THE EFFECTOF BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE AND BRAND LOYALTY TO WARDS THE BRAND EXTENSION IN THE INSTANT NOODLES CUP NOODLE POP IN PADANG Hendri Noviar1, Rika Desiyanti2, Yulihar Mukhtar2 1Departmentof Management, Faculty of Economics,University of Bung Hatta 2Lecturer Department of Management, Faculty of Economics, University of Bung Hatta E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRACT This study aimed to determine the effectof brand awareness, brand image and brand loyalty to wards the brand extensionin the instant noodles Cup Noodle Pop In Padang. The samplein this studyis the consumers who consume pop noodle productsin Padang city amounted to one hundred respondents. The sampling technique is purposive sampling. The data used is primary data through questionnaires. Data analysis method used is multiple linear regression analysis. Test the hypothesis by usingthe T-test statistical test toprove the effect ofthe independent variableon the dependent variable partially or individual. The results of this study found the brand awareness and brand loyalty positive and significant effect on the expansion of the brand, while brand image is not positive and significant effect on the expansion of the brand instant noodles in a cup Pop Mie in Padang .Suggested to the instant noodle products to pay attention to Brand Awareness, Brand Image and Brand Loyaltyin the future in order to Brand Extension will be increased. Keywords: brandawareness, brand image, brandloyalty, brand extension PENDAHULUAN
dipasarkan bagi kebanyakan perusahaan
Latar Belakang
adalah
Perluasan merek (brand extension)
merek
yang
telah
mereka
kembangkan. Karena itu, salah satu opsi
adalah situasi dimana sebuah perusahaan
pertumbuhan
untuk menggunakan sebuah merek yang
mengeksploitasi aset tersebut dengan cara
ada guna meluncurkan sebuah produk
menggunakan aset itu untuk melakukan
dalam kategori yang baru. Beberapa hal
penetrasi pada kategori produk baru atau
yang
memberi
dapat
mempengaruhi
perluasan
strategi
lisensinya
adalah
kepada
produk-
merek adalah pengetahuan merek induk,
produk lain yang ada disana. Opsi lainnya adalah mengakuisisi sebuah perusahaan
persepsi
kualitas
(perceived
quality)
(Barata,
2007).
Perluasan
merek
merupakan
strategi
alamiah
bagi
perusahaan yang sedang berusaha tumbuh
yang
merek
yang
bisa
dijadikan landasan bagi pertumbuhan masa depan lewat perluasan merek.
dengan mengeksploitasi asetnya. Tak bisa disangkal, aset yang paling nyata dan bisa
mempunyai
Pop Mie adalah merek mie instan dalam
bentuk
cup
dari
Indomie
di 1
Indonesia, diproduksi oleh PT. Indofood
Dari dua buah merek Mie Instant Dalam
CBP Sukses Makmur Tbk. Pop Mie
Cup yang tersedia di pasar, Pop Mie
diluncurkan pada tahun 1987.
terbukti mendapatkan tempat khusus di
Brand Value dalam penelitian yang dilakukan
SWA,
yang
merupakan
hati masyarakat Indonesia dan menjadi pilihan sebagian besar masyarakat.Hal ini
akumulasi dari pangsa pasar, popularitas
juga
merek, popularitas iklan, kepuasan dan
memiliki pelanggan yang cukup loyal
gain index menjelaskan bahwa terjadi
dibandingkan dengan Mie Instant Dalam
fluktuasipenurunan
Cup lainnya.
brand
value
(nilai
menunjukkan
merek) mie instan dalam cup pop mie dari
Pop
Mie
bahwa
pop
pada
mie
awalnya
tahun 2010 sebesar 90,7% menjadi 89,3%
menggunakan kemasan cup dari ukuran
pada tahun 2011, dan kembali naik pada
kecil (mini, 35 gram), sedang (57 gram)
tahun 2012 menjadi 89,7%. Namun meski
sampai cup plastik (60 gram untuk Ayam
terjadi penurunan brand value (nilai
Spesial dan 80 gram untuk Mie Goreng).
merek) mie instan dalam cup pop mie
Pada tahun 2010 Pop Mie tampil dengan
masih berada di urutan pertama dalam tren
kemasan dan logo baru, dengan logo Pop
brand value merek mie instan dalam cup.
Mie merah di dalam lingkaran biru dengan
Sementara untuk mie instan dalam cup mie
mata diatasnya, namun kemasan Pop Mie
ABC terjadi peningkatan brand value
diperbesar menjadi 75 gram pada tahun
sebesar 41,9% pada tahun 2010 menjadi
2013 dan tampilan kemasan pun berubah
44,5% pada tahun 2011 namun mengalami
menjadi lebih menarik dari kemasan
penurunan yang cukup signifikan pada
sebelumnya. Kemasan Pop Mie yang lebih
tahun 2012 menjadi 28,3%, dan untuk
baru
brand
cup
Hits!,Lebih Nendang, Lebih Kenyang,
Nissinhanya memperoleh brand value
Lebih Yummy. Hal ini menunjukkan
sebesar 28.3% karena baru beredar pada
produk Mie Instan Dalam Cup Pop
tahun 2012.
