TIM PENYUSUN Pengarah H. TJETJEP YUDIANA, SKM, M.KES Kepala Dinas Ketua H. LUDI HARMAN, S. Sos, MM Kepala Sekretariat Sekretaris HIDAJATULLAH, ST Wakil Sekretaris YERLINA, S. Farm, Apt Anggota ABDUL RAUF RAHIM, SKM, M. Si NOVARITA, SKM, M. Epid EKA SURYANI, S. Kom, MPH DESI YERI.M, SKM DWI FERI ASTUTI, SKM FAUZAN HARIKINO LINDA RIOWATI, S. Kep
Kontributor Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Riau Bappeda Provinsi Kepulauan Riau Kepala Bidang/Seksi/Staf Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Lintas Sektor terkait
Tim Penyusun | i
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015 dapat diterbitkan. Penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dan berkonstribusi
secara
langsung
maupun
tidak
langsung
dalam
penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2015 ini. Profil Kesehatan Provinsi merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk memperoleh data dan informasi kesehatan daerah. Data dan informasi yang ditampilkan menggambarkan tingkat pencapaian atas kinerja Provinsi Kepulauan Riau dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar pelayanan minimum bidang kesehatan. Kiranya buku ini dapat menjadi satu sarana informasi dalam melaksanakan pembangunan kesehatan menuju terwujudnya Kepulauan Riau Sehat Sejahtera yang Mandiri dan Berkeadilan. Kritik dan saran kami harapkan sebagai penyempurnaan penyusunan profil yang akan datang.
Tanjungpinang,
Juni 2016
KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
H. TJETJEP YUDIANA, SKM, M.Kes NIP. 19600603 198303 1 013
Kata Pengantar | ii
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR………………...........................................................................
ii
DAFTAR ISI………………………….........................................................................
iii
DAFTAR TABEL………………………......................................................................
v
DAFTAR GAMBAR…………………………..............................................................
vi
DAFTAR TABEL LAMPIRAN……………………………………................................
x
BAB I
BAB II
BAB III
: DEMOGRAFI.......……………………............................................
1
1.1 Keadaan Penduduk....………........…...................................
4
1.2 Keadaan Ekonomi...…………..............................................
6
1.3 Keadaan Pendidikan..………………………..........................
8
1.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM).................................
9
: SUMBER DAYA KESEHATAN.…………………….......................
12
2.1 Sarana Kesehatan...…………..………………......................
12
2.2 Tenaga Kesehatan...….………....……………......................
18
2.3 Pembiayaan Kesehatan…………………………...................
21
: PENGENDALIAN PENYAKIT..........…........................................
24
3.1 Tuberkulosis...........................…….....................................
24
3.2 HIV/AIDS..................................………….............................
26
3.3 Pneumonia................................……………........................
31
3.4 Kusta..................................................................................
32
3.5 Diare..................................................................................
34
3.6 Penyakit Yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi..............
36
3.7 Demam Berdarah Dengue (DBD)......................................
42
Daftar Isi | iii
Halaman
BAB IV
BAB V
3.8 Filariasis..............................................................................
44
3.9 Malaria.................................................................................
45
: KESEHATAN KELUARGA.........…...............................................
48
4.1 Kesehatan Ibu.....................................................................
48
4.2 Kesehatan Anak......................………………………………..
59
: KESEHATAN LINGKUNGAN.......................................................
72
5.1 Sanitasi Total Berbasis masyarakat............…….................
72
5.2 Prilaku Hidup Bersih dan Sehat......……………………….....
73
5.3 Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat.….......................
77
5.4 Air Minum.............................................................................
79
5.5 Sanitasi Layak......................................................................
81
5.6 Penyelenggaran Kegiatan Penyehatan Pemukiman dan Tempat-tempat Umum......................................................... 5.7 Penyelenggaraan Kegiatan Penyehatan Tempat Pengeloaan Makanan..........................................................
Daftar Isi | iv
81 84
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel
1.1 :
Jumlah Penduduk Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015
4
Table
1.2 :
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau Menurut Komponen, 2010-2015
8
Tabel
1.3 :
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kepulauan Riau Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2014-2015
Tabel
2.1 :
Jumlah Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
13
Tabel
Laporan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan APBN 2.2 : Dana Dekonsentasi Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau TA. 2015
23
Tabel
3.1 :
Tabel
Persentase wanita umur 15-49 tahun dan pria kawin 3.2 : umur 15-54 tahun yang pernah mendengar tentang HIV-AIDS menurut Provinsi, Indonesia, 2012
Layanan Penanggulangan Kepulauan Riau tahun 2015
HIV/AIDS
Provinsi
10
27
30
Daftar Tabel | v
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar
1.1
: Peta wilayah administrasi Provinsi Kepulauan Riau
3
Gambar
1.2
:
Piramida Penduduk Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
5
Gambar
1.3
Proporsi Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota Se : Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
6
Gambar
1.4
:
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau, 2010-2015
9
Gambar
1.5
:
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kepulauan Riau Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015
11
Gambar
2.1
:
Strata Posyandu di Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015
17
Gambar
2.2
:
Penyebaran Dokter Keluarga Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015
20
Gambar
3.1
:
Angka Notifikasi Kasus BTA + dan Seluruh Kasus Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015
25
3.2
Persentase Pneumonia pada Balita Yang : Ditangani Provinsi Kepulauan Riau Tahun 20122015
32
Gambar
Daftar Gambar | vi
Halaman Jumlah Kasus Campak Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015
Gambar
3.3
:
Gambar
3.4
:
Gambar
3.5
:
Angka Kesakitan Malaria (per 1.000) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015
47
Gambar
4.1
Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Kepulauan : Riau Tahun 2011-2015 berdasarkan kematian yang dilaporkan
49
Gambar
4.2
:
Penyebab Kematian Ibu di Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015
50
Gambar
4.3
:
Gambar
4.4
: Cakupan K1 dan K4 Nasional tahun 2013
Gambar
4.5
:
Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 – 2015
53
Gambar
4.6
:
Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015
54
4.7
Distribusi Penanganan Komplikasi Kebidanan : menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015
56
Gambar
Incidence Rate Demam Berdarah Dengue (DBD) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015
Cakupan K1 dan K4
Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2011-2015
38
43
51
52
Daftar Gambar | vii
Halaman
Gambar
4.8
Distribusi Peserta KB AKtif menurut : Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Gambar
4.9
:
Gambaran Metode dan Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Provinsi Kepulauan riau tahun 2015
59
Gambar
Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Kepulauan 4.10 : Riau Tahun 2011-2015 berdasarkan kematian yang dilaporkan
60
Gambar
4.11 :
Penyebab Kematian Bayi di Kepulauan Riau Tahun 2015
61
Gambar
4.12 :
Angka Kematian Balita (AKABA) Kepulauan Riau Tahun 2011-2015
62
Gambar
4.13 :
Trend Berat Badan Lahir Rendah di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 – 2015
64
Gambar
4.14 :
Trend pelayanan Kesehatan Neonatal Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011- 2015
65
Gambar
4.15 :
Trend Cakupan Kunjungan Bayi Kepulauan Riau tahun 2011 - 2015
66
Gambar
4.16 :
Trend Cakupan Pemberian Asi Eksklusif Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011 - 2015
67
Gambar
Trend Cakupan Pemberian Kampsul Vitamun A 4.17 : Balita Usia 6 – 59 bulan Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011-2015
68
Provinsi
Provinsi
58
Daftar Gambar | viii
Halaman
Gambar
4.18 :
Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu tahun 2011 - 2015
69
Gambar
4.19 :
Trend Cakupan Imunisasi Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011-2015
70
76
Cakupan Persentase Penduduk yang memiliki akses air Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015
80
Gambar
5.1
Cakupan Persentase Rumah Tangga ber Perilaku : Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015
Gambar
5.2
:
Gambar
5.3
:
Gambar
5.4
:
Cakupan
Persentase
Rumah
Sehat
Provinsi
Cakupan
Persentase
Rumah
Sehat
Menurut
Kepulauan Riau Tahun 2011-2015
Kabupaten/Kota Tahun 2015
82
83
Daftar Gambar | ix
DAFTAR TABEL LAMPIRAN
Tabel 1
Luas Wilayah, JumlahDesa/Kelurahan Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota : Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kelompok dan Umur Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 2
:
Tabel 3
Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Melek Huruf dan Ijazah : Tertinggi Yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 4
:
Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 5
:
Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, dan Balita Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 6
:
Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 7
: Kasus Baru TB BTA+, Seluruh Kasus TB, Kasus Pada TB Pada Anak, dan Case Notification Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 8
:
Tabel 9
Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Serta : Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Daftar Tabel Lampiran | x
Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamain Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 10
:
Tabel 11
Jumlah Kasus HIV, AIDS, dan SYPHILIS Menurut Jenis Kelamin : Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 12
:
Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 13
:
Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 14
:
Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 15
:
Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 16
Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut : Tipe/Jenis, Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 17
:
Tabel 18
:
Tabel 19
Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi : (PD3I) Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/RFT) Menurut Jenis Kelamin Per Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2014 Jumlah Kasus AFP (NON POLIO) Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Daftar Tabel Lampiran | xi
Tabel 20
Jumalah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi : (PD3I) Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 21
:
Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin Per Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 22
:
Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 23
:
Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 24
Pengukuran Tekanan Darah Penduduk≥ 18 Tahun Menurut Jenis : Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 25
:
Tabel 26
Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA Dan : Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 27
:
Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 28
:
Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani < 24 jam Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 29
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga : Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 30
:
Cakupan Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Kelamin
Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 Daftar Tabel Lampiran | xii
Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 31
:
Tabel 32
: Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet FE1 Dan FE3 Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 33
Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanandan : Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 34
Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi Kabupaten/Kota : Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 35
Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis : Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 36
:
Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 37
:
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 38
:
Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 39
:
Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 40
:
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 41
:
Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Kontrasepsi
Kelamin
Daftar Tabel Lampiran | xiii
Tabel 42
Cakupan Imunisasi Hepatitis B <7 hari dan BCG pada bayi Menurut : Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 43
Cakupan Imunisasi DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, dan : Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 44
Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas : Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 45
:
Tabel 46
Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis : Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 47
:
Tabel 48
Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan : Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 49
Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD dan : Setingkat Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 50
:
Tabel 51
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat : Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015
Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 Kelamin
Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015
Daftar Tabel Lampiran | xiv
Tabel 52
:
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015
Tabel 53
:
Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015
Tabel 54
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, dan Kunjungan : Gangguan Jiwa Disarana Pelayanan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 55
:
Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 56
:
Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 57
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Sehat (Ber: PHBS) Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 58
:
Tabel 59
Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum : Berkualitas (Layak) Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 60
Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang : Memenuhi Syarat Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 61
Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak : (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Persentase Rumah Sehat Kepulauan Riau Tahun 2015
Menurut
Kabupaten/Kota
Kelamin
Provinsi
Daftar Tabel Lampiran | xv
Tabel 62
:
Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 63
:
PersentaseTempat-tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 64
:
Tempat Pengelolaan Makan (TPM) Menurut Status Higiene Sanitasi Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 65
:
Tempat Pengelolaan Makanan Dibina dan Diuji Petik Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 66
:
Persentase Ketersediaan Obat danVaksin Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 67
:
Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Provinsi Kepulauan Riau 2015
Tabel 68
Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan : Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 69
:
Jumlah Posyandu Menurut Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 70
:
Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 71
:
Jumlah Desa Siaga Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 72
:
JumlahTenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Strata
Kabupaten/Kota
Provinsi
Daftar Tabel Lampiran | xvi
Tabel 73
:
Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 74
:
Jumlah Tenaga Kefarmasian Fasilitas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 75
:
Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan di Fasilitas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 76
:
Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 77
:
Jumlah Tenaga Teknisi Medis di Fasilitas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 78
:
JumlahTenagaTeknisi Medis dan Fisioterapis di Fasilitas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 79
:
Jumlah Tenaga Kesehatan Lain di Fasilitas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 80
:
Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Tabel 81
:
Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Daftar Tabel Lampiran | xvii
BAB I DEMOGRAFI Secara geografis wilayah provinsi Kepulauan Riau terletak pada 00o20’ LU - 04040’ LU serta antara 103022’ BT - 109009’ BT, yang merupakan daerah kepulauan terdiri atas pulau besar dan kecil, berjumlah kurang lebih 1.795 pulau, dengan 19 pulau terluar. Kepulauan Riau terdiri dari 5 kabupaten dan 2 kota, yaitu 1) Kabupaten Bintan ibu kota Bintan Bunyu; 2) Kabupaten Karimun dengan ibu kota Tanjung Balai Karimun; 3) Kabupaten Natuna ibu kota Ranai; 4) Kabupaten Lingga ibu kota Daik; 5) Kota Tanjungpinang ibu kota Tanjungpinang;
6) Kota Batam ibu kota Batam, dan 7) Kabupaten
Kepulauan Anambas ibu kota Tarempa, dimana Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan pemekaran dari Kabupaten Natuna yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2008. Dilihat dari sebaran wilayahnya, sebagian besar wilayah Provinsi Kepulauan Riau dikelilingi oleh laut dan daratannya terdiri dari banyak gugusan pulau. Luas wilayah keseluruhan adalah 427.608,68 km2 terdiri dari lautan 97,52% sebesar 417.012,97 km2 dan sisanya adalah daratan 2,48% sebesar 10.595,71 km2 .
1
Batas-batas wilayah Provinsi Kepulauan Riau meliputi : Sebelah utara
:
Berbatasan
dengan
Negara
Vietnam
dan
Kamboja. Sebelah selatan
:
Berbatasan dengan Provinsi Bangka Belitung dan ProvinsiaJambi.
Sebelah barat
:
Berbatasan dengan negara Singapura, Malaysia dan ProvinsiaRiau.
Sebelah timur
:
Berbatasan dengan Negara Malaysia Timur dan ProvinsiaKalimantanaBarat.
Pembentukan Kepulauan Riau sebagai provinsi ke-32 di Republik Indonesia (RI) ditetapkan oleh DPR RI berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2002, tepatnya pada tanggal 24 September 2002. Kepulauan Riau
semulanya
merupakan
bagian
dari
Provinsi
Riau.
Secara
administratif, Provinsi Kepulauan Riau diresmikan pada tanggal 1 Juli 2004 dengan Tanjungpinang sebagai ibu kota provinsi. Provinsi Kepulauan Riau dengan motto Berpancang Amanah, Bersauh Marwah, bertekad untuk membangun daerahnya menjadi salah satu
pusat
pertumbuhan
mempertahankan
nilai-nilai
perekonomian budaya
nasional
melayu
yang
dengan
tetap
didukung
oleh
masyarakat yang sejahtera, cerdas dan berakhlak mulia.
2
Berikut peta wilayah administrasi Provinsi Kepulauan Riau Gambar 1.1 Peta Wilayah Administrasi Provinsi Kepulauan Riau
3
1.1 KEADAAN PENDUDUK Kependudukan merupakan aspek penting dalam pembangunan, sebagai dasar pelaksaan, sekaligus tujuan (sasaran) dan pengguna hasilhasil yang dicapai. Sebagai dasar pelaksanaan terkait dengan dasar kebijakan pembangunan. Dinamika kependudukan berpengaruh pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia. Peranan penduduk dalam pembangunan akan berhasil apabila memiliki
kemampuan
dalam
menjawab
semua
tantangan
dalam
pembangunan baik posisinya sebagai pengelola sumber daya alam maupun sebagai pengguna/konsumen sumber daya alam. Jumlah
penduduk
Kepulaun
Riau
tahun
2015
menurut
Kabupaten/Kota tercatat sebanyak 1.037.104 jiwa laki (51,15%) dan 990.387 jiwa perempuan (48,85%). Berikut rincian jumlah penduduk menurut Kabupaten/Kota tahun 2015. Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015 Kabupaten/Kota (1)
[01] Karimun [02] Bintan [03] Natuna [04] Lingga [05]Kepulauan Anambas [06] Batam [07] Tanjungpinang Jumlah Penduduk
Laki-laki
Perempuan
(2)
114,922 72,939 38,410 51,880 23,457 607,400 128,096 1,037,104
(3)
110,376 68,476 36,125 48,568 21,869 581,585 123,388 990,387
Total (4)
225,298 141,415 74,535 100,448 45,326 1,188,985 251,484 2,027,491
Sex Ratio (5)
104.12 106.52 106.33 106.82 107.26 104.44 103.82 104.72
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015
4
Pada tabel 1.1 diatas dapat dilihat rasio jenis kelamin (sex ratio) penduduk Kepulauan Riau sebesar 104,72. Angka tersebut menunjukkan bahwa penduduk laki-laki lebih banyak 4 (empat) jiwa dibandingkan dengan penduduk perempuan. Gambar 1.2 Piramida Penduduk Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 Piramida Penduduk 75+ 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4
15,0
10,0
5,0
,0 Laki-laki
5,0 Perempuan
10,0
15,0
Dari gambar 1.2 diatas dapat dilihat bahwa penduduk terbanyak adalah penduduk di usia 30-34 tahun, dan terkecil adalah di usia 75 tahun keatas untuk laki-laki dan usia 70-74 tahun untuk perempuan. Dapat dilihat bahwa penduduk terbanyak laki-laki dan perempuan adalah penduduk pada usia produktif bekerja. Secara geografis, penduduk Provinsi Kepulauan Riau tersebar di beberapa pulau besar dan pulau-pulau atau kepulauan. Pola persebaran penduduk mengikuti wilayah-wilayah yang berdekatan dengan sumber 5
lapangan pekerjaan seperti daerah industri, perkantoran dan perdagangan. Gambar 1.3 Proporsi Jumlah Penduduk Kabupaten/Kota Se Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015
Karimun, 11.1
Anambas, 2.2 Tpi, 12.4
Batam, 58.6
Bintan, 7.0 Natuna, 3.7 Lingga, 5.0
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015
Dari gambar 1.3 dapat dilihat bahwa persebaran penduduk Kepulauan Riau dari yang paling besar ke kecil berturut-turut sebagai berikut Kota Batam, Kota Tanjungpinang, Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan, Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna, dan yang paling kecil adalah Kabupaten Kepulauan Anambas. 1.2
KEADAAN EKONOMI Ekonomi Kepulauan Riau triwulan IV-2015 mengalami ekspansi 2,44
persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hal ini disebabkan oleh ekspansi yang terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT terkait Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten/Kota serta Pemilihan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau dan ekspansi pada
6
komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah terkait dengan tutup anggaran. Perekonomian Kepulauan Riau tahun 2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 203,28 triliun dan PDRB perkapita mencapai Rp103,03 juta atau US$ 7.701,96. Ekonomi Kepulauan Riau tahun 2015 tumbuh 6,02 persen melambat dibanding tahun 2014 sebesar 6,62 persen. Dari sisi produksi,
pertumbuhan
tertinggi
dicapai
oleh
Lapangan
Usaha
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 13,56 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor sebesar 8,15 persen. Ekonomi Kepulauan Riau triwulan IV-2015 bila dibandingkan triwulan IV-2014 (y-on-y) tumbuh sebesar 5,20 persen melambat bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,01 persen. Ekonomi Kepulauan Riau triwulan IV-2015 mengalami ekspansi 2,44 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek menjelang Natal dan tahun baru yang mengakibatkan lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh sebesar 9.17 persen dan lapangan usaha jasa lainnya sebesar 8,44 persen. Faktor lain pendorong peningkatan pertumbuhan di triwulan IV-2015 adalah penyerapan anggaran belanja modal di pemerintahan yang meningkat sehingga mengakibatkan lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib meningkat 8,24 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah dan Konsumsi LNPRT masing-masing sebesar 79,73 persen dan 32,32 persen. 7
1.3
KEADAAN PENDIDIKAN Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah di
Kepulauan Riau telah meningkat sebesar 1,09 tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,27 tahun. Tabel 1.2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau Menurut Komponen, 2010 - 2015
Komponen
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Angka harapan hidup saat lahir (AHH)
Tahun
68.42
68.63
68.85
69.05
69.15
69.41
Harapan Lama Sekolah (HLS)
Tahun
11.51
11.61
11.9
12.26
12.51
12.6
Rata-rata lama sekolah (RLS)
Tahun
9.38
9.46
9.58
9.63
9.64
9.65
Pengeluaran per kapita disesuaikan
Rp 000
12,267
12,513
12,740
12,942
13,019
13,177
71.13
71.61
72.36
73.02
73.4
73.75
0.67
1.05
0.91
0.52
0.48
IPM Pertumbuhan IPM
%
Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau, 2016 Selama periode 2010 hingga 2015, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh sebesar 1,89 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin banyak penduduk yang bersekolah. Di tahun 2015, Harapan Lama Sekolah di Kepulauan Riau telah mencapai 12,60 yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus SMA atau D1. Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Indonesia tumbuh 0,58 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2015. Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Indonesia yang lebih baik. Hingga tahun 2015, secara rata-rata 8
penduduk Kepulauan Riau usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingga kelas IX (SMP kelas III). 1.4 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging people choice). IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Gambar 1.4 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kepulauan Riau, 2010-2015 74,00
73,40 73,75
persentase
73,00 73,02 72,00 71,00
71,61
72,36
2011
2012
71,13
70,00 69,00 2010
2013
2014
2015
Sumber : BPS Provinsi Kepulauan Riau, 2015
Secara umum, pembangunan manusia Kepulauan Riau terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2015. IPM Kepulauan Riau meningkat dari 71,13 pada tahun 2010 menjadi 73,75 pada tahun 2015. Selama periode tersebut, IPM Kepulauan Riau rata-rata tumbuh sebesar 0,74 persen per tahun. Pada periode 2014-2015, IPM Kepulauan Riau tumbuh 0,48 persen. Pertumbuhan pada periode tersebut sedikit 9
lebih turun apabila dibandingkan dengan kenaikan pada perode 20132014 yang tumbuh sebesar 0,52 persen. Selama periode 2010 hingga 2015 IPM Kepulauan Riau menunjukkan kemajuan yang besar dan pembangunan manusia Kepulauan Riau masih berstatus “tinggi”, sejak tahun 2010. Tabel 1.3 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kepulauan Riau Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2014 - 2015 Kabupaten/Kota/Provinsi
2014
2015
(1) Karimun
68,72
69,21
(2) Bintan
71,65
71,92
(3) Natuna
70,06
70,87
(4) Lingga
60,75
61,28
(5) Kep. Anambas
65,12
65,86
(6) Batam
79,13
79,34
(7) Tanjungpinang
77,29
77,57
(8) Kepulauan Riau
73,40
73,75
Indonesia
68,90
69,55
Sumber : BPS Kepulauan Riau, 2016
Peningkatan IPM di Kepulauan Riau juga tercermin pada level kabupaten/kota.
Selama
periode
2014
hingga
2015,
seluruh
kabupaten/kota di Kepulauan Riau mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tercatat tiga kabupaten/kota dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Kabupaten Natuna (1,16%), Kabupaten Kepulauan Anambas (1,14%), dan Kabupaten Lingga (0,87%). Sementara itu, kemajuan pembangunan manusia di Kota Batam (0,27%), Kota Tanjungpinang (0,36%), dan Kabupaten Bintan (0,38%) tercatat paling lambat di Kepulauan Riau selama tahun 2014-2015. 10
Gambar 1.5 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Kepulauan Riau Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 Provinsi Kep. Anambas
73,75 65,86
Tanjungpinang
77,57
Batam Lingga Natuna Bintan Karimun
79,34 61,28 70,87 71,92 69,21
Sumber : BPS Kepulauan Riau, 2016
11
BAB II SUMBER DAYA KESEHATAN Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung dalam
penyediaan
pelayanan
kesehatan
yang
berkualitas,
yang
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada bab ini, sumber daya kesehatan diulas dengan menyajikan gambaran keadaan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan pembiayaan kesehatan. 2.1
SARANA KESEHATAN
2.1.1 Puskesmas Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat Kesehatan Masyarakat yang disebut Puskesmas
adalah
fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan fungsi: (a) penyelenggaraan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan (b) penyelenggaraan Usaha Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya. 12
Jumlah Puskesmas di Provinsi Kepulauan Riau sampai dengan tahun 2015 adalah sebanyak 77 (tujuh puluh tujuh) Puskesmas dengan rincian 36 (tiga puluh enam) Puskesmas rawat inap dan 41 (empat puluh satu) Puskesmas non rawat inap. Distribusi Puskesmas menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.1 Jumlah Puskesmas Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 No.
Kabupaten/Kota
Jumlah
Jumlah
Desa/
Penduduk
Kel
Puskesmas Rawat Inap
Jumlah
Rasio
Non
(/100.000
Rawat Inap
pdd)
1.
Karimun
71
225.292
4
6
10
4.44
2.
Bintan
51
141,415
7
8
15
10.61
3.
Natuna
76
74,535
9
4
13
17.44
4.
Lingga
81
100,448
4
4
8
7.96
5.
Batam
64
1,188,985
5
12
17
1.43
6.
Tanjungpinang
18
251,484
1
6
7
2.78
7.
Kep. Anambas
54
45,326
6
1
7
15.44
36
41
77
3.80
TOTAL (PROV. KEPRI)
415
2,027,491
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015
Berdasarkan tabel 2.1, Rasio Puskesmas provinsi Kepulauan Riau di tahun 2015 yaitu 3,80 per 100.000 penduduk, dengan rasio puskesmas tertinggi adalah kabupaten Natuna yaitu sebesar 17,44 per 100.000 penduduk dan rasio terendah adalah kota Batam yaitu sebesar 1,43 per 100.000 penduduk. Tingginya rasio puskesmas di Kabupaten Natuna dimungkinkan karena letak geografis wilayahnya yang berupa kepulauan, dimana di setiap pulau besar yang berpenghuni didirikan Puskesmas sehingga 13
akses menuju pelayanan kesehatan dasar dapat lebih mudah. Jumlah Puskesmas rawat inap juga lebih besar (69,2%) dibandingkan dengan Puskesmas non rawat inap yang dimaksudkan untuk meminimalkan akses transportasi menuju pusat layanan rujukan. Kota Batam dengan rasio puskesmas terendah dimungkinkan karena Kota Batam memiliki jumlah penduduk yang tinggi, walau dengan jumlah
puskesmas
terbesar
se-Provinsi
Kepulauan
Riau.
Rasio
puskesmas yang rendah tidak menjadi masalah karena akses transportasi di Kota Batam sudah lancar. Berdasarkan rasio Puskesmas tersebut (tabel 2.1), dapat diketahui bahwa setiap 100.000 penduduk dilayani oleh 3,80 puskesmas atau setara dengan 4 puskesmas untuk 100.000 penduduk. Namun mengingat struktur geografis Provinsi yang berupa kepulauan, angka tersebut tidak bisa mewakili, karena masih banyak masyarakat di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan yang belum mampu menjangkau pelayanan kesehatan secara cepat dan mudah. 2.1.2 Rumah Sakit Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan 14
yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaran pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit. Pada
hakekatnya
Rumah
Sakit
berfungsi
sebagai
tempat
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dan fungsi dimaksud memiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dimana penyelenggaraan Rumah Sakit bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan; memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit; meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit; dan memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit, dan Rumah Sakit. Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana 15
Rumah Sakit antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah Rumah Sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk. Tahun 2015 terdapat 27 (dua puluh tujuh) Rumah Sakit (RS) di Provinsi Kepulauan Riau dengan rincian 2 (dua) RS kepemilikan pemerintah
Provinsi,
9
(sembilan)
RS
kepemilikan
pemerintah
kabupaten/kota, 1 (satu) RS kepemilikan TNI/Polri, 1 (satu) RS kepemilikan BUMN, dan 14 (empat belas) RS kepemilikan Swasta. 2.1.3 Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Posyandu merupakan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
16
Gambar 2.1 Strata Posyandu di Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015
Mandiri; 10,31
Pratama; 6,26
Madya; 39,95 Purnama; 43,47
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa posyandu pratama 6,26%, posyandu madya 39,95%, posyandu purnama 43,47% dan posyandu mandiri 10,31. Posyandu purnama dengan jumlah persentase terbesar. 2.1.4 Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Institusi peranannya,
pendidikan yang
akan
tenaga
kesehatan
melahirkan
tenaga
sangat
dibutuhkan
kesehatan
yang
berkompetensi dibidangnya. Institusi pendidikan tenaga kesehatan milik pemerintah yang ada di Provinsi Kepulauan Riau yaitu Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Tanjung Pinang. Poltekkes Tanjungpinang terdiri dari 3 program studi yaitu keperawatan, kebidanan, dan kesehatan lingkungan. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan selain tanggung jawab pemerintah, pihak masyarakat (swasta) juga berperan aktif dengan mendirikan universitas/akademi yang mempunyai jurusan di bidang 17
kesehatan. Terdapat 7 (tujuh) universitas/akademi kesehatan se-Provinsi Kepulauan Riau yang pendiriannya masih terfokus pada daerah kota yaitu Kota Tanjungpinang dan Batam. Di kota Tanjungpinang terdapat Stikes Hang Tuah dan Akademi Kebidanan (Akbid) Anugerah Bintan. Di Kota Batam terdapat Universitas Batam, Stikes Ibnu Sina, Stikes Karimun, Stikes Awal Bros, Stikes Mitra Bunda, Akbid Putra Jaya Mandiri, dan Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Mandiri. 2.2
TENAGA KESEHATAN Tenaga Kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan
kualitas pelayan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejahteran umum. Berdasarkan
data
yang
diperoleh
dari
Profil
Kesehatan
Kabupaten/Kota Tahun 2015 provinsi Kepulauan Riau memiliki 1.495 orang tenaga dokter yang terdiri dari 385 orang dokter spesialis, 858 orang dokter umum dan 252 orang dokter gigi. Tenaga medis ini tersebar di seluruh pelayanan kesehatan dengan rasio 18,99 untuk dokter spesialis, 42,32 untuk dokter umum dan 12,43 untuk dokter gigi. Jumlah tenaga perawat sebanyak 4.005 orang. 3.913 orang perawat dengan rasio 193,00 dan 92 orang perawat gigi dengan rasio 4,54. Bidan sebanyak 1.819 orang dengan rasio 89,72. 18
Tenaga kefarmasian berjumlah 561 orang yang terdiri dari 372 orang tenaga teknis kefarmasian dan 189 orang apoteker. Rasio tenaga kefarmasian adalah 27,67. Data tenaga tersebut diatas adalah yang bekerja secara fungsional di unit kerja Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana kesehatan lainnya. Gambaran lengkap data tenaga kesehatan lainnya dapat dilihat pada pada lampiran profil tabel 72 - 80. Distribusi penduduk dan perbedaan tingkat pembangunan wilayah mengakibatkan distribusi tenaga tidak merata. Selain itu, kondisi geografis wilayah kepulauan juga tidak memungkinkan untuk menggunakan indikator rasio sebagai indikator untuk menentukan ketersediaan tenaga. Rasio tenaga kesehatan secara umum telah mencukupi, namun bila dilihat dari distribusinya belum mencukupi, mengingat distribusi tenaga kesehatan lebih dari 50% berada di didaerah perkotaan. Dokter Keluarga merupakan salah satu kegiatan prioritas Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau dari tahun 2011. Dokter keluarga ditujukan guna meningkatkan sebaran tenaga kesehatan di Kepulauan Riau dengan menempatkan Dokter Keluarga dan Bidan Desa di daerah terpencil Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Riau. Pada tahun 2015 ditempatkan 85 orang dokter keluarga dengan distribusi sebagai berikut :
19
Gambar 2.2 Penyebaran Dokter Keluarga Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015 40 33 30 30
30
27 19
20
21
20 18
18 151515
13 998 76
10
19 16
17
17 12
11 8
16 14
89
7 4
88
4 0
0 Karimun
Bintan
Natuna
2011
Lingga
2012
2013
Batam 2014
Tpi
Anambas
2015
Sumber : Seksi Yankes, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2016
Tujuan
kegiatan
pengembangan
Dokter
Keluarga
adalah
tersebarnya dokter keluarga di daerah sangat terpencil, terpencil dan prioritas
pelayanan
kesehatan
seluruh
Kabupaten/Kota
di Provinsi
Kepulauan Riau, Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif dan efisien melalui kegiatan home visite dengan mengedepankan kegiatan promotive, preventif, kuratif dan rehabilitative serta memberdayakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat secara mandiri melalui pengembangan desa siaga aktif. Kewajiban Dokter Keluarga adalah: 1. Melaksanakan tugas pekerjaan yang telah ditugaskan kepadanya dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggungjawab; 2. Bekerja
dengan
jujur,
tertib,
cermat
dan
bersemangat
untuk
kepentingan Negara; 3. Mentaati ketentuan jam kerja; 4. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik; 20
5. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik Negara dengan sebaik-baiknya; 6. Memberikan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya kepada masyarakat di tempat kerjanya; 7. Bekerja di Puskesmas Pembantu (Pustu) setiap hari kerja dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas; 8. Membina dan mengunjungi masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk home visite (100 rumah/bulan); 9. Memiliki buku home visite yang ditandatangani oleh warga yang dikunjungi; 10. Ikut
menjalankan
program
kesehatan
di
Puskesmas
sebagai
fasilitator/Pembina di daerah binaan; 11. Membuat laporan bulanan yang dikirim ke Dinas Kesehatan paling lambat tanggal 10 tiap bulannya; 12. Membuat
memori
akhir
tugas
sebelum
meninggalkan
tempat
tugas/selesai masa bakti (1 bulan sebelum mengakhiri tugas); 13. Menjalin kerjasama dengan lintas sektor, lintas program, dan masyarakat di daerah binaan; 14. Berdomosili di daerah (Kelurahan/Desa) binaan. 2.3
PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan merupakan komponen sumber daya yang
diperlukan dalam menjalankan pembangunan kesehatan. Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan pembiayaan kesehatan yang bersumber
dari
masyarakat.
