The Relationship Between Symptoms and Level Of Cervical Plain Two-View In Patient with Cervical syndrome Rahmi Faridah Azzahro1 , Ana Majdawati2 Student of Faculty of Medicine and Health Sciences Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2 Section of Radiology Faculty of Medicine and Health Sciences Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 1
ABSTRACT
Neck pain also known as cervical pain , or cervical syndrome is a common complaint encountered in clinical practice . Percentage incidence of this syndrome Cervical 36 % of complaints of pain in the spine , which is the second highest incidence after complaints of low back pain. Abnormalities in the cervical divided into four categories based on the location of the major symptoms , namely Local Cercical Syndrome , cervico - Brachio Syndrome , cervico - Cephalic Syndrome , and cervico Medullary Syndrome . Each category has a different etiology depending on the patterns and behaviors associated with the symptoms . Examination of the cervical plain two positions AP lateral became the first diagnostic test that is often performed in patients with neck pain . This type of research is descriptive analytic methods with cross sectional approach using medical records of patients with clinical manifestations of cervical syndrome as much as 78 samples that meet the criteria for inclusion and exclusion . This study was conducted in July 2013 - November 2013 to collect the medical records of patients and their clinical manifestations of cervical syndrome, results of cervical plain radiography two-view (AP, lateral). After that is done grouping of clinical symptoms ( cervicocephalic , cevicobrachial , localcervical ) and the level of cervical lesion plain two-view ( mild , moderate , severe ) . Furthermore, the data is processed using SPSS 17.0 by Chi - Square test . The results of the study found that is no significant association between clinical symptoms of cervical syndrome and the level of cervical lesion plain two-view with significant values ( p ) is 0.262 Keywords : cervical syndrome , symptoms , plain
2
Hubungan Gejala Klinis Dan Derajat Lesi Foto Polos Servikal Dua Posisi Pada Penderita Klinis Cervical syndrome Rahmi Faridah Azzahro1 , Ana Majdawati2 Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2 Departemen Radiologi Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 1
INTISARI
Nyeri leher atau dikenal juga sebagai nyeri servikal, nyeri tengkuk atau Cervical syndrome merupakan keluhan yang sering dijumpai di praktik klinik. Presentase kejadian Cervical syndrome ini 36% dari keluhan nyeri di daerah vertebra, yang kejadiannya terbanyak nomor dua setelah keluhan nyeri pinggang atau low back pain. Kelainan pada servikal dibedakan menjadi empat kategori berdasarkan lokasi gejala utama, yaitu Local Cercical Syndrom, Cervico-Brachio Syndrom, Cervico-Cephalic Syndrom, dan CervicoMedullary Syndrom. Setiap kategori memiliki etiologi berbeda-beda tergantung dari pola dan perilaku yang berhubungan dengan gejala. Pemeriksaan foto polos servikal dua posisi menjadi tes diagnostik pertama yang sering dilakukan pada pasien dengan keluhan nyeri leher. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan data rekam medis pasien dengan manifestasi klinik cervical syndrome sebanyak 78 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eklusi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 – November 2013 dengan mengumpulkan rekam medis pasien manifestasi klinik cervical syndrome beserta hasil foto polos cervical dua posisi. Setelah itu dilakukan pengelompokan gejala klinis (cervicocephalic, cevicobrachial, localcervical) dan derajat lesi foto polos servikal dua posisi (ringan, sedang, berat). Selanjutnya data tersebut diolah menggunakan SPSS 17.0 dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara gejala klinis cervical syndrome dan derajat lesi foto polos servikal dua posisi dengan nilai signifikan (p) adalah 0,262 Kata Kunci : cervical syndrome, gejala, foto polos
3
Pendahuluan Nyeri leher atau dikenal
utama,
yaitu
Local
Cercical
juga sebagai nyeri servikal, nyeri
Syndrom, Cervico-Brachio Syndrom,
tengkuk atau Cervical syndrome
Cervico-Cephalic
merupakan
sering
Cervico-Medullary Syndrom. Setiap
dijumpai di praktik klinik. Presentase
kategori memiliki etiologi berbeda-
kejadian Cervical syndrome ini 36%
beda
dari keluhan nyeri di daerah vertebra,
perilaku yang berhubungan dengan
yang kejadiannya terbanyak nomor
gejala.3
keluhan
yang
tergantung
dua setelah keluhan nyeri pinggang atau
low
back
pain.
