The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Annual Report 2014
Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ A member of MUFG, a global financial group
Daftar Isi Table of contents
The Bank of Tokyo-Mtsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Information Umum General Information
04
Profil Perusahaan
05
Company Profile A. Sejarah Singkat
06
Brief History B. Profil Manajemen Management Profile
Kinerja Keuangan Financial Performance A. Ikhtisar Keuangan Financial Highlight B. Rasio Keuangan Financial Ratio
Filosofi dan Kerangka Etika Philosophy and Ethical Framework A. Filosofi Philosophy B. Kerangka Etika Ethical Framework
Laporan Manajemen Management Report A. Makro Ekonomi dan Sektor Perbankan Indonesia Indonesia Macroeconomic and Banking Sectors B. Struktur Organisasi Organization Structure C. Aktifitas Utama Main Activity D. Teknologi Informasi Information Technology E. Produk dan Jasa Products and Services
1
ANNUAL REPORT 2014
07
10 11 15
18 19 20
24 25 28 30 31 33
Daftar Isi Table of contents
The Bank of Tokyo-Mtsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
F. Jaringan Kantor
36
Office Network G. Mitra Kerja Bank
38
Bank’s Business Partner H. Anti Pencucian Uang Anti-Money Laundering
39
I. Sumber Daya Manusia Human Resources
40
J. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities K. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities L. Komite Internal Internal Committee
41 43 46
Pelaksanaan GCG GCG Implementation
52
Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Risk Exposure and Risk Management Implementation
68
A. Kebijakan Bank mengenai Pengungkapan dan Pengawasan Internal Bank Policy on Disclosures and Internal Control B. Risiko Kredit Credit Risk C. Risiko Kredit – Pendekatan Standar Credit Risk – Standardized Approach D. Mitigasi Risiko Kredit – Pendekatan Standar Credit Risk Mitigation – Standardized Approach E. Perhitungan ATMR Risiko Kredit – Pendekatan Standar RWA Credit Risk Calculation - Standardized Approach F. Risiko Pasar – Metode Standar Market Risk – Standard Method G. Risiko Operasional Operational Risk H. Risiko Likuiditas Liquidity Risk 2
ANNUAL REPORT 2014
69 72 77 81 84 86 86 87
Daftar Isi Table of contents
The Bank of Tokyo-Mtsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
I. Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko
89
Disclosure of Risk Exposure and Risk Management Implementation
Struktur Kelompok Usaha Business Group Structure A. Struktur Kelompok Usaha
92
Business Group Structure B. Daftar Kelompok Usaha
93
List of Business Group
Laporan Keuangan Yang Telah Diaudit Audited Financial Statement
3
91
ANNUAL REPORT 2014
Partner/client name/logo here
Section title Arial Regular 24 pt. divider third line INFORMASI UMUM GENERAL INFORMATION “Hampir 60 tahun menjadi mitra bisnis antara Indonesia dan Jepang, The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta akan terus menjalankan perannya sebagai perantara dalam perekonomian Indonesia”. “Almost 60 years as business partner between Indonesia and Japan, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.,Jakarta Branch will continue taking its role as an intermediary in Indonesia economy”.
4
ANNUAL REPORT 2014
Profile Perusahaan Company Profile
5
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Hampir 60 tahun menjadi mitra bisnis antara Indonesia dan Jepang, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Cabang Jakarta menjalankan perannya sebagai perantara dalam perekonomian Indonesia.
Almost 60 years as a business partner between Indonesia and Japan, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch takes its role as an intermediary in the Indonesian economy.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Cabang Jakarta (“Bank”) merupakan kantor cabang yang berkantor Pusat di Tokyo, Jepang yang berlokasi di Gedung Midplaza I Lt. 1-3, Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11, Jakarta 10220, dengan 100% kepemilikan sahamnya oleh Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG). MUFG merupakan perusahaan terbuka dimana sahamnya diperdagangkan di bursa saham Tokyo, Osaka, Nagoya dan New York.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch (“the Bank”), holds the status of a branch with its Head Office located in Tokyo, Japan, and is located at Midplaza I Building 1-3 Fl., Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11, Jakarta, 10220, with 100% of shares owned by Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG). MUFG is a listed company whose stocks are traded on the Tokyo, Osaka, Nagoya, and New York stock exchanges.
Jumlah Modal Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Cabang Jakarta per posisi 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 84.576 miliar, termasuk dana usaha kantor . pusat.
Total Capital of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta Branch as of 31 December 2014 is IDR 84,576 billion, including declared business fund from head office.
ANNUAL REPORT 2014
Sejarah Singkat Brief History
6
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
APRIL 1957 Pembukaan Kantor Perwakilan Bank of Tokyo di Jakarta
APRIL 1957 Opening of Bank of Tokyo, Jakarta Representative Office
AGUSTUS 1968 Pendirian Bank of Tokyo, Cabang Jakarta
AUGUST 1968 Establishment of Bank of Tokyo, Jakarta Branch
OKTOBER 1973 Pembukaan Kantor Perwakilan Mitsubishi Bank di Jakarta
OCTOBER 1973 Opening of Mitsubishi Bank, Jakarta Representative Office
MEI 1989 Pendirian Bank of Tokyo, Cabang Pembantu Surabaya
MAY 1989 Establishment of Bank of Tokyo, Surabaya Sub-Branch
DESEMBER 1991 Pendirian Bank of Tokyo, Cabang Pembantu Bandung dan saat ini sudah berubah menjadi Service Point Bandung.
DECEMBER 1991 Establishment of Bank of Tokyo, Bandung Sub-Branch and now have been changed become Bandung Service Point.
APRIL 1996 Penggabungan usaha antara Mitsubishi Bank dan Bank of Tokyo menjadi The Bank of Tokyo-Mitsubishi, Ltd.
APRIL 1996 Merger between Mitsubishi Bank and Bank of Tokyo, become The Bank of Tokyo-Mitsubishi, Ltd.
JANUARI 2006 Integrasi Bisnis antara The Bank of Tokyo – Mitsubishi, Ltd. dengan UFJ Bank Ltd., menjadi The Bank of TokyoMitsubishi UFJ Ltd. (“BTMU”).
JANUARY 2006 Business Integration of The Bank of Tokyo – Mitsubishi, Ltd. with UFJ Bank Ltd., becoming The Bank of TokyoMitsubishi UFJ Ltd. (“BTMU”).
ANNUAL REPORT 2014
Profile Manajemen Management Profile
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
General Manager
Yusuke Katsuta
Deputy General Manager
Kazuo Matsude
Deputy General Manager
Takayuki Nishinaka
Deputy General Manager
Shozo Kubo
Deputy General Manager
Taro Hashimoto
Deputy General Manager
Takeshi Masuyama
Deputy General Manager
Ghufron Halim
Direktur Kepatuhan/ Compliance Director
Damal Bayu Utama
YUSUKE KATSUTA
YUSUKE KATSUTA
General Manager
General Manager
Berkebangsaan Jepang, lahir tahun 1962, alumni Osaka University, Jepang dan bergabung dengan The Bank of Tokyo, Ltd., Jepang pada tahun 1986. Selama karirnya, beliau pernah ditempatkan di Jepang, Amerika dan Jerman. Setelah sebelumnya menjabat sebagai General Manager The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd., Osaka Corporate Banking Division No. 3, Osaka Corporate Banking Group, Jepang, sejak bulan Desember 2013 menjabat sebagai General Manager The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
A Japanese citizen, born in 1962, he graduated from Osaka University, Japan and joined The Bank of Tokyo Ltd., Japan in 1986. In his careers, He was appointed in Japan, America and Germany. After assigned as General Manager The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Osaka Corporate Banking Division No. 3, Osaka Corporate Banking Group, Japan, since December 2013, he was assigned as General Manager of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
KAZUO MATSUDE
KAZUO MATSUDE
Deputy General Manager
Deputy General Manager
Berkebangsaan Jepang, lahir tahun 1963, alumni The University of Tokyo, Jepang dan Yale University, Amerika untuk program pasca sarjana. Beliau bergabung dengan The Sanwa Bank, Ltd., Jepang pada tahun 1986. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Senior Manager of Corporate Business Risk Management Division, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Tokyo, Japan, sejak bulan Juli 2011, menjabat sebagai Deputy General Manager The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
A Japanese citizen, born in 1963, he graduated from The University of Tokyo, Japan and Yale University, America for his master degree. He joined The Sanwa Bank Ltd., Japan in 1986. After assigned as Senior Manager of Corporate Business Risk Management Division of The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd., Tokyo, Japan, since July 2011, he was assigned as Deputy General Manager of The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
TAKAYUKI NISHINAKA Deputy General Manager
TAKAYUKI NISHINAKA Deputy General Manager
Berkebangsaan Jepang, lahir tahun 1965, alumni dari Hitotsubashi University, Jepang. Beliau bergabung dengan The Bank of Tokyo Ltd, Jepang pada tahun 1988. Setelah sebelumnya menjabat sebagai General Manager of Global Trading Division – Emerging Markets Trading Office di The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Jepang, sejak bulan Desember 2014 beliau menjabat sebagai Deputy General Manager The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
7
ANNUAL REPORT 2014
A Japanese citizen, born in 1965, he graduated from Hitotsubashi University, Japan. He joined The Bank of Tokyo, Ltd., Japan in 1988. After assigned as General Manager of Global Trading Division – Emerging Markets Trading Office at The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Japan, on December 2014 he was assigned as Deputy General Manager of The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
SHOZO KUBO
SHOZO KUBO
Deputy General Manager
Deputy General Manager
Berkebangsaan Jepang, lahir tahun 1964, alumni Keio University, Jepang dan bergabung dengan The Bank of Tokyo, Ltd., Jepang pada tahun 1989. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Team Head of IT Planning Department, System Planning Office of System Division pada The Bank of Tokyo-Mitsubishi-UFJ, Ltd., Jepang, sejak bulan Januari 2013 menjabat sebagai Deputy General Manager pada The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
A Japanese citizen, born in 1964, he graduated from Keio University, Japan, and joined The Bank of Tokyo Ltd., Japan, in 1989. After assigned as Team Head of IT Planning Department, System Planning Office of System Division of The Bank of Tokyo-Mitsubishi-UFJ, Ltd., Japan, since January 2013, he was assigned as Deputy General Manager of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
TARO HASHIMOTO TARO HASHIMOTO
Deputy General Manager
Deputy General Manager Berkebangsaan Jepang, lahir tahun 1968, alumni Doshisha University, Jepang dan bergabung dengan The Bank of Tokyo, Ltd., Jepang pada tahun 1992. Setelah menjabat sebagai Chief Manager of Commercial Banking Division, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Odenmacho Commercial Banking Office, Jepang, pada tahun 2012 beliau ditugaskan sebagai Department Head of Commercial Banking Department 3, The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta. Sejak bulan September 2014, beliau menjabat sebagai Deputy General Manager The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
TAKESHI MASUYAMA Deputy General Manager Berkebangsaan Jepang, lahir pada tahun 1970, alumni dari Keio University, Jepang dan bergabung dengan The Mitsubishi Bank, Ltd., Jepang pada tahun 1992. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Senior Manager pada The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Transaction Banking Division, Jepang, sejak bulan Juli 2014 beliau menjabat sebagai Deputy General Manager pada The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
GHUFRON HALIM Deputy General Manager Berkebangsaan Indonesia, lahir pada tahun 1961, alumni dari Universitas Prof. Dr. Moestopo (B), Jakarta, jurusan Ekonomi Manajemen. Beliau juga merupakan alumni Universitas Terbuka, Jakarta, jurusan Administrasi Niaga dan mengambil gelar Pascasarjana jurusan Keuangan dan Perbankan pada Sekolah Tinggi Management Labora, Jakarta. Beliau bergabung dengan The Bank of Tokyo, Ltd., Cabang Jakarta tahun 1981. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Head of Accounting Department,
8
ANNUAL REPORT 2014
A Japanese citizen, born in 1968, he graduated from Doshisha University, Japan and joined The Bank of Tokyo, Ltd., Japan in 1992. After assigned as Chief Manager of Commercial Banking Division, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Odenmacho Commercial Banking Office, Japan, on 2012 he was assigned as Department Head of Commercial Banking Department 3 of The Bank of Tokyo-Mitsubishi-UFJ, Ltd., Jakarta Branch. Since September 2014, he was assigned as Deputy General Manager of The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
TAKESHI MASUYAMA Deputy General Manager A Japanese citizen, born in 1970, he graduated from Keio University, Japan, and joined The Mitsubishi Bank, Ltd., Japan, in 1992. After assigned as Senior Manager of The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Transaction Banking Division, Japan, since July 2014, he was assigned as Deputy General Manager of The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
GHUFRON HALIM Deputy General Manager An Indonesian citizen, born in 1961, he graduated from Prof. Dr. Moestopo (B) University, Jakarta, majoring in Economic Management. He also graduated from Universitas Terbuka (long-distance learning university), majoring in Business Administration, and obtained his Master’s degree in Finance and Banking from Sekolah Tinggi Management Labora, Jakarta. He joined The Bank of Tokyo, Ltd., Jakarta Branch, in 1981. After assigned as Head of Accounting Department,
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
9
sejak bulan Agustus 2006 menjabat sebagai Deputy General Manager pada The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
since August 2006, he was assigned as Deputy General Manager of The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
DAMAL BAYU UTAMA
DAMAL BAYU UTAMA
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Berkebangsaan Indonesia, lahir tahun 1964, alumni Universitas Indonesia, jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik program studi Hubungan Internasional. Sebelum bergabung dengan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch pada bulan Januari 2010, beliau pernah bekerja di Bank of America, N.A Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Kepatuhan. Sejak bulan April 2010, beliau diangkat sebagai Direktur Kepatuhan pada The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta.
An Indonesian citizen, born in 1964, he graduated from University of Indonesia, majoring in Social and Political Science specializing in International Relations. Before joining The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch, in January 2010, he worked at Bank of America, N.A Indonesia, with his last assignment as Compliance Director. In April 2010, he was assigned as Compliance Director of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch.
ANNUAL REPORT 2014
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
KINERJA KEUANGAN FINANCIAL PERFORMANCE “Pertumbuhan Kredit sebesar 20,20% dengan Laba Besih meningkat 48,2%”. “Loan growth of 20.20% with Net Income increased 48.2%”.
10 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Kinerja Keuangan Financial Performance
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
A. Ikhtisar Keuangan / Financial Highlight Dalam Miliar Rupiah
In billion IDR
LAPORAN POSISI KEUANGAN BALANCE SHEET Total Aset Total Assets
2014
2013 118.945
97.198
88.124
73.312
108.153
88.495
Dana Pihak Ketiga Third Party Funds
27.078
25.922
Total Modal Capital
84.576
63.673
Kredit Loans Total Liabilitas Total Liabilities
125.000 120.000 115.000 110.000 105.000 100.000 95.000 90.000 85.000 80.000 75.000 70.000 65.000 60.000 55.000 50.000 45.000 40.000 35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 -
2013
Kredit/Loans
Total Aset/Total Assets Aset/Assets
11 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Dana pihak Ketiga/Third Party Funds
Total Liabilitas/Total Liabilities
Liabilitas/Liabilities
2014
Total Modal/Total Capital Modal/Capital
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Aset
Asset
Total Aset pada 31 Desember 2014 sebesar Rp 118.945 miliar, yang menunjukkan peningkatan sebesar 22,37% dari tahun 2013, yang berjumlah Rp 97.198 miliar. Tidak terdapat aset Bank yang dijaminkan.
Total Asset as of 31 December 2014 reached IDR 118,945 billion, showing a 22.37% increase from IDR 97,198 billion at the end of 2013. No assets are pledged as collateral.
Kredit
Loans
Total Kredit menunjukkan peningkatan sebesar 20,20% dari akhir tahun 2013 sejumlah Rp 73.312 miliar menjadi Rp 88.124 miliar pada akhir tahun 2014. Peningkatan Kredit Bank menunjukkan masih kuatnya pertumbuhan kredit Bank di tengah masih melambatnya perekonomian global dan lokal di tahun 2014, berkat dukungan pendanaan yang kuat dari Kantor Pusat. Walaupun demikian, penyaluran kredit tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, sehingga Bank tetap dapat mempertahankan tingkat NPL dibawah persyaratan Bank Indonesia sebesar 5% secara net. Tingkat NPL (Netto) pada 31 Desember 2014 adalah sebesar 0,79%. Sebagian besar kredit disalurkan dalam bentuk Kredit Modal Kerja dan Investasi. Jumlah kredit kepada pihak terkait per Desember 2014 sebesar Rp 2.517 miliar.
Total Loans showed a 20.20% increase from IDR 73,312 billion at the end of 2013 and reached IDR 88,124 billion by the end of 2014. The increase of loan disbursements showed Bank’s strong loan growth amid the slowdown of global and local economic conditions in 2014, which was supported by strong funding from Head Office.
Surat Berharga
Securities
Surat berharga naik secara signifikan dari Rp. 5.222 miliar di tahun 2013, menjadi Rp. 8.262 miliar pada akhir tahun 2014. Hal ini terutama berkaitan dengan persyaratan minimum CEMA untuk kantor cabang bank asing per Desember 2014 sebesar Rp. 5.166 miliar. Dengan CEMA diatas Rp. 5 trilliun, Bank masuk dalam kategori Buku 3.
Securities were increase significantly from IDR 5,222 billion in 2013 to IDR 8,262 billion at end of 2014. It mainly related to the minimum CEMA requirements for foreign bank brances amounting IDR 5,166 billion as of December 2014. With CEMA above IDR 5 trillion, Bank was included in the category BUKU 3.
Dana Pihak Ketiga
However, lending is being done by the prudential principle, so that the Bank was able to maintain its NPL level below Bank Indonesia requirement of 5% on net basis. The NPL level as of 31 December 2014 was 0.79% on a net basis. Most of the Loans are distributed in the form of Working Capital and Investment Loans. The amount of Loans to related parties per December 2014 was IDR 2,517 billion.
Third Party Funds
Dana Pihak Ketiga Bank mencakup Giro dan Simpanan Berjangka. Pada akhir tahun 2014, DPK mencapai sebesar Rp 27.078 miliar, meningkat sebesar 4,46% dari Rp 25.922 miliar di tahun 2013.
Third Party Funds consist of Demand Deposits and Time Deposits. By the end of 2014, Third Party Funds reached IDR 27,078 billion, increased 4.46% from IDR 25,922 billion in 2013.
Total Modal
Capital
Penambahan Dana Usaha dari kantor pusat menjadi sebesar Rp 75.047 milyar menyebabkan total Modal tahun 2014 meningkat sebesar 34% menjadi Rp 84.576 miliar sedangkan tahun 2013 hanya sebesar Rp 63.673 miliar.
12 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Additional Fund from Head Office amounting IDR 75,047 billion was causing capital increase 34% to become IDR 84,576 billion in 2014 meanwhile in 2013 is only IDR 63,673 billion.
Kinerja Keuangan Financial Performance
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Dalam Miliar Rupiah
In billion IDR
LABA RUGI PROFIT AND LOSS Pendapatan Bunga Bersih Net Interest Income Pendapatan Operasional lainnya Other Operating Income
2014
2013 3.028
1.829
887
911
797
682
Laba (Rugi) Operasional Operating Income
3.036
2.068
Laba (Rugi) sebelum Pajak Income Before Tax
3.038
2.059
Laba (Rugi) Tahun Berjalan Net Income for the Year
2.043
1.378
Beban Operasional lainnya Other Operating Expense
3.500 2013
3.000 2014
2.500
2.000
1.500
1.000
500
0 Pendapatan Bunga Bersih / Net Interest Income
Laba (Rugi) sebelum Pajak / Income before Laba (Rugi) Tahun Berjalan / Net Income Tax
Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Income
Pendapatan Bunga Bersih Bank meningkat selama tahun 2014 menjadi sebesar Rp 3.028 miliar, atau meningkat sebesar 65,51% jika dibandingkan dengan dari Pendapatan Bunga Bersih pada tahun 2013 sebesar Rp 1.829 milliar. Kenaikan Pendapatan Bunga Bersih Bank di tahun 2014 terutama didorong oleh kenaikan kredit sebesar Rp 14.812 miliar dengan dukungan dana yang kuat dari Kantor Pusat.
The Bank’s Net Interest Income has increased during 2014 to become IDR 3,028 billion or increased by 65.51% compared to Net Interest Income in 2013 amounting to IDR 1,829 billion. The increase of Net Interest Income in 2014 was driven by loan disbursements which increased by IDR 14,812 billion with strong funding support from Head Office.
13 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Pendapatan Operasional Lainnya
Other Operating Income
Pendapatan Operasional lainnya untuk tahun 2014 sebesar Rp 634 miliar, atau menurun sebesar 18% dari Pendapatan Operasional Lainnya pada tahun 2013 sejumlah Rp 773 miliar. Pendapatan Operasional Lainnya di tahun 2014 menurun disebabkan oleh rendahnya keuntungan selisih kurs sebesar Rp 271 miliar di tahun di tahun 2014.
Other Operating Income for 2014 was IDR 634 billion, or decrease by 18% compared to Other Operating Income for 2013, amounting to IDR 773 billion. The decrease of Other Operational Income in 2014 was caused by lower foreign exchange gain amount IDR 271 billion in 2014.
Beban Operasional Lainnya
Other Operating Expenses
Selama tahun 2014, Beban Operasional Lainnya mencapai Rp 797 miliar, atau meningkat sebesar 16,9% dari Rp 682 miliar di tahun 2013, yang dikarenakan terjadi kenaikan beban umum dan administrasi.
During 2014, Other Operating Expenses reached IDR 797 billion, an increase 16.9% from IDR 682 billion in 2013, due to increase of general and administrative expense.
Laba Operasional
Operating Income
Laba Operasional untuk Bank selama tahun 2014 sebesar Rp 3.036 miliar, meningkat sebesar 46,8% dari Laba Operasional pada tahun 2013 sebesar Rp 2.068 miliar.
The Bank’s Operating Income during 2014 was IDR 3,036 billion, a 46.8% increase from Operating Income in 2013, which was IDR 2,068 billion.
Laba Operasional di tahun 2014 meningkat disebabkan oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih bank seiring dengan pertumbuhan kredit yang meningkat di tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013.
Operating Income in 2014 increased due to increase in net interest income in line with loan growth increased in 2014 compared to 2013.
Laba sebelum Pajak
Income before Tax
Dengan demikian Laba sebelum Pajak juga meningkat mencapai Rp 3.038 miliar pada tahun 2014, atau meningkat sebesar 47,5% dibandingkan dengan Rp 2.059 miliar pada tahun 2013.
Thus Income before Tax also increased to IDR 3,038 billion in 2014, an increase by 47.5% compared to IDR 2,059 billion in 2013.
Laba Tahun Berjalan
Net Income for the Year
Laba bersih Bank tahun 2014 tercatat sebesar Rp 2.043 miliar, atau meningkat sebesar 48,2 % dibandingkan laba bersih di tahun 2013 sebesar Rp 1.378 miliar. Hal ini antara lain disebabkan adanya kenaikan pendapatan bunga dan menurunnya biaya operasional secara keseluruhan. Pada tahun 2014 tidak terdapat perubahan tarif pajak penghasilan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 25%.
The Bank’s Net Income in 2014 was IDR 2,043 billion, an increase of 48.2% compared to Net Income in 2013 amounted to IDR 1,378 billion. This increase was due to increase of interest income and decrease of operational expense in overall.
14 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
In 2014, there were no changes in income tax tariff from the previous year by 25%.
Kinerja Keuangan Financial Performance
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
B. RASIO KEUANGAN / FINANCIAL RATIO Deskripsi Description
2014
2013
RASIO KINERJA PERFORMANCE RATIO Kecukupan Modal CAR
78,01%
75,04%
Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif Non performing Productive Assets and non performing non Productive Assets to Total Productive Assets and Non Productive Assets
0,68%
0,66%
Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif Non Performing Productive Assets to Total Productive Assets
0,77%
0,98%
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif Impairment of Financial Assets to Productive Assets
0,24%
0,34%
Kredit Bermasalah – Gross Non performing Loan - Gross
0,96%
1,18%
Kredit Bermasalah – Net Non performing Loan - Net
0,79%
0,97%
3,48%
3,23%
2,82%
2,71%
3,13%
2,60%
56,75%
62,57%
325,74%
282,90%
Presentase pelanggaran BMPK Legal Lending Limit Breach
0%
0%
Presentase pelampauan BMPK Legal Lending Limit Excess
0%
0%
Giro Wajib Minimum Rupiah Rupiah Reserve Requirement
8,29%
9,18%
Giro Wajib Minimum Valas Foreign Currencies Reserve Requirement
8,16%
8,67%
Posisi Devisa Netto (PDN) Net Open Position (NOP)
1,02%
0,08%
ROE ROA NIM Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Operational Expenses to Operational Income LDR KEPATUHAN COMPLIANCE
15 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) mencapai 78,01% pada akhir tahun 2014, meningkat dibandingkan Rasio KPMM per akhir Desember 2013 yakni 75,04%. Rasio tersebut masih jauh melebihi ketentuan minimum yang ditetapkan Bank Indonesia, yakni 8%.
The Capital Adequacy Ratio (CAR) reached 78.01% at the end of 2014, higher than December 2013 which is 75.04%. The Bank's CAR still far exceeds the minimum requirement set by Bank Indonesia of 8%.
Kualitas Aset Produktif
Total Productive Assets
Total Aset Produktif per 31 Desember 2014 sebesar Rp 182.792 miliar dengan rincian Rp 179.372 miliar berkategori Lancar, Rp 2.176 miliar berkategori Dalam Perhatian Khusus, Rp 812 miliar berkategori Kurang Lancar, Rp 300 miliar berkategori Diragukan dan Rp 131 miliar berkategori Macet. Pada tahun 2014, rasio Aset Produktif Bermasalah menurun dibandingkan dengan tahun 2013 dan menjadi 0,77%.
Total Productive Assets per 31 December 2014 amounted to IDR 182,792 billion, comprising IDR 179,372 billion categorized as Current, IDR 2,176 billion categorized as Special Mention, IDR 812 billion categorized as Substandard, IDR 300 billion categorized as Doubtful and IDR 131 billion categorized as Loss. For 2014, the Nonperforming Earning Asset Ratio improved from 2013 and became 0.77%.
Rasio NPL (gross) pada akhir bulan Desember 2014 sebesar 0,96%, sementara rasio NPL (netto) mencapai 0,79%. Rasio ini masih jauh dibawah maksimum yang diterapkan Bank Indonesia yaitu sebesar 5%.
The NPL (gross) Ratio by the end of December 2014 was 0.96%, while the NPL Ratio (net) was 0.79%. This ratio is much below the maximum guideline rate (5%) from Bank Indonesia.
Rentabilitas
Profitability
Sebagai akibat dari meningkatnya laba sebelum pajak yang melebihi peningkatan rata-rata total aset, tingkat Return on Asset (ROA) meningkat dari 2,71% di tahun 2013 menjadi 2,82% di tahun 2014, dimana laba sebelum pajak Bank mengalami kenaikan sebesar 47,5%.
As a result of the increase in income before tax exceeds the average increase in total assets, Return on Asset (ROA) increased from 2.71% in 2013, to 2.82% in 2014, in which income before tax increased by 47.5%.
Laba Bersih Bank meningkat sebesar 48% dan mengakibatkan tingkat Return on Equity (ROE) meningkat dari 3,23% di tahun 2013 menjadi 3,48% di tahun 2014.
The Bank’s Net Income increased by 48% resulting an increase of Return on Equity (ROE) from 3.23% in 2013 to 3.48% in 2014.
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) pada tahun 2013 dan tahun 2014 sedikit menurun dari 62,57% menjadi 56,75%. Bank akan berusaha menjaga tingkat rasio BOPO agar berada di level yang rendah dengan meningkatkan fee based dan trading income. Tingkat BOPO juga masih berada dibawah rata-rata industri perbankan sebesar 79%.
The Ratio of Operational Expense against Operational Income (BOPO) in 2013 and 2014 slightly decreased from 65.57% to 56.75%. Bank will continue the effort to maintain level of BOPO ratio in the low level by increasing fee-based and trading income. BOPO ratio also remained below the average of banking industry by 79%.
16 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Likuiditas
Liquidity
Selama tahun 2014, pertumbuhan Kredit lebih besar daripada pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, hal ini menyebabkan rasio Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga sebesar 325.74%, meningkat dari hasil tahun 2013 yang mencapai 282.90%.
During 2014, The Bank’s Loans growth was higher than the growth of Third Party Funds. Thus, the ratio of Loans against Deposits at the end of 2014 increased to 325.74% from 282.90% in 2013.
Walaupun jauh di atas rata-rata industri perbankan yang sebesar 140%, Likuiditas Bank tetap terjaga pada tingkat yang memadai karena didukung oleh kecukupan modal Bank yang besar.
Although the LDR ratio was above the average ratio in the banking industry of 140%, The Bank’s liquidity was maintained at a sufficient level by The Bank’s adequate capital.
Lainnya
Others
Selama tahun 2014, tidak terdapat transaksi penting lainnya dengan jumlah yang signifikan pada Bank.
During 2014, there were no other significant transactions with a significant amount in The Bank.
Bank menerbitkan Negotiable Certificate Deposits (NCD) dalam mata uang Rupiah sejumlah IDR 1 trilliun pada Pebruari 2015, kepada bank lokal komersial. NCD ini merupakan salah satu produk Bank untuk memperkuat pendanaan lokal, terutama untuk pendanaan jangka panjang, dan memperbaiki likuiditas Bank.
The Bank issued Negotiable Certificate Deposits (“NCD”) denominated in Rupiah currency amounted to IDR 1 trillion in February 2015, to local commercial banks. This NCD is one of the bank’s products to strengthen its local funding, especially for long-term funding, and to improve its liquidity.
17 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
FILOSOFI DAN KERANGKA ETIKA PHILOSOPHY AND ETHICAL FRAMEWORK “Menjadi dasar dari kekuatan, berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan nasabah, melayani masyarakat, serta mendorong pertumbuhan bersama dan berkelanjutan untuk dunia yang lebih baik”
“To be the foundation of strength, committed to meeting the needs of our customers, serving society, and fostering shared and sustainable growth for a better world”.
18 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Filosofi dan Kerangka Etika Jakarta Branch Philosophy and Ethical Framework A. FILOSOFI
A. PHILOSOPHY
Sebagai bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG), dan sebagai cabang dari The Bank of TokyoMitsubishi UFJ Ltd., The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Cabang Jakarta (Bank) mendukung misi kelompok usaha “Untuk menjadi dasar dari kekuatan, berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan nasabah, melayani masyarakat, serta mendorong pertumbuhan bersama dan berkelanjutan untuk dunia yang lebih baik”.
As a member of the Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG), and as a branch of the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., the Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta Branch (the Bank), supports its mission “To be a foundation of strength, committed to meeting the needs of our customers, serving society, and fostering shared and sustainable growth for a better world”.
Untuk mewujudkan Visi Perusahaan kami yaitu "Menjadi kelompok keuangan paling terpercaya di dunia," kami menekankan 3 (tiga) visi.
Toward realizing our Corporate Vision of “Be the world’s most trusted financial group,” we emphasize 3 (three) visions.
Visi-visi Bank adalah sebagai berikut:
The Bank’s visions are as follows:
1.
Bekerja sama untuk melebihi harapan nasabah Berusaha untuk memahami dan menanggapi kebutuhan nasabah yang beragam. Memelihara dan mengharapkan tingkat profesionalisme dan keahlian tertinggi, yang didukung oleh kekuatan konsolidasi kami.
1.
Work together to exceed the expectations of our customers Strive to understand and respond to the diversified needs of our customers. Maintain and expect the highest levels of professionalism and expertise, supported by our consolidated strength.
2.
Memberikan dukungan yang handal dan konstan kepada nasabah Memberikan prioritas tertinggi untuk melindungi kepentingan nasabah. Mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan. Mempertahankan sebuah organisasi solid yang efektif, profesional, dan responsif.
2.
Provide reliable and constant support to our customers Give the highest priority to protect the interests of our customers. Promote healthy and sustainable economic growth. Maintain a robust organization that is effective, professional, and responsive.
3. Memperluas dan memperkuat keberadaan global Meningkatkan kekuatan dan kemampuan untuk menarik basis nasabah global yang setia. Beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dalam ekonomi global dan dampaknya terhadap
3.
Expand and strengthen our global presence Leverage our strengths and capabilities to attract a loyal global customer base. Adapt rapidly to changes in the global economy and their impact on the needs of our customers.
kebutuhan nasabah. Filosofi manajemen Bank telah disusun untuk menuntun Bank mencapai tujuan. Filosofi manajemen Bank ini menggambarkan aspek – aspek paling fundamental dari kebijakan Bank dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Hal tersebut juga akan menjadi dasar dari setiap keputusan manajemen, termasuk penentuan strategi dan rencana manajemen, selain menyediakan pula kerangka moral dasar untuk mendukung para karyawan dalam menjalankan kegiatan mereka.
19 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank’s management philosophy has been formulated in order to guide the Bank towards the realization of its aims. This Bank management philosophy expresses the values of the most fundamental aspects of the Bank’s policy in conducting its business activities. It is also the foundation for management decisions, including the formulation of management strategies and management plans, while also providing a basic moral framework to support all employees in their activities.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Nilai-Nilai Bank adalah sebagai berikut:
The Bank’s values are as follows:
1.
Integritas dan Tanggung Jawab Berusaha untuk menjadi adil, transparan, dan jujur. Selalu bertindak secara bertanggung jawab demi kepentingan terbaik dari pelanggan dan masyarakat secara keseluruhan, membangun hubungan jangka panjang dengan pemangku kepentingan dan memberikan kembali kepada masyarakat.
1.
Integrity and Responsibility Strive to be fair, transparent, and honest. Always act responsibly in the best interest of customers and society as a whole, building long-term stakeholder relationships and giving back to our communities.
2.
Profesionalisme dan Kerja Sama Menghormati keragaman rekan kerja dan menumbuhkan semangat kerja sama tim yang kuat. Mengharapkan tingkat tertinggi dari profesionalisme.
2.
Professionalism and Teamwork Respect the diversity of our fellow workers and foster a strong spirit of teamwork. Expect the highest levels of professionalism.
3.
Menantang Diri Sendiri untuk Berkembang Menerapkan perspektif global untuk mengantisipasi tren dan peluang untuk pertumbuhan. Menciptakan dan mempertahankan tempat kerja yang responsif dan dinamis di mana setiap orang dapat fokus pada penyediaan layanan pelanggan yang luar biasa dan merangkul tantangan baru.
3.
Challenge Ourselves to Grow Adopt a global perspective to anticipate trends and opportunities for growth. Create and sustain a responsive and dynamic workplace where everyone can focus on providing outstanding customer service and embrace new challenges.
B. Kerangka Etika
B. Ethical Framework
Bank telah menerapkan kerangka etika dan kode etik dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG) sebagai pedoman pokok nilai dasar dan etika perusahaan.
We have adopted the ethical framework and code of conduct of The Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG) as the guiding principles for our basic corporate and ethical values.
Bank telah menerapkan etika dan kode etik yang diatur dalam tiga bagian Pertama adalah untuk menetapkan sikap untuk diterapkan kepada nasabah kami. Kedua adalah menetapkan rangkaian standar untuk membantu kami memenuhi tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Dan ketiga adalah menerapkan tindakan dan pola pikir yang dapat menciptakan lingkungan kerja yang penuh semangat dan mendukung Bank untuk terus berkembang.
The Bank’s ethical framework and code of conduct are organized in three sections. First is to set the attitude that we adopt with our customers.Second is to set standards to help us fulfill our responsibilities as a good corporate citizen. And third is to apply the actions and mindset that will create a stimulating working environment and to support Bank to continue to grow.
Bagian Pertama: Fokus Terhadap Pelanggan Kami menempatkan nasabah kami yang beragam sebagai fokus utama dari seluruh kegiatan kami dan selalu bertindak yang terbaik demi kepentingan nasabah. Bank saat ini dapat berkembang karena kepercayaan dan keyakinan nasabah yang diberikan kepada Bank atas hasil yang adil, transparan, dan transaksi yang bersih dari tahun-ke-tahun.
Section 1: Customer Focus We place our diverse customers at the center of all our activities and always act in their best interests. The Bank is able to thrive today because of the trust and confidence that customers have placed in us -the result of years of fair, transparent, and honorable dealings.
20 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Budaya bisnis kami tidak didorong oleh prospek jangka pendek dan keuntungan langsung. Sebaliknya, kami menempatkan prioritas kepada dukungan jangka panjang, hubungan yang berkelanjutan dengan nasabah kami untuk membantu mereka dalam mencapai tujuan.
Our business culture is not driven by the prospect of shortterm, immediate gains. Instead, we prioritize to support long-term, sustainable relationships with our customers to help them meet their goals.
1-1. Bertindak dengan Kejujuran dan Integritas Bank akan selalu menempatkan nasabah yang beragam sebagai fokus utama dari seluruh kegiatan Bank dan bertindak dengan kejujuran dan integritas dalam semua relasi kami dengan para nasabah. Kami melindungi aset nasabah, termasuk informasi pribadi mereka, dan berusaha setiap saat untuk tidak merusak kepentingan nasabah.
1-1. Acting with Honesty and Integrity We will always place our diverse customers at the center of all activities and act with honesty and integrity in all of our dealings with them. We protect customer assets, including their personal information, and strive at all times not to damage their interests.
1-2. Pengendalian Kualitas Dalam rangka untuk mendapatkan kepercayaan dan keyakinan nasabah secara terus menerus, kami akan mempertahankan kualitas yang menyeluruh dari produk dan layanan kami dalam seluruh aspek baik dari desain dan pengembangan produk hingga pelayanan, serta secara terus menerus meningkatkan proses operasional kami untuk menyediakan transaksi yang akurat dan aman.
1-2. Controlling Quality In order to earn the lasting trust and confidence of our customers, we will maintain thorough quality control of our products and services in all aspects from product design and development to delivery, and continually improve our processes to provide accurate and secure transactions.
1-3. Melebihi Ekspektasi Pelanggan Kami akan berusaha untuk memenuhi keberagam kebutuhan nasabah kami di seluruh dunia dan untuk melampaui harapan mereka melalui standar profesionalisme tertinggi dengan memanfaatkan jaringan global dan kekuatan konsolidasi Bank secara efektif.
1-3. Exceeding Customer Expectations We will strive to satisfy the diverse needs of our customers worldwide and to exceed their expectations through the highest standards of professionalism and by effectively leveraging our global network and consolidated strength.
Bagian kedua: Tanggung jawab sebagai Perusahaan Sebagai anggota MUFG dengan operasi global, Bank bertindak secara terhormat, dengan kejujuran dan integritas, dan setiap saat mematuhi hukum, peraturan, aturan, dan kebijakan internal secara global. Bank berusaha untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan dalam sistem keuangan global dan berkontribusi pada pertumbuhan yang sehat dan perkembangan masyarakat. Kami berperilaku dengan cara mendukung dan memperkuat kepercayaan dan keyakinan yang telah dibangun MUFG selama bertahun-tahun.
Section 2: Responsibility as a Corporate Citizen As a member of MUFG with global operations, we act honorably, with honesty and integrity, and comply at all times with laws, regulations, rules, and internal policies globally. We strive to maintain stability and confidence in the global financial system and to contribute to the sound growth and development of society. We behave in a manner that supports and strengthens the trust and confidence that MUFG has built up over the years.
2-1. Kepatuhan terhadap Hukum Peraturan dan Peraturan Kami selalu menilai dan bertindak dengan kejujuran dan integritas, melakukan apa yang benar, dan patuh dengan hukum, peraturan dan aturan yang berlaku yang tertulis maupun semangatnya. Kami menghindari insider trading, tidak terlibat dalam perilaku anti-kompetitif atau segala bentuk kegiatan korupsi, dan secara terbuka mengungkapkan informasi perusahaan dengan cara yang tepat.
2-1. Adherence to Laws and Regulations We always judge and act with honesty and integrity, do what is right, and comply with both the letter and the spirit of the laws, regulations, and rules that apply to us. We avoid insider trading, do not engage in anticompetitive conduct or any form of corrupt activity, and publicly disclose corporate information in an appropriate manner.
21 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
2-2. Memerangi Kegiatan Kriminal Kami tidak melakukan bisnis dengan unsur pidana. Kami tidak mengizinkan produk dan jasa keuangan yang akan digunakan untuk kegiatan ilegal atau tidak benar seperti pencucian uang, penipuan, atau pendanaan teroris.
2-2. Combating Criminal Activity We do not conduct business with criminal elements. We do not allow our financial products and services to be used for illegal or improper activities such as money laundering, fraud, or financing terrorist activities.
2-3. Komitmen untuk Keberlanjutan Sosial Kami menghormati sejarah, budaya, dan adat istiadat masyarakat setempat dan berusaha untuk memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan perlindungan lingkungan melalui kegiatan perusahaan dan upaya sukarelawan karyawan.
2-3. Commitment to Social Sustainability We respect the history, culture, and customs of local communities and strive to contribute to their development and the protection of the environment through our corporate activities and employee volunteer efforts.
Bagian ketiga: Etika dan Tempat Kerja yang Dinamis Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang menumbuhkan rasa saling menghormati antara karyawan, mendukung ekspresi penuh individualitas sebagai profesional, mempromosikan kekuatan kerja sama, menghargai keragaman, menghargai perbedaan, dan merangkul tantangan baru.
Section 3: Ethical and Dynamic Workplace We are committed to creating a working environment that fosters mutual respect among employees, supports the full expression of our individuality as professionals, promotes the power of teamwork, honors diversity, transcends differences, and embraces new challenges.
3-1. Membangkitkan Semangat di Tempat Kerja Kami berusaha keras untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian, fokus pada memaksimalkan nilai kerjasama tim, dan melihat perubahan dalam lingkungan bisnis sebagai kesempatan untuk meluncurkan inisiatif baru.
3-1. Stimulating Workplace We strive to enhance our knowledge and expertise, focus on maximizing the value of teamwork, and view changes in the business environment as opportunities to launch new initiatives.
3-2. Tempat Kerja yang Etis Kami menghormati keragaman dan hak asasi manusia dari seluruh karyawan. Kami tidak terlibat dalam atau mentolerir diskriminasi, pelecehan, intimidasi, atau perilaku lain atau kegiatan yang tidak sesuai dengan keyakinan inti. Kami melaporkan setiap pelanggaran hukum dan aturan, dan kami mengelola aset perusahaan secara tepat.
3-2. Ethical Workplace We respect the diversity and human rights of all employees. We do not engage in or tolerate discrimination, harassment, intimidation, or any other behavior or activity that is inconsistent with these core beliefs. We report any violations of laws and rules, and we manage corporate assets appropriately.
Sebagai tambahan, Bank telah menerapkan peraturan dan pedoman kepatuhan serta peraturan kerja karyawan. Berikut adalah kerangka etika Bank:
In addition, we have adopted compliance rules, a compliance manual, and employee work rules. Here are the Bank’s ethical frameworks:
1. Membangun kepercayaan Kami akan senantiasa sadar akan tanggung jawab sosial dan misi umum dan akan menangani nasabah dan informasi lainnya dengan penuh perhatian dan tanggung jawab. Dengan melakukan kegiatan operasional bisnis secara baik dan memadai serta memaparkan informasi perusahaan secara tepat waktu dan memadai, Bank akan berupaya mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap Bank.
22 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
1.
Establishment of trust We will remain keenly aware of the Bank’s social responsibilities and public missions and will exercise care and responsibility in the handling of customers and other information. By conducting sound and appropriate business operations and disclosing corporate information in a timely and appropriate manner, we will seek to establish enduring public trust in the Bank.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Menempatkan Nasabah sebagai yang utama Kami akan senantiasa memperhatikan nasabah, dan melalui komunikasi yang baik, Bank akan berusaha keras untuk memuaskan kebutuhan dan memperoleh dukungan nasabah dengan menyediakan pelayanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
2. Putting customers first We will always consider our customers, and through close communication will endeavor to satisfy them and gain their support by providing financial services that best meet their needs.
3. Menaati hukum, peraturan dan ketentuan internal Kami akan senantiasa memperhatikan setiap hukum, peraturan dan ketentuan internal yang berlaku, serta menjalankan bisnis secara adil dan terpercaya, sesuai dengan norma-norma sosial. Sebagai bagian dari kelompok usaha keuangan global yang menyeluruh, Bank juga akan menghormati standar internasional yang berlaku.
3. Conformity to laws, regulations, and internal rules We will strictly observe applicable laws, regulations and internal rules, and will conduct our business in a fair and trustworthy manner that conforms to societal norms. As a part of global comprehensive financial group, we will also respect internationally accepted standards.
4. Menghormati Hak Asasi Manusia dan Lingkungan Hidup Kami akan senantiasa menghormati setiap karakter dan kepribadian, bekerja untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat, dan menekankan pentingnya perlindungan terhadap lingkungan global yang merupakan milik seluruh umat manusia.
4. Respect for human rights and the environment
5. Menentang Elemen Anti Sosial Kami akan menentang tegas setiap elemen anti sosial yang mengancam keamanan dan ketertiban umum.
5. Disavowal of antisocial elements We will stand resolutely against any antisocial elements that threaten public order and safety.
2.
23 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
We will respect the character and individuality of others, work to maintain harmony with society, and place due importance on the protection of the global environment that belongs to all mankind.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
LAPORAN MANAJEMEN MANAGEMENT REPORT “Bank senantiasa melakukan upaya untuk meningkatkan Pengendalian Manajemen Risiko dalam seluruh aspek kegiatan perbankan”
“The Bank continuously makes efforts to enhance Risk Management Control in all aspects of banking activities”.
24 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Laporan Management Management Report
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
A. MAKRO EKONOMI DAN SEKTOR PERBANKAN INDONESIA
A. INDONESIAN MACRO ECONOMIC AND BANKING SECTORS
Tahun 2014 merupakan tahun politik bagi Indonesia, dimana di tahun tersebut rakyat Indonesia memilih presiden nya yang ke tujuh yaitu Bapak Joko Widodo, seorang pengusaha, mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Bapak Joko Widodo atau yang dikenal dengan panggilan Jokowi menjadi simbol perubahan, pembaruan dan harapan untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Beliau dengan sifat kesederhanaannya dan juga gaya blusukan yang membuatnya dinilai lebih dekat dengan rakyat untuk dapat mendengar secara langsung berbagai permasalahan yang ada. Yang bersangkutan juga adalah satu-satunya kandidat yang tidak memiliki keterkaitan dengan kekuasaan ataupun pemerintah sebelumnya. Namun demikian, semangat kerja yang dibawanya dihadapkan pada sejumlah tantangan yang tidak mudah disaat pertumbuhan ekonomi global yang sedang melambat.
Year 2014 was a year of politic for Indonesia, which the country held the general election and chose Mr. Jokowi Widodo an entrepreneur, a former city mayor of Solo, and the former governor of DKI Jakarta, as the nation seventh president. Mr. Jokowi Widodo or simply known as Jokowi was seen as a symbol of change, reform, and hope, for a better Indonesia. His modesty and “blusukan” style was seen as his unique way to be close and to hear the people. He was also the only candidate who was not related to the previous regime or the previous government. Despite the new spirit he brings to the nation, he was facing various challenges especially in the slowing down of the global economy.
Dinamika perekonomian global tidak sebaik perkiraan semula. China sebagai negara dengan perekonomian kedua terbesar dunia, selama tahun 2014 menunjukan perlambatan pertumbuhan sehingga mempengaruhi perekonomian negara-negara berkembang di kawasan termasuk Indonesia.
The global economy was worse than expected. China as the second largest economy, showed a slowing economy in the 2014, and had effected growth in developing country including Indonesia.
Negara-negara maju mengalami pemulihan yang tidak merata. Amerika Serikat (AS) adalah satu-satunya negara maju yang mengalami pemulihan yang cukup solid diikuti dengan rencana normalisasi dari kebijakan moneter ultra-akomodatif-nya yang telah diimplementasikan sejak krisis keuangan global tahun 2008. Imbasnya adalah dollar AS menguat dalam skala global terhadap mata uang lainnya termasuk Rupiah. Sebaliknya Eropa dan Jepang justru dihadapkan pada prospek perekonomian yang belum membaik. Tingkat konsumsi dari negara-negara tersebut tercatat masih lemah, diikuti dengan resiko deflasi akibat penurunan harga minyak dan tingkat pengangguran yang meningkat. Divergensi perekonomian global ini kemudian meningkatkan kerentanan dan volatilitas di pasar keuangan dunia.
Economic recovery in the developed countries was uneven. United States was the only developed country with a solid recovery and was planning to normalize their ultra-accommodative monetary policy, which they had been implemented since the 2008 global financial crisis. As a result, US dollar was strengthening against all currency including Rupiah. On the other hand, Europe and Japan was still struggling with its slowing economy. Consumption in those countries was still recorded low, followed by deflationary risk which was an impact from the declining oil price and increasing unemployment rate. The divergence in the global economy has made susceptibility and volatility in global financial market.
Nilai tukar rupiah pun melemah seiring dengan apresiasi dolar AS secara luas. Secara rata-rata rupiah melemah sebesar 3.9% ke level 12,244 per dolar AS. Namun Bank Indonesia memandang bahwa pergerakan nilai tukar mendukung perbaikan defisit transaksi berjalan, baik melalui penurunan impor khususnya barang konsumsi mupun meningkatkan daya saing ekspor khususnya manufaktur.
Rupiah was weakening as the Dollar was appreciating against major currency. In average, Rupiah was weakening by 3.9% to 12,244 levels against the US Dollar. However, the weakening of rupiah was seen as a support for the trade balance deficit by Bank Indonesia, decreasing imports especially consumption and also increasing export competitiveness especially for manufacturing industry.
