Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, 2016, artikel 2
The Effect of Financial Ratios on Profitability in the Consumer Goods Industry in the Indonesian Stock Exchange Irma Nur Azizah
[email protected] Graduate Program of Universitas Terbuka
Abstract Financial ratio is the value obtained from a comparison of a financial report post with other posts that are relevant and significant. Financial ratios are useful to look at the prospects and risks of the company in the future. The prospect of financial ratios will affect investors' expectations of the company in the future. While profitability is a ratio used to measure the ability of a company to generate profit at the levels of sales, assets and certain capital stock. This study examines the effect of financial ratios on profitability in consumption goods industry which were listed in the Indonesian stock exchange. The population of this study were all of those companies, which had complete financial reports from 2010 to 2014, which were 30 companies. Multiple linear regression analysis with significance level of 5% was used. The results showed that the independent variables which was the financial ratios consisting of Current Ratio (CR), Receivable Turnover Ratio (RTR), Inventory Turnover Ratio (ITR), Debt to Assets Ratio (DAR) and Debt to Equity Ratio (DER) simultaneously influenced profitability significantly. Partially the Current Ratio (CR) variable had positive but not significant influence, while Receivable Turnover Ratio (RTR), Inventory Turnover Ratio (ITR) and Debt to Equity Ratio (DER) variables had a positive and significant impact on profitability. The Debt to Assets ratio (DAR) variable had a negative effect and therefore not significant for profitability. Keywords: Current Ratio, Turnover Ratio Receivable, Inventory Turnover Ratio, Debt to Assets ratio, Debt to Equity Ratio and Return on Equity.
Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Profitabilitas Pada Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia Abstrak Rasio keuangan merupakan nilai yang didapatkan dari hasil perbandingan suatu pos laporan keuangan dan pos yang lain yang memiliki hubungan yang relevan serta signifikan (berarti). Rasio keuangan berguna untuk mengetahui peluang serta risiko perusahaan di waktu yang akan datang. Faktor peluang pada rasio keuangan akan berpengaruh pada harapan investor terhadap perusahaan di waktu yang akan datang. Sedangkan profitabilitas adalah rasio yang dipakai guna menilai kemampuan sebuah perusahaan dalam mendapatkan keuntungan (profitabilitas) di tingkat penjualan, aset dan modal saham yang tertentu. Penelitian ini guna menganalisis pengaruh rasio keuangan pada profitabilitas di industri barang konsumsi yang terdaftar pada bursa efek Indonesia. Populasi pada penelitian ini adalah semua perusahaan industri barang konsumsi yang tercatat di Bursa Efek Jakarta yang mempunyai laporan keuangan dengan lengkap mulai tahun 2010 sampai 2014 yang berjumlah 30 perusahaan. Teknik analisis yang dipakai pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan taraf signifikansi 5%. Hasil temuan pada penelitian ini menemukan jika variabel bebas yaitu rasio keuangan meliputi Current Ratio (CR), Receivable Turnover Ratio (RTR), Inventory Turnover Ratio (ITR) Debt to Assets Ratio (DAR) serta Debt to Equity Ratio (DER) secara serempak mempunyai pengaruh signifikan pada profitabilitas. Secara parsial ditemukan jika variabel Current Ratio (CR) mempunyai pengaruh positif serta tak signifikan, dan variabel Receivable Turnover Ratio (RTR), Inventory Turnover Ratio (ITR) serta Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh positif serta signifikan pada profitabilitas. Adapun variabel Debt to Assets ratio (DAR) mempunyai pengaruh negatif dan tak signifikan pada profitabilitas. Kata Kunci: Current Ratio, Receivable Turnover Ratio, Inventory Turnover Ratio Debt to Assets ratio, Debt to Equity Ratio serta Return on Equity. 19
Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, 2016, artikel 2
