BANK OF CHINA LIMITED - JAKARTA BRANCH LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2012 DAN 2011/ 31 DECEMBER 2012 AND 2011
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 1 JANUARY 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember/ December 2012
31 Desember/ December 2011 (*)
1 Januari/ January 2011
ASET
ASSETS
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain
2c
69,786,904
40,572,145
15,396,391
Cash
2c,2d, 5
962,591,149
688,318,161
94,052,485
Current accounts with Bank Indonesia
1,456,598,080
1,548,804,276
591,286,790
Current accounts with other banks
1,985,710,100
885,191,090
815,111,312
Placements with Bank Indonesia and other banks
(655,794) 1,985,054,306
(1,227,734) 883,963,356
(2,493,136) 812,618,176
2c,2d,6,27
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainnya Dikurangi: diskonto yang belum diamortisasi 2c,2e,7,27 Efek-efek dimiliki hingga jatuh tempo Sertifikat Bank Indonesia Dikurangi: bunga yang belum diamortisasi 2c,2f Tagihan derivatif
2c,2g
Wesel ekspor Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai 2c,2h,8 Pinjaman yang diberikan Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
Less: unamortized discount Marketable securities held to maturity Certificate of Bank Indonesia
350,000,000
90,000,000
25,000,000
(1,912,295) 348,087,705
(1,170,635) 88,829,365
(511,568) Less: unamortized interest 24,488,432
174,573
155,147
-
Derivative receivables
1,830,800,893
907,461,421
200,953,209
Bills receivable
1,830,800,893
(9,074,615) 898,386,806
(2,009,532) 198,943,677
Less: allowance for impairment losses
7,167,004,279
6,970,804,008
4,062,102,356
2c,2i,9
7,167,004,279
(28,593,582) 6,942,210,426
(19,795,013) 4,042,307,343
2c,2j,10
10,831,435
8,616,640
-
Acceptance receivables
54,552,398
48,817,649
37,930,770
2k,11
(34,574,709) 19,977,689
(25,270,416) 23,547,233
(17,537,884) 20,392,886
Fixed assets Less: accumulated depreciation
2p,16c
6,204,311
7,312,066
4,717,033
Deferred tax assets
Pendapatan bunga yang masih akan diterima
2c,12,27
36,007,484
32,568,737
13,616,703
Accrued interest income
Beban dibayar di muka dan aset lain-lain
2c,2l, 13 27
13,374,678
8,663,458
9,006,542
Prepayments and other assets
13,906,493,486
11,171,947,816
5,826,826,458
TOTAL ASSETS
Tagihan akseptasi Aset tetap Dikurangi: akumulasi penyusutan Aset pajak tangguhan
JUMLAH ASET (*)
(*)
Telah direklasifikasi, lihat Catatan 29
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Loans Less: allowance for impairment losses
Has been reclassified, see Note 29
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Lampiran –1/1– Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2012, 2011 DAN 1 JANUARI 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2012, 2011 AND 1 JANUARY 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31 Desember/ December 2012
31 Desember/ December 2011(*)
1 Januari/ January 2011
LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT
LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT
LIABILITAS Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Utang pajak: Pajak penghasilan Pajak lain-lain
LIABILITIES 2c,2m,14 2c,2m,15 2c,2g 2c,2j,10
7,174,853,320 1,144,326,085 212,882 10,831,435
5,327,315,367 603,090,852 816 8,616,640
2,641,134,154 73,628,437 -
30,843,991 7,254,033
27,140,041 5,038,686
15,545,741 2,598,167
-
-
4,264,438
5,132,022,288
4,763,659,050
2,821,310,709
2c,19,27
19,813,712
11,594,010
6,492,500
Deposit from Head Office Accrued interest expense
2c,17,20,27
150,027,014
207,633,308
101,191,129
Other liabilities
13,670,184,760
10,954,088,770
5,666,165,275
TOTAL LIABILITIES
2p,16a 2p,16a
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Simpanan dari Kantor Pusat Beban bunga yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain
18 21,27
JUMLAH LIABILITAS REKENING KANTOR PUSAT
Deposits from customers Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Taxes payable: Income taxes Other taxes Estimated losses on commitment and contingencies
HEAD OFFICE ACCOUNT
Laba yang belum ditransfer
236,308,726
217,859,046
160,661,183
Unremitted earnings
JUMLAH REKENING KANTOR PUSAT
236,308,726
217,859,046
160,661,183
TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNT
5,826,826,458
TOTAL LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNT
JUMLAH LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT (*)
13,906,493,486
11,171,947,816
(*)
Telah direklasifikasi, lihat Catatan 29
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Has been reclassified, see Note 29
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Lampiran –1/2– Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH , LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEARS ENDED TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, unless otherwise stated) kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2012 PENDAPATAN/(BEBAN) BUNGA Pendapatan bunga Beban bunga PENDAPATAN BUNGA BERSIH PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan provisi dan komisi Keuntungan selisih kurs - bersih Pembalikan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi Jumlah pendapatan operasional lainnya Pembalikan/(pembentukan) cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
431,211,585 2n,22,27 (251,135,157) 2n,23,27
2011
(*)
INTEREST INCOME/(EXPENSE) Interest income Interest expense
290,600,264 (116,722,442)
180,076,428
173,877,822
61,106,636 17,562,843
2o
-
18
NET INTEREST INCOME
OTHER OPERATING INCOME 61,456,011 Fees and commissions income 16,434,793 Gain on foreign exchange - net Reversal of estimated losses on commitment 4,466,881 and contingencies
78,669,479
82,357,685
40,153,834
Total other operating income
Reversal/allowance for impairment losses on financial assets
(15,104,830)
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban provisi dan komisi
(916,847)
OTHER OPERATING EXPENSE Fees and commission expense Salaries and employee benefits expense General and administrative expense Others - net
(1,004,870)
Beban gaji dan imbalan kerja
(56,718,854)
24,27
(39,941,882)
Beban umum dan administrasi Lain-lain - bersih
(41,359,558) (40,709)
25,27
(31,722,446) (14,162)
Jumlah beban operasional lainnya
(99,035,968)
(72,683,360) Total other operating expense
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
199,863,773
168,447,317
Beban pajak penghasilan
(70,089,236)
LABA BERSIH
129,774,537
111,324,857
NET INCOME
-
-
Other comprehensive income
129,774,537
111,324,857
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Pendapatan komprehensif lain JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
(*)
2p,16b
INCOME BEFORE TAX
(57,122,460)
Income tax expense
(*)
Telah direklasifikasi, lihat Catatan 29
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Has been reclassified, see Note 29
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Lampiran – 2 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNT FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Investasi kantor pusat/ Statutory Investment
Laba yang belum ditransfer/ Unremitted earnings
Saldo 1 Desember 2011
-
160,661,183
160,661,183
Transfer laba bersih ke Kantor Pusat
-
(54,126,994)
(54,126,994)
Laba komprehensif bersih tahun 2011
-
111,324,857
111,324,857
Net comprehensive income for 2011
Saldo 31 Desember 2011
-
217,859,046
217,859,046
Balance as at 31 December 2011
Transfer laba bersih ke Kantor Pusat
-
(111,324,857)
(111,324,857)
Transfer of earnings to Head Office
Laba komprehensif bersih tahun 2012
-
129,774,537
129,774,537
Net comprehensive income for 2012
Saldo 31 Desember 2012
-
236,308,726
236,308,726
Balance as at 31 December 2012
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Jumlah/ Total Balance as at 1 January 2011 Transfer of earnings to Head Office
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Lampiran – 3 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI: Laba sebelum pajak penghasilan
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes
199,863,773
2011
168,447,317
Penyesuaian laba sebelum pajak penghasilan ke kas yang diperoleh dari aktivitas operasi:
Adjustment to reconcile income before tax to net cash provided from operating activities:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai atas: - Wesel ekspor - Pinjaman yang diberikan
(9,074,615) (28,593,582)
8c 9e
- Komitmen dan kontinjensi Penyusutan aset tetap Biaya imbalan kerja Kerugian penjualan aset tetap
9,454,111 4,258,567 21,021
18 11 17 11
Arus kas operasi sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi Perubahan aset dan liabilitas operasi: - Efek – efek - Wesel ekspor - Pinjaman yang diberikan - Tagihan derivatif - Tagihan akseptasi - Pendapatan bunga yang masih harus diterima - Beban dibayar di muka dan aset lain-lain - Simpanan nasabah - Simpanan dari bank lain - Liabilitas derivatif - Liabilitas akseptasi - Utang pajak - Biaya bunga yang masih harus harus dibayar - Liabilitas lain-lain Pembayaran pajak penghasilan Arus kas bersih diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas operasi
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES: Income before tax
175,929,275
(259,258,340) (923,339,472) (196,200,271) (19,426) (2,214,795)
Movement in allowances for impairment losses on: 7,065,083 Bills receivable 8,798,569 Loans Commitments and (4,264,438) contingencies 7,732,532 Depreciation of fixed assets 2,297,501 Employee benefit expense - Loss from fixed asset disposal
190,076,564
10
(88,829,365) (706,508,212) (2,908,701,652) (155,147) (8,616,640)
(3,438,747)
12
(18,952,034)
(4,711,220) 1,847,537,953 541,235,233 212,066 2,214,795 2,215,347
13 14 15
8,219,702 (61,864,861) (65,277,531)
19 20
1,061,239,708
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
8a 9a
10
343,084 2,686,181,213 529,462,415 816 8,616,640 2,440,519
Operating cash flows before changes in operating assets and liabilities Changes in operating assets and liabilities: Marketable Securities Bills receivable Loans Derivative receivables Acceptance receivables Accrued interest income Prepayments and other assets Deposits from customer Deposits from other banks Derivative payables Acceptance payables Taxes payable
-
5,101,510 Accrued interest expenses 104,144,678 Other liabilities (48,123,193) Payment of income tax Net cash flows provided from/ (used in) operating (253,518,804) activities
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Lampiran – 4/1 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH LAPORAN ARUS KAS STATEMENTS OF CASH FLOWS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA FOR THE YEARS ENDED TANGGAL31 DESEMBER 2012 DAN 2011 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, (Disajikan dalam ribuan Rupiah, unless otherwise stated) kecuali dinyatakan lain) 2012 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI: Pembelian aset tetap Penjualan aset tetap
(5,910,623) 5,035
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(5,905,588)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN: Transfer ke Kantor Pusat Penambahan simpanan dari Kantor Pusat Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
Catatan/ Notes
11
(111,324,857) 368,363,238
2011
(10,886,879) -
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITY: Acquisition of fixed assets Disposal of fixed assets
(10,886,879)
Net cash flows used in investing activity
1,942,348,341
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES: Transfer to Head Office Increase of deposits from Head Office
1,888,221,347
Net cash flows provided from financing activities
1,623,815,664
INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
1,537,842,274
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF YEAR
3,161,657,938
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR
(54,126,994) 21
257,038,381
1,312,372,501
3,161,657,938
4,474,030,439
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE TERDIRI DARI: Kas
69,786,904
Giro pada Bank Indonesia
962,591,149
5
688,318,161
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
1,456,598,080
6
1,548,804,276
1,985,054,306
7
883,963,356
4,474,030,439
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
40,572,145
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR CONSIST OF: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks
3,161,657,938
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Lampiran – 4/2 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM
1.
GENERAL INFORMATION
Bank of China Limited - Jakarta Branch ("Cabang“) kembali beroperasi melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 5/11/KEP.GBI/2003 tanggal 13 Januari 2003 tentang pengaktifan kembali kantor cabang Bank of China Limited di Jakarta. Cabang memulai kegiatan komersialnya secara penuh pada tanggal 15 April 2003.
The Bank of China Limited - Jakarta Branch (the "Branch“) was reactivated through a decree issued by the Governor of Bank Indonesia No. 5/1 1/KEP.GBI/2003 dated 13 January 2003 regarding the reactivation of the branch of Bank of China Limited in Jakarta. The Branch restarted its full commercial operations on 15 April 2003.
Sebelumnya, Cabang telah beroperasi secara komersial sejak tahun 1938 dan secara resmi diberikan ijin usaha sebagai bank yang berkedudukan di Jakarta pada tanggal 11 November 1955. Namun Cabang menghentikan usahanya pada tahun 1964.
Prior to this, the Branch has operated commercially since 1938 and was given the license to operate in Jakarta as a bank on 11 November 1955. However, the Branch effectively ceased its operations in 1964.
Perubahan nama dari Bank of China - Jakarta Branch menjadi Bank of China Limited - Jakarta Branch telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 6/77/KEP.GBI/2004 tanggal 14 Oktober 2004.
The change of name from Bank of China - Jakarta Branch into Bank of China Limited - Jakarta Branch was approved by Bank Indonesia through a letter issued by the Governor of Bank Indonesia No. 6/771KEP. GBI/2004 dated 14 October 2004.
Cabang berkedudukan di Jakarta, Indonesia.
The Branch is domiciled in Jakarta, Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2012, total kantor cabang dan cabang pembantu adalah 8 (2011: 7) (tidak diaudit).
As at 31 December 2012, the total of branch and sub-branches are 8 (2011: 7) (unaudited).
Kegiatan utama Cabang adalah melakukan kegiatan perbankan, khususnya pemberian kredit, cash management dan trade finance.
The Branch's main activity is to engage in banking activities, specifically in loan granting, cash management and trade finance.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, anggota manajemen Cabang terdiri dari:
As at 31 December 2012 and 2011, the Branch's management comprised of the following members:
2012 dan/and 2011 Direktur Utama Wakil Direktur Utama Asisten Direktur Utama
Zhang Min Chong Kim Hoo Zhang Yi Dong
There are 177 and 145 employees as at 31 December 2012 and 2011, respectively (unaudited).
Jumlah karyawan Cabang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah 177 dan 145 orang (tidak diaudit). 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Chief Executive Officer Deputy Chief Executive Officer Assistant Chief Executive Officer
2.
ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan Cabang disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 12 April 2013.
The Branch’s financial statements were authorised by management to be issued on 12 April 2013.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Cabang:
Presented below are the principal accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Branch:
Lampiran – 5/1 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
2.
Dasar penyusunan laporan keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation statements
of
the
financial
Cabang adalah bagian dari Bank of China Limited yang berbadan hukum di Republik Rakyat China dan bukan merupakan badan hukum yang terpisah. Laporan keuangan disusun berdasarkan data dari Cabang dan hanya merefleksikan transaksi-transaksi yang terjadi di Indonesia.
The Branch is a part of Bank of China Limited incorporated in the People's Republic of China and is not a separately incorporated legal entity. The accompanying financial statements have been prepared from the records of the Branch and reflects only transactions incurred in Indonesia.
Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The financial statements for the year ended 31 December 2012 and 2011 have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam ribuan Rupiah yang terdekat, kecuali jika dinyatakan lain.
Amounts in the financial statements are rounded to and stated in thousands of Rupiah, unless otherwise stated.
Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk kontrak derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been prepared under historical cost convention, except for derivative contracts which are measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statements of cashflow.
Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang (jika ada).
The statement of cash flows is prepared based on the indirect method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of statement of cash flow, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placement with Bank Indonesia and other banks, and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less (if any).
Bank mengklasifikasikan beban berdasarkan sifatnya.
Bank classifies its expenses by the nature of expense.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntasi Cabang. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Branch’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the financial statements are disclosed in Note 3.
Lampiran – 5/2 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan standar akuntansi dan interpretasi standar akuntansi
Berikut adalah perubahan standar akuntansi dan interpretasi yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012:
ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards The followings are amendments of accounting standards and interpretations, which became effective starting 1 January 2012: -
-
PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, PSAK 13 (Revisi 2011) – Properti Investasi, PSAK 16 (Revisi 2011) – Aset Tetap, PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi dan Pelaporan berdasarkan Program Manfaat Pensiun, PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja,
-
PSAK 26 (Revisi 2011) – Biaya Pinjaman,
-
-
PSAK 30 (Revisi 2011) – Sewa, PSAK 33 (Revisi 2010) – Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum, PSAK 34 (Revisi 2010) – Kontrak Konstruksi, PSAK 36 (Revisi 2010) – Akuntansi Asuransi Jiwa, PSAK 45 (Revisi 2011) – Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba, PSAK 46 (Revisi 2010) – Pajak Penghasilan, PSAK 50 (Revisi 2010) – Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran Berbasis Saham, PSAK 55 (Revisi 2011) – Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, PSAK 56 (Revisi 2011) – Laba per Saham,
-
PSAK 60 – Instrumen Keuangan: Pengungkapan, PSAK 61 – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah, PSAK 62 – Kontrak asuransi,
-
-
-
-
-
PSAK 63 – Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiper Inflasi, PSAK 64 – Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral PSAK 109 – Akuntasi Zakat dan Infak/Sedekah, PPSAK 7 – Pencabutan PSAK 44 tentang Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat; PPSAK 8 – Pencabutan PSAK 27 tentang Akuntansi Koperasi;
-
-
-
-
-
Lampiran – 5/3 – Schedule
SFAS 10 (Revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, SFAS 13 (Revised 2011) – Investment Property, SFAS 16 (Revised 2011) – Fixed Assets, SFAS 18 (Revised 2010) – Accounting and Reporting by Retirement Benefits Plan, SFAS 24 (Revised 2010) – Employee Benefits, SFAS 26 (Revised 2011) – Borrowings Cost, SFAS 30 (Revised 2011) – Leases, SFAS 33 (Revised 2010) – Stripping Activities and Environmental Management in General Mining, SFAS 34 (Revised 2010) – Construction Contracts, SFAS 36 (Revised 2010) – Accounting for Life Insurance, SFAS 45 (Revised 2011) – Financial Reporting for Non-Profit Organisations, SFAS 46 (Revised 2010) – Income Taxes, SFAS 50 (Revised 2010) – Financial Instrument: Presentation, SFAS 53 (Revised 2010) – Share-Based Payment, SFAS 55 (Revised 2011) – Financial Instrument: Recognition and Measurement, SFAS 56 (Revised 2011) – Earnings per Share, SFAS 60 – Financial Instruments: Disclosures, SFAS 61 – Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance, SFAS 62 – Insurance contract, SFAS 63 – Financial Reporting in Hyperinflationary Economies, SFAS 64 – Exploration and Evaluation of Mineral Resources, SFAS 109 – Accounting of Zakat and Infak/Sedekah, Revocation of SFAS 7 – Withdrawal of SFAS 44 on Accounting for Real Estate Development Activities; Revocation of SFAS 8 – Withdrawal of SFAS 27 on Accounting for Cooperatives;
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan standar akuntansi dan interpretasi standar akuntansi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued)
-
PPSAK 9 – Pencabutan PSAK 50 (Revisi 2008) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual dan ISAK 5 tentang Interpretasi Paragraf 14;
-
-
PPSAK 11 – Pencabutan PSAK 39 tentang Akuntansi Kerja Sama Operasi;
-
-
ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, ISAK 15 – Batasan Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya, ISAK 16 – Perjanjian Konsesi Jasa,
-
ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi, ISAK 19 – Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi,
-
ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya. ISAK 22 – Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan. ISAK 23 – Sewa Operasi-Insentif.
