BANK OF CHINA LIMITED - JAKARTA BRANCH LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2010 DAN/AND 2009
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH
NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) 2010
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2010 (2009: Rp 10.514.186) Penempatan pada Bank Indonesia setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 2.493.136 pada tahun 2010 Penempatan pada bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp Nihil pada tahun 2010 (2009: Rp 11.634.000) Efek-efek Dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 511.568 pada tahun 2010 (2009: Rp 2.664.622) Wesel ekspor setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.009.532 pada tahun 2010 (2009: Rp 1.572.419) Pinjaman yang diberikan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 19.795.013 pada tahun 2010 (2009: Rp 8.287.546) Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 17.537.884 pada tahun 2010 (2009: Rp 12.654.536) Aset pajak tangguhan Beban dibayar di muka dan aset lain-lain JUMLAH ASET
Catatan/ Notes
15,396,391 2b,3
591,286,790
2b 2c,4,23
346,006,864
2b, 2d
466,611,312
2b 2d,5,23
24,488,432
2b,2e
198,943,677
2b,2f,6
4,042,307,343
2b,2g,7
20,392,886 4,717,033
2h,8 2m,12c
22,623,245 2b,2i,9,23
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
ASSETS Cash Current accounts with 40,232,859 Bank Indonesia Current accounts with other banks net of allowance for impairment losses of Rp Nil in 2010 1,063,136,853 (2009: Rp 10,514,186) Placements with Bank Indonesia net of unamortized interest of Rp 2,493,136 in 2010 Placements with other banks net of allowance for impairment losses of Rp Nil in 2010 1,153,456,632 (2009: Rp 11,634,000) Marketable securities Held to maturity Certificate of Bank Indonesia net of unamortized interest of Rp 511,568 in 2010 382,335,378 (2009: Rp 2,664,622) Bills receivable net of allowance for impairment losses of Rp 2,009,532 in 2010 155,669,445 (2009: Rp 1,572,419) Loans net of allowance for impairment losses of Rp 19,795,013 in 2010 1,116,129,875 (2009: Rp 8,287,546) Fixed assets net of accumulated depreciation of Rp 17,537,883 in 2010 8,678,515 (2009: Rp 12,654,536) 8,662,840 Deferred tax assets Prepayments and 14,233,875 other assets 5,034,970
94,052,485
5,826,826,458
2009
3,947,571,242
TOTAL ASSETS
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Lampiran –1/1– Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH
NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) 2010
Catatan/ Notes
2009
KEWAJIBAN DAN REKENING KANTOR PUSAT
LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT
KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Hutang pajak
2,641,134,154 73,628,437 18,143,908
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Simpanan dari Kantor Pusat Kewajiban lain-lain
4,264,438 2b ,14 2,821,310,709 16,23 107,683,629 2b,13,15,23
3,035,467 1,409,250,000 32,349,516
LIABILITIES Deposits from customers Deposits from other banks Taxes payable Estimated losses on commitment and contingencies Deposits from Head Office Other liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN
5,666,165,275
3,857,648,193
TOTAL LIABILITIES
89,923,049
HEAD OFFICE ACCOUNT Statutory investment Unremitted earnings
89,923,049
TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNT
REKENING KANTOR PUSAT Investasi Kantor Pusat Laba yang belum ditransfer
160,661,183
JUMLAH REKENING KANTOR PUSAT
160,661,183
JUMLAH KEWAJIBAN DAN REKENING KANTOR PUSAT
2b,2j,10 2b,2j,11 2m,12a
2,182,176,368 222,895,321 7,941,521
16
5,826,826,458
TOTAL LIABILITIES AND 3,947,571,242 HEAD OFFICE ACCOUNT
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Lampiran –1/2– Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
2010 PENDAPATAN/(BEBAN) OPERASIONAL Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi
Beban bunga Beban provisi dan komisi
Pendapatan bunga bersih PENDAPATAN/(BEBAN) OPERASIONAL LAINNYA Keuntungan selisih kurs - bersih Gaji dan imbalan kerja Umum dan administrasi Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Penambahan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Lain-lain - bersih
118,102,746 80,893,725
Catatan/ Notes
2k,17,23 2l
2009 OPERATING INCOME/(EXPENSES) 101,348,649 Interest income 47,296,545 Fees and commissions income
198,996,471
148,645,194
(56,884,446) 2k,18,23
(38,046,973)
(769,187)
(498,666)
(57,653,633)
(38,545,639)
141,342,838
110,099,555
11,065,659 (31,798,960) (24,355,645)
19 20,23
(12,301,009)
(1,323,595) 189,333
2b ,14
Interest expense Fees and commissions expense
Net interest income
OTHER OPERATING INCOME/(EXPENSES) 9,349 ,636 Gain on foreign exchange - net Salaries and employee (21,753,350) benefits (16,858,688) General and administrative Allowance for impairment losses on (17,095,395) financial assets Increase in estimated losses on commitment and (482,739) contingencies (665,574) Others - net
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA - BERSIH
(58,524,217)
(47,506,110)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
82,818,621
62,593,445
INCOME BEFORE TAX
(24,605,889)
INCOME TAX EXPENSE
BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA BERSIH
(28,691,627)
2m,12b
54,126,994
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Lampiran
37,987,556
OTHER OPERATING EXPENSES - NET
NET INCOME
The accompanying notes form an integral part of these financial statements. – 2 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNT FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
Investasi k antor pusat/ Statutory Investment
Laba yang belum ditransfer/ Unremitted earnings
Saldo 1 Januari 2009
-
51,935,493
51,935,493
Balance as at 1 January 2009
Laba bersih tahun 2009
-
37,987,556
37,987,556
Net income for 2009
Saldo 31 Desember 2009
-
89,923,049
89,923,049
Balance as at 31 December 2009
Catatan/ Notes
Penyesuaian saldo awal berkaitan dengan penerapan PSAK 55 (revisi 2006) - setelah dikurangi pajak tangguhan
Jumlah/ Total
-
16,611,140
16,611,140
Adjustment in opening balance in respect of implementation of SFAS 55 (revised 2006) net of deferred tax
Laba bersih tahun 2010
-
54,126,994
54,126,994
Net income for 2010
Saldo 31 Desember 201 0
-
160,661,183
160,661,183
Balance as at 31 December 2010
2b,22
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Lampiran
The accompanying notes form an integral part of these financial statements. – 3 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
2010 ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI: Laba sebelum pajak penghasilan
82,818,621
2009
*)
669,248
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES: Income before tax Adjustment to reconcile income before corporate income tax expense to net cash provided by operating activities: Movement in allowances for impairment losses on: Current accounts with other banks Placements with other banks Bills receivable Loans Commitments and contingencies Foreign exchange translation adjustments Depreciation of fixed assets Employee benefit expense Impairment value of commemorative bank notes
4,839,455
Operating cash flows before changes in operating assets and liabilities
62,593,445
Penyesuaian laba sebelum pajak penghasilan ke kas yang digunakan untuk aktivitas operasi: Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas: - Giro pada bank lain - Penempatan pada bank lain - Wesel ekspor - Pinjaman yang diberikan - Komitmen dan kontinjensi Penyesuaian karena selisih penjabaran mata uang asing Penyusutan aset tetap Biaya imbalan kerja
-
4c
9,922,259
351,245 11,863,897
5d 6c 7e
3,479,625 (1,905,329) 5,598,840
1,323,595
14
(58,115,186) 5,743,023 806,941
8 13
Penurunan nilai commemorative bank notes Arus kas operasi sebelum perubahan aset dan kewajiban operasi
482,739 (79,060,254) 2,826,980 231,902
-
44,792,136
Penambahan aset dan kewajiban operasi: - Wesel ekspor - Pinjaman yang diberikan - Beban dibayar di muka dan aset lain-lain - Simpanan nasabah - Simpanan dari bank lain - Hutang pajak - Kewajiban lain-lain Pembayaran pajak penghasilan Arus kas bersih (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas operasi
Changes in operating assets and liabilities: (43,711,345) (2,937,684,935)
225,365,590 (720,833,856)
(8,389,370) 458,957,786 (149,266,884) 991,133 74,527,172 (21,071,612)
(6,020,533) 345,660,049 210,854,267 501,341 10,333,752 (36,443,375)
(2,580,855,919)
34,256,690
*) Disajikan kembali (lihat Catatan 2a dan 31 )
Bills receivable Loans Prepayments and other assets Deposits from customer Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities Payment of income tax Net cash flows (used in)/ provided for operating activities Restated (refer to Note 2a and 31)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Lampiran
*)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements. – 4/1 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH
LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI: Pembelian aset tetap
(17,457,394)
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(17,457,394)
ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN: Penambahan simpanan dari Kantor Pusat
1,469,810,709
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
1,469,810,709
(PENURUNAN)/KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
8
16
(1,128,502,604)
2,666,344,878
1,537,842,274
2009
*)
(5,747,915)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITY: Acquisition of fixed assets
(5,747,915)
Net cash flows used in investing activity
939,500,000
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES: Increase of deposits from Head Office
939,500,000
Net cash flows provided from financing activities
968,008,775
(DECREASE)/INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
1,698,336,103
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF YEAR
2,666,344,878
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE TERDIRI DARI: Kas
15,396,391
Giro pada Bank Indonesia
94,052,485
3
40,232,859
Giro pada bank lain - bruto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Seritifikat Bank Indonesia
591,286,790
4
1,073,651,039
5,034,970
812,618,176 24,488,432
1,165,090,632 382,335,378
1,537,842,274
2,666,344,878
*) Disajikan kembali (lihat Catatan 2a dan 31)
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR CONSIST OF: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - gross Placement with Bank Indonesia and other banks Certificates of Bank Indonesia
Restated (refer to Note 2a and 31)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Lampiran
*)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements. – 4/2 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
1. INFORMASI UMUM
1. GENERAL INFORMATION
Bank of China Limited - Cabang Jakarta ("Cabang“) kembali beroperasi melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 5/11/KEP.GBI/2003 tanggal 13 Januari 2003 tentang pengaktifan kembali kantor cabang Bank of China Limited di Jakarta. Cabang memulai kegiatan komersialnya secara penuh pada tanggal 15 April 2003.
The Bank of China Limited - Jakarta Branch (the "Branch“) was reactivated through a decree issued by the Governor of Bank Indonesia No. 5/1 1/KEP.GBI/2003 dated 13 January 2003 regarding the reactivation of the branch of Bank of China Limited in Jakarta. The Branch restarted its full commercial operations on 15 April 2003.
Sebelumnya, Cabang telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1938 dan secara resmi diberikan ijin usaha sebagai bank yang berkedudukan di Jakarta pada tanggal 11 November 1955. Namun Cabang menghentikan usahanya pada tahun 1964.
Prior to this, the Branch has operated commercially since 1938 and was given the license to operate in Jakarta as a bank on 11 November 1955. However, the Branch effectively ceased its operations in 1964.
Perubahan nama dari Bank of China - Cabang Jakarta menjadi Bank of China Limited - Cabang Jakarta telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 6/77/KEP.GBI/2004 tanggal 14 Oktober 2004.
The change of name from Bank of China - Jakarta Branch into Bank of China Limited - Jakarta Branch was approved by Bank Indonesia through a letter issued by the Governor of Bank Indonesia No. 6/771KEP. GBI/2004 dated 14 October 2004.
Cabang berkedudukan di Jakarta, Indonesia.
The Branch is domiciled in Jakarta, Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2010, total kantor cabang pembantu adalah 5 (2009: 2).
As at 31 December 2010, the total of sub-branches are 5 (2009: 2).
Kegiatan utama Cabang adalah melakukan kegiatan perbankan, khususnya pemberian kredit, cash management dan trade finance.
The Branch's main activity is to engage in banking activities, specifically in loan granting, cash management and trade finance.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 anggota manajemen Cabang terdiri dari:
As at 31 December 2010 and 2009, the Branch's management comprised of the following members:
2010
2009 *)
Chief Executive Officer Zhang Lei Deputy Chief Executive Officer Chong Kim Hoo **) Assistant Chief Executive Officer Chen Chang Jiang *) Selanjutnya tidak lagi sebagai Chief Executive Officer Cabang efektif per tanggal 28 Februari 2011 dan akan digantikan oleh Zhang Min yang efektif setelah mendapatkan persetujuan Bank Indonesia
Subsequently no longer in Branch’s Chief Executive Officer *) effective on 28 February 2011 and will be replaced by Zhang Min upon approval from Bank Indonesia
**) Selanjutnya tidak lagi sebagai Assistant Chief Executive Officer Cabang efektif per tanggal 31 Januari 2011 dan akan digantikan oleh Zhang Yi Dang efektif per tanggal 1 Maret 2011
Subsequently no longer in Branch’s Assistant **) Chief Executive Officer effective on 31 January 2011 and will be replaced by Zhang Yi Dang effective on 1 March 2011
Jumlah karyawan Cabang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah 110 dan 68 orang. 2.
Zhang Lei Chief Executive Officer Chong Kim Hoo Deputy Chief Executive Officer Chen Chang Jiang Assistant Chief Executive Officer
KEBIJAKAN AKUNTANSI
There are 110 and 68 employees 31 December 2010 and 2009, respectively.
2.
as
at
ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan Cabang disusun oleh manajemen dan diselesaikan pada 28 April 2011.
The Branch’s financial statements were prepared by management and completed on 28 April 2011.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Cabang:
Presented below are the principal accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Branch:
Lampiran
– 5/1 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
2.
Dasar penyajian laporan keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation statements
of
the
financial
Cabang Jakarta adalah bagian dari Bank of China Limited yang berbadan hukum di Republik Rakyat China dan bukan merupakan badan hukum yang terpisah. Laporan keuangan disusun berdasarkan data dari Cabang Jakarta dan hanya merefleksikan transaksi-transaksi yang terjadi di Indonesia.
The Jakarta Branch is a part of Bank of China Limited incorporated in the People's Republic of China and is not a separately incorporated legal entity. The accompanying financial statements have been prepared from the records of the Jakarta Branch and reflects only transactions incurred in Indonesia.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bank Indonesia.
The financial statements have been prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia which are Financial Accounting Standards and Bank Indonesia Regulations.
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali dinyatakan lain. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual.
