HASIL DAN PEMBAHASAN Tiajauan Umum Mzkepung Sejarah MaAeplrng Kissh adanya nmkepung di Kabupaten Jembrana (Bali) berawal dari luapan rasa
gembira dan m a kebersamaan di&
para petani. Semaogat gotong royong mereka
tercennin mulai dari saat membajak sampai mereka menuai padi di sawah, atau kadaog sampai mereka menyimpan padi di lumbung. Kegiatan berlanjut sampai memnnbuk padi jugs dilalrulran secara bergotong royoog Sistem pengairan sawah
diatur oleh sistem subak dan sistem ini secara
menyeluruh dildakm di Ropinsi Bali. Pengolahan tannb sawah eEeu pun tegalm bissanya dilakuka~~ secara bergotong royong. Gotong royong lmtuk pengolaban lanab
ini bentulmya ada dua macam yaitu (1) ngajakan dan ( 2 ) sekehe. Benhdc pertama royong d e n p cara meupjak kerabat debt secara bmama-sama
adalah sistem got-
mengolab Eaoab dm saet istirahat mereka diberi makan dm m i m secara bersamasama di sawah. J&s hidaopmya tidak mengikat sesuai d e n j p kemampuan pemilik sawah yang sedaog dikejakan Pada bentuk yang kedua para petani menhot& kelompdr d-
-
nuah tujuan dan kepentingan yaqg sama dalam ha1 ini adalah
mengolab lahan &an
mereka Sebagai imbalarmya
perEama yailu makan dan mimnn bersama (pnguunm).
d
q bent& yaug
Umtm pengolahan sawah di Bali umumya meliputi (1) m e m b e r s i b s a l m
irigasi, (2) manbajak, (3) datau ngempesin, (4) msmbajak, ( 5 ) merabelrsn
atau ngempsin, (6) meratakao unluk siap Caoam atau naelusprh, (7)menanam padi, (8) menyiangi ( m e f i h t ) dm (9) menuai, eedangksn kegiatso pascap-
meliputi (1)
mengikst padi, (2) menjemw padi, (3) menganglrut padi. (4) menyimpan padi di lumbung dsn (5) menumbuk padi. Ngempesin atau sering juga disebut ngelumpit, dimrma bmah isawab y m g telah dibajak kemudian d
i dengan bajak perata
(Izuquif). Prula a& ilgelciiipit petmi barfaka ria dm m a w u t e ~ w h y a(oiryi irtilli kerbau) yrmg sedang menghela Impit. Secara tidak sengaja keadaan ini membawa emosi para petmi untuk saling mendahului. Balapan temak semacam ini (mqpnakao
lampit) s-ai
sekarang masih ada, haaya saja pelaksamumya sekarang dilskulcan di
lapangan tanah kering dan memakai sapi jantan dewasa yaag diias sedemikian rupa sesuai d e w rasa seni pemiliknya Pacuen jenis ini terdapat di Kabupaten Buleleng dm Jembrana dan di
'
sampi geminbungan (sampi = aapi dan gerumbungan =
alat buoyi-blmyian disebutjugakerocongan besar atau gembeng yaog dibuat dari krrju yang di ganhugkmpada leher sapi). Penilaiau tidak dilakukaa terfiadapkecepatan lari, tetapi dilakukan
keseragmau lsngkah dan bmyi gerunrbrcngan.
Sesudah padi kering (maeaanya rt 20 ke/ikat) kemudirn diaqgkut u d c dibawa. . . pulaog kennnah pemilikoya dengut cara dipikul (tegen) c&m ada pula m e n g g d m cikar dan gedebeg (kereta sejenis cikar, roda dibuat dari akar kayo). Seriqg tejadi, bahwa hasil panen m m k a tidak habis diaoghd dalam eekali periode p m g q k u h , namun sampai beberapa kali periode pengaogloltrm sesuai deogsn jumlah peogaoglolt
dm j d s h hasil pmen.
Saat merelea kembali ke sawah dari nnnahpemilik padi,
cilcsr
dan gedebeg dalm Peadm kosoag. Taopa disengaja emosi mereka terbawn lend
rasa gembira dan secara tiba-tiba mereka memacu tern&--
balapau (nsakepung).Ternak yaog d i p a h lmtuk menarik cikar
unhJc d i o g
gedebeg adalah
sepasang kerbau jmtaa (baik yang mdah dikebiri ~~EIIPIIRymg tidak dikebirj) &nu kerbau betina Pads acara mkepung, pasangan-pasaogan kerbau bbetina tidak dihtlcm, karena kerbau betina dirmgap larinya kuraog kuat daa tidak dapat menyamai kerbnu-
kerbau jentan Selain itu, bila kerbau-kerbau betina diikutkao dalam makepung dm
dapat mengalahkan kerbau-kerbau jaatan, maka frarga diri pemilik kerbau-kerbau jantan yang kalah merasa dirernehkan
Terjadinya mdrepwg ini tidak banyak diketshui orcmg clsn menurut Anon (1992) make-
d i i l a i sekitar tshun 1880
- 1890. Mermnd Sunmg, Welun dan
Dibya (1996,pers. comm.)perubahaa roda dan benluk cikar yang besa ke cilcsr kecil yang disesuaikan dengan keperiuan naakepung tejadi sekitff tahrm 1925. C i - c i k a r
besar masih tetap dipakai untuk mengaq&ul hasil pertanian srrmpai sekaraug di beberapa desa di Kabupaten Jembrwa Sekitar tahun 1960
- 1962 (Anon,
1992 ; Sunmg, Welm, Dibya dan
Ifresa,
1996, pers. comm.) midah terdapat kelompok-kelompok makepung di tiap-tiap desa
dan perlombaan dilakukan antrP desa yang berdekatan. Perkembangan selaojutnya pada tahun 1968 terjadi pembagim kelompok (blok) m e n j d Kelompok Baat dao Kelompok Tinnr. Wilayab dari masing-masing kelompok ini di batami oleh Sungti Ijogading yang melintas di tengah-ten& Kota Negara dan secara kebetulsn membelah Kabupaten Jembrena menjadi dun bagiaa clan keadaan ini dimanfaatkrm wbt@ pembagkao w i l d kelompok mclkepung. Kegiataa mprkepung eempat terhenti pada t a b 1965 karena tejadi periptiwa pemberontaka G 30 WIU, kemudiao aktivitm m a k e p q di d m lagi peda (abuo 1967 dan kemudiao d i d deogm pembagim wilayah pada talnm 1968. AdPnya
pembagian wiluyah makepmg menjadi Blok Barat dan Blok T i meropalmn awal '
dari campw
pemenotah dalmm hal ini Pemerintah Daaah Ti@
11J a n b w a
Kejuaraan sntar kelompok (Bamt dan Timur) yaog disettsi dengao perebutan
piala d i d a i pada tahun 1982 deqgan mempereb* Cup) daa pada waldu itu yaog menjadi gub-
Pida Gubemw Bdi ( M e -
adalah Prof Dr. Ida B m Mautsra
(Ah). PerCandiagan di d a r n kelompok (Blok) b m pertma M i dil$rukao dan mulai dilakulcan awal m i m makepung pada tahun 1997. Pertandingan antar sub kelompok ini tidak memperebrdkan piala, tetapi Imp dipertandinglcan sebagai penenhian peringkat yang lebih baik Sebagai garis pembatas Sub Kelompok Utam dan Sub Kelompok Selatan adalahjalan raya Gilimanuk - Denpasar.
Organisasi M a k e p q . Sesuai dengan pericembaogan selmjutoya, makepung membentuk s u b
orpisasi sedehana disesuaikau dengan lceper1u;mnya Summan pengurus makepng terdiri dari Pagurus Iuti dan Pengurus Kelompok Penpus Inti terdiri dari : Ketua I, Ketua Il, Sekretaris I, Sekretwis IL, Bendahmi I chin Bendahara II, sedengksn masingmasing pengurus kelosllpok (Blok Bmit danBlok Ti)kdki dari :KetuaI, KetuaII, Sekretaris I, Sektaris I[,Bendahmi I dan Bendaka JI. KeZua inti dilengknpi dengan beberspa pembantu yaag bemenentulcao seleksi pas-
(1) membuat awg-uwig (ehPao permainen), (2)
dan (3) m e n d m lokasi pertmdingan, sedaa&m dalam
penetapan pemenaog, peqgurus dibantu oleh 6 orang saye @ti).
