Hudain, Tingkat Kesegaran Jasmani Murid SD Inpres Malengkeri Setingkat Kota Makassar
31
TINGKAT KESEGARAN JASMANI MURID SD INPRES MALENGKERI SETINGKAT KOTA MAKASSAR PADA KELOMPOK USIA 10-12 TAHUN Muhammad Adnan Hudain Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602
Abstract: Tingkat Kesegaran Jasmani Murid SD Inpres Malengkeri Setingkat Kota Makassar Pada Kelompok Usia 10-12 Tahun. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Sejauh mana tingkat kesegaran jasmani murid SD Inpres Malaengkeri Bertingkat Kota Makassar pada kelompok usia 10-12 tahun.. sampel dalam penelitian ini adalah murid laki-laki pada SD Inpres Malengkeri Bertingkat yang berusia 10-12 tahun, sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampelnya adalah dengan mempergunakan Simple Random Sampling.. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif data dengan teknik : tes, yaitu para murid melakukan tes kesegaran jasmani Indonesia yang terdiri dari lari 40 meter, gantung siku, baring duduk 30 detik, loncat tegak, dan lari menegah 600 meter. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat sebagian besar menunjukkan kategori sangat kurang adalah 2,5%, kategori kurang adalah 22,5%, kategori sedang 55%, kategori baik 20% dan baik sekali 0 %. Sehingga dari data tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri bertingkat Kota Makassar dalam kategori sedang. Rata-rata nilai mencapai 15,30 atau berada dalam posisi sedang dengan nilai persentase 55 %., sedangkan dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat. Berdasarkan hasil Tes kesegaran jasmani dan hasil penilaian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani menunjukkan bahwa tingkat kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat termasuk dalam kategori sedang. Jadi ada korelasi hasil yang signifikan antara hasil tes kesegaran jasmani. Kata kunci: kesegaran jasmani, kelompok usia 10-12 tahun.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, yang ingin mensejajarkan diri dengan bangsa lain di dunia yang telah maju. Oleh sebab itu pembangunan di segala bidang giat dilaksanakan. Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat seluruhnya. Contoh pembangunan yang sedang dilaksanakan adalah pembangunan fisik seperti sarana dan prasarana, pembangunan mental seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial dan lain–lain. Kesegaran jasmani sangat penting bagi manusia untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan sehari–hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Seseorang yang memiliki tingkat kesegaran jasmani tinggi akan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan benar tanpa kelelahan yang berarti, serta tubuh tetap segar ketika berhenti bekerja dan pada saat istirahat. Sebaliknya tingkat kesegaran
jasmani yang rendah akan merupakan kendala dalam pelaksanaan pekerjaan. Kesegaran jasmani diberi arti sebagai berbagai aspek kualitas hidup yang sangat berhubungan dengan keadaan status kesehatan jasmani yang positif. Kesegaran jasmani ini merupakan sari utama atau cikal bakal dari kesegaran secara umum, jadi apabila seseorang dalam keadaan segar, salah satu aspek pokok yang nampak adalah keadaan penampilan jasmaninya. Dengan demikian seseorang tidak dapat mencapai kesegaran secara menyeluruh atau umum tanpa didasari oleh keadaan kesegaran jasmani yang baik. Akan tetapi sebaliknya, seseorang yang memiliki kesegaran jasmani yang tinggi juga akan nampak tidak berdaya apabila tidak memiliki kesegaran aspek hidup lain terutama kelanjutan kesegaran rohani dan sosial. Jadi, kesegaran jasmani sebagai ciri awal, pendorong dan sumber kekuatan untuk menggerakkan perkembangan dan
31
Hudain, Tingkat Kesegaran Murid31 SD–Inpres 32 Jurnal ILARA, Volume I I, Nomor 2, JuliJasmani 2011, hlm. 38 Malengkeri Setingkat Kota Makassar