The financial statements have been prepared under historical cost convention, unless otherwise stated. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan pelaporan arus kas, sebelum 1 Januari 2010 kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain.
The statement of cash flows is prepared based on the indirect method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the statement of cash flows, before 1 January 2010, cash and cash equivalents including cash, current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks.
Sejak 1 Januari 2010, untuk keperluan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Perubahan tersebut sehubungan dengan dicabutnya PSAK 31, “Akuntansi Perbankan” efektif tanggal 1 Januari 2010. Untuk tujuan perbandingan, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah disajikan kembali (lihat Catatan 31).
After 1 January 2010, for the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, and Certificates of Bank Indonesia that mature within three months or less from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted. This change is due to the withdrawal of SFAS 31, “Accounting for Banks” effective 1 January 2010. Accordingly, for comparative purposes, the statement of cash flows for the year ended 31 December 2009 has been restated (see Note 31).
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that affects:
● nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan;
● the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements; ● the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
● jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Lampiran
– 5/2 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
Dasar penyajian laporan keuangan (lanjutan)
Walaupun estimasi pengetahuan terbaik dan tindakan saat mungkin berbeda diestimasi semula.
b.
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation statements (continued)
of
the
financial
ini dibuat berdasarkan manajemen atas kejadian ini, hasil yang timbul dengan jumlah yang
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan Rupiah yang terdekat, kecuali jika dinyatakan lain.
Amounts in the financial statements are rounded to and stated in thousands of Rupiah, unless otherwise stated.
Perubahan kebijakan akuntansi
b. Changes in accounting policies
Sejak tanggal 1 Januari 2010, terdapat perubahan beberapa kebijakan akuntansi utama yang disebabkan oleh penerapan beberapa PSAK baru dan pencabutan PSAK 31 “Akuntansi Perbankan”. Perubahan utama adalah penerapan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Starting 1 January 2010, there are changes in several accounting policies due to the implementation of several new SFAS and the withdrawal of SFAS 31 “Accounting for Banks”. The main changes are the implementation of SFAS 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam tahun ini konsisten dengan tahun sebelumnya kecuali kebijakan akuntansi yang dipengaruhi oleh penerapan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang diterapkan sejak 1 Januari 2010. Sesuai dengan ketentuan transisi atas kedua standar tersebut, penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif, oleh karena itu, tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding. Mengenai dampak penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) lihat Catatan 22.
The current year’s accounting policies used are consistent with the prior year, except for those impacted by the implementation of SFAS 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and SFAS 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” starting 1 January 2010. In accordance with the transitional provisions of the standards these two standards are prospectively implemented since 1 January 2010. Therefore, there is no restatement to the comparative financial information. In relation to the impact on implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) see Note 22.
Cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset keuangan dalam laporan keuangan pada tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, telah disusun berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006). Sebelumnya cadangan kerugian penurunan nilai untuk aset keuangan laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 disusun berdasarkan PSAK 31.
The allowance for impairment losses on financial assets in the financial statements as at and for the year ended 31 December 2010 are prepared based on SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006). The previous allowance for impairment losses for financial assets in the financial statements as at and for the year ended 31 December 2009 was prepared based on SFAS 31.
Pencabutan Perbankan”
Withdrawal of SFAS 31 “Accounting for Banks”
PSAK
31
“Akuntasi
Komponen kas dan setara kas dalam laporan arus kas mengalami perubahan sehubungan dengan dicabutnya PSAK 31, dan untuk perlakuan dan penyajiannya, lihat Catatan 2a. Lampiran
Components of cash and cash equivalents in the statement of cash flows were changed due to the withdrawal of SFAS 31, and for the treatment and presentation, refer to Note 2a.
– 5/3 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes in accounting policies (continued)
Implementasi PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006)
Implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006)
Sejak tanggal 1 Januari 2010, Cabang telah mengadopsi kebijakan akuntansi baru di bawah ini sehubungan dengan pengimplementasian PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
Starting from 1 January 2010, the Branch has adopted the following new accounting policies relating to the implementation of SFAS 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure and SFAS 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement.
(i). Aset dan kewajiban keuangan
(i).
A. Aset keuangan
Financial assets and liabilities A. Financial assets
Cabang mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Branch classifies its financial assets in the following categories of (a) financial assets at fair value through profit and loss, (b) loans and receivables, (c) held to maturity financial assets, and (d) available for sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets are acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Pada tanggal neraca, Cabang tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan klasifikasi aset keuangan ini tidak diungkapkan.
At the balance sheet date, the Branch does not have financial assets classified as fair value through profit and loss and available for sale financial assets. Therefore, the accounting policies related to this classification are not disclosed.
(a) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(a) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
yang dimaksudkan oleh Cabang untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
those that the Branch intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the Branch upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
Lampiran
– 5/4 – Schedule
those that the Branch upon initial recognition designates as available for sale; or
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (i). Aset dan (lanjutan)
kewajiban
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes in accounting policies (continued)
keuangan
(i).
A. Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
and
liabilities
A. Financial assets (continued) (a) Loans and receivables (continued)
(a) Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan) dalam hal Cabang mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial, kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
those for which the Branch may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.
Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai”. (b) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo
Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the income statement and is reported as “Interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables and recognised in the income statement as “Allowance for impairment losses”.
(b) Held-to-maturity financial assets
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, and that the Management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; investasi yang ditetapkan oleh Cabang dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
those that upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
Lampiran
– 5/5 – Schedule
those that the Branch designates as available for sale; and those that meet the definition of loans and receivables.
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (i). Aset dan (lanjutan)
kewajiban
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes in accounting policies (continued)
keuangan
(i).
A. Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
and
liabilities
A. Financial assets (continued)
(b) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan)
(b) Held-to-maturity financial assets (continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
These are initially recognised at fair value including transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai” atas aset keuangan.
Interest income on held-to-maturity investments is included in the income statement and reported as “Interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is been reported as a deduction from the carrying value of the investment and recognised in the income statement as “Allowance for impairment losses” on financial assets.
(c) Pengakuan
(c) Recognition
Cabang menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (regular). B. Kewajiban keuangan
The Branch uses settlement date accounting for regular way contracts when recording financial assets. B. Financial liabilities
Cabang mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori (a) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dan (b) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Lampiran
– 5/6 – Schedule
The Branch classified its financial liabilities in the category of (a) financial liabilities measured at amortised cost and (b) financial liabilities at fair value through profit and loss.
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) (i). Aset dan (lanjutan)
kewajiban
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes in accounting policies (continued)
keuangan
(i).
B. Kewajiban keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
and
liabilities
B. Financial liabilities (continued)
Pada tanggal neraca, Cabang tidak memiliki kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan klasifikasi kewajiban keuangan ini tidak diungkapkan.
At the balance sheet date, the Branch does not have financial liabilities classified as fair value through profit or loss. Therefore, the accounting policies related to this classification are not disclosed.
Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortised cost
Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada).
Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any).
Setelah pengakuan awal, Cabang mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Branch measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rates method
C. Penghentian pengakuan
C. Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Cabang melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Lampiran
– 5/7 – Schedule
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Branch tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes in accounting policies (continued)
(ii). Reklasifikasi aset keuangan
(ii).
Reclassification of financial assets
Cabang tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Branch shall not classify any financial assets as held-to-maturity if during the current financial year or during the two preceding financial years, the Bank has sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-to-maturity investments) other than sales or reclassifications that:
(a)
(a)
are so close to maturity or the financial asset's calf date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset's fair value;
(b)
occur after the Branch has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or
(c)
are attributable to an isolated event that is beyond the Branch's control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Branch.
(b)
(c)
dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; terjadi setelah Cabang telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Cabang, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Cabang.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.
Reclassification of financial assets from held-to-maturity classifcation to available-for-sale are recorded at fair value. Unrealised gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognised directly in equity section until the financial assets is derecognised, at which time the cumulative gain or loss previously recognised in equity shall be recognised in profit or loss.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.
Reclassification of financial assets from available for sale to held to maturity classification are recorded at carrying amount. The unrealised gains or losses are amortised using effective interest rate up to the maturity date of those instruments.
Lampiran
– 5/8 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes in accounting policies (continued)
(iii). Klasifikasi instrumen keuangan
(iii). Classification of financial instruments
Cabang mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
The Branch classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below. Golongan (ditentukan oleh Cabang)/ Class (as determined by the Branch)
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2006)/ Category as defined by SFAS 55 (Revised 2006)
Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current accounts with other banks
Aset keuangan/ Financial assets
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan/Loans Wesel ekspor/Bill receivables Beban dibayar dimuka dan aset lain-lain/Other assets and prepaid expenses
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo/Held-to-maturity investments
Efek-efek/Marketable securities
Simpanan nasabah/Deposits from customers Kewajiban keuangan/ Financial liabilities
Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortised cost
Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Simpanan dari Kantor Pusat/Deposits from Head Office Kewajiban lain-lain/O ther liabilities
Rekening administratif/ Off-balance sheet financial instruments
Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan/Unused loan facilities granted Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan/Irrevocable letters of credit Garansi yang diberikan/Guarantees issued
(iv). Identifikasi dan penurunan nilai
pengukuran
(iv). Identification and measurement of impairment
Sejak tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca, Cabang mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Lampiran
– 5/9 – Schedule
Starting 1 January 2010, the Branch assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes in accounting policies (continued)
(iv). Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (lanjutan)
(iv). Identification and measurement of impairment (continued)
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Cabang dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Branch on terms that the Branch would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
Cabang pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flows. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dan aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Initially the Branch assesses whether objective evidence of impairment for financial assets exists as described above. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset using discounted cash flows method. The insignificant impaired financial assets and non-impaired financial assets are included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed.
Jika Cabang menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik untuk aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Branch assesses that there is no objective evidence of impairment for financial asset as individual, both for significant and insignificant amount, hence the account of financial asset will be included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Accounts that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment.
Lampiran
– 5/10 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes in accounting policies (continued)
(iv). Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (lanjutan)
(iv). Identification and measurement of impairment (continued)
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
For the purposes of individual evaluation of impairment, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognised in the statement of income. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.
Perhitungan nilai kini dan estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Cabang menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, “Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia”. Surat Edaran Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian atas Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008 tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat.
In assessing collective impairment, the Branch applies Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated 8 December 2009, ”The Amendment to the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/4/DPNP dated 27 January 2009 on the Implementation of Accounting and Reporting Guidelines for Indonesian Banking Industry”. The Bank Indonesia Circular Letter contains the amendment to Accounting Guidelines for Indonesian Banking Industry (“PAPI”) 2008 regarding the transitional provision on estimation of collective impairment of loans for eligible banks.
Lampiran
– 5/11 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes in accounting policies (continued)
(iv). Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (lanjutan)
(iv). Identification and measurement of impairment (continued)
Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, Cabang menentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif dengan mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7, yang kemudian diubah kembali dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI 2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai penilaian kualitas aset bank umum, sebagai berikut:
In accordance with the Appendix to the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated 8 December 2009, the allowance for collective impairment losses of loans are determined based on the general allowance and specific allowance outlined in the Bank Indonesia regulation No.7/2/PBI/2005 dated 20 January 2005 which has been amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/PBI/2006 dated 30 January 2006 concerning Amendment on PBI 7, which further amended by Bank Indonesia Regulation No. 9/6/PBI/2007 dated 30 March 2007 and No. 11/2/PBI/2009 dated 29 January 2009 regarding the assessment of commercial banks’ asset quality, as follows:
1. 1% atas kredit dengan kualitas lancar, kecuali untuk bagian kredit yang dijamin dengan agunan tunai sesuai ketentuan Bank Indonesia; 2. 5% atas kredit dengan kualitas dalam perhatian khusus; 3. 15% atas kredit dengan kualitas kurang lancar; 4. 50% atas kredit dengan kualitas diragukan; 5. 100% atas kredit dengan kualitas macet.
1. 1% on loans classified as pass, except for the loan portion secured with cash collateral based on Bank Indonesia regulations; 2. 5% on loans classified as special mention; 3. 15% on loans classifed as substandard; 4. 50% on loans classified as doubtful;
Penyisihan kolektif untuk kredit yang dikelompokkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Collective allowance for loans classified as special mention, substandard, doubtful and loss is calculated after deducting the value of allowable collateral in accordance with Bank Indonesia regulations.
Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.
Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan diklasifikasikan di dalam beban cadangan kerugian penurunan nilai.
Impairment charges relating to loans are classified as impairment losses on financial assets.
Lampiran
– 5/12 –
5. 100% on loans classified as loss.
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes in accounting policies (continued)
(iv). Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (lanjutan)
(iv). Identification and measurement of impairment (continued)
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang sebelumnya diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur) harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occuring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised in the statement of income.
Penerimaan kemudian atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya diakui sebagai pendapatan lain-lain, sedangkan penerimaan kemudian atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan dikreditkan pada cadangan kerugian penurunan nilai.
Subsequent recoveries of financial assets written-off in the previous period are recognised as other income, whilst subsequent recoveries of financial assets written-off in the current period, are credited to the allowance for impairment losses.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan penyediaan dana yang belum ditarik dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP tanggal 21 September 2010.
Allowances for impairment losses on financial guarantee contracts and unused provision of funds facilities are calculated based on Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/ 2005 dated 20 January 2005 and in accordance with Letter from Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP dated 21 September 2010.
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, Cabang membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif sebesar persentase minimum dari peraturan Bank Indonesia.
Prior to 1 January 2010, the Branch provided an allowance for possible losses on earning assets based on minimum percentage outlined in the Bank Indonesia regulation.
Aset produktif Bank terdiri dari giro pada bank lain, giro dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo, kredit yang diberikan, serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit.
The Bank’s productive assets include current accounts with other banks, current account and placements with Bank Indonesia and other banks, held to maturity securities, derivative assets, loans, acceptance receivables, and commitments and contingencies arising from off-balance sheet transactions which carry credit risk.
Komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit terdiri dari fasilitas kredit yang belum digunakan, letters of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dan garansi yang diterbitkan.
Commitments and contingencies arising from off-balance sheet transactions which carry credit risk includes unused loan facilities, outstanding irrevocable letters of credit, and guarantees issued.
