TINJAUAN KASUS
Pengkajian dilakukan pada tanggal 21 Mei 2011 – 23 Mei 2011 diruang Mawar RSUD Dr. H. SOEWONDO KENDAL.
A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada tanggal 21 Mei 2011 pukul 08.30 wib di ruang Mawar RSUD dr. H. SOEWONDO KENDAL. Dan diperolah data sebagai berikut : 1. Biodata Identitas klien : Nama Ny N, umur 20 tahun, jenis kelamin perempuan, suku bangsa jawa/WNI, sudah nikah, agama islam, pendidikan ahkir SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, alamat tosari RT 02/RW 03 Brangsong Kendal, tanggal masuk 19 mei 2011, nomer register 25 85 64 dengan Diagnose Medis Post Seksio Sesaria Indikasi Ketuban Pecah Dini . Identitas penanggung jawab : Nama Tn H, umur 26 tahun, jenis kelamin laki-laki, pendidilan ahkir S1 Tekhnik Mesin, pekerjaan swasta, hubungan dengan klien adalah suaminya.
2. Riwayat kesehatan a. Keluhan utama Klien mengatakan nyeri pada area abdomen post section caesaria, nyeri bertambah jika bergerak / melakukan aktifitas yang berlebihan dengan skala nyeri 7, nyeri hilang timbul dan rasanya seperti berdenyut - denyut. b. Riwayat kehamilan Kehamilan dengan G1 P0 A0 ( kehamilan pertama belum pernah abortus). Klien mengatakan sering memeriksakan kehamilannya secara teratur sebulan sekali ke Bidan setempat. Pada kehamilan trimester pertama klien mengalami mual dan muntah, namun hal itu bisa diatasi oleh klien. Pada trimester kedua klien tidak mengalami gangguan pada kehamilannya. Pada minggu ke 38 pasien mengeluarkan air dari jalan lahir seperti air kencing, oleh keluarga dibawa ke bidan setempat, tetapi oleh bidan kemudian pasien dibawa ke Rumah Sakit Soewondo Kendal karena mengalami ketuban pecah dini dan pada tanggal 19 Mei 2011 jam 09.00 telah dilakukan partus percobaan namun gagal sehingga pada tanggal 20 Mei 2011 dilakukan tindakan operasi sectio caesarea dengan indikasi ketuban pecah dini dengan anastesi spinal pada jam 11.00 dan selesai pada jam12.30. c. Riwayat penyakit dahulu Klien tidak mempunyai riwayat penyakit menular dan saat hamil klien selalu kontrol kehamilanya dibidan setempat. Keluarga klien tidak
mempunyai riwayat penyakit menular namun ibu klien menderita hipertensi. d. Riwayat persalinan Pada saat dikaji tanggal 21 Mei 2011 klien berada di ruang Mawar keadaan ibu pasca persalinan sectio caesaria dengan kondisi lemah, terpasang infus 20 tetes / menit ditangan sebelah kiri dan terpasang DC warna kuning jernih dan volume 500 cc. Terdapat luka insisi sectio caesaria sepanjang 10 cm dan ± 2 cm diatas simfisis pubis terbalut kassa jenis anastesi lokal. Dan pengukuran tanda – tanda vital TD : 120/80 mmHg, Nadi : 88 x / menit, Suhu : 36,5°C, RR : 24 x / menit. Dan saat ini klien melahirkan anak pertamanya yang baru berumur 1 hari dengan kondisi baik berat badan bayi 3500 gr, panjang 50 cm, lingkar kepala 33cm, lingkar dada 33cm, reflek isap bayi cukup kuat, bayi dipisahkan dengan orang tua atau tidak rawat gabung. e. Riwayat haid / menstruasi Klien pertama kali haid pada umur 13 tahun, dengan sirkulasi haid 28 hari lamanya 7 hari, klien merasakan nyeri pada haid pertama warna darah merah tua. f. Riwayat KB Klien mengatakan akan menggunakan jenis KB suntik karena klien ingin menyusui anaknya secara eksklusif. Rencana klien ingin mempunyai anak kira-kira 5 tahun lagi.