25 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Ditengah ketidakpastian ekonomi dunia, harga minyak dunia yang terus merosot dan perlambatan perekonomian domestik, Pemerintah memutuskan untuk melakukan penyesuaian terhadap harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada bulan November lalu, yang kemudian diikuti dengan penerapan mekanisma subsidi tetap pada bulan berikutnya. Langkah ini disambut baik dan dipandang sebagai langkah besar yang transformatif. Dengan diterapkannya mekanisme subsidi tetap tersebut, Pemerintah diharapkan akan mendapatkan ruang fiskal yang lebih luas, guna memastikan rencana pembangunan ke depan dapat terlaksana dengan baik. Langkah tersebut juga membawa sentimen positif bagi Indonesia ditengah berbagai gejolak yang melingkupi perekonomian global.
In the middle of the global economic uncertainty, with declining of the global oil price and slowing down in the domestic economy, the government decided to adjust the gasoline price in November, followed by a fix gasoline subsidy mechanism in the following month. The new policy was greeted well and was seen as a positive transformational move. By using a fix subsidy system, it is expected that the government will have a greater fiscal room, to ensure the country upcoming development. The new policy also brought positive sentiment for Indonesia in a time of global economic uncertainty.
Sejalan dengan perlambatan ekonomi ini, laju pertumbuhan kredit perbankan mencatat penurunan dibandingkan tahun 2013. Kredit pada triwulan IV – 2014 hanya tumbuh sebesar 11,58% (yoy). Namun Bank Indonesia berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan untuk tetap memastikan terjaganya stabilitas sistem keuangan Indonesia. Risiko kredit bermasalah juga terjaga stabil dikisaran 2%, dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 19,5%. Kondisi yang baik tersebut juga diikuti dengan kenaikan modal industri perbankan sebesar 3% serta pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 12,29% (yoy).
In line with the economic deceleration, the growth of banking industry in Indonesia had been slowing down compared to 2013.The loan as of December 2014 only grew 11.58 percent (yoy). Bank Indonesia and Financial Services Authority coordinated to keep the stability of Indonesian economy. The credit risk presented from non-performing loan ratio was stable at 2%, with the Capital adequacy ratio (CAR) had decreased to 19.5%. The good condition also followed by the increasing of banking capital at 3% and the growth of Third Party Funds to 12.29% (yoy).
Meskipun demikian, secara keseluruhan kinerja perekonomian Indonesia masih terbilang relatif baik dengan stabilitas makroekonomi yang tetap terjaga. Perekonomian domestik masih tumbuh sebesar 5.01% (yoy), dengan konsumsi rumah tangga yang tetap kuat dan peningkatan investasi asing. Namun kinerja ekspor dan konsumsi pemerintah masih tercatat lemah dan menjadi aspek yang perlu mendapatkan perhatian.
In general, Indonesia economy was considered firmer with a good macroeconomic stability. The domestic economic growth achieved 5.01% (yoy), helped by strong household consumption and increasing foreign investment. However export activity and government consumption was still recorded low and became the economic highlight.
Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) menunjukan perbaikan, ditopang oleh menurunnya defisit pada neraca transaksi berjalan dan surplus necara modal. Sebagai negara net importer minyak, Indonesia mendapatkan manfaat dengan perlemahan harga minyak. Penurunan harga minyak ini mengurangi defisit neraca perdagangan minyak dan gas (migas), sehingga pada ujungnya memperbaiki defisit pada neraca transaksi berjalan. Optimisme para investor asing terhadap prospek perekonomian Indonesia terus tumbuh. Hal ini tercermin dari derasnya aliran modal portofolio yang masuk. Selama tahun 2014, aliran masuk modal portofolio asing mencapai angka tertingginya sepanjang sejarah yaitu sebesar Rp. 181.5 triliun.
The balance payment was improved, supported by lower current account deficit and capital account surplus. As net oil importer country, Indonesia gained a great benefit from significant drop of crude oil price. Following the declining oil price, oil import-export activities in value has decreased and reduced Indonesia current account deficit. However, optimism of foreign investors has still continued towards positive signs, as Indonesia economics continued to grow, despite of slowing global economics. As of 2014, there was capital inflow from foreign investors to Indonesia amounting to Rp. 181.5 trillion.
26 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Aliran modal tersebut mendorong surplus pada neraca modal sehingga NPI pada akhir tahun 2014 mencatat surplus sebesar 2.4 milyar dolar AS. Surplus tersebut kemudian juga turut berkontribusi dalam memperkuat cadangan devisa yang meningkat menjadi 111.9 milyar dolar AS.
The capital inflow has strengthened Indonesia capital account and was booked at surplus USD 2.4 billion. Accordingly, Indonesia foreign reserves increased to USD 111.9 billion.
Bank Indonesia di tahun 2014 ini juga menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.16/20/PBI/2014 mengenai kewajiban untuk lindung nilai atas hutang luar negeri korporasi selain bank. Peraturan ini mewajibkan para korporasi untuk melakukan lindung nilai atas sebagian kewajibannya dalam valuta asing dengan rasio yang ditentukan apabila korporasi tersebut memiliki hutang luar negeri. Latar belakang dari diterbitkannya aturan ini adalah untuk melindungi korporasi dari volatilitas dan perlemahan rupiah. Untuk kalangan perbankan, aturan ini memberikan kesempatan untuk membantu para nasabah dalam melakukan lindung nilainya.
During 2014, Indonesia central bank announced new regulation related to hedging for corporate foreign debts, exclude bank, as stated on Bank Indonesia Regulation (PBI) No.16/20/PBI/2014. This regulation was imposed to any company with foreign debts exposure, to hedge at certain ratio. The background of this new regulation was to protect the company with foreign debts exposure in regards to the volatility of rupiah. In the bank side, it would create good opportunity for banks to provide financial services for corporate customer.
Bank Indonesia kedepannya terus mengupayakan berbagai langkah dalam bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk memastikan inflasi tetap berada pada sasaran, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, dan membawa defisit neraca transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat, selain juga berupaya mendorong berbagai inisiatif bagi pendalaman pasar keuangan domestik.
Indonesia central bank will continuously monitor its monetary policy and macro economics condition to maintain inflation, stability of rupiah, and reduced its current account deficit at certain level, thus will strengthen Indonesia economic foundation.
27 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Laporan Management Management Report
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
B. STRUKTUR ORGANISASI Posisi 31 Desember 2014
ORGANIZATION STRUCTURE As of December 31 2014 GLOBAL ORGANIZATION CHART THE BANK OF TOKYO-MITSUBISHI UFJ, LTD JAKARTA BRANCH as of December 31, 2014
1. AUDIT COMMITTEE
SUPERVISORY BOARD (PLANNING DIVISION FOR ASIA & OCEANIA)
2. RISK MONITORING COMMITTEE 3. REMUNERATION AND NOMINATIONCOMMITTEE
GENERAL MANAGER
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
DGM IN
DGM IN CHARGE
DGM IN CHARGE
INTEGRATED RISK COMMITTEE MARKET AND LIQUIDITY RISK MANAGEMENT COMMITTEE CREDIT RISK CONTROL COMMITTEE COMPLIANCE COMMITTEE IT & BCP STEERING COMMITTEE HUMAN RESOURCE COMMITTEE INTERNAL AUDIT COMMITTEE OPERATION CONTROL COMMITTEE (OCC) CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY COMMITTEE
COMPLIANCE
DGM IN CHARGE
DGM IN CHARGE
DGM IN CHARGE
Co-DGM / AGM MARKET INVESTMENT & BANKING DEPT.
SYSTEM PLANNING DEPT.
SETTLEMENT SUPPORT DEPT.
COMPLIANCE DEPT.
RISK ADMINISTRATION DEPT.
COMMERCIAL BANKING DEPARTMENT 1
COMMERCIAL BANKING DEPARTMENT 2
SURABAYA SUB BRANCH
MARKET SALES & TRADING DEPT.
INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT DEPT.
CUSTOMER SUPPORT DEPT.
QIP & FINANCIAL CRIME DEPT.
GENERAL ADM DEPT.
E - BANKING DEPARTMENT
COMMERCIAL BANKING DEPARTMENT 3
SERVICE POINT MANAGEMENT DEPT.
INFORMATION TECHNOLOGY SYSTEM OPERATION DEPT.
ACCOUNT SERVICE DEPT.
KNOW YOUR CUSTOMER DEPT.
TRANSACTION BANKING PROMOTION DEPT.
COMMERCIAL BANKING DEPARTMENT 4
CREDIT ANALYST DEPT. 2
REMITTANCE DEPT.
PLANNING AND INVESTMENT PROMOTION DEPT.
CLIENT LINK SERVICE DEPARTMENT
COMMERCIAL BANKING DEPARTMENT 5
HUMAN RESOURCES DEPT.
ACCOUNTING DEPT.
CREDIT ANALYST DEPT. 1
TREASURY SETTLEMENT DEPT.
LEGAL DEPT.
RISK MANAGEMENT DEPT.
SKAI DEPT.
CREDIT OPERATION DEPT. EXPORT IMPORT DEPT. DEPOSIT DEPT.
Untuk lebih meningkatkan struktur Good Corporate Governance (GCG) dalam rangka memastikan kemandirian masing-masing unit, Bank telah melakukan perubahan struktur organisasi pada tahun 2014.
To enhance the structure of Good Corporate Governance (GCG), as well as to ensure independency of the functions, the Bank performed certain organizational changes in 2014.
Dalam struktur organisasi yang baru, berikut ini adalah perubahan-perubahan yang telah diumumkan dan telah efektif di tahun 2014.
In the new structure, the following changes were announced and have been effective since 2014.
1.
Efektif per 28 Februari 2014, untuk lebih meningkatkan pelayanan perbankan kepada nasabah, Bank membuka kembali 1 (satu) kantor Service Point baru di kawasan industri Surya Cipta yang berada dibawah supervisi dan tata kelola Service Point Management Department.
28 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
1.
Effective as of 28 February 2014, in order to improve banking services to the customers, Bank has established 1 (one) new Service Point Office in Surya Cipta City of Industry, under the supervision and management of Service Point Management Department.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
2. Efektif per 15 April 2014, Bank telah membentuk department baru yaitu Client Link Service Department (CLSD) yang menangani administrasi Front Business untuk nasabah korporasi perusahan Jepang dan Non-Jepang yang sebelumnya ditangani oleh Relationship Manager dan Assistant Relationship Manager di Commercial Banking Department (CBD). Business Administration Unit yang sebelumnya berada di bawah CBD2 dialihkan menjadi dibawah Departemen CLSD. Melalui pembentukan CLSD diharapkan Relationship Manager dapat lebih berfokus di kegiatan promosi bisnis.
2.
Effective as of 15 April 2014, Bank has established new department of Client Link Service Department (CLSD) that manages Front Business Administration activities for both Japanese and Non-Japanese corporate customers that formerly conducted by Relationship Manager and Assistant Relationship Manager of Commercial Banking Department (CBD). Business Administration Unit which previously under CBD2 was shifted to be under CLSD. Thru the establishment of CLSD, it is expected that our Bank’s Relationship Manager could be more focus in business promotion activities.
3.
Efektif per 16 Mei 2014, guna menciptakan tim kerja yang efektif dan efisien, Bank melakukan reorganisasi di Departemen Planning & Investment Promotion (PIP), Secretariat, CBD1, CBD2 dan CLSD. Fungsi perencanaan marketing CBD Jepang dan Non-Jepang yang sebelumnya berada dibawah CBD1 dan CBD2 digabungkan menjadi satu Unit Marketing Planning dibawah Departemen PIP. Fungsi Sekretariat juga dialihkan menjadi dibawah Departemen PIP. Fungsi administrasi bisnis di Planning and Business Administration Unit (PBAU) yang sebelumnya berada dibawah CBD1 menjadi dibawah CLSD dengan pembentukan unit baru di CLSD.
3.
Effective on 16 May 2014, in order to create an effective and efficient working team, Bank has reorganized the departments of Planning & Investment Promotion (PIP), Secretariat, CBD1, CBD2 and CLSD. Marketing planning function in CBD Japanese and CBD Non-Japanese which previously under CBD1 and CBD2 were merged into one Marketing Planning Unit under PIP. Secretariat function is also transferred to be under PIP Department. The Business administration function in Planning and Business Administration Unit (PBAU) which previously under CBD1 is transferred to be under CLSD by establishing a new unit in CLSD.
4.
Efektif per Juli 2014, sesuai dengan komitmen Bank untuk meningkatkan pemberdayaan staf lokal untuk menjadi pemimpin Bank di masa yang akan datang, Bank telah membentuk posisi baru yaitu CoDepartment Head yang bertujuan untuk penyerapan pengetahuan secara intensif dari Department Head tentang manajemen departemen terutama di area bisnis Jepang.
4.
Effective on July 2014, as part of our commitment to enhance local staff empowerment to prepare future leader of the Bank, the Bank has established new position of Co-Department Head of which is established to absorb intensive transfer knowledge from Department Head for management of departments particularly in Japanese business area.
5.
Efektif per 18 Juli 2014, untuk meningkatkan dan memperkuat organisasi Bank sehingga lebih bersaing di pasar, Bank telah mereorganisasi Departemen Compliance sesuai dengan praktek di pasar dengan menghilangkan unit-unit dibawahnya sehingga struktur internal menjadi merata dengan beberapa fungsi yaitu Advisory, Risk & Monitoring dan Head Office & Training.
5.
Effective as of 18 July 2014, in order to improve and strengthen Bank’s organization to be more competitive in the market, the Bank has reorganized Compliance Department to be in line with the market practice by abolishing units under its supervision, thus the internal structure becomes flat with several functions, namely Advisory, Risk & Monitoring and Head Office & Training functions.
6.
Efektif per 1 Oktober 2014, Bank membentuk posisi baru yaitu Co-Deputy General Manager (CoDGM)/Assistant General Manager (AGM) yang menangani Human Resources and Banking Operations sebagai rencana suksesi dari Management yang akan pensiun dan untuk membantu tugas DGM/GM sehubungan dengan transaksi perbankan yang meningkat.
6.
Effective as of 1 October 2014, Bank has also established new position of Co-Deputy General Manager (Co-DGM)/Assistant General Manager (AGM) in charge of Human Resources and Banking Operations as the succession planning of Management who will retire and to support DGM/GM’s assignment due to the increase of banking transaction.
29 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
7.
Efektif per 1 Oktober 2014, guna mendapatkan bobot kerja yang seimbang diantara DGM, Bank telah merelokasikan beberapa tugas DGM sehingga CLSD menjadi dibawah DGM yang menangani area Front Common Jepang dan Non-Jepang.
7.
Effective as of 1 October 2014, in order to have a balance workload among DGM, Bank has reallocated some DGMs’ assignment so that CLSD is to be under DGM in charge of Front Common Areas for Japanese and Non Japanese Corporation.
8.
Efektif per 1 Desember 2014, untuk memisahkan fungsi perencanaan dan kontrol operasional di Operation Middle Unit dibawah Risk Administration Department (RAD), masing-masing fungsi dialihkan ke Departemen PIP dengan membentuk Operation Planning Unit, dan Risk Management Department (RMD).
8.
Effective as of 1 December 2014, to segregate the functions of operation planning and control in Operation Middle Unit under Risk Administration Department (RAD), each function was then transferred to PIP Department by forming Operation Planning Unit, and to Risk Management Department respectively.
9.
Efektif per 8 Desember 2014, Bank telah menaikkan status Credit Analysis Unit dibawah CBD NonJepang menjadi departemen baru yaitu Credit Analyst Department 1 yang menangani analisa kredit untuk korporasi Non-Jepang, di waktu yang sama Credit Analyst Department (CAD) yang sudah ada berganti nama menjadi Credit Analyst Department 2 yang menangani analisa kredit untuk korporasi Jepang.
9.
Effective as of 8 December 2014, The Bank has upgraded Credit Analysis Unit under CBD Non Japanese to become new department of Credit Analyst Department 1 that is in charge of credit analysis for non-Japanese corporate while at the same time the existing Credit Analyst Department (CAD) was changed its name to become Credit Analyst Department 2 in charge of credit analysis for Japanese corporate.
10. Dan sejalan dengan pengurangan jumlah TKA, sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia dan/atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan sebagai upaya Bank untuk meningkatkan pemberdayaan staf lokal sebagai calon pemimpin Bank, efektif per 6 dan 27 Desember 2014, tugas dari 3 (tiga) Group Leader yang diduduki oleh TKA telah berakhir dan tugas-tugas mereka telah didelegasikan kepada staf pendamping lokal.
C. AKTIFITAS UTAMA Pada tahun 2014 salah satu prioritas kebijakan manajemen Bank yang dituangkan dalam rencana kerjanya adalah pengembangan bisnis yang berorientasi pada sektor usaha yang produktif sesuai dengan target pasar yang dituju serta berperan sebagai intermediasi dalam pasar keuangan di Indonesia yang selalu berlandaskan pada prinsip kehati-hatian perbankan. Kebijakan manajemen tersebut dijadikan acuan untuk pelaksanaan kegiatan utama The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta selaku bank, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tesebut dalam bentuk kredit kepada individu maupun perusahaan serta dalam hal kegiatan pendapatan imbal jasa (fee based income). 30 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
10. And in line with the reduction of expatriates as required by Bank Indonesia and/or Indonesia FSA (OJK) and as a part of our effort to enhance local staff empowerment to prepare future leader of the Bank, effective as of 6 and 27 December 2014, the duties of 3 (three) expatriates in the Group Leader position has finished and their assignment has been delegated to their local accompanying staffs.
C. MAIN ACTIVITIES In 2014, one of the priorities of The Bank’s management policy set forth in its business plan is a business development that oriented to productive business sectors in accordance with the target market and taking an intermediary role in Indonesia’s financial market and is always based on banking prudential principles.
The management policy is made as a reference to the implementation of the main activity of The Bank of Tokyo–Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch, as a bank which collects funds from society and disburses loans to individuals and companies as well as activities in fee-based income businesses.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Target pasar yang dituju adalah para nasabah korporasi, seperti perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia, perusahaan multinasional dan perusahaan perusahaan nasional. Bank juga berkomitmen untuk menyalurkan kredit kepada perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor non-migas sebagai salah satu upaya mendukung perekonomian Indonesia.
D. TEKNOLOGI INFORMASI
The aimed target market of The Bank is corporate customers, such as Japanese companies which operated in Indonesia, multinational companies and Indonesian companies. Bank also commits to extend lending to non oil and gas export oriented companies, as an effort to support Indonesian economy.
D. INFORMATION TECHNOLOGY
Sebagai bank asing (dengan status cabang) yang memiliki jumlah aset terbesar di Indonesia, BTMU berkembang dengan cepat selama beberapa tahun terakhir. Jumlah transaksi meningkat secara signifikan pada area remittance, treasury, eksporimpor, dan transaction banking. Untuk selalu dapat memberikan layanan yang terbaik bagi nasabah, BTMU secara terus-menerus melakukan perawatan dan pembaruan sistem demi terciptanya layanan perbankan yang stabil dan andal.
As the largest foreign bank branches in Indonesia in terms of total assets, BTMU is having rapid growth during recent years. Business volume significantly increased in the areas of remittance, treasury, export-import, as well transaction banking. To be able to give utmost service to customers, BTMU is continuously maintaining and upgrading its systems, to provide stable and reliable banking service.
Pada tahun 2014, pembaruan infrastruktur sistem yang dilakukan di antaranya: pembaruan perangkat keras dan sistem operasi untuk sistem core banking; pemasangan jaringan cadangan baru untuk sistem pembayaran; dan peremajaan berbagai peralatan jaringan, server, serta perangkat keras untuk mendukung terwujudnya operasi perbankan yang lancar.
In year 2014, for the infrastructure side, BTMU has upgraded the hardware and operating system of the core banking system, establishing backup lines for external networks related to payment, and also renewing various network devices, servers, and other hardware to ensure smooth banking operation.
Di sisi aplikasi perbankan, pada tahun 2014, BTMU meluncurkan berbagai layanan baru untuk nasabah, di antaranya:
In the application side, BTMU launches several new services for customers such as:
1.
Vendor Finance System, untuk mendukung bisnis supply-chain finance.
1.
Vendor Finance System, to support supply-chain finance business.
2.
e-Statement dan e-Advice, untuk memberikan informasi yang cepat, tepat, dan akurat mengenai transaksi nasabah, melalui media surat elektronik.
2.
e-Statement and e-Advice, to provide timely and accurate information to customers regarding their banking transactions through electronic mail.
3.
MPN (Modul Penerimaan Negara) generasi kedua, dimana BTMU adalah salah satu bank pertama yang mengimplementasikan sistem ini.
3.
MPN (Modul Penerimaan Negara) Generation 2, as one of the first banks that implement this new system.
4.
Sistem pelaporan Rincian Transaksi Ekspor (RTE) secara online, dimana nasabah dapat melengkapi laporan yang dibutuhkan melalui situs web yang disediakan.
4.
Online RTE (Rincian Transaksi Ekspor) reporting system, which enables customers to complete their export precede report in online basis.
31 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Di sisi regulasi, BTMU secara berkesinambungan terus berusaha untuk meningkatkan kemampuan sistem internal-nya supaya dapat meningkatkan kepatuhan dalam penyampaian laporan (LBU, LHBU, LLD, SID, LBBU, LKPBU) yang akurat kepada regulator. Pada bulan Desember 2014, BTMU mendapatkan penghargaan dari Bank Indonesia sebagai juara ketiga pelapor terbaik untuk laporan Devisa Hasil Ekspor.
In regulatory area, BTMU is continuously enhancing its internal system to comply and to provide accurate regulatory reports (LBU, LHBU, LLD, SID, LBBU, LKPBU). In December 2014, BTMU was awarded the rd 3 Best Reporter for Export Proceed (Devisa Hasil Ekspor, usually known as DHE or RTE report) by Bank Indonesia.
BTMU juga berkomitmen untuk selalu tanggap terhadap peraturan dan regulasi terbaru dari seluruh regulator, di antaranya:
BTMU also commits to follow new rules and regulations from all regulators, such as:
-
Rencana Bank Indonesia untuk pengembangan dan implementasi sistem pembayaran generasi baru: SKN dan RTGS/SSSS
-
Bank Indonesia’s plan for development and implementation of next generation payment systems: SKN and RTGS/SSSS
-
Standar baru untuk kartu ATM berbasis chip: National Standard for Indonesian Chip Card Specification (NSICCS) dari Bank Indonesia
-
Adopting the new standard for ATM chip card, National Standard for Indonesian Chip Card Specification (NSICCS) from Bank Indonesia
Pengembangan infrastruktur sistem di Indonesia, yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan layanan bank, tetapi juga melayani kepentingan Indonesia
Improvement of system infrastructure in Indonesia, that not only improving our services, but also serving Indonesia’s interest
Rencana selanjutnya pada tahun 2015, BTMU akan melanjutkan aktivitasnya untuk menjaga kestabilan dan keandalan sistem, sehingga selalu dapat memberikan layanan yang baik kepada nasabah.
Next plan for 2015, BTMU will continue maintain stable and reliable systems, as well as providing good service to customers.
Perencanaan untuk efisiensi kerja yang lebih baik dan otomasi proses di area operasional sedang dilakukan, dengan tujuan supaya transaksi nasabah dapat diproses secara lebih cepat dan akurat. Peremajaan dan pembaruan perangkat keras dan infrastruktur juga merupakan bagian yang sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Kanal transaksi, produk, layanan, dan teknologi baru juga dapat diluncurkan pada tahun 2015 untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan memudahkan transaksi perbankan dengan BTMU.
Efforts to achieve higher efficiency and automation in the operation processing areas are under planning, aiming that transactions can be processed in a faster and accurate way. Renewal of hardware and infrastructures will also be the integral part to realize this goal. New channels, products, services, and technologies may also be launched to customers, to accommodate customer needs as well as to ease their banking transactions with BTMU.
32 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Laporan Management Management Report
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
E. PRODUCTS AND SERVICES
E. PRODUK DAN JASA Nasabah utama Bank merupakan nasabah-nasabah korporasi. Tanggung jawab Bank antara lain adalah mempertahankan nasabah-nasabah yang ada dengan tetap menyediakan produk dan jasa yang lebih baik untuk mengakomodasi kebutuhan nasabah, dan juga mendapatkan kesempatan dalam memperoleh nasabah-nasabah baru.
The Bank’s main customers are corporate customers. The Bank’s responsibility is to maintain the existing customers, to provide better services and products to accommodate its customers, and to find the opportunity to gain new customers
Bank menawarkan beragam jenis produk dan jasa, seperti:
The Bank offers a variety of banking products and services, such as:
•
•
Deposito Rekening Giro, Simpanan Berjangka, Jasa InHouse transfer dalam Rupiah dan juga valuta asing. Tingkat suku bunga rata-rata pertahun: Simpanan berjangka: 2014 Rupiah 6,59% Dollar Amerika Serikat 0,11% Yen Jepang 0,02% Rekening Giro: Rupiah Dollar Amerika Serikat
•
2014 0,69% 0,04%
Deposits Current Account, Time Deposit and In-House Transfer services in IDR and Foreign Currencies. Average interest rates per annum: Time Deposit: 2014 IDR 6.59% USD 0.11 % JPY 0.02 %
Current Account IDR USD
2014 0.69 % 0.04 %
Kredit Modal Kerja, Investasi, Ekspor-Impor, Bank Garansi baik dalam mata uang Rupiah dan valuta asing. Tingkat suku bunga rata-rata pertahun: 2014 Rupiah: 9.25% Dollar Amerika Serikat 1.48% Yen Jepang 0.96%
•
Loans Working Capital, Investment, Export and Import, Bank Guarantee in IDR and also Foreign Currencies. Average interest rates per annum: 2013 IDR 9.25 % USD 1.48 % JPY 0.96 %
•
Pengiriman Uang Pelayanan pengiriman uang masuk maupun keluar baik dalam mata uang Rupiah maupun valuta asing.
•
Remittance Outgoing and Incoming Remittance Services in IDR and Foreign Currencies.
•
Pembiayaan Perdagangan Impor: Pembukaan L/C dan Surat
•
Trade Finance Import: Opening LC and Shipping
Guarantee.
Jaminan konsumen Ekspor:
•
Export:
Penerusan L/C dan Negosiasi
Advising LC and Negotiation of
Dokumen Ekspor, Penagihan untuk
Export Documents,
Ekspor maupun Impor
Exports and Imports Collection
Transaksi Valuta Asing Beberapa produk untuk transaksi valuta asing ini meliputi forward, interest swap, currency swap, currency option, dan coupon swap.
33 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
•
Foreign Exchange Transaction Foreign exchange products include forward, interest swap, currency swap, currency option, and coupon swap.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
•
Pembayaran Pajak Bank merupakan Bank Persepsi yang telah ditunjuk oleh Kantor Pajak sehingga secara resmi diperkenankan untuk menerima pembayaran pajak dari nasabah.
•
Tax Payment The Bank is an appointed Bank by the Tax Office, therefore The Bank is officially authorized to accept Tax payments from customers.
•
Global Cash Management System Plus (GCMS Plus) Pelayanan Bank yang menyediakan suatu sistem dimana nasabah dapat melakukan berbagai macam transaksi melalui komputer nasabah. Pelayanan yang disediakan melalui GCMS antara lain adalah transaksi yang menyangkut informasi nasabah, pengiriman uang dalam bentuk Rupiah dan valuta asing, penerbitan Deposito, pembukaan Letter of Credit, Surat Garansi, transaksi JAPI (Jakarta Customers Payment Instruction).
•
Global Cash Management System Plus (GCMS Plus) This is a system offered by The Bank that allows customers to execute various Cash Management Services through their own PC. Services provided through GCMS may cover account information, money transfers in Rupiah and Foreign Currencies, Time Deposit issuance, opening of Letters of Credit, Letters of Guarantee, and JAPI (Jakarta Customers Payment Instruction) transactions.
•
TELPAY Melalui Perjanjian Kerjasama antara Bank dan PT. TELKOM, Bank secara resmi diperkenankan untuk menerima pembayaran tagihan telpon bagi nasabah Bank, yang bertempat tinggal di Jakarta Raya dan Jawa Timur termasuk Surabaya, Malang dan Madiun. Pelayanan pembayaran tagihan telepon ini terbatas pada pendebitan otomatis terhadap rekening nasabah Bank.
•
TELPAY Under a Cooperation Agreement between The Bank and PT. TELKOM, the Bank is officially authorized to accept payment of telephone bills from customers who reside in Greater Jakarta and East Java, including Surabaya, Malang and Madiun. At The Bank, payment of telephone bills is limited to an auto-debit service.
•
PRAQTIS Melalui Perjanjian Kerjasama antara Bank dan PT. PLN (Persero), maka Bank secara resmi diperkenankan untuk menerima pembayaran tagihan listrik dari nasabah. Produk PRAQTIS dilakukan melalui fasilitas pendebitan otomatis.
•
PRAQTIS Under a Cooperation Agreement between The Bank and PT. PLN (Persero), The Bank is officially authorized to accept electricity bill payments from customers. PRAQTIS can be executed through an auto-debit service.
•
Account Receivable Collection Service (ARCoS) ARCoS merupakan pelayanan yang membantu nasabah dalam urusan administrasi piutang nasabah dengan mengelola Penyimpanan Cek, Jatuh Tempo Piutang, Rekonsiliasi, dan Pelaporan status bagi setiap piutang. Nasabah dapat mengakses laporan tersebut melalui homepage Bank dengan memasukkan nama pengguna dan password yang disediakan oleh Bank.
•
Account Receivable Collection Service (ARCoS) ARCoS is a service provided by The Bank to assist customers for the administration of account receivables by managing Check Custody, Account Receivable Due Date monitoring, Reconciliation and Reporting. Customers can access the report through The Bank’s homepage by logging in using a username and password provided by The Bank.
•
Voice Banking Nasabah dapat mengakses informasi mengenai saldo rekening, nilai tukar mata uang, suku bunga simpanan berjangka dan juga sepuluh transaksi terakhir pada rekening nasabah, melalui pelayanan Voice Banking. Pelayanan ini dilakukan dengan memasukkan nomor PIN.
•
Voice Banking Customers may access information regarding their account balance, exchange rates, time deposit rates and their last 10 banking transactions through our Voice Banking service. This service is accessible for the customers by inserting a PIN.
34 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
•
CCS (Commercial Customer Service) CCS adalah pelayanan yang memberikan fasilitas kepada nasabah untuk melakukan transaksi terkait rekening melalui faksimili dan telpon yang memungkinkan memproses transaksi secara cepat dan hemat waktu.
•
ATM Bank menyediakan kartu ATM yang dapat pula digunakan untuk melakukan transaksi pada seluruh ATM berlogo PRIMA pada jam kerja sebagai hasil kerjasama dengan jaringan PRIMA.
•
Visa Card Bank menyediakan kartu Visa, bekerjasama dengan Bank Permata. Untuk mengurangi beban kerja disisi nasabah, maka setiap pembayaran akan dapat dilakukan secara auto debit dari rekening nasabah pada waktu yang telah disepakati.
•
Web Trading (FX@BTMU) Web trading adalah suatu sistem perdagangan secara elektronik yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi valuta asing melalui jalur internet yang aman, menggunakan kode login dan sertifikat digital.
•
Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Sejalan dengan perannya sebagai intermediasi dalam pasar keuangan di Indonesia dengan selalu berlandaskan pada prinsip kehati-hatian perbankan, Bank senantiasa mendukung perusahaan-perusahaan baik lokal maupun asing untuk mengembangkan usahanya.
•
CCS (Commercial Customer Service) CCS is a service that gives customer ability to do account related transactions through facsimile and telephone that enables faster transaction processing and time saving.
•
ATM The Bank provides customers with ATM card, which can also be used during working hours at any ATM with the PRIMA logo. This service is the result of a joint cooperation with PRIMA network.
•
Visa Card The Bank provides Visa card, in cooperation with Permata Bank. To ease a customer’s workload, each payment will be auto debited on a certain date from customer’s account with the Bank.
•
Web Trading (FX@BTMU) Web trading is an electronic trading system that allows customers to trade FX over the Internet through a secured line, using a login code and digital certificate with BTMU.
•
Loans for Micro, Small and Medium Enterprise (MSME) In line with its role as an intermediary in the financial market in Indonesia that is always based on banking prudential principles, The Bank continues to support both local and foreign companies to develop their businesses.
Bank akan terus mempromosikan skema pembiayaan seperti Mold Finance dan Vendor Finance guna mendukung pemasok lokal dari perusahaan Jepang di Indonesia.
The Bank continues to promote financing schemes such as mold finance and vendor finance in order to support local suppliers of Japanese companies in Indonesia.
Sebagai strategi grup, MUFG menyediakan layanan keuangan yang menyeluruh untuk menyokong perekonomian Indonesia.
As a MUFG group strategy, we provide full coverage of financial services to support the Indonesian economy.
Melalui Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BNP), MUFG menyediakan penyaluran kredit kepada UMKM dan kepada perorangan. Demikian pula anak perusahaan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., PT. BTMU-BRI Finance menyediakan dukungan keuangan kepada UMKM sebagai bagian dari kegiatan usaha mereka.
Through Bank Nusantara Parahyangan Tbk. (BNP), MUFG provides finance to MSMEs and individuals. Also a subsidiary of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., PT. BTMU-BRI Finance provides financial support to MSMEs as a part of their business.
35 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
•
BTMU Doors BTMU Doors merupakan layanan yang memungkinkan nasabah BTMU untuk melakukan transaksi tunai maupun dengan cek melalui kantor cabang maupun jaringan bank CIMB Niaga.
•
Layanan BTMU Doors ini terdiri dari Cash & Banking Instruments Collection Service, Cash Pick-up Service, Cash Transfer Service, and Cash Delivery Service.
•
Skema Pembelian Piutang Bank melayani pembelian piutang serta membayar diskontonya. Nasabah dapat menerima kas tanpa harus menunggu jatuh tempo dari piutang tersebut.
F. JARINGAN KANTOR
BTMU Doors BTMU Doors is a service that enables BTMU corporate customers to perform cash and cheque related transactions through bank CIMB Niaga’s branches/networks.
BTMU Doors comprises several subservices, such as Cash & Banking Instruments Collection Service, Cash Pick-up Service, Cash Transfer Service, and Cash Delivery Service. •
A/R Purchasing Scheme The bank purchase account receivable (A/R) and pay discounted A/R value. Customers will be able to receive cash without waiting for the period of the A/R to be due.
F. JARINGAN KANTOR
Untuk mendukung kegiatan Bank dan dalam rangka memenuhi kebutuhan para nasabah, Bank telah memiliki satu Kantor Cabang Pembantu yang berlokasi di:
In order to support The Bank’s activities and to fulfill its customers’ needs, The Bank’s network includes one sub branches, which is located at:
•
•
Kantor Cabang Pembantu Surabaya Graha Bumi Surabaya Jl. Jenderal Basuki Rakhmat 106-128 Surabaya 60271 Tel: (031) 5316711 Fax: (031) 5316712
36 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Surabaya Sub-branch Graha Bumi Surabaya Jl. Jenderal Basuki Rakhmat 106-128 Surabaya 60271 Ph: (031) 5316711 Fax: (031) 5316712
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Bank juga memiliki sembilan kantor pelayanan (Service Point), yang berada dilokasi - lokasi sebagai berikut:
The Bank also has eight service points, which are located at the following locations:
•
Service Point – Bandung Grha Indosurya Jl. Asia Afrika 129 Bandung 40112 Tel: (022) 4241870, 4241871, 4232958 Fax: (022) 4241872
•
Bandung Service Point Grha Indosurya Jl. Asia Afrika 129 Bandung 40112 Ph: (022) 4241870, 4241871, 4232958 Fax: (022) 4241872
•
MM2100 Industrial Town Service Point Ruko Mega Mal D-12 MM 2100 Industrial Town Cikarang Barat, Bekasi 17520 Tel: (021) 8981167 Fax: (021) 8981168
•
MM2100 Industrial Town Service Point Ruko Mega Mal D-12 MM 2100 Industrial Town Cikarang Barat, Bekasi 17520 Ph: (021) 8981167 Fax: (021) 8981168
•
Bekasi Service Point EJIP Center, EJIP Industrial Park Cikarang Selatan, Bekasi 17550 Tel: (021) 8975148 Fax: (021) 8975159
•
Bekasi Service Point EJIP Center, EJIP Industrial Park Cikarang Selatan, Bekasi 17550 Ph: (021) 8975148 Fax: (021) 8975159
•
Karawang Service Point Graha KIIC, Kawasan Industri KIIC Jl. Permata Raya Lot C 1B, Karawang 41361 Tel: (021) 89108288 Fax: (021) 89108289
•
Karawang Service Point Graha KIIC, Kawasan Industri KIIC Jl. Permata Raya Lot C 1B, Karawang 41361 Ph: (021) 89108288 Fax: (021) 89108289
•
Sunter Service Point Graha Kirana Building, Lt. 1 Jl. Yos Sudarso No. 88, Jakarta 14350 Tel: (021) 65311010 Fax: (021) 65311110
•
Sunter Service Point Graha Kirana Building, 1st floor Jl. Yos Sudarso No. 88, Jakarta 14350 Ph: (021) 65311010 Fax: (021) 65311110
•
Cengkareng Service Point Wisma Soewarna, Lt. 3, Suite 3W Soewarna Business Park, Blok E Lot 1 & 2 Soekarno - Hatta International Airport Jakarta 19110 Tel: (021) 55913600 Fax: (021) 55913601
•
Cengkareng Service Point Wisma Soewarna, 3rd floor, Suite 3W Soewarna Business Park, Block E Lot 1 &2 Soekarno - Hatta International Airport Jakarta 19110 Ph: (021) 55913600 Fax: (021) 55913601
•
Cikampek Service Point Kota Bukit Indah Sektor C1No.1 Lot A5, Cikampek - Purwakarta 41181 Tel: (0264) 350533 Fax: (0264) 350531
37 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
•
Cikampek Service Point Kota Bukit Indah Sector C1 No.1 Lot A5, Cikampek – Purwakarta 41181 Ph: (0264) 350533 Fax: (0264) 350531
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
•
Kota Deltamas Service Point Ruko Palais de Paris, Blok A -18, Jl. Boulevard Raya Kota Deltamas, Tol Jakarta-Cikampek Km.37, Cikarang Pusat, Bekasi - 17530 Tel: (021) 89970760 Fax: (021) 89970756
•
Kota Deltamas Service Point Ruko Palais de Paris, Block A -18, Jl. Boulevard Raya Kota Deltamas, Jakarta – Cikampek Toll Km.37, Cikarang Pusat, Bekasi - 17530 Ph: (021) 89970760 Fax: (021) 89970756
•
Suryacipta City of Industry Service Point The Manor Office Park Lt.1 Unit E&F, Jl. Surya Utama Kav.C-1, Kawasan Industri Suryacipta, Karawang - 41363 Tel: (021) 30424000 Fax: (021) 30423996
•
Suryacipta City of Industry Service Point The Manor Office Park 1st floor, Unit E&F, Jl. Surya Utama Kav.C-1, Kawasan Industri Suryacipta, Karawang - 41363 Tel: (021) 30424000 Fax: (021) 30423996
G. MITRA KERJA BANK
G. THE BANK’S BUSINESS PARTNERS
Guna memenuhi kebutuhan nasabah, Bank juga membina hubungan kerjasama dengan bank-bank lokal dan juga perusahaan milik negara untuk mendukung pelayanan yang diberikan Bank.
In order to fulfill its customers’ needs, The Bank has also established joint cooperations with other local banks and government-owned companies to support the services provided by The Bank.
Mitra kerja Bank adalah sebagai berikut:
The Bank’s business partners are as follows:
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Kerjasama ini dibina untuk mempromosikan investasi langsung dan membantu perkembangan kerjasama antara pengusaha Indonesia dan Jepang.
The Investment Coordinating Board (BKPM) The cooperation was established to promote direct investment and foster business partnerships between Indonesian and Japanese entrepreneurs.
PT. Bank Permata, Tbk Kerjasama ini dibina untuk mendukung produk BTMU Visa Card, yang diterbitkan oleh Permata Bank dengan persetujuan Visa International. Dalam hal ini, Bank bertindak sebagai Marketing and Collecting Agent.
PT. Bank Permata, Tbk The cooperation was established to support The Bank’s product, BTMU Visa Card, which is issued by Permata Bank with the approval of Visa International. The Bank acts as the Marketing and Collecting Agent.
PT. Perseroan Listrik Negara (PLN) Kerjasama ini dibina untuk mendukung produk PRAQTIS, dimana Bank telah dapat menerima pembayaran tagihan listrik. Dalam hal ini, Bank bertindak sebagai Collecting Agent.
PT. Perseroan Listrik Negara (PLN) The cooperation was established to support The Bank’s product, PRAQTIS, which can accept payment for electricity bills. The Bank acts as the Collecting Agent.
PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) Kerjasama ini dibina untuk mendukung produk TELPAY, dimana Bank telah dapat menerima pembayaran tagihan telepon. Dalam hal ini, Bank bertindak sebagai Collecting Agent.
PT. Telekomunikasi Indonesia (TELKOM) The cooperation was established to support The Bank’s product, TELPAY, which can accept payment for phone bills. The Bank acts as the Collecting Agent.
PT. Bank Central Asia, Tbk (BCA) Kerjasama ini dibina untuk mendukung produk Account Receivables Collection Service (ARCoS).
PT. Bank Central Asia, Tbk (BCA) The cooperation was established to support Account Receivables Collection Service (ARCoS).
38 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Jaringan Prima Kerjasama ini dibina untuk mendukung layanan transaksi melalui ATM.
Prima Network The cooperation was established to support transaction through ATM services.
PT. Bank CIMB Niaga, Tbk Kerjasama ini dibina untuk mendukung layanan BTMU Doors.
PT. Bank CIMB Niaga, Tbk The cooperation was established to support BTMU Doors.
Indonesia Eximbank Kerjasama ini dibina untuk menjembatani hubungan bisnis antara nasabah Indonesia dan Jepang.
Indonesia Eximbank The cooperation was established to link business relationship between Indonesian and Japanese customers.
H. MENGENAL NASABAH
H. KNOW YOUR CUSTOMER
Bank selalu berusaha untuk senantiasa meningkatkan upaya pengamatan dan kewaspadaan sehubungan dengan transaksi yang berkaitan dengan Anti Pencucian Uang /Transaksi Pendanaan Teroris dan Sanksi Ekonomi. Bank secara berkelanjutan terus melakukan pemantauan terhadap transaksi keuangan tunai, transaksi yang berpotensi mencurigakan dan melaporkan kepada PPATK setiap transaksi keuangan mencurigakan. Fungsi pemantauan transaksi nasabah dilakukan oleh Departemen QIP & Financial Crime (FCD), khususnya oleh Anti Money Laundering and Sanction Unit.
Bank always tries to enhance the efforts for monitoring and awareness in relation with Anti Money Laundering /Counter Terrorism Financing and Economic Sanction. Bank continuously monitors the transactions related with Cash above threshold, transactions that are potentially suspicious, and report to PPATK every suspicious transaction is identified. This monitoring and reporting function is carried out by AML & Sanction Unit of QIP & Financial Crime Department.
Selama semester pertama tahun 2014, Bank telah melakukan beberapa proyek yang dilakukan atas permintaan PPATK dan Asian Compliance Office (Regional Office). Proyek yang telah dilakukan adalah: International Fund Transfer Instruction (IFTI), Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu (SIPJT), Money Laundering/Terrorism Financing Risk Assessment, dan Kuisoner Penilaian Tingkat Kepatuhan Bank Dalam Rezim Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.
During the period of January-June 2014, the Bank has conducted a number of projects by request from INTRAC and the Asian Compliance Office (Regional Office). The projects that have been done are: International Fund Transfer Instruction (IFTI), Integrated Service User Information System (SIPJT), Money Laundering/ Terrorism Financing Risk Assessment, and the Questionnaire on the Assessment of Compliance Level in the Anti-Money Laundering and Counter Terrorism Financing
Untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan karyawan terhadap transaksi mencurigakan sehubungan dengan Anti Pencucian Uang / Transaksi Pendanaan Terorisme dan Sanksi Ekonomi, Bank berupaya melakukannya dengan berbagai pelatihan dalam berbagai bentuk kepada karyawannya, baik dalam bentuk E-Learning, Training dalam bentuk Classroom, dan Mini Seminar dengan mengundang PPATK sebagai pembicara utama.
In the efforts to enhance knowledge and awareness of the staff on suspicious transactions that are related with Anti Money Laundering / Counter Terrorism Financing and Economic Sanction, Bank conducted trainings for all the staff in the form of ELearning, Classroom, and Mini Seminar by inviting PPATK as the main speaker.
39 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Laporan Management Management Report
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
I. SUMBER DAYA MANUSIA
I. HUMAN RESOURCES
Sebagai sebuah organisasi yang bertujuan menjadi grup finansial yang terpercaya di dunia, kami percaya bahwa salah satu asset yang paling berharga adalah karyawan. Oleh karenanya, mengembangkan kapabilitas keryawan kami merupakan hal yang sangat krusial untuk mencapai visi tersebut. Sebagai bagian dari pengembangan mutu dan profesionalisme karyawan, Bank secara berkala melakukan pengembangan, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan untuk para karyawannya agar tercapai sumber daya manusia yang berkualitas dan kredibel.
As an organization that aims to be the world’s most trusted financial group, we believe that one of our most valuable assets is our employee. Thus, developing our employee is very crucial to reach our visions. In order to enhance the quality and professionalism of our people, Bank continously provides high quality learning programs to leverage the knowledge and skill of our people to achieve high-quality and credible human resources.
Pada tahun 2014, Bank terus meningkatkan program pelatihan dan pengembangan karyawan, dimana terdapat beberapa program baru yang diperkenalkan untuk mendukung proses alih pengetahuan dan juga perencanaan suksesi karyawan dari tenaga kerja asing, seperti Professional Bankers Intensive Learning Program, Pelatihan Kerja di Jepang, Banking Regulation Series dan memberikan lebih banyak Advance and Specific Banking Series Program untuk memperkuat fungsi-fungsi front, middle and back office, termasuk pelatihan berbasis keterampilan dengan mengundang lebih banyak pelatih berkualitas global. Bank juga mengembangkan pelatihan global jangka panjang selama satu tahun di Kantor Pusat Jepang dan kantor regional Singapura dalam program yang bernama Global Rotation Training Program. Selain itu Bank juga memberikan pelatihan bahasa Jepang selama satu tahun penuh dengan mengirimkan karyawan ke Ritsumeikan Asia Pacific University di Jepang. Berkenaan dengan hal itu, realisasi biaya pelatihan mencapai 107%. Bank secara selektif menggunakan biaya pelatihan dalam rangka memberikan program yang tepat sasaran untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku karyawan dalam mencapai tujuan bisnis.
In year 2014, the Bank continued to enhance the Learning & Development program for employees, where we launched some new programs in order to support the transfer knowledge process and also to support the succession planning of local staff from expatriates, such as Professional Bankers Intensive Learning Program, On the Job Training in Japan, Banking Regulation Series and More Advance and Specific Banking Series Program to strengthen our front, middle and back office functions, Skill based program including language program that delivered by credible internal trainer as well as world class external trainers. The Bank also develops long term global training for one year at the Head Office in Japan as well as regional offices in Singapore under the program namely Global Rotation Training Program. Moreover, the Bank also sent its staffs to learn Japanese for one full year in Ritsumeikan Asia Pacific University in Japan. In line with the programs, training expenses utilization reached 107%. The Bank selectively utilized the training expenses in order to provide the targeted learning & development program in order to improve the knowledge, skills and behavior of staffs to support the business goals.
Sampai dengan akhir tahun 2014, Bank telah memperkerjakan 697 karyawan, dengan komposisi latar belakang pendidikan sebagai berikut:
By the end of 2014, the Bank has a workforce of 697 employees with the following educational background:
Magister/Master Sarjana/Bachelor Diploma Sekolah Menengah/High School
106 529 50 12
Total
697
40 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Kami memahami bahwa industri keuangan mengahadapi persaingan yang tangguh dan perubahan yang sangat cepat, oleh karenanya mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu menghadapi perubahan-perubahan tersebut sangatlah penting. Dengan program pengembangan yang telah dirancang tersebut, diharapkan Bank dapat menjaga kualitas sumber daya manusia yang tinggi serta mampu mengantisipasi perubahan yang ada.
We understand that financial industry facing tough competition and fast-paced changing environment, thus preparing our people to be able to cope with it is very essential. With its planned development programs, it is expected that the Bank has been able to maintain the high quality and adaptive human resources.
Selanjutnya di tahun 2014, untuk dapat memenuhi tantangan dari kondisi perekonomian saat ini, Bank akan terus melanjutkan kesuksesan program yang telah dibuat pada tahun 2010 yaitu Talent Recruitment Program (TRP) atau yang secara umum dikenal sebagai Management Trainee Program. Kami telah merekrut 5 angkatan TRP. TRP Angkatan 1 (21 trainee), TRP Angkatan 2 (14 trainee), TRP Angkatan 3 (22 trainee) dan TRP Angkatan 4 (14 trainee) telah menyelesaikan programnya di tahun 2014 dimana mereka telah di tempatkan di berbagai area di front, middle dan back office, dimana sebagian besar dari mereka ditempatkan di area front. Di tahun 2014 Kami juga telah merekrut 14 trainee dibawah TRP Angkatan 5. Dengan adanya respon positif terhadap program ini kami akan terus melanjutkan Talent Recruitment Program.
Furthermore in 2014, in order to meet the challenge of recent global economic conditions, we will continue the success of the program that has been established in 2010 called Talent Recruitment Program (TRP), commonly known as Management Trainee Program. We have recruited 5 batches up to now. Our TRP Batch 1 (21 trainees), Batch 2 (14 trainees), Batch 3 (22 trainees) and Batch 4 (14 trainees) have been graduated in 2014 where they have been deployed in various area in front, middle and back office, where dominantly they are placed in front area. In 2014 we have recruited 14 trainees under TRP Batch 5. Based on the positive response regarding this program we plan to continue to run Talent Recruitment Program.