-
ISAK 24 – Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. ISAK 25 – Hak Atas Tanah. ISAK 26 – Penilaian Ulang Derivatif Melekat.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Revocation of SFAS 9 - Withdrawal of SFAS 50 (Revised 2008) on Reporting Changes in Far Value of Securities included in Available for Sale Investment and Interpretation of SFAS 5 on Interpretation of Paragraph 14; Revocation of SFAS 11 - Withdrawal of SFAS 39 on Accounting for Joint Operation; Interpretation of SFAS 13 – Hedge of Net Investment in a Foreign Operation, Interpretation of SFAS 15 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction, Interpretation of SFAS 16 – Services Concession Agreements, Interpretation of SFAS 18 – Government Assistance – No Specific Relation with the Operating Activities, Interpretation of SFAS 19 – Applying the Restatement Approach under SFAS 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies, Interpretation of SFAS 20 – Income Taxes – Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders. Interpretation of SFAS 22 – Service Contention Agreement: Disclosure. Interpretation of SFAS 23 – Operating Leases – Incentives, Interpretation of SFAS 24 – Substance of Transaction which Involving a Rental Legal Form Evaluation. Interpretation of SFAS 25 – Rights of Land. Interpretation of SFAS 26 – Re-valuation of Embedded Derivatives.
Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Cabang:
The followings are the changes impacted by the above new standards that are relevant and significant to the Branch’s financial statements:
PSAK 60: Pengungkapan”
SFAS 60: “Financial Instruments: Disclosures”
“Instrumen
Keuangan:
PSAK 60 diterapkan secara prospektif sejak 1 Januari 2012. Standar yang baru menggabungkan dan memperluas sejumlah persyaratan pengungkapan yang telah ada sebelumnya dan menambahkan beberapa pengungkapan baru.
SFAS 60 is applied prospectively since 1 January 2012. The new standard consolidates and expands a number of existing disclosure requirements and adds some new disclosures.
Lampiran – 5/4 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
2.
Perubahan standar akuntansi dan interpretasi standar akuntansi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Changes to the statements of financial accounting standards and interpretations of statements of financial accounting standards (continued)
Keuangan:
SFAS 60: “Financial Instruments: Disclosures” (continued)
Prinsip utama dari standar ini adalah untuk mengungkapan informasi yang memadai yang membuat pengguna laporan keuangan mampu mengevaluasi kinerja dan posisi keuangan instrumen keuangan yang signifikan milik Cabang. PSAK 60 berisi pengungkapan pengungkapan baru atas risiko-risiko dan manajemen risiko dan mensyaratkan entitas pelaporan untuk melaporkan sensitivitas instrumen keuangannya terhadap pergerakan risiko-risiko tersebut. Beberapa peraturan baru yang penting antara lain:
The overriding principle of this standard is to disclose sufficient information to enable users of financial statements to evaluate the significance of financial instruments for the Branch’s financial performance and position. SFAS 60 contains new disclosures on risks and risk management and requires reporting entities to report the sensitivity of their financial instruments to movements in risk. Some of the notable new requirements are:
a.
Pengungkapan kualitatif dan kuantitatif atas dampak dari risiko-risiko, antara lain risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas;
a.
Qualitative and quantitative disclosures of the impact of risk, including market risk, credit risk and liquidity risk;
b.
Penambahan pengungkapan untuk pos – pos yang mempengaruhi jumlah laba komprehensif, dimana keuntungan dan kerugian dipisahkan berdasarkan kategori instrumen keuangan; dan
b.
Enhanced disclosures for items affecting total comprehensive income so that gains and losses are separated by each category of financial instruments; and
c.
Pengungkapan nilai wajar untuk setiap kelas aset dan liabilitas keuangan, serta pengungkapan hirarki nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan.
c.
Disclosures of fair values of each class of financial assets and liabilities and disclosure of fair value hierarchy for financial instruments measured at fair value at the reporting date.
PSAK 60: “Instrumen Pengungkapan” (lanjutan)
Pada tanggal 19 Oktober 2012, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) mengeluarkan penyesuaian atas PSAK 60 dan akan efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Penerapan dini atas penyesuaian tersebut diperkenankan oleh DSAK-IAI. Penyesuaian tersebut terutama terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan, termasuk pencabutan atas ketentuan penyajian untuk:
On 19 October 2012, Financial Accounting Standard Board of Indonesian Accountant Institute (DSAK-IAI) issued enhancements to the SFAS 60 which will be effective on 1 January 2013. Early implementation of the enhancements is permitted by DSAK-IAI. The enhancements mainly relate to the disclosure of financial assets; including the withdrawal of requirements to disclose:
a. Nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan; dan, b. Nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.
a. Fair value of collateral held as security; and, b. Carrying amount of financial asset that are neither past due nor impaired whose terms have been renegotiated.
Cabang telah menyertakan pengungkapan yang dipersyaratkan PSAK 60 untuk laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan telah memutuskan untuk melakukan penerapan dini atas penyesuaian PSAK 60 tersebut.
The Branch has incorporated the disclosure requirements of SFAS 60 for the financial statements as at and for the year ended 31 December 2012 and has decided to early adopt the improvements made to SFAS 60 as mentioned above.
Lampiran – 5/5 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial instrument
A. Aset keuangan
A. Financial assets
Cabang mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Branch classifies its financial assets in the following categories of (a) financial assets at fair value through profit or loss, (b) loans and receivables, (c) held to maturity financial assets, and (d) available for sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets are acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Cabang tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan klasifikasi aset keuangan ini tidak diungkapkan.
At the statement of financial position date, the Branch does not have financial assets classified as available for sale financial assets. Therefore, the accounting policies related to this classification are not disclosed.
(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
(a) Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan ini merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan.
This financial asset represents financial asset classified as held for trading.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit-taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan terdiri dari tagihan derivatif.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Financial assets held for trading consist of derivative receivables.
Instrumen keuangan yang dikelompokan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the profit or loss. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the profit or loss and are reported respectively as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments” and “Gains/(losses) from sale of financial instruments”. Interest income on financial instruments held for trading are included in “Interest income”.
Lampiran – 5/6 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial instrument (continued)
A. Aset keuangan (lanjutan)
A. Financial assets (continued)
(b) Pinjaman yang diberikan dan piutang
(b) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
yang dimaksudkan oleh Cabang untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
those that the Branch upon initial
dalam hal Cabang mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial, kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
those for which the Branch may
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”.
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the profit or loss and is reported as “Interest income”.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai”.
In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables and recognised in the profit or loss as “Allowance for impairment losses”.
Lampiran – 5/7 – Schedule
those that the Branch intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the Branch upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; recognition designates available for sale; or
as
not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial instrument (continued)
A. Aset keuangan (lanjutan)
A. Financial assets (continued) (c) Held-to-maturity financial assets
(c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
Held-to-maturity investments are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities, and that the management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
aset keuangan yang pada saat pengakuan awal oleh cabang ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; aset keuangan yang ditetapkan oleh Cabang dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan aset keuangan yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
those that the Branch upon initial
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
These are initially recognised at fair value including transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai”.
Interest income on held-to-maturity investments is included in the income statement and reported as “Interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the investment and recognised in the profit or loss as “Allowance for impairment losses”.
recognition designates as financial assets at fair value through profit or loss;
those that the Branch designates as available for sale; and
those that meet the definition of loans and receivables.
(d) Recognition
(d) Pengakuan
The Branch uses trade date accounting for regular way contracts when recording all financial asset transactions.
Cabang menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat transaksi aset keuangan yang lazim (regular). B. Liabilitas keuangan
B. Financial liabilities
Cabang mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dan (b) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Lampiran – 5/8 – Schedule
The Branch classified its financial liabilities in the category of (a) financial liabilities measured at amortised cost and (b) financial liabilities at fair value through profit or loss.
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial instrument (continued)
B. Liabilitas keuangan (lanjutan)
B. Financial liabilities (continued)
(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
(a) Financial liabilities at through profit or loss
fair
value
Liabilitas keuangan ini merupakan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan.
This financial liabilities represent financial liabilities classified as held for trading.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini (short-term profit taking). Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan, dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”.
Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the profit or loss and are reported as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”.
(a) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
(a) Financial liabilities at amortised cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified at fair value through profit or loss fall into this category and are measured at amortised cost.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi (jika ada).
Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value less transaction costs (if any).
Setelah pengakuan awal, Cabang mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Branch measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rates method.
Lampiran – 5/9 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial instrument (continued)
C. Penentuan nilai wajar
C. Determination of fair value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Nilai pasar yang digunakan untuk aset keuangan cabang adalah harga dari Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date. The quoted market prices used for financial assets of the Branch are from Reuters on the statement of financial position date.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bidoffer spread or there are few recent transactions.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the marketable securities.
D. Penghentian pengakuan
D. Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Cabang melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Lampiran – 5/10 – Schedule
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Branch will evaluate to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) E.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial instrument (continued)
Reklasifikasi aset keuangan
E.
At the statement of financial position date, the Branch does not have reclassification of financial assets. Therefore, the accounting policies related to this reclassification of financial assets are not disclosed.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Cabang tidak memiliki reklasifikasi aset keuangan. Oleh karena itu kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan reklasifikasi aset keuangan ini tidak diungkapkan. F.
Klasifikasi instrumen keuangan
F.
Classification of financial instruments The Branch classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below.
Cabang mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2011)/ Category as defined by SFAS 55 (Revised 2011) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial assets at fair value through profit or loss
Reclassification of financial assets
Golongan (ditentukan oleh Cabang)/ Class (as determined by the Branch) Tagihan derivatif - Tidak terkait lindung nilai/Derivative receivables Non hedging related Giro pada Bank Indonesia/Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain/Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks
Aset keuangan/ Financial assets
Pinjaman yang diberikan/Loans Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Wesel ekspor/Bill receivables Tagihan akseptasi/Acceptance receivables Pendapatan bunga yang masih harus diterima/Accrued Interest income Asset lain-lain/Other assets
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo/Held-to-maturity investments
Efek-efek/Marketable securities
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial liabilities at fair value through profit or loss
Liabilitas derivatif bukan lindung nilai/Derivative payables – Non hedging related Simpanan nasabah/Deposits from customers
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
Simpanan dari bank lain/Deposits from other banks Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities at amortised cost
Simpanan dari Kantor Pusat/Deposits from Head Office Liabilitas akseptasi/Acceptance payables Beban bunga/Accrued interest expenses Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain/Accruals and other liabilities
Rekening administratif/ Off-balance sheet financial instruments
Fasilitas pinjaman yang diberikan yang belum digunakan/Unused loan facilities granted Letters of credit yang tidak dapat dibatalkan/Irrevocable letters of credit Garansi yang diberikan/Guarantees issued
Lampiran – 5/11 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) G.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai
Financial instrument (continued) G.
Identification and measurement of impairment
Untuk periode sebelum 1 Januari 2012, dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Cabang menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, “Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia”. Surat Edaran Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian atas Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”) 2008 tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat.
Prior to 1 January 2012, in assessing collective impairment, the Branch applied Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated 8 December 2009, ”The Amendment to the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/4/DPNP dated 27 January 2009 on the Implementation of Accounting and Reporting Regulations for Indonesian Banking Industry”. The Bank Indonesia Circular Letter contained the amendment to Accounting Regulations for Indonesian Banking Industry (“PAPI”) 2008 regarding the transitional provision on estimation of collective impairment of loans for eligible banks.
Sesuai dengan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, Cabang menentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif dengan mengacu pada pembentukan penyisihan umum dan penyisihan khusus sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7, yang kemudian diubah kembali dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan PBI No. 11/2/PBI 2009 tanggal 29 Januari 2009 mengenai penilaian kualitas aset bank umum, sebagai berikut:
In accordance with the Appendix to the Bank Indonesia Circular Letter No. 11/33/DPNP dated 8 December 2009, the allowance for collective impairment losses of loans were determined based on the general allowance and specific allowance outlined in the Bank Indonesia regulation No.7/2/PBI/2005 dated 20 January 2005 which has been amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/PBI/2006 dated 30 January 2006 concerning Amendment on PBI 7, which further amended by Bank Indonesia Regulation No. 9/6/PBI/2007 dated 30 March 2007 and No. 11/2/PBI/2009 dated 29 January 2009 regarding the assessment of commercial banks’ asset quality, as follows:
1. 1% atas kredit dengan kualitas lancar, kecuali untuk bagian kredit yang dijamin dengan agunan tunai sesuai ketentuan Bank Indonesia; 2. 5% atas kredit dengan kualitas dalam perhatian khusus; 3. 15% atas kredit dengan kualitas kurang lancar; 4. 50% atas kredit dengan kualitas diragukan; 5. 100% atas kredit dengan kualitas macet.
1. 1% on loans classified as pass, except for the loan portion secured by cash collateral based on Bank Indonesia regulations; 2. 5% on loans classified as special mention; 3. 15% on loans classifed as substandard; 4. 50% on loans classified as doubtful;
Penyisihan kolektif untuk kredit yang dikelompokkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Collective allowance for loans classified as special mention, substandard, doubtful and loss is calculated after deducting the value of allowable collateral in accordance with Bank Indonesia regulations.
Lampiran – 5/12 – Schedule
5. 100% on loans classified as loss.
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) G.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (lanjutan)
Financial instrument (continued) G.
Identification and measurement of impairment (continued)
Sejak 1 Januari 2012, ketentuan transisi tidak lagi berlaku. Cabang melakukan perhitungan cadangan penurunan nilai untuk aset keuangan berdasarkan PSAK 55 (revisi 2011) yang tidak memiliki perbedaan signifikan dengan PSAK 55 (revisi 2006). Perubahan metode penurunan nilai secara kolektif ini merupakan perubahan estimasi dan oleh karena itu diterapkan secara prospektif. Dampak perubahan metode penurunan nilai ini adalah pembalikan beban cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 40.153.184 dan dikreditkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Since 1 January 2012, the transitional provision is no longer effective. The Branch assesses collective impairment losses on financial assets based on SFAS 55 (revised 2011). This change to collective impairment assessment is change in accounting estimates, and is therefore implemented prospectively. The impact of change in impairment assessment method is reversal of allowance for impairment losses amounting to Rp 40,153,184 which is credited to current year profit or loss.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Cabang mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Branch assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Cabang dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Branch on terms that the Branch would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
Lampiran – 5/13 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) G.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (lanjutan)
Financial instrument (continued) G.
Identification and measurement of impairment (continued)
Cabang pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai dengan menggunakan metode discounted cash flows. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dan aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Initially the Branch assesses whether objective evidence of impairment for financial assets exists as described above. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset using discounted cash flows method. The insignificant impaired financial assets and non-impaired financial assets are included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed.
Jika Cabang menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik untuk aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Akun yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Branch assesses that there is no objective evidence of impairment for financial asset as individual, both for significant and insignificant amount, these financial assets will be included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Accounts that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognised are not included in a collective assessment of impairment.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara individual, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi menggunakan cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
For the purposes of individual evaluation of impairment, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognised in the profit or loss. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.
Ketika pinjaman yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapusbukukan dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan tersebut dapat dihapusbukukan setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.
Lampiran – 5/14 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) G.
H.
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (lanjutan)
Financial instrument (continued) G.
Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan diklasifikasikan di dalam beban cadangan kerugian penurunan nilai.
Impairment charges relating to loans are classified as impairment losses on financial assets.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai yang sebelumnya diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur) harus dipulihkan, baik secara langsung maupun dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi.
If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occuring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognised in the profit or loss.
Penerimaan kemudian atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya diakui sebagai pendapatan lain-lain, sedangkan penerimaan kemudian atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan dikreditkan pada cadangan kerugian penurunan nilai.
Subsequent recoveries of financial assets written-off in the previous period are recognised as other income, whilst subsequent recoveries of financial assets written-off in the current period, are credited to the allowance for impairment losses.
Saling hapus instrumen keuangan
H.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain
Off-setting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. d.
Identification and measurement of impairment (continued)
d.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai nominal atau nilai saldo bruto, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated as face value or the gross value of the outstanding balance, less allowance for impairment losses, where appropriate.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
Lampiran – 5/15 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
e.
f.
g.
2.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks (continued)
Giro wajib minimum
Minimum statutory reserves
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai Giro Wajib Minimum (“GWM”) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata uang asing, Cabang diwajibkan untuk menempatkan sejumlah persentase tertentu atas simpanan nasabah dalam Rupiah dan mata uang asing (lihat Catatan 5).
In accordance with prevailing Bank Indonesia Regulation concerning Commercial Banks’ Statutory Reserves Requirement, the Branch is required to place a certain percentage of deposits from customers with Bank Indonesia in Rupiah and foreign currency (refer to Note 5).
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Cabang berupa Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”), Surat Utang Negara (“SUN”), yang meliputi Obligasi Pemerintah dan Surat Perbendaharaan Negara (“SPN”), yang merupakan kelebihan saldo rekening Giro Rupiah Cabang atas GWM Utama yang wajib dipelihara di Bank Indonesia.
Primary statutory reserve is a minimum deposit that should be maintained by bank in the current accounts with Bank Indonesia, while secondary statutory reserve is a minimum reserves that should be maintained by bank which comprise of Certificates of Bank Indonesia (“SBI”), Government Debenture Debt (“SUN”), which consist of Government Bonds and Treasury Bills (“SPN”), and/or excess reserve of the Branch’s current accounts from the primary statutory reserve that should be maintained in Bank Indonesia.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
e.
Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (“FASBI”), call money, penempatan “fixed-term” dan lain lain.
Placements with Bank Indonesia and other banks represent placements in the form of Bank Indonesia deposit facility (“FASBI”), call money, “fixed-term” placements and others.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.
Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortised cost using effective interest rate less any allowance for impairment losses, where appropriate.
Penempatan pada Bank Indonesia dan lain diklasifikasikan sebagai pinjaman diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c kebijakan akuntansi atas pinjaman diberikan dan piutang.
Placement with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
bank yang untuk yang
Efek-efek
f.
Marketable securities
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti SBI.
Marketable securities consist of securities traded in the money market such as SBI.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.
Marketable securities are classified as financial assets held to maturity. Refer to Note 2c for the accounting policy of held to maturity financial assets.
Instrumen keuangan derivatif
g.
Dalam melakukan usaha bisnisnya, Cabang melakukan transaksi instrumen keuangan derivatif seperti kontrak tunai dan berjangka mata uang asing.
Derivative financial instruments In the normal course of its business, the Branch enters into transactions involving derivative financial instruments such as foreign currency spot and forward contracts.
Lampiran – 5/16 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g.
2.
Instrumen keuangan derivatif (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Derivative receivables are classified as financial assets at fair value through profit or loss, meanwhile derivative payables are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss. Refer to Note 2c for the accounting policies of financial assets and liabilities at fair value through profit or loss.
Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, sedangkan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. h.
Wesel ekspor
h.
j.
Pinjaman yang diberikan
Bills receivable Bills receivable are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
Wesel ekspor diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. i.
Derivative financial instruments (continued)
i.
Loans
Pinjaman yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi pinjamannya berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
Loans represent provision of cash or cash equivalent based on agreements with borrowers, where borrowers are required to repay their debts with interest after a specified period.
Kredit sindikasi dicatat sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung oleh Cabang dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
Syndicated loans are recorded according to the proportion of risks borne by the Branch and stated at amortised cost.
Pinjaman yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
Tagihan dan liabilitas akseptasi
j.
Acceptance receivables and payables
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Acceptance receivables are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.
Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Acceptance payables are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2c for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.
Lampiran – 5/17 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
2.
Aset tetap dan penyusutan
ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Fixed assets and depreciation
Aset tetap dicatat sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara Iangsung dengan perolehan aset tetap.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Historical cost includes expenditure that is directly attributable to the acquisition of the assets.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk mengalokasikan harga perolehan sepanjang estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets is calculated on the straight-line method to allocate their cost over their estimated useful lives as follows:
Tahun/Years Renovasi kantor Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
l.
4 4 4
Leasehold improvements Furniture and office equipment Motor vehicles
Beban perbaikan dan pemeliharaan dicatat sebagai beban pada saat terjadinya. Pengeluaran yang dapat memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan.
Repairs and maintenance costs are charged as an expense when incurred. Expenditures which extend the future life of assets are capitalised and depreciated.
Nilai sisa aset, masa manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika perlu disesuaikan, pada setiap akhir periode pelaporan.
The assets’ residual values, useful lives and depreciation method are reviewed and adjusted if appropriate, at the end of each reporting period.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.
When assets are retired or disposed, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements and any resulting gains or losses are recognised in the profit or loss.
Beban dibayar di muka dan aset lain-lain
l.
Prepayments and other assets
Termasuk dalam aset lain-lain adalah beban dibayar di muka, uang muka, uang jaminan dan lain-lain.
Included in other assets are prepayments, advance payment, guarantee deposits and others.
Beban dibayar dimuka disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu harga perolehan setelah dikurangi dengan amortisasi.
Prepayments are stated at their carrying amounts which are costs less amortisation.
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortised over their beneficial periods using the straight line method.
Cabang mengakui kerugian penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Cabang melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai keuntungan pada periode terjadinya pemulihan.
Branch recognised impairment value of assets if the recoverable amount of assets is lower than the carrying amount. On each financial reporting date, the Branch evaluates the recoverable amount of assets to determine whether there is or not any indication of assets impairment. Reversal of the recoverable amount of assets is recognised as gain in the profit or loss when incurred.
Lampiran – 5/18 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain
m. Deposits from customers and deposits from other banks
Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada Cabang berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk lain yang dapat dipersamakan dengan itu.
Deposits from customers are funds placed by customers with the Branch in accordance with fund deposit agreements. Included in this account are current and saving accounts, time deposits and other forms which are similar in nature.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik di dalam maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of current accounts, inter-bank call money and time deposits.
Simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from customers and deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2c for the accounting policy for financial liabilities at amortised cost.
n.
Pendapatan bunga dan beban bunga
n.
Interest income and interest expense
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga di dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and expense for all interestbearing financial instruments are recognised within interest income and interest expense in the income statement using the effective interest method.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability.
Pada saat menghitung suku bunga efektif, Cabang mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
When calculating the effective interest rate, the Branch estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. The calculation includes all fees, commissions, provisions and other fees paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate.
Lampiran – 5/19 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n.
Pendapatan (lanjutan)
bunga
dan
2.
beban
bunga
ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
p.
Provisi dan komisi
and
interest
expense
Once a financial asset or a group of similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. o.
Interest income (continued)
o.
Fees and commissions
Pendapatan provisi dan komisi yang dapat diatribusikan secara langsung kepada aktivitas peminjaman diakui sebagai pengurang biaya pinjaman dan nilai tercatat atas pinjaman tersebut akan diamortisasi sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Fees and commissions income directly attributable to lending activity are recognised as a deduction of lending cost and will be recognised as interest income by amortising the carrying value of loan using effective interest rate method.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian pinjaman dan jangka waktu tertentu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commission income which are not related to lending activities and a specific period are recognised as revenues at the transaction date.
Pendapatan provisi dan komisi yang timbul dari negosiasi, partisipasi dalam negosiasi atas transaksi dengan pihak ketiga diakui pada saat penyelesaian transaksi yang mendasarinya.
Commission and fees arising from negotiating, or participating in the negotiation of, a transaction for a third party are recognised on completion of the underlying transaction.
Pajak penghasilan kini dan tangguhan
p.
Current and deferred income tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui dalam ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expenses comprise of current and deferred tax. Tax is recognised in the statement of income, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.
Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. Where appropriate, it establishes allowance based on the amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan metode balance sheet liability. Pajak penghasilan tangguhan timbul untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas menurut ketentuan-ketentuan pajak dengan nilai tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax base of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements.
Lampiran – 5/20 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
q.
2.
Pajak penghasilan kini dan tangguhan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Current and deferred income tax (continued)
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deferred tax asset arising temporary differences can be utilised.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Corrections to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the results the appeal have been decided.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis.
Penjabaran mata uang asing
q.
Foreign currency translation
Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Cabang. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi tersebut. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs spot Reuters pada pukul 16:00 Waktu Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency of the Branch. Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the each reporting date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters spot rate at 16:00 Western Indonesian Time prevailing at statement of financial position date.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currencies and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the statement of profit or loss.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing utama yang digunakan untuk penjabaran ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs Reuter untuk pelaporan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (dalam Rupiah penuh):
Below are the major foreign currency exchange rates used for translation into Rupiah using Reuter’s rate for reporting as at 31 December 2012 and 2011 (in full Rupiah amount):
2012 Dolar Amerika Serikat Dolar Australia Euro Yen Yuan Dolar Hongkong Dolar Singapura Dolar Australia Pound Sterling
2011
9,638 10,007 12,732 112 1,547 1,243 7,879 10,007 15,515 Lampiran – 5/21 – Schedule
9,067 9,205 11,714 116 1,442 1,167 6,984 9,206 13,975
United States Dollar Australian Dollar Euro Yen Yuan Hongkong Dollar Singapore Dollar Australian Dollar Pound Sterling
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r.
s.
2.
Transaksi dengan pihak berelasi
ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
Transactions with related parties
Cabang melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi sesuai dengan ketentuan PSAK 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang didefinisikan antara lain:
The Branch enters into transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with SFAS 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures”, which amongst others defined as:
I. perusahaan di bawah pengendalian Cabang; II. perusahaan asosiasi; III. investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; IV. perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam catatan iii di atas; dan V. karyawan kunci dan anggota keluarganya;
I. entities under the control of the Branch;
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak - pihak berelasi baik diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan (lihat Catatan 27).
The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the notes to the financial statements (refer to Note 27).
Imbalan kerja
II. associated companies; III. investors with an interest in the voting right that gives them significant influence; IV. entities controlled by investors under note iii above; and V. key management and their relatives.
s.
Employee benefit
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefit
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised when they are payable to the employees.
Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja
Long-term and post employment benefit
Cabang mencatat estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan tanpa pendanaan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang”) dan diakui sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja Karyawan”. Karena Undang-undang menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan Undang-undang adalah program imbalan pasti.
The Branch recognises unfunded employee benefit liabilities in accordance with Labor Law No. 13 year 2003 dated March 25, 2003 (‘the Law”) as accounted for under SFAS No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. Since the Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance, pension plans under the Law represent defined benefit plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja dan kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan programs where the pension amount to be received by employees at the time of retirement will depend on one or more factors such as age, years of service and compensation.
Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiun, uang pesangon, uang penghargaan dan imbalan lainnya dihitung sesuai dengan Undang-undang.
Long-term and post employment employee benefit, such as pension, severance pay, service pay and other benefits are calculated in accordance with the Law.
Lampiran – 5/22 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
Imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) s.
Employee benefit (continued)
Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja (lanjutan)
Long-term and post employment benefit (continued)
Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.
The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date, together with adjustments for unrecognized actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuary using the projected unit credit.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in Rupiah which the benefits will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions when exceeding 10% of defined benefit obligations or 10% of the fair value or the program’s assets are charged or credited to the profit or loss over the average remaining life of service of the relevant employees.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi. Jika pembayaran menurut program pensiun tersebut tergantung pada karyawan yang tetap bekerja selama periode waktu tertentu (periode vesting), biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Past service costs are recognised immediately in the profit or loss. If the plan is conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period), the past service costs are amortized on a straight-line basis over the vesting period.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
3.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Lampiran – 5/23 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
3.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continue)
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.
Cadangan keuangan
aset
Allowances for impairment losses of financial assets
Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dievaluasi penurunan nilainya sesuai dengan Catatan 2c.
Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 2c.
Kondisi spesifik debitur atau counterparty yang mengalami penurunan nilai dipertimbangkan dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dan dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan tentang kondisi keuangan debitur atau counterparty dan/atau nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Setiap aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dinilai sesuai dengan manfaat yang ada, dan strategi penyelesaian serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diterima. Keakuratan penyisihan tergantung pada akurasi estimasi arus kas masa depan, asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
The Branch considers specific debtor or counterparty condition that is impaired in calculating the allowances for impairment for financial assets evaluated individually and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgements about debtor or counterparty's financial condition and/or the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired financial asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows expected to be received. The accuracy of
Imbalan kerja karyawan
Employee benefit
Nilai kini atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya faktor yang dipertimbangkan oleh aktuari berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atas asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi nilai tercatat atas imbalan kerja karyawan.
The present value of the employee benefit obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefit obligation.
kerugian
penurunan
nilai
allowances depends on the accuracy estimated future cash flows, model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
Lampiran – 5/24 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Imbalan kerja karyawan (lanjutan)
4.
3.
USE OF CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continue) Employee benefit (continue)
Asumsi yang digunakan dalam menentukan imbalan kerja karyawan antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji di masa datang, usia pensiun normal, tingkat mortalita dan lain-lain. Cabang menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir periode pelaporan. Ini merupakan tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas arus kas keluar masa depan yang diestimasi dan akan digunakan untuk membayar imbalan kerja karyawan. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Cabang mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang mempunyai jangka waktu yang menyerupai jangka waktu imbalan kerja karyawan.
The assumptions used in determining employee’s benefit included the discount rate, salary increment rate, normal pension age, mortality rate and others. The Branch determines the appropriate discount rate at the end of each reporting period. This is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the employee’s benefit obligations. In determining the appropriate discount rate, the Branch considers the interest rates of government bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related employee’s benefit liability.
Tingkat kenaikan gaji per tahun didasarkan pada informasi historis atas tingkat kenaikan gaji sebelumnya, tingkat inflasi dan masa kerja.
Annual salary increment rate determined based on historical information of previous salary increment rate, inflation rate and length of service.
Asumsi tingkat mortalita telah didasarkan pada tabel mortalita terbaru yang dihitung dengan menggunakan metode aktuaria yang diterima secara umum.
Mortality rate assumption is based on the latest mortality table which is calculated using actuarial method and generally accepted.
Perubahan pada asumsi-asumsi tersebut di atas pada tahun-tahun buku berikutnya mungkin dapat menyebabkan penyesuaian terhadap jumlah tercatat kewajiban imbalan pasca kerja dan beban imbalan pasca kerja.
Change on the assumptions above on the following years may require adjustments to the carrying amount of the post employment benefit liabilities and the post employment benefit expenses.
MANAJEMEN RISIKO
4. RISK MANAGEMENT
Cabang mengimplementasikan kebijakan manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003, Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum dan perubahannya di dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009. Berdasarkan peraturan tersebut, penerapan manajemen risiko harus dilakukan pada risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi dan risiko stratejik.
The Branch implements risk management policy in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003, Bank Indonesia Circular Letter No. 5/21/DPNP subject to “Application of Risk Management for Commercial Bank” and its amended regulation No. 11/25/PBI/2009. As stipulated in the decree, processes for application of risk management shall be implemented for credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, compliance risk, reputation risk and strategic risk.
Bisnis Cabang mencakup aktivitas dalam pengambilan risiko dengan fokus tertentu dan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Cabang adalah mengidentifikasi, menilai, mengukur, memantau dan memitigasi semua risiko kunci yang ada di Cabang. Dengan demikian, posisi risiko dikelola dan alokasi modal dapat ditentukan. Cabang secara rutin mengkaji ulang kebijakan dan sistem manajemen risiko Cabang untuk menyesuaikan dengan perubahan peraturan, kondisi pasar dan praktek terbaik yang ada.
The Branch’s business involves the taking of risks in a targeted manner and managing them professionally. The core functions of the Branch’s risk management are to identify, assess, measure, monitor and mitigate all key risks of the Branch. Hence, risk positions are managed and capital allocation is determined. The Branch regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in regulations, market condition, and best practices in the market.
Lampiran – 5/25 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
RISK MANAGEMENT (continued)
Pengelolaan risiko Cabang mengacu pada kebijakan dan kerangka kerja, struktur manajemen, perangkat dan proses yang telah didefinisikan dengan jelas.
The Branch manages the risk in accordance with the clearly-defined policies and framework, management structure, tools and processes.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan, Cabang senantiasa dihadapkan pada berbagai risiko finansial maupun risiko non-finansial. Perkembangan bisnis yang pesat pada lingkungan eksternal dan internal perbankan juga menyebabkan risiko kegiatan usaha bank semakin kompleks sehingga Cabang harus mampu menerapkan manajemen risiko yang baik agar mampu beradaptasi dalam lingkungan bisnis perbankan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip manajemen risiko yang diterapkan akan sangat mendukung Cabang untuk dapat beroperasi secara lebih berhati-hati.
In conducting its function as a financial intermediary institution, the Branch always faces financial and non-financial risks. The rapid development in banking business externally and internally have resulted in a more complex risk for banks which forces the Branch implement a proper risk management to adapt with the banking business. Therefore, the risk management principle implemented will highly support the Branch to operate in a prudent manner.
Pengelolaan risiko yang efektif diimplementasi, sehingga praktek-praktek yang sehat tertanam pada sistem utama dan proses bisnis yang ada di Cabang, dengan demikian, memungkinkan pengelolaan risiko sendiri oleh satuan bisnis yang bersangkutan, dimana pengelolaan risiko adalah tanggung jawab dari semua pegawai pada semua level di organisasi. Cabang juga menerapkan budaya kesadaran yang kuat dan proaktif atas risiko, yang mana merupakan fundamental di dalam mencapai konsistensi dan efektifnya pengelolaan risiko.
Effective risk management is adopted, hence, the sound practices are embedded in the Branch’s core systems and business processes, thus allowing selfmanagement of risk by respective business units, in which managing risk is a responsibility of all employees at all levels in the organizational hierarchy. The Branch also adopts a strong and proactive risk awareness mindset, which is fundamental in attaining consistent and effective risk management.
a. Risiko kredit
a. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika nasabah, klien atau rekanan Cabang gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Cabang. Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman yang diberikan, garansi, letters of credit dan akseptasi
Credit risk is the risk of financial loss, should any of the Branch’s customers, clients or market counterparties fail to fulfil their contractual obligations to the Branch. Credit risk arises mainly from loans, guarantees, letters of credit and acceptance.
Cabang menerapkan proses manajemen risiko kredit yang dilakukan secara disiplin dengan mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses manajemen bisnis dengan tetap mempertahankan independensi dan integritas penilaian risiko kredit.
The Branch adopts a disciplined credit risk management process which integrates risk management into the business management process, while preserving the independence and integrity of credit risk assessment.
Prinsip yang diterapkan oleh Cabang untuk menjalankan aktivitas manajemen risiko kredit didasarkan pada kebijakan risiko kredit yang mencakup persyaratan peraturan Bank Indonesia dan juga kebijakan-kebijakan internal. Kebijakan internal direvisi secara berkala agar sejalan dengan perubahanperubahan dalam peraturan, lingkungan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi karena pertumbuhan bisnis Cabang dan kondisi ekonomi global.
The principle of which the Branch conducts their credit risk management activities is governed by credit risk policy that incorporates Bank Indonesia’s regulatory requirements as well as internal policies. Internal policies are revised periodically to reflect changes in the regulatory requirements, business environment and changes resulting from the Branch’s business growth and global economic condition.
Lampiran – 5/26 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
a. Risiko kredit (lanjutan)
RISK MANAGEMENT a. Credit risk (continue)
Cadangan kerugian penurunan kebijakan pencadangan
nilai
dan
Impairment and provisioning
Penurunan nilai adalah kondisi dimana terdapat bukti obyektif terjadinya peristiwa yang merugikan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal kredit tersebut, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Impairment is a condition where there is objective evidence of adverse events as a result of one or more events occurring after the initial recognition of these credits, and these adverse events impact on the estimated future cash flows of financial assets or groups financial assets that can be reliably estimated.
