Vol. 1. No. 1, Januari 2010
Newsletter informasi pemasaran pariwisata
ISI NOMOR INI: The Best Marketer, 2 Vote Komodo, 2
Krisis, tapi Target Tercapai total berkisar US$ 5 miliar.
Cina, 3
Menurut Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, demikian itulah situasi pariwisata global.
Udara, 7 Toraja, 9
Tapi, lain di Indonesia. Tatkala menjelaskan capaian tahun 2009, dengan lega Menbudpar mengumumkan jumlah kunjungan wisman diperkirakan mencapai lebih dari 6,4 juta, yang berarti tumbuh positif sekitar 0,4 % dari tahun 2008.
Atraksi, 11 SDM, 13 Bisnis, 14
Pertumbuhan positif tersebut banyak didukung dari peningkatan kunjungan wisman asal China, Australia dan Malaysia.
Indikator, 15 India, 17
Penanggung jawab: Sapta Nirwandar Penerbit/PemRed: Arifin Hutabarat Dewan Redaksi: Syamsul Lussa, T. Burhanuddin, Wisnu B. Sulaeman. Reporter: Ekasanti Alamat : Direktorat Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Jl. Merdeka Barat N0. 17 Lantai 3 Jakarta 10110 Telp : 021 383 8220 Fax : 021 380 8612 Email :
[email protected]
Jika Anda mempunyai informasi dan pendapat untuk Newsletter ini, silahkan kirim ke alamat tersebut di atas. ISSN 2086-3705
Jero Wacik SEJAK KRISIS EKONOMI di Amerika Serikat menggelombang ke seantero dunia di akhir tahun 2008, sektor pariwisata langsung terimbas. Terjadi perubahan pola perjalanan. Ada yang menunda, mengurangi durasi, mengalihkan destinasi dari long haul trip ke medium and short haul. Intinya, berhemat. Selain krisis ekonomi global, rentetan bencana sebelumnya juga telah memberatkan bagi kegiatan pariwisata. Sebut sebagian, ada pendemi flu burung, flu babi, aksi teror, dan gempa bumi.
Akumulasi krisis-krisis tersebut membawa akibat turunnya tingkat pertumbuhan kunjungan wisman di banyak negeri. Bahkan banyak negara yang mengalami minus dua dijit. Sebagai salah satu subsistem kunci dalam sektor pariwisata, industri penerbangan di tahun 2009 melalui I n t e r n a t i o n a l A i r Tr a n s p o r t Association memperkirakan kerugian
Capaian sedemikian tentu tidak terlepas dari berbagai upaya dan kerja keras semua stakeholders pariwisata. Baik dari kalangan pemerintahan maupun industri. Upaya bersama, antara lain, digalang segera melalui program pemasaran tambahan ketika mengantisipasi akan datangnya dampak krisis. Sebagai hasilnya, beberapa pasar yang mengalami pertumbuhan negatif seperti Korsel, Jepang dan Singapura, tidak sampai anjlok lebih tajam. Bersamaan itu, tiga pasar yang tampak tumbuh positif, juga diintensifkan penggarapannya.
"Tujuh program prioritas yang harus kami selesaikan dalam 100 hari sesuai kontrak kinerja Menbudpar dengan Presiden RI, seluruhnya telah selesai kami kerjakan," kata Menbudpar Jero Wacik. Di dalam negeri, wisatawan nusantara ternyata semakin banyak melakukan perjalanan. Statistik menunjukkan 229 juta perjalanan wisnus di tahun 2009, meningkat dari 225 juta tahun 2008. Itu berkat pertumbuhan ekonomi nasional yang juga positif. Menbudpar pun menjelaskan, Kami telah menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis Kebudayaan dan Pariwisata untuk periode 2010-2014. Kita kini mempunyai target-target baru untuk dicapai.***
Vol. 1. No. 1, Januari 2010
The Best Marketer 2009 Sapta Nirwandar, Dirjen Pemasaran Pariwisata RI, dinobatkan sebagai The Best
Marketer of Indonesia tahun 2009 kategori pemerintah. Disamping the best, kali ini dipecahkan pula satu rekor, untuk pertama kali Marketer di bidang pariwisata, meraih anugerah kepiawaian dan professionalitas pada dunia pemasaran di Indonesia. Penghargaan yang diberikan oleh MarckPlus Inc bekerjasama dengan Indonesia Marketing Association (IMA) ini diserahkan bertepatan MarkPlus Conference 2010 dihadiri 4.000 orang dari 400 perusahaan yang menghadirkan 40 pembicara. "Ini kebanggaan penghargaan dari masyarakat Marketing Indonesia dan Internasional bahwa sektor pariwisata kita dinilai maju dan memiliki hasil yang baik. Ini bukan penghargaan untuk saya pribadi tapi pada semua masyarakat pariwisata," tegas Sapta. Pihaknya berharap dengan penghargaan ini memberikan semangat bagi para stakeholders untuk mencapai target kunjungan 7 juta wisman ke Indonesia pada 2010. "Hal yang membahagiakan saya adalah sektor pariwisata berada di antara industri lain yang mendapat penghargaan ini. Strategi promosi kita ke depan tidak hanya vertikal tapi juga ke berbagai komunitas dan produknya berorientasi pada kebutuhan konsumen pasar wisata Indonesia," ujar Sapta. Pemilihan Marketer of the Year Indonesia 2009 kali ini dilakukan melalui proses dari 18 Marketing Champions Indonesia 2009 yang memilih juara-juara di masing-masing industri.
Vote Komodo perlu dukungan Institusi atau industri KAMI MELAKUKAN
langkah baru. Menggunakan fasilitas mobile on-line, mobil kami berkeliling di Bali bulan lalu. Sebelumnya, di NTT. Jadi, masyarakat kita hampiri dan mereka dengan mudah dapat melakukan voting untuk Komodo pada komputer on-line yang disediakan, begitulah Esthy Reko Astuty, Direktur Sarana Promosi Kemenbudpar, bertutur singkat. Belakangan peringkat komodo agak turun, sekalipun sejak Juli 2009, Komodo sudah termasuk 28 finalis dunia. Kami dapat anggaran untuk melakukan terobosan promosi komozo ini, dia berbisik. Hingga saat ini, sosialisi agar Taman Nasional Komodo masuk menjadi salah satu dari 7 wonders of the world, untuk kategori Forest/National Parks/ Nature Reserve, masih dipimpin pemerintah, sebagai Official Supporting Committee . Sepanjang tahun 2009 kegiatan yang telah dilakukan dan dinilai agresif
2
antara lain pameran dan konser musik yang mampu mengumpulkan mulai 100 sampai 5500 lebih vote langsung. Melakukan Viral Marketing melalui situs social networking facebook (causes), mengajak masyarakat mendukung TNK sekaligus menginformasikan kemajuan TNK dalam kampanye N7WN. Melakukan online quiz melalui pemasangan banner di www.kompas.com dan sejumlah website serta blog hingga mampu mendapat sekitar 10.000 vote. Dengan Dep. Kehutanan juga dilakukan media trip. Selain itu Pemda NTT, Pemda Manggarai Barat, Balai T.N. Komodo serta PT. Putri Naga K o m o d o ( p i h a k s wa s t a ya n g bekerjasama dalam mengelola TNK) berkoordinasi mendukung kampanye ini. Total perkiraan Direct Online Vote yang berhasil dikumpulkan oleh Kemenbudpar selama periode tahap II (Januari-Juli 2009) kurang lebih mencapai 22.500 VOTE.
Dukungan swasta untuk kampanye Vote Komodo
N7W Foundation menyatakan bahwa keterlibatan pihak swasta yang tidak memiliki official license / sponsorship sebagai Official Nominee Supporter (ONS) dari N7WN adalah tidak diperbolehkan dan akan berakibat pada eliminasi nominasi. Untuk sosialisasi dan membuka line voting harus terlebih dulu melapor ke pihak penyelenggara dan membayar fee. Untuk menggalang dukungan swasta, pemerintah kini melakukan lagi upaya-upaya baru. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk memberikan suara yaitu secara online dan via telepon. Bagi yang ingin melakukan voting online silahkan l a n g s u n g k e www.new7wonders.com/n7w .Untuk cara yang kedua, silahkan melakukan telepon sambungan langsung internasional dengan menekan +41-773124041. Setelah pesan selesai dan terdengar bunyi beep tekan kode 7717 untuk memilih Taman Nasional Komodo.