Materi dan Sistem Miepryg. Materi nraAepq. Makepng rnexwmkm sepaaang Msu jmtq baik yang tidak ataupun sudah dikebiri. Kerbau-kehlu yaqg dipalcsi makepung ~
a
l
kerbau-kerb- jantao pilihan Pemeliharaan kerbm-kedm jamtan yaq dipalrai onbrk makepmg tidak dipelihara secara kfarsus
m d q u q k tetapi tujusn p e m e l i i
utamanya addah sebagai termdc kerja lmtuk membajektsnahterutans tanah s a d
Kerbau-kerbau yaog dip&
depng h m
d c i h kecil y a q
dirancaog khusus tmtulr d i p h i pada acam makepung. Cikar dibuat dari kayu dan ban
rodanya dibuat dari bingkai dari besi. Cikar metllpakan mma sebagai tempat duduk atau berdiri bagi kusii. Agra lrpi M a u lebih cepat, m a b kerbmi dipukui
cambuk ataol t o w rotan berisi p h (4
kerbau yang d
- 5 mm) dan dilepisi d
deDgrm m benaog Bila
e makepng telab dilatib deogrm baik, maka penmkdan ysng
berlebihan dapat dihiodsrkaa atau pemukulan hanya m e n g g d m c d u k seperlunya eaja
Luka bekaa terkena pukulan
to@
rotan berisi palru pada Wit ksrbau
dibersihkan dan diobati d e w babng tun= pisang dm akan sembuh 2 - 3 hari
a
Gambar 10. Unit Cikar yang Dipakai dalam Acara Makepung
Gamhw 11. Macam-macronAIat Pemukul Kerbau Makepung
kernudian Unit cikar dan bagiao-bagiamya @at dilitrd pada Gambar 10 dm alat pemukul kerbau pada Gambar 11.
Sistem drplurg. Sebelum diadakan pertandingao rnukepung, kerbaukerbau dilatih diarena-arena (sirkuit) makepng terdekat Latihan biasanya dimulai menjelang musim kemarau atau kegiatan di sawah blah usai sekitar bulan April. Masing-masing kelolnpok mempersiapkan latihan dan memberi nomor unrt (mnUng) kerbau-kerbau
sesuai dengan tingkat kecepahmya Pasangan-pasangan kerbau
rcmgMng 1 - 10 disebut Kelas A, rangking 11 - 25 disebut Kelas B dm rangking 25 rreterumya disebut Kelas C (termasuk pemula rttau ekstra).
Jumlah peserta v e l e p n g dari tatnm 1992
-
1996 pada masing-masing
kelompok untuk setiap kejuaran berkisar antam 50 - 82 paeang Hal ini bewti Tabel 6. Populasi Kerbau Makepung di Kabupaten Jembma Tiap-tiap Blok dan Kec(Pengurue Inti Makepung, 1996)
Tahun (ekor)
B l o k T i w Blok Bcaat Kec. Mendoyo (ekor)
(ekor)
(ekor)
Ke. Negara
Kec. M e l a p
(ekor)
(ekor)
jumlah kerbau-kerbau jaotan yuog ikut dalam acara nukepung berkisar aatmn
284 - 320 ekor (Tabel 6) atau sekitar 22,72
- 24,ll % dari seluruh populasi kerbau
jantan muda dm dewasa y a q terdapst di Kabupaten Jembt-ma(Tabel 7).
Kejuaraan makepung dilaksanakm bergilir di setiap lintasan yang terdapat di masing-masing kelompok Pelaksanaan makepung addab pada hari Mi-
setiap dua
minggu sekali. Lintasan muh-epng yang masih aktif digunakan sampai saat ini addah milik Kelompok Barat yang terletak di Banjar Benwantangi (Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya) dan di Banjar Awen (Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara), s e d e a n milik
Kelompok T i m terletak di Barjar Merhsari @esa Budeng, Kecamatan
Negara)
dan di Banjar Delod Berawah, Desa Delod Berawah, Kecamatan
Tabel 7. Populasi Kehau Jantan Muda dan Jantan Dewasa di Kabupaten Jembrana (Dinas P e t e m h Dati I Bali, 1996)
Tahun
Kehau jrmtan muda (ekor) Kerbaujantaa dewasa (ekor)
Mendoyo). Lintasan makepng memanfaatkanjalar tanah yang terdii dsri dua sampai
tiga belokan, kbwm unluk lintasan Delod Berawab berbentuk U. Panjrmg setiap lintasan berbeda-beda, tetapi perbe-
tidak terlalu jauh dm panjaogrrya sekitar
900 - 1200 meter.
Pada saat adu mdepung, pasangan-pasangan kerbau dari Kelompok Barat dan Timur dilepas secara bergiliran dari Kelas C, Kelas B dan terakbir Kelas A atau dari nomor urut yang terbesar ke nomor urut yang lebih kecil. saris awal (sfart)dm akhir
(finish) perlombaan adalah sama, karena sewaktu start perhma semue paswgw
dilepas sebagai suatu pemenasan dan berakhir di ujung lintasaa Penilaiao dilakukan pada waktu pasangan-pasangan kerbsu tadi kembali ke tempat semula Garis skrt terdiri dari dua garis melintang yang berjarak sekitsr 10 meter. Sewaktu slcw Btart, roda cikar hams menyentub garis start. Pasangan kerbau pensntang dilepss pada
Keterangen :A :penantang B :ditantang Gambar 12. Garis Start atau Finish padaPerlombaan Makepung.
garis start yrmg di &pan demikian ssbaliknya pasangan kerbau yang dibtaog (tuan
rumah) dilepas pada garis start yang di belakang Pasangan kerbau yang menang adalsh pasangen k d a u ysng menyerttuh lebih dulu %gig Pnish baik yang dibelakang
ataupun yang di depea Kelihatarmya a h lebih baik daa lebih bersengei apabila.
pasangan kerbau yang dibelakang dapat menyslip p a s q kerbau yang di depan (Gambar 12). Peaentuan menang-kalah dari tiap-tiap individu dim kelompok ditentukrn
oteh dewan juri (saye). Kememmpn kelompok ditentukan oleh jumlah kememqym
individu setiap ketas dan kelompok Macam-macamjuara yaog diperoleh oleh peserta adalah : (1) juara kelompok, (2) juara individu atau peromqgm dan (3) juara favorit. Perotehan juara yaag paling bergengsi dalam perlombaan naakepng ini adalah juara pertamaKelas k Macam-macam kejuaraan yang diperlombakan setiap taburmya
addah (1) Gubmur Cup, (2) Bupati Cup dan (3) Perancak Cup. Prosesi masingmasing kejuaraan diawali dengan Sara seremonial dari pejabat pemerintah dan
pengurus makepcmg. Setiap proeesi selalu dipentaskan Tari Matepung ciptaan I Ketut Suwentra, SST yang diiringi oleh Gambelan Jegog. Gambelan Jegog menrpakan kesenian badisional h a s Kebupaten Jembrana yang menggunakao bsmbu-bambu besar @rung). Sem@
Tari Makepung
yang diiriqgi
CambeIan Jegog menrpakan
ceminan semaogat dan sportivitas makepung. Kondisi demikian menciptakau semwgat makepung dipakai sebagai maskot dibidang pembangunan daerah oleh Pernerdah D a d Th&t 11 Jembrrma
Sosio-Ekonomi M i q . den tidak dipungut biaya bG masyarakat di Kabupaten J e m b m dan penggemamya cukup banyak dm P e r t a n d i i makepung merupskan tontonao yang me&
secara kebehtlan setiap k e j m ataupun penentuan peringkat dilakdanpadahari
Tabel 8. Jumlah Wisatawan yang Berkunjuqs di Kabupaten Jembrena Tahun 1990 - 1996 (Dinas Pariwisd Kabupaten Dati I1 Jembma, 1997) Wisat;lwan (orang) Tahun
Jumlah
Nwantara
Mencanegara
Minggu setiap dua
sekaii. Usaha meogaogkat pertandingan d e p u n g rnenjadi
tontonan bagi wisatawm sudah diusahakan sejak 1990. Pemerintah daerah setempat telah bekerja sama dengsn biro perjalanan dan sewang peqwahapariwisataaeal Kabupaten J e m b berugaha meagangkat mukepung rnenjadi obyek w i d bagi
wisatawan mrmcanegara Pernerintah Daerah Tingkat II Jembnma meldui Dinas Pariwisata Kabupaten Daerayh
Ti@
II Jembraoa telah mencaaanglran mukepng sebagai obyek utmm pariwisata
daerah tersebut. Deagan adanya kejasama antars pemerintab daerah d-
biro
perjalanan, maka kejaditm ini dapat memberi penghaailrm trpmbahan berupa upah bagi
..
pemilik kerbau yang dipakai pettqjukkan tersebut. Dermluan pula bagi Kabupaten Jembrana dapai meqkaplcan mukepung sebagai obyek wisata andalan di masa
Tabel 9. Peridrssn PerbaadinCpm H a r e Kerbau MnRepung deng~n Kerbau yang Tidak Terpilih pada Ukuran Msssa Tubuh ymg Hampir Sama
Perkiraan harga per ekw (Rp 000) Kelas Kerbau d e p u n g
Kerbau tidak terpilih
Hal lain yang perlu kirannya dapat dikemulcakao, bahwa kerbau-kerbau yaog
telah mencapai Kelas A ataupm B hraga jualnya lebih tin@ dibandingkaa kerbau
yang tidak d i p 6 aQu tidak terpilih sebagai kerbau mukepung (Tabel 9). ~ehingga
dapat membuka peluang uuluk memilih daa melatih kerbau-kerbau makepng sehingga
mencapai prestaei puncak.