Dengan dilakukannya program-program pengembangan tersebut, diharapkan bank dapat mengakselerasi potensi dari para karyawannya sehingga mereka dapat berkontribusi sesuai dengan kinerja yang diharapkan oleh bank.
With the implementation of these development programs, it is expected that we could accelaerate our staff’s potential so that they will be able to contribute the expected performance for the bank.
J. PROGRAM EDUKASI PERBANKAN
J. BANKING EDUCATION PROGRAM
Bank senantiasa berpartisipasi dalam pendidikan perbankan. Bank telah melaksanakan beberapa kegiatan terkait pendidikan perbankan.
The Bank continues to participate in the Banking Education program. The Bank has conducted several activities related to Banking Education.
Dalam rangka membangun kesadaran masyarakat terhadap perbankan, meningkatkan pengertian masyarakat akan produk dan layanan perbankan serta meningkatkan aspek kehati-hatian masyarakat dalam melakukan transaksi perbankan, Bank juga memperkenalkan ketersediaan fasilitas pengaduan.
In order to build the public’s awareness of banking, to improve the public’s understanding of banking products and services, and to improve the public’s prudential aspects in doing banking transactions The Bank has also introduced the availability of a customer’ complaint facility.
Setiap tahun kami mengundang para pelajar untuk mengunjungi bank kami dan memberikan pengarahan mengenai peranan dan kegiatan perbankan secara singkat selama kunjungan. Pada tanggal 24 Juni 2014 kami melakukan kegiatan “Ayo Ke Bank” dengan mengundang peserta program, yang kali ini berasal dari anak-anak karyawan BTMU cabang Jakarta.
Every year we invite students to visit our bank and provide direction regarding the role and activities of banks briefly during the visitation. On 24 June 2014 we conducted "Ayo Ke Bank" program by inviting participants, which for this time came from the children of BTMU Jakarta branch employees.
41 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Program ini berlangsung selama satu hari yang disampaikan oleh para karyawan profesional kami termasuk pengenalan kepada industri perbankan dan kegiatan pada kantor Bank. Selain bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja para karyawan, program ini juga bertujuan untuk memperluas pandangan anak-anak karyawan BTMU cabang Jakarta sebagai warga negara dalam masyarakat global, serta memberikan kesempatan untuk merefleksikan karir masa depan mereka.
The program lasts for one day delivered by our professional staffs, including introduction to the banking industry and the activities of the Bank's office. Besides aiming to improve performance and job satisfaction of BTMU employees, the program also aimed to broaden views of the children's BTMU Jakarta branch employees as citizens in a global society, as well as providing an opportunity to reflect on their future careers.
Kunjungan sehari Anak-anak karyawan ke BTMU Cabang Jakarta
BTMU Children Visiting Day
Selain itu bank juga melaksanakan Program Literasi Keuangan seperti yang diwajibkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada tahun 2014, bank melaksanakan Program Literasi Keuangan sebanyak dua kali. Yang pertama kepada anak-anak di panti asuhan Yayasan Kebagusan pada bulan Februari 2014, dan yang kedua bank mengadakan program tersebut pada bulan November 2014 di SMPN 1 Surabaya.
Beside inviting students to our bank, in accordance with Financial Literary Program initiated by Financial Service Authority (OJK). In 2014, bank held Financial Literacy Program for 2 times. The first one was on February 2014 to the children of Yayasan Kebagusn. And the second one was one November 2014, to the students of SMPN 1 Surabaya.
Program Edukasi Perbankan di SMPN 1 Surabaya
Financial Literacy Program in SMPN 1 Surabaya
42 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Laporan Management Management Report
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
K. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
K. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Bank berinteraksi dengan berbagai macam individu di Indonesia dan luar negeri, karenanya kami memahami peran dan tanggung jawab kami sebagai anggota bagian komunitas lokal dan lingkungan internasional. Melalui kegiatan yang melibatkan karyawan, Bank melaksanakan berbagai kegiatan sosial sukarela.
The Bank interacts with a wide variety of people in Indonesia and overseas and is mindful of its roles and responsibilities as a citizen of local communities and international societies. Through employee-based activities, The Bank pursues voluntary socialcontribution activities.
Selama tahun 2014 Bank telah menyelenggarakan beberapa kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang terkait pendidikan berdasarkan filosofi “locally driven” dan “employee-based”.
During 2014, The Bank held several education-related CSR activities, based on the philosophy of being “locally driven” and “employee-based”.
Pada tanggal 23 Januari 2014, Bank mengundang murid-murid dari Jakarta Japanese School. Kegiatan yang dilakukan mencakup sesi diskusi mengenai perbankan secara umum serta bisnis di bidang treasury dan berkeliling mengunjungi ruang-ruang kerja dalam kantor.
On 23 January 2014, The Bank invited students of the Jakarta Japanese School to its office. The activities included a discussion session regarding the view of occupations and careers, and a tour of the office’s workspace.
Kegiatan ini untuk memberikan kesempatan kepada pada murid untuk mempelajari bagaimana bekerja di perusahaan yang beroperasi secara global, guna memperluas wawasan dan membantu dalam pertimbangan karir mereka di masa depan mengembangkan sumber daya serta manusia yang berwawasan luas.
This activity provided the students with opportunities to study what it is like to work in a globally operating corporation, in order to broaden their view, to help them think about their future career choices and to nurture future human resources that will have a global point of view.
Kunjungan murid-murid dari Jakarta Japanese School ke kantor BTMU Cabang Jakarta
Jakarta Japanese School Visitation to BTMU Jakarta Branch
Pada bulan Maret 2014, berkaitan dengan pembukaan Kantor Kegiatan Kas di Luar Kantor Bank (Service Point) Suryacipta City of Industry, bank memberikan donasi senilai IDR 100.000.000 berupa renovasi ruang kelas kepada SMP Kawasan Industri Ciampel.
In March 2014, in relation with the opening of Suryacipta Service of Industry, bank gave donation amounted IDR 100,000,000 for classrooms renovation in SMP Kawasan Industri Ciampel.
43 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Selain memberikan bantuan donasi berupa renovasi ruang kelas, bank juga memberikan sumbangan berupa peralatan laboraturium, computer, printer, dan kursi-kursi. Pada acara peresmian pembukaan ruang kelas tersebut, pegawai dan direksi bank kami juga berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan di sekolah dan juga pengecatan ruang computer. Kegiatan CSR di SMP Kawasan Industri Ciampel
Besides that, bank also gave donation in the form of science laboratory’s equipment, computers, printers, and chairs. In inauguration event, our employee included Management also participated in plantation and computer room painting.
Corporate Social Responsibility in Junior High nearby Ciampe Industrial Area
Pada tanggal 14-21 September 2014, BTMU cabang Jakarta turut berpartisipasi dalam acara Festival JakJapan Matsuri yang didukung oleh Jakarta Japan Club, Kedutaan Besar Jepang dan Pemerintah Daerah Jakarta. Festival ini diselenggarakan di beberapa lokasi di Jakarta, yang ditutup di Monas. Bersamaan dengan dilaksanakannya Jak-Japan Matsuri, Bank juga menyelenggarakan Japan Week Event di kantor cabang Jakarta. Kegiatan ini meliputi penempatan dekorasi dan display mengenai kebudayaan Jepang, pemutaran DVD, pemakaian baju tradisional Jepang oleh staf dan pembagian snack khas Jepang untuk nasabah.
On 14-21 September 2014, BTMU Jakarta branch participated in Jak-Japan Matsuri Festival which was supported by the Jakarta Japan Club, Embassy of Japan and the Government of Jakarta. The festival was held in several locations in Jakarta, which was closed at the Monas. Along with the implementation of Jak-Japan Matsuri, Bank also held Japan Week Event in Jakarta branch office. This activity included the placement of decorations and displays on Japanese culture, DVD playback, wore Japanese traditional costumes by staff and distribution of Japanese snack for customers.
General Manager BTMU Cabang Jakarta bersama karyawan mengenakan Yukata dalam rangka ”Jak Japan & Japan Matsuri Event”
General Manager’s BTMU Jakarta Branch with front liner staff wearing Yukata in order to Jak Japan Matsuri & Japan Week Event
44 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Tujuan utama dari festival ini adalah untuk mempererat tali persahabatan antara Indonesia dan Jepang. Festival ini adalah merupakan festival keempat semenjak pertama kali diselenggarakan dan Mr. Katsuta General Manager kami telah terpilih sebagai salah satu anggota komite Jakarta Japan Club. Sehingga, sebagai salah satu operasi perusahaan besar Jepang di Indonesia, BTMU Cabang Jakarta memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi pada acara ini di Indonesia.
The main purpose of this festival is to tighten friendship between Indonesia and Japan. This festival is the fifth times since the festival was first held and our General Manager has been selected as one of the Jakarta Japan Club committee members. Thus, as one of the big Japanese companies operating in Indonesia, BTMU Jakarta Branch has a responsibility to contribute to this event in Indonesia.
Sebagai bagian dari MUFG, BTMU Cabang Jakarta turut berpartisipasi dalam kegiatan CSR yang disebut “MUFG Gives Back” sebagai bentuk apresiasi atas dukungan kepada Jepang yang diterima dari seluruh dunia atas musibah gempa bumi yang terjadi pada Maret 2013. Di tahun 2014, BTMU Cabang Jakarta kembali mengadakan kegiatan “BTMU Run for Donation” pada 30 November 2014. 300 pegawai bank termasuk direksi ikut berpartisipasi pada kegiatan ini dan mengumpulkan donasi sebesar IDR 30.000.000 yang akan digunakan untuk donasi berupa renovasi ruang kelas di salah satu sekolah di Surabaya. Para karyawan BTMU Cabang Jakarta yang berpartisipasi dalam kegiatan “BTMU Run for Donation”.
As a part of MUFG in overseas branch, our bank participated in a global CSR program called “MUFG Gives Back” to convey an appreciation for the support Japan received from all over the world after Great East Japan Earthquake in March 2011. In 2014, BTMU Jakarta Branch conducted again “BTMU Run for Donation” for the second times on 30 November 2014. 300 employees, included Management participated in this activity. Through this activity bank raised donation fund amounted IDR 30,000,000. This fund will be utilized for school renovation in Surabaya.
Pada bulan Desember 2014, kami memesan 1500 lembar kartu ucapan yang dirancang oleh Group June 5 (GJ 5), yaitu sebuah organisasi non profit berlokasi di Tokyo yang fokus pada isu lingkungan khususnya pada daur ulang dan pemanasan global. Sampul kartu terbuat dari kertas daur ulang daun pisang yang dihasilkan oleh SEKAR, sebuah kelompok yang memfasilitasi anak-anak jalanan di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kartu itu sendiri dibuat oleh siswa sekolah dari keluarga miskin di bawah bimbingan GJ 5 Perwakilan Indonesia di Bogor, Jawa Barat. Difasilitasi oleh GJ 5, daun pisang yang tidak terpakai berubah menjadi produk bernilai komersial seperti kartu ucapan. Pembelian kartu ucapan ramah lingkungan tersebut sejalan dengan komitmen kami untuk mencegah pemanasan global daripada membeli kartu ucapan biasa.
In December 2014, we ordered approximately 1500 pieces of greeting cards designed by Group June 5 (GJ 5), which is a non profit organization located in Tokyo that focuses on environmental issues, especially on recycling and global warming. Card cover is made from recycled paper banana leaf produced by SEKAR, a group that facilitates street children in Tanjung Priok, North Jakarta. Those cards itself are made by school students from poor families under the guidance of GJ 5 Indonesia representative in Bogor, West Java. Facilitated by GJ 5, unused banana leaves turned into commercially valuable products such as greeting cards. The purchase of those eco-friendly greeting cards is in line with our commitment to prevent global warming rather than buying a regular greeting card. In addition, we also hope that if we continue to support this community, the street children will have a bright future and their pride will turn into a confident personality that will allow them to see the future in a higher perception.
45 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
BTMU Jakarta Branch employees who participate in the activities of "BTMU Run for Donation".
Laporan Management Management Report L. KOMITE INTERNAL 1. Komite Integrated Risk
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
L. INTERNAL COMMITTEE 1. Integrated Risk Committee
Komite Integrated Risk ini adalah Komite independen sebagai pusat dari Komite terkait risiko lainnya, yang melapor langsung kepada General Manager dan Direktur Kepatuhan, sebagaimana diharuskan oleh peraturan Bank Indonesia PBI 5/8/2003 mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
The Integrated Risk Committee is regarded as the independent central/summarized risk Committees that reports directly to General Manager and Compliance Director, as stipulated in BI Regulation PBI 5/8/2003 regarding the Risk Management Implementation for Commercial Bank.
Tugas dan tanggung jawab komite ini adalah: • Melakukan kajian terhadap profil risiko bank • Memberikan kesimpulan terhadap hasil pembahasan risiko di Komite terkait risiko lainnya • Memberikan laporan atas hasil pelaksanaan Global Control Self assessment (CSA) • Merumuskan kebijakan, strategi, rekomendasi, dan petunjuk untuk perbaikan manajemen risiko bank.
Duties and Responsibilities of this committee are as follows: • To assess the risk profile of the bank • Summarizing the risk discussion results in other risk related committees. • Reporting the implementation progress of Global Control Self assessment (CSA) • To formulate policy, strategy and recommendation, and guidelines for Bank’s risk management improvements. Quorum for this committee comprises: • General Manager • Minimum 4 Deputy General Managers • Risk Management Department Head
Kuorum komite ini terdiri dari: • General Manager • Minimal 4 Deputy General Manager • Risk Management Department Head
2. Komite Market and Liquidity Risk Management (MLRMC)
2. Market and Liquidity Risk Management Committee (MLRMC)
Komite ini dibentuk untuk memantau keseluruhan risiko pasar dan laba/rugi dari portofolio dan evaluasi atas risiko pasar dan pelampauan batas rugi, melakukan kaji ulang, diskusi dan komentar atas risiko pasar dan risiko likuiditas, dan memantau kondisi pasar yang terkait dengan likuiditas dan evaluasi kondisi ekonomi, serta mendiskusikan informasi mengenai aktivitas nasabah pada area treasury dan area kredit.
This committee was established to monitor the overall market risk and profit/loss of The Bank’s portfolio and to evaluate market risks and loss limit excesses, to conduct reviews, discussions and comments on areas of market risk and liquidity risk, and to monitor the market condition, liquidity matters and evaluation of the economic environment and to discuss information concerning customers’ activities in treasury and credit areas.
Tugas dan tanggung jawab komite ini adalah:
Duties and Responsibilities of this committee are as follows:
•
Mengkaji dan mengevaluasi posisi risiko suku bunga dan strategi Asset and Liability Management untuk memastikan bahwa hasil dari eksposur risiko yang diambil oleh Bank sejalan dengan tujuan manajemen risiko suku bunga.
•
Reviewing and evaluating the interest rate risk position and Asset and Liability Management strategy to ensure that the outcome of The Bank’s risk-taking position is consistent with the objective of interest-rate risk management.
•
Mengkaji pricing strategy atas aset dan liabilitas untuk memastikan bahwa nilai tersebut mencapai hasil optimal dalam penempatan dana, meminimisasi cost of funds, dan menjaga struktur laporan posisi keuangan.
•
Reviewing the assets and liabilities pricing strategy to ensure that pricing achieves optimum results in fund placements, minimizes cost of funds, and maintains the balance sheet structure.
46 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
•
Membuat kebijakan, strategi dan pelaksanaan manajemen risiko yang terkait dengan pedoman risiko pasar dan risiko likuiditas.
Kuorum dari komite ini terdiri dari: • Minimal 2 orang anggota Manajemen • Market & Investment Banking Department Head • Market Sales & Trading Department Head • Risk Management Department Head • Minimal 2 Department Head dari Commercial Banking Department • Risk Administration Department Head
3. Komite Credit Risk Control
•
Generating policy, strategy, and Risk Management implementations related to market and liquidity guidelines.
Quorum for this committee comprises: • Minimum 2 Management members • Market & Investment Banking Department Head • Market Sales & Trading Department Head • Risk Management Department Head • Minimum 2 Department Heads of Commercial Banking Departments • Risk Administration Department Head
3. Credit Risk Control Committee
Tujuan komite ini untuk memahami secara penuh kondisi dan perubahan risiko di dalam portofolio Bank guna memungkinkan Manajemen Bank untuk memutuskan arah dan kebijakan yang sesuai untuk mengelola dan mengendalikan keseluruhan risiko kredit Bank.
This committee’s goal is to fully understand the conditions and risk movements of The Bank’s portfolio, which enables The Bank’s Management to decide appropriate direction and loan policy in order to manage and control The Bank’s overall Credit Risk.
Tugas dan tanggung jawab komite ini antara lain:
Duties and responsibilities are as follows:
•
•
•
•
•
•
Mengkaji perekonomian, keadaan industri, dan perubahan dalam pasar keuangan di Indonesia. Mengkaji keseluruhan portofolio, pertumbuhan, perubahan dan tren kredit, keuntungan terhadap eksposur, peringkat / rating (BTMU rating dan BI rating), konsentrasi dan segmentasi industri, jenis asal nasabah , kredit bermasalah, BMPK, eksposur kelompok perusahaan besar, dan eksposur perusahaan-perusahaan terafiliasi dengan BTMU, debitur dan juga pembanding terhadap perusahaan di dalam industri yang sama. Menilai perubahan yang dapat terjadi di dalam portofolio Bank dan menentukan arah keseluruhan risiko kredit Bank melalui analisa perubahan indikator ekonomi makro dan pergerakan kinerja keuangan debitur. Membahas kebijakan, strategi, prosedur dan pedoman yang berlaku saat ini yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit. Memberikan rekomendasi, strategi, kebijakan yang berkaitan dengan manajemen risiko kredit bank secara luas.
Kuorum dari komite ini terdiri dari: • Minimal 2 orang anggota Manajemen • Risk Management Department Head • Risk Administration Department Head Minimal 2 Department Head dari Commercial Banking Department dan Credit Analyst Department. 47 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
•
To review the Indonesian economy, industry and movement in financial markets To review the overall portfolio, loan growths, movements and trends, profit related to exposures, profit, ratings (BTMU and BI rating), concentration and industry segmentation, customer origin, NPL, LLL, large group exposure, and exposure of BTMU affiliated companies, new borrowers as well as peer comparison within the same industry.
•
To assess potential changes in The Bank’s portfolio and to determine the overall direction of The Bank’s credit risk by analyzing the changes in macro-economic indicators and the movement of debtors’ financial performances.
•
Discuss current policies, strategies, procedures, and guidelines related to Credit Risk management Issue recommendations, strategies and policies related to bank-wide Credit Risk management.
•
Quorum for this committee comprises: • Minimum 2 Management members • Risk Management Department Head • Risk Administration Department Head Minimum 2 Department Heads of Commercial Banking Departments and Credit Analyst Department
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
4. Komite Kepatuhan Komite ini dibentuk untuk membahas informasi terkini mengenai permasalahan kepatuhan dan juga untuk memeriksa peraturan-peraturan untuk meningkatkan kerangka kepatuhan Bank.
Tugas dan tanggung jawab Komite ini adalah:
•
Mendiskusikan informasi yang berkaitan dengan masalah kepatuhan.
Kuorum dari komite ini terdiri dari: • General Manager • Seluruh Deputy General Manager • Compliance Officer/Compliance Director • 16 departemen yang terdiri dari Lini Depan, dan Lini Tengah. • Surabaya sub-branch Manager • Staf Compliance Department (sekretaris)
5. Komite Pengarah BCP
4. Compliance Committee This committee was formulated to discuss compliance-related matters in general, as well as examine measures to enhance The Bank’s compliance framework. Duties and responsibilities of the committee are as follows: • To share information regarding compliance related issues. Quorom for this committee comprises: • • • • • •
General Manager All Deputy General Managers Compliance Officer/Compliance Director 16 departments consisted of Front Offices and Middle Offices Manager of Surabaya sub branch Staff of Compliance Department (secretary)
5. BCP Steering Committee
Tujuannya untuk memberikan rekomendasi ke Manajemen yang berkaitan dengan kelangsungan bisnis.
Its purpose is to give recommendations to Management on issues related to business continuity
Tugas dan tanggung jawab komite ini antara lain:
Duties and responsibilities are as follows:
•
•
Memberikan arahan, instruksi dan pemantauan terhadap semua aktivitas terkait kelangsungan bisnis dan manajemen krisis.
Kuorum dari komite ini terdiri dari: • Deputy General Manager yang membawahi IT • Minimal 2 Deputy General Manager lain • Risk Management Department Head • System Planning Department Head • Information System Development Department Head • Information Technology System Operation Department Head
6. Komite Sumber Daya Manusia
Provide guidance, instructions and oversee any business continuity management and crisis management activity.
Quorum of this committee comprises: • Deputy General Manager in charge of IT • Minimum 2 other Deputy General Managers • Risk Management Department Head • System Planning Department Head • Information System Development Department Head • Information Technology System Operation Department Head
6. Human Resource Committee
Komite ini merupakan forum untuk mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan SDM.
This committee is a forum to discuss humanresource related matters.
Tugas dan tanggung jawab komite ini antara lain: • Melakukan evaluasi atas kebijakan pemberian upah
Duties and responsibilities are as follows: • To perform an evaluation of the remuneration policy.
48 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
•
•
•
•
•
•
Memberikan rekomendasi kepada pihak Management yang berkaitan dengan Pejabat Eksekutif dan kebijakan pemberian upah kepada karyawan yang dilaporkan ke Manajemen secara menyeluruh. Memastikan kebijakan pemberian upah yang sepadan yang mencakup dengan hal berikut : - Kinerja keuangan dan reserves formation yang ditentukan oleh hukum dan perundangundangan yang berlaku. - Kinerja individu. - Keadilan dalam perbandingan dengan grup yang setara. - Perhatian atas tujuan jangka panjang dan strategi Bank. Membuat dan mengawasi pedoman dan kebijakan untuk program pelatihan termasuk alokasi dana. Membuat program pelatihan dengan bekerjasama dengan Kepala Departemen dan Manajemen yang terkait. Melaksanakan Rencana Pelatihan dan mengevaluasi effektivitas pelaksanaan program pelatihan. Menyelesaikan laporan tahunan program pelatihan tentang Rencana Pendidikan Bank dan pelaksanaannya kepada Bank Indonesia.
Dengan adanya posisi baru yaitu Co-DGM/AGM yang membawahi Human Resources dan Operations, efektif per 1 Oktober 2014, kuorum dari komite ini terdiri dari: • General Manager. • Deputy General Manager yang membawahi Human Resources Department. • Co-DGM/AGM yang membawahi Human Resources dan Operations. • Human Resources Department Head.
7. Komite Sumber Daya Manusia
•
To give recommendations to Management concerning Executive Officers and employee remuneration policies as a whole to be submitted to Management.
•
To ensure that the remuneration policy commensurate with at least the following : - Financial performance and fulfillment reserves as stipulated in prevailing laws and regulations. - Individual work performance. - Fairness compared to peer group. - Consideration on long term goals and strategies of the Bank.
•
To establish and review training guides and policy for training program including budget allocations.
•
To design the Training Programs in cooperation with related Department Heads and Managements. To implement Training Plan and review the effectiveness of the Program.
•
•
To finalize annual training report regarding Education Plan and Realization to Central Bank Indonesia.
By the new position of Co-DGM/AGM of HR and Operations, effective as of 1 October 2014, quorum of this committee comprises of: • • •
General Manager Deputy General Manager in charge of Human Resources Department Co-DGM/AGM of HR and Operations
•
Human Resources Department Head
7. Internal Audit Committee
Tugas dan tanggung jawab komite ini antara lain:
Duties and responsibilities are as follows:
•
•
To share with the General Manager and to obtain suggestions regarding: Annual Work Plan SKAI.
•
To report monitoring results of the internal audit’s last inspection findings. To explain briefly last inspection realization and major findings and inspection plans for the next month Appointment of external auditor arrangement such as for financial audit, operational audit, IT audit, assurance quality of SKAI, etc.
• •
•
Menyampaikan ke General Manager dan mendapatkan saran sehubungan dengan: Rencana Kerja SKAI per tahunan. Memberikan laporan hasil pengawasan dari temuan temuan SKAI pada periode terakhir. Memberikan penjelasan singkat atas realisasi Audit Internal yang lalu dan rencana pemeriksaan yang selanjutnya. Penetapan untuk penggunaan jasa External Auditor seperti Financial Audit, Operational Audit, IT Audit, Assurance Quality SKAI, etc.
49 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
•
•
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
• • • •
Pemantauan dan evaluasi dari hasil pemeriksaan baik internal maupun external auditor. Menyampaikan rencana dan melaporkan realisasi pelatihan. Menyampaikan rencana dan melaporkan realisasi budget. Pertemuan berkala diselenggarakan secara bulanan
• •
Monitoring and evaluation of audit results by all inspectors including external auditor. To report on training plans and realization.
•
To report on budget plans and realization.
•
Periodical meeting has been arranged in monthly
Kuorum dari komite ini terdiri dari:
Quorum of this committee comprises:
• •
• •
General Manager Head of SKAI
8. Komite Operation Control (OCC)
General Manager Head of SKAI
8. Operation Control Committee (OCC)
Komite ini dibentuk sebagai forum internal untuk berdiskusi dan berbagi permasalahan operasional Bank diantara para anggota.
This committee was established as an internal forum to discuss and share operational matters between each member.
Adapun tugas dan tanggung jawab komite ini, antara lain: • Mendiskusikan masalah operasional Bank yang terkait guna pencapaian tujuan untuk meningkatkan kinerja dan kualitas operasional. • Memberikan informasi terkini mengenai permasalahan operasional Bank. • Sebagai wadah dalam mendiskusikan langkahlangkah yang akan diambil dalam menyelesaikan permasalahan operasional Bank. • Sebagai forum diskusi dalam membahas kejadian-kejadian operasional Bank yang terjadi di cabang-cabang luar negeri. • Sebagai sarana untuk berdiskusi hal-hal yang terkait dengan temuan audit pada area operasional Bank.
Duties and Responsibilities are as follows:
Kuorum dari komite ini terdiri dari: • Administrative Officer • Deputy General Manager yang membawahi Operasional • Risk Management Department Head • Risk Administration Department Head • Minimal 2 Department Head dari Commercial Banking Department • Minimal 4 Department Head dari Operation Department
50 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
•
• •
To discuss matters related to operations in order to reach the goal of improving the performance and the quality of operations. To update all members with the latest operational issues. To discuss and find solutions for issues underway in operational departments.
•
To share operational incidents that has occurred in other overseas branches.
•
To discuss issues related to audit findings in operational areas.
Quorum of this committee comprises: • Administrative Officer • Deputy General Manager in charge of Operation • • • •
Risk Management Department Head Risk Administration Department Head Minimum 2 Department Heads of Commercial Banking Departments Minimum 4 Department Heads of Operation Departments
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
9. Komite Corporate Social Responsibility Komite ini dibentuk untuk mendiskusikan dan mengusulkan saran-saran mengenai aktifitas CSR Bank, mendorong partisipasi dari karyawan local untuk memastikan aktivitas CSR yang dilakukan Bank sesuai dengan visi Bank untuk mengembangkan masyarakat dan reputasi dari Bank, dan juga untuk mendorong berbagai aktifitas untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan karyawan. Kuorum dari komite ini terdiri dari: • Deputy General Manager of Operations • Compliance Director • Planning Investment & Promotion Department Head • Human Resources Department Head
51 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
9. Corporate Social Responsibility Committee The purpose of this committee is to discuss and propose suggestions regarding bank’s CSR Activities, encouraging locally driven and employee based CSR to make sure the CSR activities of the bank commensurate with bank’s vision to develop society and reputation of the bank, and also to encourage activities to increase the level of customer and employee satisfaction. Quorum of this committee comprises: • • • •
Deputy General Manager of Operations Compliance Director Planning Investment & Promotion Department Head Human Resources Department Head
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
PELAKSANAAN GCG GCG IMPLEMENTATION “Bank merupakan bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), yang menempatkan pelaksanaan fungsi dan sistem corporate governance sebagai prioritas utama”
“The Bank is part of Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), which considers the implementation of GCG function and system as its first priority”.
52 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Pelaksanaan GCG GCG Implementation
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
A. DEWAN KOMISARIS
A. BOARD OF COMMISSIONERS
Mengingat status Bank sebagai kantor cabang dari bank asing, Bank tidak memiliki struktur Dewan Komisaris sebagaimana halnya struktur yang ada di bank-bank lokal. Pada tanggal 8 September 2010, Bank telah mendapatkan surat persetujuan dari Bank Indonesia dengan no.12/111/DPB2/TPB2-5 tentang fungsi Dewan Komisaris yang dilaksanakan oleh Planning Division for Asia and Oceania di Kantor Pusat, yang melakukan pengawasan terhadap Bank.
With The Bank’s status as a branch office of a foreign bank, The Bank does not have the structure of a Board of Commissioners as in locally incorporated banks. On September 8, 2010, The Bank received approval letter no. 12/111/DPB2/TPB2-5 from Bank Indonesia regarding the functions of the Board of Commissioners carried out by the Planning Division for Asia and Oceania (PDAO) at Head Office, which supervises The Bank.
Planning Division for Asia and Oceania melakukan kontrol dan memantau atas kegiatan Bank termasuk memberikan arahan jika diperlukan.
The Planning Division for Asia and Oceania conducts controlling and monitoring of The Bank’s activities, as well as giving advice when necessary.
Berikut adalah beberapa rekomendasi yang diberikan oleh Supervisory Board:
The following are some recommendations made by the Supervisory Board:
1.
2.
3.
Bank harus lebih serius dalam menghadapi pengurangan karyawan asing, dengan mulai melakukan pengembangan kapabilitas dari karyawan lokal. Bank harus melakukan pemantauan secara lebih hati-hati terhadap kondisi bisnis dan finansial nasabah termasuk perusahaan induknya Karena GCG merupakan isu yang penting maka Bank harus memahami dengan baik aturan lokal dan menjalin hubungan yang baik dengan Bank Indonesia .
1.
The Bank should be more serious in facing expat recuction, starting to enhance the capability of local staff.
2.
The Bank should monitor carefully the business and financial conditions of customers, including its parent company. Since GCG is an important issue The Bank should have good understanding of local rules and maintaining good relationship with Bank Indonesia.
3.
B. DIREKSI
B. DIRECTORS
Pada Bank kami Manajemen bertindak sebagai Direksi. Manajemen bertanggung jawab penuh atas kegiatan operasional Bank sehari-hari. Manajemen Bank terdiri dari 1 (satu) General Manager, 6 (enam) Deputy General Manager, dan 1 (satu) Direktur Kepatuhan. Keseluruhan anggota Manajemen berdomisili di Indonesia dan telah lulus tes kelayakan dan kepatutan yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
In The Bank, Management acts as Directors. Management is fully responsible for day-to-day operations of The Bank. The Bank’s Management comprises one (1) General Manager, six (6) Deputy General Managers, and one (1) Compliance Director. All Management members are domiciled in Indonesia and have passed a fit and proper test conducted by Bank Indonesia.
Keseluruhan anggota Manajemen memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang operasional bank dan tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan atau lembaga lain.
All Management members have more than five (5) years experience in banking operations and do not hold positions as commissioners, director or executive officer in another bank, company or any other institution.
Anggota Management baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada Bank dan atau pada suatu perusahaan lain.
Management members either individually or together do not have shares exceeding 25% of paid-up capital of The Bank or any other company.
53 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Pelaksanaan GCG GCG Implementation
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Manajemen mengelola Bank dengan mengacu pada Ethical Framework and Code of Conduct yang dikeluarkan oleh perusahaan induk Bank (MUFG), dan Standard Procedures (Overseas) “Common Rules” for BTMU Overseas maupun Surat Kuasa dari Kantor Pusat.
Management manages The Bank by using the Ethical Framework and Code of Conduct issued by The Bank’s holding company (MUFG), as well as the Standard Procedures (Overseas) “Common Rules” for BTMU Overseas issued by Head Office, and also based on a Power of Attorney received from Head Office.
Manajemen menyampaikan laporan kepada Planning Division for Asia and Oceania secara periodik, khususnya mengenai kinerja Bank.
Management periodically makes reports to the Planning Division for Asia and Oceania, especially with regard to The Bank’s performance
C. KOMITE
C. COMMITTEES
a. Komite Audit Bank sebagai kantor cabang dari bank asing tidak memiliki Komite Audit. Akan tetapi fungsi Komite Audit dijalankan oleh Internal Audit and Loan Examination Office (IA Office) di Kantor Pusat. IA Office bertanggung jawab atas pelaksanaan keseluruhan audit internal dan pengendalian internal pada Bank. IA Office melakukan pengawasan atas tindak lanjut terhadap rekomendasi yang diberikan oleh otoritas berwenang, auditor eksternal, maupun auditor internal. Secara periodik Bank menyampaikan laporan mengenai hasil tindak lanjut dimaksud.
a. Audit Committee As a branch of a foreign bank, The Bank does not form an Audit Committee. The function of the Audit Committee is implemented by the Internal Audit and Loan Examination Office (IA Office) at Head Office. The IA Office is responsible for The Bank’s overall internal audit and internal control implementation. The IA Office also monitors the follow up of recommendations made by authorities, external auditors, as well as internal auditors. The Bank reports periodically the results of the follow up of the audit recommendations to the IA Office.
b. Komite Pemantau Risiko Bank sebagai kantor cabang dari bank asing tidak memiliki Komite Pemantau Risiko, akan tetapi fungsi-fungsi dari Komite Pemantau Risiko dijalankan di dalam organisasi kantor pusat Bank.
b. Risk Monitoring Committee As a branch of a foreign bank, The Bank does not form the Risk Monitoring Committee. However, Risk Monitoring Committee functions are conducted in Head Office organization.
c. Komite Remunerasi dan Nominasi Bank sebagai kantor cabang dari bank asing tidak memiliki Komite Remunerasi dan Nominasi, akan tetapi Fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi dijalankan oleh Planning Division for Asia and Oceania dan Human Resource bertindak menangani hal-hal yang berhubungan dengan masalah kebijakan sedangkan HR Division menangani hal-hal yang berhubungan dengan tenaga kerja asing. Untuk hal-hal yang berhubungan dengan tenaga kerja Indonesia ditangani langsung oleh Human Resources Committee di Cabang Jakarta.
c. Remuneration and Nomination Committee As a branch of a foreign bank, The Bank does not form a Remuneration and Nomination Committee. The Planning Division for Asia and Oceania and the Human Resourses (HR) Division at Head office carry out the functions of the Remuneration and Nomination Committee. The Planning Division for Asia and Oceania handles policy-related issues, while the HR Division handles expatriates’ issues. Issues related to local employees are handled directly by the Human Resources Committee at the Jakarta Branch.
54 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Pelaksanaan GCG GCG Implementation
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
D. FUNGSI KEPATUHAN
D. COMPLIANCE FUNCTION
Bank memiliki komitmen dan kesadaran yang tinggi terhadap pelaksanaan fungsi kepatuhan. Dalam kerangka ini Bank telah membentuk Compliance Department yang independen dari satuan kerja operasional. Bank juga telah menunjuk Direktur Kepatuhan sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (“PBI”) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum
The Bank always ascertains its compliance with prevailing laws and regulations. In this framework, The Bank has established a Compliance Department that is independent from operational departments. The Bank also has appointed a Compliance Director as required by Bank Indonesia Regulation No.1/6/PBI/1999, September 20, 1999, concerning Assignment of Compliance Director and Implementation of Standard for Implementation of Internal Audit Function by Commercial Banks as amended by Bank Indonesia Regulation No.13/2/PBI/2011 on the Implementation of Commercial Bank Compliance Function.
Agar terlaksananya fungsi kepatuhan dengan baik, Bank telah memiliki Compliance Manual yang dikeluarkan oleh Kantor Pusat dan selanjutnya dimodifikasi sesuai kondisi Bank. Compliance Manual merupakan referensi dan ringkasan dari peraturanperaturan yang berlaku, kebijakan dan ketentuan internal. Manual ini merupakan pedoman bagi karyawan mengenai prosedur untuk mendeteksi masalah atau insiden kepatuhan. Manual ini mencakup antara lain MUFG Ethic Framework and Code of Conduct, Anti-Money Laundering Policy, Handling of Conflict of Interest, dan juga Whistle-blowing Procedure. Compliance Department bertanggung jawab melakukan peninjauan dan pengkinian atas Compliance Manual agar sejalan dengan peraturan dan ketentuan lokal maupun ketentuan-ketentuan dari Kantor Pusat dan otoritas di Jepang. Setiap perubahan dalam manual wajib mendapat persetujuan Manajemen.
To implement compliance functions properly, The Bank has established a Compliance Manual that is the Bank’s compliance policies issued by Head Office and modified based on The Bank’s conditions. The Compliance Manual is a reference and summary of the existing laws, regulations, and internal rules and policies. This manual provides guidance for employees and staff on procedures when they detect compliancerelated incidents or concerns. The manual covers, among other things, the MUFG Ethic Framework and Code of Conduct, Anti-Money Laundering Policy, Handling of Conflicts of Interest, and Whistle-blowing Procedures. The Compliance Department is responsible for reviewing and updating the Compliance Manual to be in line with not only local regulations but also regulations from Head Office and Japanese authorities. Any revision shall be subject to Management’s approval.
Untuk memastikan efektivitas fungsi kepatuhan, Bank juga menyusun program kepatuhan internal setiap 6 bulan berdasarkan persyaratan dari Kantor Pusat. Setiap perkembangan pelaksanaan program ini wajib dilaporkan kepada Kantor Pusat setiap kwartal. Program kepatuhan menguraikan syarat-syarat kepatuhan dan rencana tindak yang akan dilakukan oleh Bank. Program tersebut secara umum memasukkan jadwal untuk perubahan Compliance Manual intern, rencana pelatihan kepatuhan, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang ditujukan untuk meningkatkan efektivitas kepatuhan.
To ensure the effectiveness of compliance functions at all times, The Bank also formulates an internal semiannual compliance program based on standard requirements from Head Office. Progress of the semiannual program shall be reported to Head Office on a quarterly basis. The compliance program describes compliance requirements and action plans in The Bank. The program contains a schedule for amending internal compliance manuals, plans for compliance training and any other activity to enhance compliance effectiveness.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, Bank telah menunjuk Direktur Kepatuhan dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
As mentioned earlier, The Bank also appointed a Compliance Director, whose main duties and responsibilities are as follows:
55 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan Bank telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian; Memantau agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku; Memantau kepatuhan Bank terhadap seluruh komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia.
a. To ensure that the Bank has complied with the prevailing regulations from Bank Indonesia and other regulatory authorities in the framework of the implementation of prudential principles;
Sesuai dengan PBI, Direktur Kepatuhan melaporkan kinerja kepatuhan Bank kepada Bank Indonesia setiap setengah tahunan.
In accordance with Bank Indonesia Regulations, the Compliance Director reports the performance of The Bank’s compliance to Bank Indonesia semiannually.
Selama tahun 2014, kinerja kepatuhan Bank telah dikelola dengan baik, antara lain dapat dilihat sebagai berikut: • Tidak terdapat pelanggaran atas ketentuan rasio kecukupan modal Bank (CAR). CAR Bank senantiasa melampaui batas minimum yang ditentukan oleh Bank Indonesia.
During 2014, The Bank’s compliance performance was managed well, such as:
a.
b. c.
•
Bank telah melakukan pengawasan secara cermat dan teratur terhadap BMPK semua debitur sehingga tidak terjadi pelampauan ataupun pelanggaran selama periode tersebut.
•
Saldo harian giro (GWM) dipertahankan berada di atas batas minimal ketentuan Bank Indonesia.
•
Posisi Devisa Neto secara keseluruhan dan berdasarkan neraca tetap dibawah ketentuan maksimum Bank Indonesia sehingga tidak terjadi pelanggaran.
•
Bank mengawasi dengan ketat rasio kredit macet sehingga tidak terjadi pelanggaran ketentuan.
•
Bank telah melaksanakan rekomendasi atas temuan audit BI tahun 2014, dan akan melanjutkan pelaksanaan rekomendasi audit BI yang masih dalam proses penyelesaian.
56 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
b. To monitor that the Bank’s business operations are not in violation of the prevailing regulations; c. To monitor the Bank’s compliance with its commitments made to Bank Indonesia.
•
There was no violation of the CAR requirement. The Bank’s CAR figure was always above the minimum level permitted by Bank Indonesia.
•
The Bank thoroughly and regularly monitored the LLL of all debtors, so that no excesses or violations occurred during that period.
•
Daily balance of placement to the BI account was managed above the minimum level permitted by Bank Indonesia (BI).
•
Overall Net Open Position based on the balance sheet was still below Bank Indonesia’s requirement so no violation occurred. .
•
The Bank also monitored thoroughly the ratio of Non-Performing Loans so that no violation occurred.
•
The Bank has implemented BI audit recommendation of 2011, and will continue to implement BI audit recommendation which still in the process of settlement.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Pelaksanaan GCG GCG Implementation E. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
E. THE RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
a. Manajemen Bank bertindak sebagai Dewan Direksi dan Planning Division for Asia and Oceania (PDAO) di Kantor Pusat sebagai Supervisory Board telah melakukan pengawasan aktif terhadap aktifitas Bank. Manajemen telah secara efektif menerapkan prinsip GCG dalam semua aktifitas Bank dan membuat laporan secara berkala kepada PDAO. PDAO melakukan pengendalian dan pemantauan aktifitas Bank dan juga memberikan arahan-arahan bila dianggap perlu. Dan kedua Dewan tersebut telah memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko memberikan perlindungan yang memadai terhadap keseluruhan risiko Bank.
a.
The Bank’s Management, as the Board of Directors and Planning Division for Asia and Oceania (PDAO) at Head Office as the Supervisory Board, actively supervises all of The Bank’s activities. Management performs the principle of GCG in all The Bank’s activities effectively and periodically make reports to the PDAO. The PDAO conducts controlling and monitoring of The Bank’s activities as well as giving advice when necessary. And both entities have ensured that the risk management framework provides adequate protections against all of The Bank’s risks.
b. Manajemen Bank telah secara aktif mengelola seluruh risiko dan memastikan tersedianya kebijakan dan batasan, berdasarkan peraturan dari Kantor Pusat dan juga rekomendasi dari otoritas yang terkait.
b.
Management actively manages all of The Bank’s risks and ensures the availability of policy and limit, which are based on Head Office’s rules and also other related authorities’ recommendations.
c. Bank memiliki unit kerja Manajemen Risiko yang dinamakan Risk Management Department (RMD), RMD melakukan identifikasi dan pengendalian risiko Bank secara menyeluruh, termasuk risikorisiko yang muncul dari produk dan aktifitas baru.
c.
The Bank has a risk-management working unit called Risk Management Department (RMD), which identifies and controls The Bank’s risks comprehensively, including those risks arising from new products and activities.
d. Bank membuat Laporan Profil Risiko kepada Bank Indonesia yang dilaporkan secara triwulan dan disampaikan secara tepat waktu. Berdasarkan dengan penilaian dalam Profil Risiko, risiko Bank adalah rendah; hal ini adalah sebagai hasil dari dilakukannya mekanisme pengendalian risiko Bank yang kuat.
d.
The Bank makes a Risk Profile Report to Bank Indonesia on a quarterly basis and submits it in a timely manner. According to the assessment of the Risk Profile, the composite risk of The Bank is low; this is a reflection of The Bank’s strong risk control mechanism.
e. Bank diaudit oleh Internal Audit and Loan Examination Office (IA Office) dari Kantor Pusat. Secara teratur IA Office bertanggung jawab terhadap keseluruhan internal audit Bank dan kinerja pengendalian internal, dan Bank memiliki SKAI sebagai unit kerja yang terlepas dari unit kerja operasional dan SKAI secara efektif melakukan peninjauan secara mandiri dan objektif terhadap kegiatan operasional Bank yang dilakukan secara periodik dan berkesinambungan.
e.
The Bank is audited regularly by the Internal Audit and Loan Examination Office (IA Office) at Head Office. The IA Office is responsible for The Bank’s overall internal audit and internal control implementation, and The Bank has SKAI as an independent working unit from operational working units and SKAI effectively conducts reviews independently and objectively on The Bank’s operational activities periodically and continuously.
Manajemen, RMD, IA Office, SKAI, Departemen Kepatuhan melakukan pemantauan terhadap aktifitas sistem pengendalian internal Bank secara berkesinambungan dan menyeluruh.
f.
Management, RMD, IA Office, SKAI, and the Compliance Department perform comprehensive ongoing monitoring activities on The Bank’s internal control systems.
f.
57 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
g. Bank telah mengimplementasikan sebuah metode untuk mengevaluasi keefektifan kontrol internal, yakni kerangka kerja berbasis self assessment dengan menggunakan daftar cek (checklist) manajemen risiko yang komprehensif yang dinamakan Global CSA (Control Self Assessment). Global CSA akan memudahkan Manajemen Bank untuk melakukan klarifikasi terhadap risiko-risiko yang ada, dan untuk membangun langkah tindak lanjut dari aspek kategori risiko.
g.
The Bank has implemented a method for evaluating the effectiveness of internal control, i.e. a framework based on self-assessment by use of the comprehensive risk management checklist called Global CSA (Control Self Assessment). The Global CSA will enable the Management to clarify risks, and to develop countermeasures from the aspect of risk categories.
Isi Global CSA / Content of Global CSA Kategori Risiko / Risk Category
Checklist
8 kategori risiko/ risk categories
43 item / items
F. AUDIT INTERN
F. INTERNAL AUDIT
Fungsi audit intern dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Internal Audit dan Credit Examination Office dari Kantor Pusat, dengan cakupan meliputi Resiko Kredit, Resiko Pasar, Resiko Likuiditas, Resiko Operasional, Resiko Legal, Resiko Strategis, Resiko Kepatuhan dan Resiko Kepatuhan. Hasil pemeriksaan disampaikan pada Otoritas Jasa Keuangan/ OJK dalam laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit intern yang disampaikan kepada OJK untuk posisi akhir bulan Juni dan Desember.
Internal audit functions are conducted by the Internal Audit Working Unit (SKAI), the Internal Audit Office and Credit Examination Office from Head Office, which cover Credit Risk, Market Risk, Liquidity Risk, Operational Risk, Reputational Risk, Legal Risk, Compliance Risk and Strategic Risk. The results are delivered to Financial Authority Services/OJK in implementation reports and points of internal audit reports sent to OJK for end of June and December positions.
Dalam menjalankan fungsi audit, setiap auditor mempunyai rencana audit masing-masing, dan dilakukan berdasarkan standard operation procedure masing-masing. Hasil audit selalu dilaporkan kepada Manajemen Bank dimana Manajemen wajib melakukan kontrol dan pemantauan terhadap tindak lanjut atas setiap temuan/rekomendasi.
In carrying out these audit functions, each auditor has their own audit plan, and operates based on standard operational procedures. The results of the audits are always reported to the Management of The Bank, where Management shall control and monitor the follow up of each audit finding/recommendation.
Terkait dengan SKAI, satuan kerja ini dibentuk berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum (“PBI”). SKAI mempunyai jalur pelaporan langsung kepada General Manager. SKAI independen terhadap satuan kerja operasional dan hal ini telah tertuang dalam Internal Audit Charter yang telah disetujui oleh General Manager Bank dan Supervisory Board.
With respect to SKAI, it was established based on Bank Indonesia Regulation No. 1/6/PBI/1999, September 20, 1999, concerning Assignment of Compliance Director and Implementation of Standard for Implementation of Internal Audit Function by Commercial Banks. It reports directly to the General Manager. SKAI is independent from the operational working units and this condition has been stated in the Internal Audit Charter that has been approved by the General Manager of The Bank and Supervisory Board.
58 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
SKAI menyampaikan seluruh hasil auditnya kepada General Manager dan Supervisory Board sesuai dengan Pasal 13 PBI, SKAI menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia mengenai pelaksanaan audit internal yang telah dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI), Internal Audit Office dan Credit Examination Office dari Kantor Pusat. (laporan setengah tahunan).
SKAI submits all of its audit findings to the General Manager and Supervisory Board, and in accordance with Article 13 of BI Regulations, SKAI submits on a timely basis the implementation of internal audit report, which is conducted by the Internal Audit Working Unit (SKAI), the Internal Audit Office and Credit Examination Office from Head Office (semiannual report).
Dalam rangka evaluasi terhadap kinerja SKAI, Bank menunjuk external auditor untuk meninjau kinerja SKAI. Sesuai ketentuan PBI, peninjauan dilakukan paling kurang sekali dalam 3 (tiga) tahun.
To evaluate SKAI’s performance, The Bank has appointed external auditor for review SKAI performance. In accordance with BI regulations such as review is done at least every three (3) years.
Tinjauan terakhir telah dilakukan pada bulan Juli 2014 oleh Price Water House/ PWC dan dilaporkan ke OJK pada bulan Agustus 2014.
The last review was conducted in July 2014, by Price Water House (PWC) and was reported to OJK in August 2014.
Tinjauan berikutnya akan dilakukan paling lambat pada Agustus 2017 dan direncanakan mencakup kaji ulang atas fungsi audit intern atas penggunaan teknologi informasi.
The next review by an external auditor will be conducted in August 2017, at the latest and it is planned to include a review on internal audit functions of Information Technology usage.