Vol. 1. No. 1, Januari 2010
PASAR
Cina, sebuah negeri tetapi puluhan pasar lucrative
Dan menurut analisis mutakhir perekonomian dunia untuk tahun 2010, yang disajikan oleh Euromonitor International, Cina dan India diharapkan akan berperan sebagai penggerak utama ekonomi global. Karenanya, di bidang pariwisata perlu dicermati dan dipilih arah pasar Cina yang hendak dituju. Yaitu mengingat Cina sebagai sebuah negeri tetapi membuka peluang demikian banyak pasar, yang tersedia di berbagai propinsi dan kota di negeri yang berpenduduk satu miliar lebih. Ekonominya tumbuh cukup signifikan. Potensi pasar di Cina lebih besar dibandingkan India. Karakter pasar dan konsumen untuk outbound tourism Cina, jelas juga perlu diperdalam. Tapi marilah terlebih dulu membandingkan situasi pada berbagai pasar lain di dunia. IMF memperkirakan pertumbuhan 7,3% untuk negara-negara berkembang Asia pada tahun ini. Tapi, Jepang harus melihat pertumbuhan 1,7% saja setelah penurunan lebih dari 5% di tahun sebelumnya. Australia dan Selandia Baru harus mengelola pertumbuhan sekitar 2%. Para pembuat kebijakan percaya Cina dan India menjadi kekuatan untuk pemulihan global. IMF memperkirakan perekonomian Cina tumbuh 9,0% tahun ini dan India 6,4%. OECD lebih optimis, memprediksi pertumbuhan 10,2% di Cina dan 7,3% untuk India. Pengeluaran konsumen di Cina saat ini mencapai sekitar seperempat dari total di Amerika Serikat dan Eropa. PDB gabungan dari Uni Eropa turun 4,2% di tahun 2009. Tahun 2010 diperkirakan pertumbuhan sekitar 0,5% saja. Komisi Eropa memperkirakan kerugian kumulatif dalam output sejak resesi dimulai pada pertengahan-2008
Dunia sedang bergantung banyak pada Cina dan India. Kita sendiri sedang berupaya mengatasi angin kencangdari perdagangan Cina, berhubung akan diterapkannya CAFTA, Cina-ASEAN Free Trade Agreement. Maka pariwisatanya perlu dimanfaatkan segera.
mencapai sekurang-kurangnya 5% yang paling dalam dan paling luas sebagai resesi dalam sejarah Uni Eropa; PDB gabungan negara-negara Amerika Latin tahun 2009, kontraksi 2,9%, dan pemulihan diperkirakan tahun 2010 dengan pertumbuhan hampir 3%. Di Amerika Serikat para ekonom memperkirakan PDB riil tumbuh 1,5% tahun ini kendati OECD memproyeksi lebih tinggi yakni 2,5%. Kanada telah memperkirakan pertumbuhan 2,7% tahun 2010 sementara IMF menghitung pemulihan yang lebih lemah yaitu 2,1%. Pengangguran di AS di atas 10% di akhir tahun 2009 dan akan terus menaik pertengahan-2010. Di Kanada, pengangguran diperkirakan akan mencapai 9,2% tahun 2010 - tertinggi sepuluh tahun ini. Tingkat pengangguran di Amerika mungkin tidak akan kembali ke tingkat pra-resesi sebelum 2014. Puncaknya pada pertengahan-2010. Di Jepang dan beberapa negara Eropa, perusahaan biasanya lebih memilih untuk mengurangi jumlah jam kerja atau untuk paruh-waktu pekerjaan sebelum memberhentikan pegawai. Ekonomi Rusia, GDP riilnya berkurang 7,5% pada tahun 2009 sementara investasi turun hampir 14%. IMF memprakirakan pertumbuhan 1,5% pada 2010. GDP riil Eropa Tengah danTimur turun 5,0% di tahun 2009 dan IMF memprediksi pertumbuhan
1,8% saja pada tahun 2010. Lalu, bagaimana mengarahkan pandang untuk menggarap pasar Cina sekarang juga? Euromonitor International mencatat gerak dan perilaku pasarnya.
PROSPEK Munculnya kelas menengah Cina telah menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar outbound, tapi krisis ekonomi akan membawa efek negatif yang substansial pada pertumbuhan konsumen ini dan dengan demikian pada pergerakan outbound. Pertumbuhan rata-rata tahunan keberangkatan outbound diperkirakan demikian lambat hingga 3% antara 2008 dan 2013. Dengan pasar outbound di Cina dianggap sebagai masa depan pariwisata global, banyak negara
Proyeksi ekonomi global 2010 umumnya masih membawa implikasi berat. Pariwisata pun perlu super hati-hati.
3
Vol. 1. No. 1, Januari 2010 Australia pada khususnya - telah tegas berupaya untuk menyingkirkan operator yang rada curang, prihatin b a h wa k o n s u m e n C i n a a k a n menyalahkan pihak destinasi, sehingga bisa merusak nama pihak destinasi. Thailand, khususnya, telah mempunyai reputasi buruk dalam hal tersebut. Pengendalian Pemerintah atas keadaan ini banyak dicapai melalui negosiasi ulang perjanjian ADS, Authorized Destination Status khususnya mengenai agen perjalanan yang diperbolehkan untuk menjual paket-paket wisata outbound ke setiap tujuan. Ketika pasar Cina menjadi lebih berkembang dan mandiri, perjalanan outbound akan menjadi lebih biasa, barulah kemudian, kontrol pemerintah akan mengendur. Setelah keberhasilan Cina di Olimpiade Beijing 2008, warga Cina semakin lebih tertarik pada Olimpiade, Maka tuan rumah Olimpiade lain, terutama di Inggris pada tahun 2012, kemungkinan akan
memperoleh manfaat. Besarnya jumlah penduduk Cina berarti akan mengembangkan industri pariwisata menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Diperkirakan saat ini terdapat 200-250 juta warga Cina yang telah mengangkat diri mereka keluar dari kemiskinan ke tingkat yang memadai untuk mengambil bagian dalam perjalanan outbound. Saat ini
pertumbuhan. Memang masih d i k o n t r o l , d e n g a n c a r a h a n ya penduduk daerah lebih kaya di Cina yang diberikan visa, dalam rangka mencegah imigrasi ilegal. Imigrasi i l e g a l m e n j a d i m a s a l a h ya n g berkembang di antara kelompok tur ke Eropa, maka kebijakan serupa dapat diterapkan ke negara-negara kaya lainnya.
Menurut Euromonitor International tahun 2010 ini diprediksi 33 juta outbound traveler dari Cina. Diperkirakan wisman Cina tahun 2010 ke Malaysia 440 ribu, Thailand 828 ribu, Jepang 1.322 ribu dan Vietnam 698 ribu. hanya sekitar 40 juta per tahun yang bepergian ke luar negeri, menunjukkan cukup ruang untuk pertumbuhan selanjutnya. Dengan AS akhirnya diterima dalam skema ADS - walaupun sudah ada cukup banyak warga Cina melakukan perjalanan ke sana- akan tetap terjadi
Statistik Outbound Traveler dari Cina : Forecast Departures by Destination: 2010-2013, China 000 people
Austria Cambodia France Germany Hong Kong, China India Japan Macau Malaysia Myanmar Nepal New Zealand Pakistan Philippines South Africa South Korea Thailand United Kingdom USA Vietnam Other destinations Total
4
2010 243.4 155.0 97.1 206.8 12,993.5 47.9 1,560.1 10,399.6 566.0 195.2 34.2 48.8 12.0 15.2 30.9 1,366.1 537.7 125.8 229.4 1,092.0 3,193.0 33,149.7
2011 265.2 165.8 101.2 217.2 14,013.0 53.8 1,643.4 10,838.0 608.6 216.9 37.9 52.7 12.4 15.8 34.5 1,421.2 591.4 140.8 242.5 1,183.9 3,321.0 35,177.3
2012 302.2 185.7 107.5 239.0 15,815.7 62.6 1,777.3 11,554.9 671.2 247.5 43.4 59.6 13.4 17.3 40.2 1,521.2 681.2 163.3 258.9 1,319.5 3,521.6 38,603.3
2013 356.5 215.4 115.6 272.7 18,485.7 74.6 1,939.3 12,476.9 752.1 287.9 51.0 69.7 14.9 19.5 48.6 1,658.7 809.5 192.6 278.3 1,497.7 3,763.3 43,380.6
Vol. 1. No. 1, Januari 2010
PROFIL DEMOGRAFIS OUTBOUND Pariwisata Outbound dapat dibagi menjadi dua segmen: Hong Kong / Makao dan ke tempat lain. Perjalanan ke Hong Kong dan Makao sebagian besar untuk keperluan belanja (di Hong Kong) atau untuk berjudi (di Makao). Warga Cina bepergian ke tujuan ini selama bertahun-tahun dan tidak lagi merasa memerlukan bimbingan dan kuatir akan keamanan, meskipun banyak terutama jika perjalanan pertama mereka - masih melakukan perjalanan dengan cara berkelompok. Perjalanan ke Hong Kong dan Makao d i d o m i n a s i o l e h w i s a t a wa n independen sepenuhnya, apakah berpasangan, single, keluarga atau teman-teman. Melihat keberhasilan independensi itu, Singapura - dengan reputasi tempat berbelanja dan tempat di luar negeri yang signifikan mengesankan bagi penduduk Cina mempromosikan diri pada pasar ini. Ketika melakukan perjalanan ke
tempat lain yang lebih jauh dan lokasi yang eksotik, seperti Eropa atau yang diberikan pemberian ADS tahun 2007 - Amerika Serikat, wisata berkelompok masih menuntut keselamatan dan keamanan. Namun, meskipun tumbuh cepat, perjalanan ke tujuan non-Asia meyumbang hanya sebagian kecil pada perjalanan outbound Cina. Meskipun perjalanan long haul kebanyakan oleh turis berkelompok, kebebasan dalam bermusafir keluar negeri semakin nyata dengan munculnya budaya backpacking, merupakan pasar ceruk di Cina, dimana wisatawan menghabiskan waktu yang lama dengan perjalanan keliling Eropa, dan segera diharapkan, juga ke Amerika Serikat. Proporsi yang tumbuh dari pasar perjalanan bisnis yang terdiri dari peserta untuk kegiatan MICE, banyak yang bertujuan Hong Kong dan semakin luas lagi dengan daya tarik tambahan dari kasino - destinasi Makao.