Sebelum periode 1 Januari 2012, dalam menilai estimasi terhadap eksposur kredit, Cabang menerapkan ketentuan masa transisi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Lihat Catatan 2c.
Prior to period 1 January 2012, in assessing the estimation of credit exposure, the Branch applies the transition rules released by Bank Indonesia. Refer to Note 2c.
Pengendalian mitigasi
Risk limit control and mitigation policies
batas
risiko
dan
kebijakan
Cabang mengelola, membatasi dan mengendalikan konsentrasi risiko kredit dimanapun risiko tersebut teridentifikasi secara khusus berdasarkan debitur individu dan kelompok, dan industri serta geografis.
The Branch manages, limits and controls concentrations of credit risk wherever they are identified - in particular, to individual counterparties and groups, and based on industries and geographies.
Cabang menentukan tingkat risiko kredit yang dimiliki dengan menetapkan batas jumlah risiko yang bisa diterima yang terkait dengan satu debitur, atau beberapa kelompok debitur, dan berdasarkan segmen geografis dan industri.
The Branch determines the levels of credit risk it undertakes by placing limits on the amount of risk accepted in relation to one borrower or group borrowers, and based on geographic and industry segments.
Batas pemberian kredit ditelaah mengikuti perubahan pada kondisi pasar dan ekonomi dan telaahan kredit secara periodik dan penilaian atas kemungkinan wanprestasi.
Lending limits are reviewed in the light of changing market and economic conditions and periodic credit reviews and assessments of probability of default.
Agunan
Collateral
Cabang menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai jaminan berupa pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis-jenis agunan atas pinjaman yang diberikan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit meliputi:
The Branch applies policies to mitigate credit risk by taking collateral to secure the repayment of loan if the primary source of debtor’s payment is no longer available. Collateral types that can be used to mitigate the risk include:
Kas Tanah dan/atau bangunan Stand by Letter of Bank Garansi yang diterima Cabang Mesin Kendaraan bermotor Piutang dagang Persediaan
Cash Land and/or building Stand by Letter of Bank Guarantee received by Branch Machinery Vehicle Trade receivable Inventory
Lampiran – 5/27 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
a. Risiko kredit (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) a. Credit risk (continued)
Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung kredit lainnya
Maximum exposure to credit risk before collateral held or other credit enhancements
Eksposur risiko kredit terhadap aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Credit risk exposures relating to financial assets as at 31 December 2012 and 2011 are as follows:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure 2012 2011 Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Wesel ekspor Pinjaman yang diberikan Korporasi Lain-lain Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
962,591,149 1,456,598,080 1,985,054,306 348,087,705 174,573 1,830,800,893 7,053,998,864 113,005,415 10,831,435
Current account with 688,318,161 Bank Indonesia 1,548,804,276 Current account with other bank Placement with Bank Indonesia 883,963,356 and other banks 88,829,365 Marketable securities 155,147 Derivative receivables 907,461,421 Bills receivables Loans 6,737,123,953 Corporate 233,680,055 Others 8,616,640 Acceptance receivables
36,007,484 2,734,327
32,568,737 2,693,071
13,799,884,231
11,132,214,182
Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Accrued interest income Other asset
Credit risk exposures relating to off balance sheet items as at 31 December 2012 and 2011 are as follows:
Eksposur maksimum/ Maximum exposure 2012 2011 Fasilitas pinjaman kepada debitur yang belum digunakan (committed) Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Garansi yang diberikan
1,055,646,235
2,101,565,879
199,014,899 12,245,107,935
341,089,764 12,836,289,830
13,499,769,069
15,278,945,473
Unused loan facilities (committed) Outstanding irrevocable letters of credit Issued guarantees
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Cabang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya. Untuk aset keuangan, eksposur di atas ditentukan berdasarkan nilai bruto seperti yang diungkapkan pada laporan posisi keuangan.
The above tables represent a maximum credit risk exposure to the Branch as at 31 December 2012 and 2011, without into taking account any collateral or other credit supports. For financial assets, the exposures set out above are based on gross amounts as reported in the statement of financial position.
Manajemen yakin akan kemampuan Cabang untuk mengendalikan dan memelihara minimal eksposur risiko kredit yang berasal dari pinjaman yang diberikan.
Management is confident in its ability to continuously control and sustain the minimal exposure of credit risk to the Branch resulting from its loans.
Lampiran – 5/28 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
a. Risiko kredit (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) a. Credit risk (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit
Risk concentration of financial assets with credit risk exposure
a) Sektor geografis
a) Geographical sectors Considering the Branch operation activities are mostly undertaken in Jakarta, therefore its credit exposure is mainly concentrated in Jakarta.
Hampir seluruh aktivitas operasi Cabang kebanyakan dilakukan di area Jakarta, oleh karena itu eksposur kreditnya kebanyakan terpusat di Jakarta.
b) Industry sectors
b) Sektor industri
The following table breaks down the Branch’s credit exposure at their gross amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by industry sectors as at 31 December 2012 and 2011.
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Cabang pada nilai bruto (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
31 Desember/December 2012
Pemerintah/ Government Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Wesel ekspor Pinjaman yang diberikan Korporasi Lainnya Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
Lembaga Keuangan Financial non Bank/ Institution non Banks
Bank/ Bank
Jasa-jasa Usaha/ Trade Services
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
962,591,149
-
-
-
-
-
962,591,149
-
1,456,598,080
-
-
-
-
1,456,598,080
1,468,719,206 348,087,705 -
516,335,100 -
-
1,830,800,893
-
174,573 -
1,985,054,306 348,087,705 174,573 1,830,800,893
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Bill receivables - gross
-
-
441,767,861 -
4,717,216,024 10,831,435
475,836,776 -
1,419,178,203 113,005,415
7,053,998,864 113,005,415 10,831,435
Loans Corporate Other Acceptance receivables
18,867,903 -
1,640,715 -
1,403,769 -
7,714,379 -
1,512,027 -
4,868,691 2,734,327
36,007,484 2,734,327
Accrued interest income Other assets
2,798,265,963
1,974,573,895
443,171,630
6,566,562,731
477,348,803
1,539,961,209
13,799,884,231
31 Desember/December 2011
Pemerintah/ Government Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Wesel ekspor Pinjaman yang diberikan - Korporasi - Lainnya Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih akan diterima Aset lain-lain
Lembaga Keuangan Financial non Bank/ Institution non Banks
Bank/ Bank
Jasa-jasa Usaha/ Trade Services
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
688,318,161
-
-
-
-
-
688,318,161
-
1,548,804,276
-
-
-
-
1,548,804,276
455,572,266 88,829,365 -
428,391,090 -
-
907,461,421
-
155,147 -
883,963,356 88,829,365 155,147 907,461,421
3,933,440,711 136,433,090 -
-
579,546,239 20,101,812 -
625,164,240 21,684,092 683,354
982,378,113 34,074,209 7,933,286
616,594,650 21,386,852 -
6,737,123,953 233,680,055 8,616,640
15,400,715 -
1,429,808 -
2,001,400 -
8,188,459 -
3,419,014 -
2,129,341 2,693,071
32,568,737 2,693,071
5,317,994,308
1,978,625,174
601,649,451
1,563,181,566
1,027,804,622
642,959,061
11,132,214,182
Lampiran – 5/29 – Schedule
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Derivative receivables Bill receivables Loans Corporate Other Acceptance receivables Accrued interest income Other assets
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
a. Risiko kredit (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) a. Credit risk (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Risk concentration of financial assets with credit risk exposure (continued)
b) Sektor industri (lanjutan)
b) Industry sectors (continued) Credit risk exposure relating to off balance sheet items are as follows:
Eksposur risiko kredit atas rekening administratif adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 2012
Pemerintah/ Government Fasilitas pinjaman kepada debitur yang belum digunakan (committed) Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Garansi yang diberikan
Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institution non Banks
Bank/ Bank
746,787,061
Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
-
26,783,241
89,266,747
188,505,309
4,303,877
157,507,247
-
-
-
-
41,507,652
199,014,899
-
11,822,816,387
-
-
-
422,291,548
12,245,107,935
904,294,308
11,822,816,387
26,783,241
89,266,747
188,505,309
468,103,077
13,499,769,069
Unused loan facilities (committed)
1,055,646,235
Outstanding irrevocable letters of credit Issued guarantees
31 Desember/December 2011
Pemerintah/ Government Fasilitas pinjaman kepada debitur yang belum digunakan (committed) Irrevocable letters of credit yang masih berjalan Garansi yang diberikan
Lembaga Keuangan Bukan Bank/ Financial Institution non Banks
Bank/ Bank
Jumlah/ Total
-
53,975,000
124,093,835
155,715
491,082,444
2,101,565,879
Unused loan facilities (committed)
310,026,254 -
12,836,289,830
-
-
-
31,063,510 -
341,089,764 12,836,289,830
Outstanding irrevocable letters of credit Issued guarantees
1,742,285,139
12,836,289,830
53,975,000
124,093,835
155,715
522,145,954
15,278,945,473
c) Credit quality of financial assets Following is the summary of credit quality for the financial assets as of 31 December 2012 and 2011:
Berikut ini merupakan ikhtisar dari kualitas kredit aset keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
31 Desember/December 2012 Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Mengalami Past due penurunan but not nilai/ impaired Impaired
Belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan Nilai/ Neither past due nor impaired Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Wesel Ekspor Kredit yang diberikan - Korporasi - Lainnya Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang diterima dimuka Aset lain-lain
Jumlah
Lain-lain/ Others
1,432,258,885
c) Kualitas kredit dari aset keuangan
Cadangan kerugian Penurunan nilai
Jasa-jasa Dunia Usaha/ Trade Services
Industri Pengolahan/ Manufacturing
Jumlah/ Total Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities
962,591,149
-
-
962,591,149
1,456,598,080
-
-
1,456,598,080
1,985,054,306 348,087,705 174,573 1,830,800,893
-
-
1,985,054,306 348,087,705 174,573 1,830,800,893
7,053,998,864 113,005,415 10,831,435
-
-
7,053,998,864 113,005,415 10,831,435
36,007,484 2,734,327
-
-
36,007,484 2,734,327
13,799,884,231
-
-
13,799,884,231
-
-
-
-
Allowance for impairment losses
13,799,884,231
-
-
13,799,884,231
Total
Lampiran – 5/30 – Schedule
Export Bills Loans Corporate Other Acceptance receivable Accrued interest income Other assets
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
a. Risiko kredit (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) a. Credit risk (continued)
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit (lanjutan)
Risk concentration of financial assets with credit risk exposure (continued)
c) Kualitas kredit dari aset keuangan
c) Credit quality of financial assets
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, berdasarkan rating internal Bank, tidak terdapat pinjaman yang dikategorikan sebagai pinjaman yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan, pinjaman yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan pinjaman yang mengalami penurunan nilai.
Based on Bank’s internal rating system, as at 31 December 2012 and 2011, there is no loans that are categorised as neither past due nor impaired, loans past due but not impaired and loans impaired.
Pada tanggal 31 Desember 2012, rincian kualitas kredit yang diberikan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The credit quality of loans that are “neither past due nor impaired” as at 31 December 2012 are as follows: 2012
Tidak dalam pengawasan/ Not in watchlist Korporasi Lainnya
Dalam pengawasan/ Watchlist
Jumlah/ Total
7,053,998,864 113,005,415
-
7,053,998,864 113,005,415
7,167,004,279
-
7,167,004,279
b. Risiko tingkat suku bunga
b. Interest rate risk
Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berubah akibat adanya perubahan suku bunga pasar. Risiko nilai wajar suku bunga adalah risiko dimana nilai dari suatu instrumen keuangan akan berubah karena perubahan suku bunga pasar. Cabang memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas. Margin bunga bias meningkat sebagai hasil dari perubahan tersebut tetapi juga dapat menimbulkan kerugian pada saat terjadi pergerakan yang tidak diharapkan.
Cash flow interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will change because of changes in market interest rates. Fair value interest rate risk is the risk that the value of a financial instrument will change because of changes in market interest rates. The Branch takes on exposure to the effects of fluctuations in the prevailing levels of market interest rates on both its fair value and cash flow risks. Interest margins may also increase as a result of such changes but may cause losses in the event that unexpected movements arise.
Komite aktiva dan liabilitas Cabang (ALCO) yang terdiri dari manajemen eksekutif bertanggung jawab atas penerapan dan pengawasan kebijakan manajemen risiko tingkat bunga sesuai dengan batasan dan panduan yang dirancang khusus.
The Branch's Asset and Liability Committee (ALCO), comprises of executive management is responsible for implementing and monitoring interest rate risk management policies within specifically defined policy Regulations and limits.
Tujuan utama risiko pengelolaan tingkat suku bunga adalah untuk membatasi dampak buruk dari pergerakan tingkat suku bunga terhadap laba dan untuk meningkatkan pendapatan di dalam batasan tertentu.
The main objective of interest rate risk management is to limit the adverse effect of interest rate movements on profit and to enhance earnings within defined parameters.
Lampiran – 5/31 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
b. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) b. Interest rate risk (continued)
Sebagian besar deposito nasabah dan pinjaman yang diberikan dengan tingkat suku bunga mengambang, berkaitan langsung dengan tingkat suku bunga pasar atau tingkat suku bunga yang diumumkan, yang disesuaikan secara periodik guna mencerminkan pergerakan pasar.
A substantial proportion of customer deposits and lending at floating interest rate is either directly linked to market rates or based upon published rates which are periodically adjusted to reflect market movements.
Suku bunga yang cukup rendah diberikan untuk produk giro sebagai penahan penggantian biaya dari pencairan dana yang mendadak.
Interest rate for current account products are priced low enough to buffer the replacement cost of sudden withdrawals.
Tabel di bawah merangkum tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk instrumen keuangan dalam Rupiah dan mata uang asing.
The table below summarises the annual average interest rates for Rupiah and foreign currencies financial instruments. 2012 Mata Uang Asing/ Foreign Currencies
Rupiah ASET Penempatan pada bank lain Penempatan pada bank Indonesia Efek-efek : Sertifikat Bank Indonesia Wesel ekspor Pinjaman yang diberikan LIABILITAS Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain: Giro Penempatan
2.57%
0.34%
3.57%
0.15%
4.31% 8.94%
3.74% 3.42%
3.59%
1.37%
0.00% 3.70%
1.27% 0.19%
ASSETS Placements with other banks Placements with Bank Indonesia Marketable Securities : Certificate of Bank Indonesia Bill receivable Loans LIABILITIES Deposits from customers Deposits from other banks: Current accounts Placements
2011
Rupiah ASET Penempatan pada bank lain Penempatan pada bank Indonesia Efek-efek Wesel ekspor Pinjaman yang diberikan LIABILITAS Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain: Giro Simpanan
Mata Uang Asing/ Foreign Currencies
5.41%
2.82%
5.08% 6.76% 9.53%
2.81% 2.95%
4.26%
0.74%
0.00% 6.22%
0.33% 0.75%
Lampiran – 5/32 – Schedule
ASSETS Placements with other banks Placements with Bank Indonesia Certificate of Bank Indonesia Bill receivable Loans LIABILITIES Deposits from customers Deposits from other banks: Current accounts Deposits
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
b. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) b. Interest rate risk (continued) The table below summarises Branch’s exposure to interest rate risk, which are categorised by the earlier of contractual repricing or maturity dates:
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan ekposur instrumen keuangan Cabang terhadap risiko tingkat suku bunga, yang dikategorikan menurut mana yang lebih dahulu antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo:
31 Desember/December 2012 Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 3 bulan/ Over 1 month to 3 months
Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ Over 3 months to 1 year
1,456,598,080
-
-
-
962,591,149 -
962,591,149 1,456,598,080
1,985,054,306 299,721,566 174,573 217,522,899
637,852,983
48,366,139 975,425,011
-
-
1,985,054,306 348,087,705 174,573 1,830,800,893
92,771 -
78,473,976 3,050,129 -
1,404,886,412 85,998,860 -
5,570,545,705 23,956,426 -
10,831,435
7,053,998,864 113,005,415 10,831,435
36,007,484 -
-
-
2,734,327
-
36,007,484 2,734,327
1 bulan atau kurang/ Less than 1 month
Lebih dari 1 tahun / Over 1 year
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Jumlah/ Total
Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Wesel ekspor Pinjaman yang diberikan -Korporasi -Lainnya Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih harus diterima Aset lain-lain
Assets Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Marketable securities Bill receivables Loans Corporate Others Acceptance receivable Accrued interest income Other assets
3,995,171,679
719,377,088
2,514,676,422
5,597,236,458
973,422,584
13,799,884,231
Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Beban bunga yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain
6,262,004,725 1,144,326,085 19,813,712 -
485,862,224 -
426,986,371 -
-
10,831,435 150,895,692
7,174,853,320 1,144,326,085 10,831,435 19,813,712 150,895,692
Jumlah
7,426,144,522
485,862,224
426,986,371
-
161,727,127
8,500.720,244
Total
5,299,163,987
Total interest repricing gap
Liabilitas
Jumlah gap repricing suku bunga
Liabilities
(3,430,972,843)
233,514,864
2,087,690,051
5,597,236,458
811,695,457
Deposit from customers Deposit form other banks Acceptance payables Accrued interest expense Other liabilities
31 Desember/December 2011 Lebih dari 1 bulan tapi tidak lebih dari 3 bulan/ Over 1 month to 3 months
Lebih dari 3 bulan tapi tidak lebih dari 1 tahun/ Over 3 months to 1 year
24,035,769 1,548,804,276
-
-
-
664,282,392 -
688,318,161 1,548,804,276
441,337,534 155,147 87,320,144
298,791,858 88,829,365 0 135,616,033
143,833,964 684,525,244
-
-
883,963,356 88,829,365 155,147 907,461,421
16,999,719 589,643 -
194,294,440 6,739,187 -
1,804,781,849 62,599,638 -
4,721,047,945 163,751,587 -
8,616,640
6,737,123,953 233,680,055 8,616,640
32,568,737 -
-
-
2,693,071
-
32,568,737 2,693,071
2,151,810,969
724,270,883
2,695,740,695
4,887,492,603
672,899,032
11,132,214,182
4,292,836,788 603,090,852 816 11,594,010 -
859,017,964 -
175,460,615 -
-
8,616,640 207,633,308
5,327,315,367 603,090,852 816 8,616,640 11,594,010 207,633,308
175,460,615
-
216,249,948
6,158,250,993
Total
2,520,280,080
4,887,492,603
456,649,084
4,973,963,189
Total interest repricing gap
1 bulan atau kurang/ Less than 1 month
Lebih dari 1 tahun / Over 1 year
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Jumlah/ Total
Aset Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bruto Penempatan pada Bank Indonesia dan dan bank lain -bruto Efek-efek - bruto Tagihan derivatif Wesel ekspor Pinjaman yang diberikan -Korporasi -Lainnya Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang diterima dimuka Aset lain-lain
Assets
Liabilitas Simpanan nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban bunga yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Jumlah Jumlah gap repricing suku bunga
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks - gross Placements with Bank Indonesia and other banks - gross Marketable securities - gross Derivative receivables Bill receivables Loans Corporate Others Acceptance receivables Accrued interest receivable Other assets
Liabilities
4,907,522,466 (2,755,711,497)
859,017,964 (134,747,081)
Lampiran – 5/33 – Schedule
Deposit from customers Deposit form other banks Derivative payables Acceptance payables Accrued interest expense Other liabilities
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
b. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Sensitivitas bersih
terhadap
pendapatan
RISK MANAGEMENT (continued) b. Interest rate risk (continued) Sensitivity to net interest income
bunga
The table below shows sensitivity of the Branch’s net interest income to movement of interest rates as at 31 December 2012.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas pendapatan bunga bersih Cabang pada tanggal 31 Desember 2012 atas perubahan tingkat suku bunga, yaitu:
31 Desember/December 2012 Peningkatan/ Penurunan/ Increased by Decreased by 100 bps 100 bps Dolar Amerika Serikat Pengaruh terhadap pendapatan bunga bersih
United States Dollar 5,168,591
Rupiah Pengaruh terhadap pendapatan bunga bersih
(5,168,591)
Impact to net interest income Rupiah
4,619,730
(4,619,730)
The above projection assumes that the interest rates changes in parallel with all assets and liabilities products. The projection also assumes that all other variable are held constant to maturity.