Cervical
Syndrom,
dari
Pemeriksaan diagnostik
pertama
adanya
dilakukan
pada
patologis
pada
foto
dan
polos
servikal dua posisi menjadi tes
syndrome ini dapat sebagai akibat proses
pola
dan
yang
pasien
sering dengan
jaringan lunak, namun lebih sering
keluhan nyeri leher. Foto polos
akibat kondisi yang berhubungan
servikal
dengan vertebra servikal. Sumber
mendeteksi
nyeri
subluksasi
leher
yang
berhubungan
sangat
penting
adanya pada
untuk
fraktur
pasien
dan
dengan
dengan vertebra servikal antara lain
trauma leher. Namun sebagai alat
servikal spondylosis, radikulopathy
skrining awal pada kasus nyeri
atau kompresi pada radiks saraf,
servikal
myelopathy
pada
traumatik
masih
kontroversial.
Beberapa
studi
medulla spinalis servikal, cedera,
menunjukkan
bahwa
iritasi
paraspinal.
servikal seperti spondilosis seringkali
Nyeri servikal dapat disebabkan oleh
ditemukan pada pasien tanpa keluhan
beberapa hal seperti: proses infeksi,
maupun usia tua . Heller dkk,
perubahan
menganjurkan
tumor
atau
pada
otot-otot
degeneratif,
dan
Kelainan
kompresi
kelainan
pada
trauma, sistemik.1,2
servikal
empat
kategori berdasarkan lokasi gejala
non
pemeriksaan dilakukan
kelainan
sebaiknya foto
hanya
polos pada
servikal kasus
kecurigaan klinik adanya keganasan,
4
infeksi,
paska
kemungkinan bedah.
trauma, adanya
menggunakan
Metode
yang
digunakan adalah deskriptif analitik
foto
polos,
dengan pendekatan cross sectional
penunjang
dengan
yang dilakukan di Rumah Sakit Panti
CT
Scan,
MRI,
Rapih Yogyakarta selama 5 bulan.
Elektromielografi (EMG) juga dapat membantu
penelitian
tindakan
Selain
pemeriksaan
dan
menegakkan
diagnosis
1,4
Metode
yang
digunakan
dalam penelitian ini, yaitu dengan menggunakan data rekam medis
cervical syndrome.
Gambaran radiologis Foto
pasien dengan manifestasi klinik
servikal yang dapat terjadi pada
cervical
Cervical syndrome antara lain adalah
sampel dengan kriteria Inklusi; data
pembentukan osteofit, penyempitan
rekam medis meliputi gejala klinis
rongga sendi, badan yang longgar,
cervical syndrome dan ekspertise
kista
foto
subchondral
dan
sklerosis,
listhesis dan fraktur atau kompressi korpus
vertebra
servikal.1,4
sebanyak
syndrome
polos
sedangan
servikal kriteria
63
dua
posisi,
eklusi
adalah
Dari
pasien yang memiliki manifestasi
keterangan di atas dapat dilihat
klinik cervical syndrome karena
bahwa insidensi Cervical syndrome
riwayat trauma.
ini cukup banyak disertai dengan
Variabel
penelitian
ini
keluhan klinis yang beraneka ragam
meliputi variabel bebas dan variabel
oleh karena itu penulis tergerak
tergantung. Variabel bebas dalam
untuk melakukan penelitian seberapa
penelitian ini adalah gejala klinis
jauh hubungan antara gejala klinis
cervical
berdasarkan lokasi (local cervical
lokasi
syndrome,
cervicobrachial
cervicobrachial, dan localcervical)
cervicocephalic
sedangkan
syndrome,
dan
syndrome yaitu,
berdasarkan
cervicocephalic,
variabel
tergantung
syndrome) dan derajat lesi foto polos
berupa derajat lesi foto polos servikal
servikal dua posisi pada penderita
dua posisi yang meliputi (ringan,
cervical syndrome.
sedang dan berat)
Bahan dan cara
Cervicocephalic Syndrome yaitu apabila memenuhi gejala nyeri
5
kepala atau pusing dan
disertai
minimal satu dari gejala berikut;
osteofit,
penyempitan
diskus
intervertebralis dan atau listhesis.
nyeri leher, pendengaran terganggu,
Data gejala klinis (local
penglihatan terganggu, kelainan cara
cervical,
berjalan, paralisis dan sulit menelan.
