TINJAUAN TERHADAP SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. NUSA INA LEISURE INDONESIA SPECIALIST
SKRIPSI Program Studi Akuntansi – strata 1
Nama
: Mardiah
NIM
: 43205010-171
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009
TINJAUAN TERHADAP SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. NUSA INA LEISURE INDONESIA SPECIALIST
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar SARJANA EKONOMI Program Studi Akuntansi – Strata 1
Nama
:
Mardiah
NIM
:
43205010 – 171
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2009
SURAT PERYATAAN KARYA SENDIRI
Yang bertandatangan di bawah ini : Nama
: Mardiah
NIM
: 43205010-171
Program Studi : Akuntansi
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah murni hasil karya sendiri. Apabila saya mengutip dari karya orang lain, maka saya mencantumkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yamg berlaku. Saya bersedia dikenai sanksi pembatalan skripsi apabila terbukti melakukan tindakan plagiat (penjiplakan).
Demikian peryataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, 28 Juni 2009
Mardiah 43205010171
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPISI
Nama
: Mardiah
NIM
: 43205010-171
Program Studi
: S1 Akuntansi
Judul Skripsi
: Tinjauan Terhadap Sistem Pengendalian Manajemen Pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist
Tanggal Ujian Skripsi
: 22 Juni 2009
Disahkan oleh, Pembimbing,
(Drs.Suharmadi Ak. M.Si) Tanggal :
Dekan Fakultas Ekonomi,
Ketua Program Studi Akuntasi,
(Dra. Yuli Harwani, MM) Tanggal :
(Nurul Hidayah, SE,Ak, M.Si) Tanggal :
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
Skripsi Berjudul
TINJAUAN TERHADAP SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. NUSA INA LEISURE INDONESIA SPECIALIST
Dipersiapkan dan disusun oleh : Mardiah NIM : 43205010-171 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal…………… Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Susunan Dewan Penguji Ketua Penguji / Pembimbing Skripsi
(Drs.Suharmadi Ak. M.Si) Anggota Dewan Penguji
(Sri Rahayu, SE., M. Ak) Anggota Dewan Penguji
(Drs. Hadri Mulya, M. Si)
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena Berkat dan Rahmat serta karunia-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi
ini
dengan
judul
TINJAUAN
TERHADAP
SISTEM
PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. NUSA INA LEISURE INDONESIA SPECIALIST. Tujuan penulisan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S-1) Universitas Mercu Buana. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan, bimbingan dan pengarahan serta berbagai kesempatan, baik pada saat perkuliahan maupun penyusunan skripsi ini. Penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada : 1. Bapak H Probo Sutedjo, selaku Ketua Yayasan Menara Bakti 2. Bapak DR.IR.H.Suharyadi, MS selaku Rektor Universitas Mercu Buana; 3. Ibu Dra. Yuli Harwani, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana; 4. Ibu Nurul Hidayah,SE,AK,M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi; 5. Bapak Dra. Suharmadi, Ak.M.Si, selaku Pembimbing Materi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, petunjuk dan bimbingan kepada penulis; 6. Bapak atau Ibu Dosen Universitas Mercu Buana yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama penulis menjalani masa perkuliahan;
7. Seluruh karyawan Universitas Mercu Buana dan seluruh staff Tata Usaha Khususnya Kepada Kak Abud, Kak Yusuf Maulana, Kak Zumali Zoe, dan Kak Deni Iskandar yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung; 8. Bapak Yongki Adiyasa dan dan Ibu Adelina Hutagalung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan kepada kakak Eppi yang telah memberikan penjelasan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini, serta seluruh staff ( PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist) 9. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, dukungan baik secara spritual maupun material; 10. Semua kakak dan seluruh keluarga peneliti, atas doa, semangat, keceriaan yang mewarnai setiap langkah penulis dalam menyusun skripsi ini. 11. Sahabat ‘SKK’ (Cupid, Nacute, Oilay, Vmoet) dan Friends (Manez dan Ninandra) atas semangat dan keceriaan yang telah diberikan kepada penulis; 12. Seluruh teman-temanku di angkatan 2005 atas dukungannya; 13. “Aa” atas semua dukungan dan semangatnya. 14. Semua pihak yang telah membantu penulis namun tidak mungkin untuk menyebutkan satu-persatu;
Semoga semua kebaikan Bpak/Ibu dan rekan sekalian mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari keterbatasan skripsi ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran guna perbaikan skripsi ini.
Jakarta, Juni 2009
Mardiah 43205010171
TINJAUAN TERHADAP SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. NUSA INA LEISURE INDONESIA SPECIALIST
MARDIAH 43205010-171
ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mengetahui Sistem Pengendalian Manajemen dan Proses Pengendalian Manajemen pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist sudah diterapkan dan berjalan dengan baik. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai struktur pengendalian manajemen dan proses pengendalian manajemen. Dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa sistem pengendalian manajemen pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist telah berjalan sesuai dengan landasan teori.
Kata konci : Penerapan, Struktur Pengendalian Manajemen, dan Proses Pengendalian Manajemen
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI…………………………………………....ii LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI……………………………….. iii KATA PENGANTAR……………………………………………………………...v ABSTRAK………………………………………………………………………....viii DAFTAR ISI…………………………………………………………………….....ix DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………....xii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian……………………………………….1 B. Perumusan Masalah……………………………………………. 4 C. Pembatasan Masalah…………………………………………….4 D. Tujuan Penelitian……………………………………………..…4 E. Kegunaan Penelitian…………………………………………… 5
BAB II
LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen………………….. 6 1. Pengertian pengendalian…………………………………… 7 2. Pengertian Pengendalian Manajemen……………………… 11 B. Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen………………. 13
1. Perencanaan dan Pengendalian Strategik…………………...14 2. Pengendalian Tugas………………………………………... 15 C. Struktur Sistem pengendalian Manajemen…………………….. 16 1. Pusat Pendapatan…………………………………………... 17 2. Pusat Biaya………………………………………………….17 3. Pusat Laba………………………………………………….. 18 4. Pusat Investasi……………………………………………... 18 D. Langkah-langkah Pokok Proses Pengendalian Manajemen…… 20 1. Perumusan Srategik………………………………………... 20 2. Perencanaan Strategik ……………………………………... 21 3. Penyusunan Program……………………………………… 21 4. Penyusunan Anggaran…………………………………….. 22 5. Sistem Implementasi……………………………………….. 24 6. Pemantauan………………………………………………… 24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian…………………………… 26 1. Sejarah Singkat Berdirnya PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist………………………………….………………... 26 B. Metode Penelitian……………………………………………… 27 C. Operasionalisasi Variabel……………………………………… 27 D. Metode Pengumpulan Data…………………………………….. 28
E. Metode Analisis Data…………………………………………...29
BAB IV
ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen…………………...30 1. Struktur Organisasi Perusahaan……………………………. 30 2. Jejaring Informasi………………………………………….. 37 3. Sistem Penghargaan………………………………………... 38 B. Evaluasi Proses Pengendalian Manajemen Pada PT. Nusa Ina Leisure…………………………………………………………. 40 1. Perumusan Srategik………………………………………... 40 2. Perencanaan Strategik ……………………………………... 42 3. Penyusunan Program………………………………………. 43 4. Penyusunan Anggaran……………………………………....49 5.
Implementasi…………………………………………….....52
6. Pemantauan………………………………………………... 53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan…………………………………………………….. 56 B. Saran…………………………………………………………… 59
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Bagan
Halaman
1. Struktur Organisasi …………………………………….................................66 2. Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas………………………………..67
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perekonomian di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat. Walaupun demikian masih ada kendala-kendala di berbagai bidang. Beberapa diantara kendala-kendala tersebut adalah masalah pendanaan, lapangan kerja, dan pemerataan pembangunan. Kendala-kendala ini merupakan masalah nasional dan menjadi tanggung jawab pemerintah, swasta, dan masyarakat luas. Pemerintah Indonesia dalam kebijaksanaan pembangunan memberikan perhatian yang lebih untuk meningkatkan dunia pariwisata, di samping itu bermanfaat untuk meningkatkan kesempatan kerja, tujuan utama adalah untuk meningkatkan penerimaan devisa negara dan merupakan sektor potensial yang perlu dikembangkan. Pengembangan industri pariwisata ini ditunjukan untuk mengarahkan dan mengembangkan nilai-nilai ekonomi sehingga dapat membantu mengatasi kendala tersebut yang ada. Untuk mendorong wisatawan asing berkunjung ke Indonesia, maka pemerintah memberikan kebebasan visa bagi wisatawan mancanegara dan meyederhanakan perijinan industri parawisata. Dengan hasil nyata yang telah dicapai pemerintah bertekat untuk meningkatkan usaha-usaha pengembangan parawisata seoptimal mungkin. Selain melanjutkan berbagai upaya yang telah ditempuh, pemerintah juga akan melanjutkan berbagai upaya baru yang meliputi pemantapan citra pelayanan dan peyuluhan wisata, pengembangan potensi daya tarik spesifik
daerah tujuan wisata, peningkatan budaya wisata nasional, optimalisasi dan pemeliharaan berbagai fasilitas kepariwisataan. Badan usaha jenis pelayanan transportasi seperti biro perjalanan merupakan salah satu jenis industri pariwisata selain hotel, restoran dan pelayanan keimigrasian. Biro perjalanan menduduki tempat yang penting dalam industri pariwisata karena mereka mempersipkan jalur hubungan dengan wisatawan mancanegara/ pelanggan. Perusahaan biro perjalanan mempunyai fungsi sebagai perantara atau pengkoordinir untuk memenuhi kebutuhan atau permintaan pelanggan. Perkembangan jumlah perusahaan biro perjalanan beberapa tahun terakhir ini sangat pesat, terutama setelah dikeluarkannya paket kebijaksanaan penyedehanaan industri pariwisata, sehingga membawa dampak semakin ketatnya persaingan diantara mereka, dalam menghadapi tingkat persaingan yang cukup ketat, perusahaan selalu berusaha untuk melaksanakan segala aktivitasnya secara efektif dan efisien serta tidak meyimpang dari perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mencapai aktivitas yang demikian diperlukan adanya suatu pengendalian. Pengendalian adalah proses untuk mengarahkan suatu variabel atau sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi pengendalian ini sangat penting dalam perusahan biro perjalanan, dimana fungsi pengendalian ini sebagai suatu cara untuk memastikan bahwa bawahan telah melakukan apa yang seharusnya dilakukan serta dapat menunjang keberhasilan perusahaan dan agar pelaksanaan operasi perusahaan dapat dijaga dan dikendalikan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk mengatasi
kesulitan yang telah timbul dalam mengawasi seluruh kegiatan perusahaan, maka manajemen membutuhkan adanya sistem pengendalian manajemen. Pengendalian manajemen terutama adalah proses untuk memotivasi dan memberi semangat orang-orang untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan demi mencapai tujuan perusahaan, selain itu proses mendeteksi dan mengkoreksi kesalahan-kesalahan unjuk kerja yang tidak disengaja maupun yang disengaja. Pengendalian manajemen mencakup proses yang terdiri dari tatanan perusahaan, wewenang, tanggung jawab dan informasi untuk memungkinkan pelaksanaan pengendalian dan untuk memproses tindakan yang memastikan bahwa perusahaan bekerja untuk mencapai tujuannya. Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa sistem pengendalian manajemen itu penting sekali dalam perusahaan, karena sistem ini mengharuskan untuk menetapkan anggaran tahunan yang disepakati bersama oleh bagian perencanaan dan juga mengharuskan adanya peninjauan berkala terhadap anggaran untuk disesuaikan dengan keadaan ekonomi. Melihat pentingnya sistem pengendalian manajemen bagi perusahaan biro perjalanan, maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut. Oleh karena itu skripsi
ini
akan
diberi
judul
“EVALUASI
SISTEM
PENGENDALIAN
MANAJEMEN PADA PT. NUSA INA LEISURE INDONESIA SPECIALIST, JAKARTA”.