G. AUDIT EKSTERN
G. EXTERNAL AUDIT
Audit atas Laporan Keuangan Bank
Audit on the Bank’s financial reports
Untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan Bank, Bank telah menunjuk kantor akuntan publik yang telah terdaftar di Bank Indonesia. Penugasan audit kepada akuntan publik dan kantor akuntan publik telah memenuhi aspek-aspek sebagai berikut:
To perform the audit on The Bank’s financial reports, the Bank has appointed a public accountant that is registered with Bank Indonesia. The appointment of the public accountant and public accountant office to carry out the audit fulfills the following aspects:
•
Akuntan publik yang ditunjuk adalah Siddharta & Widjaja, anggota dari KPMG, salah satu kantor akuntan publik yang bereputasi sangat baik. Penunjukan akuntan publik ini juga sesuai dengan ketentuan Internal Procedures on Implementation Guidelines for the External Operational Audits at Overseas Unit.
•
The appointed public accountant is Siddharta & Widjaja, a member of KPMG, a highly reputable Public Accountant Office. The appointment of the Public Accountant is also in accordance with the internal procedures on Implementation Guidelines for External Operational Audits at the Overseas Unit.
•
Pelaksanaan audit berdasarkan pada perjanjian antara Bank dan akuntan publik.
•
The implementation of audit is based on an agreement between The Bank and the public accountant.
•
Ruang lingkup audit sesuai dengan Standar Audit yang berlaku di Indonesia dan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia no.3/22/PBI/2001 tertanggal 13 Desember 2001 dan perubahannya no.7/50/PBI/2005 tertanggal 29 November 2005 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.
•
The scope of audit is based on the Audit Standard prevailing in Indonesia and based on Bank Indonesia Regulation No.3/22/PBI/2001,13 December 2001, and Amendment No.7/50/PBI/2005, 29 November 2005, regarding Transparency of the Bank’s Financial Condition.
59 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Pelaksanaan GCG GCG Implementation •
•
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Sebelum melakukan audit, akuntan publik wajib menginformasikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai rencana pelaksanaan audit tersebut. Akuntan Publik melakukan audit berdasarkan standar audit yang ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Eksternal Audit Operasional Bank tidak menjadwalkan untuk melakukan Eksternal Audit Operasional pada tahun 2014.
H. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar
Penyediaan Dana Facility
No
1 2
Kepada Pihak Terkait* To related parties* Kepada debitur inti To core debtors a. Individual** b. Group***
•
Before doing the audit, the public accountant shall inform Otoritas Jasa Keuangan (OJK) that they will perform an audit on The Bank
•
The public accountant performs the audit based on standard auditing procedures determined by the Indonesian Institute of Accountants (IAI).
External Operational Audit The Bank has not scheduled to conduct External Operational Audit on year 2014.
H. Fund Provision to related parties and large exposures
Debitur Debtor
Jumlah Total Nominal (jutaan Rp million Rp)
4
2.517.798
25 10
48.310.467 21.202.025
Catatan: *Total penyediaan dana kepada pihak terkait **25 Terbesar ***10 Terbesar
Notes: *Total fund provision to related Parties **Biggest 25 ***Biggest 10
I. RENCANA STRATEGIS BANK
I. THE BANK’S STRATEGIC PLAN
a.
Rencana jangka panjang Sebagai bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG), dan sebagai cabang dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., Cabang Jakarta (Bank) mendukung tujuan kelompok usaha untuk menjadi kelompok usaha keuangan global, terdepan dan menyeluruh.
a.
Long Term Plan As a member of Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG), and as a branch of The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd., The Bank of TokyoMitsubishi UFJ Ltd., Jakarta Branch (The Bank), supports its aim to be a premier, comprehensive, global financial group.
b.
Rencana Jangka Pendek dan Menengah Bank selalu dan senantiasa berusaha dalam melakukan berbagai kegiatan guna meningkatkan bisnis baik dengan perusahaan Jepang maupun Non-Jepang, termasuk perusahaan – perusahaan multinasional dan perusahaan – perusahaan lokal.
b.
Short and Medium Term Plan The Bank does, and will always endeavour to conduct various activities in order to increase business with both Japanese corporations and non-Japanese corporations, including multinational corporations and domestic corporations.
60 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Bank telah menyusun Rencana Bisnis untuk periode tiga tahun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/21/PBI/2010 tentang Rencana Bisnis Bank Umum.
The Bank has prepared a three-year Business Plan in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 12/21/PBI/2010 regarding Business Plans of Commercial Bank.
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank yang belum diungkap dalam laporan lainnya
The transparency of the financial and non-financial condition of the Bank which has not been disclosed in other reports
Seluruh kondisi baik keuangan maupun non keuangan Bank telah secara transparan diungkapkan dalam bentuk laporan kepada pihak yang berkepentingan dan otoritas perbankan. Pengungkapan tersebut antara lain melalui Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi yang diterbitkan secara triwulanan dan Laporan Bulanan Bank Umum kepada Bank Indonesia.
All financial and nonfinancial conditions of the Bank have been transparently disclosed in the form of reports to related parties and banking authorities. The disclosures are made, among other, through Annual Reports, quarterly Published Financial Statements and Monthly Reports to Bank Indonesia.
Kepemilikan saham anggota Supervisory Board dan Manajemen yang mencapai 5% atau lebih dari modal disetor
Shareholding by Supervisory Board and Management members which is 5% or more of the paid-up capital
Tidak terdapat kepemilikan saham anggota Supervisory Board dan manajemen yang mencapai 5% atau lebih dari modal disetor baik di BTMU, perusahaan lainnya, Bank lain maupun di Lembaga Keuangan Bukan Bank.
There are no share ownerships that are 5% or more owned by members of the Supervisory Board or Management of paid-up capital in BTMU, other companies, other banks or nonbank financial institutions.
Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Supervisory Board dan Manajemen dengan anggota Supervisory Board lainnya, Manajemen lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank
Financial Relationships and Family Relationships between the Supervisory Board and Management with other members of the Supervisory Board, Management and/or the Bank’s controlling shareholders
Tidak terdapat hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Supervisory Board dan Manajemen dengan anggota Supervisory Board lainnya, Manajemen lainnya dan/atau pemegang saham pengendali Bank.
There are no financial relationships and/or family relationships between members of the Supervisory Board and Management with other members of the Supervisory Board, Management, and/or The Bank’s controlling shareholders.
61 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Supervisory Board dan Manajemen.
Remuneration packages/policies and other facilities for the Supervisory Board and Management.
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun*)
Jumlah Manajemen
Mount of Remuneration per person in a year*)
Number of Management
Diatas Rp2 milyar / Above IDR 2 billion
8
Diatas Rp1 milyar s.d Rp2 milyar / above IDR 1 billion up to IDR 2 billion
0
Diatas Rp500 juta s.d Rp1 milyar / above IDR 500 million up to IDR 1 billion
0
Rp500 juta kebawah / Below Idr 500 million
0
Total
8
Total remunerasi untuk Manajemen selama 2014 sebagai berikut:
Total management remuneration for 2014 was as follows:
Jenis remunerasi dan fasilitas lain
Jumlah Manajemen
Jumlah diterima (kotor) dalam 1 tahun Amount Received (gross) in a year
Type of Remuneration and other Facilities
Number of Management
Manajemen / Management
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lain dalam bentuk non-natural) Remuneration (salary, bonus, tantiem, routine allowance, and other facilities of non-in kind)
8
IDR
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dsb) yang diterima secara tunai. Other facilities in form of in-kind (housing, transportation, health insurance, etc) that was received by cash
8
IDR
Total
8
IDR
23,259,342,620.95
5,744,261,762.30
29,003,604,383.25
Shares Option
Shares Option
Tidak terdapat share option saham BTMU yang dimiliki baik oleh Supervisory Board maupun oleh Manajemen.
There are no BTMU share options owned either by members of the Supervisory Board or Management.
62 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
The Highest and Lowest Salary Ratio
Rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah adalah 49 : 1 (gaji tertinggi adalah 49 x gaji terendah).
Ratio of the highest and the lowest of employee’s salary are 49:1 (the highest salary is 49 x the lowest salary).
Rasio gaji Manajemen yang tertinggi dan terendah adalah 3,15 : 1 (gaji tertinggi adalah 3,15 x gaji terendah).
Ratio of the highest and the lowest director’s salary is 3.15: 1 (the highest salary is 3.15 x the lowest salary).
Rasio gaji Manajemen tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 2,78 : 1 (gaji Manajemen tertinggi adalah 2,78 x gaji pegawai tertinggi).
Ratio of the highest director’s salary and the highest employee’s is 2.78 : 1 (the highest director’s salary is 2.78 x the highest employee’s salary).
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris*
Board of Commissioners Meeting Frequency*
Sebagai cabang dari bank membentuk Dewan Komisaris.
asing,
Bank
tidak
As a branch of a foreign bank, The Bank does not form a Board of Commissioners.
Catatan: * Meskipun demikian, berdasarkan arahan dari Bank Indonesia mengenai fungsi Dewan Komisaris, Bank menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris sebayak empat kali dalam satu tahun, yang telah dimulai sejak tahun 2012.
Notes: * However, based on Bank Indonesia recommendation on the function of Board of Commissioners, the Bank shall conduct Supervisory Board meeting four times in a year starting in 2012.
Jumlah Penyimpangan Internal
Total Number of Internal Fraud
Internal Fraud dalam 1 tahun In a Year
Total fraud Telah diselesaikan
Jumlah kasus yang dilakukan oleh Total cases done by Pengurus Pegawai tetap Management Permanent employees Tahun Tahun Tahun Tahun berjalan sebelumnya berjalan sebelumnya Current Previous year Current Year Previous year year None None None None
Pegawai Tidak Tetap Temporary employees Tahun Tahun berjalan sebelumnya Current Previous year Year None 2
None
None
None
None
None
2
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
None
Settled Dalam proses penyelesaian di internal Bank
In process internal Bank
Belum diupayakan penyelesaiannya
Not yet tried to be settled Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
Follow up by legal process
63 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Permasalahan Hukum
Legal Issues Jumlah Total
Permasalahan Hukum
Legal issues
Perdata
Pidana
Civil
Criminal
0
0
1
0
1
0
Telah selesai(telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap
Already settled (having permanent legal force) Dalam proses penyelesaian
In settlement process Total
Transaksi yang mengandung benturan kepentingan
Transactions with Conflict of Interest
Bank telah memiliki kebijakan mengenai Conflict of Interest yang diterbitkan oleh Kantor Pusat. Selama tahun 2014, tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan di Bank.
The Bank has policies and procedures on Conflict of Interest aspects that are issued by Head Office. During 2014, there were no transactions with conflict of interest incidents in the Bank.
Buy back shares dan buy back obligasi Bank
Buy-back shares and buy-back bonds of the Bank
Tidak terdapat buy back shares dan buy back obligasi Bank.
There were no buy-back shares or buy-back bonds of The Bank.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik.
Donation Activities
Pada tahun 2014 ini kami hanya memberikan dana untuk kegiatan sosial terkait dengan program Corporate Social Responsibilities dan tidak memberikan dana untuk kegiatan politik.
In 2014, The Bank provided donations solely for social activities related to its Corporate Social Responsibilities programs and did not fund any political activities.
Kegiatan CSR bank dapat dilihat pada tabel berikut:
The Bank’s CSR donations were as follows:
Jenis Kegiatan Activities
No 1
2
Scholarship program for 20 University of Indonesia Student* Beasiswa untuk 16 Mahasiswa Universitas Gajah Mada*
Scholarship program for 16 Gajah Mada University Student*
64 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Social
and
Political
Jumlah (Rp) Amount (IDR)
Beasiswa untuk 20 Mahasiswa Universitas Indonesia*
Catatan: * Terkait pemberian beasiswa untuk mahasiswa Universitas Indonesia dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada adalah pemberian dari Mitsubishi UFJ Foundation.
for
78.000.000,00
49.600.000,00
Notes: * Related to scholarship programs for selected University of Indonesia and Gadjah Mada University students sponsored by the Mitsubishi UFJ Foundation.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank
General Summary of the Results of Self Assessment on GCG Implementation at the Bank
Aspek Penilaian
Bobot (A)
Peringkat (B)
Nilai (A) X (B)
Assessm ent Aspect
Weight (A)
Rating (B)
Score (A) X (B)
10%
2
0,2
20%
2
0,4
10%
2
0,2
10%
1
0,1
5%
2
0,1
5%
2
0,1
5%
1
0,05
8%
2
0,15
8%
2
0,15
15%
2
0,3
5%
2
0,1
100%
20
1,85
Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjaw ab Dew an Komisaris Performance of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjaw ab Direksi Performance of Duties and Responsibilities of Directors Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite Committees Penanganan Benturan Kepentingan Conflict of Interests Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank Bank Compliance Functions Penerapan Fungsi Audit Intern Internal Audit Functions Penerapan Fungsi Audit Ekstern External Audit Functions Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Risk Management and Internal Control Functions Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party ) dan Debitur Besar (Large Exposures ) Fund Provision To Related Parties And Large Exposures Transparansi Kondisi Keuangan dan NonKeuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal Transparency of Financial and non Financial Conditions, GCG Report and Internal Report Rencana Strategis Bank Strategic Plan Nilai Komposit Composite Score
65 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Nilai Komposit
Predikat Komposit
Composite Score
Rating
Nilai Komposit < 1,5
Sangat Baik Very Good
1,5 < Nilai Komposit < 2,5
Baik Good
2,5 < Nilai Komposit < 3,5
Cukup Baik Fairly Good
3,5 < Nilai Komposit < 4,5
Kurang Baik Sub Standard
4,5 < Nilai Komposit < 5
Tidak Baik Poor
Kesimpulan Umum
General Conclusion
1. Nilai Komposit
1. Composite Score
Berdasarkan hasil self assessment tersebut di atas Nilai Komposit untuk Bank adalah 1,85 atau termasuk dalam predikat “Baik”.
2. Peringkat masing-masing faktor Peringkat untuk masing-masing faktor dapat dilihat dalam tabel self assessment pelaksanaan GCG di atas.
3. Rencana Tindak Perbaikan Penerapan GCG
Based on the result of self assessment The Bank’s composite score is 1.85 or can be categorized as “Good”.
2. Rating of each factor Rating of each factor can be seen in the self assessment of GCG Implementation table above.
3. Improvement Action Implementation
Plan
for
GCG
Untuk meningkatkan efektifitas penerapan GCG, Bank perlu melakukan perbaikan-perbaikan dalam beberapa aspek sebagai berikut:
To improve the effectiveness of GCG implementation, the Bank needs to improve several aspects as follows:
a. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi
a. Duties and Responsibilities of Board of Commissioers and Directors
Intensitas pengawasan dan pemantauan Dewan Komisaris dan Direksi terhadap pemenuhan komitmen rekomendasi audit Bank Indonesia masih perlu ditingkatkan.
The intensity of supervision by the Board of Commissioners and Management on the commitment to implement BI audit recommendation still needs to be improved.
b. Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank masih perlu memenuhi komitmen terhadap Bank Indonesia, antara lain terkait program alih pengetahuan, akurasi pelaporan kepada OJK, penerapan fungsi pengawasan Planning Division for Asia & Oceania, penyaluran kredit ekspor yang disetarakan pemberian kredit untuk UMKM.
c. Penerapan Fungsi Audit Internal Bank terus mengusahakan perbaikan dan pengarahan terpadu terhadap unit terkait, termasuk dalam memenuhi ketentuan pelaporan PSAK, sejalan dengan penyesuaian terhadap IFRS yang juga sedang berlangsung. Otomasi proses pelaporan untuk mengurangi kemungkinan human error, masih terus dilakukan. 66 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
b. Implementation of the Bank’s Compliance Function Banks still need to fulfill commitments to Bank Indonesia, such as related to the transfer of knowledge program, accuracy of reporting to the FSA, the implementation of the supervisory function Planning Division for Asia and Oceania, loan distribution which is equivalent to export credit lending as SMEs. c. Implementation of Internal Audit Function The Bank continues to seek improvement and integrated guidance for relevant units (SKAI), including to comply with GAAP reporting, in line with adjustments to IFRS are also ongoing. Bank is still continuously an automation reporting process to reduce the possibility of human error.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
d. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern
d. Implementation of Risk Management and Internal Control
Bank telah menerapkan majemen risiko yang efektif sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank seperti yang tercemin dengan tidak melakukan kegiatan usaha diluar kegiatan yang diperkenankan atau diluar kemampuan permodalan sesuai dengan status bank sebagai BUKU 2.
Bank has implemented effective risk management accordance with the size and complexity of the Bank as reflected by not conducting business activities that are allowed outside or beyond the ability of capital in accordance with the bank's status as BOOK 2.
e. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar
e. Fund Provisions to Related Parties and in Large Exposures The Bank will further enhance portfolio improvements in order to diversify a more equitable provision of funds.
Bank akan lebih meningkatkan perbaikan di portfolio agar dapat mendiversifikasikan penyediaan dana yang lebih merata.
f. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal Bank telah melaksanakan Transparansi kondisi keuangan dan Non-Keuangan, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan internal dengan baik. Meskipun demikian, bank masih perlu meningkatkan akurasi pelaporan.
4. Kekuatan Pelaksanaan GCG Bank merupakan bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), yang menempatkan pelaksanaan fungsi dan sistem corporate governance sebagai prioritas utama. Sebagai perusahaan induk, MUFG juga telah membentuk struktur corporate governance yang stabil dan sangat efektif serta terus berupaya melakukan penyempurnaan baik di dalam perusahaan induk sendiri maupun anakanak perusahaan termasuk Bank.
67 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
f.
Transparency of Financial and Non-financial Conditions, GCG Reports and Internal Reports The Bank has performed Transparency of Financial and Non-financial conditions, GCG Implementation report and Internal Reports in accordance with prevailing regulations. However, The Bank still needs to improve the accuracy.
4. Strength The Bank is part of Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), which considers the implementation of GCG function and system as the first priority. As the holding company, MUFG has established a stable and highly effective corporate governance structure and is continuing its efforts to improve the structure both in the holding company itself and the subsidiary companies, including The Bank.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
EKSPOSURE RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO RISK EXPOSURE AND RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION
68 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Eksposure Risiko dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch Penerapan Manajemen Risiko Risk Exposure and Risk Management Implementation A. KEBIJAKAN BANK MENGENAI PENGUNGKAPAN DAN PENGAWASAN INTERNAL Pedoman Pengungkapan Pengendalian Internal dalam Pengungkapan.
A. BANK POLICY ON DISCLOSURES AND INTERNAL CONTROL
dan Proses
Written policy regarding the content of disclosure and internal control
Sebagai kantor cabang, Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ Cabang Jakarta akan mengadopsi pedoman pengungkapan dan pengendalian internal dalam proses pengungkapan yang digariskan oleh Kantor Pusat. Bank telah memiliki Manual Standar, Kebijakan dan Prosedur Pengendalian Internal terhadap Pelaporan Keuangan untuk memastikan kepatuhan pelaporan keuangan sesuai dengan standar yang berlaku.
As a branch, Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ Jakarta Branch shall adopt guideline for disclosure and internal control for disclosure as set by Head Office. Bank has established Standard Manual, Policy and Procedure of Financial Reporting Internal Control, which is to ensure financial reporting compliance in accordance with the prevailing standard.
Pengungkapan Penerapan Risiko secara Umum
Manajemen
Disclosure regarding the implementation of risk management in general
a. Pengawasan aktif Komisaris dan Direksi Manajemen Bank bertindak sebagai Dewan Direksi dan Planning Division for Asia and Oceania (PDAO) Kantor Pusat Bank sebagai Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan aktif terhadap penerapan manajemen risiko di Bank. Manajemen telah secara efektif menerapkan prinsip manajemen risiko dalam semua aktifitas Bank dan membuat laporan secara berkala kepada PDAO, khususnya untuk kinerja Bank. PDAO melakukan pengendalian dan pemantauan aktifitas Bank dan juga memberikan arahan-arahan yang dianggap perlu. Dan kedua Dewan tersebut telah memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko memberikan perlindungan yang memadai terhadap keseluruhan risiko Bank.
a. Active Supervision from Commissioners and Directors Management of the Bank acts as the Board of Directors and Planning Division for Asia and Oceania (PDAO) as its Board of Commissioners actively supervise all of the Bank’s risk management implementation. Management has effectively applied the principle of risk management in all Banks’ activities and periodically made report to the PDAO, especially with regard to the performance of the Bank. PDAO conducts controlling and monitoring of the Bank’s activities, and also gives advice when necessary.
b. Kecukupan kebijakan, prosedur dan limit Dalam hubungannya terhadap batas risiko yang harus diambil oleh bank, dibawah ini adalah prosedur dasar dan penerbitan limit di Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ Cabang Jakarta:
b. Adequacy of policies, procedures, and limits In relation to risk limit that bank has to take, below are the basic policy, procedure and establishment of limit in Bank of Tokyo-Mitsubishi, UFJ Jakarta Branch:
1. Strategi manajemen risiko dari bank harus memastikan bahwa Bank menjaga eksposur risiko yang konsisten dengan kebijakan dan prosedur internal dari Bank, peraturan dan undang-undang serta ketentuan hukum lainnya. 2. Risiko yang berhubungan dengan produkproduk perbankan dan transaksi harus dilakukan berdasarkan analisa Bank terhadap risiko melekat pada tiap-tiap produk bank dan transaksi yang telah dan akan dibuat berdasarkan sifat alami dan kompleksitas dari operasi bisnis Bank. 69 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
1.
Risk management strategy of the Bank should ensure that the Bank maintains risk exposures that are consistent with Bank’s policies and internal procedures, laws and regulations as well as other applicable legal provisions.
2.
Risk related to banking products and transactions should be done on the basis of the Bank’s analysis of inherent risk in each banking product and transaction that has and will be made in accordance with the nature and complexity of the Bank’s business operation.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
3. Penggunaan metode pengukuran risiko sistem informasi harus diimplementasikan untuk perhitungan yang pasti mengenai eksposur risiko dari tiap produk perbankan dan transaksi dan lini bisnis dari Bank. Hal ini dalam rangka penerbitan data laporan dan informasi yang berhubungan dengan eksposur risiko untuk digunakan sebagai masukan dalam pembuatan keputusan keuntungan bisnis yang juga mencakup prinsip kehati-hatian dari Bank.
3. Use of a risk measurement method and risk management information system should be implemented for precise calculation of risk exposure from each banking product and transaction and the business lines of the Bank. This is in order to establish reporting data of reporting data and information related to risk exposures to be utilized as input in making profitable business decisions while taking account of the prudential principles of the Bank
4. Pengaturan limit dan penerbitan toleransi risiko mewakili batas potensi risiko yang bisa diserap oleh modal Bank dan sebagai alat untuk mengawasi perkembangan pada risiko eksposur dari Bank.
4. Setting of limit and establishment of risk tolerances representing limits of potential risk that can be absorbed by the Bank’s capital and as a tool for monitoring the development on the Bank’s risk exposure.
5. Pengaturan limit eksposur harus mengarah pada prosedur pengaturan risiko tiap-tiap individu dan harus mencerminkan proses dual control.
5. The setting of limit exposure should refer to each individual limit setting procedure and should reflect the dual control process.
6. Pengaturan limit harus dikaji ulang secara berkala untuk memastikan masih adanya keterkaitan hubungan antara tipe risiko dengan kebutuhan dan perkembangan dari Bank.
6. The limit setting should be reviewed regularly in order to commensurate the relationship between the type of risk and the needs and development of the Bank.
c. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko dan sistem informasi. Untuk mengendalikan dan mengatur risiko-risiko secara seksama, maka proses-proses dibawah ini perlu diikutsertakan secara memadai: 1. Mengidentifikasi dan mengenali risiko: Proses mengidentifikasi tipe dan lokasi risiko dari tiap transaksi, portofolio dan hal-hal lain yang berlaku. 2. Evaluasi risiko dan kalkulasi: Proses mengidentifikasi status risiko menggunakan nilai-nilai numerik atau keputusan kualitatif yang menyeluruh untuk transaksi dalam level individual dan level portofolio. 3. Pengendalian Risiko: Proses dari pengendalian status risiko adalah dengan melakukan pengujian dan kaji ulang otoritas, batas-batas, proses operasional dan hal-hal lain (termasuk rencana untuk perlakuan khusus) disebutkan dalam kebijakan, peraturan, prosedur dan arahan-arahan lain serta metode-metode pengawasan lain. 4. Pengkajian dan pelaporan risiko: Proses dari pengkajian yang terkini mengenai status dari risiko dan perlakuan khusus, dan laporan untuk Management oleh Risk Management Department yang bersifat independen dari unit penghasil keuntungan. Proses pengkajian dan pelaporan risiko ini akan dibantu oleh datadata terkait eksposur risiko Bank yang terdapat pada sistem informasi Bank.
c. Adequacy of risk identification, measurement, monitoring, risk control and MIS
70 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
In order to control and manage respective risks properly, the following process is to be incorporated in a sufficient manner. 1. Identifying and recognizing risks: The process of identifying the type and location of risk of each transaction, portfolio, and other applicable items. 2. Risk evaluation and calculation: The process of indicating risk status using numerical values, or comprehensive qualitative judgment for both individual transactions level and portfolios level. 3. Risk control: The process of controlling risk status by examining and reviewing authorities, limits, operational processes, and other items (including plans for special treatment) stipulated by policies, rules, procedures, and other directives, and other control methods.
4. Risk monitoring and reporting: The process of up-to-date monitoring of risk status and exceptional treatment, and reports to Management by Risk Management Department which is independent from profitearning units. The monitoring and reporting process shall be supported by the data related to the Bank’s risk exposure contained in the Bank’s information system.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
d. Pengendalian internal yang menyeluruh
d. Comprehensive Internal Control
Struktur pengendalian internal melingkupi koordinasi dari kebijakan, organisasi, prosedur, metoda dan aturan pada entitas bank. Tujuan dari struktur pengendalain internal adalah untuk melindungi aset, memverifikasi kekakuratan dan keabsahan data akunting, memastikan sumber daya yang paling ekonomis dan efisien dan memperkuat kepatuhan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan Manajemen bank. Manajemen bank bertanggung jawab dalam pembentukan struktur pengendalian internal.
The internal control structure encompasses the coordination of policies, organization, procedures, methods, and rules that operate within bank entity. The purpose of the internal control structure is to safeguard assets, verify the accuracy and reliability of accounting data, ensure the most economic and efficient use of resources, and encourage compliance with the policies laid down by management. The responsibilities of Management are to establish the internal control structure.
Sebagai bagian dari struktur pengendalian internal, Audit Internal mendukung semua aktifitas terkait audit dan melakukan koordinasi pengoperasian proses pengendalian internal pada semua tingkatan manajemen operasional bank. Lebih lanjut lagi, Audit Eksternal adalah bagain dari sistem tatakelola untuk mengevaluasi apakah hasil evaluasi pengendalian internal dan manajemen risiko bank telah sesuai atau tidak.
As part of the internal control structure, internal audit supports all activities related to audit and coordinates operational process on internal control at each level of operational management of the Bank. Furthermore, External Audit is part of governance system to evaluate whether assessment results of internal control and risk management of the Bank is appropriate or not.
71 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Eksposure Risiko dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch Penerapan Manajemen Risiko Risk Exposure and Risk Management Implementation B. RISIKO KREDIT
B. CREDIT RISK
Tagihan Bersih berdasarkan Wilayah (dalam jutaan rupiah)
Net Receivable by Area (in million IDR) (dalam jutaan rupiah) / (in million rupiah)
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
Posisi Tanggal Laporan / Current Position Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from 2 Public Sector Entities
1
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral 3 dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency 4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial 6 Property Loans Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired 7 Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan 8 Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios 9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation 10 11 12
1 2
Jawa Barat/ West Java
109.391
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial 6 Property Loans Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired 7 Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan 8 Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios 9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue 10 Receivables 11 Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / 12 Exposure in Sharia Unit Total
72 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
-
DKI Jakarta
15.950.941
Yogyakarta
Jawa Tengah/ Central Java
Jawa Timur/ East Java
-
-
-
-
-
-
Luar Jawa/ Outside Java
2.394.096
Non Kategori/ Non Category
Total
12.743.944
12.743.944
263.553
18.717.981
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.580
3.235
11.822
20
-
1.901
-
-
22.558
12.196.091
4.762.688
51.818.159
1.256
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit Total 12.311.063 Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral 3 dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
Banten
2.435.983
4.668.429
1.611.771
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4.765.922
284.498
67.780.922
12.852.049
1.276
2.435.983
-
-
-
-
4.670.330
963.352
4.005.868
815.116
13.421.958 -
6.348.165 244.206 -
13.421.958 -
83.842.543 244.206 -
33.021.827
128.993.191
10.905.264
10.905.264
35.470
14.950.485
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.597
3.389
11.443
-
-
2.216
-
-
22.645
9.606.015
3.742.180
42.524.922
-
1.600.496
2.866.817
2.134.364
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9.611.612
4.030.067
55.388.414
-
1.600.496
3.832.385
2.949.480
10.776.036 -
5.040.343 181.080 26.938.193
10.776.036 -
67.515.137 181.080 104.350.646
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Tagihan Bersih berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak (dalam jutaan Rupiah)
Net Receivables by Remaining Maturity (in million IDR)
(dalam jutaan rupiah) / (in million rupiah)
No
Kategori Portofolio / Portfolio Category
< 1 tahun / < 1 year
Posisi Tanggal Laporan / Current Position 1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government 8.344.941 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public 2 5.868.128 Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan 3 Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency 4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks 12.648.351 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property 6 Loans 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loan s Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio 311 8 Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios 9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation 20.983.029 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables 11 Aset Lainnya / Other Assets 244.207 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure 12 in Sharia Unit Total 48.088.965 Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position 7.554.380 1 Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public 2 7.724.341 Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan 3 Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency 4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks 9.940.934 5 Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loan s Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property 6 Loans 7 Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio 8 349 Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios 9 Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation 19.801.348 10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables 11 Aset Lainnya / Other Assets 181.081 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure 12 in Sharia Unit Total 45.202.433
73 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
> 1 - 3 thn / > 1 - 3 years
>3 - 5 thn / >3 - 5 years
2.183.053
2.092.199
3.757.503
9.092.350
283.768 -
280.037 -
>5thn / >5 years
123.751
Non-Kontraktual / Non-Contractual
Total
-
12.743.944
-
-
18.717.981
-
-
209.803 -
-
13.421.958 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.776
7.561
10.911
-
22.558
39.555.050 -
16.617.390 -
6.687.074 -
-
83.842.543 244.206
-
-
-
-
-
45.783.149
28.089.537
7.031.539
-
128.993.191
1.615.924
1.299.668
116.814
-
10.586.787
2.862.049
4.364.095
-
-
14.950.485
-
-
-
-
1.688 -
63.708 -
11.661 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.611
6.426
13.259
-
22.645
26.214.198 -
16.374.900 -
5.465.186 -
30.696.471
22.108.797
5.606.920
736.026 736.026
10.017.991 -
67.855.632 917.107 104.350.646
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Tagihan Bersih berdasarkan Sektor Ekonomi (dalam jutaan Rupiah)
Net Receivables by Economic Sector (in million IDR) (dalam jutaan rupiah) / (in million rupiah)
Sektor Ekonomi / Economic Sector
No.
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Bank Tagihan Pembangunan Tagihan Kepada Entitas Multilateral dan Kepada Bank/ Sektor Publik Lembaga Internas ional
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Kredit Pegawai Properti atau Pensiunan Komersial
Tagihan kepada Usaha Mikro, usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan kepada Korporasi
Tagihan yang telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
Ekspos ure di Unit Us aha Syariah
Posisi Tanggal Laporan / Current Position
4
Pertanian, perburuan, dan Kehutanan / Agriculture, hunting and forestry Perikanan / Fishery Pertambangan dan Penggalian / Mining and Exploration Industri Pengolahan / Processing Industry
5
Lis trik, Gas, dan Air / Electricity, Gas, and Water
-
1.440.512
-
-
-
-
-
-
944.409
-
-
6
Konstruks i / Construction
-
2.143.022
-
-
-
-
-
-
841.529
-
-
7
Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading
-
-
-
-
-
-
-
-
8.861.807
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
99.515
-
-
1 2 3
8 9
-
Penyediaan akomodas i dan penyediaan makan minum / Accommodation and Food & Drink Provision Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Warehouse and Communication
399.986 -
-
-
-
-
-
-
544.804
-
-
-
-
-
-
-
-
10.203
-
-
-
10.107.193
-
-
-
-
-
-
3.836.403
-
-
-
1.099.788
-
-
-
-
-
-
29.825.032
-
-
-
869.250
-
-
-
-
-
-
12.557.786
-
-
10 Perantara Keuangan / Financial Intermediary
-
2.394.678
-
-
-
-
-
-
19.203.168
-
-
Real estate, usaha persewaan dan jas a perusahaan / Real Estate, Rental and Service
-
-
-
-
-
-
-
-
430.145
-
-
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan s osial wajib / Government 12 administration, defense and compulsory social security
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
13 Jas a pendidikan / Education Service
11
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jas a kesehatan dan kegiatan sosial / Health Service and Social Activity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jas a kemasyarakatan sos ial budaya, hiburan 15 dan perorangan lainnya / Social services, sociocultural, entertainment and other individuals
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jas a perorangan yang melayani rumah tangga / 16 Individual services serving households
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Badan internasional dan badan eks tra 17 internasional lainnya / International agencies and other extra international agencies
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kegiatan yang belum jelas batas annya / 18 Undefined Activities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19 Bukan Lapangan Usaha / Not Business Sector
-
-
-
-
-
-
-
22.558
79.829
-
-
20 Lainnya / Others
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18.454.428
-
-
14
Total Kredit / Total Loans
22.558
Total Tagihan Lainnya / Total Other Activities
12.743.944
263.553
-
13.421.958
-
-
-
-
Total
12.743.944
18.717.981
-
13.421.958
-
-
-
22.558
400.184
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
259.747
77.494.378
-
6.348.165
-
244.206
-
83.842.543
-
244.206
-
-
428.581
-
-
-
-
5.776
-
-
-
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position 1
Pertanian, perburuan, dan Kehutanan / Agriculture, hunting and forestry
-
2
Perikanan / Fishery
-
-
4
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Exploration Industri Pengolahan / Processing Industry
5
Lis trik, Gas, dan Air / Electricity, Gas, and Water
-
2.610.137
-
-
-
-
-
-
746.108
-
-
-
6
Konstruks i / Construction
-
987.296
-
-
-
-
-
-
365.100
-
-
-
7
Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading
-
-
-
-
-
-
-
-
5.568.425
-
-
-
8
Penyediaan akomodas i dan penyediaan makan minum / Accommodation and Food & Drink Provision
-
-
-
-
-
-
-
-
99.450
-
-
-
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Warehouse and Communication
-
10 Perantara Keuangan / Financial Intermediary
-
Real estate, usaha persewaan dan jas a perusahaan / Real Estate, Rental and Service
-
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan s osial wajib / Government 12 administration, defense and compulsory social security 13 Jas a pendidikan / Education Service
3
-
8.252.404
-
-
-
-
-
-
3.352.360
-
-
-
-
422.778
-
-
-
-
-
-
23.939.548
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8.191.204
-
-
-
-
-
-
-
-
-
18.661.693
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
664.772
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jas a kesehatan dan kegiatan sosial / Health Service and Social Activity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jas a kemasyarakatan sos ial budaya, hiburan 15 dan perorangan lainnya / Social services, sociocultural, entertainment and other individuals
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Jas a perorangan yang melayani rumah tangga / 16 Individual services serving households
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Badan internasional dan badan eks tra 17 internasional lainnya / International agencies and other extra international agencies
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kegiatan yang belum jelas batas annya / 18 Undefined Activities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
19 Bukan Lapangan Usaha / Not Business Sector
-
-
-
-
-
-
-
22.645
69.834
-
-
-
20 Lainnya / Others
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11
14
Total Kredit / Total Loans
-
2.242.215
14.915.015
-
Total Tagihan Lainnya / Total Other Activities
10.905.264
35.470
-
10.776.036
-
-
-
-
Total
10.905.264
14.950.485
-
10.776.036
-
-
-
22.645
74 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
-
22.645
381.942
62.474.793
-
5.040.343
-
181.080
-
67.515.137
-
181.080
-
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Tagihan dan Pencadangan Wilayah (dalam jutaan Rupiah)
berdasarkan
Receivables and Reserves by Area (in million IDR)
(dalam jutaan rupiah) / (in million rupiah)
No
Keterangan / Description
Jawa Barat/ West Java
Posisi Tanggal Laporan / Current Position 1 Tagihan/ Receivables 11.799.825 Tagihan yang mengalami penurunan nilai/ 2 Impaired Receivables a. Belum jatuh tempo / Not yet Matured 11.165.064 b. Telah jatuh tempo/ Matured Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 3 26.838 Individual/ Individual Impairment Reserves Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 4 29.070 Kolektif/ Collective Impairment Reserves Tagihan yang dihapus buku/ Written-Off 5 Receivables Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position 1 Tagihan/ Receivables Tagihan yang mengalami penurunan nilai/ 2 Impaired Receivables a. Belum jatuh tempo / Not yet Matured 8.951.128 b. Telah jatuh tempo/ Matured Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 3 Individual/ Individual Impairment Reserves Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 4 Kolektif/ Collective Impairment Reserves Tagihan yang dihapus buku/ Written-Off 5 Receivables
75 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Banten
DKI Jakarta
4.691.929
61.098.231
Yogyakarta
1.274
Jawa Tengah/ Central Java
Jawa Timur/ East Java
2.430.947
4.504.352
Luar Jawa/ Outside Java
3.639.210
Non Kategori/ Non Category
26.110.888
Total
114.276.657 -
4.625.774
36.352.531
-
2.430.947
2.573.531
-
116.109
-
-
-
4.734
85.152
-
14
616
2.744.314
815.102
3.308
60.707.263 142.948
245
-
123.139 -
3.977.741
52.483.378
-
-
-
-
3.911.036
31.655.818
-
-
135.729
-
-
-
-
6.788
105.219
-
-
-
-
37.810.277
94.271.396
796.318
50.978.764 -
-
101.434
1.595.927
1.641.723
2.426.814
135.729 451
112.458 101.434
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi (dalam jutaan Rupiah)
Receivables and Reserves by Economic Sector (in million IDR) (dalam jutaan rupiah) / (in m illion rupiah)
Sektor Ekonomi / Economic Sector
No.
Tagihan / Receivables
Cadangan Tagihan yang Mengalami Penurunan kerugian Cadangan kerugian Nilai / penurunan nilai penurunan nilai Impaired Receivables (CKPN) (CKPN) - Kolektif / Collective Individual / Belum Jatuh Individual Impairment Telah Jatuh Tempo / Not Impairment Reserves Tempo / M atured Matured Reserves
Tagihan yang dihapus buku / Written-Off Receivables
Posisi Tanggal Laporan / Current Position
2
Pertanian, perburuan, dan Kehutanan / Agriculture, hunting and forestry Perikanan / Fishery
3
1
587.908
223.513
-
-
99
-
10.209
10.209
-
-
9
-
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Exploration
13.503.436
11.537.999
-
-
9.979
-
4
Indus tri Pengolahan / Processing Industry
29.599.923
27.391.412
-
26.838
5
Lis trik, Gas, dan Air / Electricity, Gas, and Water
876.644
690.869
-
-
6
Kons truks i / Construction
2.002.057
2.002.057
-
7
Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading
7.685.519
3.949.962
-
100.000
100.000
-
12.132.370
11.098.620
-
45.632
-
20.874.518
2.392.958
-
-
2.379
-
429.614
233.242
-
-
509
-
Penyediaan akomodas i dan penyediaan m akan minum / Accom modation and Food & Drink Provision Trans portas i, pergudangan dan komunikasi / Transport, Warehouse 9 and Com munication 10 Perantara Keuangan / Financial Interm ediary 8
11
Real estate, usaha pers ewaan dan jas a perus ahaan / Real Estate, Rental and company services
40.748
-
4.915
-
-
3.611
-
-
12.137
-
-
791
-
116.109
Administrasi Pem erintahan, pertahanan dan jam inan sosial wajib / 12 Governm ent adm inistration, defense and com pulsory social security
-
-
-
-
-
-
13 Jas a pendidikan / Education Service
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.085
-
14
Jas a kes ehatan dan kegiatan s os ial / Health Service and Social Activity
Jas a kem as yarakatan s os ial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 15 / Social services, socio-cultural, entertainm ent and other individuals 16 17 18 19
Jas a perorangan yang m elayani rumah tangga / Individual services serving households Badan internasional dan badan eks tra internasional lainnya / International agencies and other extra international agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities Bukan Lapangan Us aha / Not Business Sector
261.320
261.320
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
245
-
123.139
-
102.251 26.110.888
815.102
-
114.276.657
60.707.263
-
677.577
677.577
-
-
5.777 10.802.558 23.529.296
5.777 9.195.839 22.703.485
-
34.586
3.028.967
3.028.967
-
-
6.876
-
984.527
984.527
-
-
1.142
-
7
4.961.605
4.138.440
-
-
51.905
-
8
100.000
100.000
-
-
929
-
20 Lainnya / Others Total
142.948
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
2 3 4
Pertanian, perburuan, dan Kehutanan / Agriculture, hunting and forestry Perikanan / Fishery Pertambangan dan Penggalian / Mining and Exploration Indus tri Pengolahan / Processing Industry
5
Lis trik, Gas, dan Air / Electricity, Gas, and Water
6
Kons truks i / Construction
1
Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading Penyediaan akomodas i dan penyediaan m akan minum / Accom modation and Food & Drink Provision Trans portas i, pergudangan dan komunikasi / Transport, Warehouse 9 and Com munication 10 Perantara Keuangan / Financial Interm ediary 11
Real estate, usaha pers ewaan dan jas a perus ahaan / Real Estate, Rental and company services
12
Administrasi Pem erintahan, pertahanan dan jam inan sosial wajib / Governm ent adm inistration, defense and com pulsory social security
13 Jas a pendidikan / Education Service 14
Jas a kes ehatan dan kegiatan s os ial / Health Service and Social Activity
Jas a kem as yarakatan s os ial budaya, hiburan dan perorangan lainnya 15 / Social services, socio-cultural, entertainm ent and other individuals 16 17 18 19
Jas a perorangan yang m elayani rumah tangga / Individual services serving households Badan internasional dan badan eks tra internasional lainnya / International agencies and other extra international agencies Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities Bukan Lapangan Us aha / Not Business Sector
20 Lainnya / Others Total
76 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
135.729
785
-
4 9.603 42.391
-
7.930.440
6.381.119
-
20.153.289
2.241.512
-
-
25.779 2.617
101.434 -
663.943
343.400
-
-
562
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
441
-
381.804
381.804
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
92.402
-
-
-
-
-
20.893.597
796.318
-
94.205.782
50.978.764
-
170.315
451 143.486
101.434
Eksposure Risiko dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Penerapan Manajemen Risiko Jakarta Branch Risk Exposure and Risk Management Implementation Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (dalam jutaan Rupiah)
Details of Impairment Reserves Movement (in million IDR) (dalam jutaan rupiah) / (in million rupiah) Posisi Tanggal laporan / Current Position
No.
Keterangan/ Description
CKPNIndividual/ Individual Impairment
1 Saldo awal CKPN / Beginning Balance Impairment Reserve Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan (Net) / 2 Other Increase (release) on Current Period (Net) 2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan / Reserve Increase 2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan / Reserve Release CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan 3 pada periode berjalan / Impairment Reserves used to write-off receivables Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan / Other 4 Increase (release) Saldo akhir CKPN/ Ending Balance Impairment Reserve
CKPNKolektif/ Collective Impairment
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / CKPNIndividual/ Individual Impairment
CKPNKolektif/ Collective Impairment
170.315
143.486
158.083
99.565
(29.405)
(26.212)
(19.847)
(394)
(29.405)
(26.212)
(19.847)
(394)
-
-
-
-
-
-
-
-
2.037
5.866
32.080
44.314
142.947
123.139
170.315
143.486
C. RISIKO KREDIT – PENDEKATAN STANDAR
C. CREDIT RISK – STANDARDIZED APPROACH
Berdasarkan pada SE BI No. 13/6/DPNP tentang Pedoman Perhitungan Asset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) untuk resiko kredit yang berlaku sejak tanggal 2 January 2012, Bank wajib untuk melakukan perhitungan ATMR resiko kredit dimana diharapkan bank dapat lebih mencermikan resiko yang dihadapi oleh bank. Bank sudah sudah memenuhi peraturan tersebut dan mulai menggunakan perhitungan Aset Tertimbang Menurut Resiko dengan menggunakan rating di bulan April 2012.
Based on BI Circular Letter No. 13/6/DPNP related to Calculation of Risk Weighted Asset (RWA) for credit risk, which was implemented since 2 January 2012, the Bank is required to do RWA credit risk calculation, which reflect risks faced by the Bank. Bank has already applied the regulation and started using the calculation of RWA credit risk by rating starting April 2012.
Peringkat rating yang digunakan berdasarkan oleh rating yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga pemeringkat yang telah diakui oleh Bank Indonesia sesuai denga SE BI No. 13/31/DPNP tanggal 22 Desember 2011 dan sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bank has already applied rating issued by rating agency that are accredited by Bank Indonesia based on BI Circular Letter No. 13/31/DPNP dated 22 December 2011
Bobot resiko dari masing-masing kategori portfolio berdasarkan peringkat debitur sesuai dari masingmasing kategori portfolionya. Selain itu penentuan bobot resiko juga berdasarkan pada prosentase tertentu untuk jenis tagihan tertentu.
Risk weights of each portfolio category are decided based on debtor’s rating. Moreover, decision on risk weights is also based on certain percentage for certain type of claims.
77 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Kategori portfolio meliputi: (i) tagihan kepada pemerintah; (ii) tagihan kepada entitas sektor publik; (iii) tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga international; (iv) tagihan kepada bank; (v) Kredit beragun rumah tinggal; (vi) kredit beragun properti komersial; (vii) kredit pegawai atau pensiun; (viii) tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portfolio ritel; (ix) tagihan kepada korporasi; (x) tagihan yang telah jatuh tempo; (xi) asset lainnya.
Portfolio category includes (i) due from the government; (ii) due from public sector; (iii) due from multilateral development bank and international agency; (iv) due from other banks; (v) housing loans; (vi) commercial property loans; (vii) employee or retired loans; (viii) due from micro and small businesses and retail portfolio (ix) due from corporation (x) overdue receivables (xi) other asset.
Sesuai dengan SE BI No. 13/31/DPNP tanggal 22 Desember 2011 tentang Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui oleh Bank Indonesia, maka dalam melakukan perhitungan Asset Tertimbang Menurut Resiko, Bank of Tokyo-Mitsubishi-UFJ menggunakan 4 Lembaga Pemeringkat dibawah seperti yang telah diakui oleh Bank Indonesia: 1. Standard and Poor’s 2. Moody’s 3. Fitch 4. Pefindo
Based on BI Circular Letter no. 13/31/DPNP dated 22 December 2011 concerning Rating Agencies and Rating acknowledged by Bank Indonesia, in doing RWA calculation the Bank has already used the 4 external rating agencies as follows:
Risiko kredit pihak lawan sudah di daftarkan di dalam database kredit Bank dan sudah dilaporkan secara berkala ke Bank Indonesia melalui laporan bulanan.
The Bank’s Counterparty credit risk has been registered in the credit database and was reported regularly to Bank Indonesia through BI monthly reporting.
Adapun fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh bank adalah: Fasilitas pinjaman Fasilitas Ekspor Fasilitas Impor Fasilitas jaminan - Fasilitas valuta asing
The common facility types provided by the banks are: - Loan facility - Export facility - Import facility - Guarantee facility - Foreign Exchange facility
78 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
1. 2. 3. 4.
Standard and Poor’s Moody’s Fitch Pefindo
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portfolio dan Skala Peringkat (dalam jutaan Rupiah)
Net Receivables by Portfolio Category and Rating Scale (in million IDR) Tagihan Bersih / Net Receivables
Lembaga Pemeringkat / Rating Agency
Peringkat Jangka Panjang / Long Term Rating
Peringkat Jangka Pendek / Short Term Rating Kurang dari / Lower than B3 17
Standard and Poor's
AAA 1
2-4
5-7
8-10
11-13
14-16
61-62
63
64
>65
Fitch Rating
AAA
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
Kurang dari / Lower than B3
F1+ s.d F1
F2
F3
Kurang dari / Lower than F3
Moody's
Aaa
Aa1 s.d Aa3
A1 s.d A3
Baa1 s.d Baa3
Ba1 s.d Ba3
B1 s.d B3
Kurang dari / Lower than B3
P-1
P-2
P-3
Kurang dari / Lower than P3
PT. Fitch Ratings Indonesia
AAA (idn)
AA+(idn) s.d AA-(idn)
A+(idn) s.d A(idn)
BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
BB+(idn) s.d BB(idn)
F1+(idn s.d F1(idn)
F2(Idn)
F3(Idn)
PT. ICRA Indonesia
(Idr) AAA
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA- [Idr]A+ s.d [Idr]A-
(Idr) BBB+ s.d [Idn]BBB-
(Idr) BB+ s.d [Idn]BB-
[Idr]A1+ s.d[Idn]A1
[Idr]A2+ s.d[Idn]A2
[Idr]A3+ s.d[Idn]A3
id BBB+ s.d BBB-
id BB+ s.d BB-
idA1
idA2
idA3 s.d idA4
AA+ s.d AA-
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
BB+ s.d BB-
B+ s.d B-
No. Kategori Portofolio / Portfolio Category
PT Pemeringkat Efek Indonesia Posisi Tanggal Laporan / Current Position Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / 2 Due from Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / 3 Due from Multilateral Development Bank and International Agency 1
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks 5 6 7 8 9 10 11 12
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit TOTAL
Id AAA
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5 6 7 8 9 10 11 12
126.054
-
192.883
502.574
821.511
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / 2 Due from Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / 3 Due from Multilateral Development Bank and International Agency
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivables Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit TOTAL
-
idA+ s.d idA-
-
1
4 Tagihan Kepada Bank / Due from Banks
idAA+ s.d idAA-
-
-
-
-
88.279
-
-
-
102.887
100.085
-
33.428
453.022
586.535
400.647
-
113.981
-
-
745.814
793.887
1.539.701
-
Kurang dari / Lower than B(idn) Kurang dari / (Idr) B+ s.d [Idn]B- Lower than [Idr]BB+(idn) s.d B(idn)
id B+ s.d B-
Kurang dari / Lower than idB-
A-1
A-2
Kurang dari / Lower than A-3
A-3
Tanpa Peringkat / No Rating
Total
Kurang dari / Lower than F3(idn) Kurang dari / Lower than [Idr]A3 Kurang dari / Lower than idA4
-
-
-
-
-
-
12.469.496
12.469.496
-
-
-
-
-
-
3.226.071
14.961.732
-
-
-
-
-
-
-
-
5.371
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
22.558
22.558
-
-
-
-
-
66.430.342
74.348.796
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.371
11.509.522
-
3.555.391
5.726.911
20.791.824
442.060
442.060
122.584
122.584
462.279
462.279
16.235
-
6.811.749
-
11.945.734
-
16.235
88.960.216
113.748.316
-
2.999.973
-
-
-
-
-
-
7.396.922
10.396.895
-
12.575.664
-
-
-
-
-
-
1.870.058
14.934.648
-
-
-
-
-
-
7.903
46.509
6.579
-
138.656
-
2.638.040
2.890
153.670
-
5.798.157
-
9.009.272
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
22.645
22.645
13.226
-
-
-
-
-
52.442.615
59.301.034
-
-
1.035.038
842.975
649.568
4.317.612
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
79 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
1.226.204,00
1.357.603,00
788.224,00
22.531.289,00
16.116,00
-
153.670,00
7.903,00
46.509,00
6.579,00
67.530.397,00
93.664.478,00
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif (dalam jutaan Rupiah)
Credit Risk: Derivatives Transactions (in million IDR)
Notional Amount
No.