Lampiran
– 5/13 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes in accounting policies (continued)
(iv). Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (lanjutan)
(iv). Identification and measurement of impairment (continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai aset (termasuk taksiran kerugian atas transaksi rekening administratif) dibentuk berdasarkan hasil evaluasi terhadap kolektibilitas dari masing-masing aset yang mempunyai risiko kredit sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum yang berlaku. Evaluasi manajemen atas kolektibilitas masing-masing aset dilakukan berdasarkan sejumlah faktor, termasuk keadaan ekonomi/prospek usaha saat ini maupun yang diantisipasi untuk masa yang akan datang, kondisi keuangan, kemampuan membayar serta faktor-faktor lain yang relevan.
The allowance for impairment losses from assets (including estimated losses from off-balance sheet transactions) are determined based on an evaluation of the collectibility of each individual asset with credit risk in accordance with prevailing Bank Indonesia regulations on Asset Quality Rating for Commercial Banks. Management’s evaluation on the collectibility of each individual asset is based on a number of factors, including current and anticipated economic condition/business prospects, financial conditions, payment ability and other relevant factors.
Sesuai dengan ketentuan peraturan Bank Indonesia, cadangan kerugian aset produktif adalah sebagai berikut:
In accordance with Bank Indonesia regulation, the allowance for possible losses from earning assets are as follows:
1. Penyisihan umum sekurang-kurangnya 1% dari aset produktif yang digolongkan lancar.
1. General allowance at a minimum of 1% of productive assets that are classified as pass.
2. Penyisihan produktif:
2. Specific allowance for earning assets:
khusus
Penggolongan
untuk
aset Persentase minimum/ Minimum percentage
Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
(v)
5% 15% 50% 100%
Classification Special mention Substandard Doubtful Loss
Penyisihan khusus untuk aset keuangan/aset produktif yang digolongkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung atas jumlah pokok pinjaman setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan.
Specific allowance for financial assets/earning assets classified as special mention, substandard, doubtful and loss is calculated after deducting the value of allowable collateral.
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi disajikan sebagai kewajiban di neraca.
Estimated losses on commitments and contingencies transactions are presented on the liability section in the balance sheet.
Penentuan nilai wajar
(v) Determination of fair value
Nilai wajar untuk pinjaman yang diberikan dan piutang, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, ditentukan berdasarkan model nilai kini dari arus kas masa depan atas underlying aset dari instrumen keuangan. Lampiran
– 5/14 –
The fair value for loans and receivables, held-to-maturity investments and liabilities at amortised cost are determined using a present value model on the basis of expected cash flows of the underlying assets base of the financial instruments. Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2b for the accounting policy of loans and receivables.
Sebelum 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro sedangkan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Prior to 1 January 2010, current accounts with Bank Indonesia are stated at the balance of current accounts while current accounts with other banks are stated at the outstanding balance less allowance for impairment losses.
Giro wajib minimum
Minimum statutory reserves
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam rupiah dan valuta asing, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 yang telah diubah dengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010. Peraturan tersebut menetapkan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah ditetapkan sebesar 10,50% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Primer dan GWM Sekunder, dan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1,00% dari DPK dalam mata uang asing. GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8,00% dari DPK dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,50% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 1 November 2010.
Based on Bank Indonesia Regulation (“PBI”) No. 10/19/PBI/2008 dated 14 October 2008 regarding the Minimum Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies, as amended by PBI No. 10/25/PBI/2008 dated 23 October 2008 which was amended again by PBI 12/19/PBI/2010 dated 4 October 2010. In accordance with such regulation, the minimum ratio of Statutory Reserves which Bank shall maintain is 10.50% from Third Party Funds (“TPF”) in Rupiah which consist of Primary Minimum Statutory Reserves and Secondary Minimum Statutory Reserves. The Minimum Statutory Reserves in foreign currencies is 1.00% from TPF in foreign currencies. Primary Minimum Statutory Reserves is 8.00% of TPF in Rupiah and Secondary Minimum Statutory Reserves is 2.50% of TPF in Rupiah, effective 1 November 2010.
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK.
Primary Statutory Reserve is the minimum deposit that should be maintained by a bank in current accounts with Bank Indonesia as a certain percentage of TPF which is determined by Bank Indonesia.
GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), Surat Utang Negara (“SUN”) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu.
Secondary Statutory Reserve is the minimum reserve that should be maintained by a bank in form of Bank Indonesia Cerfificates (“SBI”), Government Debenture Debt (“SUN”) and/or Excess Reserve, as a certain percentage determined by Bank Indonesia.
Lampiran
– 5/15 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
e.
f.
g.
2.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money, penempatan “fixed-term” dan lain lain.
Placements with Bank Indonesia and other banks represent placements in the form of Bank Indonesia deposit facility (FASBI), call money, “fixed-term” placements and others.
Penempatan pada Bank Indonesia dan lain diklasifikasikan sebagai pinjaman diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2b kebijakan akuntansi atas pinjaman diberikan dan piutang.
bank yang untuk yang
Placement with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2b for the accounting policy of loans and receivables.
Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan sedangkan penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Prior to 1 January 2010, placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balance less unearned interest income and placements with other banks are stated at the outstanding balance less any allowance for impairment losses.
Efek-efek
e.
Marketable securities
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Marketable securities consist of securities traded in the money market such as Certificates of Bank Indonesia (SBI).
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.
Marketable securities are classified as financial assets held to maturity. Refer to Note 2b for the accounting policy of financial assets held to maturity.
Wesel ekspor
f.
Bills receivable
Wesel ekspor diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Bills receivable are classified as loans and receivables. Refer to Note 2b for the accounting policy of loans and receivables.
Sebelum 1 Januari 2010, wesel ekspor dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Prior to 1 January 2010, bills receivable are stated at the nominal value less any allowance for impairment losses.
Pinjaman yang diberikan
g.
Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Lampiran
– 5/16 –
Loans Loans represent provision of cash or cash equivalent based on agreements with borrowers, where borrowers are required to repay their debts with interest after a specified period.
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g.
h.
2.
Pinjaman yang diberikan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Loans (continued)
Kredit sindikasi dicatat sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Cabang dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
Syndicated loans are recorded according to the proportion of risks borne by the Branch and stated at amortised cost.
Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2b for the accounting policy of loans and receivables.
Sebelum 1 Januari 2010, pinjaman yang diberikan dinyatakan sebesar saldo pinjaman yang diberikan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Prior to 1 January 2010, loans are stated at their outstanding balance less any allowance for possible losses.
Aset tetap dan penyusutan
h.
Fixed assets and depreciation
Aset tetap dicatat sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara Iangsung dengan perolehan aset tetap.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the assets.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Depreciation on fixed assets is calculated on the straight-line method to allocate their cost over their estimated useful lives as follows:
Tahun/Years Renovasi kantor Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
4 4 4
Leasehold improvements Furniture and office equipment Motor vehicles
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana beban-beban tersebut terjadi. Pengeluaran yang dapat memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan.
Repairs and maintenance costs are charged to statement of income during the financial period in which they are incurred. Expenditures which extend the future life of assets are capitalised and depreciated.
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset harus diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yaitu nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.
When assets are retired or disposed, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements and any resulting gains or losses are recognised in the statement of income.
Lampiran
– 5/17 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
j.
2.
Beban dibayar di muka dan aset lain-lain
ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Prepayments and other assets
Terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya. Termasuk dalam aset lain-lain adalah beban dibayar di muka, piutang bunga, uang muka, uang jaminan dan lain-lain.
Represent assets that cannot be classified under the above accounts. Included in other assets are prepayments, interest receivable, advance payment, guarantee deposits and others.
Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan amortisasi.
Other assets are stated at their carrying amounts which are costs less amortisation.
Cabang mengakui kerugian penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal neraca, Cabang melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai keuntungan pada periode terjadinya pemulihan.
Branch recognised impairment value of assets if the recoverable amount of assets is lower than the carrying amount. At the balance sheet date, the Branch evaluates the recoverable amount of assets to determine whether there is or not any indication of assets impairment. Reversal of the recoverable amount of assets is recognised as gain in the statement of income when incurred.
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortised over their beneficial periods using the straight line method.
Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain
j.
Deposits from customers and deposits from other banks
Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Cabang berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk lain yang dapat dipersamakan dengan itu.
Deposits from customers are funds placed by customers (excluding banks) with the Branch in accordance with fund deposit agreements. Included in this account are current and saving accounts, time deposits and other forms which are similar in nature.
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik di dalam maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of current accounts, inter-bank call money and time deposits.
Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from customers and deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2b for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.
Sebelum 1 Januari 2010, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain disajikan sebesar saldo simpanan.
Prior to 1 January 2010, deposits from customers and deposits from other banks are stated at the outstanding balances.
Lampiran
– 5/18 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
2.
Pendapatan bunga dan beban bunga
ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Interest income and interest expense
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga di dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and expense for all interest-bearing financial instruments are recognised within interest income and interest expense in the income statement using the effective interest method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau kewajiban keuangan.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Cabang mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi (jika ada), dan seluruh premi atau diskon lainnya.
When calculating the effective interest rate, the Branch estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs (if any) and all other premiums or discounts.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Once a financial asset or a Bank of similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.
Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga diakui berdasarkan metode akrual. Pendapatan bunga atas aset produktif yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut diterima (cash basis). Pada saat pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai bermasalah, pendapatan bunga yang telah diakui sebelumnya tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.
Prior to 1 January 2010, Interest income and expense are recognised on an accrual basis. Interest income on earning assets which is classified as non-performing is recognised only when the interest is received in cash (cash basis). When loan is classified as non-performing, any interest income previously recognised but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is treated as a contingent receivable.
Lampiran
– 5/19 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
Pendapatan (lanjutan)
bunga
dan
2.
beban
bunga
ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Provisi dan komisi
and
interest
expense
Cash received from loans that are classified as doubtful or loss are applied to the loan principal first. The excess of cash receipt over loan principal is recognised as interest income in the statement of income.
Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit diragukan atau macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit yang diberikan diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. l.
Interest income (continued)
l.
Fees and commissions
Sejak 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang berkaitan angsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/pengurang dari biaya perolehan kredit dan diakui sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Fees and commissions income directly related to lending activities are recognised as a part/deduction of lending cost and are recognised as interest income by amortising the carrying value of loan using effective interest rate method.
Sebelum 1 Januari 2010, provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan produk pinjaman yang berikan dan bank garansi, diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak. Apabila pinjaman dilunasi atau bank garansi dibatalkan sebelum jatuh tempo, maka pendpatan prvisi dan komisis yang belum diamortisaasi diakui pada saat pinjaman dilunasi atau bank garansi dibatalkan. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian pinjaman atau suatu jangka waktu tertentu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi.
Prior to 1 January 2010, fees and commissions directly related to loans and bank gurantee products are amortised using the straight line method over the term of the underlying contract. Unamortised fees and commissions relating to loans settled or bank guarantees cancelled prior to maturity are recognised at the settlement date of loans or at the cancellation of bank guarantees. Fees and commissions which are not related to lending activities or a specific period are recognised as revenue on the transaction date.
m. Pajak penghasilan kini dan tangguhan
m. Current and deferred income tax
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan tangguhan.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the income statement.
Beban pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal neraca. Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas posisi yang diambil dalam surat pemberitahuan pajak apabila terdapat situasi di mana peraturan perpajakan yang berlaku adalah subyek atas interpretasi. Cabang membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. The Branch establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Lampiran
– 5/20 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m. Pajak penghasilan kini dan (lanjutan)
n.
2. tangguhan
ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Current and (continued)
deferred
income
tax
Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan metode kewajiban neraca (balance sheet liability method) untuk semua perbedaan temporer yang muncul antara dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
Deferred income tax is determined using the balance sheet liability method, for all temporary differences arises between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila jika hanya terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa dating akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.
Deferred tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deferred tax asset arising temporary differences can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results the appeal have been decided.
Penjabaran mata uang asing
n.
Foreign currency translation
Cabang menyelenggarakan pembukuan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing selama tahun berjalan dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat transaksi. Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat pada tanggal neraca.
The Branch's accounting records are maintained in Rupiah. Transactions in foreign currencies are converted into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the date of the transaction. Monetary assets and liabilities in foreign currencies are converted into Rupiah at the Reuters spot rate at 16.00 Western Indonesia Time prevailing at the balance sheet date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dan transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currencies and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the statement of income.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (dalam nilai penuh):
Below are the major exchange rates used for translation as at 31 December 2010 and 2009 (in full amount):
2010 Dolar Amerika Serikat Euro Yen Yuan Dolar Australia
2009
9,010 12,018 111 1,367 9,169
Lampiran
– 5/21 –
9,395 13,542 102 1,381 8,453
Schedule
United States Dollar Euro Yen Yuan Australian Dollar
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
2.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Cabang melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 7 - “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Branch enters into transactions with related parties as defined in Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 7 - “Related Party Disclosures”.
Definisi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah antara lain:
Related parties are principally defined as:
1)
1)
entities under the control of the Branch;
2) 3)
associated companies; investors with an interest in the voting that gives them significant influence;
4)
entities controlled by investors under point 3 above; and
5)
key management and their relatives.
2) 3)
4)
5)
perusahaan di bawah pengendalian Cabang; perusahaan asosiasi; investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam poin 3 di atas; dan karyawan kunci dan anggota keluarganya.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. p.
Transactions with related parties
Imbalan kerja
The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the notes to the financial statements. p.
Employee benefit
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefit
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they are payable to the employees.
Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja
Long-term and post employment benefit
Cabang mencatat estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan tanpa pendanaan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang”) dan diakui sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja Karyawan”. Karena Undang-undang menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan Undang-undang adalah program imbalan pasti.
The Branch recognises unfunded employee benefit liabilities in accordance with Labor Law No. 13 year 2003 dated March 25, 2003 (‘the Law”) as accounted for under SFAS No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. Since the Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance, pension plans under the Law represent defined benefit plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja dan kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan programs where the pension amount to be received by employees at the time of retirement will depend on one or more factors such as age, years of service and compensation.
Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiun, uang pesangon, uang penghargaan dan imbalan lainnya dihitung sesuai dengan Undang-undang.