pertumbuhan jasmani ke arah yang lebih baik, sehingga aspek lain dapat tercapai dengan penuh harapan. Contoh, seseorang akan dapat bekerja lebih lama karena Ia memiliki daya tahan tubuh yang baik, tidak mudah letih, tenang dan sabar sehingga memperoleh hasil yang lebih baik pula. Pengembangan kesegaran jasmani murid melalui pembelajaran Penjas, bertujuan untuk meningkatkan kondisi fisik para murid agar mampu mengikuti aktivitas pembelajaran dengan baik yang diberikan di sekolah sesuai dengan kurikulum yang diterapkan. Murid yang memiliki derajat kesegaran jasmani yang tinggi akan menopang terhadap aktivitas kegiatan belajarnya dan meningkatkan kinerja serta mampu untuk melakukan aktivitas fisik lainnya, seperti jalan-jalan, olahraga dan kegiatan pengisian waktu luang lainnya. Kesegaran jasmani selanjutnya merupakan kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan penuh kesungguhan dan tanggungjawab, tanpa memiliki rasa lelah dan penuh semangat untuk menikmati penggunaan waktu luang dan menghadapi kemungkinan yang mungkin harus mereka hadapi dimasa yang akan datang. . METODE Variabel yang digunakan dalan penelitian ini adalah sebagai berikut Variabel bebas atau variabel pengaruh pada penelitian ini adalah Tes kesegaran jasmani kelompok usia 10-12 tahun. Variabel terikat atau variabel terpengaruh pada penelitian ini adalah Tingkat kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat Kota Makassar yang berusia 10-12 tahun. Batasan dan ruang lingkup kajian variabel-variabel secara operasional adalah (1). Tes kesegaran jasmani : nstrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk kelompok usia 10 – 12 tahun. Beberapa ketentuan dalam pelaksanaan tes: Tes kesegaran jasmani indonesia merupakan satu rangkaian tes yang harus dilaksanakan dalam satu kegiatan yang tidak terputus. Urutan pelaksanaan Pertama Lari 40 meter, Kedua
32
Gantung siku, Ketiga Baring duduk selama 30 detik, Keempat Loncat tegak, Kelima Lari menegah 600 meter. (2). Tingkat kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas dan kativitasnya sehari-hari dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab, tanpa memiliki rasa lelah dan dengan penuh semangat Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid laki-laki pada SD Inpres Malengkeri Bertingkat yang berusia 10-12 tahun dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah murid lakilaki pada SD Inpres Malengkeri Bertingkat yang berusia 10-12 tahun, sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampelnya adalah dengan mempergunakan “Simple Random Sampling” yaitu dengan cara undian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif data dengan teknik : tes, yaitu para murid melakukan tes kesegaran jasmani Indonesia yang terdiri dari lari 40 meter, gantung siku, baring duduk 30 detik, loncat tegak, dan lari menegah 600 meter. Rangkaian tes ini sangat memerlukan tenaga. Oleh karena itu orang yang dites haruslah dalam keadaan sehat dan siap untuk melaksanakan tes. Pelaksanaan pengukuran kesegaran jasmani dilaksanakan dengan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Tes ini merupakan suatu rangkaian tes, oleh karena itu semua butir tes harus dilaksanakan dalam suatu satuan waktu. Sebelum melaksanakan tes pengukuran, semua anak diberi nomor dada sesuai maksud, tujuan dan kegunaan tes kesegaran jasmani yang akan dilakukan serta cara melakukan masing – masing butir tes tersebut. Adapun rangkaian butir tes yang harus dilakukan sebagai berikut (1). Lari cepat 40 meter, tes ini bertujuan mengukur kecepatan yang dimiliki siswa, Alat dan fasilitas, Lintasan lurus datar, rata, tidak licin, jarak 40 meter dan masih mempunyai lintasan lanjutan, bendera start, garis start dan finish yang jelas, Stop Watch, formulir hasil tes. Petugas: Petugas keberangkatan, pengukur waktu, pencatat hasil. Pelaksanaan: 1). Peserta berdiri dibelakang garis start. 2) Pada aba – aba “Siap” peserta mengambil sikap start berdiri. 3) Pada aba – aba “ Ya”
Hudain, Tingkat Kesegaran Jasmani Murid SD Inpres Malengkeri Setingkat Kota Makassar
peserta lari secepat mungkin menuju garis finish. Pengukuran waktu dilakukan dari start bendera diangkat sampai pelari tepat melintas garis finish. Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 40 meter dalam satuan waktu detik. 2) Tes Gantung siku tekuk .Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan dan otot bahu. Alat dan Fasilitas: Palang tunggal , Stop - Watch , formulir hasil tes , peluit. Petugas: Pengukur waktu , penghitung gerakan, pencatat hasil. Pelaksanaan: 1) Peserta bergantung pada palang tunggal. 2). Begitu peluit ditiup peserta mulai melakukan gerakan mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan sehingga dagu menyentuh atau berada di atas palang tunggal kemudian pertahankan bentuk kerakan tersebut selama mungkin. 3) Baring Duduk 30 detik, tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. Alat dan Fasilitas: Lantai atau rumput yang bersih dan rata, Stop Watch, formulir tes. Petugas: Pengukur waktu, penghitung gerakan, pencatat hasil.