Untuk
tingkat
provinsi,
pembiayaan
kesehatan bersumber dari pemerintah dapat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). Alokasi dana untuk Dinas Kesehatan pada tahun anggaran 2015 21
adalah Rp.66.996.037.610,00 untuk total belanja langsung dan belanja tidak langsung. Realisasi keuangan sebesar Rp.42.638.081.889,00 (74,93%) untuk belanja langsung dan Rp.9.013.843.830,00 (89,35%) untuk belanja tidak langsung. Realisasi fisik untuk belanja langsung 99,55%, untuk belanja tidak langsung 100%, dan total realisasi fisik 99,78%. Realisasi keuangan Belanja langsung yang hanya 74,93% yaitu tiga perempat dari total keseluruhan anggaran dikarenakan masih tersisa 55 (lima puluh lima) Surat Perintah Membayar (SPM) yang sudah diterbitkan tetapi tidak dapat dibayarkan yang diakibatkan oleh terjadinya defisit anggaran kas didaerah. Hal ini terjadi karena berkurangnya dana bagi hasil migas sehingga estimasi pendapatan daerah atas Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang telah ditargetkan tidak tercapai. SPM yang tidak dapat dibayarkan tersebut dibayarkan di tahun berikutnya yaitu tahun 2016 dengan total terhutang dari 55 SPM tersebut adalah Rp. 9.856.668.182,00. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah Pusat kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal Pusat di daerah. Kegiatan yang didanai dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi merupakan lingkup kewenangan dan Tupoksi Kementerian/ Lembaga. Kegiatan Dekonsentrasi di daerah dilaksanakan oleh Satuan Kerja 22
Perangkat Daerah (SKPD) selaku Kuasa Pengguna Anggaran. Kegiatan yang didanai dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi bersifat non-fisik, yang antara lain berupa: sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, fasilitasi, bimbingan teknis, pelatihan, penyuluhan, supervisi, pembinaan dan pengawasan, serta pengendalian. Anggaran Dekonsentarsi tahun 2015 Rp. 15.994.101.000,00 dengan realisasi keuangan Rp. 10.783.916.184,00 (67,4%) dan realisasi fisik 90,2%. Berikut gambaran lengkap realisasi keuangan dan fisik menurut program. Tabel 2.2 Laporan Realisasi Pelaksanaan Kegiatan APBN-Dana Dekonsentasi Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau TA. 2015
Program 1
024.01.01
024.03.06 024.04.07 024.05.08 024.07.09
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Program Pembinaan Upaya Kesehatan Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan Total Anggaran
Pagu Anggaran (Rp) 2
Realisasi Keuangan (Rp)
%
Fisik
3
4
5
3,218,829,000
2,655,359,850
82.49
97.98
6,638,734,000
4,800,862,227
72.32
85.26
1,583,419,000
871,283,520
55.03
100.00
3,637,847,000
1,695,328,180
46.60
86.25
915,272,000
761,082,407
83.15
96.88
15,994,101,000
10,783,916,184
67.42
90.2
Sumber : Subbag. Perencanaan dan Evaluasi, Dinkes Prov Kepri, 2016
23
BAB III PENGENDALIAN PENYAKIT 3.1
TUBERKULOSIS Tuberkulosis adalah penyakit saluran nafas yang disebabkan oleh
mycobacterium, yang berkembang biak di dalam bagian tubuh dimana terdapat banyak aliran darah dan oksigen. Infeksi bakteri ini biasanya menyebar melewati pembuluh darah dan kelenjar getah bening, tetapi secara utama menyerang paru-paru, lebih sering menginfeksi organ paruparu (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Bakteri TB membunuh jaringan dari organ yang terinfeksi dan membuatnya sebagai kondisi yang mengancam nyawa jika tidak dilakukan terapi. Penderita yang terserang biasanya akan mengalami demam tapi tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. Gejala lain, penurunan nafsu makan dan berat badan, batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah), perasaan tidak enak (malaise), dan lemah. Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang masih menjadi perhatian dunia. Hingga saat ini, belum ada satu negara pun yang bebas TBC. Angka kematian dan kesakitan akibat kuman mycobacterium tuberculosis ini pun tinggi. Penyakit ini diakibatkan infeksi kuman mikobakterium tuberkulosis yang dapat menyerang paru, ataupun organ-organ tubuh lainnya seperti kelenjar getah bening, usus, ginjal, kandungan, tulang, sampai otak. TBC 24
dapat mengakibatkan kematian dan merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan kematian tertinggi di negeri ini. Jumlah kasus baru BTA (+) Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015 adalah 1.085 kasus, nilainya mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2014 yaitu 1.325 kasus. Gambar 3.1 Angka Notifikasi Kasus BTA + dan Seluruh Kasus Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015
Jumlah kasus
200 150 100 50 0
2011
2012
2013
2014
2015
Kasus BTA (+)
58
64
69
70
40
Seluruh kasus
109
144
155
170
145
Sumber : Seksi Penyehatan Penyakit Bidang P2PL, 2015
Gambar diatas menunjukkan bahwa angka notifikasi Kasus BTA + dan seluruh kasus TB cenderung menurun di tahun 2015. Tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, trend angka cenderung meningkat dan kembali menurun di tahun 2015. Angka Kematian TB Paru Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015 adalah
1,1
per
100.000
penduduk,
mengalami
penurunan
bila
dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu 2,0 per 100.000 penduduk. Case
Notification Rate (CNR) BTA (+) kasus baru adalah 53,51 per 100.000 penduduk dan CNR BTA (+) seluruh kasus adalah 139,53 per 100.000 25
penduduk. Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate/SR) TB Paru adalah 48,72. Gambaran lengkap TB Paru menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 7,8,9. Tingkat kesembuhan penderita TB Paru masih rendah. Hal ini dimungkinkan berkaitan dengan status sosial ekonomi masyarakat yang mengakibatkan rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam berobat dan kurangnya informasi mengenai pengobatan secara tuntas. Pengobatan TB adalah pengobatan jangka panjang, biasanya selama 6-9 bulan dengan paling sedikit 3 macam obat. Kondisi ini diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dari pasien untuk meminum obat dan kontrol ke dokter agar dapat sembuh total. Apalagi biasanya setelah 2-3 pekan meminum obat, gejala-gejala TBC akan hilang sehingga pasien menjadi malas meminum obat dan kontrol ke dokter. Dalam mendukung pengobatan sampai tuntas perlu Pengawas Minum Obat (PMO) untuk membantu pasien berdisplin minum obat. PMO ini sangat diperlukan dan biasanya berasal dari keluarga terdekat. 3.2
HIV & AIDS HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV
sendiri
adalah
virus
yang
jika
menginfeksi
dapat
menyebabkan
menurunnya kemampuan dalam melawan infeksi virus, bakteri, jamur, parasit yang masuk ke dalam tubuh. Virus HIV bekerja dengan cara menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini juga menyebabkan penderitanya rentan terhadap serangan kanker karena menurunnya kekebalan tubuh. AIDS adalah tahap lanjutan dari infeksi virus HIV. Penularan virus 26
HIV dapat terjadi melalui darah, air mani, hubungan seksual atau cairan vagina. Namun virus ini tidak dapat menular lewat kontak fisik biasa seperti berpelukan, berciuman, atau berjabat tangan dengan seseorang yang terinfeksi HIV atau AIDS. Jumlah kasus HIV tahun 2015 adalah 1066 kasus meningkat bila dibandingkan dengan kasus tahun 2014 yaitu 918 kasus. Untuk kasus AIDS tahun 2015 berjumlah 440 kasus dan mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan kasus tahun sebelumnya 2014 yaitu 430 kasus. Peningkatan penemuan kasus HIV dan AIDS dari tahun ke tahun dimungkinkan (1) meningkatanya kesadaran dari
penderita untuk
mengobati penyakitnya, untuk memperpanjang umur harapan hidup, (2) adanya upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan HIV dan AIDS oleh tenaga kesehatan, dan (3) meningkatnya Layanan Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi Kepulauan Riau. Tabel 3.1 Layanan Penanggulangan HIV/AIDS Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015 No
KLINIK LAYANAN
(1) (2) 1 MMT (Methadone Maintenance Treatment) 2 VCT (Voluntary Counselling and Testing)
JUMLAH LAYANAN (3) 1
(4) Kota Batam
(5) RSUD Batam “EMBUNG FATIMAH”
31
Kota Batam
RSBK”CASPER”
KAB/KOTA
TEMPAT LAYANAN
RSUD BATAM”CITRA” RS.ELISABETH “Santa Livina” PKM Lubuk Baja PKM Belakang Padang PKM Sekupang PKM Sambau PKM Batu Aji 27
Kabupaten Bintan
Kota Tanjungpinang
Kabupaten Natuna Kabupaten Karimun
Kabupaten Lingga
3 IMS (Infeksi Menular Sexual)
11
Kabupaten Kep. Anambas Kota Tanjungpinang
RSUP Tanjung Uban “Edelweys” PKM Toapaya”SEDAP MALAM” PKM Tanjung Uban PKM Kijang RSUD Tg.Pinang”KEMUNING” PKM Tanjungpinang PKM Bt. 10 PKM Kampung Bugis PKM Sei Jang PKM Melayu Kota Piring PKM Mekar Baru Kantor KKP Tanjungpinang Puskesmas Ranai “SAHABAT” RSUD Karimun”SEHATI” PKM Tanjung Balai Puskesmas Tebing PKM Dabo Lama RSUD Dabo PKM Pancur PKM Daik PKM Senayang PKM Tajur Biru PKM Palmatak PKM Tg.Pinang”IMS FLAMBOYAN” PKM Bt. 10 "IMS KENCANA" PKM Kampung Bugis PKM Sei Jang
Kota Batam
Kabupaten Karimun Kabupaten Bintan 4.
ARV (Anti Retro Viral)
5
Kota Batam Kota Tanjungpinang Kabupaten Bintan
PKM Batu Aji”IMS SEDAP MALAM” PKM Lubuk Baja PKM Sambau PKM Tanjung Balai RSUD Karimun PKM Toapaya PKM Tanjung Uban RSBK RSUD Embung Fatimah RSUD Tg.Pinang RSUD Tanjung Uban 28
5.
6.
PMTCT ( Prevention Mother To Child Transmition PITC (Tes Inisiasi petugas Kesehatan)
2
7
Kabupaten Karimun Kota Batam
RSUD Karimun RSBK
Kota Tanjungpinang
RSUD Tg.Pinang
Kota Batam
RSUD Embung Fatimah PKM Sambau PKM Tanjungpinang PKM Tanjung Balai RSUD Karimun RSUD Tanjung Uban PKM Toapaya
Kota Tanjungpinang Kabupaten Karimun Kabupaten Bintan
Sumber : Seksi Penanggulangan Penyakit, Bidang P2PL, Dinkes Prov. Kepri, 2015
Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan HIV dan AIDS oleh tenaga kesehatan dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut pemantauan terhadap darah donor, pemantauan pada kelompok beresiko penderita Penyakit Menular Seks (PMS) seperti Wanita Penjaja Seks (WPS), penyalah guna obat dengan suntikan (IDUs), penghuni Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) atau sesekali dilakukan penelitian pada kelompok beresiko rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya. Proporsi kasus HIV tahun 2015 menurut jenis kelamin 57,41% lakilaki dan 42,59% perempuan. Dapat dilihat bahwa deteksi kasus HIV lebih banyak ditemukan pada laki-laki yaitu lebih dari 50% kasus diderita oleh laki-laki. Sama halnya dengan tahun 2014, proporsi kasus HIV menurut jenis kelamin juga lebih banyak ditemukan pada laki-laki yaitu 51,53% lakilaki dan 48,47% perempuan. Proporsi kasus AIDS tahun 2015 menurut jenis kelamin 66,82% lakilaki dan 33,18% perempuan. Sedangkan tahun 2014 proporsi kasusnya adalah 60% laki-laki dan 40% perempuan. Dari data kasus tersebut dapat 29
dilihat bahwa lebih dari 50% kasus diderita oleh laki-laki. Berdasarkan pada laporan SDKI 2012 Tabel A-10 tentang Persentase wanita umur 15-49 tahun dan pria kawin umur 15-54 tahun yang pernah mendengar tentang HIV-AIDS menurut provinsi, untuk Kepulauan
Riau
angka
persentase
wanita
(91,1%)
lebih
besar
dibandingkan dengan laki-laki (88,9%). Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa wanita lebih banyak memiliki pengetahuan tentang HIV-AIDS dibandingkan laki-laki. Tabel 3.2 Persentase wanita umur 15-49 tahun dan pria kawin umur 15-54 tahun yang pernah mendengar tentang HIV-AIDS menurut provinsi Indonesia, 2012 Provinsi Sumatera Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau
Wanita
Pria
Pernah dengar HIV-AIDS
Jumlah
Pernah dengar HIV-AIDS
Jumlah
70,8 75,1 80,8 79,2 66,9 67,9 70,3 78,8 82,6 91,1
877 2.394 852 1.04 580 1.358 306 1.443 245 323
72,7 83,3 85,6 88,0 78,2 77,2 84,1 82,8 86,3 88,9
153 470 164 231 145 295 67 334 52 64
Sumber : SDKI, 2012
Dari kasus HIV yang terdeteksi, proporsi kelompok umur yang paling banyak terinfeksi adalah kelompok umur 25-49 tahun, sedangkan untuk kasus AIDS proporsi kelompok umur yang paling banyak terinfeksi adalah kelompok umur 20-24 tahun. Gambaran lengkap kasus HIV/AIDS menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 11. 30
3.3
PNEUMONIA Pneumonia atau paru-paru basah adalah peradangan jaringan di
salah satu atau kedua paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Pada saat menderita pneumonia, sekumpulan kantong-kantong udara yang kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru akan bengkak dan penuh cairan. Pneumonia merupakan penyebab kematian anak-anak tertinggi di dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan terdapat sekitar 1,1 juta orang anak di dunia yang meninggal tiap tahun akibat penyakit ini. Jumlah perkiraan penderita Pneumonia tahun 2015 adalah 23.186 penderita. Dari perkiraan penderita yang ada, penderita yang ditemukan dan ditangani adalah 2.516 penderita (10.9%) dengan rincian 1.336 penderita laki laki (11,3%) dan 1.180 penderita perempuan (10,4%). Persentase penderita Pneumonia tahun 2015 yang ditemukan dan ditangani mengalami penurunan bila dibandingkan dengan persentase 2014 yaitu 12%.
31
persentase pneumonia ditangani
Gambar 3.2 Persentase Pneumonia pada Balita Yang Ditangani Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012-2015 14,00 12,00
12,00 10,00
10,90
9,60 10,60
8,00 6,00 4,00 2,00 0,00 2011
2012
2013
2014
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012–2015
Rendahnya persentase penemuan Pneumonia yang ditangani menunjukkan bahwa belum maksimalnya deteksi terhadap kasus pneumonia dan kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang tandatanda pneumonia pada balita serta bahayanya bila tidak segera ditangani. 3.4
KUSTA Kusta yang juga dikenal dengan nama lepra atau penyakit Hansen
adalah penyakit yang menyerang kulit, sistem saraf perifer, selaput lendir pada saluran pernapasan atas, serta mata. Sistem saraf yang diserang bisa menyebabkan penderitanya mati rasa. Kusta disebabkan oleh sejenis bakteri yang memerlukan waktu 6 bulan hingga 40 tahun untuk berkembang di dalam tubuh. Tanda dan gejala kusta bisa saja muncul setelah bakteri menginfeksi tubuh penderita selama 2 hingga 10 tahun. 32
Meskipun dulu sempat menjadi penyakit yang ditakuti, saat ini kusta tergolong penyakit yang mudah diobati. Ironisnya, hingga saat ini beberapa daerah di Indonesia masih dianggap sebagai kawasan endemik kusta oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Bakteri Mycobacterium leprae menjadi penyebab utama kusta. Bakteri ini tumbuh pesat pada bagian tubuh yang bersuhu lebih dingin seperti tangan, wajah, kaki dan lutut. Mycobacterium leprae termasuk jenis bakteri yang hanya bisa tumbuh berkembang di dalam beberapa sel manusia dan hewan tertentu. Cara penularan bakteri ini adalah melalui cairan dari hidung yang biasanya menyebar ke udara ketika penderita batuk atau bersin. Selain penyebab utamanya, ada juga faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap penyakit ini. Beberapa faktor risiko tersebut meliput:
Melakukan kontak fisik dengan hewan penyebar bakteri kusta tanpa sarung tangan. Beberapa di antaranya adalah armadilo dan simpanse afrika.
Melakukan kontak fisik secara rutin dengan penderita kusta.
Bertempat tinggal di kawasan endemik kusta.
Menderita cacat genetik pada sistem kekebalan tubuh. Mayoritas penderita kusta yang didiagnosis secara klinis akan diberi
kombinasi antibiotik sebagai langkah pengobatan selama 6 bulan hingga 2 tahun. Dokter harus memastikan jenis kusta serta tersedianya tenaga medis yang mengawasi penderita untuk menentukan jenis, dosis antibiotik, serta durasi pengobatan.
33
Tahun 2015 ditemukan 16 kasus baru kusta PB dan 22 kasus baru kusta MB dengan total 38 kasus baru. Jumlah kasus baru tahun 2015 meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu 13 kasus baru. Meningkatnya penemuam kasus baru dimungkinkan sudah baiknya surveilans kesehatan dan diharapkan adanya sosialisasi dari tenaga kesehatan kepada masyarakat tentang gejala penyakit kusta dan akibatnya bagi penderita, sehingga deteksi dini terhadap kasus kusta dan penderita mendapatkan pengobatan tanpa mengalami cacat fisik. 3.5
DIARE Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang
dikeluarkan dengan frekuensi buang air besar (BAB) yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit. Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari, namun pada sebagian kasus memanjang hingga berminggu-minggu. Gejala diare bermacam-macam, dimulai dari yang hanya merasakan sakit perut singkat dengan tinja yang tidak terlalu encer hingga ada yang mengalami kram perut dengan tinja yang sangat encer. Pada kasus diare parah, kemungkinan penderitanya juga akan mengalami demam dan kram perut hebat. Penyebab diare pada orang dewasa dan anak-anak umumnya adalah infeksi usus. Infeksi usus bisa terjadi ketika kita mengonsumsi makanan atau minuman yang kotor dan terkontaminasi. Mikroorganisme yang sering menyebabkan infeksi usus adalah bakteri, parasit, dan virus seperti norovirus dan rotavirus. 34
Diare juga bisa timbul akibat faktor-faktor (1) Efek samping obatobatan tertentu; (2) Faktor psikologi, misalnya gelisah; (3) Konsumsi minuman beralkohol dan kopi yang berlebihan. Diare bukan saja berdampak kepada diri penderita, tapi juga berpotensi menyebar, terutama kepada anggota keluarga. Oleh sebab itu, diare
sebaiknya
dicegah
mulai
dari
kontak
pertama
hingga
penyebarannya. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan terkena diare akibat kontaminasi:
Mencuci tangan sebelum makan.
Menjauhi makanan yang kebersihannya diragukan dan tidak minum air keran.
Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang.
Utamakan bahan makanan yang segar.
Menyimpan makanan di kulkas dan tidak membiarkan makanan tertinggal di bawah paparan sinar matahari atau suhu ruangan. Jumlah diare yang ditangani tahun 2015 adalah 55,5% dari jumlah
target penemuan kasus. Angka ini sedikit menurunkan dari tahun sebelumnya yaitu 59,2% di tahun 2014. Jumlah diare yang ditangani menurut Kabupaten/Kota tahun 2015 tertinggi adalah Kabupaten Lingga (100,11%), Kabupaten Natuna (94,63%) dan yang terakhir adalah Kota Batam (40,35%). Gambaran lengkap kasus diare menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran profil tabel 13. Dari data jumlah penyakit terbanyak, diare masih termasuk dalam kategori 10 penyakit terbanyak. Rendahnya persentase jumlah diare yang 35
ditangani dimungkinkan pencatatan dan pelaporan kasus diare tidak tervalidasi dengan baik misalnya melakukan pengobatan sendiri atau pengobatan di praktek swasta. Gambaran lengkap kasus diare menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran profil tabel 13. 3.6
PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
4.6.1 TETANUS NEONATARUM Tetanus Neonatorum adalah Penyakit tetanus pada bayi baru lahir dengan tanda klinik yang khas, setelah 2 hari pertama bayi hidup, menangis dan menyusu secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul kekakuan seluruh tubuh yang ditandai dengan kesulitan membuka mulut dan menetek, disusul dengan kejang–kejang. Penyebab tetanus neonatorum adalah clostridium tetani yang merupakan kuman gram positif, anaerob, bentuk batang dan ramping. Kuman tersebut terdapat ditanah, saluran pencernaan manusia dan hewan. Kuman clostridium tetani membuat spora yang tahan lama dan menghasilkan 2 toksin utama yaitu tetanospasmin dan tetanolysin. Kasus tetanus neonatorum selama kurun waktu 5 tahun terakhir hanya terdeteksi di tahun 2014 yaitu 1 kasus di kabupaten Karimun. Tahun 2015 ini tidak terdapat kasus tetanus neonatorum. 4.6.2 CAMPAK Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini akan memunculkan ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih
36
serius. Gejala campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Gejala campak yang biasanya muncul adalah: Mata merah, Mata menjadi sensitif terhadap cahaya, Gejala menyerupai pilek seperti radang tenggorokan, hidung beringus atau tersumbat, mengalami demam, bercak putih keabu-abuan pada mulut dan tenggorokan. Bercak atau ruam berwarna merah-kecokelatan akan muncul di kulit setelah beberapa hari kemudian. Urutan kemunculan bercak ini dari belakang telinga, sekitar kepala, kemudian ke leher. Pada akhirnya ruam akan menyebar ke seluruh tubuh. Program imunisasi campak di Indonesia dimulai tahun 1982. Menurut Riskesdas tahun 2010, anak-anak Indonesia berusia 1-2 tahun yang mendapat imunisasi campak mencapai rata-rata 74,4 persen. Sedangkan, capaian imunisasi campak di Indonesia hingga bulan Desember tahun 2013 adalah sebesar 90,82%. Meski capaian imunisasi campak di Indonesia telah mencakupi 90%, WHO melaporkan terdapat sekitar 6,300 kasus campak di Indonesia pada tahun 2013. Penyakit ini disebut juga rubeola atau campak merah. Telah tersedia vaksin untuk mencegah penyakit ini. Vaksin untuk campak termasuk dalam bagian dari vaksin MMR (campak, gondongan, campak Jerman). Vaksinasi MMR adalah vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan campak Jerman. Vaksinasi MMR diberikan dua kali. Pertama diberikan ketika anak berusia 15 bulan dan dosis vaksin MMR berikutnya diberikan saat mereka berusia 5-6 tahun atau sebelum memasuki masa sekolah dasar. Vaksin memiliki fungsi yang cukup penting dalam mencegah campak. 37
Gambar 3.3 Jumlah Kasus Campak Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015
Jumlah kasus Campak
600
561 491
500 409
400 300
331
249
200 100 0 2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Tahun 2011 - 2015
Gambar diatas menunjukkan jumlah kasus Campak selama kurun waktu 5 tahun. Dapat dilihat bahwa jumlah kasus Campak yang terdata fluktuatif, tahun 2011 sebesar 561 kasus, menurun ditahun 2012 menjadi 331 kasus, naik kembali ditahun 2013 menjadi 409 kasus, meningkat lagi ditahun 2014 menjadi 491 kasus dan turun kembali ditahun 2015 menjadi 249 kasus. Menurut data Kabupaten/Kota, tahun 2015 kasus Campak tertinggi adalah di Kota Batam 163 kasus Campak, kemudian berikutnya di Bintan 27 kasus, dan yang terendah adalah Kabupaten Kepulauan Anambas dengan tidak ada kasus Campak yang ditemukan. Gambaran lengkap kasus Campak menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran profil tabel 20. 4.6.3 DIFTERI 38
Difteri disebabkan oleh dua jenis bakteri, yaitu Corynebacterium
diphtheriae dan Corynebacterium ulcerans. Masa inkubasi (saat bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul) penyakit ini umumnya dua hingga lima hari. Gejala-gejala yang mengindikasikan penyakit ini meliputi: Terbentuknya membran abu-abu yang menutupi tenggorokan dan
amandel.
Demam dan menggigil.
Sakit tenggorokan dan suara serak.
Sulit bernapas atau napas yang cepat.
Pembengkakan kelenjar limfa pada leher.
Lemas dan lelah.
Hidung beringus. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang berdarah. Difteri juga terkadang dapat menyerang kulit dan menyebabkan
bisul. Bisul-bisul tersebut akan sembuh dalam beberapa bulan, tapi biasanya akan meninggalkan bekas pada kulit. Langkah pencegahan paling efektif untuk penyakit ini adalah dengan vaksin. Pencegahan difteri tergabung dalam vaksin DPT. Vaksin ini meliputi difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk rejan. Vaksin DPT adalah salah satu dari lima imunisasi wajib bagi anakanak di Indonesia. Pemberian vaksin ini dilakukan lima kali pada saat anak berusia dua bulan, empat bulan, enam bulan, 1,5-2 tahun, dan lima tahun.
39
Perlindungan tersebut umumnya dapat melindungi anak terhadap difteri seumur hidupnya. Tetapi vaksinasi ini dapat diberikan kembali pada saat anak memasuki masa remaja atau tepatnya saat berusia 11-18 tahun untuk memaksimalisasi keefektifannya. Penderita difteri yang sudah sembuh juga disarankan untuk menerima vaksin karena tetap memiliki risiko untuk kembali tertular penyakit yang sama. Selama kurun waktu 5 tahun terakhir (2011-2015) pelaporan kasus Difteri ada ditahun 2012 dan 2013 dengan jumlah 1 kasus dan ditemukan di Kota Tanjungpinang. 4.6.4 POLIO DAN AFP (ACUTE FLACID PARALYSIS/LUMPUH LAYU
AKUT) Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pada sebagian kasus menyebabkan kematian. Sejak awal tahun 2014, WHO (World Health Organization) telah menyatakan Indonesia sebagai salah satu negara yang bebas dari penyakit ini berkat program vaksinasi polio yang luas. Kebanyakan penderita polio tidak menyadari bahwa diri mereka terinfeksi karena virus polio pada awalnya hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali, dan tidak membuat mereka menjadi sakit. Penyakit polio disebabkan oleh virus yang umumnya masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan tinja dan virus polio. Sama halnya seperti cacar, polio hanya menjangkiti manusia. Dalam 40
tubuh manusia, virus polio menjangkiti tenggorokan dan usus. Selain melalui kotoran, virus polio juga bisa menyebar melalui tetesan cairan yang keluar saat penderitanya batuk atau bersin. Imunisasi atau pemberian vaksin polio dapat meminimalisasi terjangkit virus polio. Anak-anak, wanita hamil dan orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah, sangat rentan terkena virus polio jika di daerah mereka tidak terdapat program imunisasi atau tidak memiliki sistem sanitasi yang bersih dan baik. Polio dapat dicegah dengan vaksinasi yang bisa memberikan kekebalan terhadap penyakit polio seumur hidup, terutama pada anakanak. Anak-anak harus diberikan empat dosis vaksin polio tidak aktif, yaitu pada saat mereka berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan antara 1.5-2 tahun. Vaksin polio dengan virus tidak aktif memiliki kemungkinan mendekati 100 persen untuk secara efektif mencegah polio setelah tiga kali penyuntikan, dan aman bagi orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah. Jumlah kasus AFP (non polio) Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015 berjumlah 14 kasus dengan rincian Kabupaten Karimun 1 kasus, Kabupaten Bintan 1 kasus, Kabupaten Lingga 1 kasus, Kota Batam 7 kasus, dan Kota Tanjungpinang 3 kasus. Berdasarkan penghitungan jumlah penduduk di bawah 15 tahun (678.654 Jiwa) maka target penemuan kasus AFP di Kepulauan Riau seharusnya sebanyak 12 kasus. Penemuan kasus tahun 2015 adalah 14 kasus, diasumsikan bahwa indikator penemuan kasus AFP di Provinsi Kepulauan Riau telah mencapai target. 41
3.7
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang membuat
penderitanya mengalami rasa nyeri yang luar biasa, seolah-olah terasa sakit hingga ke tulang. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Diperkirakan bahwa ada seratus juta kasus demam berdarah yang terjadi pada tiap tahunnya di seluruh dunia. Sebagian diantaranya mewabah secara tiba-tiba dan menjangkiti ribuan orang dalam waktu singkat. Menurut data Kementrian Kesehatan Indonesia tahun 2013, jumlah penderita DBD di seluruh 31 provinsi mencapai 48.905 orang, termasuk 376 orang diantaranya meninggal dunia. Jadi, pada dasarnya DBD adalah penyakit yang sangat umum di Indonesia. Gejala demam berdarah umumnya akan terlihat pada tiga hingga empat belas hari setelah masa inkubasi dan biasanya diawali dengan demam tinggi yang bisa mencapai suhu 41 derajat celsius. Masa inkubasi adalah jarak waktu antara virus pertama masuk ke dalam tubuh sampai gejala pertama muncul. Penyebab DBD adalah virus dengue dan menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Artinya DBD tidak bisa menular langsung dari seseorang ke orang lain tanpa perantara nyamuk tersebut. Nyamuk
Aedes
aegypti
biasanya
berkembang
biak
di
daerah
berpenduduk tinggi (seperti di kota-kota besar) yang memiliki iklim lembap dan hangat. Hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat menangkal demam berdarah. Oleh karena itu cara terbaik untuk mencegah DBD adalah dengan menghindari terkena gigitan nyamuk yang membawa virusnya. 42
Gambar 3.4 Incidence Rate Demam Berdarah Dengue (DBD) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015 120,0 95,7
100,0 74,0
80,0 60,0
98,2
56,3
80,0
40,0 20,0 0,0 2011 Sumber:
2012
2013
2014
2015
Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, 2011–2015
Incidence Rate Demam Berdarah Dengue (DBD) selama 5 tahun 2011-2015 menunjukan trend yang meningkat. Menurut Kabupaten/Kota kasus tertinggi DBD tahun 2015 ditemukan di Kota Batam dengan jumlah 639 kasus, Kabupaten Bintan 404 kasus, dan yang terendah Kabupaten Kepulauan Anambas 5 kasus. Gambaran lengkap kasus DBD menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran profil tabel 21. Adanya peningkatan jumlah kasus DBD dimungkinkan karena lemahnya kemampuan SDM kesehatan terkait angka penemuan kasus, kurangnya kepedulian masyarakat akan kebersihan lingkungan dan gejala penyakit sehingga setelah terdeteksi terlambat untuk ditangani. 3.8
FILARIASIS Filariasis adalah sejumlah infeksi yang disebabkan oleh cacing
filaria. Penyakit ini dapat menyerang hewan maupun manusia. Parasit 43
filaria memiliki ratusan jenis, tapi hanya delapan spesies yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Pengelompokan filariasis umumnya dikategorikan menurut lokasi habitat cacing dewasa dalam tubuh manusia, yaitu filariasis kulit, limfatik, dan rongga tubuh. Di sini akan dibahas lebih detail mengenai filariasis limfatik. Di Indonesia, penyakit ini lebih dikenal dengan istilah kaki gajah atau elefantiasis. Menurut WHO, terdapat sekitar 120 juta orang di dunia yang menderita filariasis limfatik dan sepertiga di antaranya mengidap infeksi yang parah. Parasit yang dapat menyebabkan jenis filariasis ini meliputi
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. W. bancrofti merupakan parasit yang paling sering menyerang manusia. Diperkirakan ada 9 dari 10 pengidap yang menderita filariasis limfatik akibat parasit ini. Parasit filaria masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi. Cacing tersebut akan tumbuh dewasa, bertahan hidup selama enam hingga delapan tahun, dan terus berkembang biak dalam jaringan limfa manusia. Infeksi ini umumnya dialami sejak masa kanak-kanak dan menyebabkan kerusakan pada sistem limfatik yang tidak disadari sampai akhirnya
terjadi
pembengkakan
yang
parah
dan
menyakitkan.