cervicocephalic) dan data lesi pada
Cervicobrachial memenuhi
yaitu
syndrome
gejala
nyeri
foto
polos
cervicobrachial, servikal
dua
posisi
lengan
(ringan, sedang dan berat) dianalisis
dengan proksimal atau distal radiasi,
statistik menggunakan SPSS for
disertai minimal satu; movement
windows dengan uji Chi-Square.
induced, moderate distress, faktor psikososial, tidur terganggu, dan nyeri
leher.
cervical
Sedangkan
syndrome,
Hasil
Local
Dari 78 sampel didapatkan dari
minimal
data rekam medis RS Panti Rapih,
memenuhi gejala nyeri leher dan salah satu gejala dari movement induced, moderate distress, faktor psikososial, dan tidur terganggu.
Yogyakarta untuk semua kasus cervical syndrome yang memiliki hasil foto polos servikal dua posisi adalah pria 34 orang atau 43,6% dari total sampel yang
Derajat
lesi
foto
polos
servikal dua posisi mencakup ringan, sedang dan berat. Ringan apabila
dikumpulkan. Jumlah penderita wanita cervical syndrome yang memiliki hasil
anterior,
foto polos servikal dua posisi adalah 44
kelengkungan vertebra melurus dan
orang atau 56,4% dari total sampel yang
atau kalsifikasi ligamentum nuchae
dikumpulkan.Diagram1.
ditemukan
osteofit
pada gambaran foto polos servikal dua posisi. Sedang yaitu ditemukan osteofit
posterior,
subchondrial
sclerotic, dan atau axial kompresi ringan. Sedangkan berat adalah jika ditemukan
gambaran
bridging
Diagram.1 Persentase pasien cervical syndrome berdasarkan jenis kelamin
6
pada 13 saampel atau 16,7% dari seeluruh sampel.
pria 44%
Perssentase
wan nita 56 6%
p pasien
cerrvical
syndrome berdasarkaan rentang usia, dari 78 pasien p didapatkan, pasien p cervical
syndrome
dengan
usia
Diagrram 3. Perseentase pasieen cervicaal syndromee berdasarkaan gejala kllinis
dibawah 60 tahunn sebanyakk 41 pasien ataau 52,6%, daan usia diattas 60
16.70%
tahun seebanyak 377 pasien atau 21.80%
57,4%. Diiagram 2. Diagram 2. Perseentase pasieen cervical syndrome s berdasarkan usia
53%
>60
61.50%
cerrvicobrachial cerrvicocephalic localcervical
57%
<60
Darii hasil foto ppolos servikaal dua Perhhitungan
y yang
didassarkan
pada gejalla klinis ceervical synddrome didapatkann
hasil
s sebagai
beerikut,
cervicocephhalic pada 48 sampel atau 61,5%
dari
selluruh
saampel,
cervicobrachial pada 17 sampel atau 21,8% darii seluruh sam mpel, localcerrvical
posisi didaapatkan 32 ppasien atau 41,0% 4 dari seluruuh total samppel dengan derajat d ringan, 299 pasien ataau 37,2% dengan d derajat seedang, dan 17 pasien atau 21,8% denngan derajat bberat.
Diaagram 4. Peersentase paasien cervvical syndroome berdasaarkan gejalaa klinis
7
Untuk pasien ceervical
lesi beratt. 21.80%
41.00%
ring
37.20% 3
syndrome
yang
gejala
disertai
seda
cervicobraachial adalahh 4 sampell atau
bera
5,1% denngan derajatt lesi ringaan, 9 sampel ataau 11,5% deengan derajaat lesi sedang, 4 sampel attau 5,1% dengan d
Daari
78
sam mpel
didappatkan
pasien cervvical syndrome disertai gejala g cervicalcepphalic 23 saampel atau 29,5% 2 dengan deerajat lesi riingan, 15 saampel atau 19,2% % dengan deerajat lesi seedang, 10 sampell atau 12,8% % dengan derajat d
derajat leesi berat. S Sedangkan untuk pasien cerrvical syndroome yang diisertai gejala loccalcervical aadalah 5 saampel atau 6,4% dengan derajat lesi ring gan, 5 sampel ataau 6,4% deengan derajaat lesi sedang, daan 3 sampel atau 3,8% dengan d derajat lesii berat.