Long-term and post employment employee benefit, such as pension, severance pay, service pay and other benefits are calculated in accordance with the Law.
Lampiran
– 5/22 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
Imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Employee benefit (continued)
Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja (lanjutan)
Long-term and post employment benefit (continued)
Kewajiban imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.
The liability recognised in the balance sheet in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuary using the projected unit credit.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in Rupiah which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions when exceeding 10% of defined benefit obligations or 10% of the fair value or the program’s assets are charged or credited to the statement of income over the average remaining life of service of the relevant employees.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi. Jika pembayaran menurut program pensiun tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting), biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Past service costs are recognised immediately in the statement of income. If the plan is conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period), the past service costs are amortized on a straight-line basis over the vesting period.
GIRO PADA BANK INDONESIA
3. 2010
Rupiah Dolar Amerika Serikat
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA 2009
61,077,011 32,975,474
25,577,833 14,655,026
94,052,485
40,232,859
Lampiran
– 5/23 –
Schedule
Rupiah United States Dollar
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
3.
Giro Wajib Minimum (“GWM”) dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah:
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued) As at 31 December 2010 and 2009, the minimum statutory reserves in Rupiah and foreign currency are:
2010 Rupiah - Giro wajib minimum utama - Giro wajib minimum sekunder Mata uang asing
2009
8.09% 3.31% 1.04%
5.15% 77.14% 1.17%
GWM Cabang telah sesuai dengan PBI No.7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 yang telah diubah dengan PBI No.10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008, selanjutnya diubah dengan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 dan PBI No.12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 mengenai GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder masing-masing sebesar 8,09% dan 3,31% (2009: 5,15% dan 77,14%) dan mata uang asing sebesar 1,04% (2009: 1,17%). 4.
GIRO PADA BANK LAIN
Rupiah Primary statutory reserves Secondary statutory reserves Foreign currency
The Branch’s minimum statutory reserves comply with BI regulation No.7/29/PBI/2005 dated 6 September 2005 which has been amended with BI regulation No.10/19/PBI/2008 dated 14 October 2008, BI regulation No. 10/25/PBI/2008 dated 23 October 2008, and the latest amendment with BI Regulation No. 12/19/PBI/2010 dated 4 October 2010 concerning Primary Statutory Reserves and Secondary Statutory Reserve of 8.09% and 3.31%, respectively (2009: 5.15% and 77.14 %) and foreign currency of 1.04% (2009: 1.17%).
4.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
Giro pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 23.
Current accounts with related party banks are disclosed in Note 23.
a.
a.
Berdasarkan mata uang 2010 Dolar Amerika Serikat Yuan Euro Pound Sterling Yen Lainnya
2009
583,435,405 6,153,781 836,241 355,898 7,048 498,417
1,051,597,924 12,139,379 7,875,700 491,269 407,318 1,139,449
591,286,790
1,073,651,039
-
(10,514,186)
591,286,790
1,063,136,853
Cadangan kerugian penurunan nilai
b.
By currency
Berdasarkan kolektibilitas
b.
Seluruh giro pada bank lain digolongkan lancar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Lampiran
– 5/24 –
United States Dollar Yuan Euro Pound Sterling Yen Others
Allowance for impairment losses
By collectibility All current accounts with other banks are classified as current as at 31 December 2010 and 2009.
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan)
c.
4.
Cadangan kerugian penurunan nilai
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) c.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Movements in the allowance for impairment losses are as follows:
2010 Saldo awal Penyesuaian saldo awal berkaitan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 22) Penyisihan/(pemulihan) selama tahun berjalan Penyesuaian karena penjabaran mata uang asing
2009
10,514,186
990,959
(10,514,186)
-
-
9,922,259
-
Saldo akhir
(399,032)
-
PENEMPATAN PADA BANK LAIN
Beginning balance Adjustment to opening balance in respect of implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (refer to Note 22) Allowance/(reversal) during the year Foreign currency translation adjustment
10,514,186
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
5.
Allowance for impairment losses
Ending balance
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible current accounts with other banks.
5.
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS
Penempatan pada bank lain yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 23.
Placements with related party banks are disclosed in Note 23.
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan saat jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 25 dan 27 .
Information in respect of interest rates and maturities are disclosed in Note 25 and 27 .
a.
a.
Berdasarkan mata uang 2010 Dolar Amerika Serikat Rupiah Yuan Dollar Australia
2009
243,270,000 117,000,000 105,149,279 1,192,033
939,500,000 223,900,000 1,690,632
466,611,312
1,165,090,632
-
(11,634,000)
466,611,312
1,153,456,632
Cadangan kerugian penurunan nilai
b.
Berdasarkan jenis
b. 2010
Call money c.
By currency
Lampiran
– 5/25 –
By type
1,165,090,632 c.
Seluruh penempatan pada bank lain digolongkan lancar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Allowance for impairment lossees
2009
466,611,312
Berdasarkan kolektibilitas
United States Dollar Rupiah Yuan Australian Dollar
Call money
By collectibility All placements with other banks are classified as current as at 31 December 2010 and 2009.
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK LAIN (lanjutan) d.
5.
Cadangan kerugian penurunan nilai
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS (continued) d.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Movements in the allowance for impairment losses are as follows:
2010 Saldo awal Penyesuaian saldo awal berkaitan dengan penerapan PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 22) Penyisihan/(pemulihan) selama tahun berjalan Penyesuaian karena penjabaran mata uang asing
2009
11,634,000
9,112,000
(11,634,000)
-
-
3,479,625
-
Saldo akhir
(957,625)
-
WESEL EKSPOR
Beginning balance Adjustment to opening balance in respect of implementation of SFAS 55 (Revised 2006) (refer to Note 22) Allowance/(reversal) during the year Foreign currency translation adjustment
11,634,000
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain. 6.
Allowance for impairment losses
Ending balance
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible placement with other banks.
6.
BILLS RECEIVABLE
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan saat jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 25 dan 27 .
Information in respect of interest rates and maturities are disclosed in Note 25 and 27 .
a.
a.
Berdasarkan mata uang 2010 Dolar Amerika Serikat
2009
200,953,209
Cadangan kerugian penurunan nilai
157,241,864
(2,009,532)
(1,572,419)
198,943,677 b.
Berdasarkan kolektibilitas
b.
Cadangan kerugian penurunan nilai
By collectibility
Allowance for impairment losses Movements in the allowance for impairment losses are as follows:
2010
2009
Saldo awal Penyisihan/(pemulihan) selama tahun berjalan Penyesuaian karena penjabaran mata uang asing
1,572,419
3,849,447
Saldo akhir
2,009,532
Lampiran
351,245
(1,905,329)
85,868
(371,699)
– 5/26 –
Allowance for impairment lossees
All bills receivable are classified as current as of 31 December 2010 and 2009. c.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
United States Dollar
155,669,445
Semua wesel ekspor digolongkan lancar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. c.
By currency
1,572,419
Schedule
Beginning balance Allowance/(reversal) during the year Foreign currency translation adjustment Ending balance
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
WESEL EKSPOR (lanjutan) c.
Cadangan (lanjutan)
kerugian
6. penurunan
nilai
BILLS RECEIVABLE (continued) c.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya wesel ekspor.
7.
PINJAMAN YANG DIBERIKAN
Allowance for impairment losses (continued)
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible bills receivable.
7.
LOANS
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan saat jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 25 dan 27.
Information in respect of interest rates and maturities are disclosed in Note 25 and 27 .
a.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang 2010 Pembiayaan Dolar Amerika Serikat Rupiah Yuan
Konsumsi Rupiah
Cadangan kerugian penurunan nilai
By type and currency 2009
3,651,614,310 407,243,396 -
1,062,817,172 46,088,334 13,812,800
4,058,857,706
1,122,718,306
3,244,650
1,699,115
4,062,102,356
1,124,417,421
(19,795,013) 4,042,307,343
(8,287,546)
Financing United States Dollar Rupiah Yuan
Consumer Rupiah
Allowance for impairment losses
1,116,129,875
Selama tahun 2010 dan 2009, Cabang memberikan kredit pemilikan mobil, rumah dan konsumsi lainnya untuk karyawan. Seluruh kredit ini memiliki bunga yang telah ditentukan dengan jangka waktu berkisar 3 tahun untuk konsumsi lainnya, 3 sampai dengan 5 tahun untuk kredit pemilikan mobil dan 10 sampai 20 tahun untuk kredit pemilikan rumah. Kredit ini dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulannya.
In 2010 and 2009, the Branch granted soft loan, car and housing loans to employees. These loans have a specified interest rate with terms of 3 years for soft loan, 3 to 5 years for car loans and 10 to 20 years for housing loans. These loans are collectible through monthly salary deductions.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat kredit bermasalah.
As at 31 December 2010 and 2009, there are no non-performing loans.
Pinjaman yang diberikan dijamin dengan corporate guarantee, akun piutang perusahaan, deposito berjangka dan jaminan lain yang diterima.
Loans are generally collateralised by corporate guarantees, companies’ accounts receivable, time deposits and other acceptable collaterals.
Kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada 31 Desember 2010 sebesar Rp 265.758.200 (2009: Rp 295.662.800).
Loans secured by cash collateral as at 31 December 2010 amounted to Rp 265,758,200 (2009: Rp 295, 662,800).
Lampiran
– 5/27 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) a.
7.
Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)
LOANS (continued) a.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 31/177/KEP/DIR tanggal 31 Desember 1998, Cabang telah mematuhi peraturan BMPK, baik untuk pihak yang memiliki hubungan istimewa dan pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. b.
Berdasarkan sektor ekonomi
Based on Bank Indonesia Regulation No. 7/3/PBI/2005 dated January 20, 2005 and on Bank Indonesia Decision Letter No. 31/1 77/KEP/DIR dated 31 December 1998, the Branch has complied with the Legal Lending Limit requirement with related parties and third parties as at 31 December 2010 and 2009. b.
2010 Listrik dan gas Pertambangan Telekomunikasi Perindustrian Perusahaan pembiayaan Perdagangan Lainnya Cadangan kerugian penurunan nilai
c.
e.
By economic sector 2009
1,905,941,752 559,654,431 473,631,329 463,978,598 353,700,766 299,707,629 5,487,851
414,688,776 37,707,929 106,118,675 348,294,167 208,079,592 7,829,167 1,699,115
4,062,102,356
1,124,417,421
(19,795,013)
(8,287,546)
4,042,307,343
1,116,129,875
Berdasarkan kolektibilitas
c.
Seluruh pinjaman yang diberikan digolongkan lancar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. d.
By type and currency (continued)
Kredit sindikasi
Gas and electricity Mining Telecomunication Industry Financing companies Trading Others Allowance for impairment losses
By collectibility All loans are classified as current as at 31 December 2010 and 2009.
d.
Syndicated loans
Kredit sindikasi merupakan pinjaman yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama dengan bank lain.
Syndicated loans represent loans provided to borrowers under syndicated loan agreements with other banks.
Keikutsertaan Cabang dalam kredit sindikasi dengan bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 3.163.540.779 (2009: Rp 809.463.929). Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, partisipasi Cabang dalam kredit sindikasi tersebut berkisar antara 1% hingga 16%.
Branch’s participation in syndicated loans with other banks as at 31 December 2010 amounted to Rp 3,163,540,779 (2009: Rp 809,463,929), As at 31 December 2010 and 2009, the Branch’s participation in syndicated loans ranged from 1% to 16%.
Cadangan kerugian penurunan nilai
e.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Allowance for impairment losses Movements in the allowance for impairment losses are as follows:
2010
2009
Saldo awal Penyisihan/(pemulihan) selama tahun berjalan Penyesuaian karena penjabaran mata uang asing
8,287,546
4,035,836
11,863,897
5,598,840
Saldo akhir
19,795,013
(356,430)
Lampiran
– 5/28 –
(1,347,130) 8,287,546 Schedule
Beginning balance Allowance/(reversal) during the year Foreign currency translation adjustment Ending balance
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) e.
Cadangan (lanjutan)
kerugian
penurunan
7.
LOANS (continued)
nilai
e.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya pinjaman yang diberikan.
8.
ASET TETAP
Allowance for impairment losses (continued)
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible loans.
8.
FIXED ASSETS 2010
Saldo awal/ Beginning balance
Harga perolehan Renovasi kantor
Penambahan/ Pengurangan/ Additions Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
Cost Leasehold improvements Furniture and office equipment Motor vehicles
8,241,338
7,729,491
-
15,970,829
11,493,213 1,598,500
6,950,503 2,777,400
29,675 830,000
18,414,041 3,545,900
21,333,051
17,457,394
859,675
37,930,770
Akumulasi penyusutan Renovasi kantor
3,393,021
2,730,476
-
Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
7,890,359 1,371,156
2,468,509 544,038
29,675 830,000
Accumulated depreciation 6,123,497 Leasehold improvements Furniture and office 10,329,193 equipment 1,085,194 Motor vehicles
12,654,536
5,743,023
859,675
17,537,884
Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
8,678,515
20,392,886
Net book value
2009 Saldo awal/ Beginning balance
Harga perolehan Renovasi kantor
Penambahan/ Pengurangan/ Additions Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
3,953,399
4,287,939
-
8,241,338
10,033,237 1,598,500
1,459,976 -
-
11,493,213 1,598,500
15,585,136
5,747,915
-
21,333,051
Akumulasi penyusutan Renovasi kantor
2,426,552
966,469
-
Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
6,166,473 1,234,531
1,723,886 136,625
-
9,827,556
2,826,980
-
Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
5,757,580
Lampiran
Accumulated depreciation 3,393,021 Leasehold improvements Furniture and office 7,890,359 equipment 1,371,156 Motor vehicles 12,654,536 8,678,515
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi terjadinya penurunan nilai atas aset tetap.
– 5/29 –
Cost Leasehold improvements Furniture and office equipment Motor vehicles
Net book value
Management believes that there is no indication of impairment in value of fixed assets.
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
Aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan pencurian kepada perusahaan asuransi dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 29.994.600 (2009: Rp 18.316.891). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
9.
BEBAN DIBAYAR DI MUKA DAN ASET LAIN-LAIN
FIXED ASSETS (continued) As at 31 December 2010, fixed assets are insured against risk of fire and theft with insurance company with sum insured of Rp 29,994,600 (2009: Rp 18,316,891). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
9.