3. Pola kesehatan fungsional a. Pola presepsi dan pemeliharaan kesehatan klien menganggap bahwa kesehatan itu penting sehingga klien menjaga kesehetanya. Klien merasa senang sekali atas kehamilanya ini. Untuk menjaga kehamilanya, klien kontrol kehamilanya di bidan dan menjaga pola makanya. Klien tidak minum alkohol, tidak mengkosumsi jamu, tidak merokok, klien mengkonsumsi vitamin. b. Pola nutrisi dan metabolik Pola makan klien sebelum di rawat tidak ada masalah, klien makan 3x sehari dengan porsi makan habis jenis makanan nasi, sayur lauk pauk dan buah- buahan. Saat dirawat klien makan 3 x sehari dengan porsi makan habis jenis makananya bubur. Klien tidak mengalami mual atau muntah. Pola minum klien sebelum dirawat, klien minum 7-8 gelas per hari dengan perbandingan 5 gelas air putih, 2 gelas susu dan 1 gelas teh. Saat di rawat klien minum 5-6 gelas perhari dengan perbandingan 3 gelas air putih, 2 gelas susu dan 1 gelas teh. c. Pola eliminasi Klien sebelum di rawat klien BAB 1x per hari pada pagi hari dan BAK 4-5 x sehari warna kuning jernih, pada saat dirawat klien belum BAB setelah operasi SC namun 1 hari setelah SC klien sudah dapat BAB 1x sehari. klien juga di pasang kateter dengan jumlah per hari 2000 ml warna kuning jernih.
d. Pola aktivitas Klien sebelum dirawat klien sebagai ibu rumah tangga biasa, klien jarang melakukan olah raga karena takut keguguran, saat dirawat klien tidak banyak bergerak karena perutnya terasa nyeri sekali untuk bergerak. Dalam perawatan diri klien banyak meminta bantuan keluarganya dan perawat. e. Pola istirahat Klien sebelum sakit tidak ada masalah dalam pola istirahatnya. 6-8 jam perhari mulai tidur sekitar jam 22.00, saat dirawat klien mengalami kesulitan untuk tidur karena merasakan nyeri di perutnya tidur 5-6 jam per hari. f. Pola persepsi dan kognitif Klien tidak mempunyai keluhan sensori, semua dalam keadaan bagus, klien juga masih ingat kronologis sampai di bawa di rumah sakit. Pola kognitif klien mengatakan tidak tahu cara melakukan perawatan payudara, klien juga mengeluh nyeri dengan Paliative ( P ) : yang meningkatkan nyeri adalah jika bergerak, Qualitatif ( Q ) : nyeri dirasakan kurang lebih 5-10 menit rasanya seperti berdenyut-denyut, Regio ( R ) : lokasi nyeri di abdomen bekas insisi SC, Scale ( S ) : kien mengatakan skala nyeri 7, Time ( T ) : keluhan dirasakan jika bergerak dan seperti berdenyut denyut. g. Pola hubungan dengan orang lain
Saat pengkajian klien sangat kooperatif, klien dimata keluarga sangat baik. mudah bergaul dengan tetangga. Hubungan dengan suami sangat harmonis, hubungan dengan teman sekamar sangat baik, dengan perawat pun sangat kooperatif. h. Pola reproduksi Klien hamil baru pertama kali dan klien sangat senang mempunyai anak. Klien menggunakan jenis KB suntik. i. Presepsi diri dan konsep diri 1) Harga diri : klien mengatakan merasa sangat senang karena telah dikaruniai seorang anak perempuan 2) Identitas diri : klien mengatakan dia adalah anak pertama dari 3 bersaudara, klien mengakui berjenis kelamin perempuan, klien tidak mempunyai masalah / menolak dengan jenis kelaminnya, dia merasa
puas
sebagai
seorang
perempuan,
klien
mampu
menyebutkan nama, alamat dan seterusnya (identitas dirinya). 3) Peran diri : klien mengatakan merasa senang sekali dan akan berusaha menjadi ibu yang baik dari anaknya. 4) Ideal diri : Klien mengatakan bahwa harapannya sekarang adalah agar cepat sembuh sehingga bisa berkumpul dengan keluarga dan ingin segera merawat anaknya. 5) Gambaran diri : klien mengatakan merasa puas dengan dirinya. j. Pola mekanisme koping
Klien saat mendapatkan masalah selalu di selesaikan bersama suaminya jika keduanya tidak dapat menyelesaikan baru meminta pertolongan keluarga terutama ayah dan ibunya
k. Pola nilai kepercayaan dan keyakinan Sumber kekuatan klien adalah Allah SWT dan dirinya. Klien sangat taat beribadah baik sebelum dirawat maupun saat dirawat. Klien juga mensyukuri karena telah dipercayai untuk menjadi orang tua.