Studi Fkiologi Latihan Dan Olah Raga
Dimensi Tubuh Peubah-peubab dimemi tubuh kerbau &png p e w dan plank), panjmg (tubuh dm kemudi), ti& pi@,
yaqg d i u h liogksr (dada, Cgumba, pmgguug, piaggaog,
kemudi dan paogkal ekor) daa jarak kaki depan
- belalrang berpeogaruh
(P4,05)terhadap pengelompoldam ke dalam kelas prestasi pacuan (A, B dan C). Uji lanjut dengan selelari diskriminao bertafar (stepwise discriminant andyds) ternyata yaug paling menenhth prestasi ke d a m kelaa adalI ukuran lioglcar dada, ligkar
pend, Iiqgkerfl~k,tiqggi puadak, ti&
pmqpng den tioggi kemndi Model linier
diskriminan bmtahr terwbut adalah sebagai berikut :
d i i : YA:prestasi kelolnpok kelas A, YB: prestasi kelompok kelas B, Yc :pres&si kelompok kelaa C, X : lisgkar dad&
Xs : l~ngkarperut, Xj:lingkarflank, & :tinggi
pundak, Xs:tinggi pungsrmg dm & : tinggi kemudi.
Ukuran-ukuran dimensi tub&
itu berkembang secara proporsional sesuai
dengan tlngkat umur ternak aehiogga ukuran-&-a
aaling memjang perkembsngan
bagian tub& yaqs~satu dengan yaog lainnya secara hannonis. Hal ini b e d , bahwa
ukuwn masing-masing dimensi tubuh harus masuk dalam bates ukuran tertenty
misalnya ulap.aa lingkarjlank tidak boleh tedalu besar, karena jika terlalu besar akan
menghalaogi Iompatan kaki belakang sewaktu lari. Menurut Cocla-ill (1974), kerbau &wan dimensi tubub yang aerasi dan r n m P e m (1989). temak yang mempunysi
lsnglcah yaog lebih pendek a h memerlukan en@
yang lebih besar d i b a n d i i
deogan t e n d y m g memiliki langkah yaog lebih panjaog
Hub-
antarakecepatau lari dengan ulaaan dimensi tubuh kerbau makepung
adalah sebagai berikut :
Y
:kecepatan (kmljam) Dl: peubah dummy lmtuk D = 1 adalahKelas A DZ :peubah dummy lmtuk D = 1 adalah Kelas B
Wuagan kecepatan dengaa setiap veriabel dimensi akm menjadi sebagai berila$ :
tubub kerbau makepung
Hubungan antsra kecepahm setiap pubah lingkar
lingkar pen* dan
lingkar flunk adalah berkorelaui positx sedaogkan deogan tinggi puodak, tioggi punggung dan tmg~$kemudi berkorelasi negatif Hal ini berarti, bahwa meningkatnya li*
dada, lingkar perut dan lingkar plank menyebabkan meningkwa kecepatan
dan sebaliknya kecepatan tunm dengan adanya peningkatan tioggi pundak, tioggi pungung dm tinggi kemudi.
Kinerja F'dologi Latihan
Sasaran uji d e p n n g . Untuk
dapat memahami dan memberikan
inhpretasi dari data yaog diperoleh, maka perlu diuraikan lebih dahulu tingkat pengetahuan yang sudah dicapai mengenai fisiologi latittau &lam kaitannya deogan kinerja temadap uji latihan fisik (tmkpung). Uji latihan fisik ilu m e r u p b pengujian bagi sistem kontrol tubuh untuk menyelenggarakan homeostasis. Pada umuumya sistem konlrol tub& mempunyai kernampurn lmtuk memperlihath steady sfate pada kebam/sksn bentuk latihan
submahima1 pada lingkuogan ymg nyaman Namm latihrm yang berat atau kerja yaag berlebihan pada lingkungan yaag tidak nyaman dapat berakibat ketidak mampwm sistem kontrol tubuh untuk menyelengpmkm steady sfate (Powers dan Howley, 1990). Sumber energi langsung lntulr kontmkui otot adalah ATP. Pembentukan ATP tanpa pemakaian
dinamakan metabolisme snaerob, sedaqgkao produksi ATP yang
menggmakan 9 sebagai aseptor drhk dari elektron adalah metabolimne aerob. Energi
yaug d i b d h a untuk kinerja latiha beraual dari demk8i jalur-jdur anaerob dan aerob. Pada ummmya, makii sin@
aldivitas (intensitas ti@),
maka makin tinggi
'
kontribusi produksi energi mamob. Sebaliknya, dctivitas yang lama (iensitas rendah sampai sedsng), menggmakan ATP yang berasal dari sumber-sumber aerob. Pada awal latihan, pemakaian
9 tidak meningkat secara mendadak dan ini
menaadakan, bahwa jalur-jalur anaerob menyumbang pada produksi ATP pada awe1
latiha Sebdiknya, setelah dicapai steady state maka kebllhhan tubuh akan ATP dipenuhi oleh metabolisme aerob. Yang disebutkan terakhir ini tatnpak pada latihaa
yang berlaogsung lebih dari 10 menit. Jelaanya kineja yang berlangrnng lebih dari 45 detik m -
ATP-heatin fosfat (ATP-CP), glikolisis dm sistem aerob
(Brooks dan Fahey, 1984 d Pemasukan
h Powers dan Howley, 1990).
9 meningkat
secara
linier selama latihan meningkat hingga
mencapai laju konslunsi O;, maksimal (VO;,m).Titik di mana ltadsr asam laktat
meningkat secara sistematik selama latihan bertingkat disebut nilai ambang laktat atau
ambang anaerob. Peningkatan itu dapat terjadi oleh peningkatan produksi laktat atau lawog cepatnya pengeluaran asam laktat Nilai ambang laktat mempuoyai kegunaan praktis seperti untuk meramalksn kinerja dan sebapi b d a dari intensitas l a t i h Kecepatan menghilanpya asam laktat dari d a d mesupah indilrator tiugkat latihan
yang telah diperoleh (Brooks, 1986; Donovan dan Brooks, 1983 dafum Powma dao Howley, 1990). Uji makepung adalah uji lari cepat galop menempuh jarak 1800 m yang berlsngsuog dalam wakt~~ sekitar 6 menit Karena keterbatasan teknik &am meogambil contoh d a d serial sewaldu berlari, maka haaya diambil contoh-contoh dssah vena sebelum uji d i i a i dan s e w sesudah behenti berlari. Karena itu nilai ambaog laklat tidak dapat diukur, demikian jugs konsumsi oksigen makaimal ( V 9 max) ti& dapat diperoleh secara langsung Karena 6a-
yaog begitu sisgkat, maka uji makepuns
rnencemninb peoggmaau ATP cempwaa yaitu ATP-CP, glikolisis dm numbersumber m o b dengan bagian tersebut akhir dipelftirakm memenuhi adsra 60 kebutuhan ATF' .
- 85 %
Perubahan metabolisme akibat latihan dan uji d e p q . Aktivitas fisik pada hewan akan rnen&batkao
terjadinya perubahen-penrbahan
metabolisme di dalam tubuhnya terutama $can terjadi perombakan sumber-sumber energi seperti glikogen, Iemak dan protein menjadi energi panas lmbk memenuhi kebutuhao energi t d a d a p aktivitas ywg dilakukaa
Data kehau istirahat dan perubahan dalam haI fiehensi nafas, nadi, suhu rektal dan suhu kulit segera sesudah latihan selesai serta recovery mennmgkinkan adanya perhibmgan mengenai kinerja dari konsumsi oksigen (V9) selsma Latihan.
Powers et d.(1984dalum Powers dan Howley, 1991) menyatakan, bahwa konsumsi oksigen mtuk orang berjalan dengan kecepatan antara 50
-
100 dmenit rnengikuti
llmtus:
VQ = 0,l X + 3,s (drnenitkg massa tubuh) ............................................
(33)
.
dimana X : kecepatan berjalao (dmenit) dau 3.5 addab konsumai oksigen pada keadaan idinhat (ml &/menitkg maasa tub&). Utktuk orangjogging dengan kecepstw
-
100 200 dmenit, malca rrnrms di ataa berubah menjadi : V& = 0,2 X + 3.5 (mVmenitkg) .................................................................. Analog den-
(34)
situasi pada mrmusia, maka unfuk kerbau mukepng diperkiralcan clapat.
dihitung jumlah kebutuhan okmigen untuk berlari latihen etau d e d V a istirahat diitung dan diketahui dari perfiitqpa kebutuhaa energi untuk hidup pokok (F'Pm) dari basil peneltian M a h a r d i i (1996) d i d a p a t h PRn = 0,37WO" pada kerbau betina d m penelitian ini 0,36 @" pada kerbau jantan . Oleh karena terjadi peng~unasn protein dm lemak sebagai rnnnber energi, maka nilai RQ sekitar 0,8S dao 1 liter oksigen set-
dengan 4.85 kkal. atau 1,lS KJ (Brody, 1947). clan dengan perhituogan
didapat bahwa V&
untuk hidup pokok
=
2,95 ml/menit/kg dan txntuk istirahat = 3,4
mumenitkg massa tubuh. Pada keedarm istiahat dari data Mahardika (1996) dan penelitian ini dipwoleh produksi panas istirahat (PPi) masing-masing 0,42 dan 0,39 M J ~ ~ massa ~ ~ ' tubuh, ' maka V Q istirshd menjadi 3,4 d/menit/kg. Kerbau yang diberi
.