33
Hasil yang dihitung adalah gerakan yang dilakukan siswa secara sempurna dalam waktu 30 detik. 4) Loncat tegak (vertical Jump), tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga ekplosif atau daya ledak. Alat dan Fasilitas: Papan berskala centimeter berwarna gelap yang dipasang di dinding, Serbuk kapur, Alat penghapus, Formulir hasil tes. Petugas: Pengamat gerakan, pencatat hasil.
Gambar 4. Sikap permulaan Baring duduk Sumber : TKJI Pusjas ( 2010:12) Pelaksanaan: 1). Peserta berbaring terlentang dengan lutut ditekuk, kedua tangan dengan jari – jarinya berselang selip ditekan dibelakang kepala, peserta lain memegang pergelangan kaki agar tidak terangkat. 2) Begitu peluit ditiup pesereta mulai melakukan gerakan mengambil sikap duduk sehingga kedua siku menyentuh kedua paha kemudian kembali kesikap permulaan, gerakan ini dihitung satu kali.
Gambar 5 . Tes loncat tegak Sumber : TKJI Pusjas (2010:14-15) Pelaksanaan: 1) Ujung jari peserta diolesi serbuk kapur terlebih dulu peserta berdiri tegak di samping kiri atau kanan papan
Hudain, Kesegaran Murid31 SD–Inpres 34 Jurnal ILARA, Volume I I,Tingkat Nomor 2, Juli Jasmani 2011, hlm. 38 Malengkeri Setingkat Kota Makassar
berskala kemudian tangan yang ada di dekat papan diangkat lurus ditempelkan ke papan berskala hingga meninggalkan bekas untuk menentukan tinggi raihan. 2). Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang tadi sehingga menimbulkan bekas. Hasil yang dicatat adalah tinggi raihan dengan loncatan dikurangi dengan tinggi raihan pertama tanpa loncatan. 5) Lari 600 meter, tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung , peredaran darah dan pernafasan. Alat dan Fasilitas: Lintasan lari berjarak 600 meter, Stop Watch, bendera start, garis start dan finish, nomor dada, Formulir hasil tes. Petugas: Petugas keberangkatan, pengukur waktu, pencatat hasil, pembantu umum.
34
Pelaksanaan: 1. Peserta berdiri di belakang garis start. 2. Pada aba – aba ”Siap” peserta mengambil sikap start berdiri mengambil sikap untuk lari. 3. Pada aba – aba “ Ya” pelari lari menuju garis finish secepat mungkin. Hasil yang dicatat adalah waktu yang ditempuh oleh pelari untuk menempuh jarak 600 meter tanpa melakukan kesalahan seperti mencuri start, memotong lintasan dan lain-lain. Analisis data sangat penting artinya dalam suatu penelitian. Karena dengan analisis data ini nantinya dapat ditarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan presentase.