4. Pengkajian Fisik Ibu a. Penampilan atau keadaan umum: Klien tampak lemah b. Tingkat kesadaran : Composmentis dengan GCS 15 dengan E4 M6 V5 ( klien dapat membuka mata dengan spontan, klien dapat melakukan aktifitas sesuai perintah dan kata-kata jelas ) c. TTV: TD 120/80 mmHg, nadi 88 x/menit teratur, suhu 36,50C, RR 24 x/menit, d. Antropometri: Tinggi badan 150 cm, berat badan sekarang 55 saat hamil 66kg. e. Kepala : tidak ada luka, bentuk mesosepal
Rambut bersih warna hitam lurus panjang, mata tidak anemis simetris tidak ada secret. Hidung tidak ada napas cuping hidung tidak ada secret, telinga simetris bersih tidak ada luka, mulut agak bau. f. Leher dan tenggorokan Tidak ada luka, tidak ada nyeri telan, tidak ada pembesaran tonsil.
g. Dada dan thorak 1) Jantung Inspeksi
:IC tak tampak
Palpasi
: IC teraba di SIC ke 5
Perkusi
: konfigurasi dalam batas normal,
Auskultasi
: Suara jantung S1 S2 tidak ada galop dan mur-mur
2) Paru- paru: Inspeksi
: pergerakan paru simetris
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan
Perkusi
: bunyi sonor
Auskultasi
: tidak ada whezzing atau ronchi.
3) Payudara Payudara teraba kencang dan ASI keluar sedikit, klien mengatakan tidak tahu cara merawat payudara. h. Abdomen
Terdapat luka post seksio sesaria, luka tertutup, disekitar plester bersih, tidak mrembes, tidak ada massa, ada nyeri tekan, TFU 2 jari di bawah pusat i. Genetalia Tidak ada luka, lochea rubra pembalut penuh darah merah dan lendir, penggantian sekitar pembalut 3 x sehari, terpasang kateter. j. Ekstermitas Klien terpasang infuse RL 20 tpm di tangan sebelah kiri daerah tusukan bersih, tidak bengkak dan tidak merah, ada luka post SC.
5. Pemerisaan penunjang Laboratorium dilakukan pada tanggal 21 mei 2011. Darah rutin hemoglobin 14,5g/dl ( normal 12,00-16,00), leukosit 7500/mm3 ( normal 4000-11000), trombosit 209000/mm3 ( normal 100000-450000), hematrokit 42,7 % (normal 35-47), hitung jenis: esinofil 1,1% (normal 0-5), basofil 0,7% (normal 0-2), N segmen 64,9% (normal 33-66), limfosit 28,2% (normal 22-40), monosit 7,1% (normal 2-8), LED 54 mm/jam (normal 0-20), eritrosit 4,36 juta/UL (normal 3,6-5,8 juta).
6. Therapy Therapy tanggal 21 mei 2011 Injeksi Taxegram 3 x 1 gram, Tramadol 3 x 1 ampul (drip).
B. ANALISA DATA Tanggal
Data
Problem
Etiologi
21.05.2011 DS: klien mengeluh nyeri pada luka post op SC, nyeri seperti berdenyut denyut, klien juga mengatakan badan lemah. DO: Ada luka post seksio sesaria di abdomen klien saat dikaji tampak meringis kesakitan, P: yang meningkatkan nyeri adalah jika bergerak, Q: nyeri dirasakan kurang lebih 5-10 menit rasanya seperti berdenyut-denyut, R: lokasi nyeri di abdomen bekas insisi SC, S: kien mengatakan skala nyeri 7, T: keluhan dirasakan jika bergerak dan seperti berdenyut denyut. 21.05.2011 DS: klien mengatakan payudaranya kenceng dan ASI nya keluar sedikit. Klien mengatakan jika bayinya minumnya tidak terlalu sering. Dan klien juga mengatakan tidak tahu cara merawat payudara. DO: payudara teraba tegang, bayi di pisahkan dengan orang tua. Dan reflek isapnya cukup kuat.