TRENDS Outbound dari Cina ini sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor di tahun 2008. Pertama, adanya Golden Weeks yang lebih pendek pada tahun 2008, dengan Golden Week Mei, misalnya, libur satu minggu dipotong hanya dengan satu hari cuti. Hal ini membuat perjalanan panjang kurang menarik, sehingga menghambat kunjungan ke tujuan seperti Asia Tenggara dan Eropa. Dampak dari Golden Weeks pendek ditambah lagi event besar ketika itu Olimpiade Beijing 2008, banyak orang Cina memutuskan untuk tinggal di rumah dan menonton pertandingan. Kemudian yang bahkan lebih besar adalah dampak dari Krisis Keuangan Global, di mana konsumen panik tentang prospek keadaan dan menolak untuk bepergian. Sebagai hasil dari kombinasi faktor-faktor negatif, jumlah keberangkatan dari Cina jatuh dari pertumbuhan yang kuat dari 16% pada tahun 2007 menjadi sekedar 6% pada tahun 2008. Hilangnya wisatawan Cina dari
Departures by Destinations: 2006-2008, China 000 people
Austria Cambodia France Germany Hong Kong, China India Japan Macau Malaysia Myanmar Nepal New Zealand Pakistan Philippines South Africa South Korea Thailand United Kingdom USA Vietnam Other destinations Total
2006 256.4 130.5 673.9 251.7 14,319.9 69.8 1,322.0 9,847.2 440.4 133.6 19.1 62.9 27.1 14.9 33.8 1,224.6 828.4 166.8 308.6 698.8 4,443.8 35,274.2
2007 282.2 140.6 716.7 271.6 16,174.4 62.0 1,458.1 12,778.9 573.5 163.8 28.6 68.6 26.4 16.6 38.8 1,311.8 716.9 183.0 294.1 920.9 4,727.2 40,954.7
2008 273.3 147.6 379.8 252.5 15,283.2 57.9 1,520.2 11,914.6 580.5 176.4 31.6 62.4 20.6 16.4 36.6 1,351.6 661.6 164.6 275.7 995.8 4,217.4 38,420.2
Source: Euromonitor International
5
Vol. 1. No. 1, Januari 2010 kelompoknya di Eropa - diasumsikan mereka telah menjadi imigran ilegal maka visa ke Eropa kini menjadi lebih sulit untuk diperoleh, pengurusannya sekarang memerlukan wawancara pribadi. Perjalanan ke Eropa yang biasanya melalui kelompok wisata, bepergian ke sejumlah besar negaranegara dalam jumlah hari yang lebih sedikit. Eropa biasanya dianggap sebagai satu tujuan, dengan sedikit kesadaran akan perbedaan antara berbagai negara, dengan pengecualian Perancis. AS akhirnya menerima Approved Destination Status (ADS) pada tahun 2007, yang akan membuat lebih mudah bagi warga Cina untuk mengunjungi A m e r i k a S e r i k a t . Tu r i s C i n a sebelumnya telah mengunjungi AS selama bertahun-tahun, namun secara resmi diberikan bagi yang dianggap sebagai usahawan yang baik atau sebagai mahasiswa. Orang-orang Cina sekarang lebih "duniawi" dan, setelah keberhasilan Olimpiade, lebih percaya diri. Inilah faktor-faktor yang menciptakan dasar yang kuat akan kecenderungan bepergian outbound, terutama untuk destinasi jarak jauh seperti Eropa dan Amerika Serikat.
DESTINATIONS Hong Kong merupakan tujuan utama bagi wisatawan Cina, karena posisinya sebagai surga belanja terdekat. Dengan perpelancongan yang independen, perjalanan mereka rasakan menjadi lebih baik. Sementara itu warga Cina semakin banyak tergabung pada kelas menengah, dengan demikian mampu ke luar negeri untuk perjalanan dengan tujuan berbelanja. Hong Kong akan terus menjadi tujuan paling populer untuk tipe perjalanan tersebut. Dengan banyaknya warga Cina bertujuan perjalanan berbelanja, mencari merek berkualitas tinggi yang tidak tersedia di Cina, Jepang juga semakin meningkat popularitasnya, karena negeri ini dipandang sebagai
6
Mekkah belanja dan fashion bagi kaum muda di seluruh Asia. Sejak krisis keuangan, popularitas kasino menurun, sampai-sampai pemerintah diminta untuk berjanji bahwa tidak ada kasino akan ditutup, dan akan mengambil alih setiap kegagalan kasino. Untuk keseluruhan tahun , pertumbuhan keberangkatan ke Makao turun dari 30% pada tahun 2007 menjadi -7% pada tahun 2008. Pertumbuhan tercepat outbound Cina di tahun 2008 adalah bertujuan Vietnam, tumbuh 8%, itu berkat kedekatan dengan Cina, dan khususnya provinsi Guangzhou yang relatif kaya . Perluasan yang cepat pada perekonomian Vietnam pada 2008 salah satu dari sedikit yang tidak terkena dampak oleh Krisis Ekonomi Global - telah terutama terjadi pada perjalanan bisnis, maka tumbuh 12%. Sebelum Krisis Keuangan Global, Malaysia diharapkan menjadi tempat tujuan dengan pertumbuhan tercepat bagi wisatawan Cina, dengan pertumbuhan 30% di tahun 2007, terutama disebabkan oleh ekspansi penerbangan LCC Air Asia X antara Cina dan Malaysia. Keberhasilan penerbangan murah ke Malaysia telah menunjukkan potensi pasar LCC di Cina. Meskipun Perancis secara tradisional menjadi bangsa yang sangat dikagumi karena gaya hidup dan romance dengan persepsi dan pertumbuhan peminat "pernikahan berwisata" di Perancis - namun perjalanan ke Perancis ditolak oleh 49% wisatawan Cina pada tahun 2008. Itu dampak sentimen anti-Perancis menyusul protes terhadap Cina berkaitan kasus estafet obor Olimpiade.
Kegiatan Tambahan ke Cina Kita di Indonesia mencatat jumlah wisman dari Cina periode dua tahun terakhir sebagai berikut: (Januari-November): 2008 ................................. 271.652 2009 ................................. 324.887 Pertumbuhan 19,59 %. Keseluruhan tahun 2008 tercatat pemegang paspor Cina sebanyak 354.641 berkunjung ke Indonesia, dibandingkan 269.216 selama tahun 2007. Adapun jumlah warga negaranya yang berdomisili di Cina, selama tahun 2008 itu mengunjungi Indonesia sebanyak 337.082, dibandingkan tahun 2007 sebanyak 230.476 berarti meningkat 46,25 %. Akan ada beberapa langkah baru yang dilaksanakan oleh Kemenbudpar tahun 2010 ini, dalam rangka mengoptimalkan penggarapan pasar Cina. Cina dipandang sebagai sebuah negeri dengan banyak pintu keluar atau gateway airport. Dan banyak propinsi yang memiliki penduduk mampu dan ingin bepergian berlibur ke luar negeri. Jelas sekali peluang sesungguhnya terbuka bagi maskapai penerbangan, apakah scheduled flight, scheduled charter, operasi charter musiman sampai LCC. Tapi tentulah setiap destinasi mesti menyesuaikan pemilihan dan pemilahan lokasi pasar dan karakter konsumen, dengan apa yang dimiliki di destinasi. Sumber daya alam dan budaya yang cocok, sarana dan prasarana. Dan, tour operator yang pro-aktif.
Vol. 1. No. 1, Januari 2010
AKSESIBILITAS
Kesiapan melaksanakan ASEAN Open Sky? ASEAN Open Sky akan berlaku
sepenuhnya tahun 2015. Tahapan pertama proses liberalisasi itu mestinya dimulai awal tahun 2010 ini. Tanggapan yang beragam pun muncul. Ya n g s u d a h s i a p t e n t u i n g i n pelaksaaannya sesuai jadual yang telah disepakati. Itulah Malaysia, Singapura dan Muangthai. Namun tidak demikian bagi Indonesia. Karena beberapa hal masih memerlukan penyiapan.
Kalangan operator penerbangan yang diwakili Sekjen INACA Tengku Burhanuddin, saat rapat PT Angkasa Pura I di Jakarta 29 Desember 2009 lalu, mengatakan : Kita memang perlu hati-hati. Jangan sampai merugikan kita sendiri tetapi menguntungkan bagi hanya airlines asing. Dalam menuju ke ASEAN Aviation single market tahun 2015 nanti, national carrier menghadapi tantangan, peluang, juga risiko. Pada dasarnya liberalisasi di bidang angkutan udara di ASEAN memang sudah merupakan hal yang tidak dapat terhindari. Di samping kesiapan airlines, juga sarana dan prasarana lain di bidang penerbangan, termasuk infrastruktur bandara tentulah perlu mendukung. Fasilitas fisik, peralatan sampai sumber daya manusia berkualitas internasional di bandara, termasuk berkemampuan berbahasa Inggris plus.