B. Perumusan Masalah Persaingan antara biro perjalanan pada saat ini semakin tajam, hal ini menyebabkan manajemen perusahaan biro perjalanan harus memberikan pelayanan yang memuaskan pemakaian jasanya dengan meningkatkan mutu pelayanan. Dengan adanya sistem pengendalian manajemen maka manajemen perusahaan biro perjalanan mengorganisir secara sistematis untuk dapat mencapai tujuan perusahaan. Adapun masalah yang hendak diteliti oleh penulis adalah sebagai berikut 1. Bagaimana Sistem Pengendalian Manajemen yang diterapkan pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist? 2. Bagaimana proses Sistem Pengendalian Manajemen yang dilakukan pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist?
C. Pembatasan Masalah Mengingat demikian luasnya pembahasan tetntang sistem pengendalian manajemen, maka skripsi ini akan dibatasi hanya pada Struktur Pengendalian Manajemen dan Proses Pengendalian Manajemen.
D. Tujuan Penelitian Tujuan diadakan penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui apakah Sistem Pengendalian Manajemen pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist sudah diterapkan dengan baik.
2. Untuk mengetahui apakah proses Sistem Pengendalian Manajemen yang dilakukan oleh perusahaan sudah berjalan dengan baik.
E. Kegunaan Penelitian Kegunaan diadakan penelitian ini adalah : 1. Menambah wawasan penulis mengenai praktek pengendalian manajemen dalam perusahaan jasa biro perjalanan secara luas. 2. Untuk memberikan masukan berguna bagi perusahaan dalam pengembangan/ menyempurnakan Sistem Pengendalian Manajemen. 3. Untuk
memperluas
dan
memperdalam
pengetahuan
penulis,
khususnya
pelaksanaan sistem pengendalian manajemen dihubungkan dengan teori. 4. Agar dapat berguna sebagai informasi atau referensi bagi peneliti atau pihak lain ingin mendalami atau peneliti Sistem Pengendalian Manajemen pada perusahaan.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen Sistem Pengendalian Manajemen merupakan pengembangan dari istilah manajemen control yang telah berkembang menjadi suatu konsep yang sistematis sebagai suatu sistem. Pengendalian manajemen terdiri atas struktur dan proses. Struktur Sistem Pengendalian Manajemen adalah struktur organisasi, jejaring informasi dan sistem penghargaan, sedangkan proses dari suatu Sistem Pengendalian Manajemen strategik,
meliputi beberapa tahap seperti perumusan strategik, perencanaan penyusunan
program,
penyusunan
anggaran,
implementasi,
dan
pemantauan. Banyaknya definisi yang bermunculan dari pakar ilmu sistem Informasi Akuntansi diantaranya menurut Nugroho (2001 : 2), definisi sistem adalah “sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu input, proses, output”. Pengertian ketiga tahapan tersebut menurut Nugroho (2001 : 3) adalah sebagai berikut: “input adalah penggerak atau pemberi tenaga dimana sistem itu dioperasikan”. Sedangkan output adalah “hasil operasi atau yang menjadi tujuan, sasaran atau target pengorganisasian suatu sistem”. Terakhir pengertian proses adalah “aktivitas yang mengubah input menjadi output”.
Sedangkan pengertian sistem menurut hurchman yang diterjemahkan oleh Krismiaji (2002 : 1), sistem adalah “serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan”. Menurut R.A.Supriyono, (2000 : 48), Sistem Pengendalian Manajemen didenifisikan sebagai berikut : Sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi anggota organisasinya agar melaksanakan strategi dan kebijakan organisasi secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Maka dari pengertian diatas pengertian sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, prosedur serta konsep-konsep yang terhimpun untuk maksud dan tujuan bersama. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Sistem Pengendalian Manajemen berusaha memonitor pelaksanaan dalam mencapai tujuan spesifik yang telah ditentukan sebelumnya serta membuat koreksi atau penyesuaian. Oleh karena itu sebelum lanjut dibahas apa dan bagaimana Sistem Pengendalian Manajemen maka terlebih dahulu akan diuraikan tentang pengertian pengendalian dan pengertian pengendalian manajemen. 1. Pengertian Pengendalian Pengendalian merupakan usaha melakukan tindakan langkah-langkah sesuai dengan serta usaha untuk memperbaiki tindakan dan langkah-langkah tersebut apabila terdapat penyimpangan dari rencana yang ditetapkan sebelumnya. Dalam praktek, pengendalian sering disamakan dengan fungsi manajemen atau disamakan dengan
unsur-unsur manajemen tertentu seperti tujuan, rencana, bagian operasi, kebijakan, delegasi wewenang, prosedur dan sebagainya. Bagaimanapun juga unsur-unsur tersebut bukan merupakan fungsi utama manajemen yang memainkan peranan penting dalam suatu sistem pengendalian. Dasar dari semua proses pengendalian adalah gagasan untuk mengarahkan suatu variabel, atau sekumpulan variabel guna mencapai tujuan tertentu. Variabel ini dapat berupa manusia, mesin, ataupun organisasi. Variabel-variabel tersebut akan selalu berubah dan proses pengendalian akan mengarahkan variabel tersebut sehingga yang menyimpang akan diperbaiki. Proses perbaikan membutuhkan suatu penilaian yang akan mendeteksi suatu penyimpangan, yang merupakan perbandingan keadaan dengan yang diinginkan. Definisi pengendalian adalah proses untuk mengarahkan seperangkat variabel (misalnya mesin, manusia ) menuju arah untuk mencapai tujuan tertentu R.A Supriyono, (2000 : 47). Sedangkan menurut F. Usry, dalam terjemah ahli bahasa Alfonsus Sirait dan Herman Wibowo, (2006 : 5) mendefinisikan pengendalian sebagai berikut : pengendalian merupakan suatu usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengukur prestasi kerja dengan rencana dngan membuat perbandingan juga tindakan perbaikan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan yang penting. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian secara umum bertujuan untuk meyakinkan manajemen bahwa organisasi bergerak dalam arahan tujuan, mengevaluasi dan mengukur prestasi kerja sehingga pelaksanaanya sesuai dengan rencana.
Pada dasarnya suatu sistem pengendalian sedikitnya mempunyai empat komponen yaitu: a) Alat pengamatan yang mendeteksi, mengamati dan mengukur, atau menguraikan kegiatan-kegiatan atau fenomena lain yang dikendalikan. Istilah untuk komponen ini adalah observer, detector, atau sensor. b) Alat penilai yang mengevaluasi unjuk kerja dari suatu kegiatan atau organisasi, biasanya berhubungan dengan standar tertentu atau harapan mengenai yang seharusnya, dan mengidentifikasi kegiatan atau kondisi yang lepas kendali, komponen ini dimaksudkan evaluator, asesor, atau selector. c) Alat modifikasi prilaku untuk mengubah unjuk kerja jika diperlukan, komponen ini dinamakan director, modidifier atau efector. d) Alat untuk meyebarluaskan informasi ke alat-alat lain. Komponen ini dinamakan jaringan komunikasi. Dari uraian diatas, menunjukan bahwa sistem pengendalian setidak-tidaknya memiliki empat komponen yaitu detector, eveluator, director, dan jaringan komunikasi. Komunikasi ini akan bekerja sebagai suatu sistem, mereka merupakan sekumpulan proses yang saling terkait untuk mencapai tujuan yang bersama. Setiap komponen dalam sistem mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kumpulan yang lain. Pemilihan
detector,
asesor,
efector
memerlukan
pertimbangan-pertimbangan
mengenai kondisi dalam sistem pengendalian 1) Lingkungan baik internal (tingkat dan sifat persaingan, perkembangan, dalam industri pemerintah dan sosial ekonomi secara umum) maupun internal
(dukungan manajeme puncak bagi standar pengendalian. Seberapa jauh ketegasan penerapan pengendalian formal diseluruh organisasi, serta macam-macam kegiatan internal), dimana organisasi berada dan beroperasi. 2) Besarnya
kecenderungan
kecenderungan
ini
organisasi,
berkaitan
dengan
atau
bagian
karakter
untuk
para
lepas
kendali
karyawan,
rentang
tanggungjawab manajer, struktur organisasi, kualitas kepimpinan organisasi, tingkat pengetahuan karyawan akan pekerjaannya, sifat proses produksi, kepekaan organisasi terhadap kejadian diluar dan sejumlah besar pertimbangan serupa dengan yang lainnya. 3) Kelengkapan sarana dan teknik yang tersedia untuk mengamati, menilai dan mengubah kecenderungan akan kegagalan organisasi dalam mencapai tujuannya. Ini merupakan alat spesifik yang sesuai dan terkoordinasi yang berfungsi sebagai suatu sistem pengendalian bagi seluruh organisasi. Kondisi ini dapat dievaluasi dengan berbagai sistem pengendalian strategik, yang mempengaruhi akan struktur dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuannya.
Pengendalian
organisasi
bertujuan
mengimplementasikan
strategi
mengarah dan daya lainnya sehingga tujuan tercapai. Pengendalian dalam organisasi membutuhkan Sistem Pengendalian Manajemen suatu istilah yang menunjukan bahwa pengendalian organisasi dilakukan oleh manajer. Selain itu pengendalian dalam organisasi dapat dijalankan secara keseluruhan, kelompok dan dapat dijalankan induvidu yang terlibat dalam organisasi. Salah satu ciri dalam organisasi ialah dilakukan secara formal dan informal.