latihan 5, 10 dan 15 menit lari deraf (jogging) den*
kecepataa &-I-& 117
dmenit, maka Wor 0,2 dan nmws dipertabanakan, men
data Lowrence dan
Dylanann (1991) yang menyatakan, bahwa V Q kerbau dengan kecpatan 0,8
ddetik memerlulcaa en+
1.5
-
3,3 J/menit/kg setara dengan 0,074
-
- 1,O 0.163
mUmeniUkg massatubub .Maka rumus konsumsi oksigen untuk kerbau :
VQ
= 0,2 X
+ 3,40 (mVmenitkg) ......................... ................................... (35)
Rataan suhu kulit dan slhu mktal kerbau yang tidak dilatih (L.0) maaiog-masing
32,90 (Gambar 13) dm 37,49 "C (Gambar 14). Menhghbya lsma waldu latihan menyebabkan suhultulit mmhgkat pada kerbau yrmg dilatih selama 5 (Ll); lO(L2)
L2 : kerbau dilatih sellana 10 menit M : kerbau ti& dilatih L1 : kerbau dilatih selana 5 menit L3 : kerbau dilatih selama 15 menit
Gambar 13. Suhu Kulit saat Latihsn dan Recovery 30 menit pada Kerbau d e w Lama Waktu Latihan yang Berbeda
dm 15 (L3) menit berturut-tund menjadi 35,58; 37,lO dan 37,% "C (P
rnenit berbd-baut menjadi 33,lO; 37,08 dan 37.37 OC. Suhu rektal
jugameningkat pada kehau yang dilatih 5 , 10 dm 15 menit berlurut-bmtmenjadi 38.13; 38.77 dan 39,06 "C Pc0,05), sedrmglcan recovery 30 menit bertumt-bmt
rnenjadi 37,51; 3797 dan 38.63 OC. Peningk&n suhu mkhl disebabkan meniagkrdnya laju metabolisme en@
di dalam tub& akibat dari meningksbnyal a m a d latihan,
sedangkan menin&atnya suhu lrulit disebabkan kondulrsi paean dan aliran d a d yang memju jaPingan perifer.
Perbedaan suhu kulit menjadi lebii besar deqgan
linglamgm sehingga tejadi pelepasan p m yaog lebih cepat Ffouhs (1988) dan
L2 : kerbau dilatih selana 10 menit M :kerbau tidal: dilatih L1 :kerbau dilatih selama 5 menit L3 : kcrbau dilatih selama I5 menit
Gambar 14. Sub Bektal Saat Latihan dan Recovery 30 mmit pada Kerbau dengan Lama Waldu Latiham yang Berbeda
Mahardika (1996) mendapetkan, bahwa suhu rektal dau suhu kulit akan meningkat
selama periode kerja dm peningkatan suhu rektal clan suhu kulit ini juga dipengathi oleh peningkatan bebm kerja Suhu kulit kerbau yang tidak dilatih sesudah pacmm adalah 41,36"C dan sesudah recovery 30 menit menjadi 41,18"C (PcO,OS)(Gambar 15) paling tinggi dibandlngkan dengm yaag dilatih selama 5, 10 dan 15 menivhari. Suhu Mit kert,au ycmg dilatih selama 5, 10 dan 15 rnenitkd seaudah pacuan berbnut-ttmt 40,61; 40,07
dan40,01°C, sesudah recovery 30 menit turun secara nyata(P4,OS) bedud-tund
LZ : kerbau dilatih sclarna 10 mmit M :kerbau tidak dilatih L1 : kerbnu dilstih s e l m 5 menit L3 :kerbnu dilatih selama IS menit
Gambar 15. Suhu Kulit Sebelum Pacusn, Sesudah Pacuan dan Recovery 30 menit pada Kerbau dmgan Lama W a h latihan yang Berbeda
menjadi 39,55; 38,94 dan 38,27 "C dibandingkan d e w sulru kulit kerbau yang tidak dilatih, tetapi antara yang dilatih selnma 10 menitthari dergan 15 menitmari berbeda
tidnk nyata (PM,05). Suhu rektal kerbau yang tidak dilatih sesudah pacuan adalab 41,10°C dm sesudah recovety 30 menit menjadi 40,4l0C (Gambar 16) paling ti& dibeadingkan dengan yaog dilatih selama 5, 10 dm 15 menitthari.
(P<0,05) Suhu rektal
kerbauyang dilatih selama 5, 10 dan 15 menitmari sesudah pacusn berbmt-tunit 40,58; 40,73 dan 40,67'C, sesudah wcmery 30 menit bertumt-hut menjadi 40.05; 39.65 clan 39,67OC atau perbedaan nyaCa (F'4,OS)
suhu rektal pacuaa sesudah recovery
L2 : kerbau dilatih selama 10 menit M :kerbau tidak dilstih L1 :k d a u dilatih aelama 5 rnmit L3 : kabau dilatih selama 15 rnmit
&bar
16. Suhu Rektal Sebelum Pacuan, Sesudah Pacum dan Recovety 30 menit pada KeAau dengrm Lama Waldu Latihan yang Berbeda
antata k d a u yaog tidak dilatih (paling tinggi) dengm yang dilatih selama 10 dan
15 menivhari. Pengaruh
lama wakh
rektal jelas, bahwa semakin lama wakIu
latihsn terhadap suhu M i t clan suhu latihw s q a i
15 menit/hari Uuh
kerbaudapat beradsptasi didalam menekan laju metabolisme sehingga dapat memanfaatkao energ lebih efisien ymg tercermin dari semakii rendahnya nrhu kulit
dan m h u rektal serta mcmry dari keduanya Frekuasi n&
kerbau meningkat dsri 22.25 Milmenit pada kerbsu yaog tidak
dilatih (LO) menjadi 29,83; 39,83 dm 45,58 kdilmenit pada k d a u yang berlatih
L2 : kerbau dilatih selsms 10 menit M : kerbnu ti& dilatih L1 : kerbau dilatih selama 5 menit L3 : kerbnu dilatih selama 15 menit
N& S e d LBtihsn dan Recovery 30 menit pada Kerbau den- lama Wakhi Latihao yang Berbeda
W a r 17. Frekuenai
selama 5; 10; dan 15 menitihari (Gambar 17). Frekuensi d h a kerbau meningkat menjadi 58,33; 48,83; 44.08 dan 44,08 kdi/menit dan sebelum pacuan berkisar antara 20,83
- 22,66 kali/menit,
seaudah pacuao 6vkuensi sesudah recovery 30 menit
berhmt-tund menjadi 132,50; 127,33; 121,OO dan120.25 kali per menit bwbmt-hut
pada kerbau yaag tidak dilatih, dilatih 5; 10 dan 15 menit (aambar 18). Peningkatsn ffekuensi nafas pada kerbau ysng sedaog dilatih dan pacuan diperlukan oleh M a u
untuk rnemperoleh oksigen
(a)lebih
banyak serta meogeluarkan lcarbon diok-
sida ( C a ) dan panas. Peningkatan fhkuensi nafas saat panurn ti&
begitu besar
U :ku'bau dilatih selsme 10 rnenit LO : kerbau tidak diletih L1 : kerbau dilatih selma 5 menit L3 : kerbau dilatih selarna 15 menit
Gambar 18. Frehenei N& Sebelum Pacum, S e d & Pacuan dan Recovery 30 menit pada P d a u de@pnLama Waldu yang Berbeda
sebab pada saat lrai cepat terjadi oksidasi aoaerob, seda&m oksidasi aerob terjadi sesudah recovery yang ditunjukkm dengan meningkabya~kuensinafas secara tajam, berarti oksigen diperlulcan lebih banyak lmtuk memenuhi peningkatm aktivitas metabolisme oksidatif (aerobik) di dalam sel-sel otot sehiagga @at m ~ i l l c a n
ATP sebapi permbayaran kembali ATP yang digunakao Mtuk kontraksi otot dan mendukuag hi-misei tericait. Lebii-lebih pada obidasi lemak diperlukan lebih baayak obigen dibandlogkan d e w oksidasi kahohidrat dao.assmamino.