Beban dibayar di muka dan aset lain-lain pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 23.
PREPAYMENTS AND OTHER ASSETS
Prepayments and other assets with related parties are disclosed in Note 23.
2010 Piutang bunga Beban dibayar di muka Uang jaminan Commemorative bank notes Uang muka renovasi Lain-lain
2009
13,616,703 7,118,653 1,372,890 207,594 307,405
3,603,312 5,863,245 1,106,768 218,581 2,469,125 972,844
22,623,245
14,233,875
10. SIMPANAN NASABAH
Interest receivables Prepayments Guarantee deposits Commemorative bank notes Advance for renovation Others
10. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan saat jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 25 dan 27.
Information in respect of interest rates and maturities are disclosed in Note 25 and 27 .
a.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang 2010 Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka
Mata uang asing Giro Tabungan Deposito berjangka
By type and currency 2009
363,340,263 32,798,774 404,283,462
217,381,719 7,123,391 400,083,984
800,422,499
624,589,094
1,203,518,878 68,277,934 568,914,843
1,306,035,071 13,257,243 238,294,960
1,840,711,655
1,557,587,274
2,641,134,154
2,182,176,368
Simpanan nasabah dalam mata uang asing terutama terdiri dari simpanan dalam dolar Amerika Serikat.
Lampiran
– 5/30 –
Rupiah Current accounts Savings Time deposits
Foreign currencies Current accounts Savings Time deposits
Deposits from customers in foreign currencies primarily consist of United States dollar denominated deposits.
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
10. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) b.
10. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Simpanan yang diblokir dan dijadikan jaminan atas pinjaman yang diberikan, wesel ekspor, letter of credit dan bank garansi
b.
2010 Rupiah Dolar Amerika Serikat Yuan
Amounts blocked and pledged as loans, bills receivable, letters of credit and bank guarantee collateral 2009
48,100,000 118,018,517 -
91,613,229 32,621,907 9,420,561
166,118,517
133,655,697
11. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Rupiah United States Dollar Yuan
11. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain terdiri dari:
Deposits from other banks consist of:
a.
a.
Berdasarkan mata uang 2010 Dolar Amerika Serikat Yuan Rupiah
b.
2009
73,588,843 39,594
209,069,691 13,812,801 12,829
73,628,437
222,895,321
Berdasarkan jenis
b. 2010
Giro Call money
209,082,520 13,812,801
73,628,437
222,895,321
12. TAXATION a. 2010
b.
Current accounts Call money
The term of deposits from other banks in call money is from one to three-month period.
Hutang pajak
Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan: - Pasal 4 (2) - Pasal 21 - Pasal 23 dan 26 Pajak Pertambahan Nilai
By type
73,628,437 -
12. PERPAJAKAN
United States Dollar Yuan Rupiah
2009
Jangka waktu simpanan dari bank lain dalam call money adalah satu sampai dengan tiga bulan.
a.
By currency
Taxes payable 2009
15,545,741
6,334,487
1,266,476 373,083 899,122 59,486
336,520 1,069,474 165,126 35,914
18,143,908
7,941,521
Beban pajak penghasilan
b. 2010
Income tax payable 2009
Kini Tangguhan
23,294,513 (1,591,239)
21,591,255 (2,537,404)
Pajak penghasilan Cabang
21,703,274 6,988,353
19,053,852 5,552,037
28,691,627
24,605,889
Lampiran
– 5/31 –
Corporate income taxes Income taxes: Article 4 (2) Article 21 Articles 23 and 26 Value Added Tax
Schedule
Current Deferred Branch profit tax
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
12. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
b.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum pajak penghasilan Perbedaan permanen: Kenikmatan natura Penurunan nilai commemorative bank notes
Income tax payable (continued) The reconciliation between income before tax as shown in the statements of income and estimated taxable are as follow: 2009
82,818,621
62,593,445
3,325,224
1,864,083
Permanent differences: Benefit in kind Impairment value of - commemorative bank notes
669,248 3,994,472
1,864,083
Perbedaan waktu: Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Penyisihan bonus Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif
604,686 3,956,496
267,561 1,969,217
1,666,082
9,516,171
806,941
231,902
(669,248)
669,248
Penyisihan imbalan kerja Penurunan nilai commemorative bank notes
Income before tax
Temporary differences: Differences between commercial and fiscal depreciation Provision for bonus Provision for impairment losses on earning assets Provision for employee benefits Impairment value of commemorative bank notes
6,364,957
12,654,099
Penghasilan kena pajak
93,178,050
77,111,627
Taxable income
Beban pajak penghasilan badan
23,294,513
21,591,255
Corporate income tax expense
(14,737,125)
(20,808,805)
Prepaid corporate income tax
Pajak penghasilan badan dibayar di muka Hutang pajak penghasilan badan
8,557,388
782,450
Corporate tax payable
Pajak atas laba cabang
6,988,353
5,552,037
Branch profit tax
15,545,741
6,334,487
Total income tax payable
Jumlah hutang pajak penghasilan
Pajak atas laba Cabang dalam tahun berjalan adalah sebesar 10% dari penghasilan kena pajak setelah dikurangi beban pajak penghasilan badan.
The Branch profit tax for the year is calculated at 10% of taxable income after deducting corporate income tax expense.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Cabang menyampaikan SPT tahunannya ke Kantor Pajak.
The above corporate tax calculation for the year ended 31 December 2010 is a preliminary estimate made for accounting purpose and is subject to revision when the Branch submits its annual tax return to the Tax Office.
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 yang disampaikan ke Kantor Pajak adalah sesuai dengan SPT Cabang yang disampaikan ke Kantor Pajak.
The calculation of income tax for the year ended 31 December 2009 filed to the Tax Office conformed with Branch's annual tax return filed to the Tax Office.
Lampiran
– 5/32 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) c.
12. TAXATION (continued)
Aset pajak tangguhan
c.
2010 Penyesuaian saldo awal (Dibebankan)/ berkaitan dengan dikreditkan ke penerapan laporan laba PSAK 55/ rugi/ Adjustment in (Charged)/ opening balance credited to in respect of statements implementation of income of SFAS 55
Saldo awal/ Beginning balance Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Penyisihan bonus Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif Penyisihan imbalan kerja Penurunan nilai commemorative bank notes
Deferred tax assets
255,629 1,400,004
151,171 989,124
6,689,018 150,877
416,521 201,735
167,312
(5,537,046) -
(167,312)
8,662,840
Saldo akhir/ Ending balance 406,800 2,389,128 1,568,493 352,612
-
1,591,239
(5,537,046)
-
Difference between commercial and fiscal depreciation Provision for bonus Provision for impairment losses on earning assts Provision for employee benefits Impairment value of commemorative bank notes
4,717,033
2009 (Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi/ (Charged)/ credited to statements of income
Saldo awal/ Beginning balance Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Penyisihan bonus Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif Penyisihan imbalan kerja Penurunan nilai commemorative bank notes
d.
Efek perubahan tarif pajak/ Effect from tax rate changes
Saldo akhir/ Ending balance
188,739 1,016,623
74,917 551,381
(8,027) (168,000)
255,629 1,400,004
4,827,172 92,902
2,664,528 64,933
(802,682) (6,958)
6,689,018 150,877
-
187,389
(20,077)
167,312
6,125,436
3,543,148
(1,005,744)
8,662,840
Administrasi
d.
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Cabang menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan ini berlaku untuk tahun pajak sebelum tahun 2008. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Lampiran
– 5/33 –
Difference between commercial and fiscal depreciation Provision for bonus Provision for impairment losses on earning assts Provision for employee benefits Impairment value of commemorative bank notes
Administration Under the Taxation Laws in Indonesia, the Branch submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within 10 (ten) years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. This rule is applicable to fiscal year prior to 2008. There are new rules applicable for fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within 5 (five) years from the time the tax becomes due.
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
12. TAXATION (continued)
Administrasi (lanjutan)
d.
Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah Indonesia telah mengumumkan adanya perubahan terhadap pajak penghasilan yang akan berlaku sejak 1 Januari 2009, yang menyatakan bahwa pajak penghasilan untuk perusahaan akan ditetapkan pada tarif tunggal sebesar 28% sejak 2009 dan akan berkurang menjadi 25% sejak 2010. Perubahan tarif pajak ini telah tercermin di dalam perhitungan aset pajak tangguhan Cabang pada tanggal 31 Desember 2009. 13. IMBALAN KERJA
Administration (continued) On 2 September 2008, the Indonesian Government has enacted amendment to the income tax law with effect from 1 January 2009, stipulating that the income tax for corporation will be set to a flat rate of 28% starting in 2009 and further reduced to 25% starting 2010. This change in tax rates is reflected in the Branch's computation of deferred tax assets as at 31 December 2009.
13. EMPLOYEE BENEFIT
Cabang mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan hasiI perhitungan aktuarial yang dilakukan pada tanggal 15 Maret 2010 dan 3 Februari 2009 oleh PT Ricky Leonard Jasatama (2009: PT Rileos Pratama), aktuaris independen, dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit". Berikut ini adalah hal-hal utama yang diungkapkan dalam laporan aktuarial dalam menghitung estimasi kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The Branch recognised employee benefit liabilities as at 31 December 2010 and 2009 based on actuarial computations by PT Ricky Leonard Jasatama (2009: PT Rileos Pratama), an independent actuary, on its report dated 15 March 2010, and 3 February 2009, respectively, using the "Projected Unit Credit" method. Outlined below are the key matters disclosed in the actuarial reports to estimate the employee benefit liability as at 31 December 2010 and 2009.
Kewajiban imbalan kerja
Employee benefit liabilities
Rekonsiliasi kewajiban imbalan kerja yang diakui di neraca Cabang pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The reconciliation of employee benefit liabilities recognised in the balance sheets of the Branch as at 31 December 2010 and 2009 is as follows:
2010
2009
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai yang belum diakui: - Biaya jasa lalu - Keuntungan/(kerugian) aktuaria
1,937,428
Kewajiban
1,410,450
620,964
(12,375) (514,603)
(13,142) (4,313)
Present value of defined benefit obligation Unrecognised amounts of: Past service cost Actuarial gain/(losses) -
603,509
Liability
Biaya imbalan kerja
Employee benefit expense
Biaya imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi:
Employee benefit expense recognised in the statements of income:
2010
2009
Biaya jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa masa lalu yang belum diakui Amortisasi keuntungan aktuaria
698,705 107,469
191,736 42,536
767 -
767 (3,137)
Current service cost Interest cost Amortisation of unrecognised past service cost Amortisation of actuarial gain
Jumlah biaya
806,941
231,902
Total expense
Lampiran
– 5/34 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
13. IMBALAN KERJA (lanjutan)
13. EMPLOYEE BENEFIT (continued)
Biaya imbalan kerja (lanjutan)
Employee benefit expense (continued)
Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen dalam perhitungan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used by the independent actuary in the calculation as at 31 December 2010 and 2009 are as follows:
2010 Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun Tingkat kematian
9.5%
11%
Annual discount rate
11% Tabel Mortalitas Indonesia (TM II)/ Indonesia Mortality Table (TM II) 5% dari TM II/ 5% of TMI II
11% Tabel Mortalitas Indonesia (TM II)/ Indonesia Mortality Table (TM II) 5% dari TM II/ 5% of TMI II
Annual salary growth rate Mortality rate
5% per tahun untuk 5% per tahun untuk peserta berusia 40 tahun peserta berusia 40 tahun dan menurun sampai 0% dan menurun sampai 0% pada usia 55 tahun/ pada usia 55 tahun/ 5% per annum at age 40 5% per annum at age 40 decreasing at 0% per decreasing at 0% per annum at age 55 annum at age 55 55 tahun/years old 55 tahun/years old
Withdrawal rate
Tingkat cacat Tingkat pengunduran dari peserta
Usia pensiun normal
2009
Mutasi kewajiban imbalan kerja Cabang selama tahun berjalan:
Saldo 31 Desember
Normal retirement age
Movements of the Branch’s employee benefit liability during the years:
2010 Saldo 1 Januari Penambahan biaya penyisihan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan
Disability rate
2009
603,509
371,607
806,941
231,902
Balance 1 January Additional provision charged to current year statements of income
1,410,450
603,509
Balance 31 December
14. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI
14. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Mutasi estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
The changes of estimated losses on commitments and contingencies are as follows:
2010
2009
Saldo awal Penambahan/(pengurangan) estimasi kerugian selama tahun berjalan Penyesuaian karena penjabaran mata uang asing
3,035,467
3,287,495
1,323,595
482,739
Saldo akhir
4,264,438
(94,624)
Lampiran
– 5/35 –
(734,767) 3,035,467
Schedule
Beginning balance Increase/(decrease) in estimated losses during the year Foreign currency translation adjustment Ending balance
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
14. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
14. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Manajemen berpendapat bahwa estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi yang dibentuk sudah memadai.
Management believes that the allowance for impairment losses on commitments and contingencies is adequate.
15. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
15. OTHER LIABILITIES
Kewajiban lain-lain pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 23.
Other liabilites to related parties are disclosed in Note 23.
2010 Komisi diterima di muka Bonus yang masih harus dibayar Beban bunga yang masih harus dibayar Pembayaran pokok pinjaman dan bunga Pembelian aset tetap Kiriman uang yang belum terselesaikan Kewajiban imbalan kerja (Catatan 13) Jasa teknologi informasi Bunga diterima di muka Lain-lain
16. SIMPANAN DARI KANTOR INVESTASI KANTOR PUSAT
PUSAT
2009
78,139,072 9,556,510
18,589,655 5,600,014
Unearned commission Accrued bonus
6,492,500
5,576,501
3,886,074 2,923,748
13,750
Accrued interest payable Principal and interest loan received Fixed assets purchase
2,772,565
-
1,410,450 1,405,052 660,066 437,592
603,509 1,002,076 409,679 554,332
107,683,629
32,349,516
DAN
Inward remittance Employee benefit liabilities (Note 13) Information technology costs Interest received in advance Others
16. DEPOSITS FROM HEAD STATUTORY INVESTMENT
OFFICE
AND
Cabang dan Kantor Pusat mengakui simpanan dari Kantor Pusat sebagai dana usaha dan dicatat sebagai akun kewajiban dan bukan sebagai akun investasi Kantor Pusat. Dana usaha yang dinyatakan ini digunakan dalam perhitungan rasio kecukupan modal (CAR) Cabang sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 dan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/2008.