Dikatakan formal jika pengendalian tersebut disusun secara resmi dan terkoordinasi dan informal sebagai pendukung melalui komunikasi informal. 2. Pengertian Pengendalian Manajemen Ada dua kegiatan penting yang umumnya dilakukan oleh para manajer yaitu perencanaan dan pengendalian. Perencanaan adalah memutuskan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Sedangkan pengendalian adalah kegiatan yang memberikan jaminan bahwa hasil yang diinginkan akan tercapai. Kedua jenis kegiatan tersebut berlangsung diseluruh bagian organisasi. Tugas utama organisasi adalah mencapai sasaran organisasi (organization goals). Pengendalian manajemen menurut Robert Anthony dan vijay Govindarajan yang diterjemahkan oleh Kurniawan Tjakrawala (2000 : 6) adalah sebagai berikut: “Suatu proses dimana manajer ingin memastikan bahwa sumber-sumber telah diproses dan digunakan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi, dimana proses pengendalian manajemen cenderung teratur mengikuti suatu pola dan jadwal tertentu dari bulan ke bulan dari tahun ke tahun”. Walaupun pada situasi tertentu dapat saja seorang manajer menyimpang dari rencana tertentu, oleh karena itu pengendalian manajemen merupakan proses yang berguna untuk mengamankan kegiatan serta langkah-langkah agar dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Menurut Abdul Halim, Achmad T. Jahjono dan Muh. Fakhri Husein dalam bukunya sistem pengendalian Manajemen (2000 : 8) adalah “proses di mana manajer mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan strategi organisasi”.
Pengendalian tidak lepas dari perencanaan telah dilaksanakan. Pada penelitian ini penulis hanya akan memusatkan pengendalian manajemen sedangkan definisi pengendalian manajemen tersebut adalah: bahwa terdapat tiga perencanaan dan pengendalian di dalam organisasi, yaitu : perumusan strategi, pengendalian manajemen dan pengendalian tugas, R.A Supriyono (2000 : 5) Sudah tentu ketiga proses ini tidak dapat dipisahkan secara tegas, karena saling berkaitan dengan yang lainnya. Perencanaan strategi merupakan pedoman bagi pengendalian manajemen dan pengendalian manajemen merupakan pedoman bagi pengendalian tugas. Adapun definisi pengandalian manajemen yang lain adalah sebagai berikut: pengendalian manajemen adalah semua usaha untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan digunakan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan, Menurut Arief Suadi (2000 : 27), dari definisi diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengendalian manajemen merupakan suatu proses yang dilaksanakan dalam kerangka yang telah dibentuk oleh perencanaan strategi dimana proses tersebut merupakan serangkaian tindakan yang terdiri dari beberapa tahap. 2. Pengendalian manajemen menggunakan manajer untuk memutuskan tujuan organisasi agar dapat menyelesaian tugas-tugasnya. 3. Pengendalian manajemen didahului dengan penentuan tujuan-tujuan perusahaan didalam suatu proses yang disebut perencanaan strategis yang efektif dan efisien.
B. Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen Pengendalian manajamen baik tindakan untuk menuntun dan memotivasi usaha guna mencapai tujuan kerja yang tidak efektif dan efisien. Sistem Pengendalian Manajemen yang berbeda diperlukan untuk situasi yang berbeda tetapi semuanya mempunyai karekteristik berikut. 1. Sistem Pengendalian Manajemen difokuskan pada program dan pusat-pusat tanggung jawab. 2. Data terencana dalam bentuk program anggaran dan standar. Sedangkan data aktual mengenai apa telah terjadi didalam maupun diluar. 3. Sistem Pengendalian Manajemen merupakan sistem organisasi total dalam arti bahwa sistem mencakup semua aspek dari operasi organisasi. Sistem pengendalian manajer terdiri dari struktur dan proses yang terorganisir yang digunakan oleh manajemen. Proses dari Sistem Pengendalian Manajemen banyak berkaitan dengan hubungan yang sifatnya informal dalam suatu organisasi perusahaan pada umumnya. Disini dapat dilihat pengertian dari sistem pengendalian manajemen tersebut yaitu: Suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan perwujudan bagi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan untuk mengimplementasikan pemantauan rencana kegiatan (Mulyadi, Johny. S, 2001 : 3) Walaupun kegiatan informal ini penting didalam pengendalian manajemen, akan tetapi dapat dijadikan sebagai suatu sistem. Sedangkan yang bersifat formal meliputi tahap-tahap kegiatan atau pekerjaan yang saling berkaitan seperti dalam
perumusan
strategi,
perencanaan
strategi
penyusunan
program,
anggaran,
implementasi dan pemantauan. Hubungan antara pengendalian Manjemen dengan Sistem Pengendalian Manjemen menurut Anthony, Derden, dan Bedford (2002 : 48) sebagai berikut: “merupakan saran pengumpulan data guna membantu dan mengkoordinasi proses pengambilan keputusan di seluruh organisasi yang bersangkutan”. 1. Perencanaan dan pengendalian strategik Sebelum membicarakan tentang pengendalian strategik maka perusahaan harus terlebih dahulu menempatkan filosofi yang merupakan “seperangkat keyakinan pokok yang menentukan parameter oleh manajemen untuk bisnis dan memberikan dorongan semangat bagi para karyawan” (R.A.Supriyono 2000 : 176). Lalu menetapkan visi yang diidefinisikan sebagai berikut “pandangan atau wawasan manajemen mengenai kondisi (ruang lingkup, skala dan ukuran) yang ingin dicapai oleh organisasi dimasa depan” (R.A.Supriyono 2000 : 176). Sedangkan misi “pernyataan pokok mengenai alasan eksistensi organisasi dan peta umum serta arah pola organisasi di masa depan. (R.A.Supriyono 2000 : 176). Perencananan strategis didefinisikan sebagai suatu proses untuk menentukan kegiatan jangka panjang yang cukup baik penetapan tujuan maupun kebijaksanaan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan tujuan dalam bentuk pernyataan ini berfungsi untuk koordinasi, menuntun dan memberi arahan bagi para anggotanya. Tujuan ini dapat ditempuh dengan berbagai cara. Untuk koordinasi kegiatan dalam mencapai tujuan strategis mencakup pedoman tindakan umum serta program kegiatan
lain. Proses memilih dan menetapkan tujuan serta mengembangkan program membutuhkan perencanaan dan pengendalian strategik. 2. Pengendalian Tugas Pengendalian tugas diartikan sebagai proses yang digunakan oleh manajemen untuk menjamin bahwa tugas-tugas dilaksanakan secara efektif dan efisien (R.A Supriyono 2000 : 29). Menerangkan bahwa sistem ini terdiri dari tiga bagian yang saling berhubungan yaitu: a. Identifikasi butir-butir dan aktivitas dalam setiap bidang pengendalian tugas seperti penjadwalan, tingkat sediaan dan tugas-tugas lainnya yang direncanakan untuk dilaksanakan. b. Pemilihan teknik-teknik dan metode-metode pengendalian yang cocok untuk setiap
bidang
dan
aktivitas
yang
diidentifikasikan
untuk
mencegah
penyimpangan yang direncanakan. c. Penelaah secara berkesinambungan yang diperlukan untuk sistem digunakan sesuai dengan pengendalian dan karyawan tidak mengabaikan sistem pengendalian. Pengendalian manajemen dan pengendalian tugas mempunyai beberapa kesamaan, dimana keduanya membutuhkan lingkungan pengendalian internal yang mendukung kerjasama, efisien, kejujuran, dan kepercayaan terhadap organisasi. Disamping ini dapat diterangkan perbedaan antara pengendalian tugas, antara lain
a. Teknik yang digunakan dalam pengendalian manajemen jarang sekali bersifat presisi, sedangkan pengendalian tugas biasanya memberikan standar untuk mengevaluasi unjuk kerja. b. Pengendalian manajemen lebih beroreantasi kepada manusia, sedangkan pengendalian tugas menggunakan standar unjuk kerja yang lebih tinggi. c. Pengendalian
manajemen
terutama
mengendalikan
manusia,
sedangkan
pengendalian tugas terutama mengendalikan benda. d. Sistem Pengendalian Manajemen formal biasanya disusun dengan struktur keuangan, sedangkan pengendalian tugas seringkali tidak menggunakan satuan uang. Dibawah ini akan dijelaskan hubungan antara perencanaan strategik, pengendalian manajemen dan pengendalian tugas secara umum. Mereka memutuskan apa yang mereka lakukan dan mengembangkan cara-cara untuk mencapai tujuan, melaksanakan apa yang diinginkan pemimpin untuk melaksanakan dalam suatu organisasi.
Manajemen
melakukannya
dengan
memanfaatkan
pengendalian
manajemen formal maupun informal. C. Struktur Sistem Pengendalian Manajemen Suatu sistem yang terdiri atas kerangka dan suatu proses, suatu kerangka terdiri atas kegiatan-kegiatan yang membutuhkan sistem tersebut. Sedangkan suatu proses yang menjelaskan bekerjanya tiap-tiap bagian dalam sistem untuk mencapai sistem tujuan tersebut. Struktur dari suatu pengendalian manajemen dapat diuraikan berdasarkan
unit-unit
didalam
organisasi
yang
merupakan
pusat-pusat
pertanggungjawaban, dan jenis informasi yang mengalir diantara unit-unit tersebut. Proses ini diartikan sebagai tindakan yang dilakukan manajemen atas informasi tersebut. Suatu unit organisasi yang dikepalai oleh manajer yang bertanggung jawab atas kegiatan yang dilakukan unit organisasi tersebut dipusat pertanggungjawaban. Ada tiga tahap dalam menerangkan dimana organisasi jasa memiliki struktur pengendalian manajemen yang dilaksanakan dengan suatu urutan menurut Mulyadi, Johny.S (2001 : 184) yaitu : adapun jenis-jenis pusat pertanggungjawaban yang berdasarkan sifat masukan dan keluaran menurut R.A Supriyono (2000 : 4) 1. Pusat pendapatan (Revenue Center) Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang diukur prestasi atas dasar penghasilannya yang merupakan keluaran yang diukur dalam satuan uang. Pusat penghasilan ini tidak bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarkan untuk produksi atau jasa yang dijualnya sebagai contohnya departemen pemasaran, anggaran penjualan telah direncanakan terlebih dahulu. 2. Pusat biaya (Expense Center) Pusat biaya adalah pusat pertanggung jawaban yang diukur pretasinya atas dasar masukan. Dalam pusat biaya ini, keluarannya tidak dapat diukur dalam wujud penghasilan. Maka tidak perlu diadakan pengukuran penghasilan pada umumnya ditiap-tiap departemen produksi secara induvidual dan hampir semua unit staf merupakan pusat biaya.
3. Pusat Laba (Profit Center) Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang diukur prestasinya atas dasar laba yang dihasilkan. Karena laba merupakan selisih antara penghasilan dengan biaya, maka pusat laba ini diukur prestasi dari dua aspek, yaitu masukan dan keluaran. Untuk mengukur prestasi pusat laba, penghasilan digunakan untuk mengukur pusat pertanggungjawaban tersebut terlepas dari penghasilan yang telah direalisasikan dalam periode tertentu. 4. Pusat Investasi ( Invesment Center ) Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang diukur prestasinya dari laba yang dihasilkan, dibandingkan dengan aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut, dan kebayakan perusahaan mengukur prestasi pusat investasi dengan mengunakan Return on Invesment (ROI). A. Struktur Organisasi Merupakan sarana untuk mendistribusikan kekuasaan yang diperlukan dalam memanfaatkan sumber daya organisasi untuk mewujudkan tujuan organisasi Kekuasaan dalam organisasi terpusat di tangan manajemen puncak, dan delegasi wewenang kepada manajemen tingkat bawah secara terbatas, dengan struktur organisasi yang fungsional.
