TinJauan PenYeBaB keTerlamBaTan klaim Jaminan keseHaTan nasiOnal (Jkn) Pasien raWaT Jalandi rumaH sakiT PanTi WaluYO surakarTa
Budy setiawan1, Harjanti2, riyoko3 mahasiswa aPikes mitra Husada1, dosen aPikes mitra Husada karanganyar2,3
[email protected],
[email protected],
[email protected]
aBsTraCT JKN Claims Hospital Panti Waluyo Surakarta yet have speciic guidelines resulting in claims due to delay constraints is still an error occurred pengentrian patient data. The purpose of this study was to determine the causes of delay claims JKN Panti Waluyo Hospital Surakarta. The instrument of this study were interviews and observation. This type of research is descriptive method of interview and observation. Object of this research is the implementation of a claim JKN and subject of this study is the oficer responsible for the claim that there JKN Panti Waluyo Hospital Surakarta. The results showed the absence of procedures for iling a claim, so that the hospital based on the cooperation agreement between the Surakarta branch BPJS Hospital Panti Waluyo Surakarta. In the implementation is often encountered obstacles like incomplete documents and limited claims oficer. This causes a delay in iling a claim. Therefore, the hospitals need to check the ile that will be iled to claim every day in order to avoid delay claims. In addition, it is necessary to have a ixed procedure on the claim that the oficers JKN has guidelines in performing their duties and facilitate interested parties in iling a claim. Keywords : Klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pasien Rawat Jalan Literature : 7 (2006-2014) aBsTrak Pengajuan klaim JKN di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta belum memiliki pedoman khusus sehingga terjadi kendala penundaan klaim yang dikarenakan masih terjadi adanya kesalahan pengentrian data pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor penyebab keterlambatan klaim JKN di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Instrumen penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan metode wawancara dan observasi. Obyek penelitian ini adalah pelaksanaan klaim JKN dan subyek penelitian ini adalah petugas yang bertanggung jawab terhadap klaim JKN yang ada di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan belum adanya prosedur tentang pengajuan klaim, sehingga pihak Rumah Sakit berpedoman pada surat perjanjian kerjasama antara BPJS cabang Surakarta dengan Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Dalam pelaksanaannya masih sering ditemui kendala seperti dokumen tidak lengkap dan petugas klaim yang terbatas. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam pengajuan klaim.Oleh karena itu pihak rumah sakit perlu melakukan pengecekan berkas yang akan diajukan untuk di klaim setiap harinya agar tidak terjadi penundaan klaim. Selain itu perlu memiliki prosedur tetap tentang pengajuan klaim JKN agar petugas memiliki pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan mempermudah pihak yang berkepentingan dalam pengajuan klaim. Kata Kunci Kepustakaan
: Klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pasien Rawat Jalan :7 (2006-2014)
Tinjauan Penyebab Keterlambatan Klaim ... (Budy Setiawan, dkk)
43
PendaHuluan
Berdasarkan survei pendahuluan dari hasil wawancara
Mulai 1 Januari 2014 Sistem Jaminan Sosial terbaru
dengan kepala rekam medis mengatakan misal dari 50
atau Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) resmi
dokumen rekam medis terdapat 10 dokumen rekam medis
diberlakukan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai badan penyelenggaranya yang kinerjanya nanti diawasi oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional berdasarkan (DJSN) UU No 24 tahun 2011. BPJS Kesehatan adalah perusahaan asuransi yang kita
yang terjadi keterlambatan dalam pengajuan klaim JKN. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengambil judul “Tinjauan Penyebab Keterlambatan Klaim Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta”.
kenal sebelumnya sebagai PT Askes. BPJS Kesehatan merupakan program pelayanan kesehatan terbaru yang
meTOde
sistemnya menggunakan sistem asuransi. Artinya,
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif.
seluruh warga Indonesia nantinya wajib menyisihkan
Penelitian deskriptif merupakan suatu metode yang
sebagian kecil uangnya untuk jaminan kesehatan di
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gam-
masa depan.
baran atau deskripsi tentang keadaan secara objektif.
Peserta BPJS ada dua kelompok yaitu Penerima Bantuan
Dalam penelitian ini akan memberikan gambaran
Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan dan Bukan PBI Jaminan
tentang penyebab keterlambatan klaim JKN pasien rawat
Kesehatan. PBI adalah peserta jaminan kesehatan bagi fakir miskin dan orang tidak mampu sebagaimana
jalan di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. 1.