Indonesia terbang, berarti 150 juta penumpang yang dapat diangkut. Peluang besar bagi pariwisata domestik. Maskapai penerbangan asing yang beroperasi ke Indonesia, khususnya dari Singapura dan Malaysia, niscayalah ingin sekali melayani dan memanfaatkan peluang bisnis tersebut. Berkaitan itu, suatu wacana timbul, yakni, jika airlines asing seperti dari Singapura dan Malaysia penuh kebebasan beroperasi ke semua bandara internasional di Indonesia, maka beberapa kerugian bagi Indonesia akan cenderung terjadi. Pertama, maskapai asing cenderung mengangkut lebih banyak penumpang dari Indonesia ke luar negeri, ketimbang membawa lebih banyak penumpang yang berasal dari luar negeri. Dari perspektif pariwisata, Indonesia tentulah tidak diuntungkan. Kedua, secara objektif terlihat kondisi operator penerbangan asing sudah terlebih dulu lebih siap, keadaan itu cenderung menjadikan kota-kota seperti Kuala Lumpur dan Singapura
Upaya dan saran pemerintah Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti dewasa ini sedang berupaya mengetengahkan kepentingan nasional Indonesia. Tidaklah akan semua bandara internasional di negeri ini akan terbuka bagi pelaksanaan ASEAN O p e n S k y. A d a 4 k o t a ya n g kemungkinan akan dijadikan bandara uji coba, yaitu Jakarta, Denpasar, Makassar, dan Medan. Dengan konsep demikian Dirjen Perhubungan Udara mentargetkan pada ASEAN Summit bulan April 2010, akan ada kejelasan bandara mana yang dibuka. Untuk pelaksanaan open sky dimaksud, pemerintah akan mengeluarkan keputusan menteri tentang jumlah bandara yang siap
Statistik penumpang di bandara Indonesia Tujuan penerbangan Dinas
32%
Keluarga
31%
Bisnis
Dilihat dari sudut bisnis, pasar penumpang di Indonesia amatlah besar. Data mengungkapkan, orang Indonesia cenderung rata-rata terbang lima kali setahun di dalam negeri. Jika 30 juta saja di antara 230 juta penduduk
akan berperan sebagai bandara hub dan dengan demikian akan menghilangkan peluang bagi bandara Indonesia seperti Cengkareng di Jakarta.
12%
Lain-lain
10%
Wisata
8%
Diklat/seminar
6%
0
10%
20%
30%
40%
7
Vol. 1. No. 1, Januari 2010 masih perlu meningkatkan upaya. Mengapa? Karena, sekalipun sudah mengantongi title International Airport, pada kenyataan belumlah benar-benar berkelas international. Untuk mendukung industri penerbangan maupun kepentingan pariwisata, terciptanya international image dari bandara adalah merupakan satu hal yang wajib. Harus ditingkatkan competitiveness, fokus dengan memilih hanya airport yang memang sudah siap, dia menjelaskan.
dia, dalam konteks kepentingan nasional dan peningkatan kunjungan wisman.Baiknya dipertimbangkan, bagaimana kalau diwajibkan bagi airlines ASEAN dan Timur Tengah agar membawa 50 persen penumpangnya berasal dari luar negeri, jika ingin menambah penerbangan ke Indonesia. **
Tengku membuka satu idee, menurut Tengku Burhanuddin untuk itu. Dia akan menentukan kriteria-kriteria bandara yang akan termasuk dalam liberalisasi penerbangan ASEAN. Desember yll ia meminta waktu enam bulan kepada negara-negara ASEAN lainnya untuk persiapan. "Kami minta tidak langsung diterapkan dan melihat perkembangan ke depan," ujarnya lagi. PT Angkasa Pura sebagai pengelola bandar udara juga diminta berbenah. Sebenarnya, gedung-gedung fasilitas Terminal di bandara yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura sudah dinyatakan sesuai dengan regulasi Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), dengan hasil Audit yang positif. Perusahaan pengelola ini juga tengah meningkatkan pelayanan dan sumber daya manusia. Tengku Burhanuddin mengakui, Banyak bandara internasional kita
Materi Informasi di Bandara Amatlah lazim setibanya di bandara destinasi, materi informasi berupa brosur, selebaran peta lokasi sampai buklet, mudah dijumpai karena biasanya tersedia gratis pada konter atau rak-rak yang disediakan, baik oleh pengelola bandara, atau public information desk. Di terminal ketibaan penumpang bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, rupanya kelaziman itu belum terlaksana. Ada konter Tourist Information Center, seperti terlihat pada gambar, juga ada dua konter pemesanan taksi, namun tak dijumpai materi dimaksud. Padahal, materi informasi biasanya disediakan oleh kantor pariwisata setempat, oleh kalangan industri seperti perhotelan, tour operator atau asosiasi perusahaan pariwisata.
Siapa penumpang penerbangan ? Ketika diselenggarakan Airport Award akhir 2009 yang lalu, salah satu survey untuk penilaian dalam memilih bandara yang berhak menerima Award, mengungkapkan profile publik siapa yang menggunakan bandara. Diasumsikan juga sebagai penumpang penerbangan. Ternyata penampangnya tergambar dalam perbandingan seperti ini :
8
Lain-lain (13.00%) (Maha)siswa (8.00%)
PNS (22.00%)
Swasta (45.00%)
BUMN (9.00%)
TNI/Polri (3.00%)
Vol. 1. No. 1, Januari 2010
DESTINASI
Wahai orang muda, lihatlah Toraja.
FOTO INI DIAMBIL Minggu 3 Januari 2010 di desa Palawa, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Setiba di situ, seorang ibu tua menghampiri menyalami dan berucap:Selamat datang dan mengajak berdialog. Keramahan yang genuine. Tapi rasa pihatin memang membersit. Kampung inilah, sejak tahun 1980-an selalu dikunjungi dan dikagumi turis. Kebanyakan dari jauh, Eropa sampai Amerika Serikat. Singkatan Tator Ta n a h To r a j a , a t a u b a h a s a internasional-Toraja Land, mendunia lantaran Ditjen Pariwisata mempromosikan dengan baik. Termasuk satu di antara 10 DTW Daerah Tujuan Wisata Utama yang dimiliki Indonesia. Merupakan satu di antara untaian Zamrud Katulistiwa,itulah tagline pariwisata Indonesia masa
itu - Emeralds on the Equator. Orang Sesudah dari Palawa, lalu mengunjungi Barat umumnya membaca teks story desa Londa, menyaksikan dengan mata terlebih dahulu, baru kemudian kepala sendiri, bagaimana tradisi menikmati gambar-gambar. Terbalik ratusan tahun masyarakat di sini, dengan umumnya orang Jepang dan mengabadikan kakek nenek orang tua penduduk belahan timur bumi ini, dan anggota keluarga yang meninggal yang lebih melihat kesan gambardunia. Patung persis menyerupai gambar (apalagi yang indah-indah) almarhum atau almarhumah, baru kemudian lebih serius membaca dibuatkan, dan disusun di perbukitan teks. Maka legendary story mengenai di suatu tempat khusus. Juga dalam ethnicity Tana Toraja biasanya telah gua di bawahnya. ditelusuri oleh wisman dari Barat. Ketika mengunjungi Palawa real time di desa Palawa itu, mereka Bantepan Londa pun semakin appreciate atas kesempatan berkunjung jauh ke Makassar balik dunia dari rumah tinggal mereka.
9
Vol. 1. No. 1, Januari 2010 Dua tempat itu masing-masing berjarak sekitar 20 menit saja dari kota kabupaten Rantepao. Nah, untuk mencapai kota inilah diperlukan perjalanan sedikitnya tujuh jam dari Makassar. Rombongan wisatawan dalam bus biasanya membawa lunch box, karena sepanjang perjalanan, dari dulu sampai sekarang ini, tiadalah dijumpai tempat beristirahat, apalagi untuk makan minum, yang representative.
Contoh pengabadian wajah dan postur mereka yang sudah meninggal. Ini dipamerkan di salah satu toko souvenir di Londa.
Tidak mengapa. Kalau niat sudah bulat hendak mengunjungi etnis Toraja. Di mana-mana dijumpai penduduk yang ramah tamah. Bukan mimpi, riel sudah berada di kehidupan yang penuh kearifan lokal. Kini pun, masih tampak beberapa orang wisman yang berjalan kaki sepanjang sekitar tiga kilometer dari jalan raya menuju desa Palawa. Tapi, kembali ke awal catatan ini, lihatlah foto tersebut. Rumah adat itu, berbaris kiri kanan mengelilingi tanah yang lapang, dilihat dari arah pintu ketibaan, diujung tampak satu rumah seakan menutup kompleks itu ke arah belakang. Sayang sekali, atap-atap mengerucut dan menjulang tinggi, mestinya dihiasi oleh pernak pernik warna warni memburatkan keindahan, kini tampak seperti bunga layu. Warna pun pudar beselimut kusam. Sebagian atap compang camping dan memburai ke arah bawah. Tak rapih alias rusak, seakan menyapa :Aku tak seperti dulu lagi. Berat sekali memelihara kesempurnaanku. Sekelompok rumah adat itu masih tetap dihuni. Tentu telah turun temurun sejak nenek moyang mereka. Keramahan tetap hidup dan menyenangkan bagi pengunjung.
Bukit dan Gua Kuburan
Sesudah itu, pergi menuju desa Londa, juga sekitar 20 menit saja dari Rantepao. Bukit dan gua disitu memang tempat menyimpan susunan patung-patung para almarhum dan almarhumah. Rimbun alamiah. Sebagai tourist spot, terawat bersih. Hanya Rp. 5000 harga tiket masuk. Sekitar 15 orang muda tampak siap siaga masing-masing memegang l a m p u p e t r o m a x ya n g s u d a h dinyalakan. Mereka menanti Anda
10
Keunikannya mengesankan manakala tampak rapih. sebagai pengunjung yang ingin memasuki gua-gua itu. Satu petromax sewanya Rp 20.000, ujar salah satu di antara mereka. Namun bila Anda meminta ditemani berjalan memasuki gua, maka terserah berapa guide fee hendak Anda tambahkan pada dia pemilik petromax itu. Bagi wisatawan tentulah itu menjadi pengalaman cukup unik.