Pendahuluan Masalah keuangan menjadi sebuah fenomena yang penting dan menarik untuk tiap perusahaan. Apabila bidang keuangan dikelola dengan benar dan baik akan dapat meningkatkan keuntungan atau profitabilitas perusahaan. Sebaliknya kesalahan dalam pengelolaan keuangan juga dapat berdampak pada kerugian bahkan kebangkrutan suatu perusahaan. Sebagaimana pendapat Weston dan Brigham (2011) bahwa berdasarkan sejumlah penelitian, kegagalan perusahaan sebagian besar dikarenakan ketidakmampuan manajemen dalam mengolah keuangan. Contohnya salah dalam mengelola perimbangan sumber pendanaan dan salah dalam melaksanakan analisis laporan keuangan. Komponen penting yang terdapat pada bidang keuangan salah satunya adalah masalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan berguna untuk mengetahui peluang dan risiko perusahaan di waktu yang akan datang. Faktor peluang dalam rasio keuangan akan mempengaruhi harapan investor dan kreditur pada perusahaan di masa-masa yang akan datang. Selain itu pihak-pihak yang mempunyai kepentingan (investor dan kreditur) juga memiliki parameter yang berbeda-beda dalam menilai kondisi perusahaan. Hal ini dikarenakan masing-masing pihak memiliki perbedaan sudut pandang dan kepentingan. Sedangkan analisis pada rasio keuangan adalah salah satu cara yang bisa digunakan guna mengetahui kondisi serta posisi keuangan sebuah perusahaan. Maka dari itu analisis rasio keuangan bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan masalah keuangan. Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah salah satu alternatif yang makin banyak dimanfaatkan oleh perusahaan guna mendapatkan dana. Hal ini terbukti dari data yang didapatkan dari www.idx.co.id memperlihatkan jika jumlah perusahaan yang go public pada BEI semakin bertambah sampai pada bulan September 2015 telah menjadi 517 perusahaan. Dari 517 perusahaan yang terdaftar di BEI terdapat 37 perusahaan termasuk sektor Industri Produk Konsumsi (Consumer Goods). Saat ini perusahaan Produk Konsumsi di Indonesia berkembang cukup pesat. Kondisi ini memperlihatkan jika bisnis di sektor produk konsumsi mempunyai prospek yang cukup cerah di waktu mendatang. Selain perkembangannya yang begitu pesat di Bursa Efek Indonesia, perusahaan produk konsumsi merupakan pendorong dalam pasar bagi perusahaan lainnya. Sebab perusahaan produk konsumsi sangat tergantung pada produk-produk bahan baku serta peralatan yang dihasilkan perusahaan lain. Selain itu produk perusahaan produk konsumsi tidak banyak dipengaruhi oleh situasi perekonomian negara. Hal ini dikarenakan barang-barang konsumsi termasuk barang kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan primer. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas peneliti berkeinginan untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia” Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Rasio Keuangan yang meliputi Current Ratio (CR), Receivable Turnover Ratio (RTR), Inventory Turnover Ratio (ITR) Debt to Assets ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) secara serempak terhadap profitabilitas pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Current Ratio (CR) terhadap profitabilitas pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Receivable Turnover Ratio (RTR) pada profitabilitas pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Inventory Turnover Ratio (ITR) pada profitabilitas pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia 20
Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, 2016, artikel 2
5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) pada profitabilitas pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia 6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) pada profitabilitas pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Kajian Pustaka Rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Misalnya antara hutang dan modal, antara kas dan total asset, antara harga pokok produksi dengan total penjualan dan sebagainya (Syafri, 2008). Pendapat lain menyatakan rasio keuangan merupakan salah satu alat untuk menilai kinerja dan kondisi keuangan perusahaan (Sawir, 2009). Adapun rasio keuangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Current Ratio (CR), Receivable Turnover Ratio (RTR), Inventory Turnover Ratio (ITR) Debt to Assets ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER). Adapun pengertian profitabilitas menurut Hanafi (2012) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset dan modal saham yang tertentu. Profitabilitas salah satu komponen penting bagi sebuah perusahaan, karena guna kelangsungan hidupnya, sebuah perusahaan haruslah berada dalam keadaan menguntungkan. Tanpa adanya laba akan sangat sulit bagi sebuah perusahaan untuk menjalankan usahanya, termasuk untuk menarik modal dari luar. Pihak manajemen perusahaan akan berupaya menaikkan laba yang diperoleh, karena laba sangat berarti bagi masa depan suatu perusahaan. Rasio profitabilitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah Return on Equity (ROE). Irawati (2011) mengemukakan jika return on equity (ROE) disebut juga rentabilitas modal sendiri yang berarti perbandingan antara jumlah keuntungan yang tersedia untuk pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan keuntungan tersebut di lain pihak. Semakin tinggi tingkat return on equity (ROE) berarti kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan laba juga makin tinggi. Begitu juga sebaliknya makin rendah tingkat return on equity (ROE) menunjukkan makin rendah pula kemampuan modal sendiri untuk menghasilkan laba. Rasio likuiditas berfokus pada kompetensi perusahaan melaksanakan kewajiban jangka pendeknya saat kewajiban itu jatuh tempo. Sedangkan rasio likuiditas yang kecil menggambarkan risiko likuiditas yang tinggi, dan rasio likuiditas yang tinggi menggambarkan terdapat kelebihan aktiva lancar, yang akan berpengaruh yang butuk bagi profitabilitas perusahaan (Hanafi: 2012). Pada rasio perputaran persediaan yang menghasilkan rasio rendah menggambarkan bahwa perputaran persediaan sangat lambat. Kondisi ini terjadi sebab perusahaan menyimpan persediaan barang terlalu banyak, ini menunjukkan pengelolaan persediaan yang tidak efisien dan akhirnya bisa menurunkan profitabilitas. Akan tetapi perputaran persediaan yang terlalu tinggi juga dapat memunculkan risiko, sebab persediaan yang terlalu sedikit bisa mengakibatkan tidak terpenuhinya permintaan dari para pelanggan sehingga bisa menurunkan kepercayaan. Begitu juga pada rasio perputaran piutang, rendahnya perputaran piutang menggambarkan lamanya modal yang terinvestasi dalam piutang. Hal ini tentu saja sangat merugikan perusahaan sebab modal/dana yang terinvestasi dalam piutang tidak dapat dipakai untuk kegiatan perusahaan, sehingga perusahaan dapat kehilangan peluang mendapatkan laba. Perputaran piutang sebuah perusahaan yang makin tinggi menggambarkan makin baik pengolahan piutangnya.
21
Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, 2016, artikel 2
Rasio leverage dimanfaatkan untuk menerangkan penggunaan utang untuk membiayai sebagian dari pada aktiva perusahaan (Muslich, 2012). Utang bagi perusahaan merupakan komponen yang penting, sebab utang adalah salah satu sumber modal bagi perusahaan selain dari modal sendiri. Keputusan dalam pemilihan sumber dana bagi setiap perusahaan merupakan hal penting, sebab hal itu dapat berpengaruh pada struktur keuangan perusahaan, yang akhirnya akan mempengaruhi profitabilitas. Sumber dana perusahaan dicerminkan oleh modal asing atau pinjaman serta modal sendiri yang dihitung dengan debt to equity ratio (DER) serta debt to assets ratio (DAR). Salah satu risiko jika operasional perusahaan banyak yang bersumber dari modal pinjaman membuat kemampuan perusahaan guna memperoleh profitabilitas akan semakin rendah karena perusahaan harus menanggung biaya bunga dan membayar cicilan pinjaman, ini berarti DAR memiliki korelasi negatif dengan profitabilitas. Metode Penelitian Berdasarkan tujuan pada penelitian ini yaitu guna menganalisis hipotesis, maka rancangan penelitian yang dipakai yaitu desain kausal. Penelitian kausal (sebab akibat) merupakan penelitian yang dipakai guna mengetahui hubungan sebab akibat antar variabel (Widjaya: 2012). Sedangkan Jika dilihat dari jenis datanya penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif, kondisi ini dikarenakan data yang dipakai yaitu data kuantitatif berupa angka-angka (laporan keuangan). Adapun data