Volume 5 No.1, September 2014
ISSN:1907-1396
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MENARCHE DI SMP ISLAM AL-HIKMAH MAYONG JEPARA Ita Rahmawati, Ristiati, Aunur Rofiq INTISARI Usia remaja pada waktu pertama kalinya mendapatkan haid (Menarche) bervariasi yaitu antara usia 9-10 tahun, namun pada umumnya sekitar 12 tahun. Dari sumber lain mengatakan tingkat pengetahuan remaja putri tentang menarche terjadi pada umur 11-13 tahun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang menarche di MTs Al Irsyad Gajah Demak. Jenis penelitian yan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan studi deskriptif, populasi seluruh siswi kelas VIIA-VIIF dengan jumlah sampel 109 menggunakan teknik total sampling, Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan data primer dan sekunder diolah secara editing, coding, scoring, tabulating. Data dianalisa secara distribusi frekuensi dengan menggunakan SPSS 16 for windows. Hasil pengetahuan dari 109 responden dengan pengertian menarche secara umum baik 100 responden (91,7%),Usia menarche cukup 50 responden (45,9%), siklus menarche baik 63 responden (57,6%), jumlah darah menarche baik 69 responden (63,3%), dan ciri-ciri seks sekunder pada waktu menarche secara umum baik 97 responden (89,0%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan remaja putri tentang menarche di MTs Al-Irsyad Gajah Demak adalah berpengetahuan baik. Saran bagi remaja putri untuk meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang menarche dan fakor-faktor pendukung yang kemungkinan mempengaruhi usia menarche pada remaja sehingga dapat membantu kesiapan mereka untuk menghadapi menarche pada khususnya dan kesiapan menuju dewasa dalam bereproduksi pada umumnya. Kata kunci : pengetahuan, Remaja, menarche Latar belakang Kesehatan Reproduksi Remaja suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem,fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja yaitu bebas dari penyakit atau bebas dari penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural(KRR,1998).kesehatan reproduksi mencakup tiga komponen yaitu:kemampuan(ability) berarti mampu melakukan hubungan seksual dan bereproduksi,keberhasilan (succes) berarti dapat menghasilkan anak-anak sehat yang tumbuh dan berkembang dengan baik, keamanan (safety) berarti semua proses reproduksi termasuk hubu ngan seks, kehamilan, persalinan, nifas, kontasepsi dan abortus merupakan proses atau aktifitas yang aman (Affandi,2000:6). Namun,remaja sering kali mengabaikan informasi dan pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan,terutama tentang kesehatan dan seksual remaja.dalam prgram PBB tentang anak,bangsa-bangsa di dunia mempunyai kesempatan dan jawab yang sama dalam memperkuat tekat dan komitmen untuk memenuhi kebutuhan perkembangan generasi Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
50
Volume 5 No.1, September 2014
ISSN:1907-1396
muda,termasuk yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi karena kesehatan reproduksi sangat penting dalam pembangunan nasional. Setengah penduduk dunia (61,1 milyar) berusia di bawah 25 tahun lebih dari satu milyar penduduk berusia antara 10-19 tahun.Di Indonesia jumlah remaja sangat besar yaitu kurang lebih 44 juta orang yang berusia antara 15-24 tahun.Jumlah tersebut meliputi hampir 25 % dari total 220 juta penduduk indonesia (KRR,2002).Berdasarkan Profil kesehatan kabupaten Demak tahun 2006 jumlah remaja laki-laki dan perempuan usia 10-19 tahun di kabupaten Demak adalah 169.904 jiwa (Dinas Kesehatan Demak,2006).Hal ini membuktikan bahwa remaja adalah jumlah yang besar.Oleh karena ituadannya kesehatan reproduksi remaja sangat penting untuk mempersiapkan keluarga berkualitas sejak pra nikah,pembuahan dalam kandungan sampai dengan usia lanjut. Anak perempuan sekarang lebih awal mendapatkan menstruasi pertama (Menarche) dibandingkan dengan zaman dahulu. ketika dulu tingkat pengetahuan anak perempuan mendapatkan menstruasi awal sekitar 15 atau 16 tahun, anak sekarang bisa mendapatkannya pada usia 9 atau bahkan 8 tahun .hal ini mungkin karena stimulus berupa asupan gizi yang semakin baik,buku-buku bacaan dan semakin terbukannya informasi masalah seks (KRR,1998).Dari hasil penelitian lalu yang telah di lakukan oleh dwi rismawati di SMPN 1 Bae kudus tahun 2007 mengatakan bahwa tingkat pengetahaun remaja putri tentang menarche terjadi pada umur 12 tahun,yaitu sekitar 43,86% dari 114 sample,menarche dini 2,63% terjadi pada usia 9 tahun dan Menarche normal adalah sekitar 43,9% terjadi pada usia 13 tahun(Rismawati,2007). Madrasaah tsanawiyah (MTs) Al irsyad Gajah adalah lembaga pendidikan islam formal swasta tingkat menengah pertama dibawah pembinaan Departemen agama,diselenggarakan oleh yayasan Al irsyad Al mubarok Gajah kabupaten Demak.Lembaga pendidikan islam yang seatap dengan madrasah diniyah Awaliyah dan Madrasah Aliyah Al irsyad Gajah ini berdiri pada tanggal 15 januari 1978.MTs terletak Jl.Gajah –Dempet no.11 Gajah KP.59581 Telp.