Proyeksi di atas mengasumsikan bahwa tingkat suku bunga berubah secara paralel pada semua produk aset dan liabilitas. Proyeksi juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya dianggap konstan hingga jatuh tempo. c. Risiko nilai tukar mata uang asing
Impact to net interest income
c. Foreign exchange risk
Risiko ini umumnya terjadi dari transaksi dan produk valuta asing, baik dengan nasabah korporasi maupun ritel, dan dari aktivitas pasar valuta asing antar bank seperti kontrak berjangka. Risiko kurs mata uang dimonitor dan dilaporkan setiap hari oleh Cabang untuk memastikan bahwa dampak pergerakan nilai tukar mata uang asing yang merugikan dapat dikendalikan.
Generally, this exposure arises from foreign currency products and transactions, both for corporate and retail clients, and activities in the interbank foreign currency market such as forward contracts. Currency rate risk is monitored and reported daily by the Branch to ensure that impact of adverse foreign currency exchange rate movements can be maintained within predefined limits.
Berikut ini adalah posisi devisa neto Cabang per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
The following is the Branch’s foreign currency net open position as at 31 December 2012 and 2011: 2012
Mata uang asing
Aset/ Assets
Liabilitas/ Liabilities
Posisi devisa neto Absolut/Net Open Position – absolute
LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN REKENING ADMINISTRATIF Dolar Amerika Serikat Euro Yen Dolar Australia Yuan Dolar Hong Kong Dolar Singapura Pound Sterling Pataca Macao
Foreign currencies
ON AND OFF STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 10,180,603,103 834,876 2,049 54,378 1,294,069,949 27,013,179 96,867 307,042 -
10,184,985,734 158,787 21,292 1,294,911,736 26,733,310 31 -
Jumlah
Lampiran – 5/34 – Schedule
4,382,631 676,089 2,049 33,086 841,787 279,869 96,867 307,011 -
United States Dollar Euro Yen Australian Dollar Yuan Hong Kong Dollar Singaporean Dollar Pound Sterling Macao Pataca
6,619,389
Total
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
b. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) b. Interest rate risk (continued)
2012
Mata uang asing
Aset/ Assets
Liabilitas/ Liabilities
Posisi devisa neto Absolut/Net Open Position – absolute
NERACA Dolar Amerika Serikat Euro Yen Dolar Australia Yuan Dolar Hong Kong Dolar Singapura Pound Sterling Pataca Macao
Foreign currencies ON-BALANCE SHEET
10,146,871,853 834,876 2,049 54,378 1,288,292,769 27,013,179 96,867 307,042 -
10,179,203,234 158,787 21,292 1,290,097,032 17,408,785 31 -
Jumlah Jumlah modal inti dan pelengkap
32,331,381 676,089 2,049 33,086 1,804,263 9,604,394 96,867 307,011 -
United States Dollar Euro Yen Australian Dollar Yuan Hong Kong Dollar Singaporean Dollar Pound Sterling Macao Pataca
44,855,140
Total
1,864,612,410
Total core and supplementary capital
Rasio Posisi Devisa Neto - keseluruhan
0.35%
Rasio Posisi Devisa Neto - Laporan Posisi Keuangan
2.40%
Net Open Position – overall Net Open Position - Statement Financial Position
Posisi devisa neto - absolut/net open position – absolute
Foreign currencies
2011 Mata uang asing
Aset/ Assets
Liabilitas/ Liabilities
LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN REKENING ADMINISTRATIF Dolar Amerika Serikat Euro Yen Dolar Australia Yuan Dolar Hong Kong Dolar Singapura Pound Sterling Pataca Macao
ON AND OFF STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 9,131,643,241 1,192,707 12,027 64,941 510,595,931 1,428,739 345,662 122,963 67,437
9,114,365,322 486,680 509,686,752 27,170 -
Jumlah
17,277,919 706,027 12,027 64,941 909,179 1,428,739 345,662 95,793 67,437
United States Dollar Euro Yen Australian Dollar Yuan Hong Kong Dollar Singaporean Dollar Pound Sterling Macao Pataca
20,907,724
Total
NERACA Dolar Amerika Serikat Euro Yen Dolar Australia Yuan Dolar Hong Kong Dolar Singapura Pound Sterling Pataca Macao
ON-BALANCE SHEET 9,130,283,116 1,192,707 12,027 64,941 507,848,853 1,428,739 345,662 122,963 67,437
9,101,217,447 486,680 509,686,752 27,170 -
Jumlah Jumlah modal inti dan pelengkap
29,065,669 706,027 12,027 64,941 1,837,899 1,428,739 345,662 95,793 67,437
United States Dollar Euro Yen Australian Dollar Yuan Hong Kong Dollar Singaporean Dollar Pound Sterling Macao Pataca
33,624,194
Total
1,487,891,500
Total core and supplementary capital
Rasio Posisi Devisa Neto - keseluruhan
1.41%
Rasio Posisi Devisa Neto - Laporan Posisi Keuangan
2.26%
Lampiran – 5/35 – Schedule
Net Open Position - overall Net Open Position - Statement Of Financial Position
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
RISK MANAGEMENT (continued)
c. Risiko nilai tukar mata uang asing
c. Foreign exchange risk
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Cabang atas risiko nilai tukar mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Termasuk di dalamnya adalah instrumen keuangan pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan jenis mata uang.
The table below summarises exposure to foreign currency exchange rate risk at 31 December 2012 and 2011. Included in the table are financial instruments at carrying amounts, categorised by currency. 2012
Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar
Yuan/ Chinese Yuan
9,102,474
47,881,885
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia
Dolar Singapura/ Singapore Dollar
Euro/ Euro
Yen/ Yen
Dolar Australia/ Australian Dollar
Dolar Hong Kong/ Hong Kong Dollar
Pound Sterling/ Pound Sterling
Lainlain/ Others
-
1,171,160
-
-
Jumlah/ Total
812,825,545
-
-
-
-
-
-
-
-
812,825,545
Giro pada bank lain 1,316,121,650 Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia 125,287,500 Wesel ekspor 892,177,355 Tagihan derivatif 174,573 Pinjaman yang diberikan - Korporasi 5,956,371,169 - Lainnya Tagihan akseptasi 10,831,435 Pendapatan bunga yang masih harus diterima 32,716,873 Aset lain-lain 1,629,581
112,415,534
834,876
96,867
2,049
54,378
25,842,018
307,042
-
1,455,674,414
201,047,600 938,623,538 -
-
-
-
-
-
-
-
326,335,100 1,830,800,893 174,573
43,045,813 -
-
-
-
-
-
-
-
5,999,416,982 10,831,435
209,498 76,553
-
-
-
-
-
-
-
32,926,371 1,706,134
Assets Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Bills receivable Derivative receivables Loans Corporate – Others – Acceptance receivables Accrued interest income Other assets
9,157,238,155
1,343,300,421
834,876
96,867
2,049
54,378
27,013,178
307,042
-
10,528,846,966
Total assets
4,447,830,948
631,808,785
158,787
-
-
21,292
-
31
-
5,079,819,843
Jumlah aset Liabilitas Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Simpanan dari kantor pusat Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban bunga yang harus dibayar Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas Posisi keuangan neraca - bersih
-
-
-
58,155,519
638,382,107
505,928,567
-
-
-
-
-
-
-
1,144,310,674
4,985,102,888 212,828 10,831,435
146,919,400 -
-
-
-
-
17,405,780 -
-
-
5,149,428,068 212,828 10,831,435
12,920,777 163,634,853
2,452,386 18,042,772
-
-
-
-
3,005 -
-
-
15,376,168 181,677,625
10,258,915,836
1,305,151,910
158,787
-
-
21,292
17,408,785
31
-
11,581,656,641
(1,101,677,681)
Rekening administratif – bersih
27,948,000
38,148,511
962,000
676,089
96,867
2,049
33,086
9,604,393
307,011
-
-
-
-
-
-
-
(9,325,000)
(1,052,809,675)
19,585,000
Liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Deposits from Head Office Derivative payables Acceptance payables Accrued interest expense Other liabilities Total liabilities Net on balance sheet financial position Administrative accounts - net
2011 Dolar Amerika Serikat/ United States Dollar Aset Kas Giro pada Bank Indonesia
6,582,470 585,124,641
Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia Wesel ekspor Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan - Korporasi - Lainnya Tagihan akseptasi Pendapatan bunga yang masih harus diterima Aset lain-lain
1,516,314,135
Jumlah aset Liabilitas Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Simpanan dari kantor pusat Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Beban bunga yang masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas Posisi keuangan neraca - bersih Rekening administratif – bersih
Yuan/ Chinese Yuan
Dolar Singapura/ Singapore Dollar
Euro/ Euro
-
Dolar Australia/ Australian Dollar
Yen/ Yen
24,321,007
-
-
-
-
-
-
29,066,147 1,192,707
345,662
12,027
Dolar Hong Kong/ Hong Kong Dollar
Pound Sterling/ Pound Sterling
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
28,934,225 883,868
Assets Cash Current account with Bank Indonesia Current account with other banks Placements with other banks and Bank Indonesia Bills receivable Derivative receivables Loans Corporate – Others – Acceptance receivables Accrue interest income Other assets
122,963
- 9,641,579,277
Total assets
-
27,170
- 4,005,880,729
-
-
-
-
30,903,477
-
-
-
585,124,641
64,941 1,359,895
-
122,963
- 1,548,478,477
653,102,976 155,147
203,391,090 254,358,445 -
-
-
-
-
-
-
-
203,391,090 907,461,421 155,147
6,315,330,165 7,991,592 8,616,640
4,308,534 -
-
-
-
-
-
-
- 6,315,330,165 12,300,126 8,616,640
26,346,674 883,868
2,587,551 -
-
-
-
-
-
-
-
9,120,448,308
518,032,774 1,192,707
345,662
12,027
64,941 1,359,895
3,616,286,590
389,080,289
486,680
-
-
-
555,605,754
47,483,661
-
-
-
-
-
-
-
4,691,534,550 816 8,616,640
72,124,500 -
-
-
-
-
-
-
- 4,763,659,050 816 8,616,640
8,161,178 167,344,563
924,505 7,666,971
-
-
-
-
-
-
-
9,047,550,091
517,279,926
486,680
-
-
-
-
27,170
72,898,217
752,848
706,027
345,662
12,027
12,657,957,019
-
-
-
-
64,941 1,359,895 -
Lampiran – 5/36 – Schedule
-
603,089,415
9,085,683 175,011,534
- 9,565,343,867
Liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Deposits from Head Office Derivative payables Acceptance payables Accrued interest expenses Other liabilities Total liabilities
95,793
-
76,235,410
Net on balance sheet financial position
-
-
-
Administrative accounts - net
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
d. Risiko likuiditas
RISK MANAGEMENT (continued) d. Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah potensi kerugian yang timbul akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Cabang. Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, liabilitas kepada counterparty dan komitmen kredit kepada debitur. Risiko likuiditas juga disebabkan oleh ketidakmampuan Cabang untuk menyediakan likuiditas dengan harga wajar yang akan berdampak kepada profitabilitas dan modal Cabang.
Liquidity risk represents potential loss due to the Bank’s inability to meet all financial liabilities as they fall due from its financing cash flows and/or highly quality liquid asset which can be pledge, without negatively impacting the Branch’s activities and financial condition. The Branch’s liquidity is influenced by the funding structure, asset liquidity, liabilities to counterparty and loan commitment to debtors. Liquidity risk is also caused by inability of the Branch to provide liquidity at fair price that affects profitability and capital of the Branch.
Cabang melakukan pengawasan posisi aset dan liabilitas berdasarkan jatuh tempo. Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan tingkat pengembalian investasi dana pihak ketiga dapat menutup biaya pendanaan. Pengelolaan dan pemantauan terhadap tingkat kecukupan aktiva lancar dilakukan setiap saat untuk menghindari terjadinya ketidakseimbangan pengalokasian dana. Cabang juga menjaga likuiditas dalam rangka memenuhi permintaan produk pinjaman, baik produk pinjaman baru dan/atau tambahan plafon pinjaman yang telah ada.
The Branch monitors the assets and liabilities position based on the maturity term. Such monitoring is to ensure that any income from third party funds reinvestment can satisfy the cost of funding. The appropriate level of liquid assets is managed and monitored to maintain liquidity at all times and to avoid undue concentration of funding. The Branch also maintains liquidity in order to satisfy demand for loan products, either new loan products and/or additional credit limits.
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas yang undiscounted pada tanggal 31 Desember 2012.
The maturity tables below provide information about maturities on contractual undiscounted cash flows of liabilities on 31 December 2012.
Sesuai permintaan/ On demand
2012 6 bulan s/d 1 tahun s/d 12 bulan/ 2 tahun/ 6 months 1 year until until 12 months 2 years
1 bulan s/d 6 bulan/ 1 month until 6 months
Liabilitas Simpanan dari nasabah 2,683,249,020 4,327,536,652 164,067,648 Simpanan dari bank lain 1,126,920,305 17,405,780 Liabilitas akseptasi 10,831,435 Liabilitas derivatif 212,882 Simpanan dari Kantor Pusat 5,132,022,288 Beban bunga yang masih harus dibayar 19,813,712 Liabilitas lain-lain 141,098,111 8,928,903 Jumlah
8,942,191,613 4,516,898,572
Fasilitas pinjaman kepada debitur yang belum digunakan (committed) 2,101,565,879
2 tahun s/d 5 tahun/ 2 years until 5 years
Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
Jumlah/ Total
-
-
-
-
Liabilities - 7,174,853,320 Deposits from customers - 1,144,326,085 Deposits from other banks 10,831,435 Acceptance liabilities 212,882 Derivative payable Deposits from - 5,132,022,288 Head Office
-
-
-
172,996,551
-
-
- 13,632,086,736
-
-
-
-
-
e. Risiko operasional
19,813,712 Accrued interest expense 150,027,014 Other liabilities
2,101,565,879
Total
Unusad loan facilities (comitted)
e. Operational risk
Risiko operasional adalah risiko kerugian langsung ataupun tidak langsung yang terjadi akibat dari ketidakcukupan atau kegagalan internal proses, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya masalah eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Cabang.
Operational risk is the risk of direct or indirect loss resulting from inadequate or failure in internal processes, people and systems or from external problems that effect the Branch’s operations.
Lampiran – 5/37 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
e. Risiko operasional (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) e. Operational risk (continued)
Proses pengkajian risiko dilakukan untuk menilai kecukupan pengendalian internal serta proses identifikasi dan penelaahan risiko untuk setiap proses dan produk di masing-masing unit kerja untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan, peraturan dan batasanbatasan yang dibuat oleh manajemen Cabang.
A risk assessment process is carried out to evaluate the adequacy of internal control and risk identification and assessment in every process and product in each working unit to ensure compliance with the policies, rules and limits set down by Branch’s Management.
Pengelolaan risiko operasional juga dilakukan dengan memperkuat aspek keamanan dan kehandalan operasi teknologi informasi sehingga kesalahan manusia, kecurangan, kesalahan proses dan potensi kegagalan sistem yang menyebabkan terganggunya kelangsungan bisnis dapat ditekan dan diantisipasi lebih dini.
Operational risk management is also performed by strengthening security and operational aspects of information technology so that human error, fraud, processing errors and system failure that can affect business continuity can be anticipated and reduced.
f. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan
f. Fair value of financial assets and liabilities
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan Cabang memiliki nilai yang hamper sama dengan nilai wajarnya.
As at 31 December 2012 and 2011, the carrying value of the Branch’s financial assets and liabilities approximates their fair value.
i. Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek (wesel ekspor) dan tagihan akseptasi.
i.
Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other bank, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities (bills receivables) and acceptance receivables.
Nilai tercatat dari giro dan penempatan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The carrying amount of floating rate current accounts and placements is a reasonable approximation of fair value.
Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek (wesel tagih) dan tagihan akseptasi ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari penempatan dengan suku bunga tetap, efek-efek dan tagihan akseptasi adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The estimated fair value of fixed interest bearing placements, marketable securities (bills receivables) and acceptance receivables is based on discounted cash flows using prevailing money-market interest rates for debts with similar credit risk and remaining maturity. Since the maturity is below one year, the carrying amount of fixed rate placements, marketable securities and acceptance receivables is a reasonable approximation of fair value. ii.
ii. Pinjaman yang diberikan Pinjaman yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat setelah dikurangi oleh cadangan kerugian penurunan nilai.
Loans Loans are stated at carrying amount net of allowance for impairment losses.
Lampiran – 5/38 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
f. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) iii. Pinjaman yang diberikan (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued) f. Fair value of financial assets and liabilities (continued) iii.
Most of the Branch’s loans are on variable interest rate and the carrying amount of floating rate loans is a reasonable approximation of its fair value.
Sebagian besar pinjaman yang diberikan oleh Cabang adalah dalam bentuk tingkat bunga mengambang dan nilai tercatat dari pinjaman yang diberikan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. iii. Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain
Loans (continued)
iv.
Deposits from customers and deposits from other banks, acceptance payables and other liabilities
Estimasi nilai wajar simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga adalah sebesar jumlah terutang ketika utang tersebut dibayarkan.
The estimated fair value of deposits with no stated maturity, which includes non-interest bearing deposits, is the amount repayable on demand.
Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat suku bunga tetap, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun sehingga nilai tercatat dari simpanan dengan tingkat suku bunga tetap, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar.
The estimated fair value of fixed interest bearing deposits, acceptance payables and other liabilities not quoted in an active market is based on discounted cash flows using interest rates for debts with similar remaning maturity. Since the maturity is below one year, the carrying amount of fixed interest-bearing deposits, acceptance payables and other liabilities is a reasonable approximation of fair value.
Aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar sebagai berikut:
Financial assets and liabilities measured at fair value use the following fair value hierarchy of:
- Tingkat 1 Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
- Level 1 Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities;
- Tingkat 2 Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) maupun tidak langsung (misalnya derivasi harga); dan
- Level 2 Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices); and
- Tingkat 3 Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
- Level 3 Inputs for the assets or liabilities that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Pada tanggal 31 Desember 2012, semua aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar menggunakan hirarki nilai wajar tingkat 1.
As at 31 December 2012, all financial assets and liabilities at fair value are used fair value hierarchy level 1.
Lampiran – 5/39 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
4.
g. Manajemen risiko permodalan
g. Capital risk management
Tujuan manajemen permodalan Cabang adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Cabang mempertimbangkan faktor-faktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat.
The Branch's capital management objectives are to maintain a strong capital position to support business growth and to sustain investor, depositor, customer and market confidence. In managing its capital, the Branch considers factors such as: an optimal providing capital rate of return to shareholders and maintaining a balance between high return gearing ratio and safety provided by a sound capital position.
Posisi permodalan Cabang berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The Branch's regulatory capital position under the prevailing BI regulation as at 31 December 2012 and 2011 were as follows:
2012 Aset Tertimbang Menurut Risiko - Tanpa memperhitungkan risiko pasar - Dengan memperhitungkan risiko pasar - Dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar, dan operasional
2011 Risk Weighted Assets
6,756,369,162
6,329,836,936
Without market risk charge -
6,762,988,550
6,350,744,658
7,104,440,023
6,601,200,658
With market risk charge With credit, market and operational risk charge
Modal - Modal inti - Modal Pelengkap
1,780,157,795 84,454,615
1,864,283,327 37,668,197
Capital Core capital Supplementary capital -
Jumlah Modal
1,864,612,410
1,901,951,524
Total capital
27.60% 27.58%
30.05% 29.95%
CAR ratio: Without market risk charge With market risk charge -
26.25% 8.00%
28.81% 8.00%
With credit, market and operational risk charge Required
Rasio KPMM: - Tanpa memperhitungkan risiko pasar - Dengan memperhitungkan risiko pasar - Dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar, dan operasional risiko pasar - Rasio kewajiban penyediaan modal ratio -
5.
RISK MANAGEMENT (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rasio kecukupan modal Cabang adalah masing-masing 26,25% dan 28,81%.
As at 31 December 2012 and 2011, the capital adequacy ratio for the Branch were 26.25% and 28.81%, respectively.
Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8 persen dari aktiva tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia.
Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these capital ratios remain the industry standards for measuring capital adequacy. Bank Indonesia approach to such measurement is primarily based on monitoring the capital resources requirement (measured as 8 percent of risk based-weighted assets) to available capital resources.
GIRO PADA BANK INDONESIA
5.
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan saat jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 4. 2012 Dolar Amerika Serikat Rupiah
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA Information in respect of interest rates and maturities are disclosed in Note 4. 2011
812,825,546 149,765,603
585,124,641 103,193,520
962,591,149
688,318,161
Lampiran – 5/40 – Schedule
United States Dollar Rupiah
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
5.
Giro Wajib Minimum (“GWM”) dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah:
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued) As at 31 December 2012 and 2011, the minimum statutory reserves in Rupiah and foreign currency are:
2012 Rupiah - Giro wajib minimum utama - Giro wajib minimum sekunder Mata uang asing
6.
2011 Rupiah 8.01% Primary statutory reserves 6.99% Secondary statutory reserves 8.34% Foreign currency
8.93% 20.88% 8.00%
Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang “GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”, mulai tanggal 1 November 2010, GWM Primer dalam mata uang Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan mulai tanggal 1 Maret 2011, Cabang memiliki liabilitas pemenuhan GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) dalam Rupiah. GWM sekunder Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah.
In line with Regulation of Bank Indonesia (PBI) No.12/19/PBI/2010 dated 4 October 2010 regarding “GWM of Commercial Bank in Bank Indonesia denominated in Rupiah and Foreign Currency”, starting on 1 November 2010, Primary GWM for Rupiah Currency amounted to 8% from total third party funds in Rupiah and starting 1 March 2011, the Branch has an obligation to fulfil Loan to Deposit Ratio (LDR) in Rupiah. Secondary GWM for Rupiah Currency amounted to 2.5% from total third part funds denominated in Rupiah.
Sesuai PBI No.13/10/PBI/2011 tanggal 19 Februari 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No.12/19/PBI/2010 tentang “GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing”, mulai tanggal 1 Maret 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing dan mulai tanggal 1 Juni 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing.
In line with PBI No.13/10/PBI/2011 dated 19 February 2010 regarding Changes on BI regulation No.12/19/PBI/2010 regarding “GWM of Commercial Bank in Bank Indonesia denominated in Rupiah and Foreign Currency”, starting on 1 March 2011, GWM in foreign currency amounted to 5% from total third party funds in foreign currency and starting 1 June 2011, GWM for foreign currency amounted to 8% from total third party funds denominated in foreign currency.
Cabang telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
The Branch has fulfilled Bank Indonesia’s regulation regarding Statutory Reserve Requirement of Commercial Banks.
GIRO PADA BANK LAIN
6.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
Giro pada bank lain yang merupakan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Current accounts with related party banks are disclosed in Note 27.
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan saat jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 4.
Information in respect of interest maturities are disclosed in Note 4.
a.
a.
Berdasarkan mata uang 2012 Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Yuan Dolar Hongkong Euro - Pound Sterling Yen Lainnya
Total giro pada bank lain
rates and
By currency 2011
923,666
325,799
Rupiah
1,316,121,650 112,415,534 25,842,018 834,876 307,042 2,049 151,245
1,516,314,135 29,066,147 1,359,895 1,192,707 122,963 12,027 410,603
Foreign currencies: United States Dollar Yuan Hongkong Dollar Euro Pound Sterling Yen Others -
1,455,674,414
1,548,478,477
1,456,598,080
1,548,804,276
Lampiran – 5/41 – Schedule
Total current accounts with other banks
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) b.
6.
Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) b.
All current accounts with other banks are classified as current as at 31 December 2012 and 2011.
Seluruh giro pada bank lain digolongkan lancar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. c.
Cadangan kerugian penurunan nilai
c.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
Allowance for impairment losses Management believes that no allowance for impairment losses is required as all current accounts with other banks are collectible.
Manajemen berpendapat bahwa tidak dibutuhkan cadangan kerugian penurunan nilai oleh karena semua giro pada bank lain dapat tertagih. 7.
By collectability as per Bank Indonesia Regulation
7.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Penempatan pada bank lain yang merupakan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Placements with related party banks are disclosed in Note 27.
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan saat jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 4.
Information in respect of interest rates and maturities are disclosed in Note 4.
a.
a.
Berdasarkan mata uang 2012 Penempatan pada Bank Indonesia Rupiah
By currency 2011
1,468,719,206
455,572,266
190,000,000
225,000,000
Rupiah
201,047,600 125,287,500
203,391,090 -
Foreign currencies Yuan United States Dollar -
326,335,100
203,391,090
516,335,100
428,391,090
1,985,054,306
883,963,356
Penempatan pada bank lain Rupiah Mata uang asing - Yuan - Dolar Amerika Serikat
Total penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
b.
Placement with other banks
Berdasarkan jenis
b. 2012
Penempatan pada Bank Indonesia Fine Tune Operation (FTO) Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI)
Penempatan pada bank lain Call money
Dikurangi: bunga yang belum diamortisasi
Placement with Bank Indonesia Rupiah
Total placements with Bank Indonesia and other banks
By type 2011
669,375,000 1,469,375,000
Placement with Bank Indonesia 298,791,858 Fine Tune Operation (FTO) Fasilitas Simpanan 158,008,142 Bank Indonesia (FASBI) 456,800,000
516,335,100
428,391,090
Placement with other banks Call money
1,985,710,100
885,191,090
800,000,000
(655,794)
(1,227,734)
1,985,054,306
883,963,356
Lampiran – 5/42 – Schedule
Less: unamortised interest
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) c.
7.
Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) c.
All placements with other banks are classified as current as at 31 December 2012 and 2011.
Seluruh penempatan pada bank lain digolongkan lancar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. d.
Cadangan kerugian penurunan nilai
d.
WESEL EKSPOR
Allowance for impairment losses Management believes that no allowance for impairment losses is required as all placement with other banks are collectible.
Manajemen berpendapat bahwa tidak dibutuhkan cadangan kerugian penurunan nilai oleh karena semua penempatan pada bank lain dapat tertagih. 8.
By collectibility as per Bank Indonesia Regulation
8.
BILLS RECEIVABLE
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan saat jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 4.
Information in respect of interest rates and maturities are disclosed in Note 4.
a.
a.
Berdasarkan mata uang 2012 Yuan Dolar Amerika Serikat
2011
938,623,538 892,177,355
254,358,445 653,102,976
1,830,800,893
907,461,421
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
-
(9,074,615)
1,830,800,893 b.
Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
b.
Less: allowance for impairment losses
By collectability as per Bank Indonesia Regulation All bills receivable are classified as current as of 31 December 2012 and 2011.
Cadangan kerugian penurunan nilai
c.
Allowance for impairment losses Movements in the allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Penyesuaian karena penjabaran mata uang asing
Yuan United States Dollar
898,386,806
Semua wesel ekspor digolongkan lancar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. c.
By currency
2012
2011
9,074,615
2,009,532
Beginning balance
(9,773,407)
6,651,044
698,792
414,039
Allowance during the year Foreign currency translation adjustment
-
9,074,615
Ending balance
Saldo akhir Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya wesel ekspor.
Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible bills receivable.
Lampiran – 5/43 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PINJAMAN YANG DIBERIKAN
9.
LOANS
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan saat jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 4.
Information in respect of interest rates and maturities are disclosed in Note 4.
a.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang 2012 Korporasi Rupiah Mata uang asing - Dolar Amerika Serikat - Yuan
By type and currency 2011
(*)
1,054,581,881
421,793,787
5,956,371,169 43,045,813
6,315,330,165 -
5,999,416,982
6,315,330,165
7,053,998,863
6,737,123,952
113,005,416
221,379,928
-
7,991,592 4,308,536
113,005,416
233,680,056
Total pinjaman yang diberikan
7,167,004,279
6,970,804,008
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
-
Lainnya Rupiah Mata uang asing - Dolar Amerika Serikat - Lainnya
7,167,004,279 (*)
(28,593,582)
Corporate Rupiah Foreign currencies United States Dollar Yuan -
Other Rupiah Foreign currencies United States Dollar Yuan -
Total loans Less: allowance for impairment losses
6,942,210,426 (*)
Telah direklasifikasi, lihat Catatan 29
Has been reclassified, see Note 29
Selama tahun 2012 dan 2011, Cabang memberikan kredit pemilikan mobil dan rumah untuk karyawan. Seluruh kredit ini memiliki bunga yang telah ditentukan dengan jangka waktu berkisar 3 sampai dengan 5 tahun untuk kredit pemilikan mobil dan 10 sampai 20 tahun untuk kredit pemilikan rumah. Kredit ini dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulannya.
In 2012 and 2011, the Branch granted car and housing loans to employees. These loans have a specified interest rate with terms of 3 to 5 years for car loans and 10 to 20 years for housing loans. These loans are collectible through monthly salary deductions.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat kredit bermasalah.
As at 31 December 2012 and 2011, there are no non-performing loans.
Pinjaman yang diberikan dijamin dengan corporate guarantee, akun piutang perusahaan, deposito berjangka dan jaminan lain yang diterima.
Loans are generally collateralised by corporate guarantees, companies’ accounts receivable, time deposits and other acceptable collaterals.
Kredit yang dijamin dengan jaminan tunai pada 31 Desember 2012 sebesar Rp 860.105.017 (2011: Rp 948.468.887).
Loans secured by cash collateral as at 31 December 2012 amounted to Rp 860,105,017 (2011: Rp 948,468,887).
Lampiran – 5/44 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) a.
9.
Berdasarkan jenis dan mata uang (lanjutan)
LOANS (continued) a.
On 20 January 2005, Bank Indonesia issued regulation No. 7/3/PBI/2005 relating to the ”Legal Lending Limit ("LLL") for Commercial Banks”. This regulation requires the maximum lending limit to one non-related party borrower not to exceed 20% of the Branch’s capital. This regulation also requires the maximum lending limit to non-related party groups of borrower not to exceed 25% of the Branch’s capital. This regulation has been changed by BI regulation No.8/13/PBI/2006 dated 5 October 2006 regarding criteria of lending to related parties which exempted from calculation of the LLL. As at 31 December 2012 and 2011 the Branch did not exceed or breach its LLL to related and third parties.
Pada tanggal 20 Januari 2005, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 7/3/PBI/2005 tentang ”Batas Maksimum Pemberian Kredit ("BMPK") Bank Umum”. Peraturan tersebut menetapkan batas maksimum penyediaan dana kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait tidak melebihi 20% dari modal Cabang. Peraturan tersebut juga menetapkan batas maksimum penyediaan dana kepada satu kelompok peminjam yang bukan pihak terkait tidak melebihi 25% dari modal Cabang. Peraturan ini telah diubah dengan peraturan BI No.8/13//PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang kriteria penyediaan dana kepada pihak berelasi yang dikecualikan dari perhitungan BMPK. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tidak terdapat pelampauan dan pelanggaran atas BMPK baik kepada pihak berelasi dan pihak tidak berelasi. b.
Berdasarkan sektor ekonomi
b. 2012
Listrik dan gas Pertambangan Perindustrian Perusahaan pembiayaan Transportasi Perdagangan Rekreasi & Hiburan Perkebunan Lainnya
c.
(*)
3,280,048,719 1,374,899,019 646,936,992 599,730,242 448,644,278 381,778,040 184,964,987 46,721,165 7,080,566 6,970,804,008
-
(28,593,582)
7,167,004,279 (*)
By economic sector 2011
4,089,769,617 1,122,737,992 545,612,470 438,495,375 248,253,194 452,966,973 150,582,023 42,615,602 75,971,033 7,167,004,279
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai
By type and currency (continued)
Power plant Mining Manufacturing Financing companies Transportation Trading Recreation & Entertainment Agriculture Others Less: allowance for impairment losses
6,942,210,426 (*)
Telah direklasifikasi, lihat Catatan 29
Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
Seluruh pinjaman yang diberikan digolongkan lancar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
c.
Has been reclassified, see Note 29
By collectability as per Bank Indonesia Regulation All loans are classified as current as at 31 December 2012 and 2011.
Lampiran – 5/45 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PINJAMAN YANG DIBERIKAN (lanjutan) d.
e.
9.
Pinjaman sindikasi
LOANS (continued) d.
Syndicated loans
Kredit sindikasi merupakan pinjaman yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama dengan bank lain.
Syndicated loans represent loans provided to borrowers under syndicated loan agreements with other banks.
Keikutsertaan Cabang dalam kredit sindikasi dengan bank lain pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 5.013.888.898 (2011: Rp 5.067.338.328). Pada tanggal 31 Desember 2012, partisipasi Cabang dalam kredit sindikasi tersebut berkisar antara 1% hingga 76.2% (2011: 0,14% hingga 32,22%).
Branch’s participation in syndicated loans with other banks as at 31 December 2012 amounted to Rp 5,013,888,898 (2011: Rp 5,067,338,328), As at 31 December 2012, the Branch’s participation in syndicated loans ranged from 1% to 76.2% (2011: 0.14% to 32.22%).
Cadangan kerugian penurunan nilai
e.
Movements in the allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2012 Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Penyesuaian karena penjabaran mata uang asing
Allowance for impairment losses
2011
28,593,582
19,795,013
1,786,845
344,783
Beginning balance Allowance during the year Foreign currency translation adjustment
(30,380,427)
8,453,786
-
28,593,582
Ending balance
Saldo akhir Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012.
Management believes that there impairment as at 31 December 2012.
Sementara untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011, Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya pinjaman yang diberikan.
Whilst for period ended 31 December 2011, Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible loans.
Pada tahun 2012, Cabang melakukan perubahan metode penurunan nilai secara kolektif. Lihat Catatan 2c mengenai perubahan estimasi akuntansi atas cadangan kerugian penurunan nilai.
In 2012, the Branch changed the collective impairment assessment method. Refer to Note 2C for the changes in accounting estimates relating to allowance for impairment losses.
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI
is
no
10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLE
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan saat jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 4.
Information in respect of interest rates and maturities are disclosed in Note 4.
a.
a.
Berdasarkan mata uang 2012 Mata uang asing Dolar Amerika Serikat
10,831,435
By currency 2011
8,616,640
Lampiran – 5/46 – Schedule
Foreign currencies United States Dollar
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
10. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI (lanjutan) b.