Perbaikan yang wajar
Bagian catatan ini mengingatkan kita selaku stakeholders pariwisata. Mengapa ada rasa prihatin? Kompleks rumah adat di Palawa tadi, jelas memerlukan perhatian dan t a n g a n - t a n g a n ya n g b e r k e n a n melakukan sesuatu, agar perwajahan rumah-rumah adat Toraja itu, yang bagaikan museum hidup yang menyimpan barang leluhur in-tact, bisa tetap tampil sebagaimana aslinya. Agar keunikan dan keindahan aslinya tetap terpelihara, kendati rumah tinggal tersebut masih terus dihuni seperti sedia kala. Demikian pula akses menghubungkan jalan raya untuk sampai ke tourist spot
itu, memerlukan pemeliharaan. Sudah setengah abad rasanya Palawa dan Londa diklaim sebagai tourist object, namun jalan aspal yang berlubang dan rusak di sana sini, hingga sekarang tetap merisaukan bagi pengendara mobil atau motor. Termasuk bus-bus pengangkut wisatawan. Padahal jalan penghubung jalan raya ke objek itu sekitar lima atau enam kilometer. Tersohornya Tana Toraja sejajar dengan terkenalnya kota mini namun ibukota kabupaten, Rantepao. Sayangnya, seperti terlihat di salah satu foto, kota ini memerlukan upaya sedikit saja, agar tampak bersih dan rapih. Foto itu juga diambil pada Januari 3, 2009 di jalan utama kota Rantepao. Kegiatan pariwisata semakin modern. Artinya, betapapun wisatawan berniat keras dan penuh menempuh tempattempat sebagai minat khusus, bahkan berciri adventure, sampai ke off the beaten track, namun kenyamanan menempuh jalan, dan keindahan serta kerapihan sesuatu yang dilihat, - tetaplah menjadi penyebab apakah hendak datang kembali berkunjung kelak, atau menganjurkan kenalan untuk juga mengikuti jejak.
Kota Rantepao, tampak memerlukan sedikit saja upaya manajemen kota, agar tampak indah bersih, di tengah udara sejuk pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
Vol. 1. No. 1, Januari 2010
ATRAKSI
Terasa, saatnya untuk Membangkitkan Museum SETIAP KALI ANDA membeli paket tur ke luar negeri, di manakah Anda tidak dibawa ke museum? Dapat dipastikan, hampir setiap paket memasukkan spot museum. Jadi, bukan kebetulan rasanya kalau Kemenbudpar mulai tahun 2010 memberikan banyak fokus pada pengembangan kebudayaan Indonesia. Kepariwisataan dirasa telah mulai berbentuk. Maka ketika jumpa pers akhir tahun 2009, Menbudpar menempatkan wakil kebudayaan duduk disebelah kiri dan kanannya: Putu Wijaya, dan Titi Syumanjaya. Lalu, Menteri mencanangkan Tahun Kunjungan Museum 2010 sebagai awal Gerakan Nasional Cinta Museum, sebab, ya, museum mewakili berbagai refleksi, apresiasi dan simbol-simbol kebudayaan. Sebanyak 78.000 orang mengunjungi Museum Fatahilah di Jakarta tahun 2007, tapi tahun 2008 melonjak menjadi 143.500 orang atau naik 45 persen. Museum Sejarah Jakarta, menyatakan jumlah pengunjungnya biasanya antara 1200-
1300 orang, tapi saat ini meningkat menjadi 2000-2200 orang per hari. Monumen Nasional menargetkan tahun 2009 sebesar 900.000 pengunjung, telah terlampaui di bulan November sehingga angka 1.200.000 orang akan tercapai. Sepanjang tahun 2009, pengunjung Museum Seni Rupa dan Keramik Jakarta mencapai 31.132 orang, padahal tahun 2008 baru 27.483. Memang, kebanyakan wisatawan lokal sebanyak 24.889 orang dan wisatawan mancanegara 2.594 orang. Masih ada lagi. Pada 2007, Museum Wayang Jakarta, dikunjungi 14.611 orang, pada 2008 hampir dua kali lipat menjadi 25.611. Maka diperkirakan pada 2009
melampaui angka 40.000 orang. Di Monjali Yogyakarta, menurut Kabag Operasional Benny Sugito seperti dikutip visiting jogja.com, jumlah pengunjung tahun 2006 tercatat 167.567, tahun 2007 menjadi 218.190 dan tahun 2008 jumlahnya meningkat relatif tinggi lagi menjadi 251.466 orang. Fasilitas unggulan seperti Becak air masih digemari banyak pengunjung. Selama Libur natal dan Tahun baru , Monjali tidak menaikkan tiket, kata dia, justru memberikan fasilitas layanan yang optimal. Sayangnya, sekalipun pada beberapa museum utama tersebut di atas tampak peningkatan peminat pengunjung dalam lonjakan yang signifikan, tetapi tidaklah merata jika dilihat statistik di lebih banyak lagi museum yang tersebar di seantero t a n a h a i r. B a h k a n s e b a g i a n memperlihatkan naik turun yang kadang terasa mengkhawatirkan, kalau-kalau apresiasi dan pemanfaatan museum oleh masyarakat Indonesia terancam kian luntur.
11
Vol. 1. No. 1, Januari 2010 Dari 80 museum di seluruh Indonesia, sebagian di antaranya menunjukkan jumlah pengunjung sebagai berikut:
Nama Museum Museum Negeri NA. Darussalam Museum Negeri Sumatera Utara Museum Negeri Perjuangan Bukit Barisan Sumatera Utara Museum Negeri Adityawarman Sumatera Barat Museum Negeri Ruwa Jurai Jambi Museum Perjuangan Jambi Museum Negeri Balaputra Dewa Sumatera Selatan Museum Garuda Sriwijaya Sumatera Selatan Museum Negeri Ruwa Jurai Lampung Museum ABRI Satria Mandala DKI Jakarta Museum Tekstil DKI Jakarta Museum Negeri Sri Baduga Bandung, Jabar Museum Perjuangan Jawa Barat Bandung, Jabar Museum Asia Afrika Bandung, Jabar Museum Zoologi Kota Bogor, Jabar Museum Linggarjati Kab. Kuningan, Jabar Museum Amerta Dirgantara Mandala Kab. Subang, Jabar Museum Palangan B. Kokosan Kab. Sukabumi, Jabar Museum Negeri Ronggo Warsito Semarang, Jateng Museum Kretek Semarang, Jateng Museum Kreta Api / Palagan Ambarawa, Jateng Museum Batik DI Yogyakarta Museum Sono Budoyo DI Yogyakarta Museum Wayang Kekayon DI Yogyakarta Museum Benteng Vrederberg DI Yogyakarta Museum Affandi DI Yogyakarta Museum Yogya Kembali DI Yogyakarta Museum Negeri Mpu Tantular Surabaya, Jawa Timur Museum Trowulan Trowulan, Jawa Timur Museum Brawijaya Malang, Jawa Timur Museum Pahlawan Surabaya, Jawa Timur Museum Negeri Bali 20,756 22,854 21,652 Museum Negeri Nusa Tenggara Timur Museum Negeri Mulawarman Samarinda, Kaltim Museum Negeri La Galigo Makassar, Sulsel Museum Negeri Sulawesi Tenggara Museum Negeri Maluku
2006
2007
2008
15,074 72,369 683 79,945 6,403 5,972 13,051 331 47,040 50,014 19,072 137,819 13,173 85,654 158,766 52,456 5,528 8,052 48,550 9,214 26,142 366 20,876 1,414 52,571 5,285 161,935 28,825 58,875 68,634 144,328
57,218 74,745 517 104,163 5,426 3,920 14,298 105 55,541 50,915 33,255 129,628 6,488 110,081 43,266 66,804 520 215 53,932 9,154 29,314 595 17,926 3,576 56,461 6,939 218,177 22,294 55,136 63,006 150,000
13,685 46,700 517 166,307 31,778 2,537 15,110 550 55,541 44,658 27,291 150,171 4,777 109,971 58,766 60,550 5,246 3,250 41,096 9,354 27,145 455 18,962 2,215 58,950 5,614 152,325 26,799 61,405 65,003 145,000
6,829 79,749 13,427 2,700 6,092
4,214 13,548 18,149 2,203 10,445
5,214 33,556 21,113 2,822 7,450
Sumber : Kemenbudpar
PELAKSANAAN TAHUN KUNJUNGAN MUSEUM 2010 Pencanangan Tahun Kunjungan Museum 2010 sebagai mengawali Gerakan Nasional Cinta Museum, mestinya menjadi angin segar bagi dunia pariwisata budaya tanah air. Kegiatan akan dilaksanakan di seluruh Indonesia. Namun prioritasnya di tujuh provinsi, yaitu DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sumatera Utara. Pihak yang terlibat yakni pemerintah pusat dan daerah, Asosiasi Museum, Komunitas Cinta Museum, Swasta, Masyarakat. Menurut Rencana Strategis Kemenbudpar, Gerakan ini akan diwujudkan melalui Revitalisasi Museum, yakni upaya meningkatkan kualitas museum untuk melayani masyarakat sesuai dengan fungsi museum, selama lima tahun 2010-2014. Sejatinya program Tahun Kunjungan Museum ini diharapkan mampu mengubah wajah dan citra Museum di Indonesia agar lebih menarik, dan lebih prima untuk turut meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing.