Tabel. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Untuk Kelompok Umur 10 – 12 Tahun Putra
Nilai
Lari 40 meter
5 4 3 2 1
S/d – 6’3” 6’4” - 6’9” 7’0” - 7’7” 7’8” - 8’8” 8’9” - dst
Gantung angkat tubuh 51” keatas 31” – 50” 15”– 30” 5” – 14” 0 - 4”
Baring duduk 30 detik 23 keatas 18 – 22 12 – 17 4 – 11 0 -3
Loncat tegak
Lari 600 meter
Nilai
46 keatas 38 – 45 31 – 37 24 – 30 23 s/d
S/d – 2’09” 2’20” - 2’30” 2’31” – 2’45” 2’46 – 3’44” 3’45”- dst
5 4 3 2 1
Tabel. Norma Penilaian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia No
Jumlah Nilai
Klasifikasi
1 2 3 4 5
22 – 25 18 – 21 14 – 17 10 – 13 5-9
Baik sekali (BS) Baik (B) Sedang (S) Kurang (K) Kurang Sekali (KS)
( Sumber : TKJI Pusjas (2010: 24-25) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penyajian hasil analisis data dan pembahasan. Penyajian hasil analisis data meliputi analisis . statistik deskriptif dan inferensial. Kemudian dilakukan pembahasan hasil analisis dan kaitannya dengan teori yang mendasari penelitian ini untuk memberi interprestasi dari hasil analisis data. Penyajian hasil anlisis data:
Data hasil pengukuran tes tingkat kesegaran jasmani pada murid SD Inpres Malengkeri bertingka Kota Makassar, akan dianalisis dengan teknik perhitunganga tingakt kesegaran jasmani untuk menentukan tingakt kesegaran jasmani para sampel. Data deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data penelitian pada variabel. Data deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum data penelitian. Analisis deskriptif dilakukan
Hudain, Tingkat Kesegaran Jasmani Murid SD Inpres Malengkeri Setingkat Kota Makassar
35
terhadap tingakt kesegaran para murid yang ini diharapkan dapat memberi gambaran berada pada SD Inpres Malengkeri umum tentang keadaan data tingkat bertingkat. Analisis deskriptif meliputi; kesegaram jasmani murid yang bersekolah total nilai dari tiap item tes yang dilakukan di SD Inpres Malengkeri Bertingkat. untuk mendapatkan hasil tes berupa nilai kesegaran jasmani murid yang bersekolah di tempat tersebut. Dari nilai-nilai statistik Tabel. Distribusi Frekuensi Tingkat Kesegaran Jasmani Murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat Kota Makassar usia 10-12 th. Tahun 2010 / 2011 N
40
Mean
15.30
Median
15.50
Mode
16
Std. Deviation
2.937
Variance
8.626
Range
12
Minimum
9
Maximum
21
Sum
612
Tabel. Presentase Frekuensi Tingkat Kesegaran Jasmani Murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat Kota Makassar. Tahun 2010 / 2011 Kriteria
Interval Hasil
Jumlah Orang
Prosentase (%)
Baik Sekali
22-25
0
0%
Baik
18-21
8
20 %
Sedang
14-17
22
55 %
Kurang
10-13
9
22,5 %
Kurang Sekali
5-9
1
2,5 %
Dari tabel dan gambar yang merupakan gambaran data tingkat kesegarn jasmani murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat, dan dapat dikemukakan sebagai berikut: 1). Hasil penguasan tes kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri bertingkat yang mendapat nilai sangat baik adlah tidak ada dengan presentase 0 %. 2). Hasil penguasan tes kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri bertingkat yang mendapat nilai baik adalah 8 orang dengan presentase 20
%. 3). Hasil penguasan tes kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri bertingkat yang mendapat nilai sedang adalah 22 orang dengan presentase 55 %. 4). Hasil penguasan tes kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri bertingkat yang mendapat nilai kuarang adalah 9 orang dengan presentase 22,5 %. 5). Hasil penguasan tes kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri bertingkat yang mendapat nilai sangat kurang adalah 1 orang dengan presentase 2.5 %.
Hudain, Kesegaran Murid31 SD–Inpres 36 Jurnal ILARA, Volume I I,Tingkat Nomor 2, Juli Jasmani 2011, hlm. 38 Malengkeri Setingkat Kota Makassar
Analisi Tingkat kesegaran Jasmani; Nilai Kemampuan fisik yaitu kecepatan yang dimiliki oleh murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat di analisis sebagi berikut: Nilai 5 untuk penilaian baik sekali adalah 0 rang atau mencapai 0 %. Nilai 4 untuk penilaian baik 4 orang atau mencapai 10 %. Nilai 3 untuk penilain sedang 28 orang atau mencapai 70 %. Nilai 2 untuk penilaian kurang 8 orang atau mencapai 20.%. dan Nilai 1 untuk penilain sangat kurang 0 orang atau mencapai 0% Nilai Kemampuan fisik yaitu Daya tahan yang dimiliki oleh murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat di analisis sebagi berikut: Nilai 5 untuk penilaian baik sekali adalah 0 rang atau mencapai 0%. Nilai 4 untuk penilaian baik 4 orang atau mencapai