10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLE (continued)
Berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia
b.
By collectability as per Bank Indonesia Regulation
Seluruh tagihan akseptasi digolongkan lancar pada tanggal 31 Desember 2012.
All acceptance receivables are classified as current as at 31 December 2012.
Manajemen berpendapat bahwa tidak dibutuhkan cadangan kerugian penurunan nilai oleh karena semua tagihan akseptasi dapat tertagih.
Management believes that no allowance for impairment losses is required as all acceptance receivables are collectible.
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS 2012 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
Harga perolehan Renovasi kantor
20,779,311
2,484,756
Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
21,680,388 6,357,950
3,098,617 327,250
(175,874) -
24,603,131 6,685,200
48,817,649
5,910,623
(175,874)
54,552,398
(9,668,933)
(4,448,520)
-
(13,692,980) (1,908,503)
(3,552,963) (1,452,628)
149,818 -
Accumulated depreciation Leasehold improvements Furniture and office (17,096,125) equipment (3,361,131) Motor vehicles
(25,270,416)
(9,454,111)
149,818
(34,574,709)
Akumulasi penyusutan Renovasi kantor Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
-
23,547,233
23,264,067
Cost Leasehold improvements Furniture and office equipment Motor vehicles
(14,117,453)
19,977,689
Net book value
2011 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
Harga perolehan Renovasi kantor
15,970,829
4,808,482
-
20,779,311
Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
18,414,041 3,545,900
3,266,347 2,812,050
-
21,680,388 6,357,950
37,930,770
10,886,879
-
48,817,649
(6,123,497)
(3,545,436)
-
(10,329,193) (1,085,194)
(3,363,787) (823,309)
-
Accumulated depreciation Leasehold improvements Furniture and office (13,692,980) equipment (1,908,503) Motor vehicles
(17,537,884)
(7,732,532)
-
(25,270,416)
Akumulasi penyusutan Renovasi kantor Perabotan dan peralatan kantor Kendaraan bermotor
Nilai buku bersih
20,392,886
Cost Leasehold improvements Furniture and office equipment Motor vehicles
(9,668,933)
23,547,233
Net book value
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi terjadinya penurunan nilai atas aset tetap.
Management believes that there is no indication of impairment in value of fixed assets.
Aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan pencurian kepada perusahaan asuransi dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 39.994.600 (2011: Rp 39.994.600). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As at 31 December 2012 fixed assets are insured against risk of fire and theft with insurance company with sum insured of Rp 39,994,600 (2011: Rp 39,994,600). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Lampiran – 5/47 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
12. PENDAPATAN BUNGA YANG MASIH AKAN DITERIMA
Pinjaman yang diberikan Wesel ekspor Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
12. ACCRUED INTEREST INCOME
2012 35,490,529 504
2011 29,873,283 -
516,451
2,695,454
36,007,484
32,568,737
13. BEBAN DIBAYAR DI MUKA DAN ASET LAINLAIN
13. PREPAYMENTS AND OTHER ASSETS
Prepayments and other assets with related parties are disclosed in Note 27.
Beban dibayar di muka dan aset lain-lain pada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Beban dibayar di muka Uang muka Uang jaminan Lain-lain
2012
2011
7,087,208 3,553,142 2,480,226 254,102
5,575,228 395,159 1,631,988 1,061,083
13,374,678
8,663,458
14. SIMPANAN NASABAH
Loans Bills receivables Placement with Bank Indonesia and other banks
Prepayments Advances Guarantee deposits Others
14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan saat jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 4.
Information in respect of interest rates and maturities are disclosed in Note 4.
a.
a.
Berdasarkan jenis dan mata uang 2012 Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka
Mata uang asing Giro Tabungan Deposito berjangka
By type and currency 2011
1,036,058,597 367,464,327 691,510,553
484,975,079 90,340,561 746,118,998
2,095,033,477
1,321,434,638
1,647,190,423 494,236,619 2,938,392,801
1,954,646,021 101,671,405 1,949,563,303
5,079,819,843
4,005,880,729
7,174,853,320
5,327,315,367
Simpanan nasabah dalam mata uang asing terutama terdiri dari simpanan dalam Dolar Amerika Serikat dan Yuan China.
Rupiah Current accounts Savings Time deposits
Foreign currencies Current accounts Savings Time deposits
Deposits from customers in foreign currencies primarily denominated in United States Dollar and Chinese Yuan.
Lampiran – 5/48 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
14. SIMPANAN NASABAH (lanjutan) b.
14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued)
Simpanan yang diblokir dan dijadikan jaminan atas pinjaman yang diberikan, wesel ekspor, letter of credit dan bank garansi
b.
2012 Rupiah Yuan Dolar Amerika Serikat
Amounts blocked and pledged as loans, bills receivable, letters of credit and bank guarantee collateral 2011
100,518,177 1,546,520 860,724,073
67,859,220 783,090,426
962,788,770
850,949,646
15. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Rupiah Yuan United States Dollar
15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Informasi mengenai tingkat suku bunga dan saat jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 4.
Information in respect of interest maturities are disclosed in Note 4.
a.
a.
Berdasarkan mata uang 2012 Rupiah Mata uang asing - Dolar Amerika Serikat - Yuan
b.
1,437
638,382,107 505,928,567
555,605,754 47,483,661
1,144,310,674
603,089,415
1,144,326,085
603,090,852 b.
2012
559,816,152 43,274,700
1,144,326,085
603,090,852
Current accounts Call money
The term of deposits from other banks in call money is from one to three-months period. 16. TAXATION a.
2012
Utang pajak lainnya: - Pasal 23 dan 26 - Pasal 4 (2) - Pasal 21 - Pajak Pertambahan Nilai
By type
1,126,920,305 17,405,780
Utang pajak
Utang pajak penghasilan - Pasal 29 - Pasal 25
Rupiah Foreign currencies United States Dollar Yuan -
2011
Jangka waktu simpanan dari bank lain dalam call money adalah satu sampai dengan tiga bulan.
a.
By currency
15,411
16. PERPAJAKAN
and
2011
Berdasarkan jenis
Giro Call money
rates
Taxes payable 2011
28,154,569 2,689,422
23,698,751 3,441,290
30,843,991
27,140,041
4,891,436 1,797,373 542,078 23,146
2,424,452 1,849,872 741,712 22,650
7,254,033
5,038,686
38,098,024
32,178,727
Lampiran – 5/49 – Schedule
Income tax liabilities Article 29 Article 25 -
Other taxes liabilities: Articles 23 and 26 Article 4 (2) Article 21 Value Added Tax -
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN b.
16. TAXATION
Beban pajak penghasilan
b. 2012
Kini Tangguhan
Pajak penghasilan Cabang
45,936,533 (2,595,033)
54,170,433
43,341,500
15,918,803
13,780,960
70,089,236
57,122,460
2012
Perbedaan permanen: Kenikmatan natura
2011
53,062,678 1,107,755
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak penghasilan
Income tax payable
Penyisihan imbalan kerja Kerugian/(keuntungan) yang belum direalisasi atas transaksi derivatif
2011
199,863,773
168,447,317
Income before tax
16,817,958
4,918,684
Permanent differences: Benefit in kind
3,422,795 (3,727) (3,072,347)
2,898,495 2,537,824
(9,074,614)
2,800,643
4,258,567
2,297,501
38,308 (4,431,018)
Penghasilan kena pajak
Branch income tax
The reconciliation between income before tax as shown in the statements of income and estimated taxable are as follow:
Perbedaan waktu: Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Kerugian penjualan aset tetap Penyisihan bonus Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif
Current Deferred
(154,330)
Temporary differences: Differences between commercial and fiscal depreciation Loss on fixed asset disposal Provision for bonus Provision for impairment losses on earning assets Provision for employee benefits Unrealised loss/(gain) on derivative transactions
10,380,133
212,250,713
183,746,134
Taxable income
53,062,679
45,936,533
Corporate income tax expense
(40,826,913)
(36,018,742)
Prepaid corporate income tax
Utang pajak penghasilan badan
12,235,766
9,917,791
Corporate tax liabilities
Pajak atas laba cabang
15,918,803
13,780,960
Branch profit tax
Jumlah utang pajak kini
28,154,569
23,698,751
Total current income tax liabilities
Beban pajak penghasilan badan Pajak penghasilan badan dibayar di muka
Lampiran – 5/50 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) b.
c.
16. TAXATION (continued)
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
b.
Income tax payable (continued)
Pajak atas laba Cabang dalam tahun berjalan adalah sebesar 10% dari penghasilan kena pajak setelah dikurangi beban pajak penghasilan badan.
The Branch profit tax for the year is calculated at 10% of taxable income after deducting corporate income tax expense.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Cabang menyampaikan SPT tahunannya ke Kantor Pajak.
The above corporate tax calculation for the year ended 31 December 2012 is a preliminary estimate made for accounting purpose and is subject to revision when the Branch submits its annual tax return to the Tax Office.
Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 yang disampaikan ke Kantor Pajak adalah sesuai dengan SPT Cabang yang disampaikan ke Kantor Pajak.
The calculation of income tax for the year ended 31 December 2011 filed to the Tax Office conformed with Branch's annual tax return filed to the Tax Office.
Aset/ (liabilitas) pajak tangguhan
c. 2012 (Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi/ (Charged)/ credited to statements of income
Saldo awal/ Beginning balance Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Keuntungan dari penjualan aset tetap Penyisihan bonus Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif Penyisihan imbalan kerja Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi derivatif
1,131,423 3,023,584
855,699 (932) (768,087)
2,268,654 926,987
(2,268,654) 1,064,642
(38,582) 7,312,066
Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal Penyisihan bonus Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif Penyisihan imbalan kerja Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi derivatif
Saldo akhir/ Ending balance
1,987,122 (932) 2,255,497 1,991,629
9,577
(29,005)
(1,107,755)
2011 (Dibebankan)/ dikreditkan ke laporan laba rugi/ (Charged)/ credited to statements of income
Saldo awal/ Beginning balance
Deferred tax assets/ (liabilities)
Unrealised gain on derivative
Saldo akhir/ Ending balance
724,623 634,456
1,131,423 3,023,584
1,568,493 352,612
700,161 574,375
2,268,654 926,987
4,717,033
Provision for bonus Provision for impairment losses on earning assets Provision for employee benefits
6,204,311
406,800 2,389,128
-
Difference between commercial and fiscal depreciation
(38,582) 2,595,033
Lampiran – 5/51 – Schedule
(38,582) 7,312,066
Difference between commercial and fiscal depreciation Provision for bonus Provision for impairment losses on earning assets Provision for employee benefits
Unrealised gain on derivative
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
16. TAXATION (continued)
Administrasi
d.
Under the Taxation Laws in Indonesia, the Branch submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within 10 (ten) years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. This rule is applicable to fiscal year prior to 2008. There are new rules applicable for fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within 5 (five) years from the time the tax becomes due.
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Cabang menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan ini berlaku untuk tahun pajak sebelum tahun 2008. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak.
17. IMBALAN KERJA
Administration
17. EMPLOYEE BENEFIT
Cabang mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan hasiI perhitungan aktuarial yang dilakukan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 oleh PT Ricky Leonard Jasatama, aktuaris independen, dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit". Berikut ini adalah hal-hal utama yang diungkapkan dalam laporan aktuarial dalam menghitung estimasi liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The Branch recognised employee benefit liabilities as at 31 December 2012 and 2011 based on actuarial computations by PT Ricky Leonard Jasatama, an independent actuary, on its report dated 31 Desember 2012, and 31 Desember 2011, respectively, using the "Projected Unit Credit" method. Outlined below are the key matters disclosed in the actuarial reports to estimate the employee benefit liability as at 31 December 2012 and 2011.
Liabilitas imbalan kerja
Employee benefit liabilities
Rekonsiliasi liabilitas imbalan kerja yang diakui di neraca Cabang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The reconciliation of employee benefit liabilities recognised in the balance sheets of the Branch as at 31 December 2012 and 2011 is as follows:
2012 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai yang belum diakui: - Biaya jasa lalu - Kerugian aktuaria
2011
10,811,097
5,577,174
(10,840) (2,833,738)
(11,607) (1,857,616)
7,966,519
3,707,951
Present value of defined benefit obligation Unrecognised amounts of: Past service cost Actuarial losses -
Biaya imbalan kerja
Employee benefit expense
Biaya imbalan kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi:
Employee benefit expense recognised in the statements of income:
Biaya jasa kini Beban bunga Amortisasi biaya jasa masa lalu yang belum diakui Amortisasi keuntungan aktuaria
2012
2011
3,790,026 416,112
2,037,185 246,976
767 51,662
767 12,573
4,258,567
2,297,501
Lampiran – 5/52 – Schedule
Current service cost Interest cost Amortisation of unrecognised past service cost Amortisation of actuarial gain
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
17. IMBALAN KERJA (lanjutan)
17. EMPLOYEE BENEFIT (continued)
Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen dalam perhitungan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Tingkat diskonto tahunan Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun Tingkat kematian
Tingkat cacat Tingkat pengunduran dari peserta
Usia pensiun normal
The principal actuarial assumptions used by the independent actuary in the calculation as at 31 December 2012 and 2011 are as follows: 2011
6.5%
7.5%
Annual discount rate
13% 13% Tabel Mortalitas Tabel Mortalitas Indonesia (TM II)/ Indonesia (TM II)/ Indonesia Mortality Indonesia Mortality Table (TM II) Table (TM II) 5% dari TM II/ 5% dari TM II/ 5% of TMI II 5% of TMI II 5% per tahun untuk 5% per tahun untuk peserta berusia 40 tahun peserta berusia 40 tahun dan menurun sampai 0% dan menurun sampai 0% pada usia 55 tahun/ pada usia 55 tahun/ 5% per annum at age 40 5% per annum at age 40 decreasing at 0% per decreasing at 0% per annum at age 55 annum at age 55 55 tahun/years old 55 tahun/years old
Annual salary growth rate Mortality rate
Mutasi liabilitas imbalan kerja Cabang selama tahun berjalan:
Disability rate Withdrawal rate
Normal retirement age
Movements of the Branch’s employee benefit liability during the years:
2012
2011
Saldo awal Penambahan biaya penyisihan dibebankan ke laba rugi tahun berjalan
3,707,952
1,410,450
4,258,567
2,297,501
Beginning balance Additional provision charged to current year statements of income
Saldo akhir
7,966,519
3,707,951
Ending balance
Mutasi nilai kini kewajiban adalah sebagai berikut:
Pada awal periode Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial yang diakui Saldo akhir
Movements in present value of obligations are as follow:
2012
2011
5,577,174 3,790,026 416,112 1,027,785
1,937,428 2,037,185 246,976 1,355,585
At the beginning of period Current service cost Interest cost Actuarial loss recognised
10,811,097
5,577,174
Ending balance
Nilai kini liabilitas yang didanai nilai wajar aset program dan defisit selama tahun berjalan: 2012
Present value of funded obligations fair value of plan assets and defisit during the years: 2011
Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset program
10,811,097 -
5,577,174 -
Present value of obligations Fair value of plan assets
Defisit
10,811,097
5,577,174
Deficit
Pengalaman penyesuaian pada liabilitas pensiun
1,027,785
1,355,585
Experience adjustments on past service liabilities
Lampiran – 5/53 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
18. ESTIMASI KERUGIAN ATAS KOMITMEN DAN KONTINJENSI
18. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Mutasi estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
The changes of estimated losses on commitments and contingencies are as follows:
2012
2011
Saldo awal (Pengurangan)/penambahan estimasi kerugian selama tahun berjalan Penyesuaian karena penjabaran mata uang asing
-
4,264,438
-
(4,466,881)
-
202,443
Beginning balance (Decrease)/increase in estimated losses during the year Foreign currency translation adjustment
Saldo akhir
-
-
Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kerugian atas komitmen dan kontinjensi secara historis sehingga tidak diperlukan estimasi atas kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012.
Management believes that there is no historical losses on commitments and contingencies diminution therefore the allowance for impairment losses is not required as at 31 December 2012.
Sementara untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011, Manajemen berpendapat bahwa estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi yang dibentuk sudah memadai (lihat catatan 2c mengenai perubahan kebijakan akuntansi atas penentuan cadangan kerugian nilai atas komitmen and kontinjensi).
Whilst ofr period ended 31 December 2011, Management believes that the allowance for impairment losses on commitments and contingencies is adequate (refer to Note 2b on the changes in accounting policies relating to determination of allowance impairment on commitment and contingencies).
19. BEBAN BUNGA DIBAYAR
YANG
MASIH
Giro Simpanan dari nasabah dan bank lain Simpanan dari Kantor Pusat
HARUS
19. ACCRUED INTEREST EXPENSE
2012 3,299,936
2011 1,245,656
12,048,181 4,465,595
7,177,872 3,170,482
19,813,712
11,594,010
20. LIABILITAS LAIN-LAIN
20. OTHER LIABILITIES
Liabilitas lain-lain pada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27. 2012 Pembayaran pokok pinjaman dan bunga Komisi diterima di muka Bunga diterima di muka Kiriman uang yang belum terselesaikan Bonus yang masih harus dibayar Liabilitas imbalan kerja (Catatan 17) Pembelian aset tetap Jasa teknologi informasi Lain-lain
(*)
Current accounts Deposits from customer and other banks Deposit from Head Office
Other liabilites to related parties are disclosed in Note 27. 2011
(*)
91,271,887 9,226,822 26,425,958
141,750,879 10,825,573 17,667,944
933,641 8,928,903
15,634,141 12,094,334
7,966,519 1,999,396 1,507,580 1,766,308
3,707,951 3,018,790 1,374,410 1,559,286
150,027,014
207,633,308
Principal and interest loan received Unearned commission Interest received in advance Inward remittance Accrued bonus Employee benefit liabilities (Note 17) Fixed assets purchase Information technology costs Others
(*)
Telah direklasifikasi, lihat Catatan 29
Lampiran – 5/54 – Schedule
Has been reclassified, see Note 29
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
21. SIMPANAN DARI KANTOR PUSAT
21. DEPOSITS FROM HEAD OFFICE
Pada tanggal 31 Desember 2012, simpanan dari Kantor Pusat terdiri dari investasi Kantor Pusat sebesar USD 200.000.000 (nilai penuh) dan simpanan lainnya dari Kantor Pusat sebesar USD 317.261.000 (nilai penuh) dan Yuan China 95.000.000 (nilai penuh). Penambahan simpanan dari Kantor Pusat pada tahun 2012 dikenakan bunga tahunan sebesar Libor plus 230 basis points.
