Anatomi Blok 1.2
THORACIC WALL Apertura thoracica superior dibatasi oleh: VT 1, pasangan costa 1 & kartilago costalis 1, tepi atas manubrium Apertura thoracica inferior dibatasi oleh: VT 12, pasangan costa 11 & 12, arcus costalis, sinchondrosis xiphosternalis Diafragma • pars sternalis, pars costalis, pars lumbalis • centrum tendineum Otot pernapasan • Otot utama inspirasi: 1. M. intercostalis externus 2. M. levator costae 3. M. serratus posterior superior 4. Mm. scaleni • Otot bantu inspirasi: 1. M. pectoralis major 2. M. pectoralis minor 3. M. latissimus dorsi 4. M. serratus anterior • Otot utama ekspirasi: 1. M. intercostalis internus 2. M. transversus thoracis 3. M. serratus posterior inferior 4. M. subcostalis • Otot bantu ekspirasi: 1. M. obliquus externus abdominis 2. M. obliquus internus abdominis 3. M. transversus abdominis 4. M. rectus abdominis VASKULARISASI & INERVASI DINDING THORAX pada sulcus costalis, dari paling superior VAN • V. intercostalis anterior/posterior • A. intercostalis anterior/posterior • N. intercostalis Mammae Terletak pada costae 2-6 Papilla mammae: SIC 4, linea midclavicula (pada male & prepubertal female)
MEDIASTINUM Merupakan bagian di antara paru kanan-kiri termasuk pleura mediastinalis. Dibagi menjadi mediastinum superior et inferior oleh bidang transversal yang melalui angulus sterni – tepi bawah VT 4. Mediastinum inferior terdiri dari mediastinum anterior, media, dan posterior. • Mediastinum superior: thymus, trachea, esophagus, N. vagus, V.cava superior, aorta • Mediastinum anterior: A. et V. mammaria interna, lig. sternopericardiale, dll • Mediastinum media: pericardium, jantung, V. cava superior, V. azygos, bifurcatio trachea, dll • Mediastinum posterior: aorta descendens, V. azygos, V. hemiazygos, N. vagus, esophagus, ductus thoracicus
------------------------------------------------------------
CARDIOVASCULAR SYSTEM COR • Apex cordis: ventriculus sinister (dorsal SIC 5, 7-9 cm dari bidang median) • Basis cordis: atrium sinistrum dan sedikit atrium dextrum (pada bagian dorsal, menghadap ke VT 6-9) • Ictus cordis, di SIC 5 linea midclavicula kiri • Sulcus coronarius/atrioventricularis memisahkan antara atrium & ventrikel, dilewati oleh sinus coronarius • Sulcus interatriale • Sulcus interventriculare • Permukaan jantung: Facies sternocostalis, facies diaphragmatica, facies pulmonalis dexter et sinister. • Skeleton cordis: annulus fibrosus, trigonum fibrosum dextrum et sinistrum, tendo infundibuli • Lapisan dinding jantung (dari superficial): epicardium, myocardium, endocardium. • Selubung jantung(dari profunda): epicardium, pericardium serosum, pericardium fibrosum.
•
•
Cavitas pericardii (ruangan diantara epicardium dan pericardium serosum): sinus obliquus pericardii, sinus transversus pericardii. Ligamentum arteriosum (Botalli), merupakan sisa dari ductus arteriosus yang menghubungkan A. pulmonalis sinister dengan arcus aorta.