Pembengkakan tersebut kemudian dapat menyebabkan cacat permanen. Langkah utama dalam untuk mencegah tertular filariasis adalah dengan menghindari gigitan nyamuk sebisa mungkin. Hal ini sangat penting, terutama di negara-negara tropis, seperti Indonesia. 44
Jumlah kasus baru Filariasis tahun 2015 berjumlah 22 kasus, dengan jumlah seluruh kasus menjadi 100 kasus. Angka kesakitan Filariasis tahun 2015 adalah 5 per 100.000 penduduk, angka ini sama dengan Angka kesakitan Filariasis tahun 2014. Indonesia menetapkan eliminasi filariasis sebagai salah satu prioritas program nasional pengendalian penyakit menular. Dua strategi utama diterapkan untuk program ini yaitu memutuskan rantai penularan filariasis melalui program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) serta upaya mengurangi kecacatan dengan melaksanakan program penatalaksanaan penderita klinis filariasis. 3.9
MALARIA Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit. Malaria
menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi oleh parasit. Malaria bahkan bisa mematikan jika tidak ditangani dengan benar. Infeksi malaria bisa terjadi cukup dengan satu gigitan nyamuk. Malaria jarang sekali menular secara langsung dari satu orang ke orang lainnya. Contoh kondisi penularan penyakit ini adalah jika terjadi kontak dengan darah penderita atau janin bisa terinfeksi karena tertular dari darah sang ibu. Di Indonesia, terjadi sekitar 400.000 kasus positif malaria setiap tahunnya. Dari semua kasus yang terjadi, 4.000 kasus mengalami komplikasi atau bahkan berujung pada kematian. Sekitar 1 dari 4 kasus malaria yang terjadi menyerang anak-anak. Gejala malaria biasanya akan muncul antara satu sampai dua minggu setelah tubuh terinfeksi. Dalam beberapa kasus yang jarang, 45
gejala muncul setahun setelah gigitan nyamuk terjadi. Gejala-gejala malaria yang biasanya terjadi adalah munculnya demam, berkeringat, menggigil atau kedinginan, muntah-muntah, sakit kepala, diare, dan nyeri otot.
Plasmodium adalah jenis parasit yang menjadi penyebab malaria. Ada banyak sekali jenis parasit Plasmodium, tapi hanya lima jenis yang menyebabkan malaria pada manusia. Parasit
Plasmodium hanya
disebarkan oleh nyamuk Anopheles betina. Dua jenis parasit yang umum di Indonesia adalah Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax. Menghindari agar tidak tergigit nyamuk adalah cara pencegahan yang paling utama agar tidak tertular malaria. Anda bisa memakai kelambu untuk menutupi ranjang, menyingkirkan genangan air, memakai losion anti serangga dan menggunakan pakaian atau selimut yang menutupi kulit tubuh. Angka Kesakitan Malaria (API) Provinsi Kepulaaun Riau tahun 2015 menunjukkan
penurunan
(0,61)
bila
dibandingkan
dengan
tahun
sebelumnya (1,14). API Provinsi Kepulauan Riau selama kurun waktu 5 (lima)
tahun
berturut-turut
menunjukkan
kecenderungan
menurun.
Gambaran lengkap API menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 22.
Gambar 3.5 Angka Kesakitan Malaria (per 1.000) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015
46
7,00 6,00
5,72
5,00 4,00 3,00 2,00
1,14
1,13
1,00
1,24
0,61
0,00 2011
2012
2013
2014
2015
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, 2011–2015
Program pengendalian penyebaran penyakit malaria dilakukan dengan memutus rantai perkembangbiakan vektor nyamuk anoples. Pengendalian ini dilakukan antara lain dengan penggunaan residu insektisida
(fogging),
pemberantasan
sarang
nyamuk
(PSN)
dan
perbaikan kondisi lingkungan.
47
BAB IV KESEHATAN KELUARGA Kesehatan keluarga adalah segmen dari kesehatan masyarakat yang sangat penting. Dalam daur kehidupan, kesehatan keluarga meliputi perlindungan kesehatan kepada bayi, anak, remaja, dewasa, menikah hingga lanjut usia. Indikator-indikator untuk pengukuran derajat kesehatan seperi SDGs dan SPM banyak menempatkan kesehatan keluarga sebagai parameter keberhasilan. Pada bab ini akan diuraikan situasi kesehatan keluarga di Provinsi Kepulauan Riau dengan sub bab kesehatan ibu dan kesehatan anak. Sasaran kebijakan pembangunan kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau terkait kesehatan keluarga antara lain menurunkan angka kematian bayi menjadi 17 per 1.000 kelahiran hidup. Menurunkan angka kematian ibu menjadi 100 per 100.000 kelahiran hidup. Meningkatkan umur harapan hidup menjadi 72 tahun. Menurunkan prevalensi gizi buruk menjadi <1% dan menurunkan status gizi kurang menjadi <10%. Meningkatkan kualitas penduduk melalui program Keluarga Berencana, termasuk memperkecil angka kematian ibu dan anak menuju keluarga kecil yang bahagia. 4.1
Kesehatan Ibu Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu parameter yang
digunakan dalam mengukur kualitas dan akessibilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Pengukuran Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Kepulauan Riau menggunakan data yang berasal dari pelayanan kesehatan berdasarkan jumlah kunjungan.
48
Gambar 4.1 Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015 berdasarkan kematian yang dilaporkan 160,00
134,74
140,00 120,00
109,20
100,00
146,50 Renstra
110,10
80,00
95,00
60,00 40,00 20,00 0,00 2011
2012
2013
2014
2015
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011-2015
Data diatas menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 5 tahun AKI Kepulauan Riau masih fluktuatif. Dalam dua tahun terakhir, AKI Kepulauan Riau masih lebih tinggi dibandingkan target Renstra. Pencapaian target Renstra hanya terjadi pada tahun 2013 (95%). Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa kematian ibu hamil terbesar terjadi pada satu hari setelah melahirkan. Penyebab kematian Ibu di Kepulauan Riau masih didominasi oleh kasus pendarahan dan hipertensi. Setiap ibu yang akan melahirkan memiliki resiko kematian. Oleh karena itu pemerintah menggiatkan program pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil, persalinan dan nifas. Ibu yang mendapatkan pelayanan lengkap pada saat hamil, persalinan dan nifas cenderung lebih tertolong dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan pelayanan lengkap.
49
Gambar 4.2 Penyebab Kematian Ibu di Provinsi Kepulauan RiauTahun 2015
LAIN-LAIN 36%
GGN SISTEM PEREDARAN DARAH INFEKSI 3% 2%
PENDARAHAN 24%
HIPERTENSI DLM KEHAMILAN 35%
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015
4.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Setiap ibu hamil melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam masa kehamilan. Satu kali di tiga bulan pertama, satu kali di tiga bulan kedua dan dua kali di tiga bulan terakhir. Untuk mengukur keberlangsungan program maka ditetapkan dua indikator yaitu kunjungan pertama (K1) dan kunjungan keempat (K4). K1 adalah kunjungan yang dilakukan oleh ibu hamil ke pelayanan kesehatan sedangkan Ibu hamil K-4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan. Kunjungan ibu hamil sesuai standar adalah pelayanan yang mencakup minimal : (1) Timbang badan dan ukur tinggi
50
badan, (2) Ukur tekanan darah, (3) Skrining status imunisasi tetanus (dan pemberian Tetanus Toksoid), (4) (ukur) tinggi fundus uteri, (5) Pemberian tablet besi (90 tablet selama kehamilan), (6) temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling), (7) Test laboratorium sederhana (Hb, Protein urin) dan atau berdasarkan indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC). Gambar 4.3 Cakupan K1 dan K4 Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015 120 100 80
95,18
85,41
60
85,57
95,64 91,48
78,76
94,40 89,20
97,00 91,18
SPM
K1 K4
40 20 0 2011
2012
2013
2014
2015
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011- 2015
Pelayanan K4 di Provinsi Kepulauan Riau masih berada dibawah target SPM (95%). Kunjungan K1 menunjukkan angka 97% menunjukkan bahwa minat ibu hamil untuk mengakses pelayanan sudah cukup baik, namun angka K4 91,18% menunjukkan bahwa kualitas di pelayanan termasuk dalam mengawal konsistensi ibu hamil K1 masih belum maksimal. K4 provinsi Kepulauan Riau masih lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Data Profil Kesehatan Kepulauan Riau hampir sama dengan data riskesdas 2013.
51
Gambar 4.4 Cakupan K1 dan K4 Nasional tahun 2013
Sumber : Riskesdas, 2013
4.1.2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan adalah Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan pelayanan ibu bersalin di Provinsi Kepulauan Riau menunjukkan trend menurun. Pencapaian tahun 2015 lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
52
Gambar 4.5 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 – 2015 120
111,38 97,10
100
91,50
89,90
92,71
2013
2014
2015
80 60 40 20 0 2011
2012
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011-2015
Standar Pelayanan Minimal (SPM) menargetkan bahwa pelayanan ibu bersalin dikatakan berhasil jika mencapai target sebesar 90%. Dalam kurun waktu lima tahun, cakupan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi Kepulauan Riau telah mencapai target. Tempat persalinan yang paling baik adalah di Puskesmas atau di Rumah sakit dikarenakan tersedianya tenaga dan peralatan yang memadai. Kondisi geografis kepulauan tidak memungkinkan untuk menyediakan fasilitas yang lengkap di setiap pulau. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyediakan pos bersalin desa yang dikembangkan menjadi pos kesehatan desa (Poskesdes) yang dilengkapi minimal 1 bidan dengan perlengkapan persalinan normal. Sistem rujukan telah dipersiapkan jika ibu hamil memerlukan penanganan rujukan
ke
Puskesmas atau Rumah Sakit melalui ambulans darat maupun ambulans laut.
53
4.1.3 Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Cakupan pelayanan nifas adalah pelayanan kepada ibu dan neonatal pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar. Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan. 2) Pelayanan nifas sesuai standar adalah pelayanan kepada ibu nifas sedikitnya 3 kali, pada 6 jam pasca persalinan s.d 3 hari; pada minggu ke II, dan pada minggu ke VI termasuk pemberian Vitamin A 2 kali serta persiapan dan/atau pemasangan KB Pasca Persalinan. Berikut gambaran pelayanan kesehatan ibu nifas di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015. Gambar 4.6 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
76,58
2011
82,09
86,00
88,00
2014
2015
69,31
2012
2013
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011-2015
Trend
pelayanan
kesehatan
ibu
nifas
cenderung
meningkat.
Pencapaian tahun 2015 adalah pencapaian tertinggi (88%) dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Pencapaian tersebut belum mencapai target SPM (90%) namun lebih tinggi dibandingkan pencapaian nasional yaitu 81% (riskesdas 2013). 54
4.1.4 Pelayanan/Penanganan Komplikasi Kebidanan Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani adalah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang mendapat penanganan definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan (Polindes, Puskesmas, Puskesmas PONED, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK). Komplikasi yang dimaksud adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Komplikasi
dalam
kehamilan
dapat
berupa
Abortus,
Hiperemesis
Gravidarum, perdarahan per vaginam, Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia,eklampsia), kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini. Komplikasi dalam persalinan dapat berupa Kelainan letak/presentasi janin, Partus macet/ distosia, Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), perdarahan pasca persalinan, Infeksi berat/ sepsis, kontraksi dini/persalinan prematur, kehamilan ganda. Komplikasi dalam Nifas dapat berupa Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), Infeksi nifas, perdarahan nifas. Pada proses persalinan normal, polindes atau Puskesmas dapat memberikan pelayanan kesehatan. Namun pada kasus komplikasi maka Ibu hamil, ibu bersalin dan nifas dengan komplikasi perlu dirujuk pada puskesmas mampu PONED atau rumah sakit PONEK. PONED adalah Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Dasar, meliputi kemampuan untuk menangani dan merujuk pasien dengan komplikasi kebidanan. Puskesmas PONED adalah Puskesmas Rawat Inap yang memiliki
55
kemampuan serta fasilitas PONED siap 24 jam untuk memberikan pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas dan bayi baru lahir dengan komplikasi baik yang datang sendiri atau atas rujukan kader/ masyarakat, bidan di desa, Puskesmas dan melakukan rujukan ke RS PONEK pada kasus yang tidak mampu ditangani. PONEK adalah Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi Komprehensif di Rumah Sakit, meliputi kemampuan untuk melakukan tindakan a) seksio sesaria, b) Histerektomi, c) Reparasi Ruptura Uteri, Cedera Kandung/saluran Kemih, d) Perawatan Intensif Ibu dan Neonatal, e) Transfusi Darah. RS PONEK 24 Jam adalah RS yang memiliki kemampuan serta fasilitas PONEK siap 24 jam untuk memberikan pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir dengan komplikasi baik yang datang sendiri atau atas rujukan kader/masyarakat, bidan di desa, Puskesmas dan Puskesmas PONED. Gambar 4.7 Distribusi Penanganan Komplikasi Kebidanan menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
89,1
83,4 60,5
93,7
90,1
87,2
66,7 37,6
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015
56
Gambar diatas menunjukkan bahwa kabupaten dengan karakter kepulauan seperti Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Natuna memiliki cakupan yang rendah dalam penangan komplikasi kebidanan. Sedangkan kota Tanjungpinang dan Batam termasuk tinggi. Rendahnya cakupan komplikasi kebidanan di daerah kepulauan terjadi karena minimnya tenaga dan sarana untuk menunjang puskesmas mampu PONED dan Rumah Sakit PONEK. Selain itu, pada kasus tertentu pasien terkadang tidak bersedian dirujuk ke pelayanan lebih tinggi yang berada di tempat lain yang jauh dari tempat tinggalnya. 4.1.5 Pelayanan Kontrasepsi Pelayanan kesehatan dalam KB dimaksudkan untuk pengaturan kehamilan bagi pasangan usia subur untuk membentuk generasi penerus yang sehat dan cerdas dan pemerintah bertanggung jawab dan menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat dalam memberikan Pelayanan KB yang aman, bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. Keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) dapat diketahui dengan beberapa indikator yaitu pencapaian target peserta KB baru, cakupan peserta KB aktif terhadap pasangan usia subur (PUS), persentase peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi. Berikut gambaran peserta KB Aktif di Provinsi Kepulauan Riau.
57
Gambar 4.8 Distribusi Peserta KB Aktif menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 100,0 90,0 80,0 70,0 60,0 50,0 40,0 30,0 20,0 10,0 0,0
72,5
80,9
93,3
85,9 69,6
83,7
72,7 42,7
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015
Cakupan peserta KB Aktif Provinsi Kepulauan Riau tergolong baik. Cakupan tertinggi di Kota Batam (93,3%) sedangkan cakupan KB Aktif terendah di Kabupaten Kepulauan Anambas (42,7%).
58
Gambar 4.9 Gambaran Metode dan Jenis Kontrasepsi Peserta KB Aktif Provinsi Kepulauan riau tahun 2015
Jenis Kontrasepsi
MKJP IUD
89,8 11.266
13.890
MOP MOW IM PLAN
2.886
0
140
129
16.232
Non MKJP KON DOM SUNTIK
90.644 140.698
10,2
PIL OBAT VAGINA
MKJP
Non MKJP
LAIN NYA
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015
Peserta KB aktif hanya sedikit yang menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), jenis kontrasepsi terbesar adalah implant. Sedangkan peserta KB aktif metode non MKJP lebih banyak yang menggunakan jenis suntik. 4.2
Kesehatan Anak Selain Angka Kematian Ibu Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator kesehatan masyarakat. Angka Kematian Bayi atau AKB adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 59
tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Salah satu indikator yang menjadi kriteria dalam pencapaian
Millenium Development Goals (MDG’s) adalah menurunnya Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1.000 kelahiran bayi pada tahun 2015. Gambar 4.10 Angka Kematian Bayi (AKB) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015 berdasarkan kematian yang dilaporkan 10,00 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 0,00
9,17 6,77
8,00 5,74 4,68
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015
AKB Kepulauan Riau berdasarkan pencatatan di pelayanan kesehatan menunjukkan angka yang rendah. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir pencapaian target AKB cenderung pada angka yang sangat baik. Kematian bayi dibagi atas dua kategori yaitu kematian neonatal yaitu kematian bayi yang berusia 0 - 28 hari dan kematian post neonatal yaitu kematian bayi 29 hari – 11 bulan. Penyebab kematian bayi di uraikan sebagai berikut.
60
Gambar 4.11 Penyebab Kematian Bayi di Kepulauan Riau Tahun 2015 Kematian Neonatus Lain-Lain 25%
BBLR 34%
Kematian Post Neonatus
Pneumo nia 13% Diare 22%
Kelainan Bawaan 5% Sepsis 8%
LainLain 59% Asfiksia 28%
Kelainan Saluran Cerna 6%
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015
Penyebab kematian bayi neonatus tertinggi adalah kasus Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) kasus Asfiksia. Sedangkan kematian bayi post neonatus adalah diare dan pneumonia. Angka kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian Balita menurun dari 97 pada tahun 1991 menjadi 44 per 1.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2015.
61
Gambar 4.12 Angka Kematian Balita (AKABA) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015 14,00 12,00
11,50
9,59
10,00
8,96
8,00 6,00
6,93
10,24
6,20
4,00 2,00 0,00 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011- 2015
Trend AKABA Kepulauan Riau lima tahun terakhir menunjukkan trend meningkat. Angka tahun ini (11,50) merupakan AKABA tertinggi. Meskipun angka tersebut masih menunjukkan bahwa kematian balita di Kepuluaan Riau masih jauh lebih baik dibandingkan target MDGs, namun trend ini menunjukkan bahwa kematian balita perlu diperhatikan. Gambaran berikut menguraikan distribusi kematian balita menurut kabupaten/kota. Kabupaten
Kepulauan
Anambas,
Kabupaten
Kabupaten Lingga merupakan Kabupaten dengan
Karimun
dan
AKABA tertinggi di
Kepulauan Riau. Sedangkan Kota Batam, Tanjungpinang dan Bintan tergolong rendah. Meskipun demikian, seluruh kabupaten/kota yang ada memiliki angka AKABA yang baik.
62
Dalam meningkatkan kesehatan anak maka Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan program dan kegiatan yang menunjang upaya kesehatan anak. Program dan kegiatan tersebut diramu sedemikian rupa agar supaya dapat menjapai target yang telah ditetapkan. Berikut diuraikan indikator kesehatan anak di Provinsi Kepulauan Riau. 4.2.1 Berat Badan lahir Bayi Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badannya 2.500 - 4.000 gram. Bayi baru lahir disebut juga neonatus, merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. BBLR merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal.
63
Gambar 4.13 Trend Berat Badan Lahir Rendah di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 – 2015 2,00 1,80 1,60
1,60
1,50
1,40
1,79
1,50
1,20
1,30
1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00 2011
2012
2013
2014
2015
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015
BBLR Kepulauan Riau menunjukkan trend meningkat dalam kurun waktu lima tahun. Angka tahun ini merupakan angka yang tertinggi. BBLR tertinggi di Kabupaten Natuna (6,9/1.000 KLH) dan terendah di Kabupaten Bintan (0,1/1.000 KLH). 4.2.2 Pelayanan Kesehatan Neonatal (KN) Bayi sampai umur kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal tiga kali, yaitu 1 kali pada usia 6 - 48 jam, 1 kali pada 3 - 7 hari, dan 1 kali pada 8 - 28 hari sesuai standar di satu wilayah kerja.
64
Gambar 4.14 Trend pelayanan Kesehatan Neonatal Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011- 2015 100 90 80 70
63,16
88,84
88,20
2013
2014
91,96
70,51
60 50 40 30 20 10 0 2011
2012
2015
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015
Gambar
diatas
menunjukkan
bahwa
pelayanan
kunjungan
neonatus (KN) di Kepulauan Riau menunjukkan trend meningkat dengan pencapaian tertinggi di tahun ini. Profil kesehatan Kabupaten/Kota menunjukkan sebaran data yang hampir sama. 4.2.3 Pelayanan Kesehatan pada Bayi Cakupan kunjungan bayi adalah cakupan kunjungan bayi umur 29 hari - 11 bulan di sarana pelayanan kesehatan (polindes, pustu, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit) maupun di rumah, posyandu, tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya melalui kunjungan petugas kesehatan. Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam setahun, yaitu 1 kali pada umur 29 hari - 3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
65
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDISTK) bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi.Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam melindungi bayi sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan. Gambar 4.15 Trend Cakupan Kunjungan Bayi Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011 - 2015 80
69,65
70
69,44 61,90
60 46,80
50 40
27,88
30 20 10 0 2011
2012
2013
2014
2015
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011- 2015
Trend kunjungan bayi mengalami peningkatan. Setelah mengalami penurunan drastis pada tahun 2013, trend meningkat secara signifikan pada tahun selanjutnya. Capaian kunjungan bayi tahun 2015 masih jauh dari target SPM (90%).
66
4.2.4 Pemberian Asi Eksklusif Dalam
rangka
menurunkan
angka
kesakitan
dan
kematian
anak,United Nation Childrens Fund (UNICEF) dan World Health Organization (WHO) merekomendasikan sebaiknya anak disusui hanya air susu ibu (ASI) selama paling sedikit enam bulan. Makanan padat seharusnya diberikan sesudah anak berumur 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai anak berumur dua tahun (WHO 2005). Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia mengubah rekomendasi lamanya pemberian ASI eksklusif dari 4 bulan menjadi 6 bulan. Gambar 4.16 Trend Cakupan Pemberian Asi Eksklusif Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011 - 2015 41,70
45 40 35
28,97
30
31,74
25 17,96
20 15
12,41
10 5 0 2011
2012
2013
2014
2015
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011- 2015
Pemberian ASI Eksklusif menunjukkan trend peningkatan yang signifikan dalam 5 tahun terakhir. Pada tahun ini pencapaian tertinggi yaitu sebesar 41,70%. cakupan tersebut masih jauh dengan target nasional
67
(80%) dan masih rendah dibandingkan pencapaian nasional yaitu 52,3% (2014). 4.2.5 Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Balita usia 6-59 bulan Defisiensi zat gizi mikro dapat menyebabkan kematian dan menurunkan kesehatan anak. Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting untuk perkembangan anak yang sehat. Vitamin A merupakan zat gizi mikro yang penting untuk sistem kekebalan. Defisiensi vitamin A dapat meningkatkan keparahan infeksi seperti penyakit campak dan diare pada anak, dan memperlambat penyembuhan dari penyakit. Pada kasus berat kekurangan vitamin A (KVA) dapat menyebabkan gangguan penglihatan
Suplementasi Vitamin A secara berkala setiap
enam bulan adalah salah satu cara untuk melindungi anak dari defisiensi Vitamin A. Gambar 4.17 Trend Cakupan Pemberian Kampsul Vitamun A Balita Usia 6 – 59 bulan Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011-2015 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
88,16 73,05
80,56
77,87
2014
2015
60,29
2011
2012
2013
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011- 2015
68
Trend cakupan pemberian Vitamin A provinsi Kepulauan Riau menunjukkan trend peningkatan. Pencapaian tahun ini (77.87%) belum mencapai target nasional. 4.2.6 Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu Penimbangan balita merupakan kegiatan utama yang dilaksanakan setiap bulan di posyandu. Aktifitas ini merupakan salah satu upaya untuk melakukan deteksi dini terhadap kesehatan dan status bayi atau balita. Cakupan
keberhasilan
penimbangan
balita
di
posyandu
adalah
perbandingan antara jumlah balita yang hadir dibandingkan dengan jumlah sasaran balita yang telah ditetapkan sebelumnya. Gambar 4.18 Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu tahun 2011 - 2015 70 60
56,23
55,22
2012
2013
49,77
58,03
59,74
2014
2015
50 40 30 20 10 0 2011
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011-2015
Grafik
diatas
menunjukkan
trend
peningkatan
cakupan
penimbangan balita di Posyandu dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Pencapaian tahun 2015 merupakan pencapaian tertinggi. Cakupan penimbangan balita di Kepulauan Riau masih jauh dari target (90%).
69
4.2.7 Imunisasi Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi satu kali imunisasi Hepatitis B pada bayi usia 0-7 hari, satu kali imunisasi BCG pada bayi usia 0-11 bulan, tiga kali imunisasi DPT-HB pada bayi usia 2-11 bulan dengan interval minimal 1 bulan, empat kali imunisasi polio pada bayi usia 0-11 bulan dengan interval minimal 1 bulan, dan satu kali imunisasi campak pada usia 9-11 bulan. Program imunisasi yang ditujukan bagi bayi, anak usia sekolah dasar, wanita usia subur, ibu hamil, merupakan upaya untuk mencegah penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti TBC, Diptheri, Pertusis, Hepatitis B, polio, tetanus, dan campak. Gambar 4.19 Trend Cakupan Imunisasi Provinsi Kepulauan Riau tahun 2011-2015 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
94,04 81,31
2011
2012
87,59
94,18
77,46
2013
2014
2015
Sumber: Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011- 2015
70
Cakupan imunisasi di Kepuluaan Riau telah mencapai target (90%). Trend cakupan imunisasi tahun 2011 hingga 2015 menunjukkan kondisi yang tidak stabil, cakupan tahun 2015 adalah cakupan tertinggi dalam tiga tahun terakhir.
71
BAB V KESEHATAN LINGKUNGAN 5.1
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan
dan
paradigma
mengedepankan
baru
pembangunan
pemberdayaan
sanitasi
pemberdayaan
di
Indonesia
yang
masyarakat
dan
perubahan perilaku. STBM ditetapkan sebagai kebijakan nasional berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 852/MENKES/SK/IX/2008 untuk mempercepat pencapaian pembangunan milenium (MDGs) tujuan 7C yaitu mengurangi hingga setengan penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan sanitasi pada tahun 2015. Diharapkan pada tahun 2025, Indonesia bisa mencapai sanitasi total untuk seluruh masyarakat, sebagai tercantum dalam Rencana Pembanguan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Indonesia. Pemerintah Indonesia melakukan upaya percepatan peningkatan akses terhadap sanitasi yang layak. Tahun 2005, pendekatan Community-
Led Total Sanitation (CLTS) diujicobakan di 6 kabupaten dan selanjutnya direplikasi pada tahun 2006 dan 2007. Hasilnya, pada tahun 2007 ada 680 desa yang telah mendeklarasikan kondisi terbebas dari praktek buang air besar sembarangan (BABS) atau biasa disebut Open Defecation Free (ODF). Perubahan perilaku BAB merupakan pintu masuk perubahan perilaku sanitasi secara menyeluruh. Atas dasar pengalaman keberhasilan CLTS,
Pemerintah
Indonesia
menyempurnakan pendekatan CLTS 72
dengan aspek sanitasi lain yang saling berkaitan yang ditetapkan sebagai 5 pilar STBM yaitu (1) Stop buang air besar sembarangan (SBS), (2) Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), (3) Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT), (4) Pengelolaan sampah rumah tangga (PSRT), dan (5) Pengelolaan limbah cair rumah tangga (PLC-RT). Pendekatan
STBM
terdiri
dari
tiga
komponen
yang
harus
dilaksanakan secara seimbang dan komprehensif, yaitu : (1) peningkatan kebutuhan sanitasi, (2) peningkatan penyediaan sanitasi, dan (3) peningkatan lingkungan yang kondusif. Desa yang melaksanakan STBM tahun 2015 berjumlah 215 desa (51,81%), angka ini naik dari tahun sebelumnya yaitu 178 desa (43,52%). Desa STBM tahun 2015 berjumlah 38 desa (17,67%), yang jumlahnya juga naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu hanya 4 desa STBM (2,25%) di Kota Batam. Menurut data lampiran profil kesehatan tahun 2015, desa yang melaksanakan 100% STBM adalah kabupaten Bintan tetapi hanya 1 desa yang STBM. Sedangkan Kepulauan Anambas yang melaksanakan STBM adalah 19 desa (35,19%) dan sudah 100% desa STBM. 5.2
PRILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat. PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, 73
mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan. Berdasarkan tatanan (setting) atau tempat pelaksanaannya PHBS di kelompokkan menjadi 5 (lima) tatanan yaitu : 1. PHBS di Rumah Tangga PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS
serta
berperan
aktif
dalam
gerakan
kesehatan
di
masyarakat. PHBS di Rumah Tangga : Persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan, Memberi bayi ASI ekslusif, Balita di timbang setiap bulan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya, Menggunakan air bersih, Mencuci tangan pakai sabun 2. PHBS di Sekolah PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat. 3. PHBS di Institusi Kesehatan PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan 74
mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat dan mencegah penularan penyakit di institusi kesehatan. 4. PHBS di Tempat Kerja PHBS di Tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja sehat. Kurangi menggunakan plastik/steroform, manfaatkan kertas bekas, matikan
komputer
dan
peralatan
listrik
jika
sudah
tidak
dipergunakan, tidak merokok, cuci tangan pakai sabun sesering mungkin. 5. PHBS di Tempat–Tempat Umum PHBS
di
tempat-tempat
umum
adalah
upaya
untuk
memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempattempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum sehat. Tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta,
atau
perorangan
yang
digunakan
untuk
kegiatan bagi masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial lainnya.