yang dipakai pada penelitian ini termasuk data sekunder, sebab data yang diolah merupakan data yang bersumber dari laporan keuangan yang sudah dihasilkan oleh Industri Produk Konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua perusahaan industri produk konsumsi yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2010 sampai tahun 2014. Pada penelitian ini peneliti mengambil semua perusahaan produksi konsumsi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2010 sampai 2014 yaitu berjumlah 37 perusahaan. Oleh karena dalam penelitian ini memakai semua data perusahaan mulai tahun 2010 sampai 2014 maka bisa dikatakan penelitian ini adalah penelitian populasi karena tidak menggunakan sampel sebagai dasar pengolahan data. Walaupun demikian pada penelitian ini peneliti membuat beberapa kriteria untuk mempermudah dalam melakukan penelitian, diantaranya perusahaan mulai tahun 2010 sampai 2014 mempunyai laporan keuangan yang lengkap dan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Maka jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria guna dipakai sebagai objek pada penelitian ini berjumlah 30 perusahaan. Sedangkan teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linier berganda, dengan rumus: Y = β0 + β1 CR + β2 RTR + β3 ITR + β4 DAR + β5 DER + e Keterangan: Y = Profitabilitas ( ROE ) β0 = Nilai Konstanta β1, β2, β3, β4, β5 = Nilai Koefisien regresi CR = Current Ratio RTR = Receivable Turnover Ratio ITR = Inventory Turnover Ratio DAR = Debt to Assets Ratio DER = Debt to Equity Ratio e = Variabel lain yang tidak terungkap
22
Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, 2016, artikel 2
Pada penelitian ini guna mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas secara serempak atau bersama-sama yang signifikan terhadap variabel terikat dilakukan uji F. Adapun hipotesis statistic yang dirumuskan yaitu: Ho : Variabel-variabel bebas meliputi Current Ratio (CR), Receivable Turnover Ratio (RTR), Inventory Turnover Ratio (ITR,) Debt to Assets Ratio (DAR), serta Debt to Equity Ratio (DER) secara serempak tidak mempunyai pengaruh signifikan pada variabel terikat yaitu Profitabilitas (Return on Equity) di Industri Barang Konsumsi pada Bursa Efek Indonesia. Ha : Variabel-variabel bebas meliputi Current Ratio (CR), Receivable Turnover Ratio (RTR), Inventory Turnover Ratio (ITR,) Debt to Assets Ratio (DAR), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara serempak mempunyai pengaruh signifikan pada variabel terikat yaitu Profitabilitas (Return on Equity) di Industri Barang Konsumsi pada Bursa Efek Indonesia. Adapun pedoman untuk mengambil keputusan yaitu dengan memakai nilai probabilitas signifikansi, yaitu: 1. Jika nilai probabilitas signifikansi > 0.05, sehingga Ho diterima serta Ha ditolak. 2. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0.05, sehingga Ho ditolak serta Ha diterima. Sedangkan uji t dipakai untuk menganalisis tingkat signifikan pengaruh masing-masing variabel bebas pada variabel terikat, apakah variabel X1, X2, X3, X4 dan X5 (Current Ratio (CR), Receivable Turnover Ratio (RTR), Inventory Turnover Ratio (ITR,) Debt to Assets Ratio (DAR), dan Debt to Equity Ratio (DER)) benar-benar secara parsial mempengaruhi variabel Y (profitabilitas). Adapun hipotesis statistic yang dirumuskan dalam pengujian ini adalah: Ho : Variabel-variabel bebas meliputi Current Ratio (CR), Receivable Turnover Ratio (RTR), Inventory Turnover Ratio (ITR,) Debt to Assets Ratio (DAR), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan pada variabel terikat yaitu Profitabilitas (Return on Equity) pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Ha : Variabel-variabel bebas meliputi Current Ratio (CR), Receivable Turnover Ratio (RTR), Inventory Turnover Ratio (ITR), Debt to Assets Ratio (DAR), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan pada variabel terikat yaitu Profitabilitas (Return on Equity) pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Adapun pedoman dalam mengambil keputusan yaitu dengan memakai nilai probabilitas signifikan, yaitu: 1) Jika nilai probabilitas signifikan > 0.05, sehingga Ho diterima serta Ha ditolak. 