Variabel yang mendasari / Underlying Variable
< 1 tahun / year
> 1 - <5 tahun / years
> 5 tahun / years
Tagihan derivatif / Derivative Receivables
Kewajiban Derivatif / Derivative Payables
Tagihan Bersih Tagihan Bersih setelah MRK / sebelum MRK / MRK / Credit Risk Net Net Receivables Receivables Mitigation before Credit Risk after Credit Mitigation Risk Mitigation
Posisi Tanggal Laporan / Current Position BANK SECARA INDIVIDUAL / INDIVIDUAL BANK 1 Suku Bunga / Interest Rate 6.370.075 18.053.781 2 Nilai Tukar / Exchange Rate 1.717.558 3 Lainnya / Others 76.009.770 35.687.764 TOTAL 84.097.403 53.741.545 Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position BANK SECARA INDIVIDUAL / INDIVIDUAL BANK 1 Suku Bunga / Interest Rate 5.221.415 14.860.419 2 Nilai Tukar / Exchange Rate 999.288 3 Lainnya / Others 56.277.995 24.377.245 TOTAL 62.498.699 39.237.665
9.088.635 539.986 9.628.621
295.111 1.975 3.204.013 3.501.099
187.834 3.467 2.916.731 3.108.032
521.709 19.150 5.975.537 6.516.396
38.330 -
521.709 19.150 5.937.207 6.478.067
7.370.152 97.360 7.467.512
361.593 578 2.351.428 2.713.599
260.867 2.183 2.090.184 2.353.234
549.274 10.570 4.263.719 4.823.564
-
549.274 10.570 4.263.719 4.823.564
Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo (dalam jutaan Rupiah)
Counterparty Credit Risk: Reserve Repo Transactions (in million IDR)
Posisi Tanggal Laporan / Current Position No.
1 2 3 4 5 6 7
Kategori Portofolio / Portfolio Category
Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank Tagihan Kepada Bank / Due from Banks Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small, and Retail Portfolios Tagihan Keapda Korporasi / Due from Corporations Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit TOTAL
80 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Kewajiban Nilai Wajar SSB Repo / Repo Repo / Fair Value Payables 141.065
-
-
Tagihan Bersih / Net Receivables
141.065
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
ATMR / RWA
-
Nilai Wajar SSB Kewajiban Repo / Tagihan Bersih / ATMR / RWA Repo / Fair Value Repo Payables Net Receivables
189.892
-
189.892
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
141.062
-
141.065
-
189.892
-
189.892
-
Eksposure Risiko dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Penerapan Manajemen Risiko Jakarta Branch Risk Exposure and Risk Management Implementation D. MITIGASI RISIKO KREDIT – PENDEKATAN STANDAR
D. CREDIT RISK MITIGATION – STANDARDIZED APPROACH
Pada dasarnya Bank akan menerima semua jenis jaminan yang dianggap dapat mengurangi resiko kredit. Namun dalam melakukan perhitungan ATMR untuk resiko kredit, jenis agunan yang bank gunakan hanya 2 jenis jaminan: 1. Deposito 2. Surat Berharga yang diterbitkan oleh “Prime Bank”.
Bank accepts any kind of collateral that can mitigate the credit risk. However, in doing RWA credit risk calculation, we only acknowledge 2 types of collateral:
Kedua jenis jaminan tersebut adalah jenis agunan yang diakui sebagai tehnik mitigasi resiko kredit.
Those 2 collaterals have also been acknowledged as a Credit Risk mitigation technique in prevailing regulation.
Dalam proses mengindentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan resiko, Bank memiliki prosedur dalam mengelola jaminannya.
In the process of identification, assessment, monitoring and controlling risk, the Bank has a procedure to manage collaterals.
Semua jaminan yang telah dijaminkan harus di daftarkan didalam database jaminan agar lebih mempermudah untuk melakukan pengecekan atau memonitor jaminan-jaminan yang ada.
1. Cash Deposit 2. SBLC that issued by the prime bank
All collaterals that have been accepted must be registered in bank’s collateral database so that it will be easier to check and monitor all existing collaterals.
Pengecekan secara berkala untuk semua jaminan juga wajib dilakukan untuk memastikan apakah jaminan-jaminan tersebut masih memenuhi criteria atau semua persyaratan yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Regular checking on all collaterals has also been conducted to make sure that those collaterals are still in line with the criteria, terms and conditions of the prevailing regulation.
Jaminan diberikan oleh pihak-pihak yang telah melalui penilaian secara berkala. Dan Bank juga memberikan internal rating terhadap pihak-pihak tersebut melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh bank.
Guarantees are only given by parties that have been assessed regularly by the Bank. And the Bank also gives internal rating to those parties using procudures set by the Bank.
Bank melakukan monitor secara berkala terhadap portfolio bank. Dimana didalam laporan tersebut terdapat informasi mengenai konsentrasi level berdasarkan industri dan grup. Selain itu bank juga melakukan stress testing terhadap portfolio yang memiliki tingkat konsentrasi tinggi. Hal ini dilakukan guna memberikan rekomendasi dan memitigasi resiko bank.
The regular portfolio monitoring is done by the Bank. Whereby in the report includes information concerning concentration level based on industry and group. In addition, the Bank conducted the stress testing periodically on the portfolio concentration and issues list of recommendation to mitigate the risk.
81 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah)
No.
Kategori Portofolio / Portfolio Category
Net Receivables Based on Risk Weight after Calculating Credit Risk Mitigation Impacts (in million IDR)
Posisi Tanggal Laporan / Current Position Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Receivables after Calculating Credit Risk Mitigation Impacts ATMR / RWA Beban Modal / Capital Charge Lainnya / 0% 20% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Others
A.
Eksposur Neraca
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities
-
25.211
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank / Due from Banks
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired 7 Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan 8 Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios Tagihan Kepada Korporasi / Due from 9 Corporation Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue 10 Receivab les 11 Aset Lainnya / Other Assets Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / 12 Exposure in Sharia Unit Total Eksposur Neraca 6
B.
4 5
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans
2
3
Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial 6 Property Loans Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired 7 Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan 8 Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios Tagihan Kepada Korporasi / Due from 9 Corporation Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue 10 Receivab les Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / 11 Exposure in Sharia Unit Total Eksposur TRA C.
100.515
1.663.078
-
1.390.794
226.511
-
-
-
-
-
-
-
24.352
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
22.558
-
-
-
16.919
1.523
-
72.928.535
6.563.568
-
-
-
-
11.509.522
-
4.017.670
71.938.420
663.089
13.197.812
-
6.458.866
1.187.803
-
581.298
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
1.151.774
3.280.383
22.558
87.465.612
687.441
-
92.602.132
8.334.191,88
Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontijensi pada transaksi Rekening Administratif Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency Tagihan Kepada Bank / Due from Banks
1
-
1.026.048
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
50.000
-
-
-
398.614
-
-
-
-
990.800
1.389.414
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
50.000
-
-
-
-
-
-
-
273.354
671.968
-
125.047
273.354
2.591.629
2.648.517
4.311.285
24.602
238.367 388.016
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank / Due from Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Eksposur Counterparty Credit Risk
82 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah)
Net Receivables and Loan Mitigation Techniques (in million IDR) Posisi Tanggal Laporan / Current Position Bagian Yang Dijamin Dengan / Guaranteed
No.
Kategori Portofolio / Portfolio Category
Tagihan Bersih / Net Receivables
Agunan / Collateral
Garansi / Guarantee
Asuransi Kredit / Credit Insurance
Bagian Yang Tidak Dijamin / Lainnya / Not Guaranteed Others Parts
A.
Eks pos ur Neraca / Balance Sheet Exposure
1
Tagihan Kepada Pem erintah / Due from Governm ent
12.469.496
12.469.496
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Pub lic Sector Entities
14.961.732
14.961.732
3
Tagihan Kepada Bank Pem bangunan Multilateral dan Lem baga Internas ional / Due from Multilateral Developm ent Bank and International Agency
4 5
Tagihan Kepada Bank / Due from Bank s Kredit Beragun Rum ah Tinggal / Housing Loans
11.945.734
11.945.734
6
Kredit Beragun Properti Kom ers ial / Com m ercial Property Loans
7
Kredit Pegawai/Pens iunan / Em ployee/Retired Loans
8
Tagihan Kepada Us aha Mikro, Us aha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Sm all and Retail Portfolios
22.558
22.558
9
Tagihan Kepada Korporas i / Due from Corporation
10 11
As et Lainnya / Other Assets
12
Eks pos ur di Unit Us aha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit
B.
Eks pos ur Kewajiban Kom itm en/Kontijens i pada trans aks i Rekening Adm inis tratif / Commitment and Contingency Liabilities Exposure
1
Tagihan Kepada Pem erintah / Due from Governm ent
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Pub lic Sector Entities
3
Tagihan Kepada Bank Pem bangunan Multilateral dan Lem baga Internas ional / Due from Multilateral Developm ent Bank and International Agency
Total
4
Tagihan Kepada Bank / Due from Bank s
5
Kredit Beragun Rum ah Tinggal / Housing Loans
6
Kredit Beragun Properti Kom ers ial / Com m ercial Property Loans
7
Kredit Pegawai/Pens iunan / Em ployee/Retired Loans
8 9 10 11
C. 1 2 3 4 5 6 7
74.348.917
2.500
2.020.682
113.748.437
2.500
2.020.682
72.325.735
Tagihan yang Telah Jatuh Tem po / Overdue Receivab les
Tagihan Kepada Us aha Mikro, Us aha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Sm all and Retail Portfolios Tagihan Kepada Korporas i / Due from Corporation Tagihan yang Telah Jatuh Tem po / Overdue Receivab les Eks pos ur di Unit Us aha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit Total
-
-
111.725.255
1.788.028
1.788.028
546.709
546.709
2.848.519
6.888
5.183.256
6.888
2.841.631
-
-
-
5.176.368
Eks pos ur akibat Kegagalan Pihak Lawan / Counterparty Credit Risk Exposure Tagihan Kepada Pem erintah / Due from Governm ent Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Pub lic Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pem bangunan Multilateral dan Lem baga Internas ional / Due from Multilateral Developm ent Bank and International Agency Tagihan Kepada Bank / Due from Bank s Tagihan Kepada Us aha Mikro, Us aha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Sm all and Retail Portfolios Tagihan Kepada Korporas i / Due from Corporation Eks pos ur di Unit Us aha Syariah (apabila ada) / Exposure in Sharia Unit Total
83 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
448.021
448.021
247
247,32 -
2.030.028
2.030.028 -
4.179.166
38.330
6.657.462
38.330
4.140.836
-
-
-
6.619.132
Eksposure Risiko dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch Penerapan Manajemen Risiko Risk Exposure and Risk Management Implementation E. RWA CREDIT RISK CALCULATION – STANDARDIZED APPROACH
E. PERHITUNGAN ATMR RISIKO KREDIT – PENDEKATAN STANDAR
No.
Kategori Portofolio / Portfolio Category
ATMR sebelum MRK / RWA before Credit Risk M itigation
Tagihan Bersih / Net Receivables
ATMR setelah MRK / RWA after Credit Risk M itigation
Posisi Tanggal Laporan / Current Position 1 2
3
4 5 6 7 8 9 10 11
Tagihan Kepada Pem erintah / Due from Governm ent Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Pub lic Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pem bangunan Multilateral dan Lem baga Internas ional / Due from Multilateral Developm ent Bank and International Agency Tagihan Kepada Bank / Due from Bank s
12.469.496 14.961.732
-
11.945.734
Kredit Beragun Rum ah Tinggal / Housing Loans Kredit Beragun Properti Kom ers ial / Com m ercial Property Loans Kredit Pegawai/Pens iunan / Em ployee/Retired Loans Tagihan Kepada Us aha Mikro, Us aha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Sm all and Retail Portfolios Tagihan Kepada Korporas i / Due from Corporation Tagihan yang Telah Jatuh Tem po / Overdue Receivab les As et Lainnya / Other Assets
13.197.812
-
6.458.866
13.197.812
-
6.458.866
-
-
-
-
-
-
-
-
-
22.558
16.919
16.919
74.348.917
73.941.376
72.928.535
244.206
TOTAL
-
113.992.640
93.614.969
92.602.127
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
4
Tagihan Kepada Pem erintah / Due from Governm ent Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Pub lic Sector Entities Tagihan Kepada Bank Pem bangunan Multilateral dan Lem baga Internas ional / Due from Multilateral Developm ent Bank and International Agency Tagihan Kepada Bank / Due from Bank s
5
Kredit Beragun Rum ah Tinggal / Housing Loans
1 2
3
6 7 8 9 10 11
Kredit Beragun Properti Kom ers ial / Com m ercial Property Loans Kredit Pegawai/Pens iunan / Em ployee/Retired Loans Tagihan Kepada Us aha Mikro, Us aha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Sm all and Retail Portfolios Tagihan Kepada Korporas i / Due from Corporation Tagihan yang Telah Jatuh Tem po / Overdue Receivab les As et Lainnya / Other Assets TOTAL
84 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
10.396.895,00 14.934.648,00
-
9.009.272,00
13.728.673,00
-
4.210.208,00
13.728.673,00
-
4.210.208,00
-
-
-
-
-
-
-
-
-
22.645,00
16.984,00
16.984,00
59.301.034,00
58.058.129,00
57.164.820,00
93.664.494,00
76.013.994,00
75.120.685,00
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Commitment/Contingency Liability Exposures in Administrative Accounts (in million IDR)
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontijensi pada Transaksi Rekening Administratif (dalam jutaan Rupiah)
Posisi Tanggal Laporan / Current Position Kategori Portofolio / Portfolio Category
No.
1 2
3
Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Pub lic Sector Entities
4
Tagihan Kepada Bank / Due from Banks Kredit Beragun Rumah Tinggal / Housing Loans
7 8 9 10
ATMR sebelum MRK / RWA before Credit Risk Mitigation
-
Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation
1.389.414
-
546.709
-
273.355
273.355
2
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
4
Tagihan Kepada Bank / Due from Banks
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
6
Tagihan Kepada Korporasi / Due from Corporation
-
503.384
251.692
251.692 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2.648.519
2.641.631
-
-
4.311.288
2.701.506
2.501.506
-
4.304.400
-
3.205.248
2.753.373
2.492.976 2.744.842
Counterparty Credit Risk Exposures (in million IDR)
ATMR sebelum MRK / RWA before Credit Risk Mitigation
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
ATMR setelah MRK / RWA after Credit Risk Mitigation
ATMR sebelum MRK / ATMR setelah MRK / RWA before Credit RWA after Credit Risk Risk Mitigation Mitigation
Tagihan Bersih / Net Receivables
67.479
67.479
632.898
69.289
69.289
247
247
247
11.210
5.605
5.605
-
-
-
-
-
-
2.030.028 -
982.671
982.671
-
-
1.951.241
948.815
-
948.815 -
4.179.166
3.218.725
3.180.396
2.418.107
1.751.671
1.751.671
6.657.459
4.269.123
4.230.788
5.013.450
2.775.373
2.775.372
Jenis
1
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
2
TOTAL FAKTOR PENGURANG KREDIT
85 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
-
448.021
Total Pengukuran Risiko Kredit (dalam jutaan Rupiah)
No.
-
-
Tagihan Bersih / Net Receivables
TOTAL
182,00
-
5.183.256
Tagihan Kepada Pemerintah / Due from Government Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due from Public Sector Entities
182,00
-
Posisi Tanggal Laporan / Current Position
1
364,00
-
-
Kategori Portofolio / Portfolio Category
ATMR setelah MRK / RWA after Credit Risk Mitigation
-
Eksposur yang menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (dalam jutaan Rupiah)
No.
ATMR sebelum MRK / RWA before Credit Risk Mitigation
Tagihan Bersih / Net Receivables
-
2.848.519
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Overdue Receivab les TOTAL
-
1.389.414
-
Kredit Beragun Properti Komersial / Commercial Property Loans Kredit Pegawai/Pensiunan / Employee/Retired Loans Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha kecil, dan Portfolio Ritel / Due from Micro, Small and Retail Portfolios
ATMR setelah MRK / RWA after Credit Risk Mitigation
-
1.788.028
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internas ional / Due from Multilateral Development Bank and International Agency
5 6
Tagihan Bersih / Net Receivables
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
Total Credit Risk Calculation (in million IDR) Posisi Tanggal Laporan / Current Position
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
101.335.681
80.766.193
-
-
Eksposure Risiko dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Penerapan Manajemen Risiko Jakarta Branch Risk Exposure and Risk Management Implementation
F. RISIKO PASAR – METODE STANDAR
F. MARKET RISK – STANDARD METHOD
Risiko Pasar dengan Menggunakan Metode Standar (dalam jutaan Rupiah)
Market Risk Using Standard Method (in million IDR)
Posisi Tanggal Laporan / Current Position No.
Bank
Jenis Risiko / Risk Type
Konsolidasi / Consolidated
Beban Modal / ATMR / RWA Capital Charge
2
Risiko Suku Bunga / Interest Rate Risk a. Risiko Spesifik / Specific Risk b. Risiko Umum / General Risk Risiko Nilai Tukar / Exchange Rate Risk
3 4 5
Risiko Ekuitas / Equity Risk *) Risiko Komoditas / Commodity Risk *) Risiko Option / Option Risk
1
Total
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
Beban Modal / Capital Charge
ATMR / RWA
1
Beban Modal / Capital Charge
Konsolidasi / Consolidated Beban Modal / Capital Charge
ATMR / RWA
2.355.235
-
-
51.807
647.584
-
-
188.419 67.837
2.355.235 847.964
-
-
51.807 3.681
647.584 46.018
-
-
2
22
-
-
-
-
-
-
256.258
3.203.220
-
-
55.488
693.602
G. RISIKO OPERASIONAL
G. OPERATIONAL RISK
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional (dalam jutaan Rupiah)
Quantitative Disclosure on Operational Risk (in million IDR)
Pendekatan Yang Digunakan / Approach Used
ATMR / RWA
188.419
Posisi Tanggal Laporan / Current Position
No.
Bank
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) / Gross Profit (average 3 years)
Beban Modal / Capital Charge
ATMR/ RWA
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Position
Pendapatan Bruto (Ratarata 3 tahun terakhir) / Gross Profit (average 3 years)
Beban Modal / Capital Charge
ATMR/ RWA
Pendekatan Indikator Dasar / Basic Indicator Approach
2.226.837
334.026
4.175.320
1.809.651
271.448
3.393.096
Total
2.226.837
334.026
4.175.320
1.809.651
271.448
3.393.096
86 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Eksposure Risiko dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Penerapan Manajemen Risiko Jakarta Branch Risk Exposure and Risk Management Implementation H. RISIKO LIKUIDITAS
H. RISK LIQUIDITY
Profil Maturitas Rupiah (dalam jutaan Rupiah)
IDR Maturity Profile (in million IDR) (dalam jutaan rupiah) / (in million rupiah) Posisi Tanggal laporan / Current Position Jatuh Tempo / Maturity
No.
Pos-Pos / Post
Posisi Tanggal laporan / Current Position Neraca / Balance Sheet A Aset / Asset 1 Kas / Cash 2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placement with BI 3 Penempatan pada Bank Lain / Placement with Other Banks 4 Surat Berharga / Securities 5 Kredit yang diberikan / Loans 6 Tagihan lainnya / Other Receivables 7 Lain-lain / Others Total Aset / Total Assets B Kewajiban / Liabilities 1 Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds 2 Kewajiban pada Bank Indonesia / Liabilities to BI 3 Kewajiban pada Bank lain / Liabilities to Other Banks 4 Surat Berharga yang diterbitkan / Issued Securities 5 Pinjaman yang diterima / Borrowing 6 Kewajiban lainnya / Other Liabilities 7 Lain-lain / Others Total Kewajiban / Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Assets and Liabilities Difference II REKENING ADMINISTRATIF / ADMINITRATIVE ACCOUNTS A Tagihan Rekening administratif / Administrative Account Receivables 1 Komitmen / Commitment 2 Kontijensi / Contingency
Saldo / Balance
≤ 1 bulan / month
> 1bln - 3bln / >3bln - 6bln / > 1mth - 3mth >3mth - 6mth
>6bln - 12bln / >6mth - 12mth
>12bulan / >12months
I
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Administrative Account Receivables Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Payables 1 Komitmen / Commitment 2 Kontijensi / Contingency Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Administrative Account Payables Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Net Administrative Accounts Selisih / Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif / Cummulative Difference Posisi Tanggal laporan Tahun sebelumnya / Previous Position I Neraca / Balance Sheet A Aset / Asset 1 Kas / Cash 2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placement with BI 3 Penempatan pada Bank Lain / Placement with Other Banks 4 Surat Berharga / Securities 5 Kredit yang diberikan / Loans 6 Tagihan lainnya / Other Receivables 7 Lain-lain / Others Total Aset / Total Assets B Kewajiban / Liabilities 1 Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds 2 Kewajiban pada Bank Indonesia / Liabilities to BI 3 Kewajiban pada Bank lain / Liabilities to Other Banks 4 Surat Berharga yang diterbitkan / Issued Securities 5 Pinjaman yang diterima / Borrowing 6 Kewajiban lainnya / Other Liabilities 7 Lain-lain / Others Total Kewajiban / Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Assets and Liabilities Difference II REKENING ADMINISTRATIF / ADMINITRATIVE ACCOUNTS A Tagihan Rekening administratif / Administrative Account Receivables 1 Komitmen / Commitment 2 Kontijensi / Contingency Total Tagihan Rekening Administratif / Total Administrative Account Receivables B Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Payables 1 Komitmen / Commitment 2 Kontijensi / Contingency Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Administrative Account Payables Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Net Administrative Accounts Selisih / Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif / Cummulative Difference
12.046 4.660.344 921.950 1.640.609 19.821.662 505.572 144.543 27.706.726
12.046 2.995.695 921.950 121 100.001 184.241 2.146 4.216.200
10.111.371 10 195.692 503.776 10.810.849 16.895.877
9.673.798 10 14.896 484.876 10.173.580 (5.957.380)
690.611 98.961 282.120 154.606 1.179 1.227.477
974.038 683.728 1.506.496 166.725 10.055 3.341.042
288.653 4.738.696 37.900 5.065.249
569.146 13.194.349 93.263 13.856.758
402.460 180.796 2.357 585.613 641.864
26.003 16.429 42.432 3.298.610
9.110 114 9.224 5.056.025
13.856.758
371.000
-
-
-
-
371.000
371.000
-
-
-
-
371.000
B
87 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
14.926.911 933.991 15.860.902 (15.489.902) 1.405.975
114.649 189.902 304.551 (304.551) (6.261.931) (6.261.931)
26.784 5.575.767 151.202 247.669 14.568.323 284.027 118.627 20.972.399
26.784 4.153.470 151.202 216.582 468 4.548.506
9.898 215.480 69.081 45.362 224 340.045
8.735.798 150.009 135.424 253.033 9.274.264
8.206.612 150.009 15.860 237.605 8.610.086
508.739 119.564 1.960 630.263
741.700 14.151.232 877.773 15.029.005 (14.287.305) (2.589.170)
59.160 40.398 99.558 (99.558) (4.161.138) (4.161.138)
179.909 51.388 231.297 (231.297) 410.567 (5.851.364)
138.283 231.710 369.993 (369.993) (660.211) (4.821.349)
772.067 145.681 917.748 (917.748) 2.380.862 (3.470.502)
2.500.515 63.014 2.563.529 (2.563.529) 2.492.496 (978.006)
11.359.771 484.006 11.843.777 (11.472.777) 2.383.981 1.405.975
568.605 321.668 22.083 1.409 913.765
843.794 2.796.004 10.262 3.650.060
32.189 11.381.570 106.264 11.520.023
14.854 13.393 28.247
5.593 75 5.668
-
-
448.686 165.472 614.158 (614.158) 271.360 (4.549.989)
2.619.929 91.324 2.711.253 (2.711.253) 933.139 (3.616.850)
-
741.700 10.885.174 348.869 11.234.043 (10.492.343) 1.027.680 (2.589.170)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Profil Maturitas Valas (dalam jutaan Rupiah)
Foreign Currency Maturity Profile (in million IDR) (dalam jutaan rupiah) / (in million rupiah) Posisi Tanggal laporan / Current Position Jatuh Tempo / Maturity
No.
Pos-Pos / Post
Posisi Tanggal laporan / Current Position Neraca / Balance Sheet A Aset / Asset 1 Kas / Cash 2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placement with BI 3 Penempatan pada Bank Lain / Placement with Other Banks 4 Surat Berharga / Securities 5 Kredit yang diberikan / Loans 6 Tagihan lainnya / Other Receivables 7 Lain-lain / Others Total Aset / Total Assets B Kewajiban / Liabilities 1 Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds 2 Kewajiban pada Bank Indonesia / Liabilities to BI 3 Kewajiban pada Bank lain / Liabilities to Other Banks 4 Surat Berharga yang diterbitkan / Issued Securities 5 Pinjaman yang diterima / Borrowing 6 Kewajiban lainnya / Other Liabilities 7 Lain-lain / Others Total Kewajiban / Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Assets and Liabilities Difference II REKENING ADMINISTRATIF / ADMINITRATIVE ACCOUNTS A Tagihan Rekening administratif / Administrative Account Receivables 1 Komitmen / Commitment 2 Kontijensi / Contingency Total Tagihan Rekening Administratif / Total Administrative Account Receivables B Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Payables 1 Komitmen / Commitment 2 Kontijensi / Contingency Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Administrative Account Payables Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Net Administrative Accounts Selisih / Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)]
Saldo / Balance
≤ 1 bulan / month
> 1bln - 3bln / >3bln - 6bln / > 1mth - 3mth >3mth - 6mth
>6bln - 12bln / >6mth - 12mth
>12bulan / >12months
I
Selisih Kumulatif / Cummulative Difference Posisi Tanggal laporan Tahun sebelumnya / Previous Position I Neraca / Balance Sheet A Aset / Asset 1 Kas / Cash 2 Penempatan pada Bank Indonesia / Placement with BI 3 Penempatan pada Bank Lain / Placement with Other Banks 4 Surat Berharga / Securities 5 Kredit yang diberikan / Loans 6 Tagihan lainnya / Other Receivables 7 Lain-lain / Others Total Aset / Total Assets B Kewajiban / Liabilities 1 Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds 2 Kewajiban pada Bank Indonesia / Liabilities to BI 3 Kewajiban pada Bank lain / Liabilities to Other Banks 4 Surat Berharga yang diterbitkan / Issued Securities 5 Pinjaman yang diterima / Borrowing 6 Kewajiban lainnya / Other Liabilities 7 Lain-lain / Others Total Kewajiban / Total Liabilities Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / Assets and Liabilities Difference II REKENING ADMINISTRATIF / ADMINITRATIVE ACCOUNTS A Tagihan Rekening administratif / Administrative Account Receivables 1 Komitmen / Commitment 2 Kontijensi / Contingency Total Tagihan Rekening Administratif / Total Administrative Account Receivables B Kewajiban Rekening Administratif / Administrative Account Payables 1 Komitmen / Commitment 2 Kontijensi / Contingency Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Administrative Account Payables Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Net Administrative Accounts Selisih / Difference [(IA-IB)+(IIA-IIB)] Selisih Kumulatif / Cummulative Difference
88 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
33.799 1.472.614 4.207.407 4.857.013 68.344.108 6.191.175 823.541 85.929.657
33.799 1.472.614 4.207.407 55.819 888.066 1.445.268 634.967 8.737.940
51.893 260.531 1.605.170 805 1.918.399
1.046.731 2.071.664 3.118.754 16.559 6.253.707
12.155.655 21.983 21.500 12.199.138
3.702.570 52.968.193 149.710 56.820.473
16.954.347 75.469.707 44.536 92.468.590 (6.538.933)
16.459.962 106.982 44.252 16.611.195 (7.873.256)
352.613 74.743.475 235 75.096.324 (73.177.924)
92.987 37 93.024 6.160.683
48.785 12 48.797 12.150.341
619.250 619.250 56.201.223
94.882.501 1.650.846 96.533.347
14.607.798 1.164 14.608.962
18.005.202 18.005.202
5.818.423 5.818.423
11.101.530 619.250 11.720.780
45.349.548 1.030.432 46.379.980
142.323.367 1.474.781 143.798.148 (47.264.801) (53.803.734)
13.384.383 160.943 13.545.326 1.063.636 (6.809.620)
17.838.338 400.915 18.239.253 (234.052) (73.411.976)
8.701.788 599.793 9.301.581 (3.483.157) 2.677.526
15.581.370 93.779 15.675.150 (3.954.369) 8.195.972
86.817.488 219.351 87.036.838 (40.656.859) 15.544.364
(6.809.620)
(80.221.596)
(77.544.070)
(69.348.098)
(53.803.734)
29.147 1.572.973 5.023.484 3.103.094 58.743.860 3.573.185 305.820 72.351.563 17.179.050 58.340.473 29.537 75.549.060 (3.197.497)
29.147 1.572.973 5.023.484 45.857 25.557 703.876 161.192 7.562.085
35.731 721.182 1.318.254 2.446 2.077.614
85.312 3.503.840 1.551.054 3.578 5.143.784
13.103.828 14.409 13.118.238
2.936.195 41.389.452 124.195 44.449.842
16.668.896 2.541.023 29.415 19.239.334 (11.677.249)
298.287 55.190.950 37 55.489.273 (53.411.659)
177.037 73 177.110 4.966.674
34.831 12 34.843 13.083.395
608.500 608.500 43.841.342
71.165.511 1.041.070 72.206.582
11.308.388 1.144 11.309.532
13.740.344 13.740.344
4.714.159 12.170 4.726.329
7.122.687 7.122.687
34.279.933 1.027.757 35.307.689
110.512.143 1.110.598 111.622.741 (39.416.159) (42.613.657)
12.315.079 243.789 12.558.868 (1.249.336) (12.926.585) (12.926.585)
12.299.063 298.956 12.598.019 1.142.325 (52.269.335) (65.195.919)
7.302.706 258.114 7.560.819 (2.834.490) 2.132.184 (63.063.735)
14.716.548 214.983 14.931.531 (7.808.844) 5.274.551 (57.789.184)
63.878.748 94.756 63.973.504 (28.665.814) 15.175.528 (42.613.657)
Eksposure Risiko dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch Penerapan Manajemen Risiko Risk Exposure and Risk Management Implementation I.
PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO*)
I. DISCLOSURES OF RISK EXPOSURE AND RISK MANAGEMENT IMPLEMENTATION*)
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum adalah risiko kerugian atau hilangnya keuntungan yang seharusnya mampu dicapai, sehubungan dengan ketidakpastian aspek legalitas dalam menjalankan bisnis, atau ketidakmampuan dalam menindaklanjuti suatu peraturan, ketetapan, dan sebagainya. Sebagai suatu bank yang secara berkesinambungan melakukan hubungan hukum dengan pihak lain, Bank akan selalu dihadapkan dengan risiko hukum.
Legal risk is a risk that sustains a loss or losing profit that should be gained, due to uncertainty of legal aspects in doing business, or insufficient follow up of laws, regulations and so forth. As The Bank continuously conducts legal relationship with other parties, The Bank will always be exposed to legal risks.
Secara umum, Bank telah menerapkan manajemen risiko hukum, melalui: • Pengawasan secara periodik terhadap risiko hukum berdasarkan pada kerugian yang dialami di masa lalu sehubungan dengan risiko hukum. • Identifikasi secara aktif risiko hukum yang melekat pada setiap jenis transaksi dan aktivitas perbankan. • Peninjauan terhadap kontrak yang dibuat antara pihak ketiga dan Bank untuk meyakini aspek legalitas dari kontrak tersebut. • Pemeriksaan berbagai dokumen untuk meyakinkan legalitas dari dokumen tersebut; evaluasi secara aktif terhadap efek hukum dari penerbitan peraturan baru. • Pelatihan masalah hukum untuk karyawan dalam rangka membangun kesadaran mereka terhadap persoalan hukum yang dihadapi dalam pekerjaan sehari-hari.
In general, The Bank has implemented legal risk management with the following: Periodic monitoring on the loss experienced in the • past due to legal risk.
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko kerugian akibat kehilangan reputasi, sebagai konsekuensi atas penyebaran informasi yang tidak benar di kalangan nasabah atau pasar, dan sebagai akibat tanggapan Bank yang kurang memadai terhadap suatu fakta, serta atas risiko-risiko lain yang serupa.
The risk of sustaining a loss due to losing reputation, as a consequence of the spread of untrue information among customers or in the market, and as a consequence of The Bank’s inadequate response to the facts, as well as risks similar to this risk.
Dalam melakukan transaksi dengan nasabah, Bank harus memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup untuk mengelola risiko yang mungkin ada.
In conducting transactions with customers, The Bank must have enough capability and knowledge to handle any potential risks.
Risiko Strategik
Strategic Risk
Risiko kerugian akibat ketidakmampuan dalam memenuhi target Bank yang telah ditetapkan dan sebagai akibat dari kurang tepatnya perencanaan bisnis dan risiko kerugian yang diakibatkan pelaksanaan strategi bisnis yang kurang memadai.
The risk of sustaining a loss due to inability to achieve target set by the Bank and as a consequence of imprecise business planning and a risk of loss caused by inappropriate business strategy implementation.
89 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
• •
•
•
Active identification of legal risk inherent to each type of transaction and banking activities. Review of agreements made between third parties and The Bank in order to ensure the legality of such agreements. Checking of various documents to ensure the legality of those documents; the active evaluation on the legal impact of the issuance of new regulations. Legal courses for employees in order to build their awareness toward legal issues faced in day-to-day activities.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
Bank menyusun Rencana Bisnis Bank setiap tahunnya, sesuai dengan peraturan dan ketetapan Bank Indonesia. Selanjutnya setiap departemen akan melakukan tugas sehari-hari berdasarkan Rencana Bisnis yang telah dibuat. Manajemen Bank akan mengidentifikasi apabila ada bagian dari Rencana Bisnis yang tidak terealisasi.
The Bank prepares Business Plan every year in accordance with the laws and regulations of Bank Indonesia. Each working unit of The Bank will then perform its daily duties in accordance with the guidance of The Bank’s Business Plan. Management will then identify if there are parts of Business Plan that were not realized.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko Kepatuhan merujuk pada risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Compliance risk refers to the risk that is caused by the Bank does not comply with or implement legislation and other applicable regulations
Setiap karyawan harus memahami semua ketentuan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, Bank Indonesia, Kantor Pusat dan juga ketentuan Internal Bank, setidaknya yang berhubungan dengan pekerjaan rutin sehari-hari. Departemen Compliance akan memantau pelaksanaan dari peraturan yang ada dari setiap unit kerja.
Each employee of The Bank must understand all the regulations and rules issued by the Government, Bank Indonesia, Head Office and also internal rules of The Bank, which are connected to The Bank’s routine activities. The Compliance Department monitors the implementation of all regulations from each working unit.
*) Pengungkapan Eksposur Risiko lainnya dimuat dalam Laporan Keuangan Bank yang di Audit.
*) Disclosure of other Risk Exposures are included in the Bank’s Audited Financial Statement
90 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
STRUKTUR KELOMPOK USAHA BUSINESS GROUP STRUCTURE
91 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
A. BUSINESS GROUP STRUCTURE
A. STRUKTUR KELOMPOK USAHA
Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG) 36.88 % (2)
ACOM Co., Ltd.
66.15%
100 %
84.98 %
Mitsubishi UFJ Trust & Mitsubishi UFJ NICOS Co., Ltd. Banking Co.,Ltd.
9.35%
PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BNP)
20%
1.6%
JACCS Co.,Ltd
20%
65%
PT. U Finance Indonesia
40% Mitra Pinasthika Mustika Finance
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. (BTMU)
see details (3)
55%
PT. BTMU-BRI Finance
Mitsubishi UFJ Research and Consulting Ltd.
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI)
(1)
Mitsubishi-UFJ Lease & Finance Co., Ltd.
see details
100 %
Mitsubishi UFJ Securities Holding Co., Ltd. (MUSHD)
(4)
60 % 85%
BOT Lease Co., Ltd.
Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co., Ltd.
99.7%
45%
10%
22.7%
100 %
PT. MU Research & Consulting Indonesia
60%
PT. Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia
PT. Bumiputera BOT Finance
30%
75%
Takari PT.Kokoh Arya Sejahtera Mitra
PT. Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
Kepemilikan saham kelompok usaha Bank pada tahun 2014 dijelaskan sesuai dengan diagram di atas. Berikut penjelasan atas beberapa kepemilikan saham kelompok usaha Bank:
Share ownership in the group companies of The Bank in 2014 is explained in the above diagram. The following are some details on the share ownership in the group companies of The Bank:
(1)
Dalam kepemilikan saham tersebut termasuk 19% porsi kepemilikan oleh MUFG secara tidak langsung.
(1)
This share ownership includes 19% of MUFG’s indirect portion.
(2)
Dalam kepemilikan saham tersebut termasuk 1.97% porsi kepemilikan oleh MUFG secara tidak langsung.
(2)
This share ownership includes 1.97% of MUFG’s indirect portion.
(3)
Porsi kepemilikan saham tidak langsung oleh MUFG sebesar 64.81% yang dalam kepemilikan saham tersebut termasuk 44.9% kepemilikan saham dari BTMU.
(3)
MUFG’s direct portion is 69.45% which includes 44.9% of BTMU portion.
(4)
Porsi kepemilikan saham tidak langsung oleh MUFG sebesar 22.57% yang dalam kepemilikan saham BTMU tersebut termasuk 17.57% kepemilikan saham oleh BTMU.
(4)
MUFG’s indirect portion is 22.57% which includes 17.57% of BTMU portion.
Setiap anggota Manajemen tidak memiliki saham lebih dari 5% pada Bank dan kelompok usaha Bank.
92 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
Each member the Management does not hold more than a 5% share of the Bank and the Bank’s group of companies.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch
B. DAFTAR KELOMPOK USAHA LIST OF BUSINESS GROUP
Tanggal Pendirian / Establishment Date Bidang Usaha / Line of Business
: August 1995 : Pembiayaan Konsumen / Consumer Finance
Tanggal Pendirian / Establishment Date Bidang Usaha / Line of Business
: November 1983 : Pembiayaan / Leasing
Tanggal Pendirian / Establishment Date Bidang Usaha / Line of Business
: January 1972 : Perbankan / Banking
Tanggal Pendirian / Establishment Date Bidang Usaha / Line of Business
: September 1982 : Pembiayaan & Pembiayaan Konsumen / Leasing & Consumer Finance
Tanggal Pendirian / Establishment Date Bidang Usaha / Line of Business
: February 2001 : Penelitian & Konsultasi / Research & Consulting
Tanggal Pendirian / Establishment Date Bidang Usaha / Line of Business
: January 1995 : Pembiayaan / Leasing
Tanggal Pendirian / Establishment Date Bidang Usaha / Line of Business
: In 1987 : Pembiayaan / Leasing
93 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch Mid Plaza Buiding I, 1-4 floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 10 - 11 Jakarta 10220 Phone : 021 – 5706185 Fax : 021 – 30048200 www.mufg.co.id
94 A N N U A L R E P O R T 2 0 1 4
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014
FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2014
ISI
HAL/ PAGE
CONTENTS MANAGEMENT‘S STATEMENT
SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN --------------------------------------------
1-2
INDEPENDENT AUDITORS‘ ----------------------------------------------------- REPORT
LAPORAN POSISI KEUANGAN --------------------------
3-4
------------- STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF -------------
5
----- STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT -----------------------------------------
6
STATEMENT OF CHANGES IN HEAD OFFICE ------------------------------------------------ ACCOUNTS
LAPORAN ARUS KAS ---------------------------------------
7-8
------------------------- STATEMENT OF CASH FLOWS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN --------------
9 - 72
---------- NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
31 Desember/December 2014 2013
ASET Kas
ASSETS 27
45.850
55.937
Cash
Giro pada Bank Indonesia
6,27
2.358.648
2.367.710
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
25,27
345.494
485.280
Current accounts with other banks
Tagihan pada cabang-cabang lain
25,27
631.432
160.203
Due from other branches
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
7,27
6.936.037
7.789.221
Placements with Bank Indonesia and other banks
8,25,27
3.501.099
2.716.426
Financial assets held for trading
73.186.959
Loans receivables - net of allowance for impairment losses of Rp 265,842 as of 31 December 2014 and Rp 313.350 as of 31 December 2013
Aset keuangan untuk diperdagangkan Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 265.842 pada 31 Desember 2014 dan Rp 313.350 pada 31 Desember 2013
9,25,27
88.124.633
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 245 pada 31 Desember 2014 dan Rp 451 pada 31 Desember 2013
27
1.085.178
927.844
Acceptance receivables - net of allowance for impairment losses of Rp 245 as of 31 December 2014 and Rp 451 as of 31 December 2013
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
27
97.774
64.019
Interest receivables
15.619.827
9.319.508
Investment securities
47.235
42.126
Prepaid expenses
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 122.592 pada 31 Desember 2014 dan Rp 111.762 pada 31 Desember 2013
53.848
Premises and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 122,592 as of 31 December 2014 and 30.914 Rp 111,762 as of 31 December 2013
Aset lain-lain
97.455
52.230
Other assets
118.944.510
97.198.377
TOTAL ASSETS
Efek-efek untuk tujuan investasi
10,27
Beban dibayar dimuka
JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
3
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
31 Desember/December 2014 2013
LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT
LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNTS
LIABILITAS
LIABILITIES
Simpanan dari nasabah
11,25,27
27.078.930)
25.921.773)
Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain
12,25,27
10)
150.867)
Deposits from other banks
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
8,25,27
3.108.031)
2.353.234)
Financial liabilities held for trading
25,27
1.085.423)
928.295)
Acceptance payables
13
435.202)
199.311)
Income tax payable
25,27
196.942)
133.162)
Accrued expenses
252.645)
62.471)
Unearned revenue
Utang akseptasi Utang pajak penghasilan Beban yang masih harus dibayar Pendapatan diterima dimuka Liabilitas pajak tangguhan - bersih
13
240.273)
183.447)
Deferred tax liabilities - net
Liabilitas imbalan pasca kerja
14
187.951)
144.241)
Post-employment benefits obligation
75.484.571)
58.356.297)
Due to Head Office and other branches
83.790)
61.914)
Other liabilities
108.153.768)
88.495.012)
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain
15,25,27
Liabilitas lain-lain JUMLAH LIABILITAS
REKENING KANTOR PUSAT
HEAD OFFICE ACCOUNTS
Penyertaan Kantor Pusat
16
1.424.298)
1.424.298)
Head Office investments
Tambahan Penyertaan Kantor Pusat
9
(6.053)
(6.053)
Additional Head Office investments
Cadangan nilai wajar (aset keuangan tersedia untuk dijual) - bersih
10
(15.085)
(59.841)
Fair value reserve (availablefor-sale financial assets) - net
9.387.582)
7.344.961)
Unremitted profit to Head Office
JUMLAH REKENING KANTOR PUSAT
10.790.742)
8.703.365)
TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNTS
JUMLAH LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT
118.944.510)
97.198.377)
TOTAL LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNTS
Laba yang belum dipindahkan ke Kantor Pusat
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
4
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
c c
Catatan/ Notes
c PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga bersih Pendapatan provisi dan komisi Beban provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi bersih Keuntungan instrumen derivatif - bersih Keuntungan selisih kurs - bersih Kerugian penjualan efek-efek untuk tujuan investasi - bersih Pendapatan lainnya - bersih
18,25 19,25,26
20 20,25
193.284) (22.728) 170.556)
153.270) (17.918) 135.352)
Fee and commission income Fee and commission expense Net fee and commission income
25
282.194) 359.357)
142.074) 631.017)
(7.382) 2.360) 636.529)
-) 2.784) 775.875)
Gain on derivative instruments - net Foreign exchange gain - net Loss on sale of investment securities net Other income – net
3.834.624)
2.740.459)
Total operating income
55.617) (394.973) (457.232) (344)
20.241) ((((362.530) (327.120) (12.190)
Reversal of allowance for impairment losses of financial assets - net Personnel expenses General and administrative expenses Other operating expenses
(796.932)
(681.599)
Total operating expenses
3.037.692)
2.058.860)
INCOME BEFORE TAX
(995.071)
(680.804)
INCOME TAX EXPENSE
2.042.621)
1.378.056)
NET INCOME
9,24 22,25 21,25
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 13
LABA BERSIH PENDAPATAN KOMREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN Aset keuangan tersedia untuk dijual: Perubahan bersih nilai wajar Perubahan nilai wajar yang ditransfer ke laba rugi pada saat penjualan
OPERATING INCOME OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest income Interest expense Net interest income
2.223.342) (394.110) 1.829.232)
Jumlah beban operasional
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
OPERATING INCOME OPERATING INCOME
3.533.648) (506.109) 3.027.539)
Jumlah pendapatan operasional
Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih Beban karyawan Beban umum dan administrasi Beban operasional lainnya
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013
OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX 10 52.138)
(59.907)
(7.382)
-)
Available-for-sale financial assets: Net change in fair value Fair value changes transferred to profit or loss on disposal
44.756)
(59.907)
Other comprehensive income, net of income tax
2.087.377)
1.318.149)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Pendapatan komprehensif lain, setelah pajak penghasilan
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
5
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENT OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes Saldo, 1 Januari 2013
Penyertaan Kantor Pusat/ Head Office investments
Tambahan penyertaan Kantor Pusat/ Additional Head Office investments
Cadangan nilai wajar (aset keuangan tersedia untuk dijual) bersih/ Fair value reserve (available-forsale financial assets) - net
Laba yang belum dipindahkan ke Kantor Pusat/ Unremitted profit to Head Office
1.424.298
(6.053)
66)
5.966.905
Jumlah rekening Kantor Pusat/ Total Head Office accounts 7.385.216)
Comprehensive income for the year:
Laba komprehensif tahun berjalan: Laba bersih Cadangan nilai wajar (aset keuangan tersedia untuk dijual) - bersih:
-
-)
-)
1.378.056
1.378.056)
Saldo, 31 Desember 2013
-
-)
(59.907)
-
(59.907)
-
-)
(59.907)
1.378.056
1.318.149)
1.424.298
(6.053)
(59.841)
7.344.961
8.703.365)
Laba bersih
Perubahan nilai wajar yang ditransfer ke laba rugi pada saat penjualan
Saldo, 31 Desember 2014
Net change in fair value
Balance, 31 December 2013 Comprehensive income for the year:
Laba komprehensif tahun berjalan:
Perubahan bersih nilai wajar
Net income Fair value reserve (available-for-sale financial assets) - net:
10
Perubahan bersih nilai wajar
Cadangan nilai wajar (aset keuangan tersedia untuk dijual) - bersih:
Balance, 1 January 2013
-
-
-)
2.042.621
2.042.621
Fair value reserve (available-for-sale financial assets) - net:
)
10 -
-
52.138)
-
52.138)
Net change in fair value Fair value changes transferred to profit or loss
-
-
(7.382)
-
(7.382)
-
-
44.756)
2.042.621
2.087.377
1.424.298
(6.053)
(15.085)
9.387.582
10.790.742)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Net income
Balance, 31 December 2014
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
6
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAPORAN ARUS KAS (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENT OF CASH FLOWS (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba bersih Penyesuaian untuk: Penyusutan aset tetap Keuntungan atas pelepasan aset tetap Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Keuntungan selisih kurs - bersih Pendapatan bunga Beban bunga Beban imbalan pasca kerja Rugi (laba) belum direalisasi atas efek-efek tersedia untuk dijual Beban pajak penghasilan Perubahan dalam aset dan liabilitas: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Kredit yang diberikan Beban dibayar dimuka Aset lain-lain Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Beban yang masih harus dibayar Liabilitas ke cabang-cabang lain Liabilitas lain-lain dan pendapatan diterima dimuka Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran liabilitas imbalan pasca kerja Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
2.042.621)
1.378.056)
15.436)
9.433)
(37)
(415)
18 19 14
(55.617) (14.075) (3.533.648) 506.109) 45.364)
(20.241) (449.725) (2.223.342) 394.110) 36.280)
10 13
66.306) 995.071)
(88.653) 680.804)
-) (784.673) (14.890.166) (5.109) (45.225) 1.157.157) (150.857) 754.797) 63.780) (2.433.746)
496.778) (965.146) (22.667.473) (10.376) 25.755) 5.621.333) (487.516) 814.836) 179) (2.384.760)
Net income Adjustments for: Depreciation of premises and equipment Gain on disposal of premises and equipment Reversal of allowance for impairment losses of financial assets Foreign exchange gain - net Interest income Interest expenses Post-employment benefits expense Unrealized loss (gain) on available-for sale securities Income tax expenses Changes in assets and liabilities: Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Loans receivables Prepaid expenses Other assets Deposits from customers Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Accrued expenses Due to other branches
212.050) 3.499.893) (506.109) (723.904) (1.654) (13.786.236)
10.696) 2.350.949) (408.873) (468.827) (18.320) (18.374.458)
Other liabilities and unearned revenue Receipts of interest Payments of interest Payments of income tax Payment of post-employment benefits Net cash used in operating activities
21
24
14
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Perolehan aset tetap Penerimaan dari pelepasan aset tetap Perubahan bersih efek-efek untuk tujuan dimiliki hingga jatuh tempo Perubahan bersih efek-efek tersedia untuk dijual Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(38.424)
(11.681)
91)
486)
(3.246.369)
(1.656.935)
(3.053.950)
(3.150.742)
Acquisition of premises and equipment Proceeds from disposal of premises and equipment Net changes in held to maturity securities Net changes in available for sale securities
(6.338.652)
(4.818.872)
Net cash used in investing activities
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
7
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
STATEMENT OF CASH FLOWS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Catatan/ Notes
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN:
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Perubahan bersih atas liabilitas ke Kantor Pusat/ Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
Net changes in due to Head Office/ Net cash provided by financing activities
19.562.020)
29.394.313
(562.868)
6.200.983
KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN
10.858.351)
4.131.315
NET (DECREASE) INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS, BEGINNING OF YEAR
PENGARUH PERUBAHAN KURS MATA UANG ASING
21.978)
526.053
EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE CHANGES
KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN
10.317.461)
10.858.351
CASH AND CASH EQUIVALENTS, END OF YEAR
45.850) 2.358.648) 345.494) 631.432)
55.937 2.367.710 485.280 160.203
(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Tagihan pada cabang-cabang lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Jumlah
6.936.037)
7.789.221
Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Due from other branches Placements with Bank Indonesia and other banks
10.317.461)
10.858.351
Total
6
7
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements.