75
Gambar 5.1 Cakupan Persentase Rumah Tangga ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015 60,00 50,00 persentase
40,00
53,01
47,39
54,30
41,83
40,69
30,00 20,00 10,00 0,00 2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011-2015
Cakupan persentase rumah tangga ber-PHBS cenderung menurun. Persentase rumah tangga ber-PHBS tahun 2015 sebesar 40,69%, persentase ini mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2014 sebesar 54,30%. Menurut data lampiran profil kesehatan kabupaten/kota tahun 2015 data persentase rumah tangga ber-PHBS Kota Batam tidak terpantau, yang menyebabkan persentase provinsi menurun. Gambaran lengkap persentase rumah tangga ber-PHBS menurut kabupaten/kota dapat dilihap pada lampiran profil kesehatan tabel 57. Tercapainya rumah tangga ber-PHBS tidak terlepas dari peranan masyarakat itu sendiri. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya
rumah
tangga
PHBS
maka
dilakukan
program
penyuluhan kepada masyarakat. Salah satu yang dilakukan Dinas
76
Kesehatan adalah dengan menggalakkan promosi kesehatan “Cuci Tangan Pakai Sabun”. 5.3
PENYELENGGARAN KABUPATEN/KOTA SEHAT Pengertian dari Kabupaten/Kota Sehat adalah suatu kondisi
kabupaten/kota yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk yang dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa tatanan dan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan pemerintah daerah. Pengembangan Kabupaten/Kota Sehat adalah bagian dari dinamika dan semangat warga, pemerintah daerah, serta lembaga ligislatif di daerah tersebut. Pemerintah pusat hanya berperan membina dan memfasilitasi potensial yang ada. Pencapaian Kabupaten/Kota sehat merupakan suatu proses yang berjalan terus menerus menciptakan dan meningkatkan
kualitas
lingkungan
baik,
fisik,
sosial,
budaya,
mengembangkan potensi-potensi ekonomi masyarakat dengan cara memberdayakan menerapkan
mereka
fungsi-fungsi
agar
cepat
kehidupan
saling dalam
mendukung membangun
dalam potensi
maksimal suatu kota/desa. Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat adalah berbagai kegiatan untuk
mewujudkan
masyarakat,
kabupaten/kota
melalui
kabupaten/kota.
Forum
forum
yang
adalah
sehat
melalui
difasilitasi
wadah
bagi
pemberdayaan
oleh
pemerintah
masyarakat
untuk
menyalurkan aspirasi dan berpartisipasi. Pelaksanaan
Kabupaten/Kota
Sehat,
diwujudkan
dengan
menyelenggarakan semua program yang menjadi permasalahan di 77
daerah, secara bertahap, di mulai dengan kegiatan prioritas bagi masyarakat di sejumlah kecamatan pada sejumlah desa/kelurahan atau bidang usaha yang bersifat sosial ekonomi dan budaya di kawasan tertentu. Pelaksanaan
Kabupaten/Kota
sehat
dilaksanakan
dengan
menempatkan masyarakat sebagai pelaku pembangunan, yaitu melalui pembentukan atau pemanfaatan Forum Kota atau nama lain yang disepakati masyarakat, dengan dukungan pemerintah daerah dan mendapatkan fasilitas dari sektor terkait melalui program yang telah direncanakan daerah. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah mensosialisasikan tentang pelaksanaan Kabupaten/Kota Sehat sejak tahun 2010. Tahun 2011
dilakukan
penyusunan
Draft
Pembentukan
Tim
Pembinaan
Kabupaten/Kota Sehat tingkat Provinsi Kepulauan Riau. Di tahun 2012 dibentuk Tim Pembina dan Sekretariat Tim Pelaksanaan Program Kabupaten/Kota Sehat Provinsi melalui Keputusan Gubernur Kepulauan Riau No. 424 tahun 2012 tentang Tim Pembina dan sekretariat Tim Pelaksanaan Program Kabupaten/Kota Sehat Provinsi Kepulauan Riau. Pada 2 tahun terakhir, mulai dilaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mendukung suksesnya penerapan Kabupaten/Kota Sehat di Provinsi Kepulauan Riau. tahun 2014 dilakukan persiapan Kabupaten/Kota untuk usulan Kabupaten/Kota Sehat tahun 2015. Tahun 2015 dilakuakn pembinaan pada 2 Kabupaten/Kota secara intensif yang telah lulus verifikasi tingkat Provinsi untuk dipersiapkan pada pelaksanaan verifikasi tingkat nasional oleh Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat. Daerah yang diusulkan ke tingkat nasional yaitu Kota Tanjungpinang dan Kabupaten 78
Bintan. Pada awal keikutsertaan Provinsi Kepulauan Riau memperoleh penghargaan Swastisaba kategori "Padapa" untuk Kabupaten Bintan yang telah melaksanakan 2 tatanan Kabupaten/Kota Sehat pada tahun 2015 yaitu Tatanan kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum dan Tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri. Tahun 2016, Kabupaten Bintan dan Kota Tanjungpinang dapat meningkatkan tatanan ke taraf Pembinaan sehingga ikut dalam penilaian kategori "Wiwerda" di tahun 2017. 5.4
AIR MINUM
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia. Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002). Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100°C, namun banyak zat berbahaya, terutama logam, yang tidak dapat dihilangkan dengan cara ini. Saat ini terdapat krisis air minum di berbagai negara berkembang di dunia akibat jumlah penduduk yang terlalu banyak dan pencemaran air. Penduduk yang memiliki akses air minum di Provinsi Kepulauan Riau tahun 2015 adalah 62,13%, yang nilainya tidak berbeda jauh dari 79
tahun 2014 yaitu 60,96%. Angka ini menunjukkan masih kurangnya akses air minum yang berkualitas bagi penduduk. Gambar 5.2 Cakupan Persentase Penduduk yang memiliki akses air Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015
Provinsi Kep. Anambas Tanjungpinang
62,13 33,38 26,43
Batam
78,04
Lingga
45,69
Natuna
33,82
Bintan Karimun
84,35 26,57
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015
Akses penduduk terhadap air minum berkualitas (layak) terdiri dari sumur gali, sumur pompa, terminal air, mata air, penampungan air hujan, dan PDAM. Dari tabel lampiran profil kabupaten/kota, penduduk yang memilik akses air minum tertinggi adalah kabupaten Bintan (84,35%), Kota Batam (78,04%) dan yang terendah adalah Kota Tanjungpinang (26,43%). Rincian lengkap per Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran tabel 59.
5.5
SANITASI LAYAK Sanitasi adalah upaya yang kita lakukan untuk mewujudkan suatu 80
kondisi lingkungan yang sesuai dengan persyaratan kesehatan. Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) provinsi Kepulauan Riau tahun 2015 adalah 65,5%. Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) menurut kabupaten/kota tertinggi adalah Kota Batam (82,3%), Kabupaten Bintan (76,5%) dan yang terendah adalah Kabupaten Natuna (22,7%). Gambaran lengkap penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada lampiran tabel 61. 5.6
PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENYEHATAN PEMUKIMAN DAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
5.6.1 RUMAH SEHAT Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia disamping sandang, pangan dan papan. Rumah
adalah
bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah yang kita tempati haruslah sehat, agar penghuninya dapat bekerja secara produktif. Konstruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko sebagai sumber penularan berbagai penyakit.
81
Adapun sebuah rumah dikatakan sehat yaitu dapat memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis, mencegah penularan penyakit, dan mencegah terjadinya kecelakaan. Definisi rumah sehat lainnya adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar. Gambar 5.3 Cakupan Persentase Rumah Sehat Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011-2015 100,00
88,00
persentase
80,00 60,00
76,42
59,23
66,44
40,00 34,50
20,00 0,00 2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2011-2015
Gambar diatas menunjukkan bahwa persentase rumah sehat selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir berfluktuatif. Cakupan persentase rumah sehat tahun 2015 adalah 59,23% mengalami peningkatan dari tahun 2014 yaitu 34,5%.
Gambar 5.4 Cakupan Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 82
Provinsi
59,23
Kep. Anambas
23,75
Tanjungpinang
53,96
Batam
59,58
Lingga
37,99
Natuna
34,81
Bintan
86,18
Karimun
66,71
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, 2015
Gambar diatas menunjukkan cakupan persentase rumah sehat menurut kabupaten/kota tahun 2015. Cakupan tertinggi adalah Kabupaten Bintan (86,18%), Kabupaten Karimun (66,71%) dan yang terendah adalah Kabupaten Kepulauan Anambas (23,75%). Gambaran lengkap cakupan persentase rumah sehat menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran profil kesehatan tabel 58. 5.6.2 TEMPAT-TEMPAT UMUM Tempat umum adalah suatu tempat yang umumnya terdapat banyak orang yang berkumpul untuk melakukan suatu kegiatan baik secara sementara maupun secara terus menerus dan baik membayar maupun tidak membayar. Tempat umum juga dapat diartikan sebagai sarana yang diselenggarakan
oleh
pemerintah,
swasta
atau
perorangan
yang
digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat.
Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan provinsi Kepulauan Riau tahun 2015 adalah 61,5%, yang tertinggi menurut 83
kabupaten/kota adalah Kabupaten Bintan (92,6%), Kota Tanjungpinang (85,7%) dan yang terendah adalah Kabupaten Lingga (28,9%). Gambaran lengkap Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan menurut Kabupaten/Kota dapat dilihat pada lampiran profil kesehatan tabel 63. 5.7
PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGELOLAAN MAKANAN
PENYEHATAN
TEMPAT
Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang disediakan di luar rumah, maka produk-produk makanan yang disediakan oleh perusahaan atau perorangan yang bergerak dalam usaha penyediaan makanan untuk kepentingan umum, haruslah terjamin kesehatan dan keselamatannya. Hal ini hanya dapat terwujud bila ditunjang dengan keadaan hygiene dan sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang baik dan dipelihara secara bersama oleh pengusaha dan masyarakat. TPM yang dimaksud meliputi rumah makan dan restoran, jasaboga atau catering, industri makanan, kantin, warung dan makanan jajanan dan sebagainya. Sebagai salah satu jenis tempat pelayanan umum yang mengolah dan menyediakan makanan bagi masyarakat banyak, maka TPM memiliki potensi yang cukup besar untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit bahkan keracunan akibat dari makanan yang dihasilkannya. Dengan demikian kualitas makanan yang dihasilkan, disajikan dan dijual oleh TPM harus memenuhi syarat-syarat kesehatan. Salah satu syarat kesehatan TPM yang penting dan mempengaruhi kualitas hygiene sanitasi makanan tersebut adalah faktor lokasi dan bangunan TPM. Lokasi dan bangunan yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan memudahkan 84
terjadinya kontaminasi makanan oleh mikroorganisme seperti bakteri, jamur,
virus
dan
parasit
serta
bahan-bahan
kimia
yang
dapat
menimbulkan risiko terhadap kesehatan. Tempat pengelolaan makanan (TPM) menurut higiene sanitasi provinsi Kepulauan Riau tahun 2015 yang memenuhi syarat higiene sanitasi adalah 75,65% dan yang tidak memenuhi syarat higiene sanitasi adalah 21,40%. Menurut data Kabupaten/Kota TPM yang memenuhi syarat higiene sanitasi tertinggi yaitu Kota Batam (92,25%), Kabupaten Karimun (84,92%), dan yang terendah adalah Kabupaten Natuna (15,42%). TPM yang tidak memenuhi syarat higiene sanitasi menurut kabupaten/kota yang tertinggi adalah Kabupaten Natuna (46,96%), Kota Tanjungpinang (41,94%), dan yang terendah adalah Kota Batam (9,34%). Gambaran lengkap Tempat pengelolaan makanan (TPM) menurut higiene sanitasi dapat dilihat pada lampiran profil kesehatan tabel 64.
85
RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17 18
INDIKATOR
L
ANGKA/NILAI L+P
P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor) DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Kematian Neonatal Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ Proporsi kasus baru TB BTA+ CNR kasus baru BTA+ Jumlah seluruh kasus TB CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ Angka kematian selama pengobatan 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 21 Jumlah Kasus Baru HIV 22 Jumlah Kasus Baru AIDS 23 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 24 Jumlah Kematian karena AIDS 25 Donor darah diskrining positif HIV 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B 29 Incidence Rate DBD 30 Case Fatality Rate DBD 31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 32 Case Fatality Rate Malaria 33 Angka Kesakitan Filariasis 34 Cakupan pengukuran tekanan darah 35 Cakupan pemeriksaan obesitas 36 Cakupan pemeriksaan IVA+ 37 Cakupan pemeriksaan CBE 38 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam
1.037.104
990.387
226.864 415 2.027.491 3,2 8,9 46,6 104,7 56,06
46,01
45,51
9,64 27,82 0,33 0,43 1,33 2,92 0,21
8,83 27,43 0,14 0,65 1,53 2,62 0,12
9,24 27,63 0,24 0,54 1,43 2,77 0,16
23.478 6,9 209 8,9 272 11,6 298 12,7
21.563 5,8 142 6,6 173 8,0 219 10,2
45.041 6,4 351 7,8 445 9,9 517 11,5
66 146,5
675 62,21 33,29 1.800 88,78
410 37,79 20,22 1.029 50,75
27,22 46,67 3,69 50,37 0,69 11,27 612 294 75 294 0,44 0,00
5,65 43,37 2,53 45,89 0,39 10,41 454 146 97 146 0,17 0,00
19 1,83
19 1,92
0,36 50,00 52,00
2,52 100,00 53,85
0
0
0 0
0 0
0
0
134
115
0 2 123,13 2,02 0,34 0,00 6 15,08 1,40
0 0 66,24 22,39 0,27 0,00 4 21,58 3,29 2,70 1,73
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 per 100 penduduk produktif %
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3
% % % % % % %
Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3
per 1.000 Kelahiran Hidup neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup bayi per 1.000 Kelahiran Hidup Balita per 1.000 Kelahiran Hidup
Tabel 4 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
Tabel 6 Tabel 6
1.085 Kasus % 53,51 per 100.000 penduduk 2.829 Kasus 139,53 per 100.000 penduduk 5,20 % 11,35 % 45,45 % 3,26 % 48,72 % 1,09 per 100.000 penduduk 10,85 % 1.066 Kasus 440 Kasus 172 Kasus 440 Jiwa 0,40 % 0,00 % 38 1,87 7,89 0,00 0,00 3,06 83,33 52,63 2,06 0 #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 249 0 0 2 95,34 4,33 0,61 0,00 5 18,25 2,37
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1
Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13
Kasus per 100.000 penduduk % % per 100.000 penduduk per 10.000 Penduduk % %
Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17
per 100.000 penduduk <15 tahun
Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 26 Tabel 28
Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % per 1.000 penduduk berisiko % per 100.000 penduduk % % % % 100,00 %
NO C. C.1 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
INDIKATOR UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Imunisasi dasar lengkap pada bayi Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Baduta ditimbang Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S) Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS)
Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)
L
ANGKA/NILAI L+P
P
41,14
97 91,16 92,69 87,99 92,01 67,48 87,59 87,21 37,67
100 1,67 97,90 93,80 39,49 69,55
100 1,78 95,34 90,76 41,01 68,97
Satuan
% % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % %
No. Lampiran
Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 43 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48
96,14 94,96 83,62 77,85 66,81 0,39 38,85 60,19 0,35 101,35 93,10
39,44 4,13 83,55 100 1,72 96,65 92,31 40,23 69,27 86,02 94,60 93,46 83,88 77,18 66,89 0,47 39,12 59,77 0,38 100,00 93,83
32,29 34,77
31,35 34,95
0,28 48,04 93,66 31,82 34,86
34,77 47,80
34,95 58,62
34,86 % 53,09 %
Tabel 51 Tabel 52
20,39 RS 3,78 3,09
20,82 2,74 2,36
62,91 3,23 2,70 41,51 41,51 5,44 -
Tabel 53 Tabel 54 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56
93,12 92,02 84,14 76,53 66,97 0,55 39,38 59,37 0,41 99,03 94,53
sekolah sekolah % %
Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 76 77 78 79 80 81 82 83
Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Cakupan Kunjungan Rawat Inap Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS Bed Occupation Rate (BOR) di RS Bed Turn Over (BTO) di RS Turn of Interval (TOI) di RS Average Length of Stay (ALOS) di RS
% % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Kali Hari Hari
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 84 Rumah Tangga ber-PHBS C.4 85 86 87 88 89 90
Keadaan Lingkungan Persentase rumah sehat Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yang memiliki akses sanitasi layak Desa STBM Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina TPM memenuhi syarat diuji petik
D. D.1 91 92 93 94
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita UKBM Poskesdes Polindes Posbindu Jumlah Desa Siaga Persentase Desa Siaga
95 96 97 98 99 100
101 102
40,69 %
Tabel 57
59,23 62,13 63,26 65,51 17,67 61,49 75,65 84,04 14,01
% % % % % % % % %
Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 65
22 5 36 41 65 311 239 64,00 1.309 53,78 0,62
RS RS
% Posyandu % per 100 balita
Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 69 Tabel 69
103 181 56 409 98,55
Poskesdes Polindes Posbindu Desa %
Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71
NO
INDIKATOR
D.2 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115
Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter (spesialis+umum) Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Rasio Perawat per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Gigi Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Kesehatan masyarakat Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Gizi
D.3 116 117 118
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
L
ANGKA/NILAI L+P
P 255 352
130 506
66
909
186 1.819 89,72 3.004
25 95 83 #REF! 19
67 277 131 #REF! 129
385 858 61,31 252
3.913 193,00 92 372 214 #REF! 148
Satuan Orang Orang per 100.000 penduduk Orang Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang
82.990.138.610 Rp 2,30 % 1.436.603,78 Rp
No. Lampiran Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76
Tabel 81 Tabel 81 Tabel 81
DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SEMESTER I KODE WILAYAH 01 02 03 04 05 71 72 21
Kota/Kabupaten BINTAN KARIMUN NATUNA LINGGA KEPULAUAN ANAMBAS BATAM TANJUNG PINANG Jumlah Provinsi Kepulauan Riau
JUMLAH JIWA PER KELUARGA
% (Laki-Laki)
PEREMPUAN (Jiwa)
% (Perempuan)
72.390 122.422 37.159 46.719 21.525 531.969 102.869
52 52 51 52 51 52 51
68.066 114.971 35.577 43.933 20.314 499.152 100.386
48 48 49 48 49 48 49
140.456 237.393 72.736 90.652 41.839 1.031.121 203.255
39.747 71.682 21.118 27.171 12.252 424.081 65.184
3,5 3,3 3,4 3,3 3,4 2,4 3,1
935.053
51
882.399
49
1.817.452
661.235
3
Keterangan : DATA BERDASARKAN DATABASE HASIL KONSOLIDASI 30 JUNI 2015 ** Data tersebut sudah dibersihkan Oleh Kementerian Dalam Negeri cq Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil, sesuai Undang-Undang 24 tahun 2013
JUMLAH (Jiwa)
JUMLAH KEPALA KELUARGA
LAKI-LAKI (Jiwa)
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN /KOTA
LUAS WILAYAH 2 (km )
1
2
3
JUMLAH DESA
KELURAHAN
DESA + KELURAHAN
4
5
6
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RUMAH TANGGA
RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA
KEPADATAN PENDUDUK 2 per km
7
8
9
10
1 Karimun
1.524,0
42
29
71
225.298
54.233
4,15
147,83
2 Bintan
1.946,1
38
13
51
141.415
39.826
3,55
72,67
70
6
76
74.535
20.027
3,72
37,24
3 Natuna
2001,3
4 Lingga
218.848,2
75
6
81
100.448
23.843
4,21
0,46
5 Batam
1.670,3
0
64
64
1.188.985
428.787
2,77
711,84
6 Tanjungpinang
239,5
0
18
18
251.484
76.545
3,29
1050,04
7 Kep. Anambas
634,3
52
2
54
45.326
226.863,7
277
138
415
2.027.491
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
#DIV/0!
643.261
3,15
71,46
8,94
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 KABUPATEN/ KOTA
NO 1
2
1
Karimun
Jumlah
JUMLAH PENDUDUK KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI 3
4
PEREMPUAN 5
LAKI-LAKI+PEREMPUAN 6
RASIO JENIS KELAMIN 7
0-4
11.066
10.529
21.595
105,10
5-9
12.571
11.984
24.555
104,90
10 - 14
12.638
12.004
24.642
105,28
15 - 19
9.290
8.284
17.574
112,14
20 - 24
6.833
6.276
13.109
108,88
25 - 29
8.417
9.231
17.648
91,18
30 - 34
9.942
10.354
20.296
96,02
35 - 39
9.912
9.562
19.474
103,66
40 - 44
8.544
8.232
16.776
103,79
45 - 49
7.725
6.718
14.443
114,99
50 - 54
6.009
5.499
11.508
109,27
55 - 59
4.523
4.109
8.632
110,08
60 - 64
2.942
2.954
5.896
99,59
65 - 69
2.054
2.093
4.147
98,14
70 - 74
1.376
1.326
2.702
103,77
75+
1.080
1.221
2.301
88,45
114.922
110.376
225.298
104,12
KABUPATEN/ KOTA
NO
JUMLAH PENDUDUK KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) 2
Bintan
Jumlah
0-4
4.475
4.164
8.639
107,47
5-9
7.717
7.229
14.946
106,75
10 - 14
7.475
7.096
14.571
105,34
15 - 19
5.811
5.314
11.125
109,35
20 - 24
5.395
5.124
10.519
105,29
25 - 29
5.361
5.422
10.783
98,87
30 - 34
6.655
7.049
13.704
94,41
35 - 39
7.010
7.137
14.147
98,22
40 - 44
6.325
5.635
11.960
112,24
45 - 49
5.209
4.105
9.314
126,89
50 - 54
3.774
3.183
6.957
118,57
55 - 59
2.683
2.377
5.060
112,87
60 - 64
1.868
1.839
3.707
101,58
65 - 69
1.206
1.129
2.335
106,82
70 - 74
986
859
1.845
114,78
75+
989
814
1.803
121,50
72.939
68.476
141.415
106,52
KABUPATEN/ KOTA
NO
JUMLAH PENDUDUK KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) 3
Natuna
Jumlah
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
45,38
0-4
3.861
3.824
7.685
100,97
5-9
4.238
4.120
8.358
102,86
10 - 14
4.461
4.221
8.682
105,69
15 - 19
2.967
2.541
5.508
116,77
20 - 24
1.978
1.785
3.763
110,81
25 - 29
2.911
3.022
5.933
96,33
30 - 34
3.233
3.083
6.316
104,87
35 - 39
3.375
3.131
6.506
107,79
40 - 44
2.899
2.721
5.620
106,54
45 - 49
2.689
2.398
5.087
112,14
50 - 54
1.963
1.686
3.649
116,43
55 - 59
1.454
1.293
2.747
112,45
60 - 64
1.088
987
2.075
110,23
65 - 69
675
578
1.253
116,78
70 - 74
333
359
692
92,76
75+
285
376
661
75,80
74.535
106,33
38.410
36.125
KABUPATEN/ KOTA
NO
JUMLAH PENDUDUK KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) 4
Lingga
Jumlah
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
57,90
0-4
2.865
2.682
5.547
106,82
5-9
4.632
4.209
8.841
110,05
10 - 14
4.925
4.802
9.727
102,56
15 - 19
4.144
3.958
8.102
104,70
20 - 24
4.050
3.852
7.902
105,14
25 - 29
4.305
4.147
8.452
103,81
30 - 34
4.998
4.543
9.541
110,02
35 - 39
4.580
4.079
8.659
112,28
40 - 44
3.966
3.505
7.471
113,15
45 - 49
3.213
2.905
6.118
110,60
50 - 54
2.746
2.561
5.307
107,22
55 - 59
2.476
2.429
4.905
101,93
60 - 64
1.952
1.759
3.711
110,97
65 - 69
1.238
1.248
2.486
99,20
70 - 74
944
880
1.824
107,27
75+
846
1.009
1.855
83,85
100.448
106,82
51.880
48.568
KABUPATEN/ KOTA
NO
JUMLAH PENDUDUK KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) 5
Batam
Jumlah
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
43,15
0-4
76.604
73.841
150.445
103,74
5-9
65.363
61.368
126.731
106,51
10 - 14
44.539
42.069
86.608
105,87
15 - 19
32.843
36.213
69.056
90,69
20 - 24
57.435
67.785
125.220
84,73
25 - 29
76.099
80.840
156.939
94,14
30 - 34
78.150
76.895
155.045
101,63
35 - 39
65.252
57.308
122.560
113,86
40 - 44
46.542
35.015
81.557
132,92
45 - 49
27.218
18.703
45.921
145,53
50 - 54
16.040
11.958
27.998
134,14
55 - 59
9.788
8.317
18.105
117,69
60 - 64
5.795
5.035
10.830
115,09
65 - 69
2.854
2.945
5.799
96,91
70 - 74
1.621
1.799
3.420
90,11
75+
1.257
1.494
2.751
84,14
607.400
581.585
1.188.985
104,44
KABUPATEN/ KOTA
NO
JUMLAH PENDUDUK KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) 6
Tanjungpinang
Jumlah
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
46,21
0-4
7.700
7.036
14.736
109,44
5-9
11.639
10.988
22.627
105,92
10 - 14
11.993
11.182
23.175
107,25
15 - 19
10.062
9.469
19.531
106,26
20 - 24
9.887
9.490
19.377
104,18
25 - 29
9.632
9.855
19.487
97,74
30 - 34
12.171
12.523
24.694
97,19
35 - 39
12.905
12.865
25.770
100,31
40 - 44
11.156
10.714
21.870
104,13
45 - 49
8.976
7.865
16.841
114,13
50 - 54
6.936
6.417
13.353
108,09
55 - 59
5.317
4.857
10.174
109,47
60 - 64
3.793
3.585
7.378
105,80
65 - 69
2.333
2.455
4.788
95,03
70 - 74
1.692
1.746
3.438
96,91
75+
1.904
2.341
4.245
81,33
128.096
123.388
251.484
103,82
KABUPATEN/ KOTA
NO
JUMLAH PENDUDUK KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) 7
Kep. Anambas
Jumlah
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
40,91
0-4
1.867
1.846
3.713
101,14
5-9
2.394
2.267
4.661
105,60
10 - 14
2.236
2.220
4.456
100,72
15 - 19
2.075
1.946
4.021
106,63
20 - 24
1.965
1.871
3.836
105,02
25 - 29
2.245
2.093
4.338
107,26
30 - 34
2.298
2.016
4.314
113,99
35 - 39
2.004
1.842
3.846
108,79
40 - 44
1.755
1.478
3.233
118,74
45 - 49
1.295
1.064
2.359
121,71
50 - 54
1.140
1.041
2.181
109,51
55 - 59
820
782
1.602
104,86
60 - 64
599
530
1.129
113,02
65 - 69
322
350
672
92,00
70 - 74
233
269
502
86,62
75+
209
254
463
82,28
21.869
45.326
107,26
23.457
NO
KABUPATEN/ KOTA
JUMLAH PENDUDUK KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) 8
PROVINSI
LAKI-LAKI+PEREMPUAN
RASIO JENIS KELAMIN
46,88
0-4
108.438
103.922
212.360
104,35
5-9
108.554
102.165
210.719
106,25
10 - 14
88.267
83.594
171.861
105,59
15 - 19
67.192
67.725
134.917
99,21
20 - 24
87.543
96.183
183.726
91,02
25 - 29
108.970
114.610
223.580
95,08
30 - 34
117.447
116.463
233.910
100,84
35 - 39
105.038
95.924
200.962
109,50
40 - 44
81.187
67.300
148.487
120,63
45 - 49
56.325
43.758
100.083
128,72
50 - 54
38.608
32.345
70.953
119,36
55 - 59
27.061
24.164
51.225
111,99
60 - 64
18.037
16.689
34.726
108,08
65 - 69
10.682
10.798
21.480
98,93
70 - 74
7.185
7.238
14.423
99,27
75+
6.570
7.509
14.079
87,50
1.037.104
990.387
2.027.491
104,72
JUMLAH (PROVINSI) ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
46,65
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 JUMLAH
KABUPATEN/ KOTA
VARIABEL
1
2
3
1
Karimun
NO
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
4
5
6
7
8
9
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
91.285
87.863
179.148
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
88.631
83.397
172.028
97,09
94,92
96,03
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
18.612
20.842
39.454
20,39
23,72
22,02
b. SD/MI
28.231
28.679
56.910
30,93
32,64
31,77
c. SMP/ MTs
17.632
14.461
32.093
19,32
16,46
17,91
d. SMA/ MA
18.524
16.420
34.944
20,29
18,69
19,51
3.377
1.436
4.813
3,70
1,63
2,69
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
749
699
1.448
0,82
0,80
0,81
g. AKADEMI/DIPLOMA III
969
1.117
2.086
1,06
1,27
1,16
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
2.723
3.809
6.532
2,98
4,34
3,65
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
470
399
869
0,51
0,45
0,49
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
NO 2
JUMLAH
KABUPATEN/ KOTA Bintan
VARIABEL PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
12.192
11.393
23.585
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
0
0,00
0,00
0,00
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
13.114
12.198
25.312
107,56
107,07
107,32
b. SD/MI
11.621
11.124
22.745
95,32
97,64
96,44
c. SMP/ MTs
8.549
7.588
16.137
70,12
66,60
68,42
d. SMA/ MA
15.089
13.671
28.760
123,76
119,99
121,94
0
0
0
0,00
0,00
0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
394
616
1.010
3,23
5,41
4,28
g. AKADEMI/DIPLOMA III
775
922
1.697
6,36
8,09
7,20
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
1.259
1.184
2.443
10,33
10,39
10,36
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
48
37
85
0,39
0,32
0,36
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
30.311
28.181
58.492
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
24.115
22.235
46.350
79,56
78,90
79,24
6.197
5.945
12.142
20,44
21,10
20,76
10.435
10.675
21.110
34,43
37,88
36,09
c. SMP/ MTs
4.494
4.070
8.564
14,83
14,44
14,64
d. SMA/ MA
6.976
5.329
12.305
23,01
18,91
21,04
0
0
0
0,00
0,00
0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
413
497
910
1,36
1,76
1,56
g. AKADEMI/DIPLOMA III
440
599
1.039
1,45
2,13
1,78
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
1.274
1.041
2.315
4,20
3,69
3,96
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
83
20
103
0,27
0,07
0,18
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
3
Natuna
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD b. SD/MI
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
NO 4
JUMLAH
KABUPATEN/ KOTA Lingga
VARIABEL
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
44.383
41.714
86.097
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
38.890
37.630
76.520
87,62
90,21
88,88
6.062
5.655
11.717
13,66
13,56
13,61
16.004
14.965
30.969
36,06
35,88
35,97
c. SMP/ MTs
4.770
3.890
8.660
10,75
9,33
10,06
d. SMA/ MA
5.276
4.077
9.353
11,89
9,77
10,86
0
0,00
0,00
0,00
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD b. SD/MI
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
5
Batam
0
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
472
645
1.117
1,06
1,55
1,30
g. AKADEMI/DIPLOMA III
365
475
840
0,82
1,14
0,98
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
855
760
1.615
1,93
1,82
1,88
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
39
16
55
0,09
0,04
0,06
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
465.433
446.376
911.809
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
325.537
307.464
633.001
69,94
68,88
69,42
204.208
193.319
397.527
43,87
43,31
43,60
b. SD/MI
41.501
38.553
80.054
8,92
8,64
8,78
c. SMP/ MTs
47.814
41.598
89.412
10,27
9,32
9,81
206.038
200.770
406.808
44,27
44,98
44,62
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
1.945
2.845
4.790
0,42
0,64
0,53
g. AKADEMI/DIPLOMA III
9.060
9.234
18.294
2,01
2,07
2,01
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
18.204
14.063
32.267
3,91
3,15
3,54
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
975
401
1.376
0,21
0,09
0,15
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
d. SMA/ MA e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
NO 6
JUMLAH
KABUPATEN/ KOTA Tanjungpinang
VARIABEL PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
106.634
103.488
210.122
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
208.651
0,00
0,00
99,30
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
14.446
14.026
28.472
13,55
13,55
13,55
b. SD/MI
22.751
25.772
48.523
21,34
24,90
23,09
c. SMP/ MTs
16.691
15.863
32.554
15,65
15,33
15,49
d. SMA/ MA
36.622
31.445
68.067
34,34
30,39
32,39
0
0
0
0,00
0,00
0,00
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
488
1.117
1.605
0,46
1,08
0,76
g. AKADEMI/DIPLOMA III
2.190
2.800
4.990
2,05
2,71
2,37
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
5.969
5.091
11.060
5,60
4,92
5,26
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
580
267
847
0,54
0,26
0,40
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
7
Kep. Anambas
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
0
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
b. SD/MI
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
c. SMP/ MTs
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
d. SMA/ MA
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
g. AKADEMI/DIPLOMA III
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
0
0,00
0,00
0,00
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
0
0,00
0,00
0,00
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
NO 8
JUMLAH
KABUPATEN/ KOTA PROVINSI
VARIABEL
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
750.238
719.015
1.469.253
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
477.173
450.726
1.136.550
46,01
45,51
56,06
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
262.639
251.985
514.624
25,32
25,44
25,38
b. SD/MI
130.543
129.768
260.311
17,40
13,10
17,72
c. SMP/ MTs
99.950
87.470
187.420
9,64
8,83
9,24
d. SMA/ MA
288.525
271.712
560.237
27,82
27,43
27,63
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
3.377
1.436
4.813
0,33
0,14
0,24
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
4.461
6.419
10.880
0,43
0,65
0,54
g. AKADEMI/DIPLOMA III
13.799
15.147
28.946
1,33
1,53
1,43
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
30.284
25.948
56.232
2,92
2,62
2,77
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
2.195
1.140
3.335
0,21
0,12
0,16
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN LAKI-LAKI NO
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
KABUPATEN/KOTA HIDUP
1
2
3
MATI 4
HIDUP + MATI 5
HIDUP 6
MATI 7
HIDUP + MATI 8
HIDUP
MATI
9
10
HIDUP + MATI 11
1
Karimun
2.253
25
2.278
2.031
19
2.050
4.284
44
4.328
2
Bintan
1.539
14
1.553
1.575
8
1.583
3.114
22
3.136
3
Natuna
753
13
766
728
12
740
1.481
25
1.506
4
Lingga
818
15
833
787
10
797
1.605
25
1.630
5
Batam
14.784
75
14.859
13.141
64
13.205
27.925
139
28.064
6
Tanjungpinang
2.840
15
2.855
2.869
10
2.879
5.709
25
5.734
7
Kep. Anambas
491
6
497
432
2
434
923
8
931
23.478
163
23.641
21.563
125
21.688
45.041
288
45.329
JUMLAH (PROVINSI)
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
6,9
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
5,8
6,4
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 JUMLAH KEMATIAN NO
LAKI - LAKI
KABUPATEN/KOTA
1
2
NEONATAL
BAYI
3
4
PEREMPUAN
ANAK BALITA
BALITA
5
NEONATAL
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
NEONATAL
BAYI
ANAK BALITA
BALITA
9
6
7
8
10
11
12
13
14
57
20
28
6
34
56
80
11
91
3
24
7
11
4
15
23
32
7
39
19
0
19
5
5
1
6
19
24
1
25
12
16
5
21
4
7
5
12
16
23
10
33
100
127
10
137
88
100
19
119
188
227
29
256
Tanjungpinang
22
25
3
28
11
13
10
23
33
38
13
51
Kep. Anambas
9
12
0
12
7
9
1
10
16
21
1
22
298
142
173
46
219
351
445
72
517
1
Karimun
2
Bintan
16
21
3
Natuna
14
4
Lingga
5
Batam
6 7
JUMLAH (PROVINSI)
36
209
52
272
5
26
ANGKA KEMATIAN 8,90 11,59 1,11 12,69 (DILAPORKAN) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
6,59
8,02
2,13
10,16
7,79
9,88
1,60
11,48
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 KEMATIAN IBU NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH LAHIR HIDUP
< 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun JUMLAH
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun JUMLAH
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun JUMLAH
JUMLAH KEMATIAN IBU < 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun JUMLAH
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
1
Karimun
4.284
0
0
0
0
0
1
0
1
2
1
1
4
2
2
1
5
2
Bintan
3.114
0
1
1
2
0
0
0
0
0
1
4
5
0
2
5
7
3
Natuna
1.481
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
4
Lingga
1.605
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
5
Batam
27.925
0
5
5
10
0
8
5
13
0
10
10
20
0
23
20
43
6
Tanjungpinang
5.709
0
1
1
2
0
1
0
1
1
2
1
4
1
4
2
7
7
Kep. Anambas
923
0
0
0
0
0
2
0
2
0
0
0
0
0
2
0
2
45.041
0
7
7
14
0
14
5
19
3
14
16
33
3
35
28
JUMLAH (PROVINSI)
3
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
66 146,53
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1
Karimun
2
JUMLAH KASUS BARU BTA+
JUMLAH PENDUDUK
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
L+P 10
L
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
11
12
13
14
KASUS TB ANAK 014 TAHUN L+P 15
JUMLAH
%
16
17
114.922
110.376
225.298
85
68,00
40
32,00
125
251
63,71
143
36,29
394
45
11,42
Bintan
72.939
68.476
141.415
59
59,00
41
41,00
100
93
57,76
68
42,24
161
6
3,73
3
Natuna
38.410
36.125
74.535
21
70,00
9
30,00
30
60
70,59
25
29,41
85
0
0,00
4
Lingga
51.880
48.568
100.448
30
46,15
35
53,85
65
30
61,22
19
38,78
49
5
10,20
5
Batam
607.400
581.585
1.188.985
380
62,71
226
37,29
606
1.060
62,80
628
37,20
1.688
89
5,27
6
Tanjungpinang
128.096
123.388
251.484
84
62,69
50
37,31
134
283
68,03
133
31,97
416
1
0,24
7
Kep. Anambas
23.457
21.869
45.326
16
64,00
9
36,00
25
23
63,89
13
36,11
36
1
2,78
1.037.104
990.387
2.027.491
675
62,21
410
37,79
1.085
1.800
63,63
1.029
36,37
2.829
147
5
JUMLAH (PROVINSI)
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
33,29
20,22
53,51 88,78
50,75
139,53
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 TB PARU NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
SUSPEK L
P
L+P
L
P
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
3
4
5
6
7
8
9
10
BTA (+)
L+P 11
1
Karimun
714
504
1.218
85
40
125
11,90
7,94
10,26
2
Bintan
870
795
1.665
59
41
100
6,78
5,16
6,01
3
Natuna
110
31
141
21
9
30
19,09
29,03
21,28
4
Lingga
102
105
207
30
15
45
29,41
14,29
21,74
5
Batam
0
5.008
5.008
380
226
606
#DIV/0!