B. Jejaring Informasi Untuk merencanakan, mengimplementasikan dan memantau pelaksanaan kegiatan diperluakan wadah untuk menampung kegiatan tersebut (struktur organisasi) dan jejaring informasi untuk komunikasi antar personil organisasi didalam lingkup ataupun luar perusahaan ( mitra bisnis ). Di masa lalu informasi diolah secara manual dan hanya dapat diproses oleh manajemen puncak melalui laporan yang dibuat oleh fungsi akuntansi. Dengan demikian jejaring informasi hanya dioreantasikan untuk menyediakan informasi bagi manajemen puncak untuk memungkinkan mereka menjalankan bisnis perusahaan. Dalam jaman teknologi informasi, jejaring informasi yang dibangun oleh organisasi tidak hanya sekedar diguanakan untuk menciptakan perusahaan, namun jauh lebih baik daripada itu, jejaring informasi digunakan untuk menciptakan bisnis baru. Untuk menjalin kerjasama dengan pemasok, mitra bisnis, dan customer. Untuk menggambarkan bagaimana peranan teknologi informasi untuk membangun jejaring informasi dalam dan antar organisasi. C. Sistem Penghargaan Sistem penghargaan digunakan untuk kepentingan karyawan untuk tujuan motivasi kerja yang lebih baik dari sebelumnya dalam organisasi tersebut. Dalam manajemen tradisional, para eksekutif hanya dinilai kinerjanya dengan ukuran yang bersifat keuangan. Pandangan sempit dan jangka pendek yang memacu pada keuangan, akan menjadikan mereka, seperti “robot” dan hal ini tidak manusiawi sekali.
Perpektif perusahaan yang baik dan benar haruslah menghidupkan keharmonisan organisasi sebagai upaya untuk mendapatkan keuntungan sebaik mungkin dengan memperhatikan kinerja mereka secara berjangka. Penghargaan akan prestasi kinerja karyawan sangatlah hal yang lumrah, karena mereka bekerja untuk kemajuan perusahaan. D. Langkah-langkah Pokok Proses Pengendalian Manajemen Proses pengendalian manajemen terutama menyangkut prilaku. Proses ini menyangkut interaksi antara manajer dengan bawahannya. Seorang Manajer berbedabeda dalam kemampuan teknik gaya kepemimpinan, keterampilan hubungan antar manusia, pengalaman dan lain-lain. Karena perbedaan inilah maka rincian proses pengendalian manajemen berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Menurut Anthony, Dearden, dan Bedford (2002 : 17) “proses untuk merumuskan kegiatan-kegiatan jangka panjang yang mencakup penetapan tujuan maupun kebijakan pengarah dan strategi untuk mencapai tujuan organisasi”. Ada lima dalam tahap menerangkan dimana organisasi jasa memiliki proses pengendalian formal yang dilaksanakan dengan suatu urutan yaitu: 1. Perumusan Strategi. Kebanyakan manajer yang kompeten menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan masa depan, seperti pemahaman informasi mengenai arah yang akan diambil oleh organisasi atau dapat berupa rumusan-rumusan secara formal (rencana jangka panjang). Proses menyusun dan merevisi rumusan ini dinamakan pemrograman, yang merupakan proses dari rumusan strategi yang didefinisikan adalah “tahap yang
sangat menentukan kelangsungan hidup pertumbuhan organisasi”. Mulyadi, Johny.S, (2001 : 405 ) 2. Perencanaan Strategik. Setelah strategik dipilih untuk mewujudkan visi melalui misi organisasi, strategik tersebut perlu diterjemahkan kedalam neraca kegiatan (action plan). Perencanaan strategik merupakan langkah terjemahan strategi kedalam sasaran-sasaran strategik yang komprehensif dan koheren. Dalam perencanaan strategik, tiap sasaran strategik kemudian ditentukan ukuran pencapaian dan target yang akan diwujudkan dalam jangka waktu tertentu dimasa depan. Disamping itu dalam langkah ini, sasaran yang strategik
akan
dipilih
dan
kemudian
ditentukan
inisiatif
strategi
untuk
mewujudkannya, dengan demikian perencanaan strategik menghasilkan tiga macam keluaran yaitu: a. Sasaran Strategik (Stategic Objectives) b. Target (Targets) c. Inisiatif Strategik (Strategic initiatives) Perumusan strategik menekan upaya optimal alokasi sumber daya perusahaan guna peningkatan pertumbuhan dan mempunyai manfaat untuk laba perusahaan jangka panjang, serta pertumbuhan usaha yang optimal menjamin kelangsungan hidup perusahaan. 3. Penyusunan Program Penyusunan program adalah proses pengambilan keputusan mengenal programprogram yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan penafsiran tentang jumlah
sumber-sumber yang harus dialokasikan kepada tiap program tersebut. Sedangkan yang dimaksud dengan program itu sendiri adalah kegiatan pokok yang telah diputuskan oleh organisasi untuk diikuti guna pelaksaan strateginya didalam perusahaan yang tujuannya mencari laba, dimana tiap-tiap produk utama merupakan suatu program Menurut Mulyadi, Johny.S ( 2001 : 405) definisi penyusunan program adalah sebagai berikut: “proses penjabaran inisiatif strategi kedalam program rencana jangka panjang untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumber daya yang diperlukan untuk dan diperolehnya dari langkah-langkah tersebut”. Sedangkan menurut arief suadi, (1997 : 133) pemrograman adalah “sebuah proses untuk memilih program. Program tersebut disajikan dengan tujuan untuk mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan dan melalui strategi yang telah ditetapkan pula”. Program yang telah ditetapkan menggambarkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai strategi perusahaan. Kemudian masing-masing divisi menjabarkan program tersebut dalam bentuk anggaran dilaksanakan perlu diadakan manajemen terhadap pelaksanaan tersebut 4. Penyusunan Anggaran Anggaran operasional suatu organisasi merupakan rencana manajemen, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif yang akan diambil oleh pelaksanan anggaran
untuk
realisasi
rencana
yang
telah
disusun.
Berdasarkan
pusat-pusat
pertanggungjawaban yang ada, terdapat beberapa jenis anggaran yaitu: A. Anggaran Biaya Anggaran Biaya dapat di bagi menjadi 2 macam yaitu : 1. Anggaran yang menyangkut pengeluaran terukur dalam pusat tanggung jawab, anggaran ini merupakan mempunyai karakteristik yaitu : a) Anggaran ini dirancang untuk mengukur efisiensi b) Manajer operasional memikul tanggung jawab penuh atas tercapainya sasaran yang akan dianggarkan. 2. Anggaran yang menyangkut pengeluaran diskresioner dipusat tanggung jawab, dimana keluaran tidak diukur. Anggaran ini mempunyai karakteristik sebagai berikut: a) Anggaran ini tidak dirancang untuk mengukur efisiensi atau inefisiensi. b) Penyusunan anggaran bertanggung jawab untuk membelanjakan jumlah yang telah ditetapkan. B. Anggaran Pendapatan Anggaran pandapatan terdiri atas proyeksi penjualan dikalikan dengan harga jual yang diharapkan. Anggaran ini adalah yang paling penting. Anggaran ini mempunyai karekteristik seperti: a) Anggaran ini dirancang untuk mengukur efektivitas pemasaran b) Manajer pemasaran tidak dapat dituntut untuk sepenuhnya bertanggungjawab atas pencapaian sasaran yang dianggarkan seperti halnya dengan biaya.
C. Anggaran Laba Anggaran laba merupakan rencana tahunan, anggaran ini terdiri atas proyeksi ikhtisaran keuangan untuk tahun mendatang dengan jadwal pendukung yang berkaitan. 5. Sistem Implementasi (Implementation) Anggaran yang disusun dan disahkan oleh manajemen puncak, kemudian harus dilaksanakan dalam kegiatan-kegiatan. Sesungguhnya yang harus dilakukan manajemen puncak adalah sebagai berikut : a. Pelaksanaan anggaran didalam kegiatan yang sesunggungnya. Pengukuran dan pencatatan sumber-sumber yang sesungguhnya dipakai dan penghasilan-penghasilan yang sesungguhnya yang diperoleh. b. Pelaporan pelaksanaan anggaran tersebut kepada manajer c. Analisa terhadap penyimpangan realisasi dari anggaran untuk menemukan penyebab terjadinya penyimpangan. Setelah anggaran tersebut dilaksanakan, perlu diadakan pengendalian manajemen terhadap pelaksanaan tersebut. Hasil dari pelaksanaan akan dilaporkan dan dianalisa mengenai penyimpangan yang terjadi. 6. Pemantauan ( Monitoring ) Sistem Pengendalian Manajemen baik informasi akuntansi maupun non akuntansi kepada para manajer didalam perusahaan. Informasi ini membuat para Manajer selalu mengetahui apa yang sedang berlangsung dan menjamin terkoordinasinya pelaksanaan pekerjaan sebagai pusat pertanggungjawaban.
Laporan ini juga digunakan sebagai dasar pengendalian. Pada dasarnya laporan pengendalian diperoleh dari analisa perbandingan antara rencana dengan realisasi serta penjelasan penyimpangan yang terjadi. Berdasarkan laporan formal dan informasi yang diterima melalui saluran komunikasi formal, sedangkan para Manajer mengambil keputusan-keputusan dan tindakan yang dianggap perlu saja. Ada dua macam laporan yang digunakan dalam perusahaan itu: a. Information Reports Information reports dibuat untuk memberitahukan kepada manajemen apa yang terjadi. Informasi yang dibuat diberikan dapat berasal dari sistem akuntansi atau dari sumber-sumber lain seperti, laporan rugi laba, neraca, laporan posisi keuangan. b. Perpormance Reports Performance reports adalah laporan hasil kerja dan pusat pertanggung jawaban yang berkaitan dengan economic entity.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.
Sejarah Singkat Berdirinya PT. Nusa Insa Leisure Indonesia Specialist PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist adalah suatu perusahaan jasa yang
sudah terdaftar dalam Assosiasi Biro Perjalanan Wisata (ASITA). PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist berada di Jl. Kebun Jeruk Intercon Blok AA 1 No.8 Meruya Selatan, Jakarta Barat, Indonesia. PT. Nusa Ina Leisure Indonesia specialist biro perjalanan perseorangan terbatas, yang didirikan oleh Jongki adiyasa dan Adelina Hutagalung. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 1 Maret 2008 dengan berdasarkan surat keputusan kepala dinas parawisata provinsi daerah khusus ibukota Jakarta, Izin Tetap Usaha Parawisata (ITUP) No. 2749/2008 dengan Surat Izin Usaha (SIUP) No.09.02.1.63.35186. Maksud dan tujuan perusahan mendirikan divisi ini dilihat dari prospek biro perjalanan pada umum pada waktu itu dengan kegiatan, membuat, menjual dan menyelenggarakan paket wisata, mengurus dokumen perjalanan, diharapkan dapat mempermudah seseorang merencanakan melakukan perjalanan jauh seperti
luar
negeri maupun dalam negeri untuk tujuan tertentu, selain itu perusahaan juga ingin mendapatkan keuntungan dari pelayanan jasanya. Nusa Ina Leisure adalah perusahaan yang baru didirikan kurang dari 3 dekada terakhir. Walaupun masih relatif muda perusahaan tetap berusaha untuk memberikan
pelayanan terbaik bagi turis-turis asing maupun konsumen dalam negeri. Dengan persaingan yang sangat ketat pada biro perjalanan umum. PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist lebih mengutamakan kualitas pelayanan sehingga harga pun menjadi lebih bersaing dengan biro perjalanan lain.