8
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
1.
UMUM a.
b.
1.
The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Cabang Jakarta (“Bank”), merupakan kantor cabang dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. yang berkantor pusat di Jepang, berlokasi di Gedung Mid Plaza I, Jl. Jend. Sudirman Kav. 10 - 11, Jakarta 10220. Operasi Bank dilakukan di kantor cabang utama di Jakarta dan kantor cabang pembantu di Surabaya.
The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch (the “Bank”), an unincorporated component of The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Japan (Head Office), is located at Mid Plaza I Building, Jl. Jend. Sudirman Kav.10 - 11, Jakarta 10220. The Bank's operations are conducted through the Jakarta main branch and its sub-branch in Surabaya. As an unincorporated component of The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd., Japan, the Bank is ultimately part of The Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG) which has subsidiaries and affiliated companies throughout the world.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan Manajemen Bank adalah sebagai berikut:
b. As of 31 December 2014 and 2013, the composition of the Bank’s Management was as follows:
Manajer Umum Wakil Manajer Umum
Direktur Kepatuhan
2014
2013
Divisi Perencanaan untuk Asia dan Oseania BTMU Kantor Pusat/ Planning Division for Asia and Oceania BTMU Head Office Yusuke Katsuta
Divisi Perencanaan untuk Asia dan Oseania BTMU Kantor Pusat/ Planning Division for Asia and Oceania BTMU Head Office Yusuke Katsuta Wataru Tanaka *) Tetsuhisa Hayashi Yasuo Matsuyama Kazuto Komatsubara Kazuo Matsude Shozo Kubo Ghufron Halim Damal Bayu Utama
Takayuki Nishinaka Takeshi Masuyama Taro Hashimoto Kazuo Matsude Shozo Kubo Ghufron Halim Damal Bayu Utama
*) Menjabat sebagai Manajer sampai 5 Desember 2013
2.
a.
Sebagai kantor cabang dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jepang, Bank merupakan bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (MUFG) yang memiliki anak perusahaan dan perusahaan afiliasi di seluruh dunia.
Dewan Pengawas
c.
GENERAL
Umum
Supervisory Board
General Manager Deputy General Managers
Compliance Director
*) Act as General Manager until 5 December 2013
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank memiliki masing-masing 688 dan 656 karyawan tetap.
c.
DASAR PENYUSUNAN
2.
a. Pernyataan kepatuhan
As of 31 December 2014 and 2013, the Bank employed 688 and 656 permanent employees, respectively.
BASIS OF PREPARATION a.
Statement of compliance
Laporan keuangan Bank telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”).
The Bank’s financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”).
b. Manajemen menyetujui laporan keuangan untuk diterbitkan pada tanggal 10 April 2015.
b. Management approved the financial statements for issuance on 10 April 2015.
c. Dasar pengukuran
c. Basis of measurement
Laporan keuangan Bank merupakan gabungan dengan akun-akun kantor cabang pembantu di Surabaya dan service point di Bandung. Pada bulan Nopember 2013, kantor cabang pembantu Bandung berubah menjadi service point. Saldo dan transaksi antar cabang di Indonesia telah dieliminasi.
The Bank’s financial statements are combined with the accounts of Surabaya sub-branch and Bandung service point. In November 2013, Bandung sub-branch changed to service point. Inter-branch balances and transactions in Indonesia have been eliminated.
9
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan)
2.
c. Dasar pengukuran (lanjutan)
c. Basis of measurement (continued)
Laporan keuangan disusun atas dasar akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali standar akuntasi mengharuskan pengukuran nilai wajar.
The Bank’s financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement.
d. Mata uang fungsional dan penyajian
d. Functional and presentation currency
Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah.
The financial statements are presented in Rupiah currency, which is the Bank’s functional currency. Except otherwise specified, the financial information presented has been rounded to the nearest millions of Rupiah.
e. Laporan arus kas
e. Statement of cash flows
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan menyajikan perubahan dalam kas dan setra kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. f.
BASIS OF PREPARATION (Continued)
The statement of cash flows is prepared using the indirect method by presenting the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities.
Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
f. Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.
The preparation of financial statements in conformity with SAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan 5.
Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 5.
10
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
2.
DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan) g. Standar akuntansi belum efektif
3.
yang
2.
diterbitkan
tetapi
BASIS OF PREPARATION (Continued) g. Accounting standards issued but not yet effective
Terdapat beberapa standar akuntasi yang telah terbit tetapi belum efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, dan belum diterapkan di dalam penyusunan laporan keuangan ini.
A number of accounting standards that have been issued but not yet effective for the year ended 31 December 2014, and have not been applied in preparing these financial statements.
Berikut ini adalah Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2015 dan relevan terhadap Bank:
Set out below are the Statements of Financial Accounting Standard (PSAK) that became effective on 1 January 2015 and are relevant to the Bank:
a. PSAK No. 1 (Revisi Laporan Keuangan”
a.
PSAK No. 1 (2013 Revision), “Presentation of Financial Statements”
b. PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”
b.
PSAK No. 24 (2013 Revision), “Employee Benefits”
c. PSAK No. 46 Penghasilan”
“Pajak
c.
PSAK No. 46 (2014 Revision), “Income Tax”
d. PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”
d.
PSAK No. 48 (2014 Revision), “Impairment of Assets”
e. PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”
e.
PSAK No. 50 (2014 Revision), “Financial Instruments: Presentation”
f.
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
f.
PSAK No. 55 (2014 Revision), “Financial Instrument: Recognition and Measurement”
g. PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
g.
PSAK No. 60 (2014 Revision), “Financial Instrument: Disclosures”
h. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”
h.
PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”
Bank masih dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standarstandar tersebut.
The Bank is still in the process of analyzing the impact from adopting these standards.
2013),
(Revisi
“Penyajian
2014),
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi dibawah ini telah diterapkan secara konsisten pada seluruh periode yang disajikan dalam laporan keuangan.
The accounting policies set out below have been applied consistently to all periods presented in these financial statements.
a. Kas dan setara kas
a. Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, tagihan pada cabang-cabang lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, due from other branches, placements with Bank Indonesia and other banks that mature within three months from the date of acquisition and are not pledged or restricted.
11
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3.
b. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) b. Foreign currency transactions and balances
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Reuters (Pukul 16:00 WIB).
Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at transaction date. Year end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah based on Reuters’ middle rate (at 16:00 Western Indonesian Time).
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laba rugi tahun berjalan.
The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currencies monetary assets and liabilities are recognized in profit or loss for the year.
Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing, yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan.
The foreign currency gain or loss on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payment during the year, and the amortized cost measured in foreign currency, as translated into Rupiah at the exchange rate at the reporting date.
Kurs mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The exchange rates as of 31 December 2014 and 2013 were as follows:
1 Dolar Australia (AUD) 1 Dolar Kanada (CAD) 1 Franc Swiss (CHF) 1 Euro (EUR) 1 Poundsterling Inggris (GBP) 1 Dolar Hongkong (HKD) 1 Rupee India (INR) 100 Yen Jepang (JPY) 1 Dolar Selandia Baru (NZD) 1 Dolar Singapura (SGD) 1 Baht Thailand (THB) 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Yuan Cina (CNY)
2014 Rp
2013 Rp
10.148,27 10.679,49 12.515,80 15.053,35 19.288,40 1.596,98 195,91 10.356,00 9.709,23 9.376,19 376,56 12.385,00 1.990,50
10.855,65 11.434,22 13.674,16 16.759,31 20.110,93 1.569,54 196,78 11.575,00 9.995,83 9.622,08 371,15 12.170,00 2.009,00
c. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
1 Australian Dollar (AUD) 1 Canadian Dollar (CAD) 1 Switzerland Franc (CHF) 1 Euro (EUR) 1 Great Britain Poundsterling (GBP) 1 Hongkong Dollar HKD) 1 India Rupee (INR) 100 Japanese Yen (JPY) 1 New Zealand Dollar (NZD) 1 Singapore Dollar (SGD) 1 Thailand Baht (THB) 1 United States Dollar (USD) 1 China Yuan (CNY)
c. Transactions with related parties
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
In these financial statements, the term related parties is used as defined in PSAK No. 7 (2010 Revision) regarding “Related Party Disclosures”.
Semua transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 25.
All significant trasanctions with related parties are disclosed in Note 25.
d. Aset dan liabilitas keuangan
d. Financial assets and liabilities
Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, tagihan pada cabang-cabang lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, pendapatan bunga yang masih akan diterima, dan efek-efek untuk tujuan investasi.
The Bank’s financial assets consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, due from other branches, placements with Bank Indonesia and other banks, financial assets held for trading, loans receivables, acceptance receivables, interest receivables, and investment securities.
12
3.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3.
d. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Financial assets and liabilities (Continued)
Liabilitas keuangan Bank terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, utang akseptasi, beban yang masih harus dibayar dan liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain.
The Bank’s financial liabilities consist of deposits from customers, deposits from other banks, financial liabilities held for trading, acceptance payables, accrued expenses and due to Head Office and other branches.
d.1. Klasifikasi
d.1.
Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:
The Bank classifies its financial assets in the following categories on initial recognition:
i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading;
ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang;
ii. Available-for-sale; iii. Held-to-maturity; iv. Loans and receivables;
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:
Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition:
i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan;
i. Fair value through profit or loss, which has two sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading;
ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
ii. Financial liabilities measured at amortized cost.
Instrumen keuangan dengan kategori untuk diperdagangkan adalah kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga atau suku bunga dalam jangka pendek atau lindung nilai instrumen trading book lainnya.
Held for trading financial instruments are those financial assets and financial liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing with the intention of benefiting from shortterm price or interest rate movements or hedging other elements of the trading book.
Aset keuangan dengan kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
Available-for-sale financial assets are consists of non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of the other categories of financial assets.
13
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3.
d....Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Financial assets and liabilities (Continued)
d.1. Klasifikasi (Lanjutan)
d.1. Classification (Continued)
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan yang tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Held-to-maturity financial assets are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
d.2. Pengakuan
d.2. Recognition
Bank mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada tanggal perolehan.
The Bank recognizes loans receivables and deposits on the date of origination.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets.
Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah/dikurang (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus/minus (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition or issue. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
14
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3.
d....Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Financial assets and liabilities (Continued)
d.2. Pengakuan (Lanjutan)
d.2. Recognition (Continued)
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
d.3. Penghentian pengakuan
d.3. Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or when it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability.
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.
15
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
3.
d....Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Financial assets and liabilities (Continued)
d.3. Penghentian pengakuan (Lanjutan)
d.3. Derecognition (Continued)
Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transactions in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit aset keuangan tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposur kredit yang diberikan.
The Bank writes off a financial asset and any related allowance for impairment losses, when the Bank determines that the financial asset is uncollectible. This determination is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of borrower/financial asset issuer such that the borrower/financial asset issuer can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to pay back the entire exposure.
d.4. Saling hapus
d.4. Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau ketika aset direalisasi dan liabilitas diselesaikan secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial position when the Bank has a legal right to offset the amounts and intends either to settle on a net basis, or when the asset is realized and the liability settled simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
16
3.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3.
d... Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Financial assets and liabilities (Continued)
d.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
d.5. Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif dengan dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus allowance for impairment losses.
d.6. Pengukuran nilai wajar
d.6. Fair value measurement
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisis arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan hargaharga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Bank calibrates valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
17
3.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3.
d....Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Financial assets and liabilities (Continued)
d.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
d.6. Fair value measurement (Continued)
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statement of comprehensive income depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan pasar pihak ketiga akan suatu mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Bank and counterparty where appropriate. Fair value estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
Aset keuangan dan long position diukur menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan short position diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap Posisi Devisa Neto (PDN) (net open position), mana yang lebih sesuai.
Financial assets and long positions are measured at a bid price; financial liabilities and short positions are measured at an ask price. Where the Bank has positions with offsetting risk, mid-market prices are used to measure the offsetting risk positions and a bid or ask price adjustment is applied only to the Net Open Position (NOP) as appropriate.
18
3.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e.
3.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank-Bank Lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e.
Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. f.
Subsequent to initial recognition, current accounts with Bank Indonesia and other banks are carried at amortized cost using effective interest method.
Penempatan pada Bank Indonesia dan BankBank Lain
f.
Setelah pengakuan awal, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Placements with Bank Indonesia and Other Banks Subsequent to initial recognition, placements with Bank Indonesia and other banks are carried at amortized cost using the effective interest method.
g. Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
g.
Financial assets and financial liabilities held for trading
Bank melakukan transaksi instrumen derivatif untuk tujuan diperdagangkan (trading) dan untuk tujuan mengelola posisi devisa neto Bank, risiko selisih tingkat suku bunga, risiko beda jatuh tempo dan risiko lainnya dalam kegiatan operasional Bank sehari-hari. Bank tidak menerapkan akuntansi lindung nilai (hedge accounting) atas seluruh transaksi instrumen derivatif.
The Bank entered into derivative instrument transactions for trading and for proprietary purposes to manage the Bank’s net open position, interest rate gap risk, maturity gap risk and other risks in the Bank’s daily operations. The Bank did not apply hedge accounting to all derivative instrument transactions.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Financial assets and financial liabilities held for trading are initially recognized and subsequently measured at fair value in the statement of financial position, with transaction costs taken directly to the current year statement of comprehensive income.
Semua perubahan nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui sebagai keuntungan atau kerugian instrumen derivatif pada laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
All changes in fair value from financial assets and financial liabilities held for trading are recognized as gains or losses on derivative instruments in the statement of comprehensive income. Gains or losses which are realized when the financial assets and financial liabilities held for trading are derecognized are recognized in the current year statement of comprehensive income.
h. Tagihan dan utang akseptasi
h.
Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang akseptasi dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. i.
Current accounts with Bank Indonesia and Other Banks
Acceptance receivables and payables Subsequent to initial recognition, acceptance receivables and payables are carried at amortized cost.
Kredit yang diberikan
i.
Kredit yang diberikan pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans receivable Loans receivable are initially measured at fair value plus incremental direct transaction costs, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method.
19
3.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) i.
3.
Kredit yang diberikan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. j.
Loans receivable (Continued) Syndicated loans are stated at amortized cost in accordance with the risk borne by the Bank.
Efek-efek untuk tujuan investasi
j.
Investment securities
Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal, efekefek untuk tujuan investasi diukur sesuai dengan klasifikasinya masing-masing, sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.
Investment securities initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for, depending on their respective classifications, as either held-to-maturity or available-for-sale.
j.1. Dimiliki hingga jatuh tempo
j.1. Held-to-maturity
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan investasi pada efekefek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk periode berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.
Held-to-maturity investments are carried at amortized cost using the effective interest method. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held-tomaturity investment securities not close to their maturity would result in the reclassification of all held-to-maturity investment securities as available-for-sale, and prevent the Bank from classifying investment securities as held-to-maturity for the current period and the following two financial years.
j.2. Tersedia untuk dijual
j.2. Available-for-sale
Setelah pengakuan awal, investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya.
After initial recognition, available-for-sale investments are carried at their fair value.
Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laba rugi tahun berjalan.
Interest income is recognized in the statement of comprehensive income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-forsale debt securities investments are recognized in the current year profit or loss.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lain yang merupakan bagian dari rekening Kantor Pusat sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang merupakan bagian dari rekening Kantor Pusat diakui pada laba rugi tahun berjalan berdasarkan metode ratarata tertimbang.
Other fair value changes are recognized directly in other comprehensive income of Head Office accounts until the investment is sold or impaired, where the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income of Head Office accounts are recycled to the current year profit or loss based on a weighted average method.
20
3.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) k. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai atas aset keuangan
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
kerugian
k. Identification and measurement of impairment losses of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan secara individual.
The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both a specific asset and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment.
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.
All individually significant financial assets not to be individually impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized are no longer included in a collective assessment of impairment.
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari tren probability of default di masa lalu, waktu pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kondisi kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
21
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) k.
3.
Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) k.
Identification and measurement of impairment losses of financial assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laba rugi dan dicatat pada akun cadangan kerugian atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laba rugi.
Impairment losses of financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Losses are recognized in profit or loss and reflected in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through profit or loss.
Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lain ke dalam laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi dari pendapatan komprehensif lain ke laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laba rugi.
Impairment losses on available-for-sale securities are recognized by transferring the cumulative loss that has been recognized directly in other comprehensive income to profit or loss as reclassification adjustments. The cumulative loss that is reclassified from other comprehensive income to profit or loss is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss previously recognized in profit or loss.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai yang dapat diatribusikan pada nilai waktu (time value) tercermin sebagai komponen pendapatan bunga.
Changes in impairment provisions attributable to time value are reflected as a component of interest income.
Jika pada periode berikutnya nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laba rugi.
If in a subsequent period the fair value of an impaired available-for-sale debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the statement of comprehensive income, the impairment loss is reversed, with the amount of reversal recognized in profit or loss.
22
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) k.
l.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (Lanjutan)
k. Identification and measurement impairment losses of financial assets (Continued)
Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or held-tomaturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, the impairment is measured using the original effective interest rate before the modification of terms.
Aset tetap
l.
Premises and equipment
Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk harga pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar dapat beroperasi dengan cara yang dimaksudkan oleh manajemen. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai aset.
Premises and equipment are initially recognized at cost. Cost includes its purchase price and any costs directly attributable to bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management. After initial measurement, premises and equipment are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laba rugi, sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi disajikan di dalam laba rugi.
The cost of normal repair and maintenance are charged to profit or loss, while renovation and betterments, which are significant and prolong the useful life of assets, are capitalized to the respective premises and equipment. The carrying amount and the related accumulated depreciation of premises and equipment which are not utilized anymore or sold, are removed from the related group of premises and equipment, and the gains or losses are recognized in profit or loss.
Penyusutan dihitung dari bulan dimana aset dipergunakan, berdasarkan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:
Depreciation is calculated from the month the asset is placed into service, based on straight-line method over the estimated useful lives as follows: Tahun/Years
Bangunan Renovasi bangunan sewa Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan bermotor
25 5 5 5 5
Pada setiap tanggal pelaporan, metode penyusutan, masa manfaat dan nilai residu dikaji ulang setiap akhir tahun dan akan disesuaikan jika diperlukan, untuk memastikan bahwa metode penyusutan, masa manfaat dan nilai residu tersebut telah mencerminkan manfaat ekonomi yang diharapkan dari aset tersebut.
Buildings Leasehold improvement Office equipment Office furniture Motor vehicles
At each reporting date, depreciation methods, useful lives and residual values are reviewed at each financial year end and will be adjusted as if required to ensure that they reflect the expected economic benefits derived from these assets.
23
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) l.
3.
Aset tetap (Lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l.
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai estimasi yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi.
Premises and equipment (Continued) When the carrying amount of premises and equipment is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount and the impairment loss is recognized in profit or loss.
m. Aset takberwujud
m. Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak. Perangkat lunak pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap untuk digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Intangible assets consist of software. Software is initially measured at acquisition costs, which includes any directly attributable costs of preparing the asset for its intended use. Subsequent to initial recognition, software is measured at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses. Significant subsequent expenditure on software assets is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
Amortisasi perangkat lunak diakui pada laba rugi berdasarkan masa manfaat ekonomis selama 5 tahun dengan menggunakan metode garis lurus sejak tanggal dimana aset siap untuk digunakan.
Software amortization is recognized in profit or loss over the estimated useful lives of 5 years using the straight line method from the date such asset is available for use.
n. Penurunan nilai aset non-keuangan
n. Impairment of non-financial assets
Nilai tercatat aset non-keuangan, selain aset pajak tangguhan, dikaji pada setiap tanggal pelaporan untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka nilai terpulihkan aset diestimasi.
The carrying amount of the Bank’s non-financial assets, other than deferred tax assets, are reviewed at each reporting date to determine whether there is any indication of impairment. If any such indication exists, then the assets recoverable amount is estimated.
Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat suatu aset melebihi estimasi nilai terpulihkannya. Nilai terpulihkan suatu aset adalah nilai yang terbesar antara nilai pakai aset dan nilai wajar dikurangi biaya penjualan. Dalam penentuan nilai pakai aset, estimasi arus kas masa depan didiskontokan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini atas nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait dengan aset yang bersangkutan.
An impairment loss is recognized if the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount. The recoverable amount of an asset is the greater of its value in use and its fair value less cost to sell. In assessing value in use, the estimated future cash flow are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessment of the time value of money and the risks specific to the asset.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, aset yang tidak dapat diuji secara individual dapat digabungkan ke dalam kelompok aset terkecil yang menghasilkan arus kas masuk dari penggunaan berkesinambungan yang sebagian besar independen dari arus kas masuk dari aset lainnya.
For the purpose of impairment testing, assets that cannot be tested individually are grouped together into the smallest group of assets that generates cash inflows from continuing use that are largely independent of the cash inflows of other assets.
24
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
n. Penurunan nilai aset non-keuangan (Lanjutan)
n. Impairment of non-financial assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai atas aset non-keuangan yang diakui pada periode sebelumnya dikaji pada setiap tanggal pelaporan keuangan untuk menilai apakah terdapat indikasi bahwa kerugian penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan nilai terpulihkan. Jumlah kerugian penurunan nilai yang dijurnal balik tidak boleh menyebabkan nilai aset melebihi nilai tercatat neto setelah penyusutan atau amortisasi, seandainya tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui.
Impairment losses in respect of non-financial assets recognized in prior periods are assessed at each reporting date for any indications that the loss has decreased or no longer exists. An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimates used to determine the recoverable amount. An impairment loss is reversed only to the extent that asset’s carrying amount that would have been determined, net of depreciation or amortization, if no impairment loss had been recognized.
o. Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain
o. Deposits from customers and deposits from other banks
Setelah pengakuan awal, simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial measurement, deposits from customers and deposits from other banks are measured at amortized cost using the effective interest method.
p. Liabilitas imbalan pasca kerja
p. Obligation for post-employment benefits
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projectedunit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laba rugi.
When the benefits changed, the portion of the benefits that relate to past service by employees is reflected in profit or loss on a straight-line basis over the estimated average remaining vesting period. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in profit or loss.
Ketika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% atas nilai kini liabilitas imbalan pasti, keuntungan atau kerugian tersebut diakui ke laba rugi dengan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui.
When the cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of the defined benefits obligation, such gains or losses are recognized in profit or loss, on a straight-line basis over the estimated average remaining vesting period. Otherwise, the actuarial gains or losses are not recognized.
25
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
3.
q. Interest income and expense
q. Pendapatan dan beban bunga Pendapatan dan beban bunga diakui pada laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Tingkat suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung tingkat suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
Interest income and expense are recognized in profit or loss using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider any future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan 3d.2) dan seluruh imbalan/ provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 3d.2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laba rugi meliputi:
Interest income and expense presented in profit or loss include:
•
Bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif;
• Interest on financial assets and financial
Bunga atas efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
• Interest
•
r.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
liabilities at amortized cost calculated on an effective interest method; on available-for-sale investment securities calculated on an effective interest method.
r. Fees and commissions
Provisi dan komisi Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari suku bunga efektif atas aset keuangan atau liabilitas keuangan dimasukkan dalam perhitungan suku bunga efektif.
Significant fees and commissions income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or financial liability are included in the measurement of the effective interest rate.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait kegiatan ekspor impor, pendapatan provisi atas manajemen kas, pendapatan provisi atas jasa dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, diakui sebagai pendapatan dengan ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama jangka waktunya, jika tidak, pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya langsung diakui pada saat jasa diberikan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen.
Other fees and commission income and expenses, including export import related fees, cash management fees, service fees and/or related to a specific period and the amount is significant, are recognized as unearned income and amortized based on the straight-line method over the terms of the related transactions, otherwise, they are directly recognized as the related services are performed. When a loan commitment is not expected to result in the draw-down of a loan, loan commitment fees are recognized on a straight-line method over the commitment period.
26
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
r. Fees and commissions (Continued)
r. Provisi dan komisi (Lanjutan) Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
Other fees and commission expense which are mainly related to inter-bank transaction fees are expensed as the services are received. s. Income tax
s. Pajak penghasilan Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi komprehensif kecuali untuk komponen yang diakui secara langsung di rekening kantor pusat atau di pendapatan komprehensif lain.
Income tax expenses comprise of current and deferred tax. Income tax expenses are recognized in the statement of comprehensive income except to the extent that they relate to items recognized directly in head office accounts or in other comprehensive income.
Beban pajak kini merupakan estimasi utang pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, dengan menggunakan tarif pajak yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan termasuk tambahan penyesuaian-penyesuaian yang dibuat untuk provisi pajak tahun-tahun sebelumnya baik untuk merekonsiliasi provisi pajak tersebut dengan pajak penghasilan yang dilaporkan dalam surat pelaporan pajak tahunan, atau dengan perbedaan yang timbul dari surat ketetapan pajak.
Current tax is the expected tax payable or refundable on taxable income or loss for the year, using tax rates substantively enacted as of the reporting date, and includes true-up adjustments made to the previous years’ tax provisions either to reconcile them with the income tax reported in annual tax returns, or to account for differences arising from tax assessments.
Pajak tangguhan diakui sehubungan dengan adanya perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan dan nilai aset dan liabilitas yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang akan dikenakan terhadap perbedaan temporer tersebut ketika terealisasi, berdasarkan aturan yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat masa pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or substantically enacted as of the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
Dalam menentukan jumlah dari pajak kini dan pajak tangguhan, Bank mempertimbangkan dampak dari posisi pajak yang tidak pasti dan apakah tambahan pajak dan bunga akan terjadi.
In determining the amount of current and deferred tax, the Bank takes into account the impact of uncertain tax positions and whether additional taxes and interest may be due.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima. Apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut diterima.
Amendments to taxation obligation are recorded when an assessment letter is received. If an objection and/or appeal is filed, then the corrections are recognized when the results of the objection or the appeal are received.
27
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN MANAJEMEN PERMODALAN
DAN
4.
a. Pengenalan dan garis besar
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT a. Introduction and overview
Sebagai salah satu cabang dari The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. dan bagian dari Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (“MUFG”), Bank telah mengadopsi sistem manajemen risiko terpadu yang diterapkan oleh Kantor Pusat, sekaligus tetap berupaya untuk mematuhi ketentuan Bank Indonesia. Bank mengidentifikasi berbagai risiko yang timbul dari usaha-usaha berdasarkan kriteria yang seragam, dan menerapkan manajemen risiko terpadu untuk memastikan dan mencapai keseimbangan yang stabil antara pendapatan dan risiko.
As a Branch of The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. and part of Mitsubishi UFJ Financial Group, Inc. (“MUFG”), the Bank has adopted an integrated risk management system implemented by Head Office and at the same time try to comply with Bank Indonesia’s requirement. The Bank identifies various risks arising from businesses based on uniformed criteria, and implement integrated risk management to ensure and achieve a stable balance between earnings and risks.
Berdasarkan definisi dalam kebijakan Kantor Pusat Bank, secara umum Bank menggolongkan dan mendefinisikan kategori-kategori risiko keuangan yang dihadapi oleh Bank, sebagaimana terangkum di bawah ini:
By adopting the definition from Head Office policy, the Bank broadly classifies and defines financial risk categories faced by the Bank as summarized below:
Jenis Risiko
Definisi
Definition
Risiko Kredit
Risiko kerugian finansial dalam asetaset yang mempunyai risiko kredit (termasuk komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit) yang disebabkan oleh penurunan kondisi kredit dari pihak lawan.
The risk of financial loss in assets which have credit risk (including commitments and contingencies with credit risk) which is caused by deterioration in the credit conditions of counterparties.
Credit Risk
Risiko Pasar
Risiko kerugian finansial dimana nilai aset dan liabilitas dapat terkena dampak negatif dari perubahan dalam variabel-variabel pasar, seperti suku bunga, harga efek, dan kurs mata uang asing. Risiko likuiditas pasar adalah risiko kerugian finansial yang disebabkan oleh ketidakmampuan Bank untuk menyelesaikan transaksi-transaksi pasar pada volume atau tingkat harga yang wajar sebagai akibat dari gejolak pasar atau kurangnya likuiditas perdagangan.
The risk of financial loss where the value of assets and liabilities could be adversely affected by changes in market variables such as interest rates, securities prices and foreign exchange rates. Market liquidity risk is the risk of financial loss caused by the inability to secure market transactions at the required volume or price levels as a result of market turbulence or lack of trading liquidity.
Market Risk
Risiko Likuiditas
Risiko terjadinya kerugian karena posisi keuangan yang buruk sehingga menghalangi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan atau mengharuskan pengadaan dana pada tingkat suku bunga yang relatif lebih tinggi daripada tingkat suku bunga wajar.
The risk of incurring loss which is caused by a deteriorated financial position that prevents the ability to meet funding requirements or requires funding sources at interest rates relatively higher than normal interest rates.
Liquidity Risk
Risiko Operasional
Risiko kerugian akibat kurangnya atau gagalnya proses internal, sumber daya manusia atau sistem, atau akibat peristiwa-peristiwa eksternal.
The risk resulting from inadequate or failed internal processes, people or systems, or resulting from external events.
Operational Risk
28
Type of Risk
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) a.
4.
Pengenalan dan garis besar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) a.
Introduction and overview (Continued)
Kerangka manajemen risiko
Risk management framework
Bank memiliki Departemen Manajemen Risiko sebagai suatu unit independen yang bertanggung jawab atas pengendalian dan pengelolaan risiko secara komprehensif di Bank. Sejalan dengan pelaksanaan manajemen risiko, Bank membentuk Komite Manajemen Risiko (RMC) atau yang dikenal sebagai Komite Manajemen Risiko Terpadu (IRMC). Komite manajemen risiko dibentuk dengan tujuan untuk membahas masalah-masalah penting sehubungan dengan upaya untuk mengembangkan dan menjamin struktur manajemen yang tepat untuk pengendalian dan manajemen risiko.
The Bank has Risk Management Department as an independent department which is in charge of controlling and managing risks comprehensively in the Bank. In line with the implementation of risk management, the Bank established a Risk Management Committee (RMC) which is known as Integrated Risk Management Committee (IRMC). The risk management committee was established to discuss important matters concerning the efforts to develop and secure an appropriate management structure for risk control and management.
Sebagai bagian dari IRMC ini, Bank juga memiliki beberapa komite terkait risiko yang lebih spesifik:
As part of this IRMC, the Bank also has several specific risk related committees:
(1) Komite Manajemen Likuiditas (MLRMC)
(1)
Market and Liquidity Risk Management Committee (MLRMC)
(2) Komite Pengendalian Risiko Kredit
(2)
Credit Risk Control Committee
(3) Komite Pengendalian Operasional
(3)
Operation Control Committee
(4) Komite Kepatuhan
(4)
Compliance Committee
(5) Komite Pengarah Teknologi Informasi
(5)
Information Technology Steering Committee
(6) Komite Rencana Kelangsungan Usaha
(6)
Business Committee
Untuk mengendalikan dan mengelola masingmasing risiko dengan tepat, proses berikut ini harus disertakan dan dilaksanakan secara memadai:
In order to properly control and manage the respective risks, the following processes are incorporated properly:
1.
Identifikasi risiko: Proses mengidentifikasi jenis dan lokasi risiko dari setiap transaksi, portofolio, dan hal-hal terkait lainnya.
1.
Risk identification: The process of identifying the type and location of risk of each transaction, portfolio, and other related items.
2.
Evaluasi dan perhitungan risiko: Proses penentuan status risiko dengan menggunakan nilai-nilai numerik, atau penilaian kualitatif komprehensif baik pada tingkat transaksi individual maupun tingkat transaksi portofolio.
2.
Risk evaluation and calculation: The process of indicating risk status using numerical values or comprehensive qualitative judgment for both at individual transaction level and portfolio transaction level.
3.
Pengendalian risiko: Proses untuk mengendalikan status risiko dengan memeriksa dan menelaah kewenangan, limit, proses-proses operasional, dan hal-hal lainnya (termasuk rencana-rencana untuk penanganan hal-hal khusus) yang ditetapkan melalui kebijakan-kebijakan, aturan-aturan, prosedur-prosedur, petunjukpetunjuk lainnya maupun metode-metode pengendalian lainnya.
Risiko
Pasar
dan
Continuity
Plan
Steering
3. Risk control: The process of controlling risk status by examining and reviewing authorities, limits, operational processes, and other items (including plans for exceptional treatment) as stipulated by policies, rules, procedures, other guidance, as well as other control methods.
29
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) a.
b.
4.
Pengenalan dan garis besar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) a.
Introduction and overview (Continued)
Kerangka manajemen risiko (Lanjutan)
Risk management framework (Continued)
4.
4.
Pemantauan dan pelaporan risiko: Proses pemantauan status risiko terkini dan hal-hal perlakuan khusus, dan pelaporan kepada manajemen oleh unit independen yang bersangkutan dari unit-unit penghasil laba.
Risk monitoring and reporting: The process of monitoring the status of current risks and exceptional treatment, and reporting to management by the respective units which are independent from the profit-generating units.
Agar dapat secara obyektif menilai ketepatan dan efektivitas pengendalian risiko dan struktur manajemen, pemeriksaan harus dilakukan oleh audit internal yang cukup independen dari unit yang diperiksanya.
To objectively examine the appropriateness and effectiveness of the risk control and management structure, audits by an external party are to be conducted by the internal audit unit that is sufficiently independent from the unit it audits.
Selain menilai kepatuhan Bank terhadap hukum, peraturan perundang-undangan dan himbauan pihak berwenang, audit oleh pihak eksternal harus dilakukan apabila dianggap perlu, untuk memeriksa efektivitas pengendalian risiko dan struktur manajemen.
In addition to assess the Bank’s compliance with laws, regulations, and regulatory notifications, external audits by an external party are to be conducted when deemed necessary, to examine the effectiveness of risk control and management structures.
Manajemen risiko kredit
b.
Credit risk management
Bank menerapkan sistem pemeringkatan kredit yang seragam untuk evaluasi dan penilaian aset, penetapan harga untuk kredit yang diberikan, dan pengukuran risiko kredit secara kuantitatif.
The Bank applies a uniform credit rating system for asset evaluation and assessment, loan pricing, and quantitative measurement of credit risk.
Untuk memantau atau mengendalikan portofolio kredit, Bank membentuk Komite Pengendalian Risiko Kredit, yang tujuan utamanya sebagai berikut:
To monitor or control the credit portfolio, the Bank established a Credit Risk Control Committee with the main purposes as follows:
-
Memantau portofolio kredit Bank secara berkala untuk sepenuhnya memahami kondisi pergerakan risiko portofolio kredit Bank agar Bank dapat menentukan arah dan kebijakan kredit Bank yang tepat serta mengendalikan risiko kredit Bank secara keseluruhan.
-
Monitoring the Bank’s credit portfolio periodically to fully grasp the condition of risk movement of the Bank’s credit portfolio that enable the Bank to take appropriate direction and credit policy as well as controlling the Bank’s overall credit risk.
-
Merumuskan kebijakan, strategi dan rekomendasi isu, serta pedoman-pedoman untuk perbaikan kualitas manajemen risiko kredit.
-
Formulating policy, strategy and issue recommendation, and guidelines for quality improvements of credit risk management.
-
Menganalisis secara berkala industri terkait nasabah Bank, dengan memantau harga komoditas, stock watch dari debitur-debitur entitas publik Bank, menganalisis kejadian yang dapat memicu kerugian pada nasabah, dan analisis peer di tiap industri untuk meningkatkan kemampuan early warning Bank.
-
Performing periodical analysis on the industries that the Bank’s customers engaged in, commodity price monitoring, stock watch of the Bank’s public entities debtors, analysis on potential loss trigger events, and peer analysis on each industry to enhance the Bank’s early warning capabilities.
-
Melakukan stress testing atas berbagai segmen atau portofolio Bank untuk menganalisis posisi Bank jika kejadian buruk terjadi.
-
Performing stress testing to various segments or the Bank’s portfolio to analyze the Bank’s position if loss events occurred.
30
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) b.
4.
Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) b.
Credit risk management (Continued)
Secara umum, Bank telah menerapkan manajemen risiko kredit sebagaimana dibuktikan dengan:
In general, the Bank has implemented credit risk management as evidenced by:
-
Keberadaan kebijakan kredit komprehensif yang diberikan oleh Kantor Pusat, yaitu Credit Rule for Overseas Offices and Procedure for Credit Ratings.
-
The existence of comprehensive credit policies that provided by the Head Office, namely Credit Rule for Overseas Offices and Procedure for Credit Ratings.
-
Bank telah menerapkan sebuah sistem pemeriksaan dan perimbangan dimana bagian administrasi risiko kredit, yang terpisah dari bagian promosi usaha, memilah-milah transaksi-transaksi individual dan mengelola pemberian kredit.
-
The Bank has put a system of checks and balances in which a credit risk administration section, that is independent of the business screens individual promotion section, transactions and manages the extension of credit.
-
Pada tingkat manajemen, Komite Pengendalian Risiko Kredit mengadakan rapat-rapat rutin untuk memastikan pembahasan yang lengkap atas masalahmasalah penting terkait dengan manajemen risiko kredit.
-
At the management level, the Credit Risk Control Committee conducted regular meetings to ensure complete discussion of important matters related to credit risk management.
-
Selain pemeriksaan dan perimbangan serta sistem pengawasan internal, bagian pemeriksaan kredit juga melakukan pengujian dan evaluasi kredit untuk memastikan manajemen risiko kredit yang tepat.
-
Besides checking and balancing as well as internal oversight systems, the credit examination section also undertakes credit testing and evaluation to ensure that credit risk management is appropriate.
i.
Maximum exposure to credit risk
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank garansi dan irrevocable Letter of Credit yang diterbitkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika terdapat klaim kewajiban atas bank garansi dan irrevocable Letter of Credit yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah dijanjikan (committed) kepada nasabah.
For financial assets recognized in the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For bank guarantees and irrevocable Letters of Credit issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank should have to pay if the obligations of the bank guarantees and irrevocable Letters of Credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposures to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers.
31
4.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4.
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) i.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) b.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (Lanjutan)
Credit risk management (Continued) i.
Maximum exposure to credit risk (Continued)
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan komitmen dan kontinjensi, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of financial instruments at the statement of financial position and commitments and contingencies, without taking into account any collateral held or other credit enhancement.
31 Desember/December 2014 2013 Laporan posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Tagihan pada cabang-cabang lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Efek-efek untuk tujuan investasi Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - committed Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah Fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan
Jumlah
2.358.648 345.494 631.432
2.367.710 485.280 160.203
6.936.037
7.789.221
Statement of financial position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Due from other branches Placements with Bank Indonesia and other banks
3.501.099 88.124.633 1.085.178
2.716.426 73.186.959 927.844
Financial assets held for trading Loans receivables Acceptance receivables
97.774 15.619.827 118.700.122
64.019 9.319.508 97.017.170
Interest receivables Investment securities
7.846.732
4.225.494
Commitments and contingencies with credit risk Unused loan facilities to customers - committed
2.408.788
1.988.359
Bank guarantees issued to customers
1.102.862 11.358.382
1.384.902 7.598.755
Irrevocable letters of credit facilities
130.058.504
104.615.925
Total
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit
ii. Concentration of credit risk analysis
Bank mempunyai tujuan untuk mencapai dan mempertahankan tingkat penghasilan yang sebanding dengan eksposur risiko kredit. Bank menilai dan memantau jumlah pinjaman dan eksposur kredit melalui pemeringkatan kredit dan konsentrasi terhadap industri dan pihak lawan.
The Bank aims to achieve and maintain levels of earnings which are commensurate with credit risk exposure. The Bank assesses and monitors loan amounts and credit exposure through credit rating and concentration by industry and counterparty.
Tabel berikut ini menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan industri untuk kredit yang diberikan:
The following table presents the concentration by industry for receivables:
credit loans
31 Desember/December 2014 Jumlah/Total Jasa keuangan Manufaktur Pertanian, kehutanan dan pertambangan Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Perdagangan, restoran dan hotel Perumahan dan konstruksi Listrik, gas dan air Lain-lain Jumlah
%
2013 Jumlah/Total
%
20.949.226 29.604.523
23,77 33,60
20.246.458 23.495.417
27,67 32,10
14.117.701
16,02
11.490.649
15,70
11.986.678 7.792.082 2.439.377 872.910 362.136 88.124.633
13,60 8,84 2,77 0,99 0,41 100,00
7.784.554 5.020.117 1.407.128 3.023.274 719.362 73.186.959
10,64 6,86 1,92 4,13 0,98 100,00
32
Financial services Manufacturing Agriculture, forestry and mining Transportation, warehouse and communication Trading, restaurant and hotel Housing and constructions Electricity, gas and water Others Total
4.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4.
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) b.
ii. Analisis konsentrasi risiko kredit (Lanjutan)
Credit risk management (Continued) ii. Concentration (Continued)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit Bank berdasarkan pihak-pihak lawan (pihak-pihak lawan untuk ritel adalah karyawan):
Korporasi/ Corporate
credit
risk
analysis
The following table presents the credit risk concentration by counterparties (retail’s counterparties are employees):
31 Desember/December 2014 Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank/ Bank Indonesia Banks
Badan Usaha Milik Negara/ State Owned Enterprises
of
Ritel/ Retail
Jumlah/ Total
Giro pada Bank Indonesia
-
-
2.358.648
-
-
2.358.648
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
-
-
-
345.494
-
345.494
Current accounts with other banks
Tagihan pada cabangcabang lain
-
-
-
631.432
-
631.432
Due from other branches
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain
-
-
2.151.709
4.784.328
-
6.936.037
Placements with Bank Indonesia and other banks
-
474.032
-
3.501.099
Financial assets held for trading
-
-
102.387
88.124.633
Loans receivables
-
-
-
1.085.178
Acceptance receivables
Aset keuangan untuk diperdagangkan
3.027.067
Kredit yang diberikan
73.074.736
Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Efek-efek untuk tujuan investasi Komitmen dan kontijensi dengan risiko kredit Jumlah Jumlah dalam %
14.947.510
1.085.178 16
-
97.758
-
-
97.774
Interest receivables
375.344
-
8.002.448
7.242.035
-
15.619.827
Investment securities
6.508.660 84.071.001
3.756.054 18.703.564
12.610.563
1.093.668 14.570.989
102.387
11.358.382 130.058.504
64,64%
14,38%
9,70%
11,20%
0,08%
100%
31 Desember/December 2013 Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank/ Bank Indonesia Banks
Badan Usaha Milik Negara/ State Owned Enterprises
Korporasi/ Corporate
Ritel/ Retail
Commitments and contingencies with credit risk Total Total in %
Jumlah/ Total
Giro pada Bank Indonesia
-
-
2.367.710
-
-
2.367.710
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
-
-
-
485.280
-
485.280
Current accounts with other banks
Tagihan pada cabangcabang lain
-
-
-
160.203
-
160.203
Due from other branches
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain
-
-
3.099.696
4.689.525
-
7.789.221
Placements with Bank Indonesia and other banks
Aset keuangan untuk diperdagangkan
1.684.941
-
-
1.031.485
-
2.716.426
Financial assets held for trading
Kredit yang diberikan
58.159.832
14.934.648
-
-
92.479
73.186.959
Loans receivables
927.844
-
-
-
-
927.844
Acceptance receivables
1
-
64.018
-
-
64.019
Interest receivables
3.766.817
-
5.055.363
497.328
-
9.319.508
Investment securities
6.585.665 71.125.100
6.322 14.940.970
10.586.787
1.006.768 7.870.589
92.479
7.598.755 104.615.925
67,99%
14,28%
10,12%
7,52%
0,09%
100%
Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Efek-efek untuk tujuan investasi Komitmen dan kontijensi dengan risiko kredit Jumlah Jumlah dalam %
33
Commitments and contingencies with credit risk Total Total in %
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4.
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) b. Credit risk management (Continued)
iii. Analisis risiko kredit
iii.
Credit risk analysis
Tabel berikut menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai secara individual dan aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
The following tables present the individually impaired financial assets and neither past due nor impaired financial assets. As of 31 December 2014 and 2013, there were no financial assets which were past due but not impaired.
Peringkat (grading) ditentukan berdasarkan estimasi internal Bank atas kemungkinan gagal bayar (probability of default) selama setahun dari debitur-debitur atau portofolio tertentu yang dinilai berdasarkan sejumlah faktor kualitatif dan kuantitatif.
The grading is based on the Bank’s internal estimate of probability of default over a one year horizon, with customers or portfolios assessed against a range of qualitative and quantitative factors.
Rentang peringkat dimulai dari 1 sampai dengan 10. Peringkat 8 diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam subperingkat 8-1, 8-2 atau 8-3. Peringkat 10 diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam subperingkat 10-1 atau 10-2. Peringkat kredit yang lebih rendah mengindikasikan kemungkinan gagal bayar yang lebih rendah. Peringkat kredit 1 sampai dengan 7 diterapkan untuk debitur-debitur atau akun-akun yang masih lancar (performing) sedangkan peringkat 8 sampai dengan 10 diterapkan untuk debitur-debitur bermasalah atau yang mengalami gagal bayar atau mengalami penurunan nilai.
The numeric grades run from 1 to 10. Grades 8 are further sub-classified 8-1, 8-2 or 8-3. Grades 10 are further sub-classified 10-1 or 10-2. Lower credit grades indicate lower likelihood of default. Credit grades 1 to 7 are assigned to performing debtors or accounts, while credit grades 8 to 10 are assigned for non-performing debtors or debtors who fail to make their payment obligations or impaired debtors.
Perbaikan peringkat dari yang mengalami penurunan nilai menjadi lancar (tidak mengalami penurunan nilai) hanya dapat dilakukan apabila debitur-debitur telah menunjukkan kepastian pemulihan dan kembali ke kondisi normal.
Improvement in the grading from impaired to current (not-impaired) can only be made if debtors have shown a certainty in recovery and they are back to normal condition.
31 Desember/December 2014 Tagihan akseptasi/ Acceptance Kredit yang diberikan/ receivables Loans receivables Aset pada biaya perolehan diamortisasi Penurunan nilai individual: Peringkat 9-10: impaired Cadangan kerugian penurunan nilai Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai: Peringkat 1-5: low-fair risk Peringkat 6-7: medium-fair risk Peringkat 8-1 dan 8-2: watch list Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah nilai tercatat
-)
155.230)
-) -)
(142.948) 12.282)
1.048.085)
69.086.193)
22.276)
17.181.540)
15.062) 1.085.423)
1.967.512) 88.235.245)
(245) 1.085.178)
(122.894) 88.112.351)
1.085.178)
88.124.633)
34
Assets at amortized cost Individually impaired: Grade 9-10: impaired Allowance for impairment losses Neither past due nor impaired: Grade 1-5: low-fair risk Grade 6-7: medium-fair risk Grade 8-1 and 8-2: watch list Allowance for impairment losses
Total carrying amount
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) b.
4.
Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) b.
iii. Analisis risiko kredit (Lanjutan)
Credit risk management (Continued) iii. Credit risk analysis (Continued)
31 Desember/December 2013 Tagihan akseptasi/ Acceptance Kredit yang diberikan/ receivables Loans receivables Aset pada biaya perolehan diamortisasi Penurunan nilai individual: Peringkat 9-10: impaired Cadangan kerugian penurunan nilai Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai: Peringkat 1-5: low-fair risk Peringkat 6-7: medium-fair risk Peringkat 8-1 dan 8-2: watch list Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah nilai tercatat
-)
170.354)
-) -)
(170.316) 38)
705.730)
56.269.673)
210.307)
14.611.207)
12.258) 928.295)
2.449.075) 73.329.955)
(451) 927.844)
(143.034) 73.186.921)
927.844)
73.186.959)
Assets at amortized cost Individually impaired: Grade 9-10: impaired Allowance for impairment losses Neither past due nor impaired: Grade 1-5: low-fair risk Grade 6-7: medium-fair risk Grade 8-1 and 8-2: watch list Allowance for impairment losses
Total carrying amount
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, dan efek-efek untuk tujuan investasi termasuk dalam kategori ”belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai”.