4,51
12,10
6
Tanjungpinang
641
429
1.070
84
50
134
13,10
11,66
12,52
7
Kep. Anambas
43
28
71
16
9
25
37,21
32,14
35,21
2.480
6.900
9.380
675
390
1.065
27,22
5,65
11,35
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
L
P
L+P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
5,52
95,59
53,25
73,10
2
4
6
1
Karimun
68
77
145
58
85,29
40
51,95
98
67,59
7
2
Bintan
78
42
120
73
93,59
39
92,86
112
93,33
3
Natuna
10
3
13
2
20,00
1
33,33
3
23,08
4
Lingga
30
15
45
0
0,00
0
0,00
0
5
Batam
480
280
760
137
28,54
91
32,50
6
Tanjungpinang
130
49
179
104
80,00
34
7
Kep. Anambas
16
9
25
5
31,25
1
812
475
1.287
379
46,67
206
JUMLAH (PROVINSI)
P
ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
10,29
1
2
2,56
4
40,00
0,00
0
228
30,00
69,39
138
11,11
6
43,37
585
L+P 23
1,30
8
0
0,00
2
1,67
96,15
92,86
95,00
1
3
4
2
66,67
6
46,15
60,00
100,00
69,23
0
0
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0,00
0,00
0,00
0
0
0
16
3,33
9
3,21
25
3,29
31,88
35,71
33,29
3
1
4
77,09
1
0,77
0
0,00
1
0,56
80,77
69,39
77,65
7
0
7
24,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
31,25
11,11
24,00
1
0
1
45,45
30
3,69
12
2,53
42
3,26
50,37
45,89
48,72
14
8
22
0,7
0,4
1,1
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 PNEUMONIA PADA BALITA NO
JUMLAH BALITA
KABUPATEN/KOTA
1
2
1
Karimun
2
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
15.322
14.358
29.680
1.532
1.436
2.968
304
19,8
229
15,9
533
18,0
Bintan
6.935
6.872
13.807
694
687
1.381
17
2,4
14
2,0
31
2,2
3
Natuna
5.078
4.770
9.848
508
477
985
11
2,2
4
0,8
15
1,5
4
Lingga
5
Batam
6
Tanjungpinang
7
Kep. Anambas
JUMLAH (PROVINSI)
74.285
-
0
#DIV/0!
1
#DIV/0!
1
#DIV/0!
71.128
145.413
7.428
7.113
14.541
706
9,5
669
9,4
1.375
9,5
14.637
14.086
28.723
1.464
1.409
2.872
295
20,2
261
18,5
556
19,4
2.271
2.118
4.389
227
212
439
3
1,3
2
0,9
5
1,1
118.528
113.332
231.860
11.853
11.334
23.186
1.336
11,3
1.180
10,4
2.516
10,9
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
HIV NO
KABUPATEN/ KOTA
KELOMPOK UMUR L
1
1
2
Karimun
3
Bintan
Natuna
Lingga
JUMLAH
5
6
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
7
8
P
L+P
9
10
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L
11
12
P
L+P
13
L
14
P
15
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L+P
16
17
18
5
15
9,74
2
0
2
6,45
1
0
1
0
0
0
0,00
5 - 14 TAHUN
1
1
2
1,30
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
15 - 19 TAHUN
1
3
4
2,60
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
20 - 24 TAHUN
3
11
14
9,09
1
0
1
3,23
1
0
1
0
5
5
62,50
25 - 49 TAHUN
50
55
105
68,18
15
9
24
77,42
12
7
19
0
3
3
37,50
≥ 50 TAHUN
10
4
14
9,09
3
1
4
12,90
3
0
3
0
0
0
0,00
75
79
154
21
10
31
17
7
24
0
8
8
≤ 4 TAHUN
0
1
1
4,17
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
5 - 14 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
15 - 19 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
20 - 24 TAHUN
0
4
4
16,67
0
2
2
7,14
0
0
0
0
5
5
62,50
25 - 49 TAHUN
9
9
18
75,00
16
7
23
82,14
4
1
5
0
3
3
37,50
≥ 50 TAHUN
1
0
1
4,17
2
1
3
10,71
0
1
1
0
0
0
0,00
10
14
24
18
10
28
4
2
6
0
8
8
≤ 4 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
5 - 14 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
15 - 19 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
20 - 24 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
25 - 49 TAHUN
5
6
11
100,00
2
2
4
100,00
0
0
0
3
3
6
100,00
≥ 50 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
5
6
11
2
2
4
0
0
0
3
3
6
≤ 4 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
0
0
0
0,00 0,00
JUMLAH 4
4
L+P
10
JUMLAH 3
P
SYPHILIS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
≤ 4 TAHUN
JUMLAH 2
AIDS
5 - 14 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
0
0
0
15 - 19 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
0
0
0
0,00
20 - 24 TAHUN
1
1
2
15,38
0
0
0
#DIV/0!
0
2
2
0
1
1
12,50
25 - 49 TAHUN
5
4
9
69,23
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
3
4
7
87,50
≥ 50 TAHUN
2
0
2
15,38
0
0
0
#DIV/0!
0
0
0
0
0
0
0,00
8
5
13
0
0
0
0
2
2
3
5
8
5
≤ 4 TAHUN
18
9
27
4,21
4
4
8
2,92
1
1
2
0
0
0
0,00
5 - 14 TAHUN
4
1
5
0,78
0
0
0
0,00
1
0
1
0
0
0
0,00
Batam
15 - 19 TAHUN
0
2
2
0,31
0
0
0
0,00
0
0
0
1
0
1
1,33
20 - 24 TAHUN
25
18
43
6,71
158
75
233
85,04
0
0
0
4
11
15
20,00
25 - 49 TAHUN
307
208
515
80,34
16
9
25
9,12
54
28
82
22
37
59
78,67
≥ 50 TAHUN
27
22
49
7,64
4
4
8
2,92
0
4
4
0
0
0
0,00
JUMLAH 6
381
260
641
182
92
274
56
33
89
27
48
75
≤ 4 TAHUN
3
4
7
3,59
2
2
4
4,49
1
0
1
0
0
0
0,00
5 - 14 TAHUN
1
0
1
0,51
1
0
1
1,12
0
0
0
0
0
0
0,00 0,00
Tanjungpinang
15 - 19 TAHUN
0
1
1
0,51
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
20 - 24 TAHUN
13
14
27
13,85
8
1
9
10,11
0
3
3
3
1
4
5,97
25 - 49 TAHUN
80
55
135
69,23
40
20
60
67,42
13
7
20
29
21
50
74,63
≥ 50 TAHUN
22
2
24
12,31
12
3
15
16,85
5
3
8
10
3
13
19,40
JUMLAH 7
119
76
195
63
26
89
19
13
32
42
25
67
≤ 4 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
5 - 14 TAHUN
1
0
1
3,57
1
0
1
7,14
1
0
1
0
0
0
#DIV/0!
15 - 19 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
Kep. Anambas
20 - 24 TAHUN
0
1
1
3,57
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
25 - 49 TAHUN
13
13
26
92,86
7
6
13
92,86
3
5
8
0
0
0
#DIV/0!
≥ 50 TAHUN
0
0
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
JUMLAH 8
14
14
28
8
6
14
4
5
9
0
0
0
≤ 4 TAHUN
31
19
50
4,69
8
6
14
3,18
3
1
4
0
0
0
0,00
5 - 14 TAHUN
7
2
9
0,84
2
0
2
0,45
2
0
2
0
0
0
0,00
15 - 19 TAHUN
1
6
7
0,66
0
0
0
0,00
0
0
0
1
0
1
0,58
PROVINSI
20 - 24 TAHUN
42
49
91
8,54
167
78
245
55,68
1
5
6
7
23
30
17,44
25 - 49 TAHUN
469
350
819
76,83
96
53
149
33,86
86
48
134
57
71
128
74,42
≥ 50 TAHUN
62
28
90
8,44
21
9
30
6,82
8
8
16
10
3
13
7,56
612
454
1.066
294
146
440
100
62
162
75
97
172
57,41
42,59
66,82
33,18
61,73
38,27
43,60
56,40
JUMLAH (PROVINSI) PROPORSI JENIS KELAMIN
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 DONOR DARAH NO
UNIT TRANSFUSI DARAH
1
2
1
PMI Kab. Karimun
2
JUMLAH PENDONOR L
P
L+P
3
4
5
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 6
7
8
9
10
11
POSITIF HIV L
P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
L+P JUMLAH % 16
17
3.235
452
3.687
3.068
94,84
445
98,45
3.513
95,28
9
0,29
1
0,22
10
0,28
PMI Kab. Bintan
319
59
378
319
100,00
59
100,00
378
100,00
3
0,94
0
0,00
3
0,79
3
RSUD Natuna
857
131
988
857
100,00
131
100,00
988
100,00
1
0,12
0
0,00
1
0,10
4
PMI Kota Batam
13.214
2.046
15.260
13.214
100,00
2.046
100,00
15.260
100,00
83
0,63
5
0,24
88
0,58
5
PMI Kota Tanjungpinang
5.560
737
6.297
5.484
98,63
749
101,63
6.233
98,98
4
0,07
0
0,00
4
0,06
JUMLAH 23.185 3.425 26.610 22.942 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
98,95
3.430
100,15
26.372
99,11
100
0,44
6
106
0,40
0
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 DIARE NO
JUMLAH PENDUDUK
KABUPATEN/ KOTA
1
2
1
Karimun
2
DIARE DITANGANI
JUMLAH TARGET PENEMUAN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
114.922
110.376
225.298
2.584
2.421
4.821
1.923
74,41
1.852
76,50
3.775
78,30
Bintan
72.939
68.476
141.415
1.561
1.465
3.026
1.336
85,59
1.120
76,43
2.456
81,16
3
Natuna
38.410
36.125
74.535
1.127
1.146
2.273
1.060
94,06
1.091
95,20
2.151
94,63
4
Lingga
51.880
48.568
100.448
1.110
1.039
2.149
1.060
95,49
1.091
105,04
2.151
100,11
5
Batam
607.400
581.585
1.188.985
12.998
12.446
25.444
5.249
40,38
5.017
40,31
10.266
40,35
6
Tanjungpinang
128.096
123.388
251.484
2.741
2.641
5.382
1.423
51,91
1.644
62,26
3.067
56,99
7
Kep. Anambas
23.457
21.869
45.326
502
468
970
328
65,34
262
55,98
590
60,83
1.037.104
990.387
2.027.491
22.624
21.625
44.065
12.379
JUMLAH (PROVINSI)
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
214
54,7
12.077
55,8
24.456
55,5
TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 KASUS BARU NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
PB + MB
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Karimun
1
2
3
0
0
0
1
2
3
2
Bintan
2
0
2
0
0
0
2
0
2
3
Natuna
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Lingga
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
Batam
1
2
3
8
7
15
9
9
18
6
Tanjungpinang
1
0
1
5
2
7
6
2
8
7
Kep. Anambas
1
6
7
0
0
0
1
6
7
6
10
16
13
9
22
19
19
38
37,50
62,50
59,09
40,91
50,00
50,00
1,83
1,92
JUMLAH (PROVINSI) PROPORSI JENIS KELAMIN
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
1,87
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH %
PENDERITA KUSTA L
P
L+P
4
5
6
7
CACAT TINGKAT 2
8
JUMLAH
%
9
10
1
Karimun
0
0
3
0
0,00
0
0,00
2
Bintan
2
0
2
0
0,00
0
0,00
3
Natuna
0
0
0
0
0,00
0
0,00
4
Lingga
0
0
0
0
0,00
0
0,00
5
Batam
9
9
18
0
0,00
0
0,00
6
Tanjungpinang
6
2
8
0
0,00
0
0,00
7
Kep. Anambas
1
6
7
3
42,86
0
0,00
18
17
38
3
7,89
-
0
JUMLAH (PROVINSI)
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
-
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 KASUS TERCATAT NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
Pausi Basiler/Kusta kering
Multi Basiler/Kusta Basah
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Karimun
1
2
3
0
0
0
1
2
3
2
Bintan
2
0
2
2
0
2
4
0
4
3
Natuna
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Lingga
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
Batam
1
2
3
22
12
34
23
14
37
6
Tanjungpinang
1
0
1
6
2
8
7
2
9
7
Kep. Anambas
1
6
7
1
1
2
2
7
9
6
10
16
31
15
46
37
25
62
0,36
2,52
3,06
JUMLAH (PROVINSI)
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 KUSTA (PB) NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
PENDERITA PB
KUSTA (MB) RFT PB P
L
PENDERITA MB
L+P
RFT MB P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
Karimun
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
2
Bintan
2
0
2
0
0,00
0 #DIV/0!
0
0,00
2
0
2
1
50,00
1 #DIV/0!
2
100,00
3
Natuna
0
0
0
0
0,00
0
0
0,00
0
0
0
0
0,00
0
0
0,00
4
Lingga
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
5
Batam
1
2
3
1
2
3
100,00
22
12
34
6
Tanjungpinang
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0
0
0
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
7
Kep. Anambas
1
6
7
1
100,00
6
100,00
7
100,00
1
1
2
1
100,00
1
100,00
2
100,00
4
8
12
2
50,0
8
100,0
10
83,3
25
13
38
13
52,0
7
53,8
20
52,6
JUMLAH (PROVINSI)
100,00
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
0,00
100,00
11
50,00
0,00
0 #DIV/0! 5
41,67
0 #DIV/0! 16
47,06
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
1
2
3
4
1
Karimun
154.506
1
2
Bintan
38.156
2
3
Natuna
24.725
0
4
Lingga
24.115
1
5
Batam
363.784
7
6
Tanjungpinang
60.538
3
7
Kep. Anambas
12.830
0
678.654
14
JUMLAH (PROVINSI)
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
2,06
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 JUMLAH KASUS PD3I DIFTERI NO
TETANUS (NON NEONATORUM)
KABUPATEN/KOTA JUMLAH KASUS
JUMLAH KASUS
JUMLAH KASUS
MENINGGAL 1
2
TETANUS NEONATORUM
PERTUSIS L
P
L+P
3
4
5
6
MENINGGAL L
P
L+P
L
P
L+P
7
8
9
10
11
12
13
MENINGGAL L
P
L+P
14
15
16
17
1
Karimun
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Bintan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Natuna
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Lingga
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
Batam
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
Kep. Anambas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
#DIV/0!
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
#DIV/0!
#DIV/0!
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 JUMLAH KASUS PD3I CAMPAK NO
KABUPATEN/KOTA
POLIO
HEPATITIS B
JUMLAH KASUS MENINGGAL 1
2
1
Karimun
2
L
P
L+P
3
4
5
6
L
P
L+P
L
P
L+P
7
8
9
10
11
12
8
6
14
0
0
0
0
0
0
0
Bintan
12
15
27
0
0
0
0
2
0
2
3
Natuna
11
8
19
0
0
0
0
0
0
0
4
Lingga
2
1
3
0
0
0
0
0
0
0
5
Batam
91
72
163
0
0
0
0
0
0
0
6
Tanjungpinang
10
13
23
0
0
0
0
0
0
0
7
Kep. Anambas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
134
115
249
0
0
0
0
2
0
2
JUMLAH (PROVINSI)) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
0,0
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
Karimun
191
177
368
3
4
7
1,6
2,3
1,9
2
Bintan
222
182
404
1
1
2
0,5
0,5
0,5
3
Natuna
84
68
152
0
0
0
0,0
0,0
0,0
4
Lingga
4
3
7
0
0
0
0,0
0,0
0,0
5
Batam
600
39
639
0
7
7
0,0
17,9
1,1
6
Tanjungpinang
174
184
358
0
3
3
0,0
1,6
0,8
7
Kep. Anambas
2
3
5
0
0
0
0,0
0,0
0,0
JUMLAH (PROVINSI)
1.277
656
1.933
4
15
19
2,0
22,4
4,3
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
123,1
66,2
95,3
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
SUSPEK L
P
L+P
3
4
5
1
Karimun
2
Bintan
1.245
3
Natuna
337
4
Lingga
5
Batam
6 7
L
P
L+P
6
7
8
MALARIA SEDIAAN DARAH DIPERIKSA POSITIF
MENINGGAL
CFR
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
L+P
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
0
476
459
935
3
0,63
0
0,00
3
0,32
0
0
0
0,00
1.641
2.886
1.227
1.787
3.014
51
4,16
38
2,13
89
2,95
0
0
0
0,00
0,00
0,00
312
649
330
305
635
3
0,91
2
0,66
5
0,79
0
0
0
0,00
0,00
0,00
681
689
1.370
681
689
1.370
232
34,07
198
28,74
430
31,39
0
0,00
0,00
0,00
57
112
169
57
112
169
9
15,79
6
5,36
15
8,88
0
0
0
0,00
0,00
0,00
Tanjungpinang
84
63
147
84
63
147
1
1,19
0
0,00
1
0,68
0
0
0
0,00
Kep. Anambas
357
360
717
328
305
633
50
15,24
27
8,85
77
12,16
0
0
0
0,00
0,00
0,00
2.761
3.177
5.938
3.183
3.720
6.903
349
10,96
271
7,28
8,98
0
0
0
0,00
0,00
0,00
JUMLAH (PROVINSI) JUMLAH PENDUDUK BERISIKO
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
620,00 1.013.746
0,34
0,27
0,61
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
0,00
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 PENDERITA FILARIASIS NO
KABUPATEN/ KOTA
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
1
2
1
Karimun
0
0
0
0
0
0
2
Bintan
5
3
8
45
21
66
3
Natuna
0
0
0
0
0
0
4
Lingga
3
4
7
13
8
21
5
Batam
3
4
7
4
9
13
6
Tanjungpinang
0
0
0
0
0
0
7
Kep. Anambas
0
0
0
0
0
0
11
11
22
62
38
100
5,98
3,84
4,93
JUMLAH (PROVINSI)
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN NO
LAKI-LAKI
KABUPATEN/KOTA
1
2
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
Karimun
94.947
89.074
184.021
36.537
38,48
58.496
65,67
95.033
51,64
5.627
15,40
9.145
15,63
14.772
15,54
2
Bintan
22.248
18.801
41.049
18.494
83,13
24.796
131,89
43.290
105,46
1.538
8,32
2.532
10,21
4.070
9,40
3
Natuna
25.850
23.960
49.810
15.064
58,27
18.926
78,99
33.990
68,24
1.326
8,80
1.304
6,89
2.630
7,74
4
Lingga
31.123
29.120
60.243
19.814
63,66
19.575
67,22
39.389
65,38
3.127
15,78
4.284
21,89
7.411
18,81
5
Batam
420.894
404.307
825.201
0
0,00
0
0,00
0
0,00
4.136 #DIV/0!
6.774 #DIV/0!
6
Tanjungpinang
86.702
84.713
171.415
675
0,78
3.726
4,40
4.401
2,57
249
36,89
1.334
35,80
1.583
35,97
7
Kep. Anambas
14.885
13.590
28.475
14.466
97,19
17.647
129,85
32.113
112,78
1.242
8,59
1.358
7,70
2.600
8,10
696.649
663.565
1.360.214
105.050
15,08
143.166
21,58
248.216
18,25
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
2.638 #DIV/0!
15.747
14,99 24.093
16,83 39.840
16,05
TABEL 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1
Karimun
2 3
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
20
58
78
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0 #DIV/0!
Bintan
20.000
20.606
40.606
1.492
7,46
1.454
7,06
2.946
7,26
7
0,47
39
2,68
46
1,56
Natuna
16.340
24.737
41.077
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0,00
4
Lingga
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
0 #DIV/0!
5
Batam
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
17 #DIV/0!
86 #DIV/0!
103 #DIV/0!
6
Tanjungpinang
96.764
94.182
190.946
574
0,59
3.717
3,95
4.291
2,25
7
Kep. Anambas
14.466
17.647
32.113
0
0,00
0
0,00
0
0,00
147.590
157.230
304.820
2.066
1,40
5.171
3,29
7.237
2,37
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
190
33,10
0 #DIV/0! 214
10,36
0 #DIV/0!
1.714
46,11
0 #DIV/0! 1.839
35,56
0 #DIV/0!
1.904
44,37
0 #DIV/0! 2.053
28,37
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
PEREMPUAN USIA 30-50 TAHUN
1
2
3
1
Karimun
2
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA
IVA POSITIF
TUMOR/BENJOLAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
106.175
249
0,23
9
3,61
6
2,41
Bintan
4.561
67
1,47
1
1,49
1
1,49
3
Natuna
11.333
0
0,00
0
0,00
0
0,00
4
Lingga
1.793
0
0,00
0
5
Batam
98.520
742
0,75
15
2,02
16
2,16
6
Tanjungpinang
5.384
797
14,80
25
3,14
9
1,13
7
Kep. Anambas
6.400
0
0,00
0
1.855
0,79
50
JUMLAH (PROVINSI)
234.166
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0 2,70
32
#DIV/0!
#DIV/0! 1,73
Tabel 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
YANG TERSERANG JENIS KEJADIAN LUAR JUMLAH JUMLAH BIASA KEC DESA/KEL 3
4
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) DIKETAHUI
5
6
DITANGGULANGI 7
JUMLAH PENDERITA
KELOMPOK UMUR PENDERITA
AKHIR
L
P
L+P
0-7 HARI
8
9
10
11
12
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAH KEMATIAN
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
15-19 THN
20-44 THN
45-54 THN
55-59 THN
60-69 THN
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
L+P
1
2
1
Karimun
Tidak ada
2
Bintan
Keracunan Pangan (Pesantren Ceruk Ijuk, Toapaya Asri)
1
1
6/2/2016
6/2/2017
6/2/2018
44
0
44
0
0
0
0
0
35
9
0
0
0
0
0
0
0
0
101
0
101
43,56
#DIV/0!
43,56
0,00
#DIV/0!
0,00
DBD (Kec. Bintan Utara)
1
3
13/7/2015
13/7/2015
31/12/2015
52
50
102
0
0
2
11
29
26
5
22
2
2
2
1
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
0,00
0,00
DBD (Kec. Teluk Sebong)
1
4
21/9/2015
21/9/2015
31/12/2015
36
35
71
0
0
0
6
15
16
7
20
4
1
2
0
0
0
0
0
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
0,00
0,00
0,00
0
3
Natuna
Tidak ada
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
4
Lingga
Tidak ada
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
5
Batam
Tidak ada
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
6
Tanjungpinang
Tidak ada
0
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
7
Kep. Anambas
Diare
849
2,22
4,01
3,06
0,00
0,00
0,00
1
1
11/26/2015
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
11/26/2015
11/26/2015
10
16
26
0
0
1
8
7
0
1
6
2
0
0
1
0
0
0
450
399
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
KLB DI DESA/KELURAHAN JUMLAH
DITANGANI <24 JAM
%
3
4
5
1
Karimun
0
0
2
Bintan
8
8
100,00
3
Natuna
0
0
0,00
4
Lingga
0
0
#DIV/0!