Obyek penelitian ini adalah pelaksanaan klaim
diamanatkan UU Sitem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
JKN pasien rawat jalan yang ada di Rumah Sakit
yang iurannya dibayari pemerintah sebagai peserta
Panti Waluyo Surakarta.
program jaminan kesehatan. Sedangkan peserta bukan
2.
subyek penelitian ini adalah petugas yang bertanggung
PBI terdiri atas pekerja penerima upah, bukan penerima
jawab terhadap klaim JKN pasien rawat jalan yang
upah, bukan pekerja dan anggota keluarganya. Pekerja
ada di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta.
penerima upah terdiri atas PNS, TNI, POLRI, pejabat
1.
Cara pengumpulan data
negara, pegawai pemerintah non pegawai negeri, a.
pegawai swasta dan pekerja lain yang memenuhi kriteria
Wawancara yaitu tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan
pekerja penerima upah.
atau pendapatnya mengenai suatu hal. Berdasarkan hasil informasi dari media elektronik
Dalam penelitian ini pihak yang diwawancarai
Liputan6 pada tanggal 30 april 2014 diketahui bahwa
adalah petugas piutang dan petugas rekam medis.
hampir lima bulan berlalu sejak Jaminan Kesehatan b.
Nasional (JKN) dicanangkan sebagai sistem kesehatan
pengamatan secara langsung terhadap
teranyar, ternyata masih ada sejumlah masyarakat yang
pelaksanaan klaim.
belum paham tentang JKN. Misalnya saja masalah sosialisasi untuk kepersertaan seperti salah seorang warga Toddopuli, Makassar, Syamsidar (62). Ia
Observasi yaitu pengumpulan data melalui
2.
Teknik Pengolahan data a.
Pengumpulan (collecting)
mengaku masih bingung dan belum paham bagaimana
Mengumpulkan data hasil wawancara
caranya mendaftarkan anaknya menjadi peserta BPJS
dari responden dan observasi mengenai
Kesehatan.
pelaksanaan klaim JKN rawat jalan.
44
Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.2, OKTOBER 2014
b.
k.
Edit (Editing)
entri INA CBG’s.
Mengoreksi, memperbaiki dan menyatukan data yang telah diperoleh menjadi informasi yang lebih berarti sesuai dengan tujuan
c.
Setelah dikoding kembali ke piutang untuk di
l.
Setelah di entri didapatkan tarif rumah sakit dan tarif BPJS.
penelitian.
m. Veriikator BPJS.
Memaparkan (Narasi) atau penyajian data
Dari prosedur di atas dapat disimpulkan alur
Penyajian hasil setelah pengumpulan data
pengajuan klaim sebagai berikut :
berupa narasi sehingga pembaca mudah memahami faktor penyebab keterlambatan klaim JKN pasien rawat jalan.
Hasil 1.
Penyebab keterlambatan klaim dari aspek prosedur pengajuan klaim Jkn pasien rawat jalan di rumah sakit Panti Waluyo surakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas piutang dapat diketahui bahwa di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta belum memiliki prosedur tertulis tentang pengajuan klaim JKN pasien rawat jalan. Sehingga prosedur dalam pengajuan klaim berpedoman pada surat perjanjian kerjasama antara BPJS cabang Surakarta dengan Rumah Sakit Panti Waluyo Surkarta. Jadi prosedur pengajuan klaim JKN pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta adalah sebagai berikut : a.
Pasien datang membawa kartu BPJS dan surat rujukan.
b.
Pasien mendaftar di bagian pendaftaran.
c.
Setelah pasien mendaftar dibuatkan Surat Eligibilitas Peserta (SEP).
d.
Pasien diperiksa dokter yang di tuju.
e.
Setelah diperiksa mendapatkan resep dari dokter.
f.
Dokter membuat surat rujuk balik.
g.
Pasien ke bagian farmasi.
h.
Pasien mendapat biaya farmasi.
i.
Berkas kembali ke kasir.
j.
Berkas ke rekam medis untuk mendapatkan kode diagnosa.
Gambar 4.1Alur Pengajuan Klaim
Tinjauan Penyebab Keterlambatan Klaim ... (Budy Setiawan, dkk)
45
Berdasarkan hasil observasi dari prosedur diatas
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
masih ditemui penyebab keterlambatan klaim JKN
rekam medis di Rumah Sakit Panti Waluyo
pasien rawat jalan diantaranya sebagai berikut :
Surakarta dapat diketahui terdapat beberapa
a.
faktor penyebab keterlambatan klaim dari aspek
Faktor ruang rekam medis
kelengkapan dokumen di bagian rekam medis. Jadi
Ruang rekam medis terpisah dengan gedung
faktor penyebab keterlambatan klaim dari aspek
rumah sakit.
kelengkapan dokumen berdasarkan wawancara b.