Batas Jantung • Batas kanan: Dibentuk oleh atrium dextrum Tepi cranial costa 3 kanan, 2 cm linea sternalis kanan Tepi caudal costa 5 kanan • Batas kaudal: Dibentuk oleh ventriculus dexter & sebagian ventriculus sinister Tepi caudal costa 5 kanan – SIC 5 linea midclavicula kiri • Batas kiri: Dibentuk oleh ventriculus sinister & sebagian auricula sinistra SIC 5 kiri – SIC 2 kiri 3 cm linea sternalis • Batas superior: Dibentuk oleh auricula dextra & auricula sinistra ATRIUM DEXTRUM • Merupakan tempat bermuara: 1. Vena cava superior ostium venae cavae superiores 2. Vena cava inferior ostium venae cavae inferiores, valvula Eustachii (Valvula venae cavae inferiores) 3. Vena cordis minimae foramina venarum minimarum 4. Sinus coronarius valvula sinus coronarii (Thebesii) • Septum interatriale, fossa ovalis (sisa dari foramen ovale), limbus fossa ovalis. • Auricula dextra, Mm. pectinati • Crista terminalis , sulcus terminalis. • Nodus SA: terletak anterolateral pada muara vena cava superior, dekat dengan ujung superior crista terminalis Nodus AV: terletak di trigonum Koch. VENTRICULUS DEXTER • Ostium atrioventriculare dexter dibatasi oleh annulus fibrosus dan tertutup oleh valvula tricuspidalis (valva atrioventricularis dexter)
• • •
•
•
yang terdiri dari 3 cuspis: cuspis anterior, posterior, septalis. Corda tendinea, m.papillaris anterior, posterior, septalis. Conus arteriosus (infundibulum) Ostium trunci pulmonalis ditutupi oleh valva trunci pulmonalis yang terdiri dari: Valvula semilunaris pulmonalis anterior, dextra, sinistra Trabeculae carneae, yang paling besar disebut trabeculae septomarginalis (moderator band) berkas His kanan Septum interventriculare: pars membranacea septi (septum membranaceum ventriculorum), pars muscularis septi (septum muscculorum ventriculorum)
ATRIUM SINISTRUM • Bermuara Vv. Pulmonales dextra et sinistra • Auricula sinistra, Mm. pectinati VENTRICULUS SINISTER • Ostium atrioventricular sinister, dibatasi oleh annulus fibrosus & tertutup oleh valvula bicuspidalis (valva mitralis = valva atrioventricularis sinister) yang terdiri dari 2 cuspis: cuspis anterior et posterior. • Vestibulum aorticum • Ostium aorta ditutupi oleh valve aortae yang terdiri dari 3 valvula semilunaris aorta (dextra, sinistra, posterior) • Sinus aortae • Trabeculae carneae • Chorda tendinea, M. papillaris anterior et posterior • Septum interventriculare VASKULARISASI • Endocardium: difusi • Myocardium & epicardium: A. coronaria • Pericardium juga divaskularisasi oleh a. Pericardiophrenica (cabang a. mammaria interna) Cabang pertama aorta (pada aorta ascendens): • A. coronaria dextra - ramus descendens posterior (ramus interventricularis posterior) - ramus marginalis dexter - ramus nodi SA
•
• • • •
- ramus nodi AV A. coronaria sinistra - ramus descendens anterior (ramus interventricularis anterior) - ramus circumflexus - ramus marginalis sinister Vena cordis magna // R. descendens anterior – R. circumflexus bermuara ke sinus coronarius Vena cordis parva // A. coronaria dextra bermuara ke sinus coronarius Vena cordis media // R. descendens posterior bermuara ke vena cordis parva V. posterior ventriculi sinistri V. oblique atrii sinistri Keduanya juga bermuara ke sinus coronarius
INERVASI A. Inervasi intrinsik Sistem konduksi jantung 1. Nodus SA 2. Nodus AV 3. Fasciculus atrioventricularis/berkas his Crus dexter trabecula septomarginalis (moderator band) Crus sinister trabecula carneae ventrikel sinister 4. Serabut purkinje ke myocardium B. Inervasi ekstrinsik 1. N. vagus, cabangnya: - R. cardiacus superior - R. cardiacus inferior - R. cardiacus thoracalis 2. Ganglion cervicale superius, medius, inferius N. cardiacus superior, medius, inferior 3. Rr. mediastinales (Nn. cardiaci thoracici), cabang dari ganglion paravertebralis I-V Ketiganya bersama membentuk plexus cardiacus superficial et profundus Efek Saraf simpatis (Ganglion cervical dan rr. Mediastinales) - Nodus SA: Kronotropik positif (meningkatkan frekuensi detak jantung) - Myocardium: Inotropik positif (meningkatkan kekuatan kontraksi) - Berkas his: dromotropik positif (mempercepat hantaran impuls) - Vasodilatasi A. coronaria