36
10%. Nilai 3 untuk penilaian sedang 21 orang atau mencapai 52,5%. Nilai 2 untuk penilaian kurang 12 orang atau mencapai 30.%. dan Nilai 1 untuk penilaian sangat kurang 3 orang atau mencapai 7,5 %. Nilai Kemampuan fisik yaitu kekuatan otot perut yang dimiliki oleh murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat di analisis sebagi berikut: Nilai 5 untuk penilaian baik sekali adalah 2 orang atau mencapai 5 %. Nilai 4 untuk penilaian baik 10 orang atau mencapai 25 %. Nilai 3 untuk penilaian sedang 20 orang atau mencapai 50%. Nilai 2 untuk penilaian kurang 6 orang atau mencapai 15.%. dan Nilai1 untuk penilaian sangat kurang 2 orang atau mencapai 5.%
Histogram
12
10
Frequency
8
6
4
2 Mean = 15.3 Std. Dev. = 2.937 N = 40
0 8
10
12
14
16
18
20
22
Tingkat Kesegaran Jasmani
Nilai Kemampuan fisik yaitu Daya ledak tungkai yang dimiliki oleh murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat di analisis sebagi berikut: Nilai 5 untuk penilaian baik sekali adalah 1 orang atau mencapai 2,5 %. Nilai 4 untuk penilaian baik 5 orang atau mencapai 12,5%. Nilai 3 untuk penilaian sedang 12 orang atau mencapai 30 %. Nilai 2 untuk penilaian kurang 19 orang atau mencapai 47,5%. dan Nilai 1 untuk penilaian sangat kurang 3 orang atau mencapai 7,5 %. Nilai Kemampuan fisik yaitu kekuatan yang dimiliki oleh murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat di analisis sebagi berikut: Nilai 5 untuk penilaian baik
sekali adalah 14 orang atau mencapai 35 %. Nilai 4 untuk penilaian baik 16 orang atau mencapai 40%. Nilai 3 untuk penilaian sedang 7 orang atau mencapai 17,5%. Nilai 2 untuk penilaian kurang 2 orang atau mencapai 5% dan Nilai 1 untuk penilaian sangat kurang 1 orang atau mencapai 2,5%. Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah hasil pengumpulan data yang akan disesuaikan dengan dugaan terhadap tingkat kesegaran jasmani murid SD Inpres Melangkeri bertingkat, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Berdasarkan hasil Tes kesegaran jasmani dan hasil penilaian tentang faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat
Hudain, Tingkat Kesegaran Jasmani Murid SD Inpres Malengkeri Setingkat Kota Makassar
kesegaran jasmani menunjukkan bahwa tingkat kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat termasuk dalam kategori sedang. Jadi ada korelasi hasil yang signifikan antara hasil tes kesegaran jasmani. Dengan rata-rata nilai mencapai 15,30 atau berada dalam posisi sedang dengan nilai persentase 55 %. Hasil analisis data diperoleh hasil bahwa nilai tingkat kesegaran jasmani para murid berada pada tingkat sedang, maka Ho di tolak dan H1 diterima dengan demikian walau tingkat kesegaran jasmani siswa tidak semuanya baik tetapi masih dalan kondisi sedang dan masih dapat ditingkatkan. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat sebagian besar menunjukkan kategori sangat kurang adalah 2,5%, kategori kurang adalah 22,5%, kategori sedang 55%, kategori baik 20% dan baik sekali 0 %. Sehingga dari data tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri bertingkat Kota Makassar dalam kategori sedang. Rata-rata nilai mencapai 15,30 atau berada dalam posisi sedang dengan nilai persentase 55 %., sedangkan dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat. Berdasarkan hasil Tes kesegaran jasmani dan hasil penilaian tentang faktorfaktor yang mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani menunjukkan bahwa tingkat kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat termasuk dalam kategori sedang. Jadi ada korelasi hasil yang signifikan antara hasil tes kesegaran jasmani. Kemungkinan yang dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani siswi tersebut antara lain sebagai berikut: 1). Siswa cukup aktivitas jasmani diluar jam sekolah. 2). Makanan dan gizi yang cukup mencukupi. 3). Istirahat yang cukup teratur. 4). Kebiasaan hidup dan faktor lingkungan sekolah yang teratur dan sehat Untuk mendapatkan tingkat kesegaran jasmani diperlukan faktor-faktor antara lain: makanan dan gizi, tidur dan istirahat,