M : kerbau tidak dilatih
L2 :kerbau dilutih selnms 10 menit L1 : kerbau dilatih selama 5 menit L3 : kerbau dilatih selsms 15 menit
Gambar 19. Denyut Nadi Sesudah L l a t h clan Recovery 30 menit pada Kerbau deqgan Lama Waktu Latihan y a q Berbeda
Denyut nadi kerbsu yang ti& dilatih saat istirahal adalab 34,16 d&k/menit (Gambar l9), sedaq8kan pada kerbau ymg mendapat l a t i h 5; 10 daa 15 menit temyata denyut nadi east iatirshat lebih rendah beitwut-bmt
menjadi 32,92; 3233 dm
3 1.42 detaWmenit (P~0.05).Denyut nadi sesudsh latiban selama 5; 10 dm 15 menit berturut-tunrt 61,17 ; 783
daa
82.33
detsklmenit
0 , O S ) (aambar 19).
sedangkan semdab recovery 30 menit menjadi lebih rendah bettuut+md 35.42; 42.00
dan 43,58 dewmenit Deuyut nadi sesudah pacvan d i l w
menjadi 126,s
dewmenit pada kerbau yaug tidak dilrdih, sedangkao denyut nadi pada kerb~uyang
I 2 :kerbau dilatih a e l m p lomenit LO : kerbau ti& dilatih L1 : kerbau dilatih selama 5 menit L3 :kerbrw dilstih rel6in.a I5 rnenit
c j b w 20, Dayut Nadi eeblum Pacum, SeRudah Pacuan dan Rcnvery 30 menit pada Kerbau dengan Lama Waldu Latihen ycng
Berbeda
dilatih 5; 10 dsn 15 menitmsri berbnut-tund lebih rendah 6.08; 11,62 dan 10,61 % (Gambar 20). Sesudah recovery 30 menit ternyata yang paling cepat kembali asaJ adalah kehau
yang mendapat latihan 15 menit/hari dengan denyut nadi
64,25 detaklmenit, sedangkan yang ti&
mendapat latihao temyata pal@ lambat
Denyut nadi setelab recovery 15 menit pada k d a u ycmg tidak dilatib, dilatih 5 dan 10 menitmari memiliki denyut nadi bertumt-hut 81,91;72.75 dm 68,50 detaklmenit.
Maherdika (1996) mendapahn, bahwa denyut d i k&eu betina s& istifahat sekitar 35 - 42 detak/menit den peniugkatan beban kerja akan meningkatkan denyut nadi kerbau betina Peningkatan denyut nadi ternyata mempmyai hubungan ysog saogat erat d e w peni&atan pengeluaran energi, makin ti&
peogeluaan energi, diiringi
peningkatan &I@ nadi. Dari data penelitian didapatkan, babwa latihan menyebabkan puim oksigen (konslmuri oksigen per denut janhmg) meninglcal, sedaagkan peniqskstan lama waktu latihan menyebablcan nilai pulsus oksigen hmm. Nilai putsus oksigen pada
kerbau yang ti& dilatih (LO), dilatih selama 5; 10 dao 15 menitmari bedwut-tund
32,35; 150,ll; 117,48 dan 112,52 ml qldetsk Menioskatnya nilai pulslrs oksigen
karena diperlukan lebih banyak oksigen pada kerbau yrng melakukm~aldivitas latihan, sedrmgkan menunmya nilai puisus oksigw den*
meningkatnya lsma waktu penelitian
karena k d a u blah terlatih den mampu memggadm oksigen lebih efisien dibandingkan deogan dengan yang kmmg terlatih. Glukosa darah sebelum pacuan pada kerbau ymg tidsk dilatih adalah 72.83
mgldl (Gambar 21). Peniogkatan intensitas latihan menjadi 5; 10 den 15 menit5mi menyebabkan kadar glukosa d a d sebelum parman lebih rendah batumt-lurut 2,% 5,28
dan 7.96 %. Glukosa darah sesudeh pacuan pada kerbau yaog tidak dilatih add& 182.67 d d l , sedaogkan pada k e b yaog dilatih 5; 10 dao 15 menit berhnut-twut 1,W, 12,08 dan 13,18 % lebih rendah dibaodingkm deagao kerbau yaog ti& dilatih. Pen~ngkatankadar glukosa damh pada kerbau yang sedan8 dipacu disebabkao adanya mobilisasi glukosa dari simpanan glikogen &am
otot, sinteais glukosa dari aaam
'
amino dan gtiserol @ukoneogenesis). Power dan Howley (1991) rnenyabkm, bahwa karbohidrat akaa digmakan sebagai gumber energi utama uatuk rnelakulcan kerja pada aMivitas yang tinggi dan bila cadmgan glukosa mdah menipis akan diganNran oleh lemak sebagai h e r energi.,Ha1 ini terbuldi dengan-nr
kadar higliserida
dalam darah adalah akibat dari rneniogkatnya lipolisis (Gambar 22).
M : kerbau tidak dilatih LZ :kerbnu dilatih selaru 10 menit L1 : kerbau dilatih selamp 5 menit L3 : k d a u dilatih relana 15 menit
Garnbar 21. GlukosaDarah Sebelum dan Sesudah Pacuan pada Kerbau denpa Lama Walctu Latihan yang Berbeda
Trigliserida darah sebelua pacum pada kerbau
tidak dilatih 30.17 @dl
(Gambar 22), sedimgkan padakerbau yaog dilatih 5; 10 dan 15 menitmari berttnut-tund
28,50; 29,50 dan 29,33 mgldl. Trigliserida darah sendah p a c m pada k d a u
yang tidak dilatih 40,33 @dl; 5 ; 10 dm 15 meniVhari
sedangkan pada kerbau yaqs mend8pat
latihan
rneningkd berhnut-M 13,24; 22,50 dan 45.00%.
Peningkatan bigliserida dsrah sesudah pacuan pada kerbau yaog dilatih mempakan
kemampuan kerbau tersebut didalam mememhi kebtltutum energi yang bersumber dari
lemak Triglirerida akan mengalami hidrolisa mmjadi aaam lemak bebas h gliserol. Asam lemak bebas akan membenluk Asetil-CoA yaog masuk eildua anam o i h t
L2 :k d a u dilatih s e l m 10 menit LO :k&au tidak dilatih L1 : kerbau dilatih selama 5 menit L3 : kerbau dilatih l e l m 15 menit
-bar
22. Trigliserida Darah Sebel~rmdam Sesudah Pacuan pada K d a u dengan h a WBktu W a n yang Berbeda
mtuk menghasilh energi, sedaogksn gliserol meogalami prosee glukoaeogene~is
membentuk gtukosa MemPut Pethick et al. (19871, bahwa lemak akaa menyediakan aekitar 50 % energi otot pada temak yang bekerja lebih I s m a M + d i (1996) mendapatkan, bahwa p e n t higliserida dalam darah disebabkan adaoya
peniogkatan bebaa dan lama w$du kerja, sebelurrmya Komarudii dan Teleni
mendapatkan, bahwa terjadi peniqskatan kadar gfukosa dan asam lemak bebae pada
saat ternsk melakukan kerja
Gambar 23. p-Hidroksi Mirat Darah Sesudah Latihan pada Kerbau
dengau LamaWaktu Latihaa yang Berbeda (5-hidroksi butirat mempakan salah satu senyawa keton yaog dibentulr di dalam
hati eebagai akibat kelebihan aaetil-CoA
hetil-CoA tehentuk dari hasil
perombaksn lemak daa! Asetil-CoA selanjutnya berkmdensasi dengan asetoasetil-CoA menghasilkan j3-hidroksi-j3-metil glutaril-CoA yang kemudian dipecah menjadi aaam asetoasetat
Di dalam mitokondria sel hati (Gambar 2) diredukai oleh NADH menjadi Phidroksi butirat yang kemudiao dibawa ke jaringan tepi mtuk diokeidaai menghmilkan energi. Peningkatan P-hidroksi butirat dalam darah pada kehau yang dilatih terutama 15 menitmsri (Chmbar 23), karena laju perornbakan lemak meningkat sebagai skibat
dari menioeacatnya kebutuhan energi.
Peaingkabtn ini erat hubunpmp dmgm
tehatasnya keteraediaan oksigen sehiqgga laju pembentukarmya lebih Linggi dari laju oksidasinya Konsenbasi asam laktat di dalam darah sebelum pacuan pada kerbau eekitar
-
79 81 m o V 1 (Gmubar 24). Pada kehau yang tidak dilatib, diiatih 5; 10 dan 15
L2 : kerbau dilatih selama 10 menit M :kerbau tidak dilatih L1 :kerbau dilatih selarna 5 menit L3 :kabm dilatih melama IS menit
W a r 24. Asam Laktat Darah Sebelum dan Sesudah
Pacuan pada
Kerbau d e n p Lama Wakh~Latihw yang Berbeda
menit sesdrh pacuan bertwut-turut rnenjadi
3,85; 3,76; 3,64 dan 3,49 mmnoyl..
Peningkatan konsentrasi asam 1aMat clap&terjadi karma pada saat bekerja yang c u b berat memerlukan energi yang cukup banyak ptlla, sehingge laju metabolieme a h
meningkat. Meningkabya laju metabolisme rneountut tersedianya oksigen ymg lebih
NADH
Asampirunt
NAD
.u
M : k&su tidak dilatih
\
Asam Iaktat
L.2 :k a b m dilatih relana lomenit
L1 : kabau dilatih selarna 5 menit L3 : kabau dilatih selama 15 menit
k b a r 26. pH Darah Sebeium dan Sesudah Pacusn pada Kerbau d e w Lama W&u yang Berbeda
banyak dan bila terjadi sebaliknya, maka aktivitas siklus usam sitrat akm menunm.