Efek Saraf parasimpatis (N. vagus): - Nodus SA: Kronotropik negative (menurunkan frekuensi denyut jantung) - Myocardium: Inotropik negatif (memperlemah kontraksi) - Berkas his: dromotropik negatif (memperlambat hantaran impuls) - Vasokonstriksi A. coronaria Baroreseptor, terdapat di: 1. Endocardium atrium dextrum & dinding vena cavae, mendeteksi penurunan tekanan darah inhibisi aktivitas parasimpatis 2. Tunica adventitia arcus aorta, mendeteksi peningkatan tekanan darah stimulasi aktivitas parasimpatis Chemoreseptor, terdapat di glomus aorticum yang terletak di dalam jaringan ikat antara arcus aorta dan a.pulmonalis. dirangsang oleh peningkatan kadar Co2 dan asam laktat dalam darah inhibisi aktivitas simpatis sehingga pengaruh simpatis lebih dominan peningkatan frekuensi detak jantung. PROYEKSI KATUP & BUNYI JANTUNG - Bunyi jantung I: penutupan katup atrioventricularis - Bunyi jantung II: penutupan katup semilunaris • Valvula tricuspidalis Setinggi SIC 4-5 linea mediana Bunyi SIC 5 lateral linea sternalis kiri • Valvula bicuspidalis/mitral Setinggi kartilago costa 4 Bunyi: Ictus cordis (SIC 5 linea midclavicularis sinistra) • Valvula semilunaris aorta Setinggi SIC 3 linea sternalis Bunyi SIC 2 lateral linea sternalis dextra • Valvula semilunaris pulmonalis Setinggi kartilago costa 3 sinistra Bunyi SIC 2 lateral linea sternalis sinistra Kelainan Klinis pada Jantung: • ASD (Atrial Septal Defect): lubang pada septum interatriale , misalnya foramen ovale yang tidak menutup.
• VSD (Ventricula Septal Defect): lubang pada septum interventriculare. • PDA (Patent Ductus Arteriosus): ductus arteriosus yang tidak menutup. • Coarctasio aortae: penyempitan lumen (stenosis) dari aorta, paling banyak terjadi di dekat ligamentum arteriosum. • TOF (Tetralogy of Fallot): kelainan kongenital yang terdiri dari: stenosis pulmonalis, dextroposisi aorta, defek subaortal (VSD), hipertrofi ventrikel dexter. • Cor Tamponade: darah/ cairan mengisi cavum pericardii • Angina pectoris • AMI (Acute Myocard Infarc)
a. A. pharyngea ascendens b. A. occipitalis c. A. auricularis posterior d. A. thyroidea superior e. A. lingualis f. A. facialis g. A. maxillaries h. A. temporalis superficialis 2. A. carotis interna a. A. ophtalmica, melalui canalis opticus bersama N. opticus b. A. cerebri anterior c. A. cerebri media A. cerebri anterior, media, & posterior akan membentuk circulus arteriosus Willisi
------------------------------------------------------------BLOOD VESSEL
Aorta thoracalis Mulai dari sisi kiri vertebrae setinggi batas inferior VT 4, kemudian menembus diafragma setinggi batas inferior VT 12 melalui hiatus aorticus dan berlanjut sebagai aorta abdominalis. 1. Bidang midline anterior, unpaired visceral • A. esophagealis 2. Bidang lateral, paired visceral • A. bronchialis 3. Bidang posterolateral, paired parietal • A. intercostalis posterior
Sirkulasi sistemik: Ventriculus sinister aorta seluruh tubuh V. cava superior et inferior atrium dextrum Sirkulasi pulmonal: Ventriculus dexter truncus pulmonalis A. pulmonalis paru V. pulmonalis atrium sinistrum Sirkulasi portal: V. porta hepatis hepar venula hepatica vena cava inferior Aorta terdiri dari 3 bagian: 1. Aorta ascendens a. A. coronaria dextra b. A. coronaria sinistra 2. Arcus aorta a. Truncus brachiocephalicus 1) A. carotis communis dextra 2) A. subclavia dextra b. A. carotis communis sinistra c. A. subclavia sinistra A. subclavia dextra/sinistra A.axillaris A. brachialis bercabang menjadi a. radialis dan A. ulnaris. 3. Aorta decendens a. Aorta thoracalis b. Aorta abdominalis A. carotis communis 1. A. carotis eksterna