Tabel 1. Berdasarkaan Gejala Klinis Cerviccal Cervicall syndrome D Dengan Derajat Lesi Fotoo Polos Serv vikal Dua Posisi Lesi Foto R Ringan S Sedang Berat J Jumlah
Ceervicocephallic 23 15 10 48
Foto F cervico obrachial 4 9 4 17
Daari hasil anaalisa data deengan uji Chi-S Square, diddapatkan untuk u k klinis
didapat seebesar 0,2622. Haasil tersebbut menunjjukan
synddrome
bahwa
dengan derajat lesi foto poloss dua
antara
cervvical
32 29 17 78
posisi, nilai n signiffikan (p) yang
mencari hubungan h b bermakna a antara gejala
Jumlah localcervicaal 5 5 3 13
t tidak gejala
terdapat
hubu ungan
kklinis
cerrvical
8
syndrome dengan foto polos servikal
dua posisi.
Diskusi Berdasarkan pada sampel
menggunakan uji Annova5. Baik
yang didapatkan dari data rekam
laki-laki
medis RS Panti Rapih Yogyakarta,
mempunyai
untuk kasus cervical syndrome sesuai
sama, walaupun perubahan tersebut
hasil
mungkin lebih berat pada laki-laki.6
diatas
menunjukan
bahwa
wanita memliki kemungkinan lebih
maupun
perempuan
frekuensi
terjadinya
Perhitungan
yang
tinggi menderita cervical syndrome
didasarkan pada gejala klinis cervical
walaupun tidak ada perbedaan yang
syndrome didapatkan hasil sebagai
signifikan antara pria dan wanita
berikut, menunjukan bahwa pasien
yang menderita cervical syndrome.
dengan
Hasil ini sesuai dengan prevalensi
memiliki prevalensi yang lebih tinggi
hasil laporan Mersija Kasumovic
dibandingkan dengan gejala lain,
(2013) yang menyatakan prevalensi
cervicobrachial dan local cervical.
wanita dan pria tidak berbeda secara
Cervicocephalic lebih sering mucul
signifikan dengan frekuensi rasio
dimana menghasilkan kedua gejala
1:1.77 .5
yaitu
gejala
nyeri
leher
cervicocephalic
dan
kepala
Hasil penelitian berdasarkan
(termasuk nyeri kepala, pusing, dan
usia menunjukan bahwa prevalensi
tinnitus). Gejala-gejala ini secara
umur diatas 60 tahun (lansia) dan
aktif dapat menyebabkan kelainan
umur dibawah 60 tahun tidak ada
sampai pada segmen servikal atas,
perbedaan yang signifikan antara
termasuk terbatasnya pergerakan dan
keduanya. Hal ini sesuai dengan hasil
ketidakstabilan.7
laporan
penelitian
Mersija
Kasumovic (2013) yang menyatakan tidak berbeda secara signifikan pada rata-rata
umur
pasien
dengan
Gambaran radiologis foto polos servikal dua posisi mungkin didapatkan
Pembentukkan
spur
9
(osteofit), yaitu tulang pada pada tepi
Cara kedua yaitu melakukan
corpus vertebra, penyempitan diskus
penggabungan sel, yaitu dengan
intervertebralis (DIV), kelengkungan
mengggabungkan kedua sel yang
vertebra, fraktur atau kompresi pada
memiliki nilai expected kurang dari
corpus
lima
vertebra,
listesis
corpus
(cervicobrachial
dan
vertebra, yaitu bergesernya corpus
localcervical).
vertebra bisa ke arah dorsal atau
dianalisisi kembali menggunakan uji
8,9,10
ventral.
Dalam penelitian ini
Pearson
Selanjutnya
Chi-Square,
hasilnya
peneliti mencari hubungan antara
didapatkan nilai signifikan (p) adalah
gejala
0,00 akan tetapi akan tetapi karena
klinis
dengan
cervical
derajat
lesi
syndrome foto
polos
nilai expected kurang dari lima ada
servikal dua posisi dengan metode
33,3% penelitian ini tidak layak diuji
penelitian
dengan Chi-Square.
menggunakan
observasional
analitik
dengan
pendekatan cross sectional.
menggunakan
Dari hasil analilisis data terhadap
63
cervical
penderita dengan
syndrome
menggunakan Square
sampel uji
dan
uji
Pearson
Chi-
Kolmogorov-
Smirnov, didapatkan nilai signifikan (p) sebesar 0,976. Pengambilan
kesimpulan
ditempuh dengan tiga cara, yang pertama ditempuh dengan uji ChiSquare dengan hasil nilai signifikan (p) adalah 0,801 akan tetapi karena nilai expected kurang dari lima ada 44,4% penelitian ini tidak layak diuji dengan Chi-Square.