Miemengeluarkan
valuemie
instan
dalam
Sementara jika dilihat dari top brand
2014
berdasarkan
dengan
dan
lebih
flavor
besar
produk berbeda,
kini
Makin
baru ukuran,
tetapi dan
majalah
campuran bahan kimia yang berbeda untuk
marketing untuk kategori produk Mie
melayani pasar sasaran yang berbeda.
Instant Dalam Cup, pop mie merupakan
Semua produk Mie Instan Dalam Cup Pop
produk dengan Top Brand Index (66,4%)
Mie tersebut tetap menggunakan satu
tertinggi dan sangat jauh diatas produk
merek asalnya (merek induk) yaitu Pop
Mie Instant Dalam Cup terkenal lainnya.
Mie. 2
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan
perluasan
merek
yang
kemudian Pop mie rasa goreng spesial sebanyak18 dus perminggu, serta Pop mie
dilakukan produk Mie Instan Dalam Cup
rasa
Pop
kelompok
perminggu sedangkan untuk pop Mie rasa
perluasan lini (line extension), artinya
bakso spesial, bakso, dan ayam tidak
perusahaan rnembuat produk baru dengan
mencapai 10 dus setiap minggunya. Hal ini
menggunakan merek lama yang terdapat
mengindikasikan perluasan merek yang
pada merek induk. Meskipun target market
dilakukan Pop Mie melalui perluasan lini
produk yang baru tersebut berbeda, tetapi
(lineextension)
kategori produknya sudah dilayani oleh
konsumen produk yang mengkonsumsi
merek induk (atau merek yang lama)
Pop Mie meskipun dalam jumlah yang
Rangkuti (2009).
tidak banyak. Hal ini njuga didukung dari
Mie
termasuk
pada
goreng
pedas
sebanyak
mampu
13dus
menambah
Di kota Padang sendiri Pop Mie
data penjualan secara keseluruhan Mie
disukai oleh konsumen yang beragam,
Instan Dalam Cup Pop Mie di Kota
mereka adalah pencinta mie terutama mie
Padang, sebagai berikut:
instan. Mereka adalah anak-anak, remaja.
Tabel 1 Perkembangan Penjualan Mie Instan Dalam Cup Pop Mie Di Kota Padang Bulan April – September 2014 Bulan Jumlah Penjualan April 1.508,126 dus Mei 1.134,625 dus Juni 1.357,084 dus Juli 686,292 dus Agustus 1.473,918 dus September 1.256,251 dus Sumber :PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Cabang Padang 2014 Berdasarkan tabel 1 dapat
Mereka
juga
berasal
dari
berbagai
kalangan, anak sekolah, pekerja informal, pekerja kantoran, dari kalangan menengah bawah
sampai
menengah
atas.Selain
praktis karena mudah di dapat dimana saja seperti di warung, pasar, minimarket, pasar swalayan dan supermarket. Pop Mie juga mudah dalam penyajiannya hanya perlu diseduh air panas, maka mie instan ini langsung dapat dikonsumsi karena cup nya dapat berfungsi sebagai wadah dalam penyajian mie instan secara langsung. Perkembangan penjualan Pop Mie pada bulan Agustus 2014 di Kota Padang, Pada mie instan merek Pop Mie rasa kari ayam
rata-rata
penjualan
perminggu
sebanyak 27 dus, diikuti oleh Pop Mie rasa soto ayam sebanyak 22 dus perminggu,
dijelaskan bahwa perkembangan penjualan Mie
Instant
Dalam
Cup
Pop
Mie
mengalami fluktuasi penjualan naik turun setiap
bulannya.
Dimana
penjualan
terbanyak terjadi pada bulan april 2014 sebesar 1.508,126 dus, dan penjualan paling sedikit pada bulan juli 2014 sebesar 686,292 dus. 3
Sebagai salah satu produsen mie
instan dalam cup pop mie di kota
instan dalam Cup, tentu Pop Mie tidak menghendaki para pelanggannya beralih
padang ? 2.
Bagaimana
pengaruh
citra
merek
ke produk lain. Oleh sebab itu, tuntutan
terhadap perluasan merek produk mie
untuk selalu menjadi yang terbaik harus
instan dalam cup pop mie di kota
menjadi
padang ?
komitmen
organisasi
agar
konsumen mie instan masih tetap setia
3.
Bagaimana pengaruh loyaliats merek
untuk selalu mengkonsumsi Pop Mie.
terhadap perluasan merek produk mie
Perluasan merek adalah salah satu cara
instan dalam cup pop mie di kota
untuk
padang ?
tetap
mempertahankan
konsumennya dimana Pop Mie mampu melakukan
perluasan
merek
pada
Tujuan Penelitian
kelompok perluasan lini (line extension)
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
yaitu dengan menciptakan produk baru
1.