2) Jika nilai probabilitas signifikan < 0.05, sehingga Ho ditolak serta Ha diterima. Temuan Berdasarkan hasil analisis data dengan memakai program SPSS, menunjukkan nilai F hitung = 6,839 dengan taraf signifikan 0,00. Sedangkan untuk F tabel pada tingkat keyakinan 95% (α = 0,05) yaitu 2,28. Disebabkan nilai F hitung 6,839 lebih besar dari nilai F tabel 2,28 dan taraf signifikan 0,000 kurang dari 0,05 sehingga keputusannya adalah menolak H0 (karena Fhitung > Ftabel) serta menerima Ha. Sehingga bisa diambil disimpulkan jika secara simultan atau serempak variabel Current Ratio (CR), Receivable Turnover Ratio (RTR), Inventory Turnover Ratio (ITR) Debt to Assets ratio (DAR) serta Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh signifikan pada variabel profitabilitas (ROE) di industri barang konsumsi. Sedangkan hasil uji t yang berguna guna mengetahui ada tidaknya pengaruh dari masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikat (secara parsial) dalam penelitian ini maka model regresi linier berganda dapat dirumuskan yaitu: 23
Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, 2016, artikel 2
Y = - 2,995 + 0,223 X1 + 0,141 X2 + 0,356 X3 – 0,298 X4 + 0,689 X5 + e Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data diketahui jika nilai signifikansi Current Ratio (CR) yaitu 0,288 lebih dari 0,05 dan nilai t hitung yang dihasilkan 1.066 serta nilai t tabel yaitu 1,97658 yang berarti t hitung < t tabel. Hasil ini berarti menerima Ho dan menolak Ha atau menolak hipotesis jika Current Ratio (CR) memiliki pengaruh signifikan pada profitabilitas di industri barang konsumsi. Sedangkan nilai koefisien regresi Current Ratio (CR) yaitu 0,223 yang berarti memiliki pengaruh secara positif. Sehingga bisa diambil kesimpulan jika variabel Current Ratio (CR) mempunyai pengaruh positif serta tak signifikan pada profitabilitas di industri barang konsumsi. Temuan ini menjelaskan jika dengan bertambahnya aktiva lancar berarti perusahaan memiliki kesempatan untuk menambah kemampuan investasi atau operasional perusahaan yang nantinya akan dapat menaikkan keuntungan atau profitabilitas. Akan tetapi dengan mempunyai aktiva lancar yang berlebih bisa juga menurunkan profitabilitas jika tidak dimanfaatkan secara optimal. Kondisi ini menunjukkan perusahaan mempunyai aktiva lancar yang tidak produktif sehingga bisa menurunkan profitabilitas. Adapun nilai signifikansi Receivable Turnover Ratio (RTR) sebesar 0,024 yang berarti kurang dari 0,05 dan nilai t hitung yang dihasilkan 2,289 serta nilai t tabel sebesar 1,97658 yang berarti t hitung > t tabel. Hasil ini berarti menolak Ho dan menerima Ha atau menerima hipotesis jika Receivable Turnover Ratio (RTR) memiliki pengaruh yang signifikan pada profitabilitas di industri barang konsumsi. Sedangkan nilai koefisien regresi Receivable Turnover Ratio (RTR) sebesar 0,141 yang berarti memiliki pengaruh yang positif. Sehingga bisa diambil kesimpulan jika variabel Receivable Turnover Ratio (RTR) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan pada profitabilitas di industri barang konsumsi. Temuan ini menjelaskan bahwa dengan semakin tinggi atau makin cepat perputaran piutang akan bisa menaikkan keuntungan perusahaan. Pada intinya rasio perputaran piutang adalah alat yang dipakai untuk menilai efektif tidaknya pengelolaan piutang sebuah perusahaan. Makin tinggi atau makin cepat perputaran piutang berarti piutang sebuah perusahaan akan makin cepat kembali dalam bentuk kas. Serta uang kas yang tersedia bisa segera digunakan untuk operasional perusahaan guna memperoleh keuntungan. Semakin tinggi atau makin cepat perputaran piutang menunjukkan makin efektif pengelolaan piutang oleh suatu perusahaan. Demikian halnya nilai signifikansi Inventory Turnover Ratio (ITR) sebesar 0,013 yang berarti kurang dari 0,05 dan nilai t hitung yang dihasilkan 2,509 dan nilai t tabel sebesar 1,97658 yang berarti t hitung > t tabel. Hasil ini berarti menolak Ho dan menerima Ha atau menerima hipotesis bahwa Inventory Turnover Ratio (ITR) memiliki pengaruh signifikan pada profitabilitas di industri barang konsumsi. Sedangkan nilai koefisien regresi Inventory Turnover Ratio (ITR) sebesar 