Dalam keadaan seperti ini, amber ATP akan dapat dipenuhi dari proses glikoiisis. Proses glikolisis pada keadaan oksigen yang terbatas akan menghasilkan aeam I&& (Gambar 25). pH darah kerbau sebelum pacuan tata-rata 7.41 ( W a r 26), sesudah pacuan pada kerbau yaog tidak dilatih, dilatih 5; 10 dan 15 menitmsri menunm adanya
peningketan asam laktat di dalam darah dan meniaglcatnya tekanw C@
dm s e c m
langmmg rnamgkatkaa ion bewonat.
M : kerbau ti& dilatih L2 :kerbau diletih selama I0 menit Ll : k&au dilatih selama 5 menit L3 : kerbau dilatih s e l m 15 menit
Gambar 27. pQd darah Sebelum dan Sesudah Pacuan pada Kerbau dengan Lama Waktu yang Berbeda
pOz d a d kerbau sebelum pucuan rata-raCa39,66 mmHg (Gambar 27). sermdah pacuao pada ke&au yang tidak dilatih, dilatih 5; 10 dm
I5 menitmari menurun berturut-W menjadi 28,33; 32,17; 33,50 dan 34-50mm Hg pC@ darah bertuut-
bnut
menjadi 7,19; 7,31; 7,36 drin 7,37. Turunnya pH d a d ini disebabh kerbau
sebelum pacuan rata-rata 38J8 mm Hg (Oambar 28), sesudah pacuaa pada kerbau yang tidak dilatih, dilatih 5; 10 dan 15 menitmari memnun b-
brut
menjadi
56,33; 5330; 52,67 drin 51.33 nnnHg. Tururmya p@ danmenioglcednyapC& karena dalam lari cepat (pacuan) terjadi oksidasi anaerob dsn I m h b y a h h m s i nafas sehingga sistem veotjlesi kunmg baik
M : kerb- ti& dilatih L2 : kerbau dilatih selamp 10 menit L1 : kerbau dilatih selama 5 menit L3 :kerbau dilatih selama IS menit
Gambar 28. p C q D a d Sebeluin dm Sesudab Pacuan pada Kerbau deogan Lama Wakh Latihw yang Berbeda
Jumlah eritrosit, jumlah lekosif kadar Hb dm hematokrit dmnh k d e u y q
tidak dilatih berhnut-turut 7.783 x 1o6/pI; 11.85 x I ~ I ~ I14;.70 gldl dm 41.17 % (aambar 29). Sesudah dilatih selama dua
jumlah eritrosit, kada Hb dan
PCV pada kerbau yang dilatih selama 5 - 15 m e n i t h i mengalami pemnunan berhnut-
-
hut mtraa 0.75 3,18 O/, 1,02 - 13,73 dan 2,04 - 12,56 %. J d a h lekosit pada kerbau yang dilatih selama 5 meniuhari mengalami peniagkatan 1,09 %, sedaogkan
yang mendapat latihan s e l m a 10 dm 15 rnenitihari j d a h lekositnya menurun masingmasing 1.97 dan 9,01 %.
Meolaurmya lcadar Hb,PCV, lekosit
dan eritrosit disebabkan
merungkatnya kadar air atau cairan tubuh karma adanyaairmetabolik termasuk
L2 : k&m dilatih s e l m 10 menit M : kerbau tidak dilatih L1 : kerbau dilatih selsma 5 menit L3 : kabau dilstih # e l m s 15 menit
Gambar 29. Hb, PCV,Lekosit dao Eritrosit D d pada Kerbau deogan Lama W h Latihan yang Berbeda
mmingkatnya plasma d a d , penunman sogka-sngka tersebut m i h t e t q dsfsm batas-batas n o d drm justru tingkat kebugmm ternak jauh l e b i memgka!.
Firiologi kerja kebugaran. Tolok ldnn kebugaran Gtness) adalah pulsus oksigen, nilai k Imhdc nadi dan fieknensi nafas, hutang oksigen clan curah jenhmg. Data
nadi jsntung memperlihatkan kenaikan hkuensi pada waktu kerbau melakulcen uktivitap latihan dm uji makepng dibrmdinginm d e w pada saat ietirabat, selanjutnya segera setelah istirshat (movery) menurun Data recowry pernafasao aesudah pacum memmjukkan kenaildnm paling tidak untuk penpmtan selama 30 menit Hal ini dapat dipakai sebagai iodiior a d q a
hutang oksigen, sehhgga harus segm dipemhi dengan jalan meningka&an laju
hkuewi n&.
Hutsng drsigen pada uji pacuan kerbau yaag tidak mendapat latihan
(Ll), dilatih 5, 10 clan 15 m e n i t h i berturut-hnut 3096,60; 2856.30; 2676,75 dan
2664,60 1
a.Nilai-nilai d i d e s b atas nilai recovery hkuensi nsfas sesudah uji
pacuaa, Hutang oksigen dIhitmgb g a n nrmus : Hutang Qa = pulsun h i a h + pulw recovery r 30 menit : 2 (1 02) ............. (3 6 )
Meningk;atnya lama weldu latihau menyebaMran Wmg obigen semakin tunm, se-
ha1 ini menrpakan indikasi b a b a dengan latiban
m -
kebugrwn pada temak Feaoama ini m j u l d r a n , bahwa fmgai homeosta6it1j lebib brmyak bergaabmg kepada oldivitas fieik u tb a sedangkan
q
m i pernadiisan
diarahkan untuk mencapai homeostasis untuk membayar hutaog oksigen, m b u a n g C 9 dm penaaganan penumpukaa esam lsktat Pada uji pacum, curuh janhg (cardim
output) kehau meningkat s e i r i i deogrm menhgkahya lama waktu Istihan. Dari hmil
perhitungau menurut metode Sha~imet al. (1982) diperoleh nilai curah janbmg (Qr) pada saat uji pacuan pada kerban yang ti& dilath, dilatih 5,10 dan IS menit berturutbrut 0,73; 0,78; O,8i dau 0.81 1 Wmeait Sernakitl besar nilai
kerbau-kerbau tersebut semakin dihibmg den@ rumus :
curab jantung, berarti
baik tingkat kebugamqa Nilai nwh janbmg
Qr
:
Curabjaatuog (ddenyld)
VO2 :konscrmsi oksigen (mihenitmewan) C.@ : kadar oksigen darah arteri (ml @/lo0 ml darah) Go2 :kadar oksigen darah vena (ml W100 ml d a d )
Konsentrasi oknigen darah arteri (C,@} tidak diukur melainkan dari -an, bahwa tekanan darah @ 0 2 ) 100 mm H g d e n p salurani (S02)100% atau 1.00. C.02
dihihmg dari : = ........................ (ml W100 ml darah) Hg x 0,003= ........................ (ml W100 ml darah)
O2 dibawa Hb (g/dl) x 1,34 x 1.0 @ dalam cairan 100 mm
Jumlah C&
- ........................ (ml qll00 d darah)
dihitung dari :
9 dibawaHb = 12,71x 1,34 p a vena x 0,003
Jmlah
- ........................ (ml W l O O ml darah) - ........................ (ml w100 ml darah)
- ........................
(ml &/loo ml d d )
Nilai komtanb eksponensial kembali kekeadaan awal a h recovety (k) dari e*
pada nadi kerbau pada waktu Iatihan pada kerbau yaog tidak dilatih, dilatih 5; 10
dan 15 menit behmt--haut 2,12; 1,52 d m 1,46, sedsogkapl pada uji pacuan berturut-
turut 0,66; 0,76;0,81 dan 0, 90. Semakin ti-
nilai k b e d semakin baik atau
eemakin cepat kembali kekeadaan s d a Kerbau pada seat latihan dengsn m a k i n meniogkat lama waktu latihan sudah tentu kembali kekeadaan awal semakin cepat, lain
halnya dengan pada uji pacuan yang jelas-jelas terlihat peogaruh latihan terhadap kebugaran (timess). Dsri data-data recovery tersebut menmjukkan bahwa teraak yaag dilatih &ngan lama waldu latihan hi*
15 menit menunjuldam tiogket kebugaren yang
lebih baik Munglan akan terjadi tingkat kebugaran yang lebih baik bila lama waktu latihan ditingkatkan sampai batas tertentu yaog didukmg pula d e w pemberian pakan yang berkuslitas baik sern~aidengan kebutuhannya
'
Studi Nutrid Kerbau Makepiq
Konsumsi Pakan, KCBK, Massa Feses, dan Vdum Urin Konsumsi bahan kering pekan kerbau dengan massa tub&
309,44 Irg (Bl)
adalah 7,34 kgmari (2.39 Ye m s a tubuh), sedangkao kerbau deogaa masea tub& 350.94 kg (B2) dim 3 9 3 9 kg (B3) mengkonsumsi b
h kering palcan meniqglcat
secara nyata (P4,OS), tetclpi k o m i bahan keriq pakm di-
ataa pensentase
massa tubuh menuajukkan peabedam yaag tidak nyata (B0,OS) (Tabel 10). Menm&&yamassa tubuh kerbau diimbangi dengan rnah&tqa k e b u b b terhadap zat-mt malcman tenhum protein dm mergi bnik unluk Irebutdm hidup pokok ataupm
produksi. Mernaut Kearl (1982). menioglratrnEa mas= tubuh dan pertsmbahan msssa
hrbuh menyebabkao koriwmsi bahan kering pakan $can meningkat pula K d a u yang massa tubdmya 309.44 kg dengan pertambahan massa tubuh 0.25
- 0.5 kgmari akan
meogkoneummi batum iPeriogpalnm sekitar 2,l- 2,3 % dari mawatububnya Konsumsi bahaa kerbg pakan kerbau yaog tidak dilatih (LO)adalah 7.53 k g h i , sedaogkan kerbau yang diiatih selama 5 (Ll); 10 (L2) dan 15 m e n i t h i (L3) kommmi
bahm kering pakmqa meniogkat secara nyafa (P4,OS) (Tebel 10). MeniogFebnla intensitas latitma berarti meningkat pula beban kerja k d s u temebut, wh&a kebubhan energi menin$cal pula, dengan m e n h & h y akonwnnei balm keritg pakan meka sejalan dengan ha1 tersebut meayebabkao meaingkalnya komnunai caergi pdcm
Mahardika (1996) mendqatkan, bahwa meningkahya beban Ireja pada kerbau betina menyebabkan meuh@&yakomnrmsi bahan keriog p dengm konsumsi bahaa ket-ing
berarti,
bahwa setelah
pakan berupa
b dm hubmgan beban kerja
hubmgm
kwadmtik
HaJ
ini
bebaa kerja atau dm d i p e k e r j h selama 14 bari.