(0291)3314721 kecamatan Gajah Kabupaten Demak. Secara Organisatoris, MTs Al irsyad ini pernah menjadi Filial dari MTs Negeri Mranggen pada tahun 1985-1989,yang akhirnya dengan berbagai pertimbangan pada tahun 1989 sampai dengan sekarang tetap berstatus swasta dibawah Yayasan Al irsyad Al Mubarok Gajah Demak pada tahun 2010 mengikuti akreditasi dengan status Terakreditasi A dengan nilai akhir 98 (Amat baik ) sebagaimana surat keputusan Badan Akreditasi nasional sekolah /Madrasah (BAN-S/M)provinsi Jawa Tengah. . Metode penelitian Jenis penelitian deskriptif menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Balita yang mengalami Gizi Buruk pada Bulan Februari – Maret 2012 di Wilayah Kerja Puskesmas Keling 1 sebanyak 30 Balita. Sampling dalam penelitian ini adalah Total Sampling. Jenis data sekunder dimana data yang diambil adalah Jumlah Status Gizi Buruk data Umur dan Jenis Kelamin Balita dengan Gizi Buruk, dari Laporan Data Puskesmas Keling 1 pada bulan Februari – Maret 2012. Analisis data menggunakan distribusi dan presentase dari tiap variable dan disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi.
Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
51
Volume 5 No.1, September 2014
ISSN:1907-1396
Hasil Penelitian 1. Tingkat Pengetahuan remaja putri tentang menarche Tabel 4.1Distribusi frekuensi responden tingkat pengetahuan remaja putri tentang menarche di MTs Al-Irsyad Gajah Demak periode Februari 2013. Pengetahuan remaja putri Kurang Cukup Baik Total
Frekuensi
Persentase (%)
8 36 65 109
7.3 33.0 59.6 100%
2. Pengetahuan tentang pengertian menarche Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden tingkat pengetahuan remaja putri tentang pengertian menarche di MTs Al-Irsyad Gajah Demak Periode Februari 2013. Pengetahuan Remaja Putri Kurang Cukup Baik Total
Frekuensi
Persentase (%)
1 8 100 109
.9 7.3 91.7 100
%
3. Pengetahuan tentang Usia Menarche Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden tingkat pengetahuan remaja putri tentang Usia menarche di MTs Al-Irsyad Gajah Demak Periode Februari 2013 Pengetahuan remaja putrid
Frekuensi
Persentase (%)
13
11.9
Kurang
Cukup 50 45.9 Baik 46 42.2 Total 109 100% 4. pengetahuan tentang siklus menstruasi Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden tingkat pengetahuan remaja putri tentang siklus menstruasi di MTs Al-Irsyad Gajah Demak Periode Februari 2013. Pengetahuan remaja putrid Kurang Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
Frekuensi
Persentase (%)
7
6.4 52
Volume 5 No.1, September 2014 Cukup Baik Total
ISSN:1907-1396 39 63 109
35.8 57.8 100%
5. Pengetahuan ciri-ciri seks sekunder pada waktu menarche Tabel 4.5Distribusi frekuensi responden tingkat pengetahuan remaja putri tentang cirriciri seks sekunder pada waktu menarche di MTs Al-Irsyad Gajah Demak Periode Februari 2013 Pengetahuan remaja putrid Kurang Baik Total
Frekuensi 12 97 109
Persentase (%) 11.0 89.0 100.0
6. Pengetahuan jumlah darah menarche Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden tingkat pengetahuan remaja putri tentang jumlah darah menarche di MTs Al-Irsyad Gajah Demak Periode Februari 2013. Pengetahuan Remaja Putri KURANG BAIK Total
Frekuensi 40 69 109
Prosentase (%) 36.7 63.3 100%
Pembahasan 1. Pengetahuan Tentang Menarche Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan pengindraan (penglihatan, pendengaran, penciuman, raba dan rasa itu sendiri) terhadap suatu obyek tertentu (wawan dan dewi, 2010; h.11). Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yaitu penglihatan, pendengaran dan penciuman, perasa dan peraba (Kamus Bahasa Indonesia, 2000). Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pengetahuan remaja tentang menarche adalah baik yaitu sebanyak 65 orang (59,6%), 36 orang (33,0%) memiliki pengetahuan cukup dan yang mempunyai kurang sebanyak 8 orang (7,3%). 2. Pengetahuan Tentang Pengertian Menarche
Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
53
Volume 5 No.1, September 2014
ISSN:1907-1396
Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10-16 tahun atau pada masa awal remaja ditengah masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi (Proverawati, 2009; h. 58). Definisi menarche menurut Hinchliff (1991) adalah periode menstruasi yang pertama terjadi pada masa pubertas seorang wanita. Sedangkan menurut Pearce (1999) menarche diartikan sebagai permulaan menstruasi pada seorang gadis pada masa pubertas, yang biasanya muncul pada usia 11-14 tahun (Proverawati, 2009;h. 58). Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pengetahuan remaja tentang pengertian menarche adalah baik yaitu sebanyak 100 orang (91,7%), 8 orang (7,3%) memiliki pengetahuan cukup dan yang mempunyai kurang sebanyak 1 orang (9,0%). 3. Pengetahuan Tentang Usia Menarche Masa Pra Remaja Masa remaja adalah suatu tahap untuk memasuki tahap remaja yang sesungguhnya .pada laki-laki terjadi di usia <11 tahun dan pada perempuan terjadi pada usia <9 tahun. Ciri-ciri perkembangan seksual pada masa ini antara lain ialah perkembangan fisik yang masih tidak banyak beda dengan sebelumnya. Pada masa pra remaja ini mereka sudah mulai senang mencari tahu informasi tentang seks baik dari teman sekolah,keluarga atau dari sumber lainnya . Masa Remaja Awal Merupakan tahap awal /permulaan masa remaja yang terjadi pada laki-laki mulai usia 11-14 tahun pada perempuan mulai usia 9-13 tahun.Periode ini remaja sudah mulai tampak ada perubahan fisik. Masa remaja menengah Pada masa ini para remaja sudah mengalami pematangan fisik secara penuh yaitu anak laki-laki sudah mengalami mimpi basah mulai usia 14-17 tahun sedangkan anak perempuan sudah mengalami haid mulai usia 13-16 tahun. Remaja Akhir Pada remaja akhir, remaja sudah mengalami perkembangan fisik secara penuh, sudah seperti dewasa. Pada laki-laki terjadi pada usia >17 tahun dan perempuan terjadi pada usia >16 tahisik pada (Soejitiningsih,2004;h.134). Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pengetahuan remaja tentang pengertian menarche adalah cukup yaitu sebanyak 50 orang (45,9%), 46 orang (42,2%) memiliki pengetahuan baik dan yang mempunyai kurang sebanyak 9 orang (16.9%). 4. Pengetahuan Tentang Siklus Menstruasi Pada wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya, dan ini disebut menstruasi. Ada yang menyebutnya mensis, menstruasi, datang bulan, kain kotor, period. Pada saat siklus menstruasi, endometrium dipersiapkan secara teratur untuk menerima ovum yang dibuahi setelah terjadi ovulasi. Untuk mengetahui apakah fungsi ovarium normal atau tidak maka dilakukan pemeriksaan urin 24 jam. Ovulasi terjadi dibawah pengaruh secara ritmik hormon-hormon ovarium yaitu esterogen dan progesteron. Hormon-hormon ini dapat ditemukan antara lain didalam air kencing dan sebagai pregnandiol (Pudiastuti, 2012; h. 39 & 40). Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
54
Volume 5 No.1, September 2014
ISSN:1907-1396
Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pengetahuan remaja tentang pengertian menarche adalah baik yaitu sebanyak 63 orang (57,8%), 36 orang (36,8%) memiliki pengetahuan cukup dan yang mempunyai kurang sebanyak 7 orang (6,4%). 5. Pengetahuan Ciri-Ciri Seks Sekunder Pada Menarche Masa pubertas ditandai dengan pertumbuhan badan yang cepat, menstruasi pertama (menarche), perubahan psikis dan timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder seperti tumbuhnya rambut pada daerah kemaluan (pubis), pembesaran payudara.perubahan tersebur sebagian besar terjadi karena pengaruh hormone estrogen yang dihasilkan oleh indung telur yang sudah mulai berfungsi. Pertumbuhan tubuh yang sangat pesat ini juga dipengaruhi oleh androgen yang kira-kira secara bersamaan dihasilkan oleh kalenjar anak ginjal. Hormone ini memegang peranan dalam pertumbuhan badan (proverawati, 2009, h; 26) Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pengetahuan remaja tentang pengertian menarche adalah baik yaitu sebanyak 97 orang (89,0%), dan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 12 orang (11,0%). 