Gangguan rasa nyaman: Nyeri
Diskontiunitas jaringan sekunder akibat pembedahan
Tidak efektifnya laktasi
Kurang pengetahuan
21.05.2011 DS: klien mengatakan nyeri pada luka post SC, klien mengatakan jika bergerak timbul rasa nyeri, klien juga mengatakan badanya masih
Intoleransi aktivitas
Diskontiunitas jaringan sekunder akibat pembedahan
lemas. Klien mengatakan sulit untuk beraktivitas DO: klien masih meminta bantuan dalam beraktivitas. klien juga terlihat masih lemas dan hanya berdiam ditempat tidur. 21.05.2011 DS: klien mengeluh nyeri pada luka post SC dengan indikasi ketuban pecah dini klien mengatakan tidak mual dan tidak mutah. Klien mengatakan makan 3 x sehari dengan bubur dan minum sekitar 5-6 gelas blimbing DO: Klie tampak lemah, ada luka post SC dengan luka tertutup bersih, terpasang infus RL di tangan sebelah kiri, terpasang kateter, TD 120/80, suhu 36,50C, nadi 88x/menit, RR 24x/menit. Leukosit 7500 mm/3
Resiko infeksi
Peningkatan kerentanan tubuh terhadap bakteri sekunder pembedahan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan diskontiunitas jaringan sekunder akibat pembedahan yang ditandai dengan DS: klien mengeluh nyeri pada luka post op SC, nyeri seperti berdenyut denyut, klien juga mengatakan badan lemah. DO: klien saat dikaji tampak meringis kesakitan, P: yang meningkatkan nyeri adalah jika bergerak, Q:
nyeri dirasakan
kurang lebih 5-10 menit rasanya seperti berdenyut-denyut, R: lokasi nyeri di abdomen bekas insisi SC, S: kien mengatakan skala nyeri 7, T : keluhan dirasakan jika bergerak dan seperti berdenyut denyut.
2. Tidak efektifnya laktasi berhubungan dengan kurang pengetahuan ditandai dengan DS: klien mengatakan payudaranya kenceng dan ASI nya keluar sedikit. Klien tidak tahu cara merawat paayudara. Klien mengatakan DO: payudara teraba kencang. Isapan bayi cukup kuat. 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan diskontiunitas jaringan sekunder akibat pembedahan di tandai dengan DS: klien mengatakan nyeri pada luka post SC, klien mengatakan jika bergerak timbul rasa nyeri, klien juga mengatakan badanya masih lemas. DO: klien masih meminta bantuan dalam beraktifias, klien juga terlihat masih lemas dan hanya berdiam ditempat tidur 4. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan tubuh terhadap bakteri sekunder pembedahan yang di tandai dengan DS: klien mengeluh nyeri pada luka post SC, klien mengatakan tidak mual dan muntah. DO: ada luka post SC dengan luka tertutup, disekitar plaster bersih, terpasang infus RL di tangan sebelah kiri, terpasang kateter, TD 120/80 mmHg, suhu 36,50C, nadi 88x/menit, RR 24x/menit, leukosit 7500 mm/3
D. INTERVENSI Nama
: Ny N
No CM
: 25 85 64
No DX I
Tanggal/ jam 21.05.11 J. 09.00 SC Hari ke-1
II
21.05.2011 J. 09.00 SC hari ke- 1
III
21.05.2011 J. 09.00 SC hari Ke-1
Tujuan dan kreteria hasil
Rencana / intervensi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam dengan tujuan nyeri berkurang. Kriteria Hasil : a. Klien mengungkapkan nyeri berkurang / hilang b. Klien tampak rileks dan ekspresi wajah tenang c. Skala nyeri 0 - 3 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 15 menit dengan Tujuan yang ingin dicapai adalah laktasi efektif kriteria hasil : pasien mampu mendemonstrasikam cara perawatan payudara, ASI keluar, mammae tidak bengkak. Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dapat meningkatkan dan melakukan aktifitas sesuai kemampuan tanpa disertai nyeri Kriteria Hasil : Klien dapat mengidentifikasikan faktor-faktor yang menurunkan toleransi aktifitas.