Cara
terakhir uji
dengan
Kolmogorov-
Smirnov dengan hasil didapatkan nilai signifikan (p) sebesar 0,262. Untuk
melihat
tingkat
signifikansi (p) pada Chi-Square dan Kolmogorov-Smirnov membandingkan
antara
adalah nilai
signifikan (p) dengan koefisien α (0,05), dimana dikatakan bila nilai p > 0,05 maka Ho diterima atau tidak ada hubungan antar variabel yang diteliti. Pada penelitian ini data diambil dari rekam medis sehingga peneliti hanya mendapatkan data yang telah tertera dalam rekam medis karena rumah sakit tidak menyimpan
10
backup foto polos servikal dua posisi
Untuk penelitian selanjutnya
sehingga tidak dapat dibaca ulang.
sebaiknya dilakukan penelitian yang
Hal ini berdampak pada hasil analisis
lebih
data dengan bias yang tinggi pada
memperluas sampel, perketat kriteria
penelitian ini.
inklusi,
baik
lagi
dan
dengan
dilakukan
cara jenis
penelitian yang prospektif agar bisa dilakukan pembacaan foto polos cervical
Kesimpulan
dua
posisi
untuk
Kesimpulan pada penelitian
menghasilkan penelitian yang lebih
ini adalah tidak terdapat hubungan
valid. Selain itu disarankan membuat
yang bermakna antara gejala klinis
nilai Kappa untuk dokter spesialis
dan derajat lesi foto polos servikal
radiologi yang akan membaca foto
dua posisi pada pasien penderita
polos
cervical
dua
posisi.
Dan
karena
pada
sebaiknya dilakukan penelitian yang
didapatkan
nilai
lebih tinggi yaitu penelitian uji
signifikansi (p) dari uji Chi-square
diagnostik membandingkan dengan
sebesar 0,262 (p>0,05).
pemeriksaan gold standard yaitu
cervical penelitian
syndrome ini
pemeriksaan MRI untuk penegakkan diagnosis cervical syndrome.
Saran
Daftar Pustaka 1. Hudaya,
P.
(2009).
Patofisiologi Nyeri Servikal Sindrom. seminar 5 november 2009, Solo. 2. Turana, Y. (2005, Mei 7).
ument_detail&xid=96&ts=13 66892227&qs=health 3. Winkel D, A. G. (1996). Diagnosis and Treatment of the
Spine:
Nonoperative
Dipetik April 2013, 23, dari
Orthopaedic Medicine and
medikaholistik.com:
Manual
http://www.medikaholistik.co
Gaithersburg:
m/medika.html?xmodule=doc
Publishers, Inc.
Therapy. Aspen
11
4. Mizuno M, N. H. (2002).
9. Nadalo,
L.
A.
(2011).
Anterior decompression for
Medscape Reference. Dipetik
cervical
September
spondylosis
6,
2011,
dari
associated with an early form
http://www.emedicine.medsc
of cervical ossification of the
ape.com/article/344171-
posterior
longitudinal
overview
ligament. Neurosurg Focus
10. Connelly,
12 , Article 12. 5. Kasumovic, Cervical
Diagnosis M.
syndrome
Effectiveness
of
the
American Journal of Pain
Physical
Management , XV (4), 140-
Cervical Degenerative disk disease. In, : Kasser JR, Orthopedic knowledge update 5, 1st ed. American Academy of Orthopedic Surgeons , 593-691 Differential Local versus
(2001).
Diagnosis
cervical Cervical
of
syndrome Brachial
Syndrome. Pain Practice , 22. 8. Jackson, R. M. (2010). The Cervical syndrome. Clinical Orthopaedics
and
Related
Research , I (468), 17391745.
151.
Facet
Chronic
–
6. Bolman HH, E. S. (1996).
S.
of
(2005).
Cervical
Arh. , 415.
P.
J.
(2013).
Therapy Interventions. Med
7. Sizer,
C.
Pain.