Aorta abdominalis Sekitar 13 cm, setinggi VT 12 – VL 4. 1. Bidang midline anterior, tractus digestivus a. Truncus coeliacus — VT 12 b. A. mesenterica superior — VL 1 c. A. mesenterica inferior — VL 3 2. Bidang lateral, organ endokrin & urogenital a. A. suprarenalis — VL 1 b. A. renalis — VL 1 c. A. gonadalis — VL 2 ♂ A. testicularis ♀ A. ovarica 3. Bidang posterolateral, diafragma & dinding abdomen posterior a. A. subcostalis — VL 2 b. A. phrenica inferior — VT 12 c. A. lumbalis — VL 1-4 Aorta abdominalis bercabang menjadi A. iliaca communis dextra et sinistra pada bifurcatio aorta. A. iliaca communis
1. A. iliaca interna ke organ dalam pelvis dan genitalia. 2. A. iliaca eksterna berlanjut menjadi a. femoralis a.poplitea bercabang menjadi a.tibialis anterior dan a.tibialis posterior. Vena profunda berjalan bersama arteri sehingga tidak terlihat di kulit Vena superficial subcutis: warna biru pada kulit Vena profunda Penamaan vena profunda pada umumnya hampir sama dengan arteri, namun terdapat beberapa perbedaan: 1. Vena cava inferior Persatuan vena iliaca communis dextra et sinistra. 2. Vena jugularis interna V. jugularis interna + V. subclavia V. brachiocephalica 3. V. brachiocephalica (anonyma) dextra et sinistra vena cava superior 4. V. lumbalis dextra V. azygos V. cava superior V. lumbalis sinistra V. hemiazygos V. azygos V. cava superior V. hemiazygos accesoria V. azygos V. cava superior 5. Sirkulasi portal: V. mesenterica inferior V. lienalis + V. mesenterica superior V. porta hepatica … V. hepatica V. cava inferior 6. V. renalis dextra V. renalis sinistra V. gonadalis dextra vena cava superior V. gonadalis sinistra V. renalis sinistra Vena superfisialis • Extremitas superior V. cephalica V. axillaris V. mediana cubiti V. basilica V. basilica V. brachialis V. axillaris V. subclavia • Extremitas inferior V. saphena magna V. femoralis V. saphena parva V. popliteav. femoralis v. illiaca eksterna Sirkulasi fetal Satu V. umbilicalis dan dua A. umbilicalis.
Placenta V. umbilicalis ductus venosus vena cava inferior atrium dextrum 1. Ventriculus dexter truncus pulmonalis a. A. pulmonalis pulmo V. pulmonalis atrium sinistrum b. Ductus arteriosus langsung ke aorta 2. Foramen ovale atrium sinistrum atrium sinistrum ventriculus sinister aorta A. iliaca communis A. iliaca interna A. umbilicalis Struktur yang remnant: Ductus arteriosus ligamentum arteriosum Foramen ovale fossa ovalis Ductus venosus ligamentum venosum Vena umbilicalis ligamentum teres hepatis A. umbilicalis ligamentum umbilicalis medialis -------------------------------------------------------------
UPPER RESPIRATORY TRACT NASUS • Radix, dorsum, apex nasi • Nares = nostril = apertura nasalis anterior • Skeleton nasi: - Pars osseosa: Os. nasale, Proc. frontalis maxillaries, Proc. nasalis os. frontalis. - Pars cartilaginosa: cartilago nasi laterals, cartilago alaris major, cartilago septi nasi CAVUM NASI • Cavum nasi dibagi menjadi: - Vestibulum nasi, dilapisi oleh epitel squamous kompleks. - Cavum nasi propria, dilapisi oleh mucosa, terdiri dari: Regio respiratoria (2/3 inferior) pseudocolumnar bersilia Region olfactoria (1/3 superior) neuroepithelium • Limen nasi: batas vestibulum nasi & regio respiratoria • Septum nasi, dibentuk oleh: - lamina perpendicularis os. ethmoidalis - os. vomer - cartilago septi nasi - cartilago alaris major crus mediale • Choncae nasalis inferior, media, superior, suprema
•
•
• • •