Untuk
mengetahui
pengaruh
tetapi dengan flavor berbeda, ukuran, dan
kesadaran merek terhadap perluasan
campuran bahan kimia yang berbeda
merek produk mie instan dalam cup
sehingga menghasilkan varian rasa Pop
pop mie di kota padang.
Mie yang berbeda di dalam setiap kemasan
2.
barunya.
Untuk mengetahui pengaruh citra merek
Berdasarkan latar belakang diatas
perluasan
merek
produk mie instan dalam cup pop mie
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang: “Pengaruh Kesadaran
terhadap
di kota padang. 3.
Untuk mengetahui pengaruh loyalitas
Merek, Citra Merek Dan Loyalitas
merek
Merek
produk mie instan dalam cup pop mie
Terhadap
Perluasan
Merek
Produk Mie Instan Dalam Cup Pop Mie
terhadap
perluasan
merek
di kota padang.
Di Kota Padang” LANDASAN TEORI Perumusan Masalah Berdasarkan masalah
Brand Extension (Perluasan Merek) latar
belakang
yang telah diuraikan,
dirumuskan
permasalahannya
maka sebagai
Menurut brand
extension
Afif
(2006)
adalah
strategi
pengenalan
produk baru dengan memanfaatkan merek
berikut:
yang telah dikenal dan laku dipasar,
1.
Bagaimana pengaruh kesadaran merek
dimana kategori produk baru tersebut
terhadap perluasan merek produk mie
berbeda dengan kategori produk yang 4
lamanya.
Citra Merek (Brand Image)
Menurut
Keller
brand
(2008)
Shimp (2003) mengatakan citra
extension didefinisikan sebagai situasi
merek
dimana perusahaan menggunakan merek
asosiasi yang muncul di benak konsumen
yang sudah mapan sebelumnya untuk
ketika mengingat sebuah merek tertentu.
memperkenalkan produk baru. Brand
Asosisasi tersebbut secara sederhana dapat
extension
digunakan
dapat
dianggap
sebagai
jenis
sebagai
strategi
muncul dalam bentuk pemikiran atau citra
jangkauan
merek
tertentu yang dikaitkan kepada suatu
telah
merek sama halnya ketika kita berpikir
Dengan
mengenai orang lain. Selanjutnya Keller
pengetahuan tentang merek yang telah
(2008) mengatakan citra merek adalah
dikenal
sebelumnya,
persepsi konsumen tentang suatu merek
berpeluang
untuk
untuk
memperluas
karena
awareness
berbentuk
dari
merek
sebelumnya.
konsumen
mengurangi
risiko
mengalami kinerja buruk dari produk baru
sebagai refleksi dari asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen.
tersebut. Loyalitas Merek (Brand loyalty) Rangkuti
Kesadaran Merek (Brand Awareness) Durianto, Sugiarto dan Sitinjak
merek
adalah
mengatakan ukuran
dari
awareness
kesetiaan konsumen terhadap suatu merek.
adalah kesanggupan seorang calon pembeli
Loyalitas merek merupakan inti dari brand
untuk mengenali, rnengingat kembali suatu
equity yang menjadi gagasan sentral dalam
merek sebagai bagian dari suatu kategori
pemasaran, karena hal ini merupakan
produk tertentu. Bagian dari suatu kategori
suatu
produk perlu ditekankan karena terdapat
pelanggan pada sebuah merek. Apabila
suatu hubungan yang kuat antara kategori
loyalitas merek meningkat maka kerentaan
produk dengan merek yang dilibatkan.
kelompok
pelanggan
Brand Awareness membutuhkan continum
kompetitor
dapat
ranging (jangkauan kontinun) dari perasaan
merupakan suatu indikator dari brand
yang tidak pasti bahwa merek tertentu telah
equity yang berkaitan dengan perolehan
dikenal sebelumnya, sehingga konsumen
laba dimasa akan datang karena loyalitas
yakin bahwa produk tersebut merupakan
merek secara langsung dapat diartikan
satu-satunya merek dalam suatu kelompok
sebagai penjualan di masa depan.
(2001)
mengatakan
brand
loyalitas
(2009)
ukuran
keterkaitan
dari
dikurangi.
seorang
serangan Hal
ini
produk.
5
memiliki 3variabel bebas dan 1 variabel
Hipotesis Hl :
Kesadaran
H2 :
merek
berpengaruh
terikat adalah 4 x 20 = 80 orang. Namun
positif terhadap perluasan merek
dalam penelitian ini akan digunakan
produk mi instan dalam cup pop
jumlah sampel sebesar 100 responden.
mie di kota Padang
Dalam
Citra merek berpengaruh positif
digunakan dalam pengambilan sampel
terhadap perluasan merek produk
adalah purposive sampling (Sugiyono,
mi instan dalam cup pop mie di
2009).
penelitian
ini
teknik
yang
kota Padang H3 :
Loyalitas
Merek
berpengaruh
positif terhadap perluasan merek
Defenisi dan Operasional Variabel Variabel Dependent
produk mi instan dalam cup pop mie di kota Padang
Perluasan pengenalan
(Y)
merek
produk
adalah
baru
dengan
memanfaatkan merek yang telah dikenal dan laku dipasar, dimana kategori produk
Kerangka Konseptual
baru tersebut berbeda dengan kategori
Kesadaran Merek (X1)
produk yang lamanya. Adapun indicator
Citra Merek (X2)
yang digunakan mengacu pada pengukuran
Perluasan Merek (Y)
yang digunakan oleh Sharokk, et al., (2012):
Loyalitas Merek (X3)
a.