12
Vol. 1. No. 1, Januari 2010
SDM
Pelatihan Pendidikan 2010, menuju terbentuknya ribuan front-liners bermutu Putri Pariwisata
200 desa wisata akan didukung tahun ini. Bagaimana mendukung pelatihan dan pendidikan SDM? Pemda perlu juga pro aktif. Putu Laksaguna
DI BIDANG SDM, Kemenbudpar akan melaksanakan tujuh kegiatan prioritas dilaksanakan tahun 2010. Prioritas bagi 1000 orang dari kalangan pelaku pariwisata swasta dan 350 aparatur instansi pemerintah, kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan. Kegiatan itu dibiayai pemerintah untuk tahun 2010. Menurut Putu Laksaguna, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya, pihak Bappenas dan Departemen Keuangan, telah menyetujui program tersebut. Sementara itu, Kapusbang SDM H a m d a n R i va i m e m p e r j e l a s : Pe n g e m b a n g a n S D M b i d a n g pariwisata di daerah terus digalakkan khususnya bagi industri dan aparat di daerah di luar pulau Jawa. Selain Jakarta Bali akan tetap menjadi daerah yang akan diperhatikan, namun destinasi unggulan di daerah akan lebih diutamakan. Hal ini dilakukan untuk mendukung kebijakan destinasidestinasi unggulan. Ihwal kapan memulainya, Tergantung kesiapan daerah, biasanya setelah anggaran keluar, mulai bulan Maret hingga November setiap tahunnya, menurut
Hamdan lagi. Kegiatan ini sepenuhnya dibiayai Badan pengembangan Sumber Daya, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Bersamaan itu, upaya peningkatan professionalisme dan daya saing khususnya bagi sumber daya manusia di pemerintahan, di bidang pariwisata, diprioritaskan juga selama tahun 2010. Itu dengan memanfaatkan empat unit pendidikan bertingkat Universitas dan Akademi Pariwisata yang dimiliki pemerintah. Bersamaan itu, ada prioritas kegiatan peningkatan dukungan fasilitas arkeologi nasional, penelitian dan pengembangan kebudayaan, dan beberapa R & D lain. Tentu saja fasilitasi pengembangan SDM yang diberikan pemerintah ini tidak dengan serta merta membuat kualitas SDM di bidang pariwisata di tanah air menjadi sempurna. Karena beberapa kendala yang merupakan masalah khusus di bidang pariwisata terkait juga dengan kebijakan Otonomi Daerah, serta menyangkut urusan lintas Departemen yang belum dapat di atasi.
PENGUSAHA Johnnie Sugiarto tampaknya juga seorang yang pro-aktif dalam kegiatan Public Relations. Dia mengedarkan informasi melalui sms untuk diberitakan. Begitu terjadi, peristiwa langsung digaungkannya. SMS pertama begini : Putri Pariwisata Indonesia 2009 Andara Rainy Ayudini dalam World Grand Final Miss Tourism International masuk 10 besar dunia, dan menjadi Putri Persahabatan Dunia ( Miss Friendship ) serta runner up Miss Popularity. Sehingga El John melalui Putri Pariwisata Indonesia telah dapat mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional. SMS itu tanggal 2 Januari 2010 pukul 12.30. Johnnie memimpin El John, pemilik dan penyelenggara Putri Pariwisata Indonesia. SMS berikutnya mempertegas: Kata-katanya bukan Miss, tapi Putri ya. Jadi, agar jangan menggunakan sebutan Miss Pariwisata Indonesia. Congratulations!
13
Vol. 1. No. 1, Januari 2010
BISNIS
Mengatasi fear factors pada pelaksanaan bisnis Wisata Bahari Hengki Hermantoro , pernah meneliti dan menulis yang dimuat Jurnal Kepariwisataan Indonesia vol. 4, No.1 Maret 2009, tulisan berjudul Pengelolaan Bidang Pariwisata Bahari dalam Pelaksanaan Strategi Adaptasi terhadap Dampak Perubahan Iklim di Indonesia. Pada tulisan tersebut dikemukakan kesimpulan dan rencana aksi antara lain, penyusunan cetak biru pariwisata nasional yang mengakomodasikan seluruh pemikiran jangka panjang menyangkut perubahan iklim dsb. Cetak biru yang menjadi pedoman teknis sektor-sektor terkait dengan pengembangan wisata bahari. Sehingga cetak biru ini mudah terbaca oleh sektor-sektor terkait agar dapat dijabarkan dalam program kerja mereka masing-masing. Wisnu Budi Sulaeman, selaku praktisi industri pariwisata yang berbasis di Jakarta menanggapi. Dia melihat bahwa wisata bahari di Kepulauan Seribu mempunyai potensi yang luar biasa dan diyakini dapat "dijual" sebagai produk unggulan mengingat besarnya pasar di dan ke Jakarta. Namun dari hasil pengamatannya ada beberapa hal mendasar yang membuat industri (Tour Operator dan Incentive Planners) tidak "berani" menjual wisata bahari di Kepulauan Seribu. Yaitu disebabkan beberapa "fear factors" antara lain: 01. Ketidak tersediaan sarana transportasi laut (sea transporter) yang terjadwal ataupun charter. 02. Kalaupun ada speed boat/yacht di Marina Ancol milik pribadi, tidak satupun mampu memperlihatkan surat
14
ijin kelaikan laut yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang. 03. Tidak adanya patokan harga sewa sea transporter. 04. Tidak ada informasi detil terkait dengan nama nama pulau, jarak dan waktu tempuh serta peta dan informasi taman laut yang dipublikasikan secara resmi dan meluas. 05. Tidak ada "evacuation plan" apabila ada wisatawan yang mendadak harus mendapat perawatan medis ke Rumah Sakit di Jakarta pada saat tengah malam. 06. Tidak ada informasi mengenai ketersediaan sarana komunikasi baik selama perjalanan menuju ke pulau dan selama berada di pulau. 07. Tidak adanya informasi mengenai ketersediaan sarana air ; listrik. 08. Tidak adanya pelatihan SDM terkait yang direkrut dari wilayah setempat dalam rangka memenuhi komitmen "Sustainable Community Based Tourism Development ". Oleh karenanya perlu segera dibentuk komite kerja sama/ task force yang beranggotakan Kemenbudpar, Dinas Pariwisata Pemprov. DKI Jakarta, Kementrian Lingkungan Hidup, Kemnaker serta pemilik pulau/resort dan Asosiasi terkait (Gahawisri) untuk segera membuat action plan yang workable minimal untuk jangka pendek yang meliputi: a. Penyediaan dan Pengelolaan Sea Transporter yang terjadual dilengkapi dengan sertifikasi laik laut, sarana keselamatan dan komunikasi. b. Penetapan harga Sea Transporter sesuai dengan jarak tempuh. c. Pembuatan buku panduan yang memuat data informasi tentang: Nama-2 pulau serta resort yang dapat
Wisnu B Sulaeman dikunjungi. Jarak dan waktu tempuh ke masing-2 pulau. Daya tarik dan fasilitas masing-2 pulau/ resort serta Water Sport dengan peta taman laut serta jenis biota laut yang dapat dilihat (bekerja sama dengan Meneg LH). Informasi tentangcuaca dan arus laut (bekerjasama dengan BMG). d. Kerja sama dengan Rumah Sakit rujukan. e. Kerja sama dengan Angkatan Udara/ Angkatan Laut untuk sarana evakuasi. f. Merekrut tenaga kerja dari wilayah sekitar dan membuat pelatihan SDM di pulau/resort yang berbasis pada keramahtamahan pelayanan, keselamatan dan keamanan wisatawan serta pelestarian alam. g. Bekerja sama dengan Tour Operator serta maskapai penerbangan dalam dan Luar negeri dalam rangka pemasaran. Demikianlah antara lain media link and match antara penelitian akademik dan bisnis di lapangan.
Vol. 1. No. 1, Januari 2010
INDIKATOR Bagaimana kemajuan dan posisi
DAMPAK EKONOMI PARIWISATA TAHUN 2007 (Sumber : NESPARNAS 2008) I-O Multiplier Matrix
kepariwisataan kita dari kaca mata ekonomi makro hingga saat ini,
Pengeluaran wisman (50,35)
tahun 2010 akan meningkat lebih 22
persen
dibandingkan
tahun sebelumnya, menjadi
4,62%
Produksi nasional (7.840,57)
Dampak terhadap nilai tambah sektoral (169,67)
4,29%
PDB Indonesia (3.957,40)
Dampak terhadap kesempatan kerja (5,22)
5,22%
Lapangan kerja nasional (99,93)
Rp 1.366.564.600.000. Diperlihatkannya kinerja pariwisata berdasarkan indikator ekonomi, peringkat
Pengeluaran wisnus (102,01) Investasi Sektor Pariwisata (50,10) Pengeluaran wisnas (5,52) Pengeluaran anggaran pemerintah untuk pariwisata (4,07)
TABEL I-O INDONESIA 2005
Dampak terhadap produksi barang & jasa (362,10)
diuraikan oleh Sekjen Kemenbudpar, Wardiyatmo. Anggaran Depbudpar
Dampak terhadap upah & gaji (53,88) Dampak terhadap penciptaan pajak (6,31)
penghasilan devisa, neraca perjalanan pariwisata antara inbound dan outbound
STRUKTUR EKONOMI NASIONAL/ DAERAH
4,43%
4,43%
Total upah nasional (1.216,8) Total pajak nasional (154,31)
* Angka dalam triliun Rp, kecuali tenaga kerja dalam juta orang
tourism, dan seterusnya.