Sebelunmya B d i m (1987) melaporkao, bahwa tidak terdapat perbedaan konsumsi pakm antara kerbat yang menarik beban 80 kg selama 2 jam* kerbau
yang tidak bekerja Meniqqkataya massa
deqa
tub& kerbau berpengandi tidsk
.
Tabel 10. Konsumsi Ptlkao (Bahan Keriog : BK), Feses, Kecernaan Bahan Kering (KCBK), Kenaikan Massa Tubuh (AMT) dan Volum Urin Pada Kerbau Mkeplcng dengan Massa Tubuh clan Lsma Waldu Lstihan yarg Berbeda Konsumsi pakan
............................
Feses KCBK (Kg BWhari) (YOM T) (kg BWhari) (%)
SEM
1)
0,lS
0,11
0,08
0,26
Volumllrin (fiari)
0.23
B1 :Marr#atub& kehm 309.44 kg B2 :Massa tubuh kerbeu 350.94 kg B3 :hrk.sa tubuhkerbau 393.94 kg
2)
M : K d a u yang ti& dilntih L1 : Kerbau yang dilatih selarna 5 menitlhari
L2 : Kerbau yang dilatih .elens 10 m i t / h s r i L3 : Kcrbau yang dilatih selama 15 menit/h~i 3) Nilai dengan huruf asma pada kolom yang asma adalah berbeda ti& nyatp @=0,05). 4) SEM : S W r d Error of the Peabnent Means.
AMT (kg)
0,03
nyata (P
menhgkya
kecernaaa bahan keriag pakan (psO,O5) (Tabel 10). Kecernaan bahan kering pakan pada penelitian ini yrng lama waldu latihan tidak d i i i dengan disebabkao massa tubuh sekitar 50,W
me-ahrya
- 52,40 %, sedaqgkan pada lama wsktu latiban
sekitar 51,42 - 52.92 %. Hal ini b e d bahwa peninglcatao massa tub& dan intensitas
latihan tidak berpengaruh terfiadap kecemaan bahan kering pelcsn Lindela (1995) dan Mahardii (1996) mendapatkan, b
h keceznaan bahan kering paksn pada tern&
kerbau tidak dipeagaruhi oleh kerja
Meningketoya massa tub& kerbau 309,44 - 3 9 3 9 kg mqebabkan
- 5,04 kgmari dan lama waldu latihan 0 - 15 menit 3.87 - 4,25 kgmari (P4.05) (Tabel 10). Meninskatnya
meniogkebnya massa feaes 3.82 menyebabkau massa feses
massa tubuh dan lama wnktu menyebabkau k o d bahan kering pakan pada k d a u &epung
semakin ti@,
sedroglcso kecernaan baban k e r i q pskan tidak dipsngaruhi
oleh massatubuh dan lama w&
Latihaa
Volume urin dipengar& oleh massa tubuh dan lama waMu latihsn (Pd.05) (Tabel 10). Med&duya mama Wub kerbau berarti kebutuhan hidup pokdc juga semakin men-
demikian pula den*
meniqgkstnya lama waktu latihen ysog
menyebabkan kebutuh eaergi PLnn mmh$d baik yang berwrmber dari lemak atnupun d d protein. Meningkatnya pengBunaan lemak sebagai sumber energi plda
k d a u yang latihan menyebabkm meningkehnEa jlnnlah air metabolik ysng dihasilkan. Oksidasi 1mol lemak meqghasilkan airmetabolik sekitar 1 liter dan hal ini jauh lebih tinggi dari Wohidrat dm protein Okaidasi protein dimulai dai deaminasi esam
amino s e h i i menghasiUEan g4~plsalfa-keto ymg mengbaailkan energi melalui siklus asam sitrat atau melalui jalw glukoneogenesis. Amonia yaog dihasilkao akan dibawa ke
hati kemudiau diubah menjadi urea dan k d a n d i i e l w h n bersam urin. Meni&ahya okeidasi l e d dan protein ini dicerminkan oleh adanya peniogicaieo volum win.
'
Neraca Nitrogen Meningkatnya massa tub& dan lama waktu latihan b e r p e n p d nyatn (P<:O,05)
menhqhkm kons~lsiprotein, konsumsi N,N feses dao N urin (Tabel 9). Retensi N atau retensi protein (Tabel 11) menbgkat d e w
meniogkahnla massa tub& dan
sebalikny m e m dengan meningkah.ya intensitas latihan. Menioskatoya konmrmsi protein sejalan dengan mwingkhya koosumsi bahan kering palran (Tabel 9).
Massatubuh kerbau 309.44 - 39394 k g r n e ~ oprotein ~ i sebanyak 0,61 0,80 k&ai
atau setara dengrm mengkonsumsi N sebanyak 95,7
-
127,30 ghari,
sedaagkan lama w&u latihan dari tidak dilatih s a q a i dilatih selama 15 menitmsri kooeumsi proteirtya 0,63 - 0,76 kghari atau setat-a deqgan konamai N sebanyak
97.7 - 127,30 gman'. Menlnnmya r e t m i protein atau N den gat^ meoingkatnys internitas l a t h karena sebagian protein sudah digudan sebagai d e r energi yaog
digrmakan pada saat latihaa Mahardika (1996) mendapatkan, bahwa meningkatnya beban kerjapada kerbau betina alum memudan retensi protein aampai memmjuldcan retensi ymg negatif pa& kerbauyaqg berkeja 3 jamhri selama 14 hm-i.
Pada penelitian ini, kerbau yvmg mendapat latihan 0 - I5 menitmari selama 14 hsri belum mengakrbatkan perombakan terfiadap protein tub& Hal ini terbukti dengm
adaaya retensi protein atau reterni N bexnilai positif dm secaa keselmhm n m a N ditrrmpiIkaa pada Tabel 11. Protein yang dikonsumui kerbau dengatl maspa tub& 309,44 - 393,94 kg sebaayak 0,61- 0.80 kgmsri, se0 - 15 m e n i t h i sebanyak 0,63
- 0,76 kg/hati (Pc0,OS).
kecbau yaog diberi latiban Massa tubuh dan lama waklu
latihan berpengaruh nyata (P4,OS) terhadap konsumsi N, kehilangan N melalui feses dan urin serta retensi N. Semakin tin&
retensi N sekitar 26,87
tingkat latihsn temyata dapat memmdmn
- 31.12 %, karena protein dirombak
memenuhi kebuhhan aktivitaa tern&
dijdikm eoergi untuk
Tabel 11. Komurmri Protein, Kowumsi N, N Fzses, N Urin dan Retemi N pada Kerbau Makepung dengan Massa 'Muh dan Lwoa Waktu Latihan yang Berbeda Kons. protein Perlakuan. (kgihari)
SEM
1) 2)
3) 4)
1,55
,
Kons. N Cgmari)
N feses
N mine
(elhan)
1-(
1,98
0,98
Retensi N
6&=i)
0,36
990
B 1 :Manse hrbuh kehau 309.44 kg B2 : Ms.aa tub& kerb- 350.94 kg B3 : Mrusa tub& k d a u 393.94 kg LO : M a u yang ti& dilatih L1:K d a u y ~ n gdilatih selmm 5 menithari L2 : Kerbau yang dilatih s e l m I0 menitlhuri L3 : K d a u ywg dilatih selsma 15 menitlhari Nilai dengw huruf sams p d a k o l m ymg sama adalah berbeda tidak nyatii @=OQ05). SEM : Stanuizrd Error qfthe TmahnentMeans.