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian skiripsi ini adalah metode penelitian deskriprif, dimana penelitian yang digunakan bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan dari objek penelitian.
C. Definisi Operasional Variabel Sesuai dengan skripsi ini yaitu Tinjauan Terhadap Sistem Pengendalian Manajemen Pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist, maka identifikasi variabel-variabel yang diteliti pada kantor PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist di daerah Jakarta Barat sebagai berikut : 1.
Struktur Sistem Pengendalian Manajemen. Mempunyai komponen-komponen yang terdiri dari : a. Struktur Organisasi b. Jejaring Informasi c. Sistem Penghargaan
2. Proses Pengendalian Manajemen. Mempunyai komponen-komponen penting terdiri dari : a. Perumusan Strategik b. Perencanaan Strategik c. Penyusunan Program d. Penyusunan Anggaran e. Implementasi f. Pemantauan Kedua unsur yang membentuk Sistem Pengendalian manajemen tersebut digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.
D. Metode Pengumpulan Data 1. Penelitian Perpustakaan (Library Research) Penelitian ini penulis mengumpulkan data-data dari perpustakaan untuk mendapatkan data/fakta yang bersifat teoritis yang berhungan dengan skiripsi ini. Data-data studi perpustakaan tersebut meliputi: buku, makalah, literatur bahan kuliah dan sumber lainnya yang berhubungan erat dengan skiripsi ini.
2. Penelitian Lapangan (field Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara langsung ke objek yang di teliti. Dalam hal Peneliti mendapatkan data sekunder merupakan data yang telah tersedia oleh perusahaan dimana data-data tersebut dihasilkan. Dalam skripsi ini yang menjadi data sekundernya adalah sejarah perusahaan, sistem pengendalian manajemen, struktur perusahaan dan proses pengendalian manajemen.
E. Metode Analisis Data Analisis data merupakan aktivitas untuk menemukan jawaban atas pertanyaan perihal atas rumusan-rumusan yang diperoleh dari penelitian. Metode yang digunakan penulis dalam menganalisis data yang dikumpulkan dengan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu Mempelajari langkah-langkah pokok proses pengendalian manajemen yang diterapkan perusahaan dan Mengevaluasi sistem pengendalian manajemen perusahaan dengan melakukan perbandingan antara data dengan landasan teori yang ada, dengan adanya analisis kualitatif ini, maka dapat diketahui telah diterapkan secara efektif dan efisien.
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen Sistem pengendalian manajemen memainkan peranan penting untuk mencapai tujuan perusahaan. Perusahaan melakukan hal ini untuk dapat memonitoring segala pelaksanaan kegiatan secara efektif dan efisien dan meminimalisir adanya penyimpangan-penyimpangan dari kebijaksanaan manajemen yang telah diterapkan. Penulis akan membahas pelaksanaan proses pengendalian manajemen pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist dengan membandingkannya terhadap teori yang ada. Namun pembahasan tidak dilakukan secara detail dan menyeluruh karena keterbatasan data yang diperoleh penulis. Pembahasan akan diuraikan berdasarkan urutan langkang-langkah dalam sistem pengendalian manajemen, yaitu struktur organisasi, jejaring informasi, dan sistem penghargaan.
1. Struktur Organisasi Perusahaan Sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu mengenai penyederhanaan proses perijinan mendirikan perusahaan, maka perusahaan biro perjalanan umum tumbuh dengan pesat. Untuk dapat bersaing maka
mereka berlomba-lomba
memberikan layanan terbaik. Demikian pula dengan PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist selalu berusaha memberikan layanan terbaik, walaupun mencari keuntungan semaksimal mungkin, akan tetapi dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan selalu membandingkan kepuasan pelanggan tanpa mengabaikan efisiensi dan efektivitas manajemen yang ada pada perusahaan. PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist memiliki struktur organisasi yang masih cenderung sederhana. Struktur
organisasi perusahaan ini memperlihatkan
kekuasaan yang dipegang oleh Direktur Utama yang bertanggung jawab terhadap berkembangnya perusahaan. Direktur Utama dibantu oleh Manajer Marketing dan Manajer Operasional. sedangkan untuk melaksanakan tugas operasional perusahaan menunjuk seorang Manajer Operasional yang membawahi departemen-departemen yaitu : departemen Akuntansi, departemen keuangan, departemen administrasi dan departemen staf operasional. Berdasarkan struktur organisasi yang telah diuraikan memperhatikan bahwa PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist membagi organisasi secara fungsional yaitu dengan cara mengelompokkan induvidu-induvidu yang terlibat dalam suatu aktivitas atau beberapa aktivitas yang berkaitan dalam satu pusat tanggung jawab. Struktur organisasi PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist mempunyai seseorang manajerial yang ditunjuk yaitu manajer operasional yang membawahi departemendepartemen yang ada dalam perusahaan ini. Disamping itu Direktur Utama yang bertanggung jawab kepada
dewan
komisaris, serta ada operation manager dan Marketing manager yang langsung bertanggung jawab kepada Direktur Utama, sekaligus membantu menjalankan operasional perusahaan.
Pembagian organisasi secara fungsional serta teori akan memberikan tingkat efisiensi yang lebih besar, karena melibatkan keahlian pelaksanaan dan manajemen bidang-bidang fungsional. Tetapi pembagian organisasi secara fungsional juga mempunyai kelemahan yang utama, yaitu efektivitas fungsi-fungsi yang terpisah tidak ditentukan secara pasti. Hal ini sebagai akibat sukarnya memisahkan keluaran (output) yang merupakan hasil kerja bersama masing-masing unit kerja. Akibatnya akan menimbulkan saling mementingkan diri sendiri. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan. Ada beberapa bagian dalam pembuatan struktur organisasi yang baik maupun pelaksanaan sistem pengendalian manajemen, yakni adanya pembagian kerja yang jelas dan pendelegasian wewenang kepada masingmasing unit kerja. departemen-departemen tersebut merupakan sarana dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan untuk melayani para pelanggan / klien yang memerlukan pelayanan jasa. Tugas dari masing-masing jabatan yang terantum pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist adalah sebagai berikut : Director •
Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan perusahaan
•
Menentukan target perusahan setiap tahun
•
Menentukan pendapatan karyawan setiap tahun
•
Menerima laporan keuangan dari Divisi Keuangan
•
Melakukan perekrutan karyawan mulai dari melakukan interview sampai dengan menentukan kandidat yang diterima oleh perusahaan
•
Berkonsentrasi dan memantau pembuatan website perusahaan oleh Marketing Manager
•
Merencanakan strategi penjualan dalam rangka menembus pangsa pasar yang ditargetkan
•
Melakukan penjualan produk tour, dokumen, dan rental transport
•
Mencapai target penjualan yang telah ditentukan oleh perusahaan
•
Menganalisa produk tour yang sedang diminati pasar
Operationan Manager •
Memantau kegiatan operational
•
Mengatur kelancaran operational dengan memantau kesiapan tour guide, transport dalam menjalani tour
•
Mengatasi masalah-masalah dalam kegiatan operational dimana masalah tersebut tidak dapat terselesaikan oleh Operation Staff
Accounting •
Mengatur keuangan perusahaan secara keseluruhan
•
Melakukan analisa keuangan
•
Mengatur jadwal pembayaran terhadap supplier
•
Membuat laporan rugi laba perusahaan
•
Membuat laporan pajak tahunan
•
Membuat laporan keluar masuk keuangan perusahaan
Finance •
Membuat laporan kas bank
•
Melakukab pembayaran kepada supplier dengan persetujuan accounting / sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah dibuat oleh accounting
•
Membuat laporan pajak secara berkala
•
Membuat invoice ke client dan mengirimkannya baik via pos / email
•
Membuat laporan outstanding (hutang) bagi client yang sudah memiliki fasilitas kredit kepada perusahaan dan mengirimkan laporan tersebut secara berkala
Administration Staff •
Membuat surat keluar yang diperlukan oleh kantor
•
Membuat & Mencatat absensi perusahaan
•
Membuat surat pengatar ke bengkel untuk pengecekan mobil
•
Membuat LKU (Laporan Kegiatan Usaha) setiap 6 bulan sekali
•
Mendata jumlah oli yang tersedia di kantor, yang diambil oleh supir, dan melakukan pemesanan jika oli tsb habis
•
Memesan ATK yang diperlukan oleh kantor
Operational Staff •
Melakukan reservasi ke supplier (transport, airlines, guide, hotel)
•
Membuat voucher ke supplier
•
Membuat berkas-berkas yang diperlukan untuk kegiatan tour, contohnya Surat Perintah Jalan, Program, Expense, Questioner, Instruksi Guide, dll.
•
Melakukan briefing ke guide & supir agara acara berjalan lancar
•
Mengecek laporan keuangan tour guide setelah selesai tour sebelum laporan tersebut diserahkan ke bag accounting
Operation Guide •
Membawa tamu ke tempat tujuan wisata
•
Memberikan informasi yang jelas dan bermanfaat kepada tamu tentang objek wisata yang dituju
•
Memberikan laporan ke kantor, baik dari segi operational tour berupa questioner yang telah diisi oleh tamu dan dari segi keuangan yaitu pengeluaran-pengeluaran expense selama diperjalanan
Operation Driver •
Mengendarai mobil & membawa tamu ke tempat tujuan wisata
•
Mengecek kondisi mobil sebelum dan sesudah perjalanan
•
Memberikan informasi terbaru yang diperlukan perusahaan khususnya divisi produk untuk mengembangkan produk terbaru
Sesuai dengan ITUP 2749/2008, jenis usaha PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist adalah sebagai berikut :
•
Tour Ina Leisure adalah tour operator yang bergerak dalam bidang Inbound tour (mendatangkan dan mengatur wisatawan mancanegara ke Indonesia). Umumnya perjalanan yang dilakukan adalah ke seluruh provinsi di Indonesia. Selain itu juga melayani tour bagi wisatawan Nusantara (Domestik).
•
Dokumen Bisnis dokumen disini specificnya adalah pelayanan pembuatan KITAS Lansia. Kitas adalah surat izin tinggal terbatas yang diperuntukan bagi para WNA Lansia. Syarat dan ketentuan berlaku bagi pengurusan surat izin ini. Pembuatan Kitas Lansia berlaku selama 1 tahun dan dapat diperpanjang jika masa berlakunya habis.