5
Batam
0
0
#DIV/0!
6
Tanjungpinang
0
0
#DIV/0!
7
Kep. Anambas
1
1
100,00
JUMLAH (PROVINSI)
9
9
100,00
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
#DIV/0!
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 IBU HAMIL NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
IBU BERSALIN/NIFAS
K1
JUMLAH
K4
JUMLAH
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
PERSALINAN DITOLONG NAKES
MENDAPAT YANKES NIFAS
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
8
9
10
11
12
13
14
1
Karimun
4.549
4.450
97,82
3.744
82,30
4.343
4.279
98,53
2
Bintan
3.437
3.407
99,13
3.291
95,75
3.211
3.104
96,67
3.106
96,73
3.106
96,73
3
Natuna
94,05
1.512
90,81
1.589
1.432
90,12
1.372
86,34
1.478
93,01
4
Lingga
1.823
1.784
97,86
1.694
92,92
1.740
1.572
90,34
1.599
91,90
1.613
92,70
5
Batam
31.324
30.926
98,73
29.288
93,50
29.898
27.977
93,57
26.309
88,00
27.706
92,67
6
Tanjungpinang
6.987
6.184
88,51
5.882
84,18
6.673
5.733
85,91
5.591
83,79
5.661
84,83
7
Kep. Anambas
1.157
1.166
100,78
1.026
88,68
1.095
903
82,47
884
80,73
847
77,35
50.942
49.483
97,1
46.437
91,2
48.549
45.000
92,7
42.718
88,0
44.671
92,01
JUMLAH (PROVINSI)
1.665
1.566
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
3.857
88,81
4.260
98,09
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
JUMLAH IBU HAMIL
1
2
3
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Karimun
4.549
613
13,5
1.004
22,1
1.041
22,9
591
13,0
362
8,0
2.998
65,9
2
Bintan
3.437
278
8,1
478
13,9
609
17,7
846
24,6
1.211
35,2
3.144
91,5
3
Natuna
1.665
603
36,2
332
19,9
156
9,4
98
5,9
66
4,0
652
39,2
4
Lingga
2.432
902
37,1
777
31,9
524
21,5
455
18,7
324
13,3
2.080
85,5
5
Batam
31.389
7.105
22,6
6.083
19,4
3.792
12,1
2.486
7,9
1.848
5,9
14.209
45,3
6
Tanjungpinang
6.987
4.180
59,8
3.554
50,9
2.799
40,1
2.544
36,4
2.410
34,5
11.307
161,8
7
Kep. Anambas
1.227
242
19,7
237
19,3
122
9,9
81
6,6
47
3,8
487
39,7
51.686
13.923
26,9
12.465
24,1
9.043
17,5
7.101
13,7
6.268
12,1
34.877
67,5
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN) 3
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
1 Karimun
25.775
1.380
5,4
1.340
5,2
1.067
4,1
597
2,3
370
1,4
2 Bintan
12.233
129
1,1
213
1,7
373
3,0
253
2,1
305
2,5
3 Natuna
7.757
448
5,8
283
3,6
70
0,9
36
0,5
9
0,1
4 Lingga
20.172
122
0,6
38
0,2
45
0,2
27
0,1
46
0,2
5 Batam
150.107
2.510
1,7
1.379
0,9
764
0,5
512
0,3
361
0,2
6 Tanjungpinang
41.824
3.593
8,6
3.245
7,8
2.771
6,6
2.582
6,2
2.377
5,7
7 Kep. Anambas
12.607
73
0,6
31
0,2
39
0,3
39
0,3
46
0,4
270.475
8.255
3,1
6.529
2,4
5.129
1,9
4.046
1,5
3.514
1,3
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
3
4
5
6
7
1 Karimun
4.549
4.450
97,82
2 Bintan
3.437
3.341
97,21
3 Natuna
1.665
1.485
89,19
1.451
87,15
4 Lingga
2.432
1.780
73,19
1.697
69,78
5 Batam
31.389
29.789
94,90
28.177
89,77
6 Tanjungpinang
6.987
5.903
84,49
5.658
80,98
7 Kep. Anambas
1.157
1.103
95,33
954
82,45
51616
47.851
92,71
45.210
87,59
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
4.029 3.244
88,57 94,38
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
PERKIRAAN BUMIL JUMLAH DENGAN IBU HAMIL KOMPLIKASI KEBIDANAN 3
4
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
JUMLAH BAYI
L
P
L+P
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Karimun
4.549
910
550
60,5
2.136
2.003
4.139
320
300
620
99
30,9
107
35,7
206
33,2
2
Bintan
3.437
687
573
83,4
1.539
1.575
3.114
243
228
471
181
74,5
163
71,5
344
73,0
3
Natuna
1.665
333
229
68,8
811
770
1.581
122
128
250
26
21,3
35
27,3
61
24,4
4
Lingga
1.823
365
325
89,1
855
799
1.654
128
120
248
77
60,2
86
71,7
163
65,7
5
Batam
31.324
6.265
5870
93,7
14.578
13.958
28.536
2.187
2.094
4.281
828
37,9
667
31,9
1.495
34,9
6
Tanjungpinang
6.987
1.397
1251
89,5
3.242
3.119
6.361
486
468
954
229
47,1
193
41,2
422
44,2
7
Kep. Anambas
1.157
231
87
37,6
539
503
1.042
80
76
156
27
33,8
35
46,1
62
39,7
50.942
10.188
8885
87,2
23.700
22.727
46.427
3.566
3.414
6.980
1.467
41,1
1.286
37,7
2.753
39,4
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 PESERTA KB AKTIF NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
NON MKJP
MKJP IUD
%
MOP
%
3
4
5
6
MOW
%
7
8
IM PLAN
%
9
10
1 Karimun
753
2,4
34
0,1
806
2,6
1.710
2 Bintan
824
4,1
38
0,2
471
2,3
3 Natuna
460
4,4
1
0,0
288
2,7
4 Lingga
66
0,6
0
0,0
110
5 Batam
7.456
4,4
19
0,0
6 Tanjungpinang
1.483
5,1
26
0,1
7 Kep. Anambas
301
5,6
17
11.343
4,1
135
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH
%
KON DOM
%
11
12
13
14
SUNTIK
%
15
16
PIL
%
OBAT VAGINA
%
17
18
19
20
LAIN NYA
%
21
22
JUMLAH
%
23
24
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
25
26
5,4
3.303
10,5
428
1,4
16.990
53,9
10.677
33,9
0
0,0
140
0,4
28.235
89,5
31.538
100,0
1.471
7,3
2.804
13,9
529
2,6
11.728
58,2
5.081
25,2
0
0,0
0
0,0
17.338
86,1
20.142
100,0
1.323
12,6
2.072
19,8
921
8,8
2.924
27,9
4.564
43,5
0
0,0
0
0,0
8.409
80,2
10.481
100,0
0,9
640
5,5
816
7,0
92
0,8
6.801
58,6
3.897
33,6
0
0,0
0
0,0
10.790
93,0
11.606
100,0
625
0,4
5.244
3,1
13.344
8,0
12.493
7,4
86.638
51,7
55.225
32,9
0
0,0
0
0,0
154.356
92,0
167.700
100,0
506
1,7
3.407
11,6
5.422
18,5
1.290
4,4
12.789
43,6
9.862
33,6
0
0,0
0
0,0
23.941
81,5
29.363
100,0
0,3
82
1,5
283
5,3
683
12,7
537
10,0
2.828
52,5
1.338
24,8
0
0,0
0
0,0
4.703
87,3
5.386
100,0
0,0
2.888
1,0
14.078
5,1
28.444
10,3
16.290
5,9
140.698
50,9
90.644
32,8
0
0,0
140
0,1
247.772
89,7
276.216
100,0
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 PESERTA KB BARU NO
1
2
1 Karimun
NON MKJP
MKJP
KABUPATEN/ KOTA IUD
%
MOP
3
4
5
97
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
KONDOM
%
6
7
8
9
10
11
12
13
14
2,4
4
0,1
95
2,3
145
3,6
341
8,4
62
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
15
16
17
18
19
20
21
% 22
JUMLAH
%
23
24
MKJP + NON MKJP 25
% MKJP + NON MKJP 26
1,5
2.828
69,6
830
20,4
0
0,0
1
0,0
3.721
91,6
4.062
100,0
2 Bintan
101
3,0
6
0,2
82
2,5
167
5,0
356
10,7
114
3,4
2.139
64,5
708
21,3
0
0,0
0
0,0
2.961
89,3
3.317
100,0
3 Natuna
112
10,7
0
0,0
75
7,2
66
6,3
253
24,2
250
23,9
373
35,7
169
16,2
0
0,0
0
0,0
792
75,8
1.045
100,0
4 Lingga
3
0,5
0
0,0
9
1,6
9
1,6
21
3,7
9
1,6
370
65,7
163
29,0
0
0,0
0
0,0
542
96,3
563
100,0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
5 Batam
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
6 Tanjungpinang
327
7,8
3
0,1
19
0,5
388
9,3
737
17,7
151
3,6
2.055
49,3
1.228
29,4
0
0,0
0
0,0
3.434
82,3
4.171
100,0
7 Kep. Anambas
6
1,2
0
0,0
3
0,6
12
2,5
21
4,4
7
1,5
365
75,7
89
18,5
0
0,0
0
0,0
461
95,6
482
100,0
646
4,7
13
0,1
283
2,1
787
5,8
1.729
12,7
593
4,3
8.130
59,6
3.187
23,4
0
0,0
1
0,0
11.911
87,3
13.640
100,0
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
JUMLAH PUS
1
2
3
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
1
Karimun
43.505
4.062
9,3
31.538
72,5
2
Bintan
24.268
3.317
13,7
20.142
83,0
3
Natuna
13.822
1.045
7,6
10.481
75,8
4
Lingga
16.670
563
3,4
11.606
69,6
5
Batam
179.826
0
0,0
167.700
93,3
6
Tanjungpinang
39.919
4.171
10,4
29.363
73,6
7
Kep. Anambas
12.607
482
3,8
5.386
42,7
330.617
13.640
4,1
276.216
83,5
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 BAYI BARU LAHIR DITIMBANG NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
BBLR
JUMLAH LAHIR HIDUP L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
Karimun
2.253
2.031
4.284
2.253
100,0
2.031
100,0
4.284
100,0
105
4,7
97
4,8
202
4,7
2
Bintan
1.539
1.575
3.114
1.539
100,0
1.575
100,0
3.114
100,0
4
0,3
0
0,0
4
0,1
3
Natuna
753
728
1.481
753
100,0
728
100,0
1.481
100,0
41
5,4
30
4,1
71
4,8
4
Lingga
818
787
1.605
818
100,0
787
100,0
1.605
100,0
32
3,9
43
5,5
75
4,7
5
Batam
14.784
13.141
27.925
14.784
100,0
13.141
100,0
27.925
100,0
128
0,9
116
0,9
244
0,9
6
Tanjungpinang
2.834
2.864
5.698
2.834
100,0
2.864
100,0
5.698
100,0
68
2,4
77
2,7
145
2,5
7
Kep. Anambas
491
432
923
491
100,0
432
100,0
923
100,0
14
2,9
21
4,9
35
3,8
23.472
21.558
45.030
23.472
100,0
21.558
100,0
45.030
100,0
392
384
1,8
776
1,7
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
1,7
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
JUMLAH BAYI
L
P
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
L+P
L
P
L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
Karimun
2.136
2.003
4.139
2.244
105,1
2.025
101,1
4.269
103,1
2.136
100,0
1.936
96,7
4.072
98,4
2
Bintan
1.539
1.575
3.114
1.529
99,4
1.536
97,5
3.065
98,4
1.517
98,6
1.536
97,5
3.053
98,0
3
Natuna
811
770
1.581
751
92,6
727
94,4
1.478
93,5
730
90,0
725
94,2
1.455
92,0
4
Lingga
855
799
1.654
816
95,4
785
98,2
1.601
96,8
805
94,2
782
97,9
1.587
95,9
5
Batam
14.578
13.958
28.536
14.584
100,0
13.339
95,6
27.923
97,9
13.887
95,3
12.500
89,6
26.387
92,5
6
Tanjungpinang
3.242
3.119
6.361
2.787
86,0
2.833
90,8
5.620
88,4
2.710
83,6
2.754
88,3
5.464
85,9
7
Kep. Anambas
539
503
1.042
491
91,1
424
84,3
915
87,8
445
82,6
393
78,1
838
80,4
23.700
22.727
46.427
23.202
97,9
21.669
95,3
44.871
96,6
22.230
93,8
20.626
90,8
42.856
92,3
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2014
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
JUMLAH BAYI L
P
L+P
3
4
5
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 6
7
8
9
10
11
1 Karimun
1.407
1.335
2.742
680
48,3
682
51,1
1.362
49,7
2 Bintan
1.321
1.282
2.603
588
44,5
587
45,8
1.175
45,1
3 Natuna
427
399
826
203
47,5
228
57,1
431
52,2
4 Lingga
850
855
1.705
314
36,9
327
38,2
641
37,6
5 Batam
14.578
13.958
28.536
5.734
39,3
5.677
40,7
11.411
40,0
6 Tanjungpinang
2.407
2.295
4.702
755
31,4
761
33,2
1.516
32,2
7 Kep. Anambas
539
503
1.042
227
42,1
198
39,4
425
40,8
21.529
20.627
42.156
8.501
39,5
8.460
41,0
16.961
40,2
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO 1
2
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI
KABUPATEN/ KOTA
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
Karimun
2.136
2.003
4.139
1.739
81,4
1.694
84,6
3.433
82,9
2
Bintan
1.511
1.544
3.055
1.311
86,8
1.340
86,8
2.651
86,8
3
Natuna
811
770
1.581
698
86,1
696
90,4
1.394
88,2
4
Lingga
855
799
1.654
743
86,9
740
92,6
1.483
89,7
5
Batam
14.578
13.958
28.536
8.876
60,9
8.288
59,4
17.164
60,1
6
Tanjungpinang
3.242
3.119
6.361
2.631
81,2
2.508
80,4
5.139
80,8
7
Kep. Anambas
539
503
1.042
466
86,5
387
76,9
853
81,9
23.672
22.696
46.368
16.464
69,6
15.653
69
32.117
69,3
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA/KEL UCI
% DESA/KEL UCI
1
2
3
4
5
1
Karimun
71
66
93,0
2
Bintan
51
51
100,0
3
Natuna
76
67
88,2
4
Lingga
81
47
58,0
5
Batam
64
60
93,8
6
Tanjungpinang
18
18
100,0
7
Kep. Anambas
54
48
88,9
415
357
86,0
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 BAYI DIIMUNISASI NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
JUMLAH LAHIR HIDUP
Hb < 7 hari P
L
L+P
BCG P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Karimun
2.253
2.031
4.284
2.000
88,77
1.768
87,05
3.768
87,96
2.016
89,48
1.890
93,06
3.906
91,18
2
Bintan
1.539
1.575
3.114
1.504
97,73
1.562
99,17
3.066
98,46
1.473
95,71
1.513
96,06
2.986
95,89
3
Natuna
811
770
1.581
654
80,64
657
85,32
1.311
82,92
731
90,14
709
92,08
1.440
91,08
4
Lingga
818
787
1.605
697
85,21
606
77,00
1.303
81,18
674
82,40
661
83,99
1.335
83,18
5
Batam
14.784
13.141
27.925
13.535
91,55
13.339
101,51
26.874
96,24
13.716
92,78
13.413
102,07
27.129
97,15
6
Tanjungpinang
2.834
2.864
5.698
2.737
96,58
2.756
96,23
5.493
96,40
2.922
103,11
2.858
99,79
5.780
101,44
7
Kep. Anambas
491
432
923
382
77,80
353
81,71
735
79,63
428
87,17
386
89,35
814
88,19
23.530
21.600
45.130
21.509
91,41
21.041
97,41
42.550
94,28
21.960
93,33
21.430
99,21
43.390
96,14
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT)
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 P
L
L+P
POLIO 4a P
L
L+P
CAMPAK P
L
L+P
L
IMUNISASI DASAR LENGKAP P L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
1
Karimun
2.136
2.003
4.139
2.003
93,77
1.837
91,71
3.840
92,78
1.996
93,45
1.826
91,16
3.822
92,34
2.108
98,69
1.870
93,36
3.978
96,11
2.151
100,70
1.912
95,46
4.063
98,16
2
Bintan
1.511
1.544
3.055
1.477
97,75
1.470
95,21
2.947
96,46
1.477
97,75
1.470
95,21
2.947
96,46
1.445
95,63
1.504
97,41
2.949
96,53
1.444
95,57
1.502
97,28
2.946
96,43
3
Natuna
906
835
1.741
738
81,46
687
82,28
1.425
81,85
665
73,40
634
75,93
1.299
74,61
698
77,04
696
83,35
1.394
80,07
732
80,79
693
82,99
1.425
81,85
4
Lingga
855
799
1.654
617
72,16
583
72,97
1.200
72,55
661
77,31
615
76,97
1.276
77,15
1.086
127,02
1.049
131,29
2.135
129,08
1.087
127,13
1.053
131,79
2.140
129,38
5
Batam
14.578
13.990
28.568
13.461
92,34
13.314
95,17
26.775
93,72
13.433
92,15
13.302
95,08
26.735
93,58
13.317
91,35
13.358
95,48
26.675
93,37
13.222
90,70
13.299
95,06
26.521
92,83
6
Tanjungpinang
3.242
3.119
6.361
2.805
86,52
2.731
87,56
5.536
87,03
2.953
91,09
2.906
93,17
5.859
92,11
2.990
92,23
2.973
95,32
5.963
93,74
2.759
85,10
2.735
87,69
5.494
86,37
7
Kep. Anambas
492
455
947
579
117,68
550
120,88
1.129
119,22
547
111,18
508
111,65
1.055
111,40
445
90,45
416
91,43
861
90,92
431
87,60
404
88,79
835
88,17
23.720
22.745
46.465
21.680
91,40
21.172
93,08
42.852
92,22
21.732
91,62
21.261
93,48
42.993
92,53
22.089
93,12
21.866
96,14
43.955
94,60
21.826
92,02
21.598
94,96
43.424
93,46
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
JUMLAH BAYI L
P
L+P
3
4
5
BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A L P % % SƷ S 6
7
8
9
JUMLAH
L+P S
%
L
P
L+P
10
11
12
13
14
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P % % S S 15
16
17
18
JUMLAH
L+P
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P % % S S
S
%
L
P
L+P
19
20
21
22
23
24
25
26
27
L+P S 28
% 29
1
Karimun
2.136
2.003
4.139
2.189
102,48
2.078
103,74
4.267
103,09
8.518
7.971
16.489
7.515
88,22
7.088
88,92
14.603
88,56
10.654
9.974
20.628
9.704
91,08
9.166
91,90
18.870
91,48
2
Bintan
1.511
1.544
3.055
1.458
96,49
1.435
92,94
2.893
94,70
5.424
5.328
10.752
5.075
93,57
4.907
92,10
9.982
92,84
6.935
6.872
13.807
6.882
99,24
6.342
92,29
13.224
95,78
3
Natuna
798
825
1.623
728
91,23
739
89,58
1.467
90,39
4.315
4.095
8.410
2.904
67,30
2.767
67,57
5.671
67,43
5.113
4.920
10.033
3.632
71,03
3.506
71,26
7.138
71,15
4
Lingga
874
820
1.694
827
94,62
764
93,17
1.591
93,92
5.029
4.707
9.736
4.059
80,71
3.968
84,30
8.027
82,45
5.903
5.527
11.430
4.886
82,77
4.732
85,62
9.618
84,15
5
Batam
14.577
13.958
28.535
11.837
81,20
11.152
79,90
22.989
80,56
59.708
57.138
116.846
44.489
74,51
43.111
75,45
87.600
74,97
74.285
71.128
145.413
56.326
75,82
54.263
76,29 110.589
76,05
6
Tanjungpinang
3.242
3.119
6.361
2.469
76,16
2.427
77,81
4.896
76,97
11.396
10.965
22.361
8.122
71,27
7.908
72,12
16.030
71,69
14.638
14.084
28.722
10.591
72,35
10.335
73,38
20.926
72,86
7
Kep. Anambas
539
503
1.042
413
76,62
447
88,87
860
82,53
3.049
2.845
5.894
2.408
78,98
2.690
94,55
5.098
86,49
3.588
3.348
6.936
2.821
78,62
3.137
93,70
5.958
85,90
23.677
22.772
46.449
19.921
84,14
19.042
83,62
38.963
83,88
97.439
93.049
190.488
74.572
76,53
72.439
77,85
147.011
77,18
121.116
115.853
236.969
94.842
78,31
91.481
78,96 186.323
78,63
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S) L
P
L+P
L
3
4
5
6
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG JUMLAH (D) % (D/S) P L+P L P L+P 7
8
9
10
11
BGM P
L
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
16
17
1
Karimun
4.114
3.866
7.980
3.374
3.175
6.549
82,01
82,13
82,07
57
1,7
28
0,9
85
1,3
2
Bintan
3.470
3.421
6.891
2.951
2.900
5.851
85,04
84,77
84,91
22
0,7
9
0,3
31
0,5
3
Natuna
2.351
2.203
4.554
1.015
996
2.011
43,17
45,21
44,16
32
3,2
17
1,7
49
2,4
4
Lingga
2.113
1.982
4.095
1.698
1.529
3.227
80,36
77,14
78,80
23
1,4
22
1,4
45
1,4
5
Batam
29.451
29.021
58.472
18.229
17.850
36.079
61,90
61,51
61,70
30
0,2
30
0,2
60
0,2
6
Tanjungpinang
6.088
5.860
11.948
4.345
4.297
8.642
71,37
73,33
72,33
14
0,3
18
0,4
32
0,4
7
Kep. Anambas
3.049
2.843
5.892
2.300
2.122
4.422
75,43
74,64
75,05
7
0,3
3
0,1
10
0,2
50.636
49.196
99.832
33.912
32.869
66.781
66,97
66,81
66,89
185
0,5
127
0,4
312
0,5
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
Karimun
8.518
7.971
16.489
4.834
56,8
4.343
54,5
9.177
55,7
2
Bintan
5.424
5.328
10.752
4.493
82,8
4.460
83,7
8.953
83,3
3
Natuna
4.327
4.085
8.412
3.960
91,5
3.727
91,2
7.687
91,4
4
Lingga
5.029
4.707
9.736
62
1,2
69
1,5
131
1,3
5
Batam
59.708
57.169
116.877
15.573
26,1
14.291
25,0
29.864
25,6
6
Tanjungpinang
11.396
10.965
22.361
7.772
68,2
7.592
69,2
15.364
68,7
7
Kep. Anambas
2.510
2.338
4.848
1.470
58,6
1.483
63,4
2.953
60,9
96.912
92.563
189.475
38.164
39,4
35.965
38,9
74.129
39,1
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
1
Karimun
2
BALITA DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S) L
P
L+P
L
JUMLAH (D) P
3
4
5
6
7
L+P 8
BGM P
L
% (D/S) P
L
L+P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
10.654
9.974
20.628
7.756
7.375
15.131
72,8
73,9
73,4
76
1,0
55
0,7
131
0,9
Bintan
6.976
6.831
13.807
5.805
5.744
11.549
83,2
84,1
83,6
29
0,5
20
0,3
49
0,4
3
Natuna
5.077
4.770
9.847
2.231
2.143
4.374
43,9
44,9
44,4
44
2,0
36
1,7
80
1,8
4
Lingga
5.884
5.522
11.406
4.272
3.937
8.209
72,6
71,3
72,0
44
1,0
38
1,0
82
1,0
5
Batam
74.285
71.128
145.413
40.048
39.022
79.070
53,9
54,9
54,4
53
0,1
60
0,2
113
0,1
6
Tanjungpinang
14.634
14.085
28.719
8.779
8.637
17.416
60,0
61,3
60,6
37
0,4
25
0,3
62
0,4
7
Kep. Anambas
6.098
5.688
11.786
4.493
4.164
8.657
73,7
73,2
73,5
15
0,3
12
0,3
27
0,3
123.608
117.998
241.606
73.384
71.022
144.406
59,4
60
59,8
298
0,4
246
0,3
544
0,4
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P
JUMLAH DITEMUKAN
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1
Karimun
18
7
25
18
100,0
7
100,0
25
100,0
2
Bintan
15
10
25
15
100,0
10
100,0
25
100,0
3
Natuna
16
4
20
16
100,0
4
100,0
20
100,0
4
Lingga
38
21
59
38
100,0
21
100,0
59
100,0
5
Batam
104
92
196
104
100,0
92
100,0
196
100,0
6
Tanjungpinang
15
14
29
13
86,7
16
114,3
29
100,0
7
Kep. Anambas
JUMLAH (PROVINSI)
-
-
-
-
206
148
354
204
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
#DIV/0! 99,0
150
#DIV/0! 101,4
354
#DIV/0! 100,0
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
JUMLAH
KABUPATEN/ KOTA
1
2
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) L
P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
%
12
13
14
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
10
11
3
4
5
6
7
8
9
1
Karimun
2.702
2.595
5.297
2.671
98,85
2.398
92,41
5.069
95,70
148
148
100,00
2
Bintan
1.813
1.733
3.546
1.813
100,00
1.733
100,00
3.546
100,00
108
108
100,00
3
Natuna
955
855
1.810
864
90,47
790
92,40
1.654
91,38
81
81
100,00
4
Lingga
5
Batam
12467
12217
24.684
12.135
97,34
11.749
96,17
23.884
96,76
351
349
99,43
6
Tanjungpinang
2.277
2.120
4.397
2.155
94,64
2.005
94,58
4.160
94,61
72
72
100,00
7
Kep. Anambas
561
539
1.100
0
0,00
0
0,00
0
0,00
0
0
20.775
20.059
40.834
19.638
94,53
18.675
93,10
38.313
93,83
760
758
0
#DIV/0!
#DIV/0!
0
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (PROVINSI)
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
94,53
93,10
93,83
#DIV/0!
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
1 Karimun 2 Bintan 3 Natuna
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP TETAP PENCABUTAN 3
4
5
66
2.345
0,03
1.057
3.041
0,35
859
935
0,92
4 Lingga 5 Batam
#DIV/0! 2.427
7.129
0,34
6 Tanjungpinang
517
3.328
0,16
7 Kep. Anambas
113
977
0,12
5.039
17.755
0,28
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
KABUPATEN/ KOTA
JUMLAH
JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI SD/MI
%
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
5
6
7
MASSAL 1
2
3
4
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
1 Karimun
148
54
36,5
42
28,4
13.021
14.103
27.124
1.437
11,0
1.353
9,6
2.790
10,3
492
422
914
233
47,4
196
46,4
429
46,9
2 Bintan
108
38
35,2
108
100,0
10.899
10.265
21.164
10.275
94,3
9.722
94,7
19.997
94,5
1.828
2.090
3.918
326
17,8
270
12,9
596
15,2
100,0
785
100,0
0
#DIV/0!
3 Natuna
81
3
3,7
81
100,0
5.298
4.964
10.262
846
16,0
790
15,9
1.636
15,9
391
394
785
391
100,0
394
4 Lingga
140
140
100,0
139
99,3
1.085
1.000
2.085
1.067
98,3
980
98,0
2.047
98,2
0
0
0
0
#DIV/0!
0
#DIV/0!
5 Batam
240
85
35,4
297
123,8
52.337
50.631
102.968
12.523
23,9
12.599
24,9
25.122
24,4
4.440
4.559
8.999
1.793
40,4
1.984
43,5
3.777
42,0
6 Tanjungpinang
72
59
81,9
72
100,0
9.304
10.699
20.003
3.542
38,1
3.295
30,8
6.837
34,2
1.228
1.153
2.381
170
13,8
168
14,6
338
14,2
7 Kep. Anambas
JUMLAH (PROVINSI)
0
789
0 #DIV/0!
379
48,0
0 #DIV/0!
739
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
93,7
0
91.944
0
91.662
0
183.606
0 #DIV/0!
29.690
32,3
0 #DIV/0!
28.739
31,4
0 #DIV/0!
58.429
31,8
0
8.379
0
8.618
0
16.997
0 #DIV/0!
2.913
34,8
0 #DIV/0!
3.012
35,0
0 #DIV/0!