a. Tentukan karakteristik dan lokasi ketidaknyaman b. Anjurkan penggunaan teknik pernafasan dan relaksasi dan distraksi c. Anjurkan ambulasi dini d. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi
a. Kaji isapan bayi b. Ajarkan klien untuk melakukan breast care c. Anjurkan klien untuk memberikan asi esklusif d. Ajarkan bagaimana cara meremas, menyimpan mengirim dan memberikan asi dengan aman
a. Kaji respon klien terhadap aktifitas b. Anjurkan klien untuk istirahat c. Bantu dalam pemenuhan aktifitas sehari-hari sesuai kebutuhan d. Tingkatkan aktifitas secara bertahap
IV
21.05.2011 J 09.00 SC hari ke-1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam dengan tujuan infeksi tidak terjadi. Kriteria Hasil : a. Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor dan fungsio laesa) b. Tanda-tanda vital normal terutama suhu (36-370C)
a. Monitor tanda-tanda vital b. Kaji luka pada abdomen dan balutan c. Menjaga kebersihan sekitar luka dan lingkungan klien, rawat luka dengan teknik aseptik. d. Kolaborasi pemberian antibiotik
E. IMPLEMENTASI Nama
: Ny N
No CM
: 25 85 64
No DX I
Tanggal / Jam 21.05.11 J. 10.00 SC hari ke-1
I
21.05.11 J.10.00 SC hari ke-1
Imlementasi Mengkaji karakteristik nyeri klien
Mengajarkan relaksasi “ tarik nafas dalam”
Respon kilen Subyektif: klien mengatakan nyeri di daerah abdomen bekas luka post SC Obyektif: Klien terlihat meringis kesakitan, P: yang meningkatkan nyeri adalah jika bergerak, Q: nyeri dirasakan kurang lebih 5-10 menit rasanya seperti berdenyut-denyut, R: lokasi nyeri di abdomen bekas insisi SC, S: kien mengatakan skala nyeri 7, T : keluhan dirasakan jika bergerak dan seperti berdenyut. Subyektif: Klien mengatakan nyerinya sudah berkurang Obyektif: klien terlihat sudah rileks, wajah tidak meringis lagi
TT
I
21.05.11 J.11.30 SC hari ke-1
II
21.05.11 J 10.30 SC hari 1
II
21.05.11 J 10.30 SC hari ke- 1
II
21.05.11 J 10.30 SC hari ke- 1
II
21.05.11 J. 10.30 SC hari ke- 1 21.05.11 J.12.30 SC hari ke-1
III
III
21.05.11 J. 12.30
Memberikan obat Tramadol 3 x 1 Ampul (drip)
Subyektif: klien mengatakan sekarang sudah nyaman Obyektif: Obat masuk, tidak ada keluhan gatal-gatal, klien terlihat lebih nyaman Mengkaji pengetahuan Subyektif: klien tentang cara Klien mengatakan belum perawatan payudara dan tahu cara perawatan mengkaji isapan bayi payudara, klien mengatakan bayinya minum ASI nya tidak terlalu sering. Obyektif: Klien terlihat malu saat menjawab. Memberi pendidikan Subyektif: kesehatan tentang breast klien mengatakan mau care untuk di beri pendidikan kesehatan tentang breast care Obyektif: klien dan suaminya terliat semanagat untuk mendengarkan Memotivasi klien untuk Subyektif: mempraktekanya klien mengatakan sanggup untuk melakukanya Obyektif: klien terlihat semanagat Menganjurkan klien untuk Subyektif: menyusui bayinya dengan klien mengatakan “ya” ASI obyektif: klien terlihat semangat Memotivasi dan melatih Subyektif: klien untuk mobilisasi klien mengatakan mau bertahap (miring kanan untuk melakukanya kiri) Obyektif: klien sudah terihat mencoba untuk miring kanan dan kiri Menganjurkan klien untuk Subyektif: istirahat setelah latihan klien mengatakan senang
SC hari ke- 1 III
21.05.11 J 08.00 SC hari ke- 1
Menyiapkan air hangat untuk sibinan/ mandi
IV
21.05.11 J 09.00 SC hari ke- 1
Mengkaji kondisi umum dan TTV
IV
22.05.11 J 10.00 SC hari ke-2
Mengkaji luka post SC
IV
22.05.11 J 10.30 SC hari ke-2
Mengkaji daerah tusukan infuse dan selang pada kateter
IV
22.05.11 J 10.30 SC hari ke-2
Membersihkan selang kateter
IV
22.05.11 J 10.30 SC hari ke- 2
sekali Obyekttif: klien terlihat rileks Subyektif: klien mengatakan “nanti biar suami saya yang melakukan” Obyektif: klien terlihat lebih nyaman Subyektif: klien mengatakan badanya masih lemas Obyektif: klien terlihat masih lemas dengan TD 120/80 mmHg, suhu 36,50C, nadi 88x/menit, RR 24x/menit Subyektif: klien mengatakan masih nyeri pada luka post SC Obyektif: balutan luka post SC tidak kotor, warna kulit sekitar luka tidak merah. Subyektif: klien mengatakan daerah tusukan infuse tidak nyeri dan tidak gatal Obyektif: daerah tusukan infuse bersih dan warna kulit tidak merah, selang kateter agak kotor
Subyektif: klien menagatakan lebih nyaman Obyektif: selang sudah bersih, dan terlihat lebih nyaman lagi. Memberikan terapi Subyektif: Taxegram 3 x 1 gram (IV) klien mengatakan tidak ada keluhan lagi selain nyeri Obyektif:
Obat sudah masuk, tidak ada tanda-tanda alergi. klien terlihat nyaman. Subyektif: klien mengatakan nyerinya sudah berkurang Obyektif: klien terlihat sudah rileks, skala nyeri 3.