•
Ticketing PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist tidak melayani bisnis ticketing sebagai pendapatan utama perusahaan. Ticketing hanya sebagai ”supporting tour”, artinya jika ada tamu membeli paket tour kami akan melayani service tersebut. Selain itu bisnis ticketing dapat dilakukan kepada corporate yang sudah menjalin kerja sama dengan perusahaan.
•
Hotel Reservation Sebagai biro perjalanan umum PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist juga melayani untuk bidang akomodasi yaitu pemesanan hotel-hotel yang
diinginkan oleh pelanggannya. Reservasi hotel ini meliputi hotel yang berada di Indonesia. Struktur pengendalian manajemen dapat dapat tercemin dalam struktur organisasi yang bersangkutan. Sejalan dengan teori wewenang perusahaan barasal dari Dewan komisaris.
2 Jejaring Informasi Aktivitas PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist sebagai perusahaan pemberi jasa pelayanan wisata yang mengharuskan perusahaan untuk memiliki fasilitas dengan didukung oleh teknologi yang modern. Untuk itu PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist memerlukan wadah untuk menampung kegiatan tersebut (struktur organisasi) dalam pembuatan anggaran yang sangat memerlukan jejaringan informasi adapun untuk pemrograman dengan mengunakan jejaring informasi untuk komunikasi antar personel di PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist ataupun luar perusahaan (mitra bisnis). Jaringan informasi juga membahas cara pembayaran yang dapat dilakukan pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist kepada konsumen. Pada jaman teknologi informasi sekarang ini, jejaringan informasi yang dibangun oleh PT. Nusa Ina Leisure dengan jaringan local area network (LAN) dan wide area network (WAN) yang digunakan untuk komunikasi antar personel dalam perusahaan. Untuk menjalin kerja sama dengan pemasok, mitra bisnis dan customer.
Pelaksanaan pengembangan program ini merupakan bentuk usaha perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan dengan adanya peningkatan nilai kepercayaan pelanggan kepada perusahaan sehingga akan dapat mendukung pemasaran. Dimasa yang akan datang diharapkan perusahaan dapat meningkatkan tingkat penerapan teknologi agar dapat meningkatkan kualitas jasa pelayanan yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. Hal tersebut diharapkan akan dapat semakin meningkatkan tingkat kepercayaan pelanggan akan kualitas jasa yang diberikan perusahaan sehingga akan dapat menjaga kestabilan nilai penjualan perusahaan.
3. Sistem Penghargaan Pada PT. Nusa Ina Leisure uang adalah penghargaan penting yang sering kali dihubungankan personel, terutama pada tingkat manajer. Uang bukan satu-satunya bentuk penghargaan dan juga bukan cara yang terbaik dalam memberikan penghargaan. Sistem penghargaan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : 1. Kenaikan gaji berbasis kinerja pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist memberikan kenaikan gaji kepada personel disemua jenjang perusahaan. Kenaikan gaji ini berupa penyesuaian terhadap biaya hidup. Sisanya berupa kenaikan gaji berbasis kinerja (merit-based increases). Ini dapat ditunjukan melalui kinerja atau
pemerolehan keterampilan yang menjanjikan peningkatan kinerja perusahaan di masa depan. Kenaikan gaji di PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist hanya merupakan proporsi kecil dari gaji personel. Namun mempunyai nilai yang signifikan bagi personel. Karena kenaikan tersebut bukan hanya sekali diterima oleh mereka. Kenaikan gaji akan dinikmati oleh personel setiap bulan selama beberapa tahun mendatang, karena tidak pernah gaji di PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist mengalami penurunan. 2. Pada PT. Nusa Ina Leisure jangka pendek umumnya berupa bonus dan komisi. Yang biasanya pembayaran tunai berdasarkan atas kinerja yang diukur untuk periode satu tahun atau kurang. Pada PT. Nusa Ina Leisure penghargaan dapat dilihat pada kinerja induvidu atau kelompok seperti tim kerja, pusat laba atau perusahaan secara keseluruhannya. Adapun insetif jangka pendek pada PT. Nusa Ina Leisure yang dihitung secara langsung dengan suatu formula pendapatan atau laba sebesar 10 %. Intensif lain dapat dihitung melalui contoh sebagai berikut : pada PT. Nusa Ina Leisure dihitung bonus secara keseluruhan berdasarkan kinerja perusahaan dan kemudian ditransfer uang kedalam bonus pool, sebesar bonus tersebut. Bonus pool tersebut kemudian dibagikan kepada personel kepada induvidu berdasarkan proses pemeringkatan (rangking) personel. Di PT. Nusa Ina Leisure personel yang memiliki kinerja yang lebih baik akan mendapatkan bonus yang lebih banyak.
3.
yang terakhir yaitu bonus berupa wisata keluarga. Dimana bonus ini yaitu untuk lebih meningkatkan rasa persaudaraan antara personil dan agar lebih mengenal satu sama lain. Wisata kelurga ini juga dapat memotovasi kinerja mereka untuk lebih baik lagi. Dimana wisata ini juga untuk para atasan dapat lebih mengenal karyawan sendiri maupun kelurganya.
B.
Evaluasi Proses Pengendalian Manajemen Pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist Dalam pembahasan proses pengendalian manajemen, penulis akan membahas
suatu persatu mulai dari perumusan strategi, perencanaan strategi, penyusunan program, penyusunan anggaran, sistem implementasi sampai dengan pemantauan. Tetapi pembahasan ini tidak dapat secara detail dan persis dengan teori karena keterbatasan bahan ataupun data yang diperoleh penulis saat ini.
1. Perumusan Strategi Sebelum membuat perumusan strategi maka filosofi perusahaan sebagai landasan dapat dilihat terlebih dahulu. Filosofi perusahaan adalah “kami berkayakinan bahwa kebersamaan adalah jalan manuju kesuksesan, oleh karena itu tidak ada kesuksesan tanpa kebersamaan dan kerja keras”. Dengan filosofi ini perusahaan berusaha untuk membentuk budaya kerjasama kelompok dalam bekerja,
dengan arti bersedia memberi, menerima, dan berbagi informasi guna meningkatkan kinerja yang harmonis. Visi perusahaan adalah untuk membangun jaringan informasi produksi wisata yang memiliki keunggulan dan berkesinabungan dalam industri pariwisata. Sedangakan misi perusahaan adalah mengangkat dan memperkenalkan nama Indonesia di mata Internasional dan membuka lapangan kerja melalui kegiatan industri pariwisata. Ada dua tujuan perusahaan, yaitu jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah A. Jangka Pendek • Meningkatkan omset perusahaan. • Menambah asset perusahaan dengan melakukan peremajaan mobil. • Menambah karyawan yang professional di bidang tour & administrasi guna menguatkan dan mempersiapkan pelayanan terhadap client. • Mempersiapkan Website B. Jangka Panjang • Mencari market baru dengan melakukan mailing list ke agent-agent luar negeri bagi market/ sasaran Negara yang baru. • Melakukan penjualan via website. • Serta membantu program pemerintah dalam mengembangkan promosi parawisata
2. Perencanaan strategik PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist membuat perencanaan strategi biasanya satu tahun di muka tetapi perencanaan pembuatan strategi ini tidak kaku, artinya perencanaan strategi dapat di buat apabila adanya pertimbangan-pertimbangan yang dirasa perlu oleh perusahaan untuk membuat perencanaan strategi secepatnya. Pertimbangan-pertimbangan tersebut berasal dari perusahaan maupun dari luar perusahaan. Perencanaan strategi yang dijalankan oleh PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist ini berasal dari direktur utama selaku pimpinan tertinggi perusahaan. Setelah dibentuk perencanaan strategi tersebut lalu di delegasikan pelaksanaannya kepada departemen-departemen yang bersangkutan. Langkah strategi perusahaan untuk mendukung semua ini adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Penjualan •
Melakukan inovasi produk
•
Mengikuti pameran di dalam maupun luar negeri guna mengenalkan eksotik alam Indonesia
2. Wisata Budaya Wisata budaya ini merupakan strategi yang harus ditempuh oleh setiap inbound tour operator karena biasanya dengan strategi ini menunjukan daya tarik budaya dan alam Indonesia guna menjaring lebih banyak wisatawan mancanegara akan berkunjung ke Indonesia.
3. Service excellent dan Professional Indemnity Service excellent dan professional idemnity ini merupakan strategi yang diandalkan oleh PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist karena dengan strategi ini dapat mengcover perusahaan apabila terjadi kesalahan prosedur maka customer atau wisatawan dijamin langsung oleh lembaga yang kompeten dalam perlindungan dan kenyaman para turis dan juga servis yang begitu memuaskan karena dari awal sampai akhir para turis di jemput dan diantar sampai tujuan. Pada dasarnya strategi-strategi PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist mendukung program jangka panjang perusahaan. Meskipun demikian, perusahaan harus tetap mengkaji ulang strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dan resiko usaha yang di hadapi perusahaan sehingga dapat ditemukan alternative yang tepat. Adapun resiko yang akan di hadapi perusahaan antara lain:
4. Resiko Perusahaan a)
Persaingan Persaingan dalam dunia bisnis adalah hal yang biasa, tapi itu semua harus dilakukan secara sehat dan sportif. Yang dilakukan perusahaan adalah bagaimana cara mengatasi persaingan tersebut. Jika persaingan datang dari harga produk yang ditawarkan artinya kita harus mampu menekan biaya produksi guna menyaingi harga pesaing.
b)
Situasi Pasar Situasi pasar PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist harus tanggap dengan kebutuhan pelanggan, banyak kompetitor yang menjual harga lebih murah, tetapi service belum tentu bagus, Harga komponen tour mahal, contohnya transport, guide fee, restaurant. Menurut Penulis, perencanaan strategik yang digunakan PT. Nusa Ina Leisure
Indonesia Specialist dilakukan oleh manajemen tingkat atas dalam hal ini adalah Direktur Utama. Dengan membaca beberapa pangsa pasar, para karyawan hendaknya dilibatkan secara langsung, karena tidak hanya bekerja tetapi langsung berinteraksi dengan masyarakat luas. Untuk mengetahui kebutuhan apa yang sedang populer saat ini. Dan kemudian hal ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan strategik selanjutnya.