Faktor geograi
adalah sebagai berikut :
Air dan debu merupakan instrument yang dapat menyebabkan rusaknya sebuah dokumen.
2.
a.
Tidak ada tanda tangan dokter
b.
Tulisan dokter tidak terbaca
c.
Tidak ada kode diagnosa penyakit
Sedangkan berdasarkan hasil observasi diketahui
Penyebab keterlambatan klaim dari aspek syarat pengajuan klaim Jkn pasien rawat jalan di rumah sakit Panti Waluyo surakarta.
bahwa faktor penyebab keterlambatan klaim dari aspek kelengkapan dokumen diantaranya sebagai
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas
berikut :
piutang dapat diketahui bahwa syarat yang
a.
digunakan dalam pengajuan klaim JKN pasien
Banyaknya pasien JKN pasien rawat jalan dan petugas klaim terbatas
rawat jalan adalah : a.
Kartu BPJS
PemBaHasan
b.
Surat rujukan
1.
c.
Surat Eligibilitas Peserta (SEP)
d.
Billing pembayaran
Dari syarat pengajuan klaim diatas masih ditemui kendala pada pasien yang lupa membawa kartu BPJS. Sehingga pasien di anggap pasien umum atau bukan peserta BPJS.
Penyebab keterlambatan klaim dari aspek prosedur pengajuan klaim Jkn pasien rawat jalan di rumah sakit Panti Waluyo surakarta. Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta belum memiliki prosedur tetap tentang pengajuan klaim. Sehingga dalam pengajuan klaim berpedoman pada surat perjanjian kerjasama antara BPJS cabang Surakarta dengan Rumah Sakit Panti Waluyo
3.
46
Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta merupakan
Surakarta. Untuk itu diharapkan supaya prosedur
fasilitas kesehatan kedua, jadi ketika pasien
pengajuan klaim segera disahkan agar ada bukti
berobat wajib membawa surat rujukan kecuali
tertulis untuk pelaksanaan pengajuan klaim di
pasien emergency.
Rumah Sakit yang bersangkutan.
Dalam pengajuan klaim ini pihak rumah sakit
Dalam pelaksanaan pengajuan klaim tersebut
melakukannya dengan cara kolektif. Jadi dalam
masih ditemukan kendala dalam pengembalian
satu bulan sekali pihak rumah sakit mengirimkan
dokumen dari rekam medis ke bagian piutang.
klaimnya ke BPJS.
Diantaranya yaitu sebagai berikut :
Penyebab keterlambatan klaim dari aspek kelengkapan dokumen pengajuan klaim Jkn pasien rawat jalan di rumah sakit Panti Waluyo surakarta.
a.
Faktor ruang rekam medis Ruang rekam medis terpisah dengan gedung rumah sakit, hal ini tentu menjadi
Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.2, OKTOBER 2014
penghambat ketika petugas mengantarkan
Penyebab keterlambatan klaim dari aspek
dokumen dari rekam medis ke poli ataupun
kelengkapan dokumen pengajuan klaim JKN
piutang. Ruang rekam medis seharusnya
pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Waluyo
dekat dengan tempat pendaftaran agar
Surakarta adalah sebagai berikut :
mempercepat distribusi dokumen rekam medis dan pelayanan yang efektif untuk pasien.
a.
Tidak ada tanda tangan dokter Tanda tangan dokter berfungsi sebagai bukti
b.
Faktor geograi
otentik bahwa dokter pernah melakukan
Hujan dan debu adalah suatu instrumen
tindakan/perawatan yang tertulis pada
yang dapat merusak dokumen rekam medis.
dokumen pasien yang bersangkutan, sehingga
Sehingga dua hal tersebut harus dihindarkan
ketika terjadi hal yang tidak diinginkan bisa
dari dokumen rekam medis. Hal ini lah
dimintai pertanggungjawaban. Dokumen
yang menjadi kendala di Rumah Sakit Panti
tidak bisa diproses kalau belum ada tanda
Waluyo Surakarta, karena gedung rekam
tangan dokter yang bertanggung jawab.
medis terpisah dari gedung rumah sakit, maka jika sedang hujan atau terjadi bencana seperti
b.
Tulisan dokter tidak terbaca Dokter seringkali tidak jelas dalam penulisan
hujan abu karena gunung meletus, petugas
diagnosa penyakit, sehingga menyulitkan
harus menunggu sampai hujan reda.
petugas koding dalam menentukan kode
2.
Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya
diagnosa tersebut. Dokumen yang belum
lokasi ruang rekam medis ditinjau ulang agar
mendapatkan kode diagnosa tidak bisa
menjadi satu dengan gedung rumah sakit. Hal
diproses untuk klaim. Hal ini bisa dibuktikan
ini untuk mengatasi eisiensi waktu dalam
ketika petugas mengentri data pasien, biaya
prosedur pengajuan klaim.
perawatan dan pelayanan akan muncul ketika
Penyebab keterlambatan klaim dari aspek syarat pengajuan klaim Jkn pasien rawat jalan di rumah sakit Panti Waluyo surakarta.
data yang dimasukan adalah kode diagnosis. c.
Tidak ada kode diagnosa penyakit Dengan belum adanya kode diagnosa
Kartu BPJS merupakan salah satu syarat yang
penyakit maka tidak bisa diklaim, karena
digunakan untuk pengajuan klaim, tapi masih
kode berfungsi untuk menyeragamkan antara
ditemukan pasien yang lupa membawa kartu BPJS,
satu rumah sakit dengan rumah sakit lainya
pasien rawat jalan mendapatkan perawatan cuma
tentang besarnya biaya yang harus dibayarkan
sehari sehingga pasien tersebut di anggap pasien
untuk diagnosa pasien, Dan ketidak akuratan
umum. Hal ini karena pasien rawat jalan peserta
kode bisa menyebabkan biaya klaim tidak
BPJS wajib membawa kartu BPJS ketika berobat,
sesuai dengan ketentuan biaya yang harus
dan pasien juga wajib membawa surat rujukan
dibayarkan.
karena Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta merupakan fasilitas kesehatan kedua.
d.
Banyaknya pasien JKN pasien rawat jalan dan petugas klaim terbatas
3.
Penyebab keterlambatan klaim dari aspek kelengkapan dokumen pengajuan klaim Jkn pasien rawat jalan di rumah sakit Panti Waluyo surakarta.
Dengan banyaknya pasien berarti banyak juga dokumen yang harus diolah dan kemudian di ajukan untuk klaim, hal ini membutuhkan
Tinjauan Penyebab Keterlambatan Klaim ... (Budy Setiawan, dkk)
47
waktu yang cukup lama karena petugas
Syarat yang digunakan untuk pengajuan klaim JKN
klaim terbatas. Rata-rata kunjungan pasien
antara lain :
rawat jalan perhari mencapai 473 pasien.
a.
Kartu BPJS
Sedangkan jumlah petugas piutang di rumah
b.
Surat rujukan
sakit hanya ada 1 petugas dengan jam kerja
c.
Surat Elegibilitas Peserta (SEP)
7 jam. Hal ini tentu menyebabkan beban
d.
Billing pembayaran
kerja petugas menjadi lebih tinggi. karena
3.
Penyebab keterlambatan klaim dari sapek
dalam satu hari dengan jam kerja yang 7 jam
kelengkapan dokumen pengajuan klaim adalah :
itu petugas mampu menyelesaikan dokumen
a.
Tidak ada tanda tangan dokter
sejumlah rata-rata 150 dokumen. Sehingga
b.
Tulisan diagnosa dokter tidak terbaca
c.
Tidak ada kode diagnosa penyakit
d.
Banyaknya pasien JKN dan Petugas klaim
untuk menyelesaikan 473 dokumen pasien, petugas yang dibutuhkan sekitar 3 petugas. Solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi hal
terbatas
tersebut yaitu dengan melakukan penambahan petugas di bagian piutang agar beban kerja dapat berkurang dan pengolahan dokumen bisa selesai tepat waktu.
simPulan 1.
Prosedur rumah sakit tentang pengajuan klaim
Nasional. Jakarta : BPJS ____. 2014b. Hak dan Kewajiban Peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta : BPJS Departemen Kesehatan Republik Iindonesia. 2006.
pengajuan klaim berdasarkan surat perjanjian
Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur
kerjasama antara BPJS cabang Surakarta dengan
Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta
Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta.
: Depkes RI
pengajuan klaim adalah a.
Faktor gedung rekam medis
b.
Faktor geograi
Penyebab keterlambatan klaim dari aspek syarat pengajuan klaim JKN pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta Penyebab keterlambatan klaim dari aspek syarat pengajuan klaim diantaranya adalah pasien lupa membawa kartu BPJS dan surat rujukan.
48
BPJS. 2014a. Kepesertaan Jaminan Kesehatan
JKN pasien rawat jalanbelum ada sehingga dalam
Penyebab keterlambatan klaim dari aspek prosedur
2.
daFTar PusTaka
__________. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.269/PERMENKES/PER/III/2008. Pengertian Rekam Medis. Jakarta: Depkes RI. Notoadmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. __________. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. UU RI No 24. 2011. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Jakarta : BPJS
Jurnal Rekam Medis, ISSN 1979-9551, VOL.VIII.NO.2, OKTOBER 2014