagian Part Control
-
Bagian Quality Inspection
-
Bagian Quality Assurance
Departemen Produksi -
Bagian PPC
-
Bagian Trimming Final I, II dan Final II
-
Bagian Painting
-
Bagian Welding
c.
Direktur Umum dan PSDM, Direktur Umum bertanggung jawab di bagian
umum perusahaan. Sedangkan PSDM bertanggung jawab mengenai peningkatan kemampuan dari para operator/karyawan yang berada di tiap-tiap bagian. Dalam melaksanakan tugasnya mereka dibantu oleh seorang General Manager dengan membawahi : Departemen PSDM membawahi : -
Bagian Legal dan K3
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
-
Bagian Payroll dan Kesejahteraan
-
Bagian Seleksi dan Evaluasi
-
Bagian Pendidikan dan Pengembangan
Departemen Umum : -
Bagian limbah dan Building Maintenance
-
Keamanan, Perlengkapan Izin, Administrasi Kantin, Tamu dan Sekretaris
Gambar 3. Struktur Organisasi PT. Krama Yudha Ratu Motor
2.7.
Ketenagakerjaan Untuk melancarkan kegiatan produksi, maka diperlukan tenaga kerja yang
memadai dan peraturan – peraturan yang berlaku di perusahaan. Tenaga kerja atau pekerja adalah orang yang bekerja pada suatu perusahaan yang mengikuti peraturan di perusahaan yang bersangkutan, sebagai balas jasanya atas pekerjaan dari orang tersebut maka perusahaan yang bersangkutan memberikan upah yang layak. Selain mendapatkan upah dari pekerjaan yang dilakukan, pekerja yang bersangkutan juga berhak untuk mendapatkan tunjangan maupun fasilitas yang memadai dari perusahaan. 1.
Penggolongan Waktu Kerja di PT Krama Yudha Ratu Motor
PT. Krama Yudha Ratu Motor memiliki beberapa shift kerja bagi semua karyawan: a.
Karyawan shift adalah karyawan yang waktu kerjanya terbagi ke dalam dua
waktu kerja, yaitu shift siang dan shift malam. b.
Karyawan non-shift adalah karyawan yang waktu kerjanya pada siang hari.
11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Waktu Kerja
Waktu kerja di PT. KRM menggunakan sistem kerja 1 shift dengan hitungan jam kerja 8 jam / hari atau 173 jam / bulan. Untuk menjaga keefektifan kerja dari para pekerjanya,
PT. KRM telah menetapkan atau menentukan jadwal kerja yang berlaku di perusahaan tersebut: a.
Pelaksanaan Kerja:
i.
Senin s/d Kamis
: Jam 07.10 s/d 16.20 WIB
ii.
Jum’at
: Jam 07.10 s/d 16.40 WIB
iii.
Sabtu
: Untuk Sabtu dihitung sebagai Lembur Wajib. Masuk
kerja Jam 07.10, waktu pulangnya lebih cepat. b.
Waktu Istirahat:
i.
Senin s/d Kamis
: Jam 11.35 s/d 12.25 WIB
ii.
Jum’at
: Jam 11.35 s/d 13.00 WIB
iii.
Snack/Istirahat
: Jam 10.00 – 10.10 dan 14.00 – 14.10 WIB
Karyawan dibebaskan dari kewajiban untuk masuk kerja pada hari sabtu dan minggu. Selain libur mingguan, karyawan juga dibebaskan dari kewajiban untuk masuk kerja pada hari libur resmi yang diumumkan pemerintah. 3.
Disiplin Kerja
Untuk tercipta dan terpeliharanya disiplin kerja, makan Pengusaha dan Serikat Pekerja bersepakat mengusahakan dipenuhi dan ditaatinya tata tertib dan kewajiban – kewajiban karyawan. a.
Baik pengusaha maupun serikat pekerja berikhtiar sepenuhnya untuk
mengusahakan ditegakkannya disiplin kerja. b.