As at 31 December 2012, deposits from Head Office consists of statutory investment from Head Office amounted to USD 200,000,000 (full amount) and other deposits from Head Office amounted to USD 317,261,000 (full amount) and Chinese Yuan 95,000,000 (full amount). Additional deposits from Head Office in 2012 on average bears interest at Libor plus 230 basis points.
Pada tanggal 31 Desember 2011, investasi Kantor Pusat terdiri dari investasi Kantor Pusat sebesar USD 200.000.000 (nilai penuh) dan simpanan simpanan lainnya dari Kantor Pusat sebesar USD 317.401.000 dan Yuan China 50.000.000 (nilai penuh). Penambahan pada tahun 2011 dikenakan bunga tahunan sebesar Libor plus 60 basis points.
As at 31 December 2011, deposits from Head Office consists of statutory investment amounted to USD 200,000,000 (full amount) and other deposits from Head Office amounted to USD 317,401,000 and Chinese Yuan 50,000,000 (full amount). Additional deposits from Head Office in 2011 on average borne interest at Libor plus 60 basis points.
Cabang dan Kantor Pusat mengakui investasi Kantor Pusat sebagai dana usaha dan dicatat sebagai akun liabilitas dan bukan sebagai akun investasi Kantor Pusat. Dana usaha yang dinyatakan ini digunakan dalam perhitungan rasio kecukupan modal (CAR) Cabang sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 dan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/2008.
The Branch and its Head Office considers the statutory investment to represent inter-office fund and record this as a liability rather than a statutory investment. This declared inter-office fund is used in the calculation of the Branch's capital adequacy ratio (CAR) in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 3/21/PBI/2001 and Bank Indonesia Regulation No. 10/15/2008.
Dana usaha yang dinyatakan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 telah diakui sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/1/PBI/2005 tanggal 10 Januari 2005 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/1/D1nt tanggal 15 Februari 2007 tentang Kredit Luar Negeri.
The declared inter-office fund for the years ended 31 December 2012 and 2011 is recognised in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/1/PBI/2005 dated 10 January 2005 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 9/1/D1nt dated 15 February 2007 concerning Off-Shore Borrowings.
22. PENDAPATAN BUNGA
22. INTEREST INCOME
Rincian pendapatan bunga dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27. 2012 Pinjaman yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia Wesel ekspor Penempatan pada bank lain Giro pada bank lain Antar kantor aktiva luar negeri
324,218,350 32,939,582 58,494,922 12,366,510 2,430,059 762,162 431,211,585
(*)
Details interest income from related parties is disclosed in Note 27. 2011
(*)
227,212,651 Loans 32,483,348 Placements with Bank Indonesia 18,497,437 Bills receivable 8,776,583 Placements with other banks Current accounts 2,618,382 with other banks 1,011,863 Interbranch account 290,600,264 (*)
Telah direklasifikasi, lihat Catatan 29
Lampiran – 5/55 – Schedule
Has been reclassified, see Note 29
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN BUNGA Rincian beban bunga pada diungkapkan pada Catatan 27.
23. INTEREST EXPENSE pihak
Details interest expense to related parties is disclosed in Note 27.
berelasi 2012
Simpanan nasabah Simpanan dari Kantor Pusat Premi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Simpanan dari bank lain
2011
127,575,007 95,803,300
63,491,761 44,742,703
13,545,045 14,211,805
6,753,011 1,734,967
251,135,157
116,722,442
24. BEBAN GAJI DAN IMBALAN KERJA
24. SALARIES BENEFITS 2012
Gaji dan tunjangan Bonus Pelatihan Lain-lain
AND
EMPLOYEE
2011 27,615,842 6,468,146 1,979,022 3,878,872
56,718,854
39,941,882
Salaries and allowances Bonus Training Others
25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Beban umum dan administrasi pada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
Penyusutan aset tetap Sewa Komunikasi Jasa teknologi informasi Perjalanan Promosi Listrik dan air Jasa professional Perbaikan dan pemeliharaan Persediaan kantor Biaya cetak Perizinan Lain-lain
EXPENSE
48,938,312 3,730,644 2,672,776 1,377,122
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Deposits from customers Deposits from Head Office Premium for Indonesia Deposit Insurance Corporation Deposits from other banks
General and administrative expenses with related parties are disclosed in Note 27.
2012
2011
9,454,111 8,664,363 4,939,973 1,862,135 1,624,317 1,331,229 937,890 477,285 795,707 855,179 479,039 286,617 9,651,713
7,732,532 6,926,206 3,504,168 1,877,517 1,379,338 1,664,740 731,679 565,856 559,336 515,314 446,640 236,922 5,582,198
41,359,558
31,722,446
Lampiran – 5/56 – Schedule
Depreciation of fixed assets Rental Communication Information technology costs Travelling Promotion Electricity and water Professional fees Repairs and maintenance Office supplies Printing expenses Licenses Others
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
26 COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 2012
2011
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Irrevocable letter of credit yang masih berjalan
Commitment payables 1,055,646,235
2,101,565,879
199,014,899
341,089,764
Unused loan facilities Outstanding irrevocable letter of credit
Liabilitas komitmen - bersih
1,254,661,134
2,442,655,643
Commitment payables - net
Tagihan kontinjensi Garansi yang diterima
11,054,664,048
16,545,770,097
Contingent receivables Guarantees received
Liabilitas kontinjensi Garansi yang diberikan
12,245,107,936
12,836,289,830
Contingent payables Guarantees issued
Tagihan kontinjensi - bersih
(1,190,443,888)
3,709,480,267
Contingent receivables - net
Garansi yang diberikan termasuk performance bonds, bid bonds dan custom bonds.
Guarantees issued include performance bonds, bid bonds and custom bonds.
Selain dari komitmen yang telah diungkapkan di atas, pada tanggal 31 Desember 2012 Cabang mempunyai komitmen operating lease di Jakarta dan Surabaya sampai dengan 31 Desember 2012 sehubungan dengan sewa kantor masing-masing sejumlah USD 541.555 dan Rp 8.704.695 (2011: USD 389.087 dan Rp 4.966.995).
In addition to the items disclosed above, as at 31 December 2012 the Branch has operating lease commitments in Jakarta and Surabaya up to 31 December 2012 relating to office space rental amounting to USD 541,555 and Rp 8,704,695, respectively (2011: USD 389,087 and Rp 4,966,995).
27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
27. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Cabang.
Related parties are companies and individuals who directly or indirectly have relationships with the Branch through ownership or management.
Pihak-pihak berelasi dengan Cabang seperti yang diungkapkan di bawah ini adalah terutama Kantor Pusat, cabang-cabang dan anak perusahaan Bank of China Limited.
The Branch’s related party accounts as disclosed below are mainly accounts with Head Office, and other branches and affiliates of Bank of China Limited.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan Cabang, dilakukan dengan persyaratan yang dinegosiasi secara komersial.
Transactions with related parties, except for loans to the Branch’s employees, are made on commercially negotiated terms and conditions.
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi, meliputi antara lain: - Giro; - Tagihan dan liabilitas derivatif; - Pinjaman yang diberikan dan diterima; - Simpanan dari bank lain; - Simpanan nasabah; - Liabilitas akseptasi; - Perjanjian kerjasama; - Garansi yang diberikan dan diterima; dan - Fasilitas pinjaman yang belum digunakan.
Nature of transactions with related parties include amongst others: Current accounts; Derivative receivables and payables; Loans and borrowings; Deposits from other banks; Deposits from customers; Acceptance payables; Cooperation agreement; Guarantee issued and received; and Undrawn borrowing facilities.
Lampiran – 5/57 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
27. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (continued)
Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi dengan Bank adalah sebagai berikut:
The details of balances and transactions between related parties and the Bank are as follows:
2012
2011
ASET Giro pada bank lain: Bank of China Limited, Hong Kong Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Cabang New York Bank of China Limited, Cabang Shanghai Bank of China Limited, Cabang Frankfurt Bank of China Limited, Cabang Singapura Bank of China Limited, Cabang London Bank of China Limited, Cabang Sydney Bank of China Limited, Cabang Tokyo Penempatan pada bank lain: Bank of China Limited, Hong Kong Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Hungary Bank of China Limited, Cabang Sydney Beban dibayar di muka dan aset lain-lain: Bunga yang akan diterima: Bank of China Limited, Hong Kong Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Hungary Bank of China Limited, Cabang Sydney
Jumlah aset dengan pihak berelasi Persentase terhadap jumlah aset
175,447,139
35,213,523
27,553,046
30,167,535
6,537,839
10,523,856
3,271,676
7,111,400
834,876
1,192,706
96,867
345,662
307,042
122,963
54,378
64,941
2,049
12,027
214,104,912
84,754,613
92,791,200
141,364,020
108,256,400
43,274,700
-
18,752,370
-
-
201,047,600
203,391,090
128,284 75,779 -
ASSETS Current accounts with other banks: Bank of China Limited, Hong Kong Bank of China Limited, Beijing (Head Office) Bank of China Limited, New York Branch Bank of China Limited, Shanghai Branch Bank of China Limited, Frankfurt Branch Bank of China Limited, Singapore Branch Bank of China Limited, London Branch Bank of China Limited, Sydney Branch Bank of China Limited, Tokyo Branch Placements with other banks: Bank of China Limited, Hong Kong Bank of China Limited, Beijing (Head Office) Bank of China Limited, Hungary Bank of China Limited, Sydney Branch
Prepayments and other assets: Accrued interest income: Bank of China Limited, 2,469,944 Hong Kong Bank of China Limited, 59,142 Beijing (Head Office) Bank of China Limited, 55,006 Hungary Bank of China Limited, Sydney Branch
204,063
2,584,092
415,356,575
290,729,795
Total assets with related parties
2.99%
2.59%
Percentage to total assets
Lampiran – 5/58 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. TRANSAKSI DENGAN (lanjutan)
PIHAK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI
27. TRANSACTIONS (continued)
2012
Liabilitas lain-lain: Jasa teknologi informasi: Bank of China Limited, Hong Kong
Komisi diterima di muka: Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Cabang Shanghai Bank of China Limited, Cabang Shenzhen Bank of China Limited, Cabang Sichuan Bank of China Limited, Cabang Heilongjiang Bank of China Limited, Cabang GuangDong Bank of China Limited, Cabang Shandong Bank of China Limited, Cabang XiAn Bank of China Limited, Cabang Tian Jin Bank of China Limited, Cabang WuXi Bank of China Limited, Cabang NanJing
PARTIES
LIABILITES
1,396,097,888
3,095,463,150
1,927,500,000
1,596,071,400
146,919,400
72,124,500
1,661,505,000
-
5,132,022,288
4,763,659,050
1,507,580
1,374,410
Liabilitas bunga yang masih harus dibayar Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Cabang New York Bank of China Limited, Cabang Macau Bank of China Limited, Cabang Sydney
RELATED
2011
LIABILITAS Simpanan dari Kantor Pusat Bank of China Limited, Cabang New York Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Cabang Sydney Bank of China Limited, Cabang Macau
WITH
Deposits from Head Office Bank of China Limited, New York Branch Bank of China Limited, Beijing (Head Office) Bank of China Limited, Sydney Branch Bank of China Limited, Macau Branch Other liabilities: Information technology costs: Bank of China Limited, Hong Kong
Accrued interest expense: 4,462,591
4,920,364
1,889,541
2,339,519
1,883,500
-
737,303
160,076
8,972,935
7,419,959
2,637,847
4,469,917
746,192
816,728
1,013,207
659,035
115,554
351,251
544,502
289,396
261,398
20,426
37,142
19,919
5,211
4,467
282,469
667
66,981
336
2,001
185
Lampiran – 5/59 – Schedule
Bank of China Limited, Beijing (Head Office) Bank of China Limited, New York Branch Bank of China Limited, Macau Branch Bank of China Limited, Sydney Branch
Unearned Commission: Bank of China Limited, Beijing (Head Office) Bank of China Limited, Shanghai Branch Bank of China Limited, Shenzhen Branch Bank of China Limited, Sichuan Branch Bank of China Limited, Heilongjiang Branch Bank of China Limited, GuangDong Branch Bank of China Limited, Shandong Branch Bank of China Limited, XiAn Branch Bank of China Limited, Tian Jin Branch Bank of China Limited, WuXi Branch Bank of China Limited, NanJing Branch
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. TRANSAKSI DENGAN (lanjutan)
PIHAK
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI
27. TRANSACTIONS (continued)
2012 Komisi diterima di muka: (lanjutan) Bank of China Limited, Cabang JiangXi Bank of China Limited, Cabang Hubei Bank of China Limited, Cabang Guangxi Jumlah liabilitas dengan pihak yang berelasi Persentase terhadap jumlah liabilitas
Jumlah pendapatan bunga dengan pihak yang berelasi Persentase terhadap jumlah pendapatan bunga BEBAN BUNGA Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Cabang New York Bank of China Limited, Cabang Macau Bank of China Limited, Cabang Malaysia Bank of China Limited, Cabang Sydney Bank of China Limited, Hong Kong Jumlah beban bunga dengan pihak yang berelasi Persentase terhadap jumlah beban bunga
RELATED
PARTIES
2011 Unearned Commission: (continued) Bank of China Limited, JiangXi Branch Bank of China Limited, Hubei Branch Bank of China Limited, Guangxi Branch
17,347
-
1,653
-
58,781
-
5,790,285
6,632,327
5,148,293,088
4,779,085,746
Total liabilities with related parties
37.66%
43.38%
Percentage to total liabilities
PENDAPATAN BUNGA Bank of China Limited, Hong Kong Bank of China Limited, Beijing (Kantor Pusat) Bank of China Limited, Cabang Sydney Bank of China Limited, Cabang Hungaria Bank of China Limited, Cabang New York Bank of China Limited, Cabang Shanghai Bank of China Limited, Cabang Frankfurt
WITH
4,051,109
4,206,007
1,723
737,072
55
192,808
636,179
55,007
77,887
27,173
46,104
25,304
213
444
INTEREST INCOME Bank of China Limited, Hong Kong Bank of China Limited, Beijing (Head Office) Bank of China Limited, Sydney Branch Bank of China Limited, Hungary Branch Bank of China Limited, New York Branch Bank of China Limited, Shanghai Branch Bank of China Limited, Frankfurt Branch
4,813,270
5,243,815
Total interest income with related parties
1.12%
1.80%
Percentage to total interest income
50,454,245
24,443,787
18,972,298
18,585,666
24,102,316
-
89,194
-
2,282,639
1,713,250
4,362,040
377,017
INTEREST EXPENSE Bank of China Limited, Beijing (Head Office) Bank of China Limited, New York Branch Bank of China Limited, Macau Branch Bank of China Limited, Malaysia Branch Bank of China Limited, Sydney Branch Bank of China Limited, Hong Kong
100,262,732
45,119,720
Total interest expense with related parties
39.92%
38.66%
Percentage to total interest expense
Lampiran – 5/60 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. TRANSAKSI DENGAN (lanjutan)
PIHAK
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Bank of China Limited, Hong Kong Persentase terhadap jumlah beban umum dan administrasi
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) BERELASI
27. TRANSACTIONS (continued)
Persentase terhadap jumlah beban gaji dan imbalan kerja
RELATED
PARTIES
2012
2011
1,862,135
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Bank of China Limited, 1,877,517 Hong Kong
4.50%
5.92%
Percentage to total general administrative expenses KEY MANAGEMENT COMPENSATION
KOMPENSASI MANAJEMEN KUNCI Manajemen kunci Imbalan kerja jangka pendek - Gaji dan tunjangan - Bonus
WITH
11,846,141 2,345,273
5,131,263 1,163,845
14,191,414
6,295,108
25.02%
15.76%
Beban umum dan administrasi yang dibebankan oleh Bank of China Limited, Hong Kong terutama terdiri dari beban jasa teknologi informasi. 28. STANDAR AKUNTANSI BARU
Key management Short term employee benefits Salaries and allowances Bonus -
Percentage to total salaries and employee benefit expenses
General and administrative expenses charged by Bank of China Limited, Hong Kong mainly represents information technology costs. 28. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas PSAK 38 - Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013 dan PSAK 60 - Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK 60 yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013 namun penerapan dini diperbolehkan.
Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued revision on SFAS 38 - Business Combinations Involving Entities Under Common Control, which was effective as at 1 January 2013 and SFAS 60 - Improvements to SFAS 60, which was effective as at 1 January 2013, but early adoption is permitted.
DSAK-IAI juga telah melakukan pencabutan terhadap PPSAK 10 - Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi-Reorganisasi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Perseroan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standard PSAK 38.
DSAK-IAI has also revoked the accounting standard of SFAS 51 (PPSAK 10) Quasi Reorganisation, which was effective as at 1 January 2013. The Company is currently in the process of assessing the adoption of revised SFAS 38.
Lampiran – 5/61 – Schedule
BANK OF CHINA LIMITED – JAKARTA BRANCH CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
29. REKLASIFIKASI
29. RECLASSIFICATION
Beberapa akun pada laporan posisi keuangan dan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012. Rincian akun tersebut adalah sebagai berikut:
Sebelum/ Before
Laporan posisi keuangan Aset Pinjaman yang diberikan Liabilitas Liabilitas lain-lain Laporan laba rugi komprehensif Pendapatan operasional Pendapatan bunga Pendapatan provisi dan komisi
7,033,868,488 270,697,788
262,344,448 89,711,827
Certain account in the statements of financial position and statements comprehensive income for the year ended 31 December 2011 have been reclassified to be consistent with the presentation in the statements of financial position and in the statements comprehensive income for the year ended 31 December 2012. The details of the accounts are as follows:
2011 Reklasifikasi/ Reclassification
Setelah/ After
207,633,307
Statements of financial positions Assets Loans Liabilities Other liabilities
290,600,264 61,456,011
Statements of comprehensive income Operating income Interest income Fees and commissions income
(63,064,481) 6,970,804,007 (63,064,481)
28,255,816 (28,255,816)
Lampiran – 5/62 – Schedule