Hal
yang
menyenangkan
dari
perluasan merek METODE PENELITIAN
b.
Persepsi kualitas dari perluasan merek
Populasi dan Sampel
c.
Keinginan mencoba dari perluasan
Populasi
dalam
penelitian
ini
merek.
adalah konsumen yang mengkonsumsi produk pop mie di kota Padang. Penentuan
Variabel Independent (X1)
jumlah sampel menurut Sekaran (2006),
1.
Kesadaran Merek (X1)
dalam penelitian multivariat (termasuk
Durianto, Sugiarto dan Sitinjak (2001)
analisis regresi berganda), ukuran sampel
mengatakan brand awareness adalah
sebaiknya beberapa kali (lebih disukai 10
kesanggupan seorang calon pembeli
kali atau lebih) lebih besar dari jumlah
untuk mengenali, rnengingat kembali
variabel dalam studi. Dengan demikian
suatu merek sebagai bagian dari suatu
sampel minimal untuk penelitian ini yang
kategori
produk
tertentu.
Adapun 6
indikatornya
2.
menurut
Durianto,
tahapan pengujian meliputi uji instrumen
Sugiarto dan Sitinjak (2001) adalah
penelitian meliputi uji validitas dan uji
pengenalan
reliabilitas, kemudian uji asumsi klasik
merek,
pengingatan
kembali merek, puncak pikiran.
yang
Citra Merek (X2)
multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
Shimp (2003:12) mengatakan citra
selanjutnya analisa regresi linear berganda,
merek dapat dianggap sebagai jenis
uji koefisien determinasi ( R² ) dan uji
asosiasi
kelayakan model. Kemudian pengujian
yang
muncul
di
benak
konsumen ketika mengingat sebuah
terdiri
dari
uji
normalitas,
hipotesis menggunakan Uji T-tes Statistik.
merek tertentu. Adapun indikator yang digunakan mengacu pada pengukuran
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang digunakan oleh Sharokk, et al.,
Deskripsi Umum Responden
(2012):
Berdasarkan hasil penelitian pada
a. Produk memiliki kualitas yang baik
umumnya konsumen yang mengkonsumsi
b. Produk memiliki karakteristik yang
produk pop mie di kota Padanghampir
lebih baik dibanding pesaing
seimbang antara laki-laki dan perempuan,
c. Merek yang baik
yaitu masing – masing sebanyak 58% laki
d. Salah satu merek yang terbaik di
– laki dan 42% perempuan, dengan umur
industrinya 3.
berisar antara 23 -
28 tahun sebanyak
Loyalitas Merek(X3)
54%, memiliki pendidikan SMA yaitu
Rangkuti (2009) mengatakan loyalitas
sebanyak 64% dari keseluruhan responden,
merek adalah ukuran dari kesetiaan
serta berpenghasilan Rp 1.000.000 s/d Rp
konsumen
terhadap
merek.
1.500.000 yaitu sebanyak 35%, memiliki
Adapun
indikatornya
menurut
pekerjaan pelajar / mahasiswa sebanyak
suatu
(Tjiptono, 2005) adalah : frekuensi
62%,
penggunaan,
sebanyak 32%.
keunggulan
produk,
dengan
mengkonsumsi
3
kali
pilihan produk, perekomendasian dan kesetiaan pelanggan.