KINERJA PARIWISATA BERDASARKAN INDIKATOR EKONOMI TAHUN 2004-2008 NO URAIAN 1
2007*
2008**
2009***
3,949.32 134.89 17.32 106.25 11.32
4,954.03 153.25 18.82 121.24 13.19
1,300.30 42.26 4.93 33.66 3.68
(Q.1)
2,295.83 88.61 12.69 68.32 7.61
2,774.28 101.69 14.15 78.81 8.74
3,339.22 118.67 16.07 92.42 10.17
1,656.52 55.15 11.59 37.26 6.30
1,750.82 58.48 12.31 39.45 6.71
1,847.13 61.92 12.95 41.72 7.25
1,963.09 66.09 13.65 44.68 7.77
2,082.10 70.27 14.20 47.62 8.45
527.33 18.55 3.58 12.69 2.27
5.69 6.03 6.23 5.88 6.52
5.50 5.88 5.18 5.75 7.95
6.28 6.74 5.37 7.08 7.26
6.06 6.31 4.07 6.58 8.70
4.37 8.18 3.20 9.34 9.96
3.09 0.38 2.45 0.27
3.25 0.38 2.59 0.28
PERTUMBUHAN EKONOMI (%) PDB NASIONAL PDB PARIWISATA Hotel Restoran Rekreasi & Hiburan
4
2006
ADHK (Atas Dasar Harga Konstan, satuan : triliun Rp) PDB NASIONAL PDB PARIWISATA Hotel Restoran Rekreasi & Hiburan
3
2005
ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku , satuan : triliun Rp) PDB NASIONAL PDB PARIWISATA Hotel Restoran Rekreasi & Hiburan
2
2004
5.03 6.72 7.93 6.08 8.34
KONTRIBUSI PDB PARIWISATA TERHADAP PDB NASIONAL (%) PDB PARIWISATA Hotel Restoran Rekreasi & Hiburan
3.86 0.55 2.98 0.33
3.67 0.51 2.84 0.32
Sumber : Badan Pusat Statistik *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
3.55 0.48 2.77 0.30
3.42 0.44 2.69 0.29
***) Angka sangat sangat sementara
15
Vol. 1. No. 1, Januari 2010
RANKING DEVISA 2006-2008 RANK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2006 JENIS KOMODITI
2007 NILAI (juta USD)
Minyak & gas bumi Pakaian jadi Karet olahan Minyak klp sawit Alat listrik Pariwisata Tekstil Kayu olahan Kertas & brg dr kertas Bahan kimia Makanan olahan
21.209,50 5.608,16 5.465,14 4.817,64 4.448,74 4.447,98 3.908,76 3.324,97 2.859,22 2.697,38 1.965,56
JENIS KOMODITI
Minyak & gas bumi Minyak klp sawit Karet olahan Pakaian jadi Pariwisata Alat listrik Tekstil Bahan kimia Kertas & brg dr kertas Kayu olahan Makanan olahan
2008 NILAI (juta USD) 22.088,60 7.868,64 6.179,88 5.712,87 5.345,98 4.835,87 4.177,97 3.402,58 3.374,84 3.076,88 2.264,00
JENIS KOMODITI
Minyak & gas bumi Minyak klp sawit Karet olahan Pariwisata Pakaian jadi Alat listrik Tekstil Kertas & brg dr kertas Makanan olahan Kayu olahan Bahan kimia
NILAI (juta USD) 29.126,30 12.375,57 7.579,66 7.377,00 6.092,06 5.253,74 4.127,97 3.796,91 2.997,17 2.821,34 2.754,30
Sumber : Badan Pusat Statistik
NERACA PERJALANAN PARIWISATA (TRAVEL BALANCE) (juta US$)
TAHUN
INFLOWS
OUTFLOWS
NET
2004
4.798
3.507
1.291
2005
4.522
3.584
938
2006
4.448
4.030
418
2007
5.346
4.904
442
2008
7.374
5.397
1.977
2009 (Q.1)
1.422
1.101
321
Sumber : Bank Indonesia (Neraca Pembayaran Indonesia) dan Depbudpar (Survei Outbound setiap tahun)
16
Quotable Quotes Kita dorong kegiatan ber KNCN, kata Menteri. Itulah slogan Kenali Negerimu Cintai Negerimu. Tahun 2008 diperkirakan pencapaian 225 juta wisatawan domestik, dan diperhitungkan volume itu menyumbangkan perbelanjaan Rp 123 triliun pada perekonomian negeri ini.
Vol. 1. No. 1, Januari 2010
PASAR
Analisis potensi Pasar Outbound dari India DALAM SATU KALIMAT bisa diibaratkan seperti ini Janganlah ketinggalan kereta menjemput wisatawan dari India. Masyarakat kelas menengah di sana bertambah dengan cepat sementara kita masih dihadang tiadanya penerbangan langsung. Beberapa negeri yang comparable telah mencatat jumlah wisatawan dari negeri India berlipat kali dari yang kita capai. Total outbound travelers dari India sudah lebih 8,5 juta wisatawan setahun. Jadi, berbagai inisiatif bisa diperbanyak, apakah dari travel agent dan tour operator, perhotelan, dan tentu saja operator penerbangan. Kemenbudpar mencermati melalui upaya pengembangan pasar, informasi mutakhir karakter pasar dan konsumen, yang dipantau dan dianalisis oleh Euromonitor International. Ini sebuah usaha business intelligence terkemuka di dunia. Industri pariwisata kita sebaiknya jeli mengikuti perkembangan pasar, kata Syamsul Lussa, direktur pengembangan pasar Kemenbudpar. Karena itulah Kemenbudpar melakukan up dating terus menerus, karena perubahan, pergerakan pasar, dan karakter konsumen yang bergerak terus dipengaruhi oleh perubahanperubahan perekonomian dunia. Syamsul Lussa kali ini memfokuskan pada pasar India yang lucrative.
TRENDS Outbound dari India bertumbuh 5% tahun 2008, lebih rendah dari tahuntahun sebelumnya yang berkembang pesat rata-rata 14%. Ini hanyalah mencerminkan pengaruh dari perlambatan ekonomi global. Namun, pertumbuhan pariwisata outbound telah lebih kuat daripada banyak negara-negara makmur seperti AS dan Inggris. Konsumen di India mengalami pertumbuhan pendapatan dan daya beli selama dasawarsa terakhir karena tingginya pertumbuhan ekonomi di negara ini. Liberalisasi pertukaran mata uang, menyederhanakan prosedur visa bagi wisatawan outbound India, peningkatan konektivitas penerbangan dengan harga yang lebih terjangkau, telah menjadi faktor-faktor penting lain yang membantu perjalanan outbound. Perjalanan liburan tetap menyumbang pangsa yang lebih besar, sebagian karena perjalanan bisnis yang berkurang.
DESTINATIONS Negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand tetap sangat populer sebagai tujuan, tren ini berlanjut di tahun 2008 karena munculnya berbagai produk wisata dengan harga yang terjangkau yang ditawarkan oleh negara-negara ini. Perlambatan ekonomi memaksa konsumen mencari lokasi yang proksimal, harga lebih murah dibandingkan yang lain kendati populer tetapi berjarak lebih jauh
termasuklah Amerika Serikat, Inggris dan Swiss. Singapura tetap tertinggi. Keluarga di India sangat tertarik pada destinasi kota modern dengan atraksi populer seperti Sentosa, Singapore Zoo, Bird Park. Ditambah dampak lain dari publisitas, misal sejak tahun 2006 industri film India memilih shooting berlokasi di Singapura. Pihak Singapura membuka konektivitas udara langsung dengan kota-kota metro India seperti Mumbai, Delhi, Chennai, Bangalore, Calcutta, kota-kota d i K e r a l a d a n m e n i n g k a t n ya konektivitas udara oleh LCC (misalnya Tiger Airways yang telah memperluas rute penerbangan ke India selatan dan timur). Maka itu telah membuat ongkos perjalanan udara bahkan kian t e r j a n g k a u . B a n ya k m a s k a p a i penerbangan menawarkan diskon harga. UEA adalah tujuan kedua paling populer, sebagai kota modern serba m e wa h n a m u n d e n g a n h a r g a terjangkau sehingga sangat menarik bagi orang India. Semakin bertambahnya mal, taman hiburan dan lokasi wisata populer seperti The Palms, Burj Dubai, Safari Gurun dll, tujuan ke UEA terus tumbuh pada tahun 2008. Harga tiket yang menarik demikian juga paket perjalanannya, p e r a t u r a n v i s a ya n g m u d a h , kesempatan untuk bertemu banyak
17
Vol. 1. No. 1, Januari 2010 teman dan kerabat yang bekerja di sana, menambah daya tariknya. Perjalanan singkat (sekitar tiga jam penerbangan), itu juga merupakan pilihan yang menarik untuk berakhir pekan, bahkan kesana lebih banyak dibandingkan ke beberapa tujuan wisata domestik yang lebih mahal. Malaysia dan Thailand adalah destinasi Asia populer lainnya, sering dikunjungi sebagai bagian dari penawaran paket wisata Asia Tenggara (Singapura-Malaysia-Thailand). Paket terjangkau dengan beragam produk pariwisata di pasar-pasar ini menjadi daya tarik tinggi pada konsumen India. AS dan Inggris secara tradisional populer sebagai tujuan berjarak jauh; terjangkau untuk pendapatan kalangan atas konsumen India. Dengan lebih banyak orang India yang bekerja dan tinggal di luar negeri, kesempatan untuk mengunjungi teman dan kerabat menambah peminat untuk tujuan ini. Yang populer juga meliputi Swiss (dipopulerkan oleh industri film India) dan Perancis, kedua destinasi itu dianggap sebagai simbol status yang tinggi. India juga menunjukkan minat pada destinasi offbeat seperti Mesir, hutan lebat Amazon di Brazil, atau bersafari Afrika di Kenya dan kemewahan kapal pesiar. Namun ini masih ceruk dan relatif lebih mahal. Tapi beberapa agen perjalanan sudah mulai mengkhususkan diri pada destinasi khusus / unik termasuk menawarkan petualangan ke hutan Amazon atau wisata sejarah mempelajari peradaban kuno di Mesir dll.