3. Penyusunan Program Program-program yang dibuat dibuat oleh perusahaan ada dua program produk dan kegiatan. Selain itu perusahaan juga mengadakan pengembangan produk. Program yang dimiliki oleh perusahaan untuk mendukung strategi perusahaan : A. Tours program Perusahaan ini mempunyai dua paket tour, yaitu produk wisata inbound yang terdiri dua yaitu reguler dan incentive dan outbound hanya incentive tour, manajer operasional, bersama-sama dengan general manajer
mempertimbangkan situasi keadaan daerah tujuan, selera masyarakat atau trend yang terjadi di masyarakat serta harga yang bersaing. Program disusun setelah high season dengan menghasilkan saransaran dari kordinasi tour mengenai apa yang dibacanya dari buku-buku parawisata. Selain itu perusahaan mendapatkan informasi-informasi dari luar perusahaan, biro perjalanan umum lain maupun dari internet. Dari saran-saran koordinator tour, informasi-informasi yang didapat maupun dari internet, manajer operasional mengetahui kearah mana selera masyarakat, kendalakendala apa yang ada pada program-program sebelumnya, sehingga manajer operasional dapat menyeleksi program-program tersebut. Khusus produk-produk baru maka dalam penyusunannya, manajer operasional bersama-sama dengan general manajer serta direktur umum membuat tour-tour yang belum pernah dimiliki biro perjalan lainnya, selain itu dengan mempertimbangkan saran-saran koordinator tour, manajer operasional dalam menyusun paket wisata dengan melihat input-input data dari tiap-tiap departemen, sehingga paket wisata mana yang memberikan keuntungan yang baik akan tetap dipertahankan. Setelah paket wisata itu disusun maka disetujui dan disahkan oleh general manajer. Sedangkan pada incentive, proses penyusunan program hampir sama dengan tour reguler, hanya saja tour ini dilakukan berdasarkan permintaan. Sehingga penyusunan program tour ini dapat dilaksanakan bersama dengan tour regional atau pada waktu terjadinya permintaan.
B. Program Kegiatan Perusahaan PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist program produk pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist ini meliputi sebagai berikut : 1. Program Wisata Karya Program ini adalah paket wisata dengan mengadakan studi perbandingan. Artinya selain berwisata juga untuk belajar. 2. Program Incentive Seperti biro perjalanan lainya PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist juga membuat program ini dimana suatu perusahaan yang ingin mengadakan acara ini dengan waktu dan tempat yang mereka inginkan maka PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist dapat menyiapkan segala keperluan mereka inginkan mulai dari mengurus dokumen perjalanan, reservation hotel sampai dengan tiket penerbangan. Untuk pengembangan produk lainnya Perusahaan tersebut akan melaksanakannya dengan bertahap. Sedangkan untuk program kegiatan perusahaan adalah sebagai berikut : a. Program Sumber Daya Program ini merupakan program manajer operasional, karena tugas seseorang manajer operasional dalam perusahaan ini. Dalam melakukan pengrekrutan pegawai baru yang berpengalaman sehingga akan meningkatkan penjualan baik tiket maupun paket wisata. Tetapi General Manager akan meninjau kembali apakah program tersebut saat ini belum diperkirakan, maka
bersama-sama dengan manajer dan direktur utama akan membuat program alternatif baru, yaitu : 1. Program seminar Perusahaan mengikuti seminar untuk karyawan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan guna meningkatkan pengetahuan, sehingga sebagai perusahaan pelayanan jasa dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan penjualan perusahaan. Selain itu training juga dilakukan dalam usaha untuk mengembangkan produk yang ada. Training pada unit kerja tour yaitu bagaimana unit tour mengkoordinasi suatu tour dengan acara-acara yang menarik, tempat wisata yang menarik, dan sebagainya. Training ini sangat perlu mengingat ketatnya persaingan diantara biro perjalanan umum. 2. Marketing program Pada marketing program ini perusahaan berusaha untuk meningkatkan penjualan dengan cara membuat iklan-iklan lewat internet (dunia maya), dengan cara promosi seperti ini akan lebih efektif dan efisien bagi perusahaan dalam pengeluaran budget pemasaran. Penjualan saat ini sudah cukup baik tetapi perusahaan belum optimal dalam mencapai pasar yang potensial seperti perusahaan besar lainnya. Pada saat ini penjualan cenderung pada individual market. Pelaksanaan program produk maupun program kegiatan harus selalu dievaluasi, terutama program marketing perusahaan. Karena PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist adalah perusahaan yang tengah berkembang maka usaha-usaha untuk memperkenalkannya pruduk-produk harus lebih aktif. Walaupun membutuhkan
biaya yang tidak sedikit untuk memperkenalkannya, tetapi banyak keuntungan yang akan dicapai perusahaan dimasa yang akan datang. PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist dalam menyusun suatu program mempunyai langkah-langkah pokok sebagai berikut : A. Langkah menyusun asumsi dan pedoman Penyusunan asumsi dan pedoman ini dilakukan oleh manajemen, dalam hal ini direktur utama. Dan guna untuk mengarahkan penyusunan program yang meliputi rumusan tujuan, asumsi tentang lingkungan di dalam dan luar perusahaan serta rumusan kebijakan yang harus dipatuhi dalam penyiapan program. Walaupun belum diatur secara tegas, dalam menyusun program manajer operasional sudah mempertimbangkan kondisi pasar, selera masyarakat, dan keadaan perusahaan itu sendiri. B. Langkah penyusunan rencana Berdasarkan asumsi dan pedoman, tiap-tiap departemen yang ada menyiapkan rencana mereka. Seperti halnya dalam penyusunan pedoman, penyusunan rencana, tetapi pertimbangan akhir dilakukan oleh manajemen operasional dan masing-masing departemen, dimana manajemen mempertimbangkan rencana-rencana dan saransaran secara seksama agar tidak menjadi resiko yang fatal. C. Langkah review dan pengesahaan rencana Pada tahap ini, rencana tiap departemen disampaikan manajer operasional lalu didiskusikan oleh direktur utama. Kemudian diadakan suatu revisi, bila rencana
tersebut
kurang
memadai
bagi
perusahaan.
Lalu
hasilnya
disahkan
dan
disosialisasikan kepada perusahaan. Penyusunan program tersebut diterapkan pada jangka waktu yang pendek selama + 6 bulan, jika ada yang tidak memenuhi target yang telah ditentukan maka manajer operasional yang bersangkutan bertanggung jawab. Dan melaporkan hal ini kepada direktur utama untuk diadakan peninjauan kembali. Kemudian diambil suatu kebijaksanaan dan tindakan untuk mengatasi beberapa kendala tesebut.
4. Penyusunan Anggaran Apabila dilihat dari penggelompokan jenis anggaran, maka dapat digolongkan menjadi : 1.
Anggaran pendapatan
2.
Anggaran biaya Anggaran pendapatan perusahaan diperinci dalam setiap bulan, yaitu dari
bulan pertama sampai bulan kedua belas. Hal ini sejalan dengan teori. Pendapatan banyak diterima dari kegiatan paket wisata outbound dan inbound. Selain itu pendapatan juga berasal dari penjualan voucher hotel dan dokumentasi. Dengan adanya pengembangan produk paket wisata serta program gala dinner diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Dalam penyusunan biaya operasional dan pendapatan seharusnya diperinci menurut program-program yang dijalankan perusahaan. Namun perusahaan merinci pembebanan biaya berdasarkan program sehingga manajemen tidak
mengetahui sejauh mana program dilaksanakan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukan kurangnya kegiatan evaluasi. Masing-masing departemen bertanggung jawab administratif, oleh karenanya biaya-biaya ini dapat dibedakan menjadi : a. Biaya-biaya yang secara tetap atau periodik harus dikeluarkan untuk menunjang berfungsinya suatu departemen dan aktifitas yang harus dijalankan tanpa memerlukan lagi keputusan dari atas, sedangkan yang kedua adalah kegiatan rutin yang memiliki prosedur tetap atau sudah menjadi komitmen perusahaan. b. Biaya yang bersifat tak terukur bagi departemen tersebut, masih memerlukan persetujuan atasan, tingkat aktivitas ditentukan lebih dahulu untuk selanjutnya dihitung beberapa biaya yang diperlukan. Penyusunan anggaran biaya oleh departemen didahului dulu luasnya pekerjaan yang akan dilaksanakan, kemudian ditetapkan tujuan serta evaluasi dan analisa masalah yang harus dihadapi. Maka secara tidak langsung akan memberikan ketelitian penyusunan anggaran. Menurut penulis, PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist dalam hal ini belum memperhatikan luasnya pekerjaan yang akan dilakukan karena masing-masing departemen tidak membuat rencana secara terpisah dan masih kurang evaluasi dalam hal masalah yang dihadapi karena masih mengandalkan pihak manajemen untuk menanganinya. Hal ini tentu saja dapat mengurangi efisiensi perusahaan. Pembuatan
anggaran menurut departemen masing-masing akan mempermudah pengontrolan perusahaan terhadap departemen. perusahaan membuat anggaran laba untuk jangka pendek (satu tahun) maupun jangka panjang (tiga tahun), yang merupakan gabungan antara pendapatan dan biaya serta proyeksi rugi laba perusahaan, maka manajemen dapat memproyeksikan untung rugi atau profitabilitas perusahaan. Anggaran laba dapat diproyeksikan dari anggaran pendapatan dan biaya. Anggaran laba yang dimiliki perusahaan, mengalami kenaikan pada bulan Juli sampai dengan Desember dari paket wisata yang dikarenakan liburan sekolah diluar negeri (ASIA) dan musim panas di negara-negara Eropa. Dengan adanya anggaran laba perusahaan dapat diketahui apakah realisasi pendapatan dan biaya sesuai dengan anggaran atau menyimpang dari ketentuan yang ada dan dapat diproyeksikan laba yang diinginkan oleh perusahaan. Anggaran laba sangat membantu manajemen dapat dijadikan sebagai ukuran prestasi kerja. Pembuatan anggaran laba ini juga dimasukan sebagai alat control manajemen, maka diharapkan pelaksanaan sistem pengendalian manajemen akan menjadi lebih baik. Dalam perusahaan, anggaran dilakukan secara periodik dari penyusunan anggaran dilakukan secara sistem bottom up, karena secara teori akan menjadi lebih efektif, karena dengan sistem ini akan menumbuhkan motivasi bawahan untuk bekerja sesuai dengan anggaran yang telah disetujui bersama.
5. Implementasi Dalam tahap implementasi di PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist manajemen dan karyawan melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang tercantum dengan anggaran kedalam kegiatan nyata. Oleh karena itu anggaran adalah bagian dari program dan merupakan penjabaran inisiatif dan strategik yang dipilih untuk mewujudkan sasaran strategik. Inisiatif strategik dipilih sebagai penerjemahan yang dirumuskan. Dalam perusahaan pengoperasian anggaran digunakan untuk mengukur pretasi kerja. Setelah anggaran direncanakan, lalu didelegasikan keseluruh departemen dalam perusahaan, tiap-tiap departemen mencatat hasil kerja aktual. Kemudian pada akhir periode, hasil kerja aktual disebut penyimpangan. Penyimpangan inilah yang digunakan untuk mengukur prestasi. Menurut penulis, prosedur yang dijalankan perusahaan sudah cukup baik, hanya saja perusahaan belum membagi pusat tanggung jawab. Anggaran yang terdapat pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist merupakan anggaran pendapatan dan biaya untuk tour wisata saja. Anggaran ini dibandingkan dengan realisasi selama tiga bulan, yaitu Mei s/d Juli. Penyimpangan yang terjadi pada bulan juni untuk pendapatan dari wisata adalah menguntungkan dengan membuat anggaran untuk masing-masing pusat pertanggung jawaban maka akan lebih mempermudah pelaksanaan dan pengukuran anggaran. Dengan melihat anggaran dan realisasi yang dapat dilihat dengan jelas persentase penyimpangan terjadi.