I
22.05.11 J. 11.00 SC hari ke-2
Mengkaji kembali karakteristik nyeri
I
22.05.11 J 11.00 SC hari ke-2
Memotivasi klien untuk melakuakan tehnik relaksasi jika nyerinya masih muncul
Subyektif: klien mengatakan “ nanti saya akan menggunakanya jika masih terasa nyeri”Ya Obyektif: klien terihat lebih rileks lagi
II
23.05.11 J 08.00 SC hari ke-3 22.05.11 J 10.00 SC hari ke-2
Memotivasi klien untuk melakukan breast care di rumah
Subyektif: klien mengatakan “Ya” Obyektif: klien terlihat semangat Subyektif: Klien mengatakan ya nanti saya coba Obyektif: Klien sudah terlihat mencoba untuk jalan ke kamar mandi
IV
22.05.11 J 08.30 SC hari ke-3
balutan post op SC hari ke- 3
IV
23.05.11 J. 08.00 SC hari ke-3
III
Memotivasi dan melatih klien untuk mobilisasi bertahap (jalan- jalan)
Subyektif: klien mengatakan agak sakit Obyektif: luka tidak ada puss, luka bersih, warna tidak merah Menganjurkan klien untuk Subyektif: kontol luka post SC di klien mengatakan “Ya” bidan Obyektif: klien terlihat semangat
F. EVALUASI Nama
: Ny N
No CM
: 25 85 64
No Tanggal/ DX Jam I 23.05.11 J 08.00 SC hari ke-3
II
23.05.11 J 08.00 SC hari ke-3
III
23.05.11 J 08.00 SC hari ke-3
IV
23.05.11 J 08.00 SC hari ke-3
Evaluasi (SOAP) S: klien mengatakan nyeri sudah berkurang O: klien terlihat rileks, ekspresi wajah tenang dan skala nyeri dari 7 menjadi 3. A: masalah teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi : - Menganjurkan klien tekhnik relaksasi ( nafas dalam ) jika timbul rasa nyeri - Berkolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi S: klien mengatakan ASI nya sudah keluar banyak dan klien sudah tahu cara parawatan payudara. O: klien mampu mendemonstrasikam cara perawatan payudara, ASI keluar, payudara tidak bengkak. A: masalah teratasi sebagian. P: Lanjutkan intervensi : - Menganjurkan klien untuk tetap melakukan breast care agar ASI tetap keluar. S: Klien mengatakan bisa melakukan aktifitas sesuai kemampuan tanpa disertai nyeri. O: Klien dapat mengidentifikasikan faktor-faktor yang menurunkan toleransi aktifitas. A: Masalah teratasi P: Hentikan Intervensi S: klien mengatakan nyeri sudah berkurang O: - klien terlihat rileks dan skala nyeri 3, Tidak ada tandatanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor dan fungsio laesa), Tanda-tanda vital normal terutama suhu 36,5°C - Vulva bersih A: masalah teratasi sebagian P: Lnjutkan intervensi : - Menjaga kebersihan sekitar luka dan lingkungan klien, rawat luka dengan teknik aseptik.
TT