0,356 yang berarti mempunyai pengaruh yang positif. Sehingga bisa diambil kesimpulan jika variabel Inventory Turnover Ratio (ITR) mempunyai pengaruh positif dan signifikan pada profitabilitas di industri barang konsumsi. Temuan ini menjelaskan jika dengan semakin tinggi atau makin cepat perputaran persediaan akan bisa menaikkan profitabilitas perusahaan. Kondisi ini dikarenakan dengan makin cepat perputaran persediaan sehingga makin cepat juga persediaan tersebut menjadi uang tunai, lebih lanjut dipakai guna kegiatan operasional perusahaan guna mendapatkan keuntungan. Semakin cepat persediaan berputar berarti semakin efektif sebuah perusahaan mengolah persediaannya. Adapun nilai signifikansi Debt to Assets Ratio (DAR) sebesar 0,394 lebih dari 0,05 dan nilai t hitung yang dihasilkan - 0,584 dan nilai t tabel sebesar 1,97658 yang berarti t hitung < t tabel. Hasil ini berarti menerima Ho dan menolak Ha atau menolak hipotesis bahwa Debt to Assets 24
Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, 2016, artikel 2
Ratio (DAR) mempunyai pengaruh signifikan pada profitabilitas di industri barang konsumsi. Sedangkan nilai koefisien regresi Debt to Assets Ratio (DAR) sebesar - 0,298 yang berarti berpengaruh secara negatif. Sehingga bisa diambil kesimpulan jika variabel Debt to Assets Ratio (DAR) mempunyai pengaruh negatif dan tak signifikan pada profitabilitas di industri barang konsumsi. Temuan ini menjelaskan jika makin banyak utang yang dipakai perusahaan sebagai sumber pendanaan akan menurunkan keuntungan. Kondisi ini mendukung teori struktur modal model Modigliani dan Miller tanpa pajak yang mengemukakan jika semakin banyak pemakaian utang pada struktur modal tidak akan menaikkan nilai perusahaan. Sedangkan nilai signifikansi Debt to Equity Ratio (DER) yaitu 0,000 yang kurang dari 0,05 dan nilai t hitung hasil analisis 4,042 dan nilai t tabel sebesar 1,97658 yang berarti t hitung > t tabel. Hasil ini berarti menolak Ho dan menerima Ha atau menerima hipotesis jika Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh signifikan pada profitabilitas di industri barang konsumsi. Sedangkan nilai koefisien regresi Debt to Equity Ratio (DER) yang dihasilkan 0,689 yang berarti mempunyai pengaruh positif. Sehingga bisa diambil kesimpulan jika variabel Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh positif serta signifikan pada profitabilitas di industri barang konsumsi. Temuan ini menjelaskan jika makin banyak utang yang dipakai perusahaan sebagai sumber pendanaan dibanding dengan modal sendiri akan meningkatkan keuntungan. Hasil ini mendukung teori struktur modal model Modigliani dan Miller dengan pajak yang mengemukakan jika utang (leverage) akan menaikkan nilai perusahaan, hal ini terjadi sebab bunga utang merupakan biaya pengurang pajak. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan dalam penelitian yang telah dilakukan sehingga bisa diambil kesimpulan jika: a. Rasio keuangan yang meliputi Current Ratio (CR), Receivable Turnover Ratio (RTR), Inventory Turnover Ratio (ITR) Debt to Assets ratio (DAR) dan Debt to Equity Ratio (DER) secara serempak mempunyai pengaruh signifikan pada profitabilitas pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia. b. Current Ratio (CR) mempunyai pengaruh positif serta tak signifikan pada profitabilitas pada Industri Barang Konsumsi pada Bursa Efek Indonesia c. Receivable Turnover Ratio (RTR) mempunyai pengaruh positif serta signifikan pada profitabilitas di Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia d. Inventory Turnover Ratio (ITR) mempunyai pengaruh positif serta signifikan pada profitabilitas pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia e. Debt to Asset Ratio (DAR) mempunyai pengaruh negatif serta tak signifikan pada profitabilitas pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia f. Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh positif serta signifikan pada profitabilitas pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan maka penulis memberikan saran sebagai berikut: a. Bagi Peneliti dan akademisi Sebaiknya dilakukan penelitian serupa dengan menambah variabel bebas agar nilai Adjusted R Square bisa ditingkatkan, karena dalam penelitian ini menghasilkan nilai Adjusted R Square sangat kecil sehingga kemampuan menjelaskan variabel profitabilitas juga kecil. b. Bagi Pihak Ekstern