As of 31 December 2014 and 2013, all current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, financial assets held for trading, and investment securities were included in the category ”neither past due nor impaired”.
Definisi kualitas kredit bank adalah sebagai berikut:
Definition of the Bank’s credit quality is as follows:
Mengalami penurunan nilai secara individual
Individually impaired
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai secara individual adalah aset keuangan yang telah ditentukan oleh Bank bahwa telah terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan Bank tidak mengharapkan untuk menerima kembali seluruh nilai pokok dan bunga tertunggak sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian. Aset keuangan tersebut berperingkat 8-3 sampai 10-2 di sistem pemeringkatan risiko kredit internal Bank.
Individually impaired financial assets are those for which the Bank determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the agreements. These financial assets are graded 8-3 to 10-2 in the Bank’s internal credit risk grading system.
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai
Neither past due nor impaired
Eksposur menunjukkan laba yang tinggi atau stabil, modal dan likuiditas yang memadai, secara umum tercermin dengan pembayaran komitmen terhadap Bank secara tepat waktu. Sumber pembayaran dapat diidentifikasikan secara jelas.
Exposures exhibit high or stable earnings, adequate capital and liquidity, as generally evidenced by prompt repayment of its commitments with the Bank. The sources of payment can be clearly identifiable.
35
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4.
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) b. Credit risk management (Continued)
iii. Analisis risiko kredit (Lanjutan)
iii.
Credit risk analysis (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai
Allowances for impairment losses
Bank telah menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi atau yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual yang merepresentasikan jumlah perkiraan kerugian yang terjadi pada kredit, tagihan akseptasi, dan portofolio investasi. Komponen utama dari cadangan kerugian penurunan nilai spesifik terkait dengan aset yang secara individual mengalami penurunan nilai dan cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif yang dihitung untuk kelompok aset yang sejenis untuk kerugian yang telah terjadi tapi belum dapat diidentifikasi. Aset yang dinilai berdasarkan nilai wajar melalui laba rugi tidak termasuk dalam subjek pengujian penurunan nilai karena nilai wajarnya telah mencerminkan kualitas kredit dari setiap aset tersebut.
The Bank established an allowance for impairment losses on assets carried at amortized cost or classified as available for sale that represents its estimate of incurred losses in its loans, acceptance receivables, and investment portfolio. The main components of this allowance are a specific allowance for impairment losses that relates to individually impaired asset and a collective allowance for impairment losses established for groups of homogeneous assets in respect of losses that have been incurred but have not been identified. Assets carried at fair value through profit or loss are not subject to impairment testing as the measure of fair value reflects the credit quality of each asset.
Kebijakan penghapusbukuan
Write-off policy
Bank menghapusbukukan saldo kredit beserta penyisihan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank menentukan bahwa kredit yang diberikan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi terkait seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi laporan keuangan debitur/penerbit yang mengakibatkan debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposurnya.
The Bank writes off a loan balance and any related allowances for impairment losses when the Bank determines that those loans are uncollectible. This determination is made after considering information such as significant changes in the borrower’s/issuer’s financial position such that the borrower/issuer can no longer pay the obligation, or the proceeds from collateral will not be sufficient to fully settle the entire exposure.
Agunan
Collateral
Porsi terbesar dari agunan yang dimiliki oleh Bank adalah jaminan perusahaan (corporate guarantee). Jaminan perusahaan ini berasal dari entitas induk debitur, yang sebagian besar berada di Jepang. Umumnya, agunan diperlukan sebagai sumber terakhir pelunasan kredit, sedangkan sumber utama pelunasan kredit adalah arus kas dari aktivitas operasi debitur.
The largest portion of the collateral held by the Bank is corporate guarantees. These corporate guarantees came from debtors’ parent companies, which are mostly located in Japan. Generally, collateral is required as the final source of loan repayment, while the primary source of loan repayment is the debtor’s operating cash flows.
36
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
b. Credit risk management (Continued)
iii. Analisis risiko kredit (Lanjutan)
iii. Credit risk analysis (Continued)
Bank menilai secara berkala, umumnya sekali setahun, jaminan perusahaan yang dimiliki. Karena sebagian besar entitas induk dari debitur adalah juga debitur di kantor pusat Bank, maka proses penilaian yang dilakukan oleh Bank sangat bergantung pada peringkat internal dari entitas induk debitur yang diberikan oleh kantor pusat Bank. Bila Bank menemukan bahwa peringkat dari entitias induk debitur lemah (lebih dari atau sama dengan peringkat 8-1), maka Bank akan meminta kantor pusat Bank untuk menangani entitas induk debitur tersebut, sebagai contoh meminta kantor pusat Bank untuk menyediakan rencana tindak lanjut berupa cadangan agunan, umumnya berupa tanah dan bangunan dengan cakupan 100% dari sisa pinjaman. Bank juga mengupayakan hak hukum atas cadangan jaminan tersebut dalam rangka mengantisipasi terjadinya gagal bayar.
The Bank periodically assesses, usually once a year, its corporate guarantees held. Considering that most of the debtors’ parent companies in Japan are also the primary debtors of the Bank’s head office; therefore, the assessment process conducted by the Bank highly relies on the internal ratings of the debtors’ parent companies given by the Bank’s head office. When the Bank discovered that the ratings of the debtors’ parent companies are weak (greater than or equal to 8-1 rating), the Bank will request the head office to handle this, for example by requiring an action plan in the form of back-up collateral, which is usually in the form of land and building that covers 100% of the outstanding loan. The Bank will also hold the legal title on the back up collateral to anticipate payment default.
Jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diberikan kepada Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 92,41% dan 95,65% dari jumlah kredit yang outstanding. Sisa kredit lainnya telah memiliki agunan berupa standby letters of credit, deposito berjangka, tanah dan bangunan.
Corporate guarantees provided to the Bank as of 31 December 2014 and 2013 were 92.41% and 95.65% of the outstanding loans, respectively. The remaining loans are secured by standby letters of credit, time deposits, land and building.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank tidak memiliki aset keuangan dan nonkeuangan yang berasal dari pengambilalihan kepemilikan agunan yang merupakan jaminan terhadap aset keuangan.
As of 31 December 2014 and 2013, the Bank did not have financial and non-financial assets that were obtained from taking possession of collateral held as security against financial assets.
Risiko penyelesaian
Settlement risk
Aktivitas Bank dapat menimbulkan risiko saat penyelesaian transaksi dan perdagangan. Penyelesaian risiko adalah risiko kerugian dikarenakan kegagalan sebuah entitas dalam memenuhi kewajibannya untuk menyerahkan kas, sekuritas atau aset lainnya seperti yang telah disepakati secara kontraktual.
The Bank’s activities may give rise to risk at the time of settlement of transactions and trades. Settlement risk is the risk of loss due to the failure of an entity to meet its obligations to deliver cash, securities or other assets as contractually agreed.
Untuk tipe transaksi tertentu, Bank memitigasi risiko ini dengan melakukan penyelesaian melalui agen penyelesaian/kliring untuk memastikan bahwa perdagangan diselesaikan hanya ketika kedua belah pihak telah memenuhi kewajiban penyelesaiannya sesuai kontrak.
For certain types of transactions, the Bank mitigates this risk by conducting settlements through a settlement/clearing agent to ensure that trade is settled only when both parties have fulfilled their contractual settlement obligations.
37
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) c.
4.
Manajemen risiko pasar
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) c.
Market risk management
Bank telah menerapkan suatu sistem terpadu untuk mengelola risiko pasar. Kantor Pusat memantau risiko pasar pada tingkat grup. Pada tingkat Bank, pemeriksaan dan perimbangan dijaga melalui suatu sistem dimana back office dan middle office beroperasi secara independent dari front office. Selain itu, Manajemen Aset dan Liabilitas dilakukan secara terpisah melalui rapat Komite Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas setiap bulan. Tujuan dari Manajemen Aset dan Liabilitas adalah untuk mendiskusikan hal-hal penting terkait dengan risiko pasar dan pengendaliannya.
The Bank has adopted an integrated system to manage market risk. The Head Office monitors market risk at group-wide level. At the level of the Bank, checks and balances are maintained through a system in which back and middle offices operate independently from front office. In addition, Asset and Liability Management is held separately through monthly Market and Liquidity Risk Management Committee meetings. The objective of Asset and Liability Management is to discuss important matters related to market risk and control.
Selain itu, berbagai analisis pada profil risiko, termasuk stress testing dilakukan dan dilaporkan kepada Komite Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas secara teratur.
Other than that, various analysis on risk profiles, including stress testing, are conducted and reported to the Market and Liquidity Risk Management Committees on a regular basis.
Secara umum, risiko pasar dibagi ke dalam dua risiko berikut:
In overall, market risks are divided into two following risks:
i. Risiko nilai tukar
i.
Foreign exchange risk
Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam mata uang asing. Bank memantau posisi yang terjadi untuk setiap nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan konversi atas transaksi-transaksi dalam mata uang asing ke Rupiah dan posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.
The Bank is exposed to foreign exchange currency risk through transactions in foreign currencies. The Bank monitors any position in relation to any individual currency with regards to the translation of foreign currency transactions into Rupiah and position of monetary assets and liabilities in foreign currencies.
Posisi devisa neto (“PDN”) Bank dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bank diwajibkan untuk memelihara PDN secara keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal.
The Bank’s Net Open Position (“NOP”) was calculated based on the prevailing Bank Indonesia regulations. In accordance with prevailing regulations, the Bank is required to maintain its aggregate NOP at a maximum of 20% of its capital.
PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Bank’s NOP as of 31 December 2014 and 2013 was as follows:
31 Desember/December 2014
Mata uang Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Dolar Singapura Baht Thailand Lainnya
Posisi devisa neto untuk neraca (selisih bersih aset dan liabilitas)/ Statement of financial position net foreign exchange position (net differences between assets and liabilities)
Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts
(6.896.884) 569.112) 148.867) (4.873) (2.028) 4.970)
6.137.039) (633.557) (161.037) 1) 367) -)
Jumlah modal *) Rasio PDN (Keseluruhan)
Posisi devisa neto keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate net foreign exchange position (absolute amount) 759.845 64.445 12.170 4.872 1.661 4.970 847.963 83.379.755 1,02%
38
Currency United States Dollar Japanese Yen Euro Singapore Dollar Thailand Baht Others Total capital *) NOP Ratio (Aggregate)
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) c.
4.
Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) c.
i. Risiko nilai tukar (Lanjutan)
Market risk management (Continued) i.
Foreign exchange risk (Continued)
31 Desember/December 2013
Mata uang Dolar Amerika Serikat Yen Jepang Euro Dolar Singapura Baht Thailand Lainnya
Posisi devisa neto untuk neraca (selisih bersih aset dan liabilitas)/ Statement of financial position net foreign exchange position (net differences between assets and liabilities)
Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts
(681.961) (2.303.801) 5.521) (1.154) (1.913) 3.359)
660.170) 2.290.137) (9.706) -) 3.769) -)
Posisi devisa neto keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate net foreign exchange position (absolute amount) 21.791 13.664 4.185 1.154 1.856 3.359 46.009 56.962.346
Jumlah modal *) Rasio PDN (Keseluruhan) *)
0,08%
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
*)
Currency United States Dollar Japanese Yen Euro Singapore Dollar Thailand Baht Others Total capital *) NOP Ratio (Aggregate)
In accordance with Bank Indonesia Regulation, the previous month’s capital is used in calculating the percentage of NOP to Capital.
Batas nilai maksimum (absolut) PDN pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang diperkenankan dengan menggunakan modal akhir tahun masing-masing sebesar Rp 16.915.127 dan Rp 12.734.509. PDN Bank tidak melampaui batas nilai (absolut) maksimum yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
The maximum absolute value of NOP as of 31 December 2014 and 2013 using the capital at the end of year amounted to Rp 16,915,127 and Rp 12,734,509, respectively. The Bank’s NOP did not exceed the maximum (absolute) value required by Bank Indonesia.
Bank menerapkan beberapa ukuran dalam pengelolaan risiko mata uang asing, sebagai berikut:
The Bank implements certain measures in managing the foreign exchange risk as follows:
-
Menetapkan batas bagi rasio posisi devisa neto, baik batas intraday maupun batas overnight.
-
Set up a limit for net open position ratio, both intraday and overnight limits.
-
Menetapkan batas bagi risk taking unit, berupa batas kerugian, batas pihak lawan dan batas terkait lainnya.
-
Set up a limit for risk taking unit, in the form of loss limit, counterparty limit, and other related limits.
39
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) c.
4.
Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) c.
ii. Risiko tingkat suku bunga
Market risk management (Continued) ii. Interest rate risk
Tujuan manajemen risiko tingkat suku bunga adalah untuk mengoptimalkan pendapatan bunga bersih dengan menggunakan aktivitas manajemen risiko aset-liabilitas.
The purpose of interest rate risk management is to optimize the net interest income by using asset-liability risk management activities.
Operasi Bank dipengaruhi oleh risiko fluktuasi tingkat suku bunga dimana aset berbunga (termasuk investasi) dan liabilitas berbunga jatuh tempo atau memerlukan re-pricing (dinilai ulang) pada waktu atau dalam jumlah yang berbeda. Dalam hal aset dan liabilitas dengan tingkat suku bunga mengambang, Bank juga terkena paparan basis risk, yang merupakan perbedaan dalam karakteristik re-pricing (dinilai ulang) atas berbagai tingkat suku bunga mengambang. Kegiatan manajemen risiko diarahkan untuk mengoptimalkan pendapatan bunga bersih, pada tingkat suku bunga pasar yang konsisten dengan strategi usaha Bank.
The Bank’s operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets (including investments) and interest-bearing liabilities mature or reprice at different times or in different amounts. In case of floating rate assets and liabilities, the Bank is also exposed to basis risk, which is the difference in re-pricing characteristics of the various floating rate indices. Risk management activities are aimed at optimizing net interest income, given market interest rate levels consistent with the Bank’s business strategies.
Aktivitas manajemen risiko aset-liabilitas diselenggarakan dalam konteks sensitivitas Bank terhadap perubahan suku bunga. Secara umum, Bank tidak sensitif terhadap liabilitas karena aset berbunga memiliki jangka waktu yang pendek dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang. Hal ini berarti bahwa dalam keadaan suku bunga yang meningkat, marjin yang diperoleh akan semakin meningkat seiring dengan re-pricing atas aset. Namun demikian, dampak aktualnya dipengaruhi sejumlah faktor, termasuk tingkat pelunasan lebih awal atau lebih lambat daripada tanggal kontrak serta variasi sensitivitas suku bunga dalam periode re-pricing dan antara mata uang.
Asset-liability risk management activities are conducted in the context of the Bank’s sensitivity to interest rate changes. In general, the Bank is not liability-sensitive because its interest-earning assets are short-term in nature and/or re-pricing frequently. This means that in rising interest rate environments, margin earned will increase as assets reprice. However, the actual effect will depend on a number of factors, including the extent to which repayments are made earlier or later than the contractual dates and variations in interest rate sensitivity within re-pricing periods and among currencies.
a. Portofolio Non-trading
a. Non-trading portfolios
Posisi suku bunga non-trading secara keseluruhan dikelola oleh bagian Treasury melalui penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, efek-efek untuk tujuan investasi, kredit yang diberikan, simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain untuk mengelola keseluruhan posisi yang timbul dari kegiatan non-trading Bank.
Overall non-trading interest rate risk positions are managed by Treasury, which uses placement with Bank Indonesia and other banks, investment securities, loans receivables, deposits from customers and deposits from other banks to manage the overall position arising from the Bank’s nontrading activities.
40
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) c.
4.
Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) c. Market risk management (Continued)
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)
ii. Interest rate risk (Continued)
Tabel di bawah ini menyajikan portofolio nontrading (aset dan liabilitas berbunga) Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Bank’s nontrading portfolios (interest-earning assets and liabilities) at carrying interest-bearing amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:
31 Desember/December 2014 Suku bunga tetap/ Fixed rate Kurang dari 3 bulan 3 bulan/ 1 tahun/ Less than 3 months 3 months 1 year
Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari 3 bulan 3 bulan/ 1 tahun/ Less than 3 months 3 months 1 year
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year
Jumlah/ Total
Aset keuangan Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Financial assets
-) 72.038.951)
16.085.682
6.936.037) -)
-) -)
-
6.936.037) 88.124.633)
-) 72.038.951)
16.085.682
6.050.750) 12.986.787)
4.402.601) 4.402.601)
5.166.476 5.166.476
15.619.827) 110.680.497)
Liabilitas keuangan
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas ke cabangcabang lain
Gap re-pricing suku bunga
(18.257.916)
-
(8.643.470)
(177.544)
-
-) -) (18.257.916) 53.781.035)
-
(10)
-)
-
(10)
-
(887) (8.644.367)
-) (177.544)
-
(887) (27.079.827)
16.085.682
4.342.420)
4.225.057)
5.166.476
83.600.670)
31 Desember/December 2013 Suku bunga tetap/ Fixed rate Kurang dari 3 bulan 3 bulan/ 1 tahun/ Less than 3 months 3 months 1 year
Lebih dari 1 tahun/ More than 1 year
(27.078.930)
Due to other branches
Interest re-pricing gap
Financial assets
-) 57.844.592)
-) 15.342.367
7.789.221) -)
-) -)
-
7.789.221) 73.186.959)
-) 57.844.592)
-) 15.342.367
3.665.396) 11.454.617)
2.685.724) 2.685.724)
2.968.388 2.968.388
9.319.508) 90.295.688)
Liabilitas keuangan
Gap re-pricing suku bunga
Deposits from customers Deposits from other banks
Jumlah/ Total
Aset keuangan
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas ke cabangcabang lain
Investment securities Financial liabilities
Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari 3 bulan 3 bulan/ 1 tahun/ Less than 3 months 3 months 1 year
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivables
Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivables Investment securities Financial liabilities
(19.129.681)
-
(6.559.654)
(232.438)
-
(9) -) (19.129.690) 38.714.902)
-
(150.858)
-)
-
(150.867)
-
(2.434.633) (9.145.145)
-) (232.438)
-
(2.434.633) (28.507.273)
15.342.367
2.309.472)
2.453.286
2.968.388
61.788.415)
41
(25.921.773)
Deposits from customers Deposits from other banks Due to other branches
Interest re-pricing gap
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) c.
4.
Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) c.
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)
Market risk management (Continued) ii. Interest rate risk (Continued)
Tabel berikut menyajikan suku bunga rata-rata tertimbang untuk setiap instrumen keuangan:
The following table summarizes the weighted average effective interest rates for each financial instrument:
31 Desember/December 2014 2013 % % Aset Rupiah Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan Sertifikat Bank Indonesia Dolar Amerika Serikat Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit yang diberikan Yen Jepang Kredit yang diberikan Liabilitas Rupiah Simpanan dari Bank lain Call money Simpanan dari nasabah Giro Deposito berjangka Dolar Amerika Serikat Simpanan dari nasabah Giro Deposito berjangka Yen Jepang Simpanan dari nasabah Deposito berjangka
5,88 8,75 6,71
5,78 9,27 6,36
0,08 0,99
0,10 1,78
0,84
1,05
-
7,10
0,54 6,96
0,52 6,56
0,04 0,11
0,04 0,12
0,01
0,02
Assets Rupiah Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivables Certificates of Bank Indonesia United States Dollar Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivables Japanese Yen Loans receivables Liabilities Rupiah Deposits from other banks Call money Deposits from customers Current accounts Time deposits United States Dollar Deposits from customers Current accounts Time deposits Japanese Yen Deposits from customers Time deposits
Analisis sensitivitas
Sensitivity analysis
Risiko tingkat suku bunga diukur dengan melakukan analisis sensitivitas atas beberapa skenario untuk melihat dampak dari perubahan-perubahan yang signifikan dalam suku bunga, dengan menggunakan asumsi tidak ada pergerakan kurva imbal hasil yang tidak simetris dan posisi keuangan tidak berubah, terhadap aset bersih yang terkait suku bunga (net interest-bearing asset) sebagai berikut:
Interest rate risk is measured by conducting sensitivity analysis on scenarios to see the impact of significant changes in interest rate, assuming no asymmetrical movement in yield curves and a constant financial position, to net interest-bearing asset as follows:
2014 Kenaikan paralel 100 basis poin/ 100 bp parallel increase Rp juta/million Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga - bersih Untuk tahun berakhir 31 Desember 2014
698,667
42
Penurunan paralel 100 basis poin/ 100 bp parallel decrease Rp juta/million
(698,667)
Sensitivity of projected net interest income For the year ended 31 December 2014
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) c.
4.
Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) c.
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)
Market risk management (Continued) ii. Interest rate risk (Continued)
2013 Kenaikan paralel 100 basis poin/ 100 bp parallel increase Rp juta/million Sensitivitas atas proyeksi pendapatan bunga - bersih Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013
538.691
b. Portofolio Perdagangan
Penurunan paralel 100 basis poin/ 100 bp parallel decrease Rp juta/million
(538.691)
Sensitivity of projected net interest income For the year ended 31 December 2013
a. Trading portfolios
Alat utama yang digunakan dalam menghitung dan memantau eksposur risiko pasar dalam portofolio perdagangan Bank adalah Value at Risk (VaR). VaR dari portofolio perdagangan merupakan estimasi kerugian yang mungkin timbul pada portofolio dalam periode waktu yang ditetapkan (periode kepemilikan) dari pergerakan pasar yang merugikan dengan probabilitas tertentu (tingkat keyakinan). Model VaR digunakan oleh Bank dengan tingkat keyakinan 99 persen dan dengan asumsi periode kepemilikan selama 10 hari.
The principle tool used to measure and control market risk exposure within the Bank’s trading portfolios is Value at Risk (VaR). The VaR of a trading portfolio is the estimated loss that would arise on the portfolio over a specified period of time (holding period) from an adverse market movement with a specified probability (confidence level). The VaR model used by the Bank is based upon a 99 percent confidence level and assumes a 10-day holding period.
Penggunaan model VaR didasarkan terutama pada simulasi historis. Dengan mempertimbangkan data pasar selama tiga tahun sebelumnya, dan memperhatikan hubungan atas berbagai pasar dan harga yang berbeda, model tersebut menghasilkan berbagai skenario masa depan yang dapat diterima untuk pergerakan harga pasar.
The VaR model is based mainly on historical simulation. By taking into account the market data from the previous three years, and observed relationship between different markets and prices, the model generates a wide range of plausible future scenarios for market price movements.
Bank menggunakan batasan VaR dalam transaksi perdagangan. Struktur keseluruhan batasan VaR harus tunduk pada tinjauan dan persetujuan rapat Komite Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas. Batasan VaR dialokasikan untuk portofolio perdagangan. VaR dihitung secara harian. Laporan harian atas penggunaan batasan VaR diserahkan kepada Manajemen dan ringkasan secara rutin disampaikan dalam rapat Komite Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas.
The Bank uses VaR limits for trading transactions. The overall structure of VaR limits should be subject to review and approval by Market and Liquidity Risk Management Committee meeting. VaR limits are allocated to trading portfolios. VaR is measured daily. Daily reports of utilization of VaR limits are submitted to the Management and regular summaries are submitted to Market and Liquidity Risk Management Committee meeting.
43
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) c.
4.
Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) c.
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)
Market risk management (Continued) ii. Interest rate risk (Continued)
b. Portofolio Perdagangan (Lanjutan)
b. Trading portfolios (Continued)
Ringkasan dari posisi VaR portofolio perdagangan Bank pada tanggal 31 Desember dan selama tahun-tahun yang bersangkutan adalah sebagai berikut: As of 31 December Rp Million
A summary of the VaR position of the Bank’s trading portfolios as of 31 December and during the respective years were as follows:
Average Rp Million
Maximum Rp Million
Minimum Rp Million
2014 Derivatif - non opsi Opsi
13.111 3
21.292 826
43.363 2.929
7.186 3
2014 Derivatives - non option Option
2013 Derivatif - non opsi Opsi
14.360 -
9.926 26
15.738 239
4.666 -
2013 Derivatives - non option Option
Metode perhitungan VaR yang menggunakan data historis dan tingkat keyakinan tertentu menggambarkan masih adanya kemungkinan dimana kerugian aktual yang dihasilkan dari peristiwa di masa depan lebih besar dari estimasi kerugian yang dihasilkan dari VaR, terutama pada peristiwa-peristiwa luar biasa yang memiliki dampak besar.
VaR calculation method that uses historical data and certain confidence level indicates that there is still a possibility that actual losses resulted from future events are higher than potential estimated losses generated from VaR, in particular on extraordinary high impact events.
Keterbatasan metodologi VaR diakui dengan melengkapi batasan VaR dengan batasan posisi lainnya. Selain itu, Bank menggunakan berbagai stress test dengan cakupan yang luas untuk mengetahui dampak keuangan dari berbagai skenario pasar yang berada di luar kewajaran, seperti periode saat pasar kekurangan likuiditas, baik terhadap masing-masing portofolio perdagangan Bank maupun keseluruhan posisi Bank.
The limitations of the VaR methodology are recognized by supplementing VaR limits with other position limit. In addition, the Bank uses a wide range of stress tests to model the financial impact of a variety of exceptional market scenarios, such as periods of market liquidity shortage, on Bank’s trading portfolios and the Bank’s overall position.
44
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) d.
4.
Manajemen risiko likuiditas
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) d.
Liquidity risk management
Manajemen risiko likuiditas harus mencakup manajemen dana dengan analisis lengkap atas arus kas, dan pemantauan secara terus-menerus terhadap struktur laporan posisi keuangan Bank, batas pinjaman, pengelolaan agunan, aset penyangga, dan biaya mempertahankan likuiditas, untuk memastikan keragaman dan ketersediaan sumber-sumber pendanaan.
The management of liquidity risk should include fund management with a full analysis of cashflows, and continued monitoring of the Bank’s statement of financial position structure, borrowing limits, collateral management, buffer assets, and cost of maintaining liquidity, in order to ensure the diversity and availability of funding sources.
Risiko likuiditas diidentifikasi, diukur, dan dimitigasi dengan menggunakan Analisis Posisi Kesenjangan Aset-Liabilitas. Untuk meninjau batas pendanaan tahap likuiditas, Bank telah memasukkan agenda likuiditas dalam setiap Rapat MLRMC.
The liquidity risk is identified, measured and mitigated by using Asset-Liability Gap Position Analysis. To review the liquidity stage funding limits, the Bank has incorporated the liquidity agenda in every MLRMC Meeting.
Sisa umur kontraktual liabilitas keuangan sampai dengan jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Residual contractual maturities of financial liabilities were as follows:
31 Desember/December 2014
Liabilitas non-derivatif Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi Beban yang masih harus dibayar Liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan: Arus kas keluar Arus kas masuk Komitmen dengan risiko kredit Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - committed Fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan
Jumlah
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/ Gross nominal inflow (outflow)
(27.078.930)
(27.099.124)
(26.011.270)
(908.880)
(178.974)
-)
(10) (1.085.423)
(10) (1.085.423)
(10) (310.271)
-) (359.925)
-) (415.227)
-) -)
Non-derivative financial liabilities - Deposits from customers Deposits from other banks Acceptance payables
(196.942)
(196.942)
-)
-)
(196.942)
-)
-
(121.846) (28.483.151)
(121.846) (28.503.345)
(121.846) (26.443.397)
-) (1.268.805)
-) (791.143)
-) -)
-
(3.108.031) -) -) (3.108.031)
(50.113.048) 46.967.419) (3.145.629)
< 1 bulan/ month
>3-12 bulan/ months
1-3 bulan/ months
(10.443.081) 10.168.715) (274.366)
(20.105.181) 19.515.390) (589.791)
>1-2 tahun/ years
(7.664.183) 6.661.107) (1.003.076)
(4.705.166) 3.927.431) (777.735)
>2 tahun/ years
(7.195.437) 6.694.776) (500.661)
Accrued expenses Due to Head Office and other branches Financial liabilities held for trading: Outflow Inflow Commitments with credit risk
-)
(7.846.732)
(7.846.732)
-)
-)
-)
-)
-) -)
(1.102.862) (8.949.594)
(146.698) (7.993.430)
(629.073) (629.073)
(287.464) (287.464)
(39.627) (39.627)
-) -)
(31.591.182)
(40.598.568)
(34.711.193)
(2.487.669)
(2.081.683)
(817.362)
(500.661)
45
Unused loan facilities - committed Irrecoverable Letter of Credit
Total
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) d.
4.
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) d. Liquidity risk management (Continued)
31 Desember/December 2013
Liabilitas non-derivatif Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi Beban yang masih harus dibayar Liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan: Arus kas keluar Arus kas masuk Komitmen dengan risiko kredit Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - committed Fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan
Jumlah
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/ Gross nominal inflow (outflow)
(25.921.773)
(25.936.162)
(24.788.869)
(913.809)
(233.484)
-)
(150.867) (928.295)
(150.926) (928.295)
(9) (143.903)
(150.917) (445.849)
-) (338.543)
-) -)
Non-derivative financial liabilities -) Deposits from customers Deposits from other -) banks -) Acceptance payables
< 1 bulan/ month
>3-12 bulan/ months
1-3 bulan/ months
>1-2 tahun/ years
>2 tahun/ years
(133.162)
(133.162)
-)
-)
(133.162)
-)
-)
(2.556.847) (29.690.944)
(2.556.922) (29.705.467)
(2.556.922) (27.489.703)
-) (1.510.575)
-) (705.189)
-) -)
-) -)
(2.353.234) -) -) (2.353.234)
(38.936.525) 36.526.079) (2.410.446)
(9.456.684) 9.151.940) (304.744)
(10.547.362) 10.204.992) (342.370)
(7.330.458) 6.571.686) (758.772)
(5.151.237) 4.590.757) (560.480)
(6.450.784) 6.006.704) (444.080)
Accrued expenses Due to Head Office and other branches Financial liabilities held for trading: Outflow Inflow Commitments with credit risk
-)
(4.225.494)
(4.225.494)
-)
-)
-)
-)
-) -)
(1.384.902) (5.610.396)
(248.965) (4.474.459)
(815.750) (815.750)
(320.187) (320.187)
-) -)
-) -)
(32.044.178)
(37.726.309)
(33.268.906)
(2.668.695)
(1.784.148)
(560.480)
(444.080)
Unused loan facilities - committed Irrecoverable Letter of Credit
Total
Tabel di atas menyajikan arus kas yang tidak didiskonto dari liabilitas keuangan Bank dan komitmen kredit yang belum diakui berdasarkan periode jatuh tempo kontraktual yang paling dekat. Arus kas atas instrumen keuangan yang diharapkan Bank bervariasi secara signifikan dari analisis ini. Sebagai contoh, simpanan dari nasabah diharapkan memiliki saldo yang stabil atau meningkat; dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - committed tidak seluruhnya diharapkan untuk segera digunakan.
The above table shows the undiscounted cash flows of the Bank’s financial liabilities and unrecognized loan commitments on the basis of their earliest possible contractual maturity. The Bank’s expected cash flows on these instruments may vary significantly from this analysis. For example, deposits from customers are expected to maintain a stable or increasing balance; and unused committed credit facility are not all expected to be drawn down immediately.
Nilai nominal arus kas masuk (keluar) yang diungkapkan pada tabel di atas menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dari liabilitas keuangan atau komitmen. Pengungkapan atas transaksi derivatif menunjukkan nilai bersih untuk transaksi derivatif yang diselesaikan secara neto, dan nilai bruto arus kas keluar untuk derivatif yang diselesaikan secara bruto pada saat bersamaan (misalnya currency forward).
The gross nominal inflow/(outflow) disclosed in the above table represents the contractual undiscounted cash flows relating to the principal and interest on the financial liabilities or commitments. The disclosure for derivatives transaction shows a net amount for derivatives that are net settled, and a gross amount of cash outflow for derivatives that have simultaneous gross settlement (e.g., currency forward).
46
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
4.
d. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) d. Liquidity risk management (Continued)
Simpanan dari nasabah dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan – committed masuk dalam kelompok kurang dari 1 bulan karena transaksi-transaksi tersebut tidak mempunyai jatuh tempo kontraktual.
Deposits from customers and unused loan facilities – committed are included in the bucket less than 1 month since those transactions have no contractual maturities.
Dalam mengelola risiko likuiditas yang timbul dari liabilitas keuangan, Bank memiliki aset lancar yang terdiri dari kas dan setara kas dan efek-efek untuk tujuan investasi yang memiliki kualitas investment grade dan memiliki pasar aktif dan likuid. Aset-aset tersebut dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas Bank.
To manage the liquidity risk arising from financial liabilities, the Bank holds liquid assets comprising cash and cash equivalents and investment grade investment securities for which there is an active and liquid market. These assets can be sold anytime to meet the Bank’s liquidity requirements.
Liabilitas pada Kantor Pusat sebesar jumlah dana usaha yang dilaporkan (Catatan 23) tidak disertakan pada tabel di atas karena sifat dan tujuan dana tersebut secara substansi merupakan penempatan modal dan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 mengenai persyaratan dan tata cara pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor perwakilan dari bank yang berkedudukan di luar negeri, serta peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 yang menyatakan bahwa modal bagi kantor cabang dari bank yang kantor pusatnya berkedudukan di luar negeri adalah Dana Usaha yang ditempatkan pada kantor cabang oleh Kantor Pusatnya.
Due to Head Office up to the amount of declared operating funds (Note 23) is not included in the above table since the nature and purpose of this fund in substance contemplates capital placement and in accordance with Decree of the Directors of Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR dated 12 May 1999 concerning the requirements and procedures for the opening of branch offices, auxiliary branch offices and representative offices of foreign banks, as well as Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 regarding Minimum Capital Requirement which states that capital for a branch of foreign bank in Indonesia is the Operational Funds placed in the branch by its Head Office.
e. Manajemen risiko operasi
e. Operational risk management
Direksi MUFG telah menyetujui Kebijakan Manajemen Risiko Operasional MUFG sebagai kebijakan yang berlaku di seluruh grup untuk mengelola risiko operasional. Kebijakan ini mengatur prinsip-prinsip inti mengenai manajemen risiko operasional, termasuk definisi risiko operasional, dan sistem serta proses-proses manajemen risiko.
MUFG’s Board of Directors has approved the MUFG Operational Risk Management Policy as a group-wide policy for managing operational risk. This policy sets forth the core principles regarding operational risk management, including the definition of operational risk and the risk management system and processes.
Bank telah menetapkan kerangka kerja manajemen risiko untuk pengumpulan data kerugian, Control Self-Assessment (CSA), dan pengukuran risiko operasional untuk mengidentifikasi, mengakui, mengevaluasi, mengukur, mengendalikan, memantau, dan melaporkan risiko operasional secara tepat. Bank memfokuskan upaya-upayanya untuk memastikan penilaian yang akurat terhadap status kerugiankerugian yang timbul dari risiko operasional dan pelaksanakan upaya-upaya penanggulangan yang tepat sekaligus memelihara database kerugian.
The Bank has established a risk management framework for loss data collection, Control Self Assessment (CSA), and measurement of operational risk in order to appropriately identify, recognize, evaluate, measure, control, monitor and report operational risk. The Bank focuses their efforts on ensuring accurate assessment of the status of operational risk losses and the implementation of appropriate countermeasures while maintaining losses databases.
47
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) f.
4.
Manajemen permodalan
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) f.
Capital management
Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk memastikan bahwa Bank memelihara dasar permodalan yang kuat untuk memenuhi seluruh kegiatan operasionalnya dan modal yang diwajibkan regulator, mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan nasabah, deposan, dan kepercayaan pasar. Praktik manajemen permodalan Bank difokuskan untuk menjaga kualitas posisi keuangan dengan mempertahankan modal dasar yang kuat dan memaksimalkan tingkat pengembalian ke Kantor Pusat.
The Bank’s capital management objective is to ensure that the Bank maintains a strong capital base that meets all of its operational activities and regulatory capital needs, support business growth and sustain customers, depositors and market confidence. The Bank’s capital management practices focused on preserving the quality of its financial position by maintaining a solid capital base and maximizing returns to the Bank’s Head Office.
Modal yang diwajibkan regulator
Regulatory capital
Peraturan Bank Indonesia (“BI”) Nomor 14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 mewajibkan bank-bank di Indonesia untuk menyediakan modal minimum sesuai profil risiko, sehingga tidak hanya mampu menyerap potensi kerugian dari risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional, melainkan juga risiko-risiko lainnya seperti risiko likuiditas dan risiko material lainnya. Penetapan peringkat profil risiko mengacu pada ketentuan peraturan BI mengenai penilaian tingkat kesehatan bank umum.
Bank Indonesia (“BI”) Regulation No. 14/18/PBI/2012 dated 28 November 2012 requires banks in Indonesia to provide a minimum level of capital according to risk profile, thereby not only absorbing potential losses from credit risk, market risk and operational risk, but also other risks such as liquidity risk and other material risks. The risk profile rating is determined in accordance with BI regulation regarding the commercial bank’s health rating assessment.
Perhitungan modal minimum sesuai profil risiko untuk pertama kali dilakukan untuk posisi Maret 2013 dengan menggunakan peringkat profil risiko per posisi 31 Desember 2012.
The minimum capital calculation according to the risk profile shall commence for the position in March 2013 using the risk profile rating as of 31 December 2012.
Bank-bank yang merupakan kantor cabang dari Bank yang berkedudukan di luar negeri diwajibkan memenuhi Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) minimum sebesar 8% dari total liabilitas bank pada setiap bulan dan paling sedikit sebesar Rp 1 triliun. Aset keuangan yang dapat diperhitungkan dalam CEMA adalah (i) surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia; (ii) surat berharga yang diterbitkan oleh bank lain yang berbadan hukum Indonesia, dan (iii) surat berharga yang diterbitkan oleh korporasi berbadan hukum Indonesia, yang memenuhi kriteria tertentu.
Foreign bank branch offices shall fulfill the minimum Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) of 8% of total bank’s liabilities every month but not less than Rp 1 trillion. Financial assets that meet the criteria for CEMA are (i) securities issued by the Government of the Republic of Indonesia; (ii) securities issued by other banks incorporated in Indonesia, and (iii) securities issued by corporations incorporated in Indonesia that meet specific criteria.
BI [efektif tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan beralih ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)] menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mematuhi peraturan BI yang berlaku dalam hal modal yang diwajibkan regulator.
BI [effective 31 December 2013, the regulatory and supervisory functions, duties, and authority in the banking section moved to Financial Services Authority (OJK)] sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing BI regulations in respect of regulatory capital.
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank terutama meliputi dana usaha, laba tahun-tahun lalu, laba tahun berjalan, dan cadangan kerugian penurunan nilai yang diperbolehkan.
The Bank calculates its capital requirement using the prevailing BI regulation for which the Bank’s regulatory capital mainly includes operating funds, retained earnings, profit for the year, and the allowable amount of allowance for impairment losses.
48
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) f.
4.
Manajemen permodalan (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued) f.
Capital management (Continued)
Modal yang diwajibkan regulator (Lanjutan)
Regulatory capital (Continued)
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagianbagian modal yang diwajibkan oleh regulator, antara lain pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; hanya 50 persen laba tahun berjalan sebelum pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan pada jumlah cadangan umum penyisihan penghapusan aset produktif yang diperkenankan untuk diperhitungkan sebagai bagian dari modal tier 2.
Various limits are applied to elements of the regulatory capital, such as the effect of deferred taxation has been excluded in determining the amount of retained earnings for tier 1 capital; only 50 percent of the profit for the year before deferred taxation can be included in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount of general reserve for allowance for uncollectible earning assets which is allowable to be included as part of tier 2 capital.
Aset Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) dihitung berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang mencerminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan BI, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR.
The Risk Weighted Assets (”RWA”) are determined in accordance with specified requirements that reflect various levels of risk attached to assets and exposures not reflected in the statement of financial position. Based on BI regulation, the Bank needs to take into consideration its credit risk, market risk and operational risk in measuring the RWA.
Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan investor, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan usaha di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke Kantor Pusat juga diperhitungkan. Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar, serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang diperoleh dari posisi permodalan yang kuat.
The Bank’s policy is to maintain a strong capital base to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the business. The impact of the level of capital on Head Office’s return is also considered. The Bank also recognizes the need to maintain a balance between higher returns, that might be possible with greater gearing, and the advantages and security level afforded by a strong capital position.
Manajemen menggunakan rasio permodalan yang diwajibkan regulator untuk memantau permodalan Bank dan rasio-rasio modal ini tetap menjadi acuan bagi industri untuk mengukur kecukupan modal. Pendekatan BI untuk pengukuran ini terutama berdasarkan pemantauan terhadap hubungan antara kecukupan modal dengan ketersediaan modal.
Management uses regulatory capital ratio in order to monitor its capital base, and this capital ratio remain the industry standards for measuring capital adequacy. BI’s approach to such measurement is primarily based on monitoring of the relationship between capital resources requirement to available capital resources.
Bank telah mematuhi semua persyaratan eksternal atas modal yang ditetapkan sepanjang periode pelaporan.
The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the reporting period.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank yang dihitung sesuai peraturan Bank Indonesia yang berlaku adalah sebagai berikut:
The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) calculated in accordance with prevailing Bank Indonesia regulation was as follows:
31 Desember/December 2014 2013 Komponen modal: Penyertaan Kantor Pusat (Catatan 16) Dana Usaha (Catatan 23) Laba yang belum dipindahkan ke Kantor Pusat (setelah dikurangi liabilitas pajak tangguhan) tahun lalu Laba bersih tahun berjalan (50%) Selisih kurang antara penyisihan penghapusan aset produktif dan cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan umum penyisihan penghapusan aset produktif (maksimum 1,25% dari ATMR) Jumlah modal ATMR: Untuk risiko kredit Untuk risiko operasional Untuk risiko pasar
Component of capital: Head Office investments (Note 16) Operating funds (Note 23) Previous year unremitted profit to Head Office (after deducted deferred tax liabilities) Current year net income (50%)
1.424.298) 75.047.918)
1.424.298) 55.799.450)
7.328.465) 1.021.310)
5.966.905) 689.028)
(1.294.292)
(1.060.280)
1.047.938) 84.575.637)
853.143) 63.672.544)
General reserve for allowance for uncollectible earning assets (maximum 1.25% of RWA) Total capital
101.335.684) 4.175.320) 3.203.220)
80.766.193) 3.393.096) 693.602)
RWA: For credit risk For operational risk For market risk
49
Shortfall between allowance for losses and allowances for impairment losses
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan) f.
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT AND CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
Manajemen permodalan (Lanjutan)
f.
Capital management (Continued)
Modal yang diwajibkan regulator (Lanjutan)
Regulatory capital (Continued) 2014
KPMM dengan memperhitungkan: Risiko kredit dan operasional Risiko kredit, operasional dan pasar
2013
80.16% 77.80%
5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
5.
75,66% 75,04%
CAR with: Credit and operational risks Credit, operational and market risks
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENT
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko (Catatan 4).
This disclosure supplements the commentary on risk management (Note 4).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
a.
a.1. Cadangan kerugian keuangan
penurunan nilai aset
Key sources of estimation uncertainty a.1. Allowance for impairment losses of financial assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan pada Catatan 3k.
Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 3k.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali disetujui secara independen oleh Unit Risiko.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to claim evaluated individually for impairment and is based upon management’s best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty’s financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimate of cash flows considered recoverable are independently approved by the Risk Unit.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang diperlukan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini tergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of claims with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired claims, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective loan loss allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well the estimated future cash flows are determined for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
50
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
5.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)
5.
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi (Lanjutan)
a. Key sources of estimation uncertainty (Continued)
a.2. Penentuan nilai wajar
a.2. Determining fair values
Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 3d.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu. b.
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENT (Continued)
The determination of fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 3d.6. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include:
b.1. Penilaian instrumen keuangan
b.1. Valuation of financial instruments
Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas pada Catatan 3d.6.
The Bank’s accounting policy on fair value measurement is discussed in Note 3d.6.
Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut:
The Bank measures fair values using the following hierarchy of methods:
• Level 1: Harga kuotasi tanpa disesuaikan di pasar aktif untuk instrumen keuangan yang sejenis.
• Level 1: Unadjusted quoted market price in an active market for an identical instrument.
• Level 2: Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.
• Level 2: Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
51
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
5.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)
5.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENT (Continued) b.
b.1. Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan)
Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued) b.1. Valuation of financial instruments (Continued)
• Level 3: Teknik penilaian menggunakan inputs signifikan yang tidak dapat diobservasi. Kategori ini termasuk semua instrumen dimana teknik penilaiannya termasuk inputs yang tidak berdasarkan data yang dapat diobservasi dan input yang tidak bisa diobservasi dapat mempunyai efek signifikan atas penilaian instrumen. Kategori ini termasuk instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen serupa dimana penyesuaian yang tidak dapat diobservasi atau asumsiasumsi signifikan dibutuhkan untuk mencerminkan perbedaan di antara instrumen tersebut.
• Level 3: Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.
Tabel berikut ini menyajikan analisis instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada akhir periode pelaporan berdasarkan level hirarki nilai wajarnya.
The table below presents analysis of financial instruments measured at fair value at the end of reporting period by its level in the fair value hierarchy. 2014 Level 2
Level 1
Jumlah/Total
Aset keuangan Aset keuangan untuk diperdagangkan Efek-efek untuk tujuan investasi (tersedia untuk dijual)
Financial assets -
3.501.099
3.501.099
6.237.818
-
6.237.818
6.237.818
3.501.099
9.738.917
3.108.031
Financial liabilitites held for trading 3.108.031 g
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
-
2013 Level 2
Level 1
Jumlah/Total
Aset keuangan Aset keuangan untuk diperdagangkan Efek-efek untuk tujuan investasi (tersedia untuk dijual)
Financial assets -
2.716.426
3.183.868
-
3.183.868
2.716.426
2.716.426
Financial assets held for trading Investment securities (available-for3.183.868 sale)))) 5.900.294
Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
Financial assets held for trading Investment securities (availablefor-sale)))))
Financial liabilities -
2.353.234
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank tidak memiliki aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang pengukurannya termasuk dalam hirarki penilaian level 3.
2.353.234
Financial liabilitites held for trading
As of 31 December 2014 and 2013, the Bank did not have any financial assets and liabilities that are measured at fair value, which fair value is measured at level 3.
52
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
5.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)
5.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENT (Continued) b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued)
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
b.2. Financial asset and liability classification
Kebijakan akuntansi Bank memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu:
The Bank’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated on inception into different accounting categories in certain circumstances:
•
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dan liabilitas keuangan ke dalam kelompok “diperdagangkan”, Bank telah menetapkan bahwa aset dan liabilitas keuangan tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan pada Catatan 3d.
•
In classifying financial assets and financial liabilities as “trading”, the Bank has determined that it meets the description of trading assets as set out in Note 3d.
•
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (Catatan 3d).
•
In classifying financial assets as “held-tomaturity”, the Bank has determined that it has both the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as required (Note 3d).
6. GIRO PADA BANK INDONESIA
6.
Akun ini terdiri dari:
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA This account consists of the following:
31 Desember/December 2014 2013 Rupiah Dolar Amerika Serikat
886.034 1.472.614 2.358.648
794.737 1.572.973 2.367.710
Rupiah United States Dollar
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan Giro Wajib Minimum (GWM) dari Bank Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia’s requirements on Minimum Statutory Reserve (GWM).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rasio GWM utama Bank adalah masing-masing sebesar 8,29% dan 9,18% untuk Rupiah, serta masing-masing sebesar 8,16% dan 8,67% untuk Dolar Amerika Serikat.
As of 31 December 2014 and 2013, the Bank’s primary GWM ratio were 8.29% and 9.18% for Rupiah, respectively, and 8.16% and 8.67% for United States Dollar, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, GWM sekunder Bank terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia dan Obligasi Pemerintah masing-masing sebesar 73,03% dan 57,5%.
As of 31 December 2014 and 2013, the Bank’s Secondary GWM which consist of Bank Indonesia Certificates and Government Bonds were 73.03% and 57.5%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 and 2013, Bank tidak membentuk GWM LDR karena LDR Bank lebih besar dari batas atas LDR target dan KPMM Bank di atas 14%.
As of 31 December 2014 and 2013, the Bank did not establish LDR GWM because the Bank’s LDR is above LDR target and the Bank’s CAR is above 14%.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang GWM.
The Bank has fulfilled Bank Indonesia’s requirement regarding GWM.
53
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
7.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN
7.
Seluruh penempatan pada bank-bank lain dilakukan dengan pihak ketiga. Penempatan berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS
BANK
INDONESIA
AND
All of the placements with other banks were made with third parties. Placement by types were as follows:
31 Desember/December 2014 2013 Call money Penempatan pada Bank Indonesia
4.784.328 2.151.709 6.936.037
4.689.525 3.099.696 7.789.221
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai yang perlu dibentuk atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. 8.
Management believes that no allowance for impairment losses was to be provided for placement with Bank Indonesia and other banks as of 31 December 2014 and 2013.
ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN UNTUK DIPERDAGANGKAN Aset keuangan dan liabilitas diperdagangkan terdiri dari:
keuangan
Call money Placement with Bank Indonesia
8.
untuk
FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES HELD FOR TRADING Financial assets and financial liabilities held for trading consists of:
31 Desember/December 2014
2013
Liabilitas Aset keuangan keuangan untuk untuk diperdagangkan/ diperdagangkan/ Financial Financial assets liabilities held held for trading for trading Pihak berelasi Kontrak berjangka mata uang asing Kontrak cross currency swap Kontrak interest rate swap Pihak ketiga Kontrak berjangka mata uang asing Kontrak cross currency swap Kontrak interest rate swap Kontrak currency option
9.