The Branch and its Head Office considers the deposit from Head Office to represent inter-office fund and record the deposit as a liability rather than a statutory investment. This declared inter-office fund is used in the calculation of the Branch's capital adequacy ratio (CAR) in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 3/21/PBI/2001 and Bank Indonesia Regulation No. 10/15/2008.
Dana usaha yang dinyatakan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 telah diakui sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/1/PBI/2005 tanggal 10 Januari 2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/1/D1nt tanggal 15 Februari 2007 tentang Kredit Luar Negeri.
The declared inter-office fund for the years ended 31 December 2010 and 2009 is recognised in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/1/PBI/2005 dated 10 January 2005 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 9/1/D1nt dated 15 February 2007 concerning Off-Shore Borrowings.
Lampiran
– 5/36 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. SIMPANAN DARI KANTOR PUSAT INVESTASI KANTOR PUSAT (lanjutan)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
16. DEPOSITS FROM HEAD OFFICE STATUTORY INVESTMENT (continued)
AND
Pada tahun 2009, Kantor Pusat meningkatkan simpanan di Cabang sebesar USD 100.000.000 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 939.500. Tambahan simpanan ini dikenakan bunga tahunan sebesar Libor plus 25 basis points.
In 2009, the Head Office increased its deposit in the Branch by USD 100,000,000 (full amont) or in its equivalent of Rp 939,500. This additional deposit bears annual interest at Libor plus 25 basis points.
Pada tahun 2010, Kantor Pusat melalui Bank of China Limited, Cabang New York meningkatkan simpanan di Cabang sebesar USD 163.131.044 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 1.469.810.709. Tambahan simpanan ini dikenakan bunga tahunan sebesar Libor plus 25 basis points.
In 2010, the Head Office through Bank of China Limited, New York Branch increased its deposit in the Branch by USD 163,131,044 (full amount) or in its equivalent of Rp 1,469,810,709. This additional deposit bears annual interest at Libor plus 25 basis points.
17. PENDAPATAN BUNGA
17. INTEREST INCOME
Pendapatan bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 23.
Interest income to related parties is disclosed in Note 23.
2010 Pinjaman yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain Wesel ekspor Giro pada bank lain Lain-lain
2009
69,585,548 33,152,398 7,512,899 3,979,246 3,699,180 173,475 118,102,746
18. BEBAN BUNGA
Interest expense to related parties is disclosed in Note 23.
2010
2009
29,568,093 22,088,004
28,586,965 4,845,834
4,954,124 274,225
4,554,956 59,218
56,884,446
38,046,973
19. GAJI DAN IMBALAN KERJA
Deposits from customers Deposits from Head Office Premium for Indonesia Deposit Insurance Corporation Deposits from other banks
19. SALARIES AND EMPLOYEE BENEFITS 2010
Gaji dan tunjangan Bonus Pelatihan Lain-lain
101,348,649
18. INTEREST EXPENSE
Beban bunga pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 23.
Simpanan nasabah Simpanan dari Kantor Pusat Premi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Simpanan dari bank lain
36,429,614 Loans 45,654,624 Placements with Bank Indonesia 8,925,886 Placements with other banks 6,752,777 Bills receivable Current accounts 3,442,646 with other banks 143,102 Others
2009
21,645,609 6,411,689 1,748,069 1,993,593
14,464,183 5,653,549 1,157,156 478,462
31,798,960
21,753,350
Lampiran
– 5/37 –
Schedule
Salaries and allowances Bonus Training Others
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
20. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Beban umum dan administrasi pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan pada Catatan 23.
Sewa Penyusutan aset tetap Komunikasi Jasa teknologi informasi Perjalanan Promosi Listrik dan air Jasa professional Persediaan kantor Biaya cetak Perizinan Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain
General and administrative expenses with related parties are disclosed in Note 23.
2010
2009
5,849,305 5,743,023 3,388,717 1,864,051 1,054,206 1,016,688 1,004,310 524,290 433,387 400,681 217,570 143,070 2,716,347
3,795,191 2,826,980 3,228,434 1,379,791 1,612,591 683,145 454,987 394,857 317,503 246,202 114,241 69,602 1,735,164
24,355,645
16,858,688
21. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Rental Depreciation of fixed assets Communication Information technology costs Travelling Promotion Electricity and water Professional fees Office supplies Printing expenses Licenses Repairs and maintenance Others
21. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 2010
2009
Kewajiban komitmen Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Irrevocable letter of credit yang masih berjalan
Commitment payables 3,790,671,159
1,131,254,936
1,059,480,661
1,771,499
Unused loan facilities Outstanding irrevocable letter of credit
Kewajiban komitmen - bersih
4,850,151,820
1,133,026,435
Commitment payables - net
Tagihan kontinjensi Garansi yang diterima
13,929,100,227
11,547,201,962
Contingent receivables Guarantees received
Kewajiban kontinjensi Garansi yang diberikan
11,013,527,924
9,981,348,613
Contingent payables Guarantees issued
Tagihan/(Kewajiban) kontinjensi - bersih
2,915,572,303
1,565,853,349
Contingent receivables/ (payables) - net
Garansi yang diberikan termasuk performance bonds, bid bonds dan custom bonds.
Guarantees issued include performance bonds, bid bonds and custom bonds.
Selain dari komitmen yang telah diungkapkan di atas, pada tanggal 31 Desember 2010 Cabang mempunyai komitmen operating lease di Jakarta dan Surabaya sampai dengan 31 Desember 2012 sehubungan dengan sewa kantor masing-masing sejumlah USD 631.540 dan Rp 1.771.440 (2009: USD 672.923 dan Rp 2.657.160).
In addition to the items disclosed above, as at 31 December 2010 the Branch has operating lease commitments in Jakarta and Surabaya up to 31 December 2012 relating to office space rental amounting to USD 631,540 and Rp 1,771,440, respectively (2009: USD 672,923 and Rp 2,657,160).
Lampiran
– 5/38 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
22. DAMPAK PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
22. IMPACT OF THE INTIAL IMPLEMENTATION OF SFAS NO. 50 (Revised 2006) AND SFAS NO. 55 (Revised 2006)
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2b, Cabang menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) efektif sejak tanggal 1 Januari 2010 secara prospektif sesuai dengan ketentuan transisi atas standar tersebut di atas.
As stated in Note 2b, the Branch impliments prospectively SFAS No. 50 ( Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) on 1 January 2010 in accordance with the transitional provision in accordance with the transitional provisions of those standards.
Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Cabang telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the above new standards, the Branch has identified the following transitional adjustments in accordance with the Technical Bulletin No. 4 concerning the transitional provisions for the first adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) as issued by Indonesian Institute of Accountants.
Dampak transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) terhadap neraca awal Cabang pada tanggal 1 Januari 2010 dijelaskan dalam tabel berikut ini:
The effect of the transition to SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) to the Branch’s opening balance sheet as at 1 January 2010 is set out in the following table:
Dilaporkan sebelumnya / As previously reported Aset – bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank lain Aset pajak tangguhan Ekuitas Saldo laba – belum dicadangkan
Penyesuaian transisi ke PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)/ Transitional adjustments to SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006)
1,063,136,853 1,153,456,632 8,662,840
89,923,049
10,514,186 11,634,000 (5,537,046)
16,611,140
Penyesuaian transisi di atas berasal dari penghitungan ulang atas kerugian penurunan nilai aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Dasar penghitungan ulang atas kerugian penurunan nilai dijelaskan pada Catatan 2b.
Lampiran
– 5/39 –
Setelah disesuaikan/ As adjusted
1,073,651,039 1,165,090,632 3,125,794
Assets – net of allowance for impairment losses Current accounts with other banks Placements with other banks Deferred tax assets
106,534,189
Equity Retained earnings – unappropriated
The above transitional adjustments were derived from the reassessment of impairment losses for financial assets in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006). The basis for reassessment of impairment losses is detailed in Note 2b.
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Berikut ini pengungkapan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa atas giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, simpanan ke/dari Kantor Pusat dan cabang lainnya termasuk pendapatan bunga, simpanan dari bank lain, beban bunga, dan beban lainnya atas transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
The following are the balances with related parties for current accounts with other banks, placements with other banks, deposits to/from Head Office and other branches including interest income, deposits from the banks, interest expense, and other expenses from transactions with related parties.
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Cabang seperti yang diungkapkan di bawah ini adalah terutama Kantor Pusat, cabang-cabang dan anak perusahaan Bank of China Limited.
The Branch’s related party accounts as disclosed below are mainly accounts with Head Office, and other branches and affiliates of Bank of China Limited.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan Cabang, dilakukan dengan persyaratan yang dinegosiasi secara komersial.
Transactions with related parties, except for loans to the Branch’s employees, are made on commercially negotiated terms and conditions.
2010
2009
ASET Giro pada bank lain: Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Hong Kong Bank of China Limited, Cabang Shanghai Bank of China Limited, Cabang New York Bank of China Limited, Cabang Frankfurt Bank of China Limited, Cabang London Bank of China Limited, Cabang Sydney Bank of China Limited, Cabang Singapore Bank of China Limited, Cabang Tokyo Penempatan pada bank lain: Bank of China Limited, Hong Kong Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Cabang Sydney
43,140,031
811,112
4,883,165
15,580,874
2,663,732
11,520,626
1,670,398
542,348
836,241
7,875,700
355,898
491,269
44,911
255,163
12,809
328,901
7,048
407,318
53,614,233
37,813,311
325,979,550 4,101,300 1,192,032 331,272,882
Beban dibayar di muka dan aset lain-lain: Bunga yang akan diterima: Bank of China Limited, Hong Kong Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Cabang Sydney
Placements with other banks: Bank of China Limited, 939,500,000 Hong Kong Bank of China Limited, Beijing (Head Office) Bank of China Limited, 1,690,632 Sydney Branch 941,190,632 Prepayments and other assets: Interest receivable: Bank of China Limited, 79,388 Hong Kong Bank of China Limited, Beijing (Head Office) Bank of China Limited, 4,565 Sydney Branch
186,185 6,049 290 192,524
Lampiran
– 5/40 –
ASSETS Current accounts with other banks: Bank of China Limited, Beijing (Head Office) Bank of China Limited, Hong Kong Bank of China Limited, Shanghai Branch Bank of China Limited, New York Branch Bank of China Limited, Frankfurt Branch Bank of China Limited, London Branch Bank of China Limited, Sydney Branch Bank of China Limited, Singapore Branch Bank of China Limited, Tokyo Branch
83,953
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
23. TRANSACTIONS (continued)
2010 Jumlah aset dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
979,087,896
Total assets with related parties
6.61%
24.80%
Percentage to total assets
1,351,500,000
1,409,250,000
1,469,810,709
-
2,821,310,709
1,409,250,000
Kewajiban lain-lain: Jasa teknologi informasi: 1,405,052
Komisi diterima di muka: Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Cabang Shanghai Bank of China Limited, Cabang Shenzhen Bank of China Limited, Cabang Shandong Bank of China Limited, Cabang Heilongjiang Bank of China Limited, Cabang XiAn Bank of China Limited, Cabang Sichuan Bank of China Limited, Cabang WuXi Bank of China Limited, Cabang GuangDong Bank of China Limited, Cabang JiangXi Bank of China Limited, Cabang NanJing Bank of China Limited, Cabang Hubei Bank of China Limited, Cabang Zhejiang Bank of China Limited, Cabang Tian Jin Bank of China Limited, Cabang Henan
Jumlah kewajiban dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
PARTIES
2009
KEWAJIBAN
Bank of China Limited, Hong Kong
RELATED
385,079,639
Persentase terhadap jumlah aset
Simpanan dari Kantor Pusat/ Investasi Kantor Pusat: Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Cabang New York
WITH
1,002,076
LIABILITES Deposits from Head Office/ Head Office statutory investment: Bank of China Limited, Beijing (Head Office) Bank of China Limited, New York Branch Other liabilities: Information technology costs: Bank of China Limited, Hong Kong Unearned Commission: Bank of China Limited, Beijing (Head Office) Bank of China Limited, Shanghai Branch Bank of China Limited, Shenzhen Branch Bank of China Limited, Shandong Branch Bank of China Limited, Heilongjiang Branch Bank of China Limited, XiAn Branch Bank of China Limited, Sichuan Branch Bank of China Limited, WuXi Branch Bank of China Limited, GuangDong Branch Bank of China Limited, JiangXi Branch Bank of China Limited, NanJing Branch Bank of China Limited, Hubei Branch Bank of China Limited, Zhejiang Branch Bank of China Limited, Tian Jin Branch Bank of China Limited, Henan Branch
1,477,946
217,776
1,141,102
1,605,990
845,174
612,310
202,502
4,971
183,303
3,236
93,116
-
76,961
3,166
54,302
-
41,300
88,527
30,638
-
29,419
-
24,338
-
15,547
-
3,956
14,436
-
198,499
4,219,604
3,750,987
2,826,935,365
1,413,000,987
Total liabilities with related parties
49.89%
36.63%
Percentage to total liabilities
Persentase terhadap jumlah kewajiban
Lampiran
– 5/41 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
23. TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
23. TRANSACTIONS (continued)
2010
2,860,988
1,921,186
17,087
41,777
11,121
3,577
10,548
73,563
4,402
8,243
-
15,942
2,904,146
2,064,288
2.46%
2.04%
Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga BEBAN BUNGA Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Cabang New York
PARTIES
INTEREST INCOME Bank of China Limited, Hong Kong Bank of China Limited, Shanghai Branch Bank of China Limited, Beijing (Head Office) Bank of China Limited, Sydney Branch Bank of China Limited, New York Branch Bank of China Limited, Frankfurt Branch
Percentage to total interest income INTEREST EXPENSE Bank of China Limited, Beijing (Head Office) Bank of China Limited, New York Branch Bank of China Limited, Hong Kong
22,955,468
4,845,834
1,132,536
-
68,683
6,730
24,156,687
4,852,564
42.47%
12.75%
Percentage to total interest expense
1,864,051
1,431,091
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Bank of China Limited, Hong Kong
7.65%
8.49%
Percentage to total general administrative expenses
Bank of China Limited, Hong Kong Persentase terhadap jumlah beban bunga
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Bank of China Limited, Hong Kong
RELATED
2009
PENDAPATAN BUNGA Bank of China Limited, Hong Kong Bank of China Limited, Cabang Shanghai Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Cabang Sydney Bank of China Limited, Cabang New York Bank of China Limited, Cabang Frankfurt
WITH
Persentase terhadap jumlah beban umum dan administrasi
Beban umum dan administrasi yang dibebankan oleh Bank of China Limited, Hong Kong terutama terdiri dari beban jasa teknologi informasi.