PROFIL DEMOGRAFIS untuk OUTBOUND Keluarga merupakan sub kelompok terbesar wisatawan outbound karena kebiasaan orang India menikmati perjalanan bersama keluarga. Meningkatnya pendapatan dan daya beli, pasangan muda semakin banyak mulai mengambil liburan di luar negeri dan merupakan kelompok terbesar kedua.
18
Kerjasama sebenarnya sudah ada... Ada landasan kerjasama India-Indonesia. Joint Working Group on Tourism Indonesia-India, bersidang pertama di Yogyakarta tanggal 27-28 Agustus 2009. Direktur Pengembangan Pasar Depbudpar, Syamsul Lussa, menceritakan bagaimana di tengah krisis ekonomi global, dan, tiadanya layanan penerbangan langsung, jumlah wisatawan India ke Indonesia tahun 2008 tumbuh 48,28 persen dari tahun sebelumnya, dari 68.908 menjadi 102.179. Itu berdasarkan tempat tinggal pengunjung yaitu negeri India. Berdasarkan kewarganegaraan India, jumlah yang berkunjung tahun 2008 mencapai 155.391 orang sedangkan tahun sebelumnya 123.465. Di samping ini mencerminkan kecenderungan meningkat, terungkap pula potensi yang sama hebatnya antara pasar di negeri India sendiri, dan pasar pemegang paspor India di negara-negara lain. Syamsul Lussa mengutip beberapa hal penting dalam kesepakatan yang dicapai. Yaitu : Melanjutkan pertukaran Tour Operator dan Travel Media. Berpartisipasi pada pameran dan bursa pariwisata di kedua Negara. Saling mendorong investasi. Pertukaran informasi dan berbagi pengalaman. Saling memfasilitasi pengembangan SDM pariwisata, salah satunya dengan dilakukannya pertukaran pegawai dan mahasiswa; selain itu pihak India memberikan jatah beasiswa kepada SDM pariwisata Indonesia. Dan, Indonesia menawarkan destinasi pariwisata sebagai lokasi pembuatan film India.
Banyak orang muda berpenghasilan menengah yang berbulan madu di luar negeri. Untuk paket perjalanan Asia Tenggara seringkali lebih murah, sementara berbulan madu di beberapa daerah di India nyatanya lebih mahal. Keluarga bepergian ke luar negeri untuk liburan biasanya dari kalangan upper-income/richer family yang mampu membayar seluruh keluarga
berlibur sekalipun mahal. Wisatawan outbound MICE merupakan porsi kecil tapi terus tumbuh. Tahun 2008 kelompok ini merupakan 4% dari total perjalanan bisnis. Beberapa destinasi untuk bisnis yang populer termasuk Amerika Serikat, Inggris, negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura.
Seasonality of Trips 2007-2008, India % number of people
January February March April May June July August September October November December
2007 9.1 9.6 9.3 6.6 6.4 6.9 7.5 6.6 7.0 9.2 10.6 11.2
2008 9.6 10.1 9.6 6.5 6.4 7.3 7.9 6.5 7.1 9.0 10.0 10.0
Total
100.0
100.0
Source: Euromonitor International Note: For national tourists (domestic and outbound)
Vol. 1. No. 1, Januari 2010 Inilah ciri wisatawan India : berpendidikan, kaya, muda sampai usia menengah, merasa nyaman dengan perjalanan internasional, fasih berbahasa Inggris, dan biasa melakukan perjalanan.
MODA TRANSPORTASI Perjalanan udara merupakan bagian terbesar (99% dari semua perjalanan keluar). LCC telah membantu tumbuh kapasitas penerbangan untuk tujuan Asia tenggara, memungkinkan lebih banyak orang untuk pergi berlibur ke tempat-tempat di luar negeri.
TUJUAN KUNJUNGAN Tujuan leisure terus mendominasi perjalanan outbound, hampir 70%. Karena meningkatnya pendapatan dan perubahan sikap yang memungkinkan orang untuk mampu berlibur. Ini dibandingkan dengan beberapa dasawarsa yang lalu ketika konsumen India lebih berorientasi tabungan dan cenderung untuk mengambil lebih sedikit hari libur. Liberalisasi ekonomi India dan pertumbuhan bisnis internasional sejak 1990-an, perjalanan bisnis outbound mengalami tren yang terus berkembang, tumbuh 7% tahun 2009.
PROSPEK Meskipun penurunan pada tahun
2008 akibat perlambatan ekonomi global, bisnis outbound diharapkan menghidupkan kembali pemulihan ekonomi sehingga akan meningkat secara bertahap. Kendati pertumbuhan diperkirakan 5% (pada nilai konstan sebesar 10%), memang akan lebih lambat dibandingkan dengan
pertumbuhan sebelumnya. Jangka panjang prospek ekonomi India tetap kuat. Sebuah perekonomian yang digerakkan oleh konsumsi digabungkan dengan semakin besar bertambahnya masyarakat kelas menengah, diharapkan memberikan kontribusi
Berikut ini sebagian dari statistik outbound warga India, namun total keseluruhan diperlihatkan.
Departures by Destination: 2004-2008 000 people
Australia China France Hong Kong, China Indonesia Malaysia Saudi Arabia Singapore South Korea Thailand United Arab Emirates United Kingdom USA Total
2004 54.7 74.7 146.1 170.1 35.7 163.3 438.5 440.0 54.9 254.8 314.4 246.3 296.7 5,410.2
2005 77.9 94.4 152.5 229.1 48.2 224.8 111.6 556.5 63.1 321.5 395.7 333.9 383.3 6,198.1
2006 95.4 116.6 165.0 260.9 62.9 258.7 329.1 648.3 69.2 375.5 493.8 425.7 484.9 7,030.8
2007 126.8 150.1 199.8 308.1 84.5 356.3 357.1 719.1 80.4 450.1 617.6 502.6 570.7 7,882.7
2008 137.9 162.1 211.1 324.9 88.2 379.3 442.6 766.9 83.5 479.0 660.5 522.4 589.4 8,523.1
19
Vol. 1. No. 1, Januari 2010
Leisure Departures by Type 2006-2008 % people
Singles Backpackers Couples Families Friends Organised tour groups Others Total
2006 16.6 2.9 28.9 38.2 8.0 4.3 1.1 100.0
2007 16.4 3.1 29.5 37.4 8.2 4.5 0.9 100.0
2008 16.4 3.2 29.9 37.5 8.3 4.7 0.1 100.0
Source: Euromonitor International
Forecast Departures by Destination: 2010-2013, India 000 people
Australia Belgium China France Hong Kong, China Indonesia Italy Japan Malaysia Nepal New Zealand Saudi Arabia Singapore South Korea Sri Lanka Switzerland Thailand United Arab Emirates United Kingdom USA
bagi pertumbuhan dalam perjalanan outbound India dalam jangka panjang. Walaupun sebagian besar negara di dunia gembira dengan pasar outbound Cina, pasar outbound India (tidak seperti di Cina) adalah bebas pengaturan (tidak diperlukan izin khusus untuk melakukan perjalanan dari India ke luar negeri). Faktor penting ini digabungkan dengan India yang semakin meningkatnya pendapatan dan aspirasi perjalanan ke luar negeri di kalangan kelas menengah, memposisikan India sebagai pasar outbound yang menarik secara global. Paket wisata tradisional masih umum diterima untuk destinasi di luar negeri.
20
2010 145.1 29.5 186.7 231.5 351.7 94.4 213.2 114.7 420.5 116.3 54.1 468.5 844.4 89.1 140.2 196.9 529.3 719.2 548.3 621.0
2011 149.6 30.3 203.9 243.6 373.6 98.2 222.3 119.5 444.9 120.0 56.2 490.9 896.8 92.4 145.4 204.8 559.0 754.1 564.4 640.6
Akan tetapi, dengan semakin nyamannya perjalanan internasional, kebebasan dan kemudahan perjalanan diharapkan tumbuh, akan menawarkan fleksibilitas yang lebih luas dan juga harga-harga lebih murah. Maka, kecenderungan memilih tujuan yang lebih baru dan jenis produk baru diharapkan akan tumbuh, mengingat liburan outbound akan semakin mencari variasi daripada memilih tujuan tradisional dan paket wisata liburan yang dirasa menjadi kuno. Destinasi yang akan terus menjadi besar dan populer adalah di negaranegara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand yang
2012 156.5 31.7 228.6 259.9 408.9 103.6 235.1 126.3 477.5 125.7 59.2 515.8 972.3 97.3 152.9 216.0 598.9 802.1 589.5 670.4
2013 166.8 33.8 264.1 282.6 462.8 111.3 253.3 136.0 521.9 134.2 63.6 543.0 1,080.8 104.4 163.9 232.3 653.6 869.1 627.5 715.0
berjarak dekat, pasar yang terjangkau seperti UEA. Di antara pasar jarak jauh, Amerika Serikat, Inggris, Swiss dan Perancis akan tetap populer di kalangan konsumen berpendapatan tinggi karena negeri-negeri tersebut dipandang destinasi berprofil dan berstatus tinggi. Perjalanan udara akan terus menjadi moda transportasi yang dominan karena merupakan satusatunya cara untuk terhubung ke sebagian besar pasar outbound. Kemungkinan lebih besar peran LCC akan berlanjut pada tahun-tahun mendatang. ***