Meatus nasi inferior, medius, superior, recessus sphenoethmoidalis Yang bermuara ke situ: - Meatus nasi inferior: ductus nasolacrimalis - Meatus nasi media: sinus frontalis, sinus maxillaries, cellulae ethmoidalis anterior et media - Meatus nasi superior: cellulae ethmoidalis posterior - Rec. sphenoethmoidalis: sinus sphenoidalis Pada meatus nasi media terdapat: Infundibulum ethmoidalis, Hiatus semilunaris (lubang, a curved cleft), Bulla ethmoidalis (tonjolan, a rounded elevation) yang disebabkan oleh cellulae ethmoidal media Atrium nasi media (di depan concha media) terdapat carina nasi (reseptor bersin) Agger nasi: tonjolan di atas atrium nasi media Choana (apertura nasalis posterior): batas cavum nasi – nasopharynx
Vaskularisasi cavum nasi: 1. A. ethmoidalis anterior 2. A. ethmoidalis posterior Keduanya merupakan cabang A. ophtalmica yang mensuplai bagian lateral dan septum A. nasalis anterior 3. A. sphenopalatina (cabang A. maxillaris) A. nasalis posterior lateralis & A. nasalis posterior septi (masuk melalui canalis incisivus dan beranatomosis dengan a. palatina mayor. 4. A. palatina major (cabang A. maxillaries) Mencapai septum melalui canalis incisiva 5. R. septalis A. labialis superior (cabang A. facialis) • Plexus Kiesselbach, anyaman pembuluh darah di septum nasi bagian anterior yang dibentuk oleh 5 vasa di atas • Epistaksis anterior, sering pada anak karena dinding vasa darahnya masih rapuh terutama pada plexus Kiesselbach darah cuma netes & bisa berhenti spontan • Epistaksis posterior, sering pada orang tua dengan riwayat hipertensi darah ngocor Tx: tampon Belloq (tampon posterior) • Vasa lymphatica dari bagian frontal cavum nasi bermuara ke lnn. submandibulares, sedangkan dari bagian oksipital cavum nasi bermuara ke lnn. cervicalis profundi
Inervasi cavum nasi : • Mucosa nasi dibagi oleh garis obliqua melalui spina nasalis anterior & rec. sphenoethmoidalis: • Pars posteroinferior dari N. maxillaris (V2) Septum nasi: N. nasopalatina Dinding lateral: N. palatina major • Pars anterosuperior dari N. V1 N. ethmoidalis anterior et posterior • Regio olfactoria: fila olfactoria (N.I) • Glandula nasales: Parasimpatis ganglion sphenopalatinum Simpatis plexus caroticus internus (ganglion cervical superius) SINUS PARANASALES • Ada 4 pasang: 1. Sinus frontalis 2. Sinus ethmoidalis cellulae ethmoidalis anteriores, media, posteriores. 3. Sinus sphenoidalis 4. Sinus maxillaries (antrum highmori) • Inervasi: Sinus frontalis: n.supraorbitalis Sinus ethmoidalis et sphenoidalis: n ethmoidalis posterior dan rr.orbitalis ganglii palatini. Sinus maxillaris: plexus dentalis superior • Vasa lymphatica keempat sinus bermuara ke lnn. cervicalis profundi PHARYNX • Otot sirkular eksterna M. constrictor pharyngeus (superior, media, inferior), berorigo di raphe pharyngei • Otot longitudinal interna: M. palatopharyngeus M. stylopharyngeus M. salphingopharyngeus • Semua otot pharynx & palatum molle diinervasi oleh N. vagus kecuali M. stylopharyngeus (CN IX) dan M. tensor veli palatini (CN V3). • Cincin Walldeyer: tonsilla pharyngea, tonsilla tuba, tonsilla palatine, tonsilla lingualis • Vaskularisasi: A. palatine ascendens, A. pharyngea ascendens, rr. pharyngei A. thyroidea inferior
NASOPHARYNX • Skeletopi: Basis cranii – VC 2 • Tonsilla pharyngea, bila membesar disebut adenoid • Ostium pharyngeum tuba auditivae • Torus tubarius: tonjolan di atas ostium, disebabkan oleh cartilago tuba auditiva • Torus levatorius (levator cushion): tonjolan di bawah ostium, disebabkan oleh M. levator velli palatini • Plica salpingopalatina (lanjutan torus ke depan) • Plica salpingopharyngea (lanjutan torus ke belakang – bawah) yang disebabkan oleh M. salpingopharyngeus. Fungsi: membuka ostium pharyngeum tuba auditiva saat menelan • Recessus pharyngeus: dorsal torus tubarius, terdapat tonsilla tubae • Isthmus pharyngeus: batas nasopharynx – oropharynx, disempitkan oleh kerja M. sphincter palatopharyngeus • Vasa lymphatica bermuara ke lnn. cervicalis profundi OROPHARYNX • Skeletopi: VC 2 – VC 3 • Arcus palatoglossus (disebabkan oleh M. palatoglossus) • Arcus palatopharyngeus (disebabkan oleh M. palatopharyngeus) • Fossa tonsillaris: daerah di antara kedua arcus, terdapat tonsilla palatina • Tonsilla lingualis (dorsum linguae 1/3 posterior) • Plica glossoepiglottica mediana et lateralis • Vallecula glossoepiglottica (di antara kedua plica) reseptor muntah (N. vagus) • Isthmus faucium: batas oropharynx – cavitas oris propria, dibentuk oleh palatum molle (atas), arcus palatoglossus (lateral), dorsum linguae (bawah)