24. RISIKO KREDIT
General and administrative expenses charged by Bank of China Limited, Hong Kong mainly represent information technology costs.
24. CREDIT RISK
Cabang secara terus-menerus memonitor risiko kredit untuk memastikan kemungkinan kerugian dari tidak dibayarkannya pinjaman yang diberikan dan kontrak keuangan lainnya seminimal mungkin, baik untuk debitur individual maupun secara keseluruhan.
The Branch continuously monitors credit risk to ensure that the potential loss from default on loans and financial contracts is minimised, at both an individual borrower and portfolio level.
Sumber dan jatuh tempo deposito diatur untuk menghindari berlebihnya konsentrasi dana dan penahanan aset yang lancar di tingkat tertentu untuk menjamin tingkat likuiditas secara terus menerus.
The source and maturity of deposits are managed to avoid undue concentrations of funding and appropriate levels of liquid assets are held to ensure a prudent level of liquidity is maintained at all times.
Lampiran
– 5/42 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
24. RISIKO KREDIT (lanjutan)
24. CREDIT RISK (continued)
Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements
Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Credit risk exposures relating to financial assets as at 31 December 2010 are as follows:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Wesel ekspor Pinjaman yang diberikan Aset lain-lain
94,052,485 Current accounts with Bank Indonesia 591,286,79 0 Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia 812,618,176 and other banks 24,488,432 Marketable securities 200,953,209 Bills receivable 4,062,102,356 Loans 15,411,512 Other assets 5,800,912,960
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Credit risk exposures relating to off balance sheet items as at 31 December 2010 are as follows:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Garansi yang diterima Garansi yang diberikan
3,790,671,159 1,059,480,661 (13,929,100,227) 11,013,527,924
Unused loan facilities Outstanding irrevocable letters of credit Received guarantees Issued guarantees
1,934,579,517 Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Cabang pada tanggal 31 Desember 2010, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai tercatat bruto seperti yang diungkapkan pada laporan keuangan atas posisi keuangan.
The above table represents a worst-case scenario of credit risk exposure to the Branch as at 31 December 2010, without taking account of any collateral held or other credit enhancements attached. For financial assets, the exposures set out above are based on gross carrying amounts as reported in the statement of financial position.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, pada tanggal 31 Desember 2010, 70,03% dari jumlah eksposur maksimum berasal dari pinjaman yang diberikan.
As shown above, as at 31 December 2010, 70.03% of the total maximum exposure is derived from loans.
Manajemen yakin akan kemampuan Cabang untuk mengendalikan dan memelihara minimal eksposur risiko kredit yang berasal dari pinjaman yang diberikan.
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Branch resulting from its loans.
Lampiran
– 5/43 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
24. RISIKO KREDIT (lanjutan)
24. CREDIT RISK (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure
a)
a) Geographical sectors
Sektor geografis Aktivitas operasi Cabang kebanyakan dilakukan di area Jakarta, oleh karena itu eksposur kreditnya kebanyakan terpusat di Jakarta.
b)
Considering the Branch operation activities are mostly undertaken in Jakarta, therefore its credit exposure is mainly concentrated in Jakarta. b) Industry sectors
Sektor industri Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai bruto (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 31 Desember 2010.
The following table breaks down the Bank’s credit exposure at their gross amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by industry sectors as at 31 December 2010.
31 Desember/December 2010
Pemerintah/ Government Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain bruto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bruto Efek-efek - bruto Wesel ekspor Pinjaman yang diberikan -bruto Aset lain-lain
Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institution non Banks
Bank/ Bank
Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Individual
Jasa -jasa Dunia Usaha/ Trade Services
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Jumlah/ Total
94,052,485
-
-
-
-
-
94,052,485
-
591,286,790
-
-
-
-
591,286,790
346,006,864
466,611,312
-
-
-
-
812,618,176
24,488,432 -
-
-
200,953,209
-
-
24,488,432 200,953,209
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - gross Placements with Bank Indonesia and other banks - gross Marketable securities gross Bill receivables
2,698,821,752 9,046,807
-
353,700,766 1,185,652
463,978, 599 1,555,317
299,707,629 1,004,660
245,893,610 4,062,102,356 2,619,076 15,411,512
Loans - gross Other assets
3,172,416,340
1,057,898,102
354,886,418
666,487,125
300,712,289
248,512,686 5,800,912,960
Eksposur risiko kredit atas administratif adalah sebagai berikut:
Credit risk exposure relating to off balance sheet items are as follows:
rekening
31 Desember/December 2010
Pemerintah/ Government Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Garansi yang diterima Garansi yang diberikan
2,898,279,449
Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institution non Banks
Bank/ Bank
-
Industri Pengolahan/ Manufacturing
29,669,234
Perusahaan Lainnya dan Perseorangan/ Other Companies and Individual
Jasa -jasa Dunia Usaha/ Trade Services
-
104,877
862,617,599
997,383,376 -
(13,929,100,227 ) 11,013,527,924
-
62,097,285 -
-
-
3,895,662,825
(2,915,572,303)
29,669,234
62,097,285
104,877
862,617,599
Lampiran
– 5/44 –
Schedule
Jumlah/ Total
3,790,671,159
Unused loan facilities
Outstanding irrevocable 1,059,480,661 letters of credit (13,929,100,227) Received guarantees 11,013,527,924 Issued guarantees 1,934,579,517
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
24. RISIKO KREDIT (lanjutan)
24. CREDIT RISK (continued)
Pinjaman yang diberikan
Loans 31 Desember/December 2010 Tidak mengalami penurunan nilai/ Non impaired
Mengalami penurunan nilai/ Impaired
Jumlah/ Total
Rupiah Mata uang asing
3,651,614,310 410,488,046
-
3,651,614,310 410,488,046
Rupiah Foreign currencies
Jumlah
4,062,102,356
-
4,062,102,356
Total
-
(19,795,013)
Less: allowance for impairment losses
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
(19,795,013) 4,042,307,343
25. RISIKO TINGKAT SUKU BUNGA
-
4,042,307,343
Total
25. INTEREST RATE RISK
Risiko tingkat bunga timbul dari berbagai macam layanan perbankan bagi nasabah termasuk deposito dan kredit yang diberikan, fasilitas giro dan rekening administratif.
Interest rate risk arises from various banking services to customers including deposit taking and lending, current account facilities and off-balance sheet transactions.
Komite aktiva dan kewajiban Cabang (ALCO) yang terdiri dari manajemen tingkat atas bertanggung jawab atas penerapan dan pengawasan kebijakan manajemen risiko tingkat bunga sesuai dengan batasan dan panduan yang dirancang khusus.
The Branch's Asset and Liability Committee (ALCO), comprises of executive management is responsible for implementing and monitoring interest rate risk management policies within specifically defined policy guidelines and limits.
Tujuan utama risiko pengelolaan tingkat suku bunga adalah untuk membatasi dampak buruk dari pergerakan tingkat suku bunga terhadap laba dan untuk meningkatkan pendapatan di dalam batasan tertentu.
The main objective of interest rate risk management is to limit the adverse effect of interest rate movements on profit and to enhance earnings within defined parameters.
Sebagian besar deposito nasabah dan pinjaman yang diberikan dengan tingkat suku bunga mengambang, berkaitan langsung dengan tingkat suku bunga pasar atau tingkat suku bunga yang diumumkan, yang disesuaikan secara periodik guna mencerminkan pergerakan pasar.
A substantial proportion of customer deposits and lending at floating interest rate is either directly linked to market rates or based upon published rates which are periodically adjusted to reflect market movements.
Suku bunga yang cukup rendah diberikan untuk produk giro sebagai penahan penggantian biaya dari pencairan dana yang mendadak.
Current account products are priced low enough to buffer the replacement cost of sudden withdrawals.
Tabel di bawah merangkum tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk Rupiah dan mata uang asing.
The table below summarises the annual average interest rates for Rupiah and foreign currencies.
Lampiran
– 5/45 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
25. RISIKO TINGKAT SUKU BUNGA (lanjutan)
25. INTEREST RATE RISK (continued) 2010 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Rupiah ASET Penempatan pada bank lain Penempatan pada bank Indonesia dan Sertifikat Bank Indonesia Wesel ekspor Pinjaman yang diberikan KEWAJIBAN Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain: Giro Simpanan
6.29%
0.47%
6.00% 8.63%
2.01% 2.76%
3.51%
0.25%
6.18%
0.22% 0.86%
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan ekposur nilai wajar instrumen keuangan Cabang yang diperdagangkan terhadap risiko tingkat suku bunga (repricing schedule).
ASSETS Placements with other banks Placements with Bank Indonesia and Certificate of Bank Indonesia Bill receivable Loans LIABILITIES Deposits from customers Deposits from other banks: Current accounts Deposits
The table below summarises Branch’s trading book fair value exposure to interest rate risk (repricing schedule).
31 Desember/December 2010
1 bulan atau kurang/ Less than 1 month
Lebih dari 1 L ebih dari 3 bulan tapi bulan tapi Lebih dari Lebih dari tidak lebih tidak lebih 1 tahun 2 tahun dari 3 dari 1 tapi tidak tapi tidak bulan/ tahun/ lebih dari lebih dari Over 1 Over 3 2 tahun/ 3 tahun/ month to 3 months to 1 1 year to 2 year to months year 2 years 3 years
Lebih dari Lebih dari 3 tahun 4 tahun tapi tidak tapi tidak lebih dari lebih dari 4 tahun/ 5 tahun/ 3 year to 4 year to 4 years 5 years
Lebih dari 5 tahun/ Over 5 years
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Jumlah/ Total
Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain bruto Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bruto Efek-efek - bruto Wesel ekspor Pinjaman yang diberikan -bruto Aset lain-lain
Assets 18,862,637
-
-
-
-
-
-
-
75,189,848
94,052,485
591,286,790
-
-
-
-
-
-
-
-
591,286,790
592,413,178
220,204,998
-
-
-
-
-
-
-
812,618,176
57,748,982
53,460,671
24,488,432 89,743,556
-
-
-
-
-
-
24,488,432 200,953,209
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - gross Placements with Bank Indonesia and other banks - gross Marketable securities gross Bill receivables
165,639,261 1,307,136,892 2,586,081,553 4,699,595 5,633,258 5,153,720
20,146 -
40,182 -
-
-
3,184,322 -
-
4,062,102,3 56 15,486,573
Loans - gross Other assets
1,430,650,443 1,586,435,819 2,705,467,261
20,146
40,182
-
-
3,184,322
75,189,848
5,800,988,021
Kewajiban Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Kewajiban derivatif Kewajiban akseptasi Kewajiban lain-lain Jumlah Perbedaan Repricing
2,498,168,749
29,984,705
112,980,700
-
-
-
-
-
-
2,641,134,154
73,628,437 107,290,349
41,040
352,240
-
-
-
-
-
-
73,628,437 107,683,629
2,679,087,535
30,025,745
113,332,940
-
-
-
-
-
-
2,822,446,2 20
(1,248, 437,092 ) 1,556,410,074 2,592,134,321
20,146
40,182
-
-
3,184,322
Lampiran
– 5/46 –
Schedule
2,978,541,80 1
Liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Other liabilities Total Repricing gap
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
26. RISIKO MATA UANG
26. CURRENCY RISK
Risiko ini umumnya terjadi dari transaksi dan produk valuta asing, baik dengan nasabah korporasi maupun ritel, dan dari aktivitas pasar valuta asing antar bank seperti kontrak berjangka. Risiko kurs mata uang dimonitor dan dilaporkan setiap hari oleh Cabang untuk memastikan bahwa dampak pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan dapat dikendalikan.
Primarily, this exposure arises from foreign currency products and transactions, both for corporate and retail clients, and activities in the interbank foreign currency market such as forward contracts. Currency rate risk is monitored and reported daily by the Branch to ensure that exposure to adverse foreign currency exchange rate movements are maintained within pre-defined limits.
Berikut ini adalah posisi devisa neto Cabang per tanggal 31 Desember 2010:
The following is the Branch’s foreign currency net open position as at 31 December 2010: 2010
Mata uang asing
Aktiva/ Assets
Kewajiban/ Liabilities
Posisi devisa neto - Absolut/Net Open Position – absolute
KESELURUHAN (NERACA DAN REKENING ADMINISTRATIF) Dolar Amerika Serikat Euro Yen Dolar Australia Yuan Dolar Hong Kong Dolar Singapura Pound Sterling Pataca Macao
AGGREGATE (ON AND OFF-BALANCE SHEET) 4,718,332,041 836,241 7,048 1,236,943 120,698,175 115,341 12,809 355,898 102,117
4,713,511,945 1,197,302 119,542,983 -
Jumlah
Mata uang asing
Aktiva/ Assets
Kewajiban/ Liabilities
4,820,096 836,241 7,048 39,641 1,155,191 115,341 12,809 355,898 102,117
United States Dollar Euro Yen Australian Dollar Yuan Hong Kong Dollar Singaporean Dollar Pound Sterling Macao Pataca
7,444,382
Total
Posisi devisa neto - Absolut/Net Open Position – absolute
NERACA Dolar Amerika Serikat Euro Yen Dolar Australia Yuan Dolar Hong Kong Dolar Singapura Pound Sterling Pataca Macao
Foreign currencies
Foreign currencies ON-BALANCE SHEET
4,706,393,748 836,241 7,048 1,236,943 120,698,175 115,341 12,809 355,898 102,117
4,706,774,362 1,197,302 119,542,983 -
Jumlah Jumlah modal inti dan pelengkap Rasio PDN (Keseluruhan) Rasio PDN (Neraca)
Lampiran
– 5/47 –
Schedule
380,614 836,241 7,048 39,641 1,155,19 2 115,341 12,809 355,898 102,117
United States Dollar Euro Yen Australian Dollar Yuan Hong Kong Dollar Singaporean Dollar Pound Sterling Macao Pataca
3,004,90 1
Total
1,466,464,000
Total care and supplementary capital
0.50% 0.20%
NOP ratio (Aggregate) NOP ratio(On - balance sheet)
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
26. RISIKO MATA UANG (lanjutan)
26. CURRENCY RISK (continued)
Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Cabang atas risiko nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010. Termasuk didalamnya adalah instrumen keuangan pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang
The table below summarises exposure to foreign currency exchange rate risk at 31 December 2010. Included in the table are financial instruments at carrying amounts, categorised by currency.