37
latihan jasmani dan olahraga, kebiasaan hidup sehat serta faktor lingkungan (Dangsina Moeloek, 1984:12) Berdasarkan faktor-faktor tersebut, peranan masingmasing faktor adalah sebagai berikut 1). Faktor Makanan dan Gizi: Tubuh memerlukan makanan yang cukup bergizi baik sebagai sumber tenaga, sumber zat pembangun dan zat pengatur. Makanan bergizi akan mempengaruhi kesehatan dan kesegaran jasmani seseorang. Oleh karena itu, kita harus teratur untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup zat gizi sehingga manusia dapat hidup sehat serta dapat melakukan tugas seharihari dengan baik dan mempunyai daya tahan tubuh yang kuat. 2). Faktor Kegiatan Fisik dan Olahraga. Melakukan kegiatan fisik dan olahraga secara baik, teratur dan terus menerus bermanfaat dalam mencapai status kesegaran jasmani yang optimal. Dengan latihan yang teratur, kesegaran jasmani kita akan semakin meningkat. Peningkatan yang diperoleh antara lain berupa: peningkatan gerak, tidak cepat lelah, peningkatan ketrampilan (skill) dan sebagainya. 3). Faktor Istirahat dan Tidur. Setelah melakukan suatu aktivitas fisik, tubuh akan merasa lelah, sehingga kita melakukan istirahat. Istirahat yang baik adalah istirahat yang tidak memerlukan aktivitas yaitu tidur, sekurang-kurangnya 8 jam di malam hari. 4). Faktor Kebiasaan Hidup dan Faktor Lingkungan. Kebiasaan hidup sehat akan berpengaruh terhadap kesegaran jasmani. Kesehatan badan kita juga dipengaruhi oleh lingkungan yang ada disekitar kita, baik itu lingkungan fisik yang ada disekitar kita, baik itu lingkungan mental yaitu suasana kejiwaan kehidupan seseorang dan lingkungan hidup sosial yaitu keadaan masyarakat dimana kita tinggal dan hidup bermasyarakat. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: Hasil rata-rata tingkat kesegaran jasmani murid SD Inpres Malengkeri Bertingkat Kota Makassar, tingkat kesegaran jasmaninya termasuk dalam
Hudain, Kesegaran Murid31 SD–Inpres 38 Jurnal ILARA, Volume I I,Tingkat Nomor 2, Juli Jasmani 2011, hlm. 38 Malengkeri Setingkat Kota Makassar
kategori sedang. Hal ini ada faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani dimana faktor tersebut cukup diperhatikan oleh murid dan sekolah, lingkungan sekolah yang merupakan sekolah berlantai dua memberikan kebiasaan para murid terlatih dalam mengerhkan aktifitas tubuhnya secara maksimal, dan aturan sekolah yang mengharuskan murid turun di bepan lorong sekolah dan melanjutkan berjalan kaki masuk ke dalam lingkungan sekolah. Beberapa hal yang menjadi perhatian fihak sekolahlah yang turut memberikan pengaruh terhadap tingkat kesegaran jasmani para muridnya. Faktor-faktor lain yang turut mendukung pencapaian kesegaran jasmani tentunya tidak lepas dari faktor kebersihan, aktivitas olahraga, makanan yang bergizi, dan kebiasaan hidup sehat di sekolah maupun dilingkungan tempat tinggalnya. Saran Berdasarkan kesimpulan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1). Pihak sekolah harus memperhatikan dan berusaha meningkatkan pola pembinaan peningkatan kesegaran jasmani terhadap para muridnya. 2). Untuk para murid hendaknya dapat meningkatkan aktivitas fisik khususnya kegiatan olahraga yang sesuai dengan pilihannya yang dilakukan diluar jam sekolah/setelah pulang sekolah. 3). Kepada pihak sekolah terutama guru pendidikan jasmani hendaknya lebih memotivasi dan memperhatikan aspek kesegaran jasmaninya dan diharapkan dapat meningkatkan kesegaran jasmani anak didiknya menjadi lebih baik
38
DAFTAR RUJUKAN Abdul Kadir Ateng. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Engkos Kosasih. 1983. Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kementrian Pendidkan Nasional. 2010. Tes kesegaran jasmani Indonesia, Kelompok Usia 10-12 Tahun. PUSJAS, Jakarta. Mulyono B. 1991. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Olahraga. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Sadoso Sumo Sardjono. 1988. Kesehatan Olahraga. Jakarta : PT. Gramedia. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. S. Sukardjo Nurhasan. 1992. Evaluasi Pengajaran Penjaskes. Jakarta : Sumanto Y. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta ; Depdikbud. Sutrisno Hadi. 2000. Statistik 2. Yogyakarta : Andi Offset.