5.925
34,9
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 USILA (60TAHUN+) NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
1
Karimun
2
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
10.517
10.363
20.880
1.190
11,32
1.898
18,32
3.088
14,79
Bintan
4.832
4.315
9.147
3.101
64,18
3.305
76,59
6.406
70,03
3
Natuna
2.840
2.723
5.563
236
8,31
420
15,42
656
11,79
4
Lingga
3.890
3.639
7.529
244
6,27
782
21,49
1.026
13,63
5
Batam
12.816
12.271
25.087
8.310
64,84
10.128
82,54
18.438
73,50
6
Tanjungpinang
7.909
7.611
15.520
6.864
86,79
7.137
93,77
14.001
90,21
7
Kep. Anambas
1.759
1.640
3.399
1.357
77,15
1.279
77,99
2.636
77,55
44.563
42.562
87.125
21.302
47,80
24.949
58,62
46.251
53,09
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
JENIS JAMINAN KESEHATAN
1
2
3
1
Karimun
PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN JUMLAH % P L+P L P
L 4
5
6
7
L+P
8
9
1. Jaminan Kesehatan Nasional
54.397
52.244
106.641
45,39
46,47
45,91
1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN
23.209
22.290
45.499
19,37
19,83
19,59
0
0
0
0,00
0,00
0,00
1.2.PBI APBD 1.3.Pekerja penerima upah (PPU) 1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
31.188
29.954
61.142
26,02
26,64
26,32
1.5.Bukan pekerja (BP) Total Non PBI
21.807
20.458
42.265
18,20
18,20
18,20
2. Jamkesda
2.183
3.212
5.395
1,82
2,86
2,32
3. Asuransi Swasta
0
0
0
0,00
0,00
0,00
4. Asuransi Perusahaan
0
0
0
0,00
0,00
0,00
56.580
55.456
112.036
47,21
49,33
48,23
1. Jaminan Kesehatan Nasional
15.683
14.667
30.350
21,63
21,64
21,64
1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN
15.072
14.138
29.210
20,79
20,86
20,82
611
529
1.140
0,84
0,78
0,81
1.3.Pekerja penerima upah (PPU)
0
0
0
0,00
0,00
0,00
1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
0
0
0
0,00
0,00
0,00
1.5.Bukan pekerja (BP)
0
0
0
0,00
0,00
0,00
16.565
14.111
30.676
22,85
20,82
21,87
3. Asuransi Swasta
0
0
0
0,00
0,00
0,00
4. Asuransi Perusahaan
0
0
0
0,00
0,00
0,00
32.248
28.778
61.026
44,48
42,47
3,10
JUMLAH 2
Bintan
1.2.PBI APBD
2. Jamkesda
JUMLAH
3
Natuna
1. Jaminan Kesehatan Nasional
9.111
8.570
17.681
24,11
24,02
24,06
1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN
4.439
4.176
8.615
11,75
11,70
11,73
0
0
0
0,00
0,00
0,00
4.341
4.083
8.424
11,49
11,44
11,47
55
52
107
0,15
0,15
0,15
276
259
535
0,73
0,73
0,73
23.914
22.478
46.392
63,28
62,99
63,14
3. Asuransi Swasta
0
0
0
0,00
0,00
0,00
4. Asuransi Perusahaan
0
0
0
0,00
0,00
0,00
33.025
31.048
64.073
87,40
87,01
87,21
1. Jaminan Kesehatan Nasional
0
0,00
0,00
0,00
1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN
0
0,00
0,00
0,00
1.2.PBI APBD
0
0,00
0,00
0,00
1.3.Pekerja penerima upah (PPU)
0
0,00
0,00
0,00
1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
0
0,00
0,00
0,00
1.5.Bukan pekerja (BP)
0
0,00
0,00
0,00
2. Jamkesda
0
0,00
0,00
0,00
3. Asuransi Swasta
0
0,00
0,00
0,00
4. Asuransi Perusahaan
0
0,00
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
1. Jaminan Kesehatan Nasional
796.890
0,00
0,00
70,19
1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN
181.071
0,00
0,00
9,19
48.862
0,00
0,00
2,48
1.3.Pekerja penerima upah (PPU)
417.396
0,00
0,00
21,19
1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
147.062
0,00
0,00
7,47
2.499
0,00
0,00
0,13
2. Jamkesda
0
0,00
0,00
0,00
3. Asuransi Swasta
0
0,00
0,00
0,00
4. Asuransi Perusahaan
0
0,00
0,00
0,00
0
0,00
0,00
0,00
1.2.PBI APBD 1.3.Pekerja penerima upah (PPU) 1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 1.5.Bukan pekerja (BP) 2. Jamkesda
JUMLAH 4
Lingga
JUMLAH 5
Batam
0
0
1.2.PBI APBD
1.5.Bukan pekerja (BP)
JUMLAH
0
0
6
Tanjungpinang
1. Jaminan Kesehatan Nasional
64.399
61.932
126.331
52,45
52,41
52,43
1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN
19.973
18.969
38.942
16,27
16,05
16,16
7.210
7.766
14.976
5,87
6,57
0,76
28.726
25.743
54.469
2,82
2,71
22,61
1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
6.233
6.370
12.603
5,08
5,39
5,23
1.5.Bukan pekerja (BP)
2.257
3.084
5.341
1,84
2,61
2,22
2. Jamkesda
0
0
0
0,00
0,00
0,00
3. Asuransi Swasta
0
0
0
0,00
0,00
0,00
4. Asuransi Perusahaan
0
0
0
0,00
0,00
0,00
64.399
61.932
126.331
52,45
52,41
52,43
10.230
0,00
0,00
21,99
5.573
0,00
0,00
11,98
0
0,00
0,00
0,00
4.526
0,00
0,00
0,23
1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
51
0,00
0,00
0,11
1.5.Bukan pekerja (BP)
80
0,00
0,00
0,17
26.068
0,00
0,00
56,04
3. Asuransi Swasta
0
0,00
0,00
0,00
4. Asuransi Perusahaan
0
0,00
0,00
0,00
36.298
0,00
0,00
78,03
1.2.PBI APBD 1.3.Pekerja penerima upah (PPU)
JUMLAH 7
Kep. Anambas
1. Jaminan Kesehatan Nasional 1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 1.2.PBI APBD 1.3.Pekerja penerima upah (PPU)
2. Jamkesda
JUMLAH
0
0
8
Provinsi
1. Jaminan Kesehatan Nasional
143.590
137.413
1.088.123
14,08
14,48
55,25
62.693
59.573
308.910
6,15
6,28
15,69
7.821
8.295
64.978
0,77
0,87
3,30
64.255
59.780
545.957
6,30
6,30
27,72
1.4.Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
6.288
6.422
159.823
0,62
0,68
8,12
1.5.Bukan pekerja (BP)
2.533
3.343
8.455
0,25
0,35
0,43
62.286
57.047
145.401
6,11
6,01
7,38
2.183
3.212
5.395
0,21
0,34
0,27
0
0
0
0,00
0,00
0,00
208.059
197.672
1.238.919
20,39
20,82
62,91
1.1.Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 1.2.PBI APBD 1.3.Pekerja penerima upah (PPU)
2. Jamkesda 3. Asuransi Swasta 4. Asuransi Perusahaan JUMLAH (PROVINSI) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
Tabel 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
JUMLAH KUNJUNGAN NO.
KABUPATEN/KOTA
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Puskesmas
57.505
73.270
130.775
1.331
2.119
3.450
306
149
455
RS
38.421
46.291
84.712
5.068
6.456
11.524
164
122
286
0
0
0
0
0
0
0
0
0
95.926
119.561
215.487
6.399
8.575
14.974
470
271
741
114.922
110.376
225.298
114.922
110.376
225.298
83,47
108,32
95,65
5,57
7,77
6,65
Puskesmas
55.723
66.740
122.463
316
459
775
194
82
276
RS
8.664
9.949
18.613
1.860
2.526
4.386
44
35
79
Sarana Yankes lainnya
27.054
32.843
59.897
260
251
511
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
91.441
109.532
200.973
2.436
3.236
5.672
238
117
355
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
72.939
68.476
141.415
72.939
68.476
141.415
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
125,37
159,96
142,12
3,34
4,73
4,01
Puskesmas
27.262
39.863
67.125
421
359
780
715
371
1.086
RS
10.096
13.892
23.988
1.903
1.903
3.806
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
37.358
53.755
91.113
2.324
2.262
4.586
715
371
1.086
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
38.410
36.125
74.535
38.410
36.125
74.535
97,26
148,80
122,24
6,05
6,26
6,15
2
KARIMUN
3
Sarana Yankes lainnya
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
3
BINTAN
NATUNA
Sarana Yankes lainnya
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
4
JUMLAH
P
JUMLAH (KAB/KOTA)
2
RAWAT INAP
L 1
1
RAWAT JALAN
UNIT KERJA
LINGGA
L+P
Puskesmas
0
0
0
RS
0
0
0
Sarana Yankes lainnya
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
5
BATAM
0
0
0
0
51.880
48.605
100.485
51.880
48.605
100.485
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0
0
0
0
RS
0
0
0
Sarana Yankes lainnya
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
607.400
581.585
1.188.985
607.400
549.338
1.156.738
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Puskesmas
88.930
117.813
206.743
90
355
445
222
187
409
RS
11.496
12.217
51.831
16.861
20.052
36.913
2.459
1.799
4.258
Sarana Yankes lainnya
2.034
1.666
3.700
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
102.460
131.696
262.274
16.951
20.407
37.358
2.681
1.986
4.667
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
128.096
123.388
251.484
128.096
123.388
251.484
79,99
106,73
104,29
13,23
16,54
14,86
24.921
26.711
51.632
812
820
1.632
282
182
464
RS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sarana Yankes lainnya
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
24.921
26.711
51.632
812
820
1.632
282
182
464
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
23.457
21.869
45.326
23.457
21.869
45.326
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
106,24
122,14
113,91
3,46
3,75
3,60
254.341
324.397
578.738
2.970
4.112
7.082
1.719
971
2.690
RS
68.677
82.349
151.026
25.692
30.937
56.629
2.667
1.956
4.623
Sarana Yankes lainnya
29.088
34.509
63.597
260
251
511
0
0
0
352.106
441.255
793.361
28.922
35.300
64.222
4.386
2.927
7.313
1.027.934
966.290
1.994.224
1.027.934
966.290
1.994.224
34,3
45,7
39,8
2,8
3,7
3,2
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
TANJUNGPINANG
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Puskesmas KEP. ANAMBAS
Puskesmas 8
0
0
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA
7
0
Puskesmas
JUMLAH (KAB/KOTA)
6
0
TOTAL
JUMLAH (PROVINSI) JUMLAH PENDUDUK PROVINSI CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
1
2
3
1
RSUD Karimun
2
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
GDR
NDR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
150
3.263
3.798
7.061
166
133
299
118
83
201
50,9
35,0
42,3
36,2
21,9
28,5
RS Bakti Timah Karimun
62
2.291
2.200
4.491
15
15
30
5
8
13
6,5
6,8
6,7
2,2
3,6
2,9
3
RSUD Bintan
35
682
1.032
1.714
31
17
48
9
8
17
45,5
16,5
28,0
13,2
7,8
9,9
4
RSUP Kepri - Busung
92
1.126
1.367
2.493
25
29
54
8
13
21
22,2
21,2
21,7
7,1
9,5
8,4
5
RSUD Natuna
94
2.089
2.509
4.598
55
34
89
23
35
58
26,3
13,6
19,4
11,0
13,9
12,6
6
RS TNI AU
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
7
RSUD Dabo
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
8
RSL Lingga
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
9
RS Lapangan Palmatak
27
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
9
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
10 RS Bergerak Jemaja 11 RSUD Kota Tanjungpinang
148
3.330
4.671
8.001
168
140
308
168
12 RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani
165
3.826
2.860
6.686
13 RSUD Provinsi Kepri
237
2.273
2.705
4.978
140
308
50,5
30,0
38,5
50,5
30,0
38,5
148
96
244
105
115
220
148
96
244
38,7
33,6
36,5
38,7
33,6
36,5
105
115
220
46,2
42,5
44,2
46,2
42,5
44,2
14 RSUD Embung Fatimah
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
15 RS Badan Pengawasan Batam / RSOB
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
16 RS Awal Bross
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
17 RSBK
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
18 RS harapan Bunda
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
19 RS ST Elizabeth
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
20 RS Chamatya Sahida
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
21 RS Permata Hati
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
22 Rs Charis Medika
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
23 RS Graha Hermine
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
24 RS Kasih Sayang Ibu
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
25 Mutiara Aini
-
-
-
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
26 RS Frisdy Anggel
-
-
-
-
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
27 Rumkit Ban 01.08.03
-
-
-
28 RS Grya Medika
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3,8
2,7
3,2
3,1
2,4
2,7
KABUPATEN/KOTA
1.019
18.880
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
21.142
40.022
713
579
1.292
584
498
1.082
TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH LAMA DIRAWAT
BOR (%)
BTO (KALI)
TOI (HARI)
ALOS (HARI)
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
RSUD Karimun RS Bakti Timah Karimun RSUD Bintan RSUP Kepri - Busung RSUD Natuna RS TNI AU RSUD Dabo RSL Lingga RS Lapangan Palmatak RS Bergerak Jemaja RSUD Kota Tanjungpinang RUMKITAL Dr. Midiyanto Suratani RSUD Provinsi Kepri RSUD Embung Fatimah RS Badan Pengawasan Batam / RSOB RS Awal Bross RSBK RS harapan Bunda RS ST Elizabeth RS Chamatya Sahida RS Permata Hati Rs Charis Medika RS Graha Hermine RS Kasih Sayang Ibu Mutiara Aini RS Frisdy Anggel Rumkit Ban 01.08.03 RS Grya Medika
KABUPATEN/KOTA
150 62 35 92 94 0 0 0 27 9 148 165 237 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7.061 4.491 1.714 2.493 4.598 8.001 6.686 4.978 -
41.905 15.992 6.768 3.323 14.175
34.904 10.101 5.237 3.366 11.396
29.778 24.592 17.867
31.241 24.592 17.667
1019
40022
154.400
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
76,54 70,67 52,98 9,90 41,31 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,00 0,00 55,12 40,83 20,65 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
47,07 72,44 48,97 27,10 48,91 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0,00 0,00 54,06 40,52 21,00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
1,82 1,48 3,50 12,14 4,38 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3,03 5,33 13,79 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4,94 2,25 3,06 1,35 2,48 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 3,90 3,68 3,55 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
41,5
39,27576055
5,4
0,0
TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
RUMAH TANGGA JUMLAH 3
JUMLAH DIPANTAU 4
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
5
6
7
1
Karimun
68.055
44.503
65,4
15.855
35,63
2
Bintan
39.340
29.548
75,1
15.862
53,68
3
Natuna
20.027
15.478
77,3
3.106
20,07
4
Lingga
25.356
22.877
90,2
7.849
34,31
5
Batam
428.787
6
Tanjungpinang
55.709
41.574
74,6
21.273
51,17
7
Kep. Anambas
12.760
5.857
45,9
1.091
18,63
650.034
159.837
24,6
65.036
40,69
JUMLAH (PROVINSI)
-
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
-
-
#DIV/0!
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 2014
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
JUMLAH SELURUH RUMAH
3
2015
RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH (RUMAH SEHAT) RUMAH YANG BELUM MEMENUHI JUMLAH % SYARAT 4
5
6
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
1
Karimun
65.895
30.629
46,48
35.266
16.608
47,09
13.330
80,26
43.959
66,71
2
Bintan
37.151
27.869
75,02
9.282
6.278
67,64
4.148
66,07
32.017
86,18
3
Natuna
18.676
5.789
31,00
12.887
7.569
58,73
713
9,42
6.502
34,81
4
Lingga
23.843
8.106
34,00
15.737
3.546
22,53
953
26,88
9.059
37,99
5
Batam
405.938
234.639
57,80
25.256
9.975
39,50
7.205
72,23
241.844
59,58
6
Tanjungpinang
50.460
14.035
27,81
36.187
16.659
46,04
13.195
79,21
27.230
53,96
7
Kep. Anambas
11.479
2.014
17,55
9.465
2.705
28,58
712
26,32
2.726
23,75
43,96
40256
63,56
JUMLAH (PROVINSI)
613.442
323.081
52,67
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
144.080
63.340
363.337
59,23
TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
PENDUDUK YANG MEMILIKI AKSES AIR MINUM
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
0
0
0
0
0
2
Bintan
141.415 19.481 95.524 21.630 93.003
251
1.516
243
1.495
66
278
3
Natuna
74.535
3.013 17.042
1.853 13.737
204
812
204
812
59
177
4
Lingga
100.448
4.073 16.656
3.926 16.002
0
0
0
0
0
5
Batam
1.188.985
912 14.927
906 14.922
81
525
81
81
6
Tanjungpinang
251.484 10.980 46.749 10.842 46.415
0
0
0
7
Kep. Anambas
3.732
2
362
2.027.491 52.696 ###### 49.670 ######
538
3.215
JUMLAH (PROVINSI)
45.326
379
7.285
676
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
1
25
452
26
32
11.000
59.871
26,57
25.559
23
23.822
119.288
84,35
6.751
1.395
6.344
25.205
33,82
7.722
28.629
7.722
27.997
45.896
45,69
2.965
179.245
909.915
179.774
909.901
927.899
78,04
87
384
4.604
19.583
4.655
19.583
66.462
26,43
0
0
0
392
8.321
392
8.321
15.131
33,38
26.522
3.888
7.651
193.503
1.010.545
193.991
1.006.968
1.259.752
62,13
0
0
0
0
2.160
357
56
252
3
518
3
518
90
420
84
198
2
2
0
36
118
0
0
0
0
1.094
4.031
1.059
3.934
127
418
71
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
573
1.897
573
555
310
30
30
2
464
2
0
0
0
0
0
2.805
21.695
0
0
0
0
0
29
116
29
116
0
0
0
0
88
2
362
0
0
0
0
12
1.037
12
1.037
16
1.764
991
1.679
530
2.750
680
765
122
400
46
2.135
46
1.671
1.201
6.427
2.135
5.991
2.145
36
11.787
0
28
260
1.476
1.897
2.800
350
0 4.047
30
%
31
30
0
29
JUMLAH
28
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
27
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
24
180
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
23
JUMLAH SARANA
22
212
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
21
1
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
20
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
19
JUMLAH SARANA
18
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
17
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
16
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
15
0
JUMLAH SARANA
14
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
13
0
MATA AIR TERLINDUNG
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
12
9.837 46.546
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
11
225.298 13.858 57.361
JUMLAH SARANA
10
Karimun
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
9
1
TERMINAL AIR
JUMLAH SARANA
8
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
7
JUMLAH SARANA
6
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
5
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
4
SUMUR BOR DENGAN POMPA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
3
JUMLAH SARANA
2
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
PENDUDUK
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH SARANA
KABUPATEN/ KOTA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
NO
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG
33
TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
1
Karimun
2
JUMLAH PENYELENGGARA AIR MINUM
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA
3
4
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) JUMLAH
%
6
7
0
0
0
Bintan
100
79
77
97,47
3
Natuna
63
30
12
40,00
4
Lingga
3
3
3
100,00
5
Batam
701
209
142
67,94
6
Tanjungpinang
141
463
259
55,94
7
Kep. Anambas
34
27
20
74,07
1042
811
513
63,26
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
#DIV/0!
TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 JENIS SARANA JAMBAN JUMLAH SARANA
18,00
19
358
2.128
74,20
33.103
116.184
26.943
93.321
80,32
71
304
23
110
36,18
1.243
4.654
975
2.703
58,08
98.262
43,6
2
Bintan
141.415
1.097
4.335
963
3.709
85,56
30.128
99.811
28.853
92.948
93,12
3.476
13.816
2.936
11.230
81,28
2.899
12.020
86
344
2,86
108.231
76,5
3
Natuna
74.535
4
15
2
15
100,00
5.299
18.100
3.979
15.250
84,25
275
1.355
79
380
28,04
3.109
8.770
382
1.283
14,63
16.928
22,7
4
Lingga
100.448
0
0
0
13.925
51.478
13.856
51.307
99,67
2.019
8.012
0
0
0,00
9.275
32.975
0
0
0,00
51.307
51,1
5
Batam
1.188.985
6
99
6
99
100,00
281.489
1.048.057
264.856
978.422
93,36
64
0
0
0 #DIV/0!
11.133
43.538
0
0
0,00
978.521
82,3
6
Tanjungpinang
251.484
124
485
124
485
100,00
14.206
61.887
12.137
60.990
98,55
16
65
0
0
0,00
1.223
5.074
284
1.392
27,43
62.867
25,0
7
Kep. Anambas
45.326
15
1.041
36
1.041
100,00
3.748
15.320
1.166
4.375
28,56
452
2.507
410
2.360
94,14
3.140
10.297
1.280
4.354
42,28
12.130
26,8
######
91,90
JUMLAH (PROVINSI)
2.027.491
1.759
8.843
7
1.489
0 #DIV/0!
7.477
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
84,55
10
381.898
1.410.837
11
351.790
12
15
6.373
16
26.059
3.448
14.080
54,03
32.022
20
#####
21
3.007
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
24
2.868
4
JUMLAH SARANA
23
513
3
JUMLAH SARANA
22
225.298
2
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
9
Karimun
JUMLAH SARANA
8
1
1
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
% PENDUDUK PENGGUNA
% PENDUDUK PENGGUNA
17
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
14
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
13
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK
CEMPLUNG
MEMENUHI SYARAT
% PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA 6
PLENGSENGAN
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH
NO
% PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA 5
JUMLAH SARANA
LEHER ANGSA
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
KABUPATEN/ KOTA
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
10.076
8,59
1.328.246
%
25
65,5
TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
JUMLAH DESA
3
DESA MELAKSANAKAN STBM
DESA STOP BABS (SBS)
DESA STBM
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
1
Karimun
71
19
26,76
6
31,58
0
0,00
2
Bintan
51
51
100,00
1
1,96
18
35,29
3
Natuna
76
47
61,84
2
4,26
2
4,26
4
Lingga
81
45
55,56
0
0,00
8
17,78
5
Batam
64
24
37,50
10
41,67
10
41,67
6
Tanjungpinang
18
10
55,56
0
0,00
0
0,00
7
Kep. Anambas
54
19
35,19
19
100,00
0
0,00
215
51,81
38
17,67
38
17,67
JUMLAH (PROVINSI)
415
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
145
60
31
236
120
2
122
8
32
40
398
112
77,2
51
85,0
23
74,2
186
78,8
71
59,2
2
Bintan
108
31
20
159
14
2
16
8
21
29
204
108
100,0
30
96,8
14
70,0
152
95,6
15
107,1
3
Natuna
81
35
24
140
13
1
14
0
30
30
184
44
54,3
15
42,9
14
58,3
73
52,1
8
61,5
4
Lingga
137
37
19
193
8
2
10
0
15
15
436
62
45,3
25
67,6
18
94,7
105
54,4
8
100,0
2
100,0
5
Batam
354
132
97
583
17
17
34
42
158
200
817
194
54,8
72
54,5
56
57,7
322
55,2
17
100,0
11
64,7
30
6
Tanjungpinang
76
26
24
126
60
3
63
4
38
42
231
69
90,8
23
88,5
20
83,3
112
88,9
59
98,3
1
33,3
3
7
Kep. Anambas
68
26
10
104
7
2
9
0
19
19
132
32
47,1
11
42,3
5
50,0
48
46,2
4
57,1
2
100,0
969
347
225
239
29
62
313
2.184
621
64,1
227
65,4
150
66,7
182
76,2
18
62,1
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
2 0
0,00 100,0 0,00
23
%
22
TEMPAT-TEMPAT UMUM
JUMLAH
JUMLAH
21
Karimun
JUMLAH (PROVINSI)
0
20
1
NON BINTANG
%
19
JUMLAH
18
BINTANG
%
JUMLAH
17
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
%
16
PUSKESMAS JUMLAH
15
%
14
JUMLAH
13
JUMLAH
%
12
JUMLAH
JUMLAH 11
SARANA KESEHATAN
SLTA
%
10
SLTP JUMLAH
9
SD
%
8
JUMLAH
NON BINTANG
7
HOTEL
BINTANG
6
JUMLAH
5
RUMAH SAKIT UMUM
4
PUSKESMAS
3
JUMLAH
SLTA
2
SLTP
1
SD
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH TTU
SARANA PENDIDIKAN SARANA PENDIDIKAN
KABUPATEN/ KOTA
%
YANG ADA
24
25
26
3
37,5
21
65,6
281
70,6
8
100,0
12
57,1
189
92,6
0
0,00
9
30,0
90
48,9
0 #DIV/0!
11
73,3
126
28,9
71,4
20
12,7
400
49,0
75,0
23
60,5
198
85,7
0 #DIV/0!
5
26,3
59
44,7
101
32,3
1.343
61,5
44
71,0
TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO
KABUPATEN/ KOTA
JUMLAH TPM
2
3
1
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JASA BOGA
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
JASA BOGA
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Karimun
829
13
261
117
313
704
84,92
20
39
15
51
125
15,08
2
Bintan
783
63
133
98
346
640
81,74
7
27
11
98
143
18,26
3
Natuna
707
13
51
45
226
109
15,42
11
80
17
224
332
46,96
4
Lingga
330
3
64
36
119
222
67,27
0
38
5
65
108
32,73
5
Batam
3031
82
1088
672
954
2796
92,25
34
46
142
61
283
9,34
6
Tanjungpinang
1111
61
342
113
129
645
58,06
31
251
24
160
466
41,94
7
Kep. Anambas
588
41
72
27
326
466
79,25
2
0
3
117
122
20,75
7379
276
2011
1108
2413
5582
75,65
105
481
217
776
1579
21,40
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 65 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
7
8
9
10
11
12
13
14
15
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
6
TOTAL
TOTAL
5
MAKANAN JAJANAN
MAKANAN JAJANAN
4
DEPOT AIR MINUM (DAM)
DEPOT AIR MINUM (DAM)
3
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
2
JASA BOGA
JASA BOGA
1
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
KABUPATEN/ KOTA
JUMLAH TPM DIUJI PETIK
PERSENTASE TPM DIBINA
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM DIBINA
16
1
Karimun
125
1
16
13
28
58
46,40
704
0
1
0
9
10
1,42
2
Bintan
143
7
25
11
85
128
89,51
640
0
0
0
0
0
0,00
3
Natuna
332
11
56
12
222
301
90,66
109
0
0
8
7
15
13,76
4
Lingga
108
0
17
5
50
72
66,67
222
3
46
31
88
168
75,68
5
Batam
245
51
69
133
66
319
130,20
2.796
16
3
239
15
273
9,76
6
Tanjungpinang
466
10
153
37
97
297
63,73
645
27
194
48
20
289
44,81
7
Kep. Anambas
122
2
0
3
115
120
98,36
466
5
0
22
0
27
5,79
1541
82
336
214
663
1295
84,04
5582
51
244
348
139
782
14,01
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
1
KARIMUN
FASILITAS KESEHATAN
2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
3
4
5
6
7
8
JUMLAH 9
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
1
1
4 71 6 0 37
2 0 4 71 6 0 37
13 5 25 115 1
20 47
0 13 5 25 115 1 0 0 0 0 0 0 20 47 0
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
1
BINTAN
FASILITAS KESEHATAN
2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
10
11
12
13
14
15
16
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
1
1
2 0
7 53 8 0 26
7 53 8 0 26
2 2
1 1
3 5 6 36 1
15 38
3 8 9 36 1 0 0 0 0 0 0 0 15 38 0
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
1
NATUNA
FASILITAS KESEHATAN
2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
17
18
19
20
21
22
23
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
1
1 0
9 109 4 4 43
9 109 4 4 43
2
1
1
5 5
0 3 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 5 0
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
1
LINGGA
FASILITAS KESEHATAN
2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
24
25
26
27
28
29
30
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
1 1
1 1
4 12 4 3 104
4 12 4 3 104
1 16
5 7
0 0 1 16 0 0 0 0 0 0 0 0 5 7 0
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
1
BATAM
FASILITAS KESEHATAN
2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
31
32
33
34
35
36
JUMLAH 37
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
1
1
9 4
5
11 4 5 0 12 44 50
12 44 50
109
45 139 160 32
0 0 0 0 109 0 0 0 0 0 0 45 139 160 32
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
1
TANJUNGPINANG
FASILITAS KESEHATAN
2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
38
39
40
41
42
43
44
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
1
1
1
3 0
1 4 6 5 11
1 4 6 5 11 10 18
3
287 1 1
1
7
2 44 53
10 21 0 287 1 0 2 0 0 0 0 2 51 53 0
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
1
KEPULAUAN ANAMBAS
FASILITAS KESEHATAN
2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
45
46
47
48
49
50
51
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
2
2 0
6 37 1 9 40
6 37 1 9 40
7
4
0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
1
PROVINSI
FASILITAS KESEHATAN
2
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
52
53
54
55
56
57
JUMLAH 58
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 0 2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 - JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 3 PUSKESMAS KELILING 0 4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 0 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1 INDUSTRI FARMASI 0 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 6 APOTEK 0 7 TOKO OBAT 0 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
2 0
8 1
1 0
1 0
10 4
22 5
0 0 0 0 0
36 286 41 65 311
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
36 286 41 65 311
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 1
0 7 2 0 0 0 2
0 1 1 0 0 0 0
13 37 12 371 226 0 0
13 45 15 371 226 1 3
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 7 0 0
0 0 0 0 47 232 310 32
0 0 0 0 47 239 310 32
TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 KABUPATEN/ KOTA
NO 1
1
2
3
4
5
6
7
8
Karimun
Bintan
Natuna
Lingga
Batam
Tanjungpinang
Kep. Anambas
Provinsi
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
2
3
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
RUMAH SAKIT UMUM
2
2
RUMAH SAKIT KHUSUS
0
0
100,00
RUMAH SAKIT UMUM
2
2
100,00
RUMAH SAKIT KHUSUS
0
0
0,00
RUMAH SAKIT UMUM
1
1
100,00
RUMAH SAKIT KHUSUS
0
0
0,00
#DIV/0!
RUMAH SAKIT UMUM
#DIV/0!
RUMAH SAKIT KHUSUS
#DIV/0!
RUMAH SAKIT UMUM
11
6
54,55
RUMAH SAKIT KHUSUS
4
RUMAH SAKIT UMUM
3
3
RUMAH SAKIT KHUSUS
0
0
RUMAH SAKIT UMUM
2
2
RUMAH SAKIT KHUSUS
0
0
21
16
76,19
4
0
-
25
16
64,00
RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT KHUSUS
JUMLAH (PROVINSI) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
-
100,00 #DIV/0!
100,00 #DIV/0!
TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
PRATAMA JUMLAH % 3
4
STRATA POSYANDU MADYA PURNAMA JUMLAH % JUMLAH % 5
6
7
8
MANDIRI JUMLAH % 9
10
POSYANDU AKTIF JUMLAH 11
JUMLAH
%
12
13
1
Karimun
5
2,27
63
28,64
114
51,82
38
17,27
220
152
69,09
2
Bintan
0
0,00
0
0,00
146
90,12
16
9,88
162
162
100,00
3
Natuna
22
18,64
60
50,85
34
28,81
2
1,69
118
36
30,51
4
Lingga
11
6,36
96
55,49
64
36,99
2
1,16
173
66
38,15
5
Batam
22
5,02
231
52,74
135
30,82
50
11,42
438
185
42,24
6
Tanjungpinang
0
0,00
36
27,69
68
52,31
26
20,00
130
94
72,31
7
Kep. Anambas
22
32,35
37
54,41
8
11,76
1
1,47
68
9
13,24
82
6,26
523
39,95
569
43,47
135
10,31
1309
704
53,78
JUMLAH (PROVINSI)
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
0,62
TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
1
2
DESA/ KELURAHAN 3
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POSKESDES
POLINDES
POSBINDU
4
5
6
1
Karimun
71
40
0
7
2
Bintan
51
3
54
6
3
Natuna
76
28
14
1
4
Lingga
81
0
78
0
5
Batam
64
9
28
23
6
Tanjungpinang
18
18
5
19
7
Kep. Anambas
54
5
2
0
415
103
181
56
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
JUMLAH DESA/ KELURAHAN
1
2
3
DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
1
Karimun
71
46
15
5
3
69
97,18
2
Bintan
51
0
7
17
27
51
100,00
3
Natuna
76
34
37
4
0
75
98,68
4
Lingga
81
62
11
7
1
81
100,00
5
Batam
64
48
12
1
1
62
96,88
6
Tanjungpinang
18
0
13
5
0
18
100,00
7
Kep. Anambas
54
39
14
0
0
53
98,15
415
229
109
39
32
409
98,55
JUMLAH (PROVINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
Tabel 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
UNIT KERJA
2
3
1
1
Karimun
4
5
DOKTER SPESIALIS GIGI
DOKTER GIGI
TOTAL
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
L+P 21
0
0
22
21
43
22
21
43
2
7
9
0
0
0
2
7
9
Rumah Sakit
24
10
34
7
13
20
31
47
78
1
2
3
0
0
0
1
2
3
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
3
3
6
3
3
6
1
0
1
0
0
0
1
0
1
24
10
34
32
37
69
56
47
103
4
9
13
0
0
0
4
9
13
0,00
0
0
5,77
3
0
3
24
46
70
27
46
73
7
11
18
0
0
0
7
11
18
Rumah Sakit
7
3
10
12
9
21
19
12
31
3
4
7
1
0
1
4
4
8
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
4
1
5
4
1
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
3
13
40
56
96
50
59
109
10
15
25
1
0
1
11
15
26
0,71
0
0
18,39
0
0
0
14
8
22
14
8
22
3
5
8
0
0
0
3
5
8
Rumah Sakit
7
1
8
6
2
8
13
3
16
1
2
3
0
0
0
1
2
3
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah (Kab/Kota)
7
1
8
21
10
31
28
11
39
4
7
11
0
0
0
4
7
11
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Lingga Puskesmas
0,00
0
0
14,76
0
0
0
13
11
24
13
11
24
2
6
8
0
0
0
2
6
8
Rumah Sakit
3
3
6
5
3
8
8
6
14
2
0
2
0
0
0
2
0
2
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah (Kab/Kota)
3
3
6
18
14
32
21
17
38
4
6
10
0
0
0
4
6
10
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Batam Puskesmas
0,00
0
0
9,96
0
0
0
16
77
93
16
77
93
2
31
33
0
0
0
2
31
33
156
93
249
55
63
118
211
156
367
4
23
27
2
4
6
6
27
33
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
76
142
218
76
142
218
19
56
75
0
0
0
19
56
75
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
2
3
5
2
3
5
1
1
2
0
0
0
1
1
2
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
156
93
249
149
285
434
305
378
683
26
111
137
2
4
6
28
115
143
0,50
0
0
12,03
0
0
0
12
22
34
12
22
34
3
8
11
0
0
0
3
8
11
47
16
63
22
24
46
69
40
109
0
7
7
5
0
5
5
7
12
7
3
10
32
35
67
39
38
77
6
12
18
0
1
1
6
13
19
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Bintan Puskesmas
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Natuna Puskesmas
Rumah Sakit
Jumlah (Kab/Kota) 6
TOTAL
DOKTER UMUM
0
Jumlah (Kab/Kota) 3
a
Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) 2
DR SPESIALIS
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Tanjungpinang Puskesmas Rumah Sakit Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
15,09
30,63
9,19
45,72
67,89
10,73
77,08
41,59
5,97
17,68
52,32
31,86
20,94
5,77
14,76
37,83
36,50
9,96
57,44
11,52
Tanjungpinang
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
2
5
7
2
5
7
0
1
1
0
0
0
0
1
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
54
19
73
68
86
154
122
105
227
9
28
37
5
1
6
14
29
43
61,24
0
0
90,26
2,39
0
0
17,10
0
1
1
13
12
25
13
13
26
1
5
6
0
0
0
1
5
6
Rumah Sakit
1
0
1
11
6
17
12
6
18
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
24
18
42
25
19
44
1
5
6
0
0
0
1
5
6
92,66
55,16
41,92
97,07
0,00
0
0
13,24
Jumlah (Kab/Kota) 7
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Kepulauan Anambas Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) 8
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Provinsi Puskesmas
29,03
4,41
14,71
13,24
1
3
1
4
114
197
311
117
198
315
20
73
93
0
0
0
20
73
93
245
126
371
118
120
238
363
246
609
11
38
49
8
4
12
19
42
61
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
7
3
10
113
178
291
120
181
301
25
68
93
0
1
1
25
69
94
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
4
8
12
4
8
12
1
2
3
0
0
0
1
2
3
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
3
3
6
3
3
6
1
0
1
0
0
0
1
0
1
255
130
385
352
506
858
607
636
1.243
58
181
239
8
5
13
66
186
252
42,32
29,94
31,37
61,31
0,64
0
0
12,43
Rumah Sakit
Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
18,99
11,79
TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 NO
KABUPATEN/ KOTA
1
1
Karimun
UNIT KERJA
BIDAN
2
3
P
L+P
4
5
6
7
8
9
PERAWAT GIGI
53
136
189
1
3
4
Rumah Sakit
33
40
187
227
0
2
2
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
6
2
7
9
0
0
0
235
95
330
425
1
5
6
159
34
105
139
0
6
6
43
41
113
154
1
1
2
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
2
4
8
12
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
204
79
226
305
1
7
8
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Bintan Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Natuna Puskesmas Rumah Sakit
212,91
188,64
144,26
2,66
215,68
5,66
133
65
148
213
3
8
11
45
31
83
114
1
1
2
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
1
14
1
15
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
4
5
4
9
0
0
0
183
115
236
351
4
9
Jumlah (Kab/Kota) 4
L
196
Rumah Sakit
3
L+P
Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) 2
L
PERAWATa P
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Lingga Puskesmas
245,52
470,92
13 17,44
115
42
93
135
1
5
6
42
21
91
112
1
1
2
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
Rumah Sakit
4
Lingga
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota Jumlah (Kab/Kota) 5
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Batam Puskesmas
0
0
0
0
157
63
184
247
2
6
8
323,26
245,90
7,96
167
206
1
12
13
Rumah Sakit
306
254
972
1226
4
16
20
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
119
49
181
230
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
701
342
1320
1662
5
28
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Tanjungpinang Puskesmas
58,96
139,78
33 2,78
97
18
88
106
0
6
6
Rumah Sakit
82
113
419
532
9
4
13
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
21
1
31
32
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
1
13
13
26
3
0
3
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
201
145
551
696
12
10
22
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Kepulauan Anambas Puskesmas
79,93
276,76
8,75
109
44
117
161
0
1
1
29
26
40
66
0
1
1
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
138
70
157
227
0
2
Rumah Sakit
Jumlah (Kab/Kota) 8
0
39
Jumlah (Kab/Kota) 7
0
276
Jumlah (Kab/Kota) 6
0
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Provinsi Puskesmas
304,46
500,82
2 4,41
1.085
295
854
1.149
6
41
47
Rumah Sakit
580
526
1.905
2.431
16
26
42
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
143
68
221
289
0
0
0
1
13
13
26
3
0
3
10
7
11
18
0
0
0
1.819
909
3.004
3.913
25
67
92
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
89,72
193,00
4,54
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 TENAGA KEFARMASIAN NO
KABUPATEN/ KOTA
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
UNIT KERJA L
1
1
2
Karimun
P
3
L+P
4
5
7
L
8
P
12
L+P
13
14
5
0
4
4
0
9
9
Rumah Sakit
8
17
25
0
5
5
8
22
30
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
1
0
1
0
1
1
1
1
2
9
22
31
0
10
10
9
32
41
13,76
4,44
18,20
Puskesmas
1
13
14
0
2
2
1
15
16
Rumah Sakit
1
6
7
4
5
9
5
11
16
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
1
1
2
1
0
1
2
1
3
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
20
23
5
7
12
8
27
35
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Natuna
6
L+P
5
Jumlah (Kab/Kota) 3
P
0
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Bintan
L
Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) 2
TOTAL
APOTEKER
16,26
8,49
24,75
Puskesmas
3
10
13
5
7
12
8
17
25
Rumah Sakit
2
6
8
0
4
4
2
10
12
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
1
1
0
0
0
0
1
1
5
17
22
5
11
16
10
28
38
Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk
29,52
21,47
50,98
TENAGA KEFARMASIAN NO
KABUPATEN/ KOTA
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
UNIT KERJA L
4
Lingga
P
L+P
L+P
2
3
4
5
9
Rumah Sakit
1
3
4
2
2
4
3
5
8
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
6
10
3
4
7
7
10
17
9,96
6,97
16,92
Puskesmas
4
23
27
4
10
14
8
33
41
Rumah Sakit
47
123
170
6
48
54
53
171
224
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
3
3
0
3
3
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
51
146
197
10
61
71
61
207
268
Puskesmas
1
10
11
0
5
5
1
15
16
Rumah Sakit
5
21
26
6
7
13
11
28
39
15
33
48
13
33
46
28
66
94
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
1
0
1
0
0
0
1
0
1
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
22
64
64
41
109
Jumlah (Kab/Kota)
16,57
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Kepulauan Anambas
P
1
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
7
L
6
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Tanjungpinang
L+P
3
Jumlah (Kab/Kota) 6
P
3
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Batam
L
Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) 5
TOTAL
APOTEKER
86
5,97
19
45
34,20
22,54
25,45
150 59,65
Puskesmas
0
0
0
0
5
5
0
5
5
Rumah Sakit
1
2
3
2
2
4
3
4
7
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
3
2
7
9
3
9
Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk
6,62
19,86
12 26,47
TENAGA KEFARMASIAN NO
KABUPATEN/ KOTA
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
UNIT KERJA L
8
Provinsi
P
TOTAL
APOTEKER
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
Puskesmas
12
64
76
10
35
45
22
99
121
Rumah Sakit
65
178
243
20
73
93
85
251
336
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
16
34
50
14
36
50
30
70
100
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
1
0
1
0
0
0
1
0
1
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
1
1
2
0
1
1
1
2
3
95
277
372
44
145
189
139
422
561
Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
18,35
9,32
27,67
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 NO
KABUPATEN/ KOTA
UNIT KERJA
1
1
2
Karimun
KESEHATAN LINGKUNGAN L P L+P
3
6
4
5
14
28
2
2
4
Rumah Sakit
1
1
2
1
0
1
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
19
4
23
1
0
1
34
19
53
4
2
6
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Bintan Puskesmas
23,52
2,66
2
12
14
6
9
15
Rumah Sakit
4
18
22
1
2
3
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
6
30
36
7
11
18
Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Natuna
8
14
Jumlah (Kab/Kota)
3
7
Puskesmas
Dinas Kesehatan Kab/Kota
2
KESEHATAN MASYARAKAT L P L+P
25,67
12,83
Puskesmas
8
13
21
7
8
15
Rumah Sakit
1
2
3
1
1
2
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
3
8
11
8
9
17
12
23
35
16
18
34
Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk
47,64
46,28
NO 4
KABUPATEN/ KOTA Lingga
UNIT KERJA
L
KESEHATAN MASYARAKAT P L+P 1
6
7
1
6
7
Rumah Sakit
2
2
4
2
0
2
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
8
3
11
1
0
1
11
11
22
4
6
10
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Batam
21,89 3
13
16
4
16
20
Rumah Sakit
2
20
22
5
6
11
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
8
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
5
33
38
9
22
31
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Tanjungpinang
0 1
2
3
2
8
10
Rumah Sakit
3
7
10
0
3
3
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
9
5
14
8
2
10
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
13
14
27
10
13
23
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Kepulauan Anambas
Jumlah (Kab/Kota)
0
Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) 7
9,95
Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) 6
KESEHATAN LINGKUNGAN P L+P
Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) 5
L
10,74
9,15
Puskesmas
0
1
1
2
5
7
Rumah Sakit
2
0
2
3
3
6
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
2
1
3
5
8
13
7
NO
KABUPATEN/ KOTA Rasio Terhadap 100.000 Penduduk
UNIT KERJA
L
KESEHATAN MASYARAKAT P L+P
L 0,00
KESEHATAN LINGKUNGAN P L+P 27,95
NO 8
KABUPATEN/ KOTA Provinsi
UNIT KERJA
L
KESEHATAN MASYARAKAT P L+P
L
KESEHATAN LINGKUNGAN P L+P
Puskesmas
29
61
90
24
54
78
Rumah Sakit
15
50
65
13
15
28
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
9
5
14
8
2
10
30
15
45
10
9
19
83
131
214
55
80
135
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
10,87
6,85
TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
1
1
2
Karimun
NUTRISIONIS
UNIT KERJA L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
3
4
0
0
0
1
3
4
Rumah Sakit
0
2
2
0
1
1
0
3
3
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
2
2
0
0
0
0
2
2
1
7
8
0
1
1
1
8
3,55 2
7
9
0
0
0
2
7
9
0
5
5
1
0
1
1
5
6
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
12
14
1
0
1
3
12
15
Puskesmas
1
7
8
0
0
0
1
7
8
Rumah Sakit
2
3
5
0
0
0
2
3
5
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
1
0
1
0
0
0
1
0
1
4
10
14
0
0
0
4
10
14
Puskesmas
0
9
9
0
0
0
0
9
9
Rumah Sakit
0
4
4
0
0
0
0
4
4
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
14
14
0
0
0
0
14
14
Jumlah (Kab/Kota)
9,98
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 4
Lingga
9 3,99
Rumah Sakit
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Natuna
0,44
Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) 3
11
1
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Bintan
L+P
Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) 2
TOTAL
DIETISIEN
Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk
0,71
19,05
0,00
10,69
0,00
0,00
19,05
13,94
NO
KABUPATEN/KOTA
NUTRISIONIS
UNIT KERJA L
5
Batam
P
L+P
L+P
18
0
0
0
1
17
18
32
33
1
11
12
2
43
45
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
49
51
1
11
12
3
60
63
Puskesmas
1
10
11
0
0
0
1
10
11
Rumah Sakit
4
9
13
0
0
0
4
9
13
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
19
24
0
0
0
5
19
24
Puskesmas
0
3
3
2
1
3
2
4
6
Rumah Sakit
0
0
0
1
2
3
1
2
3
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
3
3
6
3
6
0
0
9,54
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Provinsi
P
17
Jumlah (Kab/Kota) 8
L
1
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Kepulauan Anambas
L+P
1
Jumlah (Kab/Kota) 7
P
Rumah Sakit
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Tanjungpinang
L
Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) 6
TOTAL
DIETISIEN
0
0,00
6,45
9,54
12,90
9 19,35
Puskesmas
6
56
62
2
1
3
8
57
65
Rumah Sakit
7
55
62
3
14
17
10
69
79
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
1
3
4
0
0
0
1
3
4
14
114
128
5
15
20
19
129
148
Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
6,50
1,02
7,52
TABEL 77 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/ KOTA
UNIT KERJA
1
2
3
1
Karimun
FISIOTERAPI L P L+P
TENAGA TEKNISI MEDIS TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA L P L+P L P L+P
4
7
5
6
14
15
L
P
16
17
L+P 18
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Rumah Sakit
2
2
4
0
0
0
0
1
1
0
0
0
2
3
5
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
4
0
0
0
0
1
1
0
0
0
2
3
1,78
0,00
0,44
0,00
5 2,22
Puskesmas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Rumah Sakit
2
3
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3
5
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3
5
3,56
0,00
0,00
0,00
3,56
Puskesmas
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
Rumah Sakit
1
2
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
3
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
4
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
4
5
Puskesmas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Rumah Sakit
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Lingga
13
0
Jumlah (Kab/Kota) 4
12
0
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Natuna
11
0
Jumlah (Kab/Kota) 3
10
0
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Bintan
9
TOTAL
Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) 2
8
AKUPUNKTUR L P L+P
Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk
6,81
1,99
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
6,81
1,99
NO 5
KABUPATEN/ KOTA Batam
UNIT KERJA Puskesmas Rumah Sakit
FISIOTERAPI L P L+P 0 0 0
0
L+P 0
27
1
2
3
1
2
3
0
0
0
14
19
33
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
15
27
1
2
3
1
2
3
0
0
0
14
19
33
0
0
0
0
0
Puskesmas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Rumah Sakit
3
7
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
7
10
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
3
4
1
3
4
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
7
10
0
0
0
0
0
0
1
3
4
4
10
4,15
0,00
0,00
1,59
14 5,57
Puskesmas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Rumah Sakit
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
Puskesmas
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
Rumah Sakit
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Provinsi
P
0
Jumlah (Kab/Kota) 8
0
15
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Kepulauan Anambas
L
0
Jumlah (Kab/Kota) 7
TOTAL
12
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Tanjungpinang
AKUPUNKTUR L P L+P 0 0 0
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
Jumlah (Kab/Kota) 6
TENAGA TEKNISI MEDIS TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA L P L+P L P L+P 0 0 0 0 0 0
0,00
0,00
0,00
0,00
4,30
21
32
53
1
2
3
1
3
4
0
0
0
23
37
60
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
3
4
1
3
4
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
21
34
55
1
2
3
1
3
4
1
3
4
24
42
66
2,79
0,15
0,20
0,20
3,35
Tabel 78 JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 TENAGA TEKNISI MEDIS NO
KABUPATEN/ KOTA
UNIT KERJA
RADIOGRAFER L
1
1
2
Karimun
P
3
4
TEKNISI ELEKTROMEDIS
RADIOTERAPIS
L+P
L
5
6
P 7
L+P
L
8
9
P 10
ANALISIS KESEHATAN
TEKNISI GIGI
L+P
L
11
12
P 13
L+P
L
14
15
REFRAKSIONIS OPTISIEN
P
L+P
L
16
17
18
P 19
ORTETIK PROSTETIK
L+P
L
20
21
P
L+P
22
23
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN L P L+P 24
25
26
TEKNISI TRANSFUSI DARAH L
P
27
28
TEKNISI KARDIOVASKULER
L+P
L
29
30
P 31
JUMLAH
L+P
L
32
33
P
L+P
34
35
Puskesmas
3
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
13
16
Rumah Sakit
10
4
14
0
0
0
3
0
3
0
0
0
1
12
13
0
1
1
0
0
0
3
12
15
1
1
2
0
0
0
18
30
48
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
2
13
4
17
0
0
0
3
0
3
0
0
0
3
25
28
0
1
1
0
0
0
3
12
15
1
1
2
0
0
0
23
43
66
Puskesmas
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
12
13
0
0
0
0
0
0
1
1
2
0
0
0
0
0
0
3
13
16
Rumah Sakit
2
4
6
0
0
0
2
0
2
0
0
0
1
6
7
0
1
1
0
0
0
1
8
9
0
1
1
0
0
0
6
20
26
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
2
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
4
7
0
0
0
2
0
2
0
0
0
2
20
22
0
1
1
0
0
0
2
9
11
0
1
1
0
0
0
9
35
44
Puskesmas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
6
11
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
5
7
12
Rumah Sakit
3
1
4
0
0
0
3
0
3
0
0
0
4
3
7
1
0
1
0
0
0
1
1
2
0
0
0
0
0
0
12
5
17
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
3
1
4
0
0
0
3
0
3
1
0
1
10
9
19
1
0
1
0
0
0
1
2
3
0
0
0
0
0
0
19
12
31
Puskesmas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
4
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
4
8
Rumah Sakit
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
3
6
9
0
0
0
0
0
0
1
1
2
0
0
0
0
0
0
6
7
13
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
7
10
17
0
0
0
0
0
0
1
1
2
0
0
0
0
0
0
10
11
21
Puskesmas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
15
16
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
1
18
19
Rumah Sakit
29
22
51
0
1
1
8
2
10
0
0
0
21
56
77
0
0
0
0
0
0
13
35
48
1
0
1
0
0
0
72
116
188
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
29
22
51
0
1
1
8
2
10
0
1
1
22
71
93
0
0
0
0
0
0
13
37
50
1
0
1
0
0
0
73
134
207
Puskesmas
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
4
6
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
2
6
8
Rumah Sakit
5
8
13
0
0
0
4
3
7
1
1
2
4
16
20
0
1
1
0
0
0
2
6
8
1
1
2
0
0
0
17
36
53
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
5
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
5
14
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
9
14
0
0
0
4
3
7
1
1
2
7
20
27
9
6
15
0
0
0
2
7
9
1
1
2
0
0
0
29
47
76
Puskesmas
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
3
2
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
3
6
Rumah Sakit
2
1
3
0
1
1
1
1
2
0
0
0
2
1
3
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
5
6
11
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
3
0
1
1
1
2
3
0
0
0
5
3
8
0
0
0
0
0
0
0
2
2
0
0
0
0
0
0
8
9
17
Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 2
Bintan
Jumlah (Kab/Kota)
29,29
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 3
Natuna
Jumlah (Kab/Kota)
31,11
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 4
Lingga
Jumlah (Kab/Kota)
42,19
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 5
Batam
Jumlah (Kab/Kota)
20,90
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 6
Tanjungpinang
Jumlah (Kab/Kota)
0
Rasio Terhadap 100.000 Penduduk 7
Kepulauan Anambas
Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk
31,54
36,55
TENAGA TEKNISI MEDIS NO
8
KABUPATEN/ KOTA
Provinsi
UNIT KERJA
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
L
L
L
P
Puskesmas
4
1
L+P 5
Rumah Sakit
P 0
0
L+P 0
P
ANALISIS KESEHATAN
TEKNISI GIGI
0
1
L+P 1
L
P 0
1
L+P 1
REFRAKSIONIS OPTISIEN
L 16
P 56
L+P 72
L
P 0
0
ORTETIK PROSTETIK
L+P 0
L
P 0
0
L+P 0
REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN L P L+P 1 5 6
TEKNISI TRANSFUSI DARAH L
P 0
0
L+P 0
TEKNISI KARDIOVASKULER L
P 0
0
L+P 0
JUMLAH L 21
P 64
L+P 85
51
40
91
1
2
3
22
6
28
1
1
2
36
100
136
1
3
4
0
0
0
21
65
86
3
3
6
0
0
0
136
220
356
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
2
2
9
5
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
7
17
Klinik di Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
Klinik di Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
0
3
55
41
96
1
2
3
22
7
29
2
2
4
56
158
214
10
8
18
0
0
0
22
70
92
3
3
6
0
0
0
171
291
462
Jumlah (Kab/Kota) Rasio Terhadap 100.000 Penduduk
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
23,46
NO
KABUPATEN/KOTA
UNIT KERJA
1
1
2
Karimun
Bintan
Lingga
Batam
Tanjungpinang
Jumlah (Kab/Kota)
P
L+P
L
P
6
7
8
9
10
L+P 11
0
1
5
23
28
Rumah Sakit
0
0
0
0
2
2
0
2
2
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
5
10
15
5
10
15 45
4
23
27
6
12
18
10
35
Puskesmas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Rumah Sakit
0
0
0
27
23
50
27
23
50
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
18
33
3
1
4
18
19
37
15
18
33
30
24
54
45
42
87
Puskesmas
0
0
0
2
1
3
2
1
3
Rumah Sakit
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
1
3
2
1
3
Puskesmas
4
11
15
0
0
0
4
11
15
Rumah Sakit
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
11
15
0
0
0
4
11
15
Puskesmas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Rumah Sakit
0
1
1
0
0
0
0
1
1
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
Puskesmas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Rumah Sakit
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Jumlah (Kab/Kota) 6
L
5
1
Jumlah (Kab/Kota) 5
L+P
4
27
Jumlah (Kab/Kota) 4
P
3
23
Jumlah (Kab/Kota) Natuna
L 4
Dinas Kesehatan Kab/Kota 3
TOTAL
Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) 2
TENAGA KESEHATAN LAINNYA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN LAINNYA KESEHATAN
NO
KABUPATEN/KOTA
UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINNYA PENGELOLA PROGRAM TENAGA KESEHATAN LAINNYA KESEHATAN L
7
Kepulauan Anambas
Provinsi
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
Puskesmas
27
39
66
0
0
0
27
39
66
Rumah Sakit
0
0
0
1
1
2
1
1
2
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
0
0
0
0
0
0
0
0
0
27
39
66
1
1
2
28
40
68
Puskesmas
35
73
108
3
1
4
38
74
112
Rumah Sakit
0
1
1
28
26
54
28
27
55
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
18
33
8
11
19
23
29
52
50
92
142
39
38
77
89
130
219
Jumlah (Kab/Kota) 8
P
TOTAL
Dinas Kesehatan Kab/Kota Jumlah (Kab/Kota) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
TABEL 80 JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015 TENAGA NON KESEHATAN NO
KABUPATEN/KOTA
1
1
2
Karimun
Bintan
Lingga
Batam
Jumlah (Kab/Kota)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
151
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
85
85
170
Rumah Sakit
10
8
18
76
91
167
2
0
2
1
0
1
0
0
0
0
0
0
43
13
56
132
112
244
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
7
12
19
19
40
59
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
26
52
78
34
22
56
163
214
377
2
0
2
1
0
1
0
0
0
0
0
0
43
13
56
243
249
492
Puskesmas
21
8
29
18
11
29
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
2
21
58
21
79
Rumah Sakit
12
5
17
8
39
47
0
0
0
3
1
4
0
0
0
0
1
1
0
0
0
23
46
69
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11
12
23
12
12
24
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
23
24
47
44
25
69
38
62
100
0
0
0
3
1
4
0
0
0
0
1
1
19
2
21
104
91
195
Puskesmas
2
1
3
40
21
61
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
0
14
56
22
78
Rumah Sakit
7
7
14
22
25
47
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
20
11
31
50
43
93
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
7
9
16
19
12
31
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
26
21
47
16
17
33
81
59
140
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
34
11
45
132
87
219
Puskesmas
9
3
12
9
11
20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
18
14
32
Rumah Sakit
2
2
4
0
0
0
0
0
0
3
4
7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
6
11
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
8
9
17
6
6
12
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
15
30 73
19
14
33
15
17
32
0
0
0
4
4
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
38
35
Puskesmas
19
15
34
10
28
38
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
2
30
46
76
Rumah Sakit
24
22
46
6
77
83
6
5
11
0
53
53
0
0
0
1
0
1
24
5
29
61
162
223
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
6
3
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
3
9
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
8
20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12
8
20
Jumlah (Kab/Kota) Tanjungpinang
TOTAL
JURU
83
Dinas Kesehatan Kab/Kota 6
TENAGA KEPENDIDIKAN
68
Jumlah (Kab/Kota) 5
TENAGA PENDIDIK
19
Jumlah (Kab/Kota) 4
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
2
Jumlah (Kab/Kota) Natuna
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
17
Dinas Kesehatan Kab/Kota 3
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
Puskesmas
Jumlah (Kab/Kota) 2
PEJABAT STRUKTURAL
UNIT KERJA
61
48
109
16
105
121
6
7
13
0
53
53
0
0
0
1
0
1
25
6
31
109
219
328
Puskesmas
4
7
11
2
6
8
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
16
7
23
22
20
42
Rumah Sakit
19
20
39
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
20
39
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Dinas Kesehatan Kab/Kota
9
11
20
15
35
50
0
0
0
2
4
6
0
0
0
0
0
0
2
0
2
28
50
78
32
38
70
17
41
58
0
0
0
2
4
6
0
0
0
0
0
0
18
7
25
69
90
159
TENAGA NON KESEHATAN NO
KABUPATEN/KOTA
PEJABAT STRUKTURAL
UNIT KERJA L
7
Kepulauan Anambas
P
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
L+P
L
P
L+P
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI L
P
L+P
STAF PENUNJANG PERENCANAAN L
P
L+P
TENAGA PENDIDIK L
P
L+P
TENAGA KEPENDIDIKAN L
P
TOTAL
JURU
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
Puskesmas
9
4
13
4
5
9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
40
26
66
53
35
88
Rumah Sakit
0
0
0
4
1
5
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
33
23
56
38
25
63
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
6
21
12
7
19
3
2
5
3
2
5
0
0
0
0
0
0
13
8
21
46
25
71
Dinas Kesehatan Kab/Kota Jumlah (Kab/Kota)
24
10
34
20
13
33
4
3
7
3
2
5
0
0
0
0
0
0
86
57
143
137
85
222
Puskesmas
81
40
121
151
165
316
0
2
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
90
36
126
322
243
565
Rumah Sakit
74
64
138
116
233
349
9
6
15
8
58
66
0
0
0
1
1
2
120
52
172
328
414
742
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain
6
3
9
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
4
10
Institusi Diknakes/Diklat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
69
67
136
83
112
195
3
2
5
6
6
12
0
0
0
0
0
0
15
8
23
176
195
371
Jumlah (Kab/Kota) 230 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
174
404
350
511
861
12
10
22
14
64
78
0
0
0
1
1
2
225
96
321
832
856
1.688
8
Provinsi
Dinas Kesehatan Kab/Kota
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
SUMBER BIAYA
1
2
KARIMUN
BINTAN
NATUNA
LINGGA
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah
%
Rupiah
%
Rupiah
%
Rupiah
%
3
4
5
6
7
8
9
10
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
25.581.550.000
a. Belanja Langsung b. Belanja Tidak Langsung
89.286.962.108
94,30
51.251.550.455
89,52
58.790.174.726
1.872.040.000
60,81
54.422.267.988
57,48
27.499.279.861
48,03
31.526.564.216
86,67
23.709.510.000
34.864.694.120
36,82
23.752.270.594
41,49
27.263.610.510
40,19
0,00
9.042.360.000
13,33
c. APBD Puskesmas 2 APBD PROVINSI
3.037.913.289
- Taskin
7,22
0,00
3.037.913.289
- Pembangunan RS. Kundur & DED PKM. Kundur - Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi
9.042.360.000
3 APBN :
13.449.497.000
31,97
5.400.005.000
5,70
- Dana Dekonsentrasi/BOK
1.162.948.000
2,76
1.097.000.000
1,16
0,00
0,00
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
7.060.975.400
16,78
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
12,42
0,00
0,00
- ASKESKIN - JKN
5.225.573.600
- TP (PAM-STBM)
1.103.005.000
6.000.624.000
10,48
1,16
0,00
- TP (Alkes)
0,00
0,00
- APBN Puskesmas
0,00
0,00
-
0,00
0,00
- Pajak Rokok - Lain-lain (sebutkan) TP Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar
0,00
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
3.200.000.000
3,38
6.000.624.000
10,48
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
(sebutkan project dan sumber dananya)
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
42.068.960.289
TOTAL APBD KAB/KOTA
1.227.088.472.240
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
100,0
94.686.967.108
100,0
881.934.274.136
2,08
57.252.174.455
136,1
1.213.086.335.119
10,12
67.832.534.726
100,0
981.576.031.050
4,22
5,99
ALOKASI ANGGARAN
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
186.725,85
669.568,06
768.124,70
675.300,00
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
NO
SUMBER BIAYA
1
2
BATAM
TANJUNGPINANG
KEPULAUAN ANAMBAS
PROVINSI
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
Rupiah
%
Rupiah
%
Rupiah
%
Rupiah
%
11
12
13
14
15
16
17
18
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA a. Belanja Langsung b. Belanja Tidak Langsung
196.953.284.470
95,63
127.688.939.315
98,99
82.517.362.385
69,13
66.996.037.610
80,73
133.085.163.090
64,62
79.538.786.776
61,66
43.763.256.547
36,66
56.907.650.000
68,57
63.868.121.380
31,01
48.150.152.539
37,33
38.754.105.838
32,46
10.088.387.610
12,16
13.059.367.000
10,94
c. APBD Puskesmas
0,00
2 APBD PROVINSI
0,00
0,00
0,00
- Taskin - Pembangunan RS. Kundur & DED PKM. Kundur - Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi
13.059.367.000
3 APBN :
8.098.334.000
3,93
1.307.093.000
1,01
- Dana Dekonsentrasi/BOK
1.808.594.000
0,88
604.793.000
0,47
- Dana Alokasi Khusus (DAK)
6.289.740.000
23.795.995.850
15.994.101.000
19,27
0,00
15.994.101.000
19,27
3,05
0,00
17,25
0,00
- ASKESKIN
0,00
0,00
0,00
0,00
- JKN
0,00
0,00
0,00
- TP (PAM-STBM)
0,00
- TP (Alkes)
0,00
0,00
- APBN Puskesmas
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,44
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
702.300.000
0,54
- Pajak Rokok - Lain-lain (sebutkan) TP Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN)
898.560.146
(sebutkan project dan sumber dananya)
898.560.146
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
205.950.178.616
100,00
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
128.996.032.315
100,0
962.520.875.322
#DIV/0!
20.595.912.000
19,93
0,00 1.053.728.000
0,88
2.146.355.850
1,80
119.372.725.235
100,0
1.180.017.092.822
8,26
82.990.138.610
100,0
2.912.701.240.575
6,99
2,30
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau, 2015
181.388,06
512.939,32
2.633.647,91
1.436.603,78