Related parties 44.509 199.720 122.563 366.792
(110.079) (66.270) (139.346) (315.695)
4.144 136.991 224.620 365.755
(378.270) (9.770) (198.882) (586.922)
Currency forward contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Third parties
371.123 2.590.632 172.548 4 3.134.307
(363.046) (2.380.802) (48.488) -) (2.792.336)
747.082 1.463.789 139.800 2.350.671
(271.744) (1.432.583) (61.985) -) (1.766.312)
3.501.099
(3.108.031)
2.716.426
(2.353.234)
KREDIT YANG DIBERIKAN a.
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan/ Financial liabilities held for trading
Aset keuangan untuk diperdagangkan/ Financial assets held for trading
9.
Berdasarkan jenis kredit yang diberikan
Currency forward contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Currency option contracts
LOANS RECEIVABLES a.
By type of loans
31 Desember/December 2014 2013 Rupiah Pihak berelasi Modal kerja Pinjaman karyawan Pihak ketiga Modal kerja Investasi Pinjaman karyawan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
1.366.220) 14.942)
919.398) 11.598)
16.246.829) 2.236.202) 87.445) 19.951.638)
11.858.849) 1.812.197) 80.881) 14.682.923)
(30.699)
(26.789)
19.920.939)
14.656.134)
54
Rupiah Related parties Working capital Employee loan Third parties Working capital Investment Employee loan Less: allowance for impairment losses
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
9.
a. Berdasarkan jenis kredit yang diberikan (Lanjutan)
LOANS RECEIVABLES (Continued) a.
By type of loans (Continued)
31 Desember/December 2014 2013 Mata uang asing Pihak berelasi Modal kerja Pihak ketiga Modal kerja Investasi Cadangan kerugian penurunan nilai
Kredit yang diberikan - bersih
1.140.753)
1.290.391)
59.499.726) 7.798.358) 68.438.837) (235.143)
50.615.805) 6.911.190) 58.817.386) (286.561)
68.203.694)
58.530.825)
88.124.633)
73.186.959)
b. Berdasarkan mata uang
Foreign currencies Related parties Working capital Third parties Working capital Investment Allowance for impairment losses
Loans receivables - net
b. By currency 31 Desember/December 2014 2013
Rupiah Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Cadangan kerugian penurunan nilai
19.951.638) 67.512.914) 925.923) 88.390.475) (265.842)
14.682.923) 57.890.710) 926.676) 73.500.309) (313.350)
Allowance for impairment losses
Kredit yang diberikan - bersih
88.124.633)
73.186.959)
Loans receivables - net
c. Berdasarkan sektor ekonomi
Rupiah United States Dollar Japanese Yen
c. By economic sector 31 Desember/December 2014 2013
Rupiah Jasa keuangan Manufaktur Perdagangan, restoran dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Perumahan dan konstruksi Pertanian, kehutanan dan pertambangan Lain-lain
Rupiah Financial services Manufacturing Trading, restaurant and hotel Transportation, warehouse and communication Housing and construction Agriculture, forestry and mining Others
4.387.911) 10.074.474) 3.522.031)
4.807.075) 6.003.076) 1.892.741)
824.827) 794.893) 245.115) 102.387) 19.951.638)
919.919) 336.358) 534.080) 189.674) 14.682.923)
16.563.695) 19.597.636) 4.282.980)
15.442.000) 17.569.318) 3.180.210)
11.323.592) 1.648.605) 13.882.673) 877.825) 261.831) 68.438.837)
7.026.143) 1.072.473) 10.966.962) 3.030.150) 530.130) 58.817.386)
Cadangan kerugian penurunan nilai
88.390.475) (265.842)
73.500.309) (313.350)
Allowance for impairment losses
Kredit yang diberikan - bersih
88.124.633)
73.186.959)
Loans receivables - net
Mata uang asing Jasa keuangan Manufaktur Perdagangan, restoran dan hotel Pengangkutan, pergudangan dan komunikasi Perumahan dan konstruksi Pertanian, kehutanan dan pertambangan Listrik, gas dan air Lain-lain
55
Foreign currencies Financial services Manufacturing Trading, restaurant and hotel Transportation, warehouse and communication Housing and construction Agriculture, forestry and mining Electricity, gas and water Others
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) d.
9.
Berdasarkan jangka waktu
LOANS RECEIVABLES (Continued) d.
By maturity
Berdasarkan periode perjanjian kredit:
Based on the term of loan agreements: 31 Desember/December 2014 Mata uang asing/ Rupiah/ Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Total
< 1 tahun 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun Cadangan kerugian penurunan nilai
733.126 10.757.422 4.326.044 4.135.046 19.951.638 (30.699)
2.146.988 16.748.045 29.857.830 19.685.974 68.438.837 (235.143)
2.880.114 27.505.467 34.183.874 23.821.020 88.390.475 (265.842)
Kredit yang diberikan - bersih
19.920.939
68.203.694
88.124.633
< 1 year 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Allowance for impairment losses Loans receivables - net
31 Desember/December 2013 Mata uang asing/ Rupiah/ Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Total < 1 tahun 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
e.
f.
Cadangan kerugian penurunan nilai
282.399) 7.426.502) 4.384.467) 2.589.555) 14.682.923) (26.789)
3.857.364) 16.419.715) 24.063.427) 14.476.880) 58.817.386) (286.561)
4.139.763) 23.846.217) 28.447.894) 17.066.435) 73.500.309) (313.350)
Allowance for impairment losses
Kredit yang diberikan - bersih
14.656.134)
58.530.825)
73.186.959)
Loans receivables - net
Kredit sindikasi
e.
Syndicated loans
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bankbank lain.
Syndicated loans represent loans given to debtors under syndicated financing agreements with other banks.
Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase kepesertaan berkisar antara 0,02% - 50% pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Bank’s participation as a member of syndication ranged from 0.02% - 50% as of 31 December 2014 and 2013.
Kredit yang direstrukturisasi
f.
Pada tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 restrukturisasi kredit dilakukan dengan perpanjangan jangka waktu kredit. Pada tanggal 31 Desember 2014 kredit yang diberikan telah direstrukturisasi sebesar Rp 7.007. Selama tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, tidak terdapat kredit yang direstrukturisasi. g.
< 1 year 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years
For the year ended 31 December 2014, loan restructuring was conducted by the Bank through extention on the credit terms. As of 31 December 2014, restructured loan amounted to Rp 7,007. For the year ended 31 December 2013, there was no restructured loan.
Penyisihan kerugian penurunan nilai
g.
Rasio Non-Performing Loan (NPL) yang dihitung untuk tujuan pelaporan ke BI adalah sebagai berikut:
NPL bruto NPL neto
Restructured loans
Allowance for impairment losses The Non-Performing Loan (NPL) ratios calculated for BI regulatory reporting purpose were as follows:
31 Desember/December 2014 2013 % % 0,96 0,79
56
1,18 0,96
Gross NPL Net NPL
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) g.
9.
Penyisihan kerugian penurunan nilai (Lanjutan)
LOANS RECEIVABLES (Continued) g.
Allowance for impairment losses (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kredit non-performing (dalam perhatian khusus, diragukan dan macet berdasarkan peraturan BI) masing-masing sebesar Rp 846.429 dan Rp 862.598, terutama berasal dari sektor industri manufaktur.
As of 31 December 2014 and 2013, nonperforming loans (sub-standard, doubtful and loss based on BI regulation) amounted to Rp 846,429 and Rp 862.598, respectively, primarily arising from the manufacturing sector.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) seperti dalam Laporan BMPK kepada Bank Indonesia.
As of 31 December 2014 and 2013, there were no excess of Legal Lending Limit (LLL) as stated in the LLL report to Bank Indonesia.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Movement in the allowance for impairment losses was as follows:
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013 Rupiah Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan Saldo akhir
26.789) 3.910) 30.699)
20.464) 6.325) 26.789)
Rupiah Beginning balance Addition during the year Ending balance
Mata uang asing Saldo awal Pemulihan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir
286.561) (59.224) 7.806) 235.143)
237.156) (26.673) 76.078) 286.561)
Foreign currencies Beginning balance Reversal during the year Exchange rate difference Ending balance
Jumlah
265.842)
313.350)
Total
h. Informasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan
h.
Other significant information relating to loans receivables
Kredit kepada karyawan Bank ditujukan untuk pendidikan, pemilikan kendaraan, rumah dan lainnya dengan jangka waktu 11 bulan sampai dengan 257 bulan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 23 bulan sampai dengan 257 bulan pada tanggal 31 Desember 2013. Tingkat bunga rata-rata setahun untuk kredit kepada karyawan adalah 3,75% pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2,55% pada tanggal 31 Desember 2013.
Loans receivables to the Bank’s employees are granted for education, acquisition of vehicles, houses and other personal properties with maturities of 11 months to 257 months as of 31 December 2014 and 23 months to 257 months as of 31 December 2013. These loans receivables had average interest rate per annum of 3.75% as of 31 December 2014 and 2.55% as of 31 December 2013.
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan, surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank antara lain jaminan perusahaan, jaminan pribadi, deposito rumah, tanah, berjangka (Catatan 11), bangunan dan aset berwujud lainnya.
Loans receivables are secured by collaterals which are legalized by deed of encumbrance, power of attorney to sell and other collaterals generally accepted in the banking industry, such as corporate guarantees, personal guarantees, time deposits (Note 11), properties, lands, buildings and other tangible assets.
Pada tahun 2006, Bank membeli kredit yang diberikan dan kontrak derivatif dari PT Bank UFJ Indonesia sejumlah ekuivalen Rp 614.682. Perbedaan antara harga perolehan dan nilai buku bersih dari kredit yang diberikan dan kontrak derivatif yang dibeli sejumlah ekuivalen Rp 8.660 dicatat sebagai tambahan penyertaan kantor pusat.
In 2006, the Bank purchased loans receivables and derivative contracts from PT Bank UFJ Indonesia at an amount equivalent to Rp 614,682. The difference between the acquisition price and the net book value of the purchased loans receivables and derivative contracts amounted to equivalent Rp 8,660, was recorded as additional head office investment.
57
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
9.
h. Informasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan (Lanjutan)
LOANS RECEIVABLES (Continued) h.
Pada tahun 2011, beberapa kredit dan kontrak derivatif yang dibeli dari PT Bank UFJ Indonesia tersebut telah diselesaikan secara penuh oleh konsumen. Sebagai hasilnya, Bank telah mengakui rugi dalam laporan laba rugi komprehensif sebesar Rp 2.607 pada tahun 2011 melalui reklasifikasi dari tambahan penyertaan kantor pusat ke laba rugi.
Other significant information relating to loans receivables (Continued) In 2011, several purchased loans receivables and derivative contracts from PT Bank UFJ Indonesia were fully settled by the customers. As a result, the Bank recognized loss in the statement of comprehensive income of Rp 2,607 in 2011 through reclassification from additional head office investment to profit or loss.
10. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI
10. INVESTMENT SECURITIES
Berdasarkan jenis, mata uang dan tujuan investasi, efek-efek untuk tujuan investasi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Details of investment securities by type, currencies and purpose of investment are as follows:
31 Desember/December 2014 2013 Tersedia untuk dijual Rupiah Surat Perbendaharaan Negara Mata uang asing Obligasi Negara Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Wesel Ekspor
247.669
4.597.329
2.936.199
1.764.630 364.627 2.129.257
1.871.495 94.135 1.965.630
7.252.752
4.170.010
15.619.827
9.319.508
Mata uang asing Wesel Ekspor Efek-efek untuk tujuan investasi - bersih
1.640.489
Available-for-sale Rupiah Indonesian Treasury Bills Foreign currencies Government Bonds Held-to-maturity Rupiah Certificates of Bank Indonesia Export Bills
Foreign currencies Export Bills Investment securities - net
Efek-efek untuk tujuan investasi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
There was no impairment loss for investment securities as of 31 December 2014 and 2013.
Perubahan (rugi) laba yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The movement of unrealized (loss) gain from changes in fair value of available-for-sale investment securities was as follows:
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013 Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan tangguhan Perubahan nilai wajar Jumlah dipindahkan ke laba rugi pada saat penjualan Jumlah - sebelum pajak penghasilan tangguhan Pajak penghasilan tangguhan (Catatan 13d) Saldo, akhir tahun
(88.653) 55.370)
66) (88.719)
10.936) (22.347) 7.262) (15.085)
-) (88.653) 28.812) (59.841)
58
Balance, beginning of the year - before deferred income tax Changes in fair value Amounts transferred to profit or loss on disposal Total - before deferred income tax Deferred income tax (Note 13d) Balance, end of year
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
10. EFEK-EFEK (Lanjutan)
UNTUK
TUJUAN
INVESTASI
10.
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2013 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank, mulai 30 Juni 2013 Bank wajib memenuhi Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) minimum sebesar 8% dari jumlah liabilitas Bank. Jumlah efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki untuk memenuhi ketentuan CEMA pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 5.088.298 dan Rp 2.936.199.
INVESTMENT SECURITIES (Continued) In accordance with Bank Indonesia regulation No. 14/18/PBI/2013 regarding the Bank’s Minimum Capital Requirement, starting 30 June 2013 Bank is obliged to fulfill minimum Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) of 8% of Bank’s total liabilities. Investment securities held to fulfill CEMA requirement as of 31 December 2014 and 2013 was Rp 5,088,298 and Rp 2,936,199, respectively.
11. SIMPANAN DARI NASABAH
11.
DEPOSITS FROM CUSTOMERS
31 Desember/December 2014 Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties Jumlah/Total Rupiah Giro Deposito berjangka Mata uang asing Giro Deposito berjangka
Jumlah
6.540 6.540
5.251.822 4.865.796 10.117.618
5.258.362 4.865.796 10.124.158
61.692 61.692
12.937.862 3.955.218 16.893.080
12.999.554 3.955.218 16.954.772
68.232
27.010.698
27.078.930
Rupiah Current accounts Time deposits Foreign currencies Current accounts Time deposits
Total
31 Desember/December 2013 Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties Jumlah/Total Rupiah Giro Deposito berjangka Mata uang asing Giro Deposito berjangka
Jumlah
6.840 6.840
5.598.737 3.136.890 8.735.627
5.605.577 3.136.890 8.742.467
31.909 31.909
13.492.195 3.655.202 17.147.397
13.524.104 3.655.202 17.179.306
38.749
25.883.024
25.921.773
a. Giro
Rupiah Current accounts Time deposits Foreign currencies Current accounts Time deposits
Total
a. Current accounts
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada giro yang dijadikan jaminan untuk kredit yang diberikan.
As of 31 December 2014 and 2013, there were no current accounts pledged as collateral for loans receivable.
b. Deposito berjangka
b. Time deposits
Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu kontraktual adalah sebagai berikut:
Time deposits based on contractual maturity were as follows:
31 Desember/December 2014 Mata uang asing/ Foreign currencies Rupiah/Rupiah Jumlah/Total < 1 bulan 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 1 tahun
1.763.815 2.998.013 61.114 40.749 2.105 4.865.796
1.558.117 2.112.340 58.938 225.823 3.955.218
59
3.321.932 5.110.353 120.052 266.572 2.105 8.821.014
< 1 month 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months > 1 year
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
11. SIMPANAN DARI NASABAH (Lanjutan)
11.
b. Deposito berjangka (Lanjutan)
DEPOSITS FROM CUSTOMERS (Continued) b. Time deposits (Continued)
31 Desember/December 2013 Mata uang asing/ Foreign currencies Rupiah/Rupiah Jumlah/Total < 1 bulan 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan
1.371.718 1.693.197 52.674 19.301 3.136.890
1.109.479 2.242.798 207.727 95.198 3.655.202
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 2.500 dan Rp 2.496 (Catatan 9).
12.
2.481.197 3.935.995 260.401 114.499 6.792.092
< 1 month 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months
As of 31 December 2014 and 2013, time deposits used as collateral for loans receivable amounted to Rp 2,500 and Rp 2,496, respectively (Note 9).
SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN
12.
DEPOSITS FROM OTHER BANKS
31 Desember/December 2014 Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties Jumlah/Total Rupiah Giro
10
-
10
Rupiah Current accounts
31 Desember/December 2013 Pihak berelasi/ Pihak ketiga/ Related parties Third parties Jumlah/Total Rupiah Call money Giro Jumlah
9 9
150.858 150.858
13. PERPAJAKAN
13.
a. Utang pajak penghasilan terdiri dari:
150.858 9 150.867
Rupiah Call money Current accounts Total
TAXATION a.
Income tax payable consists of:
31 Desember/December 2014 2013 Pajak penghasilan pasal 25/29 Pajak penghasilan kantor cabang
213.711 221.491
73.560 125.751
Income tax articles 25/29 Branch profit tax
Jumlah
435.202
199.311
Total
60
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13. PERPAJAKAN (Lanjutan) b.
13.
Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
TAXATION (Continued) b.
The component of income tax expense were as follows:
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013
c.
Pajak kini Pajak tangguhan: Pembentukan dan pemulihan perbedaan temporer
959.795
544.921
35.276
135.883
Current Deferred tax: Origination and reversal of temporary differences
Jumlah
995.071
680.804
Total
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
c.
The reconciliation between total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax was as follows:
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013 Laba sebelum pajak Tarif pajak yang berlaku
d.
3.037.692) 32,5%)
2.058.860) 32,5%)
Income before tax Effective tax rates
Beban pajak sesuai tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat dikurangkan Penyesuaian lainnya
987.250)
669.130)
Tax expense at effective tax rates
9,360) (1.539)
14.392) (2.718)
Tax effect of non - deductible expenses Other adjustment
Beban pajak penghasilan
995.071)
680.804)
Income tax expense
Perbedaan temporer yang membentuk bagian signifikan atas aset (liabilitas) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
1 Januari/ January Aset (liabilitas) pajak tangguhan bersih: Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Liabilitas imbalan pasca kerja Aset tetap dan aset takberwujud Tunjangan karyawan yang masih harus dibayar Restorasi aset yang masih harus dibayar Cadangan nilai wajar (aset keuangan tersedia untuk dijual) (Catatan 10) Liabilitas pajak tangguhan - bersih
d.
Temporary differences that gave rise to significant portion of deferred tax assets (liabilities) were as follows:
31 Desember/December 2014 Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) ke (dibebankan) ke pendapatan laba rugi tahun komprehensif lain/ Credited berjalan/ Credited (charged) to other (charged) to 31 Desember/ comprehensive profit or loss December income for the year
(124)
(1.583)
-)
(1.707)
Deferred tax assets (liabilities) - net: Allowance for impairment losses on financial assets Post-employment benefits obligation Premises and equipment and intangible assets
4.283)
817)
-)
5.100)
Accrued employee allowances
-)
1.710)
-)
1.710)
Accrued of asset restoration
(263.296)
(50.426)
-)
(313.722)
46.878)
14.206)
-)
61.084)
Fair value reserve (available-for7.262) sale financial assets) (Note 10)
28.812)
-)
(21.550)
(183.447)
(35.276)
(21.550)
(240.273)
31 Desember/December 2013 Dikreditkan Dikreditkan (dibebankan) ke (dibebankan) ke pendapatan laba rugi tahun komprehensif lain/ Credited berjalan/ Credited (charged) to other (charged) to comprehensive profit or loss for the year income
31 Desember/ December
1 Januari/ January Aset (liabilitas) pajak tangguhan bersih: Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Liabilitas imbalan pasca kerja Aset tetap dan aset takberwujud Tunjangan karyawan yang masih harus dibayar Cadangan nilai wajar (aset keuangan tersedia untuk dijual) (Catatan 10) Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Deferred tax liabilities - net
Deferred tax assets (liabilities) - net: (121.862)
(141.434)
-
(263.296)
41.041)
5.837
-
46.878)
374)
(498)
-
(124)
Allowance for impairment losses on financial assets Post-employment benefits obligation Premises and equipment and Intangible assets
4.071)
212)
-
4.283)
Accrued employee allowances
-)
-)
28.812
(76.376)
(135.883)
28.812
61
Fair value reserve (available-for28.812) sale financial assets) (Note 10) (183.447)
Deferred tax liabilities - net
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
13. PERPAJAKAN (Lanjutan)
13.
TAXATION (Continued)
e.
Tarif pajak penghasilan badan adalah tarif tunggal sebesar 25%. Bank dikenakan pajak atas laba cabang sebesar 10%. Pajak atas laba cabang dikurangkan dari laba yang dipindahkan ke Kantor Pusat.
e. The corporate income tax rate is a single rate of 25%. The Bank is subject to branch profit tax at 10% rate. This branch profit tax is deducted from any profits remitted to the Head Office.
f.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah liabilitas pajak tangguhan-bersih termasuk aset pajak tangguhan yang berasal dari cadangan nilai wajar (aset keuangan tersedia untuk dijual) adalah masing-masing sebesar Rp 7.262 dan Rp 28.812, yang dicatat sebagai pendapatan komprehensif lain.
f.
g.
Pada tanggal 30 April 2010, Bank melaporkan SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak 2009 dengan jumlah pajak lebih bayar sebesar Rp 45.033. Atas kelebihan pembayaran pajak tersebut, Kantor Pajak melakukan pemeriksaan pajak dan telah mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebesar Rp 36.819 pada tanggal 27 April 2011. Pada bulan Juli 2011, Bank mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar tersebut atas sisa kelebihan pajak sebesar Rp 8.214. Direktorat Jenderal Pajak telah mengabulkan sebagian dari permohonan keberatan yang diajukan oleh Bank sebesar Rp 2.911 dan Bank telah menerima restitusi di tahun 2012. Pada bulan Juli 2012, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak atas keputusan keberatan yang ditolak. Berdasarkan Putusan Pengadilan Pajak pada bulan Juli 2013, pengadilan pajak telah mengabulkan permohonan banding yang diajukan oleh Bank sebesar Rp 5.303 dan Bank telah menerima restitusi pajak pada bulan September 2013.
g. As of 30 April 2010, the Bank reported an overpayment on Corporate Income Tax Return for fiscal year 2009 amounted to Rp 45,033. In conjunction with this tax overpayment, the Tax Office performed tax audit and issued a Decision Letter on Tax Overpayment amounted to Rp 36,819 on 27 April 2011. In July 2011, the Bank filed an objection for the remaining overpayment amounted to Rp 8,214. Directorate General of Taxation has accepted a portion of the objection amounted to Rp 2,911 and the Bank received the refund in 2012. In July 2012, the Bank submitted an appeal to tax court against the result of the objection. Based on tax Court decisions in July 2013. The tax court has accepted the appeal amounted to Rp 5,303 and the Bank received the tax refund in September 2013.
h.
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank menghitung dan melaporkan/ menyetorkan pajak berdasarkan sistem selfassesment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
h. Under the taxation laws of Indonesia, the Bank calculates and submits tax returns on a selfassesments basis. The tax authorities may asses/amend taxes within the statute of limitations under prevailing regulations.
i.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan untuk liabilitas pajak telah cukup untuk seluruh tahuntahun pajak yang masih terbuka berdasarkan penilaiannya atas banyak faktor, termasuk interpretasi atas peraturan pajak dan pengalaman sebelumnya. Penilaian mengandalkan estimasi dan asumsi dan dapat melibatkan serangkaian pertimbangan mengenai kejadian di masa datang. Informasi baru yang tersedia dapat menyebabkan manajemen untuk mengubah pertimbangannya sehubungan dengan kecukupan dari liabilitas pajak yang ada. Perubahan - perubahan terhadap liabilitas pajak tersebut akan berpengaruh terhadap beban pajak pada periode dimana penentuan tersebut dibuat.
i.
62
Total deferred liabilities-net as at 31 December 2014 and 2013 included the deferred tax assets arising from fair value reserve (available-for-sale financial assets) amounting to Rp 7,262 and Rp 28,812, respectively which were recorded as other comprehensive income.
Management believes that the accruals for tax liabilities are adequate for all open tax years based on its assessment of many factors, including interpretations of tax law and prior experience. The assessment relies on estimates and assumptions and may involve a series of judgment about future events. New information may become available that causes management to change its judgment regarding the adequacy of existing tax liabilities. Such changes to tax liabilities will impact tax expense in the period that such determination is made.
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
14.
POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
Bank wajib memberikan imbalan pasca kerja untuk karyawannya yang memenuhi syarat sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan dan Perjanjian Kerja Bersama.
The Bank is required to provide post-employment benefits for its qualified employees in accordance with Law of the Republic Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations and Collective Labor Agreement.
Tabel berikut menyajikan imbalan pasca-kerja Bank, serta perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja dan beban yang diakui.
The following table summarizes the Bank’s obligation for post-employment benefits, as well as the movement in the obligation and expenses recognized.
31 Desember/December 2014 2013 Nilai kini liabilitas imbalan pasti pasca kerja Kerugian aktuaria yang belum diakui Beban jasa lalu yang belum diakui - non-vested Liabilitas imbalan pasca kerja
243.129) (38.309) (16.869) 187.951)
183.172) (21.137) (17.794) 144.241)
Present value of defined benefits obligation Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost - non-vested Post-employment benefits obligation
31 Desember/December 2014 2013 Liabilitas imbalan pasca kerja, awal tahun Beban tahun berjalan - bersih Pembayaran selama tahun berjalan
144.241) 45.364) (1.654)
Liabilitas imbalan pasca kerja, akhir tahun
187.951)
126.281) Post-employment benefit obligation, beginning of year 36.280) Current year expenses - net Payments during the year (18.320) Post-employment benefit obligation, 144.241) end of year
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013 Beban jasa kini Beban bunga Beban jasa masa lalu dari program amandemen Amortisasi atas beban jasa masa lalu (non-vested) Kerugian aktuaria Jumlah
24.992) 16.485) 2.222) 924) 741) 45.364)
Perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dilakukan oleh PT Biro Pusat Aktuaria, sebagai aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi-asumsi utama sebagai berikut:
19.244) 13.725) -) 924) 2.387) 36.280)
Current service cost Interest cost Past service cost due to plan amendment Amortization of past service cost (non-vested) Actuarial losses Total
The calculation of obligation for post-employment benefits as of 31 December 2014 and 2013 was performed by PT Biro Pusat Aktuaria, as an independent actuary, using actuarial assumptions as follows:
31 Desember/December 2014 2013 Tingkat diskonto per tahun Kenaikan gaji per tahun
8,36% 9,0%
9,0% 9,0%
Discount rate per annum Salary increase per annum
Tingkat diskonto digunakan dalam menentukan nilai kini dari liabilitas imbalan kerja pada tanggal penilaian. Pada umumnya, tingkat diskonto berhubungan dengan tingkat suku bunga dari obligasi pemerintah berkualitas tinggi yang diperdagangkan di pasar modal aktif pada tanggal pelaporan.
The discount rate is used in determining the present value of the benefit obligation at valuation date. In general, the discount rate correlates with the yield on high quality government bonds that are trade in active capital markets at the reporting date.
Asumsi kenaikan gaji di masa yang akan datang memproyeksikan liabilitas imbalan kerja dari tanggal penilaian sampai dengan umur pensiun normal. Tingkat kenaikan gaji umumnya ditentukan dengan penerapan penyesuaian inflasi terhadap skala pembayaran dan dengan mempertimbangkan masa kerja.
The future salary increase assumption projects the benefit obligation starting from the valuation date through the normal retirement age. The salary increase rate is generally determined by applying inflation adjustments to pay scales and by taking into account of the length of service.
63
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
14. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)
14.
POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION (Continued)
Tabel di bawah merupakan informasi historis nilai kini dari imbalan pasca-kerja Bank dan pengalaman penyesuaian yang timbul pada liabilitas program.
The following table represents the historical information of the Bank’s present value of obligation for post-employment benefits and experience adjustment arising on plan liabilities.
Informasi historis:
Historical information: 2014
Nilai kini dari liabilitas imbalan pasca-kerja Penyesuaian liabilitas program
31 Desember/December 2013
243.129) (5.571)
183.172 6.874
15. LIABILITAS KE KANTOR PUSAT DAN CABANGCABANG LAIN
15.
2012
Present value of obligation for post-employment benefits Adjustments arising on plan liabilities
211.154) (2.392)
DUE TO HEAD OFFICE AND OTHER BRANCHES
Akun ini merupakan dana yang ditempatkan di Indonesia oleh Kantor Pusat dan cabang-cabang lain. Liabilitas ke Kantor Pusat dapat diperpanjang secara periodik.
This account represents the funds placed in Indonesia by the Head Office and other branches. Due to Head Office is rolled-over on a periodic basis.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, saldo liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2014 and 2013, the balances of Due to Head Office and other branches were as follows:
Tingkat bunga efektif rata-rata setahun/ Average effective interest rate per annum 2014 2013
%
2014
2013
%
Liabilitas ke Kantor Pusat (Catatan 23) Rupiah Mata uang asing
5,50 0,00
4,58 0,00
14.008 75.469.676 75.483.684
15.240 55.906.424 55.921.664
Liabilitas ke cabang-cabang lain Rupiah Mata uang asing
5,50 0,00
4,58 0,19
887 887
620 2.434.013 2.434.633
75.484.571
58.356.297
Jumlah liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain
Due to Head Office (Note 23) Rupiah Foreign currencies
Due to other branches Rupiah Foreign currencies
Total due to Head Office and other branches
) 16. PENYERTAAN KANTOR PUSAT
16.
Akun ini merupakan penyertaan awal sebesar USD 1 juta oleh The Bank of Tokyo - Mitsubishi, Ltd., Jepang pada tahun 1968 dan tambahan penyertaan sebesar USD 10 juta pada tahun 1974, USD 5 juta pada tahun 1975, USD 104 juta pada tahun 1996 dan Rp 1.155.000 pada tahun 2005. Penyertaan awal dan penyertaan tambahan tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi, dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 1.424.298.
HEAD OFFICE INVESTMENTS This account represents an initial investment of USD 1 million by The Bank of Tokyo - Mitsubishi, Ltd., Japan in 1968 and additional investments of USD 10 million in 1974, USD 5 million in 1975, USD 104 million in 1996 and Rp 1,155,000 in 2005. The initial and additional investments were translated into Rupiah using the historical transaction date rates, with a total of Rp 1,424,298.
64
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
17. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
17.
Bank memiliki komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES The Bank’s commitments and contingencies were as follows:
31 Desember/December 2014 Mata uang asing/ Foreign currencies
Rupiah
Jumlah/ Total
2013 Mata uang asing/ Foreign currencies
Rupiah
Jumlah/ Total
KOMITMEN
COMMITMENTS
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit yang belum digunakan (1.146.453) Fasilitas Letters of Credit yang (109.638) tidak dapat dibatalkan
(6.700.279) (7.846.732) (1.018.571)
(3.206.923)
(4.225.494)
(132.000)
(1.252.902)
(1.384.902)
Unused loan facilities Irrevocable Letters of Credit facilities
Jumlah liabilitas komitmen bersih
(7.693.503) (8.949.594) (1.150.571)
(4.459.825)
(5.610.396)
Total committed liabilities - net
(1.256.091)
Committed liabilities
(993.224) (1.102.862)
31 Desember/December 2014 Mata uang asing/ Foreign currencies
Rupiah
Jumlah/ Total
2013 Mata uang asing/ Foreign currencies
Rupiah
Jumlah/ Total
KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Bank garansi yang diterima dari nasabah Bunga dari kredit nonperforming
CONTINGENCIES ) 371.000)
1.649.682)
2.020.682)
741.700)
1.039.927)
1.781.627
-)
1.167)
1.167)
-)
1.149)
1.149
371.000)
1.650.849)
2.021.849)
741.700)
1.041.076)
1.782.776
(1.474.796) (2.408.788)
(877.773)
(1.110.586)
(1.988.359)
Contingent liabilities Bank guarantees issued to customers
(136.073)
(69.510)
(205.583)
Total contingent liabilities - net
(7.517.450) (8.786.533) (1.286.644)
(4.529.335)
(5.815.979)
Total committed and contingent liabilities - net
Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah
(933.992)
Jumlah liabilitas kontinjensi bersih
(562.992)
Jumlah liabilitas komitmen dan kontinjensi - bersih
Contingent receivables Bank guarantees received from customers Interest on non-performing loans receivable
(1.269.083)
176.053
(386.939)
Fasilitas kredit yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 seperti yang tercantum di tabel di atas merupakan fasilitas kredit committed. Fasilitas kredit yang belum digunakan yang uncommitted pada tanggal 31 Desember 2014 and 2013 masing-masing sebesar Rp 58.760.000 dan Rp 50.831.836. 18. PENDAPATAN BUNGA
Unused loan facilities as of 31 December 2014 and 2013 as shown in the above table represented committed loan facilities. Unused loan facilitiesuncommitted as of 31 December 2014 and 2013 amounted to Rp 58,760,000 and Rp 50,831,836, respectively.
18.
Pendapatan bunga meliputi bunga yang diperoleh dari:
INTEREST INCOME Interest income consists of interest generated from the following:
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013 Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Lain-lain
2.849.653 512.095
1.861.722 287.398
Loans receivables Investment securities
170.205 1.695 3.533.648
72.928 1.294 2.223.342
Placements with Bank Indonesia and other banks Other
65
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
19. BEBAN BUNGA
19.
INTEREST EXPENSE
Beban bunga meliputi bunga atas:
Interest expense represents interest incurred on: Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain Premi penjaminan pemerintah Lain-lain
276.666 4.782 8.023 49.821 166.817 506.109
203.818 27.270 46.521 44.075 72.426 394.110
20. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI - BERSIH
20.
Deposits from customers Deposits from other banks Due to Head Office and other branches Guarantee premium to government Others
NET FEE AND COMMISSION INCOME
Pendapatan provisi dan komisi bersih merupakan provisi dan komisi sehubungan dengan:
Net fee and commission income is fee and commission related to:
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013 Kredit yang diberikan Simpanan dari nasabah Ekspor dan impor Bank garansi Remmittance Lain-lain
38.717) 4.513) 35.309) 7.596) 100.723) 6.426) 193.284)
24.982) 3.604) 29.717) 6.798) 85.097) 3.072) 153.270)
Loans receivables Deposits from customers Export import Bank guarantees Remmittance Others
Beban provisi dan komisi
(22.728)
(17.918)
Fee and commission expense
Pendapatan provisi dan komisi - bersih
170.556)
135.352)
Net fee and commission income
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
21.
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013 Alokasi beban Kantor Pusat Sewa Telekomunikasi Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan dan transportasi Kontrak jasa Penyusutan aset tetap Jasa profesional Perlengkapan kantor Lain-lain
220.651 42.184 33.449 14.347 18.600 28.316 15.436 6.119 8.945 69.185 457.232
159.592 32.213 28.745 15.147 15.960 23.085 9.433 7.643 7.690 27.612 327.120
22. BEBAN KARYAWAN
22.
Head Office allocation expenses Rental Telecommunication Repair and maintenance Travelling and transportation Service contracts Depreciation of premises and equipment Professional fees Office supplies Other
PERSONNEL EXPENSE
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013 Gaji, kesejahteraan dan kompensasi karyawan Imbalan pasca-kerja Pendidikan dan pelatihan Lain-lain
326.082 45.363 20.777 2.751 394.973
66
294.441 36.280 19.292 12.517 362.530
Salaries, employee benefits and compensation Post employment benefits Education and training Others
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
23. DANA USAHA
23.
OPERATING FUNDS
Dana usaha merupakan selisih antara dana yang ditempatkan di Indonesia oleh Kantor Pusat dengan dana yang ditempatkan oleh Bank di Kantor Pusat dan kantor-kantor cabang di luar Indonesia, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 mengenai ketentuan dan tata cara pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor perwakilan dari bank yang berkedudukan di luar negeri.
Operating funds represent the difference between the funds placed in Indonesia by Head Office and the funds placed by the Bank in Head Office and other branches outside Indonesia, in accordance with the decree of the Directors of Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR dated 12 May 1999, concerning the requirements and procedures for the opening of branch offices, sub-branch offices and representative offices of foreign banks.
Dana usaha aktual Bank terdiri dari:
The Bank's actual operating funds comprised of: 31 Desember/December 2014 2013
Tagihan pada cabang-cabang lain Aset keuangan untuk diperdagangkan dari kantor pusat dan cabang-cabang lain Efek-efek untuk tujuan investasi Aset lain-lain Liabilitas ke kantor pusat Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Beban yang masih harus dibayar ke Kantor Pusat Liabilitas akseptasi ke Kantor Pusat Pendapatan diterima dimuka
(631.432)
(160.203)*
(166.029) (5.071) (181) 75.483.684) 94.870) 180.796) 89.618) 1.663) 75.047.918)
(227.869)* (2.550)* (127)* 55.921.664)) 320.797*) 119.564*) 27.284*) 2.470*) 56.001.030*)
Due from other branches Financial assets held for trading from head office and other branches Investment securities Other assets Due to head office Financial liabilities held for trading Accrued expenses due to Head Office Acceptance liabilities to Head Office Unearned revenue
Pada tanggal 31 Desember 2014, dana usaha yang dilaporkan Bank berjumlah USD 6.085.000.000 atau ekuivalen Rp 75.362.725. Pada tanggal 31 Desember 2013, dana usaha yang dilaporkan Bank berjumlah USD 4.585.000.000 atau ekuivalen Rp 55.799.450. Pelaporan untuk tahun berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 ini dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/1/PBI/2005 tanggal 10 Januari 2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010.
As of 31 December 2014, the Bank’s declared operating funds amounted to USD 6,085,000,000 or equivalent to Rp 75,362,725. As of 31 December 2013, the Bank’s declared operating funds amounted to USD 4,585,000,000 or equivalent to Rp 55,799,450. The declarations for the years ended 31 December 2014 and 2013 were in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/1/PBI/2005 dated 10 January 2005 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 12/11/DPNP dated 31 March 2010.
Dana usaha atau dana usaha (declared operating funds), yang rendah, dimasukkan ke dalam Kewajiban Penyediaan Modal (Catatan 4f).
yang dilaporkan mana yang lebih perhitungan rasio Minimum Bank
The operating funds or the declared operating funds, whichever is lower, is included in the calculation of the Bank's Capital Adequacy Ratio (Note 4f).
*) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 15/12/PBI/2013, perhitungan dana usaha sebagai komponen modal menggunakan dana usaha yang lebih kecil di antara dana usaha sebenarnya dan dana usaha yang dilaporkan.
*) In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 15/12/PBI/2013, the calculation of operating funds used as a component of capital uses whichever is lower between actual operating funds and declared operating funds.
67
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
24. PEMULIHAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN - BERSIH
24. REVERSAL OF ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES OF FINANCIAL ASSETS - NET
2014
2013
Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi
(55.314) (303)
(20.348) 107)
Loans receivables Acceptance receivables
Jumlah
(55.617)
(20.241)
Total
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
25. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Transaksi dan saldo dengan pihak berelasi
Transactions and balances with related parties
Rincian saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The details of significant balance with related parties as of and for the years ended 31 December 2014 and 2013 were as follows:
Giro pada bank-bank lain Tagihan pada cabang-cabang lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Kredit yang diberikan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Utang akseptasi Beban yang masih harus dibayar Liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain Pendapatan bunga Beban bunga Beban provisi dan komisi Keuntungan instrumen derivatif - bersih Beban karyawan Beban umum dan administrasi Bank garansi yang diterima dari nasabah Bank garansi yang diterbitkan ke nasabah
2014
2013
734 631.432 366.792 2.521.916 68.232 10 315.695 298.518 180.796 75.484.571 101.995 8.383 6.202 40.751 35.629 220.651 772.182 1.093.668
802 160.203 365.755 2.221.387 38.749 9 586.922 202.747 119.564 58.356.297 63.830 59.607 5.792 91.933 36.462 159.592 1.160.957 1.006.768
Current accounts with other banks Due from other branches Financial assets held for trading Loan receivables Deposits from customers Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Acceptance payables Accrued expenses Due to Head Office and other branches Interest income Interest expense Fee and commission expense Gain on derivative instrument - net Personnel expenses General and administrative expense Bank guarantees received from customers Bank guarantees issued to customers
Manajemen kunci Bank mencakup Manajer Umum, Wakil Manajer Umum dan Direktur Kepatuhan.
Key management of the Bank consist of General Manager, Deputy General Manager and Compliance Director.
Kompensasi atas personil manajemen kunci Bank adalah sebagai berikut:
The compensation to the Bank’s key management personnel was as follows:
2014 Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca-kerja
2013
29.004 6.625 35.629
68
30.951 5.511 36.462
Salaries and other short term benefits Post-employment benefits
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
25. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
25.
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31.Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of 31 December 2014 and 2013 were as follows:
Sifat hubungan/Nature of relationship
Jenis transaksi/Type of transactions
Entitas Kantor Pusat/Head Office
Aset keuangan untuk diperdagangkan, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, utang akseptasi, beban yang masih harus dibayar, liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain, beban bunga, beban umum dan administrasi/Financial assets held for trading, financial liabilities held for trading, acceptance payables, accrued expenses, due to Head Office and other branches, interest expense, general and administration expense.
Anak perusahaan Kantor Pusat, kantor cabang asing yang dikendalikan oleh Kantor Pusat dan perusahaan afiliasi/Subsidiary of Head Office, fellow foreign branches controlled by Head Office and affiliated companies
Giro pada bank-bank lain, tagihan pada cabang-cabang lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, kredit yang diberikan, simpanan dari bank-bank lain, utang akseptasi, liabilitas ke Kantor Pusat dan cabang-cabang lain, pendapatan bunga, beban bunga/Current accounts with other banks, due from other branches, financial assets held for trading, loan receivables, deposits from other banks, acceptance payables, due to Head Office and other branches, interest income, interest expense.
Perusahaan yang pemegang saham utamanya sama dengan Kantor Pusat/Companies with same majority shareholder with Head Office
Kredit yang diberikan dan simpanan dari bank-bank lain/ Loan receivables and deposits from other banks
The Bank of Tokyo – Mitsubishi, Ltd., Jepang (Kantor Pusat) menerapkan metode pembebanan biaya administrasi kantor pusat kepada cabang-cabang di luar negeri termasuk cabang di Jakarta. Beban yang dialokasikan oleh Kantor Pusat BTMU Jepang terdiri dari 3 elemen: 1. Overseas-Domestic Expenses 2. Overseas Expenses 3. Regional Administrative Expenses
The Bank of Tokyo – Mitsubishi, Ltd., Japan (Head Office) applies head office allocation expenses method to all foreign branches, including Jakarta branch. The allocated expense by BTMU Japan Head Office consists of 3 elements:
Setiap elemen di atas memiliki fungsi berbeda yang seluruhnya memberi manfaat kepada Bank untuk meningkatkan efisiensi dalam operasi dan menunjang usaha serta kegiatan Bank.
Each element above has different function which gives benefit to the Bank for improving its operation efficiency and supporting activities of the Bank.
Beban alokasi Kantor Pusat BTMU Jepang tersebut merupakan beban aktual yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik di Jepang, dan telah disajikan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (lihat Catatan 21).
This allocated expenses represent actual expenses which had been audited by a Public Accounting Firm in Japan, and was presented as part of general and administrative expenses (see Note 21).
1. 2. 3.
26. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
26.
Overseas-Domestic Expenses Overseas Expenses Regional Administrative Expenses
GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan nasabah yang meliputi giro deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan bentuk lain yang dipersamakan dengan simpanan, termasuk simpanan dari bank-bank lain.
Based on Lembaga Penjamin Simpanan’s Regulation No. 1/PLPS/2005 dated 26 September 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since 22 September 2005, the Lembaga Penjamin Simpanan will guarantee customer deposits including current accounts, time deposits, certificate of deposits, saving accounts and other forms of deposits, including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, mulai tanggal 13.Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank maksimal Rp.2.000.
In accordance with Government Regulation No. 66 year 2008 dated 13 October 2008, starting 13.October 2008 the Lembaga Penjamin Simpanan will guarantee deposits of each customer in a bank to a maximum of Rp 2,000.
Beban atas premi penjaminan pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 49.821 dan Rp. 44.075 dicatat sebagai beban bunga.
Guarantee premium expenses in 2014 and 2013 of Rp 49,821 and Rp 44,075, respectively, were recorded as interest expenses.
69
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
27.
FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing. Kebijakan akuntansi yang penting pada Catatan 3d menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan) diakui.
In the below table, financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting policies in Note 3d describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments) are recognized.
Aset keuangan telah dikelompokkan ke dalam aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Sama halnya dengan aset keuangan, liabilitas keuangan telah dikelompokkan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi lainnya.
Financial assets have been allocated into fair value through profit or loss, held to maturity, loans and receivables and available-for-sale financial assets. Similarly, each financial liability has been allocated into fair value through profit or loss and other financial liabilities carried at amortized cost.
Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan.
The fair values are based on relevant information available as at the statement of financial position date and have not been updated to reflect changes in market condition after the statement of financial position date.
Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank:
The table below sets out the carrying amount and fair values of the Bank’s financial assets and financial liabilities:
31 Desember/December 2014 Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Fair value through profit or loss Aset Keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Tagihan pada cabangcabang lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturities
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Tersedia untuk dijual/ Available for sale
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortised cost
Jumlah nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
-
-
-
45.850
-
45.850
45.850
-
-
2.358.648
-
-
2.358.648
2.358.648
-
-
345.494
-
-
345.494
345.494
-
-
631.432
-
-
631.432
631.432
-
-
6.936.037
-
-
6.936.037
6.936.037
3.501.099 -
-
88.124.633
-
-
3.501.099 88.124.633
3.501.099 88.124.633
-
-
1.085.178
-
-
1.085.178
1.085.178
-
-
97.774
-
97.774
97.774
Interest receivables
3.501.099
9.382.009 9.382.009
99.579.196
6.237.818 6.283.668
15.583.692 118.709.837
Investment securities
-
15.619.827 118.745.972
Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Utang akseptasi Beban yang masih harus dibayar Liabilitas ke Kantor Pusat dan cabangcabang lain Jumlah
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Due from other branches Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Loans receivables Acceptance receivables
-
-
-
-
27.078.930
27.078.930
27.078.930
-
-
-
-
10
10
10
3.108.031 -
-
-
-
1.085.423
3.108.031 1.085.423
3.108.031 1.085.423
-
-
-
-
196.942
196.942
196.942
3.108.031
-
-
-
70
121.846 28.483.151
121.846 31.591.182
121.846 31.591.182
Total Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Acceptance payables Accrued expenses Due to Head Office and other branches Total
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Fair value through profit or loss Aset Keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Tagihan pada cabangcabang lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah
27.
FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (Continued)
31 Desember/December 2013 Pinjaman yang Biaya perolehan diberikan dan Tersedia diamortisasi piutang/ lainnya/ untuk dijual/ Loans and Available Other amortised receivables for sale cost
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to maturities
Jumlah nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai wajar/ Fair value
-
-
-
55.937
-
55.937
55.937
-
-
2.367.710
-
-
2.367.710
2.367.710
-
-
485.280
-
-
485.280
485.280
-
-
160.203
-
-
160.203
160.203
-
-
7.789.221
-
-
7.789.221
7.789.221
2.716.426 -
-
73.186.959
-
-
2.716.426 73.186.959
2.716.426 73.186.959
-
-
927.844
-
-
927.844
927.844
-
-
64.019
-
-
64.019
64.019
Interest receivables
2.716.426
6.135.640 6.135.640
84.981.236
3.183.868 3.239.805
-
9.319.508 97.073.107
9.273.164 97.026.763
Investment securities
Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Utang akseptasi Beban yang masih harus dibayar Liabilitas ke Kantor Pusat dan cabangcabang lain Jumlah
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Due from other branches Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Loans receivables Acceptance receivables
-
-
-
-
25.921.773
25.921.773
-
-
-
-
150.867
150.867
150.867
2.353.234 -
-
-
-
928.295
2.353.234 928.295
2.353.234 928.295
-
-
-
-
133.162
133.162
133.162
2.353.234
-
-
-
2.556.847 29.690.944
2.556.847 32.044.178
25.921.773
2.556.847 32.044.178
Total Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Acceptance payables Accrued expenses Due to Head Office and other branches Total
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual kecuali wesel ekspor adalah berdasarkan harga pasar kuotasi.
The fair value of available-for-sale investment securities, excluding export bills, was based on quoted market prices.
Nilai wajar instrumen derivatif ditentukan dengan teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi.
The fair value of derivatives instruments was determined using valuation technique based on observable inputs.
Nilai wajar liabilitas ke Kantor Pusat dan cabangcabang lain mendekati nilai tercatatnya karena tidak ada jangka waktu pembayaran dan jumlahnya harus dikembalikan pada saat diminta.
The fair value of due to Head Office and other branches approximated the carrying amount as there was no stated repayment terms and the amount is repayable upon demand.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan selain yang disebutkan di atas mendekati nilai tercatatnya karena memiliki jangka waktu yang pendek dan/atau suku bunganya ditinjau ulang secara berkala.
The fair value of financial assets and financial liabilities other than those mentioned above approximated the carrying amount because they are short term in nature and/or re-priced frequently.
71
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., CABANG JAKARTA
THE BANK OF TOKYO - MITSUBISHI UFJ, LTD., JAKARTA BRANCH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
27. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
27.
Bank menerbitkan Negotiable Certificate Deposits (NCD) dalam mata uang Rupiah sejumlah IDR 1 triliun pada Pebruari 2015, kepada bank lokal komersial. NCD ini merupakan salah satu produk Bank untuk memperkuat pendanaan lokal, terutama untuk pendanaan jangka panjang, dan memperbaiki likuiditas Bank.
SUBSEQUENT EVENTS The Bank issued Negotiable Certificate Deposits (“NCD”) denominated in Rupiah currency amounted to IDR 1 trillion in February 2015, to local commercial banks. This NCD is one of the bank’s products to strengthen its local funding, especially for long-term funding, and to improve its liquidity.
72