Pengujian Validitas, dan Reliabilitas Berdasarkan
statistik,
maka
penelitian
ditemukan bahwa 6 butir item pernyataan
Metode Analisa Data Dalam
hasil
melakukan
pengujian
penulis
melakukan
untukk esadaran merek (X1), kedelapan butir pernyataan
yang digunakan dalam
pengujian
data yang digunakan dalam
mengukur variabel citra merek (X2),
penelitian
ini
kesepuluh
dengan
menggunakan
butir
pernyataan
yang 7
digunakan
dalam
variabel
mengukur
loyalitas merek (X3) serta kelima butir
penelitian
pernyataan
mengukur
yang
digunakan
corrected
nilai
item-total
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
correlation lebih besar dari 0,30. Dengan
Tabel 4.16 Uji Normalitas One Sample Kolmogorov – Smirnov
demikian dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan tesebut seluruhnya adalah valid seperti
yang
dikemukakan
Sugiyono
(2009), sehingga dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
Uji Reliabilitas Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach No Variabel Alpha 1. Kesadaran 0,719 merek (X1) 2. Citra merek 0,763 (X2) 3. Loyalitas 0,672 merek(X3) 6. Perluasan 0,775 merek (Y) Sumber : Data Olahan
variabel
dalam
mengukur variabel perluasan merek (Y) memiliki
masing-masing
Variabel Kesadaran merek (X1) Citra merek (X2) Loyalitas merek(X3) Perluasan merek (Y)
Asymp.Sig . (2-tailed)
0,05
0,221
0,05
0,060
0,05
0,280
0,05
0,053
Ket Normal Normal Normal Normal
Sumber : Data Olahan Dengan pengujian One Sample Ket Reliabel Reliabel
Kolmogorov Smirnov Test dapat diketahui bahwa
data
kuesioner
yang
penulis
kumpulkan berdistribusi normal. Hasil ini dapat dilihat dari Asymp Sig. (2-tailed)
Reliabel
seluruh variabel besar dari 0,05. Ini
Reliabel
menunjukkan bahwa secara umum data yang ditemukan sudah memenuhi asumsi
Berdasarkan tabel rangkuman hasil
kenormalan
data
sehingga
pengujian
uji reliabilitas diatas, nilai cronbach alpha
statistik parametrik dapat dilakukan untuk
untuk seluruh variabel yang digunakan
membuktikan kebenaran hipotesis yang
yang terdiri dari kesadaran merek, citra
telah diajukan dalam penelitian ini.
merek, loyalitas merek dan perluasan
Uji Multikolinearitas
merek adalah besar dari 0.60 dan ini menunjukkan
seluruh
variabel
yang
digunakan dinyatakan reliabel atau handal seperti yang dikemukakan Ghozali (2005). Dengan
kata
lain, semua instrument
pernyataan yang dipergunakan memiliki kestabilan
dan
konsistensi
Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Kesadaran merek (X1) Citra merek (X2) Loyalitas merek (X3)
Tolerance
VIF
0,595
1,680
0,902
1,109
0,593
1,687
Keterangan Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas
Sumber : Data Olahan
dalam 8
Dari hasil analisis, didapat tiga variabel
(independent)
bebas
dalam
Pembahasan
Hasil
Analisa
Regresi
Berganda
penelitian ini nilai VIF-nya di bawah 10
Untuk mengetahui arah pengaruh
dan tolerance nya mendekati 1.Ini berarti
antara
bahwa
variabel dependen maka dapat dibuat
tidak
terjadi
multikolinearitas
variabel
independen
antara variabel bebas tersebut. Dengan
sebuah
demikian,
bahwa
Dimana dalam persamaan ini juga akan
(independent)
terlihat hasil uji hipotesis berupa Uji
berupa kesadaran merek, citra merek dan
statistik t yang pada dasarnya digunakan
loyalitas
untuk
dapat
variabel-variabel
disimpulkan bebas
merek
persyaratan
tersebut
asumsi
memenuhi
klasik
tentang
multikolinieritas.
persamaan
melihat
regresi
terhadap
berganda.
pengaruh
variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil pengujian seperti yang terlihat pada
Uji Heteroskedastisitas Dari hasil uji hetersokedastisitas
Tabel 4.18 dibawah ini :
yang dilakukan terhadap penelitian ini
Tabel 4.18 Hasil Analisa Regresi Berganda
diperoleh sebagai berikut : Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: perluasan merek (y)
2
0
-2
-4 -3
-2
-1
0
1
2
Variabel Bebas Konstanta kesadaran merek (X1) citra merek (X2) loyalitas merek (X3) F R Square
Koefisien Regresi 0,207
Signifikan
Keputusan Hipotesis
-
0,772
0,000
0,05
Diterima
0,079
0,157
0,05
Ditolak
0,118
0,044
0,05
Diterima
148,505
0,000
0,05
-
0,823
Regression Standardized Predicted Value
Sumber : Data Olahan. Dari gambar diatas, terlihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas, yaitu titiktitiknya menyebar, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
Sumber : Data Olahan. Hasil Uji Koefisien Determinasi ( R² ) Uji ini dilakukan untuk melihat berapa proporsi dari variabel independent bisa
menjelaskan
(Gujarati,
2001).
variabel
dependen.