25
Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, 2016, artikel 2
1) Investor atau calon investor, sebaiknya melaksanakan analisis rasio keuangan dan hasilnya dipakai sebagai salah satu dasar pertimbangan guna menilai kelayakan suatu perusahaan sebelum melaksanakan investasi 2) Kreditur atau calon kreditur, hasil analisis laporan keuangan dapat dipakai sebagai salah satu dasar pertimbangan di samping analisis keuangan lainnya sebelum memutuskan pemberian kredit c. Bagi Manajemen Manajemen perlu mengetahui dan mengevaluasi secara rutin keadaan keuangan perusahaan dengan menggunakan hasil analisis rasio keuangan, karena hasil analisis rasio keuangan bisa dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam membuat keputusan atau kebijakan. Di samping itu manajemen juga seharusnya memperhatikan keseimbangan rasio keuangan agar bisa menjaga kepentingan perusahaan dan kepentingan pihak investor maupun kreditur. Daftar Pustaka Brigham, EF., and Houston, J.F. (2014). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Bolek, Monika dan Wiliński, Wojciech (2012), The Influence of Liquidity on Profitability of Polish Construction Sector Companies, Financial Internet Quarterly E-Finanse, Vol. 8, No 1(2012) Www.E-Finanse.Com. University Of Information Technology And Management Chechet, Ishaya Luka dan Olayiwola, Abduljeleel Badmus (2014) Capital Structure and Profitability of Nigerian Quoted Firms: The Agency Cost Theory Perspective, American International Journal of Social Science. Vol. 3 No. 1 (January 2014) Djumahir (2010), Pengaruh Variabel-variabel Tax Shield dan Non Tax Shield terhadap Struktur Modal dan Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Jakarta), http://Brawijaya.ac.id Ekawati, Erni. (2012). Materi Pokok Manajemen Keuangan. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Farkhan dan Ika (2012). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverage), http://jurnal.unimus.ac.id Vol. 9, No.1 Gitosudarmo, Indriyo, dan M.M Basri, (2012). Manajemen Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE. Hanafi, Mamduh. (2012). Analisis Laporan Keuangan Edisi keempat. Yogyakarta: AMP YKPN. Hanafi, Mamduh. (2012). Materi Pokok Manajemen Keuangan Internasional. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Harahap, Sofyan Syafri, 2008. Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hermuningsih, Sri, (2013), Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Publik di Indonesia, http://www.bi.go.id/id/publikasi/jurnal-ekonomi Husnan, Suad (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang), Yogyakarta: BPFE. Idode, Patrick Esiemogie, dan Ashogbon, Oyekan Samuel (2014), Influence of capital structure on profitability: Empirical Evidence from listed Nigerian banks, IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM) Volume 16, Issue 11.Ver. IV (November, 2014). Innocent, Enekwe Chinedu dan Mary, Okwo Ifeoma (2013), Financial Ratio Analysis as a Determinant of Profitability in Nigerian Pharmaceutical Industry, International Journal of
26
Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, 2016, artikel 2
Business And Management; Vol. 8, No. 8 (2013). Published By Canadian Center Of Science And Education Irawati, Susan. (2011). Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka. Jawade, Avinash (2014), Capital Structure And Its Impact On Profitability: An Empirical Study For Pharmaceutical Companies With Special Reference To Their Market Capitalization, Abhinav National Monthly Refereed Journal of Research in Commerce & Management. Volume 3, Issue 6 (Juni, 2014) Jumingan (2014), Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Bumi Aksara Kautsari, R.rr Berlian Ken, (2012), Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan pada Perusahaan Rokok yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal ilmiah vol, 1 No: 2 Semester Genap 2012/2013. http://jimfeb.ub.ac.id Keown. (2011). Manajemen Keuangan: Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Edisi 