6. Pemantauan Implementasi rencana memerlukan pemantauan terhadap setiap langkah yang direncanakan perlu diukur dan memberikan pelaporan pelaksanaan yang dapat memberikan informasi bagi perkembangan perusahaan, tentang seberapa jauh target yang telah berhasil dicapai. Pada tingkat manajemen, laporan manajemen terdiri dari berbagai bidang-bidang operasional, keuangan dan sumber daya manusia yang semuanya dilaksanakan oleh manajer operasional dibantu oleh beberapa staffnya, dengan departemen terkait. Pembagian laporan atas bidang-bidang ini dapat diharapkan memudahkan perusahaan dalam melaksanakan pengendalian manajemen operasionalnya. Laporan operasionalnya menyajikan hasil-hasil yang dicapai, yaitu paket wisata inbound maupun outbound, penjualan voucher hotel dan dokumentasi. Pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist pelaporan dibuat oleh manajer operasional berupa informational report, yaitu laporan mengenai apa saja yang terjadi dan dicapai oleh perusahaan, selain itu manajer operasional pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist telah cukup baik. Karena laporan tersebut mencakup informatial report dan control report. Control report berguna dalam pengendalian operasi perusahaan dan untuk mengambil tindakan apabila terjadi penyimpangan Manajer Operasional membuat hasil penjualan setiap minggu dan bulan, sehingga Genaral Manajer dapat mengambil tidakan apabila menghadapi suatu masalah.
Laporan
ini
menyajikan
data-data
terencana
dan
data-data
aktual,
penyimpangan atas rencana anggaran dan realisasinya dianalisa permasalahan. Secara teori laporan ini adalah laporan informasional. Karena yang diberikan kepada Direktur Utama hanya berupa hasil dan dibandingkan antara hasil aktual dan data terencana. Laporan pengendalian yang bersifat keuangan disusun oleh Direktur Utama yang dibantu General Manajer. Laporan ini terperinci, selain menyusun pengendalian yang bersifat keuangan manajemen juga melakukan analisa atas penyimpanganpenyimpangan terhadap anggaran yang telah disetujui bersama. Menurut penulis, laporan ini belum dikatakan baik, karena laporan yang baik harus dikaitkan dengan tanggung jawab seseorang dan laporan harus dibandingkan antara prestasi aktual dengan standar yang direncanakan. Laporan General Manajer adalah pertanggung jawab realisasi anggaran kepada Direktur Utama. Menurut penulis seharusnya bukan General Manajer yang bertanggung jawab terhadap penggunaan biaya yang terjadi pada setiap departemen yang melaksanakan realisasi anggaran. Penanggung jawab atas penggunaan biaya tersebut adalah Manajer Operasional. Selain itu laporan general manajer tidak menyajikan data-data terencana, hanya menyajikan hasil-hasil perbandingan. Hal ini menyulitkan analisa beberapa besar pretasi yang telah dicapai oleh masing-masing departemen bekerja dibawah anggaran tanpa hasil-hasil yang ingin dicapai. Pemantauan manajemen masih kurang memadai, terutama sebagai alat evaluasi suatu fungsi. Beberapa akibat lemahnya sistem pemantauan ini antara lain,
kinerja di suatu departemen kurang memadai penyimpangan-penyimpangan kurang dapat diketahui dan kurangnya penilaian prestasi pada tiap-tiap departemen. Untuk pemantauan ini, perusahaan dapat menggunakan format anggaran yang dibandingkan dengan realisasi anggaran. Masing-masing departemen dibantu oleh manajer operasional membuat anggaran dengan realisasi yang di hasilkan. Dengan membandingkan maka akan di ketahui penyimpangan yang terjadi dan seberapa besar presentase penyimpangan tesebut. Dengan adanya format untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban akan memudahkan pihak manajemen menilai pretasi serta penyimpangan tiap-tiap departemen. Apabila perusahaan sudah membagi pusat-pusat pertanggungjawaban maka didalam pengendalian manajemen akan dapat dilaksanakan dengan baik, dan pengukuran prestasi tiap pusat pertanggungjawaban menjadi lebih baik.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai Tinjauan Terhadap Sistem Pengendalian Manajemen Pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Secara keseluruhan Sistem Pengendalian Manajemen yang telah diterapkan PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist telah berjalan dengan baik. PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist
membagi
organisasi secara fungsional yaitu dengan cara mengelompokkan induvidu-induvidu yang terlibat dalam suatu aktivitas atau beberapa aktivitas yang berkaitan dalam satu pusat tanggung jawab. Struktur organisasi Perusahaan mempunyai seseorang manajerial yang ditunjuk yaitu manajer operasional yang membawahi departemen-departemen yang ada dalam perusahaan ini. Pembagian organisasi secara fungsional akan memberikan tingkat efisiensi yang lebih besar, karena melibatkan keahlian pelaksanaan dan manajemen bidang-bidang fungsional. PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist memiliki bentuk kepemimpinan desentralisasi yaitu penyerahan wewenang dari pemimpin tertinggi kepada departemen-
departemen untuk mengurusi rumah tangganya secara induvidu. Setelah struktur telah berjalan dengan baik akan membawa perusahaan kedalam lingkungan bisnis yang penuh dengan persaingan. Lingkungan bisnis yang kompetitif memerlukan jaringan informasi. Jaringan informasi yang digunakan pada PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist yaitu local area network (LAN) dan wide area network (WAN). LAN merupakan jaringan computer yang dapat menghubungkan dari satu computer ke computer lainnya berupa data atau seperangkat lainnya dan hanya mencakup wilayah kecil. Dalam Perusahaan jaringan ini digunakan untuk berkomunikasi antara staf yang dapat memberikan informasi atau berita baru dari seorang manager yang akan menyebar ke staf lainnya dengan begitu akan lebih menghemat waktu dan biaya. Sedangkan WAN merupakan jaringan computer yang mencakup area yang besar tanpa dihubungkan lagi dengan jaringan kabel. Perusahaan menggunakan WAN untuk berkomunikasi dengan agent-agent diluar negeri. Disamping struktur organisasi dan jejaring informasi diperlukan pula alat untuk memotivasi personel untuk dalam mencapai tujuan organisasi dengan perilaku yang diterapkan oleh organisasi. Sistem penghargaan didesain untuk mengarahkan kinerja personel kesuatu hasil sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. Perusahaan mengharapkan kinerja yang dapat memberikan kontribusi untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi
yang dapat melipatgandakan kekayaan dengan mengukur keberhasilan personel. Dalam sistem penghargaan ini PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist telah menerapkan kebijakan-kebijakan yang berdampak langsung pada karyawan contohnya adanya kenaikan gaji berbasis kinerja, bonus, dan wisata keluarga. Disamping itu sistem pengendalian manajemen PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist masih terdapat sedikit kekurangan, karena kurang anak untuk setiap departemen dan terjadi rangkap pekerjaan yang seharusnya setiap staf menyelasaikan pekerjaannya sesuai dengan bidangnya masing-masing. 2. Proses Pengendalian
Manajemen yang telah diterapkan sudah baik
karena semua proses dari perumusan strategi sampai pemantauan telah dijalankan
terencana dan telah sesuai dengan prosedur-prosedur yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. •
Perumusan strategik, PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist telah memiliki filosofi visi dan misi. Perusahaan juga mempunyai dua tujuan yaitu : tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
•
Perencanaan strategik,
perusahaan membuat perencanaan strategi
selama satu tahun kedepan. Perusahaan juga mengidentifikasi resiko yang dihadapi misanya persaingan dan situasi pasar.
•
Penyusunan program, dimana perusahaan telah mempunyai dua program, yaitu program produk dan program kegiatan.
•
Penyusunan anggaran, perusahaan melakukan penyusunan anggaran yang pada dasarnya dijadikan sebagai standar pengukuran kinerja yang dicapai perusahan pada suatu periode tertentu.
•
Implementasi, pada tahap ini manajemen dan karyawan telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang tercantum dalam anggaran.
•
Pemantauan, pemantauan yang telah dilakukan perusahaan untuk membandingkan antara anggaran dan realisasi yang dihasilkan dalam suatu kegiatan.
B. Saran Ada beberapa yang harus diperbaiki oleh perusahaan yang diharapkan bisa menambah efektifitas kinerja dalam perusahaan PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist, antara lain: 1. PT. Nusa Ina Leisure Indonesia Specialist sebaiknya tetap melakukan usaha pengembangan dalam hal penerapan teknologi. Hal ini merupakan suatu faktor pentng yang akan dapat mendukung usaha perusahaan untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
2. Perusahaan sebaiknya meningkatkan kegiatan pemasaran. Dengan membuat program diskon ataupun paket keluarga diharapkan akan dapat lebih menarik perhatian masyarakat untuk berwisata. 3. Perusahaan seharusnya membuat pertanggungjawaban pada setiap departemen atau perorangan dan membandingkan antara anggaran dengan realisasi maka akan diketahui penyimpangan yang terjadi dan seberapa besar persentase penyimpangan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert. N, Dearden, John dan Bedford, Norton.M. 2002. Manajemen control system, alih bahasa Agus Maulana, Jilid I edisi 6. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Anthony, Robert N dan Govindaradjan, Vijay. 2004. Manajement control system, alih bahasa Kurniawan Tjakrawala, Jilid I. penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Anthony, Robert N dan Hermanson, Robert H. 2000. Akuntansi manajemen : Program Belajar Mandiri, Edisi 3. Penerbit Rinerka Cipta, Jakarta.
Arief Suadi, 1997, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi 1, BPFE, Jogyakarta . Hall, J.A.2001. Sistem Informasi Akuntansi.Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Krismiaji. 2002. Sistem Informasi Akuntansi, AMP YKPN, Jogyakarta.
Mulyadi, Johny.S, 2001, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen, Edisi 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Matz, Adolph. Milton, F. Usty and lowrane H. Hammen, 1998, Cost Accounting Planning amd Control. Alih bahasa Al Fonsus Sirait dan Herman Wibowo, 1996, Edisi 9, penerbit Erlangga, Jakarta.
Nugroho, W. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.
R.A. Supriyono, 2001, Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi 1, Penerbit BPFE, Jogyakarta.
DAFTAR RIWAYAR HIDUP
Nama
: MARDIAH
Tempat/tanggal lahir
: Jakarta, 12 Oktober 1986
Agama
: Islam
Nama Orang Tua
: SAININ/SAANAH
Alamat
:Jl. Raya Joglo RT.010/03 No. 42 Jakarta Barat 11640
Telepon
: 021-5840836
Pendidikan • SDI Miftahul Falah 016 Jakarta Barat
Tahun 1996-2001
• MTS N 12 Falmerah Jakarta Barat
Tahun 2001-2003
• SMU Al-Chasanah Jl. Tanjung Duren Barat Jakarta Barat
Tahun 2003-2005
• Universitas Mercu Buana Jakarta Barat
Tahun 2005-2009