Bila karyawan melanggar kesepakatan kerja bersama ini atau bertindak
bertentangan dengan kebiasaan umum, maka pengusaha dapat mengenakan tindakan disiplin kepada yang bersangkutan dengan memberikan tindakan kepada serikat pekerja. c.
Tindakan disiplin dapat dikeluarkan dengan ringan / beratnya pelanggaran atau
kesalahan yang dilakukan. d.
Macam dari tindakan disiplin dapat berupa:
i.
Teguran.
ii.
Mengeluarkan surat peringatan.
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
iii.
Melakukan penindakan.
iv.
Pemberhentian sementara (Scorsing).
v.
Pemutusan hubungan kerja (PHK).
e.
Masa berlakunya surat peringatan ataupun surat teguran adalah:
i.
Surat teguran
: 6 bulan
ii.
Surat peringatan I
: 6 bulan
iii.
Surat peringatan II
: 6 bulan
iv.
Surat peringatan III (terakhir)
: 6 bulan, berlaku UU RI No. 13 tahun
2003, Pasal 161, Ayat 1 & 2. f.
Dalam hal surat peringatan diberikan tidak secara berurutan serta mencakup
peringatan terakhir, maka pemberitahuan kepada serikat pekerja adalah perlu, untuk menilai tingkat kesalahan yang bersangkutan. 4.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja, pengusaha menyediakan alat pelindung diri (APD) pada waktu kerja. Seteiap karyawan diberikan perlengkapan kerja secara cuma – cuma setahun sekali. a.
Pakaian kerja
i.
Seluruh karyawan diberikan 3 stel pakaian kerja
ii.
Khusus bagian welding diberikan baju lengan panjang.
iii.
Untuk karyawan bagian painting secara terus menerus diberikan kaos 3
buah. b.
Sepatu kerja
i.
Untuk karyawan pabrik diberikan masing – masing satu pasang sepatu
pengaman. ii.
Dibagian painting diberikan empat pasang sepatu karet tinggi.
iii.
Untuk bagian pre-treatment under seal, sealing sanding dan pengolahan
limbah pabrik masing – masing mendapat tambahan 1 pasang sepatu karet tinggi. iv.
Kebersihan mendapatkan dua pasang sepatu karet tinggi.
v.
Keamanan mendapatkan satu pasang sepatu ABRI
vi.
Kantor mendapatkan sepasang sepatu biasa.
vii.
Trimming mendapatkan satu pasang sepatu kets.
c.
Pelindung kepala / topi kerja
Setiap karyawan diberikan topi kerja sebanyak satu buah setahun sekali.
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.8.
Budaya Kerja PT. Krama Yudha Ratu Motor
Budaya kerja perusahaan PT. Krama Yudha Ratu Motor terdiri dari 5S yaitu: 1)
Seiri: Memisahkan (Memisahkan antara barang yang diperlukan dengan barang
yang tidak diperlukan). 2)
Seiton: Menyimpan (Menyimpan barang yang diperlukan sesuai urutan agar
mudah digunakan dalam keadaan bersih). 3)
Seisou: Membersihkan (Membersihkan barang yang hendak digunakan dalam
keadaan bersih). 4)
Shiketsu: Menjaga (Menjaga dengan konsisten kondisi Seiri, Seiton, dan Seisou).
5)
Shitsuke: Melakukan 5S (Seiri, Seiton, dan Seisou kepada seluruh karyawan agar
menjadi kebiasaan).
2.9.
Proses Produksi Proses produksi di PT. Krama Yudha Ratu Motor termasuk dalam proses bisnis
pendukung yang terbagi ke dalam 3 bagian yaitu welding, painting, Trimming. Proses welding adalah proses awal yaitu proses penggabungan dari potongan–potongan plat yang tercetak menjadi kabin kendaraan. Setelah menjadi kabin kemudian memasuki proses painting, yaitu proses pengecatan kabin. Proses selanjutnya yaitu trimming, pada line ini merupakan proses dimana perakitan kendaraan mulai dari chasis kendaraan sampai menjadi kendaraan utuh.
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/