Berdasarkan
proses
estimasi data yang telah dilakukaan maka diperoleh ringkasan hasil pengujian seperti yang terlihat pada Tabel 4.18, maka dapat dijelaskan dari hasil pengolahan data (data 9
Primer) yang dapat dilihat pada lampiran
dalam cup Pop Mie di Kota Padang
pada table model summary diperoleh hasil
Berdasarkan hasil analisis yang
penelitian bahwa R square adalah sebesar
terangkum pada Tabel 4.18 di atas dengan
0,823 hal ini berarti 82,3% dari perluasan
menggunakan t-test, diperoleh koefisien
merek produk mie instan dalam cup Pop
regresi kesadaran merek berslope positif
Mie di Kota Padang yang dapat dijelaskan
sebesar 0,772, dengan nilai signifikansi
oleh variabel yang diteliti yaitu kesadaran
sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05.
merek, citra merek dan loyalitas merek
Berdasarkan
sedangkan
17,7%
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang
sehingga dapat dikatakan kesadaran merek
sisanya
sebesar
analisis
berpengaruh
tidak diteliti dalam penelitian ini.
diatas
positif
dan
dikatakan
signifikan
terhadap perluasan merek produk mie Uji Kelayakan Model Uji F-Statistik Uji F adalah bagian uji statistik yang
digunakan
untuk
membuktikan
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara serentak. Dari proses
pengolahan
data
yang
telah
dilakukan diperoleh ringkasan hasil seperti
instan dalam cup Pop Mie di Kota Padang.Hal
(uji statistik F) menghasilkan tingkat
menjelaskan
bahwa
pengenalan merek, pengingatan kembali merek, puncak pikiran yang ditawarkan perusahaan Pop Mie di Kota Padang adalah
yang
menjadi
pertimbangan
konsumen yang mengkonsumsi produk pop mie di kota Padang.
yang terlihat pada Tabel 4.18, maka dapat dijelaskan bahwa nilai uji kelayakan model
ini
Tingkat seseorang
penerimaan
ketika
melihat
awal
dari
dan
atau
mendengar suatu informasi tentang produk
signifikansi 0,000 karena probabilitasnya
beserta mereknya adalah kesadaran merek.
signifikansi jauh lebih kecil dari sig kecil
Kesadaran
dari 0,05 Gujarati (2001), maka dapat
ekuitas
dikatakan bahwa kesadaran merek, citra
perusahaan karena kesadaran merek dapat
merek dan loyalitas merek secara bersama-
berpengaruh secara langsung terhadap
sama memiliki kelayakan model dalam
ekuitas
mempengaruhi perluasan merek produk mi
konsumen terhadap merek rendah, maka
instan dalam cup Pop Mie di Kota Padang
dapat dipastikan bahwa ekuitas mereknya
merek
yang
merupakan
sangat
merek.
elemen
penting
Apabila
bagi
kesadaran
juga akan rendah. Durianto, Sugiarto dan Sitinjak
Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan
mengatakan
brand
awareness
Pengaruh Kesadaran Merek Terhadap
(2001)
perluasan merek produk mi instan
adalah kesanggupan seorang calon pembeli 10
untuk mengenali, rnengingat kembali suatu
Pengaruh
merek sebagai bagian dari suatu kategori
perluasan merek produk mi instan
produk tertentu.
dalam cup Pop Mie di Kota Padang
Hasil
Terhadap
Berdasarkan hasil analisis yang
dengan hasil penelitian Santoso (2013)
terangkum pada Tabel 4.18 di atas dengan
Brand
menggunakan t-test, diperoleh koefisien
Awareness, Brand Image, Dan Brand
regresi citra merek berslope positif sebesar
Loyalty, Terhadap Parent Brand “Top
0,079, dengan nilai signifikansi sebesar
Coffee” Di Surabaya Dengan Brand
0,157
Extenstion Sebagai Variabel Intervening.
Berdasarkan
Hasil penelitian menyatakan bahwa brand
bahwa Ho diterima dan Ha ditolak
awareness, brand image, dan brand
sehingga dapat dikatakan citra merek tidak
loyalty berpengaruh positif terhadap brand
berpengaruh
extention,
extention
terhadap perluasan merek produk mie
berpengaruh positif terhadap parent brand.
instan dalam cup Pop Mie di Kota Padang.
tentang
Pengaruh
brand
kemudian
Selanjutnya
ini
merek
konsisten
meneliti
penelitian
citra
juga
ditemukan
brand
Hal
lebih
ini
besar
dari
analisis
alpha
diatas
positif
dikatakan
dan
menjelaskan
0,05.
signifikan
bahwa
produk
awareness, brand image dan brand loyalty
memiliki kualitas yang baik, produk
berpengaruh positif terhadap parent brand
memiliki karakteristik yang lebih baik
dengan melalui brand extention.
dibanding pesaing, merek yang baik serta
Hasil
penelitian
ini
konsisten
salah
satu
dengan hasil penelitian Shahrokh, et al.,
industrinya
(2012)
pertimbangan
meneliti
tentang
pengaruh
merek
yang
bukanlah
terbaik
di
yang
menjadi
konsumen
yang
“Analyzing The Influence Of Customer
mengkonsumsi produk pop mie di kota
Attitude Toward Brand Extension On
Padang.