-------------------------------------------------------------LOWER RESPIRATORY TRACT LARYNX • Skeletopi: VC 3 – VC 6 (cartilago cricoidea) • Aditus laryngis (pintu masuk larynx), dibentuk oleh: tepi cranial epiglottis, plica aryepiglottica, incisura interarytenoidea
•
•
•
•
Plica vestibularis (kranial) Plica vocalis (kaudal), terbagi atas pars intermembranacea (anterior) dan pars cartilaginea (posterior) Rima vestibuli (celah di antara kedua plica vestibularis) Rima glottidis (celah di antara kedua plica vocalis) Cavum laryngis dibagi menjadi 3 ruangan: Vestibulum laryngis (aditus laryngis – plica vestibularis) Ventriculus laryngis (plica vestibularis – plica vocalis) Cavum infraglottidis (kaudal plica vocalis) Skeleton larynx: 3 tunggal cartilago thyroidea, cartilago cricoidea, cartilago epiglottica 3 sepasang cartilago arytenoidea, cartilago corniculata, cartilago cuneiforme
Otot intrinsik larynx • Aditus laryngis Buka : M. thyroepiglotticus (TE) : M. aryepiglotticus (AE) Tutup M. arytenoideus oblique (AO) • Rima glottidis/plica vocalis Buka/abduksi : M. cricoarytenoideus posterior (CAP) Tutup/adduksi : M, cricoarytenoideus lateralis (CAL) • Plica vocalis Tegang : M. cricothyroideus (CT) Kendor : M. thyroarytenoideus, M. vocalis (TA, V) Otot ekstrinsik larynx Elevator: M. thyrohyoideus, M. stylohyoideus, M. mylohyoideus, M. digastricus, M. stylopharyngeus, M. palatopharyngeus Depressor: M. omohyoideus, M. sternohyoideus, M. sternothyroideus Inervasi: • Otot ekstrinsik - Otot suprahyoideus: M. digastricus R. digastricus N. VII M. stylohyoideus R. stylohyoideus N. VII M. mylohyoideus R. mylohyoideus M. geniohyoideus N. XII - Otot infrahyoideus:
M. sternothyroideus R. decendens N. XII M. sternohyoideus R. decendens N. XII M. omohyoideus R. decendens N. XII M. thyrohyoideus arcus N. XII • Otot intrinsik: Semua otot intrinsic larynx diinervasi oleh N. laryngeus reccurens, kecuali M. cricothyroideus oleh N. laryngeus superior ramus externus Inervasi sensoris (mukosa): - Di atas plica vocalis: N. laryngeus superior ramus internus/N. laryngeus internus - Di bawah plica vocalis: N. laryngeus inferior/N. laryngeus reccurens • Vaskularisasi - Di atas plica vocalis: a. laryngea superior (cabang a. thyroidea superior) - Di bawah plica vocalis: a. laryngea inferior (cabang a. thyroidea inferior) • Prominentia laryngis (Adam’s apple) • Vasa lymphaticanya bermuara ke lnn. cervicalis profundi • Paralisis N. laryngeus recurrens aphoni yang dapat disebabkan oleh pembesaran gld. thyroid, aneurysma aorta, PDA • Setelah dipercabangkan oleh N. vagus, N. laryngeus recurrens dextra akan melengkugi A. subclavia dextra, sedangkan N. laryngeus recurrens sinister akan melengkungi arcus aortae untuk kemudian membalik ke atas menuju larynx. TRACHEA • Skeletopi: VC 6 – VT 4/5 • Cartilago trachealis: 16 – 20 buah cartilago hyalin • M. trachealis • Bifurcatio trachea setinggi VT 4/5, VT 6 selama inspirasi dalam. Terdapat reseptor carina (reseptor batuk) • Vaskularisasi: Rr. trachealis A. thyroidea inferior • Inervasi: Rr. trachealis N. laryngeus recurrent • Limfonodi di kanan-kiri bifurcatio: lnn. tracheobronchiales • Limfonodi di sepanjang kanan-kiri trachea: lnn. tracheales • Tracheotomy: membuat lubang pada dinding anterior trachea.