6. Pengetahuan tentang Jumlah Darah Menarche Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa. Jika haid lebih banyak disebut dengan poli menoragia atau epinemoragia. Keadaan ini dapat disebabkan oleh gangguan hormonal, kongesti ovarium pada peradangan endometriosis, dan sebagainya. Terapi yang dilakukan bergantung pada penyebab polimenorea. (Pudiastuti, 2012, h; 63) Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pengetahuan remaja tentang pengertian menarche adalah baik yaitu sebanyak 69 orang (63,3%), dan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 40 orang (38,7%). Kesimpulan 1. Mayoritas sebagian besar tingkat pengetahuan tentang menarche secara umum pada remaja putri di MTs Al Irsyad Gajah Demak adalah baik yaitu 65 orang (59,6%) 2. Mayoritas sebagian besar tingkatpengetahuan tentang pengertian menarche secara umum pada remaja putri di MTs Al Irsyad Gajah Demak adalah baik yaitu 100 orang (91,7%) 3. Mayoritas sebagian besar tingkat pengetahuan tentang usia menarche secara umum pada remaja putri di MTs Al Irsyad Gajah Demak adalah cukup yaitu 50 orang (45,9%) 4. Mayoritas sebagian besar tingkat pengetahuan tentang siklus menarche secara umum pada remaja putri di MTs Al Irsyad Gajah Demak adalah cukup yaitu 63 orang (57,8%) 5. Mayoritas sebagian besar tingkat pengetahuan tentang ciri-ciri seks sekunder pada waktu menarche secara umum pada remaja putri di MTs Al Irsyad Gajah Demak adalah baik yaitu 97 orang (89,0%) 6. Mayoritas sebagian besar tingkat pengetahuan tentang jumlah darah menarche secara umum pada remaja putri di MTs Al Irsyad Gajah Demak adalah baik yaitu 63 orang (57,8%). Saran 1. Responden Diharapkan hasil penelitian ini dapat sebagai tambahan pengetahuan bagi responden tentang pengetahuan remaja putri tentang menarche dan fakor-faktor pendukung yang kemungkinan mempengaruhi usia menarche pada remaja sehingga Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
55
Volume 5 No.1, September 2014
ISSN:1907-1396
dapat membantu kesiapan mereka untuk menghadapi menarche pada khususnya dan kesiapan menuju dewasa dalam bereproduksi pada umumnya. 2. Institusi Diharapkan dengan adanya Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi bahan bacaan untuk penyempurnaan pembelajaran mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja dalam periode menarche. 3. Masyarakat Diharapkan dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan kepada masyarakat yaitu khususnya pada khayalak remaja mengenai kesehatan Reproduksi Remaja dalam menghadapi Menarche. 4. Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam upaya peningkatan mutu SDM khususnya bagi remaja mengenai pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja dalam konteks menarche dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan seksualitas sedini mungkin yang diharapkan berawal dari keluarga. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta;2010. Ardilla, Yumma. Hubungan Jenis Persalinan Dengan Kejadian Asfiksia di RSUD Prof. Dr. Margono Soeardjo Purwokerto. Purwokerto:Poltekkes Kemenkes Semarang; 2011. DEPKES-RI. Pelatihan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar. Jakarta: DEPKES-RI; 2007. DEPKES-RI. 2008. Didapat dari http: //asfiksianeonatorum-universitas-sumatrautara// (Diakses tanggal 15 November 2012, jam: 19. 20). DINKESJATENGPROV. 2011. Didapat dari http: //dinkesjatengprov2011/ (Diakses tanggal 15 November 2012, jam: 19. 15 WIB). Hassan, Ruspeno. Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta:FKUI;2007. Hidayat, Alimul. Metode Penelitian Kebidanan Tekhnik Analisa Data. Jakarta: Salemba;2010. JNPK-KR. Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta:JNPK-KR; 2008. JNPK-KR. Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK). Jakarta: JNPK-KR; 2008. Manuaba. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC, 2007. Manuaba. Jenis Persalinan. 2012. Didapat dari http://id.shvoong.com/writing-n-speaking/ 2063232- (Diakses tanggal 18 November 2012, jam: 19.00 WIB). Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
56
Volume 5 No.1, September 2014
ISSN:1907-1396
Notoatmojo, Soekidjo. Metodologil Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2005. Notoatmojo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008. Pudiastuti. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Yogjakarta: Nuha Medika; 2012. Rahmawati, Ita. Intisari Materi Asuhan Kebidanan. Kudus:ISBN; 2010. Saifuddin, Abdul Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2006. Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif&Kualitatif. Yogjakarta: Graha Ilmu; 2006. Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta; 2011.
Jurnal Kesehatan dan Budaya HIKMAH
57