Attitude Toward Parent Brand”. Dimana dalam penelitian ini Shahrokh, et al.,
Shimp (2003) mengatakan citra merek
dapat
dianggap
sebagai
jenis
brand
asosiasi yang muncul dibenak konsumen
awareness, brand image, dan brand loyalty
ketika mengingat sebuah merek tertentu.
memiliki
signifikan
Asosisasi tersebbut secara sederhana dapat
terhadap brand extension yang pada
muncul dalam bentuk pemikiran atau citra
parent
tertentu yang dikaitkan kepada suatu
(2012)
akhirnya brand.
menemukan
pengaruh
juga
bahwa
yang
mempengaruhi
merek sama halnya ketika kita berpikir mengenai orang lain. Selanjutnya Keller (2008) mengatakan citra merek adalah 11
persepsi konsumen tentang suatu merek
Pengaruh loyalitas merek Terhadap
sebagai refleksi dari asosiasi merek yang
perluasan merek produk mi instan
ada pada pikiran konsumen.
dalam cup Pop Mie di Kota Padang
Hasil
konsisten
Berdasarkan hasil analisis yang
dengan hasil penelitian Santoso (2013)
terangkum pada Tabel 4.18 di atas dengan
Brand
menggunakan t-test, diperoleh koefisien
Awareness, Brand Image, Dan Brand
regresi loyalitas merek berslope positif
Loyalty, Terhadap Parent Brand “Top
sebesar 0,118, dengan nilai signifikansi
Coffee” Di Surabaya Dengan Brand
sebesar 0,044 lebih kecil dari alpha 0,05.
Extenstion Sebagai Variabel Intervening.
Berdasarkan
Hasil penelitian menyatakan bahwa brand
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
awareness, brand image, dan brand
sehingga dapat dikatakan loyalitas merek
loyalty berpengaruh positif terhadap brand
berpengaruh
extention,
extention
terhadap perluasan merek produk mi instan
berpengaruh positif terhadap parent brand.
dalam cup Pop Mie di Kota Padang. Hal
meneliti
penelitian
tentang
Pengaruh
brand
kemudian
Selanjutnya
ini
juga
ditemukan
brand
ini
analisis
diatas
positif
menjelaskan
dikatakan
dan
signifikan
bahwa
frekuensi
awareness, brand image dan brand loyalty
penggunaan, keunggulan produk, pilihan
berpengaruh positif terhadap parent brand
produk, perekomendasian dan kesetiaan
dengan melalui brand extention.
pelanggan yang ditawarkan perusahaan
Hasil
penelitian
konsisten
Pop Mie di Kota Padang adalah yang
dengan hasil penelitian Shahrokh, et al.,
menjadi pertimbangan konsumen yang
(2012)
mengkonsumsi produk pop mie di kota
meneliti
ini
tentang
pengaruh
“Analyzing The Influence Of Customer
Padang.
Attitude Toward Brand Extension On
Rangkuti
(2009)
mengatakan
Attitude Toward Parent Brand”. Dimana
loyalitas
dalam penelitian ini Shahrokh, et al.,
kesetiaan konsumen terhadap suatu merek.
brand
Loyalitas merek merupakan inti dari brand
awareness, brand image, dan brand loyalty
equity yang menjadi gagasan sentral dalam
memiliki
pemasaran, karena hal ini merupakan
(2012)
menemukan
pengaruh
bahwa
yang
signifikan
terhadap brand extension yang pada akhirnya brand.
juga
mempengaruhi
parent
suatu
merek
ukuran
adalah
ukuran
keterkaitan
dari
seorang
pelanggan pada sebuah merek. Apabila loyalitas merek meningkat maka kerentaan kelompok
pelanggan
kompetitor
dapat
dari
dikurangi.
serangan Hal
ini 12
merupakan suatu indikator dari brand
PENUTUP
equity yang berkaitan dengan perolehan
Kesimpulan
laba dimasa akan datang karena loyalitas
Dari hasil pengujian hipotesis yang
merek secara langsung dapat diartikan
telah dilakukan maka dapat disimpulkan
sebagai penjualan di masa depan.
sebagai berikut:
Hasil
penelitian
ini
konsisten
1.
Kesadaran merek berpengaruh positif
dengan hasil penelitian Santoso (2013)
dan signifikan terhadap perluasan
Brand
merek produk mi instan dalam cup
meneliti
tentang
pengaruh
Awareness, Brand Image, Dan Brand Loyalty, Terhadap Parent Brand “Top
Pop Mie di Kota Padang 2.
Citra merek tidak berpengaruh positif
Coffee” Di Surabaya Dengan Brand
dan signifikan terhadap perluasan
Extenstion Sebagai Variabel Intervening.
merek produk mi instan dalam cup
Hasil penelitian menyatakan bahwa brand
Pop Mie di Kota Padang
awareness, brand image, dan brand
3.
Loyalitas merek berpengaruh positif
loyalty berpengaruh positif terhadap brand
dan signifikan terhadap perluasan
extention,
merek produk mie instan dalam cup
brand
kemudian
extention
berpengaruh positif terhadap parent brand. Selanjutnya
juga
ditemukan
Pop Mie di Kota Padang
brand
awareness, brand image dan brand loyalty
Keterbatasan Penelitian, Saran dan
berpengaruh positif terhadap parent brand
Implikasi Penelitian
dengan melalui brand extention.