Neraca Energi. Energi pakan yang dikonsumsi kerbau d 393,94 kg sebanyak
q massa tubuh .dsra
93,52 - 12254 M J h i (F'
309,44
-
meningkahrya lama wsktu
latihan dari 0 - 15 menitmati juga meningkafkan konsumsi energi pakan antara 95,79
-
119,20 MJhari (Tabel 12). Peningkabn lama wddu latihsn berpeqgaoh nyah
(Pc0,OS) te&adap pema&ah
energi pakan menjadi energi metabolis, kehiiangan
energi melalui feaes, urin dm metam Pem;mfasLan e n d pakanmenjadi energi metabolis ksrena mama tubuh sekitar 34,58 - 46,13 MJ/lImi daa lcerena I m m waktu
latihan sekitar 3&&
44,64 MJ/lImi (Tabel 13). Meningketnyp meeoa tubuh
dan
lama waktu latihan juga berpeagsruh tehdap retensi energi dan produksi panas. Kurva energi metabolis, prohksi panas d m retensi energi disajilcan pada Gsolbar 30. Produksi pcmas dengan pendekatan percobaau palcan dan -iai
tub&
memberi hasil, bahwa produksi panas lmfuk hidup pokok (PPm)pada kerbau j&aa sekitar 0,36
w0,"
dan produksi pmas waldu istkahat PPi sekitar 0,39
Hubungan anbraproduksi panas d e w latihm daa massa tub& reteoei energi dengan energi metabolis
dsn l ~ m a ~ a k tlatihan u serta kebutuhao emgi metabolis
dengm~lama wakb latihan dat~massa tub& sebagai beriEad :
PP : produksi pmas (MJmari) L : lamawaktu latihan (menitmari) W :massa bubuh (kg)
RE : retensi energi ( M J k i ) ME : energi metabolis ( M J M ) L : lama waktu latihan (menithi)
Tabel 12. Energi Pakan Energi Feses, Energi Urin dao Energi Metan pada K d a u Makepng d e n p MassaTubuh dan Lama Waktu Latihan y m g Berbeda Energi pakan
Perlakuan
Energi feses
Energi win
Energi metan
(MJM)
(MJmari)
(hdlfi)
(MJ*)
1) Bl : Maswa tubuh kerbau 309,44 kg B2 : Msssa tubuh kerbau 350.94 k g
B3 : Massa tub& kerbau 393.94 kg 2) LO : Kerbau yang ti& dilatih L1 : Kdauyang dilatih selarna 5 menithri LZ : K d a u yang dilatih selama 10 rnenit/hari W : ICerbauya& dilatih selama 15 menit/hari 3) Nilai dengm humf sama pada kolom ywg sums adalah berbedatidek nyata @0,05). 4) SEM :Standard Error ofthe TreabnonLddeans.
L2 :kcrbau dilatih se1on-m 10menit LO : kerbau tidak dilatih L1 : Icerbau dilatih nelama 5 menit L3 :kerbau dilatih selama 15 menit
Gambar 30. Energi Metabolis, Retensi Energi dm Produksi Panas pada Kerbau dengan Lama Waktu Latihan ysog Berbeda
ME : energi metaboiis (MJhmi) L : lama wakb Iatihan (menitihari) W : massa tubuh (kg)
Retensi energi pada kerbau yaw diberi latihan 15 menitmati amjadi negatif; berarti h e r energi yaag dikonnrmsi dari nnnput raja saja belum cukup, sebiqga perlu diberi pakan dari limbah pertrPoian yang lebih padat energi.
Tabel 13. Eoergi Tercerna @E). Energi Termetabolis (ME), Fhergi Ternimpan (RE) dau Produksi Panas (FT) pada Kerbau Makepung dengan Massa Tubuh dan Lama Waktu Latihan yaag Berbeda
Perf*
SEM
DE (MJmari)
0,82
ME (MJmsri)
RE (MJ/hari)
0,77
0,71
Bl : Mansatubuh ker6au309,M k g 8 2 :Marsa tubuh kerbmi 350,94 kg B3 :Ma9sa tubuh k&m 393.94 kg 2) M : Kerbnu yang ti& dilatih L1 : Kerbnu ysng dilutih selama 5 menit/hari LZ : Kerbnu yang dil& tihelama 10 menit/hari L3 : Kerbau yang dilatih nelma 15 menit/hsri 3) Nilai dengan h f sama pada kolom yang sama adalah berbeda ti& SEM : Standard Error of the Tmament ddoanr.
PP (MJ/hari)
1,Ol
1)
nyats @0,05).
Tabel 14. Retensi Lemak, Retensi Protein dan Retensi Energi pada kerbau Malcepung dengan Massa Tub& dan Lama Waktu L a t i h yang Berbeda
PerIb
SEM
R e h i lemak (kglh~i)
Retensi protein m i )
0,02
0,02
Retenei energi
Whi)
0,71
B 1 : Mass&tubuh k d a u 309,44kg B2 : Maasatubuh kerbau 350,94kg B3 : Massa tubuh kerbau 393,94kg 2) M : Kcrbau ywg tidak dilatih L1 :K d a u yang dilatih =lama 5 meniUhari LZ : Kerbau y m g dilatih melama 10menithari L3 : Kerbau yang dilatih selarna 15 menit/hari 3) Nilai d e w humf r m a pada b l o m ymg sema a d a h b&Q tidak nyata @0,05). 4) SEM : S&ncfard Error of the ~ ~ ~ a n s .
1)
Hubungan antara retensi lemak (RL) dan retensi protein dengan en+
metabolis dan lama waktu latihan adslah :
RL :retensi lemak @@atti) ME :energi metabolis (MJmari) L : lama waldu latihan (menivhari
RP :retensi protein &&mi) ME :energi metabolic (MJhari) L : lama waktu llntihan (meniuhari)
-0.02
Y 0
5 10 Lama x*du htlhan (menmxl]
15
Gambar 31. HubantaFa Retensi Lemak dan Retensi Protein dengan Lema WaMu Kerja ICoqodFi Tnbph Kerbau yang tidak dilatih meretensi l e d 0,09 kgmsri, sedangkan yaog
dilatih selama 5, 10 dan 15 menit/hari meretensi lemak berturut-turut 0,03; 0,02 dan
Tabel 15. Komposisi Tubuh pada Kerbau Makepung dengan MesnaTubuh dim Lama Waktu Latihan yimg Berbeda Sebetum dim Sesudah Latillan. Lemak (%)
Protein (?h)
Perlakuan
SEM
1)
Sebelum
Sesudah
1,02
1,03
B1 : Massa b b h kabau 309.44 kg
Sebelum
0.59
Sesudah
0,59
B2 : Masra tubuh kerbau 350,94kg B3 : Massa tubuh kerbnu 393.94 kg 2) M : Kerbau ymg tidak diletih L1 : Kerbnuyang dilatih s e l m 5 menit/hari L2 : K d a u yang dilatih selama 10 mCnit/hari L3 : Kerbau yang dilatih rrelama IS xnenit4m-i 3) Nilai dengan hum€saane pada k o l m yang sama adalah bcrbeda tidak nyata @-0,OS) 4) SEM :Standard Error of Ulp lkatmeNddo(u~s.
- 0,01 kg/bari. Hwil yang senyra terjadi pada reteusi prolein, hanya saja belum terjadi retensi protein yang negatif (P4,OS) (Tabel 14). Menunmnya retensi lemak dan protein ini disebabkan kedua materi tersebut digunaksm sebagai sumber energi uuhk latihaa Perombakao lemak terjadi lebih awal dibandingkan
+perombakan
protein. Hal ini kelihatau jelas kalan diamati melaui lanvapemnunm retemi lemak dan protein (-bar
31). Pengstnaan lemak sebagai sumber en@
temp-
diutamakan, sehingga sampai tejadi retenei lemak yang n e m sedengkan protein
mash mash
tetap dapat
lebih retensi
berlaqpmg. Kalau lama waWl tatihan
ditingkatkan lagimaka besar k e m u n g l a n m akan terjadi retensi protein yang negatif Meningkstnya pwgstmaan lemak sebagai sumber energi pada kerbau yang diberi l a t h menyebabkan meningkatnya air metabolik yaog dihasilkan, karena oksidasi lemak meoghasilkan air metabolik ynag lebih tinggi dibandiogksn dengan oksidaai karbohidrat. Meningkatnya oksidaai lemak d i d u k q oleh adanya peningkrdw volum urin (Tabel 10) dan meningkatnya onsidasi protein dimtlomg oleh meningkatnya
N win (Tabel 11). Pengkumn komposisi tub& secara in-viw dengan teknik pengulaarm volum jenis memberi bahwa hadungan lemak tubuh kerbau sebelum dilatih aatara 17.71 19,90 % dan sesudah latihan cendenmg hnun menjadi 17,SS - 19,66 (Tabel IS).
-
Hal
yang sama terjedi pula padaretensi protein pada kerbau gebeium dilatih antam 13,52 15,28 % dao sesudah dilatih hmpir sama 13,67 - 15,48 YO(Tabel 15). Komposisi lemak tubuh tidak d i p e n g d oleh lama waktu latihm (P;.O,OS), sedangkan komposisi latihan dipetlgsruhi oleh lama waktu latihan (P4,OS). Memmmya komposisi lemak
tubuh kerbau karena latihao disebabkan lebih banyalmya lemak dioksidari menjadi energi dibandingkan protein s e w terjadi penunman retensi lemak tub&
tej a d i retensi yang negatif (Gambar 3 1)
sampai