BRONCHUS • Bronchus primarius (principalis) dexter lebih lebar, lebih pendek, dan lebih vertical daripada bronchus principalis sinister • Bronchus primarius dexter masuk ke hilus pulmonis setinggi VT 5 Bronchus primarius sinister masuk ke hilus pulmonis setinggi VT 6 • Bronchus primarius dexter bercabang menjadi 3 bronchus secundus (lobaris): 1 bronchus eparteriales (bronchus lobaris superior dextra) 2 bronchus hyparteriales (bronchus lobaris medius et inferior dexter) • Bronchus primarius sinister bercabang menjadi 2 bronchus hyparteriales (bronchus lobaris superior et inferior sinister) • Bronchus primarius bronchus secundus (lobaris) bronchus tertius (segmentalis) bronchiolus conductorius bronchiolus terminalis bronchiolus respiratorius ductus alveolaris sacculus alveolus PULMO • Apex, basis pulmo • Margo anterior, posterior, & inferior • Facies costalis, diafragmatica, mediastinales • Pleura visceral – plexus pulmonalis Pleura parietal: - pleura costalis – N. intercostalis - pleura diafragmatica – N. phrenicus & N. intercostalis - pleura mediastinales – N. phrenicus - pleura cervicalis/cupula pleura • Cavitas pleura: celah di antara pleura parietal & visceral • Recessus costophrenicus/ costodiaphragmatica: peralihan pleura costalis menjadi pleura diafragmatica • Pulmo dextra: fissura horizontalis (sepanjang costa 4) dan fissura obliqua Pulmo sinistra: fissura obliqua • Hilus pulmonalis • Radix pulmo: A. pulmonalis, V. pulmonalis, & bronchus primer • Facies mediastinales Pulmo dexter: Impressio cardiaca Sulcus vena cava superior Sulcus vena azygos
•
• • •
•
•
Sulcus esophagei Facies mediastinales Pulmo sinister: Impressio cardiaca Sulcus aorta ascendens Sulcus arcus aorta Sulcus aorta ascendens Sulcus arteri subclavia sinistra Lingula pulmonalis: bagian anterior sinistra yang tipis Ligamentum pulmonale: bawah hilus (tempat pelipatan pleura) Vaskularisasi a.bronchialis, cabang aorta thoracalis untuk suplai paru a.pulmonalis untuk pertukaran udara Limfonodi Di dalam paru: lnn. pulmonales Di hilus: lnn. bronchopulmonales Di sekitar bifurcatio trachea: lnn. tracheobronchiales superior et inferior Kanan-kiri trachea: lnn. paratracheales Inervasi Simpatis: Ganglion paravertebralis truncus simpaticus Efek: - Bronchodilatasi - Menghambat sekresi mucus - Vasokonstriksi pembuluh pulmonal Parasimpatis : N. vagus, dalam plexus pulmonalis Efek: - Bronchokonstriksi - Memacu sekresi mucus - Vasodilatasi pembuluh pulmonal