Keterbatasan Penelitian
Hasil
penelitian
ini
konsisten
Hasil penelitian yang ditemukan
dengan hasil penelitian Shahrokh, et al.,
belum
(2012)
pengaruh
keterbatasan dalam pembuatan penelitian
“Analyzing The Influence Of Customer
ini mempengaruhi hasil yang ditemukan
Attitude Toward Brand Extension On
yaitu:
Attitude Toward Parent Brand”. Dimana
1.
meneliti
tentang
dalam penelitian ini Shahrokh, et al., (2012)
menemukan
bahwa
brand
sempurna,
kesadaran
merek,
memiliki
menambah
signifikan
citra
merekdan
loyalitas merek jadi disarankan untuk peneliti
yang
beberapa
Penelitian ini hanya menganalisis
awareness, brand image, dan brand loyalty pengaruh
adanya
berikutnya variabel
agar
dapat
lainnya
yang
terhadap brand extension yang pada
dapat menjelaskan lebih mendalam
akhirnya juga mempengaruhi parent brand.
tentang
perluasan
merek
seperti
13
asosiasi
2.
merek,
dan
keragaman
loyalitas merek, maka disarankan
produk.
kepada perusahaan Pop Mie untuk
Masih sedikit jumlah responden yang
memperhatikan
dijadikan sampel sehingga hasil yang
penggunaan,
ditemukan
pilihan
dalam
penelitian
ini
frekuensi
keunggulan
produk,
produk,
perekomendasian
memiliki tingkat keakuratan yang
dan kesetiaan pelanggan sehingga
lemah.
dimasa mendatang perluasan merek akan lebih meningkat lagi.
Saran Penelitian Berdasarkan diperoleh,
kesimpulan
untuk
yang
Implikasi Penelitian
dapat meningkatkan
Perusahaan Pop Mie sebaiknya
keputusan pembelian, maka disarankan
senantiasa
sebagai berikut:
meningkatkan upaya kepada konsumen
1.
Untuk
meningkatkan
variablekesadaran
2.
merek,
maka
sadar
pada
merek
dan
serta
mempertahankan citra merek dan loyalitas
disarankan kepada perusahaan Pop
merek
Mie
pengenalan
mempengaruhi perluasan merek produk
merek, pengingatan kembali merek,
mie instan dalam cup pop mie di kota
serta
konsumen
Padang khususnya dan indonesia pada
mendatang
umumnya.
memperhatikan
puncak
pikiran
sehingga
dimasa
perluasan
merek
akan
karena
ketiga
variabel
ini
lebih
meningkat lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Untuk meningkatkan variabel citra
Afif, Faisal., 2006., Strategi Pemasaran. Bandung : PT Angkasa.
merek, maka disarankan kepada perusahaan Pop miememperhatikan Produk memiliki kualitas yang baik, Produk memiliki karakteristik yang lebih baik dibanding pesaing serta Merek yang baik dan Salah satu merek yang terbaik di industrinya sehingga
dimasa
perluasan
merek
mendatang akan
lebih
meningkat lagi. 3.
agar
mempertahankan
Untuk
meningkatkan
variabel
Barata, D. D., 2007., Pengaruh Penggunaan Strategi Brand Extension pada Intensi Membeli Konsumen. Jurnal Manajemen Vol. 2 No. 1 Januari 2007. Durianto, Sugiarto dan Tony Sitinjak.2001.Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek.Jakarta :Gramedia Pustaka Utama. Ghozali, Imam 2005. Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas
14
Diponegoro. Gujarati, Damodar. 2001. Ekonometrik Dasar. Jakarta : Erlangg. Keller,Kevin. Lane., 2008., Strategic Brand Managing Brand Equity. Third Edition.New Jersey: Prentice Hall, Inc.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta. Tjiptono, Fandy. 2005. Brand Management & Strategy. Edisi 1.Yogyakarta : Andi.
Malhotra K. N. 1933. Marketing Research an Applied Orientation, Second Edition Prentice Hall International Inc. New Jersey. Rangkuti, Freddy. 2009. The Power of Brands Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek plus Analisis Kasus dengan SPSS. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Santoso, David. 2013. Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, Dan Brand Loyalty, Terhadap Parent Brand “Top Coffee” Di Surabaya Dengan Brand Extenstion Sebagai Variabel Intervening.Jurnal Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.Vol 2 No 4. Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS. Edisi Kedua. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis.Buku I dan II, Edisi 4, Penerbit Salemba Empat. Shahrokh, Z. D., Sedghiani, J. S., dan Ghasemi, V., 2012., Analyzing The Influence Of Customer Attitude Toward Brand Extension On Attitude Toward Parent Brand, Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business, Vol. 3, No. 9, pp. 1133-1148. Shimp,
Terence A. 2003. Periklanan Promosi aspek tambahan komunikasi terpadu.Jilid 1. Edisi 5, Jakarta : Erlangga.
15