9. Jakarta: Indeks. Khaldun, Khalidazia Ibnu, (2014), The Influence of Profitability And Liquidity Ratios on The Growth of Profit Of Manufacturing Companies, International Journal Of Economics, Commerce and Management United Kingdom. Vol. II, Issue 12,(Desember 2014). Http://Ijecm.Co.Uk/ Issn 2348 0386 Khan, Muhammad Nauman dan Khokhar, Imran (2015), The Effect of Selected Financial Ratios on Profitability: An Empirical Analysis Of Listed Firms Of Cement Sector in Saudi Arabia, Quarterly Journal of Econometrics Research, 2015, 1(1):1-12 Http://Www.Pakinsight.Com/?Ic=Journal&Journal=88 Kusnaeni, Diyah, (2012). Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia. Jakarta: Tesis Program Pascasarjana Universitas Terbuka. Kusumajaya, Oka D.K. (2011), Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas dan nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, http://www.pps.unud.ac.id Linda dan Achsani, Noer Azam (2015), The Influence of Working Capital and Sosial Responsibility Disclosure Toward Corporate’s Value And Profitability: Empirical Evidence for The Indonesia Automotive Industry, International Journal of Education and Research Vol. 3 No. 4 April 2015 Mansoer, Faried Widjaja, (2012), Materi Pokok Metode Penelitian Bisnis, Jakarta: Universitas Terbuka Munawir, S. (2010). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: LIBERTY Muslich, Muhammad. (2012). Manajemen Keuangan Modern, Analisis, Perencanaan, dan Kebijaksanaan. Jakarta: Bumi Aksara Novita, Bunga Asri (2015) “Pengaruh Struktur Modal dan Likuiditas terhadap Profitabilitas” http://www.online.fe.trisakti.ac.id/ejournal/akuntansi/Vol2No1Februari2015 Nurcahayani, Rifna. (2014), Analisis Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012, http://eprints.undip.ac.id Nurhayati, Dwi, (2011), Pengaruh Struktur Modal terhadap Return on Invesment (ROI) pada PT Pantjamitra Ichigodjaja Malang, http://digilib.ti.itb.ac.id Rengasamy, Dhanuskodi (2014), Impact of Loan Deposit Ratio (Ldr) on Profitability: Panel Evidence From Commercial Banks In Malaysia, Proceedings Of The Third International Conference on Global Business, Economics, Finance and Social Sciences (GB14 Mumbai Conference) Mumbai, India. (19-21 December 2014) Riyanto, Bambang. (2011). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
27
Jurnal Bisnis dan Manajemen Eksekutif Vol. 1 No. 1, 2016, artikel 2
Sartono, Agus, R.( 2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keuangan Perusahaan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Shubita, Mohammad Fawzi, dan Alsawalhah, Jaafer Maroof, (2012), The Relationship between Capital Structure and Profitability, International Journal of Business and Social Science Vol. 3 No. 16 (Special Issue – Agustus 2012) Situmorang, Syafrizal Helmi dan Lufti, Muslich, (2012). Analisis Data untuk Riset manajemen dan Bisnis, Medan: USU Press Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Manajemen, Cetakan Ketiga. Bandung: CV Alvabeta. Supriadi, Yoyon dan Puspitasari, Ratih (2012), Pengaruh Modal Kerja terhadap penjualan dan Profitabilitas Perusahaan pada PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk, Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14, April 2012 Syamsuddin, M. Lukman. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Bina Graha. Winarto, Jacinta, (2013), Pengaruh Struktur Modal terhadap Kinerja Keuangan Diukur dengan Rasio Profitabilitas (ROI) dan Nilai Tambah Ekonomis, http://digilib.ti.itb.ac.id Yegon, Charles dan Cheruiyot, Joseph (2014), The Effects of Capital Structure on Firm’s Profitability: Evidence from Kenya’s Banking Sector, Research Journal of Finance and Accounting. ISSN 2222-1697 (Paper) ISSN 2222-2847 (Online). Vol.5, No.9 (2014) www.idx.co.id, dalam perusahaan yang tercatat, laporan tahunan www.sahamok.com/perusahaan-manufaktur-di-bei www.tu.laporanpenelitian.com/2014/11/21.html http://finansial.bisnis.com/read/20140619/381/237233/bisnis-indonesia-award-2014 http://finansial.bisnis.com/read/20140619/381/237233/bisnis-indonesia-award-2014nominee-sektor-industri-barang-konsumsi e-Journal Akuntansi Trisakti Volume.2 Nomor. 1 Februari 2015
28