2010 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar Aset Kas Giro pada Bank Indonesia
Dolar Singapura/ Singapore Dollar
Euro/ Euro
Dolar Australia/ Australian Dollar
Yen/ Yen
Dolar Hong Kong/ Hong Kong Dollar
Pound Sterling/ Pound Sterling
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
32,975,474
-
-
-
-
-
-
-
32,975,474
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Wesel ekspor Kredit yang diberikan Aset lain-lain
583,435,405
836,241
12,809
7,048
44,911
9,865
355,898
6,153,781
590,855,958
243,270,000 200,953,209 3,651,614,309 11,929,687
-
-
-
1,192,032
-
-
105,149,280
-
-
-
-
105,476
-
102,117
349,611,312 200,953,209 3,651,614,309 12,137,280
Assets Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Billsreceivable Loans Other assets
Jumlah aset
4,727,296,283
836,241
12,809
7,048
1,236,943
115,341
355,898
120,623,831
4,850,484,394
Total assets
1,722,541,018
-
-
-
1,197,302
-
-
116,973,334
1,840,711,654
Deposits from customers Deposits from other banks Deposits from Head Office Other liabilities
Kewajiban Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Simpanan dari kantor pusat Kewajiban lain-lain Jumlah kewajiban Posisi keuangan neraca - bersih Rekening administratif - bersih
3,118,199
-
-
-
-
-
-
9,218,653
12,336,852
Liabilities
73,588,842
-
-
-
-
-
-
-
73,588,842
2,821,310,709 83,774,099
-
-
-
-
-
-
62,535
2,821,310,709 83,836,634
4,701,214,668
-
-
-
1,197,302
-
-
117,035,869
4,819,447,839
Total liabilities
26,081,615
836,241
12,809
7,048
39,641
115,341
355,898
3,587,962
31,036,555
Net on balance sheet financial position
7,662,349,357
-
-
-
-
-
-
-
-
Administrative accounts - net
27. RISIKO LIKUIDITAS
27. LIQUIDITY RISK
Kebijakan kelancaran likuiditas Cabang berdasarkan kebutuhan dana, baik untuk mengganti deposito pada saat jatuh tempo atau untuk memenuhi permintaan akan kredit tambahan.
The Branch's liquidity policy is based on the funding requirements, both to replace existing deposits as they mature and to satisfy the demands for additional lending.
Sumber dan jatuh tempo deposito diatur untuk menghindari berlebihnya konsentrasi dana dan penahanan aset yang lancar di tingkat tertentu untuk menjamin tingkat likuiditas secara terus menerus.
The source and maturity of deposits are managed to avoid undue concentrations of funding and appropriate levels of liquid assets are held to ensure a prudent level of liquidity is maintained at all times.
Jumlah aset lancar yang memadai dipertahankan untuk menjamin kebutuhan likuiditas yang terkendali setiap waktu. Selain itu, Cabang senantiasa memelihara kemampuannya untuk melakukan akses ke pasar uang, dengan memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden.
Appropriate levels of liquid assets are held to ensure that a prudent level of liquidity is maintained at all times. In addition, the Branch maintains its ability to access the financial market, by maintaining its relationships with correspondent banks.
Cabang memonitor jangka waktu jatuh tempo komitmen kredit oleh karena komitmen dengan jangka waktu yang lebih lama pada umumnya memiliki risiko kredit yang lebih besar dibandingkan dengan komitmen yang memiliki jangka waktu yang lebih pendek.
The Branch monitors the term to maturity of credit commitments because longer term commitments generally have a greater degree of credit risk than shorter term commitments.
Lampiran
– 5/48 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
27. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan)
27. LIQUIDITY RISK (continued)
Pelaporan jatuh tempo aset dan kewajiban adalah sebagai berikut:
The maturity profile of the Bank’s assets and liabilities is as follows: 2010
Saldo/ Balance Aset Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bruto Penempatan pada Bank Indonesia Penempatan pada bank lain - bruto Efek-efek - Sertifikat Bank Indonesia setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi Wesel ekspor - bruto Pinjaman yang diberikan - bruto Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan Beban dibayar di muka dan aset lain -lain Cadangan kerugian penurunan nilai
Tidak mempunyai jatuh tempo/ No contractual maturity
Kurang dari/ Less than/ 1 bulan/ month
1-3 bulan/ months
3-6 bulan/ months
Lebih dari/ More than 12 bulan/ months
6-12 bulan/ months
15,396,391
-
15,396,391
-
-
-
-
94,052,485
-
94,052,485
-
-
-
-
591,286,790
-
591,286,790
-
-
-
-
346,006,864
-
158,070,320
187,936,544
-
-
-
466,611,312
-
430,442,997
36,168,315
-
-
-
Assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - gross Placements with Bank Indonesia Placements with other banks - gross
-
Marketable securities Certificate of Bank Indonesia net of unamortized interest Bills receivable - gross
24,488,432 200,953,209
-
57,748,982
53,460,671
24,488,432 89,743,556
-
4,062,102,356 20,392,886 4,717,033
20,392,886 4,717,033
28,073, 103 -
35,263,630 -
70,577,949 -
22,623,245
12,019,685
5,449,840
5,153,720
-
-
-
(21,804,545 )
(21,804,545 )
-
-
-
-
-
263,718,582 3,664,469,092 -
5,826,826,458
15,325,059
1,380,520,908
317,982,880
184,809,937
263,718,582 3,664,469,092
2,641,134,154
-
2,498,168,749
29,984,705
82,995,115
29,985,585
-
2,821,310,709
2,821,310,709
-
-
-
-
-
73,628,437 18,143,908
-
73,628,437 18,143,908
-
-
-
-
4,264, 438 107,683,629
-
4,264, 438 107,551,619
-
-
132,010
-
5,666,165,275
2,821,310,709
30,117,595
-
Kewajiban Simpanan nasabah Simpanan dari Kantor Pusat dan Cabang lainnya - bersih Simpanan dari bank lain Hutang pajak Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Kewajiban lain-lain
Perbedaan jatuh tempo
160,661,183
2,701,757,151
29,984,705
82,995,115
(1,321,236,243)
287,998,175
101,814,822
28. RISIKO OPERASIONAL
Loans - gross Fixed assets - net Deferred tax asset Prepayment and other assets Allowance for impairment losses
233,600,987 3,664,469,092
Liabilities Deposits from customers Deposits from Head Office and other branches - net Deposits from other bank Taxes payable Estimate d losses on commitments and contingencies Other liabilities
Maturity gap
28. OPERATIONAL RISK
Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi karena tidak memadainya atau karena adanya kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk of direct or indirect loss resulting from inadequate or failure in internal processes, people and systems or from external problems that effect the Bank’s operations.
Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengendalian internal serta proses identifikasi dan penelaahan risiko untuk setiap proses dan produk di masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan batasan-batasan yang dibuat oleh manajemen Cabang.
A risk assessment process is carried out to evaluate the adequacy of internal control and risk identification and assessment in every process and product in each working unit to ensure compliance with the policies, rules and limits set down by Branch’s Management.
Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia, fraud, kesalahan proses dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan dan diantisipasi lebih dini.
Operational risk management is also performed by strengthening security and operational aspects of information technology so that human error, fraud, processing errors and system failure that can affect business continuity can be anticipated and reduced.
Lampiran
– 5/49 –
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. NILAI WAJAR KEUANGAN
ASET
KEWAJIBAN
29. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai tercatat dari aset dan kewajiban keuangan Cabang memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai wajarnya.
As at 31 December 2010, the carrying value of the Branch's financial assets and liabilities approximates their fair value.
30. RASIO KEWAJIBAN MINIMUM (KPMM)
DAN
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
PENYEDIAAN
MODAL
30. CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)
2010 Aset Tertimbang Menurut Risiko - Tanpa memperhitungkan risiko pasar - Dengan memperhitungkan risiko pasar - Dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar, dan operasional
2009 Risk Weighted Assets
4,448,324,371
1,764,055,582
Without market risk charge -
4,451,329,371
1,778,467,383
4,515,784,371
N/A
With market risk charge With credit, market and operational risk charge
Modal - Modal inti - Modal Pelengkap - Penyertaan
1,431,497,957 26,068,545 -
1,449,310,664 22,050,695 -
Capital Core capital Supplementary capital Supplementary capital -
Jumlah Modal
1,457,566,502
1,471,361,359
32.77% 32.74%
83.41% 82.73%
32.28%
N/A
Rasio KPMM: - Tanpa memperhitungkan risiko pasar - Dengan memperhitungkan risiko pasar - Dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar, dan operasional risiko pasar
31. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN ARUS KAS
Total capital CAR ratio: Without market risk charge With market risk charge With credit, market and operational risk charge
31. RESTATEMENT OF STATEMENT OF CASH FLOW
Efektif tanggal 1 Januari 2010, komponen kas dan setara kas berubah seperti dijelaskan dalam Catatan 2a. Untuk tujuan perbandingan, laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah disajikan kembali. Sebelum penyajian kembali/ Before restatement
Effective 1 January 2010, the components of cash and cash equivalents have been changed as explained in Note 2a. Accordingly, for comparative purposes, the statement of cash flow for the year ended 31 December 2009 has been restated. Setelah penyajian kembali/ After restatement
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
939,500,000
939,500,000
Kenaikan bersih kas dan setara kas
954,227,545
968,008,775
Kas dan setara kas awal tahun
164,691,323
1,698,336,103
Net increase in cash and cash equivalent s Cash and cash equivalents at the beginning of the year
Kas dan setara kas akhir tahun
1,118,918,868
2,666,344,878
Cash and cash equivalents at the end of the year
20,475,460
34,256,690
(5,747,915)
(5,747,915)
Lampiran
– 5/50 –
Schedule
Net cash flows provided from operating activities Net cash flows used in investing activities Net cash flows provided from financing activities
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
32 . STANDAR AKUNTANSI BARU
32. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued revision of the following accounting standards which will be effective as at 1 January 2011:
-
PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan, PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas,
-
PSAK 3 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan Interim, PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi,
-
PSAK 7 (Revisi 2010) – Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa, PSAK 8 (Revisi 2010) – Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan, PSAK 12 (Revisi 2009) – Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi, PSAK 19 (Revisi 2010) – Aset Tak Berwujud, PSAK 22 (Revisi 2010) – Kombinasi Bisnis,
-
PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatan, PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset,
-
PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi, PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, ISAK 9 – Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa, ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan,
-
ISAK 11 – Distribusi Aset Non-kas Kepada Pemilik, ISAK 12 – Pengendalian Bersama Entitas – Kontribusi Non Moneter oleh Venturer,
-
ISAK 14 – Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web, ISAK 17 – Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai.
-
-
-
-
-
-
-
-
Lampiran
– 5/51 –
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
SFAS 1 (Revised 2009) – Presentation of Financial Statements, SFAS 2 (Revised 2009) – Statements of Cashflows, SFAS 3 (Revised 2010) – Interim Financial Reporting, SFAS 4 (Revised 2009) – Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements, SFAS 5 (Revised 2009) – Operating Segments, SFAS 7 (Revised 2010) – Related Party Disclosures, SFAS 8 (Revised 2010) – Events After the Reporting Period, SFAS 12 (Revised 2009) – Interest in Joint Ventures, SFAS 15 (Revised 2009) – Investment in Associates, SFAS 19 (Revised 2010) – Intangible Assets, SFAS 22 (Revised 2010) – Business Combination, SFAS 23 (Revised 2010) – Revenue, SFAS 25 (Revised 2009) – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, SFAS 48 (Revised 2009) – Impairment of Assets, SFAS 57 (Revised 2009) – Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets, SFAS 58 (Revised 2009) – Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations, Interpretation of SFAS 7 (Revised 2009) – Consolidation of Special Purpose Entities, Interpretation of SFAS 9 – Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities, Interpretation of SFAS 10 – Customer Loyalty Program, Interpretation of SFAS 11 – Distribution of Non-Cash Assets to Owners, Interpretation of SFAS 12 – Jointly Controlled Entities – Non Monetary Contributions by Venturers, Interpretation of SFAS 14 – Intangible Assets – Web Site Cost, Interpretation of SFAS 17 – Interim Financial Reporting and Impairment.
Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand of Rupiah, unless otherwise stated)
32. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
32. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT (continued)
DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:
DSAK-IAI has also issued revision of the following accounting standards which are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012:
-
PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja, PSAK 46 (Revisi 2010) – Pajak Penghasilan, PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran Berbasis Saham, PSAK 61 (Revisi 2010) – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah, PSAK 63 – Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiper Inflasi, ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya,
-
-
ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi,
-
-
ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.
-
-
-
Cabang sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap laporan keuangan.
Lampiran
– 5/52 –
-
-
SFAS 10 (Revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, SFAS 24 (Revised 2010) – Employee Benefits, SFAS 46 (Revised 2010) – Income Taxes, SFAS 53 (Revised 2010) – Share-Based Payment, SFAS 61 (Revised 2010) – Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance, SFAS 63 – Financial Reporting in Hyperinflationary Economies, Interpretation of SFAS 13 – Hedge of Net Investment in a Foreign Operation, Interpretation of SFAS 15 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction, Interpretation of SFAS 18 – Government Assistance – No Specific Relation with the Operating Activities, Interpretation of SFAS 20 – Income Taxes – Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders.
The Branch is currently evaluating the impact of the implementation of these revised standards on the financial statements.
Schedule